bab i pendahuluan a. latar belakang masalahdigilib.uinsgd.ac.id/27426/4/4-bab i.pdf · 2019. 11....

15
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Masuknya Islam ke Jawa Barat sebagai sebuah agama yang memiliki sistem dan nilai dalam kehidupan manusia, mampu menghimpun kearifan lokal masyarakat yang membawa perubahan besar terhadap perkembangan seni tradisional Sunda yang tidak terlepas dari peranan Sunan Gunung Djati atau Syarif Hidayatullah sebagai penyebar Islam di Jawa Barat. Proses islamisasi yang berkembang, secara tidak langsung menimbulkan terjadinya proses akulturasi budaya antara kebudayaan leluhur Sunda dengan budaya Islam. Adanya kontak budaya dengan nilai-nilai yang diberikan oleh agama Islam yang terus-menerus menimbulkan perubahan fungsi pada seni tradisional daerah yang menyebabkan timbulnya karya-karya seni Sunda baru yang terus-menerus diwariskan dari generasi ke generasi, sehingga banyak di antara kesenian Sunda yang bernafaskan Islam salah satunya adalah seni terbang. Seni terbang adalah salah satu kesenian pertunjukan rakyat yang di dalamnya mengandung nilai-nilai keIslaman, dan sering digunakan sebagai media dakwah Islam melalui puji pujian yang bersumber dari kitab Barzanji yang dilantunkan sepanjang pertunjukan berlangsung dengan diiringi alat musik tebang (Rebana) di pakai dalam upacara-upacara tradisional masyarakat Sunda seperti maulid nabi, syukuran panen, ruwatan bumi, selametan pernikahan dan selametan khitanan.

Upload: others

Post on 20-Nov-2020

3 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalahdigilib.uinsgd.ac.id/27426/4/4-BAB I.pdf · 2019. 11. 18. · Perbedaan penelitian ini dengan karya tulis di atas terlihat dari objek kajiannya

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Masuknya Islam ke Jawa Barat sebagai sebuah agama yang memiliki

sistem dan nilai dalam kehidupan manusia, mampu menghimpun kearifan lokal

masyarakat yang membawa perubahan besar terhadap perkembangan seni

tradisional Sunda yang tidak terlepas dari peranan Sunan Gunung Djati atau

Syarif Hidayatullah sebagai penyebar Islam di Jawa Barat. Proses islamisasi yang

berkembang, secara tidak langsung menimbulkan terjadinya proses akulturasi

budaya antara kebudayaan leluhur Sunda dengan budaya Islam. Adanya kontak

budaya dengan nilai-nilai yang diberikan oleh agama Islam yang terus-menerus

menimbulkan perubahan fungsi pada seni tradisional daerah yang menyebabkan

timbulnya karya-karya seni Sunda baru yang terus-menerus diwariskan dari

generasi ke generasi, sehingga banyak di antara kesenian Sunda yang bernafaskan

Islam salah satunya adalah seni terbang.

Seni terbang adalah salah satu kesenian pertunjukan rakyat yang di

dalamnya mengandung nilai-nilai keIslaman, dan sering digunakan sebagai media

dakwah Islam melalui puji pujian yang bersumber dari kitab Barzanji yang

dilantunkan sepanjang pertunjukan berlangsung dengan diiringi alat musik tebang

(Rebana) di pakai dalam upacara-upacara tradisional masyarakat Sunda seperti

maulid nabi, syukuran panen, ruwatan bumi, selametan pernikahan dan selametan

khitanan.

Page 2: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalahdigilib.uinsgd.ac.id/27426/4/4-BAB I.pdf · 2019. 11. 18. · Perbedaan penelitian ini dengan karya tulis di atas terlihat dari objek kajiannya

Dalam proses penyebaran Islam seni terbang yang dibawa oleh Sunan Gunung Djati atau

Syarif Hidayatullah sering dipakai sebagai media islamisasi masyarakat Cirebon. Kegiatan

Sunan Gunung Djati dan para kelompoknya adalah menyebarkan Agama Islam di kalangan

rakyat Jawa Barat, yaitu Majalengka, Sumedang, Garut, Galuh dan lain-lain. Melalui

pementasan seni terbang Sunan Gunung Djati menyampaikan ajaran-ajaran agama Islam melalui

simbol-simbol yang terkandung di dalamnya.1 Untuk lebih dapat dipahami di kalangan

masyarakat, Sunan Gunung Djati mengajarkan ajaran-ajaran agama Islam seperti pengertian

tentang rukun Islam, yang dikaitkan dengan alat musik terbang. Ke 5 buah alat musik terbang

tersebut yaitu Tojo, Gembrung 1, Gembrung 2, Kempring, dan Tempas disimbolkan sebagai

rukun Islam yang 5 yaitu syahadat, shalat, zakat, puasa, dan naik haji. Begitu pula ajaran

mengenai salat lima waktu, juga disimbolkan ke dalam 5 buah terbang, yaitu subuh, zuhur, ashar,

magrib, dan isya.2 Kesenian tersebut tumbuh dan berkembang hampir disetiap daerah Jawa Barat

seperti di Kabupaten Bandung dan beberapa daerah lainnya termasuk di Desa Sukamukti

Kecamatan Majalaya. Kesenian terbang yang terdapat di daerah tersebut adalah Seni Terbang

Medal Keramat Cempaka Mulya.

Seni Terbang Medal Keramat Cempaka Mulya merupakan sebuah seni tradisi di Desa

Sukamukti Kecamatan Majalaya yang merupakan seni pertunjukan rakyat yang bentuk

penyajiannya berupa karawitan campuran yang terdiri dari 5 instrumen terbang (rebana) dan 1

buah dogdog serta nyanyian yang berupa syair atau pupujian yang diambil dari kitab Barzanji.

Para pelaku seni terbang di daerah tersebut masih berasal dari generasi terdahulu yang

mengenalkan seni terbang tradisional dengan memegang teguh kepercayaan-kepercayaan yang

1 Entis, Laki-laki, 57 tahun, sebagai ketua paguyuban Seni Terbang Medal Keramat Cempaka Mulya,

Bandung : Kp. Pangkalan Raja Rt 02 RW 05 Sukamukti Majalaya, tanggal 3 Maret 2015. 2 Lasmiati DKK, Peta Kebudayaan Indonesia Kabupaten Bandung Provinsi Jawa Barat, Departemen

Kebudayaan dan Pariwisata, Balai Pelestarian Sejarah dan Nilai Tradisional Bandung 2009, hlm 45.

Page 3: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalahdigilib.uinsgd.ac.id/27426/4/4-BAB I.pdf · 2019. 11. 18. · Perbedaan penelitian ini dengan karya tulis di atas terlihat dari objek kajiannya

turun-temurun dari leluhurnya. Seiring dengan berjalannya waktu dan berkembangnya

modernisasi di masyarakat membuat seni terbang ini berkembang dan muncul di masyarakat

hingga terkenal di daerahnya serta di wilayah Bandung dan sekitarnya. 3

Berdasarkan latar belakang masalah di atas penulis ingin berusaha mengungkapkan

kembali bagaimana sejarah Seni Terbang Medal Keramat Cempaka Mulya di Majalaya dan

perkembangan, serta nilai-nilai Islam di dalamnya. Peristiwa tersebut diungkap kembali dalam

sebuah skripsi yang berjudul: “SENI TERBANG MEDAL KERAMAT CEMPAKA MULYA

SUKAMUKTI KECAMATAN MAJALAYA BANDUNG 1989-2012”. Dalam judul tersebut

penulis memakai tahun sebagai batasan objek peristiwa yang akan dikaji yaitu dari tahun 1989-

2012. Tahun 1989 karena pada tahun ini terjadi peristiwa penting yaitu berdirinya paguyuban

seni terbang medal keramat cempaka mulya di Desa Sukamukti kecamatan Majalaya. Sedangkan

tahun 2012, penulis jadikan sebagai batasan objek peristiwa yang akan dikaji karena dari tahun

1989-2012 ini terjadi perkembangan pada seni terbang yaitu dari seni terbang tradisional menjadi

seni terbang modern.

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan, latar belakang yang telah dikemukakan di atas, maka muncul beberapa

persoalan yang dapat dirumuskan sebagai berikut:

1. Apakah Seni Terbang itu dan bagaimana sejarahnya di Indonesia ?

2. Bagaimana perkembangan Seni Terbang Medal Keramat Cempaka Mulya di Majalaya

(1989-2012) ?

3. Bagaimana nilai-nilai Islam dalam Seni Terbang Medal Keramat Cempaka Mulya di

Majalaya ?

3 Entis, Laki-laki, 57 tahun, sebagai ketua paguyuban Seni Terbang Medal Keramat Cempaka Mulya,

Bandung : Kp. Pangkalan Raja Rt 02 RW 05 Sukamukti Majalaya, tanggal 3 Maret 2015.

Page 4: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalahdigilib.uinsgd.ac.id/27426/4/4-BAB I.pdf · 2019. 11. 18. · Perbedaan penelitian ini dengan karya tulis di atas terlihat dari objek kajiannya

C. Tujuan Penelitian

Untuk lebih jelasnya mengenai tujuan penulisan ini, maka penulis telah menyusun

sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui definisi dan sejarah seni terbang di Indonesia.

2. Untuk mengetahui perkembangan Seni Terbang Medal Keramat Cempaka Mulya di

Majalaya dari tahun 1989-2012.

3. Untuk mengetahui nilai-nilai Islam yang terkandung dalam Seni Terbang Medal Keramat

Cempaka Mulya di Majalaya.

D. Tinjauan Pustaka

Dalam kajian pustaka mengenai pembahasan seni terbang, mungkin pembahasan ini

sudah banyak diteliti oleh para pencinta kajian ini. Seperti karya tulis yang berjudul “Seni

Terbang Pusaka Walahir Di Kampung Koang Desa Mekarwangi Kecamatan Ibun Kabupaten

Bandung” pada tahun 2010 oleh Ecep Cuarsa. Dalam penelitiannya Ecep, mengkaji tentang

keberadaan seni terbang pusaka walahir yang di dalamnya membahas asal-usul seni terbang

pusaka walahir, sistem pewarisan, deskripsi seni terbang pusaka walahir yang di dalamnya

mencakup instrumen, macam-macam warna suara pada terbang, repertoar lagu, pola tabuh

terbang, sesajen, dan struktur penyajian seni terbang.

Perbedaan penelitian ini dengan karya tulis di atas terlihat dari objek kajiannya. Karya

tulis di atas mengkaji tentang Seni Terbang Pusaka Walahir sedangkan dalam penulisan kali ini

mengkaji tentang Seni Terbang Medal Keramat Cempaka Mulya, dari kedua seni terbang

tersebut terlihat perbedaan dari segi penampilannya. Yang mana, Seni Terbang Medal Keramat

Cempaka Mulya dalam segi penampilannya mengenalkan seni terbang modern dengan

Page 5: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalahdigilib.uinsgd.ac.id/27426/4/4-BAB I.pdf · 2019. 11. 18. · Perbedaan penelitian ini dengan karya tulis di atas terlihat dari objek kajiannya

memasukan unsur-unsur instrumen musik modern dan mempunyai ciri khas yaitu dengan

menampilkan seni akrobatik (beladiri), sedangkan Seni Terbang Pusaka Walahir dalam segi

penampilannya mengenalkan seni terbang tradisional yang menampilkan 5 instrumen terbang

dan 1 buah dogdog serta nyanyian yang berupa syair atau pupujian yang diambil dari kitab

Barzanji, dan lagu buhun.

Selanjutnya karya tulis berjudul “Nilai-Nilai Islam Dalam Seni Terbang Di Kecamatan

Tanjungkerta Kabupaten Sumedang” pada tahun 2003 oleh Eni Sumiati. Dalam penelitiannya

Eni, menjelaskan keberadaan seni terbang di Kecamatan Tanjungkerta Sumedang dan pokok

kajiannya lebih dititikberatkan pada nilai-nilai Islam dalam seni terbang. Sedangakan perbedaan

penelitian ini dengan karya tulis tersebut terlihat dari objek kajiannya. Karya tulis tersebut

mengkaji tentang nilai-nilai Islam dalam seni terbang di Tanjungkerta Sumedang sedangkan

dalam penelitian kali ini mengkaji tentang perkembangan Seni Terbang Medal Keramat

Cempaka Mulya di Majalaya. Karya tulis tersebut peneliti jadikan sebagai bahan pertimbangan

untuk menjelaskan “Seni Terbang Medal Keramat Cempaka Mulya Sukamukti Kecamatan

Majalaya Bandung 1989-2012”.

Kemudian karya tulis Firly Pauzia yang berjudul “Kesenian Terbang Medal Keramat

Cempaka Mulya Dalam Upacara Ngaruat Bumi Di Desa Sukamukti Kecamatan Majalaya

Kabupaten Bandung” pada tahun 2013. Dalam penelitiannya Firly, membahas tentang

pelaksanaan seni terbang dalam upacara ngaruat bumi,4 yang mencakup fungsi Kesenian

Terbang Medal Keramat Cempaka Mulya dalam upacara ngaruwat bumi dan menjelaskan

tentang jenis-jenis instrumen terbang, lagu-lagu pada kesenian terbang medal keramat cempaka

mulya, tangga nada, lirik lagu atau syair, pola tabuhan, bagian-bagian instrumen, serta busana.

4 Ngaruat adalah upacara ritual dalam rangka menolak bala (upacara pembersihan)

Page 6: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalahdigilib.uinsgd.ac.id/27426/4/4-BAB I.pdf · 2019. 11. 18. · Perbedaan penelitian ini dengan karya tulis di atas terlihat dari objek kajiannya

Sedangkan dalam penelitian ini penulis mengangkat judul mengenai “Seni Terbang

Medal Keramat Cempaka Mulya Sukamukti Kecamatan Majalaya Bandung 1989-2012”.

Meskipun terdapat kesamaan tema atau objek penelitian dengan penulis sebelumnya, tetapi

terlihat dengan jelas bahwa judul yang diangkat oleh penulis dengan penulis sebelumnya berbeda

terutama dari segi kajiannya penulis sebelumnya mengkaji tentang pelaksanaan dan fungsi seni

terbang medal keramat cempaka mulya dalam upacara ngaruat bumi, sedangkan dalam penelitian

kali ini penulis mengkaji tentang sejarah masuknya seni terbang ke Indonesia, serta mengkaji

tentang kemunculan dan perkembangan Seni Terbang Medal Keramat Cempaka Mulya di

Majalaya dari tahun 1989-2012 dan nilai-nilai Islam dalam seni terbang.

E. Langkah-Langkah Penelitian

Dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode sejarah. Menurut Louis Gottshalk

yang dikutip Sulasman, metode sejarah adalah peroses menguji dan menganalisis kesaksian

sejarah untuk menemukan data autentik dan dapat dipercaya, serta usaha sintetis atas data

semacam itu menjadi kisah sejarah yang dapat dipercaya.5 Dalam metode penelitian sejarah ini

terdapat empat langkah pokok yaitu: Heuristik, Kritik, Intepretasi, dan Historiografi.

1. Tahapan Heuristik

Heuristik ini merupakan tahapan pertama dalam sebuah penulisan sejarah dengan

mengumpulkan sumber-sumber yang berkaitan dengan permasalahan yang akan dikaji. Pada

tahapan ini penulis pertama-tama melakukan langkah persiapan yaitu dengan menyiapkan buku

catatan, alat tulis, perekam suara, dan pengendali wawancara. Untuk menambah informasi

5 Sulasman, Metodelogi Penelitian Sejarah, (Bandung: Pustaka Setia, 2014), hlm 74.

Page 7: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalahdigilib.uinsgd.ac.id/27426/4/4-BAB I.pdf · 2019. 11. 18. · Perbedaan penelitian ini dengan karya tulis di atas terlihat dari objek kajiannya

tentang keberadaan sumber dan gambaran tentang objek kajian, penulis menggunakan bantuan

dari internet.

Tahap pertama dalam pencarian sumber, penulis mencari sumber ke tempat paguyuban

Seni Terbang Medal Keramat Cempaka Mulya yang bertempatkan di Kampung Pangkalan Raja

RT 02 RW 05 Desa sukamukti Kecamatan Majalaya Kabupaten Bandung yaitu pada tanggal 3

Maret 2015, disini penulis mendapatkan sumber yang berupa data visual dan foto serta sumber

wawancara. Untuk tahap pencarian selanjutnya, pada tanggal 18 Maret 2015 penulis mencari

sumber ke kantor Kecamatan Majalaya, disini penulis mendapatkan sumber yang berupa data

statistik wilayah Majalaya dari tahun ke tahun dan foto peta wilayah Majalaya. Kemudian pada

tanggal 27 Maret penulis mencari ke kantor Badan Pelestarian Nilai Budaya (BPNB) yang

bertempatkan di daerah Cinambo, disini penulis mendapatkan 8 sumber dokumen yang berupa

hasil penelitian. Kemudian untuk tahap pencarian selanjutnya, pada tanggal 28 Maret 2015

penulis mencari ke Sekolah Tinggi Seni Indonesia (STSI) di daerah Buah Batu Bandung, disini

penulis mendapatkan sebuah karya tulis yang berupa skripsi dan pada tanggal 16 Juni 2016

penulis mencari ke kantor Statistik Kabupaten Bandung dan mendapatkan 3 sumber berupa

buku. Kemudian sumber-sumber tersebut oleh penulis diklasifikasikan menjadi dua bagian, yaitu

sumber primer dan sumber sekunder. Setelah dilakukan pemilahan, maka ada beberapa sumber

primer yang dijadikan acuan pokok dalam penulisan penulisan ini diantaranya sebagai berikut:

a. Sumber primer diantaranya

1) Sumber Lisan (Wawancara), diantaranya:

- Nama : Abah Entis Uyut Rela

Usia : 58 Tahun

Status : Pelaku

Page 8: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalahdigilib.uinsgd.ac.id/27426/4/4-BAB I.pdf · 2019. 11. 18. · Perbedaan penelitian ini dengan karya tulis di atas terlihat dari objek kajiannya

Tempat : Paguyuban Seni Terbang Medal Keramat Cempaka Mulya di

Desa Sukamukti Kecamatan Majalaya Kabupaten Bandung.

- Nama : Ujang Hidayat

Usia : ±55 Tahun

Status : Pelaku

Tempat : paguyuban Seni Terbang Medal Keramat Cempaka Mulya di

Desa Sukamukti Kecamatan Majalaya kabupaten Bandung.

2) Sumber video, diantaranya:

- VCD, 2012, video pentas seni terbang medal keramat cempaka mulya dalam acara

tasyakur wallimattunnikah.

3) Sumber Foto

- Foto profil grup Seni Terbang Medal Keramat Cempaka Mulya beserta alat musiknya

- Foto Alat musik Terbang yaitu, kempring, kemprak, tempas, tojo, gembrung dan dog-

dog.

4) Sumber Audio

- Lagu-lagu Terbang modern pada Seni Terbang Medal Keramat Cempaka Mulya

5) Sumber Tertulis, diantaranya:

a) Buku

- A. Sobana Hardjasaputra DKK, 2011, Cirebon Dalam Lima Zaman (Abad ke-15 Hingga

Pertengahan Abad ke-20). Cetakan ke-1. Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi

Jawa Barat.

- Anonim, 1992, Potensi Desa Kabupaten Bandung 1990 (hasil sensus penduduk 1990

angka sementara), Kantor Statistik Kabupaten Bandung.

Page 9: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalahdigilib.uinsgd.ac.id/27426/4/4-BAB I.pdf · 2019. 11. 18. · Perbedaan penelitian ini dengan karya tulis di atas terlihat dari objek kajiannya

- Anonim, 1998, Kabupaten Bandung Dalam Angka 1998, Badan Pusat Statistik

Kabupaten Bandung dan Badan Perencanaan Pembangunan Kabupaten Bandung.

- Anonim, 1990, Penduduk Menurut Jenis Kelamin dan Wilayah Administratif Kabupaten

Bandung (hasil sensus penduduk 1990), Kantor Statistik Kabupaten Bandung,.

b) Hasil penelitian

- Atik Soepandi DKK, 1985-1986, Peralatan Hiburan dan Kesenian Tradisional Di Jawa

Barat, hasil penelitian, Bandung: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat

Jendral Kebudayaan Direktorat Sejarah dan Nilai Tradisional Proyek Inventaris dan

Dokumentasi Kebudayaan Daerah.

- Yugo Sariyun DKK, 1990-1991, Nilai Budaya Dalam Permainan Rakyat Jawa Barat,

hasil penelitian, Bandung: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jendral

Kebudayaan Direktorat Sejarah dan Nila Tradisional Proyek Inventarisasi dan Pembinaan

nilai-nilai Budaya.

- Lasmiati DKK, 2009, Peta Kebudayaan Indonesia Kabupaten Bandung Provinsi Jawa

Barat, hasil penelitian, Bandung: Departemen Kebudayaan dan Pariwisata, Balai

Pelestarian Sejarah dan Nilai Tradisional Bandung.

- Lasmiati, 2004, Bangreng, Kesenian Ttradisional Di Kecamatan Tanjungkerta

Kabupaten Sumedang, hasil penelitian, Bandung: Kementrian Kebudayaan dan

Pariwisata Deputi Pelestarian dan Pengembangan Nilai Budaya.

- Euis Thresnawati DKK, 2010, Peta Kebudayaan Kota Bandung; Kecamatan Ujung

Berung, Kecamatan Gede Bage, Kecamatan Cibiru, hasil penelitian, Bandung:

Kementrian Kebudayaan dan Pariwisata Direktur Jendral Nilai Budaya Seni dan Film

Balai Pelestarian Sejarah dan Nilai Tradisional Bandung.

Page 10: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalahdigilib.uinsgd.ac.id/27426/4/4-BAB I.pdf · 2019. 11. 18. · Perbedaan penelitian ini dengan karya tulis di atas terlihat dari objek kajiannya

b. Sumber sekunder diantaranya

1) Sumber tertulis diantaranya:

a) Sumber video

- Youtube video Pentas Seni Gemyung di Keraton Kasepuhan Cirebon (diakses tanggal

08 iei ‎ 2016)

- Youtube Video Sejarah Seni Buhun Terbang di Majalaya (diakses tanggal

07 iei ‎ jm 23:36:14)

- Youtube video Terbang Gebes Seni Tatar Sunda Pakidulan - Tasikmalaya West Java

INDONESIA (diakses tanggal 08 iei ‎ 2016)

b) Hasil Penelitian

- Endang Supriatna DKK, Studi Tentang Fungsi Seni Gembyung Dalam Kehidupan

Mastarakat Panjalu Kabupaten Ciamis, hasil penelitian, Bandung: Departemen

Kebudayaan Dan Pariwisata Balai Pelestarian Sejarah Dan Nilai Tradisional Bandung.

- Lasmiati DKK, Peta Kebudayaan Indonesia Kabupaten Sumedang Provinsi Jawa Barat,

Departemen Kebudayaan dan Pariwisata Balai Pelestarian Sejarah dan Nilai Tradisional

Bandung.

- Ria Andayani Somantri DKK, Debus Kesenian Tradisional Masyarakat Banten,

Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jendral Kebudayaan Balai

Pelestarian Nilai Budaya Bandung (wilayah kerja Provinsi Jawa Barat, DKI Jakarta,

Banten, dan Lampung).

c) Karya tulis

- Uka Tjandrasasmita, 2009, “Arkeologi Islam Nusantara.( Google book)”, Kepustakaan

Populer Gramedia,.

Page 11: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalahdigilib.uinsgd.ac.id/27426/4/4-BAB I.pdf · 2019. 11. 18. · Perbedaan penelitian ini dengan karya tulis di atas terlihat dari objek kajiannya

- Ecep Cuarsa, 2010, “Seni Terbang Pusaka Walahir Di Kampung Koang Desa

iekarwangi Kecamatan Ibun Kabupaten Bandung” skripsi.

- Eni Sumiati 3 “Nilai-Nilai Islam Dalam Seni Terbang Di Kecamatan Tanjungkerta

Sumedang” skripsi.

2. Tahapan Kritik

Dalam tahap ini penulis melakukan penelaahan tentang keaslian sumber sejarah baik dari

bentuk maupun isinya dengan cara mengklasifikasikan sumber data berdasarkan kualitasnya,

dengan dilakukan kritik ekstern yang bertujuan untuk meneliti tingkat otentisitas sumber atau

keaslian sumber, sedangkan kritik intern yang bertujuan untuk menilai tingkat kredibilitas

sumber atau kebenaran sumber.

a. kritik ekstern

Dalam melakukan kritik ekstern penulis lakukan pada sumber Arsip, video, foto dan

karya tulis yang dijadikan acuan dalam penulisan ini. Arsip yang didapat penulis berupa

berbentuk file dan fotokopi diperoleh dari Kantor Statistik Kabupaten Bandung dalam keadaan

dapat terbaca, sumber video diperoleh penulis dari paguyuban Seni Terbang Medal Keramat

Cempaka Mulya dalam keadaan kurang jelas, penayangannya langsung pada pertunjukan tanpa

ada penayangan pembuka pertunjukan dan penutup pertunjukan seni terbang. Selanjutnya

sumber karya tulis yang berupa hasil penelitian berbentuk file dan fotokopi yang didapatkan oleh

penulis dari Kantor Badan Pelestarian Nilai Budaya dalam keadaan dapat terbaca.

Semua sumber tersebut dibuat, dikeluarkan atau diterbitkan sesuai dengan waktu

kejadian ataupun sesudahnya. Tulisan pada sumber tersebut semuanya memakai ejaan bahasa

Indonesia yang sudah disempurnakan (terutama sumber-sumber skunder). Sehingga dengan

adanya hal tersebut menjadi bukti kongkrit dalam melakukan rekonstruksi sejarah.

Page 12: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalahdigilib.uinsgd.ac.id/27426/4/4-BAB I.pdf · 2019. 11. 18. · Perbedaan penelitian ini dengan karya tulis di atas terlihat dari objek kajiannya

b. Kritik Intern

Dalam tahap ini yang dilakukan oleh penulis adalah mengkritik isi sumber-sumber yang

telah didapatkan, penulis menyimpulkan bahwa isi dari sumber-sumber yang didapat tersebut

bersinergis dari satu sumber ke sumber yang lainnya dengan peristiwa dan konteks zaman pada

waktu itu. Seperti isi sumber wawancara dari Bapak Entis Uyut Rela yang isinya menyatakan

bahwa Seni Terbang ini dibawa oleh Sunan Gunung Djati dan dijadikan sebagai media islamisasi

di daerah Cirebon pada waktu itu. Hal ini berhubungan dengan isi dari sumber karya tertulis

yang berjudul Kesenian Tradisional Di Kecamatan Tanjungkerta Kabupaten Sumedang yang

isinya Dalam risetan seni dijelaskan bahwa, kira-kira pada abad ke 15, Sunan Gunung Jati yang

menjadi salah satu penyebar agama Islam di Jawa Barat, telah membangun Masjid Agung Sang

Ciptarasa. Dari sisa-sisa kayu yang digunakan untuk pembangunan masjid tersebut, telah dibuat

genjring besar yang disebut terbang. Isi sumber tersebut sama dengan isi karya tulis yang

berjudul Peta kebudayaan Indonesia Kabupaten Bandung.

Kemudian dari isi sumber wawancara Bapak Entis Uyut Rela dengan isi sumber

wawancara Bapak Ujang Beurit isinya sama dan saling melengkapi satu sama lian yang isinya

seperti contoh berikut; seni terbang ini dari daerah Cempaka yaitu dari Bapak Idun kemudian

turuntemurun hingga ke cucunya yaitu Bapak Entis Uyut Rela yang mendirikan paguyuban seni

terbang medal keramat cempaka mulya di Majalaya pada tahun 1989.

3. Tahapan Interpretasi

Tahap ini adalah tahap penafsiran, dalam tahap ini fakta-fakta yang saling terlepas

dirangkaikan menjadi satu kesatuan yang harmonis dan tepat. Sehingga menghasilkan bayangan

Page 13: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalahdigilib.uinsgd.ac.id/27426/4/4-BAB I.pdf · 2019. 11. 18. · Perbedaan penelitian ini dengan karya tulis di atas terlihat dari objek kajiannya

kejadian masa lalu berdasarkan fakta-fakta yang berhasil ditemukan, yang akhirnya akan

menghasilkan sebuah penulisan sejarah yang dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.6

Dalam tahap ini penulis memakai teori akulturasi untuk menginterpretasikan sumber-

sumber yang di peroleh. Menurut Koentjaraningrat yang dikutip oleh Beni Ahmad Saebani

menyatakan bahwa;

Proses akulturasi timbul apabila suatu kelompok manusia dengan kebudayaan tertentu

dihadapkan pada unsur-unsur kebudayaan sendiri, tanpa menyebabkan hilangnya ke

peribadian kebudayaan sendiri. Jadi, akulturasi artinya menerima, mengelola kebudayaan

asing dan mengombinasikannya dengan kebudayaan asli pribumi tanpa merusak atau

menghilangkan unsur-unsur keaslian budaya pribumi. 7

Salah satu bentuk akulturasi adalah adanya kontak kebudayaan yang terus menerus. Seperti

Paguyuban Seni Terbang Medal Keramat Cempaka Mulya adalah suatu paguyuban yang

mengenalkan Seni Terbang tradisional dengan memegang teguh kepercayaan-kepercayaan yang

sudah turun-temurun dari leluhurnya. Tetapi dengan seiringnya waktu dan berkembangnya

modernisasi di lingkungan masyarakat, hal ini menimbulkan terjadinya persentuhan kebudayaan

yang menimbulkan pengadopsian budaya sehingga terjadi perubahan-perubahan yang tidak

merusak dan menghilangkan unsur-unsur keaslian seni tradisional Terbang itu sendiri.

4. Tahapan Historiografi

Historiografi adalah tahap merangkaikan fakta berikut maknanya secara kronologis,

diakronis dan sistematis serta menjadi tulisan sejarah sebagai kisah.8 Dalam tahapan ini unsur

subjektif dan objektif penulis telah dimasukan ke dalamnya, sehingga menjadi kisah sejarah yang

harmonis dan selaras. Adapun sistematika pembahasannya adalah sebagai berikut;

6 E. Kosim, “Metodologi Sejarah”, (Bandung: Universitas Padjajaran, 1984), hlm 36. 7 Beni Ahmad Saebani, Pengantar Antropologi, (Bandung:CV Pustaka Setia, 2012), hlm 189-190. 8 Sulasman, loc.cit, hlm 148.

Page 14: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalahdigilib.uinsgd.ac.id/27426/4/4-BAB I.pdf · 2019. 11. 18. · Perbedaan penelitian ini dengan karya tulis di atas terlihat dari objek kajiannya

BAB I merupakan bab pendahuluan yang di dalamnya terdiri dari latar belakang

masalah, tujuan penelitian, kajian pustaka, dan langkah-langkah dalam penelitian. yang terdiri

dari heuristik, kritik, interpretasi dan historiografi.

BAB II membahas tentang pengertian dan sejarah seni terbang di Indonesia, yang di

dalamnya berisi tentang awal mula terbentuknya seni terbang di Indonesia hingga

perkembangannya di Jawa Barat.

BAB III membahas tentang seni terbang medal keramat cempaka mulya di Majalaya,

yang didalamnya berisi mengenai latar belakang berdirinya paguyuban Seni Terbang Medal

Keramat Cempaka Mulya di Majalaya. Kemudian pembahasan selanjutnya membahas

perkembangan Seni Terbang Medal Keramat Cempaka Mulya di Majalaya, yang didalamnya

berisi mengenai perkembangan dalam segi penampilan pementasan seperti dalam alat musik,

lagu-lagu dan pementasan lainnya. Kemudian pembahasan berikutnya membahas mengenai

nilai-nilai Islam dalam seni terbang, yang didalamnya berisi tentang nilai-nilai Islam dalam alat

musik terbang dan nilai Islam dalam lagu-lagu terbang serta nilai-nilai Islam dalam pelaksanaan

seni terbang.

BAB IV merupakan kesimpulan dari hasil penelitian yang tercermin dalam bab I, II dan

III. Selanjutnya, pada akhir karya penelitian ini dilengkapi dengan daftar sumber dan lampiran-

lampiran.

Page 15: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalahdigilib.uinsgd.ac.id/27426/4/4-BAB I.pdf · 2019. 11. 18. · Perbedaan penelitian ini dengan karya tulis di atas terlihat dari objek kajiannya