bab i pendahuluan a. latar belakang · 2020. 9. 11. · 1 bab i pendahuluan a. latar belakang...
TRANSCRIPT
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sebuah kebijakan nasional yang diterjemahkan keranah kewenangan otonomi daerah,
bermakna pemberian kewenangan yang seluas-luasnya kepada Daerah untuk mengelola
dan memanfaatkan sumberdaya lokal secara mandiri. Artinya Daerah diberikan peluang
sekaligus tantangan untuk menjadikan daerah maju dan sejahtera yang didukung oleh
prinsip-prinsip moralitas yang kuat.
Demikian pula bahwa UU Nomor 23 Tahun 2016 tentang Pemerintahan Daerah,
mengamanatkan dengan jelas bahwa aspek yang harus dikedepankan dalam mengelola
kewenangan tersebut yakni aspek Pemberdayaan Perempuan. Roh sejatinya dari UU
tersebut adalah bagaimana menempatkan masyarakat pada posisi tidak hanya sebagai
obyek tetapi sekaligus sebagai subyek pembangunan. Terjemahan lebih khususnya
bahwa otonomi daerah menghendaki agar masyarakat diposisikan sebagai perencana,
pelaksana, pengendali dan penanggung jawab pembangunan.
Dalam kontek ini, maka eksistensi institusi Dinas Pemberdayaan Perempuan
Perindungan Anak Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Provinsi NTB
sesuai Perda Nomor 9 Tahun 2011 tentang Perubahan atas Perda Prov. NTB Nomor 8
Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tatakerja Inspektorat, Bappeda dan Lembaga Teknis
Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat menjadi strategis dan relevan untuk berkonsentrasi
dalam penyusunan kebijakan program kegiatan yang berpihak pada upaya penguatan
masyarakat agar menjadi berdaya dalam melakukan tugas dan fungsi manajemen
pembangunan yang lebih baik.
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Nusa Tenggara
Barat 2019-2023 merupakan dokumen perencanaan komprehensif sekaligus sebagai
pedoman perencanaan strategis Daerah yang merupakan penjabaran visi dan misiKepala
Daerah. Visi Pembangunan Nusa Tenggara Barat adalah ”Terwujudnya Masyarakat
Nusa Tenggara Barat yang Beriman, Berbudaya, Berdayasaing dan Sejahtera”, yang
dijabarkan dalam tujuh misi sebagai berikut: 1) Mempercepat perwujudan masyarakat
yang berkarakter melalui pemantapan ketaatan beragama, peningkatan budi pekerti dan
pengembangan toleransi, 2) Mengembangkan Budaya dan Kearifan Lokal untuk
pembangunan, 3) Melanjutkan ikhtiar reformasi yang bersih dan melayani penegakan
hukum yang berkeadilan dan memantapkan stabilitas keamanan, 4) Meningkatkan
mutu sumberdaya manusia yang berdayasaing melalui optimalisasi pelayanan
pendidikan, kesehatan, keluarga berencana dan kesejahteraan sosial yang
2
berkualitas, terjangkau dan berkeadilan gender, 5) Meningkatkan kesejahteraan
masyarakat, mempercepat penurunan kemiskinan dan mengembangkan keunggulan
Daerah melalui industri pariwisata, agroindustri, dan ekonomi kreatif berbasis budaya,
sumberdaya lokal, dan IPTEK. 6) Melanjutkan percepatan pembangunan infrastruktur
dan konektivitas antar wilayah berbasis tata ruang, dan 7) Memantapkan pengelolaan
lingkungan hidup yang berkelanjutan.
Untuk mendukung keselarasan pelaksanaan Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Daerah (RPJMD) tersebut, maka Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang merupakan
unsur penyelenggara Pemerintahan Daerah dalam upaya mencapai keberhasilannya perlu
didukung dengan perencanaan yang baik sesuai dengan visi, misi lembaga. Pendekatan
yang dilakukan adalah melalui perencanaan strategis yang merupakan serangkaian
rencana program/kegiatan mendasar yang dibuat untuk diimplementasikan oleh lembaga
dalam rangka pencapaian tujuan lembaga yang telah ditetapkan sebelumnya. Sesuai
peraturan perundangan, setiap OPD perlu menyusun Rencana Strategis (Renstra) OPD
sebagai dokumen perencanaan pembangunan jangka menengah di setiap OPD untuk
jangka waktu lima tahun. Renstra OPD disusun sesuai dengan tugas dan fungsi OPD
serta berpedoman pada RPJMD dan bersifat indikatif.
Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak Pengendalian Penduduk dan
Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Nusa Tenggara Barat merupakan lembaga yang
mempunyai peran dan fungsi strategis dalam perencanaan dan pelaksanaan
pembangunan sumberdaya manusiayang berkeadilan gender sesuai dengan misi ke empat
Gubernur dan Wakil Gubernur periode 2019-2023. Untuk mendukung pelaksanaan
tupoksi DP3AP2KB, diperlukan suatu dokumen rencana strategis yang memberikan arah
kebijakan dan fokus program dalam lima tahun mendatang.
Berkaitan dengan hal tersebut dan mengacu pada potensi perempuan dan anak dalam
mengisi pembangunan, baik sebagai subyek maupun obyek pembangunan maka perlu
dirumuskan strategi pembangunan melalui upaya pemberdayaan perempuan termasuk
pemberian perlindungan pada anak sesuai dengan tugas pokok dan fungsi DP3AP2KB
sebagai lembaga yang membantu Gubernur dalam rangka meningkatkan kesejahteraan
masyarakat Nusa Tenggara Barat.
Rencana Strategis DP3AP2KB Provinsi Nusa Tenggara Barat 2019-2023 merupakan
rencana strategis kedua setelahmendapat penyesuaian-penyesuaian seiring adanya
perubahan RPJMD Provinsi Nusa Tenggara Barat, perubahan kewenangan badan
menjadi dinas dan isu-isu pemberdayaan perempuanperlindungan anak pengendalian
penduduk dan keluarga berencana. Sebagai dokumen perencanaan jangka menengah,
3
Renstra DP3AP2KB Provinsi Nusa Tenggara Barat Tahun 2019-2023 ini memuat visi,
misi, strategi dan prioritas program pembangunan yang dalam penyusunannya dilakukan
secara partisipatif dengan melibatkan pemangku kepentingan serta mengacu pada
Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan,
Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah.
B. Maksud dan Tujuan
1. Maksud
Renstra DP3APPKB Provinsi NTB Tahun 2019-2023 ditetapkan dengan maksud:
a. Secara umum Renstra ini memberikan arah bagi seluruh pemangku kepentingan
dalam mewujudkan cita-cita dan tujuan pembangunan Daerah khususnya bidang
pemberdayaan perempuan, perlindungan anak pengendalian penduduk dan
keluarga berencana.
b. Secara khusus, sebagai pedoman bagi Dinas Pemberdayaan Perempuan
Perlindungan Anak Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana di Provinsi
NTB dalam menentukan prioritas program dan kegiatan dalam penyusunan
Rencana Kerja Tahunan DP3AP2KB, dan juga untuk seluruh OPD tingkat
Kabupaten/Kotaterkait pemberdayaan perempuan perlindungan anak
pengendalian penduduk dan keluarga berencana.
2. Tujuan
Adapun tujuan penyusunan Renstra DP3APPKB adalah:
a. Memudahkan dan memahami arah kebijakan dan program serta kegiatan
operasional tahunan dalam rentang waktu lima tahun.
b. Meningkatkan kualitas perencanaan dalam menunjang tercapainya sasaran dan
tujuan dalam mewujudkan visi dan misi.
C. Landasan Hukum
Landasan hukum dalam penyusunan Rencana Strategis Dinas Pemberdayaan Perempuan
Perlindungan Anak Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Provinsi NTB
Tahun 2019-2023 adalah sebagai berikut:
2. Undang-Undang Nomor 7 tahun 1984tentangpengesahan konvensi mengenai
penghapusan segala bentuk diskiriminasi terhadap wanita(convention on the
elimination of all forms of discrimination against women)
3. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik
4
Indonesia Nomor 4286);
4. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-
undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 53,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4389);
5. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan
Tanggungjawab Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2004 Nomor 66, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4400);
6. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan
Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421);
7. Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2005 tentang Perubahan Undang-Undang Nomor 32
Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah menjadi Undang-Undang (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 108, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4548);
8. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka
Panjang Nasional Tahun 2005-2025 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2007 Nomor 33, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4700);
9. Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang (Lembaran Negara
Republik IndoensiTahun 2004 Nomor 68, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4725);
10. Undang-Undang Nomor 52 Tahun 2009 tentang Perkembangan Kependudukan dan
Pembangunan Keluarga
11. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2016 perubahan atas UU Nomor 32 Tahun 2004
tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004
Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437)
sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2005 tentang
Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang;
12. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 36 tahun 1990 tentang pengesahan
Convention on the Rights of the Child (konvensi tentang hak-hak anak)
13. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4578);
14. Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2005 tentang Pedoman Penyusunan dan
Penerapan Stándar Pelayanan Minimal (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2005 Nomor 150, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4585);
5
15. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang Pedoman Pembinaan Dan
Pengawasan Atas Penyelenggaraan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2005 Nomor 165, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4593);
16. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja
Instansi Pemerintah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 25,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4614);
17. Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 2006 tentang Tata Cara Penyusunan Rencana
Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor
97, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4664);
18. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan
Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintah Provinsi, dan Pemerintah
Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 82,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737);
19. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Pemerintahan
Daerah;
20. Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 2008 tentang Dekonsentrasi dan Tugas
Pembantuan;
21. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan,
Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah;
22. Peraturan Presiden Nomor 5 Tahun 2010 tentang Rencana Pembangunan Jangka
Menengah (RPJM) Nasional Tahun 2010-2014;
23. Instruksi Presiden Nomor 9 tahun 2000 tentang pengarusutamaan gender dalam
pembangunan nasional (PUG);
24. Peraturan Presiden Nomor 5 Tahun 2010 tentang Rencana Pembangunan Jangka
Menengah (RPJM) Nasional Tahun 2010-2014;
25. Permendagri Nomor 59 Tahun 2007 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Dalam
Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah;
26. Permendagri No 67 Tahun 2012 tentang perubahan atas permendagri 15-2008 tentang
pedoman umum pelaksanaan PUG di Daerah;
27. Permendagri Nomor 86 Tahun 2017 tentang perubahan atas permendagri 54 tahun
2010 tentang tata cara perencanaan, pengendalian dan evaluasi pembangunan daerah,
tata cara evaluasi rancangan peraturan daerah tentang rencana pembangunan jangka
panjang daerah dan rencana pembangunan jangka menegah daerah, serta tata cara
perubahan rencana pembangunan jangka panjang daerah, rencana pembangunan
6
jangka menengah dan rencana kerja pemerintah daerah.
28. Peraturan Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak RI
Nomor 5 tahun 2014 tentang Pedoman Penyelengaraan Sistem Data Gender dan
Anak;
29. Peraturan Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat Nomor 11 Tahun 2006 tentang
Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Nusa Tenggara Barat;
30. Peraturan Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat Nomor 9 Tahun 2011 tentang
Perubahan Atas Perda Provinsi NTB Nomor 8 Tahun 2008 tentang Organisasi dan
Tata Kerja Inspektorat, Bappeda dan Lembaga Teknis Daerah Provinsi Nusa
Tenggara Barat.
31. Peraturan Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat Nomor 3 Tahun 2008 tentang
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat Tahun
2005 -2025;
32. Peraturan Gubernur Nusa Tenggara Barat Nomor 41 Tahun 2011 tentang Perubahan
Atas Peraturan Gubernur Nusa Tenggara Barat Nomor 22 Tahun 2008 tentang
Rincian Tugas, Fungsi dan Tata Cara Kerja Inpektorat, Bappeda dan Lembaga Teknis
Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat.
33. Peraturan Daerah Provinsi NTB Nomor 2 Tahun 2014 tentang Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Daerah NTB 2013-2018.
34. Peraturan Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat No.2 Tahun 2009 tentang
Penyelenggaraan dan Perlindungan Perempuan dan Anak Korban Tindak Kekerasan.
35. Peraturan Gubernur No. 28 Tahun 2009 tentang Mekanisme Penyelenggaraan
Pencegahan,Penanganan dan Standar Operasional Prosedur (SOP) Pelayanan pada Pusat
Pelayanan Terpadu dan Pendampingan Perempuan dan Anak Korban Tindak Kekerasan di
NTB.
36. Peraturan No. 30 Tahun 2009 tentang Pelaksanaan Pemotongan Gaji untuk Nafkah
Anak dan Mantan Istri di Lingkungan Pemerintah Provinsi NTB.
37. Perturan Gubernur No. 25 Tahun 2012 tentang Standar Pelayanan Minimal (SPM)
Bidang layanan Terpadu Bagi Perempuan dan Anak Korban Tindak Kekerasan.
38. Keputusan Gubernur No. 505 Tahun 2010 tentang Pembentukan Pusat Pelayanan
Terpadu Penanganan Perempuan dan Anak Korban Tindak Kekerasan.
39. Keputusan Gubernur No. 604 Tahun 2010 tentang Pembentukan Gugus tugas
Pencegahan dan Peanganan Perempuan dan Anak Korban Tindak Kekerasan di
Provinsi NTB.
7
D. Sistematika Penulisan
Bab 1. Pendahuluan,
A. Latar Belakang
B. Maksud dan Tujuan
C. Landasan Hukum
D. Sistematika Penulisan
Bab 2. Gambaran Pelayanan DP3AP2KB
A. Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi DP3AP2KB
B. Susunan Kepegawaian dan Aset Yang Dikelola
C. Jenis Pelayanan dan Kelompok Sasaran
Bab 3. Permasalahan dan isu-isu strategis
A. Permasalahan
B. Isu-isu strategis
Bab 4. Tujuan dan sasaran
A. Tujuan
B. Sasaran
Bab 5, Trategi dan Arah Kebijakan
A. Strategi
B. Arah Kebijakan
Bab 6, Rencana Program dan kegiatan serta pendanaan
Bab 7, Kinerja Penyelenggaraan Bidang Urusan
Bab 8, Penutup.
8
BAB II
GAMBARAN PELAYANANPERANGKAT DAERAH
Uraian tugas Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak Pengendalian Penduduk
dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Provinsi NTB sebagai berikut:
I. Jenis Oganisasi Perangkat Daerah, Urusan dan PenggabunganUrusan.
A. JenisPerangkat Daerah
DP3AP2KB merupakan unsur pelaksana urusan pemerintah yang menjadi
kewenangan Pemerintah Provinsi NTB.
B. Urusan
DP3AP2KB merupakan urusan pemerintah wajib yang tidak berkaitan dengan
pelayanan dasar.
C. Penggabungan Urusan
Urusan pemberdayaan perempuan perlindungan anak di gabung dengan urusan
pengendalian penduduk dan keluarga berencana menjadi pemberdayaan perempuan
perlindungan anak pengendalian penduduk dan keluarga berencana.
II. Rincian Tugas Jabatan Pimpinan Tinggi Pratama,Administrator dan Pengawas
adalah sebagai berikut:
A. Rincian Tugas Kepala Dinas
1. Merumuskan bahan kebijakan strategis pengendalian dan
pembinaan kegiatan Kesetaraan Gender dan Kualitas
Keluarga, Perlindungan Hak Perempuan, Pemenuhan Hak
Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana serta
Kesekretariatan
2. Merumuskan bahan pelembagaan Pengarusutamaan Gender
(PUG) pada lembaga pemerintah tingkat daerah provinsi;
3. Merumsukan bahan pemberdyaan perempuan bidang politik,
hukum, sosial dan ekonomi pada organisasi kemasyarakatan
tingkat daerah provinsi
4. Merumsukan bahan pemberdyaan perempuan bidang politik,
hukum, sosial dan ekonomi pada organisasi kemasyarakatan
tingkat daerah provinsi
5. Merumuskan bahan penguatan dan pengembangan lembaga
penyediaan layanan pemberdayaan perempuan dan
perlindungan perempuan tingkat daerah provinsi
6. Merumuskan bahan pencegahan kekerasan terhadap
perempuan yang melibatkan para pihak lingkup daerah
provinsi dan lintas daerah Kabupaten/kota
7. Merumuskan bahan penyediaan layanan rujukan lanjutan
bagi perempuan korban kekerasan yang memerlukan
koordinasi tingkat daerah provinsi dan lintas daerah
kabupaten/kota
9
8. Merumuskan bahan peningkatan kualitas keluarga dalam
mewujudkan kesetaraan gender (KG) dan hak anak tingkat
daerah provinsi dan lintas daerah Kabupaten/Kota
9. Merumuskan bahan penguatan dan pengembangan lembaga
penyedia layanan peningkatan kualitas keluarga dalam
mewujudkan KG dan hak anak yang wilayah kerjanya lintas
daerah kabupaten/kota
10. Merumuskan bahan penyediaan layanan bagi keluarga dalam
mewujudkan KG dan hak anak yang wilayah kerjanya lintas
daerah Kabupaten/Kota
11. Merumuskan bahan pengumpulan, pengolahan dan penyajian
data gender dan anak dalam kelembagaan data ditingkat
daerah provinsi
12. Merumuskan bahan pelembagaan Pemenuhan Hak Anak pada
lembaga pemerintah, nonpemerintah dan dunia usaha tingkat
daerah provinsi
13. Merumuskan bahan penguatan dan pengembangan lembaga
penyedia layanan bagi anak yang memerlukan perlindungan
khusus dan peningkatan kualitas hidup anak tingkat daerah
provinsi dan lintas daerah kabupaten/kota
14. Merumuskan bahan pencegahan kekerasan terhadap anak
yang melibatkan para pihak lingkup daerah provinsi dan lintas
daerah kabupaten/kota
15. Merumuskan bahan penyediaan layanan bagi anak yang
memerlukan perlindungan khusus yang memerulkan
koordinasi tingkat daerah provinsi
16. Merumuskan bahan pemanduan dan sinkronisasi kebijakan
pemerintah pusat dengan pemerintah daerah provinsi dalam
rangka pengendalian kuantitas penduduk
17. Merumuskan bahan pemetaaan perkiraan pengendalian
penduduk cakupan daerah provinsi
18. Merumuskan bahan pengembangan desain program,
pengelolaan dan pelaksanaan advokasi, komunikasi, informasi
dan edukasi (KIE) pengendalian penduduk dan KB sesuai
kearifan budaya local
19. Merumuskan bahan pemberdayaan dan peningkatan peran
serta organisasi kemasyarakatan tingkat daerah provinsi
dalam pengelolaan pelayanan dan pembinan kesertaan ber
KB;
20. Merumuskan bahan penyelenggaraan urusan Kesekretariatan
21. Merumuskan Rencana Strategis, Rencana Kerja, RKA/DPA
kegiatan Dinas
22. Merumuskan bahan laporan kinerja instansi pemerintah LKPJ,LPPD, RLPPD dan
laporan kegiatan Dinas
23. Merumuskan bahan dan melaksanakan koordinasi, fasilitasi,
monitoring dan evaluasi
24. Mendistribusikan tugas dan menilai kinerja bawahan
25. Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh
pimpinan sesuai dengan bidang tugas dan fungsi
10
B. Sekretariat
1. Rincian Tugas Sekretaris
a. Menyusun bahan perumusan kebijakan strategis pengendalian
dan pembinaan kegiatan Program, Keuangan dan Umum;
b. Menyusun bahan pelaksanaan urusan keuangan, surat
menyurat, kearsipan, kepegawaian, pengelolaan asset/barang
daerah, serta urusan rumah tangga Dinas;
c. Menyusun bahan pelaksanaan pengumpulan dan pengolahan
data informasi publik serta pendokumentasian peraturan
perundang-undangan dan produk hukum;
d. Menyusun bahan Standar Operasional Prosedur kegiatan
Dinas;
e. Menyusun bahan Rencana Strategis, Rencana Kerja, RKA/DPA
kegiatan Dinas;
f. Menyusun bahan laporan kinerja instansi pemerintah, LKPJ,
LPPD, RLPPD dan laporan kegiatan Dinas;
g. Menyusun bahan usulan Rencana Strategis, usulan Rencana
Kerja, usulan RKA/DPA kegiatan Kesekretariatan;
h. Menyusun bahan usulan laporan kinerja instansi pemerintah,
usulan LKPJ, usulan LPPD, usulan RLPPD, dan laporan
kegiatan Kesekretariatan;
i. Menyusun bahan dan melaksanakan koordinasi, monitoring
dan evaluasi;
j. Mendistribusikan tugas dan menilai kinerja bawahan;
k. Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh
pimpinan sesuai dengan bidang tugas dan fungsi.
2. Rincian Tugas Subbag Program
a. Menyiapkan bahan penyusunan kebijakan strategis
pengendalian dan pembinaan kegiatan Program
b. Menyiapkan bahan pembuatan Standart Operasional Prosedur
(SOP) program dan Standart Operasional Prosedur (SOP) DP3AP2KB
Provinsi NTB;
c. Menyiapkan bahan pelaksanaan pengumpulan dan
pengolahan data informasi publik serta pendokumentasian
peraturan perundang-undangan dan produk hukum;
d. Menyiapkan bahan analisis jabatan dan analisis beban kerja
lingkup sub bagian program;
e. Menyiapkan rencana aksi kegiatan sub bagian program;
f. Menyiapkan bahan Rencana Strategis, Rencana Kerja,
RKA/DPA kegiatan Dinas;
g. Menyiapkan bahan laporan kinerja instansi pemerintah,LKPJ,
LPPD, RLPPD dan laporan kegiatan Dinas; Menyiapkan bahan laporan
kinerja instansi pemerintah,LKPJ,
LPPD, RLPPD dan laporan kegiatan Dinas;
h. Menyiapkan bahan usulan Rencana Strategis, usulan Rencana
Kerja, usulan RKA/DPA kegiatan Program;
i. Menyiapkan bahan usulan laporan kinerja instansi
pemerintah, usulan LKPJ, usulan LPPD, usulan RLPPD dan
laporan kegiatan Program;
11
j. Menyiapkan bahan dan melaksanakan pengendalian,
koordinasi, monitoring dan evaluasi;
k. Mendistribusikan tugas dan menilai kinerja bawahan;
3. Rincian Tugas Subbag Keuangan
a. Menyiapkan bahan penyusunan kebijakan strategis
pengendalian dan pembinaan kegiatan Keuangan;
b. Menyiapkan bahan pelaksanaan urusan pengelolaan
administrasi keuangan, kenaikan gaji berkala, perjalanan
dinas, keuangan dan pengelolaan aset;
c. Menyiapkan bahan pembuatan standart operasional prosedur
(SOP) sub bagian keuangan;
d. Menyiapkan bahan analisis jabatan dan analisis beban kerja
lingkup sub bagian keuangan;
e. Menyiapkan rencana aksi kegiatan di sub bagian keuangan.
f. Menyiapkan data dan informasi lingkup sub bagian keuangan;
g. Menyiapkan bahan usulan Rencana Strategis, usulan Rencana
Kerja, usulan RKA/DPA kegiatan Keuangan;
h. Menyiapkan bahan usulan laporan kinerja instansi
pemerintah, usulan LKPJ, usulan LPPD, usulan RLPPD dan
laporan kegiatan Keuangan;
i. Menyiapkan bahan dan melaksanakan koordinasi, monitoring
dan evaluasi;
j. Mendistribusikan tugas dan menilai kinerja bawahan;
k. Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh
pimpinan sesuai dengan bidang tugas dan fungsi
4. Rincian Tugas Subbag Umum
a. Menyiapkan bahan penyusunan kebijakan strategis
pengendalian dan pembinaan kegiatan Umum;
b. Menyiapkan bahan pelaksanaan urusan pengelolaan
ketatausahaan, kearsipan, kepegawaian, pemeliharaan
barang/asset, kerumahtanggaan dinas serta pengelolaan data
dan informasi sub bagian umum;
c. Menyiapkan bahan pembuatan standart operasional prosedur
sub bagian umum;
d. Menyiapkan bahan analisis jabatan dan analisis beban kerja
Dinas;
e. Menyiapkan rencana aksi kegiatan sub bagian umum;
f. Menyiapkan data dan informasi lingkup sub bagian umum;
g. Menyiapkan bahan usulan Rencana Strategis, usulan Rencana
Kerja, usulan RKA/DPA kegiatan Umum;
h. Menyiapkan bahan usulan laporan kinerja instansi
pemerintah, usulan LKPJ, usulan LPPD, usulan RLPPD dan
laporan kegiatan Umum;
i. Menyiapkan bahan dan melaksanakan koordinasi, monitoring
dan evaluasi;
j. Mendistribusikan tugas dan menilai kinerja bawahan;
k. Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh
pimpinan sesuai dengan bidang tugas dan fungsi.
12
C. Bidang KGKK
1. Rincian Tugas Kepala Bidang KGKK
a. Menyusun bahan perumusan kebijakan strategis pengendalian
dan pembinaan kegiatan ekonomi, Pendidikan, Kesehatan dan
Pembangunan Keluarga serta Politik, Hukum, Pertahanan
Keamanan, Lingkungan, Data dan Informasi;
b. Menyusun bahan pelembagaan Pengarasutamaan Gender
(PUG) pada lembaga pemerintah tingkat Daerah provinsi;
c. Menyusun bahan pemberdayaan perempuan bidang politik,
hukum, sosial dan ekonomi pada organisasi kemasyarakatan tingkat Daerah
provinsi;
d. Menyusun bahan upaya penguatan dan pengembangan
lembaga penyedia layanan pemberdayaan perempuan di
tingkat daerah provinsi;
e. Menyusun bahan upaya peningkatan kualitas keluarga dalam
mewujudkan kesetaraan gender (KG) dan hak anak tingkat
daerah provinsi dan lintas kabupaten/kota;
f. Menyusun bahan upaya penguatan dan pengembangan
lembaga penyedia layanan peningkatan kualitas keluarga
dalam mewujudkan kesetaraan gender (KG) dan hak anak
yang wilayah kerjanya lintas daerah kabupaten/kota;
g. Menyusun bahan upaya penyediaan layanan bagi keluarga
dalam mewujudkan kesetaraan gender (KG) dan hak anak
yang wilayah kerjanya lintas daerah kabupaten/kota;
h. Menyusun bahan upaya penyediaan layanan bagi keluarga
dalam mewujudkan kesetaraan gender (KG) dan hak anak
yang wilayah kerjanya lintas daerah kabupaten/kota;
i. Menyusun bahan upaya pengumpulan, pengolahan, analisis
dan penyajian data gender dan anak dalam kelembagaan data
ditingkat Daerah provinsi;
j. Menyusun bahan pengkajian, penyajian data dan informasi
kesetaraan gender dan kualitas keluarga;
k. Menyusun Standar Operasional Prosedur (SOP) kegiatan
Kesetaraan Gender dan Kualitas Keluarga;
l. Menyusun bahan usulan Rencana Strategis, usulan Rencana
Kerja, usulan RKA/DPA kegiatan Kesetaraan Gender dan
Kualitas Keluarga;
m. Menyusun bahan usulan laporan kinerja instansi pemerintah,
usulan LKPJ, usulan LPPD, usulan RLPPD dan laporan
kegiatan Kesetaraan Gender dan Kualitas Keluarga;
n. Menyusun bahan dan melaksanakan koordinasi, monitoring
dan evaluasi;
o. Mendistribusikan tugas dan menilai kinerja bawahan;
p. Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh
pimpinan sesuai dengan bidang tugas dan fungsi.
2. Rincian Tugas Seksi Ekonomi
a. Menyiapkan bahan penyusunan kebijakan strategis
pengawasan dan pembinaan kegiatan Ekonomi bidang Kesetaraan Gender dan
Kualitas Keluarga;
b. Menyiapkan bahan penyusunan pelembagaan PUG di bidang
ekonomi pada lembaga pemerintah tingkat Daerah provinsi;
13
c. Menyiapkan bahan pelaksanaan kegiatan kesetaraan gender
di bidang ekonomi pada organisasi kemasyarakatan tingkat
Daerah provinsi;
d. Menyiapkan bahan pelaksanaan penguatan dan
pengembangan lembaga penyedia layanan kesetaraan gender
bidang ekonomi di tingkat daerah provinsi;
e. Menyiapkan bahan Standart Operasional Prosedur (SOP)
lingkup Seksi Kesetaraan Gender bidang Ekonomi;
f. Menyiapkan bahan analisis jabatan dan analsisi beban kerja
lingkup seksi kesetaraan gender bidang ekonomi;
g. Menyiapkan data dan informasi lingkup lingkup kesetaraan
gender dan kualitas keluarga bidang ekonomi;
h. Menyiapkan bahan dan melaksanakan pengkajian bidang
ekonomi pada kesetaraan gender dan kualitas keluarga;
i. Menyiapkan rencana aksi kegiatan kesetaraan gender bidang
ekonomi;
j. Menyiapkan bahan usulan Rencana Strategis, usulan Rencana Kerja,
usulan RKA/DPA kegiatan Seksi Ekonomi;
k. Menyiapkan bahan usulan laporan kinerja instansi
pemerintah, usulan LKPJ, usulan LPPD, usulan RLPPD dan
laporan kegiatan Seksi Ekonomi;
l. Menyiapkan bahan dan melaksanakan koordinasi, monitoring
dan evaluasi;
m. Mendistribusikan tugas dan menilai kinerja bawahan;
n. Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh
pimpinan sesuai dengan bidang tugas dan fungsi.
3. Rincian Tugas Seksi Pendidikan, Kesehatan dan PK
a. Menyiapkan bahan penyusunan kebijakan strategis
pengawasan dan pembinaan kegiatan pendidikan, kesehatan,
dan pembangunan keluarga bidang Kesetaraan Gender dan
Kualitas Keluarga;
b. Menyiapkan bahan penyusunan pelembagaan PUG di bidang
pendidikan, kesehatan dan pembangunan keluarga pada lembaga pemerintah
tingkat Daerah provinsi;
c. Menyiapkan bahan pelaksanaan pemberdayaan perempuan
bidang pendidikan, kesehatan, dan pembangunan keluarga
pada organisasi kemasyarakatan tingkat Daerah provinsi;
d. Menyiapkan bahan penguatan dan pengembangan lembaga
penyedia layanan pemberdayaan perempuan bidang
pendidikan, kesehatan, dan pembangunan keluarga di tingkat
daerah provinsi;
e. Menyiapkan bahan standart operasional prosedur lingkup
kesetaraan gender dan kualitas keluarga bidang pendidikan,
kesehatan, dan pembangunan keluarga;
f. Menyiapkan bahan analisis jabatan dan analisis beban kerja
lingkup seksi pendidikan, kesehatan, dan pembangunan
keluarga;
g. Menyiapkan data dan informasi lingkup seksi pendidikan,
kesehatan dan pembangunan keluarga;
14
h. Menyiapkan bahan dan melaksanakan pengkajian bidang
pendidikan, kesehatan, dan pembangunan keluarga pada
kesetaraan gender dan kualitas keluarga;
i. Menyiapkan rencana aksi kegiatan kesetaraan gender bidang
pendidikan, kesehatan, dan pembangunan keluarga;
j. Menyiapkan bahan usulan Rencana Strategis, usulan Rencana
Kerja, usulan RKA/DPA kegiatan Seksi Pendidikan,
Kesehatan, Dan Pembangunan Keluarga;
k. Menyiapkan bahan usulan laporan kinerja instansi
pemerintah, usulan LKPJ, usulan LPPD, usulan RLPPD dan
laporan kegiatan Seksi Pendidikan, Kesehatan, Dan
Pembangunan Keluarga;
l. Menyiapkan bahan dan melaksanakan koordinasi, monitoring
dan evaluasi;
m. Mendistribusikan tugas dan menilai kinerja bawahan;
n. Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh
pimpinan sesuai dengan bidang tugas dan fungsi.
4. Rincian Tugas Seksi Data
a. Menyiapkan bahan penyusunan kebijakan strategis
pengawasan dan pembinaan kegiatan pendidikan, kesehatan dan pembangunan
keluarga bidang Kesetaraan Gender dan
Kualitas Keluarga;
b. Menyiapkan bahan penyusunan Pelembagaan PUG di bidang
politik, hukum, hankam, lingkungan, data dan informasi pada
lembaga pemerintah tingkat Daerah provinsi;
c. Menyiapkan bahan pelaksanaan kegiatan kesetaraan gender
bidang politik, hukum, hankam, lingkungan, data dan
informasi pada organisasi kemasyarakatan tingkat Daerah
provinsi;
d. Menyiapkan bahan penguatan dan pengembangan lembaga
penyedia layanan kesetaraan gender bidang politik, hukum,
hankam, lingkungan, data dan informasi di tingkat daerah
provinsi;
e. Menyiapkan bahan standart operasional prosedur lingkup
seksi kesetaraan gender bidang politik, hukum, hankam,
lingkungan, data dan informasi;
f. Menyiapkan bahan analisis jabatan dan analsisi beban kerja
lingkup seksi kesetaraan gender bidang politik, hukum,
hankam, lingkungan, data dan informasi;
g. Menyiapkan data dan informasi lingkup seksi
kesetaraan gender bidang politik, hukum, hankam,
lingkungan, data dan informasi;
h. Menyiapkan bahan dan melaksanakan pengkajian bidang
Politik, Hukum, Pertahanan Keamanan, Lingkungan, Data dan
Informasi pada kesetaraan gender dan kualitas keluarga;
i. Menyiapkan rencana aksi kegiatan kesetaraan gender bidang
politik, hukum, hankam, lingkungan, data dan informasi;
j. Menyiapkan bahan usulan Rencana Strategis, usulan Rencana
Kerja, usulan RKA/DPA kegiatan Seksi Politik, Hukum,
Pertahanan Keamanan, Lingkungan, Data dan Informasi;
15
k. Menyiapkan bahan usulan laporan kinerja instansi
pemerintah, usulan LKPJ, usulan LPPD, usulan RLPPD dan
laporan kegiatan Seksi Politik, Hukum, Pertahanan
Keamanan, Lingkungan, Data dan Informasi;
l. Menyiapkan bahan dan melaksanakan fasilitasi, koordinasi,
monitoring dan evaluasi;
m. Mendistribusikan tugas dan menilai kinerja bawahan;
n. Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan.
D. Kepala Bidang PHP
1. Rincian Tugas Kepala Bidang PHP
a. Menyusun bahan perumusan kebijakan strategis pembinaan
dan pengawasan kegiatan Perlindungan Tindak Kekerasan,
Perlindungan Situasi Khusus dan Darurat serta Penguatan
Kelembagaan dan Perlindungan;
b. Menyusun bahan pencegahan kekerasan terhadap perempuan
yang melibatkan para pihak lingkup Daerah provinsi dan
lintas Daerah kabupaten/kota;
c. Menyusun bahan penyediaan layanan rujukan lanjutan bagi
perempuan korban kekerasan yang memerlukan koordinasi
tingkat Daerah provinsi dan lintas Daerah kabupaten/kota;
d. Menyusun bahan upaya penguatan dan pengembangan
lembaga penyedia layanan perlindungan perempuan tingkat
darah provinsi;
e. Menyusun Standar Operasional Prosedur (SOP) kegiatan
Perlindungan Hak Perempuan;
f. Menyusun bahan pengumpulan, pengolahan, analisis,
mengkaji dan penyajian data dan informasi kegiatan
Perlindungan Hak Perempuan;
g. Menyusun bahan usulan Rencana Strategis, usulan Rencana
Kerja, usulan RKA/DPA kegiatan Perlindungan Hak
Perempuan;
h. Menyusun bahan usulan laporan kinerja instansi pemerintah,
usulan LKPJ, usulan LPPD, usulan RLPPD dan laporan
kegiatan Perlindungan Hak Perempuan;
i. Menyusun bahan dan melaksanakan fasilitasi, koordinasi,
monitoring dan evaluasi;
j. Mendistribusikan tugas dan menilai kinerja bawahan;
k. Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh
pimpinan sesuai dengan bidang tugas dan fungsi.
2. Rincian Tugas Seksi perlindungan dari tindak kekerasan
a. Menyiapkan bahan penyusunan kebijakan strategis
pembinaan dan pengawasan kegiatan Perlindungan Tindak Menyiapkan bahan
penyusunan kebijakan strategis
pembinaan dan pengawasan kegiatan Perlindungan Tindak kekerasan.
b. Menyiapkan bahan penyusunan pencegahan kekerasan
terhadap perempuan yang melibatkan para pihak lingkup
Daerah provinsi dan lintas Daerah kabupaten/kota;
c. Menyiapkan bahan penyusunan penyediaan layanan rujukan
lanjutan bagi perempuan korban kekerasan yang memerlukan
16
koordinasi tingkat daerah povinsi dan lintas daerah
kabupaten/kota;
d. Menyiapkan bahan penyusunan penguatan dan
pengembangan lembaga penyedia layanan perlindungan
perempuan tingkat daerah provinsi;
e. Menyiapkan bahan standart operasional prosedur lingkup
seksi perlindungan tindak kekerasan;
f. Menyiapkan bahan analisis jabatan dan analisis beban kerja
lingkup seksi perlindungan tindak kekerasan;
g. Menyiapkan data dan informasi lingkup lingkup seksi
perlindungan tindak kekerasan;
h. Menyiapkan bahan dan melaksanakan pengkajian
perlindungan tindak kekerasan;
i. Menyiapkan rencana aksi kegiatan seksi perlindungan
perempuan dari tindak kekerasan;
j. Menyiapkan bahan usulan Rencana Strategis, usulan Rencana
Kerja, usulan RKA/DPA kegiatan Perlindungan
Tindak Kekerasan; Menyiapkan bahan penyusunan pencegahan kekerasan
terhadap perempuan yang melibatkan para pihak lingkup
Daerah provinsi dan lintas Daerah kabupaten/kota;
k. Menyiapkan bahan penyusunan penyediaan layanan rujukan
lanjutan bagi perempuan korban kekerasan yang memerlukan
koordinasi tingkat daerah povinsi dan lintas daerah
kabupaten/kota;
l. Menyiapkan bahan penyusunan penguatan dan
pengembangan lembaga penyedia layanan perlindungan
perempuan tingkat daerah provinsi;
m. Menyiapkan bahan standart operasional prosedur lingkup
seksi perlindungan tindak kekerasan;
n. Menyiapkan bahan analisis jabatan dan analisis beban kerja
lingkup seksi perlindungan tindak kekerasan;
o. Menyiapkan data dan informasi lingkup lingkup seksi
perlindungan tindak kekerasan;
p. Menyiapkan bahan dan melaksanakan pengkajian
perlindungan tindak kekerasan;
q. Menyiapkan rencana aksi kegiatan seksi perlindungan
perempuan dari tindak kekerasan;
r. Menyiapkan bahan usulan Rencana Strategis, usulan Rencana
Kerja, usulan RKA/DPA kegiatan Perlindungan
Tindak Kekerasan;
s. Menyiapkan bahan usulan laporan kinerja instansi
pemerintah, usulan LKPJ, usulan LPPD, usulan RLPPD dan
laporan kegiatan Perlindungan
Tindak Kekerasan;
t. Menyiapkan bahan dan melaksanakan fasilitasi, koordinasi,
monitoring dan evaluasi;
u. Mendistribusikan tugas dan menilai kinerja bawahan;
v. Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh
pimpinan sesuai dengan bidang tugas dan fungsi.
17
3. Rincian Tugas Seksi perlindungan situasi darurat dan kondisi khusus
a. Menyiapkan bahan penyusunan kebijakan strategis
pengawasan dan pembinaan kegiatan Perlindungan Situasi khusus dan darurat.
b. Menyiapkan bahan penyusunan pencegahan kekerasan
terhadap perempuan dalam situasi khusus dan darurat yang
melibatkan para pihak lingkup Daerah provinsi dan lintas
Daerah kabupaten/kota;
c. Menyiapkan bahan penyusunan penyediaan layanan rujukan
lanjutan bagi perempuan korban kekerasan dalam situasi
khusus dan darurat yang memerlukan koordinasi tingkat
daerah povinsi dan lintas daerah kabupaten/kota;
d. Menyiapkan bahan penyusunan penguatan dan
pengembangan lembaga penyedia layanan perlindungan
perempuan dalam situasi khusus dan darurat tingkat daerah
provinsi;
e. Menyiapkan bahan standart operasional prosedur lingkup
seksi perlindungan situasi khusus dan darurat;
f. Menyiapkan bahan analisis jabatan dan analsisi beban kerja
lingkup seksi perlindungan situasi khusus dan darurat;
g. Menyiapkan data dan informasi lingkup lingkup seksi
perlindungan perempuan dalam situasi khusus dan darurat;
h. Menyiapkan bahan dan melaksanakan pengkajian
perlindungan perempuan dalam situasi khusus dan darurat;
i. Menyiapkan rencana aksi kegiatan seksi perlindungan
perempuan dalam situasi khusus dan darurat;
j. Menyiapkan bahan usulan Rencana Strategis, usulan Rencana
Kerja, usulan RKA/DPA kegiatan Perlindungan Situasi Khusus
Dan Darurat;
k. Menyiapkan bahan usulan laporan kinerja instansi
pemerintah, usulan LKPJ, usulan LPPD, usulan RLPPD dan
laporan kegiatan Perlindungan Situasi Khusus Dan Darurat;
l. Menyiapkan bahan dan melaksanakan fasilitasi, koordinasi,
monitoring dan evaluasi;
m. Mendistribusikan tugas dan menilai kinerja bawahan;
Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh
pimpinan sesuai dengan bidang tugas dan fungsi.
4. Rincian Tugas Seksi Penguatan Kelembagaan dan Perlindungan (PKP)
a. Menyiapkan bahan penyusunan kebijakan strategis kegiatan penguatan
kelembagaan dan perlindungan;
b. Menyiapkan bahan penyusunan penguatan dan
pengembangan lembaga penyedia layanan perlindungan
perempuan dan anak tingkat provinsi;
c. Menyusun bahan standart operasional prosedur lingkup Seksi
Penguatan Kelembagaan dan Perlindungan;
d. Menyusun bahan analisis jabatan dan analsisi beban kerja
lingkup seksi penguatan kelembagaan dan perlindungan;
e. Menyiapkan data dan informasi lingkup lingkup seksi
penguatan kelembagaan dan perlindungan;
f. Menyiapkan bahan dan melaksanakan pengkajian penguatan
kelembagaan dan perlindungan;
18
g. Menyiapkan rencana aksi kegiatan seksi penguatan
kelembagaan dan perlindungan;
h. Menyiapkan bahan usulan Rencana Strategis, usulan Rencana
Kerja, usulan RKA/DPA kegiatan Penguatan Kelembagaan Dan
Perlindungan;
i. Menyiapkan bahan usulan laporan kinerja instansi
pemerintah, usulan LKPJ, usulan LPPD, usulan RLPPD dan
laporan kegiatan Penguatan Kelembagaan Dan Perlindungan;
j. Menyiapkan bahan dan melaksanakan fasilitasi, koordinasi,
monitoring dan evaluasi;
k. Mendistribusikan tugas dan menilai kinerja bawahan;
l. Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh
pimpinan sesuai dengan bidang tugas dan fungsi.
E. Bidang Pemenuhan Hak Aanak (PHA)
1. Rincian Tugas Kepala Bidang PHA
a. Menyusun bahan perumusan kebijakan strategis pengawasan
dan pembinaan kegiatan Pemenuhan Hak Anak, Perlindungan
Anak Dari Kekerasan dan Eksploitasi serta Perlindungan Anak
dalam Situasi Khusus dan Darurat;
b. Menyusun bahan pelembagaan Pemenuhan Hak Anak (PHA)
pada lembaga pemerintah, nonpemerintah dan dunia usaha
tingkat Daerah provinsi;
c. Menyusun bahan upaya penguatan dan pengembangan
lembaga penyedia layanan peningkatan kualitas hidup anak tingkat Daerah
provinsi dan lintas Daerah kabupaten/kota;
d. Menyusun bahan pencegahan kekerasan terhadap anak yang
melibatkan para pihak lingkup Daerah provinsi dan lintas
Daerah kabupaten/kota;
e. Menyusun bahan penyediaan layanan bagi anak yang
mengalami kekerasan dan eksploitasi serta memerlukan
perlindungan khusus yang memerlukan koordinasi tingkat
Daerah provinsi;
f. Menyusun bahan upaya penguatan dan pengembangan
lembaga penyedia layanan bagi anak yang mengalami
kekerasan dan eksploitas serta memerlukan perlindungan
khusus tingkat Daerah provinsi dan lintas Daerah
kabupaten/kota;
g. Menyusun bahan Standar Operasional Prosedur kegiatan
Pemenuhan Hak Anak;
h. Menyusun bahan pengumpulan, pengolahan, analisis,
mengkaji dan penyajian data dan informasi kegiatan
Pemenuhan Hak Anak tingkat Daerah provinsi dan lintas Daerah
kabupaten/kota;
i. Menyusun bahan pencegahan kekerasan terhadap anak yang
melibatkan para pihak lingkup Daerah provinsi dan lintas
Daerah kabupaten/kota;
j. Menyusun bahan penyediaan layanan bagi anak yang
mengalami kekerasan dan eksploitasi serta memerlukan
perlindungan khusus yang memerlukan koordinasi tingkat
Daerah provinsi;
19
k. Menyusun bahan upaya penguatan dan pengembangan
lembaga penyedia layanan bagi anak yang mengalami
kekerasan dan eksploitas serta memerlukan perlindungan
khusus tingkat Daerah provinsi dan lintas Daerah
kabupaten/kota;
l. Menyusun bahan Standar Operasional Prosedur kegiatan
Pemenuhan Hak Anak;
m. Menyusun bahan pengumpulan, pengolahan, analisis,
mengkaji dan penyajian data dan informasi kegiatan
Pemenuhan Hak Anak;
n. Menyusun bahan pengumpulan, pengolahan, analisis,
mengkaji dan penyajian data dan informasi kegiatan
Pemenuhan Hak Anak;
o. Menyusun bahan usulan Rencana Strategis, usulan Rencana
Kerja, usulan RKA/DPA kegiatan Pemenuhan Hak Anak;
p. Menyusun bahan usulan laporan kinerja instansi pemerintah,
usulan LKPJ, usulan LPPD, usulan RLPPD dan laporan
kegiatan Pemenuhan Hak Anak;
q. Menyusun bahan dan melaksanakan fasilitasi, koordinasi,
monitoring dan evaluasi;
r. Mendistribusikan tugas dan menilai kinerja bawahan;
s. Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh
pimpinan sesuai dengan bidang tugas dan fungsi.
2. Rincian Tugas Seksi PHA
a. Menyiapkan bahan penyusunan kebijakan strategis
pengawasan dan pembinaan kegiatan Pemenuhan Hak Anak;
b. Menyiapkan bahan penyusunan pelembagaan Pemenuhan
Hak Anak (PHA) pada lembaga pemerintah, nonpemerintah,
dan dunia usaha tingkat Daerah provinsi;
c. Menyiapkan bahan penyusunan penguatan dan
pengembangan lembaga penyedia layanan peningkatan kualitas hidup anak
tingkat Daerah provinsi dan lintas Daerah
kabupaten/kota;
d. Menyiapkan bahan standart operasional prosedur lingkup
seksi Pemenuhan Hak Anak;
e. Menyiapkan bahan analisis jabatan dan analisis beban kerja
lingkup seksi Pemenuhan Hak Anak;
f. Menyiapkan data dan informasi lingkup seksi Pemenuhan Hak
Anak;
g. Menyiapkan bahan dan melaksanakan pengkajian Pemenuhan
Hak Anak;
h. Menyiapkan rencana aksi kegiatan seksi pemenuhan hak
anak;
i. Menyiapkan bahan usulan Rencana Strategis, usulan Rencana
Kerja, usulan RKA/DPA kegiatan Pemenuhan Hak Anak;
j. Menyiapkan bahan usulan laporan kinerja instansi
pemerintah, usulan LKPJ, usulan LPPD, usulan RLPPD dan
laporan kegiatan Pemenuhan Hak Anak;
k. Menyiapkan bahan dan melaksanakan fasilitasi, koordinasi,
monitoring dan evaluasi;
20
l. Mendistribusikan tugas dan menilai kinerja bawahan;
m. Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh
pimpinan sesuai dengan bidang tugas dan fungsi.
3. Rincian Tugas Seksi perlindungan anak dari kekerasan dan exploitasi
a. Menyiapkan bahan penyusunan kebijakan strategis
pengawasan dan pembinaan kegiatan Perlindungan Anak Dari
Kekerasan Dan Eksploitasi;
b. Menyiapkan bahan penyusunan pencegahan kekerasan dan
eksploitasi terhadap anak yang melibatkan para pihak lingkup
Daerah provinsi dan lintas Daerah kabupaten/kota;
c. Menyiapkan bahan penyusunan penyediaan layanan bagi
anak yang memerlukan perlindungan dari kekerasan dan
eksploitasi yang memerlukan koordinasi tingkat daerah
provinsi;
d. Menyiapkan bahan penyusunan penguatan dan
pengembangan penyedia layanan bagi anak yang memerlukan
pelindungan dari kekerasan dan eksploitasi tingkat daerah provinsi dan lintas
daerah kabupaten/kota
e. Menyiapkan bahan standart operasional prosedur lingkup
seksi perlindungan anak dari kekerasan dan eksploitas;
f. Menyiapkan bahan analisis jabatan dan analsisi beban kerja
lingkup seksi perlindungan anak dari kekerasan dan
eksploitasi;
g. Menyiapkan data dan informasi lingkup seksi perlindungan
anak dari kekerasan dan eksploitasi;
h. Menyiapkan bahan dan melaksanakan pengkajian
perlindungan anak dari kekerasan dan eksploitasi;
i. Menyiapkan rencana aksi kegiatan perlindungan anak dari
kekerasan dan eksploitas;
j. Menyiapkan bahan usulan Rencana Strategis, usulan Rencana
Kerja, usulan RKA/DPA kegiatan Perlindungan Anak Dari
Kekerasan Dan Eksploitasi;
k. Menyiapkan bahan usulan laporan kinerja instansi
pemerintah, usulan LKPJ, usulan LPPD, usulan RLPPD dan
laporan kegiatan Perlindungan Anak Dari Kekerasan Dan
Eksploitasi;
l. Menyiapkan bahan dan melaksanakan fasilitasi, koordinasi,
monitoring dan evaluasi;
m. Mendistribusikan tugas dan menilai kinerja bawahan;
n. Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh
pimpinan sesuai dengan bidang tugas dan fungsi.
4. Rincian Tugas Seksi perlindungan anak situasi khusus dan darurat
a. Menyiapkan bahan penyusunan kebijakan strategis
pengawasan dan pembinaan kegiatan Perlindungan Anak
Dalam Situasi Khusus Dan Darurat;
b. Menyiapkan bahan penyusunan pencegahan kekerasan
terhadap anak dalam situasi khusus dan darurat yang
melibatkan para pihak lingkup daerah kabupaten/kota;
21
c. Menyiapkan bahan penyusunan penyediaan layanan bagi
anak yang memerlukan perlindungan khusus dan darurat
yang memerlukan koordinasi tingkat Daerah provinsi;
d. Menyiapkan bahan penyusunan penguatan dan
pengembangan lembaga penyedia layanan bagi anak yang memerlukan
perlindungan khusus dan darurat tingkat Daerah
provinsi dan lintas Daerah kabupaten/kota;
e. Menyiapkan bahan standart operasional prosedur lingkup
seksi Perlindungan Anak Dalam Situasi Khusus Dan Darurat;
f. Menyiapkan bahan analisis jabatan dan analsisi beban kerja
lingkup seksi Perlindungan Anak Dalam Situasi Khusus Dan
Darurat;
g. Menyiapkan data dan informasi lingkup lingkup seksi
Perlindungan Anak Dalam Situasi Khusus Dan Darurat;
h. Menyiapkan bahan dan melaksanakan pengkajian
Perlindungan Anak Dalam Situasi Khusus Dan Darurat;
i. Menyiapkan rencana aksi kegiatan seksi perlindungana anak
dalam situasi khusus dan darurat;
j. Menyiapkan bahan usulan Rencana Strategis, usulan Rencana
Kerja, usulan RKA/DPA kegiatan Perlindungan Anak Dalam
Situasi Khusus Dan Darurat;
k. Menyiapkan bahan usulan laporan kinerja instansi
pemerintah, usulan LKPJ, usulan LPPD, usulan RLPPD dan
laporan kegiatan Perlindungan Anak Dalam Situasi Khusus
Dan Darurat;
l. Menyiapkan bahan dan melaksanakan fasilitasi, koordinasi,
monitoring dan evaluasi;
m. Mendistribusikan tugas dan menilai kinerja bawahan;
n. Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh
pimpinan sesuai dengan bidang tugas dan fungsi.
F. Bidang Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana
1. Rincian Tugas Bidang Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana
a. Menyusun bahan perumusan kebijakan strategis pengawasan
dan pembinaan kegiatan Pengendalian Penduduk, Keluarga
Berencana dan Kesehatan Reproduksi serta Keluarga
Sejahtera;
b. Menyusun bahan pemaduan dan sinkronisasi kebijakan
Pemerintah Pusat dengan Pemerintah Daerah provinsi dalam
rangka pengendalian kuantitas penduduk;
c. Menyusun bahan pemetaan perkiraan pengendalian penduduk
cakupan Daerah provinsi;
d. Menyusun bahan pengembangan desain program, pengelolaan dan
pelaksanaan advokasi, komunikasi, informasi dan edukasi
(KIE) pengendalian penduduk dan KB sesuai kearifan budaya
lokal;
e. Menyusun bahan pemberdayaan dan peningkatan peran serta
organisasi kemasyarakatan tingkat Daerah provinsi dalam
pengelolaan pelayanan dan pembinaan kesertaan ber-KB;
f. Menyusun bahan pengelolaan pelaksanaan desain program
pembangunan keluarga melalui pembinaan ketahanan dan
kesejahteraan keluarga;
22
g. Menyusun bahan pemberdayaan dan peningkatan peran serta
organisasi kemasyarakatan tingkat Daerah provinsi dalam
pembangunan keluarga melalui pembinaan ketahanan dan
kesejahteraan keluarga;
h. Menyusun bahan standart operasional prosedur lingkup
kegiatan Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana;
i. Menyusun bahan analisis jabatan dan analsisi beban kerja
lingkup Bidang Pengendalian Penduduk dan Keluarga
Berencana;
j. Menyusun bahan pengumpulan, pengolahan, analisis,
mengkaji dan penyajian data dan informasi kegiatan
Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana;
k. Menyusun bahan usulan Rencana Strategis, usulan Rencana
Kerja, usulan RKA/DPA kegiatan Pengendalian Penduduk dan
Keluarga Berencana;
l. Menyusun bahan usulan laporan kinerja instansi pemerintah,
usulan LKPJ, usulan LPPD, usulan RLPPD dan laporan
kegiatan Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana;
m. Menyusun bahan dan melaksanakan fasilitasi, koordinasi,
monitoring dan evaluasi;
n. Mendistribusikan tugas dan menilai kinerja bawahan;
o. Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh
pimpinan sesuai dengan bidang tugas dan fungsi.
2. Rincian Tugas Seksi Pengendalian Penduduk
a. Menyiapkan bahan penyusunan kebijakan strategis
pengawasan dan pembinaan kegiatan Pengendalian Penduduk;
b. Menyiapkan bahan penyusunan pemaduan dan sinkronisasi kebijakan
Pemerintah Pusat dengan Pemerintah Daerah
provinsi dalam rangka pengendalian kuantitas penduduk;
c. Menyiapkan bahan penyusunan pemetaan perkiraan
pengendalian penduduk cakupan Daerah provinsi;
d. Menyiapkan bahan standart operasional prosedur lingkup
seksi Pengendalian penduduk;
e. Menyiapkan analisis jabatan dan analsisi beban kerja lingkup
seksi Pengendalian penduduk;
f. Menyiapkan data dan informasi lingkup seksi Pengendalian
Penduduk;
g. Menyiapkan bahan dan melaksanakan pengkajian
Pengendalian Penduduk;
h. Menyiapkan rencana aksi kegiatan seksi Pengendalian
penduduk;
i. Menyiapkan bahan usulan Rencana Strategis, usulan Rencana
Kerja, usulan RKA/DPA kegiatan Pengendalian Penduduk;
j. Menyiapkan bahan usulan laporan kinerja instansi
pemerintah, usulan LKPJ, usulan LPPD, usulan RLPPD dan
laporan kegiatan Pengendalian Penduduk;
k. Menyiapkan bahan dan melaksanakan fasilitasi, koordinasi,
monitoring dan evaluasi;
l. Mendistribusikan tugas dan menilai kinerja bawahan;
m. Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh
pimpinan sesuai dengan bidang tugas dan fungsi.
23
3. Rincian Tugas Seksi Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi
a. Menyiapkan bahan penyusunan kebijakan strategis
pengawasan dan pembinaan kegiatan Pengendalian Penduduk;
b. Menyiapkan bahan penyusunan pengembangan desain
program, pengelolaan dan pelaksanaan advokasi, komunikasi,
informasi dan edukasi (KIE) pengendalian penduduk dan KB
sesuai kearifan budaya local;
c. Menyiapkan bahan penyusunan pemberdayaan dan
peningkatan peran serta organisasi kemasyarakatan tingkat
Daerah provinsi dalam pengelolaan pelayanan dan pembinaan
kesertaan ber-KB;
d. Menyiapkan bahan standart operasional prosedur lingkup seksi keluarga
berencana dan kesehatan reproduksi;
e. Menyiapkan bahan analisis jabatan dan analsisi beban kerja
lingkup seksi keluarga berencana dan kesehatan reproduksi
f. Menyiapkan data dan informasi lingkup seksi keluarga
berencana dan kesehatan reproduksi;
g. Menyiapkan bahan dan melaksanakan pengkajian keluarga
berencana dan kesehatan reproduksi;
h. Menyiapkan rencana aksi kegiatan seksi keluarga berencana
dan kesehatan reproduksi;
i. Menyiapkan bahan usulan Rencana Strategis, usulan Rencana
Kerja, usulan RKA/DPA kegiatan Keluarga Berencana dan
Kesehatan Reproduksi;
j. Menyiapkan bahan usulan laporan kinerja instansi
pemerintah, usulan LKPJ, usulan LPPD, usulan RLPPD dan
laporan kegiatan Keluarga Berencana dan Kesehatan
Reproduksi;
k. Menyiapkan bahan dan melaksanakan fasilitasi, koordinasi,
monitoring dan evaluasi;
l. Mendistribusikan tugas dan menilai kinerja bawahan;
m. Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh
pimpinan sesuai dengan bidang tugas dan fungsi.
4. Rincian Tugas Seksi Keluarga Sejahtera
a. Menyiapkan bahan penyusunan kebijakan strategispengawasan dan
pembinaan kegiatan Keluarga Sejahtera;
b. Menyiapkan bahan penyusunan pengelolaan pelaksanaan
desain program pembangunan keluarga melalui pembinaan
ketahanan dan kesejahteraan keluarga;
c. Menyiapkan bahan penyusunan pemberdayaan dan
peningkatan peran serta organisasi kemasyarakatan tingkat
Daerah provinsi dalam pembangunan keluarga melalui
pembinaan ketahanan dan kesejahteraan keluarga;
d. Menyiapkan bahan standart operasional prosedur lingkup
seksi keluarga sejahtera;
e. Menyiapkan bahan analisis jabatan dan analsisi beban kerja
lingkup seksi keluarga sejahtera;
f. Menyiapkan data dan informasi lingkup lingkup seksi seksi keluarga sejahtera;
g. Menyiapkan bahan dan melaksanakan pengkajian keluarga
sejahtera;
24
h. Menyiapkan rencana aksi kegiatan seksi keluarga sejahtera;
i. Menyiapkan bahan usulan Rencana Strategis, usulan Rencana
Kerja, usulan RKA/DPA kegiatan Keluarga Sejahtera;
j. Menyiapkan bahan usulan laporan kinerja instansi
pemerintah, usulan LKPJ, usulan LPPD, usulan RLPPD dan
laporan kegiatan Keluarga Sejahtera;
k. Menyiapkan bahan dan melaksanakan fasilitasi, koordinasi,
monitoring dan evaluasi;
l. Mendistribusikan tugas dan menilai kinerja bawahan;
m. Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh
pimpinan sesuai dengan bidang tugas dan fungsi.
25
A. Struktur Organisasi DP3APPKB Provinsi NTB
KEPALA DINAS
SUB BAGIAN
PROGRAM
SEKRETARIS
KELOMPOK
JAFUNG
PERENCANA
ANALIS JABATAN
SUB
BAGIAN
UMUM
SUB BAGIAN
KEUANGAN
ARSIPARIS
BIDANG
PENGENDALIAN
PENDUDUK DAN
KELUARGA
BERENCANA
BIDANG
PEMENUHAN
HAK ANAK
BIDANG
PERLINDUNGAN HAK
PEREMPUAN
BIDANG KESETARAAN GENDER DAN
KUALITAS KELUARGA
SEKSI
PENGENDALIAN
PENDUDUK
SEKSI
PEMENUHAN
HAK ANAK
SEKSI PERLINDUNGAN
DARI TINDAK KEKERASAN
SEKSI
EKONOMI
SEKSI KELUARGA
BERENCANA DAN KESEHATAN
REPRODUKSI
SEKSI PERLINDUNGAN
ANAK DARI KEKERASAN DAN EKPLOITASI
SEKSI PERLINDUNGAN SITUASI KHUSUS DAN DARURAT
SEKSI
PENDIDIKAN, KESEHATAN DAN PEMBANGUNAN
KELUARGA
SEKSI
KELUARGA
SEJAHTERA
SEKSI PENGUATAN
KELEMBAGAAN DAN PERLINDUNGAN
SEKSI POLITIK, HUKUM,
PERTAHANAN ,KEAMANAN,
LINGKUNGAN, DATA DAN INFORMASI
SEKSI PERLINDUNGAN
ANAK DALAM SITUASI KHUSUS DAN DARURAT
26
B. Jenis Kepegawaian
1. Susunan Kepegawaian
a. SDM berdasarkan tingkat pendidikan dan jenis kelamin
NO TINGKAT
PENDIDIKAN
JENIS KELAMIN
JUMLAH LAKI-LAKI PEREMPUAN
1 Starata 2 1 7 8
2 Starata 1/
Diploma IV
6 5 11
3 Diploma III 0 0 0
4 Diploma 1 0 0 0
5 SMA/sederajat 15 19 34
6 SMP 1 0 1
7 SD 0 0 0
Jumlah 23 31 54
b. SDM berdasarkan jenjang jabatan
NO JABATAN JENIS KELAMIN JUMLAH
PEREMPUAN LAKI-LAKI
1 Pimpinan Tinggi
Pratama
0 1 1
2 Administrator 4 0 4
3 Pengawas 5 5 10
4 Pelaksana 22 17 39
Jumlah 31 23 54
c. SDM berdasarkan Pangkat/Golongan
NO TINGKAT
PENDIDIKAN
JENIS KELAMIN
JUMLAH PEREMPUAN LAKI-LAKI
1 Pembina Utama
Madya/Ivd
0 1 1
2 Pembina TK.I / Ivb 3 0 3
3 Pembina / Iva 1 0 1
4 Penata TK.I / IIId 11 9 20
5 Penata/IIIc 4 1 5
6 Penata Muda TK.I / IIIb 2 2 4
7 Penata Muda / IIIa 1 2 3
8 Pengatur TK.I/ Iid 3 2 5
27
9 Pengatur/IIc 6 5 11
10 Pengatur Muda TK.I / IIb 0 0 0
11 Pengatur Muda/ Iia 0 0 0
12 Juru TK.I/Id 0 0 0
13 Juru / Ic 0 0 0
Jumlah 31 23 54
C. Aset Daerah pada DP3APPKB Provinsi NTB
NO AKUN NERACA NILAI BMD
SALDO MUTASI SALDO
AKHIR TAMBAH KURANG
A Aset lancar
1 Persediaan 3.027.500 24.715.475 25.439.425 2.303.550
Jumlah 3.027.500 24.715.475 25.439.425 2.303.550
B Aset tetap
1 Tanah 750.000.000 - - 750.000.000
2 Peralatan dan
mesin
1.935.718.100 - - 1.935.718.100
3 Gedung dan
bangunan
1.120.325.000 - - 1.120.325.000
4 Jalan, irigasi dan
jaringan
-
-
-
-
5 Aset tetap lainnya 2.520.000 - - 2.520.000
6 Konstruksi dalam
pengerjaan
- - - -
Jumlah 3.808.563.100 - - 3.808.563.100
C Aset Lainnya
1 Tuntutan ganti rugi - - - -
2 Aset tidak terwujud - 7.500.000 - 7.500.000
3 Aset lain-lain 4.400.000 - - 4.400.000
4 Hibah
kemasyarakat
- - - -
5 Kemitraan dengan
pihak ketiga
- - - -
Jumlah 4.400.000 7.500.000 - 11.900.000
D. Jenis Pelayanan DP3AP2KB
DP3APPKB merupakan urusan pemerintah wajib yang tidak berkaitan dengan pelayanan
dasar dan fungsinyaadalahsebagai eksekusi dari pelaksanaan program dan kegiatan,
maka dinas pemberdayaan perempuan perlindungan anak pengendalian penduduk dan
keluarga berencana melaksanakan pelayanan langsung kepada masyarakat berupa
28
penanganan kasus rujukan pelayanan dari Kabupaten/Kota bagi korban kekerasan
terhadap perempuan dan anak.
1. Penanganan kekerasan terhadap perempuan
2. Penanganan kekerasan terhadap anak
3. Pelayanan kontrasepsi terhadap pasangan usia subur
29
BAB III
PERMASALAHAN DAN ISU-ISU STRATEGIS PERANGKAT DAERAH
A. Permasalahanpemberdayaan perempuan perlindungan anak pengendalian
penduduk dan keluarga berencana (P3APPKB)
1. Urusan pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak
a. Kualitas hidup perempuan
1) Rendahnya kualitas hidup perempuan (Kesehatan, pendidikan dan daya
beli)
Tabel 3.1.Pertumbuhan Indeks PembangunanGender (IPG)
Sumber, BPS NTB
2) Rendahnya keterwakilan perempuan dalam bidang politik, ekonomi dan
pengambilan keputusan.
Tabel 3.2.Pertumbuhan Indeks PemberdayaanGender (IDG)
Sumber, BPS NTB
NTB
2013 : 58,54
2014 : 57,49
2015 : 58,69
2016 : 60,06
2017 : 59,95
INDONESIA
2013 : 70,46
2014 : 70,68
2015 : 70,83
2016 : 71,39
2017 : 71,74
PERTUMBUHAN
NTB : 2,41
INDONESIA: 1,45
NTB
2013 : 89,44
2014 : 90,02
2015 : 90,23
2016 : 90,05
2017 : 90,36
INDONESIA
2013 : 90,19
2014 : 90,34
2015 : 91,03
2016 : 90,82
2017 : 90,96
PERTUMBUHAN
NTB : 1,02
INDONESIA: 0,85
30
Tabel 3.3.Nilai Capaian Indeks Pemberdayaan Gender (IDG) Th. 2017
Sumber, BPS NTB
Tabel 3.4 Bimbingan manajemen usaha bagi perempuan Tahun 2019-
2019
NO TAHUN JUMLAH PEKKA,
MKDRT DAN MTKW
LOKASI KEGIATAN
1 2009 0 Orang -
2 2010 20 Orang Kota Mataram
3 2011 25 Orang Kab. Lobar
4 2012 30 Orang Kab. Loteng
5 2013 30 Orang Kab. Lotim
6 2014 30 Orang Kota Mataram
7 2015 150 Orang Kota Mataram, Lombok
Utara, Lobar, Loteng dan
Lotim
8 2016 150 Orang Kota Mataram, Lombok
Utara, Lobar, Loteng dan
Lotim
9 2017 400 Orang 10 Kabupaten/Kota Se-NTB
10 2018 250 Orang 10 Kabupaten/Kota Se-NTB
11 2019 30 Orang Kota Mataram
Jumlah 1.115 Orang
Data: DP3APPKB NTB 2014-2018
Keterlibatan
perempuan di
parlemen
17,23
9,23
Perempuan
sebagai tenaga
profesional
44,10 46,31
Sumbangan
pendapat
perempuan
36,62
32,69
NTB INDONESIA
31
b. Perlindungan perempuan
1) Meningkatnya kasus kekerasan terhadap perempuan
DATA KEKERASAN TERHADAP PEREMPUAN
NO KAB/KOTA 2015 2016 2017 2018
1 Lobar 70 49 89 44
2 Loteng 54 66 48 117
3 Lotim 74 90 90 114
4 Sumbawa 33 22 76 56
5 Dompu 128 86 90 175
6 Bima 38 14 13 34
7 KSB 30 21 42 15
8 LU 7 0 52 58
9 KBM 43 0 27 20
10 MTR 63 62 44 120
11 P2TP2A Provinsi 108 0 0 0
12 RS Bhayangkara 0 0 0 81
NTB 658 932 635 834
Sumber, DP3AP2KB NTB
c. Kualitas keluarga
Sub urusan kualitas keluarga menggambarkan pembangunan ketahanan
keluarga dengan hasl kinerja seperti pada tabel 3.3 berikut.
Tabel 3.3
DATA INDIKATOR KETAHANAN KELUARGA TAHUN 2015
5
DIMENSI
24 INDIKATOR KINERJA
NILAI
20 OPD PELAKSANA
KETAHANAN
KELUARGA
Landasan
legalitas dan
keutuhan
keluarga
1 % RT yang KRT/pasanganya
memiliki buku nikah
58,83 Kemenag RI
2 % RT yang seluruh ART umur
0-17 tahun memiliki akte
kelahiran
63,46 DPMPD dan KPS
3 % RT yang KRT tinggal
serumah dengan pasangan.
88,64 DPMPD dan KPC
4 % RT mempunyai waktu
bersama keluarga minimal 14
jam dalam seminggu
26,22 DP3AP2KB
5 % RT yang KRT dan pasangan
melakukan kegiatan mengurus
RT
16,64 DP3AP2KB
6 % istri umur 15-49 tahun yang
penentuan keputusan
penggunaan penghasilan suami
dilakukan secara bersama oleh
suami istri.
51,50 Biro Kesra
7 % RT yang penentuan jumlah
anak dilakukan secara
bersama oleh suami – istri
60,60 DP3AP2Kbdan
BKKBN
32
Ketahanan
fisik
8 % RT yang seluruh ART nya
makan makanan pokok dengan
lauk pauk nabati/hewani
minimal 14 kali dalam
seminggu.
26,22 Dinas Perdagangan dan
Dinas kelautan dan
perikanan
9 % balita dengan status gizi baik
berdasarkan kriteria BB dan
usia.
71,50 Dinkes dan Bappeda
1
0
% RT yang tidk terdapat KRT/
pasangan bukan penderita
penyakit kronik dan disabilitas.
84,13 Dinkes dan Biro Kesra
1
1
% RT yang KRT –nya memiliki
tempat tidur dan digunakan
minimal 3 orang.
70,57 Dinas perumahan dan
pemukiman dan Dinas
perumahan dan
pemukiman
Ketahanan
ekonomi
1
2
% RT kepemilikan bangunan
tempat tinggalnya milik sendiri.
87,85 Dinas perumahan dan
pemukiman
1
3
% RT yang rata-rata
pengeluaran perkapita per-bulan
minimal Rp. 500.000
87,85 DP3AP2KB, Dinas
Kop. UMKM, DKP,
Dinas Kelautan dan
perikanan, Dinas
pertanian dan
perkebunan, Dinas
Perdagangan, Dinas
peternakan dan keswan,
Dinas Perindustrian,
Dinas pemuda dan OR
1
4
RT kecukupan pendapatan
rumah tangga untuk memenuhi
kebutuhan sehari-hari.
47,73 DP3AP2KB, Disna-
kertrans, Dinas
peternakan dan
kesehatan hewan, Dinas
Kelautan dan perikanan
dan Dinas lingkungan
hidup dan kehutanan
1
5
% ART usia 7-8 tahun
bersekolah.
91,56 Dikbud
1
6
% RT yang ART usia 7-12
tahun tidak putus sekolah/TPS
15,89 Dikbud dan
DP3AP2KB
1
7
% RT yang mempunyai
tabungan/ simpanan berupa uang
49,83 Dinas Perdagangan
1
8
% RT yang seluruh ART
memiliki jaminan kesehatan
33,55 Dinkes
Ketahanan
sosial
psikologis
1
9
% RT dengan sikap KRT/
pasangan tidak membenarkan
tindakan suami memukul istri
dengan alasan apapun.
45,61 DP3AP2KB dan Dinsos
2
0
% RT yang KRT / pasangannya
tidak menggunakan kekerasan
dalam mendidik anak.
43,35 DP3AP2KB dan Dinsos
2 % RT menurut provinsi dan
keberadaan ART yang tidak
96,06 Biro Hukum
33
1 pernah menjadi korban tindak
pidana.
Ketahanan
sosial
budaya
2
2
% RT dengan keberadaan lansia
yang tinggal bersama ART lain.
86,62 Dinkes
2
3
% RT berpartisipasi dalam
kegiatan sosial kemasyarakatan
di lingkungan sekitar tempat
tinggal.
51,24 Dinas PUR, DPMPD
dan KCS dan Dinas
lingkungan hidup dan
kehutanan
2
4
% RT berpartisipasi dalam
kegiatan keagamaan di
lingkungan sekitar tempat
tinggal.
93,40 Biro Kesra
Total Nilai 65,00% Kategori rendah
Data BPS Pusat
Perhitungan nilai indikator ketahanan keluarga diperoleh dari penjumlahan secara
tertimbang terhadap setiap indikator. Nilai yang dijumlahkan adalah nilai setiap
indikator yang sudah ditimbang/dikalikan dengan bobot masing-masing indikator
dibagi jumlah bobot.
Nilai batas kelompok menurut skenario pengklasifikasian indikator kinerja yaitu
kategori sangat kurang dengan nilai kurang dari 61,16, kategori kurang dengan
nilai 61,16-65,76, kategori cukup dengan nilai 65,76-70,36, kategori tinggi dengan
nilai 70,36-74,96, dan ketegori sangat tinggi dengan nilai lebih dari 74,96%.
Kondisi ketahanan keluarga di 34 Provinsi di Indonesia terdiri dari 17 Provinsi
memiliki nilai diatas rata-rata nasional dan 23 provinsi pada kategori tinggi dan
sangat tinggi. Provinsi dengan kategori sangat tinggi yaitu Provinsi Daerah
Istimewa Yogyakarta (DIY)dengan nilai 78,50, sedangkan kategori paling rendah
yaitu Provinsi Papua dengan nilai 57,00. Selanjutnya 2 Provinsi dengan kategori
rendah yaitu Provinsi NTB dengan nilai 65,00 dan NTT dengan nilai 62,50.
d. Sistem data gender dan anak
1) Belum semua data yang dibutuhkan pada OPD dapat diakomodir oleh BPS
2) Pada OPD sendiri belum mampu menyediakan data sesuai dengan
kebutuhan
e. Pemenuhan hak anak
1) Tingginya kasus putus sekolah
2) Masih terdapat anak dengan stunting
3) Sebagian anak belum mempunyai akte kelahiran
4) Kurangnya tempat-tempat layak anak
34
f. Perlindungan khusus anak
1) Tingginya kasus kekerasan terhadap anak
DATA KEKERASAN TERHADAP ANAK
NO KAB/KOTA 2015 2016 2017 2018 1 Lobar 71 40 0 9
2 Loteng 45 43 53 26
3 Lotim 104 135 0 34
4 Sumbawa 39 17 28 55
5 Dompu 91 97 35 52
6 Bima 37 20 25 73
7 KSB 45 22 48 21
8 LU 7 0 25 32
9 KBM 21 0 22 60
10 MTR 21 22 0 39
11 P2TP2A Prov. 60 0 128 0
12 RS Bhayangkara 0 0 55 0
NTB 541 412 419 439
Sumber, DP3AP2KB NTB
2) Tingginya kasus perkawinan anak perempuan
Anak yaitu usia mulai dalam kandungan sampai di bawah 18 tahun
NO KABUPATEN/KOTA
10-14 TH
(%)
15-17 TH
(%)
1 Lobar 2,43 23,96
2 Loteng 4,38 30,32
3 Lotim 2,19 29,81
4 Sumbawa 1,83 13,85
5 Dompu 1,63 12,39
6 Bima 0,66 13,63
7 KSB 2,67 17,95
8 KLU 1,63 22,23
9 Mataram 0,90 20,95
10 KTB 0,34 13,01
NTB 2,30 23,60
Data BPS NTB Tahun 2018
35
3) Masih ada perempuan dan anak penyandang disabilitas
Data Penyandang Disabilitas Tahun 2017
NO JENIS DISABALITAS JUMLAH
1 Kelainan Fisik 663
2 Kelainan Fisik dan Mental 235
3 Gangguan Penglihatan (Buta) 321
4 Gangguan Wicara 557
5 Gangguan Mental (Jiwa) 542
6 Lainnya 178
Jumlah 2.496
Data Dukcapil NTB 2017
2. Urusan pengendalian penduduk dan keluarga berencana
a. Pengendalian penduduk
1) Pertumbuhan penduduk
DATA PENDUDUKTAHUN 2015-2017 NO KABUPATEN/KOTA 2015 2016 2017
1 Lobar 654.892 665.132 675,222
2 Loteng 912.879 922.088 930,797
3 Lotim 1.164.018 1.173.781 1,183,204
4 Sumbawa 441.102 445.503 449,680
5 Dompu 238.386 241.888 245,387
6 Bima 468.682 473.890 478,967
7 KSB 133.391 137.072 140,890
8 LU 212.265 214.393 216,515
9 KBM 159.736 459.314 166,407
10 MTR 450.226 459.314 468,509
NTB 4.835.577 4.896.162 4,955,578
Sumber : NTB DALAM ANGKA (Penurunan jumlah penduduk yaitu 1,169 Jiwa)
2) Tingginya kasusperkawinan pertama yang berisiko bagi perempuan
DATA PERSENTASE USIA KAWIN PERTAMA PEREMPUAN
USIA 10-20 TH (USIA MUDA YANG BERISIKO)
NO KABUPATEN/
KOTA
2014
(10-19)
2015
(10-19)
2016
(10-19)
2017
(10-20)
2018
(10-20)
1 Lobar 51,98 38,37 51,11 63,74 67,57
2 Loteng 60,72 36,57 60,13 71,69 70,92
3 Lotim 62,81 40,80 61,17 72,58 71,19
36
4 Sumbawa 42,82 41,56 40,77 51,53 50,44
5 Dompu 39,83 28,23 44,48 54,12 52,18
6 Bima 32,49 23,60 36,82 51,87 49,58
7 KSB 40,66 30,07 33,57 47,54 50,49
8 KLU 53,94 22,86 51,18 65,41 63,58
9 Mataram 40,79 23,49 38,57 51,04 54,73
10 KTB 32,83 26,32 33,34 43,99 49,27
NTB 51,88 34,90 51,19 63,14 63,11
Sumber Data: BPS NTB 2017
RATA-RATA USIA KAWIN PERTAMA PEREMPUAN (USIA 10 TAHUN KEATAS)
NO KABUPATEN/
KOTA 2014 2015 2016 2017 2018
1 Lobar 19.83 20,02 20.24 20.15 19,80
2 Loteng 19.14 19,82 19.57 19.59 19,39
3 Lotim 19.12 19,82 19.14 19.41 19,49
4 Sumbawa 20.89 21,19 21.21 21.35 21,54
5 Dompu 20.72 20,79 20.75 20.83 21,13
6 Bima 21.28 21,19 21.23 21,11 21,50
7 KSB 20.90 21,03 21.39 22,02 21,28
8 KLU 19.81 20,33 20.25 20.27 20,26
9 Mataram 20.96 20,97 21.09 21.28 20,97
10 KTB 21.69 21,20 21.41 22,01 22,00
NTB 19.94 20,32 20.15 20.27 20,23
Data: NTB Dalam Angka, BPS NTB
b. Keluarga berencana
1) PUS menjadi akseptor KB
JUMLAH PUS DAN KB AKTIF (KBA) TAHUN 2017-2018
KAB/KOTA 2017 2018
PUS KBA %
Lobar 148,252 114,614 77,31
KLU 230,220 166,967 72,52
Loteng 279,694 194,530 69,56
Lotim 85,827 68,915 80,30
KSB 38,216 30,641 80,18
37
SBW 96,993 77,726 80,13
Dompu 72,960 56,275 77,13
Bima 29,003 24,356 83,96
KTB 23,532 810,866 79,29
MTR 45,475 57,638 126,74
NTB 1.050,172 810,311 77,16
Data: NTB Dalam Angka
2) PUS tidak terlayani KB
JUMLAH PUS TIDAK TERLAYANI KB TAHUN 2017-2018
KABUPATEN/
KOTA
2017 2018
PUS KBA % PUS KBA %
Lobar 148,252 15.276 10,30
KLU 230,220 6.752 14,85
Loteng 279,694 33.250 14,44
Lotim 85,827 45.709 16,34
KSB 38,216 2.221 9,44
SBW 96,993 9.291 10.83
Dompu 72,960 3.688 9.65
Bima 29,003 8.461 8,72
KTB 23,532 2.489 8,58
MTR 45,475 7.967 10,92
NTB 1.050,172 135.104 12,86
Data: NTB Dalam Angka
c. Keluarga sejahtera
Pelaksanaan keluarga sejahtera yaitupenguatan keluarga melalui kelompok bina
keluarga balita (BKB) bina keluarga lansia (BKL) dan bina keluarga remaja
(BKR). Orientasi kegiatan meliputitumbuh kembang anak yaitu dengan memantau
status gizi anak dan anggota bina keluarga untuk mendukung pelaksanaan program
keluarga berencana.
B. Isu-isu Strategis
1. Pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak
a. Rendahnya kualitas hidup perempuan
b. Meningkatnyakasus kekerasan terhadap perempuan
c. Meningkatnya kasus kekerasan terhadap anak
38
2. Pengendalian penduduk dan keluarga berencana
a. Lambannya penurunanjumlah penduduk
b. Tingginya kasus perkawinan pertama perempuan
c. Rendahnya peserta KB aktif
39
BAB IV
TUJUAN DAN SASARAN
Visi Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat tahun 2019-2023 yaitu “Membangun NTB
yang gemilang” dan terdiri dari 6 (enam) misi yaitu:
1. NTB tangguh dan mantap
Melalui penguatan mitigasi bencana dan pengembangan infrastruktur serta kontivitas
wilayah
2. NTB bersih dan melayani
Melalui tranformasi birokrasi yang berintegritas, berkinerja tinggi, bersih dari KKN dan
berdedikasi.
3. NTB sehat dan cerdas.
Melalui peningkatan kualitas SDM sebagai fondasi daya saing daerah.
4. NTB asri dan lestari
Melalui pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan yang berkelanjutan
5. NTB sejahtera dan mandiri
Melalui penanggulangan kemiskinan, mengurangi kesenjangan dan pertumbuhan
ekonomi inklusif bertumpu pada pertanian, pariwisata dan industrilisasi.
6. Misi 6 yaitu NTB aman dan berkah
Melalui perwujudan masyarakat madani yang beriman, berkarakter dan penegakan
hukum yang berkeadilan.
Dari 6 (enam) misi tersebut terdapat 3 (tiga) misi yang sesuai dengan tugas dan
wewenang DP3AP2KB Provinsi NTB. Berikut ini menguraikan tujuan dan sasaran
seperti pada tabel 6.1 berikut:
40
TABEL 6.1
TUJUAN DAN SASARAN DP3AP2KB PROVINSI NTB TAHUN 2019-2023
MISI RPJMD TUJUAN INDIKATOR
TUJUAN
SASARAN INDIKATOR
SASARAN
INDIKATOR PROGRAM PROGRAM
Misi 3 yaitu NTB
sehat dan cerdas.
Melalui peningkatan
kualitas SDM sebagai
fondasi daya saing
daerah
Meningkatnya
kualitas
keluarga
bahagia dan
sejahtera
Rata-rata usia
kawin pertama
perempuan
Terwujudnya
pendewasaan usia
perkawinan (PUP)
Persentase perka-
winan perempuan
berisiko
Cakupan remaja yang
memiliki wawasan tentang
kespro
Kesehatan reproduksi
remaja
Cakupan PIK-R yang aktif Pengembangan pusat
pelayanan informasi dan
konseling KRR
Rata-rata
jumlah anak
per- keluarga
Terwujudnya
penggunaan
metode keluarga
berencana
Persentase
akseptor KB
Cakupan PUS yang ingin
ber-KB tidak terpenuhi
(Unmet need)
Keluarga berencana
Persentase peserta KB
mandiri
Pembinaan peran serta
masyarakat dalam
pelayanan KB/KR yang
mandiri Cakupan BKR, BKL dan
BKB ber-KB
Promosi kesehatan ibu,
bayi dan anak melalui
kelompok kegiatan
dimayarakat
Persentase Tenaga PLKB
/PKB yang berwawasan
tribina
Penyiapan tenaga
pendamping kelompok
bina keluarga
Terwujudnya
pemenuhan hak-
hak anak
Persentase anak
yang mendapat-
kan hak-haknya.
Persentase siswa tidak
menggunakan narkoba,
HIV/ AIDS dan PMS
Peningkatan penang-
gulangan narkoba, PMS
termasuk HIV/ AIDS
41
Cakupan anggota BKB
menggunakan KKA
Pengembangan model
operasional BKB-
Posyandu-PAUD
Misi 6 yaitu NTB
aman dan berkah.
Melalui perwujudan
masyarakat madani
yang beriman,
berkarakter dan
penegakan hukum
yang berkeadilan
Meningkatnya
kualitas
perlindungan
perempuan dan
anak
Ratio
perempuan
dan anak
korban
kekerasan
terhadap
jumlah
penduduk
Tertanganinya
perempuan dan
anak akibat tindak
kekerasan
Persentase
perempuan dan
anak korban
kekerasan
Cakupanpendamping
korban yang mem
iliki pengetahuan dan
ketrampilan tentang pena-
nganan kasus kekerasan
Peningkatan kualitas
hidup dan perlindungan
perempuan/anak
Cakupan unit pelayanan
kekerasan perempuan dan
anak
Penguatan kelembagaan
pengarusutamaan gender
dan anak (16)
Persentase Kab/Kota yang
memiliki peraturan
perundang-undangan yang
mendukung PUG dan
PUHA
Penguatan kelembagaan
pengarusutamaan gender
dan anak (19)
Meningkatnya
partisipasi
perempuan
dalam bidang
politik, ekonomi
dan
Indeks
pemberdayaan
gender (IDG)
Terbinanya
perempuan dalam
mengelola usaha
Persentase
perempuan
kelompok sasaran
yang bekerja
Cakupan perempuan yang
memiliki wawasan dan
keterampilan tentang
manajemen usaha
Peningkatan peran serta
dan kesetaraan gender
dalam pembangunan
Terdidiknya
perempuan
Persentase partisi-
pasi perempuan
Cakupan perempuan yang
memiliki wawasan tentang
Peningkatan peran serta
dan kesetaraan gender
42
pengambilan
keputusan
tentang urusan
pemerintahan
pada lembaga
pemerintahan
urusan pemerintah dalam pembangunan
Persentase OPD yang
mengintegrasikan PPRG
Program keserasian
kebijakan peningkatan
kualitas anak dan
perempuan
Cakupan Pelayanan
Administrasi Perkantoran
Pelayanan Administrasi
Perkantoran
Cakupan Ketersediaan dan
Kelayakan Sarana
Prasarana Aparatur
Peningkatan Sarana dan
Prasarana Aparatur
Cakupan Pembinaan
Kapasitas Sumber Daya
Aparatur
Peningkatan kapasitas
Sumber Daya Aparatur
Dokumen Pelaporan Peningkatan penge-
mbangan sistem pelaporan
capaian kinerja dan
keuangan
Manajemen Aset Peningkatn kapasitas
pengelolaan keuangan
daerah
Sasaran dan tujuan
43
BAB V
ARAH KEBIJAKAN DAN STRATEGI
Untuk mencapai tujuan dan sasaran diperlukan penetapan arah kebijakan dan untuk
mendukung dalam melaksanakan arah kebijakan tersebut diperlukan strategi. Arah
kebijakan dan strategiadalah sebagai berikut.
1. Meningkatkan kualitas pengendalian penduduk, dengan strategi adalah sebagai
berikut:
a. Sinkronisasi pengendalian kuatitas penduduk antara Pemerintah dengan
Pemerintah Provinsi/Kabupaten/Kota
b. Penguatan dalam rangka pemberdayaan organisasi kemasyarakatan dalam
pengelolaan pelayanan dan pembinaan kesertaan ber-KB
c. Penguatan kelompok dialog warga di masyarakat dalam mencegah perkawinan
usia muda.
d. Meningkatnya kualitas kesehatan reproduksi bagi remaja usia 10-20 Tahun
e. Meningkatnya kualitas pelayanan kontrasepsi terhadap pasangan usia subur
(PUS)
f. Penguatan sistem data dan informasi, mencakup data pertumbuhan penduduk,
perkawinan usia muda dan keluarga berencana (PUS) Peseta KB aktif dan PUS
tidak terlayani (Unmet Need) KB)
2. Meningkatkan kualitas pemberdayaan perempuan, dengan strategi adalah sebagai
berikut:
a. Penguatan lembaga penyedia layanan pemberdayaan perempuan
b. Percepatan perangkat daerah untuk mengintegrasikan PPRG dalam perencanaan
c. Penguatan partai politik sehingga perempuan berpatisipasi dalam parlemen
d. Meningkatnya kualitas ekonomi perempuan
e. Meningkatnya kuantitas dan kualitas perempuan dalam pengambilan keputusan
3. Meningkatkan kualitas perlindungan perempuan dan anak, dengan strategi adalah
sebagai berikut:
a. Penguatan lembaga penyedia layanan bagi perempuan dan anak yang
memerlukan perlindungan khusus
b. Penguatan gerakan masyarakat anti kekerasan (Germak) terhadap perempuan
dan anak.
44
c. Peningkatan kualitas pelayanan kekerasan terhadap perempuan dan anak
termasuk tindak pidana perdagangan orang (TPPO), dengan penekanan pada
upaya pencegahan, penanganan, rehabilitasi sosial, reintegrasi dan pemulangan
korban kekerasan.
d. Penguatan sistem data dan informasi, mencakup data kekerasan perempuan dan
anak antara lain jenis kekerasan, tempat kejadian dan jenis penanganannya
4. Meningkatkan kualitas pemenuhan hak anak, dengan strategi adalah sebagai berikut:
a. PerwujudanProvinsi layak anak, mencakup penguatan layanan ramah anak.,
akses dasar bagi seluruh anak., penguatan jejaring media massa, dunia usaha dan
lembaga masyarakat dalam upaya pemenuhan hak anak., peningkatan partisipasi
anak dalam pembangunan., peningkatan hak kesehatan reproduksi,
b. Penguatan sistem data dan informasi, mencakup data pemenuhan hak-hak anak
c. Optimalisasi fungsi pengawasan terhadap pemenuhan hak anak
45
BAB VI
RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN SERTA PENDANAAN
A. Rencana Program/Kegiatan dan pendanaan
Program merupakan kumpulan kegiatan nyata, sistematis dan terpadu yang
dilaksanakan oleh satu atau beberapa instansi pemerintah dalam rangka kerja sama
dengan masyarakat guna mencapai tujuan dan sasaran yang ditetapkan. Agar tujuan
dan sasaran dapat tercapai sebagaimana yang diinginkan, maka berdasarkan arah
kebijakan dan kebijakan umum DP3AP2KB Provinsi NTB sehinggaditetapkan
Program/kegiatan yang didukung oleh pendanaan/pagu yang bersifat indikatif.
Rencana program, kegiatan, indikator kinerja dan kelompok sasaran tahun 2019-
2023 di bagi tigayang tertuang pada rencana strategis DP3AP2KB Provinsi NTB
adalah sebagai berikut.
TABEL 6.1
RENCANA PROGRAM/KEGIATANDAN PENDANAAN
TAHUN 2019-2023
NO PROGRAM DAN
KEGIATAN TAHUN
2019 2020 2021 2022 2023 I BTL + BL 14.047.160.726 14.047.160.726 29.861.658.952 29.861.658.9
52
29.861.658.9
52
II Belanja Tidak Langsung
(BTL)
5.230.700.000 5.230.700.000 5.230.700.000 5.230.700.000 5.230.700.000
III Belanja Langsung (BL) 8.816.460.726 9.867.500.000 14.343.838.226 14.343.838.226 14.343.838.226
A Pemberdayaan
perempuan dan
perlindungan anak
5.094.920.726 7.613.500.000 10.287.120.726 10.307.120.726 10.307.120.726
1 Program keserasian
kebijakan peningkatan
kualiats anak dan
perempuan
204.104.000 206.000.000 363.717.000 363.717.000 363.717.000
a Penguatan Kelembagaan
PUG:
Bimtek Penguatan
Kelembagaan PUG dalam
peningkatan kapasitas
PPRG berbasis Gap GBS
69.469.000 69.469.000 173.672.000 175.000.000 180.000.000
b Bimtek Penguatan
Kelembagaan PUG dalam
peningkatan kapasitas
PPRG berbasis Gap GBS
79.225.000 79.225.000 79.225.000 80.000.000 82.000.000
c Bimtek Penguatan
Kelembagaan PUG dalam
peningkatan kapasitas
PPRG berbasis Gap GBS
55.410.000 55.410.000 110.820.000 110.820.000 110.820.000
2 Program penguatan
kelembagaan PUG dan
anak (16)
777.967226 777.967.226 1.006.392.226 180.000.000 180.000.000
a Sosialisai dan KIE 180.000.000 180.000.000 1.006.392.226 1.100.00.000 1.110.000.000
b Advokasi percepatan KLA 51.575.000 51.575.000 420.000.000 430.000.000 440.000.000
46
di 6 Kab/Kota bagi 20
OPD dan 10 LSM
pemehati anak
c Pertemuan forum anak
Kab/Kota tingkat Provinsi
182.130.742 182.130.742 40.000.000 42.000.000 45.000.000
d Pembekalan forum anak
prov. NTB untuk forum
anak nasional
182.130.742 182.130.742 182.130.742 185.000.000 188.000.000
e Hari anak nasional tingkat
provinsi
182.130.742 182.130.742 182.130.742 187.000.000 188.000.000
3 Upaya peningkatan
kualiats hidup dan
perlindungan
perempuan.
1.108.955.500 1.108.955.500 4.537.843.500 4.537.843.5
00 4.537.843.5
00
a Fasilitasi pembentukan
desa percontohan Three
Ends
141.117.500 141.117.500 705.587.500 720.000.000 750.000.000
b Pelatihan satgas TPPO 327.450.000 327.450.000 1.637.250.000 1.650.000.0
00
1.700.000.0
00
c Pelatihan kapasitas
pengasuhan anak pada
pusat pembe-lajaran
keluarga (PUSPAGA) di
Mtr
65.428.000 65.428.000 327.140.000 350.000.000 400.000.000
d Pelatihan manajemen
penanganan kasus di
Mataram
69.600.000 69.600.000 348.000.000 380.000.000 400.000.000
e Pelatihan bagi edukator
sekolah perempuan di
MTR
109.000.000 109.000.000 545.000.000 550.000.000 600.000.000
f Peningkatan kapasitas
(bimtek) tentang PATBM
220.700.000 220.700.000 662.100.000 680.000.000 700.000.000
g Sosialisasi upaya
perlindungan anak di
sekolah
115.660.000 115.660.000 192.766.000 200.000.000 220.000.000
h Perlindungan perempuan
dan anak dengan
disabilitas
0 250.000.000 300.000.000 350.000.000 400.000.000
i Perlindungan perempuan
dan anak dengan
HIV/AIDS
0 200.000.000 250.000.000 300.000.000 350.000.000
j Perlindungan perempuan
dan anak korban bencana
0 300.000.000 350.000.000 400.000.000 450.000.000
k Perlindungan perempuan
hamil dan anak dengan
stunting
0 0 220.000.000 250.000.000 270.000.000
l Falidasi data kekerasan
perempuan dan anak
60.000.000 60.000.000 120.000.000 130.000.000 140.000.000
4 Program peningkatan
peran serta dan kesetaraan
gender dalam
pembangunan
2,639.894.000 2,639.894.000 3,458.168.000
3,978.168.00
0
3,978.168.00
0
a Bimbingan manajemen
usaha bagi perempuan
2,268.000.000 2,268.000.000 2,786.000.000 3,350.000.00
0
3,800.000.00
0
b Bimbingan keterampilan
bagi remaja dalam
menunjang PUP
0 0 800.000.000 900.000.000 1.000.000.00
0
b Pertemuan koordinasi 82.165.000 82.165.000 164.330.000 165.000.000 166.000.000
47
c Pelatihan Enumerator 88.215.000 88.215.000 176.430.000 177.000.000 179.000.000
d Penentuan Index
Ketahanan Keluarga
31.915.000 31.915.000 63.830.000 64.000.000 65.000.000
e Rencana Aksi bagi OPD
Pokja PUG
60.315.000 60.315.000 60.284.000 61.000.000 62.000.000
f Monev 19.284.000 19.284.000 19.284.000 19.500.000 20.00.000
g Temu Renaksi PUSPA
Daerah (Bagi Ngo Peduli
Peningkatan peran serta
Perempuan dalam Dunia
Usaha)
90.000.000 90.000.000 180.000.000 182.000.000 185.000.000
5 Program penguatan
kelembagaan PUG dan
anak (19)
265.000.000 450.000.000 476.000.000 526.000.000 531.000.000
a Workshop peningkatan
peran serta perempuan
dalam pengambilan
keputusan
0 120.000.000 125.000.000 130.000.000 135.000.000
b Pemberdayaan lembaga
perempuan yang
berbasis gander
0 120.000.000 125.000.000 125.000.000 125.000.000
c Rakor perencanaan bagi
petugas Kab/Kota Se-NTB
255.000.000 255.000.000 260.000.000 260.000.000 260.000.000
d DESK perencanaan dan
anggaran tahun 2021-2022
bagi petugas perencanaan
lingkup DP3AP2KB NTB
10.000.000 10.000.000 11.000.000 11.000.000 11.000.000
6 Program pelayanan
Administrasi Perkantoran
927.500.000 927.500.000 927.500.000 927.500.000 927.500.000
a Penyediaan jasa surat
menyurat
1.500.000 1.500.000 1.500.000 1.500.000 1.500.000
b Penyediaan jasa komuni
kasi, dan listrik
94.000.000 94.000.000 94.000.000 94.000.000 94.000.000
c Penyediaan jasa
administrasi keuangan
83.000.000 83.000.000 83.000.000 83.000.000 83.000.000
d Penyediaan jasa
kebersihan kantor
275.000.000 275.000.000 275.000.000 275.000.000 275.000.000
e Penyediaan barang cetakan 22.000.000 22.000.000 22.000.000 22.000.000 22.000.000
f Penyediaan peralatan,
perlengkapan kantor.
214.000.000 214.000.000 214.000.000 214.000.000 214.000.000
g Penyediaan bahan bacaan
dan peraturan
perundangan.
17.000.000 17.000.000 17.000.000 17.000.000 17.000.000
h Penyediaan makan
minuman
21.000.000 21.000.000 21.000.000 21.000.000 21.000.000
i Rapat koordinasi dan
konsultasi luar daerah
80.000.000 80.000.000 80.000.000 80.000.000 80.000.000
j Rapat koordinasi dalam
daerah
80.000.000 80.000.000 80.000.000 80.000.000 80.000.000
k Penyediaan jasa
administrasi dan teknik
perkantoran
40.000.000 40.000.000 40.000.000 40.000.000 40.000.000
7 Program peningkatan
sarpras aparatur
390.000.000 390.000.000 390.000.000 390.000.000 390.000.000
a Pemeliharaan rutin gedung
kantor
160.000.000 160.000.000 160.000.000 160.000.000 160.000.000
b Pemeliharaan rutin/berkala
kendaraan dinas.
150.000.000 150.000.000 150.000.000 150.000.000 150.000.000
48
c Pemeliharaan rutin
peralatan dan
perlengkapan kantor.
80.000.000 80.000.000 80.000.000 80.000.000 80.000.000
8 Program peningkatan
kapasitas SDA
31.500.000 31.500.000 31.500.000 31.500.000 31.500.000
a Pembinaan mental dan
fisik aparatur
31.500.000 31.500.000 31.500.000 31.500.000 31.500.000
10 Program peningkatan
pengembangnan sistem
pelaporan capaian kinerja
dan keuangan.
364.000.000 129.000.000 152.000.000 421.000.000 152.000.000
c Penyusunan LKjIP 18.000.000 18.000.000 18.000.000 18.000.000 18.000.000
d DESK PK, RKT, Renaksi,
Cascading dan BSC tahun
2020
7.000.000 7.000.000 7.500.000 7.500.000 7.500.000
e Penyusunan Renstra dan
Renja (DPA/DPPA)
54.000.000 54.000.000 73.000.000 73.000.000 73.000.000
f DESK DPA Tahun 2020 7.000.000 7.000.000 7.500.000 7.500.000 7.500.000
g DESK DPPA Tahun 2020 7.000.000 7.000.000 7.500.000 7.500.000 7.500.000
h Penyusunan laporan
tahunan
18.000.000 18.000.000 18.500.000 18.500.000 18.500.000
i Penyusunan Lap.
Keuangan
18.000.000 18.000.000 18.000.000 18.000.000 18.000.000
11 Program peningkatan
kapasitas pengelolaan
Keuangan daerah
23.000.000 23.000.000 23.000.000 23.000.000 23.000.000
a Peningkatan manajemen
asset daerah
23.000.000 23.000.000 23.000.000 23.000.000 23.000.000
B Pengendalian Penduduk
dan KB
700.000.000 2.504.000.000 3.184.717.000 3.800.000.0
00 3.800.000.0
00 1 Program keluarga
berencana (KB)
350.000.000 350.000.000 480.000.000 320.000.000 320.000.000
a Pemasangan KB gratis
bagi PUS yang berisiko
350.000.000 350.000.000 480.000.000 480.000.000 480.000.000
2 Program Kesehatan
reproduksi remaja
486.000.000 636.000.000 939.096.000 2.685.000.0
00
2.685.000.0
00
a Advokasi dan KIE tentang
kesehatan reproduksi
remaja
150.000.000 150.000.000 440.000.000 440.000.000 450.000.000
b Pengembangan metode
pada beberapa kelompok
masyarakat
236.000.000 237.000.000 180.000.000 180.000.000 190.000.000
c Perkawinan usia ideal
bagi perempuan (21
Tahun)
0 250.000.000 300.000.000 350.000.000 400.000.000
3 Program pembinaan peran
serta masyarakat dalam
pelayanan KB/KR yang
mandiri
355.000.000 354.610.000 390.071.000 390.000.000 390.000.000
a Fasilitasi kelompok
masyarakat peduli KB
355.000.000 356.000.000 390.000.000 390.000.000 390.000.000
4 Program promosi
kesehatan ibu, bayi dana
anak melalui kelompok
kegiatan di masyarakat
199.000.000 198.300.000 220.000.000 199.000.000 199.000.000
a Bimtek pola asuh dalam
keluarga
179.000.000 178.300.000 200.000.000 220.000.000 220.000.000
49
b Konsultasi ke Pusat
tentang BKB HI
20.000.000 20.000.000 20.000.000 200.000.000 200.000.000
5 Program Pengembangan
pusat pelayanan informasi
dan konseling KRR
199.700.000 199.700.000 220.000.000 259.396.500 259.396.500
a Penguatan pusat informasi
dan konseling remaja
179.700.000 179.700.000 200.000.000 220.000.000 220.000.000
b Konsultasi ke pusat
tentang PIK-R
20.000.000 20.000.000 20.000.000 200.000.000 200.000.000
6 Program peningkatan
penanggulangan narkoba,
HIV/AIDS dan PMS
155.715.000 155.715.000 170.000.000 375.000.000 375.000.000
a Advokasi perlindungan
anak dari bahaya penyalah-
gunaan narkoba,
HIV/AIDS dan PMS di
sekolah
135.715.000 135.715.000 150.000.000 170.000.000 170.000.000
b Konsltasi ke pusat seksi
PASKD
20.000.000 20.000.000 20.000.000 195.000.000 195.000.000
7 Program penyiapan tenaga
pendamping kelompok
bina keluarga
94.650.000 94.650.000 150.000.000 20.000.000 20.000.000
a Bimtek tenaga pen-
damping kelompok bina
keluarga di kecamatan
94.650.000 94.650.000 150.000.000 150.000.000 150.000.000
8 Program pengembangan
model operasional BKB-
Posyandu-PAUD
513.800.000 513.800.000 515.000.000 524.000.000 524.000.000
a Bimtek pengembangan
BKB HI
182.000.000 182.000.000 250.500.000 250.500.000 250.500.000
b Konsultasi ke pusat 20.000.000 20.000.000 20.000.000 250.000.000 250.000.000
c Pembekalan tentang pola
asuh anak dan remaja bagi
penyuluh
311.800.000 311.800.000 23.500.000 23.500.000 23.500.000
50
BAB VII
KINERJA PENYELENGGARAAN BIDANG URUSAN
DP3AP2KB TAHUN 2018-2023
Kinerja adalah capaian dari output, outcome dan impact dari kegiatan/program/sasaran
sehubungan dengan penggunaan sumber daya pembangunan. Pada bab ini menguraikan
ukuran yang digunakan untuk mengetahui perkembangan hasil yang telah dicapai
berupa tujuan dan sasaran strategis. Dari 29 indikator kinerja tujuan, sasaran dan
program di tetapkan 1 indikator yaitu indeks pemberdayaan gender (IDG) sebagai
indikator kinerja utama (IKU), berikut ini menyajikan kinerja seperti pada tabel7.1
berikut ini.
TABEL 7.1
INDIKATOR KINERJA DP3AP2KB PROVINSI NTB TAHUN 2019-2023
Indikator Kinerja
JENIS
INDIKATOR
INDIKATOR KINERJA
SATUAN
TERGET KINERJA
2019 2020 2021 2022 2023
Indikator
Tujuan 1 Rata-rata usia kawin
pertama perempuan
Tahun 20,42 20,57 20,72 20,87 21,00
2 Rata-rata jumlah anak
per-keluarga
Orang 2,20 2,15 2,10 2,05 2,00
3 Ratio perempuan dan
anak korban kekerasan
terhadap jumlah
penduduk
% 36,26 35,98 35,69 35,40 35,12
4 Indeks pemberdayaan
gender (IDG)
% 55,81 57,81 59,81 61,16 61,40
Indikator
Sasaran 5 Persentase perkawinan
perempuan berisiko
% 63,10 63,05 63,00 62,95 62,90
6 Persentase akseptor KB % 0 82,38 84,03 85,71 87,42
7 Persentase anak yang
mendapatkan hak-haknya.
% 10,00
12,00 14,00 16,00 18,00
8 Persentase perempuan dan
anak korban kekerasan
% 56,74 62,41 68,65 75,52 83,07
9 Persentase perempuan
kelompok sasaran yang
bekerja
% 0,086 0,110 0,135 0,159 0,183
10 Persentase partisipasi
perempuan di lembaga
pemerintahan
% 0 0,45 0,50 0,55 0,60
51
Indikator
Program
11 Cakupan remaja yang
memiliki wawasan
tentang kesehatan
reproduksi
Orang 1000 1200 1400 1600 2000
12 Cakupan PIK-R yang
aktif
% 1,89 1,89 1,89 1,89 1,89
13 Cakupan PUS yang ingin
ber-KB tidak terpenuhi
(Unmet need)
% 12,60 12,50 12,40 12,30 12,20
14 Persentase peserta KB
mandiri
% 0 21,83 22,78 23,73 24,83
15 Cakupan BKR, BKL dan
BKB ber-KB
% 66,92 67,87 68,67 69,92 71,42
16 Persentase tenaga PLKB
/PKB berwawasan tribina
% 2,80 2,80 2,80 2,80 2,80
17 Persentase siswa tidak
menggunakan narkoba,
tidak menderita PMS dan
HIV/ AIDS
% 0 1,37 1,34 1,30 1,25
18 Cakupan anggota BKB
menggunakan KKA
% 0 19,20 20,00 20,70 21,50
19 Cakupan pendamping
korban yang memiliki
pengetahuan dan
ketrampilan tentang
penanganan kasus
kekerasan
Orang 0 30 40 50 60
20 Cakupan unit pelayanan
kekerasan perempuan dan
anak
% 75,00 80,00 85,00 90,00 100,00
21 Persentase Kab/Kota yang
memiliki peraturan
perundang - undangan
yang mendukung PUG
dan PUHA
% 50,00 60,00 70,00 80,00 100
22 Cakupan perempuan yang
memiliki wawasan dan
keterampilan tentang
manajemen usaha
(Sasaran 223.107 orang)
Orang 212 266 322 375 429
23 Cakupan perempuan yang
memiliki wawasan
tentang urusan pemerintah
Orang 0 30 35 40 45
24 Persentase OPD yang
menitegrasikan PPRG
% 51,11 62,22 75,56 88,88 100
25 Cakupan Pelayanan
Administrasi Perkantoran % 100 100 100 100 100
52
26 Cakupan Ketersediaan
dan Kelayakan Sarana
Prasarana Aparatur
% 100 100 100 100 100
27 Cakupan Pembinaan
Kapasitas Sumber Daya
Aparatur
100 100 100 100 100 100
28 Dokumen Pelaporan Dok 6 6 6 6 6
29 Manajemen Aset Dok 1 1 1 1 1
53
BAB VIII
PENUTUP
Rencana Strategis Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak Pengenalian
Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Provinsi NTB Provinsi NTB tahun 2019 –
2023merupakan intisari dari terjemahan fungsi dinas yaitu:
a. Penjabaran dari visi dan misi Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan
Keluarga Berencana Provinsi NTBdalam rangka pencapaian sasaran pembangunan
pemberdayaan perempuan perlindungan anak dan keluarga berencana.
b. Panduan bagi setiap bidang diBadan Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak
Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Provinsi NTBdalam mengukur
akuntabilitas dari kinerja yang telah dilakukan sehingga seluruh pemangku kepentingan
dapat menilai tingkat keberhasilan pembangunan pemberdayaan perempuan perlindungan
anak pengendalian penduduk dan keluarga berencana dengan baik.
Untuk maksud tersebut di atas, perlu ditetapkan kaidah-kaidah pelaksanaan rencana strategis
sebagai berikut:
1. Renstra DP3AP2KB Provinsi NTB Tahun 2019 - 2023 menjadi acuan dan pedoman bagi
pelaksanaan kegiatan di seluruh bidang baik dalam menyusun kebijakan, fasilitasi
pelaksanaan kebijakan, pemantauan dan evaluasi;
2. Dalam pelaksanaan Renstra DP3AP2KB Provinsi NTB selalu mengupayakan
keterpaduan, sinkronisasi dan harmonisasi dalam pencapaian setiap output dan outcome
kinerja DP3AP2KB antar bidang;
3. Dalam setiap pelaksanaan kegiatan Renstra DP3APPKB Provinsi NTB harus
memperhatikan nilai-nilai: Kesetaraan Gender, Perlindungan Perempuan dan Anak serta
keluarga berencana;
4. Masyarakat luas, lembaga masyarakat, dunia usaha, dan masyarakat akademisi, dan
instansi terkait berperan serta seluas-luasnya dalam pelaksanaan rencana aksi dari
dokumen Renstra DP3AP2KB Provinsi NTB.
5. Apabila terdapat perubahan strategis dan dinamika pembangunan yang belum
diakomodasikan dalam pelaksanaan Renstra DP3AP2KB tahun 2019-2023 dapat
dilakukan revisi/perbaikan dalam dokumen Rencana Kerja Pemerintah (RKP) bidang
Pembangunan Pemberdayaan perempuan Perlindungan anak dan keluarga berencana;
6. Secara berkala pada setiap akhir tahun, setiap Bidang wajib melakukan evaluasi
pelaksanaan kegiatan yang meliputi evaluasi terhadap output, outcome maupun dampak
terhadap pencapaian sasaran kegiatan.
54
Untuk menjaga efektivitas pelaksanaan program, setiap Bidang wajib melakukan pemantauan
pelaksanaan kegiatan, tindakan koreksi yang diperlukan dan pemantauan secara berkala 3
(tiga) bulanan dalam bentuk laporan tertulis kepada Kepala Dinas.
Renstra 2019-2023, Revisi
55