bab i pendahuluan - telkom university · 5 tetapi aulia tetap optimis terhadap hal ini, karena...

17
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Obyek Penelitian 1.1.1. Perkembangan Bisnis Internet Perkembangan teknologi internet dalam dekade terakhir menyebabkan revolusi besar dalam perdagangan retail dan pasar online. Internet merupakan tempat yang sempurna bagi perusahaan dalam melakukan kegiatan bisnis mereka seperti mempromosikan produk atau jasa, atau transaksi bisnis online lainnya (Behravan, 2012). Menurut situs http://www.internetworldstats.com, data bulan November 2015 pengguna internet di dunia mencapai 3,36 milyar pengguna. Sedangkan menurut riset yang dilakukan oleh APJII pada tahun 2014 bekerjasama dengan PusKaKom Universitas Indonesia pengguna internet Indonesia di tahun 2014 ini telah mencapai 107 juta. Proyeksi APJII di akhir 2015 pengguna internet Indonesia telah mencapai 139 juta orang. Gambar 1.1 Grafik pengguna internet Indonesia Sumber : APJII Seiring dengan perkembangan pesat pengguna internet, industri e-commerce juga mengalami pertumbuhan yang sangat pesat. Menurut data dari eMarketer.com yang dirilis pada bulan Desember 2015 (diakses pada 8 Januari 2016), pertumbuhan penjualan melalui E-commerce di tahun 2015 meningkat 35,70% dibanding tahun 2014. Kawasan Asia Pasifik tidak hanya menjadi pasar terbesar di dunia, tetapi juga telah menjadi mayoritas dalam hal pengeluaran belanja digital besar 52,50%. Selisih

Upload: others

Post on 30-Apr-2021

1 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB I PENDAHULUAN - Telkom University · 5 tetapi Aulia tetap optimis terhadap hal ini, karena menurutnya jika mencontoh Alibaba yang sudah sukses, unsur UKM sangat lekat di kesuksesan

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Gambaran Umum Obyek Penelitian

1.1.1. Perkembangan Bisnis Internet Perkembangan teknologi internet dalam dekade terakhir menyebabkan

revolusi besar dalam perdagangan retail dan pasar online. Internet merupakan tempat

yang sempurna bagi perusahaan dalam melakukan kegiatan bisnis mereka seperti

mempromosikan produk atau jasa, atau transaksi bisnis online lainnya (Behravan,

2012).

Menurut situs http://www.internetworldstats.com, data bulan November 2015

pengguna internet di dunia mencapai 3,36 milyar pengguna. Sedangkan menurut riset

yang dilakukan oleh APJII pada tahun 2014 bekerjasama dengan PusKaKom

Universitas Indonesia pengguna internet Indonesia di tahun 2014 ini telah mencapai

107 juta. Proyeksi APJII di akhir 2015 pengguna internet Indonesia telah mencapai

139 juta orang.

Gambar 1.1 Grafik pengguna internet Indonesia Sumber : APJII

Seiring dengan perkembangan pesat pengguna internet, industri e-commerce

juga mengalami pertumbuhan yang sangat pesat. Menurut data dari eMarketer.com

yang dirilis pada bulan Desember 2015 (diakses pada 8 Januari 2016), pertumbuhan

penjualan melalui E-commerce di tahun 2015 meningkat 35,70% dibanding tahun

2014. Kawasan Asia Pasifik tidak hanya menjadi pasar terbesar di dunia, tetapi juga

telah menjadi mayoritas dalam hal pengeluaran belanja digital besar 52,50%. Selisih

Page 2: BAB I PENDAHULUAN - Telkom University · 5 tetapi Aulia tetap optimis terhadap hal ini, karena menurutnya jika mencontoh Alibaba yang sudah sukses, unsur UKM sangat lekat di kesuksesan

2

besaran penjualan ritel secara online antara Asia Pasifik dan Amerika Utara bakalan

semakin menjauh dan menjadi lebih dari 60,00% di tahun 2017.

Laju pertumbuhan penjualan ritel online di Asia Pasifik didorong oleh

pertumbuhan kelas menengah di tiga negara Asia dengan penduduk terbesar, yaitu

Cina, Indonesia, dan India. Tabel berikut menunjukkan trend perkembangan

penjualan ritel online di negara Asia Pasifik dan dunia antara tahun 2014 – 2018.

Tabel 1.1 Penjualan Ritel Online di Asia Pasifik (dalam US billion)

Tabel 1.2 Prosentase Pertumbuhan Penjualan Ritel Online di Asia Pasifik

China, India dan Indonesia menjadi pendorong utama pertumbuhan online retail di

mana dua negara terakhir pertumbuhannya mencapai 129,50% dan 65,60% di tahun

Page 3: BAB I PENDAHULUAN - Telkom University · 5 tetapi Aulia tetap optimis terhadap hal ini, karena menurutnya jika mencontoh Alibaba yang sudah sukses, unsur UKM sangat lekat di kesuksesan

3

2015. China sendiri menguasai 40% penjualan ritel online di mana meningkat 5%

dibandingkan tahun 2014.

Khusus untuk Indonesia nilai bisnis retail e-commerce mencapai $US 3.22

milyar dan diperkirakan akan meningkat menjadi $US 5.29 milyar pada tahun 2016

atau hampir dua kali lipatnya.

1.1.2. Tentang Website Blanja.com

Dengan melihat pertumbuhan dan potensi yang sangat besar tersebut, maka

PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk (Telkom) dan eBay sepakat melakukan

kemitraan strategis masuk ke bisnis e-commerce di Indonesia melalui situs e-

commerce Plasa.com (yang kemudian di bulan Desember 2014 berubah menjadi

http://www.Blanja.com). Kemitraan tersebut ditandai dengan kesepakatan

mendirikan perusahaan patungan bernama PT. MetraPlasa antara anak perusahaan

Telkom, PT. Multimedia Nusantara (Metra) dengan eBay, dengan kepemilikan

saham 60% Telkom dan 40% eBay.

Gambar 1.2 Website www.blanja.com

Ebay sendiri adalah situs raksasa e-commerce yang reputasinya telah

mendunia yang didirikan oleh Pierre Omidyar di Amerika pada tahun 1995 ,menurut

The Statistic Portal (2015) jumlah member aktif eBay saat ini adalah sebesar 159 juta

dengan jumlah kunjungan rata-rata per bulan diperkirakan 111 juta kunjungan, serta

telah merambah ke lebih dari 30 negara. Ebay adalah marketplace, yaitu tempat

berkumpul para pedagang untuk skala kecil sampai dengan besar yang bebas

menawarkan barang yang akan dijual. Barang dijual dengan sistem fix cost atau

dengan sistem lelang.

Page 4: BAB I PENDAHULUAN - Telkom University · 5 tetapi Aulia tetap optimis terhadap hal ini, karena menurutnya jika mencontoh Alibaba yang sudah sukses, unsur UKM sangat lekat di kesuksesan

4

Berdasarkan situs penyedia data komersial terkait trafik Alexa.com, eBay

menduduki peringkat 23 dunia untuk situs yang paling banyak dikunjungi, dan

peringkat 7 di khusus untuk Amerika (diukur pada tanggal 21 Maret 2016).

Gambar 1.3 Website www.ebay.com

Menurut Direktur Utama Telkom, Alex J. Sinaga, kehadiran Blanja.com

sejalan dengan strategi perusahaan yang berkomitmen membangun ekosistem digital

di Indonesia. Ekosistem digital yang dimaksud menyangkut tiga aspek, Device,

Network, dan Application, atau dikenal dengan istilah DNA (Mazwahid, 2014).

Menurut Aulia E. Marinto CEO Blanja.com di situs marketeers; Blanja.com

mempunyai visi “Menjadi Marketplace nomer satu di Indonesia” (Wijayani ,2015).

Bagi Aulia Marinto, kehadiran Blanja.com pada ranah industri e-commerce selain

untuk meraup revenue juga berusaha untuk mengedukasi pasar e-commerce kepada

masyarakat. Dalam menghadapi industri e-commerce yang saat ini sedang dalam

masa tumbuh, wajib bagi Blanja.com untuk melakukan inovasi di tengah-tengah

ketatnya persaingan (Triwijanarko, 2015).

Blanja tak ingin tergesa-gesa dalam membangun bisnisnya di tengah-tengah

ketatnya persaingan ini. Setidaknya untuk tahun 2015-2016 ada satu hal yang jadi

fokus utama Blanja.com, yaitu membentuk pondasi yang kuat bagi bisnisnya yang

disebut Aulia “Excellent Foundation” (Priambada, 2015).

Excellent Foundation ini terdiri dari lima unsur yang saling menopang satu

dengan yang lainnya. Kelima unsur tersebut adalah Work Environtment, Business

Operation, Merchant Management, Promotion, dan Technology (Priambada, 2015).

Selain membentuk pondasi, Blanja juga tetap fokus untuk merangkul lebih

banyak lagi UKM untuk berjualan online dengan bergabung menjadi seller di

platform mereka. Namun, untuk membuat UKM sampai pada titik di mana mereka

“fly” dengan platform e-commerce pun sebenarnya butuh waktu yang lama. Akan

Page 5: BAB I PENDAHULUAN - Telkom University · 5 tetapi Aulia tetap optimis terhadap hal ini, karena menurutnya jika mencontoh Alibaba yang sudah sukses, unsur UKM sangat lekat di kesuksesan

5

tetapi Aulia tetap optimis terhadap hal ini, karena menurutnya jika mencontoh

Alibaba yang sudah sukses, unsur UKM sangat lekat di kesuksesan tersebut

(Priambada, 2015).

Pada bulan Juni 2015, Blanja.com memiliki jumlah penjual (seller) telah

mencapai 5000-an seller dengan kurang lebih 3000 seller yang sudah terverifikasi

(Priambada, 2015).

1.1.3. Model Bisnis E-commerce

Model bisnis online marketplace sendiri adalah model bisnis di mana pihak e-

commerce menawarkan website sebagai media promosi memungkinkan pelaku usaha

online (pribadi/UKM) menawarkan produknya dan juga memfasilitasi metode

pembayaran jika terjadi transaksi pembelian. Pada umumnya pihak e-commerce akan

memberikan layanan Escrow atau rekening pihak ketiga (Lukman, 2014)

Di Indonesia website e-commerce mulai bermunculan dengan berbagai jenis

usaha dan model bisnis yang beragam. Lukman (2014) dalam techinasia.com

membagi jenis usaha e-commerce di Indonesia menjadi 5, yaitu :

Tabel 1.3 Jenis-Jenis E-commerce Indonesia

No Jenis e-commerce Kriteria Contoh Website 1 Classified/Listing/Ikl

an baris

• Tidak memfasilitasi kegiatan bisnis • Penjual individual bebas menjual

barang kapan saja

• Kaskus • OLX • Jualo

2 Marketplace / Customer to Customer (C2C)

• Seluruh transaksi online difasilitasi oleh website

• Bisa digunakan penjual individu/UKM

• Tokopedia • Bukalapak • Elevenia • Qoo10 • Blanja

3 Shopping Mall Model bisnis ini mirip sekali dengan marketplace, tapi penjual yang bisa berjualan disana haruslah penjual atau brand ternama karena proses verifikasi yang ketat.

• Blibli • Matahari Mall

4 Business to Customer

(B2C)

Toko online dengan alamat website (domain) sendiri di mana penjual memiliki stok produk dan menjualnya secara online kepada pembeli.

• Bhinneka • Lazada • Berrybenka • Bilna • Zalora • Mapemall

5 Toko Online Media

Social

Menggunakan media social seperti Facebook dan Instagram untuk berjualan

Sumber : techinasia.com

Page 6: BAB I PENDAHULUAN - Telkom University · 5 tetapi Aulia tetap optimis terhadap hal ini, karena menurutnya jika mencontoh Alibaba yang sudah sukses, unsur UKM sangat lekat di kesuksesan

6

Berikut ini sekilas profil dari situs online marketplace yang menjadi pesaing

Blanja.com diambil dari berbagai sumber :

1. Tokopedia dengan website www.tokopedia.com (2009) yang dimiliki

Leontinus Alpha Edison dan William Tanujaya oleh juga mendapatkan

investasi East Ventures (2010), Cyber Agent Ventures (2011), Netprice

(2012), SoftBank Ventures Korea (2013), terakhir mendapatkan modal dari

Softbank Internet dan Sequoia Capital (2014) sebesar $USD 100 juta

2. Bukalapak, dengan website www.bukalapak.com didirikan oleh Muhammad

Khuslul (2009), mendapatkan suntikan modal investasi dari Batavia

Incubator(2010), Gree Ventures (2012), dan terakhir mendapatkan modal dari

Aucfan, IREP, 500 Startups, dan Gree Ventures (2014)

3. Elevenia, dengan website www.elevenia.co.id adalah situs e-commerce yang

dimiliki oleh XL Axiata bekerja sama dengan SK Planet (11st.kr.co)

didirikan tahun 2014.

4. Qoo10, dengan website www.qoo10.co.id adalah jaringan online marketplace

yang berpusat di Korea, dan sukses beroperasi Singapura, Jepang, China,

Malaysia dan Hongkong. Qoo10 Indonesia beroperasi sejak tahun 2012.

1.2. Latar Belakang Penelitian 1.2.1. Peranan Kualitas Website Dalam Bisnis E-commerce Bersamaan dengan semakin maraknya pemain e-commerce, maka peranan

website menjadi sangatlah penting dalam kegiatan bisnis. Perusahaan e-commerce

yang sudah berpengalaman mulai menyadari bahwa penentu utama keberhasilan

bukan hanya website dan harga barang yang rendah melainkan kualitas website e-

commerce yang baik (Osama, 2010 dalam Rosita et.al, 2014).

Dari penelitian sebelumnya diketahui bahwa kualitas website secara

signifikan mempengaruhi keberhasilan bisnis e-commerce (Li et al, 2001 dalam Kim

& Niehm, 2009).

1.2.2. Posisi Blanja.com dalam Bisnis E-commerce di Indonesia

Cosseboom, L. (2015) Dalam salah satu artikel berjudul “28 Popular Online

Shopping Sites in Indonesia” yang dirilis dalam situs techinasia, menuliskan tentang

28 situs-situs atau website belanja populer di Indonesia. Dari tulisan tersebut

Page 7: BAB I PENDAHULUAN - Telkom University · 5 tetapi Aulia tetap optimis terhadap hal ini, karena menurutnya jika mencontoh Alibaba yang sudah sukses, unsur UKM sangat lekat di kesuksesan

7

diketahui bahwa Blanja.com menempati ranking ke 5 di bawah Tokopedia,

Bukalapak, Qoo10, dan Elevenia untuk kategori marketplace.

Dalam hal ini penulis juga mencoba mengukur indikator popularitas website.

Suatu website memiliki popularitas yang tinggi apabila website tersebut memiliki

tingkat kunjungan (trafik) yang tinggi, waktu mengakses sebuah website yang lama,

jumlah halaman diakses oleh pengunjung yang banyak, serta tingkat bounce rate

yang kecil.

Berikut ini pengukuran popularitas website Blanja.com berdasarkan trafik

kunjungan dibandingkan dengan website e-commerce sejenis di Indonesia, yang

diukur menggunakan situs alexa.com dan siteworthtraffic.com (diukur pada tanggal

21 Maret 2016). Dalam hal ini website yang menjadi pembanding adalah 4 (empat)

Online Marketplace C2C (Customer to Customer) yang mempunyai model bisnis

yang sama yaitu Bukalapak, Tokopedia, Elevenia, dan Qoo10.

Tabel 1.4 Peringkat Website Marketplace

Website Indonesia Rank

Global Rank

Bukalapak 12 400 Tokopedia 14 490 Elevenia 26 1,462 Qoo10 237 12,832 Blanja 376 23,700

Sumber : Alexa.com

Perkiraan jumlah pengunjung dan halaman yang dilihat (pageview) pada

website, yang diukur berdasarkan situs siteworthtraffic.com pada tanggal 21 Maret

2016 adalah sebagai berikut :

Tabel 1.5 Jumlah Pengunjung dan Jumlah Halaman yang Diakses

Website Daily Visitor

Daily Unique Pageview

Bukalapak 844,778 2,534,333 Tokopedia 689,615 2,071,409 Elevenia 231,129 693,329 Qoo10 26,583 79,748 Blanja 14,135 42,406

Sumber : Siteworthtraffic.com

Page 8: BAB I PENDAHULUAN - Telkom University · 5 tetapi Aulia tetap optimis terhadap hal ini, karena menurutnya jika mencontoh Alibaba yang sudah sukses, unsur UKM sangat lekat di kesuksesan

8

Berdasarkan data tersebut terlihat bahwa dari sisi popularitas Blanja.com

berada di peringkat terbawah, jika dibandingkan dengan web e-commerce sejenis.

Ketika pengguna mengunjungi suatu website terjadi interaksi antara

pengunjung dengan website tersebut. Interaksi antara pengunjung dengan website

dapat diketahui dari indikator-indikator yang terdapat di situs alexa.com, antara lain :

1. Bounce Rate adalah rasio jumlah pengunjung yang hanya membuka satu

halaman saja pada website pada saat pertama mengunjungi web tersebut

2. Daily Pageviews per Visitor adalah estimasi jumlah halaman yang diakses

per pengunjung

3. Daily Time on Site adalah estimasi rata-rata lama waktu pelanggan website

per pengunjung

Tabel berikut ini membandingkan website Blanja.com dibandingkan dengan

website kompetitor berdasarkan ketiga indikator tersebut

Tabel 1.6 Interaksi Website Blanja.com dengan Pengunjung Website

Website Bounce Rate

Daily Pageviews per Visitors

Daily Time on Site (mm:ss)

Bukalapak 25,10% 7,94 12:17 Tokopedia 17,30% 12,78 18:22 Elevenia 45,80% 4,07 5:03 Qoo10 24,30% 6,14 7:41 Blanja 32,40% 5,48 5:40

Sumber : Alexa.com

Dari hasil pengukuran yang dilakukan pada tanggal 21 Maret 2016 terlihat

bahwa tingkat bounce rate Blanja.com paling termasuk paling tinggi, di mana

sebanyak 32,40% pengunjung hanya mengunjungi halaman pertama saja, selanjutnya

langsung menutup website tersebut, tanpa mengakses halaman-halaman selanjutnya.

Penyebab tinggi rendahnya bounce rate dipengaruhi faktor : kecepatan loading,

sistem navigasi, external link, iklan, tipe font pada website (Nurpratama, 2016). Semakin rendah nilai presentase bounce rate maka semakin bagus kualitas pada kunjungan

web/blog karena dengan kata lain pengujung betah berlama-lama di situs tersebut

(Nurpratama, 2016).

Untuk jumlah rata-rata halaman yang diakses per hari per pengunjung situs

Blanja.com juga termasuk sedikit yaitu hanya 5,48 halaman per pengunjung per hari,

yang paling tinggi yaitu tokopedia sebesar 12,78 halaman per pengunjung per hari.

Page 9: BAB I PENDAHULUAN - Telkom University · 5 tetapi Aulia tetap optimis terhadap hal ini, karena menurutnya jika mencontoh Alibaba yang sudah sukses, unsur UKM sangat lekat di kesuksesan

9

Jumlah rata-rata waktu akses website per pelanggan per hari juga hanya

sebesar 5:40 (lima menit empat puluh detik), sedangkan rata-rata waktu akses per

pelanggan terlama adalah Tokopedia yaitu 18:22 (delapan belas menit dua puluh dua

detik). Dari indikator-indikator tersebut bisa disimpulkan bahwa website e-commerce

Blanja.com masih belum bisa bersaing jika dibandingkan dengan website

kompetitor.

Selain website, Blanja.com juga membuat halaman fanpage di Facebook yang

juga merupakan sarana untuk melakukan update produk-produk baru, program-

program promosi, maupun menerima berbagai keluhan yang disampaikan oleh

pengunjung website.

Gambar 1.4 Tampilan Fanpage Blanja.com Sumber : www.facebook.com

Saat ini jumlah yang like fanpage sebanyak 346.004 orang (posisi 22 Maret

2016). Dari fanpage tersebut juga bisa didapatkan informasi baik yang bersifat pro

maupun kontra terhadap website Blanja.com. Berikut pernyataan konsumen terhadap

layanan dan harga di Blanja.com.

Page 10: BAB I PENDAHULUAN - Telkom University · 5 tetapi Aulia tetap optimis terhadap hal ini, karena menurutnya jika mencontoh Alibaba yang sudah sukses, unsur UKM sangat lekat di kesuksesan

10

Gambar 1.5 Keluhan Pembeli di Fanpage Blanja.com Sumber : www.facebook.com

Selain fanpage di Facebook, Blanja.com juga membuka akun Twitter dengan

tujuan yang sama yaitu promosi program, update produk terbaru, dan juga menerima

berbagai keluhan dan masukan dari pengunjung terkait dengan Blanja.com. Saat ini

jumlah follower aktif sebanyak 21.300 followers posisi 22 Maret 2016.

Gambar 1.6 Tampilan Akun Twitter Blanja.com Sumber : www.trustedcompany.com

Dari akun twitter tersebut banyak keluhan, masukan, respon follower terkait

dengan layanan Blanja.com, baik terkait dengan layanan maupun kualitas website.

Berikut respon layanan terkait nama eBay dan Telkom terhadap Blanja.com.

Page 11: BAB I PENDAHULUAN - Telkom University · 5 tetapi Aulia tetap optimis terhadap hal ini, karena menurutnya jika mencontoh Alibaba yang sudah sukses, unsur UKM sangat lekat di kesuksesan

11

Gambar 1.7 Respon Follower terkait Reputasi

Sumber : www.twitter.com

Gambar 1.8 Respon Follower terkait Kualitas Website

Sumber : www.twitter.com

Selain dari data Fanpage dan Twitter Blanja.com berikut ini juga review dari

pelanggan atau pengunjung terkait transaksi / interaksinya dengan Blanja.com yang

diambil dari situs trustedcompany.com.

Gambar 1.9 Review Pembeli terkait Kualitas Website

Sumber : www.trustedcompany.com

Page 12: BAB I PENDAHULUAN - Telkom University · 5 tetapi Aulia tetap optimis terhadap hal ini, karena menurutnya jika mencontoh Alibaba yang sudah sukses, unsur UKM sangat lekat di kesuksesan

12

Gambar 1.10 Review Pembeli terkait Nilai dan Loyalitas

Sumber : www.trustedcompany.com

E-retailer mendapatkan keuntungan dari website untuk memberikan

pelanggan mereka akses langsung ke informasi produk dan menjual produk. Oleh

karena itu, informasi adalah bagian mendasar dari website dan kualitas informasi

dianggap sebagai alat pemasaran untuk menjamin kelancaran transaksi belanja online

(Xu & Koronios, 2005 dalam Kim & Niehm, 2009).

Kualitas informasi sebuah website memungkinkan pelanggan untuk

mengetahui aspek-aspek penting dan atribut produk/jasa dan membantu e-retailer

menyampaikan produk/jasa yang disesuaikan, inovasi, nilai tambah kepada

pelanggan (Chiu et al, 2005 dalam Kim & Niehm, 2009). Memberikan informasi

website yang bermanfaat dan detail meningkatkan ketertarikan dan mempertahankan

pelanggan (loyalitas) (Honeycutt et al, 1998 dalam Kim & Niehm, 2009).

Nilai yang dirasakan pelanggan adalah penentu utama perilaku pelanggan

pasca pembelian, seperti loyalty intentions, revisit intentions, word-of-mouth, dan

repurchase intentions (Dodds, Monroe, & Grewal, 1991; Parasuraman & Grewal ,

2000; Tam, 2004; Yang & Peterson, 2004 dalam Kim & Niehm 2009).

Loyalitas pelanggan adalah salah satu pendorong paling penting dalam sukses

di bisnis e-ritel (Reichheld & Schefter dalam Kim & Niehm, 2009) dan diketahui

berpengaruh terhadap penjualan (Kim & Niemh, 2009).

Berdasarkan pernyataan tersebut, berikut ini data tentang website Blanja.com

di situs trustedcompany.com yang diakses pada tanggal 23 Maret 2016, yang berisi

review layanan yang diberikan oleh Blanja.com terkait dengan kualitas informasi,

nilai yang dirasakan dan loyalitas.

Page 13: BAB I PENDAHULUAN - Telkom University · 5 tetapi Aulia tetap optimis terhadap hal ini, karena menurutnya jika mencontoh Alibaba yang sudah sukses, unsur UKM sangat lekat di kesuksesan

13

Gambar 1.11 Review Blanja.com Sumber : www.trustedcompany.com

Dari hasil review tersebut dapat dilihat bahwa website Blanja.com

mendapatkan total rating yang sangat rendah yaitu sebesar 1.4 dari skala 5.

Tabel berikut adalah perbandingan rating Blanja.com dengan website

pesaing:

Tabel 1.7 Review Website Blanja.com

Web Review Keterangan

Bukalapak 3/5 Dapat diterima Tokopedia 3.5/5 Bagus Elevenia 3/5 Dapat diterima Qoo10 3.3/5 Dapat diterima Blanja 1.4/5 Sangat Rendah

Sumber : trustedcompany.com

Data menunjukkan bahwa review website Blanja.com paling rendah

dibandingkan website pesaing.

Dari review tersebut didapatkan data bahwa 92,50% memberikan review

negatif dan hanya 7,50% memberikan review positif. Pengelompokan review

pelanggan berdasarkan faktor kualitas website (34,15%), reputasi (14,63%), kualitas

informasi (9,76%), value (17,07%) dan loyalty (24,39%), atau bisa dilihat pada pie-

chart berikut :

Page 14: BAB I PENDAHULUAN - Telkom University · 5 tetapi Aulia tetap optimis terhadap hal ini, karena menurutnya jika mencontoh Alibaba yang sudah sukses, unsur UKM sangat lekat di kesuksesan

14

Gambar 1.12 Pengelompokan Review Pelanggan

Sumber : trustedcompany.com

Dengan pemaparan tersebut tersebut penulis merasa perlu untuk mengetahui

apakah kualitas website Blanja.com berpengaruh terhadap kualitas informasi yang

dirasakan oleh pengunjung website, nilai yang dirasakan, serta loyalty intentions

(revisit, merekomendasikan kepada orang lain).

Berdasarkan latar belakang tersebut maka penulis mengangkat judul

“Pengaruh Kualitas Website terhadap Kualitas Informasi, dan Dampaknya Terhadap

Nilai dan Loyalty Intentions” dengan obyek studi www.Blanja.com

1.3. Rumusan Permasalahan dan Pertanyaan Penelitian 1.3.1. Rumusan Permasalahan

Dari pemaparan latar belakang permasalahan di Bab 1.2, maka rumusan

permasalahan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Dengan akan berkembangnya bisnis e-commerce di Indonesia, maka Telkom

dan eBay membangun bisnis e-commerce dengan visi menjadi e-commerce

nomer satu di Indonesia. Namun berdasarkan indikator yang ada, website

Blanja.com memiliki tingkat kunjungan rendah, lama waktu akses lebih

sedikit, jumlah halaman diakses lebih sedikit dan bounce rate yang lebih

tinggi dibandingkan dengan 4 website marketplace (C2C) pesaing yang lain.

2. Berdasarkan review yang diberikan pelanggan terkait dengan kualitas layanan

yang diberikan oleh Blanja.com diketahui bahwa review layanan yang

diberikan memiliki rating yang paling rendah bila dibandingkan dengan

website pesaing dengan rating 1.4 skala 5

3. Berdasarkan kajian literatur dan penelitian terkait, setahu penulis belum ada

penelitian yang dilakukan untuk mengukur pengaruh kualitas website

Page 15: BAB I PENDAHULUAN - Telkom University · 5 tetapi Aulia tetap optimis terhadap hal ini, karena menurutnya jika mencontoh Alibaba yang sudah sukses, unsur UKM sangat lekat di kesuksesan

15

terhadap kualitas informasi, dan dampaknya terhadap nilai dan loyalty

intentions, terhadap website Blanja.com.

1.3.2. Pertanyaan Penelitian Berdasarkan kajian terhadap literatur-literatur yang terkait dengan permasalah

pengukuran kualitas website, maka salah satu metode yang digunakan dalam

mengukur kualitas website adalah menggunakan metode WebqualTM.

WebqualTM dikembangkan oleh Loiacono, Watson, & Goodhue (2002)

merupakan salah satu metode atau teknik pengukuran kualitas website berdasarkan

persepsi pengguna akhir. Sebuah metode hasil pengembangan dari Theory of

Reasoned Action (TRA) (Fishbein & Ajzen, 1975; Ajzen & Fishbein, 1980),

Technology Acceptance Model (TAM) (Davis, 1980) dan literatur marketing lainnya.

Metode ini merupakan pengembangan dari Servqual yang disusun oleh Parasuraman,

yang banyak digunakan sebelumnya pada pengukuran kualitas jasa.

Sehingga dengan metode-metode tersebut pertanyaan yang diajukan pada

penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Berdasarkan persepsi seberapa besar penilaian pengguna website Blanja.com

mengenai faktor-faktor yang digunakan di dalam penelitian ini (interactivity,

online completeness, easy of use, entertainment, trust, information quality,

value, dan loyalty intentions) ?

2. Apakah masing-masing variabel kualitas website berpengaruh terhadap

kualitas informasi ?

3. Apakah kualitas informasi berpengaruh terhadap value ?

4. Apakah kualitas informasi berpengaruh terhadap loyalty intentions ?

5. Apakah value berpengaruh kepada loyalty intentions ?

6. Apakah model dalam penelitian ini dapat dipergunakan untuk memprediksi

pengaruh kualitas website terhadap kualitas informasi, value dan loyalty

intentions website e-commerce ?

1.4. Tujuan Penelitian

Berdasarkan perumusan masalah dan pertanyaan penelitian pada bab sebelumnya

maka tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut :

Page 16: BAB I PENDAHULUAN - Telkom University · 5 tetapi Aulia tetap optimis terhadap hal ini, karena menurutnya jika mencontoh Alibaba yang sudah sukses, unsur UKM sangat lekat di kesuksesan

16

1. Mengetahui bagaimana penilaian responden tentang website Blanja.com

berdasarkan faktor-faktor yang digunakan dalam model penelitian ini

2. Mengetahui apakah masing-masing variabel kualitas website berpengaruh

signifikan terhadap kualitas informasi

3. Mengetahui apakah kualitas informasi berpengaruh signifikan terhadap nilai

yang dirasakan

4. Mengetahui apakah kualitas informasi berpengaruh signifikan terhadap

loyalty intentions

5. Mengetahui apakah value berpengaruh signifikan terhadap loyalty intentions

6. Mengetahui apakah model penelitian ini dapat dipakai untuk memprediksi

pengaruh kualitas website terhadap kualitas informasi, serta dampaknya nilai

dan loyalty intentions untuk website e-commerce di Indonesia.

1.5. Kegunaan Penelitian 1.5.1. Kegunaan Akademik

Dari hasil penelitian ini diharapkan bisa memberikan pengetahuan apakah

kualitas website e-commerce berpengaruh terhadap kualitas informasi yang dirasakan

oleh pelanggan, serta dampaknya terhadap nilai yang dirasakan dan loyalty intentions

1.5.2. Kegunaan Praktis Dari segi bisnis, memberikan masukan kepada pengelola website Blanja.com

agar mempertimbangkan pengembangan website dari hasil penelitian ini, terutama

terhadap faktor-faktor kualitas website yang kemungkinan bisa mempengaruhi

kualitas informasi yang dirasakan pengunjung website, nilai yang dirasakan dan

pengaruhnya terhadap niat pengunjung untuk loyal ke Blanja.com.

1.6. Sistematika Penulisan Agar pembahasan tesis ini terstruktur, maka penyusunan tesis ini dilakukan

secara runtut dan sistematis dalam 5 (lima) bab dengan sistematika penulisan sebagai

berikut :

Bab I Pendahuluan, berisi tentang gambaran umum obyek yang akan diteliti,

latar belakang penelitian, perumusan masalah, tujuan penelitian, kegunaan penelitian

dan sistematika penulisan

Page 17: BAB I PENDAHULUAN - Telkom University · 5 tetapi Aulia tetap optimis terhadap hal ini, karena menurutnya jika mencontoh Alibaba yang sudah sukses, unsur UKM sangat lekat di kesuksesan

17

Bab II Tinjauan Pustaka, berisi tentang kajian teori dan review literatur yang

dilakukan, terkait dengan penelitian antara lain teori tentang e-commerce, penelitan

sebelumnya tentang kualitas website, spesifik membahas tentang WebqualTM, serta

kerangka pemikiran dan hipotesis

Bab III Metodologi Penelitian, berisi tentang bagaimana penelitian ini

dilakukan, dimulai dari jenis penelitian, penentuan variabel penelitian, tahapan

penelitian, penentuan populasi dan jumlah sampel, metode pengumpulan data dan

teknik analisa data yang digunakan

Bab IV Analisis dan Pembahasan, berisi tentang analisa dari data yang telah

diperoleh dan analisis pembahasannya. Analisis diarahkan untuk menjawab

pertanyaan penelitian yang disampaikan di bab I.

Bab V Penutup, berisi kesimpulan akhir dari keseluruhan penelitian yang

merupakan jawaban dari rumusan masalah dan pertanyaan penelitian, serta

disampaikan juga keterbatasan penelitan serta saran untuk penelitian lanjutan.