bab i - nurrofiksyayid.files.wordpress.com · web view3. penguapan air (transpirasi) 4. pernafasan...
TRANSCRIPT
LAPORAN PRAKTIKUM
BOTANI
ACARA 5
DISUSUN OLEH :
SYAYID NURROFIK
1404020003
PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO
2015
BAB IPENDAHULUAN
1. Dasar Teori
Daun merupakan suatu bagian bagian dari tumbuh-tumbuhan yang
memiliki fugsi dan peran penting untuk melangsungkan kelangsungan hidup
tumbuh-tumbuhan itu sendiri. Ciri khas pada daun umumnya berwarna hijau
bentuk dari daun bagaian besar adalah melebar, memiliki zat klorofil yang
berguna untuk membantu proses fotosintesis. Daun juga mempunyai bagian-
bagian yang berperan peting untuk membantu proses pertumbuhan pada
tumbuhan, setelah di pelajari dan dipahami secara tidak langsung manusia
juga dapat mengetahui betapa penting dan gunanya tumbuh-tumbuhan dalam
hidup. Pada lingkungan informal manusia secara umum mengetahui bentuk
dari daun, namun pada lingkungan ini manusia tidak mengetahui dan mngenal
daun secara spesifik.
Tapi pada lingkungan formal, manusia dapat mengenal dan mengetahui p
entingnya daun pada tumbuhan secara spesifik, sehingga proses pembelajaran
dari setiap lembaga formal yang time sediakan, harus banyak mengarah pada
kegiatan praktikum sehingga proses pendalaman materi pada bidang-bidang
tertentu serlalu ada.
Daun merupakan bagian tumbuhan yang penting dan umumnya tiap
tumbuhan mempunyai sejumlah besar daun. Alat ini terdapat pada batang,
bagian batang tempat duduknya atau melekatnya daun dinamakan buku-buku
(nodus) batang, dan tempat di atas daun yang merupakan sudut antara batang
dan daun dinamakan ketiak daun (axilla).Daun biasanya tipis melebar. Kaya
akan suatu zat warna hijau yang dinamakan klorofil. Daun berfungsi sebagai
alat untuk :
1. Pengambilan zat-zat makanan (resorbsi)
2. Pengolahan zat-zat makanan (asimilasi)
3. Penguapan air (transpirasi)
4. Pernafasan (respirasi)
Bagian-bagian daun
1. Daun lengkap terdiri dari bagian-bagian:
Upih daun (vagina)
Helaian daun (lamina)
Tangkai daun (petiolus)
A. Pangkal Daun
Bentuk-bentuk runcing, meruncing, tumpul, membulat, romping, berlekuk
juga dapat dijumpai pada daun yang berbentuk memanjang, Lanset, dan lain-
lain. Panglal daun yang metruncing dapat pada daun yang berbentuk bulat
telur terbalik dan daun sulip.
Pangkal daun yang tumpul dapat dijumpai pada daun yang berbentuk bulat
dan berbentuk jorong. Pangkal daun yang membulat dapat dijumpai pada daun
yang berbentuk bulat, jorong, bulat telur.
Pangkal daun yang romping atau rata dapat dijumpai pada daun yang
berbentuk segitiga dan bentuk tombak, sedangkan pangkal daun yang berlekuk
dapat dijumpai pada daun yang berbentuk ginjal, jantung, dan anak panah.
B. Warna Daun
Warna daun terutama ditentukan oleh pigmen atau zat warna yang terdapat
pada sel-sel daun. Plastid yang terdapat pada sel-sel daun dapat mengandung
pigmen hijau ( klorofil ), kuning ( xanthofil ), merah ( likopen ) atau jingga
(karoten).warna daun bergantung pada pigmen yang dominan. Daun umumnya
berwarna hijau karena lebih banyak dari pigmen laianya.
Perubahan warba daun dapat kita amati pada saat musim gugur di daerah
subtropics. Warna daun secaara gradural berubah dari hijau, menjadi kuning,
dan merah hingga coklat dan gugur.
Selain dalam plastid, ada juga pigmen yang terdapat dalam vakuola,
misalnya antosianin. Pigmen ini berwarna merah pada suasana asam atau
suasana basa. Adanya antosianinpada vakuola sesl-sel epidermis akan
menutupi warna klorofil pada mesofil daun sehingga dapat menyebabkan
warna daun menjadi merah keunguan., misalnya pada daun rhoeo discolor,
zebrine sp., coleus sp. Atau daun bayam merah.
Berbagai warna dapatdijumpai pada helai daun yag sama, misalnya pada
daun puring ( codiaeum variegatum BI.), jawer kotok (coleus sp.), daun
acalypa sp. Hal ini karena adanya variasi sel-sel daun (bersifat genetis), dan
warna tersebut ditentukan oleh pigmen-pigmen yang telah disebutkan diatas,
bergantung pada selnya.
Trikoma, selain menyebabkan permukaan daun menjadi kasar juga ikut be
rpengaruh terhadap warna daun. Adanya trikoma yang kering dapat menyebab
kan warna daun menjadi kelabu.
C. Permukaan Daun
Pada umumnya warna daun pada sisi atas dan sisi bawah jelas berbeda,
biasanya sisi atas tampak lebih hijau, licin atau mengkilap jika dibandingkan
dengan sisi bawah daun. Kadang-kadang padapermukaan daun terdapat alat-
alat tambah yang berupa sisik-sisik, rambut-ranbut, duri, dan lain-lain. Oleh
karena itu orang membedakan permukaan daun ada yang licin (leavis), gundul
(glaber), kasap (scaber), berkerut (rugosus), berbingkul-bingkul (bullatus),
berbulu (pilosus), berbulu halus atau rapat (villosus), berbulu kasar (hispidus),
dan bersisik (Lepidus).
2. Tujuan
Tujuan praktikumii antara lain:
1. Mengetahui macam-macam pangkal daun (runcing, meruncing, tumpul,
membulat, rompang, berlekuk, rata).
2. Mengetahui macam-macam warna daun (merah, kuning, hijau).
3. Mengetahui macam-macam permukaan daun (licin, gudul, kasap, berkerut,
berbingkul-bingkul, berbulu, berbulu halus atau rapat, berbulu kasar dan
bersisik).
BAB II
METODOLOGI PRAKTIKUM
A. Bahan
Daun amatan
B. Alat
Kertas kerja
Pensil
penggaris
PROSEDUR KERJA
Menyipkan alat dan bahan yang akan digunakan dalam praktikum
Mengamati
Menggambar hasil pengamatan
BAB III
HASIL PENGAMATAN DAN ANALISIS DATA
A.1 Tabel Pengamatan dan Analisis Data
No Nama Daun Pangkal Daun Warna Daun Permukaan
Daun
1 Daun Jambu
Air
Tunggal Hijau Kusam
2 Daun Sawo
Kecik
Runcing Hijau Licin/mengkilap
3 Daun Dadap Kusam Hijau Membulat
4 Daun Nanas Bertoreh/berlekuk Hijau Licin/mengkilap
5 Daun Kaki
Kuda
Berlekuk Hijau Kusam
6 Daun Kelateng Rompang/rata Hijau Bersisik
7 Daun Bayam
Merah
Meruncing Merah Licin suram
8 Daun Eceng
Gondok
Datar Hijau Mengkilap
9 Daun Seribu
Dollar
Tumpul Hijau Mengkilap
10 Daun Talas Berlekuk Hijau Kusam
11 Daun Waru Bulat Hijau Berbulu
12 Daun Puring Tumpul Kuning Licin
1. PEMBAHASAN
Daun merupakan suatu bagian bagian dari tumbuh-tumbuhan yang memiliki
fugsi dan peran penting untuk melangsungkan kelangsungan hidup tumbuh-
tumbuhan itu sendiri.
Pada praktikum yang telah dilakukan yaitu mengamati pangkal daun, warna
daun, dan permukaan daun. Daun yang diamati antara lain sebagai berikut: Daun
jambu air, daun sawo kecik, daun dadap, daun nanas, daun kaki kuda, daun
kelateng, daun bayam merah, daun eceng gondok, daun seribu dollar, daun talas,
dan daun puring.
Pada pengamatan pertama dilakukan pengamatan terhadap daun jambu air ().
Daun jambu air memiliki pangkal daun yang berbentuk tunggal, berwarna hijau
karena adanya pigmen hijau atau yang disebut klorofil. Bentuk permukaan daunya
kusam. Selanjutnya pada daun sawo kecik. Padadaun sawo kecik pangkal daun
berbentuk runcing, daunnya berwarna hijau, hal ini dikarenakan adanya pigmen
yang berwarna hijau (klorofil). Bentuk permukaaan daunya licin/mengkilap.
Selanjutnya pada daun dadap. Pada daun dadap pangkal daun terlihat kusam,
daunnya berwarna hijau karena adanya pigmen yang berwarna hijau. Dan bentuk
permukaan daunya membulat. Selanjutnya pada daun nanas. Pada daun nanas
terlihat pangkal daun berbentuk Bertoreh/berlekuk, warna daunya hijau karena
adanya pigmen berwarna hijau, dan bentuk permukaan daunya licin atau
mengkilap. Selanjutnya pada daun kaki kuda. Pada daun kaki kuda terlihat
pangkal daun yang berbentuk berlekuk, dengan daunya yang berwarna hijau
karena adanya pigmen yang berwarna hijau, dan bentuk permukaan daunya
kusam. Selanjutnya pada daun kelateng. Pada daun kelateng terlihat pangkal daun
yang berbentuk Rompang/rata, dengan warnna daunya hijau karena adanya
pigmen yang berwarna hijau, dan bentuk permukaanya bersisik. Selanjutnya pada
daun bayam merah. Pada daun bayam merah terlihat pangkal daun yang
berbentuk meruncing, dengan warrna daunya merah karena adanya pigmen yang
berwarna merah (likopen), dan bentuk permukaanya licin suram. Selanjutnya pada
daun eceng gondok. Pada daun eceng gondok terlihat pangkal daun yang
berbentuk datar , dengan warnna daunya hijau karena adanya pigmen yang
berwarna hijau, dan bentuk permukaanya mengkilap. Selanjutnya pada daun
seribu dollar. Pada daun seribu dollar terlihat pangkal daun yang berbentuk
tumpul, dengan warnna daunya hijau karena adanya pigmen yang berwarna hijau,
dan bentuk permukaanya mengkilap. Selanjutnya pada daun talas. Pada daunt alas
terlihat pangkal daun yang berlekuk, dengan warnna daunya hijau karena adanya
pigmen yang berwarna hijau, dan bentuk permukaanya kusam. Selanjutnya pada
daun waru. Pada daun waru terlihat pangkal daun yang berbentuk bulat, dengan
warnna daunya hijau karena adanya pigmen yang berwarna hijau, dan bentuk
permukaanya berbulu. Selanjutnya pada daun puring. Pada daun puring terlihat
pangkal daun yang berbentuk tumpul , dengan warnna daunya kuning karena
adanya pigmen yang berwarna kuning (xanthofil), dan bentuk permukaanya licin.
2. KESIMPULAN
Dari hasil praktikum diatas dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:
1. Daun merupakan suatu bagian bagian dari tumbutumbuhan yang memiliki
fugsi dan peran penting untuk melangsungkan kelangsungan hidup tumbuh-
tumbuhan itu sendiri.
2. Daun yang mempunyai warna hijau yaitu daun Jambu Air, daun sawo
kecik, daun dadap, daun nanas, daun kaki kuda, daun kelateng, daun eceng
gondok, daun seribu dollar, daunt alas, dan daun waru. Sedangkan daun yang
berwana merah yaitu, daun bayam merah. Dan daun yang memiliki warna kuninh
adalah daun puring.
3. Daun yang permukaanya berbentuk licin/mengkilap yaitu, daun seribu
dollar, daun eceng gondok, daun sawo kecik, daun nanas, dan daun puring. Daun
yang permukaanya berbentuk licin suram yaitu daun bayam merah. Daun yang
permukaanya berbentuk kusam yaitu, daun jambu air, daun kaki kuda, dan daun
talas. Daun yang permukaanya bersisik yaitu, daun kelateng. Daun yang
permukaanya berbulu yaitu daun waru. Daun yang permukaanya membulat yaitu
daun dadap.
4. Adanya pigmen mempengaruhi warna daun.
DAFTAR PUSTAKA
1. Anonim. 2014:http//azaywali.blogspot.com/2012/Morfologi Daun Tang
g 14.html (diakses tanggal 3 maret 2014).
2. Amintarti , Sri. 2014. Penuntun Praktikum Morfologi Tumbuhan. Banjar masin:
PMIPA FKIP UNLAM.
3. Tjitrosoepomo, Gembong. 1994. Morfologi Tumbuhan. Yogyakarta: Gadjah
Mada Universitypress.