bab i pendahuluan a. latar belakang masalahrepository.radenfatah.ac.id/6606/1/2. bab i.pdf ·...

28
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan salah satu sarana yang digunakan untuk mengembangan manusia sebagai makhluk yang mampu bertanggung jawab terhadap diri sendiri maupun terhadap kesejahteraan masyarakat. Pendidikan berperan dalam membentuk dan membina kemampuan, kepribadian, watak atau karakter serta peradabadan bangsa yang bermartabat dengan berbagai aspek kegiatan positif terhadap generasi penerus bangsa. Pendidikan karakter merupakan upaya pembentukan karakter yang dipengaruhi oleh lingkungan. Begitupun juga, tujuan pendidikan karakter ialah untuk meningkatkan mutu proses dan hasil pendidikan yang mengarah pada pendidikan karakter dan akhlakul karimah yang dimiliki oleh peserta didik secara utuh berdasarkan hasil yang diharapkan pada setiap satuan pendidikan. 1 Karakter merupakan kepribadian seseorang sebagai hasil proses perbuatan seseorang ke arah kemajuan dan mudah menyesuaikan dengan keadaan yang terintegrasi dalam pernyataan dan tindakan. Karakter yang dimaksud sebagai kepribadian mengarah pada tindakan yang baik. Oleh karena itu, orang yang memiliki karakter baik akan bertindak baik pula sesuai dengan 1 Muhammad Ali Ramdani, “Lingkungan Pendidikan dalam Implementasi Pendidikan Karakter,” Jurnal Pendidikan 08, no. 01 (2014), hlm. 30.

Upload: others

Post on 09-Nov-2020

1 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalahrepository.radenfatah.ac.id/6606/1/2. BAB I.pdf · ucapan, dan pikiran.4 Membina dan mendidik karakter kepada anak, dalam arti untuk membentuk

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan salah satu sarana yang digunakan untuk

mengembangan manusia sebagai makhluk yang mampu bertanggung jawab

terhadap diri sendiri maupun terhadap kesejahteraan masyarakat. Pendidikan

berperan dalam membentuk dan membina kemampuan, kepribadian, watak atau

karakter serta peradabadan bangsa yang bermartabat dengan berbagai aspek

kegiatan positif terhadap generasi penerus bangsa.

Pendidikan karakter merupakan upaya pembentukan karakter yang

dipengaruhi oleh lingkungan. Begitupun juga, tujuan pendidikan karakter ialah

untuk meningkatkan mutu proses dan hasil pendidikan yang mengarah pada

pendidikan karakter dan akhlakul karimah yang dimiliki oleh peserta didik

secara utuh berdasarkan hasil yang diharapkan pada setiap satuan pendidikan.1

Karakter merupakan kepribadian seseorang sebagai hasil proses

perbuatan seseorang ke arah kemajuan dan mudah menyesuaikan dengan

keadaan yang terintegrasi dalam pernyataan dan tindakan. Karakter yang

dimaksud sebagai kepribadian mengarah pada tindakan yang baik. Oleh karena

itu, orang yang memiliki karakter baik akan bertindak baik pula sesuai dengan

1Muhammad Ali Ramdani, “Lingkungan Pendidikan dalam Implementasi Pendidikan

Karakter,” Jurnal Pendidikan 08, no. 01 (2014), hlm. 30.

Page 2: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalahrepository.radenfatah.ac.id/6606/1/2. BAB I.pdf · ucapan, dan pikiran.4 Membina dan mendidik karakter kepada anak, dalam arti untuk membentuk

2

kaidah norma yang berlaku.2 Dalam hal ini, terdapat tujuh rumusan nilai

karakter yang di ambil dari al-asmaul husna yakni, jujur, tanggung jawab,

disiplin, kerja sama, adil, visioner dan peduli.3

Pentingnya pembinaan karakter dalam dunia pendidikan untuk membina

dan mengasuh peserta didik agar senantiasa dapat memahami ajaran Islam

secara menyeluruh. Pembinaan karakter bertujuan untuk melatih perbuatan,

ucapan, dan pikiran.4 Membina dan mendidik karakter kepada anak, dalam arti

untuk membentuk “positive character” anak bangsa. Agar dapat terbentuk

maka anak perlu dibina dan dilatih karakternya melalui pembiasaan seperti

mandiri, sopan santun, kreatif, rajin bekerja, punya tanggung jawab dan peduli.5

Pembinaan karakter bangsa dalam membina karakter peduli lingkungan

merupakan pembinaan yang sangat baik dan merupakan suatu pembinaan dasar

yang utama bagi seluruh makhluk dalam kehidupan bermasyarakat. Pembinaan

tersebut bertujuan untuk melatih perbuatan anak dalam mencintai dan

melestarikan lingkungan. Agar selalu berbuat kebaikan dan mencegah

kesalahan yang dapat mengasilkan penderitaan dan kerugian bagi diri kita dan

orang lain. Karena banyak dijumpai sekarang masih banyak yang tidak

memperdulikan kebersihan dan kelestarian lingkungan yang ada disekitarnya.

Dengan itu, hal tersebut dapat menyebabkan manusia kehilangan rasa pedulinya

2Atikah Mumpuni, Integrasi Nilai Karakter dalam Buku Pelajaran, Analisis Konten Buku

Teks Kurikulum 2013 (Yogyakarta: Budi Utama, 2018), hlm. 11. 3Ibid., hlm.18. 4Ibid, hlm. 54. 5Suyanto, Model Pembinaan Pendidikan di Lingkungan Sekolah, (Jakarta: Direktorat Jend.

Managemen Pendidikan Dasar dan Menengah Kementrian Pendidikan Nasional, 2010), hlm. 7.

Page 3: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalahrepository.radenfatah.ac.id/6606/1/2. BAB I.pdf · ucapan, dan pikiran.4 Membina dan mendidik karakter kepada anak, dalam arti untuk membentuk

3

terhadap kebersihan dan kecintaan akan lingkungan. Padahal telah diketahui

diciptakannya bumi dan langit bagi manusia untuk dijaga dan dirawat

sebagaimana mestinya agar dapat dirasakan demi kemaslahatan bersama-sama

sampai ke generasi berikutnya. Senada dengan itu, terdapat firman Allah

Subhanallahu wata’ala dalam al-Qur’an Surah Al-Baqarah ayat 22, yaitu:

ٱلذي جعل لكم ٱ فل ا لكم ق ت رز لثمر ٱمن ۦرج به فأخ ء ء ما لسما ٱنزل من وأ ء ء بنا لسما ٱا و ش ض فر ر ل

٢٢لمون تع ا وأنتم علوا لله أنداد تج

Artinya:

“Dialah yang menjadikan bumi sebagai hamparan bagimu dan langit

sebagai atap, dan Dia menurunkan air (hujan) dari langit, lalu Dia

menghasilkan dengan hujan itu segala buah-buahan sebagai rezki

untukmu; karena itu janganlah kamu Mengadakan sekutu-sekutu bagi

Allah, Padahal kamu mengetahui.” (Q.S. Al-Baqarah: 22)6

Dari penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwasanya Allah Subhanahu

wata’ala telah menciptakan bumi bukanlah tempat kehidupan yang abadi dan

kekal selamanya. Kemudian, diciptakankan-Nya langit sebagai naungan agar

manusia selalu merasa bersyukur atas semua yang diberikan-Nya kepada

makhluk-makhluknya. Lalu diturunkannya hujan dari langit dengan maksud

agar semua yang bercocok tanam seperti tumbuh-tumbuhan dapat

menghasilkan buah-buahan yang baik lagi halal sebagai rezeki bagi mereka

yang mau berusaha. Maka dari itu, janganlah kalian mempersekutukan Allah,

karena tidaklah layak disebut Tuhan selain Allah Subhanahu wata’ala. Dengan

demikian, perlunya pembinaan karakter peduli lingkungan dengan diberikannya

6Departemen Agama RI, Al-Quran dan Terjemahnya (Bandung: Diponegoro, 2010), hlm. 4.

Page 4: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalahrepository.radenfatah.ac.id/6606/1/2. BAB I.pdf · ucapan, dan pikiran.4 Membina dan mendidik karakter kepada anak, dalam arti untuk membentuk

4

pengertian dan pemahaman kepada anak betapa pentingnya mencintai dan

melestarikan lingkungan berdasarkan perintah dan larangan-larangan merusak

lingkungan sejak mereka masih kecil, agar tertanam dan terbentuk karakter-

karakter anak terhadap peduli lingkungan di sekitarnya.

Banyak terlihat akhir-akhir ini permasalahan yang timbul di sekolah yaitu

meningkatnya krisis kepedulian terhadap lingkungan seperti membuang sampah

sembarangan, membiarkan sampah dan daun berserakan, bahkan tidak

menyiram tanaman sehingga tanaman menjadi layu. Padahal tugas manusia

sebagai khalifah adalah memakmurkan bumi. Dengan demikian, Pembinaan

karakter memang sangat diperlukan dalam mengembangkan karakter positif

sehingga siswa dapat bersikap dan bertingkah laku sesuai norma-norma.

Melalui pembinaan karakter di sekolah, siswa diharapakan mampu dibina,

dibentuk, diarahkan dan dibimbing untuk memiliki karakter yang baik sehingga

menunjukkan sikap yang baik ketika berkomunikasi dengan orang lain.

Menurut Christina bahwa pembinaan karakter mengajarkan seseorang

suatu kebiasaan cara berpikir dan perilaku yang membantunya untuk hidup dan

bekerja bersama sebagai keluarga, masyarakat dan Negara serta membantu

untuk membuat keputusan yang dapat dipertanggungjawabkan.7 Pembinaan

karakter siswa bukan hanya sekedar pentransferan dalam ranah kognitif,

melainkan harus di aplikasikan peserta didik dalam kehidupan sehari-hari.

7Wanda Chrisiana, Upaya Penerapan Pendidikan Karakter Bagi Mahasiswa (Studi Kasus di

Jurusan Teknik Industri UK Petra)

Page 5: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalahrepository.radenfatah.ac.id/6606/1/2. BAB I.pdf · ucapan, dan pikiran.4 Membina dan mendidik karakter kepada anak, dalam arti untuk membentuk

5

Terkait dengan penelitian yang akan di ambil ialah peduli, di sini peneliti

mengambil penelitian tentang peduli lingkungan. Dalam hal ini diharapkan agar

dapat diketahui bagaimana pembinaan karakter peduli seorang peserta didik

terhadap lingkungan di sekitarnya karena melihat semakin merosotnya karakter

peduli lingkungan yang dimiliki oleh peserta didik, kiranya ini mendapatkan

hasil yang signifikan dari pembinaan karakter tersebut.

SMP Syabab Al-Fatih Sri Mulya Kecamatan Pampangan merupakan

salah satu sekolah yang memperdulikan kebersihan dan kelestarian lingkungan

alam di sekitarnya. Tampak terlihat tidak ada sampah-sampah yang berserakan

di halaman sekolah dan banyak tumbuh-tumbuhan yang hidup di sekitar

lingkungan sekolah seperti peserta didik membuang sampah atas kesadaran

sendiri, serta guru yang berperan aktif dalam melakukan program lingkungan

setiap pagi hari di awali dengan peserta didik piket kelas sesuai dengan jadwal

piket yang disepakati bersama. Selain itu juga, ada beberapa peserta didik yang

sedang membersihkan halaman depan kelas, menyiram tanaman dan membuang

sampah yang ada di depan kelas. Dengan itu setiap peserta didik diberikan

tanggung jawab baik secara individu maupun kelompok agar selalu menjaga

dan melestarikan lingkungan di sekitarnya agar tetap bersih, nyaman, sehat dan

indah.8

8Hasil Observasi di SMP Syabab Al-Fatih Sri Mulya, Tanggal 11 Februari 2019, Waktu 08.00

WIB.

Page 6: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalahrepository.radenfatah.ac.id/6606/1/2. BAB I.pdf · ucapan, dan pikiran.4 Membina dan mendidik karakter kepada anak, dalam arti untuk membentuk

6

Berdasarkan dari hasil observasi awal pada tanggal 11 Februari 2019

yang didapatkan peneliti, peneliti melihat peserta didik melakukan kerja bakti

dengan seluruh pihak sekolah dalam rangka kegiatan kebersihan lingkungan.

Tampak terlihat mereka melakukan pembiasaan-pembiasaan kepada peserta

didik dalam melakukan komunikasi yang baik dengan lingkungan hidup seperti

merawat tanaman, menghiasi taman dengan bunga, membersihkan lingkungan

sekolah dan membuang sampah pada tempatnya.9 Sehingga hal tersebut

memberikan keefektifan dalam pelaksanaan pembinaan karakter peduli

lingkungan yang akan memungkinkan warga sekolah mencapai sekolah yang

berpeduli terhadap lingkungan. Maka dari itu, dalam hal pembinaan karakter

peduli lingkungan pihak sekolah menginginkan dapat membentuk dan membina

rasa cinta dan kepedulian peserta didik terhadap kebersihan lingkungan.

Begitupun juga data di atas didukung dengan hasil wawancara awal pada

tanggal 11 Februari 2019 yang dilakukan dengan ibu Fadilah selaku guru mata

pelajaran PAI, beliau memberikan pernyataan bahwa “kami dan seluruh pihak

sekolah berkeinginan agar peserta didik tidak hanya berprestasi di bidang

pelajaran umum tetapi peserta didik mempunyai karakter peduli terhadap

lingkungan di sekitarnya. Di dalam proses pembelajaran untuk menghasilkan

peserta didik yang bisa berprestasi di bidang tersebut, maka baik dari lembaga

9Hasil Observasi di SMP Syabab Al-Fatih Sri Mulya, Tanggal 11 Februari 2019, Waktu 08.30

WIB.

Page 7: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalahrepository.radenfatah.ac.id/6606/1/2. BAB I.pdf · ucapan, dan pikiran.4 Membina dan mendidik karakter kepada anak, dalam arti untuk membentuk

7

sekolah maupun pendidik harus ikut serta dalam melakukan pembinaan

karakter peduli lingkungan”.10

Selain itu, peneliti melakukan wawancara dengan beberapa peserta didik

terkait dengan karakter peduli lingkungan ini. Ada peserta didik yang

mengatakan bahwa “Kegiatan rutin sepuluh menit untuk lingkungan di sekolah

ini ya misalnya sebelum melaksanakan pembelajaran, kami dibiasakan

membersihkan lingkungan sekolah, dan juga kegiatan rutin mingguan yaitu

Jum’at Bersih dan kegiatan harian dengan melakukan piket kelas perkelompok

secara bergantian”.11 Senada demikian, Okta Maharani sebagai salah satu

peserta didik juga mengatakan bahwa “kami selalu terbiasa melakukan semua

kegiatan yang diberikan oleh guru dan atas kesadaran diri masing-masing untuk

mewujudkan lingkungan sekolah yang bersih, rapi dan indah”.12

Dengan demikian, dari berbagai hasil penelitian di atas disimpulkan

bahwa SMP Syabab Al-Fatih Sri Mulya melakukan pembinaan karakter peduli

lingkungan dengan berbagai kegiatan peduli lingkungan yang dilakukan oleh

seluruh pihak sekolah kepada peserta didik seperti membiasakan membersihkan

lingkungan sekolah, mengikuti kerja bakti sekolah, merawat tanaman dan

menyiram bunga setiap pagi, dan membuang sampah pada tempatnya.

10Wawancara dengan ibu Fadilah, S.Pd.I selaku guru PAI di SMP Syabab Al-Fatih 11

Februari 2019 Pukul 10.00 WIB,. 11Wawancara dengan Duel Diasikal Selaku peserta didik 11 Februari 2019 Pukul 09.00 WIB,. 12Wawancara dengan Okta Maharani Selaku Peserta didik 11 Februari 2019 Pukul 09.15

WIB,.

Page 8: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalahrepository.radenfatah.ac.id/6606/1/2. BAB I.pdf · ucapan, dan pikiran.4 Membina dan mendidik karakter kepada anak, dalam arti untuk membentuk

8

Berdasarkan dari uraian di atas, peneliti tertarik untuk melakukan

penelitian terkait pembinaan karakter peduli lingkungan. Maka dari itu judul

skripsi ini tentang “Pembinaan Karakter Peduli Lingkungan di SMP

Syabab Al-Fatih Sri Mulya Kecamatan Pampangan Kabupaten Ogan

Komering Ilir”.

B. Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:

1. Bagaimana karakter peduli lingkungan siswa di SMP Syabab Al-Fatih Sri

Mulya Kecamatan Pampangan Kabupaten Ogan Komering Ilir?

2. Bagaimana pembinaan karakter peduli lingkungan di SMP Syabab Al-

Fatih Sri Mulya Kecamatan Pampangan Kabupaten Ogan Komering Ilir?

3. Apa saja faktor penghambat dan pendukung dalam pembinaan karakter

peduli lingkungan di SMP Syabab Al-Fatih Sri Mulya Kecamatan

Pampangan Kabupaten Ogan Komering Ilir?

C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dalam penelitian ini adalah:

a. Untuk mengetahui karakter peduli lingkungan di SMP Syabab Al-Fatih

Sri Mulya Kecamatan Pampangan Kabupaten Ogan Komering Ilir.

Page 9: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalahrepository.radenfatah.ac.id/6606/1/2. BAB I.pdf · ucapan, dan pikiran.4 Membina dan mendidik karakter kepada anak, dalam arti untuk membentuk

9

b. Untuk mengetahui pembinaan karakter peduli lingkungan di SMP

Syabab Al-Fatih Sri Mulya Kecamatan Pampangan Kabupaten Ogan

Komering Ilir.

c. Untuk mengatahui apa saja faktor pendukung dan penghambat dalam

pembinaan karakter peduli lingkungan di SMP Syabab Al-Fatih Sri

Mulya Kecamatan Pampangan Kabupaten Ogan Komering Ilir?

2. Kegunaan Penelitian

a. Secara teoritis

1) Memberikan sumbangan pemikiran dalam membentuk arah

kebijakan yang lebih baik sebagai penanaman nilai-nilai

pendidikan agama Islam dalam pembentukan karakter peduli

lingkungan.

2) Sebagai bahan referensi keilmuan dan memperkaya khazanah

perpustakaan di UIN Raden Fatah Palembang.

b. Secara praktis

1) Bagi mahasiswa UIN Raden Fatah Palembang pada khususnya

dan mahasiswa secara umum akademisi dan para peneliti yang

mempunyai keinginan melaksanakan penelitian dan mengangkat

tema yang sejenis dengan penelitian ini, maka bisa dijadikan

sebagai sumber informasi data pendukung.

Page 10: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalahrepository.radenfatah.ac.id/6606/1/2. BAB I.pdf · ucapan, dan pikiran.4 Membina dan mendidik karakter kepada anak, dalam arti untuk membentuk

10

2) Bagi peneliti, sebagai latihan melakukan penelitian secara ilmiah,

dalam hal ini melakukan penelitian kualitatif guna mendapatkan

pengetahuan tentang pembinaan karakter peduli lingkungan.

D. Tinjauan Kepustakaan

Dalam kajian pustaka ini, peneliti mengambil beberapa penelitian untuk

menunjang teori yang sesuai dengan judul skripsi ini di antaranya:

Pertama, penelitian yang dilakukan oleh Wiharyati Deny yang berjudul

“Pembinaan Karakter Peduli Lingkungan Melalui Pengelolaan Sampah

Anorganik Menjadi Kerajinan di Gugus Depan 03.061-03.062 SMP Negeri 13

Semarang”. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) manajemen pengelolaan

sampah anorganik menjadi kerajinan dilaksanakan melalui beberapa tahap yaitu

perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi; (2) produk kerajinan dari pengelolaan

sampah anorganik terdiri dari bunga, pot, vas, kotak tissue, tas, roket, dan kotak

pensil; (3) cuaca merupakan kendala yang utama dalam pelaksanaan

pengelolaan sampah anorganik menjadi kerajinan. (4) dampak yang

ditunjukkan antara lain motivasi siswa membuat kerajinan dan siswa peduli

terhadap lingkungan.13

13Deny Wiharyati, Pembinaan Karakter Peduli Lingkungan Melalui Pengelolaan Sampah

Anorganik Menajdi Kerajinan di Gugus Depan SMP Negeri 13 Semarang, (Semarang: Universitas

Negeri Semarang, 2016), hlm. vi

Page 11: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalahrepository.radenfatah.ac.id/6606/1/2. BAB I.pdf · ucapan, dan pikiran.4 Membina dan mendidik karakter kepada anak, dalam arti untuk membentuk

11

Persamaan penelitian di atas dengan skripsi peneliti yaitu sama-sama

mengkaji mengenai pembinaan karakter peduli lingkungan. Adapun perbedaan

skripsi di atas dengan peneliti yaitu skripsi di atas menjelaskan pembinaan

karakter peduli lingkungan melalui pengelolaan sampah anorganik menjadi

kerajinan tangan sedangkan skripsi peneliti hanya menjelaskan tentang

pembinaan karakter peduli lingkungan di SMP Syabab Al-Fatih Sri Mulya.

Kedua, penelitian yang dilakukan oleh Muhamad Shohib Al-Jazuli

dengan judul skripsinya “Pembinaan Karakter Peduli Lingkungan di MAN

Gondangrejo Kabupaten Karangananyar Tahun 2017”. Hasil penelitian ini

menunjukkan bahwa MAN Gondangrejo melaksanakan program adiwiyata

dengan melaksanakan kegiatan-kegiatan yang bersifat peduli lingkungan.

Pelaksanaan pembinaan karakter peduli lingkungan terdiri atas: 1. Kegiatan

sosialisasi peduli lingkungan secara langsung maupun tidak langsung; 2.

Kegiatan-kegiatan MAN Gondangrejo berkaitan dengan peduli lingkungan

berupa kegiatan di dalam pembelajaran dan di luar pembelajaran; 3. Sarana dan

prasarana untuk menunjang pembinaan karakter peduli lingkungan meliputi,

greenhouse, bank sampah, lingkungan taman di setiap kelas, tanaman-tanaman,

biopori, tong sampah organik dan non organik.14

14Muhamad Shohib Al Jazuli, Pembinaan Karakter Peduli Lingkungan di MAN Gondangrejo

Kabupaten Karanganyar Tahun 2017 (Surakarta: Institut Agama Islam Negeri Surakarta, 2017), hlm.

xii

Page 12: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalahrepository.radenfatah.ac.id/6606/1/2. BAB I.pdf · ucapan, dan pikiran.4 Membina dan mendidik karakter kepada anak, dalam arti untuk membentuk

12

Persamaan skripsi di atas dengan skripsi peneliti yaitu sama-sama

mengkaji dalam pembinaan karakter peduli lingkungan. Perbedaan skripsi di

atas dengan peneliti yaitu skripsi di atas menjelaskan tentang pembinaan

karakter dengan berbagai kerajinan melalui program adiwiyata sedangkan

skripsi peneliti menjelaskan pembinaan karakter peduli lingkungan di SMP

Syabab Al-Fatih Sri Mulya.

Ketiga, penelitian yang dilakukan oleh Marzuki, M. Murdiono dan

Samsuri yang berjudul “Pembinaan Karakter Siswa Berbasis Pendidikan

Agama”. Hasil penelitian menunjukkan: 1) model khusus tidak ditemukan pada

pembinaan karakter berbasis pendidikan agama di sekolah dasar dan sekolah

menengah pertama di Yogyakarta. 2) model pendidikan karakter harus

dikiembangkan di sekolah berdasarkan kepada pendidikan agama untuk

membuat pendidikan agama menjadi mata pelajaran utama yang digunakan

untuk membina karakter siswa. Pendidikan agama harus mengajarkan agama,

sikap, dan perilaku.15

Persamaan skripsi di atas dengan skripsi peneliti yaitu sama-sama

mengkaji dalam pembinaan karakter. Sedangkan terdapat perbedaan skripsi di

atas dengan peneliti yaitu skripsi di atas menjelaskan pembinaan karakter siswa

berbasis pendidikan agama sedangkan skripsi peneliti membahas tentang

pembinaan karakter peduli lingkungan di SMP Syabab Al-Fatih Sri Mulya.

15Marzuki, M. Murdiono dan Samsuri, “Pembinaan Karakter Siswa Berbasis Pendidikan

Agama”, Jurnal Kependidikan 41, no. 1 (2011), hlm. 45.

Page 13: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalahrepository.radenfatah.ac.id/6606/1/2. BAB I.pdf · ucapan, dan pikiran.4 Membina dan mendidik karakter kepada anak, dalam arti untuk membentuk

13

E. Kerangka Teori

1. Karakter

Karakter dapat dipahami sebagai kondisi rohaniah yang belum

selesai. Jadi karakter dapat dikembangkan maupun dilemahkan mutunya.

Dalam Agus Wibowo mengatakan pengertian karakter pada Kemendiknas

adalah watak, tabiat, akhlak atau kepribadian seseorang yang terbentuk

dari hasil internalisasi berbagai kabijakan yang diyakini dan digunakan

sebagai landasan untuk cara pandang, berpikir, bersikap dan bertindak.

Karakter dimaknai sebagai cara berpikir dan berperilaku yang khas tiap

individu untuk hidup dan bekerja sama baik dalam lingkup keluarga,

masyarakat, bangsa dan Negara.

Karakter dapat dianggap sebagai nilai-nilai perilaku manusia yang

berhubungan Tuhan Yang Maha Esa, diri sendiri, sesama manusia,

lingkungan, dan kebangsaan yang terwujud dalam pikiran, sikap,

perasaan, dan perbuatan berdasarkan norma-norma agama, hukum, tata

karma, adat istiadat dan estetika.16

Senada dengan itu Muchlas Samani dkk, mengutip dari Jack Corley

dan Thomas Philip menyatakan karakter merupakan sikap dan kebiasaan

seseorang yang memungkinkan dan mempermudah tindakan moral.17

16Muchlas Samani dan Hariyanto, Konsep dan Model Pendidikan Karakter, (Bandung:

Remaja Rosdakarya, 2017), hlm. 42 17Ibid, hlm. 42

Page 14: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalahrepository.radenfatah.ac.id/6606/1/2. BAB I.pdf · ucapan, dan pikiran.4 Membina dan mendidik karakter kepada anak, dalam arti untuk membentuk

14

Adapun karakter menurut Simon Philips, karakter adalah kumpulan

data nilai yang menuju pada suatu sistem yang menuju pada suatu sistem,

yang melandasi pemikiran, sikap dan perilaku yang ditampilkan.

Sedangkan Doni Koesoma memahami bahwa karakter sama dengan

kepribadian. Kepribadian yang dianggap sebagai ciri atau karakter, gaya

atau sifat khas yang dari diri seseorang yang bersumber dari bentukan-

bentukan yang diterima dari lingkungan.18

Dari berbagai pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa karakter

dapat dimaknai sebagai nilai dasar yang membangun pribadi seseorang

yang membedakannya dengan orang lain, serta diwujudkan dalam sikap

dan perilakunya dalam kehidupan sehari-hari.

2. Pendidikan Karakter

Menurut Elkind dan Sweet, pendidikan karakter adalah upaya yang

disengaja untuk membantu memahami manusia, peduli dan inti atas nilai-

nilai etis atau susila.19 Di mana kita berpikir tentang macam-macam

karakter yang kita inginkan untuk anak kita, jelas bahwa kita ingin

mereka mampu untuk menilai apa itu kebenaran, sangat peduli tentang

apa itu kebenaran atau hak-hak dan melakukan apa yang mereka percaya

menjadi yang sebenarnya bahkan dalam mengahadapi tekanan.

18Muchlas Samani dan Hariyanto, Op., Cit, hlm. 34 19Heri Gunawan, Pendidikan Karakter Konsep dan Implikasinya (Bandung: Alfabeta, 2017),

hlm. 23

Page 15: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalahrepository.radenfatah.ac.id/6606/1/2. BAB I.pdf · ucapan, dan pikiran.4 Membina dan mendidik karakter kepada anak, dalam arti untuk membentuk

15

Dalam pengertian yang sederhana pendidikan karakter adalah hal

positif apa saja yang dilakukan guru dan berpengaruh kepada karakter

siswa yang diajarnya. Pendidikan karakter adalah upaya sadar dan

sungguh-sungguh dari seorang guru untuk mengajarkan niali-nilai kepada

para siswanya.20

Pendidikan karakter juga dapat didefenisikan sebagai pendidikan

yang mengembangkan karakter yang mulia (good character) dari peserta

didik dengan mempraktikkan dan mengajarkan nilai-nilai moral dan

pengambilan keputusan yang beradab dalam hubungan sesama manusia

maupun dalam hubungan dengan Tuhannya.21

Menurut Scerenko, pendidikan karakter dapat dimaknai sebagai

upaya yang sungguh-sungguh dengan cara mana ciri kepribadian positif

dikembangkan, di dorong, dan diberdayakan melalui keteladanan, kajian

(sejarah dan biografi para ahli dan pemikir besar).22

Pendidikan karakter sering disamakan dengan pendidikan budi

pekerti. Seseorang dapat dikatakan berkarakter atau berwatak jika telah

berhasil menyerap nilai dan keyakinan yang dikehendaki masyarakat serta

digunakan sebagai kekuatan moral dalam hidupnya.23

20Muchlas Samani dan Hariyanto Op., Cit, hlm. 42 21Muchlas Samani dan Hariyanto, Ibid, hlm. 44 22Muchlas Samani dan Hariyanto, Ibid, hlm. 45 23Heri Gunawan, Op., Cit, hlm. 9.

Page 16: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalahrepository.radenfatah.ac.id/6606/1/2. BAB I.pdf · ucapan, dan pikiran.4 Membina dan mendidik karakter kepada anak, dalam arti untuk membentuk

16

Dalam pendidikan karakter di sekolah, semua komponen harus

dilibatkan termasuk komponen-komponen pendidikan itu sendiri, yaitu isi

kurikulum, proses pembelajaran dan penilaian, kualitas hubungan,

penanganan atau pengelolaan mata pelajaran, pengeloalaan sekolah,

pelaksanaan aktivitas atau kegiatan ko-kurikuler, pemberdayaan sarana

prasarana, pembiayaan, dan ethos kerja seluruh warga dan lingkungan

sekolah. Dari berbagai penjelasan di atas pendidikan karakter berhasil

atau tidaknya apabila anak telah menunjukkan kebiasaan berperilaku

baik. Hal ini tentu saja memerlukan waktu, kesempatan dan tuntunan

yang kontinue atau terus-menerus.

3. Pembinaan Karakter

Pembinaan berasal dari kata “bina” artinya mengusahakan supaya

lebih baik (maju, sempurna, dan sebagainya).24 Pembinaan adalah proses,

perbuatan membina, pembaharuan, usaha, tindakan, dan kegiatan yang

dilakukan secara efisien dan efektif untuk hasil yang lebih baik.25

Menurut Sukardi yang menyatakan bimbingan atau pembinaan

adalah suatu proses pemberian bantuan kepada individu, yang dilakukan

secara sadar dan berkesinambungan supaya individu tersebut dapat

memahami dirinya sendiri sehingga ia sanggup mengarahkan dirinya dan

24Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional RI, Kamus Besar

Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 2001), hlm. 25Muhamad Shohib Al-Jazuli, Op., Cit, hlm. 24

Page 17: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalahrepository.radenfatah.ac.id/6606/1/2. BAB I.pdf · ucapan, dan pikiran.4 Membina dan mendidik karakter kepada anak, dalam arti untuk membentuk

17

bertindak secara wajar atau sesuai dengan tuntunan dan keadaan

lingkungan sekolah, keluarga dan masyarakat serta kehidupan pada

umumnya.26

Lanjut Prayitno memberikan arti pembinaan atau bimbingan adalah

bantuan yang diberikan kepada seseorang dalam rangka upaya

menemukan pribadi, mengenai lingkungan dan merencanakan masa

depan.27 Dapat dipahami bahwa pembinaan merupakan upaya pembaruan

melalui kegiatan untuk menyempurnakan perilaku menjadi lebih baik

sesuai dengan yang telah disepakati dan dianjurkan oleh agama.

Pembinaan menurut Djauharah adalah suatu usaha yang dilakukan

untuk dapat mengarahkan anak agar mencapai kesadaran. Begitupun juga,

pendapat dari Zakiyah Dradjat menjelaskan bahwa pembinaan adalah

suatu proses belajar mengajar yang dilaksanakan melalui pendidikan, baik

yang bersifat formal maupun informal (keluarga atau masyarakat).28

Beberapa pengertian di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa

pembinaan adalah suatu proses kegiatan dalam pendidikan yang

dilakukan secara efektif dan efisien. Dengan sebuah proses kegiatan

tersebut menjadikan anak terbiasa dalam berbuat, sehingga tercapainya

kesadaran anak.

26Sukardi, Bimbingan dan Konseling, (Jakarta: Bina Ilmu, 2000), hlm. 2. 27Prayitno, Pelayanan Bimbingan dan Konseling Sekolah Dasar, (Jakarta: Akasara, 2004),

hlm. 23. 28Muhamad Shohib Al Jazuli, Op., Cit, hlm. 24.

Page 18: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalahrepository.radenfatah.ac.id/6606/1/2. BAB I.pdf · ucapan, dan pikiran.4 Membina dan mendidik karakter kepada anak, dalam arti untuk membentuk

18

Selajutnya Imam Ghazali menganggap pengertian karakter lebih

dekat dengan akhlak yaitu spontanitas manusia dalam bersikap atau

melakukan perbuatan yang telah menyatu dalam diri manusia sehingga

ketika muncul tidak perlu dipikirkan lagi. Karena itu karakter merupakan

watak, tabiat, akhlak atau kepribadian seseorang secara alamiah yang

diwujudkan dalam sebuah perilaku tanpa memerlukan pemikiran dan

pertimbangan secara mendalam.

Dari beberapa pengertian di atas pembinaan dan karakter dapat

disimpulkan bahwa pembinaan karakter adalah suatu proses dalam

pendidikan dengan mengusahakan pengembangan dan penyempurnaan

kepribadian secara efektif dan efisien menjadikan berkepribadian secara

sadar tanpa perlu adanya pemikiran dan pengembangan secara mendalam.

4. Peduli Lingkungan

Salah satu nilai karakter yang terkait dengan lingkungan adalah

peduli lingkungan. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, peduli artinya

menghiraukan, memperhatikan.29 Sedangkan lingkungan artinya sebuah

daerah kawasan atau sebagainya serta yang termaksud di dalamnya. Jadi

peduli lingkungan ialah salah satu cara yang menyayangi dan

memperhatikan lingkungan baik pada lingkungan sekitarnya, lingkungan

masyarakat, maupun lingkungan alam.

29Rizky Maulana dan Putri Amelia, Op. Cit., hlm. 311.

Page 19: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalahrepository.radenfatah.ac.id/6606/1/2. BAB I.pdf · ucapan, dan pikiran.4 Membina dan mendidik karakter kepada anak, dalam arti untuk membentuk

19

Dalam hal ini sistem pendidikan memiliki peran penting agar

tumbuh dan tertanam kesadaran dan kepedulian peserta didik pada

lingkungan, oleh karena itu sekolah diharapkan mampu menjadi media

yang tepat untuk membentuk rasa kesadaran dan peduli terhadap

lingkungan tersebut. Salah satu faktor pencapaian terhadap peduli

lingkungan dapat dilakukan dalam berbagai macam pembelajaran di

sekolah, masyarakat, maupun lingkungan sekitar. Kegiatan peduli

lingkungan yang bisa dilakukan di sekolah seperti menjaga lingkungan

sekitar agar selalu bersih, membersihkan ruangan kelas, merawat

tanaman, dan membuang sampah pada tempatnya. Dan kegiatan lainnya

bisa juga dengan membiasakan anak untuk melakukan kerja bakti sekolah

dengan menanam pohon-pohon atau tanaman bunga lainnya dan

menyiram tanaman setiap pagi agar peserta didik agar tumbuh kesadaran

dan kecintaan terhadap lingkungan alam di sekitarnya.30

Dengan demikian, dari berbagai kegiatan di atas dapat disimpulkan

bahwasanya diharapkan agar peserta didik tahu betapa pentingnya nilai-

nilai karakter yang baik terhadap peduli lingkungan untuk memberikan

kebanggaan bagi orang tua, serta nama baik sekolah sebagai suatu

kemajuan bagi bangsa dari generasi ke satu generasi berikutnya.

30Amirul Mukminin Al-Anwari, “Strategi Pembentukan Karakter Peduli Lingkungan di

Sekolah Adiwiyata Mandiri,” Jurnal Ta’dib 19, no. 02 (2014), hlm. 229.

Page 20: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalahrepository.radenfatah.ac.id/6606/1/2. BAB I.pdf · ucapan, dan pikiran.4 Membina dan mendidik karakter kepada anak, dalam arti untuk membentuk

20

F. Metodelogi Penelitian

1. Jenis Penelitian

Penelitian ini termasuk golongan sebagai penelitian deskriptif

kualitatif. Istilah “deskriptif” berasal dari bahasa Inggris “to describe”

artinya memaparkan atau menggambarkan sesuatu hal seperti keadaan,

situasi, kondisi, peristiwa, kegiatan, dan lain-lain.31 Bagi peneliti dalam

melakukan penelitian kualitatif harus bisa mengerti maksud dari peristiwa

yang terjadi melalui berbagai interaksi dengan orang yang ada pada

kejadian tersebut. Penelitian kualitatif pada awalnya diharapkan dapat

memberikan data secara kualitatif lalu disampaikan secara naratif.32

2. Jenis dan Sumber Data

a. Jenis Data

Penelitian ini menggunakan jenis data kualitatif, yaitu data

yang berbentuk pernyataan verbal, simbol, atau gambar. Data

kualitatif merupakan data yang bersifat uraian atau penjelasan agar

tahu bagaimana gambaran tentang pembinaan karakter peduli

lingkungan siswa di SMP Syabab Al-Fatih Sri Mulya Kecamatan

Pampangan Kabupaten Ogan Komering Ilir.

31Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik (Jakarta: Rineka Cipta,

2010), hlm. 3. 32Muri Yusuf, Metode Penelitian: Kuantitatif, Kualitatatif dan Penelitian Gabungan (Jakarta:

Kencana, 2017), hlm. 328.

Page 21: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalahrepository.radenfatah.ac.id/6606/1/2. BAB I.pdf · ucapan, dan pikiran.4 Membina dan mendidik karakter kepada anak, dalam arti untuk membentuk

21

b. Sumber Data

Penelitian ini menggunakan dua sumber data, yakni sumber

data primer dan sumber data sekunder. Data primer adalah data

yang didapat melalaui observasi dan wawancara dengan para

informan, sedangkan data sekunder dapat diperoleh melalui

dokumentasi.33 Dalam penelitian, data primer adalah data pertama

yang didapatkan langsung melalui Kepala Sekolah, Guru dan siswa

di SMP Syabab Al-Fatih Sri Mulya Kecamatan Pampangan

Kabupaten Ogan Komering Ilir.

Sedangkan sumber data sekunder didapatkan melalui rujukan

kepustakaan, berupa media cetak, elektronik maupun internet yang

berhubungan dengan judul penelitian ini. Penelitian ini

menggunakan data sekunder sebagai data pendukung seperti

dokumentasi penting meliputi data sekolah, profil sekolah, buku

arsipan, dan lain sebagainya yang dapat memberitahukan

keterangan bagi peneliti.

33Shanta Rezkita and Kristi Wardani, “Pengintegrasian Pendidikan Lingkungan Hidup

Membentuk Karakter Peduli Lingkungan di Sekolah Dasar,” Jurnal Ke-SD An 4, no. 2 (2018), hlm.

328.

Page 22: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalahrepository.radenfatah.ac.id/6606/1/2. BAB I.pdf · ucapan, dan pikiran.4 Membina dan mendidik karakter kepada anak, dalam arti untuk membentuk

22

3. Teknik Pengumpulan Data

Berdasarkan dengan penelitian yang dilakukan, teknik

pengumpulan data ini ialah pengamatan atau observasi, wawancara, dan

dokumentasi.34

a. Observasi

Sutrisno Hadi dalam Sugiyono mengemukakan pendapatnya

bahwa observasi merupakan suatu proses yang kompleks, suatu

proses yang tersusun dari berbagai proses biologis dan psikologis

proses dan yang terpenting di antara dua tersebut ialah proses

pengamatan dari ingatan.35

Pada penelitian ini, peneliti mengamati secara langsung

pembinaan karakter peduli lingkungan yang dilakukan di sekolah

SMP Syabab Al-Fatih Sri Mulya seperti, karakter peduli lingkungan

siswa, pembinaan karakter yang dilakukan oleh pihak sekolah serta

apa saja fakor penghambat dan pendukung yang mempengaruhi

dalam pembinaan karakter peduli lingkungan di SMP Syabab Al-

Fatih Sri Mulya Kecamatan Pampangan Kabupaten Ogan Komering

Ilir.

34Ibid., hlm. 203. 35Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendeketan Kuantitatif, Kualitatif, R & D

(Bandung: Alfabeta, 2011), hlm. 203.

Page 23: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalahrepository.radenfatah.ac.id/6606/1/2. BAB I.pdf · ucapan, dan pikiran.4 Membina dan mendidik karakter kepada anak, dalam arti untuk membentuk

23

b. Wawancara

Wawancara adalah teknik pengumpulan data apabila peneliti

mau melaksanakan pendalaman pengenalan agar mendapatkan

persoalan apa yang mau diteliti, kemudian keadaan para informan

yang ingin diketahui secara lebih mendalam serta banyaknya

jumlah responden.36

Dalam hal ini, peneliti melakukan tanya jawab secara

langsung dengan informan dengan menggunakan pedoman

wawancara tidak terstruktur atau terbuka yang dianggap dapat

memberikan keterangan secara akurat seperti kepala sekolah, guru

Pendidikan Agama Islam (PAI), dan peserta didik di SMP Syabab

Al-Fatih Sri Mulya Kecamatan Pampangan Kabupaten Ogan

Komering Ilir.

Berdasarkan dari wawancara yang dilakukan yaitu ditujukan

kepada kepala sekolah, guru, dan peserta didik. Dilakukannya hal

tersebut agar mendapatkan data mengenai karakter peduli

lingkungan yang dimiliki peserta didik, bagaimana pembinaan

karakter peduli lingkungan serta faktor penghambat dan pendukung

yang mempengaruhi dalam pembinaan karakter peduli lingkungan

di SMP Syabab Al-Fatih Sri Mulya Kecamatan Pampangan

Kabupaten Ogan Komering Ilir.

36Ibid.

Page 24: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalahrepository.radenfatah.ac.id/6606/1/2. BAB I.pdf · ucapan, dan pikiran.4 Membina dan mendidik karakter kepada anak, dalam arti untuk membentuk

24

c. Dokumentasi

Dokumentasi ialah memeriksa bukti fakta tentang hal-hal atau

variabel seperti cerita, transkip, buku, surat kabar, catatan rapat,

buku catatan dan lain-lain.37 Dalam hal ini untuk melakukan teknik

pengumpulan data ialah melalui pengambilan data sekolah maupun

gambar yang menunjukkan karakter peserta didik yang peduli

terhadap lingkungan dan pembinaan karakter peduli lingkungan di

SMP Syabab Al-Fatih Sri Mulya Kecamatan Pampangan Kabupaten

Ogan Komering Ilir.

Penelitian ini dilakukan agar dapat mengetahui sejauh mana

karakter peduli lingkungan peserta didik dan pelaksanaan

pembinaan karakter peduli lingkungan yang dilakukan oleh semua

pihak sekolah yang berperan dalam hal tersebut serta gambaran

umum sekolah, keadaan sekolah, keadaan guru dan siswa, visi dan

misi sekolah, struktur organisasi serta sarana dan prasarana

sehingga dari data yang didapatkan tersebut peneliti dapat

menemukan dan mengetahui hasil yang akan didapatkan di

lapangan.

37Arikunto, Op. Cit., hlm. 274.

Page 25: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalahrepository.radenfatah.ac.id/6606/1/2. BAB I.pdf · ucapan, dan pikiran.4 Membina dan mendidik karakter kepada anak, dalam arti untuk membentuk

25

4. Teknik Analisis Data

Analisis data ialah sebuah cara yang digunakan untuk mengolah

data yang didapatkan selama penelitian dilakukan sehingga dapat ditarik

kesimpulan.38 Menurut Sopyan Effendi dan Masri Singgarimbun dalam

Saipul Annur, analisis data adalah proses penyederhanaan kata ke dalam

bentuk yang lebih mudah dibaca dan diinterpretasikan.39 Bogdan dalam

Sugiyono memberikan pernyataan bahwa analisis data adalah proses

mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil

wawancara, catatan lapangan, dan bahan-bahan lain, sehingga mudah

dipahami, dan temuannya dapat di informasikan kepada orang lain.40

Dalam penelitian ini menggunakan analisis deskriptif kualitatif,

yaitu penyusunan data untuk kemudian dijelaskan dan di analisis serta

dilakukan bersama dengan pengumpulan data. Analisis deskriptif ini

dilakukan dengan maksud agar memudahkan peneliti untuk menemukan

dan mendeskripsikan tentang pembinaan karakter peduli lingkungan di

SMP Syabab Al-Fatih Sri Mulya Kecamatan Pampangan Kabupaten

Ogan Komering Ilir.

38Pratama dan Zulhijra, Op. Cit., hlm. 119. 39Saipul Annur, Metode Penelitian Pendidikan Analisis Data Kuantitatif dan Kualitatif

(Palembang: Rafah Press, 2018), hlm. 113. 40Sugiyono, Op. Cit., hlm. 334.

Page 26: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalahrepository.radenfatah.ac.id/6606/1/2. BAB I.pdf · ucapan, dan pikiran.4 Membina dan mendidik karakter kepada anak, dalam arti untuk membentuk

26

Dari berbagai pengumpulan data tersebut, lalu diolah dan dianalisis

menggunakan beberapa langkah, di antaranya:

a. Reduksi data

Reduksi data ialah rangkuman serta pemilihan data yang

dilakukan peneliti yang berkenaan dengan pembinaan karakter

peduli lingkungan di SMP Syabab Al-Fatih Sri Mulya. Kemudian

data yang sudah direduksi dapat disampaikan berbentuk teks yang

sifatnya naratif, dengan begitu dapat memudahkan peneliti

mendapatkan gambaran dari hasil penelitian yang akan dilakukan.

b. Penyajian data (display data)

Penyajian data ialah sebuah pengaturan data yang dilakukan

secara keseluruhan. Data yang telah direduksi kemudian melakukan

mendisplay data. Penelitian kualitatif ini dapat menyajikan data

berupa uraian singkat, hubungan antar kategori dan sejenisnya.41

c. Penarikan kesimpulan atau verifikasi data

Penarikan kesimpulan atau verifikasi data ialah pembuktian

adanya data yang dapat diukur melalui informasi yang memahami

akan permasalahan yang disampaikan secara mendalam agar

terhindar adanya sifat unsur subjektifitas yang membuat kurangnya

kualitas peneltitian.

41Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Kuantitatif, Kualitatif (Bandung: Alfabeta, 2012),

hlm. 246.

Page 27: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalahrepository.radenfatah.ac.id/6606/1/2. BAB I.pdf · ucapan, dan pikiran.4 Membina dan mendidik karakter kepada anak, dalam arti untuk membentuk

27

5. Pengujian Keabsahan Data Penelitian

Keabsahan data ditetapkan pada penelitian kualitatif agar terhindar

dari ketidakvalidan data. Keabsahan data ini dilakukan pengecekan

melalui triangulasi, artinya teknik pemeriksaan data dilakukan

pemanfaatan benda di luar data sebagai pembanding.42 Dengan kata lain,

pemeriksaan keabsahan data dalam penelitian ini melalui triangulasi

dengan sumber. Triangulasi dengan sumber berarti membandingkan dan

melakukan pengecekan kembali tingkat kepercayaan sebuah data yang

diperoleh melalui waktu dan alat yang berbeda dalam metode kualitatif.43

6. Sistematika Pembahasan

Adapun sistematika dalam pembahasan yang digunakan antara lain:

BAB I Pendahuluan, yang meliputi latar belakang masalah,

rumusan masalah, tujuan dan kegunaan penelitian, tinjauan kepustakaan,

kerangka teori, metodologi penelitian dan sistematika pembahasan.

BAB II Landasan Teori, dalam bab ini akan menjelaskan tentang

pembinaan karakter peduli lingkungan, dan faktor-faktor penghambat dan

pendukung yang mempengaruhi pembinaan karakter peduli lingkungan.

42Emzir, Metodologi Penelitian Pendidikan Kuantitatif dan Kualitatif (Jakarta: Rajawali Pers,

2015), hlm. 258. 43Al Khodry, “Cara Penggunaan Teknik Triangulasi dalam Penelitian,” diakses dari

https://alkhodry.co.id/cara penggunaan-teknik-triangulasi-dalam-penelitian/, pada tanggal 03 Agustus

2019 pukul 17.20 WIB.

Page 28: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalahrepository.radenfatah.ac.id/6606/1/2. BAB I.pdf · ucapan, dan pikiran.4 Membina dan mendidik karakter kepada anak, dalam arti untuk membentuk

28

BAB III Gambaran Umum Sekolah, dalam bab ini berisi

gambaran umum tentang sekolah meliputi letak geografis dan keadaan

sekolah, sejarah berdiri dan perkembangannya, visi dan misi, struktur

organisasi, keadaan guru dan keadaan siswa, serta sarana dan prasarana.

BAB IV Analisis Data, dalam bab ini menyajikan sekaligus

menganalisis data yang berisi tentang pembinaan karakter peduli

lingkungan, faktor-faktor penghambat dan pendukung yang

mempengaruhi pembinaan karakter peduli lingkungan di SMP Syabab Al-

Fatih Sri Mulya Kecamatan Pampangan Kabupaten Ogan Komering Ilir.

BAB V Penutup, dalam bab ini berisi kesimpulan dan saran-saran.