bab i pendahuluan a. latar belakang · peran penting dalam kehidupan bangsa indonesia. pengakuan...

155
1 Renstra 2015-2019 Kemenag. Prov. Kalimantan Selatan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Agama dalam negara kita adalah sudah jelas. Dalam negara yang berdasarkan Pancasila, kita menghargai fungsi dan peran agama. Agama menerapkan bagian yang penting dalam kehidupan bangsa kita yang dikenal sebagai bangsa yang religius. Agama memiliki kedudukan dan peran penting dalam kehidupan bangsa Indonesia. Pengakuan akan agama ini tercermin dari penetapan prinsip sila pertama Pancasila, yaitu: Ketuhanan Yang Maha Esa. Berdasarkan PP Nomor 62 Tahun 2005 pasal 63 menjelaskan bahwa Kementerian Agama mempunyai tugas yang sangat strategis yaitu membantu presiden dalam menyelenggarakan sebagian urusan pemerintahan di bidang keagamaan. Disamping itu, Kementerian Agama juga melaksanakan sebagian program pembangunan nasional di bidang pendidikan. Pembangunan di bidang Agama dan di bidang Pendidikan dalam kurun waktu lima tahun mengacu pada pencapaian tujuan Kementerian Agama yang mencakup 7 (tujuh) hal, yaitu: (1) Peningkatan kualitas pemahaman dan pengamalan ajaran agama; (2) Peningkatan kualitas pelayanan kehidupan beragama; (3) Peningkatan pemanfaatan dan kualitas pengelolaan potensi ekonomi keagamaan; (4) Peningkatan kualitas kerukunan umat beragama; (5) Peningkatan kualitas penyelenggaraan ibadah haji dan umrah; (6) Peningkatan dan pemerataan akses mutu

Upload: donguyet

Post on 18-Aug-2019

217 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang · peran penting dalam kehidupan bangsa Indonesia. Pengakuan akan agama Pengakuan akan agama ini tercermin dari penetapan prinsip sila pertama

1

Renstra 2015-2019 Kemenag. Prov. Kalimantan Selatan

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Agama dalam negara kita adalah sudah jelas. Dalam negara yang

berdasarkan Pancasila, kita menghargai fungsi dan peran agama. Agama

menerapkan bagian yang penting dalam kehidupan bangsa kita yang

dikenal sebagai bangsa yang religius. Agama memiliki kedudukan dan

peran penting dalam kehidupan bangsa Indonesia. Pengakuan akan agama

ini tercermin dari penetapan prinsip sila pertama Pancasila, yaitu:

Ketuhanan Yang Maha Esa.

Berdasarkan PP Nomor 62 Tahun 2005 pasal 63 menjelaskan

bahwa Kementerian Agama mempunyai tugas yang sangat strategis yaitu

membantu presiden dalam menyelenggarakan sebagian urusan

pemerintahan di bidang keagamaan. Disamping itu, Kementerian Agama

juga melaksanakan sebagian program pembangunan nasional di bidang

pendidikan.

Pembangunan di bidang Agama dan di bidang Pendidikan dalam

kurun waktu lima tahun mengacu pada pencapaian tujuan Kementerian

Agama yang mencakup 7 (tujuh) hal, yaitu: (1) Peningkatan kualitas

pemahaman dan pengamalan ajaran agama; (2) Peningkatan kualitas

pelayanan kehidupan beragama; (3) Peningkatan pemanfaatan dan kualitas

pengelolaan potensi ekonomi keagamaan; (4) Peningkatan kualitas

kerukunan umat beragama; (5) Peningkatan kualitas penyelenggaraan

ibadah haji dan umrah; (6) Peningkatan dan pemerataan akses mutu

Page 2: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang · peran penting dalam kehidupan bangsa Indonesia. Pengakuan akan agama Pengakuan akan agama ini tercermin dari penetapan prinsip sila pertama

2

Renstra 2015-2019 Kemenag. Prov. Kalimantan Selatan

pendidikan agama dan pendididikan keagamaan; dan (7) Peningkatan

kualitas tatakelola pembangunan bidang agama.

Rencana Strategis (Renstra) 2015-2019 Kantor Wilayah

Kementerian Agama Provinsi Kalimantan Selatan disusun dengan mengacu

pada Keputusan Menteri Agama Republik Indonesia Nomor 39 Tahun 2015

tentang Rencana Strategis Kementerian Agama Tahun 2015-2019 dan

merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Rencana Pembangunan

Jangka Menengah Nasional (RPJMN) tahun 2015-2019. Namun

dikarenakan adanya perubahan struktur organisasi dan tata kerja

Kementerian Agama sesuai dengan Peraturan Menteri Agama Nomor 42

tahun 2016 tentang Organisasi Dan Tata Kerja Kementerian Agama maka

Kementerian Agama perlu melakukan Revisi Rencana Strategis 2015-2019

yang kemudian perlu diikuti oleh jajarannya termasuk Kantor Wilayah

Kementerian Agama Provinsi Kalimantan Selatan.

B. Kedudukan, Tugas Pokok dan Fungsi

Berdasarkan Peraturan Menteri Agama (PMA) Republik Indonesia

Nomor 13 Tahun 2012 tentang Organisasi dan Tata Kerja Instansi Vertikal

Kementerian Agama, maka kedudukan, tugas pokok dan fungsi

Kementerian Agama Provinsi adalah sebagai berikut :

1. Kedudukan

Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi adalah Instansi

Vertikal Kementerian Agama yang berada di bawah dan bertanggung

jawab langsung kepada Menteri Agama

Page 3: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang · peran penting dalam kehidupan bangsa Indonesia. Pengakuan akan agama Pengakuan akan agama ini tercermin dari penetapan prinsip sila pertama

3

Renstra 2015-2019 Kemenag. Prov. Kalimantan Selatan

2. Tugas Pokok :

Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi mempunyai tugas

melaksanakan tugas dan fungsi Kementerian Agama dalam Wilayah

Provinsi berdasarkan kebijakan Menteri Agama dan Ketentuan Peraturan

Perundang-Undangan.

3. Fungsi :

Dalam melaksanakan tugas Kantor Wilayah Kementerian Agama

Provinsi menyelenggarakan fungsi :

a. Perumusan dan penetapan visi, misi, dan kebijakan teknis di bidang

pelayanan dan bimbingan kehidupan beragama kepada masyarakat

di provinsi;

b. Pelayanan, bimbingan, dan pembinaan di bidang haji dan umrah;

c. Pelayanan, bimbingan, dan pembinaan di bidang pendidikan

madrasah, pendidikan agama dan keagamaan;

d. Pembinaan kerukunan umat beragama

e. Perumusan kebijakan teknis di bidang pengelolaan administrasi dan

informasi;

f. Pengkoordinasian perencanaan, pengendalian, pengawasan, dan

evaluasi program; dan

g. Pelaksanaan hubungan dengan pemerintah daerah, instansi terkait

dan lembaga masyarakat dalam rangka pelaksanan tugas

kementerian di provinsi.

Page 4: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang · peran penting dalam kehidupan bangsa Indonesia. Pengakuan akan agama Pengakuan akan agama ini tercermin dari penetapan prinsip sila pertama

4

Renstra 2015-2019 Kemenag. Prov. Kalimantan Selatan

BAB II

VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

A. VISI KEMENTERIAN AGAMA PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

Guna menentukan arah dan focus stategis yang jelas dalam

melaksanakan tugas dan fungsi Kantor Wilayah Kementerian Agama

Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2015-2019, perlu adanya VISI yang

merupakan cita-cita atau keinginan yang akan dicapai.

Visi itu harus dapat memberi petunjuk, motivasi terhadap pegawai

di lingkungan Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Kalimantan

Selatan, agar mereka dapat memberdayakan dirinya dalam memberikan

pelayanan kepada masyarakat.

Visi Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Kalimantan Selatan

Tahun 2015-2019 adalah :

”Terwujudnya Masyarakat Provinsi Kalimantan Selatan yang

Taat Beragama, Rukun, Cerdas, dan Sejahtera Lahir Batin Dalam

Rangka Mewujudkan Provinsi Kalimantan Selatan yang Berdaulat,

Mandiri dan Berkepribadian Berlandaskan Gotong Royong”

Pengertian Taat adalah sikap patuh, tunduk dan setia, Sikap taat

diwujudkan dalam kemauan untuk menjalankan perintah dan menjauhi

larangan. Dengan demikian, sikap taat terhadap hukum adalah tunduk dan

patuh terhadap segala ketentuan yang digariskan oleh hukum yang berlaku

dengan memenuhi kewajiban yang dibebankan dan tidak melanggar hal-hal

yang dilarang dalam hukum. Sehingga setiap umat beragama mampu

Page 5: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang · peran penting dalam kehidupan bangsa Indonesia. Pengakuan akan agama Pengakuan akan agama ini tercermin dari penetapan prinsip sila pertama

5

Renstra 2015-2019 Kemenag. Prov. Kalimantan Selatan

menjalankan kegiatan beragamanya sesuai dengan ajaran dan hukum

agamanya masing-masing.

Rukun dalam hal ini adalah merupakan pengertian baik dan

damai, sehingga rukun dapat didefinisikan bahwa terciptanya kehidupan

inter dan antar umat beragama di masyarakat provinsi Kalimantan Selatan

secara baik dan damai.

Cerdas mencakup kecerdasan intelektual, emosional, dan

spritual, yang masing-masing indikatornya sebagai berikut :

1. Kecerdasan intelektual: memiliki kemampuan untuk mempelajari,

memahami, dan menguasai ilmu agama, sains dan teknologi sesuai

jenjang pendidikan, berfikir rasional abstrak, inovatif dan kreatif serta

mampu mengaplikasikan pengetahuan dalam rangka memecahkan

masalah.

2. Kecerdasan emosional: memiliki kemampuan untuk mengenali dan

mengelola emosi diri dan orang lain, dapat memotivasi diri, serta

berinteraksi dan bersosialiasi dengan orang lain.

3. Kecerdasan spiritual: yaitu mampu memahami, menghayati, dan

mengamalkan akhlak mulia dan nilai-nilai agama, serta menempatkan

perilaku hidup.

Sejahteraan mengandung arti aman sentosa, makmur, serta

selamat dari berbagai gangguan. Dalam konteks agama dapat sejahtera

lahir dan batin khususnya pada masyarakat provinsi Kalimantan Selatan

dapat menjalankan kegiatan beragama secara bebas tanpa ada gangguan

dari pihak manapun, serta tersedia sarana dan prasarana beribadah. Sesuai

Page 6: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang · peran penting dalam kehidupan bangsa Indonesia. Pengakuan akan agama Pengakuan akan agama ini tercermin dari penetapan prinsip sila pertama

6

Renstra 2015-2019 Kemenag. Prov. Kalimantan Selatan

Undang-Undang Dasar 1945, pasal 29 menjelaskan bahwa setiap umat

beragama dijami kebebasannya dalam melaksanakan kegiatan

beragamanya.

B. MISI KEMENTERIAN AGAMA PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

Adapun Misi Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi

Kalimantan Selatan Tahun 2015-2019 yang tujuannya untuk mewujudkan

Visi tersebut adalah :

1. Meningkatkan pemahaman dan pengamalan ajaran agama

2. Memantapkan kerukunan intra dan antar umat beragama

3. Menyediakan pelayanan kehidupan beragama yang merata dan

berkualitas

4. Meningkatkan pemanfaatan dan kualitas pengelolaan potensi ekonomi

keagamaan

5. Mewujudkan penyelenggaraan ibadah haji dan umrah yang berkualitas

dan akuntabel

6. Meningkatkan akses dan kualitas pendidikan umum berciri agama,

pendidikan agama pada satuan pendidikan umum, dan pendidikan

keagamaan

7. Mewujudkan tatakelola pemerintahan yang bersih, akuntabel dan

terpercaya

Page 7: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang · peran penting dalam kehidupan bangsa Indonesia. Pengakuan akan agama Pengakuan akan agama ini tercermin dari penetapan prinsip sila pertama

7

Renstra 2015-2019 Kemenag. Prov. Kalimantan Selatan

C. TUJUAN DAN SASARAN

1. Tujuan

Kementerian Agama provinsi Kalimantan Selatan merupakan

kementerian yang mengemban tugas dan fungsi pembangunan bidang

agama serta bidang pendidikan. Secara khusus pembangunan bidang

pendidikan yang menjadi tugas kementerian agama provinsi Kalimantan

Selatan adalah pendidikan umum berciri agama, pendidikan agama, dan

pendidikan keagamaan.

Sebagai penjabaran dari Visi dan Misi kementerian agama

provinsi Kalimantan Selatan menetapkan tujuan sesuai dengan kedua

tugas dan fungsi tersebut.

Adapun tujuan pembangunan bidang agama pada

Kementerian Agama Provinsi Kalimantan Selatan untuk periode tahun

2015-2019 adalah sebagai berikut :

1. Peningkatan kualitas pemahaman dan pengamalan ajaran agama

masyarakat dalam rangka meningkatkan kualitas kehidupan

beragama.

2. Pengukuhan suasana kerukunan hidup umat beragama yang

harmonis sebagai salah satu pilar kerukunan nasional.

3. Pemenuhan kebutuhan akan pelayanan kehidupan beragama yang

berkualitas dan merata.

Page 8: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang · peran penting dalam kehidupan bangsa Indonesia. Pengakuan akan agama Pengakuan akan agama ini tercermin dari penetapan prinsip sila pertama

8

Renstra 2015-2019 Kemenag. Prov. Kalimantan Selatan

4. Adapun tujuan pembangunan bidang pendidikan adalah:

1. Peningkatan akses pendidikan bagi seluruh lapisan masyarakat

pada berbagai jenjang pendidikan.

2. Peningkatan mutu pendidikan agama dan keagamaan

2. Sasaran Strategis

Dalam rangka mencapai tujuan agama dan pendidikan yang

menjadi tugas kementerian agama provinsi Kalimantan Selatan, maka

ditetapkanlah sasaran strategis yang akan dicapai dalam masa 5 (lima)

tahun ke depan. Sasaran strategis kementerian agama provinsi

Kalimantan Selatan dan merupakan perpanjangan tangan bagian yang

tidak terpisahkan dengan sasaran stategis kementerian agama pusat

dan ditetapkan untuk dapat menjamin susksenya pelaksanaan

pembangunan jangka menengah yang bersifat menyeluruh, serta untuk

memudahkan pengendalian dan pemantauan kinerja organisasi

khususnya pada kementerian agama provinsi Kalimantan Selatan.

Sesuai tugas dan fungsinya Kementerian Agama memiliki dua

bidang sasaran, yaitu sasaran terkait bidang agama dan sasaran bidang

pendidikan.

Adapun sasaran strategis Kementerian Agama Provinsi

Kalimantan Selatan terkait bidang agama adalah sebagai berikut:

1. Sasaran terkait peningkatan kualitas pemahaman dan pengamalan

ajaran agama dalam rangka meningkatkan kualitas kehidupan

Page 9: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang · peran penting dalam kehidupan bangsa Indonesia. Pengakuan akan agama Pengakuan akan agama ini tercermin dari penetapan prinsip sila pertama

9

Renstra 2015-2019 Kemenag. Prov. Kalimantan Selatan

beragama adalah meningkatnya kualitas dan ketersediaan bimbingan

dan fasilitasi keagamaan, yang antara lain ditandai dengan:

a. Jumlah umat beragama yang aktif pada rumah ibadah

b. Jumlah rumah ibadah yang melaksanakan kegiatan sosial

keagamaan

2. Sasaran terkait pengukuhan kerukunan hidup umat beragama yang

harmonis adalah meningkatnya harmoni sosial dan kerukunan umat

beragama, antara lain ditandai dengan:

a. Jumlah penyelesaian konflik antar umat beragama

b. Indeks Kerukunan Umat Beragama Tingkat Provinsi

3. Sasaran terkait pemenuhan pelayanan kehidupan beragama yang

berkualitas adalah meningkatnya kualitas pelayanan kehidupan

beragama, yang antara lain ditandai dengan:

a. Jumlah Sarana Rumah Ibadah yang memenuhi standar

b. Jumlah Penyuluh Agama yang memenuhi kompetensi

c. Jumlah KUA yang memenuhi standar

d. Jumlah Penghulu yang memenuhi kompetensi

e. Indeks Kepuasan Layanan Jamaah Haji Dalam Negeri Tingkat

Provinsi

Sedangkan sasaran strategis Kementerian Agama Provinsi

Kalimantan Selatan terkait fungsi pendidikan adalah sebagai berikut:

1. Sasaran terkait peningkatan akses pendidikan bagi seluruh lapisan

masyarakat pada berbagai jenjang pendidikan adalah Meningkatnya

Akses Layanan Pendidikan, dan ditandai dengan:

Page 10: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang · peran penting dalam kehidupan bangsa Indonesia. Pengakuan akan agama Pengakuan akan agama ini tercermin dari penetapan prinsip sila pertama

10

Renstra 2015-2019 Kemenag. Prov. Kalimantan Selatan

1. APK RA/Pratama Widya Pasraman

2. APK MI/Ula/SDTK/Adhi Widya Pasraman

3. APK MTs/Wustha/SMPTK/ Madya Pasraman

4. APK MA/Ulya/Utama Widya Pasraman

5. APM MI/Ula/SDTK/Adhi Widya Pasraman

6. APM MTs/Wustha/SMPTK

7. APM MA/Ulya/Utama Widya Pasraman

2. Sasaran terkait dengan peningkatan mutu pendidikan agama dan

keagamaan adalah meningkatnya mutu pendidikan agama dan

keagamaan, yang ditandai dengan:

1. Rerata nilai ujian sekolah MTs

2. Rerata nilai ujian sekolah MA

3. Indeks Integritas Siswa

Page 11: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang · peran penting dalam kehidupan bangsa Indonesia. Pengakuan akan agama Pengakuan akan agama ini tercermin dari penetapan prinsip sila pertama

11

Renstra 2015-2019 Kemenag. Prov. Kalimantan Selatan

BAB III

ARAH KEBIJAKAN DAN STRATEGIS

A. ARAH KEBIJAKAN KEMENTERIAN AGAMA

Arah kebijakan Kementerian Agama Provinsi Kalimantan Selatan

tahun 2015-2019 diarahkan pada hal-hal sebagai berikut:

1. Kebijakan dalam hal memperkuat dan memperluas upaya penanaman

pemahaman, penghayatan, pengalaman dan pengembangan nilai-nilai

keagamaan kepada masyarakat beragama diarahkan pada upaya:

a. Peningkatan peran KUA sebagai pusat informasi masyarakat dalam

mengakses layanan informasi keagamaan, bimbingan keagamaan,

dan sumber-sumber belajar keagamaan umat;

b. Peningkatan kualitas dan kapasitas layanan penerangan agama

melalui penyuluh agama, pendakwah, juru penerang, dan ahli agama

untuk menjaga dari pemahaman keagamaan yang menyimpang;

c. Penguatan dan perluasan penyebaran pesan-pesan keagamaan di

berbagai media cetak, intenet, dan media sosial lainnya;

d. Peningkatan kapasitas dan partisipasi lembaga sosial keagamaan

dalam pembinaan umat.

2. Kebijakan dalam hal memperkukuh kerukunan hidup umat beragama

diarahkan pada upaya:

a. Peningkatan kapasitas aktor-aktor kerukunan umat beragama;

Page 12: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang · peran penting dalam kehidupan bangsa Indonesia. Pengakuan akan agama Pengakuan akan agama ini tercermin dari penetapan prinsip sila pertama

12

Renstra 2015-2019 Kemenag. Prov. Kalimantan Selatan

b. Pemberdayaan masyarakat, organisasi sosial keagamaan, serta

pemuka agama agar secara mandiri dapat melakukan upaya

pencegahan dan penyelesaian konflik;

c. Pemberdayaan FKUB, lembaga keagamaan dan institusi media;

d. Pembentukan FKUB pada tingkat provinsi, kabupaten dan kota;

e. Pengembangan dan penguatan kesadaran kerukunan umat

beragama;

f. Peningkatan pemahaman agama berwawasan multikultur;

g. Peningkatan harmonisasi kehidupan sosial keagamaan terutama di

daerah yang memiliki potensi konflik;

h. Peningkatan kualitas pembinaan kerukunan internal umat beragama;

dan

i. Peningkatan upaya deradikalisasi terhadap penyebaran informasi

keagamaan yang menyesatkan dan menimbulkan aksi terorisme.

3. Kebijakan dalam hal meningkatkan kapasitas, kualitas dan akuntabilitas

pelayanan bagi umat beragama dalam pemenuhan akitivitas

peribadatannya diarahkan pada upaya:

a. Peningkatan efisiensi, transparansi, dan akuntabilitas pelayanan

pencatatan nikah oleh penghulu;

b. Peningkatan akses masyarakat terhadap kitab suci dan

pengkajiannya;

c. Peningkatan akses masyarakat terhadap tempat ibadah yang

nyaman, serta pengembangan fungsi dan penguatan pengelolaan

rumah ibadah dalam melayani aktifitas keagamaan umat beragama;

Page 13: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang · peran penting dalam kehidupan bangsa Indonesia. Pengakuan akan agama Pengakuan akan agama ini tercermin dari penetapan prinsip sila pertama

13

Renstra 2015-2019 Kemenag. Prov. Kalimantan Selatan

d. Peningkatan kapasitas dan kualitas penjaminan produk halal bagi

umat beragama

4. Kebijakan dalam hal meningkatkan pemanfaatan dan kualitas

pengelolaan potensi ekonomi keagamaan diarahkan pada upaya;

a. Peningkatan kualitas dan kapasitas pembinaan, pemberdayaan, dan

pengelolaan ZISWA (zakat, infaq, shadaqah dan wakaf);

b. Pemberdayaan pengelolaan dana kolekte pada umat Kristen;

c. Pemberdayaan pengelolaan dana kolekte pada umat Katolik;

d. Pemberdayaan pengelolaan dana punia pada umat Hindu;

e. Pemberdayaan pengelolaan dana paramita pada umat Buddha; dan

f. Pemberdayaan pengelolaan dana keagamaan pada umat Khonghucu

5. Kebijakan dalam hal meningkatkan efisiensi, tranparansi, akutabilitas

dan kualitas penyelenggaraan ibadah haji dan umrah yang diarahkan

pada upaya:

a. Peningkatan kualitas pengelolaan Sistem Informasi dan

Komputerisasi Haji Terpadu (SISKOHAT) pada Kabupaten dan Kota;

b. Pengintegrasian sistem pendaftaran, pembayaran ongkos naik haji

serta dokumen keimigrasian;

c. Peningkatan kualitas jaminan kepastian keberangkatan calon jemaah

haji;

d. Peningkatan perlindungan dan pembinaan jemaah haji;

e. Peningkatan kualitas laporan pengelolaan keuangan haji;

f. Peningkatan pengawasan dan akreditasi terhadap penyelenggaraan

ibadah haji khusus dan penyelenggaraan perjalanan ibadah umrah.

Page 14: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang · peran penting dalam kehidupan bangsa Indonesia. Pengakuan akan agama Pengakuan akan agama ini tercermin dari penetapan prinsip sila pertama

14

Renstra 2015-2019 Kemenag. Prov. Kalimantan Selatan

6. Kebijakan dalam hal memperluas akses dan meningkatkan mutu

pendidikan agama dan pendidikan keagamaan meliputi:

a. Meningkatkan akses dan mutu pendidikan anak usia dini (PAUD)

diarahkan pada upaya:

a. Peningkatan dana operasional sekolah berupa BOS untuk RA;

b. Penyediaan ruang kelas pendidikan RA yang berkualitas;

c. Penyediaan peralatan dan perlengkapan pendidikan RA yang

berkualitas;

d. Pengembangan kurikulum yang disertai yang disertai dengan

pelatihan, pendampingan dan penyediaan buku pendidikan yang

berkualitas sesuai kurikulum pendidikan anak usia dini yang

berlaku.

b. Meningkatkan akses dan mutu pendidikan dasar-menengah (wajib

belajar 12 tahun) yang meliputi:

1. Memperluas akses masyarakat untuk mendapatkan layanan

pendidikan, diarahkan pada upaya:

a. Peningkatan akses bagi masyarakat kurang mampu melalui

program Kartu Indonesia Pintar (KIP) kepada siswa MI/SDTK,

MTs/SMPTK dan MA/MAK/SMTK;

b. Peningkatan dana operasional sekolah berupa BOS untuk

MI/SDTK, MTs/SMPTK dan MA/MAK/SMTK;

c. Penyediaan ruang kelas pendidikan dasar dan menengah

d. Pengembangan layanan lembaga pendidikan di daerah 3T;

Page 15: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang · peran penting dalam kehidupan bangsa Indonesia. Pengakuan akan agama Pengakuan akan agama ini tercermin dari penetapan prinsip sila pertama

15

Renstra 2015-2019 Kemenag. Prov. Kalimantan Selatan

e. Pengembangan layanan lembaga pendidikan satu atap; dan

f. Pengembangan pendidikan berciri kejuruan berciri agama.

2. Meningkatkan penyediaan sarana prasarana pendidikan yang

berkualitas diarahkan pada upaya:

a. Peningkatan ketersediaan sarana dan perlengkapan

pembelajaran;

b. Penyediaan dan peningkatan kualitas ruang kelas pendidikan

yang memadai;

c. Penyediaan dan peningkatan kualitas perpustakaan serta

pengembangan koleksi perpustakaan;

d. Pengembangan dan peningkatan standar unit kesehatan

sekolah pada lembaga pendidikan;

e. Peningkatan kelengkapan sarana dan prasarana meubelair

lembaga pendidikan;

f. Penyediaan laboratorium dan peralatannya; dan

g. Pengembangan lembaga pendidikan berasrama.

3. Meningkatkan mutu peserta didik diarahkan pada upaya;

a. Pengembangan penghargaan bagi peserta didik berbakat dan

berprestasi;

b. Pengembangan penyelenggaraan lomba/kompetisi pendidikan

untuk peserta didik;

c. Peningkatan partisipasi peserta didik dalam lomba

/festival/kompetisi/olimpiade nasional dan / atau internasional;

Page 16: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang · peran penting dalam kehidupan bangsa Indonesia. Pengakuan akan agama Pengakuan akan agama ini tercermin dari penetapan prinsip sila pertama

16

Renstra 2015-2019 Kemenag. Prov. Kalimantan Selatan

d. Pengembangan fasilitas pendidikan ke luar negeri bagi peserta

didik berprestasi;

e. Penyelenggaraan UN bagi peserta didik; dan

f. Pengembangan program pemagangan di dunia usaha/industri

4. Meningkatkan jaminan kualitas kelembagaan pendidikan

diarahkan pada upaya:

a. Peningkatan mutu akreditasi lembaga pendidikan;

b. Pengembangan lembaga pendidikan unggulan;

c. Peningkatan mutu manajemen;

d. Peningkatan kualitas ekstra dan intra kurikuler;

e. Penerapan manajemen berbasis satuan pendidikan;

f. Pemberdayaan KKM, KKG dan MGMP;

g. Pengembangan program keterampilan pada pendidikan

menengah;

h. Penguatan program keagamaan pada pendidikan menengah;

i. Pemberdayaan lembaga/organisasi mitra pengembangan

madrasah;

j. Penguatan regulasi penjaminan layanan pendidikan yang

bermutu.

5. Meningkatkan kurikulum dan pelaksanaannya diarahkan pada

upaya;

a. Penguatan penerapan kurikulum pendidikan;

b. Penyediaan dan peningkatan kualitas buku pendidikan agama

sesuai kurikulum yang berlaku;

Page 17: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang · peran penting dalam kehidupan bangsa Indonesia. Pengakuan akan agama Pengakuan akan agama ini tercermin dari penetapan prinsip sila pertama

17

Renstra 2015-2019 Kemenag. Prov. Kalimantan Selatan

c. Peningkatan pelatihan kurikulum yang berlaku; dan

d. Penguatan pendampingan dalam pelaksanaan kurikulum yang

berlaku.

c. Meningkatkan kualitas guru dan tenaga kependidikan diarahkan pada

upaya:

a. Peningkatan kompetensi Guru/Kepala satuan pendidikan;

b. Peningkatan kompetensi tenaga kependidikan;

c. Peningkatan kualifikasi guru minimal S1/D4;

d. Pemberian tunjangan fungsional, tunjangan profesi dan tunjangan

khusus;

e. Peningkatan partisipasi guru pada pendidikan profesi guru (PPG);

f. Peningkatan sertifikasi guru;

g. Penguatan sistema dan pelaksanaan penilaian kinerja guru;

h. Peningkatan kualifikasi pendidikan S2 bagi calon kepala satuan

pendidikan, dan calon pengawas;

i. Pengembangan komptensi pendidik dan tenaga kependidikan

penyelenggaraan pendidikan inklusi; dan

j. Pengembangan penghargaan dan perlindungan kepada pendidik

dan tenaga kependidikan.

d. Meningkatkan layanan pendidikan keagamaan yang berkualitas

meliputi:

1. Peningkatan akses pendidikan keagamaan diarahkan pada

upaya:

Page 18: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang · peran penting dalam kehidupan bangsa Indonesia. Pengakuan akan agama Pengakuan akan agama ini tercermin dari penetapan prinsip sila pertama

18

Renstra 2015-2019 Kemenag. Prov. Kalimantan Selatan

a. Peningkatan ketersediaan pelayanan lembaga pendidikan

keagamaan formal;

b. Pemberian dana Biaya Operasional Santri (BOS) bagi

santri/siswa pada pendidikan keagamaan;

c. Pemberian bantuan dan sosialisasi Kartu Indonesia Pintar

(KIP) bagi santri/siswa pada pendidikan keagamaan;

d. Pemberian biaya operasional pendidikan (BOP) kepada

lembaga pendidikan keagamaan;

e. Pendirian ruang kelas baru (RKB) pada pendidikan

keagamaan;

f. Pembangunan asrama pondok pesantren;

g. Pemberian layanan pendidikan keagamaan kepada

masyarakat marginal melalui pendidikan terpadu anak harapan

(DIKTERAPAN).

2. Peningkatan mutu sarana prasarana pendidikan keagamaan,

diarahkan pada upaya:

a. Rehabilitasi ruang kelas pada pendidikan keagamaan;

b. Peningkatan mutu sarana dan prasarana pendidikan

keagamaan;

c. Penyediaan kitab/buku keagamaan yang diajarkan pada

lembaga pendidikan keagamaan;

d. Peningkatan mutu lembaga/yayasan penyelenggara

pendidikan keagamaan;

Page 19: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang · peran penting dalam kehidupan bangsa Indonesia. Pengakuan akan agama Pengakuan akan agama ini tercermin dari penetapan prinsip sila pertama

19

Renstra 2015-2019 Kemenag. Prov. Kalimantan Selatan

e. Pembinaan lembaga pendidikan keagamaan;

f. Pemberian dukungan peningkatan mutu kepada lembaga

pendidikan keagaman sebagai inkubator bisnis bagi peserta

didik/santri dan pusat pemberdayaan ekonomi masyarakat;

g. Rehabilitasi asrama pada pondok pesantren;

h. Pemberian dukungan pengembangan dan peningkatan mutu

Pos Kesehatan Pesantren (POSKESTREN); dan

i. Pengembangan pondok pesantren unggulan Tafaqquh Fiddin

dan vokasional/keterampilan.

3. Peningkatan mutu peserta didik pendidikan keagamaan yang

diarahkan pada upaya:

a. Peningkatan keterampilan dan pemahaman peserta didik

dalam pembacaan kitab suci;

b. Peningkatan dukungan pembiayaan pemagangan peserta

didik pendidikan keagamaan pada dunia usaha dan industri;

c. Peningkatan penyelenggaraan kegiatan kepemudaan, seni

dan olahraga bagi peserta didik;

d. Pemberian beasiswa bagi peserta didik untuk melanjutkan

pendidikan di satuan pendidikan keagamaan yang besar /

unggulan dalam rangka memperoleh layanan pendidikan yang

bermutu; dan

e. Pemberian beasiswa pendidikan tahfizh Alqur’an (program

beasiswa tahfizh Alqur’an) kepada santri.

Page 20: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang · peran penting dalam kehidupan bangsa Indonesia. Pengakuan akan agama Pengakuan akan agama ini tercermin dari penetapan prinsip sila pertama

20

Renstra 2015-2019 Kemenag. Prov. Kalimantan Selatan

4. Peningkatan mutu pendidik dan tenaga kependidikan pendidikan

keagamaan yang diarahkan pada upaya:

a. Peningkatan kompetensi dan kualifikasi pendidik dan tenaga

kependidikan pada pendidikan keagamaan;

b. Peningkatan akses pendidikan profesi guru bagi pendidikan

pada pendidikan keagamaan formal;

c. Pemberian tunjangan kepada pendidik pada pendidikan

keagamaan formal;

d. Peningkatan mutu pengasuh pesantren; dan

e. Peningkatan akses beasiswa pendidikan kader ulama (calon

ahli agama) kepada pendidikan keagamaan.

5. Peningkatan jaminan kualitas kelembagaan pendidikan

keagamaan diarahkan pada upaya:

a. Penyiapan akreditasi lembaga pendidikan keagamaan;

b. Peningkatan mutu pembelajaran lembaga pendidikan

keagamaan;

c. Penguatan sistema pengelolaan data pendidikan keagamaan;

d. Peningkatan mutu manajemen lembaga pendidikan

keagamaan;

e. Pemberdayaan mitra kerja pendidikan keagamaan; dan

f. Penyelenggaraan kajian keagamaan pada lembaga

pendidikan keagamaan.

Page 21: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang · peran penting dalam kehidupan bangsa Indonesia. Pengakuan akan agama Pengakuan akan agama ini tercermin dari penetapan prinsip sila pertama

21

Renstra 2015-2019 Kemenag. Prov. Kalimantan Selatan

6. Peningkatan kualitas pembelajaran keagamaan yang moderat

pada pendidikan keagamaan diarahkan pada upaya:

a. Pengembangan kajian mendalam terhadap kitab-kitab

keagamaan;

b. Pengembangan pemahaman keagamaan yang toleran,

seimbang, moderat, dan cinta tanah air; dan

c. Pengembangan upaya deradikalisasi keagamaan pada

lembaga pendidikan keagamaan.

e. Meningkatkan kualitas pendidikan agama pada satuan pendidikan

umum untuk memperkuat pemahaman dan pengalaman untuk

membina akhlak mulia dan budi pekerti luhur meliputi:

1. Peningkatan mutu dan pemerataan guru pendidikan agama

diarahkan pada upaya:

a. Pemberian tunjangan profesi kepada guru pendidikan agama;

b. Peningkatan kualifikasi minimal S1/D4;

c. Peningkatan kompetensi dan sertifikasi guru pendidikan

agama;

d. Pemberian kesempatan untuk mengikuti program visiting

teacher (guru tamu) bagi guru pendidikan agama yang

berprestasi;

e. Peningkatan kesempatan dalam mengikuti program

pendidikan profesi guru;

f. Pengembangan pembelajaran bagi guru pendidikan agama

melalui keikutsertaan dalam berbagai lomba;

Page 22: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang · peran penting dalam kehidupan bangsa Indonesia. Pengakuan akan agama Pengakuan akan agama ini tercermin dari penetapan prinsip sila pertama

22

Renstra 2015-2019 Kemenag. Prov. Kalimantan Selatan

g. Peningkatan kualifikasi S2 bagi pengawas;

h. Peningkatan bimbingan teknis kurikulum yang berlaku bagi

guru dan pengawas, serta pembinaan bagi pengawas

pendidikan agama; dan

i. Pemerataan penempatan guru pendidikan agama sesuai arah

kebijakan dan strategi dalam distribusi dan penempatan guru

pendidikan agama.

2. Peningkatan mutu dan pemahaman siswa terhadap pendidikan

agama diarahkan pada upaya:

a. Peningkatan pelatihan pemahaman dan pengusaan kitab suci;

b. Peningkatan penyelenggaraan lomba kreatifitas pendidikan

agama;

c. Penyelenggaraan USBN pendidikan agama; dan

d. Perluasan materi pengembangan pendidikan agama

berwawasan kebangsaan.

3. Peningkatan mutu kelembagaan pendidikan agama, diarahkan

pada upaya:

a. Peningkatan kapasitas kelompok kerja pengawas (Pokjawas);

b. Pemberdayaan lembaga pengembangan pembelajaran dan

penilaian kurikulum pendidikan agama;

c. Pengembangan kelompok kerja guru (KKG) dan musyawarah

guru mata pelajaran (MGMP); dan

d. Peningkatan sarana / media pembelajaran pendidikan agama.

Page 23: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang · peran penting dalam kehidupan bangsa Indonesia. Pengakuan akan agama Pengakuan akan agama ini tercermin dari penetapan prinsip sila pertama

23

Renstra 2015-2019 Kemenag. Prov. Kalimantan Selatan

f. Kebijakan dalam hal meningkatkan kualitas tata kelola pembangunan

bidang agama diarahkan pada upaya:

a. Peningkatan kualitas dan kapasitas dukungan manajemen dan

tugas teknis lainnya dalam layanan perencanaan, kepegawaian,

keuangan, pengelolaan barang milik negara (BMN), organisasi

dan tata laksana, hukum, kerjasama luar negeri, administrasi

umum, sarana prasarana, serta informasi keagamaan dan

kehumasan;

b. Peningkatan koordinasi dan komunikasi tindaklanjut hasil

pemeriksaan dengan unit-unit bersangkutan; dan

c. Peningkatan sosialisasi kebijakan dan penguatan akuntabilitas

kinerja kelembagaan.

B. STRATEGI KEMENTERIAN AGAMA

Strategi yang dilaksanakan untuk merealisasikan arah kebijakan

Kementerian Agama Provinsi Kalimantan Selatan dituangkan dalam 9

(sembilan) program, sebagai berikut:

1. Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis

Lainnya.

Penyelenggaraan program ini terkait erat dengan kebijakan dalam hal

meningkatkan kualitas tata kelola pembangunan bidang agama,

khususnya dalam meningkatkan koordinasi pelaksanaan tugas dan

fungsi, pembinaan, serta pemberian dukungan manajemen kepada

Page 24: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang · peran penting dalam kehidupan bangsa Indonesia. Pengakuan akan agama Pengakuan akan agama ini tercermin dari penetapan prinsip sila pertama

24

Renstra 2015-2019 Kemenag. Prov. Kalimantan Selatan

semua unit organisasi di lingkungan Kementerian Agama Provinsi

Kalimantan Selatan.

Ada 7 (tujuh) kegiatan prioritas yang dilaksanakan dalam rangka

mencapai sasaran Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan

Tugas Teknis Lainnya Kementerian Agama, yaitu:

1. Pembinaan Administrasi Perencanaan;

2. Pembinaan Administrasi Kepegawaian;

3. Pembinaan Administrasi Keuangan dan Barang Milik Negara (BMN);

4. Pembinaan Administrasi Organisasi dan Tata Laksana;

5. Pembinaan Administrasi Hukum dan Kerjasama Luar Negeri (KLN);

6. Pembinaan Administrasi Umum; dan

7. Pembinaan Administrasi Informasi Keagamaan dan Kehumasan.

2. Program Kerukunan Umat Beragama

Penyelenggaraan program ini terkait erat dengan kebijakan

memperkukuh kerukunan hidup umat beragama dalam bingkai Negara

Kesatuan Republik Indonesia. Selain itu Program Kerukunan Umat

Beragama juga berperan dalam realisasi kebijakan Kementerian Agama

dalam hal peningkatan pemahaman dan pengamalan ajaran agama,

peningkatan pelayanan agama, penguatan pengelolaan potensi ekonomi

keagamaan, serta peningkatan akses dan mutu pendidikan.

Ada 2 (dua) kegiatan prioritas yang dilaksanakan dalam rangka

mencapai sasaran Program Kerukunan Umat Beragama, yaitu:

1. Pembinaan Kerukunan Hidup Umat Beragama;

2. Bimbingan Masyarakat Khonghucu.

Page 25: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang · peran penting dalam kehidupan bangsa Indonesia. Pengakuan akan agama Pengakuan akan agama ini tercermin dari penetapan prinsip sila pertama

25

Renstra 2015-2019 Kemenag. Prov. Kalimantan Selatan

3. Program Pendidikan Islam

Penyelenggaraan program ini terkait erat dengan kebijakan dalam hal

peningkatan akses dan mutu pendidikan agama dan pendidikan

keagamaan pada Kementerian Agama, khususnya peningkatan akses,

mutu, relevansi dan daya saing serta tata kelola pendidikan umat Islam.

Ada 4 (empat) kegiatan prioritas yang dilaksanakan dalam rangka

mencapai sasaran Program Pendidikan Islam, yaitu:

a. Peningkatan akses, mutu, kesejahteraan dan subsidi pendidikan

agama Islam;

b. Peningkatan akses, mutu, kesejahteraan dan subsidi pendidikan

keagamaan Islam;

c. Peningkatan akses, mutu, kesejahteraan dan subsidi RA/BA dan

Madrasah;

d. Dukungan manajemen pendidikan dan pelayanan tugas teknis

lainnya pendidikan Islam

4. Program Penyelenggaraan Haji dan Umrah

Penyelenggaraan program ini terkait erat dengan kebijakan dalam hal

meningkatkan efisiensi, transparansi, akuntabilitas dan kualitas

penyelenggaraan ibadah haji dan umrah, khususnya dalam

meningkatkan kepuasan jemaah, pembinaan, pelayanan, dan

perlindungan kepada jemaah, serta didukung sistem informasi yang

memadai, dan tata kelola yang baik dan bersih.

Page 26: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang · peran penting dalam kehidupan bangsa Indonesia. Pengakuan akan agama Pengakuan akan agama ini tercermin dari penetapan prinsip sila pertama

26

Renstra 2015-2019 Kemenag. Prov. Kalimantan Selatan

Ada 4 (empat) kegiatan prioritas yang dilaksanakan dalam rangka

mencapai sasaran Program Penyelenggaraan Haji dan Umrah, yaitu:

a. Pelayanan haji dalam negeri;

b. Pembinaan haji dan umrah;

c. Pengelolaan dana haji;

d. Dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas teknis lainnya

penyelenggaraan haji dan umrah.

5. Program Bimbingan Masyarakat Islam

Penyelenggaraan program ini terkait erat dengan kebijakan dalam hal

peningkatan pemahaman dan pengalaman ajaran agama, peningkatan

pelayanan agama, dan penguatan pengelolaan potensi ekonomi

keagamaan masyarakat Islam.

Ada 5 (lima) kegiatan prioritas yang dilaksanakan dalam rangka

mencapai sasaran Program Bimbingan Masyarakat Islam, yaitu:

a. Pengelolaan dan Pembinaan Pemberdayaan Wakaf

b. Pengelolaan dan Pembinaan Pemberdayaan Zakat

c. Pengelolaan dan Pembinaan Penerangan Agama Islam

d. Pengelolaan Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah, dan

e. Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya

Bimas Islam.

6. Program Bimbingan Masyarakat Kristen

Penyelenggaraan program ini terkait erat dengan kebijakan dalam hal

peningkatan pemahaman dan pengamalan ajaran agama, peningkatan

pelayanan agama, penguatan pengelolaan potensi ekonomi keagamaan

Page 27: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang · peran penting dalam kehidupan bangsa Indonesia. Pengakuan akan agama Pengakuan akan agama ini tercermin dari penetapan prinsip sila pertama

27

Renstra 2015-2019 Kemenag. Prov. Kalimantan Selatan

serta peningkatan akses dan mutu pendidikan agama dan pendidikan

keagamaan masyarakat Kristen.

Ada 3 (tiga) kegiatan prioritas yang dilaksanakan dalam rangka

mencapai sasaran Program Bimbingan Masyarakat Kristen, yaitu:

a. Pengelolaan dan Pembinaan Urusan Agama Kristen;

b. Pengelolaan dan Pembinaan Pendidikan Agama Kristen;

c. Dukungan Manajemen dan Tugas Teknis Lainnya Bimas Kristen.

7. Program Bimbingan Masyarakat Katolik

Penyelenggaraan program ini terkait erat dengan kebijakan dalam hal

peningkatan pemahaman dan pengamalan ajaran agama, peningkatan

pelayanan agama, penguatan pengelolaan potensi ekonomi keagamaan

serta peningkatan akses dan mutu pendidikan agama dan pendidikan

agama dan pendidikan keagamaan masyarakat Katolik.

Ada 4 (empat) kegiatan prioritas yang dilaksanakan dalam rangka

mencapai sasaran Program Bimbingan Masyarakat Katolik, yaitu:

a. Pengelolaan dan Pembinaan Urusan Agama Katolik;

b. Pengelolaan dan Pembinaan Pendidikan Agama Katolik;

c. Penyelenggaraan Administrasi Perkantoran Pendidikan Bimas

Katolik;

d. Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya

Bimas Katolik.

8. Program Bimbingan Masyarakat Hindu

Penyelenggaraan program ini terkait erat dengan kebijakan dalam hal

peningkatan pemahaman dan pengamalan ajaran agama, peningkatan

Page 28: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang · peran penting dalam kehidupan bangsa Indonesia. Pengakuan akan agama Pengakuan akan agama ini tercermin dari penetapan prinsip sila pertama

28

Renstra 2015-2019 Kemenag. Prov. Kalimantan Selatan

pelayanan agama, penguatan pengelolaan potensi ekonomi keagamaan,

serta peningkatan akses mutu pendidikan agama dan pendidikan

keagamaan masyarakat Hindu.

Ada 4 (empat) kegiatan prioritas yang dilaksanakan dalam rangka

mencapai sasaran Program Bimbingan Masyarakat Hindu, yaitu:

a. Pengelolaan dan Pembinaan Urusan Agama Hindu;

b. Pengelolaan dan Pembinaan Pendidikan Agama Hindu;

c. Penyelenggaraan Administrasi Perkantoran Pendidikan Bimas Hindu

d. Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya

Bimas Hindu.

9. Program Bimbingan Masyarakat Buddha

Penyelenggaraan program ini terkait erat dengan kebijakan dalam hal

peningkatan pemahaman dan pengamalan ajaran agama, peningkatan

pelayanan agama, penguatan pengelolaan potensi ekonomi keagamaan,

serta peningkatan akses dan mutu pendidikan agama dan pendidikan

keagamaan masyarakat Buddha.

Ada 4 (empat) kegiatan prioritas yang dilaksanakan dalam rangka

mencapai sasaran Program Bimbingan Masyarakat Buddha, yaitu:

a. Pengelolaan dan Pembinaan Urusan Agama Buddha;

b. Peningkatan Kualitas Pembinaan dan Pengelolaan Pendidikan

Agama Buddha;

c. Penyelenggaraan Administrasi Perkantoran Pendidikan Bimas

Buddha;

d. Dukungan Manajemen dan Tugas Teknis Lainnya Bimas Buddha.

Page 29: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang · peran penting dalam kehidupan bangsa Indonesia. Pengakuan akan agama Pengakuan akan agama ini tercermin dari penetapan prinsip sila pertama

29

Renstra 2015-2019 Kemenag. Prov. Kalimantan Selatan

BAB IV

TARGET KINERJA

A. Target Kinerja Sasaran Strategis

1. Sasaran Strategis Bidang Agama

Sasaran strategis Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi

Kalimantan Selatan dalam Bidang Agama beserta hasil yang ingin

dicapai pada lima tahun mendatang yaitu 2015 – 2019 sesuai dengan

indikator kinerjanya adalah sebagai berikut:

1. Meningkatnya kualitas dan ketersediaan bimbingan dan fasilitasi

keagamaan, yang ditandai dengan:

1. Meningkatnya jumlah umat beragama yang aktif pada rumah

ibadah pada tahun 2019 sebanyak 3.000.000 yang tersebar di

Kabupaten dan Kota se Kalimantan Selatan

2. Meningkatnya jumlah rumah ibadah yang melaksanakan kegiatan

sosial keagamaan pada tahun 2019 sebanyak 3.200 buah

2. Meningkatnya harmoni sosial dan kerukunan umat beragama, yang

ditandai dengan:

1. Jumlah penyelesaian konflik antar umat beragama

2. Meningkatnya Indeks Kerukunan Umat Beragama Tingkat

Provinsi pada tahun 2019 sebesar 75,00 %

3. Meningkatnya kualitas pelayanan kehidupan beragama, yang

ditandai dengan:

1. Meningkatnya jumlah sarana rumah ibadah yang memenuhi

standar menjadi 39 buah pada tahun 2019

Page 30: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang · peran penting dalam kehidupan bangsa Indonesia. Pengakuan akan agama Pengakuan akan agama ini tercermin dari penetapan prinsip sila pertama

30

Renstra 2015-2019 Kemenag. Prov. Kalimantan Selatan

2. Meningkatnya jumlah Penyuluh Agama yang memenuhi

kompetensi pada tahun 2019 sebanyak 94 Orang

3. Meningkatnya Jumlah KUA yang memenuhi standar pada tahun

2019 sebanyak 3 buah

4. Meningkatnya jumlah Penghulu yang memenuhi kompetensi

menjadi 159 Orang pada tahun 2019

5. Indeks Kepuasan Layanan Jamaah Haji Dalam Negeri Tingkat

Provinsi pada tahun 2019 sebesar 85,00 %

2. Sasaran Strategis Bidang Pendidikan

Sasaran strategis Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi

Kalimantan Selatan dalam Bidang Pendidikan beserta hasil yang ingin

dicapai pada lima tahun mendatang yaitu tahun 2015 sampai dengan

2019, sesuai dengan indikator kinerjanya adalah sebagai berikut:

1. Meningkatnya Akses Layanan Pendidikan

1. Meningkatnya APK RA/Pratama Widya Pasraman menjadi 8,66 %

pada tahun 2019

2. Meningkatnya APK MI/Ula/SDTK/Adhi Widya Pasraman menjadi

13,54 % pada tahun 2019

3. Meningkatnya APK MTs/Wustha/SMPTK/ Madya Pasraman

menjadi 11,15 % pada tahun 2019

4. Meningkatnya APK MA/Ulya/Utama Widya Pasraman menjadi

22,50 % pada tahun 2019

Page 31: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang · peran penting dalam kehidupan bangsa Indonesia. Pengakuan akan agama Pengakuan akan agama ini tercermin dari penetapan prinsip sila pertama

31

Renstra 2015-2019 Kemenag. Prov. Kalimantan Selatan

5. Meningkatnya APM MI/Ula/SDTK/Adhi Widya Pasraman menjadi

18,36 % pada tahun 2019

6. Meningkatnya APM MTs/Wustha/SMPTK menjadi 9,41 % pada

tahun 2019

7. Meningkatnya APM MA/Ulya/Utama Widya Pasraman menjadi

6,98 % pada tahun 2019

2. Meningkatnya mutu pendidikan agama dan keagamaan, yang

ditandai dengan:

1. Rerata nilai ujian sekolah MTs menjadi 50,00 pada tahun 2019

2. Rerata nilai ujian sekolah MA menjadi 55,00 pada tahun 2019

3. Indeks Integritas Siswa menjadi 85,00 % pada tahun 2019

B. Target Kinerja Sasaran Program dan Kegiatan

1. Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis

Lainnya.

Untuk mencapai outcome tersebut dilaksanakan sejumlah kegiatan:

1. Pembinaan Administrasi Perencanaan, dengan sasaran

Meningkatnya Kualitas Administrasi Perencanaan, yang ditandai

dengan:

1. Jumlah Data Perencanaan Program

2. Jumlah Dokumen Rencana Kerja dan Anggaran

3. Jumlah Laporan Evaluasi Program

Page 32: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang · peran penting dalam kehidupan bangsa Indonesia. Pengakuan akan agama Pengakuan akan agama ini tercermin dari penetapan prinsip sila pertama

32

Renstra 2015-2019 Kemenag. Prov. Kalimantan Selatan

2. Pembinaan Administrasi Kepegawaian, dengan sasaran

Meningkatnya Kualitas Administrasi Kepegawaian, yang ditandai

dengan:

1. Jumlah peserta Assessmen, dan Pengembangan pegawai

2. Persentase Pembinaan dan layanan kesejahteraan sosial

3. Persentase Dokumen Data PNS yg tervalidasi dan terverifikasi

3. Pembinaan Administrasi Keuangan dan BMN, dengan sasaran

Meningkatnya Kualitas Administrasi Keuangan dan BMN, yang

ditandai dengan:

1. Jumlah Dokumen Pengelolaan Keuangan dan BMN

2. Jumlah laporan keuangan dan BMN

4. Pembinaan Administrasi Organisasi dan Tatalaksana, dengan

sasaran Meningkatnya Kualitas Administrasi Organisasi dan

Tatalaksana, yang ditandai dengan:

1. Jumlah Rancangan Regulasi Bidang Organisasi dan Tata

Laksana

2. Jumlah Laporan Kinerja

3. Jumlah Dokumen Laporan Tindak Lanjut Hasil Pemeriksaan

4. Jumlah Tim Pokja RB Kementerian Agama yang melaksanakan

Program RB Kementerian Agama

5. Pembinaan Administrasi Hukum, dengan sasaran Meningkatnya

Kualitas Administrasi Hukum, yang ditandai dengan:

1. Jumlah Aparatur sipil negara yang dibina dalam bidang hukum

2. Jumlah ASN yang sosialisasi dalam produk-produk bidang hukum

Page 33: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang · peran penting dalam kehidupan bangsa Indonesia. Pengakuan akan agama Pengakuan akan agama ini tercermin dari penetapan prinsip sila pertama

33

Renstra 2015-2019 Kemenag. Prov. Kalimantan Selatan

6. Pembinaan Administrasi Umum, dengan sasaran:

1. Meningkatnya Kualitas Administrasi Umum, yang ditandai

dengan:

1. Jumlah Dokumen Pelayanan dan Rancangan Kebijakan di

Bidang Administrasi dan Umum

2. Persentase terlaksananya pembinaan administrasi

2. Meningkatnya penyediaan sarana prasarana aparatur, yang

ditandai dengan:

1. Persentase tersedianya sarana dan prasarana aparatur

7. Pembinaan Administrasi Informasi Keagamaan dan Kehumasan,

dengan sasaran:

1. Meningkatnya Kualitas Kehumasan, yang ditandai dengan:

1. Jumlah Layanan Masyarakat

2. Jumlah Penyelenggara PPID

2. Meningkatnya Kualitas Data dan Informasi Keagamaan, yang

ditandai dengan:

1. Jumlah persentase kelengkapan data keagamaan dan

pendidikan

2. Jumlah integrasi sistem aplikasi data

3. Meningkatnya Sistem Informasi yang Terintegrasi, yang ditandai

dengan:

1. Jumlah Operasional Layanan Data Center, Jaringan dan

Internet

Page 34: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang · peran penting dalam kehidupan bangsa Indonesia. Pengakuan akan agama Pengakuan akan agama ini tercermin dari penetapan prinsip sila pertama

34

Renstra 2015-2019 Kemenag. Prov. Kalimantan Selatan

2. Jumlah Operasional Portal, website dan email Kementerian

Agama

3. Jumlah Operasional LPSE Kementerian Agama

2. Program Kerukunan Umat Beragama

Untuk mencapai outcome tersebut dilaksanakan sejumlah kegiatan:

Pembinaan Kerukunan Umat Beragama, dengan sasaran meliputi:

1. Meningkatnya Kapasitas Aktor-Aktor Kerukunan Umat Beragama,

yang ditandai dengan:

1. Persentase (%) provinsi dan kabupaten/kota yang melibatkan

tokoh perempuan dan unsur pemuda dalam keanggotaan FKUB

dan lembaga keagamaan

2. Meningkatnya Kualitas FKUB, Lembaga Keagamaan, dan Institusi

Media, yang ditandai dengan:

1. Jumlah kegiatan koordinasi lintas lembaga keagamaan yang

diselenggarakan pada level provinsi dan kabupaten/kota

(kegiatan)

2. Jumlah paket bantuan operasional SEKBER FKUB Provinsi

(paket)

3. Jumlah paket bantuan operasional SEKBER FKUB

Kabupaten/Kota (paket)

3. Meningkatnya mutu kesadaran Kerukunan Umat Beragama, yang

ditandai dengan:

1. Jumlah Dialog Lintas Agama (paket)

Page 35: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang · peran penting dalam kehidupan bangsa Indonesia. Pengakuan akan agama Pengakuan akan agama ini tercermin dari penetapan prinsip sila pertama

35

Renstra 2015-2019 Kemenag. Prov. Kalimantan Selatan

3. Program Pendidikan Islam

Untuk mencapai outcome tersebut dilaksanakan program Pendidikan

Islam, dengan sasaran meliputi:

1. Meningkatnya angka partisipasi peserta didik RA, MI/Ula,

MTs/Wustha, MA/Ulya, yang ditandai dengan:

1. APK RA dengan angka 8,62% pada tahun 2019;

2. Jumlah Siswa RA sebesar 16.762 orang pada tahun 2019;

3. APK MI/Ula dengan angka 13,48% pada tahun 2019;

4. Jumlah Siswa MI/Ula sebesar 73.011 orang pada tahun 2019;

5. APM MI/Ula dengan angka 11,08% pada tahun 2019;

6. APK MTs/Wustha dengan angka 22,36 % pada tahun 2019;

7. Jumlah Siswa MTs/Wustha pada tahun 2019 adalah 81.434

orang;

8. APM MTs/Wustha dengan angka 18,26% pada tahun 2019;

9. APK MA/Ulya dengan angka 9,23% pada tahun 2019;

10. Jumlah Siswa MA/Ulya sebesar 18.023 orang pada tahun 2019;

11. APM MA/Ulya dengan angka 6,72% pada tahun 2019;

2. Menurunnya angka putus sekolah lulusan MI/Ula, MTs/Wustha, dan

MA/Ulya yang ditandai antara lain dengan:

1. Persentase angka putus sekolah MI/Ula menjadi kurang dari

0,27% pada tahun 2019;

2. (Jumlah angka putus sekolah MI/Ula) sebesar 198 orang pada

tahun 2019;

Page 36: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang · peran penting dalam kehidupan bangsa Indonesia. Pengakuan akan agama Pengakuan akan agama ini tercermin dari penetapan prinsip sila pertama

36

Renstra 2015-2019 Kemenag. Prov. Kalimantan Selatan

3. Persentase angka putus sekolah MTs/Wustha menjadi kurang

dari 0,19% pada tahun 2019;

4. (Jumlah angka putus sekolah MTs/Wustha) sebesar 151 orang

pada tahun 2019;

5. Persentase angka putus sekolah MA/Ulya menjadi kurang dari

0,47% pada tahun 2019;

6. (Jumlah angka putus sekolah MA/Ulya) sebesar 80 orang pada

tahun 2019.

3. Tercapainya keseimbangan rasio peserta didik perempuan:laki-laki

pada MI/Ula, MTs/Wustha, MA/Ulya, yang ditandai antara lain

dengan:

1. Rasio APM peserta didik perempuan : laki-laki pada MI/Ula

menjadi 0,94% pada tahun 2019;

2. Rasio APK peserta didik perempuan : laki-laki pada MTs/Wustha

menjadi 1,01% pada tahun 2019;

3. Rasio APK peserta didik perempuan : laki-laki pada MA/Ulya,

menjadi 1,40% pada tahun 2019.

4. Meningkatnya kualitas layanan pendidikan pada RA, MI/Ula,

MTs/Wustha, MA/Ulya yang ditunjukkan dengan nilai akreditasi

minimal B, yang ditandai antara lain dengan:

1. Jumlah RA yang Terakreditasi Minimal B;

2. (Persentase RA yang Terakreditasi Minimal B) menjadi 50,00%

pada tahun 2019;

3. Jumlah MI yang Terakreditasi minimal B;

Page 37: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang · peran penting dalam kehidupan bangsa Indonesia. Pengakuan akan agama Pengakuan akan agama ini tercermin dari penetapan prinsip sila pertama

37

Renstra 2015-2019 Kemenag. Prov. Kalimantan Selatan

4. (Persentase MI yang Terakreditasi minimal B) menjadi 90,00%

pada tahun 2019;

5. Jumlah MTs yang Terakreditasi minimal B;

6. (Persentase MTs yang Terakreditasi minimal B) menjadi 90,00%

pada tahun 2019;

7. Jumlah MA yang Terakreditasi minimal B;

8. (Persentase MA yang Terakreditasi minimal B) menjadi 90,00%

pada tahun 2019.

5. Meningkatnya jumlah madrasah yang layanan pendidikannya sesuai

SNP, yang ditandai antara lain dengan;

1. Jumlah MI memenuhi SNP menjadi 148 lembaga pada tahun

2019;

2. Jumlah MTs memenuhi SNP menjadi 85 lembaga pada tahun

2019;

3. Jumlah MA memenuhi SNP menjadi 51 lembaga pada tahun 2019

6. Meningkatnya jumlah satuan pendidikan madrasah yang menerapkan

SPM, yang ditandai antara lain dengan;

1. Jumlah MI yang memenuhi SPM menjadi 160 lembaga pada

tahun 2019;

2. Jumlah MTs yang memenuhi SPM menjadi 105 lembaga pada

tahun 2019;

3. Jumlah MA yang memenuhi SPM menjadi 55 lembaga pada tahun

2019.

Page 38: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang · peran penting dalam kehidupan bangsa Indonesia. Pengakuan akan agama Pengakuan akan agama ini tercermin dari penetapan prinsip sila pertama

38

Renstra 2015-2019 Kemenag. Prov. Kalimantan Selatan

7. Terlaksananya program bantuan siswa/santri miskin melalui Kartu

Indonesia Pintar, yang ditandai antara lain dengan;

1. Jumlah Siswa MI/Ula Penerima KIP menjadi 15.871 Orang pada

tahun 2019;

2. Jumlah Siswa MTs/Wustha Penerima KIP menjadi 21.494 Orang

pada tahun 2019;

3. Jumlah Siswa MA/Ulya Penerima KIP menjadi 11.191 Orang pada

tahun 2019.

8. Meningkatnya kualifikasi dan kompetensi Guru PAI pada Sekolah,

yang ditandai antara lain dengan;

1. Persentase guru PAI berkualifikasi minimal D4/S1 menjadi

85,00% pada tahun 2019;

2. (Jumlah guru PAI berkualifikasi minimal D4/S1) menjadi 150

orang pada tahun 2019.

Untuk mencapai outcome tersebut dilaksanakan sejumlah kegiatan:

1. Peningkatan Akses, Mutu, Kesejahteraan dan Subsidi Pendidikan

Keagamaan Islam, antara lain dengan:

1. Meningkatnya mutu guru dan pengawas Pendidikan Agama Islam

pada Sekolah, yang ditandai antara lain dengan:

1. Jumlah guru PAI Non PNS yang menerima tunjangan profesi;

2. Jumlah guru PAI yang ditingkatkan kualifikasi S1;

3. Jumlah guru PAI yang ditingkatkan kompetensinya;

Page 39: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang · peran penting dalam kehidupan bangsa Indonesia. Pengakuan akan agama Pengakuan akan agama ini tercermin dari penetapan prinsip sila pertama

39

Renstra 2015-2019 Kemenag. Prov. Kalimantan Selatan

4. Jumlah guru PAI berprestasi yang mengikuti program visiting

teacher (guru tamu);

5. Jumlah pengawas PAI yang ditingkatkan kompetensinya;

6. Jumlah calon pengawas PAI yang berkualifikasi S2;

7. Jumlah Guru dan Pengawas PAI yang Mengikuti Bimtek

Kurikulum yang berlaku;

8. Jumlah guru yang mengikuti lomba pengembangan

pembelajaran PAI;

9. Jumlah pengawas PAI yang terbina

2. Meningkatnya mutu siswa Pendidikan Agama Islam pada

Sekolah, yang ditandai antara lain dengan:

1. Jumlah siswa yang mengikuti lomba kreatifitas PAI;

2. Jumlah dokumen penyelenggaraan USBN PAI.

3. Meningkatnya pemahaman siswa atas keberagaman melalui

Pendidikan Agama Islam pada Sekolah, yang ditandai antara lain

dengan:

1. Jumlah siswa yang mendapat pengembangan PAI

berwawasan kebangsaan.

4. Meningkatnya mutu kelembagaan Pendidikan Agama Islam pada

Sekolah, yang ditandai antara lain dengan:

1. Jumlah lembaga Pokjawas yang ditingkatkan kapasitasnya;

2. Jumlah lembaga yang melakukan pengembangan

pembelajaran dan penilaian kurikulum PAI;

3. Jumlah KKG dan MGMP yang dikembangkan di sekolah;

Page 40: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang · peran penting dalam kehidupan bangsa Indonesia. Pengakuan akan agama Pengakuan akan agama ini tercermin dari penetapan prinsip sila pertama

40

Renstra 2015-2019 Kemenag. Prov. Kalimantan Selatan

4. Jumlah sekolah penerima bantuan sarana/media

pembelajaran PAI.

2. Peningkatan Akses, Mutu, Kesejahteraan dan Subsidi Pendidikan

Keagamaan Islam, dengan sasaran meliputi:

1. Meningkatnya akses pendidikan diniyah dan pondok pesantren,

yang ditandai antara lain dengan:

1. Jumlah santri pada Pendidikan Diniyah Formal/satuan

pendidikan muadalah/Program Persamaan Lulusan /Program

Wajar Dikdas tingkat Ula serta Paket A yang mendapatkan

Biaya Operasional Santri (BOS);

2. Jumlah santri pada Pendidikan Diniyah Formal/satuan

pendidikan muadalah/Program Persamaan Lulusan/ Program

Wajar Dikdas tingkat Wustha serta Paket B yang mendapatkan

Biaya Operasional Santri (BOS);

3. Jumlah santri pada Pendidikan Diniyah Formal/satuan

pendidikan muadalah/Program Persamaan Lulusan /Program

Wajar Dikdas tingkat Ulya serta Paket C yang mendapatkan

Biaya Operasional Santri (BOS);

4. Jumlah santri pada Pendidikan Diniyah Formal/satuan

pendidikan muadalah/Program Persamaan Lulusan/ Program

Wajar Dikdas tingkat Ula serta Paket A yang mendapatkan

Bantuan KIP;

5. Jumlah santri pada Pendidikan Diniyah Formal/satuan

pendidikan muadalah/Program PersamaanLulusan /Program

Page 41: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang · peran penting dalam kehidupan bangsa Indonesia. Pengakuan akan agama Pengakuan akan agama ini tercermin dari penetapan prinsip sila pertama

41

Renstra 2015-2019 Kemenag. Prov. Kalimantan Selatan

Wajar Dikdas tingkat Wustha serta Paket B yang mendapatkan

Bantuan KIP;

6. Jumlah santri pada Pendidikan Diniyah Formal/satuan

pendidikan muadalah/Program Persamaan Lulusan /Program

Wajar Dikdas tingkat Ulya serta Paket C yang mendapatkan

Bantuan KIP;

7. Jumlah Madrasah Diniyah Takmiliyah/Pendidikan Al-

Qur'an/Pendidikan Pesantren yang mendapat dukungan Biaya

Operasional Pendidikan (BOP);

8. Jumlah santri yang menerima layanan Pendidikan Terpadu

Anak Harapan (DIKTERAPAN).

2. Meningkatnya mutu sarana prasarana pendidikan diniyah dan

pondok pesantren, yang ditandai antara lain dengan:

1. Jumlah asrama pada pondok pesantren yang direhab;

2. Jumlah lembaga pendidikan keagamaan Islam yang

ditingkatkan mutu sarana dan prasarananya;

3. Jumlah Madrasah Diniyah Takmiliyah/Pendidikan Al-

Qur'an/Pendidikan Pesantren ditingkatkan mutunya;

4. Jumlah kitab yang diajarkan pada lembaga pendidikan diniyah

dan pondok pesantren yang disediakan;

5. Jumlah lembaga penyelenggara Pendidikan Keagamaan yang

ditingkatkan mutunya;

6. Jumlah lembaga pesantren, diniyah, diniyah takmiliyah,

pendidikan al Quran yang terbina.

Page 42: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang · peran penting dalam kehidupan bangsa Indonesia. Pengakuan akan agama Pengakuan akan agama ini tercermin dari penetapan prinsip sila pertama

42

Renstra 2015-2019 Kemenag. Prov. Kalimantan Selatan

3. Meningkatnya mutu santri pendidikan diniyah dan pondok

pesantren, yang ditandai dengan:

1. Jumlah santri pondok pesantren yang mendapatkan dukungan

pembiayaan Pemagangan Santri Pondok Pesantren;

2. Jumlah santri yang mengikuti Perkemahan Pramuka Santri

Nusantara (PPSN);

3. Jumlah santri yang mengikuti Pekan Olahraga dan Seni Antar

Pondok Pesantren Tingkat Nasional (POSPENAS).

4. Meningkatnya mutu pendidik dan tenaga kependidikan pada

pendidikan diniyah dan pondok pesantren, ditandai antara lain

dengan:

1. Jumlah pendidik Madrasah Diniyah Takmiliyah/Pendidikan Al-

Qur'an/Pendidikan Pesantren yang ditingkatkan mutunya;

5. Meningkatnya jaminan kualitas (quality assurance) kelembagaan

pendidikan diniyah dan pondok pesantren, yang ditandai dengan,

antara lain:

1. Jumlah mitra kerja pendidikan keagamaan Islam

(FKDT/FKPP/FKPM/FKMA dll) yang diberdayakan;

2. Jumlah penyelenggaraan Bahtsul Ma'sail/Halaqoh pada

lembaga pendidikan keagamaan yang dilaksanakan;

3. Jumlah lembaga pendidikan keagamaan yang

menyelenggarakan layanan pendidikan kecakapan hidup dan

keterampilan kerja (life skill);

4. Tersusunnya Standar Nasional Pendidikan Keagamaan Islam.

Page 43: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang · peran penting dalam kehidupan bangsa Indonesia. Pengakuan akan agama Pengakuan akan agama ini tercermin dari penetapan prinsip sila pertama

43

Renstra 2015-2019 Kemenag. Prov. Kalimantan Selatan

3. Peningkatan Akses, Mutu, Kesejahteraan dan Subsidi RA/BA dan

Madrasah, dengan sasaran strategis meliputi:

1. Meningkatnya akses pendidikan madrasah, yang ditandai dengan,

antara lain:

1. Jumlah Siswa MI Penerima BOS;

2. Jumlah Siswa MI Penerima KIP;

3. Jumlah Siswa MTs Penerima BOS;

4. Jumlah Siswa MTs Penerima KIP;

5. Jumlah Siswa MA/MAK Penerima BOS;

6. Jumlah Siswa MA/MAK Penerima KIP;

7. Jumlah Siswa MI/MTs/MA/MAK yang menerima kartu dan

tersosialisasikan program Wajar 12 Tahun dengan KIP;

8. Jumlah Ruang Kelas MI yang dibangun;

9. Jumlah Ruang Kelas MTs yang dibangun;

10. Jumlah Ruang Kelas MA/MAK yang dibangun.

2. Meningkatnya kualitas sarana prasarana pendidikan madrasah,

yang ditandai antara lain dengan;

1. Jumlah RA yang mendapat bantuan sarana dan prasarana

pembelajaran;

2. Jumlah ruang kelas RA yang direhab;

3. Jumlah Ruang Kelas MI rusak sedang yang direhabilitasi;

4. Jumlah Ruang Kelas MI rusak berat yang direhabilitasi;

5. Jumlah perpustakaan MI yang dibangun;

6. Jumlah MI yang meningkat standar UKS;

Page 44: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang · peran penting dalam kehidupan bangsa Indonesia. Pengakuan akan agama Pengakuan akan agama ini tercermin dari penetapan prinsip sila pertama

44

Renstra 2015-2019 Kemenag. Prov. Kalimantan Selatan

7. Jumlah MI yang memiliki sarana prasarana termasuk

meubuler;

8. Jumlah Ruang Kelas MTs rusak sedang yang direhabilitasi;

9. Jumlah Ruang Kelas MTs rusak berat yang direhabilitasi;

10. Jumlah MTs yang meningkat standar UKS;

11. Jumlah Asrama MTs yang dibangun;

12. Jumlah Ruang Kelas MA/MAK rusak sedang yang

direhabilitasi;

13. Jumlah Ruang Kelas MA/MAK rusak berat yang direhabilitasi;

14. Jumlah perpustakaan MA/MAK yang dibangun;

15. Jumlah MA/MAK berasrama yang dibangun/dikembangkan;

16. Jumlah MA/MAK penerima bantuan pembangunan

laboratorium IPA;

17. Jumlah MA/MAK yang mendapat peralatan laboratorium IPA;

18. Jumlah MA/MAK penerima bantuan pembangunan

laboratorium bahasa;

19. Jumlah MA/MAK penerima bantuan pembangunan

laboratorium komputer;

20. Jumlah peralatan laboratorium bahasa MA/MAK;

21. Jumlah peralatan laboratorium komputer MA/MAK;

22. Jumlah asrama MA/MAK yang dibangun;

23. Jumlah MA yang dipersiapkan menjadi Madrasah Unggulan.

Page 45: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang · peran penting dalam kehidupan bangsa Indonesia. Pengakuan akan agama Pengakuan akan agama ini tercermin dari penetapan prinsip sila pertama

45

Renstra 2015-2019 Kemenag. Prov. Kalimantan Selatan

3. Meningkatnya mutu siswa madrasah, yang ditandai antara lain

dengan:

1. Jumlah Siswa MI mendapat Beasiswa Bakat dan Berprestasi;

2. Jumlah Siswa MI mengikuti lomba/festival/ kompetisi/olimpiade

nasional dan/atau internasional;

3. Jumlah Siswa MTs mendapat Beasiswa Bakat dan Berprestasi;

4. Jumlah Siswa MTs mengikuti lomba/festival/ kompetisi/

olimpiade nasional dan/atau internasional;

5. Jumlah Siswa MA/MAK mendapat Beasiswa Bakat dan

Berprestasi;

6. Jumlah Siswa MA/MAK mengikuti lomba/festival/

kompetisi/olimpiade nasional dan/atau internasional;

7. Jumlah siswa MI, MTs, MA yang mengikuti UAMBN PAI dan

Bhs Arab;

8. Jumlah siswa MI, MTs, MA yang mengikuti UN.

4. Meningkatnya mutu guru dan tenaga kependidikan madrasah,

yang ditandai antara lain dengan;

1. Jumlah Guru/Kepala RA yang ditingkatkan kompetensinya;

2. Jumlah PTK MI yang ditingkatkan kompetensinya;

3. Jumlah PTK MTs yang ditingkatkan kompetensinya;

4. Jumlah PTK MA/MAK yang ditingkatkan kompetensinya;

5. Jumlah PTK non-PNS yang Menerima Tunjangan Fungsional;

6. Jumlah PTK non-PNS yang Menerima Tunjangan Profesi;

7. Jumlah PTK non-PNS yang Menerima Tunjangan Khusus;

Page 46: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang · peran penting dalam kehidupan bangsa Indonesia. Pengakuan akan agama Pengakuan akan agama ini tercermin dari penetapan prinsip sila pertama

46

Renstra 2015-2019 Kemenag. Prov. Kalimantan Selatan

8. Jumlah guru madrasah mapel umum yang disertifikasi;

9. Jumlah guru yang dinilai kinerjanya;

10. Jumlah PTK madrasah penerima penghargaan dan

perlindungan;

11. Jumlah guru yang disiapkan menjadi Kepala Madrasah.

5. Meningkatnya jaminan kualitas (quality assurance) kelembagaan

madrasah, yang ditandai antara lain dengan:

1. Jumlah RA yang dipersiapkan untuk ditingkatkan mutu

akreditasinya;

2. Jumlah MI yang dipersiapkan untuk ditingkatkan mutu

akreditasinya;

3. Jumlah MI yang disiapkan menjadi madrasah unggulan;

4. Jumlah MI menerapkan Manajemen Berbasis Madrasah

(MBM);

5. Jumlah KKM MI diberdayakan;

6. Jumlah KKG MI diberdayakan;

7. Jumlah MTs yang dipersiapkan untuk ditingkatkan mutu

akreditasinya;

8. Jumlah MTs yang menerapkan Manajemen Berbasis

Madrasah (MBM);

9. Jumlah KKM MTs yang diberdayakan;

10. Jumlah MGMP MTs yang diberdayakan;

11. Jumlah MA/MAK yang dipersiapkan untuk ditingkatkan mutu

akreditasinya;

Page 47: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang · peran penting dalam kehidupan bangsa Indonesia. Pengakuan akan agama Pengakuan akan agama ini tercermin dari penetapan prinsip sila pertama

47

Renstra 2015-2019 Kemenag. Prov. Kalimantan Selatan

12. Jumlah MA/MAK menerapkan Manajemen Berbasis Madrasah

(MBM);

13. Jumlah KKM MA/MAK yang diberdayakan;

14. Jumlah MGMP MA/MAK yang diberdayakan;

15. Jumlah MA yang menyelenggarakan program keterampilan;

16. Jumlah MA yang menyelenggarakan program keagamaan;

17. Jumlah MA melaksanakan program riset;

18. Jumlah madrasah yang menyelenggarakan pendidikan inklusi.

6. Meningkatnya mutu kurikulum pembelajaran madrasah, yang

antara lain ditandai dengan:

1. Jumlah dokumen pengembangan kurikulum RA yang

dipersiapkan;

2. Jumlah MI yang melaksanakan kurikulum yang berlaku;

3. Jumlah MTs yang melaksanakan kurikulum yang berlaku;

4. Jumlah MA/MAK yang melaksanakan kurikulum yang berlaku;

5. Jumlah buku PAI dan Bahasa Arab sesuai kurikulum yang

berlaku yang digandakan;

6. Jumlah PTK yang dilatih kurikulum yang berlaku;

7. Jumlah Madrasah yang melaksanakan Pendampingan

kurikulum yang berlaku.

4. Dukungan Manajemen Pendidikan dan Pelayanan Tugas Teknis

Lainnya Pendidikan Islam.

1. Meningkatnya Kualitas Tata Kelola Dukungan Manajemen dan

Tugas Teknis Lainnya Pendidikan Islam

Page 48: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang · peran penting dalam kehidupan bangsa Indonesia. Pengakuan akan agama Pengakuan akan agama ini tercermin dari penetapan prinsip sila pertama

48

Renstra 2015-2019 Kemenag. Prov. Kalimantan Selatan

4. Penyelenggaraan Haji dan Umrah

Program Penyelenggaraan Haji dan Umrah, yang ditandai dengan:

a. Meningkatnya Pelayanan Ibadah Haji Dalam Negeri yang antara lain

ditandai dengan:

1. Jumlah Rehabilitasi dan Pengembangan Asrama haji;

2. Jumlah lokasi Pelayanan pendaftaran haji

b. Meningkatnya Kualitas Pembinaan Ibadah Haji dan Umrah, yang

ditandai dengan:

1. Jumlah petugas PPIH Arab Saudi yang difasilitasi dalam pelatihan

manajemen dan pelayanan prima;

2. Jumlah petugas PPIH Embarkasi yang difasilitasi dalam pelatihan

manajemen dan pelayanan prima;

3. Jumlah rekrutmen Tenaga musiman PPIH arab saudí;

4. Jumlah Pembimbing dan Penyuluh Haji yang bersertifikasi;

5. Jumlah jemaah haji yang mendapatkan bimbingan manasik haji.

c. Meningkatnya akuntabilitas Pengelolaan Dana Haji, yang ditandai

dengan:

1. Jumlah Dokumen laporan Pengelolaan dan pengembangan Dana

Haji;

2. Jumlah Dokumen Laporan keuangan operasional haji;

3. Jumlah Dokumen laporan aset haji.

d. Meningkatnya Kualitas Tata Kelola Dukungan Manajemen dan Tugas

Teknis Lainnya Penyelenggaraan Haji dan Umrah, yang ditandai

dengan:

Page 49: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang · peran penting dalam kehidupan bangsa Indonesia. Pengakuan akan agama Pengakuan akan agama ini tercermin dari penetapan prinsip sila pertama

49

Renstra 2015-2019 Kemenag. Prov. Kalimantan Selatan

1. Jumlah dokumen administrasi perencanaan, keuangan, umum

dan ortala kepegawaian yang disusun tepat waktu;

2. Jumlah naskah kebijakan manajemen dan pelaksanaan tugas

teknis lainnya;

3. Jumlah dokumen monev, LAKIP, dan BMN;

4. Jumlah lokasi Pengelolaan database, jaringan, dan informasi haji;

5. Jumlah penyediaan Sarana dan Prasarana PHU.

5. Program Bimbingan Masyarakat Islam

Program Bimbingan Masyarakat Islam dengan outcome yang meliputi:

1. Meningkatnya kualitas bimbingan masyarakat Islam, yang ditandai

antara lain dengan:

1. Persentase lembaga zakat dan wakaf yang memenuhi standar

minimal lembaga keagamaan;

2. Persentase KUA yang memenuhi standar pelayanan;

3. Jumlah penyuluh agama yang difasilitasi dalam pembinaan dan

pengembangan.

2. Meningkatnya kualitas pelayanan kehidupan beragama, yang

ditandai antara lain dengan:

1. Jumlah Sarana Rumah Ibadah yang memenuhi standar;

2. Jumlah Penyuluh Agama yang memenuhi kompetensi;

3. Jumlah KUA yang memenuhi standar;

4. Jumlah Penghulu yang memenuhi kompetensi;

Page 50: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang · peran penting dalam kehidupan bangsa Indonesia. Pengakuan akan agama Pengakuan akan agama ini tercermin dari penetapan prinsip sila pertama

50

Renstra 2015-2019 Kemenag. Prov. Kalimantan Selatan

5. Indeks Kepuasan Layanan Jamaah Haji Dalam Negeri Tingkat

Provinsi.

Untuk mencapai outcome tersebut dilaksanakan sejumlah kegiatan:

1. Pengelolaan dan Pembinaan Pemberdayaan Wakaf, dengan sasaran

yang meliputi:

a. Meningkatnya kualitas SDM operator SIWAK, yang ditandai

antara lain dengan:

1. Jumlah operator SIWAK pada KUA yang di fasilitasi dalam

pelatihan;

2. Jumlah operator SIWAK pada Kankemenag yang di fasilitasi

dalam pelatihan;

3. Jumlah operator SIWAK pada Kanwil yang di fasilitasi dalam

pelatihan.

b. Meningkatnya pengamanan tanah wakaf, yang ditandai antara

lain dengan:

1. Jumlah Midis Billboard tanah wakaf.

c. Terbinanya Nazhir dan Lembaga Wakaf, yang ditandai antara lain

dengan:

1. Jumlah Bantuan tanah wakaf yang produktif;

2. Prosentase Tanah Wakaf Bersertifikat;

3. Jumlah Sertifikasi Tanah Wakaf;

4. Jumlah Workshop Literasi Wakaf;

5. Jumlah Bantuan Operasional BWI Perwakilan;

6. Jumlah Terbentuknya BWI Provinsi;

Page 51: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang · peran penting dalam kehidupan bangsa Indonesia. Pengakuan akan agama Pengakuan akan agama ini tercermin dari penetapan prinsip sila pertama

51

Renstra 2015-2019 Kemenag. Prov. Kalimantan Selatan

7. Jumlah Terbentuknya BWI Kabupaten/ Kota.

2. Pengelolaan dan Pembinaan Pemberdayaan Zakat, dengan sasaran

yang meliputi:

a. Terbinanya lembaga zakat, yang ditandai antara lain dengan;

1. Jumlah Workshop Sertifikasi Amil Zakat;

2. Jumlah Terlaksananya penilaian dan pemberian penghargaan

terhadap kontestan Zakat Award;

3. Jumlah Penilaian Kontenstan Zakat Award;

4. Jumlah Dana Operasional BAZNAS Pusat, Provinsi dan

Kabupaten/Kota di seluruh Indonesia.

b. Meningkatnya pemahaman dan kepatuhan BAZNAS, BAZNAS

provinsi, BAZNAS kabupaten/kota serta LAZ terhadap regulasi

zakat dan penerapan prinsip-prinsip syariah pada pengelolaan

zakat, yang ditandai antara lain dengan:

1. Jumlah Pengawasan Syariah dan Akreditasi Lembaga Zakat;

2. Jumlah Sosialisasi Standar Akuntansi L embaga Zakat;

3. Jumlah Temu Konsultasi Compliance Audit Lembaga Zakat.

c. Tersedianya pedoman dalam pelaksanaan pengawasan & audit

syariah, yang ditandai dengan:

1. Jumlah Dokumen Regulasi tentang Zakat.

d. Terbentuknya Unit Pengumpulan Zakat, yang ditandai dengan:

1. Jumlah Terbentuknya UPZ di setiap desa/kelurahan;

2. Jumlah Terbentuknya UPZ di setiap kecamatan;

Page 52: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang · peran penting dalam kehidupan bangsa Indonesia. Pengakuan akan agama Pengakuan akan agama ini tercermin dari penetapan prinsip sila pertama

52

Renstra 2015-2019 Kemenag. Prov. Kalimantan Selatan

3. Jumlah Terbentuknya UPZ di setiap Kantor

Kementerian/Lembaga, SKPD Tk Provinsi dan SKPD Tk

Kab/Kota;

4. Jumlah Workshop Literasi Zakat.

3. Pengelolaan dan Pembinaan Penerangan Agama Islam, dengan

ditandai antara lain:

a. Terselenggaranya Publikasi Dakwah, ditandai dengan:

1. Jumlah Workshop Jurnalis Keagamaan;

2. Jumlah Lokakarya Penyelenggaraan HBI;

3. Jumlah Dakwah Melalui Media Sosial & Elektronik;

4. Jumlah Peta Dakwah Keagamaan Islam.

b. Terselenggaranya MTQ/STQ Nasional dan Internasional, yang

ditandai antara lain dengan:

1. Jumlah Bimbingan Peningkatan kualitas dewan hakim;

2. Jumlah Pembinaan qari/qariah, hafidz/hafidzah 54 Paket;

3. Jumlah Penyelenggaraan MTQ Tk. Provinsi;

4. Jumlah Penyelenggaraan MTQ/STQ Tingkat Kabupaten /

Kota.

c. Terjalinnya sinergi Bimas Islam, Ormas Islam dan KL dalam

Penanganan Keumatan dan Pemberdayaan Umat, ditandai

dengan:

1. Jumlah Sinergitas Bimas Islam, ormas islam dan KL yang

difasilitasi;

Page 53: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang · peran penting dalam kehidupan bangsa Indonesia. Pengakuan akan agama Pengakuan akan agama ini tercermin dari penetapan prinsip sila pertama

53

Renstra 2015-2019 Kemenag. Prov. Kalimantan Selatan

2. Persentase kontribusi terhadap penyelesaian masalah

keummata.;

d. Meningkatnya Kualitas Penyuluhan Agama, yang ditandai

dengan:

1. Jumlah Penyuluh Agama Islam Non PNS;

2. Jumlah Tunjangan Penyuluh Agama Islam Non PNS;

3. Jumlah Peningkatan Kompetensi Penyuluh Agama Islam;

4. Jumlah Inpassing Jabatan Fungsional Penyuluh Agama;

5. Jumlah Koordinasi Bidang Penerangan Agama Islam.

e. Berkembangnya Lembaga Sosial Seni dan Budaya Islam, yang

ditandai dengan:

1. Jumlah Pembinaan lembaga sosial, seni dan budaya Islam;

2. Jumlah Pembinaan mental remaja muslim melalui seni budaya

Islam;

3. Jumlah Bantuan Majelis Taklim;

4. Jumlah Bantuan Lembaga/Ormas Islam;

5. Jumlah Rakor Pimpinan Ormas Islam;

6. Jumlah Festival Seni Budaya Islam.

4. Pengelolaan Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah, dengan

sasaran yang meliputi:

1. Meningkatnya kualitas SDM Penghulu, yang ditandai dengan:

1. Jumlah Penghulu yang terbina (PNBP);

2. Jumlah Penghulu Bertambah;

3. Jumlah bimbingan teknis administrasi NR;

Page 54: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang · peran penting dalam kehidupan bangsa Indonesia. Pengakuan akan agama Pengakuan akan agama ini tercermin dari penetapan prinsip sila pertama

54

Renstra 2015-2019 Kemenag. Prov. Kalimantan Selatan

4. Jumlah Penilaian Angka Kredit Jabatan Fungsional Penghulu

(PNBP);

5. Jumlah MBK/KTI (PNBP);

6. Terlaksananya PNBP Biaya Nikah Rujuk.

2. Meningkatnya Kualitas Standar Pelayanan KUA, yang ditandai

dengan:

1. Jumlah KUA yang memenuhi standar pelayanan (PNBP);

2. Jumlah Monitoring dan Konsultasi Mutu Layanan KUA (PNBP);

3. Jumlah Peningkatan Mutu Layanan KUA (PNBP);

4. Jumlah Operasional KUA untuk Pelayanan Nikah;

5. Iumlah Transport Layanan Nikah (PNBP);

6. Jumlah Honor Layanan Nikah (PNBP);

7. Jumlah KUA Teladan (PNBP);

8. Jumlah Rehabilitasi Ringan KUA;

9. Jumlah Pengadaan Lahan dan Sertifikasi Tanah KUA;

10. Jumlah Pembangunan KUA;

11. Jumlah Pengadaan Meubelair KUA;

12. Jumlah Pengadaan Sarana Perkantoran KUA Online;

13. Jumlah pengelola IT dan administrasi KUA terampil.

3. Meningkatnya kualitas Keluarga Sakinah, yang ditandai dengan:

1. Jumlah Bimbingan kursus pranikah (PNBP);

2. Jumlah Pelaksanaan Pemilihan keluarga sakinah teladan

tingkat Kabupaten, Provinsi dan Nasional (PNBP);

3. Jumlah Bimbingan Keluarga Sakinah (PNBP);

Page 55: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang · peran penting dalam kehidupan bangsa Indonesia. Pengakuan akan agama Pengakuan akan agama ini tercermin dari penetapan prinsip sila pertama

55

Renstra 2015-2019 Kemenag. Prov. Kalimantan Selatan

4. Jumlah Supervisi dan Monev Bimbingan Pranikah Catin

(PNBP);

5. Jumlah Pencegahan Kawin Anak dan Penguatan Keluarga

Muda (PNBP);

6. Jumlah Supervisi PNBP;

7. Jumlah Bantuan operasional BP4.

4. Penyatuan Kalender Hijriyah, yang ditandai dengan:

1. Jumlah Kajian Akademis;

2. Jumlah Pertemuan Tokoh/Pakar.

5. Terpenuhinya kebutuhan Al-Qur'an kepada masyarakat, yang

ditandai dengan:

1. Jumlah Distibusi Al-Qur'an kepada masyarakat.

6. Terciptanya suasana kehidupan internal umat islam yang

harmonis / Layanan Syariah, yang ditandai dengan:

1. Jumlah fasilitasi pembinaan, pemberdayaan dan kerukunan

intern umat beragama Islam (kegiatan);

2. Talk Show Syariah Melalui Media Elektronik

7. Meningkatnya Pemberdayaan Masjid dan Mushola, yang ditandai

dengan:

1. Jumlah Masjid/Mushalla yang memperoleh bantuan;

2. Jumlah Pembinaan terhadap Masjid agar tidak meminta

bantuan yang mengganggu ketertiban umum;

3. Jumlah Pengelolaan Manajemen Masjid Berbasis SIMAS

4. Jumlah Pembinaan Imam Masjid;

Page 56: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang · peran penting dalam kehidupan bangsa Indonesia. Pengakuan akan agama Pengakuan akan agama ini tercermin dari penetapan prinsip sila pertama

56

Renstra 2015-2019 Kemenag. Prov. Kalimantan Selatan

5. Jumlah Bantuan Masjid / Mushalla;

6. Jumlah validasi data kemasjidan melalui SIMAS;

7. Jumlah Kualitas Standar Tipologi Masjid melalui Penilaian dan

Penetapan Masjid Percontohan;

8. Jumlah Kualitas Sarana Penunjang Sistem Informasi Masjid;

9. Jumlah Identifikasi Masjid dan Musholla melalui ID Card

Masjid dan Musholla.

8. Meningkatnya kualitas penjaminan produk halal, yang ditandai

dengan:

1. Jumlah Kegiatan Gerakan Masyarak at Sadar Halal;

2. Jumlah bimbingan dan pengawasan produk halal di tempat

produksi, RPH, RPU, pasar tradisional, pasar modern.

9. Pengelolaan Hisab Rukyat, yang ditandai dengan:

1. Jumlah Layanan Rukyatul Hilal dan Verifikasi Arah Kiblat;

2. Jumlah Verifikasi Arah Kiblat dan Rukyatul H ilal Kab/Kota.

10. Penyelesaian Konflik Keagamaan, yang ditandai dengan:

1. Jumlah Deteksi Dini dan Identifikasi Paham dan aliran

keagamaan;

2. Jumlah Advokasi, Penanganaan Konflik/KorbanGerakan/

Aliran/Paham Keagamaan Bermasalah.

Page 57: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang · peran penting dalam kehidupan bangsa Indonesia. Pengakuan akan agama Pengakuan akan agama ini tercermin dari penetapan prinsip sila pertama

57

Renstra 2015-2019 Kemenag. Prov. Kalimantan Selatan

5. Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya

Bimas Islam, dengan sasaran yang meliputi:

1. Terlaksananya Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas

Teknis Lainnya Bimas Islam yang tepat waktu, yang ditandai

dengan:

1. Persentase tersedianya layanan manajemen Bimas Islam;

2. Persentase tersedianya data dan sistem informasi Bimas Islam

sebagai basis perencanaan, penganggaran, dan monev.

6. Program Bimbingan Masyarakat Kristen

Program Bimbingan Masyarakat Kristen, dengan outcome yang meliputi:

1. Meningkatnya kualitas pemahaman, pengamalan ajaran agama

Kristen, yang ditandai dengan:

a. Jumlah lembaga sosial keagamaan Kristen yang difasilitasi dalam

memenuhi standar minimal lembaga keagamaan;

b. Jumlah penyuluh dan tenaga teknis keagamaan Kristen yang

difasilitasi dalam pembinaan dan pengembangan.

2. Meningkatnya kualitas pembinaan dan pelayanan pendidikan Kristen,

yang ditandai dengan:

a. Persentase guru bersertifikat.

Untuk mencapai outcome tersebut dilaksanakan sejumlah kegiatan:

1. Pengelolaan dan Pembinaan Urusan Agama Kristen, dengan sasaran

yang meliputi:

Page 58: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang · peran penting dalam kehidupan bangsa Indonesia. Pengakuan akan agama Pengakuan akan agama ini tercermin dari penetapan prinsip sila pertama

58

Renstra 2015-2019 Kemenag. Prov. Kalimantan Selatan

a. Meningkatnya Bimbingan Masyarakat Kristen, yang ditandai

dengan:

1. Jumlah penyuluh Agama Kristen Non PNS Penerima

Honorarium;

2. Jumlah Penyuluh agama Kristen yang ditingkatkan kualitas

SDM-nya;

3. Jumlah Kendaraan Operasional Roda 2 untuk Penyuluh PNS;

4. Jumlah Tenaga Teknis Keagamaan Kristen yang Terbina

(Pendeta, Guru Sekolah Minggu, Koster, Evangelis, Diakones,

Guru Injil/Jemaat).

b. Jumlah Lembaga Sosial Keagamaan yang difasilitasi dalam

penguatan dan pemberdayaan, yang ditandai dengan:

1. Jumlah Lembaga Sosial Keagamaan, Lembaga Gereja,

Yayasan dan Asosiasi Keagamaan Kristen yang menerima

bantuan.

2. Pengelolaan dan Pembinaan Pendidikan Agama Kristen, dengan

sasaran:

a. Meningkatnya kualitas guru dan pengawas Pendidikan Agama

Kristen (PAK) pada sekolah umum, yang ditandai dengan:

1. Jumlah Guru PAK Non PNS yang menerima Tunjangan

Profesi;

2. Jumlah Guru PAK Non PNS yang menerima Tunjangan

Fungsional;

3. Jumlah Guru PAK yang bersertifikat;

Page 59: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang · peran penting dalam kehidupan bangsa Indonesia. Pengakuan akan agama Pengakuan akan agama ini tercermin dari penetapan prinsip sila pertama

59

Renstra 2015-2019 Kemenag. Prov. Kalimantan Selatan

4. Jumlah Guru PAK yang mengikuti program PLPG/PPG dan

pembinaan.

b. Meningkatnya kualitas guru dan tenaga kependidikan pada semua

jenjang Sekolah Pendidikan Keagamaan, yang ditandai dengan:

1. Jumlah Guru Bidang Studi yang menerima tunjangan profesi;

2. Jumlah Guru Bidang Studi yang menerima tunjangan

fungsional.

c. Meningkatnya kualitas Pendidikan Agama dan Pendidikan

Keagamaan Kristen, yang ditandai dengan:

1. Jumlah lembaga POKJAWAS yang ditingkatkan kapasitasnya;

2. Jumlah KKG dan MGMP yang dibina dan dikembangkan;

3. Jumlah dokumen pengembangan kurikulum SDTK, SMPTK

dan SMTK serta SMAK yang dipersiapkan;

4. Jumlah SDTK, SMPTK dan SMTK yang dipersiapkan

akreditasinya;

3. Dukungan Manajemen dan Tugas Teknis Lainnya Bimas Kristen,

dengan sasaran Meningkatnya Kualitas Tata Kelola Dukungan

Manajemen dan Tugas Teknis Lainnya Bimas Kristen, yang ditandai

dengan:

1. Jumlah dokumen administrasi perencanaan, keuangan, umum

dan ortala, kepegawaian yang disusun tepat waktu;

Page 60: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang · peran penting dalam kehidupan bangsa Indonesia. Pengakuan akan agama Pengakuan akan agama ini tercermin dari penetapan prinsip sila pertama

60

Renstra 2015-2019 Kemenag. Prov. Kalimantan Selatan

7. Program Bimbingan Masyarakat Katolik

Program Bimbingan Masyarakat Katolik, dengan outcome yang meliputi:

1. Meningkatnya kualitas pemahaman, pengamalan ajaran agama

Katolik, yang ditandai dengan:

a. Persentase lembaga sosial keagamaan Katolik yang difasilitasi

dalam memenuhi standar minimal lembaga keagamaan;

b. Jumlah penyuluh keagamaan Katolik yang difasilitasi dalam

pembinaan dan pengembangan;

c. Jumlah lembaga sosial keagamaan yang difasilitasi dalam

penguatan dan pemberdayaan.

2. Meningkatnya Kualitas Pengelolaan Pendidikan Agama dan

Pendidikan Keagamaan Katolik, yang ditandai dengan:

a. Jumlah Guru PA Katolik Berkualifikasi S1/D4;

b. Jumlah Siswa SMAK.

Untuk mencapai outcome tersebut dilaksanakan kegiatan:

1. Pengelolaan dan Pembinaan Urusan Agama Katolik, yang ditandai

dengan:

a. Meningkatnya kualitas pemahaman, pengamalan ajaran agama

Katolik, yang ditandai dengan:

1. Jumlah Penyuluh Agama Katolik PNS dan Non PNS yang

mengikuti pendidikan dan latihan (pengembangan kemampuan

substansi dan teknis);

Page 61: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang · peran penting dalam kehidupan bangsa Indonesia. Pengakuan akan agama Pengakuan akan agama ini tercermin dari penetapan prinsip sila pertama

61

Renstra 2015-2019 Kemenag. Prov. Kalimantan Selatan

2. Jumlah Laporan pelaksanaan tugas dan fungsi Penyuluh

Agama Katolik PNS;

3. Jumlah Penyuluh Agama Katolik Non PNS yang menerima

honorarium;

4. Jumlah Juklak/Juknis Pelaksanaan Penyuluhan Agama

Katolik;

5. Jumlah kendaraan operasional R2 bagi Penyuluh Agama

Katolik PNS.

b. Jumlah fasilitasi pembinaan, pemberdayaan dan kerukunan intern

umat beragama Katolik, ditandai dengan:

1. Jumlah Tokoh Agama dan Masyarakat Katolik yang mengikuti

dialog kerukunan umat beragama;

2. Jumlah Keluarga Katolik yang mengikuti pembinaan keluarga

bahagia;

3. Jumlah Kelompok Kategorial yang terbina;

4. Jumlah pegawai yang mengikuti pembinaan kerohanian

Katolik;

c. Jumlah naskah Norma, Standard, Prosedur dan Kriteria, ditandai

dengan:

1. Jumlah Juklak/Juknis Pemberian Bantuan kepada

Institusi/Lembaga Keagamaan Katolik;

2. Jumlah Pedoman Pembinaan Keluarga Katolik;

3. Jumlah Naskah Bimbingan kepada Kelompok Keagamaan

Katolik

Page 62: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang · peran penting dalam kehidupan bangsa Indonesia. Pengakuan akan agama Pengakuan akan agama ini tercermin dari penetapan prinsip sila pertama

62

Renstra 2015-2019 Kemenag. Prov. Kalimantan Selatan

d. Jumlah fasilitasi pembinaan dan pengembangan budaya

keagamaan Katolik, yang ditandai dengan.

1. Jumlah lembaga keagamaan katolik yang terbina

e. Jumlah lembaga sosial keagamaan yang difasilitasi dalam

penguatan dan pemberdayaan, ditandai dengan:

1. Jumlah Rumah Ibadah yang menerima bantuan;

2. Jumlah Keuskupan Agung dan Sufragan yang menerima

bantuan;

3. Jumlah Paroki/Stasi/Lingkungan yang menerima bantuan;

4. Jumlah Lembaga Keagamaan Katolik yang menerima bantuan

(sarana keagamaan);

5. Jumlah Lembaga Sosial Keagamaan Katolik yang menerima

bantuan (seminari/kongregasi/tarekat/ordo/unio/lembaga

sekular);

6. Jumlah Kelompok Kategorial Katolik yang menerima bantuan

(BIARLU, ME/LM);

7. Jumlah Ormas Katolik yang menerima bantuan Pembinaan

Kerohanian Katolik.

f. Jumlah fasilitasi sarana dan prasarana pelayanan keagamaan

(lokasi), yang ditandai dengan:

1. Jumlah Buku Peribadatan Katolik;

2. Jumlah perlengkapan dan peralatan misa.

Page 63: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang · peran penting dalam kehidupan bangsa Indonesia. Pengakuan akan agama Pengakuan akan agama ini tercermin dari penetapan prinsip sila pertama

63

Renstra 2015-2019 Kemenag. Prov. Kalimantan Selatan

2. Pengelolaan dan Pembinaan Pendidikan Agama Katolik, ditandai

dengan:

a. Tenaga Pendidik dan Kependidikan Agama Katolik yang

berkualitas, diantaranya ditandai dengan:

1. Jumlah Guru Pendidikan Agama Katolik Tingkat Dasar dan

Menengah yang memenuhi standar kualifikasi (DMS) (S1);

2. Jumlah Guru Pendidikan Agama Katolik yang memenuhi

standar kompetensi tersertifikasi;

3. Jumlah Pengawas Pendidikan Agama Katolik Tingkat Dasar

dan Menengah yang memenuhi standar kompetensi;

4. Jumlah GPAK Tingkat Dasar dan Menengah yang mengikuti

pembinaan dan latihan teknis kependidikan yang berlaku;

5. Jumlah Pengawas PAK Tingkat Dasar dan Menengah yang

mengikuti pembinaan dan latihan teknis kependidikan;

6. Jumlah Guru Pendidikan Agama Katolik Tingkat Dasar dan

Menengah yang menerima TPG [Non PNS yang sudah

Inpassing];

7. Jumlah GPAK Tingkat Dasar dan Menengah Non PNS yang

menerima TPG;

8. Jumlah Guru Pendidikan Agama Katolik Non PNS Tingkat

Dasar dan Menengah yang belum tersertifikasi menerima

tunjangan fungsional;

Page 64: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang · peran penting dalam kehidupan bangsa Indonesia. Pengakuan akan agama Pengakuan akan agama ini tercermin dari penetapan prinsip sila pertama

64

Renstra 2015-2019 Kemenag. Prov. Kalimantan Selatan

9. Jumlah Juklak/Juknis Pembinaan Kepada Guru Pendidikan

Agama Katolik, Dosen Agama Katolik, Pembina Agama Katolik

dan Tenaga Kependidikan;

10. Jumlah Buku Guru dan Silabus tingkat dasar;

11. Jumlah Buku Guru dan Silabus tingkat menengah;

12. Jumlah GPAK Tidak Tetap Tingkat Dasar dan Menengah yang

menerima bantuan.

b. Lembaga Pendidikan Keagamaan Katolik yang berkualitas

[memenuhi standar], diantaranya ditandai dengan:

1. Jumlah Lembaga Pendidikan Keagamaan Katolik Tingkat

Dasar dan Menengah yang mendapat bantuan Sarana

Prasarana;

2. Jumlah KKG dan MGMP yang menerima bantuan;

3. Jumlah Kegiatan Pembinaan Kerohanian Katolik yang diikuti

oleh peserta didik.

3. Penyelenggaraan Administrasi Perkantoran Pendidikan Bimas

Katolik, ditandai dengan:

a. Terlaksananya Administrasi Perkantoran Pendidikan Bimas

Katolik, ditandai dengan:

1. Jumlah Guru PNS penerima tunjangan profesi;

2. Jumlah Guru PNS yang menerima gaji dan tunjangan.

Page 65: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang · peran penting dalam kehidupan bangsa Indonesia. Pengakuan akan agama Pengakuan akan agama ini tercermin dari penetapan prinsip sila pertama

65

Renstra 2015-2019 Kemenag. Prov. Kalimantan Selatan

4. Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya

Bimas Katolik, yang ditandai dengan:

a. Meningkatnya Kualitas Tata Kelola Dukungan Manajemen dan

Tugas Teknis Lainnya Bimas Katolik, ditandai dengan:

1. Jumlah dokumen administrasi perencanaan, keuangan, umum,

ortala dan kepegawaian yang disusun tepat waktu;

2. Jumlah pegawai yang mendapat gaji tunjangan dan

operasional.

8. Program Bimbingan Masyarakat Hindu

Program Bimbingan Masyarakat Hindu, dengan outcome yang meliputi:

1. Meningkatnya Kualitas Pemahaman, Pengamalan, dan Pelayanan

Agama Hindu, yang ditandai antara lain dengan:

a. Persentase lembaga sosial keagamaan Hindu yang difasilitasi

dalam memenuhi standar minimal lembaga keagamaan;

b. Jumlah penyuluh dan tenaga teknis keagamaan Hindu yang

difasilitasi dalam pembinaan dan pengembangan.

2. Meningkatnya kualitas pembinaan dan penyelenggaraan Pendidikan

Agama dan Keagamaan Hindu, yang ditandai antara lain dengan:

a. Jumlah siswa dan mahasiswa yang memperoleh layanan

Pendidikan Agama dan Keagamaan Hindu;

b. Jumlah Tenaga Pendidik dan Kependidikan yang memperoleh

fasilitasi pembinaan dan pengembangan.

Page 66: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang · peran penting dalam kehidupan bangsa Indonesia. Pengakuan akan agama Pengakuan akan agama ini tercermin dari penetapan prinsip sila pertama

66

Renstra 2015-2019 Kemenag. Prov. Kalimantan Selatan

Untuk mencapai outcome tersebut dilaksanakan sejumlah kegiatan:

1. Pengelolaan dan Pembinaan Urusan Agama Hindu, dengan sasaran

yang meliputi:

a. Meningkatnya Kualitas Pembinaan dan Pengelolaan Urusan

Agama Hindu yang mencakup:

1. Jumlah penyuluh dan tenaga teknis keagamaan Hindu yang

difasilitasi dalam pembinaan dan pengembangan, yang

ditandai dengan antara lain:

1. Jumlah Fasilitasi operasional penyuluh non PNS.

2. Jumlah fasilitasi pembinaan, pemberdayaan dan kerukunan

intern umat beragama Hindu, yang ditandai dengan antara

lain:

1. Jumlah Dialog pinandita/tokoh agama/ cendekiawan/tokoh

masyarakat/pemuda/wanita;

2. Jumlah pembinaan dan pemberdayaan ekonomi umat;

3. Jumlah Fasilitasi pembinaan dan pemberdayaan ekonomi

umat;

4. Jumlah Desa Binaan Kerukunan Intern;

5. Jumlah pembinaan keluarga sukinah.

3. Jumlah lembaga sosial keagamaan yang difasilitasi dalam

penguatan dan pemberdayaan, yang ditandai dengan antara

lain:

1. Jumlah BOP PHDI;

2. Jumlah BOP LPDG;

Page 67: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang · peran penting dalam kehidupan bangsa Indonesia. Pengakuan akan agama Pengakuan akan agama ini tercermin dari penetapan prinsip sila pertama

67

Renstra 2015-2019 Kemenag. Prov. Kalimantan Selatan

3. Jumlah BOP BPH;

4. Jumlah BOP Lembaga Keagamaan Pemuda;

5. Jumlah BOP Lembaga Pinandita;

4. Jumlah fasilitasi sarana dan prasarana pelayanan keagamaan

(lokasi), yang ditandai dengan antara lain:

1. Jumlah Fasilitasi Rumah Ibadah;

2. Jumlah Fasilitasi Sarana Keagamaan;

3. Jumlah Kitab Suci yang disediakan;

4. Jumlah Fasilitasi Rumah Duka Hindu.

5. Jumlah fasilitasi pembinaan dan pengembangan budaya

keagamaan Hindu, yang ditandai dengan antara lain:

1. Jumlah event budaya keagamaan Hindu;

2. Jumlah Fasilitasi event budaya keagamaan Hindu.

2. Pengelolaan dan Pembinaan Pendidikan Agama Hindu, dengan

sasaran yang meliputi:

a. Meningkatnya akses pendidikan agama dan keagaman Hindu

tingkat Dasar dan Menengah, yang ditandai antara lain dengan:

1. Jumlah Fasilitasi Sarana dan Prasarana.

b. Meningkatnya kualitas pendidikan agama dan keagaman Hindu

Tingkat Dasar dan Menengah yang ditandai dengan:

1. Jumlah satuan Pendidikan Agama Hindu yang melaksanakan

kurikulum yang berlaku;

2. Jumlah Sekolah Minggu yang dibina; dan

3. Fasilitasi event pendidikan Agama dan Keagamaan Hindu.

Page 68: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang · peran penting dalam kehidupan bangsa Indonesia. Pengakuan akan agama Pengakuan akan agama ini tercermin dari penetapan prinsip sila pertama

68

Renstra 2015-2019 Kemenag. Prov. Kalimantan Selatan

c. Meningkatnya kualitas Tenaga Pendidik dan kependidikan tingkat

Dasar dan Menengah yang ditandai dengan:

1. Jumlah Guru berkualifikasi S1/D4 dan S2;

2. Jumlah guru bersertifikat pendidik;

3. Jumlah guru penerima Tunjangan;

4. Jumlah KKG/MGMP yang difasilitasi;

5. Jumlah tenaga kependidikan yang dibina

6. Jumlah tenga kependidikan yang ditingkatkan kompetensinya;

dan

7. Jumlah guru yang diberikan pembinaan.

3. Penyelenggaraan Administrasi Perkantoran Pendidikan Bimas Hindu,

dengan sasaran yang meliputi:

1. Terlaksananya Administrasi Perkantoran Pendidikan Bimas

Hindu, ditandai dengan:

1. Jumlah Guru PNS Penerima Tunjangan Profesi;

2. Jumlah Guru PNS Penerima Gaji dan Tunjangan.

4. Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya

Bimas Hindu, dengan sasaran Meningkatnya Kualitas Tata Kelola

Dukungan Manajemen dan Tugas Teknis Lainnya Bimas Hindu yang

ditandai dengan:

1. Jumlah Dokumen Rencana Kerja Tahunan;

2. Jumlah Dokumen Pagu Indikatif, Pagu Anggaran dan Alokasi

Anggaran;

Page 69: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang · peran penting dalam kehidupan bangsa Indonesia. Pengakuan akan agama Pengakuan akan agama ini tercermin dari penetapan prinsip sila pertama

69

Renstra 2015-2019 Kemenag. Prov. Kalimantan Selatan

3. Jumlah Dokumen Administrasi Perencanaan, Keuangan yang

disusun tepat waktu;

4. Jumlah pegawai yang mendapat gaji, tunjangan dan operasional;

5. Jumlah Dokumen Laporan Keuangan;

6. Jumlah Dokumen Pengadaan dan pemeliharaan peralatan

Perkantoran.

9. Program Bimbingan Masyarakat Buddha

Program Bimbingan Masyarakat Buddha, dengan outcome yang

meliputi:

1. Meningkatnya Kualitas Pemahaman, Pengamalan, dan Pelayanan

Agama Buddha, yang ditandai antara lain dengan:

1. Persentase lembaga sosial keagamaan Buddha yang difasilitasi

dalam memenuhi standar minimal lembaga keagamaan;

2. Jumlah penyuluh dan tenaga teknis keagamaan Buddha yang

difasilitasi dalam pembinaan dan pengembangan.

2. Tersedianya akses, mutu, Kesejatheraan dan subsidi pendidikan

Agama Buddha, yang ditandai antara lain dengan:

1. Jumlah siswa yang dilayani;

2. Jumlah guru yang bersertifikat pendidik.

Untuk mencapai outcome tersebut dilaksanakan sejumlah kegiatan:

1. Pengelolaan dan Pembinaan Urusan Agama Buddha, dengan

sasaran yang meliputi:

Page 70: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang · peran penting dalam kehidupan bangsa Indonesia. Pengakuan akan agama Pengakuan akan agama ini tercermin dari penetapan prinsip sila pertama

70

Renstra 2015-2019 Kemenag. Prov. Kalimantan Selatan

a. Meningkatnya Kualitas Pemahaman, Pengamalan, dan Pelayanan

Agama Buddha yang ditandai dengan:

1. Jumlah penyuluh keagamaan Buddha yang difasilitasi dalam

pembinaan dan pengembangan, yang ditandai dengan:

a. Jumlah Penyuluh Non PNS yang menerima tunjangan;

b. Jumlah Penyuluh Non PNS dan Tenaga Teknis

keagamaan yang mengikuti pembinaan;

c. Jumlah Laporan Pelaksanaan Tugas dan fungsi Penyuluh

Agama Buddha PNS.

2. Jumlah fasilitasi pembinaan, pemberdayaan dan kerukunan

intern umat beragama Buddha yang ditandai dengan:

a. Jumlah Tokoh Agama yang mengikuti dialog kerukunan

intern umat Buddha;

b. Jumlah naskah hasil pertemuan kerukunan intern umat ber

agama Buddha.

b. Meningkatknya kualitas pelayanan kehidupan beragama Buddha

yang ditandai dengan:

1. Jumlah lembaga sosial keagamaan yang difasilitasi dalam

penguatan dan pemberdayaan yang ditandai dengan:

a. Jumlah majelis agama buddha yang dibantu;

b. Jumlah Lembaga Sosial Keagamaan (Organisasi

kepemudaan/ Organisasi Wanita Buddhis/organisasi

Sangha/ Lembaga Keagamaan yang dibantu;

Page 71: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang · peran penting dalam kehidupan bangsa Indonesia. Pengakuan akan agama Pengakuan akan agama ini tercermin dari penetapan prinsip sila pertama

71

Renstra 2015-2019 Kemenag. Prov. Kalimantan Selatan

c. Jumlah Kegiatan Pembinaan Penguatan dan

pemberdayaan Pengurus Lembaga Keagamaan Buddha;

d. Jumlah rumah ibadah yang dibantu.

2. Jumlah fasilitasi pembinaan dan pengembangan budya

keagamaan Buddha, yang ditandai dengan:

a. Jumlah event penyelenggaraan Svayamvara Tripitaka

Gatha (STG);

b. Jumlah event penyelenggaraan Dhamma Camp Pemuda

Buddhis.

3. Jumlah fasilitasi pembinaan dan pengembangan budya

keagamaan Buddha yang ditandai dengan:

1. Jumlah event penyelenggaraan Svayamvara Tripitaka

Gatha (STG);

2. Jumlah event penyelenggaraan Dhamma Camp Pemuda

Buddhis.

2. Peningkatan Kualitas Pembinaan dan Pengelolaan Pendidikan

Agama Buddha dengan sasaran:

a. Meningkatnya akses Pendidikan Agama dan Keagaamaan

Buddha tingkat Dasar dan Menengah, yang ditandai dengan:

1. Jumlah peserta didik yang difasilitasi dalam pembinaan dan

pengembangan.

b. Meningkatnya kualitas Pendidikan Agama dan Keagaamaan

Buddha tingkat Dasar dan Menengah, yang ditandai dengan:

Page 72: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang · peran penting dalam kehidupan bangsa Indonesia. Pengakuan akan agama Pengakuan akan agama ini tercermin dari penetapan prinsip sila pertama

72

Renstra 2015-2019 Kemenag. Prov. Kalimantan Selatan

1. Jumlah lembaga pendidikan agama dan keagamaan Buddha

yang difasiltasi dalam penguatan dan pemberdayaan;

2. Jumlah fasilitasi pembinaan dan pengembangan event

pendidikan agama dan keagamaan Buddha.

c. Meningkatnya kualitas tenaga pendidik dan kependidikan Agama

dan Keagaamaan Buddha tingkat Dasar dan Menengah, yang

ditandai dengan:

1. Jumlah tenaga pendidik dan kependidikan yang difasilitasi

dalam pembinaan dan pengembangan;

2. Jumlah Guru Pendidikan Agama Buddha non PNS yang

menerima tunjangan profesi;

3. Jumlah guru yang tersertifikasi;

4. Jumlah Tenaga pendidik dan kependidikan Agama Buddha

yang menerima insentif/ tunjangan.

3. Penyelenggaraan Administrasi Perkantoran Pendidikan Bimas

Buddha dengan sasaran:

1. Terlaksananya Administrasi Perkantoran Pendidikan Bimas

Buddha

1. Jumlah dokumen administrasi

2. Jumlah layanan perkantoran

4. Dukungan Manajemen dan Tugas Teknis Lainnya Bimas Buddha

dengan sasaran Terlaksananya Tata Kelola Dukungan Manajemen

dan Tugas Teknis Lainnya Bimas Buddha yang ditandai dengan:

a. Jumlah Dokumen Perencanaan dan Penganggaran;

Page 73: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang · peran penting dalam kehidupan bangsa Indonesia. Pengakuan akan agama Pengakuan akan agama ini tercermin dari penetapan prinsip sila pertama

73

Renstra 2015-2019 Kemenag. Prov. Kalimantan Selatan

b. Jumlah Dokumen data perencanaan dan Layanan Sis tem

Informasi;

c. Jumlah Dokumen Tata Kelola Kepegawaian;

d. Jumlah Dokumen Laporan Keuangan;

e. Jumlah Dokumen Perbendaharaan Pelaksanaan Anggaran;

f. Jumlah Dokumen Layanan Perkantoran..

Page 74: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang · peran penting dalam kehidupan bangsa Indonesia. Pengakuan akan agama Pengakuan akan agama ini tercermin dari penetapan prinsip sila pertama

74

Renstra 2015-2019 Kemenag. Prov. Kalimantan Selatan

BAB V

P E N U T U P

Revisi Rencana Strategis Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi

Kalimantasn Selatan Tahun 2015-2019 merupakan penjabaran dari Renstra

Kementerian Agama Pusat yang mengandung Kedudukan, Tugas Pokok dan

Fungsi, Visi, Misi, Tujuan, Sasaran serta Arah Kebijakan dan Strategis

Kementerian Agama dalam rangka pelaksanaan pembangunan nasional

khususnya pembangunan di bidang agama serta pendidikan agama dan

pendidikan keagamaan.

Perencanaan yang terkandung dalam Revisi Renstra Kantor Wilayah

Kementerian Agama Provinsi Kalimantan Selatan akan diwujudkan melalui

pelaksanaan berbagai program dan kegiatan yang jelas arah tujuannya, terukur

sasaran dan targetnya, serta didukung tata kelola yang baik serta selaras

dengan visi, misi dan agenda prioritas nacional.

Disadari bahwa untuk mencapai tujuan, sasaran dan target yang telah

dirancang dalam Renstra, bukanlah tugas ringan dan sederhana, untuk itu

diperlukan komitmen, kerja keras dan sinergi dari seluruh Aparatur Sipil Negara

Kementerian Agama Provinsi Kalimantan Selatan. Diperlukan kesamaan

pandang dan pemahaman bersama bahwa setiap komponen Kementerian

Agama merupakan satu kesatuan, dan Kementerian Agama merupakan bagian

tidak terpisahkan dari bangsa Indonesia secara keseluruhan.

Page 75: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang · peran penting dalam kehidupan bangsa Indonesia. Pengakuan akan agama Pengakuan akan agama ini tercermin dari penetapan prinsip sila pertama

75

Renstra 2015-2019 Kemenag. Prov. Kalimantan Selatan

Dokumen Revisi Renstra Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi

Kalimantan Selatan 2015-2019 ini selanjutnya harus dijadikan acuan bagi

seluruh unit kerja di lingkungan Kementerian Agama Provinsi Kalimantan

Selatan dalam menyusun perencanaan tahun 2015-2019.

Banjarmasin, September 2018 Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Kalimantan Selatan

Noor Fahmi

Page 76: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang · peran penting dalam kehidupan bangsa Indonesia. Pengakuan akan agama Pengakuan akan agama ini tercermin dari penetapan prinsip sila pertama

2015 2016 2017 2018 2019

1

Indeks Keshalihan Sosial

1 Jumlah umat beragama yang aktif pada rumah ibadah - - - 2,750,000 3,000,000 3,000,000

2 Jumlah rumah ibadah yang melaksanakan kegiatan sosial

keagamaan

- - - 3,181 3,200 3,200

2

Indeks Kerukunan Umat Beragama

1 Jumlah penyelesaian konflik antar umat beragama - - - - - -

2 Indeks Kerukunan Umat Beragama Tingkat Provinsi 70.00% 70.00% 70.00% 70.00% 75.00% 75.00%

3

1 Jumlah Sarana Rumah Ibadah yang memenuhi standar - - - 35 Buah 39 Buah 74 Buah

2 Jumlah Penyuluh Agama yang memenuhi kompetensi - - - 55 Orang 94 Orang 94 Orang

3 Jumlah KUA yang memenuhi standar 25 Buah 25 Buah 25 Buah 7 Buah 3 Buah 85 Buah

4 Jumlah Penghulu yang memenuhi kompetensi - - - 139 Orang 159 Orang 159 Orang

NOPROGRAM/

KEGIATANTOTAL TARGET

SASARAN STRATEGIS (IMPACT)/ SASARAN PROGRAM

(OUTCOME)/ SASARAN KEGIATAN (OUTPUT)/ INDIKATOR

KEMENTERIAN AGAMA PROVINISI KALIMANTAN SELATAN

Meningkatnya kualitas pelayanan kehidupan beragama

Meningkatnya harmoni sosial dan kerukunan umat beragama

Meningkatnya kualitas dan ketersediaan bimbingan dan fasilitasi keagamaan

BIDANG AGAMA

TARGET

LAMPIRAN MATRIK KINERJA REVISI

RENCANA STRATEGIS KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA PROVINSI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2015 - 2019

Page 77: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang · peran penting dalam kehidupan bangsa Indonesia. Pengakuan akan agama Pengakuan akan agama ini tercermin dari penetapan prinsip sila pertama

2015 2016 2017 2018 2019NO

PROGRAM/

KEGIATANTOTAL TARGET

SASARAN STRATEGIS (IMPACT)/ SASARAN PROGRAM

(OUTCOME)/ SASARAN KEGIATAN (OUTPUT)/ INDIKATOR

TARGET

5 Indeks Kepuasan Layanan Jamaah Haji Dalam Negeri

Tingkat Provinsi

80.00% 82.00% 83.00% 84.00% 85.00% 85.00%

1

1 APK RA - - - 8.62% 8.66% 8.66%

2 APK MI/Ula - - - 13.48% 13.54% 13.54%

3 APK MTs/Wustha - - - 11.08% 11.15% 11.15%

4 APK MA/Ulya - - - 22.36% 22.50% 22.50%

5 APM MI/Ula - - - 18.26% 18.36% 18.36%

6 APM MTs - - - 9.23% 9.41% 9.41%

7 APM MA/Ulya - - - 6.72% 6.98% 6.98%

9

1 Rerata nilai ujian sekolah MTs - - - 48.85 50,00 50,00

2 Rerata nilai ujian sekolah MA - - - 50,00 55,00 55,00

3 Indeks Integritas Siswa - - - 80.00% 85.00% 85.00%

1

1 Predikat Opini Laporan Keuangan WTP WTP WTP WTP WTP WTP

2 Predikat evaluasi akuntabilitas kinerja B B BB A A A

Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya

1. Pembinaan Administrasi Perencanaan

Meningkatnya Kualitas Tata Kelola Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Kementerian Agama

Meningkatnya Kualitas Administrasi Perencanaan

Meningkatnya mutu pendidikan agama dan keagamaan

Meningkatnya Akses Layanan Pendidikan

BIDANG PENDIDIKAN

Page 78: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang · peran penting dalam kehidupan bangsa Indonesia. Pengakuan akan agama Pengakuan akan agama ini tercermin dari penetapan prinsip sila pertama

2015 2016 2017 2018 2019NO

PROGRAM/

KEGIATANTOTAL TARGET

SASARAN STRATEGIS (IMPACT)/ SASARAN PROGRAM

(OUTCOME)/ SASARAN KEGIATAN (OUTPUT)/ INDIKATOR

TARGET

1 8 Dok 8 Dok 8 Dok 8 Dok 8 Dok 8 Dok

2 8 Dok 8 Dok 8 Dok 8 Dok 8 Dok 8 Dok

3 8 Dok 8 Dok 8 Dok 8 Dok 8 Dok 8 Dok

1 870 Org 880 Org 800 Org 850 Org 900 Org 4.300 Orang

2 100% 100% 100% 100% 100% 100%

3 100% 100% 100% 100% 100% 100%

1 278 Satker 278 Satker 278 Satker 278 Satker 278 Satker 278 Satker

2 278 Satker 278 Satker 278 Satker 278 Satker 278 Satker 278 Satker

1 3 3 3 3 3 3

2 14 Dokumen 14 Dokumen 14 Dokumen 14 Dokumen 14 Dokumen 14 Dokumen

3 127 Dokumen 176 Dokumen 180 Dokumen 369 Dokumen 200 Dokumen 200 Dokumen

4 14 SK Tim RB 14 SK Tim RB 14 SK Tim RB 14 SK Tim RB 14 SK Tim RB 14 SK Tim RB

Jumlah Dokumen Rencana Kerja dan Anggaran

Jumlah Laporan Evaluasi Program

2. Pembinaan Administrasi Kepegawaian

Jumlah peserta Assessmen, dan Pengembangan pegawai

Persentase Dokumen Data PNS yg tervalidasi dan terverifikasi

3. Pembinaan Administrasi Keuangan dan BMN

Meningkatnya Kualitas Administrasi Keuangan dan BMN

Jumlah Tim Pokja RB Kementerian Agama yang melaksanakan

Program RB Kementerian Agama

Jumlah Dokumen Pengelolaan Keuangan dan BMN

Jumlah laporan keuangan dan BMN

4. Pembinaan Administrasi Organisasi dan Tatalaksana

Meningkatnya Kualitas Administrasi Organisasi dan Tatalaksana

Jumlah Rancangan Regulasi Bidang Organisasi dan Tata

Laksana

Jumlah Dokumen Laporan Tindak Lanjut Hasil Pemeriksaan

Persentase Pembinaan dan layanan kesejahteraan sosial

Meningkatnya Kualitas Administrasi Kepegawaian

Jumlah Laporan Kinerja

Jumlah Data Perencanaan Program

Page 79: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang · peran penting dalam kehidupan bangsa Indonesia. Pengakuan akan agama Pengakuan akan agama ini tercermin dari penetapan prinsip sila pertama

2015 2016 2017 2018 2019NO

PROGRAM/

KEGIATANTOTAL TARGET

SASARAN STRATEGIS (IMPACT)/ SASARAN PROGRAM

(OUTCOME)/ SASARAN KEGIATAN (OUTPUT)/ INDIKATOR

TARGET

1 - - - 50 Orang 50 Orang 100 Orang

2 - - - 12 Orang - 12 Orang

1 Jumlah Dokumen Pelayanan dan Rancangan Kebijakan di

Bidang Administrasi dan Umum

- - - - - -

2 Persentase terlaksananya pembinaan administrasi 100% 100% 100% 100% 100% 100%

1 Persentase tersedianya sarana dan prasarana aparatur 100% 100% 100% 100% 100% 100%

1 Jumlah Layanan Masyarakat 50 60 70 80 90 90

2 Jumlah Penyelenggara PPID 25% 35% 50% 70% 100% 100%

1 Jumlah persentase kelengkapan data keagamaan dan

pendidikan

45% 50% 55% 60% 70% 70%

2 Jumlah integrasi sistem aplikasi data 1 1 1 1 1 1

1. Meningkatnya Kualitas Administrasi Umum

2. Meningkatnya penyediaan sarana prasarana aparatur

1. Meningkatnya Kualitas Kehumasan

2. Meningkatnya Kualitas Data dan Informasi Keagamaan

6. Pembinaan Administrasi Umum

5. Pembinaan Administrasi Hukum dan KLN

Meningkatnya Kualitas Administrasi Hukum dan Kerja Sama Luar

Negeri

Jumlah Aparatur sipil negara yang dibina dalam bidang

hukum

Jumlah ASN yang sosialisasi dalam produk-produk bidang

hukum

7. Pembinaan Administrasi Informasi Keagamaan dan Kehumasan

Page 80: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang · peran penting dalam kehidupan bangsa Indonesia. Pengakuan akan agama Pengakuan akan agama ini tercermin dari penetapan prinsip sila pertama

2015 2016 2017 2018 2019NO

PROGRAM/

KEGIATANTOTAL TARGET

SASARAN STRATEGIS (IMPACT)/ SASARAN PROGRAM

(OUTCOME)/ SASARAN KEGIATAN (OUTPUT)/ INDIKATOR

TARGET

1 Jumlah Operasional Layanan Data Center, Jaringan dan

Internet

15 15 28 28 28 28

2 Jumlah Operasional Portal, website dan email 328 328 400 400 450 450

3 Jumlah Operasional LPSE 1 1 1 1 1 1

2

1

1 Persentase (%) provinsi dan kabupaten/kota yang

melibatkan tokoh perempuan dan unsur pemuda dalam

keanggotaan FKUB dan lembaga keagamaan

21% 21% 21% 21% 21% 21%

2

1 Jumlah kegiatan koordinasi lintas lembaga keagamaan

yang diselenggarakan pada level provinsi dan

kabupaten/kota (kegiatan)

1 Keg 1 Keg 1 Keg 1 Keg 1 Keg 5 Kegiatan

2 Jumlah paket bantuan operasional SEKBER FKUB Provinsi

(paket)

1 1 1 1 1 5

3 Jumlah paket bantuan operasional SEKBER FKUB

Kabupaten/Kota (paket)

13 13 13 13 13 13

3

1 Jumlah Dialog Lintas Agama (paket) - - - 5 Kegiatan 9 Kegiatan 14 Kegiatan

Meningkatnya Kapasitas Aktor-Aktor Kerukunan Umat Beragama

Meningkatnya Kualitas FKUB, Lembaga Keagamaan, dan Institusi Media

Meningkatnya mutu kesadaran Kerukunan Umat Beragama

Program Kerukunan Umat Beragama

Pembinaan Kerukunan Hidup Umat Beragama

3. Meningkatnya Sistem Informasi yang Terintegrasi

Page 81: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang · peran penting dalam kehidupan bangsa Indonesia. Pengakuan akan agama Pengakuan akan agama ini tercermin dari penetapan prinsip sila pertama

2015 2016 2017 2018 2019NO

PROGRAM/

KEGIATANTOTAL TARGET

SASARAN STRATEGIS (IMPACT)/ SASARAN PROGRAM

(OUTCOME)/ SASARAN KEGIATAN (OUTPUT)/ INDIKATOR

TARGET

1 Jumlah fasilitas sarana dan prasarana keagamaan

Konghucu

- - - - - -

2 Jumlah Penyuluh agama Konghucu yang difasilitasi

dalam pembinaan dan pengembangan

- - - - - -

3

1

1 APK RA 8,42 % 8,49 % 8,57 % 8.62% 8,66 % 8,66 %

2 (Jumlah Siswa RA) - - - 16,762 17,914 17,914

3 APK MI/Ula 13,12 % 13,29 % 13,41 % 13.48% 13,54 % 13,54 %

4 (Jumlah Siswa MI/Ula) - - - 73,011 74,636 74,636

5 APM MI/Ula 10,71 % 10,90 % 11,02 % 11.08% 11,15 % 11,15 %

6 APK MTs/Wustha 22,07 % 22,50 % 22,71 % 22.36% 22,50 % 22,50 %

7 (Jumlah Siswa MTs/Wustha) - - - 81,434 83,895 83,895

8 APM MTs/Wustha 18,12 % 18,48 % 18,65 % 18.26% 18,36 % 18,36 %

9 APK MA/Ulya 8,61 % 8,83 % 9,06 % 9.23% 9,41 % 9,41 %

10 (Jumlah Siswa MA/Ulya) - - - 18,023 22,083 22,083

11 APM MA/Ulya 5,81 % 6,15 % 6,43 % 6.72% 6,98 % 6,98 %

2

Bimbingan Masyarakat Khonghucu

Meningkatnya Kualitas Bimbingan Masyarakat Khonghucu

Program Pendidikan Islam

Meningkatnya angka partisipasi peserta didik RA, MI/Ula, MTs/Wustha, MA/Ulya

Menurunnya angka putus sekolah lulusan MI/Ula, MTs/Wustha, dan MA/Ulya

Page 82: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang · peran penting dalam kehidupan bangsa Indonesia. Pengakuan akan agama Pengakuan akan agama ini tercermin dari penetapan prinsip sila pertama

2015 2016 2017 2018 2019NO

PROGRAM/

KEGIATANTOTAL TARGET

SASARAN STRATEGIS (IMPACT)/ SASARAN PROGRAM

(OUTCOME)/ SASARAN KEGIATAN (OUTPUT)/ INDIKATOR

TARGET

1 Persentase Angka Putus Sekolah MI/Ula 0,05 % 0,05 % 0,02 % 0.27% 0,02 % 0,02 %

2 (Jumlah angka putus sekolah MI/Ula) - - - 198 180 180

3 Angka Putus Sekolah MTs/Wustha 0,15 % 0,15 % 0,10 % 0.19% 0,05 % 0,05 %

4 (Jumlah angka putus sekolah MTs/Wustha) - - - 151 151 151

5 Angka Putus Sekolah MA/Ulya 0,03 % 0,03 % 0,02 % 0.47% 0.36% 0.36%

6 (Jumlah angka putus sekolah MA/Ulya) - - - 85 80 80

3

1 Rasio APM peserta didik perempuan : laki-laki pada

MI/Ula

- - 0,90% 0.94 % 0.95 % 0.95 %

2 Rasio APK peserta didik perempuan : laki-laki pada

MTs/Wustha

- - 0,95% 1.01% 1.01% 1.01%

3 Rasio APK peserta didik perempuan : laki-laki pada

MA/Ulya

- - 0,85% 1.40% 1.38% 1.38%

4

1 Jumlah RA yang Terakreditasi Minimal B - 107 120 136 142 142

2 (Persentase RA yang Terakreditasi Minimal B) 10,00 % 20,00 % 25,00 % 50.00% 75,00 % 75,00 %

3 Jumlah MI yang Terakreditasi minimal B - 394 407 420 423 423

4 (Persentase MI yang Terakreditasi minimal B) 70,00 % 75,00 % 80,00 % 90.00% 100% 100%

5 Jumlah MTs yang Terakreditasi minimal B - 265 264 275 284 284

6 (Persentase MTs yang Terakreditasi minimal B) 70,00 % 75,00 % 80,00 % 90,00 % 100% 100%

7 Jumlah MA yang Terakreditasi minimal B - 101 103 109 112 112

8 (Persentase MA yang Terakreditasi minimal B) 60,00 % 70,00 % 80,00 % 90,00 % 100% 100%

5

Tercapainya keseimbangan rasio peserta didik perempuan:laki-laki pada MI/Ula, MTs/Wustha, MA/Ulya

Meningkatnya kualitas layanan pendidikan pada RA, MI/Ula, MTs/Wustha, MA/Ulya yang ditunjukkan dengan nilai akreditasi minimal B

Meningkatnya jumlah madrasah yang layanan pendidikannya sesuai SNP

Page 83: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang · peran penting dalam kehidupan bangsa Indonesia. Pengakuan akan agama Pengakuan akan agama ini tercermin dari penetapan prinsip sila pertama

2015 2016 2017 2018 2019NO

PROGRAM/

KEGIATANTOTAL TARGET

SASARAN STRATEGIS (IMPACT)/ SASARAN PROGRAM

(OUTCOME)/ SASARAN KEGIATAN (OUTPUT)/ INDIKATOR

TARGET

1 Jumlah MI memenuhi SNP - - 143 Lembaga 148 Lembaga 155 Lembaga 155 Lembaga

2 Jumlah MTs memenuhi SNP - - 80 Lembaga 85 Lembaga 90 Lembaga 90 Lembaga

3 Jumlah MA memenuhi SNP - - 41 Lembaga 51 Lembaga 65 Lembaga 65 Lembaga

6

1 Jumlah MI yang memenuhi SPM - - 150 Lembaga 160 Lembaga 170 Lembaga 170 Lembaga

2 Jumlah MTs yang memenuhi SPM - - 100 Lembaga 105 Lembaga 110 Lembaga 110 Lembaga

3 Jumlah MA yang memenuhi SPM - - 50 Lembaga 55 Lembaga 60 Lembaga 60 Lembaga

7

1 Jumlah Siswa MI/Ula Penerima KIP 14.524 Org 14.960 Org 15.409 Org 15.871 Org 16.347 Org 16.347 Org

2 Jumlah Siswa MTs/Wustha Penerima KIP 19.670 Org 20.260 Org 20.868 Org 21.494 Org 22.139 Org 22.139 Org

3 Jumlah Siswa MA/Ulya Penerima KIP 10.241 Org 10.548 Org 10.865 Org 11.191 Org 11.526 Org 11.526 Org

8

1 Persentase guru PAI berkualifikasi minimal D4/S1 83.00% 88.00% 92.00% 97.00% 99.00% 99.00%

2 (Jumlah guru PAI berkualifikasi minimal D4/S1) 3.963 Orang 4.206 Orang 4.398 Orang 4.618 Orang 4.700 Orang 4.700 Orang

1

1 Jumlah guru PAI Non PNS yang menerima tunjangan

profesi

105 119 119 19 120 120

2 Jumlah guru PAI yang ditingkatkan kualifikasi S1 139 139 139 139 139 139

Meningkatnya kualifikasi dan kompetensi Guru PAI pada Sekolah

Meningkatnya jumlah satuan pendidikan madrasah yang menerapkan SPM

Terlaksananya program bantuan siswa/santri miskin melalui Kartu Indonesia Pintar

1. Peningkatan Akses, Mutu, Kesejahteraan dan Subsidi Pendidikan Agama Islam

Meningkatnya mutu guru dan pengawas Pendidikan Agama Islam pada Sekolah

Page 84: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang · peran penting dalam kehidupan bangsa Indonesia. Pengakuan akan agama Pengakuan akan agama ini tercermin dari penetapan prinsip sila pertama

2015 2016 2017 2018 2019NO

PROGRAM/

KEGIATANTOTAL TARGET

SASARAN STRATEGIS (IMPACT)/ SASARAN PROGRAM

(OUTCOME)/ SASARAN KEGIATAN (OUTPUT)/ INDIKATOR

TARGET

3 Jumlah guru PAI yang ditingkatkan kompetensinya 120 120 120 84 100 120

4 Jumlah guru PAI berprestasi yang mengikuti program

visiting teacher (guru tamu)

2 - - 3 4 4

5 Jumlah pengawas PAI yang ditingkatkan kompetensinya - - - 2 5 5

6 Jumlah calon pengawas PAI yang berkualifikasi S2 - - - - - -

7 Jumlah Guru dan Pengawas PAI yang Mengikuti Bimtek

Kurikulum yang berlaku

5 5 5 10 20 20

8 Jumlah guru yang mengikuti lomba pengembangan

pembelajaran PAI

- 1 - - 4 4

9 Jumlah pengawas PAI yang terbina 75 75 75 73 73 75

2

1 Jumlah siswa yang mengikuti lomba kreatifitas PAI - 416 - 416 - 416

2 Jumlah dokumen penyelenggaraan USBN PAI - - - 39 39 39

3

1 Jumlah siswa yang mendapat pengembangan PAI

berwawasan kebangsaan

- - - - - -

4

1 Jumlah lembaga Pokjawas yang ditingkatkan

kapasitasnya

14 14 14 14 14 14

2 Jumlah lembaga yang melakukan pengembangan

pembelajaran dan penilaian kurikulum PAI

42 42 42 42 42 42

3 Jumlah KKG dan MGMP yang dikembangkan di sekolah 42 42 42 42 42 42

Meningkatnya mutu siswa Pendidikan Agama Islam pada Sekolah

Meningkatnya pemahaman siswa atas keberagaman melalui Pendidikan Agama Islam pada Sekolah

Meningkatnya mutu kelembagaan Pendidikan Agama Islam pada Sekolah

Page 85: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang · peran penting dalam kehidupan bangsa Indonesia. Pengakuan akan agama Pengakuan akan agama ini tercermin dari penetapan prinsip sila pertama

2015 2016 2017 2018 2019NO

PROGRAM/

KEGIATANTOTAL TARGET

SASARAN STRATEGIS (IMPACT)/ SASARAN PROGRAM

(OUTCOME)/ SASARAN KEGIATAN (OUTPUT)/ INDIKATOR

TARGET

4 Jumlah sekolah penerima bantuan sarana/media

pembelajaran PAI

- - 1 - - 1

1

1 Jumlah santri pada Pendidikan Diniyah Formal/satuan

pendidikan muadalah/Program Persamaan Lulusan

/Program Wajar Dikdas tingkat Ula serta Paket A yang

mendapatkan Biaya Operasional Santri (BOS)

1.758 Santri 1.758 Santri 1.800 Santri 1.900 Santri 2.000 Santri 2.000 Santri

2 Jumlah santri pada Pendidikan Diniyah Formal/satuan

pendidikan muadalah/Program Persamaan Lulusan/

Program Wajar Dikdas tingkat Wustha serta Paket B yang

mendapatkan Biaya Operasional Santri (BOS)

10.600 Santri 10.600 Santri 10.800 Santri 11.000 Santri 11.200 Santri 11.200 Santri

3 Jumlah santri pada Pendidikan Diniyah Formal/satuan

pendidikan muadalah/Program Persamaan Lulusan

/Program Wajar Dikdas tingkat Ulya serta Paket C yang

mendapatkan Biaya Operasional Santri (BOS)

975 Santri 975 Santri 1.000 Santri 1.100 Santri 1.200 Santri 1.200 Santri

4 Jumlah santri pada Pendidikan Diniyah Formal/satuan

pendidikan muadalah/Program Persamaan Lulusan/

Program Wajar Dikdas tingkat Ula serta Paket A yang

mendapatkan Bantuan KIP

237 Santri 500 Santri 600 Santri 750 Santri 850 Santri 850 Santri

5 Jumlah santri pada Pendidikan Diniyah Formal/satuan

pendidikan muadalah/Program PersamaanLulusan

/Program Wajar Dikdas tingkat Wustha serta Paket B

yang mendapatkan Bantuan KIP

1.138 Santri 1.181 Santri 1.500 Santri 1.750 Santri 2.000 Santri 2.000 Santri

2. Peningkatan Akses, Mutu, Kesejahteraan dan Subsidi Pendidikan Keagamaan Islam

Meningkatnya akses pendidikan diniyah dan pondok pesantren

Page 86: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang · peran penting dalam kehidupan bangsa Indonesia. Pengakuan akan agama Pengakuan akan agama ini tercermin dari penetapan prinsip sila pertama

2015 2016 2017 2018 2019NO

PROGRAM/

KEGIATANTOTAL TARGET

SASARAN STRATEGIS (IMPACT)/ SASARAN PROGRAM

(OUTCOME)/ SASARAN KEGIATAN (OUTPUT)/ INDIKATOR

TARGET

6 Jumlah santri pada Pendidikan Diniyah Formal/satuan

pendidikan muadalah/Program Persamaan Lulusan

/Program Wajar Dikdas tingkat Ulya serta Paket C yang

mendapatkan Bantuan KIP

892 Santri 701 Santri 900 Santri 950 Santri 1.000 Santri 1.000 Santri

7 Jumlah Madrasah Diniyah Takmiliyah/Pendidikan Al-

Qur'an/Pendidikan Pesantren yang mendapat dukungan

Biaya Operasional Pendidikan (BOP)

26 Lmbg 30 Lmbg 35 Lmbg 40 Lmbg 50 Lmbg 50 Lmbg

8 Jumlah santri yang menerima layanan Pendidikan

Terpadu Anak Harapan (DIKTERAPAN)

- - - - - -

2

1 Jumlah asrama pada pondok pesantren yang direhab- 1 Lmbg 5 Lmbg 5 Lmbg 10 Lmbg

21 Lembaga

2 Jumlah lembaga pendidikan keagamaan Islam yang

ditingkatkan mutu sarana dan prasarananya48 Lmbg 59 Lmbg 60 Lmbg 60 Lmbg 60 Lmbg 60 Lmbg

3 Jumlah Madrasah Diniyah Takmiliyah/Pendidikan Al-

Qur'an/Pendidikan Pesantren ditingkatkan mutunya38 Lmbg - 52 Lmbg 52 Lmbg 52 Lmbg 52 Lmbg

4 Jumlah kitab yang diajarkan pada lembaga pendidikan

diniyah dan pondok pesantren yang disediakan

- - - 2 - 2

5 Jumlah lembaga penyelenggara Pendidikan Keagamaan

yang ditingkatkan mutunya48 Lmbg 59 Lmbg 60 Lmbg 60 Lmbg 60 Lmbg 60 Lmbg

6 Jumlah lembaga pesantren, diniyah, diniyah takmiliyah,

pendidikan al Quran yang terbina

2,300 2,501 2,801 3,230 3,250 3,250

3

1 Jumlah santri pondok pesantren yang mendapatkan

dukungan pembiayaan Pemagangan Santri Pondok

Pesantren

20 Santri - 30 Santri 40 Santri 50 Santri 140 Santri

2 Jumlah santri yang mengikuti Perkemahan Pramuka

Santri Nusantara (PPSN)

600 Santri - - 48 Santri - 648 Santri

Meningkatnya mutu sarana prasarana pendidikan diniyah dan pondok pesantren

Meningkatnya mutu santri pendidikan diniyah dan pondok pesantren

Page 87: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang · peran penting dalam kehidupan bangsa Indonesia. Pengakuan akan agama Pengakuan akan agama ini tercermin dari penetapan prinsip sila pertama

2015 2016 2017 2018 2019NO

PROGRAM/

KEGIATANTOTAL TARGET

SASARAN STRATEGIS (IMPACT)/ SASARAN PROGRAM

(OUTCOME)/ SASARAN KEGIATAN (OUTPUT)/ INDIKATOR

TARGET

3 Jumlah santri yang mengikuti Pekan Olahraga dan Seni

Antar Pondok Pesantren Tingkat Nasional (POSPENAS)

- 90 Santri - - 90 Santri 180 Santri

4

1 Jumlah pendidik Madrasah Diniyah

Takmiliyah/Pendidikan Al-Qur'an/Pendidikan Pesantren

yang ditingkatkan mutunya

129 Guru 25 Guru 100 Guru 100 Guru 100 Guru 454 Guru

5

1 Jumlah mitra kerja pendidikan keagamaan Islam

(FKDT/FKPP/FKPM/FKMA dll) yang diberdayakan

- - - - - -

2 Jumlah penyelenggaraan Bahtsul Ma'sail/Halaqoh pada

lembaga pendidikan keagamaan yang dilaksanakan

- 1 - - - 1

3 Jumlah lembaga pendidikan keagamaan yang

menyelenggarakan layanan pendidikan kecakapan hidup

dan keterampilan kerja (life skill)

15 Lmbg 15 Lmbg 15 Lmbg 15 Lmbg 15 Lmbg 15 Lembaga

4 Tersusunnya Standar Nasional Pendidikan Keagamaan

Islam

5 5 5 5 5 5

1

1 Jumlah Siswa MI Penerima BOS - - - 71.587 Orang 72.861 Orang 72.861 Orang

2 Jumlah Siswa MI Penerima KIP - - - 9.463 Orang 9.500 Orang 9.500 Orang

3 Jumlah Siswa MTs Penerima BOS - - - 69.201 Orang 70.505 Orang 70.505 Orang

4 Jumlah Siswa MTs Penerima KIP - - - 7.215 Orang 7.500 Orang 7.500 Orang

5 Jumlah Siswa MA/MAK Penerima BOS - - - 16.762 Orang 17.914 Orang 17.914 Orang

6 Jumlah Siswa MA/MAK Penerima KIP - - - 3.415 Orang 3.750 Orang 3.750 Orang

Meningkatnya akses pendidikan madrasah

Meningkatnya mutu pendidik dan tenaga kependidikan pada pendidikan diniyah dan pondok pesantren

Meningkatnya jaminan kualitas (quality assurance) kelembagaan pendidikan diniyah dan pondok pesantren

3. Peningkatan Akses, Mutu, Kesejahteraan dan Subsidi RA/BA dan Madrasah

Page 88: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang · peran penting dalam kehidupan bangsa Indonesia. Pengakuan akan agama Pengakuan akan agama ini tercermin dari penetapan prinsip sila pertama

2015 2016 2017 2018 2019NO

PROGRAM/

KEGIATANTOTAL TARGET

SASARAN STRATEGIS (IMPACT)/ SASARAN PROGRAM

(OUTCOME)/ SASARAN KEGIATAN (OUTPUT)/ INDIKATOR

TARGET

7 Jumlah Siswa MI/MTs/MA/MAK yang menerima kartu

dan tersosialisasikan program Wajar 12 Tahun dengan

KIP

- - - 10.047 Orang 10.375 Orang 10.375 Orang

8 Jumlah Ruang Kelas MI yang dibangun - - - 2 Ruang 5 Ruang 5 Ruang

9 Jumlah Ruang Kelas MTs yang dibangun - - - 3 Ruang 5 Ruang 5 Ruang

10 Jumlah Ruang Kelas MA/MAK yang dibangun - - - 3 Ruang 5 Ruang 5 Ruang

2

1 Jumlah RA yang mendapat bantuan sarana dan

prasarana pembelajaran

- - - 10 Lembaga 10 Lembaga 10 Lembaga

2 Jumlah ruang kelas RA yang direhab - - - - - -

3 Jumlah Ruang Kelas MI rusak sedang yang direhabilitasi - - - - - -

4 Jumlah Ruang Kelas MI rusak berat yang direhabilitasi - - - 9 Ruang 3 Ruang 3 Ruang

5 Jumlah perpustakaan MI yang dibangun - - - - - -

6 Jumlah MI yang meningkat standar UKS - - - 10 Lembaga 10 Lembaga 10 Lembaga

7 Jumlah MI yang memiliki sarana prasarana termasuk

meubuler

- - - - - -

8 Jumlah Ruang Kelas MTs rusak sedang yang direhabilitasi - - - - - -

9 Jumlah Ruang Kelas MTs rusak berat yang direhabilitasi - - - 11 Ruang 2 Ruang 2 Ruang

10 Jumlah MTs yang meningkat standar UKS - - - 10 Lembaga 10 Lembaga 10 Lembaga

11 Jumlah Asrama MTs yang dibangun - - - - - -

Meningkatnya kualitas sarana prasarana pendidikan madrasah

Page 89: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang · peran penting dalam kehidupan bangsa Indonesia. Pengakuan akan agama Pengakuan akan agama ini tercermin dari penetapan prinsip sila pertama

2015 2016 2017 2018 2019NO

PROGRAM/

KEGIATANTOTAL TARGET

SASARAN STRATEGIS (IMPACT)/ SASARAN PROGRAM

(OUTCOME)/ SASARAN KEGIATAN (OUTPUT)/ INDIKATOR

TARGET

12 Jumlah Ruang Kelas MA/MAK rusak sedang yang

direhabilitasi

- - - - - -

13 Jumlah Ruang Kelas MA/MAK rusak berat yang

direhabilitasi

- - - 18 Ruang 4 Ruang 4 Ruang

14 Jumlah perpustakaan MA/MAK yang dibangun - - - - - -

15 Jumlah MA/MAK berasrama yang

dibangun/dikembangkan

- - - - - -

16 Jumlah MA/MAK penerima bantuan pembangunan

laboratorium IPA

- - - - - -

17 Jumlah MA/MAK yang mendapat peralatan laboratorium

IPA

- - - - - -

18 Jumlah MA/MAK penerima bantuan pembangunan

laboratorium bahasa

- - - - - -

19 Jumlah MA/MAK penerima bantuan pembangunan

laboratorium komputer

- - - 2 Ruang 6 Ruang 6 Ruang

20 Jumlah peralatan laboratorium bahasa MA/MAK - - - - - -

21 Jumlah peralatan laboratorium komputer MA/MAK - - - 15 Ruang 4 Ruang 4 Ruang

22 Jumlah asrama MA/MAK yang dibangun - - - - - -

23 Jumlah MA yang dipersiapkan menjadi Madrasah

Unggulan

- - - - - -

3

1 Jumlah Siswa MI mendapat Beasiswa Bakat dan

Berprestasi

- - - 6 Siswa 9 Siswa 9 Siswa

2 Jumlah Siswa MI mengikuti lomba/festival/

kompetisi/olimpiade nasional dan/atau internasional

- - - 2 Siswa 2 Siswa 2 Siswa

Meningkatnya mutu siswa madrasah

Page 90: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang · peran penting dalam kehidupan bangsa Indonesia. Pengakuan akan agama Pengakuan akan agama ini tercermin dari penetapan prinsip sila pertama

2015 2016 2017 2018 2019NO

PROGRAM/

KEGIATANTOTAL TARGET

SASARAN STRATEGIS (IMPACT)/ SASARAN PROGRAM

(OUTCOME)/ SASARAN KEGIATAN (OUTPUT)/ INDIKATOR

TARGET

3 Jumlah Siswa MTs mendapat Beasiswa Bakat dan

Berprestasi

- - - 6 Siswa 9 Siswa 9 Siswa

4 Jumlah Siswa MTs mengikuti lomba/festival/ kompetisi/

olimpiade nasional dan/atau internasional

- - - 3 Siswa 3 Siswa 3 Siswa

5 Jumlah Siswa MA/MAK mendapat Beasiswa Bakat dan

Berprestasi

- - - 6 Siswa 6 Siswa 6 Siswa

6 Jumlah Siswa MA/MAK mengikuti lomba/festival/

kompetisi/olimpiade nasional dan/atau internasional

- - - 6 Siswa 9 Siswa 9 Siswa

7 Jumlah siswa MI, MTs, MA yang mengikuti UAMBN PAI

dan Bhs Arab

- - - 42.811 Siswa 44.593 Siswa 44.593 Siswa

8 Jumlah siswa MI, MTs, MA yang mengikuti UN - - - 42.811 Siswa 44.593 Siswa 44.593 Siswa

4

1 Jumlah Guru/Kepala RA yang ditingkatkan

kompetensinya

- - - 50 Guru 75 Guru 125 Guru

2 Jumlah PTK MI yang ditingkatkan kompetensinya - - - 75 Guru 100 Guru 175 Guru

3 Jumlah PTK MTs yang ditingkatkan kompetensinya - - - 75 Guru 100 Guru 175 Guru

4 Jumlah PTK MA/MAK yang ditingkatkan kompetensinya - - - 75 Guru 100 Guru 175 Guru

5 Jumlah PTK non-PNS yang Menerima Tunjangan

Fungsional

- - - 9.344 Guru 9.344 Guru 9.344 Guru

6 Jumlah PTK non-PNS yang Menerima Tunjangan Profesi - - - 3.614 Guru 3.614 Guru 3.614 Guru

7 Jumlah PTK non-PNS yang Menerima Tunjangan Khusus - - - 233 Guru 233 Guru 233 Guru

8 Jumlah guru madrasah mapel umum yang disertifikasi - - - 500 Guru 750 Guru 750 Guru

Meningkatnya mutu guru dan tenaga kependidikan madrasah

Page 91: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang · peran penting dalam kehidupan bangsa Indonesia. Pengakuan akan agama Pengakuan akan agama ini tercermin dari penetapan prinsip sila pertama

2015 2016 2017 2018 2019NO

PROGRAM/

KEGIATANTOTAL TARGET

SASARAN STRATEGIS (IMPACT)/ SASARAN PROGRAM

(OUTCOME)/ SASARAN KEGIATAN (OUTPUT)/ INDIKATOR

TARGET

9 Jumlah guru yang dinilai kinerjanya - - - 1.500 Guru 1.500 Guru 1.500 Guru

10 Jumlah PTK madrasah penerima penghargaan dan

perlindungan

- - - 1 Guru 5 Guru 6 Guru

11 Jumlah guru yang disiapkan menjadi Kepala Madrasah - - - 20 Guru 20 Guru 40 Guru

5

1 Jumlah RA yang dipersiapkan untuk ditingkatkan mutu

akreditasinya

- - - 10 Lembaga 10 Lembaga 10 Lembaga

2 Jumlah MI yang dipersiapkan untuk ditingkatkan mutu

akreditasinya

- - - 10 Lembaga 10 Lembaga 10 Lembaga

3 Jumlah MI yang disiapkan menjadi madrasah unggulan - - - 3 Lembaga 3 Lembaga 3 Lembaga

4 Jumlah MI menerapkan Manajemen Berbasis Madrasah

(MBM)

- - - 420 Lembaga 420 Lembaga 420 Lembaga

5 Jumlah KKM MI diberdayakan - - - 13 Lembaga 13 Lembaga 13 Lembaga

6 Jumlah KKG MI diberdayakan - - - 13 Lembaga 13 Lembaga 13 Lembaga

7 Jumlah MTs yang dipersiapkan untuk ditingkatkan mutu

akreditasinya

- - - 10 Lembaga 10 Lembaga 10 Lembaga

8 Jumlah MTs yang menerapkan Manajemen Berbasis

Madrasah (MBM)

- - - 275 Lembaga 275 Lembaga 275 Lembaga

9 Jumlah KKM MTs yang diberdayakan - - - 13 Lembaga 13 Lembaga 13 Lembaga

10 Jumlah MGMP MTs yang diberdayakan - - - 13 Lembaga 13 Lembaga 13 Lembaga

11 Jumlah MA/MAK yang dipersiapkan untuk ditingkatkan

mutu akreditasinya

- - - 1 Lembaga - 1 Lembaga

12 Jumlah MA/MAK menerapkan Manajemen Berbasis

Madrasah (MBM)

- - - 109 Lembaga 109 Lembaga 109 Lembaga

Meningkatnya jaminan kualitas (quality assurance) kelembagaan madrasah

Page 92: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang · peran penting dalam kehidupan bangsa Indonesia. Pengakuan akan agama Pengakuan akan agama ini tercermin dari penetapan prinsip sila pertama

2015 2016 2017 2018 2019NO

PROGRAM/

KEGIATANTOTAL TARGET

SASARAN STRATEGIS (IMPACT)/ SASARAN PROGRAM

(OUTCOME)/ SASARAN KEGIATAN (OUTPUT)/ INDIKATOR

TARGET

13 Jumlah KKM MA/MAK yang diberdayakan - - - 13 Lembaga 13 Lembaga 13 Lembaga

14 Jumlah MGMP MA/MAK yang diberdayakan - - - 13 Lembaga 13 Lembaga 13 Lembaga

15 Jumlah MA yang menyelenggarakan program

keterampilan

- - - 3 Lembaga 3 Lembaga 3 Lembaga

16 Jumlah MA yang menyelenggarakan program keagamaan - - - 1 Lembaga 1 Lembaga 1 Lembaga

17 Jumlah MA melaksanakan program riset - - - - 5 Lembaga 5 Lembaga

18 Jumlah madrasah yang menyelenggarakan pendidikan

inklusi

- - - - 5 Lembaga 5 Lembaga

6

1 Jumlah dokumen pengembangan kurikulum RA yang

dipersiapkan

- - - 1 Dokumen 1 Dokumen 1 Dokumen

2 Jumlah MI yang melaksanakan kurikulum yang berlaku - - - 409 Lembaga 485 Lembaga -

3 Jumlah MTs yang melaksanakan kurikulum yang berlaku - - - 255 Lembaga 343 Lembaga -

4 Jumlah MA/MAK yang melaksanakan kurikulum yang

berlaku

- - - 136 Lembaga 165 Lembaga -

5 Jumlah buku PAI dan Bahasa Arab sesuai kurikulum yang

berlaku yang digandakan

- - - - - -

6 Jumlah PTK yang dilatih kurikulum yang berlaku - - - 120 Guru 150 Guru -

7 Jumlah Madrasah yang melaksanakan Pendampingan

kurikulum yang berlaku

- - - - - -

Meningkatnya mutu kurikulum pembelajaran madrasah

4. Dukungan Manajemen Pendidikan dan Pelayanan Tugas Teknis Lainnya Pendidikan Islam

Meningkatnya Kualitas Tata Kelola Dukungan Manajemen dan Tugas Teknis Lainnya Pendidikan Islam

Page 93: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang · peran penting dalam kehidupan bangsa Indonesia. Pengakuan akan agama Pengakuan akan agama ini tercermin dari penetapan prinsip sila pertama

2015 2016 2017 2018 2019NO

PROGRAM/

KEGIATANTOTAL TARGET

SASARAN STRATEGIS (IMPACT)/ SASARAN PROGRAM

(OUTCOME)/ SASARAN KEGIATAN (OUTPUT)/ INDIKATOR

TARGET

4

1

1 Jumlah Rehabilitasi dan Pengembangan Asrama haji - - - 1 1 1 Kegiatan

2 Jumlah lokasi Pelayanan pendaftaran haji 14 14 14 14 14 14 Lokasi

1

1 Jumlah petugas PPIH Arab Saudi yang difasilitasi dalam

pelatihan manajemen dan pelayanan prima

5 Orang 6 Orang 5 Orang 7 Orang 7 Orang 30 Orang

2 Jumlah petugas PPIH Embarkasi yang difasilitasi dalam

pelatihan manajemen dan pelayanan prima

81 Orang 81 Orang 79 Orang 77 Orang 77 Orang

3 Jumlah rekrutmen Tenaga musiman PPIH arab saudi - - - - - -

4 Jumlah Pembimbing dan Penyuluh Haji yang

bersertifikasi

28 Orang 28 Orang 28 Orang 28 Orang 28 Orang

5 Jumlah jemaah haji yang mendapatkan bimbingan

manasik haji

3.051 Orang 3.831 Orang 3.831 Orang 3.831 Orang 3.831 Orang

1

1 Jumlah Dokumen laporan Pengelolaan dan

pengembangan Dana Haji

2 Dokumen 2 Dokumen 2 Dokumen 2 Dokumen 2 Dokumen 2 Dokumen

Meningkatnya akuntabilitas Pengelolaan Dana Haji

Pembinaan Haji dan Umrah

Pengelolaan dana haji

Pelayanan Haji Dalam Negeri

Program Penyelenggaraan Haji dan Umrah

Meningkatnya Pelayanan Ibadah Haji Dalam Negeri

Meningkatnya Kualitas Pembinaan Ibadah Haji dan Umrah

Page 94: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang · peran penting dalam kehidupan bangsa Indonesia. Pengakuan akan agama Pengakuan akan agama ini tercermin dari penetapan prinsip sila pertama

2015 2016 2017 2018 2019NO

PROGRAM/

KEGIATANTOTAL TARGET

SASARAN STRATEGIS (IMPACT)/ SASARAN PROGRAM

(OUTCOME)/ SASARAN KEGIATAN (OUTPUT)/ INDIKATOR

TARGET

2 Jumlah Dokumen Laporan keuangan operasional haji 2 Dokumen 2 Dokumen 2 Dokumen 2 Dokumen 2 Dokumen 2 Dokumen

3 Jumlah Dokumen laporan aset haji 2 Dokumen 2 Dokumen 2 Dokumen 2 Dokumen 2 Dokumen 2 Dokumen

1

1 Jumlah dokumen administrasi perencanaan, keuangan,

umum dan ortala kepegawaian yang disusun tepat waktu

5 Dokumen 5 Dokumen 5 Dokumen 5 Dokumen 5 Dokumen 5 Dokumen

2 Jumlah naskah kebijakan manajemen dan pelaksanaan

tugas teknis lainnya

5 Dokumen 5 Dokumen 5 Dokumen 5 Dokumen 5 Dokumen 5 Dokumen

3 Jumlah dokumen monev, LAKIP, dan BMN 3 Dokumen 3 Dokumen 3 Dokumen 3 Dokumen 3 Dokumen 3 Dokumen

4 Jumlah lokasi Pengelolaan database, jaringan, dan

informasi haji

14 Lokasi 14 Lokasi 14 Lokasi 14 Lokasi 14 Lokasi 14 Lokasi

5 Jumlah penyediaan Sarana dan Prasarana PHU 14 Kegiatan 14 Kegiatan 14 Kegiatan 14 Kegiatan 14 Kegiatan 14 Kegiatan

5

1

1Persentase lembaga zakat dan wakaf yang memenuhi

standar minimal lembaga keagamaan100% 100% 100% 100% 100% 100%

2 Persentase KUA yang memenuhi standar pelayanan 100% 100% 100% 100% 100% 100%

3Jumlah penyuluh agama yang difasilitasi dalam

pembinaan dan pengembangan

40 Org 40 Org 40 Org 40 Org 40 Org 200 Orang

1

Dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas teknis lainnya penyelenggaraan haji dan umrah

Meningkatnya Kualitas Tata Kelola Dukungan Manajemen dan Tugas Teknis Lainnya Penyelenggaraan Haji dan Umrah

Program Bimbingan Masyarakat Islam

Meningkatnya kualitas SDM operator SIWAK

1. Pengelolaan dan Pembinaan Pemberdayaan Wakaf

Meningkatnya kualitas bimbingan masyarakat Islam

Page 95: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang · peran penting dalam kehidupan bangsa Indonesia. Pengakuan akan agama Pengakuan akan agama ini tercermin dari penetapan prinsip sila pertama

2015 2016 2017 2018 2019NO

PROGRAM/

KEGIATANTOTAL TARGET

SASARAN STRATEGIS (IMPACT)/ SASARAN PROGRAM

(OUTCOME)/ SASARAN KEGIATAN (OUTPUT)/ INDIKATOR

TARGET

1 Jumlah operator SIWAK pada KUA yang di fasilitasi

dalam pelatihan

- - - - - -

2 Jumlah operator SIWAK pada Kankemenag yang di

fasilitasi dalam pelatihan

13 Orang 13 Orang 13 Orang 13 Orang 13 Orang 13 Orang

3 Jumlah operator SIWAK pada Kanwil yang di fasilitasi

dalam pelatihan

1 Orang 1 Orang 1 Orang 1 Orang 1 Orang 1 Orang

2

1 Jumlah Midis Billboard tanah wakaf - - - - - -

3

1 Jumlah Bantuan tanah wakaf yang produktif - - - 1 Kegiatan - -

2 Prosentase Tanah Wakaf Bersertifikat - - - 82% 83% 83%

3 Jumlah Sertifikasi Tanah Wakaf - - - 75 100 -

4 Jumlah Workshop Literasi Wakaf - - - 1 Kegiatan - 1 Kegiatan

5 Jumlah Bantuan Operasional BWI Perwakilan - - - 1 Kegiatan - 1 Kegiatan

6 Jumlah Terbentuknya BWI Provinsi - - - 1 BWI 1 BWI

7 Jumlah Terbentuknya BWI Kabupaten/ Kota - - - 13 BWI - 13 BWI

1

1 Jumlah Workshop Sertifikasi Amil Zakat

2 Jumlah Terlaksananya penilaian dan pemberian

penghargaan terhadap kontestan Zakat Award

2 14 14 14 14 14

Meningkatnya pengamanan tanah wakaf

2. Pengelolaan dan Pembinaan Pemberdayaan Zakat

Terbinanya lembaga zakat

Terbinanya Nazhir dan Lembaga Wakaf

Page 96: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang · peran penting dalam kehidupan bangsa Indonesia. Pengakuan akan agama Pengakuan akan agama ini tercermin dari penetapan prinsip sila pertama

2015 2016 2017 2018 2019NO

PROGRAM/

KEGIATANTOTAL TARGET

SASARAN STRATEGIS (IMPACT)/ SASARAN PROGRAM

(OUTCOME)/ SASARAN KEGIATAN (OUTPUT)/ INDIKATOR

TARGET

3 Jumlah Penilaian Kontenstan Zakat Award 2 2 14 14 14 14

4 Jumlah Dana Operasional BAZNAS Pusat, Provinsi dan

Kabupaten/Kota di seluruh Indonesia

229.578.000 720.000.000 720.000.000 720.000.000 720.000.000 720.000.000

2

1 Jumlah Pengawasan Syariah dan Akreditasi Lembaga

Zakat

- - 13 Lembaga 17 Lembaga 22 Lembaga 22 Lembaga

2 Jumlah Sosialisasi Standar Akuntansi L embaga Zakat - - - - - -

3 Jumlah Temu Konsultasi Compliance Audit Lembaga

Zakat

- 1 1 1 1 1

3

1 Jumlah Dokumen Regulasi tentang Zakat 6 6 6 6 8 8

4

1 Jumlah Terbentuknya UPZ di setiap desa/kelurahan - - - 193 200 200

2 Jumlah Terbentuknya UPZ di setiap kecamatan - - - 309 320 320

3 Jumlah Terbentuknya UPZ di setiap Kantor

Kementerian/Lembaga, SKPD Tk Provinsi dan SKPD Tk

Kab/Kota

- - - 622 630 630

4 Jumlah Workshop Literasi Zakat - - - 1 - 1

1

1 Jumlah Workshop Jurnalis Keagamaan 1 Keg 1 Keg 1 Keg 1 Keg 1 Keg 5 Kegiatan

2 Jumlah Lokakarya Penyelenggaraan HBI 1 Keg 1 Keg 1 Keg 1 Keg 1 Keg 5 Kegiatan

Terbentuknya Unit Pengumpulan Zakat

3. Pengelolaan dan Pembinaan Penerangan Agama Islam

Terselenggaranya Publikasi Dakwah

Meningkatnya pemahaman dan kepatuhan BAZNAS, BAZNAS provinsi, BAZNAS kabupaten/kota serta LAZ terhadap regulasi zakat dan penerapan prinsip-prinsip

syariah pada pengelolaan zakat

Tersedianya pedoman dalam pelaksanaan pengawasan & audit syariah

Page 97: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang · peran penting dalam kehidupan bangsa Indonesia. Pengakuan akan agama Pengakuan akan agama ini tercermin dari penetapan prinsip sila pertama

2015 2016 2017 2018 2019NO

PROGRAM/

KEGIATANTOTAL TARGET

SASARAN STRATEGIS (IMPACT)/ SASARAN PROGRAM

(OUTCOME)/ SASARAN KEGIATAN (OUTPUT)/ INDIKATOR

TARGET

3 Jumlah Dakwah Melalui Media Sosial & Elektronik - - - - - -

4 Jumlah Peta Dakwah Keagamaan Islam - - - - - -

2

1 Jumlah Bimbingan Peningkatan kualitas dewan hakim 1 Keg 1 Keg 1 Keg 1 Keg 1 Keg 5 Kegiatan

2 Jumlah Pembinaan qari/qariah, hafidz/hafidzah 54 Paket - 1 Keg 1 Keg 1 Keg 3 Kegiatan

3 Jumlah Penyelenggaraan MTQ Tk. Provinsi 1 Keg 1 Keg 1 Keg 1 Keg 1 Keg 1 Keg

4 Jumlah Penyelenggaraan MTQ/STQ Tingkat Kabupaten /

Kota

13 Kegiatan 13 Kegiatan 13 Kegiatan 13 Kegiatan 13 Kegiatan 13 Kegiatan

3

1 Jumlah Sinergitas Bimas Islam, ormas islam dan KL yang

difasilitasi

- - - - - -

2 Persentase kontribusi terhadap penyelesaian masalah

keummatan

- - - - - -

4

1 Jumlah Penyuluh Agama Islam Non PNS 2.856 Org 2.856 Org 2.856 Org 2.856 Org 2.856 Org 2.856 Org

2 Jumlah Tunjangan Penyuluh Agama Islam Non PNS 2.856 Org 2.856 Org 2.856 Org 2.856 Org 2.856 Org 2.856 Org

3 Jumlah Peningkatan Kompetensi Penyuluh Agama Islam 40 Orang 40 Orang 40 Orang 40 Orang 40 Orang 500 Orang

4 Jumlah Inpassing Jabatan Fungsional Penyuluh Agama 1 Kegiatan 1 Kegiatan 2 Kegiatan

5 Jumlah Koordinasi Bidang Penerangan Agama Islam -

Terjalinnya sinergi Bimas Islam, Ormas Islam dan KL dalam Penanganan Keumatan dan Pemberdayaan Umat

Meningkatnya Kualitas Penyuluhan Agama

Terselenggaranya MTQ/STQ Nasional dan Internasional

Page 98: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang · peran penting dalam kehidupan bangsa Indonesia. Pengakuan akan agama Pengakuan akan agama ini tercermin dari penetapan prinsip sila pertama

2015 2016 2017 2018 2019NO

PROGRAM/

KEGIATANTOTAL TARGET

SASARAN STRATEGIS (IMPACT)/ SASARAN PROGRAM

(OUTCOME)/ SASARAN KEGIATAN (OUTPUT)/ INDIKATOR

TARGET

5

1 Jumlah Pembinaan lembaga sosial, seni dan budaya

Islam

- 1 Kegiatan 1 Kegiatan 1 Kegiatan 1 Kegiatan 4 Kegiatan

2 Jumlah Pembinaan mental remaja muslim melalui seni

budaya Islam

- 1 Kegiatan 1 Kegiatan 1 Kegiatan 1 Kegiatan 4 Kegiatan

3 Jumlah Bantuan Majelis Taklim - - - - - -

4 Jumlah Bantuan Lembaga/Ormas Islam - - - - - -

5 Jumlah Rakor Pimpinan Ormas Islam - - - - - -

6 Jumlah Festival Seni Budaya Islam 1 Kegiatan 1 Kegiatan 1 Kegiatan 1 Kegiatan 1 Kegiatan 5 Kegiatan

1

1 Jumlah Penghulu yang terbina (PNBP) 40 Orang 40 Orang 40 Orang 30 Orang 30 Orang

2 Jumlah Penghulu Bertambah 44 Orang 44 Orang 174 Orang 174 Orang 174 Orang 174 Orang

3 Jumlah bimbingan teknis administrasi NR 1 Kegiatan 1 Kegiatan 1 Kegiatan 1 Kegiatan 1 Kegiatan 1 Kegiatan

4 Jumlah Penilaian Angka Kredit Jabatan Fungsional

Penghulu (PNBP)

- - - - - -

5 Jumlah MBK/KTI (PNBP) - - - - - -

6 Terlaksananya PNBP Biaya Nikah Rujuk 139 139 146 151 151 151

2

1 Jumlah KUA yang memenuhi standar pelayanan (PNBP) 139 139 146 151 151 151

2 Jumlah Monitoring dan Konsultasi Mutu Layanan KUA

(PNBP)

13 Kegiatan 13 Kegiatan 13 Kegiatan 13 Kegiatan 13 Kegiatan 13 Kegiatan

Berkembangnya Lembaga Sosial Seni dan Budaya Islam

Meningkatnya kualitas SDM Penghulu

Meningkatnya Kualitas Standar Pelayanan KUA

4. Pengelolaan Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah

Page 99: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang · peran penting dalam kehidupan bangsa Indonesia. Pengakuan akan agama Pengakuan akan agama ini tercermin dari penetapan prinsip sila pertama

2015 2016 2017 2018 2019NO

PROGRAM/

KEGIATANTOTAL TARGET

SASARAN STRATEGIS (IMPACT)/ SASARAN PROGRAM

(OUTCOME)/ SASARAN KEGIATAN (OUTPUT)/ INDIKATOR

TARGET

3 Jumlah Peningkatan Mutu Layanan KUA (PNBP) 13 Kegiatan 13 Kegiatan 13 Kegiatan 13 Kegiatan 13 Kegiatan 13 Kegiatan

4 Jumlah Operasional KUA untuk Pelayanan Nikah 139 139 146 151 151 151

5 Iumlah Transport Layanan Nikah (PNBP) 139 139 146 151 151 151

6 Jumlah Honor Layanan Nikah (PNBP) - - - - - -

7 Jumlah KUA Teladan (PNBP) 13 13 13 13 13 13

8 Jumlah Rehabilitasi Ringan KUA - - - - - -

9 Jumlah Pengadaan Lahan dan Sertifikasi Tanah KUA - 3 - 3 5 11

10 Jumlah Pembangunan KUA 1 - 10 7 3 21 Buah

11 Jumlah Pengadaan Meubelair KUA 1 - 10 7 3 21 Buah

12 Jumlah Pengadaan Sarana Perkantoran KUA Online - - - - - -

13 Jumlah pengelola IT dan administrasi KUA terampil - - - - - -

3

1 Jumlah Bimbingan kursus pranikah (PNBP) 26 x 26 x 26 x 26 x 26 x 26 x

2 Jumlah Pelaksanaan Pemilihan keluarga sakinah teladan

tingkat Kabupaten, Provinsi dan Nasional (PNBP)

26 26 26 - - 26

3 Jumlah Bimbingan Keluarga Sakinah (PNBP) - - - - - -

4 Jumlah Supervisi dan Monev Bimbingan Pranikah Catin

(PNBP)

- - - - - -

5 Jumlah Pencegahan Kawin Anak dan Penguatan Keluarga

Muda (PNBP)

1 Kegiatan 1 Kegiatan 1 Kegiatan 1 Kegiatan 1 Kegiatan 1 Kegiatan

Meningkatnya kualitas Keluarga Sakinah

Page 100: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang · peran penting dalam kehidupan bangsa Indonesia. Pengakuan akan agama Pengakuan akan agama ini tercermin dari penetapan prinsip sila pertama

2015 2016 2017 2018 2019NO

PROGRAM/

KEGIATANTOTAL TARGET

SASARAN STRATEGIS (IMPACT)/ SASARAN PROGRAM

(OUTCOME)/ SASARAN KEGIATAN (OUTPUT)/ INDIKATOR

TARGET

6 Jumlah Supervisi PNBP 13 13 13 13 13 13

7 Jumlah Bantuan operasional BP4 - - - - - -

4

1 Jumlah Kajian Akademis - - - - - -

2 Jumlah Pertemuan Tokoh/Pakar - - - - - -

5

1 Jumlah Distibusi Al-Qur'an kepada masyarakat 5,850 - - 300 - -

6

1 Jumlah fasilitasi pembinaan, pemberdayaan dan

kerukunan intern umat beragama Islam (kegiatan)

- - - - - -

2 Talk Show Syariah Melalui Media Elektronik - - - 1 Kegiatan - -

7

1 Jumlah Masjid/Mushalla yang memperoleh bantuan 13 5 - 12 15 45 Buah

2 Jumlah Pembinaan terhadap Masjid agar tidak meminta

bantuan yang mengganggu ketertiban umum

- - - - - -

3 Jumlah Pengelolaan Manajemen Masjid Berbasis SIMAS 1 Kegiatan 1 Kegiatan - 1 Kegiatan 1 Kegiatan 1 Kegiatan

4 Jumlah Pembinaan Imam Masjid - - - 1 Kegiatan 1 Kegiatan 2 Kegiatan

5 Jumlah Bantuan Masjid / Mushalla 1 Kegiatan 1 Kegiatan 1 Kegiatan 1 Kegiatan 1 Kegiatan 5 Kegiatan

6 Jumlah validasi data kemasjidan melalui SIMAS 1 Kegiatan 1 Kegiatan 1 Kegiatan 1 Kegiatan 1 Kegiatan 5 Kegiatan

Terpenuhinya kebutuhan Al-Qur'an kepada masyarakat

Terciptanya suasana kehidupan internal umat islam yang harmonis / Layanan Syariah

Meningkatnya Pemberdayaan Masjid dan Mushola

Penyatuan Kalender Hijriyah

Page 101: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang · peran penting dalam kehidupan bangsa Indonesia. Pengakuan akan agama Pengakuan akan agama ini tercermin dari penetapan prinsip sila pertama

2015 2016 2017 2018 2019NO

PROGRAM/

KEGIATANTOTAL TARGET

SASARAN STRATEGIS (IMPACT)/ SASARAN PROGRAM

(OUTCOME)/ SASARAN KEGIATAN (OUTPUT)/ INDIKATOR

TARGET

7 Jumlah Kualitas Standar Tipologi Masjid melalui

Penilaian dan Penetapan Masjid Percontohan

- - - - - -

8 Jumlah Kualitas Sarana Penunjang Sistem Informasi

Masjid

- - - - - -

9 Jumlah Identifikasi Masjid dan Musholla melalui ID Card

Masjid dan Musholla

- - - 1 Kegiatan 1 Kegiatan 2 Kegiatan

8

1 Jumlah Kegiatan Gerakan Masyarak at Sadar Halal 4 Kegiatan 5 Kegiatan 5 Kegiatan - - 14 Kegiatan

2 Jumlah bimbingan dan pengawasan produk halal di

tempat produksi, RPH, RPU, pasar tradisional, pasar

modern

2 Kegiatan 4 Kegiatan 2 Kegiatan - - 8 Kegiatan

9

1 Jumlah Layanan Rukyatul Hilal dan Verifikasi Arah Kiblat - 27 Kegiatan 24 Kegiatan 13 Kegiatan - 64 Kegiatan

2 Jumlah Verifikasi Arah Kiblat dan Rukyatul H ilal

Kab/Kota

- - - - - -

10

1 Jumlah Deteksi Dini dan Identifikasi Paham dan aliran

keagamaan

- - - - - -

2 Jumlah Advokasi, Penanganaan Konflik/KorbanGerakan/

Aliran/Paham Keagamaan Bermasalah

- - - - - -

5. Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Bimas Islam

Meningkatnya kualitas penjaminan produk halal

Pengelolaan Hisab Rukyat

Penyelesaian Konflik Keagamaan

Page 102: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang · peran penting dalam kehidupan bangsa Indonesia. Pengakuan akan agama Pengakuan akan agama ini tercermin dari penetapan prinsip sila pertama

2015 2016 2017 2018 2019NO

PROGRAM/

KEGIATANTOTAL TARGET

SASARAN STRATEGIS (IMPACT)/ SASARAN PROGRAM

(OUTCOME)/ SASARAN KEGIATAN (OUTPUT)/ INDIKATOR

TARGET

1

1 Persentase tersedianya layanan manajemen Bimas Islam 100% 100% 100% 100% 100% 100%

2 Persentase tersedianya data dan sistem informasi Bimas

Islam sebagai basis perencanaan, penganggaran, dan

monev

100% 100% 100% 100% 100% 100%

6

1

1 Jumlah lembaga sosial keagamaan Kristen yang

difasilitasi dalam memenuhi standar minimal lembaga

keagamaan

- 4 Lembaga 6 Lembaga 7 Lembaga 8 Lembaga 8 Lembaga

2 Jumlah penyuluh dan tenaga teknis keagamaan Kristen

yang difasilitasi dalam pembinaan dan pengembangan

50 Orang 50 Orang 50 Orang 50 Orang 100 Orang 100 Orang

2

1 Persentase guru bersertifikat 60.00% 60.00% 60.00% 60.00% 70.00% 70.00%

A

1 Jumlah penyuluh Agama Kristen Non PNS Penerima

Honorarium

- - 50 Orang 60 Orang 70 Orang 70 Orang

2 Jumlah Penyuluh agama Kristen yang ditingkatkan

kualitas SDM-nya

- 50 Orang 70 Orang 70 Orang 90 Orang 90 Orang

1. Pengelolaan dan Pembinaan Urusan Agama Kristen

Jumlah Penyuluh Agama Kristen yang difasilitasi dalam pembinaan dan pengembangan

Meningkatnya Bimbingan Masyarakat Kristen

Program Bimbingan Masyarakat Kristen

Meningkatnya kualitas pemahaman, pengamalan ajaran agama Kristen

Meningkatnya kualitas pembinaan dan pelayanan pendidikan Kristen

Terlaksananya Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Bimas Islam yang tepat waktu

Page 103: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang · peran penting dalam kehidupan bangsa Indonesia. Pengakuan akan agama Pengakuan akan agama ini tercermin dari penetapan prinsip sila pertama

2015 2016 2017 2018 2019NO

PROGRAM/

KEGIATANTOTAL TARGET

SASARAN STRATEGIS (IMPACT)/ SASARAN PROGRAM

(OUTCOME)/ SASARAN KEGIATAN (OUTPUT)/ INDIKATOR

TARGET

3 Jumlah Kendaraan Operasional Roda 2 untuk

Penyuluh PNS

- - 2 Unit 2 Unit 4 Unit 8 Unit

4 Jumlah Tenaga Teknis Keagamaan Kristen yang

Terbina (Pendeta, Guru Sekolah Minggu, Koster,

Evangelis, Diakones, Guru Injil/Jemaat)

- 50 Orang 70 Orang 70 Orang 90 Orang 90 Orang

B

1 Jumlah Lembaga Sosial Keagamaan, Lembaga Gereja,

Yayasan dan Asosiasi Keagamaan Kristen yang menerima

bantuan

- 4 Lembaga 6 Lembaga 7 Lembaga 8 Lembaga 8 Lembaga

1

1 Jumlah Guru PAK Non PNS yang menerima Tunjangan

Profesi

1 Orang 1 Orang 1 Orang 1 Orang 1 Orang 1 Orang

2 Jumlah Guru PAK Non PNS yang menerima Tunjangan

Fungsional

20 Orang 20 Orang 30 Orang 35 Orang 40 Orang 40 Orang

3 Jumlah Guru PAK yang bersertifikat 2 Orang 2 Orang 2 Orang 5 Orang 14 Orang 14 Orang

4 Jumlah Guru PAK yang mengikuti program PLPG/PPG

dan pembinaan

2 Orang 2 Orang 2 Orang 5 Orang 14 Orang 14 Orang

2

1 Jumlah Guru Bidang Studi yang menerima tunjangan

profesi

3 Orang 3 Orang 3 Orang 3 Orang 14 Orang 14 Orang

2 Jumlah Guru Bidang Studi yang menerima tunjangan

fungsional

16 Orang 14 Orang 14 Orang 14 Orang 14 Orang 14 Orang

3

1 Jumlah lembaga POKJAWAS yang ditingkatkan

kapasitasnya

- - - - - -

2. Pengelolaan dan Pembinaan Pendidikan Agama Kristen

Meningkatnya kualitas guru dan pengawas Pendidikan Agama Kristen (PAK) pada sekolah umum

Meningkatnya kualitas Pendidikan Agama dan Pendidikan Keagamaan Kristen

Jumlah Lembaga Sosial Keagamaan yang difasilitasi dalam penguatan dan pemberdayaan

Meningkatnya kualitas guru dan tenaga kependidikan pada semua jenjang Sekolah Pendidikan Keagamaan

Page 104: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang · peran penting dalam kehidupan bangsa Indonesia. Pengakuan akan agama Pengakuan akan agama ini tercermin dari penetapan prinsip sila pertama

2015 2016 2017 2018 2019NO

PROGRAM/

KEGIATANTOTAL TARGET

SASARAN STRATEGIS (IMPACT)/ SASARAN PROGRAM

(OUTCOME)/ SASARAN KEGIATAN (OUTPUT)/ INDIKATOR

TARGET

2 Jumlah KKG dan MGMP yang dibina dan dikembangkan - - 1 Lembaga 2 Lembaga 2 Lembaga 2 Lembaga

3 Jumlah dokumen pengembangan kurikulum SDTK,

SMPTK dan SMTK serta SMAK yang dipersiapkan

- 1 Dokumen 1 Dokumen 1 Dokumen 1 Dokumen 1 Dokumen

4 Jumlah SDTK, SMPTK dan SMTK yang dipersiapkan

akreditasinya

1 Lembaga 1 Lembaga 2 Lembaga 2 Lembaga 2 Lembaga 2 Lembaga

1

1 Jumlah dokumen administrasi perencanaan,

keuangan, umum dan ortala, kepegawaian yang

disusun tepat waktu

1 Dokumen 1 Dokumen 1 Dokumen 1 Dokumen 1 Dokumen 1 Dokumen

7

1

1 Persentase lembaga sosial keagamaan Katolik yang

difasilitasi dalam memenuhi standar minimal lembaga

keagamaan

100% 100% 100% 100% 100% 100%

2 Jumlah penyuluh keagamaan Katolik yang difasilitasi

dalam pembinaan dan pengembangan

27 Orang 27 Orang 20 Orang 20 Orang 41 Orang

3 Jumlah lembaga sosial keagamaan yang difasilitasi dalam

penguatan dan pemberdayaan

- - - - - -

2

1 Jumlah Guru PA Katolik Berkualifikasi S1/D4 31 Orang 31 Orang 30 Orang 30 Orang 30 Orang

2 Jumlah Siswa SMAK - - - - - -

1. Pengelolaan dan Pembinaan Urusan Agama Katolik

Meningkatnya kualitas pemahaman, pengamalan ajaran agama Katolik

Meningkatnya Kualitas Tata Kelola Dukungan Manajemen dan Tugas Teknis Lainnya Bimas Kristen

Program Bimbingan Masyarakat Katolik

Meningkatnya kualitas pemahaman, pengamalan ajaran agama Katolik

Meningkatnya Kualitas Pengelolaan Pendidikan Agama dan Pendidikan Keagamaan Katolik

3. Dukungan Manajemen dan Tugas Teknis Lainnya Bimas Kristen

Page 105: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang · peran penting dalam kehidupan bangsa Indonesia. Pengakuan akan agama Pengakuan akan agama ini tercermin dari penetapan prinsip sila pertama

2015 2016 2017 2018 2019NO

PROGRAM/

KEGIATANTOTAL TARGET

SASARAN STRATEGIS (IMPACT)/ SASARAN PROGRAM

(OUTCOME)/ SASARAN KEGIATAN (OUTPUT)/ INDIKATOR

TARGET

1

1 Jumlah Penyuluh Agama Katolik PNS dan Non PNS yang

mengikuti pendidikan dan latihan (pengembangan

kemampuan substansi dan teknis)

4 Orang 4 Orang 4 Orang 4 Orang 45 Orang

2 Jumlah Laporan pelaksanaan tugas dan fungsi Penyuluh

Agama Katolik PNS

4 Orang 4 Orang 4 Orang 4 Orang 4 Orang

3 Jumlah Penyuluh Agama Katolik Non PNS yang

menerima honorarium

27 Orang 27 Orang 20 Orang 20 Orang 41 Orang

4 Jumlah Juklak/Juknis Pelaksanaan Penyuluhan Agama

Katolik

1 Juklak 1 Juklak 1 Juklak 1 Juklak 1 Juklak 1 Juklak

5 Jumlah kendaraan operasional R2 bagi Penyuluh Agama

Katolik PNS

- - - - - -

2

1 Jumlah Tokoh Agama dan Masyarakat Katolik yang

mengikuti dialog kerukunan umat beragama

- - 50 Orang 50 Orang 100 Orang 200 Orang

2 Jumlah Keluarga Katolik yang mengikuti pembinaan

keluarga bahagia

- - 25 Orang 25 Orang 50 Orang 100 Orang

3 Jumlah Kelompok Kategorial yang terbina 1 Kelompok 1 Kelompok 2 Kelompok 2 Kelompok 2 Kelompok 3 Kelompok

4 Jumlah pegawai yang mengikuti pembinaan

kerohanian Katolik

5 Orang 5 Orang 5 Orang 5 Orang 5 Orang

3

1 Jumlah Juklak/Juknis Pemberian Bantuan kepada

Institusi/Lembaga Keagamaan Katolik

1 Juklak 1 Juklak 1 Juklak 1 Juklak 1 Juklak 1 Juklak

2 Jumlah Pedoman Pembinaan Keluarga Katolik - - - 1 Dokumen 1 Dokumen 1 Dokumen

3 Jumlah Naskah Bimbingan kepada Kelompok Keagamaan

Katolik

- - - 1 Naskah 1 Naskah 1 Naskah

Jumlah penyuluh keagamaan Katolik yang difasilitasi dalam pembinaan dan pengembangan

Jumlah naskah Norma, Standard, Prosedur dan Kriteria

Jumlah fasilitasi pembinaan, pemberdayaan dan kerukunan intern umat beragama Katolik

Page 106: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang · peran penting dalam kehidupan bangsa Indonesia. Pengakuan akan agama Pengakuan akan agama ini tercermin dari penetapan prinsip sila pertama

2015 2016 2017 2018 2019NO

PROGRAM/

KEGIATANTOTAL TARGET

SASARAN STRATEGIS (IMPACT)/ SASARAN PROGRAM

(OUTCOME)/ SASARAN KEGIATAN (OUTPUT)/ INDIKATOR

TARGET

4

1 Jumlah lembaga keagamaan katolik yang terbina - - - 5 Lembaga 9 Lembaga

1

1 Jumlah Rumah Ibadah yang menerima bantuan 2 Lembaga 2 Lembaga 2 Lembaga 2 Lembaga 5 Lembaga 5 Lembaga

2 Jumlah Keuskupan Agung dan Sufragan yang menerima

bantuan

1 Lembaga 1 Lembaga 1 Lembaga 1 Lembaga 1 Lembaga 1 Lembaga

3 Jumlah Paroki/Stasi/Lingkungan yang menerima bantuan 1 Lembaga 1 Lembaga 2 Lembaga 3 Lembaga 3 Lembaga 3 Lembaga

4 Jumlah Lembaga Keagamaan Katolik yang menerima

bantuan (sarana keagamaan)

1 Lembaga 1 Lembaga 1 Lembaga 1 Lembaga 1 Lembaga 1 Lembaga

5 Jumlah Lembaga Sosial Keagamaan Katolik yang

menerima bantuan (seminari/kongregasi/tarekat/

ordo/unio/lembaga sekular)

- - - - - -

6 Jumlah Kelompok Kategorial Katolik yang menerima

bantuan (BIARLU, ME/LM)

- - - 1 Kelompok - 1 Kelompok

7 Jumlah Ormas Katolik yang menerima bantuan

Pembinaan Kerohanian Katolik

- - - 1 Ormas - 1 Ormas

2

1 Jumlah Buku Peribadatan Katolik - - - - - -

2 Jumlah perlengkapan dan peralatan misa - - - - - -

1

Jumlah fasilitasi pembinaan dan pengembangan budaya keagamaan Katolik

Jumlah lembaga sosial keagamaan yang difasilitasi dalam penguatan dan pemberdayaan

Jumlah fasilitasi sarana dan prasarana pelayanan keagamaan (lokasi)

2. Pengelolaan dan Pembinaan Pendidikan Agama Katolik

Tenaga Pendidik dan Kependidikan Agama Katolik yang berkualitas

Page 107: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang · peran penting dalam kehidupan bangsa Indonesia. Pengakuan akan agama Pengakuan akan agama ini tercermin dari penetapan prinsip sila pertama

2015 2016 2017 2018 2019NO

PROGRAM/

KEGIATANTOTAL TARGET

SASARAN STRATEGIS (IMPACT)/ SASARAN PROGRAM

(OUTCOME)/ SASARAN KEGIATAN (OUTPUT)/ INDIKATOR

TARGET

1 Jumlah Guru Pendidikan Agama Katolik Tingkat Dasar

dan Menengah yang memenuhi standar kualifikasi (DMS)

(S1)

30 Orang 30 Orang 30 Orang 30 Orang 30 Orang

2 Jumlah Guru Pendidikan Agama Katolik yang memenuhi

standar kompetensi tersertifikasi

31 Orang 30 Orang 30 Orang 28 Orang 30 Orang

3 Jumlah Pengawas Pendidikan Agama Katolik Tingkat

Dasar dan Menengah yang memenuhi standar

kompetensi

- - - - - -

4 Jumlah GPAK Tingkat Dasar dan Menengah yang

mengikuti pembinaan dan latihan teknis kependidikan

yang berlaku

30 Orang 30 Orang 30 Orang 30 Orang 30 Orang

5 Jumlah Pengawas PAK Tingkat Dasar dan Menengah

yang mengikuti pembinaan dan latihan teknis

kependidikan

- - - - - -

6 Jumlah Guru Pendidikan Agama Katolik Tingkat Dasar

dan Menengah yang menerima TPG [Non PNS yang

sudah Inpassing]

28 Orang 28 Orang 28 Orang 28 Orang 30 Orang

7 Jumlah GPAK Tingkat Dasar dan Menengah Non PNS

yang menerima TPG

1 Orang 1 Orang 1 Orang 1 Orang 1 Orang

8 Jumlah Guru Pendidikan Agama Katolik Non PNS Tingkat

Dasar dan Menengah yang belum tersertifikasi

menerima tunjangan fungsional

- - - - - -

9 Jumlah Juklak/Juknis Pembinaan Kepada Guru

Pendidikan Agama Katolik, Dosen Agama Katolik,

Pembina Agama Katolik dan Tenaga Kependidikan

- - - 1 Juknis 1 Juknis -

10 Jumlah Buku Guru dan Silabus tingkat dasar - - - - - -

11 Jumlah Buku Guru dan Silabus tingkat menengah - - - - - -

Page 108: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang · peran penting dalam kehidupan bangsa Indonesia. Pengakuan akan agama Pengakuan akan agama ini tercermin dari penetapan prinsip sila pertama

2015 2016 2017 2018 2019NO

PROGRAM/

KEGIATANTOTAL TARGET

SASARAN STRATEGIS (IMPACT)/ SASARAN PROGRAM

(OUTCOME)/ SASARAN KEGIATAN (OUTPUT)/ INDIKATOR

TARGET

12 Jumlah GPAK Tidak Tetap Tingkat Dasar dan Menengah

yang menerima bantuan

- - - - - -

2

1 Jumlah Lembaga Pendidikan Keagamaan Katolik Tingkat

Dasar dan Menengah yang mendapat bantuan Sarana

Prasarana

- - - - - -

2 Jumlah KKG dan MGMP yang menerima bantuan - - 3 Kegiatan 3 Kegiatan 3 Kegiatan 3 Kegiatan

3 Jumlah Kegiatan Pembinaan Kerohanian Katolik yang

diikuti oleh peserta didik

3 Kegiatan - - - - 3 Kegiatan

1

1 Jumlah Guru PNS penerima tunjangan profesi 28 Orang 28 Orang 28 Orang 28 Orang 28 Orang 28 Orang

2 Jumlah Guru PNS yang menerima gaji dan tunjangan 30 Orang 30 Orang 30 Orang 30 Orang 30 Orang 30 Orang

1

1 Jumlah dokumen administrasi perencanaan,

keuangan, umum, ortala dan kepegawaian yang

disusun tepat waktu

2 Dokumen 2 Dokumen 2 Dokumen 2 Dokumen 2 Dokumen 2 Dokumen

2 Jumlah pegawai yang mendapat gaji tunjangan dan

operasional

5 Orang 5 Orang 5 Orang 5 Orang 5 Orang 5 Orang

8

1

Lembaga Pendidikan Keagamaan Katolik yang berkualitas [memenuhi standar]

3. Penyelenggaraan Administrasi Perkantoran Pendidikan Bimas Katolik

Terlaksananya Administrasi Perkantoran Pendidikan Bimas Katolik

4. Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Bimas Katolik

Meningkatnya Kualitas Tata Kelola Dukungan Manajemen dan Tugas Teknis Lainnya Bimas Katolik

Program Bimbingan Masyarakat Hindu

Meningkatnya Kualitas Pemahaman, Pengamalan, dan Pelayanan Agama Hindu

Page 109: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang · peran penting dalam kehidupan bangsa Indonesia. Pengakuan akan agama Pengakuan akan agama ini tercermin dari penetapan prinsip sila pertama

2015 2016 2017 2018 2019NO

PROGRAM/

KEGIATANTOTAL TARGET

SASARAN STRATEGIS (IMPACT)/ SASARAN PROGRAM

(OUTCOME)/ SASARAN KEGIATAN (OUTPUT)/ INDIKATOR

TARGET

1 Persentase lembaga sosial keagamaan Hindu yang

difasilitasi dalam memenuhi standar minimal lembaga

keagamaan

5% 5% 5% 5% 5%

2 Jumlah penyuluh dan tenaga teknis keagamaan Hindu

yang difasilitasi dalam pembinaan dan pengembangan

60 Orang 60 Orang 60 Orang 60 Orang 60 Orang 350 Orang

2

1 Jumlah siswa dan mahasiswa yang memperoleh layanan

Pendidikan Agama dan Keagamaan Hindu

400 Orang 450 Orang 550 Orang 600 Orang 700 Orang 2.700 Orang

2 Jumlah Tenaga Pendidik dan Kependidikan yang

memperoleh fasilitasi pembinaan dan pengembangan

75 Orang 75 Orang 100 Orang 100 Orang 100 Orang 450 Orang

1.

1 Jumlah Fasilitasi operasional penyuluh non PNS - - - - - -

2

1 Jumlah Dialog pinandita/tokoh agama/

cendekiawan/tokoh masyarakat/pemuda/wanita

5 Kegiatan 5 Kegiatan 6 Kegiatan 7 Kegiatan 7 Kegiatan 28 Kegiatan

2 Jumlah pembinaan dan pemberdayaan ekonomi umat - - 1 Kegiatan 1 Kegiatan 2 Kegiatan 4 Kegiatan

3 Jumlah Fasilitasi pembinaan dan pemberdayaan

ekonomi umat

- - - - 1 Kegiatan 1 Kegiatan

4 Jumlah Desa Binaan Kerukunan Intern - - - - 1 Kegiatan 1 Kegiatan

5 Jumlah pembinaan keluarga sukinah - - - 1 Kegiatan 1 Kegiatan 2 Kegiatan

Meningkatnya kualitas pembinaan dan penyelenggaraan Pendidikan Agama dan Keagamaan Hindu

Meningkatnya Kualitas Pembinaan dan Pengelolaan Urusan Agama Hindu

Jumlah penyuluh dan tenaga teknis keagamaan Hindu yang difasilitasi dalam pembinaan dan pengembangan;

Jumlah fasilitasi pembinaan, pemberdayaan dan kerukunan intern umat beragama Hindu

1. Pengelolaan dan Pembinaan Urusan Agama Hindu

Page 110: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang · peran penting dalam kehidupan bangsa Indonesia. Pengakuan akan agama Pengakuan akan agama ini tercermin dari penetapan prinsip sila pertama

2015 2016 2017 2018 2019NO

PROGRAM/

KEGIATANTOTAL TARGET

SASARAN STRATEGIS (IMPACT)/ SASARAN PROGRAM

(OUTCOME)/ SASARAN KEGIATAN (OUTPUT)/ INDIKATOR

TARGET

3

1 Jumlah BOP PHDI - - - 1 Lembaga 1 Lembaga 2 Lembaga

2 Jumlah BOP LPDG - - - - - -

3 Jumlah BOP BPH - 1 Lembaga - - - 1 Lembaga

4 Jumlah BOP Lembaga Keagamaan Pemuda - - - - 1 Lembaga 1 Lembaga

5 Jumlah BOP Lembaga Pinandita - - - - - -

4

1 Jumlah Fasilitasi Rumah Ibadah - - 1 Lokasi 1 Lokasi 1 Lokasi 3 Lokasi

2 Jumlah Fasilitasi Sarana Keagamaan - 1 Lembaga - - - 1 Lembaga

3 Jumlah Kitab Suci yang disediakan - - - - 1 Lembaga 1 Lembaga

4 Jumlah Fasilitasi Rumah Duka Hindu - - - - 1 Lokasi 1 Lokasi

5

1 Jumlah event budaya keagamaan Hindu - - - - - -

2 Jumlah Fasilitasi event budaya keagamaan Hindu - - - - 1 Kegiatan 1 Kegiatan

1

1 Jumlah Fasilitasi Sarana dan Prasarana - - - - 1 Lembaga 1 Lembaga

2

1 Jumlah satuan Pendidikan Agama Hindu yang

melaksanakan kurikulum yang berlaku

- - - - - -

2 Jumlah Sekolah Minggu yang dibina; dan 6 Lembaga 6 Lembaga 13 Lembaga 9 Lembaga 9 Lembaga 43 Lembaga

Jumlah fasilitasi sarana dan prasarana pelayanan keagamaan (lokasi)

Jumlah fasilitasi pembinaan dan pengembangan budaya keagamaan Hindu.

Meningkatnya kualitas pendidikan agama dan keagaman Hindu Tingkat Dasar dan Menengah

Jumlah lembaga sosial keagamaan yang difasilitasi dalam penguatan dan pemberdayaan

2. Pengelolaan dan Pembinaan Pendidikan Agama Hindu

Meningkatnya akses pendidikan agama dan keagaman Hindu tingkat Dasar dan Menengah

Page 111: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang · peran penting dalam kehidupan bangsa Indonesia. Pengakuan akan agama Pengakuan akan agama ini tercermin dari penetapan prinsip sila pertama

2015 2016 2017 2018 2019NO

PROGRAM/

KEGIATANTOTAL TARGET

SASARAN STRATEGIS (IMPACT)/ SASARAN PROGRAM

(OUTCOME)/ SASARAN KEGIATAN (OUTPUT)/ INDIKATOR

TARGET

3 Fasilitasi event pendidikan Agama dan Keagamaan

Hindu.

- 1 Kegiatan - - 1 Kegiatan 2 Kegiatan

3

1 Jumlah Guru berkualifikasi S1/D4 dan S2; 37 Orang 37 Orang 37 Orang 36 Orang 36 Orang 36 Orang

2 Jumlah guru bersertifikat pendidik; 37 Orang 37 Orang 37 Orang 36 Orang 36 Orang 36 Orang

3 Jumlah guru penerima Tunjangan; 21 Orang 21 Orang 21 Orang 20 Orang 20 Orang 20 Orang

4 Jumlah KKG/MGMP yang difasilitasi; - - 1 Kegiatan 1 Kegiatan 2 Kegiatan 4 Kegiatan

5 Jumlah tenaga kependidikan yang dibina; - - 40 Orang 100 Orang 100 Orang 240 Orang

6 Jumlah tenga kependidikan yang ditingkatkan

kompetensinya; dan

- - - - 16 Orang 16 Orang

7 Jumlah guru yang diberikan pembinaan. - - - 100 Orang 100 Orang 200 Orang

1

1 Jumlah Guru PNS Penerima Tunjangan Profesi 21 Orang 21 Orang 20 Orang 20 Orang 20 Orang 20 Orang

2 Jumlah Guru PNS Penerima Gaji dan Tunjangan 16 Orang 16 Orang 16 Orang 16 Orang 16 Orang 16 Orang

1

1 Jumlah Dokumen Rencana Kerja Tahunan 1 Dokumen 1 Dokumen 1 Dokumen 1 Dokumen 1 Dokumen 5 Dokumen

2 Jumlah Dokumen Pagu Indikatif, Pagu Anggaran dan

Alokasi Anggaran

1 Dokumen 1 Dokumen 1 Dokumen 1 Dokumen 1 Dokumen 5 Dokumen

3 Jumlah Dokumen Administrasi Perencanaan, Keuangan

yang disusun tepat waktu

45 Dokumen 50 Dokumen 70 Dokumen 80 Dokumen 80 Dokumen 325 Dokumen

4 Jumlah pegawai yang mendapat gaji, tunjangan dan

operasional

4 Orang 4 Orang 4 Orang 4 Orang 5 Orang 5 Orang

5 Jumlah Dokumen Laporan Keuangan 14 Dokumen 31 Dokumen 20 Dokumen 16 Dokumen 15 Dokumen 96 Dokumen

Meningkatnya kualitas Tenaga Pendidik dan kependidikan tingkat Dasar dan Menengah

3. Penyelenggaraan Administrasi Perkantoran Pendidikan Bimas Hindu

Terlaksananya Administrasi Perkantoran Pendidikan Bimas Hindu

4. Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Bimas Hindu

Meningkatnya Kualitas Tata Kelola Dukungan Manajemen dan Tugas Teknis Lainnya Bimas Hindu

Page 112: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang · peran penting dalam kehidupan bangsa Indonesia. Pengakuan akan agama Pengakuan akan agama ini tercermin dari penetapan prinsip sila pertama

2015 2016 2017 2018 2019NO

PROGRAM/

KEGIATANTOTAL TARGET

SASARAN STRATEGIS (IMPACT)/ SASARAN PROGRAM

(OUTCOME)/ SASARAN KEGIATAN (OUTPUT)/ INDIKATOR

TARGET

6 Jumlah Dokumen Pengadaan dan pemeliharaan

peralatan Perkantoran

13 Dokumen 16 Dokumen 16 Dokumen 16 Dokumen 16 Dokumen 77 Dokumen

9

1

1 Persentase lembaga sosial keagamaan Buddha yang

difasilitasi dalam memenuhi standar minimal lembaga

keagamaan

- - - - - -

2 Jumlah penyuluh dan tenaga teknis keagamaan Buddha

yang difasilitasi dalam pembinaan dan pengembangan

30 Orang 30 Orang 30 Orang 30 Orang 30 Orang 30 Orang

2

1 Jumlah siswa yang dilayani 220 Orang 484 Orang 560 Orang 109 Orang 80 Orang 1453 Orang

2 Jumlah guru yang bersertifikat pendidik 16 Orang 16 Orang 14 Orang 14 Orang 14 Orang

1 Jumlah Penyuluh Non PNS yang menerima tunjangan 19 Orang 23 Orang 50 Orang 31 Orang 50 Orang 173 Orang

2 Jumlah Penyuluh Non PNS dan Tenaga Teknis

keagamaan yang mengikuti pembinaan

- - - - - -

3 Jumlah Laporan Pelaksanaan Tugas dan fungsi Penyuluh

Agama Buddha PNS

- - - - - -

1 Jumlah Tokoh Agama yang mengikuti dialog kerukunan

intern umat Buddha

- - - 90 Orang 30 Orang 120 Orang

Program Bimbingan Masyarakat Buddha

Meningkatnya Kualitas Pemahaman, Pengamalan, dan Pelayanan Agama Buddha

Tersedianya akses, mutu, Kesejatheraan dan subsidi pendidikan Agama Buddha

1. Pengelolaan dan Pembinaan Urusan Agama Buddha

1. Meningkatnya Kualitas Pemahaman, Pengamalan, dan Pelayanan Agama Buddha

Jumlah penyuluh keagamaan Buddha yang difasilitasi dalam pembinaan dan pengembangan

Jumlah fasilitasi pembinaan, pemberdayaan dan kerukunan intern umat beragama Buddha

Page 113: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang · peran penting dalam kehidupan bangsa Indonesia. Pengakuan akan agama Pengakuan akan agama ini tercermin dari penetapan prinsip sila pertama

2015 2016 2017 2018 2019NO

PROGRAM/

KEGIATANTOTAL TARGET

SASARAN STRATEGIS (IMPACT)/ SASARAN PROGRAM

(OUTCOME)/ SASARAN KEGIATAN (OUTPUT)/ INDIKATOR

TARGET

2 Jumlah naskah hasil pertemuan kerukunan intern umat

ber agama Buddha

- - - - - -

1 Jumlah majelis agama buddha yang dibantu - 2 Majelis - 4 Majelis - 6 Majelis

2 Jumlah Lembaga Sosial Keagamaan (Organisasi

kepemudaan/ Organisasi Wanita Buddhis/ organisasi

Sangha/ Lembaga Keagamaan yang dibantu

- 1 Lembaga 1 Lembaga 3 Lembaga -

3 Jumlah Kegiatan Pembinaan Penguatan dan

pemberdayaan Pengurus Lembaga Keagamaan Buddha

1 Kegiatan - 1 Kegiatan 3 Kegiatan 2 Kegiatan 6 Kegiatan

4 Jumlah rumah ibadah yang dibantu - 3 Lokasi 3 Lokasi 1 Lokasi 7 Lokasi 14 Lokasi

1 Jumlah event penyelenggaraan Svayamvara Tripitaka

Gatha (STG)

- - 1 Kegiatan - - 1 Kegiatan

2 Jumlah event penyelenggaraan Dhamma Camp Pemuda

Buddhis

- - - - - -

1

1 Jumlah peserta didik yang difasilitasi dalam pembinaan

dan pengembangan

220 Org 484 Org 560 Orang 109 Orang 80 Orang 1453 Orang

2

1 Jumlah lembaga pendidikan agama dan keagamaan

Buddha yang difasiltasi dalam penguatan dan

pemberdayaan

13 Lokasi 9 Lokasi 6 Lokasi 3 Lokasi 9 Lokasi 13 Lokasi

2. Meningkatknya kualitas pelayanan kehidupan beragama Buddha

Jumlah lembaga sosial keagamaan yang difasilitasi dalam penguatan dan pemberdayaan

Jumlah fasilitasi pembinaan dan pengembangan budya keagamaan Buddha

2. Peningkatan Kualitas Pembinaan dan Pengelolaan Pendidikan Agama Buddha

Meningkatnya akses Pendidikan Agama dan Keagaamaan Buddha tingkat Dasar dan Menengah

Meningkatnya kualitas Pendidikan Agama dan Keagaamaan Buddha tingkat Dasar dan Menengah

Page 114: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang · peran penting dalam kehidupan bangsa Indonesia. Pengakuan akan agama Pengakuan akan agama ini tercermin dari penetapan prinsip sila pertama

2015 2016 2017 2018 2019NO

PROGRAM/

KEGIATANTOTAL TARGET

SASARAN STRATEGIS (IMPACT)/ SASARAN PROGRAM

(OUTCOME)/ SASARAN KEGIATAN (OUTPUT)/ INDIKATOR

TARGET

2 Jumlah fasilitasi pembinaan dan pengembangan event

pendidikan agama dan keagamaan Buddha

1 Keg 1 Keg 1 Keg 1 Keg 1 Keg 5 Keg

3

1 Jumlah tenaga pendidik dan kependidikan yang

difasilitasi dalam pembinaan dan pengembangan

1 Kegiatan 1 Kegiatan 1 Kegiatan 1 Kegiatan 1 Kegiatan 5 Kegiatan

2 Jumlah Guru Pendidikan Agama Buddha non PNS yang

menerima tunjangan profesi

4 Orang 4 Orang 4 Orang 4 Orang 4 Orang 20 Orang

3 Jumlah guru yang tersertifikasi 16 Orang 16 Orang 14 Orang 14 Orang 14 Orang 16 Orang

4 Jumlah Tenaga pendidik dan kependidikan Agama

Buddha yang menerima insentif/ tunjangan

19 Orang 25 Orang 10 Orang 31 Orang 35 Orang 35 Orang

1

1 Jumlah dokumen administrasi 1 Dokumen 1 Dokumen 1 Dokumen 1 Dokumen 1 Dokumen 1 Dokumen

2 Jumlah layanan perkantoran 12 Bulan 12 Bulan 12 Bulan 12 Bulan 12 Bulan 12 Bulan

1

1 Jumlah Dokumen Perencanaan dan Penganggaran 1 Dokumen 1 Dokumen 1 Dokumen 1 Dokumen 1 Dokumen 1 Dokumen

2 Jumlah Dokumen data perencanaan dan Layanan Sis tem

Informasi

1 Dokumen 1 Dokumen 1 Dokumen 1 Dokumen 1 Dokumen 1 Dokumen

3 Jumlah Dokumen Tata Kelola Kepegawaian 1 Dokumen 1 Dokumen 1 Dokumen 1 Dokumen 1 Dokumen 1 Dokumen

4 Jumlah Dokumen Laporan Keuangan 1 Dokumen 1 Dokumen 1 Dokumen 1 Dokumen 1 Dokumen 1 Dokumen

5 Jumlah Dokumen Perbendaharaan Pelaksanaan

Anggaran

1 Dokumen 1 Dokumen 1 Dokumen 1 Dokumen 1 Dokumen 1 Dokumen

4. Dukungan Manajemen dan Tugas Teknis Lainnya Bimas Buddha

Terlaksananya Tata Kelola Dukungan Manajemen dan Tugas Teknis Lainnya Bimas Buddha

Terlaksananya Administrasi Perkantoran pendidikan Bimas Buddha

Meningkatnya kualitas tenaga pendidik dan kependidikan Agama dan Keagaamaan Buddha tingkat Dasar dan Menengah

3. Penyelenggaraan Administrasi Perkantoran Pendidikan Bimas Buddha

Page 115: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang · peran penting dalam kehidupan bangsa Indonesia. Pengakuan akan agama Pengakuan akan agama ini tercermin dari penetapan prinsip sila pertama

2015 2016 2017 2018 2019NO

PROGRAM/

KEGIATANTOTAL TARGET

SASARAN STRATEGIS (IMPACT)/ SASARAN PROGRAM

(OUTCOME)/ SASARAN KEGIATAN (OUTPUT)/ INDIKATOR

TARGET

6 Jumlah Dokumen Layanan Perkantoran 1 Dokumen 1 Dokumen 1 Dokumen 1 Dokumen 1 Dokumen 1 Dokumen

Noor Fahmi

Banjarmasin, September 2018

Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama

Provinsi Kalimantan Selatan

Page 116: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang · peran penting dalam kehidupan bangsa Indonesia. Pengakuan akan agama Pengakuan akan agama ini tercermin dari penetapan prinsip sila pertama

22,234 22,234

katolik 5,500 buddha

84 84

27

1 1katolik 0

77.40%0 buddha

17 21 katolik 18 18 buddha

24 44 katolik 31 50

Page 117: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang · peran penting dalam kehidupan bangsa Indonesia. Pengakuan akan agama Pengakuan akan agama ini tercermin dari penetapan prinsip sila pertama
Page 118: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang · peran penting dalam kehidupan bangsa Indonesia. Pengakuan akan agama Pengakuan akan agama ini tercermin dari penetapan prinsip sila pertama
Page 119: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang · peran penting dalam kehidupan bangsa Indonesia. Pengakuan akan agama Pengakuan akan agama ini tercermin dari penetapan prinsip sila pertama
Page 120: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang · peran penting dalam kehidupan bangsa Indonesia. Pengakuan akan agama Pengakuan akan agama ini tercermin dari penetapan prinsip sila pertama
Page 121: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang · peran penting dalam kehidupan bangsa Indonesia. Pengakuan akan agama Pengakuan akan agama ini tercermin dari penetapan prinsip sila pertama
Page 122: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang · peran penting dalam kehidupan bangsa Indonesia. Pengakuan akan agama Pengakuan akan agama ini tercermin dari penetapan prinsip sila pertama
Page 123: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang · peran penting dalam kehidupan bangsa Indonesia. Pengakuan akan agama Pengakuan akan agama ini tercermin dari penetapan prinsip sila pertama
Page 124: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang · peran penting dalam kehidupan bangsa Indonesia. Pengakuan akan agama Pengakuan akan agama ini tercermin dari penetapan prinsip sila pertama
Page 125: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang · peran penting dalam kehidupan bangsa Indonesia. Pengakuan akan agama Pengakuan akan agama ini tercermin dari penetapan prinsip sila pertama
Page 126: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang · peran penting dalam kehidupan bangsa Indonesia. Pengakuan akan agama Pengakuan akan agama ini tercermin dari penetapan prinsip sila pertama
Page 127: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang · peran penting dalam kehidupan bangsa Indonesia. Pengakuan akan agama Pengakuan akan agama ini tercermin dari penetapan prinsip sila pertama
Page 128: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang · peran penting dalam kehidupan bangsa Indonesia. Pengakuan akan agama Pengakuan akan agama ini tercermin dari penetapan prinsip sila pertama
Page 129: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang · peran penting dalam kehidupan bangsa Indonesia. Pengakuan akan agama Pengakuan akan agama ini tercermin dari penetapan prinsip sila pertama
Page 130: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang · peran penting dalam kehidupan bangsa Indonesia. Pengakuan akan agama Pengakuan akan agama ini tercermin dari penetapan prinsip sila pertama
Page 131: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang · peran penting dalam kehidupan bangsa Indonesia. Pengakuan akan agama Pengakuan akan agama ini tercermin dari penetapan prinsip sila pertama
Page 132: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang · peran penting dalam kehidupan bangsa Indonesia. Pengakuan akan agama Pengakuan akan agama ini tercermin dari penetapan prinsip sila pertama
Page 133: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang · peran penting dalam kehidupan bangsa Indonesia. Pengakuan akan agama Pengakuan akan agama ini tercermin dari penetapan prinsip sila pertama
Page 134: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang · peran penting dalam kehidupan bangsa Indonesia. Pengakuan akan agama Pengakuan akan agama ini tercermin dari penetapan prinsip sila pertama
Page 135: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang · peran penting dalam kehidupan bangsa Indonesia. Pengakuan akan agama Pengakuan akan agama ini tercermin dari penetapan prinsip sila pertama
Page 136: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang · peran penting dalam kehidupan bangsa Indonesia. Pengakuan akan agama Pengakuan akan agama ini tercermin dari penetapan prinsip sila pertama
Page 137: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang · peran penting dalam kehidupan bangsa Indonesia. Pengakuan akan agama Pengakuan akan agama ini tercermin dari penetapan prinsip sila pertama
Page 138: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang · peran penting dalam kehidupan bangsa Indonesia. Pengakuan akan agama Pengakuan akan agama ini tercermin dari penetapan prinsip sila pertama
Page 139: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang · peran penting dalam kehidupan bangsa Indonesia. Pengakuan akan agama Pengakuan akan agama ini tercermin dari penetapan prinsip sila pertama
Page 140: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang · peran penting dalam kehidupan bangsa Indonesia. Pengakuan akan agama Pengakuan akan agama ini tercermin dari penetapan prinsip sila pertama
Page 141: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang · peran penting dalam kehidupan bangsa Indonesia. Pengakuan akan agama Pengakuan akan agama ini tercermin dari penetapan prinsip sila pertama
Page 142: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang · peran penting dalam kehidupan bangsa Indonesia. Pengakuan akan agama Pengakuan akan agama ini tercermin dari penetapan prinsip sila pertama
Page 143: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang · peran penting dalam kehidupan bangsa Indonesia. Pengakuan akan agama Pengakuan akan agama ini tercermin dari penetapan prinsip sila pertama
Page 144: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang · peran penting dalam kehidupan bangsa Indonesia. Pengakuan akan agama Pengakuan akan agama ini tercermin dari penetapan prinsip sila pertama
Page 145: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang · peran penting dalam kehidupan bangsa Indonesia. Pengakuan akan agama Pengakuan akan agama ini tercermin dari penetapan prinsip sila pertama
Page 146: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang · peran penting dalam kehidupan bangsa Indonesia. Pengakuan akan agama Pengakuan akan agama ini tercermin dari penetapan prinsip sila pertama
Page 147: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang · peran penting dalam kehidupan bangsa Indonesia. Pengakuan akan agama Pengakuan akan agama ini tercermin dari penetapan prinsip sila pertama
Page 148: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang · peran penting dalam kehidupan bangsa Indonesia. Pengakuan akan agama Pengakuan akan agama ini tercermin dari penetapan prinsip sila pertama
Page 149: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang · peran penting dalam kehidupan bangsa Indonesia. Pengakuan akan agama Pengakuan akan agama ini tercermin dari penetapan prinsip sila pertama
Page 150: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang · peran penting dalam kehidupan bangsa Indonesia. Pengakuan akan agama Pengakuan akan agama ini tercermin dari penetapan prinsip sila pertama
Page 151: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang · peran penting dalam kehidupan bangsa Indonesia. Pengakuan akan agama Pengakuan akan agama ini tercermin dari penetapan prinsip sila pertama
Page 152: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang · peran penting dalam kehidupan bangsa Indonesia. Pengakuan akan agama Pengakuan akan agama ini tercermin dari penetapan prinsip sila pertama
Page 153: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang · peran penting dalam kehidupan bangsa Indonesia. Pengakuan akan agama Pengakuan akan agama ini tercermin dari penetapan prinsip sila pertama
Page 154: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang · peran penting dalam kehidupan bangsa Indonesia. Pengakuan akan agama Pengakuan akan agama ini tercermin dari penetapan prinsip sila pertama
Page 155: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang · peran penting dalam kehidupan bangsa Indonesia. Pengakuan akan agama Pengakuan akan agama ini tercermin dari penetapan prinsip sila pertama