bab ii alat ukur
TRANSCRIPT
BAB II PEMELAJARAN
Modul OPKR 10-010B. “Penggunaan dan Pemeliharaan Alat Ukur”. 4
BAB II
PEMELAJARAN
A. Rencana Pemelajaran
Kompetensi : Penggunaan dan Pemeliharaan Kode : Opkk- 10- O10B.
Jenis Kegiatan Tanggal Waktu Tempat
Belajar
Tanda
Tangan
Mengetahui fungsi alat
ukur.
Mengetahui konstruksi
alat-alat ukur.
Mengetahui bagian-
bagian alat-alat ukur.
Mengetahui
cara/metoda alat-alat
ukur.
Menggunakan alat-alat
ukur.
Memelihara alat-alat
ukur
B. Kegiatan Belajar 1. Kegiatan Belajar 1
a. Fungsi, Konstruksi dan Cara/Metoda Pengukuran Alat Ukur
1) Dial Gauge a) Fungsi dan Konstruksi
Dial gauge digunakan
untuk mengukur kebengkokan poros, run out dan backlash. Dengan
ketelitian: 0,01 mm apabila jarum panjang membuat satu putaran penuh (100 strip), maka
jarum pendek bergerak 1 strip (1 mm).
BAB II PEMELAJARAN
Modul OPKR 10-010B. “Penggunaan dan Pemeliharaan Alat Ukur”. 5
b) Metoda pengukuran
Pengukuran run out
(1) Bersihkan benda yang akan diukur. (2) Letakan V-block pad atempat yang rata dan
letakan poros (cam shaft) di atas V-block.
(3) Sentuhkan spindle dial gauge pada permukaan poros dan pastikan spindle tegak lurus dengan poros.
(4) Putar poros perlahan-lahan dan bacalah jumlah
gerakan pointer. (5) Hasil pengukuran 0,08 mm.
2) Mikrometer a) Fungsi dan Konstruksi
Micrometer dibagi menjadi dua macam:
(1) Outside micrometer: mengukur diameter luar. (2) Inside micrometer: mengukur diameter dalam Kedua alat ini memiliki ketelitian 0,01 mm, satu
putaran thimble terdiri dari 50 strip (0,5 mm)
Anvil
Spindel
Outer Sleeve
Inner
Sleeve Thimble
Lock clamp
Ratcher Stopper
Nonius Scale
BAB II PEMELAJARAN
Modul OPKR 10-010B. “Penggunaan dan Pemeliharaan Alat Ukur”. 6
b) Kalibrasi Outside Micrometer
(1) Memeriksa tanda “O” Bersihkan anvil dan spindle dengan kain bersih. Putar rachet stopper sampai anvil
spindle bersentuhan, dan putar sopper 2 atau 3 kali putaran untuk lebih meyakinkan.
Micrometer telah dikalibrasikan dengan benar jika “O” thimble lurus dengan garis pada outer
sleeve.
(2) Menyetel tanda “O” Jika kesalahannya 0,02 mm atau kurang kunci spindle
dengan lock clamp. Kemudian putar outer sleeve sampai tanda “O” thimble lurus dengan garis,dan periksa kembali tanda
“O”.
Jika kesalahannya melebihi
0,02 mm, kunci spindle dengan lock clamp, kendorkan stopper sampai thimble dengan garis
pada outer sleeve dan kenangkan kembali rachet stopper dan periksa kembali
tanda “O”.
(3) Membaca Hasil Pengukuran Jarak strip di atas garis pada outer sleeve adalah 1 mm, dan jarak strip di bawah garis
adalah 0,5 mm. Dan nilai 1 strip pada thimble adalah 0,01 mm. Nilai hasil ukur ialah
jumlah pembacaan skala tersebut.
BAB II PEMELAJARAN
Modul OPKR 10-010B. “Penggunaan dan Pemeliharaan Alat Ukur”. 7
(4) Contoh dan Test Pengukuran
Pembacaan skala di atas garis : 7.00 mm 5.00 mm Pembacaan skala di bawah garis : 0,50 mm 0,00 mm
Pembacaan skala thimble : 0,15 mm + 0,20 mm + Hasil ukur : 7,65 mm 5,20 mm
3) Vernier Caliver
a) Uraian
Vernier caliver digunakan untuk mengukur diameter luar, diameter dalam dan mengukur kedalaman
ketelitiannya adalah 0,05 mm, 0,02 mm dan 0,1 mm.
b) Prinsip Pengukuran
Jika skala vernier digerakkan ke kanan sampai angka 1 lurus dengan angka 1 “skala utama”
seperti gambar di samping hasilnya terdapat celah 0,1 mm.
Jika skala vernier digerakkan ke kanan sampai angka 5 lurus
dengan angka 5 “skala utama” seperti gambar di samping, hasilnya terdapat celah 0,05
mm
BAB II PEMELAJARAN
Modul OPKR 10-010B. “Penggunaan dan Pemeliharaan Alat Ukur”. 8
c) Membaca Hasil Pengukuran
Seperti gambar di samping, nilai di depan koma diambil dari penunjukan angka “0“ vernier yaitu 25 mm sedangkan
angka di belakang koma diambil dari titik dimana kedua garis skala vernier dan skala
utama bertemu yaitu 7 jadi pembacaan adalah 25,7 mm.
d) Menangani Vernier Caliver (1) Sebelum pengukuran bersihkan vernier caliper dan
benda yang akan diukur.
(2) Perhatikan cara-cara pengukuran dibawah ini.
e) Tes Pengukuran
BAB II PEMELAJARAN
Modul OPKR 10-010B. “Penggunaan dan Pemeliharaan Alat Ukur”. 9
4) Rangkuman
a) Dial gauge adalah suatu alat ukur yang digunakan untuk mengukur kebengkokan poros, run out dan backlash dengan ketelitian 0,01 mm, misalnya: (1) Mengukur kebengkokan poros transmisi.
(2) Mengukur run out dan backlash defferensial. b) Mikrometer adalah suatu alat ukur yang berfungsi
mengukur diameter dalam (inside micrometer) dan
mengukur diameter luar (outside micrometer) dengan ketelitian 0,01 mm, misalnya. (1) Mengukur diameter poros engkol (pin journal). (2) Mengukur diameter silinder motor.
c) Vernier caliper adalah suatu alat ukur yang digunakan untuk mengukur diameter luar, diameter dalam dan
mengukur kedalaman dengan ketelitian 0,05 mm, misalnya: (1) Mengukur diameter dalam silinder (bagian atas).
(2) Mengukur diameter piston pin. (3) Mengukur kedalaman rivet clutch disc.
b. Tugas Tes Formatif dan Lembar Kerja
1) Tugas 1 a) Jelaskan fungsi dial indikator, mikrometer dan vernier
caliver! b) Gambarkan konstruksi dial indikator, mikrometer dan
vernier caliver! c) Sebutkan nama komponen dial indikator, mikrometer
dan vernier caliver! d) Jelaskan cara metoda pengukuran dial indikator,
mikrometer dan vernier caliver!
2) Tes Formatif 1 a) Lengkapilah tabel di bawah ini !
No Nama
Alat Ukur Penggunaan alat ukur
(1) ………………….. Mengukur diameter poros
engkol
(2) ………………….. Mengukur diameter silinder motor
(3) ………………….. Mengukur kebengkokan poros run out backlash differenial
(4) ………………….. Mengukur kedalaman rivet
clutch disk
(5) ………………….. Mengukur tinggi pedal
BAB II PEMELAJARAN
Modul OPKR 10-010B. “Penggunaan dan Pemeliharaan Alat Ukur”. 10
b) Lihat gambar di samping!
Sebutkan nama-nama komponennya Jawab (1) ……………………………
(2) …………………………… (3) ……………………………
(4) …………………………… (5) …………………………… (6) ……………………………
(7) …………………………… (8) ……………………………
c) Lihat gambar di samping!
Jelaskan fungsi komponen yang
ditunjukan Pada nomor 2 dan 4 Jawab ……………………………
……………………………
……………………………
d) Lihat gambar di samping! Sebutkan nama komponennya Jawab (1) ……………………………
(2) …………………………… (3) …………………………… (4) ……………………………
(5) …………………………… (6) ……………………………
e) Jelaskan metoda/cara pengukuran (kalibrasi)
mikrometer
Jawab (1) …………………………… (2) ……………………………
(3) …………………………… (4) ……………………………
(5) …………………………… 3) Kunci Jawaban Formatif 1
a) (1) Ekside micrometer
(2) Inside micrometer (3) Vernier caliver (4) Dial indikator
(5) Mistar baja
1 2
8
9 6
3
4 5
7
BAB II PEMELAJARAN
Modul OPKR 10-010B. “Penggunaan dan Pemeliharaan Alat Ukur”. 11
b) (1) Range pengukur
(2) Jarum penunjuk (3) Skala (4) Penghitung putaran (5) Steem
(6) Spindle (7) Outer ring (8) Body
c) 2 adalah LOCK CLAMP berfungsi mengunci spindle
agar pengukuran tidak bergeser/berubah.
4 adalah RACHET STOPPER berfungsi sebagai peraba halus untuk meyakinkan bahwa spindle sudah menyentuh benda kerja.
d) (1) Rahang pengukur Φ dalam
(2) Rahang pengukur Φ luar
(3) Skala vernier (4) Baut pengunci (5) Skala utama (6) Pengukur kedalaman
e) (1) Kalibrasi alat
(2) Bersihkan spindle (3) Bersihkan benda kerja (4) Ukurlah benda kerja (5) Catat hasil pengukuran
BAB II PEMELAJARAN
Modul OPKR 10-010B. “Penggunaan dan Pemeliharaan Alat Ukur”. 12
4) Lembar Kerja 1
Dial Gauge
Mikrometer
Vernier Caliver
Tingkat :
Waktu :
Departemen Pendidikan Nasional
I. Tujuan Pemelajaran 1.1 Peserta pelatihan dapat mengkalibrasi alat ukur dengan benar. 1.2 Peserta pelatihan dapat mengukur/menggunakan alat ukur sesuai
SOP. 1.3 Peserta pelatihan dapat membaca hasil pengukuran dengan benar.
II. Alat dan Bahan 2.1 Alat:
Dial gauge, micrometer dan vernier caliver. 2.2 Bahan:
1. Bahan pembersih (majun). 2. Bahan pembuat tanda (kapur). 3. Ragum kecil. 4. Blok silinder. 5. Poros engkol. 6. Clutch disc.
III. Keselamatan Kerja 3.1 Gunakan kelengkapan kerja. 3.2 Pelajari dahulu lembar kerja bila belum mengerti tanyakan. 3.3 Gunakan alat sesuai fungsi. 3.4 Bersihkan alat bila telah selesai. 3.5 Simpan alat pada tempatnya.
IV. Langkah Kerja 4.1 Lihat modul tentang dial gauge pada halaman 4. 4.2 Lihat modul tentang micrometer pada halaman 5. 4.3 Lihat modul tentang vernier caliver halaman 7. 4.4 Catat hasil pengukuran yang Anda lakukan.
No Alat Ukur Komponen yang Diukur Hasil
Pengukuran
1 Dial gauge Run out main journal ………………………..
2 Mikrometer Diameter pin journal ………………………..
3 Vernier caliver
Diameter dalam silinder, tebal kanvas kopling, kedalaman rivet
………………………..
BAB II PEMELAJARAN
Modul OPKR 10-010B. “Penggunaan dan Pemeliharaan Alat Ukur”. 13
2. Kegiatan Belajar 2 a. Fungsi, Konstruksi, dan Cara/Metoda Pengukuran Alat Ukur
1) Cylinder Gauge a) Fungsi dan Konstruksi
Cylinder gauge adalah alat untuk mengukur diameter
silinder, dengan ketelitian 0,01 mm
b) Cara Pemilihan Replacement dan Washer
Ukur diameter siliner dengan vernier caliper.
Lihat angka di belakang koma, apakah lebih besar atau lebih kecil dari 0,5 mm.
Contoh:
Bila hasil pengukuran : 52,30 mm, pilihlah sebagai berikut Replacement rod : 50 mm
Replacement washer : 2 mm Bila hasil pengukuran : 52,70 mm, pilihlah
sebagai berikut
Replacement rod : 50 mm Replace washer : 3 mm
BAB II PEMELAJARAN
Modul OPKR 10-010B. “Penggunaan dan Pemeliharaan Alat Ukur”. 14
c) Metoda Pengukuran
(1) Ukur diameter silinder dengan vernier caliper. Pilihlah replacement rod dan washer yang sesuai dengan pasangan pada
silinder gauge. Bila hasil pengukuran diameter adalah 91,00 mm, gunakanlah replacement
washer 1 mm. (2) Set micrometer pada 91 mm
(seperti hasil ukur di atas),
masukkan replacement rod dan measuring point kedalam micrometer dan dial gauge diset
ke “0”
(3) Masukkan cylinder gauge pada posisi diagonal ke dalam silinder, gerakkan cyilinder gauge sampai diperoleh hasil pembacaan
terkecil. Bila hasil pembacaan adalah 0,08 mm sebelum “0” berarti diameter silinder adalah
0,08 mm lebih besar dari 91 mm. Karena itu diameter silinder adalah 91,08 mm (91,00 + 0,08 mm)
2) Caliver Gauge
a) Uraian
Caliver gauge adalah alat ukur yang menggunakan dial gauge. Ada 2 tipe caliver gauge yaitu inside caliver dan outside caliver
yang umum digunakan untuk mengukur komponen otomotif adalah inside caliper gauge.
BAB II PEMELAJARAN
Modul OPKR 10-010B. “Penggunaan dan Pemeliharaan Alat Ukur”. 15
b) Metoda Pengukuran
(1) Ukurlah diameter dalam dengan vernier caliper. Katakanlah hasilnya 8,40 mm, selanjutnya set micrometer ke
angka yang mendekati hasil ukur dari vernier caliper dan kelipatan dari 0,5 mm yaitu
8,50 mm. (2) Tempatkan kaki-kaki caliper di
antara anvil dan spindle
micrometer. Gerakkan caliper sampai mendapat angka terkecil. Kemudian set dial
gauge ke “0”. (3) Tekan tombol caliper gauge dan masukkan lug
pada diameter dalam benda yang akan diukur dan
bebaskan tombol. Gerakkan caliper sampai didapat pembacaan terkecil. Jika pembacaan menunjukkan 0,08 mm, berarti diameter dalam adalah 8,42 mm (8,50 – 0,08 mm).
3) Plasti Gauge
a) Fungsi dan Konstruksi
Plasti gauge digunakan untuk mengukur celah oli dari poros engkol. Plasti gauge
mempunyai ukuran berbeda: warna hijau (0,025-0,076 mm), warna biru (0,102-0,229 mm),
warna merah (0,051-0,152 mm).
b) Metoda Pengukuran (1) Bersihkan tangan, crank shaft
pin dan bantalan.
(2) Ambil plasti gauge dari dalam amplopnya sesuai lebar bantalan.
(3) Letakkan plasti gauge dari
dalam pembungkus pada crank
shaft pin seperti pada gambar.
BAB II PEMELAJARAN
Modul OPKR 10-010B. “Penggunaan dan Pemeliharaan Alat Ukur”. 16
(4) Pasang bearing cap dan
kencangkan mur-murnya sesuai moment spesifikasi. Jangan memutar crak shaft.
(5) Lepas bearing cap dan ukurlah
lebar plasti gauge dengan menggunakan skala yang terdapat pada amplopnya. Bila
lebar tidak merata, ukurlah pada tempat yang paling lebar.
4) Multi Tester (Volt, Ohm dan Ampere Meter)
a) Fungsi dan Konstruksi Multi tester adalah alat pengetes kelistrikan. Penggunaannya untuk
mengukur tegangan DC dan AC, tahanan dan arus DC dan AC. Multi tester dibagi menjadi dua yaitu tipe
digital dan tipe analog. Penunjuk berikut ini adalah untuk tester model analog (tipe jarum).
BAB II PEMELAJARAN
Modul OPKR 10-010B. “Penggunaan dan Pemeliharaan Alat Ukur”. 17
b) Metoda Pengukuran
Pemeriksaan dan penyetelan skala nol Sebelum menggunakan multi tester, anda harus memastikan
bahwa jarum penunjuk ada di bagian garis ujung sebelah kiri pada skala.
Apabila tidak, putarkan pointer calibration screw dengan obeng sampai jarum penunjuk berada
tepat pada ujung garis kiri.
c) Mengukur Tegangan DC
Daerah pengukuran tegangan adalah 0-500 volt. Hubungkan test lead warna merah ke terminal positif dan test lead warna hitam ke terminal negatif tester.
Posisikan range selector pada salah satu daerah DCV dengan pilihan:
Range Selector Voltage yang Dapat Diukur
(V)
2,5 0-2,5
10 2,5-10
25 10-25
50 25-50
500 50-500
Kemudian hubungkan test lead warna merah dengan terminal positif dari sumber arus dan test lead warna hitam dengan terminal negatif dari sumber arus,
dengan kata lain multi tester dihubungkan paralel dengan rangkaian. Contoh: Range selector dipilih pada 2,5 DCV, jarum penunjuk
akan terbaca 12 V.
BAB II PEMELAJARAN
Modul OPKR 10-010B. “Penggunaan dan Pemeliharaan Alat Ukur”. 18
d) Mengukur Tegangan AC
Daerah pengukuran tegangan adalah 0-1000 Volt. Hubungkan test lead dan posisikan range selector pada salah satu daerah ACV dengan pilihan:
Range selector Voltage yang dapat diukur
(V)
10 0-10
25 10-25
250 25-250
1000 250-1000
Hubungkan test lead secara paralel dengan rangkaian Contoh : Pembacaannya adalah 100 Volt AC, sebab range
selectornya diset pada 250 ACV.
e) Mengukur Arus DC
Daerah arus dapat diukur adalah 0-20 A.
(1) Mengatur arus DC dari 0-250 mA Hubungkan terminal test lead pada terminal tester dan setel selector ke 250mA DCA.
Hubungksn test lead secara seri pada rangkaian. Contoh: Nilai pengukuran adalah 30 mA, sebab selector
diset pada 250 mA
BAB II PEMELAJARAN
Modul OPKR 10-010B. “Penggunaan dan Pemeliharaan Alat Ukur”. 19
(2) Mengukur Arus DC dari 0-20 A
Hubungkan test lead pada terminal tester dan setel selector ke DCA 20A Hubungkan test lead secaa seri pada rangkaian Contoh:
Nilai pengukuran 1 A, sebab selector diset pada 20 A.
f) Mengukur Tahanan
(1) Kalibrasi Sebelum anda mengukur tahanan, pertama
anda harus memutar tombol kalibrasi ohm, dengan ujung test lead dihubungkan sampai jarum menunjukan angka “0” pada skala ohm.
Kalibrasi ini diperlukan setiap kali anda merubah range.
(2) Pengukuran Setel selector pada salah satu posisi ohm. Ada beberapa skala untuk mengukur tahanan. Posisi “K” untuk 1.000, dengan demikian 10 K berarti
10,000 dan sebagainya.
Range Tahanan yang Dapat Diukur
(Ω)
XI 0-1 (Ω)
X10 0-10 (Ω)
X100 0-100 (Ω)
XI K 0-(Ω)
BAB II PEMELAJARAN
Modul OPKR 10-010B. “Penggunaan dan Pemeliharaan Alat Ukur”. 20
Contoh:
Nilai pengukuran adalah 90 Ω, sebab range selector diset pada X10 Ω.
5) Rangkuman a) Cylinder gauge adalah suatu alat ukur yang berfungsi
untuk mengukur diameter silinder bagian atas, tengah dan bawah dengan ketelitian 0,01 mm.
b) Caliver gauge adalah suatu alat ukur yang berfungsi untuk mengukur diameter dalam suatu komponen otomotif.
c) Plastigage adalah suatu alat ukur yang digunakan untuk mengukur celah oli dari poros engkol.
d) Multitester adalah suatu alat ukur yang berfungsi untuk
mengukur tegangan DC dan AC, tahanan (hambatan) dan arus DC dan AC.
b. Tugas, Tes Formatif dan Lembar Kerja 1) Tugas 2
a) Jelaskan fungsi alat ukur cylinder gauge, caliper gauge,
plasti gauge dan multi tester! b) Gambarkan konstruksi alat ukur cylinder gauge, caliper
gauge dan multi tester! c) Sebutkan komponen-komponen alat ukur cylinder
gauge, caliper gauge dan multi tester! d) Jelaskan metode/cara pengukuran alat ukur cylinder
gauge, caliper gauge dan multi tester!
BAB II PEMELAJARAN
Modul OPKR 10-010B. “Penggunaan dan Pemeliharaan Alat Ukur”. 21
2) Tes Formatif 2
a) Lihat tabel di bawah dan isilah!
No. Nama
Alat Ukur Penggunaan Alat Ukur
(1) ……………… Mengukur arus tegangan dan hambatan suatu rangkaian ke-
listrikan.
(2) ……………… Mengukur diameter silinder bagian atas, tengah dan bawah.
(3) ……………… Mengukur celah oli poros engkol.
(4) ……………… Mengukur komponen otomotif.
b) Perhatikan Gambar!
Jawab: (1) …………………………………… (2) ……………………………………
(3) …………………………………… (4) …………………………………… (5) …………………………………… (6) ……………………………………
(7) ……………………………………
c) Lihat pada gambar!
Alat itu adalah ……………… dan terdiri dari 2 tipe yaitu
……………… dan …………………
BAB II PEMELAJARAN
Modul OPKR 10-010B. “Penggunaan dan Pemeliharaan Alat Ukur”. 22
d) Jelaskan metoda pengukuran pada alat ukur plasti
gauge! Jawab: (1) …………………………………………………… (2) ……………………………………………………
(3) …………………………………………………… (4) ……………………………………………………
3) Kunci Jawaban Formatif 2 a) (1) Multi tester
(2) Cylinder bore gauge
(3) Plasti gauge (4) Caliver gauge
b) (1) Dial gauge
(2) Dial gauge scuring (3) Grip (4) Replacement washer (5) Replacement rod (6) Replacement rod scuring tread (7) Measuring point
c) Caliver Gauge Yaitu tipe inside caliper dan out side caliper.
d) (1) Bersihkan tangan, crank shaft pin dan bantalan. (2) Ambil plasti gauge dari dalam amplopnya sesuai
lebar bantalan. (3) Letakkan plasti gauge pada crank shaft pin. (4) Pasangkan bearing cup dan kencangkan mur-
murnya sesuai spesifikasi, jangan memutar crank shaft.
(5) Lepaskan bearing cup dan ukurlah lebar plasti gauge
dengan menggunajan skala yang terdapat pada amplopnya.
BAB II PEMELAJARAN
Modul OPKR 10-010B. “Penggunaan dan Pemeliharaan Alat Ukur”. 23
4) Lembar Kerja 2
Cylinder Gauge
Caliver Gauge
Plasti Gauge
Multi Tester
Tingkat :
Waktu :
Departemen Pendidikan Nasional
I. Tujuan Pemelajaran 1.1 Peserta pelatihan dapat mengkalibrasi alat ukur dengan benar. 1.2 Peserta pelatihan dapat mengukur/menggunakan alat ukur sesuai
SOP. 1.3 Peserta pelatihan dapat membaca hasil pengukuran dengan benar.
II. Alat dan Bahan 2.1 Alat:
1. Cylinder gauge. 2. Caliver gauge. 3. Plasti gauge. 4. Multi tester. 5. Mikrometer. 6. Kunci ring (yang sesuai). 7. Kunci shock (yang sesuai).
2.2 Bahan: 1. Bahan pembersih (majun). 2. Bahan pembuat tanda (kapur). 3. Ragum kecil. 4. Blok silinder. 5. Poros engkol. 6. Accu. 7. Listrik AC (PLH). 8. Sistem pengapian.
III. Keselamatan Kerja
3.1 Gunakan kelengkapan kerja. 3.2 Pelajari dahulu lembar kerja bila belum mengerti tanyakan. 3.3 Gunakan alat sesuai fungsi. 3.4 Bersihkan alat bila telah selesai.
IV. Langkah Kerja 4.1 Lihat modul tentang cylinder gauge pada halaman 13. 4.2 Lihat modul tentang caliver gauge pada halaman 14. 4.3 Lihat modul tentang plasti gauge pada halaman 15. 4.4 Lihat modul tentang multi tester pada halaman 16.
4.5 Catat hasil pengukuran yang Anda lakukan.
BAB II PEMELAJARAN
Modul OPKR 10-010B. “Penggunaan dan Pemeliharaan Alat Ukur”. 24
3. Kegiatan Belajar 3
a. Fungsi, Konstruksi dan Cara/Metoda Pengukuran Alat Ukur 1) Tachometer
a) Uraian Tachometer adalah alat untuk
mengukur putaran mesin (RPM) (Rotary Per Minute).
b) Cara Pemakaian (1) Persiapan
Pastikan jarum pada posisi
“0” jika tidak, set dengan memutar adjusting screw.
Keluarkan pick-up probe
dari bagian belakang tachometer dan pasang pada connector.
Set batt/RPM selection switch pada posisi “Batt Chk” dan periksa apakah
jarum bergerak ke daerah OK. Jika tidak ganti battery.
(2) Pengecekan RPM
Set cycle selection knob
ke-4. Set sensitivity pada auto. Set Batt/RPM selection
switch ke posisi “RPM”. Hubungkan pick-up probe
ke injector holder no. 1
Baca hasil pengukuran.
BAB II PEMELAJARAN
Modul OPKR 10-010B. “Penggunaan dan Pemeliharaan Alat Ukur”. 25
2) Tune Up Tester
a) Uraian Tune up tester adalah alat yang berfungsi untuk memeriksa breaker point, dwell angle, putaran mesin (rpm), tegangan battery, sistem pengisian dan
kevakuman dari intake manifold.
(1) Saklar
(a) Breaker point.
(b) Dwell. (c) RPM. (d) Volt
(2) Saklar seleksi jumlah silinder: 4 Cyl, 6 Cyl, 8 Cyl. (3) Niple selang vakum dan penyetel damper vakum. (4) Pengecekan dwell angle dan RPM.
(5) Pengecekan out put. (6) Meter indicator: RPM, dwell, breaker point dan
volt.
(7) L/H lamp led indikator. Lampu indikator putaran rendah (L). Lampu indikator putaran tinggi (H).
(8) Vakum meter.
(9) Timing light (10) Kabel klip power battery. (11) Kabel klip distributor.
(12) Pick up klip distributor. (13) Adaptor vakum intake manifold.
BAB II PEMELAJARAN
Modul OPKR 10-010B. “Penggunaan dan Pemeliharaan Alat Ukur”. 26
b) Cara Penggunaan
Mengukur Breaker Point (1) Pasangkan kabel (10) warna merah pada (+)
battery dan warna hiitam pada (-) battery atau
massa body. (2) Pasangkan kabel (11) warna hijau pada terminal
breaker point di distributor atau pada (-) ignition coil.
(3) Putar saklar (2) menurut jumlah silinder dari mesin.
(4) Tentukan pemakaian tester dengan memutar
saklar (1) pada posisi breaker point. (5) Pengukuran breaker point dilakukan saat mesin
mati tetapi kunci kontak pada posisi ON.
(6) Apabila breaker point pada saat ini dalam keadaan tertutup dan hubungan point tersebut baik, maka jarum pada posisi strip hijau (OK) di
kiri. Sedangkan apabila point tidak baik, maka jarum berada di luar daerah hijau.
Mengukur Dwell Angle
(1) Pasangkan kabel (10) warna merah pada (+) battery dan warna hitam pada (-) battery atau massa body.
(2) Pasangkan kabel (11) warna hijau pada terminal breaker point di distributor atau pada (-) ignition coil.
(3) Putar saklar (2) menurut jumlah silinder dari
mesin. (4) Hidupkan mesin dan panaskan sampai
temperatur kerjanya.
(5) Tentukan pemakaian tester dengan memutar saklar (1) pada posisi dwell, maka jarum akan bergerak dan baca angka yang tertera pada
skala dwell (6). Mengukur RPM
(1) Pasangkan kabel (10) warna merah pada (+)
battery dan warna hiitam pada (-) battery atau massa body.
(2) Pasangkan kabel (11) warna hijau pada terminal
breaker point di distributor atau pada (-) ignition coil.
(3) Putar saklar (2) menurut jumlah silinder dari
mesin.
BAB II PEMELAJARAN
Modul OPKR 10-010B. “Penggunaan dan Pemeliharaan Alat Ukur”. 27
(4) Hidupkan mesin dan panaskan sampai
temperatur kerjanya. (5) Tentukan pemakaian tester dengan memutar
saklar (1) pada posisi rpm, maka jarum akan bergerak dan baca angka yang tertera pada
skala rpm (6). - Untuk rpm rendah baca skala 0 – 1600 rpm
dan lampu L menyala.
- Untuk rpm lebih tinggi dari 1600 rpm maka lampu H akan menyala dan bacalah skala 0 – 8000 rpm.
Mengukur Voltase Output Alternator (1) Pasangkan kabel (10) warna merah pada (+)
battery dan warna hiitam pada (-) battery atau
massa body. (2) Pasangkan kabel (11) warna hijau pada terminal
breaker point di distributor atau pada (-) ignition
coil. (3) Putar saklar (2) menurut jumlah silinder dari
mesin.
(4) Hidupkan mesin dan panaskan sampai temperatur kerjanya.
(5) Tentukan pemakaian tester dengan memutar saklar (1) pada posisi volt, maka jarum akan
bergerak dan baa angka yang tertera pada skala volt (6).
(6) Output alternator = 13 – 15 volt.
- Jangan mempergunakan tune up tester untuk tegangan lebih dari 20 volt.
Mengukur Waktu Pengapian
(1) Pasangkan kabel (10) warna merah pada (+) battery dan warna hiitam pada (-) battery atau massa body.
(2) Pasangkan kabel (11) warna hijau pada terminal breaker point di distributor atau pada (-) ignition coil.
(3) Putar saklar (2) menurut jumlah silinder dari mesin.
(4) Hidupkan mesin dan panaskan sampai
temperatur kerjanya. (5) Pasangkan kabel (12) pada kabel busi no. 1 dan
saklar timing light (9) harus pada posisi ON dan arahkan pada puli mesin atau penunjuk saat
pengapian.
BAB II PEMELAJARAN
Modul OPKR 10-010B. “Penggunaan dan Pemeliharaan Alat Ukur”. 28
3) Kunci Momen
a) Uraian Kunci moment digunakan untuk mengukur gaya puntir pada baut dan mur, agar mencapai
ketegangan tertentu. Dan terdiri dari 2 tipe: a. Plate type. b. Pre-set type.
b) Peringatan penting Gunakan kunci moment hanya
untuk pengerasan akhir.
Gunakan kunci moment yang mempunyai tingkat moment yang cukup (maximum torque).
Untuk mencegah agar kunci socket tidak meleset, tahanlah dengan tangan kiri sambil menarik handle,
seperti pada gambar.
BAB II PEMELAJARAN
Modul OPKR 10-010B. “Penggunaan dan Pemeliharaan Alat Ukur”. 29
c) Cara Penggunaan Kunci Moment Preset Type
Lepaskan locker dengan arah berlawanan arah jarum jam.
Putar skala utama (main scale/skala
ratusan) dan skala sub (sub scale/skala puluhan) sesuai dengan momen yang dibutuhkan.
Contoh: Main scale : 300 kgf.cm Sub scale : 60 kgf.cm Momen : 460 kgf.cm
Kemudian keraskan penguncinya (locker) dengan arah searah jarum jam.
Kunci momen siap digunakan.
4) Hidrometer
Hidrometer berfungsi untuk mengukur berat jenis elektrolit battery. Berat jenis elektrolit berubah menurut tingkat isi
battery. Berat jenis battery penuh adalah 1,26 – 1,28. Berat jenis juga dipengaruhi oleh suhu, sehingga rumus ini digunakan
untuk menentukan hubungannya: S20 = St + 0,007 (t – 20) Dimana:
S20 = berat jenis koreksi St = berat jenis terukur t = suhu saat pengukuran
BAB II PEMELAJARAN
Modul OPKR 10-010B. “Penggunaan dan Pemeliharaan Alat Ukur”. 30
5) Compresion Tester
Compression tester digunakan untuk mengukur tekanan kompresi. Karena tekanan kompresi pada mesin diesel tinggi, maka harus digunakan gauge
dengan tekanan tinggi. Pemasangan pada lubang injector atau glow plug.
6) Nozzle Tester Nozzle tester digunakan untuk memeriksa tekanan pembukaan injector dan kondisi injector (kebocoran
setelah injeksi.
7) Rangkuman
a) Tachometer adalah suatu alat ukur yang berfungsi untuk mengukur putaran (rpm) motor.
b) Tune up tester adalah suatu alat ukur yang berfungsi
untuk mengukur breaker point, dwell angle, putaran mesin (rpm), tegangan batere, sistem pengisian dan kevakuman intake manifold.
c) Kunci moment adalah suatu alat ukur yang berfungsi untuk mengencangkan baut dan mur dengan kekencangan tertentu.
d) Hidrometer adalah suatu alat ukur yang berfungsi
untuk mengukur berat jenis (BD) elektrolit batere. e) Compresion tester adalah suatu alat ukur yang
digunakan untuk mengukur tekanan kompresi silinder
motor. f) Nozzle tester adalah suatu alat ukur yang berfungsi
untuk mengecek baik tidaknya injektor (nozzle) motor
diesel.
BAB II PEMELAJARAN
Modul OPKR 10-010B. “Penggunaan dan Pemeliharaan Alat Ukur”. 31
b. Tugas, Tes Formatif, Kunci Jawaban dan Lembar Kerja
1) Tugas 3 a) Jelaskan fungsi alat ukur tachometer, tune up tester,
kunci moment, hidrometer dan nozzle tester! b) Gambarkan konstruksi alat ukur tachometer, tune up
tester, kunci moment, hidrometer, compression tester dan nozzle tester!
c) Sebutkan komponen-komponen alat ukur tachometer, tune up tester, kunci moment, hidrometer, compression tester dan nozzle tester!
d) Jelaskan metoda/cara mengukur alat ukur tachometer, tune up tester, kunci moment, hidrometer, compression tester dan nozzle tester!
2) Tes Formatif 3 a) Lihat tabel di bawah ini dan isilah!
No Alat Ukur Penggunaan
(1) …………….. Mengukur berat jenis (BD) elektrolit batere.
(2) …………….. Mengukur kompresi motor tiap
silinder. (3) …………….. Mengukur tepatnya pengapian.
(4) …………….. Mengukur rpm motor.
(5) …………….. Mengukur tekanan injektor motor
diesel.
(6) …………….. Mengencangkan mur dan baut dengan kekencangan tertentu.
b) Perhatikan gambar!
Jawab: (1) …………………………………………… (2) ……………………………………………
(3) …………………………………………… (4) …………………………………………… (5) ……………………………………………
(1)
(2) (3)
(4) (5)
BAB II PEMELAJARAN
Modul OPKR 10-010B. “Penggunaan dan Pemeliharaan Alat Ukur”. 32
c) Perhatikan gambar!
Jelaskan fungsi komponen nomor a dan b!
(1) ………… berfungsi untuk ……….. (2) ………… berfungsi untuk ………..
d) Jelaskan metoda/cara pengukuran
alat ukur compression tester!
3) Kunci Jawaban Formatif 3
a) Kunci Jawaban
1) Hidrometer 2) Compresion tester 3) Tune up tester 4) Tachometer 5) Nozzle tester 6) Kunci moment
b) Kunci Jawaban 1) Handle putar 2) Penunjuk
3) Kepala 4) Skala 5) Lengan
c) Kunci Jawaban
1) Handle putar berfungsi untuk memegang kunci
moment agar didapatkan moment yang benar. 2) Penunjuk berfungsi untuk menunjukkan berapa
besar moment yang diinginkan.
d) Kunci Jawaban
- Lepas semua busi. - Masukan compression tester dengan benar.
- Injak pedal sampai penuh. - Lihat hasil pengukuran kompresi. - Catat hasil pengukuran.
(1) (2) (3)
(4) (5)
BAB II PEMELAJARAN
Modul OPKR 10-010B. “Penggunaan dan Pemeliharaan Alat Ukur”. 33
4) Lembar Kerja 3
Tachometer
Tune Up Tester
Kunci Momen
Hidrometer
Compression
Tester
Tingkat :
Waktu :
Departemen Pendidikan Nasional
I. Tujuan Pemelajaran 1.1 Peserta pelatihan dapat mengkalibrasi alat ukur dengan benar. 1.2 Peserta pelatihan dapat mengukur/menggunakan alat ukur sesuai
SOP. 1.3 Peserta pelatihan dapat membaca hasil pengukuran dengan benar.
II. Alat dan Bahan
2.1 Alat: 1. Tachometer. 2. Tune Up Tester. 3. Kunci Moment. 4. Hidrometer. 5. Compression Tester
2.2 Bahan: 1. Engine hidup. 2. Accu. 3. Air accu.
III. Keselamatan Kerja 3.1 Gunakan kelengkapan kerja. 3.2 Pelajari dahulu lembar kerja bila belum mengerti tanyakan. 3.3 Gunakan alat sesuai fungsi. 3.4 Bersihkan alat bila telah selesai.
IV. Langkah Kerja 4.1 Lihat modul tentang tachometer pada halaman 24. 4.2 Lihat modul tentang tune up tester pada halaman 25. 4.3 Lihat modul tentang kunci moment pada halaman 27. 4.4 Lihat modul tentang hidrometer pada halaman 28. 4.5 Lihat modul tentang compression tester pada halaman 29. 4.6 Catat hasil pengukuran yang Anda lakukan.
BAB II PEMELAJARAN
Modul OPKR 10-010B. “Penggunaan dan Pemeliharaan Alat Ukur”. 34
4. Kegiatan Belajar 4
a. Pemeliharaan Alat Ukur
Pada umumnya alat ukur yang telah diterangkan di atas perlu adanya pemeliharaan secara khusus dan berkala.
Pemeliharaan alat-alat ukur tersebut di antaranya adalah: 1) Menggunakan alat ukur harus sesuai dengan fungsi
masing-masing.
2) Alat ukur yang telah dipergunakan dibersihkan dengan menggunakan udara tekan (kompresor) atau dengan kain pembersih (majun).
3) Bahan cairan pembersih agar kotoran dan karat hilang. 4) Jangan menggunakan air dalam membesihkan alat ukur. 5) Bersihkan kembali dengan udara tekan (kompresor) atau
kain pembersih (majun) agar alat ukur kering. 6) Simpanlah alat ukur pada lemari yang telah disediakan.
b. Rangkuman 1) Menggunakan alat ukur harus sesuai dengan fungsi
masing-masing. 2) Alat ukur yang telah dipergunakan dibersihkan dengan
menggunakan udara tekan (kompresor) atau dengan kain pembersih (majun).
3) Bahan cairan pembersih agar kotoran dan karat hilang.
4) Jangan menggunakan air dalam membesihkan alat ukur. 5) Bersihkan kembali dengan udara tekan (kompresor) atau
kain pembersih (majun) agar alat ukur kering.
6) Simpanlah alat ukur pada lemari yang telah disediakan.
c. Tugas, Tes Formatif, Kunci Jawaban dan Lembar Kerja
1) Tugas 4 a) Sebutkan secara khusus pemeliharaan alat ukur dial
gauge, mikrometer dan vernier caliper minimal 1 point!
b) Sebutkan secara khusus pemeliharaan alat ukur cylinder gauge, caliver gauge, plastigauge dan multi tester!
c) Sebutkan secara khusus pemeliharaan alat ukur
tachometer, tune up tester, kunci moment, hidrometer, compression tester dan nozzle tester!
BAB II PEMELAJARAN
Modul OPKR 10-010B. “Penggunaan dan Pemeliharaan Alat Ukur”. 35
2) Tes Formatif 4
a) Perhatikan tabel dan isilah!
No Alat Ukur Penggunaan
(1) …………….. Jangan memutar thimble pada saat lock lamp terkunci.
(2) …………….. Pada posisi range selector menunjuk ohm (), jangan
mengukur tegangan atau arus.
(3) …………….. Jangan mengakselerasi pada saat menggunakan alat itu.
(4) …………….. Harus dalam keadaan terbuka penuh throttle valve pada saat
menggunakan alat itu.
b) Sebutkan pemeliharaan secara umum alat-alat ukur
(minimal 3 point)!
3) Kunci Jawaban Formatif 4 a) Kunci Jawaban
(1) Mikrometer (2) Multi tester (3) Timing Light/Tune up tester (4) Compresion tester
b) Kunci Jawaban
(1) Menggunakan alat ukur harus sesuai dengan
fungsi masing-masing. (2) Alat ukur yang telah dipergunakan dibersihkan
dengan menggunakan udara tekan (kompresor) atau dengan kain pembersih (majun).
(3) Bahan cairan pembersih agar kotoran dan karat hilang.
(4) Jangan menggunakan air dalam membesihkan alat ukur.
(5) Bersihkan kembali dengan udara tekan (kompresor) atau kain pembersih (majun) agar
alat ukur kering. (6) Simpanlah alat ukur pada lemari yang telah
disediakan.
BAB II PEMELAJARAN
Modul OPKR 10-010B. “Penggunaan dan Pemeliharaan Alat Ukur”. 36
4) Lembar Kerja 4
Pemeliharaan Alat-alat Ukur
Tingkat :
Waktu :
Departemen Pendidikan Nasional
I. Tujuan Pemelajaran 1.1 Peserta pelatihan dapat menggunakan alat ukur sesuai dengan
fungsinya. 1.2 Peserta pelatihan dapat membersihkan alat ukur dengan benar. 1.3 Peserta pelatihan dapat menyimpan alat ukur pada tempatnya sesuai
aturan.
II. Alat dan Bahan 2.1 Alat:
1. Kompresor (udara tekan) 2. Rak penyimpan.
2.2 Bahan:
1. Bahan pembersih (majun). 2. Cairan pembersih. 3. Kuas.
III. Keselamatan Kerja
3.1 Gunakan kelengkapan kerja. 3.2 Pelajari dahulu lembar kerja bila belum mengerti tanyakan. 3.3 Gunakan alat sesuai fungsi. 3.4 Simpan alat pada tempatnya.
IV. Langkah Kerja 4.1 Gunakan alat ukur sesuai dengan fungsinya. 4.2 Ambil alat yang akan dibersihkan. 4.3 Bersihkan alat dengan menggunakan tekanan udara (kompresor)
atau kain pembersih (majun) halus. 4.4 Gunakan cairan pembersih/cairan tahan karat. 4.5 Bersihkan kembali dengan tekanan udara/majun agar kering. 4.6 Simpan alat pada tempat yang telah disediakan/lemari alat.