bab i - geospasial18.files.wordpress.com · web viewfakultas teknik. universitas islam bandung....
TRANSCRIPT
Pemetaan dalam Transportasi
Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Geospasial Dasar
Semester Genap Tahun Akademik 2018/2019
Oleh:Iqbal Andra Santana 100703180110
Muhammad Ziauddin mas’ud 10070318112
Fitrah N.M 10070318113
PROGRAM STUDI PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS ISLAM BANDUNG
2019 M / 1440 H
BAB I
AL-QUR’AN
Alat transportasi adalah salah satu kebutuhan hidup manusia. Kemajuan
yang semakin pesat membuat alat transportasi menjadi kebutuhan primer saat ini.
Seakan manusia tidak dapat hidup tanpanya.Al-Qur’an pun tak lupa
membicarakan tentang alat transportasi. Kira-kira apa saja sarana yang disebut
didalamnya? Apa tujuan diciptakannya menurut Al-Qur’an? Transportasi dalam
Al-Qur’an Ada beberapa alat transportasi yang disebut secara khusus dalam Al-
Qur’an seperti kapal dan binatang tunggangan. Binatang itu mencakup unta, kuda,
keledai atau selainnya. Sarana tranportasi ini dapat kita temukan dalam Firman
Allah swt berikut ini :
ال ما ويخلق وزينة لتركبوها والحمير والبغال والخيل
تعلمون“Dan (Dia telah Menciptakan) kuda, bagal*, dan keledai, untuk kamu tunggangi
dan (menjadi) hiasan. Allah Menciptakan apa yang tidak kamu ketahui.” (QS.An-
Nahl:8)
Bagal adalah peranakan kuda dengan keledai. Jika kita perhatikan ayat ini,
ternyata semua kendaraan telah disebut dalam Al-Qur’an. Tapi bukankah dalam
ayat ini hanya tiga yang disebutkan Yaitu kuda, bagal dan keledai saja? Ya,
memang yang disebut secara spesifik hanyalah kuda, bagal dan keledai. Namun
perhatikan, pada akhir ayat dijelaskan bahwa Allah Menciptakan apa yang tidak
diketahui manusia. Akhir ayat itu menjadi isyarat bahwa pada nantinya akan
bermunculan kendaraan baru dengan berbagai macam bentuk dan
kecanggihannya.
Namun manusia pada zaman itu belum bisa mengerti dan memahaminya.
Bayangkan saja, siapa yang menyangka akan tercipta burung besi (pesawat
terbang) yang dapat terbang begitu cepat menembus langit dan awan? Sungguh
akal mereka belum bisa memahaminya. Adapun tujuan diciptakannya kendaraan
menurut Al-Qur’an adalah untuk menjadi tunggangan dan hiasan. Lihat saja,
zaman sekarang banyak orang yang membeli kendaraan bukan hanya untuk
ditunggangi, tapi juga untuk pamer dan berhias diri. Di zaman dahulu pun mereka
membeli kuda terbaik untuk dibanggakan. Inilah sekelumit tentang Transportasi
dalam Al-Qur’an. Semoga dapat menambah khazanah keilmuan kita.
Ayat yang berkaitan dengan transportasi
Surat az-zukhruf 12-13
“Dan yang menciptakan semua yang berpasang-pasangan dan menjadikan
untukmu kapal dan binatang ternak yang kamu tunggangi. supaya kamu duduk di
atas punggungnya kemudian kamu ingat nikmat Tuhanmu apabila kamu telah
duduk di atasnya; dan supaya kamu mengucapkan: "Maha suci Tuhan yang telah
menundukkan semua ini bagi Kami Padahal Kami sebelumnya tidak mampu
menguasainya,
Negara sendiri membangun infrastruktur publik dengan standar teknologi
terakhir yang dimiliki. Teknologi yang ada termasuk teknologi navigasi,
telekomunikasi, fisik jalan hingga alat transportasinya itu sendiri. Navigasi mutlak
diperlukan agar perjalanan menjadi aman, tidak tersesat. Untuk itulah kaum
muslimin belajar astronomi dan teknik membuat kompas sampai ke Cina, dan
mengembangkan ilmu pemetaan dari astronomi yang teliti. Hasilnya, perjalanan
haji maupun dagang baik di darat maupun di lautan menjadi semakin aman.
Teknologi & manajemen fisik jalan sangat diperhatikan Sejak tahun 950,
jalan-jalan di Cordoba sudah diperkeras, secara teratur dibersihkan dari kotoran,
dan malamnya diterangi lampu minyak. Baru duaratus tahun kemudian, yakni
1185, baru Paris yang memutuskan sebagai kota pertama Eropa yang meniru
Cordoba. Abbas Ibnu Firnas (810-887 M) dari Spanyol melakukan serangkaian
percobaan untuk terbang, seribu tahun lebih awal dari Wright bersaudara, sampai
Sejarawan Phillip K. Hitti menulis dalam History of the Arabs, “Ibn Firnas was
the first man in history to make a scientific attempt at flying.”
Indonesia adalah negeri muslim. Lebih dari 85 % penduduknya memeluk
agama Islam. Negeri ini juga dianugerahi kekayaan alam yang melimpah. Sangat
disayangkan bahwa sumber daya alam yang melimpah ini tidak mampu untuk
membuat sejahtera bagi rakyatnya. Negara telah melakukan salah urus dengan
menerapkan sistem kapitalisme. Sumber masalah bukanlah berasal dari siapa yang
berkepentingan untuk mengurus negara dan rakyat, melainkan lebih bersifat
sistemik. Sistem demokrasi kapitalis meniscayakan lahirnya pemimpin -pemimpin
yang korup. Hal ini logis, karena bangun dasar untuk maju dalam bursa pemilihan
pemimpin adalah kemanfaatan, bukan untuk kemaslahatan umat.
Mari kita dengan para pemimpin negeri ini. Betapapun jutaan rakyat
tersiksa setiap hari di gerbong-gerbong kereta api-berdesak-desakan, berhimpitan
dan bergelantungan seraya setiap saat terancam jiwanya-para penguasa negeri ini
seolah tak peduli, hatta saat banyak rakyat terenggut nyawanya karena kecelakaan
kereta api. Para penguasa seperti ini patutlah merenungkan sabda Baginda
Rasulullah saw., “Jabatan (kedudukan) itu pada permulaannya penyesalan,
pertengahannya kesengsaraan (kekesalan hati) dan akhirnya adalah azab pada Hari
Kiamat (HR Ath-Thabrani). Wallahu a’laamu bishshawab. [RN]
Jika diperluas maknanya, banyak kendaraan yang menggunakan
“binatang” sebagai logo hingga nama. Perhatikanlah logo Ferrari atau
Lamborghini; serta nama kendaraan, seperti pesawat garuda, tank amfibi, mobil
kijang, hingga sepeda motor bebek. Dengan demikian, pengembangan moda
transportasi di masa lalu, sekarang, dan masa depan, senantiasa berhubungan
dengan binatang. Manusia sendiri cenderung bersikap ikhlas ketika mengalami
kondisi tercekam saat berada di atas kendaraan; namun melupakan sikap ikhlas
yang sedemikian murni, ketika mengalami kondisi aman dan nyaman saat berada
di daratan.
BAB II
TEORI DASAR
Perkembangan suatu kota sangat dipengaruhi oleh perkembangan sistem
transportasi di kota tersebut. Transportasi merupakan urat nadi dalam memberikan
kegiatan pelayanan jasa distribusi dalam menunjang usaha-usaha kegiatan
masyarakat, baik di dalam kota maupun di wilayah yang lebih luas. Untuk itu
diperlukan adanya keseimbangan volume lalu lintas yang terjadi terhadap ruas
jalan yang ada sehingga tidak terjadi kemacetan. Hal tersebut memacu para
pengambil kebijakan untuk mencari solusi agar kegiatan ekonomi tidak terganggu.
Salah satu solusi yang muncul adalah Pengembangan akan bebas hambatan untuk
menghubungkan simpul-simpul kegiatan ekonomi. Salah Satu pengembangan
adalah pada sektor infrastruktur jalan dikarenakan jalan adalah menyokong
mobilitas dan aktivitas perekonomian. Penggunaan Sistem Informasi Geografis
(GIS) sekarang ini sudah menjadi keharusan. Banyak bidang yang ndapat
diterapkan dengan aplikasi Sistemn Informasi geografis, salah satunya dalam
bidang jalan.
Konsep Penggunaan Lahan Penggunaan lahan pada suatu kota umumnya
memiliki pola tertentu dan perkembangannya dapat di estimasikan. Keputusan-
keputusan pembangunan kota biasanya berkembang bebas, tetapi diupayakan
sesuai dengan perencanaan penggunaan lahan. Motif ekonomi adalah motif utama
dalam pembentukan struktur penggunaan tanah suatu kota dengan timbulnya
pusat-pusat bisnis yang strategis. Selain motif ekonomi terdapat pula motif politik,
bentuk fisik kota, seperti topografi, drainase. Meskipun struktur kota tampak tidak
beraturan, namun kalau dilihat secara seksama memiliki keteraturan pola tertentu.
Bangunan-bangunan fisik membentuk zona-zona intern kota. Teori-teori struktur
kota yang ada digunakan mengkaji bentuk-bentuk penggunaan lahan yang
biasanya terdiri dari penggunaan tanah untuk perumahan, bisnis, industri,
pertanian dan jasa.
Ilmu yang mempelajari peta disebut dengan kartografi dan seorang yang
ahli peta disebut dengan kartografer. Dalam bidang geografi, peta ialah alat
penting dalam membantu kajian-kajian geosfer. Peta adalah gambar permukaan
bumi yang diskalakan dan ditampilkan dalam bentuk simbol. Simbol-simbol
tersebut ialah gambaran kenampakan yang terdapat permukaan bumi.
Menurut Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2013 tentang Ketelitian
Peta Rencana Tata Ruang Peta ialah suatu gambaran dari unsur alam atau buatan
manusia, yang berada di atas maupun di bawah permukaan bumi yang
digambarkan pada saat bidang datar dengan skala tertentu. Selain itu juga
Peraturan pemerintah No 15 tahun 2010 sangat memberi arti penting dalam
pembangunan perekonomian Indonesia. Peraturan yang telah disusun sedemikian
rupa tersebut jika di aplikasikan secara nyata maka akan dapat member perubahan
khususnya dalam lingkup ekonomi dan kehidupan social. Adanya peraturan
tersebut menjadi landasan dasar dalam pembangunan Indonesia. Aturan-aturan
yang mencangkup penataan ruang mulai dari perkotaan, kabupaten, provinsi,
sampai daerah psisir akan sangat penting di laksanakan. Seperti penataan daerah
perkotaan, mulai dari perumahan, ruang hijau kota, perkantoran, dan pasar jika
dilakukan dengan baik akan memperlancar roda perekonomian masyarakat. Tidak
hanya itu, keindahan dan ketertiban akan dapat terwujud.
Kemudian menurut Morlok (1978) mendefinisikan transportasi sebagai
“suatu tindakan, proses, atau hal yang sedang dipindahkan dari suatu tempat ke
tempat lainnya”. Secara lebih spesifik, transportasi didefinisikan sebagai
“kegiatan pemindahan orang dan barang dari suatu tempat ke tempat lainnya”.
Dalam transportasi terdapat unsur pergerakan (movement), dan secara fisik terjadi
perpindahan atas orang atau barang dengan atau tanpa alat pengangkutan ke
tempat lain. Di sini pejalan kaki adalah perpindahan orang tanpa alat pengangkut.
Sistem adalah suatu kelompok elemen atau subsistem yang bekerja sama
untuk mencapai tujuan tertentu. Karakteristik terpenting dari suatu sistem adalah
apabila ada suatu elemen atau subsistem yang tidak berfungsi, sehingga hal ini
mempengaruhi kelangsungan sistem tersebut secara keseluruhan, atau bahkan
membuatnya tidak berfungsi sama sekali.
Sistem Transportasi adalah suatu bentuk keterikatan dan keterkaitan antara
penumpang, barang, prasarana dan sarana yang berinteraksi dalam rangka
perpindahan orang atau barang, yang tercakup dalam suatu tatanan, baik secara
alami ataupun buatan/rekayasa.
untuk mengkoordinasi proses pergerakan penumpang dan barang dengan
mengatur komponen-komponennya di mana prasarana merupakan media untuk
proses transportasi, sedangkan sarana merupakan alat yang digunakan dalam
proses transportasi.
Sistem transportasi adalah sesuatu untuk mencapai proses transportasi
penumpang dan barang secara optimum dalam ruang dan waktu tertentu, dengan
mempertimbangkan faktor keamanan, kenyamanan dan kelancaran, serta efisiensi
waktu dan biaya
Dalam bidang transportasi dan perhubungan, sistem informasi geografi
dapat digunakan untuk membantu dalam membangun jaringan transportasi dan
pembuaatan jalur alternatif baru. selain itui juga setiap perencanaan alam
pembangunan infrastruktur transportasi juga dibutuhkan suatu pemetaan secara
detail dan terencana dengan supaya apa yang akan direncanakan dapat berjalan
dengan optimal masa yang akan datang
Teori Transportasi
Pengertian transportasi berasal dari kata Latin yaitu transportare, dimana
trans berarti seberang atau sebelah lain dan portare berarti mengangkut atau
membawa. Jadi transportasi berarti mengangkut atau membawa (sesuatu) ke
sebelah lain atau dari suatu tempat ke tempat lainnya. Ini berarti transportasi
merupakan suatu jasa yang diberikan, guna menolong orang dan barang untuk
dibawa dari suatu tempat ke tempat lainnya. Dengan demikian, transportasi dapat
diberi definisi sebagai usaha dan kegiatan mengangkut atau membawa barang
dan/atau penumpang dari suatu tempat ke tempat lainnya. Dapat ditegaskan lagi
bahwa transportasi adalah jasa yang dipergunakan sebagai alat untuk memperoleh
keuntungan-keuntungan ekonomis dalam berbagai kegiatan usaha dan hubungan
kemasyarakatan (Kamaluddin, 2003:13).
Dalam ilmu transportasi, alat pendukung transportasi diistilahkan dengan
sistem transportasi yang di dalamnya mencakup berbagai unsur (subsistem)
berikut :
1. Ruang untuk bergerak (jalan).
2. Tempat awal/akhir pergerakan (terminal).
3. Yang bergerak (alat angkut/kendaraan dalam bentuk apapun).
4. Pengelolaan : yang mengkoordinasi ketiga unsur sebelumnya.
Berfungsinya alat pendukung proses perpindahan ini sesuai dengan yang
diinginkan, tidak terlepas dari kehadiran seluruh subsistem tersebut diatas secara
serentak. Masing-masing unsur tidak bisa hadir dan beroperasi sendiri-sendiri,
semuanya harus terintegrasi secara serentak (Miro, 2005:5).
Dalam istilah teori ekonomi disebut bahwa fungsi transportasi adalah
mengangkut atau membawa barang-barang dari tempat dimana utility-nya relatif
lebih rendah ke tempat dimana utility-nya relatif lebih tinggi. Dalam hubungan
dengan barang-barang yang diangkut ini, pengangkutan tersebut memberikan jasa-
jasanya dalam berbagai-bagai bentuk, dimana yang terpenting diantaranya adalah
sebagai berikut :
1. Bulk Freight Service
Jasa angkutan ini terutama untuk mengangkut barang-barang dasar yang
bersifat bulky, seperti hasil-hasil pertanian dan ternak, hasil-hasil tambang, hasil-
hasil hutan, hasil-hasil perkebunan, hasil-hasil industri dan lain-lainnya.
2. Merchandise Freight and Express Service
Merchandise freight ini umumnya terdiri atas angkutan dalam jumlah
kecil-kecilan, yang jika diangkut dengan kereta api seringkali dikenal sebagai
less-than-carload freight. Express services sifatnya adalah untuk “jasa angkutan
barang yang mewah” dari rumah ke rumah, yang meliputi jasa-jasa untuk atau
diantara rumah-rumah perusahaan, rumah-rumah perorangan, ataupun kantor-
kantor tertentu.
3. Passanger Service
Passanger transportation merupakan aktivitas ekonomi dan sosial yang
sangat penting dalam setiap kehidupan masyarakat terutama di negara industri
yang besar dan banyak penduduknya. Biasanya commercial passanger travel
adalah bersifat komplementer dan cukup besar korelasinya dengan freight
transportation. Perluasan pertukaran barang-barang biasanya diikuti dengan
bergeraknya atau mengalirnya orang-orang yang mengusahakan perdagangannya.
Ini berhubungan dengan usaha-usaha untuk memperluas pasar serta kemungkinan-
kemungkinan penjualan barang dan jasa yang masih bersifat potensial
(Kamaluddin, 2003:39-41).
Pemasaran Jasa Transportasi
Pertumbuhan jasa transportasi di Indonesia didasarkan pada kebutuhan
nasional dan peraturan perundang-undangan, yang pada intinya dilakukan melalui:
a. Investasi (dalam atau luar negeri).
b. Kerja sama operasional seperti aliansi dengan berbagai pihak.
c. Pembinaan usaha.
Salah satu upaya peningkatan posisi bersaing perusahaan adalah melalui
manajemen pemasaran. Jika aktifitas perusahaan meliputi fungsi produksi,
pemasaran, keuangan, dan personalia, fungsi pemasaran termasuk aktivitas kunci
damlam memajukan perusahaan. Aktifitas pemasaran dimulai dengan kebutuhan
dan keinginan manusia. Pembeli atau konsumen merupakan titik tolak dalam
proses produksi jasa transportasi. Konsumen atau penumpang moda transportasi
bukan untuk perusahaan transportasi, tetapi perusahaan transportasi untuk
konsumen/penumpang. Perusahaan transportasi harus benar-benar memperhatikan
kepuasan penumpangnya yang meliputi sedikitnya dua aspek, yaitu secara fisik-
keselamatan penumpangnya dan secara psykis-kenyamanan penumpangnya.
Pemasaran transportasi harus didasarkan pada konsepsi pemasaran yang
tepat. Ada beberapa konsep pemasaran sebagai berikut :
1. Konsep berwawasan produksi.
Konsep berwawasan produksi merupakan suatu konsep tertua yang dianut
para penjual. Konsep berwawasan produksi berasumsi bahwa konsumen akan
memilih produk yang mudah didapat dan murah harganya. Berdasarkan konsep
ini, pemasaran transportasi memfokuskan kegiatan pemasaran pada sedikitnya tiga
hal, yaitu pemilihan rute yang tepat dimana konsumen dapat dengan mudah
menjangkaunya, menetapkan harga atau tarif murah sesuai daya beli, dan sesuai
dengan kebutuhan/tujuan perjalanannya.
2. Konsep berwawasan produk
Konsep berwawasan produk berpendapat bahwa konsumen akan memilih
produk yang menawarkan mutu, kinerja terbaik, atau hal inovatif lainnya. Manajer
dalam perusahaan berwawasan konsep produk akan memusatkan perhatian untuk
membuat produk yang dijual lebih baik dari yang lain dan terus
menyempurnakannya. Dengan demikian, manajer transportasi harus menjamin
pelanggan bahwa produk jasa yang ditawarkan kepada penumpangnya memiliki
kualitas prima. Keprimaan jasa yang ditawarkan meliputi pelayanan Pre-Service,
In-Service, dan Post-Service.
3. Konsep berwawasan pemasaran
Konsep berwawasan menjual sangat banyak dianut, terutama sebelum
konsep pemasaran muncul. Tujuan perusahaan penganut konsep ini adalah
menjual sebanyak-banyaknya, bukan membuat produk yang dibutuhkan atau
diinginkan pelanggan. Terhadap konsep ini, pakar teori manajemen
Peter Drucker, memberi kritik dengan mengatakan “Menjual tetap perlu,
namun tujuan pemasaran adalah membuat menjual itu lancar. Pemasaran
bertujuan mengenal dan memahami pelanggan sedemikian rupa sehingga produk
cocok dengannya dan dapat terjual dengan sendirinya. Sehingga yang tinggal
hanyalah bagaimana membuat produknya tersedia”. Jadi menjual jasa transportasi
harus didahului berbagai kegiatan, seperti pengamatan kebutuhan (volume
penumpang), penelitian pasar (area/lokasi tempat penumpang berada),
pengembangan produk (jenis, bentuk jasa transportasi yang ditawarkan), dan
tingkat kemahalan yang diterima pasar tersebut. Untuk upaya tersebut perusahaan
jasa transportasi dituntut harus memiliki system standard mutu (quality standard
system) yang berfungsi sebagai dasar dalam mendesain mutu layanannya.
4. Konsep pemasaran bermasyarakat
Konsep pemasaran berwawasan bermasyarakat meminta perhatian para
produsen pada hal, seperti lingkungan hidup, kelangkaan sumber daya,
pertumbuhan jumlah penduduk yang begitu pesat, kemiskinan, public service,
hak-hak sipil dan lain-lain. Pemasaran transportasi perlu memberi kesan yang baik
kepada konsumennya, melalui penghargaan, penghormatan, kenyamanan,
keamanan, dan perlindungan. Konsep berwawasan bermasyarakat meminta
manajer pemasaran transportasi mempertimbangkan paling sedikit tiga faktor
dalam pelaksanaan pemasarannya, yaitu sebagai berikut :
a. Keuntungan perusahaan (margin).
b. Kepuasan pelanggan (customer satisfaction).
c. Kepentingan umum (public utility).
Untuk itu penting dilakukan perencanaan. Perencanaan strategis
berwawasan pasar adalah proses manajerial untuk mengembangkan dan menjaga
sasaran, keahlian, dan sumber daya organisasi sesuai dengan peluang pasar yang
terus berubah (Simbolon, 2003:116-123).
Terdapat empat karakteristik dari jasa dibandingkan dengan produk yaitu
tidak berwujud, tidak bisa disimpan,bervariasi dan tidak terpisahkan.
1. Jasa tidak berwujud. Pada prinsipnya produk jasa tidak dapat dilihat,
dirasakan, diraba, didengar, atau dibaui sebelum membeli. Perwujudan
jasa akan terlihat dari elemen yang mengantarkan jasa seperti orang,
mesin, perlengkapan atau lainnya. Menilai kualitas jasa sebelum membeli
adalah melihat perwujudan jasanya.
2. Jasa tidak dapat disimpan. Berbeda dengan produk barang, jasa tidak dapat
disimpan untuk dijual atau digunakan dimasa yang lain.
3. Jasa tidak terpisahkan. Konsumen dalam mengkonsumsi jasa tidak bisa
dipisahkan dari penyedianya, dimana dalam jasa proses produksi dan
konsumsinya bersamaan. Pada saat konsumen mengkonsumsi, penjual
memproduksinya.
4. Variabilitas jasa. Jasa memiliki variabilitas yang tinggi, dimana kualitas
jasa tergantung pada siapa yang menyediakannya, kapan, dimana dan
bagaimana. Orang melayani jasa yang sama belum tentu bisa
menyampaikan jasa yang sama (Suharno, 2010:143-144).
BAB III
PEMBAHASANPenerapan SIG dalam Transportasi Penerapan Sistem Informasi Geografi
dalam Transportasi Transportasi adalah perpindahan manusia atau barang dari
satu tempat ke tempat lainnya dengan menggunakan sebuah Kendaraan yang
digerakkan oleh manusia atau mesin. Transportasi digunakan untuk memudahkan
manusia dalam melakukan aktivitas sehari-hari. Manfaat Sistem Informasi
Geografi Dalam Bidang Transportasi
Ada beberapa manfaat SIG dalam bidang Transportasi yaitu :
- Dalam menejemen pemeliharaan
- Perencanaan perluasan jaringan transportasi
- Penentuan jalur transportasi yang efektif
- Inventarisasi jaringan transportasi, dan
- Analisis rawan macet serta bahaya kemacetan
Adapun dampak yang ditimbulkan oleh transportasi bagi lingkungan yaitu :
- Kemacetan
- Polusi udara
- Polusi pada perairan
- Polusi pada tanah
- Perubahan penggunaan lahan
SIG dapat dipergunakan untuk proses penentuan jaringan transportasi dan
rekayasa lalu lintas. SIG dapat bermanfaat untuk penentuan tingkat aksesibilitas
suatu wilayah. Kebermanfaat dalam SIG, khususnya untuk perencanaan
pembangunan dalam upaya mendorong terjadi pendapatan perekonomian
masyarakat yang tinggi. Antara lain adalah sebagai berikut; SIG dapat
dimanfaatkan untuk penentuan lokasi pembangunan kawasan permukiman,
industri, dan fasilitas umum. SIG dalam perencanaan pembangunan sejatinya bisa
dimaksimalkan untuk pariwisata misalnya dalam proses inventarisasi serta analisis
potensi pariwisata untuk pengmbangan ekonomi masyarakat. Kasus ini misalnya
saja khusus dalam hal ini dapat di contohkan sebagai NTB, yang dikenal dengan
Wisata Halal dengan dinasti beberapa wilayah Pulau Lombok. SIG dapat
dimanfaatkan dalam pendataan dan pengembangan pusat pusat pertumbuhan dan
pembangunan.
Perencanaan transportasi sebagai bentuk campur tangan manusia
Seperti telah dikemukakan, sarana transportasi adalah salah satu dari
sekian jenisalat penghubung yang dimaksudkan untuk melawan jarak. Melawan
jarak tidak lainadalah menyediakan sistem sarana dan prasarana transportasi, yaitu
alat
yang bergerak, menyediakan ruang untuk alat angkut tersebut, dan tempat berhent
inya(untuk bongkar muat), mengatur kegiatan transportasi, menentukan
tempat perhentian, lokasi untuk berproduksi dan mengkonsumsi, serta merencana
kansemuanya untuk perkembangan selanjutnya. Pengembangan mengenai
perencanaanitu disebut perencanaan transportasi.Perencanaan transportasi
merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari perencanaan kota atau perencanaan
daerah.
Rencana kota atau rencana daerah tanpa mempertimbangkan keadaan dan
pola transportasi yang akan terjadi sebagai akibat rencana itu sendiri akan
menghasilkan kesemrawutan lalu lintas di kemudian hari. Keadaan ini akan
membawa akibat berantai cukup panjang dengan meningkatnya jumlah
kecelakaan, pelanggaran lalu lintas, menurunnya sopan santun berlalu lintas, dan
lain-lain.Dalam kaitan antara perencanaan transportasi dan perencanaan kota,
makamenetapkan suatu bagian kawasan kota menjadi tempat kegiatan tertentu
(misalnyakawasan perumahan mewah Pondok Indah atau kawasan Industri Pulo
Gadung diDKI-Jakarta) bukanlah sekadar memilih lokasi.
Pada akhirnya, dalam perencanaan tata guna lahan untuk perkotaan harus
diperhitungkan lalu lintas yang bakal terjadi akibat penetapan lokasi itu sendiri,
lalulintas di kawasan itu sendiri, serta lalu lintas antara kawasan itu dengan
kawasanlain yang sudah ada lebih dahulu.Perencanaan transportasi itu sendiri
dapat didefinisikan sebagai suatu proses yangtujuannya mengembangkan sistem
transportasi yang memungkinkan manusia dan barang bergerak atau berpindah
tempat dengan aman dan murah
(Pignataro, 1973)
Selain itu, sebenarnya masih ada unsur ‘cepat’; jadi, selain aman dan
murah,transportasi juga harus cepat. Bahkan untuk memindahkan manusia, selain
cepat,aman, dan murah, sistem transportasi harus pula nyaman.Perencanaan
transportasi ini merupakan proses yang dinamis dan harus tanggapterhadap
perubahan tata guna lahan, keadaan ekonomi, dan pola arus lalu lintas.
Perencanaan, pemodelan, dan rekayasa transportasi:Teori, contoh soal, dan
aplikasi Modal yang dikeluarkan untuk menerapkan sistem transportasi sangat
besar sehingga mungkin saja terjadi perubahan yang radikal atas tata guna lahan
tempatsistem prasarana transportasi dibangun karena pemakai lahan
mengharapkan mendapatkan keuntungan atas pembangunan prasarana tersebut.
Hal seperti ini akan terjadi di negara sedang berkembang yang
pertumbuhannya berjalan cepat dan tidakterpengaruh oleh kurangnya sarana
pelayanan umum yang lain.Apapun asumsi yang dibuat tentang tata guna lahan,
perencanaan transportasi akanmengusulkan untuk membuat jalan, jembatan, dan
tempat parkir, serta membuatkebijakan dan peraturan yang diperlukan, misalnya
tarif, pengendalian perparkiran,dan pembatasan lalu lintas. Kekuatan hukum
diperlukan bila suatu rencanadiajukan.
Di negara sedang berkembang, para pejabatnya kurang memiliki
wewenang untukmemperoleh tanah guna membuat jalan, memungut ongkos
parkir, mengadakanlarangan beberapa jenis kendaraan yang datang dari jalan
pribadi, atau mengawasimasalah perparkiran kendaraan pribadi.Perencanaan
transportasi tanpa pengendalian tata guna lahan adalah mubazir
karena perencanaan transportasi pada dasarnya usaha untuk mengantisipasi
kebutuhan akan pergerakan di masa mendatang, dan faktor aktivitas yang
dicanangkan (dan juga tataguna lahan) merupakan dasar analisisnya.Jadi, bila tata
guna lahan tidak bisa diawasi atau dikendalikan melalui tindakanhukum, maka
perencanaan transportasi harus dimulai dari posisi antara yangdiinginkan dan yang
bisa berjalan wajar tanpa perencanaan. Contohnya adalah proses timbulnya
pasar.Kebijakan yang mungkin bisa digunakan untuk mempengaruhi
perkembangan tataguna lahan adalah [lihat juga
Pihak yang terlibat dalam perencanaan transportasi
Dalam kajian perencanaan transportasi, pihak yang terlibat sangatlah
beragam di berbagai negara. Semuanya sangat tergantung pada sistem
kelembagaan yang ada dinegara yang bersangkutan, terutama kelembagaan yang
menyelenggarakan atau bertanggung jawab terhadap pelaksanaan kajian
perencanaan transportasi.Meskipun demikian, dalam kajian perencanaan
transportasi biasanya ada tigakelompok atau pihak yang terlibat, yaitu [lihat juga
SISTEM TRANSPORTASI
Supaya untuk menahan ombak dan tempat penambatan kapal, sepertimisalnya :
pemecahan ombak/gelombang (break water), penambatankapal (jetty), penahan
tumbukan (fender), dan lain-lain. Kadang-kadangdiperlukan fasilitas lain seperti
crane untuk mengangkat container, jalanrel, pipa minyak.
SISTEM TRANSPORTASI
Permasalahan transportasi dan teknik perencanaannya mengalami revolusi
yang pesat sejak tahun 1980-an. Pada saat ini kita masih merasakan banyak
permasalahantransportasi yang sebenarnya sudah terjadi sejak tahun 1960-an dan
1970-an,misalnya kemacetan, polusi suara dan udara, kecelakaan, dan
tundaan.Permasalahan transportasi yang sudah ada sejak dulu bisa saja masih
dijumpai padamasa sekarang, tetapi dengan tingkat kualitas yang jauh lebih parah
dan kuantitasyang jauh lebih besar; mungkin saja mempunyai bentuk lain yang
jauh lebihkompleks karena semakin banyaknya pihak yang terkait sehingga lebih
sukardiatasi
Geographical Information System (GIS)
Geographical Information System (GIS) umumnya didefinisikan sebagai
Sistem Informasi yang digunakan untuk menangkap, menyimpan, memeriksa,
mengintegrasikan, memanipulasi, menganalisis dan menampilkan data spasial
yang direferensikan ke ukuran geografis bumi. Sistem jenis ini biasanya
melibatkan database komputer spasial direferensikan dan perangkat lunak aplikasi
yang sesuai.
GIS merupakan integrasi dari hardware dan software komputer yang dapat
membuat, memanipulasi, dan menganalisis database berbasis geografis untuk
menghasilkan peta baru dan data tabular GIS yang meliputi kemampuan
Computer Aided Design (CAD) dan Database Management System (DBMS).
Dalam GIS, hubungan antara data peta grafis dan data tabular dasar dipertahankan
sehingga perubahan peta tercermin dalam GIS data base yang memungkinkan
penentuan otomatis dari hubungan antara peta, atau dapat membuat peta baru dari
hubungan-hubungan tersebut.
Web Mapping
Web mapping (pemetaan web) adalah proses menggunakan peta yang
disampaikan melalui Geographical Information System (GIS/Sistem Informasi
Geografis). Web mapping menekankan aspek pengolahan geodata lebih terlibat
dengan aspek desain seperti akuisisi data dan arsitektur perangkat lunak server
seperti penyimpanan data dan algoritma, daripada yang dilakukannya akhir-
pengguna laporan sendiri. Web mapping biasanya melibatkan web browser atau
perantara lain yang mampu melakukan interaksi client-server.
Aplikasi Waze
Salah satu aplikasi umum berbasis GIS dan memanfaatkan informasi
Crowdsource yang sangat populer adalah Waze. Waze adalah aplikasi navigasi
geografis untuk smartphone yang menyediakan update lalu lintas realtime.
Konten keadaan lalu lintas selain diperoleh dari data satelit dan peta digital juga
didapatkan melalui laporan para pengguna sistem. Aplikasi Waze menggunakan
sinyal GPS agar laporan yang dihasilkan menjadi lebih akurat lokasinya. Aplikasi
ini memiliki fitur navigasi dan monitoring kondisi lalu-lintas bagi pengguna yang
sedang dalam perjalanan dan ingin menuju ke suatu tempat dengan memilih jalan
yang tepat. Konsep Waze digunakan sebagai referensi, sehingga diharapkan
sistem
yang dirancang nantinya dapat kompetibel dan melengkapi kemampuan aplikasi
Waze.
Penginderaan jauh (remote sensing ) merupakan merupakan suatu suatu
ilmu yang yang digunakan digunakan untuk mendapatkan informasi mengenai
permukaan bumi seperti lahan dan air dari citra yang diperoleh dari jarak jauh
dengan menggunakan sensor. Data yang diperoleh dari penginderaan jauh dapat
berbentuk hasil dari variasi daya, daya, gelomb gelombang ang bunyi bunyi atau
atau energi elektromagnetik. Sebagai Sebagai contoh contoh grafimeter
memperoleh data dari variasi daya tarik bumi (gravitasi), sonar pada system
navigasi memperoleh data dari gelombang bunyi dan mata kita memperoleh data
dari energi elektromagnetik. Data Data yang yang diperoleh itu dikelola dan akan
digunakan untuk kepentingan tertentu. Salah satu pemanfaatan data indera juah
tersebut adalah Sistem informasi geografi. Citra yang diperoleh melalui
pengindraan jauh merupakan data dasar atau input yang selanjutnya diolah dan
disajikan oleh sistem informasi geografi.
Posisi data dalam citra pengindraan jauh dapat dikoreksi kembali dalam
sistem informasi geografi. Dengan demikian, integrasi antara data pengindraan
jauh dengan sistem informasi geografi akan akan memperoleh informasi yang
optimal sebagai data data pemanfaatan wilayah.
Inventarisasi penggunaan lahan penting dilakukan untuk mengetahui
apakah pemetaan lahan yang dilakukan oleh aktivitas manusia sesuai dengan
potensi ataupun daya dukungnya. Penggunaan lahan yang sesuai sesuai
memperoleh memperoleh hasil yang baik, tetapi lambat lambat laun hasil yang
diperoleh diperoleh akan menurun menurun sejalan sejalan dengan menurunnya
menurunnya potensi potensi dan daya dukung lahan tersebut. tersebut. 5ntegrasi
teknologi teknologi penginderaan penginderaan jauh merupakan merupakan salah
satu bentuk yang potensial dalam penyusunan arahan fungsi penggunaan lahan.
Dasar penggunaan lahan dapat dikembangkan untuk berbagai kepentingan
penelitian, perencanaan, dan pengembangan wilayah. Contohnya penggunaan
peng gunaan lahan untuk usaha pertanian atau budidaya permukiman
kependudukan. Pengeinderaan jauh menghasilkan data yang ringkas tentang
lingkungan yang berkenaan dengan bumi. Salah satu aplikasi yang nyata dari
pemanfaatan hasil pengeinderaan jauh dalam bidang kependudukan adalah untuk
memetakan distribusi spasial penduduk. Selain pemetaan distribusi spasial
kependudukan, data inderaja juga dapat dimanfaatkan untuk meneliti dampak
keberadaan manusia dalam lingkungan hidup. 6leh karena ukuran penduduk
terlalu kecil, pola distribusinya hanya dapat diinterpretasi secara tidak langsung,
yaitu berdasarkan pola permukiman penduduk atau bukti lain yang tampak. Pola
permukiman penduduk itu sendiri dapat diketahui dengan menginterpretasikan
bentuk lahan dan penggunaanya.
lahan merupakan bentuk intervensi manusia terhadap lahan dalam rangka
memenuhi kebutuhan kebutuhan hidupnya, hidupnya, baik materiil materiil
maupun spiritual spiritual. Perkembangan Perkembangan bentuklahan
bentuklahan ditentukan oleh proses pelapukan dan perkembangan tanah, erosi,
gerakan massa tanah, banjir, sedimentasi, abrasi marin, oleh agensia iklim.,
gelombang laut, gravitasi bumi, dan biologi termasuk manusia. Perubahan bentuk
lahan berpengaruh terhadap kondisi tanah, tata air (hidrologi), potensi bahan
tambang, potensi bencana seperti banjir, erosi, dan longsor lahan, vegetasi, dan
kegiatan manusia dalam bidang pertanian, permukiman, kerekayasaan, industri,
rekreasi, dan pertambangan. Secara gari gariss besa besarr, pengg penggun unaa
aan n laha lahan n dapa dapatt dike dikelo lomp mpok okka kan n menj menjad
adii (dua) (dua),, yaitu yaitu penggunaan lahan pertanian dan penggunaan
lahan bukan pertanian. Penggunaan lahan lahan pertan pertanian ian dibeda
dibedakan kan ke dalam dalam macam macam penggun penggunaan aan lahan
lahan berdasrkan atas
Salah satu contoh penerapan aplikasi GIS di bidang trasportasi yaitu
Kementrian Perhubungan. Dengan berbasis web, aplikasi tersebut dapat diakses
melalui internet dengan alamat GIS Dephub. Kementerian Perhubungan
membangun Sistem Informasi Geografis (SIG) Prasarana Transportasi sebagai
simpul yang berperan dalam pengumpulan, pengolahan serta penyajian data baik
yang bersifat spasial maupun non – spasial.
Aplikasi peta di atas adalah salah satu contoh layanan peta prasarana
transportasi berbasis web yang dipublikasikan oleh Pusat Data dan Informasi
Sekretariat Jenderal Kementerian Perhubungan. Layer Peta Dasar yang digunakan
didapat dari Web Map Service Google inc. Layer Prasarana Transportasi diambil
dari layanan Map Service Kementerian Perhubungan Republik Indonesia yang
terintegrasi dengan SIG Prasarana Transportasi Kemenhub secara keseluruhan,
sehingga data tersebut merupakan data terbaru dan resmi.
Selain layanan peta berbasis web, melalui portal ini, masyarakat maupun
instansi lain dapat memanfaatkan layanan Web Map Service yang dapat di-
interoperabilitaskan dengan aplikasi lainnya. Portal ini juga merupakan salah satu
bentuk partisipasi Kementerian Perhubungan dalam simpul Jaringan Data Spasial
Nasional berdasarkan Peraturan Presiden (Perpres) No. 85 Tahun 2007.
Portal ini juga menyajikan data prasarana perhubungan berbentuk tabular
seperti data terminal, bandara, pelabuhan dll. Serta data-data statistik secara on-
line terkait prasarana transportasi dan beberapa data pendukung terkait. Data-data
tersebut berbentuk data tabular, grafik dan spasial.
Berikut ini layanan yang disediakan pada aplikasi GIS tersebut:
Peta Prasarana Transportasi Perhubungan
Pemetaan prasarana perhubungan yang dipisahkan berdasarkan moda
transportasinya yakni darat, laut, udara dan keretaapi. Dari masing-masing moda
transportasi tersebut terdapat beberapa jenis prasarana transportasi terkait.Peta
ditampilkan dengan menggabungkan beberapa layer termasuk layer peta dasar
wilayah administratif Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Web Map Service Kementerian Perhubungan
Web Map Service (WMS) adalah protokol standar untuk melayani images
peta bergeoreferensi melalui internet yang dihasilkan oleh server peta (map
server) menggunakan data dari database SIG. Spesifikasi ini dikembangkan dan
diterbitkan pertama kali oleh Open Geospatial Consortium (OGC) pada tahun
1999. Kementerian Perhubungan sebagai salah satu simpul dari Jaringan Data
Spasial Nasional (JDSN), melalui Pusat Data dan Informasi menerbitkan WMS
terkait prasarana transportasi perhubungan di wilayah Republik Indonesia. WMS
tersebut dapat di-interoperabilitaskan dengan aplikasi berbasis web baik di dalam
maupun di luar lingkungan Kementerian Perhubungan dan bertautan dengan
JDSN. Salah satu contoh website yang memanfaatkan WMS Kemenhub
adalah www.InformasiBandara.org.
Simpul Jaringan Data Spasial Nasional
Sistem Informasi Geografis Prasarana Transportasi, sebagai salah satu
simpul dari Jaringan Data Spasial Nasional (JDSN), merupakan langkah yang
strategis dalam pembangunan infrastruktur data spasial nasional. Tautan di bawah
ini merupakan tautan yang mengaitkan JDSN di masing-masing instansi
pemerintahan.
Statistik Perhubungan
Sektor Perhubungan adalah salah satu sektor yang penting dan
menentukan dalam menunjang suksesnya pelaksanaan pembangunan di Indonesia.
Untuk mengetahui kinerja Sektor Perhubungan dapat dilihat melalui data-data
yang terdokumentasikan.
Halaman ini menampilkan data-data statistik secara on-line terkait
prasarana transportasi dan beberapa data pendukung terkait. Data-data tersebut
berbentuk data tabular, grafik dan spasial. Data-data statistik tersebut terdiri dari:
Perhubungan Darat
Statistik Perhubungan Laut
Statistik Perhubungan Udara
Statistik Perhubungan Perkeretaapian
Data Pendukung
Untuk keterangan lebih lanjut mengenai data-data diatas dapat menghubungi
Data Prasarana Perhubungan
Menampilkan Data Prasarana Perhubungan secara tabular. Anda dapat
mencari data prasarana berdasarkan kata kunci nama prasarana, provinsi, nama
kota, serta pengelola data yang berwenang atas prasarana tersebut.
Data-data yang disajikan diantaranya adalah:
Prasarana Transportasi Darat
Terminal
Penyeberangan
UPPKB
Prasarana Transportasi Laut
Pelabuhan
Prasarana Transportasi Udara
Bandara
Prasarana Transportasi Keretaapi
Stasiun Kereta api
Contoh Peta transportasi
BAB IV
KESIMPULAN
Transportasi sangat berguna bagi kehidupan sehari-hari, yang fungsinya untuk
memindahkan suatu barang atau manusia ke tempat tujuan. Maka dari itu perlu
adanya perhatian lebih dari pemerintah untuk bisa lebih mengoptimalkan faktor
pendukung transportasi mulai dari jalan, kenyamanan dan keselamatan
penumpang.
Sarana transportasi yang ada di darat, laut maupun udara memegang peranan
vital dalam aspek sosial ekonomi melalui fungsi distribusi antara daerah satu dan
dan daerah lain. Karena kebutuhan transportasi merupakan kebutuhan
turunan(derived demand) karena tranportasi membuat aktivitas ekonomi, sosial
dan yang lainnya berjalan dengan lancar. Geographical Information System (GIS)
umumnya didefinisikan sebagai Sistem Informasi yang digunakan untuk
menangkap, menyimpan, memeriksa, mengintegrasikan, memanipulasi,
menganalisis dan menampilkan data spasial yang direferensikan ke ukuran
geografis bumi. Sistem jenis ini biasanya melibatkan database komputer spasial
direferensikan dan perangkat lunak aplikasi yang sesuai.
GIS merupakan integrasi dari hardware dan software komputer yang dapat
membuat, memanipulasi, dan menganalisis database berbasis geografis untuk
menghasilkan peta baru dan data tabular GIS yang meliputi kemampuan
Computer Aided Design (CAD) dan Database Management System (DBMS).
Dalam GIS, hubungan antara data peta grafis dan data tabular dasar dipertahankan
sehingga perubahan peta tercermin dalam GIS data base yang memungkinkan
penentuan otomatis dari hubungan antara peta, atau dapat membuat peta baru dari
hubungan-hubungan tersebut.
Web Mapping
Web mapping (pemetaan web) adalah proses menggunakan peta yang
disampaikan melalui Geographical Information System (GIS/Sistem Informasi
Geografis). Web mapping menekankan aspek pengolahan geodata lebih terlibat
dengan aspek desain seperti akuisisi data dan arsitektur perangkat lunak server
seperti penyimpanan data dan algoritma, daripada yang dilakukannya akhir-
pengguna laporan sendiri. Web mapping biasanya melibatkan web browser atau
perantara lain yang mampu melakukan interaksi client-server.
Aplikasi Waze
Salah satu aplikasi umum berbasis GIS dan memanfaatkan informasi
Crowdsource yang sangat populer adalah Waze. Waze adalah aplikasi navigasi
geografis untuk smartphone yang menyediakan update lalu lintas realtime.
Konten keadaan lalu lintas selain diperoleh dari data satelit dan peta digital juga
didapatkan melalui laporan para pengguna sistem. Aplikasi Waze menggunakan
sinyal GPS agar laporan yang dihasilkan menjadi lebih akurat lokasinya. Aplikasi
ini memiliki fitur navigasi dan monitoring kondisi lalu-lintas bagi pengguna yang
sedang dalam perjalanan dan ingin menuju ke suatu tempat dengan memilih jalan
yang tepat. Konsep Waze digunakan sebagai referensi, sehingga diharapkan
sistem
yang dirancang nantinya dapat kompetibel dan melengkapi kemampuan aplikasi
Waze.
Penginderaan jauh (remote sensing ) merupakan merupakan suatu suatu ilmu yang
yang digunakan digunakan untuk mendapatkan informasi mengenai permukaan
bumi seperti lahan dan air dari citra yang diperoleh dari jarak jauh dengan
menggunakan sensor. Data yang diperoleh dari penginderaan jauh dapat
berbentuk hasil dari variasi daya, daya, gelomb gelombang ang bunyi bunyi atau
atau energi elektromagnetik. Sebagai Sebagai contoh contoh grafimeter
memperoleh data dari variasi daya tarik bumi (gravitasi), sonar pada system
navigasi memperoleh data dari gelombang bunyi dan mata kita memperoleh data
dari energi elektromagnetik. Data Data yang yang diperoleh itu dikelola dan akan
digunakan untuk kepentingan tertentu. Salah satu pemanfaatan data indera juah
tersebut adalah Sistem informasi geografi. Citra yang diperoleh melalui
pengindraan jauh merupakan data dasar atau input yang selanjutnya diolah dan
disajikan oleh sistem informasi geografi.
Posisi data dalam citra pengindraan jauh dapat dikoreksi kembali dalam sistem
informasi geografi. Dengan demikian, integrasi antara data pengindraan jauh
dengan sistem informasi geografi akan akan memperoleh informasi yang optimal
sebagai data data pemanfaatan wilayah.
Inventarisasi penggunaan lahan penting dilakukan untuk mengetahui apakah
pemetaan lahan yang dilakukan oleh aktivitas manusia sesuai dengan potensi
ataupun daya dukungnya. Penggunaan lahan yang sesuai sesuai memperoleh
memperoleh hasil yang baik, tetapi lambat lambat laun hasil yang diperoleh
diperoleh akan menurun menurun sejalan sejalan dengan menurunnya
menurunnya potensi potensi dan daya dukung lahan tersebut. tersebut. 5ntegrasi
teknologi teknologi penginderaan penginderaan jauh merupakan merupakan salah
satu bentuk yang potensial dalam penyusunan arahan fungsi penggunaan lahan.
Dasar penggunaan lahan dapat dikembangkan untuk berbagai kepentingan
penelitian, perencanaan, dan pengembangan wilayah. Contohnya penggunaan
peng gunaan lahan untuk usaha pertanian atau budidaya permukiman
kependudukan. Pengeinderaan jauh menghasilkan data yang ringkas tentang
lingkungan yang berkenaan dengan bumi. Salah satu aplikasi yang nyata dari
pemanfaatan hasil pengeinderaan jauh dalam bidang kependudukan adalah untuk
memetakan distribusi spasial penduduk. Selain pemetaan distribusi spasial
kependudukan, data inderaja juga dapat dimanfaatkan untuk meneliti dampak
keberadaan manusia dalam lingkungan hidup. 6leh karena ukuran penduduk
terlalu kecil, pola distribusinya hanya dapat diinterpretasi secara tidak langsung,
yaitu berdasarkan pola permukiman penduduk atau bukti lain yang tampak. Pola
permukiman penduduk itu sendiri dapat diketahui dengan menginterpretasikan
bentuk lahan dan penggunaanya.
DAFTAR PUSTAKA
https://www.academia.edu/36802672/
_02_PERENCANAAN_PEMODELAN_DAN_REKAYASA_TRANSPORTASI
_2008_3_
https://eliez2.wordpress.com/2013/05/31/aplikasi-gis-bidang-transportasi/
http://makalahlaporanterbaru1.blogspot.com/2012/05/konsep-dasar-pemetaan-
tema-dalam.html
https://www.google.com/search?
q=MAKALAH+PEmetaan+dalam+transportasi&safe=strict&ei=zVKAXIyoELG
Fmgfd3yk&start=10&sa=N&ved=0ahUKEwjMwtL70O7gAhWxguYKHd1vCgA
Q8tMDCIUB&biw=1366&bih=667
http://repository.unhas.ac.id/bitstream/handle/123456789/2766/JURNAL.pdf?
sequence=1
https://edoc.site/makalah-penginderaan-jauh-untuk-tat-guna-lahan-dan-
transportasi-pdf-free.html
1. Sistem Koordinat Geografis (GCS)
GCS merupakan sistem koordinat yang mengacu terhadap bentuk bumi
sesungguhnya yakni mendekati bola (ellipse). Posisi objek di permukaan bumi
didefinisikan berdasarkan garis lintang (latitude) dan garis bujur (longitude).
Garis lintang adalah garis vertikal yang mengukur sudut antara suatu titik dengan
equator/garis khatulistiwa. Sedangkan Garis bujur adalah garis horizontal yang
mengukur sudut suatu titik dengan titik nol bumi yakni Greenwich di London
Britania Raya. Unit satuan dari GCS adalah derajat.
Garis lintang (latitude) terbagi menjadi dua yakni Lintang Utara (00 s/d 900)dan
Lintang Selatan (00 s/d -900). Garis bujur (longitude) juga terbagi menjadi dua
yakni Bujur Barat (00 s/d 1800) dan Bujur Timur (00s/d -1800).
Penulisan koordinat pada GCS mengikuti kaidah dalam sistem koordinat kartesius
yakni x,y dengan titik (0,0) pada perpotongan garis khatulistiwa dan greenwich.
Garis lintang merepresentasikan posisi y dan garis bujur merepresentasikan posisi
x. Unit satuan GCS bisa juga ditulis dalam DMS (Degree Minute Second) dengan
1 derajat = 60 menit dan 1 menit = 60 detik.
2. Universal Transverse Mercator (UTM)
Berbeda dengan GCS yang mengacu pada bentuk bumi sesungguhnya, UTM
tergolong salah satu jenis sistem koodinat proyeksi. Artinya, UTM tidak mengacu
pada bentuk bumi yang bulat, melainkan mengacu pada bentuk bumi yang
datar/planar melalui proyeksi tertentu. Sistem koordinat UTM memproyeksikan
bumi ke dalam bentuk tabung dalam satuan meter.
Proyeksi dilakukan antar garis bujur setiap 60. Setiap daerah yang dibatasi oleh
garis bujur sejauh 60 ini disebut zone UTM. Dengan demikian mengacu pada
bentuk bumi bulat sempurna (3600), terdapat 60 zona UTM di dunia. Zona 1
dimulai dari 1800 Bujur Barat (BB) hingga 1740 BB, zona 2 dari 1740 BB hingga
1680BB, terus ke arah timur hingga zona 60 yang dimulai dari 1740 Bujur Timur
(BT) hingga 1800 BT. Secara keseluruhan terdapat 120 zona UTM didunia karena
tiap zona yang ada dibagi lagi menjadi bagian utara (north) garis khatulistiwa dan
bagian selatan (south) garis khatulistiwa.
Setiap zona UTM memiliki sistem koordinat sendiri dengan titik nol sejati pada
perpotongan antara meridian (garis bujur) sentralnya dengan ekuator. Untuk
menghindari koordinat negatif, meridian tengah diberi nilai awal absis (x) 500.000
meter. Untuk zona yang terletak di bagian selatan ekuator (LS), juga untuk
menghindari koordinat negatif, ekuator diberi nilai awal ordinat (y) 10.000.000
meter. Sedangkan untuk zona yang terletak di bagian utara ekuator, ekuator tetap
memiliki nilai ordinat 0 meter (Prahasta, 2001:129)
Khusus untuk wilayah Indonesia, terdapat 9 zona UTM yang dimulai dari
meridian 900 BT hingga meridian 1440 BT dengan batas paralel (lintang)
110 Lintang Selatan (LS) hingga 60 Lintang Utara (LU). Dengan demikian,
wilayah Indonesia dimulai dari zona 46 (meridian sentral 930 BT) hingga zona 54
(meridian sentral 1410 BT).
PCS (Projekted Coordinate System)
Sistem Koordinat Proyeksi (Projekted Coordinat System) adalah Sebuah sistem
koordinat proyeksi yang datar, representasi dua dimensi dari Bumi. Hal ini
didasarkan pada sebuah bola atau bulat sistem koordinat geografis, tetapi
menggunakan unit linier ukuran untuk koordinat, sehingga perhitungan jarak dan
area mudah dilakukan dalam hal unit-unit yang sama.
Sebuah sistem koordinat proyeksi (PCS) didefinisikan pada permukaan yang datar
dua dimensi.
1. Sebuah PCS memiliki panjang konstan, sudut, dan daerah di dua dimensi
(dibandingkan
dengan GCS tidak punya).
2. Sebuah PCS selalu didasarkan pada GCS yang didasarkan pada lingkup atau
spheroid.
3. Sebuah PCS mencakup proyeksi peta, satu set parameter proyeksi yang
menyesuaikan
proyeksi peta untuk lokasi tertentu, dan unit linear ukuran (dibandingkan dengan
GCS).
a. 103ᵒBT, 11ᵒLSb. 103ᵒBT, 11ᵒLSc. 95ᵒBT, 8ᵒLU
5. Diketahui koordinat A adalah 1100 BT dan 60 LS, coba hitung lokasi titik B,
jika jarak antara A dan B adalah 8 km dengan sudut pengukuran adalah 600.
Diketahui : A( 1100, 60)
Dab = 8 km
α= 600
10 = 110 km, 1 km= 1/110
Ditanyakan : lokasi titik B
Jawab :
Xb= Xa + Dab x Sin α
= 1100 + 8/110 x sin 60
= 1100 + 8/110 x 1/2 √3
= -60 + 11/110 x 1/2 √3
= ( -1070 + 1/200 ) + 33/110 x 1/2 √3
= 1100 + 2/55 √30
Yb= Ya + Dab x cos 60
= 60 + 8/110 x 1/2
= 60 + 2/550
Maka, lokasi titk B (1100 + 2/55 √30 , 60 + 2/550)
6. Hitung jawaban dengan tepat :
a. jika saya berdiri titik A dengan koordinat ( -1070, -60) kemudian jarak saya
dengan titik B adalah 11 km dan sudutnya adalah 300, berapa koordinat titik B?
Diketahui : A(-1070, -60 )
Dab = 11 km
α= 300
Ditanyakan= Koordinat titk B ?
Xb= Xa+ dab x Sin 30
= -1070 + 11/110 x 1/2
= -1070 + 1/200
Yb= Ya + Dab x cos 30
= -60 + 1/20 √30
Maka, titk B (-1070 + 1/200, -60 + 1/20 √30 )
b. Dari titik B , saya melihat titik c dengan sudut 600 dan jaraknya adala 33 km.
Maka berapa koordinat titik C ?
Jawab = Xb= Xa+ dab x Sin 60
= (-1070 + 1/200 )+ 3/20 √30
Yb= Ya + Dab x cos 60
= (-60 + 1/20 √30 )+ 33/110 x 1/2
=( -60 + 1/20 √30 )+3/200
Maka, titk C ((-1070 + 1/200 )+ 3/20 √30, ( -60 + 1/20 √30 )+3/200 )
7. Jelaskan isi Undang Undang No 4 Tahun 2011
Undang-undang No. 4 Tahun 2011 berisi tentang pentingnya informasi geospasial
dalam suatu pembangunan di berbagai sektor. Informasi geospasial tentunya harus
disajikan secara akurat dan aktual untuk menghindari adanya kesalahan ataupun
kekeliruan yang diperoleh dari informasi tersebut. Jika terdapat kesalahan dalam
penyampaian informasi geospasial akan menyebabkan terjadinya inefisiensi atau
kemubadziran dalam anggaran pembangunan serta ketidakefektifan informasi.
Informasi geospasial harus mudah diakses agar dapat dimanfaatkan secara optimal
baik bagi kepentingan dalam aparat pemerintah maupun bagi masyarakat.
Jelaskan mengenai tugas makalah yang kalian kerjakan minimal 5 paragraf