bab ielib.unikom.ac.id/files/disk1/332/jbptunikompp-gdl... · web viewdisediakan tempat cuci tangan...

24
BAB II ANALISIS MASALAH 2.1 Program Keselamatan dan Kesehatan Kerja(K3) Perkantoran Program ini merupakan pengawasan terhadap manusia, mesin, material dan metode yang mencakup lingkungan kerja supaya pekerja tidak mengalami cidera. Dapat dilihat dari undang-undang No 14/tahun 1969 pasal 9 dalam buku manajemen perkantoran oleh Dr. Sedarmayanti diutarakan bahwa tiap tenaga kerja berhak mendapatkan perlindungan atau keselamatan, kesehatan, kesusilaan, pemeliharaan moral kerja serta perlakuan yang sesuai dengan martabat manusia dan moral agama. Dasar keselamatan dan kesehatan kerja : 1.Setiap pekerja berhak memperoleh jaminan atau keselamatan kerja, agar terhindar dari kecelakaan. 2.Setiap orang yang berada di tempat kerja harus dijamin keselamatannya. 3.Tempat pekerjaan dijamin selalu dalam keadaan aman Program kesehatan dan keselamatan kerja banyak diterapkan di sektor-sektor industri, sektor kesehatan tidak terkecuali rumah sakit maupun 6

Upload: vuongduong

Post on 04-May-2018

220 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB Ielib.unikom.ac.id/files/disk1/332/jbptunikompp-gdl... · Web viewDisediakan tempat cuci tangan dan sabun cair. Membuat petunjuk-petunjuk mengenai penggunaan closet duduk, larangan

BAB IIANALISIS MASALAH

2.1 Program Keselamatan dan Kesehatan Kerja(K3) Perkantoran

Program ini merupakan pengawasan terhadap manusia, mesin, material dan metode yang mencakup lingkungan kerja supaya pekerja tidak mengalami cidera. Dapat dilihat dari undang-undang No 14/tahun 1969 pasal 9 dalam buku manajemen perkantoran oleh Dr. Sedarmayanti diutarakan bahwa tiap tenaga kerja berhak mendapatkan perlindungan atau keselamatan, kesehatan, kesusilaan, pemeliharaan moral kerja serta perlakuan yang sesuai dengan martabat manusia dan moral agama.Dasar keselamatan dan kesehatan kerja :1. Setiap pekerja berhak memperoleh jaminan atau

keselamatan kerja, agar terhindar dari kecelakaan.2. Setiap orang yang berada di tempat kerja harus dijamin

keselamatannya.3. Tempat pekerjaan dijamin selalu dalam keadaan aman

Program kesehatan dan keselamatan kerja banyak diterapkan di sektor-sektor industri, sektor kesehatan tidak terkecuali rumah sakit maupun perkantoran karena sehubungan dengan resiko bahaya di tempat kerja. resiko ini bervariasi mulai dari yang paling ringan sampai yang paling berat tergantung pekerjaannya.

6

Page 2: BAB Ielib.unikom.ac.id/files/disk1/332/jbptunikompp-gdl... · Web viewDisediakan tempat cuci tangan dan sabun cair. Membuat petunjuk-petunjuk mengenai penggunaan closet duduk, larangan

Departemen Kesehatan memberi acuan K3 perkantoran. Dalam hal ini ada beberapa hal penting yang harus mendapat perhatian sehubungan dengan pelaksanan K3 perkantoran yang pada dasarnya memperhatikan 2 hal yaitu indoor dan outdoor, seperti diuraikan dibawah ini :

- Konstruksi gedung beserta perlengkapannya dan operasionalisasinya terhadap bahaya kebakaran serta kode pelaksanaannya.

- Jaringan elektrik dan komunikasi. - Kualitas udara. - Kualitas pencahayaan. - Kebisingan. - Display unit (tata ruang dan alat). - Hygiene dan sanitasi. - Psikososial. - Pemeliharaan. - Penggunaan Komputer.

Permasalahan dan rekomendasi

Konstruksi gedung :

- Disain arsitektur (aspek K3 diperhatikan mulai dari tahap perencanaan).

- Seleksi material, misalnya tidak menggunakan bahan yang membahayakan seperti asbes dll.

- Seleksi dekorasi disesuaikan dengan asas tujuannya misalnya penggunaan warna yang disesuaikan dengan kebutuhan.

- Tanda khusus dengan pewarnaan kontras/kode khusus untuk objek penting seperti perlengkapan alat pemadam

7

Page 3: BAB Ielib.unikom.ac.id/files/disk1/332/jbptunikompp-gdl... · Web viewDisediakan tempat cuci tangan dan sabun cair. Membuat petunjuk-petunjuk mengenai penggunaan closet duduk, larangan

kebakaran, tangga, pintu darurat dll. (peta petunjuk pada setiap ruangan/unit kerja/tempat yang strategis misalnya dekat lift dll, lampu darurat menuju exit door).

Kualitas udara :

- Kontrol terhadap temperatur ruang dengan memasang termometer ruangan.

- Kontrol terhadap polusi - Pemasangan "Exhaust Fan" (perlindungan terhadap

kelembaban udara). - Pemasangan stiker, poster "dilarang merokok". - Sistim ventilasi dan pengaturan suhu udara dalam ruang

(lokasi udara masuk, ekstraksi udara, filtrasi, pembersihan dan pemeliharaan secara berkala filter AC) minimal setahun sekali, kontrol mikrobiologi serta distribusi udara untuk pencegahan penyakit "Legionairre Diseases ".

- Kontrol terhadap lingkungan (kontrol di dalam/di luar kantor).

- Misalnya untuk indoor: penumpukan barang-barang bekas yang menimbulkan debu, bau dll.

- Outdoor: disain dan konstruksi tempat sampah yang memenuhi syarat kesehatan dan keselamatan, dll.

- Perencanaan jendela sehubungan dengan pergantian udara jika AC mati.

- Pemasangan fan di dalam lift.

Kualitas Pencahayaan (penting mengenali jenis cahaya) :

- Mengembangkan sistem pencahayaan yang sesuai dengan jenis pekerjaan untuk membantu menyediakan lingkungan

8

Page 4: BAB Ielib.unikom.ac.id/files/disk1/332/jbptunikompp-gdl... · Web viewDisediakan tempat cuci tangan dan sabun cair. Membuat petunjuk-petunjuk mengenai penggunaan closet duduk, larangan

kerja yang sehat dan aman. (secara berkala diukur dengan Luxs Meter)

- Membantu penampilan visual melalui kesesuaian warna, dekorasi dll.

- Mengembangkan lingkungan visual yang tepat untuk kerja dengan kombinasi cahaya (agar tidak terlalu cepat terjadinya kelelahan mata).

- Perencanaan jendela sehubungan dengan pencahayaan dalam ruang.

- Penggunaan tirai untuk pengaturan cahaya dengan memperhatikan warna yang digunakan.

- Penggunaan lampu emergensi (emergency lamp) di setiap tangga.

Jaringan elektrik dan komunikasi (penting agar bahaya dapat dikenali) :

Internal

- Over voltage - Hubungan pendek - Induksi - Arus berlebih - Korosif kabel - Kebocoran instalasi - Campuran gas eksplosif

Eksternal

9

Page 5: BAB Ielib.unikom.ac.id/files/disk1/332/jbptunikompp-gdl... · Web viewDisediakan tempat cuci tangan dan sabun cair. Membuat petunjuk-petunjuk mengenai penggunaan closet duduk, larangan

- Faktor mekanik. - Faktor fisik dan kimia. - Angin dan pencahayaan (cuaca) - Binatang pengerat bisa menyebabkan kerusakan sehingga

terjadi hubungan pendek. - Manusia yang lengah terhadap risiko dan SOP. - Bencana alam atau buatan manusia.

Rekomendasi

- Penggunaan central stabilizer untuk menghindari over/under voltage.

- Penggunaan stop kontak yang sesuai dengan kebutuhan (tidak berlebihan) hal ini untuk menghindari terjadinya hubungan pendek dan kelebihan beban.

- Pengaturan tata letak jaringan instalasi listrik termasuk kabel yang sesuai dengan syarat kesehatan dan keselamatan kerja.

- Perlindungan terhadap kabel dengan menggunakan pipa pelindung.

Kontrol terhadap kebisingan :

- Idealnya ruang rapat dilengkapi dengan dinding kedap suara.

- Di depan pintu ruang rapat diberi tanda " harap tenang, ada rapat ".

- Dinding isolator khusus untuk ruang genset. - Hal-hal lainnya sudah termasuk dalam perencanaan

konstruksi gedung dan tata ruang.

10

Page 6: BAB Ielib.unikom.ac.id/files/disk1/332/jbptunikompp-gdl... · Web viewDisediakan tempat cuci tangan dan sabun cair. Membuat petunjuk-petunjuk mengenai penggunaan closet duduk, larangan

Display unit (tata ruang dan letak) :

- Petunjuk disain interior supaya dapat bekerja fleksibel, fit, luas untuk perubahan posisi, pemeliharaan dan adaptasi.

- Konsep disain dan dan letak furniture (1 orang/2 m). - Ratio ruang pekerja dan alat kerja mulai dari tahap

perencanaan. - Perhatikan adanya bahaya radiasi, daerah gelombang

elektromagnetik. - Ergonomik aspek antara manusia dengan lingkungan

kerjanya. - Tempat untuk istirahat dan shalat. - Pantry dilengkapi dengan lemari dapur. - Ruang tempat penampungan arsip sementara. - Workshop station (bengkel kerja).

Psikososial

Petugas keamanan ditiap lantai.

Reporting system (komunikasi) ke satuan pengamanan.

- Mencegah budaya kekerasan ditempat kerja yang disebabkan oleh :

- Budaya menerima. - Sistem pelaporan macet. - Ketakutan melaporkan. - Tidak tertarik atau cuek dengan lingkungan sekitar. - Semua hal diatas dapat diatasi melalui pembinaan mental

dan spiritual secara berkala minimal sebulan sekali. - Penegakan disiplin ditempat kerja. - Olah raga di tempat kerja, sebelum memulai kerja.

11

Page 7: BAB Ielib.unikom.ac.id/files/disk1/332/jbptunikompp-gdl... · Web viewDisediakan tempat cuci tangan dan sabun cair. Membuat petunjuk-petunjuk mengenai penggunaan closet duduk, larangan

- Menggalakkan olah raga setiap jumat.

Pemeliharaan

- Melakukan walk through survey tiap bulan/triwulan atau semester, dengan memperhitungkan risiko berdasarkan faktor-faktor konsekuensi, pajanan dan kemungkinan terjadinya.

- Melakukan corrective action apabila ada hal-hal yang tidak sesuai dengan ketentuan.

- Pelatihan tanggap darurat secara periodik bagi pegawai. - Pelatihan investigasi terhadap kemungkinan bahaya

bom/kebakaran/demostrasi/ bencana alam serta Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K) bagi satuan pengaman.

Aspek K3 perkantoran (tentang penggunaan komputer)

- Pergunakan komputer secara sehat, benar dan nyaman : - Hal-hal yang harus diperhatikan : - Memanfaatkan kesepuluh jari. - Istirahatkan mata dengan melihat kejauhan setiap 15-20 menit. - Istirahat 5-10 menit tiap satu jam kerja. - Lakukan peregangan. - Sudut lampu 45derajat. - Hindari cahaya yang menyilaukan, cahaya datang harus dari belakang. - Sudut pandang 15derajat, jarak layar dengan mata 30 - 50 cm. - Kursi ergonomis (adjusted chair).

12

Page 8: BAB Ielib.unikom.ac.id/files/disk1/332/jbptunikompp-gdl... · Web viewDisediakan tempat cuci tangan dan sabun cair. Membuat petunjuk-petunjuk mengenai penggunaan closet duduk, larangan

- jarak meja dengan paha 20 cm - Senam waktu istirahat.

Rekomendasi

- Perlu membuat leaflet/poster yang berhubungan dengan penggunaan komputer disetiap unit kerja.

- Mengusulkan pada Pusat Promosi Kesehatan untuk membuat poster/leaflet. Penggunaan komputer yang bebas radiasi (Liquor Crystal Display).

Dari sekian banyak faktor diambil beberapa faktor yang akan dibahas lebih lanjut diantaranya mengenai kualitas udara, kualitas cahaya, dan konstruksi. Dimana ketiganya memiliki hubungan erat dengan masalah Sick Building Syndrome. Kemudian ada beberapa yang termasuk usaha pola hidup sehat yang akan di jelaskan pada bagian pola hidup kerja dalam bekerja.

2.2. Sick Building Syndrome 2.2.1 Pengertian Sick Building Syndrome

Dalam NSC (Nasional Safety Council) Sick Building Syndrome (SBS) adalah situasi dimana para penghuni sebuah bangunan mengalami gangguan kesehatan akut yang dikaitkan dengan banyaknya waktu yang dihabiskan di dalam bangunan tersebut, tetapi bukan merupakan penyakit yang spesifik dan dapat diidentifikasi. Keluhan terjadi di ruangan atau di wilayah tertentu yang biasa kita kunjungi di gedung tersebut seperti ruang tamu, fotokopi, printer.

13

Page 9: BAB Ielib.unikom.ac.id/files/disk1/332/jbptunikompp-gdl... · Web viewDisediakan tempat cuci tangan dan sabun cair. Membuat petunjuk-petunjuk mengenai penggunaan closet duduk, larangan

Secara frekuensi, masalah muncul ketika perawatan dan penggunaan sebuah gedung tidak konsisten serta tidak sesuai dengan desain asli dan penggambaran prosedur operasinya. Terkadang muncul masalah udara yang berada di dalamnya yang diakibatkan oleh kurang sesuainya desain bangunan serta aktivitas para penghuninya.

2.2.2 Gejala –gejala Sick Building SyndromeKeluhan dari para penghuni gedung dengan adanya gejala-gejala yang muncul yang diasosiasikan dengan ketidaknyamanan yang ada. Gejala-gejala tersebut mencakup sakit kepala, iritasi pada mata, hidung, dan tenggorokkan, batuk kering, kulit kering dan iritasi, pusing dan mual, kesulitan dalam berkonsentrasi, lemah dan letih, dan sensitif terhadap bau-bauan. Tidak ada definisi spesifik mengenai SBS, apakah masuk ke dalam kategori penyakit atau tidak. Secara kimia dan biologi kontaminasi udara dapat disimpulkan sebagai penyebab gejala-gejala tersebut muncul. Banyak dari keluhan tersebut akan terobati sesaat setelah meninggalkan gedung tersebut. SBS mengurangi produktivitas pekerja dan juga dapat meningkatkan jumlah ketidakhadiran para pekerja.

2.2.3. Penyebab Sick Buiding SyndromeSelama ini belum diketahui penyebab spesifik

dari SBS, hal-hal di bawah ini dikutip sebagai faktor-faktor yang berkontribusi dalam memunculkan Sick

14

Page 10: BAB Ielib.unikom.ac.id/files/disk1/332/jbptunikompp-gdl... · Web viewDisediakan tempat cuci tangan dan sabun cair. Membuat petunjuk-petunjuk mengenai penggunaan closet duduk, larangan

Building Syndrome. Elemen-elemen tersebut dapat bereaksi dengan keluhan yang lain seperti kurangnya temperatur, cahaya dan kelembapan.

Kontaminasi kimia yang bersumber dari luar diantaranya: Udara luar yang masuk ke gedung dapat juga dijadikan sumber polusi di dalam gedung. Sumber polutan yang dihasilkan oleh sistem pembuangan di kendaraan, lubang sanitasi, dan sistem pembuangan dalam bangunan (kamar mandi dan dapur) dapat masuk ke dalam bangunan melalui saluran udara pipa kotor, jendela dan jenis bukaan lainnya. Efek samping dari pembakaran dapat pula masuk ke dalam bangunan dari dekat garasi.

Kontaminasi kimia yang bersumber dari dalam diantaranya: Banyak polusi udara di dalam bangunan berasal dari dalam bangunan itu sendiri. Sebagai contoh, bahan perekat, pelapis, karpet, mesin foto kopi, perusahaan kayu, alat pembersih pestisida dapat memancarkan volatile organic compounds (VOCs) termasuk formaldehyde. Penelitian menunjukkan bahwa banyak VOCs dapat menyebabkan penyakit kronis dan akut pada jumlah yang cukup tinggi, dan banyak dikenal sebagai carcinogens. Lebih rendah dari level rata-rata pada VOCs dapat juga memproduksi reaksi akut pada banyak orang. Lingkungan perokok dan produk pembakaran dari kompor, perapian, dan ketiadaan ruang penyalur panas dapat menjadi kontaminasi kimia di dalam udara.

15

Page 11: BAB Ielib.unikom.ac.id/files/disk1/332/jbptunikompp-gdl... · Web viewDisediakan tempat cuci tangan dan sabun cair. Membuat petunjuk-petunjuk mengenai penggunaan closet duduk, larangan

Kontaminasi Biologi: Kontaminasi Biologi mencakup serbuk sari dalam bunga, bakteri, virus, dan jamur. Kontaminasi tersebut dapat berkembangbiak di dalam air yang tenang yang dapat diakumulasikan di alat pelembab udara, pipa, dan saluran air, atau dimana air berkumpul di dalam ubin, insulin, or karpet. Kontaminasi Biologi dapat menyebabkan demam, kedinginan, batuk, sesak dada, otot keram, dan alergi. Salah satu bakteri udara dalam ruangan adalah Legionella dapat menyebabkan demam Pontiac dan Legionnaire.

Ventilasi yang tidak memadai: Pada tahun 1970-an embargo minyak memberikan peranan penting bagi para desainer bangunan untuk membuat bangunan yang lebih kedap udara, dengan sedikit ventilasi udara dari luar, untuk memperbaiki efisiensi energi. Penurunan jumlah ventilasi tersebut telah ditemukan, dalam banyak kasus ketiadaan dalam menjaga kesehatan dan memberikan kenyamanan bagi para penghuni gedung.

Secara garis besar dapat disimpulkan bahwa yang menjadi penyebab Sick Building Sindrome :

a. Kurangnya temperatur, cahaya, dan kelembabanb. Kontaminasi udarac. Kontaminasi biologid. ventilasi

2.2.4.Solusi menangani Sick Buiding SyndromeSolusi untuk mengatasi masalah SBS biasanya

mencakup gabungan dari beberapa ukuran:

16

Page 12: BAB Ielib.unikom.ac.id/files/disk1/332/jbptunikompp-gdl... · Web viewDisediakan tempat cuci tangan dan sabun cair. Membuat petunjuk-petunjuk mengenai penggunaan closet duduk, larangan

Meningkatkan jumlah ventilasi dan penyaluran udara merupakan biaya yang efektif maksudnya dapat mengeluarkan tingkat polusi di dalam ruangan. minimal, system heating, ventilating, and air conditioning (HVAC). Bila memungkinkan HVAC system seharusnya standarisasi 62-1989 American Society of Heating, Refrigerating and Air Conditioning Engineers (ASHRAE). Jika ada sumber polusi yang besar, udara membutuhkan saluran langsung ke luar. metode ini adalah khusus direlomendasikan untuk mengurangi polutan yang terakumulasi di wilayah tertentu seperti ruang tamu, ruang fotokopi, dan fasilitas print.

Udara bersih yang terbatas didapatkan dengan adanya pengontrolan dan ventilasi. Saringan udara hanya efektif untuk mengurangi beberapa, tidak semua polusi. Pendidikan dan komunikasi adalah bagian penting dari banyaknya program manajemen kualitas udara. Ketika setiap orang berada dalam bangunan, komunikasi yang baik dengan para pekerja lainnya lebih efektif dalam mencegah dan menyelesaikan masalah.

2.2.5 Prinsip pencegahan Sick Building Syndrome Pencegahan dapat dilakukan dengan

melakukan beberapa upaya yang telah terangkum dalam program K3. Dengan sosialisasi yang baik dan pengertian kepada setiap pekerja maka kemungkinan Sick Building Syndrome di tempat kerja tidak akan terjadi.

17

Page 13: BAB Ielib.unikom.ac.id/files/disk1/332/jbptunikompp-gdl... · Web viewDisediakan tempat cuci tangan dan sabun cair. Membuat petunjuk-petunjuk mengenai penggunaan closet duduk, larangan

2.3. Pola Hidup Sehat dalam bekerja Hidup sehat di mulai dari diri dan lingkungan dimana

lingkungan tempat kerja terdiri dari tiga bagian yang telah ada dalam program K3 :1. Ruang kerja- Memelihara kebersihan ruang dan alat kerja serta alat

penunjang kerja. - Secara periodik peralatan/penunjang kerja perlu di up

grade. - Menyimpan tanaman hias seperti jenis sansiviera

2.Toilet/Kamar mandi- Disediakan tempat cuci tangan dan sabun cair. - Membuat petunjuk-petunjuk mengenai penggunaan closet

duduk, larangan berupa gambar dll. - Penyediaan bak sampah yang tertutup. - Lantai kamar mandi diusahakan tidak licin.

3. Kantin- Memperhatikan personal hygiene bagi pramusaji

(penggunaan tutup kepala, celemek, sarung tangan dll). - Penyediaan air mengalir dan sabun cair. - Lantai tetap terpelihara. - Penyediaan makanan yang sehat dan bergizi seimbang.

Pengolahannya tidak menggunakan minyak goreng secara berulang.

- Penyediaan bak sampah yang tertutup.

Secara umum di setiap unit kerja dibuat poster yang berhubungan dengan pemeliharaan kebersihan lingkungan kerja.

18

Page 14: BAB Ielib.unikom.ac.id/files/disk1/332/jbptunikompp-gdl... · Web viewDisediakan tempat cuci tangan dan sabun cair. Membuat petunjuk-petunjuk mengenai penggunaan closet duduk, larangan

2.4. Analisis Masalah Program K3 selama ini sudah di buat oleh

Departemen Kesehatan dalam upaya peningkatan produktivitas kerja. Namun kesadaran akan pentingnya pelaksaaan program ini masih belum tercapai dalam hal ini K3 perkantoran. Terlihat K3 masih dititik beratkan pada perusahaan industri , itupun yang memang banyak terjadi kecelakaan dan bahaya peledakan seperti perusahaan industri migas.

Program K3 ini sangat penting dilakukan di perkantoran di mulai dari perhatian konstruksi gedung beserta perlengkapannya dan operasionalisasinya terhadap bahaya kebakaran maupun jaringan elektrik dan komunikasi, kualitas pencahayaan, kebisingan, display unit (tata ruang dan alat), hygiene dan sanitasi, psikososial, pemeliharaan maupun aspek lain mengenai Komputer.

Perhatian K3 di titik beratkan pada masalah kualitas udara, kualitas cahaya dan psikososial. Namun tidak menutup kemungkinan semua program K3 di terapkan dalam lingkungan kerja terutama perkantoran sejalan dengan adanya istilah Sick Building Syndrome terutama perkantoran yang berlantai banyak Tidak terkecuali bangunan perkantoran biasa pun dapat terjadi syndrome ini dengan system ventilasi buatan seperti adanya AC.Belum lagi pencemaran yang terjadi di dalam gedung itu sendiri yang masih belum disadari oleh setiap pekerja

19

Page 15: BAB Ielib.unikom.ac.id/files/disk1/332/jbptunikompp-gdl... · Web viewDisediakan tempat cuci tangan dan sabun cair. Membuat petunjuk-petunjuk mengenai penggunaan closet duduk, larangan

dikarenakan paradigma yang menganggap bahwa lingkungan di dalam ruangan itu aman dan bersih.

Banyak keluhan gangguan kesehatan yang dirasakan oleh setiap pekerja namun hal itu dirasakan sebagai gangguan biasa. Padahal dari gangguan yang dialami bisa saja itu merupakan sebuah gejala Sick Building Sindrome. Maka dari itu, diperlukan usaha yang tepat untuk selalu menjelaskan pola hidup sehat dan pengertian K3 itu sendiri.

Berikut ini adalah analisa S.W.O.T. dari masalah program K3 (keselamatan dan kesehatan kerja) perkantoran :

a. Strenght (kekuatan)Program K3 ini sangat bermanfaat bagi setiap pekerja yang menjalankannya:1. Menurunkan angka kemangkiran pekerja2. Berkurangnya biaya rawat kesehatan3. Meningkatkan kinerja kerja pekerja4. Menurunkan cidera karena pekerjaan5. Meningkatkan derajat kesehatan pekerja

b. Weaknesss (kelemahan)Pada pelaksanaan program ini belum disosialisasikan dengan baik oleh pemerintah dan belum adanya kesiapan dari pemerintah dalam menjalankannya. Sehingga perusahaan perkantoran masih meragukan program itu.

c. Opportunity (peluang)

20

Page 16: BAB Ielib.unikom.ac.id/files/disk1/332/jbptunikompp-gdl... · Web viewDisediakan tempat cuci tangan dan sabun cair. Membuat petunjuk-petunjuk mengenai penggunaan closet duduk, larangan

Program K3 di Indonesia masih kurang dipahami oleh setiap pekerja namun dengan adanya sosialisasi K3 ke setiap perkantoran dapat menjadikan kondisi kerja yang baik dengan pekerja yang sehat dan semangat bekerja.

d. Threatment (ancaman)Program K3 ini berhubungan dengan pengawasan terhadap orang, mesin, material dan metode yang mencakup lingkungan kerja agar pekerja tidak mengalami cedera. Terkadang luput dari mata pengawasan petugas maupun pekerja itu sendiri. Semua pekerja belum menyadari pentingnya K3. Sehingga pihak dari perusahaan tidak menjadikan itu sebagai hal penting, yang terpenting pekerjaan beres sesuai waktu yang ditentukan.

2.5. Tinjauan Event

2.5.1.Pengertian Event

Pengertian event menurut kamus bahasan indonesia karangan WJS Poerwadarminta, menjelaskan bahwa event adalah kejadian atau acara yang diselenggarakan untuk kejadian atau acara yang diselenggarakan untuk menarik perhatian khalayak untuk memberikan materi atau informasi, dengan tujuan mendapatkan apresiasi masyarakat yang dapat membuat masyarakat melakukan sesuatu tindakan sehingga terjadi umpan balik dari masyarakat sasaran. Oleh karena itu event adalah

21

Page 17: BAB Ielib.unikom.ac.id/files/disk1/332/jbptunikompp-gdl... · Web viewDisediakan tempat cuci tangan dan sabun cair. Membuat petunjuk-petunjuk mengenai penggunaan closet duduk, larangan

medium yang paling efektif dalam menarik atau membujuk massa untuk mau melakukan pembauran.

2.5.2 Jenis-jenis event

1. Event berskala besar

Event ini adalah suatu kegiatan yang diadakan dan dilakukan oleh penyelenggara yang bertujuan untuk memberikan suatu pesan atau informasi kepada khalayak sasaran, baik secara ilmu pengetahuan, politik sosial, budaya, maupun hiburan, dengan tujuan mengajak atau mempengaruhi masyarakat agar tahu maksud dan tujuan dari apa yang ingin dikomunikasikan contoh event berskala besar adalah konser musik, kampanye, pagelaran, tour, dan lain-lain.

2. Event berskala kecil

Suatu kegiatan yang dilakukan oleh penyelenggara (pihak yang bersangkutan) yang bertujuan untuk membuat, mengadakan, memperingati, saat-saat atau waktu yang bersejarah contoh makan malam, pesta, dan lain-lain.

2.6 Kegiatan sosialisasi kesehatan kerja

Kegiatan dalam sosialisasi ini menggunakan jenis event berskala besar. kegiatan melalui paket program K3 bertema anti Sick Building Syndrome “goes to office”. Secara garis besar kegiatan ini menjelaskan mengenai K3,

22

Page 18: BAB Ielib.unikom.ac.id/files/disk1/332/jbptunikompp-gdl... · Web viewDisediakan tempat cuci tangan dan sabun cair. Membuat petunjuk-petunjuk mengenai penggunaan closet duduk, larangan

menyadarkan adanya Sick Building Syndrome di tempat kerja, dan menjelaskan pola hidup sehat.

2.7. Target SasaranDemografiManajemen perkantoran : orang yang berwenang dalam memberi bimbingan, meyakinkan bawahan, memajukan minat para pekerja mengenai berbagai informasi terutama masalah kesehatan khususnya.Supervisor : orang yang berwenang dalam memberi pengawasan untuk hal perhatian kondisi kerja, meyakinkan dan mendorong pekerja mengikuti cara kerja yang sehat.Pekerja : orang yang memiliki kesiapan kerja dan mampu dalam mempelajari dan melatih segala cara dan peraturan yang ada di tempat kerja.

PsikografisPekerja yang memiliki sifat aktif bekerja dan memiliki sifat membangun diri dan kurang memperhatikan kesehatan kerja.

Geografis :tempat yang cocok adalah semua gedung tinggi di bandung namun agar lebih terarah hanya bangunan perkantoran yaitu kantor-kantor bank saja disebabkan lebih banyak terindidikasi Sick Building Syndrome dan memilki komunitas lebih banyak yang harus lebih diperhatikan.

23

Page 19: BAB Ielib.unikom.ac.id/files/disk1/332/jbptunikompp-gdl... · Web viewDisediakan tempat cuci tangan dan sabun cair. Membuat petunjuk-petunjuk mengenai penggunaan closet duduk, larangan

Status ekonomi sosial : masyarakat pekerja menengah ke atas yaitu yang memiliki pengeluaran rata-rata 1.500.000 ke atas

24