bab i pendahuluan ikm newwww (1)

Upload: diah-ayu-wulandari

Post on 08-Jan-2016

221 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

farmasi

TRANSCRIPT

BAB IPENDAHULUAN

1.1 Latar BelakangDewasa ini, kesadaran masyarakat akan pentingnya kesehatan diri dan lingkungan sekitar masih dikatakan cukup minim. Padahal dengan seiringnya perkembangan zaman, tanpa disadari banyak hal yang dapat membahayakan diri kita sendiri.Namun, di sisi lain, kesadaran masyarakat terhadap kesehatan meningkat secara signifikan seiring dengan perputaran waktu. Hal tersebut berpengaruh pula pada tingkat kebutuhan dan permintaan masyarakat terhadap layanan kesehatan. Kesehatan bagi masyarakat bukan lagi kebutuhan sekunder, namun sudah menjadi kebutuhan primer yang tidak dapat diabaikan. Kesadaran akan kesehatan yang tinggi dipicu pula oleh peningkatan pengetahuan, kemampuan, serta daya beli sehingga memungkinkan masyarakat untuk beralih dari pengobatan sendiri atau konvensional ke layanan kesehatan yang lebih modern. Namun, pada beberapa daerah, penggunaan obat tradisional dalam rangka upaya kesehatan preventif dan kuratif yang berasal dari turun temurun nenek moyang masih dilestarikan hingga saat ini, salah satunya suku Tengger yang berada di kawasan kaki gunung Bromo dan Semeru.Suku Tengger merupakan salah satu suku di Indonesia yang masih memegang teguh adat istiadat dan tradisi yang diwariskan oleh pendahulunya yaitu budaya pengobatan tradisional menggunakan bahan alam yang ada di sekitar mereka. Kepercayaan suku Tengger terhadap pengobatan tradisional mungkin dipicu oleh beberapa hal, salah satunya adalah dengan melonjaknya harga obat sintetis dan efek sampingnya bagi kesehatan sehingga meningkatkan kembali penggunaaan obat tradisional oleh masyarakat dengan memanfaatkan sumberdaya alam yang ada di sekitarnya (Kuntorini, 2005). Namun, cara-cara pengobatan tradisional tidak terdokumentasikan dengan baik karena teknik pengobatannya diajarkan secara lisan sehingga dalam perkembangannya banyak teknik pengobatan lama yang terlupakan (Rosita et al., 2007). Hal tersebut mendorong untuk dilakukannya upaya pemanfaatan dan pelestarian pengetahuan masyarakat atau suku tentang pengobatan tradisional yang telah dilakukan secara empiris, salah satunya melalui pendekatan etnofarmasi (Pieroni et al., 2002). Beberapa penyakit yang sering terjadi pada penduduk suku Tengger di antaranya adalah asma, diare, hipertensi, diabetes, kaki pecah-pecah, dan ebberapa penyakit lainnya. Oleh sebab itu, penulis bermaksud ingin mengetahui pengaruh demografi dari tempat tinggal suku tengger terhadap penyakit yang ditimbulkan serta pengobatan tradisional yang biasa digunakan oleh penduduk suku Tengger dalam mengobati diri mereka.

1.2 Rumusan MasalahBerdasarkan latar belakang, maka masalah dalam makalah yang dibuat ini dirumuskan sebagai berikut:1.Bagaimana geografi Kecamatan Tosari, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur?2.Bagaimana hubungan antara geografi dan demografi penduduk setempat terhadap penyakit yang dialami masyarakat suku tengger di Kecamatan Tosari, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur?3.Bagaimana cara pengobatan penyakit yang dilakukan oleh masyarakat suku tengger di di Kecamatan Tosari, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur?4. Bagaimana peran apoteker terhadap pelayanan kesehatan di Kecamatan Tosari, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur?

1.3 TujuanPenulisan makalah ini bertujuan untuk:1.Mengetahui letak geografi tempat tinggal penduduk suku Tengger, Kecamatan Tosari, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur.2.Mengetahui pengaruh geoggrafi dan demografi penduduk suku Tengger terhadap timbulnya berbagai macam penyakit. 3.Mengetahui cara penggunaan tumbuhan, hewan, dan bahan mineral untuk pengobatan pada suku Tengger.4. Mengetahui peran apoteker terhadap pelayanan kesehatan di Kecamatan Tosari, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur?

1.4 ManfaatMakalah ini diharapkan membawa manfaat antara lain:1.Memberikan informasi tentang pengaruh demografi suatu daerah tempat tinggal terhadap potensi timbulnya berbagai penyakit.2.Memberikan informasi cara penggunaan tumbuhan, hewan, dan bahan mineral tersebut untuk pengobatan.3.Sebagai dasar untuk penelitian lebih lanjut mengenai Etnofarmasi Suku Tengger dan pengembangan obat di Indonesia.

DAFTAR PUSTAKAPieroni, A., Quave, C., Nebel, S., dan Henrich, M. 2002. Ethnopharmacy of the Ethnic Albanians (Arbereshe) of Northern Basilicata, Italy. Fitoterapia. 72 (2002): 217-241.Rosita, S.M.D., Rostiana, O., Pribadi, dan Hernani. 2007. Penggalian IPTEK Etnomedisin di Gunung Gede Pangrango. Bul. Littro. 18 (1) : 13-28.Kuntorini, E.M. 2005. Botani Ekonomi Suku Zingiberaceae Sebagai Obat Tradisional Oleh Masyarakat di Kotamadya Banjarbaru. Bioscientiae. 2 (1) : 25-36.