bab i pendahuluan a. latar belakang masalah/pengaru… · ketat pada industri telekomunikasi...

60
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perubahan teknologi dan arus informasi yang semakin maju dan cepat mendorong timbulnya laju persaingan dalam dunia usaha. Telepon seluler atau disebut juga hand phone merupakan wujud dari kecanggihan teknologi yang memerlukan beberapa perangkat salah satunya adalah kartu seluler/ kartu sim (subscriber identity module/ modul pengenal pelanggan) agar hand phone dapat digunakan sebagai penghubung antara satelit, perusahaan, dan konsumen/ pengguna hand phone. Kemajuan teknologi yang sangat pesat memberikan pengaruh yang besar bagi perusahaan jasa komunikasi di Indonesia. Awal kelahiran industri seluler di Indonesia di dominasi oleh dua operator seluler besar yang berbasis GSM (Global System for Mobile Communications), yaitu PT. Telkomsel (Telekomunikasi Seluler Indonesia) dan PT. Satelindo (Satelit Palapa Indonesia). Beberapa tahun kemudian hadir operator seluler dengan nama Exelcomindo Pratama dan sekarang bertambah lagi dengan adanya dua kartu GSM baru yaitu Three dan Axis. Adanya beberapa operator seluler menimbulkan persaingan yang semakin ketat pada industri telekomunikasi seluler, produk telekomunikasi seluler di Indonesia semakin bertambah dan beraneka ragam, kartu seluler yang berbasis GSM ialah Telkomsel, Indosat, XL dan Lippo Telecom. Sedangkan yang berbasis CDMA (Code Devision Multiple Access) adalah Mobile-8, Neo-n, Bakrie Telecom (Esia), Telkom (Flexy), dan Indosat (Star-one). Beragamnya kartu seluler dengan berbagai macam keunggulan menimbulkan keinginan konsumen untuk mencoba produk dalam berbagai merek. Perekonomian di Indonesia yang masih fluktuatif dan mayoritas masyarakatnya termasuk golongan ekonomi menengah ke bawah dengan pendapatan yang minimum sehingga daya beli mereka rendah yang dampaknya menginginkan kebutuhannya terpenuhi dengan harga yang relatif terjangkau. Hal ini dimanfaatkan oleh perusahaan operator seluler untuk menarik konsumen yaitu

Upload: vuongthuan

Post on 24-Feb-2018

218 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah/Pengaru… · ketat pada industri telekomunikasi seluler, ... seluler dengan berbagai macam keunggulan ... menginginkan kebutuhannya terpenuhi

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Perubahan teknologi dan arus informasi yang semakin maju dan cepat

mendorong timbulnya laju persaingan dalam dunia usaha. Telepon seluler atau

disebut juga hand phone merupakan wujud dari kecanggihan teknologi yang

memerlukan beberapa perangkat salah satunya adalah kartu seluler/ kartu sim

(subscriber identity module/ modul pengenal pelanggan) agar hand phone dapat

digunakan sebagai penghubung antara satelit, perusahaan, dan konsumen/

pengguna hand phone.

Kemajuan teknologi yang sangat pesat memberikan pengaruh yang besar

bagi perusahaan jasa komunikasi di Indonesia. Awal kelahiran industri seluler di

Indonesia di dominasi oleh dua operator seluler besar yang berbasis GSM (Global

System for Mobile Communications), yaitu PT. Telkomsel (Telekomunikasi

Seluler Indonesia) dan PT. Satelindo (Satelit Palapa Indonesia). Beberapa tahun

kemudian hadir operator seluler dengan nama Exelcomindo Pratama dan sekarang

bertambah lagi dengan adanya dua kartu GSM baru yaitu Three dan Axis.

Adanya beberapa operator seluler menimbulkan persaingan yang semakin

ketat pada industri telekomunikasi seluler, produk telekomunikasi seluler di

Indonesia semakin bertambah dan beraneka ragam, kartu seluler yang berbasis

GSM ialah Telkomsel, Indosat, XL dan Lippo Telecom. Sedangkan yang berbasis

CDMA (Code Devision Multiple Access) adalah Mobile-8, Neo-n, Bakrie

Telecom (Esia), Telkom (Flexy), dan Indosat (Star-one). Beragamnya kartu

seluler dengan berbagai macam keunggulan menimbulkan keinginan konsumen

untuk mencoba produk dalam berbagai merek.

Perekonomian di Indonesia yang masih fluktuatif dan mayoritas

masyarakatnya termasuk golongan ekonomi menengah ke bawah dengan

pendapatan yang minimum sehingga daya beli mereka rendah yang dampaknya

menginginkan kebutuhannya terpenuhi dengan harga yang relatif terjangkau. Hal

ini dimanfaatkan oleh perusahaan operator seluler untuk menarik konsumen yaitu

Page 2: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah/Pengaru… · ketat pada industri telekomunikasi seluler, ... seluler dengan berbagai macam keunggulan ... menginginkan kebutuhannya terpenuhi

dengan memberikan promo pelayanan yang baik disertai tarif murah baik telepon

maupun SMS (Short Message Service).

Konsumen yang loyal pada umumnya akan melanjutkan pembelian dan

tidak berpindah-pindah atau beralih merek walaupun dihadapkan pada banyak

alternatif merek produk pesaing. Namun sebaliknya konsumen akan berpindah

merek apabila pelanggan merasa tidak puas dengan produk yang mereka gunakan

saat ini.

Keputusan pembelian terhadap suatu produk yang dilakukan konsumen

sering kali berubah-ubah dan tidak mudah untuk memahami begitu saja apa yang

mereka lakukan, maka banyak pendekatan terhadap konsumen yang dilakukan

pemasar agar memperoleh hasil yang optimal. Para pelaku usaha baik yang

berskala kecil maupun besar dengan melihat kenyataan di atas mulai

mengembangkan strategi pemasarannya untuk menarik perhatian dan minat

konsumen terhadap produk-prodduknya. Kepuasan konsumen adalah slah satu hal

yang sangat penting untuk diperhatikan. Sebab kepuasan konsumenakan

mendorong untuk melakukan pembelian dan pembelian ulang terhadap suatu

produk.

Konsumen melakukan pembelian tentunya tidak untuk kepuasan

sementara saja, tetapi juga untuk kepuasan dan kesejahteraan dalam jangka

panjang. Oleh karena itu perlu adanya usaha dari perusahaan operator seluler

untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen yang mampu memberikan

kepuasan tersebut.

Mahasiswa merupakan bagian dari konsumen. Fenomena yang terjadi

pada Mahasiswa khususnya Pendidikan Ekonomi FKIP UNS adalah sebagian

besar dari mahasiswa tersebut melakukan peralihan merek dengan berbagai alasan

antara lain ingin mencoba merek baru, merek baru lebih bermanfaat dan

kemasannya menarik, merek baru lebih murah, merek baru promosinya menarik,

merek yang biasa dibeli tidak tersedia isi ulangnya dan sebagainya.

Bauran pemasaran (produk, harga, promosi dan distribusi) merupakan

salah satu pertimbangan bagi konsumen menuju keputusan pembelian. Setelah

konsumen memutuskan melakukan pembelian, konsumen akan merasakan

Page 3: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah/Pengaru… · ketat pada industri telekomunikasi seluler, ... seluler dengan berbagai macam keunggulan ... menginginkan kebutuhannya terpenuhi

manfaat dari produk yang dibeli. Konsumen akan loyal apabila produk tersebut

sesuai yang diharapkan namun konsumen akan berpindah merek apabila tidak

sesui dengan harapan atau manfaat produk yang dibeli.

Berdasarkan pada latar belakang tersebut, penulis ingin memperoleh

fakta apakah variabel bauran pemasaran mempengaruhi peralihan merek kartu

seluler serta variabel manakah dari bauran pemasaran yang paling dominan dalam

mempengaruhi peralihan merek kartu seluler, sehingga judul yang akan diangkat

dalam penelitian ini adalah “PENGARUH BAURAN PEMASARAN

TERHADAP PERALIHAN MEREK PADA PENGGUNA KARTU

SELULER GSM PRABAYAR TAHUN 2009 (Studi Pada Mahasiswa

Pendidikan Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta)

B. Identifikasi Masalah

Suatu fenomena dapat dipandang sebagai masalah bilamana terdapat suatu

kesenjangan antara sesuatu yang diinginkan dengan realitas saat penelitian

dilakukan. Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan di atas

maka akan muncul berbagai masalah. Masalah-masalah tersebut dapat

diidentifikasi sebagai berikut :

1. Adanya persaingan yang ketat antar operator seluler, perusahaan dituntut

untuk menggunakan strategi-strategi yang tepat agar menarik dan

mempertahankan konsumen sehingga konsumen memilih produk mereka.

2. Suatu produk akan diterima di pasaran apabila sesuai dengan selera,

kebutuhan dan kemampun konsumennya, namun konsumen masih ragu dalam

memilih suatu produk karena minimnya informasi tentang suatu produk.

3. Perusahaan operator seluler menginginkan laba yang maksimal namun di lain

pihak konsumen menginginkan kebutuhannya terpenuhi dengan biaya yang

seminimal mungkin, sehingga perusahaan harus jeli dalam penetapan harga.

4. Faktor penentu keberhasilan penjualan adalah promosi, akan tetapi promosi

yang besar-besaran tidak menjamin penjualan juga meningkat pasat karena

konsumen sekarang sudah pandai menilai promo tersebut sesuai produk atau

hanya didramatisir saja.

Page 4: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah/Pengaru… · ketat pada industri telekomunikasi seluler, ... seluler dengan berbagai macam keunggulan ... menginginkan kebutuhannya terpenuhi

5. Ketersediaan dan pendistribusian produk yang merata akan mempermudah

konsumen mendapatkan produk, namun di beberapa tempat konsumen susah

untuk mendapatkan produk tersebut.

C. Pembatasan Masalah

Pembatasan masalah dilakukan agar penelitian dapat terfokus pada suatu

masalah dan dapat dikaji lebih mendalam. Pembatasan masalah dalam penelitian

ini adalah sebagai berikut :

1. Ruang Lingkup Penelitian

Penelitian ini terfokus pada permasalahan variabel bauran pemasaran yang

mempengaruhi peralihan merek pada pengguna kartu seluler. Kartu seluler yang

dijadikan penelitian hanya kartu seluler jenis GSM (Global System for Mobile

Communications) prabayar.

2. Obyek Penelitian

Obyek penelitian merupakan sesuatu yang menjadi fokus masalah untuk

diteliti. Obyek dalam penelitian ini adalah :

a. Variabel bebas : Variabel bauran pemasaran yaitu produk, harga, promosi,

dan distribusi.

b. Variabel terikat : Peralihan merek pada pengguna kartu seluler GSM

prabayar.

3. Subyek Penelitian

Subyek penelitian ini adalah Mahasiswa Pendidikan Ekonomi Universitas

Sebelas Maret Surakarta Angkatan 2006 yang melakukan peralihan merek kartu

seluler GSM Prabayar.

D. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas maka perumusan masalah yang akan

diambil dalam dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Apakah ada pengaruh yang signifikan antara produk terhadap peralihan merek

pada pengguna kartu seluler GSM Prabayar ?

Page 5: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah/Pengaru… · ketat pada industri telekomunikasi seluler, ... seluler dengan berbagai macam keunggulan ... menginginkan kebutuhannya terpenuhi

2. Apakah ada pengaruh yang signifikan antara harga terhadap peralihan merek

pada pengguna kartu seluler GSM Prabayar ?

3. Apakah ada pengaruh yang signifikan antara promosi terhadap peralihan

merek pada pengguna kartu seluler GSM Prabayar ?

4. Apakah ada pengaruh yang signifikan antara distribusi terhadap peralihan

merek pada pengguna kartu seluler GSM Prabayar?

5. Variabel bauran pemasaran manakah yang paling berpengaruh terhadap

peralihan merek pada pengguna kartu seluler GSM Prabayar?

E. Tujuan Penelitian

Setiap penelitian pasti mempunyai maksud dan tujuan yang ingin dicapai

yaitu untuk memecahkan masalah. Suharsimi Arikunto (2002: 19) menjelaskan

“Tujuan penelitian adalah rumusan kalimat yang menjelaskan adanya suatu hal

yang diperoleh setelah penelitian selesai”. Tujuan yang ingin dicapai dalam

penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui pengaruh produk (product) terhadap peralihan merek pada

pengguna kartu seluler GSM prabayar.

2. Untuk mengetahui pengaruh harga (pricing) terhadap peralihan merek pada

pengguna kartu seluler GSM prabayar.

3. Untuk mengetahui pengaruh promosi (promotion) terhadap peralihan merek

pada pengguna kartu seluler GSM prabayar.

4. Untuk mengetahui pengaruh distribusi (place) terhadap peralihan merek pada

pengguna kartu seluler GSM prabayar.

5. Untuk mengetahui variabel bauran pemasaran mana yang paling berpengaruh

terhadap peralihan merek pada pengguna kartu seluler GSM Prabayar.

Page 6: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah/Pengaru… · ketat pada industri telekomunikasi seluler, ... seluler dengan berbagai macam keunggulan ... menginginkan kebutuhannya terpenuhi

F. Manfaat Penelitian

Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Manfaat teoritis

Manfaat teoritis adalah manfaat yang berhubungan dengan perkembangan

ilmu pengetahuan secara konsep atau teori. Manfaat teoritis penelitian ini adalah :

a. Diharapkan hasil penelitian ini dapat mengembangkan pengetahuan tentang

peralihan merek pengguna kartu seluler.

b. Diharapkan dapat mendukung teori yang telah ada yaitu tentang bauran

pemasaran dan peralihan merek sesuai dengan masalah yang dibahas dalam

penelitian ini.

2. Manfaat praktis

Manfaat praktis penelitian ini adalah:

a. Bagi perusahaan

Memberikan informasi atau bahan masukan yang berguna bagi perusahan

penyedia kartu seluler, dalam hal ini yakni para pemasar di dalam

merumuskan strategi pemasaran yang tepat.

b. Bagi Universitas

Sebagai sumbangan pemikiran bagi Universitas Sebelas Maret dalam

kaitannya studi kasus yang berkaitan dengan implementasi bauran pemasaran

dalam kehidupan sehari - hari.

c. Bagi penulis

Penelitian ini sebagai studi pembanding antara teori yang diperoleh di bangku

kuliah dengan keadaan senyatanya yang ditemui di pangsa pasar kartu seluler.

BAB II

LANDASAN TEORI

Tinjauan pustaka ini akan membahas tentang teori – teori yang relevan

dengan masalah yang telah dirumuskan antara lain : pemasaran, bauran

pemasaran, pengambilan keputusan konsumen, peralihan merek dan kartu seluler.

A. Tinjauan Pustaka

Page 7: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah/Pengaru… · ketat pada industri telekomunikasi seluler, ... seluler dengan berbagai macam keunggulan ... menginginkan kebutuhannya terpenuhi

1. Tinjauan Tentang Pemasaran

a. Pengertian pemasaran

Pemasaran merupakan salah satu kegiatan pokok dalam suatu perusahaan

agar dapat tetap berjalan, berkembang dan memperoleh laba yang semaksimal

mungkin. Kegiatan pemasaran harus diupayakan sebaik mungkin sehingga

konsumen merasa puas terhadap produk yang ditawarkan perusahaan.

Menurut William J. Staton yang dikutip oleh Basu Swastha dan Irawan

(2001: 5) mendefinisikan pemasaran sebagai “Suatu sistem keseluruhan dari

kegiatan - kegiatan bisnis yang ditujukan untuk merencanakan, menentukan

harga, mempromosikan dan mendistribusikan barang dan jasa yang memuaskan

kebutuhan baik kepada pembeli yang ada maupun pembeli potensial”. Pengertian

lain dikemukakan oleh Kotler (2004: 7) “Pemasaran sebagai suatu proses sosial

dan manajerial yang membuat individu dan kelompok memperoleh apa yang

mereka butuhkan dan inginkan lewat penciptaan dan penukaran timbal balik

produk dan nilai dengan orang lain”.

Berdasarkan definisi-definisi di atas dapat diambil pemahaman bahwa

pemasaran mencakup kegiatan perusahaan yang dimulai dari mengidentifikasi

keinginan pembeli, baik pembeli yang ada maupun pembeli potensial,

menentukan produk apa yang akan diproduksi, menentukn harga, selanjutnya

menentukan cara-cara berpromosi dan mendistribusikan produk tersebut kepada

pembeli. Jadi kegiatan pemasaran adalah kegiatan-kegiatan yang saling

berhubungan dengan satu sistem yang terjadi secara terus - menerus selama

perusahaan masih berproduksi.

b. Strategi Pemasaran

Menurut Tull dan Kahle dalam Fandy Tjiptono (1997: 7) “Strategi

Pemasaran sebagai alat fundamental yang direncanakan untuk mencapai tujuan

perusahaan dengan mengembangkan keunggulan bersaing yang

berkesinambunngan melalui pasar yang dimasuki dan program pemasaran yang

digunakan untuk melayani pasar sasaran tersebut”. Sedangkan penjelasan yang

Page 8: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah/Pengaru… · ketat pada industri telekomunikasi seluler, ... seluler dengan berbagai macam keunggulan ... menginginkan kebutuhannya terpenuhi

terdapat dalam www.wordpress.com “Strategi pemasaran adalah pengambilan

keputusan-keputusan tentang biaya pemasaran, bauran pemasaran, alokasi

pemasaran dalam hubungan dengan keadaan lingkungan yang diharapkan dan

kondisi persaingan”. Menurut Corey dalam Fandy Tjiptono (1997: 12) “Strategi

pemasaran terdiri dari lima elemen yang sangat terkait yaitu pemilihan pasar,

perencanaan produk, penetapan harga, sistem distribusi dan komunikasi

pemasaran (promosi)”. Penjelasan lima elemen adalah sebagai berikut :

1) Pemilihan pasar, yaitu memilih pasar yang akan dilayani. Pemilihan pasar

dimulai dengan melakukan segmentasi pasar dan kemudian memilih pasar

sasaran yang paling memungkinkan untuk dilayani oleh perusahaan

2) Perencanaan produk, meliputi produk spesifik yang dijual, pembentukan lini

produk dan disain penawaran individual pada masing-masing llini. Produk itu

sendiri menawarkan manfaat total yang dapat diperoleh pelanggan dengan

melakukan pembelian. Manfaat tersebut meliputi produk itu sendiri, nama

merek produk, ketersediaan produk, jaminan atau garansi, jasa reparasi dan

bantian teknis yang disediakan penjual, serta hubungan personal yang

mungkin terbentuk diantara pembeli dan penjual.

3) Penetapan harga, yaitu menentukan harga yang dapat mencerminkan nilai

kuantitatif dari produk kepada pelanggan.

4) Sistem distribusi, yaitu saluran wholesale dan retail yang dilalui produk

hingga mencapai konsumen akhir yang membeli dan menggunakannya.

5) Komunikasi pemasaran (promosi), yaitu meliputi periklanan, personal selling

dan public relation.

Penjelasan yang ada dalam www.wordpress.com, ada tiga faktor utama

yang menyebabkan terjadinya perubahan strategi dalam pemasaran yaitu :

a) Daur hidup produk, Strategi harus disesuaikan dengan tahap-tahap daur hidup,

yaitu tahap perkenalan tahap pertumbuhan, tahap kedewasaan dan tahap

kemunduran

Page 9: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah/Pengaru… · ketat pada industri telekomunikasi seluler, ... seluler dengan berbagai macam keunggulan ... menginginkan kebutuhannya terpenuhi

b) Posisi persaingan perusahaan di pasar, Strategi pemasaran harus disesuaikan

dengan posisi perusahaan dalam persaingan, apakah memimpin, menantang,

mengikuti atau hanya mengambil sebagian kecil dari pasar.

c) Situasi ekonomi, Strategi pemasaran harus disesuaikan dengan situasi

ekonomi dan pandangan kedepan, apakah ekonomi berada dalam situasi

makmur atau inflasi tinggi.

2. Bauran Pemasaran

Kotler (2000:57) mendefinisikan bahwa “Bauran pemasaran adalah

kelompok kiat pemasaran yang digunakan perusahaan untuk mencapai sasaran

pemasarannya dalam pasar sasaran”. Sedangkan menurut Angipora, (1999: 21)

“Marketing mix adalah perangkat variabel - variabel pemasaran terkontrol yang

digabungkan perusahaan untuk menghasilkan tanggapan yang diinginkan dalam

pasar sasaran (target market)”. Dari berbagai definisi di atas dapat disampaikan

bahwa bauran pemasaran atau marketing mix adalah alat dari pemasaran yang

terdiri dari elemen suatu program pemasaran yang perlu dipertimbangkan agar

implementasi strategi pemasaran yang telah diterapkan dapat berjalan sukses.

Konsep bauran pemasaran (marketing mix) merupakan segala usaha yang

dapat dilakukan perusahaan untuk mempengaruhi permintaan produknya. Orang

membeli kartu seluler tidak semata – mata hanya membeli kartu perdananya saja

namun yang utama adalah pembelian isi ulang pulsanya. Sehingga peneliti akan

memasukkan variabel bauran pemasaran jasa dalam penelitian ini

Page 10: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah/Pengaru… · ketat pada industri telekomunikasi seluler, ... seluler dengan berbagai macam keunggulan ... menginginkan kebutuhannya terpenuhi

Masing – masing variabel bauran pemasaran diuraikan sebagai berikut : 1) Produk (product)

Kebutuhan dan keinginan manusia menimbulkan suatu konsep produk

yaitu sesuatu yang dianggap mampu mamuaskan kebutuhan dan keinginan

konsumen sesuai dengan selera yang mereka inginkan. Fandy Tjiptono (2000:

76), “Produk merupakan segala sesuatu yang dapat ditawarkan produsen untuk

diperhatikan, diminta, dicari, dibeli, digunakan atau dikonsumsi pasar sebagai

pemenuhan kebutuhan atau keinginan pasar yang bersangkutan”. Serta

menurut Rambat L. (2001: 58) bahwa “Produk adalah merupakan keseluruhan

konsep objek atau proses yang memberikan sejumlah nilai manfaat kepada

konsumen”. Produk merupakan unsur yang utama dan paling penting dalam

marketing mix sebab menurut Staton dalam Buchari Alma (1998: 94), “Produk

adalah seperangkat atribut baik yang berwujud maupun tidak berwujud,

termasuk di dalamnya masalah warna, harga nama baik pabrik, nama baik

toko yang menjual (pengecer) dan pelayanan pabrik serta pelayanan pengecer

yang diterima oleh pembeli guna memuaskan keinginannya”.

Pada saat konsumen akan melakukan pembelian, konsumen akan

mempertimbangkan atribut produknya. ”Atribut produk adalah unsur-unsur

produk yang dipandang penting leh konsumen dan dijadikan dasar

pengambilan keputusan pembelian” (Fandy Tjiptono, 2000: 103). Atribut

produk meliputi merek, kemasan, pemberian merek, jaminan (garansi)

pelayanan dan sebagainya. Penjelasannya adalah sebagai berikut :

a) Merek

Merek merupakan nama, istilah, tanda, simbol/ lambang, desain,

warna, gerak atau kombinasi atribut-atribut produk lainnya yang

diharapkan dapat memberikan identitas dan diferensiasi terhadap

produk pesaing. Merek sendiri digunakan untuk beberapa tujuan,

yaitu

i. Sebagai identitas, yang bermanfaat dalam

deferensiasi atau pembedaan produk suatu

Page 11: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah/Pengaru… · ketat pada industri telekomunikasi seluler, ... seluler dengan berbagai macam keunggulan ... menginginkan kebutuhannya terpenuhi

perusahaan dengan produk pesaingnya. Ini akan

memudahkan konsumen untuk mengenalinya saat

melakukan pembelin ulang.

ii. Alat promosi yaitu sebagai daya tarik produk.

iii. Untuk membina citra, yatu dengan memberikan

keyakinan, jaminan kualitas pada konsumen.

iv. Untuk mengendalikan pasar.

b) Kemasan

Pengemasan (packaging) merupakan proses yang berkaitan dengan

perancangan dan pembuatan wadah atau pembungkus untuk suatu

produk. Tujuan penggunaan kemasan adalah:

i. Sebagai pelindung isi (protection), misalnya dari

kerusakan, kehilangan, berkuranngnya kadar/ isi,

dan sebagainya.

ii. Untuk memberikan kemudahan dalam

penggunaan (operating), misalnya supaya tidak

tumpah, sebagai alat pemegang dan sebagainya.

iii. Bermanfaat dalam pemakaian ulang (reusable),

misalnya untuk diisi kembali (refill).

iv. Memberikan daya tarik (promotion), yaitu aspek

artistik, warna, bentuk maupun desainnya.

v. Sebagai identitas (image) produk, misalnya

berkesan kokoh/ awet, lembut atau mewah.

vi. Distribusi (shipping), misalnya mudah disusun,

dihiting dan ditangani.

vii. Informasi (labelling), yaitu menyangkut isi,

pemakaian dan kualitas.

viii. Sebagai cermin inovasi produk, berkaitan dengan

kemajuan teknologidan daur ulang.

c) Pemberian label (labelling)

Page 12: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah/Pengaru… · ketat pada industri telekomunikasi seluler, ... seluler dengan berbagai macam keunggulan ... menginginkan kebutuhannya terpenuhi

Pemberian label berkaitan erat dengan pengemasan. Label

merupakan bagian dari suatu produk yang menyampaikan

informasi mengenai produk dan penjual. Menurut Stanton dalam

Fandy Tjiptono (2000:107), yaitu :

i. Brand label, yaitu nama merek yang diberikan

pada produk atau dicantumkan pada kemasan.

ii. Descriptive label, yaitu label yang memberikan

informasi obyektif mengenai penggunaan,

kontruksi/ pembuatan, perawatan/ perhatian dan

kinerja produk.

iii. Grade label, yaitu label yang mengidentifikasi

penilaian kualitas produk dengan suatu huruf,

angka atau angka.

d) Layanan pelengkap

Dewasa ini produk apapun tidak terlepas dari unsur jasa atau

layanan., baik itu jasa sebagai produk inti maupun jasa sebagai

pelengkap. Layanan pelengkap diklasifikasikan menjadi delapan

kelompok (Lovelock dalam Fandy Tjiptono, 2000: 17), yaitu :

i. Informasi, misalnya jalan/ arah menuju tempat

produsen, jadwal penyampaian produk atau jasa

dan sebagainya.

ii. Konsultasi, seperti pemberian saran, auditing,

konseling pribadi, dan konsultasi manajemen.

iii. Order taking, meliputi aplikasi, order entry, dan

reservasi.

iv. Hospitality, diantaranya toilet dan kamar mandi,

food and beverages,fasilitas menunggu,

transportasi dan skuriti.

v. Caretaking, terdiri dari perhatian dan

perlindungan atas barang milik pelanggan yang

Page 13: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah/Pengaru… · ketat pada industri telekomunikasi seluler, ... seluler dengan berbagai macam keunggulan ... menginginkan kebutuhannya terpenuhi

mereka bawa serta perhatian dan perlindungan

atas barang yang dibeli pelanggan.

vi. Exceptions, meliputi permintaan khusus

sebelumnya penyampaian produk, menangani

komplain/ pujian/ saran, pemecahan masalah dan

sebagainya.

vii. Billing, meliputi laporan rekening periodik, faktur

untuk transaksi individual, laporan verbal

mengenai jumlah rekening dan lainya.

viii. Pembayaran beerupa swalayan oleh pelanggan,

pelanggan berinteraksi dengan personil

perusahaan yang menerima pembayaran,

pengurangan otomatis atas rekoning nasabah.

e) Jaminan (garansi)

Jaminan adalah janji yang merupakan kewajiban produsen atas

produknya kepada konsumen, dimana konsumen akan dibeeri ganti

rugi bila produk ternyata tidak bisa berfungsi sebagaimana yang

diharapkan atau dijanjikan. Jaminan bisa meliputi kualitas produk,

reparasi, ganti rugi dan sebagainya.

2) Harga (price)

Harga merupakan satu-satunya variabel bauran pemasaran yang

memberikan pemasukan atau pendapatan bagi perusahaan sedangkan ketiga

variabel lain (produk, distribusi, dan promosi) menyebabkan timbulnya biaya

(pengeluaran). Selain itu harga juga merupakan variabel bauran pemasaran

yang bersifat fleksibel artinya dapat diubah dengan cepat. Menurut Fandy

Tjiptono (2000: 118) menjelaskan bahwa “Harga merupakan komponen yang

berpengaruh langsung terhadap laba perusahan.” Sedangkan menurut Swastha

(1991: 241) “Harga adalah sejumlah uang (ditambah beberapa barang kalau

mungkin) yang dibutuhkan untuk mendapatkan sejumlah kombinasi dari

barang beserta pelayanannya”.

Page 14: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah/Pengaru… · ketat pada industri telekomunikasi seluler, ... seluler dengan berbagai macam keunggulan ... menginginkan kebutuhannya terpenuhi

Secara umum ada dua faktor yang perlu dipertimbangkn dalam

penetapan harga (Kotler dan Amstrong, 1994 dalam Fandy Tjiptono, 2002),

yaitu faktor internal perusahaan dan faktor lingkungan eksternal.

Faktor lingkungan perusahaan, meliputi :

a) Tujuan pemasaran perusahaan

Tujuan pemasaran adalah faktor utama dalam penetapa harga. Tujuan bisa

berupa maksimalisasi harga, mempertahankan kelangsungan hidup

perusahaan, meraih pangsa pasar yang besar, menciptakan kepemimpinan

dalam hal kualitas, mengatasi persaingan, melaksanakan tanggung jawab

sosial.

b) Strategi bauran pemasaran

Harga hanyalah salah satu komponen dari bauran pemasara sehingga perlu

dikoordinasikan dan saling medukung dengan produk, promosi dan

distribussi.

c) Biaya

Biaya merupakan faktor penentu harga minimal yang harus ditetapkan

agar perusahaan tidak mengalami kerugian.

d) Orgaisasi

Dalam industri di mana penetapan harga merupakan faktor kunci ,

biasanya perusahaan memiliki departemen penetapan harga tersendiri yang

bertanggung jawab kepada departemen pemasaran atau menejeme puncak.

Pihak lain yang berpengaruh terhadap penetapan harga adalah manajer

pejulan, manajer produksi, manajer keuangan dan akutan.

Faktor lingkungan eksternal

a) Sifat pasar dan permintaan

Perusahaan perlu memahami sifat pasar dan permintaan yang dihadapi

apakah termasuk pasar persaingan sempurna, persaingan monopolistik,

ologopoli atau moopoli.

b) Persaingan

Page 15: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah/Pengaru… · ketat pada industri telekomunikasi seluler, ... seluler dengan berbagai macam keunggulan ... menginginkan kebutuhannya terpenuhi

Perusahaan perlu mempertimbangkan dan menganalisis karakteristik

persaingan yang dihadapi meliputi jumlah perusahaan dalam industri,

ukuran relatif setiap anggota dalam industri, deferesiasi produk dan

kemudahan untuk memasuki industri yang bersangkutan

c) Unsur-unsur lingkungan eksternal lainnya

Perusahaan perlu mempertimbangkan faktor kondisi ekonomi, kebijakan

dan peraturan pemerintahdan aspek sosial.

Harga dari sudut pandang konsumen, seringkali digunakan sebagai indikator

nilai bilamana harga tersebut dihubungkan dengan manfaat yang dirasakan

atas suatu barang dan jasa subtitusi.

Menurut Fandy Tjiptono (157: 2002) menyebutkan ”metode penetapan harga

dapat dikelompokkan menjadi kategori utama, yaitu metode penetapan harga

berbasis permintaan, berbasis biaya, berbasis laba dan berbasis persaingan”.

Metode yang akan peneliti bahas dalam penelitian ini hanya sebatas pada

metode penetapan harga berbasis permintaan karena berkaitan erat dengan

permasalahan dalam penelitian ini.

Metode penetapa harga berbasis permintaan lebih menekakan faktor-faktor

yanng yang mempengaruhi selera dan preferensi pelanggan daripada faktor-

faktor seperti biaya, laba dan persaingan, antara lain adalah :

i. Kemampuan para pelanggan untuk membeli (daya beli)

ii. Kemauan para pelangga untuk membeli

iii. Posisis suatu produk dalam gaya hidup pelanggan, yakni menyangkut

apakah produk tersebut merupakan simbol status atau hanya produk yang

digunakan sehari-hari.

iv. Manfaat yang diberika produk tersebut kepada pelanggan.

v. Harga produk-produk subtitusi.

vi. Pasar ptensial bagi produk tersebut.

vii. Sifat persaigan non-harga

viii. Perilaku konsumen secara umum.

ix. Segmen-segmen dalam pasar.

Page 16: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah/Pengaru… · ketat pada industri telekomunikasi seluler, ... seluler dengan berbagai macam keunggulan ... menginginkan kebutuhannya terpenuhi

3) Promosi (promotion)

Promosi mempunyai peranan yang besar terhadap suatu program

pemasaran. Sebagus apapun suatu produk, bila konsumen belum pernah

mendengar dan tidak yakin produk tersebut akan berguna bagi konsumen,

maka konsumen tidak akan membelinya. Promosi berkaitan dengan upaya

bagaimana orang dapat mengenal produk perusahaan lalu memahaminya,

berubah sikap, menyukai, yakin, akhirnya membeli dan selalu ingat produk

tersebut. Fandy Tjiptono (2000: 220) menjelaskan bahwa :

Promosi pada hakekatnya adalah semua kegiatan yang dimaksudkan untuk menyampaikan atau mengkomunikasikan suatu produk kepada pasar sasaran untuk memberi informasi kepada pasar sasaran, untuk memberi innformasi tentang keistimewaan, kegunaan dan yang paling penting adalah tentang keberadaannya, untuk megubah sikap ataupun untuk mendorong orang untuk bertindak (dalam hal ini membeli).

Fandy Tjiptono (2001: 108) menjelaskan ”Promosi mempunyai tujuan

yang utama yaitu menginformasikan, mempengaruhi dan membujuk serta

mengingatkan pelanggan sasaran tentang perusahaan dan bauran

pemasarannya”. Tujuan promosi tersebut dapat dijabarkan sebagai berikut :

i. Menginformasikan (informing), berupa :

- menginformasikan pasar mengenai keberadaan suatu produk baru

- memperkenalkan cara pemakaian yang baru dari suatu produk

- menyampaikan perubahan harga kepada pasar

- menjelaskan cara kerja suatu produk

- menginformasikan jasa-jasa yang disediakan oleh perusahaan

- meluruskan kesan yang keliru

- mengurangi ketakutan atau kekhawatiran pembeli

- membangun citra perusahaan

ii. Membujuk pelanggan sasaran (persuading), agar :

- Membentuk pilihan merek

- Mengalihkan pilihan ke merek tertentu

- Mengubah persepsi pelanggan terhadap atribut produk

- Mendorong pembeli untuk belanja saat itu juga

Page 17: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah/Pengaru… · ketat pada industri telekomunikasi seluler, ... seluler dengan berbagai macam keunggulan ... menginginkan kebutuhannya terpenuhi

- Mendorong pembeli untuk menerima kunjungan wiraniaga

iii. Mengingatkan (reminding), yaitu :

- Mengingatkan pembeli bahwa produk yang bersangkutan

dibutuhkan dalam waktu dekat

- Mengingatkan pembeli akan tempat-tempat yang menjual produk-

produk perusahaan

- Membuat pembeli tetap ingat walaupun tidak ada kampanye iklan

- Menjaga agar ingatan pertama pembeli jatuh pada produk

perusahaan.

Strategi promosi yang dilakukan oleh perusahaan kartu seluler GSM

Prabayar sangat bervariasi seperti yang dijelaskan Philip Kotler dan A. B.

Susanto (2001: 774) ”Promotional Mix terdiri dari lima variabel, diantaranya

: Periklanan, pemasaran langsung, promosi penjualan, hubungan masyarakat

dan publisitas, penjualan pribadi”. Penjelasan lima variabel di atas adalah

sebagai berikut :

a) Pengiklanan : semua bentuk presentasi non personal dan promosi ide,

barang atau jasa oleh sponsor yang ditunjuk dengan mendapat bayaran.

b) Pemasaran langsung : penggunaan surat, telepon dan alat penghubung non

personal lainnya untuk berkomunikasi dengan atau mendapatkan respon

dari pelanggan dan calon pelanggan tertentu

c) Promosi penjualan : intensif jangka pendek untuk mendorong keinginan

mencoba atau pembelian produk atau jasa

d) Hubungan masyarakat dan publisitas : suatu stimulasi nonpersonal

terhadap permintaan suatu produk, jasa atau unit dagang dengan

menyebarkan berita – berita komersial yang penting mengenai kebutuhan

akan produk tertentu di suatu media yang disebarluaskan atau

menghasilkan suatu sosok kehadiran yang menarik mengenai produk itu di

radio, televisi atau panggung yang tidak dibayar oleh pihak sponsor.

e) Penjualan pribadi : penyajian lisan dalam suatu pembicaraan dengan satu

arah atau beberapa potensial dengan tujuan untuk melakukan penjualan.

Page 18: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah/Pengaru… · ketat pada industri telekomunikasi seluler, ... seluler dengan berbagai macam keunggulan ... menginginkan kebutuhannya terpenuhi

4) Distribusi (place)

Place dalam service merupakan gabungan antara dan keputusan atas

saluran distribusi, dalam hal ini berhubungan cara penyampaian jasa kepada

konsumen dan dimana lokasi yang strategis. Keputusan tentang penempatan

produk berkaitan dengan usaha-usaha untuk menyediakan produk dalam

jumlah yang sesuai di lokasi yang tepat pada saat diinginkan konsumen.

Dalam pelaksanaan keputusan tersebut perusahaan harus sering bekerja sama

dengan berbagai perantara (middleman) dan saluran distribusi (distribution

channel) untuk menawarkan produk ke pasar.

Alex Nitisemito Arif dalam buku Isnaini (2005: 54) menjelaskan

“Saluran pemasaran adalah lembaga - lembaga penyalur yang mempunyai

kegiatan untuk menyalurkan atau menyampaikan barang dan jasa dari

produsen ke konsumen”. Pengertian lain mengenai distribusi menurut

Gultinan dan Paul (1994: 311) “Saluran distribusi adalah seperangkat unit

organisasi seperti produsen, pedagang besar dan pengecer yang melaksanakan

semua kegiatan yang diperlukan untuk menyampaikan suatu produk dari

penjual kepada pembeli akhir”. Distribusi meliputi saluran distribusi,

jangkauan, lokasi penjualan, persediaan dan cadangan, keseluruhan tersebut

saling berhubungan dan bertujuan agar produk dapat mudah disampaikan pada

konsumen akhir.

Marketing mix pada produk barang berbeda dengan marketing mix untuk

produk jasa. Marketing mix pada produk barang mencakup 4P yaitu product

,price, place, dan promotion. Sedangkan untuk pemasaran jasa, Rambat L.

(2001:58) menjelaskan “Para ahli pemasaran menambahkan tiga unsur lagi yaitu

people, process dan customer service”. Ketiga unsur ini terkait dengan sifat jasa

yaitu produksi / operasi hingga konsumsi merupakan suatu rangkaian yang tidak

dapat dipisahkan dengan empat variabel marketing mix (4P) yang

mengikutsertakan konsumen dan pemberi jasa secara langsung. Berikut ini

merupakan penjelasan tentang tiga unsur tambahan bauran pemasaran jasa, yaitu :

a) Sumber Daya Manusia (people)

Page 19: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah/Pengaru… · ketat pada industri telekomunikasi seluler, ... seluler dengan berbagai macam keunggulan ... menginginkan kebutuhannya terpenuhi

Pentingnya people dalam pemasaran jasa berkaitan erat dengan

internal marketing. “Internal Marketing adalah interaksi atau hubungan antara

setiap karyawan dan departemen dalam suatu perusahaan”, (Rambat L, 2001:

63). Tujuan dari adanya hubungan tersebut adalah untuk mendorong people

dalam kinerja memberikan kepuasan kepada konsumen.

Rambat L. (2001: 63) menjelaskan empat kriteria peranan atau

pengaruh dari aspek people yang mempengaruhi konsumen, yaitu peran :

i. Contactors, people di sini berinteraksi langsung dengan konsumen dalam

frekuensi yang cukup sering dan sangat mempengaruhi keputusan

konsumen untuk membeli.

ii. Modifier, mereka tidak langsung mempengaruhi konsumen tetapi cukup

sering berhubungan dengan konsumen, misalnya: resepsionis.

iii. Influencers, mereka ini mempengaruhi konsumen dalam keputusan untuk

membeli tetapi tidak secara langsung kontak dengan konsumen.

iv. Isolateds, people di sini tidak secara langsung ikut serta dalam marketing

mix dan juga tidak sering bertemu dengan konsumen. Misalnya, karyawan

bagian administrasi penjualan, SDM, dan data processing.

b) Proses (process)

Proses merupakan gabungan semua aktivitas, umumnya terdiri dari

prosedur, jadwal pekerjaan, mekanisme, aktifitas dan hal – hal rutin, pada saat

jasa dihasilkan dan disampaikan kepada konsumen. Rambat L. (2001 : 54),

membedakan proses menjadi dua cara yaitu :

i. Complexity, hal ini berhubungan dengan langkah – langkah dan tahap

dalam proses.

ii. Divergence, berhubungan dengan adanya perubahan dalam langkah

atau tahap proses.

Sehubungan dengan dua cara tersebut terdapat empat pilihan yang dapat

dipilih oleh marketer, yaitu :

i. Reduced Divergence, berarti terjadi pengurangan biaya, peningkatan

produktivitas dan kemudahan distribusi.

Page 20: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah/Pengaru… · ketat pada industri telekomunikasi seluler, ... seluler dengan berbagai macam keunggulan ... menginginkan kebutuhannya terpenuhi

ii. Increased Divergence, berarti memperbanyak kustomisasi dan

fleksibilitas dalam produksi yang dapat menimbulkan naiknya harga.

iii. Reduced Complexity, berarti cenderung lebih terealisasi.

iv. Increased Complexity, berarti lebih cenderung ke penetrasi pasar

dengan cara menambah service yang diberikan.

c). Layanan konsumen (customer service)

Customer service pada pemasaran jasa lebih dilihat sebagai

outcome dari kegiatan distribusi dan logistik, pelayanan diberikan kepada

konsumen untuk mencapai kepuasan. “Customer service meliputi aktivitas

untuk memberikan kegunaan waktu dan tempat (time and plate utilities)

termasuk pelayanan pra-transaksi, saat transaksi dan paska-transaksi”

(Rambat L, 2001: 64). Philip Kotler dan A.B Susanto (2001: 627)

menyebutkan “Barang berwujud yang disertai jasa. : penawaran terdiri dari

barang berwujud yang disertai dengan satu atau lebih jasa untuk

mempertinggi daya tarik konsumennya”.

Penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa barang pun membutuhkan

jasa berupa pelayanan dan kemudahan agar memelihara loyalitas

pelanggan. Sehingga perusahaan harus merencanakan rancangan produk

dan keputusan bauran jasa secara bersamaan.

3. Pengambilan Keputusan Pembelian

Dalam mempelajari perilaku konsumen, salah satu pendekatan yang

digunakan adalah proses pengambilan keputusan konsumen. Pendekatan ini

menitik beratkan pada pandangan bahwa mencapai suatu keputusan pembelian

seorang konsumen melalui suatu proses. Menurut Kotler (2000: 251) pendekatan

proses pengambilan keputusan pembelian konsumen ada lima tahap penting yaitu

Gambar 1. Proses Pengambilan Keputusan Pembelian

Pengenalan masalah

Pencarian informasi

Penilaian alternatif

Keputusan membeli

Perilaku Purnabeli

Page 21: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah/Pengaru… · ketat pada industri telekomunikasi seluler, ... seluler dengan berbagai macam keunggulan ... menginginkan kebutuhannya terpenuhi

Penjelasan dari gambar tersebut adalah sebagai berikut :

a. Tahap Pengenalan Masalah

Proses pembelian dimulai saat pembeli mengenali suatu masalah atau

kebutuhan. Di sini para pemasar perlu mengidentifikasikan keadaan yang

memicu kebutuhan tertentu. Banyak variabel – variabel penting dan atau

situasi – situasi yang menimbulkan dan mempengaruhi pembelian yang

menyebabkan seseorang mencari produk sesuai dengan keinginan yang

berbeda-beda.

b. Tahap Pencarian Informasi

Tahap ini berkaitan dengan pencarian tentang sumber-sumber informasi pokok

yang akan diperhatikan konsumen. Perhatian pemasar adalah sumber

informasi utama yang akan dicari konsumen dan kepentingan relatifnya

terhadap keputusan pembelian berikutnya.

c. Tahap Evaluasi Alternatif

Terdapat beberapa proses evaluasi keputusan dan model yang terbaru

memandang proses evaluasi konsumen sebagai proses yang berorientasi

kognitif, yaitu mereka menganggap konsumen membentuk penilaian atas

produk terutama berdasarkan kesadaran dan rasio. Beberapa konsep dasar

akan membantu pemasar memahami proses evaluasi konsumen yaitu :

1). Konsumen berusaha memenuhi suatu kebutuhan

2). Konsumen mencari manfaat tertentu dari suatu produk

3). Konsumen memandang tiap produk memiliki kemampuan berbeda dalam

memuaskan kebutuhan.

Konsumen memiliki sikap berbeda-beda dalam memandang atribut - atribut

yang dianggap relevan dan penting. Mereka akan memberikan perhatian

terbesar pada atribut yang memberikan manfaat yang dicari.

d. Tahap Keputusan Pembelian

Setelah melalui tahap – tahap tersebut diatas, maka konsumen akan melakukan

pembelian, konsumen dapat membuat lima sub keputusan pembelian yaitu

keputusan merek, keputusan pemasok, keputusan kuantitas, keputusan waktu

dan keputusan metode pembayaran.

Page 22: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah/Pengaru… · ketat pada industri telekomunikasi seluler, ... seluler dengan berbagai macam keunggulan ... menginginkan kebutuhannya terpenuhi

Keputusan untuk membeli merupakan proses pembelian yang nyata. Setiap

perusahaan dapat mengusahakan untuk menyederhanakan pengambilan

keputusan yang akan dilakukan oleh para konsumen. Untuk memasarkan

dengan cara yang lebih baik, pemasar harus mengetahui berapa banyak usaha

yang harus dilakukan konsumen dalam pemilihan konsumen, kesan terhadap

lokasi, kesetiaan konsumen terhadap satu merek tertentu.

e. Perilaku Pasca Pembelian

Tugas pemasar tidak terhenti saat produk terbeli, melainkan berlanjut hingga

periode pasca pembelian. Pemasar perlu memantau beberapa hal yaitu :

1). Kepuasan Pasca Pembelian

Kepuasan pembelian adalah “Fungsi seberapa dekat harapan atas suatu

produk dengan kinerja yang dirasakan pembeli atas produk tersebut”

(Kotler, 2000: 42). Pembeli akan kecewa jika produk tidak sesuai harapan

dan akan puas jika kinerja produk melebihi harapannya. Keadaan inilah

yang nantinya akan mempengaruhi konsumen tentang pembelian ulang

pada produk tersebut.

2). Tindakan Pasca Pembelian

Kepuasan dan ketidakpuasan konsumen terhadap suatu produk akan

mempengaruhi perilaku selanjutnya. Pemasar dapat dan harus mengambil

langkah langkah untuk meminimalkan jumlah ketidak puasan pasca

pembelian konsumen. Komunikasi pasca pembelian dengan konsumen

akan dapat menunjukkan hasil dalam mengurangi pembelian produk dan

pembatalan pesanan.

3). Pemasar harus memantau bagaimana pembeli memakai dan membuang

produk. Jika ada konsumen menemukan kegunakan baru produk tersebut,

pemasar mengiklankan kegunaan tersebut.

4. Peralihan Merek (Brand Switching)

Beragamnya produk baik barang maupun jasa yang ditawarkan perusahaan

dalam berbagi merek , bisa menyebabkan konsumen tidak loyal kemudian akan

beralih dari satu merek ke merek yang lain. Menurut A. Aker dalam Humdiana

Page 23: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah/Pengaru… · ketat pada industri telekomunikasi seluler, ... seluler dengan berbagai macam keunggulan ... menginginkan kebutuhannya terpenuhi

(2005: 50), bahwa “ loyalitas merek merupakan satu ukuran keterkaitan seorang

pelanggan pada sebuah merek”. Sehingga apabila tingkat loyal/ kesetiaan

pelanggan rendah akan berpotensi untuk berpindah merek.

a. Merek

Merek (brand) menurut AB. Susanto dan Wijanarko (2004 : 1) awalnya

hanyalah sebuah tanda bagi konsumen agar dapat membedakan suatu produk

dengan produk yanng lainnya tetapi suatu brand. Brand menurut A. B Susanto dan

Wijanarko awalnya hanya sebuah tanda agar konsumen dapat membedakan suatu

produk dengan produk yang lainnya, tetapi suatu brand juga membantu konsumen

agar lebih mengingat serta mempermudah konsumen dalam proses pengambilan

keputusan ketika melakukan pembelian. Jadi brand yang kuat membangun

loyalitas konsumenterhadap brand, maka keuntungan masa depan dapat diperoleh

dan cenderung dapat terus meningkat. Tidak dapat dipungkiri bahwa loyalitas

konsumen terhadap suatu brand sangat penting, Loyalitas konsumen sangat

diperlukan dalam bisnis ritel makanan karena produknya mempunyai masa

kadaluwarsa karena itulah loyalitas konsumen diperlukan dalam keterlangsungan

bisnis tersebut.

b. Pengertian Peralihan Merek

Peralihan/ perpindahan merek disebut juga dengan istilah brand swiching.

“Brand switching adalah perpindahan merek yang digunakan pelanggan untuk

setiap waktu penggunaan. Tingkat perpindahan merek (brand switching)

menunjukkan sejauh mana sebuah merek mempunyai pelanggan yang loyal.”

(www.swa.co.id). Pengertian lain yang terdapat dalam www.wartaekonomi.com

menyebutkan “Brand switching adalah perpindahan merek yang dilakukan oleh

konsumen untuk setiap waktu penggunaan.” .

Konsumen beralih dari satu merek pada dasarnya disebabkan karena empat

hal, www.wartaekonomi.com menyebutkan :

Pertama karena kebutuhannya tidak terpenuhi dengan produk yang sebelumnya digunakan (core product problem), kedua tidak puas dengan layanan yang diberikan oleh pemilik merek (augmented product problem),

Page 24: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah/Pengaru… · ketat pada industri telekomunikasi seluler, ... seluler dengan berbagai macam keunggulan ... menginginkan kebutuhannya terpenuhi

ketiga karena ada merek lain yang memberikan benefit yang lebih baik (tidak berarti dissatisfied terhadap produk sebelumnya), dan yang keempat karena ada keinginan untuk mencoba sesuatu yang lain (variety).

Penyebab lain terjadinya brand switching disebabkan oleh beberapa faktor,

disebutkan dalam (www.swa.co.id) adalah ”faktor harga, kualitas, kepusan,

munculnya produk – produk baru, promosi penjualan dan distribusi.”

penjelasannya adalah sebagai berikut :

a. Faktor harga dan kualitas

Semakin produk yang ditawarkan oleh brand mendekati harapan

konsumen, maka akan memepengaruhi konsumen agar tetap loyal

terhadap brand tersebut.

b. Kepuasan

Konsumen yang puas cenderung melakukan pembelian ulang juga

bersedia menganjurkan lingkungan sekitarnya untuk membeli produk

dari brand yanng sama bila membutuhkannya, serta memiliki

kepercayaan (trust) untuk selalu membeli pada masa yang akan

datang.

c. Munculnya produk – produk baru (attraction by competitors)

Semakin banyak produk – produk sejenis yang ditawarkan maka

semakin besar kemungkinan konsumen untuk berpindah merek.

d. Promosi penjualan (sales promotion)

Semakin gencar promosi penjualan yang dilakukan oleh produsen

maka akan menarik minat konsumen untuk membeli produk yang

ditawarkan.

e. Distribusi

Penjelasan di sini adalah yang berkaitan dengan ketersediaan produk

di otletnya. Apabila pada saat konsumen datang pada suatu otlet untuk

membeli pruduk yang diinginkan namun produk tersebut tidak

tersedia, maka hal ini membuat konsumen pindah ke merek yang lain

yang menjual produk sejenis.

Page 25: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah/Pengaru… · ketat pada industri telekomunikasi seluler, ... seluler dengan berbagai macam keunggulan ... menginginkan kebutuhannya terpenuhi

Tingkat brand switching biasanya diukur dengan brand yang dibeli

konsumen dalam beberapa kurun waktu terakhir, misalnya 3 bulan sampai 12

bulan terakhir dari sini dapat diketahui seberapa sering konsumen berpindah

brand. Contoh yang terdapat dalam www.swa.co.id menyebutkan ”konsumen

yang menggunakan kartu seluler (sim card), setelah membeli sim card dengan

merek X maka jika pada saat pembelian berikutnya konsumen tersebut membeli

sim card dengan brand Y maka disitulah terjadi perpindahan merek atau brand

switching”. Berdasarkan kutipan di atas dapat dijelaskan apabila konsumen

memakai kartu seluler X beberapa waktu kemudian membeli kartu seluler merek

Y meskipun merek X masih tetap digunakan, konsumen tersebut dinyatakan telah

melakukan peralihan merek.

Berdasarkan penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa peralihan merek

ternyata tidak hanya dipengaruhi dari hasil penyuguhan produk dari konsumen

namun persaingan perusahaan lain serta perilaku konsumen juga berpengaruh

besar terhadapa loyalitas merek..

5. Sejarah dan Peranan Teknologi Informasi dan Komunikasi

Saat ini kebutuhan akan teknologi, baik itu teknologi informasi maupun

telekomunikasi sangat tinggi dari mulai golongan menengah kebawah dan

golongan menengah ke atas. Semua individu sangat membutuhkan teknologi

untuk mempercepat perkembangan atau meningkatkan pembangunan baik

pembangunan individu maupun kelompok.Perkembangan teknologi yang saat ini

sangat cepat adalah teknologi telekomunikasi, yang menghadirkan beragam

pilihan bentuk teknologi dan kecanggihannya.

Saat ini terjadi persaingan yang ketat antara 2 teknologi komunikasi yaitu

selular dan FWA (fixed Wireless Access). ”Perkembangan teknologi komunikasi

terutama teknologi selular sudah di mulai sejak pertengahan tahun 90 an dengan

mengusung teknologi 1G (Generasi Pertama) dengan menggunakan teknologi

AMPS (Advance Mobile Phone System)” yang dipergunakan oleh pihak militer di

Amerika Serikat”. (www.alexvanrachman.blogspot.com)

Page 26: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah/Pengaru… · ketat pada industri telekomunikasi seluler, ... seluler dengan berbagai macam keunggulan ... menginginkan kebutuhannya terpenuhi

Kurun waktu 10 tahun sejak lahirnya AMPS sudah terjadi perkembangan

yang sangat pesat dengan berbagai penemuan atau inovasi teknologi komunikasi

dan , ”akhir tahun 90an muncullah teknologi 2G (Generasi Kedua)”.

(www.alexvanrachman.blogspot.com) Perbedaan utama dari teknologi G1 dan G2

adalah G1 masih menggunakan sistem Analog sedangkan G2 sudah menggunakan

sistem Digital.

Teknologi 2G dapat dibagi ke dalam dua kelompok besar, yaitu TDMA

(time division multiple access) dan CDMA (code division multiple access).

TDMA sendiri berkembang ke dalam beberapa versi, yaitu GSM di Eropa, IDEN

di Amerika, PDC di Jepang. Sedangkan CDMA berkembang pesat di AS dan

Kanada. Kemampuan mencolok teknologi 2G adalah tidak hanya dapat digunakan

untuk telpon,(voice) tetapi juga untuk mengirim SMS (Short Message Service)

yaitu mengirim pesan singkat dengan menggunakan text.

Adanya kehadiran teknologi generasi kedua, maka muncullah teknologi

selular yang baru, yaitu, Suatu sistem komunikasi wireless 2G yang dinamakan

GSM (Global System for Mobile communications). Generasi selular kedua yang

mempebaharui generasi pertama dalam bidang teknologinya yaitu digital, yang

pada teori dasarnya merupakan pembaharukan dalam bidang transfer data,

contohnya adalah GSM (menggunakan protokol CSD, HSCSD, GPRS dan

EDGE) dan cdmaOne. Adanya teknologi Generasi Kedua ini membuat

perkembangan teknologi semakin cepat dengan menghadirkan berbagi kelebihan

yang ditawarkan teknologi generasi kedua ini selain mengirim SMS dan voice.

Awal tahun 2000an muncullah teknologi generasi 2.5 (2.5 G) yang

mempunyai kemampuan transfer data yang lebih cepat. Yang terkenal dari

generasi ini adalah GPRS (General Packet Radio Service) dan EDGE (Enhanced

Data rates for GSM Evolution), yaitu suatu protokol yang mengatur cara kerja

transfer data pada sistim wireless GSM. Ciri khas teknologi 2.5G (generasi dua

setengah) adalah teknologi GPRS (global package radio service) yang dapat

digunakan untuk berkirim data dalam jumlah besar, tidak seperti SMS yang hanya

dapat mengirim dan menerima alfa numerik saja. Teknologi 2.5G (atau 2.75G) ini,

di sistem GSM disebut sistem EDGE (Enhanced Data rates for GSM Evolution)

Page 27: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah/Pengaru… · ketat pada industri telekomunikasi seluler, ... seluler dengan berbagai macam keunggulan ... menginginkan kebutuhannya terpenuhi

sedang pada sistem CDMA disebut dengan CDMA 2000 1x. Keduanya memiliki

kecepatan transfer data mendekati 144KB/detik.

Evolusi dan perkembangan teknologi komunikasi tidak berhenti sampai di

sini. Negara-negara besar di Dunia baik itu Eropa, Asia & Amerika secara

berlomba-lomba mengembangkan inovasi dan penelitian untuk menghadirkan

teknologi yang mutakhir. Setelah adanya teknologi Generasi Pertama, Kedua dan

teknologi 2.5 G, maka disusul kemudian dengan Generasi Ketiga (3G) yang

menawarkan kelebihan yg lebih baik lagi baik dari segi kemampuan fitur dan

transfer data dengan memiliki kecepatan transfer data lebih cepat dari sebelumnya

dalam menghadirkan layanan yang sangat dibutuhkan oleh pelanggan.

Kini konsumen bisa menikmati akses Internet pita-lebar nirkabel di ponsel

tanpa harus mencari hotspot–sentra akses wireless fidelity (Wi-Fi) yang tak selalu

mudah ditemukan.. Teknologi ini disebut teknologi evolution data optimized (EV-

DO), yaitu evolusi terbaru dari teknologi seluler CDMA2000 1x. Layanan

multimedia, seperti video streaming, video sharing, tele-conference, hingga

mobile TV, akan dapat dinikmati dengan mudah di ponsel–semudah

menggunakannya di laptop.

B. Kerangka Berpikir

Kerangka pemikiran merupakan arahan penalaran untuk sampai pada

pemberian jawaban sementara atas masalah yang dirumuskan. Kerangka

pemikiran ini berguna untuk mewadahi teori – teori yang kadang terlepas satu

sama lain menjadisuatu rangkaian yang utuh mengarah pada jawaban sementara.

Dalam penelitian ini akan dilakukan penelitian tentang pengaruh bauran

pemasaran terhadap peralihan merek pada pengguna kartu GSM Prabayar yang

sebagai populasinya adalah mahasiswa Pendidikan Ekonomi BKK PTN angkatan

2006 yang melakukan peralihan merek kartu seluler GSM Prabayar.

Produk merupakan segala sesuatu yang ditawarkan di pasar untuk

memuaskan keinginan konsumen. Produk merupakan unsur pertama dan unsur

pokok dalam bauran pemasaran. Tanpa adanya produk, kegiatan pemasaran tidak

akan terjadi, salah satu alas an konsumen merasa puas apabila produk yang

ditawarkan sesuai dengan keinginan konsumen. Dalam menghadapi persaingan

Page 28: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah/Pengaru… · ketat pada industri telekomunikasi seluler, ... seluler dengan berbagai macam keunggulan ... menginginkan kebutuhannya terpenuhi

perusahaan harus menerapkan berbagai strategi dan inovasi untuk

mengembangkan pruduk.

Harga merupakan satu – satunya variabel bauran pemasaran yang

menghasilkan pendapatan. Harga juga merupakan salah satu variabel bauran

pemasaran yang paling fleksibel, harga dapat diubah dengan cepat. Srategi

penentuan harga sangat signifikan dalam pemberian value pada konsumen dan

dapat mempengaruhi image produk serta keputusan konsumen untuk membeli.

Promosi atau bauran komunikasi pemasaran merupakan salah satu faktor

penentu keberhasilan suatu program pemasaran. Perusahaan tidak dapat

menghindari peranan sebagai komunikator dan promotor sebagai media

komunikasi pelangggan yang ada dan pelanggan potensial.

Distribusi sebagai suatu strategi yang menentukan di mana dan bagaimana

perusahaan menjual suatu produk tertentu. Yang terpenting adalah memberikan

kemudahan untuk mendapatkan merek yang diinginkan oleh konsumen di mana

konsumen berada, yang kemudian hal tersebut diharapkan menimbulkan

keloyalan.

Pentingnya people dalam pemasaran jasa berkaitan erat dengan internal

marketing. Adanya internal marketing adalah untuk mendorong people dalam

kinerja memberikan kepuasan kepada konsumen. Peranan atau pengaruh dari

aspek people dalam mempengaruhi konsumen, yaitu sebagai contactors, modifier,

influencers dan isolateds.

Proses merupakan gabungan semua aktivitas, umumnya terdiri dari

prosedur, jadwal pekerjaan, mekanisme, aktifitas dan hal – hal rutin, pada saat

jasa dihasilkan dan disampaikan kepada konsumen. Proses dibedakan menjadi dua

cara yaitu complexity dan divergence.

Layanan konsumen pada pemasaran jasa lebih dilihat sebagai outcome dari

kegiatan distribusi dan logistik, pelayanan diberikan kepada konsumen untuk

mencapai kepuasan. Customer service meliputi aktivitas untuk memberikan

kegunaan waktu dan tempat (time and plate utilities) termasuk pelayanan pra-

transaksi, saat transaksi dan paska-transaksi. Dalam kenyataanya, pelayanan lebih

penting untuk memenangkan pelanggan daripada produknya.

Page 29: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah/Pengaru… · ketat pada industri telekomunikasi seluler, ... seluler dengan berbagai macam keunggulan ... menginginkan kebutuhannya terpenuhi

Dengan demikian diduga bauran pemasaran yang terdiri dari produk,harga,

promosi, dan distribusi berpengaruh terhadap keputusan konsumen untuk beralih

merek kartu seluler.

Dari uraian tersebut di atas maka disusun kerangka pemikiran sebagai berikut :

Gambar 2. Kerangka Berpikir

Keterangan :

Variabel bebas (independen) merupakan variabel bauran pemasaran yang

mempengaruhi keputusan konsumen untuk beralih merek kartu seluler GSM

Prabayar. Variabel bebas dalam penelitian ini, yaitu :

1. Produk (Product)

2. Harga ( Price)

3. Distribusi (Place)

4. Promosi (Promotion)

Adapun variabel terikat (dependen) adalah Peralihan merek (Brand Switching)

C. Perumusan Hipotesis

Peralihan Merek

(Brand

Switching)

Produk

Harga

Promosi

Distribusi

Keputusan

Pembelian

Page 30: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah/Pengaru… · ketat pada industri telekomunikasi seluler, ... seluler dengan berbagai macam keunggulan ... menginginkan kebutuhannya terpenuhi

“Hipotesis adalah jawaban sementara terhadap rumusan masalah

penelitian” (Sugiyono, 2001: 51). Hipotesia yang dikemukakan dalam penelitian

ini adalah :

1. Ada pengaruh secara signifikan antara produk terhadap keputusan konsumen

untuk beralih merek kartu seluler GSM Prabayar.

2. Ada pengaruh secara signifikan antara harga terhadap keputusan konsumen

untuk beralih merek kartu seluler GSM Prabayar.

3. Ada pengaruh secara signifikan antara promosi terhadap keputusan konsumen

untuk beralih merek kartu seluler GSM Prabayar.

4. Ada pengaruh secara signifikan antara distribusi terhadap keputusan

konsumen untuk beralih merek kartu seluler GSM Prabayar.

5. Ada variabel bauran pemasaran yang paling berpengaruh terhadap peralihan

merek pada pengguna kartu seluler GSM Prabayar.

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

1 Tempat Penelitian

Tempat penelitian digunakan untuk mendapatkan data, informasi,

keterangan dan hal-hal yang berkaitan dengan kepentingan penelitian. Sesuai

dengan judul penelitian ini yaitu Pengaruh Bauran Pemasaran terhadap Peralihan

Merek Pada Pengguna Kartu Seluler GSM Prabayar Tahun 2009 (Studi Pada

Mahasiswa Pendidiksn Ekonomi BKK PTN Universitas Sebelas Maret Surakarta).

Maka penulis mengambil lokasi penelitian ini di Universitas Sebelas Maret

Surakarta Jl. Ir. Sutami No. 36 A Surakarta 52716. Alasan dipilih lokasi tersebut

sebagai tempat penelitian karena tersedianya data yang diperlukan dalam

penelitian dan lokasinya mudah dijangkau.

2. Waktu Penelitian

Page 31: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah/Pengaru… · ketat pada industri telekomunikasi seluler, ... seluler dengan berbagai macam keunggulan ... menginginkan kebutuhannya terpenuhi

Waktu penelitian dilakukan mulai bulan Maret 2009 sampai selesai.

Alasan penetapan waktu ini dimaksudkan agar data dan informasi yang diperlukan

dalam penelitian benar-benar lengkap dan laporan penelitian dapat dilakukan

secara cermat dan teliti.

B. Metode Penelitian

Penelitian akan berhasil dengan baik apabila menggunakan metode yang

sesuai dengan apa yang akan diteliti. Metode penelitian menurut Sutrisno Hadi

(2002 : 4) merupakan “Usaha untuk menemukan, mengembangkan dan menguji

suatu pengetahuan, usaha mana yang dilakukan dengan menggunakan metode-

metode ilmiah”. Berdasarkan penelitian di atas dapat dipahami bahwa dalam

melakukan penelitian diperlukan metode-metode ilmiah.

Moh Nasir (1999: 54) menyebutkan ada 5 (lima) tipe penelitian yaitu : ”1)

Metode histioris, 2) Metode deskripsi/ survei, 3) Metode Eksperimental dan 4)

Metode Grounded Research, 5) Metode Penelitian Tindakan.”

Pendapat tersebut dapat dikemukakan sebagai berikut :

1) Metode Historis adalah penyelidikan yang kritis terhadap keadaan-keadaan,

perkembangan, serta pengalaman di masa lampau dan menimbang secara

cukup teliti dan hati-hati tentang bukti validitas dari sumber sejarah serta

interpretasi dari sumber-sumber keterangan tersebut.

2) Metode Deskripsi adalah suatu metode dalam meneliti status sekelompok

manusia, suatu obyek, suatu set kondisi, suatu sistem pemikiran ataupun suatu

kelas peristiwa pada masa sekarang. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk

mencapai diskripsi, gambaran, atau lukisan secara sistematis, faktual dan

akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan antar fenomena yang

diselidiki.

3) Metode Eksperimental adalah observasi di bawah kondisi buatan (artificial

condition), dimana kondisi tersebut dibuatoleh peneliti. Dengan demikian,

penelitian eksperimental adalah penelitian yang dilakukan dengan

menggunakan manipulasi terhadap obyek penelitian serta adanya kontrol.

4) Metode Grounded Research adalah suatu metode penelitian yang mendasarkan

diri kepada fakta dan menggunakan analisa perbandingan bertujuan untuk

Page 32: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah/Pengaru… · ketat pada industri telekomunikasi seluler, ... seluler dengan berbagai macam keunggulan ... menginginkan kebutuhannya terpenuhi

mengadakan generalisasi empiris, menetapkan konsep-konsep berjalan pada

waktu yang bersamaan.

5) Metode tindakan adalah suatu penelitian yang dikembangkan bersama-sama

antara peneliti dan decision maker tentang variabel-variabel yang dapat

memanipulasikan dan dapat segera digunakan untuk menentukan masalah,

membuat desain serta melaksanakan program-program tersebut.

Metode deskriptif menurut Sutrisno Hadi (1994: 97) adalah ”Metode

penelitian yang digunakan untuk memecahkan masalah yang ada pada masa

sekarang (yang aktual) dengan jalan pengumpulan data, menyusun atau

mengklasifikasikan data, menganalisa dan menginterpretasikan”. Alasan mengapa

peneliti menggunakan metode deskripsi adalah sebagai berikut :

a) Permasalahan yang dihadapi merupakan permasalahan yang aktual dan

masih ada pada masa sekarang, yaitu berkaitan dengan peningkatan

produktifitas.

b) Data yang dikumpulkan mula-mula disusun, dijelaskan dan kemudian

dianalisa.

c) Dalam penelitian deskriptif menjelaskan suatu hubungan atau pengaruh

antara unsur yang satu dengan unsur yang lain.

d) Data yang telah dianalisa selanjutnya disajikan hasilnya yang merupakan

gambaran hasil penelitian yang sistematis, nyata dan cermat.

Ditinjau dari jenis masalah yang diselidiki, teknik dan alat yang digunakan

dalam meneliti serta tempat dan waktu penelitian yang dilakukan, maka Moh.

Nazir (1999: 65) membagi penelitian deskriptif menjadi beberapa jenis, yaitu :

1. Metode Survei

Metode survei adalah penyelidikan yang diadakan untuk memperoleh fakta –

fakta dari gejala yang ada dan mencari keterangan-keterangan secara faktual,

baik tentanng institusi sosial, ekonomi atau politik dari suatu kelompok

ataupun suatu daerah.

2. Metode Deskriptif berkesinambungan (continuity descriptive)

Metode Deskriptif berkesinambungan adalah kerja meneliti secara deskriptif

yang dilakukan terus-menerus atas suatu objek penelitian.

Page 33: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah/Pengaru… · ketat pada industri telekomunikasi seluler, ... seluler dengan berbagai macam keunggulan ... menginginkan kebutuhannya terpenuhi

3. Penelitian Studi Kasus

Studi kasus atau penelitian tentang status subyek penelitian yang berkenaan

denngan suatu spesifik atau khas dari keseluruhan personalitas.

4. Penelitian Komparatif

Penelitian Komparatif adalah sejenis penelitian deskriptif yang ingin mencari

jawab secara mendasar tentang sebab akibat dengan menganalisa faktor-faktor

penyebab terjadinya ataupun munculnya suatu fenomena tertentu.

5. Penelitian analisa pekerjaan aktifitas

Analisa kerja dan aktifitas, merupakan peelitian yang ditujukan untuk

menyelidiki secara terperinci aktifitas dan pekerjaan manusia dan hasil

penelitian tersebut dapat memberikan rekomendasi-rekomendasi untu

keperluan yang akan datang.

6. Studi Waktu dan Gerakan (time and motion study)

Studi Waktu dan Gerakan adalah penelitian dengan metode deskriptif yang

berusaha untuk menyelidiki efisiensi produksi dengan mengadakan studi yang

mendetail tentang penggunaan waktu serta perilaku pekerja dalam proses

produksi.

Berdasarkan teori di atas, maka peneliti akan menggunakan

penelitian deskriptif dengan metode survei, karena penelitian ini diadakan

untuk memperoleh fakta-fakta dari gejala-gejala yang ada dan mencari

keterangan-keterangan secara faktual. Winarno Surakhmad (1998: 139)

menjelaskan bahwa metode penelitian deskriptif tertuju pada pemecahan

masalah yang ada pada masa sekarang, karena banyak sekali macam

penyelidikan demikian, metode penelitian deskriptif lebih merupakan istilah

umum yang mencakup teknik deskriptif. Diantaranya ialah penyelidikan yang

menuturkan, menganalisa dan mengklasifikasikan penyelidikan dengan teknik

survey, dengan teknik interview, angket, observasi atau dengan tes, studi

kasus, studi komparatif, studi waktu dan gerak, analisis kuantitatif, studi

kooperatif dan operasional. Informasi dan data yang diperoleh dari responden

adalah dengan menggunakan kuesioner.

Page 34: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah/Pengaru… · ketat pada industri telekomunikasi seluler, ... seluler dengan berbagai macam keunggulan ... menginginkan kebutuhannya terpenuhi

C. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Suatu penelitian tidak terlepas dari adanya populasi dan sampel, karena populasi

dan sampel merupakan subyek penelitian yang harus ditetapkan. Menurut M.

Iqbal Hasan (2003: 84) “Populasi (universe) adalah totalitas dari semua objek atau

individu yang memiliki karakteristik tertentu, jelas dan lengkap yang akan diteliti

(bahan penelitian). Pengertian populasi diperjelas oleh Sugiyono (2005: 55) yaitu

: “Wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subjek yang mempunyai nilai dan

karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian

ditarik kesimpulannya”. Pengertian lain didefinisikan oleh Suharsimi Arikunto

(2006: 130) "Populasi adalah keseluruhan subyek penelitian". Populasi dalam

penelitian ini adalah mahasiswa Pendidikan Ekonomi Universitas Sebelas Maret

Surakarta angkatan 2006 yang melakukan peralihan merek kartu seluler GSM

Prabayar sejumlah 119 mahasiswa.

2. Sampel

Apabila jumlah populasi sangat tidak mungkin bagi peneliti untuk meneliti

keseluruhan populasi tersebut, sehingga peneliti seringkali hanya meneliti

sebagian saja dari populasi tersebut. Pengertian sampel menurut M. Iqbal Hasan

(2003: 84) ialah “Bagian dari populasi yang diambil melalui cara-cara tertentu

yang juga memiliki karakteristik tertentu, jelas dan lengkap yang dianggap bisa

mewakili populasi”. Pengertian lain “Sampel adalah sebagian atau wakil populasi

yang diteliti”. (Suharsimi Arikunto, 2002: 109). Sugiyono (2006: 73) menjelaskan

bahwa ”Sampel adalah bagian dari jumlah karakteristik yang dimiliki oleh

populasi

Menurut Guidfort (1987) dalam buku J. Supranto (2001: 239), “…semakin

besar sampel (makin besar n = banyaknya elemen sampel) akan memberikan hasil

yang akurat”. Penentuan jumlah sampel dari populasi tertentu dikembangkan dari

Isaac dan Michael, untuk tingkat kesalahan 1%, 5%, dan 10% dalam bukunya

Sugiyono (2006: 98). Berdasarkan tabel penentuan jumlah sampel dari populasi

Page 35: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah/Pengaru… · ketat pada industri telekomunikasi seluler, ... seluler dengan berbagai macam keunggulan ... menginginkan kebutuhannya terpenuhi

tertentu dengan taraf kesalahan 5% maka dapat dihitung jumlah sampel dari

mahasiswa pendidikan ekonomi angkatan 2006 yang melakukan peralihan merek

kartu seluler GSM Prabayar dengan populasi 119 mahasiswa dan tingkat

kesalahan sebesar 5% maka akan diperoleh sampel sebanyak 88 mahasiswa.

3. Teknik Pengambilan Sampel

Sugiyono (2001: 73) menjelaskan ”Teknik sampling merupakan teknik

pengambilan sampel”. Teknik pengambilan sampel digunakan dalam suatu

penelitian mempunyai keuntungan – keuntungan dibandingkan dengan

pencacahan lengkap disebutkan oleh William. G. Cochtan (1991: 2) yaitu “

mengurangi biaya, kecepatan lebih besar, cakupan lebih besar, dan tingkat

ketelitian lebih besar”. Teknik sampling pada dasarnya dapat dikelompokkan

menjadi dua yaitu ”Probability sampling dan Non-probability

sampling”(Sugiyono, 2001: 73).

Penjelasan dari dua jenis metode sampling tersebut adalah sebagai berikut

:

a. Probability sampling

Probability sampling adalah teknik sampling (teknik pengambilan

sampel) yang memberikan peluang yang sama bagi setiap unsur (anggota)

populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel. Teknik ini meliputi :

1) Simple Random Sampling

Dikatakan simpel (sederhana) karena pengambilan sampel anggota

populasi dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada

dalam populasi tersebut. Cara demikian dilakukan apabila anggota

populasi dianggap homogen.

2) Proportionate Stratified Random Sampling

Apabila unsur populasi tidak homogen (dengan kata lain unsur-

unsur populasi bersifat heterogen), proses pengambilan sampel dengan

menggunakan metode Simple Random Sampling akan menimbulkan bias

Page 36: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah/Pengaru… · ketat pada industri telekomunikasi seluler, ... seluler dengan berbagai macam keunggulan ... menginginkan kebutuhannya terpenuhi

karena masing-masing anggota populasi tidak memiliki kesempatan yang

sama dan ada kemungkinan tidak mewakili semua unsur yang ada dalam

populasi. Untuk mengurangi pengaruh faktor heterogenitas iersebut, dapat

dilakukan pembagian unsur-unsur atau anggota-anggotanya populasi ke

dalam kelompok-kelompok kecil (sub kelompok) yang disebut strata.

Stratifikasi atau pembagian ini dapat dilakukan berdasarkan ciri tertentu

dari populasi untuk keperluan penelitian.

3) Disproportionate Stratified Random Sampling

Teknik ini digunakan untuk menentukan jumlah sampel, bila

populasi berstrata tetapi kurang proporsional. Misalnya pegawai

perusahaan X mempunya 4 orang lulusan S3, 5 orang lulusan S2, 50

oranng lulusan S1, 500 orang lulusan SMU, dan 400 orang lulusan SMP,

maka empat orang lulusan S3 dan lima orang lulusan S2 itu diambil

semuanya sebagai sampel. Karena dua kelompok ini terlalu kecil bila

dibandingkan dengan kelompok SMU dan SMP.

4) Cluster Sampling (Area Sampling)

Teknik sampling jenis ini digunakan untuk menentukan sampel

bila obyek yang diteliti atau sumber daya sangat luas, misal penduduk dari

suatu negara, propinsi atau kabupaten. Untuk menentuukan penduduk

mana yang akan dijadikan sumber data, maka pengambilan sumber

datanya berdasarkan daerah populasi yang telah ditetapkan. Teknik

sampling ini sering digunakan melalui dua tahap yaitu tahap pertama

menentukan sampel daerah dan tahap menentukan orang-orang yang ada

pada daerah tersebut secara sampling juga.

b. Non-probability Sampling

Nonprobability Sampling adalah teknik pengambilan sampel yang

tidak memberi peluang/ kesempatan sama bagi setiap unsur atau anggota

populasi untuk dipilih menjadi sampel. Teknik sampel ini meliputi :

1) Sampling Sistematis

Yaitu teknik pengambilan sampel berdasarkan urutan dari anggota

populasi yang telah diberi nomor urut. Misalnya anggota populasi yang

Page 37: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah/Pengaru… · ketat pada industri telekomunikasi seluler, ... seluler dengan berbagai macam keunggulan ... menginginkan kebutuhannya terpenuhi

terdiri dari 100 orang. Semua anggota diberi nomor urut yaitu nomor 1

sampai nomor 100. pengambilan sampel dapat dilakukan dengan nomor

ganjil saja, genap saja, atau kelipatan dari bilanngan tertentu.

2) Sampling Kuota

Sampling kuota adalah teknik untuk menentukan sampel dari populasi

yang mempunyai ciri-ciri tertentu sampai jumlah (kuota) yang diinginkan.

3) Sampling Aksidental

Adalah teknik penentuan sampel berdasakan kebetulan, yaitu siapa saja

yang secara kebetulan bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai

sampel, bila dipandang orang yang kebetulan ditemui itu cocok sebagai

sumber data.

4) Sampling Purposive

Sampling purposive adalah teknik penentuan sampel dengan pertimbangn

tertentu. Sampel ini lebih cocok digunakan untuk penelitian kualitatif.

Disebut juga sampel bertujuan. Subyek didasarkan atas ciri-ciri atau sifat-

sifat tertentu yang dipandang mempunyai sangkut paut yang erat dengan

ciri-ciri atau sifat-sifat populasi yang sudah diketahui sebelumnya

5) Sampling Jenuh

Adalah teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi digunakan

sebagai sampel. Teknik ini sering digunakan bila jumlah populasi relatif

kecil, kurang dari 30 orang.

6) Snowball Sampling

Adalah teknik penentuan sampel yang mula-mula jumlahnya kecil,

kemudian membesar. Cara penentuan sampelnya pertama-tama dipilih satu

atau dua orang, kemudian dua orang ini disuruh memilih teman-temannya

untuk dijadikan sampel dan seterusnya.

Dari beberapa teknik penentuan sampel di atas teknik penentuan sampel

yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah simpel random sampling,

pengambilan sampel anggota populasi dilakukan secara acak tanpa

memperhatikan strata yang ada dalam populasi tersebut karena anggota

populasi homogen.

Page 38: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah/Pengaru… · ketat pada industri telekomunikasi seluler, ... seluler dengan berbagai macam keunggulan ... menginginkan kebutuhannya terpenuhi

D. Sumber Data

Menurut penjelasan Suharsimi Arikunto (2002: 99) “Data adalah segala

fakta dan angka yang dapat dijadikan bahan untuk menyusun suatu informasi,

sedangkan informasi adalah pengolahan data yang dipakai untuk keperluan”. Data

merupakan faktor yang sangat penting karena melalui data dapat diperoleh

keterangan –keterangan yang diperlukan untuk membuktikan suatu kebenaran.

Jenis data menurut Sugiarto, dkk (2001: 16) ada dua yaitu :

Data primer merupakan data yang didapat dari sumber pertama baik individu atau perorangan seperti hasil pengisian kuesioner yang biasa dilakukan oleh peneliti. Sedangkan data sekunder merupakan data primer yang telah diolah lebih lanjut dan disajikan baik oleh pengumpul data primer atau oleh pihak lain yang pada umumnya disajikan dalam bentuk tabel – tabel atau diagram – diagram.

Jenis dan sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data

primer dan data sekunder. Data primer berasal dari kuesioner yang sebarkan oleh

peneliti. Sedangkan data sekunder berasal dari data primer yang telah diolah oleh

peneliti, dari studi pustaka dan sumber-sumber lain yang relevan dengan

penelitian ini yaitu buku -buku referensi, jurnal, internet dan referensi lain yang

berkaitan dengan isi penelitian.

E. Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data merupakan langkah yang sangat penting dalam

penelitian ilmiah, karena data yang dikumpulkan merupakan bahan untuk menguji

hipotesis yang telah dirumuskan dan untuk menarik kesimpulan. Data yang

dikumpulkan harus akurat dan teliti, dapat dipercaya dan valid (tepat dan relevan).

Page 39: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah/Pengaru… · ketat pada industri telekomunikasi seluler, ... seluler dengan berbagai macam keunggulan ... menginginkan kebutuhannya terpenuhi

Untuk memperoleh data tersebut di atas perlu adanya teknik, keterampilan dan

peralatan yang memadai.

Ada beberapa metode yang dapat digunakan untuk mengumpulkan data

yang dapat diterapkan dalam penelitian. Menurut Suharsimi Arikunto (2002: 127)

metode tersebut adalah :

a. Tes, adalah serentetan pertanyaan atau latihan serta alat ukur lain yang

sifatnya terstandar (standardized)

b. Kuesioner, adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk

memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya,

atau hal – hal yang diketahui.

c. Interview, adalah sebuah dialog yang dilakukan oleh pewawancara

(interviewe) untuk memperoleh informasi dari terwawancara (interviewer)

d. Observasi, yaitu pengumpulan data dengan pengamatan secara langsung

e. Skala bertingkat (rating) atau Rating scale) adalah satuan ukuran subjektif

yang dibuat berskala

f. Dokumentasi, adalah pengumpulan data dengan mengambil data yang sudah

tercatat dalam dokumen.

Metode yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini

adalah metode angket/ kuesioner. Penjelasan akan diuraikan sebagai berikut :

“Angket merupakan daftar pertanyaan yang diberikan kepada orang lain

dengan maksud agar orang yang diberi tersebut bersedia memberikan respon

sesuai dengan permintaan pengguna”. (Suharsimi Arikunto, 2002: 128). Menurut

Singgih Santoso dan Fandy Tjiptono (2002: 71) ”Kuesioner dimaksudkan untuk

memperoleh data berupa jawaban-jawaban responden yang kemudian dijadikan

informasi sebagai bahan dasar pengambilan keputusan pemasaran”.

Alasan peneliti mengunakan teknik pengumpulan data yang berupa angket

adalah sebagai berikut :

1). Dapat dibagikan secara serentak kepada para responden.

2). Dapat dijawab oleh responden menurut kecepatannya masing-masing dan

waktu senggang responden.

Page 40: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah/Pengaru… · ketat pada industri telekomunikasi seluler, ... seluler dengan berbagai macam keunggulan ... menginginkan kebutuhannya terpenuhi

3). Dapat dibuat anonim sehingga responden responden bebas jujur dan tidak

malu-malu menjawab.

4). Dapat dibuat terstandar sehingga bagi semua responden dapat diberi

pertanyaan yang benar-benar sama.

Sehubungan dengan penelitian ini, kuesioner yang digunakan berbentuk rating

scale dengan menggunakan skala likert. Menurut Riduwan (2003: 38) ”Skala

Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau

sekelompok tentang kejadian atau gejala sosial”. Seseorang dihadapkan pada

pertanyaan yang mempunyai alternatif jawaban yang harus dipilih responden.

Bentuk skala likert yang digunakan adalah sebagai berikut :

a. Sangat Setuju (SS) : bobot nilai 4

b. Setuju (S) : bobot niali 3

c. Kurang Setuju (KS) : bobot nilai 2

d. Tidak Setuju (TS) : bobot nilai 1

Untuk mengetahui apakah angket itu baik atau tidak maka harus diadakan uji

validitas dan reliabilitas.

1). Validitas

“Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan

atau kesahihan suatu instrumen”. (Suharsimi Arikunto, 2002 : 144). Suatu

instrumen yang valid atau sahih mempunyai validitas yang tinggi. Sebaliknya

instrumen yan kurang valid berarti mempunyai validitas yang rendah. Sebuah

instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan dan

dapat mengungkapkan data yang diteliti dengan tepat. Rumus yang digunakan

untuk menguji validitas tersebut adalah dengan rumus korelasi product moment

dari Pearson dengan angka kasar seperti yang dikemukakan oleh Suharsimi

Arikunto, yaitu :

rxy = ( )( )

( ) ( )( )( )å å ååå åå

--

-2222 YYNXXN

YXXYN

Page 41: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah/Pengaru… · ketat pada industri telekomunikasi seluler, ... seluler dengan berbagai macam keunggulan ... menginginkan kebutuhannya terpenuhi

Keterangan :

rxy = koefisien korelasi yang dicari

N = jumlah responden/ subjek yang diteliti

X = skor total tiap – tiap item

Y = skor total

(Suharsimi arikunto, 2002 : 146)

Kemudian hasil dari rxy dikonsultasikan dengan table harga kritis product

moment, apabila hasil yang diperoleh rhitung > rtabel dengan taraf signifikan 5%,

maka angket tersebut dinyatakan valid.

2). Reliabilitas

Menurut Suharsimi arikunto (2002: 154) bahwa “reliabilitas menunjuk pada

satu pengertian bahwa sesuatu cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai

alat pengumpul data karena instrument tersebut adalah baik”. Suatu alat ukur

mempunyai taraf reliabilitas yang tinggi jika alat tersebut dikenakan pada

kelompok yang sama memberikan hasil yang sama, meskipun pada saat atau

waktu yang berbeda. Untuk menguji reliabilitas angket dalam penelitian ini yaitu

menggunakan rumus alpha sebagaimana dikemukakan oleh Suharsimi Arikunto

sebagai berikut :

r11 = ( ) úúû

ù

êêë

é-ú

û

ùêë

é-

å21

2

11 s

s b

kk

Keterangan :

r11 = reliabilitas instrument

k = banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal

å 2bs = jumlah varian butir

21s = varian total

(Suharsimi Arikunto, 2002 : 171)

Page 42: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah/Pengaru… · ketat pada industri telekomunikasi seluler, ... seluler dengan berbagai macam keunggulan ... menginginkan kebutuhannya terpenuhi

Kemudian hasil dari r11 dikonsultasikan dengan table product momen, apabila

hasil yang diperoleh rhitung > rtable dengan taraf signifikan 5% maka angket

tersebut reliabel.

F. Teknik Analisis Data

1. Uji Prasarat

Uji prasarat analisis digunakan untuk mengetahui apakah yang dianalisis

sudah memenuhi syarat atau belum. Uji prasarat yang digunakan adalah sebagai

berikut :

a. Uji Normalitas

Maksud dari uji normalitas adalah digunakan untuk mengetahui

apakah residu berdistribusi normal atau tidak. Data untuk setiap variabel

dalam penelitian ini diuji normalitasnya. Hasil uji normalitas dapat diketahui

dengan melihat penyebaran data pada sumbu diagonal pada suatu grafik.

Menurut Singgih Santoso (2001: 214) menetapkan dasar pengambilan

keputusan yang digunakan adalah :

1) Jika data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis

diagonal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas.

2) Jika data menyebar di sekitar garis diagonal dan/atau tidak mengikuti arah

garis diagonal, maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas.

b. Uji Multikolinieritas

Uji ini digunakan untuk menguji suatu model apakah terjadi hubungan

yang sempurna atau hampir sempurna antara variabel bebas sehingga sulit

untuk memisahkan pengaruh antara variabel – variabel itu secara individu

terhadap variabel terikat. Pengujian ini untuk mengetahui apakah variabel

bebas dalam persamaan regresi tersebut tidak saling berkoreasi.Pada bukunya

Singgih Santoso yang dikutip oleh Duwi Priyatno (2008: 39) menjelaskan

”Pedoman suatu model regresi yang bebas dari multikolinieritas ialah: Nilai

Page 43: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah/Pengaru… · ketat pada industri telekomunikasi seluler, ... seluler dengan berbagai macam keunggulan ... menginginkan kebutuhannya terpenuhi

VIF (Varians Inflation Factor) haruslah kurang dari 5, maka variabel tersebut

bebas dari multikolinieritas dengan variabel bebas lainnya”.

2. Uji Hipotesis

a. Uji Regresi Linear Ganda

Untuk menganalisis sumbangan masing-masing variabel bebas

terhadap variabel terikat, baik secara serentak maupun parsial digunakan

digunakan analisis model Regresi Linier Ganda. Jika variabel terikat

dihubungkan dengan beberapa variabel bebas maka persamaan regresi linier

bergandanya dituliskan :

Y = a + 44332211 XbXbXbXb +++

Iqbal Hasan (2003: 255)

Keterangan :

Y = Peralihan merek (Brand Switching)

1X = Produk

2X = Harga

3X = Promosi

4X = Distribusi

a, 4,321 ,, bbbb = Koefisien regresi linear berganda

a = Nilai Y , apabila 1X = 2X = 3X = 4X = 0

1b = Besarnya kenaikan/ penurunan Y dalam satuan jika 1X naik/

turun satu satuan dan 2X 3X 4X konstan

2b = Besarnya kenaikan/ penurunan Y dalam satuan jika 2X naik/

turun satu satuan dan 1X , 3X , 4X konstan

3b = Besarnya kenaikan/ penurunan Y dalam satuan jika 3X naik/

turun satu satuan dan 1X 2X 4X

4b = Besarnya kenaikan/ penurunan Y dalam satuan jika 4X

naik/

Page 44: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah/Pengaru… · ketat pada industri telekomunikasi seluler, ... seluler dengan berbagai macam keunggulan ... menginginkan kebutuhannya terpenuhi

turun satu satuan dan 1X 2X 3X

+ atau - = Tanda yang menunjukkan arah hubungan antara Y dan 1X

atau 2X 3X 4X

b. Uji t

Untuk membuktikan hipotesis yang telah dikemukakan maka diperlukan

adanya pengolahan data selama penelitian, dalam penelitian ini digunakan

teknik analisis Uji t :

Uji t digunakan untuk menguji pengaruh variabel independent secara parsial

terhadap variabel dependen. Sutrisno Hadi (2001: 39) menjelaskan rumus

yang digunakan adalah sebagai berikut :

ti = i

i

Sb

b

Prosedur menghitung t adalah sebagai berikut :

1) Menghitung jumlah kuadrat regresi JKreg dan JKres

JKreg = b1 å x1 y + b2 å x2 y + b3 å x3 y

JKres = å y2 - JKreg

2) Menghitung kekeliruan baku taksiran

2yS …. k = ( )1-- kn

JKres

3) Menghitung koefisiensi regresi ganda

R2 = å 2Y

JKres

4) Menghitung kekeliruan baku koefisiens b

Sbi = ( )( )21

2

2

1

....

Rx

kS

y

y

5) Menghitung t

Page 45: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah/Pengaru… · ketat pada industri telekomunikasi seluler, ... seluler dengan berbagai macam keunggulan ... menginginkan kebutuhannya terpenuhi

tt = i

i

Sb

b

Kesimpulan :

Jika dari hasil perhitunngan diperoleh angka untuk mengetahui ada

atau tidaknya suatu pengaruh maka harus dikonsultasikan dahulu dengan t tabel.

Jika t hitung. > t tabel atau t hitung < t tabel maka Ho ditolak. Sebaliknya jika t hitung. <

t tabel maka Ho diterima. Jika Ho ditolak berarti bauran pemasaran berpengaruh

terhadap peralihan merek tetapi jika diterima maka bauran pemasaran tidak

berpengaruh terhadap peralihan merek.

c. Uji F

“ Uji F digunakan untuk menguji pengaruh secara serempak dari variabel

variabel dependen”. (Sutrisno Hadi, 2001 : 39). Adapun langkah – langkah

pengujiannya adalah sebagai berikut :

1). Menghitung RKreg

RKreg = reg

reg

db

JK

dbreg = m

2). Menghitung RKres

RKres = res

reg

db

JK

Dbres = N – m-1

3). Menghitung F

Freg = reg

reg

RK

RK

4). Kesimpulan

Apabila dari hasil perhitunngan diperoleh angka untuk mengetahui ada

atau tidaknya suatu pengaruh maka harus dikonsultasikan dahulu

Page 46: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah/Pengaru… · ketat pada industri telekomunikasi seluler, ... seluler dengan berbagai macam keunggulan ... menginginkan kebutuhannya terpenuhi

dengan F tabel. Jika F hitung. > F tabel atau F hitung < F tabel maka Ho

ditolak. Sebaliknya jika F hitung. < F tabel maka Ho diterima. Jika Ho

ditolak berarti bauran pemasaran berpengaruh terhadap peralihan

merek tetapi jika diterima maka bauran pemasaran tidak berpengaruh

terhadap peralihan merek.

BAB IV

HASIL PENELITIAN

A. Deskripsi Data Pengaruh Bauran Pemasaran Terhadap Peralihan

Merek

Deskripsi data merupakan gambaran hasil kumpulan data dari tiap-tiap

variabel yang diteliti. Adapun variabel dalam penelitian ini adalah : Bauran

Pemasaran (X) , yang meliputi produk, harga, promosi dan distribusi, serta

Peralihan merek (Y).

Pengumpulan data yang digunakan yaitu dengan menggunakan angket dan

dokumen. Data angket digunakan untuk mengumpulkan data tentang bauran

pemasaran (X) dan perelihan merek (Y). Adapun deskripsi data dalam penelitian

ini adalah :.

Penelitian ini berjudul “Pengaruh Bauran Pemasaran terhadap Peralihan

Merek Pada Pengguna Kartu Seluler GSM Prabayar Tahun 2009 (Studi pada

mahasiswa pendidikan ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta)”,

menggunakan empat variabel bebas dan satu variabel terikat. Empat variabel

bebas tersebut yaitu produk, harga, promosi dan distribusi, satu variabel terikatnya

adalah peralihan merek.. Berdasarkan data induk penelitian penyebaran angket

kepada mahasiswa pendidikan ekonomi angkatan 2006 yang melakukan peralihan

merek, maka deskripsi data produk (Xl), harga (X2), promosi (X3), distribusi

(X4) dan peralihan merek (Y) diperoleh hasil sebagai berikut:

Tabel : 1. Deskripsi Skor Variabel Independen dan Dependen

Page 47: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah/Pengaru… · ketat pada industri telekomunikasi seluler, ... seluler dengan berbagai macam keunggulan ... menginginkan kebutuhannya terpenuhi

Descriptive Statistics

88 15 35 26,39 ,404

88 12 27 19,52 ,339

88 13 30 22,31 ,327

88 7 18 13,33 ,241

88 13 34 22,11 ,421

88

Produk

Harga

Promosi

Distribusi

Peralihan Merk

Valid N (listwise)

Statistic Statistic Statistic Statistic Std. Error

N Minimum Maximum Mean

Tujuan tabel di atas adalah untuk memberikan gambaran atau deskripsi

suatu data yang dilihat dari jumlah responden, rata-rata, maksimum, minimumdan

standar eror. Data di atas menunjukkan jumlah pengamatan dalam penelitian ini

adalah 88 mahasiswa dari seluruh populasi. Berdasarkan deskripsi data tersebut

dapat diketahui skor variabel produk berada di antara 15 sampai dengan 35, untuk

variabel harga berada di antara 12 sampai dengan 27, variabel promosi pada 13

sampai 30 dan variabel berikutnya yaitu variabel distribusi berada pada 7 sampai

18. Sedangkan untuk variabel peralihan merek memiliki skor yang berada di

antara 13 sampai dengan 34. Dari lima variabel di atas variabel independent

(produk) mempunyai nilai minimum, maksimum dan mean yang terdiri dari

statistik dan standar eror paling besar apabila dibandingkan dengan variabel

lainnya (harga, promosi, distribusi dan peralihan merek) yaitu nilai minimum 15,

nilai maksimum 35 dan statistic 26,39 serta standar eror 0,404. Tabel tersebut

menunjukkan bahwa variabel distribusi (13,33) memiliki nilai pengaruh yang

paling kecil dibandingkan dengan variabel lainnya, variabel harga sebesar 19,52 ,

promosi dan peralihan merek masing-masing 22,31 dan 22,21 sedangkan variabel

produk nilai pengaruhnya paling tinggi yaitu 26,39.

A. Pengujian Persyaratan Analisis

Sebelum pengujian hipotesis dilakukan, data yang akan digunakan untuk

analisis statistik dengan teknik regresi ganda harus memenuhi persyaratan sebagai

berikut:

1. Uji Normalitas

Page 48: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah/Pengaru… · ketat pada industri telekomunikasi seluler, ... seluler dengan berbagai macam keunggulan ... menginginkan kebutuhannya terpenuhi

Uji normalitas menguji apakah data berdistribusi normal atau tidak. Uji

normalitas menggunakan analisis grafik normal plot seperti tergambar di bawah

ini :

1.00.80.60.40.20.0

Observed Cum Prob

1.0

0.8

0.6

0.4

0.2

0.0

Expe

cted

Cum

Pro

b

Dependent Variable: Peralihan Merk

Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual

Grafik 1. Distribusi Kelayakan Data Bauran Pemasaran dan Peralihan Merek

untuk Digunakan dalam Penelitian

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi,

variabel terikat dan variabel bebas mempunyai distribusi normal/ tidak. Apabila

normal berarti layak digunalan dalam penelitian. Dengan melihat tampilan grafik

normal plot di atas terlihat titik-titik menyebar disekitar garis diagonal serta

penyebarannya mengikuti garis diagonal, sehingga menunjukkan bahwa data ini

layak dipakai karena memenuhi asumsi normalitas.

Page 49: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah/Pengaru… · ketat pada industri telekomunikasi seluler, ... seluler dengan berbagai macam keunggulan ... menginginkan kebutuhannya terpenuhi

2. Uji Multikolinieritas

Uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi

ditemukan adanya korelasi antara variabel bebas (independent). Uji ini berarti

adanya hubungan linier antara beberapa variabel bebas dari suatu model regresi.

Untuk mengetahui ada tidaknya gejala multikolinieritas maka dapat dilakukan

dengan melihat nilai VIF (Varians Inflation Factor). Apabila VIF < 5 maka tidak

ada gejala multikolinieritas, dan sebaliknya apabila VIF > 5 berarti ada gejala

multikolinieritas.

Tabel 2. Hasil uji multikoleniaritas

Coefficientsa

-2,216 4,535 -,489 ,626

,221 ,098 ,213 2,269 ,026 ,988 1,012

,384 ,117 ,309 3,277 ,002 ,974 1,027

,364 ,121 ,283 3,013 ,003 ,984 1,017

,216 ,163 ,124 1,322 ,190 ,990 1,010

(Constant)

Produk

Harga

Promosi

Distribusi

Model1

B Std. Error

UnstandardizedCoefficients

Beta

StandardizedCoefficients

t Sig. Tolerance VIF

Collinearity Statistics

Dependent Variable: Peralihan Merka.

Berdasarkan uji multikolinieritas di atas diperoleh hasil sebagai berikut,

diketahui koefisien VIF untuk produk adalah 1,012, harga berada pada 1,027,

promosi 1,017 dan distribusi adalah 1,010, maka tidak ada hubungan antar

variabel bebas.

B. Pengujian Hipotesis

Pengujian hipotesis merupakan langkah untuk membuktikan pernyataan

yang dikemukakan dalam perumusan hipotesis. Hipotesis akan diterima apabila

data yang terkumpul dapat mendukung pernyataan hipotesis dan sebaliknya akan

ditolak apabila data tidak mendukung.

1. Pengujian Hasil Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah regresi

linier ganda. Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh persamaan garis regresi Y =

–2,216 + 0,221 X1 + 0,384 X2 + 0,364 X3 + 0,216 X4

Page 50: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah/Pengaru… · ketat pada industri telekomunikasi seluler, ... seluler dengan berbagai macam keunggulan ... menginginkan kebutuhannya terpenuhi

Tabel 3. : Besarnya Nilai Bauran Pemasaran yang Mempengaruhi Peralihan

Merek

Model Summary b

,528a ,279 ,244 3,430Model1

R R SquareAdjustedR Square

Std. Error ofthe Estimate

Predictors: (Constant), Distribusi, Produk, Promosi,Harga

a.

Dependent Variable: Peralihan Merkb.

Perhitungan pada model summary diperoleh angka R square adalah

sebesar 0,279. Hal ini berarti 27,9% peralihan merek dapat dijelaskan oleh

keempat variabel bauran pemasaran. Sedangkan sisanya (100% - 27,9% = 72,1%)

dijelaskan oleh sebab-sebab yang lain.

a Uji Hipotesis Pengaruh Variabel Independent Secara Parsial (sendiri-sendiri)

Terhadap variabel Dependent (Uji t)

Uji statistik t berfungsi untuk menunjukkan seberapa jauh pengaruh

satu variabel bebas/ independent secara individual dalam menerangkan variasi

variabel dependen. Ketentuan pada uji t ini adalah jika probabilitas < 0,05

maka ho ditolak (sehingga variabel independent berpengaruh terhadap

variabel dependent).

Tabel 5. : Hasil Uji t (Pengaruh Secara Sendiri-Sendiri)

Page 51: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah/Pengaru… · ketat pada industri telekomunikasi seluler, ... seluler dengan berbagai macam keunggulan ... menginginkan kebutuhannya terpenuhi

Coefficientsa

-2,216 4,535 -,489 ,626

,221 ,098 ,213 2,269 ,026 ,988 1,012

,384 ,117 ,309 3,277 ,002 ,974 1,027

,364 ,121 ,283 3,013 ,003 ,984 1,017

,216 ,163 ,124 1,322 ,190 ,990 1,010

(Constant)

Produk

Harga

Promosi

Distribusi

Model1

B Std. Error

UnstandardizedCoefficients

Beta

StandardizedCoefficients

t Sig. Tolerance VIF

Collinearity Statistics

Dependent Variable: Peralihan Merka.

Berdasarkan tabel di atas dapat dijelaskan bahwa konstanta sebesar -2,226,

menyatakan bahwa jika tidak ada produk, harga, promosi dan distribusi maka

besarnya peralihan merek adalah -2,226.

Hasil pengujian uji t dijelaskan sebagai berikut:

1). Hasil uji menunjukkan bahwa variabel produk (X1) memiliki thitung 2,269

dan koefisien regresi 0,221 dengan tingkat signifikansi 0,026. Karena thitung

> ttabel yaitu 2,269 > 1,989 maka dapat dikemukakan bahwa variabel

produk (X1) secara parsial berpengaruh terhadap peralihan merek (Y).

2). Hasil uji menunjukkan bahwa variabel harga (X2) memiliki thitung 3,227 dan

koefisien regresi 0,384 dengan tingkat signifikansi 0,002 Karena thitung >

ttabel yaitu 3,227 > 1,989, maka dapat dikemukakan bahwa variabel harga

(X2) secara parsial berpengaruh terhadap peralihan merek (Y).

3). Hasil uji menunjukkan bahwa variabel promosi (X3) memiliki thitung 3,013

dan koefisien regresi 0,364 dengan tingkat signifikansi 0,003 Karena thitung

> ttabel yaitu 3,013 > 1,989, maka dapat dikemukakan bahwa variabel

promosi (X3) secara parsial berpengaruh terhadap peralihan merek (Y).

4). Hasil uji menunjukkan bahwa variabel distribusi (X4) memiliki thitung 1,332

dan koefisien regresi 0,216 dengan tingkat signifikansi 0,190 Karena thitung

< ttabel yaitu 1,332 < 1,989, maka dapat dikemukakan bahwa variabel

distribusi (X4) secara parsial tidak berpengaruh terhadap peralihan merek

(Y).

5). Dengan melihat perhitungan dari uji hipotesis antara variabel produk (X1)

dengan peralihan merek (Y) diperoleh hasil koefisien regresi sebesar

0,221, variabel harga (X2) dengan peralihan merek (Y) diperoleh hasil

Page 52: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah/Pengaru… · ketat pada industri telekomunikasi seluler, ... seluler dengan berbagai macam keunggulan ... menginginkan kebutuhannya terpenuhi

koefisien regresi sebesar 0,384, variabel promosi (X3) dengan peralihan

merek (Y) sebesar 0,364 sedangkan antara distribusi (X4) dengan

peralihan merek (Y) diperoleh hasil koefisien regresi sebesar 0,216. Dari

nilai keempat koefisien regresi tersebut dapat dikemukakan bahwa

variabel harga (X2) paling banyak memberikan pengaruh terhadap

produktivitas(Y) dibanding variabel lainnya (produk (X1), promosi(X3)

dan distribusi(X4).

b. Uji Hipotesis Pengaruh Variabel Independent Secara Simultan (bersama)

Terhadap variabel Dependent (Uji F)

Tabel 5 : Hasil Uji F ( Pengaruh Secara Bersama-sama) ANOVAb

378,153 4 94,538 8,034 ,000a

976,711 83 11,768

1354,864 87

Regression

Residual

Total

Model1

Sum ofSquares df Mean Square F Sig.

Predictors: (Constant), Distribusi, Produk, Promosi, Hargaa.

Dependent Variable: Peralihan Merkb.

Uji statistik F berfungsi untuk menunjukkan apakah semua variabel

bebas/ independent yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh

secara bersama-sama terhadap variabel terikat/ dependen. Ketentuan pada uji

F ini adalah apabila Fhitung > Ftabel maka variabel independent berpengaruh

terhadap variabel dependent. Hasil uji F diperoleh nilai Fhitung > Ftabel yaitu

8,034 > 2,482, sehingga dapat disimpulkan terdapat pengaruh variabel

independen produk, harga, promosi dan distribusi secara bersama-sama

terhadap peralihan merek..

2. Penafsiran Hasil Uji Pengujian Hipotesis

Berdasarkan analisis data yang dilakukan dengan menggunakan teknik

analisis regresi linier ganda, maka untuk hipotesis dengan uji t, produk (X1)

mendapatkan hasil t hitung 2,269. Sedangkan nilai koefisien regresinya sebesar

0,221 dengan arah hubungan positif. Artinya variabel bebas (produk) mempunyai

Page 53: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah/Pengaru… · ketat pada industri telekomunikasi seluler, ... seluler dengan berbagai macam keunggulan ... menginginkan kebutuhannya terpenuhi

arah hubungan yang positif terhadap variabel terikat (peralihan merek). Dengan

kata lain, jika produk ”A” mengalami peningkatan inovasi, kualitas dan

sebagainya, maka akan menyebabkan peningkatan peralihan merek ke produk

”A”. Sebaliknya jika produk ”A” tidak mengalami peningkatan inovasi, kualitas

dan sebagainya, maka akan menyebabkan penurunan peralihan merek ke produk

”A”.

Nilai t hitung untuk variabel harga (X2) mendapatkan hasil t hitung 3,227.

Sedangkan nilai koefisien regresinya sebesar 0,384 dengan arah hubungan positif.

Artinya variabel bebas (harga) mempunyai arah hubungan yang positif terhadap

variabel terikat (peralihan merek). Dengan kata lain, jika perusahaan merek ”A”

melakukan peningkatan kepuasan harga pada konsumen , maka akan

menyebabkan naiknya peralihan merek ke merek ”A”. Sebaliknya jika perusahaan

merek ”A” tidak melakukan peningkatan kepuasan harga pada konsumen , maka

akan menyebabkan turunnya peralihan merek ke merek ”A”.

Nilai t hitung untuk variabel promosi (X3) mendapatkan hasil t hitung 3,013.

Sedangkan nilai koefisien regresinya sebesar 0,364 dengan arah hubungan positif.

Artinya variabel bebas (promosi) mempunyai arah hubungan yang positif terhadap

variabel terikat (perlihan merek). Dengan kata lain, jika perusahaan merek ”A”

meningkatkan promonya, maka akan menyebabkan naiknya peralihan merek ke

merek ”A”. Sebaliknya jika perusahaan tidak meningkatkan promonya, maka akan

menyebabkan turunnya v peralihan merek ke merek ”A”.

Nilai t hitung untuk variabel distribusi (X4) mendapatkan hasil t hitung 1,332.

karena t hitung <t table yaitu 1,332 < 1,989 sehingga variabel distribusi tidak

berpengaruh terhadap peralihan merek.

Secara parsial seluruh variabel bebas kecuali variabel distribusi

berpengaruh terhadap variabel terikat. Jadi, dapat disampaikan bahwa hipotesis

yang berbunyi “Ada pengaruh secara signifikan antara produk terhadap keputusan

konsumen untuk beralih merek kartu seluler GSM Prabayar”, “Ada pengaruh

secara signifikan antara harga terhadap keputusan konsumen untuk beralih merek

kartu seluler GSM Prabayar” Ada pengaruh secara signifikan antara promosi

terhadap keputusan konsumen untuk beralih merek kartu seluler GSM Prabayar ,

Page 54: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah/Pengaru… · ketat pada industri telekomunikasi seluler, ... seluler dengan berbagai macam keunggulan ... menginginkan kebutuhannya terpenuhi

dapat diterima. Sedangkan hipotesis yang berbunyi “Ada pengaruh secara

signifikan antara distribusi terhadap keputusan konsumen untuk beralih merek

kartu seluler GSM Prabayar”, tidak diterima.

Di antara variabel-variabel bebas, ada perbedaan di dalam memberikan

pengaruh tehadap variabel terikat. Variabel harga (X2) mempunyai kontribusi

yang paling dominan dibandingkan dengan variabel produk, promosi dan

distribusi yang ditunjukkan dengan nilai koefisien regresi sebesar 0,384. Sehingga

hipotesis yang berbunyi “Ada variabel bauran pemasaran yang paling berpengaruh

terhadap peralihan merek pada pengguna kartu seluler GSM Prabayar”, dapat

diterima.

C. Pembahasan Hasil Analisis Data

Berdasarkan hasil analisis diperoleh koefisien regresi untuk variabel

produk (X1) sebesar 0,221 dengan arah hubungan positif, berarti jika nilai variabel

produk ditingkatkan, maka akan menyebabkan naiknya variabel peralihan merek.

Sebaliknya menurunnya produk menyebabkan turunnya variabel peralihan merek.

Berdasarkan hasil analisis diperoleh koefisien regresi untuk variabel harga

(X2) sebesar 0,384 dengan arah hubungan positif. Hal ini berarti jika nilai variabel

harga ditingkatkan, maka akan menyebabkan naiknya peralihan merek.

Sebaliknya menurunnya upah menyebabkan turunnya variabel peralihan merek.

Berdasarkan hasil analisis diperoleh koefisien regresi untuk variabel

promosi (X3) sebesar 0,364 dengan arah hubungan positif. Hal ini berarti jika nilai

variabel promosi ditingkatkan, maka akan menyebabkan naiknya variabel

peralihan merek. Sebaliknya menurunnya upah menyebabkan turunnya variabel

peralihan merek

Berdasarkan hasil analisis t hitung untuk variabel distribusi (X4)

mendapatkan hasil t hitung 1,332. karena t hitung <t tabel yaitu 1,332 < 1,989 sehingga

variabel distribusi tidak berpengaruh terhadap peralihan merek.

Berdasarkan hasil analisis diperoleh koefisien regresi untuk variabel

produk (X1) sebesar 0,221 dengan arah hubungan positif, variabel harga (X2)

sebesar 0,384 variabel promosi arah hubungan positif, (X3) sebesar 0,364 dengan

Page 55: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah/Pengaru… · ketat pada industri telekomunikasi seluler, ... seluler dengan berbagai macam keunggulan ... menginginkan kebutuhannya terpenuhi

arah hubungan positif, variabel distribusi (X4) sebesar 0,216 dengan arah

hubungan positif. Hal ini berarti variabel produk (X1) lebih banyak memberikan

pengaruh terhadap variabel peralihan merek (Y) karena memiliki nilai koefisien

regresi yang paling besar.

D. Permasalahan yang dihadapi perusahaan dan solusi untuk mengatasinya

Dari analisis yang telah dilakukan dapat diketahui bahwa permasalahan

yang dihadapi oleh perusahaan operator seluler kartu GSM Prabayar berkaitan

dengan poduk, harga, promosi dan distribusi pengaruhnya terhadap peralihan

merek, serta solusi daripermasalahan yang harus dilakukan perusahaan adalah

sebagai berikut :

1. Konsumen menginginkan kualitas produk yang sesuai dengan keinginan dan

kebutuhannya. Perusahaan mengatasinya antara lain dengan perbaikan

jaringan, waktu download yang singkat serta meningkatkan layanan operator

terutama pada saat hari-hari besar.

2. Perusahaan operator seluler dalam menetapkan harga seharusnya

memperhatikan keinginan dan kemampuan konsumen. Bisa dengan

memberikan tarif sehemat mungkin dengan mekanisme yang tidak ribet dan

efisien.

3. Dilihat dari promosi yang dilakukan perusahaan, konsumen mengalami

kesalahan atau mempunyai gambaran yang keliru pada saat produk tersebut

diiklankan. Perusahaan sebaiknya memberikan informasi produk yang jelas

kepada masyarakat. Hal ini dimaksudkan agar konsumen dapat memperoleh

gambaran yang benar tentang suatu produk. Adanya informasi yang jelas

maka konsumen dapat memilih produk yang diingikan/ sesuai kebutuhan serta

terhindar dari kerugian akibat

4. Di beberapa tempat konsumen mengalami kesulitan dalam memperoleh kartu

seluler yang diinginkan sehingga perusahaan harus lebih memperhatikan

pendistribusian produk agar konsumen mudah mendapatkannya. Bisa dengan

menambah jumlah agen penyedia kartu seluler ke pelosok daerah.

BAB V

Page 56: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah/Pengaru… · ketat pada industri telekomunikasi seluler, ... seluler dengan berbagai macam keunggulan ... menginginkan kebutuhannya terpenuhi

SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

A. Simpulan

1. Analisis Teori

a. Berdasarkan hasil penelitian variabel harga merupakan variabel yang paling

berpengaruh terhadap peralihan merek kartu seluler GSM Prabayar. Dalam

variabel ini menjelaskan tentang harga perdana, tarif, daya beli konsumen

terhadap harga yang ditawarkan, dan sebagainya.

b. Setelah variabel harga, variabel produk menempati urutan yang kedua dalam

mempengaruhi peralihan merek. Dalam kajian variabel produk diperoleh data

mengenai kualitas sinyal, fasilitas/ fitur serta inovasi produk.

c. Variabel yang berpengaruh terhadap peralihan merek kartu seluler GSM

Prabayar berikutnya adalah variabel promosi. Variabel promosi menjelaskan

tentang penyampaian pesan iklan, pemberian hadiah, promo gratis telepon dan

sms, promo masa aktif selamanya, promo ganti kartu gratis, serta diskon

besar-besaran.

d. Berdasarkan hasil penelitian, variabel distribusi tidak mempengaruhi peralihan

merek pada pengguna kartu seluler GSM Prabayar. Dalam variabel distribusi

ini menjelaskan tentang kemudahan memperoleh merek baru dan ketersediaan

produk.

e. Secara bersama-sama, variabel bauran pemasaran yang terdiri dari harga,

produk, promosi dan distribusi berpengaruh terhadap peralihan merek kartu

seluler kartu seluler GSM Prabayar.

2. Hasil uji statistik

Berdasarkan hasil analisis statistik untuk menguji hipotesis yang telah

dilakukan dengan teknik analisis regresi linier ganda, uji t, dan uji F, maka dapat

disimpulkan :

1. Hasil uji menunjukkan bahwa variabel harga (X2) memiliki thitung 3,227 dan

koefisien regresi 0,384 dengan tingkat signifikansi 0,002 Karena thitung > ttabel

Page 57: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah/Pengaru… · ketat pada industri telekomunikasi seluler, ... seluler dengan berbagai macam keunggulan ... menginginkan kebutuhannya terpenuhi

yaitu 3,227 > 1,989, maka dapat dikemukakan bahwa variabel harga (X2)

secara parsial berpengaruh terhadap peralihan merek (Y).

2. Hasil uji menunjukkan bahwa variabel produk (X1) memiliki thitung 2,269 dan

koefisien regresi 0,221 dengan tingkat signifikansi 0,026. Karena thitung > ttabel

yaitu 2,269 > 1,989 maka dapat dikemukakan bahwa variabel produk (X1)

secara parsial berpengaruh terhadap peralihan merek (Y).

3. Hasil uji menunjukkan bahwa variabel promosi (X3) memiliki thitung 3,013 dan

koefisien regresi 0,364 dengan tingkat signifikansi 0,003 Karena thitung > ttabel

yaitu 3,013 > 1,989, maka dapat dikemukakan bahwa variabel promosi (X3)

secara parsial berpengaruh terhadap peralihan merek (Y).

4. Hasil uji menunjukkan bahwa variabel distribusi (X4) memiliki thitung 1,332

dan koefisien regresi 0,216 dengan tingkat signifikansi 0,190 Karena thitung <

ttabel yaitu 1,332 < 1,989, maka dapat dikemukakan bahwa variabel distribusi

(X4) secara parsial tidak berpengaruh terhadap peralihan merek (Y).

5. Hasil uji F diperoleh nilai Fhitung > Ftabel yaitu 8,034 > 2,482, sehingga dapat

disimpulkan secara bersama-sama terdapat pengaruh antara variabel

independen produk, harga, promosi dan distribusi terhadap peralihan merek.

6. Hasil perhitungan pada model summary diperoleh angka R square sebesar

0,279. Hasil ini dapat diinterpretasikan sebagai berikut: produk, harga,

promosi dan distribusi menjelaskan 27,9% dari variabel peralihan merek, atau

27,9% mempengaruhi peralihan merek sedangkan sisanya sebesar 72,1%

dipengaruhi oleh faktor-faktor lainnya.

B. Implikasi

Berdasarkan kesimpulan hasil penelitian di atas, maka dapat dibuat

implikasi hasil penelitian, yaitu :

1. Harga merupakan variabel yang paling berpengaruh bagi konsumen untuk

beralih merek. Harga perdana dan harga isi ulang yang relatif murah sangat

berpengaruh bagi calon konsumen untuk memilih suatu produk kartu seluler

GSM Prabayar.

Page 58: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah/Pengaru… · ketat pada industri telekomunikasi seluler, ... seluler dengan berbagai macam keunggulan ... menginginkan kebutuhannya terpenuhi

2. Penciptaan produk kartu seluler GSM Prabayar yang berkualitas dan menarik

akan mendorong calon konsumen untuk membeli produk tersebut. Antara lain

sinyal kuat, suara jernih, kemasan dan warna yang menarik.

3. Bahwa konsumen sangat tertarik dengan promo-promo dan hadiah-hadiah

yang ditawarkan oleh perusahaan kartu seluler GSM Prabayar, hal ini menjadi

kunci keberhasilan suatu perusahaan, karena apabila konsumen telah terbujuk,

mereka akan melakukan pembelian sehingga tujuan yang diharapkan suatu

perusahaan dapat tercapai.

4. Bahwa pendistribusian yang lancar dan penyedian produk akan memudahan

konsumen untuk mendapatkan kartu perdana dan isi ulangnya, sehingga

permasalahan tentang pendistribusian dapat teratasi.

5. Peralihan merek tidak hanya disebabkan puas atau tidak puasnya konsumen

terhadap suatu merek, namun rasa ingin tahu atau ingin mencoba serta iklan

yang menarik dari merek lain bisa mempengaruhi konsumen untuk melakukan

peralihan merek. Oleh sebab itu perusahaan kartu seluler harus selalu kreatif

berinovasi terhadap keempat variabel bauran pemasaran agar para

konsumennya tetap loyal.

C. Saran

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa bauran pemasaran

mempengaruhi peralihan merek pengguna kartu seluler GSM Prabayar. Dengan

demikian peneliti mengajukan saran-saran sebagai berikut:

1. Hasil penelitian ini menunjukkan variabel harga merupakan variabel yang

paling mempengaruhi peralihan merek kartu seluler GSM Prabayar.

Seperti kebanyakan mahasiswa lainnya, mahasiswa di lingkungan UNS

uang saku mereka digunakan untuk membayar kos, kebutuhan kampus dan

makan, hanya menyisakan puluhan ribu rupiah untuk pulsa dan hiburan.

Menanggapi fenomena tersebut operator seluler sebaiknya menjual

perdana dan isi ulang dengan harga nominal yang kecil bisa dibuat harga

pecahan Rp. 2.000,00, Rp. 3.000,00 hingga pecahan Rp. 5.000,00 dengan

masa aktif selamanya.

Page 59: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah/Pengaru… · ketat pada industri telekomunikasi seluler, ... seluler dengan berbagai macam keunggulan ... menginginkan kebutuhannya terpenuhi

Saat ini tarif paling murah yang diberikan salah satu operator seluler

adalah Rp. 0,00000001/ sms, Rp. 0,1/ detik dan Rp. 1,00/ Kb, namun

mahasiswa masih mengeluh karena tarif tersebut dibatasi sampai siang

hari, pada malam hari kembali lagi dengan tarif yang mahal sehingga

operator seluler sebaiknya memberikan tarif murah untuk 24 jam agar para

mahasiswa tidak mengeluh akibat borosnya penggunaan kartu seluler.

2. Secara umum sinyal yang tersedia di lingkungan FKIP UNS sudah

mencukupi untuk berkomunikasi, namun sinyal untuk beberapa operator

seluler masih ada yang lemah bahkan kadang tiba-tiba menghilang

sehingga menyebabkan komunikasi terputus, operator seluler seharusnya

menambah menara pemancar di lingkungan FKIP UNS agar sinyal selalu

kuat dan komunikasi dapat berjalan lancar. Agar konsumen tertarik dan

tetap loyal dengan operator seluler maka operator seluler harus selalu

meningkatkan kualitas dan inovasi produk, antara lain dengan

menciptakan fitur pembayaran elektronik. Sekarang ini pembayaran SPP,

rekening listrik, telephon dan air bisa menggunakan cara online, alangkah

lebih efisien apabila setiap konsumen (mahasiswa khususnya) bisa

melakukan pembayaran melalui fasilitas kartu seluler mereka, cukup dari

rumah tidak pelu pergi ke tempat pembayaran.. Bisa juga kartu seluler

menciptakan fasilitas semacam kartu kredit sehingga konsumen tidak perlu

membawa dompet tebal dan kartu kreditnya untuk berbelanja, cukup

dengan membayar lewat ponsel mereka.

3. Pada promosi, operator seluler perlu mengadakan promo goes to campus,

dengan acara seminar tentang komunikasi yang diselingi dengan

mengiklankan produk mereka serta dipandu oleh MC yang menarik,

memberikan hadiah-hadiah bagi peserta serta peserta dimasukkan menjadi

member yang akan mendapatkan potongan harga dan hadiah lainnya. Hal

ini diharapkan akan mampu menarik mahasiswa menggunakan operator

seluler tersebut.

4. Pada pendistribusian, semua produk operator seluler tersedia di

lingkungan kampus UNS, namun pengisian pulsa melalui elektrik ada

Page 60: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah/Pengaru… · ketat pada industri telekomunikasi seluler, ... seluler dengan berbagai macam keunggulan ... menginginkan kebutuhannya terpenuhi

yang masih lambat sampai ke pembeli pulsa sehingga operator seluler

harus lebih meningkatkan sistem pengiriman pulsa agar cepat sampai

tujuan sehingga keluhan mahasiswa tentang lambatnya pengiriman pulsa

dapat teratasi.

5. Apabila perusahaan operator seluler menyajikan harga, produk, promosi

serta distribusi secara bersama-sama dengan mempertimbangkan

keinginan konsumen, maka akan mudah menarik para calon konsumen

untuk berpindah ke operator seluler tersebut.