bab i - ppid.bandung.go.idppid.bandung.go.id/wp-content/uploads/2016/10/restra_bplh_2013... ·...
TRANSCRIPT
Rencana Strategis Badan Pengelola Lingkungan HidupKota Bandung Tahun 2013 - 2018
Badan Pengelola Lingkungan Hidup Kota Bandung 2013-20181
Renstra
BAB IPENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
ra reformasi yang membawa berbagai perubahan dalam
kehidupan berbangsa dan bernegara telah mendorong
pemerintah baik pusat maupun daerah untuk lebih
bersungguh-sungguh membangun dan mengimplementasikan
prinsip - prinsip pemerintahan yang baik (Good Governance) dan
pemerintahan yang bersih (Clean Government).
Sehubungan dengan penerapan prinsip-prinsip tersebut di atas,
Badan Pengelola Lingkungan Hidup (BPLH) Kota Bandung yang
merupakan salah satu Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) di
lingkungan Pemerintah Kota Bandung telah menyusun Rencana
Strategis (Renstra) untuk
periode perencanaan tahun
2013 – 2018 sebagaimana
yang diamanat kan dalam
Undang-Undang Nomor 25
Tahun 2004 tentang Sistem
Perencanaan Pembangunan
Nasional dan Undang -
Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah yang
telah diubah kedua kalinya dengan UU Nomor 12 Tahun 2008 serta
Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata
Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana
Pembangunan Daerah.
E
Dalam rangka penerapanprinsip-prinsip pemerintahanyang baik (Good Governance)dan pemerintahan yang bersih(Clean Government), BPLH KotaBandung telah merumuskandokumen Rencana StrategisTahun 2013-2018
Rencana Strategis Badan Pengelola Lingkungan HidupKota Bandung Tahun 2013 - 2018
Badan Pengelola Lingkungan Hidup Kota Bandung 2013-20182
Renstra
Mekanisme penyusunan dokumen Renstra ini mengacu kepada
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang
Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang
Tahapan, Tata Cara, Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi
Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah.
B. Kerangka Pemikiran
okumen Renstra BPLH Kota Bandung Tahun 2013-2018
merupakan suatu perencanaan yang berorientasi
kepada hasil yang ingin dicapai dalam waktu 5 (lima)
tahun dengan memperhitungkan potensi, peluang, tantangan, dan
kendala yang ada atau mungkin muncul, sehingga dapat secara
realistis mengantisipasi perkembangan masa depan. Salah satu
dokumen rujukan awal dalam menyusun Renstra SKPD adalah
Rancangan Awal RPJMD dan RPJMD Pemerintah Kota Bandung yang
menunjukkan sasaran strategis yang harus dicapai oleh SKPD dalam
periode renstra, baik dalam rangka mendukung pencapaian visi dan
pelaksanaan misi Kepala Daerah maupun untuk memperbaiki
kinerja pelayanan tugas dan fungsi organisasi.
D
Rencana Strategis Badan Pengelola Lingkungan HidupKota Bandung Tahun 2013 - 2018
Badan Pengelola Lingkungan Hidup Kota Bandung 2013-20183
Renstra
Gambar 1.1
Kerangka Pemikiran Perancangan Renstra SKPD Kab/Kota sesuaidengan Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 54 Tahun 2010
C. DASAR HUKUM
Dasar hukum penyusunan Renstra BPLH Kota Bandung Tahun
2013-2018 adalah sebagai berikut :
1. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem
Perencanaan Pembangunan Nasional;
2. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan
Daerah yang telah diubah kedua kalinya dengan UU Nomor 12
Tahun 2008 ;
3. Undang-Undang Nomor 58 Tahun 2003 tentang Pengelolaan
Keuangan Daerah;
Rencana Strategis Badan Pengelola Lingkungan HidupKota Bandung Tahun 2013 - 2018
Badan Pengelola Lingkungan Hidup Kota Bandung 2013-20184
Renstra
4. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan
Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Daerah;
5. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan
dan Pengelolaan Lingkungan Hidup;
6. Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2005 tentang Pedoman
Penyusunan dan Penerapan Standar Pelayanan Minimal;
7. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian
Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintah Daerah
Provinsi, Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota;
8. Peraturan Pemerintah Nomor 41 tahun 2007 tentang Pedoman
Organisasi Perangkat Daerah;
9. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan,
Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan
Rencana Pembangunan Daerah;
10. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang
Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah yang telah diubah
dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2008;
11. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang
Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008;
12. Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 12 tahun 2007 tentang
Susunan Organisasi dan Tata Kerja Pemerintah Kota Bandung;
13. Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 07 Tahun 2008 tentang
Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi
Pelaksanaan Rencana Pembangunan Serta Musrenbang Daerah;
14. Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 08 Tahun 2008 Tentang
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Tahun
2005-2025;
15. Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 03 tahun 2014 Tentang
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota
Bandung Tahun 2013-2018.
Rencana Strategis Badan Pengelola Lingkungan HidupKota Bandung Tahun 2013 - 2018
Badan Pengelola Lingkungan Hidup Kota Bandung 2013-20185
Renstra
D. MAKSUD DAN TUJUAN
dapun maksud dari penyusunan dokumen Rencana
Strategis (Renstra) ini adalah rencana pembangunan
lingkup Bidang Lingkungan Hidup Kota Bandung
terdokumentasikan dengan baik sesuai ketentuan perundang-
undangan yang berlaku.
Sedangkan tujuan dari penyusunan dokumen Rencana Strategis
(Renstra) ini yaitu :
1. Sebagai pedoman bagi seluruh aparatur BPLH Kota Bandung
dalam menyelenggarakan tugas pokok dan fungsinya masing-
masing untuk kurun waktu 5 tahun mendatang.
2. Memberikan informasi mengenai arah dan pedoman
pembangunan Bidang Lingkungan Hidup Kota Bandung 5 (lima)
mendatang bagi pemangku kepentingan (stakeholders).
E. SISTEMATIKA PENULISAN RENSTRA
Sistematika penulisan Renstra Badan Pengelola Lingkungan Hidup
(BPLH) Kota Bandung tahun 2013 - 2018 terdiri dari 6 (enam) bab.
BAB SATU PENDAHULUANA. Latar Belakang
B. Kerangka Pemikiran
C. Dasar Hukum
D. Maksud dan Tujuan
E. Sistematika Penulisan Renstra
BAB DUA GAMBARAN PELAYANAN BPLH KOTA BANDUNGA. Tugas Pokok dan Fungsi serta Struktur
Organisasi BPLH Kota Bandung
B. Sumber Daya BPLH Kota Bandung
C. Kinerja Pelayanan BPLH Kota Bandung
D. Tantangan dan Peluang PengembanganPelayanan BPLH Kota Bandung
A
Rencana Strategis Badan Pengelola Lingkungan HidupKota Bandung Tahun 2013 - 2018
Badan Pengelola Lingkungan Hidup Kota Bandung 2013-20186
Renstra
BAB TIGA ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGASPOKOK DAN FUNGSIA. Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas
Pokok dan Fungsi Pelayanan BPLH Kota
Bandung
B. Telaahan Visi, Misi, dan Program Kepala
Daerah dan Wakil Kepala Daerah
C. Telaahan Renstra K/L dengan Renstra BPLH
Kota Bandung
D. Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah
(RTRW) dan Kajian Lingkungan Hidup
Strategis (KLHS) Kota Bandung
E. Penentuan Isu-Isu Strategis Kota Bandung
BAB EMPAT VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGIDAN KEBIJAKANA. Visi BPLH Kota Bandung
B. Misi BPLH Kota Bandung
C. Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah BPLH
Kota Bandung
D. Strategi dan Kebijakan BPLH Kota Bandung
BAB LIMA RENCANA PROGRAM DAN KEGIATANINDIKATIF BPLH KOTA BANDUNG TAHUN2013-2018A. Program dan Kegiatan BPLH
B. Program dan Kegiatan Lintas SKPD
C. Indikator dan Target Kinerja serta Pendanaan
Indikatif
BAB ENAM INDIKATOR KINERJA BPLH KOTA BANDUNGYANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARANRPJMD
Rencana Strategis Badan Pengelola Lingkungan HidupKota Bandung Tahun 2013 - 2018
Badan Pengelola Lingkungan Hidup Kota Bandung 2013-2018Renstra
Renstra
7
BAB IIGAMBARAN PELAYANAN BPLHKOTA BANDUNG
A. TUGAS POKOK DANFUNGSI SERTA STRUKTUR ORGANISASI
ugas pokok Badan Pengelola Lingkungan Hidup (BPLH) Kota
Bandung yaitu melaksanakan sebagian kewenangan daerah
Bidang Pengelolaan Lingkungan Hidup.Untuk
menyelenggarakan tugas pokok tersebut, BPLH Kota Bandung
mempunyai fungsi:
1. Perumusan kebijakan teknis lingkup perencanaan lingkungan
hidup, pengendalian pencemaran dan kerusakan lingkungan
hidup, pengelolaan air tanah dan energi, serta rehabilitasi
lingkungan hidup;
2. Pemberian dukungan atas penyelenggaraan pemerintah daerah
lingkup perencanaan lingkungan hidup pengendalian pencemaran
dan kerusakan lingkungan hidup, pengelolaan air tanah dan
energi, serta rehabilitasi lingkungan hidup;
3. Pembinaan dan pelaksanaan lingkup perencanaan lingkungan
hidup, pengendalian pencemaran dan kerusakan lingkungan
hidup, pengelolaan air tanah dan energi, serta rehabilitasi
lingkungan hidup;
4. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan Walikota sesuai dengan
tugas dan fungsinya;
5. Pembinaan, monitoring, evaluasi dan pelaporan kegiatan Badan.
Sedangkan struktur organisasi BPLH Kota Bandung berdasarkan
Peraturan Walikota Bandung Nomor: 474 Tahun 2008 adalah sebagai
berikut :
1. Kepala Badan Pengelola Lingkungan Hidup Kota Bandung,
membawahi :
T
Rencana Strategis Badan Pengelola Lingkungan HidupKota Bandung Tahun 2013 - 2018
Badan Pengelola Lingkungan Hidup Kota Bandung 2013-2018Renstra
Renstra
8
2. Sekretaris, membawahi :
a. Kepala Sub. Bagian Umum dan Kepegawaian;
b. Kepala Sub. Bagian Keuangan.
3. Kepala Bidang Perencanaan, membawahi :
a. Kepala Sub. Bidang Pengkajian Lingkungan Hidup;
b. Kepala Sub. Bidang Program, Evaluasi dan Pelaporan;
4. Kepala Bidang Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan
Lingkungan Hidup, membawahi :
a. Kepala Sub. Bidang Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan
Udara;
b. Kepala Sub. Bidang Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan
Air dan Tanah;
5. Kepala Bidang Pengelolaan Air Tanah dan Energi, membawahi :
a. Kepala Sub.Bidang Pengelolaan Air Tanah;
b. Kepala Sub.Bidang Pengelolaan Energi dan Keanekaragaman
Hayati;
6. Kepala Bidang Rehabilitasi Lingkungan Hidup, membawahi :
a. Kepala Sub.Bidang Rehabilitasi Udara dan Keanekaragaman
Hayati;
b. Kepala Sub.Bidang Rehabilitasi Air dan Tanah;
Rencana Strategis Badan Pengelola Lingkungan HidupKota Bandung Tahun 2013 - 2018
Badan Pengelola Lingkungan Hidup Kota Bandung 2013-20189
Renstra
Gambar 2.1. Struktur Organisasi BPLH Kota Bandung
SUB BIDANG PENGENDALIANPENCEMARAN DAN KERUSAKAN
UDARA
SUB BIDANG PENGENDALIANPENCEMARAN & KERUSAKAN AIR DAN
TANAH
KEPALABADAN PENGELOLA LINGKUNGAN HIDUP (BPLH)
SEKRETARIAT
SUB BAGIANUMUM & KEPEGAWAIAN
SUB BAGIANKEUANGAN
BIDANG PERENCANAANLINGKUNGAN HIDUP
SUB BIDANGPENGKAJIAN LINGKUNGAN
HIDUP
SUB BIDANGPROGRAM, EVALUASI DAN
PELAPORAN
BIDANG PENGENDALIANPENCEMARAN & KERUSAKAN
LINGKUNGAN HIDUP
BIDANG PENGELOLAAN AIR TANAHDAN ENERGI
SUB BIDANGPENGELOLAAN AIR TANAH
SUB BIDANGPENGELOLAAN ENERGI &
KEANEKARAGAMAN HAYATI
BIDANG REHABILITASILINGKUNGAN HIDUP
SUB BIDANGREHABILITASI UDARA &
KEANEKARAGAMAN HAYATI
SUB BIDANGREHABILITASI AIR
DAN TANAH
KELOMPOK JABATANFUNGSIONAL
U P T
Rencana Strategis Badan Pengelola Lingkungan HidupKota Bandung Tahun 2013 - 2018
Badan Pengelola Lingkungan Hidup Kota Bandung 2013-201810
Renstra
B. Sumber Daya Organisasi
Sumber daya yang dimiliki BPLH Kota Bandung terdiri dari pegawai,
sarana dan prasarana dan anggaran dapat digambarkan sebagai
berikut :
1. Pegawai
Data Pegawai BPLH Kota Bandung berdasarkan latar belakang
pendidikan, pangkat, golongan dan ruang per 31 Desember 2013
adalah sebagai berikut :
Tabel 2.1Jumlah Pegawai BPLH Kota Bandung
No. Uraian Jumlah
1. Kepala 1
2. Sekretariat 18
3. Bidang Perencanaan Lingkungan Hidup 12
4. Bidang Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan LH 11
5. Bidang Pengelolaan Air Tanah dan Energi 10
6. Bidang Rehabilitasi Lingkungan Hidup 8
Jumlah 60
Gambar 2.2. Diagram Pegawai BPLH Kota Bandung per 31 Desember 2013
Rencana Strategis Badan Pengelola Lingkungan HidupKota Bandung Tahun 2013 - 2018
Badan Pengelola Lingkungan Hidup Kota Bandung 2013-201810
Renstra
B. Sumber Daya Organisasi
Sumber daya yang dimiliki BPLH Kota Bandung terdiri dari pegawai,
sarana dan prasarana dan anggaran dapat digambarkan sebagai
berikut :
1. Pegawai
Data Pegawai BPLH Kota Bandung berdasarkan latar belakang
pendidikan, pangkat, golongan dan ruang per 31 Desember 2013
adalah sebagai berikut :
Tabel 2.1Jumlah Pegawai BPLH Kota Bandung
No. Uraian Jumlah
1. Kepala 1
2. Sekretariat 18
3. Bidang Perencanaan Lingkungan Hidup 12
4. Bidang Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan LH 11
5. Bidang Pengelolaan Air Tanah dan Energi 10
6. Bidang Rehabilitasi Lingkungan Hidup 8
Jumlah 60
Gambar 2.2. Diagram Pegawai BPLH Kota Bandung per 31 Desember 2013
1%
21%
51%
5%
13%
3%6%
PEGAWAI BPLH Kota BandungS3 S2 S1 D3 SMA SMP
Rencana Strategis Badan Pengelola Lingkungan HidupKota Bandung Tahun 2013 - 2018
Badan Pengelola Lingkungan Hidup Kota Bandung 2013-201810
Renstra
B. Sumber Daya Organisasi
Sumber daya yang dimiliki BPLH Kota Bandung terdiri dari pegawai,
sarana dan prasarana dan anggaran dapat digambarkan sebagai
berikut :
1. Pegawai
Data Pegawai BPLH Kota Bandung berdasarkan latar belakang
pendidikan, pangkat, golongan dan ruang per 31 Desember 2013
adalah sebagai berikut :
Tabel 2.1Jumlah Pegawai BPLH Kota Bandung
No. Uraian Jumlah
1. Kepala 1
2. Sekretariat 18
3. Bidang Perencanaan Lingkungan Hidup 12
4. Bidang Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan LH 11
5. Bidang Pengelolaan Air Tanah dan Energi 10
6. Bidang Rehabilitasi Lingkungan Hidup 8
Jumlah 60
Gambar 2.2. Diagram Pegawai BPLH Kota Bandung per 31 Desember 2013
PEGAWAI BPLH Kota BandungSMP SD
Rencana Strategis Badan Pengelola Lingkungan HidupKota Bandung Tahun 2013 - 2018
Badan Pengelola Lingkungan Hidup Kota Bandung 2013-201810
Renstra
B. Sumber Daya Organisasi
Sumber daya yang dimiliki BPLH Kota Bandung terdiri dari pegawai,
sarana dan prasarana dan anggaran dapat digambarkan sebagai
berikut :
1. Pegawai
Data Pegawai BPLH Kota Bandung berdasarkan latar belakang
pendidikan, pangkat, golongan dan ruang per 31 Desember 2013
adalah sebagai berikut :
Tabel 2.1Jumlah Pegawai BPLH Kota Bandung
No. Uraian Jumlah
1. Kepala 1
2. Sekretariat 18
3. Bidang Perencanaan Lingkungan Hidup 12
4. Bidang Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan LH 11
5. Bidang Pengelolaan Air Tanah dan Energi 10
6. Bidang Rehabilitasi Lingkungan Hidup 8
Jumlah 60
Gambar 2.2. Diagram Pegawai BPLH Kota Bandung per 31 Desember 2013
Rencana Strategis Badan Pengelola Lingkungan HidupKota Bandung Tahun 2013 - 2018
Renstra
Badan Pengelola Lingkungan Hidup Kota Bandung 2013-2018Renstra11
Tabel 2.2Komposisi Pegawai Berdasarkan Pendidikan
No. Uraian Pegawai Berdasarkan Pendidikan Jumlah
1. Strata 2 (S2) 16
2. Strata 1 (S1) 27
3. Diploma III (D3) 3
4. Sekolah Menengah Atas (SMA) 10
5. Sekolah Menengah Pertama (SMP) 1
6. Sekolah Dasar (SD) 3
Jumlah 60
Tabel 2.3Komposisi Pegawai Berdasarkan Pangkat, Golongan dan Ruang
No. Uraian Pegawai Berdasarkan Pangkat/Gol./Ruang Jumlah
1. Pembina Utama / IV / e -
2. Pembina Utama Madya / IV / d -
3. Pembina Utama Muda / IV / c -
4. Pembina Tingkat I / IV / b 2
5. Pembina / IV / a 9
6. Penata Tingkat I / III / d 9
7. Penata / III / c 10
8. Penata Muda Tingkat I /III / b 13
9. Penata Muda / Golongan III / a 6
10. Pengatur Tingkat I / II / d 3
11. Penatur / II / c -
12. Pengatur Muda Tingkat I / II/b 4
13. Pengatur Muda / II / a 2
14. Juru Tingkat I / I / d 1
15. Juru / I / c -
16. Juru Muda Tingkat / I / b 1
17. Juru Muda / I / a -
Jumlah 60
Rencana Strategis Badan Pengelola Lingkungan HidupKota Bandung Tahun 2013 - 2018
Renstra
Badan Pengelola Lingkungan Hidup Kota Bandung 2013-2018Renstra12
2. Data Sarana dan Prasarana
Kantor BPLH Kota Bandung berdiri diatas lahan seluas 1.446 m2
berada dijalan Sadang Tengan No. 4-6, Sadang Serang Bandung
dengan asal usul tanah Milik Departemen Perindustriandan
Perdagangan serta Milik Dinas Pertanian Provinsi Jawa Barat, mulai
digunakan pada tahun 2002. Secara umum dari tahun 2002 kondisi
sarana dan prasarana BPLH Kota Bandung adalah sebagai berikut :
Tabel 2.4Kondisi Sarana dan Prasarana Kantor
No. Sarana dan Prasarana KantorKondisi
Baik RusakRingan
RusakBerat
(1) (2) (3) (4) (5)1. Tanah Baik
2. Bangunan Kantor Baik
3. Kendaraan Bermotor Roda 4/6 Baik
4. Kendaraan Bermotor Roda 2 Baik
5. Komputer Baik
6. Notebook Baik
7. Jaringan Komputer Baik
8. Printer Baik
9. Kamera Baik
10. Scanner Baik
11. Mesin Tik Baik
12. Mesin hitung Baik
13. GPS Baik
14. Handycamp Baik
15. Infocus Baik
16. OHP Baik
17. Layar OHP Baik
18. Televisi Baik
19. Pendingin Ruang / AC Baik
20. Mesin Pengupas & Penggiling Biji Jarak Baik
21. Mesin Pemecah biji jarak Baik
22. Kompor Minyak Jarak Biokerasin Baik
23. Mesin Penghancur Kertas Baik
24. Pesawat Telepon Baik
25. Mesin Fax Baik
Rencana Strategis Badan Pengelola Lingkungan HidupKota Bandung Tahun 2013 - 2018
Renstra
Badan Pengelola Lingkungan Hidup Kota Bandung 2013-2018Renstra13
No. Sarana dan Prasarana KantorKondisi
Baik RusakRingan
RusakBerat
(1) (2) (3) (4) (5)26. Aiphone (Intern) Baik
27. Filling Cabinet Baik
28. Rak arsip bahan besi Baik
29. Lemari besi 2 pintu Baik
30. Lemari pakaian Baik
31. Lemari buku bahan kayu Baik
32. Dispenser Fortable Baik
33. White Board Baik
34. Sofa Baik
35. Sice Baik
36. Meja biro Baik
37. Meja 1/2 Biro Baik
38. Meja Rapat 1 set 12 buah Baik
39. Meja besi Baik
40. Kursi putar D500/ Executive Baik
41. Kursi putar D.300 Baik
42. Kursi Lipat/Chitose Baik
43. Kursi rangka kayu Baik
44. Alat Cuci Piring bahan besi Baik
45. Menara jaringan Baik
46. Speaker Aktif Baik
47. Sound system Baik
48. Box Jaringan Baik
49. Papan Instansi BPLH Baik
Rencana Strategis Badan Pengelola Lingkungan HidupKota Bandung Tahun 2013 - 2018
Badan Pengelola Lingkungan Hidup Kota Bandung 2013-201814
Renstra
3. Anggaran
Anggaran dan realisasi anggaran BPLH Kota Bandung kurun waktu 2009-2013 dapat dilihat dalam tabel berikut ini :
Tabel 2.5Anggaran dan Realisasi Pendanaan Pelayanan BPLHKota Bandung
Jenis BelanjaTahun Anggaran
2009 2010 2011 2012 2013
Belanja Langsung Rp.3.266.854.734,- Rp.7.778.874.645,- Rp.9.377.788.096,- Rp.12.381.556.523,- Rp.22.290.918.421,-
Belanja Tidak Langsung Rp.2.763.387.556,- Rp.2.915.787.013,- Rp.3.397.084.464,- Rp.3.837.715.841,- Rp.4.715.732.227,63,-
Jumlah Rp.6.030.242.290,- Rp.10.694.661.658,- Rp.12.774.872.560,- Rp.16.219.272.364,- Rp.27.006.650.648,63,-
Rencana Strategis Badan Pengelola Lingkungan HidupKota Bandung Tahun 2013 - 2018
Renstra
Badan Pengelola Lingkungan Hidup Kota Bandung 2013-2018Renstra15
C. KINERJA PELAYANAN BPLH KOTA BANDUNG
Tingkat capaian kinerja pelayanan Badan Pengelola Lingkungan Hidup (BPLH) Kota Bandung kurun waktuTahun 2009-2013
adalah sebagai berikut :
Tabel 2.6Reviu Pencapaian Kinerja Pelayanan BPLH Kota Bandung
No Indikator Kinerja Sesuai Tugas dan FungsiBPLH Satuan Target
SPMTarget
IKKTarget Renstra Tahun Realisasi Capaian Tahun Rasio Capaian Tahun
2009 2010 2011 2012 2013 2009 2010 2011 2012 2013 2009 2010 2011 2012 2013
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19) (20)
I. PELAYANAN PERLINDUNGAN SUMBER AIR
1. Jumlah sumber air di hutan lindung yangdilindungi % 100 - - - - - - - - - - - - - - - -
2. Jumlah mata air di luar hutan lindungyang dilindungi % 100 - - - - - - - - - - - - - - - -
3. Jumlah kawasan tertentu yang ditetapkansebagai kawasan penyangga Kawasan 1 - - - - - - - - - - - - - - - -
4. Jumlah sumur resapan dari tahun ketahun meningkat Sumur - 16.530 7.530 2.000 2.000 3.000 2.000 4.104 6.877 1.447 5.595 2.095 54,50 343,85 72,35 186,43 104,75
II. PELAYANAN PENCEGAHAN PENCEMARANAIR
1. Jumlah usaha dan atau kegiatan mentaatipersyaratan administratif dan teknispengendalian pencemaran air
usaha 46 46 15 23 31 38 46 10 12 23 32,26 31,58 50,00
III. PELAYANAN PEMULIHAN PENCEMARANAIR PADA SUMBER AIR
1. Jumlah sumber air yang telah dipulihkanakibat pencemaran air % 50 - - - - - - - - - - - - - - - -
Rencana Strategis Badan Pengelola Lingkungan HidupKota Bandung Tahun 2013 - 2018
Renstra
Badan Pengelola Lingkungan Hidup Kota Bandung 2013-2018Renstra16
No Indikator Kinerja Sesuai Tugas dan FungsiBPLH Satuan Target
SPMTarget
IKKTarget Renstra Tahun Realisasi Capaian Tahun Rasio Capaian Tahun
2009 2010 2011 2012 2013 2009 2010 2011 2012 2013 2009 2010 2011 2012 2013
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19) (20)
2. Kualitas air sungai memenuhi baku mutusesuai SK.Gubernur Jabar No.39 Thn 2000 Sungai - 16 16 16 16 16 16 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
IV. PELAYANAN PENCEGAHAN PENCEMARANUDARA
1. Ruang Terbuka Hijau (RTH) di lokasipermukiman, industri, pusat perdagangandan lokasi padat lalu lintas
% 10 - - - - - - - - - - - - - - - -
2. Jumlah kendaraan wajib uji yang secaraadministratif terdaftar di Kota yangbersangkutan dipantau emisinya
% 100
3. Jumlah kendaraan tidak wajib uji yangsecara administratif terdaftar di Kota yangbersangkutan dipantau emisinya
% 5
4. Jumlah usaha/kegiatan sumber tidakbergerak yang memenuhi persyaratanadministratif dan teknis pengendalianpencemaran udara
% 100
5. Kualitas udara yang memenuhi baku mutuudara ambient sesuai peraturanperundang-undangan yang berlaku
% 100
6. Jumlah pohon penghijauan dari tahun ketahun meningkat Pohon - 843.943 243.943 200.000 100.000 100.000 200.000 182.877 200.004 102.805 99.775 246.572 74,97 100,00 102,81 99,78 123,29
7. Kualitas udara indoor dan roadside KotaBandung memenuhi baku mutu udaraambien
% - 100 100 100 100 100 100 95,83 94,79 85,46 95,83 94,79 85,46
8. Jumlah kendaraan yg emisi gas buangnyamemenuhi baku mutu meningkat % - 95 80 85 90 92 95 85,56 90,60 92,87 95,22 100,65 100,67 100,95 100,23
V. PELAYANAN PENCEGAHAN DANPENANGGULANGAN DAMPAKLINGKUNGAN AKIBAT SAMPAH
1. Jumlah TPS dan TPA dioperasikan sesuaipersyaratan teknis dan lingkungan % 100
Rencana Strategis Badan Pengelola Lingkungan HidupKota Bandung Tahun 2013 - 2018
Renstra
Badan Pengelola Lingkungan Hidup Kota Bandung 2013-2018Renstra17
No Indikator Kinerja Sesuai Tugas dan FungsiBPLH Satuan Target
SPMTarget
IKKTarget Renstra Tahun Realisasi Capaian Tahun Rasio Capaian Tahun
2009 2010 2011 2012 2013 2009 2010 2011 2012 2013 2009 2010 2011 2012 2013
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19) (20)
2. Kualitas tanah sekitar TPS memenuhi bakumutu lingkungan Titik - 10 - - - - 10 - - - - 0 - - - - 0
3. Jumlah Rukun Warga telah dapatmelaksanakan teknis pengelolaan sampahpola 3R
RW - 700 50 150 300 300 700 50 150 317 367 617 100 100 105,67 103,45 88,14
VI. PELAYANAN TINDAK LANJUT LAPORANMASYARAKAT AKIBAT PENCEMARAN DANATAU KERUSAKAN LINGKUNGAN
1. Jumlah laporan masyarakat akibatpencemaran dan atau kerusakanlingkungan yang ditindaklanjuti
% 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100
VII. PELAYANAN LAINNYA
1. Jumlah sekolah dengan statusSBL/Adiwiyata meningkat Sekolah - 16 - 1 5 5 5 - 1 5 5 9 - 100 100 100 180
2. Status lingkungan hidup daerah KotaBandung terinformasikan ke publik Media - 5 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 100 100 100 100 100
Rencana Strategis Badan Pengelola Lingkungan HidupKota Bandung Tahun 2013 - 2018
Renstra
Badan Pengelola Lingkungan Hidup Kota Bandung 2013-2018Renstra18
Tabel 2.7Komparasi Capaian Kinerja dalam Renstra terhadap RPJMD dan SPM
NO INDIKATOR KINERJA RENSTRA RPJMD SPM
1. Kualitas udara indoor dan roadsidememenuhi baku mutu udara ambient
100% kualitas udara pada titik samplingmemenuhi baku mutu
25% kualitas udara pada lokasi sampelmemenuhi baku mutu
100% kualitas udara pada titik samplingmemenuhi baku mutu
2. Kualitas air sungai memenuhi bakumutu sesuai SK. Gubernur Jabar No. 39Tahun 2000
0% sungai dan anak sungai di KotaBandung yang memenuhi baku mutulingkungan
0% dari target 25% sungai dan anaksungai memenuhi baku mutu parameterBOD dan COD
0% sumber air yang telah dipulihkanakibat pencemaran air
3. Jumlah usaha / kegiatan yang mentaatipersyaratan administrasi dan teknispencegahan pencemaran air, udara dantanah.
31,58% dari target 38 usaha/ kegiatanyang dilakukan sampling. Tidak ditargetkan untuk dicapai.
Baru 10% dari 40 usaha/kegiatan yangdipantau yang memenuhi baku mutu
4. Jumlah pengaduan masyarakat ataspermasalahan lingkungan yang telah ditangani dan terselesaikan
100% pengaduan yang masukseluruhnya telah ditangani dandiselesaikan.
100% pengaduan yang masukseluruhnya telah ditangani dandiselesaikan.
100% pengaduan yang masukseluruhnya telah ditangani dandiselesaikan.
5. Jumlah pohon pelindung dan pohonproduktif dari tahun ke tahunmeningkat
96,75% dari target 1.000.000 pohonproduktif dan pelindung yang ditanam
Baru 12,12% Ruang Terbuka Hijau daritarget 16% (1.084,41 ha)
120% (12% dari target 10% RTH dalamSPM).
6. Meningkatnya jumlah sumur resapandari tahun ke tahun
38.491 unit atau 101,29% dari target38.000 unit. Tidak ditargetkan untuk dicapai Tidak ditargetkan untuk dicapai
7. Masyarakat telah dapat melaksanakanteknis pengelolaan sampah skala rumahtangga
619 orang atau 112,55% dari target 550orang.
Tidak ada data terkait capaianpenanganan sampah pola 3R, Landfill,dan menggunakan teknologi ramahlingkungan
Tidak ada data terkait jumlah TPS danTPA dioperasikan sesuai persyaratanteknis dan lingkungan
8. Jumlah sekolah dengan status SekolahBerbudaya Lingkungan (Adiwiyata)
11 sekolah atau 91,67% dari target 12sekolah. Tidak ditargetkan untuk dicapai Tidak ditargetkan untuk dicapai
9. Status Lingkungan Hidup Daerah KotaBandung terinformasikan ke publik
2 dokumen lingkungan hidup yangterinformasikan ke publik Tidak ditargetkan untuk dicapai Tidak ditargetkan untuk dicapai
Rencana Strategis Badan Pengelola Lingkungan HidupKota Bandung Tahun 2013 - 2018
Badan Pengelola Lingkungan Hidup Kota Bandung 2013-201819
Renstra
D. Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan BPLH KotaBandung
ingkungan hidup merupakan salah satu urusan wajib yang
harus diselenggarakan oleh pemerintahan daerah karena
termasuk dalam lingkup pelayanan dasarsebagaimana diatur
dalam Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007tentang pembagian
urusan pemerintahan antara pemerintah, pemerintahan daerah
provinsi dan pemerintahan daerah kabupaten/kota. BPLH Kota
Bandung yang diberikan kewenangan untuk menyelenggarakan urusan
wajib tersebut dituntut supaya dapat melaksanakannyadengan sebaik-
baiknya.
Untuk maksud tersebut, BPLH Kota Bandung telah melakukan
identifikasi beberapa tantangan dan peluang pengembangan
pelayananTahun 2013-2018 antara lain:
1. Kualitas lingkungan hidup (udara, air dan tanah) cenderungmengalami penurunan
Kondisi ini merupakan tantangan yang berat dalam rangka
pengembangan pelayanan. Kecenderungan kualitas lingkungan
hidup menurun dapat terus terjadi apabila tidak segera ditangani
dengan cara-cara yang tepat dan bijak. Dengan demikian,
diperlukan langkah-langkahpengembangan pelayanan yang tepat
dan konsisten sehingga diharapkan dimasa mendatang
kecenderungan tersebut tidak terjadi.
2. Perilaku sebagian masyarakat dan pelaku usaha sumberpencemar kurang memiliki kepedulian terhadap lingkungannya
Kondisi ini juga menjadi tantangan yang berat dalam rangka
pengembangan pelayanan. Kurangnya kepedulian terhadap
lingkungannya tersebut telah berlangsung lama dan masih terjadi
sehingga perlu segera dilakukan upaya-upaya pelayanan yang lebih
mengena kepada sasaran sehingga diharapkan dimasa mendatang
timbul kepedulian yang kuat terhadap lingkungannya.
L
Rencana Strategis Badan Pengelola Lingkungan HidupKota Bandung Tahun 2013 - 2018
Renstra
Badan Pengelola Lingkungan Hidup Kota Bandung 2013-2018Renstra20
3. Lemahnya koordinasi dan sinergitas antar instansi pemerintah
Kondisitersebut merupakan tantangan lainnya dalam
pengembangan pelayanan lingkup lingkungan
hidup.Kencenderungan lemahnya koordinasi dan sinergitas antar
instansi pemerintah ini sangat besar terjadi dan apabila tidak
segera ditangani dengan baik sangat menghambat kinerja
pelayanan.
4. Kuatnya komitmen pimpinan terhadap permasalahanlingkungan hidup
Kondisi tersebut merupakan peluang besar bagi pengembangan
pelayanan bidang lingkungan hidup. Dengan adanya komitmen
pimpinan yang kuat, diharapkan dimasa mendatang beberapa jenis
pelayanan yang membutuhkan sumber daya besar sebagai
masukannya dapat dipenuhi sehingga cakupan pelayanan menjadi
lebih baik.
5. Adanya dukungan dari organisasi masyarakat, tokohmasyarakat dan pusat-pusat studi yang bergerak di bidanglingkungan hidup
Kondisi ini merupakan peluang besar dalam rangka pengembangan
pelayanan. Dengan adanya dukungan tersebut diharapkan dimasa
mendatang beberapa jenis pelayanan dapat dilaksanakan dengan
hasil-hasil yang lebih optimal.
Rencana Strategis Badan Pengelola Lingkungan HidupKota Bandung Tahun 2013 - 2018
Badan Pengelola Lingkungan Hidup Kota Bandung 2013-201819
Renstra
BAB IIIISU STRATEGIS BERDASARKANTUGAS POKOK DAN FUNGSI
A. Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas Pokok danFungsi Pelayanan BPLH Kota Bandung
ugas pokok Badan Pengelola Lingkungan Hidup (BPLH) Kota
Bandung yaitu melaksanakan sebagian kewenangan daerah
Bidang Pengelolaan Lingkungan Hidup. Untuk
menyelenggarakan tugas pokok tersebut, BPLH Kota Bandung
mempunyai fungsi :
1. Perumusan kebijakan teknis lingkup perencanaan, pengendalian
pencemaran dan kerusakan lingkungan hidup, pengelolaan air
tanah dan energi, serta rehabilitasi lingkungan hidup.
Permasalahan yang mengemuka berkaitan dengan tugas pokok
dan fungsi ini antara lain :
a. Masih adanya kebijakan lingkup bidang lingkungan hidup
yang belum disusun diantaranya berkaitan dengan Perwal dari
Perda yang telah ditetapkan.
b. Masih adanya kebijakan lingkup bidang lingkungan hidup
yang perlu dilakukan perbaikan karena sudah tidak sesuai
dengan kondisi daerah.
2. Pemberian dukungan atas penyelenggaraan pemerintah daerah
lingkup perencanaan lingkungan hidup, pengendalian pencemaran
dan kerusakan lingkungan hidup, pengelolaan air tanah dan
energi, serta rehabilitasi lingkungan hidup.
Permasalahan pokok yang berkaitan dengan tugas pokok dan
fungsi ini antara lain :
a. Keterbatasan alokasi anggaran urusan wajib bidang
lingkungan hidup khususnya untuk BPLH Kota Bandung.
b. Lemahnya koordinasi lintas sektoral dalam kerangka
sinkronisasi implementasi program pembangunan yang
bersifat lintas sektoral.
T
Rencana Strategis Badan Pengelola Lingkungan HidupKota Bandung Tahun 2013 - 2018
Badan Pengelola Lingkungan Hidup Kota Bandung 2013-201820
Renstra
c. Kurangnya partisipasi masyarakat, pelaku usaha dan
stakeholder lainnya dalam upaya pencegahan pencemaran dan
perusakan lingkungan hidup, dan rehabilitasi lingkungan
hidup yang telah mengalami pencemaran dan kerusakan.
3. Pembinaan dan pelaksanaan lingkup perencanaan lingkungan
hidup, pengendalian pencemaran dan kerusakan lingkungan
hidup, pengelolaan air tanah dan energi, serta rehabilitasi
lingkungan hidup;
Permasalahan yang sering timbul kepermukaan berkaitan dengan
tugas pokok dan fungsi ini antara lain :
a. Masyarakat dan pelaku usaha kurang memperhatikan atau
mengacuhkan peraturan perundang-undangan terkait
pengelolaan lingkungan hidup.
b. Adanya dampak pencemaran lingkungan hidup ikutan karena
Kondisi geografis Kota Bandung yang dikelilingi pemerintah
daerah lainnya seperti Kabupaten Bandung, Kota Cimahi dan
Kabupaten Bandung Barat.
c. Keterbatasan jumlah sumber daya baik sumber daya aparatur
maupun sarana dan prasarana dalam rangka pelaksanaan
tupoksi.
d. Penghargaan dan pemberian hukuman (reward and
punishment) bagi aparatur dan pemangku kepentingan
lingkungan hidup belum memadai.
4. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan Walikota sesuai dengan
tugas dan fungsinya
Tidak terdapat permasalahan yang mengemuka berkaitan dengan
tugas pokok dan fungsi ini.
Rencana Strategis Badan Pengelola Lingkungan HidupKota Bandung Tahun 2014 - 2018
Badan Pengelola Lingkungan Hidup Kota Bandung 2014-2018 19Renstra
Tabel III A. 1-1Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas Pokok dan Fungsi BPLH Kota Bandung
Provinsi Jawa Barat
Aspek Kajian Capaian/Kondisi Saat ini Standar yang DigunakanFaktor yang Mempengaruhi
Permasalahan PelayananInternal Eksternal
Perumusan kebijakan teknislingkup perencanaan, pengendalian pencemaran dankerusakan lingkungan hidup,pengelolaan air tanah danenergi, serta rehabilitasi LH.
Adanya Peraturan Daerah(Perda) yang berkaitandengan urusan wajib BidangLingkungan Hidup (LH)belum diterbitkan PeraturanWalikotanya (Perwal).
Peraturan ....................... Kemampuan SDM dalammemahami dan menterjemahkan peraturan perundang-undangan masihkurang memadai.
Politik anggaran atasurusan wajib Bidang LHmasih kurang mendukung.
Kegiatan pelayanan yang berkaitandengan Perda tersebut tdk dptdiselengga rakan apabila Perwalnyabelum diterbitkan sehingga dapatdipastikan akan mem pengaruhitingkat capaian SPM/Renstra/RPJMD
Adanya Perda yang perludilakukan perbaikan/revisikarena sudah tidak sesuaidengan kondisi daerah saatini.
Perubahan peraturanpemerintah
Kegiatan pelayanan terkait Perda ygsudah tidak sesuai kondisi daerah saatini menjadi tidak optimal jika Perdatersebut belum direvisi sehinggadikhawatir kan akan mempengaruhitingkat capaian SPM/Renstra/RPJMD
Pemberian dukungan atas penyelenggaraan pemerintah daerahlingkup perencanaan LH,pengendalian pencemaran dankerusakan LH, pengelolaan airtanah & energi serta rehabilitasiLH.
Alokasi anggaran urusanwajib Bidang LingkunganHidup khususnya yangmenjadi kewenangan BPLHmasih kurang optimal.
Kebutuhan anggaran BPLHsebagaimana tercantumRenstra 2009-2013.
Kemampuan perencanaan anggaran dan kinerjapara pelaksana kegiatanmasih kurang.Kemampuan koordinasipara pelaksana kegiatanmasih kurang.
Politik anggaran atasurusan wajib Bidang LHmasih kurang mendukung.Komitmen SKPD terkaitterhadap urusan wajibBidang LH masih lemahKomitmen masyarakat,pelaku usaha & stakeholder LH lainnya thdpermasalahan LH masihrendah..
Terdapat beberapa kegiatan pelaynanyg membutuhkan dana relatif besarkarena sifat dan target kinerjanyasehingga apabila tidak mendapatkanalokasi dana sesuai kebutuhan makadikhawatirkan akan mem pengaruhitingkat capaian SPM/Renstra/RPJMD.
Lemahnya koordinasi lintassektoral dalam kerangkasinkronisasi implementasiprogram pembangunan yangbersifat lintas sektoral.
Target kinerja programlintas sektoral dalamRPJMD Pemerintah KotaBandung 2009-2013
Terdapat beberapa kegiatan pelayananyang membutuhkan koordinasi antarsektor yang lebih solid dan intenssehingga jika tidak dipenuhi makadikhawatirkan akan mempengaruhi tktcapaian SPM/Rensra/ RPJMD.
Kurangnya partisipasi darimasyarakat, pelaku usahadan stakeholder lingkunganhidup lainnya dalam upayapencegahan pencemaran &perusakan LH, dan
Tingkat pencemaran terhadap lingkungan hidupKota Bandung cenderungmeningkat yg disebabkankelalaian masyarakat,pelaku usaha dan
Terdapat beberapa kegiatan pelayananyg membutuhkan partisipasi relatiftinggi dari masyarakat, pelaku usaha &stakeholder lainnya sehing ga jikaterjadi kekurangan dikhawatirkan akanmem pengaruhi tingkat capaian atas
Rencana Strategis Badan Pengelola Lingkungan HidupKota Bandung Tahun 2013 - 2018
Badan Pengelola Lingkungan Hidup Kota Bandung 2014-201820
Renstra
Aspek Kajian Capaian/Kondisi Saat ini Standar yang DigunakanFaktor yang Mempengaruhi
Permasalahan PelayananInternal Eksternal
rehabilitasi LH yang telahmengalami pencemaran dankerusakan.
stakeholder lingkunganhidup lainnya.
SPM/Renstra/RPJMD.
Pembinaan dan pelaksanaanlingkup perencanaanlingkungan hidup, pengendalianpencemaran dan kerusakanlingkungan hidup, pengelolaanair tanah dan energi, sertarehabilitasi lingkungan hidup.
Masyarakat & pelaku usahakurang memperhatikan ataumengacuhkan peraturan perundang-undangan terkaitpengelolaan LH
Kondisi kualitas LH KotaBandung yang cenderungmenurun salah satusebabnya yaitu kurangnyaketaatan terhadap peraturan perundang-undangan mengenai LH.
Mekanisme pengelolaanLH yang baik masihbelum diterapkan secaramenyeluruh.Sumber daya (aparaturdan sarana/prasaranabelum dimanfaatkansecara optimal.Komitmen atas pemberian penghargaan danhukuman kpd aparaturbelum memadai.
Komitmen masyarakat &pelaku usaha terhadapupaya pencegahan danrehabilitasi LH masihrendah.
Terdapat beberapa kegiatan pelayananyg membutuhkan ketaatan masyarakatdan pelaku usaha terhadap peraturanmengenai pengelolaan LH sehingga jikaterjadi kurangnya ketaatan dikhawatirkan mempengaruhi tingkatcapai an SPM/Renstra/RPJMD
Adanya dampak pencemaran LH ikutan pada sungai-sungai di Kota Bandungkarena kondisi geografisyang berbatasan langsungdengan Pemerintah Daerah(Pemda) lainnya seperti Kab.Bandung, Kota Cimahi danKab. Bandung Barat.
Kondisi kualitas LH yangberada di hilir lebih baikdibandingkan dengan yangberada di hulu.
Terdapat beberapa kegiatan pelayananyg berkaitan dgn pengelolaan air sungaiterkena dampak pencemaran ikutanyang lebih besar jika tdk ditanganibersama-sama dgn Pemda lainnyasehingga mempengaruhi tingkat capaian SPM/Renstra/RPJMD
Ketersediaan sumber daya(aparatur, sarana danprasarana) dalam rangkapelaksanaan tupoksiterbatas
Kebutuhan SDM & saranadan prasarana dalamdokumen anggarantahunan.
Terdapat beberapa kegiatan pelayananyg membutuhkan ketersediaan sumberdaya yang cukup sehingga apabilatidak dipenuhi dikhawatirkan akanmempengaruhi tingkat capaian atasSPM/Renstra/ RPJMD
Penghargaan dan pemberianhukuman bagi aparatur danpemangku kepentingan LHbelum memadai
Renstra BPLH KotaBandung Tahun 2013-2018
Terdapat beberapa kegiatan pelayananyg membutuhkan penghargaan danpemberian hukuman yang memadaibagi aparatur & pemangku kepentinganLH lainnya sehingga jika tidak dipenuhidikhawatirkan akan mem pengaruhitingkat capaian SPM/Renstra/RPJMD
Rencana Strategis Badan Pengelola Lingkungan HidupKota Bandung Tahun 2014 - 2018
Badan Pengelola Lingkungan Hidup Kota Bandung 2014-2018 19Renstra
B. TELAAHAN VISI, MISI DAN PROGRAM KEPALA DAERAH DANWAKIL KEPALA DAERAH
encana Strategis BPLH Kota Bandung 2013-2018 ini sangat
terkait dengan Visi, Misi dan Program Kepala Daerah dan
Wakil Kepala Daerah khususnya Misi Pertama yaitu
mewujudkan Bandung Nyaman melalui perencanaan tata ruang,
pembangunan infrastruktur serta pengendalian pemanfaatan ruang
yang berkualitas dan berwawasan lingkungan dalam rangka mencapai
Visi “Kota Bandung Yang Nyaman”. Misi ini akan diimplementasikan
beberapa SKPD di lingkungan Pemerintah Kota Bandung termasuk oleh
BPLH Kota Bandung.
Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah pada misi pertama
yang menjadi tanggung jawab BPLH Kota Bandung berada dalam
lingkup sasaran “Meningkatnya Kualitas Lingkungan Hidup” terdiri
dari :
1. Program Rehabilitasi dan Pemulihan Cadangan Sumber Daya Alam
2. Program Perlindungan dan Konservasi Sumberdaya Alam
3. Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan Persampahan
4. Program Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan
Hidup
5. Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan Air Minum dan Air
Limbah
6. Program Peningkatan Pengendalian Polusi Udara
7. Program Peningkatan Kualitas dan Akses Informasi Sumber Daya
Alam dan Lingkungan Hidup
8. Program Pembinaan dan Pengembangan Bidang Energi dan
Ketenagalistrikan
9. Program Pengelolaan Bidang Air Tanah
R
Rencana Strategis Badan Pengelola Lingkungan HidupKota Bandung Tahun 2014 - 2018
Badan Pengelola Lingkungan Hidup Kota Bandung 2014-2018 19Renstra
Tabel III B.1-1Faktor Penghambat dan Pendorong Pelayanan BPLH Kota Bandung
Terhadap Pencapaian Visi, Misi dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah
Visi : Mewujudkan Kota Bandung yang Unggul, Nyaman dan Sejahtera
No. Misi dan Program KDH dan Wakil KDHTerpilih Permasalahan Pelayanan SKPD
Faktor
Penghambat Pendorong(1) (2) (3) (4) (5)
1. Misi 1 :Mewujudkan Bandung Nyaman melaluiperencanaan tata ruang, pembangunaninfrastruktur serta pengendalianpemanfaatan ruang yang berkualitas &berwawasan lingkungan dalam rangkamencapai Visi “Kota Bandung YangNyaman”.Program :1. Rehabilitasi dan Pemulihan Cadangan
Sumber Daya Alam2. Perlindungan dan Konservasi Sumberdaya
Alam3. Pengembangan Kinerja Pengelolaan
Persampahan4. Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan
Lingkungan Hidup5. Pengembangan Kinerja Pengelolaan Air
Minum dan Air Limbah6. Peningkatan Pengendalian Polusi Udara7. Peningkatan Kualitas dan Akses Informasi
Sumber Daya Alam & LH8. Pembinaan dan Pengembangan Bidang
Energi dan Ketenagalistrikan9. Pengelolaan Bidang Air Tanah
Terdapat kegiatan pelayanan yang berkaitan denganPerda yg belum diterbitkan Perwalnya.Terdapat kegiatan pelayanan yang berkaitan denganPerda yang belum dilakukan revisi sesuai kondisidaerah saat ini.Terdapat beberapa kegiatan pelayanan yangmembutuhkan dana relatif besar belummendapatkan alokasi dana yang memadai.Terdapat beberapa kegiatan pelayanan yangmembutuhkan koordinasi lintas dan antar sektorkurang optimal dalam pelaksanaannya.Terdapat beberapa kegiatan pelayanan yangmembutuhkan partisipasi relatif tinggi darimasyarakat, pelaku usaha dan stakeholder lainnyakurang optimal dalam pelaksanaannya.Terdapat beberapa kegiatan pelayanan yangmembutuhkan ketaatan masyarakat dan pelakuusaha thd peraturan kurang optimal dalampelaksanaannya.Terdapat beberapa kegiatan pelayanan yangmembutuhkan ketersediaan sumber daya yg cukupbelum optimal penyediannya.Terdapat beberapa kegiatan pelayanan yangmembutuhkan penghargaan dan pemberianhukuman bagi aparatur dan pemangku kepentinganlainnya belum diimplementasikan secara optimal.
Perilaku sebagian masyarakat danpelaku usaha sumber pencemarkurang memiliki kepedulianterhadap lingkungannya.Kondisi tersebut merupakan faktorpenghambat terbesar dalam pelayanan BPLH dimasa mendatang.Beberapa upaya perlu segeradilakukan sehingga perilaku negatiftersebut bisa dikurangi bahkan jikabisa dihilangkan.Kuantitas dan kualitas aparaturmasih kurang dalam menyelenggarakan pelayanan prima.Kondisi ini juga merupakan faktorpenghambat dari pelayanan dilingkungan BPLH. Dengankurangnya kuantitas dan kualitaspersonil yang menyelenggarakanpelayanan dapat menyebabkankurang optimalnya pencapaiantarget kinerja dll.
Kuatnya komitmen pimpinan terhadappermasalahan LH Kota Bandung.Kondisi tersebut merupakan faktorpendorong yang besar bagipenyelesaian permasala han pelayanandimasa men datang. Dengan adanyakomitmen yang kuat dari pimpinan,beberapa kegiatan pelayanan yangmembutuhkan masukan yang relatifbesar akan dapat dipenuhi ataumembutuh kan koordinasi dankerjasama dengan inter atau lintassektor lebih mudah dilaksanakan. Dukungan dari organisasi masyarakat,tokoh masyarakat dan pusat-pusatstudi yang bergerak di Bidang LH.Kondisi ini juga merupakan faktorpendorong penyelesaian permasalahanpelayanan yang akan dihadapi BPLHseperti rendahnya tingkat partisipasi,kurangnya ketaatan thd per aturanperundang-undangan, kerjasama dll.
Rencana Strategis Badan Pengelola Lingkungan HidupKota Bandung Tahun 2014 - 2018
Badan Pengelola Lingkungan Hidup Kota Bandung 2014-2018 19Renstra
C. Telaahan Renstra Kementerian Lingkungan Hidup dan RenstraBPLH Provinsi Jawa Barat
erujuk kepada Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 54
Tahun 2010 tentang pelaksanaan Peraturan Pemerintah
No. 8 Thn 2008 tentang tahapan, tata cara penyusunan,
pengendalian, dan evaluasi pelaksanaan rencana pembangunan
daerah, bahwa telaahan Renstra dilakukan terhadap Renstra
Kementerian Lingkungan Hidup dan Renstra BPLHD Provinsi Jawa
Barat terutama berkaitan dengan capaian kinerja sasaran strategis
sebagaimana tergambarkan dalam indikator kinerja sasarannya.
Kementerian Lingkungan Hidup RI dalam Renstra Tahun 2010-2014
telah menetapkan sasaran umum dan sasaran khusus Pembangunan
Lingkungan Hidup. Sasaran umum yang hendak diwujudkan oleh
Kementerian Lingkungan Hidup RI untuk kurun waktu 2010-2014
yaitu mewujudkan perbaikan fungsi lingkungan hidup, dan
pengelolaan sumberdaya alam yang mengarah pada pengarusutamaan
prinsip pembangunan berkelanjutan, sedangkan sasaran khusus yang
hendak dicapai adalah :
a. Terkendalinya pencemaran dan kerusakan lingkungan sungai,
danau, pesisir dan laut serta air tanah;
b. Terlindunginya kelestarian fungsi lahan, keanekaragaman hayati
dan ekosistem hutan;
c. Membaiknya kualitas udara dan pengelolaan sampah serta limbah
bahan berbahaya dan beracun (B3);
d. Pengelolaan sumberdaya alam dan lingkungan hidup terintegrasi
Indikator kinerja atas sasaran-sasaran Kementerian Lingkungan Hidup
RI tersebut meliputi :
Persentase jumlah sumber air yang dipantau dan diinformasikan
status mutu airnya
Penurunan beban pencemar
Penurunan emisi kendaraan bermotor
Tingkat kualitas udara kota/kab
Registrasi B3
Rehabilitasi sumberdaya alam dan pengelolaan kehati
Inventarisasi kerusakan data kawasan pesisir dan laut
M
Rencana Strategis Badan Pengelola Lingkungan HidupKota Bandung Tahun 2013 - 2018
Badan Pengelola Lingkungan Hidup Kota Bandung 2014-201820
Renstra
Pengurangan beban pencemar pada industri kecil
Jumlah industri telah menerapkan program lingkungan
Jumlah komisi AMDAL Daerah yang berlisensi
Jumlah kasus sengketa lingkungan yang terfasilitasi
Tingkat ketersediaan sarana sistem informasi lingkungan
Sedangkan Renstra BPLHD Provinsi Jawa Barat tahun 2008-2013
memiliki 20 (dua puluh) sasaran strategis dengan 31 (tiga puluh satu)
indikator kinerjanya dengan rincian sebagai berikut :
1. Meningkatnya kualitas status mutu air sungai di 7 DAS
1.1. Kondisi kualitas mutu air sungai di 7 DAS
1.2. DAS yang dipantau dan diinformasikan status mutu airnya
1.3. Peta potensi sumber pencemaran berbasis DAS
1.4. Tim Pemantau Pencemaran Air berbasis masyarakat
1.5. Sumber-sumber pencemaran air yang terpantau
2. Meningkatnya kualitas udara di wilayah perkotaan di Jawa Barat
2.1. Tingkat kualitas udara perkotaan di Jawa Barat
2.2. Sistem pemantauan pencemaran udara di wilayah perkotaan
2.3. Jumlah kendaraan lulus uji emisi
2.4. Jumlah lokasi car free day di wilayah perkotaan
3. Menurunnya luasan lahan yang tercemar limbah padat dan B3
3.1. Tingkat pengawasan pelaksanaan pengelolaan limbah B3
4. Meningkatnya kinerja laboratorium lingkungan terakreditasi dalam
pengendalian lingkungan
4.1. Jumlah laboratorium lingkungan di daerah sudah
praakreditasi
5. Mendorong upaya pelestarian dan pemanfaatan sumerdaya alam
dan keanekaragaman hayati
5.1. Jumlah fasilitasi kegiatan konservasi sumberdaya alam dan
pengelolaan kehati di Jawa Barat
6. Mendorong upaya perlindungan ekosistem pesisir dan laut
6.1. Jumlah fasilitasi pelaksanaan pengelolaan lingkungan
kawasan pesisir dan laut Jawa Barat
Rencana Strategis Badan Pengelola Lingkungan HidupKota Bandung Tahun 2013 - 2018
Badan Pengelola Lingkungan Hidup Kota Bandung 2014-201821
Renstra
7. Tersedianya kebijakan teknis pengelolaan pembangunan
berkelanjutan di Jawa Barat sebagai acuan pemberian izin
lingkungan
7.1. Jumlah kajian dan rekomendasi lingkungan hidup strategis
8. Meningkatnya penerapan teknologi tepat guna dan ramah
lingkungan di Jawa Barat
8.1. Tingkat penerapan teknologi tepat guna dan ramah lingkungan
dalam pengelolaan lingkungan di daerah
9. Tercapainya penerapan program EPCM dan Proper di kalangan
dunia usaha dan industri
9.1. Jumlah personil industri yang bersertifikat EPCM
9.2. Jumlah industri Jawa Barat yang menerapkan program
lingkungan
10. Terwujudnya sertifikasi Komisi AMDAL kab/kota se Jawa Barat
10.1. Jumlah Komisi AMDAL Daerah yang berlisensi
11. Terbitnya rekomendasi AMDAL hasil penilaian Komisi AMDAL
11.1. Jumlah rekomendasi AMDAL yang diterbitkan
12. Tersedianya instrumen ekonomi lingkungan yang mendukung
keberhasilan pengelolaan lingkungan hidup
12.1. Jumlah pedoman dan kebijakan instrumen ekonomi
lingkungan
13. Meningkatnya pemahaman dan kesadaran masyarakat terhadap
bencana di Jawa Barat
13.1. Frekuensi sosialisasi terkait kebencanaan dan perubahan
iklim
14. Meningkatnya kemampuan mitigasi bencana dan adaptasi terhadap
dampak perubahan iklim di Jawa Barat
14.1. Jumlah pedoman dan kajian terkait perubahan iklim
14.2. Mainstreaming perubahan iklim dalam Renstra sektor
15. Meningkatnya kerjasama pengendalian lingkungan hidup melalui
kemitraan dengan seluruh pelaku pengelola lingkungan hidup
15.1. Jumlah kemitraan dengan berbagai stakeholder
15.2. Tingkat kesadaran seluruh stake holders dalam pengelolaan
lingkungan
Rencana Strategis Badan Pengelola Lingkungan HidupKota Bandung Tahun 2013 - 2018
Badan Pengelola Lingkungan Hidup Kota Bandung 2014-201822
Renstra
16. Tercapainya berbagai upaya terobosan program dalam rangka
peningkatan kepedulian lingkungan
16.1. Jumlah program - program pengelolaan lingkungan di daerah
16.2. Jumlah peraih penghargaan lingkungan
17. Meningkatnya pemahaman dan kesadaran hukum masyarakat
mengenai upaya penanganan dan penyelesaian sengketa
lingkungan
17.1. Jumlah pengaduan masyarakat terkait permasalahan
lingkungan
18. Terfasilitasinya sengketa lingkungan hidup yang terjadi sesuai
dengan kebijakan lingkungan hidup
18.1. Jumlah kasus sengketa lingkungan yang terfasilitasi
19. Tersedianya data base informasi lingkungan
19.1. Tingkat ketersediaan informasi lingkungan hidup
20. Mengembangkan sistem balai kliring lingkungan hidup
20.1. Tingkat ketersediaan sistem informasi lingkungan
Perbandingan capaian kinerja Renstra BPLH Provinsi Jawa Barat,
Kementerian Lingkungan Hidup dan BPLH Kota Bandung dapat
digambarkan dalam tabel berikut ini :
Rencana Strategis Badan Pengelola Lingkungan HidupKota Bandung Tahun 2014 - 2018
Badan Pengelola Lingkungan Hidup Kota Bandung 2014-2018 20Renstra
Tabel III-C.1-1
Komparasi Capaian Sasaran Renstra BPLH Kota Bandung Terhadap Sasaran Renstra BPLHD Provinsi Jawa Barat
dan Kementerian Lingkungan Hidup
No Indikator Kinerja Capaian Sasaran Renstra BPLHKota Bandung
Capaian Sasaran Renstra BPLHProvinsi Jawa Barat
Capaian Sasaran RenstraKementerian Lingkungan Hidup
(1) (2) (3) (4) (5)
1. Masyarakat telah dapat melaksanakanteknis pengelolaan sampah skala rumahtangga
619 rumah tangga Tidak ditargetkan dalam Renstra Tidak ditargetkan dalam Renstra
2. Kualitas air sungai memenuhi baku mutusesuai SK. Gubernur Jabar No. 39 Th.2000
Belum ada sungai utama yang kualitasair sungainya memenuhi baku mutu Tidak ditargetkan dalam Renstra
Penurunan beban pencemar 2,5%pertahun
3. Kualitas udara indoor dan roadsidememenuhi baku mutu udara ambient
Kualitas udara pada titik pantau94,79% dari baku mutu Tidak ditargetkan dalam Renstra
37 peraturan perundangan
36 kota dievaluasi
4. Jumlah usaha/kegiatan yang mentaatipersyaratan adm. dan teknis pencegahanpencemaran air, udara dan tanah
12 pelaku usaha memenuhi persyaratanadministrasi dan teknis pencegahanpencemaran air, udara dan tanah Tidak ditargetkan dalam Renstra
Penurunan beban pencemaran 50juta ton
1000 registrasi B3
Pengurangan 80% beban pencemarpada industri kecil
5. Jumlah pengaduan masyarakat ataspermasalahan lingkungan yang telah ditangani dan terselesaikan
100% pengaduan masyarakat berkaitandengan permasalahan lingkungan telahditangani dan dapat diselesaikan 100% pengaduan ditangani
100% pengaduan ditangani
Terlaksananya kepastian hukum danpenyelesaian konflik
250 rang PPLHD dan 500 PPNS
6. Jumlah sumur resapan dari tahun ketahun meningkat 38.491 sumur resapan Tidak ditargetkan dalam Renstra Tidak ditargetkan dalam Renstra
7. Jumlah pohon pelindung dan pohonproduktif dari tahun ke tahun meningkat
1.741.518 pohon (pohon produktifsebanyak 857.371 pohon + pohonpelindung 884.147)
Tidak ditargetkan dalam Renstra Rehabilitasi 500.000 ha pertahun
Rencana Strategis Badan Pengelola Lingkungan HidupKota Bandung Tahun 2013 - 2018
Badan Pengelola Lingkungan Hidup Kota Bandung 2014-201821
Renstra
No Indikator Kinerja Capaian Sasaran Renstra BPLHKota Bandung
Capaian Sasaran Renstra BPLHProvinsi Jawa Barat
Capaian Sasaran RenstraKementerian Lingkungan Hidup
(1) (2) (3) (4) (5)
8. Jumlah sekolah dengan status SekolahBerbudaya Lingkungan (Adiwiyata)
12 sekolah telah ditetapkan sebagaisekolah Adiwiyata Tidak ditargetkan dalam Renstra Tidak ditargetkan dalam Renstra
9. Status Lingkungan Hidup Daerahterinformasikan ke publik
2 media yakni media internet dan bukustatus lingkungan hidup Tidak ditargetkan dalam Renstra
Tersedianya data dan informasi SumberDaya Alam dan Lingkungan hidup
10. Jumlah kendaraan bermotor yangdilakukan pengujian emisi
92,87% kendaraan bermotor yangdilakukan pengujian memenuhi emisibersih kendaraan
Tidak ditargetkan dalam Renstra Penurunan emisi kendaraan bermotor
11. Persentase jumlah sumber air yangdipantau dan diinformasikan status mutuairnya
16 Sungai utama (indikator ini tidakditetapkan untuk dicapai tetapidilakukan pemantauan danterinformasikan status mutunya)
7 DAS status mutu airnya cemar sedang 70% terpantau
13 DAS prioritas di 119 kota/kab
Rencana Strategis Badan Pengelola Lingkungan HidupKota Bandung Tahun 2014 - 2018
Badan Pengelola Lingkungan Hidup Kota Bandung 2014-2018 22Renstra
D. Telaahan Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS) Kota Bandung
Wilayah adalah ruang yang merupakan kesatuan geografis beserta segenap unsur terkait yang batas dan sistemnya ditentukan
berdasarkan aspek administratif dan/atau aspek fungsional. Sedangkan kawasan adalah wilayah yang memiliki fungsi utama
lindung atau budidaya. Telaahan rencana tata ruang wilayah ditujukan untuk mengidentifikasi implikasi rencana struktur dan
pola ruang terhadap kebutuhan pelayanan SKPD. Berikut ini hasil telaahan RTRW dan KLHS Kota Bandung :
Tabel III D.1-1
Hasil Telaahan Struktur Ruang Wilayah Kota Bandung
No. Rencana Struktur Ruang Struktur Ruang Saat iniIndikasi Program
Pemanfaatan RuangPeriode Perencanaan
Berkenaan
Pengaruh Rencana StrukturRuang Terhadap
Kebutuhan PelayananSKPD
Arahan LokasiPengembangan Pelayanan
SKPD
(1) (2) (3) (4) (5) (6)1.
2.
3.
Ket :
- Kolom 2 diisi dengan daftar Pusat Kegiatan Nasional (PKN), Pusat Kegiatan Wilayah (PKW), Pusat Kegiatan Lokal (PKL) yang direncanakan di wilayah
Kota Bandung berupa Rencana Bandara, pelabuhan laut, pelabuhan penyebrangan, terminal, stasiun kereta, jaringan jalan primer/sekunder, jaringan
prasarana air, jaringan prasarana energi/listrik, dan jaringan prasarana telekomunikasi.
- Kolom 3 diisi dengan daftar Pusat Kegiatan Nasional (PKN), Pusat Kegiatan Wilayah (PKW), Pusat Kegiatan Lokal (PKL) yang telah ada di wilayah Kota
Bandung berupa Rencana Bandara, pelabuhan laut, pelabuhan penyebrangan, terminal, stasiun kereta, jaringan jalan primer/sekunder, jaringan
prasarana air, jaringan prasarana energi/listrik, dan jaringan prasarana telekomunikasi.
- Kolom 4 diisi dengan indikasi program pemanfaatan ruang untuk setiap rencana tata ruang
Rencana Strategis Badan Pengelola Lingkungan HidupKota Bandung Tahun 2013 - 2018
Badan Pengelola Lingkungan Hidup Kota Bandung 2014-201823
Renstra
- Kolom 5 diisi dengan perbandingan antara kondisi rencana dan kondisi saat ini, lakukan identifikasi pengaruhnya kepada kebutuhan pelayanan SKPD.
Jika ada identifikasi bentuk kebutuhan tersebut, perkiraan besaran kebutuhan dan lokasinya.
- Kolom 6 diisi dengan daftar lokasi berdasarkan hasil kolom 5. Daftar ini menjadi arahan lokasi pengembangan pelayanan SKPD untuk mendukung
perwujudan struktur ruang wilayah
Tabel D.1-2
Hasil Telaahan Pola Ruang Wilayah Kota Bandung
No. Rencana Pola Ruang Pola Ruang Saat iniIndikasi Program
Pemanfaatan Ruang PeriodePerencanaan Berkenaan
Pengaruh Rencana PolaRuang Terhadap
Kebutuhan PelayananSKPD
Arahan LokasiPengembangan Pelayanan
SKPD
(1) (2) (3) (4) (5) (6)1.
2.
3.
Ket :
- Kolom 2 diisi dengan daftar kawasan lindung, kawasan budidaya, kawasan strategis yang direncanakan di wilayah Kota Bandung.
- Kolom 3 diisi dengan daftar Pusat daftar kawasan lindung, kawasan budidaya, kawasan strategis yang telah ada di wilayah Kota Bandung.
- Kolom 4 diisi dengan indikasi program pemanfaatan ruang untuk setiap rencana pola ruang.
- Kolom 5 diisi dengan perbandingan antara kondisi rencana dan kondisi saat ini, lakukan identifikasi pengaruhnya kepada kebutuhan pelayanan SKPD.
Jika ada identifikasi bentuk kebutuhan tersebut, perkiraan besaran kebutuhan dan lokasinya.
- Kolom 6 diisi dengan daftar lokasi berdasarkan hasil kolom 5. Daftar ini menjadi arahan lokasi pengembangan pelayanan SKPD untuk mendukung
perwujudan pola ruang wilayah.
Rencana Strategis Badan Pengelola Lingkungan HidupKota Bandung Tahun 2013 - 2018
Badan Pengelola Lingkungan Hidup Kota Bandung 2014-201824
Renstra
Tabel III D.2-1Hasil Analisis Terhadap Dokumen KLHS Kota Bandung
BPLH Kota Bandung
No. Aspek Kajian Ringkasan KLHS Implikasi Terhadap PelayananSKPD
Catatan Bagi Perumusan Program dan KegiatanSKPD
(1) (2) (3) (4) (5)1. Pencemaran
Udara- Data AQMS berdasarkan ISPU kualitas udara
cenderung menurun pada posisi sedang.- Keberadaan Tol Cipularang berimplikasi pada
penurunan kualitas udara kota Bandungkhususnya di gerbang tol Pasteur dan jembatanCikapayang.
- Laju pertumbuhan kendaraan di Kota Bandungtergolong tinggi berkisar antara 12-21%/tahun.
- Kontribusi pencemaran udara dari sektor industrimasih 15%.
- RTH masih minim, tingginya pencemaran udaradari aktivitas penduduk berkontribusimeningkatkan iklim mikro.
- Dengan menurunnya kualitasudara perlu segera dilakukanupaya pencegahan danpengendalian terhadap sumber-sumber pencemar baik yangbergerak maupun tidak bergerak.
- Peningkatan pengendalian polusi udara melaluiberbagai kegiatan antara lain kegiatan pembinaandan pengendalian pencemaran udara, kampanyelangit biru dan pengujian emisi bersih kendaraanbermotor, pengadaan sarana dan prasaranapemantau kualitas udara dll.
2. Sumber DayaAir
- Baru 25% Rumah Tangga yang terlayani PDAMsedangkan sisanya sebesar 75% mengakses sumberair lain.
- Terjadi peningkatan pengambilan air tanah secaraillegal.
- Hingga bulan Agustus tercatat 887 titikpengambilan air tanah dengan pengambilan airtanah sebessr 1.074.351 m3/bulan.
- Hampir seluruh daerah kota bandung tergolongkategori I (kritis) dan II (rawan);
- Dengan adanya kecenderunganpengambilan air tanah yangberlebihan berpengaruh kepadaketersediaan air. Untuk itu perlusegera dilakukan upayapengendalian dan perlindunganserta konservasi sumber-sumberair yang mengalami kerusakan.
- Optimalisasi pengelolaan bidang air tanah melaluikegiatan penyusunan kebijakan pengelolaan airtanah, pengawasan pemanfaatan air tanah,pengembangan model teknologi konservasi airtanah, dll.
- Melakukan upaya perlindungan dan konservasiSDA melalui kegiatan konservasi air tanah danmata air, konservasi sungai dan anak sungai,pembangunan sumur resapan dangkal padadaerah tangkapan air, pembuatan lubang bioporidll.
Rencana Strategis Badan Pengelola Lingkungan HidupKota Bandung Tahun 2013 - 2018
Badan Pengelola Lingkungan Hidup Kota Bandung 2014-201825
Renstra
No. Aspek Kajian Ringkasan KLHS Implikasi Terhadap PelayananSKPD
Catatan Bagi Perumusan Program dan KegiatanSKPD
3. Pencemaran Air - Sebagian besar sungai utama tercemar berat.- Kualitas air sungai yang merupakan sumber air
baku PDAM Kota Bandung tidak dapat digunakansebagai bahan baku air minum karena berada padastatus tercemar ringan sampai dengan berat.
- IPAL terpusat di Bojongsoang hanya melayani 15%dari penduduk Kota Bandung.
- Separuh sumur gali dan sumur pompa tidakmemenuhi syarat sebagai air bersih.
- Hampir semua sumur gali dan sumur pasak sudahtercemar bakteri coli.
- Dengan kualitas air sungai yangtercemar ringan sampai denganberat tentu berdampak kepadamenurunnya tingkat ketersediaanair baku dan air bersih. Untuk ituperlu segera dilakukan upayapengendalian pencemaran danperusakan sumber-sumber air.
- Optimalisasi pengendalian pencemaran danperusakan lingkungan hidup melalui kegiatanpenyusunan kebijakan pengendalian pencemarandan kerusakan lingkungan hidup, pemantauankualitas air sungai dan air limbah dari sumberpencemar, penanganan pengaduan kasuslingkungan hidup, penerapan dan fasilitasiAnalisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL)dll.
4. Bencana Banjir - 68 titik rawan genangan bajir di Kota Bandung.- Peningkatan koefisien run off, tahun 1960 (Otto
Soemarwoto-2002) kira-kira 40% dan BandungUtara 25%, saat ini diperkirakan 75% dan diKawasan Bandung Utara 60%.
- Tingginya koefisien run off sangatmempengaruhi tingkat penyediaanair tanah sebagai sumber air bakumaupun air bersih.
- Melakukan upaya perlindungan dan konservasiSDA melalui kegiatan pembangunan sumurresapan dangkal pada daerah tangkapan air,pembuatan lubang biopori dll.
5. Volume danPengelolaanSampah
- Tingkat pelayanan sampah pada tahun 2012 barusebesar 85%.
- Produksi sampah Kota Bandung semakinmeningkat sebagian besar adalah sampahperumahan dan fasilitas umum.
- Jumlah sampah yang diangkut sebanyak 1000-1100 ton sampah/hari dari 164 TPS.
- Sekitar 3% atau 135 ton/hari timbunan sampahtelah dikelola dengan sistem 3R di 5 lokasi TPS 3Rmilik PD Kebersihan dan 7% atau sekitar 105ton/hari timbunan sampah dikelola dengan sistem3R secara mandiri oleh masyarakat.
- Terdapat 70 bank sampah di 70 RW dari 1560 RWdi Kota Bandung.
- Belum seluruh sampah yangdiproduksi dapat ditangani tentuberdampak kepada kurangoptimalnya tingkat pelayananBPLH.
- Melakukan upaya pengembangan kinerjapengelolaan sampah antara lain melalui kegiatanpenyusunan kebijakan pengelolaan persampahan,pelatihan pengelolaan sampah pola 3R, sosialisasipembentukan dan pengelolaan bank sampahsosialisasi pembentukan dan pengelolaan banksampah, sosialisasi pengelolaan persampahanskala RW, pengawasan dan pengendalianpembangunan dan operasional tempat pengolahansampah berbasis teknologi ramah lingkunganpembentukan model kawasan pengelolaansampah terpadu, pembangunan saranapercontohan waste to energy (Biogas), penyediaanprasarana dan sarana pengelolaan persampahan,pembangunan model tempat penampungan
Rencana Strategis Badan Pengelola Lingkungan HidupKota Bandung Tahun 2013 - 2018
Badan Pengelola Lingkungan Hidup Kota Bandung 2014-201826
Renstra
No. Aspek Kajian Ringkasan KLHS Implikasi Terhadap PelayananSKPD
Catatan Bagi Perumusan Program dan KegiatanSKPD
- Pembuangan sampah ke TPA masih menjadialternatif utama pengelolaan sampah KotaBandung.
- Tidak adanya sistem pengolahan dan pengelolaanyang baik, serta pengurangan sumber sampahmelalui kebijakan publik dan masih kurangnyakesadaran masyarakat untuk mengurangi sampah.
sementara sampah ramah lingkungan dll.
Rencana Strategis Badan Pengelola Lingkungan HidupKota Bandung Tahun 2014 - 2018
Badan Pengelola Lingkungan Hidup Kota Bandung 2014-2018 27Renstra
E. Isu-Isu Strategis Bidang Lingkungan Hidup
ermasalahan lingkungan hidup yang menjadi isu-isu strategis
di lingkungan Kota Bandung antara lain berkaitan dengan
permasalahan air, udara, limbah padat, dan tata guna lahan.
Simpulan tersebut berdasarkan hasil Kajian Lingkungan Hidup
Strategis (KLHS) Kota Bandung 2010 dan Status Lingkungan Hidup
Daerah (SLHD) Kota Bandung Tahun 2011 dan 2012.
1. Isu Air
Permasalahan lingkungan yang timbul berkaitan dengan isu air
yaitu rendahnya kualitas air sungai, rendahnya kualitas air tanah,
dan penurunan muka air tanah.
1.1. Rendahnya Kualitas Air Sungai
Kualitas air permukaan tidak hanya dipengaruhi oleh kondisi
alami sungai tapi sangat dipengaruhi oleh kegiatan
antropogenik (aktivitas manusia). Sungai yang melintas di Kota
Bandung seperti sungai di kota-kota lainnya umumnya
memiliki tekanan yang besar, berkaitan dengan jumlah
penduduk yang terus berkembang serta fungsi sungai yang
beraneka ragam, mulai dari sumber air baku, tempat
pembuangan aktivitas domestik maupun industri, tempat
rekreasi dan lain-lain.
P
Pencemaran Sungai Cikapundung
Rencana Strategis Badan Pengelola Lingkungan HidupKota Bandung Tahun 2014 - 2018
Badan Pengelola Lingkungan Hidup Kota Bandung 2014-2018 27Renstra
E. Isu-Isu Strategis Bidang Lingkungan Hidup
ermasalahan lingkungan hidup yang menjadi isu-isu strategis
di lingkungan Kota Bandung antara lain berkaitan dengan
permasalahan air, udara, limbah padat, dan tata guna lahan.
Simpulan tersebut berdasarkan hasil Kajian Lingkungan Hidup
Strategis (KLHS) Kota Bandung 2010 dan Status Lingkungan Hidup
Daerah (SLHD) Kota Bandung Tahun 2011 dan 2012.
1. Isu Air
Permasalahan lingkungan yang timbul berkaitan dengan isu air
yaitu rendahnya kualitas air sungai, rendahnya kualitas air tanah,
dan penurunan muka air tanah.
1.1. Rendahnya Kualitas Air Sungai
Kualitas air permukaan tidak hanya dipengaruhi oleh kondisi
alami sungai tapi sangat dipengaruhi oleh kegiatan
antropogenik (aktivitas manusia). Sungai yang melintas di Kota
Bandung seperti sungai di kota-kota lainnya umumnya
memiliki tekanan yang besar, berkaitan dengan jumlah
penduduk yang terus berkembang serta fungsi sungai yang
beraneka ragam, mulai dari sumber air baku, tempat
pembuangan aktivitas domestik maupun industri, tempat
rekreasi dan lain-lain.
P
Pencemaran Sungai Cikapundung
Rencana Strategis Badan Pengelola Lingkungan HidupKota Bandung Tahun 2014 - 2018
Badan Pengelola Lingkungan Hidup Kota Bandung 2014-2018 27Renstra
E. Isu-Isu Strategis Bidang Lingkungan Hidup
ermasalahan lingkungan hidup yang menjadi isu-isu strategis
di lingkungan Kota Bandung antara lain berkaitan dengan
permasalahan air, udara, limbah padat, dan tata guna lahan.
Simpulan tersebut berdasarkan hasil Kajian Lingkungan Hidup
Strategis (KLHS) Kota Bandung 2010 dan Status Lingkungan Hidup
Daerah (SLHD) Kota Bandung Tahun 2011 dan 2012.
1. Isu Air
Permasalahan lingkungan yang timbul berkaitan dengan isu air
yaitu rendahnya kualitas air sungai, rendahnya kualitas air tanah,
dan penurunan muka air tanah.
1.1. Rendahnya Kualitas Air Sungai
Kualitas air permukaan tidak hanya dipengaruhi oleh kondisi
alami sungai tapi sangat dipengaruhi oleh kegiatan
antropogenik (aktivitas manusia). Sungai yang melintas di Kota
Bandung seperti sungai di kota-kota lainnya umumnya
memiliki tekanan yang besar, berkaitan dengan jumlah
penduduk yang terus berkembang serta fungsi sungai yang
beraneka ragam, mulai dari sumber air baku, tempat
pembuangan aktivitas domestik maupun industri, tempat
rekreasi dan lain-lain.
P
Pencemaran Sungai Cikapundung
Rencana Strategis Badan Pengelola Lingkungan HidupKota Bandung Tahun 2013 - 2018
Badan Pengelola Lingkungan Hidup Kota Bandung 2014-201828
Renstra
Berdasarkan hasil pemantauan kualitas air sungai yang
dilakukan secara kontinyu setiap tahun dapat digambarkan
kondisi sungai-sungai di Kota Bandung sebagai berikut :
a. Mengalami hambatan self purification akibat pencemaran
secara kontinu di sepanjang bantaran sungai. Pada
dasarnya badan air mempunyai kemampuan untuk
melakukan pemurnian diri sendiri (self purification)
terhadap zat-zat pencemar yang masuk ke dalam air dalam
setiap badan air atau sering disebut juga daya assimilasi
(assimilative capacity).
b. Daya asimilasi (assimilative capacity) yaitu kemampuan
badan air untuk menerima beban limbah cair tanpa terjadi
pencemaran telah mengalami penurunan, bahkan di
beberapa sungai yang melewati wilayah padat bisa
dikatakan tidak ada. Kemampuan ini tergantung dari debit
(kapasitas) dan kandungan pencemar didalamnya. Semakin
besar debit aliran dan semakin rendah kandungan
polutannya maka akan semakin besar daya asimilasi badan
air tersebut.
c. Terjadi pendangkalan sungai akibat erosi dan sampah padat
yang terbawa aliran air hujan/drainase atau yang sengaja
dibuang masyarakat ke sungai.
d. Kelas mutu sungai tidak dapat digunakan sebagai bahan
baku air minum, dan sudah berada pada status tercemar
ringan sampai dengan tercemar berat dibandingkan dengan
PP No. 82 tahun 2001 tentang Pengelolaan Kualitas Air dan
Pengendalian Pencemaran Air dan SK. Gubernur Jawa
Barat no. 39 Tahun 2000 tentang Peruntukan Air dan Baku
Mutu Air pada Sungai Citarum dan Anak-Anak Sungainya
di Jawa Barat.
Parameter Fisika
Dari hasil pemeriksaan kualitas air sungai di Laboratorium
menunjukan kualitas air sungai di semua ruas sungai di
wilayah Kota Bandung baik hulu sampai hilir kota Bandung
Rencana Strategis Badan Pengelola Lingkungan HidupKota Bandung Tahun 2013 - 2018
Badan Pengelola Lingkungan Hidup Kota Bandung 2014-201829
Renstra
belum memenuhi syarat baku mutu golongan B, C, D
berdasarkan Surat Keputusan Gubernur Jawa Barat No : 39
tahun 2000 tentang Peruntukan Air dan Baku Mutu Air
pada Sungai Citarum dan Anak-Anak Sungainya di Jawa
Barat. Dari hasil analisa kualitas air yang dilakukan selama
kurun waktu September – Oktober dan November 2007 oleh
Badan Pengelola Lingkungan Hidup Kota Bandung di 40 titik
pantau menunjukkan parameter fisik (DHL, Kekeruhan,
TDS, suhu dan warna) menunjukan penurunan kualitas dari
hulu ke hilir dan berada diatas baku mutu.
Parameter Kimia
Kualitas kimia sungai secara langsung dipengaruhi oleh
adanya pencemaran air yang terjadi pada sungai. Semakin
berat pencemaran berlangsung maka dapat dipastikan
bahwa kondisi kualitas sungai akan menurun. Kandungan
senyawa organik pada beberapa sungai-sungai di Kota
Bandung cukup tinggi mulai dari hulu, tengah sampai hilir
didasarkan pada nilai parameter BOD dan COD, MBAS, DO
dan E. Coli yang terukur, di 40 titik pemantauan, yaitu di
Sungai Cikapundung, S. Cikapundung Kolot, S. Cicadas, S.
Citepus, S.Cibuntu, S. Cikendal, S. Ciparumpung, S.
Cidurian, S. Cipamokolan, S. Cisaranteun, S. Cipanjalu, S.
Cinambo, dan S. Cihalarang. Hampir seluruh kualitas air
sungai di Kota Bandung telah melebihi golongan B, C, dan D
berdasarkan Keputusan Gubernur Jawa Barat Nomor : 39
tahun 2000 tentang Peruntukan Air dan Baku Mutu Air
pada Sungai Citarum dan Anak-Anak Sungainya di Jawa
Barat.
Kandungan senyawa organik yang tinggi menjadikan
konsumsi oksigen dalam air menjadi lebih banyak dan
konsentrasi oksigen terlarut akan berkurang yang pada
akhirnya berdampak pada kehidupan biota perairan.
Kandungan Nitrogen pada air sungai yang terukur dengan
senyawa ammonia (NH3), nitrat (N03), dan nitrit (N02)
terdeteksi ada pada sungai-sungai di Kota Bandung. Hampir
Rencana Strategis Badan Pengelola Lingkungan HidupKota Bandung Tahun 2013 - 2018
Badan Pengelola Lingkungan Hidup Kota Bandung 2014-201830
Renstra
seluruh sungai di wilayah Kota Bandung memiliki
kandungan senyawa amonia di luar baku mutu kelas I (PP
82/2001). Tingginya senyawa amonia ini menyebabkan
proses oksidasi yang lebih banyak sehingga dapat
mempengaruhi kandungan oksigen terlarut dalam air.
Sebagai hasil oksidasi, besarnya kandungan senyawa nitrit
dan nitrat memang tergantung dari besarnya senyawa
amonia yang terdapat dalam air. Namun demikian
keberadaan senyawa nitrit yang cukup tinggi dapat
membahayakan kesehatan makhluk hidup. Dari seluruh
sungai yang diteliti hampir semua memiliki kandungan
senyawa nitrit diluar baku mutu yang telah ditetapkan (0,06
mg/l). Sedangkan keberadaan senyawa nitrat pada air lebih
banyak menimbulkan kondisi eutrofikasi pada sungai,
selain dapat tereduksi menjadi nitrit. Pada seluruh sungai
yang diteliti di Kota Bandung tersebut tidak ada sungai yang
memiliki kandungan nitrat diluar baku mutu kelas I.
Kandungan unsur logam yang terdapat pada sungai-sungai
di Kota Bandung didominasi oleh logam-Iogam yang secara
alami terdapat pada sungai yaitu Mn, Tembaga (Cu), Pb
(timbal), Merkuri (Hg), Chromium (Cr) berada diatas baku
mutu. Hal ini menandakan adanya pencemaran berat oleh
terkait dengan kegiatan industri domestik yang masuk
kedalam perairan, air sungai tidak lagi jernih, berwarna dan
berbau.
Kandungan senyawa minyak dan lemak pada seluruh
sungai di Kota Bandung terdeteksi pada kisaran < 1 mg/L .
Berdasarkan baku mutu yang telah ditetapkan untuk
kandungan minyak dan lemak adalah Nihil. Kandungan
minyak/lemak dan deterjen pada air sungai seringkali
diindikasikan sebagai akibat dari adanya pencemaran
limbah domestik (grey water).
Parameter Mikrobiologi
Secara biologi, kualitas sungai terukur dengan parameter
coliform total dan coliform faecal pada air. Pada umumnya
Rencana Strategis Badan Pengelola Lingkungan HidupKota Bandung Tahun 2013 - 2018
Badan Pengelola Lingkungan Hidup Kota Bandung 2014-201831
Renstra
nilai parameter ini ada sebagai akibat adanya pencemaran
Iimbah domestik yang masuk kedalam sungai. Berdasarkan
hasil pengujian yang telah dilakukan, parameter mikrobiologi
di semua titik pantai Sungai di Kota Bandung melebihi baku
mutu yang disyaratkan.
Parameter Lain
Profil kadar parameter dari hulu sampai ke hilir
menunjukkan beberapa indikasi sebagai berikut :
Perubahan kadar parameter Nitrat pada semua lokasi dan
semua musim tidak signifikan dan tidak menunjukkan
adanya pencemaran
Kadar Nitrit pada musim kemarau menunjukkan indikasi
pencemaran hanya pada beberapa lokasi di hulu dan di
hilir waduk namun tidak menunjukkan trend
berakumulasi. Terdapat fenomena yang tidak jelas, justru
di musim hujan pada bulan Oktober di semua lokasi hulu
waduk terdapat peningkatan pencemaran Nitrit, yang
melebihi kadarnya di musim kemarau.
Kadar Sulfida menunjukkan adanya pencemaran, namun
berdasarkan data yang ada hanya terjadi pada bulan Juni
pada semua lokasi di hulu waduk. Terdapat Sulfida pada
beberapa lokasi di musim hujan namun tidak signifikan.
Kadar Chlorine tidak menunjukkan pencemaran pada
semua lokasi dan semua periode.
Kadar Sianida tidak menunjukkan pencemaran pada
semua lokasi dan semua periode.
Kadar Fluorida tidak menunjukkan pencemaran pada
semua lokasi dan semua periode.
Kadar logam berat As, Hg, Cu, Co, Ni dan Pb tidak
menunjukkan pencemaran pada semua lokasi dan semua
periode. Logam Seng menunjukkan indikasi pencemaran
pada lokasi di hulu waduk, namun hanya berdasarkan
data pada bulan Juni. Pada periode lainnya terjadi
pencemaran Seng hanya di Sapan pada bulan Agustus.
Rencana Strategis Badan Pengelola Lingkungan HidupKota Bandung Tahun 2013 - 2018
Badan Pengelola Lingkungan Hidup Kota Bandung 2014-201832
Renstra
Kandungan bakteri Fecal Coliform dan Total Coliform
menunjukkan tingkat pencemaran berat pada semua
lokasi dan pada semua periode musim.
Grafik Mutu Air dengan Metode STORET PP No. 82/ 2001 Kelas IV
Sumber: Badan pengelola Lingkungan Hidup, 2012
Hampir semua sungai tergolong dalam katagori tercemar
sedang, kecuali Sungai Cikapundung Hulu, Sungai
Cikapundung Tengah dan Sungai Ciparungpung Hulu
tergolong dalam katagori tercemar ringan.
1.2. Rendahnya Kualitas Air Tanah
Kualitas air tanah sangat tergantung kepada komposisi kimia
batuan pembentuk akuifer, yang dilarutkan selama air tanah
mengalir, serta pencemaran yang terjadi disekitarnya. Unsur
kimia batuan sangat tergantung kepada batuan asal dan
proses terjadinya batuan tersebut. Sampai kedalaman 40 m
dari permukaan tanah yang ditutupi batuan hasil Endapan
Danau Bandung Purba, umumnya mengandung kadar besi (Fe)
dan Mangan (Mn) tinggi. Kadar kimia air pada air tanah ini,
terlihat pada air tanah sumur penduduk cukup tinggi dan
melebihi batas ambang untuk air minum yang distandarkan
oleh Departemen Kesehatan, seperti air berwarna kuning dan
bau besi. Lokasi yang mempunyai kualitas ini terutama
tersebar di daerah Ujungberung, Antabaru/Arcamanik, dan
Rencana Strategis Badan Pengelola Lingkungan HidupKota Bandung Tahun 2013 - 2018
Badan Pengelola Lingkungan Hidup Kota Bandung 2014-201832
Renstra
Kandungan bakteri Fecal Coliform dan Total Coliform
menunjukkan tingkat pencemaran berat pada semua
lokasi dan pada semua periode musim.
Grafik Mutu Air dengan Metode STORET PP No. 82/ 2001 Kelas IV
Sumber: Badan pengelola Lingkungan Hidup, 2012
Hampir semua sungai tergolong dalam katagori tercemar
sedang, kecuali Sungai Cikapundung Hulu, Sungai
Cikapundung Tengah dan Sungai Ciparungpung Hulu
tergolong dalam katagori tercemar ringan.
1.2. Rendahnya Kualitas Air Tanah
Kualitas air tanah sangat tergantung kepada komposisi kimia
batuan pembentuk akuifer, yang dilarutkan selama air tanah
mengalir, serta pencemaran yang terjadi disekitarnya. Unsur
kimia batuan sangat tergantung kepada batuan asal dan
proses terjadinya batuan tersebut. Sampai kedalaman 40 m
dari permukaan tanah yang ditutupi batuan hasil Endapan
Danau Bandung Purba, umumnya mengandung kadar besi (Fe)
dan Mangan (Mn) tinggi. Kadar kimia air pada air tanah ini,
terlihat pada air tanah sumur penduduk cukup tinggi dan
melebihi batas ambang untuk air minum yang distandarkan
oleh Departemen Kesehatan, seperti air berwarna kuning dan
bau besi. Lokasi yang mempunyai kualitas ini terutama
tersebar di daerah Ujungberung, Antabaru/Arcamanik, dan
Rencana Strategis Badan Pengelola Lingkungan HidupKota Bandung Tahun 2013 - 2018
Badan Pengelola Lingkungan Hidup Kota Bandung 2014-201832
Renstra
Kandungan bakteri Fecal Coliform dan Total Coliform
menunjukkan tingkat pencemaran berat pada semua
lokasi dan pada semua periode musim.
Grafik Mutu Air dengan Metode STORET PP No. 82/ 2001 Kelas IV
Sumber: Badan pengelola Lingkungan Hidup, 2012
Hampir semua sungai tergolong dalam katagori tercemar
sedang, kecuali Sungai Cikapundung Hulu, Sungai
Cikapundung Tengah dan Sungai Ciparungpung Hulu
tergolong dalam katagori tercemar ringan.
1.2. Rendahnya Kualitas Air Tanah
Kualitas air tanah sangat tergantung kepada komposisi kimia
batuan pembentuk akuifer, yang dilarutkan selama air tanah
mengalir, serta pencemaran yang terjadi disekitarnya. Unsur
kimia batuan sangat tergantung kepada batuan asal dan
proses terjadinya batuan tersebut. Sampai kedalaman 40 m
dari permukaan tanah yang ditutupi batuan hasil Endapan
Danau Bandung Purba, umumnya mengandung kadar besi (Fe)
dan Mangan (Mn) tinggi. Kadar kimia air pada air tanah ini,
terlihat pada air tanah sumur penduduk cukup tinggi dan
melebihi batas ambang untuk air minum yang distandarkan
oleh Departemen Kesehatan, seperti air berwarna kuning dan
bau besi. Lokasi yang mempunyai kualitas ini terutama
tersebar di daerah Ujungberung, Antabaru/Arcamanik, dan
Rencana Strategis Badan Pengelola Lingkungan HidupKota Bandung Tahun 2013 - 2018
Badan Pengelola Lingkungan Hidup Kota Bandung 2014-201833
Renstra
Batununggal. Pada daerah yang ditutupi oleh batuan hasil
kegiatan gunung api, seperti di daerah bagian selatan Bandung
serta pada akuifer yang kedalamannya lebih dari 40 m
umumnya baik dan memenuhi standar untuk keperluan air
minum dan industri.
Berdasarkan pemeriksaan Dinas Kesehatan Kota Bandung,
separuh dari sumur gali dan sumur pompa di Kota Bandung
tidak memenuhi syarat sebagai air bersih. Dari analisis sampel
yang diambil dari 52 kelurahan, secara bakteriologi hanya 37
% yang memenuhi syarat. Tercemarnya berbagai sumber air
bersih oleh limbah industri maupun domestik telah
mengakibatkan penurunan ketersediaan air per kapita
pertahun.
Pencemaran lingkungan sangat cepat pengaruhnya terutama
terhadap air tanah dangkal. Sumber utama berasal dari limbah
industri dan rumah tangga seperti tinja (septic tank). Di daerah
pemukiman hampir semua air yang berasal dari sumur gali
dan sumur pasak sudah tercemar bakteri coli tinja dengan
konsentrasi sudah mencapai 2400 JPT/100 ml, sedangkan
disaratkan dalam PermenKes untuk air minum tidak boleh ada
coli jenis apapun. Penyebab utama karena sanitasi kurang
baik. Berdasarkan penelitian WHO, bakteri coli tersebut akan
mati jika sudah mengalir dalam tanah minimal sejara 10 m.
Oleh karenanya disarankan pembuatan sumur yang baik
harus berjarak minimal 10 m dari septik tank dan tempat
pembuangan air kotor.
1.3. Penurunan Muka Air Tanah
Penyebab adanya penurunan muka air tanah di Kota Bandung
lebih disebabkan pengambilan air tanah yang berlebihan.
Permasalahan penyediaan air bersih di Kota Bandung saat ini
tidak saja hanya mencakup kualitas tapi juga kuantitas.
Dimana secara kuantitas kebutuhan air bersih untuk berbagai
keperluan terus meningkat setiap tahunnya, sedangkan
kemampuan PDAM dalam memenuhi kebutuhan air bersih
masih terbatas, dan kondisi Tahun 2005 cakupan pelayanan
Rencana Strategis Badan Pengelola Lingkungan HidupKota Bandung Tahun 2013 - 2018
Badan Pengelola Lingkungan Hidup Kota Bandung 2014-201834
Renstra
baru mampu memenuhi sekitar 53 % dari penduduk Kota
Bandung dengan kapasitas produksi air bersih adalah sekitar
3.750 liter/detik.
Mengingat dengan keterbatasan penyediaan air bersih oleh
PDAM, pengambilan air tanah melalui sumur bor terus
meningkat. Pada tahun 1970 jumlah pengambilan air tanah
melalui sumur bor mencapai 10,5 juta m3/tahun, pada tahun
1985 dan 1995 meningkat masing masing menjadi 38,6 juta
m3 / tahun dan 66,9 juta m3/tahun (Dedi Hernandi dkk,
2006).
Sementara jumlah sumur bor pada tahun 1970 yang semula
hanya sekitar 500 buah, pada tahun 1985 meningkat menjadi
sekitar 1500 buah dan pada tahun 1995 mencapai sekitar
2.200 buah. Dibandingkan dengan tahun sebelumnya,
pengambilan air tanah di Kota Bandung dan daerah sekitarnya
tahun 1996 cukup meningkat yaitu mencapai 76,8 juta
m3/tahun (sekitar 92% diantaranya dipergunakan untuk
usaha industri dan usaha komersil lainnya) dengan total
jumlah sumur bor mencapai 2.628 buah). Jumlah sumur bor
sebenarnya diperkirakan lebih banyak karena banyak
diantaranya yang tidak didaftarkan.
Sementara itu berdasarkan hasil IWACO/ International
Workshop on Aliasing, Confinement and Ownership, (DHV dan
IWACO,1989) memproyeksikan kebutuhan air bersih di Kota
Bandung dan Daerah sekitarnya pada tahun 2015 akan naik
dua kali lipat dibandingkan dengan tahun 1996, yaitu menjadi
sekitar 4.372 l/detik.
Pesatnya peningkatan aktivitas industri, mall dan hotel, telah
menyebabkan pengambilan air tanah semakin tinggi dan tidak
terkendali, sementara daerah resapan air semakin sempit.
Akibat meningkatnya jumlah kebutuhan air dan meningkatnya
jumlah sumur bor secara signifikan berdampak terhadap
penurunan muka air tanah. Penurunan muka air tanah di
Kota Bandung dan sekitarnya yang didasarkan pada analisis
data Automatic Water Level Recorder (AWLR) terpasang pada
Rencana Strategis Badan Pengelola Lingkungan HidupKota Bandung Tahun 2013 - 2018
Badan Pengelola Lingkungan Hidup Kota Bandung 2014-201835
Renstra
sumur pantau periode Juli 1996 sampai Juli 2005 (Dedi
Hernandi dkk, 2006) diketahui, mencapai minus 0,01 – 1,20 m
per bulan.
Sementara data dari Pusat Lingkungan Geologi menunjukkan
bahwa dalam kurun waktu 20 tahun terakhir penurunan
muka air tanah mencapai 80 m. Variasi laju penurunan
pertahun berkisar antara 0,01 – 6,26. Tingginya pengambilan
air tanah di Bandung dan sekitarnya, telah mengakibatkan
beberapa daerah mengalami amblasan, seperti di Leuwigajah,
Kota Cimahi (Turun 52 cm), Rancaekek (turun 42 cm),
Dayeuhkolot (turun 46 cm) dan di daerah Kopo.
Menurut Direktorat Tata Lingkungan dan Pertambangan,
hingga 2002 muka air tanah di Bandung berada sekitar 100 m
di bawah muka air tanah. Selain terjadinya penurunan muka
air tanah, juga telah terjadi penurunan laju produksi rata-rata
air sumur dari 0,1 juta m3 / tahun sebelum tahun 1970
menjadi 0,03 juta m3/tahun pada tahun 1995 (Muhammad,
1997). Laporan pada tahun 1999, menunjukkan bahwa laju
produksi air sumur dalam hanya 0,01 juta m3/tahun.
Tingginya penggunaan air tanah di Kota Bandung dan
sekitarnya telah menyebabkan beberapa daerah tergolong
kritis air tanah. Bila mengacu pada peta konservasi air tanah
daerah Bandung dan sekitarnya, hampir seluruh daerah Kota
Bandung tergolong kategori I (kritis) dan II (rawan). Kategori I
tergolong daerah kritis, dan di daerah ini tidak diperbolehkan
lagi adanya pengambilan air tanah untuk semua peruntukkan
kecuali hanya untuk air minum dan rumah tangga. Sementara
kategori II pada dasarnya pengambilan air tanah disarankan
tidak diperkenankan untuk industri dan jasa. Namun
demikian disayangkan, pada beberapa tempat di zona kategori
I masih ada pengambilan air tanah untuk kebutuhan bukan
air minum dan rumah tangga.
Perkembangan Pengambilan Air Tanah pada Akuifer Tengah
dan Dalam dapat dilihat pada Gambar berikut :
Rencana Strategis Badan Pengelola Lingkungan HidupKota Bandung Tahun 2013 - 2018
Badan Pengelola Lingkungan Hidup Kota Bandung 2014-201836
Renstra
Gambar 2. Perkembangan pengambilan air tanah pada akuifer tengah (40 - 150) m bmt dan akuifer dalam (>150 m bmt)
0.5 1.6 3.2 4.6 4.9 6.3 7.310.5
18.7
38.6
45.8 46.8 48.150
61
66.9
76.8
50.1
41.745.4 46.6 46.6 47.4
50.6
58.5
51.4
5 15 30 42 45 58 78 96
300
686
821
971
1327
1666
1978
2225
2628
2484
21542237
2258
2252
2484
2397
24012387
0
10
20
30
40
50
60
70
80
90
1900 1910 1920 1930 1940 1950 1960 1970 1976 1985 1988 1990 1992 1993 1994 1995 1996 1997 1998 1999 2000 2001 2002 2003 2004 2005
Volum
e Pen
gamb
ilan (
juta m
3)
0
500
1000
1500
2000
2500
3000
Juml
ah Su
mur
Volume Pengambilan Jumlah Sumur
Grafik. Perkembangan Pengambilan Air Tanah pada Akuifer Tengah dan Dalam
Sumber : Geologi Tata Lingkungan, 2009
Penurunan muka air tanah sangat signifikan terutama pada
akuifer dalam. Seperti diuraikan di atas, sumber air tanah ini
berasal dari daerah resapan air yang lokasinya jauh dan
pengalirannya sampai ke daerah pengambilan air tanah
memerlukan waktu lama sampai ratusan tahun bahkan air
tanah di Cekungan Bandung-Soreang berumur ribuan tahun.
Penurunan muka air tanah pada akuifer dangkal tidak separah
pada akuifer dalam, karena air tanah ini lebih cepat terisi
kembali oleh air permukaan disekitarnya, terutama dari air
hujan dimusim penghujan.
Penurunan muka air tanah yang drastis terjadi terutama sejak
tahun delapan puluhan, seiring dengan pesatnya
perkembangan industri dan pemukiman penduduk, yang
notabenya kebutuhan air bersih dan air baku diambil dari air
tanah. Oleh karenanya penurunan muka air tanah paling
parah terjadi di daerah industri dan pemukiman, seperti
daerah sekitar Jalan Mohamad Toha, Ujungberung, Cicaheum,
dan Kiaracondong, lihat Gambar 2.5 Di daerah pemukiman
dan perumahan terjadi penurunan terutama pada muka air
tanah dangkal, terlihat dari sulitnya mendapatkan air tanah
dari sumur penduduk. Tabel 2.1 menguraikan data tentang
Rencana Strategis Badan Pengelola Lingkungan HidupKota Bandung Tahun 2013 - 2018
Badan Pengelola Lingkungan Hidup Kota Bandung 2014-201837
Renstra
daerah di Kota Bandung yang mengalami penurunan muka air
tanah.
Tabel III E.1-2Penurunan Muka Air Tanah di Kota Bandung
No Lokasi Penurunan Muka Air Tanah (mm/tahun)
1. Husein 1,27 – 4,32
2. Cijerah 1,27 – 4,32
3. Arjuna 1,27 – 4,32
4. Garuda 1,27 – 4,32
5. Buah Batu 1,27 – 4,32
6. Cibuntu 1,27 – 4,32
7. Maleber 1,27 – 4,32
8. Kebon waru 1,61 – 3,10
9. Kiaracondong 1,61 – 3,10
10. Gedebage 1,63 – 2,12
11. Cipadung 1,63 – 2,12
12. Ujungberung 1,63 – 2,12
13. Cicaheum 1,63 – 2,12
Sumber : Geologi Tata Lingkungan, 2009
2. Isu Udara
Permasalahan lingkungan berkaitan dengan isu udara yaitu emisi
gas, dan kualitas udara ambien.
2.1. Emisi Gas
Sumber pencemaran udara dominan adalah kegiatan
transportasi, industri, pemukiman, dan persampahan
(sudomo, 2001). Berdasarkan penelitian yang dilakukan pada
tahun 1992 di 5 (lima) kota, yaitu Bandung, Jakarta,
Surabaya, Semarang, dan Medan, transportasi merupakan
kegiatan yang secara umum mengemisikan polutan tertinggi.
Di Kota Bandung, sektor transportasi merupakan kontributor
utama emisi CO, NOx, Hidrokarbon. Sementara sektor industri
merupakan kontributor utama emisi SOx, dan permukiman
merupakan kontributor utama emisi debu.
Rencana Strategis Badan Pengelola Lingkungan HidupKota Bandung Tahun 2013 - 2018
Badan Pengelola Lingkungan Hidup Kota Bandung 2014-201838
Renstra
Tabel III E.2-1Distribusi Emisi Pencemar Udara di Kota Bandung
Emisi(Ton/Tahun)
Transportasi(%)
Pemukiman(%)
Persampahan(%)
Industri(%)
CO 97.300,00 97,4 0,1 2,4 0,1NOx 2.800,00 56,3 11,1 3 29,6SOx 2.092,00 12,6 18,8 0,7 68Hidrokarbon 2.270,00 78,5 2,2 17,5 1,8Debu 1.121,10 27,4 33,2 19,4 20
Parameter
Sumber : Sudomo, 2001
Data Dinas Perhubungan Kota Bandung pada tahun 2001 total
kendaraan bermotor 501.885 unit, tahun 2005 meningkat
menjadi 821.562 unit, peningkatan terbesar terjadi pada
sepeda motor dari 283.936 unit pada tahun 2001 menjadi
544.660 unit pada tahun 2005. Meningkatnya pencemaran
udara di Kota Bandung juga dipicu adanya kemudahan akses
memasuki Kota Bandung, khususnya dari Jakarta. Hasil
penelitian Departemen Teknik Lingkungan ITB Desember
2006, menunjukan bahwa kebeadaan tol Cipularang telah
berimplikasi terhadap kualitas udara. Di Titik masuk Kota
Bandung seperti gerbang tol Pasteur dan jembatan Cikapayang
kandungan CO rata-rata pada hari Jumat dan Sabtu
meningkat sekitar 38% (di hari normal sekitar 1,800 menjadi
2,500 kg/hari pada Jumat dan Sabtu), sedangkan NOx
meningkat 59% dan HC meningkat 50%. Meningkatnya
pencemaran udara di Kota Bandung juga dipengaruhi oleh
tidak terawatnya mesin kendaraan. Data BPLH Kota Bandung
menunjukan bahwa berdasarkan hasil uji emisi gas buang
kendaraan bermotor tahun 2002 – 2005 lebih dari 60%
kendaran berbahan bakar solar tidak memenuhi baku mutu
emisi, sementara untuk yang berbahan bakar bensin
berfluktuasi dari sekitar 10 % hingga 52%. Sementara Dinas
Perhubungan Kota Bandung mengemukakan bahwa angkutan
kota adalah penyumbang polusi udara yang paling besar.
Rencana Strategis Badan Pengelola Lingkungan HidupKota Bandung Tahun 2013 - 2018
Badan Pengelola Lingkungan Hidup Kota Bandung 2014-201839
Renstra
Meningkatnya pencemaran udara tersebut akan berdampak
terhadap penurunan derajat kesehatan. Berdasarkan data
Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat tahun 2006, jumlah
balita penderita Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) di Kota
Bandung merupakan nomor empat terbanyak di Jawa Barat.
Sedangkan menurut Puji Lestari tahun 2004 yang melakukan
penelitian terhadap 500 anak SD di Kota Bandung, terdeteksi
bahwa dalam darah 6 (enam) dari 10 (sepuluh) anak yang
diteliti, memiliki kandungan Pb di atas 10 mikrogram/ del.
Kemudian pada tahun 2005 Puji Lestari melakukan penelitian
kembali terhadap 400 anak dengan hasil menunjukkan bahwa
Pb dalam darah anak-anak di Kota Bandung berkisar antara
2,5-60 mikrogram/dcl (rata-rata 14,13 mikrogram/dcl),
padahal toleransinya 10 mikrogram /dcl. Bila tidak ada upaya
penanggulangan, diprediksi bahwa kadar polutan pada tahun
2020 akan terakumulasi empat kali lipat.
Dalam kaitanya dengan daya dukung dan daya tampung,
kemampuan sumber daya udara khususnya kualitasnya
sangat sulit diprediksi daya dukung dan daya tampungnya.
Namun demikian tanda-tanda semakin menurunnya daya
tampung kualitas udara dapat dilihat dengan jelas yaitu dari
semakin banyaknya wilayah di Kota Bandung yang udaranya
mengalami pencemaran dan beberapa parameter
konsentrasinya telah melampaui Baku Mutu (BM). Mengingat
saat ini sumber pencemar udara terbesar adalah dari
kendaraan bermotor, dan laju pertumbuhan kendaraan di Kota
Bandung tergolong tinggi berkisar antara 12 - 21% pertahun,
maka apabila hal ini dibiarkan berlanjut diperkirakan dalam
kurun waktu 10-20 tahun mendatang hampir semua wilayah
Kota Bandung kualitas udaranya akan melampaui Baku Mutu
yang pada gilirannya akan menurunkan kesehatan warga Kota
Bandung. Di samping persoalan pertumbuhan kendaraan
bermotor, sektor industri pun perlu diperhatikan. Walaupun
kontribusi pencemaran udara dari sektor industri hanya
sekitar 15%, namun apabila tidak ada pengendalian dimasa
datang, potensial menurunkan kualitas udara, mengingat
Rencana Strategis Badan Pengelola Lingkungan HidupKota Bandung Tahun 2013 - 2018
Badan Pengelola Lingkungan Hidup Kota Bandung 2014-201840
Renstra
penggunaan batu bara di sektor industri terus meningkat
sebagai dampak dari kenaikan BBM pada tahun 2005.
2.2. Kualitas Udara Ambien
Dari hasil sampling kualitas udara ambien di Kota Bandung
yang dilakukan tahun 2012 pada 16 titik sampling udara sisi
jalan (roadside) dan 10 titik sampling udara dalam ruang
(indoor) didapatkan hasil untuk parameter CO, 03, S02, CO,
NO2, TSP, HC, dan Pb yang hampir semuanya masih dibawah
baku mutu kecuali kebisingan. Kondisi ini diperkirakan karena
waktu pemantauan yang dilakukan pada saat musim hujan
atau baru selesai hujan turun. Sumber emisi partikulat di
udara berasal dari tersuspensinya tanah partikel halus ke
udara dari aktivitas kendaraan/transportasi dan akibat tiupan
angin. Besarnya konsentrasi partikulat selain disebabkan oleh
kedua hal tersebut di atas juga dipengaruhi oleh tata guna
lahan di lokasi pengukuran. Dan dari hasil sampling diatas
dapat diperkirakan besarnya partikulat di lokasi cenderung
berasal dari aktifitas transportasi kendaraan bermotor.
Tabel E.2-2Hasil Pengukuran kualitas udara Roadside
Rencana Strategis Badan Pengelola Lingkungan HidupKota Bandung Tahun 2013 - 2018
Badan Pengelola Lingkungan Hidup Kota Bandung 2014-201841
Renstra
Tabel E.2-3Hasil Pengukuran kualitas udara Indoor
3. Isu Limbah Padat
Permasalahan lingkungan berkaitan dengan isu limbah padat yaitu
tekanan terhadap persampahan, tingginya jumlah perusahaan yang
belum mengelola Limbah B3nya dengan baik, pembangunan
Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa).
3.1. Tekanan terhadap persampahan
Saat ini di Kota Bandung selain ada pengelolaan sampah secara
formal oleh Dinas Kebersihan, juga berkembang pengelolaan
sampah oleh para pelaku informal seperti para Laskar Mandiri
(pemulung), lapak, bahkan bandar dan lapak. Disamping itu,
upaya pengomposan yang telah banyak dilakukan di Kota
Bandung juga diperhitungkan sebagai usaha mereduksi sumber
sampah.
Hasil uji komposisi menunjukkan adanya potensi untuk menekan
beban pengelolaan bila sampah organik compostable dapat
dikomposkan di sumber. Dari observasi di lapangan, diperkirakan
95% sampah organik merupakan sampah yang dapat
dikomposkan.
Rencana Strategis Badan Pengelola Lingkungan HidupKota Bandung Tahun 2013 - 2018
Badan Pengelola Lingkungan Hidup Kota Bandung 2014-201842
Renstra
Upaya pengurangan (reduksi) yang sudah berlangsung sampai
saat ini baru merupakan pengurangan akibat pengambilan barang
lapak oleh pemulung. Para pemulung melakukan kegiatan
pemulungan atas dasar pemenuhan kebutuhan hidup, bukan atas
pertimbangan pengurangan beban bagi pengelolaan sampah. Dari
observasi terhadap proses pemulungan barang potensi daur ulang
diperkirakan besarnya pemulungan mencapai 5,6% terhadap
timbulan sampah total.
Observasi di lapangan menginformasikan bahwa sampai saat ini
masih banyak warga yang memiliki kebiasaan membuang sampah
ke sungai atau selokan, dan membuang sampah di lahan kosong
terlantar. Hal ini mencerminkan bahwa tingkat pelayanan
pengelolaan sampah pada warga Kota Bandung belum optimal.
a. Operasi Pengumpulan
Operasi pengumpulan sampah yang dijalankan di Kota
Bandung dibedakan atas 3 pola operasi pengumpulan yaitu :
individu langsung (Door to Door), individual tidak langsung,
dan Komunal langsung.
Individu langsung (Door to Door)
Sampah dari sumber sampah dikumpulkan, dan langsung
diangkut oleh kendaraan pengangkut sampai ke TPA.
Lokasi yang menggunakan sistem ini diantaranya adalah
kawasan industri, perkantoran, komersil, dan pemukiman
terutama pemukiman teratur/real estate.
Individual tidak langsung
Pengumpulan dari sumber oleh gerobak, dibawa ke TPS
dan diangkut ke TPA oleh kendaraan pengangkutan. Pada
pola ini terdapat dua jenis kendaraan pengumpulan yang
umum dipergunakan yaitu :
a). Gerobak besar volume (1 - 1,5) M3, kapasitas kerja 3
RW/gerobak atau 800 KK/gerobak, dengan frekuensi 3
rit/minggu (2-3 hari sekali).
b). Gerobak besar volume (0,2 – 0,3) M3, kapasitas kerja 8
KK/gerobak, dengan frekuensi 6 rit/minggu.
Rencana Strategis Badan Pengelola Lingkungan HidupKota Bandung Tahun 2013 - 2018
Badan Pengelola Lingkungan Hidup Kota Bandung 2014-201843
Renstra
Komunal langsung
Penimbul sampah mengumpulkan sampahnya sendiri ke
suatu tempat (bak atau lahan terbuka), sampah yang
terkumpul akan diangkut oleh Dinas kebersihan pada
waktu tertentu. Pola ini dilaksanakan di wilayah dengan
ketersediaan lahan TPS, dengan partisipasi masyarakat
yang cukup tinggi
b. Pengangkutan
Pelayanan persampahan di Kota Bandung dibagi menjadi 4
(empat) wilayah operasional yaitu wilayah operasional Bandung
Barat, Bandung Utara, Bandung Selatan, dan Bandung Timur.
Pengangkutan sampah menggunakan 2 (dua) jenis kendaraan
yaitu Arm roll/LH dan Dump truck dengan kapasitas 10 M3
dan 6 M3. Total jumlah armada tersebut adalah 113 buah
untuk seluruh wilayah operasional.
c. Operasi Pembuangan
Sejak bulan Februari 2006, Kota Bandung tidak lagi memiliki
tempat pembuangan akhir sampah yang dapat menampung
timbulan sampah yang ada. Berdasarkan perhitungan
timbulan sampah, total timbulan sampah Kota Bandung tahun
2007 adalah 6.860 M3/hari dengan sumber timbulan sampah
terbesar dari perumahan dan fasilitas umum. Tempat
penampungan sampah sementara (TPS) yang digunakan di
Kota Bandung berjumlah 202 buah. Volume sampah yang
dapat diangkut pada tahun 2007 adalah 2.231 M3 hari.
Tempat pembuangan akhir (TPA) sampah milik PD Kebersihan
Kota Bandung pada saat ini terdapat di lima lokasi, yaitu TPA
Pasir Impun, Leuwigajah, Cicabe, Cieunteung, dan Jelekong.
TPA Pasir Impun, Cieunteung, dan Cicabe telah ditutup, begitu
juga dengan TPA Leuwigajah dan Jelekong. TPA Leuwigajah
mempunyai kapasitas 3.187.409 M3, menggunakan sistern
Open DumpIng, sedangkan TPA Jelekong, dengan kapasitas
650.490 M3, menggunakan sistem Control Landfill, namun
semua TPA tersebut sudah tidak dapat digunakan lagi. Saat ini
Rencana Strategis Badan Pengelola Lingkungan HidupKota Bandung Tahun 2013 - 2018
Badan Pengelola Lingkungan Hidup Kota Bandung 2014-201844
Renstra
TPA yang digunakan untuk mengatasi sampah Kota Bandung
adalah TPA Sarimukti di desa Sarimukti di Kecamatan Cipatat
Kabupaten Bandung Barat dengan menggunakan sistem open
dumping.
Rendahnya kinerja pengelolaan sampah di kabupaten ini
berdampak secara langsung terhadap kualitas lingkungan dan
sanitasi masyarakat. Penumpukan dan pembuangan sampah
ilegal kerap ditemukan di saluran, sungai, tanah kosong, serta
tempat lainnya sehingga menimbulkan berbagai gangguan
kesehatan, kenyamanan, dan estetika.
3.2. Tingginya jumlah perusahaan yang belum mengelola Limbah
B3nya dengan baik
Untuk mendeteksi jumlah Limbah B3 yang dihasilkan oleh
kegiatan di suatu daerah dan statusnya, termasuk aktivitas
pemindahan atau pengangkutannya, perkiraan data minimum
yang dibutuhkan adalah sebagai berikut :
a. Perusahaan penghasil limbah B3, jenis limbah dan
volumenya
b. Perusahaan yang mendapat izin untuk penyimpanan,
pengumpulan, pengolahan, pemanfaatan, dan pemusnahan
(Land fill) limbah B3.
c. Perusahaan yang mendapat rekomendasi dan izin dari
perhubungan untuk pengangkutan limbah B3.
Timbulan limbah B3 dari seluruh sektor di Kota Bandung terus
mengalami kenaikan dari tahun 2000 sampai 2009 seperti
yang terlihat pada Tabel 2.8.
Sejalan dengan aktifitas masyarakat Kota Bandung, selain
sampah limbah padat domestik dan limbah cair, juga
dihasilkan limbah yang dapat dikategorikan sebagai limbah
B3. Limbah tersebut dihasilkan dari hasil usaha atau kegiatan
pembakaran batu bara (fly ash dan bottom ash), oli bekas, aki
bekas, rumah sakit (infeksius) dan sludge hasil pengolahan
limbah cair.
3.3. Pembanguna Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa)
Rencana Strategis Badan Pengelola Lingkungan HidupKota Bandung Tahun 2013 - 2018
Badan Pengelola Lingkungan Hidup Kota Bandung 2014-201845
Renstra
PLTSa adalah Pemusnah sampah (incinerator) modern yang
dilengkapi dengan peralatan kendali pembakaran dan sistem
monitor emisi gas buang yang kontinu, dan menghasilkan
energi listrik. PLTSa lebih ditujukan untuk memusnahkan
sampah dari pada menghasilkan listrik.
PLTSa Gedebage merupakan salah satu PLTSa yang akan
dibangun di Bandung Timur yang pembangunannya bertujuan
untuk mengatasi masalah persampahan di Kota Bandung.
Dalam pelaksanaannya, PLTSa Gedebage mendapat berbagai
respon negatif dari warga sekitar, khususnya warga
Perumahan Griya Cempaka Arum Gedebage yang memiliki
lokasi tak jauh dari lokasi PLTSa Gedebage. Tidak hanya
warga, beberapa ahli lingkungan juga memberikan respon
negatif terhadap PLTSa Gedebage karena PLTSa ini dianggap
tidak bisa menuntaskan masalah persampahan kota, sehebat-
hebatnya hanya mengurangi sebagian besar sampah kota,
sisanya mungkin saja menumpuk lagi, bahkan besar
kemungkinan kejadian-kejadian yang lebih buruk bisa terjadi.
Kemudian tinjauan teknologi tepat guna dan letak geografis
Bandung. Indonesia sangat minim pengalaman mengenai
tekhnologi incenerasi (pembakaran), bahkan beberapa bahan
berbahaya yang sementara ini harus diincenarasi saja tidak
semua dijalani. Jadi AMDAL dalam hal ini tidak bisa secara
optimal memberikan study kelayakan yang obyektif, semua
studi bukan khayalan harus berdasarkan perhitungan real
yang teruji. Penerapan teknologi tidak bisa coba-coba atau
prediksi tetapi berdasarkan pengalaman yang sekali lagi sudah
teruji. Terakhir mengenai lokasi PLTSa mutlak harus jauh dari
permukiman penduduk untuk menghindari besarnya
kemungkinan dampak negatif pada masyarakat. Permasalahan
yang menjadi pemicu konflik, antara lain :
a. Ketidaksetujuan masyarakat Griya Cempaka Arum tentang
lokasi rencana PLTSa Gedebage yang berada di dekat
perumahan mereka.
Rencana Strategis Badan Pengelola Lingkungan HidupKota Bandung Tahun 2013 - 2018
Badan Pengelola Lingkungan Hidup Kota Bandung 2014-201846
Renstra
b. Sosialisasi yang dilakukan pihak pemerintah dan swasta
masih kurang menggambarkan rencana pembangunan itu.
c. Berkurangnya debit air di kawasan perumahan cempaka
Arum karena pengolahan sampah menjadi sumber energy
membutuhkan air dalam jumlah yang sangat banyak.
d. Adanya rasa tidak percaya masyarakat terhadap keberjalan
program tersebut yang ramah lingkungan.
Dioxin adalah nama sekelompok senyawa kimia beracun yang
terbentuk sebagai hasil pembakaran sampah dan bahan bakar.
Membakar senyawa berbahan dasar chlorine, seperti plastik
PVC, menghasilkan senyawa dioxin yang paling berbahaya.
Chlorine terdapat dalam berbagai jenis plastik, sehingga saat
plastik ini dibakar, maka chlorine dilepas dan dengan cepat
bereaksi dengan senyawa lain dan membentuk dioxin. Dioxin
merupakan senyawa yang sangat tahan lama, sebab senyawa
ini tidak mudah terurai di alam. Kalaupun seandainya
pembentukan dioxin dapat dihentikan saat ini juga, dioxin
tetap akan berada di lingkungan selama bertahun-tahun
mendatang. Karena dioxin tidak terurai, baik di alam maupun
di dalam tubuh, senyawa ini akan terakumulasi.
Ini berarti bahwa tubuh akan menerima dioxin dan
menyimpannya. Seiring perjalanan waktu, paparan dalam
jumlah sedikit pun akan menumpuk – sampai berpengaruh
terhadap kesehatan. Saat terlepas ke udara, dioxin dapat
menempuh jarak yang cukup jauh. Di air, dioxin dapat
menumpuk pada tanah sungai, sehingga menempuh
perjalanan lebih jauh ke hilir atau masuk ke tubuh ikan.
Kebanyakan paparan dioxin yang kita alami terjadi melalui
makanan.
Dioxin yang terlepas ke atmosfer, menumpuk pada tanaman
yang kemudian akan dimakan oleh hewan. Pada makhluk yang
berada di bagian akhir rantai makanan, tentu penumpukan
dioxin lebih tinggi. Karnivora, seperti manusia, mengakumulasi
jumlah dioxin tertinggi, karena dioxin menumpuk dalam
Rencana Strategis Badan Pengelola Lingkungan HidupKota Bandung Tahun 2013 - 2018
Badan Pengelola Lingkungan Hidup Kota Bandung 2014-201847
Renstra
jaringan lemak. Bahkan, faktanya, pada sebagian besar orang
95% dioxin yang dikonsumsi berasal dari lemak hewani.
Masalah kesehatan terbesar adalah bahwa dioxin dapat
menyebabkan kanker pada orang dewasa. Pekerja yang
terpapar dioxin dalam jumlah besar di tempat kerja mereka
selama bertahun-tahun, memiliki risiko yang jauh meningkat
untuk mengalami kanker. Jika dioxin menembus plasenta
pada kehamilan, meski dalam jumlah kecil, ini dapat
menyebabkan efek terhadap reproduksi atau perkembangan,
seperti keguguran, kemandulan, dan kelainan bawaan saat
lahir – deformitas tungkai, efek neurologis dan perubahan
terhadap sistem imun. Anak-anak daripada sejumlah wanita di
Jepang dan Taiwan yang mengonsumsi minyak goreng yang
terkontaminasi dioxin, menunjukkan berbagai jenis kelainan
fisik saat lahir dan kemampuan intelegensia yang rendah saat
dites.
Asal logam berat dalam abu PLTSA
Timbal (Pb): pewarna plastik, baterai, accu, lapisan glossy,
keramik, bungkus kabel, timah solder, zat pelapis anti
bocor, patri untuk kaca, pembalans roda, amunisi,
campuran material bantalan, bahan pelapis seng, pemberat
pancing, pelindung radiasi, mainan anak, gelas kristal, PVC,
bahan cat, bahan keramik, pelumas, katoda tabung TV,
Mercury (Hg): termometer, baterai Mercury - Oxide, lampu
neon, tambal gigi (amalgam), saklar elektonik, lampu,
barometer.
Cadmium (Cd): baterai NiCad, PVC, pewarna plastik, pelapis
permukaan (plating & coating), perhiasan perak, sel surya.
Chromium (Cr): bahan kulit, pengawet kayu, cat, pewarna
tekstil, baja tahan karat, pelapis logam (plating & coating),
bahan refractory.
Rencana Strategis Badan Pengelola Lingkungan HidupKota Bandung Tahun 2013 - 2018
Badan Pengelola Lingkungan Hidup Kota Bandung 2013-201862
Renstra
BAB IVVISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN,STRATEGI DAN KEBIJAKAN
A. Visi dan Misi Badan Pengelola Lingkungan Hidup KotaBandung
isi menurut Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54
Tahun 2010 tentang pelaksanaan Peraturan Pemerintah
nomor 8 tahun 2008 tentang tahapan, tata cara
penyusunan, pengendalian, dan evaluasi pelaksanaan rencana
pembangunan daerah, didefinisikan sebagai suatu rumusan umum
mengenai keadaan yang diinginkan pada akhir periode perencanaan.
Berdasarkan pengertian tersebut dan dalam rangka mendukung
pencapaian visi pemerintah Kota Bandung serta mewujudkan hak
masyarakat untuk mendapatkan lingkungan hidup yang baik dan
sehat sebagaimana amanah dari Undang Undang No. 23 Tahun 1997
tentang Lingkungan Hidup Pasal 5 ayat (1), BPLH Kota Bandung
menetapkan Visi sebagai berikut :
Penjelasan makna dari visi tersebut di atas adalah sebagai berikut :
1. Bandung, berarti Pemerintah Kota Bandung termasuk di dalamnya
BPLH Kota Bandung, penduduk kota dan warga lainnya yang
tinggal di Bandung ataupun melakukan kegiatan di Kota Bandung.
2. Ramah lingkungan, berarti memiliki perhatian dan kepedulian
terhadap lingkungan hidup sehingga timbul aktivitas-aktivitas yang
bersifat melindungi/menjaga, memelihara dan merehabilitasi
kondisi lingkungan hidup di sekitarnya.
3. Menuju Kota Nyaman, berarti kota yang menyenangkan untuk
dijadikan tempat tinggal khususnya karena kualitas lingkungannya
V
BANDUNG RAMAH LINGKUNGAN MENUJU KOTA NYAMANDAN BERKELANJUTAN (SUSTAINABLE CITY)
Rencana Strategis Badan Pengelola Lingkungan HidupKota Bandung Tahun 2013 - 2018
Badan Pengelola Lingkungan Hidup Kota Bandung 2013-201863
Renstra
terpelihara dengan baik serta dapat memberikan kesegaran dan
kesejukan bagi penghuninya.
4. Berkelanjutan (Sustainable City), yaitu kota yang dalam
pembangunannya tidak hanya memprioritaskan aspek ekonomi
semata, akan tetapi juga mempertimbangkan pula aspek
lingkungan dan sosial dengan proporsi yang seimbang dalam
rangka menjaga ketersediaan dan kelestarian daya dukung dan
daya tampung lingkungan untuk pembangunan.
Dalam rangka mewujudkan visi dimaksud, masih menurut Peraturan
Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010, perlu ditetapkan suatu
Misi yang didefinisikan sebagai suatu upaya yang akan dilaksanakan
untuk mewujudkan visi.
Untuk maksud tersebut, BPLH Kota Bandung telah menetapkan tiga
misi yang diemban atau diselenggarakan sebagai upaya dalam rangka
mencapai visi yang telah ditetapkan sebelumnya. Ketiga Misi yang
harus diselenggarakan terdiri dari :
Pernyataan misi tersebut mengandung makna bahwa :
Dengan meningkatkan upaya pengendalian dan pencegahan
pencemaran dan perusakan lingkungan serta dampak negatif
perubahan iklim maka kondisi lingkungan hidup Kota Bandung
diharapkan tercegah dari bahaya pencemaran, perusakan maupun
dampak negatif perubahan iklim yang lebih besar atau berat.
Dengan meningkatkan upaya rehabilitasi lingkungan hidup yang
mengalami pencemaran dan kerusakan maka kondisi lingkungan
Meningkatkan upaya pengendalian dan pencegahanpencemaran dan perusakan lingkungan hidup serta dampaknegatif perubahan iklim
Meningkatkan upaya rehabilitasi lingkungan hidup yangmengalami pencemaran dan perusakan serta dampak negatifperubahan iklim
Meningkatkan akuntabilitas pengelolaan keuangan dankinerja penyelenggaraan urusan bidang lingkungan hidup
Rencana Strategis Badan Pengelola Lingkungan HidupKota Bandung Tahun 2013 - 2018
Badan Pengelola Lingkungan Hidup Kota Bandung 2013-201864
Renstra
hidup Kota Bandung diharapkan terlindungi kelestarian dan
fungsinya.
Dengan meningkatkan akuntabilitas pengelolaan keuangan dan
kinerja penyelenggaraan urusan Bidang Lingkungan Hidup yang
menjadi kewenangan BPLH Kota Bandung maka pembangunan
lingkungan hidup di Kota Bandung lebih dipercaya dan mendorong
partisipasi yang lebih luas dari masyarakat dan pemangku
kepentingan lainnya.
Melalui implementasi ketiga misi tersebut BPLH Kota Bandung
berusaha berperan aktif mewarnai pembangunan yang terjadi Kota
Bandung sehingga pembangunan yang sedang berlangsung merupakan
pembangunan dengan pendekatan pembangunan berkelanjutan atau
ramah terhadap lingkungan.
B. Tujuan dan Sasaran Strategis
Berdasarkan misi tersebut di atas, BPLH Kota Bandung untuk kurun
waktu Tahun 2013-2018 menetapkan tujuan sebagai berikut :
Pernyataan tujuan pertama yaitu berkurangnya dampak negatif
pembangunan kota dan perubahan iklim terhadap lingkungan hidup
memiliki makna bahwa BPLH Kota Bandung berkeinginan supaya
dampak negatif dari pembangunan kota dan perubahan iklim dapat
diminimalisir bahkan apabila bisa dihilangkan sehingga cita-cita
menjadikan Kota Bandung sebagai kota yang nyaman dapat dicapai.
Berkurangnya dampak negatif pembangunan kota danperubahan iklim terhadap lingkungan hidup
Terehabilitasinya sumber daya alam dan lingkungan hidupdari pencemaran, perusakan dan dampak negatif perubahaniklim
Terwujudnya tertib pengelolaan keuangan dan kinerjapenyelenggaraan urusan Bidang Lingkungan Hidup
Rencana Strategis Badan Pengelola Lingkungan HidupKota Bandung Tahun 2013 - 2018
Badan Pengelola Lingkungan Hidup Kota Bandung 2013-201865
Renstra
Sasaran strategis dari pernyataan tujuan pertama tersebut terdiri dari :
Pernyataan tujuan kedua yakni terehabilitasinya sumber daya alam
dan lingkungan hidup memiliki makna bahwa BPLH Kota Bandung
berkeinginan agar sumber daya alam dan lingkungan hidup yang
tercemar dan atau mengalami kerusakan pulih kembali dan meningkat
fungsinya.
Sasaran strategis atas pernyataan tujuan kedua tersebut di atas adalah
sebagai berikut :
Pernyataan tujuan ketiga yaitu terwujudnya tertib pengelolaan
keuangan dan kinerja penyelenggaraan urusan Bidang Lingkungan
Hidup mengandung makna bahwa BPLH Kota Bandung berkeinginan
melakukan penatausahaan keuangan dan kinerja secara lebih baik lagi
dari tahun-tahun sebelumnya sehingga menumbuhkan kepercayaan
unsur penyelenggara pemerintahan maupun pemangku kepentingan
lingkungan hidup lainnya.
Tumbuhnya kepercayaan dari unsur penyelenggara pemerintahan
dimaksudkan salah satu manfaatnya adalah mendapatkan pengakuan
atas kewajaran dalam tata kelolah keuangan. Disamping itu, dapat
mendorong partisipasi yang lebih luas dari segenap pemangku
kepentingan lingkungan hidup.
Sasaran strategis dari pernyataan tujuan ketiga tersebut yaitu :
Terjaganya kualitas lingkungan (udara, air dan tanah)sehingga tetap memenuhi baku mutu lingkungan
Berkurangnya timbulan sampah pada tempat - tempatpembuangan sampah
Terjaganya kelestarian dan fungsi lingkungan hidup
BPLH Kota Bandung mendapatkan penilaian pengelolaankeuangan dan kinerja yang wajar dan baik
Rencana Strategis Badan Pengelola Lingkungan HidupKota Bandung Tahun 2013 - 2018
Badan Pengelola Lingkungan Hidup Kota Bandung 2013-2018 67Renstra
Tabel 4.1Tujuan dan Sasaran Jangka menengah Pelayanan BPLH Kota Bandung
NO TUJUAN SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA SASARANTARGET KINERJA SASARAN PADA TAHUN KE-
1 2 3 4 5
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)
1. Berkurangnya dampaknegatif pembangunankota dan perubahaniklim terhadap lingkunganhidup
1.1. Terjaganya kualitas lingkungansehingga tetap memenuhi bakumutu lingkungan
Tingkat kualitas udara ambien titikpantau memenuhi baku mutu 50 % 55 % 60 % 65 % 70 %
Tingkat emisi Gas Rumah Kaca (GRK)menurun 2 % 2 % 2 % 2 % 2 %
Jumlah sungai utama kualitas airnyamemenuhi status mutu kelas IV golonganB
12,50 % 17,00 % 17,00% 17,00 % 17,00%
1.2. Berkurangnya timbulan sampahpada tempat-tempatpembuangan sampah
Cakupan sampah yang dikelola secaraLandfill 69 % 65 % 58 % 34 % 25 %
Cakupan sampah yang dikelola denganpola 3R (Reduce, Reuse, Recycle) 18 % 20 % 22 % 25 % 30 %
Cakupan sampah dikonversi menjadienergi dengan teknologi ramahlingkungan
1 % 4 % 15 % 30 % 35 %
Rencana Strategis Badan Pengelola Lingkungan HidupKota Bandung Tahun 2013 - 2018
Badan Pengelola Lingkungan Hidup Kota Bandung 2013-201868
Renstra
NO TUJUAN SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA SASARANTARGET KINERJA SASARAN PADA TAHUN KE-
1 2 3 4 5
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)
2. Terehabilitasi SDA dan LHdari pencemaran,perusakan dan dampaknegatif perubahan iklim
2.1. Terjaganya kelestarian danfungsi lingkungan hidup
Tingkat muka air tanah (MAT) meningkat -31,30 -31,27 -31,24 -31,21 -31,18
Jumlah sumber air yang telah dipulihkanakibat pencemaran
1 titikmata air
dan 2sungai
1 titikmata air
dan 2sungai
1 titikmata air
dan 2sungai
1 titikmata air
dan 2sungai
1 titikmata air
dan 2sungai
3. Terwujudnya tertibpengelolaan keuangan &kinerja penyelenggaraanurusan BidangLingkungan Hidup
3.1 BPLH mendapatkan penilaianpengelolaan keuangan dankinerja yang wajar dan baik
Persentase tertib administrasibarang/aset daerah 100% 100% 100% 100% 100%
Persentase temuan pengelolaan anggaranoleh BPK/Inspektorat yangditindaklanjuti
100% 100% 100% 100% 100%
Nilai evaluasi Akuntabilitas KinerjaInstansi Pemerintah (AKIP)
Baik Baik Baik Baik Baik
Rencana Strategis Badan Pengelola Lingkungan HidupKota Bandung Tahun 2013 - 2018
Badan Pengelola Lingkungan Hidup Kota Bandung 2013-2018 68Renstra
C. Strategi dan Kebijakan
Untuk memujudkan tujuan dan sasaran strategis yang telah
ditetapkan sebelumnya, BPLH Kota Bandung dalam tahun 2013 - 2018
telah menetapkan strategi dan kebijakan sebagai berikut :
Strategi
1. Pengendalian dan pencegahan polusi udara yang bersumber
dari sumber pencemar bergerak maupun tidak bergerak lebih
diarahkan kepada peningkatan kesadaran stakeholder
lingkungan melalui pembinaan dan monitoring.
2. Pengendalian pencegahan pencemaran dan perusakan
lingkungan hidup dan dampak dampak negatif perubahan iklim
diarahkan kepada pembinaan, penanganan pengaduan
permasalahan lingkungan dan monitoring tindak lanjut
rekomendasi permasalahan lingkungan.
3. Meningkatkan kualitas dan akses informasi sumber daya alam
dan lingkungan hidup bagi stakeholder lingkungan.
4. Pembinaan dan pengembangan pemanfaatan energi dan
ketenagalistrikan sesuai dengan ketentuan dan kebutuhan
daerah.
5. Melakukan pengembangan kinerja pengelolaan persampahan
sehingga permasalahan sampah dapat teratasi dan bermanfaat
ekonomi.
6. Meningkatkan pengelolaan air tanah sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan yang berlaku dan kebutuhan
daerah.
7. Meningkatkan upaya rehabilitasi sumber daya alam yang
mengalami pencemaran maupun kerusakan sehingga tetap
lestari dan berkembali berfungsi dengan baik.
8. Meningkatkan pemenuhan kriteria pelaporan keuangan dan
kinerja yang baik
Kebijakan
1. Meningkatkan kualitas dan kuantitas pembinaan pengendalian
dan pencegahan pencemaran dan perusakan udara kepada
Rencana Strategis Badan Pengelola Lingkungan HidupKota Bandung Tahun 2013 - 2018
Badan Pengelola Lingkungan Hidup Kota Bandung 2013-201869
Renstra
stakeholder lingkungan dan ketersediaan sarana dan prasarana
pendukung upaya pengendalian dan pencegahan pencemaran,
perusakan udara & dampak negatif perubahan iklim.
2. Meningkatkan kualitas dan kuantitas pembinaan pencegahan
pencemaran dan perusakan lingkungan kepada stakeholder
lingkungan dan ketersediaan sarana dan prasarana pendukung
upaya pengendalian dan pencegahan pencemaran dan
perusakan lingkungan hidup lainnya (non udara).
3. Memberikan informasi sumber daya alam dan lingkungan hidup
akurat dan terkini seluas-luasnya kepada masyarakat, pelaku
usaha, dan pemangku kepentingan (stakeholder) lingkungan
lainnya.
4. Meningkatkan kualitas dan kuantitas pembinaan pengelolaan
energi dan ketenagalistrikan serta melakukan pengembangan
energi.
5. Meningkatkan kualitas dan kuantitas pembinaan pengelolaan
sampah (kepada masyarakat, pelaku usaha, dan pemangku
kepentingan lingkungan lainnya) dan timbulan sampah dikelola
dengan prioritas penanganan yaitu pola 3R, landfill dan
dikonversi menjadi energi dengan teknologi ramah lingkungan.
6. Meningkatkan kualitas dan kuantitas pembinaan pengelolaan
air tanah (kepada masyarakat, pelaku usaha, dan pemangku
kepentingan lingkungan lainnya) dan memberikan sanksi bagi
pihak-pihak yang melanggar pemanfaatan air tanah.
7. Mengidentifikasi sumber daya alam dan lingkungan hidup yang
mengalami pencemaran maupun kerusakan untuk kemudian
segera dilakukan perbaikan dan konservasi. Upaya perbaikan
dan koervasi tersebut dilakukan dengan melibatkan partisipasi
masyarakat, pelaku usaha dan pemangku kepentingan lainnya
sehingga lebih optimal.
8. Mengembangkan pelaporan keuangan dan kinerja urusan
bidang lingkungan hidup yang lebih baik.
9. Menyedianakan sarana dan prasarana pelayanan sesuai
prioritas.
Rencana Strategis Badan Pengelola Lingkungan HidupKota Bandung Tahun 2013 - 2018
Badan Pengelola Lingkungan Hidup Kota Bandung 2013-2018 70Renstra
Tabel 4.2
Tujuan, Sasaran, Strategi dan Kebijakan BPLH Kota Bandung Tahun 2013-2018
Visi Bandung Ramah Lingkungan Menuju Kota Nyaman
Misi Pertama Meningkatkan Upaya Pengendalian dan Pencegahan Pencemaran dan Perusakan Lingkungan Hidup serta Dampak Negatif PerubahanIklim
Tujuan Sasaran Strategis Strategi Kebijakan
Berkurangnya dampaknegatif pembangunan kotadan perubahan iklimterhadap lingkungan hidup
1. Terjaganya kualitaslingkungan (udara, air dantanah) sehingga tetapmemenuhi baku mutulingkungan
Pengendalian dan pencegahan polusi udarayang bersumber dari sumber pencemarbergerak maupun tidak bergerak lebihdiarahkan kepada peningkatan kesadaranstakeholder lingkungan melalui pembinaandan monitoring
Meningkatkan kualitas dan kuantitas pembinaanpengendalian dan pencegahan pencemaran danperusakan udara kepada stakeholder lingkungan danketersediaan sarana dan prasarana pendukungupaya pengendalian dan pencegahan pencemaran,perusakan udara & dampak negatif perubahan iklim
Pengendalian pencegahan pencemaran danperusakan lingkungan hidup dan dampakdampak negatif perubahan iklim diarahkankepada pembinaan, penangananpengaduan permasalahan lingkungan danmonitoring tindak lanjut rekomendasipermasalahan lingkungan
Meningkatkan kualitas dan kuantitas pembinaanpencegahan pencemaran dan perusakan lingkungankepada stakeholder lingkungan dan ketersediaansarana dan prasarana pendukung upayapengendalian dan pencegahan pencemaran danperusakan lingkungan hidup lainnya (non udara)
Meningkatkan kualitas dan akses informasisumber daya alam dan lingkungan hidupbagi stakeholder lingkungan
Memberikan informasi sumber daya alam danlingkungan hidup akurat dan terkini seluas-luasnyakepada masyarakat, pelaku usaha, dan pemangkukepentingan (stakeholder) lingkungan lainnya
Pembinaan & pengembangan pemanfaatanenergi dan ketenagalistrikan sesuai denganketentuan dan kebutuhan daerah
Meningkatkan kualitas dan kuantitas pembinaanpengelolaan energi dan ketenagalistrikan sertamelakukan pengembangan energi
Rencana Strategis Badan Pengelola Lingkungan HidupKota Bandung Tahun 2013 - 2018
Badan Pengelola Lingkungan Hidup Kota Bandung 2013-201871
Renstra
Tujuan Sasaran Strategis Strategi Kebijakan
2. Berkurangnya timbulansampah pada tempat-tempat pembuangansampah
Melakukan pengembangan kinerjapengelolaan persampahan sehinggapermasalahan sampah dapat teratasidan bermanfaat ekonomi
Meningkatkan kualitas dan kuantitas pembinaanpengelolaan sampah (kepada masyarakat, pelakuusaha, dan pemangku kepentingan lingkunganlainnya) dan timbulan sampah dikelola denganprioritas penanganan yaitu pola 3R, landfill dandikonversi menjadi energi dengan teknologi ramahlingkungan
Misi Kedua Meningkatkan Upaya Rehabilitasi Lingkungan Hidup yang Mengalami Pencemaran dan Perusakan serta Dampak NegatifPerubahan Iklim
Tujuan Sasaran Strategis Strategi Kebijakan
Terehabilitasi sumber dayaalam dan lingkungan hidupdari pencemaran, perusakandan dampak negatif perubahaniklim
Terjaganya kelestarian danfungsi lingkungan hidup
Meningkatkan pengelolaan air tanahsesuai dengan ketentuan peraturanperundang-undangan yang berlaku dankebutuhan daerah
Meningkatkan kualitas dan kuantitas pembinaanpengelolaan air tanah (kepada masyarakat, pelakuusaha, dan pemangku kepentingan lingkunganlainnya) dan memberikan sanksi bagi pihak-pihakyang melanggar pemanfaatan air tanah
Meningkatkan upaya rehabilitasisumber daya alam yang mengalamipencemaran maupun kerusakansehingga tetap lestari dan berkembaliberfungsi dengan baik
Mengidentifikasi sumber daya alam dan lingkunganhidup yang mengalami pencemaran maupunkerusakan untuk kemudian segera dilakukanperbaikan dan konservasi. Upaya perbaikan dankoervasi tersebut dilakukan dengan melibatkanpartisipasi masyarakat, pelaku usaha dan pemangkukepentingan lainnya sehingga lebih optimal.
Rencana Strategis Badan Pengelola Lingkungan HidupKota Bandung Tahun 2013 - 2018
Badan Pengelola Lingkungan Hidup Kota Bandung 2013-201872
Renstra
Misi Ketiga Meningkatkan Akuntabilitas Pengelolaan Keuangan dan Kinerja Penyelenggaraan Urusan Bidang Lingkungan Hidup
Tujuan Sasaran Strategis Strategi Kebijakan
Terwujudnya tertib pengelolaankeuangan dan kinerjapenyelenggaraan urusanBidang Lingkungan Hidup
BPLH mendapatkan penilaianpengelolaan keuangan dankinerja yang wajar dan baik.
Meningkatkan pemenuhan kriteriapelaporan keuangan dan kinerja yangbaik sesuai ketentuan.
Mengembangkan pelaporan keuangan dan kinerjaurusan Bidang Lingkungan Hidup sesuai ketentuan
Menyediakan sarana dan prasarana pelayananberdasarkan skala prioritas
Rencana Strategis Badan Pengelola Lingkungan HidupKota Bandung Tahun 2014 - 2018
Badan Pengelola Lingkungan Hidup Kota Bandung 2014-201872
Renstra
BAB VRENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN,INDIKATOR DAN TARGET KINERJA SERTAPENDANAAN INDIKATIF
A. Program dan Kegiatan BPLH Kota Bandung Tahun 2014 - 2018
erdasarkan Undang-Undang No. 25 Tahun 2004 dan
Peraturan Pemerintah No. 8 Tahun 2008, program didefinisi
sebagai instrumen kebijakan yang berisi satu atau lebih
kegiatan yang dilaksanakan oleh instansi pemerintah/lembaga untuk
mencapai sasaran dan tujuan serta memperoleh alokasi anggaran,
sedangkan kegiatan yaitu bagian dari program yang dilaksakan oleh
satu atau beberapa satuan kerja sebagai bagian dari pencapaian
sasaran terukur pada suatu program.
Dengan pengertian tersebut, BPLH Kota Bandung menetapkan rencana
program dan kegiatan Tahun 2014-2018 sebagai berikut :
1. Program Peningkatan Pengendalian Polusi Udara
Kegiatan indikatif yang akan dilaksanakan atas program ini yaitu :
1.1. Kegiatan pembinaan dan pengendalian pencemaran udara.
1.2. Kegiatan kampanye langit biru dan pengujian emisi bersih
kendaraan bermotor
1.3. Kegiatan pemantauan kualitas udara
1.4. Kegiatan pengadaan sarana dan prasarana pemantau kualitas
udara
2. Program Pengendalian Pencemaran dan Perusakan LingkunganHidup
Kegiatan indikatif yang akan dilaksanakan dari program ini terdiri
dari :
2.1. Kegiatan penyusunan kebijakan pengendalian pencemaran
dan kerusakan lingkungan hidup
2.2. Kegiatan pengendalian dampak perubahan iklim
B
Badan Pengelola Lingkungan Hidup Kota Bandung 2014-201873
Renstra
2.3. Kegiatan perlindungan lapisan ozon
2.4. Kegiatan sosialisasi dan penerapan ECO Office
2.5. Kegiatan pemantauan kualitas air sungai dan air limbah dari
sumber pencemar
2.6. Kegiatan pemantauan pengelolaan B3 dan limbah B3
(Pengelolaan B3 dan Limbah B3)
2.7. Kegiatan pemantauan kualitas tanah
2.8. Kegiatan edukasi dan komunikasi bidang lingkungan hidup
2.9. Kegiatan pengadaan sarana dan prasarana laboratorium
lingkungan
2.10. Kegiatan penanganan pengaduan kasus lingkungan hidup
2.11. Kegiatan evaluasi penaatan lingkungan (Proper)
2.12. Kegiatan pengembangan produksi ramah lingkungan
2.13. Kegiatan penerapan dan fasilitasi Analisis Mengenai Dampak
Lingkungan (AMDAL)
2.14. Kegiatan pengawasan implementasi dokumen lingkungan
2.15. Kegiatan penyiapan komponen titik pantau kebersihan kota
2.16. Kegiatan pengembangan teknologi pengolahan air minum dan
air limbah
2.17. Kegiatan fasilitasi sekolah berbudaya lingkungan
2.18. Kegiatan gerakan penghijauan kota
3. Program Peningkatan Kualitas dan Akses Informasi SumberDaya Alam dan Lingkungan Hidup
Kegiatan indikatif yang akan dilaksanakan atas program ini antara
lain :
3.1. Kegiatan penyusunan basis data dan status lingkungan hidup
daerah
3.2. Kegiatan penyusunan peta kawasan rawan bencana karena
perubahan iklim
3.3. Kegiatan penyusunan laporan penerapan SPM Bidang
Lingkungan Hidup
Badan Pengelola Lingkungan Hidup Kota Bandung 2014-201874
Renstra
3.4. Kegiatan penguatan jejaring informasi lingkungan berbasis
teknologi informasi
4. Program Pembinaan dan Pengembangan Bidang Energi
Kegiatan indikatif yang akan dilaksanakan dari program ini yaitu :
4.1. Kegiatan pembuatan masterplan energi baru terbarukan
4.2. Kegiatan inventarisasi dan pemetaan ketenagalistrikan non
PLN
4.3. Kegiatan pemantauan tindak lanjut hasil audit energi pada
bangunan/gedung
4.4. Kegiatan pembuatan rencana umum ketenagalistrikan daerah
4.5. Kegiatan inventarisasi dan pemetaan pengguna energi
4.6. Kegiatan monitoring tindak lanjut rekomendasi audit energi
4.7. Kegiatan pelaksanaan earth hour Kota Bandung
5. Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan Persampahan
Kegiatan indikatif yang akan dilaksanakan atas program ini adalah
sebagai berikut :
5.1. Kegiatan penyusunan kebijakan pengelolaan persampahan
5.2. Kegiatan pelatihan pengelolaan sampah pola 3R
5.3. Kegiatan sosialisasi pembentukan dan pengelolaan bank
sampah
5.4. Kegiatan pengembangan teknologi pengolahan persampahan
5.5. Kegiatan pembentukan model kawasan pengelolaan sampah
terpadu
5.6. Kegiatan sosialisasi waste to energy (Biogas)
5.7. Kegiatan pembangunan sarana percontohan waste to energy
(Biogas)
5.8. Kegiatan penyediaan prasarana dan sarana pengelolaan
persampahan
5.9. Kegiatan pembangunan model tempat penampungan
sementara sampah ramah lingkungan
Badan Pengelola Lingkungan Hidup Kota Bandung 2014-201875
Renstra
5.10. Kegiatan pengawasan & pengendalian pembangunan dan
operasional tempat pengolahan sampah berbasis teknologi
ramah lingkungan
5.11. Kegiatan sosialisasi pengelolaan persampahan skala RW
6. Program Pengelolaan Bidang Air Tanah
Kegiatan indikatif yang akan dilaksanakan terkait program ini
terdiri dari :
6.1. Kegiatan penyusunan kebijakan pengelolaan air tanah
6.2. Kegiatan pembangunan sumur pantau dan resapan dalam
6.3. Kegiatan pengadaan peralatan pembaca meter air tanah
otomatis
6.4. Kegiatan pengawasan pemanfaatan air tanah
6.5. Kegiatan pengembangan model teknologi konservasi air tanah
6.6. Kegiatan penyusunan dan update basis data air tanah
berdasarkan zonasi
6.7. Kegiatan penyusunan & update data sistem informasi air
tanah
6.8. Kegiatan kajian pengelolaan air tanah (hidrogeologi)
6.9. Kegiatan monitoring, evaluasi dan pelaporan penggunaan air
tanah secara otomatis
6.10. Kegiatan pengadaan sarana dan prasarana air bersih dengan
sumber air tanah
7. Program Perlindungan dan Konservasi Sumber Daya Alam
Kegiatan indikatif yang akan dilaksanakan atas program ini yaitu :
7.1. Kegiatan pembangunan sumur resapan dangkal pada daerah
tangkapan air
7.2. Kegiatan pengadaan peralatan pelubang biopori
7.3. Kegiatan konservasi air tanah dan mata air
7.4. Kegiatan konservasi sungai dan anak sungai
7.5. Kegiatan pengelolaan keanekaragaman hayati
Badan Pengelola Lingkungan Hidup Kota Bandung 2014-201876
Renstra
8. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan CapaianKinerja dan Keuangan
Kegiatan indikatif yang akan dilaksanakan atas program ini yaitu :
8.1. Kegiatan penyusunan laporan capaian kinerja dan ikhtisar
realisasi kinerja SKPD
8.2. Kegiatan penyusunan pelaporan keuangan akhir tahun
9. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
Kegiatan indikatif yang akan dilaksanakan atas program ini yaitu :
9.1. Kegiatan penyediaan jasa komunikasi, sumber daya air dan
listrik
9.2. Kegiatan penyediaan jasa pemeliharaan dan perizinan
kendaraan dinas/operasional
9.3. Kegiatan penyediaan alat tulis kantor
9.4. Kegiatan penyediaan barang cetakan dan penggandaan
9.5. Kegiatan penyediaan peralatan dan perlengkapan kantor
9.6. Kegiatan penyediaan peralatan rumah tangga
9.7. Kegiatan penyediaan makanan dan minuman
9.8. Kegiatan rapat-rapat koordinasi dan konsultasi ke luar
daerah
9.9. Kegiatan penyediaan jasa tenaga pendukung administrasi
perkantoran/teknis perkantoran
10. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
Kegiatan indikatif yang akan dilaksanakan atas program ini yaitu :
10.1. Kegiatan pengadaan kendaraan dinas/operasional
10.2. Kegiatan pengadaan mebeulair
10.3. Kegiatan pemeliharaan rutin/berkala gedung kantor
10.4. Kegiatan pemeliharaan rutin/berkala peralatan gedung
kantor
11. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
Kegiatan indikatif yang akan dilaksanakan atas program ini yaitu :
Badan Pengelola Lingkungan Hidup Kota Bandung 2014-201877
Renstra
11.1. Kegiatan pengadaan pakaian dinas beserta perlengkapannya
11.2. Kegiatan pengadaan pakaian khusus hari-hari tertentu
12. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur
Kegiatan indikatif yang akan dilaksanakan atas program ini yaitu :
12.1. Kegiatan bimbingan teknis implementasi peraturan
perundang-undangan
12.2. Kegiatan pembinaan kinerja aparatur
B. Program dan Kegiatan Lintas SKPD
rogram dan kegiatan indikatif di atas ada yang bersifat lintas
SKPD dan tidak. Program dan kegiatan indikatif yang bersifat
lintas SKPD terdiri dari program pengendalian polusi,
pengendalian pencemaran dan perusakan lingkungan hidup, dan
program pengembangan kinerja pengelolaan persampahan.
P
Rencana Strategis Badan Pengelola Lingkungan HidupKota Bandung Tahun 2014 - 2018
Badan Pengelola Lingkungan Hidup Kota Bandung 2014-201876
Renstra
C. Indikator dan Target Kinerja serta Pendanaan Program/Kegiatan Indikatif
Badan Pengelola Lingkungan Hidup Kota Bandung telah menetapkan indikator kinerja dan pendanaan indikatif atas program
dan kegiatan Tahun 2014-2018 sebagai berikut :
Tabel C. 1-1
Rencana Program/Kegiatan dan Indikator & Target Kinerja Tahun 2014-2018
TujuanSasaran dan
IndikatorSasaran
Program danKegiatan
Indikator KinerjaProgram (outcome) dan
Kegiatan (Output)
DataCapaian
pada TahunAwal
Perencanaan
Target Kinerja Program dan Kerangka PendanaanKondisi
Kinerja padaAkhir Periode
Renstra
Unit KerjaPenanggungJawab LokasiTahun 2014 Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018
Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19Berkurangnyadampak negatifpembangunankota danperubahaniklim terhadaplingkunganhidup
Terjaganya kualitaslingkungan (udara,air dan tanah)sehingga tetapmemenuhi bakumutu lingkunganTingkat kualitasudara ambienmemenuhi bakumutu
Program PeningkatanPengendalian PolusiUdara Usaha dan atau kegiatansumber tdk bergerak yangmemenuhi persyaratanadm. & teknis pencegahanpencemaran udaraKendaraan bermotor yangdilakukan uji emisimemenuhi standar emisibersih
50 %
90 %
1.297Juta 55 %
90 %
1.000Juta 60 %
95 %
1.150Juta 65 %
95 %
8.200Juta 70 %
100 %
1.750 70 %
100 %
13.397Juta
Tingkat emisi GasRumah Kaca(GRK) menurun Kegiatan Pembinaandan pengendalianpencemaran udara. Pelaku usaha & masyarakattelah diberikan pembinaantentang pengendalianpencemaran udara200Orang 250Juta 200Orang 300Juta 200Orang 350Juta 200Orang 400Juta 200Orang 450Juta 1.000Orang 1.750Juta
Jumlah sungaiutama memenuhistatus mutu kelasIV golongan BKegiatan kampanyelangit biru & pengujianemisi bersih kendaraan bermotor
Pengguna kendaraan bermotor mendapatkan infoemisi bersih kendaraanbermotor dan diuji emisikendaraannya2.750Orang 300Juta 3.000Orang 350Juta 3.250Orang 400Juta 3.500Orang 400Juta 3.750Orang 400Juta 3.750Orang 1.850Juta
Kegiatan pemantauankualitas udara Data kualitas udara padatitik pantau 80Titik 747Juta 82Titik 350Juta 84Titik 400Juta 86Titik 400Juta 88Titik 400Juta 88Titik 2.297JutaKegiatan pengadaan Peralatan pemantau - - - 1 7.000 1 500 2 7.500
Badan Pengelola Lingkungan Hidup Kota Bandung 2014-201877
Renstra
TujuanSasaran dan
IndikatorSasaran
Program danKegiatan
Indikator KinerjaProgram (outcome) dan
Kegiatan (Output)
DataCapaian
pada TahunAwal
Perencanaan
Target Kinerja Program dan Kerangka PendanaanKondisi
Kinerja padaAkhir Periode
Renstra
Unit KerjaPenanggungJawab LokasiTahun 2014 Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018
Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19sarana dan prasaranapemantau kualitasudara kualitas udara Suku cadang peralatanpemantau kualitas udara - - -
Unit1Unit Juta Unit1Unit Juta Unit2Unit JutaProgram PengendalianPencemaran danPerusakan LingkunganHidup
Penanganan pengaduankasus lingkungan 100% 4.500Juta 100% 8.350Juta 100% 8.500Juta 100% 9.050Juta 100% 9.750Juta 100% 40.150JutaKegiatan dan atau usahamemenuhi tertib administrasi & teknis pengelolaanlingkungan
70% 75% 80% 85% 90% 90%Kegiatan KoordinasiPenilaian KotaSehat/Adipura
Kegiatan penyusunankebijakan pengendalian pencemaran dankerusakan LHNaskah akademis mengenai pengendalian pencemaran dan kerusakan LH 2Berkas 300Juta 2Berkas 300Juta 2Berkas 400Juta 2Berkas 400Juta 2Berkas 500Juta 10Berkas 1.900Juta
Kegiatan pengendaliandampak perubahaniklim Tersedianya data aktualgas rumah kaca per sektorsumber dan penyerap gasrumah kaca1Berkas 562Juta 1Berkas 500Juta 1Berkas 600Juta 1Berkas 700Juta 1Berkas 800Juta 5Berkas 3.162Juta
Dokumen Rencana AksiDaerah dalam menghadapiperubahan iklim 1Berkas 1Berkas 1Berkas 1Berkas 1Berkas 5BerkasKegiatan perlindunganlapisan ozon Data aktual potensiperusak ozon - - 1Berkas 300Juta 1Berkas 400Juta 1Berkas 500Juta 1Berkas 600Juta 5Berkas 1.800JutaKegiatan sosialisasi &penerapan ECO Office
- - 72SKPD 850Juta 72SKPD 900Juta 72SKPD 950Juta 72SKPD 1.000Juta 72SKPD 3.700JutaKegiatan pemantauankualitas air sungai danair limbah dari SumberPencemar (SP)
Data aktual kualitas airsungai dan anak sungaiKota Bandung 46Berkas 700Juta 46Berkas 850Juta 46Berkas 900Juta 46Berkas 950Juta 46Berkas 950Juta 46Berkas 4.350JutaData aktual kualitas airlimbah dari SP pada titik 50Berkas 100Berkas 150Berkas 200Berkas 250Berkas 250Berkas
Badan Pengelola Lingkungan Hidup Kota Bandung 2014-201878
Renstra
TujuanSasaran dan
IndikatorSasaran
Program danKegiatan
Indikator KinerjaProgram (outcome) dan
Kegiatan (Output)
DataCapaian
pada TahunAwal
Perencanaan
Target Kinerja Program dan Kerangka PendanaanKondisi
Kinerja padaAkhir Periode
Renstra
Unit KerjaPenanggungJawab LokasiTahun 2014 Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018
Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19pantauKegiatan pemantauanPengelolaan B3 danlimbah B3 Data aktual pengelolaanTPS limbah B3 pada titikpantau 50Berkas 650Juta 100Berkas 700Juta 150Berkas 750Juta 200Berkas 800Juta 250Berkas 850Juta 250Berkas 3.750JutaKegiatan pengembangan teknologi pengolahan air bersih & airlimbah
Jumlah percontohanpengolahan air bersih danair limbah 1Unit 500Juta 2Unit 700Juta 3Unit 800Juta 4Unit 900Juta 5Unit 1.000Juta 15Unit 3.900JutaKegiatan pemantauankualitas tanah Data aktual kualitas tanahpd lokasi sampel pengujian - - 16Berkas 400Juta 16Berkas 500Juta 16Berkas 600Juta 16Berkas 700Juta 16Berkas 2.200JutaKegiatan edukasi dankomunikasi bidanglingkungan hidup Masyarakat mendapatkaninfo pentingnya menjagadan memelihara LH 5Kali 670Juta 5Kali 700Juta 5Kali 800Juta 5Kali 800Juta 5Kali 800Juta 5Kali 3.770JutaKegiatan pengadaansarana dan prasaranalaboratorium lingkungan
Jumlah kendaraaan rodaempat laboratoriumlingkungan Jumlah peralatan laboratorium lingkungan
- - 1Unit 1.700Juta 1Set 1.000Juta 1Set 1.000Juta 1Set 1.000Juta 1 Unit3 Set 1.900JutaKegiatan penangananpengaduan kasuslingkungan hidup (LH) Jumlah pengaduan kasusLH yang telah dilakukanpenanganan 100% 250Juta 100% 400Juta 100% 500Juta 100% 400Juta 100% 450Juta 100% 2.000Juta
Terbentuknya pospengaduan LH - - 50% 50% - - 100%Kegiatan evaluasipenaatan lingkungan Laporan hasil evaluasipenaatan lingkungan olehpelaku usaha 10Berkas 300Juta 10Berkas 350Juta 10Berkas 350Juta 10Berkas 400Juta 10Berkas 400Juta 50Berkas 1.800JutaKegiatan pengembangan produksi ramahlingkungan Jumlah pelaku usaha danmasyarakat yg mendapatinformasi pentingnyapengurangan penggunaankantong plastik
1.000Orang 568Juta 1.000Orang 600Juta 1.000Orang 600Juta 1.000Orang 650Juta 1.000Orang 700Juta 5.000Orang 3.118Juta
Badan Pengelola Lingkungan Hidup Kota Bandung 2014-201879
Renstra
TujuanSasaran dan
IndikatorSasaran
Program danKegiatan
Indikator KinerjaProgram (outcome) dan
Kegiatan (Output)
DataCapaian
pada TahunAwal
Perencanaan
Target Kinerja Program dan Kerangka PendanaanKondisi
Kinerja padaAkhir Periode
Renstra
Unit KerjaPenanggungJawab LokasiTahun 2014 Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018
Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19Program peningkatankualitas dan aksesinformasi SDA dan LH Informasi lingkunganhidup Kota Bandungmudah diakses 3Media 1.100Juta 3Media 1.300Juta 3Media 1.450Juta 3Media 1.550Juta 3Media 1.600Juta 3Media 7.000JutaKegiatan penyusunanbasis data dan statuslingkungan hidupdaerah
Tersedianya basis data danstatus lingkungan hidupaktual Kota Bandung 1Berkas 300Juta 1Berkas 300Juta 1Berkas 300Juta 1Berkas 300Juta 1Berkas 300Juta 5Berkas 1.500JutaKegiatan penyusunanpeta kawasan rawanbencana karenaperubahan iklim
Tersedianya peta kawasanrawan bencana karenaperubahan iklim 1Berkas 500Juta 1Berkas 550Juta 1Berkas 600Juta 1Berkas 650Juta 1Berkas 700Juta 5Berkas 3.000JutaKegiatan penyusunanlaporan penerapanSPM Bidang LH Laporan penerapan SPMBidang Lingkungan HidupKota Bandung 1Berkas 200Juta 1Berkas 250Juta 1Berkas 250Juta 1Berkas 300Juta 1Berkas 300Juta 5Berkas 1.300JutaKegiatan penguatanjejaring informasilingkungan berbasis TI Terpeliharanya sisteminformasi LH 100Juta 200Juta 300Juta 300Juta 300Juta 1.200JutaKegiatan PeningkatanKapasitas SekolahBerbudayaLingkungan/Adiwiyata
Program pembinaandan pengembanganbidang energi danketenagalistrikanPersentase tindak lanjuthasil audit energi 2.500Juta
Kegiatan pembuatanmasterplan energibaru terbarukan Tersedianya masterplanenergi baru terbarukan 1Set 500Juta - - - - 1Set 500JutaKegiatan Inventarisasi& pemetaan ketenagalistrikan non PLN Tersedianya basis dataaktual pengguna listrik nonPLN Kota Bandung 1Berkas 250Juta 1Berkas 275Juta 1Berkas 300Juta 1Berkas 325Juta 1Berkas 350Juta 5Berkas 1.500Juta
Badan Pengelola Lingkungan Hidup Kota Bandung 2014-201880
Renstra
TujuanSasaran dan
IndikatorSasaran
Program danKegiatan
Indikator KinerjaProgram (outcome) dan
Kegiatan (Output)
DataCapaian
pada TahunAwal
Perencanaan
Target Kinerja Program dan Kerangka PendanaanKondisi
Kinerja padaAkhir Periode
Renstra
Unit KerjaPenanggungJawab LokasiTahun 2014 Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018
Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19Kegiatan pemantauantindaklanjut hasil auditenergi pada bangunan/gedung
Laporan hasil audit energipada bangunan/gedungdan industri 30Berkas 500Juta 30Berkas 525Juta 30Berkas 550Juta 30Berkas 575Juta 30Berkas 600Juta 150Berkas 2.750JutaKegiatan pembuatanRencana Umum Ketenagalistrikan Daerah Tersedianya RUKD KotaBandung 1Berkas 300Juta 1Berkas 200Juta - - - - - - 2Berkas 500JutaKegiatan identifikasi &inventarisasi penggunaenergi Basis data aktual penggunaenergi migas hilir 1Berkas 250Juta 1Berkas 275Juta 1Berkas 300Juta 1Berkas 325Juta 1Berkas 350Juta 5Berkas 1.500JutaKegiatan monitoringtindak lanjut rekomendasi audit energi Rekomendasi audit energiyang telah dimonitoringtindak lanjutnya 100% 500Juta 100% 525Juta 100% 550Juta 100% 575Juta 100% 600Juta 100% 2.750JutaKegiatan pelaksanaan
earth hour KotaBandung Jumlah penyelenggaraanperayaan earth hour diKota Bandung 1Kali 200Juta 1Kali 225Juta 1Kali 250Juta 1Kali 275Juta 1Kali 300Juta 5Kali 1.250JutaBerkurangnyatimbulan sampahpada tempat-tempatpembuangansampah
Program Pengembangan Kinerja PengelolaanPersampahan 10.020Juta 7.190Juta 9.094Juta 10.613Juta 11.950Juta 48.867JutaKegiatan penyusunankebijakan pengelolaanpersampahan Naskah akademiskebijakan pengelolaanpersampahan - - 1Berkas 500Juta 1Berkas 500Juta 1Berkas 500Juta 1Berkas 500Juta 4Berkas 2.000JutaKegiatan pelatihanpengelolaan sampahpola 3R Masyarakat telah mendapatkan pelatihan pengelolaan sampah pola 3R 500Orang 200Juta 500Orang 250Juta 500Orang 300Juta 500Orang 350Juta 500Orang 400Juta 2.500Orang 1.500JutaKegiatan sosialisasipembentukan danpengelolaan banksampah
Masyarakat telahmendapatkan sosialisasipembentukan danpengelolaan bank sampah100Orang 320Juta 150Orang 400Juta 200Orang 450Juta 250Orang 500Juta 300Orang 550Juta 1.000Orang 2.220Juta
Jumlah bank sampah skalakecamatan 30Unit 30Unit 30Unit 30Unit 30Unit 150UnitKegiatan pengembang Jumlah prototipe alat - - 2 300 1 450 1 600 1 750 5 2.100
Badan Pengelola Lingkungan Hidup Kota Bandung 2014-201881
Renstra
TujuanSasaran dan
IndikatorSasaran
Program danKegiatan
Indikator KinerjaProgram (outcome) dan
Kegiatan (Output)
DataCapaian
pada TahunAwal
Perencanaan
Target Kinerja Program dan Kerangka PendanaanKondisi
Kinerja padaAkhir Periode
Renstra
Unit KerjaPenanggungJawab LokasiTahun 2014 Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018
Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19an teknologi pengolahan persampahan pengolahan sampah skalarumah tangga Unit Juta Unit Juta Unit Juta Unit Juta Unit JutaKegiatan pembentukanmodel kawasan pengelolaan sampah terpadu Terbentuknya model kawasan bebas sampah skalaRW 6Kec. 750Juta 6Kec. 750Juta 6Kec. 750Juta 6Kec. 750Juta 6Kec. 750Juta 30Kec. 3.750JutaKegiatan sosialisasi
waste to energy (WtE) Jumlah pelaku usaha yangmendapat sosialisasi pengelolaan WtE 100Orang 200Juta 100Orang 250Juta 100Orang 300Juta 100Orang 350Juta 100Orang 400Juta 500Orang 1.500JutaKegiatan pembangunan sarana &prasaranapercontohan WtE Jumlah sarana danprasarana percontohanpengelolaan waste to
energy (Biodigester)14Unit 1.400Juta 14Unit 1.540Juta 14Unit 1.694Juta 14Unit 1.863Juta 14Unit 2.050Juta 70Unit 8.547Juta
Kegiatan penyediaansarana pengelolaanpersampahan Alat pengangkut sampah 1Paket 5.500Juta 1Paket 500Juta 1Paket 750Juta 1Paket 850Juta 1Paket 1.000Juta 5Paket 8.600JutaAlat pengolahan sampahskala rumah tangga 1Paket 1Paket 1Paket 1Paket 1Paket 5PaketAlat kebersihan 1Paket 1Paket 1Paket 1Paket 1Paket 5Paket
Kegiatan pembangunan model TPS sampahramah lingkungan Jumlah model tempatpenampungan sementarasampah ramah lingkungan 5Unit 150Juta 5Unit 500Juta 5Unit 500Juta 5Unit 750Juta 5Unit 750Juta 25Unit 2.650JutaKegiatan pengawasandan pengendalianpembangunan danoperasional TPSberbasis teknologiramah lingkungan
Laporan hasil pengawasanpembangunaninfrastruktur pengolahansampah1Berkas 500Juta 1Berkas 1.000Juta - 2.000Juta - 2.500Juta - 3.000Milyar 2Berkas 9.000Juta
Laporan hasil pengawasanoperasional infrastrukturpengolahan sampah - - - - 1Berkas - 1Berkas - 1Berkas - 3BerkasKegiatan sosialisasipengelolaanpersampahan skalaRW
Jumlah masyarakat yangmendapat sosialisasipengelolaan persampahanskala RW100RW 1.000Juta 200RW 1.200Juta 300RW 1.400Juta 400RW 1.600Juta 500RW 1.800Juta 500RW 7.000Juta
Badan Pengelola Lingkungan Hidup Kota Bandung 2014-201882
Renstra
TujuanSasaran dan
IndikatorSasaran
Program danKegiatan
Indikator KinerjaProgram (outcome) dan
Kegiatan (Output)
DataCapaian
pada TahunAwal
Perencanaan
Target Kinerja Program dan Kerangka PendanaanKondisi
Kinerja padaAkhir Periode
Renstra
Unit KerjaPenanggungJawab LokasiTahun 2014 Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018
Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19Program PengelolaanAir Tanah Tersedianya sumur pantau - 2.750 1Unit 8.065 1Unit 7.030 1Unit 7.595 1Unit 9.660 4Unit 35.100JutaTersedianya sumurresapan dalam 2Unit 2Unit 2Unit 2Unit 2Unit 10UnitTersedianya sumurresapan dangkal 20Unit 20Unit 20Unit 20Unit 20Unit 100UnitTerpeliharanya mata air 5Titik 5Titik 5Titik 5Titik 5Titik 25Titik
Kegiatan penyusunankebijakan pengelolaanair tanah
Naskah akademiskebijakan pengelolaan airtanah - - 1Berkas 750Juta - - - - 1Berkas 750JutaKegiatan penyusunan
masterplan pengelolaanair tanah
Masterplan pengelolaan airtanah Kota Bandung - - 1Set 750Juta - - - - 1Set 750Juta 2Set 1.500JutaKegiatan pembangunan
sumur pantau Jumlah sumur pantau yangtelah dibangun - 400Juta 1Unit 450Juta 1Unit 500Juta 1Unit 550Juta 1Unit 600Juta 4Unit 2.100Juta Jumlah sumur resapandalam yang dibangun 2Unit 2Unit 2Unit 2Unit 2Unit 10Unit
Kegiatan pengadaanperalatan pembacameter air tanahotomatis Jumlah peralatan AMRyang telah terpasang padasumur produksi - - 55Unit 1.500Juta 55Unit 1.600Juta 55Unit 1.700Juta 55Unit 1.800Juta 220Unit 6.600Juta
Kegiatan pengawasanpemanfaatan air tanah Tersedianya data aktualpemanfaatan air tanah danNPA Kota Bandung 891Berkas 700Juta 891Berkas 840Juta 891Berkas 980Juta 891Berkas 1.120Juta 891Berkas 1.260Juta 891Berkas 4.900JutaKegiatan pengembangan model teknologikonservasi air tanah Laporan hasil kajian pengembangan model teknologikonservasi air tanah - - - - 1Berkas 300Juta - - 1Berkas 450Juta 2Berkas 750JutaKegiatan penyusunandan update basis data Basis data aktual air tanahberdasarkan zonasi 1Berkas 750Juta 1Berkas 900Juta 1Berkas 1.050Juta 1Berkas 1.200Juta 1Berkas 1.350Juta 5Berkas 5.250Juta
Badan Pengelola Lingkungan Hidup Kota Bandung 2014-201883
Renstra
TujuanSasaran dan
IndikatorSasaran
Program danKegiatan
Indikator KinerjaProgram (outcome) dan
Kegiatan (Output)
DataCapaian
pada TahunAwal
Perencanaan
Target Kinerja Program dan Kerangka PendanaanKondisi
Kinerja padaAkhir Periode
Renstra
Unit KerjaPenanggungJawab LokasiTahun 2014 Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018
Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19air tanah berdasarkanzonasiKegiatan penyusunandan update data sisteminformasi air tanah Basis data aktual sisteminformasi air tanah KotaBandung - 1Berkas 300Juta 1Berkas 350Juta 1Berkas 400Juta 1Berkas 450Juta 4Berkas 1.500JutaKegiatan kajianpengelolaan air tanah(hidrogeologi) Dokumen hasil kajianhidrogeologi Kota Bandung - 1Berkas 300Juta 1Berkas 350Juta 1Berkas 400Juta 1Berkas 450Juta 4Berkas 1.500JutaKegiatan monitoring,evaluasi dan pelaporanpenggunaan air tanahsecara otomatis
Laporan hasil monitoringdan evaluasi pengguna airtanah secara otomatis 1Berkas 300Juta 1Berkas 375Juta 1Berkas 450Juta 1Berkas 525Juta 1Berkas 600Juta 5Berkas 2.250JutaKegiatan pengadaansarana dan prasaranaair bersih dengansumber air tanah
Jumlah sarana danprasarana air bersihdengan sumber air tanahskala rumah tangga padadaerah rawan air2Paket 1.000Juta 2Paket 1.250Juta 2Paket 1.500Juta 2Paket 1.750Juta 2Paket 2.000Juta 2Paket 7.500Juta
Terehabilitasisumber dayaalam dan LHdari pencemaran, perusakandan dampaknegatif perubahan iklim
Terjaganya kelestarian dan fungsilingkungan hidup Program perlindungandan konservasi sumberdaya alam dan LH Jumlah mata air yangterlindungi - 1.850Juta 5Titik 2.950Juta 5Titik 3.300Juta 5Titik 3.650Juta 5Titik 4.000Juta 20Titik 15.750Juta Jumlah sungai dan anaksungai yang terlindungi - 1sungai 1sungai 1sungai 1sungai 4sungai Jumlah sumur resapandangkal 30Unit 30Unit 30Unit 30Unit 30Unit 150Unit Jumlah lubang biopori 1 Jutaunit 1 Jutaunit 1 Jutaunit 1 Jutaunit 1 Jutaunit 5 Jutaunit
Kegiatan pembangunan sumur resapandangkal dan dalam Jumlah sumur resapandangkal 15Unit 350Juta 15Unit 450Juta 15Unit 550Juta 15Unit 650Juta 15Unit 750Juta 75Unit 2.750Juta Jumlah sumur resapandalam 2Unit 2Unit 2Unit 2Unit 2Unit 10Unit
Kegiatan pengadaan Jumlah peralatan pelubang 1.050 300 1.050 350 1.050 450 1.050 550 1.050 650 5.250 2.300
Badan Pengelola Lingkungan Hidup Kota Bandung 2014-201884
Renstra
TujuanSasaran dan
IndikatorSasaran
Program danKegiatan
Indikator KinerjaProgram (outcome) dan
Kegiatan (Output)
DataCapaian
pada TahunAwal
Perencanaan
Target Kinerja Program dan Kerangka PendanaanKondisi
Kinerja padaAkhir Periode
Renstra
Unit KerjaPenanggungJawab LokasiTahun 2014 Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018
Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19peralatan pelubangbiopori biopori Unit Juta Unit Juta Unit Juta Unit Juta Unit Juta Unit Juta Jumlah sumur resapandangkal yang dibangun 15Unit 20Unit 25Unit 30Unit 35Unit
Kegiatan konservasiair tanah dan mata air Jumlah mata air yangdikonservasi 5Titik 700Juta 5Titik 800Juta 5Titik 850Juta 5Titik 900Juta 5Titik 950Juta 25Titik 4.200JutaKegiatan konservasisungai dan anak sungai Jumlah sungai dan anaksungai yang dikonservasi - - 1Sungai 800Juta 1Sungai 850Juta 1Sungai 900Juta 1Sungai 950Juta 4Sungai 3.500JutaKegiatan pengelolaankeanekaragamanhayati Dokumen basis data aktualkeanekaragaman hayatiKota Bandung 1Berkas 500Juta 1Berkas 550Juta 1Berkas 600Juta 1Berkas 650Juta 1Berkas 700Juta 5Berkas 3.000Juta
Laporan hasil kajian jenistanaman penyerap pencemaran udara, pengikat air,penetralisir pencemarantanah dan senangi burungkhas Kota Bandung1Berkas 1Berkas 1Berkas 1Berkas 1Berkas 5Berkas
Terwujudnyakepercayaanatas pengelolaan urusanBidang LHBPLH mendapatkan penilaian pengelolaan keuangan & kinerja yangwajar dan baik
Program PeningkatanPengembangan SistemPelaporan CapaianKinerja dan KeuanganNilai evaluasi LaporanAkuntabilitas Kinerja Baik 500Juta Baik 865Juta Baik 450Juta Baik 475Juta Baik 500Juta Baik 2.790JutaTingkat Kewajaran Laporan SKPD WDP WDP WTP WTP WTP WTP
% temuan pengelolaananggaran BPK/Inspektoratyang ditindak lanjuti 100% 100% 100% 100% 100% 100%Kegiatan penyusunanlap. capaian kinerja &ikhtisar realisasikinerja SKPD Jumlah laporan capaiankinerja ...Berkas 200Juta ...Berkas 300Juta ...Berkas 175Juta ...Berkas 185Juta ...Berkas 200Juta ...Berkas 960JutaKegiatan penyusunanpelaporan keuanganakhir tahun Jumlah Laporan keuangan ...Berkas 300Juta ...Berkas 565Juta ...Berkas 275Juta ...Berkas 290Juta ...Berkas 300Juta ...Berkas 1.730JutaProgram PelayananAdministrasi Cakupan pelayananadministrasi dan teknis 100 2.711 100 3.347 100 1.745 100 1.830 100 1.665 100 11.298
Badan Pengelola Lingkungan Hidup Kota Bandung 2014-201885
Renstra
TujuanSasaran dan
IndikatorSasaran
Program danKegiatan
Indikator KinerjaProgram (outcome) dan
Kegiatan (Output)
DataCapaian
pada TahunAwal
Perencanaan
Target Kinerja Program dan Kerangka PendanaanKondisi
Kinerja padaAkhir Periode
Renstra
Unit KerjaPenanggungJawab LokasiTahun 2014 Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018
Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19Perkantoran perkantoran % Juta % Juta % Juta % Juta % Juta % JutaKegiatan penyediaanjasa komunikasi, SDAdan listrik Tersedianya jasa komunikasi, Sumberdaya Air danlistrik sesuai kebutuhan 100% 100% 100% 100% 100% 100%Kegiatan penyediaanjasa pemeliharaan &perizinan kendaraandinas/operasional
Tersedianya jasapemeliharaan & perizinankendaraan dinas/opssesuai kebutuhan100% 100% 100% 100% 100% 100%
Kegiatan penyediaanalat tulis kantor Tersedianya alat tuliskantor sesuai kebutuhan 100% 100% 100% 100% 100% 100%Kegiatan penyediaanbarang cetakan danpenggandaan Tersedianya barangcetakan dan penggandaansesuai kebutuhan 100% 100% 100% 100% 100% 100%Kegiatan penyediaanperalatan danperlengkapan kantor Tersedianya peralatan danperlengkapan kantorsesuai kebutuhan 100% 100% 100% 100% 100% 100%Kegiatan penyediaanperalatan rumahtangga Tersedianya peralatanrumah tangga sesuaikebutuhan 100% 100% 100% 100% 100% 100%Kegiatan penyediaanmakanan & minuman Tersedianya makanan danminuman sesuaikebutuhan 100% 100% 100% 100% 100% 100%Kegiatan rapat-rapatkoordinasi &konsultasike luar daerah Jumlah fasilitasi rapatkoordinasi dan konsultasike luar daerah 100% 100% 100% 100% 100% 100%Kegiatan penyediaanjasa tenaga pendukungadministrasiperkantoran / teknisperkantoran
Tersedianya jasa tenagapendukung administrasidan teknis perkantoransesuai kebutuhan100% 100% 100% 100% 100% 100%
Program PeningkatanSarana dan Prasarana Persentase layanan saranadan prasarana aparatur 100% 1.595Juta 100% 3.410Juta 100% 570Juta 100% 600Juta 100% 630Juta 100% 6.805Juta
Badan Pengelola Lingkungan Hidup Kota Bandung 2014-201886
Renstra
TujuanSasaran dan
IndikatorSasaran
Program danKegiatan
Indikator KinerjaProgram (outcome) dan
Kegiatan (Output)
DataCapaian
pada TahunAwal
Perencanaan
Target Kinerja Program dan Kerangka PendanaanKondisi
Kinerja padaAkhir Periode
Renstra
Unit KerjaPenanggungJawab LokasiTahun 2014 Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018
Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19AparaturKegiatan pengadaankendaraandinas/operasional Tersedianya kendaraandinas / operasional barusesuai kebutuhan 100% 100% 100% 100% 100% 100%Kegiatan pengadaanmebeulair Tersedianya mebeulairbaru sesuai kebutuhan 100% 100% 100% 100% 100% 100%Kegiatan pemeliharaanrutin/berkala gedungkantor Terpeliharanya gedungkantor secara berkalasesuai kebutuhan 100% 100% 100% 100% 100% 100%Kegiatan pemeliharaanrutin/berkalaperalatan gedungkantor
Terpeliharanya peralatangedung kantor secaraberkala sesuai kebutuhan100% 100% 100% 100% 100% 100%
Program PeningkatanDisiplin Aparatur Persentase aparaturmendapatkan penilaiandisiplin ‘baik’ dalamberpakaian100% 140Juta 100% 235Juta 100% 96Juta 100% 105Juta 100% 114Juta 100% 690Juta
Kegiatan pengadaanpakaian dinas besertaperlengkapannya Tersedianya pakaian dinasbeserta perlengkapannyasesuai kebutuhan 100% 100% 100% 100% 100% 100%Kegiatan pengadaanpakaian khusus hari-hari tertentu Tersedianya pakaiankhusus hari-hari tertentusesuai kebutuhan 100% 100% 100% 100% 100% 100%Program PeningkatanKapasitas Sumber DayaAparatur Persentase aparatur yangtelah dapatmengimplementasikanhasil bimtek danpembinaan lainnya
100% 100% 100% 100% 100% 100%Kegiatan bimtekimplementasiperaturan perundang-undangan
Jumlah aparatur yang telahmendapatkan bimtekperaturan perundang-undangan100% 100% 100% 100% 100% 100%
Badan Pengelola Lingkungan Hidup Kota Bandung 2014-201887
Renstra
TujuanSasaran dan
IndikatorSasaran
Program danKegiatan
Indikator KinerjaProgram (outcome) dan
Kegiatan (Output)
DataCapaian
pada TahunAwal
Perencanaan
Target Kinerja Program dan Kerangka PendanaanKondisi
Kinerja padaAkhir Periode
Renstra
Unit KerjaPenanggungJawab LokasiTahun 2014 Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018
Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19Kegiatan pembinaankinerja aparatur Jumlah aparatur yang telahmendapatkan pembinaanmengenai kinerja tertentu 100% 100% 100% 100% 100% 100%
Rencana Strategis Badan Pengelola Lingkungan HidupKota Bandung Tahun 2013 - 2018
Badan Pengelola Lingkungan Hidup Kota Bandung 2013-201892
Renstra
BAB VIINDIKATOR KINERJA BPLH KOTA BANDUNGMENGACU PADA TUJUAN DAN SASARANRPJMD
ndikator kinerja menurut Peraturan Menteri Dalam Negeri
Nomor 54 Tahun 2010 tentang pelaksanaan Peraturan
Pemerintah nomor 8 tahun 2008 tentang tahapan, tata cara
penyusunan, pengendalian, dan evaluasi pelaksanaan rencana
pembangunan daerah, didefinisikan sebagai suatu alat ukur spesifik
secara kuantitatif dan/atau kualitatif menggambarkan tingkat capaian
kinerja dari apa yang diukurnya.
BPLH Kota Bandung telah menetapkan seperangkat indikator kinerja
yang dapat menggambarkan ukuran keberhasilan pelaksanaan tugas
pokok dan fungsi yang ditargetkan dalam Renstra Tahun 2013 – 2018.
Indikator kinerja tersebut dalam perumusannya telah mengacu kepada
pernyataan tujuan dan sasaran strategis dan indikator kinerja
sebagaimana tertuang dalam uraian pada BAB V dari RPJMD
Pemerintah Kota Bandung Tahun 2013 – 2018.
Indikator kinerja ini merupakan seperangkat indikator keberhasilan
dari sasaran strategis “Meningkatnya Kualitas Lingkungan Hidup” dan
tujuan “Mewujudkan Pembangunan Kota yang Nyaman, Hijau dan
Berkelanjutan” pada Misi Pertama RPJMD Pemerintah Kota Bandung
Tahun 2013-2018 “Mewujudkan Bandung Nyaman melalui
Perencanaan Tata Ruang, Pembangunan Infrastruktur serta
Pengendalian Pemanfaatan Ruang yang Berkualitas dan Berwawasan
Lingkungan”.
Seperangkat indikator kinerja BPLH Kota Bandung Tahun 2013 – 2018
yang mengacu pada tujuan dan sasaran RPJMD tersebut terdiri dari :
1. Kualitas Udara Ambien Titik Pantau Memenuhi Baku Mutu
Indikator kinerja ini merupakan salah satu ukuran atau
parameter keberhasilan pencapaian sasaran strategis terjaganya
I
Rencana Strategis Badan Pengelola Lingkungan HidupKota Bandung Tahun 2013 - 2018
Badan Pengelola Lingkungan Hidup Kota Bandung 2013-201893
Renstra
kualitas lingkungan sehingga tetap memenuhi baku mutu
lingkungan.
Pengukuran kinerja kualitas udara dilakukan dengan cara
melakukan pengujian kualitas udara ambien 24 jam dan atau
pengujian kualitas udara pada titik pantau indoor dan outdoor.
2. Tingkat Emisi Gas Rumah Kaca Menurun
Indikator kinerja ini juga merupakan salah satu ukuran atau
parameter keberhasilan pencapaian sasaran strategis terjaganya
kualitas lingkungan sehingga tetap memenuhi baku mutu
lingkungan.
Pengukuran kinerja penurunan tingkat emisi gas rumah kaca
yang terdiri dari emisi CO2, CH4 dan N2O dilakukan dengan cara
melakukan penghitungan emisi masing-masing komponon gas
rumah kaca tersebut di atas pada sumber kegiatan penghasil
emisi.
3. Jumlah Sungai dengan Status Mutu Kelas IV Golongan B
Indikator kinerja tersebut merupakan ukuran salah satu ukuran
atau parameter keberhasilan pencapaian sasaran strategis
terjaganya kualitas lingkungan sehingga tetap memenuhi baku
mutu lingkungan.
Pengukuran kinerja jumlah sungai dengan status mutu kelas IV
golongan B dilakukan melalui serangkaian pengujian kualitas air
sungai pada hulu dan hilir serta titik-titik tertentu pada sungai
utama Kota Bandung yang dianggap mewakili sampel.
4. Cakupan Sampah Dikelola secara Landfill
Indikator kinerja tersebut merupakan salah satu ukuran atau
parameter keberhasilan pencapaian sasaran strategis
berkurangnya timbulan sampah pada tempat-tempat pembuangan
sampah.
Pengukuran kinerja cakupan sampah dikelola secara landfill
dilakukan melalui penghitungan volume sampah yang diangkut ke
lokasi TPA.
Rencana Strategis Badan Pengelola Lingkungan HidupKota Bandung Tahun 2013 - 2018
Badan Pengelola Lingkungan Hidup Kota Bandung 2013-201894
Renstra
5. Cakupan Sampah Dikelola dengan Pola 3R
Indikator kinerja ini juga merupakan salah satu ukuran atau
parameter keberhasilan pencapaian sasaran strategis
berkurangnya timbulan sampah pada tempat-tempat pembuangan
sampah.
Pengukuran kinerja cakupan sampah dikelola dengan pola 3R
dilakukan melalui penghitungan pengurangan volume sampah
yang diangkut ke TPS dari sumber timbulan.
6. Cakupan Sampah Dikonversi Menjadi Energi dengan TeknologiRamah Lingkungan
Indikator kinerja tersebut juga merupakan merupakan salah satu
ukuran atau parameter keberhasilan pencapaian sasaran strategis
berkurangnya timbulan sampah pada tempat-tempat pembuangan
sampah.
Pengukuran kinerja cakupan sampah dikonversi menjadi energi
dengan teknologi ramah lingkungan dilakukan dengan cara
penghitungan jumlah volume sampah organik yang diolah menjadi
energi baru terbarukan.
7. Tingkat Muka Air Tanah Meningkat
Indikator kinerja tersebut merupakan merupakan salah satu
ukuran atau parameter keberhasilan pencapaian sasaran strategis
terjaganya kelestarian dan fungsi lingkungan hidup.
Pengukuran kinerja atas indikator kinerja ‘muka air tanah’
dilakukan dengan cara melihat ketinggian muka air tanah dari
alat pantau otomatis dan manual yang tersebar di beberapa titik.
8. Jumlah Sumber Air yang Telah Dipulihkan Akibat Pencemaran
Indikator kinerja tersebut juga merupakan salah satu ukuran atau
parameter keberhasilan pencapaian sasaran strategis terjaganya
kelestarian dan fungsi lingkungan hidup.
Pengukuran kinerja atas indikator kinerja ‘sumber air yang telah
dipulihkan akibat pencemaran’ dilakukan dengan cara melihat
Rencana Strategis Badan Pengelola Lingkungan HidupKota Bandung Tahun 2013 - 2018
Badan Pengelola Lingkungan Hidup Kota Bandung 2013-201895
Renstra
hasil pengujian kualitas air pada sumber air (mata air dan sungai
yang telah tercemar berat) dibandingkan dengan baku mutunya.
9. Persentase Tertib Administrasi Barang/Aset Daerah
Indikator kinerja tersebut merupakan salah satu ukuran atau
parameter keberhasilan pencapaian sasaran strategis BPLH
melaksanakan administrasi barang/aset BPLH Kota Bandung
secara tertib dan sesuai dengan peraturan yang berlaku.
Pengukuran kinerja atas indikator kinerja ‘Persentase Tertib
Administrasi Barang/Aset Daerah’ dilakukan dengan cara melihat
hasil penilaian yang dilaksanakan oleh Badan Pemeriksa
Keuangan (BPK)/Inspektorat terhadap laporan pelaksanaan
administrasi barang/aset BPLH Kota Bandung.
10. Persentase Temuan Pengelolaan Anggaran Oleh BPK/Inspektorat yang Ditindaklajuti
Indikator kinerja tersebut merupakan salah satu ukuran atau
parameter keberhasilan pencapaian sasaran strategis BPLH
mendapatkan penilaian pengelolaan keuangan dan kinerja yang
lebih baik atas penyelenggaraan urusan bidang lingkungan hidup.
Pengukuran kinerja atas indikator kinerja ‘Temuan Pengelolaan
Anggaran Oleh BPK/Inspektorat yang Ditindaklajuti’ dilakukan
dengan cara melihat bukti-bukti tindak lanjut temuan dimaksud
dalam tahun berjalan dibandingkan dengan target tindak lanjut
atas temuan tersebut.
11. Nilai Evaluasi AKIP
Indikator kinerja tersebut merupakan salah satu ukuran atau
parameter keberhasilan pencapaian sasaran strategis BPLH
mendapatkan penilaian pengelolaan keuangan dan kinerja yang
lebih baik atas penyelenggaraan urusan bidang lingkungan hidup.
Pengukuran kinerja atas indikator kinerja ‘Nilai Evaluasi AKIP’
dilakukan dengan cara melihat hasil evaluasi AKIP tahun berjalan
yang dilakukan oleh Kementerian Aparatur Negara dan Reformasi
Birokrasi maupun oleh Inspektorat Kota Bandung dibandingkan
dengan target nilainya.
Rencana Strategis Badan Pengelola Lingkungan HidupKota Bandung Tahun 2013 - 2018
Badan Pengelola Lingkungan Hidup Kota Bandung 2013-2018 96Renstra
Tabel 6.1Indikator Kinerja BPLH yang mengacu kepada Tujuan dan Sasaran RPJMD
NO Indikator KinerjaKondisi
Kinerja pada awal periode RPJMDTarget Capaian Setiap Tahun Kondisi Kinerja
pada akhir periodeRPJMD2014 2015 2016 2017 2018
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)
1. Kualitas udara ambien titik pantaumemenuhi Baku Mutu (BM)
Baru 25% lokasi pemantauan yang kualitasudara ambiennya memenuhi baku mutu 50% 55% 60% 65% 70% 70% Titik Pantau
Memenuhi BM
2. Tingkat emisi Gas Rumah Kaca (GRK) titikpantau menurun
Tingkat emisi CO2 = 2127,06 Gg; emisi CH4 =7,44 Gg; emisi N2O = 0,07 Gg
2%
2%
2%
2%
2%
10 % dari kondisiawal RPJMD
3. Jumlah sungai utama kualitas airnyamemenuhi status mutu kelas IV golongan B
Baru 1 sungai dari 16 sungai utama yangmemenuhi status mutu kelas IV golongan B 12,50% 17,00% 17,00% 17,00% 17,00% 17% dari 16
sungai utama
4. Cakupan sampah yang dikelola secaraLandfill
Volume sampah yang diangkut ke lokasi TPA(dikelola secara Landfill) = 70% 69 % 65 % 58 % 34 % 25 % 25 % dari total
volume sampah
5. Cakupan sampah yang dikelola denganpola 3R (Reduce, Reuse, Recycle)
Baru 16% dari total volume sampah yangdikelola melalui pola 3R 18 20 22 25 30 30 % dari total
volume sampah
6. Cakupan sampah dikonversi menjadienergi dengan teknologi ramah lingkungan
Baru 0,14% dari total volume sampah yangdikelola dengan cara dikonversi menjadi WtE 1 4 15 30 35 35 % dari total
volume sampah
7. Tingkat Muka Air Tanah (MAT) Rata-rata muka air tanah pada titik pantauberada pada posisi -31,33 -31,30 -31,27 -31,24 -31,21 -31,18 -31,18 rata-rata
MAT titik pantau
8. Jumlah sumber air yang telah dipulihkanakibat pencemaran
Terdapat 5 titik mata air dan 16 sungai utamabelum dikonservasi
1 titikmata
air & 2sungai
1 titikmata
air & 2sungai
1 titikmata
air & 2sungai
1 titikmata
air & 2sungai
1 titikmata
air & 2sungai
5 titik mata air &10 Sungai Utamadipulihkan dari
pencemaran
9. Persentase tertib administrasi barang/asetdaerah
Sudah dilaksanakan inventarisasi danpengadministrasian barang/aset BPLH KotaBandung
100% 100% 100% 100% 100% 100 %administrasibarang/asetdilaksanakan
10. Persentase temuan pengelolaan anggaranoleh BPK/Inspektorat yang ditindaklanjuti
100 % temuan pengelolaan anggaran olehBPK/Inspektorat ditindaklanjuti
100% 100% 100% 100% 100% 100% temuanditindaklajuti
Rencana Strategis Badan Pengelola Lingkungan HidupKota Bandung Tahun 2013 - 2018
Badan Pengelola Lingkungan Hidup Kota Bandung 2013-201897
Renstra
NO Indikator KinerjaKondisi
Kinerja pada awal periode RPJMDTarget Capaian Setiap Tahun Kondisi Kinerja
pada akhir periodeRPJMD2014 2015 2016 2017 2018
11. Nilai evaluasi Akuntabilitas Kinerja InstansiPemerintah (AKIP)
Nilai evaluasi Akuntabilitas Kinerja InstansiPemerintah (AKIP) kategori cukup
Baik Baik Baik Baik Baik Nilai evaluasiAkuntabilitas
Kinerja InstansiPemerintah
(AKIP) kategoriBaik
INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) BPLH YANG TERCANTUM DALAM RPJMD TAHUN 2013-2018SESUAI DENGAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI BPLH KOTA BANDUNG
NO SASARANSTRATEGIS
INDIKATOR KINERJA SATUAN PENJELASAN PROGRAM/KEGIATAN KETALASAN FORMULASI/ RUMUS PERHITUNGAN SUMBER DATA
I Terwujudnyainfrastruktursanitasi dan airbersih yangberkualitas danmerata
Tingkat PengelolaanSampah Kota
% Layanan Termasuk kedalam targetRPJPD KotaBandung Tahap III2014-2018
Tingkat pengelolaan sampah kotaJumlah timbulan sampah kota 100 % Program pengembangankinerja pengelolaanpersampahan
1 Persentasepemrosesan sampahdi Landfill (tingkatpengangkutan ke TPA)
Persentase Termasuk kedalam targetRPJPD KotaBandung Tahap III2014-2018
Jumlah tonase sampah yang diangkut ke TPA per tahunJumlah tonase sampah kota per tahun 100 % Pencatatan operasional PD.Kebersihan
Program pengembangankinerja pengelolaanpersampahan
2 PersentasePengolahan danPengurangan Sampahdi Sumber
Persentase Termasuk kedalam targetRPJPD KotaBandung Tahap III2014-2018
Jumlah tonase sampah yang diolah per tahunJumlah tonase sampah kota per tahun 100 % Rekapitulasi data darimasing-masing kecamatandan pencatatan operasionalPD. Kebersihan
Program pengembangankinerja pengelolaanpersampahan
a Persentase sampahyang dikelola dengansistem 3R(Pengomposan, BankSampah dll)
Persentase Termasuk kedalam targetRPJPD KotaBandung Tahap III2014-2018
Jumlah tonase sampah yang diolah secara 3R per tahunJumlah tonase sampah kota per tahun 100 % Rekapitulasi data darimasing-masing kecamatandan pencatatan operasionalPD. Kebersihan
Program pengembangankinerja pengelolaanpersampahan
b Persentase sampahyang dikelola denganmengkonversimenjadi WTE
Persentase Termasuk kedalam targetRPJPD KotaBandung Tahap III2014-2018
Jumlah tonase sampah yang diolah denganWTE per tahunJumlah tonase sampah kota per tahun 100 % Pendataan di masing-masing operasional WTEoleh BPLH Kota Bandung
Program pengembangankinerja pengelolaanpersampahan
II MeningkatnyaPengelolaanLingkungan Hidupyang berkualitasdanTertanggulanginyabencana secaradini komprehensif
Tingkat kualitas udaraperkotaan memenuhibaku mutu udaraambien
Persentase Termasuk kedalam targetRPJPD KotaBandung Tahap III2014-2018
Hasil pemantauan kualitas udara ambien oleh stasiun monitoring Pencatatan hasil monitoringoleh BPLH Kota Bandung
Program PengendalianPencemaran danPerusakan LingkunganHidup serta ProgramPeningkatan PengendalianPolusi Udara
1 Sungai yangmemenuhi baku mutukelas IV gol.B (Daritercemar berat mjdtercemar ringan)
Persentase Termasuk kedalam targetRPJPD KotaBandung Tahap III2014-2018
Jumlah Sungai yang memenuhi baku mutu kelas IV gol. B16 sungai utama di Kota Bandung 100 % Hasil pengolahan datapemantauan kualitas sungaioleh BPLH Kota Bandung
Program PengendalianPencemaran danPerusakan LingkunganHidup
NO SASARANSTRATEGIS
INDIKATOR KINERJA SATUAN PENJELASAN PROGRAM/KEGIATAN KETALASAN FORMULASI/ RUMUS PERHITUNGAN SUMBER DATA
2 Persentase penurunanemisi Gas Rumah Kaca
Persentase Target penurunanemisi Gas RumahKaca Nasional
Perhitungan komposisi masing-masing gas penyebab efek rumah kaca Hasil inventarisasi dankajian oleh BPLH KotaBandung
Program PengendalianPencemaran danPerusakan LingkunganHidup
INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) BPLH KOTA BANDUNG TAHUN 2013-2018 SESUAI DENGAN RENCANA STRATEGIS BPLH KOTA BANDUNG
NO SASARANSTRATEGIS
INDIKATOR KINERJA SATUAN PENJELASAN PROGRAM/KEGIATAN KETALASAN FORMULASI/ RUMUS PERHITUNGAN SUMBER DATA
I Terjaganyakualitaslingkungan(udara, air dantanah) sehinggatetap memenuhibaku mutulingkungan
1 Tingkat kualitas udaraambien memenuhibaku mutu
Persentase Termasuk kedalam targetRPJPD KotaBandung Tahap III2014-2018
Hasil pemantauan kualitas udara ambien oleh stasiun monitoring Pencatatan hasilmonitoring oleh BPLH KotaBandung
Program PeningkatanPengendalian Polusi Udara
2 Tingkat emisi gasrumah kaca (GRK)
Persentase Target penurunanemisi Gas RumahKaca Nasional
Perhitungan komposisi masing-masing gas penyebab efek rumah kaca Hasil inventarisasi dankajian oleh BPLH KotaBandung
Program PengendalianPencemaran dan PerusakanLingkungan Hidup
3 Jumlah sungai utamamemenuhi status mutukelas IV golongan B
Persentase Termasuk kedalam targetRPJPD KotaBandung Tahap III2014-2018
Jumlah Sungai yang memenuhi baku mutu kelas IV gol. B16 sungai utama di Kota Bandung 100 % Hasil pengolahan datapemantauan kualitas sungaioleh BPLH Kota Bandung
Program PengendalianPencemaran dan PerusakanLingkungan Hidup
II Berkurangnyatimbulan sampahpada tempat-tempatpembuangansampah
1 Cakupan sampah yangdikelola secara landfill
Persentase Termasuk kedalam targetRPJPD KotaBandung Tahap III2014-2018
Jumlah tonase sampah yang diangkut ke TPA per tahunJumlah tonase sampah kota per tahun 100 % Pencatatan operasional PD.Kebersihan
Program pengembangankinerja pengelolaanpersampahan
2 Cakupan sampah yangdikelola dengan pola 3R(Reduce, Reuse,Recycle)
Persentase Termasuk kedalam targetRPJPD KotaBandung Tahap III2014-2018
Jumlah tonase sampah yang diolah secara 3R per tahunJumlah tonase sampah kota per tahun 100 % Rekapitulasi data darimasing-masing kecamatandan pencatatan operasionalPD. Kebersihan
Program pengembangankinerja pengelolaanpersampahan
3 Cakupan sampahdikonversi menjadienergi dengan
Persentase Termasuk kedalam targetRPJPD Kota
Jumlah tonase sampah yang diolah denganWTE per tahunJumlah tonase sampah kota per tahun 100 % Pendataan di masing-masing operasional WTEoleh BPLH Kota Bandung
Program pengembangankinerja pengelolaanpersampahan
NO SASARANSTRATEGIS
INDIKATOR KINERJA SATUAN PENJELASAN PROGRAM/KEGIATAN KETALASAN FORMULASI/ RUMUS PERHITUNGAN SUMBER DATA
teknologi ramahlingkungan
Bandung Tahap III2014-2018
III Terjaganyakelestarian danfungsi lingkunganhidup
1 Tingkat muka air tanah(MAT) meningkat
Meter Merupakan Misipada RenstraBPLH 2014-2018
Pengukuran level muka air tanah Hasil kajian mengenaitingkat penurunan muka airtanah
2 Jumlah sumber air yangtelah dipulihkan akibatpencemaran air
Titik mataair dansungai
Merupakan Misipada RenstraBPLH 2014-2018
Pengukuran kualitas air Laporan dan analisispengukuran kualitas air
Program perlindungan dankonservasi sumber daya alamdan lingkungan hidup
PERNYATAAN PERJANJIAN KINERJABADAN PENGELOLA LINGKUNGAN HIDUP KOTA BANDUNG
PEMERINTAH KOTA BANDUNGPERJANJIAN KINERJA TAHUN 2014
Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintah yang efektif,transparan, dan akuntabel serta berorientasi pada hasil, kami yangbertanda tangan di bawah ini:
Nama : ERIC M. ATTHAURIQ, SHJabatan : Kepala Badan Pengelola Lingkungan Hidup Kota Bandung
Selanjutnya disebut PIHAK PERTAMA
Nama : MOCHAMAD RIDWAN KAMIL, S.T., M.UD.Jabatan : Walikota BandungSelaku atasan langsung PIHAK PERTAMA.
Selanjutnya disebut PIHAK KEDUA
PIHAK PERTAMApada tahun 2014 ini berjanji akan mewujudkan targetkinerja tahunan sesuai lampiran perjanjian ini dalam rangka mencapaitarget kinerja jangka menengah seperti yang telah ditetapkan dalamdokumen perencanaan. Keberhasilan dan kegagalan pencapaian targetkinerja tersebut menjadi tanggung jawab PIHAK PERTAMA.
PIHAK KEDUA akan memberikan supervisi yang diperlukan serta akanmelakukan evaluasi akuntabilitas kinerja terhadap capaian kinerja dariperjanjian ini dan mengambil tindakan yang diperlukan dalam rangkapemberian penghargaan dan sanksi.
Bandung, 10 Juli 2014
PIHAK KEDUAWALIKOTA BANDUNG
MOCHAMAD RIDWAN KAMIL,ST.,M.UD.
PIHAK PERTAMAKEPALA BADAN PENGELOLA LINGKUNGAN HIDUP
KOTA BANDUNG
ERIC M. ATTHAURIQ, SHPembina Tingkat I
NIP. 19711102 199603 1 003
RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) BPLH KOTA BANDUNG TAHUN 2014
No. Sasaran Indikator Sasaran Satuan Target
1. Terjaganya kualitaslingkungan (udara, air dantanah) sehingga tetapmemenuhi baku mutulingkungan
Tingkat kualitas udara ambien memenuhi baku mutu % 50
Tingkat emisi gas rumah kaca (GRK) % 2
Jumlah sungai utama memenuhi status mutu kelas IV golongan B % 12,50
2. Berkurangnya timbulansampah pada tempat-tempat pembuangansampah
Cakupan sampah yang dikelola secara landfill % 69
Cakupan sampah yang dikelola dengan pola 3R (Reduce, Reuse, Recycle) % 18
Cakupan sampah dikonversi menjadi energi dengan teknologi ramah lingkungan % 1
3. Terjaganya kelestarian danfungsi lingkungan hidup
Tingkat muka air tanah (MAT) meningkat Meter -31,30meter
Jumlah sumber air yang telah dipulihkan akibat pencemaran air Titikmata air
dansungai
1 titikmata
air dan2
sungai
No. Sasaran Indikator Sasaran Satuan Target
4. Meningkatnya kapasitasdan akuntabilitas kinerjabirokrasi
Nilai evaluasi AKIP Kategori Baik
Prosentase Temuan Pengelolaan Anggaran BPK/ Inspektorat yang ditindaklajuti % 100
Prosentase Tertib Administrasi Barang / asset daerah % 100
BANDUNG, 2014
KEPALA BADAN PENGELOLA LINGKUNGAN HIDUPKOTA BANDUNG
ERIC M. ATTHAURIQ, SHPembina Tk. I
NIP. 19711102 199603 1 003
: Badan Pengelola Lingkungan Hidup (BPLH) Kota Bandung: 2014
TARGET ANGGARAN
3 5
1. - Tingkat kualitas udara ambien memenuhi baku mutu 50% I Rp 300.000.000
- Tingkat emisi gas rumah kaca (GRK) 2% 1 Rp 300.000.000
-II Rp 5.460.500.000
1 Rp 610.000.000
2 Rp 747.500.000
3 Rp 250.000.000
4 Rp 635.000.000
Terjaganya kualitas lingkungan(udara, air dan tanah) sehinggatetap memenuhi baku mutulingkungan
Satuan Kerja Perangkat DaerahTahun Anggaran
Kegiatan pengawasan pelaksanaan kebijakan bidanglingkungan hidupKegiatan pengelolaan B3 dan limbah B3
Kegiatan pengkajian dampak lingkungan
PENETAPAN KINERJA (TAPKIN) BPLH KOTA BANDUNG TAHUN 2014
SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA PROGRAM / KEGIATAN
Jumlah sungai utama memenuhi status mutu kelas IVgolongan B
Kegiatan pengujian emisi kendaraan bermotor
Kegiatan koordinasi penilaian Kota Sehat/Adipura
12,50%
1 2 4
Program peningkatan pengendalian polusi udara
Kegiatan pemantauan kualitas lingkungan
Program pengendalian pencemaran dan perusakanlingkungan hidup
-3-
4 Rp 635.000.000
5 Rp 250.000.000
6 Rp 300.000.000
7 Rp 700.000.000
8 Rp 568.000.000
9 Rp 300.000.000
10 Rp 550.000.000
11 Rp 250.000.000
12 Rp 300.000.000
III Rp 862.000.000
1 Rp 862.000.000
IV Rp 500.000.000
1 Rp 500.000.000
Terjaganya kualitas lingkungan(udara, air dan tanah) sehinggatetap memenuhi baku mutulingkungan
Program rehabilitasi dan pemulihan cadangansumber daya alamKegiatan perencanaan dan penyusunan programpembangunan pengendalian sumber daya alam danlingkungan hidup
Kegiatan gerakan penghijauan
Program perlindungan dan konservasi sumber dayaalamKegiatan pengendalian dampak perubahan iklim
Kegiatan pengelolaan B3 dan limbah B3
Kegiatan pengkajian dampak lingkungan
Kegiatan peningkatan peringkat kinerja perusahaan(Proper)Kegiatan koordinasi pengelolaan Prokasih/Superkasih
Kegiatan pengembangan produksi ramah lingkungan
Kegiatan penyusunan kebijakan pengendalianpencemaran dan perusakan lingkungan hidupKegiatan koordinasi penyusunan AMDAL
Kegiatan peningkatan peran serta masyarakat dalampengendalian lingkungan hidup
-3-
TARGET ANGGARAN
3 5
SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA PROGRAM / KEGIATAN
1 2 4V Rp 1.918.000.000
1 Rp 670.000.000
2 Rp 300.000.000
3 Rp 850.000.000
4 Rp 98.000.000
VI Rp 792.125.000
1 Rp 250.000.000
2 Rp 542.125.000
2. - Cakupan sampah yang dikelola secara landfill 69% I Rp 7.640.000.000
- Cakupan sampah yang dikelola dengan pola 3R (Reduce,Reuse, Recycle )
18% 1 Rp 5.550.000.000
Terjaganya kualitas lingkungan(udara, air dan tanah) sehinggatetap memenuhi baku mutulingkungan
Kegiatan penyelenggaraan Air Quality MonitoringSystem (AQMS)
Kegiatan inventarisasi, identifikasi data pengelolaanenergiKegiatan Kajian Energi Listrik Non PLN di KotaBandung
Kegiatan peningkatan edukasi dan komunikasimasyarakat di bidang lingkunganKegiatan pengembangan data dan informasilingkunganKegiatan peningkatan kapasitas Sekolah BerbudayaLingkungan
Kegiatan penyediaan prasarana dan saranapengelolaaan persampahanKegiatan pengembangan teknologi pengolahanpersampahan
Berkurangnya timbulan sampahpada tempat-tempatpembuangan sampah
Program peningkatan kualitas dan akses informasiSDA dan lingkungan hidup
Program pembinaan dan pengembangan bidangenergi
Program pengembangan kinerja pengelolaanpersampahan
-3-
- Cakupan sampah yang dikelola dengan pola 3R (Reduce,Reuse, Recycle )
18% 1 Rp 5.550.000.000
- Cakupan sampah dikonversi menjadi energi denganteknologi ramah lingkungan
1% 2 Rp 470.000.000
3 Rp 370.000.000
4 Rp 1.250.000.000
II Rp 1.828.980.000
1 Rp 1.528.980.000
2 Rp 300.000.000
III Rp 1.565.000.000
1 Rp 1.565.000.000
3. - Tingkat muka air tanah (MAT) meningkat -31,30meter
I Rp 750.000.000
- Jumlah sumber air yang telah dipulihkan akibatpencemaran air
1 Rp 750.000.000
II Rp 500.000.000
1 Rp 500.000.000
Terjaganya kelestarian danfungsi lingkungan hidup
Kegiatan peningkatan peran serta masyarakat dalampengelolaan persampahan
Kegiatan kebijakan pengelolaan energi
Program pengendalian pencemaran dan perusakanlingkungan hidupKegiatan peningkatan sarana prasarana bidanglingkungan hidup (DAK)
Program pengendalian pencemaran dan perusakanlingkungan hidupKegiatan perencanaan sistem air limbah dan sanitasidi sempadan sungai utama Kota Bandung
Kegiatan peningkatan sarana prasarana bidanglingkungan hidup (Pendamping DAK)
Kegiatan penyediaan prasarana dan saranapengelolaaan persampahanKegiatan pengembangan teknologi pengolahanpersampahanKegiatan bimbingan teknis persampahan
Program pembinaan dan pengembangan bidangenergi
Program pengelolaan bidang air tanah
1 titikmata air
dan 2sungai
Kegiatan penatagunaan dengan zonasi air tanah
Berkurangnya timbulan sampahpada tempat-tempatpembuangan sampah
-3-
TARGET ANGGARAN
3 5
SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA PROGRAM / KEGIATAN
1 2 4III Rp 5.536.000.000
1 Rp 400.000.000
2 Rp 316.000.000
3 Rp 700.000.000
4 Rp 220.000.000
5 Rp 900.000.000
6 Rp 2.800.000.000
7 Rp 200.000.000
IV 1.000.000.000Rp
1 1.000.000.000Rp
Kegiatan monitoring, evaluasi dan pelaporan
Kegiatan inventarisasi komunitas burung
Terjaganya kelestarian danfungsi lingkungan hidup
Kegiatan peningkatan peran serta masyarakat dalamrehabilitasi dan pemulihan cadangan SDA
Kegiatan pengendalian dan pengawasan pemanfaatanSDAKegiatan pengelolaan keanekaragaman hayati danekosistemKegiatan peningkatan peran serta masyarakat dalamperlindungan dan konservasi SDA
Program rehabilitasi dan pemulihan cadangansumber daya alam
Kegiatan konservasi sumber daya air danpengendalian kerusakan sumber-sumber airKegiatan peningkatan konservasi daerah tangkapanair dan sumber-sumber air
1 titikmata air
dan 2sungai
Program perlindungan dan konservasi sumber dayaalam
-3-
1 1.000.000.000Rp
4. - Nilai evaluasi AKIP Baik I Rp 500.000.000
- Prosentase temuan pengelolaan anggaran BPK/ Inspektoratyang ditindaklajuti
100% 1 Rp 200.000.000
- 2 70.000.000Rp
3 230.000.000Rp
- Program/Kegiatan = Rp 29.152.605.000,-
Kegiatan penyusunan laporan capaian kinerja danikhtisar realisasi kinerja SKPD
Program peningkatan pengembangan sistempelaporan capaian kinerja dan keuangan
Kegiatan peningkatan peran serta masyarakat dalamrehabilitasi dan pemulihan cadangan SDA
100%
Meningkatnya kapasitas danakuntabilitas kineja birokrasi
Prosentase tertib administrasi barang / aset daerah
Pembina Tk. I
Kegiatan penyusunan pelaporan keuangansemesteran
WALIKOTA BANDUNG
Kegiatan penyusunan pelaporan keuangan akhirtahun
NIP. 19711102 199603 1 003
Jumlah Anggaran :
KEPALA BADAN PENGELOLA LINGKUNGAN HIDUPKOTA BANDUNG
ERIC M. ATTHAURIQ, SHMOCHAMAD RIDWAL KAMIL, ST., M.UD
-3-