bab i pendahuluan a. latar belakang...lakijp 2017 perangkat daerah dinas kesehatan kab. seruyan 14...
TRANSCRIPT
LAKIjP 2017 PERANGKAT DAERAH DINAS KESEHATAN KAB. SERUYAN
13
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Tujuan Pembangunan Nasional sebagaimana tercantum dalam Pembukaan
UUD 1945 alinea 4 adalah untuk melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh
tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum dan
mencerdaskan kehidupan bangsa. Untuk mencapai tujuan tersebut diselenggarakan
program pembangunan nasional secara berkelanjutan, terencana dan terarah.
Pembangunan kesehatan merupakan bagian integral dan terpenting dalam
pembangunan nasional. Tujuan diselenggarakannya pembangunan kesehatan adalah
untuk meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap
orang agar terwujudnya derajat kesehatan masyarakat yang optimal. Hal ini sesuai
dengan amanat Undang-Undang Dasar 1945 pasal 28 H ayat (1) bahwa setiap orang
berhak hidup sejahtera lahir dan batin, bertempat tinggal, dan mendapat lingkungan
hidup baik dan sehat serta berhak memperoleh pelayanan kesehatan.
Pembangunan kesehatan diarahkan untuk meningkatkan kualitas sumber
daya manusia dan lingkungan yang saling mendukung dengan pendekatan
paradigma sehat, yang memberikan prioritas pada upaya peningkatan kesehatan,
pencegahan, penyembuhan, pemulihan dan rehabilitasi sejak dalam kandungan
sampai usia lanjut. Dalam kerangka desentralisasi, pembangunan bidang kesehatan
ditujukan untuk mewujudkan pembangunan nasional di bidang kesehatan yang
berlandaskan prakarsa dan aspirasi masyarakat dengan cara memberdayakan,
menghimpun, dan mengoptimalkan potensi daerah untuk kepentingan daerah dan
prioritas nasional.
Sebagai instansi pemerintah perangkat daerah Dinas Kesehatan Kabupaten
Seruyan berkewajiban untuk mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas pokok
dan fungsi yang diamanatkan kepada masyarakat dan rakyat sebagai pemegang
kedaulatan tertinggi. Kewajiban tersebut dijabarkan dengan menyiapkan, menyusun
dan menyampaikan laporan kinerja secara tertulis, periodik dan melembaga.
Pelaporan kinerja dimaksudkan untuk mengkomunikasikan capaian kinerja Dinas
Kesehatan Kabupaten Seruyan dalam satu tahun anggaran yang dikaitkan dengan
proses pencapaian tujuan dan sasaran serta menjelaskan keberhasilan dan kegagalan
tingkat kinerja yang dicapainya.
Sebagai pertanggungjawaban atas kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten
Seruyan selama tahun anggaran 2017, disusun Laporan Akuntabilitas Kinerja
Instansi Pemerintah (LAKjIP) Dinas Kesehatan Kabupaten Seruyan Tahun 2017 Dasar
penyusunan LAKIP adalah Keputusan Kepala Lembaga Administrasi Negara Nomor
239/IX/6/8/2003 tentang Perbaikan Pedoman Penyusunan Akuntabilitas Kinerja
Instansi Pemerintah, Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010 Tentang Pedoman Penyusunan Penetapan
Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, dan sebagaimana
ditegaskan dalam Peraturan Menteri Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor
LAKIjP 2017 PERANGKAT DAERAH DINAS KESEHATAN KAB. SERUYAN
14
53 Tahun 2014 Tentang Petunjuk Teknis Penetapan Kinerja (PK), Pelaporan Kinerja
dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah. Hal ini semata-mata
untuk menunjukan kepada masyarakat bahwa Dinas Kesehatan Kabupaten Seruyan
mempunyai komitmen dan tekad yang kuat untuk melaksanakan kinerja organisasi
yang berorientasi pada hasil, baik berupa output (sasaran kegiatan) maupun outcome
(sasaran program), disisi yang lain penyusunan LAKjIP Dinas Kesehatan Kabupaten
Seruyan juga sebagai pengejawantahan prinsip transparansi dan akuntabilitas yang
merupakan pilar penting pelaksanaan good governance dan menjadi cermin untuk
mengevaluasi kinerja organisasi selama satu tahun agar dapat melaksanakan kinerja
ke depan secara lebih produktif, efektif dan efisien, baik dari aspek perencanaan,
pengorganisasian, manajemen keuangan maupun koordinasi pelaksanaannya.
B. DATA UMUM ORGANISASI Perangkat daerah Dinas Kesehatan Kabupaten Seruyan berfungsi sebagai
pembantu Bupati dalam melaksanakan tugas dan kewenangan dan unsur pelaksana
otonomi daerah pemerintah Kabupaten di bidang kesehatan, dipimpin oleh seorang
Kepala Dinas yang berada dibawah dan bertanggungjawab kepada Bupati melalui
Sekretaris Daerah Kabupaten Seruyan.
1. Tugas Pokok dan Fungsi
a. Tugas Pokok
SKPD Dinas Kesehatan mempunyai tugas pokok adalah melaksanakan
kewenangan otonomi daerah di bidang kesehatan.
b. Fungsi
Untuk penyelenggaraan tugas pokoknya, Dinas Kesehatan Kabupaten Seruyan
mempunyai tugas sebagai berikut :
1) Perumusan penyelenggaran kebijakan teknis operasional di bidang
kesehatan yang meliputi meliputi pendekatan peningkatan kesehatan
(promotif), pencegahan (preventif), pengobatan (kuratif) dan pemulihan
(rehabilitatif) berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan
yang berlaku;
2) Penyelenggara teknis fungsional di bidang kesehatan;
3) Penyelenggaraan pelayanan teknis administrasi ketatausahaan Dinas
Kesehatan;
4) Pembinaan terhadap Unit Pelaksana Teknis Dinas; dan
5) Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan
kewenangan bidang tugasnya.
LAKIjP 2017 PERANGKAT DAERAH DINAS KESEHATAN KAB. SERUYAN
15
C. STRUKTUR ORGANISASI Dalam rangka penyelenggaraan Pemerintahan, Pembangunan dan Pelayanan
Masyarakat / Publik, Dinas Kesehatan Kabupaten Seruyan ditunjang dengan rincian
struktur organisasi sebagai berikut:
1. Kepala Dinas;
2. Sekretaris, membawahi :
a) Kepala Sub Bagian Keuangan, Umum dan Kepegawaian;
b) Kepala Sub Bagian Program dan Informasi;
3. Bidang, terdiri dari :
a) Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat, membawahi :
1) Kepala Seksi Kesehatan Keluarga dan Gizi Masyarakat;
2) Kepala Seksi Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat;
3) Kepala Seksi Kesehatan Lingkungan, Kesehatan Kerja dan Olah Raga;
b) Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, membawahi :
1) Kepala Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular;
2) Kepala Seksi Surveilans dan Imunisasi;
3) Kepala Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular dan
Kesehatan Jiwa;
c) Kepala Bidang Pelayanan Pengembangan Kesehatan, membawahi :
1). Kepala Seksi Pelayanan Kesehatan;
2) Kepala Seksi Sumber Daya Manusia Kesehatan;
3) Kepala Seksi Kefarmasian, Alat Kesehatan, Sarana Kesehatan dan PKRT
4. Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) :
a) Pusat Kesehatan Masyarakat;
b) Gudang Farmasi;
c) Laboratorium Kesehatan Daerah.
5. Kelompok Jabatan Fungsional.
D. ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI SKPD Kebijaksanaan adalah merupakan ketentuan yang telah disepakati pihak
terkait yang ditetapkan oleh pihak berwenang untuk dijadikan pedoman, pegangan
dan petunjuk bagi kegiatan aparatur pemerintah dan masyarakat, agar tercapai dan
keterpaduan dalam upaya mencapai sasaran, tujuan, misi dan visi Pemerintah
Daerah.
Untuk mengimplementasikan arah kebijakan umum Pembangunan Daerah
sebagaimana tertuang dalam RPJMD Kabupaten Seruyan 2013-2018 ditempuh
melalui strategi pokok yang terkait, yaitu : Pendekatan komunitas bertumpu pada
pengembangan sumber daya manusia melalui arah kebijakan peningkatan kualitas
kesehatan masyarakat. Karena itu, menjadi pedoman untuk menetapkan arah
kebijakan penyelenggaraan pembangunan kesehatan dan juga berdasarkan visi dan
misi Dinas Kesehatan Kabupaten Seruyan.
LAKIjP 2017 PERANGKAT DAERAH DINAS KESEHATAN KAB. SERUYAN
16
Permasalahan-permasalahan kesehatan yang akan di hadapi berdasarkan
tugas dan fungsi pelayanan kesehatan Kabupaten Seruyan, ditemukan beberapa
faktor-faktor yang mempengaruhinya yaitu sebagai berikut:
Dari beberapa masalah tersebut diatas ada beberapa masalah yang menjadi
prioritas yang perlu dilakukan sekarang sebagai berikut :
1. Kuantitas dan kualitas SDM kesehatan berdasarkan spesifikasi profesi masih
kurang dan penyebarannya tidak merata;
2. Alokasi anggaran tidak mencukupi biaya kebutuhan operasional;
3. Kurangnya sarana dan prasarana penunjang untuk pelayanan kesehatan
masyarakat;
4. Tingginya Angka kematian ibu dan Angka kematian bayi;
5. Kurangnya penerapan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) bagi masyarakat;
6. Dinamika epidemiologi penyakit yang cepat berubah;
Dengan adanya permasalahan-permasalahan kesehatan tersebut, SKPD akan
menghadapi tantangan pembangunan kesehatan yang akan di hadapi yaitu :
1. Keterbatasan akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan dasar, ditandai
kondisi geografis yang sulit dan masih terbatasnya transportasi dan infrastruktur;
2. Target cakupan program belum tercapai sepenuhnya;
3. Alokasi Anggran bidang kesehatan masih kurang untuk biaya operasional dan
kegiatan langsung untuk pelayanan kesehatan Dasar di Puskesmas dan
Jaringannya;
4. Masih kurangnya tenaga kesehatan, baik jumlah, jenis dan distribusinya;
5. Masih rendahnya Perilaku Hidup Bersih dan Sehat masyarakat serta penyehatan
lingkungan.
Adapun isu-isu penting untuk mencapai pembangunan kesehatan yang
ditetapkan :
1. Masyarakat miskin belum sepenuhnya terjangkau Pelayanan Kesehatan;
2. Beban Ganda Penyakit;
3. Meningkatnya Angka Kematian Ibu dan Bayi;
4. Tingginya prevalensi gizi kurang;
5. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat masyarakat belum maksimal;
6. Kualitas dan kuantitas SDM kesehatan masih terbatas serta penyebaran SDM
kesehatan belum merata;
7. Kualitas dan Kuantitas serta pemerataan dan keterjangkauan Pelayanan
Kesehatan masih rendah.
E. SISTEMATIKA PENULISAN LAPORAN Sistematika penulisan Laporan Akuntabilitas Kinerja (LAKjIP)Dinas Kesehatan
Kabupaten Seruyan adalah sebagai berikut :
1. Kata Pengantar
2. Ihtisar Eksekutif
3. Bab I Pendahuluan
LAKIjP 2017 PERANGKAT DAERAH DINAS KESEHATAN KAB. SERUYAN
17
Pada bab ini disajikan penjelasan umum tentang SKPD dengan penekanan pada
aspek strategis SKPD serta permasalahan utama yang sedang dihadapi SKPD
pada tahun 2017.
4. Bab II Perencanaan Kinerja
Pada bab ini diuraikan beberapa hal penting dalam perencanaan dan penetapan
kinerja yang ditetapkan dalam dokumen pernyataan perjanjian kinerja.
5. Bab III. Akuntabilitas
Pada sub bab ini di uraikan dan disajikan capaian kinerja SKPD sesuai dengan
hasil pengukuran indikator kinerja melalui program dan kegiatan yang telah
dilaksanakan.
a. Capaian Kinerja
Berdasarkan pencapaian sasaran strategis SKPD Dinas Kesehatan Kabupaten
Seruyan.
b. Realisasi Anggaran
Pada sub bab ini diuraikan realisasi anggaran yang digunakan dan yang telah
digunakan untuk mewujudkan kinerja SKPD sesuai dengan dokumen perjanjian
kinerja.
6. Bab IV Penutup
Pada bab ini diuraikan simpulan umum atas capaian kinerja organisasi serta
langkah masa mendatang yang akan dilakukan SKPD untuk meningkatkan
kinerjanya.
Lampiran :
Perjanjian Kinerja tahun 2017 dan;
Lain-lainnya yang dianggap perlu.
LAKIjP 2017 PERANGKAT DAERAH DINAS KESEHATAN KAB. SERUYAN
18
BAB II PERENCANAAN KINERJA
A. RENCANA STRATEGIS
Akuntabilitas kinerja adalah perwujudan kewajiban suatu instansi pemerintah
untuk mempertanggung jawabkan keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan misi
organisasi dalam mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan melalui alat
pertanggungjawaban secara periodik.
Perencanaan strategis merupakan suatu proses yang berorientasi pada hasil
yang ingin dicapai selama kurun waktu 1 (satu) sampai dengan 5 (lima) tahun dengan
memperhitungkan potensi, peluang, dan kendala yang ada atau mungkin timbul.
Rencana Strategis mengandung visi, misi, tujuan/sasaran, dan program yang realistis
dan mengantisipasi masa depan yang diinginkan dan dapat dicapai.
I. VISI DAN MISI Visi adalah rumusan umum mengenai keadaan yang diinginkan pada akhir
periode perencanaan. Dan Visi Bupati Seruyan adalah :
“Menembus Keterisolasian Daerah Dari Arus Barang dan Jasa Serta Arus Informasi, dan Menyambung Disparitas Pelayanan Antara Daerah Hilir dan Daerah Hulu Guna Mengantar Masyarakat Seruyan Menjadi Sejahtera dan Berkeadilan.”
Untuk mencapai visi Bupati Seruyan tersebut maka disusun indikator kinerja
dan target Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan Tahun 2010-2015 dan juga
mempertimbangkan kondisi saat ini serta isu-isu strategis pada 5 (Lima) tahun
mendatang, maka disesuaikan dengan Visi Dinas Kesehatan Kabupaten Seruyan
pada Tahun 2013-2018 adalah :
“Mewujudkan Masyarakat Seruyan Sehat” Makna dari visi Dinas Kesehatan Kabupaten Seruyan mengandung arti, yaitu
Masyarakat Seruyan Sehat adalah Masyarakat Seruyan dengan keadaan sehat baik
secara fisik, mental, maupun sosial yang memungkinkan setiap orang untuk hidup
produktif secara sosial dan ekonomi, diharapkan terwujudnya sebuah kabupaten
dimana masyarakatnya memiliki derajat kesehatan yang optimal dan didukung
lingkungan yang sehat dan perilaku hidup bersih dan sehat dengan pelayanan
berkualitas, merata dan terjangkau.
Dalam upaya mewujudkan Visi pembangunan kesehatan Kabupaten Seruyan
tersebut, maka perlu disusun misi yang merupakan rumusan umum mengenai
upaya-upaya yang akan dilaksanakan untuk mewujudkan visi dan bayangan kondisi
tentang masa depan misi mencerminkan peran, fungsi dan kewenangan seluruh
jajaran organisasi kesehatan diseluruh wilayah Kabupaten Seruyan, yang
bertanggung jawab secara teknis terhadap pencapaian tujuan dan sasaran
pembangunan kesehatan Kabupaten Seruyan.
LAKIjP 2017 PERANGKAT DAERAH DINAS KESEHATAN KAB. SERUYAN
19
Misi Bupati Seruyan yang berhubungan dengan kesehatan adalah Misi no.5
(lima) Yaitu : ”Menyediakan Pelayanan Kesehatan Masyarakat Yang Berkualitas dan Merata” yang dicapai melalui 2 sasaran dan didukung dengan 3 indikator kinerja.
Dalam upaya mewujudkan Misi Bupati Seruyan nomor 5 (lima) yaitu :
”Menyediakan Pelayanan Kesehatan Masyarakat Yang Berkualitas dan Merata”,
maka perlu disusun misi yang merupakan rumusan umum mengenai upaya-upaya
yang akan dilaksanakan untuk mewujudkan bayangan kondisi tentang masa depan,
misi mencerminkan peran, fungsi dan kewenangan seluruh jajaran organisasi
kesehatan diseluruh wilayah Kabupaten Seruyan, yang bertanggung jawab secara
teknis terhadap pencapaian Menyediakan Pelayanan Kesehatan Masyarakat Yang
Berkualitas dan Merata, dan mencapai tujuan dan sasaran pembangunan kesehatan
Kabupaten Seruyan.
Untuk mewujudkan visi tersebut ada lima (5) Misi yang diemban oleh
Dinas Kesehatan Kabupaten Seruyan adalah sebagai berikut : 1. Mewujudkan pelayanan kesehatan yang bermutu, adil, merata dan terjangkau
bagi seluruh masyarakat. 2. Mewujudkan mutu pelayanan kesehatan melalui upaya promotif, preventif,
kuratif, rehabilitatif yang komprehensif. 3. Mewujudkan kuantitas dan kualitas sumber daya kesehatan yang profesional,
merata dan sejahtera. 4. Mewujudkan ketersediaan sarana prasarana kesehatan yang memadai dan
merata. 5. Mewujudkan peran serta masyarakat untuk hidup sehat dan mandiri.
II. TUJUAN DAN SASARAN Tujuan merupakan penjabaran atau implementasi dari penyataan misi, tujuan
adalah sesuatu (apa) yang akan dicapai atau dihasilkan pada jangka waktu 1 (satu)
sampai dengan 5 (lima) tahunan dan meletakkan kerangka prioritas untuk
memfokuskan arah semua program dan kegiatan dalam melaksanakan misi.
Karakterisitk tujuan dapat diartikan sebagai :
1. Idealistik artinya suatu pemahaman dan keyakinan yang kuat akan suatu dan
keinginan untuk mewujudkan keadaan lebih baik, dan berhasil;
2. Jangkauan kedepan dicapai dalam jangka waktu 5 (lima) tahun atau lebih
sebagaimana yang ditetapkan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Seruyan;
3. Abstrak, bahwa tujuan belum tergambar secara kuantitatif, tetapi menunjukkan
suatu kondisi yang ingin dicapai dimasa yang akan datang;
4. Konsisten, yaitu tujuan harus sesuai dengan tugas pokok dan fungsi organisasi.
Upaya mewujudkan Visi dan Misi Dinas Kesehatan Kabupaten Seruyan dalam
tahun 2013-2018 yang akan datang akan diarahkan pada pencapaian tujuan masing-
masing Misi, yaitu sebagai berikut :
LAKIjP 2017 PERANGKAT DAERAH DINAS KESEHATAN KAB. SERUYAN
20
1. Mengoptimalkan dana APBD II untuk meningkatkan pencapaian SPM dan indikator Kinerja kesehatan lainnya.
2. Meningkatkan komitmen SDM kesehatan dalam memberikan pelayanan dengan melibatkan peran serta masyarakat untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.
3. Mewujudkan sumber daya kesehatan yang profesional, merata dan sejahtera
Sasaran adalah penjabaran dari tujuan, yaitu sesuatu yang akan
dicapai/dihasilkan oleh instansi pemerintah dalam jangka waktu tahunan,
semesteran, triwulan atau bulanan. Untuk mewujudkan tujuan tersebut diatas maka
diharapkan pada tahun 2018, tercapai sasaran sebagai berikut:
Tujuan 1 : Mengoptimalkan dana yang ada untuk meningkatkan pencapaian SPM.
Sasaran : 1) Meningkatnya akses pelayanan kesehatan yang bermutu, adil dan merata. 2) Menurunnya angka kesakitan akibat penyakit menular. Tujuan 2 : Meningkatkan komitmen SDM kesehatan dalam memberikan pelayanan
dengan melibatkan peran serta masyarakat untuk meningkatkan derajat kesehatan.
Sasaran : 1) Meningkatnya Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM). 2) Menurunnya Angka Kematian Ibu dan Angka Kematian Bayi. 3) Meningkatnya cakupan kunjungan bayi dan cakupan pelayanan anak balita 4) Meningkatnya cakupan peserta KB aktif. 5) Meningkatnya cakupan desa siaga aktif. Tujuan 3 : Meningkatkan kuantitas dan kualitas sumber daya kesehatan yang
profesional dan merata.
Sasaran : 1) Meningkatnya rasio sarana pelayanan kesehatan terhadap penduduk yang
dilengkapi dengan fasilitas kesehatan yang memadai; 2) Meningkatnya kuantitas dan kualitas tenaga kesehatan yang profesional dan
sejahtera.
III. PROGRAM DAN KEGIATAN Sedangkan program dan kegiatan pembangunan kesehatan yang dilaksanakan
Dinas Kesehatan yang tercantum pada DPA/DPPA (Dokumen Pelaksanaan Anggaran)
Tahun Anggaran 2017 yaitu :
1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran (non urusan kesehatan) Kegiatan : 1) Kegiatan Penyediaan Jasa Surat Menyurat;
2) Kegiatan Penyediaan Jasa Komunikasi, sumber daya air dan listrik;
3) Kegiatan Penyediaan Jasa Pemeliharaan dan Perizinan Kendaraan
Dinas/Operasional;
LAKIjP 2017 PERANGKAT DAERAH DINAS KESEHATAN KAB. SERUYAN
21
4) Kegiatan Penyediaan Jasa Administrasi Keuangan;
5) Kegiatan Penyediaan Jasa Kebersihan Kantor;
6) Kegiatan Penyediaan jasa perbaikan peralatan kantor;
7) Kegiatan Penyediaan Alat Tulis Kantor;
8) Kegiatan Penyediaan Barang Cetakan dan Penggandaan;
9) Kegiatan Penyediaan Komponen Instalasi Listrik/Penerangan Gedung Kantor;
10) Kegiatan Penyediaan Peralatan dan Perlengkapan Kantor;
11) Kegiatan Penyediaan Bahan Bacaan dan Peraturan Perundang-undangan;
12) Kegiatan Penyediaan Makanan dan Minuman Pegawai;
13) Kegiatan Rapat-rapat Kordinasi dan konsultasi ke luar/dalam daerah;
14) Kegiatan Peningkatan Pelayanan UPTD Gudang Obat
2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur (non urusan kesehatan) Kegiatan : 1) Kegiatan Pembangunan gedung kantor;
2) Kegiatan Pemeliharaan rutin/berkala gedung kantor;
3) Kegiatan Pemeliharaan rutin/ berkala kendaraan dinas/operasional;
4) Kegiatan Pemeliharaan rutin/berkala perlengkapan gedung kantor.
3. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur (non urusan kesehatan) Kegiatan : 1) Kegiatan Pendidikan dan Pelatihan Formal;
2) Kegiatan Peningkatan Kapasitas SDM;
3) Kegiatan Pengembangan dan Peningkatan kapasitas sumber daya aparatur.
4. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan (non urusan kesehatan) Kegiatan : 1) Kegiatan Perencanaan dan Pelaporan Capaian Kinerja SKPD
5. Program Obat dan Perbekalan Kesehatan (urusan kesehatan) Kegiatan : 1) Kegiatan Pengadaan Obat dan Perbekalan Kesehatan
6. Program Upaya Kesehatan Masyarakat (urusan kesehatan) Kegiatan : 1) Kegiatan Peningkatan Pelayanan dan Penanggulangan Masalah Kesehatan;
2) Kegiatan Penyelenggaraan Penyehatan Lingkungan;
3) Kegiatan Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan;
4) Kegiatan Pelayanan Kesehatan Khusus;
5) Kegiatan Peningkatan Pelayanan Kesehatan Rujukan pada kesehatan
Masyarakat;
6) Kegiatan Pembinaan Tenaga Kesehatan di RSUD, Puskesmas dan jaringannya;
7) Kegiatan Peningkatan Pelayanan Kesehatan UPTD Puskesmas Kuala
Pembuang I;
LAKIjP 2017 PERANGKAT DAERAH DINAS KESEHATAN KAB. SERUYAN
22
8) Kegiatan Peningkatan Pelayanan Kesehatan UPTD Puskesmas Kuala
Pembuang II;
9) Kegiatan Peningkatan Pelayanan Kesehatan UPTD Puskesmas Telaga Pulang;
10) Kegiatan Peningkatan Pelayanan Kesehatan UPTD Puskesmas Danau
Sembuluh;
11) Kegiatan Peningkatan Pelayanan Kesehatan UPTD Puskesmas Terawan;
12) Kegiatan Peningkatan Pelayanan Kesehatan UPTD Puskesmas Asam Baru;
13) Kegiatan Peningkatan Pelayanan Kesehatan UPTD Puskesmas Pembuang
Hulu;
14) Kegiatan Peningkatan Pelayanan Kesehatan UPTD Puskesmas Rantau Pulut II;
15) Kegiatan Peningkatan Pelayanan Kesehatan UPTD Puskesmas Rantau Pulut I;
16) Kegiatan Peningkatan Pelayanan Kesehatan UPTD Puskesmas Tumbang
Manjul;
17) Kegiatan Peningkatan Pelayanan Kesehatan UPTD Puskesmas Tumbang
Langkai;
18) Kegiatan Peningkatan Pelayanan Kesehatan UPTD Puskesmas Sandul;
19) Kegiatan Peningkatan Pelayanan Kesehatan UPTD Laboratorium Kesehatan
Daerah (LABKESDA);
20) Kegiatan Bantuan Operasional Kesehatan Puskesmas pada UPTD Puskesmas
Kuala Pembuang I;
21) Kegiatan Bantuan Operasional Kesehatan Puskesmas pada UPTD Puskesmas
Kuala Pembuang II;
22) Kegiatan Bantuan Operasional Kesehatan Puskesmas pada UPTD Puskesmas
Telaga Pulang;
23) Kegiatan Bantuan Operasional Kesehatan Puskesmas pada UPTD Puskesmas
Danau Sembuluh;
24) Kegiatan Bantuan Operasional Kesehatan Puskesmas pada UPTD Puskesmas
Terawan;
25) Kegiatan Bantuan Operasional Kesehatan Puskesmas pada UPTD Puskesmas
Asam Baru;
26) Kegiatan Bantuan Operasional Kesehatan Puskesmas pada UPTD Puskesmas
Pembuang Hulu;
27) Kegiatan Bantuan Operasional Kesehatan Puskesmas pada UPTD Puskesmas
Sandul;
28) Kegiatan Bantuan Operasional Kesehatan Puskesmas pada UPTD Puskesmas
Rantau Pulut II;
29) Kegiatan Bantuan Operasional Kesehatan Puskesmas pada UPTD Puskesmas
Rantau Pulut I;
30) Kegiatan Bantuan Operasional Kesehatan Puskesmas pada UPTD Puskesmas
Tumbang Manjul;
31) Kegiatan Bantuan Operasional Kesehatan Puskesmas pada UPTD Puskesmas
Tumbang Langkai;
LAKIjP 2017 PERANGKAT DAERAH DINAS KESEHATAN KAB. SERUYAN
23
32) Kegiatan Jaminan Persalinan (Jampersal);
33) Kegiatan Peningkatan Pelayanan Kesehatan Puskesmas Malalui Akreditasi
Puskesmas.
7. Program Pengawasan Obat dan Makanan (urusan kesehatan) Kegiatan : 1) Kegiatan Peningkatan Pengawasan Keamanan Pangan dan Bahan Berbahaya.
8. Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat (urusan kesehatan) Kegiatan : 1) Kegiatan Pengembangan media promosi dan informasi sadar hidup sehat;
9. Program Perbaikan Gizi Masyarakat (urusan kesehatan) Kegiatan : 2) Kegiatan Penanggulangan KEP, Anemia gizi besi, GAKY, kurang Vit. A dan
kekurangan zat gizi mikro lainnya.
10. Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular (urusan kesehatan) Kegiatan : 1) Kegiatan Pelayanan Pencegahan dan Penanggulangan penyakit menular;
2) Kegiatan pelayanan pencegahan dan penanggulangan penyakit tidak menular
dan kesehatan jiwa
3) Kegiatan Peningkatan Surveillence Epidemilogi dan Penanggulangan wabah
11. Program Pelayanan Kesehatan Penduduk Miskin (urusan kesehatan) Kegiatan : 1) Kegiatan Peningkatan Pelayanan Kesehatan Masyarakat Miskin
12. Program Pengadaan, Peningkatan, dan Perbaikan Sarana dan Prasarana Puskesmas/ puskesmas pembantu dan Jaringannya (urusan kesehatan) Kegiatan : 1) Pengadaan sarana dan prasarana puskesmas pembantu;
2) Pengadaan sarana dan prasarana puskesmas;
3) Pengadaan, Peningkatan, dan Perbaikan Sarana dan Prasarana Puskesmas
dan Jaringannya
13. Program Kemitraan Peningkatan Pelayanan Kesehatan (urusan kesehatan) Kegiatan : 1) Kegiatan Kemitraan jaminan kesehatan nasional (Kapitasi BPJS) pada UPTD
Puskesmas Kuala Pembuang I;
2) Kegiatan Kemitraan jaminan kesehatan nasional (Kapitasi BPJS) pada UPTD
Puskesmas Kuala Pembuang II;
3) Kegiatan Kemitraan jaminan kesehatan nasional (Kapitasi BPJS) pada UPTD
Puskesmas Telaga Pulang;
4) Kegiatan Kemitraan jaminan kesehatan nasional (Kapitasi BPJS) pada UPTD
Puskesmas Danau Sembuluh;
LAKIjP 2017 PERANGKAT DAERAH DINAS KESEHATAN KAB. SERUYAN
24
5) Kegiatan Kemitraan jaminan kesehatan nasional (Kapitasi BPJS) pada UPTD
Puskesmas Terawan;
6) Kegiatan Kemitraan jaminan kesehatan nasional (Kapitasi BPJS) pada UPTD
Puskesmas Asam Baru;
7) Kegiatan Kemitraan jaminan kesehatan nasional (Kapitasi BPJS) pada UPTD
Puskesmas Pembuang Hulu;
8) Kegiatan Kemitraan jaminan kesehatan nasional (Kapitasi BPJS) pada UPTD
Puskesmas Sandul;
9) Kegiatan Kemitraan jaminan kesehatan nasional (Kapitasi BPJS) pada UPTD
Puskesmas Rantau Pulut I;
10) Kegiatan Kemitraan jaminan kesehatan nasional (Kapitasi BPJS) pada UPTD
Puskesmas Rantau Pulut II;
11) Kegiatan Kemitraan jaminan kesehatan nasional (Kapitasi BPJS) pada UPTD
Puskesmas Tumbang Manjul;
12) Kegiatan Kemitraan jaminan kesehatan nasional (Kapitasi BPJS) pada UPTD
Puskesmas Tumbang Langkai.
14. Program Peningkatan Pelayanan Kesehatan Anak Balita (urusan kesehatan) Kegiatan : 1) Kegiatan Lomba Balita Sehat
15. Program Peningkatan Pelayanan Kesehatan Lansia (urusan kesehatan) Kegiatan : 1) Kegiatan Pelayanan Pemeliharaan Kesehatan
16. Program Peningkatan Keselamatan Ibu Melahirkan dan Anak (urusan kesehatan) Kegiatan : 1) Kegiatan Perawatan Secara Berkala bagi Ibu Hamil bagi keluarga kurang
mampu
2) Kegiatan Pelaksanaan KB-Kes
F. PENETAPAN KINERJA Sasaran umum pembangunan kesehatan Kabupaten Seruyan sejalan dengan
sasaran pembangunan kesehatan nasional sebagaimana tercantum dalam Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Nasional/RPJMN (Peraturan Presiden Nomor 7
Tahun 2005) dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kabupaten seruyan Tahun 2013-2018. Sasaran dan Indikator Kinerja Dinas
Kesehatan terdapat penambahan indikator kinerja dibanding dengan RPJMD dan
Renstra dikarenakan pada Penetapan Kinerja (PK) Tahun 2016 disesuaikan dengan
Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 741/MENKES/2008 tentang Standar Pelayanan
Minimal dan penetapan kinerja SKPD Dinas Kesehatan tahun 2017 yaitu:
LAKIjP 2017 PERANGKAT DAERAH DINAS KESEHATAN KAB. SERUYAN
25
1. Sasaran Indikator Kinerja Utama (IKU) Kabupaten Tahun 2017
Tabel II.1 Sasaran Indikator Kinerja Utama (IKU) Kabupaten Tahun 2017
No Sasaran Indikator Kinerja Target Thn 2017
1. Meningkatnya derajat kesehatan masyarakat
- Persentase Balita Gizi Buruk - Angka Kematian Bayi - Angka Kematian Ibu - Angka Kesakitan
< 3,5% 20 80 45
Sumber Data : Data Perbup perihal Penetapan IKU Kabupaten Tahun 2017
2. Sasaran Strategis Indikator Kinerja SKPD Dinas Kesehatan Tahun 2017
Tabel II.2 Sasaran dan Indikator Kinerja
Dinas Kesehatan Kabupaten Seruyan Tahun 2017 No Sasaran Indikator Kinerja Satuan Target 1. Meningkatkan
Akses pelayanan kesehatan yang bermutu, adil dan merata.
- Rasio Puskesmas, poliklinik, pustu per satuan penduduk
- Rasio Rumah Sakit per satuan penduduk
- Cakupan pelayanan kesehatan rujukan pasien masyarakat miskin
- Cakupan pelayanan kesehatan dasar pasien masyarakat msikin
- Cakupan Puskesmas - Cakupan Pembantu
Puskesmas
- -
persentase
persentase
persentase persentase
0,55
0,01
100
100
140 90
2. Menurunnya angka kesakitan akibat penyakit menular
- Cakupan Desa / Kelurahan Universal Child Immunization (UCI)
- Cakupan penemuan dan penanganan penderita penyakit TBC BTA
- Cakupan penemuan dan penanganan penderita penyakit DBD
- Cakupan penemuan penderita diare
- Cakupan Desa / Kelurahan yang mengalami KLB yang ditangani < 24 Jam
persentase
persentase
persentase
persentase
persentase
95
17,90
100
100
100
3. Meningkatnya Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STMB)
- Cakupan penemuan penderita Diare
- Cakupan penjaringan kesehatan siswa SD
persentase
persentase
100
100
4. Menurunnya angka kematian Ibu melahiran dan kematian bayi
- Angka kelangsungan hidup bayi
- Cakupan komplikasi kebidanan yang ditangani
- Cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi kebidanan (Pn)
- Cakupan kunjungan ibu hamil (K4)
- Cakupan Neonatus dengan
-
persentase
persentase
persentase
persentase
980
80
80
95
80
LAKIjP 2017 PERANGKAT DAERAH DINAS KESEHATAN KAB. SERUYAN
26
komplikasi yang ditangani - Cakupan Pelayanan nifas
persentase
90
5. Meningkatkan cakupan kunjungan bayi dan pelayanan anak balita
- Cakupan kunjungan bayi - Cakupan pelayanan balita - Rasio posyandu persatuan
balita
persentase persentase
-
100 90 9,7
6. Menurunkan angka prevalensi gizi kurang dan gizi buruk
- Persentase Balita Gizi buruk
- Cakupan balita gizi buruk mendapat perawatan
- Cakupan pemberian makanan pendamping ASI pada anak 6-24 bulan dari keluarga miskin
persentase
persentase
persentase
< 3,5
100
100
7. Meningkatkan Cakupan peserta KB Aktif
- Cakupan Kesehatan KB Aktif
persentase 80
8. Meningkatkan Cakupan Desa Siaga
- Cakupan Desa Siaga Aktif persentase
100
9. Meningkatkan Rasio Sarana pelayanan kesehatan terhadap penduduk yang dilengkapi fasilitas kesehatan yang memadai
- Rasio Puskesmas, poliklinik, pustu per satuan penduduk
- Rasio Rumah Sakit per satuan penduduk
- Cakupan Puskesmas - Cakupan Pembantu
Puskesmas
- -
persentase persentase
0,55
0,01
140 90
10. Meningkatnya kuantitas dan kualitas tenaga kesehatan yang profesional dan sejahtera.
- Rasio Dokter per satuan penduduk
- Rasio tenaga paramedis per satuan penduduk
- -
1,00
3,00
Sumber Data : RPJMD dan Renstra Dinas Kesehatan Tahun 2013-Tahun 2018
LAKIjP 2017 PERANGKAT DAERAH DINAS KESEHATAN KAB. SERUYAN
27
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA
Akuntabilitas kinerja adalah perwujudan kewajiban suatu instansi pemerintah
untuk mempertanggungjawabkan keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan misi
organisasi dalam mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan melalui alat
pertanggungjawaban secara periodik.
Berdasarkan pencapaian sasaran strategis SKPD Dinas Kesehatan Kabupaten
Seruyan, pengukuran indikator kinerja yakni Indikator Kinerja Utama (IKU)
Kabupaten Seruyan yang tertuang dalam RPJMD dan termuat dalam RENSTRA SKPD
Dinas Kesehatan Kabupaten Seruyan sejalan dengan sasaran yang telah ditetapkan
baik yang terdapat dalam RPJMD maupun RENSTRA SKPD.
Capaian kinerja SKPD Dinas Kesehatan Kab. Seruyan sesuai dengan hasil
pengukuran indikator kinerja melalui program dan kegiatan yang telah dilaksanakan.
Sedangkan skala capaian kinerja yang ditentukan dilihat pada dibawah
sebagai berikut :
Tabel III.1 Skala Capaian Kinerja SKPD Dinas Kesehatan Kabupaten Seruyan Tahun 2017
No Skala Capaian Kinerja Kategori
1. ≥ 100 % Sangat Baik
2. 75 – 100% Baik
3. 55 – 75% Cukup Baik
A. CAPAIAN KINERJA SKPD
Untuk setiap pernyataan kinerja sasaran sesuai dengan hasil pengukuran
indikator kinerja utama (IKU). Pengukuran indikator kinerja utama (IKU) dilakukan
dengan cara membandingkan antara target dengan realisasinya sehingga diketahui
tingkat keberhasilan dan kegagalannya. Untuk setiap pernyataan kinerja sasaran
tersebut berdasarkan pernyataan indikator kinerja utama (IKU) dan perjanjian kinerja
(PK) tahun 2017 dan dilakukan analisis capaian, adapun pencapaian sasaran
strategis IKU SKPD Dinas Kesehatan adalah sebagai berikut :
A. CAPAIAN KINERJA Berdasarkan pencapaian sasaran strategis SKPD Dinas Kesehatan Kabupaten
Seruyan, maka keseluruhan pengukuran dan capaian sasaran strategis dan indikator
kinerja SKPD Dinas Kesehatan Kabupaten Seruyan Tahun 2017 dapat dilihat pada
tabel dibawah ini yaitu :
LAKIjP 2017 PERANGKAT DAERAH DINAS KESEHATAN KAB. SERUYAN
28
A.I Capaian Kinerja Sasaran Strategis “Meningkatkan Akses pelayanan kesehatan yang bermutu, adil dan merata” SKPD Dinas Kesehatan
Kabupaten Seruyan Tahun 2017
No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target
2017 Realisasi
2017 Capaian
2017 Kategori Capaian
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) 1. Meningkatkan
akses pelayanan kesehatan yang bermutu, adil dan merata
1. Rasio Puskesmas, poliklinik, pustu per satuan penduduk
0,55 0,57 103,6% Sangat Baik
2.
Rasio Rumah Sakit per satuan penduduk
0,01 0,01 100% Baik
3. Cakupan pelayanan kesehatan rujukan pasien masyarakat miskin
100% 13,67% 13,67% Kurang Baik
4. Cakupan pelayanan kesehatan dasar pasien masyarakat miskin
100% 110,73 110,73 Sangat Baik
5.
Cakupan Puskesmas
140% 120% 85,71% Baik
6. Cakupan Pembantu Puskesmas
90% 79% 87,7% Baik
7. Jumlah Puskesmas yang Terakreditasi dengan Baik*
4 3 75% Baik
Sumber Data : Data Dinas Kesehatan Tahun 2017; Keterangan * : Indikator Kinerja Tambahan
A.2 Capaian Kinerja Sasaran Strategis “Menurunnya angka kesakitan akibat penyakit menular” SKPD Dinas Kesehatan Kabupaten Seruyan Tahun 2017
No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target
2017 Realisasi
2017 Capaian
2017 Kategori Capaian
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) 2. Menurunnya
angka kesakitan akibat penyakit menular
1 Cakupan Desa / Kelurahan Universal Child Immunization (UCI)
100% 73% 73% Cukup Baik
2
Cakupan penemuan dan penanganan penderita penyakit TBC BTA
17,90% 12% 67,04% Cukup Baik
LAKIjP 2017 PERANGKAT DAERAH DINAS KESEHATAN KAB. SERUYAN
29
3
Cakupan penemuan dan penanganan penderita penyakit DBD
100% 100% 100% Baik
4
Cakupan penemuan penderita diare
100% 67% 67% Cukup Baik
5
Cakupan Desa/ Kelurahan yang mengalami KLB yang ditangani < 24 Jam
100% 100% 100% Baik
Sumber Data : Data Dinas Kesehatan Tahun 2017
A.3. Capaian Kinerja Sasaran Strategis “Meningkatnya Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STMB)” SKPD Dinas Kesehatan
Kabupaten Seruyan Tahun 2017
No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target
2017 Realisasi
2017 Capaian
2017 Kategori Capaian
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) 3. Meningkatnya
Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STMB)
1. Cakupan penemuan penderita Diare.
100% 67% 67% Cukup Baik
2.
Cakupan penjaringan kesehatan siswa SD
100% 4,3% 4,3% Kurang Baik
Sumber Data : Data Dinas Kesehatan Tahun 2017
A.4. Capaian Kinerja Sasaran Strategis “Menurunnya angka kematian Ibu melahiran dan kematian bayi“ SKPD Dinas Kesehatan Kabupaten Seruyan
Tahun 2017
No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target
2017 Realisasi
2017 Capaian
2017 Kategori Capaian
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) 4. Menurunnya
angka kematian Ibu melahiran dan kematian bayi
1. Angka kelangsungan hidup bayi
980 993,58 101,3% Sangat Baik
2.
Cakupan komplikasi kebidanan yang ditangani
100% 100% 100% Baik
3.
Cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi kebidanan (Pn)
80% 65,27% 76,8% Baik
LAKIjP 2017 PERANGKAT DAERAH DINAS KESEHATAN KAB. SERUYAN
30
4.
Cakupan kunjungan ibu hamil (K4)
95% 74% 77% Baik
5.
Cakupan Neonatus dengan komplikasi yang ditangani
80% 7,7% 9,6% Kurang Baik
6.
Cakupan Pelayanan nifas
95% 52% 57% Cukup Baik
Sumber Data: Data Dinas Kesehatan Tahun 2017
A.5. Capaian Kinerja Sasaran Strategis “Meningkatkan cakupan kunjungan bayi dan pelayanan anak balita” SKPD Dinas Kesehatan Kabupaten Seruyan
Tahun 2017
No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target
2017 Realisasi
2017 Capaian
2017 Kategori Capaian
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) 5. Meningkatkan
cakupan kunjungan bayi dan pelayanan anak balita
1. Cakupan kunjungan bayi
100% 70,41% 70,41% Cukup Baik
2.
Cakupan pelayanan Anak balita
90% 42% 46% Kurang Baik
3.
Rasio posyandu per satuan balita
9,5 7,4 76,3% Baik
Sumber Data : Data Dinas Kesehatan Tahun 2017 A.6 Capaian Kinerja Sasaran Strategis “Menurunkan angka prevalensi gizi kurang
dan gizi buruk” SKPD Dinas Kesehatan Kabupaten Seruyan Tahun 2017
No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target
2017 Realisasi
2017 Capaian
2017 Kategori Capaian
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) 6. Menurunkan
angka prevalensi gizi kurang dan gizi buruk
1. Persentase Balita Gizi buruk
2,59% 0,015% 199,3% Baik
2.
Cakupan balita gizi buruk mendapat perawatan
100% 100% 100% Baik
Sumber Data : Data Dinas Kesehatan Tahun 2017 A.7 Capaian Kinerja Sasaran Strategis “Meningkatkan Cakupan peserta KB Aktif“
SKPD Dinas Kesehatan Kabupaten Seruyan Tahun 2017
No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target
2017 Realisasi
2017 Capaian
2017 Kategori Capaian
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) 7. Meningkatkan
Cakupan peserta KB Aktif
1. Cakupan Kesehatan KB Aktif
80% 73% 91,25% Baik
Sumber Data : Data Dinas Kesehatan Tahun 2017
LAKIjP 2017 PERANGKAT DAERAH DINAS KESEHATAN KAB. SERUYAN
31
A.8. Capaian Kinerja Sasaran Strategis “Meningkatkan Cakupan Desa Siaga“ SKPD Dinas Kesehatan Kabupaten Seruyan Tahun 2017
No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target
2017 Realisasi
2017 Capaian
2017 Kategori Capaian
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) 8. Meningkatkan
Cakupan Desa Siaga
1. Cakupan Desa Siaga Aktif
100% 100% 100% Sangat Baik
Sumber Data : Data Dinas Kesehatan Tahun 2017
A.9. Capaian Kinerja Sasaran Strategis “Meningkatkan Rasio Sarana pelayanan
kesehatan terhadap penduduk yang dilengkapi fasilitas kesehatan yang memadai“ SKPD Dinas Kesehatan Kabupaten Seruyan Tahun 2017
No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target
2017 Realisasi
2017 Capaian
2017 Kategori Capaian
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) 9. Meningkatkan
Rasio Sarana pelayanan kesehatan terhadap penduduk yang dilengkapi fasilitas kesehatan yang memadai
1. Rasio Puskesmas, poliklinik, pustu per satuan penduduk
0,55 0,57 103,6% Sangat Baik
2.
Rasio Rumah Sakit per satuan penduduk
0,01 0,01 100% Baik
3.
Cakupan Puskesmas
140% 120% 85,71% Baik
4.
Cakupan Pembantu Puskesmas
90% 79% 87,7% Baik
Sumber Data : Data Dinas Kesehatan Tahun 2017
A.10. Capaian Kinerja Sasaran Strategis “Meningkatnya kuantitas dan kualitas tenaga kesehatan yang profesional dan sejahtera” SKPD Dinas Kesehatan
Kabupaten Seruyan Tahun 2017
No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target
2017 Realisasi
2017 Capaian
2017 Kategori Capaian
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) 10. Meningkatnya
kuantitas dan kualitas tenaga kesehatan yang profesional dan sejahtera
1. Rasio Dokter per satuan penduduk
1,00 0,13 13% Kurang Baik
2.
Rasio tenaga paramedis per satuan penduduk
3,00 2,82 94% Baik
Sumber Data : Data Dinas Kesehatan Tahun 2017
LAKIjP 2017 PERANGKAT DAERAH DINAS KESEHATAN KAB. SERUYAN
32
Pengukuran kinerja dilakukan dengan cara membandingkan antara target
kinerja dengan realisasinya sehingga diketahui tingkat keberhasilan dan
kegagalannya dan dilakukan analisis capaian dapat dilihat pada tabel dibawah
sebagai berikut :
Matriks Capaian Realisasi Sasaran Strategis Nomor 1
“Meningkatkan akses pelayanan kesehatan yang bermutu,adil dan merata” SKPD Dinas Kesehatan Kabupaten Seruyan Tahun 2017
Sasaran Strategis
Indikator Kinerja
Target 2017
Realisasi 2017
Capaian
2017 Capaian
2016 Capaian
2015 Capaian
2014
Kondisi Akhir
RPJMD 2018
(1) (2) (3) (4) (6) (7) (8) (9) (10) Meningkatkan akses pelayanan kesehatan yang bermutu,adil dan merata
Rasio puskesmas, poliklinik, pustu per satuan penduduk
0,55 0,57 103,6% 105,45% 116% 118% 0,60
Rasio rumah sakit per satuan penduduk
0,01 0,01 100% 100% 100% 100% 0,01
Cakupan pelayanan kesehatan rujukan pasien masyarakat miskin
100% 13,67% 13,67% 5,58% 2,09% 23,39% 100%
Cakupan pelayanan kesehatan dasar pasien masyarakat miskin
100% 110,73% 110,73% 72,59% 40,12% 23,39% 100%
Cakupan puskesmas (%)
140% 120% 85,71 85,71% 92,30% 92% 140%
Cakupan Pembantu Puskesmas (%)
90% 79% 87,7% 91,25% 98,57% 103% 100%
Sumber : Data Dinas Kesehatan Tahun 2014 s/d Tahun 2017
Rasio Puskesmas, poliklinik, pustu per satuan penduduk Rumus perhitungan sebagai berikut :
Rasio puskesmas, poliklinik, pustu per satuan penduduk
Jumlah puskesmas, poliklinik, pustu di satu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu
Jumlah penduduk X Per 1000 =
LAKIjP 2017 PERANGKAT DAERAH DINAS KESEHATAN KAB. SERUYAN
33
Berdasarkan formula diperoleh rasio puskesmas, poliklinik, pustu tahun 2016
adalah sebagai berikut jumlah puskesmas (12 unit), jumlah poliklinik (17 unit) dan
jumlah Pustu (79 unit) sehingga 108/189975 x Per.1000 = 0,57.
Sumber Data : Data Dinas Kesehatan Tahun 2014 s/d Tahun 2017
Indikator kinerja rasio puskesmas, poliklinik, pustu per satuan penduduk
dari yang ditargetkan 0,55 ter realisasi mencapai target sejumlah 0,57 dengan
capaian 103,6%. Hal ini jika dibandingkan capaian tahun 2014 (118%), tahun 2015
(116%) dan tahun 2016 (105,45%) menunjukan adanya realisasi tercapai walaupun
capaian sedikit penurunan seperti terlihat pada grafik diatas.
Rasio Rumah Sakit Per satuan Penduduk Rumus perhitungan sebagai berikut :
Berdasarkan formula diperoleh rasio rumah sakit per satuan penduduk
tahun 2017 adalah sebagai berikut : 2/189975 x Per 1000 = 0,01.
95
100
105
110
115
120
2014 (118%) 2015 (116%) 2016 (105,45%) 2017 (103,6%)
GRAFIK III.1CAPAIAN REALISASI RASIO PUSKESMAS, POLIKLINIK, PUSTU
PER SATUAN PENDUDUK
Rasio rumah sakit per satuan penduduk
Jumlah rumah sakit di satu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu
Jumlah penduduk X Per 1000 =
LAKIjP 2017 PERANGKAT DAERAH DINAS KESEHATAN KAB. SERUYAN
34
Sumber Data : Data Dinas Kesehatan Tahun 2014 s/d Tahun 2017
Indikator kinerja rasio rumah sakit per satuan penduduk dari yang
ditargetkan 0,01 ter realisasi atau berhasil mencapai target sejumlah 0,01 (100%). Hal
ini sama baik jika dibandingkan capaian tahun 2014 (100%), 2015 (100%) dan 2016
(100%) seperti terlihat pada grafik diatas.
Cakupan Pelayanan kesehatan rujukan pasien masyarakat miskin
Definisi operasional : jumlah kunjungan pasien masyarakat miskin disarana
kesehatan strata dua dan strata tiga pada kurun waktu tertentu.
Rumus Perhitungan sebagai berikut :
Berdasarkan rumus tersebut diperoleh cakupan pelayanan kesehatan rujukan
pasien masyarakat miskin di Kabupaten Seruyan tahun 2017 sebagai berikut dimana
jumlah masyarakat miskin di Kabupaten Seruyan Tahun 2016 (Sumber Data : BPS
“Seruyan Dalam Angka 2017” ) sebanyak 14570 jiwa. Sehingga cakupan pelayanan
kesehatan rujukan pasien masyarakat miskin di Kabupaten Seruyan Tahun 2017
adalah 1992 Jiwa/14570 jiwa x 100% = 13,67%.
020406080
100
2014 (100%) 2015 (100%) 2016 (100%) 2017 (100%)
GRAFIK III.12.CAPAIAN REALISASI RASIO RUMAH SAKIT PER SATUAN
PENDUDUK
Cakupan pelayanan kesehatan rujukan pasien masyarakat miskin
Jumlah pasien masyarakat miskin di strata 2 dan strata 3
Jumlah seluruh masyarakat miskin di kab/kota
X 100% =
LAKIjP 2017 PERANGKAT DAERAH DINAS KESEHATAN KAB. SERUYAN
35
Sumber Data : Data Dinas Kesehatan Tahun 2014 s/d Tahun 2017
Pada tahun 2017 sasaran strategis yang dicapai dalam rangka meningkatkan
akses pelayanan kesehatan yang bermutu, adil, dan merata untuk indikator kinerja
cakupan pelayanan kesehatan rujukan pasien masyarakat miskin dengat target
sebesar 100% sehingga ter realisasi sebesar 13,67% dengan capaian 13,67%.
Dibandingkan pada tahun 2014 (23,39%), tahun 2015 (2,09%) dan tahun 2016
(5,58%) menunjukan trend kenaikan dalam pencapaian sasaran seperti terlihat pada
gambar Grafik III.23. diatas, tapi belum menunjukan hasil yang diharapkan sehingga
diperlukan usaha kerja keras dalam pencapaian sasaran strategis. Cakupan Pelayanan kesehatan dasar pasien masyarakat miskin
Definisi operasional : jumlah kunjungan pasien masyarakat miskin di sarana
kesehatan strata satu (puskesmas) di satu wilayah kerja tertentu pada kurun waktu
tertentu.
Rumus Perhitungan sebagai berikut :
Berdasarkan rumus tersebut diperoleh cakupan pelayanan kesehatan dasar
pasien masyarakat miskin tahun 2017 sebagai berikut dimana jumlah masyarakat
miskin di Kabupaten Seruyan Tahun 2016 (Sumber Data : BPS “Seruyan Dalam Angka
2017”) sebanyak 14570 jiwa. Sehingga, cakupan pelayanan kesehatan dasar pasien
masyarakat miskin adalah 16134 jiwa/14570 jiwa x 100% = 110,73%.
0
10
20
30
2014 (23,39%) 2015 (2,09%) 2016 (5,58%) 2017 (13,67%)
Grafik III.23.Capaian Realisasi Cakupan Pelayanan
Kesehatan Rujukan Pasien Masyarakat Miskin
Cakupan pelayanan kesehatan dasar pasien masyarakat miskin
Jumlah kunjungan pasien masyarakat miskin di sarana kesehatan strata 1
X 100% Jumlah seluruh masyarakat miskin di kab/kota
=
LAKIjP 2017 PERANGKAT DAERAH DINAS KESEHATAN KAB. SERUYAN
36
Sumber Data : Data Dinas Kesehatan Tahun 2014 s/d Tahun 2017
Dalam rangka upaya meningkatkan akses pelayanan kesehatan bagi masyarakat
miskin pada indikator kinerja cakupan pelayanan kesehatan dasar pasien
masyarakat miskin target 2017 sebesar 100% ter realisasi mencapai target sebesar
110,73% dengan capaian realisasi 110,73% dibandingkan tahun 2016 sebesar 100%
ter realisasi mencapai target sebesar 72,59% dengan capaian 72,59%, sedangkan
pada tahun 2014 (23,39%) dan tahun 2015 (40,12%), menunjukan trend kenaikan
dalam pencapaian realisasi seperti terlihat pada diatas.
Cakupan Puskesmas Rumus perhitungan sebagai berikut :
Berdasarkan formula diperoleh cakupan puskesmas tahun 2017 adalah
sebagai berikut : 12/10 x 100% = 120%.
Sumber Data : Data Dinas Kesehatan Tahun 2014 s/d Tahun 2017
020406080
100120
2014 (23,39%) 2015 (40,12%) 2016 (72,59%) 2017 (110,73%)
Grafik III.24.Capaian Cakupan Pelayanan Kesehatan Dasar
Pasien Masyarakat Miskin
80
85
90
95
2014 (92%) 2015(92,3%)
2016(85,71%)
2017(85,71%)
GRAFIK III.15.CAPAIAN REALISASI CAKUPAN PUSKESMAS
Cakupan puskesmas
Jumlah Puskesmas di satu wilayah kerja pada kurun waktu yang sama
Jumlah kecamatan X 100% =
LAKIjP 2017 PERANGKAT DAERAH DINAS KESEHATAN KAB. SERUYAN
37
Cakupan Puskesmas dari yang ditargetkan tahun 2017 menunjukan hampir
tercapai target sejumlah 140% ter realisasi 120% dengan capaian 85,71%. Hal ini
turun jika dibandingkan capaian tahun 2014 (92%), tahun 2015 (92,30%) dan 2016
(85,71%) seperti terlihat pada grafik diatas.
Cakupan Puskesmas Pembantu Rumus perhitungan sebagai berikut :
Berdasarkan formula diperoleh cakupan puskesmas pembantu tahun 2017
adalah sebagai berikut : 79 unit/100 x 100% = 79%.
Sumber Data : Data Dinas Kesehatan Tahun 2014 s/d Tahun 2017
Cakupan Puskesmas pembantu dari yang ditargetkan tahun 2017
menunjukan hampir tercapai target sejumlah 90% ter realisasi 79% atau dengan
capaian 87,7%. Hal ini dibandingkan capaian tahun 2014 (103%), tahun 2015
(98,57%) dan tahun 2016 (92,50%) menunjukan trend fluktuatif dalam pencapaian
target sasaran seperti terlihat pada diatas.
Hambatan dan kendala yang dihadapi dalam mencapai sasaran tersebut
diantaranya adalah:
1. Akses jangkauan pelayanan kesehatan belum maksimal
2. Pemahaman masyarakat terhadap JKN, Jamkesda masih belum sepenuhnya
mengerti (dalam hal mekanisme kepersertaan, manfaatnya).
3. Koordinasi lintas sektor dan lintas program untuk meningkatkan pemberdayaan
masyarakat pencapaian derajat kesehatan masyarakat belum efektif.
80
85
90
95
100
105
2014 (103%) 2015 (98,57%) 2016 (92,50%) 2017 (87,7%)
GRAFIK III.16CAPAIAN REALISASI CAKUPAN PUSKESMAS PEMBANTU
Cakupan puskesmas Pembantu
Jumlah Puskesmas pembantu di satu wilayah kerja pada kurun waktu yang sama
Jumlah seluruh desa/kelurahan X 100% =
LAKIjP 2017 PERANGKAT DAERAH DINAS KESEHATAN KAB. SERUYAN
38
4. Kondisi geografis serta wilayah yang luas dan infrastruktur yang belum maksimal
5. Sarana dan prasarana fasilitas kesehatan yang belum memenuhi standar.
6. Jumlah tenaga kesehatan yang terbatas sesuai standar dan penempatan tenaga
kesehatan yang belum merata.
Permasalahan yang dihadapi dalam pencapaian target-target kinerja diatas
serta langkah-langkah alternatif dan solusi yang diambil untuk perbaikan dan
peningkatan kinerja ditahun berikutnya secara berkelanjutan diantaranya adalah :
1. Peningkatan jumlah dan kualitas SDM serta penempatan sesuai kebutuhan
standar.
2. Peningkatan dan pemenuhan sarana dan prasarana fasilitas kesehatan sesuai
standar Permenkes Nomor 75 tahun 2014
3. Penempatan tenaga kesehatan sampai pelosok desa.
4. Pembinaan, pendidikan dan pelatihan dalam rangka peningkatan kompetensi
kemampuan tenaga kesehatan.
5. Pencapaian akreditasi puskesmas mengejar standar akreditasi.
6. Perlu dilakukan sinergitas dan koordinasi dari lintas program maupun lintas
sektor terkait agar pelayanan kesehatan masyarakat miskin lebih tepat sasaran
dan tepat manfaat.
7. Penguatan sosialisasi kepada masyarakat agar memahami manfaat Jaminan
kesehatan masyarakat
Sasaran ini dicapai melalui program dan kegiatan sebagai berikut :
1. Program Obat dan Perbekalan Kesehatan;
2. Program Pengadaan, Peningkatan dan Perbaikan Sarana dan Prasarana
Puskesmas/Puskesmas Pembantu dan Jaringannya
3. Program Upaya Kesehatan Masyarakat
4. Program Pelayanan Kesehatan Penduduk Miskin
5. Program Kemitraan Peningkatan Pelayanan Kesehatan
6. Program Peningkatan Pelayanan Kesehatan Lansia
Yang operasionalnya didukung oleh kegiatan-kegiatan sebagai berikut : 1) Kegiatan Pengadaan obat dan perbekalan kesehatan.
2) Kegiatan Pengadaan sarana dan prasarana puskesmas pembantu
3) Kegiatan pengadaan sarana dan prasarana puskesmas
4) Kegiatan pengadaan,peningkatan dan perbaiakan sarana dan prasarana
puskesmas/puskesmas pembantu dan jaringannya.
5) Kegiatan Peningkatan pelayanan kesehatan UPTD Puskesmas.
6) Kegiatan Peningkatan pelayanan kesehatan UPTD LABKESDA.
7) Kegiatan Peningkatan Pelayanan dan Penanggulangan Masalah Kesehatan
8) Kegiatan Peningkatan Pelayanan Kesehatan Puskesmas Melalui Akreditasi
Puskesmas
LAKIjP 2017 PERANGKAT DAERAH DINAS KESEHATAN KAB. SERUYAN
39
9) Kegiatan Peningkatan pelayanan kesehatan masyarakat miskin
10) Kegiatan Kemitraan Jaminan Kesehatan nasional (Kapitasi BPJS) pada
UPTD Puskesmas
11) Kegiatan Pelayanan Pemeliharaan Kesehatan
Dalam melaksanakan program dan kegiatan tersebut secara keseluruhan
dibutuhkan anggaran pada tahun 2017 sebesar Rp.27.756.832.152,29 dengan
realisasi sebesar Rp.18.599.283.313,63 atau 67%. Gambaran dibandingkan tahun
2016 sebesar Rp.6.358.781.208,00 dengan realisasi Rp.4.617.142.254,80 atau
72,61%, sedangkan anggaran untuk tahun 2015 sebesar Rp.4.871.314.362,00
dengan realisasi keuangan sebesar Rp.2.719.678.544,00 atau 55,83%. Sedangkan
anggaran tahun 2014 dibutuhkan Rp.4.122.311.136,00 dengan realisasi Rp.
2.960.963.223,00 ata 71,8%. Penggunaan anggaran selama 4 periode tahun 2014
sampai tahun 2017 untuk pencapaian sasaran tersebut mengalami kenaikan
anggaran yang cukup signifikan dan menunjukkan trend fluktuafi dalam hal
kebutuhan anggaran serta realisasi anggaran.
Matriks Capaian Realisasi Kinerja Sasaran Strategis Nomor 2
“Menurunnya Angka Kesakitan Akibat Penyakit Menular” SKPD Dinas Kesehatan Kabupaten Seruyan Tahun 2017
Sasaran Strategis
Indikator Kinerja
Target 2017
Realisasi 2017
Capaian
2017 Capaian
2016 Capaian
2015 Capaian
2014
Kondisi Akhir
RPJMD 2018
(1) (2) (3) (4) (6) (7) (8) (9) (10) Menurunnya angka kesakitaakibat penyakit menular
Cakupan Desa,Kelurahan Universal Child Imunnization (UCI)
95% 73% 76,8% 57% 56,47% 61,25% 100%
Cakupan penemuan dan penanganan penderita penyakit TBC BTA
17,9% 12% 67,03% 73,03% 58,70% 33,83% 18%
Cakupan penemuan dan penanganan penderita penyakit DBD
100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
Cakupan penemuan penderita diare
100% 67% 67% 74% 13,03% 153% 100%
Cakupan desa/kelurahan yang mengalami KLB yang ditangani <24 Jam
100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
Sumber Data : Data Dinas Kesehatan Tahun 2014 s/d Tahun 2017
LAKIjP 2017 PERANGKAT DAERAH DINAS KESEHATAN KAB. SERUYAN
40
Cakupan desa/kelurahan universal child Immunization (UCI) Definisi operasional adalah Desa/kelurahan dimana ≥ 80% dari jumlah bayi
yang ada didesa tersebut sudah mendapat imunisasi dasar lengkap dalam waktu satu
tahun.
Rumus Perhitungan sebagai berikut :
Dimana realisasi Cakupan UCI Kabupaten Seruyan Tahun 2017 adalah sebagai
berikut 73/100 X 100% = 73 %
Sumber Data : Data Dinas Kesehatan Tahun 2014 s/d Tahun 2017
Pada tahun 2017 untuk mencapai sasaran menurunnya angka kesakitan
akibat penyakit menular dengan indikator kinerja yang dicapai cakupan desa/
kelurahan UCI terlihat pada diatas menunjukan pencapaian realisasi 2017 (73%) atau
capaian 2017 sebesar (76,8%) jauh dari target 2016 (95%) yang diharapkan sehingga
perlu perhatian khusus dan usaha kerja lagi untuk pencapaian, selanjutnya. Bila
dibandingkan dengan periode sebelumnya pada tahun 2016 (57%), 2015 (56,47%)
dan 2014 (61,25%) menunjukan hasil cenderung tren naik dalam pencapaian
realisasi. Cakupan Penemuan dan Penanganan penderita penyakit TBC BTA
Definisi operasional adalah angka penemuan pasien baru TB BTA atau Case
Detection Rate (CDR) adalah persentase jumlah penderita baru TB BTA positif yang
ditemukan dibandingkan dengan jumlah perkiraan kasus/pederita baru TB BTA
positif dalam wilayah tertentu dalam waktu satu tahun.
Rumus perhitungan sebagai berikut :
0
20
40
60
80
2014 (61,25%) 2015 (56,47%) 2016 (57%) 2017 (76,8%)
G R A F I K I I I . 1 7 .C A P A I A N R E A L I S A S I C A K U P A N
D E S A / K E L U R A H A N U N I V E R S A L C H I L D I M U N N I Z A T I O N ( U C I )
Jumlah Desa/Kelurahan UCI
Jumlah Seluruh Desa/Kelurahan
Cakupan Desa/Kelurahan Universal Child Immunization (UCI )
= X 100%
LAKIjP 2017 PERANGKAT DAERAH DINAS KESEHATAN KAB. SERUYAN
41
Sehingga diperoleh realisasi cakupan penemuan dan penanganan penderita
penyakit TBC BTA(+) tahun 2017 di Kabupaten Seruyan adalah sebagai berikut :
94/758 X 100% = 12%.
Sumber Data : Data Dinas Kesehatan Tahun 2014 s/d Tahun 2017
Indikator kinerja dengan cakupan penemuan dan penanganan penderita
penyakit TBC BTA terlihat pada Grafik III.18. diatas menunjukan realisasi tahun
2017 (12%) masih jauh dari target 17,90% dengan capaian sebesar 67,03 sehingga
perlu perhatian dan usaha kerja keras untuk pencapaian selanjutnya. Bila
dibandingkan dengan capaian periode sebelumnya pada capaian tahun 2016 (73,03),
tahun 2015 (58,70) dan capaian tahun 2014 (33,83) menunjukan hasil yang tren
fluktuatif dalam pencapaian realisasinya.
Cakupan penemuan dan penanganan penderita penyakit DBD
Definisi operasional adalah persentase penderita DBD yang ditangani sesuai
standar di satu wilayah dalam waktu 1 (satu) tahun dibandingkan dengan jumlah
penderita DBD yang ditemukan/dilaporkan dalam kurun waktu satu tahun yang
sama.
Rumus Perhitungan sebagai berikut :
0
20
40
60
80
2014 (33,83%) 2015 (58,70%) 2016 (73,03%) 2017 (67,03%)
G R A F I K I I I . 1 8 .C A P A I A N R E A L I S A S I C A K U P A N P E N E M U A N D A N P E N A N G A N A N P E N D E R I T A P E N Y A K I T
T B C B T A
= Jumlah perkiraan penderita baru TBC BTA + dalam kurun waktu yang sama
Jumlah penderita baru TBC BTA + yang ditemukan dan diobati di satu wilayah kerja selama 1 tahun
X 100%
Cakupan penemuan dan penanganan penderita penyakit DBD
=
Jumlah penderita DBD yang ditangani sesuai SOP di satu wilayah kerja selama satu tahun X 100% Jumlah penderita DBD yang ditemukan di satu wilayah kerja dalam kurun waktu yang sama
Cakupan penemuan dan penanganan penderita penyakitt TBC BTA
LAKIjP 2017 PERANGKAT DAERAH DINAS KESEHATAN KAB. SERUYAN
42
Dimana diperoleh cakupan penemuan dan penanganan penderita penyakit
DBD Kabupaten Seruyan tahun 2017 sebagai berikut : 51/51 X 100% = 100 %.
Sumber Data : Data Dinas Kesehatan Tahun 2014 s/d Tahun 2017
Indikator kinerja Cakupan Penemuan dan Penangganan Kasus DBD semua
tertangani dari Tahun 2014 (3 kasus), 2015 (39 kasus) sampai tahun 2016 (122
kasus) dan tahun 2017 (51 Kasus) mengalami tren fluktuatif penemuan dan
penanganan kasus DBD, tetapi secara umum Cakupan penemuan dan penanganan
penderita DBD dari yang ditargetkan tahun 2017 sebesar 100% ter realisasi atau
berhasil mencapai target sejumlah 100% dan sama pencapaian capaian sebelumnya
pada tahun 2016 (100%), 2015 (100%) dan 2014 (100%) seperti terlihat pada grafik
diatas.
Cakupan Penemuan Penderita Diare
Definisi operasional : penemuan penderita diare adalah jumlah penderita yang
datang dan dilayani di sarana kesehatan dan kader di suatu wilayah tertentu dalam
waktu satu tahun.
Rumus perhitungan sebagai berikut :
0
20
40
60
80
100
2014 (100%) 2015 (100%) 2016 (100%) 2017 (100%)
G R A F I K I I I . 2 0 .C A P A I A N R E A L I S A S I C A K U P A N P E N E M U A N D A N
P E N A N G A N A N P E N D E R I T A P E N Y A K I T D B D
Cakupan penemuan dan penanganan penderita Diare
Jumlah penderita diare yang datang dan dilayani di sarana kesehatan dan kader di satu wilayah tertentu dalam waktu satu tahun
Jumlah perkiraan penderita diare pada satu wilayah tertentu dalam waktu yang sama (10% dari angka kesakitan x Jumlah penduduk)
X 100% =
LAKIjP 2017 PERANGKAT DAERAH DINAS KESEHATAN KAB. SERUYAN
43
Dimana diperoleh cakupan penemuan dan penanganan penderita diare
Kabupaten Seruyan pada tahun 2017 sebagai berikut 3450/5129 X 100% = 67%.
Sumber Data : Data Dinas Kesehatan Tahun 2014 s/d Tahun 2017
Indikator kinerja Cakupan penemuan penanganan diare tahun 2017 dari yang
ditargetkan sebesar 100% ter realisasi sebesar 67%. Terlihat pada diatas diatas
menunjukan pencapaian realisasi belum sesuai target yang diharapkan sehingga
perlu perhatian khusus dan usaha kerja lagi untuk pencapaian selanjutnya. Bila
dibandingkan dengan periode sebelumnya pada tahun 2016 (74%), tahun 2015
(142,68%) dan 2014 (154%) menunjukan adanya cenderung penurunan.
Cakupan desa/kelurahan yang mengalami KLB yang ditangani < 24 jam
Definisi operasional : cakupan desa/kelurahan mengalami KLB yang ditangani
<24 Jam adalah Desa/kelurahan mengalami kejadian luar biasa (KLB) yang ditangani
<24 Jam oleh Kab/kota terhadap KLB periode/kurun waktu tertentu.
Rumus Perhitungan sebagai berikut :
Dimana diperoleh cakupan KLB Desa/kelurahan yang ditangani <24 Jam
Kabupaten Seruyan tahun 2017 adalah sebagai berikut : 1/1 x 100% = 100%.
020406080
100120140160
2014 (154%) 2015 (142,68%) 2016 (74%) 2017 (67%)
G R A F I K I I I . 2 1C A P A I A N C A K U P A N P E N E M U A N P E N D E R I T A D I A R E
Cakupan KLB Desa/kelurahan yang ditangani < 24 Jam
Jumlah KLB di desa/kelurahan yang ditangani < 24 Jam dalam periode tertentu
Jumlah KLB di desa/kelurahan yang terjadi pada periode yang sama
X 100% =
LAKIjP 2017 PERANGKAT DAERAH DINAS KESEHATAN KAB. SERUYAN
44
Sumber Data : Data Dinas Kesehatan Tahun 2014 s/d Tahun 2017
Indikator kinerja melalui Cakupan desa/kelurahan yang mengalami KLB yang
ditangani <24 jam dari yang ditargetkan sebesar 100% ter realisasi atau berhasil
mencapai target sejumlah 100% pada tahun 2017. seperti terlihat pada Grafik III.22.
diatas, dibandingkan dengan periode sebelumnya pada tahun 2016 (100%), 2015
(100%) dan 2014 (100%) menunjukan hasil yang sangat baik dalam pencapaian
realisasi.
Hambatan dan kendala yang dihadapi dalam mencapai sasaran tersebut
diantaranya adalah :
1. Faktor geografis alam dan penularan dari kabupaten tetangga;
2. Pengetahuan masyarakat masih kurang tentang penceghan penyakit menular;
3. Rendahnya kesadaran masyarakat berperilaku hidup bersih dan sehat
4. Kurang sarana/prasarana fasilitas kesehatan dan tenaga kesehatan di desa;
5. Belum semua tenaga kesehatan yang mampu tata laksana penanganan kasus.
Permasalahan yang dihadapi dalam pencapaian target-target kinerja diatas
serta langkah-langkah alternatif dan solusi yang diambil untuk perbaikan dan
peningkatan kinerja ditahun berikutnya secara berkelanjutan diantaranya adalah :
1. Frekuensi Penyuluhan kepada masyarakat tentang pencegahan penyakit menular
maupun masalah kesehatan lainnya di tingkatkan
2. Penempatan tenaga kesehatan di desa yang tidak ada tenaga kesehatan.
3. Penguatan penyediaan sarana dan prasarana fasilitas kesehatan di puskesmas
4. Mengupayakan terobosan inovasi upaya promotif dan preventif tentang
penanganan TB Paru yang efektif maupun penyakit menular lainnya.
5. Memfasilitasi dan mendayagunakan tenaga penyuluh kesehatan di tingkat desa-
desa.
6. Mengupayakan adanya sinergitas dengan perangkat desa dalam pemanfaatan
alokasi dana desa (ADD) untuk pemanfaatan di bidang kesehatan di wilayah kerja
desa
7. Mengadakan MOU dengan perusahaan besar swasta tentang pelayanan kesehatan.
0
50
100
2014 (100%) 2015 (100%) 2016 (100%) 2017 (100%)
G R A F I K I I I . 2 2 .C A P A I A N C A K U P A N D E S A / K E L U R A H A N Y A N G M E N G A L A M I K L B Y A N G D I T A N G A N I < 2 4 J A M
LAKIjP 2017 PERANGKAT DAERAH DINAS KESEHATAN KAB. SERUYAN
45
Alokasi anggaran untuk melaksanakan program dan kegiatan tersebut pada
dengan sumber dana APBD Kabupaten untuk tahun 2017 dialokasi anggaran untuk
pencapaian sasaran strategis sebesar Rp.1.179.551.000,00 dengan realisasi
keuangan sebesar Rp.978.998.500,00 (83%) menunjukan realisasi keuangan diatas
80% merupakan capaian realisasi keuangan yang baik. Gambaran perbandingan
dengan realisasi keuangan pada sebelumnya untuk tahun 2016 alokasi anggaran
sebesar Rp.852.702.280,00 dengan realisasi Rp.759.980.200,00 (89,12%), tahun
2015 alokasi anggaran sebesar Rp.1.186.258.500,00 dengan realisasi
Rp.900.069.040,- (75,87%), sedangkan tahun 2014 anggaran sebesar
Rp.943.821.000,00 dengan realisasi Rp.782.579.000,00 (82,91%). Hal ini
menunjukkan anggaran dan realisasi keuangan selama periode 4 tahun untuk
pencapaian sasaran tersebut bersifat fluktuatif karena keterbatasan pada
kemampuan anggaran daerah dalam pengalokasian anggaran SKPD.
Sasaran ini dicapai melalui program dan kegiatan sebagai berikut:
1. Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular.
dengan operasionalnya didukung oleh kegiatan-kegiatan sebagai berikut :
1) Kegiatan Pelayanan Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit
Menular;
2) Kegiatan Peningkatan Surveillence Epidemiologi dan Penanggulangan
Wabah;
3) Kegiatan Pelayanan Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Tidak
Menular dan Kesehatan Jiwa
Gambar : Salah satu Kegiatan Pencegahan dan Pengendalaian Penyakit Menular melalui Penyuluhan Penyakit Menular DBD dan Fogging DBD
LAKIjP 2017 PERANGKAT DAERAH DINAS KESEHATAN KAB. SERUYAN
46
Matriks Capaian Kinerja Realisasi Sasaran Strategis Nomor 3 “Meningkatnya Sanitasi total berbasis masyarakat (STBM)”
SKPD Dinas Kesehatan Kabupaten Seruyan Tahun 2017
Sasaran Strategis
Indikator Kinerja
Target 2017
Realisasi 2017
Capaian 2017
Capaian 2016
Capaian 2015
Capaian 2014
Kondisi Akhir
RPJMD 2018
(1) (2) (3) (4) (5) 5 6 7 8 Meningkatnya sanitasi total berbasis masyarakat (STBM)
Cakupan penemuan penderita diare
100% 67% 67% 74% 142,6% 154% 100%
Cakupan penjaringan kesehatan siswa SD
100% 4,3% 4,3% 6,6% 11,85% 10,67% 100%
Sumber Data : Data Dinas Kesehatan Tahun 2014 s/d Tahun 2017
Cakupan penemuan penderita diare Definisi operasional : penemuan penderita diare adalah jumlah penderita yang
datang dan dilayani di sarana kesehatan dan kader di suatu wilayah tertentu dalam
waktu satu tahun.
Rumus perhitungan sebagai berikut :
Dimana diperoleh cakupan penemuan dan penanganan penderita diare
Kabupaten Seruyan pada tahun 2017 sebagai berikut 3450/5129 X 100% = 67%.
Sumber Data : Data Dinas Kesehatan Tahun 2014 s/d Tahun 2017
Cakupan penemuan dan penanganan penderita Diare
Jumlah penderita diare yang datang dan dilayani di sarana kesehatan dan kader di satu wilayah tertentu dalam waktu satu tahun
Jumlah perkiraan penderita diare pada satu wilayah tertentu dalam waktu yang sama (10% dari angka kesakitan x Jumlah penduduk)
X 100% =
0
50
100
150
200
2014 (154%) 2015 (142,68%) 2016 (74%) 2017 (64%)
GRAFIK III.25.CAPAIAN REALISASI CAKUPAN PENEMUAN PENDERITA
DIARE
LAKIjP 2017 PERANGKAT DAERAH DINAS KESEHATAN KAB. SERUYAN
47
Tahun 2017 sasaran strategis yang ingin dicapai oleh Dinas Kesehatan
Kabupaten Seruyan dengan indikator kinerja meningkatnya sanitasi total berbasis
masyarakat (STBM) salah satunya melalui cakupan penemuan diare tahun 2017 dari
yang ditargetkan sebesar 100% ter realisasi atau berhasil mencapai target hanya 67%
dengan capaian 67% menunjukkan capaian kinerja dengan ukuran skala cukup baik.
Terlihat pada grafik diatas. Bila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2016
(74%), 2015 (142,68%) dan 2014 (154%) terlihat tren cenderung penurunan cakupan.
Cakupan penjaringan kesehatan siswa SD dan setingkat Definisi operasional : cakupan siswa SD dan setingkat yang diperiksa
kesehatannya oleh tenaga kesehatan atau tenaga terlatih (guru UKS/dokter kecil)
melalui penjaringan kesehatan di satu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu.
Rumus perhitungan sebagai berikut :
Dimana diperoleh cakupan penjaringan kesehatan siswa SD dan setingkat
Kabupaten Seruyan tahun 2017 yang terlapor adalah 866/19863 X 100% = 4,3%.
(Jumlah murid SD Kab.Seruyan berdasarkan sumber BPS “Seruyan Dalam Angka
2017” sebanyak 19863 murid).
Sumber Data : Data Dinas Kesehatan Tahun 2014 s/d Tahun 2017
02468
1012
2014 (10,67%) 2015 (11,85%) 2016 (6,6%) 2017 (4,3%)
G R A F I K I I I . 2 6 .C A P A I A N R E A L I S A S I C A K U P A N P E N J A R I N G A N
K E S E H A T A N S I S W A S D
Cakupan penjaringan kesehatan siswa SD & setingkat
Jumlah murid SD dan setingkat yang diperiksa kesehatannya oleh tenaga kesehatan atau tenaga terlatih disatu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu
Jumlah murid SD dan setingkat di satu wilayah kerja dalam kurun waktu yang sama
X 100% =
LAKIjP 2017 PERANGKAT DAERAH DINAS KESEHATAN KAB. SERUYAN
48
Sasaran strategis yang ingin dicapai oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Seruyan
dengan indikator kinerja meningkatnya sanitasi total berbasis masyarakat (STBM)
salah satunya seperti terlihat pada grafik diatas untuk indikator cakupan penjaringan
kesehatan siswa SD selama periode tahun 2014 (10,67%), tahun 2015 (11,85%)
sampai tahun 2016 (6,6%) terlihat pencapaian indikator jauh dari harapan sehingga
perlu perhatian khusus dan usaha kerja keras.
Hambatan dan kendala yang dihadapi dalam mencapai sasaran tersebut
diantaranya adalah :
1. Kurangnya pengetahuan masyarakat tentang kesehatan lingkungan/sanitasi;
2. Letak geografis yang sulit dan jauh dari fasilitas kesehatan;
3. Beberapa Puskesmas belum ada petugas kesehatan lingkungan;
4. PHBS (perilaku hidup bersih dan sehat) rumah tangga maupun peserta didik
sekolah belum maksimal.
5. Penjaringan kesehatan anak sekolah belum berjalan maksimal.
Permasalahan yang dihadapi dalam pencapaian target-target kinerja diatas
serta langkah-langkah alternatif dan solusi yang diambil untuk perbaikan dan
peningkatan kinerja ditahun berikutnya secara berkelanjutan diantaranya adalah :
1. Pemenuhan tenaga kesehatan kesehatan sesuai kebutuhan
2. Penguatan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan anggota
rumah tangga dan siswa sekolah untuk berprilaku hidup bersih dan sehat melalui
konseling dan penyuluhan kesehatan
3. Koordinasi dan advokasi melakukan sosialisasi STBM dan pelatihan STBM pada
sasaran rumah tangga
4. Monitoring dan Bintek ke Puskesmas secara terpadu (semua program).
5. Koordinasi lintas sektor yang terkait/lintas program pelaksanaan kegiatan
pemeriksaan kesehatan peserta didik.
6. Menyampaikan feed back hasil pelaksanaan kegiatan pemeriksaan kesehatan
peserta didik kepada sekolah untuk dicatat dan ditindaklanjuti dengan
pemeriksaan berkala dan rujukan.
7. Penguatan pelaksanaan kegiatan UKS (usaha kesehatan sekolah) melalui
koordinasi dengan pihak sekolah serta penjaringan kesehatan dimaksimalkan
sesuai SOP.
8. Penguatan pengawasan makanan atau jajanan di lingkungan sekolah atau dengan
cakupan luas pada wilayah kerja puskesmas
9. Penguatan sosialisasi dan advokasi Germas (Gerakan Masyarakat Sehat).
Dalam pencapaian sasaran dibutuhkan anggaran dari sumber dana APBD
Kabupaten dan DAK Non Fisik untuk tahun 2017 sebesar Rp.1.773.939.390,00
dengan realisasi keuangan sebesar Rp.844.344.100,00 atau 47,60% dibandingkan
dengan tahun 2016 sebesar Rp.354.192.200,00 dengan realisasi Rp.330.942.700,00
LAKIjP 2017 PERANGKAT DAERAH DINAS KESEHATAN KAB. SERUYAN
49
atau dengan capaian 93,44%. Sedangkan tahun 2015 sebesar Rp.293.823.000,00
dengan realisasi Rp.278.580.550,00 atau 94,81% dan tahun 2014 dialokasikan
sebesar Rp.396.733.750,00 dengan realisasi Rp. 361.144.350,00 atau dengan capaian
91,03%.
Sasaran ini dicapai melalui Program dan Kegiatan sebagai berikut :
1. Program Usaha Kesehatan Masyarakat
2. Program Pengawasan Obat dan Makanan
3. Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat
Yang operasionalnya didukung oleh :
1) Kegiatan Penyelenggaraan Penyehatan Lingkungan.
2) Kegiatan Peningkatan Pengawasan Keamanan Pangan dan Bahan Berbahaya
3) Kegiatan Pengembangan Media Promosi dan Informasi Sadar Hidup Sehat
Matriks Capaian Realisasi Kinerja Sasaran Strategis Nomor 4 “Menurunnya Angka Kematian Ibu Melahirkan dan Angka Kematian Bayi”
SKPD Dinas Kesehatan Kabupaten Seruyan Tahun 2017
Sasaran Strategis
Indikator Kinerja
Target 2017
Realisasi 2017
Capaian
2017 Capaian
2016 Capaian
2015 Capaian
2014
Kondisi Akhir
RPJMD 2018
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) Menurunnya angka kematian ibu melahirkan dan angka kematian bayi
Angka kelangsungan hidup bayi
980 993,58 101,3% 101% 101,3% 103% 980
Cakupan komplikasi kebidanan yang ditangani
100% 100% 100% 100% 32,5% 27,5% 100%
Cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi kebidanan
80% 65,27% 76,8% 83,75% 93,75% 90% 80%
Cakupan kunjungan ibu
95% 74% 77% 74,74% 87,36% 93,75% 95%
Gambar : Untuk mewujudkan “Gerakan masyarakat hidup sehat” perlu sebuah kampanye dan sosialisasi agar tujuan yang diharapkan dapat tercapai. Kampanye dan sosialisasi ini dibutuhkan dukungan peran dari K/L terkait, komitmen, dan yang terpenting adalah monitoring pelaksanaan Germas
LAKIjP 2017 PERANGKAT DAERAH DINAS KESEHATAN KAB. SERUYAN
50
AKHB = (1 – AKB) dimana : 1 = per 1000 kelahiran hidup AKB = Angka Kematian Bayi
hamil (K4) Cakupan Neonatus dengan komplikasi yang ditangani
80% 7,7% 9,6% 10% 25% 55% 80%
Cakupan pelayanan Nifas
90% 52% 57% 69,47% 77,77% 73,5% 90%
Sumber Data: Data Dinas Kesehatan Tahun 2014 s/d Tahun 2017
Angka Kelangsungan Hidup Bayi (AKHB) Rumus perhitungan sebagai berikut :
Sehingga diperoleh angka kelangsungan hidup bayi pada tahun 2017 adalah 1
– 6,42 Per 1.000 kelahiran hidup maka hasilnya (1000 – 6,42 = 993,58).
Sumber Data : Data Dinas Kesehatan Tahun 2014 s/d Tahun 2017
Pada tahun 2017 indikator kinerja yang dicapai untuk pencapaian sasaran
menurunnya angka kematian ibu melahirkan dan angka kematian bayi dalam rangka
Angka kelangsungan hidup bayi (Per 1.000) yang ditargetkan sebesar 980 ter realisasi
993,58 dengan capaian 101,3% dengan kategori sangat baik. hal ini menunjukan tren
fluktuatif jika dibandingkan capaian tahun 2016 (101%), 2015 (101,3%) dan capaian
tahun 2014 (103%) seperti terlihat pada grafik diatas.
Cakupan Komplikasi Kebidanan yang ditangani
Definisi operasional : Ibu dengan komplikasi kebidanan di satu wilayah kerja
pada kurun waktu yang mendapat penanganan definitif sesuai standar oleh tenaga
kesehatan terlatih pada tingkat pelayanandasar dan rujukan.
Rumus perhitungan sebagai berikut :
100
101
102
103
2014 (103%) 2015 (101,30%) 2016 (101%) 2017 (101,3%)
Grafik III.27Capaian Realisasi Angka kelangsungan hidup bayi
(Per 1.000)
LAKIjP 2017 PERANGKAT DAERAH DINAS KESEHATAN KAB. SERUYAN
51
Dimana diperoleh cakupan komplikasi kebidanan yang ditangani pada tahun
2017 adalah sebagai berikut 147/147 X 100% = 100%.
Sumber Data : Data Dinas Kesehatan Tahun 2014 s/d Tahun 2017
Pada tahun 2017 Indikator kinerja yang dicapai untuk pencapaian sasaran
menurunnya angka kematian ibu melahirkan dan angka kematian bayi untuk
Cakupan komplikasi kebidanan yang ditangani yang ditargetkan sebesar 100% ter
realisasi 100% dengan capaian 100% kategori baik. Hal ini naik jika dibandingkan
capaian tahun 2016 (100%), tahun 2015 (32,5%) dan capaian tahun 2014 (27,5%)
seperti terlihat pada grafik diatas. Cakupan Pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan yang memiliki kompetesi kebidanan
Definisi operasional : Ibu bersalin yang mendapat pertolongan persalinan oleh
tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi kebidanan disatu wilayah kerja pada
kurun waktu tertentu.
Rumus perhitungan sebagai berikut :
0
50
100
2014(27,5%)
2015(32,5%)
2016 (100%) 2017 (100%)
Grafik.III.28. Capaian Realisasi Cakupan komplikasi kebidanan yang
ditangani
Cakupan komplikasi kebidanan ditangani
Jumlah komplikasi kebidanan yang mendapat penanganan difinitif di satu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu
Jumlah ibu dengan komplikasi kebidanan di satu wilayah kerja pada kurun waktu yang sama
X 100% =
Cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi
Jumlah ibu bersalin yang ditolong oleh tenaga kesehatan di satu wilayah pada kurun waktu tertentu
Jumlah seluruh sasaran ibu bersalin di satu wilayah kerja dalam kurun waktu yang sama
X 100% =
LAKIjP 2017 PERANGKAT DAERAH DINAS KESEHATAN KAB. SERUYAN
52
Sehingga diperoleh cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan
yang memiliki kompetensi pada tahun 2017 adalah 2829/4334 X 100% = 65,27%.
Sumber Data : Data Dinas Kesehatan Tahun 2014 s/d Tahun 2017
Tahun 2017 Indikator kinerja yang dicapai untuk pencapaian sasaran yaitu
Menurunnya angka kematian ibu melahirkan dan angka kematian bayi dalam rangka
Cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi
kebidanan yang ditargetkan sebesar 80% ter realisasi 65,27% dengan capaian 76,8%
(2017) kategori cukup baik. Hal ini turun jika dibandingkan capaian tahun 2016
(83,75%), tahun 2015 (93,75%) dan capaian tahun 2014 (90%) seperti terlihat pada
diatas.
Cakupan kunjungan ibu hamil (K4) Definisi operasional : Ibu hamil yang telah memperoleh pelayanan antenatal
sesuai dengan standar paling sedikit 4 kali di satu wilayah kerja pada kurun waktu
tertentu.
Rumus perhitungan sebagai berikut :
Sehingga diperoleh cakupan kunjungan ibu hamil (K4) pada tahun 2017 di
Kabupaten Seruyan adalah sebagai berikut : 3341/4539 X 100% = 74%.
0
50
100
2014 (90%) 2015(93,75%)
2016(83,75%)
2017 (76,8%)
Grafik.III.29.Capaian Realisasi Cakupan pertolongan persalinanoleh tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi
kebidanan
Cakupan kunjungan ibu hamil (K4)
Jumlah kunjungan ibu hamil K4
Jumlah seluruh sasaran ibu hamil dalam satu tahun
X 100% =
LAKIjP 2017 PERANGKAT DAERAH DINAS KESEHATAN KAB. SERUYAN
53
Sumber Data : Data Dinas Kesehatan Tahun 2014 s/d Tahun 2017
Tahun 2017 Indikator kinerja yang dicapai untuk pencapaian sasaran
menurunnya angka kematian ibu melahirkan dan angka kematian bayi dalam rangka
Cakupan kunjungan ibu hamil (K4) yang ditargetkan sebesar 95% ter realisasi 74%
dengan capaian 77% kategori baik. Hal ini menunjukan tren fluktuatif dibandingkan
capaian tahun 2016 (74%), 2015 (87,36%) dan capaian tahun 2014 (93,75%) seperti
terlihat pada grafik diatas.
Cakupan Neonatus dengan komplikasi yang ditangani. Definisi operasional : neonatus dengan komplikasi disatu wilayah kerja pada
kurun waktu tertentu yang ditangani sesuai dengan standar oleh tenaga kesehatan
terlatih diseluruh sarana pelayanan kesehatan. Neonatus adalah bayi berumur 0 –
28 Hari. Neonatus dengan komplikasi yang ada dengan perkiraan 15% bayi lahir
hidup di satu wilayah pada kurun waktu yang sama di sarana pelayanan kesehatan.
Rumus perhitungan sebagai berikut :
Dimana diketahui berdasarkan data sasaran bayi lahir hidup tahun 2017
adalah 15% x 4127 kelahiran hidup = 619, sehingga diperoleh cakupan neonatus
dengan komplikasi yang ditangani pada tahun 2017 adalah 48/619 X 100% = 7,7%.
0
20
40
60
80
100
2014 (93,75%) 2015 (87,36%) 2016 (74,74%) 2017 (77%)
Grafik.III.30.Capaian Realisasi Cakupan kunjungan ibu hamil (K4)
Cakupan neonatus dengan komplikasi yang ditangani
Jumlah neonatus dengan komplikasi yang tertangani
Jumlah seluruh neonatus dengan komplikasi yang ada ( perkiraan 15% x bayi lahir hidup)
X 100% =
LAKIjP 2017 PERANGKAT DAERAH DINAS KESEHATAN KAB. SERUYAN
54
Sumber Data : Data Dinas Kesehatan Tahun 2014 s/d Tahun 2017
Tahun 2017 Indikator kinerja yang dicapai untuk pencapaian sasaran
menurunnya angka kematian ibu melahirkan dan angka kematian bayi dalam rangka
Cakupan Neonatus dengan komplikasi yang ditangani yang ditargetkan sebesar 80%
ter realisasi 7,7% dengan capaian realisasi 9,6%. Hal ini turun jika dibandingkan
capaian tahun 2016 (10%), 2015 (25%), dan tahun 2014 (55%) seperti terlihat pada
grafik diatas.
Cakupan Pelayanan Nifas.
Definisi operasional : pelayanan kepada ibu dan neonatal pada masa 6 jam
sampai dengan 42 hari pasca persalinan sesuai standar.
Rumus perhitungan sebagai berikut :
Sehingga diperoleh cakupan pelayanan nifas pada tahun 2017 di Kabupaten
Seruyan adalah sebagai berikut : 2261/4334 X 100% = 52%.
0
20
40
60
2014 (55%) 2015 (25%) 2016 (10%) 2017 (9,6%)
Grafik.III.31.Capaian Realisasi Cakupan Neonatus dengan komplikasi yang
ditangani
Cakupan pelayanan nifas
Jumlah seluruh ibu nifas yang telah memperoleh 3 kali pelayanan nifas sesuai standar di satu wilayah pada kurun waktu tertentu
Jumlah seluruh ibu nifas disatu wilayah dalam kurun waktu yang sama
X 100% =
LAKIjP 2017 PERANGKAT DAERAH DINAS KESEHATAN KAB. SERUYAN
55
Sumber data : Data Dinas Kesehatan Tahun 2014 s/d Tahun 2017
Tahun 2017 Indikator kinerja yang dicapai untuk pencapaian menurunnya
angka kematian ibu melahirkan dan angka kematian bayi dalam rangka Cakupan
pelayanan nifas yang ditargetkan sebesar 90% ter realisasi 52% dengan capaian
realisasi 57%. Hal ini turun jika dibandingkan capaian tahun 2016 (69,47%), 2015
(77,77%), dan dicapaian tahun 2014 (73,5%) seperti terlihat pada grafik diatas.
Hambatan dan kendala yang dihadapi dalam mencapai sasaran tersebut
diantaranya adalah :
1. Kemitraan bidan dengan dukun masih kurang terjalin dengan baik.
2. Kurangnya sarana dan prasarana kesehatan dan tenaga kesehatan di desa
3. Kurangnya pengetahuan masyarakat tentang manfaat rumah tunggu kelahiran
melalui program jampersal.
4. Letak geografis yang sulit dan jauh dari fasilitas kesehatan.
5. Masih kurangnya pengetahuan dan keterampilan bidan dalam melakukan
pertolongan persalinan sesuai standar.
6. Kurangnya kesadaran masyarakat untuk melahirkan di fasilitas kesehatan.
7. Kompetensi bidan belum memadai
8. Kepatuhan terhadap standar pelayanan ANC berkualitas belum maksimal
Permasalahan yang dihadapi dalam pencapaian target-target kinerja diatas
serta langkah-langkah alternatif dan Solusi yang diambil untuk perbaikan dan
peningkatan kinerja ditahun berikutnya secara berkelanjutan diantaranya adalah :
1. Melengkapi sarana dan prasarana yang masih kurang
2. Pemerataan tenaga kesehatan khusus bidan di desa-desa
3. Penguatan pengetahuan dan keterampilan bidan dengan memberikan pelatihan
dan memberi kesempatan bidan untuk melanjutkan sekolah.
4. Penguatan kemitraan bidan dan dukun
5. Melakukan sosialisasi secara gencar kegiatan pemanfaatan jampersal kepada
masyarakat
6. Penguatan pendidikan dan pelatihan tenaga kesehatan terutama tenaga bidan
0
20
40
60
80
2014 (73,50%) 2015 (77,77%) 2016 (69,47%) 2017 (57%)
Grafik.III.32.Capaian Realisasi Cakupan pelayanan nifas
LAKIjP 2017 PERANGKAT DAERAH DINAS KESEHATAN KAB. SERUYAN
56
7. Memprioritaskan daerah yang tidak ada tenaga kesehatan agar desa yang kosong
dapat terisi.
8. Meningkatkan minat masyarakat untuk memeriksa kesehatan ibu hamil dan
melahirkan ke fasilitas kesehatan dengan memberikan stimulan souvenir paket
bumil dan paket bulin.
9. Bintek dan monev ke Puskesmas dan jaringannya secara terpadu (semua lintas
program).
Untuk pencapaian sasaran tersebut diatas dibutuhkan anggaran untuk
program dan kegiatan dengan sumber dana APBD Kabupaten dan DAK Non Fisik
pada tahun 2017 sebesar Rp.8.999.688.400,00 dengan realisasi keuangan sebesar
Rp.3.593.298.729,00 atau 39,9% dibandingkan dengan tahun 2016 anggaran
sebesar Rp.3.667.873.311,68 dengan realisasi sebesar Rp.1.427.898.193,00 atau
38,93%, tahun 2015 dianggarkan dengan realisasi Rp.520.552.600,00 atau 89,42%
sedangakan tahun 2014 dianggarkan sebesar Rp.599.665.000,00 dengan realisasi Rp.
572.973.000,00 atau 95,5%.
Sasaran ini dicapai melalui program dan Kegiatan sebagai berikut yaitu :
1. Program Peningkatan Keselamatan Ibu Melahirkan Anak.
2. Program Upaya Kesehatan Masyarakat
Yang operasionalnya didukung beberapa kegiatan seperti :
1. Kegiatan Perawatan Secara Berkala Bagi Ibu Hamil Bagi Keluarga Kurang Mampu;
2. Kegiatan Bantuan Operasional Kesehatan (BOK) UPTD Puskesmas dan;
3. Kegiatan Jampersal (Jaminan Persalinan)
Gambar : Program Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi (P4K) dengan kegiatan pemasangan stiker (Definisi P4K dengan stiker adalah merupakan suatu kegiatan yang difasilitasi oleh bidan di desa khususnya, dalam rangka peran aktif suami, keluarga dan masyarakat dalam merencanakan persalinan yang aman. Fokus dari P4K adalah pemasangan stiker pada setiap rumah yang ada ibu hamil)
LAKIjP 2017 PERANGKAT DAERAH DINAS KESEHATAN KAB. SERUYAN
57
Matriks Capaian Realisasi Kinerja Sasaran Strategis Nomor 5 “Meningkatkan Cakupan Kunjungan Bayi dan Pelayanan Anak Balita”
SKPD Dinas Kesehatan Kabupaten Seruyan Tahun 2017
Sasaran Strategis
Indikator Kinerja
Target 2016
Realisasi 2016
Capaian 2017
Capaian 2016
Capaian 2015
Capaian 2014
Kondisi Akhir
RPJMD 2018
(1) (2) (3) (4) (6) (7) (8) (9) (10)
Meningkatkan cakupan kunjungan bayi dan pelayanan anak balita
Cakupan kunjungan bayi
100% 70,41%
70,41% 88,08% 70% 91% 100%
Cakupan pelayanan anak balita
90% 42%
46% 18,89% 85% 68,93% 90%
Rasio posyandu per satuan balita
9,7 7,4
76,3% 82,7% 90,2% 110% 10
Sumber Data : Data Dinas Kesehatan Tahun 2014 s/d Tahun 2017
Cakupan Kunjungan Bayi Definisi Operasional : cakupan bayi yang memperoleh pelayanan kesehatan
sesuai dengan standar dokter, bidan, dan perawat yang memiliki kompetensi klinis
kesehatan, paling sedikit 4 kali disatu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu
Rumus perhitungan sebagai berikut :
Berdasarkan formula diperoleh cakupan kunjungan bayi pada tahun 2017 di
Kabupaten Seruyan adalah sebagai berikut 2083/2958 X 100% = 70,41%.
Sumber Data : Data Dinas Kesehatan Tahun 2014 s/d Tahun 2017
0
20
40
60
80
100
2014 (91%) 2015 (70%) 2016 (88,08%) 2017 (70,41%)
Grafik.III.33.Capaian Realisasi Cakupan Kunjungan Bayi
Cakupan Kunjungan Bayi
Jumlah bayi memperoleh pelayanan kesehatan sesuai standar disatu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu
Jumlah seluruh bayi lahir hidup disatu wilayah kerja dalam kurun waktu yang sama
X 100% =
LAKIjP 2017 PERANGKAT DAERAH DINAS KESEHATAN KAB. SERUYAN
58
Tahun 2017 sasaran strategis untuk pencapaian sasaran yaitu Meningkatkan
cakupan kunjungan bayi dan pelayanan anak balita dengan indikator kinerja
Cakupan kunjungan bayi yang ditargetkan sebesar 100% ter realisasi 70,41% dengan
capaian 70,41% kategori cukup baik. Hal ini cenderung bersifat fluktuatif jika
dibandingkan capaian tahun 2016 (88,08%) 2015 (70%), dan capaian tahun 2014
(91%) seperti terlihat pada grafik diatas.
Cakupan Pelayanan Anak Balita
Definisi Operasional : anak balita (12-59 bulan) yang memperoleh pelayanan
pemantauan pertumbuhan dan perkembangan.
Rumus perhitungan sebagai berikut :
Berdasarkan formula diperoleh cakupan pelayanan anak balita pada tahun 2017 di
Kabupaten Seruyan adalah sebagai berikut 8180/19459 X 100% = 42%.
Sumber Data : Data Dinas Kesehatan Tahun 2014 s/d Tahun 2017
Tahun 2017 sasaran strategis untuk pencapaian sasaran yaitu Meningkatkan
cakupan kunjungan bayi dan pelayanan anak balita dengan indikator kinerja
Cakupan pelayanan anak balita yang ditargetkan sebesar 90% ter realisasi 42%
dengan capaian 46%. Hal ini terlihat cenderung fluktuatif jika dibandingkan capaian
tahun 2016 (18,89%), 2015 (85%), dan capaian tahun 2014 (68,93%) seperti terlihat
pada grafik III.34. diatas sehingga perlu perhatian khusus dan usaha kerja keras lagi.
0102030405060708090
2014 (68,93%) 2015 (85%) 2016 (18,89%) 2017 (46%)
Grafik.III.34.Capaian Realisasi Cakupan Pelayanan Anak Balita
Cakupan pelayanan anak balita
Jumlah anak balita yang memperoleh pelayanan pemantauan pertumbuhan minimal 8 kali di satu wilayah kerja pada waktu
Jumlah seluruh anak balita disatu wilayah kerja dalam waktu yang sama (sasaran)
X 100% =
LAKIjP 2017 PERANGKAT DAERAH DINAS KESEHATAN KAB. SERUYAN
59
Rasio Posyandu Per satuan balita Rumus perhitungan yang digunakan sebagai berikut :
Berdasarkan formula diperoleh rasio posyandu per satuan balita pada tahun 2017 di
Kabupaten Seruyan adalah sebagai berikut 144 unit/19459 X 1000 = 7,40.
Sumber Data : Data Dinas Kesehatan Tahun 2014 s/d Tahun 2017
Untuk pencapaian indikator pada sasaran tahun 2017 yaitu Meningkatkan
cakupan kunjungan bayi dan pelayanan anak balita terlihat pada grafik.III.35 diatas
dimana capaian indikator rasio posyandu per satuan balita dengan capaian 76,3%
kategori cukup baik. Dibandingkan pada tahun 2014 (110%), tahun 2015 (90,2%) dan
tahun 2016 (82%) menunjukan trend fluktatif dalam pencapaian.
Hambatan dan kendala yang dihadapi dalam mencapai sasaran tersebut
diantaranya adalah :
1. kegiatan penimbangan balita setiap bulannya di posyandu yang
disertai dengan kegiatan-kegiatan lainnya seperti pemberian makanan tambahan
baik PMT penyuluhan maupun PMT pemulihan dan perawatan bagi penderita gizi
kurang/buruk yang memerlukan perawatan belum maksimal.
2. Kesadaran dan kemauan masyarakat berperilaku PHBS (perilaku hidup bersih dan
sehat) rumah tangga belum maksimal.
3. Belum maksimlanya KIE (komunikasi, informasi dan edukasi kepada masyarakat
tentang posyandu.
0
20
40
60
80
100
120
2014 (110%) 2015 (90,20%) 2016 (82%) 2017 (76,3%)
Grafik.III.35.Capaian Realisasi Rasio Posyandu Per satuan Balita
Rasio posyandu per satuan balita
Jumlah Posyandu di satu wilayah kerja dalam satu tahun tertentu
Jumlah seluruh balita disatu wilayah kerja dalam waktu yang sama (sasaran)
X Per 1000 =
LAKIjP 2017 PERANGKAT DAERAH DINAS KESEHATAN KAB. SERUYAN
60
Permasalahan yang dihadapi dalam pencapaian target-target kinerja diatas
serta langkah-langkah alternatif dan solusi yang diambil untuk perbaikan dan
peningkatan kinerja ditahun berikutnya secara berkelanjutan diantaranya adalah :
1. Meningkatkan penyuluhan tentang PHBS Rumah Tangga secara
berkesinambungan
2. Melakukan pembenahan bagi puskesmas dan posyandu dengan cara yang lebih
menarik untuk menjaring balita misalnya dengan lomba kader, mempercantik
tampilan posyandu,dll.
3. Advokasi dengan perangkat desa untuk harmonisasi pemanfaatan alokasi Dana
Desa (ADD) untuk bidang kesehatan
4. Fasilitas posyandu terintegrasi dengan PAUD.
Dalam melaksanakan program dan kegiatan dalam pencapaian sasaran
tersebut dianggarkan dari sumber dana APBD Kabupaten dan DAK Non Fisik (BOK)
tahun 2017 sebesar Rp.6.281.661.900,00 atau realisasi sebesar Rp. 2.965.269.550,00
atau 47,2% sedangkan Tahun 2016 sebesar Rp.143.430.000,00 dengan realisasi
Rp.85.442.760,00 atau 59,57%. Pencapaian sasaran tahun 2015 dianggarkan sebesar
Rp.191.857.800,00 dengan realisasi Rp.148.012.100,00 atau 77,15%. Sedangkan
untuk Tahun 2014 Rp.186.685.000,00 dengan realisasi Rp.107.190.000,00 atau
57,42%.
Sasaran ini dicapai melalui program dan kegiatan yaitu:
1. Program Perbaikan Gizi Masyarakat.
2. Program Upaya Kesehatan Masyarakat
yang operasionalnya didukung oleh kegiatan sebagai berikut :
1) Penanggulangan kurang energi protein (KEP), anemia gizi besi, gangguan
akibat kurang yodium (GAKY), kurang vit.A dan kekurangan zat gizi mikro
lainnya.
2) Kegiatan Bantuan Operasional Kesehatan (BOK) UPTD Puskesmas
Gambar : Salah satu pelayanan di Posyandu dalam rangka pemberiaan vitamin A pada Balita di wilayah kerja
LAKIjP 2017 PERANGKAT DAERAH DINAS KESEHATAN KAB. SERUYAN
61
Matriks Capaian Realisasi Kinerja Sasaran Strategis Nomor 6 “Menurunkan angka prevalensi Gizi Buruk dan Gizi Kurang”
SKPD Dinas Kesehatan Kabupaten Seruyan Tahun 2017
Sasaran Strategis
Indikator Kinerja
Target 2017
Realisasi 2017
Capaian 2017
Capaian 2016
Capaian 2015
Capaian 2014
Kondisi Akhir
RPJMD 2018
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) Menurunkan angka prevalensi gizi kurang dan gizi buruk
Persentase balita gizi buruk
3,5% 0,015% 199,5% 199,5% 199,5% 199,6% 1,59%
Cakupan balita gizi buruk mendapat perawatan
100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
Cakupan pemberian makanan pendamping ASI pada anak 6-24 bulan dari keluarga miskin
100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
Sumber Data : Data Dinas Kesehatan Tahun 2014 s/d Tahun 2017
Persentase balita gizi buruk Rumus perhitungan sebagai berikut :
Berdasarkan formula diperoleh persentase balita gizi buruk pada tahun 2017
di Kabupaten Seruyan adalah 3/19459 X 100% = 0,015%.
Sumber Data : Data Dinas Kesehatan Tahun 2014 s/d Tahun 2017
199.45
199.5
199.55
199.6
2014(199,6%)
2015(199,5%)
2016(199,5%)
2017(199,5%)
G R A F I K . I I I . 3 6 .C A P A I A N R E A L I S A S I P E R S E N T A S E B A L I T A G I Z I
B U R U K
Persentase balita gizi buruk
Jumlah balita gizi buruk disatu wilayah kerja dalam kurun waktu yang sama
Jumlah seluruh balita (sasaran) di satu wilayah kerja dalam kurun waktu yang sama
X 100% =
LAKIjP 2017 PERANGKAT DAERAH DINAS KESEHATAN KAB. SERUYAN
62
Pada Tahun 2017 sasaran strategis untuk pencapaian sasaran yaitu
menurunkan angka prevalensi gizi kurang dan gizi buruk dengan indikator
Persentase balita gizi buruk yang ditargetkan sebesar 3,5% ter realisasi 0,015%
dengan capaian 199,5% (2016) dengan kategori berhasil. Hal ini dibandingkan
capaian tahun 2016 (199,5%), tahun 2015 (199,5%) dan capaian tahun 2014
(199,6%) seperti terlihat pada grafik diatas, tetapi tetap perhatian khusus dan usaha
kerja keras lagi untuk mencapai target RPJMD akhir 2018.
Cakupan balita gizi buruk mendapat perawat
Definisi operasional : balita gizi buruk yang ditangani di sarana pelayanan
kesehatan sesuai tatalaksana gizi buruk di satu wilayah kerja pada kurun waktu
tertentu.
Rumus perhitungan sebagai berikut :
Berdasarkan formula diperoleh cakupan balita gizi buruk pada tahun 2017 di
Kabupaten Seruyan adalah sebagai berikut 3/3 X 100% = 100%.
Sumber : Data Dinas Kesehatan Tahun 2014 s/d Tahun 2017
Pada tahun 2017 sasaran strategis untuk pencapaian sasaran yaitu
Menurunkan angka prevalensi gizi kurang dan gizi buruk dengan indikator Cakupan
balita gizi buruk mendapat perawatan yang ditargetkan sebesar 100% ter realisasi
100% dengan capaian 100% (2016) dengan kategori sangat baik. Hal ini sama jika
dibandingkan capaian tahun 2016 (100%), 2015 (100%), dan capaian tahun 2014
(100%) seperti terlihat pada grafiksebagaimana diatas.
0
50
100
2014 (100%) 2015 (100%) 2016 (100%) 2017 (100%)
G R A F I K . I I I . 3 7C A P A I A N R E A L I S A S I C A K U P A N B A L I T A G I Z I
B U R U K M E N D A P A T P E R A W A T A N
Cakupan Balita Gizi Buruk
Jumlah balita gizi buruk mendapat perawatan di sarana pelayanan kesehatan di satu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu
Jumlah seluruh balita gizi buruk di satu wilayah kerja dalam kurun waktu yang sama
X 100% =
LAKIjP 2017 PERANGKAT DAERAH DINAS KESEHATAN KAB. SERUYAN
63
Cakupan pemberian makanan pendamping ASI pada anak 6-24 bulan dari keluarga miskin
Sumber Data : Data Dinas Kesehatan Tahun 2014 s/d Tahun 2017
Pada Tahun 2017 sasaran strategis untuk pencapaian sasaran yaitu Menurunkan
angka prevalensi gizi kurang dan gizi buruk dengan indikator Cakupan pemberian
makanan pendamping ASI pada anak 6-24 bulan dari keluarga miskin yang
ditargetkan sebesar 100% ter realisasi 100% dengan capaian 100% dengan kategori
baik. Hal ini sama jika dibandingkan capaian tahun 2016 (100%), 2015 (100%), dan
capaian tahun 2014 (100%) seperti terlihat pada grafik diatas.
Hambatan dan kendala yang dihadapi dalam mencapai sasaran tersebut
diantaranya adalah : 1. Tingkat partisipasi masyarakat dalam menimbang balita di Posyandu terutama
balita kurang 1 tahun sehingga masih ada balita yang tidak terjaring.
2. PHBS (perilaku hidup bersih dan sehat) rumah tangga rendah
3. Surveilans gizi belum berjalan maksimal
Permasalahan yang dihadapi dalam pencapaian target-target kinerja diatas
serta langkah-langkah alternatif dan solusi yang diambil untuk perbaikan dan
peningkatan kinerja ditahun berikutnya secara berkelanjutan diantaranya adalah :
1. Penguatan pada sistem surveilans gizi yang intensif.
2. Pemberian makanan tambahan pemulihan (PMT-P) pada kasus kekurangan gizi
berkesinambungan dan tepat sasaran.
3. Peningkatan penyuluhan keluarga sadar gizi
4. Melaksanakan pemantauan konsumsi gizi dan status gizi secara
berkesinambungan
5. Peningkatan penyediaan sarana dan prasarana penunjang pelayanan kesehatan
6. Dilaksanakan penyuluhan, konseling dan sosialisasi keluarga sadar gizi
7. Dilaksanakannya upaya penyegaran pada kader kesehatan dan insentif untuk
kader.
020406080
100
2014 (100%) 2015 (100%) 2016 (100%) 2017 (100%)
Grafik.III.38.Cakupan pemberian makanan pendamping ASI
pada anak 6-24 bulan dari keluarga miskin
LAKIjP 2017 PERANGKAT DAERAH DINAS KESEHATAN KAB. SERUYAN
64
8. Revitalisasi Posyandu.
9. Advokasi perangkat desa dalam rangka Penggunaan alokasi dana ADD untuk
bidang kesehatan dalam hal meliputi pemberiaan PMT, honor kader
10. Penguatan surveilans tingkat puskesmas
Dalam melaksanakan pencapaian sasaran tersebut dibutuhkan anggaran
pada tahun 2017 sebesar Rp. 339.279.000,00 dengan realisasi keuangan sebesar
Rp.252.772.000,00 atau 74,50% bila dibandingkan dengan tahun 2016 sebesar
Rp.319.179.000,00 dengan realisasi Rp.221.755.760,00 atau 69,47%. Sedangkan
untuk tahun 2015 sebesar Rp.377.898.000,00 dengan realisasi Rp.312.101.100, atau
82,58% dan tahun 2014 dibutuhkan anggaran Rp.288.740.000,00 dengan realisasi
Rp.196.180.000,00 atau 67.94%. Hal ini menggambarkan bahwa anggaran yang
dibutuhkan maupun realisasi keuangan menunjukkan trend fluktuatif.
Sasaran ini dicapai melalui program dan kegiatan sebagai berikut :
1. Program Perbaikan Gizi Masyarakat;
2. Program Peningkatan Pelayanan Kesehatan Anak Balita.
Yang operasionalnya didukung oleh Kegiatan :
1. Kegiatan Penanggulangan Kurang Energi Protein (KEP), anemia gizi besi, GAKY,
kurang Vit. A, dan kekurangan zat gizi mikro lainnya;
2. Kegiatan lomba balita sehat.
Gambar : Pemberian Makanan Tambahan adalah program intervensi bagi balita yang menderita kurang gizi dimana tujuannya adalah untuk meningkatkan status gizi anak serta untuk mencukupi kebutuhan zat gizi anak agar tercapainya status gizi dan kondisi gizi yang baik sesuai dengan umur anak tersebut. Pemantauan status gizi dilakukan dengan memanfaatkan data hasil penimbangan bulanan posyandu
LAKIjP 2017 PERANGKAT DAERAH DINAS KESEHATAN KAB. SERUYAN
65
Matriks Capaian Realisasi Kinerja Sasaran Strategis Nomor 7 “Meningkatkan cakupan peserta KB Aktif” SKPD Dinas Kesehatan
Kabupaten Seruyan Tahun 2017
Sasaran Strategis
Indikator Kinerja
Target 2017
Realisasi 2017
Capaian 2017
Capaian 2016
Capaian 2015
Capaian 2014
Kondisi Akhir
RPJMD 2018
(1) (2) (3) (4) (6) (7) (8) (9) (10) Meningkatkan Cakupan kesehatan KB Aktif
Cakupan Peserta KB Aktif
80% 73% 91,25% 78,75% 62,50% 90% 80%
Sumber Data : Data Dinas Kesehatan Tahun 2014 s/d Tahun 2017
Cakupan peserta KB Aktif Definisi operasional : Jumlah peserta KB Aktif dibandingkan dengan jumlah
pasangan usia subur (PUS) di suatu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu.
Rumus perhitungan sebagai berikut :
Dimana diperoleh cakupan peserta KB Aktif pada tahun 2017 di Kabupaten Seruyan
adalah sebagai berikut 20850/28496 X 100% = 73%.
Sumber Data : Data Dinas Kesehatan Tahun 2014 s/d Tahun 2017
Pada tahun 2017 sasaran strategis meningkatkan Cakupan kesehatan KB
Aktif dengan indikator kinerja yang dicapai dalam rangka peningkatan cakupan
kesehatan KB Aktif dari yang ditargetkan sebesar 80% ter realisasi 73%
dengan capaian sebesar 91,25%. Bila dibandingkan dua periode tahun 2014 (90%),
0
20
40
60
80
100
2014 (90%) 2015 (62,50%) 2016 (78,75%) 2017 (91.25%)
Grafik III.38.Capaian Realisasi Cakupan kesehatan KB Aktif
Cakupan peserta KB Aktif
Jumlah PUS yang menggunakan kontrasepsi di satu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu
Jumlah seluruh PUS di satu wilayah kerja dalam kurun waktu yang sama
X 100% =
LAKIjP 2017 PERANGKAT DAERAH DINAS KESEHATAN KAB. SERUYAN
66
tahun 2015 (62,50%) dan 2016 (78,75%) menunjukan trend naik dalam
pencapaiannya seperti terlihat pada grafik diatas.
Hambatan dan kendala yang dihadapi dalam mencapai sasaran tersebut
diantaranya adalah : 1. Akses dan kualitas pelayanan KB belum maksimal
2. Tingginya kegagalan pemakaian kontrasepsi
3. Tingginya angka putus pakai kontrasepsi pada akseptor KB
4. Terbatasnya tenaga penyuluh KB di lapangan.
5. Penguatan lintas sektor dalam sinkronisasi program/kegiatan pelayanan KB
Permasalahan yang dihadapi dalam pencapaian target-target kinerja diatas
serta langkah-langkah alternatif dan solusi yang diambil untuk perbaikan dan
peningkatan kinerja ditahun berikutnya secara berkelanjutan diantaranya adalah :
1. Penggerakan dan pemberdayaan masyarakat dalam program KB antara lain
melalui peran Tokoh agama/tokoh masyarakat
2. Pengadaan sarana operasional pelayanan dan KIE program KB
3. Pemenuhan tenaga penyuluh KB di desa-desa secara bertahap
4. Peningkatan akses informasi dan kualitas pelayanan kesehatan reproduksi dalam
merencanakan kehamilan serta meningkatkan status kesehatan perempuan dan
anak untuk mewujudkan keluarga sehat dengan jumlah anak yang ideal.
5. Ketersediaan kontrasepsi dan pelayanan program bagi seluruh peserta KB serta
peningkatan kesertaan KB Pria.
Dalam melaksanakan program dan kegiatan
untuk pencapaian sasaran tersebut
dianggarkan dari sumber dana APBD
Kabupaten diaman pada tahun 2017
dialokasikan pembiayaan sebesar
Rp.127.560.000,00 dengan realisasi
keuangan sebesar Rp.67.540.000,00 atau
52,95% bila dibandingkan dengan tahun
2016 dianggarkan sebesar Rp.
93.423.000,00 dengan realisasi
Rp.74.080.000,00 atau 79,30%.
Sedangkan tahun 2015 sebesar
Rp.102.564.000,00 dengan realisasi Rp. 73.137.600,00 (71,31%) dan untuk tahun
2014 Rp. 72.200.000,00 dengan realisasi Rp. 69.750.000 atau 96,61%.
Sasaran ini dicapai melalui program dan kegiatan sebagai berikut:
1. Program Peningkatan keselamatan ibu melahirkan dan anak.
Yang operasionalnya didukung oleh :
1) Kegiatan pelaksanaan KB Kesehatan.
Gambar : Kegiatan Pemasangan Alat Kontrasepsi KB
LAKIjP 2017 PERANGKAT DAERAH DINAS KESEHATAN KAB. SERUYAN
67
Matrik Capaian Realisasi Kinerja Sasaran Strategis Nomor 8 “Meningkatkan Cakupan Desa Siaga Aktif” SKPD Dinas Kesehatan
Kabupaten Seruyan Tahun 2017
Sasaran Strategis Indikator Kinerja
Target 2016
Realisasi 2016
Capaian 2017
Capaian 2016
Capaian 2015
Capaian 2014
Kondisi Akhir
RPJMD 2018
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) Meningkatkan Cakupan Desa Siaga Aktif
Cakupan Desa Siaga Aktif
100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
Sumber Data : Data Dinas Kesehatan Tahun 2014 s/d Tahun 2017
Cakupan Desa Siaga Aktif
Definisi operasional : Desa yang mempunyai Pos Kesehatan Desa (Poskesdes)
atau UKBM lainnya yang buka setiap ahri dan berfungsi sebagai pemberi pelayanan
kesehatan dasar,penanggulangan bencana dan kegawatdaruratan,surveilance
berbasis masyarakat yang meliputi pemantauan pertumbuhan (gizi), pemyakit,
lingkungan dan perilaku sehingga masyarakatnya menerapkan perilaku hidup bersih
dan sehat (PHBS) dibandingkan dengan jumlah desa siaga yang dibentuk.
Rumus perhitungan sebagai berikut :
Berdasarkan formula diperoleh cakupan desa siaga yang aktif pada tahun
2017 adalah sebagai berikut : 12/12 x 100% = 100%.
Sumber Data : Data Dinas Kesehatan Tahun 2014 s/d Tahun 2017
Pada tahun 2017 sasaran strategis dengan kinerja yang dicapai oleh Dinas
Kesehatan Kabupaten Seruyan untuk indikator pada cakupan desa siaga aktif
mencapai target sejumlah 100% dengan capaian realisasi 100%. Hal ini dibandingkan
020406080
100
2014 (100%) 2015 (100%) 2016 (100%) 2017 (100%)
G R A F I K . I I I . 3 9 .C A P A I A N R E A L I S A S I C A K U P A N D E S A
S I A G A A K T I F
Cakupan Desa Siaga Aktif
Jumlah desa siaga yang aktif di satu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu
Jumlah desa siaga yang dibentuk X 100% =
LAKIjP 2017 PERANGKAT DAERAH DINAS KESEHATAN KAB. SERUYAN
68
pada tahun 2014 (100%), tahun 2015 (100%) dan tahun 2016 (100%) menunjukan
hasil yang sama pencapaian target sebesar 100% seperti terlihat pada grafik diatas.
Hambatan dan kendala yang dihadapi dalam mencapai sasaran tersebut
diantaranya adalah : 1. Beberapa wilayah kerja puskesmas belum terbentuk desa siaga aktif
2. Akses dan kualitas pelayanan desa siaga belum ma ksimal Permasalahan yang dihadapi dalam pencapaian target-target kinerja diatas
serta langkah-langkah alternatif dan Solusi yang diambil untuk perbaikan dan
peningkatan kinerja ditahun berikutnya secara berkelanjutan diantaranya adalah:
1. Penggerakan dan pemberdayaan masyarakat dalam pelaksanaan Desa Siaga
antara lain melalui peran tokoh agama/tokoh masyarakat
2. Penguatan koordinasi dan sinergitas kader Desa Siaga
3. Komunikasi dan advokasi kepada perangka desa untuk penggunaan dana desa
(ADD) dialokasikan untuk kegiatan pendukung UKBM
4. Pengadaan sarana operasional pelayanan dan KIE program Desa Siaga
5. Pembentukan desa siaga aktif pada desa yang belum desa siaga.
Dalam melaksanakan pencapaian sasaran tersebut didukung dengan
anggaran yang dibutuhkan sebesar Rp.3.725.051.075,00 dengan realisasi sebesar
Rp.3.353.798.252,00 atau 90.03% sedangkan pada tahun 2016 sebesar
Rp.4.980.422.700,00 dengan realisasi Rp.4.058.140.146,00 atau 81,48%. Sedangkan
pada tahun 2015 dianggarkan sejumlah Rp.5.331.666.000,00 dan realisasi
Rp.4.498.227.345,00 atau 84,37%. Pada tahun 2014 dianggarkan sebesar
Rp.3.232.393.500,00 dengan realisasi Rp.2.804.870.753,00 atau 86,77%.
Sasaran ini capai melalui program dan kegiatan sebagai berikut :
1. Program upaya kesehatan
masyarakat.
Yang operasionalnya didukung :
1) Kegiatan Peningkatan
Pelayanan Kesehatan
UPTD Puskesmas.
Gambar : Kegiatan Desa Siaga salah satunya penyuluhan kesehatan ibu dan anak
LAKIjP 2017 PERANGKAT DAERAH DINAS KESEHATAN KAB. SERUYAN
69
Matrik Capaian Realisasi Kinerja Sasaran Strategis Nomor 10
“Meningkatkan rasio sarana pelayanan kesehatan terhadap penduduk yang dilengkapi fasilitas kesehatan yang memadai” SKPD Dinas Kesehatan Kabupaten
Seruyan Tahun 2017
Sasaran Strategis
Indikator Kinerja
Target 2017
Realisasi 2017
Capaian
2017 Capaian
2016 Capaian
2015 Capaian
2014
Kondisi Akhir
RPJMD 2018
(1) (2) (3) (4) (6) (7) (8) (9) (10) Meningkatnya rasio sarana pelayanan kesehatan terhadap penduduk yang dilengkapi fasilitas kesehatan yang memadai
Rasio puskesmas, poliklinik, pustu per satuan penduduk
0,55 0,57 103,6% 105,45% 116% 118% 0,60
Rasio rumah sakit per satuan penduduk
0,01 0,01 0,01 100% 100% 100% 0,01
Cakupan puskesmas (%)
140% 120% 85,71 85,71% 92,30% 92% 140%
Cakupan Pembantu Puskesmas (%)
90% 79% 87,7% 91,25% 98,57% 103% 100%
Sumber Data : Data Dinas Kesehatan Tahun 2014 s/d Tahun 2017
Rasio Puskesmas, poliklinik, pustu per satuan penduduk Rumus perhitungan sebagai berikut :
Berdasarkan formula diperoleh rasio puskesmas, poliklinik, pustu tahun 2017
adalah sebagai berikut jumlah puskesmas (12 unit), jumlah poliklinik (17 unit) dan
jumlah Pustu (79 unit) sehingga 108/189975 x Per.1000 = 0,57.
Rasio puskesmas, poliklinik, pustu per satuan penduduk
Jumlah puskesmas, poliklinik, pustu di satu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu
Jumlah penduduk X Per 1000 =
LAKIjP 2017 PERANGKAT DAERAH DINAS KESEHATAN KAB. SERUYAN
70
Sumber Data : Data Dinas Kesehatan Tahun 2014 s/d Tahun 2017
Indikator kinerja rasio puskesmas, poliklinik, pustu per satuan penduduk
dari yang ditargetkan 0,55 ter realisasi mencapai target sejumlah 0,57 dengan
capaian 103,6%. Hal ini jika dibandingkan capaian tahun 2014 (118%), tahun 2015
(116%) dan tahun 2016 (105,45%) menunjukan adanya realisasi tercapai walaupun
capaian sedikit penurunan seperti terlihat pada grafik diatas.
Rasio Rumah Sakit Per satuan Penduduk Rumus perhitungan sebagai berikut :
Berdasarkan formula diperoleh rasio rumah sakit per satuan penduduk
tahun 2017 adalah sebagai berikut : 2/189975 x Per 1000 = 0,01.
Sumber Data : Data Dinas Kesehatan Tahun 2014 s/d Tahun 2017
95
100
105
110
115
120
2014 (118%) 2015 (116%) 2016 (105,45%) 2017 (103,6%)
Grafik III.11.Capaian Realisasi Rasio puskesmas, poliklinik, pustu
per satuan penduduk
0
20
40
60
80
100
2014 (100%) 2015 (100%) 2016 (100%) 2017 (100%)
Grafik III.12.Capaian Realisasi Rasio Rumah Sakit per satuan penduduk
Rasio rumah sakit per satuan penduduk
Jumlah rumah sakit di satu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu
Jumlah penduduk X Per 1000 =
LAKIjP 2017 PERANGKAT DAERAH DINAS KESEHATAN KAB. SERUYAN
71
Tahun 2017 Indikator kinerja rasio rumah sakit per satuan penduduk dari
yang ditargetkan 0,01 ter realisasi atau berhasil mencapai target sejumlah 0,01
(100%). Hal ini sama baik jika dibandingkan capaian tahun 2014 (100%), 2015
(100%) dan 2016 (100%) seperti terlihat pada grafik diatas.
Cakupan puskesmas Rumus perhitungan sebagai berikut :
Berdasarkan formula diperoleh cakupan puskesmas tahun 2017 adalah
sebagai berikut : 12/10 x 100 = 120%.
Sumber Data : Data Dinas Kesehatan Tahun 2014 s/d Tahun 2017
Rasio cakupan Puskesmas dari yang ditargetkan tahun 2017 menunjukan
hampir tercapai target sejumlah 140% ter realisasi 120% atau capaian 85,71%. Hal
ini turun jika dibandingkan capaian tahun 2014 (92%), tahun 2015 (92,30%) dan
2016 (85,71%) seperti terlihat pada grafik III.42. diatas.
Cakupan puskesmas Pembantu Rumus perhitungan sebagai berikut :
80
85
90
95
2014 (92%) 2015 (92,3%) 2016 (85,71%) 2017 (85,71%)
Grafik III.15.Capaian Realisasi Cakupan Puskesmas
Cakupan puskesmas
Jumlah Puskesmas di satu wilayah kerja pada kurun waktu yang sama
Jumlah kecamatan X 100% =
Cakupan puskesmas Pembantu
Jumlah Puskesmas pembantu di satu wilayah kerja pada kurun waktu yang sama
Jumlah seluruh desa/kelurahan X 100% =
LAKIjP 2017 PERANGKAT DAERAH DINAS KESEHATAN KAB. SERUYAN
72
Berdasarkan formula diperoleh cakupan puskesmas pembantu tahun 2017
adalah sebagai berikut 79 unit/100 x 100 = 79%.
Sumber Data : Data Dinas Kesehatan Tahun 2014 s/d Tahun 2017
Rasio cakupan Puskesmas dari yang ditargetkan tahun 2017 menunjukan
hampir tercapai target sejumlah 90% ter realisasi 79% atau capaian 87,7%. Hal ini
turun jika dibandingkan capaian tahun 2014 (103%), tahun 2015 (98,57%) dan tahun
2016 (92,50%) menunjukan trend fluktuatif dalam pencapaian target sasaran seperti
terlihat pada grafik III.42. diatas.
Hambatan dan kendala yang dihadapi dalam mencapai sasaran tersebut
diantaranya adalah :
1. Akses Jangkauan pelayanan kesehatan belum maksimal.
2. Koordinasi lintas sektor/lintas program untuk meningkatkan pemberdayaan
masyarakat pencapaian derajat kesehatan masyarakat belum efektif.
3. Kondisi geografis/wilayah yang luas.
4. Jumlah dan Penempatan tenaga kesehatan yang belum merata.
5. Pemenuhan sarana dan prasarana fasilitas kesehatan yang belum memenuhi
standar.
Permasalahan yang dihadapi dalam pencapaian target-target kinerja diatas
serta langkah-langkah alternatif dan solusi yang diambil untuk perbaikan dan
peningkatan kinerja ditahun berikutnya secara berkelanjutan diantaranya adalah :
1. Peningkatan jumlah dan kualitas SDM serta penempatan sesuai kebutuhan
standar.
2. Peningkatan/pemenuhan sarana dan prasarana fasilitas kesehatan sesuai standar.
Dalam melaksanakan program dan kegiatan dalam rangka pencapaian
sasaran strategis tersebut dianggarkan dari berbagai sumber dana seperti APBD
Kabupaten dan DAK Fisik dimana pada tahun 2017 sebesar Rp.13.514.655.490,00
dengan realisasi keuangan sebesar Rp.12.085.376.124,00 atau 89,42%. Gambaran
perbandingan dengan tahun sebelumnya yaitu tahun 2016 sebesar
80
85
90
95
100
105
2014 (103%) 2015 (98,57%) 2016 (92,50%) 2017 (87,7%)
Grafik III.16Capaian Realisasin Cakupan Pembantu Puskesmas
LAKIjP 2017 PERANGKAT DAERAH DINAS KESEHATAN KAB. SERUYAN
73
Rp.6.755.826.784,00 dengan realisasi Rp.6.112.924.096,50 atau 90,48%, sedangkan
pada tahun 2015 dianggarkan sebesar Rp.10.811.963.901,00 dengan realisasi
sebesar Rp.8.014.376.704,00 atau 74,12% dan pada tahun 2014 dianggarkan Rp.
11.201.638.940,00 dengan realisasi Rp. 9.322.938.316,00 atau 83,23% hal ini
menunjukan hasil pencapaian realisasi keuangan dengan realisasi rata-rata diatas
80% selama periode empat (4) tahun terakhir.
Sasaran ini dicapai melalui program dan kegiatan yaitu
1. Program Pengadaan, Peningkatan dan perbaikan sarana dan prasarana
Puskesmas/Puskesmas Pembantu dan jaringannya.
Yang operasionalnya didukung oleh beberapa kegiatan sebagai berikut :
1) Pengadaan sarana dan prasarana Puskesmas Pembantu
2) Pengadaan sarana dan prasarana Puskesmas.
3) Pengadaan peningkatan dan perbaikan sarana dan prasarana Puskesmas/
Puskesmas pembantu dan jaringannya.
Gambar : Penambahan Ruangan Puskesmas dan Pembangunan Pustu/Poskesdes merupakan Peningkatan Aksesibilitas pelayanan kesehatan melalui pemenuhan sarana dan prasarana fasilitas kesehatan sesuai standar. Pada saat ini diseluruh kecamatan telah ada Puskesmas dan hamper seluruh desa telah tersedia Puskesmas Pembantu dan Pos Kesehatan Desa, dimana untuk lebih menjangkau seluruh wilayah kerjanya, Puskesmas telah diperkuat dengan adanya Puskesmas Pembantu dan Puskesmas Keliling (pusling).
LAKIjP 2017 PERANGKAT DAERAH DINAS KESEHATAN KAB. SERUYAN
74
Matrik Capaian Realisasi Kinerja Sasaran Strategis Nomor 10 “Meningkatnya kuantitas dan kualitas tenaga kesehatan yang profesional dan
sejahtera “SKPD Dinas Kesehatan Kabupaten Seruyan Tahun 2017
Sasaran Strategis
Indikator Kinerja
Target 2017
Realisasi 2017
Capaian
2017 Capaian
2016 Capaian
2015 Capaian
2014
Kondisi Akhir
RPJMD 2018
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)
Meningkatnya kuantitas dan kualitas tenaga kesehatan yang profesional dan sejahtera
Rasio dokter per satuan penduduk
1,00 0,13 13% 15% 32,5% 87,5% 1,00
Rasio tenaga paramedis per satuan penduduk
3,00 2,82 94% 70% 71,4% 105% 3,00
Sumber Data : Data Dinas Kesehatan Tahun 2014 s/d Tahun 2017 Rasio dokter per satuan penduduk Per 1.000 Rumus perhitungan sebagai berikut :
Berdasarkan formula diperoleh rasio dokter tahun 2017 adalah sebagai
berikut : 24/189975 x 1000 = 0,13.
Sumber Data : Data Dinas Kesehatan Tahun 2014 s/d Tahun 2017
Pada tahun 2017 Indikator kinerja yang dicapai untuk pencapaian sasaran
yaitu Meningkatnya kuantitas dan kualitas tenaga kesehatan yang profesional dan
sejahtera belum cukup berhasil dalam rangka pemenuhan tenaga kesehatan sesuai
kebutuhan seperti terlihat pada diatas pada rasio dokter per satuan penduduk yang
ditargetkan sebesar 1 ter realisasi 0,13 per satuan penduduk dengan capaian target
0
20
40
60
80
100
2014 (87,50%) 2015 (32,50%) 2016 (15%) 2017 (13%)
Grafik III.44.Capaian Realisasi Rasio dokter per satuan penduduk
Rasio dokter per satuan penduduk
Jumlah dokter di satu wilayah kerja pada kurun waktu yang sama
Jumlah penduduk X Per 1000 =
LAKIjP 2017 PERANGKAT DAERAH DINAS KESEHATAN KAB. SERUYAN
75
13%. Hal ini turun jika dibandingkan capaian tahun 2016 (15%), 2015 (32,5%) dan
capaian tahun 2014 (87,5%) seperti terlihat pada diatas. Rasio tenaga paramedis per satuan penduduk Per 1.000 Rumus perhitungan sebagai berikut :
Berdasarkan formula diperoleh rasio tenaga paramedis tahun 2017 adalah
sebagai berikut : 536/189975 x 1000 = 2,82.
Sumber Data : Data Dinas Kesehatan Tahun 2014 s/d Tahun 2017
Indikator kinerja 2017 yang dicapai untuk pencapaian sasaran yaitu
Meningkatnya kuantitas dan kualitas tenaga kesehatan yang profesional dan
sejahtera Rasio tenaga paramedis per satuan penduduk dari target 3,00 ter realisasi
2,82 dengan capaian 94%. Hal ini menunjukan tren fluktuatif jika dibandingkan
capaian tahun 2014 (105%) capaian tahun 2015 (71,42%) dan 2016 (70%) seperti
terlihat pada grafik diatas. Hal ini mungkin disebabkan adanya kebijakan moratorium
penerimaan pegawai ASN.
Hambatan dan kendala yang dihadapi dalam mencapai sasaran tersebut
diantaranya adalah :
1. Kebijakan moratorium penerimaan ASN
2. Jumlah tenaga kesehatan yang terbatas sesuai standar dan penempatan tenaga
kesehatan yang belum merata Permasalahan yang dihadapi dalam pencapaian target-target kinerja diatas
serta langkah-langkah alternatife dan solusi yang diambil untuk perbaikan dan
peningkatan kinerja ditahun berikutnya secara berkelanjutan diantaranya adalah :
1. Adanya penerimaan ASN Tenaga kesehatan sesuai kebutuhan
2. Adanya penerimaan tenaga kontrak/tidak tetap tenaga kesehatan secara bertahap
0
50
100
150
2014(105%)
2015(71,42%)
2016(70%)
2017(94%)
Grafik III.45.Capaian Rasio Tenaga Paramedis Per Satuan
Penduduk
Rasio tenaga paramedis per satuan penduduk
Jumlah tenaga paramedis di satu wilayah kerja pada kurun waktu yang sama
Jumlah penduduk X Per 1000 =
LAKIjP 2017 PERANGKAT DAERAH DINAS KESEHATAN KAB. SERUYAN
76
3. Peningkatan jumlah dan kualitas SDM.
4. Penempatan tenaga kesehatan sampai pelosok desa.
5. Pembinaan, pendidikan dan pelatihan dalam rangka peningkatan kompetensi
kemampuan tenaga kesehatan di RSUD, puskesmas dan jaringannya.
Dalam melaksanakan program tersebut untuk pencapaian sasaran
dianggarkan pada tahun 2017 dengan sumber dana APBD Kabupaten sebesar
Rp.1.498.019.000,00 dengan realisasi keuangan sebesar Rp.918.991.297,00 atau
61,3% dibandingkan dengan tahun 2016 sebesar Rp.526.747.200,00 dengan realisasi
Rp.300.980.300,00 atau 57,13%. Pada Tahun 2015 sebesar Rp. 242.147.200,00
dengan realisasi Rp.223.776.600,00 atau 9,41% dan pada tahun 2014 dianggarkan
Rp. 186.435.000,00 dengan realisasi Rp.176.938.000,00 atau 94,91% menunjukan
tren turun naik dalam realisasi keuangan mupun pengalokasian anggaran program
dan kegiatan.
Sasaran ini dicapai melalui program dan kegiatan yaitu :
1. Program Upaya Kesehatan Masyarakat
2. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur
Yang operasionalnya didukung oleh kegiatan sebagai berikut :
1) Kegiatan Pembinaan Tenaga Kesehatan di RSUD, Puskesmas dan
jaringannya.
2) Kegiatan Pendidikan dan Pelatihan Formal
3) Kegiatan Peningkatan Kapasitas SDM
4) Kegiatan Pengembangan dan Peningkatan Kapasitas sumber daya aparatur
Capaian hasil kegiatan masing-masing program tersebut diatas, apabila dilihat
dari kegiatan yang dapat dilaksanakan program dalam rangka mencapai tujuan dan
sasaran, masih ada kegiatan yang belum dapat dilaksanakan. Oleh karena itu masih
diperlukan penambahan input (dana, tenaga/SDM dan sarana/peralatan), sehingga
hasil kegiatan (output) dapat mencapai sasaran/ target yag diharapkan.
Pencapaian kinerja kegiatan-kegiatan yang mendukung program tidak selalu
dapat tergambarkan dalam keberhasilan atau kegagalan pencapaian indikator
sasaran, karena masih dipengaruhi oleh pencapain kinerja program lain. Satu
program dapat ditujukan untuk pencapain sasaran lebih dari satu, demikian juga
sebaliknya satu sasaran dapat dicapai oleh lebih dari satu program.
Adapun secara keseluruhan dalam pelaksanaan kegiatan dan atau program
dalam rangka mewujudkan visi dan misi, berbagai identifikasi masalah dan kendala yang prioritas diketahui yaitu :
1. Sulitnya kondisi geografis dan infrasturktur sarana transportasi dari dan ke
sarana pelayanan kesehatan yang tersedia Puskesmas, Pustu dan
Poskesdes/Polindes yang menyebabkan cakupan pelayanan rendah, penyebaran
LAKIjP 2017 PERANGKAT DAERAH DINAS KESEHATAN KAB. SERUYAN
77
penduduk yang tidak merata dan tersebar di sepanjang daerah aliran sungai yang
posisinya jauh dari sarana pelayanan kesehatan.
2. Persebaran belum merata, kualitas dan kuantitas sumber daya manusia
kesehatan terbatas.
3. Minimalnya input yang ada, khususnya segi anggaran untuk pembiayaan
kegiatan, hal ini mengakibatkan tidak semua kegiatan yang dituangkan program
untuk mencapai tujuan dapat dilaksanakan. Proporsi anggaran pembangunan
kesehatan pada tahun 2015 sebesar ± 5% masih jauh harapan standar yaitu 10%
dari APBD Kabupaten (Dasar hukum UU Nomor 39 Tahun 2009) sehingga upaya
peningkatan pelayanan preventif dan promotif terbatas.
4. Kurangnya kesadaran, kemauan dan kemampuan masyarakat dalam berperilaku
hidup bersih dan sehat (PHBS).
5. Kurangnya sinergitas,sinkronisasi, kerjasama lintas sektor dan lintas program,
hal ini karena sebagian dari masalah kesehatan adalah akibat dari beberapa
pendukung faktor, contoh salah satu yaitu lingkungan dan perilaku berkaitan
erat dengan kebijakan maupun pelaksanaan program diluar sektor kesehatan.
6. Desentralisasi yang belum optimal, dimana kebijaksanaan program kesehatan
didaerah masih banyak yang menganut sistem di pusat seperti penentuan target
dan sasaran program, sehingga dengan demikian implementasinya banyak
mengalami hambatan.
7. Untuk mencapai derajat kesehatan masyarakat sesuai target yang ditetapkan
dalam Rencana Strategis, RPJMD bidang kesehatan di Kabupaten Seruyan
diperlukan kebersamaan dan partisipasi seluruh stakeholder yaitu masyarakat,
swasta dan pemerintah yang tercermin dalam prioritas arah dan kebijakan umum
pemerintah
B. REALISASI ANGGARAN Realisasi anggaran yang digunakan dan yang telah digunakan untuk
mewujudkan kinerja SKPD.
Tabel III.28. Anggaran dan Realisasi Keuangan Tahun 2014 s.d 2017 SKPD Dinas
Kesehatan Kabupaten Seruyan
No Uraian Jumlah Anggaran (Rp) Realisasi (Rp) %
1. Anggaran Tahun 2014 Rp.57.897.850.376,00 Rp.49.070.817.975,00 84,75%
2. Anggaran Tahun 2015 Rp.60.846.341.338,21 Rp.51.996.422.077,00 85,46%
3. Anggaran Tahun 2016 Rp.60.264.365.617,99 Rp.50.398.700.419,30 83,63%
4. Anggaran Tahun 2017 Rp.78.457.509.461,33 Rp. 62.445.406.702,63 79,59%
Sumber Data : Laporan Keuangan TA.2014, TA.2015, TA.2016 dan TA.2017 Dinas Kesehatan.
Dari data tabel diatas terlihat pada Anggaran Tahun 2014 diketahui sebesar
Rp.57.897.850.376,00 dengan realisasi sebesar Rp.49.070.817.975,00 atau capaian
sebesar 84,75%, pada Anggaran Tahun 2015 sebesar Rp.60.846.341.338,21 dengan
LAKIjP 2017 PERANGKAT DAERAH DINAS KESEHATAN KAB. SERUYAN
78
realisasi sebesar Rp.51.996.422.077,00 atau capaian sebesar 85,46%, dan realisasi
pada Anggaran Tahun 2016 sebesar Rp. 60.264.365.617,99, dengan realisasi sebesar
Rp. 50.398.700.419,30 atau capaian sebesar 83,63%, dibadningkan dengan
pencapaian realisasi anggaran tahun 2017 sebesar Rp.62.445.406.702,63 atau
79,59% dari total anggaran belanja Rp.78.457.509.461.33 menunjukan tren fluktuatif
turun naik. Sedangkan secara garis besar realisasi anggaran pada Dinas Kesehatan
tahun anggaran 2017 sebesar Rp. 62.445.406.702,63 dengan capaian 79,59%. Sehingga kriteria capaian kinerja berdasarkan Permendagri Nomor 54 Tahun 2010,
yaitu : 91-100% = sangat tinggi; 76-90% = tinggi; 66-75% = sedang; 51-65% = rendah;
< 50% = sangat rendah. Maka kesimpulan dengan kriteria tinggi. Sedangkan untuk anggaran dan realisasi berdasarkan program dan kegiatan
sesuai DPPA SKPD Dinas Kesehatan Kabupaten Seruyan Tahun Anggaran 2017
sebagai berikut :
Tabel III.29 Anggaran dan Realisasi Berdasarkan Program dan Kegiatan SKPD Dinas
Kesehatan Kabupaten Seruyan Tahun 2017
NOMOR KODE NAMA PROGRAM / KEGIATAN
ANGGARAN (Rp.)
REALISASI (Rp.) (%)
(1) (2) (3) (4 ) (5 )
1 02 01 01
Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
8.452.131.780,39 7.434.445.871,00 87,96
1 02 01 01 01 Penyediaan Jasa Surat Menyurat 14.450.000,00 14.288.650,00 98,88
1 02 01 01 02 Penyediaan Jasa Komunikasi, Sumber Daya Air dan Listrik
449.995.503,00 381.426.303,00 84,76
1 02 01 01 06
Penyediaan jasa pemeliharaan dan perizinan kendaraan dinas/operasional
12.009.500,00 9.965.600,00 82,98
1 02 01 01 07 Penyediaan Jasa Administrasi Keuangan 5.763.134.528,00 5.089.371.368,00 88,31
1 02 01 01 08 Penyediaan Jasa Kebersihan Kantor 9.290.000,00 8.629.000,00 92,88
1 02 01 01 09 Penyediaan jasa perbaikan peralatan kantor
17.500.000,00 16.275.000,00 93,00
1 02 01 01 10 Penyediaan Alat Tulis Kantor 75.705.000,00 70.163.550,00 92,68
1 02 01 01 11 Penyediaan Barang Cetakan dan Penggandaan
86.800.000,00 85.376.400,00 98,36
1 02 01 01 12
Penyediaan Komponen Instalasi Listrik/ Penerangan Gedung Kantor
5.000.000,00 4.814.000,00 96,28
1 02 01 01 13 Penyediaan Peralatan dan Perlengkapan Kantor
476.012.249,39 416.269.500,00 87,63
1 02 01 01 15 Penyediaan Bahan Bacaan dan Peraturan 38.400.000,00 38.400.000,00 100
LAKIjP 2017 PERANGKAT DAERAH DINAS KESEHATAN KAB. SERUYAN
79
Perundang-undangan
1 02 01 01 17 Penyediaan Makanan dan Minuman 313.000.000,00 286.827.500,00 91,64
1 02 01 01 18
Rapat-rapat Koordinasi dan Konsultasi ke Dalam & keluar Daerah
646.090.000,00 575.943.480,00 89,14
1 02 01 01 35 Peningkatan Pelayanan UPTD Gudang Obat 545.745.000,00 436.695.520,00 80,02
1 02 01 02 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
861.790.000,00 813.413.500,00 94.39
1 02 01 02 03 Pembangunan gedung kantor 422.000.000,00 417.130.000,00 98,85
1 02 01 02 22 Pemeliharaan rutin/berkala gedung kantor
90.000.000,00 89.568.000,00 99,52
1 02 01 02 24
Pemeliharaan rutin/berkala kendaraan dinas/operasional
334.790.000,00 291.733.500,00 87,14
1 02 01 02 26
Pemeliharaan rutin/berkala perlengkapan gedung kantor
15.000.000,00 14.982.000,00 99,88
1 02 01 05
Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur
1.364.295.000,00 791.419.287,00 58,01
1 02 01 05 01 Pendidikan dan Pelatihan Formal 1.265.607.000,00 714.229.287,00 56,43
1 02 01 05 41 Peningkatan Kapasitas SDM 63.748.000,00 42.835.000,00 67,19
1 02 01 05 45 Pengembangan dan Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur
34.940.000,00 34.355.000,00 98,33
1 02 01 06
Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan
77.900.000,00 74.481.350,00 95,61
1 02 01 06 08 Perencanaan dan Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan
77.900.000,00 74.481.350,00 95,61
1 02 01 15 Program Obat dan Perbekalan Kesehatan 1.105.838.564,00 369.342.058,00 33,40
1 02 01 15 01 Pengadaan Obat dan Perbekalan Kesehatan 1.105.838.564,00 369.342.058,00 33,40
1 02 01 16
Program Upaya Kesehatan Masyarakat
14.530.135.475,00 8.010.558.403,00 55,13
1 02 01 16 12 Peningkatan Pelayanan dan Penanggulangan Masalah Kesehatan
148.720.000,00 133.159.000,00 89,54
1 02 01 16 14 Penyelenggaraan Penyehatan Lingkungan
354.270.200,00 243.324.100,00 68,68
1 02 01 16 15 Kegiatan Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan 362.025.300,00 188.269.000,00 52,00
1 02 01 16 21 Kegiatan Pelayanan Kesehatan Khusus 189.720.000,00 118.534.000,00 62,48
LAKIjP 2017 PERANGKAT DAERAH DINAS KESEHATAN KAB. SERUYAN
80
1 02 01 16 33
Pembinaan Tenaga Kesehatan di RSUD, Puskesmas dan jaringannya
133.724.000,00 127.572.000,00 95,40
1 02 01 16 36
Peningkatan Pelayanan Kesehatan UPTD Puskesmas Kuala Pembuang I
356.198.200,00 280.728.275,00 78,81
1 02 01 16 37
Peningkatan Pelayanan Kesehatan UPTD Puskesmas Kuala Pembuang II
284.564.500,00 283.089.800,00 99,48
1 02 01 16 38
Peningkatan Pelayanan Kesehatan UPTD Puskesmas Telaga Pulang
231.545.100,00 200.764.000,00 86,71
1 02 01 16 39
Peningkatan Pelayanan Kesehatan UPTD Puskesmas Danau Sembuluh
248.971.850,00 231.557.500,00 93,01
1 02 01 16 40 Peningkatan Pelayanan Kesehatan UPTD Puskesmas Terawan
276.126.450,00 274.002.600,00 99,23
1 02 01 16 41 Peningkatan Pelayanan Kesehatan UPTD Puskesmas Asam Baru
222.685.700,00 199.032.690,00 89,37
1 02 01 16 42
Peningkatan Pelayanan Kesehatan UPTD Puskesmas Pembuang Hulu
555.420.475,00 510.309.000,00 91,87
1 02 01 16 43
Peningkatan Pelayanan Kesehatan UPTD Puskesmas Rantau Pulut II
278.677.050,00 273.972.050,00 98,31
1 02 01 16 44
Peningkatan Pelayanan Kesehatan UPTD Puskesmas Rantau Pulut I
239.152.800,00 210.607.000,00 88,06
1 02 01 16 45
Peningkatan Pelayanan Kesehatan UPTD Puskesmas Tumbang Manjul
544.620.000,00 446.810.687,00 82,04
1 02 01 16 46
Peningkatan Pelayanan Kesehatan UPTD Puskesmas Tumbang Langkai
258.116.800,00 235.837.200,00 91,38
1 02 01 16 47 Peningkatan Pelayanan Kesehatan UPTD Puskesmas Sandul
228.972.150,00 207.089.450,00 90,44
1 02 01 16 48
Peningkatan Pelayanan Kesehatan UPTD Laboratorium Kesehatan Daerah (LABKESDA)
310.992.600,00 279.260.422,00 89,80
1 02 01 16 49
Kegiatan Bantuan Operasional Kesehatan Puskesmas pada UPTD Puskesmas Kuala Pembuang I
293.060.900,00 238.265.500,00 81,30
1 02 01 16 50 Kegiatan Bantuan Operasional Kesehatan Puskesmas pada UPTD
394.274.200,00 249.644.200,00 63,32
LAKIjP 2017 PERANGKAT DAERAH DINAS KESEHATAN KAB. SERUYAN
81
Puskesmas Kuala Pembuang II
1 02 01 16 51
Kegiatan Bantuan Operasional Kesehatan Puskesmas pada UPTD Puskesmas Telaga Pulang
365.198.750,00 119.190.000,00 32,64
1 02 01 16 52
Kegiatan Bantuan Operasional Kesehatan Puskesmas pada UPTD Puskesmas Danau Sembuluh
262.352.35,00 99.447.500,00 37,91
1 02 01 16 53
Kegiatan Bantuan Operasional Kesehatan Puskesmas pada UPTD Puskesmas Terawan
371.300.800,00 313.297.750,00 84,38
1 02 01 16 54
Kegiatan Bantuan Operasional Kesehatan Puskesmas pada UPTD Puskesmas Asam Baru
346.815.000,00 247.042.000,00 49,11
1 02 01 16 55
Kegiatan Bantuan Operasional Kesehatan Puskesmas pada UPTD Puskesmas Pembuang Hulu
628.357.400,00 254.619.000,00 40,52
1 02 01 16 56
Kegiatan Bantuan Operasional Kesehatan Puskesmas pada UPTD Puskesmas Sandul
548.801.500,00 162.515.000,00 29,61
1 02 01 16 57
Kegiatan Bantuan Operasional Kesehatan Puskesmas pada UPTD Puskesmas Rantau Pulut II
503.075.000,00 320.720.000,00 63,75
1 02 01 16 58
Kegiatan Bantuan Operasional Kesehatan Puskesmas pada UPTD Puskesmas Rantau Pulut I
644.690.000,00 115.885.000,00 17,98
1 02 01 16 59
Kegiatan Bantuan Operasional Kesehatan Puskesmas pada UPTD Puskesmas Tumbang Manjul
998.070.000,00 476.998.000,00 47,79
1 02 01 16 60
Kegiatan Bantuan Operasional Kesehatan Puskesmas pada UPTD Puskesmas Tumbang Langkai
761.436.000,00 258.280.600,00 33,66
1 02 01 16 62 Kegiatan Jaminan Persalinan (Jampersal) 2.192.064.000,00 172.194.179,00 7,85
1 02 01 16 73
Kegiatan Peningkatan Pelayanan Kesehatan Puskesmas Melalui Akreditasi Puskesmas
996.136.400,00 538.542.900,00 54,06
1 02 01 17 Program Pengawasan Obat dan Makanan 165.000.000,00 144.331.000,00 83,57
1 02 01 17 02
Peningkatan Pengawasan keamanan pangan dan Bahan Berbahaya
165.000.000,00 144.331.000,00 83,57
LAKIjP 2017 PERANGKAT DAERAH DINAS KESEHATAN KAB. SERUYAN
82
1 02 01 19
Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat
1.254.669.190,00 456.689.000,00 36,40
1 02 01 19 01 Pengembangan Media Promosi dan Informasi Sadar Hidup Sehat
1.254.669.190,00 456.689.000,000 36,40
1 02 01 20 Program Perbaikan Gizi Masyarakat 164.230.000,00 109.365.000,00 72,68
1 02 01 20 03
Penanggulangan KEP, Anemia gizi besi, GAKY, kurang Vit. A dan kekurangan zat gizi mikro lainnya
164.230.000,00 109.365.000,00 72,68
1 02 01 22
Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular
1.179.551.000,00 978.998.500,00 83,00
1 02 01 22 05 Pelayanan, Pencegahan dan Penanggulangan penyakit menular
576.381.000,00 485.281.500,00 84,19
1 02 01 22 12
Pelayanan Pencegahan dan penanggulangan penyakit tidak menular dan kesehatan jiwa
206.340.000,00 184.938.000,00 89,19
1 02 01 22 13
Peningkatan Surveillence Epidemilogi dan Penanggulangan wabah
396.830.000,00 308.779.000,00 77,81
1 02 01 24 Program Pelayanan Kesehatan Penduduk Miskin
3.364.549.096,00 2.969.245.073,00 88,25
1 02 01 24 17 Peningkatan Pelayanan Kesehatan Masyarakat Miskin
3.364.549.096,00 2.969.245.073,00 88,25
1 02 01 25
Program Pengadaan, Peningkatan, dan Perbaikan Sarana dan Prasarana Puskesmas / Pustu dan Jaringannya
13.514.655.490,09 12.085.376.124 89,42
1 02 01 25 06 Pengadaan sarana dan prasarana Puskesmas Pembantu
3.610.412.050,00 3.414.144.000,00 94,58
1 02 01 25 07 Pengadaan sarana dan prasarana Puskesmas 9.623.358.440,09 8.431.883.124,00 87,62
1 02 01 25 27
Pengadaan, Peningkatan, dan Perbaikan Sarana dan Prasarana Puskesmas / Pustu dan Jaringannya
280.885.000,00 239.349.000,00 85,21
1 02 01 28 Kemitraan Peningkatan Pelayanan Kesehatan
4.462.923.927,20 2.617.668.794,63 58,65
1 02 01 28 15
Kemitraan jaminan kesehatan nasional (Kapitasi BPJS) pada UPTD Puskesmas Kuala Pembuang I
656.202.850,00 509.144.825,00 77,59
1 02 01 28 16 Kemitraan jaminan kesehatan nasional 652.196.100,00 368.041.434,00 56,58
LAKIjP 2017 PERANGKAT DAERAH DINAS KESEHATAN KAB. SERUYAN
83
(Kapitasi BPJS) pada UPTD Puskesmas Kuala Pembuang II
1 02 01 28 17
Kemitraan jaminan kesehatan nasional (Kapitasi BPJS) pada UPTD Puskesmas Telaga Pulang
355.211.999,00 61.823.175,00 17,40
1 02 01 28 18
Kemitraan jaminan kesehatan nasional (Kapitasi BPJS) pada UPTD Puskesmas Danau Sembuluh
263.383.322,00 166.584.699,000 62,07
1 02 01 28 19
Kemitraan jaminan kesehatan nasional (Kapitasi BPJS) pada UPTD Puskesmas Terawan
428.517.783,00 297.347.111,00 69,39
1 02 01 28 20
Kemitraan jaminan kesehatan nasional (Kapitasi BPJS) pada UPTD Puskesmas Asam Baru
282.285.198,00 121.234.500,00 42,95
1 02 01 28 21
Kemitraan jaminan kesehatan nasional (Kapitasi BPJS) pada UPTD Puskesmas Pembuang Hulu
480.899.000,00 376.590.450,00 78,31
1 02 01 28 22
Kemitraan jaminan kesehatan nasional (Kapitasi BPJS) pada UPTD Puskesmas Sandul
380.417.076,00 310.928.216,00 81,73
1 02 01 28 23
Kemitraan jaminan kesehatan nasional (Kapitasi BPJS) pada UPTD Puskesmas Rantau Pulut I
364.751.480,60 147.783.229,00 40,52
1 02 01 28 24
Kemitraan jaminan kesehatan nasional (Kapitasi BPJS) pada UPTD Puskesmas Rantau Pulut II
228.924.993,00 139.224.548,00 60,82
1 02 01 28 25
Kemitraan jaminan kesehatan nasional (Kapitasi BPJS) pada UPTD Puskesmas Tumbang Manjul
192.931.756,00 92.661.890,00 48,03
1 02 01 28 26
Kemitraan jaminan kesehatan nasional (Kapitasi BPJS) pada UPTD Puskesmas Tumbang Langkai
172.202.369,00 43.784.716,00 25,43
1 02 01 29
Program Peningkatan Pelayanan Kesehatan Anak Balita
175.049.000,00 143.407.000,00 81,92
1 02 01 29 09 Lomba Balita Sehat 175.049.000,00 143.407.000,00 81,92
1 02 01 30 Program Peningkatan Pelayanan Kesehatan Lansia
127.965.000,00 109.190.000,00 85,33
LAKIjP 2017 PERANGKAT DAERAH DINAS KESEHATAN KAB. SERUYAN
84
1 02 01 30 01 Pelayanan Pemeliharaan Kesehatan
127.965.000,00 109.190.000,00 85,33
1 02 01 32 Program Peningkatan Keselamatan Ibu Melahirkan dan Anak
817.752.500,00 632.740.000,00 77,38
1 02 01 32 01
Perawatan Secara Berkala bagi Ibu Hamil bagi keluarga kurang mampu
690.192.500,00 565.200.000,00 81,89
1 02 01 32 02 Pelaksanaan KB Kes 127.560.000,00 67.540.000,00 52,95
BELANJA LANGSUNG 51.618.436.022,68 37.758.150.959,63 73,15
Sumber Data : Laporan Keuangan Dinas Kesehatan TA.2017
Sejumlah program/kegiatan yang penyerapan keuangan dengan persentase
realisasi kecil, secara garis besar disebabkan ada beberapa kendala dan hambatan
yaitu :
1. Dampak transfer DAK Non Fisik yang terlambat berpengaruh pada jadwal dan
rencana aksi kegiatan selanjutnya.
2. Juklak dan Juknis terlambat diterima.
3. Pengadministrasian SPJ.
4. Sumber daya manusia dalam sistem pengelolaan dan pertanggungjawaban
keuangan kurang maksimal.
5. Koordinasi lintas program maupun lintas sektor yang terkait kurang sinergis
dengan baik dalam pelaksanaan program dan kegiatan.
Dalam rangka mewujudkan visi dan misi serta pencapaian tujuan dan sasaran
pada kegiatan/program yang dilaksanakan secara berkesinambungan, maka
diperlukan langkah-langkah sebagai berikut :
1. Peningkatan disiplin kerja melalui komitmen dan motivasi etos kerja bagi petugas
kesehatan.
2. Pemenuhan kebutuhan input khususnya dari segi anggaran untuk pembiayaan
kegiatan program skala prioritas, maupun peningkatan sarana dan prasarana
pelayanan kesehatan.
3. Terobosan Pengkajian hasil upaya kesehatan, melalui penelitian/survey
kesehatan daerah Kabupaten.
4. Meningkatkan koordinasi/sinergi antar lintas sektor dan lintas program untuk
peningkatan efisiensi dan efektifitas target/sasaran program.
5. Peningkatan advokasi dan sosialisasi bidang kesehatan.
6. Pemerataan, peningkatan kualitas dan kuantitas serta penyebaran tenaga
kesehatan sesuai kebutuhan.
7. Monitoring dan evaluasi program/kegiatan perlu dimaksimalkan, agar
pelaksanaan tepat sasaran serta tepat guna.
LAKIjP 2017 PERANGKAT DAERAH DINAS KESEHATAN KAB. SERUYAN
85
BAB IV PENUTUP
A. TINJAUAN UMUM
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LAKjIP) selain merupakan media
pertanggungjawaban, juga berfungsi sebagai evaluasi sarana peningkatan kinerja
instansi pemerintah. Sebagai bahan pertanggungjawaban, LKjIP Dinas Kesehatan
Kabupaten Seruyan ini merupakan sarana introspeksi diri bagi seluruh Bidang di
Lingkungan Dinas Kesehatan Kabupaten Seruyan, dan diharapkan dapat
memberikan umpan balik yang sangat diperlukan dalam pengambilan keputusan
serta berguna dalam penyusunan rencana dimasa mendatang.
Dinas Kesehatan Kabupaten Seruyan adalah unsur pelaksana otonomi
pemerintah kabupaten di bidang kesehatan, yang mempunyai tugas
menyelenggarakan sebagian urusan rumah tangga dan tugas pembantuan. Dalam
rangka melaksanakan tugas di bidang kesehatan tersebut, Dinas Kesehatan
Kabupaten Seruyan dituntut adanya kewajiban untuk mempertanggungjawabkan
tugas pokok dan fungsinya serta kewenangan pengelolaan sumberdaya dan
kebijaksanaan yang diberikan oleh pemerintah kabupaten (akuntabilitasnya). Melalui
penerapan akuntabilitas kinerja institusi pemerintah, dimaksudkan agar terwujud
suatu good governance sehingga penyelenggaraan manajemen pemerintahan dan
pembangunan dapat berdaya guna dan berhasil guna.
B. TINJAUAN KHUSUS Pencapaian kinerja kegiatan-kegiatan yang mendukung program tidak selalu
dapat tergambarkan dalam keberhasilan atau kegagalan pencapaian indikator
sasaran, karena masih dipengaruhi oleh pencapaian kinerja program lain. Satu
program dapat ditujukan untuk pencapaian sasaran lebih dari satu, demikian juga
sebaliknya satu sasaran dapat dicapai oleh lebih dari satu program.
Berdasarkan hasi pengukuran evaluasi dan analisis pencapaian sasaran
strategik yang telah melalui proses penyesuian dan penajaman terhadap sasaran
yang didukung indikator setingkat outcome, dapat diperoleh hasil evaluasi kinerja
yang belum mencapai target yaitu Angka kematian ibu, cakupan komplikasi
kebidanan yang ditangani, Cakupan pelayanan kesehatan rujukan pasien masyarakat
miskin, cakupan pelayanan kesehatan dasar pasien masyarakat miskin, cakupan
pelayanan anak balita, cakupan desa/kelurahan UCI, cakupan penemuan dan
penanganan penderita TBC BTA (+) dan diare, cakupan penjaringan kesehatan siswa
SD.
Selama tahun 2017 Kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Seruyan dapat
dikatakan cukup berhasil dalam pencapaian indikator kinerja yang diselenggarakan.
Secara keseluruhan perlu kita akui bahwa disamping keberhasilan yang telah
dicapai, masih banyak kendala dan hambatan yang dihadapi, yang apabila secara
bertahap tidak dapat diatasi dapat menjadi penghambat dalam pelaksanaan program
LAKIjP 2017 PERANGKAT DAERAH DINAS KESEHATAN KAB. SERUYAN
86
di masa akan datang. Kondisi ini diantisipasi dengan cara melakukan evaluasi secara
berkala atas kendala/hambatan yang dijumpai, sehingga diketahui penyebab
timbulnya hambatan-hambatan dalam pecapaian kinerja.
Berbagai kendala dan hambatan yang dihadapi dalam rangka mewujudkan
visi dan misi, yaitu luasnya wilayah dan kondisi geografisnya, terbatasnya dana
untuk pembiayaan program dan kegiatan kesehatan, partisipasi masyarakat yang
kurang, belum maksimalnya sinergis dalam koordinasi lintas program dan lintas
sektor, pelaksanaan desentralisasi yang belum optimal, serta masih kurangnya
tenaga kesehatan yang dibutuhkan.
Apabila dilihat dari permasalahan penyusunan lakijp, maka dibandingkan
antara matrik Pengukuran Pencapaian Sasaran dengan tabel keuangan terlihat
kurang sinergisnya perencanaan dan penganggaran dengan penjabaran kegiatan
program yang tertuang dalam Renstra, sehingga terdapat kesulitan dalam pemetaan
program dan kegiatan dengan pengalokasian keuangan.
C. SARAN DAN TINDAK LANJUT
1. Bagi Dinas Kesehatan Kabupaten Seruyan agar dapat digunakan sebagai proses
pembelajaran dan proses perbaikan yang berkesinambungan atau terus menerus.
2. Perhatian khususnya terhadap program-program skala prioritas indikator kunci
kinerja agar dapat melakukan akselerasi untuk lebih baik pada tahun berikutnya.
3. Melalui laporan ini diharapkan menjadi masukan bagi pemerintah kabupaten
dalam rangka lebih meningkatkan perhatiannya terhadap upaya kesehatan di
Kabupaten Seruyan.
4. Bagi semua pelaksana di bidang kesehatan agar lebih meningkatkan jaringan
kerja sama lintas program dan lintas sektor.
5. Sebagai bahan evaluasi dokumen perencanaan untuk periode akan datang.
6. Sebagai bahan penyempurnaan pelaksanaan program dan kegiatan yang akan
datang.
7. Untuk meningkatkan kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Seruyan pada tahun
mendatang disarankan untuk melakukan koordinasi dan advokasi kepada pihak
terkait untuk ketersediaan data. Juga melakukan koordinasi dan advokasi ke
Pemerintah Pusat dan Pemerintah Propinsi Kalimantan Tengah serta Pemerintah
Kabupaten Seruyan untuk menambah alokasi dana untuk pembangunan
Puskesmas baru.
LAKIjP 2017 PERANGKAT DAERAH DINAS KESEHATAN KAB. SERUYAN
87
LAMPIRAN