bab i1askep keluarga dbd.doc

19
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Demam Berdarah Dengue (DBD) atau yang disebut Dengue Hemorragi Fever(DHF), sejak ditemukan pertama kali pada tahun 1968 sampai sekarang, sering menjadi penyebab kematian terutama pada anak remaja dewasa. Penyakit ini telah menyebar ke hampir seluruh wilayah Indonesia dan dari tahun ke tahun penderitanya cenderung meningkat. (Christian Effendy, 1995) Di Indonesia, Demam Berdarah Dengue (DBD) pertama kali dicurigai di Surabaya pada tahun 1968, tetapi konfirmasi virologist baru diperoleh pada tahun 1970. kemudian DBD berturut-turut dilaporkan di Bandung dan Jogjakarta (1972). Epidemiologi pertama di luar jawa dilaporkan pada tahun 1972 di Sumatera Barat dan Lampung, di susul oleh Riau, Sulawesi Utara dan Bali.

Upload: fera-astarina

Post on 12-Sep-2015

223 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

BAB I

BAB IPENDAHULUANA. Latar BelakangDemam Berdarah Dengue (DBD) atau yang disebut Dengue Hemorragi Fever(DHF), sejak ditemukan pertama kali pada tahun 1968 sampai sekarang, sering menjadi penyebab kematian terutama pada anak remaja dewasa. Penyakit ini telah menyebar ke hampir seluruh wilayah Indonesia dan dari tahun ke tahun penderitanya cenderung meningkat. (Christian Effendy, 1995)

Di Indonesia, Demam Berdarah Dengue (DBD) pertama kali dicurigai di Surabaya pada tahun 1968, tetapi konfirmasi virologist baru diperoleh pada tahun 1970. kemudian DBD berturut-turut dilaporkan di Bandung dan Jogjakarta (1972). Epidemiologi pertama di luar jawa dilaporkan pada tahun 1972 di Sumatera Barat dan Lampung, di susul oleh Riau, Sulawesi Utara dan Bali.

Dengan masih tinggi nya kasus Demam Berdarah sampai saat ini, membuat penulis tertarik untuk mengangkat kasus Demam Berdarah Dengue dengan alokasi :

1. Merupakan penyakit menular yang tampak menjangkit masyarakat terutama yang berekonomi rendah dan tinggi di daerah yang kebersihannya kurang.

2. Kurangnya pengetahuan tentang Demam Berdarah Dengue dan cara pencengahanya

3. Keluarga tidak mengetahui arti kebersihan yang sesungguhnya

4. Kurangnya pengetahuan dan kemampuan penulis tentang penyakit Demam berdarah Dengue

B. Rumusan Masalah

Bagaimana penerapan asuhan keperawatan pada keluarga Tn dengan gangguan Demam Berdarah Dengue di kelurahan kecamatan ilir timur II palaembang.C. Tujuan PenulisanTujuan Umum :

Untuk menerapkan asuhan keperawatan pada keluarga dengan kasus Demam Berdarah Dengue di kelurahan Tujuan Khusus :

1. Mampu melakukan pengkajian terhadap keluarga Tn dengan kasus Demam berdarah Dengue

2. Mampu merumuskan diagnosa keperawatan terhadap keluarga dengan kasus Demam Berdarah dengue3. Mampu menyusun rencana keperawatan pada keluarga dengan Kasus Demam Berdarah Dengue4. Mampu melakukan tindakan keperawatan pada keluarga dengan Kasus Demam Berdarah Dengue5. Dapat melakukan pembahasan asuhan keperawatan pada kelurga dengan kasus Demam Berdarah Dengue

6. Dapat melakukan evaluasi hasil dari tindakan keperawatan yang di berikan kepada keluarga dengan kasus Demam Berdarah Dengue

D. Ruang Lingkup Masalah

Dalam pelaksanaan asuhan keperawatan, ruang lingkupnya hanya terbatas pada hal-hal yang tercakup dalam bagian yang diajukan terhadap klien dalam penulisan membahas permasalahan pada klien dengan Demam Berdarah Dengue dalam bentuk asuhan keperawatan di puskesmas kecamatan Ilir Timur II palembang dengan pedoman pada :

1. Kegiatan di dalam gedung puskesmas seperti :

Merupakan pelayanan keperawatan kesehatan masyarakat yang dilakukan dirunag jalur puskesmas.2. Kegiatan diluar gedung puskesmas seperti :

a. Pembinaan kesehatan terhadap sasaran puskesmas dalam wilayah kerja puskesmas melalui binaan keperawatan

b. Pembinaan terhadap kesehatan terhadap kelompok kasus

c. Pelayanan keperawatan terhadap kasus resiko tinggi rumah klien termasuk pembinaan terhadap keluarga.

3. Pengkajian asuhan keperawatan keluaga di mulai dari tanggal 14 januari 2010.E. Manfaat Penulisan

1. Untuk Dinas Kesehatan

Memberikan gambaran tentang cara, penyebab, dan tanggapan masyarakat atau keluarga dalam menyikapi penyakit Demam Berdarah dengue sehingga ke depan pemerintah dapat mengambil langkah-langkah yang tepat perenncanan kesehatan.2. Untuk Puskesmas

Untuk memberikan dan menambah informasi sebagai pedoman bagi perawat tentang perkrmbangan program yang telah dijalankan sehingga kedepan dapat meningkatkan kriteria yang baik.3. Untuk Keluarga

Agar keluarga dapat mengerti bagaimana cara merawat keluarga yang menderita Demam Berdarah dan dapat memberikan pertolongan.4. Untuk Mahasiswa

Adapun kegunaan laporan ini bertujuan untuk melengkapi salah satu syarat untuk mengikuti evaluasi Praktek Klinik keperawatan Akademi Perawata Pembina Palembang. Untuk menambah pengetahuan, pengalaman, dan keterampilan dalam memeberikan asuhan keparwatan khusunya pada klien atau keluarga dengan Demam BerdarahBAB II

TINJAUAN TEORI

1. Pengertian Demam Berdarah Dengue adalah penyakit yang disebabkan oleh virus dengue sejenis virus yang tergolong arbovirus dan masuk kedalam tubuh penderita melalui gigitan nyamuk aedes aegypti (betina) (Christian Effendy. Skp,1995)Demam Berdarah Dengue adalah penyakit demam akut dengan ciri-ciri dengan manifestasi pendarahan, dan bertendesi mengakibatkan renjatan yang dapat menyababkan kematian. (Kapaita Selekta)

2. Etiologi

Demam Berdarah Dengue disebabkan oleh virus Dengue sejenis virus Arovirus. (Suriadi, Skp dan Rita Yuliani, Skp, 2002: 57)Penyebab penyakit Demam Berdarah Dengue yaitu virus Dengue yang tergolong dalam famili flaviviridae dan dikenal ada 4 serotipe di Indonesia, yaitu DEN-1, DEN-2, DEN-3, dan DEN-4. (Hendarwanto,1996)

3. Patofisiologi

Virus masuk kedalam tubuh penderita adalah viremia yang mengakibatkan penderita mengalami demam, sakit kepala, mual, nyeri otot, pegal-pegal di seluruh tubuh, ruam atau bintik-bintik merah pada kulit(petekie), hiperemi tenggorokan dan hal lain yang mungkin terjadi seperti pembesaran hati (hepatomegali) dan pembesaran limpa(spenomengali)

Peningkatan permeabilitas kapiler mengakibatkan berkutangnya volume plasma, terjadinya hipotensi, hemokonsentrasi dan hipoproteinemia serta efusi dan renjatan

Hemokonsentrasi (peningkatan hemotokrit 20 %) menunjukkan adanya kebocoran plasma leakage sehinnga nilai hematokrit menjadi penting untuk patokan pemberian cairan intravena

Renjatan atau hipovolemik berlangsung lama akan timbul anoksia jaringan, metabolik asidosis, dan kematian (Christian Effendy,1995)

4. Tanda dan Gejala Demam tinggi selama 2-7 hari

Pendarahan pada kulit( petekie, ekimosis, hematom)

Pendarahan lain efitaksis, hematemesis, hematuri, dan melana

Keluhan pada saluran pencernaan, mual, muntah, tak ada nafsu makan (anoreksia), diare, konstipasi

Tanda-tanda renjatan (sianosis, kulit lembab dan dingin, takanan darah menurun, gelisah capillary refiul lebih dari 2 detik, nadi cepat dan lemah( christantie effendy, 1995)

Adapun klasifikasi Demam Berdarah Dengue( WHO,1997) :

Derajat I : Demam dengan uji bendung positif

Drajat II : Derajat 1 disertai pendarahan spontan di kulit atau pendarahan lain

Derajat III

: Ditemukannya kegagalan sirkulasi, yaitu nadi cepat dan lemah, tekanan nadi menurun ( < 20 mmHg) atau hipotensi disertai kulilt dingin, lembab dan pasien menjadi gellisahDerajat IV : Syok berat dengan nadi yang tidak teraba dan tekanan darah tidak dapat diukur

5. Penatalaksanaan Terapeutik

Tirah baring

Diet makan lunak

Minum banyak ( 2-2,5 liter/ 24 jam)

Pemberian cairan intra vena

Monitor tanda-tanda vital tiap 3 jam ( suhu,nadi,tensi, pernafasan)

Periksa HB, HT, dan tromosit setiap hari

Pemberian obat antipiretik sebaiknya dari golongan asetaminofen, eukini, atau dipiron juga pemberian kompres dingin

Pemberian obat antibiotik bila trdapat infeksi sekunder( kolaborasi dengan tim dokter)

Monitor tanda-tanda dini renjatan meliputi keadaan umum dan hasil-hasil pemeriksaan laboratorium yang memburuk

Perawatan Kesehatan Keluarga1. Pengartian

Perawatan kesehatan keluarga menurut Salivicin G. Balion dan Aracelis Maglaya (1978) : Perawatan kesehatan keluarga adalah tingkat perawatan kesehatan masyarakat yang ditujukan atau di pusatkan pada keluargasebagai unit atau suatu kesatuan yang dirawat dengan sehat sebagai tujuan dan melalui perawatan sebagai ssaran. Perawatan kesehatan keluarga adalah suatu perawatan esensial yang berdasarkan kemanusiaan atau cinta kasih untuk mempertahankan kesejah teraaan keluarga dari masing-masing anggota keluarga.2. Definisi Keluarga

Keluraga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri dari kepala keluarga dan beberapa orang terkumpul dan tinggal disuatu tempat dibawah suatu atap dalam keadaan saling ketergantungan (Depkes RI 1988)

Keluarga adalah dua atau lebih dari dua individu yang bergabung karena hubungan darah, hubungan perkawinan dan pengangkatan dan mereka hidup dalam satu rumah tangga berinteraksi satu sama lain didalam perananya masing-masing dan menciptakan serta mempertahankan suatu kebudayaan.

3. Tujuan Keperawatan Kesehatan Keluarga

Tujuan Umum

Meningkatkan kemampuan keluarga dalam memelihara kesehatan keluarga sehingga dapat meningkatkan status kesehatan keluarga sehingga dapat meningkatkan status kesehatan keluarga.

Tujuan Khusus :

a. Meningkatkan kemampuan keluarga dalam mengidentifikasi masalah kesehatan yang di hadapi oleh keluarga

b. Meningkatkan kemamouan keluarga dalam menangulangi masalah-masalah kesehatan dasar dalam keluarga

c. Meningkatkan kemampuan keluarga dalam memberikan asuhan keperawatan terhadap anggota keluarganya yang sakit dan dalam mengatasi masalah kesehatan keluarga

Sasaran :

Perawatan kesehtan keluarga adalah semua anggota keluarga baik yang sehat mauun yn sakit serta lingkungan.

4. Alasan Keluarga Sebagai Unit Pelayanan Kesehatan

1. Keluarga sebagai unit utama masyarakat dan merupakan lembaga yang menyangkut kehidupan masyarakat

2. keluarga sebagai suatu kelompok masyarakat yang dapat menimbulkan, mencegah, menggambakan atau memperbaiki masalah-masalah kesehatan dalam keluarga

3. masalah kesehatan dalam keluarga saling berkaitan dan apa bila salah satu anggota keluarga mempunyi masalah kesehatan dan berpengaruh terhadap anggota keluarganya lain

4. dalam memelihara kesehatan anggota keluarga sebagai individu, klien keluarga tetap berperan sebagai pengambil keputusan

5. keluarga merupakan perantara yang efektif dan mudah untuk berbgai upaya kesehatan masyarakat

Tugas-tugas keluarga :

1. Pemeliharaan fisik keluarga dan para anggotanya

2. Pemeliharaan sumber-sumber daya yang ada didalam keluarga

3. Pembagian tugas masing-masing anggotanya sesuai dengan kedudukannya msing-masing.

4. Sosialisasi antar anggota keluarga

5. pengturan jumlah anggota keluarga

6. Pemeliharaan ketertiban anggota keluarga

7. Penempatan anggota-anggota keluarganya dalam masyarakat

8. Membangkitkan dorongan dan semangat para anggota keluarga BAB III

GAMBARAN UMUM PUSKESMAS3.1 Puskesmas3.1.1 Definisi Puskesmas secara menyeluruh

Pusat kesehatan masyarakat ( puskesmas) adalah suatu organisasi fungsional yang menyelenggarakan upaya kesehatan yang bersifat menyeluruh, terpadu merata data diterima dan terjangkau oleh masyarakat dengan pesan secara aktif masyarakat dan menggunakan hasil pengembangan IPTEK tepat guna dengan biaya yang dapat dipikul oleh pemerintah dan masyarakat. ( DEPKES RI, 2003)

Upaya kesehatan tersebut diselenggarakan dengan menitik beratkan kepada pelayanan untuk masyarakat luas, guna mencapi derajat kesehatan yang optimal, tanpa mengabaikan untuk pelayanan kepada perorangan.

Yang dimaksud dengan pelayanan kesehatan yang menyeluruh adalah pelayanan kesehatan yang meliputi promotif ( peningkatan kesehatan), prepentive ( pencengahan penyakit), kuratif( penyembuhan penyakit), maupun rehabilitatif ( pemulihan penyakit) dan ditujukan untuk semua golongan umur dan jenis kelamin.Pelayanan kesehatan integrasi bertujuan untuk meningkatkan efisiensi dan efektifitas upaya kesehatan sehingga dapat melaksanakan kengiatan dengan baik walupun sumber daya terbatas.

3.2 Profil Puskesmas Sekip Palembang

3.2.1 Geografi

Puskesmas sekip palembang terdapat diwilayah 20 ilir D.II, kecamatan kemuning kota Palembang, dengan luas wilayah 674,3 Ha, terdiri dari 3 kelurahan yang berbatasan dengan :

Sebelah utara dengan sungai bendung

Sebelah selatan dengan Mayor Ruslan

Sebelah barat dengan jalan Jenderal Sudirman

Sebelah timur dengan sungai bendung ( 9 ilir)

Dan puskesmas sekip sangat mudah dijangkau oleh masyarakat karena terletak di pinggir jalan raya.

3.2.2 Demografi

Berdasarkan data 2009, jumlah penduduk dalam wilayah kerja puskesmas sekip ada 41.743 jiwa yang dijelaskan sebagai berikut :

1. penduduk

Total

a. laki-laki

: 20.836

b. perempuan

: 20.907

c. kepala keluarga : 10.4132. Sarana dan prasarana

a. Puskesmas

: 1

b. Pustu

: 3

c. Posyandu

: 223. Sarana Kesehatan Keluarga

Jumlah

a. rumah

: 9991

b. jamban

: 9527

c. sumber air bersih : 3962

d. SPAL

: 15374. Sarana Pendidikan

a. TK

: 5

b. TK swasta

: 5

c. SD negeri

: 7

d. SD swasta

: 6

e. SMP negeri

: 2

f. SMP swasta

: 6

g. SMU negeri

: 2

h. SMU swasta

: 11

i. PTN

: 35. Sarana Ibadah dan Tempat umum

Sarana Ibadaha. Masjid

: 20

b. Musholah

: 16

c. Gereja

: 2

d. Pura

: 0e. Wihara

: 1

3.3 Gambaran umum Puskesmas

3.3.1 Sejarah singkat Puskesmas

Puskesmas Sekip palembang berdiri pada tahun 1962, untuk pertama kali masih merupakan kesehatan ibu dan anak yang terletak di jalan madang RT 39 di pimpin oleh bidan Labuyar. Pada tahun 1964 puskesmas pindah di daerah sekip ujung. Unit pelayanan semula yang hanya pusat kesehatan ibu dan anak bertambah dengan adanya perawat umum dengan status puskesmsas pembantu yang menginduk pada puskesmas dempo. Pada tahun ini puskesmas masih di pimpin oleh bidan Labuyar. Pada tahun 1981, pustu menginduk ke puskesmas basuki rahmat pimpinan Dr. Amri, AK dan pada tahun 1983 puskesmas ini berubah menjadi puskesmas induk yang dipimpin oleh dr. Murdiati.Pada perkembangannya didaerah sekip ujung didirikan puskesmas-puskesmas pembantu. Pada tahun 1983, didirikan pustu kebon semai dan pada tahun 1985 didirikan pustu institut agama islam negeri. Pada tahun 1987, puskesmas swakelola sekip dipimpin oleh dr.Hj Rimbawati. Tahun 1993, berdiri pustu cambai agung dengan empat wilayah kerja.

Sejak tahun 2001 pelayanan puskesmas swakelola sekip meliputi 3 kelurahan yaitu kelurahan 20 ilir D.II, kelurahan pahlawan dan kelurahan sekip jaya. Dan puskesmas dipimpin oleh dr. Anton Suwindro. Pada tanggal 17 juli 2003, masah uji coba hingga dikukuhkan berdasarkan SK Wali Kota no.22 tahun 2003. pada tangal 1 agustus 20033.3.2 Keterangan Puskesmas

Data tenaga Puskesmas

a. Perawat

: 4b. Bidan

: 6

c. S1

: 3

d. Perawat gigi

:1

e. Analis

: 1

f. Gizi

: 1

g. Sanitasi

: 2

h. Asisten Apoteker : 3

i. Dokter umum

: 1

j. Dokter gigi

: 1

3.3.3 Pelayanan Kesehatan atau Program Pokok Puskesmas1. KESGA

KESGA merupakan salah satu usaha kesehatan pokok yang khusus dilakukan puskesmas untuk meningkatkan kesehatan ibu dan anak serta bayi, kegiatan KIA meliputi :

Pemeriksaan antenatal, buteki dan nifas

Penyuluhan pada ibu hamil, nifas dan buteki

KB

2. Poliklinik Umum

Kegiatannya yaitu :

Mendiagnosa pasien

Memberikan resep obat sesuai dengan keluhan

Memeberikan surat rujukan

3. Poliklik MTBS ( Manajemen Terpadu Balita Sakit)

Memberikan pengobatan pada pasien yang berusia < dari 5 tahun (BALITA)

4. Poliklinik Gigi

Perawatan gigi Pemeriksaan gigi

Pengobatan gigi

5. Klinik gilingan emas

Kegiatannya meliputi :

Gizi

Pemberian makanan tambahan pengganti ASI

Menimbang BB pada balita dan bayi di puskesmas dan posyandu

Lingkungan/ kesling

Penyuluhan langsung

Pemberian abate

Konsultasi kesling

Imunisasi

Pemeriksaan vaksin pada balita atau bayi

Pemberian TT ibu hamil

Memeberikan Vit.A pada bayi dan balita dan ibu hamil

Bias ( Bulan Imunusasi Anak Sekolah)

6. Lab sederhana

Pemeriksaan urine ( PT)

Pemeriksaan darah (HB. leokosit)

Pemeriksaan sputum