bab i pendahuluan a. latar belakang masalahrepository.radenfatah.ac.id/6938/1/skripsi bab i.pdfanak...

21
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Narkotikaawalnya digunakan sebagai bahan-bahan bagi upacara ritual keagamaan dan untuk pengobatan, Namun sekarang banyak disalahgunakan akan yang mengakibatkan dampak yangberbahaya dan mengalami ketergantungan yang sangat merugikan. Penggunaan narkotikayang kini memiliki tujuan untuk memperoleh keuntungan yang sangat besar menimbulkankeprihatinan bagi masyarakat, Mengingat dampak yang ditimbulkan akibatpenyalahgunaan narkotika berbahaya bagi kehidupan berbangsa dan bernegara khususnyabagi keberlangsungan pertumbuhan dan perkembangan generasi penerus bangsa. 1 Pada awalnya Indonesia dijadikan sebagai tempat persinggahan lalu lintas perdagangan narkotika, Dikarenakan lokasinya yang strategis. para pengedar gelap narkotika ini mulai menjadikan Indonesia sebagai pasar incaran untuk mengedarkan narkotika. Seiring berjalanannya waktu Indonesia mulai bertransformasi, Tidak hanya sebagai tempat peredaran narkotika namun juga sudah menjadi tempat menghasilkan narkotika. Hal ini terbukti dengan ditemukannya beberapa laboratorium dan tanaman narkotika di wilayah Indonesia. 1 Koesno Adi, Diversi Tindak Pidana Narkotika Anak, (Malang: Setara Press,2015), 4

Upload: others

Post on 21-Nov-2020

4 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalahrepository.radenfatah.ac.id/6938/1/Skripsi BAB I.pdfanak masuk dalam tindak pidana penyalahgunaan narkotika. Anak adalah generasi muda penerus

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Narkotikaawalnya digunakan sebagai bahan-bahan bagi

upacara ritual keagamaan dan untuk pengobatan, Namun

sekarang banyak disalahgunakan akan yang mengakibatkan

dampak yangberbahaya dan mengalami ketergantungan yang

sangat merugikan. Penggunaan narkotikayang kini memiliki

tujuan untuk memperoleh keuntungan yang sangat besar

menimbulkankeprihatinan bagi masyarakat, Mengingat dampak

yang ditimbulkan akibatpenyalahgunaan narkotika berbahaya

bagi kehidupan berbangsa dan bernegara khususnyabagi

keberlangsungan pertumbuhan dan perkembangan generasi

penerus bangsa.1

Pada awalnya Indonesia dijadikan sebagai tempat

persinggahan lalu lintas perdagangan narkotika, Dikarenakan

lokasinya yang strategis. para pengedar gelap narkotika ini mulai

menjadikan Indonesia sebagai pasar incaran untuk mengedarkan

narkotika. Seiring berjalanannya waktu Indonesia mulai

bertransformasi, Tidak hanya sebagai tempat peredaran narkotika

namun juga sudah menjadi tempat menghasilkan narkotika. Hal

ini terbukti dengan ditemukannya beberapa laboratorium dan

tanaman narkotika di wilayah Indonesia.

1Koesno Adi, Diversi Tindak Pidana Narkotika Anak, (Malang:

Setara Press,2015), 4

Page 2: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalahrepository.radenfatah.ac.id/6938/1/Skripsi BAB I.pdfanak masuk dalam tindak pidana penyalahgunaan narkotika. Anak adalah generasi muda penerus

2

Kejahatan narkotika sudah menjadi ancaman yang

sangatserius bagi kehidupan manusia. Perkembangan peredaran

narkotika secara ilegal semakinmeningkat terkait dengan

perkembangan lalu lintas dan alat-alat perhubungan dan

pengangkutan modern dan juga jaringan organisasi yang luas

yang menyebabkan cepatnyapenyebaran narkotika di Indonesia,

Dimana sudah banyak menimbulkan korban, terutama

dikalangan generasi muda bangsa yang sangat membahayakan

kehidupan Masyarakat, Bangsa, Dan Negara.2

Narkotika adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman

atau bukan tanaman, yang dapat menyebabkan penurunan atau

perubahan kesadaran, hilangnya rasa mengurangi, sampai

menghilangkan rasa nyeri, dan dapat menimbulkan rasa

ketergantungan.Narkotika termasuk kategori kejahatan luar biasa

dengan dampak yang sangat berbahaya bagi masyarakat, bangsa,

serta agama. Dilihat dari segi manfaat dampak positif dari

narkotika ini sangat kecil serta dampak negatifnya sangat besar.

Peredaran gelap narkotika adalah setiap kegiatan atau

serangkaian kegiatan yang dilakukan secara tanpa hak atau

melawan hukum yang ditetapkan sebagai tindak pidana

narkotika.Hingga sekarang para pengedar narkotika tidak takut

dan bahkan warga negara asing sudah banyak yang ditangkap

polisi karena berani membawa narkotika ke Indonesia atau dari

Indonesia ke luar negeri.

2Koesno Adi, Diversi Tindak Pidana Narkotika Anak, 9

Page 3: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalahrepository.radenfatah.ac.id/6938/1/Skripsi BAB I.pdfanak masuk dalam tindak pidana penyalahgunaan narkotika. Anak adalah generasi muda penerus

3

Masalah penyalahgunaan narkotika di Indonesia

sekarang bisa disebut dengan keadaan yang mengkhawatirkan.

Sebagai negara kepulauan yang mempunyai letak strategis, baik

ditinjau dari segi Ekonomi, Sosial, dan Politik dalam Dunia

Internasional, Indonesia telah ikut berpatisipasi menanggulangi

kejahatan penyalahgunaan narkotika, Yaitu dengan diUndang-

undangkannya Undang-undangNomor 35 Tahun 2009 tentang

Narkotika.3

Penyalahgunaan narkotika tidak lagi memandang usia

mulai dari Anak-Anak, Remaja, Orang dewasa hingga orang tua

sekalipun, Kurangnya pengetahuan terhadap narkotika dan

ketidakmampuan untuk menolak serta melawan membuat anak-

anak sering dijadikan kurir narkotika. Keterlibatan anak yang

dijadikan kurir untuk membantu bandar narkoba mengedarkan

dan menjual narkotika dan para bandar narkoba seolah

menemukan cela hukum bahwa hukum yang berlaku di Indonesia

saat ini belum menyentuh anak-anak oleh sebab itu mereka

menggunakan anak-anak sebagai kurir dengan harapan para

bandar narkoba tersebut bisa lolos dari jeratan hukum yang

berlaku.

Dalam peredarannya untuk mengelabuhi para pihak

berwajib, Tidak jarang para pengedar narkotika memanfaatkan

anak-anak untuk dijadikan kurir untukmengantarkan narkotika

dari satu tempat ketempat lain. Adanya faktor-faktor

3Mardani,Penyalahgunaan Narkoba Dalam Perpektif Hukum Islam

Dan Hukum Pidana, (Jakarta: Rajawali Pers, 2009), 9

Page 4: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalahrepository.radenfatah.ac.id/6938/1/Skripsi BAB I.pdfanak masuk dalam tindak pidana penyalahgunaan narkotika. Anak adalah generasi muda penerus

4

seperti,dijanjikannya imbalan yang lumayan besar serta

kurangnya pengetahuan terhadap narkotikayang merupakan

membuat anak di bawah umur menjadi sasaran bandar narkotika

dalammengedarkan narkotika secara luas dan terselubung.Ini

merupakan masalah yang sangat serius, dimana yang membuat

anak masuk dalam tindak pidana penyalahgunaan narkotika.

Anak adalah generasi muda penerus cita-cita keluarga,

bangsa dan Negara, apa yang diharapkan oleh keluarga, bangsa

dan Negara ada pada pundak generasi muda generasi penerus.

Apabila baik generasi penerusnya maka baik pula bangsa dan

Negara pada masa yang akan datang, sebaliknya buruk generasi

penerusnya, maka akan buruk dan perpuruk pula bangsa dan

Negara pada masa-kan datang. Teringat dalam kenangan

kitamasa kanak-kanak adalah masa yang paling indah, karena

pada masa itu kita selalu dimanja dan disayang tidak hanya oleh

kedua orang tua kita, tetapi juga oleh orang-orang yang berada

disekitar kita.Harapan dan kenangan indah seperti ini-lah yang

selalui di inginkan dan diharapkan oleh setiap anak-anak,

walaupun tidak setiap kanak-kanak pada kenyataannya

merasakan keindahan pada masanya.

Anak-anak adalah insan lemah yang sangat membutuhkan

perlindungan dan bimbingan yang baik tidak hanya dari kedua

orang tua-nya namun juga dari orang-orangyang berada

disekitarnya. Anak-anak adalah tempatnya “khilaf” dan “keliru”,

anak-anak adalah tempatnya bercanda dan bersenda gurau, anak-

Page 5: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalahrepository.radenfatah.ac.id/6938/1/Skripsi BAB I.pdfanak masuk dalam tindak pidana penyalahgunaan narkotika. Anak adalah generasi muda penerus

5

anak dapat di ibaratkan seperti kertas kosong yang putih belum

tergores warna dan tulisan. Kertas kosong yang putih ini nantinya

akan bercorak dan berwarna, namun warna dan corak tersebut

akan sangat tergantung pada orang-orang dewasa yang berada

disekitarnya. Bila digores dengan tinta hitam maka akan hitam-

lah kertas itu, bila digores tinta merah, biru, hijau dan seterusnya

maka ia akan membekas dan bernoda. Oleh sebab itu berilah

corak danwarna yang indah dan baik kepadanya, agar warna yang

indah dan baik itupun akan mewarnai kertas-kertas putih

berikutnya.4

Perlindungan terhadap anak sangat penting, Mengingat

Anak merupakan generasi penerus Bangsa. Untuk itu diperlukan

PerUndang-undangan yang melindungi anak dari berbagai tindak

pidana, Yaitu Undang-undang Nomor 17Tahun 2016 Perubahan

atas Undang-undang Nomor 23 Tahun 2002 Tentang

Perlindungan Anak.Tujuan dari Undang-undang ini sendiri yaitu

untuk melindungi hak-hak anak dari segala macam tindak pidana,

Serta menegakan keadilan terhadap pelanggaran-pelangaran anak

dan juga tidak mengutamakan pidananya saja sebagai unsur

utama karena Undang-undang ini mempertimbangkan masa

depan anak.

4Antoni, Perlindungan Terhadap Anak Yang Melakukan Kejahatan,

23-24, diakses pada tanggal 10 januari 2020,

http://www.neliti.com/id/publications/56635/perlindungan-terhadap-anak-

yang-melakukan-kejahatan.

Page 6: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalahrepository.radenfatah.ac.id/6938/1/Skripsi BAB I.pdfanak masuk dalam tindak pidana penyalahgunaan narkotika. Anak adalah generasi muda penerus

6

Undang-undang Republik Indonesia Nomor 35 Tahun

2009 tentang Narkotika disebutkan bahwa Mengimpor,

Mengekspor, Memproduksi, Menanam, Menyimpan,

Mengedarkan, dan mengunakan narkotika tanpa pengendalian

dan pengawasan yang ketat, Serta bertentangan dengan peraturan

perUndang-undangan yang berlaku adalah kejahatan. Dalam

Undang-undang narkotika tersebut juga disebutkan bahwa

narkotika merupakan suatu kejahatan karena sangat merugikan

dan merupakan bahaya yang sangat besar bagi Manusia,

Masyarakat, Bangsa, danNegara serta ketahanan nasional

Indonesia.

Pada hakekatnya, segala bentuk penanganan terhadap

anak yang menghadapi masalah Hukum dalam hal ini

menghadapai masalah mengedarkan narkotika harus dilakukan

dengan memprioritaskan kepentingan terbaik untuk si anak. Oleh

karena itu keputusan yang diambil dalam kasus tersebut harus

Adil dan propisional tidak semata-mata dilakukan atas

pertimbangan hukum tapi juga mempertimbangkan faktor lain

seperti kondisi lingkungan Sekitar, Status Sosial Anakdan

keadaan keluarga.

Jadi, perlakuan hukum pada anak, pada kasus

perdagangan Narkotika sudah selayaknya mendapatkan perhatian

yang serius. Penegak hukum dalam memproses dan memutuskan

harus yakin benar bahwa keputusan yang diambil akan menjadi

satu dasar yang kuat untuk mengembalikan dan mengatur anak

Page 7: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalahrepository.radenfatah.ac.id/6938/1/Skripsi BAB I.pdfanak masuk dalam tindak pidana penyalahgunaan narkotika. Anak adalah generasi muda penerus

7

menuju masa depan yang baik untuk mengembangkan dirinya

sebagai warga masyarakat yang bertanggungjawab bagi

kehidupan bangsa.5

Narkotika memang tidak ada penjelasan yang jelas

dalam Al-Quran baik itu hukuman ataupun penjelasan tentang

bahayanya Narkotika, namun dalam segi kesehatan

mengkonsumsi Narkotika sangat lah membahayakan bagi

kesehatan manusia yang bisa menyebabkan berbagai macam

penyakit. Sedangkan dalam ajaran Islam pada hakekatnya adalah

bertujuan untuk kebaikan atau kemaslahatan umat di dunia ini.

Ancaman hukuman bagi pengedar atau pedagang

narkotika di Indonesia paling singkat 4 (empat) tahun dan

maksimal hukuman mati.Pemberantasan pidana tersebut

dilakukan dengan mendasarkan pada golongan, jenis, ukuran, dan

jumlah narkotika.Untuk lebih mengefektifkan pencegahan dan

pemberantasan penyalahgunaan serta peredaran gelap narkotika,

diatur mengenai penguatan kelembagaan yang sudah ada, yaitu

Badan Narkotika Nasional (BNN) yang didasarkan pada

Peraturan Presiden Nomor 83 Tahun 2007.

Tindak pidana narkotika adalah tindak pidana yang

termasuk dalam kategori tindak pidana khusus, dikatakan

demikian karena ketentuan yang dipakai termasuk diantaranya

hukum acaranya menggunakan ketentuan khusus.Disebut tindak

pidana khusus, karena tindak pidana narkotika ini tidak

5Nasharina, Perlindungan Hukum Bagi Anak di Indonesia, (Jakarta:

Rajawali Pers, 2011), 3

Page 8: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalahrepository.radenfatah.ac.id/6938/1/Skripsi BAB I.pdfanak masuk dalam tindak pidana penyalahgunaan narkotika. Anak adalah generasi muda penerus

8

menggunakan kitab Undang-undang hukum pidana KUHP

sebagai dasar pengaturan. Hukum pidana dalam Undang-undang

Narkotika Indonesia tampak sekali berproses dalam suatu

dinamika sosial dan teknologi yang berpengaruh terhadap

kriminalitas Indonesia, kebijakan hakim dalam hukum pidana

terutama dalam putusan kasus narkotika tercantum dalam pasal

114 ayat (1) Undang-undang RI Nomor 35 Tahun 2009 tentang

Narkotika: “Setiap orang yang tanpa hak atau melawan hukum

menawarkanuntuk dijual beli, menukar, atau menyerahkan

Narkotika Golongan I,dipidana dengan pidana penjara seumur

hidup atau pidana penjarapaling singkat 5 (lima) tahun dan paling

lama 20 (dua puluh) tahundan pidana denda paling sedikit

Rp.1000.000.000-, (satu miliarrupiah) dan paling banyak

Rp.10.000.000.000, (sepuluh miliar)”.6

Narkotika tidak dapat membawa manfaat atau

kemaslahatan bagi manusia, sebaliknya yang ditimbulkan darinya

hanyalah kemudharatan dan kebinasaan,Allah SWT tidak

menghendaki manusia berbuat kebinasaan di muka bumi ini,

seperti ditegaskan dalam surat Al-Baqarah ayat 195 :

ولا تلقوا بأيديكم إلى التهلكة

Dalam Hukum Islam Tindak pidana disamakan dengan

istilahJinayah. Dikalangan Fuqaha, perkataan Jinayah berarti

6Pasal 114 Ayat 1 Undang-Undang RI Nomor 35 Tahun 2009

Tentang Narkotika

Page 9: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalahrepository.radenfatah.ac.id/6938/1/Skripsi BAB I.pdfanak masuk dalam tindak pidana penyalahgunaan narkotika. Anak adalah generasi muda penerus

9

perbuatan-perbuatan yang terlarang menurut syar’a. Istilah lain

selain istilah jinayah adalah jarimah yaitu larangan-larangan

Syar’a yang diancam Allah dengan hukuman Had atau Ta’zir.

Dalam sistem hukum pidana Islam, seorang anak tidak

akan dikenakan hukuman, karena tidak ada beban tanggung

jawab hukum terhadap seorang anak umur berapapun sampai dia

mencapai umur dewasa (balig), hakim hanya berhak menegur

kesalahannya atau menerapkan beberapa pembatasan baginya

yang akan membantu memperbaikinya dan menghentikannya dari

membuat kesalahan di masa yang akan datang. Dalam konsep

Islam pemeliharaan anak merupakan tanggung jawab kedua

orang tuanya, artinya orang tuanya berkewajiban untuk

mendidikan anaknya sehingga menjadi anak yang baik.7

Masa anak-anak adalah masa yang sangat rawan

melakukan tindakan, karena masa anak-anak merupakan suatu

masa yang sangat rentan dengan berbagai keinginan dan harapan

untuk mencapaisesuatu ataupun melakukan sesuatu.Seorang anak

dalam melakukan sesuatu tidak/kurangmenilai akibat akhir

tindakan yang diambilnya.8Seorang Anak biasanya mudah

dipengarui pemikirannya sehingga anak sering kali terjerumus

kelingkungan yang tidak baik seperti yang sering kita lihat anak-

7Marsaid, Harmonisasi Sistem Hukum Islam Terhadap Diversi Dalam

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 2012 Tentang Sistem

Peradilan Pidana Anak, 207, diakses pada tanggal 8 january 2020,

https://doi.org/10.19109/nurani.v18i1.3071 8Marlina, Peradilan Pidana Anak di Indonesia, (Bandung: PT Refika

Aditama, 2009),59

Page 10: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalahrepository.radenfatah.ac.id/6938/1/Skripsi BAB I.pdfanak masuk dalam tindak pidana penyalahgunaan narkotika. Anak adalah generasi muda penerus

10

anak sekolah sudah berani merokok, memakai narkotika, minum-

minuman keras, melakukan kejahatan terhadap orang lain dll, dari

beberapa kenakalan anak diatas ada Dua faktor yang

mempengaruhi tingka laku seorang anak yaitu :

1. Faktor internal adalah faktor yang berasal dari dalam diri

anak itu sendiri yang mempengaruhi tingkah lakunya, seperti

cacat yang bersifat biologis dan psikis danperkembangan

kepribadian dan intelegensi yang terhambat sehingga tidak

bisa menghayatinorma-norma yang berlaku. Sedangkan

2. faktor eksternal adalah faktor yang berasal dari luar diri anak

yang mempengaruhi tingkah lakunya, seperti lingkungan

tempat dia tinggal.9

Berdasarkan dari Latar Belakang diatas, penulis tertarik

untuk melakukan penelitian yang berjudul Sanksi Bagi Anak

Yang Menjadi Kurir Narkotika (StudyPutusan Nomor

15/Pid.Sus-Anak/2018/PN Bkn) Ditinjau Dari Hukum Pidana

Islam.

B. Rumusan Masalah

Adapun permasalahan yang akan dibahas dalam penulisan

skripsi sebagai berikut :

9Angger Sigit Pramukti dan Fuady Primaharsya, Sistem Peradilan

Anak, (Yogyakarta: Pustaka Yustisia,2015),18

Page 11: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalahrepository.radenfatah.ac.id/6938/1/Skripsi BAB I.pdfanak masuk dalam tindak pidana penyalahgunaan narkotika. Anak adalah generasi muda penerus

11

1. Apa dasarpertimbangan hakim terhadap Sanksi bagi

Anak Yang Menjadi Kurir Narkotika dalam Putusan

Nomor 15/Pid.Sus-Anak/2018/Pn Bkn?

2. BagaimanapandanganHukum Pidana Islam terhadap

Sanksi Bagi Anak yang menjadi narapidana sebagai

kurir narkotika dalam Putusan Nomor 15/Pid.Sus-

Anak/2018/PN Bkn ?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian skripsi ini adalah :

1. Untuk mengetahui dasar pertimbangan hakim

terhadapSanksi Bagi Anak Yang Menjadi Kurir

Narkotika dalam Putusan Nomor 15/Pid.Sus-

Anak/2018/Pn Bkn?

2. Untuk mengetahui pandangan HukumPidana Islam

terhadap Sanksi bagi Anak yang menjadi narapidana

sebagai kurir narkotika dalam Putusan Nomor

15/Pid.Sus-Anak/2018/PN Bkn ?

D. Kegunaan Penelitian

kegunaan penelitan skripsi ini adalah :

1. kegunaan secara teoritis

a) Diharapkan dapat memberikan masukan positif bagi

perkembangan ilmu hukum, khususnya dalam

bidang ilmu hukum pidana mengenai pertimbangan

Page 12: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalahrepository.radenfatah.ac.id/6938/1/Skripsi BAB I.pdfanak masuk dalam tindak pidana penyalahgunaan narkotika. Anak adalah generasi muda penerus

12

hakim terhadap kasus anak yang menjadi kurir

narkotika.

b) Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan

referensi sebagai kepustakaan hukum pidana.

2. kegunaan secara praktis

Hasil penelitian ini diharapkan bisa berguna bagi

masyarakat luas agar selalu waspada dalam menjaga anak

supaya tidak terlibat dalam kasus tindak pidana dan juga bisa

memberikan efek jera bagi pelakunya.10

E. Penulisan Terdahulu

Adapun studi penelitian terdahulu yang ada kaitanya

dengan permasalahan yang akan diteliti yaitu sebagai berikut :

Ruhut Trifosa Sitompul, “PenerapanKetentuan Pidana

Terhadap Anak Sebagai Perantara Jual Beli Narkotika (Analisis

Putusan No.10/Pid.Sus Anak/2015/Pn.Stb)”, Fakultas Hukum

Universitas Sumatera Utara Medan, Dari penelitiaannya penulis

menyimpulkan, bahwa pasal yang diterapkan tidak sesuai jika

melihat fakta-fakta hukum yang ada, dan karenanya pidana yang

dikenakan kepada anak menjadi lebih berat dari pada seharusnya

karena ancaman tindak pidana sebagai perantara jual beli

10Firdaus dan Zamzam Fakhry, Aplikasi Metodelogi Penelitian,

(Yogyakarta: Deepublish, 2012), 55

Page 13: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalahrepository.radenfatah.ac.id/6938/1/Skripsi BAB I.pdfanak masuk dalam tindak pidana penyalahgunaan narkotika. Anak adalah generasi muda penerus

13

Narkotika lebih berat dari pada tindak pidana membawa

Narkotika.11

Rahmat Agung Pamungkas. “Analisis Perlindungan

Hukum Terhadap Anak Sebagai Kurir Dalam Tindak Pidana

Narkotika.” Skripsi, Universitas Lampung, 2018. Kesimpulan

Dalam Kasus Ini Afrizal Bin Ibrahim (17 Tahun) Selain Sebagai

Kurir Narkotika, Afrizal Bin Ibrahim Juga Sebagai Pemakai

Narkotika, Seharusnya Afrizal Bin Ibrahim Bisa Mendapatkan

Proses 72 Rehabilitasi Tanpa Harus Mendapat Hukuman Penjara

8 Bulan Dari Vonisan Hakim Karna Afrizal sebagai korban

pemakai atau pecandu narkotika sesuai dengan ketentuan yang

diatur dalam Undang-undang No 35 Tahun 2014 tentang

perlindungan anak di dalam ketentuan Pasal 67 Menyebutkan

Bahwa “Perlindungan Khusus Bagi Anak yang Menjadi Korban

Penyalahgunaan Narkotika, Alkohol, Pisikotropika, dan Zat

Adiktif Lainya Sebagai Mana Dimaksud Dalam Pasal 59 Ayat (2)

Huruf E dan Anak yang terlibat dalam produksi dan distribusinya

dilakukan melalui upaya pengawasan, pencegahan, perawatan,

dan rehabilitasi.” tetapi sebaliknya penyidik tetap bersikukuh

menggunakan dan Menjerat Afrizal Bin Ibrahim Dengan Pasal

11Ruhut Trifosa Sitompul, “Penerapan Ketentuan Pidana Terhadap

Anak Sebagai Perantara Jual Beli Narkotika(Analisis Putusan No.10/Pid.Sus

Anak/2015/Pn.Stb)”,Skripsi, Universitas Sumatera Utara Medan, 2017

Page 14: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalahrepository.radenfatah.ac.id/6938/1/Skripsi BAB I.pdfanak masuk dalam tindak pidana penyalahgunaan narkotika. Anak adalah generasi muda penerus

14

Kurir Narkotika Yaitu Pasal 114 Ayat (1) Dan Pasal 112 Ayat (1)

Undang-undang No 35 Tahun 2009 Tentang Narkotika.12

Siti Zaenab, “Perlindungan Hukum Terhadap Anak

Sebagai Kurir Narkotika (Study Putusan No. 14/Pid.Sus

Anak/2015/Pn. Dps)”, Program Studi Ilmu Hukum Universitas

Narotama Surabaya, Dari penelitiaannya tersebut menyimpulkan

bahwa Undang-undang Nomor 35 Tahun 2009tentang Narkotika,

menjelaskan secara umum tentang sanksi pidana bagi perantara

(kurir) narkotika akan tetapi tidak mengatur secara khusus

mengenai sanksi pidana bagi anak yang menjadi kurir narkotika.

Namun pada dasarnya pelaku peredaran narkotika yang

menyangkut anak sebagai kurir narkotika tetap dijerat dengan

pasal-pasal sebagaimana yang diatur dalam Undang-undang

Narkotika tetapi dengan tidak mengesampingkan ketentuan

khusus yang diatur dalam Undang-undang Nomor 11 Tahun 2012

tentang Sistem Peradilan Pidana Anak. Perlindungan hukum bagi

anak yang melanggar tindak pidana diharapkan mampu

melindungi hak-hak anak. Keadilan Restoratif sebagai tujuan

dalam melaksanakan Diversi dalam Sistem Peradilan Pidana

Anak dimaksudkan mampu menjauhkan anak dari proses

peradilan sehingga dapat menghindari stigma terhadap anak yang

12Rahmat Agung Pamungkas. “Analisis Perlindungan Hukum

Terhadap Anak Sebagai Kurir Dalam Tindak Pidana Narkotika.” Skripsi,

Universitas Lampung, 2018

Page 15: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalahrepository.radenfatah.ac.id/6938/1/Skripsi BAB I.pdfanak masuk dalam tindak pidana penyalahgunaan narkotika. Anak adalah generasi muda penerus

15

berhadapan dengan hukum dan si anak dapat kembali ke

lingkungan sosialnya secara wajar.13

Devi Nurpitasari, “Perlindungan Hukum Terhadap Anak

Sebagai Kurir Narkotika Berdasarkan Undang-undangNomor 11

Tahun 2012 Tentang Sistem Peradilan Pidana Anak jo Undang-

undang Nomor 35 Tahun 2009 Tentang Narkoba”, Fakultas

Hukum Universitas Pasundan Bandung, dari penelitiaannya

tersebut menyimpulkan bahwa Penjatuhan pemidanaan terhadap

anak yang menjadi kurir narkoba sebagaimana diatur jenis-jenis

pidana yang dapat dijatukan oleh hakim anak dalam Pasal 71

Ayat (1) Dan (2) Undang-undang Nomor 11 Tahun 2012

Tentang Sistem Peradilan Pidana Anak harus dipertimbangkan

mengenai pasal yang diterapkan sesuai Undang-undang Nomor

35Tahun 2009 tentang narkotika. Sebelum memasuki proses

penjatuhan pemidanaan tersebut terhadap anak yang menjadi

kurir narkotika, ada upaya perlindungan hukum berdasarkan

Undang-undang Sistem Peradilan Pidana Anak lewat pendekatan

keadilan restoratif untuk tercapainya diversi serta didasari atas

diskresi dari penegak hukum. Namun bagi anak sebagai kurir

narkotika ancaman hukumanya diatas 7 (tujuh) tahun, maka tidak

wajib diversi14

13Siti Zaenab. “Perlindungan Hukum Terhadap Anak Sebagai Kurir

Narkotika(Study Putusan No. 14/Pid.Sus-Anak/2015/Pn.Dps).”Jurnal,

Universitas Narotama Surabaya 14Devi Nurpitasari.” Perlindungan Hukum Terhadap Anak Sebagai

Kurir Narkotika Berdasarkan Uu Nomor 11 Tahun 2012 Tentang Sistem

Page 16: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalahrepository.radenfatah.ac.id/6938/1/Skripsi BAB I.pdfanak masuk dalam tindak pidana penyalahgunaan narkotika. Anak adalah generasi muda penerus

16

Maryani Melindawati, “Analisis Yuridis Perlindungan

Hukum Terhadap Anak Yang Dijadikan Kurir Narkotika”,

Program Studi Magister Ilmu Hukum Fakultas Hukum

Universitas Sumatera Utara Medan, Dari penelitiaannya tersebut

menyimpulkan bahwa Perlindungan hukum pidana terhadap

anak yang dijadikan kurir narkotika ialah dengan menggunakan

diversi melalui pendekatan keadilan restoratif , Hambatan dalam

memberikan perlindungan hukum terhadap anak yang dijadikan

kurir narkotika dapat dilihat melalui sistem hukum yang terdiri

dari struktur hukum, substansi hukum dan budaya hukum serta

melalui faktor penegakan hukum terdiri dari penegak hum,

Undang-undang, fasilitas atau sarana, masyarakat dan

kebudayaan sedangkan upaya yang dilakukan dalam mengatasi

hambatan pada proses memberikan perlindungan hukum

terhadap anak yang dijadikan kurir narkotika, yaitu Peningkatan

pemahaman terhadap konsep diversi yang berkeadilan restoratif

(untuk kepolisian, jaksa dan hakim), Peningkatan pendidikan

(khusus untuk polisi), Harus melakukan perubahan (kepolisian)

dan Pemberian pelatihan kepribadian (hakim, jaksa dan polisi). 15

Penulis tertarik untuk membahas mengenai Sanksi

Hukum bagi Anak yang menjadi Kurir Narkotika (Study Putusan

Nomor 15/Pid.Sus-Anak/2018/PN Bkn) ditinjau dari Hukum

Peradilan Pidana Anaknjo Undang-undang Nomor 35 Tahun 2009 Tentang

Narkoba.”Skripsi,Universitas Pasundan Bandung, 2016 15Maryani Melindawati. “Analisis Yuridis Perlindungan Hukum

Terhadap Anak Yang Dijadikan Kurir Narkotika.”Skripsi, Universitas

Sumatera Utara Medan, 2018

Page 17: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalahrepository.radenfatah.ac.id/6938/1/Skripsi BAB I.pdfanak masuk dalam tindak pidana penyalahgunaan narkotika. Anak adalah generasi muda penerus

17

Pidana Islam. Yang membahas tentangpertimbangan hakim

dalam memutuskan Sanksi hukum bagi Anak Yang Menjadi

Kurir Narkotika danpandangan Hukum Pidana Islam terhadap

Sanksi Hukum Bagi Anak yang menjadi narapidana sebagai kurir

narkotika.

F. Metode Penelitian

1) Jenis penelitian

Metode Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini

adalah penelitian hukum normatif, penelitian hukum normatif

adalah penelitian hukum kepustakaan. Penelitian hukum

normatif didefinisikan sebagai penelitian yang mengacu kepada

norma-norma hukum yang terdapat dalam peraturan perUndang-

undangan dalam pengadilan. Disebut juga hukum doktrinal yaitu

penelitian hukum yang mempergunakan data sekunder.

Alat Pengumpul DataPenggumpulan data yang

dilakukan oleh penulis dalam menyelesaikan skripsi ini

dilakukan dengan cara penelitian kepustakaan (library research).

Jenis penelitian ini adalah penelitian yang menunjukkan

perpustakaan sebagai tempat dilaksanakannya suatu penelitian.

Yang bersumber dari perUndang-undangan serta literatur dan

putusan pengadilan yang berkaitan dengan permasalahan dalam

Page 18: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalahrepository.radenfatah.ac.id/6938/1/Skripsi BAB I.pdfanak masuk dalam tindak pidana penyalahgunaan narkotika. Anak adalah generasi muda penerus

18

skripsi. Kemudian menjadi bahan masukan dalam melengkapi

analisis dalam permasalahan ini.16

2) Sumber Data

Data yang digunakan dalam penulisan ini adalah data

sekunder. Data sekunder yaitu data yang diperoleh dari dokumen-

dokumen resmi, buku-buku yang berhubungan dengan objek

penelitian, hasil penelitian dalam bentuk laporan, skripsi, tesis,

disertasi, dan peraturan perUndang-undangan.

Data sekunder dapat dibagi menjadi tiga yaitu :

a. Bahan hukumprimer berupa Undang-undangNomor 35

Tahun 2014 tentang Perlindungan Anak, Undang-undang

Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika, Undang-undang

Nomor 11 Tahun 2012 tentang Sistem Peradilan Pidana

Anak dan Peraturan perUndang-undangan yang berkaitan

dengan skripsi ini serta putusan Pengadilan Negeri

BangkinangNomor 15/Pid.Sus-Anak/2018/PN Bkn.

b. Bahan hukum sekunder, yaitu bahan yang menjelaskan

penjelasan mengenai bahan hukum primer, seperti hasil-hasil

seminar atau pertemuan ilmia lainnya. Bahkan dokumen

pribadi atau pendapat dari kalangan pakar hukum sepanjang

relevan dengan objek telahaan penelitian ini.

c. Bahan hukum tertier, yaitu bahan hukum menunjang yang

memberi petunjuk dan penjelasan terhadap bahan hukum

primer dan bahan hukum skunder, seperti kamus umum,

16Soejono Dan Abdurrahman, 2003, Metode Penelitian Hukum,

Rineka Cipta, Jakarta, 56

Page 19: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalahrepository.radenfatah.ac.id/6938/1/Skripsi BAB I.pdfanak masuk dalam tindak pidana penyalahgunaan narkotika. Anak adalah generasi muda penerus

19

kamus hukum, majalah, dan jurnal ilmia. Situs web juga

menjadi bahan bagi penulis tesis ini sepanjang memuat

informasi yang relevan dengan penelitian ini. 17

3) Analisis Data

Bahan sekunder yang telah disusun secara sistematis

kemudian dianalisa denganmenggunakan metode deduktif dan

induktif. Metode deduktif dilakukan dengan

membaca,menafsirkan dan membandingkan, sedangkan metode

induktif dilakukan denganmenerjemahkan berbagai sumber yang

berhubungan dengan topik skripsi ini, sehinggadiperoleh

kesimpulan yang sesuai dengan tujuan penelitian yang

dirumuskan.

G. Sistematika Penulisan

PenulisanSkripsi ini secara keseluruhan tersusun dalam 4

(empat) Bab dengan sistematika sebagai berikut :

Bab I Pendahuluan Bab ini berisikan mengenai latar

belakang, permasalahan, tujuan penelitian, kajian pustaka,

kegunaan penelitian, metode penelitian, dan sistematika

penulisan.

Bab II Tinjauan UmumBab Ini Penulis Memberikan

Defenisi-Defenisi Tentang Semua Yang bersangkutan dengan

judul diantaramya adalah tindak pidana dalam Islam dan Positif,

jenis tindak pidana dalam Islam dan Positif, Jenis-Jenis

17Soerjono Soekanto, Pengantar Penelitian Hukum, (Universitas

Insonesia (UI-Press), 2007), 52

Page 20: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalahrepository.radenfatah.ac.id/6938/1/Skripsi BAB I.pdfanak masuk dalam tindak pidana penyalahgunaan narkotika. Anak adalah generasi muda penerus

20

Pemidanaan, Sanksi Pidana dalam Islam Dan Positif, Narkotika,

Jenis Narkotika, Kurir, Anak serta Pertimbangan Hakim dalam

pengambilan keputusan terhadap Anak yang melakukan Tindak

Pidana (Anak sebagai Kurir Narkotika).

Bab III PembahasanPada bab ini berisikan tentang

Pertimbangan Hakim dalam memutuskan Sanksi hukum

bagiAnak yang menjadi Kurir Narkotika dan Bagaimana

pandangan Hukum Pidana Islam terhadap Sanksi Hukum Bagi

Anak yang menjadi Narapidana sebagai Kurir Narkotika.

Bab IV Penutup Pada bab ini berisikan tentang

kesimpulan dari uraian-uraian yang dijabarkan dalam skripsi ini,

serta memberikan saran yang bersifat membangun bagi semua

kalangan terutama mengenai judul di atas.

Page 21: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalahrepository.radenfatah.ac.id/6938/1/Skripsi BAB I.pdfanak masuk dalam tindak pidana penyalahgunaan narkotika. Anak adalah generasi muda penerus

21