bab i pendahuluan -...

28
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Pembangunan merupakan tujuan utama suatu negara yang bertujuan memajukan dan mensejahterakan masyarakatnya,. Namun suatu negara tidak dapat menanggung pembangunan negaranya hanya dengan biaya dari negara itu sendiri, melainkan perlunya bantuan luar negeri, seperti yang dikatakan Ahamad Jamli 1 dalam seri diktat kuliah Kebijakan Fiskal dan Moneter Universitaas Gunadarma yang kurang lebih mengatakan dewasa ini hampir tidak ada negara yang mengandalkan sumber dana dari dalam negerinya sendiri untuk membiayai pemmbangunannya, adakalanya sebuah negara tidak memiliki modal untuk melaksanakan pembangunan tersebut, sehingga negara tersebut memerlukan dana dari bantuan luar negeri. Sebagai sumber pembiayaan pembangunan, maanfaat dari bantuan luar negeri yang diberikan negara maju dan beberapa lembaga-lembaga Internasional tentu tidak dapat di pisahkan dari pembangunan ekonomi dan sosial yang di peruntukkan untuk membantu negara miskin dan berkembang. World Bank adalah salah satu lembaga Internasional pemberi bantuan, pengertian World Bank sendiri adalah sebuah lembaga internasional yang bergerak dalam ranah keuangan yang memberikan pinjaman kepada negara berkembang sebagai program pemberian 1 Ahmad Jamli, Seri Diktat Kuliah, Universitas Gunadarma, diakses daalam http://elearning.gunadarma.ac.id/index.php?option=com_wrapper&Itemid=36 (30/7/2013, 23:21 WIB) hal.31

Upload: trinhbao

Post on 04-Aug-2019

226 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB I PENDAHULUAN - eprints.umm.ac.ideprints.umm.ac.id/25801/2/jiptummpp-gdl-arlifoages-38536-2-babi.pdf · negeri yang diberikan negara maju dan beberapa lembaga-lembaga Internasional

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang

Pembangunan merupakan tujuan utama suatu negara yang bertujuan

memajukan dan mensejahterakan masyarakatnya,. Namun suatu negara tidak

dapat menanggung pembangunan negaranya hanya dengan biaya dari negara itu

sendiri, melainkan perlunya bantuan luar negeri, seperti yang dikatakan Ahamad

Jamli1 dalam seri diktat kuliah Kebijakan Fiskal dan Moneter Universitaas

Gunadarma yang kurang lebih mengatakan dewasa ini hampir tidak ada negara

yang mengandalkan sumber dana dari dalam negerinya sendiri untuk membiayai

pemmbangunannya, adakalanya sebuah negara tidak memiliki modal untuk

melaksanakan pembangunan tersebut, sehingga negara tersebut memerlukan dana

dari bantuan luar negeri.

Sebagai sumber pembiayaan pembangunan, maanfaat dari bantuan luar

negeri yang diberikan negara maju dan beberapa lembaga-lembaga Internasional

tentu tidak dapat di pisahkan dari pembangunan ekonomi dan sosial yang di

peruntukkan untuk membantu negara miskin dan berkembang. World Bank adalah

salah satu lembaga Internasional pemberi bantuan, pengertian World Bank sendiri

adalah sebuah lembaga internasional yang bergerak dalam ranah keuangan yang

memberikan pinjaman kepada negara berkembang sebagai program pemberian

1 Ahmad Jamli, Seri Diktat Kuliah, Universitas Gunadarma, diakses daalam

http://elearning.gunadarma.ac.id/index.php?option=com_wrapper&Itemid=36 (30/7/2013, 23:21

WIB) hal.31

Page 2: BAB I PENDAHULUAN - eprints.umm.ac.ideprints.umm.ac.id/25801/2/jiptummpp-gdl-arlifoages-38536-2-babi.pdf · negeri yang diberikan negara maju dan beberapa lembaga-lembaga Internasional

2

modal dalam rangka mewujudkan tujuan World Bank yaitu menuntaskan

kemiskinan2.

Perlu kita ketahui World Bank berbeda dengan World Bank Grup karena

World Bank sendiri memiliki 2 lembaga yakni IBRD (International Bank for

Reconstruction and Development) dan IDA (International Development

Association) , sementara World Bank Grup memiliki 5 lembaga yakni 2 lembaga

diatas di tambah 3 lembaga lainnya yakni IFC (Internasional Finance

Corporation), MIGA (multilateral Investment Guarantee Association), dan ICSID

(International Center for the settlement or Investment Dispuites)3.

Namun lembaga yang bergerak dalam pengembangan pembangunan

negara miskin dan berkembang ialah IBRD dan IDA, secara tujuan kedua

lembaga ini sama yakni pemberantasan kemiskinan namun yang membedakan

ialah sasaran dari bantuan yang di berikan,IBRD lebih kepada negara berkembang

dengan pendapatan menengah sementara IDA sasarannya adalah negara miskin

dengan pendapatan minim tanpa bunga pinjaman4.

Indonesia adalah salah satu penerima bantuan World Bank yang berupa

utang luar negeri yang dimulai sejak REPELITA I (Rencana Pembangunan Lima

2 Sejarah, Pengertian, dan Fungsi Bank Dunia diakses dalam

http://www.asuransibank.com/2012/10/bank-dunia.html diakses dalam (25/9/ 2013, 1:40 WIB) 3 Ibid

4 Pertanyaan pertanyaan umum, World Bank, diakses dalam

http://web.worldbank.org/WBSITE/EXTERNAL/COUNTRIES/EASTASIAPACIFICEXT/INDONES

IAINBAHASAEXTN/0,,menuPK:447269~pagePK:141132~piPK:148689~theSitePK:447244,00.ht

ml (23/1/2014, 07:03 WIB)

Page 3: BAB I PENDAHULUAN - eprints.umm.ac.ideprints.umm.ac.id/25801/2/jiptummpp-gdl-arlifoages-38536-2-babi.pdf · negeri yang diberikan negara maju dan beberapa lembaga-lembaga Internasional

3

Tahun Pertama) tahun 1969 pada era presiden Soeharto5. Pada saat itu pendapatan

perkapita sangatlah rendah, dimana hanya sekitar $50 sementara tingkat

kemiskinan juga sangat tinggi sekitar 65 % dari seluruh populasi saat itu, banyak

sekali orang yang buta huruf, dan kondisi keuangan pemerintah sangat parah,

akibat pemborosan masa orde lama.

Tercatat tahun 2013 ini jumlah pendapatan perkapita sudah 3.563 dolar

naik dari semulanya 2.000 dolar pada tahun 20006, dan persentase kemiskinan

11,66 % pada September 20127. Dapata kita lihat dari data diatas, menunjukkan

kenaikan yang sangat signifikan dari tahu 1969 hingga sekarang ini, selain jumlah

pendapatan perkapita yang meningkat dan jumlah kemiskinan yang menurun,dari

segi pembangunan dapat kita lihat di Indonesia sudah sangat pesat, sudah banyak

tercipta sarana transportasi, komunikasi, pembangunan insprastruktur, sarana

pendidikan dan sebagainya, sudah dapat kita temui bahkan di setiap daerah.

Hal di atas karena upaya World Bank hingga saat ini masih tetap berupaya

memberikan bantuan untuk mengembangkan pembangunan di Indonesia. Jadi,

dapat kita ambil kesimpulan jika saja presiden soeharto tidak mengambil

keputusan tepat untuk melakukan peminjam pada World Bank maka tentu saja

perekonomian Indonesia tidak akan seperti sekarang ini, bisa jadi prekonomian

Indonesia saat ini akan sama dengan negara-negara miskin di bagian Afrika sub

5 Tulus Tahi Hamonangan Tambunan, 2008, Pembangunan Ekonomi dan Utang Luar Negri,

Jakarta: PT Raja Grafindo, hal.2 6 Ikhtisar, World Bank, diakses dalam http://www.worldbank.org/in/country/indonesia/overview

(259/9/2013, 2:39WIB) 7 Penguatan peran pemerintah daerah dalam pencepatan pengentasan kemiskinan, Kementrian

secretariat negara republik Indonesia diakses dalam

http://www.setneg.go.id/index.php?option=com_content&task=view&id=6804&Itemid=29 (25/

9/2013, 2:44 WIB)

Page 4: BAB I PENDAHULUAN - eprints.umm.ac.ideprints.umm.ac.id/25801/2/jiptummpp-gdl-arlifoages-38536-2-babi.pdf · negeri yang diberikan negara maju dan beberapa lembaga-lembaga Internasional

4

sahara, sehingga berkat bantuan luar negeri pemerintah Indonesia dapat

melaksanakan pembangunan ekonomi dan sosial dalam negeri, seperti bendungan,

saluran irigasi, tenaga pembangkit listrik, fasilitas telekomunikasi, jembatan, jalan

raya, sarana transportasi darat, laut dan udara, fasilitas pendidikan, serta program

penuntasan kemiskinan8.

Bentuk program bantuan World bank tentu banyak sekali ,hampir disetiap

sektor pembangunan salah satunya adalah bantuan insprastruktur jalan dalam

bentuk pinjaman yang di beri nama EIRTP (Eastern Indonesia Region Transport

Project) . EIRTP adalah salah satu bentuk bantuan World Bank melalui IBRD

yang berupa proyek insprastruktur jalan strategis di bagian timur wilayah

Indonesia, proyek yang diselesaikan pada bulan desember 2006 berhasil

mengimplementasikan rehabilitas sekitar 2.000 km jalan.

Karena melihat implementasi dari proyek sebelumnya, selanjutnya

berlanjut ke edisi kedua proyek EIRTP yakni EIRTP II (Second Eastern Indonesia

Region Transport Project) adalah kelanjutan dari proyek EIRTP dimana bertujuan

untuk meningkatkan kesejahteraan sosial di 16 Provinsi dan sekitar 190

Kabupaten dan Kota di wilayah Indonesia timur9, salah satunya adalah fokus

bahasan penulis yakni kabupaten Lombok Tengah.

8 Tulus Tahi Hamonangan Tambunan, op cit.

9 Sekilas mengenai proyek transportasi, world bank, diakses dalam

http://web.worldbank.org/WBSITE/EXTERNAL/COUNTRIES/EASTASIAPACIFICEXT/INDONES

IAINBAHASAEXTN/0,,contentMDK:21394813~pagePK:1497618~piPK:217854~theSitePK:4472

44,00.html (25/9/2013, 20:48 WIB)

Page 5: BAB I PENDAHULUAN - eprints.umm.ac.ideprints.umm.ac.id/25801/2/jiptummpp-gdl-arlifoages-38536-2-babi.pdf · negeri yang diberikan negara maju dan beberapa lembaga-lembaga Internasional

5

Lombok Tengah adalah salah satu Kabupaten di Provinsi Nusa Tenggara

Barat dengan potensi pengembangan sumber daya alam pariwisata yang sangat

menjanjikan untuk prekonomian daerah, namun buruknya aspek insprastrutur

jalan menuju objek wisata menjadikan kurang adanya investor dan wisatawan

yang datang, sehingga bantuan luar negeri berupa perbaikan jalan memberikan

peran yang sangat positif bagi kemajuan pembangunan pariwisata kab. Lombok

Tengah. Dimana dengan adanya jalan yang baik mendorong investor asing

menanamkan modalnya di Kabupaten Lombok Tengah dan jumlah wisatawan

lokal maupun asing bertambah banyak, selain itu mengingat baru saja

diresmikannnya Bandara Internasional yang membuat pemerintah membenahi

pembangunan terutama pembangunan di bidang pariwisata.

Dalam penelitian ini penulis memfokuskan bagaimana peran bantuan

World Bank yang berupa proyek pembangunan insprastruktur jalan dapat

mempengaruhi perkembangan prekonomian daerah kabupaten Lombok tengah.

1.2.Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah yang di angkat

penulis adalah sebagai berikut (Bagaimana peranan bantuan isprastruktur jalan

world bank dalam proyek EIRTP II terhadap perekonomian di daerah Kabupaten

Lombok Tengah, Provinsi Nusa Tenggara Barat.)

Page 6: BAB I PENDAHULUAN - eprints.umm.ac.ideprints.umm.ac.id/25801/2/jiptummpp-gdl-arlifoages-38536-2-babi.pdf · negeri yang diberikan negara maju dan beberapa lembaga-lembaga Internasional

6

1.3.Tujuan dan Manfaat Penelitian

1.3.1. Tujuan penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peranan bantuan luar negeri

yang di berikan World Bank terhadap prekonomian daerah di kabupaten Lombok

Tengah setelah rampungnya proyek insprastruktur EIRTP II ini.

1.3.2. Manfaaat penelitian

Ada dua manfaat dari penelitian ini, yaitu manfaat teoritis dan manfaat

praktis, berikut ini adalah penjelasan dari manfaat tersebut :

1.3.2.1.Manfaat Teoritis

Dengan penelitian ini maka akan memperluas kajian dalam ilmu hubungan

internasional dan menjadi ilmu baru yang berfokus pada peran bantuan luar negri

dalam pengembangan pembangunan dan pendapatan daerah, serta dapat

dimanfaatkan untuk menjadi dasar oleh peneliti lain yang berminat melakukan

penelitian yang sejenis dengan penelitian penulis.

1.3.2.2.Manfaat Praktis

Dengan adanya penelitian ini diharapkan sebagai bahan pertimbangan bagi

pemerintah Kabupaten Lombok Tengah dalam mengambil kebijakan penerimaan

bantuan luar negeri setelah melihat proses bantuan ini.

Page 7: BAB I PENDAHULUAN - eprints.umm.ac.ideprints.umm.ac.id/25801/2/jiptummpp-gdl-arlifoages-38536-2-babi.pdf · negeri yang diberikan negara maju dan beberapa lembaga-lembaga Internasional

7

1.4.Penelitian Terdahulu

Penelitian tentang bantuan luar negeri sebagai pembantu pemngembangan

pembangunan suatu negara tentu saja sudah banyak diteliti sebelumnnya, studi

tentang bantuan luar negeri yang dimana berkaitan dengan negara penerima atau

pemberi bantuan baik dari bantuan negara maju ataupun lembaga keuangan dunia,

isi dari penelitian itu sendiri tentu ada yang membahas masalah kebijakan

pemerintah untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi dengan melakukan

pembangunan.

Penelitian mengenai bantuan luar negeri adalah salah satu isu internasional

dalam bidang ekonomi politik internasional yang banyak di teliti, salah satunya

adalah dari peneliti pertama yakni M. Syaprin Zahidi yang berjudul “kepentingan

Amerika Serikat dalam program bantuan USAID di Indonesia (studi pada

perubahan UU migas no.8 tahun 1971 dan UU no. 22 tahun 2001),dalam

penelitian tersebut peneliti menjelaskan bagaimana pengaruh dan apa kepentingan

amerika serikat dalam bantuan USAID terhadap proses prubahan UU migas no.8

tahun 1971 dan UU no. 22 tahun 2001,seselain itu peneliti menjelaskan tentang

program USAID yang ada di Indonesia serta MNC MNC minyak AS dan

menunjukan bagaimana hubungan antara USAID,MNC MNC minyak AS dan

Pemerintah AS dalam kebijakan ekonominya di Indonesia yakni kepentingan

kebutuhan energy AS yang mempengaruhi perubahan UU migas no.8 tahun 1971

menjadi UU no.22 tahun 2001,hasil dari penelitian M. Syaprin Zahidi diatas

adalah USAID yang merupakan lembaga Independen dan dikatakn dalam

pembentukannya ditujukan untuk kegiatan social ternyata digunakan juga untuk

Page 8: BAB I PENDAHULUAN - eprints.umm.ac.ideprints.umm.ac.id/25801/2/jiptummpp-gdl-arlifoages-38536-2-babi.pdf · negeri yang diberikan negara maju dan beberapa lembaga-lembaga Internasional

8

pemerintah AS sebagai alat mencapai kepentingan dalam hal ini pemerintah AS

menggunakan dengan menggunakan MNC MNC minyaknya menggunakan

sumber sumber minyak Indonesia untuk kebutuhan industry,kebutuhan

masyarakat, dan pencapaian profit yang banyak bagi MNC MNC minyaknya.

Sementara penelitian ke dua tentang bantuan luar negeri adalah penelitian

Tuti Al-Hikmah, tidak beda jauh dengan peneliti pertama di atas, Tuti Al-Hikmah

dalam judul skripsinya yakni “kepentingan ekonomi Amerika Serikat dalam

bantuan ekonomi World Bank Sektor pertanian di Indonesia” membahas tentang

kepentingan ekonomi Amerika Serikat melalui bantuan World Bank namun lebih

kepada sektor pertanian yang ada di Indonesia, dalam penelitian ini peneliti kedua

menjelaskan hubungan AS dengan World Bank, dimana AS dengan kebijakan luar

negrinya dan peran hegemoninya melalui World Bank dapat meberikan jalan

mulus untuk menguasai Indonesia namun di balik itu memiliki kepentingan

nasional yakni perdagangan bebas dan liberalisasi impor karena .hasil dari

penelitian ini adalah bantuan yang diberikan AS melalui World Bank dalam sektor

pertanian ternyata memiliki kepentingan melalui perdagangan bebas ,seperti

liberalisasi impor yangsangat menguntungkan amerika karena Indonesia

merupakan pasar potensial bagi AS karena Indonesia memiliki keunggulan jumlah

penduduk ,geografis, dan sumber daya alamnya.

Penelitian selanjutnya yakni peneliti ketiga adalah penelitian dari Andi

Bunga Septiani, yang diamana membahas tentang “peran penanaman modal asing

di Indonesia terhadap prekonomian daerah (studi pada budidaya mutiara

(KYOKO) Jepang di Kabupaten Lombok Barat)”,sama seperti penelitian pertama

Page 9: BAB I PENDAHULUAN - eprints.umm.ac.ideprints.umm.ac.id/25801/2/jiptummpp-gdl-arlifoages-38536-2-babi.pdf · negeri yang diberikan negara maju dan beberapa lembaga-lembaga Internasional

9

dan kedua yang membahas tentang bantuan Luar negri namun kali ini lebih

kepada peran bantuan tersebut terhadap prekonomian daerah, disini Andi

mencoba menggambarkan kebjakan politik daerah sebagaimana yang di atur

dalam peraturan otonomi daerah yang mengatur keberadaan investor asing yang

memberi kontribusi pada daerah,bagaimana keberadaaan Investor asing yakni PT

Budaya Mutiara di kabupaten Lombok Barat dengan potensi perairan sesuai dan

cocok untuk pengembangan mutiara dan kemudian mampu memberikan peran

pada prekonmian daerah, hasil dari penelitian ketiga ini adalah investor asing

yakni PT Budaya Mutiara dapat memberikan peran dalam prekonomian daerah

yang terlihat dalam peningkatan Produk Domestik Regional Bruto serta di ikuti

dengan peningkatan ekspor mutiara bulat Nusa Tenggara Barat yang mampu

mengekspor 80kg biji mutiara pertahun untuk mutiara kelas 1 dan 2 yang

seluruhya di ekspor ke jepang kemudian dipasarkan ke beberapa negara eropa,

Australia, dan amerika.selain menyumbangkan devisa ekspor juga memberikan

sumbangan pajak daerah yang dimana budidaya mutiara dikenakan pajak tertinggi

dalam bidang perikanan,selain itu juga memberi kontribusi pada pengelolaan

kekayaan laut yang berdampak pada lingkungan dan kemudian menjadi potensi

wisata pantai di pulau Lombok.

Penelitian ke empat yakni jurnal dari eldo herbadella tobing yang berjudul

“USAID : Analisa Ekonomi Politik Luar negri Amerika serikat Di Indonesia”

dalam tulisannya eldo menganalisa bantuan ekonomi amerika serikat di Indonesia

melalui USAID untuk mencapai kepentingannya, bantuan luar negri menjadi

sebuah alat diplomasi yang sangat penting untuk mencapai kepentingan AS ,hasil

Page 10: BAB I PENDAHULUAN - eprints.umm.ac.ideprints.umm.ac.id/25801/2/jiptummpp-gdl-arlifoages-38536-2-babi.pdf · negeri yang diberikan negara maju dan beberapa lembaga-lembaga Internasional

10

dari penelitian ini adalah bantuan luar negri AS melalu USAID memberi bantuan

perkembangan dan pertumbuhan Indonesia namun dibalik itu keuntungan yang

didapt oleh AS lebih besar dibandingkan yang di dapatkan oleh

Indonesia,kepentingan nasional AS seperti minyak bumi dan gas.

Peneliti ke lima yakni Dian pratiwi ,dian membahas tentang bantuan

USAID di Indonesia pasca jatuhnya razim orde baru, dalam penelitiannya yang

berjudul “Bantua USAID pada pungutan Demokratisasi dan proses pemilu 1999

di Indonesia pasca jatuhnya razim orde baru” benatuan Pungutan

demokratis,dalam penelitian ini dian menjabarkan tentang proses transisi dari

rezim otorites soeharto pada masa orde baru menuju demokratisasi pasca pemilu

1999.AS melalui USAID membantu mengawali penguatan proses demokratisasi

di Indonesia melalui program SSDIEPI yakni “Support and strengthen

Democratic Initiatives and Electoral Processes in Indonesia” ,dalam penelitian ini

dian menyatakan bahwa program bantuan penguatan demokratisasi dan proses

pemilu dari USAID berhasil mengawali proses demokratisasi di Indonesia dengan

baik, menurut dian hasil dari penelitian ini adalah selama ini bantuan luar negri

selalu di pandang sebuah kerjasama internasional yang berbasis kepentingan

nasional negara donor,namun jika negara penerima juga mendapat manfaat dari

bantuan tersebut tentu dapat di pandang sebagai kerjasama yang saling

menguntungkan,bukti nyata keberhasilan kerjasama ini adalah terlaksananya

pemilu 1999 dengan lancar dan tertib serta minim konflik bahkan masyarakat

berbondong bonding datang ke TPS dengan sangat antusias, sebelum masuknya

program bantuan SSDIEPI USAID proses demokrasi terlihat seperti demokrasi

Page 11: BAB I PENDAHULUAN - eprints.umm.ac.ideprints.umm.ac.id/25801/2/jiptummpp-gdl-arlifoages-38536-2-babi.pdf · negeri yang diberikan negara maju dan beberapa lembaga-lembaga Internasional

11

semu dimana di permukaan telah terlihat berjalan namun kenyataan yang terjadi

adalah demokrasi rekayasa dengan otoriterian rezim Soeharto.

Dalam penelitian ini ,sama seperti peneliti pertama dan kedua yang

membahas tentang bantuan luar negri membantu perkembangan pembangunan di

Indonesia namun penelitian ini tidak membahas tentang kepentingan dari suatu

negara untuk memberi bantuan namun lebih kepada peranan bantuan luar negri

tersebut berkontribusi terhadap perekonomian daerah dimana memberikan

dampak yang sangat besar bagi kemajuan daerah Kabupaten Lombok Tengah

,pada dasarnya sama dengan peneliti ketiga yang membahas juga tentang peranan

perkembangan ekonomi daerah.

Sementara peneliti keempat dan kelima meleti tentang bantuan USAID di

Indonesia namu pada peneliti keempat lebih membahas tentang kepentingan AS

dalam bantuan bantuan USAID semntara peneliti lebih kepada dampak positif

yang di berikan oleh USAID yang dimana memberikan kerjasama yang saling

menguntungkan bagi kedua negara,sementara peneliti disini sama sama

membahas tantang bantuan luar negri namu lebih kepada bantuan World Bank dan

sama seperti peneliti ke lima membahas peran bantuan tersebut yang menjadikan

kedua negara yakni pendonor dan penerima saling menguntungkan satu sama lain.

No Nama Judul Penelitian Metode Hasil Penelitian

1 M. Syaprin

Zahidi

Kepentingan

Amerika Serikat

dalam Program

Deskriftif,

Pendekatan

Merkantilis,

USAID yang merupakan

lembaga Independen dan

ditujukan untuk kegiatan

Page 12: BAB I PENDAHULUAN - eprints.umm.ac.ideprints.umm.ac.id/25801/2/jiptummpp-gdl-arlifoages-38536-2-babi.pdf · negeri yang diberikan negara maju dan beberapa lembaga-lembaga Internasional

12

Bantuan USAID di

Indonesia (Studi pada

Perubahan UU Migas

No.8 Tahun 1971 dan

UU No. 22 Tahun

2001)

Organisasi

Internsional

, dan

Bantuan

Luar Negri

sosial ternyata digunakan

pemerintah AS sebagai

alat mencapai

kepentingan kebutuhan

energy AS yang

mempengaruhi

perubahan UU migas

no.8 tahun 1971 menjadi

UU no.22 tahun 2001

2 Tuti Al-

Hikmah

Kepentingan

Ekonomi Amerika

Serikat dalam

Bantuan Ekonomi

World Bank Sektor

Pertanian di

Indonesia

Deskriftif,

Pendekatan

Merkantilis,

Bantuan

Luar Negri,

Kepentinga

n Ekonomi

Bantuan yang diberikan

AS melalui World Bank

dalam sektor pertanian

memiliki kepentingan

melalui perdagangan

bebas ,seperti liberalisasi

impor yang sangat

menguntungkan bagi AS,

karena Indonesia

merupakan pasar

potensial bagi AS dimana

Indonesia memiliki

keunggulan jumlah

penduduk, geografis, dan

Page 13: BAB I PENDAHULUAN - eprints.umm.ac.ideprints.umm.ac.id/25801/2/jiptummpp-gdl-arlifoages-38536-2-babi.pdf · negeri yang diberikan negara maju dan beberapa lembaga-lembaga Internasional

13

sumber daya alamnya.

3 Andi Bunga

Septiani

Peran Penanaman

Modal Asing di

Indonesia Terhadap

Prekonomian Daerah

(Studi pada Budidaya

Mutiara (Kyoko)

Jepang di Kabupaten

Lombok Barat

Deskriftif,

Pendekatan

Liberalis,

Interdepend

ensi, Foregn

Direct

Investment,

Otonomi

daerah

Investor asing yakni PT

Budaya Mutiara dapat

memberikan peran dalam

prekonomian daerah yang

terlihat dalam

peningkatan Produk

Domestik Regional Bruto

serta di ikuti dengan

peningkatan ekspor

mutiara bulat Nusa

Tenggara Barat yang

mampu menyumbangkan

devisa ekspor,selain itu

memberikan sumbangan

pajak bagi daerah.

4 Eldo

Herbadella

Tobing

USAID : Analisa

Ekonomi Politik Luar

Negri Amerika

Serikat di Indonesia

Pendekatan

Merkantilis

Bantuan luar negri AS

melalu USAID memberi

perkembangan dan

pertumbuhan Indonesia

namun dibalik itu

keuntungan yang didapat

Page 14: BAB I PENDAHULUAN - eprints.umm.ac.ideprints.umm.ac.id/25801/2/jiptummpp-gdl-arlifoages-38536-2-babi.pdf · negeri yang diberikan negara maju dan beberapa lembaga-lembaga Internasional

14

oleh AS lebih besar

dibandingkan yang di

dapatkan oleh Indonesia,

kepentingan nasional AS

dalam bantuan ini adalah

minyak bumi dan gas.

5 Dian Pratiwi Bantua USAID pada

Pungutan

Demokratisasi dan

Proses Pemilu 1999

di Indonesia Pasca

Jatuhnya Razim Orde

Baru

Pendekatan

Liberalis

Terlaksananya pemilu

1999 dengan lancar dan

tertib serta minim konflik

merupakan hasil

masuknya program

bantuan SSDIEPI USAID

merupakan hasil

kerjasama yang saling

menguntungkan bagi

Indonesia dan AS

6 Arlifo

Agessa P.

Peran Bantuan Luar

Negeri terhadap

Perekonomian

Daerah

(Studi Bantuan World

Bank dalam EIRTP II

Second Eastern

Diskriftif

pendekatan,

Liberal,

Bantuan

luar negri,

Penanaman

Modal

Bantuan luar negeri

World Bank EIRTP II

Second Eastern

Indonesia Region

Transport Project

memberikan pengaruh

terhadap pendapatan

Page 15: BAB I PENDAHULUAN - eprints.umm.ac.ideprints.umm.ac.id/25801/2/jiptummpp-gdl-arlifoages-38536-2-babi.pdf · negeri yang diberikan negara maju dan beberapa lembaga-lembaga Internasional

15

Indonesia Region

Transport Project

terhadap

Perekonomian

Kabupaten Lombok

Tengah)

Asing

Liberal

daerah, selain itu angka

pengangguran di

Kabupaten Lombok

Tengah berkurang dan

terjadi peningkatan

pendapatan bagi

masyarakat lokal karena

bertambahnya wisatawan

yang mengunjungi wisata

di Lombok Tengah

1.5.Teori dan Konsep

1.5.1. Perspektif Liberal

Dengan berakhirnya perang dingin dimana dunia tidak lagi bergulat

dengan kaum kapitalis dan komunis namun memberikan peluang kerjasama

sosial, ekonomi, budaya, politik,dll bagi setiap Negara untuk mencapai

kepentingan nasionalnya, baik dalam ranah nasional dan internasional.

Dipelopori oleh Adam Smith dan David Ricardo yang menentang

pengendalian ekonomi domestik dan internasional yang berlebihan, perspetif

liberal mengajukan argument bahwa cara paling efektif untuk meningkatkan

kekayaan nasional adalah dengan mebiarkan pertukaran antar individu dalam

Page 16: BAB I PENDAHULUAN - eprints.umm.ac.ideprints.umm.ac.id/25801/2/jiptummpp-gdl-arlifoages-38536-2-babi.pdf · negeri yang diberikan negara maju dan beberapa lembaga-lembaga Internasional

16

ekonomi domestik maupun internasional secara bebas dan tidak usah dibatasi,

dengan kata lain mereka menganjurkan pasar bebas10

.

Pandangan kaum liberal meyakini bahwa dunia akan menjadi jauh lebih

damai dan tidak ada alasan untuk timbul suatu konflik, dimana suatu Negara

dengan Negara lain dapat melakukan kerjasama untuk memenuhi kebutuhannya

negaranya masing masing, hubungan saling melengkapi atau timbal balik ini di

percaya akan menghindarkan dari peperangan yang mengakibatkan kerugian

disalah satu Negara, namun malah memberikan dampak positif bagi setiap Negara

untuk saling melengkapi dan mendapatkan keuntungan masing masing. Dengan

demikian, jika perdagangan internasional dibebaskan dari pembatasan dan

peraturan peraturan pemerintah, setiap aktor yang terlibat akan bisa memperoleh

keuntungan sesuai dengan barang dan jasa yang tersedia maka kesejahteraan

mereka akan bisa meningkat11

Ada lima manfaat dibukanya liberalisasi perdagangan yaitu12

:

1. Akses pasar menjadi lebih luas sehingga memungkinkan diperoleh suatu

efisiensi karena liberalisasi perdagangan cenderung menciptakan pusat-

pusat produksi baru yang menjadi lokasi berbagai kegiatan industri yang

saling terkait dan saling menunjang sehingga biaya produksi dapat

diturunkan.

2. Iklim usaha menjadi lebih kompetitif sehingga mengurangi kegiatan yang

bersifat rent seeking dan mendorong pengusaha untuk meningkatkan

10

Moehtar Mas’oed, 1994, Ekonom-Politik Internasional dan pembangunan, Yogyakarta: Pustaka

Pelajar, hal. 22. 11

Ibid.hal.21-22 12

Budiono,2001, Ekonomi Internasional, Yogyakarta, Badan Penerbit Universitas Gajah Mada

Fakultas Ekonomi (dikutif dari jurnal Donny Adityawarman, The Asean Framework Agreement

On Mutual Recognition Arrangements (Mras) Sebagai Langkah Menghadapi Liberalisasi

Perdagangan, diakses dalam

http://ditjenkpi.kemendag.go.id/website_kpi/Umum/Setditjen/Buletin%202009/Full%2053.pdf

(3/11/2014) hal. 1)

Page 17: BAB I PENDAHULUAN - eprints.umm.ac.ideprints.umm.ac.id/25801/2/jiptummpp-gdl-arlifoages-38536-2-babi.pdf · negeri yang diberikan negara maju dan beberapa lembaga-lembaga Internasional

17

produk-tivitas dan efisiensi, bukan mengharap-kan mendapat fasilitas dari

pemerintah.

3. Arus perdagangan dan investasi bebas mempermudah proses

pengambilalihan teknologi untuk meningkatkan produktifitas dan efisiensi.

4. Perdagangan bebas memberikan signal harga yang benar sehingga

meningkat-kan efisiensi investasi.

5. Dalam perdagangan bebas, kesejahteraan konsumen meningkat. Namun

untuk dapat berjalan dengan lancar, suatu pasar yang kompetitif perlu

mendapat dukungan perundang-undangan yang mengatur persaingan sehat

dan melarang praktek monopoli.

Peningkatan kekayaan nasional untuk mensejahterakan warga negaranya

tentu tidak terlepas dari peran pemerintah. Selanjutnya, masih dalam konteks

perspektif liberal, penulis akan menjabarakan konsep tentang peran pemerintah

pusat terhadap pembangunan di daerah.

Pasca-Konsensus Washington (post-Washington Konsensus) telah banyak

dibahas sejak awal tahun 1990-an oleh orang yang tertarik dan terkait pada

pembangunan yang berorientasi pasar, post-Washington Consensus menjadi

landasaran peraktik pembangunanan yang dikembangkan dan disebarluaskan oleh

World Bank dengan mengutamakan sistem tata pemerintahan yang baik yang

transparan dan akuntabel dengan bekerja dibawah hokum yang jelas dan

konsisten13

.

Pada intinya post-Washington Consensus berusaha untuk membangun

kembali kewargaan dari bawah keatas yang tetap kompatibel bagi pasar liberal,

dengan menggunakan dana berbasis utang untuk infrastruktur ekonomi dan sosial

produktif sebagai insentif. Pada dasarnya setiap proyek proyek Bank dunia saat ini

banyak menggabungkan tugas penanggulangan kemiskinan dengan proses teknis

13

Toby carroll, 2012, Pembangunan Sosial sebagai “Kuda Troya” Neoliberal Bank Dunia dan

Program Pengembangan Kecamatan di Indonesia,jakarta: INFID, hal. 63

Page 18: BAB I PENDAHULUAN - eprints.umm.ac.ideprints.umm.ac.id/25801/2/jiptummpp-gdl-arlifoages-38536-2-babi.pdf · negeri yang diberikan negara maju dan beberapa lembaga-lembaga Internasional

18

yang dirancang untuk menciptakan pasar kompetitif baru dan pengembangan

industri serta pemberdayaan masyarakat14

.

Peran negara sangat penting dalam post-Washington Consensus namun

daerah lebih berperan aktif sebagai pelaku pengembangan pembangunan,

pemerintah pusat hanya sebagai perantara yang nantinya menyalurkan dana

bantuan yang diberikan World Bank melalui bendahara negara sebagai hibah

kepada daerah yang mendapatkan proyek tersebut.

Seperti yang dikatakan di atas, Bantuan World Bank EIRTP II yang

disalurkan oleh pemerintah pusat sebagai hibah untuk daerah timur Indonesia

yang dimana salah satunya adalah Kabupaten Lombok Tengah. Dengan adanya

bantuan EIRTP II dapat dirasakan, terjadi peningkatan pendapatan daerah

Kabupaten Lombok Tengah melalui pajak dari sektor pariwisata, semakin

banyaknya pembangunan fasilitas umum, investor dan wisatawan mulai

berdatangan dan terciptanya lapangan pekerjaan baru bagi masyarakat, sebaliknya

dengan ini World Bank telah mencapai tujuannya untuk menuntaskan kemiskinan.

Selain itu maanfaat dibukanya liberalisasi ekonomi telah terlihat efisiensi

waktu yag dimana sebelum dibangunnya infrastruktur jalan masyarakat ataupun

wisatawan asing yang ingin menuju tempat wisata selong belanak harus mutar

melalui kuta namun sekarang lebih karena jarak yang lebih dekat dan akses jalan

yang sangat baik selain itu semakin meningkatnya pasar.

14

Ibid, hal. 64.

Page 19: BAB I PENDAHULUAN - eprints.umm.ac.ideprints.umm.ac.id/25801/2/jiptummpp-gdl-arlifoages-38536-2-babi.pdf · negeri yang diberikan negara maju dan beberapa lembaga-lembaga Internasional

19

Selain dampak positif bagi pemerintah Kabupaten Lombok Tengah dan

World Bank memberi dampak positif bagi lainnya, seperti Investor dari berbagai

Negara karena mengingat sumber daya alam pariwisata Lombok Tengah sangat

menjanjikan untuk pengembangan usaha mereka, tidak hanya investor asing

bahkan memberi dampak positif berimbas bagi masyarakat lokal dengan

terciptanya banyak lapangan pekerjaan baru yang menjadikan tingkat

pengangguran lebih rendah.

Dari contoh diatas dapat kita lihat manfaat dari bantuan yang di berikan

World Bank dalam sektor infrastuktur jalan dapan memberikan dampak yang

sangat positif bagi pendapatan masyarakat dan pemerintah daerah. Ini adalah efek

dari liberalisasi dimana jarak Negara tidak lagi relevan, kerjasama antar Negara

semakin meningkat yang memberikan keuntungan bagi masing masing negara.

1.5.2. Konsep Bantuan Luar Negeri

Gagasan pemberi bantuan modal untuk pembangunan ekonomi sudah

lama ada, setidaknya dapat di telusuri sekitar abad XVII dan XVIII saat dimana

Belanda meminjamkan Inggris modal ataupun bantuang Amerika yang di kenal

sebagai Marshall Plan kepada negara-negara Eropa Barat setelah perang dunia II,

serta bantuan Jepang ke berbagai negara di Asia, serta negara maju kepada negara

dunia ketiga15

. Istilah bantuan luar negeri sendiri, dapat kita artikan sebagai

tindakan negara, masyarakat, lembaga lembaga masyarakat atau lembaga

lembaga lainnya yang berada pada suatu negara tertentu di luar negeri yang

15

Yanuar Ikabar, op cit,. hal. 187.

Page 20: BAB I PENDAHULUAN - eprints.umm.ac.ideprints.umm.ac.id/25801/2/jiptummpp-gdl-arlifoages-38536-2-babi.pdf · negeri yang diberikan negara maju dan beberapa lembaga-lembaga Internasional

20

memberikan bantuannya berupa pinjaman, memberi hibah ,atau penanaman modal

pada pihak tertentu di negara lainnya16

.

Pada umumnya, mengenai bantuan luar negeri berdalih menuntaskan

kemiskinan, untuk mengantisipasi beban nasional, atau memecahkan kebuntuan

internasional dalam kesenjangan pembangunan yang di hadapi negara negara

berkembang, sehubung dengan berbagai masalah yang di hadapi masyarakat

dunia17

.

Dalam peraktiknya bantuan luar negeri merupakan jalinan konsep yang

behubungan dengan mengalirnya modal, nilai kebendaan atau jasa jasa kepada

pihak lain di luar negri, dimana bertujuan untuk membantu atau berkerjasama

satu sama lain untuk tujuan tertentu.

Secara umum konsep konsep itu meliputi18

:

1. Keinginan pihak pemberi dapat dilandasi dengan berbagai kepentingan

biasanya ekonomis dan plitis,pihak penerima juga menggunakan

pemikiran yang sama yaitu ekonomis dan politis.

2. Faktor faktor yang berifat politis sama pentingnya dengan factor factor

yang bersifat ekonoomis dalam hubungan dengan kontribusi yang di

peroleh oleh pihak pemberi dan penerima bantuan, namun lebih banyak

tergantung atas pemerintah pemberi dan pemerintah yang di beri bantuan.

3. Jarang sekali dijumapai bantuan luar negeri bersifat murni ekonomis dan

politis ,kebanyakan membicarakan proses bantuan itu secara timbal balik.

Lebih lanjut Todaro memaparkan definisi di atas kadang kadang kurang

tepat untuk ditujukan kepada bantuan militer yang dimana tidak bersifat dan

konsesional, untuk itu konsep bantuan luar negeri saat ini meliputi semua jenis

peminjaman konsensional dan bantuan pemerintah dalam bentuk uang atau barang

16

Ibid, hal. 188. 17

Ibid, hal. 188. 18

Ibid, hal. 188-189.

Page 21: BAB I PENDAHULUAN - eprints.umm.ac.ideprints.umm.ac.id/25801/2/jiptummpp-gdl-arlifoages-38536-2-babi.pdf · negeri yang diberikan negara maju dan beberapa lembaga-lembaga Internasional

21

yang diberikan oleh negara kaya ke nagara dunia ketiga dengan tujuan untuk

pembangunan atau pemerataan. Maka bantuan luar negri dapat di bagi menjadi19

1. Bantuan berupa hibah (grant) adalah

2. Bantuan pinjaman {utang luar negeri)

3. Investasi (penanaman modal asing)

Jadi dari pembagian bantuan luar negeri di atas, bantuan EIRTP II ini

berupa bantuang pinjaman Worl Bank yang di hibahkan oleh Pemerintah Pusat

kepada Pemerintah Kabupaten Lombok Tengah, melalui lembaga keuangan

IBRD. Di kabupaten Lombok tengah sendiri World Bank memberikan bantuan

pinjaman melalu proyek insprastruktur jalan untuk membantu proses

pembangunan serta akses menuju tempat dengan sumber daya alam pariwisata

yang dahulanya sulit dilewati sekarang menjadi mudah dengan adanya EIRTP II.

Menurut penulis dari hasil pengamatan bantuan ini sangat berpengaruh

terhadap peningkatan pendapatan daerah. Karena meberikan peranan positif bagi

daerah dengan berdatanganya investor asing yang menanamkan modalnya,

dimana investor asing memberikan pajak bagi kabupaten Lombok tengah, selain

itu membantu pengembangan pembangunan pariwisata kabupaten Lombok tengah

karena dengan pembangunan yang di lakukan oleh investor asing menjadikan

pariwisata kabupaten Lombok tengah dilirik oleh wisatawan asing maupun lokal

karena semakin nyamannya untuk menikmati keindahan pariwisata kabupaten

Lombok tengah.

19

Ibid.

Page 22: BAB I PENDAHULUAN - eprints.umm.ac.ideprints.umm.ac.id/25801/2/jiptummpp-gdl-arlifoages-38536-2-babi.pdf · negeri yang diberikan negara maju dan beberapa lembaga-lembaga Internasional

22

Disamping itu, bagi masyarakat lokal peningkatan pendapatan bagi

mereka, terciptanya lapangan pekerjaan baru, mengingat karena dulunya area

Kabupaten Lombok Tengah yang di lewati proyek Jalan ini sangat sepi akibat

kondisi jalan yang tidak layak sehingga wisatawan enggan untuk melintasi area

ini, namun kini mulai banyak terlihat pembangunan pertokoan, sarana kesehatan,

pendidikan serta pemukiman warga yang semakin banyak menjadikan banyak

wisatawan yang melalui area jalur ini. selain itu, penyaluran dan pemasaran

barang barang industri semakin mudah sehingga bagi masyarakat kebutuhannya

dengan mudah terpenuhi.

1.5.3. Konsep Foreign Direct Investment

Menurut Undang-Undang Republik Indonesia nomor 25 Tahun 2007

Penanaman Modal Asing adalah kegiatan menanam modal untuk melakukan

usaha di wilayah negara Republik Indonesia yang dilakukan oleh penanam modal

asing, baik yang menggunakan modal asing sepenuhnya maupun yang

berpatungan dengan penanam modal dalam negeri20

, sementara menurut

Salvatore, FDI Foreign Direct Investment adalah perpindahan modal yang baik

berupa asset asset nyata seperti pembangunan pabrik-pabrik, pengadaan berbagai

macam barang modal, pembelian tanah untuk keperluan produksi, pembelanjaan

berbagai peralatan inventaris, dan sebagainya21

.

Sependapat dengan Salvatore, Krugman menyatakan bahwa yang

dimaksud FDI Foreign Direct Investment adalah arus modal internasional dimana

20

DPR RI, Undang undang tahun 2007 diakses dalam http://www.dpr.go.id/id/uu-dan-

ruu/undang-undang/2007 (5/11/14, 13.05) 21

Dominick Salvatore, 1997, Ekonomi Internasional, terj. HarisMunandar, Jakarta: Erlangga, hal.

70

Page 23: BAB I PENDAHULUAN - eprints.umm.ac.ideprints.umm.ac.id/25801/2/jiptummpp-gdl-arlifoages-38536-2-babi.pdf · negeri yang diberikan negara maju dan beberapa lembaga-lembaga Internasional

23

perusahaan dari suatu negara mendirikan atau memperluas perusahaannya di

negara lain. Ciri yang menonjol dari penanaman modal asing langsung adalah

melibatkan bukan hanya pemindahan sumber daya namun kesamaan menejerial

dengan induk perusahaan22

Maka dengan adanya bantuan EIRTP II di Kabupaten Lombok Tengah

mendorong investor asing untuk menginvestasikan modalnya untuk memajukan

sumber daya alam pariwisata,karena akses infrastruktur yang sudah baik sehingga

para investor berlomba lomba menanamkan modalnya demi mengembangkan

usaha mereka, cenderung di kabupaten Lombok Tengah investor asing

menanamkan modalnya dalam sektor pembangunan penginapan seperti hotel,

villa, home stay, bertujuan untuk mendukung kenyamanan wisatawan yang

datang.

Karena perlu kita ketahui dalam tahun 1988 di catat bahwa 25 % dari

hasil kegiatan perdagangan jasa dunia berasal dari pariwisata, itu berarti

pariwisata adalah jajaran ekspor ke tiga dalam perolehan devisa negara23

. Untuk

negara dunia ketiga seperti Indonesia angka tersebut cukup menarik, menurut

PBB ,tahun 1988 negra negara ini memperoleh devisa sekitar $55 milyar , jumlah

ini tidak sedikit, bahkan sektor pariwisata menduduki nomer dua setelah minyak

bagi devisa negara24

22

Paul R. Krugman dan Maurice Obstfeld, 1991, Ekonomi Internasional Teori dan Kebijakan

(jilid 1), terj. Faisal H. Basri, jakarta: CV Rajawali, hal. 204 23

Moechtar Mas’oed, op cit., hal. 111 24

Ibid, hal. 112.

Page 24: BAB I PENDAHULUAN - eprints.umm.ac.ideprints.umm.ac.id/25801/2/jiptummpp-gdl-arlifoages-38536-2-babi.pdf · negeri yang diberikan negara maju dan beberapa lembaga-lembaga Internasional

24

Maka dengan adanyanya akses menuju sumber daya alam pariwisata,

Kabupaten Lombok Tengah dapat menarik investor asing untuk menanamkan

modalnya sehingga memberikan keuntungan bagi pemerintah daerah, tidak hanya

dari pajak investor yang menanamkan modalnya namun juga dari wisatawan lokal

maupun asing yang semakin banyak berdatangan untuk menikmati keindahan

pariwisata Kabupaten Lombok tengah

1.6.Metodelogi

1.6.1. Batasan Waktu

Dalam penelitian ini, penulis membatasi rentang waktu penelitian ini pada

tahun 2003-2012, karena peneliti ingin meneliti pendapatan daerah sebelum

adanya bantuan pembangunan jalan EIRTP II guna mengetahui perubahan

pendapatan daerah dari sebelum hingga setelah proyek ini rampung.

1.6.2. Batasan Materi

Materi yang di bahas penulis dalam penelitian ini memfokuskan pada

peran bantuan World Bank dalam sektor insprastruktur jalan dalam EIRTP II

dalam pendapatan daerah Kabupaten Lombok Tengah lebih tepatnya infrastruktur

dari mangkung ke selong belanak

Page 25: BAB I PENDAHULUAN - eprints.umm.ac.ideprints.umm.ac.id/25801/2/jiptummpp-gdl-arlifoages-38536-2-babi.pdf · negeri yang diberikan negara maju dan beberapa lembaga-lembaga Internasional

25

GAMBAR I.1.

LOKASI BANTUAN EIRTP II

1.6.3. Tipe Penelitian

Penelitian ini termasuk kedalam penelitian deskriftif dimana penulis akan

menjelaskan bagaimana peran bantuan EIRTP II terhadap prekonomian daerah

kabupaten Lombok tengahdrngan bertambahnya investor asing setelah proyek ini

rampung, penulis berusaha menjelaskan menggunakan Perspektif Liberal, Konsep

Bantuan Luar Negri serta Konsep Foreign Direct Investment,Perspektif dan

Konsep ini membantu penulis untuk menggambarkan serta menjelaskan peran

bantuan World Bank dalam proyek insprestruktur jalan.

1.6.4. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan oleh penulis adalah jenis

kualitatif dengan mengolah data skunder yang dimana di peroleh dari

Page 26: BAB I PENDAHULUAN - eprints.umm.ac.ideprints.umm.ac.id/25801/2/jiptummpp-gdl-arlifoages-38536-2-babi.pdf · negeri yang diberikan negara maju dan beberapa lembaga-lembaga Internasional

26

responden,melakukan interview,angket dan diskusi langsung yang berpedoman

pada daftar pertanyaan dan data skunder yang di peroleh dari dinas atau instasnsi

yang berhubungan dengan penelitian yang dilakukan baik berupa informasi

maupun data tertulis.

1.6.5. Teknik Analisa Data

Penelitian ini menggunakan teknik deduksi dimana menjabarkan teori

terlebih dahulu kemudian melakukan penelitian25

. Dengan menggunakan analisis

deksriftif kualitatif dengan analisis deskriftif dengan mengumpulakan data

kualitatif yang di peroleh dari survei untuk menggambarkan keadaan di lapangan

dan data skunder yang di peroleh dari instansi instansi terkait.

1.6.6. Definisi Oprasional

Untuk memudahkan dan menghindari kesalahan dalam mengartikan maka

peneliti akan memberikan beberapa definisi obyek yang diteliti, sehingga obyek

yang diteliti mudah dipahami oleh pembaca, maka obyek ini adalah seebagai

berikut:

1. Manfaat langsung adalah manfaat yang di terjadi karena adanya bantuan dan

berdampak langsung kepada pendapatan masyarakat dan pendapatan daerah

serta terlihat jelas seperti peningkatan jumlah wisatawan dan investor

25

Moehtar Mas’oed,1994, Ilmu Hubungan Internasional : Disiplin dan Metode cetakan kedua

(edisi revisi), Jakarta, PT Pustaka LP3ES1994, hal. 81.

Page 27: BAB I PENDAHULUAN - eprints.umm.ac.ideprints.umm.ac.id/25801/2/jiptummpp-gdl-arlifoages-38536-2-babi.pdf · negeri yang diberikan negara maju dan beberapa lembaga-lembaga Internasional

27

2. Manfaaat tidak langsung adalah manfaat akibat dari adanya manfaat langsung

sehingga memberikan dampak kepada masayarakat dan pemerintah, pajak

hotel dan pajak lainnya

2.1.Argument Dasar

Berdasarkan perannya sebagai bantuan luar negeri dari World Bank

EIRTP II Second Eastern Indonesia Region Transport Project memberikan

pengaruh yang sangat besar dalam pendapatan daerah, dimana dengan adanya

proyek infrastruktur ini, banyak investor yang menanamkan modalnya di wilayah

Kabupaten Lombok Tengah karena meningkatnya jumlah wisatawan yang

berkunjung di Kabupaen Lombok Tengah, selain itu juga terjadi peningkatan

pendapatan bagi masyarakat dan daerah.

2.2.Sistematika Penulisan

Dalam penelitian ini penulis akan menjabarkan dalam V BAB yang

dimana BAB I berisi tentang Latar Belakang, Rumusan Masalah, Tujuan dan

Manfaat Penelitian, Penelitian Terdahulu, Teori dan Konsep, Metode Penelitian

dimana di dalamnya berisi Batasan Waktu, Batasan Materi, Tipe Penelitian,

Teknik Pengumpulan Data ,dan Teknik Analisa Data, kemudian dilanjutkan

dengan argument dasar, serta sistematika penulisan. Pada BAB II berisi tentang

penjelasan tentang masuknya bantuan eirtp ii di kabupaten lombok tengah,

gambaran singkat kabupaten lombok tengah, proses masuknya EIRTP II,

penjelasan singkat tentang proyek EIRTP II, tujuan EIRTP II, .jumlah,

persyaratan dan ketentuan ketentuan perjanjian hibah, serta kewajiban penerima

Page 28: BAB I PENDAHULUAN - eprints.umm.ac.ideprints.umm.ac.id/25801/2/jiptummpp-gdl-arlifoages-38536-2-babi.pdf · negeri yang diberikan negara maju dan beberapa lembaga-lembaga Internasional

28

hibah, masa berlaku perjanjian, selanjutnya penjabaran gambaran lombok tengah

sebelum dan setelah rampungnya proyek EIRTP II. pada BAB III, penulis akan

menjabarkan tentang implikasi bantuan EIRTP II terhadap pendapatan daerah

kabupaten lombok tengah melalui sektor pariwisata yang terdiri dari pendapatan

daerah melalui pajak Hotel, Restoran, hiburan, reklame, dan penerangan jalan,

serta analisa hasil penelitian, BAB IV kesimpulan