bab i - v

Upload: mansur-amriatul

Post on 09-Jul-2015

874 views

Category:

Documents


5 download

TRANSCRIPT

1 BAB I PENDAHULUAN A.Latar BelakangPerkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi menuntut peningkatan pengetahuan dan pendidikan agar dapat memberikemudahan bagi anak didik dalammengikutikemajuanilmupengetahuandanteknologi.Dalamhalini usahauntukmeningkatkanmutupendidikandiIndonesiayaitudengan melakukanperbaikan-perbaikan,perubahan-perubahan,danpembaharuan dalam segala aspek yang mempengaruhi keberhasilan pendidikan. Pendidikan adalah usaha untuk mengembangkan potensi Sumber Daya Manuasia(SDM)melaluikegiatanpembelajaran.kegiatantesebut diselenggarakan pada semua jenjang pendidikanyang dimulai dengan tingkat pendidikan Sekolah Dasar (SD),Sekolah Menengah Pertama (SMP),Sekolah MenengahAtas(SMA),danPergururanTinggibergunauntukmembekali pesertadidikdengankemampuanberpikirlogis,kritisdankreatif.Untuk membekaliSumberDayaManusia(SDM)pesertadidikhendaknya mempunyaiperhatiankhususdaripemerintahkhususnyatenagapendidik dalam hal ini adalah guru. Gurusebagaitenagapengajardanpendidikmempunyaitujuanutama dalamkegiatanpembelajarandisekolah,yaitumenciptakansuasanabelajar yangmenyenangkan,nyaman,dapatmenarikminat,danmemotivasisiswa untuksenantiasabelajarlebihgiatlagi.Sebabdengansuasanabelajaryang menyenangkandannyamanmakasiswaakanlebihmudahmengertidan 1 2 menerimamateripelajaranyangdisampaikan,sehinggaberdampakpositif dalampencapaianhasilbelajardanprestasisiswadenganoptimal.Prestasi belajarsiswamerupakansuatuakibatdariperubahan-perubahanyangterjadi padadirisiswasetelahmengalamiprosesbelajarmengajarsehinggadapat dilihat keberhasilan siswa dalam memahami materi pelajaran. Disampingitujugaguruberkewajibanmemilihdanmenentukan kedalamansuatumateriyangakandisajikankepadasiswa.Gurutidakhanya memberikonsepkepadasiswauntukmenghafal,tetapiyanglebihpenting adalahbagaimanakonsep-konseptersebutdapatbertahanlamadalampikiran siswasehinggadapatmempengaruhiprosesbelajarsiswa.Salahsatufaktor yangmempengaruhigurudalammemperluasdanmemperdalamsuatumateri adalahrancanganpembelajaranyangdibuatnya.Guruharusmampu merancangsuatupendekatanpengajaranyangmenunjangdalamtercapainya keberhasilanbelajarsiswa.Indikatorketercapaianitudapatdilihathasil belajar siswa. DariobservasiawaldiMTsNWMataramterhadappembelajaran yangdilakukandikelas,ditemukankemampuandankecerdasansiswa-siswi yangberbeda-bedamerupakanfaktorutamasebagaipenghambatKetuntasan BelajarMinimal(KBM)sehinggagurukesulitandalammenerangkanatau menyajikanmateripembelajarandanmenentukanmetodeyangtepatpada prosesbelajardikelas.Haliniterlihatdaritabel1.1yaitudatahasilbelajar fisikasiswadikelasVIIAdiMTsNWMataramtahunpelajaran2010/2011 dibawah ini. 3 Tabel 1.1 Data Nilai Fisika Ulangan Harian Kelas VII MTs NW MataramTahun Pelajaran 2010/2011 No KelasJumlah siswa NilaiKetuntasan Klasikal KKM TertinggiTerendah 1VIIA28755439 %60 2VIIB2578 5758 %60 3VIIC2480 60 65 % 60 Sumber: Guru Mata Pelajaran Fisika Berdasarkandata di atas, nilai ketuntasan yang paling rendah yakni di kelasVIIAdenganpresentaseketuntasanbelajarsebesar39%dari28siswa berdasarkanpadaStandarKetuntasanBelajarMinimal(SKBM)yang ditetapkan yakni 60. Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan oleh penulis selamakegiatanPPLberlangsungyaknidaritanggal5Juni2010sampai dengan5September2010,kelasVIIAkesulitandalammenyelesaikan masalah-masalahfisikayangdiberikankarenasiswacenderungterpakupada carapenyelesianmasalahyangdiberikanolehgurutanpaberanimencoba inisiatif lain untuk menyelesaikan masalah tersebut. Haltersebuttidaklepasdarifaktorgurusebagaifasilitatordalam prosespembelajaran.Adapunpengaruhyangdiberikanolehguruterhadap rendahnyahasilbelajarfisikasiswaadalahsalahsatunyakarenakurang tepatnyametodedanpendekatanpembelajaranyangdigunakan.Sebagian besarpembelajaranfisikaselamainimetodemengajarIPA/fisikadisekolah dasardansekolahmenengahbahkanjugadiperguruantinggiialahmetode mengajarsecarainformatifyaituguruberbicaraatauberceritadansiswa mendengarkandanmencatat.Secaratradisional,pengajaranIPA/fisika ditekankanpadapenghafalanrumus-rumusataubentuk-bentukproblem 4 tertentu.PengajaranIPAlebihmenekankanpadaproduk-produkdaripada proses-proses. Untuk itu harus ada pendekatan dan metode pembelajaran yang efektif dalammenyampaikanmaterifisikapadasiswa.Untukmeningkatkancara belajar yang efektif perlu diperhatikan kondisi internal, eksternal serta strategi danmodelpembelajaranyangdigunakan.Pembelajaranyangefektifakan terlaksana jika guru dapat memilih strategi dan model pembelajaran yang tepat sehingga tercapai hasilyang semaksimal mungkin. Dalam pembelajaranguru harusmengajarsecaraefektifdanmengajarbagaimanapesertadidikbelajar. Dalampembelajaranyangefektif,guruharusbanyakmemberikebebasan kepadapesertadidikuntukdapatmenyelidiki,mengamati,belajar,dan mencari pemecahan masalah secara mandiri. Berdasarkanhasilobservasidiataspenelitimencobamenerapkan modelpembelajaranyangmampumeningkatkanhasilbelajarsiswasalah satunya dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe pair checks. Model pembelajaran kooperatifpair checks merupakan metode pembelajaran siswa berpasangan. Berdasarkan uraian diatas sehingga peneliti tertarik untuk mengambiljudulPengaruhMetodePembelajaranPairChecks (KelompokSebangku)terhadapHasilBelajarFisikaSiswaKelasVII PadaPokokBahasanBesaranDanSatuanMTsNWMataramTahun Pelajaran 2011/2012. 5 B.Rumusan Masalah Berdasarkanlatarbelakangdiatas,makarumusanmasalahdalam penelitianiniadalahApakahpenerapanmetodepembelajaranpairchecks berpengaruh terhadap hasil belajar fisika siswa kelas VII pada pokok bahasan besaran dan satuan di MTs NW Mataram tahun pelajaran 2011/2012 ? C.Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalahdiatas maka tujuan dalampenelitian ini yaituuntukmengetahuipengaruhmetodepembelajaranpairchecksterhadap hasil belajar fisika siswa kelas VII pada pokok bahasan besaran dan satuan di MTs NW Mataram tahun pelajaran 2011/2012. D.Batasan Masalah Untukmengatasiluasnyapenelitianini,penelitimembatasi penelitiannya dalam hal sebagai berikut: 1.Metode yang digunakan adalah pair checks.2.Masalahyangditelitiadalahhasilbelajarfisikasiswapadaranah kognitif.3.PenelitianinidilakukandikelasVIIsemesterIdiMTsNWMataram tahun pelajaran2011/ 2012. 4.Materi ajar yang dibahas adalah besaran dan satuan ( selengkapnya pada silabus pada lampiran) 6 E.Manfaat Penelitian Adapun manfaat yang diharapkan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1.Bagi MahasiswaMengembangkanpolaberpikirmahasiswaIKIPsebagaicalonguru dalammengembangkanpembelajaranyanginovatif,kreatifdanefektif sebagai salah satu upaya peningkatan mutu pendidikan.2.Bagi Guru Sebagaibahanmasukanbagigurufisikaagardapatmenggunakan metodepaircheckssebagaisalahsatumetodepembelajaranyangefektif dandapatmeningkatkankektifansertakemampuanberfikirsiswadalam upaya meningkatkan hasil belajar fisika siswa. 3.Bagi Siswa Meningkatkanmotivasibelajarsiswasertakeaktifansiswasehingga prestasi belajarnyapun meningkat.4. Bagi Sekolah Bertambahnyavariasimetodepembelajarandalamupaya peningkatanhasilbelajarfisikasiswadisekolahsertamutupendidikan pada umumnya. F.Definisi Operasional Untukmendapatkejelasantentangartiyangterkandungdalam penelitianiniyangberjudulpengaruhmetodepembelajaranpairchecks (kelompok sebangku) terhadap hasil belajar fisikasiswa kelas VII pada pokok bahasan besaran dan satuan di MTs NW Mataram tahun pelajaran 2011/2012 maka perlu untuk menjelaskan beberapa istilah sebagai berikut : 7 1.Pengaruh Pengaruhadalahtingkatkeberhasilanatauketercapaiantujuanmetodeyangtelahditerapkandilihatdarihasilnya,dalamhaliniproses pembelajarandenganmenggunakanmetodepaircheckspadamateri besaran dan satuan.2.Pair Checks Pairchecksadalahsalahsatumetodepembelajaranyang menekankankepadasiswauntukbelajarberpasangan.Metode pembelajaraninibertujuanuntukmelatihrasasosialsiswa,kerjasama, dan kemampuan memberi nilai. 3.Hasil Belajar Fisika Hasilbelajarfisikayangdimaksuddalampenelitianiniadalahhasilyangdiperolehsiswasetelahprosespembelajarandalammateri Besaran dan Satuan.G.Ruang Lingkup PenelitianUntukmembatasiruanglingkuppenelitianini,perludibuatbatasan-batasan penelitian yaitu sebagai berikut : 1. Lokasi Penelitian PenelitianinitelahdilaksanakandiMTsNWMataramtahun pelajaran2011/2012,yangberalamatJln.KaktusNo.1-3Telp.(0370) 648827. 2.Subjek Penelitian Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas VII (tujuh) semester I MTs NW MataramTahun Pelajaran 2011/2012. 8 3. Objek Penelitian Adapun objek dalam penelitian ini yaitu metode pembelajaran pair checks (kelompok sebangku), dan hasil belajar fisika pada pokok bahasan besaran dan satuan. 9 BABII KAJIAN PUSTAKA A.Deskripsi Teori 1.Teori Belajar dan Pembelajaran MenurutArikuntodalamSyaifulSagala(2009:166)belajar diartikansebagaisuatuprosesyangterjadikarenaadanyausahauntuk melakukan perubahan terhadap diri manusia, dengan maksud memperoleh perubahan dalam dirinya baik berupa pengetahuan, keterampilan, ataupun sikap.Belajar adalah proses berfikir. Belajar berfikir menekankan pada prosesmencaridanmenemukanpengetahuanmelaluiinteraksianatara individudanlingkungannya.Dalampemebelajaranberfikirproses pendidikandisekolahtidakhanyamenekankanpadaakumulasi pengetahuan materi pelajaran, tetapiyang diutamakan adalah kemampuan siswa untuk memperoleh pengetahuannya sendiri (Sanjaya, 2008). Menurutpenelitibelajaradalahprosesperubahanpadaindividu yangterjadimelaluipengalaman,bukankarenapertumbuhanatau perkembangan tubuhnya atau karakteristik seseorang sejak lahir.Pembelajaranmerupakanproseskomunikasiduaarah,mengajar dilakukan oleh pihak guru sebagai pendidik, sedangkanbelajar dilakukan olehpesertadidikmempelajariketerampilandanpengetahuantentang materi-materi pelajaran (Syaiful Sagala, 2009:164). PembelajaranataupengajaranmenurutDangengadalahupaya untukmembelajarkansiswa.Dalampengertianinisecaraimplisitdalam 9 10 pembelajaranterdapatkegiatanmemilih,menetapkan,mengembangkan metodeuntukmencapaihasilpembelajaranyangdiinginkan.Pemilihan, penetapan,danpengembanganmetodeinididasarkanpadakondisi pembelajaran yang ada (Hamzah B. Uno, 2008:83). Jadikalaudisimpulkandarikeduapendapatdiatas,pembelajaranmerupakanproseskomunikatif-interaktifantarasumberbelajar,guru,dan siswa yaitu saling bertukar informasi. 2.Pembelajaran Kooperatif Belajarkooperatifmenunjukkepadapadaberbagaimacam metode pengajaran dimana para siswa bekerja dalam kelompok-kelompok kecil untuk saling membantu satu sama lainnya dalam mempelajari materi pelajaran(Slavin, 2005:4).Menurut Deutsch dalam Slavin (2005:34) mengidentifikasikan tiga strukturtujuan:kooperatif,dimanausaha-berorientasi-tujuandaritiap individumemberkontribusipadapencapaiantujuananggotayanglain; kompetitif,dimanausaha-berorientasi-tujuandaritiapindividu mengahalagipencapaiantujuananggotalainnya;danindividualistikdimanausaha-berorientasi-tujuandaritiapindividutidakmemiliki konsekuensi apapun bagi pencapaian tujuan anggota lainnya.MenurutDavidsondanWarshamdalamIsjoni(2010:27) pembelajarankooperatifadalahkegiatanbelajarmengajarsecara kelompok-kelompokkecil,siswabelajardanbekerjasamauntuksampai kepadapengalamanbelajaryangberkelompokpengalamanindividu maupun pengalaman kelompok.11 MenurutSanjaya(2008:240)Pembelajarankooperatifadalah rangkaiankegiatanbelajaryangdilakukanolehsiswadalamkelompok kelompoktertentuuntukmencapaitujuanpembelajaranyangtelah dirumuskan.Adaempatunsurpentingdalampembelajarankooperatif yaitu:(1)adanyapesertadalamkelompok;(2)adanyaaturankelompok; (3)adanyaupayabelajardalamsetiapanggotakelompok;(4)adanya tujuan yang harus dicapai. Bertolakdaripendapat-pendapatdiatasdapatdisimpulkanbahwa belajarkooperatifmerupakansuatumetodepembelajaranumumyang menghimpun perbedaan pembelajaran di dalam kelompok-kelompok kecil untukmemecahkanmasalahdanmenyelesaikantugasdenganadanya tanggung jawab individual untuk mencapai tujuan bersama. MenurutWinaSanjaya(2008:249),Beberapakeunggulandari penggunaanpembelajaran kooperatifyaitu sebagai berikut :1.Menambah kepercayaan dan kemampuan berfikir siswa, menemukan 2.informasi dari berbagai sumber, danbelajar dari siswa yang lain. 3.Mengembangkankemampuanmengungkapkanideataugagasan dengan kata kata secara verbal dan membandingkannya dengan ide ide orang lain. 4.Membantuanakuntukrespekpadaoranglaindanmenyadariakan keterbatasannya serta menerima segala perbedaan. 5.Siswa lebih bertanggung jawab dalam belajar. 6.Meningkatkanprestasiakademiksekaliguskemampuansosial, termasukmengembangkanrasahargadiri,hubunganinterpersonal 12 yangpositifdenganyanglain,mengembangkanketerampilan mengefektifkan waktu, dan sikap positif terhadap sekolah. 7.Mengembangkankemampuansiswauntukmengujiidedan pemahamnnya sendiri, menerima umpan balik.8.Meningkatkan motivasi dan memberikan rangsangan untuk berfikir. Menurutsanjaya(2008:250),pembelajarankooperatifmemiliki beberapa kelemahan, yaitu: 1. Gurukhawatirbahwaakanterjadikekacauandikelas.Kondisiseperti ini dapat diatasi dengan guru mengkondisikan kelas atau pembelajaran dilakukandiluarkelassepertidilaboratorium,aulaatauditempat yang terbuka. 2. Perasaanwas-waspadaanggotakelompokakanhilangnya karakteristik atau keunikan pribadi mereka karena harus menyesuaikan diri dengan kelompok. Karakteristik pribadi tidak luntur hanya karena bekerjasamadenganoranglain,justrukeunikanitusemakinkuatbila dibandingkan dengan orang lain. 3. Banyaksiswatakutbahwapekerjaantidakakanterbagirataatau secaraadil,bahwasatuorangharusmengerjakanseluruhpekerjaan tersebut. Dalam model pembelajaran kooperatif pembagian tugas rata, setiap anggota kelompok harus dapat mempresentasikan apa yang telah didapatnya dalam kelompok sehingga ada pertanggung jawaban secara individu. 13 3.Metode Pembelajaran Pair Checks Metodepembelajaranpairchecks(kelompoksebangku)merupakan metode pembelajaran siswa berpasangan.MenurutMoody&GifforddalamSlavin(2005:91) menemukanbahwasementaratidakadaperbedaandalam perolehanpencapaiandarikelompok-kelompokyanghomogen danheterogen,pembagiansiswaberpasanganmenunjukkan pencapaianyangjauhlebihbesardalambidangilmu pengetahuandaripadakelompokyangterdiriatasempatatau limaorang,dankelompokdenganjeniskelaminhomogen kinerjanya lebih baik dari pada kelompok campuran. MenurutSanjaya,Wina:2007(online)yaitupembelajaranpair checksadalahsuatutipepembelajarankooperatifyangberpasangan (kelompoksebangku)yangbertujuanuntukmendalamiataumelatih materiyang telah dipelajarinya. salah satu keunggulan metodeini adalah siswamencaripasangansambilbelajarmengenaisuatukonsep/topik dalamsuasanayangmenyenangkan,metodeinibisadigunakandalam semua mata pelajaran dan untuk semua tingkatan usia.Jadimetodepembelajaranpairchecks(kelompoksebangku) merupakansalahsatumetodepembelajaransiswaberpasangan.Model pembelajaraninibertujuanuntukmelatihrasasosialsiswa,kerjasama, dan kemampuan memberi nilai (Widodo, Rachmat. 2009) (online). 4.Langkah-Langkah Pembelajaran Pair Checks Modelpembelajaranpairchecksinicocokuntukmenyampaikan semualevelmateri,termasukdalampembelajaranIPAfisikapadapokok bahasanbesarandansatuan.Sintaknyaadalah:sajianinformasi kompetensi, mendemontrasikan pengetahuan dan keterampilan prosedural, 14 membimbingpelatihan-penerapan,paircheckssiswaberkelompok berpasangan sebangku, salah seorang menyajikan persoalan dan temannya mengerjakan,pengecekankebenaranjawaban,bertukarperan, penyimpulan dan evaluasi, refleksi. Adapun langkah-langkah pembelajarannya adalah sebagai berikut: a.Sajianinformasikompetensi,gurumenyampaikanintimateridan kompotensi yang harus dicapaib.Gurumendemontrasikanpengetahuandanketerampilansecara prosedural c.Siswadimintaberpasangandengantemansebelahnya(kelompok2 orang) d.Siswadimintauntukmenyimakdanberfikirtentangmateriatau permasalahan yang disampaikan oleh guru e.Salahseorangkelompokmenyajikanpersoalandantemankelompok lainya mengerjakannya f.Pengecekankebenaranjawaban,kelompokyangmemberikan persoalankepadatemankelompoklainyatadimengecekkebenaran jawaban atas kelompok lainya g.Bertukarperan,kelompokyangmemberikanpersoalankepada kelompoklainnyatadi,mendapatkangiliranuntukmengerjakan persoalan yang diberikan oleh salah satu kelompok pasangan lainya h.Penyimpulan, guru menyimpulkan apa yang menjadi hasil diskusi dari semua pasangan kelompok tersebut 15 i.Evaluasi,gurumemberikanevaluasikepadasemuakelompok pasangan tersebut dengan memberikan post test j.Refleksi,hasilyangdiperolehpadatahappengamatankemudian dikumpulkan, dianalisis dan dievaluasi oleh peneliti untuk mengetahui berhasil tidaknya tindakan yang dilakukan. Hasil analisis dari tahap ini digunakanuntukmengambilkesimpulanapakahpembelajaranfisika melaluipaircheckssudahsesuidengantujuanyangdiinginkanatau belum.Sanjaya, Wina. 2007.Metode pembelajaran pair checks (online).5.Kelebihan dan Kekurangan Metode Pembelajaran Pair Checks Adapunkelebihandankekuranganmetodepembelajaran kooperatif tipe pair checks ini adalah sebagai berikut : a)Kelebihan 1)Meningkatkan kemandirian siswa 2)Meningkatkanpartisipasisiswauntukmenyumbangkanpemikiran karena merasa leluasa dalam mengungkapkan pendapatnya. 3)Membentuk kelompoknya lebih mudah dan lebih cepat 4)Melatih kecepatan berpikir siswa b)Kelemahan1)Tidakselamanyamudahbagisiswauntukmengaturcaraberpikir sistematik 2)Lebih sedikit ide yang masuk 16 3)Jikaadaperselisihan,tidakadapenengahdarisiswadalam kelompokyangbersangkutansehinggabanyakkelompokyang melapor dandimonitor. 6.Hasil Belajar Fisika Siswa Hasilbelajarfisikamerupakanpekerjaanbertingkatdari pengukuran dan penilaian yang berkaitan dengan: Pengukuran hasil belajar fisika.Penilaianhasilbelajarfisika.Penyimpulanhasilbelajarfisika (Supriyadi, 2005:10) MenurutSudjana(2006)hasilbelajaradalahkemampuankemampuanyangdimilikisiswasetelahiamenerimapengalaman belajarnya.Selanjutnyabeliaumengatakanfaktoryangmempengaruhi hasilbelajardipengaruhioleh2faktoryaknifaktordariluardirisiswa ataufaktorlingkungandanfaktoryangdatangdalamdirisiswaterutama kemampuan yang di milikinya. Faktor faktor yang mempengaruhi hasil belajar siswa antara lain: a.Faktor dalam diri siswaFaktorinternadalahfaktoryangadapadadirisiswayakni:faktor jasmani, bakat, konsentrasi, minat, dan alat indera. b.Faktor luar diri siswa Faktoreksternadalahfaktoryangberadadiluarpelajaratausiswa dalamhaliniberupafaktor:Guru,keluarga,temansebaya, masyarakat, sarana belajar dan lingkungan belajar. 17 Jadidapatdisimpulkanbahwahasilbelajaradalahsuatukinerja (performance)yangdiindikasikansebagaisuatukapabilitas(kemampuan) yang telah diperoleh siswa. Dalam mengukur kemampuan seorang siswa maka para guru harus memperhatikan ketiga ranah yakni : a.Ranah kognitifRanahkognitifmemilikienamtahapmulaipengetahuansampai evaluasi yaitu : 1)Menghapal mencakup ingatan dan pengenalan. 2)Pemahaman mencakup interpretasi, pemberian contoh, klasifikasi,meringkas,menyimpulkan, membandingkan, menjelaskan. 3)Aplikasi mencakup melakukan, implementasi. 4)Analisismencakupmembedakan,mengorganisasikandan memberikan atribut. 5)Mengevaluasi mencakup pengecekan, memberi kritik. 6)Mencipta mencangkup ,merencanakan,mereproduksi. b.Ranah afektifRanah afektif dibagi menjadi lima tahap, yaitu: 1)Memperhatikan,tarafinimengenaikepekaansiswaterhadap fenomena-fenomenadanperangsang-perangsangtertentu,yaitu menyangkut kesediaan siswa untuk memperhatikannya. 2)Merespons,Padatarafinisiswamemilikimotivasiyangcukup untuk merespon. 3)Menghayati nilai, siswa sudah menghayati nilai tertentu. 18 4)Mengorganisasikan,siswamenghadapisituasiyangmengandung lebih dari satu nilai. 5)Memperhatikannilaiatauseperangkatnilai,siswasudahdapat digolongkan sebagai orangyang memegang nilai atau seperangkat nilai tertentu. c.Ranah psikomotorik, meliputi hal-hal: Ranah psikomotorik, meliputi hal-hal: 1)Persepsi,langkahnyamelakukankegiatanyangbersifatmotoris ialahmenyadariobjek,sifatatauhubungan-hubunganmelalui indera. 2)Persiapan, kesiapan untuk melakukan suatu tindakan atau bereaksi terhadap suatu kejadian menurut.3)Responterbimbing,padatahapinipenekananpadakemampuan-kemampuanyangmerupakanbagiandariketerampilanyanglebih kompleks. 4)Responsmekanis,siswasudahyakinakankemampuannyadan sedikit banyak terampil melakukan suatu perbuatan 5)Responskompleks,tarafiniindividudapatmelakukanperbuatan motorisyangdianggapkompleks,karenapolagerakanyang dituntut sudah kompleks.Dalambelajardihasilkanberbagaimacamtingkahlakuyang berlainansepertipengetahuan,sikap,keterampilan,kemampuan,informasi dan nilai. Berbagaimacam tingkah lakuyang berlainan inilahyang disebut kapabilitassebagaihasilbelajar.Perubahandalammenunjukkankinerja 19 (perilaku) berarti belajar menentukan semua keterampilan, pengetahuan dan sikap yang juga didapat oleh setiap siswa dari proses belajarnya.Tingkatkeberhasilansiswadalammempelajarimateripelajaran fisikadisekolahdapatdiukurdalambentukskoryangdiperolehdarihasil tes,ininantinyadapatdigunakanuntukmenilaihasilprosesbelajar mengajardalamjangkawaktutertentu.Pemberiantesdilakukandengan mengacu pada indikator dan keterampilan berpikir tertentu. B.Hasil Penelitian yang Relevan Berikutiniadalahsalahsatuhasilpenelitianyangrelavanyang telahmenggunakanmetodepembelajarankooperatiftipepairchecks terhadap hasil belajar siswa yaitu : Nanik Irawati (2009) metode pembelajaran kooperatif tipe pair checks,dapatmeningkatkanaktivitasdankreatifitassiswa, sedangkanprestasibelajarmenggunakanketuntasanbelajar berdasarkanSKBMyangtelahditetapkansekolahdan DEPDIKNAS.Hasilpenelitianmenunjukkanbahwa pembelajarandenganmetodepembelajarankooperatiftipePair Checksdapatmeningkatkanaktivitasdankreativitas,serta prestasi belajar matematika siswa, dimana (a) persentase rata-rata aktivitasbelajarsiswapadasiklustindakanIsebesar58.84% dengankualitas32.46%danpadasiklustindakanIIsebesar 96.04%dengankualitas75.51%,(b)tingkatkreativitassiswa dalam satu kelas pada siklus tindakan I sebesar 60.22% dan pada siklustindakanIImencapai70.73%,(c)ketuntasanbelajar klasikalpadasiklustindakanIyaitu60.71%danpadasiklus tindakan II mengalami peningkatan menjadi 85.71%. Hasil penelitian yang relevan diatas merupakan hasil penelitian dengan menggunakanmetodepembelajaranpaircheckspadamatapelajaran matematika.Sehinggadalamhalinipenelitiberinisiatifuntukmeneliti kembalitentangpengaruhmetodepembelajaranpairchecks(kelompok 20 sebangku) dalam mata pelajaran fisika terhadap hasil belajar fisika pada siswa kelas VII di MTs NW Mataram tahun pelajaran 2011/2012.C.Kerangka Berpikir MenurutUmaSekarandalamSugiyono(2009:91)kerangkaberfikir merupakanmodelkonseptualtentangbagaimanateoriberhubungandengan berbagai faktor yang telah diidentifikasi sebagai masalah yang penting. Oleh karena itu, pembelajaran fisika berkaitan dengan cara mencari tahu danmemahamialamsemestasecarasistematis,dalampembelajaranfisika siswatidakhanyadiharapkanmampumenguasaifakta-fakta,konsep-konsep maupunprinsip-prinsipsajamelainkanmerupakansuatuprosespenemuan, sehinggadalammengembangkanpembelajaranfisikadikelashendaknyaada keterlibatanaktifsiswadalampembelajaranuntukmenemukansendiri pengetahuan melalui interaksinya dalam lingkungan. Sehinggauntukhalitudalamprosespembelajaranseorangguruharus dapatmengembangkanberbagaikemampuansiswa,sepertidengan menerapkan proses belajar pair checks. Pembelajaranpair checks merupakan prosespembelajaranyangmenekankankepadasiswauntukbelajar berpasangan dengan teman sebangkunya.Denganmenerapkanpendekatanpembelajarankooperatif(cooperative learning)dalamprosespembelajarandikelas,siswadiberikesempatan bersamadenganteman-temansekelompoknyauntuksalingbelajarsecara berkelanjutan, mereka dibiasakan saling bekerjasama dalam proses belajar. Padapendekatanpembelajarankooperatifdenganmetodepairchecks padapenelitianinisiswalebihdiberikesempatanuntukmenemukanide 21 pokok,untuksalingberpikirkemudiandibahasbersamakelompoksebangku, siswa juga diberi kesempatan untuk saling berbagi mengajarkan kepada teman kelompoksebangkulainyadanuntuksalingmentransferilmu pengetahuannya. Sedangkan pada metode yang tidak diberi perlakuan sebagai kelaskontrolnyayaitumetodekonvensinalataumetodeyangseringdi gunakanpadasaatprosesbelajarseperti,ceramah,diskusi,tanyajawab, memberikantugas,siswadiberikesempatanuntukmenemukanidedan gagasanyauntukbelajarsepertibiasa,tetapipadamateriyangsamaantara kelas eksperimen dan kelas kontrol. Sedangkan peran guru pada kedua metode ini disamping sebagai pengajar, guru sebagai fasilitator, katalisator, motivator, memberipenguatandanbimbinganpadasiswadalamberdiskusi,sehingga siswatidakhanyaberpikirsendiridanmempertanggungjawabkannyatapi juga berbagi dalam pengetahuannya.Dengandemikiandiprediksibahwaantarahasilpembelajarandengan menggunakanmetodepembelajarankooperatiftipepairchecksdandengan menggunakanmetodekonvensionalmemilikiperbedaanpengaruhterhadap hasil belajar fisika siswa.D.Hipotesis Penelitian Hipotesis adalah suatu jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian, dimana rumusan masalah penelitian telah dinyatakan dalam bentuk kalimat pernyataan (Sugiyono, 2009:96). Jadiberdasarkandeskripsiteoritisdankerangkaberfikiryang diajukandalampenelitianinimakahipotesispenelitiannyadirumuskan sebagai berikut : 22 Ha:Ada pengaruh metode pembelajaran pair checks (kelompok sebangku) terhadaphasilbelajarfisikasiswakelasVIIpadapokokbahasan besaran dan satuan di MTs NW Mataram. Ho:Tidakadapengaruhmetodepembelajaranpairchecks(kelompok sebangku)terhadaphasilbelajarfisikasiswakelasVIIpadapokok bahasanBesaran dan Satuan di MTs NW Mataram. 23 BAB III METODE PENELITIAN A.Jenis Penelitian Metodedalampenelitianiniadalahmetodeeksperimen.Metode penelitianeksperimendapatdiartikansebagaimetodepenelitianyang digunakanuntukmencaripengaruhperlakuantertentuterhadapyanglain dalamkondisiyangterkendalikan(Sugiyono,2009:107).Dengandemikian penelitimembagikelompokdalampenelitianinimenjadiduakelompok eksperimen,yaitukelompokpertamaadalahkelompokeksperimenyang belajar dengan menggunakan metode pembelajaran kooperatif tipe pair checks dankelompokkeduaadalahkelompokeksperimenyangbelajardengan metodeceramah.B.Variabel Penelitian Variabeladalahobjekpenelitian,atauapayangmenjadititikperhatian suatupenelitian.Variabelyangdiamatiterdiridariduayaituvariabelyang mempengaruhidisebutvariabelpenyebabatauvariabelbebas,sedangkan variabel akibat disebut variabel tidak bebas atau variabel terikat Jadivariabelyangdigunakandalampenelitianiniolehpenelitidibagi menjadiduayaituvariabelbebasdanvariabelterikat.Adapunvariabel-variabel itu yaitu : 1.Variabel bebas Variabelbebasadalahvariabelyangmempengaruhiatauyangmenjadi sebabtimbulnyavariabelterikat.Dalampenelitianini,yangmenjadi 23 24 variabelbebasadalahmetodepembelajaranyangditerapkandikelas eksperimendankelaskontrolyangmenjadivariablebebasdalam penelitianiniadalahmetodepairchecksdanmetodeceramahyang digunakan dalam pembelajaran fsika. 2.Variabel terikatVariabelterikatadalahvariabelyangdipengaruhiataumenjadiakibat adanya variabel bebas. Variabel terikat di dalam penelitian ini adalah hasil belajar fisika siswa. 3.Variabel yang di Kontrol Variabelkontroladalahvariabelyangdikendalikanataudibuatkonstan sehinggahubunganvariabelbebasdanvariabelterikattidakdipengaruhi oleh faktor luar yang tidak diteliti. Variabel kontrol di dalam penelitian ini berupakemampuanawalkelaseksperimendankelaskontroldianggap sama,guru,materi,tujuanpembelajaran,instrumenyangdigunakan,dan cara penilaian. C.Tempat dan Waktu Penelitan 1.Tempat Penelitan PenelitianinitelahdilaksanakandiMTsNWMataramtahun pelajaran 2011/2012. 2.Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan mulai tanggal 4 Agustus s/d 24 Agustus padasemester I tahun pelajaran 2011/2012. 25 D.Rancangan PenelitianRancanganpenelitianinimerupakansuatucarauntukmencari jawabandarirumusanmasalah.Rancanganpenelitiantergantungdarigejala yang akan diteliti. Apakah gejala itu dirancang secara khusus untuk diselidiki atau telah ada secara wajar. Oleh karena itu, di dalam penelitian eksperimen initerdapatkelaseksperimendankelaskontrol.Pretest-PosttestControl GroupDesignmerupakandesainpenelitianyangakandigunakanoleh peneliti di dalam penelitian ini. Tabel 3.1 Perlakuan Terhadap Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol KelasPre-testPerlakuanPos-test EksperimenT-1XT-2 KontrolT-1-T-2 Keterangan: X = Perlakuan eksperimen T-1 = Hasil belajar fisika fre-test T-2 = Hasil belajar fisika post-test Kelompokeksperimendankelompokkontrolmasing-masingakan diberikanpre-test(T-1)danpost-test(T-2)secarabersamaan.Kelas eksperimendankelaskontrolumumnyamenggunakanmetodeceramah. Yangmembedakandalampenelitianiniadalahkelompokeksperimendiberi perlakuan(X)yaitupembelajarandenganmetodepairchecks,sedangkan kelompokkontroltidakdiberiperlakuanatautetapmenggunakanmetode konvensionalataubiasa.Hasiltespadakelaseksperimendankontrolakan dibandingkan. Untuk mengetahui pengaruh peningkatan dan perbedaan hasil belajar dengan menggunakan uji t. 26 E. Populasi dan Sampel 1.Populasi Populasiadalahwilayahgeneralisasiyangterdiriatas; obyek/subyekyang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentuyang di tetapkanolehpenelitiuntukdipelajaridankemudianditarik kesimpulannya.(Sugiyono,2009:117).Populasidalampenelitianini adalahseluruhsiswakelasVIIMTsNWMataramtahunpelajaran 2011/2012yangterdiridari3kelas.Distribusiselengkapnyadapatdilihat dalam tabel berikut. Tabel 3.2 Distribusi siswa kelas MTs NW Mataram Tahun Pelajaran 2010/2011 NoKelasLaki-lakiPerempuanJumlah 1VIIA 19625 2VIIB16925 3VIIC16824 Jumlah keseluruhan populasi74 2.Sampel Sampel adalah bagian dari jumlahdan karakteristikyang dimiliki oleh populasi tersebut (Sugiyono, 2009:118).Adapunteknikpengambilansampelyangdigunakanyaituclaster sampling,darijumlahpopulasiyangadapadasiswakelasVIIMTsNW Mataramyangterdiridarikelompokeksperimen.Makadiambil1kelas sebagaisampeldalampenelitianini,yaitukelasVIIAdipilihsebagai kelas eksperimen dan VIIB sebagai kelas kontrol. 27 F. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data adalah cara-carayang dapat digunakan oleh penelitiuntukmengumpulkandata.Untukmemperolehdata-datayang diperlukandalampenelitianini,berdasarkanpendekatanyangdigunakan dalampenelitianiniyaitupendekatankuantitatif.Pendekatankuantitatif yaitupendekatanpenelitiandenganberbentukangka-angkadananalisis menggunakanstatistik.Makateknikataumetodepengumpulandatayang digunakan dalam penelitian ini yaitu berbentuk tes. Tesadalahserentetanpertanyaanataulatihansertaalatlainyang digunakanuntukmengukurketerampilan,pengetahuaninteligensi, kemampuan atau bakatyang dimiliki oleh individu atau kelompok. Tesyang digunakan dalam penelitian ini memuat tentang materi Besaran dan Satuan. G.Instrumen PenelitianDatahasilbelajarsiswadalampenelitianiniuntukmengukurdata mengenai hasil belajar siswa menggunakan pembelajaran kooperatif.Adapun bentuktesyangmaksudadalahberupatespilihangandaberjumlah30item soal. 28 Tabel 3.3 Kisi-Kisi Soal Uji Instrumen Keterangan : C1 = Soal IngatanC4 = Soal Analisa C2 = Soal PemahamanC5 = Soal Sintesis C3 = SoalaplikasiC6 = Soal Evaluasi Daritabeldiatasdapatdilihatbahwaujiinstrumenyangakan digunakanadalahteshasilbelajarfisikasiswayaitutes,yangdigunakan untukmengukursejauhmanasiswamenguasaimateriyangtelahdiberikan. Teshasilbelajarinidalambentuktesobjektifataudalambentukpilihan gandasebanyak30soaldengan4option(pilihan).Sebelumtesdiberikan kepadasiswaterlebihdahuludilakukanujivaliditas,realibilitas,indeks kesukaran,dan daya beda soal. Selanjutnya, dilakukan uji coba terhadaptes Aspek YangDinilai MateriPokok & Indikator (C1) (C2) (C3) (C4) (C5) (C6) Besaran (50%) -Mengidentifikasibesaran-besaran fisika dalam kehidupan sehari-hari kemudian mengelompokkan dalam besaran pokok dan turunan 5 soal (1, 2, 3, 4, 5) 8 soal (6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13) 2 soal (14, 15) _ _ _ 15 soal Satuan(50%) -Menggunakan satuan internasional dalam pengukuran -Mengkonvensi satuan panjang, massa, dan waktu secara sederhana. -Mengkonvensi satuan besaranturunan 7 soal (16, 17, 18, 19) (20,21) (22) 5 soal (23, 24) (25,26) (27) 3 soal (28) (29) (30) _ _ _ 15 soal 29 yangakandigunakan.UjicobainidilakukandiMTsNWMatarampada kelasVIIIA.Ujicobainibertujuanuntukmengetahuiapakahtesyangakan digunakandapatdikatakanbaikatautidak,makaperludilakukananalisis meliputi : 1.Uji Validitas Validitasadalahsuatuukuranyangmenunjukkantingkat-tingkat kevalidandankesahihaninstrument.Untukmenghitungkoefisien korelasiantaraskoritemdigunakanrumuskorelasiproductmoment dengan angka kasar (Arikunto, 2009:73). ( )( )( ) { } ( ) { }2 2 2 2Y Y N X X NY X XY NRXYE E E EE E E= ..............................................(3.1) Keterangan: RXY =Koofisien korelasi antar variable X dan Y X= Skor item Y= Jumlah skor N= Jumlah sample 2. Uji Reliabilitas Untukmengetahuireliabelatautidaknyasuatusoalmakadapat menggunakan rumus KR- 20 (Arikunto, 2009:100). Adapun rumusnya adalah sebagai berikut : ( )||.|

\| E ||.|

\|=22111 spq snnr .............................................................................................(3. 2) Dimana: r11=Realibilitas tes secara keseluruhan n=Banyaknya item S=Standardeviasidarites(standardeviasiadalahakar varians). 30 p=Proporsi subjek yang menjawab item dengan benar. q=Proporsi subjek yang menjawab item dengan salah (q= 1- p). pq =Jumlah hasil perkalian antara p dan q. 3.Indeks Kesukaran Persamaanyangdigunakandalamindekskesukaranadalah (Arikunto, 2009:208). JSB= P....(3. 3) Dengan: P= Indeks kesukaran B= Banyaknya siswa yang menjawab soal itu dengan betul JS= Jumlah seluruh siswa peserta tesKriteria indeks kesukaran: P=1,00 0,30=Sukar P= 0,30 0,70 =Sedang P= 0,70 - 1,00 =Mudah 4.Daya Beda Ujidayabedadimaksudkanuntukmenyisihkanbutirtesyang mempunyai daya beda rendah. Rumus yang digunakan adalah (Arikunto, 2009:213). B ABBAAP PJBJBD = =.(3. 4) Di mana: J=Jumlah peserta tes. JA =Banyak peserta kelompok atas. JB=Banyak peserta kelompok bawah. 31 BA =Banyaknyapesertakelompokatasyangmenjawabsoal itu dengan benar. BB= Banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab soal itu dengan benar. PA=Proporsi peserta kelompok atas yang menjawab benar. PB=Proporsi peserta kelompok atas yang menjawab benar. Kriteria daya pembeda: D:0,00 0,20:Jelek (poor) D:0,20 0,40:Cukup (satisfactory) D:0,40 0,70:Baik (good) D:0,70 1,00:Baik sekali (excellent) Instrumenteshasilbelajarfisikayangdisusunpenelitiuntuk meneliti tingkat keberhasilan sampel setelah diberi perlakuan. Instrumen teshasilbelajarfisikadiberikansetelahkeduakelompokmendapat perlakuan. H.Teknik Analisis Data Dalampenelitianini,analisisdatadilakukandenganteknikstatistikyaitudenganmenggunakanujit.Sebelumujitdilakukanterlebihdahulu dilakukanujiprasyaratyaituujinormalitasdanujihomogenitas.Setelahuji prasyaratdilakukanmakalangkahselanjutnyaadalahmengujihipotesisyang diaujkan dengan menggunakan rumus uji t. 1.Uji Normalitas Ujiinidiperlukanuntukmengetahuiapakahdatayangdiperoleh darigejalayangdiselidikiterdistribusinormalatautidak,rumusyang digunakan (Riduwan, 2010). ( )212ee okiff fx= = .....(3. 5) 32 Dimana: X2=Chi kuadrat fo =Frekuensi hasil pengamatan fe =Frekuensi hasil harapan Kriteria hipotesis terdistribusi normal jika x2hitung < x2tabel. 2.Uji Homogenitas Ujiinidilakukanuntukmengetahuiapakahpopulasidansampel memilikivariasiyangsamaatautidak,rumusyangdigunakan(Riduwan, 2010). ( )( ) Terkecil VariansTerbesarVarians= F ......................................................................(3. 6) Dimana: Sd1 = Simpangan baku kelompok eksperimen Sd2 = Simpangan baku kelompok kontrol. Homogen jika Fhitung < Ftabel 3.Uji Hipotesis Sesuai dengan desain penelitian ynag digunakan control group pre-test-post-testdesign,makadigunakant-test.Dalamhalinit-testyang digunakan untuk menguji signifikan perbedaan mean (Arikonto, 2009). ............................................................(3.7) Keterangan : My=Mean kelompok eksperimen dari perbedaan pre-test dengan post- test. My= Mean kelompok eksperimen dari perbedaan pre-test dengan post- test. X =Deviasi setiap nilai x2 dan x1 Y =Deviasi setiap nilai y2 dan y 33 Dengan =- dan =-. Derajat kebebasan(db)=Nx+Ny2.Kriteriapengujianthit>ttabmakaHa diterimadanHoditolak,sebaliknyaapabilathit

tabelt Karena thitung > ttabel maka Ho ditolak dan Ha diterima. Perhitungan uji hipotesissecaralengkapditunjukkanpadalampiran.Halini mengandungpengertianbahwahasilbelajarfisikasiswakelasVII MTs NW Mataramyang mengikuti pembelajaran dengan metodepair checkslebihefektifdaripadasiswayangmengikutipembelajaran dengan metode konvensional. B.Pembahasan Jenispenelitianyangdigunakanadalahpenelitianeksperimen. Penelitianeksperimeninimenelititentangadatidaknyapengaruhperlakuan, dengancaramemberiperlakuantertentupadakelaseksperimendan menyediakan kelas kontrol sebagai pembandingnya. Setelahmenentukankelaseksperimendankontrol,makapadakelas eksperimendiberikanperlakuanyaitupembelajarandenganmodel pembelajarankooperatifmetodepairchecks.Setelahdiberikanperlakuan, makasiswadiberikanpost-testuntukmengetahuiefektifatautidaknya perlakuan yang diberikan terhadap hasil belajar fisika siswa. Padahasilpenelitianmenunjukkanadanyaperbedaanperolehannilai siswapadakelaseksperimendankelaskontrol.Haliniterlihatpadarekap 37 nilaisiswa,dimanadiperoehnilairata-ratasiswakelaseksperimen76,4 dengan nilai tertinggi 95 dan nilai terendah 55. Sedangkan dari hasil post-testpadakelaskontroldiperolehnilaitertinggi85danterendah40denganrata-rata68,4.Berdasarkanujistatistik(uji-t)yangtelahdilakukan,harga 66 , 2 =hitungt .Hargainilebihbesardariharga684 . 1 =tabelt .Halini menunjukkanbahwahasilbelajarsiswayangmengikutimetodepairchecks sangatberpengaruhdanlebihefektifdaripadasiswayangbelajardengan menggunakanmetodekonvensoinal.Dengankatalain,metodepembelajaran paircheckslebihkonperhensifdigunakanuntukmeningkatkanhasilbelajar fisika siswa dari pada metode konvensional. Haliniterjadikarenaadanyapengaruhpemberianperlakuanantara kelaseksperimendengankelaskontrol.Padakelaseksperimensiswadilatih untuk bekerja sama dengan teman-teman untuk berdiskusi tentang materi yang dipelajarinyadengancaraberpasangan.Disampingitujugametodepair checksiniprosespembagiankelompoknyasangatmudahkarenasistemnya duduk berpasangan sehingga pada saat proses pembelajaran berlansung siswa tidak canggung lagi dan lebih leluasa untuk berfikir baik dalah hal berdiskusi, pertanyaanmaupunjawabanyangmerekadapatkan,selainitujugasiswa dilatihuntukmenanggapipendapatdarisiswayanglainnya,siswajuga diberikankesempatandanmotivasiuntukselalubertanyajikamendapatkan kesulitandalambelajar,sehinggaparasiswamendapatkaninformasilebih banyak,bukanhanyayangberasaldarigurusaja.Sedangkanpadakelas kontrolditerapkanpembelajarankonvensional,sehinggakreativitasataupun 38 antusiassiswakurangnampak,karenadalamprosespembelajaranselalu monoton karena guru yang medominasi kelas.Temuandidalampenelitianini,memperkuatteoriyangmendukung bahwapembelajarankooperatifmerupakankegiatanpembelajarankelompok yangterarah,terpadu,efektif,danefisien,kearahmencariataumengkaji sesuatu melalui proses kerja sama dan saling membantu sehingga tercapainya proses dan hasil belajar yang produktif (Isjoni, 2010).Adapunhasilbelajarfisikasiswayangdiperolehsecaraanalisis kuantitatif dapat dilihat pada tabel 4.6 dibawah ini : Tabel 4.6 Data Hasil Pembelajaran Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol DataKelas EksperimenKelas Kontrol pre - test Jumlah siswa25 Nilai tertinggi5555 Nilai terendah2025 Rata-rata39.437.2 Standar deviasi9.6099.798 post - test Nilai tertinggi9585 Nilai terendah5540 Rata-rata76.469.4 Standar deviasi10.5299.929 39 40 BAB V PENUTUP A.Kesimpulan Berdasarkanrumusanmasalahdantujuanpenelitianinimaka,hasil analisa data dapat disimpulkan bahwapenggunaan metode pembelajaranpair checksberpengaruhterhadaphasilbelajarfisikasiswaterutamapadapokok bahasanbesarandansatuandikelasVIIMTsNWMataramtahunpelajaran 2011/2012.B.Saran Beberapasarandapatdikemukakanolehpenelitiberdasasarkanhasil penelitian antara lain: 1.Bagisiswa;diharapkanlebihmeningkatkanminatdalambelajarfisika dengan menggali kemampuan yang dimiliki. 2.Bagi guru fisika; diharapkan untuk menerapkan metode pembelajaran pair checksterhadaphasilbelajarfisikasebagaisalahsatumetode pembelajaran dalam mengajar. 3.Bagipenelitilain;yangberminatuntukmelaksanakanpenelitiandengan metodepembelajaranpairchecksdisarankanmemilihmaterifisikayang berbedadanwaktuyanglebihmemadaiagarhasilperlakuanbetul-betul dirasakan oleh siswa sendiri. 4.Bagisekolah:diharapkanmenambahvariasipembelajarandalamupaya meningkatkan proses belajar dan hasil belajar siswa di sekolah serta mutu pendidikan pada umumnya. 39 41 DAFTAR PUSTAKA Arikunto,Suharsimi.2009.Dasar-DasarEvaluasiPendidikan(edisirevisi). Jakarta : PT. Rineka Cipta. Irawati, Nanik. 2009. Pengaruh Pembelajaran Matematika dengan Menggunakan MetodePairChecksTerhadapPrestasiBelajarPadaSiswaKelasVII. Surakarta : SMP 4Muhammadiyah. Isjoni, Haji. 2010. Pembelajaran Kooperatif. Yogyakarta: Pustaka Pelajar Sagala,Syaiful.2009.KepamampuanProfesionalGurudanTenaga Kependidikan, Bandung: Alfabeta Sanjaya,Wina.2007.MetodePembelajaranPairChecks(oline). http://www.fisikaonline.webnode.com Sanjaya,Wina.2008.StrategiPembelajaranBerorientasiStandarProses Pendidikan, Jakarta: Kencana Prenada Media Group Slavin.Robert.2005.CooperativeLearningTeori,RisetdanPraktek.Bandung :Nusa Media Spencer,Kagen.1993.ModelPembelajaranPairChecks(online). http://www.wyw1d.wordpress.com20091114model-pembelajaran-pair-checks-spencer-kagen1993 Sudjana,Nana.2006.Dasar-DasarProsesBelajarMengajar.Bandung:Sina Baru Algensindo Sugiyono,2009.MetodePenelitianPendidikan(PendekatanKuantitatif, Kualitatif, dan R & D). Bandung : CV. Alfabeta Supriyadi.2005.KajianPenilaianPencapaianHasilBelajarFisika.Malang: Universitas Negeri Malang (UM PRESS) Uno,Hamzah.2008.ModelPembelajaranMenciptakanProsesBelajar Mengajaryang Kreatif dan Efektif. Jakarta: Bumi Aksara 41 42 Widodo,Rahman.2009.Metodepembelajaranpairchecks(online). (http://www.v3a.co.cc//2010/05/model-pembelajaran-pair checks.html)