bab i pendahuluan a. latar belakang masalah/analisis...indikasi perusahaan sukses atau dapat...

83
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Seiring dengan moderenisasi peradaban dunia yang ditandai dengan ilmu pengetahuan dan teknologi berkembang dan tumbuh semakin cepat, membuat persaingan di dalam dunia usaha tidak terelakkan lagi berjalan semakin ketat baik dari sektor barang maupun jasa. Hal tersebut mendorong setiap perusahaan atau pelaku bisnis untuk berupaya semaksimal mungkin dalam mencapai tujuan-tujuan yang telah ditetapkan. Setiap perusahaan atau pelaku bisnis semakin gigih untuk berlomba dalam memenangkan market share (pangsa pasar) di ranah bisnis yang mereka geluti. Setiap perusahaan atau para pelaku bisnis tidak memiliki banyak pilihan untuk tidak memperlihatkan setiap kemampuan atau performa terbaik mereka dalam segala hal, baik dari segi internal maupun segi eksternal dari ranah bisnis yang digeluti. Profesionalisme dan kapabilitas merupakan dua hal dari banyak faktor yang dapat mempengaruhi performa perusahaan untuk mencapai tujuan, di mana salah satu tujuan utama dari sebuah perusahaan atau pelaku bisnis adalah pencapaian profit (laba). Pencapaian profit (laba) merupakan salah satu indikasi perusahaan sukses atau dapat dikatakan perusahaan yang dapat menang dalam persaingan usaha yang ketat.

Upload: hoangtram

Post on 04-May-2019

220 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah/Analisis...indikasi perusahaan sukses atau dapat dikatakan perusahaan yang dapat menang dalam persaingan usaha yang ketat. 2 ... Salah satu

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Seiring dengan moderenisasi peradaban dunia yang ditandai dengan

ilmu pengetahuan dan teknologi berkembang dan tumbuh semakin cepat,

membuat persaingan di dalam dunia usaha tidak terelakkan lagi berjalan

semakin ketat baik dari sektor barang maupun jasa. Hal tersebut mendorong

setiap perusahaan atau pelaku bisnis untuk berupaya semaksimal mungkin

dalam mencapai tujuan-tujuan yang telah ditetapkan. Setiap perusahaan atau

pelaku bisnis semakin gigih untuk berlomba dalam memenangkan market

share (pangsa pasar) di ranah bisnis yang mereka geluti. Setiap perusahaan

atau para pelaku bisnis tidak memiliki banyak pilihan untuk tidak

memperlihatkan setiap kemampuan atau performa terbaik mereka dalam segala

hal, baik dari segi internal maupun segi eksternal dari ranah bisnis yang

digeluti. Profesionalisme dan kapabilitas merupakan dua hal dari banyak faktor

yang dapat mempengaruhi performa perusahaan untuk mencapai tujuan, di

mana salah satu tujuan utama dari sebuah perusahaan atau pelaku bisnis adalah

pencapaian profit (laba). Pencapaian profit (laba) merupakan salah satu

indikasi perusahaan sukses atau dapat dikatakan perusahaan yang dapat

menang dalam persaingan usaha yang ketat.

Page 2: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah/Analisis...indikasi perusahaan sukses atau dapat dikatakan perusahaan yang dapat menang dalam persaingan usaha yang ketat. 2 ... Salah satu

2

Persaingan dalam perebutan market share yang semakin tinggi

intensitasnya, menjadikan para pelaku bisnis berpikir keras dalam mengambil

setiap langkah atau keputusan yang nantinya diterapkan di dalam

perusahaannya masing-masing. Salah satu alternatif pilihan keputusan mereka

yaitu dengan mencantumkan merek pada setiap item produk baik barang

maupun jasa di mana melalui merek yang tercantum, perusahaan dapat

menggambarkan secara tidak langsung nilai produk yang mereka tawarkan.

Atau dengan kata lain perusahaan berharap merek merupakan sarana

komunikasi yang reprensentatif dalam mengomunikasikan produk dan atau

menambah nilai produk itu sendiri.

Sedangkan pengertian merek adalah nama, istilah, tanda, simbol, disain,

ataupun kombinasinya yang mengindentifikasikan suatu produk atau jasa yang

dihasilkan oleh sutau perusahaan (Durianto dkk, 2001:1). Maka dari itu, merek

yang sudah mengantongi hak paten dapat bermanfaat sebagai salah satu

pelindung diri dari pemalsuan produk yang acap kali terjadi di dalam dunia

bisnis. Lebih jauh, sebenarnya merek merupakan nilai tangible dan intangible

yang terwakili dalam sebuah trademark (merek dagang) yang mampu

menciptakan nilai dan pengaruh tersendiri di pasar bila diatur dengan tepat

(Durianto dkk, 2001:1).

Merek pada hakikatnya merupakan janji penjual untuk memberi

seperangkat atribut, manfaat, dan pelayanan serta merek terbaik akan

memberikan jaminan kualitas secara konsisten (Rangkuti, 2004:2). Merek juga

hakikatnya memiliki peranan sangat penting, salah satunya adalah

Page 3: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah/Analisis...indikasi perusahaan sukses atau dapat dikatakan perusahaan yang dapat menang dalam persaingan usaha yang ketat. 2 ... Salah satu

3

menjembatani harapan konsumen pada saat kita menjanjikan sesuatu kepada

konsumen.

Menurut David A Aaker (dalam Durianto, 2001:4) ada lima elemen

utama yang merupakan pendukung dari ekuitas merek, yaitu

1. Kesadaran merek (brand awareness), menunjukkan kesanggupan seorang

calon pembeli untuk mengenali atau mengingat kembali bahwa suatu

merek merupakan bagian dari produk tertentu.

2. Asosiasi merek (brand association), yang mencerminkan pencitraan suatu

merek terhadap suatu kesan tertentu dalam kaitannya dengan kebiasaan,

gaya hidup, manfaat, atribut produk, geografis, harga, pesaing, selebritis

dan lain-lain.

3. Persepsi kualitas (perceived quality), mencerminkan persepsi pelanggan

terhadap keseluruhan kualitas atau keunggualan suatu produk atau jasa

layanan yang berkenaan dengan maksud diharapkan.

4. Loyalitas merek (brand loyalty), mencerminkan tingkat keterikatan

konsumen dengan suatu merek produk.

5. Other property brand assets (aset-aset merek lainnya).

Ke lima elemen yang diuraikan di atas, membentuk ekuitas merek suatu

produk, baik barang maupun jasa yang nantinya dapat dijadikan sebagai salah

satu modal bagi perusahaan dalam keunggulan kompetitif untuk menghadapi

persaingan usaha. Kesadaran merek (brand awareness) adalah salah satu

elemen yang terpenting bagi perusahaan. Karena seperti pengertian yang telah

diuraikan secara singkat di atas, konsumen mampu mengingat merek di dalam

Page 4: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah/Analisis...indikasi perusahaan sukses atau dapat dikatakan perusahaan yang dapat menang dalam persaingan usaha yang ketat. 2 ... Salah satu

4

bagian suatu produk, maka pastilah konsumen mengenal dan menjadi atau

pernah menjadi konsumen dari suatu produk yang diingat tersebut. Karena

pada dasarnya konsumen lebih cenderung mengkonsumsi suatu produk yang

telah dikenalnya.

Dari uraian di atas, maka diketahui bahwa kesadaran merek suatu

produk pada konsumen sangatlah penting. Inilah yang mendorong penulis

untuk meneliti tentang kesadaran merek (brand awarenss) konsumen pada

salah satu produk PT. Konimex yang mana merupakan salah satu perusahaan

besar yang bergerak di bidang farmasi, candy (permen), food (makanan), dan

food supplement (suplemen makanan) yang cukup diperhitungkan dalam

kancah bisnis di Indonesia. Namun penulis terkhusus meneliti terhadap salah

satu produk yang diproduksi PT. Konimex di bidang food supplement, yaitu

produk multivitamin merek ”PROTECAL". Penulis memilih untuk meneliti

merek produk ini dari berbagai merek produk multivitamin yang diproduksi

PT. Konimex karena “PROTECAL” menempati salah satu great tertinggi

volume penjualan produk multivitamin pada PT. Konimex. Di samping itu,

target penjualan produk “PROTECAL” secara personal selling yang ditetapkan

oleh pihak manjemen PT. Konimex sebagai penentuan komisi Sales Promotion

Girl (SPG) Regular yang tersebar di beberapa supermarket dan apotek di

Surakarta, memiliki porsi yang lebih besar dibandingkan dengan produk

multivitamin lainnya. Data hasil penjualan dan kebijakan penentuan target

penjualan SPG Regular yang disampaikan oleh pihak manajemen

menunjukkan bahwa “PROTECAL” memiliki angka yang cukup signifikan

Page 5: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah/Analisis...indikasi perusahaan sukses atau dapat dikatakan perusahaan yang dapat menang dalam persaingan usaha yang ketat. 2 ... Salah satu

5

dibanding produk multivitamin lainnya, maka penulis merasa tergelitik untuk

meneliti merek “PROTECAL” ini. Seberapa tinggikah tingkat kesadaran merek

konsumen khususnya masyarakat Kota Surakarta sebagai subyek kajian

terhadap produk multivitamin merek “PROTECAL” ini. Untuk menjawab

pertanyaan tersebut, maka di dalam penelitian ini penulis mengambil judul:

ANALISIS TINGKAT BRAND AWARENESS (KESADARAN MEREK)

MASYARAKAT KOTA SURAKARTA TERHADAP PRODUK PT.

KONIMEX (Studi terhadap Produk Multivitamin “PROTECAL”).

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, maka

masalah yang dapat dirumuskan adalah “Bagaimana Tingkat Brand Awareness

(Kesadaran Merek) Masyarakat Kota Surakarta terhadap Produk Multivitamin

jenis tablet effervescent merek “PROTECAL”.

C. Tujuan Penelitian

Setiap penelitian pasti mempunyai tujuan yang hendak dicapai, dimana

tujuan tersebut berbeda-beda satu sama lainnya. Tujuan penelitian diperlukan

untuk menjadi pedoman atau tuntunan tentang arah penelitian yang

dilaksanakan. Dalam penelitian ini, tujuan yang ingin dicapai oleh penulis yaitu

untuk mengetahui tingkat kesadaran merek (brand awareness) masyarakat

Kota Surakarta terhadap produk multivitamin jenis tablet effervescent merek

“PROTECAL”.

Page 6: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah/Analisis...indikasi perusahaan sukses atau dapat dikatakan perusahaan yang dapat menang dalam persaingan usaha yang ketat. 2 ... Salah satu

6

D. Manfaat

Manfaat yang dapat diperoleh dari hasil penelitian ini antara lain,

adalah:

1. Manfaat Akademis

a. Manfaat bagi Peneliti

1) Sebagai wacana yang memperkaya pengetahuan peneliti dan

sekaligus sebagai sarana untuk mempraktikkan teori yang sudah

didapatkan selama perkuliahan.

2) Bermanfaat untuk menambah pengetahuan serta wawasan tentang

tingkat kesadaraan merek (brand awareness) pada produk

multivitamin jenis tablet effervescent merek “PROTECAL”.

b. Manfaat bagi Pihak Lain

Hasil penelitian ini dapat digunakan atau dimanfaatkan sebagai

bahan referensi bagi peneliti lain yang akan mengadakan penelitian

dengan topik masalah yang sama.

2. Manfaat Praktis

a. Sebagai bahan informasi kepada PT. Konimex Surakarta khususnya

terhadap produk multivitamin “PROTECAL” selaku obyek penelitian

dalam mengetahui sejauh mana konsumen sadar akan produk

multivitamin jenis tablet effervescent merek “PROTECAL”.

b. Sebagai bahan masukan atau refrensi yang berguna dalam

mengevaluasi dan mengambil kebijakan terkait hal-hal yang perlu dan

harus dibenahi yang mengutamakan peningkatan performa produk

Page 7: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah/Analisis...indikasi perusahaan sukses atau dapat dikatakan perusahaan yang dapat menang dalam persaingan usaha yang ketat. 2 ... Salah satu

7

supaya masyarakat pada umumnya sadar terhadap produk

multivitamin tablet effervescent merek “PROTECAL”.

E. Metodelogi Penelitian

1. Desain Penelitian

Desain penelitian yang digunakan di dalam penelitian ini adalah

metode deskriptif melalui pendekatan survei. Menurut Travers (dalam

Umar H, 2005:87) metode deskriptif bertujuan untuk menggambarkan sifat

sesuatu yang tengah berlangsung pada saat riset dilakukan dan memeriksa

sebab-sebab dari suatu gejala tertentu. Sedangkan pendekatan survei

menurut Umar H (2005:88) digunakan untuk mengukur gejala-gejala yang

ada tanpa menyelidiki kenapa gejala-gejala tersebut ada, tidak perlu

memperhitungkan hubungan antara variabel-variabel, lebih menggunakan

data yang ada untuk pemecahan masalah daripada pengujian hipotesis.

2. Tempat dan Obyek Penelitian

Tempat penelitian ini adalah PT. Konimex Surakarta pada

umumnya, karena atas pertimbangan bahwa PT. Konimex Surakarta

merupakan salah satu perusahaan manufaktur besar yang bergerak di

bidang produksi farmasi, candy (permen), food (makanan), dan food

supplement (suplemen makanan). Sedangkan obyek penelitian ini adalah

produk multivitamin jenis tablet effervescent merek “PROTECAL”.

Page 8: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah/Analisis...indikasi perusahaan sukses atau dapat dikatakan perusahaan yang dapat menang dalam persaingan usaha yang ketat. 2 ... Salah satu

8

3. Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel

a. Populasi

Populasi berarti keseluruhan unit atau individu dalam ruang

lingkup dan waktu yang ingin diteliti (Durianto, 2001:26). Populasi

dalam penelitian ini adalah masyarakat Kota Surakarta.

b. Sampel

Sampel adalah sebagian dari observasi yang dipilih dari populasi

dengan menggunakan prosedur tertentu sehingga diharapkan dapat

mewakili populasinya (Durianto dkk, 2001:26). Dalam penentuan

jumlah sampel yang akan digunakan, peneliti berpedoman pada

rekomendasi yang dikemukakan oleh Roscoe (dalam Sekaran,

2006:160) bahwa ukuran sampel lebih dari 30 dan kurang dari 500

adalah telah tercukupi untuk digunakan dalam penelitian. Namun

untuk mengantisipasi adanya kuesioner yang rusak dan adanya

keterbatasan waktu dan biaya, maka peneliti mengambil sampel

sebanyak 100 responden.

c. Teknik Pengambilan Sampel

Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian

ini adalah non probability sampling. Non probability sampling

mengandung arti bahwa semua elemen populasi belum tentu memiliki

peluang yang sama untuk dipilih menjadi sampel (Umar H, 2005:159).

Sedangkan metode yang digunakan adalah metode convinience

sampling. Convinience sampling adalah teknik penentuan atau

Page 9: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah/Analisis...indikasi perusahaan sukses atau dapat dikatakan perusahaan yang dapat menang dalam persaingan usaha yang ketat. 2 ... Salah satu

9

pengambilan sampel di mana peneliti bebas memilih siapa saja yang

dapat ditemui pada tempat dan waktu yang tepat (Durianto dkk,

2001:33).

4. Jenis dan Sumber Data

a. Jenis Data

1) Data Kualitatif

Menurut Durianto dkk (2001:18), data kualitatif adalah data

yang sifatnya menggolongkan saja. Sedangkan menurut Kuncoro,

M (2009:145), data kualitatif adalah data yang tidak dapat diukur

dalam skala numerik.

Di dalam penelitian ini yang termasuk dalam data kuallitatif

adalah data yang diperoleh dari hasil jawaban responden mengenai

penggolongan demografi responden itu sendiri.

2) Data Kuantitatif

Menurut Durianto dkk (2001:19), data yang berbentuk angka,

seperti data yang berskala ukur interval dan rasio. Sedangkan

menurut Kuncoro M (2009:145), data kuanitatif adalah data yang

dapat diukur dalam suatu skala numerik.

Di dalam penelitian ini yang termasuk data kuantitatif adalah

data yang diperoleh dari olahan hasil jawaban responden mengenai

frekuensi dan persentase tingkat kesadaran merek (brand

awrenness) responden terhadap produk multivitamin jenis tablet

effervescent merek “PROTECAL”.

Page 10: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah/Analisis...indikasi perusahaan sukses atau dapat dikatakan perusahaan yang dapat menang dalam persaingan usaha yang ketat. 2 ... Salah satu

10

b. Sumber Data

1) Data Primer

Data primer merupakan data yang didapat dari sumber

pertama, misalnya dari individu atau perseorangan, seperti hasil

wawancara atau hasil pengisisan kuesioner yang biasa dilakukan

oleh peneliti (Durianto dkk, 2001:14). Di dalam penelitian ini data

primer diperoleh langsung dari jawaban responden, yaitu

masyarakat Kota Surakarta.

2) Data Sekunder

Data sekunder merupakan data primer yang diperoleh oleh

pihak lain atau data yang telah diolah lebih lanjut dan disajikan

oleh pengumpul data primer atau pihak lain yang biasanya

disajikan dalam bentuk tabel dan diagram (Durianto dkk, 2001:16).

Data sekunder diperoleh langsung dari dokumen yang telah tersedia

pada PT. Konimex dan beberapa media lainnya seperti

perpustakaan. Data sekunder ini merupakan sumber informasi

pendukung dalam penelitian, yaitu data mengenai gambaran umum

mengenai PT. Konimex Surakarta, sejarah perusahaan, visi dan

misi, falsafah perusahaan serta beberapa data lainnya yang

mendukung penelitian seperti dari literatur buku-buku mengenai

brand awareness (kesadaran merek).

Page 11: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah/Analisis...indikasi perusahaan sukses atau dapat dikatakan perusahaan yang dapat menang dalam persaingan usaha yang ketat. 2 ... Salah satu

11

5. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini

meliputi:

a. Kuesioner

Pada penelitian ini, pengumpulan data dilakukan dengan

menggunakan kuesioner. Sedangkan pengertian kuesioner adalah

suatu cara pengumpulan data dengan memberikan atau menyebarkan

daftar pertanyaan kepada responden, dengan harapan mereka akan

memberikan respon atas daftar pertanyaan tersebut (Umar H,

2005:167). Metode kuesioner digunakan untuk memperoleh data

primer dari hasil respon masyarakat Kota Surakarta terhadap daftar

pertanyaan telah disusun untuk mendapatkan informasi yang

diperlukan tentang tingkat brand awareness (kesadaran merek).

b. Metode Observasi

Menurut Umar H (2005:169), observasi menuntut adanya

pengamatan dari si peneliti baik secara langsung ataupun tidak

langsung terhadap obyek penelitiannya. Metode observasi dilakukan

peneliti melalui pengamatan secara langsung pada obyek penelitian

yang terdapat di PT. Konimex untuk memberikan gambaran yang

sesungguhnya dari obyek yang diteliti.

c. Metode Wawancara

Wawancara adalah salah satu teknik pengumpulan data di mana

pelaksanaannya dapat dilakukan secara langsung berhadapan dengan

Page 12: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah/Analisis...indikasi perusahaan sukses atau dapat dikatakan perusahaan yang dapat menang dalam persaingan usaha yang ketat. 2 ... Salah satu

12

yang diwawancarai, dapat juga secara tidak langsung seperti

memberikan daftar pertanyaan untuk dijawab pada kesempatan

lainnya (Umar H, 2005:169). Metode wawancara dalam penelitian ini

dilakukan dengan menggali informasi dari pihak manajemen PT.

Konimex.

d. Studi Pustaka

Data melalui studi pustaka diperoleh dari buku atau pustaka

yang berisi referensi-referensi yang diperlukan dalam penelitian, yaitu

dengan mempelajari literatur dan referensi yang relevan dengan

penelitian ini, sehingga memperoleh data yang dapat digunakan

sebagai tuntunan dalam membahas masalah yang dikaji.

6. Metode Analisis Data

Metode analisis yang digunakan adalah analisis deskriptif, di mana

salah satu bentuk analisis deskriptif adalah kegiatan menyimpulkan data

mentah dalam jumlah yang besar sehingga hasilnya dapat ditafsirkan.

Mengelompokkan, atau memisahkan komponen atau bagian yang releven

dari keseluruhan data juga merupakan salah satu bentuk analisis untuk

menjadikan data mentah mudah dikelola. Pengaturan, pengurutan, atau

manipulasi data bisa memberikan informasi deskriptif yang akan

menjawab pertanyan-pertanyaan dalam definisi masalah. Semua bentuk

analisis tersebut tersebut mencoba untuk menggambarkan pola-pola yang

konsisten dalam data, sehingga hasilnya dapat dipelajari dan ditafsirkan

secara singkat dan penuh makna (Kuncoro M, 2009:192).

Page 13: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah/Analisis...indikasi perusahaan sukses atau dapat dikatakan perusahaan yang dapat menang dalam persaingan usaha yang ketat. 2 ... Salah satu

13

Analasis deskriptif dalam penelitian ini merupakan interprestasi dari

hasil jawaban yang diperoleh responden melalui penyebaran kuesioner

yang berupa, frekuensi, presentase, dan tabel terkait (brand awareness)

kesadaran merek.

Page 14: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah/Analisis...indikasi perusahaan sukses atau dapat dikatakan perusahaan yang dapat menang dalam persaingan usaha yang ketat. 2 ... Salah satu

14

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN

A. Tinjauan Pustaka

1. Pengertian Merek

Menurut Durianto, dkk (2001:1), merek adalah nama, istilah, tanda,

simbol, disain, ataupun kombinasinya yang mengindentifikasikan suatu

produk atau jasa yang dihasilkan oleh sutau perusahaan. Maka dari itu,

merek yang sudah mengantongi hak paten dapat bermanfaat sebagai salah

satu pelindung diri dari pemalsuan produk yang acap kali terjadi di dalam

dunia bisnis. Lebih jauh, sebenarnya merek merupakan nilai tangible dan

intangible yang terwakili dalam sebuah trademark (merek dagang) yang

mampu menciptakan nilai dan pengaruh tersendiri di pasar bila diatur

dengan tepat (Durianto dkk, 2001:1).

Pengertian serupa juga dikemukakan oleh American Marketing

Association (dalam Kotler P dan A.B Susanto, 2009:575), yang

mendefinisikan bahwa merek adalah nama, istilah, tanda, simbol, atau

rancangan atau kombinasi dari hal-hal tersebut, yang dimaksudkan untuk

mengidentifikasi barang atau jasa dari seorang atau sekelompok penjual

dan untuk mebedakannya dari produk pesaing. Sedangkan pengertian

merek menurut Kotler P dan Gary Armstrong (2008:281) adalah elemen

kunci dalam hubungan perusahaan dengan konsumen. Merek

Page 15: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah/Analisis...indikasi perusahaan sukses atau dapat dikatakan perusahaan yang dapat menang dalam persaingan usaha yang ketat. 2 ... Salah satu

15

mereprensentasikan persepsi perasaan konsumen atas sebuah produk dan

kinerjanya. Melalui merek, para konsumen memperoleh jaminan terhadap

mutu suatu produk di mana mereka dapat memperoleh informasi yang

berkaitan dengan merek tersebut. Merek yang dikenal oleh para konsumen,

membuat pihak perusahaan dengan mudah dalam meningkatkan inovasi

pada produknya untuk mengahadapi persaingan di dunia usaha. Sedangkan

bagi produsen, merek bermanfaat dalam melakukan segmenting market,

targeting market dan positioning market (segmentasi pasar, penetapan

target pasar dan penempatan produk). Sehingga suatu merek produk dapat

menarik konsumen untuk membeli produk tersebut.

Menurut William J. Staton (dalam Rangkuti, 2004:37) merek adalah

nama, istilah, simbol, atau desain khusus atau beberapa kombinasi unsur-

unsur yang dirancang untuk mengidentifikasi barang atau jasa yang

ditawarkan oleh penjual. Pengertian tersebut dapat disimpulkan jika merek

mempunyai dua unsur, yaitu brand name yang terdiri dari huruf-huruf atau

kata-kata yang dapat dilihat dan dibaca, serta brand mark yang berbentuk

simbol, desain, atau warna tertentu yang spesifik.

Menurut Rangkuti (2004:2) merek dibagi ke dalam pengertian

lainnya seperti:

a. Brand name (nama merek) merupakan bagian yang dapat diucapkan,

misalnya pepsodent, ciptadent dan sebagainya.

Page 16: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah/Analisis...indikasi perusahaan sukses atau dapat dikatakan perusahaan yang dapat menang dalam persaingan usaha yang ketat. 2 ... Salah satu

16

b. Brand mark (tanda merek) merupakan bagian dari merek yang dapat

dikenali namun tidak dapat diucapkan, seperti lambang desain, atau

warna khusus.

c. Trade mark (tanda merek dagang) yang merupakan merek atau

sebagian merek yang dilindungi hukum karena kemampuannya untuk

menghasilkan sesuatu yang istimewa.

d. Copyright (hak cipta) merupakan hak istimewa yang dilindungi oleh

undang-undang untuk memproduksi, menerbitkan, dan menjual karya

tulis, karya musik, atau karya seni.

2. Peranan Merek

Salah satu peranan penting merek adalah menjembatani harapan

konsumen pada saat kita menjanjikan sesuatu kepada konsumen. dengan

demikian dapat diketahui adanya ikatan emosional yang tercipta antara

konsumen dengan perusahaan penghasil produk melalui merek. pesaing

bisa saja menawarkan produk yang mirip, tetapi mereka tidak mungkin

menawarkan janji emosional yang sama (Durianto dkk, 2001:1).

Merek menjadi sangat penting saat ini, karena beberapa faktor seperti

(Durianto dkk, 2001:2):

a. Emosi konsumen terkadang naik turun. Merek mampu membuat janji

emosi menjadi konsisten dan stabil

b. Merek mampu menembus setiap pagar budaya dan pasar. Bisa dilihat

bahwa suatu merek yang kuat mampu diterima di seluruh dunia dan

budaya.

Page 17: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah/Analisis...indikasi perusahaan sukses atau dapat dikatakan perusahaan yang dapat menang dalam persaingan usaha yang ketat. 2 ... Salah satu

17

c. Merek mampu menciptakan komunikasi interaksi dengan konsumen.

Semakin kuat suatu merek, semakin kuat pula interaksinya dengan

konsumen dan semakin banyak asosiasi merek yang terbentuk dari

merek tersebut. Jika asosiasi merek yang terbentuk memiliki kualitas

dan kuantitas yang kuat, potensi ini akan meningkatkan brand image

(citra merek).

d. Merek sangat berpengaruh dalam membentuk perilaku konsemen.

Merek yang kuat akan sanggup merubah perilaku konsumen.

e. Merek memudahkan proses pengambilan keputusan pembelian oleh

konsumen. Dengan adanya merek, konsumen dapat dengan mudah

membedakan produk yang akan dibeli dengan produk lain sehubungan

dengan kualitas, kepuasan, kebanggaan, ataupun atribut lain yang

melekat pada merek tersebut.

f. Merek berkembang menjadi sumber aset terbesar bagi perusahaan.

Uraian di atas dapat menggambarkan bahwa merek mempunyai

peranan yang penting dan merupakan “aset prestisius” bagi perusahaan. Di

dalam kondisi pasar yang kompetitif, preferensi dan loyalitas pelanggan

adalah kunci kesuksesan. Terlebih lagi pada kondisi sekarang, di mana

nilai suatu merek yang mapan sebanding realitas semakin sulitnya

menciptakan suatu merek. Pemasaran dewasa ini merupakan pertempuran

persepsi konsumen, tidak lagi sekedar pertempuran produk. Beberapa

produk dengan, model, features (karakteristik produk), serta kualitas yang

Page 18: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah/Analisis...indikasi perusahaan sukses atau dapat dikatakan perusahaan yang dapat menang dalam persaingan usaha yang ketat. 2 ... Salah satu

18

relatif sama, dapat memiliki kinerja yang berbeda-beda di pasar karena

perbedaan persepsi dari produk tersebut di benak konsumen.

3. Penentuan Strategi Merek

Seperti yang dikemukakan Rangkuti (2004:10) ada lima pilihan

dalam penentuan strategi merek :

a. Perluasan Lini (Line Extension)

Perluasan lini terjadi apabila perusahaan memperkenalkan unit

produk tambahan dalam kategori produk yang sama dengan merek

yang sama.

b. Perluasan Merek (Brand Extension)

Perluasan merek terjadi apabila perusahaan memutuskan untuk

menggunakan merek yang sudah ada produknya dalam satu kategori

baru.

c. Multi Brand

Multi brand terjadi apabila perusahaan memperkenalkan

beberapa merek tambahan dalam satu kategori produk yang sama.

d. Merek Baru

Merek baru dapat dilakukan apabila perusahaan tidak memiliki

satupun merek yang sesuai dengan produk yang akan dihasilkan atau

apabila citra merek tersebut tidak membantu produk baru.

e. Merek Bersama (Co-brand)

Co-branding terjadi apabila dua merek terkenal atau lebih

bergabung dalam satu penawaran. Tujuan Co-branding adalah agar

Page 19: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah/Analisis...indikasi perusahaan sukses atau dapat dikatakan perusahaan yang dapat menang dalam persaingan usaha yang ketat. 2 ... Salah satu

19

merek yang satu dapat memperkuat merek yang lain sehingga dapat

menarik minat para konsumen.

4. Pedoman Membangun Merek

Membangun sebuah merek sangat penting dilakukan oleh seseorang,

menurut Rangkuti (2004:229) ada 10 pedoman yang dapat dilakukan

dalam membangun sebuah merek yang kuat :

a. Brand Identity

Identitas merek merupakan seperangkat asosiasi merek yang

digunakan oleh strategi merek. Ada empat perspektif identitas merek

yaitu merek sebagai produk, merek sebagai organisasi, merek sebagai

seseorang, dan merek sebagai simbol.

b. Value Proposition

Sebuah pernyataan secara fungsional, emosional, dari suatu

merek yang disampaikan kepada pelanggan merupakan nilai proporsi.

c. Brand Position

Posisi merek adalah bagian dari identitas merek dan nilai

proporsi yang selalu aktif dikomunikasikan di pasaran secara tepat,

sehingga memperoleh keuntungan dari merek tersebut.

d. Execution

Pelaksanaan program komunikasi yang tidak hanya ditargetkan

pada identitas maupun positioning, tetapi juga memperoleh kejayaan

terus-menerus.

Page 20: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah/Analisis...indikasi perusahaan sukses atau dapat dikatakan perusahaan yang dapat menang dalam persaingan usaha yang ketat. 2 ... Salah satu

20

e. Consistency Over Time

Memiliki identitas yang konsisten merupakan kekuatan untuk

tetap memiliki merek yang kuat.

f. Brand system

Kunci dalam mengatur merek dalam sebuah lingkungan bisnis

dengan mempertimbangkan merek sebagai suatu sistem yang

mendukung satu sama lain.

g. Brand Leverage

Resep agar ahli strategi berhasil menciptakan dan

mengembangkan aser-aset yang ada. Cara yang mudah menciptakan

perluasan lini dalam kelas produk yang ada.

h. Tracking Brand Equity

Mengamati secara terus-menerus brand equity, termasuk brand

awareness (kesadaran merek), brand association (asosiasi merek),

perceived quality (persepsi kualitas), brand loyalty (loyalitas merek).

i. Brand Responbility

Seseorang mempunyai tanggung jawab atas merek, sehingga ia

dapat memelihara, menciptakan, dan menjaga identitas posisi merek

serta mengkoordinasikan keputusan yang dilakukan.

j. Invest in Brand

Secara konsisten melanjutkan investasi dalam merek walaupun

tujuan financial perusahaan belum terpenuhi.

Page 21: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah/Analisis...indikasi perusahaan sukses atau dapat dikatakan perusahaan yang dapat menang dalam persaingan usaha yang ketat. 2 ... Salah satu

21

5. Brand Equity (Ekuitas Merek)

Brand equity adalah seperangkat aset dan liabilitas merek yang

terkait dengan suatu merek, nama, simbol, yang mampu menambah atau

mengurangi nilai yang diberikan oleh sebuah produk atau jasa baik pada

perusahaan maupun pelanggan (Durianto dkk, 2001:4). Sedangkan

menurut Kotler P dan Gary Armstrong (2008:282), ekuitas merek (brand

equity) adalah pengaruh diferensial positif bahwa jika pelanggan mengenal

nama merek, pelanggan akan merespon produk atau jasa. Satu ukuran

ekuitas merek adalah sejauh mana pelanggan bersedia membayar lebih

untuk merek tersebut.

Menurut David A. Aaker (dalam Durianto, dkk, 2001:4) mengatakan

bahwa brand equity dapat dikelompokkan ke dalam lima kategori :

a. Brand Awareness (Kesadaran Merek)

Menunjukkan kesanggupan seorang calon pembeli untuk

mengenali dan mengingat kembali bahwa suatu merek merupakan

bagian dari kategori produk tertentu.

b. Brand Association (Asosiasi Merek)

Mencerminkan pencitraan suatu merek terhadap suatu kesan

tertentu dalam kaitannya dengan kebiasaan, gaya hidup, manfaat,

atribut produk, geografis, harga, pesaing, dan lain-lain.

Page 22: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah/Analisis...indikasi perusahaan sukses atau dapat dikatakan perusahaan yang dapat menang dalam persaingan usaha yang ketat. 2 ... Salah satu

22

c. Perceived Quality (Persepsi Kualitas)

Mencerminkan persepsi pelanggan terhadap keseluruhan

kualitas atau keunggulan suatu produk atau jasa layanan berkenaaan

dengan maksud yang diharapkan.

d. Brand loyalty (Loyalitas Merek)

Mencerminkan tingkat keterkaitan konsumen dengan suatu

produk.

e. Other Proprietary Brand Assets (Aset-aset Merek Lainnya)

Empat elemen brand equity di luar aset-aset merek lainnya dikenal

dengan elemen-elemen utama brand equity. Elemen kelima brand equity

yang kelima secara langsung dipengaruhi oleh kualitas dari empat elemen

tersebut.

Ekuitas merek dapat memberikan nilai yang lebih dalam di benak

konsumen. Aset atau nilai yang dikandungnya dapat membantu pelanggan

dalam menafsirkan, memproses, dan menyimpan informasi yang terkait

dengan produk dan merek tersebut. Brand equity dapat mempengaruhi rasa

percaya diri konsumen dalam pengambilan keputusan pembelian atas

dasar pengalaman masa lalu dalam penggunaan atau kedekatan, asosiasi

dengan berbagai karakteristik merek. Pada realita yang ada, perceived

quality dan brand association dapat mempertinggi tingkat kepuasan

konsumen.

Page 23: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah/Analisis...indikasi perusahaan sukses atau dapat dikatakan perusahaan yang dapat menang dalam persaingan usaha yang ketat. 2 ... Salah satu

23

6. Pengertian dan Peranan Brand Awareness

a. Pengertian Brand Awareness

Menurut Durianto dkk (2001:54), brand awareness adalah

kesanggupan seorang calon pembeli untuk mengenali, mengingat

kembali suatu merek sebagai bagian dari suatu kategori produk

tertentu. Bagian dari suatu kategori produk perlu ditekankan karena

suatu hubungan yang kuat antara kategori produk dengan merek yang

dilibatkan.

b. Peranan Brand Awareness

Brand awareness membutuhkan continum ranging (jangkauan

kontinum) dari perasaan yang tidak pasti bahwa merek tertentu telah

dikenal sebelumnya, sehingga konsumen yakin bahwa produk tersebut

merupakan satu-satunya merek dalam suatu kelompok produk.

Kontinum dapat terwakili dalam tingkatan brand awareness yang

berbeda. Hal ini dapat digambarkan melalui suatu piramida berikut

(Durianto dkk, 2001:55):

Page 24: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah/Analisis...indikasi perusahaan sukses atau dapat dikatakan perusahaan yang dapat menang dalam persaingan usaha yang ketat. 2 ... Salah satu

24

Gambar II.1

Piramida Brand Awareness

Peran brand awareness dalam brand equity tergantung pada

tingkatan akan pencapaian kesadaran merek dibenak konsumen.

Tingakatan brand awareness yang paling rendah brand recognition

(pengenalan merek) atau disebut juga sebagai tingkatan pengingatan

kembali dengan bantuan (aided recall). Tingakatan berikutnya brand

recall (pengingatan kembali merek) atau tingkatan pengingatan

kembali merek tanpa bantuan (unaided recall) karena konsumen tidak

perlu dibantu untuk mengingat merek. Pengukuran pengenalan merek

tanpa bantuan lebih sulit dibandingkan pengenalan merek dengan

bantuan. Tingkatan selanjutnya adalah merek yang disebut pertama

kali pada saat pengenalan merek tanpa bantuan yaitu top of mind

(kesadaran puncak pikiran). Top of mind adalah brand awareness

Page 25: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah/Analisis...indikasi perusahaan sukses atau dapat dikatakan perusahaan yang dapat menang dalam persaingan usaha yang ketat. 2 ... Salah satu

25

tertinggi yang merupakan pimpinan dari berbagai merek yang ada

dalam pikiran konsumen.

7. Cara Penciptaan Nilai oleh Brand Awareness

Peran brand awareness bagi brand equity dapat dipahami dengan

membahas bagaimana brand awareness menciptakan nilai. Penciptaan

nilai ini dapat dilakukan paling sedikit dengan 4 cara, yaitu (Durianto dkk,

2001:56):

a. Anchor to which other can be attached

Anchor to which other can be attached, artinya suatu merek

dapat digambarkan seperti suatu jangkar dengan beberapa rantai.

Rantai menggambarkan asosiasi dari merek tersebut.

b. Familiarity – Liking

Familiarity – Liking, artinya dengan mengenal merek akan

menimbulkan rasa terbiasa. Terutama untuk produk-produk yan

bersifat low involvement (keterlibatan rendah) seperti pasta gigi, tisue,

dan lain-lain. Suatu kebiasaan dapat menimbulkan keterkaitan

kesukaan yang kadang-kadang dapt menjadi suatu pendorong dalam

membuat keputusan.

c. Substance / Commitment

Kesadaran akan nama dapat menandakan keberadaan,

komitmen, dan inti yang sangat penting bagi suatu perusahaan. Secara

logika, suatu nama dikenal karena beberapa alasan, mungkin karena

program iklan perusahaan yang ekstensif, jaringan distribusi yang

Page 26: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah/Analisis...indikasi perusahaan sukses atau dapat dikatakan perusahaan yang dapat menang dalam persaingan usaha yang ketat. 2 ... Salah satu

26

luas, eksistensi yang sudah lama dalam industri, dan lain-lain. Jika

kualitas dua merek sama, brand awareness akan menjadi faktor yang

menentukan dalam keputusan pembelian konsumen.

d. Brand to consider

Langkah pertama dalam suatu proses pembelian adalah

menyeleksi dari suatu kelompok merek-merek yang dikenal untuk

dipertimbangkan merek mana yang akan diputuskan dibeli. Merek

yang memiliki Top of Mind yang tinggi mempunyai nilai yang tinggi.

Jika suatu merek tidak tersimpan dalam ingatan, merek tersebut tidak

dipertimbangkan di benak konsumen. Pada umumnya, merek-merek

yang disimpan dalam ingatan konsumen adalah merek yang disukai

atau tidak disukai.

8. Mencapai Brand Awareness (Kesadaran Merek)

Untuk mencapai kesadaran merek diperlukan pengenalan maupun

pengingatan merek yang akan melibatkan upaya untuk mendapatkan

identitas nama dan menghubungkannya ke dalam suatu kategori produk.

Menurut Durianto dkk (2001:57) agar suatu brand awareness dapat

tercapai dan diperbaiki dapat ditempuh dengan cara sebagai berikut :

a. Pesan yang disampaikan harus mudah diingat dan tampil beda

dibandingkan dengan yang lainnya serta harus ada hubungan antara

merek dengan kategori produknya.

b. Memakai slogan atau jingle lagu yang menarik sehingga membantu

konsumen untuk mengingat merek.

Page 27: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah/Analisis...indikasi perusahaan sukses atau dapat dikatakan perusahaan yang dapat menang dalam persaingan usaha yang ketat. 2 ... Salah satu

27

c. Jika produk memiliki simbol, hendaknya simbol dipakai dapat

dihubungkan dengan mereknya (misal KFC dengan Kolonel Sander).

d. Perluasan nama merek dapat dipakai agar merek semakin banyak

diingat pelanggan.

e. Brand Awareness dapat diperkuat dengan memakai suatu isyarat yang

sesuai kategori produk, merek, atau keduanya (Nama Martina

Hinggis, Andre Agassi,dapat menjadi isyarat untuk raket tennis).

f. Melakukan pengulangan untuk meningkatkan pengingatan karena

membentuk ingatan lebih sulit dibandingkan membentuk pengenalan.

9. Mengukur Brand Awareness

Pengukuran brand awareness didasarkan pada pengertian-pengertian

dari brand awareness yang mencakup tingkatan brand awareness menurut

David A. Aaker (dalam Durianto dkk, 2001:57), yaitu Top of Mind

(puncak pikiran), Brand Recall (pengingatan kembali merek) dan Brand

Recognition (pengingatan merek) serta Unware of Bran (tidak menyadari

merek). Informasi dapat diperoleh dengan menggunakan kuesioner (daftar

pertanyaan) yang berisi pertanyaan tunggal atau pertanyaan jamak.

a. Top of Mind (Puncak Pikiran)

Top of Mind menggambarkan merek yang pertama kali diingat

oleh responden atau pertama kali disebut ketika yang bersangkutan

ditanya tentang suatu kategori produk. Dengan kata lain, merek

tersebut merupakan merek utama dari berbagai merek yang ada di

dalam benak konsumen.

Page 28: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah/Analisis...indikasi perusahaan sukses atau dapat dikatakan perusahaan yang dapat menang dalam persaingan usaha yang ketat. 2 ... Salah satu

28

Top of Mind adalah single respons question, artinya, satu

responden hanya boleh memberikan satu jawaban untuk pertanyaan

ini. Seperti pertanyaan yang dilontarkan berikut:

“Sebutkan merek produk multivitamin jenis tablet effervescent (tablet

yang cara penyajiannya dilarutkan terlebih dahulu dalam air) yang

anda ketahui”

atau

“Merek produk multivitamin jenis tablet effervescent (tablet yang cara

penyajiaannya dilarutkan terlebih dahulu dalam air) apa yang

pertama kali muncul di benak Bapak/ Ibu/ Saudara/ Saudari?”

b. Brand Recall (Pengingatan Kembali terhadap Merek)

Brand Recall atau pengingatan kembali merek mencerminkan

merek-merek yang dapat diingat oleh responden setelah menyebutkan

merek yang pertama kali disebut. Brand Recall merupakan multi

response questions yang menghasilkan jawaban tanpa dibantu

(unaided question).

Di dalam konteks yang sama, dapat ditanyakan:

“Selain yang telah Bapak/ Ibu/ Saudara/ Saudari sebutkan di atas,

merek produk multivitamin jenis tablet effervescent (tablet yang cara

penyajiannya dilarutkan terlebih dahulu dalam air) apa yang

diingat?”

Page 29: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah/Analisis...indikasi perusahaan sukses atau dapat dikatakan perusahaan yang dapat menang dalam persaingan usaha yang ketat. 2 ... Salah satu

29

atau

“Merek-Merek produk multivitamin jenis tablet effervescent (tablet

yang cara penyajiannya dilarutkan terlebih dahulu dalam air) apa

saja yang Bapak/ Ibu/ Saudara/ Saudari ketahui?”

c. Brand Recognition (Pengenalan Merek)

Brand recognition atau pengenalan merek merupakan

pengukuran brand awareness responden, di mana kesadaran merek

diukur dengan diberikan bantuan. Pertanyan yang diajukan dibantu

dengan menyebutkan ciri-ciri dari produk merek tersebut (aided

question). Pertanyaan yang diajukan untuk mengetahui seberapa

banyak responden yang perlu diingatkan akan keberadaan merek

tersebut. Untuk mengukur pengenalan brand awareness selain

mengajukan pertanyaan dapat dilakukan dengan menunjukkan gambar

atau foto yang menggambarkan ciri-ciri merek tersebut (cara ini lebih

efektif dilakukan).

1) Dengan cara mengajukan pertanyaan

”Apakah Bapak/ Ibu/ Saudara/ Saudari mengenal produk

mutivitamin merek PROTECAL?”

Alternatif jawaban terbaik adalah:

a) Ya, saya mengenal dan telah menuliskannya dalam pertanyaan

sebelumnya

Page 30: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah/Analisis...indikasi perusahaan sukses atau dapat dikatakan perusahaan yang dapat menang dalam persaingan usaha yang ketat. 2 ... Salah satu

30

b) Ya, saya mengenal setelah mengisi kuesioner ini

c) Tidak mengenal sama sekali

Jawaban responden yang termasuk di dalam brand

recognition adalah jawaban ”b)”, karena jawaban ”a)” sudah

termasuk di dalam kategori brand recall dan top of mind. Setelah

memperoleh jawaban responden terhadap pertanyaan ini, umumnya

pertanyaan tersebut akan dilanjutkan dengan pertanyaan untuk

mengetahui bagaimana cara responden mengenal merek tersebut

sebagai informasi pendukung dengan pertanyaan:

”Dari mana Bapak/ Ibu/ Saudara/ Saudari mengenal merek

PROTECAL?”

2) Dengan menunjukkan foto yang menggambarkan atribut atau ciri

produk merek PROTECAL tanpa menunjukkan mereknya.

Terhadap responden dapat ditanyakan:

”Apakan Bapak/ Ibu/ Saudara/ Saudari mengetahui merek produk

ini?”

d. Unaware of brand (Tidak Menyadari Merek)

Untuk pengukuran unware of brand dilakukan observasi

terhadap pertanyaan pengenalan brand awareness sebelumnya dengan

melihat responden menjawab alternatif ”c)” (jawaban tidak mengenal

Page 31: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah/Analisis...indikasi perusahaan sukses atau dapat dikatakan perusahaan yang dapat menang dalam persaingan usaha yang ketat. 2 ... Salah satu

31

sama sekali) atau menjawab tidak tahu ketika ditunjukkan foto atau

gambar produknya.

B. Kerangka Pemikiran

Kerangka pemikiran merupakan panduan dasar bagi suatu penelitian

tentang pokok bahasan yang ingin diteliti dan ingin dicapai dalam penelitian.

Kerangka pemikiran digunakan untuk memperjelas gambaran isi penelitian.

Adapun kerangka pemikiran adalah sebagai berikut:

Gambar II.2

Kerangka Pemikiran

Top of Mind

Brand Awareness

Brand Recall

Brand Recognition

Unware of Brand

Page 32: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah/Analisis...indikasi perusahaan sukses atau dapat dikatakan perusahaan yang dapat menang dalam persaingan usaha yang ketat. 2 ... Salah satu

32

Dari gambar kerangka pemikiran di atas dapat dijelaskan bahwa Brand

Awareness (kesadaran merek) dapat diukur melalui empat tingkatan yaitu :

1. Top of Mind diartikan sebagai suatu merek yang disebut oleh responden

pertama kali, di mana merek yang disebut merupakan merek utama dari

berbagai merek yang melekat di benak responden.

2. Brand Recall diartikan sebagai pengingatan kembali merek tanpa bantuan.

3. Brand Recognition merupakan tingkatan minimal dari kesadaran merek

responden.

4. Unware of Brand merupakan tingkatan yang paling rendah dalam

kesadaran merek, di mana responden tidak menyadari terhadap adanya

suatu merek yang dipasarkan oleh perusahaan.

Page 33: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah/Analisis...indikasi perusahaan sukses atau dapat dikatakan perusahaan yang dapat menang dalam persaingan usaha yang ketat. 2 ... Salah satu

33

BAB III

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Perusahaan

1. Sejarah Perusahaan

Empat dasawarsa lalu, tepatnya 8 Juni 1967, PT Konimex

Pharmaceutical Laboratories didirikan. Bidang usaha PT. Konimex waktu

itu adalah perdagangan obat-obatan, bahan kimia, alat laboratorium dan

alat kedokteran. Hal ini tidak terjadi dengan serta-merta. Karena

sesungguhnya usaha ”jual obat” telah PT. Konimex rintis sejak tahun

1949.

Tahun 1971, berkat dukungan fasilitas Penanaman Modal Dalam

Negeri (PMDN), Konimex mulai memproduksi obat-obatan sendiri.

Perkembangan usaha ini sangat menggembirakan, seiring pertumbuhan

ekonomi Indonesia. Memasuki usia kesepuluh, skala usaha PT. Konimex

yang semakin besar menuntut sistem pengelolaan yang lebih profesional.

Bekerja sama dengan para konsultan, tahun 1977 PT. Konimex

mulai melakukan pembenahan struktur dan sistem manajemen,

melaksanakan program pelatihan, serta merekrut tenaga profesional.

Tahun 1979, PT. Konimex membangun pabrik baru di Sanggrahan,

sekitar lima kilometer barat daya Surakarta. Setahun kemudian, 1980, di

kompleks baru ini, PT. Konimex mendirikan pabrik kembang gula

Page 34: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah/Analisis...indikasi perusahaan sukses atau dapat dikatakan perusahaan yang dapat menang dalam persaingan usaha yang ketat. 2 ... Salah satu

34

Nimm’s. Ini merupakan awal diversifikasi Konimex ke industri makanan.

Mengikuti peraturan pemerintah yang mengharuskan pemisahan antara

produsen obat dengan distributornya, pada tahun 1980 Konimex

mendirikan PT Sinar Intermark.

Kemudian, untuk memperluas jangkauan distribusi dan sejalan

dengan semakin banyaknya produk yang dipasarkan, tahun 1986, PT.

Konimex mendirikan perusahaan distributor yang kedua, PT Marga

Nusantara Jaya. Satu dasawarsa kemudian, tahun 1994, PT. Konimex

mendirikan pabrik biskuit Sobisco. Dan saat ini, untuk mengantisipasi

kecenderungan masyarakat kembali ke alam, PT. Konimex mulai

mengembangkan produk-produk yang berbasiskan bahan-bahan alami.

Semua perkembangan yang sangat membesarkan hati ini tak lepas

dari kerja keras, mau terus belajar dan selalu berpikir untuk maju. Nilai-

nilai ini akan terus PT. Konimex jaga, dalam melanjutkan perjalanan

panjang menuju ”Hidup Bahagia.”

2. Alamat Perusahaan

a. Kantor PT. Konimex

Kepala Kantor

Desa Sanggrahan, Grogol, Sukoharjo, Jawa Tengah - Indonesia

Phone (0271) - 716246, 719966, 714645

E-mail: [email protected]

Telefax: (0271) - 716247

Page 35: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah/Analisis...indikasi perusahaan sukses atau dapat dikatakan perusahaan yang dapat menang dalam persaingan usaha yang ketat. 2 ... Salah satu

35

Mailing Alamat

PO BOX 233 Solo - 57102

Jawa Tengah - Indonesia

b. Kantor Perwakilan

KH Wahid Hasyim 162, Jakarta - Indonesia

Phone (021) - 3145101, 3145102, 3143542, 3143575

Telefax: (021) - 3141856

Mailing Alamat

PO BOX 1403, Jakarta - Indonesia

3. Visi, Misi serta Falsafah dan Filosofi Perusahaan

a. Visi

Menjadi pemimpin pasar dalam produk perawatan kesehatan

dan makanan di Indonesia dan tingkat regional.

b. Misi

1) Dengan memiliki produk–produk yang dikenal di dunia

internasional.

2) Dengan menyediakan produk-produk perawatan kesehatan dan

makanan.

3) Dengan melakukan survei pasar untuk menyediakan produk–

produk yang inovatif.

c. Falsafah dan Filosofi PT. Konimex

”Hidup bahagia” merupakan falsafah sederhana yang

melandasi usaha PT. Konimex. Bahagia bagi setiap orang, bagi setiap

Page 36: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah/Analisis...indikasi perusahaan sukses atau dapat dikatakan perusahaan yang dapat menang dalam persaingan usaha yang ketat. 2 ... Salah satu

36

keluarga, dan bagi seluruh bangsa. Hidup bahagia dapat dinikmati jika

kondisi kesehatan kita baik. Untuk mewujudkan masyarakat dengan

kondisi kesehatan yang baik itulah, PT. Konimex berperan serta

melalui usaha penyediaan obat-obatan dan makanan yang bermutu,

mudah didapat serta murah harganya (3MU). Keyakinan ini PT.

Konimex rumuskan dengan tema usaha “Konimex ikut menyehatkan

bangsa.”

Sebelum sampai ke tangan konsumen, produk-produk Konimex

telah melewati mata rantai pemasaran yang panjang. Sejak dari tahap

produksi, distribusi hingga promosi, semuanya direncanakan secara

terpadu. Semua unsur pemasaran tersebut mengacu pada filosofi usaha

3MU Konimex, yaitu menghasilkan produk-produk yang bermutu

tinggi, mudah diperoleh, serta relatif murah harganya bagi sebagian

besar masyarakat Indonesia.

1) Mutu Produk

Konimex memberikan priorotas pertama pada mutu produk.

Karena mutu yang tinggi merupakan jaminan bagi konsumen untuk

memperoleh produk yang aman, dapat dipercaya dan efektif. Untuk

mendapatkan mutu yang memenuhi standar, PT. Konimex

menerapkan prosedur produksi sesuai pedoman. Cara Pembuatan

Obat yang Baik (CPOB) yang selalu disempurnakan. Konimex

merupakan salah satu dari perusahaan farmasi di Indonesia yang

Page 37: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah/Analisis...indikasi perusahaan sukses atau dapat dikatakan perusahaan yang dapat menang dalam persaingan usaha yang ketat. 2 ... Salah satu

37

telah mendapatkan sertifikasi CPOB dari Departemen Kesehatan

Republik Indonesia.

Selanjutnya, menghadapi era pasar bebas di masa datang,

PT. Konimex mulai menetapkan manajemen mutu yang sesuai

dengan tuntutan standar internasional ISO. Dengan demikian,

produk-produk Konimex juga akan diterima naik di luar negeri.

Mutu yang baik tak bisa dilepaskan dari pelaksanaan pengendalian

mutu yang berdisiplin tinggi. Pengendalian mutu di Konimex

dilakukan pada setiap tahap proses produksi. Sejak kedatangan

bahan baku, proses seleksi, pencampuran, percetakan, hingga

pengemasan produk jadi. Bahkan secara berkala, kami juga selalu

memantau kestabilan mutu produk Konimex di pasar. Semua itu

kami lakukan sebagai bagian dari komitmen kami mengenai mutu.

2) Mudah Diperoleh

Komitmen Konimex berikutnya adalah memberikan

kemudahan bagi masyarakat seluas-luasnya untuk memperoleh

produk-produk Konimex dimanapun mereka berada. Oleh

karenanya, bagi Konimex, distribusi menjadi faktor sangat penting

dan harus dapat diandalkan. Untuk menjamin kelancaran distribusi

dan memperluas wilayah jangkauan, Konimex mendirikan dua

perusahaan distributor khusus, yaitu PT Sinar Intermark dan PT

Marga Nusantara Jaya. Kedua distributor ini memiliki jaringan

cabang di hampir semua kota besar utama di Indonesia, serta

Page 38: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah/Analisis...indikasi perusahaan sukses atau dapat dikatakan perusahaan yang dapat menang dalam persaingan usaha yang ketat. 2 ... Salah satu

38

dukungan oleh ratusan armada distribusi. Melalui mereka, semua

produk Konimex didistribusikan ke grosir, pasar swalayan, hingga

tingkat pengecer.

Di masa mendatang, jumlah cabang akan ditambah, agar

dapat menjangkau daerah pemasaran yang lebih luas, supaya

produk-produk Konimex dari Sanggrahan akan semakin mudah

diperoleh para konsumen di berbagai pelosok Indonesia.

Sedangkan untuk keperluan ekspor, PT. Konimex merintis jalur

distribusi Asia Pasifik dengan menunjuk distributor di masing-

masing wilayah, seperti Singapura, Malaysia, Myanmar, Kamboja,

Vietnam dan Saudi Arabia.

3) Murah Harganya

Komitmen ketiga dari formula 3MU adalah kebijakan

harga. Sesuai falsafah dasarnya, produk-produk Konimex memang

tidak dibuat sebagai barang eksklusif. Semakin luas masyarakat

pengguna produksi Konimex, semakin berhasil misi ”ikut

menyehatkan bangsa”. Itu sebabnya, sekalipun dalam hal mutu

produk Konimex berstandar internasional, namun dalam kebijakan

harga tetap mempertimbangkan kemampuan lokal. Kebijakan ini

dimungkinkan karena Konimex selalu mengendalikan efisiensi

produksi yang diimbangi dengan volume penjualan yang tinggi.

Dengan demikian, maka produk-produk Konimex yang bermutu

akan semakin mudah dijangkau oleh konsumennya.

Page 39: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah/Analisis...indikasi perusahaan sukses atau dapat dikatakan perusahaan yang dapat menang dalam persaingan usaha yang ketat. 2 ... Salah satu

39

4. Nilai-nilai Dasar PT. Konimex

a. Excellence (dalam Produk, Pelayanan, dan Orang)

Memberikan hasil terbaik melebihi kinerja pesaing. Nilai dasar

ini menjadikan berlakunya pedoman perilaku PT. Konimex sebagai

berikut:

1) Profesional (Fokus pada peningkatan terhadap peran, tanggung

jawab dan tugasnya)

2) Fokus pada pencapaian sasaran

3) Memunculkan ide-ide pembaharuan

4) Memiliki semangat kompetisi

5) Mengutamakan mutu (kualitas, kuantitas & kecepatan) di dalam

setiap aktivitas kerja

6) Berorientasi pada kepuasan pelanggan internal dan eksternal

b. Synergy (Sinergi)

Saling menghargai perbedaan dan menyatukan kekuatan, untuk

menghasilkan kinerja yang lebih baik. Nilai dasar ini mewujudkan

berlakunya suatu pedoman prilaku berikut:

1) Memberikan kontribusi, berpartisipasi, dan berkomitmen terhadap

upaya-upaya tim dalam mencapai sasaran perusahaan / Divisi / Sub

Divisi / Bagian / Seksi

2) Menghargai pendapat/ pandangan orang lain dan mendukung

keputusan tim

Page 40: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah/Analisis...indikasi perusahaan sukses atau dapat dikatakan perusahaan yang dapat menang dalam persaingan usaha yang ketat. 2 ... Salah satu

40

c. Intergrity (Intergritas)

Satunya kata dengan perbuatan sesuai nilai-nilai, kebijakan

perusahaan, dan kode etik profesi. Nilai dasar ini menjadikan

berlakunya pedoman perilaku berikut:

1) Menjalankan aturan, tata tertib & standar kerja

2) Dapat dipercaya

3) Bertanggung-jawab terhadap hasil kerja, keputusan, dan perilaku

pribadi

4) Meletakkan kepentingan perusahaan di atas kepentingan pribadi

5) Melakukan apa yang seharusnya dilakukan

6) Melakukan apa yang telah dikatakan

7) Mengatakan apa yang seharusnya dikatakan

5. Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan

Memasuki persaingan di era pasar bebas, kualitas sumber daya

manusia memiliki peran sangat strategis. Mengantisipasi hal tersebut,

Konimex berusaha memberdayakan setiap karyawan agar terus

mengembangkan potensinya secara optimal melalui berbagai program

pengembangan. Di masa persaingan mendatang, karyawan yang

berkualitas, berdisplin tinggi, serta memiliki kemampuan bekerja sama

dalam kelompok, akan menjadi keunggulan kompetitif perusahaan.

Oleh karenanya, tanpa terkecuali, mulai dari tingkat pelaksana di lini

terdepan, penyelia, pengatur, hingga tingkat pengarah, semua wajib

mengikuti program pelatihan sesuai kebutuhan masing-masing. Untuk

Page 41: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah/Analisis...indikasi perusahaan sukses atau dapat dikatakan perusahaan yang dapat menang dalam persaingan usaha yang ketat. 2 ... Salah satu

41

memperkuat orientasi pada perbaikan mutu, Konimex menyelenggarakan

Continuous Improvement Program yang mencakup Gugus Kendali Mutu,

Tim CI (Continuous Improvement) dan Sistem Saran. Fasilitas dan

jaminan kesejahteraan diberikan kepada seluruh karyawan dalam bentuk

Asuransi Sosial Tenaga Kerja (ASTEK), Jamsostek, serta Dana Pensiun.

Bagi karyawan yang telah memenuhi persyaratan, perusahaan juga

memberikan pinjaman untuk pembelian mobil dinas dan rumah. Fasilitas

umum seperti poliklinik dan tempat ibadah juga kami sediakan.“Pihak

Konimex menyadari, untuk membina sumber daya manusia Konimex yang

unggul, tidak ada cara lain kecuali harus melakukan berbagai pelatihan

secara konsisten”

Di bidang keorganisasian, Konimex mendukung inisiatif karyawan,

antara lain pembentukan Paguyuban Keluarga Berencana (PKB), Unit

Kerja Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (SPSI) dan Koperasi Karyawan

Mandiri ”SEHAT.” Dari segi jumlah, pada tahun 1967 kami memiliki 70

karyawan, sedangkan kini 2010 telah berkembang menjadi 1650

karyawan. Hal ini merupakan indikasi yang menggembirakan bagi

perkembangaan usaha. Namun sekaligus juga merupakan tantangan besar

bagi PT. Konimex untuk mengelolanya secara baik. PT. Konimex

menyadari, untuk membina sumber daya manusia Konimex yang unggul,

tidak ada cara lain kecuali kami harus melakukan berbagai pelatihan secara

konsisten. Di samping itu, PT. Konimex juga akan terus mengembangkan

berbagai konsep baru pembinaan SDM, termasuk cara-cara pemeliharan

Page 42: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah/Analisis...indikasi perusahaan sukses atau dapat dikatakan perusahaan yang dapat menang dalam persaingan usaha yang ketat. 2 ... Salah satu

42

tingkat kualifikasi yang telah berhasil dicapai. Dengan demikian,

keunggulan Konimex di bidang SDM ini juga akan menjadi daya tarik

yang kuat dalam perekrutan calon-calon staf baru yang berkualitas.

Adapun struktur organisasi dalam sebuah perusahaan

menggambarkan secara struktural fungsi dan peranan setiap bagian dalam

sebuah perusahaan, mulai dari atasan sampai pada bawahan. Gambar III.1

merupakan struktur organisasi PT. Konimex serta Gambar III.2 merupakan

struktur organisasi salah satu bagian PT. Konimex yaitu bagian Promotion

Service, di mana merupakan bagian yang menjadi eksekutor program

promosi melalui personal selling.

Page 43: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah/Analisis...indikasi perusahaan sukses atau dapat dikatakan perusahaan yang dapat menang dalam persaingan usaha yang ketat. 2 ... Salah satu

43

Gambar III.1

Struktur Organisasi PT. Konimex

Page 44: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah/Analisis...indikasi perusahaan sukses atau dapat dikatakan perusahaan yang dapat menang dalam persaingan usaha yang ketat. 2 ... Salah satu

44

Gambar III.2

Struktur Organisasi Bagian Promotion Service PT. Konimex

Page 45: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah/Analisis...indikasi perusahaan sukses atau dapat dikatakan perusahaan yang dapat menang dalam persaingan usaha yang ketat. 2 ... Salah satu

45

Adapun tanggung jawab dan spesifikasi jabatan pada bagian

promotion service sebagai berikut:

Tabel III.1

Tanggung Jawab dan Spesifikasi Jabatan Bagian Promotion Service

No Nama Jabatan

Tanggung Jawab Jumlah Spesifikasi Jabatan

1 Promotion Service Manager

a. Menjamin tersedianya jasa yang efektif dan biaya yang efisien untuk mendukung pencapaian sasaran pemasaran.

b. Menjamin terlaksananya Perencanaan tahunan 3-5 th an serta evaluasi di bagian / divisinya.

c. Lengkapnya sesuai dalam Standar kualifikasi Promotion Service Manager

1 a. S1 segala jurusan dengan pengalaman selama 3 tahun dibidang Promosi / Marketing / Administrasi

b. Lengkapnya sesuai dalam Standar kualifikasi Promotion Service Manager

2 Promotion Serivce Officer

Menjamin terlaksananya program promosi oleh pemasok dengan baik.

1 a. S1 segala jurusan dengan pengalaman selama 3 tahun dibidang Promosi / Marketing / Administrasi

b. D3 segala jurusan dengan pengalaman selama 5 tahun dibidang Promosi / Marketing / Administrasi

3 Kasie Administrasi

a. Menjamin terealisasinya kelancaran, kebenaran, dan ketepatan waktu pembauaran untuk kategori biaya ATL, BTL, dsb.

b. Menjamin tersedianya data administrasi

1 a. Kelengkapan tangan dan jari tangan serta berfungsi sempurna.

b. Selengkapnya lihat Standar Kualifikasi Kepala Seksi Administrasi Advertising & Promosi no dok GD-K-

Page 46: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah/Analisis...indikasi perusahaan sukses atau dapat dikatakan perusahaan yang dapat menang dalam persaingan usaha yang ketat. 2 ... Salah satu

46

untuk kategori biaya iklan dengan benar dan up to date.

c. Selengkapnya lihat Standar Kualifikasi Kepala Seksi Administrasi Advertising & Promosi no dok GD-K-3-150-03 tanggal terbit 21-01-2010

3-150-03 tanggal terbit 21-01-2010

4 Penata Administrasi

a. Bertanggung jawab atas pembuatan OP Manual (SPG yang ditangani agency)

b. Bertanggung jawab atas pemrosesan tagihan SPG yang ditangani agency.

c. Bertanggung jawab atas pemrosesan tagihan Off Air / Sponsorship.

d. Bertanggung jawab atas pemrosesan tagihan SPG Modern Trade Market (MTM)

e. Bertanggung jawab atas pembuatan OP dan BPB dari FRP SPG / Off Air

f. Selengkapnya lihat Standar Kualifikasi Penata Administrasi Promosi (1) no dok GE-K-3-300-01 tanggal terbit 19-02-2010

5 a. Kelengkapan tangan dan jari tangan serta berfungsi sempurna.

b. Selengkapnya lihat Standar Kualifikasi Penata Administrasi Promosi (1) no dok GE-K-3-300-01 tanggal terbit 19-02-2010

5 Kasie Promosi

a. Bertanggung jawab terhadap : 1) Terselenggaranya

3 Karyawan

a. Kelengkapan kaki, tangan dan jari tangan serta berfungsi sempurna

Page 47: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah/Analisis...indikasi perusahaan sukses atau dapat dikatakan perusahaan yang dapat menang dalam persaingan usaha yang ketat. 2 ... Salah satu

47

program – program promosi GB di areanya dengan baik dan efisien.

2) Ketersediaan sarana – sarana penunjang dan SDM pelaksana program

3) Pengawasan atas pemasangan Material Promosi yang dilakukan oleh Pihak III

b. Selengkapnya lihat dalam Standar Kualifikasi Kasie Promosi no dok GE-K-3-150-02, tanggal terbit 25-11-2009

tetap dan 8 out-

sourcing

b. Tidak buta warna

c. Tidak alergi terhadap debu, asap, suhu (panas/dingin)

d. Sesuai Job Spesification dalam Standar Kualifikasi Kasie Promosi no dok GE-K-3-150-02, tanggal terbit 25-11-2009

Adapun waktu kerja adalah 7 jam sehari atau 8 jam sehari dan 40

jam seminggu, dengan jam kerja sebagai berikut:

a. Kantor

Jadwal kerja seluruh karyawan yang bekerja di kantor untuk

hari Senin – Jumat adalah pukul 08.00 – 16.00, dengan istirahat 60

menit. Sedangkan untuk hari Sabtu pukul 08.00 – 13.00, tanpa

istirahat.

b. Pabrik

Jadwal kerja seluruh karyawan yang bekerja di kantor untuk

hari Senin – Jumat adalah pukul 08.00 – 15.30, dengan istirahat 30

menit. Sedangkan untuk hari Sabtu pukul 08.00 – 13.00, tanpa

istirahat.

Page 48: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah/Analisis...indikasi perusahaan sukses atau dapat dikatakan perusahaan yang dapat menang dalam persaingan usaha yang ketat. 2 ... Salah satu

48

6. Produk yang Dihasilkan

Pembangunan di berbagai sektor yang dilaksanakan pemerintah

sejak tahun tujuh puluhan telah meningkatkan kesejahteraan.

Meningkatnya kesejahteraan, menuntut peningkatan kualitas hidup. Hal ini

merupakan tantangan tersendiri bagi Konimex. Sehingga, di samping

memperkuat industri farmasi, Konimex juga mulai memperluas usaha ke

beberapa bidang lain yang masih dekat dengan usaha inti.

a. Farmasi

Divisi farmasi yang menjadi tulang punggung kelompok usaha

Konimex. Pada saat ini telah memiliki lebih dari 121 merek produk.

Hal ini sejalan dengan strategi pemasaran PT. Konimex, yaitu

membangun citra merek yang kuat, sejalan dengan visi korporat.

Kalau pada mulanya hanya memproduksi obat-obat bebas (OTC), kini

PT. Konimex juga mengembangkan obat-obat dengan resep dokter

(Ethical) serta produk nonkuratif, antara lain vitamin. Dari sediaan

semula hanya tablet, kini kami memiliki berbagai variasi sediaan,

seperti sirup, salep, krim, kapsul serta tablet effervescent.

Dalam hal pengembangan kemasan, Konimex memelopori

kemasan catch cover isi 4 yang praktis, disusul kemasan blister

modern isi 4. Saat ini, Konimex juga merupakan perusahaan farmasi

pertama di Indonesia yang memproduksi obat tetes mata kemasan

sekali pakai dengan teknologi sterile closed system. Beberapa merek

produk farmasi Konimex yang populer di masyarakat, antara lain

Page 49: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah/Analisis...indikasi perusahaan sukses atau dapat dikatakan perusahaan yang dapat menang dalam persaingan usaha yang ketat. 2 ... Salah satu

49

Konidin, Neo Napacin, Inza, Inzana, Paramex, Termorex, Anakonidin,

Feminax, Fungiderm, Siladex, Jesscool, Protecal, dan Braito.

b. Kembang Gula

Kembang gula menjadi pilihan pertama, ketika Konimex

melakukan diversifikasi usaha ke industri makanan sehat pada tahun

1980. Selain karena faktor peluang pasar, pilihan ini juga dengan

mempertimbangkan bahwa manajemen produksi kembang gula tidak

jauh berbeda dengan farmasi. Divisi kembang gula Nimm’s ini sejak

berdiri telah dilengkapi dengan mesin-mesin canggih dan mutakhir.

Hal tersebut untuk mengantisipasi perkembangan permintaan pasar –

terutama pangsa remaja yang dinamis.

Hingga kini, Nimm’s telah mengembangkan bermacam bentuk

kembang gula, antara lain hard candy, chewy candy, deposit candy

dan compressed candy. Inovasi dalam hal rasa juga telah

menghasilkan berbagai varian kembang gula rasa unik dan sangat

digemari oleh mayarakat, antara lain Hexos, Nano-Nano, Eski dan

Frozz.

c. Produk Alami

Semakin tingginya biaya kesehatan serta timbulnya kesadaran

bahwa tidak semua penyakit dapat disembuhkan dengan pengobatan

moderen, menumbuhkan kecenderungan di masyarakat untuk mencari

pengobatan alternatif. Pengobatan alternatif antara lain dengan

Page 50: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah/Analisis...indikasi perusahaan sukses atau dapat dikatakan perusahaan yang dapat menang dalam persaingan usaha yang ketat. 2 ... Salah satu

50

memanfaatkan dan melestarikan apa yang telah disediakan oleh alam

(going to nature).

Kecenderungan masyarakat tersebut mendorong kami untuk

melakukan penelitian dan pengembangan produk kesehatan yang

berbasiskan bahan-bahan alami. Hingga kini sudah 23 produk

berbasiskan bahan alami sudah dipasarkan antara lain Konicare

Minyak Telon, Konicare Minyak Kayu Putih, Virugon, Herba Drink

Sari Jahe, Sari Temulawak dan Kunir Asam. Dengan demikian, usaha

”ikut menyehatkan bangsa” semakin mendekati kenyataan.

d. Makanan Ringan

Pertumbuhan usaha kembang gula yang menggembirakan,

memperbesar keyakinan Konimex bahwa pemekaran usaha ke industri

makanan merupakan langkah tepat. Langkah pengembangan

Kelompok Usaha Konimex berlanjut dengan berdirinya Sobisco pada

tahun 1994. Sobisco adalah pabrik biskuit dan coklat yang dilengkapi

dengan fasilitas mesin-mesin canggih berkapasitas besar. Di antara

produk-produk Sobisco yang terkenal di masyarakat, antara lain Snip

Snaps, Choco Mania, Tini Wini Biti dan Diasweet Litebite.

B. Laporan Magang Kerja

1. Pengertian Magang Kerja

Magang kerja merupakan kegiatan yang dilaksanakan oleh

mahasiswa dengan cara terjun secara langsung ke dalam dunia kerja, di

Page 51: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah/Analisis...indikasi perusahaan sukses atau dapat dikatakan perusahaan yang dapat menang dalam persaingan usaha yang ketat. 2 ... Salah satu

51

mana mahasiswa dapat melihat dan merasakan penerapan dari berbagai

teori yang telah dipelajari selama perkuliahan.

2. Tujuan Magang Kerja

a. Tujuan Umum

1) Menyelaraskan antara pencapaian pembelajaran di kampus dengan

dinamika dunia kerja secara nyata.

2) Untuk meningkatkan kualitas lulusan yang memiliki kompetensi

dan daya saing.

b. Tujuan Khusus

1) Memberdayakan mahasiswa dan meningkatkan wawasan pekerjaan

melalui pengalaman kerja.

2) Melihat mahasiswa memasuki dunia kerja dan pengayaan wawasan

pekerjaan.

3. Manfaat Magang Kerja

a. Bagi Mahasiswa

1) Dapat melihat secara lebih jelas proses kerja di dalam dunia kerja

yang nyata khususnya yang terkait dengan bidang pemasaran.

2) Memberikan keterampilan dan pengalaman kerja pada mahasiswa.

b. Bagi Perguruan Tinggi

1) Terjalin hubungan yang lebih baik dengan perusahaan yang

ditempati magang kerja perusahaan untuk kemitraan selanjutnya.

Page 52: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah/Analisis...indikasi perusahaan sukses atau dapat dikatakan perusahaan yang dapat menang dalam persaingan usaha yang ketat. 2 ... Salah satu

52

2) Dapat mengetahui sejauh mana ilmu yang diserap oleh mahasiswa

selama perkuliahan, di mana nantinya dapat dijadikan oleh pihak

pengelola Progran Studi Diploma III Manajemen Pemasaran

Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret sebagai bahan

evaluasi program pendidikan, untuk dapat menghasilkan bibit-bibit

sumber daya manusia yang memiki kompetensi dan daya saing.

c. Bagi Perusahaan

1) Menjalin kerja sama dengan dunia pendidikan.

2) Tidak tertutup kemungkinan adanya saran dari mahasiswa yang

bersifat membangun dan menyempurnakan.

4. Lokasi Magang Kerja

Lokasi pelaksanaan magang kerja yaitu di PT. Konimex yang mana

merupakan salah satu perusahaan besar yang bergerak di bidang farmasi,

candy (permen), food (makanan), dan food supplement (suplemen

makanan) yang cukup diperhitungkan dalam kancah bisnis di Indonesia.

Dengan alamat Desa Sanggrahan, Grogol, Sukoharjo, Jawa Tengah

Indonesia, Phone (0271) - 716246, 719966, 714645.

5. Waktu atau Periode Pelaksanaan Magang Kerja

Magang kerja dilaksanakan selama dua bulan yaitu mulai dari 16

Januari 2012 sampai 16 Maret 2012.

Page 53: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah/Analisis...indikasi perusahaan sukses atau dapat dikatakan perusahaan yang dapat menang dalam persaingan usaha yang ketat. 2 ... Salah satu

53

6. Penempatan Magang Kerja

Di dalam pelaksanaan magang kerja, penulis ditempatkan pada

bagian promotion service, di mana bagian ini merupakan divisi yang

menangani atau menjadi eksekutor (pelaksana) program promosi

khususnya personal selling melalui peranan Sales Promotion Girl (SPG)

Regular maupun Event serta Sales Promotion Boy (SPB).

7. Kegiatan Magang Kerja

Seperti yang telah diuraikan secara singkat di atas bahwa bagian di

mana penulis melakukan magang kerja adalah bagian eksekutor program

promosi yang secara spesifik menangani masalah personal selling melalui

peranan Sales Promotion Girl (SPG) Regular maupun Event serta Sales

Promotion Boy (SPB). Sehingga, kegiatan magang kerja yang dilakukan

penulis yaitu berkutat dengan pelaksanaan program promosi regular

maupun event. Adapun kegiatan penulis selama pelaksanaan magang kerja

antara lain sebagai berikut:

a. Mengikuti visit para Team Leader (TL) ke beberapa outlet, di mana

SPG yang dibawahinya ditempatkan.

b. Mengikuti proses interview SPG

c. Menyiapakan material promosi (“matprom”) untuk program promosi

baik regular maupun event.

1) Program Promosi Regular

Progam promosi ini merupakan promosi melalui peranan

SPG yang dilakukan secara terus menerus atau setiap hari sesuai

Page 54: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah/Analisis...indikasi perusahaan sukses atau dapat dikatakan perusahaan yang dapat menang dalam persaingan usaha yang ketat. 2 ... Salah satu

54

jadwal yang telah disepakati. Untuk program promosi regular,

matprom yang perlu disiapkan antara lain: brosur atau leaflet;

bonus pembelian; sample product dan lain-lain.

2) Program Promosi Event

Progam promosi ini merupakan promosi melalui peranan

SPG atau SPB yang dilakukan pada suatu periode tertentu atau

hanya dalam satu hari saja. Untuk program promosi event,

matprom yang perlu disiapkan sesuai dengan program event yang

dijalankan pada saat itu.

Seperti program promosi atau event “Spreading Konimag,

Inzana Masuk Angin, Inza Max, Inza”. Matprom yang dibutuhkan

adalah produk itu sendiri dan hadiah pembelian dengan jumlah

tertentu.

Atau event “Bone Clinic”, di mana pada event ini program

promosi untuk produk “Protecal Solid dan Protecal Osteo” dengan

mengadakan pengecekan kondisi tulang secara gratis di beberapa

outlet. Adapun matprom yang dibutuhkan adalah sample product

“Protecal” untuk test drink beserta peralatan untuk menyiapkan test

dink itu sendiri, peralatan untuk pengecekan kondisi tulang, serta

hadiah untuk pembelian dengan jumlah tertentu produk Protecal

oleh konsumen.

Ataupun juga program promosi, di mana salah satu brand

PT. Konimex menjadi salah satu sponsor acara gathering

Page 55: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah/Analisis...indikasi perusahaan sukses atau dapat dikatakan perusahaan yang dapat menang dalam persaingan usaha yang ketat. 2 ... Salah satu

55

pelanggan sebuah temapt pijat refleksi. Di event ini, kami juga

mengadakan cek kolestrol gratis. Adapun matprom yang perlu

disiapkan antara lain: peralatan pengecekan kolestrol, produk, dan

beberapa brosur dan leaflet untuk sarana edukasi konsumen.

d. Membantu input data laporan penjualan dan absensi (jam kerja)

sebagai dasar pemberian gaji dan komisi SPG atau SPB.

C. Anlisis Data

Pada bab analisis data ini akan dianalisis semua data yang telah

diperoleh dalam penelitian yang dilakukan oleh peneliti. Analisis data

merupakan bagian yang penting dalam suatu penelitian karena akan digunakan

dalam mengambil kesimpulan dari permasalahan yang dihadapai. Analisis data

yang digunakan yaitu dengan cara melakukan analisis deskriptif dari hasil

kuesioner.

1. Gambaran Umum Responden

Responden dalam penelitian ini adalah masyarakat Kota

Surakarta.jumlah responden yang diteliti sebanyak 100 responden.

Berdasarkan informasi yang diperoleh dari kuesioner yang telah dibagikan,

maka responden dapat digolongkan berdasarkan jenis kelamin, usia,

alamat, jenis pekerjaan dan status.

Page 56: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah/Analisis...indikasi perusahaan sukses atau dapat dikatakan perusahaan yang dapat menang dalam persaingan usaha yang ketat. 2 ... Salah satu

56

a. Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Jenis kelamin dibedakan menjadi dua yaitu laki-laki dan

perempuan. Tabel III.2 menunjukkan distribusi jenis kelamin

responden.

Tabel III.2

Distribusi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Jenis Kelamin Frekuensi Persentase

Laki-laki 58 58%

Perempuan 42 42%

Total 100 100%

Sumber : Data Primer, diolah 2012

Berdasarkan Tabel III.2 mengenai distribusi jenis kelamin

diketahui bahwa dari 100 responden yang mengisi kuesioner,

responden berjenis kelamin laki-laki lebih besar dari pada responden

yang berjenis kelamin perempuan. Hal ini dapat diketahui dengan

melihat hasil presentaase yang dihasilkan yaitu 58% dari 100

responden yang mengisi kuesioner adalah laki-laki. Sedangkan

sisanya, sebesar 42% merupakan responden berjenis kelamin

perempuan.

b. Responden Berdasarkan Usia

Di dalam penelitian ini, responden dikelompokkan menjadi lima

kelompok usia yaitu usia kurang dari 20 tahun, usia antara 20 sampai

30 tahun, usia 31-40 tahun, usia 41-50 tahun, dan usia lebih dari 50

Page 57: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah/Analisis...indikasi perusahaan sukses atau dapat dikatakan perusahaan yang dapat menang dalam persaingan usaha yang ketat. 2 ... Salah satu

57

tahun. Berdasarkan data yang diperoleh dari hasil kuesioner yang

disebarkan, maka distribusi usia responden dapat diketahui pada Tabel

III.3 berikut:

Tabel III.3

Distribusi Responden Berdasarkan Usia

Usia Frekuensi Persentase

<20 Tahun 11 11%

20 – 30 Tahun 50 50%

31 – 40 Tahun 13 13%

41 – 50 Tahun 20 20%

>50 tahun 6 6%

Total 100 100%

Sumber : Data Primer, diolah 2012

Berdasarkan Tabel III.3 mengenai distribusi wilayah tempat

tinggal usia responden, diketahui bahwa dari 100 responden yang

mengisi kuesioner, responden berusia 20 – 30 tahun paling banyak

ditemui sebesar 50%. Sedangkan responden yang berusia kurang dari

20 tahun sebesar 11%, responden yang berusia 31 – 40 tahun sebesar

13%, responden yang berusia 41 – 50 tahun sebesar 20% dan

responden yang berusia lebih dari 50 tahun sebesar 6%.

Page 58: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah/Analisis...indikasi perusahaan sukses atau dapat dikatakan perusahaan yang dapat menang dalam persaingan usaha yang ketat. 2 ... Salah satu

58

c. Responden Berdasarkan Wilayah Tempat Tinggal

Di dalam penelitian ini, responden dikelompokkan menjadi lima

wilayah tempat tinggal atau kecamatan di Surakarta yaitu Kecamatan

Jebres, Kecamatan Banjarsari, Kecamatan Pasar Kliwon, Kecamtan

Serengan dan Kecamatan Laweyan. Berdasarkan data yang diperoleh

dari hasil kuesioner yang disebarkan, maka distribusi wilayah tempat

tinggal atau kecamatan responden dapat diketahui dalam Tabel III.4

berikut:

Tabel III.4

Distribusi Responden Berdasarkan Wilayah Tempat Tinggal

Wilayah atau Kecamatan

Frekuensi Persentase

Jebres 19 19%

Banjarsari 21 21%

Pasar Kliwon 18 18%

Serengan 10 10%

Laweyan 32 32%

Total 100 100%

Sumber : Data Primer, diolah 2012

Berdasarkan Tabel III.4 mengenai distribusi wilayah tempat

tinggal atau kecamatan responden, diketahui bahwa dari 100

responden yang mengisi kuesioner, responden yang beralamat atau

tinggal di wilayah Laweyan paling banyak yaitu sebesar 32%. Adapun

Page 59: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah/Analisis...indikasi perusahaan sukses atau dapat dikatakan perusahaan yang dapat menang dalam persaingan usaha yang ketat. 2 ... Salah satu

59

responden yang beralamat atau tinggal di wilayah Jebres sebesar 19%,

wilayah Banjarsari sebesar 21%, wilayah Pasar Kliwon sebesar 18%,

dan wilayah Serengan sebesar 10%.

d. Responden Berdasarkan Jenis Pekerjaan

Di dalam penelitian ini, responden dikelompokkan menjadi lima

jenis pekerjaan yaitu Mahasiswa / Pelajar, Pegawai Negeri / PNS,

Swasta, Wiraswasta dan Lain-lain untuk mewadahi jenis pekerjaan

responden selain yang telah dikategorikan di atas. Berdasarkan data

yang diperoleh dari hasil kuesioner yang disebarkan, maka distribusi

jenis pekerjaan responden dapat diketahui dalam Tabel III.5 berikut:

Tabel III.5

Distribusi Responden Berdasarkan Jenis Pekerjaan

Jenis Pekerjaan Frekuensi Persentase

Mahasiswa / Pelajar 35 35%

Pegawai Negeri / PNS 8 8%

Swasta 31 31%

Wiraswasta 17 17%

Lain-lain 9 9%

Total 100 100%

Sumber : Data Primer, diolah 2012

Berdasarkan Tabel III.5 mengenai distribusi jenis pekerjaan

responden, diketahui bahwa dari 100 responden yang mengisi

Page 60: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah/Analisis...indikasi perusahaan sukses atau dapat dikatakan perusahaan yang dapat menang dalam persaingan usaha yang ketat. 2 ... Salah satu

60

kuesioner, responden yang jenis pekerjaannya sebagai mahasiswa /

pelajar paling banyak dari pada opsi atau pilihan jenis pekerjaan

lainnya yaitu sebesar 35%. Adapun responden yang memiliki jenis

pekerjaan sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS) sebesar 8%, jenis

pekerjaan swasta sebesar 31%, dan jenis pekerjaan sebagai wiraswasta

sebesar 17%.

Sedangkan lain-lain merupakan pilihan yang disediakan oleh

peneliti untuk memfasilitasi responden yang memiliki jenis pekerjaan

selain opsi atau pilihan yang diberikan, seperti: ibu rumah tangga;

pekerja seni; honorer dan pensiunan. Dari hasil penelitian responden

yang memilih opsi atau pilihan lain-lain sebesar 9%.

e. Responden Berdasarkan Status

Di dalam penelitian ini, responden dikelompokkan menjadi dua

status yaitu menikah dan belum menikah. Berdasarkan data yang

diperoleh dari hasil kuesioner yang disebarkan, maka distribusi status

responden dapat diketahui dalam Tabel III.6 berikut:

Page 61: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah/Analisis...indikasi perusahaan sukses atau dapat dikatakan perusahaan yang dapat menang dalam persaingan usaha yang ketat. 2 ... Salah satu

61

Tabel III.6

Distribusi Responden Berdasarkan Status

Status Frekuensi Persentase

Menikah 41 41%

Belum Menikah 59 59%

Total 100 100%

Sumber : Data Primer, diolah 2012

Berdasarkan Tabel III.6 mengenai distribusi status responden,

diketahui bahwa dari 100 responden yang mengisi kuesioner,

responden yang belum menikah lebih besar jika dibandingkan dengan

responden dengan status menikah yaitu sebesar 59% dibanding

dengan 41%.

2. Analisis Deskriptif Brand Awareness

Pada bagian ini, peneliti akan menganalisis semua data yang relevan

dan telah diperoleh dalam penelitian yang dilakukan oleh peneliti. Dengan

melakukan analisis deskriptif dari hasil kuesioner yang telah disebarkan,

maka analisis deskriptif brand awareness (kesadaran merek) dapat diukur

dengan cara mengategorikannya menjadi empat tingkatan, yaitu top of

mind, brand recall, brand recognition dan unware of brand. Kriteria dari

keempat tingkatan brand awareness dapat dilihat sebagai berikut:

Page 62: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah/Analisis...indikasi perusahaan sukses atau dapat dikatakan perusahaan yang dapat menang dalam persaingan usaha yang ketat. 2 ... Salah satu

62

Tabel III.7

Kriteria Brand Awareness

Tingkatan Brand

Awareness Kriteria

Top of Mind

Merek yang pertama kali diingat oleh responden

atau pertama kali disebut ketika yang

bersangkutan ditanya tentang suatu kategori

produk

Brand Recall

Merek-merek yang dapat diingat oleh responden

setelah menyebutkan merek yang pertama kali

disebut

Brand Recognition

Responden harus diingatkan dalam pengenalan

merek dengan cara cara menyebutkan produk

atau menunjukkan foto produk.

Unware of Brand Responden tidak mengenal sama sekali terhadap

merek yang sudah disebutkan.

Sumber : Durianto, dkk 2001

a. Top of Mind

Top of Mind menggambarkan merek yang pertama kali diingat

oleh responden atau pertama kali disebut ketika yang bersangkutan

ditanya tentang suatu kategori produk. Dengan kata lain, merek

tersebut merupakan merek utama dari berbagai merek yang ada di

dalam benak konsumen. Top of Mind adalah single respons question,

artinya, satu responden hanya boleh memberikan satu jawaban untuk

Page 63: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah/Analisis...indikasi perusahaan sukses atau dapat dikatakan perusahaan yang dapat menang dalam persaingan usaha yang ketat. 2 ... Salah satu

63

pertanyaan yang diajukan di dalam draft kuesioner yang disebarkan,

di mana pertanyaan yang diberikan adalah “Merek produk

multivitamin jenis tablet effervescent (tablet yang cara penyajiaannya

dilarutkan terlebih dahulu dalam air) apa yang pertama kali muncul

di benak Bapak/ Ibu/ Saudara/ Saudari?”. Serta peneliti juga meminta

responden untuk mengisi alasan atau pertimbangan yang dijadikan

sebagai salah satu acuan responden dalam menuliskan merek yang

pertama kali muncul di benak responden.

Hasil dari penyebaran kuesioner dapat dilihat dalam Tabel III.8

sebagai berikut:

Tabel III.8

Anlisis Top of Mind

Merek Produk Multivitamin Jenis Tablet Effervescent

Frekuensi Persentase

CDR 38 38%

REDOXON 27 27%

PROTECAL 27 27%

SUPRADYN 4 4%

ENERVON-C 3 3%

FIT-UP 1 1%

Total 100 100%

Sumber: Data Primer, diolah 2012

Page 64: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah/Analisis...indikasi perusahaan sukses atau dapat dikatakan perusahaan yang dapat menang dalam persaingan usaha yang ketat. 2 ... Salah satu

64

Berdasarkan Tabel III.8 dari hasil pengolahan data yang

dilakukan, maka dapat diketahui bahwa produk multivitamin jenis

tablet effervescent yang menjadi top of mind yaitu CDR dengan

presentase sebesar 38%. Kemudian disusul dengan multivitamin

merek REDOXON dan PROTECAL yang memperoleh poin sama

yaitu sebesar 27%. Adapun ENERVON-C, SUPRADYN, FIT-UP

masing-masing menghasilkan 3%, 4% dan 1% dari 100 responden

yang memberi jawaban pada kuesioner yang disebarkan.

Dari hasil item pertanyaan yang sama, di mana peneliti

meminta kesediaan responden untuk mengisi alasan atau

pertimbangan yang dijadikan sebagai salah satu acuan responden

dalam menuliskan merek yang pertama kali muncul di benak

responden tersebut, diperoleh beberapa alasan atau pertimbangan yang

mengemuka dan dituliskan oleh responden tersebut. Adapun beberapa

alasan atau pertimbangan responden tersebut dapat diketahui melalui

Tabel III.9 sebagai berikut:

Page 65: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah/Analisis...indikasi perusahaan sukses atau dapat dikatakan perusahaan yang dapat menang dalam persaingan usaha yang ketat. 2 ... Salah satu

65

Tabel III.9

Alasan atau Pertimbangan Pemilihan Merek sebagai Top of Mind

Alasan atau Pertimbangan Frekuensi Persentase

Faktor Manfaat 25 25%

Faktor Promosi 21 21%

Faktor Kebiasan 20 20%

Faktor Kemudahan dalam Mendapatkan Produk

9 9%

Faktor Rasa 6 6%

Lain-lain 19 19%

Total 100 100%

Sumber : Data Primer, diolah 2012

Dari tabel III.9 di atas dapat pula disajikan dengan

menggunakan pie diagram sebagai berikut:

Page 66: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah/Analisis...indikasi perusahaan sukses atau dapat dikatakan perusahaan yang dapat menang dalam persaingan usaha yang ketat. 2 ... Salah satu

66

Sumber: Data Primer, diolah 2012

Diagram III.1

Alasan atau Pertimbangan Pilihan Merek yang menjadi Top of Mind

Pada Tabel III.9 dan didukung pula dengan Diagram III.1 dapat

diketahui bahwa faktor manfaat yang diterima oleh konsumen dari

produk menjadi alasan atau pertimbangan yang paling besar yang

mengemuka sebagai salah satu acuan dalam hal penyebutan merek

yang pertama kali ada di benak konsumen, yaitu sebesar 25%. Adapun

faktor promosi menempati urutan ke dua yaitu sebesar 21%, faktor

kebiasaan menempati urutan selanjutnya yaitu sebesar 20%, dan

secara berturut-turut faktor kemudahan dalam mendapatkan produk

dan faktor rasa menjadi urutan selanjutnya yaitu urtan ke tiga dan ke

empat dengan perolehan masing-masing sebesar 9% dan 6%.

Page 67: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah/Analisis...indikasi perusahaan sukses atau dapat dikatakan perusahaan yang dapat menang dalam persaingan usaha yang ketat. 2 ... Salah satu

67

Sedangkan lain-lain yang memperoleh sebesar 19% merupakan faktor

yang memfasilitasi jawaban responden selain faktor-faktor yang telah

disebutkan sebelumnya.

b. Brand Recall

Brand Recall atau pengingatan kembali merek mencerminkan

merek-merek yang dapat diingat oleh responden setelah menyebutkan

merek yang pertama kali disebut. Brand Recall merupakan multi

response questions yang menghasilkan jawaban tanpa dibantu

(unaided question), di mana pertanyaan yang diajukan kepada

responden yaitu “Selain yang telah Bapak/ Ibu/ Saudara/ Saudari

sebutkan di atas, merek produk multivitamin jenis tablet effervescent

(tablet yang cara penyajiannya dilarutkan terlebih dahulu dalam air)

apa yang diingat?”.

Hasil dari penyebaran kuesioner dapat dilihat dalam tabel

III.10 sebagai berikut:

Page 68: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah/Analisis...indikasi perusahaan sukses atau dapat dikatakan perusahaan yang dapat menang dalam persaingan usaha yang ketat. 2 ... Salah satu

68

Tabel III.10

Anlisis Brand Recall

Merek Produk Multivitamin Jenis Tablet Effervescent

Frekuensi Persentase

PROTECAL 53 53%

REDOXON 17 17%

CDR 15 15%

FIT-UP 6 6%

ENERVON-C 5 5%

SUPRADYN 3 3%

VIPRO-G 1 1%

Total 100 100%

Sumber: Data Primer, diolah 2012

Berdasarkan Tabel III.10 dari hasil pengolahan data yang

dilakukan, maka dapat diketahui bahwa produk multivitamin jenis

tablet effervescent yang menjadi Brand Recall yaitu PROTECAL

dengan presentase sebesar 53%. Kemudian secara berturut-turut

disusul dengan multivitamin merek REDOXON dan CDR yang

memperoleh besaran yang tidak terpaut jauh yaitu sebesar 17% dan

15%. Adapun FIT-UP, ENERVON-C, SUPRADYN, DAN VIPRO-G

masing-masing menghasilkan 6%, 5%, 3% dan 1% dari 100

responden yang memberi jawaban pada kuesioner yang disebarkan.

Page 69: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah/Analisis...indikasi perusahaan sukses atau dapat dikatakan perusahaan yang dapat menang dalam persaingan usaha yang ketat. 2 ... Salah satu

69

Dari hasil item pertanyaan yang sama, di mana peneliti

meminta kesediaan responden untuk mengisi alasan atau

pertimbangan yang dijadikan sebagai salah satu acuan responden

dalam menuliskan merek yang diingat oleh responden selain merek

yang telah disebutkan pada pertanyaan sebelumnya, diperoleh

beberapa alasan atau pertimbangan yang mengemuka dan dituliskan

oleh responden tersebut. Adapun beberapa alasan atau pertimbangan

responden tersebut dapat diketahui melalui Tabel III.11 sebagai

berikut:

Tabel III.11

Alasan atau Pertimbangan Pemilihan Merek sebagai Brand Recall

Alasan atau Pertimbangan Frekuensi Persentase

Faktor Promosi 49 49%

Faktor Manfaat 27 27%

Faktor Rasa 5 5%

Faktor Kemudahan dalam Mendapatkan Produk

5 5%

Faktor Kebiasan 4 4%

Lain-lain 10 10%

Total 100 100%

Sumber : Data Primer, diolah 2012

Dari tabel III.11 di atas dapat pula disajikan dengan

menggunakan pie diagram sebagai berikut:

Page 70: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah/Analisis...indikasi perusahaan sukses atau dapat dikatakan perusahaan yang dapat menang dalam persaingan usaha yang ketat. 2 ... Salah satu

70

Sumber: Data Primer, diolah 2012

Diagram III.2

Alasan atau Pertimbangan Pilihan Merek yang menjadi Brand Recall

Pada Tabel III.11 dan didukung pula dengan Diagram III.2 dapat

diketahui bahwa faktor promosi menjadi alasan atau pertimbangan

yang paling besar yang mengemuka yang menjadi salah satu acuan

dalam hal penyebutan merek yang diingat selain merek yang telah

disebutkan di pertanyaan sebelumnya, yaitu sebesar 49% atau

menempati urutan pertama. Adapun faktor manfaat yang diterima oleh

konsumen menempati urutan ke dua yaitu sebesar 27%. Faktor rasa

dan kemudahan dalam mendapatkan produk berbagi perolehan yang

sama yaitu masing-masing sebesar 5%. Dan faktor kebiasaan

menempati urutan selanjutnya dengan perolehan sebesar 4%.

Page 71: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah/Analisis...indikasi perusahaan sukses atau dapat dikatakan perusahaan yang dapat menang dalam persaingan usaha yang ketat. 2 ... Salah satu

71

Sedangkan lain-lain yang memperoleh sebesar 10% merupakan faktor

yang memfasilitasi jawaban responden selain faktor-faktor yang telah

disebutkan sebelumnya.

c. Brand Recognition

Brand recognition atau pengenalan merek merupakan

pengukuran brand awareness responden, di mana kesadaran merek

diukur dengan diberikan bantuan. Pertanyan yang diajukan dibantu

dengan menyebutkan ciri-ciri dari produk merek tersebut (aided

question). Pertanyaan yang diajukan untuk mengetahui seberapa

banyak responden yang perlu diingatkan akan keberadaan merek

tersebut. Pengukuran Brand Recognition dilakukan dengan

mengajukan pertannyaan, ”Apakah Bapak/ Ibu/ Saudara/ Saudari

mengenal produk mutivitamin merek PROTECAL?” dan memberikan

opsi jawaban sebagai berikut:

1) Ya, saya mengenal dan telah menuliskannya dalam pertanyaan

sebelumnya

2) Ya, saya mengenal setelah mengisi kuesioner ini

3) Tidak mengenal sama sekali

Hasil dari penyebaran kuesioner dapat dilihat dalam Tabel

III.12 sebagai berikut:

Page 72: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah/Analisis...indikasi perusahaan sukses atau dapat dikatakan perusahaan yang dapat menang dalam persaingan usaha yang ketat. 2 ... Salah satu

72

Tabel III.12

Anlisis Brand Recognition

Pilihan Jawaban Frekuensi Persentase

a. Ya, saya mengenal dan telah menuliskannya dalam pertanyaan sebelumnya.

78 78%

b. Ya, saya mengenal setelah mengisi kuesioner ini 17 17%

c. Tidak mengenal sama sekali 5 5%

Total 100 100%

Sumber: Data Primer, diolah 2012

Berdasarkan Tabel III.12 dari hasil pengolahan data yang

dilakukan, maka dapat diketahui bahwa untuk opsi jawaban “a. Ya,

saya mengenal dan telah menuliskannya dalam pertanyaan

sebelumnya” merupakan reprensentatif dari jawaban responden untuk

item pertanyaan “Merek produk multivitamin jenis tablet effervescent

(tablet yang cara penyajiaannya dilarutkan terlebih dahulu dalam air)

apa yang pertama kali muncul di benak Bapak/ Ibu/ Saudara/

Saudari?”, yang mana merupakan dasar untuk analisis Top of Mind

serta item pertanyaan “Selain yang telah Bapak/ Ibu/ Saudara/

Saudari sebutkan di atas, merek produk multivitamin jenis tablet

effervescent (tablet yang cara penyajiannya dilarutkan terlebih

dahulu dalam air) apa yang diingat?”, yang mana merupakan dasar

dari analisis Brand Recall. Di mana opsi jawaban “a. Ya, saya

Page 73: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah/Analisis...indikasi perusahaan sukses atau dapat dikatakan perusahaan yang dapat menang dalam persaingan usaha yang ketat. 2 ... Salah satu

73

mengenal dan telah menuliskannya dalam pertanyaan sebelumnya”

memperoleh 78% dari 100 responden yang mengisi kuesioner yang

disebarkan. Sedangkan untuk opsi jawaban “b. Ya, saya mengenal

setelah mengisi kuesioner ini” memperoleh 17% dan responden yang

memilih opsi jawaban “c. Tidak mengenal sama sekali”, sebesar 5%.

Namun, untuk pengukuran Brand Recognition dilakukan

analisis berdasarkan persentase responden yang memilih opsi jawaban

“b. Ya, saya mengenal setelah mengisi kuesioner ini”. Dari tabel

III.12 dapat diketahui bahwa responden yang memilih opsi jawaban

“b.” adalah sebesar 17 responden atau 17% dari 100 responden yang

telah mengisi kuesioner.

d. Unware of Brand

Untuk pengukuran unware of brand dilakukan observasi

terhadap pertanyaan pengenalan brand awareness sebelumnya dengan

melihat jawaban responden yang menjawab alternatif atau opsi

jawaban ”c. (tidak mengenal sama sekali)”.

Dari pengolahan data yang dapat juga dilihat pada Tabel III.12,

dapat diketahui bahwa responden yang memilih opsi jawaban “c.”

adalah 5 responden atau sebesar 5% dari 100 responden yang telah

mengisi kuesioner.

Page 74: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah/Analisis...indikasi perusahaan sukses atau dapat dikatakan perusahaan yang dapat menang dalam persaingan usaha yang ketat. 2 ... Salah satu

74

e. Media Pengenalan Merek

Untuk pengukuran media pengenalan merek dilakukan

penelitian dengan mencantumkan item pertanyaan “Dari mana Bapak/

Ibu/ Saudara/ Saudari mengenal merek “PROTECAL”?”. Serta

memberikan atau menyediakan opsi jawaban kepada responden

sebagai berikut:

1) Iklan di radio

2) Surat kabar

3) Iklan di televisi/ majalah

4) Billboard/ papan reklame

5) Event “Bone Clinic”

6) Sales Promotion Girl (SPG) / Sales Promotion Boy (SPB)

7) Keluarga/ teman

8) Lainnya,

Dari hasil pengolahan data diperoleh hasil seperti Tabel III.13

sebagai berikut:

Page 75: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah/Analisis...indikasi perusahaan sukses atau dapat dikatakan perusahaan yang dapat menang dalam persaingan usaha yang ketat. 2 ... Salah satu

75

Tabel III.13

Media Pengenalan Merek

Alasan atau Pertimbangan Frekuensi Persentase

Iklan Televisi atau Majalah 57 57%

Keluarga atau Teman 14 14%

Faktor Rasa 5 5%

Sales Promotion Girl (SPG) atau Sales Promotion Boy (SPB)

5 5%

Lain-lain 9 9%

Event “Bone Clinic” 8 8%

Billboard atau Papan Reklame 2 2%

Iklan di Radio 1 1%

Surat Kabar 0 0%

Total 100 100%

Sumber : Data Primer, diolah 2012

Dari Tabel III.13 di atas dapat pula disajikan dengan

menggunakan pie diagram sebagai berikut:

Page 76: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah/Analisis...indikasi perusahaan sukses atau dapat dikatakan perusahaan yang dapat menang dalam persaingan usaha yang ketat. 2 ... Salah satu

76

Sumber: Data Primer, diolah 2012

Diagram III.3

Media Pengenalan Merek

Pada Tabel III.13 dan didukung pula dengan Diagram III.3

terlihat jika media pengenalan produk multivitamin jenis tablet

effervescent merek PROTECAL oleh responden melalui iklan televisi

atau majalah yang paling banyak dipilih oleh responden yaitu sebesar

57% dari 100 responden yang mengisi kuesioner. Pengenalan merek

melalui keluarga atau teman menempati urutan ke dua dengan 14

responden yang memilih atau sebesar 14%, disusul kemudian

pengenalan merek melalui Sales Promotion Girl (SPG) / Sales

Promotion Boy (SPB) dan event “Bone Clinic”, di mana masing-

masing memperoleh sebesar 9% dan 8%. Dan secara berturut-turut

Page 77: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah/Analisis...indikasi perusahaan sukses atau dapat dikatakan perusahaan yang dapat menang dalam persaingan usaha yang ketat. 2 ... Salah satu

77

pengenalan merek melalui billboard atau papan reklame serta iklan di

radio, masing-masing memperoleh sebesar 2% dan 1%. Sedangkan

melalui media lainnnya yang memfasilitasi media selain yang telah

dicantumkan sebagai opsi atau pilihan jawaban memperoleh hasil

sebesar 9%.

D. Pembahasan

Dari hasil analisis deskriptif yang telah diuraikan di atas, maka dapat

diketahui bahwa Top of Mind produk multivitamin jenis tablet effervescent

adalah merek CDR dengan perolehan sebesar 38 responden atau setara dengan

38% dari 100 responden yang telah mengisi kuesioner. Sedangakan dengan

analisis yang sama yaitu Top of Mind, PROTECAL sebagai obyek penelitian

menempati urutan ke dua dan berbagi hasil yang sama dengan REDOXON

yaitu sebesar 27 responden atau setara dengan 27% dari 100 responden yang

telah mengisi kuesioner. Sisanya sebesar 4%, 3%, dan 1% merupakan

pencantuman merek SUPRADYN, FIT-UP, dan ENERVON-C. Dan di dalam

item pertanyaan yang sama, peneliti juga meminta kesediaan responden untuk

mengisi alasan atau pertimbangan yang dijadikan sebagai salah satu acuan

responden dalam menuliskan merek yang pertama kali muncul di benak

responden tersebut, diperoleh beberapa alasan atau pertimbangan yang

mengemuka dan dituliskan masing-masing responden. Adapun alasan atau

pertimbangan yang paling banyak mengemuka adalah faktor manfaat yang

didapat dari suatu merek produk, dengan perolehan sebesar 25% dari 100

Page 78: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah/Analisis...indikasi perusahaan sukses atau dapat dikatakan perusahaan yang dapat menang dalam persaingan usaha yang ketat. 2 ... Salah satu

78

responden yang telah mengisi kuesioner. Atau dengan kata lain sebanyak 25

orang yang mencantumkan faktor manfaat yang didapat dari suatu merek

produk sebagai alasan atau pertimbangan mereka dalam memilih suatu merek

produk multivitamin jenis tablet effervescent yang menjadi Top of Mind (merek

yang pertama kali di benak konsumen). Urutan selanjutnnya ditempati oleh

faktor promosi dan faktor kebiasaan, di mana masing-masing memperoleh

sebesar 21% dan 20%. Selanjutnya, merupakan alasan atau pertimbangan dari

faktor kemudahan dalam mendapatkan produk memperoleh sebesar 9% dan

faktor rasa memperoleh sebesar 6%. Sedangakan sisanya sebesar 19%

merupakan lain-lain yang memfasilitasi faktor-faktor selain yang telah

disebutkan.

Sedangkan untuk tingkatan Brand Recall produk multivitamin jenis

tablet effervescent, ditempati oleh merek PROTECAL dengan perolehan

sebesar 53% dari 100 responden. Atau dengan kata lain sebanyak 53 responden

mencantumkan atau menuliskan merek PROTECAL pada item pertanyaan ke

dua yang menganalisis ingatan atau kesadaran terhadap merek produk

multivitamin jenis tablet effervescent selain yang telah disebutkan pada item

pertanyaan sebelumnya. Urutan selanjutnya adalah REDOXON dan CDR, di

mana masing-masing memperoleh 17% dan 15%. Sisanya sebesar 6%, 5%,

3%, dan 1% merupakan produk multivitamin jenis tablet effervescent merek

FIT-UP, ENERVON-C, SUPRADYN, dan VIPRO-G. Dan di dalam item

pertanyaan yang sama, peneliti juga meminta kesediaan responden untuk

mengisi alasan atau pertimbangan yang dijadikan sebagai salah satu acuan

Page 79: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah/Analisis...indikasi perusahaan sukses atau dapat dikatakan perusahaan yang dapat menang dalam persaingan usaha yang ketat. 2 ... Salah satu

79

responden dalam menuliskan merek yang pertama kali muncul di benak

responden tersebut, diperoleh beberapa alasan atau pertimbangan yang

mengemuka dan dituliskan masing-masing responden. Adapun alasan atau

pertimbangan yang paling banyak mengemuka adalah faktor promosi dari

suatu merek produk, dengan perolehan sebesar 49% dari 100 responden yang

telah mengisi kuesioner. Atau dengan kata lain sebanyak 49 orang yang

mencantumkan faktor promosi sebagai alasan atau pertimbangan mereka dalam

memilih suatu merek produk multivitamin jenis tablet effervescent yang

menjadi Brand Recall (ingatan atau kesadaran suatu merek produk selain yang

disebutkan sebelumnya). Urutan selanjutnnya ditempati oleh faktor manfaat

yang didapat dari suatu merek produk, di mana memperoleh sebesar 27%.

Selanjutnya, merupakan alasan atau pertimbangan dari faktor kemudahan

dalam mendapatkan produk dan faktor rasa, di mana masing-masing berbagi

perolehan yang sama yaitu sebesar 5%. Sedangakan sisanya sebesar 4%

merupakan faktor kebiasaan yang dijadikan alasan atau pertimbangan

responden dalam mengingat dan menyebutkan kembali merek produk

multivitamin jenis tablet effervescent dan 10% merupakan lain-lain yang

memfasilitasi faktor-faktor selain yang telah disebutkan.

Selain tingkatan Top of Mind dan Brand Recall yang dilakukan untuk

analisis Brand Awareness, Brand Recognition dan Unware of Brand

merupakan tingkatan yang dapat menganalisis Brand Awareness. Berdasarkan

analisis Brand Recognition, diketahui bahwa sebesar 17% dari 100 responden

atau setara dengan 17 orang responden mengenal produk multivitamin jenis

Page 80: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah/Analisis...indikasi perusahaan sukses atau dapat dikatakan perusahaan yang dapat menang dalam persaingan usaha yang ketat. 2 ... Salah satu

80

tablet effervescent merek PROTECAL setelah mengisi kuesioner yan

disebarkan oleh penulis. Sedangkan untuk analisis Unware of Brand, sebesar

5% dari 100 responden atau dengan kata lain sebanyak 5 orang responden tidak

mengenal sama sekali produk multivitamin jenis tablet effervescent merek

PROTECAL walaupun setelah mengisi kuesioner yang disebarkan.

Media pengenalan produk multivitamin jenis tablet effervescent merek

PROTECAL oleh responden melalui iklan televisi atau majalah yang paling

banyak dipilih oleh responden yaitu sebesar 57% dari 100 responden yang

mengisi kuesioner. Pengenalan merek melalui keluarga atau teman menempati

urutan ke dua dengan 14 responden yang memilih atau sebesar 14%, disusul

kemudian pengenalan merek melalui Sales Promotion Girl (SPG) / Sales

Promotion Boy (SPB) dan event “Bone Clinic”, di mana masing-masing

memperoleh sebesar 9% dan 8%. Dan secara berturut-turut pengenalan merek

melalui billboard atau papan reklame serta iklan di radio, masing-masing

memperoleh sebesar 2% dan 1%. Sedangkan melalui media lainnnya yang

memfasilitasi media selain yang telah dicantumkan sebagai opsi atau pilihan

jawaban memperoleh hasil sebesar 9%.

Page 81: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah/Analisis...indikasi perusahaan sukses atau dapat dikatakan perusahaan yang dapat menang dalam persaingan usaha yang ketat. 2 ... Salah satu

81

BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan analisis data dan pemabahasan pada bab III mengenai

tingkatan Brand Awareness produk multivitamin jenis tablet effervesecent

merek PROTECAL, maka dapat disimpulkan sebagai berikut, bahwa:

1. Sebesar 27% menempatkan PROTECAL sebagai Top of Mind produk

multivitamin jenis tablet effervesecent, namun kalah jika dibanding dengan

merek CDR (sebesar 38%). Adapun alasan atau pertimbangan yang paling

banyak mengemuka (sebesar 25%) dari pemilihan Top of Mind suatu

merek adalah faktor manfaat yang didapat dari suatu merek produk.

2. Sebesar 53% menempatkan produk multivitamin jenis tablet effervesecent

merek PROTECAL sebagai Brand Recall mereka. Adapun alasan atau

pertimbangan yang paling banyak (sebesar 49%) mengemuka dari

pemilihan Brand Recall suatu merek adalah faktor promosi.

3. Sebesar 17% menempatkan produk multivitamin jenis tablet effervesecent

merek PROTECAL sebagai Brand Recognition mereka.

4. Sebesar 5% menempatkan produk multivitamin jenis tablet effervesecent

merek PROTECAL sebagai Unware of Brand mereka.

5. Sebesar 57% mengenal produk multivitamin jenis tablet effervesecent

merek PROTECAL melalui media iklan di televisi atau majalah.

Page 82: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah/Analisis...indikasi perusahaan sukses atau dapat dikatakan perusahaan yang dapat menang dalam persaingan usaha yang ketat. 2 ... Salah satu

82

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan yang telah diuraikan, berikut ini penulis

sampaikan saran-saran yang mungkin dapat berguna:

1. Bagi Perusahaan

Hasil analisis Brand Awareness, menunjukkan bahwa produk

multivitamin jenis tablet effervescent merek “PROTECAL” menempati

tingkatan Brand Recall. Pada umumnya, masyarakat Kota Surakarta telah

mengenal atau sadar terhadap produk multivitamin jenis tablet effervescent

merek “PROTECAL” melalui media iklan telvisi atau majalah, walaupun

hanya menjadi ”merek ke dua”. Untuk semakin memperpendek gap yang

ada atau bahkan meningkatkan posisi ke tingkatan Top of Mind,

hendaknya PT. Konimex:

a. Lebih memaksimalkan peranan SPG atau SPB yang telah ada saat ini,

sebagai salah satu media edukasi kepada konsumen terhadap produk

multivitamin jenis tablet effervescent merek “PROTECAL”. Hal ini

sebagai bahan pertimbangan terhadap alasan yang mengemuka dari

pilihan merek yang menjadi Top of Mind, yaitu faktor manfaat yang

diperoleh dari suatu produk. Di samping karena produk multivitamin

jenis tablet effervescent merek “PROTECAL” sendiri juga

mempunyai tiga varian yang berbeda manfaatnya, yaitu “PROTECAL

Defense”, “PROTECAL Solid” dan “PROTECAL Osteo”.

b. Mendayagunakan dan memaksimalkan peranan program promosi

berupa event “Bone Clinic” sebagai salah satu media edukasi dan

Page 83: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah/Analisis...indikasi perusahaan sukses atau dapat dikatakan perusahaan yang dapat menang dalam persaingan usaha yang ketat. 2 ... Salah satu

83

penawaran produk multivitamin jenis tablet effervescent merek

“PROTECAL”. Hal ini disebabkan karena program ini merupakan

event pengecekan kondisi tulang konsumen secara gratis oleh ahlinya

dengan alat modern yang disediakan oleh PT. Konimex dan konsumen

diberi penyuluhan terhadap produk multivitamin jenis tablet

effervescent merek “PROTECAL” mana yang cocok dikonsumsi

sesuai dengan kondisi dari konsumen tersebut.

c. Lebih “mendekatkan” produk multivitamin jenis tablet effervescent

merek “PROTECAL” kepada konsumen dengan memillih outlet-

outlet yang mudah dijangkau. Sebagai bahan pertimbangan terhadap

alasan yang mengemuka dari pilihan merek yang menjadi Top of

Mind, yaitu faktor kemudahan dalam mendapatkan produk.

d. Memperhatikan dan menjaga mutu produk. Di samping itu, untuk

lebih bisa membedakan antara “PROTECAL Defense”, “PROTECAL

Solid”, dan “PROTECAL Osteo”, akan lebih baik untuk merek

“PROTECAL Defense” diberi rasa yang lebih bervariasi, seperti rasa

buah lainnya yang berfungsi untuk menjaga atau memelihara daya

tahan tubuh.

2. Bagi Peneliti Lain

Jika peneliti lain ingin mengangkat topik yang sama dan

menginginkan hasil yang sesuai dengan kenyataan yang ada atau lebih

akurat, maka hendaknya lebih memperhatikan metode pengambilan

sampel.