bab i pendahuluan i.1 latar belakang - · pdf fileresiko-resiko tersebut tidak ... elektronika...

8
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Peranan teknologi informasi dalam dunia bisnis mempunyai peranan penting untuk suatu perusahaan dan para manajer bisnisnya. Dalam pengambilan keputusan strategis, teknologi informasi akan mempengaruhi keberlanjutan operasional, yang akan membawa perubahan pada organisasi tersebut. Perusahaan dan para manajernya tidak memiliki cara yang sama dalam menghadapi resiko teknologi informasi. Perbedaan yang pertama, resiko-resiko tersebut tidak secara terbuka dipertimbangkan. Kedua, hanya terdapat sedikit tools atau instruments untuk menangani resiko yang tampak. Ketiga, terdapat proses-proses dalam organisasi yang tidak bereaksi terhadap resiko. [3]. Pada umumnya, mempersiapkan perlindungan terhadap setiap kemungkinan ancaman, merupakan kegiatan yang bersifat tidak ekonomis. Oleh karena itu, suatu program keamanan IT, seharusnya menyediakan suatu proses untuk memperkirakan ancaman dan memutuskan pilihan yang akan diambil, apakah memilih dan mengabaikan suatu ancaman atau memberikan pengurangan terhadap proteksinya. Instalasi ukuran pengendaliannya berdasarkan pada suatu keseimbangan antara cost of control dan kebutuhan untuk mengurangi atau menghilangkan ancaman. Seperti analisis resiko, yang pada dasarnya merupakan suatu pendekatan risk-management, untuk membantu mengidentifikasikan ancaman dan memilih kriteria ukuran keamanan yang menghasilkan cost-effective. [12] Penggunaan suatu tabel centralized data, yang berisi reference data dan teknik estimating, dengan sebagian key variables untuk melakukan determining risks dan kerugiannya, dapat dipakai manajemen dalam perbaikan security. Metode untuk penilaian tangible dan intangible assets, akan membantu dalam mengukur keamanan informasi, dengan melakukan perhitungan dan pengukuran suatu resiko yang menggunakan analisis resiko secara kuantitatif. [1]. Industri layanan jasa postal (postal service, didalamnya termasuk jasa kurir, express delivery, finansial, dan logistik), merupakan salah satu bisnis yang tidak akan pernah 1

Upload: lamtram

Post on 06-Feb-2018

221 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang - · PDF fileresiko-resiko tersebut tidak ... elektronika juga telah mengubah peta pasar ... Pada tahapan ini dilakukan penyesuaian antara konsep

BAB I

PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang

Peranan teknologi informasi dalam dunia bisnis mempunyai peranan penting untuk suatu

perusahaan dan para manajer bisnisnya. Dalam pengambilan keputusan strategis,

teknologi informasi akan mempengaruhi keberlanjutan operasional, yang akan membawa

perubahan pada organisasi tersebut. Perusahaan dan para manajernya tidak memiliki cara

yang sama dalam menghadapi resiko teknologi informasi. Perbedaan yang pertama,

resiko-resiko tersebut tidak secara terbuka dipertimbangkan. Kedua, hanya terdapat

sedikit tools atau instruments untuk menangani resiko yang tampak. Ketiga, terdapat

proses-proses dalam organisasi yang tidak bereaksi terhadap resiko. [3].

Pada umumnya, mempersiapkan perlindungan terhadap setiap kemungkinan ancaman,

merupakan kegiatan yang bersifat tidak ekonomis. Oleh karena itu, suatu program

keamanan IT, seharusnya menyediakan suatu proses untuk memperkirakan ancaman dan

memutuskan pilihan yang akan diambil, apakah memilih dan mengabaikan suatu

ancaman atau memberikan pengurangan terhadap proteksinya. Instalasi ukuran

pengendaliannya berdasarkan pada suatu keseimbangan antara cost of control dan

kebutuhan untuk mengurangi atau menghilangkan ancaman. Seperti analisis resiko, yang

pada dasarnya merupakan suatu pendekatan risk-management, untuk membantu

mengidentifikasikan ancaman dan memilih kriteria ukuran keamanan yang menghasilkan

cost-effective. [12]

Penggunaan suatu tabel centralized data, yang berisi reference data dan teknik

estimating, dengan sebagian key variables untuk melakukan determining risks dan

kerugiannya, dapat dipakai manajemen dalam perbaikan security. Metode untuk penilaian

tangible dan intangible assets, akan membantu dalam mengukur keamanan informasi,

dengan melakukan perhitungan dan pengukuran suatu resiko yang menggunakan analisis

resiko secara kuantitatif. [1].

Industri layanan jasa postal (postal service, didalamnya termasuk jasa kurir, express

delivery, finansial, dan logistik), merupakan salah satu bisnis yang tidak akan pernah

1

Page 2: BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang - · PDF fileresiko-resiko tersebut tidak ... elektronika juga telah mengubah peta pasar ... Pada tahapan ini dilakukan penyesuaian antara konsep

kehilangan pemain, bahkan terus tumbuh seiring dengan pertumbuhan ekonomi. Bisnis

jasa pengiriman yang dilakukan oleh para pemain di industri jasa pos memang sangat

prospektif karena cakupannya yang sangat luas, tidak terbatas pada komoditas tertentu

saja. Jasa kurir dan logistik diperlukan untuk mendukung kegiatan sektor industri dan

perdagangan, terutama untuk pengiriman dokumen serta barang. Kebutuhan terhadap jasa

kurir dan logistik berbanding lurus dengan pertumbuhan industri. Saat ini saja, potensi

pasar logistik di Indonesia mencapai 10% dari produk domestik bruto. [14].

Menurut Wakil Ketua Asosiasi Perusahaan Jasa Ekspres Indonesia (Asperindo) Jawa

Barat, di Bandung saja rata-rata terjadi pertambahan jumlah operator kurir 5%-10% [15].

Menurut catatan Universal Postal Union (UPU, Organisasi Pos Dunia), angka

pertumbuhan volume surat tahun 1995 sampai tahun 2000 di Asia Pasifik rata-rata

sebesar 1,4%, sedangkan pertumbuhan antara tahun 2000 sampai tahun 2005

diperkirakan sebesar 4,1% [16]. Dalam hal pasar komunikasi dalam arti surat secara fisik,

layanan komunikasi untuk lingkup domestik masih didominasi oleh operator pos milik

pemerintah. Tetapi sebaliknya untuk pasar internasional atau lintas negara, layanan

komunikasi dalam arti surat fisik saat ini didominasi (70%) oleh operator swasta [17].

Oleh karena itu, kemampuan operator jasa pos milik pemerintah untuk mempertahankan

pangsa pasarnya terhadap kondisi persaingan tersebut sangat penting.

Perkembangan yang pesat dalam teknologi telekomunikasi dan informasi, komputasi dan

elektronika juga telah mengubah peta pasar transaksi komunikasi. Industri pos sangat

merasakan imbas dari kemajuan teknologi tersebut. Dampak tersebut dapat dibedakan

dalam dua kategori. Kategori pertama yaitu dampak operasi yang terkait dengan

pemanfaatan teknologi untuk mendukung operasi dalam rangka mencapai keunggulan

bersaing dalam industri. Sedangkan kategori kedua adalah dampak substitusi dimana

kemajuan teknologi memunculkan bisnis-bisnis substitusi yang pada akhirnya juga

merupakan pesaing industri jasa pos. [18].

Kompleksitas ini muncul bukan semata-mata keragaman bisnisnya, namun juga karena

beberapa jenis bisnis yang digeluti memiliki karakteristik yang berbeda. Dalam bidang

layanan jasa komunikasi misalnya, PT Pos berhadapan dengan pesaing seperti Titipan

Kilat, Pandu Siwi Sentosa dan kurir-kurir lokal lain maupun dengan perusahaan-

2

Page 3: BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang - · PDF fileresiko-resiko tersebut tidak ... elektronika juga telah mengubah peta pasar ... Pada tahapan ini dilakukan penyesuaian antara konsep

perusahaan kelas dunia seperti DHL, TNT, FedEx dan UPS, yang telah berhasil

memanfaatkan teknologi pelacakan kiriman barang dengan memperhitungkan resiko dari

aplikasi pelayanan tersebut.

Strategic Business Unit POS Express, selanjutnya disebut SBUPE, merupakan anak

perusahaan dari PT. Pos Indonesia, yang memberikan pelayanan dalam bentuk jasa kurir

dan logistik. Dalam melakukan pelayanannya, SBUPE menggunakan Barcode untuk

identifikasi pada sistem pelacakan dan sebagai media dalam menyimpan data yang

berkaitan dengan paket yang dikirimkannya.

Pemakaian Barcode untuk track and trace system pada SBUPE, dipergunakan dalam jasa

kurir dan logistik. Sehingga fitur-fitur yang terdapat pada Barcode, diadopsi juga dalam

pola kerja pada unit tersebut. Sampai saat ini, track and trace system pada SBUPE tidak

memiliki instrument untuk melakukan manajemen resiko, yaitu proses yang dilakukan

oleh para manajer IT untuk menyeimbangkan kegiatan operasional dan pengeluaran biaya

keuangan, dalam mencapai keuntungan dengan melindungi sistem IT dan data yang

mendukung misi organisasinya.

I.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, beberapa permasalahan dapat diidentifikasi, sebagai

berikut.

• SBUPE dihadapkan dalam persaingan jasa kurir lokal maupun dengan

perusahaan-perusahaan kelas dunia, yang telah berhasil memanfaatkan teknologi

pelacakan kiriman barang dengan memperhitungkan resiko dari aplikasi

pelayanan jasanya,

• Hingga saat ini, track and trace system pada SBUPE tidak memiliki instrument

untuk melakukan manajemen resiko teknologi informasi, yaitu proses yang

dilakukan oleh para manajer IT untuk menyeimbangkan kegiatan operasional dan

pengeluaran biaya keuangan, dalam mencapai keuntungan dengan melindungi

sistem IT dan data yang mendukung misi organisasinya.

3

Page 4: BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang - · PDF fileresiko-resiko tersebut tidak ... elektronika juga telah mengubah peta pasar ... Pada tahapan ini dilakukan penyesuaian antara konsep

I.3 Tujuan

Dari uraian di atas, maka secara umum tujuan penelitian ini adalah merancang suatu

instrument pengukuran risk assessment sebagai rekomendasi strategi manajemen resiko

pada track and trace system SBUPE. Adapun tujuan khusus yang ditargetkan pada

penelitian ini adalah:

• Melakukan pengukuran dan perhitungan risk assessment secara kualitatif serta

kuantitatif, berdasarkan tangible dan intangible assets pada aplikasi track and trace

system SBUPE untuk alur proses pengiriman paket pos, berupa template untuk

menganalisis resiko,

• Menghasilkan suatu sajian rekomendasi berupa template untuk manajemen SBUPE

melakukan tinjauan analisis resiko,

• Berdasarkan aktivitas risk assesement dan rancangan template penilaian resiko, maka

didapatkan posisi atau kuadran untuk rekomendasi strategi manajemen resiko suatu

risk mitigation yang mengarah pada incident handling.

I.4 Batasan Masalah

Pada laporan tesis ini, permasalahannya dibatasi menjadi beberapa hal, sebagai berikut.

• Pembahasan difokuskan pada analisis resiko dengan metode kualitatif dan kuantitatif.

• Hasil dari tesis ini adalah tools/instrument untuk risk-management pada SBUPE.

• Lokasi yang dijadikan studi kasus adalah track and trace system di SBUPE untuk jasa

pengiriman paket.

• Pada proses manajemen resiko teknologi informasi, untuk proses evaluation and

assessment tidak dilakukan.

• Dalam laporan ini, untuk tahap pengujian rancangannya disajikan dalam suatu saran

langkah-langkah yang akan dilakukan untuk melakukan audit, berdasarkan suatu

metodologi standar dari CobiT.

4

Page 5: BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang - · PDF fileresiko-resiko tersebut tidak ... elektronika juga telah mengubah peta pasar ... Pada tahapan ini dilakukan penyesuaian antara konsep

I.5 Metodologi Penelitian

Secara garis besar, langkah kegiatan yang dilakukan pada penelitian ini dapat dilihat pada

Gambar I.1. Langkah penelitian tersebut dibuat sebagai kerangka alur berpikir dalam

melakukan penelitian agar pelaksanaannya menjadi sistematis, jelas, dan terarah.

1. Perumusan Masalah dan Tujuan Penelitian

Penerapan sistem pelacakan kiriman suatu item, merupakan proses yang terjadi pada

salah satu usaha jasa kurir unit bisnis logistik, yang sangat berperan antara unit bisnis

tersebut dan pelanggan dalam kaitannya pada Customer Relationship. Pemakaian

Barcode pada SBUPE dipergunakan dalam jasa kurir untuk pengiriman suatu barang.

Sehingga fitur-fitur yang terdapat pada Barcode juga dipakai dalam pola kerja unit

tersebut.

Dari situasi-situasi tersebut di atas, timbul suatu gagasan untuk melakukan penelitian

dalam merancang suatu instrument pengukuran risk assessment sebagai rekomendasi

strategi manajemen resiko pada track and trace system SBUPE.

2. Studi Pustaka dan Studi Lapangan

Pada tahapan ini dilakukan penyesuaian antara konsep dan kasus-kasus yang terjadi di

SBUPE. Dalam studi pustaka, didapatkan suatu konsep, teori, serta model yang

mendukung masalah penelitian, sehingga dapat menghasilkan suatu kesimpulan untuk

penerapan teoritisnya. Konsep NIST, COBIT, dan OCTAVE merupakan referensi

yang dijadikan pembanding di dalam memahami proses manajemen resiko.

Sedangkan pada studi lapangan dilakukan untuk mendapatkan situasi dan informasi

terkini mengenai objek yang diteliti, sehingga dapat ditentukan variabel-variabel

dalam tahapan proses penelitian selanjutnya.

3. Manajemen Resiko Teknologi Informasi

Pada tahap ini, diterapkan metodologi risk assessment yang terdiri dari: analisis

karakteristik dari sistem IT, melakukan identifikasi ancaman, melakukan identifikasi

kelemahan, menganalisis pengendalian, penentuan kecenderungan/kemungkinan,

analisis dampak yang kurang baik dapat dilakukan secara kualitatif maupun

kuantitatif, menentukan tingkatan resiko, melakukan rekomendasi pengendalian

mengurangi resiko, dan membuat dokumentasi hasil berupa laporan.

5

Page 6: BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang - · PDF fileresiko-resiko tersebut tidak ... elektronika juga telah mengubah peta pasar ... Pada tahapan ini dilakukan penyesuaian antara konsep

Setelah melakukan risk assesement, langkah berikutnya adalah menerapkan

metodologi risk mitigation yang terdiri dari: prioritas tindakan untuk suatu resiko,

rekomendasi pengendalian dalam proses penilaian resiko, analisis pengendalian cost-

effective, pemilihan pengendalian cost-effective, menempatkan individu yang

bertanggung jawab untuk menerapkan pengendalian, mengembangkan rencana

implementasi untuk safeguard, dan pengendalian implementasi yang dipilih.

Langkah berikutnya merupakan proses yang dilakukan untuk melakukan evaluasi

mengenai pendekatan dalam menerapkan manajemen resiko, kemudian dilakukan

kembali penilaian resiko unuk memastikan keberadaan resiko. Pada langkah

evaluation and assessment belum dapat dilakukan, dikarenakan harus mencoba

menerapkan rancangan manajemen resiko pada sistem yang dianalisis terlebih dahulu.

Walaupun demikian, pada tesisi ini secara umum disajikan rancangan rekomendasi

strategi manajemen resiko, dengan saran pengujian rancangan menggunakan suatu

metodologi audit dari CobiT.

4. Perancangan Instrumental

Berdasarkan kerangka berpikir yang ditulis, hasil akhirnya berupa rancangan suatu

instrument pengukuran risk assessment sebagai rekomendasi strategi manajemen

resiko pada track and trace system SBUPE.

5. Pengujian rancangan Instrumental

Pada laporan ini, untuk tahap pengujiannya disajikan saran langkah-langkah yang

akan dilakukan untuk melakukan audit berdasarkan suatu metodologi standar dari

CobitT (Control Objectives for Information and related Technology).

6

Page 7: BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang - · PDF fileresiko-resiko tersebut tidak ... elektronika juga telah mengubah peta pasar ... Pada tahapan ini dilakukan penyesuaian antara konsep

MANAJEMEN RESIKO TEKNOLOGI INFORMASI

Ris

k A

sses

smen

t

Ris

kM

itiga

tion

Eva

luat

ion

A

nd A

sses

smen

t

Peru

mus

an M

asal

ah

Dan

Tuj

uan

Pene

litia

n

Studi Literatur

Studi Lapangan

SBUPE

KONSEP • NIST SP 800-30 • COBIT P09 • OCTAVE

Melakukan kombinasi antara studi literatur dan

studi lapangan

Perancangan Instrumental

Suatu Skenario

untuk Risk

Mitigation di SBUPE

Sara

n Pe

nguj

ian

R

anca

ngan

OUTPUT

Gambar I.1 Kerangka Berpikir

I.6 Sistematika Penulisan

BAB I PENDAHULUAN

Pembahasannya meliputi latar belakang, perumusan masalah, tujuan, batasan

masalah, metodologi penelitian, dan sistematika penulisan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Konsep yang dipelajari meliputi manajemen resiko yang terdiri dari Risk

Assesment, mitigation, dan evaluation. Untuk analisis resiko dan

perhitungannya meliputi prosedur analisis secara kuantitatif (sebelumnya

dilakukan juga analisis kualitatif) dan beberapa formula perhitungan, seperti

EF, SLE, ARO, dan ALE.

BAB III ANALISIS STUDI KASUS SBUPE

Pada bab ini diuraikan mengenai profile SBUPE, identifikasi asset yang ada

pada organisasi dengan pembahasan IT Service dan komponennya. Pada bisnis

proses untuk unit ini, dimodelkan dengan menggunakan Context Diagram dan

Data Flow Diagram.

7

Page 8: BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang - · PDF fileresiko-resiko tersebut tidak ... elektronika juga telah mengubah peta pasar ... Pada tahapan ini dilakukan penyesuaian antara konsep

BAB IV ANALISIS MANAJEMEN RESIKO TEKNOLOGI INFORMASI

Analisis yang dilakukan mencakup pengelompokkan asset yang terkait secara

operasional pada proses track and trace system. Metode yang digunakan untuk

analisis resiko, menggunakan kualitatif dan kuantitatif dengan prosedur seperti

yang dijelaskan pada studi pustaka.

BAB V STRATEGI MITIGASI RESIKO

Menghasilkan suatu sajian rekomendasi berupa template untuk manajemen

SBUPE melakukan tinjauan analisis resiko.

Berdasarkan aktivitas risk assesement dan rancangan template penilaian

resiko, maka didapatkan posisi atau letak pada rancangan matrik untuk

rekomendasi strategi manajemen resiko suatu risk mitigation yang mengarah

pada incident handling. Untuk pengujian rancangannya berupa saran yang

akan dilakukan dalam audit berdasarkan suatu metodologi standar.

BAB VI KESIMPULAN

Pada bab ini berisikan kesimpulan dari rancangan instrument yang dibuat

serta saran untuk pengembangan dan implementasi yang dilakukan pada

SBUPE.

8