bab i pendahuluan - grobogan.go.id filerenstra dinas tenaga kerja dan transmigrasi kabupaten...

67
1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Pelaksanaan pembangunan yang dilakukan oleh Pemerintah Daerah bersama-sama dengan para pemangku kepentingan (stakeholder) memerlukan perencanaan baik jangka panjang, menengah maupun pendek agar dapat berjalan pada jalur yang tepat. Seiring bergulirnya reformasi saat ini dimana tuntutan masyarakat terhadap percepatan pembangunan dan demokratisasi mendorong pemerintah untuk menyusun suatu perencanaan pembangunan yang strategis sebagai pelaksanaan perencanaan yang berbasis kinerja dimana dalam setiap OPD ( Organisasi Perangkat Daerah ) disesuaikan dengan tupoksi dan kedudukan setiap unit kerja dalam Konstalasi Perencanaan Lima Tahunan Daerah (RPJMD). Sehingga setiap OPD harus memiliki Renstra OPD yang disusun berdasarkan rumusan tupoksi yang konkrit. Renstra OPD adalah dokumen perencanaan OPD untuk periode 5 ( lima ) tahun, yang memuat tujuan, strategi, arah kebijakan, program dan kegiatan pembangunan sesuai dengan tugas dan fungsinya dengan berpedoman RPJMD baik langsung dilaksanakan pemerintah maupun yang mendorong partisipasi masyarakat dan bersifat indikatif. Proses penyusunan Renstra OPD diawali dengan mempelajari Visi, Misi dan Program Bupati Grobogan terpilih. Kepala OPD mempelajari dampak Visi, BAB I

Upload: others

Post on 04-Sep-2019

12 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

1

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Pelaksanaan pembangunan yang dilakukan oleh Pemerintah Daerah

bersama-sama dengan para pemangku kepentingan (stakeholder) memerlukan

perencanaan baik jangka panjang, menengah maupun pendek agar dapat

berjalan pada jalur yang tepat.

Seiring bergulirnya reformasi saat ini dimana tuntutan masyarakat

terhadap percepatan pembangunan dan demokratisasi mendorong pemerintah

untuk menyusun suatu perencanaan pembangunan yang strategis sebagai

pelaksanaan perencanaan yang berbasis kinerja dimana dalam setiap OPD (

Organisasi Perangkat Daerah ) disesuaikan dengan tupoksi dan kedudukan

setiap unit kerja dalam Konstalasi Perencanaan Lima Tahunan Daerah

(RPJMD). Sehingga setiap OPD harus memiliki Renstra OPD yang disusun

berdasarkan rumusan tupoksi yang konkrit.

Renstra OPD adalah dokumen perencanaan OPD untuk periode 5 ( lima

) tahun, yang memuat tujuan, strategi, arah kebijakan, program dan kegiatan

pembangunan sesuai dengan tugas dan fungsinya dengan berpedoman RPJMD

baik langsung dilaksanakan pemerintah maupun yang mendorong partisipasi

masyarakat dan bersifat indikatif.

Proses penyusunan Renstra OPD diawali dengan mempelajari Visi, Misi

dan Program Bupati Grobogan terpilih. Kepala OPD mempelajari dampak Visi,

BAB

I

2

Misi dan Program Kepala Daerah (KDH) terpilih terhadap Tupoksi SKPD yang

dipimpin dan menyusun rancangan Renstra OPD berpedoman pada rancangan

awal RPJMD yang telah disepakati bersama.

Penyusunan Renstra OPD dimaksudkan untuk menciptakan keselarasan

perencanaan daerah dengan perencanaan unit kerja yaitu Dinas Tenaga kerja

dan Transmigrasi, dengan mengutamakan potensi dan karakteristik inti dari

daerah dan unit kerja sebagai landasan eksistensi.

Sedangkan tujuan dari Renstra OPD untuk menjadi pedoman dalam

penyusunan Renja OPD yang akan dijabarkan dalam RKPD serta sebagai tolok

ukur kinerja Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Grobogan dalam

pelaksanaan pembangunan bidang ketenagakerjaan dan ketransmigrasian.

Undang-undang Nomor 25 tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan

Pembangunan Nasional (SPPN) dan Undang-undang Nomor 23 tahun 2014

tentang Pemerintahan Daerah, didalam pasal 272 ayat (1) Perangkat Daerah

menyusun Rencana Strategis dengan berpedoman pada RPJMD. (2)

Rencana strategis Perangkat Daerah sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

memuat tujuan, sasaran, program, dan kegiatan pembangunan dalam rangka

pelaksanaan Urusan Pemerintahan Wajib dan/atau Urusan Pemerintahan

Pilihan sesuai dengan tugas dan fungsi setiap Perangkat Daerah. (3)

Pencapaian sasaran, program, dan kegiatan pembangunan dalam rencana

strategis Perangkat Daerah sebagaimana dimaksud pada ayat (2) diselaraskan

dengan pencapaian sasaran, program, dan kegiatan pembangunan yang

ditetapkan dalam Rencana Strategis kementerian atau lembaga pemerintah non

kementerian untuk tercapainya sasaran pembangunan nasional. Dan Pasal

3

273 (1) Rencana strategis Perangkat Daerah sebagaimana dimaksud dalam

Pasal 272 ayat (1) ditetapkan dengan Perkada setelah RPJMD ditetapkan.

Bersamaan dengan proses Penyusunan Rencana Pembangunan

Jangka Menengah Daerah (RPJMD), maka setiap Perangkat Daerah (PD)

menyusun Rencana Strategis (Renstra) Perangkat Daerah untuk jangka waktu

lima tahun yang memuat Tujuan, Strategi, Kebijakan, Program dan Kegiatan

Pembangunan sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya, berpedoman pada

RPJMD dan bersifat Indikatif.

Renstra Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Grobogan

tahun 2016 - 2021, disusun sebagai dokumen Perencanaan Pembangunan

Jangka Menengah (5 tahun), yang memuat Tujuan, Sasaran, Strategi,

Kebijakan, Program dan Kegiatan yang mengacu pada tugas pokok dan fungsi

yang diselaraskan dengan Program Prioritas Kepala Daerah dan Wakil Kepala

Daerah dalam RPJMD Kabupaten Grobogan Tahun 2016 – 2021 dan

Organisasi Tata Kerja.

Renstra OPD disusun dengan mengacu pada Substansi RPJMD dan

dipedomani dalam penyusunan Renja OPD yang akan menjadi bahan masukan

bagi penyusunan RKPD. Hubungan Renstra OPD dengan dokumen

perencanaan lain dapat dilihat dalam bagan berikut ini :

Renstra OPD disusun dengan mengacu pada Substansi RPJMD dan

dipedomani dalam penyusunan Renja OPD yang akan menjadi bahan masukan

bagi penyusunan RKPD. Hubungan Renstra OPD dengan dokumen

perencanaan lain dapat dilihat dalam bagan berikut ini :

4

Renstra Renja RKA-K/L Rincian

K/ L K / L APBN

Pem.

RPJP Nas RPJM RKP RAPBN APBN Daerah

RPJP RPJM RKP RAPBD APBD

Daerah Daerah Daerah Pem.

Daerah

Renstra Renja RKA Rincian

SKPD SKPD SKPD APBD

UU. No. 25 /04 UU. N0. 17/03

SPPN KN

1.2 LANDASAN HUKUM

Penyusunan Renstra Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten

Grobogan tahun 2016 - 2021 berlandaskan pada :

1. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja;

2. Undang – Undang Nomor 7 Tahun 1981 Tentang Wajib Lapor

Ketenagakerjaan;

3. Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2000 tentang Serikat Pekerja/Serikat

Buruh;

4. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan;

5. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara;

6. Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2004 tentang Penyelesaian Perselisihan

Hubungan Industrial;

7. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan

Pengelolaan dan Pertanggung jawaban Keuangan Negara;

5

8. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan

Pembangunan Nasional ( SPPN );

9. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan

Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah;

10. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2004 tentang Penempatan dan

Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia di Luar Negeri;

11. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik;

12. Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2009 tentang Perubahan atas Undang-

Undang Nomor 15 Tahun 1997 tentang Ketransmigrasian;

13. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah,

sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Pengganti

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2014 tentang

Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang

Pemerintahan Daerah jo Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015;

14. Peraturan Pemerintah Nomor 2 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Transmigrasi;

15. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan

Keuangan Daerah;

16. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2008 tentang Pedoman Evaluasi

Penyelenggaraan Pemerintah Daerah;

17. Peraturan Pemerintah Nomor 50 Tahun 2012 Tentang Sistem Manajemen

Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3);

18. Peraturan Pemerintah Nomor 96 Tahun 2012 tentang Pelaksanaan

Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik;

6

19. Peraturan Pemerintah Nomor 4 Tahun 2015 Tentang Pelaksanaan

Pengawasan terhadap Penyelenggaraan Penempatan dan Perlindungan

TKI di Luar Negeri;

20. Peraturan Pemerintah Nomor 78 Tahun 2015 Tentang Pengupahan;

21. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 2016 tentang

Perangkat Daerah;

22. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 21 Tahun 2010 Tentang

Pengawasan Ketenagakerjaan;

23. Keputusan Presiden Nomor 4 Tahun 1980 tentang Wajib Lapor Lowongan

Kerja;

24. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman

Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah dengan

Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2007 tentang

Perubahan atas Permendagri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman

Pengelolaan Keuangan Daerah;

25. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor

Per.07/Men/IV/2008 tentang Penempatan Tenaga Kerja;

26. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI Nomor 19 Tahun

2012 tentang Syarat-Syarat Penyerahan Pelaksanaan Sebagian

Pekerjaan Pada Perusahaan Lain;

27. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 36 Tahun 2012 tentang

Petunjuk Teknis Penyusunan, Penetapan, dan Penerapan Standar Pelayanan;

28. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 86 Tahun 2017 tentang Tata Cara Perencanaan,

Pengendalian dan Evaluasi Pembangunan Daerah, Tata Cara Evaluasi Rancangan

Peraturan Daerah Tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah dan Rencana

7

Pembangunan Jangka Menengah Daerah, serta Tata Cara Perubahan Rencana

Pembangunan Jangka Panjang Daerah, Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah,

dan Rencana Kerja Pemerintah Daerah;

29. Peraturan Daerah Kabupaten Grobogan Nomor 10 Tahun 2016 tentang

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten

Grobogan Tahun 2016 - 2021;

30. Perda nomor 15 tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan

Perangkat Daerah ;

31. Peraturan Bupati Kab. Grobogan nomor 70 tahun 2016 tentang

Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas Pokok, Fungsi, Uraian Tugas

Jabatan dan Tata Kerja Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten

Grobogan

1.3 MAKSUD DAN TUJUAN

Dengan tersusunnya Rencana Strategis (Renstra) Dinas Tenaga

Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Grobogan ini diharapkan dapat memberikan

landasan kebijakan pembangunan 5 (lima) tahun kedepan yang digunakan

sebagai pedoman penyusunan rencana kerja tahunan dalam rangka

mewujudkan Tujuan dan Sasaran.

1. Maksud

Penyusunan Rencana Strategis (Renstra) Dinas Tenaga Kerja dan

Transmigrasi Kabupaten Grobogan ini dimaksud untuk :

a. Memberikan kerangka dan arah pelaksanaan tugas pokok dan fungsi

perencanaan pembangunan daerah untuk jangka waktu 5 (lima) tahun

8

kedepan (2016 – 2021) serta sebagai tolok ukur pertanggungjawaban

Kepala Perangkat Daerah kepada Bupati;

b. Menjamin sinergitas, sinkronisasi dan integritas Renstra Dinas Tenaga

Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Grobogan dengan RPJMD tahun

2016 – 2021;

c. Sebagai tolok ukur akuntabilitas kinerja Dinas Tenaga Kerja dan

Transmigrasi Kabupaten Grobogan selama 5 (lima) tahun.

2. Tujuan

Penyusunan Rencana Strategis (Renstra) Dinas Tenaga Kerja dan

Transmigrasi Kabupaten Grobogan dengan tujuan :

a. Sebagai acuan penyusunan dokumen Perencanaan Jangka Pendek

tahunan

b. Sebagai dasar penyusunan Rencana Kerja ( Renja ) dan Rencana

Kerja Anggaran Perangkat Daerah (RKA-PD) Dinas Tenaga Kerja dan

Transmigrasi Kabupaten Grobogan dalam periode 5 (lima) tahun;

c. Untuk menjamin sinkronisasi dan konsistensi antara perencanaan,

penganggaran, pelaksanaan dan pengawasan yang diselaraskan

dengan RPJMD Kabupaten Grobogan tahun 2016 – 2021;

d. Menjamin tercapainya penggunaan sumber daya secara efisiensi,

efektif, berkeadilan dan berkelanjutan.

1.4 SISTEMATIKA PENULISAN

Dokumen Renstra Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Grobogan

ini disusun dengan sistematika, yaitu :

9

BAB I : Pendahuluan

1.1 Latar Belakang

Sub Bab ini berisi latar belakang penyusunan Renstra Dinas

Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Grobogan

sebagai dokumen perencanaan.

1.2 Landasan Hukum

Sub Bab ini berisi Peraturan Perundang-undangan yang

dijadikan dasar dalam penyusunan Renstra Dinas Tenaga

Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Grobogan.

1.3 Maksud dan Tujuan

Sub Bab ini menjabarkan maksud dan tujuan penyusunan

Renstra Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten

Grobogan

1.4 Sistematika Penulisan

Sub Bab ini menguraikan kerangka pokok Renstra Dinas

Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Grobogan

BAB II : Gambaran Pelayanan Perangkat Daerah Dinas Tenaga Kerja dan

Transmigrasi Kabupaten Grobogan

Memuat Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi Perangkat

Daerah; Sumber Daya Perangkat Daerah; Kinerja Pelaayanan

Perangkat Daerah; serta Tantangan dan Peluang Pengembangan

Palayanan Perangkat Daerah.

BAB III : Permasalahan dan Isu Strategis Dinas Tenaga Kerja dan

Transmigrasi

10

Berisi Indentifikasi Permasalahan berdasarkan Tugas dan Fungsi

Pelayanan Perangkat Daerah; Telaahan Visi, Misi dan Program

Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Terpilih; Telaahan

Renstra K/L dan Renstra Provinsi/Kabupaten/Kota; Telaahan

Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian Lingkungan Hidup

Strategis; dan Penentuan Isu-isu Startegis.

BAB IV : Tujuan dan Sasaran

Berisi tujuan dan sasaran jangka menengah Perangkat Daerah;

hubungan tujuan dan sasaran Perangkat Daerah dengan tujuan

dan sasaran RPJMD

BAB V : Strategi dan Arah Kebijakan

BAB VI : Rencana Program dan Kegiatan Serta Kerangka Pendanaan

Dalam Bab ini diuraikan Program dan Kegiatan Pokok Indikator

Kinerja, Kelompok Sasaran dan Pagu Indikatif serta capaian pada

awal Renstra dan proyeksi capaian 5 (lima) tahun kedepan

BAB VII : Kinerja Penyelenggaraan Bidang Urusan

BAB VIII : Penutup

Pada Bab ini memuat kaídah pelaksanaan yang menjelaskan

bahwa Renstra Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten

Grobogan tahun 2016 – 2021 merupakan pedoman dalam

penyusunan Rencana Kerja (RENJA) tahunan dan merupakan

dasar evaluasi dan pelaporan pelaksanaan atas kinerja tahunan

dan lima tahun.

11

GAMBARAN PELAYANAN

DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI KABUPATEN

GROBOGAN

2.1. TUGAS, FUNGSI DAN STRUKTUR ORGANISASI PERANGKAT DAERAH

Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Grobogan Nomor 15 Tahun

2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah, Dinas Tenaga

Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Grobogan merupakan unsur pelaksana

otonomi daerah di bidang Tenaga kerja dan Transmigrasi yang berkedudukan

dibawah dan bertanggung jawab kepada Bupati. Tugas pokok dan fungsi dinas

Selanjutnya diatur dalam Peraturan Bupati Grobogan Nomor 70 Tahun 2016

tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas Pokok, Fungsi, Uraian Tugas

Jabatan dan Tata Kerja Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten

Grobogan.

1. Tugas Pokok

Melaksanakan urusan pemerintahan daerah berdasarkan asas otonomi

daerah dan tugas pembantuan di bidang tenaga kerja dan transmigrasi.

2. Fungsi

Dalam melaksanakan tugas seperti tersebut di atas, Dinas Tenaga kerja dan

Transmigrasi menyelenggarakan fungsi :

BAB

II

12

a) Perumusan kebijakan teknis di bidang tenaga kerja dan transmigrasi;

b) Pengoordinasian, pengembangan, dan fasilitasi kegiatan di bidang

tenaga kerja dan transmigrasi;

c) Pembinaan dan pengendalaian kegiatan di bidang tenaga kerja dan

transmigrasi;

d) Pelaksanaan, monitoring, evaluasi dan pelaporan kegiatan di bidang

tenaga kerja dan transmigrasi;

e) Pengelolaan kesekretariatan dinas;

f) Pengelolaan UPTD; dan

g) Pelaksanaan fungsi lain uang diberikan oleh Bupati sesuai tugas dan

fungsinya.

3. Struktur Organisasi Perangkat Daerah

Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Grobogan Nomor 8

Tahun 2008 tentang Susunan, Kedudukan dan Tugas Pokok Organisasi

Dinas Daerah Kabupaten Grobogan, Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan

Transmigrasi Kabupaten Grobogan merupakan unsur pelaksana otonomi

daerah Pemerintah Kabupaten Grobogan di bidang sosial, tenaga kerja dan

transmigrasi.

Susunan Organisasi Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi

Kabupaten Grobogan terdiri dari :

1. Kepala Dinas

2. Sekretariat membawahi :

a. Sub. Bag Perencanaan dan Keuangan; dan

b. Sub. Bag Umum

3. Bidang Penempatan Tenaga Kerja dan Transmigrasi, membawahi :

13

a. Seksi Penempatan Tenaga Kerja;

b. Seksi Penempatan Transmigran; dan

c. Seksi Perluasan Kesempatan Kerja.

4.. Bidang Hubungan Industrial, Pembinaan dan Pelatihan Produktivitas

Tenaga Kerja, membawahi :

a. Seksi Hubungan Industrial;

b. Seksi Pembinaan Lembaga Pelatihan dan Pemagangan; dan

c. Seksi Pelatihan Produktifitas Tenaga Kerja.

5. UPTD

6. Kelompok Jabatan Fungsional Tertentu.

Adapun Struktur Organisasi Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi

Kabupaten Grobogan dapat digambarkan sebagai berikut :

14

BAGAN ORGANISASI

DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI

KABUPATEN GROBOGAN

15

Kepala Dinas mempunyai tugas pokok melaksanakan urusan

pemerintahan daerah berdasarkan asas otonomi daerah dan tugas

pembantuan di bidang tenaga kerja dan transmigrasi.

Untuk melaksanakan tugas pokok, Kepala Dinas mempunyai fungsi :

1) Perumusan kebijakan teknis di bidang tenaga kerja dan transmigrasi;

2) Pengoordinasian, pengembangan, dan fasilitasi kegiatan di bidang

tenaga kerja dan transmigrasi;

3) Pembinaan dan pengendalaian kegiatan di bidang tenaga kerja dan

transmigrasi;

4) Pelaksanaan, monitoring, evaluasai dan pelaporan kegiatan di bidang

tenaga kerja dan transmigrasi;

5) Pengelolaan kesekretariatan dinas;

6) Pengelolaan UPTD; dan

7) Pelaksanaan fungsi lain uang diberikan oleh Bupati sesuai tugas dan

fungsinya.

a. Sekretaris;

Sekretaris mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Kepala

Dinas dengan menyiapkan bahan koordinasi perumusan kebijakan teknis

dan memberikan pelayanan administrative dan fungsional kepada semua

unsur dilingkungan Dinas, menyelenggarakan administrasi umum, surat

menyurat, kepegawaian, keuangan, hubungan masyarakat, sarana dan

prasarana, perlengkapan, urusan rumah tangga, protokol, perjalanan

16

dinas, kearsipan, hukum dan ketatalaksanaan serta penyusunan

perencanaan program dan pelaporan.

Untuk melaksanakan tugas pokok, Sekretaris mempunyai fungsi :

1) Penyusunan rencana anggaran dan program kerja di bidang

kesekretariatan Dinas;

2) Penyiapan bahan koordinasi dan penyusunan perumusan kebijakan

teknis di bidang tenaga kerja dan transmigrasi;

3) Penyiapan bahan koordinasi dan pelaksanaan tugas ketatausahaan,

administrasi umum dan surat menyurat;

4) Pengelolaan kepegawaian, sarana dan prasarana, perlengkapan,

urusan rumah tangga, protocol, hubungan masyarakat,

ketatalaksanaan dinas, hokum, kearsipan, pengelolaan perencanaan

program dan penyusunan laporan;

5) Pengelolaan keuangan, perjalanan dinas dan pertanggungjawaban

keuangan;

6) Penyusunan bahan dalam rangka pembinaan teknis fungsional; dan

7) Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai

dengan bidang tugasnya.

b. Bidang Penempatan Tenaga Kerja dan Transmigasi;

Kepala bidang Penempatan Tenaga Kerja dan Transmigrasi mempunyai

tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Kepala Dinas dalam

perumusan kebijakan teknis, pelaksanaan, pengkoordinasian, pembinaan,

pengawasan, pengendalian, pengelolaan dan failitasi, evaluasi dan

pelaporan kegiatan dibidang penempatan tenaga kerja dan transmigrasi.

17

Untuk melaksanakan tugas pokok, Bidang Penempatan Tenaga Kerja dan

Transmigrasi mempunyai fungsi :

1) Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis di bidang penempatan

tenaga kerja dan transmigrasi;

2) Pengoordinasian dan pelaksanaan kegiatan di bidang penempatan

tenaga kerja dan transmigrasi;

3) Pembinaan, pengawasan, dan pengendalaian kegiatan di bidang

penempatan tenaga kerja dan transmigrasi;

4) Pengelolaan dan fasilitasi kegiatan di bidang penempatan tenaga kerja

dan transmigrasi;

5) Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan kegiatan di bidang penempatan

tenaga kerja dan transmigrasi; dan

6) Pelaksanaan fungi lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai

dengan tugas dan fungsinya.

c. Bidang Hubungan Industrial, Pembinaan dan Pelatihan Produktivitas

Tenaga Kerja

Kepala Bidang Penempatan, Perluasan dan Produktivitas Kerja

mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Kepala Dinas

dalam perumusan kebijakan teknis, pelaksanaan, pengkoordinasian,

pembinaan, pengawasan, pengendalaian, pengelolaan dan fasilitasi,

evaluasi dan pelaporan kegiatan dibidang pembinaan organisasi pekerja

dan pengusaha, lembaga kerjasama Bipartit dan Tripartit, Hubungan

Industrial dan Peningkatan Produktivitas Tenaga Kerja, pelaksanaan

18

syarat-syarat kerja, pelaksanaan pengupahan dan kesejahteraan tenaga

kerja serta perselisihan ketenagakerjaan dan pemutusan hubungan kerja.

Untuk melaksanakan tugas pokok, Bidang Hubungan Industrial,

Pembinaan dan Pelatihan Produktivitas Tenaga Kerja mempunyai fungsi :

1) Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis di bidang hubungan

industrial, pembinaan dan pelatihan produktivitas tenaga kerja;

2) Pengoordinasian dan pelaksanaan kegiatan di bidang hubungan

industrial, pembinaan dan pelatihan produktivitas tenaga kerja;

3) Pembinaan, pengawasan, dan pengendalaian kegiatan di bidang

hubungan industrial, pembinaan dan pelatihan produktivitas tenaga

kerja;

4) Pengelolaan dan fasilitasi kegiatan di bidang hubungan industrial,

pembinaan dan pelatihan produktivitas tenaga kerja ;

5) Pelaksanaan evalusi dan pelaporan kegiatan di bidang hubungan

industrial, pembinaan dan pelatihan produktivitas tenaga kerja;

6) Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai

dengan tugas dan fungsinya.

d. UPTD;

Kepala UPTD mempunyai tugas pokok melaksanakan kegiatan

operasional dan/atau kegiatan teknis penunjang Dinas di bidang

penyelenggaraan pelatihan ketrampilan kerja untuk menyiapkan tenaga

kerja berkualitas dan siap kerja dalam memasuki pasar kerja.

19

Untuk melaksanakan tugas pokok, UPTD mempunyai fungsi:

1) Penyusunan program kerja UPTD BLK;

2) Pelaksanaan sebagian tugas Kepala Dinas di bidang penyelenggaraan

pelatihan ketrampilan kerja;

3) Pembinaan dan bimbingan teknis secara terpadu di bidang

penyelenggaraan pelatihan ketrampilan kerja;

4) Pemantauan, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan kegiatan UPTD;

5) Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai

dengan bidang tugasnya.

2.1 SUMBER DAYA PD

1. Keadaan Kepegawaian

Dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsi, Dinas Tenaga Kerja

dan Transmigrasi Kabupaten Grobogan didukung personil/pegawai

sejumlah 59 orang.

Keadaan Kepegawaian sebagai sumber daya organisasi Dinas Tenaga

Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Grobogan pada Bulan Nopember 2017,

yang terdiri dari :

a. Keadaan Aparatur dilingkungan Dinas menurut Golongan, yaitu :

20

No Jabatan PNS Golongan (orang)

IV III II I

1 Kepala Dinas 1 0 0 0

2 Sekretaris 1 0 0 0

3 Kepala Bidang 3 1 0 0

4 Kepala Sub Bagian 0 3 0 0

5 Kepala Seksi 1 11 0 0

6 Kepala UPTD 0 2 0 0

7 Kasubag TU UPTD 0 2 0 0

8 Fungsional 0 13 0 0

9 Staf 17 1 2

Jumlah 6 48 3 2

b. Keadaan Kepegawaian / Personil menurut Eselon

No Eselon Jumlah

L P

1 Eselon II b 1

2 Eselon III a 1

3 Eselon III b 4

4 Eselon IV a 13 4

5 Eselon IV b 1 1

Jumlah 20 5

c. Keadaan Kepegawaian / Personil menurut Jenjang Pendidikan

No Tingkat Pendidikan Jumlah

L P

1 Pasca Sarjana ( S2 ) 5

2 Sarjana ( S 1 / D IV ) 19 10

3 Sarjana Muda ( D III ) 2 1

4 Sekolah Lanjutan Tingkat Atas

(SLTA) 14

8

5 Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama

(SLTP) 1

6 Sekolah Dasar 1

Jumlah 40 19

21

d. Keadaan Kepegawaian / Personil yang telah mengikuti Diklat

Penjenjangan / Struktural

No Jenjang struktural Jumlah

L P

1 Spamen / Diklat Pim II 1 0

2 Sepadya / Spama / Diklat Pim III 4 0

3 Sepada / Adum / Diklat Pim IV 10 4

Jumlah 15 4

2. Keadaan Asset

NO JENIS ASET KONDISI JUMLAH

BAIK KURANG BAIK

1 2 3 4 5

Tanah Peralatan dan mesin - mobil (roda 4) - motor (roda 2) - peralatan kantor Gedung dan Bangunan - gedung - bangunan Jalan, irigasi dan jaringan Aset Lainnya

- Gapura

6

4 11

1.163

5 19 5 3

0

1 0

268

0 0 0 0

6

5 11

1431

5 19 5 3

2.3. KINERJA PELAYANAN PD

Penetapan Indikator prioritas RPJMD tahun 2011 – 2016 pada

Dinas Tenaga kerja dan Transmigrasi Kabupaten Grobogan dalam penetapan

prioritas urusan tenaga kerja yang ditangani oleh Dinas Tenaga Kerja dan

Transmigrasi Kab. Grobogan, pada tahun 2011 Tingkat Partisipasi Angkatan

Kerja (TPAK) di Kabupaten Grobogan adalah 82,88%, Tingkat Partisipasi

Angkatan Kerja (TPAK) tahun 2012 sebesar 97,98% dan di tahun 2013 Tingkat

22

Partisipasi Angkatan Kerja menjadi 87,05 sedangkan tahun 2015 Tingkat

Partisipasi Angkatan Kerja adalah 96,72.

Pengangguran terbuka merupakan pengangguran yang berasal dari usia

produktif dan apabila tidak diturunkan akan menimbulkan berbagai penyakit

yang berkembang di masyarakat. Terbukanya lapangan kerja yang luas dan

banyak merupakan solusinya.

Pada tahun 2011 Tingkat Pengangguran Terbuka di Kabupaten Grobogan

adalah sebesar 5,2%. Pada tahun 2014 menurun adalah sejumlah 4,25%.

Melihat dari persentase pengangguran di Kabupaten Grobogan yang masih

tinggi, maka agar kedepan perlu lebih ditingkatkan kerjasama antara Dinas

terkait dengan Perusahaan-perusahaan untuk lebih membuka peluang

Lapangan kerja yang dapat dinikmati oleh warga negara yang berhak

khususnya warga Kabupaten Grobogan.

Sedangkan Penetapan prioritas Investasi dan Kesempatan kerja mempunyai

sasaran yang hendak dicapai dalam RPJMD tahun 2011-2016 adalah meliputi

Pembinaan kualitas tenaga kerja dan Perluasan kesempatan kerja. Sasaran

yang telah ditetapkan tersebut dituangkan melalui 3 Program terdiri dari 13

Indikator Kinerja.

Sesuai dengan target RPJMD Kabupaten Grobogan tahun 2011-

2016 menunjukkan indikator Program Peningkatan Kualitas dan Produktivitas

Tenaga Kerja baik target maupun realisasinya mencapai kenaikan, namun ada

yang mengalami penurunan. Penurunan tersebut disebabkan pelatihan yang

dilaksanakan sedikit sedang minat masyarakat yang tinggi/besar untuk

mengikuti pelatihan. Terbatasnya kesempatan kerja yang ada di Kabupaten

Grobogan dan tingkat kompetensi tenaga kerja yang tidak sesuai dengan

23

permintaan pasar kerja menjadi kendala utama dalam penempatan tenaga

kerja.

Peran Pemerintah Kabupaten Grobogan dalam menangani Pencari

kerja meliputi meningkatkan kualitas tenaga kerja melalui pelatihan yang

dilaksanakan meliputi beberapa kejuruan diantaranya kejuruan Otomotif sepeda

motor, komputer, wirausaha, salon kecantikan , menjahit, Teknisi HP dll

diharapkan agar dapat bersaing dengan tenaga kerja dari kabupaten lain,

sehingga diharapkan peserta pelatihan mendapat pekerjaan sesuai

kompetensinya dan menunjukkan capaian kinerja dari tahun ke tahun

mengalami peningkatan dengan target yang ditetapkan.

Selanjutnya untuk urusan pilihan transmigrasi, salah satu

upaya Pemerintah dalam rangka peningkatan kesejahteraan penduduk adalah

dengan program transmigrasi. Untuk tahun 2011 sampai dengan tahun 2015

Pemerintah melalui Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten

Grobogan telah menyelenggarakan program transmigrasi.

Jumlah penempatan transmigran dari tahun 2011 sejumlah 60 KK mengalami

penurunan menjadi 14 KK. Hal ini disebabkan jatah alokasi penempatan dari

pusat yang sedikit dan arah minat calon transmigran yang tidak sesuai dengan

alokasi penempatan.

24

Tabel 2.3.

Pencapaian Kinerja Pelayanan Disnakertrans Kabupaten Grobogan

NO Indikator Kinerja

Satuan Target SPM

Target IKK

Target Indikator Lainnya

Target Renstra SKPD Tahun ke- Realisasi Capaian Tahun ke- Rasio Capaian pada Tahun ke-

2011 2012 2013 2014 2015 2011 2012 2013 2014 2015 2011 2012 2013 2014 2015

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21

URUSAN TENAGA KERJA

Pencari kerja yang ditempatkan

Persen 70 35 40 45 60 65 21,77 26,13 30,27 61,24 69,48 0,62 0,65 0,67 1,02 1,07

Besaran tenaga kerja yang mendapatkan pelatihan berbasis kompetensi

Persen 75 40 45 50 55 60 42,86 66,67 37,5 27,27 44,44 1,07 1,48 0,75 0,50 0,74

Besaran tenaga kerja yang mendapatkan pelatihan berbasis masyarakat

Persen 60 40 45 50 55 60 76 74 78 75 63 1,90 1,64 1,56 1,36 1,05

Besaran tenaga kerja yang mendapatkan pelatihan kewirausahaan

Persen 60 40 45 50 55 60 0 0 1,8 7,78 6,67 0,00 0,00 0,04 0,14 0,11

Tingkat partisipasi angkatan kerja

Persen 84,8 86,1 87,4 88,7 90 82,88 97,98 87,05 98,99 96,72 0,98 1,14 1,00 1,12 1,07

Rasio penduduk yang bekerja

Persen 84,8 86,1 87,4 88,7 90 84,01 73,03 76,91 73,27 72,29 0,99 0,85 0,88 0,83 0,81

Angka sengketa pengusaha-pekerja yang diselesaikan

Persen 84,00 88,00 92,00 96,00 #### 100 100 100 100 100 1,19 1,14 1,09 0,52 0,50

25

NO Indikator Kinerja

Satuan Target SPM

Target IKK

Target Indikator Lainnya

Target Renstra SKPD Tahun ke- Realisasi Capaian Tahun ke- Rasio Capaian pada Tahun ke-

2011 2012 2013 2014 2015 2011 2012 2013 2014 2015 2011 2012 2013 2014 2015

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21

Tingkat pengangguran terbuka

Persen 12,50 12,00 11,50 11,00 10,00 5,2 4,11 6,2 4,25 4,25 1,27 0,97 1,31 0,97 0,86

Keselamatan dan perlindungan

90 90 95 90 90 90 90 95 90 90 1,00 1,00 1,00 1,00 1,00

Perselisihan buruh dan pengusaha terhadap kebijakan pemd

Persen 50 84 88 92 96 100 100 100 100 100 100 1,19 1,14 1,09 1,09 1,09

Besaran pekerja/buruh yang menjadi peserta program BPJS Ketenagakerjaan

Persen 50 30 45 50 55 60 54 63 65 51 51 1,80 1,40 1,30 0,93 0,85

Besaran Pemeriksaan Perusahaan

Persen 45 45 45 45 45 45 66 66 66 66 66,17 1,47 1,47 1,47 1,47 1,47

Besaran Pengujian Peralatan di Perusahaan

Persen 50 10 20 30 40 50 8 11 40 50 49,72 0,80 0,55 1,33 1,25 1,01

URUSAN TRANSMIGRASI

Jumlah transmigran yang diberangkatkan ke lokasi transmigrasi (KK)

KK 43 50 57 63 70 60 51 25 8 14 1,40 1,02 0,44 0,13 0,20

26

NO Indikator Kinerja

Satuan Target SPM

Target IKK

Target Indikator Lainnya

Target Renstra SKPD Tahun ke- Realisasi Capaian Tahun ke- Rasio Capaian pada Tahun ke-

2011 2012 2013 2014 2015 2011 2012 2013 2014 2015 2011 2012 2013 2014 2015

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21

Jumlah MoU yg disepakati dg wilayah

MoU 3 4 4 5 5 5 5 3 2 3 1,67 1,25 0,75 0,40 0,60

Jumlah calon transmigran yang mendapatkan pelatihan dasar umum (PDU)

MoU 43 50 57 63 70 60 51 25 8 14 1,40 1,02 0,44 0,13 0,20

27

Anggaran dan Realisasi Pendanaan Pelayanan Disnakertrans Kabupaten Grobogan

NO Program/ Kegiatan

Anggaran Pada Tahun ke- Realisasi Anggaran Pada Tahun ke- Rasio antara Realisasi dan Anggaran

Tahun ke- Rata-rata Pertumbuhan

2011 2012 2013 2014 2015 2011 2012 2013 2014 2015 2011 2012 2013 2014 2015 Anggaran

(Rp) Realisasi

(Rp)

1 2 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 15 17 18 19 20

1.14. Urusan Tenaga Kerja

1 Program Peningkatan

Kualitas dan

Produktvfitas Tenaga Kerja

285.145.

000

375.000.00

0

375.772.00

0

565.000.000 500.000.000 283.221.25

0

368.998.200 374.997.50

0

554.115.750 495.255.500 0 0,98 1 0,98 0,99

42.971.000

42.406.850

2 Program Peningkatan Kesempatan Kerja

601.000.000

834.163.000

1.090.000.000

700.000.000 1.070.000.000

556.650.800

808.150.320 1.055.385.200

694.635.450 1.028.052.700

0 0,97 0,97 0,99 0,96 97.796.000

94.280.380

3 Program Perlindungan dan Pengembangan

Lembaga

Ketenagakerjaan

80.000.000

150.000.000

175.120.000

345.000.000 427.000.000 79.900.000 149.436.000 173.864.000

337.810.000 392.124.500 0 1 0,99 0,98 0,92 69.400.000

62.444.900

2.8. Urusan Transmigrasi

1 Program

Pengembangan

Wilayah Transmigrasi

466.050.

000

800.175.00

0

800.000.00

0

350.000.000 360.000.000 461.960.00

0

761.425.000 678.196.60

0

344.979.500 337.200.000 0 0,95 0,85 0,99 0,94

(25.210.000)

(24.952.000)

2 Program Transmigrasi Lokal

210.000.000

226.886.000

235.000.000

162.950.000 140.000.000 209.165.200

221.821.500 213.356.000

145.480.000 132.149.500 0 0,98 0,91 0,89 0,94 (14.000.000)

(15.403.140)

28

2.4. TANTANGAN DAN PELUANG PENGEMBANGAN PELAYANAN PD

Renstra Pemerintah Pusat / Provinsi jika dikaitkan dengan

permasalahan yang dihadapi di daerah pada Dinas Tenaga Kerja dan

Transmigrasi Kabupaten Grobogan kurang ada sinkronisasi antara program

Pemerintah pusat dengan kondisi daerah sehingga program Pemerintah pusat /

provinsi kurang mencapai sasaran. Hal ini merupakan permasalahan yang

harus dipecahkan untuk tercapainya target pelayanan.

Adapun tantangan permasalahan urusan tenaga kerja dan transmigrasi

sebagai berikut :

1. Angka pengangguran yang relatif masih tinggi dan terbatasnya

kesempatan kerja.

2. Rendahnya pendidikan calon peserta pelatihan (pencari kerja) dan masih

rendahnya kualitas dan produktivitas, pendidikan tenaga kerja.

3. Kemampuan perusahaan dalam memberikan upah dan kesejahteraan

kepada pekerja masih terbatas.

4. Peran serikat pekerja / serikat buruh di perusahaan masih belum optimal.

5. Pemahaman tentang hak-hak dan kewajiban serta prosedur penyelesaian

masalah dari sebagian pekerja masih rendah.

6. Kurang harmonisnya Hubungan Industrial antara pekerja dengan

pengusaha;

7. Relatif masih rendahnya kesejahteraan pekerja / buruh terlihat UMK belum

memenuhi standar KHL (Kebutuhan Hidup Layak)

8. Relatif rendahnya kesejahteraan dan perlindungan tenaga kerja;

9. Relatif kurangnya peran dan fungsi lembaga ketenagakerjaan;

29

10. Peminat Transmigrasi cukup tinggi tidak sebanding dengan alokasi

penempatan;

11. Kurangnya ketrampilan calon transmigran sebagai bekal hidup di lokasi

transmigrasi.

Selanjutnya peluang yang dimiliki untuk menghadapi tantangan

permasalahan urusan tenaga kerja dan transmigrasi sebagai berikut :

1. Potensi Pemanfaatan Teknologi tepat guna bagi kelompok Pencari Kerja .

2. Pemanfaatan teknologi informasi untuk pelayanan pencari kerja

3. Adanya motivasi yang tinggi pegawai Dinas Tenaga kerja dan

Transmigrasi Kabupaten Grobogan dalam melayani kebutuhan

masyarakat.

4. Adanya komitmen dan dukungan Pemerintah Pusat, Provinsi dan

Kabupaten

5. Adanya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi informatika.

6. Adanya lembaga latihan swasta.

7. Adanya bantuan hibah dari pemerintah daerah untuk membantu

keberlangsungan hidup transmigran.

8. Adanya pembekalan ketrampilan bagi calon transmigran.

9. Adanya motivasi masyarakat untuk meningkatkan taraf hidupnya.

10. Adanya APINDO, SPSI, LKS Tripartit.

30

PERMASALAHAN DAN ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS

POKOK DAN FUNGSI

Isu strategis baik internal maupun eksternal merupakan faktor-faktor yang

menyebabkan timbulnya permasalahan serta akan berpengaruh dan mewarnai

pembangunan ketenagakerjaan dan ketransmigrasian di Kabupaten Grobogan tahun

2016-2021.

3.1. Identifikasi Permasalahan berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan PD

Identifikasi permasalahan dilakukan dengan mendasarkan pada tugas

pokok dan fungsi Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi. Hasil identifikasi

permasalahan yang dihadapi Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi meliputi

sebagai berikut :

1. Masalah Urusan Tenaga Kerja

• Masih rendahnya penempatan angkatan kerja, hal ini dapat diketahui bahwa

persentase penenmpatan kerja pada tahun 2015 baru mencapai 69,48%

• Tenaga kerja yang mendapatkan pelatihan berbasis kompetensi dan

kewirausahaan belum sesuai harapan, hal ini dapat dilihat persentase pencari

kerja yang mendapatkan pelatihan kompetensi tahun 2015 baru mencapai

44,44% dan yang mendapatkan pelatihan kewirausahaan baru mencapai

6,67%.

• Masih tingginya angka pengangguran, hal ini dapat diketahui angka

pengangguran Kabupaten Grobogan Tahun 2015 sebesar 4,25%

BAB

III

31

• Masih rendahnya pekerja/buruh yang menjadi peserta program

Jamsostek/BPJS Ketenagakerjaan, data tahun 2015 menunjukkan baru

mencapai 50,5% pekerja yang menjadi peserta program BPJS.

• Belum optimalnya kegiatan pemeriksanaan secara berkala terhadap

perusahaan, data Tahun 2015 menunjukkan capaian kinerja pemeriksanaan

secara berkala terhadap perusahaan baru mencapai 66,17%.

• Belum optimalnya pengujian peralatan di perusahaan, data tahun 2015

menunjukkan capaian kinerja pengujian peralatan di perusahaan baru

mencapai 49,72%.

2. Masalah Transmigrasi

• Terbatasnya alokasi pemberangkatan transmigran dari pemerintah pusat/

provinsi, jumlah transmigran yang diberangkatkan ke lokasi transmigrasi

hanya 2,16% dari 369 KK calon transmigran (daftar tunggu) Kabupaten, yaitu

14 KK dan jumlah ini jauh berkurang dari tahun-tahun sebelumnya;

• Semakin menurunnya minat masyarakat untuk melakukan transmigrasi ke luar

pulau Jawa, berdasarkan data Disnakertrans Kabupaten Grobogan.

3.2. Telaahan Visi, Misi dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah

Terpilih.

3.2.1. V I S I

“Terwujudnya Masyarakat Kabupaten Grobogan yang Sejahtera

Secara Utuh dan Menyeluruh”

Berdasarkan pernyataan visi di atas, terdapat dua frase, yaitu masyarakat

Kabupaten Grobogan yang sejahtera secara utuh dan masyarakat Kabupaten Grobogan

yang sejahtera secara menyeluruh. Maka penjelasan yang dimaksud dengan visi

tersebut adalah :

32

1. Masyarakat yang sejahtera secara utuh, mengandung maksud bahwa tercipta

kondisi masyarakat di Kabupaten yang sehat, selamat, makmur, aman sentosa,

baik secara moril maupun materiil. Artinya masyarakat Kabupaten Grobogan dapat

terpenuhi sandang, pangan, kesehatan, pendidikan, memiliki usia harapan hidup

yang tinggi, mendapatkan pekerjaan yang layak dan memiliki pendapatan

perkapita yang sesuai dengan kebutuhan hidup. Selain terpenuhinya kebutuhan

secara materiil, masyarakat merasa aman dalam menjlani kehidupannya, terhindar

dari ancaman kemanan dan ketertiban lingkungan.

2. Masyarakat yang sejahtera secara menyeluruh, mengandung maksud bahwa

kondisi masyarakat Kabupaten Grobogan yang sehat, selamat, makmur, aman

sentosa, baik secara moril maupun materiil menyeluruh pada seluruh lapisan

masyarakat dan seluruh wilayah kabupaten. Ditandani dengan menurunnya tingkat

kesenjangan kelompok pendapatan masyarakat, pertumbuhan ekonimi yang

merata dan menurunnya kesenjangan antar wilayah.

3.2.2. M I S I

Misi merupakan rumusan umum mengenai upaya-upaya yang akan

dilaksanakan untuk mewujudkan visi. Rumusan misi menjadi penting untuk

memberikan kerangka bagi tujuan dan sasaran serta arah kebijakan yang ingin

dicapai dan menentukan jalan yang akan ditempuh untuk mencapai visi. Untuk

mencapai visi “Terwujudnya Masyarakat Kabupaten Grobogan yang

Sejahtera Secara Utuh dan Menyeluruh”, ditetapkan 9 (sembilan) misi yaitu :

1. Membangun dan meningkatkan infrastruktur jalan-jembatan, perhubungan,

perumahan-pemukiman, dan sumberdaya air

2. Meningkatkan produktivitas pertanian dan ketahanan pangan

33

3. Pengembangan ekonomi kerakyatan bidang UMKM, industri, perdagangan,

koperasi dan pariwisata

4. Peningkatan kualitas pelayanan pendidikan, kesehatan pemberdayaan

masyarakat , keolahragaan pemuda, KB dan pelayanan sosial dasar lainnya

5. Mewujudkan iklim investasi yang kondusif dan peningatan penyerapan tenaga

kerja

6. Meningkatkan kualitas sumber daya aparatur, tata kelola pemerintahan yang

akuntabel dan kualitas pelayanan publik

7. Meningkatan kelestarian sumberdaya alam, lingkungan hidup dan kualitas

penataan ruang

8. Meningkatkan penghayatan nilai-nilai keagamaan dan pelestarian budaya

masyarakat

9. Meningkatkan pemerataan pendapatan, pembangunan antar wilayah,

kesetaraan gender, perlindungan anak dan penanggulangan kemiskinan

Dari Visi dan Misi tersebut Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi

Kabupaten Grobogan mengambil peran yaitu pada Misi 4, Misi 5 dan Misi 9

yaitu :

- Peningkatan kualitas pelayanan pendidikan, kesehatan pemberdayaan

masyarakat , keolahragaan pemuda, KB dan pelayanan sosial dasar lainnya

- Mewujudkan iklim investasi yang kondusif dan peningatan penyerapan tenaga

kerja

- Meningkatkan pemerataan pendapatan, pembangunan antar wilayah,

kesetaraan gender, perlindungan anak dan penanggulangan kemiskinan

34

Dari Misi sebagaimana tersebut di atas, faktor pendukung dan Penghambat dari

dukungan Dinas Tenaga Kerja dan transmigrasi adalah :

Tabel 3.2.2. Matrik persandingan faktor penghambat dan pendukung

atas misi keempat, misi kelima dan misi kesembilan

No Misi Faktor Penghambat Faktor Pendukung

1 Peningkatan kualitas pelayanan pendidikan, kesehatan pemberdayaan masyarakat , keolah ragaan pemuda, KB dan pelayanan sosial dasar lainnya

- Jumlah SDM yang kurang memadai

- Kompetensi yang kurang sesuai dengan job description

- Sarana prasarana yang kurang memadai

- Penganggaran yang kurang memadai

- Banyaknya urusan yang ditangani

- Data pendukung yang kurang lengkap

- Kurangnya disiplin dan etos kerja Pegawai

- Dukungan kemajuan teknologi menunjang pelaksanaan pekerjaan

- Tersedianya program sosialiasi, diklat, pelatihan,bimtek secara kontinu dalam rangka peningkatan kualitas SDM

- Lokasi kantor yang strategis

- Mekanisme koordinasii internal yang baik

2. 3.

Mewujudkan iklim investasi yang kondusif dan peningatan penyerapan tenaga kerja

Meningkatkan pemerataan pendapatan, pembangunan antar wilayah, kesetaraan gender, perlindungan anak dan penanggulangan kemiskinan

Sasaran dari Pembangunan jangka Menengah Kabupaten

Grobogantahun 2016 – 2021 yang berhubungan dengan misi ketiga, misi

kelima dan misi ke Sembilan dengan Dinas Tenaga kerja dan Trasmigrasi

Kabupaten Grobogan antara lain adalah Tingkat kemiskinan di Kabupaten

Grobogan mengalami penurunan dilihat dalam lima tahun terakhir (2010-2014).

Pencapaian penurunan kemiskinan di Kabupaten Grobogan pada tahun 2014

dengan angka kemiskinan sebesar 13,86%, masih lebih besar dibandingkan

dengan rata-rata nasional (10,96%) dan Provinsi Jawa Tengah (13,58%). Jika

35

dibandingkan dengan wilayah sekitar, tingkat kemiskinan di Kabupaten

Grobogan lebih tinggi.

Tingkat penganggur terbuka (TPT) tahun 2014 di Kabupaten Grobogan

sebesar 4,25% menurun dibandingkan tahun 2013 sebesar 6,1%, Secara

umum permasalahan yang dihadapi Kabupaten Grobogan dalam pembangunan

ketenagakerjan yaitu penanganan pengangguran terbuka dan setengah

pengangguran. Langkah-langkah yang telah dilakukan oleh Dinas Tenaga Kerja

dan Transmigrasi Kab.Grobogan dalam mengatasi permasalahan tersebut

selama ini antara lain dengan menyelenggaraan kursus/pelatihan bagi pencari

kerja dan melakukan kerjasama penempatan dengan perusahaan.

Sedangkan dalam misi ke lima Bupati Grobogan terpilih 2016 – 2021

adalah Mewujudkan iklim investasi yang kondusif dan peningatan

penyerapan tenaga kerja, dengan program kerja :

1. Program peningkatan Kualitas Dan Produktivitas Tenaga Kerja

2. Program peningkatan Kesempatan Kerja

3. Program Perlindungan Dan pengembangan Lembaga Ketenaga Kerjaan

3.3. Telaahan Renstra K/L dan Renstra Provinsi/Kabupaten

3.3.1. Renstra Kementerian Tenaga Kerja RI

Kementerian Ketenagakerjaan RI dalam 5 tahun ke depan (2015-

2019) menyesuaikan dengan Visi Pembangunan Nasional Tahun 2015-2019

(Visi Presiden) seperti tersebut di atas. Sedangkan Pembangunan

Ketenagakerjaan dalam kerangka Pembangunan Nasional 2015-2019 masuk

ke dalam agenda pertama dan keenam, dengan sasaran sebagai berikut :

36

❖ Nawacita No. 1 “Menghadirkan kembali negara untuk melindungi segenap

bangsa dan memberi rasa aman pada seluruh Warga Negara” melalui

perlindungan Hak dan Keselamatan Pekerja Migran, memiliki sasaran

utama menurunnya jumlah pekerja migran yang menghadapi masalah

hukum di dalam dan Luar negeri.

❖ Nawacita No. 6 “Meningkatkan produktivitas rakyat dan daya saing di

pasar internasional” yang dilakukan melalui peningkatan daya saing

Tenaga kerja, memiliki sasaran :meningkatkan kualitas dan ketrampilan

pekerja; Meningkatkan kinerja lembaga pelatihan milik pemerintah dan

meningkatnya jumlah pekerja formal.

Sasaran utama pembangunan bidang ketenagakerjaan yang hendak dicapai

adalah :

1. Tingkat Pengangguran terbuka diperkirakan sebesar antara 4,0% - 5,0%

pada tahun 2019;

2. Memfasilitasi penciptaan kesempatan kerja sebesar 10 juta selama 5

(lima) tahun.

Adapun arah kebijakan dan strategi Kementerian Ketenagakerjaan selaras

dan mendukung agenda Nawacita, maka dirumuskan 9 agenda prioritas

pembangunan bidang ketenagakerjaan yang disebut dengan NAWA KERJA

KETENAGAKERJAAN, yaitu :

1. Penguatan Perencanaan Tenaga Kerja Nasional;

2. Percepatan Peningkatan Kompetensi Tenaga Kerja;

3. Percepatan Sertifikasi Profesi;

37

4. Perluasan Kesempatan Kerja Formal;

5. Penguatan Wirausaha Produktif;

6. Penciptaan Hubungan Industrial yang sehat dan Produktif;

7. Penegakan Hukum Ketenagakerjaan;

8. Peningkatan Perlindungan Pekerja Migran;

9. Pelayanan Ketenagakerjaan sederhana, Transparan dan Akuntabel.

Berdasarkan uraian diatas, sesuai dengan tugas pokok dan fungsi,

Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Grobogan mendukung

capaian seluruh misi dan sasaran Kementerian Ketenagakerjaan. Beberapa

faktor penghambat yang dihadapi Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi

dalam mendukung 2 (dua) agenda prioritas nawa cita dan sasaran

Kementerian Ketenagakerjaan sebagai berikut :

Tabel 3.3.2.

Faktor Penghambat yang dihadapi Dinsosnakertrans dalam mendukung

sasaran Renstra Kementerian Ketenagakerjaan

No Sasaran Renstra

Kementerian Ketenagakerjaan

Faktor Penghambat yang Dihadapi Dinsosnakertrans

1. Menurunkan Tingkat Pengangguran terbuka

- Kurangnya koordinasi antar sektoral - Adanya moratorium pegawai (Jumlah SDM

yang kurang memadai) - Banyaknya kelompok masy yang tidak bisa

menerima bantuan karena tidak memenuhi persyaratan (terkait dengan mekanisme Belanja Hibah)

- Kompetensi pegawai yang kurang sesuai dengan job description

- Sarana prasarana yang kurang memadai - Penganggaran yang kurang memadai - Banyaknya urusan yang ditangani - Data pendukung yang kurang lengkap

38

No Sasaran Renstra

Kementerian Ketenagakerjaan

Faktor Penghambat yang Dihadapi Dinsosnakertrans

- Kurangnya disiplin dan etos kerja Pegawai

2. Memfasilitasi penciptaan kesempatan kerja

- Kurangnya koordinasi antar sektoral - Adanya moratorium pegawai (Jumlah SDM

yang kurang memadai) - Banyaknya kelompok masy yang tidak bisa

menerima bantuan karena tidak memenuhi persyaratan (terkait dengan mekanisme Belanja Hibah)

- Kompetensi pegawai yang kurang sesuai dengan job description

- Sarana prasarana yang kurang memadai - Penganggaran yang kurang memadai - Banyaknya urusan yang ditangani - Data pendukung yang kurang lengkap

- Kurangnya disiplin dan etos kerja Pegawai

3.3.2. Renstra Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi dan Kependudukan Provinsi

Jawa Tengah

Visi Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi dan Kependudukan Provinsi

Jawa Tengah Tahun 2013-2018 adalah :

“ TERWUJUDNYA NAKERTRANS BERDAYA SAING, HARMONIS,

SELAMAT, SEJAHTERA DAN DUKCAPIL TERTIB BERBASIS

PELAYANAN PRIMA “

Upaya pencapaian Visi tersebut akan diimplemtasikan melalui Misi Dinas

Tenaga Kerja, Transmigrasi dan Kependudukan Provinsi Jawa Tengah Tahun

2013-2018 yaitu :

1. Meningkatkan kualitas dan daya saing tenaga kerja;

2. Meningkatkan perluasan dan kesempatan kerja;

3. Meningkatkan kualitas penempatan transmigrasi;

39

4. Meningkatkan Hubungan Industrial yang harmonis;

5. Meningkatkan kesejahteraan pekerja;

6. Meningkatkan Perlindungan, Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3);

7. Meningkatkan Tertib Administrasi Kependudukan;

8. Meningkatkan kualitas Pelayanan Bidang Nakertransduk.

Upaya untuk pencapaian misi dijabarkan dengan tujuan dan sasaran

sebagai berikut :

1. MISI 1 Meningkatkan kualitas dan daya saing tenaga kerja

TUJUAN :

Meningkatkan kompetensi dan produktivitas tenaga kerja

SASARAN :

Meningkatnya kompetensi, daya saing dan produktivitas tenaga kerja

2. MISI 2 Meningkatkan perluasan dan kesempatan kerja

TUJUAN :

Mengurangi Tingkat Pengangguran

SASARAN :

Menurunnya jumlah Pengangguran

3. MISI 3 Meningkatkan kualitas penempatan Transmigrasi

TUJUAN :

Meningkatkan kualitas calon transmigrasi

SASARAN :

Meningkatnya jumlah calon transmigran mendapatkan pelatihan yang

sesuai dengan kebutuhan

4. MISI 4 Meningkatkan Hubungan Industrial yang harmonis

40

TUJUAN :

Meningkatkan Penyelesaian perselisihan hubungan industrial

SASARAN :

a. Meningkatnya pelayanan penyelesaian hubungan industrial

b. Meningkatnya eksistemsi peranan lembaga ketenagakerjaan

5. MISI 5 Meningkatkan kesejahteraan pekerja

TUJUAN :

a. Meningkatkan upah tenagakerja yang layak dan berkeadilan

b. Mendorong terpenuhinya sarana kesejahteraan.

SASARAN :

a. Meningkatnya Upah Minimum Kabupaten/Kota (UMK)

b. Meningkatnya fasilitasi penyediaan, fasilitas kesejahteraan tenaga

kerja di Perusahaan

6. MISI 6 Meningkatkan Perlindungan, Keselamatan dan Kesehatan Kerja

TUJUAN :

Meningkatkan Pengawasan dan perlindungan tenaga kerja, hygiene

perusahaan, lingkungan kerja dengan memperhatikan pengarustamaan

gender dan hak anak serta peningkatan kualitas hidup dan perlindungan

perempuan dan anak

SASARAN :

a. Meningkatnya pelayanan pengawasan ketenagakerjaan

b. Menurunnya pelanggaran norma kerja, Keselamatan dan Kesehatan

Kerja (K3)

7. MISI 7 Meningkatkan Tertib Administrasi Kependudukan

41

TUJUAN :

Meningkatkan kualitas pengelolaan administrasi kependudukan dan

pencatatan sipil

SASARAN :

Meningkatnya kepemilikan dokumen kependudukan dan pencatatan sipil

8. MISI 8 Meningkatkan kualitas Pelayanan Bidang Nakertransduk

TUJUAN :

Meningkatkan Sumber daya pelayanan bidang ketenagakerjaan,

ketransmigrasian serta kependudukan

SASARAN :

a. Meningkatnya kapasitas aparatur

b. Mewujudkan peningkatan kinerja pengelolaan pelayanan perkantoran,

keuangan dan kepegawaiaan

c. Meningkatnya pemenuhan sarana dan prasarana aparatur;

d. Meningkatnya disiplin aparatur

e. Meningkatnya cakupan layanan pengukuran indeks kepuasan

masyarakat pada penyelenggaraan pelayanan publik bidang

nakertransduk.

Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi dan Kependudukan Provinsi Jawa

Tengah mempunyai tugas pokok melaksanakan urusan pemerintahan daerah

bidang berdasarkan asas otonomi daerah dan tugas pembantuan.

Untuk melaksanakan tugas pokok tersebut, Dinas Tenaga Kerja,

Transmigrasi dan Kependudukan menyelanggarakan fungsi :

42

1. Perumusan kebijakan teknis Tenaga Kerja, Transmigrasi dan

Kependudukan dan pencatatan sipil;

2. Penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum bidang

Tenaga Kerja, Transmigrasi dan Kependudukan dan pencatatan sipil;

3. Pembinaan dan fasilitasi bidang Tenaga Kerja, Transmigrasi dan

Kependudukan dan pencatatan sipil lingkup Provinsi dan Kabupaten/Kota;

4. Pelaksanaan tugas di bidang penempatan tenaga kerja dan transmigrasi,

pelatihan kerja dan produktivitas, pengawasan ketenagakerjaan,

hubungan industrial dan jaminan sosial serta ketransmigrasian,

Kependudukan dan pencatatan sipil;

5. Pemantauan, evaluasi dan pelaporan bidang Tenaga Kerja, Transmigrasi

dan Kependudukan dan pencatatan sipil;

6. Pelaksanaan kesekretariatan dinas;

7. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Gubernur sesuai dengan

tugas dan fungsinya.

Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi dan Kependudukan yaitu pada

Misi II yaitu mewujudkan kesejahteran masyarakat yang berkeadilan,

menanggulangi kemiskinan dan pengangguran. Dimana isu terkait dengan

pengurangan pengangguran dan kemiskinan berkaiatan langsung dengan

tugas pokok fungsi yang diampu oleh Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi dan

Kependudukan seperti halnya terkait dengan bidang penempatan tenaga kerja

dan transmigrasi, pelatihanan kerja dan produktivitas, pengawasan

ketenagakerjaan, hubungan industrial dan jaminan sosial, serta

ketransmigrasian

43

Dari misi tersebut, Gubernur Jawa Tengah memiliki program-program

unggulan yang berhubungan dengan Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi dan

Kependudukan , yaitu :

Peningkatan kesejahteraan buruh :

✓ Meningkatkan kualitas Sumber Daya Pekerja

✓ Meningkatkan Upah Minimum buruh

✓ Memfasilitasi hunian yang layak untuk buruh.

Dari program-program unggulan tersebut, dapat disimpulkan program-

program unggulan yang berkaitan baik lansung maupun tidak langsung,

dimana pencapaiannya dapat didukung oleh Dinas Tenaga Kerja,

Transmigrasi dan Kependudukan Provinsi Jawa Tengah, yaitu :

1. Memperkuat sistem pelayanan publik secara cepat, murah, transparan

dan terintegrasi dengan mengedepakan keterbukaan sekaligus

membangun komunikasi dua arah, secara rutin menggelar dialog dengan

masyarakat;

2. Mewujudkan desa Mandiri dengan menggali dan mengembangkan

sumber daya potensial kawasan perdesaan, pembimbingan dan

pendampingan unuk usaha mikro, kecil dan menengah melalui kredit

perbankan dengan pola dana penjaminan;

3. Peningkatan kesejahteraan buruh dengan: Meningkatkan kualitas Sumber

Daya Pekerja; Meningkatkan Upah Minimum buruh; dan Memfasilitasi

hunian yang layak untuk buruh.

4. Meningkatkan Keadilan gender dan perlindungan anak, dengan

memastikan perspektif (sudut pandang) gender digunakan di dalam

44

penyelenggaraan pemerintahan Provinsi Jawa Tengah dan penerbitan

kebijakan publik; meningkatkan keterdidikan gender masyarakat pada

berbagai sektor kehidupan; menguatkan sistem pelayanan terpadu bagi

perempuan dan anak korban kekerasan berbasis gender serta

perlindungan anak;

5. Infrastruktur dan sarana transpotasi, dengan membangun infrastruktur

yang sesuai dan berdaya guna serta melakukan modernisasi sistem dan

sarana transportasi untuk meningkatkan aksestabilitas dan mobilitas.

3.4. Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) dan Kajian Lingkungan

Hidup Strategis (KLHS)

1. Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW)

Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) merupakan telaahan

terhadap dokumen Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) yang ada

terkait dengan Pelaksanaan Program dan Kegiatan Dinas Tenaga

Kerja dan Transmigrasi Tahun 2016-2021. Program dan Kegiatan

Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi periode 2016-2021

pelaksanaan program dan kegiatannya tidak berpengaruh terhadap

perubahan struktur dan pola ruang.

2. Telaahan Kajian Lingkungan Hidup Strategis ( KLHS )

Telaahan Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS) merupakan

telaahan terhadap dokumen Kajian Lingkungan Hidup Strategis

(KLHS) Kabupaten Grobogan terkait dengan pelaksanaan program

dan kegiatan DInas Tenaga Kerja dan Transmigrasi. Program dan

45

Kegiatan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi tahun 2016-2021

pelaksanaan tidak mempengaruhi keberlanjutan lingkungan.

3.4. Penentuan Isu-isu Strategis

Berdasarkan analisis factor internal dan eksternal, DInas Tenaga Kerja dan

Transmigrasi dapat menentukan Isu-Isu Strategis. Berikut ini penentuan Isu-

Isu Strategis DInas Tenaga Kerja dan Transmigrasi:

1. Banyaknya perusahaan sektor Formal di Kabupaten Grobogan yang

memperkerjakan Pekerja dengan sistem PKWT (Perjanjian Kerja Waktu

Tertentu)

2. Adanya Bursa Kerja Khusus (BKK) baik dari Lembaga Pelatihan

Ketrampilan Swasta (LPKS) dan Sekolah Menengah Kejuruan

3. Mitra kerja kemampuan dan ketrampilannya belum memenuhi sehingga

tidak maksimal

4. Adanya Balai Latihan Kerja (BLK) sebagai lembaga pelatihan ketrampilan

bagi pencari kerja

5. Jumlah penduduk Kabupaten Grobogan pada tahun 2014 sebesar

1.412.325 jiwa, mengalami pertumbuhan 0,68% atau bertambah 9.565 jiwa

dibandingkan tahun 2013

6. Belum seimbangnya antara lapangan pekerjaan dengan kebutuhan

masyarat akan pekerjaan

7. Banyaknya pencari kerja yang belum memiliki ketrampilan kerja yang

sesuai dengan lowongan kerja di pasar kerja yang ada

8. Banyaknya pekerja yang belum memiliki jaminan sosial

46

TUJUAN DAN SASARAN

Tujuan merupakan penjabaran Kewenangan Perangkat Daerah yang

lebih spesifik dan terukur sebagai upaya mewujudkan Visi dan Misi Bupati dan

Pembangunan jangka menengah Daerah dan dilengkapi dengan rencana sasaran

yang hendak dicapai.

Tujuan merupakan suatu kondisi yang diharapkan dapat terwujud dalam

jangka waktu 5 (lima) tahun kedepan atau pada saat masa Renstra PD ini

berakhir.

Sedangkan sasaran merupakan suatu kondisi jangka pendek yang harus

diwujudkan guna mencapai tujuan yang dirumuskan

Adapun tujuan dan sasaran yang ingin diwujudkan Dinas Sosial, Tenaga

Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Grobogan untuk mencapai Misi Bupati

sebagaimana tersebut, adalah :

BAB

IV

47

Tujuan dan Sasaran SKPD

Tujuan

Sasaran Indikator Tujuan/ Sasaran

Sat. Kondisi Awal 2015

2016 2017 2018 2019 2020 2021 Kondi

si Akhir

MISI ke 5 : Mewujudkan iklim investasi yang kondusif dan peningkatan penyerapan tenaga kerja

Meningkatkan minat dan realisasi investasi di berbagai sektor usaha

Tingkat Pengangguran

Terbuka

% 5,22 4,13 4,07 4,04 4,01 3,98 3,95 4,13

Meningkatnya

penempatan tenaga kerja

Persentase

Penempatan Tenaga Kerja

%

69,48

69,98

70,48

70,98

71,48

71,98

72,48

72,98

Tingkat

partisipasi angkatan kerja

%

96,72

96,72

96,73

96,74

96,75

96,76

96,77

96,77

Meningkatnya Penempatan transmigran

Jumlah transmigran

yang

diberangkatkan ke lokasi

transmigrasi (KK)

KK

14

14

20

25

25

30

30

30

48

STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

Rumusan strategi merupakan pernyataan-pernyataan yang

menjelaskan bagaimana tujuan dan sasaran akan dicapai serta selanjutnya

dijabarkan dalam serangkaian kebijakan. Rumusan strategi juga harus

menunjukkan keinginan yang kuat bagaimana OPD menciptakan nilai tambah

(value added) bagi stakeholder layanan. Di sisi lain, kebijakan adalah pedoman

yang wajib dipatuhi dalam melakukan tindakan untuk melaksanakan strategi yang

dipilih, agar lebih terarah dalam mencapai tujuan dan sasaran. Kebijakan

berfungsi membantu menghubungkan strategi kepada sasaran secara lebih

rasional, serta Mengarahkan pemilihan kegiatan bagi program prioritas yang

menjadi tugas dan fungsi OPD yang lebih tepat dan rasional berdasarkan strategi

yang dipilih dengan mempertimbangkan faktor-faktor penentu keberhasilan untuk

mencapai sasaran .

Untuk mewujudkan tujuan dan sasaran yang ingin dicapai oleh Dinas

Tenaga Kerja dan Tarnsmigrasi Kabupaten Grobogan selama lima tahun

kedepan, dirumuskan strategi dan kebijakan sebagai berikut :

Penyusunan strategi dilakukan melalui analisis SWOT terhadap faktor-

faktor internal dan eksternal dilanjutkan dengan prioritisasi alternatif berdasar

kriteria yang ditetapkan beradasar Keputusan Kelompok Diskusi Terfokus Dinas

Tenaga Kerja dan Transmigrasi. Kriteria yang digunakan untuk prioritisasi yaitu:

(i) kesesuaian dengan tanggungjawab utama tugas fungsi Dinas Tenaga Kerja

dan Transmigrasi; (ii) daya dukung langsung pada pencapaian visi misi RPJMD

Kabupaten Grobogan Tahun 2016-2021; (iii) daya dukung langsung pada urusan

BAB

V

49

ketenagakerjaan dan transmigrasi; (iv) daya dukung pada akuntabilitas pengguna

layanan ketenagakerjaan, dan transmigrasi. Kategori strategi yang diambil

berdasar kelompok berikut:

1. Strengts - Opportunities Strategy,

yaitu menggunakan kekuatan internal untuk memanfaatkan peluang eksternal;

2. Weakness - Opportunities Strategy,

yaitu memperbaiki kelemahan internal dengan mengambil keuntungan dari

peluang eksternal;

3. Strengts - Threats Strategy,

yaitu menggunakan kekuatan internal untuk menghindari atau mengurangi

dampak dari ancaman eksternal;

4. Weakness - Treaths Strategy,

yaitu merupakan strategi pertahanan untuk menghindari kelemahan internal dan

menghindari ancaman eksternal.

Merujuk pada pengertian tersebut di atas, rumusan strategi dan kebijakan

Disnakertrans tahun 2016-2021 sebagai berikut.

Tabel 5 Strategi dan Kebijakan SKPD

Tujuan Sasaran Strategi Kebijakan

Meningkatkan

penyerapan tenaga kerja dan pengiriman

transmigran

Meningkatnya

penempatan tenaga kerja dan

pemberangkatan transmigran

Peningkatan penyerapan

kerja dengan meningkatkan kualitas

calon tenaga kerja melalui pendidikan dan

pelatihan sesuai

kebutuhan pasar kerja dengan mengoptimalkan

BLK, serta fasilitasi pengiriman transmigrasi

Peningkatan penempatan agkatan kerja

Peningkatan pemberian pelatihan berbasis kompetensi dan kewitrausahaan Peningkatan keikusertaan buruh pada jaminan social dan ketenagakerjaan

50

Tujuan Sasaran Strategi Kebijakan

Penambahan alokasi pemberangkatan transmigran

50

RENCANA PROGRAM DAN

KEGIATAN SERTA PENDANAAN

Program adalah instrumen kebijakan yang berisi satu atau lebih kegiatan

yang dilaksanakan oleh Instansi Pemerintah/Lembaga atau masyarakat yang

dikoordinasikan oleh Instansi Pemerintah untuk mencapai sasaran dan tujuan serta

memperoleh alokasi anggaran.

Sedangkan kegiatan adalah bagian dari program yang dilaksanakan oleh

satu atau beberapa Satuan Kerja, sebagai bagian dari pencapaian sasaran terukur

pada suatu program dan terdiri dari sekumpulan tindakan pengerahan sumber daya,

baik berupa personil (SDM), barang modal termasuk peralatan, teknologi, dana atau

masukan (input) untuk menghasilkan keluaran (output) dalam bentuk barang/jasa.

Adapun program dan kegiatan yang akan dilaksanakan oleh Dinas

Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Grobogan untuk jangka waktu 5 (lima)

tahun yang akan datang sebagai berikut :

BAB

VI

51

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Grobogan Tahun 2016-2021

Program/ Kegiatan Indikator Program/ Kegiatan

Satuan Kondisi

Awal (2015)

Target Kinerja Kondisi Akhir

RPJMD

PD Pengampu Urusan 2016 2017 2018 2019 2020 2021

K Rp K Rp K Rp K Rp K Rp K Rp

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18

Program Pelayanan Administrasi Perkantoran

Persentase (%) peningkatan pelayanan dinas

% 80 80 908.960.

000 81

607.000.000

82 623.000.0

00 83

1.234.745.000

84 2.586.000 85 2.789.000 85 Disnakertrans

Penyediaan jasa surat menyurat

41.000.00

0 4.000.000 4.000.000 5.000.000 5.000.000 6.000.000

Penyediaan jasa komunikasi, sumber daya air/PDAM dan listrik

222.600.

000 90.000.000

90.000.000

110.000.000

480.000.000 500.000.000

Penyediaan jasa perbaikan peralatan kerja

5,500.000

2.000.000 5.000.000 0 0 6.000.000

Penyediaan alat tulis kantor

40.000.00

0 90.000.000

120.000.000

153.745.000

195.000.000 200.000.000

Penyediaan barang cetakan dan penggandaan

30.000.00

0 20.000.000

30.000.000

50.000.000 75.000.000 80.000.000

Penyediaan komponen instalasi listrik/penerangan bangunan kantor

10.000.0

00 10.000.000

10.000.000

15.000.000 30.000.000 40.000.000

Penyediaan peralatan dan perlegnkapan kantor

60.000.00

0 150.000.000

100.000.000

0 195.000.000 200.000.000

Penyediaan bahan bacaan dan peraturan perundang - undangan

6.860.00

0 6.000.000 6.000.000 6.000.000 6.000.000 7.000.000

Penyediaan makanan dan minuman

40.000.0

00 25.000.000

28.000.000

70.000.000 150.000.000 175.000.000

52

Rapat - rapat koordinasi dan konsultasi ke luar daerah

330.000.

000 120.000.000

120.000.000

525.000.00

0 1.000.000.000

1.100.000.000

Rapat - rapat koordinasi ke dalam daerah

15.000.00

0 10.000.000

10.000.000

150.000.00

0 250.000.000 275.000.000

Pengelolaan kebersihan, keamanan dan transportasi

108.000.000

80.000.000 100.000.0

00

150.000.000

200.000.000 200.000.000

Program peningkatan Sarana dan Prasarana Kantor

Penyediaan sarana dan prasarana kantor

% 70 70 7.873.00

0 70,2 15.078.000 70,5

5.468.000.000

70,7 5.578.000 70,9 8.570.000.0

00 71,08

8.720.000.000

71,08 Disnakertrans

Pemeliharaan rutin/berkala gedung kantor

50.000.00

0 20.000.000

20.000.000

30.000.000 75.000.000 100.000.000

Pemeliharaan rutin/berkala kendaraan dinas/operasional

85.000.00

0 40.000.000

30.000.000

50.000.000 60.000.000 70.000.000

Pemeliharaan rutin/berkala computer

25.000.0

00 10.000.000

10.000.000

0 0 27.000.000

Pemeliharaan rutin/berkala peralatan kantor

10.000.0

00 5.000.000 5.000.000 23.000.000 35.000.000 50.000.000

Pembangunan Gedung BLK

7.500.000.000

15.000.000.0

00

5.000.000.000

3.000.000.0

00

8.000.000.000

8.000.000.000

Pembangunan Gedung Transito

200.000.000

0 0 0 0 0

Pemeliharaan rutin peralatan pelatihan

3.000.000

3.000.000 3.000.000 0 0 8.000.000

Review DED 0 0 0 0 0 0

Rehab sedang/berat gedung kantor 0 0

400.000.000

0 400.000.000 500.000.000

53

Program Peningkatan Disiplin Aparatur

Persentase (%) pegawai yang disiplin

% 90 90 100.000.

000 90 30.000.000 90

30.000.000

90 30.000.00

0 90 30.000.000 90 40.000.000 90 Disnakertrans

Pengadaan pakain khusus hari-hari tertentu

100.000.0

00 30.000.000

30.000.000

30.000.000 30.000.000 40.000.000

Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur

Persentase (%) pegawai yang mengikuti diklat non formal

% 70 70 30.000.0

00 71,2 15.000.000 72,6

35.000.000

73,8 35.000.00

0 74 97.500.000 74,3 98.000.000 74,3 Disnakertrans

Pendidikan dan Pelatihan Non Formal

30.000.00

0 15.000.000

15.000.000

0 0 0

Bimbingan Teknis Implementasi Peraturan Perundang-undangan

0 0 0 15.000.000 60.000.000 60.000.000

Program Penigkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan

Penyediaan laporan keuangan dan asset

% 90 90 80.000.0

00 90 30.000.000 90

85.000.000

90 90.000.00

0 90 55.000.000 90 70.000.000 90 Disnakertrans

Penyusunan laporan keuangan

30.000.00

0 20.000.000

15.000.000

33.875.000 40.000.000 50.000.000

Bimtek penatausahaan keuangan

30.000.000

5.000.000 35.000.000

0 0 0

Pengelolaan aset

20.000.000

5.000.000 10.500.00

0 15.000.000 15.000.000 20.000.000

URUSAN

TENAGA KERJA

Program peningkatan Kualitas Dan Produktivitas Tenaga Kerja

Pencari kerja yang ditempatkan

% 69,48 72,50

738.424.

458

73,7 582.896.802

73,9 632.622.439

74,6 688.161.632

75,1 730.565.957

75,38 820.175.150

75,38 Disnakertrans

54

Besaran tenaga kerja yang mendapatkan pelatihan berbasis kompetensi

% 44,44 45,55

46,6 47 48 50 52 52

Besaran tenaga kerja yang mendapatkan pelatihan berbasis masyarakat

% 63,00 65,00

67 69 71 73 75 75

Besaran tenaga kerja yang mendapatkan pelatihan kewirausahaan

% 6,67 6,75 7 7,5 8 8,5 9 9

Tingkat Pengangguran Terbuka

% 5,22 4,13 4,07 4,04 4,01 3,98 3,95 4,13

Penyusunan data base ketenagakerjaan

125.000.000

120.000.000 90.000.000

80.000.000 80.000.000 80.000.000

Perencanaan ketenagakerjaan dan ketransmigrasian

120.000.000

90.000.000 125.000.000

35.000.000 35.000.000 50.000.000

Pelatihan berbasis kompetensi

150.000.000

90.000.000 0 0 0 0

Pelatihan berbasis masyarakat

150.000.000

60.000.000 90.000.000

76.380.000 76.380.000 85.000.000

Pelatihan kewirausahaan

25.000.000

20.000.000 20.000.000

35.000.000 35.000.000 45.000.000

Pelatihan 5 S (Sasah, Sisih, Susuh, Sasap, Susun)

40.000.000

0 0 0 0 0

55

Pelatihan SKKNI 40.000.000

40.000.000 20.000.000

0 0 0

Pelatihan peningkatan produktifitas tenaga kerja di perusahaan

35.000.000

40.000.000 20.000.000

0 0 0

Pembinaan Lembaga Pelatihan Kerja Swasta ( LPKS)

35.000.000

30.000.000 20.000.000

0 0 0

Bimtek Cpmpetency Base Training (CBT) bagi instruktur LPKS

0

0

20.000.000

0

0

0

Pelatihan manajemen mutu

0

0

20.000.000

0

0

0

Pelatihan leadership

0

0

20.000.000

0

0

0

Pelatihan Achiefment Motivation Training (AMT)

0

0

20.000.000

0

0

0

Pengadaan peralatan Pendidikan dan Ketrampilan bagi pencari kerja

0 0 0 50.000.000 100.000.000 150.000.000

Pendidikan dan Pelatihan ketrampilan bagi Pencari Kerja

0

0

0

0

100.000.000

100.000.000

Pendidikan dan Pelatihan Kapasitas Tenaga Kerja Produktif

0

0

0

0

100.000.000

110.000.000

Pembinaan, Pelatihan dan Fasilitasi Kompetensi Lembaga Ketenagakerjaan

0

0

0

75.000.000

150.000.000

160.000.000

Pelatihan Pengembangaan Kualitas Ketenagakerjaan

0

0

0

0

100.000.000

110.000.000

56

Program peningkatan Kesempatan Kerja

Tingkat partisipasi angkatan kerja

% 96,72 96,72

431.451.

666

96,73

340.578.909

96,74

369.632.943

96,75

402.083.761

96,76

426.860.048

96,77

479.217.517

96,77 Disnakertrans

Rasio penduduk yang bekerja

% 72,29 72,29

75 79 82 85 87 87

Angka sengketa pengusaha-pekerja yang diselesaikan

% 100 100 100 100 100 100 100 100

Tingkat pengangguran terbuka

% 4,25 4,24 4,23 4,22 4,21 4,2 4,19 4,19

Sosialisasi prosedur dan mekanisme penempatan TKI

50.000.000

50.000.000 30.000.000

72.000.000 75.000.000 80.000.000

Pengembangan Sistem Informasi Bursa Tenaga Kerja

0

150.000.000

200.000.000

Pemantauan kinerja PPTKIS dan kantor cabang PPTKIS

80.000.000

60.000.000 45.500.000

0 0 90.000.000

Penyusunan Data Base TKI

60.000.000

0 60.000.000

0 0 100.000.000

Pengembangan kelembagaan produktifitas dan pelatihan kewirausahaan

0

0

0

25.000.000

25.000.000

30.000.000

Pemberdayaan masyarakat melalui usaha mandiri

70.000.000

35.000.000 20.000.000

50.000.000 50.000.000 60.000.000

Pemantauan kinerja Bursa Kerja Kusus(BKK)

28.000.000

28.000.000 20.000.000

15.000.000 30.000.000 50.000.000

Pemberdayaan TKI Purna

20.000.000

35.000.000 20.000.000

20.000.000 50.000.000 60.000.000

57

Pelayanan publik penempatan tenaga kerja

50.000.000

51.000.000 56.000.000

0 95.000.000 100.000.000

Job Market Fair (Pameran Bursa Kerja)

115.000.000

120.000.000 85.000.000

0 115.000.000 125.000.000

Program Perlindungan Dan pengembangan Lembaga Ketenaga Kerjaan

Keselamatan dan perlindungan

% 90 95 428.072.150

100 337.911.190

100 366.737.646

100 398.934,280

100 423.516.497

100 475.463.855

100 Disnakertrans

Perselisihan buruh dan pengusaha terhadap kebijakan pemerintah daerah

% 100 100 100 100 100 100 100 100

Besaran pekerja/buruh yang menjadi peserta program BPJS Ketenagakerjaan

% 50,5 51,5 52 53 60 65 70 70

Besaran Pemeriksaan Perusahaan

% 66,17 66,2 66 66 66 66 66 66

Besaran Pengujian Peralatan di Perusahaan

% 49,72 55,55

60 60 60 60 60 60

Pelayanan penyelesaian perselisihan hubungan industrial dan pemutusan hubungan kerja

0 25.000.000 25.000.000

30.00.000 25.000.000 30.000.000

58

Peningkatan kinerja LKS Tripartit Kab. Grobogan

100.000.000

40.000.000 56.000.000

42.584.150 70.000.000 75.000.000

Penyusunan dan penetapan upah minimum

0 10.000.000 20.000.000

0 10.000.000 10.000.000

Peningkatan kinerja Dewan Pengupahan Kab. Grobogan

80.000.000

50.000.000 56.000.000

47.915.850 80.000.000 60.000.000

Peringatan internasional May Day/Hari Buruh Kab. Grobogan

60.000.000

100.000.000 111.500.000

0 140.000.000 150.000.000

Pendataan Perusahaan 25.000.000

30.000.000 30.000.000

0 50.000.000 60.000.000

Pembinaan LKS Bipartit di perusahaan

25.000.000

20.000.000 20.000.000

0 50.000.000 60.000.000

Verivikasi SerikatPekerja/Serikat Buruh

20.000.000

10.000.000 20.000.000

0 0 30.000.000

Fasilitasi Kegiatan Serikat Pekerja/Serikat Buruh

0

0

69.500.000

100.000.000

110.000.000

Bimtek penyusunan peraturan perusahaan

20.000.000

25.000.000 20.500.000

0 0 0

Sosialisasi kepesertaan BPJS ketenagakerjaan bagi pekerja/buruh

20.000.000

80.000.000 40.000.000

0 0 80.000.000

Montoring pelaksanaan upah minimal kabupaten (UMK) tahun 2017 di perusahaan

20.000.000

20.000.000 20.000.000

0 0 0

Sosialisasi syarat kerja dan sarana hubungan industrial

20.000.000

30.000.000 25.000.000

0 0 0

59

URUSAN

TRANSMIGRASI

Program pengembangan wilayah transmigrasi

Jumlah transmigran yang diberangkatkan ke lokasi transmigrasi (KK)

KK 14 14 281.626.414

20 222.309.993

25 241,274,767

25 262.456.763

30 278.629.274 30 312.805.168

30 Dinakertrans

Jumlah perjanjian kerjasama (MoU) antar daerah kerjasama transmigrasi

MoU 3 3 3 4 4 5 5 5

KIE dan mediasi kerjasama bidang transmigrasi dengan pemerintah daerah penerima

220.000.000

200.817.000 202.617.000

0 0 0

Pemindahan, pengawalan dan bantuan transmigrasi

140.000.000

114.183.000 81.383.000

28.400.000 35.000.000 40.000.000

Program transmigrasi lokal

Jumlah calon transmigran yang mendapatkan pelatihan dasar umum (PDU)

Orang 14 14 140.813.2

07

20 140.717.230

25 152.721.505

25 166.129.233

30 176.366.069 30 197.998.642 30 Dinakertrans

Pembinaan dan pembekalan calon transmigran

45.000.000

45.000.000 20.000.000

59.330.000 100.000.000 110.000.000

Persiapan akhir pemberangkatan calon transmigran

50.000.000

40.000.000 30.000.000

0 0 0

60

Pengerahan, pendaftaran dan seleksi calon transmigran

45.000.000

30.000.000 25.000.000 37.270.000 70.000.000 90.000.000

Keterangan : PD (Perangkat Daerah)

60

KINERJA PENYELENGGARAAN

BIDANG URUSAN TENAGA KERJA DAN

TRANSMIGRASI

Penetapan indikator kinerja OPD bertujuan untuk member gambaran

tentang ukuran keberhasilan pencapaian visi dan misi Bupati dan Wakil Bupati dari

sisi keberhasilan penyelenggaraan pemerintahan daerah, khususnya dalam

memenuhi kinerja pada aspek kesejahteraan, layanan, dan daya saing. Hal ini

ditunjukan dari akumulasi pencapaian indikator outcome program pembangunan

daerah setiap tahun atau indikatorcapaian yang bersifat mandiri setiap tahun

sehingga kondisi kinerja yang diinginkan pada akhir periode RPJMD dapat dicapai.

Adapun Indikator Kinerja SKPD yang mengacu pada tujuan dan

sasaran RPJMD, kondisi yang diinginkan 5 (lima) tahun ke depan sesuai dengan

tugas pokok dan fungsi Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Grobogan

adalah :

BAB

VII

61

Tabel 6.1 Indikator Kinerja OPD yang Mengacu pada Tujuan dan Sasaran RPJMD

No

IndikatorKinerja

Program(outcome) Satuan

Kondisi

Kinerja

Awal

RPJMD

Target Kinerja Kondisi

Kinerja

akhir

RPJMD

Perangkat

Daerah

Pengampu Tahun

2015

Tahun

* 2016

Tahun

2017

Tahun

2018

Tahun

2019

Tahun

2020

Tahun

2021

MISI ke 5 : Mewujudkan iklim investasi yang kondusif dan peningkatan penyerapan tenaga kerja

Persentase Penempatan Tenaga Kerja

% 69,4

8

69,98

70,48

70,98

71,48

71,98

72,48

72,98

TENAGA KERJA

1) Tingkat Pengangguran

Terbuka

% 5,22 4,13 4,07 4,04 4,01 3,98 3,95 4,13 Tenaga

kerja

2)

TRANSMIGRASI

3) Jumlah transmigran yang

diberangkatkan ke lokasi

transmigrasi (KK)

KK 14 14 20 25 25 30 30 30 Transmigra

si

62

P E N U T U P

7.1. Pedoman Transisi

Rencana Strategis 2017 – 2021 merupakan penjabaran dari visi dan misi

Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Grobogan yang dalam

penyusunannya telah memperhatikan aspek normatif seperti yang telah diatur

dalam peraturan perundangan.

Penyusunan Rencana Strategis 2017 – 2021 dimaksudkan untuk

memberikan arah sekaligus menjadi acuan dalam mewujudkan sinkronisasi

dan sinergitas pelaksanaan urusan pemerintahan daerah bidang tenaga kerja

dan transmigrasi berdasarkan asas otonomi daerah dan tugas

pembantuan.

Dalam penyusunan program ini mengacu pada sejumlah program yang

secara hierarkis pada yang lebih tinggi yaitu RPJMD Kabupaten Grobogan

Tahun 2017-2021, Renstra Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi dan

Kependudukan Provinsi Jawa Tengah, dan Renstra Kementerian Tenaga Kerja.

Dokumen Renstra ini secara normatif telah diupayakan untuk mendukung

program-program visi dan misi Bupati Grobogan yang telah ditetapkan yaitu

Terwujudnya Masyarakat Kabupaten Grobogan Yang Sejahtera Secara Utuh

dan Menyeluruh. Dokumen rencana strategis (Renstra) dimaksudkan untuk

memberikan arah sekaligus menjadi acuan dalam mewujudkan sinkronisasi dan

sinergitas pelaksanaan urusan pemerintahan daerah bidang tenaga kerja dan

transmigrasi berdasarkan asas otonomi daerah dan tugas pembantuan.

BAB

VII

63

Selanjutnya rencana strategis 2017-2021 akan digunakan sebagai acuan bagi

pelaku pembangunan di bidang tenaga kerja dan transmigrasi dan dalam

implementasinya harus memperhatikan kaidah pelaksanaannya adalah sebagai

berikut :

1. Rencana strategis (Renstra) ini merupakan pedoman untuk menyusun

rencana kerja tahunan dengan time frame yang sama yaitu 2017 – 2021,

dengan demikian akan terjadi kesamaan arah kebijakan dan pembangunan

selama 5 tahun kedepan

2. Rencana strategis (Renstra) ini akan menjadi dasar penyusunan rencana

kerja setiap tahun baik yang bersumber dari APBD maupun APBN

3. Penyusunan Rencana strategis (Renstra) ini telah melalui tahap konsultasi

publik dengan harapan program-program yang ada dalam rencana strategis

(Renstra) akan sesuai dengan permintaan jasa urusan tenaga kerja dan

transmigrasi dengan demikian para pemangku kepentingan (stake holder)

dilingkungan sosial, tenaga kerja dan transmigrasi wilayah Kabupaten

Grobogan akan memahami peran yang akan diambil dalam pembangunan

selama lima tahun ke depan.

Rencana strategis (Renstra) Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi

Kabupaten Grobogan disamping menjadi pedoman dalam penyusunan

rencana pembangunan sampai dengan tahun 2021 secara sub stansial juga

berlaku sebagai Rencana strategis (Renstra) transisi yang akan menjadi

acuan dalam penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran (Renja) tahun 2022

sebelum tersusunnya Renstra 2022 – 2027.

7.2. Kaidah Pelaksanaan

Rencana strategis Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten

Grobogan Tahun 2017 - 2021 disusun dalam rangka menjaga kesinambungan

pembangunan daerah Kabupaten Grobogan khususnya di sektor tenaga kerja

64

dan transmigrasi serta untuk menjadi arah dan pedoman pelaksanaan

penyelenggaraan pembangunan bagi seluruh unit kerja dan stakeholder sektor

tenaga kerja dan transmigrasi. Untuk itu ditetapkan kaidah-kaidah pelaksanaan

sebagai berikut :

1. Seluruh unit kerja di lingkungan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi

secara bersama-sama mempunyai tanggung jawab untuk melaksanakan

Rencana Strategis (Renstra) Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi

Kabupaten Grobogan Tahun 2017-2021 dengan sebaik-baiknya.

2. Rencana strategis (Renstra) Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi

Kabupaten Grobogan dijabarkan ke dalam Rencana Kerja (Renja) Dinas

Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Grobogan Tahun 2017 - 2021

dan menjadi acuan bagi pemangku stake holder dilingkungan Dinas Tenaga

Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Grobogan dalam melaksanakan tugas

dan fungsinya.

3. Guna kelancaran pelaksanaan program dan kegiatan yang telah dijabarkan

dalam rencana strategis (Renstra) Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi

Kabupaten Grobogan ini, maka diharapkan aparatur dilingkungan Dinas

Tenaga Kerja dan Transmigrasi mempunyai komitmen untuk mewujudkan

keberhasilan pencapaian target yang telah ditetapkan sebagaimana yang

dirumuskan dalam tujuan dan sasaran Dinas Tenaga Kerja dan

Transmigrasi Kabupaten Grobogan.

4. Keberhasilan pelaksanaan pembangunan daerah khususnya Perlindungan

dan Kesejahteraan Ketenagakerjaan dan Ketransmigrasian sesuai Rencana

Strategis (Renstra) ini sangat tergantung dari peran aparatur Dinas Tenaga

Kerja dan Transmigrasi; sikap mental, tekad dan semangat, ketaatan,

kejujuran dan disiplin aparatur dilingkungan Dinas Tenaga Kerja dan

Transmigrasi, sehingga akan tercermin pada kualitas dan profesionalitas

65

dalam meningkatkan Perlindungan, Kepedulian dan kualitas tenaga kerja

dan transmigran serta Pembangunan daerah.

5. Dalam mewujudkan visi dan misi Rencana Strategis (Renstra) Dinas Tenaga

Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Grobogan perlu dilakukan pengendalian

dan evaluasi terhadap kebijakan, pelaksanaan dan hasil program serta

kegiatan.

6. Rencana strategis (Renstra) diharapkan menjadi acuan bagi pemerintah

daerah dalam menyusun Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Tahun

2017-2021 dengan mengacu pada Rencana Kerja Pemerintah (RKP) Tahun

2017 - 2021 khususnya sektor urusan tenaga kerja dan transmigrasi.

7. Rencana strategis (Renstra) Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi

Kabupaten Grobogan dapat dilakukan perubahan apababila ada perubahan

kebijakan ditingkat nasional dan daerah.

Grobogan, 2017

KEPALA DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI

KABUPATEN GROBOGAN

Ir. NURWANTO, MM Pembina Utama Muda

NIP. 19580825 199103 1 003