kuliah ikm

1

KESLING - 1

KESEHATAN LINGKUNGAN DAN KESEHATAN KERJA (KLKK)

PENGASUH :Prof Dr. R. Soeprapto As, DPH (KK)

Didik Sarudji, M.Sc, (KL)

PJMK: Didik Sarudji, M.Sc.

KESLING - 2

TOPIK (POKOK BAHASAN)

I. PENGANTAR II. MANUSIA DAN LINGKUNGAN III. VEKTOR PENYAKIT IV. SANITASI MAKANAN V. PENYEDIAAN AIR BERSIH VI. PENGELOLAAN AIR LIMBAH VII. PEMBUANGAN TINJA VIII. PENCEMARAN UDARA IX. PENGELOLAAN SAMPAH X. PERUMAHAN DAN

PEMUKIMAN

2

KESLING - 3

I. PENGANTAR

A. KEDUDUKAN KESLINGB. SEJARAH PERKEMBANGAN

KESLING - 4

A. KEDUDUKAN KESLING DALAM IKM

• KESEHATAN LINGKUNGAN MERUPAKAN PERKEMBANGAN DARI SANITASI LINGKUNGAN (ENVIRONMENTAL SANITATION)

• ENVIRONMENTAL SANITATIONMERUPAKAN BAGIAN DARI ILMU KESEHATAN MASYARAKAT

• APAKAH KESEHATAN MASYARAKAT ITU ?

3

KESLING - 5

KESEHATAN MASYARAKAT (PUBLIC HEALTH)(Winslow, 1920)

• PUBLIC HEALTH IS THE SCIENCE AND THE ART OF PRE-VENTING DISEASE, PROLONGING LIFE, AND PROMOTINGPHYSICAL AND MENTAL HEALTH AND EFFICIENCYTHROUGH ORGANIZED COMMUNITY EFFORT FOR THESANITATION OF ENVIRONMENT, THE CONTROL OFCOMMUNITY INFECTIONS, THE EDUCATION OF THEINDIVIDUAL IN THE PRINCIPLES OF PERSONAL HYGIENE,THE ORGANIZATION OF MEDICAL AND NURSINGSERVICE FOR THE EARLY DIAGNOSIS AND PREVENTIVETREATMENT OF DISEASE, AND THE DEVELOPMENT OFSOCIAL MACHINERY WHICH WILL ENSURE TO EVERYINDIVIDUAL IN THE COMMUNITY AND STANDARD OFLIVING ADUQUATE FOR THE MAINTENANCE OF HEALTH.

KESLING - 6

KESEHATAN MASYARAKAT (PUBLIC HEALTH)(WHO)

• PUBLIC HEALTH IS THE SCIENCE AND ART OF PRE-VENTING DISEASE, PROLONGING LIFE, PROMOTINGPHYSICAL AND MENTAL HEALTH AND EFFICIENCY,THROUGH ORGANIZED COMMUNITY EFFORT FOR THEEARLY DIAGNOSIS AND PREVENTIVE TREATMENT OFDISEASE AND THE DEVELOPMENT OF SOCIAL MACHI-NERY WITH WILL ENSURE TO EVERY INDIVIDUAL IN THECOMMUNITY A STANDARD OF LIVING ADEQUATE FORTHE MAINTENANCE OF HEALTH FOR THE (a) SANITATIONOF ENVIRONMENT, (b) CONTROL OF COMMUNITY INFEC-TION, © EDUCATION OF THE INDIVIDUAL IN PRINCIPLESOF PERSONAL HYGIENE, (d) ORGANIZATION OF MEDIC-AL AND NURSING SERVICES.

4

KESLING - 7

TUJUAN DAN USAHA PUBLIC HEALTH (Winslow dan WHO)

• TUJUAN KESEHATAN MASYARAKAT:– Pencegahan Penyakit– Memperpanjang Umur– Meningkatkan derajat kKesehatan Fisik dan Mental serta

Efisiensi.

• USAHA-USAHA UNTUK MENCAPAI:– Sanitasi Lingkungan– Pengendalian penyakit infeksi– Pendidikan Kesehatan individu dlm hygiene perseorangan– Pengorganisasian pelayanan medis dan perawatan untuk

diagnosis dini dan pengobatan pencegahan– Pengembangan perlengkapan (sarana) sosial untuk

menjamin setiap orang standar kehidupan yang adekuat untuk perawatan kesehatan.

KESLING - 8

KESEHATAN MASYARAKAT (DALAM PERKEMBANGAN TERAKHIR)

ILMU DAN SENI DALAM MENINGKATKAN DERAJAT KESEHATAN MASYARAKAT YANG SETINGGI-TINGGINYA MELALUI USAHA-

USAHA KESEHATAN :

UPAYA KESEHATAN WAJIB:1. KESEHATAN IBU DAN ANAK (KIA)2. KELUARGA BERENCANA (KB)3. GIZI4. PENGOBATAN5. PENCEGAHAN DAN PEMBERANTASAN PENYAKIT

MENULAR (P2M)6. UPAYA KESEHATAN LINGKUNGAN

5

KESLING - 9

UPAYA PENGEMBANGAN:

7. UPAYA PERAWATAN KESEHATANMASYARAKAT

8. UPAYA KESEHATAN SEKOLAH (UKS)9. UPAYA KESEHATAN USILA10. UPAYA KESEHATAN KERJA11. UPAYA KESEHATAN GIGI DAN MULUT12. UPAYA KESEHATAN JIWA13. UPAYA KESEHATAN MATA DAN PENCEGAHAN

KEBUTAAN14. UPAYA PENYULUHAN KESEHATAN 15. PEMBINAAN PERAN SERTA MASYARAKAT16. UPAYA KESEHATAN OLAH RAGA17. LABORATORIUM SEDERHANA18. PENCATATAN DAN PELAPORAN

KESLING - 10

B. SEJARAH PERKEMBANGAN KESLING DLM PERKEMBANGAN IKM

1. KESLING DALAM PERINTISAN KESMASY DI INDONESIA

• PERIODE 1917-1937 : PROPAGANDA PEMBERANTASAN CACING TAMBANG DAN PEMAKAIAN KELAMBU PADA PROYEK BANYUMAS.

• PERIODE ZAMAN JEPANG-PENYERAHAN KEDAULATAN R.I. 1941-1950 (-)

• PERIODE 1950-1960MENERAPKAN 8 USAHA KESEHATAN POKOK (UKP) YANG DIDALAMNYA TERDAPAT USAHA KESELATAN LINGKUNGAN

• PERIODE 1960-1990 MENERAPKAN 12 UKP.• PERIODE 1990-SEKARANG MENERAPKAN 18

UKP.

6

KESLING - 11

2. KESEHATAN LINGKUNGAN DALAMDEKLARASI ALMA ATA

DALAM KEGIATAN PRIMARY HEALTH CARE (PHC) YANG DIDEKLARASIKAN DI ALMA ATA :

• EDUCATIONAL CONCERNING PREVAILING HEALTH PROBLEMS AND THE METHODS OF PREVENTING ANDCONTROLLING THEM.

• LOCAL ENDEMIC ON PREVENTION AND CONTROL.• EXPANDED PROGRAM FOR IMMUNIZATION AGAINST THE

MAJOR INFECTIOUS DISEASEA.• M ATERNAL AND CHILD HEALTH CARE INCLUDING FAMILY

PLANNING.• ESSENTIAL DRUG SUPPLY.• NUTRITION IMPROVEMENT AND PROMOTION OF FOOD

SUPPLY.• TREATMENT OF COMMON DISEASE AND INJURIES.• SAFE WATER SUPPLY AND BASIC SANITATION.

KESLING - 12

BEBERAPA HAL YANG HARUS DIINGAT DARI DEKLARASI ALMA ATA:

• PENGERTIAN PHC MENURUT DEKLARASI• PRINSIP-PRINSIP PENYELENGGARAAN PHC• ELEMEN KEGIATAN PHC• PENERAPAN PERAN SERTA MASYARAKAT DALAM

MENUNJANG PHC DI INDONESIA (DALAM PROGRAM PKMD)

• PENGERTIAN PKMD• PRINSIP-PRINSIP PENDEKATAN PKMD• BENTUK PELAKSANAAN PKMD.

7

KESLING - 13

II. MANUSIA DAN LINGKUNGAN

A. SEJARAH PERKEMBANGAN B. HUB LINGKUNGAN DAN MANUSIAC. PROSES PERKEMBANGAN PENYAKIT DAN

PREVENSINYAD. KONSEP HUBUNGAN LINGKUNGAN DAN

KESEHATANE. DEFINISIF. RUANG LINGKUP KESLINGG. PRINSIP-PRINSIP PENGENDALIAN

KESLING - 14

A. SEJARAH PERKEMBANGAN

1. BANGSA MINOANS (3000-1500 SM) DAN BANGSA MESIR (100 SM) TELAH MENGENAL IRIGASI DAN KESMAS.

2. BANGSA ROMAWI DAN NEG. TIMUR TENGAH TELAH MEMBANGUN AQUADUCT AND DRAINAGE SYSTEM.

3. PANDEMI ABAD KE 14 DI EROPA PES BUBO (THE BLACK DEATH) 60 JUTA OR MENINGGAL.

8

KESLING - 15

SEJARAH PERKEMBANGAN

4. BAHAN TOKSIK PADA PEKERJA INDUSTRI, STRES, KECELAKAAN PADA ZAMAN REVOLUSI INDUSTRI

5. PENCEMARAN UDARA DI LEMBAH MEUSE VALLEY-BELGIA (1930)

6. TH 1948 KOTA DONORA-PENNSYLVANIA TERTUTUP FOG KRN INVERSI.

7. TH 1952 SMOG MENUTUP KOTA LONDON.8. PENCEMARAN LOGAM BERAT – MINAMATA

DISEASE DAN ITAI-ITAI DISEASE DI JEPANG

KESLING - 16

B. HUB LINGKUNGAN DAN MANUSIA

1. LINGK SBG. LIFE SUPPORT2. RESIDU DAN SAMPAH PRODUK

MANUSIA3. ENVIRONMENTAL HAZARDS

9

KESLING - 17

HUB LINGKUNGAN DAN MANUSIA

1. LINGKUNGAN SBG LIFE SUPPORT

• ENERGI (NUTRITIF DAN NON NUTRITIF)• GEOFISIK (UDARA, AIR, TANAH)• BIOLOGIK (RESERVOIR, AGENT,

VEKTOR)• LINGKUNGAN SOSIAL

KESLING - 18


2. RESIDU DAN SAMPAH PRODUK MANUSIA

• SOLID WASTE• WASTE WATER• GAS• ENERGY

10

KESLING - 19


3. ENVIRONMENTAL HAZARDS• SITE AND LOCATION• BIOLOGIC (AGENT, RESERVOIR, VECTOR)• CHEMIC (OCCUPATIONAL AND COMMUNITY

HAZARDS)• PHYSIC (DUST, TEMPERATURE,RADIATION,

VIBRATION, NOISE, LIGHT, HUMMIDITY, AIR PRESSURE)

• PSYCHOLOGIC (STRESS, BORING, UNCOMFORTABLE)

• SOCIOLOGIC (OVER CROWDED, ISOLATION, ANOMIE)

KESLING - 20

C. PROSES PERKEMBANGAN PENYAKIT DAN PREVENSINYA

1. THE NATURAL HISTORY OF DISEASE IN MAN :

a. PERIODE PREPATOGENESIS(MASA YANG DIAWALI DARI INTERAKSI ANTARA FAKTOR-2 AGENT, HOST, DAN ENVIRONMENT YANG MENGAKIBATKAN TERJADINYA SAKIT.

11

KESLING - 21

THE NATURAL HISTORY OF DISEASE IN MAN :

b. PERIODE PATHOGENESIS• MASA YANG DIMULAI SEJAK TERJADINYA

INTERAKSI ANTARA HOST DAN STIMULUS, SAMPAI ORANG TSB MATI, KRONIS, CACAT ATAU SEMBUH KEMBALI

DLM PERIODE INI TERJ PERKEMBANGAN: CLINICAL HORIZON DISCERNIBLE EARLY DISEASE ADVANCE DISEASE CONVALESCENCE

KESLING - 22

2. LEVEL OF PREVENTION

a. PRIMARY PREVENTION• HEALTH PROMOTION• SPECIFIC PROTECTION

b SECONDARY PREVENTION• EARLY DIAGNOSIS AND PROMPT

TREATMENT• DISABILITY LIMITATION

c. TERTIARY PREVENTION• REHABILITATION

12

KESLING - 23

a. PRIMARY PREVENTION

• HEALTH PROMOTION:PENYULUHAN KESEHATANSTANDAR NUTRISI YANG BAIKPERUMAHAN, KONDISI, REKREASI, BEKERJA.NASIHAT PERKAWINAN DAN PENDDIDIKAN

SEXGENETIKAPEMERIKSAAN KES PERIODIK

• SPECIFIC PROTECTION IMUNISASI

KESLING - 24

a. PRIMARY PREVENTION

• SPECIFIC PROTECTIONIMUNISASIHYGIENE PERSEORANGANSANITASI LINGKUNGANPROTEKSI BAHAYA LINGK. KERJAPROTEKSI DARI KECELAKAANPENGGUNAAN NUTRIEN SPESIFIKPROTEKSI THD. KARSINOGENMENGHINDARI ALERGEN.

13

KESLING - 25

b. SECONDARY PREVENTION

• EARLY DIAGNOSIS AND PROMPT TREATMENTMASS CASE FINDINGSURVEY SCREENINGPEMERIKSAAN SELEKTIF

DISABILITY LIMITATIONPENGOBATAN YANG ADEKUATPERSYARATAN FASILITAS UNTUK

MEMBATASI KECACATAN DAN KEMATIAN

KESLING - 26

c. TERTIARY PREVENTION• TINDAK REHABILITASI:

PERSYARATAN KELENGKAPAN FASILITAS R.S.

PENYULUHAN MASY. TTG PEMANFAATAN OR YANG TELAH DIREHABILITASI.(DAPAT DIPEKERJAKAN, PENEMPATAN SELEKTIF, TERAPI KERJA DI r.s., PEMBENTUKAN KOLONI TTT.)

14

KESLING - 27

D. KONSEP HUBUNGAN LINGKUNGAN DAN KESEHATAN

1. KONSEP SEGITIGA JOHN GORDON

MANUSIA SEHAT KARENA ADA KESEIMBANGAN HUBUNGAN ANTARA AGENT, HOST DAN ENVIRONMENT.

MANUSIA JATUH SAKIT KARENA TERGANGGUNYA KESEIMBANGAN TSB. (KETIDAK-SEIMBANGAN HUB. A, H, E.)

KESLING - 28

15

KESLING - 29

KONSEP HUBUNGAN LINGKUNGAN DAN KESEHATAN

• KESEIMBANGAN TERGANGGU KARENA:PENINGKATAN KEMAMPUAN/KEGANASAN

AGENTPENINGKATAN KERENTANAN MANUSIAPERUBAHAN LINGKUNGAN YANG

MENGUNTUNGKAN AGENTPERUBAHAN LINGKUNGAN YANG MERUGIKAN

HOST (MENINGKATKAN KERENTANAN) (GAMBARKAN !!!)

KESLING - 30

KONSEP HUBUNGANLINGKUNGAN DAN KESEHATAN

2. KONSEP H.L. BLUM

DERAJAT KESEHATAN MASYARAKAT DIPENGARUHI OLEH FAKTOR-FAKTOR:

LINGKUNGANPERILAKU MASYARAKATPELAYANAN KESEHATAN MASYARAKATKETURUNAN

16

KESLING - 31

KESLING - 32

KONSEP HUBUNGAN LINGKUNGAN DAN KESEHATAN

3. PENGARUH UMUM LINGK THD KES.

• LINGK SBG FAKTOR PREDISPOSISI• LINGK SBG FAKTOR AGENT• LINGK SBD FAKTOR MEDIA PENULARAN• LINGK SBG FAKTOR YANG

BERPENGARUH THD PERJALANAN PENY.

17

KESLING - 33

E. DEFINISI-DEFINISI

• HEALTH IS STATE OF COMPLETE PHYSICAL, MENTAL AND SOCIAL WELL-BEING AND NOT MERELY THE ABSENCE OF DISEASE OR INFIRMITY.(WHO)

• SANITATION IS THE PREVENTING DISEASE BY ELIMINATING OR CONTROLLING THE ENVIRONMENTAL FACTORS WHICH FORM THE LINK IN THE CHAIN OF TRANSMISSION.

(Ehler and Steel).

KESLING - 34

DEFINISI-DEFINISI

• ENVIRONMENTAL HEALTH IS THAT ASPECT OF PUBLIC HEALTH THAT IS CONCERNED WITH THOSE FORMS OF LIFE, SUBSTANCES, FORCES, AND CONDITIONS IN THE SURROUNDING OF MAN THAT MAY EXERT AN INFLUENCE ON HUMAN HEALTH AND WELL-BEING. (P. Walton Purdom)

18

KESLING - 35

DEFINISI-DEFINISI

• ILMU KESEHATAN LINGKUNGAN ADALAH ILMU DAN KETRAMPILAN UNTUK MENGENDALIKAN SEMUA FAKTOR LINGKUNGAN FISIK DI SEKITAR MANUSIA YANG DIPERKIRAKAN AKAN MENIMBULKAN GANGGUAN ATAU KERUGIAN PADA PERKEMBANGAN FISIK MANUSIA, KESEHATAN ATAUPUN KELANGSUNGAN HIDUP MANUSIA (WHO)

KESLING - 36

RUANG LINGKUP

• UPAYA-UPAYA THD FAKTOR LINGKUNGAN:

1. PENYEDIAAN AIR BERSIH2. PENGENDALIAN PENCEMARAN AIR DAN

PENGELOLAAN AIR LIMBAH3. PENGELOLAAN SAMPAH4. PEMBERANTASAN VEKTOR5. PENCEGAHAN DAN PENGAWASAN

PENCEMARAN TANAH OLEH FAKTOR LINGKUNGAN BIOLOGIS

19

KESLING - 37

E. RUANG LINGKUP6. SANITASI MAKANAN7. PENGENDALIAN PENCEMARAN

UDARA8. PENGENDALIAN RADIASI9. KESEHATAN KERJA10. PENGENDALIAN KEBISINGAN11. PERBAIKAN PERUMAHAN DAN

SISTEM PEMUKIMAN

KESLING - 38

RUANG LINGKUP12. PERENCANAAN PERKOTAAN DAN

PEMBANGUNAN WILAYAH13. PENGEMBANGAN ASPEK KESLING POLA

EKOSISTEM LALU LINTAS UDARA, LAUT DAN DARAT

14. PENCEGAHAN KECELAKAAN15. PEMBINAAN LINGKUNGAN TEMPAT REKREAI

DAN PARIWISATA16. SANITASI YANG DIKAITKAN DGN EPIDEMI,

KEDARURATAN, BENCANA ALAM, MIGRASI PENDUDUK, DLL.

20

KESLING - 39

RUANG LINGKUP17. PENGEMBANGAN SISTEM

PENGUKURAN YANG DIBUTUHKAN UNTUK MEMBERIKAN JAMINANINFORMASI AKAN PERLINDUNGANLINGKUNGAN YANG DAPATDINYATAKAN BEBAS DARI SEGALARESIKO BAGI KESEHATAN.

(WHO Expert committee)

KESLING - 40

G. PRINSIP-PRINSIP PENGENDALIAN LINGKUNGAN

1. ISOLASI2. SUBSTITUSI3. SHIELDING4. TREATMEN DISTRUKSI KONVERSI REMOVAL INHIBITION

5. PREVENSI

21

KESLING - 41

PRiNSIP-PRINSIP PENGENDALIAN LINGKUNGAN

1. ISOLASI

• ISOLASI JARAK (DAERAH RADIASI, WABAH, BISIONG)

• ISOLASI RUANGAN – RUANG DIRANCANG KHUSUS UTK MENGHINDARI PENGARUH.

KESLING - 42

PRINSIP-PRINSIPPENGENDALIAN LINGKUNGAN

2. SUBSTITUSI• MENGGANTI BAHAN YANG BERBA HAYA/

RENTAN MEMBAHAYAKAN DENGAN BAHANYANG LEBIH AMAN DAMPAKNYA.

• MENGGANTI BAHAN YANG TIDAK MENDUKUNG TERJADINYA PERTUMBUHANCEPAT Staphylococcen.

• BAHAN PERSISTEN DG BAHAN DEGRADABLE

22

KESLING - 43


3. SHIELDING (PERLINDUNGAN)

• MENGGUNAKAN BARRIER UNTUK MELINDUNGI SESEORANG

SAFETY GLASS, MASKER, PAKAIAN PELINDUNG RADIASI, KELAMBU DLL.

KESLING - 44


4. TREATMENT (PERLAKUAN)

• DISTRUKSI- MEMBUNUH KUMAN• KONVERSI – MENUBAH BAHAN BERBAHAYA

MENJ KURANG/TIDAK BERBAHAYA• REMOVAL (PEMBERSIHAN), electrostatic

precipitator, bag filter and cyclone.• INHIBITION (MENGHAMBAT) PERTUMBUHAN

KUMAN (pH, ASINAN, PENGGULAAN, PENGASAPAN DLL)

23

KESLING - 45


5. PREVENSI

• PREVENSI (HOST) DENGAN ALAT PELINDUNG (MASKER, SARUNG TANGAN, UNTUK MENCEGAH INFEKSI)

• PENCEGAHAN DG MEMUTUS MEDIA PENULARAN (MEREBUS AIR MINUM, MEMBERANTAS VEKTOR DLL)

• MENINGKATKAN KEKEBALAN

KESLING - 46

III. VEKTOR PENYAKITA. PENDAHULUANB. PROSES PENULARAN PENYAKITC. VECTOR-BORNE DISEASESD. NYAMUKE. LALATF. BINATANG PENGERATG. KECOAH. PINJAL (TICKS)I. KUTU (LICE)J. MOLLUSCAK. BLACKFLY

24

KESLING - 47

A. PENDAHULUAN• VEKTOR ADALAH ARTHROPODA ATAU

INVERTEBRATA LAIN YANG MEMINDAHKAN INFECTIOUS AGENTS BAIK SECARA MEKANIS MAUPUN BIOLOGIS KEPADA PENJAMU (HOST) BARU.

• KEHIDUPAN VEKTOR ERAT DENGAN KEHIDUPAN MANUSIA

• VEKTOR PERNAH MENYEBABKAN PANDEMI

• VEKTOR DAPAT DIKENDALIKAN / DIBERANTAS / DIBASMI

• MELALUI MODIFIKASI LINGKUNGAN VEKTOR DAPAT DIKENDALIKAN.

KESLING - 48

B. PROSES PENULARANPENYAKIT

1. PENULARAN LANGSUNG (DIRECT TRANSMISSION)

2. PENULARAN TAK LANGSUNG (INDIRECT TRANSMISSION)

25

KESLING - 49

1. PENULARAN LANGSUNG(DIRECT TRANSMISSION)

• DIRECT CONTACT (PHYSICAL CONTACT) (Persinggungan, gigitan, ciuman, hub sex)

• INDIRECT CONTACT (Semburan titik ludah langsung ke host baru – waktu bersin, batuk, bicara dll – jarak < 1 meter)

KESLING - 50

2. PENULARAN TAK LANGSUNG (INDIRECT TRANSMISSION)

• VEHICLE-BORNE

• VECTOR-BORNE

• AIR-BORNE– DROPLET NUCLEI– DUST

26

KESLING - 51

PENULARAN TAK LANGSUNG (INDIRECT TRANSMISSION)

a. VEHICLE – BORNE• VEHICLE ADALAH BENDA-BENDA YANG

TERKONTAMINASI YANG MEMBANTU TRANSPORTASI PENYEBAB PENYAKIT UNTUK MASUK KEDALAM TUBUH PENJAMU MELALUI PORTAL ENTRY YANG TEPAT.

• PADA DASARNYA AGENT TAK DAPAT BERKEMBANG PADA VEHICLE TETAPI MASIH TETAP BERTAHAN HIDUP.

• CONTOH: ALAT DAPUR, ALAT MEDIS, AIR, MAKANAN, MAINAN ANAK, PRODUK BIOLOGIS DLL.

KESLING - 52


b. VEKTOR – BORNE• VEKTOR ADALAH ARTHROPODA ATAU

INVERTEBRATA LAIN YANG MEMINDAHKAN INFECTIOUS AGENTS BAIK SECARA MEKANIS MAUPUN BIOLOGIS KEPADA PENJAMU (HOST) BARU.

• TRANSMISI MELALUI VEKTOR DAPAT SECARA MEKANIK, ATAU BIOLOGIK.

• TRANSMISI SECARA BIOLOGIS MEMERLUKAN PERKEMBANG-BIAKAN, SIKLUS ATAU KOMBINASI KEDUANYA (CYCLOPROPAGATION) DARI AGENT.

27

KESLING - 53


c. AIR-BORNE ADALAH PENYEBARAN INFECTIOUS AGENTMELALUI AEROSOL KEDALAM TUBUH PENJAMU, BIASANYA MELALUI SAL. PERNAFASAN.

PENYEBARAN MELALUI:- DROPLET NUCLEI – RESIDU KECIL HASIL

PENGUAPAN DARI DROPLET PENDERITA.- DUST – PARTIKEL KECILDARI BERBAGAI UKURAN DARI LANTAI YANG TERKONTAMINA-SI, PAKAIAN, TEMPAT TIDUR, TANAH DLL.

KESLING - 54

C. VECTOR-BORNE DISEASES

• VECTOR-BORNE DISEASES ADALAH PENYAKIT-PENYAKIT YANG DITULARKAN DARI HOST OLEH VEKTOR KE HOST YANG BARU.

• PERHATIKAN TABEL III.1 - JENIS PENYAKIT- PENYEBAB Iagent)- JENIS VEKTOR,- CARA INFEKSI- RESERVOIR

28

KESLING - 55

D. NYAMUK

1. JENIS NYAMUK DANPENYAKIT YANG DITULARKAN

2. SURVEILENS NYAMUK3. PENGENDALIAN NYAMUK

KESLING - 56

1. JENIS NYAMUK & PENYAKIT

Phylum Arthropoda :- Class Insecta- Subclass Pterygota

- Ordo Diptera- Sub-ordo Orthorrapha–Nematocera- Famili Culicidae Mosquito) :

- Sub-famili CulicinaeDixinae

Chaoborinae

29

KESLING - 57

JENIS NYAMUK & PENYAKIT

Sub-famili Culicinae

-Tribe Anophelini–genus Anophele

-Tribe Culicini - group Aedes- group Culex

-Tribe Megarinini

KESLING - 58


• Anopheles – A. Sundaicus (Jawa) -Malaria– A. maculatus(Malaysia) -Malaria– A. javanensis (Jawa) -Malaria– A. quadrimaculatus (A.S.) -Malaria– A. freeborni (AS) -Malaria– A. Albimanus (AS) -Malaria

30

KESLING - 59


• Aedes:– A. aegypti -Y. fever, DBD.– A. albopictus -Chikungunya

• Culex– C. pipiens -Encephalitis– C. quinqufasciatus -Encephalitis– C. tarsalis -Encephalitis– Culiseta melanura -Encephalitis

KESLING - 60

2. SURVEILENS NYAMUK

SURVEILENS NYAMUK ADALAH PENELITIAN YANG CERMAT DAN BERKELANJUTAN TENTANG PENYEBARANNYA YANG DIPERLUKAN UNTUK PENGENDALIAN SECARA EFEKTIF.

IDENTIFIKASI PENYEBARAN DENGAN:- MENGETAHUI RESTING PLACES- MENANGKAP IMAGO DENGAN ASPIRATOR;- MENGUKUR KEPADATAN (MOSQUITO LIGHT

TRAP)- TERMASUK SEBARAN JENTIK-JENTIKNYA.

31

KESLING - 61

3. PENGENDALIAN NYAMUK• PENGENDALIAN KIMIAWI

– RESIDUAL SPRAY– SPACE SPRAY– LARVICIDE

• PENGENDALIAN BIOLOGIS– MEMELIHARA PREDATOR (Jenis ikan :

Gambusia affinis)• PENGENDALIAN LINGKUNGAN

(Pengeringan, pengaliran, kebersihan, 3M)

KESLING - 62

E. LALAT1. KARAKTERISTIK

- CEPAT BERKEMBANGBIAK- GEMAR BAU BUSUK/AMIS/ANYIR- VEKTOR PENYAKIT : SAL ALAT CERNA, CONJUNCTIVITIS, TRACHOMA, OLIOMYELITIS.

- YANG MENUSUK-MENGISAP SBG VEKTOR TULAREMIA, ANTHRAX

- SEBAGAI AGENT Myiasis

2. KEPADATAN LALAT (FLY GRILL, FLY TRAP)3. PEMBERANTASAN

32

KESLING - 63

LALAT

• 3. PEMBERANTASAN– MENJAGA KEBERSIHAN UMUM– KONTENER PENGHASIL SAMPAH

TERTUTUP RAPAT– KONTENER TPS MENAMPUNG SELURUH

SAMPAH DAN TERTUTUP RAPAT– HINDARI ILLEGAL OPEN DUMPS– KAKUS – WATER SEALED LATRINE– TPA OPEN DUMP + INSECTISIDA.

KESLING - 64

F. BINATANG PENGERAT

1. KARAKTERISTIK- ERAT DENGAN KEHIDUPAN DAPUR DANSAMPAH

- DEKAT DENGAN MANUSIA TETAPIPINTAR BERSEMBUNYI

- AKTIF DI MALAM HARI- SELALU MENGASAH GIGINYA- HOST UNTUK PLAGUE - EPIZOOTIC

2. HUBUNGANNYA DGN KESEHATAN3. PEMBERANTASAN

33

KESLING - 65

BINATANG PENGERAT

2. HUBUNGANNYA DGN KESEHATAN– SBG INANG VEKTOR (Xenopsylla cheopis);– HOST DARI PENY.: Pes, Murine typhus,

Rickettsial pox, Leptospirosis, Salmonelosis.

– Sylvatic plague (DARI TIKUS) menular ke manusia – bubonic plague –septicemic plague – pneumonic plague.

3. PEMBERANTASAN

KESLING - 66

BINATANG PENGERAT3. PEMBERANTASAN:• PERLU KEBERSAMAAN MASYARAKAT• PENYULUHAN KPD MASY• SYARAT-SYARAT SANITASI GEDUNG/

PERUMAHAN• ERADIKASI/PEMUSNAHAN TIKUS DAN

SARANGNYA• PERBAIKAN PENGELOLAAN SAMPAH• EVALUASI

34

KESLING - 67

G. KECOA

1. KARAKTERISTIK2. HUBUNGANNYA DENGAN KES.3. PEMBERANTASAN

KESLING - 68

H. PINJAL (TICKS)


35

KESLING - 69

I. KUTU (LICE)


KESLING - 70

J. MOLLUSCA


36

KESLING - 71

K. BLACKFLY


KESLING - 72

IV. SANITASI MAKANANA. PENDAHULUANB. TEKNIK PENGAWETAN MAKANANC. KEHILANGAN NITRIEN MAKANAND. EFEK TOKSIK MIKROBIALE. KONTAMINASI & KERUSAKAN MKNF. TOKSIN NON MIKROBIALG. SANITASI SUSU H. DAN PENGAWASAN DAGINGI. PERLINDUNGAN THD MAKANAN

37

KESLING - 73

SANITASI MAKANANA. PENDAHULUAN1. MAKANAN SBG FAKTOR DILUAR TUBUH MANUSIA

MEMBENTUK SISTEM LINGKUNGAN.2. MAKIN TERBATASNYA PERSEDIAAN MKN DIPERLUKAN

USAHA PENGHEMATAN DAN PENGAWETAN MKN3. HUB MKN DG KESEHATAN SANGAT ERAT4. ZAT GIZI RUSAK KRN PROSES PENGOLAHAN ATAU

PENYIMPANAN5. MKN BERPERAN SBG VEHICLE PENYAKIT6. MKN MENGANDUNG TOKSIN BAKTERI7. MKN MENGANDUNG RACUN ALAMI8. MKN MENGANDUNG RACUN KIMIA (PENGAWET,

PENYEDAP, ADITIF, KONTAMINAN) PD PROSES PENGOLAHAN, PESTISIDA.

KESLING - 74

SANITASI MAKANANB. TEKNIK PENGAWETAN MKN1. MENGATUR KESEIMBANGAN AIR DAN

PADATAN2. PENGENDALIAN KEGIATAN MIKROBIAL3. PENAMBAHAN BAHAN KIMIA4. PERLAKUAN PADA SUHU TINGGI5. PERLAKUAN PADA SUHU RENDAH6. PENGERINGAN PADA SUHU RENDAH7. RADIASI PENGIONAN

38

KESLING - 75

SANITASI MAKANANB. TEKNIK PENGAWETAN MKN1. MENGATUR KESEIMBANGAN AIR DAN

PADATAN• PADA PRINSIPNYA ADALAH

PENGATURAN TEKANAN OSMOTIK• TEK OSMOTIK YANG TINGGI PD MKN

MENYEBABKAN MIKROBA MELEPASKAN SEBAGIAN AIR SELNYA

• MIKROBA TAK DAPAT BERKEMBANG BIAK

• MAKANAN TIDAK RUSAK

KESLING - 76

SANITASI MAKANANB. TEKNIK PENGAWETAN MKN

1. MENGATUR KESEIMBANGAN AIR & PADATANa. DEHIDRASI

Adalah pengeringan. Secara umum kelembaban <12%. Khusus jamur <2%. Disyaratkan penge-ringan <2%.Drying tmsk spray drying, vacuum drying untuk susu.Keuntung lain: ringan, murah pengangkutannya.Kerugian: perubahan tekstur, aroma, warna dan turunnya nilai nutrisi. Diatasi dg freezing by lyophilization (drying by sublimation).

b. PENGGULAANc. PENGGARAMAN

39

KESLING - 77


1. MENGATUR KESEIMBANGAN AIR & PADATANb. PENGGULAAN

Adalah peningkatan tekanan osmotik dengan penambahan gula pada mkn. Masih memungkinkan pertumbuhan bakt pd permukaan → dilapisi dg lilin.Contoh: jam, jelly, manisan dan sejenisnya.

c. PENGGARAMANAd penambahan NaCl dl mkn. Memberi efek dehidrasi dan anti septik thd kegiatan bakteri at aktifitas enzymatik. Tak mampu menghindari proses oksidatif yg menyebabkan bau tengik.Mis. Pengawetan daging, ikan dsb.

KESLING - 78


2. PENGENDALIAN KEGIATAN MIKROBIAL(FERMENTASI)

Adalah proses pengawetan bahan makanan ygmemanfaatkan species mikroorganisme ttt untuk mengubah bahan-bahan yang mengandung karbohidrat.– MENGISOLASI SATU JENIS BAKTERI– UNTUK SUATU BAHAN TERTENTU– PRINSIP FERMENTASI– BENTUK PRODUKNYA SANGAT BERLAINAN DG BAHAN

BAKUNYA.– CONTOH: PEMBUATAN SUSU ASAM, KEJU, BIR, ANGGUR (WINE).

40

KESLING - 79


3. PENAMBAHAN BAHAN KIMIA

Bahan tambahan adl bahan at campuran bahan diluar yg terkandung dlm bahan mkn, yg ada dlm mkn sbg hasil dari proses produksi, pengolahan, penyimpanan atau pengemasan.

• PENGASAPAN (Smoking)Bahan kimia diperoleh dari asap kayu bakar. Asap mengan-dung formaldehid, fenol dll, bersifat antioksidan dan anti-mikrobial. Yg modern dg pure liquid smoke (kondensasi asap kayu/bahan kimia sintetik)Contoh : Daging asap, bandeng asap dll.

b. PENGAWETAN AROMA DAN WARNA (Curing and pickling)Penambahan bahan kimia: garam sodium, potasiun nitrat, sodium dan potasium nitrit, bermacam-macam fosfat, rempah-rempah.

KESLING - 80


PENAMBAHAN BAHAN KIMIACuring & picklingContoh: Penambahan nitrat 200 ppm. pada daging

Stl di campurkan pd daging nitrat membentuk nitrit.Myoglobin membentuk myoglobin asam nitrit yang berwarna merah dan mencegah terbentuknya metmyoglobin yang berwarna coklat. Daging tampak segar (merah).Keuntungan: Botulism tak terbentuk krn C. botulinumsensitif thd nitrit.

Kerugian : Ingat nitrit dg pemanasan suhu tinggi ≥172ºC (suhu memasak) menghasilkan nitrosamin (karsinogenik).

41

KESLING - 81


4. PERLAKUAN PADA SUHU TINGGIAdalah pengawetan bahan makanan dari kerusakan yang disebabkan oleh mikroorganisme saprofitik atau enzymatik.

TERJADI KERUSAKAN NUTIEN, AROMA, WARNA, TEKSTUR.

Diatasi dng.:Pemanasan tak terlalu tinggi-berulang utk membunuh vegetatif → pengemasan steril → vacuum canning.

Keuntungan vacuum canning: (1) identifikasi kerusakan mudah (mencembung = rusak); (2) menghindari adanya oksigen yg menyebabkan karat → bocor dan mikroorg aerobik.

KESLING - 82


5. PERLAKUAN PADA SUHU RENDAH

Yang sering dilakukan ad freezing (pembekuan) yi. Pemindahan panas dari makanan untuk memperoleh keuntungan: (1) kristalisasi air agar mikroorg inaktif; (2) memperoleh suhu mkn sd batas tak adanya perubahan kimiawi dan enzymatik.

Freezing methods:- Kontak langsung dg mencelup mkn pada media

dingin (tak fisibel)- Kontak tak langsung dg memberikan sirkulasi udara

dingin thd mkn. (banyak dijumpai ditoko swalayan).

42

KESLING - 83


6. PENGERINGAN PD SUHU RENDAH• Freez drying = sublimating drying = lyophilization• Dilakukan dengn prinsip proses suhu dan tekanan

yg cukup rendah shg kandungan air yg dikurangi hanya dlm keadaan padat atau uap (tanpa melalui fase cair).

• Keuntungan: □ Seluruh massa terselamatkan□ Produk akhirnya dpt disimpan dl suhu kamar.□ Hindari kerusakan nutrien, warna, aroma, tekstur.□ Slama proses terjadi kegiatan mikrobial terhenti.□ Krn sifat porous hasil akhir, rehidrasi mudah

dilakukan.□ Produk akhir umumnya mengandung bhn spt

semula.

KESLING - 84


PENGERINGAN PD SUHU RENDAH

• Kerugiannya:Peralatan mahal dan kompleksUmumnya proses yg lambatSiulit mendapatkan hasil yg uniform.Vakum yg tinggi menghilangkan aroma.

43

KESLING - 85

C. KEHILANGAN NITRIEN MAKANAN

KEHILANGAN NUTRIEN KARENA:

• WAKTU/LAMANYA PENYIPANAN (SUHU KAMAR) (Vit C bayam (sayuran) 83% hilang stl disimpan 3 hari, utk kacang (biji-an)sd 35%. Gandum kehilangan vit B kompleks stl disimpan 1 tahun.

• WAKTU/LAMANYA PENYIPANAN (SUHU RENDAH) Daging cenderung menjadi lunak dan sedikit kerusakan nutrien pd penyimpanan di refrigerator.

• PEMANASAN : 75-90% vit A dan E, folic acid, niacin, pyridoksin dan riboflamin tertahan. Turun sd 35% utk thiamin. Vit B1 dan B2 40-50% hilang, vit C 70% hilang dl pemanasan biasa.

• RADIASI = PEMANASAN

KESLING - 86

D. EFEK TOKSIK MIKROBIAL

Peracunan mkn dari mikrobial terj krn: 1) intoksikasi mkn (racun dibentuk dlm mkn);2) infeksi (racun dibentuk dlm tubuh).JENIS PENYEBAB FOOD POISONING:• 1. Staphylococcus• 2.Clostridium botulinum• 3. Mycotoxin.• 4. Salmonella.

44

KESLING - 87

EFEK TOKSIK MIKROBIAL1. Staphylococcus• 76-95% outbreak disebabkan intoksikasi

Staphylococcus.

• Gejala timbul stl 1-2 jam atau 5-11 jam dg simtom ; nausea, vomiting, diare, sakit perut, dizziness (nggliyeng), sakit kepala, pucat, keringat dingin, tampak menderita, shock.

• Toksin terbentuk pd suhu 42º-130º F. Toksin thermostabil.

• Contoh mkn: mkn dari daging, susu dan produknya.

• Dianjurkan mkn disimpan < 40ºF atau > 140ºF.

KESLING - 88

EFEK TOKSIK MIKROBIAL2. Clostridium botulinum• Cl. botulinum hidup pada suasana asam yg rendah,

an-aerobik, membentuk toksin (exotoxin) pada suhu 38º F. LD < 0,02 µg.

• Toxin thermolabil, hancur pd suhu 176º F (suhu memasak) slm 30 menit at perebusan 5 menit.

• Symptom nampak 12 jam – 10 hari, krn gangguan syaraf perifer (double vision, constipasi, sulit bernafas).

• Angka kematian 60-80%.• Cont: mkn dl kaleng : ikan, daging, kacang-2an.• Simpan mkn dl kaleng yg dipilih hati-2 dl.

Refrigerator. Masak baik-2 sbl disajikan.• Pengawasan sanitasi thd pengalengan mkn.

45

KESLING - 89

EFEK TOKSIK MIKROBIAL3. Mycotoxin• Aflatoxin terbentuk oleh Aspergillus flavus

yg tumbuh pada mkn jenis kacang-kacangan. Tumbuh pd mkn dg karbohidrat tinggi.

• Terj kerusakan jar hati,dan hemorrhagia umum.

• Toxin thermostabil dan karsinogenik.• Pengendalian suhu dan kelembaban pd

penyimpanan bhn mkn, sanitasi yg baik pd saat penanganan mkn, dan pemilihan bahan baku mkn yg baik.

KESLING - 90

EFEK TOKSIK MIKROBIAL4. Salmonella

• Mikrobial yg terlibat: bermacam-macam Salmonella.

• Symptom: stl 2-24 jam. demam, nausea, kram perut, diare, sakit kepala, dizziness, muntah-muntah.

• Mikroba tumbuh pd mkn dr telur, produk unggas, daging, susu, sayuran, kelapa kering,, cocoa dll.

• Jarang menyebabkan kematian.

• Pengawasan sanitasi utk pengusaha mkn utk or banyak (catering dll), pemilihan bhn mkn hati-hati.

46

KESLING - 91

E. KONTAMINASI & KERUSAKAN MKN

1. KONTAMINASI MIKROBIAL PD MKN SEGARBhn mkn dari jenis ikan bercangkok (kepiting, udang, kerang dsb) memp potent enzym system. Bila terjadi inokulasi dg organisme mesofilik → cepat membusuk krn enzymatic autolysis. Susu sbg fresh product terkontaminasi saat pemerahan sd distribusi oleh M. tb, Brucella, B. antracis (zoonosis) dan peny dr milker (S.typhosa,Para typhoid fever, disenteri, scarlet fever, kolera, poliomyelitis dsb.

2. KONTAMINASI MKN SIAP SAJI3. KONTAMINASI HELMINTH

KESLING - 92

KONTAMINASI & KERUSAKAN MKN2. KONTAMINASI MKN SIAP SAJI

Kontaminasi ol food handlers.Kontaminasi oleh vektorKualitas penyimpanan/penyajian yang tak saniter.Perlu diingat waktu penyiapan mkn dan waktu penyajian (tenggang waktu lama → kontaminasi dan kerusakan mkn makin besar)

3. KONTAMINASI HELMINTHKista pada bahan makanan (Trichinella, Taenia).Telur cacing mis. AscariasisPeranan vektor (lalat, kecoa dsb).Pengendalian: Pemeriksaan fisik daging selama penyembelihan/pengolahan.

47

KESLING - 93

F. TOKSIN NON MIKROBIAL

1. RACUN MKN ALAMIa. Dari tumbuh-2an

Bahan goitrogenik (lobak cina, kobis, ratubaga)HCN pada singkong, jamur/mushroom (Amanibata phaloides yg menghasilkan phalodin).

b. Hasil laut (Seafood)Ikan beracun: Lamprey (belut laut), Tedrodon, Meletta, Clupea, Pickerel, Kerang-2an Gymnodium breveMenghasilkan neurotoxin yg melumpuhkan sal. pernafasan.

2. RACUN KRN KEGIATAN MANUSIAa. Proses pencemaran (Hg, Pb, Cd)b. Kontaminasi krn reaksi kimia dg wadah (asam+ Cd).c. Bahan aditif (nutritional suplement/fortifikasi, pengawet,

pewarna, penyedap).(RODHAMIN, BORAX, FORMALIN, MSG)

KESLING - 94

G. SANITASI SUSUKARAKTERISTIK:

• Susu termasuk fresh product.• Hampir semua bentuk susu cair yg dikonsumsi telah

dipasteurisasi.• Certified milk (raw total plate count doesn’t exceed

10.000 colonies/ml) tak dipasteurisasi.• Ratio komponen gizi didalamnya sangat ideal (well

balanced ratio) → sbg media berbiak yg baik mikroorganisme.

• Mudah dicerna, tak mengandung bahan yang terbuang.

• Tak begitu berbau tetap mudah menyerap bau.• Protein susu ad komponen pembentuk otot dan

tulang/gigi.• Relatif kaya vit E dan K, sering difortifikasi vit D.

48

KESLING - 95

SANITASI SUSUDLM SANITASI SUSU DIPERHATIKAN:

• Berasal dari sapi yg sehat (bebas Tb, brucellosis, mastitis, dan peny spesifik lainnya)

• Pekerja dan milker yang sehat.• Lingkungan bersih (udara, bebas debu)• Ruang susu terpisah dr kandang, berkasa

baik, air bersih cukup.• Peralatan mudah dibersihkan.• Sanitasi yang cermat alat-2 yg kontak dg

susu (botol, kaleng, wadah lain).• Tersedia pendingin yang cukup.• Pasteurisasi.

KESLING - 96

SANITASI SUSUPASTEURISASI :

• Pasteurisasi adalah pemanasan thd susu dengan tujuan untuk membunuh organisme pathogen didalamnya tanpa merusak komposisi susu tsb.

• Mikroorg. difteri mati dlm 130º F-30’• Mikroorg. streptococcus mati dlm 133º F- 30’.• Typhoid bacilli mati dlm 136º F-30’.• Tubercel bacilli mati dlm 139º F-30’.• Setiap naik 3º F akan memperpendek waktu 10 menit.• Pemanasan 160º F perlu 15 detik.• Panas tinggi merusak susu (menkoagulasi albumin,

mengubah struktur kimia garam-2, lemak, casein dan gula susu).

• S.d. 144º F susu tak mengalami perubahan.• Pasteurisasi 139-144º F selama 30 menit diperoleh hasil

yang diharapkan.

49

KESLING - 97

SANITASI SUSUPASTEURISASI :

HIGH TEMPERATURE SHORT TIME TYPE (HTST) (Pasteurisasi suhu tinggi waktu pendek):

• Dilakukan setidaknya pada 161º F – 15 detik.• Pasteurisasi yg cukup ditest dg adanya fosfatose

dlm susu. Enzym fosfatase tidak aktif oleh adanya Coxiella burnetii (Rickettsia penyebab Q fever) → Fosfatose negatif = pasteurisasi cukup membunuh C. bernetii.

• Susu yang telah dipasteurisasi tidak berarti steril.

KESLING - 98

H. PENGAWASAN DAGING

• PERLUNYA PENGAWASAN:Daging cepat berdekomposisi/membusuk.Mudah terkontaminasi.Menderita zoonosis.

• PENGAWASAN:Sebelum penyembelihan (ante mortem examination)Post mortem lebih penting (sbl didistribusikan): pemeriksaan kelenjar ttt (limfe, kelamin), jantung, lidah, isi perut, Daging yg sering ditolak untuk didistribusikan karena: Tb bovine, anthrax, kolera babi, kista taenia, pneumonis, luka-luka, septic condition.Pengawasan sanitasi abattoir.(Kebersihan, fasilitas kebersihan, pengelolaan isi rumen)Pengawasan meat market.(Sanitasi tempat penjualan,lalat, debu, kontaminasi pembeli dan kebersihan umum)

50

KESLING - 99

I. PERLINDUNGAN MAKANAN THD KESEHATAN

• Tersedianya refrigertor ≤ 7º C.• Memasak dgn suhu cukup.• Perencanaan memasak dg serving time.• Sumber mkn aman.• Hygiene perseorangan food handlers.• Kebersihan fasilitas menyiapkan, mengolah,

menyimpan, menyajikan.• Penyediaan air bersih dan fasilitas kebersihan yang

cukup.• Pembuangan sampah yg baik.• Pengawasan rodent dan vektor.• Penyimpanan bahan mkn mentah yg baik.• Fasilitas penyimpanan: terang, ventilasi baik, mudah

dibersihkan.

KESLING - 100

V. PENYEDIAAN AIR BERSIH

A. PENDAHULUANB. ASAL AIRC. PENCEMARAN AIRD. PERSYARATAN AIR MINUME. BEBERAPA PENYIMPANGAN

PERSYARATAN AIR MINUM

51

KESLING - 101

A. PENDAHULUAN1. TERSEDIANYA AIR TERGANTUNG

KUALITAS DAN KUANTITASNYA2. KUALITAS AIR SELALU TERBAHARUI

OLEH ALAM3. KUANTITAS AIR YANG TERSEDIA

TERGANTUNG PENGHEMATAN DAN PENGENDALIANNYA

4. BESARNYA MANFAAT AIR THD KEHIDUPAN

5. KUALITAS AIR BERPENGARUH THD KESEHATAN

KESLING - 102

PENDAHULUAN

1. TERSEDIANYA AIR TERGANTUNG KUALITAS DAN KUANTITASNYA

• AIR YANG ADA KUANTITASNYA TETAP• YANG BERUBAH ADALAH KUALITAS DAN

KETERSEDIAANYA DI SEKITAR KEHIDUPAN.

52

KESLING - 103

PENDAHULUAN2. KUALITAS AIR SELALU TERBAHARUI

OLEH ALAM

• KUALITAS AIR MENURUN KARENA PEMANFAATANNYA

• KUALITAS AIR DIPERBAHARUI OLEH DAUR HIDROLOGI

• DAUR HIDROLOGI TIDAK MENJAMIN KETERSEDIAAN AIR SEPANJANG KEBUTUHAN MANUSIA

• SEHINGGA PERLU PENGOLAHAN AIR UNTUK KEPERLUAN SEHARI-HARI.

KESLING - 104

PENDAHULUAN3. KUANTITAS AIR YANG TERSEDIA

TERGANTUNG PENGHEMATAN DAN PENGENDALIANNYA

• PENGHEMATAN BERARTI PENGENDALIAN KUANTITAS

• PENGENDALIAN BERARI UPAYA AGAR AIR BANYAK TERSEDIA DI SEKITAR KEHIDUPAN TANPA MEMBAHAYAKAN

• BENTUK PENGENDALIAN A.L. MENINGKATKAN KUANTITAS AIR MANTAP.

53

KESLING - 105

PENDAHULUAN

4. BESARNYA MANFAAT AIR THD KEHIDUPAN

• AIR SBG PELARUT DLM PENCERNAAN MAKANAN

• SBG PENGEDAR BAHAN-BAHAN DLM BERBAGAI FAAL TUBUH

• SBG PENGENDALI SUHU TUBUH• SBG SARANA PEMBERSIH• SBG SARANA DLM KEHIDUPAN

(PERIKANAN, PERTANIAN, REKREASI, O.R., PEMADAM KEBAKARAN, TRANSPORTASI)

KESLING - 106

PENDAHULUAN

5. KUALITAS AIR BERPENGARUH THD KESEHATAN

• AIR MENGANDUNG BAHAN-BAHAN YANG DIPERLUKAN MANUSIA ( F, J.)

• AIR MENGANDUNG BAHAN-BAHAN TOKSIK (Nitrit, Cd, Hg, Pb dsb)

• AIR SEBAGAI VEHICLE DALAM PENULARAN PENYAKIT (Sebutkan)

54

KESLING - 107

B. ASAL AIR

1. AIR ANGKASA /AIR HUJAN2. AIR PERMUKAAN3. AIR TANAH4. MATA AIR

KESLING - 108

ASAL AIR

1. AIR ANGKASA/AIR HUJAN• Daur hidrologi ada 3 fase:

(1) presipitasi (air angkasa); (2) runoff; dan (3) Evapotranspirasi.

• Air angkasa: air hujan, salju (es).• Runoff: air permukaan, air tanah,

badan air, laut.• Uap/awan: dari evaporasi dan

tranpirasi = Evapotranspirasi.

55

KESLING - 109

ASAL AIR

AIR ANGKASA/AIR HUJANSifat-sifat :• Soft water dan miskin mineral.• Bisa mengandung zat-zat di udara

(NH3), CO2 agresif, SO2, → korosif/acid rain.

• Tak ada patogen.• Kuantitas tgt curah hujan

KESLING - 110

ASAL AIR

2. AIR PERMUKAAN• Air waduk (dari air hujan)• Air sungai (dari air hujan dan mata air)• Air danau ( dari air hujan, mata air dan

sungai)SIFAT-SIFAT:• Soft water• Kurang mineral• Telah mendapat pencemar• Tidak aman untuk diminum

56

KESLING - 111

ASAL AIR

AIR PERMUKAANBADAN AIR:• Kelas A – sbg bahan baku air minum.• Kelas B – sbg pemandian alam,

pertanian dg hasil tanpa dimasak.• Kelas C – utk perikanan darat, o.r. (kec.

Renang, ski air, seluncur air)• BANDINGKAN EMPAT KELAS BADAN

AIR MENURUT MEN KLH.

KESLING - 112

ASAL AIR3. AIR TANAH• Bukan air di bawah permukaan tanah.• Air di bawah permukaan tanah adl :

air gaya beratair menggantung yang disebut air menggantung.

• AIR TANAH adalah air di atas lapisan batuan dasar yang kedap air yg disebut air tanah bebas (unconfined aquifer) dan atau yg berada diantara lapisan batuan kedap air (confined aquifer).

57

KESLING - 113

ASAL AIR

AIR TANAH• Confined aquifer dikelola sbg : sumur

artesis (positif dan negatif).

SIFAT-SIFAT:• Kaya mineral;• Bebas pollutan;

KESLING - 114

ASAL AIR4. MATA AIR• Adalah air tanah yang mencapai

permukaan melalui celah batuan karena perbedaan tekanan.

• Dapat langsung diminum apabila cara pengambilannya baik (saniter).

• Broncaptering → perlindungan mata air untuk didistribusikan ke masy.

SIFAT-SIFAT:• Kaya mineral, bebas pollutan.

58

KESLING - 115

C. PENCEMARAN AIR

1. PENCAMARAN AIR ANGKASA2. PENCEMARAN BADAN AIR3. PENCEMARAN AIR SUMUR4. KONTAMINASI MATA AIR5. KONTAMINASI AIR PERPIPAAN

KESLING - 116

PENCEMARAN AIR

1. PENCAMARAN AIR ANGKASA

• Pencemaran air angkasa karena proses was out dan rain out.

• Stl di permukaan tanah pada proses runoff dan erosi sepanjang aliran.

• Dalam tanah mengalami penambahan mineral dsb.

59

KESLING - 117

PENCEMARAN AIR

2. PENCEMARAN BADAN AIR• Sumber pencemar :

☻ peristiwa alam☻ pencemar dr domestik☻ pencemar dr industri

• Pengaruh pencemar thd badan air.☻ perubahan ekosistem badan air☻ bahan berbahaya terlibat dalam food

chain.

KESLING - 118

PENCEMARAN AIR

3. PENCEMARAN AIR SUMURJenis Sumur:• Drilled well• Bored well• Driven well• Dug wellSumber pencemar• Dari proses pengambilan air• Dari permukaan tanah• Dari sember pencemar di sekitar

60

KESLING - 119

PENCEMARAN AIRCara mencegah:• Menggunakan pompa

Bibir sumur gali yang cukup tinggi (80-100 Cm)• Slab yang baik dan tak ada genangan air disekitar

permukaan.Dinding sumur gali s.d. 3 m dari permukaan tanah kedap air (kedalaman 3 m tanah tak mengandung patogen)Casing dari batu kerikil, pasir dan PC setinggi 3 m dari permukaan tanah untuk sumur pompa.

• Jarak sumur dengan sumber pencemar (resapan kakus, pembuangan air limbah, kandang dsb) min. 10 m untuk tanah berpasir, 15 m untuk tanah kapur/tanah liat.

KESLING - 120

PENCEMARAN AIR4. MATA AIR

Pencemaran mata air terjadi pada proses pemanfaatannya (pengambilan air). Bisa dicegah dengan membangun pelindung (broncaptering).

5. AIR PERPIPAANKontaminasi air perpipaan karena:

• Kebocoran pipa distribusi• Cross connection• Back siphonage• Bckflow

61

KESLING - 121

D. PERSYARATAN AIR MINUM1. PERSYARATAN KUANTITATIF

Di Indonesia 60 l/or/hari untuk pedesaan dan 120 l/or/hari dianggap cukup memenuhi kebutuhan.

2. PERSYARATAN KUALITATIFSyarat fisik: jernih, tak berwarna, tak berbau dan tak berasa (lihat tabelV.3 dan V.4)Syarat Kimiawi:

• tak ada bahan toksik melebihi batas maksimum yang dipersyaratkan)

• Mengandung zat-zat yang dibutuhkan tubuh (Fluor antara 1-1,5 mg/l dan Iod 0,05-0,1 mg/l).

• Tidak mengganggu secara fisiologik• Tidak menimbulkan gangguan teknis• Tidak menimbulkan keborosan (ekonomis)

KESLING - 122

PERSYARATAN AIR MINUM3. PERSYARATAN MIKROBIOLOGIK• Tidak mengandung kuman patogen dan parasitik• Tidak mengandung telur cacing• Indikator yang digunakan: MPN/PTJ Coliform tak

dijumpai dalam 100 ml contoh air.Catatan:

Mengapa Bakteri Coliform (E Coli) digunakan sebagai indikator ? Apa kelebihan-kelebihannya?

4. BERSYARATAN RADIOAKTIFITAS:• Tak mengandung zat yang menghasilkan sinar α >

0,1 Bq/l dan aktifitas β > 1,0 Bq/l.

62

KESLING - 123

BANDINGKAN TABEL KUALITAS AIR BERSIH DAN AIR MINUM

• KUALITAS FISIK• KUALITAS KIMIA• KUALITAS MIKROBIOLOGIK• KUALITAS RADIOAKTIFITAS

KESLING - 124

VI. PENGOLAHAN AIR LIMBAH

A. PENDAHULUANB. SUMBER AIR LIMBAHC. SISTEM PEMBUANGAN/

PENGOLAHAN AIR LIMBAHD. DAMPAK PEMBUANGAN AIR LIMBAHE. REUSE AIR LIMBAH

63

KESLING - 125

A. PENDAHULUAN

• Masalah air limbah dipicu oleh urbanisasi dan industrialisasi.

• Makin menyempitnya area peresapan.• Pengolahan air limbah yang dilepas ke

lingkungan belum memenuhi syarat. (Masalah mental, teknologi dan koreksi alam).

• Penegakan hukum yang belum berpihak pada perlindungan lingkungan.

KESLING - 126

B. SUMBER AIR LIMBAH1. Sumber domestik (hanya sekitar 7% air yang

dibutuhkan dikonsumsi, sisanya menjadi air limbah)

2. Industri menggunakan air untuk proses produksi, setelah proses air dilepas sebagai air limbah.

Bersama air limbah terkandung:• Bahan kimia toksik• Bahan yang mengganggu ekosistem lainnya• Energi (panas)

64

KESLING - 127

C. SISTEM PENGOLAHAN AIR LIMBAH

1. SISTEM P.A.L. INDIVIDU• Cesspool• Septic tank

2. SISTEM P.A.L PERKOTAAN• Pengolahan secara fisik• Pengolahan secara biologik• Pengolahan kimiawi

3. TAHAPAN PENGOLAHAN AIR LIMBAH• Primary treatment• Secondary treatment• Tertiary treatment

KESLING - 128

SISTEM PENGOLAHAN AIR LIMBAH

1. SISTEM P.A.L. INDIVIDU• Cesspool (Kolam resapan)

. Dianjurkan pada lahan yang luas danair tanah yang dalam

. Kendala : terjadinya clogging.• Septic tank

. Berperan bukan sbg sewage purifier, ttp membantu proses natural purifier.

. Menguraikan bahan organik dlm limbahsecara an-aerobik.

. Mampu mereduksi 60-70% kandungan organik selama retention period 24 jam.

65

KESLING - 129

SISTEM PENGOLAHAN AIR LIMBAH2. SISTEM P.A.L PERKOTAAN• Pengolahan secara fisik

(Penapisan, sedimentasi, flokulasi, reverse osmosis, destilasi, adsorpsi, pendinginan).

• Pengolahan secara biologikAerobik: lumpur aktif, trickling filter.An-aerobik: septic tank.

• Pengolahan kimiawiPemberian kapur, tawas, besi feri atau polielektrolit sintetik untuk mengatasi adanya koloid untuk berflokulasi dan mengendap.

KESLING - 130

D. DAMPAK PEMBUANGAN AIR LIMBAH1. Terjadinya perubahan ekosistem

Perubahan struktur dan fungsi ekosistem(Perubahan aerobik menjadi an-aerobik, eutrofikasi, algal bloom) Ingat parameter DO, BOD dan COD.

2. Kematian flora/faunaKematian ikan karena kekurangan oksigen atau polutan energi, adanya bahan-2 toksik (pestisida),

3. Efek toksik pada rantai makanan.Herbisida, pestisida dan logam berat memberikan efek toksik pada rantai makanan bawah.Pestisida menyebabkan cangkok telur tak sempurna-lunak ingat kasus kepunahan burung pelikan dan silent spring.

66

KESLING - 131

E. REUSE AIR LIMBAH

1. Air limbah dimanfaatkan lagi setelah diolah.2. Umumnya digunakan untuk peruntukan

yang memerlukan kualitas air yang lebih rendah. (Untuk pendingin mesin, pencegah intrusi, pertanian,

3. Prinsip penting untuk kebutuhan domestik: Infiltrasi kedalam tanah berpasir menuju ke dalam air tanah agar mengalami pembersihan bakteriologik, estetik, memperoleh pengakuan publik, waktu selama mungkin.

KESLING - 132

VII. PEMBUANGAN TINJA

A. PENDAHULUANB. PENCEMARAN TANAHC. TEKNIK PEMBUANGAN TINJA

67

KESLING - 133

A. PENDAHULUAN

1. TINJA ADALAH BAHAN BUANGAN YANG DIKELUARKAN OLEH TUBUH MANUSIA YANG SECARA NORMAL BERBENTUK SEMI PADAT.

2. Berat kering ± 27 gram/or/hariBerat basah ± 100-200 gram/or/hari.Mengandung E. coli ± 2 milyar dan Fecal Streptococci 450 juta/or/hari.

3. Adanya gangguan oleh tinja.

KESLING - 134

Gangguan oleh tinja

a. Gangguan estetika (bau busuk)b. Bau dan bahan disukai vektor

penyakitc. Sumber penyakit sal. alat cerna.d. Pencemar tanah dan air tanahe. Gangguan ekosistem air.f. Sbg. Parameter budaya.

68

KESLING - 135

B. PENCEMARAN TANAH/AIR TANAHBAKTERI DALAM TANAH:

1. Makin dalam jumlah bakteri tanah makin sedikit2. Pada kedalaman 4-6 feet sedikit/tak ada kegiatan

bakteri tanah, tak dijumpai bak. patogen.3. Pada Kedalaman diatas 10 feet steril.4. Seluruh bakteri tanah saprofitik, bakteri patogen

tak hidup dalam tanah, spora beberapa patogen masih bertahan hidup.

5. Bakteri Typhoid dan disenteri bertahan, dan mengikuti aliran air s.d. kedalaman: 2 feet untuk tanah porous, dan 1 foot untuk tanah padat (Kligler). Tak terjadi penetrasi bakteri patogen pada tanah kering.

6. Tanah sbg vehicle dan Env source peny. Cacing.

KESLING - 136

BAKTERI DALAM TANAH:

PERCOBAAN E.G.Wagner dan J.N. Lanoix:Bakteri (E. Coli) menyebar s.d. 11 meter searah aliran air pada tanah berpasir.Bahan kimia dapat mencapai 95 meter.

CATATAN PENTING:• BASIL Typhoid dan disenteri masih bertahan

s.d. 5 hari dalam septic tank.• Dengan retention period <5 hari sumur

resapan dari septic tank masih berbahaya.

69

KESLING - 137

PENCEMARAN AIR TANAH1. PROSES:• Tinja merembas bersama air hujan →

mencapai air tanah.• Penetrasi melalui cesspool, kakus dsb.• Pemompaan air sumur yang kuat.• Letak sumur arah down stream dari sumber

pencemar.• Contaminasi melalui celah tanah/batuan.

2. ELIMINASI:Lokalisasi sumber pencemar dg teknik pembuangan tinja yang sehat.

KESLING - 138

C. TEKNIK PEMBUANGAN TINJA

1. PERSYARATAN:a. Menghindari kontaminasi tanah

permukaan.b. Menghindari kontaminasi air tanah.c. Menghindari kontaminasi air permukaand. Tidak terjangkau oleh lalat dan binatang

lainnya.e. Estetik (terhindar dari bau dan terlindung)f. Murah dan mudah dalam pembuatan dan

perawatannya.

70

KESLING - 139

TEKNIK PEMBUANGAN TINJA2. JENIS PEMBUANGAN TINJA

a. Without water carriage latrine. Pit privy (simple latrine). Vault privy (tangki kedap air). Septic privy (tangki kedap air + kadang-2

ditambah saluran pembuang air ke lingkungan). Chemical toilet (kapasitas 100-125 galon, +

coustic soda 25 pon dalam 10-15 galon).. Trech latrine. Overhung latrine.

b. With water carriage latrine.

KESLING - 140

71

KESLING - 141

TEKNIK PEMBUANGAN TINJAJENIS PEMBUANGAN TINJAb. With water carriage latrine (SEPTIC TANK).

Keunggulan:. Mereduksi 60-70% TSS/24 jam.. Estetik.. Terhindar dari vektor penyakit.. Tidak mencemari lingkungan.. Lokasi tempat berhajat bisa

dirancang sesuai selera/kebutuhan.Detail Rancangan:

KESLING - 142

TEKNIK PEMBUANGAN TINJA

Detail Rancangan:• Bagian Closet (Toilet) (tempat jongkok)• Pipa dari Closet ke septic tank (Slope ≥ 1%)• Septic tank :

. Ruang udara 1 foot diatas garis alir

. Ruang scum.

. Clear space (ruang antara scum dan sludge) minimum 500 galon atau minimum 30-40 gal/cap/15inc. dalam, dgn

retention period 24 jam akan berusia 9 th.• Pipa dari septic tank ke resapan/lingkungan. Dengan

slope 1%.

72

KESLING - 143

TEKNIK PEMBUANGAN TINJADetail rancanganRuang septic tank dibagi dalam 3 bagian:• Ruang I untuk masuknya feces, diberi

penahan dg ruang II agar feces taklangsung ke Ruang II.

• Ruang II sbg ruang pengurai utama feces yang tak terdekomposisi terapung sbg scum dan sisa dekomposisi padat mengendap sbg sludge dan yang bersifat gas dilepas melalui cerobong, yang cair dikeluarkan melalui outlet.

• Ruang III untuk penyempurnaan proses dekomposisi, dan tempat outlet.

KESLING - 144

VIII. PENCEMARAN UDARA

A. PENDAHULUANB. SUMBER PENCEMARC. PENGARUH METEOROLOGI THD

PENTEBARAN PENCEMARD. KENDARAAN BERMOTORE. BEBERAPA POLUTANF. GARIS BESAR PENGEARUH

PENCEMAR THD MANUSIA

73

KESLING - 145

PENCEMARAN UDARA

A. PENDAHULUAN

1. LATAR BELAKANG:

• INTENSITAS PENCEMAR UDARA TERUS MENINGKAT

• BERPENGARUH HD KESEHATAN MANUSIA USIA TUA AT MUDA (LIHAT PENGALAMAN SEJARAH)

• MENRUNKAN DAYA PANDANG• MERUSAK TANAMAN DAN BINATANG• BERPENGARUH SECARA GLOBAL

KESLING - 146

PENCEMARAN UDARAA. PENDAHULUAN2. KEBUTUHAN UDARA-----------------------------------------------------------------------------------------------KEADAAN l/menit l/hari lb/hari kg/hari-----------------------------------------------------------------------------------------------ISTIRAHAT 7,4 10.600 26 12KERJ RINGAN 28 40.400 98,5 45KERJ BERAT 43 62.000 152 69----------------------------------------------------------------------------------------------

UNTUK BB 68,5 KG

KEBUTUHAN MAKAN ± 1,5 KG/HARI → KEBUTUHAN UDARA 15-20 KALI KEBUTUHAN MAKANAN

74

KESLING - 147

PENCEMARAN UDARAA. PENDAHULUAN3. PENGERTIAN/DEFINISI

AIR POLLUTION IS DEFINED AS THE PRESENCE IN THE ATMOSPHERE OF ONE OR MORE AIR CONTAMINANTS OR COMBINATIONS THEREOF IN SUCH QUANTITIES AND OF SUCH DURATION THAT THEY ARE OR MAY TEND TO BE INJURIOUS OF HUMAN, PLANT, OR ANIMAL LIFE, OR THAT INTERFERE WITH THE COMFORTABLE INJOYMENT OF LIFE OR PROPERTY OR THE CONDUCT OF BUSINESS OR OTHER HUMAN ACTIVITIES.

KESLING - 148

PENCEMARAN UDARAA. PENDAHULUAN

3. PENGERTIAN/DEFINISI

PARTICULATE : BENTUK PATIKEL TERPISAH KECIL BAIK PADAT MAUPUN CAIR.

AEROSOL : DISPERSI PARTIKEL-PARTIKEL MIKROSKOPIK PADAT MAUPUN CAIR DALAM MEDIA BERSIFAT GAS SEPERTI SMOKE, FOG ATAU MIST.

DEBU (DUST) : PARTIKEL-PARTIKEL PADAT, LEBIH BESAR DP KOLOIDAL, DAN SECARA TEMPORER TERSUSPENSI DALAM UDARA ATAU GAS LAIN.

DROPLET : PARTIKEL CAIR YANG KARENA UKURAN DAN DENSITASNYA TURUN DALAM SUASANA TENANG TTP TERSUSPENSI DL TURBULEN.

75

KESLING - 149


FLY ASH: PARTIKEL-PARTIKEL HALUS YG TIMBUL OL PEMBAKARAN BAHAN BAKAR.

FOG : ISTILAH UMUM YANG DIAPLIKASIKAN THD AEROSOL YG TAMPAK PADA FASE DISPERSI BENTUK CAIR.

FUME : PARTIKEL-PARTIKEL PADAT YG DIHASILKAN OL KONDENSASI DARI BENTUK GAS.

GAS : SALAH SATU DARI TIGA PERUBAHAN BENTUK BENDA, YG DAPAT MENGISI SELURUH RUANGAN.

MIST : ISTILAH UMUM YG DIAPLIKASIKAN PD DISPERSI KONSENTRASI RENDAH DARI PARTIKEL CAIR DENGAN UKURAN BESAR.

KESLING - 150


PARTIKEL : BENDA KECIL, MASSA TERSENDIRI YG BERBENTUK PADAT ATAU CAIR.

SMOKE : PARTIKEL AEROSOL YG HALUS YG DIHASILKAN PEMBAKARAN TIDAK SEMPURNA.

SOOT : PENIMBUNAN PARTIKEL KARBON YG MENGANDUNG TAR, TERBENTUK DLM PEMBAKARAN TIDAK SEMPURNA DR IKATAN KARBON.

VAPOUR : BENTUK GAS DR BAHAN YANG SECARA NORMAL ADA BERSAMA DLM BENTUK PADAT DAN CAIR.

76

KESLING - 151


4. PENGALAMAN SEJARAH

• KASUS “MEUSE VALLEY” BELGIA 1 DES 1930POLUTAN DR PABRIK BAJA, GELAS DAN PABRIK ASAM SULFAT. KORBAN 60 OR MAENINGGAL. AKIBAT INVERSI THERMAL → LEMBAH TERSEKAP. DIDUGA : SO2, ASAM BELERANG, ASAM FLUORIDA DAN ASAM HIDROKLORIT.

• KASUS “DONORA” PENNSYLVANIA 28-31 OKT 1948.KORBAN 20 OR MENINGGAL. 43 % PENDUDUK SAKIT.TERJADI INVERSI THERMAL, DIDUGA PENCEMAR SO2.

KESLING - 152


4. PENGALAMAN SEJARAH

• KASUS “LONDON” 5-9 DES 1952.SUMBER: PEMBAKARAN BATU BARA UTK PEMANAS RUANGAN, PEMBANGKIT LISTRIK.KORBAN : 4.000 OR MENINGGAL.AKIBAT INVERSI THERMAT, POLLUTAN SO2.KASUS TERULANG PD 10 TH KEMUDIAN DG KORBAN LBH RENDAH.

• KASUS “NEW YORK” NOV 1952, NOV 1962, DAN 1966.TAK DISEBUTKAN KORBANNYA.

77

KESLING - 153

PENCEMARAN UDARAB. SUMBER PENCEMAR

1. TRANSPORTASI• KB : PREMIUM, MINYAK DISEL/SOLAR, GAS.• PESAWAT TERBANG• K.A.• KAPAL LAUT

2. PEMBAKARAN BB SUMBER MENETAP• BT BARA, MINYAK BAKAR, GAS ALAM, KAYU, DESTILASI MINYAK.

3. PROSES-PROSES INDUSTRI

4. PEMBUANGAN SAMPAH PADAT

5. LAIN-LAIN• KEBAKARAN HUTAN/GEDUNG/BANGUNAN, • PEMAKARAN SAMPAH, PERTANIAN• PEMASARAN BENSIN.

KESLING - 154

PENCEMARAN UDARAC. PENGARUH METEOROLOGI

TERUTAMA PERANAN ANGIN BERPENGARUH THD PENGENCERAN POLUTAN.

1. PROFIL ANGIN2. DIFUSI TURBULEN3. WIND ROSE4. TOPOGRAFI

78

KESLING - 155


1. PROFIL ANGIN

GERAKAN UDARA MEMERLUKAN TENAGA BERUPA : PERBEDAAN TEKANAN UDARA, TENAGA CORIOLIS, DAN TENAGA GESEKAN.

TENAGA TEKAN TIMBUL KARENA PERBEDAAN TEKANAN TINGGI DAN RENDAH YANG DIKENAL DENGAN PETA CUACA. DIPUSAT DAERAH BERTEKANAN RENDAH AKAN TERJ. PUSARAN ANGIN YANG DISEBUT CYCLONE, YG M,ELIPUTI DAERAH YANG LUAS. DAERAH BERTEKANAN TINGGI DISEBUT ANTICYCLONE DAN SERING MENJ. SUMBER INVERSI SUHU. INVERSI INI MEMBATASI ATMOSFER UNTUK MENDAPATKAN PENGENCERAN POLUTAN.

KESLING - 156


1. PROFIL ANGIN

TENAGA CORIOLIS AD. TENAGA YANG MENYEBABKAN BERBALIKNYA ALIR ANGIN DI BELAHAN BUMI UTARA BERBELOK KE KANAN.

AKIBAT TENAGA GESEK KEC. ANGIN DIPERMUKAAN TANAH MENJ. NOL DAN MENINGKAT MENURUT GRADIEN PD KETINGGIAN SD. BBRP RATUS METER. TNG GESEK MENYEBABKAN UDARA BERBELOK PERLAHAN KE DAERAH BERTEKANAN RENDAH.

79

KESLING - 157


2. DIFUSI TURBULEN

MODEL ALIRAN UDARA SBG ALIRAN UDARA TURBULEN DENGAN OLAKAN DIKENAL SGB GERAKAN EDDY (EDDY MOTION).(GERAKAN EDDY SANGAT PENTING UTK PENGENCERAN POLUTAN)

SIANG HARI SUHU MATAHARI MENYEBABKAN TURBULENSI THERMAL YG MENYEBABKAN PROFIL ANGIN LEBIH DATAR DIBANDING MALAM HARI.

TURBULENSI MEKANIK DISEBABKAN PERMUKAAN KASAR, SEHINGGA UDARA ATMOSFER BERCAMPUR DG BAIK. PADA PERMUKAAN LICIN HEMBUSAN ANGIN SMOOTH DAN PROFIL KECEPATAN ANGIN MNJ TINGGI DIPERMUKAAN TANAH. EFEK GERAKAN EDDY YANG BERBEDA MENYEBABKAN PERBEDAAN KERUCUT ASAP DARI CEROBONG.

KESLING - 158


3. WIND ROSE

PENTING UNTUK MEMPREDIKSI DISPERSI POLUTAN MENURUT ARAH ANGIN.

WIND ROSE AD. GAMBARAN DATA ARAH DAN KECEPATAN ANGIN.

ARAH ANGIN SELALU DITENTUKAN DARI MANA ANGIN BERTIUP.

JUMLAH SEMUA VEKTOR + PERSENTASE KELAMBATAN HARUS BERJUMLAH 100.

WINDROSE MENUNJUKKAN ARAH DARIMANA ANGIN DATANG → ARAH POLUTAN BERLAWANAN

80

KESLING - 159


4. TOPOGRAFI

PERMUKAAN TOPOGRAFI MEMBERI EFEK ANGIN LOKAL.ANGIN DARAT DAN LAUT BERHEMBUS BERDASAR PERBEDAAN

SUHU KARENA PERBEDAAN WAKTU PERUBAHAN SUHU PADA UDARA DI ATAS LAUT DAN DARAT.

PADA SUHU LEBIH TINGGI TEKANAN UDARA MENURUN DAN SEBALIKNYA.

ANGIN GUNUNG-LEMBAH → UDARA CENDERUNG BERHEMBUS KE LEMBAH PD MALAM HARI.

KESLING - 160

PENCEMARAN UDARAD. GAS BUANG KENDARAAN BERMOTOR

DI DAERAH PERKOTAAN KB MEMBERI RETRIBUSI POLUTAN UDARA SD 95%.

POLUTAN DARI KB MENINGKAT DENGAN BERTAMBAHNYA JUMLAH KB, KEPADATAN LL, DAN KEMACETAN LL.

GAS BUANG KB : NOx, SOx, CO, Pb. DAN Hidrokarbon.

Pb TIMBUL KARENA PENAMBAHAN TEL (Tetraethyllead Pb (C2H5)4) SBG BAHAN ADITIF Anti knocking.

BAGIAN KB YNG MENGEMISIKAN: KNALPOT (MUFFLER), MESIN (CRANKASE), TUTUP BENSIN.

81

KESLING - 161

PENCEMARAN UDARAGAS BUANG KENDARAAN BERMOTOR

MEKANISME TERBENTUKNYA:• KB 4 LANGKAH:• BENSIN DAN UDARA DICAMPUR DALAM

KARBORETOR• CAMPURAN UAP BENSIN DAN OKSIGEN UDARA

MASUK KE SILINDER (i)• CAMPURAN TSB DIMAMPATKAN DALAM SILINDER

(II) DAN DIBAKAR OLEH NYALA BUSI• LEDAKAN TERJADI DAN MENDORONG PISTON

UNTUK MENGGERAKKAN MESIN (iii)• DISAMPING ENERGI TERBENTUK GAS BUANG

YANG DIKELUARKAN PADA LANGKAH iv.• GAS BUANG: NOx, SOx, CO, Pb, HIDROKARBON.

KESLING - 162

PENCEMARAN UDARAGAS BUANG KENDARAAN BERMOTOR:

• Pb ADALAH BAHAN ADITIF – ANTIKNOCKING –MENCEGAH PREIGNITION.

• Pb DITAMBAHKAN DALAM BENTUK Tetraethyllead (TEL) Pb (C2H5)4.

• GAS DARI KENDARAAN BERMOTOR DIEMISIKAN MELALUI: TERUTAMA KNALPOT (MUFFLER), MESIN (CRANK-CASE) DAN TUTUP BENSIN.

• 100% CO DAN NOx DAN 60% Pb DAN HIDROKARBON DIEMISIKAN MELL KNALPOT.

82

KESLING - 163

PENCEMARAN UDARAE. BEBERAPA POLUTAN

1. SULFUR OKSIDA (SOx)2. KARBON MONOKSIDA (CO)3. NITROGEN OKSIDA (NOx)4. PARTICULATE (DEBU)5. TIMAH HITAM/TIMBAL (Pb)6. HIDRGEN SULFIDA (H2S)7. AMMONIA (NH3)

KESLING - 164

PENCEMARAN UDARAE. BEBERAPA POLUTAN1. SULFUR DIOKSIDA (SO2)

ISTILAH SOx AD ISTILAH UMUM UNTUK EMISI CAMPURAN SULFUR DAN OKSIGEN KE UDARA.

MERUPAKAN GAS HASIL PEMBAKLARAN BBM DAN FOSIL (BATU-BARA).

SO2 AD GAS TAK BERWARNA DAN TAK DAPAT TERBAKAR.

BERSIFAT PUNGENT (PEDAS) – TERCIUM PADA 0,3-1 ppm. DAN IRITAN.

AMBANG BAU : 0,5 ppm

83

KESLING - 165

PENCEMARAN UDARASULFUR DIOKSIDA (SO2)

PADA 6 ppm MENYEBABKAN IRITASI HIDUNG DAN TENGGOROKAN (NASOPHARINGITIS).

PADA 20 PPM MENYEBABKAN IRITASI MATA (CONJUNCTIVITIS, KERATITIS)

PD KADAR RENDAH ± 95% SO2 YG TERHIRUP DISERAP OLEH MUKOSA SAL NAFAS ATAS (HIDUNG – TENGGOROKAN).

PD KADAR TINGGI SO2 MENGADAKAN PENETRASI KE SAL NAFAS BAWAH DAN MENYEBABKAN PERADANGAN PADA BRONCHI (BRONCHITIS) DAN JAR. PARU (BRONCHOPNEUMONIA) OEDEMA, DAN FIBROSIS PARU DAN BAHKAN KEMATIAN.

KEMATIAN DISEBABKAN KRN KELUMPUHAN PADA PUSAT PERNAFASAN – COMA – KEMATIAN (BIASANYA PADA KADAR SO2 TINGGI – 400-500 ppm)

KESLING - 166

PENCEMARAN UDARASULFUR DIOKSIDA (SO2)NAB : 5 ppm.BAKU MUTU PADA UDARA AMBIEN 0,10 ppm DLM

PENGUKURAN 24 JAM.• TANDA-2/GEJALA-2 KLINIS:PEMAPARAN AKUT:NASOPHARINGITIS, LARYNGITIS, RASA PANAS PD MATA, MENGELUARKAN AIR MATA, PILEK,

BATUK, BERSIN, SESAK NAFAS, NYERI DADA, SEKRESI MUKUS MENINGKAT, RONCHI, ASMA BRONCHITIS.

PEMAPARAN KRONIK:KRONIK NASOPHARYNGITIS, BATUK KRONIK, BERDAHAK

(CHRONIC BRONCHITIS), PERDARAHAN HIDUNG (EPISTAXIS), SESAK NAFAS, RASA PENUH DIDADA, BATUK DARAH.

84

KESLING - 167

PENCEMARAN UDARASULFUR DIOKSIDA (SO2)

• LIFE TIME DI UDARA SD 4 HARI.• DI UDARA DIOKSIDASI MEMBENTUK SULFIT.• DENGAN UAP AIR MEMBENTUK ASAM SULFIT DAN

ASAM SULFAT.• MENYEBABKAN HUJAN ASAM.• THD TUMBUHAN : MERUSAK JARINGAN DAUN

(NEKROSIS) MERUSAK KLORIFIL (KLOROSIS), MERONTOKKAN DAUN (OBSISI) DAN MELENGKUNGKAN DAUN (EPINASTI).

• MENYEBABKAN KOROSI PD LOGAM, BANGUNAN DAN TEKSTIL.

• MERUSAK LUKISAN/WARNA (CAT).

KESLING - 168

PENCEMARAN UDARA2. CARBON MONOKSIDA (CO)

CO AD GAS TAK BERWARNA, TAK BERBAU, MUDAH TERBAKAR, BILA TERBAKAR MENIMBULKAN NYALA BIRU-UNGU, MUDAH LARUT DALAM BENZENE DAN ALKOHOL.

HASIL PEMBAKARAN BH ORGANIK TAK SEMPURNA BIASANYA MEMBENTUK ASAP PUTIH.

NAB : 50 ppm.BAKU MUTU UDARA AMBIEN 20 ppm PENGUKURAN

8 JAM.

85

KESLING - 169

PENCEMARAN UDARACARBON MONOKSIDA (CO)

DALAM TUBUH MENGIKAT HEMOGLOBIN (Hb) MEMBENTUK KOMPLEKS KARBOKSIHEMOGLOBIN (HbCO). DAYA AFINITAS CO THD Hb = 210-240 KALI DP AFINITAS OKSIGEN THD Hb.

TANDA-2 DAN GEJALA KERACUNAN CO:

PD PEMAPARAN AKUT:TERUTAMA DISEBABKAN HYPOXIA (JAR KEKURANGAN

OKSIGEN) TERUTAMA JAR OTAK DAN JANTUNG.DARI YANG RINGAN – MULAI TANPA KELUHAN, RASA BERAT DI

KEPALA, SAKIT KEPALA DI BAWAH PELIPIS, SAKIT KEPALA YANG HEBAT, BADAN LEMAH, PENGLIHATAN KABUR, MUAL, MUNTAH DAN PINGSAN, DIIKUTI FREK NADI MENINGKAT. KEADAAN YANG LEBIH BERAT PENDERITA MENGALAMI KEJANG, DEPRESI JANTUNG DAN PERNAFASAN, - MENINGGAL.

KESLING - 170

PENCEMARAN UDARACARBON MONOKSIDA (CO)

PADA PEMAPARAN KRONIS :

MASIH MENJADI PERDEBATAN PARA TOKSIKOLOG.GEJALA: BERKURANG/HILANGNYA KEKUATAN OTOT DAN

KESIGAPAN MENTAL.SAKIT KEPALA YANG TERUS MENERUS, SERING

PUSING, KERUSAKAN PENDENGARAN.

86

KESLING - 171

PENCEMARAN UDARA3. NITROGEN DIOKSIDA (NO2)

OKSIDA NITROGEN ADA BBRP MACAM SPT: NO, NO2 DAN N2O.N2O TIDAK BERBAHAYA.PEMBAHASAN NOx DITEKANKAN PD IKATAN NO2 YG PALING

BERBAHAYA.ISTILAH NOx MEWAKILI NO DAN NO2 DALAM ATMOSFER.NOx TERBENTUK KRN KETERLIBATAN NITROGEN UDARA DLM

PROSES PEMBAKARAN.NOx TERBENTUK DLM SUHU TINGGI. MAKIN TINGGI SUHU

MAKIN BANYAK NO YG TERBENTUK.NO2 AD GAS BERWARNA COKLAT KEMERAHAN DAN TIDAK

MUDAH TERBAKAR.DALAM TUBUH AKAN BERGABUNG DENGAN HEMOGLOBIN

MEMBENTUK METHEMOGLOBIN.

KESLING - 172

PENCEMARAN UDARANITROGEN DIOKSIDA (NO2)

NAB : 5 ppm.BAKU MUTU UDR AMBIEN : 0,05 ppm PENGUKURAN 24 JAM.

EFEK LOKAL:IRITASI MATA, IRITASI MEMBRAN MUKOSA SPA, PERUBAHAN

WARNA KULIT (KEKUNING-2AN/KECOKLATAN) DAN GIGI → MENUNJUKKAN PEMAPARAN NITRAT.

EFEK SISTEMIK:IRITASI PARU YG HEBAT → PULMONARY EDEMA, KERUSAKAN

BRONCHIOLE YG TERJ SECARA PERLAHAN → OBSTRUKSI SAL PERNAFASAN.

METHEMOGLOBINEMIA RINGAN DAPAT PULIH KEMBALI.

87

KESLING - 173

PENCEMARAN UDARANITROGEN DIOKSIDA (NO2)

• DI UDARA DENGAN UAP AIR MEMBENTUK ASAM NITRAT

• MENYEBABKAN HUJAN ASAM.

KESLING - 174

PENCEMARAN UDARA4. PARTICULATE (DEBU)

SUMBER: KENDARAAN BERMOTOR, PABRIK BAJA, PABRIK SEMEN, TPA SAMPAH, KEBAKARAN HUTAN.

UKURAN : 10 µ – 0,001 µ ( 1 µ = 0,000001 m)

Aitken nuclei < 0,1 µ – penting dlm pembentukan titik-titik kondensasi air hujan.

Haze particle 0,38 µ – 0,76 µ – mengganggu jalannya cahaya di atmosfer.

Dust fall - debu dg ukuran cukup besar – mampu jatuh dg cepat di udara. Diukur dg dustfall jars dlm ton/mil2/30 hari atau mg/cm2/30 hari.

Pollen (partikel serbuk sari) 15-90 µ – iritasi orang ttt.

88

KESLING - 175

PENCEMARAN UDARAPARTICULATE (DEBU)

• PERPINDAHAN PARTIKEL:

Fallout (sedimentasi) – bila ukuran partikrel kecil (<1 µ)→ Brownian motion.

Koagulasi – partikel aerosol menempel satu sama lain. Koagulasi dimanfaatkan utk dust collecting dg memberi muatan listrik atau hidrodinamik.

• PENGUMPULAN DEBU

KESLING - 176

PENCEMARAN UDARAPARTICULATE (DEBU)

• PENGUMPULAN DEBU :Gravitational settling chamber (>50 µ) – pengumpul

awal.Centrifugal separators – melempar partikel dg gerak

centrifugal – mengendap di kolektor.Wet scrubber collectors – dg water dropplets.Filters – menyaring debu berdasar ukuran.Electristatic precipitators – pemberian muatan

eketrostatik bermuatan negatif – akan menempel pd dinding bermuatan positif.

Ultrasonic agglomerators – menggumpalkan debu utk memudahkan penanganan.

89

KESLING - 177

PENCEMARAN UDARA5. TIMAH HITAM/TIMBAL (Pb)

Pb ADL LOGAM BERAT, YG LUNAK BERWARNA KE ABU-ABUAN.

Pb ANORGANIK DISERAP MELALUI PERNAFASAN DAN PENCERNAAN. PENYERAPAN MELALUI KULIT DAPAT DIABAIKAN.

Pb ORGANIK SPT TEL, LEAD NAPHTENATE DAN LEAD STEARATE DAPAT DISERAP MELALUI KULIT.

Pb YG DISERAP MELALUI PERNAFASAN DLM BENTUK PARTIKEL.

KESLING - 178

PENCEMARAN UDARATIMAH HITAM/TIMBAL (Pb)(ABSRPTION):PARTIKEL Pb UKURAN SD 1 µm 60% NYA DITIMBUN DLM PARU

SEDANGKAN BILA UKURAN SD 0,1 µm HANYA 40% DITIMBUN DLM PARU.

KURANG LEBIH 30 ± 10% Pb YG DIHIRUP DISERAP MELALUI PARU, DAN ANTARA 5-10% YANG TERTELAN DISERAP MELALUI MUKOSA SAL PENCERNAAN.

TK ABSORPSI MELALUI MUKOSA SAL PERNAFASAN DIPENGARUHI A.L. : DAYA LARUT, BENTUK DAN UKURAN PARTIKEL, KEBIASAAN MEROKOK, PENYAKIT SAL PERNAFASAN KRONIK.

FAKTOR MAKANAN SPT : DEFISIENSI Ca, Fe, DAN PROTEIN MENINGKATKAN ABSORPSI Pb MELALUI SALURAN PENCERNAAN.

90

KESLING - 179

PENCEMARAN UDARATIMAH HITAM/TIMBAL (Pb)(DISTRIBUTION):± 95% Pb DARAH AKAN DIIKAT OLEH ERITROSIT.Pb DARAH DIGOLONGKAN MENJADI: EXCHANGABLE FRACTION

(Pb DALAM DARAH DAN JARINGAN LUNAK) – THE CONCENTRATION OF LEAD IN BLOOD IS IN EQUILIBRIUM WITH THAT OF LEAD IN SOFT TISSUES) DAN STABLE FRACTION (DLM TULANG DAN GIGI). ABOUT 90% OF TOTAL BODY BURDEN OF LEAD IS PRESENT IN BONES AND TEETH, AS THE STABLE FRACTION, WHICH IS NOT ACCURATELY INDICATED BY THE BLOOD LEAD LEVEL. THIS FORM OF LEAD IS THE RESULT OF LONG-TERM ABSORPTION.

Pb DPT MENEMBUS PLACENTA DGN MUDAH DAN KADARNYYA SETARA DGN KADAR Pb DARAH IBU.

Pb DPT MENEMBUS BLOOD BRAIN BARRIER MESKI OTAK TIDAK MENGAKUMULASINYA.

KESLING - 180

PENCEMARAN UDARATIMAH HITAM/TIMBAL (Pb)

(EKSKRESI/ELIMINASI):

ELIMINASI Pb MELALUI AIR SENI (± 75%), TINJA (±15%), RAMBUT, KUKU, KERINGAT ( < 8 %), Pb DLM ASI SANGAT RENDAH.

HALF LIFE OF LEAD IS EXTREMELY DIFFICULT TO ESTIMATE, NAMUN DPT DIPASTIKAN MEMERLUKAN WAKTU CUKUP LAMA (BEBERAPA TAHUN).

91

KESLING - 181

PENCEMARAN UDARATIMAH HITAM/TIMBAL (Pb)

(INDIKATOR PENGUKURAN):

LEAD CAN BE MEASURED IN WHOLE BLOOD, PLASMA, SALIVA, URINE, HAIR, DECIDOUS TEETH, AND BONE BIOPSIES.

KADAR Pb DARAH CUKUP BAIK SBG INDIKATOR TK PAPARAN Pb DLM TUBUH. ( > 120 µg/100 cc DARAH SUDAH BERBAHAYA)

NAB : 0,15 mg/m3 UDARA.

BAKU MUTU UDARA AMBIEN : 0,06 mg/m3

PENGUKURAN 24 JAM.

KESLING - 182

PENCEMARAN UDARATIMAH HITAM/TIMBAL (Pb)(EFEK-1):

THD HEMATOPOESIETIC SYSTEM :

• MENGHAMBAT SINTESIS HEMOGLOBIN;• MEMPERPENDEK USIA ERITROSIT;• → ANEMIA.• MENIMBULKANGGUAN METABOLISME Fe DAN

SINTESIS GLOBIN DLM ERITROSIT.• MENGHAMBAT AKTIVITAS ENZYM YANG

DIPERLUKAN UTK SINTESIS HAEM.

92

KESLING - 183

PENCEMARAN UDARATIMAH HITAM/TIMBAL (Pb)(EFEK-2):

THD SISTEM SYARAF PUSAT :• GANGGUAN FUNGSI OTAK (ENCEPHALOPATHY) –

PERADANGAN SELAPUT OTAK (MENINGITIS) DGN GEJALA: DEMAM, SAKIT KEPALA, LEHER KAKU, PERUBAHAN KEPRIBADIAN.

• TREMOR.• HALUSINASI.• MENURUNNYA KECERDASAN;• AKUMULASI CAIRAN CEREBROSPINAL DLM OTAK;• KEBUTAAN KRN ATRIFI SYARAF PENGLIHATAN;• KEJANG-KEJANG.

KESLING - 184

PENCEMARAN UDARATIMAH HITAM/TIMBAL (Pb):

(DIAGNOSIS Pb POISONING):

• RIWAYAT PEKERJAAN• PEMERIKSAAN KLINIS• KADAR Pb DLM DARAH DAN/ATAU AIR SENI MENINGKAT.• LEAD LINE (THE BLUISH-BLACK STIPPLING, WHICH

APPEARS AMONG THE MARGIN OF GUM, USUALLY SHOWING MOST CLEARLY ALONG THE LOWER INCISORS BUT IN SOME CASES ON THE LINING OF THE CHEEKS.

• THE LEVEL OF LEAD IN URINE. (THE PRESENCE OF LEAD IN URINE AND BLOOD IN EXCESS OF THE NORMAL VALUES PROVES LEAD ABSOPTION, NOT INTOXICATION.

93

KESLING - 185

PENCEMARAN UDARA6. HIDRGEN SULFIDA (H2S)

HIDROGEN SULFIDA ADL GAS TAK BERWARNA, MUDAH TERBAKAR, BERBAU SPT TELUR BUSUK, LEBIH BERAT DP UDARA DAN MUDAH LARUT DLM AIR.

BERASAL DARI : VULCANIC GASES, DECOMPOSING ORGANIC MATERIALS (Protein contain sulfur : Cystein and Cystine), UNDESIRABLE BY-PRODUCT IN INDUSTRIAL PROCESSES,

KESLING - 186

PENCEMARAN UDARAHIDRGEN SULFIDA (H2S)

(ABSORPSI DAN BIOTRANSFORMASI):

• ABSORBSI HANYA TERJADI MELALUI PERNAFASAN (INHALASI).

• H2S DLM TUBUH SEGERA DIOKSIDASI MENJADI SULFAT. SELAIN MENYEBABKAN IRITASI JUGA MENGHAMBAT AKTIFITAS ENZYM (CYTOCHROM OXYDASE) YANG BERFUNGSI MENGUBAH ION OKSIGEN MENJADI MOLEKUL OKSIGEN SHG TUBUH TAK DAPAT MENGGUNAKAN UTK OKSIDASI → MENYEBABKAN ASFIKSI (SESAK NAFAS, DAN AKHIRNYA PENDERITA MATI LEMAS).

94

KESLING - 187

PENCEMARAN UDARAHIDRGEN SULFIDA (H2S)(EKSKRESI):

• KURANG DARI 10% H2S YANG DISERAP TUBUH DIKELUARKAN DLM BENTUK ASAL MELALUI UDARA PERNAFASAN. METABOLIT-METABOLIT H2S (SULFATES, THIOSULFATES) DIKELUARKAN MELALUI URINE.

(EFEK KLINIS-1):EFEK AKUT : • IRITASI PD KONJUNCTIVA DAN KORNEA.• IRITASI SL PERNAFASAN (BRONCHITIS – PULMONARY

EDEMA)• KELUMPUHAN SYARAF PEMBAU (PD KADAR TINGGI)

KESLING - 188

PENCEMARAN UDARAHIDRGEN SULFIDA (H2S)(EFEK KLINIS-2):

EFEK AKUT :

• GEJALA:- IRITASI MATA DAN SAL NAFAS- SAKIT KEPALA- PUSING (VERTIGO)- NYERI DADA- KOMA, KEJANG, KEMATIAN (IN SEVERE POISONING).

95

KESLING - 189

PENCEMARAN UDARAHIDRGEN SULFIDA (H2S)(EFEK KLINIS-3):

EFEK KRONIS :

• GEJALA-GEJALA YANG TIDAK SPESIFIK: GANGGUAN TIDUR, SAKIT KEPALA, VERTIGO, GANGGUAN KONSENTRASI, KETIDAK-STABILAN JIWA, KERINGAT BERLEBIHAN, GANGGUAN SYARAF OTONOM.

• BRONCHITIS KRONIS.• GANGGUAN PENCERNAAN (DYSPEPSIA).

NAB : 10 ppm atau 15 mg/m3.BAKU MUTU UDARA AMBIEN : 0,03 ppm PENGUKURAN 30 MENIT.

KESLING - 190

PENCEMARAN UDARA7. AMMONIA (NH3)

• NH3 ADL GAS TAK BERWARNA, MUDAH LARUT DLM AIR, BERBAU SANGAT MERANGSANG, LEBIH RINGAN DP UDARA, MUDAH TERBAKAR, LARUT DLM ETANOL, METANOL, KLOROFORM DAN ETER.

• DIHASILKAN DARI PROSES PEMBUATAN ASAM NITRAT, HCN, AKRILONITRIL, PENDINGIN, SERAT-SERAT SINTETIK, PUPUK, BAHAN PELEDAK.

• PEMAPARAN MELALUI INHALASI.

NAB: 25 ppm.BAKU MUTU UDARA AMBIEN : 2 ppm PENGUKURAN

24 JAM.

96

KESLING - 191

PENCEMARAN UDARAAMMONIA (NH3)(EFEK):

• IRITASI PADA MATA, SALURAN PERNAFASAN DAN KULIT.

• PADA KADAR 2500-6500 ppm AMMONIA INHALASI MENYEBABKAN IRITASI HEBAT PD MATA (KERATITIS), SESAK NAFAS (DYSPNEA), BRONCHOSPASM, NYERI DADA, SEMBAB PARU, MUNGKIN FATAL, BATUK DARAH, BRONCHITIS DAN PNEUMONIA.

• PADA KADAR TINGGI (30.000 ppm) AMMONIA MENYEBABKAN LUKA BAKAR PD KULIT,

KESLING - 192

PENCEMARAN UDARAGARIS BESAR PENGARUH PENCEMAR UDARA THD KESEHATAN:

1. IRITAN2. ASPHYXIANT3. ANAESTETIK DAN NARKOTIKA4. GANGGUAN SISTEMIK

97

KESLING - 193

PENCEMARAN UDARAGARIS BESAR PENGARUH PENCEMAR UDARA THD KESEHATAN:1. IRITANa. MENIMBULKAN PERADANGAN PD PERMUKAAN

MUKOSA KHUSUNYA PD SISTEM PERNAFASAN:• IRITAN YG MEMBERI DEFEK PD SAL NAFAS ATAS:

GOL ALDEHID : PARAFORM, FORMALDEHID, ACETALDEHID, AKROLIN.

• ALKALINE (DUST AND MIST)• AMMONIA• CHROMIC ACID• ETHYLENE OXYDE• HYDROGEN CHLORIDE• HYDROGEN FLUORIDE• SULFUR DIOXYDE• SULFUR TRIOXYDE.

KESLING - 194

PENCEMARAN UDARAGARIS BESAR PENGARUH PENCEMAR UDARA THD KESEHATAN:IRITANb. MENIMBULKAN PENGARUH PD SAL NAFAS ATAS DAN

JARINGAN PARU:• GOL CHLORINE• CHLORINE OXYDE• BROMINE• CYANOGEN• DIMETHYL SULFATE• DIETHYL SULFATE• IODINE, OZONE, SULFUR CHLORIDE• PHOSPHOROUS TRICHLORIDE DAN PENTA CHLORIDE

98

KESLING - 195

PENCEMARAN UDARAGARIS BESAR PENGARUH PENCEMAR UDARA THD KESEHATAN:IRITAN

C. MENIMBULKAN PENGARUH TERUTAMA DEFEK PD BRONCHIOLI DAN AVLVEOLI.

• GOL ARSEN TRICHLORIDE DAN PHOSGEN.

• SEMUA BAHAN IRITAN DALAM KONSENTRASI OVER TOXIC DPT MENIMBULKAN ASPHYXIA DAN AKHIRNYA KEMATIAN.

KESLING - 196


2. ASPHYXIANT

• KERJANYA MENGHAMBAT PROSES OKSIDASI DALAM JARINGAN.

CARA KERJA (MENURUT FRANK PATTY):a. SIMPLE ASPHYXIANT• TERJ PENGENCERAN KADAR OKSIGEN DALAM

SEL JARINGAN SAMPAI DI BAWAH TEKANAN PARSIAL, SHG TERJ KESULITAS OKSIDASI SELULER.

• POLUTAN: CO2, ETHANE, HELIUM, HYDROGEN, METHANE, NITROGEN, NITROGEN OXYDE.

99

KESLING - 197


ASPHYXIANT

b. CHEMICAL ASPHYXIANT• SECARA KIMIAWI MENGHAMBAT

OKSIGEN SELAMA DALAM SISTEM PEREDARAN DARAH.

• POLUTAN KELOMPOKINI: CO, CYANOGEN, HYDROGEN CYANIDE, NITRIT.

KESLING - 198


3. ANAESTETIK DAN NARKOTIKA

• MENIMBULKAN KALINAN SYARAF DGN CARA MENGURANGI TEKANAN PARSIAL OKSIGEN SHG PENDERITA MENGALAMI ISCHEMIA SEPERTI KEADAAN TIDUR ATAU TERBIUS.

• POLUTAN : ACETHYLENE, AETHER, ACETON, ESTER DSJ.

100

KESLING - 199


4. GANGGUAN SISTEMIKMEMPERMUDAH KERUSAKAN JARINGAN DIMANA LOKASI DAN JENISNYA BERBEDA-BEDA.

JENIS SISTEM YANG DIPENGARUHI:a. VISCERAL ORGAN dipengaruhi ol : Halogenated hydrocarbon.b. SISTEM HEMATOPOESIS Oleh : benzene, phenol, toluen, xylen,

dan naphthalen.c. SISTEM SYARAF Oleh: Karbon disulfida, metyl alkohol,

thiophene.d. SISTEM SYARAF Oleh: Toxic metal Pb, Hg, Cd, Antimon, Be,

Mn, (Tak ditemukan di udara kecuali Pb)e. SISTEM LAIN KRN ORGANIC NON METAL : Senyawa Arsen,

phosphor, sulfur, maupun fluorida.

KESLING - 200

IX. PENGELOLAAN SAMPAH PADAT

A. PENDAHULUANB. GAMBARAN UMUMC. TIMBULNYA SAMPAHD. PENYIMPANAN SETEMPATE. PENGUMPULANF. PEMINDAHAN DAN PENGANGKUTANG. PENGOLAHAN DAN PENEMUAN KEMBALI

BAHANH. PEMANFAATAN HASIL PENEMUANI. PEMBUANGAN SAMPAH

101

KESLING - 201

PENGELOLAAN SAMPAH PADAT

A. PENDAHULUAN

• SAMPAH SBG KONSEKUENSI KEHIDUPAN MANUSIA

• MASALAH SAMPAH LEBIH BANYAK TIMBUL DI DAERAH PERKOTAAN

• MASALAH SAMPAH ADALAH MASALAH SOSIAL YG HRS DITANGGULANGI BERSAMA

• SAMPAH BERPENGARUH THD KESEHATAN DAN LINGKUNGAN

KESLING - 202


PENGARUH SAMPAH THD KESEHATAN DAN LINGKUNGAN

a. SAMPAH SBG SARANG VEKTOR PENYAKITb. SAMPAH SBG SUMBER INFEKSI : sampah

infeksius, sampah yng terkontaminasi, jamur yng hidup di sekitar kehidupan (Micodermatosis)

c. SAMPAH SBG SUMBER PENCEMAR KRN: Hasil dekomposisinya, mengandung bahan toksik, logam berat atau persisten.

d. SAMPAH MENGGANGGU EKOSISTEM (akibat pencemar organik)

e. SAMPAH MENGGANGGU ESTETIKA

102

KESLING - 203

PENGELOLAAN SAMPAH PADATB. GAMBARAN UMUM

1. ELEMEN-ELEMEN FUNGSIONAL PENGELOLAAN SAMPAH

• Timbulnya sampah (waste generation)• Penyimpanan sampah setempat (onsite storage)• Engumpulan sampah (waste collection)• Pemindahan dan Pengangkutan (Transfer and

transport)• Pengolahan dan penemuan kembali bahan

(Processing and recovery)• Pembuangan (Disposal)

2. SISTEM PENGELOLAAN SAMPAH3. PENGERTIAN/DEFINISI

KESLING - 204


WASTE GENERATION

STORAGE

COLLECTION

TRANSFER AND PROCESSING ANDTRANSPORT RECOVERY

DISPOSAL

103

KESLING - 205

PENGELOLAAN SAMPAH PADAT3. PENGERTIAN/DEFINISI

• SOLID WASTES ARE ALL THE WASTES ARISING FROM HUMAN AND ANIMAL ACTIVITIES THAT ARE NORMALLY SOLID AND THAT ARE DISCHARDED AS USELESS OR UNWANTED.(G. Tchobanoglous. p.3)

• SOLID WASTE MANAGEMENT MAY BE DEFINED AS THAT DISCIPLINE ASSOCIATED WITH THE CONTROL OF GENERATION, STOREGE, COLLECTION, TRANSFER AND TRANSPORT PROCESSING, AND DISPOSAL OF SOLID WASTES IN A MANNER THAT IS IN ACCORD WITH THE BEST PRINCIPLES OF PUBLIC HEALTH, ECONOMICS, ENGINEERING, CONSERVATION, AESTHETICS, AND OTHER ENVIRONMENTAL CONSIDERATIONS, AND THAT ALSO IS RESPONSIVE TO PUBLIC ATTITUDES. ( George Tchobaboglous. 1980 p.15)

KESLING - 206

PENGELOLAAN SAMPAH PADATC. TIMBULNYA SAMPAH (1)

• PROSES TIMBULNYA SAMPAH ADALAH SEMUA KEGIATAN YANG AKHIRNYA MENIMBULKAN BARANG/BAHAN YANG SEMULA MASIH DIMANFAATKAN KEMUDIA BERUBAH MENJADI SAMPAH KARENA TIDAK DIBUTUHKAN LAGI OLEH PEMILIKNYA KEMUDIAN DIBANG.

• YANG TERMASUK DALAM LINGKUP PEMBAHASAN SOLID WASTE GENERATION INI MENYANGKUT : IDENTRIFIKASI SUMBER SAMPAH DAN JENIS SAMPAH, KOMPOSISI SAMPAH, GENERATION RATES DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI.

104

KESLING - 207

PENGELOLAAN SAMPAH PADATTIMBULNYA SAMPAH (2) (G.T.1980 P. 51-72)SUMBER SAMPAH DAN JENISNYASUMBER SAMPAH:

. DARI PEMUKIKAN (DOMESTIC WASTES)

. COMMERCIAL WASTES

. INDUSTRIAL WASTES

. OPEN SPACE WASTES

. TREATMENT PLANT WASTES

. AGRICULTURAL WASTES

JENIS SAMPAH :

2. KOMPOSISI SAMPAH3. GENERATION RATES DAN FAKTOR-FAKTOR YANG

MEMPENGARUHI

KESLING - 208

PENGELOLAAN SAMPAH PADATTIMBULNYA SAMPAH (3)SUMBER SAMPAH DAN JENISNYASUMBER SAMPAH:JENIS SAMPAH :

. GARBAGE (FOOD WASTES)

. RUBBISH

. ASH AND RESIDUES

. DEMOLITION AND CONSTRUCTION WASTES

. TREATMENT PLANT WASTES

. AGRICULTURAL WASTES

. SPECIAL WASTES (dead animals, sreet sweeping, abandoned vehicles)

. HAZARDOUS WASTES.

2. KOMPOSISI SAMPAH3. GENERATION RATES DAN FAKTOR-FAKTOR YANG

MEMPENGARUHI

105

KESLING - 209

PENGELOLAAN SAMPAH PADATTIMBULNYA SAMPAH (4)1. SUMBER SAMPAH DAN JENISNYASUMBER SAMPAH:JENIS SAMPAH :

2. KOMPOSISI SAMPAH (FISIK, DENSITAS, KIMIA, KELEMBABAN)KOMPOSISI FISIK SAMPAH KOTA SURABAYA:ORGANICS 54.66 %PLASTICS 13.11PAPERS 10.86WOOD/GRASS 4.72TEXTILES 2.66BONES 2.23STONES – CERAMICS 2.56FERROUS METALS 1.78NON FERROUS METALS 1.42GLASS 1.25LEATHER/RUBBER 0.89OTHERS 3.86

3. GENERATION RATES DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI

KESLING - 210

PENGELOLAAN SAMPAH PADATTIMBULNYA SAMPAH (5)• SUMBER SAMPAH DAN JENISNYA2. KOMPOSISI SAMPAH

3. GENERATION RATES DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI

GENERATION RATES:

DG. SAMPEL 100 LB CUKUP UNTUK PENGUKURAN.

. USA (1980) 3,600 Lb/capita/yr.

. JAPAN 800 lb/capita/yr

. Netherlands > 600 lb/capita/yr.

. Germany 500 lb/capita/yr.

. Indonesia 2.5 liter/orang/hari (kira-kira)

FAKTOR-2 YNG MEMPENGARUHI:.

106

KESLING - 211

PENGELOLAAN SAMPAH PADATTIMBULNYA SAMPAH (6)

• SUMBER SAMPAH DAN JENISNYA2. KOMPOSISI SAMPAH3. GENERATION RATES DAN FAKTOR-FAKTOR

YANG MEMPENGARUHIGENERATION RATES:FAKTOR-2 YNG MEMPENGARUHI:

. Geographic location

. Season of the years

. Frequency of Collection

. Use of home grinders

. Characteristics (asume) of Population

. Extent of Salvage and Recycling

. Legesllation

. Public Attitudes

KESLING - 212


D. PENYIMPANAN SETEMPAT (1) • Penyimpanan sampah setempat adalah

penyimpanan sampah di sekitar sumber sampah sebelum diangkut ke tempat pengumpuna sampah sementara (TPS).

YNG PERLU DIPERHATIKAN :1. TIPE KONTENER2. LETAK KONTENER (tgt sistem pengumpulan yang

digunakan)3. PUBLIC HEALTH AND AESTHETICS

107

KESLING - 213


• PENYIMPANAN SETEMPAT (2)1. TIPE KONTENER

Tipe kecil : (kontener metal, plastik/fiber, disposable plastic/paper bags) : 20-40 gal. (75-150 liter)

Tipe medium : (kontener) : 1-10 yd3 (760-7600 liter)

Tipe besar : (kontener yng bisa dilengkapi dng kompaktor) 20-40 yd3 (15-30 m3)

KESLING - 214

PENGELOLAAN SAMPAH PADAT• PENYIMPANAN SETEMPAT (3)2. LETAK KONTENERBerkait dng metode pengumpulan sampah:• Curb service, Alley service, Setout-setback service, Setout

service.

3. PUBLIC HEALTH AND AESTHETICS• Kapasitas cukup• Tertutup rapat• Mudah dikosongkan• Mudah dibersihkan• Tahan lama• Tidak mudah dirusak tikus (rat proof)• Bentuknya esthetik.

108

KESLING - 215


E. PENGUMPULAN (1)

Kegiatan mengangkut sampah dari tempat penyimpanan setempat ke TPS, sampai kendaraan pengumpul dikosongkan.

1. PELAYANAN PENGUMPULAN SAMPAH:Pengumpulan sampah domestik, menggunakan kontener kecil/medium (Curb, Alley, setout-setback, and Setout service.)Pengumpulan sampah industri/komersial (menggunakan kontener lebih besar)

2. SISTEM PENGUMPULAN SAMPAHSISTEM KONTENER DIANGKUT (Hauled container system)SISTEM KONTENER TETAP (Stationary container system)

KESLING - 216

PENGELOLAAN SAMPAH PADATF. PEMINDAHAN DAN PENGANGKUTAN (1)

1. KAPAN PERLU PEMINDAHAN SAMPAH

• Ada open dumps tak resmi dgn sampah yang banyak• Letak TPA jauh (> 10 mil)• Pengumpulan menggunakan kendaraan kecil (< 15 m3)• Pengumpulan dgn kontener medium ( kira2 3 m3) yang terpencar di

area yng luas.• Mempermudah pengawasan/pengendalian operasi.

2. TIPE STASIUN PEMINDAH• Tipe pengisian langsung• Tipe simpan – isi• Kombinasi

3. LETAK STASIUN PEMINDAH

109

KESLING - 217


PEMINDAHAN DAN PENGANGKUTAN (2)

3.LETAK STASIUN PEMINDAH• Sedekat mungkin dng penghasoil sampah• Mudah dijangkau kendaraan yng menuju jln raya.• Tidak mengganggu masy sekitar.• Konstruksi dan pengoperasian ekonomis.

KESLING - 218

PENGELOLAAN SAMPAH PADATG. PENGOLAHAN DAN PENEMUAN KEMBALI BHN (1)

1. Reduksi volume secara mekanik (Kompaktor tekanan rendah dan tinggi) –Bertujuan untuk efisiensi pengangkutan dan final disposal.

2. Reduksi volume secara kimiawi (dikenal dgn inceneration, reduksi s.d. 80-90%) Bertujuan untuk efisiensi final disposal.

3. Reduksi ukuran (Shredding, grinding, milling)-menyeragamkan ukuran – untuk pengolahan lebih lanjut.

4. Pemisahan komponen (hand sorting, air separation, magnetic separation, screening, floating, optical sorting)

110

KESLING - 219

KESLING - 220

PENGELOLAAN SAMPAH PADATH. PEMANFAATAN HASIL PENEMUAN 1. SISTEM PENEMUAN KEMBALI

(storage pit → shredder → air classifier → cyclone separator → magnetic separator → rotary screen separator → aluminium separator → pemanfaatan).

2. PEMANFAATAN SECARA BIOLOGIK (Pengomposan, gas bio)

3. PEMANFAATAN HASIL (energi)

111

KESLING - 221

PENGELOLAAN SAMPAH PADATPEMANFAATAN HASIL PENEMUAN 1. SISTEM PENEMUAN KEMBALI2. PEMANFAATAN SECARA BIOLOGIKPengomposana. Persiapan bahan :

(1) penerimaan bahan, (2) pemisahan, 3) reduksi ukuran, (4) penambahan air dan nutrien.

a. Dekomposisi : (1) sistem terbuka : windrow system (hal 144)(2) sistem tertutup : dgn degester. (hal 145)

a. Penanganan hasil (refining, packing, distribution)

Gas bio3. PEMANFAATAN HASIL (energi)

KESLING - 222

PENGELOLAAN SAMPAH PADATPEMANFAATAN HASIL PENEMUAN 1. SISTEM PENEMUAN KEMBALI2. PEMANFAATAN SECARA BIOLOGIKPengomposan

Gas bioa. Apa gas bio ?

Bahan bakar yang diperoleh dari proses degesi an-aerobik dari limbah pertanian basah, kotoran binatang dan manusia atau campurannya dalam alat penghasil gas bio. (Sebagian besar gas metan dan gas-2 spt: CO2, N2, O2, CO, H2S)

a. Terbentuknya gas metan (hal 147)b. Perangkat gas bio : (1) Pengisian curah, (2) Pengisian

kontinyu)

3. PEMANFAATAN HASIL (energi)

112

KESLING - 223

DEGESTER GAS BIO

KESLING - 224

PENGELOLAAN SAMPAH PADATPEMANFAATAN HASIL PENEMUAN 1. SISTEM PENEMUAN KEMBALI

2. PEMANFAATAN SECARA BIOLOGIK

3. PEMANFAATAN HASIL (energi)a. PEMBAKARAN (INCENERATION)• Bagian-bagian incenerator• Karakterisitik sampah yang dibakara. HASIL PEMBAKARAN• Pengubahan energi panas → listrik• Pemanas ruangan

113

KESLING - 225

INCINERATOR

KESLING - 226

BURNING GRATE

114

KESLING - 227

PENGELOLAAN SAMPAH PADATI. PEMBUANGAN SAMPAH• PENGERTIAN• SANITARY LANDFILLa. Definisib. Keuntungan SLc. Beberapa hal yang hrs dipertimbangkan dlm

memilih SL:d. Karakteristik SL.e. Areal yang dibutuhkanf. Menghitung luas area/usia SL.g. Metode yang digunakan.

KESLING - 228

PENGELOLAAN SAMPAH PADATI. PEMBUANGAN SAMPAH

• PENGERTIANPembuangan (akhir) sampah adalah kegiatan menyingkirkan sampah dengan metode tertentu dengan tujuan agar sampah tidak lagi mengganggu kesehatan lingkungan (termasuk ekosistem) atau kesehatan masyarakat.

Pembuangan sampah : incineration, composting, hog feeding, pulverization.Pembuangan akhir sampah (final disposal : sanitary landfill dan open dumping.

115

KESLING - 229

PENGELOLAAN SAMPAH PADATPEMBUANGAN SAMPAH2. SANITARY LANDFILLa. Definisi:

Sanitary landfill means an operation in which the wastes to be disposed of are compacted and covered with a layer of soil at the end of each day’ s operation.

b. Keuntungan SL:Utk mengurug/meratakan tanah.Hasil reklamasi utk berbagai keperluan.Bila utk pertanian – subur.Dampak negatif dpt dikendaliokan.

KESLING - 230

PENGELOLAAN SAMPAH PADATPEMBUANGAN SAMPAHSANITARY LANDFILL

c. Beberapa hal yang hrs dipertimbangkandlm memilih SL:

• Pemilihan lokasi – tersedianya tanah urug.• Luas lahan/perkiraan usia SL.• Jml dan karakteristik sampah.• Alat yang dioperasikan (mahal)• Dana (besar)• Dampak regional.

116

KESLING - 231

PENGELOLAAN SAMPAH PADATPEMBUANGAN SAMPAHSANITARY LANDFILLd. Karakteristik SL:• Membentuk sel-sel (lihat Gambar)• Disesuaikan dgn kondisi lapangan• Kondisi lapangan menentukan metode

yang dipilih:metode parit (tak ada tanah penutup)metode area (ada tnh penutup, area datar)metode jeram (jeram luas, ada tanah urug)

KESLING - 232

PENGELOLAAN SAMPAH PADATSANITARY LANDFILLKarakteristik SL: (Sel-sel pada SL)

117

KESLING - 233

PENGELOLAAN SAMPAH PADATPEMBUANGAN SAMPAHSANITARY LANDFILLe. Areal yang dibutuhkan

Areal yng dibutuhkan tergantung pad:Jumlah sampah (jml penduduk yang dilayani)Karakterisitik sampah (komponen yang sukar/mudah mengurai, sampah berbahay a tak boleh dicampur sampah kota)Densitas sampah (tgt kemampuan compacting)Tanah penutup umumnya vo. 15-25% dr sampah yang ditimbun..

KESLING - 234

PENGELOLAAN SAMPAH PADATPEMBUANGAN SAMPAHSANITARY LANDFILLf. Menghitung luas area/usia SL.

W x PV = 365 ( --------------) (1+R)

DV = vol tanah yang diperlukanW = Jml sampah (kg/or/hr)P = penduduk yang dilayaniR = rasio tanah pengurug dan sampahD = densitas sampah (kg/m3)365 = jml hari/tahun.

118

KESLING - 235

PENGELOLAAN SAMPAH PADATPEMBUANGAN SAMPAHSANITARY LANDFILLf. Menghitung luas area/usia SL.

W x PV = 365 ( --------------) (1+R)

DV (m3)

L = --------------- m2H (m)

L = luas lahan yang dibutuhkan/tahunH = kedalaman SL.

KESLING - 236

PENGELOLAAN SAMPAH PADATPEMBUANGAN SAMPAHSANITARY LANDFILLg. Metode yang digunakan.

Area method (met. Tnh datar)Trench method (Met. Parit)Ramp method (Met. Jeram)

119

KESLING - 237

SL. (AREA METHOD)

KESLING - 238

SL. (TRENCH METHOD)

120

KESLING - 239

SL. (RAMP METHOD)

KESLING - 240

X. PERUMAHAN DAN PEMUKIMAN

A. PENDAHULUANB. PERUMAHAN/PEMUKIMAN SEHATC. PENCAHAYAAN (LIGHTING)D. PENGHAWAAN (VENTILATION)E. KONSTRUKSIF. HYGIENE DAN SANITASI

121

KESLING - 241

X. PERUMAHAN DAN PEMUKIMANA. PENDAHULUAN

• PENGERTIANPERUMAHAN (HOUSING) ADL STRUKTUR FISIK YANG DIGUNAKAN UNTUK TEMPAT BERLINDUNG, DIMANA LINGKUNGAN DAN STRUKTUR TSB TERMASUK FASILITAS DAN PELAYANAN YNG DIPERLUKAN, PERLENGKAPAN YANG BERGUNA UNTUK KESEHATAN JASMANI DAN ROKHANI, DAN KEADAAN SOSIALNYA YANG BAIK UNTUK KELUARGA DAN INDIVIDU. (WHO).

• PERUMAHAN (HOUSING) MENEKANKAN PD ASPEK STRUKTUR BANGUNANNYA

• PEMUKIMAN (RESEDENCE) MENYANGKUT LOKASI/ LINGKUNGAN DIMANA STRUKTUR BANGUNAN TERLETAK.

KESLING - 242

X. PERUMAHAN DAN PEMUKIMANPENDAHULUAN

MENGAPA DIPERHATIKAN DLM KESLING ?

• MERUPAKAN KEBUTUHAN POKOK UTK BERLINDUNG, BERTEDUH, MENJAMIN KEAMANAN.

• SEBAGIAN BESAR WAKTU DIHABISKAN DI RUMAH.

• DPT MENIMBULKAN KEMUDAHAN MENULARNYA PENYAKIT. (Langsung, peny. menular oleh krn fasilitas yang digunakan bersama, at oleh vektor)

• SUMBER PENCEMARAN (DOMESTIK)

• GANGGUAN KESEHATAN YNG BERKAITAN DNG MASALAH SOSIAL (Stress-konflik sosial)

122

KESLING - 243


B. PERUMAHAN/PEMUKIMAN SEHAT

1. SYARAT FISIOLOGIK

• PENCAHAYAAN YANG CUKUP SESUAI DNG PERUNTUKAN KEGIATAN (alami atau buatan)

• VENTILASI YANG BAIK SESUAI KAPASITAS RUANG/JUMLAH PENGHUNI.

• TIDAK TERGANGGU KEBISINGAN SBG TEMPAT HUNIAN.

• SPACE YNG CUKUP LELUASA UTK KEGIATAN MASING-MASING PENGHUNI.

KESLING - 244


PERUMAHAN/PEMUKIMAN SEHAT

2. KEBUTUHAN PSIKOLOGIK

• MENJAMIN PRIVACY• TERSEDIA RUANG KELUARGA UTK MEMBINA HUB

EMOSIONAL.• LINGKUNGAN YNG SEsUAI – (SOSIAL, EKONOMI, BUDAYA).• TERSEDIA FASILITAS YANG BERSIFAT PRIVACY.• JUMLAH KAMAR TIDUR YNG CUKUP.(Maks 2 or/kamar, usia 2

th terpisah dr or tua, > 10 th lk – pr pisah)• PEMANDANGAN DIHALAMAN/SEKITAR YANG NYAMAN

(Landscape)• TERHINDAR DR GANGGUAN-GANGGUAN (Pet, kegaduhan).

123

KESLING - 245



3. MENCEGAH PENULARAN PENY.

• TERSEDIANYA FASILITAS SANITASI (Air bersih, tmpt pembuangan tinja, dan air limbah)

• BEBAS VEKTOR PENY. DAN BIN PENGGANGGU.

• JUMLAH DAN LUAS LUAS KAMAR CUKUP → TIDAK MENIMBULKAN “CROWDED”.

• FASILITAS PENGOLAHAN, PENYIMPANAN DAN PENYAJIAN MKN YNG HYGIENIS – SANITER.

KESLING - 246



4. MENCEGAH TERJADINYA KECELAKAAN

• VENTILASI DAPUR • INTENSITAS CAHAYA YANG CUKUP• JAUH DR POHON BESAR/TINGGI.• SESUAI DGN GARIS ROOI.• LANTAI BASAH TIDAK LICIN.• BANGUNAN TAHAN API (KEBAKARAN).• CARA MENGATUR PERABOTAN.• CARA MENYIMPAN BAHAN BERACUN.

124

KESLING - 247

X. PERUMAHAN DAN PEMUKIMANC. PENCAHAYAAN (LIGHTING)

• INTENSITAS PENCAHAYAAN DISESUAIKAN DGN PERUNTUKAN RUANGAN.

• JENIS CAHAYA: (alam-buatan, langsung-tidak langsung, cahaya pagi, arah cahaya, warna)

• LUASAN UTK CAHAYA MASUK – MINIMAL 20% LUAS LANTAI.

• SATUAN CAHAYA (foot candle, lux)• INTENSITAS CAHAYA UTK RUANGAN MENURUT

PENGGUNAANNYA.• PELETAKAN SUMBER CAHAYA (HINDARI

KESILAUAN, KONTRAS, BAYANGAN YNG MENGGANGGU)

• PEMILIHAN WARNA CAHAYA (UTK BEKERJA, BELAJAR, ISTIRAHAT/RELAKSASI DSB.)

KESLING - 248

X. PERUMAHAN DAN PEMUKIMANCATATAN PENCAHAYAAN:

• 1 fc = ADL PENERANGAN YNG DIHASILKAN OLEH SEBUAH LILIN STANDAR PD JARAK 1 KAKI YANG MENERANGI BUNDARAN DGN JARI-JARI 1 KAKI SEDEMIKIAN RUPA SHG SINAR MENGENAI PERMUKAAN PD SUDUT TEGAK LURUS KE SUMBUNYA.

• 1 lumen = ADL JUML CAHAYA YNG DIPERLUKAN UTK MENERANGI BIDANG SELUAS 1 KAKI PERSEGI DGN KEKUATAN 1 fc.

• 1 lux = ADL 1 lumen/m2

• 1 fc = 10,764 lux.• 1 lumen = ± 0,0015 Watt• 1 Watt = 667 lumen.

• Alat pengukur : light meter, lux meter, foot candle meter.

125

KESLING - 249

X. PERUMAHAN DAN PEMUKIMAND. VENTILASI

1. VENTILASI ALAMI

• LUAS LUBANG VENTILASI MIN. 10% LL (5% TETAP, 5% BISA DIBUKA/DITUTUP).

• UDARA MASUK ADL UDARA BERSIH.• LUBANG VENTILASI DILETAKKAN BERLAWANAN UTK

MENIMBULKAN ALIRAN UDARA (ALR UDARA TIDAK BERLEBIHAN → MENIMBULKAN ANGIN).

• PERHATIKAN KELEMBABAN UDARA – PERSPIRASI TANAMAN.

• PENERANGAN DGN BBM MENGURANGI KADAR OKSIGEN UDARA.

KESLING - 250


VENTILASI

2. VENTILASI BUATAN

• FAN (KIPAS ANGIN) – TIDAK MENIMBULKAN PERTUKARAN UDARA.

• EXHAUSTER – MENGELUARKAN ATAU MEMASUKKAN UDARA KE SUATU RUANGAN.

• AIR CONDITIONING (AC) MEMASUKKAN UDARA BERSIH YANG TELAH DIDINGINKAN.

• CENTRAL AC.• AIR CURTAIN (TIRAI UDARA).

126

KESLING - 251


E. KONSTRUKSI

1. RAT PROOF AND INSECT PROOF - MENCEGAH VEKTOR PENY. ATAU TIKUS MASUK KE RUMAH. (mosquito proof, fly proof, rat proof)

2. SPLASH LEVEL – lonstruksi kedap air untukmenghalangi resapan air pd dinding.

3. ERGONOMI – konstruksi peralatan yang sesuai dgn kenyamanan dan fisiologi alat/organ tubuh waktu digunakan untuk beraktifitas.

4. BACK SIPHONAGE/BACK FLOW – berbaliknya air kotor ke sistem perpipaan air bersih.

KESLING - 252


F. HIGIENE DAN SANITASIADALAH PENERAPAN/TERSEDIANYA FASILITAS SANITASI DI LINGKUNGAN PERUMAHAN/ PEMUKIMAN.

1. PEMBUANGAN SAMPAH(Fasilitas onsite storage dan pengumpulan sampah)

2. PEMBUANGAN AIR LIMBAH (Fasilitas saluran air limbah – septic tank dan tempat peresapannya atau pembuangannya.

3. PEMBUANGAN TINJA(Fasilitas tempat berhajat dan septic tank baik individual maupun kolektif).

4. PENYEDIAAN AIR (MINUM/BERSIH)(Fasilitas sumber dan penyimpanannya)

5. KEBISINGAN (> 45 dB = utk pemukiman termasuk bising)

127

KESLING - 253

kuliah ikm

Documents