bab ii bab i sistem kerja ups (uninterruptible power system) pada central control room pabrik 1 b di...

19
Politeknik Negeri Sriwijaya Laporan Kerja Praktek 4 BAB II TINJAUAN UMUM 2.1 Sejarah Pendirian PT. PUSRI ( PUPUK SRIWIDJAJA ) Indonesia adalah Negara agraris yang memiliki sumber daya alam yang kaya dan tenaga kerja yang berlimpah, sehingga sektor pertanian merupakan prioritas utama yang mendapat perhatian dari pemerintah. Di sisi lain laju pertumbuhan penduduk yang terus meningkat membawa korelasi meningkatnya kebutuhan pangan yang harus diikuti dengan peningkatan produksi melalui upaya intensifikasi dan ekstensifikasai disektor pertanian serta pembangunan pabrik pupuk kimia. PT. PUSRI ( Pupuk Sriwidjaja ) didirikan pada tanggal 24 Desember 1959, yang berlokasi di Palembang. Pabrik Urea pertama yaitu PUSRI I dengan kapasitas 100.000 ton urea per tahun, PUSRI I mulai beroperasi sekitar pada tahun 1963. Pusri II dibangun pada tahun 1972 dibangun pabrik pupuk urea kedua dengan kapasitas terpasang 380.000 ton urea per tahun. Selanjutnya secara berturut-turut di bangun PUSRI III pada tahun 1974 dan PUSRI IV pada tahun 1975 dengan kapasitas terpasang masing-masing 570.000 ton urea per tahun. Pada bulan November 1986 setelah beroperasi selama 23 tahun, operasi pabrik urea PUSRI I dihentikan, sedangkan untuk pabrik amoniak tetap operasi namun pada bulan Desember 1992 Amoniak PUSRI 1 train 100 ditutup dan bulan Desember 1993 Amoniak PUSRI I train 200 ditutup juga. Pada tahun 1990, PUSRI I B dibangun sebagai pengganti pabrik PUSRI I yang telah dihentikan operasinya karena telah tidak efisien lagi. Tujuannya adalah membangun pabrik membiayai operasinya sendiri dan bahkan mampu menghasilkan surplus baru dengan kapasitas produksi amoniak 446.000 ton per tahun dan urea 570.000 ton per tahun. Proyek ini menerapkan teknologi proses pembuatan urea dan amoniak hemat energi. Adapun data perluasan pabrik PT. PUPUK SRIWIDJAJA dapat dirincikan, antara lain :

Upload: dony-afriansyah

Post on 19-Jun-2015

1.473 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: Bab ii bab i sistem kerja ups (uninterruptible power system) pada central control room pabrik 1 b di pt. pupuk sriwidjaja palembang

Politeknik Negeri Sriwijaya

Laporan Kerja Praktek

4

BAB II

TINJAUAN UMUM

2.1 Sejarah Pendirian PT. PUSRI ( PUPUK SRIWIDJAJA )

Indonesia adalah Negara agraris yang memiliki sumber daya alam yang

kaya dan tenaga kerja yang berlimpah, sehingga sektor pertanian merupakan

prioritas utama yang mendapat perhatian dari pemerintah. Di sisi lain laju

pertumbuhan penduduk yang terus meningkat membawa korelasi meningkatnya

kebutuhan pangan yang harus diikuti dengan peningkatan produksi melalui upaya

intensifikasi dan ekstensifikasai disektor pertanian serta pembangunan pabrik

pupuk kimia.

PT. PUSRI ( Pupuk Sriwidjaja ) didirikan pada tanggal 24 Desember

1959, yang berlokasi di Palembang. Pabrik Urea pertama yaitu PUSRI I dengan

kapasitas 100.000 ton urea per tahun, PUSRI I mulai beroperasi sekitar pada tahun

1963. Pusri II dibangun pada tahun 1972 dibangun pabrik pupuk urea kedua

dengan kapasitas terpasang 380.000 ton urea per tahun. Selanjutnya secara

berturut-turut di bangun PUSRI III pada tahun 1974 dan PUSRI IV pada tahun

1975 dengan kapasitas terpasang masing-masing 570.000 ton urea per tahun.

Pada bulan November 1986 setelah beroperasi selama 23 tahun, operasi

pabrik urea PUSRI I dihentikan, sedangkan untuk pabrik amoniak tetap operasi

namun pada bulan Desember 1992 Amoniak PUSRI 1 train 100 ditutup dan bulan

Desember 1993 Amoniak PUSRI I train 200 ditutup juga.

Pada tahun 1990, PUSRI I – B dibangun sebagai pengganti pabrik

PUSRI I yang telah dihentikan operasinya karena telah tidak efisien lagi.

Tujuannya adalah membangun pabrik membiayai operasinya sendiri dan bahkan

mampu menghasilkan surplus baru dengan kapasitas produksi amoniak 446.000

ton per tahun dan urea 570.000 ton per tahun. Proyek ini menerapkan teknologi

proses pembuatan urea dan amoniak hemat energi.

Adapun data perluasan pabrik PT. PUPUK SRIWIDJAJA dapat

dirincikan, antara lain :

Page 2: Bab ii bab i sistem kerja ups (uninterruptible power system) pada central control room pabrik 1 b di pt. pupuk sriwidjaja palembang

5

Politeknik Negeri Sriwijaya

Laporan Kerja Praktek

1. PUSRI I

- Studi Kelayakan : Gas Bell dan Associate

- Pelaksanaan Kontruksi : Marison Kundenso Assia

- Penandatanganan Kontrak : Desember 1959

- Mulai Konstuksi : 16 Oktober 1961

- Mulai Produksi : 16 Oktober 1963

- Biaya : US $ 33 juta

- Sumber Data : Exim Bank RI

- Jenis Proyek : Turn Key

- Kapasitas terpasang : Urea 300 ton/hari, Amoniak 180 ton/hari

- Proses Pembuatan : Ammonia-Gidle, UREA MTC TR

- Kebutuhan Gas Alam : 12,50 MMCF / MBT

- Kapasitas Gudang : 25.00 meter ton ( dalam kantong )

- Fasilitas Angkut Pupuk : Pupuk dalam karung diangkut truk

- Sumber Gas Alam : Stanvac

Pabrik PUSRI I terdiri dari dua bagian, yaitu :

a. Pabrik Amonia dengan kapasitas 800 MT ammonia per enam hari

menggunakan proses Gidler yang berasal dari Gidler Nitrogen Engineering

Coorporation (USA)

b. Pabrik Urea berkapasitas 300 MT atau 100.000 MT per tahun. Pabrik ini

menggunakan Mitsui Toatsu Process (Jepang).

2. PUSRI II

- Studi Kelayakan : John Van Der Valk

- Pelaksanaan Kontruksi : 1. Kellog Overseas Corp. ( USA )

Tokyo Engineering Corp. (Jepang)

- Penandatanganan Kontrak : 07 Agustus 1972

- Mulai Konstuksi : 07 Desember 1972

- Mulai Produksi : 06 Agustus 1974

- Biaya : US $ 86 juta

- Sumber Data : USAID, OECF, IDA, Bank Asia RI

Page 3: Bab ii bab i sistem kerja ups (uninterruptible power system) pada central control room pabrik 1 b di pt. pupuk sriwidjaja palembang

6

Politeknik Negeri Sriwijaya

Laporan Kerja Praktek

- Jenis Proyek : Cost Plust Fixed Fee

- Kapasitas terpasang : Urea 1.150 ton/hari, amoniak 660 ton/hari

- Proses Pembuatan : 1. Ammonia - kellog

2. Urea MTC Total Recycle C Improve

- Kebutuhan Gas Alam : 40.000 MMCF / MBTU

- Kapasitas Gudang : 150.000 ton ( dalam curah )

- Fasilitas Angkut Pupuk : Pupuk curah dengan convenyor dari

gudang ke kapal

- Sumber Gas Alam : Pertamina / Stanvac

Pabrik PUSRI II terdiri dari fasilitas utama disamping lainnya, yaitu :

Pabrik Urea yang mempunyai kapasitas 1.150 MT, setelah Urea

OPtimalization Project (UOP) menjadi 1.750 MT dengan menggunakan

Mitsui Toaatsu Total Recycle Improved milik Mitsui Toatsui Chemeical

Inc. (Japan).

Pabrik Amonia dengan kapasitas 660 MT dengan menggunakan proses

M.W.Kolleg Corp. (USA).

Sedangkan fasilitas pembantu yang di bangun untuk Pabrik PUSRI II ini adalah :

1. Pembangkit tenaga listrik/generator dengan penggerak gas turbin

berkapasitas 15 MW.

2. Pembangkit steam bertekanan 1.500 Psi dan 625 Psi.

3. Pembangkit listrik cadangan berupa dua generator cadangan dan dua

generator darurat.

4. Gudang penyimpanan pupuk curah berkapasitas 15.000 MT.

5. Unit Water treatment yang menyediakan air untuk kebutuhan proses dan

air pendingin.

Secara umum spesifikasi pupuk urea yang dihasilkan oleh Pabrik PUSRI II

sama dengan yang dihasilkan Pabrik PUSRI I.

Page 4: Bab ii bab i sistem kerja ups (uninterruptible power system) pada central control room pabrik 1 b di pt. pupuk sriwidjaja palembang

7

Politeknik Negeri Sriwijaya

Laporan Kerja Praktek

3. PUSRI III

- Studi Kelayakan : PT. PUSRI

- Pelaksanaan Kontruksi : 1. Kellog overseas ( AS )

2. Toyo Engenering Corp ( japan )

- Penandatanganan Kontrak : 07 Agustus 1974

- Mulai Konstuksi : 21 Mei 1975

- Mulai Produksi : Desember 1976

- Biaya : US $ 192 juta

- Sumber Data : Bank Dunia RI

- Jenis Proyek : Cost plus fixed fee

- Kapasitas terpasang : 1. Urea 1.725 ton/hari

2. Ammonia 1000 ton/hari

- Proses Pembuatan : 1. Ammonia-kellog

2. Urea MTC Total Recycle C Improve

- Kebutuhan Gas Alam : 59.000 MMCF / MBTU

- Kapasitas Gudang : 40.000 ton ( dalam curah )

- Fasilitas Angkut Pupuk : Pupuk dalam karung dan pupuk curahan

diangkut dengan convertor

- Sumber Gas Alam : Pertamina / Stanvec

4. PUSRI IV

- Studi Kelayakan : PT. PUSRI

- Pelaksanaan Kontruksi : 1. Kellog overseas ( AS )

2. Toyo Engenering Corp ( japan )

- Penandatanganan Kontrak : 07 Agustus 1975

- Mulai Konstuksi : 25 Oktober 1975

- Mulai Produksi : October 1977

- Selesai Kontruksi : Juli 1977

- Biaya : US $ 186 juta

- Proses Pembuatan : 1. Ammonia-kellog

2. Urea MTC Total Recycle C Improve

Page 5: Bab ii bab i sistem kerja ups (uninterruptible power system) pada central control room pabrik 1 b di pt. pupuk sriwidjaja palembang

8

Politeknik Negeri Sriwijaya

Laporan Kerja Praktek

- Jenis Proyek : Cost Plus Fixed Free

- Kapasitas Gudang : 40.000 ton ( curahan )

- Kapasitas Gas Alam : 59.000 MMSCF / MBTU

- Sumber Gas Alam : Pertamina / Stanvec

Pada saat peresmian Pabrik PUSRI II, Presiden telah mengumumkan dan

merestui pembangunan PUSRI III, serta dengan Surat Keputusan Presiden No. 17

tanggal 17 April 1975, Presiden RI telah menugaskan Menteri Perindustrian untuk

melaksanakan pembangunan Pabrik PUSRI III dan PUSRI IV dibangun

bersampingan dengan menggunakan proses dan desain yang sama.

Pabrik PUSRI III dan PUSRI IV masing – masing juga terdiri dari dua

Pabrik, yaitu :

Pabrik Urea dengan kapasitas produksi 1.725 MTD.

Pabrik Amunia dengan kapasitas produksi 10.000 MTD.

Sedangkan fasilitas – fasilitas pembantu tambahan yang dibangun dalam

rangka proyek PUSRI III dan PUSRI IV adalah :

1. Dua unit steam generator yang masing – masing terdiri dari Waste Heat

Boiler (kapasitas 90.700 kg/jam steam) dan Package Boilers (kapasitas

102.060 kg/jam steam).

2. Dua unit gas turbin generator (Hitachi) dengan kapasitas 15 MW.

3. Fasilitas tempat pengantongan dan gudang penyimpanan pupuk dengan

kapasitas 1.000 MT.

4. Pembangunan Pabrik Oksigen dan Nitrogen Cair dengan kapasitas masing

– masing 5000 m.

5. Amonia Optimalization Amonia Project (AOP) dan Urea OPtomalization

Project (UOP).

5. PUSRI I - B

- Studi Kelayakan : PT. PUSRI

- Penandatanganan Kontrak : 14 November 1989

- Pelaksana Kontruksi : 1. Kolleg Overseas Corp. (USA)

Page 6: Bab ii bab i sistem kerja ups (uninterruptible power system) pada central control room pabrik 1 b di pt. pupuk sriwidjaja palembang

9

Politeknik Negeri Sriwijaya

Laporan Kerja Praktek

2. Tokyo Enginering Corp. (Jepang)

3. PT. Rekayasa Industri (Indonesia)

- Mulai Konstuksi : Mei 1990

- Mulai Produksi : 24 Desember 1994

- Diresmikan : 22 Desember 1994

- Biaya : US $ 247 juta

- Sumber Data : Exim Bank RI

- Kapasitas Terpasang : 1. Urea 1.725 ton per hari

2. Amonia 1.350 ton per hari

- Proses Pembuatan : 1. Amonia – Kellog

2. Urea – MTC Total Recycle C

- Kebutuhan Gas Alam : 59.000 MMCF / MBTU

- Kapasitas Gudang : 40.000 ton ( curahan )

- Sumber Gas Alam : Pertamina / Stanvec

Pada masa ini PT. PUSRI memiliki IV unit pabrik yaitu PUSRI II, III, IV

dan I – B yang terletak dalam satu lokasi dengan total kapasitas 2.280.000 ton

urea dan 1.500.000 amoniak per tahun.

PUSRI I – B adalah Pabrik yang dibangun untuk menggantikan Pabrik

PUSRI I yang sudah tidak efisiensi lagi berproduksi. Penandatangan kontrak

pembangunan proyek PUSRI I – B dilakukan pada tanggal 14 November 1989,

yang dilaksanakan oleh Menteri Perindustrian RI dan Dirjen Industri serta Dirjen

Industri Kimia Dasar yang meliputi :

1. PT. Rekayasa Project Subcontac for Amonia Plant antara PT. PUSRI dan

M.W. Kellog Overseas Industry.

2. Project Sub for Urea Plant antara PT. PUSRI dengan Tokyo Engineering

Corporation.

3. License agrement for Urea Plant antara PT. PUSRI dengan Tokyo

Enginering Corporation.

4. License agrement for Amonia Plant antara PT. PUSRI dengan M.W.

KCellog Overseas Industry.

Page 7: Bab ii bab i sistem kerja ups (uninterruptible power system) pada central control room pabrik 1 b di pt. pupuk sriwidjaja palembang

10

Politeknik Negeri Sriwijaya

Laporan Kerja Praktek

5. Enginering Procerement dan Construcsion antara PT. PUSRI dengan PT.

Rekayasa Industri.

2.2 Lambang Perusahaan, Pengertian dan Makna

Nama Perusahaan : PT. PUPUK SRIWIJAYA

Gambar 2.1 Logo PT. PUPUK SRIWIJAYA

Nama perusahaan diambil dari nama kerajaan besar yang sangat termahsyur

pada abad ke-VII, yaitu kerajaan Sriwijaya. Tujuan dipakai nama ini adalah untuk

mengingatkan bahwa pernah berdiri suatu kerajaan besar di Kota Palembang.

Adapun makna dari lambang dari perusahaan ini adalah :

Lambang PT. PUSRI yang berbentuk huruf U melambangkan

singkatan kata “Urea”. Lambang ini telah terdaftar sebagai merk

dagang (patent) dengan nomor 98 659.

Setangkai padi dengan jumlah 24, melambangkan tanggal

berdirinya PT. PUSRI.

Page 8: Bab ii bab i sistem kerja ups (uninterruptible power system) pada central control room pabrik 1 b di pt. pupuk sriwidjaja palembang

11

Politeknik Negeri Sriwijaya

Laporan Kerja Praktek

Butir-butir urea berwarna putih berjumlah 12 melambangkan bulan

berdirinya PT. PUSRI, yaitu bulan Desember.

Setangkai kapas yang berjumlah lima buah yang mekar dari

kelopak yang berjumlah sembilan melambangkan tahun berdirinya

PT. PUSRI, yaitu 1959.

Perahu Kajang, merupakan cirri khas Kota Palembang yang

dibelah oleh Sungai Musi. Perahu Kajang ini merupakan alat

transportasi yang digunakan penduduk setempat untuk menangkap

ikan.

Kuncup teratai yang akan mekar melambangkan harapan akan

perkembangan PT. PUSRI di masa depan.

Komposisi tipis melambangkan warna kuning dan biru yang

dibatasi garis hitam tipis melambangkan keagungan, kebebasan

dan ketabahan dalam mengejar cita-cita

2.3 Maksud dan Tujuan Perusahaan

Maksud dan Tujuan PT. PUSRI yang dinyatakan dalam anggaran dasarnya

adalah:

- Perseroan ini bertujuan untuk turut melaksanakan dan menunjang program

pemerintah dibidang ekonomi dan pembangunan nasional pada umumnya, dan

pada bidang industri pupuk dan industri kimia lain pada khususnya.

- Untuk mencapai tujuan tersebut diatas, perseroan menjalankan usaha-usaha :

produksi, perdagangan, pemberian jasa dan usaha lainnya.

- Perseroan dapat pula mendirikan atau menjalankan perusahaan dan usaha

lainnya yang mempunyai hubungan dengan bidang usaha tersebut diatas, baik

Page 9: Bab ii bab i sistem kerja ups (uninterruptible power system) pada central control room pabrik 1 b di pt. pupuk sriwidjaja palembang

12

Politeknik Negeri Sriwijaya

Laporan Kerja Praktek

secara sendiri-sendiri maupun secara bersama-sama dengan pihak lain yang

sejalan dengan ketentuan-ketentuan dalam anggaran dasar.

2.4 Visi dan Misi Perusahaan

2.4.1 VISI

"Menjadi Perusahaan Pupuk Terkemuka Tingkat Regional ".

2.4.2 MISI

"Memproduksi serta memasarkan pupuk dan produk agribisnis secara

efisien, berkualitas prima dan memuaskan pelanggan ".

2.4.3 Tata Nilai Perusahaan (Value)

1. Integritas

2. Profesional

3. Fokus pada Pelanggan

4. Loyalitas

5. Baik Sangka

2.4.4 Makna Perusahaan

“Pusri untuk Kemandirian Pangan dan Kehidupan yang lebih baik”.

2.5 Sistem Manajemen dan Struktur Organisasi PT. PUSRI

PT. PUSRI berbentuk BUMN yang seluruh sahamnya dimiliki pemerintah.

Pemerintah selaku pemegang saham menjadi Dewan Komisaris yang diwakili

oleh :

- Departemen Keuangan

- Departemen Perindustrian

- Departemen Pertanian

- Departemen Pertambangan dan Energi

Page 10: Bab ii bab i sistem kerja ups (uninterruptible power system) pada central control room pabrik 1 b di pt. pupuk sriwidjaja palembang

13

Politeknik Negeri Sriwijaya

Laporan Kerja Praktek

Struktur organisasi PT. PUSRI mengikuti system organisasi Line dan

Staff. Dewan komisaris bertindak sebagai pengawas semua kegiatan yang

dilakukan oleh Dewan Dereksi dan menetapkan kebijakan umum yang harus

dilakukan. Kedudukan Direksi adalah sebagai Mendataris Dewan Komisaris dan

menguasai seluruh fungsi dan operasional perusahaan. Direksi terdiri dari seorang

Direktur Utama dibantu oleh lima orang anggota Direktur, yaitu :

- Direktur Produksi

- Direktur Keuangan dan Pemasaran

- Direktur Teknik dan Pengembangan

- Direktur SDM dan Umum

2.5.1 Direktur Produksi

Untuk menunjang kinerjanya Direktur Produksi dibantu 3 General

Manager, antara lain:

- GM Operasi

- GM Pengendalian Pabrik, Keselamatan Kerja dan Lingkungan

- GM Pemeliharaan

General Manager Pemeliharaan dibantu oleh 5 Manager yang diantaranya:

- Manager Perencanaan & Pengendalian TA

- Manager Jaminan & Pengendalian Kualitas

- Manager Perbengkelan

- Manager Pemeliharaan Mekanikal

- Manager Pemeliharaan Listrik dan Instrumen

Manager Pemeliharaan Listrik dan Instrumen dibantu 6 bagian yakni:

- Bagian Listrik 1

- Bagian Listrik 2

- Bagian Instrumen 1

- Bagian Instrumen 2

- Bagian Telekmunikasi dan elektronika (TELKA)

- Bagian Bengkel Listrik dan Instrumen

Page 11: Bab ii bab i sistem kerja ups (uninterruptible power system) pada central control room pabrik 1 b di pt. pupuk sriwidjaja palembang

14

Politeknik Negeri Sriwijaya

Laporan Kerja Praktek

Gambar 2.2 Struktur Organisasi Manager Pemeliharaan Listrik dan

Instrumen

2.5.2 Bagian Telekomuikasi dan Elektronika (TELKA)

Tanggung jawab di pemeliharaan Telekomunikasi dan Elektronika

(TELKA):

1. Melaksanakan kegiatan pemantauan ketersediaan spare part pabrik,

perkantoran dan perumahan bidang elektronika dan telekomunikasi serta

kegiatan perencanaan pemeliharaan peralatan di bidang elektronika dan

telekomunikasi

Superintendent

Pemeliharaan

Instrument 1

Foreman Senior

Pemeliharaan

Elektronika

Foreman Senior

Pemeliharaan

Telekomunikasi

Manajer Pemeliharaan

Listrik & Instrument

Superintendent

Pemeliharaan

Listrik 1

Superintendent

Pemeliharaan

Listrik 2

Superintendent

Pemeliharaan

Instrument 2

Superintendent

Elektronika &

Telekomunika

si

Planner Scheduller

Elektronika &

Telekomunikasi

Superintendent

Bengkel Listrik

& Instrumen

Foreman

Pemeliharaan

Elektronika (3)

Craftman Elektronika

(3)

Leadman

Elektronika (3)

Foreman

Pemeliharaan

Telekomunikasi (2)

Craftman

Telekomunikasi (2)

Leadman

Telekomunikasi (2)

Page 12: Bab ii bab i sistem kerja ups (uninterruptible power system) pada central control room pabrik 1 b di pt. pupuk sriwidjaja palembang

15

Politeknik Negeri Sriwijaya

Laporan Kerja Praktek

2. Merencanakan, melaksanakan dan mengevaluasi pekerjaan pemeliharaan

bidang Elektronika untuk seluruh area pabrik dan penunjang pabrik agar selalu

berfungsi dengan baik sehingga target produksi dapat tercapai.

3. Merencanakan, melaksanakan dan mengevaluasi pekerjaan pemeliharaan

bidang Telekomunikasi untuk seluruh area pabrik, perkantoran dan perumahan

agar selalu berfungsi dengan baik sehingga target produksi dapat tercapai.

4. Melaksanakan pekerjaan pemeliharaan bidang Elektronika untuk seluruh area

pabrik dan penunjang pabrik agar selalu berfungsi dengan baik sehingga target

produksi dapat tercapai.

5. Melaksanakan pekerjaan pemeliharaan bidang telekomunikasi / CCTV System

dan infrastruktur penunjang untuk seluruh area pabrik, perkantoran dan

perumahan agar selalu berfungsi dengan baik sehingga target produksi dapat

tercapai.

Uraian Tugas di pemeliharaan Telekomunikasi dan Elektronika (TELKA):

1. Membuat laporan bulanan bidang Elektronika dan Telekomunikasi

2. Mengelola perencanaan rutin pemeliharaan peralatan pabrik bidang

elektronika dan telekomunikasi.

3. Membuat perencanaan spare part stok gudang (Warehouse Stock) dan non-

stok gudang (Direct Charge).

4. Merencanakan program pelaksanaan Preventive Maintenance, Corrective

Maintenance dan Breakdown Maintenance sesuai format ISO-9001.

5. Menyiapkan, memproses dan mengevaluasi dokumen perencanaan kegiatan

Preventive Maintenance dan Prosedur Operasi Baku (POB) peralatan bidang

Elektronika dan telekomunikasi.

6. Mengajukan usulan stok gudang peralatan pabrik dan penunjang pabrik

dengan persetujuan atasan serta memonitor pengadaannya.

7. Menyiapkan spesifikasi dan dokumen lain terkait dengan proses pembelian

peralatan dan spare part pabrik

8. Melaksanakan evaluasi dan Quality Control (QC) atas pembelian spare part

dan peralatan pabrik yang sesuai.

Page 13: Bab ii bab i sistem kerja ups (uninterruptible power system) pada central control room pabrik 1 b di pt. pupuk sriwidjaja palembang

16

Politeknik Negeri Sriwijaya

Laporan Kerja Praktek

9. Membuat usulan rencana anggaran stok gudang dan anggaran lain yang

sesuai.

10. Membuat usulan rencana anggaran biaya rutin pemeliharaan pabrik dan

perkantoran.

11. Membuat usulan rencana anggaran Investasi peralatan pabrik dan perkantoran.

12. Membuat usulan rencana replacement peralatan pabrik dan perkantoran.

13. Membuat usulan perencanaan TA bidang Elektronika dan Telekomunikasi

14. Secara rutin mengikuti rapat harian pagi yang dihadiri oleh staf Operasi, PKL,

Pemeliharaan dan Teknik Proses serta berpartisipasi aktif dalam memberikan

saran-saran dalam bidang telekomunikasi.

15. Mengkoordinasi dan mengevaluasi pelaksanaan pekerjaan lembur bidang

telekomunikasi dan Elektronika.

16. Mengevaluasi pelaksanaan Patroli Harian bidang telekomunikasi di seluruh

areal pabrik, perkantoran dan perumahan untuk meminimalisir terjadinya Un-

schedule Shutdown.

17. Memonitor dan mengevaluasi pelaksanaan preventive, predictive dan

breakdown maintenance di bidang telekomunikasi dan elektronika

18. Melakukan evaluasi dan negosiasi terhadap pekerjaan telekomunikasi dan

elektronika yang berdasarkan kontrak jangka panjang

19. Mengkoordinasikan Item dan Pekerjaan TA bidang Elektronika dengan pihak

terkait dan siap membantu TA Pabrik Pupuk lain dalam bidang Elektronika.

20. Ikut berperan aktif dalam perencanaan kebutuhan material pabrik, perkantoran

dan perumahan serta mengevaluasi kebutuhan material bidang telekomunikasi

dan Elektronika.

21. Terus mejaga kelangsungan operasional pabrik sehingga dapat memenuhi

terget produksi yang telah ditetapkan oleh management.

22. Mengkoordinasikan, memakai, mengingatkan dan mengevaluasi kewajiban

penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) pada unit kerjanya dan lingkungan

sekitarnya untuk mencapai target Zero Accident.

Page 14: Bab ii bab i sistem kerja ups (uninterruptible power system) pada central control room pabrik 1 b di pt. pupuk sriwidjaja palembang

17

Politeknik Negeri Sriwijaya

Laporan Kerja Praktek

23. Membuat History Card Peralatan atas permasalahan yang terjadi pada

peralatan-peralatan kritis operasional pabrik, untuk mencegah terjadinya

kerusakan berulang.

24. Melakukan improvement yang berbasis Tehnologi pada peralatan pabrik,

perkantoran dan perumahan yang menjadi tanggung jawabnya.

25. Mengikuti training baik itu in-house maupun out-plant untuk pengembangan

kompetensi dan SDM yang bersangkutan.

26. Melaksanakan pekerjaan perbaikan peralatan komunikasi / CCTV dan Insfrastruktur

penunjang dengan sebaik mungkin dan melaksanakan perkerjaan yang mengharuskan

lembur dengan baik dan efisien.

27. Melaksanakan dan mencatat hasil pelaksanaan Patroli Harian bidang telekomunikasi

dan Security CCTV System di areal pabrik, perkantoran dan perumahan pada form

laporan Daily patrol bidang telekomunikasi.

28. Melaksanakan dan mencatat hasil pelaksanaan preventive, predictive dan breakdown

maintenance pada form ISO-9001 bidang Telekomunikasi

29. Memiliki motivasi dan bersungguh-sungguh dalam menjaga kelangsungan

operasional pabrik sehingga dapat memenuhi terget produksi yang telah ditetapkan

oleh management.

30. Memberikan saran-saran dan berperan aktif dalam menganalisis pemecahan masalah

yang terjadi pada peralatan-peralatan kritis operasional pabrik, untuk mencegah

terjadinya kerusakan berulang.

2.6 Kebijakan Manajemen

Dampak dari arus globalisasi dunia dilancarkan beberapa paket deregulasi,

Pemerintah menuntut PT. PUSRI untuk melakukan perubahan didalam berbagai

aspek managerial. Kebijakan manajemen yang dilakukan oleh PT. PUSRI pada

kondisi terakhir ini antara lain :

1 Mengamankan penyediaan dan penjualan pupuk didalam negeri secara tetap

2 Memperhatikan least cost distribution pattern (pola biaya distribusi rumah)

Page 15: Bab ii bab i sistem kerja ups (uninterruptible power system) pada central control room pabrik 1 b di pt. pupuk sriwidjaja palembang

18

Politeknik Negeri Sriwijaya

Laporan Kerja Praktek

3 Menunjang program pemerintah untuk memasyarakatkan pemakaian atau

penggunaan Urea tablet terutama dikalangan petani.

4 Terus melakukan pembinaan industri kecil dan koperasi agar dapat tumbuh

dan berkembang atas dasar prinsip saling menguntungkan

5 Meningkatkan kemampuan daya saing perusahaan dengan cara, yaitu :

6 Mengupayakan pengeoperasian pabrik agar dapat berproduksi terpasang dan

kemampuan dasar dengan memperhatikan faktor lingkungan, keselamatan

kerja dan operasional pabrik

7 Peranan teknologi mutakhir yang dapat meningkatkan produktivitas efisien,

baik terhadap penggantian peralatan produksi atau distribusi maupun

penambahan peralatan pabrik

8 Terus meningkatkan profesionalisme dan kewirausahaan karyawan diseluruh

jajaran perusahaan melalui pendidikan dan peraturan yang lebih terarah

sejalan dengan program pengembangan karir

9 Melakukan usaha-usaha efisien didalam berbagai aspek melalui cost reduction

program (program pengurangan biaya)

10 Mengupayakan peningkatan kesejahteraan karyawan dalam rangka

mempertahankan ketenangan bekerja serta meningkatkan produktivitas kerja

11 Mengusahakan kinerja keuangan perusahaan dengan sehat, sesuai dengan

ukuran yang ditetapkan dalam SK Menteri Keuangan

12 Investasi rutin (barang modal) diproritaskan kepada investasi yang bebar-

benar diperlukan untuk menunjang kelancaran operasi produksi dan distribusi

pupuk juga diutamakan untuk penggantian berdasarkan pertimbangan biaya

dan manfaat.

Page 16: Bab ii bab i sistem kerja ups (uninterruptible power system) pada central control room pabrik 1 b di pt. pupuk sriwidjaja palembang

19

Politeknik Negeri Sriwijaya

Laporan Kerja Praktek

2.7 Struktur Organisasi PT.PUSRI

Gambar 2.3 struktur organisasi PT. PUSRI

Page 17: Bab ii bab i sistem kerja ups (uninterruptible power system) pada central control room pabrik 1 b di pt. pupuk sriwidjaja palembang

20

Politeknik Negeri Sriwijaya

Laporan Kerja Praktek

2.8 Sistem Kelistrikan PT. Pupuk Sriwijaya

2.8.1 One Line Diagram PT. Pupuk Sriwijaya

PT. PUSRI memiliki empat buah generator sebagai suplai daya listriknya.

Generator-generator tersebut menggunakan turbin uap (steam turbin) sebagai

penggeraknya. Generator-generator tersebut terdiri dari :

1 Generator 5006-J

Kapasitas : 26,6 MVA

Beban Utama : PUSRI IB + Perumahan

2 Generator 2006-J

Kapasitas :21,6 MVA

Beban Utama : PUSRI II

3 Generator 3006-J

Kapasitas : 21,6 MVA

Beban Utama : PUSRI III

4 Generator 4006-J

Kapasitas : 21,6 MVA

Beban Utama : PUSRI IV

Disamping keempat generator tersebut, PT. PUSRI juga mengoperasikan

pembangkit energi yang melayani beban-beban kritis apabila pembangkit utama

mengalami gangguan. Pembangkit ini berupa :

Generator : 33 - 5007-J

Kapasitas : 300 – 5000 KW

Penggerak : Turbin Disel

2.8.2 Pembangkit Listrik di PUSRI IB

PUSRI IB menggunakan gas turbin sebagai penggerak generatornya.

Generator ini diamankan dengan menggunakan circuit breaker. Netral

generatornya dihubungkan ke tanah dengan hambatan 400A. fungsi hambatan ini

adalah untuk mengurangi arus gangguan tanah, sehingga generator tidak

mengalami kelebihan arus yang dapat menyebabkan rusaknya generator.

Page 18: Bab ii bab i sistem kerja ups (uninterruptible power system) pada central control room pabrik 1 b di pt. pupuk sriwidjaja palembang

21

Politeknik Negeri Sriwijaya

Laporan Kerja Praktek

2.8.3 Pengaman

Untuk tegangan tinggi digunakan circuit breaker (CB). Fungsi CB ini

secara umum adalah untuk membatasi arus yang masuk dalam jaringan. Untuk

tegangan rendah juga digunakan CB. Penggunaan CB didasarkan pada efisiensi

dan nilai ekonomis.

2.8.4 Jenis Beban

PT. PUSRI memiliki system kelistrikan sendiri dan ridak bergantung pada

system kelistrikan dari luar. Oleh karena itu, PT. PUSRI harus membuat prosedur

penanggulangan gangguan yang terjadi pada system kelistrikan. Salah satu

prosedurnya adalah memadamkan sebagian beban yang tidak berarti saat terjadi

gangguan. Untuk keperluan itu, maka beban-beban di PT. PUSRI dibagi menjadi

dua jenis beban, yaitu :

1. Beban Kritis

Beban kritis adalah beban yang tidak boleh padam dan harus tetap

menyala selama proses produksi. Prinsip ini berlaku juga saat terjadi gangguan.

Contoh dari beban kritis adalah :

Control Central Building (CCB)

Merupakan tempat dimana semua proses produksi dikendalikan dan

diawasi selama berlangsungnya prouksi.

Ammonia Plant

Tempat diproduksinya Ammonia. Beban ini tetap dijalankan karena daur

produksinya pendek.

Cooling Tower Fans

Tempat dilaksanakannya pendinginan air proses produksi.

2. Beban Seleksi

Beban seleksi adalah beban yang dapat dimatikan apabila terjadi gangguan

sementara. Contoh beban selektif seperti :

Page 19: Bab ii bab i sistem kerja ups (uninterruptible power system) pada central control room pabrik 1 b di pt. pupuk sriwidjaja palembang

22

Politeknik Negeri Sriwijaya

Laporan Kerja Praktek

Urea Plant

Tempat dibuatnya pupuk Urea. Urea Plant dimatikan karena daurnya yang

panjang dan dianggap tidak menguntungkan saat terjadi gangguan.

Bagir Plant dan Bengkel

Tempat pembuatan kantong dan reparasi peralatan yang rusak pada saat

terjadi gangguan. Bagir plant tidak perlu dinyalakan karena Urea Plant dimatikan.

Demikian pula dengan bengkel, pada saat gangguan bengkel tidak perlu

dinyalakan karena bengkel tidak terlalu berhubungan dengan proses produksi.