bab i rumah sakit

9
Perancangan Rumah Sakit Umum Daerah di Jakarta Selatan dengan pendekatan Arsitektur Hijau Aisya Nuur Triana mahfud – 052.08.003 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Deskripsi Proyek Perancangan Rumah Sakit Umum Daerah di Jakarta Selatan dengan pendekatan Arsiektur Hijau merupakan rumah sakit umum daerah yang mempunyai kelas B dengan sifat proyek fiktif yang dimiliki oleh Pemerintah Daerah Provinsi DKI Jakarta. Rumah sakit tersebut berlokasi di Jakarta Selatan dengan luas bangunan 30.200 m 2 dan luas lahan 30360 m 2 , luas bangunan tersebut telah disesuaikan dengan peraturan pemerintah yang ada, seperti; KDB 20%; KLB 3 dan maksimal ketinggian 24 lantai. Adapun batas-batas lahan di dalam tapak tersebut adalah : - Utara : Jalan R.A. Kartini - Selatan : UPT Balai Benih Induk - Timur : BUPERTA ragunan - Barat : Kali Dengan fasilitas yang direncanakan di dalam rumah sakit umum tersebut mencakup fasilitas utama, fasilitas penunjang dan fasilitas pelengkap. 1

Upload: febry-rachmandhany

Post on 12-Jul-2016

26 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

Pengertian Rumah Sakit

TRANSCRIPT

Page 1: BAB I Rumah Sakit

Perancangan Rumah Sakit Umum Daerah di Jakarta Selatan dengan pendekatan Arsitektur HijauAisya Nuur Triana mahfud – 052.08.003

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Deskripsi Proyek

Perancangan Rumah Sakit Umum Daerah di Jakarta Selatan dengan

pendekatan Arsiektur Hijau merupakan rumah sakit umum daerah yang

mempunyai kelas B dengan sifat proyek fiktif yang dimiliki oleh

Pemerintah Daerah Provinsi DKI Jakarta.

Rumah sakit tersebut berlokasi di Jakarta Selatan dengan luas bangunan

30.200 m2 dan luas lahan 30360 m2, luas bangunan tersebut telah

disesuaikan dengan peraturan pemerintah yang ada, seperti; KDB 20%;

KLB 3 dan maksimal ketinggian 24 lantai.

Adapun batas-batas lahan di dalam tapak tersebut adalah :

- Utara : Jalan R.A. Kartini

- Selatan : UPT Balai Benih Induk

- Timur : BUPERTA ragunan

- Barat : Kali

Dengan fasilitas yang direncanakan di dalam rumah sakit umum tersebut

mencakup fasilitas utama, fasilitas penunjang dan fasilitas pelengkap.

1.2 Latar Belakang1.2.1 Latar Belakang Proyek

Kebutuhan manusia terdiri atas kebutuhan primer, sekunder, dan

tersier. Kebutuhan primer merupakan yang terpenting untuk dapat

dipenuhi karena akan menyangkut keberlangsungan hidup manusia.

Salah satu nya adalah kebutuhan akan pelayanan kesehatan. Untuk

mendapatkan pelayanan kesehatan, masyarakat dapat

1

Page 2: BAB I Rumah Sakit

Perancangan Rumah Sakit Umum Daerah di Jakarta Selatan dengan pendekatan Arsitektur HijauAisya Nuur Triana mahfud – 052.08.003

memperolehnya melalui Rumah Sakit, Klinik kesehatan, maupun

balai kesehatan lainnya.

Rumah Sakit merupakan balai besar pelayanan kesehatan. Melalui

Rumah Sakit, masyarakat bisa mendapatkan pelayanan kesehatan

secara menyeluruh, baik kesehatan secara fisik maupun psikis.

Salah satu kategori Rumah Sakit adalah Rumah Sakit Umum Daerah

Kelas B yang dimiliki oleh Pemerintah Daerah.

Masalah yang timbul pada Rumah Sakit adalah sirkulasi pengguna

bangunan antara rawat jalan, rawat inap, unit gawat darurat, dan

servis yang sering kali terjadi crossing, karena tata letak unit yang

tidak mudah terjangkau dan tidak terdapatnya pemisahan zoning

aktifitas yang berbeda. Sehingga seringkali memperlihatkan

kurangnya tingkat kenyamanan akibat adanya jarak yang

memisahkan antara pasien.

1.2.2 Latar Belakang Tema

Pendekatan topik Arsitektur Hijau, yaitu arsitektur dengan

memaksimalkan pemanfaatan alam yang juga memperhatikan

kondisi lingkungan menjadi pendekatan yang sesuai dengan tujuan

perencanaan Rumah Sakit Umum Daerah. Tujuan utamanya adalah

menciptakan bangunan Rumah Sakit yang berbasis pada

pemanfaatan alam sekitar agar terdapat kesinambungan antara

bangunan dengan lingkungan itu sendiri, karena permasalahan mulai

timbul dari rumah sakit yang pembangunan dan pengelolaannya

tidak memenuhi standar, terutama dampaknya pada aspek

lingkungan. Pemilihan dari material dan sistem pengolahan limbah

sering kali kurang diperhatikan sehingga dapat merusak lingkungan

sekitar dan mengganggu ekosistem

2

Page 3: BAB I Rumah Sakit

Perancangan Rumah Sakit Umum Daerah di Jakarta Selatan dengan pendekatan Arsitektur HijauAisya Nuur Triana mahfud – 052.08.003

1.2.3 Latar Belakang Lokasi

Merancang Rumah Sakit Umum Kelas B di daerah Jakarta Selatan

mampunyai latar belakang untuk memenuhi rasio kecukupan

standar tempat tidur menurut WHO 1:500. Penduduk Jakarta Selatan

adalah sekitar ± 2.057.080 jiwa yang berarti harus terdapatnya 4115

tempat tidur, sementara rumah sakit-rumah sakit yang ada baru

tersedia sekitar 3085 tempat tidur, sehingga masih dibutuhkan

sekitar 1030 tempat tidur lagi.

Selain itu Sudah terjadi overload pada Rumah Sakit milik Pemerintah

Daerah Provinsi DKI Jakarta yang berdekatan dengan Wilayah Kota

Administrasi Jakarta Selatan, seperti RSUD Pasar Rebo.

1.3 Rumusan MasalahMerancang sebuah rumah sakit umum daerah yang memiliki

jangakuan pelayanan provinsi DKI Jakarta dengan harapan dapat

menampung kegiatan pengguna bangunan baik pasien, pengunjung,

dokter, maupun petugas administrasi.

Pada kenyataannya, perancangan bangunan yang memiliki ruang

luar yang berkonsep healing environment, memerlukan kemudahan

akses bagi unit gawat darurat, dan memperhatikan pengguna

bangunan dengan meminimalkan jarak tempuh dan penzoningan

instalasi dengan baik untuk memudahkan identifikasi fungsi ruang,

serta pengolahan bentuk massa yang efisien dan sesuai dengan

kriteria Arsiterktur Hijau yang dapat membantu proses penyembuhan

pasien.

3

Page 4: BAB I Rumah Sakit

Perancangan Rumah Sakit Umum Daerah di Jakarta Selatan dengan pendekatan Arsitektur HijauAisya Nuur Triana mahfud – 052.08.003

1.4 Tujuan, Sasaran dan Lingkup Pembahasan1.4.1 Tujuan Perancangan Proyek

Tujuan dari perancangan ini untuk membangun Rumah Sakit Umum

Daerah yang memenuhi standar dari segi fasilitas khususnya tempat

tidur dan standar pelayanan untuk golongan menengah kebawah.

1.4.2 Sasaran

Menciptakan wadah yang dapat memperbaiki standart fasilitas

khususnya di rawat inap dengan jumlah tempat tidurnya 4 (empat)

tempat tidur per kamar tanpa terdapatnya perbedaan kelas

perawatan yang terkadang menimbulkan kesan bahwa kelas yang

rendah pelayanannya juga kurang dibanding dengan kelas yang

lebih tinggi.

1.4.3 Lingkup Pembahasan

Fasilitas-failitas yang direncanakan untuk memperbaiki standart

rumah sakit yang akan dibangun berdasarkan Departemen

Kesehatan adalah :

Fasilitas Utama yang meliputi ; Pelayanan Rawat Inap, Pelayanan

Rawat jalan, Pelayanan Medik Spesialis, Pelayanan Spesialis

Penunjang Medik, Pelayanan medik spesialis lain, Pelayanan

Spesialis gigi dan mulut, Pelayanan keperawatan dan kebidanan,

Pelayanan subspesialis dan subspesialis dasar, Pelayanan

penunjang klinik, Pelayanan penunjang non-klinik, Pelayanan Unit

Gawat Darurat.

Fasilitias Penunjang yang meliputi; Masjid, Ruang Serbaguna, Ramp

Darurat ( setiap lantai ), Restaurant / FoodCourt / Kantin, ATM

Center, Rental Space/retail, Ruang IT

Fasilitas Pelengkap yang meliputi; GENSET, R.Pompa, R.Travo,

STP, fasilitas parkir dll. yang diperlukan.

4

Page 5: BAB I Rumah Sakit

Perancangan Rumah Sakit Umum Daerah di Jakarta Selatan dengan pendekatan Arsitektur HijauAisya Nuur Triana mahfud – 052.08.003

1.5 Metode PendekatanMetoda analisa yang dipergunakan dalam merumuskan masalah beserta

pemecahan dalam proyek adalah berdasarkan metoda analisa Robert G.

Hershberger. Dalam bukunya Architectural Programming and Predesign

Manager terdapat 8 aspek pembahasan, yaitu :

a. Nilai Manusia (Human Value), membahas mengenai aktivitas fungsional,

keadaan sosial, keragaman fisik dan fisiologi pengguna bangunan serta

kondisi psikologis yang berpengaruh terhadap tata ruang di dalam

bangunan.

b. Nilai Lingkungan (Environmental Value), membahas mengenai kondisi

tapak perencanaan dan potensi lingkungan sekitar tapak yang dapat

menunjang penerapan topik / tema.

c. Nilai Budaya (Cultural Value), yaitu nilai-nilai budaya setempat yang

menjadi dasar perancangan bangunan di dalam memahami nilai sejarah,

perkembangan budaya dan legalitas.

d. Nilai Teknologi (Technological Value), yaitu pembahasan mengenai

perkembangan teknologi yang berpengaruh terhadap bangunan di dalam

penggunaan material, sistem, dan proses perkembangannya.

e. Nilai Waktu (Temporal Value), merupakan pembahasan mengenai

perkembangan bangunan di suatu lingkungan yang dipengaruhi oleh

perubahan jaman.

f. Nilai Ekonomi (Economical Value), mengenai factor-faktor ekonomi

yang akan berpengaruh di dalam perencanaan bangunan.

g. Nilai Estesika (Aesthetics Value), merupakan pembahasan mengenai

bentuk, ruang, warna, dan makna pada bangunan

h. Nilai Keamanan (Safety Value), membahas mengenai faktor keamanan

pada bangunan yang harus terpenuhi untuk menjamin keselamatan,

keamanan, dan kenyamanan pengguna.

5

Page 6: BAB I Rumah Sakit

Perancangan Rumah Sakit Umum Daerah di Jakarta Selatan dengan pendekatan Arsitektur HijauAisya Nuur Triana mahfud – 052.08.003

1.6 Sistematika Penulisan

Secara garis besar, sistematika pembahasan laporan Pemrograman

Arsitektur ini adalah sebagai berikut :

Bab I Pendahuluan, mengungkapkan mengenai latar belakang kasus

dan tema, maksud dan tujuan, rumusan permasalahan, dan

sistematika pembahasan, dan sistematika penulisan. Secara garis

besar menceritakan isi keseluruhan dari buku.

Bab II Perancangan Rumah Sakit Umum Daerah kelas B di Jakarta

Selatan dengan Pendekatan Tema Suistainable Architecture,

merupakan perumusan konsep dasar proyek, berupa tinjauan atau

penekanan yang lebih rinci terhadap kasus dan tema.

Bab III Data dan analisis, berisi data-data eksisting yang mencakup

Perancangan Rumah Sakit Umum Daerah kelas B yang akan

dianalisis tentang faktor manusia, lingkungan, teknologi, estetika dan

kemanan.

Bab IV kesimpulan, berisi tentang kesimpulan dari analisis yang

sudah memasuki tahap konsep programatik dan konsep desain.

Daftar Pustaka

Lampiran

6