bab i pendahuluan a. latar belakangrepository.ump.ac.id/1514/2/isnaeni hidayati -bab i.pdf · ini...

21
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia adalah negara kepulauan terbesar di dunia yang terkenal dengan keragaman agama, bahasa, suku bangsa dan kebudayaannya. Kebudayaan adalah kebiasaan yang sudah mendarah daging dan bersifat turun temurun dalam suatu suku bangsa. Pada hakikatnya kehidupan manusia merupakan bagian dari siklus kebudayaan, karena kebudayaan dalam arti luas menyangkut seluruh aspek kehidupan manusia itu sendiri. Ki Hajar Dewantara dalam Supartono (2004:31) mengatakan bahwa kebudayaan yang berarti buah budi manusia adalah hasil perjuangan manusia terhadap duapengaruh kuat, yakni alam dan zaman yang merupakan bukti kejayaan hidup manusia untuk mengatasi berbagai rintangan dan kesukaran di dalam hidupdan penghidupannya guna mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang pada dasarnya bersifat tertib dan damai. Salah satu unsur kebudayaan adalah kesenian. Kesenian mengacupada nilai keindahan (estetika) yang berasal dari ekspresi hasrat manusiaterhadap keindahan yang dinikmati dengan mata ataupun telinga (Sulasman dan Gumilar, 2013:40). Kesenian mempunyai nilai-nilai universal, hal tersebut dapat diartikan bahwa kesenian dapat diterima oleh semua lapisanmasyarakat yang memiliki latar belakang budaya berbeda. Manusia sebagai makhluk yang kreatif selalu berupaya untuk menciptakan karya seni dalamrangka memenuhi 1 PERKEMBANGAN KESENIAN GRUP ..., Isnaeni Hidayati, FKIP UMP, 2017

Upload: others

Post on 27-Feb-2020

3 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakangrepository.ump.ac.id/1514/2/Isnaeni Hidayati -Bab I.pdf · ini menggabungkan antara musik kenthong dan taritarian. Kenthongan berasal dari kata

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Indonesia adalah negara kepulauan terbesar di dunia yang terkenal

dengan keragaman agama, bahasa, suku bangsa dan kebudayaannya.

Kebudayaan adalah kebiasaan yang sudah mendarah daging dan bersifat turun

temurun dalam suatu suku bangsa. Pada hakikatnya kehidupan manusia

merupakan bagian dari siklus kebudayaan, karena kebudayaan dalam arti luas

menyangkut seluruh aspek kehidupan manusia itu sendiri. Ki Hajar Dewantara

dalam Supartono (2004:31) mengatakan bahwa kebudayaan yang berarti buah

budi manusia adalah hasil perjuangan manusia terhadap duapengaruh kuat,

yakni alam dan zaman yang merupakan bukti kejayaan hidup manusia untuk

mengatasi berbagai rintangan dan kesukaran di dalam hidupdan

penghidupannya guna mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang pada

dasarnya bersifat tertib dan damai.

Salah satu unsur kebudayaan adalah kesenian. Kesenian mengacupada

nilai keindahan (estetika) yang berasal dari ekspresi hasrat manusiaterhadap

keindahan yang dinikmati dengan mata ataupun telinga (Sulasman dan

Gumilar, 2013:40). Kesenian mempunyai nilai-nilai universal, hal tersebut

dapat diartikan bahwa kesenian dapat diterima oleh semua lapisanmasyarakat

yang memiliki latar belakang budaya berbeda. Manusia sebagai makhluk yang

kreatif selalu berupaya untuk menciptakan karya seni dalamrangka memenuhi

1

PERKEMBANGAN KESENIAN GRUP ..., Isnaeni Hidayati, FKIP UMP, 2017

Page 2: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakangrepository.ump.ac.id/1514/2/Isnaeni Hidayati -Bab I.pdf · ini menggabungkan antara musik kenthong dan taritarian. Kenthongan berasal dari kata

2

kebutuhan hidup secara batin. Terciptanya karya senidalam kehidupan

masyarakat tergantung pada pola pikir serta tingkat kehidupan masyarakat

atau yang biasa disebut dengan struktur sosial. Adanyastruktur sosial yang

beragam dalam kehidupan masyarakat inilah maka akantercipta karya seni

yang beragam pula.

Dalam konteks budaya, keragaman kesenian yang ada dalam

masyarakat lebih disebabkan oleh lapisan-lapisan budaya yang telah ada sejak

keberadaan manusia di muka bumi ini. Demikian pula di Indonesia, kesenian

dapat ditinjau dalam konteks kebudayaan maupun kemasyarakatan. Dari sisi

konteks kemasyarakatan, kesenian yang tercipta pada kelompok masyarakat

tertentu akan memperoleh dukungan dari masyarakatnya. Keberadaan

kesenian dalam kehidupan masyarakat mempunyai fungsi yang berbeda

menurut kebutuhan kelompok masyarakatnya. Pada kelompok masyarakat

tertentu kesenian dapat berfungsi sebagai sarana ritual kehidupan religius,

tetapi pada kelompok masyarakat lainnya kesenian dapat berfungsi sebagai

hiburan. Dari kondisi masyarakat yang berbeda latar belakang budayanya ini,

maka kesenian akan memiliki berbagai macam fungsi tergantung pada

kebutuhan kelompok masyarakat pendukung kesenian tersebut.

Beranekaragam bentuk kesenian sebagai wujud proses kreatif

masyarakat, hidup dan tumbuh subur di tengah kehidupan masyarakat dalam

memenuhi kebutuhan berbagai aktifitas kehidupannya. Ragam bentuk

kesenian tersebut selanjutnya diklasifikasikan sesuai dengan jenisnya, salah

satunya kesenian yang hidup subur di masyarakat adalah jenis kesenian

PERKEMBANGAN KESENIAN GRUP ..., Isnaeni Hidayati, FKIP UMP, 2017

Page 3: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakangrepository.ump.ac.id/1514/2/Isnaeni Hidayati -Bab I.pdf · ini menggabungkan antara musik kenthong dan taritarian. Kenthongan berasal dari kata

3

tradisional. Hal ini sangat wajar karena kesenian tercipta oleh proses kreatif

masyarakat secara kolektif dan selanjutnya digunakan untuk kebutuhan

tertentu. Karena proses tersebut, selanjutnya bermunculan kelompokkelompok

kesenian yang berkembang dalam kehidupan masyarakat. Kelompok-

kelompok tersebut berkembang dengan menyesuaikan perubahan yang terjadi

dalam kehidupan lingkungannya. Peristiwa terbentuknya kesenian dalam

kehidupan masyarakat sebagai proses kreatif dalam memenuhi kebutuhan rasa

seni ini juga terjadi di Desa Kesugihan.

Desa Kesugihan Kabupaten Cilacap memiliki beragam kesenian yang

menjadi ciri khas daerah tersebut. Beberapa kesenian yang ada diantaranya

adalah Begalan, Wayang Kulit, Janeng ( Terbang Jawa), Ebeg, Calung,

terbang genjring, marawis, hadroh, Lengger dan Thek-Thek atau

Kenthongan. Diantara berbagai kesenian tersebut, kenthongan merupakan

salah satu bentuk kesenian yang tetap eksis di Kabupaten Cilacap. Kesenian

ini menggabungkan antara musik kenthong dan taritarian. Kenthongan berasal

dari kata kenthong yang diberi imbuhan an, yang berarti memainkan kenthong.

Pada zaman dahulu, kenthong adalah alat komunikasi tradisional yang terbuat

dari batang bambu atau kayu. Alat komunikasi tempo dulu yang digunakan

dengan cara dipukul ini, sering dimanfaatkan oleh penduduk yang tinggal di

daerah pedesaan dan pegunungan sebagai tanda alarm (pengingat), alat

komunikasi jarak jauh, sandi morse, tanda adzan, maupun sebagai tanda

bahaya.

PERKEMBANGAN KESENIAN GRUP ..., Isnaeni Hidayati, FKIP UMP, 2017

Page 4: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakangrepository.ump.ac.id/1514/2/Isnaeni Hidayati -Bab I.pdf · ini menggabungkan antara musik kenthong dan taritarian. Kenthongan berasal dari kata

4

Sebagai kesenian yang berkembang di Cilacap khususnya Desa

Kesugihan, kesenian ini menggabungkan antara musik kenthong dan tari-

tarian gaya banyumasan. Definisi tari menurut Drs. Saimin Hp (1993: 4), tari

adalah ekspresi jiwa manusia melalui gerak ritmis yang indah. Melalui tari,

kita dapat mengekspresikan apa yang kita rasakan dengan gerak-gerak estetis

(indah). Indonesia dengan keanekaragaman budayanya memiliki berbagai

macam gerak tari sebagai ciri khas dari masing-masing daerah, salah satunya

adalah gerak tari gaya banyumasan. Gerak tari gaya banyumasan memiliki ciri

khas gerak yang lincah, tegas dan patah-patah. Gerak tari inilah yang terdapat

dalam kesenian kenthongan.

Seiring pesatnya arus globalisasi, kenthongan mulai mengalami

perkembangan dengan sentuhan cipta, rasa dan karsa para seniman.

Kenthongan yang awalnya terlihat sederhana dengan bunyi-bunyian

yangmonoton dan tidak memiliki nada dasar, sekarang terdengar lebih

menarikkarena dipadukan dengan alat musik lain dan juga tari-tarian

tradisional maupun modern. Secara umum, kesenian kenthongan di Kabupaten

Cilacap dimainkan oleh sekelompok orang yang berperan sebagai pemusik

dan penari.

Kesenian Kenthongan Grup Dalan Laras adalah salah satu dari 120

grup kesenian kenthongan yang ada di Kabupaten Cilacap. Grup Dalan Laras

yang berasal dari Desa Kesugihan, Kecamatan Kesugihan ini sudah cukup

dikenal oleh masyarakat dan merupakan grup yang dapat mempertahankan

eksistensinya di dunia kesenian. Grup tersebut sudah berdiri sejak tahun 2009

PERKEMBANGAN KESENIAN GRUP ..., Isnaeni Hidayati, FKIP UMP, 2017

Page 5: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakangrepository.ump.ac.id/1514/2/Isnaeni Hidayati -Bab I.pdf · ini menggabungkan antara musik kenthong dan taritarian. Kenthongan berasal dari kata

5

dan beranggotakan 60 orang yang terdiri dari 10orang penari, 20 orang pemain

musik, dan 30 orang official. Anggota grup kenthongan ini memiliki latar

belakang yang berbeda-beda, diantaranyaadalah pelajar, mahasiswa, karyawan

dan karyawati. Grup yang dipimpinoleh Bapak Abdul Khodir sering

ditampilkan dalam berbagai acara. Musikyang dimainkan sangat bervariasi,

begitu pula dengan gerak tariannya yangdidominasi oleh gerak tari gaya

Banyumasan yang terkenal dengan geraklincah, tegas dan patah-patah.

Keberadaan kesenian tradisional khususnya kenthongan diKabupaten

Cilacap tidak dapat seketika mendapat perhatian dari masyarakat. Kesenian

kenthongan telah dikemas dengan tampilan yang menarik, tetapi masih

dipandang sebelah mata oleh masyarakat. Hal tersebut dikarenakan

perkembangan yang terjadi dalam kehidupan masyarakat ke arah modern

(modernisasi) berdampak pada perubahan budaya. Budaya barat mulai masuk

dan mempengaruhi aspek-aspek kehidupan, salah satunya adalah kehidupan

kesenian. Pengaruh budaya barat membuat masyarakat melupakan kesenian

tradisional yang telah diwariskan dari zaman nenek moyang. Tingkat apresiasi

masyarakat terhadap kesenian tradisional berkurang dan masyarakat lebih

memilih untuk mengapresiasi budaya barat yang sangat berbeda dengan

budaya ketimuran.

Setelah melihat uraian di atas, penelitian mengenai Perkembangan

Kesenian Kenthongan Grup Dalan Laras di Desa Cilacap, Kecamatan

Kesugihan, Kabupaten Cilacap perlu dilakukan. Hal tersebut dikarenakan

Grup Dalan Laras adalah grup yang mampu mempertahankan eksistensinya di

PERKEMBANGAN KESENIAN GRUP ..., Isnaeni Hidayati, FKIP UMP, 2017

Page 6: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakangrepository.ump.ac.id/1514/2/Isnaeni Hidayati -Bab I.pdf · ini menggabungkan antara musik kenthong dan taritarian. Kenthongan berasal dari kata

6

tengah kuatnya pengaruh kebudayaan barat dalam masyarakat dan belum

adanya penelitian mengenai eksistensi grup kesenian tersebut. Adapun

penelitian ini diharapkan dapat mendokumentasikan dan memperkenalkan

Grup Dalan Laras kepada masyarakat Cilacap secara khusus, dan masyarakat

Indonesia pada umumnya.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang diatas, maka dapat dirumuskan

permasalahan yang akan diteliti sebagai berikut:

1. Bagaimana keadaan sosial buadaya Desa Kesugihan 2009-2016?

2. Bagaimana asal-usul kesenian kentongan grup Dalan Laras Kesugihan

didesa Kesugihan?

3. Bagaimana perkembangan kesenian kentongan grup Dalan Laras

Kesugihan di Desa Kesugihan Kecamatan Kesugihan Kabupaten Cilacap

2009-2016?

C. Tujuan Penelitian

Dari permasalahan yang sudah dipaparkan diatas, maka tujuan dari

penelitian ini bermaksud untuk memaparkan:

1. Keadaan sosial budaya Desa Kesugihan Kecamatan Kesugihan Kabupaten

Cilacap 2009-2016.

2. Asal-usul kesenian kentongan grup Dalan Laras di Desa Kesugihan

Kabupaten Cilacap.

3. Perkembangan kesenian kentongan grup Dalan Laras di Desa Kesugihan

Kecamatan Kesugihan Kabupaten Cilacap 2009-2016.

PERKEMBANGAN KESENIAN GRUP ..., Isnaeni Hidayati, FKIP UMP, 2017

Page 7: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakangrepository.ump.ac.id/1514/2/Isnaeni Hidayati -Bab I.pdf · ini menggabungkan antara musik kenthong dan taritarian. Kenthongan berasal dari kata

7

D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis

Dengan adanya penelitian ini, maka dapat dijadikan sebagai

pengembangan ilmu sejarah, memberi masukan bagi penelitian berikutnya,

dan dapat dijadikan sebagai refrensi bagi penelitian yang berkaitan dengan

kesenian tradisional kentongan.

2. Manfaat Praktis

Secara praktis, hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan

manfaat :

a. Masyarakat

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi dasar bagi masy kebarakat

maupun pembaca lainnya untuk memiliki rasa bangga terhadap kesenian

kentongan serta mendukung keberadaan dan kelestarian kesenian

kentongan sampai ke generasi penerusnya.

b. Para Seniman

Dapat menjadi masukan bagi para seniaman untuk tetep

mempertahankan budaya dan menampilkan kesenian kentongan kepada

masyarakat khususnya di desa Kesugihan dengan lagu pop namun tidak

meninggalkan unsur budayanya sebagai kesenian tradisional.

E. Tinjauan Pustaka

Kesenian tradisional merupakan perwujudan dari kebudayaan yang

hidup dan berkembang di daerah masing-masing, kesenian ini berlangsung

serta hidup secara tradisi dari generasi dan setiap generasi mempunyai

PERKEMBANGAN KESENIAN GRUP ..., Isnaeni Hidayati, FKIP UMP, 2017

Page 8: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakangrepository.ump.ac.id/1514/2/Isnaeni Hidayati -Bab I.pdf · ini menggabungkan antara musik kenthong dan taritarian. Kenthongan berasal dari kata

8

tanggung jawab untuk melestarikan kesenian tradisional. Penelitian mengenai

pekembangan kesenian tradisional pernah dilakukan oleh Nur Said Manfaluti

(2002) dengan mengenai judul Perkembangan Kesenian Nasyid di Pondok

Pesantren Islam Nurul Huda Karangreja Kecamatan Kutasari Kabupaten

Purbalingga. Pada penelitian tersebut enjelaskan bahwa perkembangna

kesenian nasyid mengalami beberapa tahap dari sebelum berubah, sedang

mengalami perubahan, sudah berubah, unsur –unsur tahap kesenian nasyid, dan

unsur tahap kesenian nasyid yang selalu mengikuti perkembangan ilmu

pengengetahuan terutama hukum islam atau fiqih mengenai boleh dan tidaknya

nyanyian dalam islam.

Penelitian Agus Prasetyo (2012) dengan mengambil judul Keberadaan

Kesenian Lengger di Desa Gerduren Kecamatan Purwojati Kabupaten

Banyumas. Pada penelitian tersebut menjelaskan bahwa lengger sebagai bentuk

tarian rakyat yang sudah sangat terpenggirkan dengan tarian-tarian lain yang

dibawa oleh dunia global. Di samping para pelaku kesenian yang bertanggung

jawab untuk melestarikan kesenian ini, disini peran pemerintahan juga sangat

menentukan kelangsungan kesenian tersebut, karena ketika ada perhatian yang

serius dari pemerintah maka masyarakat akan semakin mengenal dan pada

akhirnya akan menyadari akan pentingnya menjaga kelestarian kesenian yang

ada di daerah.

Penelitian mengenai perkembangan kesenian yang lain dilakukan oleh

Ani Faiqoh (2013) dengan mengambil judul Perkembangan Wayang Kulit

Gagrag Banyumasan Tahun 1979-2013. Bahwa penelitian tersebut dijelaskan

PERKEMBANGAN KESENIAN GRUP ..., Isnaeni Hidayati, FKIP UMP, 2017

Page 9: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakangrepository.ump.ac.id/1514/2/Isnaeni Hidayati -Bab I.pdf · ini menggabungkan antara musik kenthong dan taritarian. Kenthongan berasal dari kata

9

bawa seiring perkembangan zaman serta perubahan sosial yang terjadi di

masyarakat Banyumasan juga berpengaruh terhadap perkembangan wayang

gagrag Banyumasan. Dengan mengikuti selera masyarakat, banyak dalang

muda yang berani keluar dari pekem. Adanya penembahan alat-alat musik non

gamelan seperti orgen, gitar, base, drum, dan sebagainya. Selain itu, juga

terjadi penembahan lagu-lagu seperti campursari, pop, qosidah, dan keroncong.

Penelitian perkembangan kesenian yang lain ditulis oleh Miftakhul Urip

(2014) dengan mengambil judul Perkembangan Kesenian Islam Burok di Desa

Karangbale Kecamatan Larangan Kabupaten Brebes Tahun 1971-2013. Dari

penelitian tersebut menjelaskan bahwa upaya dasar yang dilakukan para

seniman untuk melestarikan kesenian burok adalah dengan melakukan sistem

pewaris utuh dan kesinambungan yaitu dengan cara mengajarkan kesenian

burok pada anak-anaknya atau generasi muda lingkungannya. Upaya lainya

adalah mengemas kesenian burok dengan cara mengikuti atau menyesuaikan

terhadap perkebangan zaman, ilmu pengetahuan, dan teknologi budaya

setempat lingkungan masyarakat dengan tidak mengesampingkan nilai budaya

yang mendasar dari kesenian tersebut.

Dari keempat penelitian tersebut terhadap persamaan dan perbedaan.

Persamaannya adalah terdapat tiga penelitian yang meniliti mengenai

perkembangan kesenian. Dan perbedaannya adalah ketiga penelitian tersebut

meneliti mengenai kesenian di daerah masing-masing dan kesenian yang

berbeda-beda.

PERKEMBANGAN KESENIAN GRUP ..., Isnaeni Hidayati, FKIP UMP, 2017

Page 10: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakangrepository.ump.ac.id/1514/2/Isnaeni Hidayati -Bab I.pdf · ini menggabungkan antara musik kenthong dan taritarian. Kenthongan berasal dari kata

10

F. Landasan Teori dan Pendekatan

1. Landasan Teori

Proses analisis permasalahan akan berjalan dengan baik apabila

diketahui pengertian-pengertian dasar dari permasalahan yang diangkat.

Selain itu, penggunaan kerangka pemikiran dari para ahli menambah nilai

hasil akhir tulisan. Terkait dengan hal tersebut, maka terlebih dahulu akan

dijelaskan mengenai berbagai pengertian, agar lebih jelas secara runtun

maka akan dijelaskan terlebih dahulu mengenai pengertian perkembangan,

kesenian, dan kentongan.

Berkembangan salah satu cabang seni yang masih didukung oleh

masyarakat, merupakan suatu hal yang logis. Hal ini disebabkan

pertumbuhan masyarakat, kemudian dilatih, dididik, dan pelajaran untuk

menjadi anggta masyarakat, juga sebagai penerus kebudayaan.

Demikianlah pergantian itu berjalan secara terus menerus dari masa lalu

menuju masa kini terus dari masa kini menuju masa yang akan datang.

Pergantian itu masih terus berlangsung selama masih terdapat masyarakat

yang mendukung salah satu seni, manusia dengan akalnya dan kepandaian

yang telah didapatnya dari masyarakat, tidak menghentikan usahanya

untuk memperbaiki kedudukannya didalam alam sekitarnya sesuia dengan

kebutuhan dan keadaan paa suatu waktu. Masyarakatpun sekali-sekali

berubah-ubah sifatnya. Kesenian akan selalu mengalami perubahan,

tambahan dan penyempurnaan, sehingga faktor-faktor yang tidak

diperlakukan lagi, diubah disesuikan dengan kebutuhan jamannya

(Soedikto et. Al., 1979: 32).

PERKEMBANGAN KESENIAN GRUP ..., Isnaeni Hidayati, FKIP UMP, 2017

Page 11: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakangrepository.ump.ac.id/1514/2/Isnaeni Hidayati -Bab I.pdf · ini menggabungkan antara musik kenthong dan taritarian. Kenthongan berasal dari kata

11

Seni mempunyai padanan kata techne (Yunani), ars (Latin), kuns

(Jerman) dan art dalam bahasa Inggris. Kesemuanya mempunyai

pengertian yang sama yakni keterampilan dan kemampuan. Keterampilan

dan kemampuan ini dikaitkan dengan tujuan dalam seni misalnya nilai

estetis (keindahan), etis dan nilai praktis. Tujuan-tujuan tersebut

nampaknya seni cenderung dikaitkan dengan nilai esetis sehingga ada

pendapat bahwa seni sama dengan keindahan (Edy Tri Sulistyo, 2005: 1)

Kesenian adalah bagian dari budaya dan merupakan sarana yang

digunakan untuk mengekspresikan rasa keindahan dari dalam jiwa

manusia.Kesenian berasal dari kata “seni” yang mendapat awalan “ke” dan

akhiran“an”. Arti kata seni adalah hal-hal yang diciptakan dan diwujudkan

olehmanusia, yang dapat memberikan rasa kesenangan dan kepuasan

dengankenikmatan rasa indah (Djelantik, 1999:16). Suwanda (1992 : 9)

mengatakanbahwa kata seni merupakan kata sifat, sementara kesenian

merupakan hasildari sebuah proses.Kesenian merupakan suatu hal yang

lahir dan berkembang ditengah masyarakat, sehingga kesenian tidak

terlepas dari perjalananhidup manusia.

Menurut Koentjaraningrat, kesenian merupakan bagian dari

kebudayaan yang berkaitan erat dengan kehidupan manusia. Di

dalamkehidupan manusia terdapat adat-istiadat yang menciptakan berbagai

jenis dan merupakan ciri khas suatu bangsa. Kesenian tumbuh dan

berkembangdalam masyarakat seiring dengan pertumbuhan serta

perkembangansosial budaya masyarakat pendukungnya, sampai sekarang

PERKEMBANGAN KESENIAN GRUP ..., Isnaeni Hidayati, FKIP UMP, 2017

Page 12: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakangrepository.ump.ac.id/1514/2/Isnaeni Hidayati -Bab I.pdf · ini menggabungkan antara musik kenthong dan taritarian. Kenthongan berasal dari kata

12

dikenal berbagai macam cabang kesenian di antaranya seni rupa, seni

musik, seni tari dan drama (Koentjaraningrat, 1993:115). Menurut Saimin

(1993: 1) kesenian merupakan hasil cipta,karya, dan karsa manusia yang

dapat dinikmati dengan rasa. Rasa disini adahubungannya dengan panca

indra kita. Seni itu dapat dinikmati melalui panca indra pendengaran atau

telinga, hubungannya dengan karya seni.

Dalam masyarakat tradisional ada juga seniman yang berhasil

menciptakan seni yang baru tanpa meninggalkan kerangka seni

tradisionalnya. Seni masa depan karenanya harus kembali pada sumber-

sumber seni yang asli, yaitu pada kemanusiannya, kembali pada nilai-

nilainya yang membuat manuais memerlukan seni, dan seni bermakna bagi

kehidupan manusia. Seni memanusiakan hubungan antara manusia dengan

manusia dengan berbagai organisasidan lembaga masyarakat dan

kekuasan. Seni harus mempunyai daya untuk membudayakan dan

memenusiakan wajah kekuasaan, hingga kekuasaan tidak berwajah seekor

harimau yang lapar dan ganas. (Mochtar Lubis, 1992: 53).

Musik adalah suatu bentuk seni yang dapat dinikmati melalui indra

pendengaran. Musik dapat dihasilkan dari apa saja, dengan tetap

mempertimbangkan irama dan keharmonisan suara yang dihasilkan.

Jamalus (1988: 1) berpendapat bahwa musik adalah suatu hasil karya seni

bunyi dalam bentuk lagu atau komposisi musik yang mengungkapkan

pikiran dan perasaan penciptanya melalui unsur-unsur musik yaitu irama,

melodi, harmoni, bentuk dan struktur lagu dan ekspresi sebagai satu

PERKEMBANGAN KESENIAN GRUP ..., Isnaeni Hidayati, FKIP UMP, 2017

Page 13: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakangrepository.ump.ac.id/1514/2/Isnaeni Hidayati -Bab I.pdf · ini menggabungkan antara musik kenthong dan taritarian. Kenthongan berasal dari kata

13

kesatuan. Musik dibagi dalam dua jenis yaitu musik tradisional dan non

tradisional. Musik tradisional adalah musik yang lahir dan berkembang di

suatu daerah dan dipengaruhi oleh adat, tradisi, dan budaya yang

berkembang di tengah masyarakat daerah tersebut.

Alat musik yang digunakan dalam musik tradisional dibuat secara

sederhana baik dari bahan, teknik, maupun nada dan irama yang

dihasilkan. Salah satu musik tradisional yang ada di Indonesia adalah

musik kenthongan yang berkembang di tengah masyarakat Kabupaten

Cilacap . Kenthongan berasal dari kata kenthong yang diberi imbuhan ”an”

yang berarti memainkan kenthong. Kenthong adalah alat musik yang

terbuat dari potongan bambu yang dilubangi sepanjang ruas di pinggirnya

untuk membentuk sudut lancip. Cara menggunakan alat musik tersebut

adalah dengan dipukul menggunakan tongkat kayu atau bambu kecil yang

berukuran 20 – 30 cm. Pada zaman dulu, kenthong digunakan sebagai

tanda pengingat (alarm), komunikasi jarak jauh, penanda adzan, maupun

sebagai tanda bahaya. Sebagai contoh, kenthong digunakan ketika ada

bencana banjir, kebakaran atau kemalingan. Makna bunyinya diatur sesuai

kesepakatan di masyarakat, sedangkan makna komunikasinya ada pada

ritme suara dan juga kombinasi dari suara yang dihasilkan. Misalnya

membunyikan sekali apabila kemalingan, bunyi kedua untuk

kebakaran,dan lain-lain. Kenthong mengalami perkembangan seiring

dengan pesatnya arus globalisasi, karena itu masyarakat mulai memikirkan

bagaimana cara untuk membuat bunyi kenthong yang sebelumnya

PERKEMBANGAN KESENIAN GRUP ..., Isnaeni Hidayati, FKIP UMP, 2017

Page 14: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakangrepository.ump.ac.id/1514/2/Isnaeni Hidayati -Bab I.pdf · ini menggabungkan antara musik kenthong dan taritarian. Kenthongan berasal dari kata

14

terdengar monoton dan membosankan agar menjadi lebih menarik. Setelah

melewati proses inovasi, saat ini kenthong menjadi alat musik utama yang

digunakan dalam suatu kesenian yang disebut kenthongan. Kenthongan

merupakan suatu kesenian berupa pertunjukan massal yang dilakukan oleh

20 sampai 30 orang pemain musik yang memainkan kenthong sebagai alat

musik utama, dilengkapi bedug, seruling, angklung, kecrek dan simbal

sebagai alat musik pendukungnya.

Alat musik angklung yang digunakan dalam kesenian drumband

tradisional ini, menunjukkan bahwa musik kenthongan merupakan

musikmperpaduan antara dua kebudayaan yaitu kebudayaan Sunda dan

Banyumas. Dua kebudayaan tersebut saling mempengaruhi satu sama lain

karena Cilacap yang merupakan salah satu kota di Karesidenan Banyumas,

berbatasan langsung dengan daerah di Jawa Barat.

Tari adalah gerak tubuh secara berirama yang dilakukan di tempat

dan waktu tertentu untuk keperluan pergaulan, mengungkapkanperasaan,

maksud, dan pikiran. Menurut Soedarsono tari adalah ekspresi jiwa

manusia yang diungkpakan melalui gerak-gerak ritmis yang indah. Tari

adalah ekspresi jiwa yang merupakan ungkapan perasaan, kehendak, dan

pikiran manusia. Gerak tari berbeda dengan gerak sehari-hari yang

dilakukan oleh manusia, karena gerak tari adalah gerak yang estetis

(indah). Tari bukan sekedar gerakan yang tidak bermakna, melainkan

sesuatu yang mempunyai maksud (Kusnadi, 2009: 2).

PERKEMBANGAN KESENIAN GRUP ..., Isnaeni Hidayati, FKIP UMP, 2017

Page 15: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakangrepository.ump.ac.id/1514/2/Isnaeni Hidayati -Bab I.pdf · ini menggabungkan antara musik kenthong dan taritarian. Kenthongan berasal dari kata

15

Tari tradisional adalah, tari-tarian yang sudah cukup lama

berkembang sampai saat ini sebagai warisan budaya yang turun temurun

dari leluhurnya yang menjadi miliknya dan menjadi salah satu ciri

danidentitas serta kepribadian suatu wilayah (Abdurachman dan Rusliana,

1979:5-7). Gerakan-gerakan dalam tari tradisional sesuaidengan

kepribadian masyarakat sekitar, karena itu tari tradisional dapatmenjadi

identitas suatu kelompok masyarakat. Salah satu tari tradisionalyang ada di

Indonesia adalah tari Banyumasan.Tari Banyumasan merupakan tari

tradisional yang berkembang di tengah masyarakat Banyumas. Gerak tari

gaya Banyumasan terpengaruh dari gerak tari Sunda atau Jawa Barat

karena salah satu daerah Banyumas yaitu Cilacap berbatasan langsung

dengan daerah di Jawa Barat. Sehingga kebudayaannya saling berpengaruh

satu sama lain, begitu pula dengan gerak tarinya.

Bentuk penyajian kesenian khususnya kenthongan meliputi sajian,

gerak tari, tata rias dan busana, tempat pertunjukan dan properti.Istilah

penyajian dalam masyarakat sering didefinisikan cara penyajian,proses,

pengaturan, dan penampilan suatu pementasan. Sehingga dapat

disimpulkan bahwa bentuk penyajian adalah wujud keseluruhan dari suatu

penampilan yang didalamnya terdapat aspek-aspek atau elemen-elemen

pokok yang di tata atau di atur sedemikian rupa sehingga memiliki

fungsiyang saling mendukung dalam sebuah pertunjukan. Bentuk

penyajian dalam kesenian mempunyai pengertian cara penyajian atau cara

menghidangkan suatu kesenian secara menyeluruh meliputi unsur-unsur

PERKEMBANGAN KESENIAN GRUP ..., Isnaeni Hidayati, FKIP UMP, 2017

Page 16: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakangrepository.ump.ac.id/1514/2/Isnaeni Hidayati -Bab I.pdf · ini menggabungkan antara musik kenthong dan taritarian. Kenthongan berasal dari kata

16

atau elemen pokok dan pendukung kesenian tersebut. Sebuah pertunjukan

kesenian kenthongan memiliki elemen-elemen yang digunakan untuk

mendukung bentuk penyajiannya, elemen-elemen tersebut adalah :

a. Gerak Tari

Gerak secara umum diartikan sebagai suatu perubahan posisi

dalam ruang dan waktu, namun tidak semua gerak dapat disebut

sebagai gerak tari. Hadi (2014: 10) menyatakan bahwa gerak dalam

tari merupakan dasar ekspresi dari semua pengalaman emosional yang

diekspresikan lewat perasaan, sikap, imaji yang terdapat pada gerak

tubuh. Sedyawati, dkk. (1986: 104) mengatakan bahwa tari

merupakan komposisi gerak yang telah mengalami penggarapan.

Dalam penyajian kesenian kenthongan tidak hanya penariyang

melakukan koreografi, namun pemain alat musik khususnya alat

musik kenthong juga memiliki koreografi tersendiri. Hal tersebut

menjadi daya tarik tersendiri bagi masyarakat terhadap kesenian

kenthongan sehingga kesenian ini banyak digemari oleh masyarakat.

b. Tata rias

Fungsi tata rias antara lain mengubah karakter pribadi menjadi

tokoh yang sedang dibawakan. Untuk memperkuat ekspresidan untuk

menambah daya tarik penampilan (Jazuli, 1994: 19).Menurut

Mahasta, dkk (2011: 23), rias terkait dengan cara berdandanuntuk

menghasilkan bentuk yang diharapkan, dalam hal ini rias sebagai

salah satu cara untuk mempercantik diri.

PERKEMBANGAN KESENIAN GRUP ..., Isnaeni Hidayati, FKIP UMP, 2017

Page 17: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakangrepository.ump.ac.id/1514/2/Isnaeni Hidayati -Bab I.pdf · ini menggabungkan antara musik kenthong dan taritarian. Kenthongan berasal dari kata

17

c. Tata busana

Tata busana adalah perlengkapan yang dikenakan oleh penari

maupun pemusik kenthongan dalam suatu pertunjukan. Tata busana

dapat menunjang penampilan penari dan pemusik. Warna harus

diperhatikan dalam tata busana. Menurut La Meri (1986: 106), dari

sudut praktis ada pertimbangan dari bagaimana lighting akan memberi

efek warna-warna tertentu dan dari sudut pandang imaginatif, warna

itu sendiri memiliki kekutan membawa suasana pada penonton.

d. Tempat Pertunjukan

Suatu pertunjukan apapun bentuknya selalu memerlukan tempat

untuk menyelenggarakan pertunjukan tersebut. Keseniankenthongan

sebagai pertunjukan massal, memerlukan tempat yang luas dalam

pementasannya. Kesenian tersebut dapat dipentaskan di ruang terbuka

(outdoor) atau tertutup (indoor). Menurut Supardjan dan IGusti

Ngurah Supartha (1982: 16), dalam perkembangan kebudayaan

manusia sampai dewasa ini akhirnya terbentuklah suatu tempat khusus

yang dipergunakan untuk pagelaran seperti berbentuk arena,

lingkaranataupun suatu tempat pertunjukan yang berbentuk

proscenium, yaitu suatu tempat pertunjukan yang antara penonton

dengan yang ditonton dibatasi dengan suatu bingkai yang lazim

dinamai proscenium.

e. Perlengkapan atau properti

Properti adalah perlengkapan yang tidak termasuk kostum, tidak

termasuk pula perlengkapan panggung, tetapi merupakan

PERKEMBANGAN KESENIAN GRUP ..., Isnaeni Hidayati, FKIP UMP, 2017

Page 18: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakangrepository.ump.ac.id/1514/2/Isnaeni Hidayati -Bab I.pdf · ini menggabungkan antara musik kenthong dan taritarian. Kenthongan berasal dari kata

18

perlengkapan yang ikut ditarikan oleh penari (Sedyawati, dkk.

1986:119). Properti yang biasa digunakan oleh penari kenthongan

diantaranya adalah sampur dan kipas.

2. Pendekatan

Dalam penelitian ini menggunakan Pendekatan Antropologi

Budaya untuk memperjelas analisis Penelitian yang berjudul

Perkembangan Kesenian Grup Kentongan Dalan Laras Kesugihan

Kabupaten Cilacap. Antropologi budaya merupakan cabang ilmu sosial

yang mempelajari tentang budaya masyarakat. Antropologi budaya ini

akan membantu penulis dalam menganalisis budaya masyarakat yang

berkaitan dengan perkembangan kesenian angklung dari segi lagu, pakaian

dan alat musik yang masih digunakan dari dahulu sampai sekarang atau

yang masih dilestarikan, sehingga tidak meninggalkan unsur budayanya

atau keaslian dari kesenian kentongan.

G. Metode Penelitian

Dalam sebuah penelitian pasti akan menggunakan metode tertentu agar

hasil yang didapat sesuai dengan tujuan awal penelitian. Di dalam penelitian ini

digunakan metode sejarah, karena berkaitan dengan peristiwa masa lampau

yang sudah terjadi. Penegertian metode sejarah di sisni adalah suatu proses

menguji, menganalisis secara kritis rekaman dan peninggalan masa lampau.

Menurut Adb Rahman Hamid dan Muhammad Saleh Madjid (2011: 43)

ada empat tahap dalam penelitian sejarah, yang meliputi heuristik

PERKEMBANGAN KESENIAN GRUP ..., Isnaeni Hidayati, FKIP UMP, 2017

Page 19: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakangrepository.ump.ac.id/1514/2/Isnaeni Hidayati -Bab I.pdf · ini menggabungkan antara musik kenthong dan taritarian. Kenthongan berasal dari kata

19

(pengumpulan sumber), kritik sumber atau analisis (eksternal/ bahan dan

internal/ isi), interpretasi (penafsiran), dan historiografi (penulisan kisah

sejarah). Adapun penjelasan tahap-tahap tersebut akan dijadikan sebagai

berikut :

1. Heuristik (mencari sumber-sumber)

Sumber-sumber sejarah merupakan syarat mutlak yang harus ada dalam

penelitian sejarah. Sumber sejarah dibedakan atas sumber tulisan, lisan,

dan benda (Hamid dan Madjid, 2011:43). Dalam hal ini penulisan

menggunakan dua sumber sejarah yaitu sumber lisan dan sumber benda.

Orang pertama yang penulis temui adalah pendiri grup kentongan yang

bernama Bapak Abdul kodir, beliau memberikan informasi yang sangat

membantu bagi penulis untuk mengkaji perkembangan kesenian

kentongan di Desa Kesugihan Kecamatan Kesugihan Kabupaten Cilacap.

Selain menggunakan sumber lisan untuk memperoleh informasi-informasi,

penulis juga menggunakan sumber benda dari perlengkapan kesenian

kentongan untuk di dokumentsi sebagai bukti penelitian.

2. Kritik atau verifikasi (eksternal/ bahan internal/isi)

Sumber-sumber yang sudaha diperoleh kemudian dikumpulkan, dan tahap

selanjutnya adalah mengkritik sumber untuk menentukan otensitas dan

kredibilitas sumber sejarah. Semua sumber yang telah dikumpulkan

terlebih dahulu diverifikasikan sebelum digunakan. Terdapat dua aspek

dalam penelitian sejarah yaitu kritik intern dan ekstern, yang dikritik ialah

otentisitas (keaslian sumber) dan kredibilitas (tingkat kebenaran informasi)

sumber sejarah. Kritik intern yang menilai apakah sumber itu memiliki

PERKEMBANGAN KESENIAN GRUP ..., Isnaeni Hidayati, FKIP UMP, 2017

Page 20: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakangrepository.ump.ac.id/1514/2/Isnaeni Hidayati -Bab I.pdf · ini menggabungkan antara musik kenthong dan taritarian. Kenthongan berasal dari kata

20

kredibilitas (kebiasaan untuk dipercaya) atau tidak dan kritik ekstern yang

mencari otensitas atau keotentikan (keaslian) sumber (Hamid dan Madjid,

2011 : 47)

3. Interpretasi atau sintesa (menafsirkan keterangan sumber-sumber)

Dalam tahap interprestasi ini terlebih dahulu sumber sejarah tersebt

digabung-gabungkan (disintesakan) berdasarkan pada subjek kajian. Tema

pokok kajian merupakan kaedah yang dijadikan sebagai kriteria dalam

menggabungkan data sejarah. Data yang tidak penting atau tidak berkaitan

dengan tema studi dipisahkan agar tidak mengganggu penelitian dalam

merekonstruksi peristiwa sejarah (Hamid : Madjid, 2014 : 49)

4. Historiografi (penulisan sejarah)

Setelah peneliti melakukan pencarian sumber, mengkritik sumber, dan

menilai sumber kemudian pada tahap selanjutnya peneliti melakukan

penulisan sejarah atau historiografi. Pada tahap penulisan, peneliti

menyajikan laporan hasil penelitian pada awal hingga akhir yang meliputi

maslah-masalah yang harus dijawab. Pada hakikatnya, penyajian laporan

penelitian adalah menjawab masalah-masalah yang telah diajukan.

Penyajian laporan meliputi (pengantar, hasil penelitian, simpula) (Priyadi,

2013 : 92).

H. Sistematika Penyajian

Sistematika penyajian dalam penelitian ini disajikan dalam lima bab. Bab

pertama membahas mengenai pendahuluan yang berisi penjelasan latar

belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian,

tinjauan pustaka, landasan teori dan pendekatan, metode penelitian serta

PERKEMBANGAN KESENIAN GRUP ..., Isnaeni Hidayati, FKIP UMP, 2017

Page 21: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakangrepository.ump.ac.id/1514/2/Isnaeni Hidayati -Bab I.pdf · ini menggabungkan antara musik kenthong dan taritarian. Kenthongan berasal dari kata

21

sistematika penyajian yang merupakan gambaran singkat mengenai urutan

pembahasan dari penulisan penelitian.

Pada bab dua peneliti membahas mengenai Kondisi Umum Masyarakat

Desa Kesugihan Kecamatan Kesugihan Kabupaten Cilacap yang meliputi

sejarah singkat Desa Kesugihan, kondisi administratif, Desa Kesugihan, dan

kondisi sosial Budaya Desa Kesugihan.

Pada bab tiga peneliti membahas mengenai Asal-Usul Kesenian

Kentongan grup Dalan Laras di Desa Kesugihan Kecamatan Kesugihan

Kabupaten Cilacap.

Pada bab empat peneliti membahas mengenai perkembangan kesenian

kentongan Grup Dalan Laras di Desa Kesugihan Kecamatan Kesugihan

Kabupaten Cilacap yang meliputi sejarah kesenian kentongan, alat musik,

kostum yang dikenakan.

Pada bab lima peneliti memberikan kesimpulan dan saran. Dalam

simpulan diungkapan berbagai hal yang berkaitan dengan hasil yang

dipandang penting untuk meberijawaban terhadap pokok permasalahan atau

membuktikan hipotesis yang telah ditemukan. Saran memuat harapan yang

ditunjukan pada para pembaca.

PERKEMBANGAN KESENIAN GRUP ..., Isnaeni Hidayati, FKIP UMP, 2017