bab i pendahuluan - repository.bsi.ac.id · burhan bungin dalam mawati & nst (2013:437)...
TRANSCRIPT
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Remaja merupakan bibit awal suatu bangsa untuk menjadi bangsa yang
lebih baik, bermartabat dan kuat. Oleh karena itulah, masa depan suatu bangsa
terletak di tangan para anak-anak generasi muda. Saat ini problematika yang
terjadi pada para remaja adalah banyaknya remaja yang ingin membina rumah
tangga dengan melakukan pernikahan di usia anak.
Batas usia dalam melaksanakan pernikahan sangatlah penting, karena di
dalam pernikahan menghendaki kematangan psikologis. Usia pernikahan yang
terlalu muda dapat mengakibatkan meningkatnya kasus perceraian karena
kurangnya kesadaran bertanggung jawab dalam kehidupan berumah tangga.
Perilaku menikah usia anak nampaknya sudah menjadi gaya hidup dan
bukan lagi hal yang tabu di tengah masyarakat khususnya di Kabupaten
Indramayu, Jawa Barat. Perilaku menikah di usia anak sebenarnya merupakan
cerminan bahwa begitu kurangnya kesadaran dan motivasi dalam diri mereka
untuk berprestasi, dan minimnya kesadaran bahwa mereka merupakan pembawa
perubahan bangsa menjadi lebih baik nantinya.
Sebagian remaja di Kabupaten Indramayu masih mengesampingkan
pendidikan, karena tidak semua dari mereka yang mampu meneruskan pendidikan
ke jenjang yang lebih tinggi. Selain itu, minimnya pendidikan orang tua
menjadikan cara berfikir mereka masih terbatas sehingga para orang tua tidak
banyak menuntut putra-putri mereka untuk mendapatkan pendidikan yang lebih
tinggi dan karir yang
2
menunjang. Maka dari itu, dibutuhkanlah pemahaman dan perubahan pemikiran
masyarakat khususnya bagi para orang tua.
Koalisi Perempuan Indonesia (KPI) Kabupaten Indramayu sangat perduli
terhadap kasus perkawinan anak yang sudah marak terjadi di Kabupaten
Indramayu. Sehingga KPI wilayah Jawa Barat bersama dengan Lembaga dan
Organisasi dari Pemerintah dan Masyarakat Sipil membangun Forum “STOP
PERKAWINAN ANAK” untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat
bahwa banyak dampak negatif yang timbul pada pernikahan usia anak dan
memberikan sosialisasi secara kontinu guna meminimalisir terjadinya angka
perceraian dan kekerasan pada rumah tangga. Tidak hanya itu, langkah serius pun
dilakukan bersama Bupati Indramayu, Dinas Pemberdayaan Perempuan dan
Perlindungan Anak, Dinas Sosial, Dinas Kesehatan, Dinas Pengendalian
Penduduk dan Keluarga Berencana serta LSM agar tujuan-tujuan untuk
memberikan pemahaman atau program sosialisasi tersebut dapat diterima dan
dipahami oleh masyarakat.
Oleh karena itu, penulis tergerak hatinya untuk meneliti mengenai
penyebab mengapa di Indramayu marak dan terkenal sekali terhadap kasus
pernikahan anak, serta apa saja upaya pemerintah untuk meminimalisir
pernikahan anak di Indramayu. Selain itu, penulis sangat prihatin terhadap kasus
ini, terlebih penulis berasal dari daerah tersebut sehingga penulis ingin meriset
program “STOP PERKAWINAN ANAK” serta ingin memahami lebih dalam
program Koalisi Perempuan Indonesia Kabupaten Indramayu dalam
mensosialisasikan kegiatan tersebut guna terciptanya pemahaman masyarakat
bahwa begitu banyaknya dampak negatif menikah diusia anak dan program –
3
program lainnya yang masih terus berlanjut sampai saat ini. Penyelesaiannya akan
dituangkan dalam judul “STRATEGI HUMAS KOALISI PEREMPUAN
INDONESIA (KPI) DALAM MENSOSIALISASIKAN PROGRAM STOP
PERKAWINAN ANAK DI KABUPATEN INDRAMAYU”.
1.2. Maksud dan Tujuan
1.2.1. Maksud
Adapun maksud penulis melakukan riset mengenai studi kasus perkawinan
anak adalah “untuk memahami upaya pemerintah daerah setempat dalam
meminimalisir pernikahan anak”.
1.2.2. Tujuan
Sedangkan tujuan dari penulisan Tugas Akhir ini sebagai salah satu syarat
kelulusan pada Pendidikan Diploma Tiga (D-III) Program Studi Hubungan
Masyarakat Akademi Komunikasi Bina Sarana Informatika (AKOM BSI)
Jakarta.
1.3. Metode Penelitian
1.3.1. Teknik Pengumpulan Data
Menurut Sugiyono (2013:224) “Teknik pengumpulan data
merupakan langkah yang paling strategis dalam penelitian, karena
tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data”.
Sedangkan menurut Prianto & Suhartini (2015:56) Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling strategis dalam penelitian, karena tujuan penelitian adalah mendapatkan data. Tanpa mengetahui teknik pengumpulan data, maka peneliti tidak akan mendapatkan data yang memenuhi standar data yang ditetapkan.
Adapun sumber data yang diperoleh terdiri dari :
4
1. Observasi
Menurut Nyoman (2014:19) “Observasi adalah teknik pengumpulan
data yang dilakukan secara sistematis dan sengaja melalui sebuah
pengamatan dan pencatatan gejala-gejala yang diselidiki”.
Menurut Kartono (2015:74) “Observasi adalah studi yang disengaja
dan sistematis tentang fenomena sosial dan gejala – gejala psikis dengan
jalan pengamatan dan pencatatan”.
Menurut Yusuf Zainal (2015:384) apabila kita mengacu pada fungsi
pengamat dalam kelompok kegiatan maka observasi dapat dibedakan lagi
dalam dua bentuk:
a. Observasi Partisipan, yaitu suatu bentuk observasi dimana
pengamat (observer) secara teratur berpartisipasi dan terlibat
dalam kegiatan yang diamati. Dalam hal ini pengamat pengamat
mempunyai fungsi ganda, sebagai peneliti yang tidak diketahui
dan dirasakan oleh anggota yang lain, dan kedua sebagai
anggota kelompok peneliti berperan aktif sesuai dengan tugas
yang dipercayakan kepadanya.
b. Observasi Non Partisipan, yaitu suatu bentuk observasi dimana
pengamat atau peneliti tidak terlibat langsung dalam kegiatan
kelompok atau dapat juga dikatakan pengamat tidak ikut serta
dalam kegiatan yang diamatinya.
Dalam penyusunan Tugas Akhir ini metode yang penulis gunakan
adalah Observasi Non Partisipan, dimana penulis tidak terlibat langsung
dalam program kegiatan “STOP PERKAWINAN ANAK”.
5
2. Wawancara
Menurut Burhan Bungin dalam Mawati & Nst (2013:437)
“Wawancara adalah proses percakapan dengan maksud untuk
mengkonstruksi mengenai orang, kejadian, kegiatan, organisasi,
motivasi, perasaan, dan sebagainya yang dilakukan dua pihak yaitu
pewawancara (interviewer) yang mengajukan pertanyaan dengan
orang yang diwawancarai (interviewe)”.
Menurut Setyadin dalam Gunawan (2013:160) “Wawancara adalah
suatu percakapan yang diarahkan pada suatu masalah tertentu dan
merupakan proses tanya jawab lisan dimana dua orang atau lebih
berhadapan secara fisik”.
Ada beberapa macam kegiatan wawancara yang dikelompokan
berdasarkann cara pelaksanaannya, yakni :
a) Wawancara tertutup
Wawancara tertutup ialah suatu kegiatan yang di lakukan
dengan cara tertutup, bahkan wawancara ini tidak diketahui
semua orang atas isi wawancara tersebut, pewawancara harus
menjaga atau merahasiakan nama maupun sebuah informasi
mengenai narasumbernya dengan cara memalsukan identitas
nama atau memberi inisial nama kepada khalayak.
b) Wawancara terbuka
Wawancara terbuka yang dilakukan dengan tidak merahasiakan
isi dari wawancara tersebut kepada khalayak mengenai
6
narasumbernya dan juga mempunyai pertanyaan-pertanyaan
yang tidak terbatas.
c) Wawancara konferensi
Wawancara konferensi sebuah wawancara yang dilakukan oleh
seorang pewawancara dengan narasumber atau sebaliknya,
biasanya wawancara konferensi ini sering kita lihat di acara-
acara televisi, seperti talk show, biasanya wawancara ini di acara
formal atau diskusi publik.
d) Wawancara kelompok
Wawancara yang dilakukan oleh sejumlah pewawancara kepada
suatu narasumber dan biasanya dilakukan di waktu bersamaan,
hal ini hampir sama dengan wawancara konferensi namun yang
berbeda pertanyaan-pertanyaan yang diajukan oleh
pewawancara berbeda-beda, contoh wawancara artis, group
band, dan pejabat.
e) Wawancara individual
Wawancara yang dilakukan oleh seorang wawancara dengan
narasumber, biasanya wawancara ini dilakukan perorangan,
seperti dilakukan wartawan untuk mencari berita.
f) Wawancara terpimpin
Wawancara ini disebut juga degan wawancara terstruktur,
wawancara jenis ini biasanya mengguankan beberapan
pertanyaan yang sudah disiapkan oleh pewawancara, contoh
wawancara bertemakan khusus kepada narasumber, seperti
7
gubernur, dokter, polisi.
g) Wawancara bebas
Wawancara yang pertnyaannya tidak disiapkan terlebih dahulu,
dalam kata lain wawncara ini terjadi spontan, bergantung
dengan suasana atau topik yang sedang ramai dibicarakan.
Menurut Esterberg dalam Sugiyono (2013:231), “wawancara
merupakan pertemuan dua orang untuk bertukar informasi dan ide
melalui tanya jawab, sehingga dapat dikontruksikan makna dalam suatu
topik tertentu”.
Jenis wawancara yang digunakan penulis adalah wawancara
terbuka untuk meneliti riset dalam Tugas Akhir ini kepada Key
Informan yaitu Ibu Darwini selaku ketua Koalisi Perempuan Indonesia
(KPI) Wilayah Jawa Barat dan Informan Ibu Enis selaku Humas dari
Koalisi Perempuan Indonesia untuk membahas bagaimana upaya KPI
Indramayu dalam mensosialisasikan program “STOP PERKAWINAN
ANAK”. Selain itu, wawancara langsung kepada informan pendukung
seperti keluarga korban maupun korban yang terlibat langsung ataupun
pernah melangsungkan pernikahan di usia anak.
3. Kepustakaan
Menurut Romdhoni (2015:40) “studi pustaka adalah suatu bukti rasa
tanggung jawab penulis terhadap referensi yang digunakan penulis
dalam pembuatan skripsi”.
“Studi kepustakaan digunakan sebagai sumber pendukung dalam
penelitian. Peneliti melakukan dengan cara membaca sebanyak-
8
banyaknya informasi dari sumber data tertulis yang memberikan
informasi tentang penelitian yang dilakukan” Suardhita (2014:20).
Menurut Lusiana, dkk (2015:16) “studi kepustakaan merupakan
kegiatan penelitian yang dilakukan oleh peneliti dalam rangka mencari
landasan teoritis dari permasalahan penelitian”.
Dalam penyusunan laporan Tugas Akhir ini penulis melakukan studi
pustaka dengan membaca buku – buku untuk mengumpulkan teori –
teori atau metode yang berkaitan dengan public relations, dan program
public relations.
4. Dokumentasi
Dokumentasi menurut Burhan Bungin dalam Rijal (2015:94)
“rekaman peristiwa yang lebih dekat dengan percakapan, menyangkut
persoalan pribadi dan memerlukan interpretasi yang berhubungan sangat
dekat dengan konteks rekaman peristiwa masalah tersebut”.
Menurut sugiyono (2013:240), dokumen merupakan catatan pristiwa yang sudah berlalu. Dokumen bisa berbentuk tulisan, gambar, atau karya-karya monumental dari seorang. Dokumen yang berbentuk tulisan misalnya catatan harian, sejarah kehidupan (life histories), cerita, biografi, peraturan, kebijakan. Dokumen yang berbentuk gambar misalnya foto, gambar hidup, sketsa dan lain-lain. Dokumen yang berbentuk karya misalnya karya seni, yang dapat berupa gambar, patung, film dan lain-lain. Studi dokumen merupakan pelengkap dari penggunaan metode observasi dan wawancara dalam penelitin kualitatif. Sedangkan menurut Prianto & Suhartini (2015:57) Dokumentasi merupakan suatu teknik pengumpulan data dengan menghimpun dan menganalisis dokumen-dokumen, baik dokumen tertulis, gambar maupun elektronik. Dokumen yang telah diperoleh kemudiandianalisis (diurai), dibandingkan dan dipadukan (sintesis) membentuk satu hasil kajian yang sistematis, padu dan utuh. Jadi studi dokumenter tidak sekedar mengumpulkan dan menuliskan atau melaporkan dalam bentuk kutipan-kutipan tentang sejumlah
9
dokumen yang di laporkan dalam penelitian adalah hasil analisis terhadap dokumen-dokumen.
1.3.2. Metode Analisa Data
1. Metode Penelitian Kualitatif
Menurut Sugiyono dalam Rikobi (2015:7) “Penelitian Kualitatif
adalah penelitian yang digunakan untuk meneliti pada kondisi objek
alamiah dimana peneliti merupakan instrumen kunci”.
Menurut Bodgan (2014:19) menjelaskan bahwa “Penelitian
Kualitatif adalah suatu prosedur penelitian yang menghasilkan data
deskritif berupa ucapan atau tulisan dan perilaku orang – orang yang
diamati”.
2. Metode Penelitian Deskriptif
Menurut Singarimbum dan Effendi (2015:45) “Penelitian
deskriptif merupakan pengukuran yang cermat terhadap fenomena
sosial tertentu”.
Menurut Sukmadinata (2014:6) bahwa “Metode Dekriptif
mengkaji bentuk aktivitas, karakteristik, perubahan, hubungan,
persamaan, dan perbedaannya dengan fenomena lain”.
Metode analisis data yang penulis gunakan dalam penelitian
tugas akhir ini ialah metode kualitatif deskriptif yaitu peneliti
melakukan pengamatan terhadap objek penelitian kemudian
mencatat segala apa yang diamati, kemudian hasilnya dijabarkan
secara deskriptif sesuai pengamatan.
10
1.3.3. Waktu Penelitian
Penulis melakukan penelitian pada tanggal 13 April 2018 – 27
Juni 2018 di kantor Koalisi Perempuan Indonesia (KPI) Kabupaten
Indramayu, Jl. Olahraga, Indramayu Jawa Barat. Dengan melakukan
penelitian program STOP PERKAWINAN ANAK.
1.4. Ruang Lingkup
Mengingat kegiatan Koalisi Perempuan Indonesia (KPI) Kabupaten
Indramayu begitu luas, maka untuk memfokuskan pembahasan penulis hanya
membatasi masalah pada program KPI Indramayu “STOP PERKAWINAN
ANAK” dalam mensosialisasikan kegiatan tersebut kepada masyarakat di
beberapa desa, serta guna memberikan cara pandang kepada pubik eksternal
bahwa dengan adanya program ini pemerintah daerah setempat pun serius
perduli dengan adanya permasalahan yang terjadi pada anak usia dini di
Kabupaten Indramayu.
Adapun konsep – konsep yang akan dibahas dalam Tugas Akhir ini secara
umum mengenai Pengertian humas, Tujuan humas, Peran dan Fungsi humas,
Ruang Lingkup humas, serta studi literatur yaitu Pengertian Sosialisasi, Jenis-
jenis Sosialisasi, Pengertian Strategi humas.
1.5. Permasalahan Pokok
Berdasarkan gambaran di atas penulis merumuskan permasalahan pokok
penelitian ini sebagai berikut :
11
Bagaimana Strategi Humas Koalisi Perempuan Indonesia (KPI)
Dalam Mensosialisasikan Program “STOP PERKAWINAN ANAK”
Di Kabupaten Indramayu?
1.6. Sistematika Penulisan
Dalam sistematika penulisan Tugas Akhir ini terbagi dalam empat (IV)
bab, masing-masing bab terdiri dari beberapa sub bab yang disesuaikan
dengan kebutuhan. Sehingga, terdapat suatu susunan yang terangkum dan
berkaitan dengan bab-bab tersebut, diantaranya sebagai berikut :
BAB I PENDAHULUAN
Pada bab ini menjelaskan dan memberi gambaran umum yang
terdiri dari sub-bab pertama. Latar Belakang tentang gambaran
pembahasan umum, serta gambaran umum alasan pemilihan judul.
Sub-bab kedua menjelaskan tentang maksud dan tujuan
dilaksanakannya riset. Untuk sub-bab ketiga metode penelitian
yang dibagi ke beberapa sub, diantaranya Teknik Pengumpulan
Data yang dibagi diantaranya Analisa Data yang akan digunakan
dan Waktu Penelitian berlangsung. Sub bab keempat menjelaskan
mengenai ruang lingkup permasalahan, sub bab kelima
menjelaskan tentang Permasalahan Pokok yaitu uraian masalah
yang akan dibahas dan sub-bab ke enam sistematika penulisan
dalam pembuatan Tugas Akhir.
BAB II LANDASAN TEORI
Pada bab ini terdiri dari sub-bab yang pertama Studi Umum dan
Studi Literatur yang akan membahas tentang konsep dasar Public
12
Relations dan membahas mengenai konsep juga teori yang
berkaitan dengan masalah atau kegiatan yang akan dibahas.
BAB III PEMBAHASAN
Pada bab ini terdiri dari Tinjauan Perusahaan yang membahas
perusahaan atau organisasi mencakup sejarah, visi misi, struktur
organisasi. Kedua Proses Kerja Program Public Relations
menjelaskan tentang dasar kegiatan sosial yang akan dibahas
dengan meninjau proses kegiatan dan juga memasukkan data hasil
observasi yang telah dicakup pada sub-bab perencanaan yang
terdiri dari Analisis situasi, Tujuan, Target Khalayak, Pesan,
strategi dan taktik, Media, Anggaran dan Kriteria Evaluasi.
Pelaksanaan membahas tahap demi tahap proses kegiatan yang
dilaksanakan. Sub-bab Evaluasi menjelaskan hasil kegiatan dan
data hasil observasi yang telah dilaksanakan. Sub-bab Kendala dan
Pemecahan yang berisi saran dan upaya menemukan pemecahan
permasalahan dari keseluruhan pembahasan programa atau
kegiatan yang telah diteliti.
BAB IV PENUTUP
Bab ini merupakan akhir dari penulisan laporan Tugas Akhir yang
berisi kesimpulan dan saran pemecahan permasalahan dari
keseluruhan pembahasan kegiatan sosialisasi yang telah diteliti.