bab ii and

Upload: nurul-munir

Post on 18-Jul-2015

338 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

10

BAB II LANDASAN TEORI

2.1 Data dan Informasi Pembahasan mengenai sistem-sistem informasi dimulai dengan

pendefinisian secara fungsional dari data dan informasi berikut keterkaitan diantara keduanya. Pemahaman awal ini juga didukung oleh pemisahan antara informasi formal dan non formal ( informal ).

2.1.1 Definisi Dasar Istilah data dan informasi sering digunakan secara bergantian dan sering tertukar, meskipun kedua istilah itu sebenarnya merujuk pada masingmasing konsep yang berbeda. Data merupakan bahasa, mathematical, dan symbol-simbol pengganti lain yang disepakati oleh umum dalam

menggambar objek, manusia, peristiwa,aktivitas, konsep, dan objek-objek penting lainnya, singkatnya data merupakan suatu kenyataan apa adanya. ( Eddy Prahasta, 2001).

11

2.1.2 Informasi Formal dan non formal Sistem informasi formal didasarkan pada asumsi bahwa setiap orang dapat mengidentifikasi kebutuhan-kebutuhan informasi individu-individu. Selain itu juga dapat menentukan metode-metode untuk menghasilkan informasi dari data dalam memenuhi kebutuhan-kebutuhan. ( Eddy Prahasta, 2001).

2.2 Konsep Sistem Istilah system menjadi sangat popular belakangan ini. Sistem digunakan untuk mendeskripsikan banyak hal, khususnya untuk aktifitasaktifitas yang diperlukan untuk pemprosesan data Sistem dapat didefinisikan sebagai suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling

berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegitan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran yang tertentu. ( Jogiyanto H, 1999). Sistem juga dapat diartikan sebagai sekelompok elemen-elemen yang terintegrasi dengan maksud yang sama untuk mencapai suatu tujuan. ( Reymond Mcleod, 1999).

12

2.3 Analisa Sistem Analisa Sistem ( system analysis ) merupkan penguraian dari suatu system informasi yang utuh kedalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan mengevaluasi permasalahan-

permasalahan, kesempatan-kesempatan, hambatan-hambatan, yang terjadi dan kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat diusulkan perbaikan-perbaikannya. ( Jogiyanto H, 1999). Jenis-jenis alat dalam analisisa system yang dipakai penulis adalah :

2.3.1 Bagan Alir Dokumen. Bagan alir dokumen ( document flowchart ) merupakan bagan alir yang menunjukkan arus dari laporan dan formulir termasuk tembusan-

tembusannya. ( Jogiyanto H, 1999). Simbol-simbol yang digunakan untuk mendesain bagan alir dokumen dapat dilihat pada table berikut ini :

13

Tabel 2.1 Simbol-simbol Bagan Alir Dokumen ( Jogiyanto H, 1999) No. Simbol Keterangan Melambangkan dokumen atau formulir 1 Melambangkan lebih dari satu dokumen/ formulir Melambangkan suatu proses yang dilakukan secara manual 3 Melambangkan suatu proses komputerisasi 4 Melambangkan input dari keyboard 5 Melambangkan penyimpanan dalam bentuk hard disk Menunjukkan arah dari suatu proses.

2

6 7

2.3.2 Desain Output. Desain Output dibagi menjadi dua bagian yaitu : ( Jogiyanto H, 1991). 1. Output Intern. Output yang dimaksudkan untuk mendukung kegiatan manajemen.

14

2. Output Ekstern. Output yang didistribusikan kepada pihak luar yang membutuhkan.

2.3.4 Desain Input. Desain input memerlukan tiga tahapan yaitu : ( Jogiyanto H, 1999). 1. Penangkapan data. Merupakan proses mencatat kejadian nyata yang terjadi akibat transaksi yang dilakukan kedalam dokumen dasar. 2. Penyimpanan Data. Merupakan data yang telah ditangkap kedalam bentuk yang dapat dibaca oleh mesin. 3. Pemasukan Data. Proses membacakan atau memasukkan data ke dalam computer.

2.4 Mengenal Internet International Networking, yang dapat disingkat dengan kata internet, merupakan dua buah computer atau lebih yang saling berhubungan

15

membentuk jaringan computer hingga meliputi jutaan computer didunia ( internasional ) yang saling berinteraksi dan bertukar informasi, sedangkan dari segi ilmu pengetahuan, internet merupakan sebuah perpustakaan besar yang didalamnya terdapat jutaan ( bahkan milyaran) informasi atau data yang dapat berupa text, graphic, audio maupun animasi dan lain-lain dalam bentuk media elektronik. Orang dapat berkunjung ke perpustaan tersebut kapan saja dan darimana saja. Dari segi komunikasi, internet adalah sarana yang sangat efisien untuk melakukan pertukaran informasi jarak jauh maupun didalam lingkungan perkantoran. ( Drs. Daryanto, 2004 ). Permulaan internet merupakan suatu jaringan computer yang dibentuk oleh departemen pertahanan Amerika diawal tahun 60-an, dimana mereka mendemonstrasikan bagaimana hardware dan software computer yang berbasis UNIX bisa melakukan komunikasi dalam jarak yang tidak terhingga melalui saluran telepon. (Drs. Daryanto, 2004).

2.4.1 Word Wide Web Pada awalnya internet merupakan sebuah proyek yang dimaksudkan untuk menghubungkan para ilmuan dan peneliti di Amerika, namun saat ini internet telah tumbuh manjadi media komunikasi global dengan pengguna terbesar diseluruh dunia dengan jumlah mancapai lebih dari 750 juta orang. Pertumbuhan ini membawa masalah penting mendasar, diantaranya

16

kenyataan bahwa internet tidak diciptakn pada jaman graphical user interface ( GUI ) seperti saat ini. Internet dimulai pada masa dimana orang masih menggunakan alat-alat akses yang tidak user friendly yaitu terminal berbasis text serta perintah-perintah command line yang sukar diingat, sangat berbeda dengan computer dewasa ini yang menggunakan klik tombol mouse pada layar graphic berwarna. Kemudian orang mulai berfikir untuk membuat sesuatu yang lebih baik. Popularitas internet mulai berkembang pesat setelah standard baru yaitu HTTP dan HTML diperkenelkan kepada masyarakat . Hypertex Transfer Protocol ( HTTP ) membuat pengaksesan informasi melalui protocol TCP/ IP menjadi lebih mudah dari sebelumnya. Hypertext Markup Language ( HTML ) memungkinkan user menyajikan informasi yang secara visual lebih menarik kemunculan HTTP dan HTML kemudian membuat orang mengenal istilah baru dalam internet yang sekarang menjadi sangat popular, bahkan sedemikian populernya sehingga sering dianggap identik dengan internet itu sendiri, yaitu Word Wide Web ( www). Pada prinsipnya Word Wide Web ( singkatnya cukup disebut web saja) bekerja dengan cara menampilkan file-file HTML yang berasal dari server web, pada program client khusus , yaitu browser web. Program browser pada client mengirimkan permintaan ( request ) pada server web, yang kemudian akan dikirimkan oleh server dalam bentuk HTML. File HTML berisi instruksi-instruksi yang diperlukan untuk membuat tampilan. Perintah-

17

perintah HTML ini kemudian diterjemahkan oleh browser web sehingga isi informasinya dapat ditampilkan secara visual kepada user dilayar komputer .( Mark Ade Syukur, 1999).

Gambar 2.1 Konsep Dasar Browser dan Server Web ( M Ade Syukur, 1999)

2.4.2 Hypertext Transfer Protocol (HTTP) Web merupakan terobosan baru sebagai system informasi yang menghubungkan data dari banyak sumber dan layanan yang beragam macamnya di internet. User tinggal mengklik mousenya pada link-link hypertext yang ada untuk melompat ke dokumen-dokumen diberbagai lokasi di internet. Link-linknya sendiri bisa mengacu kepada dokumen web, server FTP ( File Transfer protocol),e-mail,ataupun layanan-layanan lain.

18

Server dan browser web berkomunikasi satu sama lain dengan protocol yang memang dibuat khusus untuk itu, yaitu HTTP. HTTP bertugas untuk menangani permintaan-permintaan (request) dari browser untuk mengambil dokumen-dokumen dari web. HTTP bisa menganggap sebagai sistem yang bermodal client-server, browser web sebagai clientnya, mengirimkan permintaan kepada server web untuk mengirimkan dokumen-dokumen web yang dikehendaki pengguna. Server web lalu memenuhi permintaan ini dan mengirimkannya melalui jaringan kepada browser. Setiap permintaan akan dilayani dan ditangani sebagai suatu koneksi terpisah yang berbeda. Semua dokumen web dikirim sebagai file teks biasa. Sewaktu mengirimkan request kepada server web, browser juga mengirimkan sedikit informasi tentang dirinya, termasuk jenis-jenis file yang bisa dibaca olehnya. Informasi ini lalu digunakan oleh server web untuk menentukan apakah dokumen yang diminta bisa dikirimkan kepada browser atau tidak ( Mark Ade Syukur, 1999).

2.4.3 Hipertext Markup Language (HTML) Hypertext Markup Language (HTML) adalah bahasa standar yang digunakan untuk menulis halaman web. HTML merupakan pengembangan dari standard pemformatan dokumen text yaitu Standard Generalized Markup

19

Languange ( SGML). HTML sebenarnya adalah document ASCII atau text biasa, yang dirancang untuk tidak tergantung pada suatu system operasi tertentu. Tutang, 2001). Sesuai dengan namanya, bahasa ini menggunakan tanda untuk menandai perintah-perintah. Saat ini sudah banyak sekali aplikasi-aplikasi yang digunakan untuk membuat web page secara mudah , seperti Front Page, Macromedia Dreamweaver dan lain sebagainya. Berikut ini adalah contoh penulisan halaman HTML yang menggunakan tag yang menandai awal dan akhir dari sebuah dokumen.

Gambar 2.2 Contoh tulisan file HTML dengan Editor Notepad Window XP ( Tugas Akhir, 2011)

20

Gambar 2.3 File HTML yang jalan diatas Browser Mozilla Firefox ( Tugas Akhir, 2011)

2.4.4 Browser dan Server Web Dalam dunia web, peragkat lunak client, yaitu browser web mempunyai tugas yang sama yaitu menterjemahkan informasi yang diterima dari server web dan menampilkan pada layar komputer pengguna. Oleh karena HTTP memungkinkan server web mengirimkan beragam data seperti teks atau gambar, browser harus bisa mengenali berbagai macam data yang akan diterimanya, dan selanjutnya harus tahu cara untuk menampilkannya dengan

21

benar. Teks harus ditampilkan sebagai teks dan gambar harus ditampilkan sebagai gambar. Perkembangan jaman serta semakin populernya lingkungan GUI ( Graphical User Interface ) membuat banyak orang sekarang berlomba-lomba membuat program browser yang menarik serta mudah dipakai. Browser browser web modern dilengkapi dengan fasilitas-fasilitas yang mendukung tampilan multimedia berupa audio ( suara ), animasi 3 dimensi , bahkan video . Program browser web yang paling dikenal saat ini adalah Netscape Navigator dan Microsorft Internet Explorer. Sementara itu server pada dasarnya adalah perangkat lunak khusus yang bertugas melayani permintaan-permintaan dari browser web akan dokumen-dokumen yang tersimpan didalamnya. Perangkat lunak server web sekarang telah tersedia untuk berbagai macam platform dan lingkungan

system operasi untuk lingkungan UNIX yang paling popular adalah apache, Netscape FastTrack dan NSCA HTTPD. Sementara untuk lingkungan Windows tersedia Microsoft Internet Information Server (IIS), Netscape FastTrack, Oreilly Website dan masih banyak lagi.

2.5 Tentang PHP PHP adalah teknologi yang diperkenalkan tahun 1994 oleh Rasmus Lerdorf. Beberapa versi awal yang tidak dipublikasikan digunakan pada situs

22

pribadinya untuk mencatat siapa saja yang mencatat daftar riwayat hidup onlinenya. Versi pertama digunakan oleh pihak lain pada awal tahun 1995 dan dikenal sebagai Personal Homepage Tools. Terkandung didalamnya sebuah parser engine (mesin pengurai) yang dapat disederhanakan, yang hanya mampu mengolah macro khusus dan beberapa utilitas yang sering digunakan pada pembuatan Homepage,seperti buku tamu, pencacah dan lain sebagainya. ( Mark Ade Syukur, 1999). Parser tersebut ditulis ulang pada pertengahan tahun 1995 dan dinamakan PHP/ FI Version 2.FI ( Form Interpreter ) sendiri berasal dari kode lain yang ditulis juga oleh Rasmus, yang menterjemahkan HTML dari data. Ia menggabungkan script Personal Homepage Tools dengan Form Interpreter dan menambah dukungan

terhadap server database yang menggunakan format MySQL, sehingga lahirlah PHP/ FI. PHP/ FI tumbuh dengan pesat, dan orang-orang mulai menyiapkan kode-kode programnya agar bisa didukung oleh PHP. Sulit memberikan data statistic yang akurat, namun diperkirakan pada akhir 1996 PHP/ FI sudah digunakan sedikitnya pada 15.000 situs web diseuruh dunia. Padapertengahan 1997 angka tersebut berubah menjadi 50.000. Pada saat itu juga terdapat perubahan didalam pengembangan PHP. PHP berubah dari proyek pribadi Rasmus menjadi sebuah tim yang lebih terorganisir.

23

2.5.1 Apa Itu PHP PHP secara resmi merupakan kependekan dari HyperText

Preprocessor, merupakan bahasa script server side yang disisipkan pada HTML, ysng dijalankan disisi server. ( Detha Sidik, 2001). Sebagian perintahnya berasal dari C, java dan perl dengan beberapa tambahan fungsi khusus PHP. Bahasa ini memungkinkan para pembuat aplikasi web menyajikan halaman HTML dinamis dan interaktif dengan cepat dan mudah yang dihasilkan server. PHP juga dimaksudkan untuk mengganti teknologi lama seperti CGI ( Common Gateway Interface ). PHP bisa berinteraksi dengan hampir semua teknologi web yang sudah ada. Developer bisa menulis sebuah program PHP yang mengeksekusi suatu program CGI deserver web lain. Fleksibilitas ini amat bermanfaat bagi pemilik situs-situs web yang besar dan sibuk, karena pemilik masih bisa mempergunakan aplikasi-aplikasi yang sudah terlanjur dibuat dimasa lalu dengan CGI, ISAP atau dengan script seperti Perl, AWK atau Phyton selama proses migrasi ke aplikasi baru yang dengan PHP. Hal ini mempermudah dan memperluas peralihan antara teknologi lama dan teknologi baru.

2.5.2 Dasar-dasar PHP Seperti yang telah dikemukakan sebelumnya, kode ( istilah script lebih popular dikalangan pemprogram untuk menyebut kode program yang

24

dijalankan dengan interpreter ) yang bisa ditangani PHP adalah C. Karena dieksekusi deserver, PHP disebut sebagai server-side script. Pengertian ini penting karena browser-browser web masa kini umumnya juga telah sanggup mengeksekusi client-side script yaitu script yang dijalankan disisi client. Pada awalnya C adalah client side script sehingga untuk membedakan dari sever-side script perlu ada suatu mekanisme khusus. Semua script PHP harus ditandai secara khusus dengan tag tertentu agar oleh server tidak dianggap sebagai client-side script yang akan diloloskan ke browser web tanpa diolah olehnya. Untuk itu PHP mempunyai empat buah cara untuk membedakannya dari script HTML dan memasuki mode PHP Echo ( Beberapa editor HTML ( seperti frontpage) tidak menyukai pemprosesan instruksi);

25

2.5.3 PHP dan Database Salah satu keunggulan PHP sebagai bahasa pemprograman script adalah banyak fasilitas ( library fungsi ) yang memungkinkan untuk mengakses database. Kecepatan akses dengan menggunakan engine/driver yang khusus untuk setiap database merupakan satu kelebihan dan kekurangan. Kelebihannya adalah dari sisi kecepatan tidak dapat disangkal, karena dibuat khusus fungsinya. Kekurangannya adalah karena

ketidakseragaman nama fungsi (perintah), sehingga sulit bagi aplikasi yang dihasilkan yang dikatakan independent terhadap database yang digunakan .( Detha Sidik, 2001). MySQL merupakan software database yang termasuk paling popular dilingkungan Linux, kepopuleran ini karena ditunjang performasi query dari database yang saat ini bisa dikatakan paling cepat, dan jarang bermasalah. (Detha Sidik, 2001). 1) Fungsi mysql_connect() Digunakan untuk melakukan koneksi ke program database Mysql. Sintaksnya adalah sebagai berikut : Mysql_connect (namahost,nama user,password) 2) Fungsi mysql_create_db()

26

Digunakan untuk membuat sebuah database. Sintaknya adalah sebagai berikut ; Mysql_create_db(database)

2.5.4 Tahap Operasi PHP tidak menyediakan fungsi-fungsi khusus untuk operasi data, sehingga sintaks yang dipakai adalah sintaks perintah-perintah MySQL, kemudian sintaks ini dioperasikan menggunakan fungsi mysq_query() (Drs. Daryanto, 2004). 1) Memasukkan Data Unuk memasukkan data ke database,digunakan sintaks : INSERT INTO nama_tabel(field1,field2,.)VALUE (data1,data2) 2) Mencari Data Untuk mencari satu atau lebih data didatabase digunakan sintaks : SELECT field1,field2,.FROM nama_tabel WHERE syarat

1,syarat2,ORDER BY nama_field. 3) Fungsi mysql_fetch_row()

27

Digunakan untuk mengambil hasil query baris-perbaris kedatabase dalam bentuk array. 4) Fungsi mysql_fetch_array() Digunakan untuk mengambil hasil query baris perbaris ke database untuk bentuk array assosiatif. 5) Mengedit Data Untuk mengedit data menggunakan sintaks : DELETE FROM nama_tabel WHERE syarat1,syarat2,.

2.6 Sistem Informasi Geografis ( SIG )

Sistem Informasi Geografi ( SIG ) atau Geographic Information System ( GIS ) adalah suatu sistem informasi yang dirancang untuk bekerja dengan data yang bereferensi spasial atau berkoordinat geografi atau dengan kata lain suatu SIG adalah suatu sistem basis data dengan kemampuan khusus untuk menangani data yang bereferensi keruangan (spasial) bersamaan dengan seperangkat operasi kerja (Barus dan Wiradisastra, 2000). Sedangkan menurut Anon (2001) Sistem Informasi geografi adalah suatu sistem Informasi yang dapat memadukan antara data grafis (spasial) dengan data teks (atribut) objek yang dihubungkan secara geografis di bumi

28

(georeference). Disamping itu, SIG juga dapat menggabungkan data, mengatur data dan melakukan analisis data yang akhirnya akan

menghasilkan keluaran yang dapat dijadikan acuan dalam pengambilan keputusan pada masalah yang berhubungan dengan geografi.

Sistem Informasi Geografis dibagi menjadi dua kelompok yaitu sistem manual (analog), dan sistem otomatis (yang berbasis digital komputer). Perbedaan yang paling mendasar terletak pada cara pengelolaannya. Sistem Informasi manual biasanya menggabungkan beberapa data seperti peta, lembar transparansi untuk tumpang susun (overlay), foto udara, laporan statistik dan laporan survey lapangan. Kesemua data tersebut dikompilasi dan dianalisis secara manual dengan alat tanpa komputer. Sedangkan Sistem Informasi Geografis otomatis telah menggunakan komputer sebagai sistem pengolah data melalui proses digitasi. Sumber data digital dapat berupa citra satelit atau foto udara digital serta foto udara yang terdigitasi. Data lain dapat berupa peta dasar terdigitasi (Nurshanti, 1995).

Pengertian GIS/SIG saat ini lebih sering diterapkan bagi teknologi informasi spasial atau geografi yang berorientasi pada penggunaan teknologi komputer. Dalam hubungannya dengan teknologi komputer, Arronoff (1989) dalam Anon (2003) mendifinisikan SIG sebagai sistem berbasis komputer yang memiliki kemampuan dalam menangani data bereferensi geografi yaitu pemasukan data, manajemen data (penyimpanan dan pemanggilan kembali),

29

memanipulasi dan analisis data, serta keluaran sebagai hasil akhir (output). Sedangkan Burrough, 1986 mendefinisikan Sistem Informasi Geografis (SIG) sebagai sistem berbasis komputer yang digunakan untuk memasukkan, menyimpan, mengelola, menganalisis dan mengaktifkan kembali data yang mempunyai referensi keruangan untuk berbagai tujuan yang berkaitan dengan pemetaan dan perencanaan. Komponen utama Sistem Informasi Geografis dapat dibagi kedalam 4 komponen utama yaitu: perangkat keras (digitizer, scanner, Central Procesing Unit (CPU), hard-disk, dan lain-lain), perangkat lunak (ArcView, Idrisi, ARC/INFO, ILWIS, MapInfo, dan lain-lain), organisasi (manajemen) dan pemakai (user). Kombinasi yang benar antara keempat komponen utama ini akan menentukan kesuksesan suatu proyek pengembangan Sistem Informasi Geografis.

Aplikasi SIG dapat digunakan untuk berbagai kepentingan selama data yang diolah memiliki refrensi geografi, maksudnya data tersebut terdiri dari fenomena atau objek yang dapat disajikan dalam bentuk fisik serta memiliki lokasi keruangan (Indrawati, 2002).

Tujuan pokok dari pemanfaatan Sistem Informasi Geografis adalah untuk mempermudah mendapatkan informasi yang telah diolah dan tersimpan sebagai atribut suatu lokasi atau obyek. Ciri utama data yang bisa dimanfaatkan dalam Sistem Informasi Geografis adalah data yang telah

30

terikat dengan lokasi dan merupakan data dasar yang belum dispesifikasi (Dulbahri, 1993).

Data-data yang diolah dalam SIG pada dasarnya terdiri dari data spasial dan data atribut dalam bentuk digital, dengan demikian analisis yang dapat digunakan adalah analisis spasial dan analisis atribut. Data spasial merupakan data yang berkaitan dengan lokasi keruangan yang umumnya berbentuk peta. Sedangkan data atribut merupakan data tabel yang berfungsi menjelaskan keberadaan berbagai objek sebagai data spasial.

Penyajian data spasial mempunyai tiga cara dasar yaitu dalam bentuk titik, bentuk garis dan bentuk area (polygon). Titik merupakan kenampakan tunggal dari sepasang koordinat x,y yang menunjukkan lokasi suatu obyek berupa ketinggian, lokasi kota, lokasi pengambilan sample dan lain-lain. Garis merupakan sekumpulan titik-titik yang membentuk suatu kenampakan memanjang seperti sungai, jalan, kontus dan lain-lain. Sedangkan area adalah kenampakan yang dibatasi oleh suatu garis yang membentuk suatu ruang homogen, misalnya: batas daerah, batas penggunaan lahan, pulau dan lain sebagainya.

Struktur data spasial dibagi dua yaitu model data raster dan model data vektor. Data raster adalah data yang disimpan dalam bentuk kotak segi empat (grid)/sel sehingga terbentuk suatu ruang yang teratur. Data vektor adalah data yang direkam dalam bentuk koordinat titik yang menampilkan,

31

menempatkan dan menyimpan data spasial dengan menggunakan titik, garis atau area (polygon) (Barus dan Wiradisastra, 2000).

Lukman

(1993)

menyatakan

bahwa

sistem

informasi

geografi

menyajikan informasi keruangan beserta atributnya yang terdiri dari beberapa komponen utama yaitu:

1. Masukan data merupakan proses pemasukan data pada komputer dari peta (peta topografi dan peta tematik), data statistik, data hasil analisis

penginderaan jauh data hasil pengolahan citra digital penginderaan jauh, dan lain-lain. Data-data spasial dan atribut baik dalam bentuk analog maupun data digital tersebut dikonversikan kedalam format yang diminta oleh perangkat lunak sehingga terbentuk basis data (database). Menurut Anon (2003) basis data adalah pengorganisasian data yang tidak berlebihan dalam komputer sehingga dapat dilakukan pengembangan, pembaharuan, pemanggilan, dan dapat digunakan secara bersama oleh pengguna.

2. Penyimpanan data dan pemanggilan kembali (data storage dan retrieval) ialah penyimpanan data pada komputer dan pemanggilan kembali dengan cepat (penampilan pada layar monitor dan dapat ditampilkan/cetak pada kertas).

32

3. Manipulasi data dan analisis ialah kegiatan yang dapat dilakukan berbagai macam perintah misalnya overlay antara dua tema peta, membuat buffer zone jarak tertentu dari suatu area atau titik dan sebagainya. Anon (2003) mengatakan bahwa manipulasi dan analisis data merupakan ciri utama dari SIG. Kemampuan SIG dalam melakukan analisis gabungan dari data spasial dan data atribut akan menghasilkan informasi yang berguna untuk berbagai aplikasi

4. Pelaporan data ialah dapat menyajikan data dasar, data hasil pengolahan data dari model menjadi bentuk peta atau data tabular. Menurut Barus dan wiradisastra (2000) Bentuk produk suatu SIG dapat bervariasi baik dalam hal kualitas, keakuratan dan kemudahan pemakainya. Hasil ini dapat dibuat dalam bentuk peta-peta, tabel angka-angka: teks di atas kertas atau media lain (hard copy), atau dalam cetak lunak (seperti file elektronik).

Ada beberapa alasan mengapa perlu menggunakan SIG, diantaranya adalah : ( Barus dan wiradisastra, 2000 ).

1. SIG menggunakan data spasial maupun atribut secara terintegrasi

2. SIG dapat digunakansebagai alat bantu interaktif yang menarik dalam usaha meningkatkan pemahaman mengenai konsep lokasi, ruang, kependudukan, dan unsur-unsur geografi yang ada dipermukaan bumi.

3. SIG dapat memisahkan antara bentuk presentasi dan basis data

33

4.

SIG

memiliki

kemampuan

menguraikan

unsur-unsur

yang

ada

dipermukaan bumi kedalam beberapa layer atau coverage data spasial

5. SIG memiliki kemapuan yang sangat baik dalam memvisualisasikan data spasial berikut atributnya

6. Semua operasi SIG dapat dilakukan secara interaktif

7. SIG dengan mudah menghsilkan peta-peta tematik

8. semua operasi SIG dapat di costumize dengan menggunakan perintahperintah dalam bahaa script.

9. Peragkat lunak SIG menyediakan fasilitas untuk berkomunikasi dengan perangkat lunak lain

10. SIG sangat membantu pekerjaan yang erat kaitannya dengan bidang spasial dan geoinformatika ( Anon, 2003 ).

Barus dan Wiradisastra (2000) juga mengungkapkan bahwa SIG adalah alat yang handal untuk menangani data spasial, dimana dalam SIG data dipelihara dalam bentuk digital sehingga data ini lebih padat dibanding dalam bentuk peta cetak, tabel atau dalam bentuk konvensional lainnya yang akhirnya akan mempercepat pekerjaan dan meringankan biaya yang diperlukan.

34

Sarana utama untuk penanganan data spasial adalah SIG. SIG didesain untuk menerima data spasial dalam jumlah besar dari berbagai sumber dan mengintergrasikannya menjadi sebuah informasi, salah satu jenis data ini adalah data pengindraan jauh. Pengindraan jauh mempunyai kemampuan menghasilkan data spasial yang susunan geometrinya mendekati keadaan sebenarnya dengan cepat dan dalam jumlah besar. Barus dan Wiradisastra (2000) mengatakan bahwa SIG akan memberi nilai tambah pada

kemampuan pengindraan jauh dalam menghasilkan data spasial yang besar dimana pemanfaatan data pengindraan jauh tersebut tergantung pada cara penanganan dan pengolahan data yang akan mengubahnya menjadi informasi yang berguna.

2.7 MapServer For Windows (MS4W) Mapserver merupakan aplikasi opensource yang digunakan untuk menampilkan data spasial atau peta melalui web. Aplikasi Mapserver dapat mengolah data SIG dalam format raster maupun vektor. Mapscript merupakan interface dari Mapserver. Mapscript menyediakan tools yang dapat memudahkan pengembang untuk menambahkan fungsi yang

diperlukan sistem. Penggunaan mapscript dimaksudkan untuk membuat gambar peta menjadi lebih dinamis. Mapscript mendukung beberapa bahasa pemrograman web yaitu PHP, Perl, Phyton dan Java. ( Eddy Prahasta, 2007)

35

1. Arsitektur Aplikasi yang dibangun menggunakan MapServer sebagai program CGI memiliki arsitektur sebagai berikut: ( Eddy Prahasta, 2007)

Gambar 2.4 Arsitektur yang dibangun menggunakan Mapserver. ( Eddy Prahasta, 2007)

Pada sistem aplikasi ini, browser (client) mengirimkan request (melalui jaringan internet/intranet) ke web server dalam bentuk request terkait spasial (lokasi[x,y] klik kursor, status [on/off] layer yang akan dimunculkan, dsb). Kemudian oleh web server, request terkait spasial ini dikirim ke server aplikasi (yang dibangun dengan menggunakan pemograman script yang telah tersedia) dan Mapserver (program CGI). Setelah itu, Mapserver akan membaca mapfile, data peta, dan data eksternal (jika ada dan memang diperlukan) untuk membentuk sebuah gambar yang sesuai dengan request.

36

Setelah gambar ini di-render, file image yang bersangkutan akan dikirimkan ke web server (dan akhirnya ke browser milik client) sesuai dengan format tampilan template-nya. Arsitektur MapServer diatas cenderung bercirikan thin-client fokus pada server side hingga prosedur yang terkait pengelolaan data dan analisis diproses di server, sementara browser-nya hanya menerima hasil request dalam bentuk file HTML ( Eddy Prahasta, 2007) 2. Struktur File MAP MapServer menggunakan file *.MAP (file dengan akhiran .map, misalnya indonesia.map) sebagai file konfigurasi peta. File ini akan berisi komponen tampilan peta seperti definisi layer, definisi proyeksi peta, pengaturan legenda, skala dan sebagainya. Secara umum, file *.map memiliki beberapa karakteristik sebagai berikut : (Ruslan Nuryadin, 2005) 1. Berupa file teks. 2. Tidak case sensitif (tidak membedakan antara karakter yang ditulis dengan huruf besar atau huruf kecil), sebagai contoh : kata LAYER, layer maupun Layer memiliki arti yang sama pada file *.map. Hal ini tidak berlaku bagi penamaan atribut, misalnya nama field pada sebuah Shapefile (file *.shp). Nama field harus dituliskan sama seperti yang tertulis pada sumbernya. Meskipun tidak case sensitif, sebaiknya perlu ditentukan aturan penggunaan huruf besar atau kecil untuk menjaga konsistensi. Pada umumnya digunakan huruf besar untuk menuliskan isi file *.map.

37

3. Teks yang mengandung karakter bukan alfanumerik (huruf dan angka), harus berada di dalam tanda petik, misalnya : /opt/webgis/map (karena karakter / bukan karakter alfanumerik). Meskipun keharusan ini hanya berlaku untuk teks yang mengandung karakter bukan alfanumerik, sebaiknya secara konsisten menggunakan tanda petik untuk setiap variabel teks. 4. Path yang menunjuk kesebuah file, harus dituliskan dalam bentuk path absolut, misalnya /opt/webgis/data/batimetri.tif atau relatif terhadap lokasi file *.map (misalnya ./data/batimetri.tif). 5. Pada kondisi normal jumlah definisi layer pada sebuah file *.map maksimum sebanyak 50 buah, kecuali kita melakukan kompilasi program MapServer sendiri dan secara eksplisit mengubah definisi ini. 6. Komentar pada MapServer dimulai dengan karakter # teks yang berada setelah karakter tersebut akan diabaikan, kecuali jika karakter # berada dalam tanda petik dan menjadi bagian dari variabel teks. 7. Terdisi dari definisi objek dengan struktur yang hirarki (berbentuk tree) dengan objek MAP pada hirarki tertinggi. Setiap definisi objek didalam file *.map akan dilewati oleh nama objek dan diakhiri dengan kata kunci END.

38

3. Objek-objek di dalam MapFile Didalam setiap Mapfile, terdapat beberapa definisi objek Map yang bertindak sebagai root. Pendefinisian ini selalu diawali oleh keyword milik objek itu sendiri, diikuti oleh blok (baris-baris detail definisi objek) yang diakhiri oleh keyword END. Dengan demikian, pendefinisian objek-objek lainnya akan berada didalam blok definisi objek MAP. (Eddy Prahasta, 2007). 4. Map Objek ini mendefinisikan objek master (objek yang menyimpan semua objek lain yang berada didalamnya) memiliki mapfile yang bersangkutan. Selain itu objek root ini juga mendefinisikan objek dan parameter-parameter peta/aplikasi seperti halnya: config, datapattern, debug, status, units, size, extent, fontset, imagecolot, layer, legend (Eddy Prahasta, 2007)# # BARIS-BARIS KOMENTAR UNTUK MAPFILE # MAP END # AKHIR DENIFISI OBJEK MAP

39

5. Layer Objek yang paling sering digunakan ini mendefinisikan layer-layer yang kemudian membentuk tampilan peta dijitalnya. Layer-layer digambarkan sesuai dengan urutan kemunculannya (penulisan) didalam mapfile terkait. Dengan demikian, layer pertama akan diletakan didasar sehingga

tampilannya bisa tertutupi oleh tampilan layer berikutnya. Sementara itu, layer yang terakhir (ditulis dipaling bawah) akan muncul paling atas dengan menutupi layer-layer yang berada dibawahnya. (Eddy Prahasta, 2007)# # BARIS-BARIS KOMENTAR UNTUK MAPFILE # MAP LAYER END END # AKHIR DENIFISI OBJEK MAP # AKHIR DEFINISI OBJEK LAYER

6. Class Objek ini digunakan untuk mendefinisikan kelas-kelas tematik untuk suatu layer yang ditentukan. Oleh karena itu setiap layer, paling tidak memliki satu kelas, maka keanggotaan kelas-kelasnya ditentukan oleh nilai-nilai

40

terkait (data value) beserta ekspresi yang digunakan untuk mengevaluasinya. (Eddy Prahasta,2007)# # BARIS-BARIS KOMENTAR UNTUK MAPFILE # MAP LAYER CLASS END END END # AKHIR DENIFISI OBJEK MAP # AKHIR DEFINISI OBJEK LAYER # AKHIR DEFINISI OBJEK CLASS

7. Label Objek ini digunakan untuk mendefinisikan label yang kemudian sering dipakai sebagai anatomi (atau teks) unsur-unsur spasial. Meskipun demikian, label juga bisa digunakan sebagai simbol melalui pemanfaatan berbagai font truetype. (Eddy Prahasta,2007)

41

# # BARIS-BARIS KOMENTAR UNTUK MAPFILE # MAP LAYER CLASS LABEL END END END END # AKHIR DENIFISI OBJEK MAP # AKHIR DEFINISI OBJEK LAYER # AKHIR DEFINISI OBJEK CLASS # AKHIR DEFINISI OBJEK LABEL

8. Style Objek ini digunakan untuk menyimpan parameter-parameter simbol yang dipakai. Dengan adanya objek ini, setiap kelas dapat memiliki simbol dengan tipe ukuran warna tersendiri. (Eddy Prahasta, 2007)

42

# # BARIS-BARIS KOMENTAR UNTUK MAPFILE # MAP LAYER CLASS STYLE END LABEL END END END END # AKHIR DENIFISI OBJEK MAP # AKHIR DEFINISI OBJEK LAYER # AKHIR DEFINISI OBJEK CLASS # AKHIR DEFINISI OBJEK LABEL # AKHIR DEFINISI OBJEK STYLE

2.8 Komponen utama SIG

Komponen utama dalam SIG adalah sistem komputer data geospatial dan pengguna seperti terlihat pada gambar 2.5 berikut: (Riyanto, 2009)

43

Software

Data Geografis

Hardware

GISProsedur Sumber Daya

Gambar 2.5 Komponen utama dalam SIG (Riyanto, 2009)

1. Perangkat Keras Komputer (Hardware) Terdiri dari beberapa komponen diantaranya CPU, memori, storage, peripherals. 2. Perangkat Lunak Komputer (Software) Perangkat lunak yang dimaksud adalah mempunyai fungsi pemasukan data, manipulasi data, pemyumpanan data, analisis data dan penayangan informasi geografis.

44

Beberapa persyaratan yang harus dipenuhi dari software SIG: (Riyanto, 2009) 1. Merupakan Database Management System (DBMS) 2. Memiliki fasilitas pemasukan dan manipulasi data geografi 3. Memiliki fasilitas untuk kueri, analisis dan visualisasi 4. Memiliki kemampuan Graphical User Interface (GUI) yang dapat menyajikan hasil informasi berbasis geografi dan memudahkan untuk akses terhadap fasilitas yang ada. 3. Data dan Informasi Geografis Data yang dapat diolah dalam SIG merupakan fakta-fakta di permukaan bumi yang memiliki referensi keruangan baik secara relatif maupun referensi secara relatif absolut dan disajikan dalam sebuah peta. Referensi relatif adalah suatu data yang memiliki referensi geografis, data ini dapat digunakan jika sudah dikaitkan dengan data yang memiliki referensi geografis misalnya data jumlah penduduk per kabupaten di kaitkan dengan data administrasi kabupaten. Sedangkan referensi absolut adalah suatu data yang memiliki referensi geografis dan sudah memiliki koordinat tertentu dipermukaan bumi, misalnya adalah data titik-titik yang diperoleh dengan menggunakan Global Positioning System (GPS).

4. Sumber Daya Manusia Sumber daya manusia yang terlatih merupakansebagai komponen terakhir dari SIG. perannya adalah sebagai pengoperasi perangkat keras dan

45

perangkat lunak, serta menangani data geografis dengan kedua perangkat tersebut. Sumber daya manusia juga merupakan sebagai sistem analisis yang menterjemahkan permasalahan riil dipermukaan bumi dengan bahasa SIG, sehingga permasalahan dapat diidentifikasi dan dicari solusinya. 5. Prosedur Model dan teknik pemrosesan yang perlu dibuat untuk aplikasi

2.9 Unified Modelling Language (UML) UML adalah sebuah bahasa untuk menentukan, visualisasi, konstruksi, dan mendokumentasikan artifacts dari sistem software, untuk memodelkan bisnis, dan sistem non-software lainnya. (Aries Muslim, 2008). UML merupakan sistem arsitektur yang bekerja dalam OOAD dengan satu bahasa yang konsisten untuk menentukan, visualisasi, mengkontruksi, dan

mendokumentasikan artifact

yang terdapat dalam sistem. Artifact adalah

sepotong informasi yang digunakan atau dihasilkan dalam suatu proses rekayasa software. Artifact dapat berupa model, deskripsi atau software.

Use Case Diagram.

Use case diagram menyajikan interaksi antara use case dan aktor. Dimana aktor dapat berupa orang, peralatan atau sistem lain yang

46

berinteraksi

dengan

sistem

yang

sedang

dibangun.

Use

case

menggambarkan fungsionalitas sistem atau persyaratan-persyaratan yang harus dipenuhi sistem dari pandangan pemakai. ( Sholiq, 2006)

System Penarikan

cek akun User

transfer

Gambar 2.6 Contoh Use Case Diagram sistem ATM. ( Sholiq, 2006)

Class Diagram

Memperlihatkan hubungan antar kelas dan penjelasan detail tiap-tiap kelas didalam model desain (dalam logical view) dari suatu sistem. Selama proses analisis, class diagram memperlihatkan aturan-aturan dan tanggung jawab entitas yang menentukan perilaku sistem. Selama tahap desain, class diagram berperan dalam menangkap struktur dari semua kelas yang membentuk arsitektur sistem yang dibuat. Merupakan fondasi untuk component diagram dan deployment diagram. (Aries Muslim, 2008)

47

Gambar 2.7 Contoh Class Diagram Penarikan ATM. ( Sholiq, 2006)

Behavior Diagram

Behavior diagram dapat dikelompokkan menjadi 3 diagram, yaitu: (Aries Muslim, 2008) a. Statechart Diagram Statechart diagram berfungsi untuk memodelkan perilaku dinamis satu kelas atau objek. Statechart diagram khususnya digunakan untuk

memodelkan tarap-tarap diskrit dari sebuah siklus objek, sedangkan activity diagram paling cocok digunakan untuk memodelkan urutan aktivitas dalam suatu proses.

48

Buka

Penarikan [saldo