bab i pendahuluan -...
TRANSCRIPT
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Komunisme adalah ideologi dan gerakan yang bersifat internasional.
Komunisme adalah sebuah paham yang menekankan kepemilikan bersama atas
alat-alat produksi yaitu tanah, tenaga kerja, dan modal yang bertujuan untuk
tercapainya masyarakat yang makmur, masyarakat komunis tanpa kelas dan
semua orang sama. Komunisme ditandai dengan prinsip sama rata sama rasa
dalam bidang ekonomi.1
Menurut ideologi Komunis, kepentingan-kepentingan individu tunduk
kepada kehendak partai, negara dan bangsa. Ideologi Komunis bertentangan
dengan Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa dan falsafah negara Indonesia.2
Semua negara yang beraliran komunisme memiliki kecenderungan menerapkan
sifat-sifat yang bertentangan dengan Pancasila. Gerakan Partai Komunis di negara
Komunis mempunyai kencenderungan mengikuti partai negara induk3 dalam
menjalankan strategi politiknya.
Daya tarik komunisme tidak terletak dalam bentuk masyarakat yang telah
dibangun oleh kaum komunis dalam negara-negara mereka, melainkan dalam
1 Soegiarso Soerojo, Siapa Menabur Angin Akan Menuai Badai, (Jakarta :
Intermassa, 1988), hlm 26 2 Saleh as’ad Djamhari dkk, 2009, Komunisme Di Indonesia Jilid I
“Perkembangan Gerakan Dan Pengkhianatan Komunisme di Indonesia (1913-
1948)”, (Jakarta : Pusjarah TNI), hlm 23-25 3 Partai Induk Komunis dunia adalah Uni Soviet (sekarang Rusia) yang
mencetuskan ide komunis dari ajaran Karl Marx yang kemudian dikembangkan
oleh Lenin (pemimpin pertama Rusia di era Komunis). www.id.wikipedia.org
(diakses tanggal 19 Juni 2015 pukul 19:15)
2
daya tarik ideologi mereka, dalam Marxisme-Leninisme. Marxisme-Leninisme
memperlihatkan diri sebagai ideologi yang bercita-citakan tinggi, menjanjikan
kepada manusia pemenuhan keinginannya akan di dunia dalam bentuk masyarakat
tanpa kelas, mengajak untuk angkat senjata melawan penghisapan, kemiskinan,
ketidakadilan, memaklumkan kesamaan dan persaudaraan.4 Marxisme-Leninisme
di Rusia dan Cina mencapai prestasi-prestasi teknis dan ekonomis yang
mengagumkan dalam waktu singkat. Marxisme-Leninisme menawarkan diri
sebagai ideologi buat negara-negara yang sedang berkembang untuk dapat maju
sampai kelingkungan negara-negara yang paling berkuasa di dunia, dan atas
kekuatannya sendiri. Marxisme-Leninisme memenuhi kebutuhan manusia akan
suatu ideologi yang kuat, yang bisa menjadi pegangan buat hidupnya.5
Ada beberapa negara Komunis di dunia, yang terkenal diantaranya adalah
Uni Soviet (Rusia), China, dan Kuba. Komunis di negara –negara di dunia
mempunyai perbedaan dalam penerapan di negara masing-masing penganutnya.
Komunisme di Moskow dipimpin oleh Vladimir Lenin.6 Komunisme versi
Moskow (Uni Soviet) menitikberatkan pada kepentingan komintern sesuai hasil
Kongres Internasional III Partai Komunis tahun 1919. Hasil komintern tersebut
berisi kepentingan internasional harus di atas kepentingan nasional. Komunisme
versi Moskow berfokus pada kepentingan dan hak –hak buruh. Moskow tetap
ingin mempertahankan kepemimpinannya dalam dunia Komunisme/ Marxisme,
4 Ngismatul Khoeriyah, 2014, Perbandingan Pemikiran Tan Malaka
dengan D.N. Aidit tentang Komunisme, Skripsi UMP, hlm 115-116 5 Ibid. 6 Vladimir Lenin adalah pemimpin pertama Rusia yang bearliran komunis.
Lenin adalah tokoh yang mengadakan revolusi di Rusia dan menjadikan Rusia
menjadi negara Komunis. www.id.wikipedia.org (diakses tanggal 19 Juni 2015
pukul 20:00)
3
karena menganggap dirinya adalah sebagai sumber dan pendidik Komunisme/
Marxisme.7
Komunisme/ Marxisme versi Cuba, di bawah pimpinan Fidel Castro8 atas
dasar pengalaman-pengalamannya yang pahit atas tindakan/janji-janji Soviet dan
RRC, maka tidak mengikuti garis politik Soviet dan keluar dari Komintern.9
Komunisme Cuba dalam sistem sosialnya diatur berdasarkan pola-pola
Komunisme/ Marxisme- Leninisme di Amerika Latin.
Komunisme di Republik Rakyat Cina (RRC) berdasarkan atas ajaran atau
strategi Mao Ze Dong10 yang dikembangkan berdasarkan kondisi khas RRC. Ciri
khas daripada strategi dan taktis gerakan Komunis Cina adalah bersumber pada
gerakan kaum buruh seperti Rusia. Gerakan Komunis RRC tidak saja dilakukan di
dalam negerinya, tetapi juga dilancarkan ekspansi di luar negeri dari Asia sampai
Afrika. Campur tangan RRC di dalam segala konflik di negara-negara terutama
Asia didasarkan atas pola Komunisme/Marxisme-Leninisme-Stalinisme yang
tidak mengenal jalan damai dengan berbagai macam aliran dalam aliran
komunis.11
Komunisme di Indonesia diwakili oleh Partai Komunis Indonesia (PKI).
Pada dasarnya, gerakan Partai Komunis Indonesia (PKI) tidak berbeda dengan
7 Saleh as’ad Djamhari dkk., Op Cit, hlm 33 8 Fidel castro adalah Presiden Kuba sejak 1976 hingga 2008. Castro tampil
sebagai sekretaris pertama Partai Komunis Kuba (Communist Party of Cuba) pada
tahun 1965 dan mentransformasikan Kuba ke dalam republik sosialis satu-partai.
www.id.wikipedia.org (diakses tanggal 19 Juni 2015 pukul 19:15) 9 Saleh as’ad Djamhari dkk., Op Cit, hlm 33 10 Mao Ze Dong adalah seorang tokoh filsuf dan pendiri negara Republik
Rakyat Tiongkok. Ia adalah salah satu tokoh terpenting dalam sejarah modern
Tiongkok. Mao adalah pemimpin Komunis di Tiongkok. www.id.wikipedia.org
(diakses tanggal 18 Juni 2015 pukul 16:50) 11 Saleh as’ad Djamhari dkk., Op Cit, hlm 34
4
berbagai kegiatan organisasi komunis di negara-negara komunis lainnya. Partai
Komunis Indonesia (PKI) merupakan sebuah organisasi yang memiliki ideologi
komunis pertama yang berdiri di Asia.12 Pengaruhnya di dalam masyarakat
lapisan bawah pun cukup besar, terutama karena propaganda PKI yang bergerak
untuk memperjuangkan kepentingan rakyat lapisan paling bawah, yakni petani.
Gerakan yang dilakukan PKI merupakan rangkaian dari kegiatan Komunis
internasional yang dipimpin Uni Soviet.13
PKI dalam menjalankan sistem komunis yang berorientasi internasional,
PKI berkiblat ke Moscow, yang menyebabkan PKI menyesuaikan strategi yang
diterapkan di Indonesia dengan merujuk pada gerakan partai komunis di Uni
Soviet. Hal tersebut terlihat ketika soviet menerapkan garis Dimitrov14 yang
mengubah strategi dari keras ke lunak yang diikuti oleh Aidit di Indonesia dengan
berkerjasama dengan kelompok borjuis nasional.
Pecahnya Revolusi Oktober di Rusia15 tahun 1917 sangat berpengaruh
pada Indonesia. Lahirnya PKI dan perkembangannya tidaklah dapat dipisahkan
dari pengaruh kemenangan Revolusi Oktober tersebut. Kemenangan Revolusi
12 Suratmin, Kronik Peristiwa Madiun PKI 1948, (Yogyakarta : Mata Padi
Presindo, 2012), hlm 2 13 Ibid. 14 Pada Agustus 1935, Georgi Dimitrov, sekjend Komintern (komunis
internasional) yang baru, mengajukan taktik baru bagi gerakan komunis. Garis
Dimitrov menghendaki sebuah front persatuan yang luas dalam melawan
kebangkitan fasisme. Sebagai konsekuensinya, garis Dimitrov tersebut
memungkinkan kaum komunis bekerjasama dengan partai-partai dan
pemerintahan borjuis dalam melawan fasisme. www.berdikarionline.com (diakses
tanggal 17 Juni 2015 pukul 07:20) 15 Revolusi Rusia 1917 adalah sebuah gerakan politik di Rusia yang
memuncak pada 1917 dengan penggulingan pemerintahan provinsi yang telah
mengganti sistem Tsar Rusia, dan menuju ke pendirian Uni Soviet, yang berakhir
sampai keruntuhannya pada 1991. Gerakan tersebut dipimpin oleh Vladimir
Lennin. www.id.wikipedia.org (diakses tanggal 19 Juni 2015 pukul 19:15)
5
Oktober Besar di Rusia itu telah membangkitkan kesadaran Rakyat-Rakyat
jajahan. Revolusi Oktober, memberi keyakinan kepada Rakyat Indonesia, bahwa
imperialisme Belanda pasti dapat digulingkan, dan rakyat Indonesia akan dapat
mendirikan negara Indonesia yang bebas dan merdeka.16
Partai Komunis Indonesia lahir dalam zaman imperialisme17, sesudah di
Indonesia ada kelas buruh, sesudah di Indonesia berdiri serikat - serikat buruh.
Lahirnya Partai Komunis Indonesia (PKI) bukanlah suatu hal yang kebetulan,
melainkan suatu hal yang sesuai dengan perkembangan sejarah, suatu hal yang
wajar. Partai Komunis Indonesia (PKI) adalah anak zaman yang lahir pada
waktunya.
Partai Komunis Indonesia (PKI) dalam perjalanan perpolitikan di
Indonesia selalu mengubah strategi politik mereka untuk menuju panggung
kekuasaan. Seperti dikemukakan oleh Arnold C. Brackman dalam papernya
pedoman dasar komunisme, bahwa:
“Pada momen tertentu komunis mengikuti suatu strategi “kanan” atau
“kiri”. Strategi kanan (Right Strategy) merangkul dengan taktis kaum
borjuis, kerjasama dengan musuh masyarakat, dan kolaborasi dengan
imperialis, jika perlu. Strategi tersebut menampilkan sikap kompromi,
negosiasi, dan konsiliasi. Secara berlebihan, strategi kanan tersebut bisa
berganti menjadi apa yang orang digambarkan oleh komunis sebagai
“revisionism”.18
Strategi kiri dilakukan PKI adalah dengan menggunakan sikap kasar,
antikompromi, suka huru-hara, perselisihan, dan penentang. Selain itu PKI suka
16 Alimin, Analysis, (Jogjakarta : Adminitrasi Madjalah “ Bintang Merah,
1947), hlm 35 17 Imperialisme adalah ekspansi politik untuk menguasai negara asing.
Bisa juga disebut sebagai penaklukan negara lain dengan berbagai cara.
www.id.wikipedia.org (diakses tanggal 29 Juni 2015 pukul 17:09) 18 Arnold C Brackman, Cornell Paper : Di Balik Kolapnya PKI,
(Yoyakarta : elstReba, 2000), hlm 7-8
6
menimbulkan kekerasan dalam skala kecil maupun besar. Pendeknya, strategi kiri
menyukai konfrontasi dan kekerasan.19
PKI dalam menerapkan strategi dalam perpolitikan di Indonesia selalu
berubah-ubah di setiap zaman, strategi yang menarik adalah strategi kiri dan
kanan yang diterapkan PKI pada tahun 1950, kedua strategi PKI, baik strategi kiri
maupun strategi kanan bertujuan untuk menarik kembali simpati rakyat setelah
PKI melakukan pemberontakan, dan mencoba mencapai kekuasaannya di
Indonesia hal tersebut terlihat jelas setelah PKI melakukan pemberontakan 1926,
dan pemberontakan 1948. Strategi tersebut mencapai puncak kejayaan ketika PKI
di bawah D.N Aidit.
PKI dalam perjalanannya melakukan beberapa pemberontakan.
Pemberontakan PKI Tahun 1926 mengalami kegagalan dan langsung
dimusnahkan oleh kolonial.20 PKI kembali melakukan Pemberontakan di tahun
1948, tapi pemberontakan PKI tahun 1948 juga kembali gagal. Tahun 1950 PKI
mulai bangkit kembali dengan mengambil posisi sebagai partai nasionalis di
bawah tokoh muda D.N. Aidit, dan mendukung kebijakan-kebijakan anti
kolonialis dan anti Barat yang diambil oleh Presiden Soekarno.
Pada tahun 1951, Aidit berhasil menjadi pemimpin PKI.21 Keberhasilan
Aidit tidak lepas dari apa yang dilihat dan dirasakan Aidit pada masa kecilnya
yaitu penindasan terhadap kaum buruh di dekat rumahnya. Pengetahuan dan
perasaan Aidit terhadap kaum buruh membentuk kepribadian Aidit menjadi
seorang yang pada akhirnya nanti ingin memperjuangkan hak-hak para buruh dan
19 Ibid. 20 Suratmin, Op Cit., hlm 41 21 Imam Soedjono, Yang Berlawanan Membongkar Tabir Pemalsuan
Sejarah PKI, (Yogyakarta : Resist Book, 2006), Hlm 268
7
petani. PKI massa Aidit dikenal sebagai partai yang berjuang untuk rakyat kecil.
Langkah-langkah yang digunakan Aidit pada awalnya adalah memperkuat PKI di
dalam parlemen dan memperbesar jumlah anggotanya sehingga PKI menjadi
partai yang diperhitungkan di Indonesia pada tahun 1955an. Strategi Aidit
mendapat kritik dari sesepuh Alimin22 sesepuh PKI dan tentangan dari lawan-
lawannya terutama Angkatan Darat. Untuk mempermulus jalannya, Aidit mulai
mendekati Sukarno dengan membuat “front persatuan nasional” dan terbukti
gerakan tersebut berhasil mendongkrak citra PKI di masyarakat.
Pemasalahan Pemikiran, Peran, dan strategi yang diterapkan oleh D.N
Aidit selaku ketua PKI dalam memperoleh kekuasaannya di Indonesia sangat
menarik untuk dikaji lebih mendalam. Hal tersebut terjadi pada pemilu 1955. Pada
kurun waktu tersebut Aidit berhasil menjadikan PKI sukses meraih posisi 4 besar
pada pemilu tahun 1955.23 Keberhasilan tersebut membuktikan bahwa setelah
Pemilu tahun 1955 PKI makin diterima di masyarakat dan berhasil menjadi salah
satu partai terbesar yang ada di Indonesia pada masanya.
D.N Aidit terkenal dengan kepemimpinannya yang tegas dan suka
merubah-rubah strategi. Setiap keputusan-keputusan yang Aidit buat dalam partai
pun selalu ditaati dan dihormati anggota PKI yang lainnya, karena Aidit disegani
oleh kawan-kawannya. Aidit beretekad menjalankan PKI dengan konsep “jalan
baru”.24
22 Alimin adalah seorang tokoh pergerakan kemerdekaan Indonesia serta
tokoh komunis Indonesia. Berdasarkan SK Presiden No. 163 Tahun 1964
tertanggal 26 – 6 - 1964, Alimin tercatat sebagai salah satu Pahlawan Nasional
Indonesia. www.id.wikipedia.org (Diakses tanggal 23 Juni 2015 pukul 21:00) 23 C.S.T Kansil, Inti Pengetahuan Pemilihan Umum, (Jakarta : Pradnya
Paramita, 1974), hlm 73 24 Imam Soedjono, Op Cit, hlm 268
8
Aidit melakukan sebuah rencana yang dikemudian dikenal sebagai
Gerakan 30 September PKI yang telah menewaskan 7 korban perwira Angkatan
Darat. Kesalahan strategi dan rencana dalam peritiwa G 30S membuat Aidit dan
PKInya dihancurkan oleh kekuatan militer Angkatan Darat yang sejak semula
tidak suka dengan PKI. Kemudian nasib Aidit pun berakhir di tangan perwira
Angkatan Darat yang menghukum matinya. Kehancuran Aidit dimulai pada saat
dia merubah strategi kanannya menjadi strategi kiri. Perubahan strategi tersebut
karena Aidit sadar bahwa tidak mungkin Presiden Sukarno akan melindunginya
lebih lama lagi karena kondisinya yang sakit dan umurnya yang sudah tua.
Oleh karena banyak hal-hal yang menarik tentang D.N Aidit dan PKI,
kemudian dijadikan dasar oleh penulis untuk mengkaji lebih dalam lagi mengenai
sepak terjang kepemimpinan serta peran besar D.N Aidit yang menjadikan PKI
salah satu Partai yang disegani dengan pada masa 1950-1965 di Indonesia.
Dengan demikian penulis memilih untuk mengangkat judul “Pemikiran D.N
Aidit Di Bidang Politik, Ekonomi, Dan Budaya Dalam Perpolitikan Di
Indonesia Tahun 1951-1965”.
B. Rumusan Masalah
Perumusan masalah dalam penelitian adalah :
1. Bagaimana D.N Aidit menerima Ajaran Komunis dalam hidupnya?
2. Bagaimana Pemikiran-pemikiran D.N Aidit di Bidang Politik, Ekonomi,
dan Budaya di Indonesia tahun 1951 - 1965?
3. Apa dampak Pemikiran D.N Aidit di Bidang Politik, Ekonomi, dan
Budaya di Indonesia tahun 1951 - 1965?
9
C. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah :
1. Untuk Mengetahui D.N Aidit menerima ajaran komunis dalam hidupnya.
2. Untuk mengetahui Pemikiran-Pemikiran D.N Aidit di Bidang Politik,
Ekonomi, dan Budaya Indonesia antara tahun 1951 – 1965.
3. Untuk Mengetahui dampak Pemikiran D.N Aidit di Bidang Politik,
Ekonomi, dan Budaya di Indonesia antara tahun 1951 – 1965.
D. Manfaat Penelitian
Adanya penelitian tersebut diharapkan dapat memberikan manfaat, baik
teoritis maupun praktis.
1. Manfaat Teoritis
Secara teoritis penelitian tersebut diharapkan dapat memberikan gambaran
sumbangan pengetahuan dan wawasan yang luas tentang peran dan pemikiran
dalam berbagai bidang Pemimpin PKI generasi ketiga D.N Aidit di Indonesia
pada tahun 1950-1965.
2. Manfaat Praktis
Penelitian tersebut diharapkan dapat menambah dan melengkapi kajian
pengetahuan dalam ilmu sejarah, terutama tentang Pengetahuan mengenai tokoh
PKI D.N Aidit di periode 1951-1965.
3. Manfaat Akademis
Penelitian ini bisa dijadikan bahan referensi bagi penulis lain yang ingin
menulis dengan tema yang sama. Memberikan pengetahuan tentang penyebaran
Komunis di Indonesia tahun 1951-1965.
10
E. Tinjauan Pustaka
Buku Menempuh Jalan Rakyat tahun 1952 Karya D.N Aidit Menempuh
jalan rakyat adalah pemikiran Aidit yang disampaikannya dalam pidato tanggal 26
Mei 1952. Buku tersebut merupakan kritik dan evaluasi Aidit terhadap perjuangan
bangsa Indonesia dalam menentang kolonialisme. Semangat anti imperialiame
yang ditunjukkan dapat dimanfaatkan untuk memperkaya khasanah pemikiran
dalam rangka menghadapi neo imperialisme. Buku tersebut sangat cocok untuk
referensi penulis dalam penulisan skripsi berjudul “Pemikiran D.N Aidit Dalam
Bidang Politik, Ekonomi, Dan Budaya Dalam Perpolitikan Di Indonesia Tahun
1951-1965”.
Buku Sastra dan Seni tahun 1964 Karya D.N Aidit. Dalam buku tersebut
dijelaskan pandangan Aidit mengenai sastra dan seni di Indonesia. Aidit dalam
buku tersebut menjelaskan pentingnya sastra dan seni dalam membentuk
Kepribadian Nasional Indonesia dan dalam buku tersebut menjelaskan pula
tentang organisasi Lekra yang merupakan organisasi kebudayaan milik PKI yang
salah satu pendirinya adalah D.N Aidit Sehingga buku tersebut bisa dijadikan
referensi untuk penulis dalam penyusunan skripsi.
Buku Kaum Tani Mengganyang Setan – Setan Desa 1964 Karya D.N
Aidit berisi tentang hasil riset penelitian tentang keadaan tani dan gerakan kaum
tani di Jawa Barat. Buku tersebut membahas tentang peranan kaum tani untuk
melakukan gerakan – gerakan melawan tauan –tuan tanah demi melaksankan
Undang – undang Pokok Agraria. Sehingga buku tersebut bisa dijadikan referensi
untuk penulis dalam penyusunan skripsi.
11
Buku Gerakan 30 September Pelaku, Pahlawan, dan Petualang catatan
Julius Pour diterbitkan oleh Kompas tahun 2010 dalam buku tersebut Julious Pour
memberikan fakta fakta gerakan 30 September, dalam buku tersebut ada cerita
tentang tokoh tokoh PKI seperti Aidit, Njoto, Untung, Heroe, sampai Omar Dani,
selain tokoh PKI ada AD seperti Soeharto, nasution dan Sarwo Edhi Wibowo,
serta ada pula kisah Presiden Soekarno di peristiwa G 30S.
Buku yang ditulis oleh Peter Edman (2007) yang berjudul Komunisme Ala
Aidit: Kisah Partai Komunis Indonesia di Bawah Kepemimpinan D.N. Aidit 1950-
1965. Buku yang menyoroti latar belakang D.N. Aidit sebagi tokoh komunis yang
keberadaannya sering disamarkan dan tentang partai komunis yang pernah berjaya
di Indonesia.
Skripsi berjudul, Gerakan Partai Komunis Indonesia: Strategi Partai Dalam
Mencapai Kekuasaan Politik Di Indonesia (1920-1965), karya Ami Abdullah
Fahmi, 2013 Universitas Pendidikan Indonesia yang menjelaskan tentang strategi
dari Partai Komunis Indonesia tahun 1920-1965, skripsi tersebut begitu rinci
menjelaskan tentang strategi Partai Komunis Indonesia, selain itu skripsi tersebut
tidak terdapat pengaruh dari strategi politik yang diterapkan pada masa itu
sedangkan skripsi penulis membahas tentang strategi dan juga pengaruh strategi
poltik tersebut, tapi tidak menutup kemungkinan skripsi tersebut dijadikan
referensi bagi penulis
Skripsi berjudul Perbandingan Pemikiran Tan Malaka dengan D.N. Aidit
tentang Komunisme karya Ngismatul Khoeriyah tahun 2014, Skripsi Universitas
Muhamadiyah Palangkaraya yang berisi tentang pemikiran Tokoh partai Komunis
D.N Aidit dengan Tan Malaka soal pandangan strategi yang digunakan partai
12
komunis di Indonesia, menurut Aidit Indonesia harus dijadikan negara komunis
karena ideologi komunis cocok bagi Indonesia, sedangkan menurut Tan Malaka
Komunis di Indonesia dijadikan sebagai pendukung pancasila. Skripsi tersebut
sedikit membahas tentang pemikiran politik Aidit tapi tidak lengkap, sedangkan
skripsi penulis tidak hanya membahas pemikiran politik Aidit saja tetapi juga
pemikiran dalam Bidang Ekonomi, dan Budaya.
F. Metode Penelitian
Suatu penelitian ilmiah perlu didukung dengan metode agar apa yang
dibuat dan dikerjakan masuk dalam suatu sistem yang terencana dan teratur.
Metode sejarah memerlukan beberapa tahapan yang harus dilakukan agar hasil
dari penelitian dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Metode juga erat
kaitannya dengan prosedur, proses atau teknik yang sistematis untuk melakukan
penelitian disiplin tertentu. Hal itu bertujuan agar mendapat objek penelitian.25
Memahami peristiwa-peristiwa pada masa lampau sebagai fakta sejarah
masih memerlukan tahapan proses. Penelitian sejarah menggunakan pandangan
yang didasarkan pada metode sejarah. Metode sejarah merupakan metode
kegiatan mungumpulkan, menguji, dan menganalisis secara kritis rekaman dan
peninggalan masa lampau, kemudian merekonstruksi data-data yang diperoleh
tersebut sehingga menghasilkan suatu historiografi (penulisan sejarah).26
Metode sejarah memiliki empat tahapan, yaitu : heuristik, kritik sumber,
interpretasi, dan historiografi.
25 Suhartono W. Pranoto., Teori & Metodologi Sejarah, (Yogyakarta:
Graha Ilmu, 2010), hlm. 11
26 Louis Gottshalk, Mengerti Sejarah, (Jakarta: Universitas Indonesia
Press 1986), hlm. 32.
13
1. Heuristik
Tahapan heuristik adalah tahapan pencarian, penemuan, pengumpulan
sumber atau data-data yang diperlukan. Penelitian dan penulisan skripsi tersebut
menggunakan metode pengumpulan sumber melalui studi dokumen (arsip) dan
studi pustaka. Adapun sumber- sumber yang digunakan dalam penelitian sejarah
dibedakan menjadi dua yaitu:
a. Studi Dokumen
Fokus penelitian dan penulisan skripsi tersebut adalah peristiwa yang
sudah lampau, maka salah satu sumber yang digunakan adalah sumber arsip. Studi
tersebut menggunakan arsip karena dalam metode disiplin sejarah, posisi arsip
sebagai sumber sejarah menempati kedudukan yang tertinggi dibanding sumber
lainnya, dan bisa dikatakan sebagai sumber primer (Primary sources). Dalam
tahap tersebut, arsip-arsip yang diperoleh antara lain : Arsip Dokumen tentang
hasil kongres PKI ke V dari Harian Bintang Merah edisi bulan Februari-Maret
1954, Dokumen tentang hasil kongres PKI VI Harian Bintang Merah Edisi bulan
September 1959, dan Dokumen tentang hasil kongres PKI VII Harian Bintang
Merah edisi bulan April 1962 yang didapat dari Int. Institut Sec. Gesehlendenis
Amsterdam yang bisa di download di www.marxist.org. Surat Kabar Harian
Rakyat, serta surat kabar Angkatan Bersenjata tanggal 17 April 1966 yang berasal
dari Monumen Pers Solo. Arsip tentang kebijaksanaan PKI dewasa ini yang
berasal dari ANRI, Arsip tentang Pengakuan pelaku penculikan G 30S koleksi
Pusat Sejarah TNI.
14
b. Studi Pustaka
Studi pustaka ialah teknik pengumpulan data dengan menggunakan
literatur dan referensi sebagai bahan informasi untuk mendapatkan teori dan data
sekunder yang baru sebagai pelengkap data yang tidak dapat diperoleh melalui
studi dokumen pada sumber data penelitian. Sumber studi pustaka berupa buku,
majalah dan situs yang berkaitan dengan masalah penelitian, kemudian membaca,
menyeleksi, menelaah dan mengolahnya untuk dituliskan ke dalam bentuk
penulisan skripsi. Studi pustaka dilakukan di Perpustakaan Prodi Ilmu Sejarah,
Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sebelas Maret, Perpustakaan Pusat Universitas
Sebelas Maret.
2. Kritik Sumber
Tahapan kritik sumber yaitu usaha mencari keotentikan data yang
diperoleh melalui kritik intern maupun ekstern.27 Hal itu dilakukan dengan tujuan
mencari kebenaran dari sumber-sumber sejarah yang terkumpul setelah sebelumya
diklasifikasi sesuai dengan tujuan penelitian dan penulisan skripsi
a. Kritik Intern
Kritik intern dilakukan untuk mencari kevalidan dari isi sumber. Sehingga
nantinya dapat ditentukan layak tidaknya isi sumber tersebut untuk dijadikan
sebagai bahan penelitian. Pengujian terhadap aspek isi dari sumber sangat
menentukan agar nantinya diperoleh data-data yang terpercaya. Data – data yang
diperoleh bisa melalui arsip dokumen dokumen kongres Partai komunis Indonesia
(PKI) yaitu kongres ke V, VI, VII maupun buku buku tentang komunis karya D.N
27 Dudung Abdurrahman, Metode Penelitian Sejarah, (Jakarta: Logos
Wacana Ilmu, 1999), hlm. 58.
15
Aidit maupun buku yang ada di perpustakaan Prodi Sejarah maupun perpustakaan
pusat Universitas Sebelas Maret Surakarta.
b. Kritik Ekstern
Kritik Ekstern digunakan untuk mencari keabsahan sumber atau otentitas.
Kritik eksternal tersebut dimaksudkan sebagai kritik atas asal-usul dari sumber
dan suatu pemeriksaan keaslian atas sumber sejarah apakah sumber itu telah
diubah atau tidak.28
3. Interpretasi
Interpretasi merupakan cara menentukan maksud saling berhubungan
fakta-fakta yang diperoleh setelah terkumpul sejumlah informasi mengenai
peristiwa sejarah yang diteliti. Suatu peristiwa agar menjadi kisah sejarah yang
baik maka perlu diinterpretasikan berbagai fakta yang lepas satu dengan yang
lainya harus dirangkaikan atau dihubungkan sehingga membentuk satu kesatuan
bermakna. Dalam proses interpretasi tidak semua fakta dapat dimasukan tetapi
harus di pilih mana yang relevan dengan gambaran cerita yang akan di susun.
Dalam tahap tersebut, digunakan pendekatan interdisipliner yaitu bentuk
pendekatan dalam penelitian sejarah yang menggunakan bantuan disiplin ilmu
lain dengan tujuan mempertajam analisis. Beberapa ilmu yang digunakan sebagai
ilmu bantu dalam pembahasan tersebut yaitu diantaranya budaya (Antropologi)
dan sosiologi.
28 Sjamsuddin, H. Metodologi Sejarah. (Yogyakarta: Ombak, 2007), hlm.
134.
16
4. Historiografi
Historiografi, yaitu suatu proses penulisan data penyajian sejarah sebagai
kisah.29 Tahapan historiografi yaitu tahapan terakhir dari serangkaian tahapan,
mulai dari tahap heuristik, kritik sumber, intepretasi sampai pada tahap penulisan
sejarah. Penulisan sejarah dihasilkan melalui pemikiran kritis dan analisis dari
fakta-fakta yang telah disusun melalui proses pengujian dan penelitian terhadap
sumber-sumber sejarah, yang kemudian disajikan menjadi sebuah tulisan sejarah
berupa skripsi.
G. Sistematika Penulisan
Sistematika dalam penulisan ini adalah :
Pada Bab I di bagian Pendahuluan berisi mengenai latar belakang masalah,
rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, metode penelitian, dan
sistematika penulisan.
Pada Bab II tersebut menjelaskan tentang bagaimana latar belakang
kehidupan tokoh pimpinan Partai Komunis Indonesia (PKI) generasi ketiga D.N
Aidit dari masa kecil, masa remaja, kisah cinta hingga sampai karir
perpolitikannnya di indonesia mulai masa sebelum kemerdekaan sampai tahun
1965.
Pada Bab III tersebut menjelaskan mengenai Pemikiran D.N Aidit
diantaranya, Pemikiran di bidang Politik membahas pemikiran Aidit tahun 1950-
1955 di pemilu 1955 dan pemikiran Aidit tahun 1956-1965, Pemikiran di bidang
Ekonomi memuat pemikiran Aidit mengenai reforma Agraria dan pemikiran
29 Nugroho Notosusanto, Masalah Penelitian Kontemporer, (Jakarta: Balai
Pustaka 1978), hlm 36
17
mengenai Koperasi, dan Pemikiran bidang Budaya tentang Seni yang
berkepribadian Nasional.
Pada Bab IV tersebut dijelaskan mengenai Dampak dari pemikiran D.N
Aidit di Indonesia dalam bidang Politik membahas PKI masuk dalam 4 besar di
pemilu 1955 serta peristiwa G 30S, bidang Ekonomi membahas kesengsaraan
masyarakat tani di desa serta berdirinya koperasi kapitalis dan bidang Budaya
menjelaskan tentang terbentuknya Lekra yaitu Lembaga Kebudayaan Rakyat serta
kesadaran solidaritas masyarakat.
Pada Bab V tersebut berisi kesimpulan. Bab tersebut merupakan
rangkuman jawaban atas pertanyaan yang diajukan dalam penelitian.