latar belakang - web viewfakultas perikanan dan ilmu kelautan. program studi perikanan....

29
TUGAS MAKALAH MATA KULIAH PARASIT DAN PENYAKIT IKAN “Protozoa” Di susun untuk memenuhi tugas mata kuliah Parasit dan Penyakit Ikan Disusun oleh : UNIVERSITAS PADJADJARAN FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN

Upload: dinhphuc

Post on 30-Jan-2018

240 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

Page 1: Latar Belakang -    Web viewfakultas perikanan dan ilmu kelautan. program studi perikanan. jatinangor. 2015. kata pengantar

TUGAS MAKALAH MATA KULIAH PARASIT DAN PENYAKIT IKAN

“Protozoa”

Di susun untuk memenuhi tugas mata kuliah Parasit dan Penyakit Ikan

Disusun oleh :

UNIVERSITAS PADJADJARAN

FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN

PROGRAM STUDI PERIKANAN

JATINANGOR

2015

Page 2: Latar Belakang -    Web viewfakultas perikanan dan ilmu kelautan. program studi perikanan. jatinangor. 2015. kata pengantar

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT karena dengan rahmat

dan karunia-Nya saya dapat menyelesaikan tugas makalah ini mengenai

“Protozoa“ yang merupakan bagian dari tugas Mata Kuliah Parasit dan Penyakit

Ikan. Saya mengucapkan terima kasih kepada Dosen mata kuliah Parasit dan

Penyakit Ikan yang telah membantu dan membimbing kami selama penyusunan

makalah ini. Tidak lupa teman-teman dan semua pihak yang ikut berpartisipasi

dalam menyelesaikan tugas makalah ini.

Dalam penulisan makalah ini apabila terdapat kesalahan dan kekurangan

yang ditemukan pembaca, penulis mengharapkan kritik dan saran untuk

memperbaiki kesalahan agar dapat lebih baik lagi kedepannya.

i

Jatinangor 6 Juni 2015

Penulis

Page 3: Latar Belakang -    Web viewfakultas perikanan dan ilmu kelautan. program studi perikanan. jatinangor. 2015. kata pengantar

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................. i

DAFTAR ISI ................................................................................................ ii

DAFTAR GAMBAR ................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ................................................................................... 11.2 Tujuan ................................................................................................ 1

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Klasifikasi Trichodina sp.................................................................... 22.2 Morfologi Trichodina sp..................................................................... 22.3 Siklus hidup Trichodina sp ................................................................ 32.4 Patogenesis Trichodina sp.................................................................. 32.5 Pengobatan dan pencegahan Trichodina sp........................................ 42.6 Klasifikasi Crytobia sp ...................................................................... 52.7 Morfologi Crytobia sp ..................................................................... 52.8 Siklus hidup ....................................................................................... 52.9 Jenis-jenis spesies Crytobia sp ......................................................... 62.10 Penyebaran Crytobia sp ..................................................................... 62.11 Dampak penanggulangan Crytobia sp ............................................... 72.12 Klasifikasi Hexamita sp...................................................................... 92.13 Morfologi Hexamita sp....................................................................... 92.14 Siklus hidup Hexamita sp ................................................................ 102.15 Patogenesis Hexamita sp ................................................................... 102.16 Pengobatan dan pencegahan Hexamita sp ......................................... 12

BAB III PENUTUP5.1 Kesimpulan ........................................................................................ 135.2 Saran .................................................................................................. 15

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................. iv

ii

Page 4: Latar Belakang -    Web viewfakultas perikanan dan ilmu kelautan. program studi perikanan. jatinangor. 2015. kata pengantar

DAFTAR GAMBAR

Nomor Judul Halaman

1. Trichodina sp........................................................................................ 2

2. Bagian-bagian tubuh Trichodina sp...................................................... 3

3. Ikan yang mengalami infeksi Trichodina sp........................................ 4

4. Ikan yang mengalami infeksi Trichodina sp........................................ 4

5. Crytobia sp............................................................................................ 5

6. Crytobia helicis .................................................................................... 6

7. Ikan yang terserang Crytobia sp .......................................................... 7

8. Hexamita sp.......................................................................................... 9

9. Bagian-bagian tubuh Hexamita sp........................................................ 9

10. Ikan yang mengalami infeksi Hexamita sp........................................... 11

11. Ikan yang mengalami infeksi Hexamita sp........................................... 11

iii

Page 5: Latar Belakang -    Web viewfakultas perikanan dan ilmu kelautan. program studi perikanan. jatinangor. 2015. kata pengantar

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Parasit adalah organisme yang hidup pada organisme lain yang biasa disebut

inang. Parasit hidup dari inang dan inang mendapatkan kerugian dari parasit.

Sedangkan parasitologi adalah ilmu yang mempelajari mengenai organisme yang

salah satu cara hidupnya adalah dengan merugikan kehidupan organisme lain.

Organisme yang biasa disebut inang tersebut dapat berupa inang utama atau inang

akhir, inang perantara vektor dan predator. Ilmu parasitologi juga mempelajari

morfologi, klasifikasi, dan biologi dari hewan yang hidupnya berparasit. Jadi

parasitologi ikan adalah ilmu yang mempelajari parasit pada ikan dalam artian

ikan sebagai inang atau sebagai inang perantara.

Ditinjau dari ketergantung parasit terhadap inang maka dikenal adanya

bentuk parasit yang disebut ektoparasit dan endoparasit. Menurut waktu

terdapatnya pada tubuh ikan dibagi menjadi parasit temporer, parasit permanen,

dan parasit periodik. Menurut tingkat infeksi parasit ada prevalensi yang

menggambarkan ikan yang terinfeksi suatu parasit tertentu pada suatu populasi

dalam jumlah, dalam bentuk presentase dan ada juga intensitas yang

menggambarkan jumlah (banyaknya) parasit yang ditemukan di tubuh ikan yang

terinfeksi. Menurut kelangsungan hidup pada inang ada parasit obligat dan parasit

fakultatif. Ada berbagai macam tipe inang, inang akhir, inang perantara, inang

reservoir, inang transpor, dan inang vektor. Dalam makalah ini akan di jelaskan

mengenai identifikasi parasit dari filum Protozoa.

1.2 Tujuan

Untuk mengetahui jenis parasit dari filum protozoa yang dapat menyerang

ikan, mengenal morfolgi dari parasit yang menyerang ikan dan bertujuan untuk

menambah wawasan tentang parasitology.

1

Page 6: Latar Belakang -    Web viewfakultas perikanan dan ilmu kelautan. program studi perikanan. jatinangor. 2015. kata pengantar

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Klasifikasi Trichodina sp.

Filum           :     Protozoa

Sub filum :     Ciliophora

Kelas         :     Ciliata

Ordo           :    Peritrichida

Sub ordo    :     Mobilina

Famili         :     Trichodinidae

Genus         :     Trichodina

Spesies      :     Trichodina sp.

2.2 Morfologi Trichodina sp

Trichodina sp dapat menyebabkan penyakit Trichodiniasis, yang bisa

menyerang kulit ikan maupun insang pada ikan. Trichodina sp., merupakan

protozoa berbentuk cakram bulat seperti mangkok dengan gigi-gigi yang terdapat

di bagian tengah. Sisi-sisi tubuh Trichodina sp., berbentuk cembung. Bagian ini

berfungsi sebagai tempat menempel cilia yang berfungsi sebagai pergerakan pada

permukaan tubuh inang. Parasit ini memiliki dua bagian yaitu anterior dan

posterior yang berbentuk cekung dan berfungsi sebagai alat penempel pada inang.

Parasit ini juga memiliki dua inti, yaitu inti besar dan inti kecil, inti kecil yang

dimiliki berbentuk bundar menyerupai vakuola dan inti besar berbentuk tepal

kuda.

2

Gambar 1. Trichodina sp.

Page 7: Latar Belakang -    Web viewfakultas perikanan dan ilmu kelautan. program studi perikanan. jatinangor. 2015. kata pengantar

2.3 Siklus Hidup

Siklus hidup trichodina sangat sederhana, dia hanya memiliki 1 host definitif

dan tidak memiliki host intermediet. Transmisi Trichodina terjadi melalui kontak

langsung dari host yg terinfeksi kepada host yang tidak terinfeksi. Trichodina

berkembngbiak dengan cara membelah diri atau binner. Pada saat melakukan

pembelahan, dentikel dari sel induk yg menghasilkan sel anak

2.4 Patogenesis

Trichodina sp. menginfeksi dengan cara menempel di lapisan epitel ikan

dengan bantuan ujung membran yang tajam. Setelah menempel, parasit segera

berputar-putar sehingga merusak sel-sel di sekitar tempat penempelannya,

memakan sel-sel epitel yang hancur dan mengakibatkan iritasi yang serius. Pada

lingkungan dengan populasi parasit yang cukup tinggi, umumnya apabila kadar

bahan organik cukup tinggi, kondisi ini menjadi lebih berbahaya 

3

Gambar 2. Bagian-bagian tubuh Trichodina sp (Sumber : http://en.wikipedia.org/wiki/)

Page 8: Latar Belakang -    Web viewfakultas perikanan dan ilmu kelautan. program studi perikanan. jatinangor. 2015. kata pengantar

2.5 Pengobatan dan Pencegahan

Penyakit ini menyerang hampir semua jenis ikan air tawar, terutama pada

ukuran benih termasuk berudu kodok lembu dan menempel di bagian kulit, sirip

dan insang ikan serta dapat menyebabkan iritasi di bagian tubuh tersebut.

Gejala Klinis

Seringkali tanpa memperlihatkan tanda klinis. Kadang-kadang

terjadi kerusakan pada kulit dan sirip disertai infeksi sekunder.

Pengobatan :

Pengobatan penyakit ini dapat dilakukan dengan formalin 25 ppm

dan NaCl 500 ppm

4

Gambar 3. Ikan yang terinfeksi Trichodina sp sp(Sumber : http://en.wikipedia.org/wiki/)

Gambar 4. Ikan yang terinfeksi Trichodina sp sp(Sumber : http://en.wikipedia.org/wiki/)

Page 9: Latar Belakang -    Web viewfakultas perikanan dan ilmu kelautan. program studi perikanan. jatinangor. 2015. kata pengantar

2.6 Klasifikasi Cryptobia sp.

Secara taksonomi Cryptobia menurut J. Leidy,

1846 adalah, sebagai berikut:

Kingdom : ProtozoaPhylum : EuglenozoaClass : KinetoplasteaOrder : EubodonidaFamily : CryptobiaceaeGenus : Cryptobia Spesies : Cryptobia sp (J. Leidy, 1846)

2.7 Morfologi Cryptobia sp

C. branchialis berukuran panjang 14 – 23 μm dan lebar 3.5 – 6.0 μm,

flagellum anterior 7.7 – 11 μm, flagellum posterior 10 – 15 μm. Tahap

extracelular C. iubilans berbentuk oval sampai memanjang, panjang 5.5 – 12.5

μm, lebar 3.5 – 5.5 μm. C. salmositica memanjang, panjang 14.9 (6.0 – 25.0) μm,

lebar 2.5 (1.3 – 4.0) μm. Spesimen kering udara C. bullocki memiliki panjang 17.6

(12.5 – 23.1) μm, lebar 2.7 (1.2 – 4.5) μm. Flagellum anterior 13.1 (8.3 – 19.1)

μm, flagellum posterior 8.5 (4.4 – 15.7) μm.

2.8 Siklus Hidup Cryptobia sp.

Siklus hidup Cryptobia sp tidak langsung memerlukan inang antara dimana

tahap larva parasit berkembang pada inang antara tersebut, dan inang utama

dimana parasit tumbuh dan berkembang menjadi dewasa. Inang utama biasanya

memakan inang antara sehingga parasit dapat berpindah. Selain itu parasit dapat

juga berpindah pada inang lain tetapi tidak mengalami perubahan fase, inang ini

disebut inang paratenik. Beberapa jenis parasit bersifat inang spesifik yang berarti

bahwa parasit tersebut hanya dapat menginfeksi satu atau terbatas spesies inang.

Pengetahuan tentang siklus hidup parasit sangat berguna dalam melakukan

pencegahan, karena parasit dapat dihilangkan atau dicegah dengan mudah pada

tahap yang paling lemah dari parasit, sebaliknya dapat menghindari treatment

5

Gambar 5. Cryptobia salmositica.(Sumber: http://en.wikipedia.org/wiki/Cryptobia)

Page 10: Latar Belakang -    Web viewfakultas perikanan dan ilmu kelautan. program studi perikanan. jatinangor. 2015. kata pengantar

pada tahap yang paling resistan terhadap parasit. Sebagian besar protozoa

memiliki siklus hidup langsung. Tahap infeksi parasit ini berada dalam air dan

selanjutnya menginfeksi inang yang sama atau inang yang lain dan menyebar

dalam populasi ikan. Parasit darah, Cryptobia memerlukan vector/inang antara

yaitu lintah Piscicola sp, dan disebarkan pada ikan ketika lintah menghisap darah

ikan.

2.9 Jenis-Jenis Spesies Cryptobia sp.

Beberapa jenis spesies Cryptobia :

Cryptobia congeri

Cryptobia dahli

Cryptobia coryphaenoidana

Cryptobia libera

Cryptobia stilbia

Cryptobia eilatica

Cryptobia bialata

Cryptobia borreli

Cryptobia branchialis

Cryptobia bullocki

Cryptobia salmositica.

Cryptobia helicis.

2.10 Penyebaran Cryptobia sp

Secara langsung

Ektoparasit C. branchialis terlepas dari insang ikan dan menjadi bebas

dalam kolom air, kemudian terbawa air melalui mulut dan parasit ini melengket

pada filament insang. C. salmositica tidak hanya menyebar melalui lintah tetapi

juga dapat menyebar tanpa perantaraan lintah. Penyebaran dapat terjadi secara

langsung melalui kontak antar ikan, atau mukus yang mengandung parasit dan

terlepas ke dalam kolom air dapat menyebar ke ikan lainnnya bila bersentuhan

6

Gambar 6. Cryptobia helicis.(Sumber: Http://en.wikipedia.org/wiki/Cryptobia)

Page 11: Latar Belakang -    Web viewfakultas perikanan dan ilmu kelautan. program studi perikanan. jatinangor. 2015. kata pengantar

dengan mukus tersebut. Parasit masuk ke dalam tubuh inang melalui luka atau

secara aktif melakukan penetrasi terhadap epithel insang.

Secara tidak langsung

Parasit berkembang biak dalam tubuh lintah dan parasit pada lintah bersifat

infektif pada ikan. Sejumlah besar parasit terakumulasi dalam tubuh lintah dan

disebarkan pada inang ketika lintah makan/mengisap darah inang.

2.11 Dampak dan Penanggulangannya

Cryptobia menginfeksi dan menyebabkan penyakit pada banyak spesies

ikan air tawar dan ikan air laut (Cryptobiosis). Parasit ini memiliki distribusi

geografis yang cukup luas. Ektoparasit (terdiri dari 5 spesies) hidup pada

permukaan tubuh atau melekat pada insang dan permukaan tubuh, sedangkan

endoparasit (7 spesies) hidup pada darah atau pada saluran pencernaan inang.

Gambar 7. Ikan yang terserang Cryptobia sp (Sumber: http://en.wikipedia.org/wiki/Cryptobia)

Cryptobiosis pada ikan air tawar

C. branchialis, C. Iubilans, C. salmositica dan C. borreli adalah pathogen

pada ikan air tawar. C. branchialis adalah ektoparasit, sedangkan C. iubilans

hidup rongga pencernaan. Kedua patogen ini menyebar secara langsung antara

ikan. C. salmositica tidak hanya dapat menyebar secara tidak langsung melalui

7

Page 12: Latar Belakang -    Web viewfakultas perikanan dan ilmu kelautan. program studi perikanan. jatinangor. 2015. kata pengantar

lintah, tetapi juga dapat menyebar tanpa perantaraan lintah. C. borreli

memerlukan lintah untuk penyebaran secara tidak langsung.

Diagnosis

Tanda-tanda klinis seperti anorexia, exopthalmia, pembengkakan perut

dapat digunakan sebagai diagnosa awal. Parasit dapat dideteksi dengan mudah

dengan teknik siapan basah (wet mount) pada infeksi akut. Sampel segar diambil

dari insang, mukus, organ dalam, darah diambil dari ikan hidup atau baru mati dan

diperiksa dibawah mikroskop medan terang atau phase kontras. Untuk konfirmasi

identifikasi, smear kering udara parasit difiksasi pada ethanol 100% dan pada

buffered formalin, diwarnai dengan pewarnaan giemsa dan diperiksa di bawah

mikroskop menggunakan oil immersi.

Cryptobiosis pada ikan air laut

C. bullocki menyebabkan penyakit dan kematian pada ikan air laut. Parasit

menyebar melalui lintah. Prosedur diagnosa untuk deteksi yang digunakan pada

C. salmositica dapat digunakan untuk C. bullocki.

Tanda klinis

Tanda klinis seperti anaemia, exopthalmia, pembesaran perut, lambat

bergerak. Terjadi nekrosis pada hati dan limpa ikan. Terjadi luka-luka ulcer dan

hemarhage pada rongga perut, oedema, haemorhage dan nekrosis pada usus dan

juga oedema pada lambung. Terjadi kerusakan pada glomeruli dan ada luka pada

ginjal ikan.

Penanggulangannya

Penanggulangan penyakit ini dapat dilakukan dengan menggunakan CuSO4

dicampur dengan Fe2 SO4 dengan rasio 2 : 5 disemprotkan ke permukaan kolam

sampai konsentrasi 7 ppm yang dilakukan 1 setiap 2 minggu.

8

Page 13: Latar Belakang -    Web viewfakultas perikanan dan ilmu kelautan. program studi perikanan. jatinangor. 2015. kata pengantar

2.12 Klasifikasi Hexamita sp

Kingdom : AnimaliaPhylum : ProtozoaKlass : ZoomastigophoraOrdo : DilpomonadidaFamilia : HexamitidaeGenus : HexamitaSpesies : Hexamita sp

2.13 Morfologi Hexamita sp

Hexamita sp merupakan parasit yang sering menyerang ikan dari keluarga

Cichlidae. Penyakit ini dapat dikatakan sebagai penyakit bawaan karena protozoa

ini selalu dijumpai pada sistem pencernaan Keluarga Cichlidae. Parasit Hexamita

sp diketahui gampang berpindah dari satu Cichlid ke Cichlid yang lain. Parasit ini

merupakan parasit intestinum pada ikan air tawar yang memiliki ukuran 3-18 µm.

Protozoa ini berinti dua berbentuk buah pear, memiliki 6 flagella anterior dan 2

flagella posterior

9

Gambar 1. Hexamita sp.(Sumber : http://en.wikipedia.org/wiki/)

Page 14: Latar Belakang -    Web viewfakultas perikanan dan ilmu kelautan. program studi perikanan. jatinangor. 2015. kata pengantar

2.14 Siklus Hidup

Hidup pada saluran pencernaan, melekat pada permukaan epithel usus.

Protozoa ini dapat berenang dengan cepat menggunakan flagellanya. Dalam usus

halus dimana isi usus berbentuk cairan, parasit ditemukan dalam bentuk

trophozoit, tetapi setelah masuk kedalam colon parasit akan membentuk cyste.

Pertama-tama flagella memendek, cytoplasma mengental dan dinding menebal,

kemudian cyste keluar melalui feses. Pada awal terbentuknya cyste, ditemukan

dua nukleoli, setelah sejam kemudian ditemukan 4 nukleoli. Bila cyste tertelan

hospes maka cyste tersebut langsung masuk kedalam usus, flagella tumbuh dan

terbentuk trophozoit kembali.

2.15 Patologis

Dalam kondisi normal parasit ini kerap dijumpai dalam jumlah kecil pada

sistem pencernaan cichlid, pada keadaan tersebut Hexamita sp tidak

membahayakan ikan yang bersangkutan.  Meskipun demikian,  apabila kondisi

ikan kemudian menjadi lemah, seperti akibat stress,  maka parasit tersebut akan

segara menggandakan diri dengan cepat dan memasuki sistem ikan. Apabila

mereka memasuki pori-pori sensor yang terletak dikepala, maka pada lokasi

tersebut akan terbentuk lubang yang terisi lendir berwarna putih. Kematian dapat

terjadi apabila infeksi Hexamita sp ini sampai menyerang organ-organ vital ikan

dan menyebabkan kerusakan fatal pada organ tersebut.

Ikan yang terserang Hexamita cenderung mengeluarkan kotoran berwarna putih (berak kapur), kadang-kadang diikuti dengan pelebaran pori-pori sensor di kepala dan gurat sisi. Pelebaran pori-pori ini kerap menimbulkan kesan berlubang sehingga sering disebut sebagai penyakit Hole In The Head. Lubang tersebut biasanya akan terisi lender berwarna putih. Warna ikan cenderung menjadi gelap dan kehilangan nafsu makan. Biasanya diikuti juga oleh gejala perut kembung, namun tidak jarang juga ditemui gejala badan kurus. Ikan-ikan yang terinfeksi Hexamita sp dapat pula mengalami emasiasi berat (sangat kurus) dan abdomen membesar, abdomen sering pula berisi oleh cairan lender berwarna kekuningan. Infeksi Hexamita sp dapat diperburuk dengan kehadiran infeksi lain seperti yang disebabkan oleh  Aeromonas sp. dan bakteri lainnya.

10

Page 15: Latar Belakang -    Web viewfakultas perikanan dan ilmu kelautan. program studi perikanan. jatinangor. 2015. kata pengantar

11

Gambar 4. Ikan yang terinfeksi Hexamita sp(Sumber : http://en.wikipedia.org/wiki/)

Gambar 3. Ikan yang terinfeksi Hexamita sp(Sumber : http://en.wikipedia.org/wiki/)

Page 16: Latar Belakang -    Web viewfakultas perikanan dan ilmu kelautan. program studi perikanan. jatinangor. 2015. kata pengantar

12

2.16 Pengobatan dan Pencegahan

Metronidazol dan di-metronidazol diketahui efektif mengobati penyakit ini, meskipun demikian adanya resistensi parasit terhadap obat tersebut telah pula dilaporkan. Disarankan untuk melakukan pengobatan terhadap individu-individu ikan yang telah nyata menunjukkan gejala terinfeksi. Hal ini dilakukan untuk mencegah terjadinya resistensi pada parasit tersebut. Pencegahan terhadap infeksi Hexamita dapat dilakukan dengan mencoba menghindari berbagai bentuk stress yang mungkin dialami oleh ikan.

Page 17: Latar Belakang -    Web viewfakultas perikanan dan ilmu kelautan. program studi perikanan. jatinangor. 2015. kata pengantar

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

- Trichodina sp dapat menyebabkan penyakit Trichodiniasis

- Siklus hidup trichodina sangat sederhana, dia hanya memiliki 1 host

definitif dan tidak memiliki host intermediet

- Trichodina sp. menginfeksi dengan cara menempel di lapisan epitel ikan

dengan bantuan ujung membran yang tajam

- Hexamita sp merupakan parasit yang sering menyerang ikan dari Keluarga

Cichlidae.

- Parasit ini merupakan parasit intestinum pada ikan air tawar yang memiliki

ukuran 3-18 µm.

- Dalam kondisi normal parasit ini kerap dijumpai dalam jumlah kecil pada

sistem pencernaan cichlid, pada keadaan tersebut hexamita tidak

membahayakan ikan yang bersangkutan.

- Ikan yang terserang Hexamita sp cenderung mengeluarkan kotoran

berwarna putih (berak kapur), kadang-kadang diikuti dengan pelebaran

pori-pori sensor di kepala dan gurat sisi.

- Pelebaran pori-pori ni kerap menimbulkan kesan berlubang sehingga

sering disebut sebagai penyakit Hole In The Head.

- Metronidazol dan di-metronidazol diketahui efektif mengobati penyakit

ini, meskipun demikian adanya resistensi parasit terhadap obat tersebut

telah pula dilaporkan.

- Parasit darah, Cryptobia sp memerlukan vector/inang antara yaitu lintah

Piscicola sp, dan disebarkan pada ikan ketika lintah menghisap darah ikan.

- Siklus hidup Cryptobia sp tidak langsung memerlukan inang antara

dimana tahap larva parasit berkembang pada inang antara tersebut, dan

inang utama dimana parasit tumbuh dan berkembang menjadi dewasa.

- Penyebaran Cryptobia sp secara langsung dan secara tidak langsung

13

Page 18: Latar Belakang -    Web viewfakultas perikanan dan ilmu kelautan. program studi perikanan. jatinangor. 2015. kata pengantar

- Cryptobia menginfeksi dan menyebabkan penyakit pada banyak spesies

ikan air tawar dan ikan air laut (Cryptobiosis).

- Tanda-tanda klinis seperti anorexia, exopthalmia, pembengkakan perut

dapat digunakan sebagai diagnosa awal terserang parasit Cryptobia sp.

- Penanggulangan penyakit dapat dilakukan menggunakan CuSO4 dicampur

dengan Fe2 SO4 dengan rasio 2 : 5

14

Page 19: Latar Belakang -    Web viewfakultas perikanan dan ilmu kelautan. program studi perikanan. jatinangor. 2015. kata pengantar

15

3.2 Saran

- Informasi mengenai Parasit dan penyakit ikan dari filum protozoa masih

kurang, sehingga diperlukan banyak pengetahuan dan penelitian yang

lebih lanjut.

- Apabila terdapat kesalahan yang ditemukan pembaca dari makalah ini

penulis mengharapkan kritik dan sarannya agar kedepannya bisa lebih baik

dalam pembuatan makalah selanjutnya.

- Kurangnya jurnal atau sumber bacaan mengenai Parasit dan penyakit ikan

dari filum protozoa, semoga lebih diperbanyak kembali

Page 20: Latar Belakang -    Web viewfakultas perikanan dan ilmu kelautan. program studi perikanan. jatinangor. 2015. kata pengantar

DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2011. Parasit dan Penyakit Ikan.

http://betta-jogja.blogspot.com/2011_09_01_archive.html. (Diakses pada

tanggal 18 April 2015 pada pukul 20.45 WIB.)

http://bdp.ubb.ac.id/wp-content/uploads/2013/05/1a-cover_Combine.pdf

(Diakses pada tanggal 18 April 2015 pada pukul 20.49 WIB.)

Irianti Agus. 2005. Patologi Ikan Teleostei. Penerbit Gadjah Mada University

Press. Yogyakarta.

Levine, D Norman. 1995. Prfotozoologi Veteriner. Gadjah Mada University Press.

Yogyakarta.

iv