bab i pendahuluan a. latar belakang masalahrepository.ump.ac.id/6122/2/meita anggie puspita bab...

6
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kota Cilacap merupakan kota yang terletak di sebelah selatan dari Kabupaten Cilacap. Kota Cilacap memiliki morfologi berupa dataran rendah. Secara administratif Kota Cilacap memiliki 3 Kecamatan yaitu Kecamatan Cilacap Selatan, Cilacap Utara dan Cilacap Tengah. Sebagai sub pusat pembangunan wilayah pertama, Kota Cilacap memiliki potensi sebagai Daerah Tujuan Wisata (DTW) yang cukup besar dengan adanya obyek wisata alam yang unik dan beragam. Berdasarkan data yang terdapat pada Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Cilacap obyek wisata yang terdapat di Kota Cilacap termasuk obyek wisata yang terdapat di Pulau Nusakambangan. Pulau Nusakambangan termasuk dalam kawasan Kota Cilacap sebab termasuk dalam Kecamatan Cilacap Selatan. Pariwisata merupakan salah satu sektor yang menantang dan menarik untuk menghasilkan devisa negara. Hal ini disebabkan: (1) pertumbuhan pariwisata cenderung terus meningkat; (2) harga bahan minyak mentah bumi dipasaran dunia mengalami penurunan; dan (3) pariwisata adalah sektor yang tidak menimbulkan polusi seperti industri manufaktur. Perubahan struktur kependudukan dan meningkatnya persaingan hidup, menjadikan manusia memiliki kebutuhan untuk berganti suasana dan melupakan sejenak rutinitas dengan berwisata. Menurut Naisbitt,(1994, dalam Sri Hayati, 2010), sekitar 11 % belanja perkapita di dunia dialokasikan untuk sektor pariwisata yang menciptakan 144 juta lapangan kerja. 1 Partisipasi Wisatawan Dalam..., Meita Anggie Puspita, FKIP UMP, 20105

Upload: ngodiep

Post on 09-Apr-2019

225 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalahrepository.ump.ac.id/6122/2/Meita Anggie Puspita Bab I.pdf · Kota Cilacap memiliki morfologi berupa dataran rendah. Secara administratif

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Kota Cilacap merupakan kota yang terletak di sebelah selatan dari

Kabupaten Cilacap. Kota Cilacap memiliki morfologi berupa dataran rendah.

Secara administratif Kota Cilacap memiliki 3 Kecamatan yaitu Kecamatan

Cilacap Selatan, Cilacap Utara dan Cilacap Tengah. Sebagai sub pusat

pembangunan wilayah pertama, Kota Cilacap memiliki potensi sebagai Daerah

Tujuan Wisata (DTW) yang cukup besar dengan adanya obyek wisata alam yang

unik dan beragam. Berdasarkan data yang terdapat pada Dinas Pariwisata dan

Kebudayaan Cilacap obyek wisata yang terdapat di Kota Cilacap termasuk obyek

wisata yang terdapat di Pulau Nusakambangan. Pulau Nusakambangan termasuk

dalam kawasan Kota Cilacap sebab termasuk dalam Kecamatan Cilacap Selatan.

Pariwisata merupakan salah satu sektor yang menantang dan menarik

untuk menghasilkan devisa negara. Hal ini disebabkan: (1) pertumbuhan

pariwisata cenderung terus meningkat; (2) harga bahan minyak mentah bumi

dipasaran dunia mengalami penurunan; dan (3) pariwisata adalah sektor yang

tidak menimbulkan polusi seperti industri manufaktur. Perubahan struktur

kependudukan dan meningkatnya persaingan hidup, menjadikan manusia

memiliki kebutuhan untuk berganti suasana dan melupakan sejenak rutinitas

dengan berwisata. Menurut Naisbitt,(1994, dalam Sri Hayati, 2010), sekitar 11 %

belanja perkapita di dunia dialokasikan untuk sektor pariwisata yang menciptakan

144 juta lapangan kerja.

1

Partisipasi Wisatawan Dalam..., Meita Anggie Puspita, FKIP UMP, 20105

Page 2: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalahrepository.ump.ac.id/6122/2/Meita Anggie Puspita Bab I.pdf · Kota Cilacap memiliki morfologi berupa dataran rendah. Secara administratif

2

Pengembangan sektor pariwisata di Indonesia merupakan usaha untuk

mengurangi ketergantungan pemasukan negara pada sektor migas (minyak dan

gas). Peranan pariwisata sendiri mendapat peringkat ke enam dari tujuh sektor

penghasil utama. Rendahnya peranan wisata dalam penerimaan devisa negara

masih terlampau jauh. Namun demikian, sektor ini dapat dijadikan sebagai alasan

kuat untuk pengembangan pertumbuhan ekonomi. Dalam hal ini sektor pariwisata

merupakan sektor yang potensial untuk dikembangkan sebagai salah satu sumber

pendapatan daerah.

Menurut Kuntjorojakti, (1989, dalam Sri Hayati, 2010) paling sedikit ada

dua alasan kuat untuk mengembangkan sektor ini lebih jauh, yaitu: (1) devisa

yang dihasilkan terus meningkat dari tahun ke tahun, serta (2) peningkatan itu

disertai dengan kemantapan yang memadai, serupa dengan yang dialami oleh

ekspor kayu. Pengembangan sumber daya alam yang potensial untuk daerah

wisata di Cilacap seperti, Pantai Teluk Penyu, Benteng Pendem dan sebagainya.

Namun demikian pariwisata yang dikembangkan selama ini dijalankan hanya

memperhatikan aspek peningkatan pendapatan daerah dan belum memperhatikan

dampak negatif yang ditimbulkan dari pariwisata. Kekhawatiran terhadap dampak

negatif yang ditimbulkan sejalan dengan keadaan yang digambarkan oleh Naisbitt

adalah suatu kekhawatiran akan lahirnya dampak negatif dari perkembangan

pariwisata global yang dipacu oleh setiap negara dalam meningkatkan devisa

negara, (Naisbitt, (1994, dalam Sri Hayati, 2010)

Salah satu bentuk pariwisata yang sesuai dengan prinsip pariwisata

berwawasan lingkungan adalah konsep ekowisata. Menurut Dias Satria (2009),

Partisipasi Wisatawan Dalam..., Meita Anggie Puspita, FKIP UMP, 2015

Page 3: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalahrepository.ump.ac.id/6122/2/Meita Anggie Puspita Bab I.pdf · Kota Cilacap memiliki morfologi berupa dataran rendah. Secara administratif

3

dalam konteks ini wisata yang dilakukan memiliki bagian yang tidak terpisahkan

dengan upaya – upaya konservasi, pemberdayaan ekonomi lokal dan mendorong

respek yang lebih tinggi terhadap perbedaan kultur atau budaya. Konsep

ekowisata tersebut yang memberikan perbedaan dengan model wisata

konvensional yang telah ada sebelumnya, sedangkan menurut Sri Haryati (2010),

berpendapat bahwa ekowisata merupakan kegiatan pariwisata yang bersifat

rekreasi, pendidikan dan konservasi.

Kota Cilacap menawarkan sejumlah obyek wisata alam yang unik dan

beragam dengan karakteristik berupa daerah pesisir dan laut. Keindahan wisata

alam lainnya selain pantai yang dimiliki, berupa wisata gua, mangrove dan laguna

Segara Anakan. Keberadaan wisata gua dan laguna Segara Anakan berada pada

wilayah sekitar dari administratif kota Cilacap yaitu berlokasi di Kecamatan

Kampung Laut mengingat keberadaan obyek ekowisata tersebut masih mudah

dijangkau. Kota Cilacap juga memiliki obyek wisata sejarah berupa benteng

peninggalan Belanda yang terdapat di Kota Cilacap dan Pulau Nusakambangan.

Obyek - obyek tersebut merupakan aset daya tarik wisatawan. Keberadaan obyek

ekowisata seperti gua, Mangrove Segara Anakan, Wisata Payau dan Pantai yang

berada di Pulau Nusakambangan lebih jarang dikunjungi oleh wisatawan

dibandingkan dengan Pantai Teluk Penyu dan wisata buatan Benteng Pendem

Cilacap, mengingat betapa banyak obyek ekowisata dan pentingnya ekowisata

yang dimiliki Kota Cilacap dengan kondisi saat ini yang kurang terawat dan butuh

pengelolaan lebih lanjut guna meningkatkan konservasi terhadap obyek ekowisata

dan kunjungan wisatawan di Kota Cilacap.

Partisipasi Wisatawan Dalam..., Meita Anggie Puspita, FKIP UMP, 2015

Page 4: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalahrepository.ump.ac.id/6122/2/Meita Anggie Puspita Bab I.pdf · Kota Cilacap memiliki morfologi berupa dataran rendah. Secara administratif

4

Berdasarkan data yang diperoleh dari Dinas Pariwisata dan Kebudayaan

Kabupaten Cilacap, kunjungan wisatawan dari 5 tahun terakhir mengalami

perubahan yang tidak pasti. Data yang diperoleh dari Dinas Pariwisata dan

Kebudayaan Kabupaten Cilacap jumlah kunjungan wisatawan Teluk Penyu dari

tahun 2009 hingga tahun 2013 tertinggi terjadi pada tahun 2011 dengan total

kunjungan sebanyak 663. 933 wisatawan dan mengalami penurunan sampai tahun

2013 menjadi 200.023. Dari data tersebut dapat diketahui besar selisih persentase

penurunan sebesar 68,4%.

Kondisi keberadaan obyek wisata alam atau ekowisata di Kota Cilacap

sangat memprihatinkan mulai dari kurangnya perhatian terhadap kerusakan obyek

ekowisata dan pengelolaan terhadap obyek ekowisata tersebut. Partisipasi

wisatawan merupakan salah satu komponen pendukung dalam pengelolaan

ekowisata di Kota Cilacap. Partisipasi wisatawan berupa sumbangan pemikiran

dan sikap yang mendukung konservasi lokasi wisata. Persepsi wisatawan yang

dikaji berkaitan dengan pengertian, interpretasi dan tanggapan wisatawan terhadap

ekowisata. Partisipasi wisatawan terbatas pada perilaku wisatawan dalam

menjaga, melestarikan dan mencegah kegiatan yang melanggar hukum.

Pengelolaan ekowisata lebih merujuk pada pembenahan sarana dan prasarana

serta promosi lokasi untuk meningkatkan kunjungan wisatawan.

Masalah yang berkenaan dengan partisipasi wisatawan yang ditelaah

adalah berkenaan dengan persepsi wisatawan terhadap ekowisata di Kota Cilacap

khususnya pada di Kota Cilacap dan Pulau Nusakambangan. Persepsi tersebut

berisi tentang tanggapan wisatawan terhadap pemahaman ekowisata di Kota

Partisipasi Wisatawan Dalam..., Meita Anggie Puspita, FKIP UMP, 2015

Page 5: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalahrepository.ump.ac.id/6122/2/Meita Anggie Puspita Bab I.pdf · Kota Cilacap memiliki morfologi berupa dataran rendah. Secara administratif

5

Cilacap. Sikap wisatawan yang dikaji adalah tingkah laku wisatawan dalam

menjaga dan ikut melestarikan lingkungan, dan turut serta mencegah segala

bentuk perbuatan yang melanggar hukum di obyek ekowisata. Partisipasi berisi

perilaku tanggung jawab, kepedulian wisatawan yang berperan positif dalam

mendukung pengelolaan ekowisata di Kota Cilacap.

Berdasarkan latar belakang tersebut maka peneliti mengadakan penelitian

yang berjudul “ Partisipasi Wisatawan dalam Mendukung Pengelolaan

Ekowisata di Kota Cilacap Kabupaten Cilacap “.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang, maka dapat dirumuskan rumusan masalah

sebagai berikut :

1. Bagaimana persepsi dan sikap wisatawan dalam mendukung pengelolaan

ekowisata di Kota Cilacap Kabupaten Cilacap?

2. Bagaimana tingkat partisipasi wisatawan dalam mendukung pengelolaan

ekowisata di Kota Cilacap Kabupaten Cilacap?

C. Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui persepsi dan sikap wisatawan dalam mendukung

pengelolaan ekowisata di Kota Cilacap Kabupaten Cilacap.

2. Untuk mengetahui tingkat partisipasi wisatawan dalam mendukung

pengelolaan ekowisata di Kota Cilacap Kabupaten Cilacap.

Partisipasi Wisatawan Dalam..., Meita Anggie Puspita, FKIP UMP, 2015

Page 6: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalahrepository.ump.ac.id/6122/2/Meita Anggie Puspita Bab I.pdf · Kota Cilacap memiliki morfologi berupa dataran rendah. Secara administratif

6

D. Manfaat Penelitian

Manfaat yang dapat diberikan pada penelitian ini adalah:

1. Bagi Wisatawan

Memberikan pengetahuan ekowisata dan kenyamanan serta kepuasan

wisatawan di lokasi wisata.

2. Bagi Masyarakat

Mendorong peran serta masyarakat dalam kegiatan partisipasi dalam upaya

meningkatkan kegiatan ekowisata.

3. Bagi Pemerintah Daerah

Memberikan sumbangan pemikiran bagi pemerintah daerah khususnya

Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Cilacap baik dalam

pengelolaan, pengawasan dan pengembangan lokasi wisata untuk

peningkatan pengelolaan ekowisata di Kota Cilacap Kabupaten Cilacap.

4. Bagi Peneliti

Menambah pengetahuan dan pengalaman peneliti dalam melakukan

penelitian khususnya penelitian tentang partisipasi wisatawan dalam

mendukung pengelolaan ekowisata di Kota Cilacap Kabupaten Cilacap.

Partisipasi Wisatawan Dalam..., Meita Anggie Puspita, FKIP UMP, 2015