bab i pendahuluan - repository.telkomuniversity.ac.id · bab i pendahuluan 1.1 gambaran umum objek...

16
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian 1.1.1 Sejarah Perusahaan Narapati Indah Syariah Boutique Hotel & Convention berdiri pada tahun 1994, dan di resmikan menjadi hotel syariah pada tahun 2009 oleh pendirinya bernama Dra. Hj. Tatie S Ismet, M.Si. Berlokasi strategis berada di daerah Kota Bandung dengan banyaknya wisata kuliner, kawasan wisata keluarga maupun pusat perbelanjaan seperti Trans Studio Mall yang menjadikan Narapati Indah Syariah Boutique Hotel & Convention ini sebagai salah satu hotel yang diminati diantara banyaknya hotel-hotel syariah yang ada di Bandung. Gambar 1.1 Bangunan Narapati Indah Syariah Boutique Hotel & Convention Sumber: Data Perusahaan, 2018 Sejak awal berdirinya hotel ini, pendiri secara konsisten ingin menjaga kualitas, pelayanan, dan citra hotel, salah satu caranya yaitu dengan memperkenalkan budaya syariah yang secara hukum agama benar-benar menjadi cerminan citra Narapati Indah Syariah Boutique Hotel & Convention sebagai hotel syariah. Jika pada hotel konvensional semuanya serba bebas, baik makanan, minuman, dan hiburan. Di hotel syariah pelayanannya dibatasi. Makanan, minuman, dan restoran harus bersertifikat halal dari

Upload: others

Post on 23-Sep-2020

1 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB I PENDAHULUAN - repository.telkomuniversity.ac.id · BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian 1.1.1 Sejarah Perusahaan Narapati Indah Syariah Boutique Hotel & Convention

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

1.1.1 Sejarah Perusahaan

Narapati Indah Syariah Boutique Hotel & Convention berdiri pada tahun 1994,

dan di resmikan menjadi hotel syariah pada tahun 2009 oleh pendirinya bernama Dra. Hj.

Tatie S Ismet, M.Si. Berlokasi strategis berada di daerah Kota Bandung dengan

banyaknya wisata kuliner, kawasan wisata keluarga maupun pusat perbelanjaan seperti

Trans Studio Mall yang menjadikan Narapati Indah Syariah Boutique Hotel &

Convention ini sebagai salah satu hotel yang diminati diantara banyaknya hotel-hotel

syariah yang ada di Bandung.

Gambar 1.1

Bangunan Narapati Indah Syariah Boutique Hotel & Convention

Sumber: Data Perusahaan, 2018

Sejak awal berdirinya hotel ini, pendiri secara konsisten ingin menjaga kualitas,

pelayanan, dan citra hotel, salah satu caranya yaitu dengan memperkenalkan budaya

syariah yang secara hukum agama benar-benar menjadi cerminan citra Narapati Indah

Syariah Boutique Hotel & Convention sebagai hotel syariah. Jika pada hotel konvensional

semuanya serba bebas, baik makanan, minuman, dan hiburan. Di hotel syariah

pelayanannya dibatasi. Makanan, minuman, dan restoran harus bersertifikat halal dari

Page 2: BAB I PENDAHULUAN - repository.telkomuniversity.ac.id · BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian 1.1.1 Sejarah Perusahaan Narapati Indah Syariah Boutique Hotel & Convention

2

Majelis Ulama Indonesia (MUI). Bahkan, ada seleksi tamu dalam pelayanan hotel syariah

ini. Selain makanan dan minuman halal, setiap rest room atau kamar kecil harus

menyediakan air yang cukup untuk bersuci, baik untuk buang air kecil maupun besar,

bahkan mandi. Hal ini kadang jarang ditemui di hotel konvensional yang hanya

menyediakan tisu di toilet. Untuk fasilitas di dalam kamar, biasanya hotel syariah

menyediakan alat salat serta Al-Quran agar tamu merasakan kemudahan dalam

beribadah. Berdasarkan pemikiran itulah pendiri perusahaan Narapati Indah Syariah

Boutique Hotel & Convention ini mendirikan penginapan yang bernafaskan pada syariah

Islam.

Gambar 1.2

Logo Narapati Indah Syariah Boutique Hotel & Convention

Sumber: Data Perusahaan, 2018

Warna merah marun pada huruf “N” dari logo NR diatas melambangkan

kehangatan rumah, warna emas pada huruf “R” dari logo NR diatas melambangkan

Singgasana. Narapati menghadirkan suasana kehangatan rumah yang dipadukan dengan

kemewahan layaknya singgasana bagi para tamunya. Logo pena emas pada ujung tulisan

Narapati dimaknai sebagai komitmen perusahaan untuk selalu berkarya dan menjadi

perusahaan pionir (terdepan dan pelopor) berbasis syariah. Komitmen sebagai hotel

syariah dilakukan oleh manajemen untuk urusan kebijakan- kebijakannya dalam

pengelolaan SDM di Narapati.

1.1.2 Visi dan Misi Perusahaan

Berikut penulis sampaikan visi dan misi perusahaan Narapati Indah Syariah

Boutique Hotel & Convention:

Visi:

Menjadi pionir (Pelopor dan terdepan) perusahaan yang bergerak di bidang

industri akomodasi dan pariwisata yang berbasis syariah islam terbaik di Indonesia.

Page 3: BAB I PENDAHULUAN - repository.telkomuniversity.ac.id · BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian 1.1.1 Sejarah Perusahaan Narapati Indah Syariah Boutique Hotel & Convention

3

Misi:

1. Menjadi salah satu icon (ciri, pembeda, khas) kota Bandung.

2. Terus melakukan continous improvement pada empat pilar utama organisasi

(Finance, Human Resource, Product, and Marketing) guna mencapai standarisasi

hotel berbasis syariah.

3. Mensinergikan seluruh aspek dalam perusahaan dengan syariah Islam.

1.1.3 Struktur Organisasi Perusahaan

Berikut adalah struktur organisasi di Narapati Indah Syariah Boutique Hotel &

Convention:

Gambar 1.3

Struktur Organisasi Perusahaan

Sumber: Data Perusahaan, 2018

Board of Director

CEO: Ahmad Gemma N

HOSPITALITY &

CULINARY DIV

General Manager: (Vacant)

Team : Warie

HOTEL & CONVENTION

DEPT

MANAGER : Emi

Handayani

FRONT OFFICE

Coordinator (Vacant)

Team:

Rosita, Irfan R, Ali

OWNER

COMMISSIONAIRE

R&D – BUSINESS

DEVELOPMENT BOARD

TRADING DIV

DIRECTOR

PROPERTY DIV

DIRECTOR

MARKETING

DEPT

MANAGER : Sandi

J S

FINANCE DEPT

MANAGER :

(Vacant)

HUMAN CAPITAL

DEPT

MANAGER :

(Vacant)

HOUSEKEEPING

Executive : (Vacant)

Team:

Asep M

Room

Supervisior : (Vacant)

Team :

Erick, Jama, Yordi

Public Area

Supervisior : (Vacant)

Team :

Ucu S

COMMITTEE:

- MAINTENANCE

- LAUNDRY

- WAREHOUSE

- BACK OFFICE

SUPPORT

Coordinator : (Vacant)

Team:

(Vacant)

F&B DEPT

MANAGER :

(Vacant)

FOOD

Head : (Vacant)

Team:

Aam, Aditya

BEVERAGE

Coordinator : (Vacant)

Team:

Riki

COMMITTEE :

- ACCOUNTING

- TAX

- PURCHASING

SECURITY

Coordinator : Hendri

Team:

Ipin K, Komarudin,

Ade

COMMITTEE :

- LEGAL

- RECRUITMENT

- PAYROL &

WELFARE

- TRAINING &

DEVELOPMENT

- GENERAL AFFAIR

Page 4: BAB I PENDAHULUAN - repository.telkomuniversity.ac.id · BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian 1.1.1 Sejarah Perusahaan Narapati Indah Syariah Boutique Hotel & Convention

4

1.1.4 Profil Perusahaan

Nama Hotel : Narapati Indah Syariah Boutique Hotel & Convention

Klasifikasi Hotel : Bintang *** (3)

Jumlah Kamar : 60 kamar

Tipe Kamar : Royale Narapati Suite, Family Room, Executive Twin,

Executive Double, Deluxe Twin, Deluxe Double, Superior Twin,

Superior Double.

Fasilitas Hotel : Cable TV, Air Conditioner Hot & Cold Water, Private Terrace,

Free Internet Access, Breakfast, Welcome drink, Newspaper.

Fasilitas Convention : Air Conditioner, Free Hotspot, Screen, Projector, White Board,

Podium, Sound System, Lighting, Banquet Chairs & table,

capacity up to 700 people (standing party).

Alamat : Jalan Pelajar Pejuang 45 No. 31 - 35, Lengkong, Bandung, Jawa

Barat, Indonesia, 40263

Telepon : +62 22 7303376, 7303629, 7313328

Emai : [email protected]

1.2 Latar Belakang Penelitian

Pariwisata merupakan salah satu industri jasa yang semakin berkembang saat ini.

Industri pariwisata merupakan industri yang sangat berpotensi untuk dikembangkan

karena dapat menjadi salah satu sumber pendapatan daerah. Perkembangan industri

pariwisata diakibatkan oleh perkembangan 3T yaitu transportation (transportasi),

telecommunication (telekomunikasi), dan tourism (wisata). Perkembangan industri

pariwisata dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi dengan menciptakan permintaan

barang dan jasa. Permintaan barang dan jasa oleh wisatawan memberikan peluang bagi

pelaku bisnis untuk mengakomodasi kebutuhan tersebut dengan menawarkan jasa

transportasi, perhotelan, kuliner, dan kerajinan tangan (Guild, 2018).

Negara-negara di ASEAN merupakan negara-negara yang paling sering dikunjungi

oleh wisatawan. Negara ASEAN dengan industri pariwisata terbaik diantaranya;

Singapura, Malaysia, Thailand, Indonesia, Sri Lanka, Vietnam, Filipina, Laos, dan

Kamboja (Muliana, 2017).

Page 5: BAB I PENDAHULUAN - repository.telkomuniversity.ac.id · BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian 1.1.1 Sejarah Perusahaan Narapati Indah Syariah Boutique Hotel & Convention

5

Gambar 1.4

Data Pengunjung Wisatawan Mancanegara

Sumber: Data Diolah Peneliti, 2018

Berdasarkan Gambar 1.4 dapat dilihat bahwa ada empat negara ASEAN yang

memiliki jumlah kunjungan tertinggi yaitu, Thailand merupakan negara dengan jumlah

kunjungan wisman tertinggi dengan 35 juta orang, disusul Malaysia dengan jumlah 25,9

juta orang, Singapura dengan jumlah 17,4 juta orang dan Indonesia dengan jumlah 14,03

juta orang. Kemudian berdasarkan data BPS (Badan Pusat Statistik) pada tahun 2018,

secara kumulatif dari Januari hingga Agustus, jumlah kunjungan wisatawan mancanegara

ke Indonesia mencapai 10,58 juta kunjungan atau naik 12,30 persen dibandingkan dengan

jumlah kunjungan wisatawan mancanegara pada periode yang sama tahun 2017 yang

berjumlah 9,42 juta kunjungan.

Menurut KEMENPAR (Kementrian Pariwisata) Arief Yahya bahwa wisata halal

dapat memberikan kontribusi besar bagi industri pariwisata Indonesia. Hal tersebut

dikarenakan Indonesia merupakan Negara yang memiliki populasi umat muslim terbesar

di dunia sebesar 87,2 persen atau sebanyak 225,25 juta jiwa dari total penduduk sebanyak

258,32 juta jiwa (Ilmu Pengetahuan Umum, 2018). Dengan kata lain, Indonesia menjadi

Negara yang penduduknya mayoritas muslim.

Saat ini, Indonesia berada di peringkat dua sebagai destinasi halal dunia versi GMTI

(Global Muslim Travel Index) bersama dengan Uni Emirat Arab. Sedangkan peringkat

pertama diduduki oleh Malaysia (Kementrian Pariwisata, 2018). Menurut Kementerian

17.4

25.9

35

14.03

0

5

10

15

20

25

30

35

40

Singapura Malaysia Thailand Indonesia

Data Pengunjung Wisatawan Mancanegara 2017

Jumlah Kunjungan

Page 6: BAB I PENDAHULUAN - repository.telkomuniversity.ac.id · BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian 1.1.1 Sejarah Perusahaan Narapati Indah Syariah Boutique Hotel & Convention

6

Pariwisata memastikan ada 13 provinsi yang sudah siap sebagai destinasi wisata syariah.

Kasubdit Korporasi Direktorat MICE (Meeting, Incentive, Conference, Exhibtion) dan

Minat Khusus Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Taufik Nurhidayat

mengatakan, 13 provinsi yang sudah siap mengembangkan wisata syariah yakni NTB

(Nusa Tenggara Barat), Nangroe Aceh Darussalam, Sumatera Barat, Riau, Lampung,

Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Yogyakarta, Jawa Timur, Sulawesi

Selatan, dan Bali (Ardianto & Safutra, 2015).

Dari 13 provinsi yang telah disebutkan sebelumnya, menurut Direktur Halal Travel

Alliance (HTA) Harish Adrian Riyanto mengatakan Jawa Barat khususnya Bandung

terpilih menjadi destinasi halal paling banyak diminati oleh wisatawan (Maulidya, 2018).

Sehingga hal itu menjadi peluang bagi pelaku bisnis salah satunya dalam industri

perhotelan dengan menawarkan jasa tempat penginapan atau perhotelan. Hotel atau

tempat penginapan yang ditawarkan sangat beragam yaitu mulai dari hotel bintang satu

sampai dengan hotel bintang lima.

Hal tersebut menimbulkan persaingan yang lebih ketat pada semua perusahaan di

industri jasa perhotelan yang tentu ingin tetap bertahan dalam memimpin pasar. Salah

satu usaha yang dapat dilakukan oleh industri jasa perhotelan dalam memenangkan

persaingan bisnis adalah harus mampu memberikan diferensiasi. Salah satu diferensiasi

yang ditawarkan yaitu dengan mengusung konsep wisata halal atau yang dikenal dengan

hotel syariah (Hartini, 2017). Adapun daftar hotel syariah menurut klasifikasinya di Kota

Bandung adalah sebagai berikut.

TABEL 1.1

Daftar Hotel Syariah Menurut Klasifikasi di Kota Bandung

No Nama Hotel Tahun Berdiri

A Bintang 4

1 Noor Hotel Tahun 2001

B Bintang 3

1 Lingga Hotel Tahun 1989

2 Narapati Indah Syariah Boutique Hotel &

Convention Tahun 1994

3 Ruby Hotel Syariah Tahun 2016

4 Cinnamon Hotel Boutique Syariah Tahun 2017

C Bintang 2

1 Daarul Jannah Cottage Hotel Tahun 1998

Sumber: Data Diolah Peneliti, 2018

Page 7: BAB I PENDAHULUAN - repository.telkomuniversity.ac.id · BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian 1.1.1 Sejarah Perusahaan Narapati Indah Syariah Boutique Hotel & Convention

7

Berdasarkan Tabel 1.1, terdapat total 6 hotel syariah yang ada di Kota Bandung

menurut klasifikasinya. Salah satu faktor yang memicu perkembangan hotel syariah di

kota Bandung adalah sudah banyak masyarakat muslim yang aware terhadap hotel yang

mengusung konsep syariah (Muthoifin, 2015). Kesadaran tersebut mengakibatkan

masyarakat muslim semakin selektif dalam memilih hotel atau tempat penginapan ketika

berwisata. Semakin tertariknya masyarakat muslim dalam memilih hotel yang

mengusung konsep halal tidak terlepas dari faktor pendorong yang dimilikinya, baik yang

bersifat internal maupun eksternal.

Berdasarkan pra-survey yang penulis lakukan terhadap 30 konsumen atau tamu dari

6 Hotel Syariah di Kota Bandung mengenai faktor pendorong para konsumen memilih

Hotel Syariah yang jawabannya beragam sebagaimana tabel dibawah ini:

TABEL 1.2

Hasil Kuesioner Pra-Survei mengenai Keputusan Pembelian Konsumen Hotel

Syariah di Kota Bandung

No Dimensi

STS

(1)

TS

(2)

S

(3)

SS

(4) Total

Skor

Skor

Ideal %

F N F N F N F N

1

Faktor Pribadi

1) Kehidupan keluarga

mendorong Saya untuk

selalu memutuskan

menginap di Hotel

Syariah.

2) Kehidupan keluarga

mendorong Saya untuk

selalu memutuskan

menginap di Hotel

Syariah. 3) Bagi Saya memutuskan

menginap di Hotel

Syariah itu penting,

supaya terhindar dari

hal-hal maksiat.

- - 16 32 54 162 20 80 274 360 76

2

Faktor Psikologis

1) Saya termotivasi untuk

memutuskan memilih

Hotel Syariah karena

sesuai dengan Syariat

Islam.

2) Hotel Syariah lebih

terjamin kualitas

pelayanan nya dibanding

Hotel Konvensional

lainnya.

2 2 4 8 36 108 18 72 190 240 79

3

Faktor Sosial

1) Saya memilih Hotel

Syariah karena

dipengaruhi orang

terdekat.

2 2 22 44 64 192 32 128 366 480

(Bersambung)

Page 8: BAB I PENDAHULUAN - repository.telkomuniversity.ac.id · BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian 1.1.1 Sejarah Perusahaan Narapati Indah Syariah Boutique Hotel & Convention

8

2) Saya memilih Hotel

Syariah karena

dipengaruhi oleh iklan. 3) Saya memilih Hotel

Syariah karena Agama

Saya mengajarkan untuk

melakukan segala hal

sesuai Syariat Islam. 4) Saya memilih Hotel

Syariah karena

mencerminkan kelas

sosial.

76

4

Pilihan Produk

1) Saya memilih Hotel

Syariah karena

tersedianya Musholla

didalam Hotel.

2) Saya memilih Hotel

Syariah karena

tersedianya

perlengkapan shalat

disetiap kamar. 3) Saya memilih Hotel

Syariah karena

menyajikan makanan

dan minuman yang

Halal. 4) Saya memilih Hotel

Syariah karena setiap

karyawan yang melayani

sesuai dengan mukhrim

nya.

- - 4 8 48 144 68 272 428 480 89

5

Pilihan Merek

1) Saya memilih Hotel

Syariah berdasarkan

citra merek.

2) Saya memilih Hotel

Syariah berdasarkan

faktor emosional.

- - 4 8 36 108 20 80 196 240 82

6

Pilihan Penyalur

1) Saya memilih Hotel

Syariah karena lokasi

yang berada di daerah

destinasi wisata.

2) Saya memilih Hotel

Syariah berdasarkan

harga.

3) Saya memilih Hotel

Syariah karena mudah

dalam pemesanan kamar

melalui telepon.

4) Saya memilih Hotel

Syariah karena mudah

dalam pemesanan kamar

melalui online.

2 2 14 28 64 192 40 160 382 480 160

7

Waktu Pembelian

1) Saya memilih Hotel

Syariah saat berkunjung

ke Kota Bandung.

2) Saya memilih Hotel

Syariah saat perjalanan

dinas.

2 2 18 36 44 132 26 104 274

360 76

(Bersambung)

(Sambungan)

Page 9: BAB I PENDAHULUAN - repository.telkomuniversity.ac.id · BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian 1.1.1 Sejarah Perusahaan Narapati Indah Syariah Boutique Hotel & Convention

9

3) Saya memilih Hotel

Syariah karena diskon

yang ditawarkan saat

musim liburan.

8

Metode

Pembayaran

1) Saya memilih Hotel

Syariah karena

kemudahan dalam

metode pembayaran

secara tunai.

2) Saya memilih Hotel

Syariah karena

kemudahan dalam

metode pembayaran

menggunakan kartu

debit. 3) Saya memilih Hotel

Syariah karena

kemudahan dalam

metode pembayaran

secara online. (transfer

ATM, M-Banking,

Indomaret)

- - - - 64 192 26 104

296 360 82

Jumlah 2.406 3.000 80

STS: Sangat Tidak Setuju TS: Tidak Setuju S: Setuju SS: Sangat Setuju

F: Frekuensi N: Frekuensi x Skor Jumlah Responden: 30 Jumlah Pernyataan: 25

Skor Ideal: Skor tertinggi x Jumlah Pernyataan x Jumlah responden

Sumber: Hasil Olah Data Kuesioner Pra-Survey, 2018

Berdasarkan data hasil pra-survey pada Tabel 1.2 didapatkan hasil bahwa dimensi

Pilihan Produk sebesar 89% yang memiliki persentase paling tinggi sehingga menjadi

faktor yang mendorong konsumen dalam memilih Hotel Syariah di Kota Bandung.

Dimana konsumen lebih memilih Hotel Syariah karena berdasarkan pilihan produk yaitu;

tersedianya Musala di dalam Hotel, tersedianya perlengkapan Salat di setiap kamar, hotel

menyajikan makanan dan minuman yang Halal, dan setiap karyawan yang melayani

sesuai dengan mukhrim nya.

Berdasarkan Tabel 1.1 terdapat daftar nama-nama hotel syariah di Kota Bandung,

maka peneliti memilih Narapati Indah Syariah Boutique Hotel & Convention. Karena

Narapati Indah Syariah Boutique Hotel & Convention ini selain sudah lama berdiri yaitu

dari tahun 1994 yang merupakan hotel syariah kedua setelah Hotel Lingga. Narapati

Indah Syariah Boutique Hotel & Convention pun merupakan satu-satunya hotel syariah

pelopor di Kota Bandung yang mengusung konsep Timur Tengah dari segi bangunan

maupun fasilitas interior. Berbeda dengan hotel Lingga yang merupakan hotel syariah

pertama di Kota Bandung tetapi tidak mengusung konsep syariah dalam segi bangunan

maupun fasilitas interior. Hingga calon konsumen pun tidak mengetahui atau mengenali

(Sambungan)

Page 10: BAB I PENDAHULUAN - repository.telkomuniversity.ac.id · BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian 1.1.1 Sejarah Perusahaan Narapati Indah Syariah Boutique Hotel & Convention

10

bahwa hotel Lingga tersebut adalah hotel syariah. Dimana konsep Timur Tengah secara

tidak langsung menurut Manajer Narapati Hotel konsep ini dapat menarik minat

konsumen dan menjadikan identitas konsep islami pada hotel. Konsep Timur Tengah itu

sendiri identik dengan unsur syariah karena, wilayah Timur Tengah merupakan negara-

negara yang didominasi oleh bangsa Arab yang beragama Islam.

Berikut ini beberapa review tamu di marketplace hotel tentang Narapati hotel

mengusung konsep Timur Tengah dari segi bangunan maupun fasilitas interior:

1) Hans0305, Indonesia (Tripadvisor.com): “Konsep syariah sudah terasa saat

masuk hotel. Bangunan unik.”

2) Yommi, Indonesia (google.com): “Hotel bernuansa syariah banget.”

3) Lingga Patriana, Indonesia (google.com): “Bangunan megah dan islami.”

4) Luki Lukman, Indonesia (google.com): “Hotel nya berkonsep syariah,

nyaman.”

5) Wawan Gunawan, Indonesia (google.com): “Bagus, tempatnya strategis dan

hotelnya bernuansa syar’i.”

TABEL 1.3

Rasio Okupansi Narapati Indah Syariah Boutique Hotel & Convention

Bulan 2017 2018

Januari 2.39 2.09

Februari 1.00 1.98

Maret 4.03 2.19

April 4.41 3.24

Mei 3.34 1.36

Juni 2.18 2.04

Juli 2.33 2.66

Agustus 2.53 2.32

September 2.63 2.59

Oktober 5.61

November 3.77

Desember 5.19

Sumber: Data Perusahaan, 2018

Berdasarkan hasil wawancara dengan Ibu Tammy sebagai HRD Narapati Hotel,

mengatakan bahwa terdapat masalah yang sedang dihadapi yaitu terjadi tren okupansi

kamar yang menurun dari tahun 2017 ke 2018. Pada Tabel 1.3 dapat diketahui bahwa jika

dirata-ratakan persentase per semester dari bulan Januari hingga Juli di tahun 2017

Page 11: BAB I PENDAHULUAN - repository.telkomuniversity.ac.id · BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian 1.1.1 Sejarah Perusahaan Narapati Indah Syariah Boutique Hotel & Convention

11

sebesar 40% sedangkan untuk di tahun 2018 persentase per semester dari bulan Januari

hingga Juli sebesar 30%.

Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor internal maupun eksternal yang mendorong

keputusan pembelian konsumen. Faktor – faktor pendorong pemilihan hotel syariah bagi

para tamu pada dasarnya hampir sama dengan hotel umum, namun Hotel Syariah

memiliki kekhasan tersendiri dalam melakukan penawaran jasanya. Hal ini tentunya tidak

lepas dari pihak internal untuk mempertahankan perusahaan agar tetap survive di jalurnya

maka dilakukan penelitian untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang mendorong

seseorang untuk memilih menginap di Hotel Syariah.

Sangadji (2013:41-42) membagi faktor yang mempengaruhi perilaku kosumen

dalam mengambil keputusan pembelian sebagai berikut:

1) Faktor internal (faktor pribadi)

Merupakan faktor yang dapat mempengaruhi keputusan pembelian. Faktor internal

digolongkan menjadi delapan yaitu:

a) Persepsi

Faktor ini adalah proses individu untuk mendapatkan, mengorganisasi,

mengolah, dan menginterpretasikan informasi. Tergantung pada pengetahuan,

pengalaman, pendidikan, minat, perhatian, dan sebagainya.

b) Keluarga

Faktor ini adalah kelompok yang terdiri atas dua orang atau lebih yang

berhubungan melalui darah, perkawinan, adopsi, dan tempat tinggal.

c) Motivasi dan keterlibatan

Motivasi muncul karena adanya kebutuhan yang dirasakan oleh konsumen.

Kebutuhan sendiri muncul karena konsumen merasakan ketidaknyamanan

antara yang seharusnya dirasakan dan yang sesungguhnya dirasakan. Kebutuhan

yang dirasakan tersebut mendorong seseorang untuk melakukan tindakan untuk

memenuhi kebutuhan itu.

d) Pengetahuan

Pengetahuan dapat didefinisikan sebagai informasi yang disimpan di dalam

ingatan. Pengetahuan konsumen dibagi dalam tiga bidang umum, yaitu

pengetahuan produk, pengetahuan pembelian, dan pengetahuan pemakaian.

Page 12: BAB I PENDAHULUAN - repository.telkomuniversity.ac.id · BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian 1.1.1 Sejarah Perusahaan Narapati Indah Syariah Boutique Hotel & Convention

12

e) Sikap

Sikap merupakan kecenderungan faktor motivasional yang belum menjadi

tindakan. Sikap merupakan hasil belajar. Sikap merupakan nilai yang bervariasi

(suka-tidak suka).

f) Pembelajaran

Merupakan proses yang dilakukan secara sadar yang berdampak terhadap

adanya perubahan kognitif, afektif, dan psikomotor secara konsisten dan relative

permanen.

g) Kelompok usia

Usia mempengaruhi seseorang dalam pengambilan keputusan. Anak-anak

mengambil keputusan dengan cepat, remaja membuat keputusan cenderung

emosional, sedangkan orang tua mengambil keputusan cenderung rasional.

h) Gaya hidup

Gaya hidup dalam pandangan ekonomi menunjukkan bagaimana seorang

individu mengalokasikan pendapatannya dan bagaimana pola konsumsinya.

2) Faktor eksternal

Merupakan faktor yang dapat mempengaruhi keputusan pembelian. Faktor eksternal

digolongkan menjadi tiga yaitu:

a) Budaya

Merupakan variabel yang memengaruhi perilaku konsumen yang tercermin pada

cara hidup, kebiasaan, dan tradisi dalam permintaan akan bermacam-macam

barang dan jasa yang ditawarkan.

b) Kelas sosial

Kelas sosial mengacu pada pengelompokan orang yang sama dalam perilaku

berdasarkan posisi ekonomi mereka dalam pasar.

c) Keanggotaan dalam suatu kelompok

Suatu kelompok akan memengaruhi perilaku anggotanya, termasuk dalam

pengambilan keputusan pembelian produk.

3) Faktor situasional

Situasi dapat dipandang sebagai pengaruh yang timbul dari faktor yang khusus untuk

waktu dan tempat yang spesifik yang lepas dari karakteristik konsumen dan

karakteristik objek. Faktor situasional meliputi lingkungan fisik dan waktu.

Page 13: BAB I PENDAHULUAN - repository.telkomuniversity.ac.id · BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian 1.1.1 Sejarah Perusahaan Narapati Indah Syariah Boutique Hotel & Convention

13

Keputusan pembelian tidak terpisahkan dari bagaimana sifat seorang konsumen

(consumer behavior) sehingga masing-masing konsumen memiliki kebiasaan yang

berbeda dalam melakukan pembelian, Kotler dan Armstrong (2016:201-202)

mengemukakan keputusan pembelian memiliki dimensi sebagai berikut:

1) Pilihan produk

Konsumen dapat mengambil keputusan untuk membeli sebuah produk atau

menggunakan uangnya untuk tujuan yang lain. Dalam hal ini perusahaan harus

memusatkan perhatiannya kepada orang-orang yang berminat membeli sebuah

produk serta alternatif yang merek pertimbangkan.

2) Pilihan merek

Konsumen harus mengambil keputusan tentang merek nama yang akan dibeli setiap

merek memiliki perbedaan tersendiri. Dalam hal ini perusahaan harus mengetahui

bagaimana konsumen memilih sebuah merek.

3) Pilihan penyalur

Konsumen harus mengambil keputusan tentang penyalur mana yang akan

dikunjungi. Setiap konsumen berbeda-beda dalam hal menentukan penyalur bisa

dikarenakan faktor lokasi yang dekat, harga yang murah, persediaan barang yang

lengkap, kenyamanan dalam belanja, keluasan tempat dan lain-lain.

4) Waktu pembelian

Keputusan konsumen dalam pemilihan waktu pembelian bisa berbeda-beda misalnya

ada yang membeli setiap hari, satu minggu sekali, dua minggu sekali dan lain

sebagainya.

5) Jumlah pembelian

Konsumen dapat mengambil keputusan tentang seberapa banyak produk yang akan

dibelanjakan pada suatu saat. Pembelian yang dilakukan mungkin lebih dari satu.

Dalam hal ini perusahaan harus mempersiapkan banyaknya produk sesuai dengan

keinginan yang berbeda-beda.

6) Metode pembayaran.

Konsumen dapat mengambil keputusan tentang metode pembayaran yang akan

dilakukan dalam pengambilan keputusan menggunakan produk atau jasa. Saat ini

keputusan pembelian dipengaruhi oleh tidak hanya oleh aspek lingkungan dan

keluarga, keputusan pembelian juga dipengaruhi oleh teknologi yang digunakan

dalam transaksi pembelian.

Page 14: BAB I PENDAHULUAN - repository.telkomuniversity.ac.id · BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian 1.1.1 Sejarah Perusahaan Narapati Indah Syariah Boutique Hotel & Convention

14

Dengan adanya faktor – faktor pendorong tersebut dan berdasarkan uraian latar

belakang sebelumnya, peneliti tertarik untuk meneliti lebih dalam mengenai faktor-faktor

yang mendorong keputusan pembelian konsumen pada Narapati Indah Syariah Boutique

Hotel & Convention Bandung dengan judul “Analisis Faktor-Faktor Yang Mendorong

Keputusan Pembelian (Studi Kasus Narapati Indah Syariah Boutique Hotel &

Convention, Bandung)”.

1.3 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, maka yang menjadi identifikasi

masalah dalam penelitian ini adalah:

1. Faktor-faktor apa saja yang mendorong keputusan pembelian konsumen Narapati

Indah Syariah Boutique Hotel & Convention?

2. Faktor apa yang paling dominan dalam mendorong keputusan pembelian Narapati

Indah Syariah Boutique Hotel & Convention?

1.4 Tujuan Penelitian

Sesuai dengan latar belakang dan rumusan masalah, maka tujuan dari penelitian ini

adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui faktor-faktor yang mendorong keputusan pembelian konsumen

Narapati Indah Syariah Boutique Hotel & Convention.

2. Untuk mengetahui faktor yang paling dominan dalam mendorong keputusan

pembelian konsumen Narapati Indah Syariah Boutique Hotel & Convention.

1.5 Kegunaan Penelitian

Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat digunakan untuk:

1.5.1 Aspek Teoritis

a. Menambah pengetahuan dan wawasan mengenai Hotel Syariah dan faktor- faktor

yang mendorong keputusan pembelian konsumen Narapati Indah Syariah

Boutique Hotel & Convention.

b. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi pengetahuan dan referensi

perpustakaan bagi penelitian-penelitian selanjutnya yang berkaitan dengan

keputusan pembelian.

Page 15: BAB I PENDAHULUAN - repository.telkomuniversity.ac.id · BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian 1.1.1 Sejarah Perusahaan Narapati Indah Syariah Boutique Hotel & Convention

15

1.5.2 Aspek Praktis

a. Untuk menambah pengetahuan dan pengalaman penelitian serta menguji

kemampuan analisis masalah berdasarkan teori yang pernah di dapat selama studi,

khususnya yang berhubungan dengan keputusan pembelian.

b. Memberikan gambaran tentang pembuatan skripsi, khususnya yang berkaitan

dengan faktor-faktor yang dapat mendorong keputusan pembelian konsumen

Narapati Indah Syariah Boutique Hotel & Convention.

1.6 Waktu dan Periode Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Narapati Indah Syariah Boutique Hotel & Convention

mulai dari bulan Agustus sampai dengan bulan Desember tahun 2018.

1.7 Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan ini disusun bertujuan untuk memberikan gambaran umum

tentang penelitian yang dilakukan. Deskripsi sistematika penulisan penelitian ini adalah

sebagai berikut.

1. BAB I PENDAHULUAN

Pada bab ini, berisi mengenai gambaran umum objek penelitian yaitu Narapati Indah

Syariah Boutique Hotel & Convention, latar belakang penelitian, identifikasi masalah,

tujuan penelitian, kegunaan penelitian, dan sistematika penulisan.

2. BAB II LANDASAN TEORI

Pada bab ini, berisi teori-teori yang relevan dengan permasalahan yang dibahas dan

disertai dengan kerangka pemikiran. Bab ini terdiri dari tinjauan pustaka, penelitian

terdahulu, dan kerangka pemikiran.

3. BAB III METODE PENELITIAN

Pada bab ini, berisi mengenai pendekatan, metode, dan teknik yang digunakan untuk

mengumpulkan dan menganalisis data yang akan menjawab rumusan masalah. Bab

ini terdiri dari jenis penelitian, operasionalisasi variabel dan skala pengukuran,

populasi dan sampel, teknik pengumpulan data, uji validitas dan reliabilitas, serta

teknik analisis data yang digunakan.

Page 16: BAB I PENDAHULUAN - repository.telkomuniversity.ac.id · BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian 1.1.1 Sejarah Perusahaan Narapati Indah Syariah Boutique Hotel & Convention

16

4. BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Pada bab ini, berisi pembahasan hasil penelitian yang diuraikan secara kronologis dan

sistematis sesuai dengan rumusan masalah dan tujuan penelitian. Bab ini terdiri dari

karakteristik responden, hasil penelitian, dan pembahasan hasil penelitian.

5. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Pada bab ini, berisi mengenai kesimpulan hasil penelitian, dan saran berupa

rekomendasi dan solusi alternatif untuk perusahaan sebagai bahan referensi dan

evaluasi dalam peningkatan kualitas pelayanan kedepannya, juga saran bagi peneliti

selanjutnya.