bab i pendahuluan - desabulubulu.com · jumlah penduduk desa bulu-bulu kepadatan penduduknya...
TRANSCRIPT
“TERWUJUDNYA DESA BULU-BULU DALAM PELAYANAN PRIMA, PEMBERDAYAAN, DAN PENINGKATAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT DALAM
BINGKAI RELIGI”
Page | 1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. LATAR BELAKANG
Bahwa berdasarkan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa,
Desa atau yang disebut dengan nama lain yang selanjutnya disebut Desa adalah
desa dan desa adat atau yang disebut dengan nama lain, selanjutnya disebut
Desa, adalah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas wilayah yang
berwenang untuk mengatur dan mengurus urusan pemerintahan, kepentingan
masyarakat setempat berdasarkan prakarsa masyarakat, hak asal usul, dan/atau
hak tradisional yang diakui dan dihormati dalam sistem pemerintahan Negara
Kesatuan Republik Indonesia.
Landasan pemikiran dalam pengaturan mengenai desa adalah
keanekaragaman, partisipasi, otonomi asli, demokratisasi dan pemberdayaan
masyarakat. Berdasarkan pola pemikiran dimaksud, bahwa desa berwenang
mengurus kepentingan masyarakat setempat berdasarkan asal-usul dan adat
istiadat setempat yang diakui dan/atau dibentuk dalam sistem Pemerintahan
Nasional dan berada di Desa/Kota, maka desa wajib mempunyai perencanaan
yang matang dalam penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan
berdasarkan partisipasi dan transparansi serta demokrasi yang berkembang di
desa.
Perencanaan yang baik diperlukan dalam setiap pelaksanaan
pembangunan yang dilakukan oleh pemerintah desa bersama-sama dengan
masyarakat dan para pemangku kepentingan (stakeholders). Perencanaan yang
meliputi perencanaan jangka panjang, menengah, maupun pendek sangat
diperlukan agar pembangunan dapat berjalan pada jalur yang tepat.
Perencanaan Jangka Menengah Desa selanjutnya dituangkan dalam
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa (RPJM Desa) dengan durasi
pelaksanaan selama 6 (enam) tahun yang selanjutnya dijabarkan setiap tahunnya
dalam Rencana Kerja Pemerintah Desa (RKP Desa).
“TERWUJUDNYA DESA BULU-BULU DALAM PELAYANAN PRIMA, PEMBERDAYAAN, DAN PENINGKATAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT DALAM
BINGKAI RELIGI”
Page | 2
RPJM Desa ini merupakan rencana strategis Desa Bulu-Bulu untuk
mencapai tujuan dan cita-cita desa. RPJMDes ini nantinya akan menjadi dokumen
perencanaan yang menyesuaikan perencanaan pembangunan di tingkat Desa
dengan kebijakan perencanaan pembangunan pada tingkat Kabupaten, karena
perencanaan pembangunan desa dan perencanaan pembangunan daerah
merupakan satu kesatuan sistem yang saling mendukung dan saling melengkapai
satu sama lainnya.
1.2. MAKSUD DAN TUJUAN.
Penyusunan Dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa
(RPJM Desa) Desa Bulu-Bulu ini mempunyai tujuan dan manfaat sebagai berikut :
1. Tujuan RPJM Desa :
a. Agar Desa memiliki dokumen perencanaan pembangunan desa dalam
lingkup skala desa yang berkesinambungan dalam waktu 6 tahun dengan
menyelaraskan kebijakan pembangunan Kabupaten maupun Desa
b. Sebagai dasar/pedoman kegiatan Pembangunan Desa Bulu-Bulu
c. Sebagai masukan penyusunan RAPB Desa Bulu-Bulu
2. Manfaat RPJM Desa :
a. Lebih menjamin kesinambungan pembangunan.
b. Sebagai rencana induk pembangunan Desa yang merupakan acuan
Pembangunan Desa selama 6 (enam) tahun.
c. Pemberi arah seluruh kegiatan pembangunan di desa.
d. Menampung aspirasi kebutuhan masyarakat yang dipadukan dengan
program pembangunan dari Pemerintah.
e. Dapat mendorong partisipasi masyarakat
1.3. LANDASAN HUKUM.
1. Undang-Undang No. 17 Tahun 2003 Tentang Keuangan Negara (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 471, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4287);
“TERWUJUDNYA DESA BULU-BULU DALAM PELAYANAN PRIMA, PEMBERDAYAAN, DAN PENINGKATAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT DALAM
BINGKAI RELIGI”
Page | 3
2. Undang-Undang Nomor 25 tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421);
3. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara
Pemerintah Pusat dan Pemerintah;
4. Undang-Undang Nomor 32 tahun 2004 Tentang Pemerintah Daerah (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 38, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4493) telah ditetapkan dengan Undang-
Undang Nomor 8 Tahun 2005 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2005 Nomor 108, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
4548);
5. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik;
6. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan
Perundang-undangan;
7. Undang-Undang Nomor 6 tahun 2014 tentang Desa
8. Peraturan Pemerintah Nomor 68 Tahun 1999 tentang Tata Cara Pelaksanaan
Peran Serta Masyarakat Dalam Penyelenggaraan Negara;
9. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan
Daerah;
10. Peraturan Pemerintah Nomor 43 tahun 2014 tentang Peraturan Pelaksanaan
Undang-Undang No 6 tahun 2014 tentang Desa, sebagaimana telah diubah
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 47 Tahun 2015;
11. Peraturan Pemerintah Nomor 60 tahun 2014 tentang Dana Desa Yang
Bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara sebagaimana telah
diubah dengan Peraturan Pemeriuntah Nomor 22 Tahun 2015;
12. Permendagri Nomor: 113 Tahun 2014 tentang Pengelolaan keuangan Desa;
13. Permendagri Nomor: 114 Tahun 2014 tentang Pedoman Pembangunan Desa;
14. Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah tertinggal dan Transmigrasi
Nomor 2 Tahun 2015 tentang Pedoman Tata Tertib dan Mekanisme
“TERWUJUDNYA DESA BULU-BULU DALAM PELAYANAN PRIMA, PEMBERDAYAAN, DAN PENINGKATAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT DALAM
BINGKAI RELIGI”
Page | 4
Pengambilan Keputusan Musyawarah desa (Berita Negara Republik Indonesia
Tahun 2015 Nomor 159);
15. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 44 Tahun 2016 tentang Kewenangan
Desa (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 1037
16. Peraturan Daerah Kabupaten Bone No. 8 Tahun 2001 tentang Pengaturan
Kewenangan Desa;
17. Peraturan Daerah Kabupaten Bone Nomor 08 Tahun 2007 tentang Susunan
Organisasi Pemerintah Desa;
18. Peraturan Daerah Kabupaten Bone Nomor 7 Tahun 2008 Tentang Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Tahun Kabupaten Bone;
19. Peraturan Daerah Kabupaten Bone No. 8 Tahun 2008 tentang Musyawarah
Rencana Pembangunan Kabupaten Bone;
20. Peraturan Daerah Kabupaten Bone No. 13 tahun 2014 tentang Pembentukan
Produk Hukum Daerah;
21. Peraturan Daerah Kabupaten Bone Nomor 8 Tahun 2013 Tentang Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Bone Periode
2013-2018 (Lembaran Daerah Kabupaten Bone tahun 2013 Nomor 8,
Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Bone Tahun 2013 Nomor 7),
Sebagaimana Telah diubah dengan Peraturan Daerah Kabupaten Bone Nomor
10 Tahun 2016 Tentang Perubahan atas Peraturan Daerah Kabupaten Bone
Nomor 8 Tahun 2013 Tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Daerah Kabupaten Bone tahun 2013-2018 (Lembaran Daerah Kabupaten Bone
tahun 2016 Nomor 10, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Bone Tahun
2016 Nomor 8) ;
22. Peraturan Bupati Bone Nomor 10 Tahun 2017 tentang Petunjuk Tekhnis
Penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa dan Rencana
Kerja Pemerintah Desa Serta Petunjuk Teknis Pelaksanaan Kegiatan
Pembangunan Desa.
“TERWUJUDNYA DESA BULU-BULU DALAM PELAYANAN PRIMA, PEMBERDAYAAN, DAN PENINGKATAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT DALAM
BINGKAI RELIGI”
Page | 5
1.3. SISTEMATIKAN PENYUSUNAN RPJMDes.
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa ( RPJM Desa ) Desa Bulu-
Bulu Kecamatan Tonra Tahun 2017 - 2022 disusun dengan sistematika sebagai
berikut :
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Maksud dan Tujuan
1.3 Landasan Hukum
1.4 Sistematika Penyusunan RPJM Desa
BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DESA
2.1 Sejarah Desa
2.2 Demografi
2.3 Kondisi Sosial
2.4 Kondisi Ekonomi
2.5 Pembagian Wilayah Desa dan Struktur Organisasi Pemerintah Desa
2.6 Masalah dan Potensi
BAB III VISI DAN MISI
3.1 Visi
3.2 Misi
BAB IV TUJUAN DAN SASARAN
BAB V STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN DESA
BAB VI ARAH KEBIJAKAN KEUANGAN DESA
6.1 Arah Kebijakan Pendapatan Desa
6.2 Arah Kebijakan Belanja Desa
6.3 Arah Kebijakan Pembiayaan Desa
BAB VII KEBIJAKAN UMUM
7.1 Kebijakan Umum Pemerintah Pusat
7.2 Kebijakan Umum Pemerintah Provinsi
7.3 Kebijakan Umum Pemerintah Kabupaten
“TERWUJUDNYA DESA BULU-BULU DALAM PELAYANAN PRIMA, PEMBERDAYAAN, DAN PENINGKATAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT DALAM
BINGKAI RELIGI”
Page | 6
BAB VIII RUMUSAN PROGRAM / KEGIATAN PEMBANGUNAN DESA
8.1 Bidang Penyelenggaraan Pemerintahan Desa
8.2 Bidang Pelaksanaan Pembangunan Desa
8.3 Bidang Pembinaan Kemasyarakatan
8.4 Bidang Pemberdayaan Masyarakat
BAB IX PENUTUP
Lampiran :
1. SK Kepala Desa tentang Tim Penyusun RPJMDes
2. Data Rencana Program dan Kegiatan Pembangunan yang akan masuk ke
Desa .
3. Daftar Gagasan Per Dusun berdasarkan
- Sketsa Dusun,
- Kalender Musim
- Bagan Kelembagaan
4. Rekapitulasi Rencana Kegiatan Desa dari Dusun .
5. Laporan Pelaksanaan Pengkajian Keadaan Desa.
6. Berita Acara Pengkajian Keadaan Desa.
7. Berita Acara Musyawara Desa Penyusunan RPJMDes
8. Berita Acara Penyusunan Rancangan RPJMDes / Lokakarya
9. Berita Acara MusrenbangDes
10. Matriks Program Kegiatan Per Bidang.
“TERWUJUDNYA DESA BULU-BULU DALAM PELAYANAN PRIMA, PEMBERDAYAAN, DAN PENINGKATAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT DALAM
BINGKAI RELIGI”
Page | 7
BAB II
GAMBARAN UMUM DESA 2.1 SEJARAH DESA
Pada Tahun 1938 Pada mulanya nama Desa ini adalah Kasumpureng,
kemudian diganti dengan nama Boeloe-Boeloe yang artinya Tanete atau Onrong
Matanre ( tempat yang berada di ketinggian ) yang pusat pemerintahannya di
Attang salo Dusun Bulu-Bulu sekarang, maka sejak kepindahan dari
Kasumpureng ke Attang Salo, maka berubalah dengan nama Bulu-Bulu. seiring
dengan ejaan Bahasa yang disempurnakan Pembentukan Desa Bulu-Bulu di latar
belakangi oleh penggabungan beberapa Kampung yang dipimpin oleh seorang
yang disebut Sullewatang, Kepala Kampung samapi pada saat ini yakni Kepala
Desa.
Adapun Sullewatang atau Arung kepala kampung sampai kepala Desa
yang telah memerintah di Desa Bulu-Bulu ini, adalah sebagai berikut :
I. Petta Tappu sebagai Kepala Kampung Pertama di Kamp.Bulu-Bulu
II. Petta Eppe sebagai Kepala Kampung pertama DI Kampung Masalle
III. Untuk Kampung Kaccope Sebelum perubahan Nama menjadi Kepala
Kampung dinahkodai Oleh Seorang Bernama Nenek Petta Paseng salah
seorang tim perumus menghadapi Rumpanna Bone yang kemudian
digantikan oleh sang perumus terbentuknya ade 7 kemudian digantikan
oleh Petta tutu yang bergelar sullewatang Pertama di Kaccope yang
berkedudukan di Pattiro Dekke setelah itu terbentuklah 3 Kampung di Bulu-
Bulu sebelum terbentuknya Desa Bulu-Bulu untuk Kampung Kaccope di
nahkodai oleh Fuang Semmaila Sebagai Kepala Kampung Pertama yang
kemudian digantikan oleh Fuang Ummareng Kedua Fuang Nonci ke tiga dan
Marsus ke Empat. Kampung Kaccope Kaccope Mempunyai Motto Tersendiri
yakni : Mali Siparappe, Leu sipatokkong tudang nasiempai, malilu
sipakainge, mabbulo sipeppa seddi siri riadduai, yang konon kata orang-
orang tua dulu bila seorang mendapat kesusahan apabila dating minta
“TERWUJUDNYA DESA BULU-BULU DALAM PELAYANAN PRIMA, PEMBERDAYAAN, DAN PENINGKATAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT DALAM
BINGKAI RELIGI”
Page | 8
perlindungan di Kaccope , maka selamatlah mereka. Selanjutnya Pada masa
Kepemimpinan Marsus ,dibentuklah suatu Pemerintahan yang bernama
Desa Bulu-Bulu berpusat di Attang Salo yang sekarang Dusun Bulu-Bulu dan
sebagai Kepala Desa Sementara di tunjuklah Marsus, yang kemudian
dicalonkan menjadi Kepala Desa oleh Arung Tonra pada saat itu dan
berhasil menyaingi Rivalnya yakni Firdaus dari Kampung Masalle, Oleh
Karena Marsus tidak bersedia menjadi Kepala Desa maka beliau
mengundurkan diri pada Tahun 1966
IV. Andi Mallarangeng Petta Lolo sebagai Kepala Desa Pertama pada tahun
1966 - 1968
V. Andi Mappeasse Petta Puji Sebagai Pjs.Kepala Desa Thn 1969
VI. Andi Usman Tahir Petta Nai Sebagai Kepala Desa Definitif Kedua Tahun
1969 – 1993 ( Meninggal Dunia dlm masa Jabatannya )
VII. Mappeare Dg. Mappunna Sebagai Pelaksana Tugas Harian Kepala Desa
Tahun 1993 – 1994
VIII. Ir. Andi Astyani Usman Petta Cenning Sebagai Kepala Desa definitive Ke
Tiga Tahun 1994 – Maret 2010.
IX. Andi Idris Usman T,SE Kepala Desa Definitif ke Empat Sejak Tanggal 1 April
2010 Sampai 01 April 2012 .
X. Akhmad,SE ( SekDes Bulu-Bulu ) Penjabat Kepala Desa Tanggal 23 April S/d
30 Desember 2016
XI. Drs.H.Muh.Arif Sebagai Kepala Desa Sejak Tanggal 30 Desember 2016
Sampai Sekarang yang pada Tanggal 07 November 2016 berhasil
Mengungguli rivalnya tak lain adalah Calon Petahana ( Andi Idris
Usman.T,SE )ebih baik.
2.2 Demografi
Demografi Atau Kependudukan Adalah Ilmu yang mempelajari dinamika
Kependudukan Manuasia, Demografi meliputi Ukuran, Struktur, dan distribusi
Penduduk, serta bagaimana jumlah penduduk berubah setiap waktu akibat
kelahiran, kematian, Migrasi serta penuaan (Sumber; Google.com).
“TERWUJUDNYA DESA BULU-BULU DALAM PELAYANAN PRIMA, PEMBERDAYAAN, DAN PENINGKATAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT DALAM
BINGKAI RELIGI”
Page | 9
Jumlah penduduk Desa Bulu-Bulu Kepadatan Penduduknya termasuk
sedang jika dibandingkan dengan luas wilayah desa. Hal ini dapat dilihat dari
hasil Pendataan SDD yang dilakukan pada tahun 2016, tercatat jumlah penduduk
Desa Bulu-Bulu sekitar 3636 jiwa dengan perbandingan laki-laki 1788 jiwa dan
perempuan sebanyak 1826 jiwa.
Penduduk Desa Bulu-Bulu merupakan salah satu aset Desa dalam
pelaksanaan pembangunan. Hanya saja sumber manusianya masyarakat belum
memadai karena rendahnya pendidikan, sehingga harapan untuk mengubah pola
pikir masih rendah. Jumlah penduduk Desa Bulu-Bulu dapat dilihat pada table di
bawah ini.
Tabel 1. Jumlah jiwa penduduk setiap dusun di Desa Bulu-Bulu
Dusun
Jenis Kelamin
Jumlah (jiwa) Laki-Laki (jiwa) Perempuan (jiwa)
Bulu-Bulu 275 262 532
Kaccope 634 632 1.266
Masalle 343 365 708
Bonelampe 226 251 477
Kaccope 2 310 316 626
Total 1.788 1.826 3.636
Sumber : hasil Pendataan SDD Tahun 2016
Tabel 2. Jumlah Kepala Keluarga setiap dusun di Desa Bulu-Bulu
Dusun
Jenis Kelamin
Jumlah (KK) Laki-Laki (KK) Perempuan (KK)
Bulu-Bulu 90 17 107
Kaccope 247 46 293
Masalle 146 13 159
Bonelampe 99 22 212
Kaccope 2 142 21 163
Total 724 119 843
Sumber : hasil Pendataan SDD Tahun 2016
“TERWUJUDNYA DESA BULU-BULU DALAM PELAYANAN PRIMA, PEMBERDAYAAN, DAN PENINGKATAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT DALAM
BINGKAI RELIGI”
Page | 10
Tingkat pertumbuhan penduduk tidak terlalu meningkat hanya saja tingkat
perkawinan usia dini yang masih tinggi dimana rata-rata usia perempuan
menikah diusia 16 – 25 tahun yang semestinya harus mengenyam pendidikan ke
jenjang yang lebih tinggi. Meskipun demikian angka kepadatan penduduk Desa
Bulu-Bulu masih dapat ditekan, dan hal ini sudah terbukti dengan kurangnya
jumlah anak dalam setiap rumah tangga dari tiap pasangan usia subur.Dimana
setiap rumah tangga rata-rata punya anak 3 - 5 saja, sehingga istilah banyak
anak banyak rezki sudah tidak berlaku lagi, dengan adanya alat Kontrasepsi yaitu
KB dan Kondom yang tersedia dipustu secara gratis sehingga dapat ditekan
pertumbuhan anak. Untuk lebih jelas dapat dilihat pada table berikut.
Tabel 2. Jumlah Penduduk setiap dusun di Desa Bulu-Bulu berdasarkan usia
DUSUN 0-4 5-9 10-14 15-19 20-24
LK PR LK PR LK PR LK PR LK PR
1. BULU-BULU 19 11 19 12 28 33 24 35 24 19
2. KACCOPE 50 41 55 48 91 59 59 60 47 53
3. MASALLE 30 29 35 42 27 32 34 19 32 33
4. BONELAMPE 24 16 25 35 27 26 14 18 13 18
5. KACCOPE 2 28 36 37 23 27 34 28 28 25 21
TOTAL 151 133 171 160 200 184 159 160 141 144
Sumber : hasil Pendataan SDD Tahun 2016
DUSUN 25-29 30-34 35-39 40-44 45-49
LK PR LK PR LK PR LK PR LK PR
1. BULU-BULU 23 17 26 20 15 15 24 18 16 18
2. KACCOPE 57 59 46 51 47 54 43 44 35 50
3. MASALLE 36 30 29 32 22 29 19 25 21 24
4. BONELAMPE 15 21 20 20 21 22 16 15 16 10
5. KACCOPE 2 25 28 34 32 20 18 20 21 16 18
TOTAL 156 155 155 155 125 138 122 123 104 120
Sumber : hasil Pendataan SDD Tahun 2016
“TERWUJUDNYA DESA BULU-BULU DALAM PELAYANAN PRIMA, PEMBERDAYAAN, DAN PENINGKATAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT DALAM
BINGKAI RELIGI”
Page | 11
DUSUN
50-54 55-59 60-64 65> TOTAL
LK PR LK PR LK PR LK PR LK PR
BULU-BULU 13 16 14 16 10 13 20 19 275 262
KACCOPE 23 32 26 20 26 18 29 43 634 632
MASALLE 14 15 6 22 15 11 23 22 343 365
BONELAMPE 5 4 4 14 13 9 13 23 226 251
KACCOPE 2 14 11 8 15 7 14 21 17 310 316
TOTAL 69 78 58 87 71 65 106 124 1.788 1.826
Sumber: Hasil Pendataan SDD Tahun 206
Keadaan penduduk berdasarkan kepemilikan Kartu Keluarga dapat dilihat
pada Tabel berikut ini :
Tabel . Kepemilikan Kartu Keluarga
Dusun Kepemilikan KK
Ada Tidak Ada Total
1. BULU-BULU 107 1 106
2. KACCOPE 293 - 293
3. MASALLE 158 1 159
4. BONELAMPE 120 1 121
5. KACCOPE 2 151 11 162
Total 829 14 843 Sumber hasil Pendataan SDD Tahun 2016
Keadaan penduduk berdasarkan kepemilikan Akte Kelahiran Penduduk
dapat dilihat pada Tabel berikut ini :
Tabel Kepemilikan akte Kelahiran Penduduk
Dusun
Ada Tidak ada Jumlah
Jenis Kelamin Jenis Kelamin Jenis Kelamin
Lk Pr Tot. Lk Pr Tot. Lk Pr Tot.
1. BULU-BULU 188 169 357 47 41 88 235 210 445
2. KACCOPE 385 350 735 205 250 455 590 600 1.190
3. MASALLE 269 279 548 56 56 112 325 335 660
4. BONELAMPE 125 132 257 119 127 146 244 259 503
5. KACCOPE 2 205 196 401 138 148 286 343 344 687
Total 1172 1126 2298 565 622 1187 1737 1748 3.485
Sumber hasil Pendataan SDD Tahun 2016
“TERWUJUDNYA DESA BULU-BULU DALAM PELAYANAN PRIMA, PEMBERDAYAAN, DAN PENINGKATAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT DALAM
BINGKAI RELIGI”
Page | 12
2.3 Kondisi sosial
Untuk Kondisi Sosial tingkat pendidikan warga Desa Bulu-Bulu
berdasarkan hasil Pendataan SDD Tahun 2016 Sudah memadai dibanding desa
lainnya. Namun tetap membutuhkan penanganan yang sangat serius jika
pemerintah ingin memajukan pendidikan di Daerah ini. Kesadaran orang tua
bukanlah factor utama dalam menghambat pendidikan karena orang tua tetap
memberikan peluang kepada anak-anak untuk tetap bersekolah hanya saja ada
banyak faktor lain yang menyebabkan sehingga tingkat pendidikan masih rendah
seperti kurangnya tenaga pengajar yang professional (PNS), sosialisasi
pemerintah akan pentingnya pendidikan masih kurang, pada hal Sekolah Dasar
(SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Sekolah Menengah Atas (SMA )
sudah ada di Desa Bulu-Bulu
Rata-rata kaum perempuan yang berumur di usia lanjut agak sulit diajak
berkomunikasi dalam bahasa Indonesia karena memang mereka sama sekali
tidak pernah bersekolah. Berbeda dengan kaum lelaki mereka belajar bahasa
karena tuntutan hidup yang mereka jalani dimana mereka keluar Desa untuk
mencari tambahan penghasilan sehingga memaksa dia belajar bahasa dari rekan
kerjanya walaupun tidak lancar tetapi mereka memahami kalau ditemani bicara
bahasa indonesia.
Jika semua pihak bersatu untuk memajukan pendidikan maka angka
melek huruf, putus sekolah tidaklah terjadi, tetapi ini bukan hal mudah untuk
dilakukan semudah membalikkan telapak tangan. Karena angka melek huruf
yang tinggi menjadikan kemampuan ilmu dan keterampilan warga juga rendah
sehingga mereka mengolah lahan berdasarkan kemauan saja tanpa dilandasi
oleh teori sehingga mereka merasa sangat berat mereka bekerja karena hasil
yang diperoleh tidak seberapa. Dan mereka sadar bahwa dengan ilmu dan
keterampilan yang kurang sangat mempengaruhi tingkat kehidupan sehari-hari.
Untuk orang yang paham akan pentingnya pendidikan mencoba menyekolahkan
anaknya sampai ke lanjutan atas bahkan ada yang sampai ke perguruan tinggi
terutama dari kalangan orang yang mampu, meskipun harus menelan biaya yang
cukup banyak.
“TERWUJUDNYA DESA BULU-BULU DALAM PELAYANAN PRIMA, PEMBERDAYAAN, DAN PENINGKATAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT DALAM
BINGKAI RELIGI”
Page | 13
Melihat persoaalan atau masalah pendidikan di Desa Bulu-Bulu ini
diharapkan kesadaran dari semua pihak untuk bersama-sama menjadikan
masyarakat yang memiliki generasi yang cerdas dengan cara memberantas akar
permasalahan yang menjadi penyebab rendahnya pendidikan di Desa ini.
Disamping itu, perlu disadari bahwa kemampuan desa dalam meningkatkan
pendidikan di daerahnya sangat terbatas, olehnya itu memang membutuhkan
perhatian yang serius bagi yang bergelut didunia pendidikan, salah satunya
dengan mengoptimalkan pelaksanaan pendidikan gratis, kedisiplinan dari tenaga
pengajar dalam melakukan tugas dan tanggungjawab yang diemban untuk
menciptakan generasi cerdas. Ketersedian sarana dan prasarana pendidkan yang
memadai. Untuk lebih jelasnya Keadaan social Pendidikan dapat dilihat pada
table di bawah ini.
Tabel 7. Keadaan Pendidikan masyarakat Desa Bulu-Bulu
Status Sekolah Penduduk Usia 0-6 Tahun
DUSUN
STATUS SEKOLAH
BE
LUM
SE
KO
LAH
TID
AK
SE
KO
LAH
MA
SIH
SE
KO
LAH
PA
KE
T
A,B
,C
LULU
S T
DK
LAN
JUT
DR
OP
OU
T
TO
TA
L
BULU-BULU 34 - 8 - - - 42
KACCOPE 90 - 40 - - - 130
MASALLE 71 - 21 - - - 92
BONELAMPE 47 - 19 - - - 66
KACCOPE 2 70 1 12 - - - 83
TOTAL 312 1 100 - - - 413
“TERWUJUDNYA DESA BULU-BULU DALAM PELAYANAN PRIMA, PEMBERDAYAAN, DAN PENINGKATAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT DALAM
BINGKAI RELIGI”
Page | 14
Status Sekolah Penduduk Usia 7-12 Tahun
DUSUN
STATUS SEKOLAH
BELUM
SEKOL
AH
TIDAK
SEKOL
AH
MASIH
SEKOLA
H
PAKET
A,B,C
LULUS
TDK
LANJUT
DROP
OUT TOTAL
BULU-BULU - 2 52 - 1 - 55
KACCOPE - - 146 - 1 - 147
MASALLE - 5 76 - - - 81
BONELAMPE - 1 62 - - - 63
KACCOPE 2 - - 81 - - - 81
TOTAL - 8 417 - 2 - 427
Status Sekolah Penduduk Usia 13-15 Tahun
DUSUN
STATUS SEKOLAH
\BE
LU
M
SE
KO
LA
H
TID
AK
SE
KO
LA
H
MA
SIH
SE
KO
LA
H
PA
KE
T
A,B
,C
LU
LU
S T
DK
LA
NJU
T
DR
OP
OU
T
TO
TA
L
BULU-BULU - - 34 - 1 - 35
KACCOPE - 2 80 - 10 - 92
MASALLE - 2 35 - 1 - 38
BONELAMPE - - 31 - - 1 32
KACCOPE 2 - - 28 - 1 1 30
TOTAL - 4 208 - 13 2 227
“TERWUJUDNYA DESA BULU-BULU DALAM PELAYANAN PRIMA, PEMBERDAYAAN, DAN PENINGKATAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT DALAM
BINGKAI RELIGI”
Page | 15
Status Sekolah Penduduk Usia 16-18 Tahun
DUSUN
STATUS SEKOLAH
BE
LU
M
SE
KO
LA
H
TID
AK
SE
KO
LA
H
MA
SIH
SE
KO
LA
H
PA
KE
T
A,B
,C
LU
LU
S
TD
K
LA
NJU
T
DR
OP
OU
T
TO
TA
L
BULU-BULU - - 29 - 5 - 34
KACCOPE - - 55 - 18 - 73
MASALLE - 2 22 - 3 - 27
BONELAMPE - - 14 - 7 - 21
KACCOPE 2 - - 31 - 8 1 40
TOTAL - 2 151 - 41 1 195
Status Sekolah Penduduk Usia 19-24 Tahun
DUSUN
STATUS SEKOLAH
BE
LU
M
SE
KO
LA
H
TID
AK
SE
KO
LA
H
MA
SIH
SE
KO
LA
H
PA
KE
T
A,B
,C
LU
LU
S T
DK
LA
NJU
T
DR
OP
OU
T
TO
TA
L
BULU-BULU - - 30 - 27 1 58
KACCOPE - 6 37 - 78 - 121
MASALLE - 2 35 - 36 2 75
BONELAMPE - - 8 2 23 1 34
KACCOPE 2 - 3 15 - 29 6 53
TOTAL - 11 125 2 193 10 341
Alasan Tidak Sekolah Penduduk Usia 7-12 Tahun
“TERWUJUDNYA DESA BULU-BULU DALAM PELAYANAN PRIMA, PEMBERDAYAAN, DAN PENINGKATAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT DALAM
BINGKAI RELIGI”
Page | 16
DUSUN
ALASAN TIDAK SEKOLAH
BE
LU
M C
UK
UP
UM
UR
SE
KO
LA
H J
AU
H
BIA
YA
TID
AK
MA
U S
EK
OL
AH
ME
NIK
AH
/ME
NG
UR
US
RT
BE
KE
RJA
ME
NC
AR
I
NA
FK
AH
LA
INN
YA
TO
TA
L
BULU-BULU 2 - - - - - - 2
KACCOPE - - - - - - - -
MASALLE 2 - - 1 - - 2 5
BONELAMPE 1 - - - - - - 1
KACCOPE 2 - - - - - - - -
TOTAL 5 - - 1 - - 2 8
Alasan Tidak Sekolah Penduduk Usia 13-15 Tahun
DUSUN
ALASAN TIDAK SEKOLAH
BE
LU
M C
UK
UP
UM
UR
SE
KO
LA
H J
AU
H
BIA
YA
TID
AK
MA
U S
EK
OL
AH
ME
NIK
AH
/ ME
NG
UR
US
RT
BE
KE
RJA
ME
NC
AR
I
NA
FK
AH
LA
INN
YA
TO
TA
L
BULU-BULU - - - - - - - -
KACCOPE - - 1 - - 1 - 2
MASALLE - - - - - - 2 2
BONELAMPE - - - - - - - -
KACCOPE 2 - - - - - - - -
TOTAL - - 1 - - 1 2 4
“TERWUJUDNYA DESA BULU-BULU DALAM PELAYANAN PRIMA, PEMBERDAYAAN, DAN PENINGKATAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT DALAM
BINGKAI RELIGI”
Page | 17
Alasan Tidak Sekolah Penduduk Usia 16-18 Tahun
DUSUN
ALASAN TIDAK SEKOLAH
BE
LU
M C
UK
UP
UM
UR
SE
KO
LA
H J
AU
H
BIA
YA
TID
AK
MA
U
SE
KO
LA
H
ME
NIK
AH
/
ME
NG
UR
US
RT
BE
KE
RJA
ME
NC
AR
I
NA
FK
AH
LA
INN
YA
TO
TA
L
BULU-BULU - - - - - - - -
KACCOPE - - - - - - - -
MASALLE - 1 - - 1 - - 2
BONELAMPE - - - - - - - -
KACCOPE 2 - - - - - - - -
TOTAL - 1 - - 1 - - 2
Alasan Tidak Sekolah Penduduk Usia 19-24 Tahun
DUSUN
ALASAN TIDAK SEKOLAH
BE
LU
M C
UK
UP
UM
UR
SE
KO
LA
H J
AU
H
BIA
YA
TID
AK
MA
U
SE
KO
LA
H
ME
NIK
AH
/
ME
NG
UR
US
RT
BE
KE
RJA
ME
NC
AR
I
NA
FK
AH
LA
INN
YA
TO
TA
L
BULU-BULU - - - - - - - -
KACCOPE - - 5 1 - - - 6
MASALLE - - - - 1 - 1 2
BONELAMPE - - - - - - - -
KACCOPE 2 - - - - - 1 2 3
TOTAL - - 5 1 1 1 3 11
Jenjang Putus Sekolah Penduduk Usia 7-24 Tahun
“TERWUJUDNYA DESA BULU-BULU DALAM PELAYANAN PRIMA, PEMBERDAYAAN, DAN PENINGKATAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT DALAM
BINGKAI RELIGI”
Page | 18
DUSUN
PUTUS DI JENJANG
SD/ MI SMP/ MTs SMA/ MA/ SMK TOTAL
JENIS KELAMIN JENIS KELAMIN JENIS KELAMIN JENIS KELAMIN
L P
TO
T
L P
TO
T
L P
TO
T
L P
TO
TA
L
BULU-BULU - - - 1 - 1 - - - 1 - 1
KACCOPE - - - - - - - - - - - -
MASALLE - - - - - - 2 - 2 2 - 2
BONELAMPE - - - 2 - 2 - - - 2 - 2
KACCOPE 2 - - - 2 - 2 - 1 1 2 1 3
TOTAL - - - 5 - 5 2 1 3 7 1 8
Penduduk Menurut Ijazah Terakhir Yang Dimiliki
DUSUN
SD/ SEDERAJAT SMP/ SEDERAJAT SMU/ SEDERAJAT
JENIS KELAMIN JENIS KELAMIN JENIS KELAMIN
L
P
TO
TA
L
L
P
TO
TA
L
L
P
TO
TA
L
1. BULU-BULU 45 48 93 43 45 88 83 71 154
2. KACCOPE 187 156 343 91 96 187 118 136 254
3. MASALLE 35 37 72 65 47 112 63 66 129
4. BONELAMPE 73 67 140 35 38 73 27 35 62
5. KACCOPE 2 52 45 97 52 50 102 48 49 97
TOTAL 392 353 745 286 276 562 339 357 696
“TERWUJUDNYA DESA BULU-BULU DALAM PELAYANAN PRIMA, PEMBERDAYAAN, DAN PENINGKATAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT DALAM
BINGKAI RELIGI”
Page | 19
Penduduk Menurut Ijazah Terakhir Yang Dimiliki
DUSUN
DIPLOMA SARJANA PASCA SARJANA
JENIS KELAMIN JENIS KELAMIN JENIS KELAMIN
L
P
TO
TA
L
L
P
TO
TA
L
L
P
TO
TA
L
1. BULU-BULU 3 1 4 52 52 96 1 - 1
2. KACCOPE 13 13 26 56 65 121 1 - 1
3. MASALLE 8 28 36 26 24 50 - - -
4. BONELAMPE 6 5 11 5 3 8 - - -
5. KACCOPE 2 5 11 16 13 19 32 - - -
TOTAL 35 58 93 144 163 307 2 - 2
Kemampuan Baca Tulis Penduduk Usia 7-24 Tahun
DUSUN
BISA TIDAK BISA JUMLAH
JENIS KELAMIN JENIS KELAMIN JENIS KELAMIN
L
P
TO
TA
L
L
P
TO
TA
L
L
P
TO
TA
L
1. BULU-BULU 86 93 179 2 1 3 88 94 182
2. KACCOPE 232 195 427 2 4 6 234 199 433
3. MASALLE 100 98 198 14 9 23 114 107 221
4. BONELAMPE 66 78 144 3 3 6 69 81 150
5. KACCOPE 2 103 100 203 1 - 1 104 100 204
TOTAL 587 564 1.151 22 17 39 609 581 1.190
“TERWUJUDNYA DESA BULU-BULU DALAM PELAYANAN PRIMA, PEMBERDAYAAN, DAN PENINGKATAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT DALAM
BINGKAI RELIGI”
Page | 20
Kemampuan Baca Tulis Penduduk Usia 25-45 Tahun
DUSUN
BISA TIDAK BISA JUMLAH
JENIS KELAMIN JENIS KELAMIN JENIS KELAMIN
L
P
TO
TA
L
L
P
TO
TA
L
L
P
TO
TA
L
1. BULU-BULU 89 71 160 1 1 2 90 72 162
2. KACCOPE 198 219 417 5 2 7 203 221 424
3. MASALLE 103 115 218 3 5 8 106 120 226
4. BONELAMPE 80 79 159 - - - 80 79 159
5. KACCOPE 2 97 99 196 6 5 11 103 104 207
TOTAL 567 583 1.150 15 13 28 582 596 1.178
Sumber hasil Pendataan SDD Tahun 2016
Kemampuan Baca Tulis Penduduk Usia 46-59 Tahun
DUSUN
BISA TIDAK BISA JUMLAH
JENIS KELAMIN JENIS KELAMIN JENIS KELAMIN
L
P
TO
TA
L
L
P
TO
TA
L
L
P
TO
TA
L
1. BULU-BULU 41 - 41 47 1 48 88 1 89
2. KACCOPE 73 1 74 87 2 89 160 3 163
3. MASALLE 34 7 41 50 7 57 84 14 98
4. BONELAMPE 17 - 17 24 3 27 41 3 44
5. KACCOPE 2 26 8 34 24 15 39 50 23 73
TOTAL 191 16 207 232 28 260 423 44 467
Sumber hasil Pendataan SDD Tahun 2016
“TERWUJUDNYA DESA BULU-BULU DALAM PELAYANAN PRIMA, PEMBERDAYAAN, DAN PENINGKATAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT DALAM
BINGKAI RELIGI”
Page | 21
Kemampuan Baca Tulis Penduduk Usia 60 Tahun Ke Atas
DUSUN
BISA TIDAK BISA JUMLAH
JENIS KELAMIN JENIS KELAMIN JENIS KELAMIN
L
P
TO
TA
L
L
P
TO
TA
L
L
P
TO
TA
L
1. BULU-BULU 30 - 30 32 - 32 62 - 62
2. KACCOPE 54 1 55 50 11 61 104 12 116
3. MASALLE 30 8 38 26 7 33 56 15 71
4. BONELAMPE 19 7 26 16 16 32 35 23 58
5. KACCOPE 2 19 9 28 19 12 31 38 21 59
TOTAL 152 25 177 143 46 189 295 71 366
Sumber hasil Pendataan SDD Tahun 2016
Untuk Kondisi Sosial Terkait Sarana Pendidikan, Desa Bulu-bulu Memiliki Beberapa
Gedung Sekolah baik dari tingkat Pendidikan anak Usia dini (PAUD), Taman Kanak-
Kanak (TK), Sekolah Dasar (SD, Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Sekolah
Menengah atas (SMA), Untuk Lebih rinci Dapat dilihat dalam Tabel Sebagai Berikut :
Tabel Sarana Pendidikan
Dusun Taman
Paditungka TK/RA SD/MI SMP/Mts SMA/SMK
Taman Bacaaan
BULU-BULU - - - - - -
KACCOPE 1 2 - - - -
MASALLE - 1 - - 1 -
BONELAMPE - 1 2 - - -
KACCOPE 2 - 2 2 2 - -
Total 1 6 4 2 1 0
Sumber hasil Pendataan SDD Tahun 2016
Untuk Sarana Peribadatan dapat dilihat pada table berikut :
“TERWUJUDNYA DESA BULU-BULU DALAM PELAYANAN PRIMA, PEMBERDAYAAN, DAN PENINGKATAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT DALAM
BINGKAI RELIGI”
Page | 22
Tabel Sarana Peribadatan
Dusun Mesjid Gereja Pura Wihara
BULU-BULU - - - -
KACCOPE 2 - - -
MASALLE 1 - - -
BONELAMPE 1 - - -
KACCOPE 2 1 - - -
Total 5 - - -
Sumber hasil Pendataan SDD Tahun 2016
Untuk Sarana Umum Lainnya dapat dilihat pada table berikut :
Tabel Sarana Umum Lainya
Dusun Pasar Lap. Olahraga Tempat Sampah umum
MCK umum
1. BULU-BULU - - - 2
2. KACCOPE 1 1 - -
3. MASALLE - - - -
4. BONELAMPE - - - -
5. KACCOPE 2 - - - -
Total 1 1 - 2
Sumber hasil Pendataan SDD Tahun 2016
Untuk Pengelola Sarana dan Prasarana dapat dilihat pada table berikut :
Tabel Pengelola Sarana dan Prasarana
Dusun Kader
Posyandu Kader
Paditungka Kader PKK
Kader BPM
Kader DW
Dukun Bayi
6. BULU-BULU 1 - 1 - 4 -
7. KACCOPE 1 - 1 1 4 -
8. MASALLE 1 - 1 - 2 -
9. BONELAMPE 1 - 1 - 4 -
10. KACCOPE 2 1 - 1 - 2 -
Total 5 - 1 1 18 -
Sumber hasil Pendataan SDD Tahun 2016
“TERWUJUDNYA DESA BULU-BULU DALAM PELAYANAN PRIMA, PEMBERDAYAAN, DAN PENINGKATAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT DALAM
BINGKAI RELIGI”
Page | 23
Pelayanan kesehatan di Desa Bulu-Bulu cukup memadai hanya saja
tenaga medisnya perlu ditambah yang lebih professional lagi sehingga ketika ada
orang yang tiba-tiba menderita pada malam hari cepat tertangani oleh
pertolongan pertama sama tenaga medis yang tersedia di Desa Bulu-Bulu karena
penyakit yang biasa di derita oleh warga adalah penyakit diare/muntaber dan
demam berdarah yang terkena musibah semua harus cepat terlayani secara
darurat untuk mengantisipasi hal-hal yang bisa fatal. Apalagi dengan adanya
pelayanan kesehatan gratis yang bisa membantu masyarakat dalam melakukan
pengobatan baik Puskesdes maupun Dirumah Sakit secara merata tanpa
membeda-bedakan derajat social.
Sarana pelayanan kesehatan di Desa Bulu-Bulu telah tersedia 1 unit
bangunan permanen puskesmas ,PoskesDes dan pelayanan posyandu di Lima
dusun yang tersebar di Desa Bulu-Bulu walaupun bangunannya masih
menumpang di Emperan Rumah Penduduk tetapi pelayanan secara rutin setiap
bulan yaitu penimbangan bayi, pemberian makanan bergisi, vitamin A,
pemberian susu bagi Balita dan pemeriksaan bagi Bumil serta penyuluhan
kesehatan tentang pentingnya Prilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS).
Sedangkan pemanfaatan jasa dukun kampung dan obat-obatan tradisional
ini selain diakibatkan karena keterbatasan masyarakat dalam menjangkau
pelayanan kesehatan secara gratis (tidak mampu membayar obat-obatan dan
prasarana kesehatan lainnya) juga dilatar belakangi oleh masih berkembangnya
pemikiran di tengah masyarakat bahwa beberapa penyakit yang dialami
disebabkan oleh gangguan arwah orang yang telah meninggal atau gangguan
jin.
Tabel Sarana Kesehatan
Dusun Puskesmas Pustu Polindes Posyandu
1. BULU-BULU - - - - 2. KACCOPE - - - - 3. MASALLE - 1 - - 4. BONELAMPE - 1 - - 5. KACCOPE 2 1 1 - -
Total 3 3 - -
Sumber hasil Pendataan SDD Tahun 2016
“TERWUJUDNYA DESA BULU-BULU DALAM PELAYANAN PRIMA, PEMBERDAYAAN, DAN PENINGKATAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT DALAM
BINGKAI RELIGI”
Page | 24
Kebutuhan air bersih untuk rumah tangga bersumber pada mata air yaitu
sumur digali. Dan ada juga yang sumur bor yang belum dimanfaatkan oleh
warga karena belum ada pipa yang mengantar ke Dusun-dusun sehingga
kebutuhan akan air bersih masih terbatas adapun sumur gali dimasing-masing
depan rumahnya warga. Untuk kebutuhan mandi dan mencuci saja itupun ada
airnya kalau musim hujan tiba. Lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut ini.
Tabel 8. Jumlah RT yang memakai air bersih di setiap dusun di Desa Bulu-Bulu
DUSUN
SUMBER AIR MINUM
AIR
KEMASAN
AIR
PDAM
AIR
SUMUR
AIR
SUNGAI
MATA
AIR
AIR
HUJAN TOTAL
1. BULU-BULU - 1 98 - 7 1 107
2. KACCOPE 1 1 262 - - - 264
3. MASALLE - 4 139 - 1 - 144
4. BONELAMPE 71 2 9 - - - 82
5. KACCOPE 2 - 2 129 - 1 - 132
TOTAL 72 10 637 - 9 1 729
Sumber: Hasil Pendataan SDD Tahun 2016
Saluran Pembuangan Air Limbah dan Sampah Rumah Tangga, pada
kenyataannya semua pembuangan rumah tangga berupa limbah cair yang
dihasilkan setiap hari dibiarkan mengalir di bawah dapur rumah menuju ke
tempat yang lebih rendah tanpa ada penampungan khusus. Sementara untuk
limbah padat seperti sampah rumah tangga pada umumnya setiap rumah tangga
membuangnya di sekitar pekarangan samping atau belakang rumah.
kemampuan dan kesadaran warga untuk membuat jamban sudah ada.
Angka kepemilikan jamban dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
“TERWUJUDNYA DESA BULU-BULU DALAM PELAYANAN PRIMA, PEMBERDAYAAN, DAN PENINGKATAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT DALAM
BINGKAI RELIGI”
Page | 25
Tabel 9. Kepemilikan Jamban Keluarga setiap dusun di Desa Bulu-Bulu
DUSUN
JENIS JAMBAN
LEHER
ANGSA
(kk)
PLENGSENGAN/
CEMPLUNG (kk) TIDAK PUNYA (kk) TOTAL
1. BULU-BULU 24 83 1 108
2. KACCOPE 20 221 23 264
3. MASALLE 135 - 9 144
4. BONELAMPE 89 3 19 111
5. KACCOPE 2 5 115 21 141
TOTAL 273 422 73 768
Sumber: Hasil Pendataan SDD Tahun 2016
2.4 Kondisi Ekonomi
Kondisi Ekonomi Masyarakat Desa Bulu-bulu Sangat dipengaruhi oleh
Mata pencaharian, Kelas Pendidikan, Kepemilikan Lahan atau pun Ternak serta
barang berharga yang berupa harta lainya,
Berdasarkan hasil sensus penduduk Desa Bulu-Bulu yang dilakukan pada
tahun 2015, desa ini termasuk salah satu kategori desa yang tingkat
kesejahteraan masih rendah, karena angka kemiskinan masyarakat yang masih
cukup tinggi, kemampuan warga memenuhi kebutuhan dasarnya masih kurang
disebabkan faktor kurangnya Lapangan Kerja.
Menurut sumber Data dari BPS tahun 2015 jumlah KK Miskin di Desa 330
adalah mencapai 25 % yang tersebar di 5 Dusun. Dusun yang tingkat prosentase
kemiskinanya paling rendah yaitu Bulu-Bulu dengan prosentase 5 % sedangkan
prosentase kemiskinan tertinggi berada di Dusun Bonelampe dengan prosentase
30 %.
“TERWUJUDNYA DESA BULU-BULU DALAM PELAYANAN PRIMA, PEMBERDAYAAN, DAN PENINGKATAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT DALAM
BINGKAI RELIGI”
Page | 26
Dalam penentuan tingkat kesejahteraan setiap Kepala Keluarga di Desa
ini, maka dilakukan dengan menggunakan alat kajian Tingkat Kesejahteraan
Masyarakat. Kegiatan ini difasilitasi oleh Kader Pemberdayaan Masyarakat Desa
(KPMD) menggunakan pendekatan partisipatif.
Untuk memastikan tingkat kesejateraan masyarakat, maka disepakati 12
indikator yang disertai ciri-ciri pembeda dari masing-masing indikator
diantaranya adalah: Kepemilikan rumah, kepemilikan lahan, tingkat pendidikan,
kemampuan memperoleh layanan kesehatan dan lain-lain merupakan contoh
dari beberapa indikator yang telah disepakati bersama masyarakat sebagai ciri
pembeda kesejahteraan masyarakat Desa Bulu-Bulu Kecamatan Tonra
Kabupatren Bone.
Tentu saja indikator ini tidak sama dengan „yang disepakati di desa
lainnya karena memiliki ciri khas masyarakat Desa
Tabel ...... Tingkat Kesejahteraan Kepala Keluarga Desa Bulu-Bulu Tahun 2015
Status Kepemilikan Rumah By Rumah Tangga
DUSUN KEPEMILIKAN RUMAH
MILIK SENDIRI SEWA NUMPANG TOTAL
BULU-BULU 105 1 - 106
KACCOPE 222 29 11 262
MASALLE 133 - 10 143
BONELAMPE 103 - 6 109
KACCOPE 2 117 2 11 130
TOTAL 680 32 38 750 Sumber hasil Pendataan SDD Tahun 2016
Kepemilikan Sertifikat Tanah Berdasarkan Rumah Tangga
DUSUN
SERTIFIKAT TANAH
SERTIFIKAT HAK MILIK
TANAH ADAT
HAK GUNA
AKTA JUAL BELI
TIDAK ADA
TOTAL
BULU-BULU 39 - 55 4 8 106
KACCOPE 71 1 130 5 55 262
MASALLE 21 1 24 86 11 143
BONELAMPE 27 6 72 1 3 109
KACCOPE 2 20 3 94 - 13 130
TOTAL 178 11 375 96 90 750
Sumber hasil Pendataan SDD Tahun 2016
“TERWUJUDNYA DESA BULU-BULU DALAM PELAYANAN PRIMA, PEMBERDAYAAN, DAN PENINGKATAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT DALAM
BINGKAI RELIGI”
Page | 27
Potensi ekonomi yang memiliki prospek cukup baik untuk dikembang di
Desa Bulu-Bulu yang akan berkontribusi terhadap peningkatan pendapatan
masyarakat dan pada akhirnya berkontribusi besar terhadap pencapaian
kesejahteran masyarakat adalah pada sektor perikanan laut, dan juga potensi
dibidang pertanian, perkebunan dan peternakan serta Perdagangan Barang dan
Jasa memiliki prospek yang baik untuk dikembangkan di Desa Bulu-Bulu ini.
Tabel Potensi Pertanian ,Perkebunan,Perikanan dan Peternakan Desa Bulu-Bulu
Kepemilikan Sawah Kepala Keluarga
DUSUN
KEPEMILIKAN SAWAH
MILIK SENDIRI
SEWA BAGI HASIL
TANAH NEGARA
LEBIH DARI 2 KEPEMILIKAN
TIDAK PUNYA
TOTAL
BULU-BULU 105 - - - - - 105
KACCOPE 145 4 6 - - - 155
MASALLE 131 2 8 3 - - 144
BONELAMPE 53 - 4 - 3 - 60
KACCOPE 2 84 3 28 - - - 115
TOTAL 518 9 46 3 3 - 579 Sumber hasil Pendataan SDD Tahun 2016
Kepemilikan Tambak Kepala Keluarga
DUSUN KEPEMILIKAN TAMBAK
MILIK SENDIRI
SEWA BAGI HASIL
TANAH NEGARA
LEBIH DARI 2 KEPEMILIKAN
TIDAK PUNYA
TOTAL
BULU-BULU 5 - - - - - 5
KACCOPE 36 - 2 - - - 38
MASALLE 34 4 - - - - 38
BONELAMPE 4 - - - - - 4
KACCOPE 2 4 1 1 - - - 6
TOTAL 83 5 3 - - - 91 Sumber hasil Pendataan SDD Tahun 2016
Kepemilikan Kebun Kepala Keluarga
DUSUN KEPEMILIKAN KEBUN
MILIK SENDIRI
SEWA BAGI HASIL
TANAH NEGARA
LEBIH DARI 2 KEPEMILIKAN
TIDAK PUNYA
TOTAL
BULU-BULU 62 - - - - - 62
KACCOPE 121 - 1 - - - 122
MASALLE 135 - 5 5 1 - 146
BONELAMPE 10 - - 1 - - 11
KACCOPE 2 88 - 2 - - - 90
TOTAL 416 - 8 6 1 - 431 Sumber hasil Pendataan SDD Tahun 2016
“TERWUJUDNYA DESA BULU-BULU DALAM PELAYANAN PRIMA, PEMBERDAYAAN, DAN PENINGKATAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT DALAM
BINGKAI RELIGI”
Page | 28
Kepemilikan Hewan Ternak Berdasarkan Kepala Keluarga
DUSUN
KEPEMILIKAN TERNAK ( HEWAN )
SAPI/ KERBAU
KUDA KAMBING ITIK AYAM TIDAK ADA
TOTAL
BULU-BULU 62 - 2 - 1 60 125
KACCOPE 97 1 1 - 12 161 272
MASALLE 64 - 4 1 89 1 159
BONELAMPE 5 - 1 - 57 56 119
KACCOPE 2 73 1 9 - 30 31 144
TOTAL 301 2 17 1 189 309 819
Sumber hasil Pendataan SDD Tahun 2016
Letak pemukiman warga berada sepanjang poros jalan Provinsi dan
Jalan Desa meskipun ada yang terletak pada lorong menuju kebun tetapi tidak
seberapa. Jarak antara rumah warga saling berdekatan sehingga sangat
memudahkan warga untuk saling menyapa meskipun mereka berada di atas
rumah masing-masing. Disepanjang jalan desa yang tidak ditempati bangunan
rumah warga ditumbuhi tanaman jangka panjang seperti kelapa sehingga
menambah kehijauan lingkungan meskipun tidak dalam kondisi bersih. Untuk
lebih jelasnya dapat dilihat pada table di bawah ini.
Tabel 10. Jumlah RT tiap dusun yang mengakses penerangan di Desa Bulu-Bulu
DUSUN SUMBER PENERANGAN
LISTRIK PETROMAK TOTAL
BULU-BULU 103 1 104
KACCOPE 250 - 250
MASALLE 135 - 135
BONELAMPE 103 6 109
KACCOPE 2 120 1 121
TOTAL 711 8 719
Sumber: Hasil Pendataan SDD Tahun 2016
Sama dengan rumah umumya di Kabupaten Bone yaitu rumah penduduk
berbentuk panggung dan Rumah Batu yang Semi Permanen beratap seng ,
berdinding Tembok/ papan/seng , lantainya terdiri dariKramik ,Plur papan biasa
dan bambu, tiang Cor ,kayu biasa (ma‟dan) dan kayu bayam bagi yang keluarga
mampu disamping itu juga ada beberapa rumah batu yang tersebar di Lima
Dusun yang rata-rata pemiliknya kalangan ekonomi menegah ke atas.
“TERWUJUDNYA DESA BULU-BULU DALAM PELAYANAN PRIMA, PEMBERDAYAAN, DAN PENINGKATAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT DALAM
BINGKAI RELIGI”
Page | 29
Umumnya rumah penduduk terdiri atas tiga petak, petak pertama sebagai
ruangan utama yang terletak bagian depan berfungsi sebagai ruang tamu, ruang
keluarga, untuk petak kedua terletak pada bagian tengah biasanya difungsikan
sebagai ruang makan, tempat menyimpan hasil bumi dan petak ke tiga sebagai
ruang dapur. Ruang dapur dan serambi depan umumnya dibuat hanya dalam
petakan kecil.
Bentuk rumah yang besar bukanlah sebagai tren tetapi rumah itu
berfungsi ganda dimana selain sebagai tempat tinggal sehari-hari juga digunakan
untuk menyimpan hasil bumi. Dalam setiap rumah biasanya dihuni oleh 1 kepala
keluarga yang terdiri dari ibu, bapak dan anak. Meskipun demikian masih ada
juga beberapa kepala keluarga yang menumpang tetapi itu hanya sementara
karena belum mampu untuk membangun rumah sendiri. Biasanya yang demikian
adalah orang yang pengantin baru.
Meskipun kondisi rumah warga secara umum rumah Semi Permanen
tetapi tidak tertutup kemungkinan rumah permanen juga ada hanya saja jumlah
yang sedikit karena sehingga jelas sekali terlihat perbedaan status sosial warga
karena hanya orang yang mampulah yang memiliki rumah tersebut. Untuk lebih
jelas bentuk-bentuk rumah warga dan bahan-bahan dasarnya dapat dilihat pada
table di bawah ini.
Tabel 11. Kondisi Perumahan Penduduk setiap dusun di Desa Bulu-Bulu
Kondisi Atap Rumah Berdasarkan Rumah Tangga
DUSUN
ATAP RUMAH
BETON SENG GENTENG RUMBIA/
DAUN KELAPA TOTAL
BULU-BULU 2 102 - 2 106
KACCOPE 3 257 - 2 262
MASALLE 1 142 - - 143
BONELAMPE 1 102 6 - 109
KACCOPE 2 6 119 4 1 130
TOTAL 13 722 10 5 750
Sumber: Hasil Pendataan SDD Tahun 2016
“TERWUJUDNYA DESA BULU-BULU DALAM PELAYANAN PRIMA, PEMBERDAYAAN, DAN PENINGKATAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT DALAM
BINGKAI RELIGI”
Page | 30
Kondisi Lantai Rumah Berdasarkan Rumah Tangga
DUSUN
LANTAI RUMAH
KERAMIK SEMEN TANAH PAPAN/ KAYU
TOTAL
BULU-BULU 38 25 - 43 106
KACCOPE 78 137 5 42 262
MASALLE 52 69 - 22 143
BONELAMPE 24 30 - 55 109
KACCOPE 2 26 62 - 42 130
TOTAL 218 323 5 204 750
Sumber: Hasil Pendataan SDD Tahun 2016
Kondisi Dinding Rumah Berdasarkan Rumah Tangga
DUSUN
DINDING RUMAH
TEMBOK/
BETON
KAYU/
PAPAN BAMBU
RUMBIA/
DAUN
KELAPA
SENG TOTAL
BULU-BULU 56 49 1 - - 106
KACCOPE 161 97 1 3 - 262
MASALLE 100 42 1 - - 143
BONELAMPE 41 64 4 - - 109
KACCOPE 2 70 56 1 3 - 130
TOTAL 428 308 8 6 - 750
Sumber: Hasil Pendataan SDD Tahun 2016.
Kondisi Ekonomi Juga sangat dipengaruhi oleh Luas Wilayah desa Menurut
Penggunaannya, Adapun Data wilayah Desa Bulu-bulu Dilihat dari Aspek
Penggunaan Wilayahnya dapat dilihat pada table Berikut :
Dusun Luas
wilayah (Ha)
Luas Sawah (Ha)
Luas Kebun (Ha)
Luas Tambak
(Ha) RT RW
BULU-BULU 3.400 1.900 1.000 500 2 -
KACCOPE 3.000 1.700 1.000 300 3 -
MASALLE 4.200 2.000 2.100 100 2 -
BONELAMPE 2.403 503 400 1.500 2 -
KACCOPE 2 5.000 2.950 2.050 0 2 -
Total 18.003 9.053 6.550 2.400 11 -
Sumber: Hasil Pendataan SDD Tahun 2016.
“TERWUJUDNYA DESA BULU-BULU DALAM PELAYANAN PRIMA, PEMBERDAYAAN, DAN PENINGKATAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT DALAM
BINGKAI RELIGI”
Page | 31
2.5 Pembagian Wilayah Desa dan Struktur Organisasi Pemerintahan Desa
2.5.1 Pembagian Wilayah Desa
Lokasi Desa Bulu-Bulu berada di Kecamatan Tonra Kabupaten Bone dengan
luas wilayah ± 18.030 Ha ( 18,03 Km2. dengan batas-batas wilayah desa
sebagai berikut:
1. Sebelah Utara berbatasan dengan Desa Padatuo dan Libureng
2. Sebelah Selatan berbatasan dengan Desa Gareccing dan Bonepute
3. Sebelah Timur berbatasan dengan Teluk Bone
4. Sebelah Barat berbatasan dengan Desa Pationgi Kec. Patimpeng
Jarak antara Ibukota Desa dengan Ibu kota Kabupaten Bone sebesar 50 Km
lewat darat, dapat di tempuh dengan menggunakan kendaraan roda dua atau
roda empat dengan waktu 1 jam, Desa Bulu-Bulu memiliki jarak dari ibukota
kecamatan Tonra ± 0 Km dengan jarak tempuh 0 menit, Desa Bulu-Bulu
memiliki jarak dari ibukota Propinsi Sulawesi Selatan ± 225 Km dengan jarak
tempuh 5 Jam.
Desa Bulu-Bulu terbagi dalam 5 (Lima ) dusun Yaitu :
1. Dusun Bulu-Bulu ( 2 RT ),
2. Dusun Kaccope ( 3 RT ),
3. Dusun Bonelampe, ( 2 RT ),
4. Dusun Masalle ( 2 RT ),
5. Dusun Kaccope II ( 2 RT ),
“TERWUJUDNYA DESA BULU-BULU DALAM PELAYANAN PRIMA, PEMBERDAYAAN, DAN PENINGKATAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT DALAM
BINGKAI RELIGI”
Page | 32
2.5.2 Struktur Organisasi Pemerintahan Desa
Struktur organisasi pemerintahan Desa Bulu-Bulu berdasarkan
Peraturan Desa Bulu-Bulu Nomor Tahun 2016 tentang Organisasi Pemerintah
Desa Bulu-Bulu adalah sebagai berikut :
KEPALA DESA
SEKRETARIS DESA
KAUR.UMUM DAN
PERENCANAAN
KAUR. KEUANGAN
KASI
PEMERINTAHAN
KASI
KESEJAHTERAAN
DAN
PELAYANAN
KADUS
BULU-BULU
KADUS
KACCOPE
KADUS
MASALLE
KADUS
BONELAMPE
KADUS
KACCOPE 2
“TERWUJUDNYA DESA BULU-BULU DALAM PELAYANAN PRIMA, PEMBERDAYAAN, DAN PENINGKATAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT DALAM
BINGKAI RELIGI”
Page | 33
2.6 Masalah dan Potensi
Dalam Proses Penyusunan Rencana Jangka Menengah Desa (RPJMDesa)
Terdapat Beberapa Masalah yang telah di identifikasi untuk dilakukan Tindakan
Strategis, Serta Terdapat Beberapa Potensi yang kiranya bias menjadikan Masalah
Tersebut Teratasi melalui Program Pemerintah Desa, Setiap Bidang Yang muncul
Secara Garis Besarnya dapat Dilihat Dalam Tabel Berikut ini :
No. Bidang Masalah Potensi
1. Pemerintahan
Desa
- Masih Minimnya
Pemahaman Terkait Tugas
dan Fungsi Pemerintah
serta Perangkat Desa
- Kepala Desa dan
Perangkatnya
- Sarana dan prasarana
aparat Desa masih belum
memadai
- Alat Kelengkapan Kantor
dan Penunjang
Operasonal Perkantoran
Masih Kurang Memadai
- Adanya Kantor Desa
Sebagai Pusat
Pemerintahan
- Bangunan kantor desa
masih perlu diperbaiki
- Gedung Kantor Desa
- Pekerja
- Material Bahan
Bangunan
- Masih Minimnya Peran
BPD dalam Melakukan
Fungsi Sebagai
Pengawasan dan
Penyaluran Aspirasi
Masyarakat
- Anggota BPD sudah
ada
- Belum Memadainya
Tempat Parkir Kendaraan
- Lahan Pekarangan
Kantor Desa
- Sistem Informasi IT Desa
Kurang Memadai
- Jaringan Internet
- Kendaraan Dinas Kepala
Desa dan Aparat Tidak
Memadai
- Pengadaan dalam
Penganggaran ADD
“TERWUJUDNYA DESA BULU-BULU DALAM PELAYANAN PRIMA, PEMBERDAYAAN, DAN PENINGKATAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT DALAM
BINGKAI RELIGI”
Page | 34
No. Bidang Masalah Potensi
- Kesejahteraan Kepala
Desa dan Aparat Masih
Kurang
- Anggaran Alokasi Dana
Desa
- Masih Kurangya Informasi
Wilayah Dusun, Jalan-
Jalan Desa, Serta
Kediaman Kepala Desa
dan Perangkatnya
- Anggaran Alokasi Dana
Desa
- Material Lokal
- Masih Banyaknya Lahan
Fasilitas Pemerintah yang
belum di bebaskan
- Lokasi / Lahan
- Aset Desa dan Masyarakat
Belum Di Sertifikatkan
- Aset Desa
- Lahan Masyarakat
2. Pembangunan
Desa
- Sarana jalan Desa belum
terealisasi seratus persen
- Masih Seringya terjadi
Jalan Amblas dan Terkikis
- Kurangnya Drainase Jalan
- Akses Jalan Tani dan
Kebun Masih Kurang
- Anggaran Dana Desa
- Material Lokal
- Masyarakat Pekerja
- Material Pabrikan
- Belum maksimalnya
lampu jalan setiap dusun
di Desa Bulu-Bulu
- Tenaga Kerja Ahli
Kelistrikan
- Material Pabrikan
- Tidak adanya sarana
tempat pemasaran hasil
Laut
- BUMDesa
- Pengusaha
- Masih sering terjadi
kekurangan air bersih
khususnya pada musim
kemarau
- Tenaga Kerja
Masyarakat
- Lokasi Suber Air Dalam
- Potensi Wisata Tidak
Terkelola Dengan Baik
- Pantai
- Pegunungan
- Masih ada rumah
masyarakat yang masih
belum layak huni.
- Rumah Warga
- Penganggaran Sosial
- Tempat Pelelangan Ikan
Tidak Di Fungsikan
- Dermaga
- Gedung TPI
3. Pembinaan - Masih ada masyarakat
membuang hajat
- Petugas Kesehatan
- Masyarakat
“TERWUJUDNYA DESA BULU-BULU DALAM PELAYANAN PRIMA, PEMBERDAYAAN, DAN PENINGKATAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT DALAM
BINGKAI RELIGI”
Page | 35
No. Bidang Masalah Potensi
Kemasyarakat
an
sembarang tempat.
- Banyak keluarga miskin
yang tidak mampu
berobat karena
kekurangan biaya
- Puskesmas
- Petugas Kesehatan
- Masih kurangnya
kesadaran masyarakat
akan pentingnya hidup
sehat
- Petugas Kesehatan
- Puskesmas
- Banyak siswa yang putus
sekolah dan tidak lanjut
karena kurangnya biaya
sekolah.
- Sekolah
- Bantuan Sosial
- Guru
- Masih kurang memahami
arti pentingnya Pendidikan
- Sekolah
- Guru
- Remaja mesjid belum
berfungsi dengan baik
- Remaja Mesjid
- Penyuluh Agama
- Majelis Taklim belum
berjalan sesuai dengan
misinya
- Kelompok Majelis
- Masih Kurangnya Insentif
Petugas Kemasyarakatan
- Petugas
Kemasyarakatan
- Pelayanan Masyarakat
Pemberdayaa
n Masyarakat
- Kurangnya sarana Alsintan
dan alat tangkap yang
tersedia untuk Desa Bulu-
Bulu
- Laut
- Nelayan
- Kurangnya keterampilan
masyarakat terutama
dalam menjahit dan
perbengkelan
- Kelompok Perempuan
- Bengkel
- Kurangnyan Pemahaman
Masyarakat Tentang
Pertanian yang baik
- Masyarakat Tani
- Penyuluh Pertanian
- Masih Kurangnya
Pelatihan - Pelatihan
dibidang Keagamaan
- Masyarakat
- Petugas
“TERWUJUDNYA DESA BULU-BULU DALAM PELAYANAN PRIMA, PEMBERDAYAAN, DAN PENINGKATAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT DALAM
BINGKAI RELIGI”
Page | 36
No. Bidang Masalah Potensi
- Belum Maksimalnya Peran
Kelompok PKK dan
Kegiatan Kelompok
Perempuan
- Organisasi PKK
- Pokja Sehat
- Kurangnya modal usaha
- Kelompok Usaha
masyarakat
- Masih Minim Pemahamam
Pelaksana Kegiatan
Pembangunan Desa
- Pelaksana Kegiatan
- Kader Desa
- Kader Teknik
Gambaran umum atau potret kondisi desa yang telah diuraikan di atas,
menjadi dasar acuan dalam mengidentifikasi isu-isu strategis pembangunan Desa
Bulu-Bulu dalam menghadapi permasalahan dan tantangan pembangunan enam
tahun kedepan. Sehingga isu-isu pembangunan yang faktual tersebut akan
menentukan agenda kebijakan, sasaran serta program dan kegiatan pembangunan
yang akan digulirkan selama kurun waktu enam tahun mendatang.
Berdasarkan hal tersebut di atas, maka rumusan yang disepakati mengenai
isu-isu strategis pembangunan Desa Bulu-Bulu antara lain sebagai berikut :
1. Bagaimana mengadakan dan membangun Sarana Perhubungan Desa
2. Bagaimana membangun dan Mengembangkan Ekonomi kerakyatan
3. Bagaimana meningkatkan taraf kesehatan masyarakat
4. Bagaimana mengembangkan taraf pendidikan masyarakt
5. Bagaimana membangun dan mengembangkan Pertanian dan industri kecil
Dalam Hal Melihat Masalah dan Potensi hasil Pengkajian Keadaan Desa
dengan menggunakan metode Peta Desa, Bagan Kelembagaan, Serta Kalender
Musim, Tim Penyusun RPJMdesa Telah Membuat Tabel Potensi dan Masalah
Tersebut dan Menjadi Lampiran yang tak terpisahkan dalam dokumen ini.
“TERWUJUDNYA DESA BULU-BULU DALAM PELAYANAN PRIMA, PEMBERDAYAAN, DAN PENINGKATAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT DALAM
BINGKAI RELIGI”
Page | 37
BAB III
VISI DAN MISI 3.1. VISI
Visi adalah suatu gambaran yang menantang tentang keadaan masa depan
yang diinginkan dengan melihat potensi dan kebutuhan Desa. Visi merupakan
mimpi ,harapan atau cita-cita yang kita ingin diwujudkan bersama masyarakat dan
pemerintah Desa dalam kurun waktu 6 tahun kedepan. Visi juga berangkat dari
potensi atau masalah yang ada dan itulah yang menjadi dasar dalam menyusun
perencanaan untuk enam tahun kedepan. Adapun yang menjadi Visi Pemerintah
Desa Bulu-Bulu untuk Periode 2017 – 2022 adalah “
“TERWUJUDNYA DESA BULU-BULU DALAM PELAYANAN PRIMA,
PEMBERDAYAAN, DAN PENINGKATAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT
DALAM BINGKAI RELIGI”
Visi Tersebut dapat dijelaskan sebagai Berikut :
1. Pelayanan Prima
Pemerintah Desa sebagai Organisasi Publik, Pada dasarnya dibentuk untuk
menyelenggarakan layanan kepada masyarakat yang menjadi indicator dari
keberhasilan Penyelenggaraan Pemerintah Desa, Sedangkan hakikat dari
pelayan Publik ditingkat Desa adalah
- Meningkatkan kualitas dan Produktivitas Pelaksanaan tugas dibidang
pelayanan Umum,
- Mendorong pengefektifan system dan tata laksana pelayanan, sehingga
pelayan umum dapat diselenggarakan secara lebih berdaya guna dan
berhasil guna,
- Mendorong Terciptanya Kreatifitas, Prakarsa dan peran serta masyarakat
untuk mencapai pembangunan serta kesejahteraan masyarakat luas,
Agara Pelayan Prima Dapat Berjalan dengan baik, pemerintah Desa haruslah
memperhatikan Prinsip – Prinsip sebagai berikut :
“TERWUJUDNYA DESA BULU-BULU DALAM PELAYANAN PRIMA, PEMBERDAYAAN, DAN PENINGKATAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT DALAM
BINGKAI RELIGI”
Page | 38
- Transparansi : bersifat terbuka, mudah diakses oleh semua pihak, mudah
dimengerti dan tersedia secara memadai,
- Akuntabilitas : Dapat dipertanggung jawabkan sesuai ketentuan Perundang-
undangan berlaku,
- Kondusional : Sesuai dengan Kondisi dan Kemampuan Pemberi dan Pemberi
layanan dengan tetap berpegang pada prinsip efisien dan efektifitas,
- Partisipatif : Mendorong Peran Serta Masyarakat dalam Penyelenggaraan
Layanan dengan Memperhatikan Aspirasi, Kebutuhab dan harapan
masyarakat.
- Kesamaam Hak : Tidak diskriminatif dalam arti tidak membedakan suku,
ras, agama, golongan, gender dan status ekonomi.
- Keseimbangan hak dan kewajiban : Pemberi dan Penerima Layanan Publik
harus memenuhi hak dan kewajiban masing-masing
Untuk Dapat mewujudkan hal tersebut diatas tetntunya harus ditunjang
dengan kapasitas perangkat desa yang baik dan sarana Prasaranan yang baik.
2. Pemberdayaan Masyarakat
Pemberdayaan Masyarakat Desa adalah Proses Pembangunan dimana
Masyarakat Desa berinisiatif untuk memulai Proses kegiatan Sosial untuk
memperbaiki situasi dan kondisi diri sendiri, Pemberdayaan masyarakat desa
hanya bisa terjadi apabila masyarakat ikut Berpartisipasi.
Dalam hal ini Pemberdayaan Masyarakat desaMenjadikan Kelompok
Komunitas atau Masyarakat Tersebut menjadi agen Pembangunan atau dikenal
juga sebagai subjek, disini masyarakat Sebagai Motor Penggerak dan bukan
sebagai objek saja.
Dalam Visi terkait Pemberdayaan ini nantinya masyarakat akan di
berdayanakan dalam hal pembangunan Desa, Pemerintah Desa melihat Potensi
Sumber daya manusia dan Alam masyarakat untuk sekiranya bisa diberdayakan
dengan sepenuhnya baik melalui Peningkatan Kapasitas maupun Pelibatan
Langsung dalam Pelaksanaan Pembangunan Desa, hal ini juga akan
“TERWUJUDNYA DESA BULU-BULU DALAM PELAYANAN PRIMA, PEMBERDAYAAN, DAN PENINGKATAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT DALAM
BINGKAI RELIGI”
Page | 39
meningkatkan peran-paran kelompok masyarakat diantaranya Organisasi PKK,
Karang taruna, Kepemudaan, dan elemen masyarakat desa itu sendiri.
3. Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat
Dalam Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat Desa Bulu-Bulu, melalui
Program Pemerintah Desa yang telah di susun melalu proses penganggaran
akan dimaksimalkan dalam pemenuhan Kesejahteraan Masyarakat, hal ini akan
dilakukan dengan beberapa Program yang bersentuhan langsung dengan
kegiatan dan usaha masyarakat, sehingga elemen pendukung dalam
peningkatan kesejahteraan masyarakat tersebut dapat terpenuhi.
Pemerintah Desa Bulu-Bulu dalam program pembangunan akan
memaksmalkan perbaikan infrastruktur pendukung, diantaranya Jalan, Bantuan
Peningkatan Kapasitas Masyarakat, tersedianya Lapangan Kerja serta program
pemberdayaan lainnya. Dengan tersebut Peningkatan Kesejahteraan
Masyarakat akan terpenuhi apalagi dengan adanya Sistem Penganggaran serta
dukungan kegiatan oleh masyarakat itu sendiri
4. Religi
Religi atau istilah lain adalah Agamais, sesuai mayoritas penduduk Desa
Bulu-Bulu 99,9 % Adalah umat islam, Religius dalam hal ini Agama islam harus
tetap menjadikan sikap manusia terhadap tuhannya. Masyarakat desa Bulu-
Bulu adalah masyarakat Beragama, sikap beragama selalu memeliharan iman
dan taqwanya kepada tuhan, bahkan ditingkatkan. Oleh karena itudalam
membuat kebijakan Pembangunan Desa juga selalu memperhatikan hal
tersebut sehingga kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah selalu berada
dalam koridor Agama dan sesaui denga tatanan umat Islam sebagai agama
mayoritas warga Desa Bulu-Bulu.
Dari Uraian Tersebut Diatas, maka ketercapaian Visi Kepala Desa Bulu-
Bulu dapat diuraikan sebagai Berikut :
1. Makin Kuatnya Kelembagaan Pemerintahan Desa.
“TERWUJUDNYA DESA BULU-BULU DALAM PELAYANAN PRIMA, PEMBERDAYAAN, DAN PENINGKATAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT DALAM
BINGKAI RELIGI”
Page | 40
2. Makin Meningkatnya Peran Masyarakat dalam pembangunan
3. Makin Terlayaninya Masyarakat Oleh Pemerintah Desa, Baik dalam hal
Pelayanan Publik, Administrasi, Keterlibatan dalam Pembangunan Maupun
dalam Pemberdayaan segala Sektor Pembangunan.
4. Makin baiknya kebijakan-kebijakan pemerintah Desa dalam penyelenggaraan
Pemerintahan Desa
5. Makin Berkualitasnya Pembangunan Disegala Bidang
6. Makin meningkatnya Kesejahteraan hidup masyarakat.
7. Peningkatan Layanan Kesehatan
8. Pemeberdayaan masyarakat disegala sector
9. Meningkatkan kualitas sumber Daya manusia
10. Meningkatnya Masyarakat yang religius
3.2. MISI
Misi Pada Dasarnya merupakan Penjabaran atau Operasionalisasi Dari Visi,
Untuk Mewujudkan Visi Kepala Desa Sebagaimana Rumusan Diatas, Maka
Dirumuskan misi sebagai berikut :
1. Menyelenggarakan Pemerintahan Desa yang efisien, efektif, dan Bersih dengan
ngutamakan masyarakat.
2. Mewujudkan Tersedianya sarana dan Fasilitas Pelayanan di setiap Dusun
3. Membangun sumber daya Manusia melalui Pendidikan Lapangan kerja
Masyarakat.
4. Membuka lapangan Kerja Baru Masyarakat di sektor Perikanan,Jasa
Wiraswasta,Perdagangan ,Home Industri dan Pertambangan.
5. Mengembangkan Pemberdayaan Masyarakat dan Kemitraan dalam Pelaksanaan
Pembangunan Desa.
6. Mengembangkan Perekonomian Desa
7. Menciptakan Rasa aman, tentram, dalam Suasana Kehidupan desa yang
demokratis.
“TERWUJUDNYA DESA BULU-BULU DALAM PELAYANAN PRIMA, PEMBERDAYAAN, DAN PENINGKATAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT DALAM
BINGKAI RELIGI”
Page | 41
Rumusan Misi tersebut diatas dapat dijelaskan sebagai berikut :
Misi 1 : Menyelenggarakan Pemerintahan Desa yang efisien, efektif, dan Bersih
dengan mengutamakan masyarakat.
Tujuan Pemerintah Desa Bulu-Bulu secara garis besarnya ada tiga hal yaitu
membina / Mengembangkan, membangun / memberdayakan dan melindungi
seluruh masyarakat, untuk mewujudkan ketiga hal tersebut maka diciptakan suatu
kelembagaan pemerintah desa yang mengacu pada prinsip manajemen antara lain
efisien dan efektif serta prinsip “Clean Government” yaitu Pemerintahan Bersih,
oleh karena itu aparat pemerintah desa dalam menjalankan tugas dan fungsinya
harus secara Profesional, Produktif, dan transparent serta akuntabel.
Misi 2 : Mewujudkan Tersedianya sarana dan Fasilitas Pelayanan di setiap Dusun
Dalam Meningktakan Pelayan Masyarakat / Publik, Pemerintah Desa Bulu-Bulu
akan semakin Mendekatkan Pelayan Masyarakat terhadap Masyarakat sehingga
dalam Melakukan pelayana secara cepat masyarakat tidak mengalami kesulitan
yang berarti. Hal ini juga dilakukan untuk menghadirkan Pemerintah desa di
tengah masyarakatnya sebagai bentuk Pelayanan dan perwujudan Pemerintah
ada bersama warganya. Dalam 6 Tahun kedepan ( 2017-2022 ) di Desa Bulu-Bulu telah
terbanguna sarana dan fasilitas Perkantoran Kepala Dusun, lengkap dengan personil
Perangkatnya untuk memudahkan Pelayanan Kepada Masyarakat serta terbangunnya Pos-
Pos Kamling disetiap Dusun di Desa Bulu-Bulu untuk memberi layanan perlindungan
ketertiban dan ketentraman Masyarakat
Misi 3 : Membangun sumber daya Manusia melalui Pendidikan Lapangan kerja
Masyarakat
Dalam 6 Tahun Kedepan ( 2017-2022 ) Desa Bulu-Bulu telah meningkat keberdayaan dan
Keterampilan kerjanya melalui Pendidikan Keterampilan kerja dibidang Perikanan,jasa
Wiraswasta pantai,Industri Rumah tangga ( Home Industri) dan Pertambangan
Misi 4 : Membuka lapangan Kerja Baru Masyarakat di sektor Perikanan, Jasa
Wiraswasta, Perdagangan , Home Industri dan Pertambangan
“TERWUJUDNYA DESA BULU-BULU DALAM PELAYANAN PRIMA, PEMBERDAYAAN, DAN PENINGKATAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT DALAM
BINGKAI RELIGI”
Page | 42
Dalam 6 Tahun Kedepan ( 2017-2022 ) dengan meningkatnya keterampilan kerja dan
perluasan lapangan kerja masyarakat Desa Bulu-Bulu ,mendorong pula kesejahteraan
Masyarakatnya
Misi 5 : Mengembangkan Pemberdayaan Masyarakat dan Kemitraan dalam
Pelaksanaan Pembangunan Desa.
Pembanguna pada dasarnya merupakan tugas pemerintah dan masyarakat. Dalam
alam demokrasi diharapkan peranan masyarakat lebih dominan dalam
pelaksanaan pembangunan Desa. Sebagai upaya menuju sasaran tersebut, maka
salah satu langka yang perlu dilakukan adalah Pemberdayaan Masyarakat lebih
terprogram dan terarah, Disisi lain untuk meningkatkan kemampuan masyarakat
perlu kemitraan dengan pihak lain. Kemitraan tidak hanya memperkuat dalam hal
pendanaan tetapi kemitraan akan terjadi transfer pengetahuan, teknologi dan
manajemen yang sangat penting dalam meningkatkan kualitas sumber daya
manusia dan kualitas usaha.
Misi 6 : Mengembangkan Perekonomian Desa
Salah satu masalah yang mendasar yang dihadapi dalam pembangunan Desa,
sebagai dampak krisis ekonomi besarnya tingkat pengangguran yang bermuara
dengan meningktanya jumlah penduduk miskin, upaya yang dilakukan untuk
menghadapi masalah tersebut adalah menggerakan sector ekonomi perdesaan
dengan memperluas akses masyarakat masyarakat desa ke sumber daya produktif
untuk, untuk mengembangkan usaha seperti Lahan, Prasarana social ekonomi,
Permodalan, informasi teknologi dan pasar serta unit Usaha BUMDesa.
Misi 7 : Menciptakan Rasa aman, tentram, dalam Suasana Kehidupan desa yang
demokratis dan agamais.
Pembangunan Demokrasi umumnya akan menyentuh lapangan antara lain
Politik/Kekuasaan, hak dan kewajiban serta HAM, sedangkan pembangunan
dibidang keagamaan adalah untuk menciptakan kehidupan masyarakat yang
agamais akan bermuara pada terbentuknya moral masyarakat yang tinggi. Namun
demikian 2 kehidupan tersebut tidak bisa berkembang mana kala selalu ada
“TERWUJUDNYA DESA BULU-BULU DALAM PELAYANAN PRIMA, PEMBERDAYAAN, DAN PENINGKATAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT DALAM
BINGKAI RELIGI”
Page | 43
gangguan alam maupun gangguan konflik dalam masyarakat atau denga kata lain
masyarakat tidak ada rasa aman dan tentram, selain itu aman dan tentram juga
akan mendorong Produktifitas masyarakat lebih maju.
Dari uraian tersebut diatas, maka pencapaian Misi Kepala Desa Bulu-Bulu
dapat diindikasikan sebagai berikut :
1. Terselenggaranya tugas-tugas pemerintahan desa secara efektif
2. Tersusunya program-program pembangunan secara efektif dan efisien
3. Penggunaan dana yang makin terarah dan efisien / benar.
4. Terlaksananya Pengawasan Melekat yang efektif
5. Meningkatnya jumla dan keragaman sumber-sumber Pendanaan desa
6. Meningkatnya kemandirian masyarakat Desa dibidang Pembangunan.
7. Ketelibatan Masyarakat dalam Pelaksanaan Pembangunan
8. Meningkatnya kemampuan masyarakat Mengakses Kesumber-sumber daya
termasuk informasi
9. Meningkatnya usaha kemitraan yang dilakukan masyarakat.
10. Meningkatnya tingkat Pendidikan masyarakat
11. Meningkatnya Tingkat Kesehatan Masyarakat
12. Berkembangnya Produktivitas sector Pertania, Kelautan serta sector Real
Ekonomi Desa.
“TERWUJUDNYA DESA BULU-BULU DALAM PELAYANAN PRIMA, PEMBERDAYAAN, DAN PENINGKATAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT DALAM
BINGKAI RELIGI”
Page | 44
BAB IV
TUJUAN DAN SASARAN
Tujuan dan sasaran pembangunan jangka menengah Desa Bulu-Bulu sebagai
berikut:
Tabel 4.1 Keterkaitan Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran
Desa Bulu-Bulu
Misi Tujuan Sasaran
Misi 1 : Menyelenggarakan Pemerintahan Desa yang efisien, efektif, dan Bersih dengan mengutamakan masyarakat.
1 Menerapkan prinsip-prinsip pemerintahan yang bersih, transparan, partisipatif, dan akuntabel.
2 Meningkatkan pelayanan Publik secara Prima baik dari segi administrasi Kepentingan Masyarakat maupun Pemerintahan desa
3 Meningkatkan ketersediaan dokumen perencanaan pembangunan Desa Melalui Perecanaan Partisipasi Masyarakat
4 Meningkatkan Kualitas Lembaga Kemasyarakatan Desa
5 Meningkatkan Kualitas Sumber Daya Aparatur Pemerintah desa/BPD/masyarakat
a. Meningkatnya efisiensi dan efektifitas penyelenggaran pemerintahan desa.
b. Tersedianya sarana prasarana Pemerintahan Desa.
c. Meningkatnya Kesejahteraan Aparat Pemerintah Desa dan BPD serta pengurus Lembaga Kemasyarakatan lainnya.
d. Meningkatnya penanganan Kebutuhan administrasi masyarakat Secara Tepat dan cepat.
e. Tersedianya dokumen perencanaan pembangunan desa sesuai kebutuhan.
f. Kepala Desa beserta Aparat Secara Profesional melayani dan melaksanakan tanggung jawab sesuai tugas.
g. Pemerintah hadir ditengah masyarakat setiap dibutuhkan maupun tidak
h. Meningkatnya kontribusi Lembaga Kemasyarakatan Desa dalam pelaksanaan pembangunan.
i. Aparatur Pemerintah desa/BPD/masyarakat.
“TERWUJUDNYA DESA BULU-BULU DALAM PELAYANAN PRIMA, PEMBERDAYAAN, DAN PENINGKATAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT DALAM
BINGKAI RELIGI”
Page | 45
Misi Tujuan Sasaran
Misi 2 : Mewujudkan Tersedianya sarana Infrastruktur dan Fasilitas Pelayanan di setiap Dusun
1. Meningkatkan pembangunan infrastruktur dan Lingkungan Desa
2. Meningkatkan Pelayanan Publik Masyarakat
3. Meningkatkan Akses Mobilitas dan keterjangkauan Masyarakat
4. Meningkatkan kualitas pendidikan.
5. Meningkatkan prestasi olahraga pemuda
a. Meningkatnya kondisi jalan/jembatan dan infra struktur lainnya
b. Meningkatnya ketersediaan air bersih
c. Tersedianya sarana prasarana kesehatan
d. Tersedianya Tempat Pelayanan Masyarakat Berbasis Dusun
e. Meningkatnya kesadaran masyarakat dalam membudayakan perilaku hidup bersih dan sehat
f. Tersedianya sarana dan prasarana pendidikan yang memadai.
g. Akses Jalan Baru, untuk penunjang Ekonomi masyarakat
h. sarana dan prasarana olah raga
i. Prestasi Olah raga.
Misi 3 : Membangun sumber daya Manusia melalui Pendidikan Lapangan kerja Masyarakat
1. Meningkatkan Pengetahuan Masyarakat dalam Melakukan Usaha
2. Untuk Menambah Produktifitas Usaha masyarakat seiring dengan Sumber daya manusia yang dimilikinya
3. Untuk Memberikan Sentuhan Ilmu terhadap Potensi yang dimiliki
a. Masyarakat mempunyai keahlian dalam kegiatan usaha
b. Peningkatan Produksi Ekonomi Masyarakat
c. Memajukan Potensi yang dimiliki oleh masyarakat
d. Terbukanya Peluang usaha yang bisa membuka lapangan pekerjaan
e. Peningkatan Kapasitas Masyarakat
f. Unit Usaha Masayarat g. Pedagang-Pedagang Kecil
Pasar
“TERWUJUDNYA DESA BULU-BULU DALAM PELAYANAN PRIMA, PEMBERDAYAAN, DAN PENINGKATAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT DALAM
BINGKAI RELIGI”
Page | 46
Misi Tujuan Sasaran
Misi 4 : Membuka lapangan Kerja Baru Masyarakat di sektor Perikanan, Jasa Wiraswasta, Perdagangan , Home Industri dan Pertambangan.
1. Meningkatkan Usaha Ekonomi Produktif dan Pembangunan sarana dan Prasarana ekonomi serta pelestarian lingkungan hidup
2. Menjadikan Kegiatan Usaha yang ada di masyarakat Terkelolah Dengan Baik
3. Mengidentifikasi Potensi Usaha Di Bidang Perikanan, Jasa, Wiraswasta, Perdagangan, Home industry dan Pertambangan
a. Meningkatnya usaha ekonomi produktif yang berbasis sumber daya lokal dan kualitas sarana dan prasarana ekonomi serta pelestarian lingkungan hidup.
b. Meningkatnya kualitas Sumber Daya
c. Semakin berkembangnya lembaga ekonomi yang ada di desa.
d. Kelompok Usaha Masyarakat akan dikembangkan
e. Masyarakat Pesisir disekitar Potensi Usaha yang bisa dikembangkan
f. Peningkatan Daya Saing Produk hasil kelolah masyarakat
g. Pemanfaatan sumber Daya alam yang ada untuk kesejahteraan Masyarakat
h. Masyarakat akan mendapatkan Lapangan Kerja Baru
Misi 5 : Mengembangkan Pemberdayaan Masyarakat dan Kemitraan dalam Pelaksanaan Pembangunan Desa.
1. Melibatkan Masyarakat dalam Proses Pembangunan Desa.
2. Tercapainya Prinsip – Prinsip dalam Pemberdayaan Masyarakat
3. Adanya Transfer ilmu serta Dukungan dari pihak lain
a. Potensi Sumber Daya Manusia
b. Masyarakat Menjadi Bagian dari Desa Membangun
c. Rasa Memiliki Masyarakat Akan semakin tumbuh
d. Masyarakat akan Berdaya dengan Pelibatan Mereka
e. Sektor Usaha Desa f. Kebutuhan Pembangunan
akan mudah terpenuhi oleh pihak yang diajak Bermitra
g. Kemajuan Desa h. Pertumbuhan Ekonomi Desa
Misi 6 : Mengembangkan Perekonomian Desa
1. Untuk Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat
2. Menjadikan masyarakat Desa semakin Berdaya
a. Potensi Pertanian Masyarakat b. Potensi Usaha Lainnya c. Peningkatan Produksi Usaha d. Penambahan Modal Usaha e. Membuka lapangan Kerja
Baru f. Memunculkan Potensi Desa
yang bisa terkelolah dengan baik
“TERWUJUDNYA DESA BULU-BULU DALAM PELAYANAN PRIMA, PEMBERDAYAAN, DAN PENINGKATAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT DALAM
BINGKAI RELIGI”
Page | 47
Misi Tujuan Sasaran
Misi 7 : Menciptakan Rasa aman, tentram, dalam Suasana Kehidupan desa yang demokratis dan agamais
1. Meningkatkan kerukunan umat beragama.
2. Meningkatkan apresiasi seni dan budaya.
3. Menciptakan Pros demokrasi di desa
a. Terwujudnya masyarakat desa yang religius dan damai.
b. Tempat Ibadah yang memadai
c. Warga Masyarakat merasakan keamanan dan ketentraman
d. Pos Keamanan Lingkungan digalakkan
e. Keterjangkauan Akses Kebutuhan Sehari-hari.
“TERWUJUDNYA DESA BULU-BULU DALAM PELAYANAN PRIMA, PEMBERDAYAAN, DAN PENINGKATAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT DALAM BINGKAI RELIGI”
Page | 48
BAB V
STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN DESA
Strategi dan arah kebijakan pembangunan jangka menengah Desa Bulu-Bulu yang ditetapkan untuk mencapai tujuan
dan sasaran sebagai berikut:
Tabel 5.1
Strategi dan Arah Kebijakan Pembangunan Desa Bulu-Bulu
Misi Tujuan Sasaran Strategi Arah Kebijakan
Misi 1 : Menyelenggarakan Pemerintahan Desa yang efisien, efektif, dan Bersih dengan mengutamakan masyarakat.
1. Menerapkan prinsip-prinsip pemerintahan yang bersih, transparan, partisipatif, dan akuntabel.
1. Meningkatnya efisiensi dan efektifitas penyelenggaran pemerintahan desa.
Meningkatkan penyelenggaran pemerintahan yang lebih efektif dan efisien melalui penyesuaian Struktur Organisasi dan Tata Kerja pemerintah desa
1. Penyesuaian Organisasi Pemerintah Desa dan Pengangkatan Perangkat desa.
2. Meningktakan Kinerja Pengelolaan Secara Transparansi, akuntabel dan Profesional
2. Meningkatkan ketersediaan dokumen perencanaan pembangunan Desa Melalui Perecanaan Partisipasi Masyarakat
2. Tersedianya dokumen perencanaan pembangunan desa sesuai kebutuhan.
Pelaksanaan
penyusunan dokumen
perencanaan
pembangunan
3. Penetapan prioritas
penyusunan
dokumen
perencanaan
pembangunan desa
dengan
“TERWUJUDNYA DESA BULU-BULU DALAM PELAYANAN PRIMA, PEMBERDAYAAN, DAN PENINGKATAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT DALAM BINGKAI RELIGI”
Page | 49
Misi Tujuan Sasaran Strategi Arah Kebijakan
mempertimbangkan
amanat peraturan
perundang-
undangan serta
sesuai kebutuhan.
3. Meningkatkan pelayanan Publik secara Prima baik dari segi administrasi Kepentingan Masyarakat maupun Pemerintahan desa
3. Tersedianya sarana prasarana Pemerintahan Desa.
Meningkatkan
kualitas dan kuantitas
sarana dan prasarana
pemerintahan desa
4. Peningkatan
Pembangunan/
pemeliharaan/
pengadaan sarana
dan prasarana
pemerintahan desa.
4. Pemerintah hadir ditengah masyarakat setiap dibutuhkan maupun tidak
Meningkatkan Pelayanan Masyarakat
5. Peningkatan Layanan Administrasi maupun Keperluan Masyarakat terhadap Pemerintah
5. Kepala Desa beserta Aparat Secara Profesional melayani dan melaksanakan tanggung jawab sesuai tugas.
Penentuan dan Penegasan Peran Kepala Desa dan Aparat
6. Peningkatan Kapasitas Pemerintah Desa dan Pemasangan Papan tupoksi
6. Meningkatnya penanganan Kebutuhan administrasi masyarakat Secara Tepat dan cepat.
Peningkatan dan Kesiapan Pemerintah Desa dalam Pelayanan Administrasi disetiap saat
7. Peningkatan Kapsitas dan Peningkatan Kordinasi antar AParat dalam Pelayanan
“TERWUJUDNYA DESA BULU-BULU DALAM PELAYANAN PRIMA, PEMBERDAYAAN, DAN PENINGKATAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT DALAM BINGKAI RELIGI”
Page | 50
Misi Tujuan Sasaran Strategi Arah Kebijakan
4. Meningkatkan Kualitas Lembaga Kemasyarakatan Desa
7. Meningkatnya kontribusi Lembaga Kemasyarakatan Desa dalam pelaksanaan pembangunan.
Meningkatkan Peran Lembaga Desa
8. Melibatkan Lembaga dalam Kegiatan Pembangunan Desa sesuai aturan yang berlaku
8. Meningkatnya Kesejahteraan Aparat Pemerintah Desa dan BPD serta pengurus Lembaga Kemasyarakatan lainnya.
Meningkatkan penghasilan tetap/ tunjangan pemerintah desa, BPD serta honorarium/insentif pengurus Lembaga Kemasyarakatan lainnya
9. Peningkatan
penghasilan tetap/
tunjangan
pemerintah desa,
BPD serta
honorarium/insentif
pengurus Lembaga
Kemasyarakatan
lainnya
5. Meningkatkan Kualitas Sumber Daya Aparatur Pemerintah desa/BPD/masyarakat
9. Aparatur Pemerintah desa/BPD/masyarakat.
Peningkatan Kapasitas Aparat Desa / BPD dan masyarakat
10. Pelatihan dan Peningkatan Kapasitas Aparat Desa, BPD dan Lembaga Desa
Misi 2 : Mewujudkan Tersedianya sarana Infrastruktur dan Fasilitas Pelayanan di setiap Dusun
1. Meningkatkan pembangunan infrastruktur dan Lingkungan Desa
1. Meningkatnya kondisi jalan/jembatan dan infra struktur lainnya
Meningkatkan pembangunan jalan dan jembatan Desa yang berkondisi rusak berat, dan melakukan perbaikan jalan berkondisi rusak ringan serta infra struktur lainnya.
1. Peningkatan pembangunan/ rehabilitasi jalan dan jembatan Desa yang berkondisi rusak serta infra struktur lainnya.
2. Meningkatnya kesadaran Meningkatkan 2. Peningkatan promosi
“TERWUJUDNYA DESA BULU-BULU DALAM PELAYANAN PRIMA, PEMBERDAYAAN, DAN PENINGKATAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT DALAM BINGKAI RELIGI”
Page | 51
Misi Tujuan Sasaran Strategi Arah Kebijakan
masyarakat dalam membudayakan perilaku hidup bersih dan sehat
promosi kesehatan
dan perilaku hidup
sehat melalui sarana
informasi dan
optimalisasi
pemanfaatan sarana
kesehatan yang ada
di desa.
kesehatan dan
perilaku hidup sehat
kepada masyarakat
dalam mencegah
penyakit serta
penanggulangan
Kejadian Luar Biasa
(KLB).
3. Meningkatnya ketersediaan air bersih
Meningkatkan penyediaan air baku dan pengelolaan melalui pemeliharaan sumber mata air .
3. Peningkatan penyediaan dan pengelolaan air baku
4. Tersedianya sarana prasarana kesehatan
Mencukupi kebutuhan
sarana dan prasarana
kesehatan desa.
4. Peningkatan sarana
prasarana dan
perbaikan mutu
pelayanan kesehatan
desa
2. Meningkatkan Akses Mobilitas dan keterjangkauan Masyarakat
5. Akses Jalan Baru, untuk penunjang Ekonomi masyarakat
Peningkatan Sarana Prasarana Desa
5. Pembangunan Prasarana dan sarana Pertanian, Perkebunan, Perikanan, Perhubungan, Pendidikan, Kesehatan dan Prasarana Pemerintahan
“TERWUJUDNYA DESA BULU-BULU DALAM PELAYANAN PRIMA, PEMBERDAYAAN, DAN PENINGKATAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT DALAM BINGKAI RELIGI”
Page | 52
Misi Tujuan Sasaran Strategi Arah Kebijakan
3. Meningkatkan Pelayanan Publik Masyarakat
6. Tersedianya Tempat Pelayanan Masyarakat Berbasis Dusun
Peningkatan Pelayanan oleh Pemerintah Desa
6. Meningkatkan dan mengembangkan Kualitas Pelayanan Publik Di Desa
4. Meningkatkan kualitas pendidikan
7. Tersedianya sarana dan prasarana pendidikan yang memadai.
Meningkatkan pembangunan/ pemeliharaan/ pengadaan sarana dan prasarana pendidikan.
7. Peningkatan
pembangunan/
pemeliharaan/
pengadaan sarana
dan prasarana
pendidikan.
5. Meningkatkan prestasi olahraga pemuda
8. sarana dan prasarana olah raga
Meningkatkan pembangunan / pemeliharaan / pengadaan sarana dan prasarana olah raga
8. Peningkatan pembangunan / pemeliharaan / pengadaan sarana dan prasarana olah raga
9. Prestasi Olah raga. Meningkatkan keikut sertaan pemuda dalam even-even olah raga
9. Peningkatan keikut sertaan pemuda dalam even-even olah raga
Misi 3 : Membangun sumber daya Manusia melalui Pendidikan Lapangan kerja Masyarakat
1. Meningkatkan Pengetahuan Masyarakat dalam Melakukan Usaha
1. Masyarakat mempunyai keahlian dalam kegiatan usaha
Pengelompokan Jenis Usaha Ekonomi masyarakat
1. Peningkatan Kapasitas Kelompok Usaha Masyarakat
2. Peningkatan Kapasitas Masyarakat
Pengelompokan Jenis Usaha Ekonomi masyarakat
2. Peningkatan Kapasitas Kelompok Usaha Masyarakat
2. Untuk Menambah Produktifitas Usaha
3. Memajukan Potensi yang dimiliki oleh masyarakat
Pengelompokan Jenis Usaha Ekonomi
3. Peningkatan Kapasitas Kelompok
“TERWUJUDNYA DESA BULU-BULU DALAM PELAYANAN PRIMA, PEMBERDAYAAN, DAN PENINGKATAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT DALAM BINGKAI RELIGI”
Page | 53
Misi Tujuan Sasaran Strategi Arah Kebijakan
masyarakat seiring dengan Sumber daya manusia yang dimilikinya
masyarakat Usaha Masyarakat
4. Peningkatan Produksi Ekonomi Masyarakat
Pengelompokan Jenis Usaha Ekonomi masyarakat
4. Peningkatan Kapasitas Kelompok Usaha Masyarakat
3. Untuk Memberikan Sentuhan Ilmu terhadap Potensi yang dimiliki
5. Terbukanya Peluang usaha yang bisa membuka lapangan pekerjaan
Peningkatan dan Pengkajian Potensi Desa untuk dikembangkan
5. Kordinasi Dengan Pihak Lain dalam hal ini dinas terkait
6. Unit Usaha Masyarakat Pengelompokan Jenis Usaha Ekonomi masyarakat
6. Peningkatan Kapasitas Kelompok Usaha Masyarakat
7. Pedagang-Pedagang Kecil Pasar
Pengelompokan Jenis Usaha Ekonomi masyarakat
7. Peningkatan bantuan Modal Usaha
Misi 4 : Membuka lapangan Kerja Baru Masyarakat di sektor Perikanan, Jasa Wiraswasta, Perdagangan , Home Industri dan Pertambangan.
1. Meningkatkan Usaha Ekonomi Produktif dan Pembangunan sarana dan Prasarana ekonomi serta pelestarian lingkungan hidup
1. Meningkatnya usaha ekonomi produktif yang berbasis sumber daya lokal dan kualitas sarana dan prasarana ekonomi serta pelestarian lingkungan hidup.
Mengembangkan Usaha ekonomi produktif yang berbasis sumber daya lokal dan meningkatkan kualitas sarana dan prasarana ekonomi serta pelestarian lingkungan hidup.
1. Pengembangan
Usaha ekonomi
produktif yang
berbasis sumber
daya lokal dan
Pengadaan/
Peningkatan kualitas
sarana dan
prasarana ekonomi
serta pelestarian
lingkungan hidup.
2. Meningkatnya kualitas Sumber Daya Manusia
Peningkatan Peran Serta Masyarakat
2. Meningkatkan Kualitas dan
“TERWUJUDNYA DESA BULU-BULU DALAM PELAYANAN PRIMA, PEMBERDAYAAN, DAN PENINGKATAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT DALAM BINGKAI RELIGI”
Page | 54
Misi Tujuan Sasaran Strategi Arah Kebijakan
Kuantitas Kesejahteraan social Perseorangan, Keluarga, dan Kelompok masyarakat dengan pendekatan Pemberdayaan Masyarakat
2. Mengidentifikasi Potensi Usaha Di Bidang Perikanan, Jasa, Wiraswasta, Perdagangan, Home industry dan Pertambangan
3. Masyarakat Pesisir disekitar Potensi Usaha yang bisa dikembangkan
Pengembangan Potensi Pesisir khususnya para nelayan
3. Identifikasi Potensi
4. Semakin berkembangnya lembaga ekonomi yang ada di desa.
Pengelompokan Jenis Usaha Ekonomi masyarakat
4. Peningkatan Kapasitas Kelompok Usaha Masyarakat
5. Masyarakat akan mendapatkan Lapangan Kerja Baru
Pengelompokan Jenis Potensi Ekonomi masyarakat
5. Peningkatan Pendampingan dan Pelatihan Teknologi
3. Menjadikan Kegiatan Usaha yang ada di masyarakat Terkelolah Dengan Baik
6. Kelompok Usaha Masyarakat akan dikembangkan
Pengelompokan Jenis Potensi Ekonomi masyarakat
6. Peningkatan Pendampingan dan Pelatihan Teknologi
7. Daya Saing Produk hasil kelolah masyarakat
Pengelompokan Jenis Potensi Ekonomi masyarakat
7. Peningkatan Pendampingan dan Pelatihan Teknologi
8. Pemanfaatan sumber Daya alam yang ada untuk kesejahteraan Masyarakat
Pengelompokan Jenis Potensi Ekonomi masyarakat
8. Peningkatan Pendampingan dan Pelatihan Teknologi
Misi 5 : Mengembangkan
1. Melibatkan Masyarakat dalam Proses
1. Potensi Sumber Daya Manusia
Peningkatan Peran Serta Masyarakat
1. Meningkatkan Kualitas dan
“TERWUJUDNYA DESA BULU-BULU DALAM PELAYANAN PRIMA, PEMBERDAYAAN, DAN PENINGKATAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT DALAM BINGKAI RELIGI”
Page | 55
Misi Tujuan Sasaran Strategi Arah Kebijakan
Pemberdayaan Masyarakat dan Kemitraan dalam Pelaksanaan Pembangunan Desa.
Pembangunan Desa.
Kuantitas Kesejahteraan social Perseorangan, Keluarga, dan Kelompok masyarakat dengan pendekatan Pemberdayaan Masyarakat
2. Masyarakat Menjadi Bagian dari Desa Membangun
Peningkatan Partisipasi Masyarakat dalam Proses Perencanaan dan Pembangunan Desa
2. Keterlibatan Masyarakat
3. Rasa Memiliki Masyarakat Akan semakin tumbuh
Peningkatan Partisipasi Masyarakat dalam Proses Perencanaan dan Pembangunan Desa
3. Keterlibatan Masyarakat dalam Proses Pembangunan dan Pemberdayaan
4. Sektor Usaha Desa Pengelompokan Jenis Potensi Ekonomi masyarakat
4. Peningkatan Pendampingan dan Pelatihan Teknologi
2. Tercapainya Prinsip – Prinsip dalam Pemberdayaan Masyarakat
5. Masyarakat akan Berdaya dengan Pelibatan Mereka
Peningkatan Partisipasi Masyarakat dalam Proses Perencanaan dan Pembangunan Desa
5. Peningkatan Pendampingan dan Partisipasi Masyarakat
3. Adanya Transfer ilmu serta Dukungan dari
6. Kebutuhan Pembangunan akan mudah terpenuhi oleh
Kordinasi Dengan Instansi terkait
6. Peningkatan Hubungan Dengan
“TERWUJUDNYA DESA BULU-BULU DALAM PELAYANAN PRIMA, PEMBERDAYAAN, DAN PENINGKATAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT DALAM BINGKAI RELIGI”
Page | 56
Misi Tujuan Sasaran Strategi Arah Kebijakan
pihak lain
pihak yang diajak Bermitra Pihak lain untuk perkembangan Desa
7. Kemajuan Desa Peningkatan dan Pengkajian Potensi Desa untuk dikembangkan
7. Kordinasi Dengan Pihak Lain dalam hal ini dinas terkait
8. Pertumbuhan Ekonomi Desa
Mengembangkan Usaha ekonomi produktif yang berbasis sumber daya lokal dan meningkatkan kualitas sarana dan prasarana ekonomi
8. Pengembangan Usaha ekonomi produktif yang berbasis sumber daya lokal dan Pengadaan/ Peningkatan kualitas sarana dan prasarana ekonomi
Misi 6 : Mengembangkan Perekonomian Desa
1. Untuk Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat
1. Potensi Pertanian Masyarakat
Peningkatan Pelayanan dan penyuluhan Pertanian
1. Kordinasi Dengan Pihak Lain dalam hal ini dinas terkait
2. Potensi Usaha Lainnya Peningkatan dan Pengkajian Potensi Desa untuk dikembangkan
2. Kordinasi Dengan Pihak Lain dalam hal ini dinas terkait
3. Peningkatan Produksi Usaha
Peningkatan dan Pengkajian Potensi Desa untuk dikembangkan
3. Kordinasi Dengan Pihak Lain dalam hal ini dinas terkait
4. Penambahan Modal Usaha Identifikasi Usaha Masyarakat
4. Peningkatan Jumlah Pemberian Modal Usaha
2. Menjadikan masyarakat Desa semakin Berdaya
5. Membuka lapangan Kerja Baru
Mendorong Sumber daya alam yang ada
5. Kordinasi Dengan
Pihak Lain dalam hal
“TERWUJUDNYA DESA BULU-BULU DALAM PELAYANAN PRIMA, PEMBERDAYAAN, DAN PENINGKATAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT DALAM BINGKAI RELIGI”
Page | 57
Misi Tujuan Sasaran Strategi Arah Kebijakan
untuk dikembangkan ini dinas terkait
6. Memunculkan Potensi Desa yang bisa terkelolah dengan baik
Identifikasi Potensi Desa
6. Kordinasi Dengan
Pihak Lain dalam hal
ini dinas terkait
Misi 7 : Menciptakan Rasa aman, tentram, dalam Suasana Kehidupan desa yang demokratis dan agamais
1. Meningkatkan kerukunan umat beragama.
1. Terwujudnya masyarakat desa yang religius dan damai.
Meningkatkan pemanfaatan forum-forum keagamaan dalam rangka mencegah terjadinya miskomunikasi antara umat beragama.
1. Peningkatan
pemanfaatan forum-
forum keagamaan
dalam rangka
mencegah terjadinya
miskomunikasi
antara umat
beragama.
2. Tempat Ibadah yang memadai
Memberikan Perhatian Terhadap Perbaikan Rumah ibadah
2. Peningkatan Bantuan Bagi rumah Peribadatan
2. Menciptakan Rasa Aman dilingkungan masyarakat
3. Pos Keamanan Lingkungan digalakkan
Meningkatkan Pelaksanaan Pelatihan bagi anggota linmas dan pemanfaatan sarana dan prasarana pengamanan di desa
3. Peningkatan Pelaksanaan Pelatihan bagi anggota linmas dan pemanfaatan sarana dan prasarana pengamanan di desa
4. Warga Masyarakat merasakan keamanan dan ketentraman
Meningkatkan Pelaksanaan Pelatihan bagi
4. Peningkatan Pelaksanaan Pelatihan bagi
“TERWUJUDNYA DESA BULU-BULU DALAM PELAYANAN PRIMA, PEMBERDAYAAN, DAN PENINGKATAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT DALAM BINGKAI RELIGI”
Page | 58
Misi Tujuan Sasaran Strategi Arah Kebijakan
anggota linmas dan pemanfaatan sarana dan prasarana pengamanan di desa
anggota linmas dan pemanfaatan sarana dan prasarana pengamanan di desa
3. Menciptakan Proses demokrasi di desa
5. Keterlibatan Masyarakat dalam musyawarah dan pengambilan keputusan
Meningkatkan Partisipasi masyarakat dalam Proses Musyawarah
5. Peningkatan Peran Serta Keterlibatan Masyarakat
“TERWUJUDNYA DESA BULU-BULU DALAM PELAYANAN PRIMA, PEMBERDAYAAN, DAN PENINGKATAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT DALAM
BINGKAI RELIGI”
Page | 59
BAB VI
ARAH KEBIJAKAN KEUANGAN DESA
Dalam era otonomi daerah, setiap Desa dituntut untuk melakukan kegiatan
pembangunan secara mandiri dalam rangka meminimalisir dan ketergantungan
masyarakat dan pemerintah desadalam pembiayaan pembangunan kepada pemerintah
Daerah dan Pusat. Dalam melaksanakan kegiatan pembangunan, Desa membutuhkan
sumber dana pembangunan, oleh karena itu setiap Desa dituntut harus mampu
berusaha mengoptimalkan sumber-sumber pendapatan Desanya masing-masing.
Dalam struktur anggaran desa Bulu-Bulu terdapat beberapa pos pendapatan
desa yang merupakan sumber keuangan desa. Dalam rangka mewujudkan Visi dan Misi
desa, maka enam tahun kedepan, pemerintah desa Bulu-Bulu akan berupaya untuk
menggali potensi pendapatan desa, disamping meningkatkan swadaya masyarakat
untuk membangun daerahnya sendiri.
Sumber-sumber pembiayaan desa dalam rangka pelaksanaan kegiatan
pembangunan di Desa Bulu-Bulu terdiri dari:
a. Pendapatan Asli Desa (PADesa), terdiri dari :
1. Tanah Kas Desa
2. Pendapatan lain-lain
b. Bagi Hasil Pajak Kabupaten;
c. Bagian dari Retribusi Kabupaten;
d. Alokasi Dana Desa (ADD);
e. Dana Desa
f. Bantuan Keuangan dari Pemerintah, Pemerintah Provinsi, Pemerintah
Kabupaten dan Desa lainnya;
g. Hibah;
h. Sumbangan Pihak Ketiga.
“TERWUJUDNYA DESA BULU-BULU DALAM PELAYANAN PRIMA, PEMBERDAYAAN, DAN PENINGKATAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT DALAM
BINGKAI RELIGI”
Page | 60
6.1 Arah kebijakan pengelolaan Pendapatan Desa
Kebijakan Keuangan Desa tahun 2017 - 2022 yang merupakan potensi
Desa dan sebagai penerimaan Desa Bulu-Bulu sesuai urusannya diarahkan
melalui upaya peningkatan pendapatan Desa dari sektor Pendapatan Asli Desa
Desa dan dana perimbangan. Upaya-upaya yang dilakukan oleh Pemerintah Desa
untuk meningkatkan pendapatan Desa adalah :
1. Memantapkan Kelembagaan dan Sistem Operasional Pemungutan
Pendapatan Desa;
2. Meningkatkan Pendapatan Desa dengan intensifikasi dan ekstensifikasi;
3. Meningkatkan koordinasi secara sinergis di bidang Pendapatan Desa;
4. Meningkatkan kinerja Badan Usaha Milik Desa dalam upaya peningkatkan
kontribusi secara signifikan terhadap Pendapatan Desa;
5. Meningkatkan pelayanan dan perlindungan masyarakat sebagai upaya
meningkatkan kesadaran masyarakat dalam membayar pungutan Desa;
6. Meningkatkan pengelolaan asset dan keuangan Desa.
“TERWUJUDNYA DESA BULU-BULU DALAM PELAYANAN PRIMA, PEMBERDAYAAN, DAN PENINGKATAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT DALAM BINGKAI RELIGI”
Page | 61
Adapun Prediksi pendapatan Desa Bulu-Bulu dari beberapa sumber di atas untuk enam tahun kedepan dapat
digambarkan pada tabel dibawah ini
Tabel.......... Prediksi Pendapatan Desa Bulu-Bulu Kecamatan Tonra Tahun 2017-2022.
Uraian Pendapatan
TAHUN
2017 2018 2019 2020 2021 2022
Pendapatan Desa 1.202.824.400 1.323.106.840 1.455.417.524 1.600.959.276 1.761.055.204 1.937.160.724
Pendapatan Asli Desa 2.000.000 2.200.000 2.420.000 2.662.000 2.928.200 3.221.020
Dana Desa 796.882.000 876.570.200 964.227.220 1.060.649.942 1.166.714.936 1.283.386.430
Bagi Hasil Pajak & Retribusi 19.373.500 21.310.850 23.441.935 25.786.129 28.364.742 31.201.216
Alokasi Dana Desa 384.568.900 423.025.790 465.328.369 511.861.206 563.047.327 619.352.060
Bantuajn Keuangan dari Supra Desa
Hibah
Sumbangan pihak Ketiga
“TERWUJUDNYA DESA BULU-BULU DALAM PELAYANAN PRIMA, PEMBERDAYAAN, DAN PENINGKATAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT DALAM
BINGKAI RELIGI”
Page | 62
6.2 Arah kebijakan belanja Desa
Arah kebijakan belanja Desa ini bertujuan untuk meningkatkan
akuntabilitas perencanan anggaran serta menjamin efektivitas dan efisiensi
penggunaan anggaran dalam belanja program/kegiatan untuk memastikan
bahwa kebijakan belanja desa memeiliki kontribusi yang berarti dalam
pencapaian Visi dan Misi Pemerintah Desa. Kebijakan belanja Desa diupayakan
dengan pengaturan pola pembelanjaan yang proporsional, efisien dan efektif,
antara lain melalui:
1. Esensi utama penggunaan dana APB Desa adalah untuk meningkatkan
perekonomian dan kesejahteraan masyarakat oleh karena itu akan terus
dilakukan peningkatan program-program yang berorientasi pada masyarakat
dan berupaya melaksanakan realisasi belanja Desa tepat waktu dengan
mendorong proses penetapan Perdes APB Desa secara tepat waktu pula.
2. Meningkatkan kualitas anggaran belanja Desa melalui pola penganggaran
yang berbasis kinerja dengan pendekatan tematik pembangunan yang
disertai system pelaporan yang makin akuntabel.
3. Penggunaan anggaran berbasis pada prioritas pembangunan yaitu dalam
penentuan anggaran belanja dengan memperhatikan belanja tidak langsung
dan belanja langsung sesuai dengan visi dan misi Desa.
4. Alokasi Anggaran Desa Indikatif
“TERWUJUDNYA DESA BULU-BULU DALAM PELAYANAN PRIMA, PEMBERDAYAAN, DAN PENINGKATAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT DALAM BINGKAI RELIGI”
Page | 63
Berdasarkan kemampuan keuangan desa, Visi, Misi , Arah Kebijakan Pembangunan Desa serta prioritas kegiatan,
maka kebijakan alokasi indikatif belanja Desa Bulu-Bulu selama periode Tahun 2017 – 2022 sesuai dengan masa
pemerinthan kepala desa saat ini adalah sebagai berikut :
Tabel ....Prediksi Alokasi Indikatif Belanja Desa Bulu-Bulu Kecamatan Tonra Tahun 2017-2022
Uraian Belanja
TAHUN
2017 2018 2019 2020 2021 2022
1 2 3 4 5 6 7
Belanja Desa 1.202.824.400 1.323.106.840 1.455.417.524 1.600.959.276 1.761.055.204 1.937.160.724
1. Belanja Bidang Penyenggaraan Pemerintahan
344.568.900 379.025.790 416.928.369 458.621.206 504.483.327 554.931.660
2. Belanja Bidang Pelalsanaan Pembangunan
575.586.500 633.145.150 696.459.665 766.105.632 842.716.195 926.987.815
3. Belanja Bidang Pembinaan Masyarakat
59.373.500 65.310.850 71.841.935 79.026.129 86.928.742 95.621.616
4. Belanja Pemberdayaan Masyarakat
221.295.500 243.425.050 267.767.555 294.544.311 323.998.742 356.398.616
“TERWUJUDNYA DESA BULU-BULU DALAM PELAYANAN PRIMA, PEMBERDAYAAN, DAN PENINGKATAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT DALAM
BINGKAI RELIGI”
Page | 64
6.3 Arah kebijakan pembiayaan desa
Dengan diberlakukannya anggaran kinerja, maka dalam penyusunan APB
Desa dimungkinkan adanya defisit maupun surplus. Defisit terjadi ketika
pendapatan lebih kecil dibandingkan dengan belanja, sedangkan surplus terjadi
ketika pendapatan lebih besar dibandingkan belanja. Untuk menutup defisit
diperlukan pembiayaan Desa. Pembiayaan defisit anggaran antara lain
bersumber dari pinjaman Desa, Sisa Lebih Perhitungan Anggaran, dana
cadangan dan penjualan aset.
Selanjutnya untuk pengeluaran pembiayaan diprioritaskan pada
pengeluaran yang bersifat wajib, antara lain untuk pembayaran hutang pokok
yang telah jatuh tempo. Setelah pengeluaran wajib terpenuhi, maka pengeluaran
pembiayaan diarahkan untuk penyertaan modal kepada BUMDes yang
berorientasi keuntungan dan bertujuan untuk meningkatkan pelayanan kepada
masyarakat. Disamping itu penyertaan modal/pinjaman pihak ketiga juga
diprioritaskan bagi Koperasi dan Pengusaha Kecil, Menengah di Desa yang
diharapkan dapat menghasilkan bagi hasil laba yang dapat meningkatkan
pendapatan Desa sekaligus kinerja lembaga usaha yang mendapat tambahan
modal dalam melayani masyarakat dan anggotanya.
Secara umum kebijakan keuangan desa diarahkan pada peningkatan
pendapatan desa dan peningkatan swadaya masyarakat disertai dengan
merealisasikan APBdesa kedalam kegiatan-kegiatan pembangunan baik fisik
maupun non fisik guna peningkatan taraf hidup masyarakat Desa Bulu-Bulu pada
khususnya, serta kemajuan pembangunan Kabupaten Bone pada umumnya.
Untuk mencapai hasil sebagaimana digambarkan pada paragraf di atas,
maka langkah-langkah dan arah kebijakan keuangan desa adalah :
1. Mengoptimalisasikan sumber-sumber pendapatan desa berupa pemanfaatan
tanah kas desa, penyewaan aset-aset yang dimiliki oleh desa.
2. Mengembangkan dan Mengoptimalkan Bumdesa agar dapat memberikan
kontribusi yang berarti bagi peningkatan pendapatan Desa Bulu-Bulu
“TERWUJUDNYA DESA BULU-BULU DALAM PELAYANAN PRIMA, PEMBERDAYAAN, DAN PENINGKATAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT DALAM
BINGKAI RELIGI”
Page | 65
3. Meng-intensifkan komunikasi dan koordinasi dengan lembaga pemerintah di
Kecamatan maupun Kabupaten guna lebih mengoptimalkan pendapatan desa
yang bersumber dari APBD Kabupaten Bone atau APBD Provinsi Sulawesi
Selatan.
4. Melakukan rembug desa secara berkala, untuk merusmuskan swadaya
masyarakat dan mengintensifkan pendapatan yang bersumber dari pelayanan
publik, yang tidak bertentangan dengan per-Undang-undangan yang berlaku.
“TERWUJUDNYA DESA BULU-BULU DALAM PELAYANAN PRIMA, PEMBERDAYAAN, DAN PENINGKATAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT DALAM
BINGKAI RELIGI”
Page | 66
BAB VII KEBIJAKAN UMUM
7.1 Kebijakan Umum Pemerintah Pusat
Berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2015 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2015-2019, adapun visi
pembangunan nasional untuk tahun 2015-2019 adalah: “TERWUJUDNYA
INDONESIA YANG BERDAULAT, MANDIRI DAN BERKEPRIBADIAN
BERLANDASKAN GOTONG-ROYONG”.
Upaya untuk mewujudkan visi ini adalah melalui 7 Misi
Pembangunan yaitu:
1. Mewujudkan keamanan nasional yang mampu menjaga kedaulatan wilayah,
menopang kemandirian ekonomi dengan mengamankan sumber daya
maritim, dan mencerminkan kepribadian Indonesia sebagai negara
kepulauan.
2. Mewujudkan masyarakat maju, berkeseimbangan, dan demokratis
berlandaskan negara hukum.
3. Mewujudkan politik luar negeri bebas-aktif dan memperkuat jati diri
sebagai negara maritim.
4. Mewujudkan kualitas hidup manusia Indonesia yang tinggi, maju, dan
sejahtera.
5. Mewujudkan bangsa yang berdaya saing.
6. Mewujudkan Indonesia menjadi negara maritim yang mandiri, maju,
kuat, dan berbasiskan kepentingan nasional.
7. Mewujudkan masyarakat yang berkepribadian dalam kebudayaan.
Untuk menuju Indonesia yang berdaulat secara politik, mandiri dalam
bidang ekonomi, dan berkepribadian dalam kebudayaan, dirumuskan sembilan
agenda prioritas. Kesembilan agenda prioritas itu disebut NAWA CITA, yaitu:
1. Menghadirkan kembali negara untuk melindungi segenap bangsa dan
memberikan rasa aman kepada seluruh warga negara.
2. Membuat Pemerintah selalu hadir dengan membangun tata kelola
pemerintahan yang bersih, efektif, demokratis, dan terpercaya.
“TERWUJUDNYA DESA BULU-BULU DALAM PELAYANAN PRIMA, PEMBERDAYAAN, DAN PENINGKATAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT DALAM
BINGKAI RELIGI”
Page | 67
3. Membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah-daerah
dan desa dalam kerangka negara kesatuan.
4. Memperkuat kehadiran negara dalam melakukan reformasi sistem dan
penegakan hukum yang bebas korupsi, bermartabat, dan terpercaya.
5. Meningkatkan kualitas hidup manusia dan masyarakat Indonesia.
6. Meningkatkan produktivitas rakyat dan daya saing di pasar Internasional
sehingga bangsa Indonesia bisa maju dan bangkit bersama bangsa-
bangsa Asia lainnya.
7. Mewujudkan kemandirian ekonomi dengan menggerakkan sektor-sektor
strategis ekonomi domestik.
8. Melakukan revolusi karakter bangsa.
9. Memperteguh kebhinnekaan dan memperkuat restorasi sosial Indonesia.
7.2 Kebijakan umum Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan
Berdasarkan Peraturan Daerah Provinsi Sulawesi Selatan Nomor 10
Tahun 2015 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Provinsi
Sulawesi Selatan Tahun 2013-2018, adapun visi RPJMD Provinsi Sulawesi Selatan
adalah sebagai berikut :
“SULAWESI SELATAN SEBAGAI PILAR UTAMA PEMBANGUNAN NASIONAL DAN
SIMPUL JEJARING AKSELERASI KESEJAHTERAAN PADA TAHUN 2018”
Adapun misinya adalah sebagai berikut :
1. Mendorong semakin berkembangnya masyarakan yang religius dan
kerukunan intra dan antar umat beragama.
2. Meningkatkan kualitas kemakmuran ekonomi, kesejahteraan sosial dan
kelestarian lingkungan.
3. Meningkatkan akses dan kualitas pelayanan pendidikan, kesehatan dan
infrastruktur.
4. Meningkatkan daya saing daerah dan sinergitas regional, nasional dan global.
5. Meningkatkan kualitas demokrasi dan kepastian hukum.
6. Meningkatkan kualitas ketertian, keamanan dan kesatuan bangsa.
7. Meningkatkan perwujudan kepemerintahan yang baik dan bersih.
“TERWUJUDNYA DESA BULU-BULU DALAM PELAYANAN PRIMA, PEMBERDAYAAN, DAN PENINGKATAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT DALAM
BINGKAI RELIGI”
Page | 68
Sedangkan agenda prioritas pembangunan tahun 2013-2018 adalah sebagai
berikut :
1. Pengembangan ekonomi kerakyatan.
2. Pengembangan pendidikan, kepemudaan, keolahragaan, kebudayaan dan
pembangunan kesehatan.
3. Peningkatan kapasitas infrastruktur wilayah.
4. Pengembangan kawasan strategis.
5. Peningkatan kapasitas birokrasi dan kelembagaan.
6. Pemeliharaan ketertiban dan pengembangan demokrasi.
7.3 Kebijakan Umum Pemerintah Kabupaten Bone
Dalam rangka melaksanakan pembangunan secara terancana dan
berkelanjutan maka sebagai acuan pelaksanaan pembangunan bagi Bupati Bone
periode 2013-2018, maka disusunlah RPJMD Kabupaten Bone dengan Visi sebagai
berikut:
“MASYARAKAT BONE YANG SEHAT, CERDAS DAN SEJAHTERA”
Rumusan visi tersebut terdiri dari 3 unsur frasa (pembentuk kalimat),
dengan arti masing-masing sebagai berikut :
1. Sehat, mengandung makna meningkatnya derajat kesehatan masyarakat
dengan memperluas aksesibilitas pelayanan kesehatan yang adil dan
berkualitas.
2. Cerdas, mengandung makna terciptanya pemerataan pendidikan bagi laki-laki
dan perempuan, berkebutuhan khusus, difable dan marginal yang berkualitas
untuk mewujudkan kualitas manusia mandiri berbasis nilai-nilai agama dan
kearifan lokal.
3. Sejahtera, mengandung makna masyarakat yang mampu memenuhi
kebutuhan hidup berkelanjutan dalam aspek ekonomi, politik, sosial budaya,
lingkungan hidup, didukung infrastruktrur dan tata kelola pemerintahan yang
baik.
“TERWUJUDNYA DESA BULU-BULU DALAM PELAYANAN PRIMA, PEMBERDAYAAN, DAN PENINGKATAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT DALAM
BINGKAI RELIGI”
Page | 69
Untuk mewujudkan visi jangka menengah Kabupaten Bone tahun 2013-2018,
maka dirumuskan 6 (enam) misi pembangunan Kabupaten Bone, yaitu sebagai
berikut :
a Meningkatkan pelayanan kesehatan yang berkualitas, terjangkau, adil dan
merata.
b Meningkatkan pemerataan dan kualitas pendidikan yang berkeadilan
berbasis nilai-nilai agama dan kearifan lokal untuk mewujudkan manusia
mandiri.
c Mengembangkan dan menguatkan ekonomi kerakyatan berbasis potensi
lokal dan kelestarian lingkungan.
d Meningkatkan kualitas pelayanan publik dalam memenuhi hak-hak dasar
masyarakat yang berkeadilan
e Mengembangkan seni dan budaya dalam kemajemukan masyarakat.
f Menguatkan budaya politik dan hukum yang demokratis dan bebas KKN.
Pada tahun 2017 ini adapun prioritas pembangunan di Kabupaten Bone sebagai
berikut :
1. Pengembangan Ekonomi Kerakyatan
2. Peningkatan Kualitas Pelayanan Bidang Pendidikan dan Kesehatan
3. Peningkatan Kualitas Infrastruktur Wilayah
4. Peningkatan Kapasitas Birokrasi dan Kelembagaan
5. Peningkatan Investasi, Daya Saing dan Daerah
6. Perbaikan Kualitas Lingkungan
7.4 Kebijakan Umum Pemerintah Desa Bulu-Bulu
Kebijakan umum pembangunan jangka menengah Desa Bulu-Bulu
akan menentukan agenda, tujuan dan sasaran program pembangunan enam
tahun ke depan. Sebagai upaya pencapaian pembangunan yang diharapkan
maka dirumuskan kebijakan pembangunan sebagai dasar penetapan pokok-
pokok pikiran dengan mengacu pada strategi, visi dan misi Desa Bulu-Bulu
sehingga dalam pelaksanaannya terdapat kesatuan arah yang jelas terhadap
“TERWUJUDNYA DESA BULU-BULU DALAM PELAYANAN PRIMA, PEMBERDAYAAN, DAN PENINGKATAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT DALAM
BINGKAI RELIGI”
Page | 70
pemecahan masalah yang dihadapi oleh Desa Bulu-Bulu,sesuai dinamika
masyarakat yang selalu berkembang.
Arah kebijakan umum Desa Bulu-Bulu juga dapat diartikan sebagai
operasionalisasi dari visi dan misi desa untuk jangka waktu tertentu. Oleh
karena itu arah kebijakan umum desa pada RPJM Desa ini tetap merujuk pada
RPJM Daerah Kabupaten Bone Tahun 2013-2018.
Adapun Arah kebijakan Umum Pembangunan Desa Bulu-Bulu
Kecamatan Tonra Kabupaten Bone periode Tahun 2017 – 2022 adalah sebagai
berikut:
1. Peningkatan kinerja aparatur desa melalui kursus-kursus/pelatihan dan
sosialisasi tentang berbagai macam disiplin ilmu, pemahaman mengenai
aturan dan mekanisme Undang – Undang Nomor 6 tahun 2014 Tentang
desa dan semua peraturan dibawahnya khususnya yang berkaitan dengan
pemerintahan desa.
2. Peningkatan pelayanan dan pemberdayaan masyarakat disegala bidang.
3. Penataan regulasi diberbagai bidang, dengan menerbitkan Peraturan Desa
yang diperlukan dan di rasa mendesak.
4. Peningkatan sumber daya manusia di semua elemen masyarakat yang
berilmu, sehat dan religius melalui kegiatan-kegiatan yang
diselenggarakan di RT, Dusun, Desa, kecamatan maupun Kabupaten.
5. Peningkatan peran wanita (kesetaraan Gender) dalam proses
pembangunan disegala bidang.
6. Peningkatan moralitas, etika, keimanan dan ketaqwaan kepada Tuhan
Yang Maha Esa, melalui ceramah-ceramah dan atau kegiatan keagamaan
dan dialog interaktif dengan berbagai elemen masyarakat.
7. Peningkatan pentingnya toleransi antar umat beragama dengan
menanamkan sikap saling menghormati dan menghargai antar umat
beragama.
“TERWUJUDNYA DESA BULU-BULU DALAM PELAYANAN PRIMA, PEMBERDAYAAN, DAN PENINGKATAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT DALAM
BINGKAI RELIGI”
Page | 71
8. Peningkatan kesadaran mengembangkan Ilmu pengetahuan dan teknologi
dengan membentuk, mengembangkan dan memasyarakatkan
perpustakaan desa.
9. Peningkatan kewaspadaan dan kemampuan semua elemen masyarakat
Desa Bulu-Bulu untuk menghadapi atau menangani keadaan
darurat/bancana alam diwilayahnya.
10. Peningkatan keamanan dan ketertiban di seluruh wilayah Desa Bulu-Bulu
11. Peningkatan kerja sama antar desa tetangga.
12. Peningkatan sarana dan prasarana kebersihan dan keindahan,
transportasi, penerangan jalan, perumahan tidak layak huni, air bersih,
irigasi, seni dan olah raga, akses jalan antar RT/Dusun dan antar
desa/kecamatan, dll.
13. Peningkatan kesadaran hukum di masyarakat melalui sosialisasi-sosialisasi
dan pendekatan-pendekatan kekeluargaan, sehingga menekan adanya
konflik, menurunnya tingkat kriminalitas di masyarakat yang berdampak
pada persatuan dan kesatuan di Desa Bulu-Bulu tetap terjaga dengan
baik.
“TERWUJUDNYA DESA BULU-BULU DALAM PELAYANAN PRIMA, PEMBERDAYAAN, DAN PENINGKATAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT DALAM
BINGKAI RELIGI”
Page | 72
BAB VIII
RUMUSAN PRIORITAS PROGRAM /KEGIATAN PEMBANGUNAN DESA
8.1 Bidang Penyelenggaraan Pemerintahan Desa
Bidang Penyelenggaraan Pemerintahan Desa meliputi Kegiatan :
1. (Dapat Dilihat Dalam Lampiran dokumen RPJMDesa)
2. dst
8.2 Bidang Pelaksanaan Pembangunan Desa
Bidang pelaksanaan pembangunan Desa meliputi Kegiatan :
1. (Dapat Dilihat Dalam Lampiran dokumen RPJMDesa)
2. dst
8.3 Bidang Pembinaan Kemasyarakatan
Bidang pembinaan Kemasyarakatan meliputi Kegiatan :
1. (Dapat Dilihat Dalam Lampiran dokumen RPJMDesa)
2. dst
8.4 Bidang Pemberdayaan Masyarakat
Bidang pemberdayaan masyarakat Desa meliputi Kegiatan :
1. (Dapat Dilihat Dalam Lampiran dokumen RPJMDesa)
2. dst
Adapun rumusan program pembangunan Desa Rappa digambarkan secara
rinci pada tabel/matriks pada lampiran RPJMDesa ini sebagai satu kesatuan yang
merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari RPJMDesa ini.
“TERWUJUDNYA DESA BULU-BULU DALAM PELAYANAN PRIMA, PEMBERDAYAAN, DAN PENINGKATAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT DALAM
BINGKAI RELIGI”
Page | 73
BAB IX
PENUTUP
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa (RPJM Desa) Bulu-Bulu
Tahun 2017-2022 merupakan dokumen perencanaan pembangunan desa 6 (Lima)
tahunan yang menjabarkan visi, misi dan program Kepala Desa hasil pemilihan
Tahun 2016.
Penyusunan RPJM Desa merupakan amanat Undang – Undang Nomor 6
Tahun 2014 tentang Desa dan Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014
Tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang
Desa, dengan berpedoman kepada Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 114
Tahun 2014 tentang Pedoman Pembangun Desa.
RPJMDesa ini juga akan menjadi acuan penyusunan Rencana Kerja
Pemerintah Desa (RKPDesa) Bulu-Bulu setiap tahunnya sebagai tindak lanjut dan
merupakan kegiatan pokok tahunan desa yang selanjutnya dijadikan dasar
penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APBDesa) Bulu-Bulu,
Sehingga Kepala Desa dapat melihat dan menilai tingkat keberhasilan yang dicapai
berdasarkan capaian hasil kinerja, sebagai bahan laporan dan pertanggungjawaban
kepada Bupati Bone, BPD dan masyarakat Desa Bulu-Bulu secara keseluruhan.
Pelaksanaan RPJM Desa ini menjadi tanggung jawab bersama antara Pemerintah
Desa, masyarakat dan dunia usaha.
KEPALA DESA BULU-BULU
Drs. H. MUH. ARIF
“TERWUJUDNYA DESA BULU-BULU DALAM PELAYANAN PRIMA, PEMBERDAYAAN, DAN PENINGKATAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT DALAM
BINGKAI RELIGI”
Page | 74
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT setelah melalui Proses diskusi dan musyawarah, Tim Penyusun
RPJMDesa Bulu-Bulu yang terdiri dari Pemerintah Desa, BPD, LPM Tokoh Masyarakat dan
keterwakilan Perempuan dengan Jumlah 11 Orang, Berhasil Menyusun Dokumen RPJMDesa
Bulu-Bulu Tahun 2017 – 2022.
RPJMDesa adalah bagian dari Program perencanaan seluruh warga MAsyarakat Desa Bulu-Bulu
yang menginginkan Perubahan yang lebih baik di segala bidang. Masa depan akan terlihat jika
dimulai dengan Perencanaan yang matang dan disertai kerja keras dan usaha untuk
mewujudkannya.
Dokumen ini mungkin masih kurang sempurna karena keterbatasan informasi dari masyarakat
yang kurang lengkap, meskipun Demikian dokumen ini cukup mewakili aspirasi dari seluruh
lapisan masyarakat.
Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada semua pihak yang membantu sehingga TIM
Penyusun Dapat menyelesaikan Penyusunan RPJMDesa ini. Harapan kami semoga dokumen ini
bisa menjadi tolak ukur membangun di desa Bulu-Bulu Kecamatan Tonra Kabupaten Bone dan
semoga seluruh rencana Pembangunan bisa terealisasi dan kemajuan pesat bisa terlihat di Desa
Bulu-Bulu KEcamatan Tonra Kabupaten Bone, InsyaAllah Aamiin allahumma Aaminn….
Bulu-Bulu, 9 Februari 2017
Tim Penyusun
“TERWUJUDNYA DESA BULU-BULU DALAM PELAYANAN PRIMA, PEMBERDAYAAN, DAN PENINGKATAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT DALAM
BINGKAI RELIGI”
Page | 75
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.5 Latar Belakang
1.6 Maksud dan Tujuan
1.7 Landasan Hukum
1.8 Sistematika Penyusunan RPJM Desa
BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DESA
2.7 Sejarah Desa
2.8 Demografi
2.9 Kondisi Sosial
2.10 Kondisi Ekonomi
2.11 Pembagian Wilayah Desa dan Struktur Organisasi Pemerintah Desa
2.12 Masalah dan Potensi
BAB III VISI DAN MISI
3.3 Visi
3.4 Misi
BAB IV TUJUAN DAN SASARAN
BAB V STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN DESA
BAB VI ARAH KEBIJAKAN KEUANGAN DESA
6.4 Arah Kebijakan Pendapatan Desa
6.5 Arah Kebijakan Belanja Desa
6.6 Arah Kebijakan Pembiayaan Desa
BAB VII KEBIJAKAN UMUM
7.4 Kebijakan Umum Pemerintah Pusat
7.5 Kebijakan Umum Pemerintah Provinsi
7.6 Kebijakan Umum Pemerintah Kabupaten
BAB VIII RUMUSAN PROGRAM / KEGIATAN PEMBANGUNAN DESA
8.5 Bidang Penyelenggaraan Pemerintahan Desa
8.6 Bidang Pelaksanaan Pembangunan Desa
“TERWUJUDNYA DESA BULU-BULU DALAM PELAYANAN PRIMA, PEMBERDAYAAN, DAN PENINGKATAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT DALAM
BINGKAI RELIGI”
Page | 76
8.7 Bidang Pembinaan Kemasyarakatan
8.8 Bidang Pemberdayaan Masyarakat
BAB IX PENUTUP
Lampiran :
1. SK Kepala Desa tentang Tim Penyusun RPJMDes
2. Data Rencana Program dan Kegiatan Pembangunan yang akan masuk ke Desa
3. Daftar Gagasan Per Dusun berdasarkan
- Sketsa Dusun,
- Kalender Musim
- Bagan Kelembagaan
4. Rekapitulasi Rencana Kegiatan Desa dari Dusun .
5. Laporan Pelaksanaan Pengkajian Keadaan Desa.
6. Berita Acara Pengkajian Keadaan Desa.
7. Berita Acara Musyawara Desa Penyusunan RPJMDes
8. Berita Acara Penyusunan Rancangan RPJMDes / Lokakarya
9. Berita Acara MusrenbangDes
10. Matriks Program Kegiatan Per Bidang.