bab i.doc

68
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Manusia diciptakan Tuhan sebagai makhluk individu yang sekaligus juga sebagai makhluk sosial.Sepanjang perjalanan hidupnya manusia tidak pernah lepas dari kebutuhan. Seiring dengan kehidupan manusia yang terus berjalan, kebutuhan manusia pun semakin bertambah. Semula hanya membutuhkan makanan dan minuman bertambah dengan kebutuhan-kebutuhan lain, seperti pakaian, tempat tinggal, perabot rumah tangga, kendaraan bermotor, dan rumah mewah. Setelah kebutuhan yang satu terpenuhi, maka akan segera muncul kebutuhan yang lain. Manusia semasa hidupnya memiliki sifat yang tidak pernah puas. Misalnya, setelah memiliki sepeda motor ingin di ganti dengan mobil. Setelah memiliki satu buah mobil ingin ditambah menjadi dua, dan seterusnya. Uraian diatas merupakan gambaran dari salah satu sifat manusia sebagai makhluk ekonomi. Selain memiliki sifat tersebut, manusa sebagai makhluk ekonomi juga mempunyai banyak keinginan dan kebutuhan. Di samping itu, sebagai makhluk ekonomi manusia dalam memenuhi berbagai kebutuhan selalu mempertimbangkan pengorbanan dan martabat dari tindakan yang dilakukannya. Terkadang dalam upaya memenuhi berbagai keinginan tersebut manusia hanya mementingkan dirinya sendiri tanpa menghiraukan kepentingan orang lain. 1

Upload: velda-sowandi

Post on 26-Oct-2015

39 views

Category:

Documents


4 download

DESCRIPTION

pendahuluan

TRANSCRIPT

Page 1: BAB I.doc

BAB I

PENDAHULUANA. Latar Belakang

Manusia diciptakan Tuhan sebagai makhluk individu yang sekaligus juga sebagai

makhluk sosial.Sepanjang perjalanan hidupnya manusia tidak pernah lepas dari

kebutuhan. Seiring dengan kehidupan manusia yang terus berjalan, kebutuhan manusia

pun semakin bertambah. Semula hanya membutuhkan makanan dan minuman bertambah

dengan kebutuhan-kebutuhan lain, seperti pakaian, tempat tinggal, perabot rumah tangga,

kendaraan bermotor, dan rumah mewah. Setelah kebutuhan yang satu terpenuhi, maka

akan segera muncul kebutuhan yang lain.

Manusia semasa hidupnya memiliki sifat yang tidak pernah puas. Misalnya, setelah

memiliki sepeda motor ingin di ganti dengan mobil. Setelah memiliki satu buah mobil

ingin ditambah menjadi dua, dan seterusnya. Uraian diatas merupakan gambaran dari

salah satu sifat manusia sebagai makhluk ekonomi. Selain memiliki sifat tersebut,

manusa sebagai makhluk ekonomi juga mempunyai banyak keinginan dan kebutuhan. Di

samping itu, sebagai makhluk ekonomi manusia dalam memenuhi berbagai kebutuhan

selalu mempertimbangkan pengorbanan dan martabat dari tindakan yang dilakukannya.

Terkadang dalam upaya memenuhi berbagai keinginan tersebut manusia hanya

mementingkan dirinya sendiri tanpa menghiraukan kepentingan orang lain.

Selain dari hal tersebut diatas, manusia juga memiliki sifat ingin dihormati dan

menjadi yang terbaik. Namun, setelah menjadi orang dihormati dan dihargai tetap saja

akan timbul keinginan lainnya, yaitu menjadi orang berkuasa.

Dalam kehidupan sehari-hari kita selalu dihadapkan dengan masalah ekonomi,

paling tidak untuk mempertahankan hidup kita membutuhkan makan, pakaian, dan

rumah. Setiap kebutuhan tersebut ahrus dipenuhi. Selain itu, manusia dalam memenuhi

kebutuhannya selalu dihadapkan pada beberapa permasalahan, dimana manusia itu akan

betindak dengan dilandasi oleh pilihan yang paling baik dan paling menguntungkan.

Kegiatan ekonomi dalam kegiatan sehari-hari dibagi menjadi tiga kegiatan pokok,

yaitu konsumsi, distribusi, dan produksi. Ketiga macam pokok ekonomi tersebut antara

satu dan yang lainnya saling berkaitan dan saling ketergantungan.

1

Page 2: BAB I.doc

Kebutuhan yang beraneka ragam dan tak terbatas itu menuntut kita untuk berusaha

meenuhinya. Sebagai bagian dari rumah tangga keluarga yang menguasai sumber-sumber

ekonomi tentunya memungkinkan kita dapat membuku lapangan usaha untuk memenuhi

kebutuhan. Kegiatan mebuka usaha ini dilandasi dengan keinginan untuk

memaksimumkan laba.

Dari uraian di atas, tentu saja kita semua ingin mengetahui apakah ilmu ekonomi

itu? Masalah-masalah yang ada pada kegiatan ekonomi? Bagaimana cara

memaksimumkan laba perusahaan? Tentu saja kita semua ingin mendapatkan laba yang

semaksium mungkin dalam perusahaan yang kita kelola, bukan? Karya ilmiah ini akan

menjawab semua pertanyaan-pertanyaan tersebut.

B. Ruang Lingkup Permasalahan dan Rumusan Masalah

Ruang lingkup permasalahan yang diambil penulis untuk bahan karya tulis ini

adalah:

1. Pengertian ilmu ekonomi, masalah-masalah ilmu ekonomi, dan ruang lingkup

ilmu ekonomi.

2. Perbedaan barang dan jasa serta jenis-jenis barang,.

3. Mekanisme dan jenis-jenis pasar.

4. Perilaku para pelaku ekonomi.

5. Cara memaksimumkan laba.

Rumusan masalah yang diambil dalam penulisan karya tulis ini adalah:

1. Apakah pengertian ilmu ekonomi dan bagaimana ruang lingkup ilmu ekonomi?

2. Apakah perbedaan dari barang dan jasa dan apa sajakah jenis-jenis barang?

3. Bagaimanakah mekanisme pasar dan apa saja jenis-jenis pasar?

4. Bagaimanakah perilaku para pelaku ekonomi?

5. Bagaimanakah caranya untuk memaksimumkan laba?

2

Page 3: BAB I.doc

C. Tujuan Penulisan

Tujuan yang ingin dicapai dalam penulisan karya tulis ini adalah :

1. Melatih siswa dalam mengembangkan wawasan pengetahuan tentang ilmu

ekonomi khususnya ilmu ekonomi mikro.

2. Mengetahui pengertian ilmu ekonomi, masalah-masalah ilmu ekonomi, dan

ruang lingkup ilmu ekonomi.

3. Mengetahui perbedaan barang dan jasa serta jenis-jenis barang.

4. Mengetahui mekanisme pasar dan jenis-jenis pasar.

5. Mengetahui perilaku para pelaku ekonomi.

6. Mengetahui cara untuk memaksimumkan laba.

D. Manfaat Penulisan

Manfaat dari studi ilmu ekonomi adalah sebagai berikut:

a. Memperbaiki cara berpikir yang membantu dalam pengambilan keputusan

Harta yang sangat berharga dalam diri manusia adalah pikiran. Dengan pikiran

kita mampu menganalisis, menilai benar-salah, baik-buruk dan menentukan pilihan.

Kemampuan ini memungkinkan manusia mempertahankan keberadaannya di bumi.

Kemampuan itu pula yang memungkinkan manusia terus-menerus meningkatkan

kualitas hidupnya. Metode-metode, teknik berpikir dalam ilmu ekonomi akan

meningkatkan kemampuan berpikir dan mengambil keputusan.

b. Membantu memahami masyarakat

Sebagai makhluk sosial, manusia tidak dapat hidup tanpa orang lain. Kita tidak

pernah berhenti berinteraksi. Menurut ilmu ekonomi interaksi manusia terjadi lewat

pertukaran (pasar). Sejarah ekonomi mengajarkan bahwa melalui pertukaran itu

manusia berupaya mengatasi kelangkaan. Berdasarkan ini kita dapat memahami

terjadinya Revolusi Industri di Inggris, Revolusi Politik di Perancis dan peristiwa-

peristiwa bersejarah lainnya.

3

Page 4: BAB I.doc

c. Membantu memahami masalah-masalah internasional (global)

Kelangkaan yang dihadapi terjadi pada setiap tingkatan hidup, mulai dari

individu keluarga, masyarakat desa, kota, negara, dan internasional. Di tingkat

internasional, interaksi antarindividu secara langsung demi kepentingan pribadi,

jarang terjadi. Individu-individu yang berinteraksi lebih mewakili kepentingan-

kepentingan kelompok (negara/ perusahaan). Yang mereka lakukan meskipun

tampaknya baik bagi kelompok/ negara lain, sebenarnya lebih mempertimbangkan

kepentingan kelompok/ negara mereka. Dengan belajar ilmu ekonomi, kita dapat

mengerti lebih pasti dan dalam, mangapa pada saat negara-negara Asia Tenggara

(Indonesia) mengalami krisis ekonomi tahun 1998, negara-negara maju (Eropa

Barat, Amerika Serikat dan Jepang), mau memberi bantuan melalui Dan Moneter

Internasional (IMF) dan atau Bank Dunia (World Bank).

d. Bermanfaat dalam membangun masyarakat demokrasi

Cita-cita terbentuknya masyarakat demokrasi bukan monopoli kaum politisi

saja. Ekonom pun mepunyai cita-cita yang sama, seperti yang disampaikan oleh

Kenneth Arrow. Ekonom memandang demokratisasi sangat penting dalam rangka

meperbaiki proses alokasi sumber daya, karena lebih mencerminkan aspirasi

masyarakat kebanyakan. Tidak mengherankan bila di masyarakat maju, para calon

pemimpin yang akan dipilih harus mampu menjabarkan program-program ekonomi

mereka.

E. Sumber Data

Sumber data yang ada di dalam karya tulis ini adalah berasal dari hasil wawancara

dengan pakar atau orang yang sudah ahli atau sudah mengetahui masalah tersebut

secara pasti. Nara sumber yang telah diwawancarai antara lain:

1. Bapak Drs. Albert Holly, B. Ac. sebagai ahli ilmu ekonomi dan perpajakan

Bapak Drs. Albert Holly, B. Ac. di pilih menjadi responden karena ia sudah

berpengalaman mengurus masalah-masalah dalam perusahaannya selama lebih

dari 30 tahun.

4

Page 5: BAB I.doc

2. Bapak Frans Honga Halim sebagai dealer mobil suzuki

Bapak Frans Honga Halim di pilih sebagai respoden karena ia telah

berpengalaman dalam pendistribusian mobil.

3. Bapak Faust Frajen Halim, B. Sc. (Hons) sebagai wiraswasta

Bapak Faust Frajen Halim, B. Sc. (Hons) di pilih menjadi respoden karena ia

merupakan lulusan ilmu ekonomi dari Inggris yang baru-baru saja menyelesaikan

studinya pada tahun 2007.

F. Metodologi

Dalam penulisan karya tulis ini, metode yang digunakan adalah:

1. Metode Pengumpulan Data:

a. Interview atau wawancara, yaitu suatu metode atau cara untuk memperoleh data

atau informasi dalam rangka penelitian, yang mana pihak peneliti secara langsung

menanyakan (wawancara) dengan pihak yang mengetahui bidang yang akan

diteliti.

b. Studi pustaka, yaitu metode atau cara untuk memperoleh data atau informasi

dengan cara membaca buku-buku yang mengutip inti-inti yang ada hubungannya

dengan pokok permasalahan, kemudian menganalisanya.

2. Metode Penulisan:

Penulis menggunakan metode penulisan dengan mengumpulkan data-data melalui

interview dan studi pustaka, sehingga bahan-bahan yang diperoleh dianalisis dan

disajikan mealui penulisan yang berbentuk deskripsi dan analisis.

5

Page 6: BAB I.doc

BAB II

PENGERTIAN ILMU EKONOMI, MASALAH-MASALAH ILMU

EKONOMI, DAN RUANG LINGKUP ILMU EKONOMI

A. Pengertian Ilmu Ekonomi

Pengertian dari ilmu ekonomi, selalu dimulai dengan pertanyaan tentang siapakah diri

kita (manusia)? Salah satu jawaban paling sering, kita adalah makhluk yang serba

terbatas. Tidak semua cita-cita atau keinginannya dapat tercapai. Karena itu manusia

harus berani menentukan pilihan. Keputusan dalam menentukan pilihan, bukanlah

pekerjaan yang mudah, sebab harus berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tertentu.

Karenanya manusia perlu belajar bagaimana menentukan pilihan.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia:

Ilmu ekonomi adalah:1 ilmu tentang produksi, distribusi, dan konsumsi barang, serta berbagai masalah yang

bersangkutan dengan itu, seperti tenaga kerja, pembiayaan dan keuangan.2 ilmu pengetahuan tentang kegiatan sosial manusia dalam memenuhi kebutuhan

hidupnya yang diperoleh dari lingkungannya

Menurut Bapak Frans Honga Halim:

Ilmu Ekonomi mempelajari perilaku individu dan masyarakat dalam menentukan

pilihan untuk menggunakan sumber daya –sumber daya yang langka (dengan dan

tanpa uang), dalam upaya meningkatkan kualitas hidupnya.

Menurut Bapak Drs. Albert Holly, B. Ac:

Ilmu ekonomi adalah ilmu yang mempelajari tentang bagaimana cara manusia

berusaha untuk memenuhi kebutuhannya dengan mengorbankan hal-hal yang kecil

dan memperoleh hasil yang maksimal.

6

Page 7: BAB I.doc

Menurut Bapak Faust Frajen Halim, B. Sc. (Hons):

Ilmu ekonomi adalah ilmu tentang cara-cara memperoleh kentungan yang sebesar-

besarnya dalam persaingan dengan perusahaan-perusahaan lain dalam bidang yang

sama maupun berbeda.

B. Masalah-Masalah Ilmu Ekonomi

Masalah ekonomi adalah masalah pilihan alokasi sumber daya yang langka. Ilmu

ekonomi akan senantiasa bermanfaat,selama masalah yang dihadapi adalah alokasi

sumber daya yang langka. Sumber daya yang tidak langka tidak perlu di bicarakan dalam

ilmu ekonomi. Udara segar dipedesaan, seperti dicontohkan tadi tidak perlu dibicarakan

dalam ilmu ekonomi. Udara segar belum menjadi barang ekonomi (economic good),

sebab untuk meperolehnya tidak dibutuhkan pengorbanan (biaya). Udara segar

dipedesaan adalah barang bebas (free goods). Sebaliknya udara segar di kota-kota

industri di Jepang telah menjadi barang ekonomi. Udara segar sudah langka, sehingga

untuk memperolehnya dibutuhkan pengorbanan. Pada saat itulah udara segar relavan

dibicarakan dalam ilmu ekonomi.

Namun sebagaimana ilmu-ilmu lainnya, ilmu ekonomi hanyalah alat untuk

memahami dan menganalisis keadaan yang dihadapi. Karena realitasnya begitu

kompleks, maka perlu penyederhanaan. Dalam ilmu ekonomi, penyederhanaan itu terlihat

dari penyederhanaan masalah-masalah ekonomi yang dihadapi.

a. Barang Apa Yang Harus Diproduksi dan Berapa Banyak?

Produksi berupa barang dan jasa adalah hasil transformasi berbagai faktor produksi.

Barang dan jasa meberikan kegunaan/manfaat bagi pemakai/konsumen. Pertanyakan

apa yang harus diproduksi bermakna barang apa yang harus disediakan? Berapa

banyak agar kesejahteraan masyarakat meningkat?

b. Bagaimana Cara Memproduksinya?

Setelah memutuskan barang dan jasa apa saja yang harus diproduksi,pertanyaan

berikut adalah, “Bagaimana memproduksinya?” Metode dan teknologi apa yang

digunakan dalam proses produksi? Ilmu ekonomi memandang teknologi sebagai

7

Page 8: BAB I.doc

faktor penting dalam proses produksi. Namun manfaat teknologi tidak ditentukan

oleh tingkat kecanggihan. Teknologi tinggi bukan satu-satunya pilihan. Sebab banyak

faktor yang harus diperimbangkan, seperti skala produksi, kemampuan manajemen,

iklim, kemampuan finansial dan sikap mental. Pilihan teknologi yang digunakan

sebaiknya dikaitkan denganfaktor-faktor di atas. Agar teknologi yang dipilih

menghasilkan tingkat efisiensi paling besar.

c. Untuk Siapa Barang dan Jasa Diproduksi?

Pertanyaan ini berdimensi keadilan dan pemerataan. Sebab apa gunanya produksi

melimpah karena menggunakan teknologi tinggi, berskala besar dan efisien, bila

hanya dinikmati segelintir anggota masyarakat saja? Keputusan untuk siapa barang

dan jasa diproduksi berkaitan erat dengan konsep keadilan masyarakat bersangkutan.

Bagi masyarakat egaliter, keadilan berarti setiap individu memperoleh jumlah yang

sama. Sedangkan masyarakat utilitarian tidak terlalu mementingkan keadilan dalam

jumlah. Jumlahnya silakan berbeda, yang penting apakah sesuai dengan kebutuhan

atau tidak.

C. Ruang Lingkup Ekonomi

Dari definisinya, daya aplikasi ilmu ekonomi sangat luas; Dimana ada masalah

kelangkaan, disitu ilmu ekonomi dapat diterapkan. Tidak berarti para ekonom harus

terlibat di segala bidang. Sebab masalah yang paling menjadi perhatian ekonom adalah

apakah memang sudah terjadi alokasi sumber daya yang efisien? Apa indikator-

indikatornya? Para ekonom melihat masalah di atas, baik secara individu maupun agrerat.

Proses alokasi sumber daya secara efisien di tingkat individu, perusahaan dan

industri (kumpulan perusahaan yang menghasilkan barang sejenis), dibahas dalam Teori

Ekonomi Mikro. Efisiensi di tingkat mikro belum tentu baik untuk keseluruhan (makro).

Misalnya, agar harga-harga produk industri murah, sebaiknya teknologi yang digunakan

padat modal. Tetapi pilihan ini menghilangkan kesempatan kerja sehingga menimbulkan

pengangguran. Jika tidak aada yang bekerja, pasaran lokal tidak ada karena tidak ada

daya beli. Ternyata pilihan teknologi padat modal, memungkinkan efisiensi di tingkat

industri (mikro), tetapi tidak secara keseluruhan (makro); Banyak sumber daya manusia

8

Page 9: BAB I.doc

yang tidak teralokasi. Masalah-masalah ini dibahas dalam Teori Ekonomi Makro.

Indikator efisiensi makro lebih kompleks dibanding mikro. Ada empat ukuran efisiensi

yang biasa digunakan dalam buku teks ekonomi makro: Output (GNP) dan Pertumbuhan

(Growth). Kesempatan Kerja (Employment), Stabilitas Harga (Price Stability) dan

Stabilitas Kurs (Exchange Rate Stability).

a. Teori Ekonomi Mikro

Teori ekonomi mikro, sesuai dengan namanya (mikro), dapat diartikan sebagai

“Ilmu Ekonomi Kecil”. Berdasarkan pada corak dan ruang lingkup analisisnya, teori

ekonomi mikro diartikan sebagai “Bagian dari ilmu ekonomi yang menganalisis

mengenai bagian-bagian kecil dari keseluruhan kegiatan perekonomian”.

Ada beberapa adpek yang dianalisis dari teori ekonomi mikro, tiga aspek penting

di antaranya adalah sebagai berikut.

1. Interaksi di Pasar Barang

Dilihat dari pandangan ekonomi mikro, suatu perekonomian merupakan

penggabungan dari berbagai jenis pasar barang. Oleh sebab itu untuk mengenal corak

kegiatan suatu perekonomian kita antara lain perlu memperhatikan corak operasi

suatu pasar. Pasar dalam pengertian ekonomi tidak berwujud secara fiisik; pasar

merupakan pertemuan antara permintaan (demand) dan penawaran (supply), atau

mempertemukan penjual dan pembeli suatu barang. Melalui interaksi di antara

penjual dan pembeli, pasar akan menentukan tingkat harga suatu barang dan jumlah

barang yang diperjualbelikan. Contohnya adalah pasar beras, pasar pakaian, pasar

komputer, pasar mobil. Teori ekonomi mikro tidak menerangkan operasi keseluruhan

pasar-pasar tersebut. Untuk menunjukkan bagaimana suatu pasar berfungsi dan

beroperasi, teori ekonomi mikro hanya menjelaskan tentang interaksi di antara

penjual dan pembeli di suatu pasar barang.

2. Tingkah Laku Pembeli dan Penjual

Dalam analisis ini teori ekonomi mikro bertitik tolak dari dua asumsi. Asumsi

pertama: para pembeli dan penjual menjalankan kegiatan ekonomi mereka secara

9

Page 10: BAB I.doc

rasional; kedua: para pembeli berusaha memaksimumkan keuntungan yang akan

diperolehnya dari kendala-kendala yang dimilikinya. Berdasarkan asumsi-asumsi

tersebut, teori ekonomi mikro menunjukkan (a) bagaimana seorang pembeli

menggunakan sejumlah pendapatan untuk membeli berbagai jenis barang yang

dibutuhkannya, dan (b) bagaimana seorang penjual atau produsen menentukan tingkat

produksi yang akan dilakukannya.

3. Interaksi di Pasar Faktor Produksi

Individu-individu dalam perekonomian adalah pemilik faktor-faktor produksi.

Mereka menawarkan faktor-faktor produksi tersebut untuk memperoleh pendapatan.

Pendapatan tersebut untuk selanjutnya akan digunakan guna membeli barang dan jasa

yang mereka butuhkan. Sebaliknya, penjual-penjual membutuhkan faktor-faktor

produksi untuk memproduksikan barang dan jasa. Oleh sebab itu mereka akan

menjadi pembeli faktor-faktor produksi. Interaksi diantara pembeli dan penjual

faktor-faktor produksi di berbagai pasar faktor produksi akan menentukan “harga”

suatu faktor produksi dan banyaknya jumlah faktor produksi tersebut akan digunakan.

Macam-macam faktor produksi dan “harganya” (balas jasa) adalah tenaga kerja

(labor) yang diberikan upah atau gaji (wages/salary), modal (capital) yang diberikan

bunga (interest) dan dividen, tanah (land) yang diberikan sewa (rent) dan

kewirausahaan (entrepreneurship) yang diberikan laba (profit).

b. Teori Ekonomi Makro

Sesuai dengan namanya pula, “makro” berarti besar. Dengan demikian, teori

ekonomi makro menganalisis keseluruhan kegiatan perekonomian, bersifat global dan

tidak memperhatikan kegiatan ekonomi yang dilakukan oleh unit-unti kecil dalam

perekonomian. Dalam menganalisis mengenai kegiatan pembeli, misalnya yang

dianalisis bukanlah mengenai tingkah laku seorang pembeli, melainkan keseluruhan

pembeli yang ada di pasar. Kita juga tidak lagi memperhatikan permintaan dan

penawaran terhadap suatu barang (misalnya permintaan terhadap mobil, atau

penawaran kopi), melainkan permintaan dan penawaran barang-barang secara

keseluruhan (agregat).

10

Page 11: BAB I.doc

Ada beberapa aspek yang dianalisis teori ekonomi makro, antara lain adalah

sebagai berikut.

1) Penentuan Tingkat Kegiatan Perekonomian Negara

Dalam hal ini teori ekonomi makro menganalisis mengenai sampai sejauh mana

suatu perekonomian akan menghasilkan barang dan jasa. Tingkat kegiatan

perekonomian ini ditentukan oleh pengeluaran agregat dalam perekonomian,

meliputi: (1) pengeluaran rumah tangga atau konsumsi rumah tangga, (2) pengeluaran

pemerintah, (3) pengeluaran perusahaan atau investasi, serta (4) ekspor dan impor.

Analisis dalam teori ekonomi makro juga memperhatikan perubahan harga-harga dan

pengaruh perubahan jumlah uang beredar terhadap pengeluaran agregat.

2) Pengeluaran Agregat

Masalah akan timbul bila pengeluaran agregat tidak mencapai tingkat yang ideal.

Idealnya, pengeluaran agregat mencapai tingkat yang diperlukan untuk mewujudkan

kesempatan kerja penuh (full employment) tanpa menimbulkan inflasi, meskipun

dalam praktiknya tujuan ini sulit dicapai.

3) Mengatasi Pengangguran dan Inflasi

Pereonomian tidak dapat secara otomatis mengatasi masalah pengangguran dan

inflasi. Tindakan pemerintah diperlukan untuk mengatasi kedua masalah itu, yaitu

melalui serangkaian kebijakan, berupa kebijakan moneter dan kebijakan fiskal.

Kebijakn moneter adalah langkah-langkah pemerintah dalam mempengaruhi jumlah

uang beredar (money supply) dalam perekonomian atau mengubah suku bunga

dengan tujuan untuk menatasi masalah perekonomian yang dihadapi. Sedangkan

kebijakan fiskal adalah langkah-langkah pemerintah mengubah struktur dan jumlah

pajak serta pengeluarannya dengan maksud untuk mepengaruhi tingkat kegiatan

perekonomian.

11

Page 12: BAB I.doc

D. Metodologi Ekonomi

a. Teori Ekonomi

Ilmu ekonomi menaruh perhatian besar terhadap kemampuan memberi

penjelasan dan prediksi atas gejala-gejala yang diamati. Misalnya, bila harga suatu

barang naik, permintaan terhadapnya cenderung menurun. Selalukah demikian?

Penjelasan dan presiksi ini berdasarkan teori-teori tertentu. Teori adalah pernyataan

atau sekumpulan pertanyaan tentang sebab akibat, aksi-reaksi.

Daya guna dan validitas sebuah teori diukur dari kemampuan dan

keakuratannya mejelaskan dan memprediksi gejala-gejala yang diamati.

b. Model Ekonomi

Berdasarkan teori ekonomi, disusun model ekonomi yang merupakan

pernyataanformal sebuah teori. Model ekonomi juga dapat dipresentasikan secara

verbal (menggunakan kata-kata), diagramatis, dan matematis. Model yang baik

tidak harus sulit, yang hanya dimengerti para doktor/guru besar ekonomi. Model

yang baik dilihat dari variabel yang digunakan. Variabel adalah ukuran yang

nilainya dapat berubah dari waktu ke waktu dan dari observasi ke observasi. Dalam

memilih variabel-variabel untuk model, kita harus memperhatikan prinsip Ockam

Razor, yaitu detail-detail yang tidak relevan sebaiknya dikeluarkan dari model.

c. Metode Deduktif dan Induktif

Dunia nyata marupakan titik awal analisis ekonomi. Ada dua metode analisis

untuk mengambil kesimpulan tentang dunia nyata, yaitu metode deduktif dan

metode induktif.

Metode deduktif adalah metode pengambilan kesimpulan untuk hal-hal khusus

berdasarkan kesimpulan yang bersifat umum. Misalnya secara umum disimpulkan

bila harga suatu barang meningkat, permintaan terhadapnya menurun. Jadi, bila

harga cabe meningkat maka permintaan terhadap cabe menurun. Pada awalnya

metodologi ilmu ekonomi adalah deduktif. Tetapi dalam perkembangan selanjutnya

metode ini tidak mampu lagi menjelaskan fenomena-fenomena ekonomi. Misalnya,

berdasarkan teorinya Adam Smith (Klasik), perekonomian tidak akan pernah

12

Page 13: BAB I.doc

mengalami masalah besar dan berlarut-larut, karena ampuhnya mekanisme pasar.

Tetapi Depresi Besar (Great Depression) yang melanda perekonomian dunia

selama 1929-1933 mengubah kepercayaan itu. Metode deduktif patut dipertanyakan

kembali. Sejak saat itu metode induktif (mengambil kesimpulan untuk hal-hal

umum dari hal khusus), berkembang. Salah seorang ekonom yang dianggap

merintis penggunaan metode induktif adalah John Maynard Keynes, ekonom

Inggris yang menjadi bapak ilmu ekonomi makro. Dampak positif dari metode

induktif adalah meningkatnya kegiatan penelitian ekonomi, yang telah

menghasilkan pemahaman-pemahaman baru dalam ilmu ekonomi, baik

mikroekonomi maupun makroekonomi.

d. Cateris Paribus dan Fallacy of Composition

Model ekonomi merupakan penyederhanaan realitas ekonomi, karenanya

memiliki keterbatasan. Ketrebatasan itu tercermin dalam istilah cateris paribus yang

bermakna faktor-faktor lain dianggap tetap. Maksudnya, dalam analisis ekonomi

(hubungan dua variabel), harus disadari bahwa kesimpulan yang ditarik berdasarkan

asumsi variabel-variabel lain dianggap tidak berubah. Misalnya, ketika

menyimpulkan bahwa permintaan terhadap jasa transportasi Bus Antar-Kota akan

turun jika harga tiketnya naik, didasarkan pada asumsi bahwa harga tiket jasa

transportasi alternatif (kereta api) tidak berubah. Bila harga tiket kereta api juga

naik, kesimpulannya belum tentu akan sama. Istilah fallacy of composition

memiliki pengertian apa yang baik dalam skala kecil belum tentu baik dalam skala

besar (keseluruhan). Misalnya hidup hemat sangat baik bagi individu, tetapi jika

seluruh individu hidup hemat, maka permintaan agregat rendah dan perumbuhan

ekonomi pun rendah.

e. Ekonomi Positif dan Ekonomi Normatif

Dalam menjalankan tugas keilmuannya, ekonom sering mebandingkan dunia

nyata dengan dunia ideal. Ketika mengamati kondisi nyata, pendekatan yang

dilakukan adalah ekonomi positif (positive economics). Pernyataan positif

menerangkan tentang hal-hal yang akan terjadi dalam ekonomi. Oleh karena itu

13

Page 14: BAB I.doc

kebenaran pernyataan tersebut dapat dilihat dengan membandingkan isi pernyataan

itu dengan peristiwa yang sebenarnya terjadi. Pernyataan: “Apabila produksi semen

turun maka harganya akan naik” adalah contoh pernyataan positif.

Ekonom melihat apa yang terjadi dengan setiap kebijakan ekonomi yang

dijalankan. Misalnya, ketika pemerintah memutuskan untuk melindungi industri

mobil dalam negeri dengan penetapan tarif yang sangat tinggi, pemberian hak

monopoli dan pembebasan pajak, para ekonom dapat melihat dampak positif dan

dampoak negatifnya terhadap konsumen dalam negeri, penerimaan pemerintah dan

efisiensi industri mobil. Dalam membuat analisis tersebut ekonom tidak boleh

mengambil sikap memihak. Bila ekonom mulai bertanya, bagaimana yang terbaik

atau bagaimana yang seharusnya, maka yang digunakan adalah ekonomi normatif

(normative economics). Dengan demikian pernyataan normatif adalah suatu

pandangan subjektif atau suatu value judgment. Pernyataan itu bukan

mengemukakan pendapat mengenai keadaan yang akan terjadi tetapi mengenai apa

yang sebaiknya harus terjadi. Pernyataan “Usaha menaikkan kesejahteraan

masyarakat harus dilakukan dengan berusaha agar tambahan pendapatan dinikmati

secara merata oleh seluruh golongan penduduk” adalah contoh pernyataan normatif.

14

Page 15: BAB I.doc

BAB III

PERBEDAAN BARANG DAN JASA DAN JENIS-JENIS BARANG

A. Perbedaan Barang dan Jasa

Barang adalah benda-benda berwujud, yang digunakan masyarakat untuk

memenuhi kebutuhannya atau untuk menghasilkan benda lain yang akan memenuhi

kebutuhan masyarakat. Contoh barang yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan

masyarakat adalah beras, minuman, buku. Sedangkan contoh barang yang akan

digunakan untuk menghasilkan barang lain untuk memenuhi kebutuhan masyarakat

adalah mesin-mesin, peralatan, bangunan pabrik. Barang-barang tersebut merupakan

contoh barang berwujud. Disamping itu ada pula barang yang tak berwujud, seperti udara

dan sinar matahari.

Jasa tidak dapat digolongkan sebagai suatu barang, karena tidak berwujud, tetapi

dapat memberikan kepuasan dan memenuhi kebutuhan masyarakat. Contoh jasa ialah

jasa perbankan, jasa bengkel, jasa dokter, dan pengajaran yang diberikan oleh guru.

B. Jenis-Jenis Barang

Barang ekonomi (economic good) adalah barang yang mempunyai kegunaan dan

langka, yaitu jumlah yang tersedia lebih sedikit dibandingkan dengan jumlah yang

dibutuhkan masyarakat. Dan oleh karena itu barang ekonomi mempunyai harga. Dalam

terminologi ekonomi, kita menggunakan istilah langka, bukan sedikit, sebab perkataan

sedikit itu relatif. Jumlah 100 dapat kita katakan banyak, karena yang dibutuhkan hanya

40, sementara itu jumlah 100.000 termasuk sedikit bila dibandingkan kebutuhan

masyarakat sebanyak 250.000. Produksi barang ekonomi membutuhkan sumber daya

ekonomi yang terbatas jumlahnya, oleh karena itu, tidak dapat diperoleh atau diproduksi

dalam jumlah yang tidak terbatas.

Dengan demikian, barang ekonomi adalah barang yang terbatas jumlahnya (langka)

dan memerlukan pengorbanan untuk meperolehnya.

15

Page 16: BAB I.doc

Udara sangat dibutuhkan manusia, dengan demikian sangat berguna. Tetapi karena

udara tersedia dalam jumlah yang melimpah, maka udara bukanlah barang ekonomi,

melainkan barang bebas (free good), yang untuk memperolehnya tidak diperlukan

pengorbanan. Oleh karena itu barang bebas tidak mempunyai “harga”. Udara, sinar

matahari, air di daerah pedesaan, dan air laut di daerah pantai adalah beberapa contoh

barang bebas. Batu meteor, sebaliknya, termasuk barang yang sangat langka, tetapi (bagi

kebanyakan orang) tidak mepunyai kegunaan. Itu sebabnya batu meteor juga tidak

termasuk barang ekonomi.

Dengan demikian, barang bebas adalah barang yang tersedia dalam jumlah

melimpah (tidak langka) dan tidak memerlukan pengorbanan untuk memperolehnya.

Namun demikian, barang bebas dapat menjadi barang ekonomi. Begitu pula sinar

matahari menjadi barang ekonomi dalam musim dingin sehingga banyak wisatawan yang

bersedia membayar untuk datang ke daerah-daerah tropis.

Barang akhir (final good) adalah barang yang dihasilkan oleh berbagai kegiatan

ekonomi dan dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Barang akhir

dapat dibedakan ke dalam dua golongan, yaitu:

● Barang tahan lama (durable good), mislanya televisi, mobil, lemari es,

perabot rumah tangga.

● Barang tudak tahan lama (non-durable good), misalnya makanan segar,

buah-buahan, sayur-sayuran.

Barang modal (capital good). Sebagian barang dihasilkan bukan untuk memenuhi

langsung kebutuhan konsumen, melainkan digunakan untuk menghasilkan barang-barang

lain. Contohnya adalah mesin-mesin traktor, bangunan pabrik.

Barang antara (intermediate good). Barang-barang yang belum menjadi barang

akhir dan masih akan diproses lagi sebelum dapat digunakan oleh konsumen dinamakan

barang antara. Contohnya adalah besi baja, tekstil.

Barang privat (private good). Barang-barang yang dikomsumsi sendiri oleh kita.

Contohnya softdrink.

Barang altruisme (altruism good) adalah barang yang ketersediaannya

berdasarkan suka rela karena rasa kemanusiaan. Contohnya adalah darah.

16

Page 17: BAB I.doc

BAB IV

PASAR

A. Pengertian Pasar

Berdasarkan hubungannya, pasar diartikan sebagai tempat bertemunya penjual

dan pembeli untuk berjual-beli barang.

Menurut ilmu ekonomi, pasar lebih dihubungkan dengan kegiatan, bukan

tempat. Alasannya, temapt untuk bertemunya penjual dan pembeli bisa di mana

saja. Mereka bisa bertemu di toko, di dalam bus, di pinggir jalan, dan diwarung

makan. Berarti yang membedakan pasar dan bukan pasar adalah kegiatan yang

dilakukan. Kegiatan yang dilakukan oleh penjual dan pembeli dalam pasar adalah

transaksi jual-beli.

Pengertian Pasar menurut ilmu ekonomi memperlihatkan bahwa pasar tidak

terikat pada tempat dan waktu tertentu. Pasar dapat terbentuk kapan saja dan

dimana saja. Bahkan transaksi jual-beli juga bisa terjadi melalui surat-menyurat,

telepon, ataupun internet.

B. Mekanisme Pasar: Permintaan dan Penawaran

● Permintaan

a. Pengertian Permintaan

Permintaan adalah keinginan konsumen membeli suatu barang pada berbagai

tingkat harga selama periode waktu tertentu. Supaya lebih akurat kita memasukkan

dimensi geografis. Misalnya ketika berbicara tentang permintaan pakaian di Jakarta,

kita berbicara tentang berapa jumlah pakaian yang akan dibeli pada berbagai tingkat

harga dalam satu periode waktu tertentu, per bulan atau per tahun, di Jakarta.

17

Page 18: BAB I.doc

b. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Permintaan

Terdapat beberapa faktor yang dapat mempengaruhi permintaan suatu barang,

yaitu :

1. Harga Barang Itu Sendiri

Jika harga suatu barang semakin murah, maka permintaan terhadap barang itu

bertambah. Begitu juga sebaliknya. Hal ini membawa kita ke hukum permintaan,

yang menyatakan “Bila harga suatu barang naik, cateris paribus, maka jumlah barang

itu yang diminta akan berkurang, dan sebaliknya.”

2. Harga Barang Lain yang Terkait

Harga barang lain juga dapat mempengaruhi permintaan suatu barang, tetapi

kedua macam barang tersebut mempunyai keterkaitan . Keterkaitan dua macam

barang dapat bersifat substitusi (pengganti) dan bersifat komplemen (penggenap).

Misalnya, barang substitusi dari daging ayam adalah daging sapi, ikan atau tempe.

Suatu barang menjadi substitusi lain bila terpenuhi paling tidak salah satu syarat dari

dua syarat: memiliki fungsi yang sama dan atau kandungan yang sama. Dalam hal ini

bila harga substitusi daging sapi (misalnya daging ayam) meningkat, harga relatif

daging sapi menjadi lebih murah, sehingga permintaan daging sapi meningkat.

Sedangkan kalau harga komplemen daging sapi (mislanya beras) turun, permintaan

terhadap beras meningkat, sehingga permintaan daging sapi mungkin meningkat pula.

Contoh lain dua macam barang yang mepunyai hubungan komplementer adalah BBM

dan mobil. Bila dua macam barang tidak mempunyai hubungan dekat (keterkaitan),

maka perubahan harga suatu barang tidak mempengaruhi permintaan akan barang

satunya lagi. Bila harga pensil naik, misalnya, tidak ada pengaruhnya terhadap

permintaan daging sapi, karena antara pensil dan daging sapi tidak berkorelasi, baik

sebagai barang substitusi maupun barang komplemen.

3. Tingkat Pendapatan

Tingkat pendapatan per kapita dapat mencerminkan daya beli. Makin tinggi

tingkat pendapatan, daya beli makin kuat, sehingga permintaan terhadap suatu barang

meningkat.

18

Page 19: BAB I.doc

4. Selera atau Kebiasaan

Selera atau kebiasaan juga dapat mempengaruhi permintaan suatu barang. Beras

misalnya. Walaupun harganya sama, permintaan beras per tahun di provinsi Maluku

lebih rendah dibanding dengan di Sumatra Utara. Mengapa? Karena orang-orang

Maluku lebih menyukai sagu (sejak kecil mereka maksn sagu). Sebaliknya di Sumatra

Utara, selain lebih menyukai beras, ada kebiasaan (adat) yang membutuhkan beras,

terutama di kalangan masyarakat Batak, pada saat acara pernikahan.

5. Jumlah Penduduk

Kita ambil contoh beras lagi. Sebagai makanan pokpk rakyat Indonesia, maka

permintaan akan beras berhubungan positif dengan jumlah penduduk. Makin banyak

jumlah penduduk, permintaan beras makin banyak.

6. Perkiraan harga di Masa Mendatang

Bila kita memperkirakan bahwa harga suatu barang akan naik, adalah lebih baik

membeli barang itu sekarang, sehingga mendorong orang untuk mebeli lebih banyak

saat ini guna menghemat belanja di masa mendatang.

7. Distribusi Pendapatan

Tingkat pendapatan per kapita bisa memberikan kesimpulan yang salah bila

distribusi pendapatan buruk. Artinya sebagian kecil kelompok masyarakat menguasai

begitu besar “kue” perekonomian. Jika distribusi pendapatan buruk, berarti daya beli

secara umum melemah, sehingga permintaan terhadap suatu barang menurun.

8. Usaha-usaha Produsen Meningkatkan Penjualan

Dalam perekonomian yang modern, bujukan para penjual untuk membeli barang

besar sekali perannya dalam mempengaruhi masyarakat. Pengiklanan memungkinkan

masyarakat untuk mengenal suatu barang baru atau menimbulkan permintaan

terhadap barang tersebut. Di samping itu, untuk barang-barang yang sudah lama,

pengiklanan akan mengingatkan orang tentang adanya barang tersebut dan menarik

19

Page 20: BAB I.doc

minat untuk pembeli. Usaha-usaha promosi penjualan lainnya, seperti pemerian

hadiah kepada pembeli apabila membeli suatu barang atau iklan pemberian potongan

harga, sering mendorong orang untuk membeli lebih banyak daripada biasa.

c. Fungsi Permintaan

Fungsi permintaan adalah permintaan yang dinyatakan dalam hubungan

matematis dengan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Dengan fungsi permintaan,

maka kita dapat mengtahui hubungan antara variabel tidak bebas (dependent

variable) dan variabel-variabel bebas (independent variables).

Penjelasan di atas dapat ditulis dalam bentuk persamaan matematis yang

menjelaskan hubungan antara tingkat permintaan dengan faktor-faktor yang

mepengaruhi permintaan.

- +/- + + + + + +

Dx = f (Px, Py, Y/cap, sel, pen, Pp, Ydist, prom)

Di mana : Dx = permintaan akan barang X

Px = harga X

Py = harga Y (barang subtitusi atau komplemen)

Y/ cap = pendapatan per kapita

sel = selera atau kebiasaan

pen = jumlah penduduk

Pp = perkiraan harga X periode mendatang

Ydist = distribusi pendapatan

prom = upaya produsen meningkatkan penjualan (promosi)

Dx adalah variabel tidak bebas (dependent variable), karena besar nilainya

ditentukan oleh variabel-variabel lain, yaitu berada di sisi kanan Persamaan Dx di

atas. Variabel-variabel ini disebut variabel bebas (independent variable), karena besar

nilainya tidak tergantung besarnya nilai variabel lain.

Tanda positif (+) dan negatif (-) menunjukkan pengaruh masing-masing variabel

bebas terhadap permintaan akan barang X. Tanda positif menunjukkan hubungan

searah, sedangkan tanda negatif menunjukkan hubungan terbalik. Misalnya,

20

Page 21: BAB I.doc

pertambahan jumlah penduduk (pen) akan meningkatkan permintaan akan barang X.

Sementara jika harga X (Px) naik, permintaan akan barang X turun.

Dalam analisis ekonomi tidak semua variabel diperhitungkan. Biasanya yang

diperhitungkan adalah yang pengaruhnya besar dan langsung. Dalam hal ini variabel

yang variabel dianggap mempengaruhi permintaan akan suatu barang adalah harga

barang itu sendiri, harga barang lain dan pendapatan.

Persamaan di atas dapat disusun dengan lebih sederhana menjadi persamaan

berikut.

- +/- +

Dx = f (Px,Py, Y/cap)

Tanda-tanda positif atau negatif dapat ditulis dalam persamaan matematis

1. Dx/Px < 0 (jika harga X naik, permintaan X akan turun, atau sebaliknya),

2. Dx/Py > 0 (Jika harga barang substitusi X naik, begitu sebaliknya),

3. Dx/I > 0 (jika pendapatan naik, permintaan X akan naik, dan sebaliknya).

Persamaaan-persamaan di atas menjelaskan hubungan-hubungan antarvariabel

dengan asumsi barang normal. Diluar asumsi itu akan terjadi penyimpangan pola

hubungan.

Dalam kasus barang inferior (inferior goods) Qd/I < 0; jika pendapatan naik

maka permintaan terhadap barang tersebut menurun. Selain barang inferior, kita juga

mengenal barang Giffen (Giffen Goods). Barang Giffen adalah juga barang inferior,

namun belum tentu barang inferior adalah barang Giffen. Seseorang, misalnya, yang

bekerja di Jakarta sedangkan keluarganya tinggal di Bandung, ia akan pulang

seminggu sekali (setiap hari Jumat sore). Dengan pendapatan Rp 1 Juta per bulan, ia

selalu menggunakan bus antarkota bila pulang ke Bandung. Jika penghasilannya naik

menjadi Rp 2 Juta per bulan, ia tidak lantas akan sering pulang ke Bandung (dengan

naik bus), tetap pulang seminggu sekali, tetapi ia kadang-kadang naik kereta api

Parahyangan. Kiata katankan bahwa bagi orang tadi jasa bus adalah barng inferior

dan jasa kereta api Parahyangan (pada saat itu) merupakan barang normal (normal

goods). Bila kelak penghasilannya naik lagi, mungkin baginya jasa kereta api

Parahyangan menjadi barang inferior, karena kadang-kadang ian akan naik mobil

pribadi ke Bandung. Jadi barang inferior tidak berlaku bagi semua (kebanyakan)

21

Page 22: BAB I.doc

orang, melainkan hanya berlaku bagi suatu kelompok masyarakat berpenghasilan

tertentu saja. Apabila bagi semua orang (atau sebagian besar masyarakat) suatu

barang dianggap sebagai barang inferior, maka barang tersebut dinamakan barang

Giffen. Contoh barang Giffen adalah beras (nasi). Bagi kebanyakan orang Indonesia,

ada kecenderungan bahwa kalau penghasialnnya meningkat, konsumsinya terhadap

beras akan berkurang, karena mereka akan menambah lauknya (baik secara kuantitas

maupun secara kualitas). Kenyang bagi mereka sudah tidak lagi kenyang secara fisik,

melainkan kenyang secara gizi. Anda dapat membuktikan hal ini dengan cara

mengamati orang-orang yang makan di warung-warung dan di retoran, misalnya

Kentucky Fried Chicken, serta di restoran yang berada di hotel berbintang lima. Jika

diperhatikan, porsi nasi bagi konsumendi tiap-tiap rumah makan berbeda secara

nyata.

Gejala ini pertama kali ditemukan Sir Robert Giffen di Irlandia, yaitu

meningkatnya harga kentang menyebabkan jumlah yang dibeli meningkat, begitu

sebaliknya.

d. Skedul dan Kurva Permintaan

Skedul permintaan adalah daftar hubungan antara harga suatu barang dengan

tingkat permintaan barang tersebut.

Misalnya, fungsi permintaan beras di kota Brebes per bulan merupakan fungsi

linear berikut ini,

Qd = 100 - 10P

Di mana : Qd = permintaan akan beras (dalam ribuan ton)

P = harag beras per kilogram (dalam rupiah)

Dari persamaan di atas kita menyimpulkan bahwa jika harga beras nol (gratis),

permintaan beras tidaklah tak terhingga, melainkan hanya 100.000 ton. Permintaan

beras akan menjadi nol kalau harga beras Rp 10.000,00 atau lebih per kilogram. Kira

dapat juga menentukan berapa jumlah permintaan beras pada berbagai tingkat harga

antara nol rupiah sampai Rp 10.000,00 per kilogram, seperti yang tertera dalam

skedul permintaan berikut ini.

22

Page 23: BAB I.doc

Tabel

Skedul Permintaan Beras

Selanjutnya skedul permintaan di atas, dapat digambarkan dalam bentuk kurva

permintaan dua dimensi di bawah ini.

Diagram

Kurva Permintaan Beras

Harga beras per

kilogram (Rp)

Permintaan beras

per bulan (ribu ton)

0 100

2.000 80

4.000 60

6.000 40

8.000 20

10.000 0

23

Page 24: BAB I.doc

Sudut (alfa) mempunyai derajat kemiringan (slope) sebesar Qd/P = -10 (minus

sepuluh), yang mempunyai arti jika harga beras berubah 1 unit maka permintaan akan

beras berubah 10 unit dengan arah yang berlawanan.

e. Perubahan Jumlah yang Diminta dan Perubahan Permintaan

Perubahan permintaan terjadi karena dua sebab utama, yaitu perubahan harga dan

perubahan faktor cateris paribus, misalnya pendapatan, selera, dan sebagainya (faktor

non harga).

Perubahan harga menyebabkan perubahan jumlah barang yang diminta, tetapi

perubahan itu hanya terjadi dalam satu kurva yang sama. Ini yang disebut pergerakan

permintaan sepanjang kurva permintaan (movement along demand curve). Bila

kurva permintaan di atas kita ambil sebagai contoh, berikut ini adalah pergerakan

permintaan sepanjang kurva permintaan.

Diagram

Pergerakan Sepanjang Kurva Permintaan Beras

Pada harga beras Rp 4.000,00 per kilogram, permintaan beras 60.000ton per

bulan. Jika harga naik menjadi Rp 6.000,00 per kilogram, permintaan turun menjadi

40.000 ton per blan. Seandainya harga beras turun kembali menjadi Rp 2.000,00 per

kilogram, permintaan beras meningkat kembali menjadi 80.000 ton per bulan. Jika

24

Page 25: BAB I.doc

yang berubah adalah faktor cateris paribus, yaitu pendapatan, maka akan terjadi

pergeseran kurva permintaan (shifting). Jika pendapatan meningkat, kurva

permintaan bergeser sejajar ke kanan. Jika pendapatan menurun, kurva permintaan

bergeser sejajar ke kiri.

Diagram

Pergeseran Kurva Permintaan Beras

Jadi, jumlah barang yang diminta akan mengalami perubahan apabila terjadi

pengubahan harga (barang itu sendiri). Kenaikan harga akan menyebabkan jumlah

barang yang diminta berkurang dan bila harganya turun akan menambah jumlah yang

diminta. Sedangkan apabila faktor-faktor nonharga yang berubah, akan menyebabkan

perubahan dalam permintaan. Perubahan dalam permintaan ini ditunjukkan oleh

bergesernya kurva permintaan ke kanan atau ke kiri, yang memberikan makna bahwa

perubahan faktor nonharga (misalnya pendapatan konsumen naik, cateris paribus)

akan menyebabkan perubahan permintaan (menaikkan permintaan), yaitu pada

tingkat harga yang tetap jumlah barang yang diminta bertambah.

f. Kasus Pengecualian

Di atas telah dijelaskan tentang hukum permintaan. Adakalanya hukum

permintaan tidak berlaku, yaitu kalau harga suatu barang naik justru permintaan

25

Page 26: BAB I.doc

terhadap barang tersebut meningkat. Paling tidak ada tiga kelompok barang di mana

hukum permintaan tidak berlaku.

1) Barang yang Memiliki Unsur Spekulasi

Misalnya saja emas, saham, dan tanah (di kota). Barang-barang itu dapat

menyebabkan orang akan menambah pembeliannya pada saat harganya naik, karena

ada unsur spekulasi. Mereka mengharapkan harga naik lagi pada saat harga barang itu

naik, dengan demikian mereka mengharapkan akan memperoleh keuntungan.

2) Barang Prestise

Barang-barang yang dapat menambah prestise seseorang yang memilikinya

umumnya berharga mahal sekali. Kalau barang tersebut naik harganya, boleh jadi

menyebabkan permintaan terhadap barang itu meningkat, karena bagi orang yang

membeli berarti gengsinya naik. Contohnya adalah mobil mewah, lukisan dari pelukis

terkenal (apalagi pelukisnya sudah meninggal dunia), atau barang-barang antik.

3) Barang Giffen

Untuk barang Giffen (Giffen good), apabila harganya turun menyebabkan jumlah

barang yang diminta akan berkurang. Hal ini disebabkan efek pendapatan yang

negatif dari barang Giffen lebih besar daripada naiknay jumlah barang yang diminta

karena berlakunya efek substitusi yang selalu positif. Dalam hal ini, apabila suatu

barang harganya turun, cateris paribus, maka pendapatan nyata (real income)

konsumen bertambah. Untuk kasus barang Giffen, kenaikan poendapatan nyata

konsumen justru mengakibatkan permintaan terhadap barang tersebut menjadi

berkurang. (Pendapatan nyata adalah pendapatan yang berdasarkan daya beli, artinya

sudah memperhitungkan faktor kenaikan atau penurunan harga. Pendapatan yang

belum memperhatikan faktor perubahan harga dinamakan pendapatan nminal atau

money income).

26

Page 27: BAB I.doc

● Penawaran

a. Pengertian Penawaran

Penawaran adalah jumlah barang yang produsen ingin tawarkan (jual) pada

berbagai tingkat harga selama satu periode tertentu. Faktor-faktor yang menentukan

tingkat penawaran adalah harga jual barang yang bersangkutan, serta faktor-faktor

lainnya yang dapat disederhanakan sebagai faktor non harga.

b. Faktor-Faktor yang Memperngaruhi Penawaran

Ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi penawaran suatu barang, yaitu:

1. Harga barang itu sendiri

Jika harga suatu barang naik, maka produsen cenderung akan menambah

jumlah barang yang dihasilkan. Hal ini membawa kita ke hukum penawaran, yang

menjelaskan sifat hubungan antara harga suatu barang dengan jumlah barang

tersebut yang ditawarkan penjual. Hukum penawaran menyatakan “Semakin

tinggi harga suatu barang, cateris paribus, semakin banyak jumlah barang

tersebut yang ingin ditawarkan oeh penjual, dan sebaliknya.”

2. Harga barang lain yang terkait

Barang-barang substitusi dapat mempengaruhi penawaran suatu barang.

Misalnya, dikarenakan kenaikan biaya produksi diluar negeri, atau kenaikan tarif

impor, baju yang diimpor menjadi bertambah mahal harganya. Konsumen baju

impor sekarang lebih suka membeli baju buatan dalam negeri sehingga

permintaan terhadap baju produksi dalam negeri menjadi meningkat. Kenaikan

permintaan ini pada gilirannya akan mendorong para produsen dalam negeri

untuk meningkatkan hasil produksinya, sehingga penawaran baju meningkat.

Secara umum dapat dikatakan bahwa apabila harga barang substitusi naik, maka

penawaran satu barang akan bertambah, dan sebaliknya. Sedangkan untuk barang

komplemen, dapat kita nyatakan bahwa apabila harga barang komplemen naik,

maka penawaran suatu barang berkurang, dan sebaliknya.

27

Page 28: BAB I.doc

3. Harga faktor produksi

Kenaikan harga faktor produksi, seperti tingkat upah yang lebih tinggi, harga

bahan baku yang meningkta, ataupun kenaikan tingkat bunga modal, akan

menyebabkan perusahaan memproduksi outputnya lebih sedikit dengan jumlah

anggaran yang tetap. Kenaikan harga faktor produksi ini juga akan mengurangi

laba perubahan. Apabila tingkat laba suatu industri tidak lagi menarik, mereka

akan pindah ke industri lain, dan hal ini akan mengakibatkan berkurangnya

penawaran barang.

4. Biaya produksi

Kenaikan harga input sebenarnya juga menyebabkan kenaikan biaya produksi.

Dengan demikian, bila biaya produksi meningkat (apakah dikarenakan kenaikan

harga faktor produksi atau penyebab lainnya), maka produsen akan mengurangi

hasil produksinya, berarti penawaran itu berkurang.

5. Teknologi produksi

Kemajuan teknologi menyebabkan penurunan pada biaya produksi, dan

menciptakan barang-barang baru. Dalam hubungannya dengan penawaran suatu

barang, kemajuan teknologi menyebabkan kenaikan dalam penawaran barang.

6. Jumlah pedagang/penjual

Apabila jumlah penjual suatu produk tertentu semakin banyak, maka

penawaran barang tersebut akan berambah.

7. Tujuan perusahaan

Tujuan perusahaan adalah memaksimumkan laba, bukan memaksimumkan

hasil produksinya. Akibatnya, tiap produsen tidak berusaha untuk memanfaatkan

kapasitas produksinya secara maksimum, tetapi akan menggunakannya pada

tingkat produksi yang memberikan keuntungan maksimum.

28

Page 29: BAB I.doc

Namun demikian, sering kita temui produsen yang mempunyai tujuan lain

dalam berproduksi. Misalnya, ada perusahaan yang tidak mau menanggung risiko;

mereka senderung melakukan kegiatan produksinya yang lebih “aman” meskipun

hal itu menyebabkan tingkat keuntungannya menjadi lebih sedikit. Sedangkan

BUMN, misalnya lebih mementingkan mencapai tingkat produksi yang

maksimum (agar tingkat kemakmuran masyarakat meningkat), dan bukan

keuntungan yang maksimum. Dengan demikian, penawaran suatu barang

dipengaruhi oleh tujuan yang ingin dicapai produsen.

8. Kebijakan pemerintah

Kebijakan pemerintah juga dapat mempengaruhi penawaran suatu barang. Di

Indonesia, beras merupakan makanan utama. Kebijakan pemerintah untuk

mengurangi impor beras dan meningkatkan produksi dalam negeri guna

tercapainya swasembada beras, menyebabkan para petani menanam padi tertentu

yang memberikan hasil banyak setiap panennya. Kebijakan ini jelas menambah

supply beras dan keperluan impor beras dapat dikurangi.

c. Fungsi Penawaran

Fungsi penawaran adalah penawaran yang dinyatakan dalam hubungan

matematis dengan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Penjelasan di atas dapat

ditulis dalam bentuk persamaan matematis yang menjelaskan hubungan antara

tingkat penawaran dengan faktor-faktor yang mempengaruhi penawaran.

+ +/- - - + + +/- +

Sx = f( Px, Py, Pi, C, tek, ped, tuj, kebij)

Di mana: Sx = penawaran akan barang X

Px = harga X

Py = harga Y (barang substitusi atau komplemen)

Pi = harga input

C = biaya produksi

tek = teknologi produksi

ped = jumlah pedagang/penjual

29

Page 30: BAB I.doc

tuj = tujuan perusahaan

kebij = kebijakan pemerintah

Tanda positif (+) dan tanda negatif (-) menunjukkan pengaruh masing-masing

variabel bebas terhadap penawaran akan barang X.

Misal, fungsi penawaran mobil adalah :

Qs = -40 + 5P

Di mana: Qs = jumlah mobil yang ditawarkan (ribu unit) per tahun.

Ps = harga mobil per unit (puluh juta rupiah per unit)

Dari persamaan tersebut dapat disimpulkan bahwa bila harga mobil per unit

hanya Rp 80 juta atau kurang, produsen tidak mau menjual mobil. Setiap satu unit

kenaikan harga menyebabkan penawaran akan mobil meningkat lima unit. Jika

yang berubah adalah faktor non harga seperti teknologi, kurva penawaran

bergeser (shifting) dari S0 ke S1.

Diagram

Kurva Penawaran Mobil

d. Kasus Pengecualian

30

Page 31: BAB I.doc

Kadang-kadang kita temui pula adanya kurva penawaran yang mempunyai

slope negatif. Contoh yang sering kita jumpai adalah kurva penawaran akan

tenaga kerja yang berbentuk melengkung membalik (backward bending labour

supply curve). Misalnya saja, seorang pekerja yang dibayar berdasarkan jumlah

jam kerjanya. Tabel berikut menunjukkan jumlah jam yang ingin ia gunakan

untuk bekerja (penawaran akan tenaga kerja) pada berbagai tingkat upah per jam

yang berbeda-beda.

Tabel

Penawaran Tenaga Kerja

Upah per jam

(dalam rupiah)

Jumlah jam kerja

per minggu

2.000 4

4.000 12

8.000 20

12.000 24

14.000 25

16.000 23

18.000 20

Dari data di atas dapat kita buat titik-titik antara kedua variabel serta

kemudian menghubungkan titik-titiknya yang mebentuk suatu garis sebagaimana

tampak dalam diagram di atas. Pada tingkat upah yang rendah (Rp 2.000,00

sampai Rp 14.000,00) adalah normal, diperoleh bentuk kurva penawaran yang

positif. Bagi pekerja tadi, akan meberikan manfaat dengan menambah jumlah jam

kerja bila tingkat upah naik pada saat itu. Pada tingkat upah yang lebih tinggi dari

Rp 14.000,00 per jamnya, ia cenderung akan mengurangi jumlah jam kerja yang

ditawarkan untuk bekerja. Ia ingin bisa lebih santai untuk menikmati hasil

kerjanya yang diperoleh selama masa sebelumnya, sedangkan pendapatan yang

diterimanya tetap atau bahkan masih bisa meningkat sedikit. Hal ini wajar, karena

31

Page 32: BAB I.doc

pendapatannya sudah cukup tinggi, sehingga ia sudah memiliki rumah dan vila

yang bagus, mobil, dan barang-barang komsumsi lainnya, yang kesemuanya itu

membutuhkan waktu lebih banyak untuk bisa menikmatinya. Dengan demikian,

bentuk kurva penawaran akan tenaga kerjanya akan melengkung dan membalik ke

arah yang berlawanan, atau kurvanya mempunyai kemiringan negatif. Contoh

yang sering dikemukakan seperti ilustrasi di atas adalah dokter. Bagi seorang

dokter spesialis yang tarifnya sudah tinggi (misalnya Rp 80.000,00 untuk sekali

periksa pasien), ia cenderung akan mengurangi jam praktiknya, dan menambah

leisure time-nya.

● Harga Keseimbangan

Harga keseimbangan adalah harga di mana baik konsumen maupun produsen

sama-sama tidak ingin menambah atau mengurangi jumlah yang dikonsumsi dan

dijual. Permintaan sama dengan penawaran. Jika harga di bawah harga

keseimbangan, terjadi kelebihan permintaan. Sebab permintaan akan meningkat,

dan penawaran menjadi berkurang. Sebaliknya jika harga melebihi harga

keseimbangan, terjadi kelebihan penawaran. Jumlah penawaran meningkat,

jumlah permintaan menurun.

Kasus Pasar Mobil Sedan

Permintaan : Qd = 200-10P

Penawaran : Qs = -40+5P

Di mana : Qd, Qs = ribu unit per tahun

P = puluh juta rupiah per unit

Keseimbangan Pasar:

Qd = Qs

200-10P = -40+5P

240 = 15P

P = 16

Qd = 200-10(16) = 40

Qs = -50+5(16) =40

32

Page 33: BAB I.doc

Keseimbangan terjadi pada saat harga mobil Rp 160 juta per unit. Saat itu

jumlah permintaan sama dengan jumlah penawaran, yaitu 40.000 unit mobil per

tahun.

Jika harga mobil ditetapkan Rp 150 juta per unit (di bawah harga

keseimbangan), maka akan terjadi kelebihan permintaan sebanyak 15.000 unit

mobil per tahun. Jika harga mobil di tetapkan Rp 170 juta per unit (di atas harga

kesimbangan), terjadi kelebihan penawaran sebanyak 15.000 unit mobil per tahun.

● Kegagalan Pasar

Pasar dapat menjadi alokasi sumber daya yang efisien, bila asumsi-asumsinya

terpenuhi, antara lain pelaku bersifat rasional, memiliki informasi sempurna, pasar

berbentuk persaingan sempurna dan barang bersifat privat. Proses pertukaran

(exchange) tidak terbatasi dimensi waktu dan tempat (timeless dan placeless).

Sayangnya, kenyataan tidak seperti dunia ideal. Banyak asumsi tidak cocok

dengan lapangan. Akibatnya, pasar gagal menjadi alat alokasi sumber daya yang

efisien (market failure).

a. Informasi Tidak Sempurna (incomplete Information)

Dalam kenyataan kita tidak pernah tahu persis tentang kualitas barang yang

digunakan. Misalnya ketika kita membeli mobil bekas. Untuk memperoleh

informasi tentang mobil itu, seringkali harus membayar. Misalnya dengan

menyewa montir mobil yang ahli mesin dan dapat dipercaya. Demikian juga

perusahaan-perusahaan yang ingin merekrut pegawai. Untuk mengetahui kualitas

calon pegawai, mereka terpaksa menggunakan konsultan, yang untuk menikmati

jasanya, perusahaan harus membayar.

b. Daya Monopoli (Monopoly Power)

Asumsi pasar persingan sempurna adlah produsen begitu banyak dan kecil-

kecil sehingga secara individu tidak mapu mempengaruhi pasar. Keputusn

produsen dalam memasok, bereferensi pada harga yang berlaku di pasar (price

33

Page 34: BAB I.doc

taker). Dalam kenyataannya sering terjadi dalam pasar hanya ada satu (monopoli)

atau beberapa produsen (oligopoli) yang begitu kuat. Mereka mampu

mempengaruhi pasar dengan menentukan tingkat harga (price setter).

Kemampuan itu menyebabkan barang yang diproduksi lebih sedikit, harga yang

lebih tinggi, dibanding dalam pasar persaingan sempurna.

c. Eksternalitas (Externality)

Eksternalitas adalah keuntungan atau kerugian yang dinikmati atau diderita

pelaku ekonomi sebagai akibat tindakan pelaku ekonomi yang lain, tetapi tidak

dapat dimasukkan dalam perhitungan biaya secara formal. Misalnya, di Provinsi

Lampung banyak pabrik tapioka yang mencemarkan lingkungan dengan

membuang limbahnya ke sungai. Kerugian yang di derita masyarakat sekitarnya

tidak masuk dalam perhitungan biaya produksi tapioka. Akibatnya, walaupun

secara finansial biaya produksi tapioka menjadi murah (tidak perlu investasi

fasilitas pengolahan limbah), secara ekonomis biayanya mahal; sebagian biaya itu

ditanggung masyarakat dalam bentuk biaya sosial (social cost).

d. Barang Publik

Asumsi dasar lain yang seringkali tidak relevan adalah barang yang

dipertukarkan bersifat private (rival dan eksklusif). Rival artinya, barang tidak

dapat dikonsumsi secara simultan (bersamaan) tanpa saling merugikan. Eksklusif

artinya siapa yang tidak mau membayar tidak dapat menikmati/

memanfaatkannya. Softdrink atau nasi , misalnya, merupakan barang privat

(private good). Bila satu kaleng softdrink sudah kita minum (konsumsi), maka

orang lain sudah tidak dapat mengomsumsi softdrink tersebut (barang yang sama).

Berarti untuk dapat mengomsumsi softdrink diperlukan rival (bersifat rivalry).

Selain bersifat rivalry, kita juga harus membeli (membayar untuk dapat

mengkomsumsinya). Dengan demikian diperlukan syarat untuk memperolehnya

(bersifat exclusive). Beberapa barang privat juga bisa “dipecah-pecah” atau

“dibagi-bagi” (bersifat divisible).

34

Page 35: BAB I.doc

Dalam kenyataan ada barang yang bersifat non rivalry, noneksklusif (non

exclusive atau non excludable), dan non-divisible (tidak dapat dipecah-pecah)

seperti jalan raya, taman, jembatan, fasilitas pertahanan keamanan dan lain-lain

biasanya disebut barang publik. Oleh karena itu, biasanya barang-barang publik

disediakan oleh pemerintah, tetapi tidak semua barang publik bisa didefinisikan

sebagai barang yang disediakan oleh pemerintah.

Sifat non rivalry, non exclusive, dan non divisible ini sering menimbulkan

fenomena pendomplengan atau pembonceng gratis (free rider), yaitu mereka

menikmati manfaat dari barang publik tetapi tidak membayar pajak, misalnya

pajak penghasilan (barang publik tersebut dibuat oleh pemerintah, yang sumber

pembiayaannya antara lain berasal dari penerimaan pajak).

e. Barang Altruisme (Altruism Good)

Contoh barang altruisme adalah darah. Supply darah ada karena rasa

kemanusiaan (ingin membantu sesama manusia). Apabila untuk barang ini

diserahkan kepada mekanisme pasar, maka tidak akan terjadi pasar karena aspek

supply-nya bertentangan dengan ajaran agama (akan terjadi kegagalan pasar atau

market failures). Oleh karena itu, pemerintah menangani masalah demand dan

supply darah, dengan membentuk PMI (Palang Merah Indonesia).

C. Jenis-Jenis Pasar

Menurut Jenis Barang

● Pasar barang komsumsi: pasar yang memperjual-belikan barang-barang

kmsumsi. Misalnya, barang kebutuhan sehari-hari seperti perlengkapan mandi-

cuci, sayur-mayur, buah-buahan, dan bumbu masak.

● Pasar barang produksi: pasar yang memperdagangkan faktor-faktor produksi.

Barang produksi yang diperdagangkan antara lain mesin-mesin produksi, alat

pertanian, dan alat transportasi.

Menurut Luas Jaringan Distribusi

35

Page 36: BAB I.doc

● Pasar Setempat: pasar yang hanya digunakan oleh anggota masyarakat yang

meliputi suatu daerah kecil tertentu. Barang-barang yang diperjualbelikan

biasanya hanya barang-barang untuk kebutuhan sehari-hari dan barang-barang

yang mudah rusak atau busuk. Misalnya, sayur-mayur, buah-buahan, beras, dan

ikan.

● Pasar Daerah: pasar ini meliputi daerah tertentu, misalnya pasar di kota-kota

kebupaten. Selain konsumen, di pasar ini banyak pedagang menengah yang

melayani pedagang pengecer atau pedagang kecil. Misalnya pasar Beringharjo di

Yogyakarta, Pasar Klewer Solo, Pasar Johar Semarang.

● Pasar Nasional: pasar ini meliputi wilayah suatu negara tertentu. Konsumen

barang-barang yang diperdagangkan dalam pasar nasional meliputi seluruh

wilayah negara. Misalnya, pasar uang dan pasar modal.

● Pasar Internasional: pasar ini memperdagangkan barang-barang yang penjual

dan pembelinya meliputi seluruh dunia. Misalnya, pasar tembakau di Bremen

(Jerman), pasar kopi di Santos (Brazil), pasar karet di New York (Amerika

Serikat), dan pasar intan di Amsterdam (Belanda).

Menurut Waktu Bertemunya Penjual dan Pembeli

● Pasar Harian: pasar yang berlangsung setiap hari sehingga penjual dan pembeli

dapat bertemu setiap hari. Barang yang diperdagangkan pada pasar harian

biasanya barang yang dibutuhkan masyarakat setiap hari.

● Pasar Mingguan: pasar yang berlangsung seminggu atau sepekan sekali sehingga

ada yang menyebutnya pekan. Pasar seperti ini sering terdapat pada daerah yang

penduduknya belum padat. Misalnya, di beberapa daerah pedesaan di Jawa masih

terdapat pasar mingguan seperti pasar wage, pon, dan legi.

● Pasar Bulanan: pasar yang berlangsung sebulan sekali. Biasanya barang-barang

tertentu saja yang diperjualbelikan dan pembelinya bukanlah konsumen saja

melainkan juga para pedagang.

● Pasar Tahunan: pasar yang berlangsung setahun sekli. Pasar ini ada yang bersifat

nasional, bahkan internasional. Misalnya Pasar Malam Sekaten di Yogyakarta

yang diselenggarakan setiap bulan Maulud, Pekan Raya Jakarta (Jakarta Fair)

36

Page 37: BAB I.doc

yang diselenggarakan setiap ulang tahun lahirnya kota Jakarta, Jakarta Book Fair

yang diselenggarakan sekitar bulan September, dan Pekan Raya Hannover di

Jerman yang bersifat internasional.

Menurut ada tidaknya tempat transaksi

● Pasar Konkret: merupakan pasar nyata dimana ditandai dengan adanya tempat

bertemunya penjual dan pembeli untuk melakukan transaksi jual-beli. Tempat

bertemunya pejual dan pembeli tersebut bisa di dalam gedung atau bangunan

ataupun di tempat terbuka. Pada saat penjual dan pembeli melakukan tawar-

menawar, barang yang diperjual-belikan dalam suatu tempat. Dalam bahasa

sehari-hari, sebutan “pasar” oleh masyarakat umum adalah pasar nyata seperti ini.

Contoh Pasar Konkret:

Pasar konkret tampil dalam berbagai bentuk seperti:

Berdasarkan manajemen pengelolaan:

- Pasar modern: pasar yang dibangun oleh pemerintah, swasta, atau

koperasi, dikelola secara modern, mengutamakan pelayanan kenyamanan

berbelanja, bermodal relatif kuat, dan dilengkapi label harga yang pasti.

- Pasar tradisional: pasar yang dibangun oleh pemerintah, swasta, koperasi,

atau swadaya masyarakat dengan tempat usaha berupa toko, kios, los, atau

tenda, dikelola oleh pedagang kecil, menengah, dan koperasi, dengan

usaha skala kecil dan modal kecil, dan dengan proses jual beli melalui

tawar-menawar.

Berdasarkan ragam barang yang dijual:

- Toko khusus (special store): toko yang menjual hanya satu jenis barang.

- Toko satu jalur (single line store): toko yang menjual hanya satu

kelompok barang sejenis.

Berdasarkan banyak sedikitnya barang yang dijual:

- Toko serba ada (department store): toko pengecer yang besar dan

mempunyai banyak jenis produk. Sesuai dengan namanya “department

store” yang berarti department atau bagian, toko ini terbagi menjadi

37

Page 38: BAB I.doc

beberapa bagian yang menawarkan barang dagangan tertentu. Misalnya,

bagian baju anak, bagian baju wanita dewasa, dan bagian mainan. Toko

serba ada dapat berupa toko dengan kepemilikan tunggal atau jaringan

toko yang tersebar di berbagai tempat. Toko yang mempunyai jaringan

toko disebut toko jaring (chain store). Contoh: Ramayana Department

store, Matahari Department Store.

- Toko swadaya (independent store): toko skala kecil dan menjual berbagai

macam barang yang dimiliki seorang individu sebagai pimpinanya.

- Pasar swalayan (supermarket): pasar berukuran besar yang menjual

bermacam-macam barang langsung kepada konsumen.

- Hipermarket: supermarket yang berukuran lebih besar dan menjual lebih

banyak ragam barang. Contoh: Carrefour.

Berdasarkan manajemen pelayanan:

- Mall/Supermall/Plaza: tempat atau bangunan (toko) dalam skala besar

yang dimiliki atau disewa perorangan, kelompok, pasar, atau koperasi

untuk usaha perdagangan berbagai barang dan jasa. Biasanya juga terdapat

sarana rekreasi, restoran, bioskop, dan sebagainya.

- Pertokoan (shopping centre): wilayah lingkungan pertokoan di mana

terdapat bangunan toko-toko sepanjang tepi jalan, yang dapat dijangkau

dengan mudah oleh transportasi dan masyarakat, dan ditetapkan oleh

Pemerintah Daerah sebagai daerah pertokoan.

- Pasar swalayan (supermarket): pasar berukuran besar yang menjual

bermacam-macam barang langsung kepada konsumen. Ciri khas pasar

swalayan adalah teknik pelayanan “self service” atau konsumen melayani

diri sendiri. Pada awalnya, supermarket hanya bergerak pada kebutuhan

belanja sehari-hari, tetapi sekarang banyak supermarket yang menjual

produk lain seperti elektonik, dan cat. Contoh: Hero Supermarket.

Berdasarkan partai penjualan barang:

38

Page 39: BAB I.doc

- Pasar grosir: pasar tempat dilakukannya usaha perdagangan dalam partai

besar, misalnya dalam kodian dan lusinan. Biasanya, para pembeli adalah

pedagang eceran yang menjual barang dalam satuan. Contoh: Makro,

pasar Grosir Mangga Dua.

- Pasar eceran: pasar tempat dilakukannya usaha perdagangan dalam partai

kecil. Contoh: toko-toko kelontong.

● Pasar Abstrak: merupakan pasar dimana transaksi jual beli antara penjual dan

pembeli hanya dilakukan dengan berkomunikasi melalui surat, telepon, dan dapat

juga melalui telegram/facsimile/internet.

Contoh Pasar Abstrak:

Pasar abstrak tampil dalam berbagai bentuk seperti:

- Pasar uang (Money Market): pasar yang terlibat dalam kegiatan jual beli

instrumen dana-dana jangka pendek atau kurang dari satu tahun antara

institusi keuangan, perusahaan, dan pemerintah. Instrumen ini berupa

surat-surat yang meliputi pinjaman sewaktu-waktu (call money), SPBU

(Surat Berharga Pasar Utang), dan SBI (Sertifikat Bank Indonesia).

- Bursa komoditi: pasar tempat transaksi komoditi-komoditi seperti teh,

tembakau, timah, dan sebagainya. Dalam bursa ini, yang ditunjukkan

adalah contoh komoditi, disertai dokumen tentang harga, kualitas, dan cara

pengiriman.

- Bursa valuta asing: tempat memperjualbelikan valuta asing. Dalam

perdagangn valuta asing, dikenal istilah kurs. Kurs adalah nilai mata uang

suatu negara yang dinyatakan dengan nilai mata uang negara lain.

- Pasar Modal (bursa efek): tempat atau kegiatan jual beli instrumen dana-

dana jangka panjang atau lebih dari satu tahun. Dana-dana yang

diperjualbelikan dapat berupa saham, obligasi, dan surat-surat berharga

lainnya.

Saham (stock) adalah surat yang menyatakan bahwa seseorang telah

menyerahkan sejumlah modal untuk ikut menjadi pemilik suatu

39

Page 40: BAB I.doc

perusahaan. Obligasi adalah surat pernyataan pinjaman dengan bunga

tertentu dari pemerintah/perusahaan yang dapat diperjualbelikan.

Pelaksana perdagangan di bursa efek adalah haruslah anggota bursa yang

disebut sebagai pialang (broker). Pialang adalah perantara perdagangan

yang menghubungkan pedagang yang satu dengan yang lain, atau antara

penjual dan pembeli.

- Bursa tenaga kerja: tempat pertemuan antara pencari kerja dan pihak-

pihak yang membutuhkan tenaga kerja, baik tenaga kerja dalam negeri

maupun luar negeri. Bursa tenaga kerja berperan sebagai tempat untuk

meperoleh informasi lowongan pekerjaan dalam negeri maupun luar

negeri. Salah satu bursa tenaga kerja di Indonesia ditangani oleh

Departemen Tenaga Kerja dan Transmigrasi.

Menurut Strukturnya

● Pasar Persaingan Sempurna, dengan ciri-cirinya:

- banyak terdapat penjual dan pembeli,

- barang yang diperjualbelikan sejenis (homogen),

- masing-masing produsen bebas untuk menutup maupun membuka

usahanya,

- semua faktor produksi bebas untuk bergerak dari suatu tempat ke tempat

yang lain,

- pembeli dan penjual mempunyai informasi yang lengkap tentang pasar.

Contoh pasar persaingan sempurna: pasar hasil-hasil pertanian seperti beras,

buah-buahan, dan sayur-mayur.

● Pasar monopoli, dengan ciri-ciri:

- hanya ada satu penjual (penjual tunggal),

- tidak ada penjual lain yang menjual barang yang dapat mengganti secara

sempurna barang yang dijual oleh penjual tunggal,

- ada rintangan (baik alami maupun buatan) bagi pengusaha baru untuk

menjual barang yang sama; misalnya, dalam bentuk pengusahaan bahan

baku, peraturan, dan perijinan.

40

Page 41: BAB I.doc

Contoh pasar monopoli: pasar untuk perusahaan-perusahaan negara seperti PLN,

Perumka, Telkom.

● Pasar persaingan monopolistis, dengan ciri-ciri:

- terdapat banyak penjual macam barang tertentu,

- barang dari masing-masing penjual dibedakan satu sama lain, namun

masih dapat saling menggantikan,

- penjual bisa mengatur harga sampai pada batas terentu, alasannya, barang

mempunyai sedikit perbedaan dengan barang lain yang ada di pasar,

- tindakan seorang penjual bisa mempengaruhi keadaan pasar walaupun

sangat terbatas.

Persaingan monopolistis biasanya terjadi di sektor perdagangan eceran dan jasa

seperti pada pompa bensin, toko bahan pangan, dan lain-lain.

● Pasar ologopoli, pasar yang hanya terdapat beberapa penjual untuk suatu barang

tertentu, sehingga kegiatan dari penjual yang satu bisa mempengaruhi pemasaran

barang penjual yang lainnya.

Contohnya: perusahaan penjual motor (Suzuki, Kawasaki, Honda, Yamaha,

Vespa) atau perusahaan rokok (Gudang Garam, Sampoerna, Djarum).

D. Peranan Pasar dan Fungsi Pasar

Peranan Pasar

● Bagi konsumen, pasar memberikan kemudahan untuk meperoleh barang dan jasa

yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhannya.

● Bagi produsen, pasar memberikan kemudahan untuk memperoleh bahan-bahan

yang diperlukan dalam proses produksi serta memberikan kemudahan untuk

menjual barang dan jasa hasil produksi.

● Bagi pemerintah, pasar juga memberikan kemudahan untuk memperoleh dan

menjual barang dan jasa yang diperlukan oleh pemerintah. Selain itu, dapat

menambah penerimaan pemerintah melalui penarikan pajak dan retribusi.

41

Page 42: BAB I.doc

Fungsi Pasar

1. Fungsi Distribusi

Dalam fungsi distribusi, pasar berperan memperlancar penyaluran barang dan jasa

dari produsen ke konsumen. Melalui transaksi jual beli, produsen bisa memasarkan

barangnya, baik langsung kepada konsumen maupun melalui para perantara

(pedagang). Melalui transaksi jual beli itu pula, konsumen dapat memperoleh barang

atau jasa yang dibutuhkan secara mudah dan cepat.

Distribusi barang dan jasa yang lancar menunjukkan berfungsinya pasar.

Sebaliknya, distribusi barang dan jasa yang macet menunjukkan terganggunya pasar.

2. Fungsi Pembentukan Harga

Dalam fungsi pembentukan harga, pasar berperan mewujudkan kesapakatan harga

antara penjual dan pembeli. Melalui transaksi jual beli, penjual dan pembeli bisa

melakukan tawar-menawar. Tawar-menawar itu dimaksudkan untuk mencapai

kesepakatan harga barang atau jasa tertentu. Tawar-menawar akan terus berlangsung

sampai pada harga yang bisa diterima penjual dan pembeli.

Biasanya, haarga yang dikehendaki oleh penjual lebih tinggi daripada harga yang

diinginkan oleh pembeli. Hal itu terjadi karena ada perbedaan kepentingan antara

penjual dan pembeli. Dalam menentukan harga, penjual memperhitungkan laba yang

diinginkan, sedangkan pembeli memperhitungkan manfaat baranga atau jasa dan

keadaan keuangannya.

3. Fungsi Promosi

Dalam fungsi promosi, pasar berperan membangkitkan minat konsumen untuk

membeli barang atau jasa tertentu. Kadang-kadang setelah masuk pasar, seseorang

membeli barang yang semula tidak direncanakan. Hal itu terjadi karena barang yang

dipajang di pasar menarik perhatian dan mampu mebangkitkan minat pembeli.

Semakin maraknya persaingan antar produsen barang atau jasa sejenis membuat

fungsi promosi menjadi semakin penting. Hal itu tampak jelas pada bermunculannya

beragam bentuk pameran baik besar maupun kecil, seperti: pameran komputer,

42

Page 43: BAB I.doc

pameran perangkat elektronika, dan pameran perumahan. Justru dalam kesempatan

pemeran seperti itu, transaksi jual beli sering terjadi.

E. Hubungan Pasar dengan Distribusi

Distribusi merupakan kegiatan ekonomi yang menjadi jembatan kegiatan produksi

dan konsumsi. Berkat distribusi, barang dan jasa dapat sampai dari tangan produsen

ke tangan konsumen. Bagi konsumen, distribusi memungkinkan konsumen untuk

memperoleh barang atau jasa yang diperlukannya. Bagi produsen, distribusi

memungkinkan produsen memasarkan atau menjual barang dan jasa hasil

produksinya.

Peranan Keterkaitan Pasar dan Distribusi

1. Mempermudah konsumen melakukan konsumsi

Dengan adanya pasar dan distribusi, barang atau jasa yang dihasilkan dalam

kegiatan produksi dapat dinikmati oleh konsumen. Adanya pasar tradisional maupun

modern, baik di kota maupun pelosok membuat konsumen akan lebih mudah

mendapatkan barang dan jasa kebutuhan sehari-hari. Kasus kebakaran pasar sering

kali berakibat sulitnya berakibat sulitnya konsumen memperoleh barang kebutuhan,

terutama sembako.

2. Membentuk terciptanya harga barang yang relatif stabil

Dengan adanya pasar dan distribusi, barang-barang dapat disalurkan ke konsumen

sesuai dengan kebutuhan konsumen tersebut. Proses penyaluran akan membuat harga-

harga relaitf stabil dan terkendali. Apabila barang-barang yang dibutuhkan konsumen

menumpuk di gudang-gudang produsen, maka konsumen akan kesulitan

mendapatkan barang yang ia butuhkan, hal ini tentu saja akan mebuat harga barang-

barang tersebut naik sehingga akan merugikan konsumen. Naiknya harga sembako,

misalnya, merupakan akibat langkanya persediaan bahan tersebut di pasar.

43

Page 44: BAB I.doc

3. Produsen dapat mempertahankan penjualan produk dan keuntungannya

Bagi produsen, berlangsungnya kegiatan pasar dan distribusi yang sehat akan

dapat mempertahankan penjualan hasil produksinya dengan stabil. Hal ini tentu saja

menjamin keuntungan optimal yang diperolehnya setiap saat.

4. Meningkatkan penjualan dan meningkatkan efisiensi perusahaan

Bagi produsen, kegiatan pasar dan distribusi tentu saja akan menaikkan tingkat

penjualan hasil produksinya. Naiknya tingkat penjualan ini otomatis akan membuat

perusahaan terus berupaya memproduksi barang ataupun jasa yang menjadi

kebutuhan konsumen dengan lebih baik dan tepat waktu. Dengan kata lain, efisiens

perusahaan semakin baik pula.

Fungsi Keterkaitan Pasar dan Distribusi

1. Fungsi Pertukaran

Dalam fungsi ini, pasar dan distribusi berperan dalam memilih barang ataupun

jasa yang akan ditawarkan (dijual), agar penjualan nantinya dapat dilakukan dengan

harga, pelayanan, dan kualitas yang disenangi oleh konsumen. Fungsi pertukaran ini

termasuk juga mengurangi dan menghindari risiko dalam penjualan barang maupun

jasa.

2. Fungsi Penyediaan Fisik

Fungsi penyediaan fisik ini menyangkut pemindahan barang secara fisik dari

produsen ke konsumen akhir. Fungsi ini meliputi pengumpulan, penyimpanan,

pemilihan, dan pengangkutan barang.

3. Fungsi Penunjang

Fungsi ini membantu atau melengkapi fungsi pertukaran dan fungsi penyediaan

fisik agar terlaksana dengan baik. Kegiatan fungsi penunjang meliputi pelayanan

sesudah pembelian (pelayanan purna jual), penyebaran informasi agar barang atau

jasa lebih dikenal oleh masyarakat, dan juga masalah pembelanjaan (misalnya,

penjualan barang atau jasa dilakukan secara kredit).

44

Page 45: BAB I.doc

BAB V

PERILAKU PARA PELAKU EKONOMI

BAB VI

CARA MEMAKSIMUMKAN LABA

Tujuan perusahaan dalam teori ekonomi mikro adalah mencari laba (profit)

45