bab ii analisis repertoar a. sejarah instrumen drum · 2017. 12. 12. · jenis alat musik ini...
TRANSCRIPT
BAB II
ANALISIS REPERTOAR
A. Sejarah Instrumen Drum
Perkusi merupakan alat musik yang cara membunyikannya dengan
cara dipukul. Drum merupakan salah satu dari bermacam-macam jenis
perkusi. Istilah drum digunakan untuk menyebut jenis perkusi yang
menggunakan cylindrical shell atau tabung yang berongga yang terbuat dari
kayu maupun logam. Jenis alat musik ini dipukul dengan menggunakan stik
maupun tangan. Terdiri dari satu atau dua membran yang terbuat dari kulit
binatang, seperti kulit kadal, ular, dan ikan.1
Alat musik perkusi yang masuk dalam kategori drum merupakan jenis
membranophone. Suara dihasilkan saat membran atau head tersebut dipukul.
Semakin kecil bentuk tabung drum, semakin tinggi suara yang dihasilkan,
begitupun sebaliknya.
Drum biasanya digunakan dalam acara kemiliteran, ritual agama,
maupun kegiatan-kegiatan lainnya yang berhubungan dengan hiburan. Drum
dapat dimainkan baik secara berkelompok seperti dalam drum
band/marching band, maupun secara perseorangan. Pada perkembangnya
drum mulai digabungkan dalam berbagai jenis ukuran, serta menambahkan
instrumen perkusi lainnya seperti cymbal yang kemudian menjadi istilah
baru yaitu drumset.
Drumset biasanya terdiri dari 3 macam perangkat, yang pertama adalah
drum yang terdiri dari snare drum, bass drum, tom-tom, dan floor tom. Yang
kedua adalah cymbal yang terdiri dari ride cymbal, hi-hat, crash cymbal,
Chinese cymbal, splash, dan cymbal efek. Sedangkan bagian terakhir adalah
hardware yang terdiri dari stand/tiang cymbal, pedal bass/kick, pedal hi-hat,
dan kursi/stool. Susunan perangkat drum yang sering kita jumpai, baru
hadir pada tahun 1930.
1James Blade. Percussion Instrument and their History (London : Faber and Faber,1984)
hal 50.
Pada akhir 1800an, satu pemain drum hanya memainkan salah satu
dari bass drum, snare drum atau cymbal. Karena itu, dibutuhkan tiga orang
pemain dalam satu band sehingga memenuhi panggung yang sudah penuh.
Drumset semakin banyak dimainkan pada abad ke-20. Hal ini dikarenakan
alat musik ini mudah dibuat dan menghasilkan suara yang keras.
Berikut ini adalah sejarah dari perangkat drumset dari bass drum,
snare drum, Hi hat, Tom-tom dan cymbal
Bass Drum
Di daerah Timur, “davul” atau bisa juga disebut “tabl turki” adalah
pendahulu dari instrumen bass drum. Davul ditemukan di Mediterania
Timur pada abad ke -14. Davul berbentuk silinder dan memiliki dua
permukaan.2 Bass Drum masih sangat jarang ditemui di Eropa sampai pada
abad ke -18. Dalam acara-acara tertentu bass drum mulai digunakan pada
musik orkestra. Sampai abad ke -19 bass drum yang digunakan dalam
orkestra adalah bass drum yang berbentuk batang kayu silinder dengan
panjang melebihi diameter batang kayu itu sendiri. Alat musik ini dikenal
sebagai “long drum”, sama seperti drum pada abad pertengahan yang
menggunakan tali berbentuk huruf “V” yang diuntaikan untuk
mengencangkan dan mengendurkan tegangan.3
Banyak orkestra simfoni Inggris dan Amerika Utara menggunakan
bass drum double-head dengan diameter yang berukuran 90 – 100cm.
Mallet yang digunakan biasanya berukuran besar dengan ujung berlapiskan
benang wol dan beratnya proporsional untuk menghasilkan suara yang bulat.
Bass drum yang digunakan pada drumset sekarang lebih kecil daripada yang
2 Stanley Sadie, The New Groove Dictionary of Music and Musician (London: Macmilan
Publisher, 2001), hal. 609.
3Stanley Sadie, The New Groove Dictionary of Music and Musician (London: Macmilan
Publisher, 2001), hal. 609.
digunakan dalam orkestra dan diletakkan pada posisi horizontal dan
dimainkan dengan menggunakan pedal.4
Snare Drum
Awal mula terciptanya snare drum berawal dari Tabor, diucapkan
“tay-bur” ditemukan di Eropa pada abad pertengahan sekitar tahun 1300.
Tabor merupakan drum berbentuk lingkaran yang memiliki dua permukaan
yang ditutup dengan kulit hewan dan memiliki jerat untai tunggal.5
Pada tahun 1600 ditemukan metode baru untuk memasang snare drum
yaitu dengan menggunakan sekrup, sehingga tegangan kulit snare menjadi
lebih tinggi dan memungkinkan pemain snare untuk memainkan pola ritmik
yang lebih sulit dan lebih cepat. Pada pertengahan 1800, snare drum dibuat
dari kuningan dan ukurannya semakin diperkecil untuk mendapatkan suara
yang lebih tinggi.
Hi-hat
Setelah bass drum ditemukan, muncul lah keinginan untuk membuat
cymbal didalam sebuah drumset. Kemudian ditemukanlah clanger yang
dipasang di pinggiran bass drum kemudian di pukul menggunakan besi yang
ditambahkan pada pedal bass drum. Keterbatasan variasi permainan pada
clanger menyebabkan munculnya inovasi-inovasi lain. Kemudian lahirlah
“Snow sock pedal”. “Snow sock pedal” terdiri dari dua cymbal yang
dipasang diantara dua papan seukuran kaki dan diberi pegas, pemain
menyelipkan kakinya ke dalam tali penahan.6
Di era yang sama muncul inovasi lain kemudian “snow shoe” diganti
dengan “low boy”. “Low boy” memiliki fungsi yang hampir sama dengan
4Stanley Sadie, The New Groove Dictionary of Music and Musician (London: Macmilan
Publisher, 2001), hal. 610.
5Stanley Sadie, The New Groove Dictionary of Music and Musician (London: Macmilan
Publisher, 2001), hal. 612. 6 John Aldrige. Guide To Vintage Drum (California: CENTERSTREAM Publishing,
1994), hal. 22.
hi-hat yang sekarang kita kenal dengan cymbal yang tingginya sekitar 9 inci
dari lantai.
Hi-hat ditemukan pada tahun 1926 berawal dari kesulitan Papa Jo
Jones (seorang pemain drum legendaris pada era swing) menjangkau cymbal
yang terletak 9 inci dari lantai. Kemudian perusahaan drum Walberg and
Auge menyempurnakan konstruksi dari hi-hat.7
Tom-tom
Tom-tom berasal dari Cina yang dikenal dengan nama “chinese toms”;
terdiri dari satu head atau satu permukaan yang dilapisi dengan kulit dan
tidak menggunakan hoop atau pinggiran, langsung ditempelkan pada badan
tom-tom. Mulai dikenal pada awal tahun 1900, pada masa musik teater
mendominasi dunia. Hal ini yang mendorong para pemain drum untuk
melengkapi drumset yang digunakan dengan menambahkan peralatan-
peralatan lainnya yang dapat menghasilkan efek suara yang bermacam-
macam. 8
Pada akhir tahun 1920, chinese tom mulai tergantikan oleh tom single
head yang dapat diatur. Serta tom yang terlihat modern, tom ini memiliki
head yang terpasang pada bagian atas dan bawah.9
Cymbal
Cymbal berawal dari seorang pengerajin besi yang dapat membuat
perlengkapan dan senjata sendiri dengan mengkombinasi tembaga serta
timah. Dari sebuah proses pencampuran, pengecoran, dan tempering
(memperkuat bahan dengan pemanasan dan pendinginan) berkembang
menjadi teknologi pembuat cymbal modern. Kemudian menyebar ke
beberapa negara seperti: Mesir, Cina, Persia, dan Turki.
Pada mulanya perunggu Turki hanya digunakan untuk tujuan militer,
namun dalam proses perkembangannya digunakan sebagai bahan dasar
7 John Aldrige. Op.cit., hal. 23. 8 Ibid, hal 10. 9 John Aldrige. Op.cit., hal 25.
pembuatan bell dan cymbal. Kemudian pada tahun 1300 Turki telah menjadi
negara pembuat cymbal terbesar, terutama dalam pembuatan cymbal untuk
orkestra dan opera di Eropa.10
B. Sejarah Perkembangan Genre Musik
Rock Progresif
Rock Progresif merupakan bentuk musik rock yang berkembang pada
akhir tahun 1960 dan awal 1970-an. Musik ini dikembangkan karena upaya
Inggris dalam mengangkat musik rock ke tingkat baru dari kredibilitas
artistik.
Band rock progresif mempunyai standar yang melampaui standar
musik rock atau musik populer pada umumnya. Sebagai contoh struktur lagu
berbasis verse-chorus. Selain itu, dalam aransemennya sering dimasukkan
unsur-unsur yang diambil dari musik klasik, jazz, dan World music. Lirik
dalam rock progresif biasanya konseptual, abstrak, atau didasarkan pada
fantasi.
Rock progresif berkembang pada akhir 1960-an, berasal dari
psychedelic rock sebagai bagian dari usaha untuk mencari inspirasi dari
banyaknya pengaruh musik. Istilah ini digunakan pada beberapa band
ternama seperti King Crimson, Yes, Genesis, Pink Floyd, Jethro Tull, Soft
Machine dan Emerson, Lake dan Palmer. Rock progresif mulai digunakan
secara luas pada pertengahan 1970-an dan mencapai puncak popularitasnya
di tahun 1970 dan awal 1980-an. Band-band neo-progresif terus bermain
dalam dekade berikutnya.11
Bentuk lagu rock progresif tidak menggunakan struktur umum musik
populer dari verse-chorus-bridge. Genre ini mengaburkan perbedaan formal
dengan memperluas bagian atau memasukkan selingan musik, sering dengan
dinamika berlebihan untuk meningkatkan kontras antara bagian.
10 Scott Hutton. The History Of Cymbal. 2010
16 Agustus 2016 http://ezinearticles.com/?The-History-of-Cymbals&id=4037408
11 http://www.progarchives.com/Progressive-rock.asp#definition (30 April 2013)
Grup Rock progresif awal menambah jenis-jenis suara yang awalnya
hanya dari gitar, organ, bass, dan drum set dengan instrumen yang lebih
khas dari jazz atau musik rakyat, seperti flute, saksofon dan biola. Selain itu
grup ini lebih sering menggunakan keyboard, synthesizer, dan efek
elektronik.
Musik Rock progresif cenderung untuk mengeksplorasi tanda sukat
selain dari 4/4 dan perubahan tempo. Rock progresif umumnya lebih bebas
dalam pendekatan irama dibanding bentuk lain dari musik rock. Pendekatan
yang dilakukan bervariasi namun berkisar pada ketukan teratur untuk tidak
teratur atau tanda sukat yang komplek.
Dalam Rock progresif beberapa band menggunakan harmoni atonal
atau disonan. Akord dan progresi akord dapat diaugmentasi dengan nada ke-
6, 7, 9. dan perkembangan I-IV-V jauh kurang umum. Adaptasi dan imitasi
dari tema klasik yang terkenal juga sangat sering digunakan. 12
Funk
Musik funk mulai berkembang sejak tahun 1960 sampai awal 1970-an
dan menjadi populer pada era 90 an.13 Irama pada musik ini identik dengan
sinkopasi. Musik funk mencirikan gaya agresif musik dansa perkotaan yang
didukung oleh pola sinkopasi dari bass gitar dan irama drumset yang keras
dan beraksen oleh sejumlah instrumen yang digunakan untuk menciptakan
"groove."14 Dalam beberapa catatan sejarah musik, funk sering diidentikkan
dengan soul. Dalam perkembangannya, funk ‘membelah dirinya’ menjadi
musik yang lebih hip, sementara musik lebih konservatif dengan pengaruh
gospel yang kental.
Funk sebenarnya muncul karena pengaruh dari blues, jazz, gospel dan
soul. Pada tahun 1970-an, funk sempat memberi pengaruh ke beberapa
genre musik yang berkembang ketika itu, seperti rock dan fusion. Funk juga
12 http://www.progarchives.com/Progressive-rock.asp#definition (30 April 2013)
13 David Garibaldi. The Funky Beat (Manhattan: Alfred Publishing, 1996), hal 7
14 http://www.britannica.com/EBchecked/topic/222416/funk (13 November 2013)
memberi ruang untuk lahirnya progressive rock, acid jazz, atau jazz-funk
dan disko. James Brown yang dikenal sebagai godfather of soul memberikan
sentuhan funk pada soul ketika soul berkembang. Pada tahun 1960an,
Brown memberikan fitur yang berbeda dalam lagu-lagu soul yang
dinyanyikannya. Terdapat dinamika serta ketukan-ketukan tegas pada lagu-
lagunya yang merupakan hal baru pada era tersebut.
The Rock n’Roll Hall of Fame mencatat ada satu nama yang diakui
sebagai father of funk, yaitu Little Richards. Sumber lain mengatakan bahwa
yang mencetuskan kata “funk” pertama kalinya adalah Buddy Boldens
ketika band-nya Funky Butt bermain di klub-klub Afrika- Amerika pada
tahun 1907. Namun, teriakan-teriakan “funk” sendiri sudah dilontarkan
penonton di klub-klub tersebut, jauh sebelum Boldens mengangkatnya
sebagai bagian dari permainan musiknya.
Dalam tulisan Dan Phillips, seorang pemerhati musik di Amerika
Serikat dalam bukunya A Collection of Classic Funk [2000, Experience
Music Project], menyebutkan bahwa perkembangan funk juga masuk ke
New Orleans yang kental dengan jazz dan blues-nya. Dan menyebut nama
Lee Allen dengan album Funky [1957], Horace Silvers di album Opus de
Funk [1952] dan Gene Ammons di album Funky [1957], sebagai jejak ranah
funk.
Fusion Jazz
Fusion Jazz merupakan genre musik yang menggabungkan jazz
dengan berbagai aliran musik seperti funk, rock, R&B, ska, elektronik, dan
world musik. Selain itu, elemen-elemen lainnya seperti pop, klasik, dan
lagu-lagu rakyat ikut mempengaruhi. Bahkan, sesekali unsur musik metal,
reggae, country, dan hip hop juga berkolaborasi dengan jazz.
Fusion menggunakan alat-alat musik elektronik baru seperti bas
elektrik digunakan sebagai pengganti double bass. Keyboard dan gitar
memaikan kunci nada, sedangkan drum memainkan peran yang lebih
menonjol. Sukat dan aksen yang merupakan perluasan pola-pola rock
menghasilkan kerumitan ritmis. Fusion menekankan gaya permainan
virtuois, melodi yang tidak rata, serta peningkatan level volume. Fusion jazz
menyebabkan banyak perubahan pada seksi pengiring.
Latin
Amerika Latin sangat dipengaruhi oleh penjajahan Eropa dan
perdagangan budak dengan Afrika. Maka dari itu, Amerika Latin
mendapatkan banyak pengaruh budaya dari Eropa dan Afrika. Pengaruh
yang diberikan oleh Eropa terlihat dari bahasanya yaitu Spanyol dan Inggris,
sedangkan pengaruh dari Afrika terdapat pada irama musik.15 Musik latin
terbagi menjadi beberapa jenis gaya : samba, songo, dan soca.
a. Samba
Berasal dari kata Portugis “semba”, memiliki beberapa arti
seperti: berdoa dan wanita. Pertama kali didokumentasikan pada
koran pada tahun 1838, diartikan sebagai ritme dan tarian.16 Musik
samba berakar dari negara Afrika yang merupakan ssalah satu tipe
dari tarian Afro Brazilian yang masih ada sampai sekarang di
Bahia (Brazil Utara). Berkembang pada akhir abad ke -19 dan pada
awal abad ke -20 di Rio de Janeiro. Kemudian oleh para budak
Afrika dibawa ke ibu kota Brazil untuk mencari kehidupan yang
lebih baik.17 Mengalami perkembangan dari tarian berkelompok
menjadi tarian berpasangan. Pada tahun 1970 samba begitu
populer, kehadiran musik rock dan disco sempat menurunkan
kepopuleran samba namun dengan adanya penambahan instrumen
seperti banjo dan tan-tan, samba kembali menjadi populer dan
banyak musisi yang menggunakan gaya ini dalam setiap
karyanya.18
15 Emilio Grenet. History Of Latin Music. 1998 16 Agustus 2016
http://www.revels-bey.com/history_of_latin_music.html 16 Kashmira Lad. History Of Samba Music. 2010 16 Agustus 2016
http://www.buzzle.com/articles/history-of-samba-music.html 17 Piero Scaruffi. A History Of Popular Music. 2003 16 Agustus 2016
http://www.scaruffi.com/history/latin.html 18 Kashmira Lad. History Of Samba Music. 2010 16 Agustus 2016
b. Songo
Songo merupakan perpaduan antara gaya tradisional daerah
dan gaya kontemporer Kuba yang mengandung elemen-elemen
funk dan jazz. Songo juga merupakan suatu jenis musik Kuba yang
dimana pengatur frase irama musik dari bass, drum/kick, dan conga
saling berinteraksi secara ritmis dan dinamis.
c. Soca
Soca merupakan sejenis musik daerah dari kepulauan
Trinidad dan Tobago. Percampuran antara calypso tradisional dan
musik Indian yang diciptakan oleh seorang musisi bernama Lord
Shorty, yang menambahkan alat musik ritmis Indian kedalam
Calypso tradisional yang kemudian menghasilkan suatu musik
yang baru yang dinamakan ”Solka”, yang singkatan dari ”Soul of
Kalypso”. Kemudian berubah menjadi soca (yang kita kenal
sekarang) dikarenakan adanya kesalahan pengejaan. Soca muncul
sekitar tahun 1960an yang merupakan satu dari jenis-jenis musik
Karibia terpopuler didunia.19
C. Analisis repertoar
Dalam pembahasan analisis repertoar komposisi resital, perlu diketahui
bentuk penulisan notasi drum set sebagai lambang atau simbol bunyi yang
digunakan penulis. Berikut ini merupakan lambang notasi drum set yang
digunakan dalam penulisan ini.
http://www.buzzle.com/articles/history-of-samba-music.html
19 Megan Romer. Soca Music 101.2010 16 Agustus 2016
http://worldmusic.about.com/od/genres/p/SocaMusic.html
Gambar 1.1 Drums dan Cymbals.
1. The Finger karya Indro Hardjodikoro
Tabel 1
BAGIAN BIRAMA
1. Solo drum 1 - 4
2. Intro (A) 5 -12
3. Tema (B) 13-20
4. Transisi (C) 21-24
5. Bagian D 25-32
6. Bagian E 33-48
7. Bagian F 49-54
8. Bagian G 55-62
9. Bagian H (bas solo) 63-82
10. Bagian I (piano solo) 83-102
11. Bagian J(gitar solo) 103-126
12. Bagian K (intro) 127-134
13. Bagian L (B) 135-142
14. Bagian M (E) 143-158
15. Bagian N (drum solo) 159-120
16. Bagian O 171-172
Karya bergenre funk ini diciptakan oleh seorang bassis Indonesia
bernama Indro Hardjodikoro. Dalam karya ini terdapat beberapa
pergantian sukat antara lain 7/8, 74, 4/4, 2/4. Karya ini dimainkan dengan
dua bass, satu keyboard dan satu drum. Karena keterbatasan pemain,
dalam resital ini salah satu instrumen bass diganti dengan instrument
gitar.
Karya ini diawali oleh drum yang memainkan beat 7/8 sebanyak 4
birama. Setelah itu semua instrument masuk pada birama ke lima
memainkan introduksi (A) sebanyak 8 birama, lalu masuk ke bagian B
yang merupakan tema utama dari lagu ini. Bagian B terdiri dari 8 birama.
Bagian B dimainkan dua kali kemudian menuju ke bagian transisi (C).
Pada bagian transisi ini sukat berubah menjadi 7/4 sebanyak 4 birama.
Bagian D merupakan pengulangan bagian B, melodi pada lagu dan
ketukan drum dimainkan sama seperti bagian B.
Gambar 1.2 Pola ketukan 7/8. Dimainkan pada intro dan bagian B
Gambar 1.3 Pola ketukan 7/4. Dimainkan pada bagiian transisi.
Pada bagian E terdapat dua kali pergantian sukat yaitu 4/4 menjadi 2/4.
Bagian ini merupakan chorus terdiri dari 16 birama.
Gambar 1.4 Pola ketukan bagian E.
Bagian F sama seperti bagian introduksi (A) dan dimainkan 8
birama kemudian menuju bagian G yaitu chorus, dimainkan sama seperti
bagian E. Bagian selanjutnya adalah solo. Solo diawali oleh bas (H). Pola
iringan drum pada bagian solo adalah ketukan dengan sukat 7/8 sebanyak
16 birama dan sukat 7/4 sebanyak 4 birama. Solo kedua adalah solo
kibort (I) dilanjutkan solo gitar (J). Bagian selanjutnya menuju ke bagian
K (dimainkan sama dengan intro) dan L (dimainkan sama dengan B)
kemudian solo drum. Solo drum dimainkan sebanyak 12 birama dengan
sukat 7/4. Iringan instrument lain pada saat solo drum dimainkan seperti
bagian C.
Bagian terakhir adalah tutti yang dimainkan bersama-sama
sebanyak 3 birama.
Gambar 1.5 Pola ketukan drum pada bagian tutti.
2. Spanky karya dari Kevin Powell
Tabel 2
BAGIAN BIRAMA
1. Clap 1-4
2. Bagian A 5-12
3. Bagian B 13-20
4. Bagian C 21-40
5. Bagian D 41-64
6. Bagian E 65-80
7. Bagian F 81-92
8. Bagian G 93-98
9. Bagian H 99-106
Karena adanya keterbatasan informasi dari karya ini, maka penulis
menganalisa dan mentranskrip notasi berdasarkan ilmu mata kuliah
solfegio yang penulis dapatkan selama berkuliah.
Birama 1–4 merupakan bagian introduction yang hanya dimainkan
oleh clap / tanda tempo saja. Pada bagian A (birama 5–12) instrumen
piano mulai masuk dengan ritme sebagai berikut
Gambar 2.1 Pola clap bagian A
Bagian B (birama 13–20) drum dan semua instrumen mulai masuk
dengan ritme yang sama seperti bagian A.
Pada bagian C terdapat perubahan ritme dan sinkopasi (birama 21-
36) dan terdapat tutti pada birama 36.
Gambar 2.2 Pola synth bagian B
Kemudian lagu diulang dari bagian A sampai C. Pada birama 37-40
hanya dimainkan oleh clap saja.
Birama 41–64 merupakan bagian D. Pada bagian ini drum
dimainkan dengan dinamika lembut. Solo synth terjadi di birama 57–64.
Birama 64 terdapat sinkopasi yang dimainkan oleh semua instrumen.
Gambar 2.3 Sinkopasi pada birama 64
Bagian E merupakan pengulangan pada bagian C. Pada birama 80
terdapat tutti yang berbeda dari bagian C.
Gambar 2.4 Pola ritme drum bagian E
Pada bagian F merupakan bagian solo drum selama 4 birama yang
diulang sebanyak dua belas kali. Setiap empat birama terdapat sinkopasi.
Gambar 2.5 Sinkopasi pada solo drum
Bagian G dan H merupakan bagian dari akhir lagu. Pada bagian ini
drum dimainkan dengan dinamika yang keras. Pada birama terakhir
terdapat tutti sebagai penutup dari lagu ini
Gambar 2.6 bagian G dan H
3. Grebfruit karya Benny Greb
Tabel 3
BAGIAN BIRAMA
1. Acapella 1-6
2. Bagian A 7-10
3. Bagian B 11-14
4. Bagian C 15-18
5. Bagian D 19-26
6. Bagian E (gitar solo) 27-44
7. Bagian F (B) 45-48
8. Bagian G 49-64
9. Bagian H 65-68
10. Bagian I 69-72
11. Bagian J 73-26
12. Bagian K 77-85
Karya ini diciptakan oleh seorang drummer yang berasal dari
Jerman yang bernama Benny Greb. Keunikan dari karya ini adalah
komposisinya yang menggabungkan antara instrumen drum dengan
ansambel vocal dan gitar. Karya ini bersukat 4/4. Karya ini diawali
dengan accapella selama 6 birama dengan tempo 90. Pada birama keenam
ketukan keempat drum masuk dengan irama funk dan tempo berubah
menjadi 120. Bagian A dimainkan selama 12 birama.
Gambar 3.1 Pola drum bagian A
Pada bagian B (chorus) pola ketukan drum mengikuti aksen melodi vocal
khususnya bass drum. Bagian B dimainkan dua kali empat birama.
Gambar 3.2 Pola drum bagian B
Bagian selanjutnya adalah bagian C. Pada bagian ini pola ketukan
drum sama dengan pola drum bagian A, tetapi hanya dimainkan dua kali
putaran saja. Pada bagian D ritme hi-hat berubah menjadi not 1/16 dan
hi-hat open diketukan ketiga.
Gambar 3.3 Pola ketukan drum bagian D
Bagian E adalah solo gitar. Pada bagian ini tangan kanan memainkan ride
cymbal dengan teknik swing feel. Ketukan drum mengikuti aksen-aksen
kecil dari solo gitar.
Gambar 3.4 Pola ritme dasar bagian E
Setelah solo gitar selama 16 birama kemudian menuju ke bagian F.
Bagian ini menyerupai bagian B. dimainkan selama 8 birama. Pada
bagian G pola ketukan drum berubah menjadi disco. Bagian selanjutnya
adalah bagian H yang dimainkan menyerupai bagian B dan dilanjutkan
menuju bagian I yang dimainkan menyerupai bagian A. Bagian
selanjutnya adalah bagian J yaitu solo drum selama 32 birama. Pada
bagian terakhir yaitu bagian K pola ketukan drum yang dimainkan sama
dengan bagian A.
4. Gaia karya Kaz Rodriguez
Tabel 4
BAGIAN BIRAMA
1. Synth in 1-2
2. Bagian A 3-11
3. Bagian B(diulang 2x) 12-27
4. Bagian C (diulang 4X) 28-31
5. Bagian D(diulang 3x) 32-39
6. Bagian E (diulang 3x) 40-47
7. Bagian F 48-55
8. Bagian G(diulang 3x) 56-63
Gaia merupakan karya yang diciptakan oleh Kaz Rodriguez. Dalam
karya ini Kaz Rodriguez tidak memberikan patern dan pola ritme drum
nya, melainkan hanya menciptakan minus one nya saja. Penulis
memainkan karya ini sesuai dengan interpretasi penulis sendiri. Karya ini
bersukat 4/4 dan 3/4, serta bertempo 150 bpm. Dalam karya ini
komposisinya di dominasi dengan suara synth.
Birama satu dan dua diisi oleh sinth sebagai tanda ketukan. Drum
masuk pada birama kedua ketukan keempat. Birama ketiga sampai
birama ke 10 merupakan introduksi (A) dimana drum dan instrument
lainnya masuk memainkan unisound
Gambar 4.1. Pola unisound
Birama 11 merupakan fill in untuk menandai masuknya ke bagian
B. Bagian B dimainkan dengan irama funk. Terdapat empat kali putaran
dan setiap putaran terdiri dari 8 birama.
Gambar 4.2 Pola ritme/ ketukan drum pada dua putaran awal.
Gambar 4.3 Pola ritme/ ketukan drum pada putaran ketiga dan
keempat
Bagian C merupakan solo drum dimainkan sebanyak 28 birama.
Pada bagian D ritme drum lebih bebas dan tangan kanan banyak
memainkan variasi bell pada ride cymball.
Gambar 4.4 Pola dasar ritme bagian D
Pada bagian E pola ritme yang dimainkan hampir sama dengan
bagian B tetapi hanya dimainkan sebanyak tiga kali pengulangan. Penulis
memainkan bagian E dengan pola ritme bagian B yang dikembangkan
namun masih dalam beat dasar yang sama.
Gambar 4.5 Pola dasar ritme bagian E
Bagian F sama seperti bagian A dimainkan unisound dengan
instrument lain. Bagian terakhir dari karya ini (G) dimainkan sebanyak
3x8 birama. Pada bagian ini pola ketukan drum dimainkan dengan lebih
bebas dan ramai untuk mencapai klimaks.
Gambar 4.6 Pola drum bagian G
1. Along For The Ride karya Dream Theater
Tabel 5
BAGIAN BIRAMA
1. INTRO 1-12
2. Vocal in / verse 13-28
3. Chorus 29-48
4. Intro 2 49-52
5. verse 2 53-68
6. Chorus 2 69-88
7. Gitar solo 89-100
8. Bridge 101-124
9. Kibort solo 125-156
10. Chorus 3 157-172
11. Chorus cepat 173-187
12. Ending 188-195
Karya ini diciptakan oleh Dream Theater, grub band rock progresif
yang paling terkemuka di dunia saat ini. Karya ini diciptakan tahun 2013
dalam album “Self title”. Karya ini bersukat 3/8 dengan tempo lambat.
Dalam karya ini, terdapat teknik double pedaling. Karya ini tidak serumit
karya-karya ciptaan Dream Theater lainnya seperti Dance of Eternity atau
Metropolis.
Intro pada birama 1-12 yang bermain hanya gitar dan keyboard
saja. Vocal masuk pada birama ke 13. Reffrain pada lagu ini dimulai pada
birama 29. Setelah refrain kemudian ada jembatan singkat untuk masuk ke
verse lagi. Pada birama 52 drum memainkan fill in kemudian pada birama
53 drum mulai masuk di verse dengan pola ketukan sebagai berikut :
Gambar 5.1 pola ritme drum pada bagian verse
Chorus dimulai pada birama 69 dan dimainkan sebanyak 14
birama. Setelah chorus terdapat gitar solo sebanyak 12 birama.
Gambar 5.2
Pola ritme drum pada gitar solo.
Setelah itu lanjut ke bagian bridge sebanyak 24 birama dimainkan
dengan teknik double pedaling, unisound dengan gitar dan bass. Setelah
itu bagian solo keyboard sebanyak 32 birama. Drum memainkan pola
sebagai berikut :
Gambar 5.3
Pola ritme drum pada kibort solo
Gambar 5.4 Pola drum pada bridge
Kemudian kembali ke chorus dengan suasana yang berbeda dengan
chorus sebelumnya yaitu terasa lebih megah. Setelah itu chorus diulang
sekali lagi dengan ketukan drum yang berbeda, lebih padat dan rancak.
Gambar 5.5
Pola drum rancak.
Bagian ending mengulang beberapa birama terakhir reff, ditutup
dengan perpindahan sukat singkat menjadi 5/16 dan dimainkan dengan
rittardando.
Gambar 5.6
Pola ritme drum saat pergantian sukat.
2. Funky Holly karya Elya Wijanarko
Tabel 6
BAGIAN BIRAMA
1. Bass in 1-4
2. Bagian A 5-8
3. Bagian B 9-14
4. Bagian C 15-24
5. Bagian D 25-32
6. Bagian E 33-49
7. Bagian F (gitar solo) 50-70
8. Bagian G (saxophone solo) 71-95
9. Bagian H (bas solo) 96-99
10. Bagian I (drum solo) 100-123
11. Bagian J (C) 124-233
12. Bagian K (A) 134-237
13. Bagian L (B) 138-141
14. Bagian M (E) 142-158
15. Bagian N (modulasi) 159-178
Funky holly merupakan karya bergenre funk yang penulis ciptakan
khusus untuk resital ini. Karya ini dimainkan dengan empat inmstrumen
yaitu drum, bass, gitar dan saxophone.karya ini terdiri dari tiga bagian,
yaitu 1, 2 dan 3.
Bagian 1 menggunakan irama funk dengan tangga nada blues scale.
Gitar dan bass memainkan unisound, sedangkan tema utama diambil oleh
saxophone. Tonalitas Aminor.
Intro pertama diambil oleh bass pada birama 1-4. Semua instrument
masuk pada birama 5 memainkan background tema secara unisound
sebanyak 4x. Selanjutnya tema utama diambil oleh saxophone. Tema
utama ini dimainkan 8x.
Gambar 6.1 Beat pada bagian A
Pada bagian 2, gitar, bass dan saxophone memainkan unisound dan
drum mengikuti ritme dari unisound ketiga instrument tersebut. Pada
bagian ini drum lebih banyak bermain pada tom tom.
Gambar 6.2Pola ritme bagian 2
Bagian 3 merupakan chorus atau reffrain dari karya ini,
menggunakan progresi akord mayor. Isi akordnya adalah :
IV-V-I balikan I – IV-V-vi.
IV-V-I BALIKAN I – IV-V-ii-V
Tema dimainkan oleh saxophone, sedangkan gitar, bass dan drum
memainkan iringan.
Gambar 6.3 Pola drum pada bagian 3
Bagian selanjutnya adalah bagian solo. Diawali solo gitar sebanyak
32 birama. Dalam solo gitar terdapat empat macam beat. Ini dikarenakan
agar emosi dalam karya ini lebih terasa, dari sepi menuju ketukan dan
suasana yang lebih ramai.
Gambar 6.4 beat 1.
Dimainkan 8 birama.
Gambar 6.5 Beat 2
Gambar 6.6 beat 3
Pada bagian ini drum dan bas mulai mengambil tema pada melodi
bagian A.
Gambar 6.7 beat 4
Beat ini menyerupai pola ritme bagian 3. Pada solo gitar ini beat 4
hanya dimainkan setengah kali putaran saja.
Solo selanjutnya adalah saxophone. Pada solo saxophone ini hampir
sama dengan solo gitar namun durasinya lebih panjang, yaitu pada beat
ke empat atau pada irama 3 dimainkan penuh 1 kali putaran. Solo yang
ketiga adalah bass sebanyak 12 birama. Pada empat birama awal bas
melakukan solo tanpa iringan, kemudian pada 8 birama selanjutnya
diiringi oleh drum. Solo yang terakhir adalah solo drum sebanyak 32
birama. Pada akhir solo drum terdapat tutti yang dimainkan unisound
dengan instrument yang lain.
Gambar 6.8 Pola unisound di akhir solo drum :
Setelah semua instrument melakukan solo kemudian lanjut ke
bagian J. Bagian J ini sama menyerupai pola bagian C, drum banyak
bermain pada tom-tom. Pada bagian K pola ketukan drum dan melodi
instrument lain menyerupai bagian A danpada bagian L menyerupai
bagian B.
Selanjutnya menuju bagian M yaitu chorus dan dimainkan satu kali
putaran kemudian modulasi ke tonalitas D mayor (bagian N). Pada bagian
modulasi ini pola ketukan drum berubah menjadi lebih ramai.
Gambar 6.9 Pola ritme drum setelah modulasi
Pada bagian terakhir terdapat unisound untuk menandai berakhirnya
karya ini.
Gambar 6.10 Pola tutti bagian ending
3. Spain karya Chick Corea
Tabel 7
BAGIAN BIRAMA
1. Improvisasi saxophone Adlib
2. Bagian A 3-11
3. Bagian B 12-19
4. Bagian C 20-35
5. Bagian B’ 36-41
6. Bagian D (Solo saxophone) 42-65
7. Bagian E (Solo gitar) 66-89
8. Bagian F (Solo kibort) 90-113
9. Bagian G (Solo bas) 114-138
10. Bagian H (Solo drum) Adlib
11. Bagian I 150-165
12. Bagian J 166-18
Komposisi ini diciptakan oleh seorang pianis sekaligus komposer
legendaries yang bernama chick corea. Karya ini dipersembahkan untuk
istrinya yang saat itu berada di Spanyol. Karya ini muncul pada tahun
1972. Karya ini bergenre latin, dan bersukat 4/4 serta 2/4. Karya ini
terdiri dari 3 bagian yaitu A,B dan C. Komposisi ini diawali solo
saxophone dengan berimprovisasi bebas diiringi piano. Setelah itu semua
instrument masuk bersama-sama dengan memainkan pola tutti yang
sekaligus merupakan bagian A.
Gambar 7.1 Pola tutti bagian A
Gambar 7.2 Pola ritme drum yang dimainkan pada bagian A.
Bagian A selesai, semua instrument memainkan pola tutti kedua
yaitu pola tutti bagian B dilanjutkan mengulang bagian A sampai bagian
B kamar kedua.
Gambar 7.3 Pola tutti bagian B
Gambar 7.4 Bagian B kamar ke 2
Pada bagian C pola ritme drum menjadi samba sebanyak 12 birama.
Setelah itu menuju birama terakhir bagian A namun drum tetap
memainkan irama samba, kemudian menuju bagian B yaitu tutti.
Bagian selanjutnya adalah solo berdasarkan putaran akord yang
sama dengan bagian C. solo setiap instrument dimainkan 4 kali putaran
yaitu kali 12 birama. Pada dua putaran awal dimainkan dengan irama
samba, kemudian dua putaran selanjutnya dimainkan dengan irama salsa.
Setiap pergantian irama drum dari samba menuju salsa ditandai dengan
tutti yang dimainkan secara unisound. Untuk menandai pergantian solo
atau dari solo satu instrument ke instrument yang lain ditandai dengan
tutti pada dua birama terakhir solo. Urutan solo dimulai dari saxophone,
gitar, keyboard, bass dan drum.
Gambar 7.5 Pola tutti samba ke salsa
Gambar 7.6 Pola tutti pada pergantian solo.
Untuk menandai pergantian solo atau dari solo satu instrument ke
instrument yang lain ditandai dengan tutti pada dua birama terakhir solo.
Urutan solo dimulai dari saxophone, gitar, keyboard, bass dan drum.
Berbeda dengan solo pada instrument lain, solo drum dimainkan
dengan pola dan ketukan yang bebas tanpa menggunakan iringan. Diakhir
solo pemain drum member aba-aba kepada pemain musik lain untuk
masuk dan memainkan bagian C. Bagian selanjutnya yaitu memainkan
pola bagian B dan diulang sebanyak tiga kali. Pada pengulangan terakhir
dimainkan dengan teknik fermata.