bab i pneumonia

Upload: muhammadsyafril

Post on 06-Jan-2016

2 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Pendahuluan Pneumonia

TRANSCRIPT

2

BAB IPENDAHULUAN

Infeksi saluran nafas bawah akut masih menjadi masalah kesehatan yang utama di negara-negara berkembang dan menimbulkan angka kesakitan dan kematian yang tinggi. Infeksi saluran nafas bawah akut dapat dijumpai dalam berbagai bentuk, tersering adalah pneumonia. Pneumonia merupakan peradangan yang mengenai parenkim paru, distal dari bronkiolus terminalis yang mencakup bronkiolus respiratorius dan alveoli, serta menimbulkan konsolidasi jaringan paru dan gangguan pertukaran gas setempat dengan gejala-gejala batuk, demam dan sesak nafas yang disebabkan oleh mikroorganisme, aspirasi dari cairan lambung, benda asing, hidrokarbon, bahan-bahan lipoid dan reaksi hipersensitivitas.1,2,3 Berdasarkan gejala klinis dan epidemiologi, pneumonia dibagi menjadi 4 jenis, yaitu pneumonia komunitas (Community Acquired Pneumonia), pneumonia nosokomial (Hospital Acquired Pneumonia), pneumonia aspirasi dan pneumonia pada penderita immunocompromised. Pembagian ini penting untuk mempermudah dalam penatalaksanaan.4 Pneumonia komunitas atau community acquired pneumonia (CAP) merupakan pneumonia yang didapat di masyarakat. Pneumonia komunitas merupakan salah satu penyebab utama morbiditas dan mortalitas didunia. Kejadian pneumonia komunitas di Amerika adalah 3-4 juta kasus pertahun dan 20% diantaranya perlu dirawat di Rumah Sakit. Mortalitas pasien pneumonia komunitas yang dirawat di ICU adalah sebesar 20%. Seringkali kematian pada pneumonia disebabkan oleh infeksi kuman Haemophilus influenza, Streptococcus aureus, Klebsiella Sp, Pseudomonas Sp, dan virus seperti virus influenza. Pneumonia dapat terjadi sepanjang tahun dan dapat melanda semua usia. Di Amerika pada tahun 2006 terdapat 1,2 juta orang dirawat karena CAP dengan kematian pada 55.477 pasien. Tatalaksana yang optimal harus berdasarkan pola mikroorganisme penyebab CAP yang tersering. Penilaian derajat berat penyakit juga merupakan hal yang penting dalam tatalaksana CAP.5 Pengobatan pneumonia terdiri atas antibiotik dan pengobatan suportif. Pemberian antibiotik pada penderita pneumonia berdasarkan data mikroorganisme dan hasil uji kepekaannya, akan tetapi karena beberapa alasan yaitu penyakit yang berat dapat mengancam jiwa, bakteri patogen yang berhasil diisolasi belum tentu sebagai penyebab pneumonia dan hasil pembiakan bakteri memerlukan waktu. Maka pada penderita pneumonia dapat diberikan terapi secara empiris.4