bab i pendahuluan a. latar belakang masalaheprints.uny.ac.id/8581/2/bab 1 - 08402141037.pdf ·...

12

Click here to load reader

Upload: tranthu

Post on 06-Feb-2018

214 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalaheprints.uny.ac.id/8581/2/BAB 1 - 08402141037.pdf · Rabiah diketemukan meninggal ... Keluarga korban ... harus mendapatkan surat rekomendasi

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Indonesia merupakan salah satu negara di dunia yang memiliki jumlah

penduduk yang tinggi. Berdasarkan Sensus Penduduk Tahun 2010, jumlah

penduduk Indonesia sudah mencapai 237,6 juta jiwa atau bertambah 32,5 juta

jiwa sejak tahun 2000. Artinya, setiap tahun selama periode 1990-2000, jumlah

penduduk bertambah 3,25 juta jiwa. Jika dialokasikan ke setiap bulan maka

setiap bulannya penduduk Indonesia bertambah sebanyak 270.833 jiwa atau

sebesar 0,27 juta jiwa (Sumber : Sensus Tahun 2010).

Penduduk yang besar ini dapat dilihat sebagai beban dan potensi bagi

pembangunan. Semua upaya pembangunan, kapan dan dimanapun selalu

diarahkan untuk meningkatkan kesejahteraan penduduk, menurunkan jumlah

penduduk miskin, pengangguran serta mengurangi tingkat ketimpangan sosial,

dan ekonomi di antara kelompok dalam masyarakat. Dilihat dari dimensi

ekonomi, kesejahteraan penduduk ditentukan oleh kondisi distribusi sumber

daya seperti modal dan lahan, kesempatan berusaha dan kesempatan kerja serta

yang tidak kalah pentingnya adalah kualitas sumber daya manusianya. Sumber

daya manusia merupakan salah satu faktor kunci dalam reformasi ekonomi,

yakni bagaimana menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas dan

memiliki keterampilan serta berdaya saing tinggi dalam persaingan global yang

Page 2: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalaheprints.uny.ac.id/8581/2/BAB 1 - 08402141037.pdf · Rabiah diketemukan meninggal ... Keluarga korban ... harus mendapatkan surat rekomendasi

2

selama ini diabaikan. Kaitannya dengan hal tersebut, ada dua hal menyangkut

kondisi sumber daya manusia Indonesia.

Pertama, adanya ketimpangan antara jumlah kesempatan kerja dan

angkatan kerja. Jumlah angkatan kerja nasional pada krisis ekonomi tahun

pertama (1998) sekitar 93, 73 juta orang, sementara jumlah kesempatan kerja

yang ada hanya sekitar 87, 67 juta orang dan ada sekitar 5, 06 juta orang

pengangguran terbuka (open unemployment). Angka ini meningkat terus

selama krisis ekonomi yang kini berjumlah sekitar 11 juta. Kedua, tingkat

pendidikan angkatan kerja yang ada masih relatif rendah. Struktur pendidikan

angkatan kerja Indonesia masih mendominasi pendidikan dasar yaitu sekitar

63,2% (Didin S. Damanhuri, 2006:76).

Bagi Indonesia, kedua masalah ini menunjukkan bahwa ada kelangkaan

kesempatan kerja rendahnya kualitas secara nasional di berbagai sektor

ekonomi sehingga para Tenaga Kerja Indonesia (TKI) mencari peruntungan ke

luar negeri. Sempitnya lapangan pekerjaan di Indonesia mendorong jumlah

TKI yang mengadu nasib ke berbagai negara dari tahun ke tahun terus

mengalami peningkatan. Keinginan untuk memperbaiki taraf hidup dengan

bekerja di luar negeri mengalahkan gambaran tentang kekerasan, eksploitasi,

dan kebijakan deportasi terhadap TKI. Bahkan hal itu akan tetap dilakukan

meskipun harus pergi dengan status tak berdokumen.

Sebagaimana tercantum dalam UUD 1945 khususnya Pasal 27 D ayat (2)

UUD 1945 dan perubahannya yang berbunyi “Tiap-tiap warga negara berhak

atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan”. Pada

hakekatnya bunyi pasal tersebut mengandung dua makna sekaligus, yaitu

memberi hak kepada warga negara untuk memperoleh salah satu hak dasar

manusia yaitu pekerjaan dan membebani kewajiban kepada negara untuk

memenuhinya. Negara tidak dapat menghindarinya meskipun tidak cukup

Page 3: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalaheprints.uny.ac.id/8581/2/BAB 1 - 08402141037.pdf · Rabiah diketemukan meninggal ... Keluarga korban ... harus mendapatkan surat rekomendasi

3

sumber daya dan sumber dana di dalam negeri serta harus mencari sumber-

sumber tersebut sampai ke luar negeri. Sementara itu, selain berhak

memperoleh pekerjaan, Pasal 38 ayat (2) Undang-Undang No. 39 Tahun 1999

tentang Hak Asasi Manusia lebih menegaskan lagi bahwa warga negara juga

berhak dengan bebas memilih pekerjaan yang disukainya. Oleh karena itu,

warga negara tidak dapat dilarang untuk bekerja dimana saja, termasuk di luar

negeri. Di samping faktor penarik yang ada di luar negeri berupa upah yang

lebih tinggi, maka faktor yang paling berpengaruh adalah faktor pendorong

yang ada di dalam negeri, yaitu belum terpenuhinya salah satu hak dasar warga

negara yang paling penting yaitu: pekerjaan seperti diamanatkan di dalam Pasal

27 D ayat (2) UUD 1945 dan atau perubahannya.

Adanya tenaga kerja Indonesia yang bekerja di luar negeri mendorong

pemerintah untuk membuat aturan yang berguna untuk melindungi para tenaga

kerja Indonesia. Diundangkannya Undang-Undang No 39 Tahun 2004 tentang

Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia di Luar Negeri diharapkan dapat

memberikan perlindungan bagi para Tenaga Kerja Indonesia yang berada di

Luar Negeri. Selain itu adanya Permennakertrans No. 14/Men/2010 tentang

Pelaksanaan Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia di Luar

Negeri dan Peraturan Menteri Tenaga Kerja Dan Transmigrasi Republik

Indonesia Nomor Per.07/Men/V/2010 Tentang Asuransi Tenaga Kerja

Indonesia juga merupakan landasan hukum untuk melindungi TKI yang berada

di luar negeri.

Page 4: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalaheprints.uny.ac.id/8581/2/BAB 1 - 08402141037.pdf · Rabiah diketemukan meninggal ... Keluarga korban ... harus mendapatkan surat rekomendasi

4

Pasal 1 ayat (4) Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2004 tentang

Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia di Luar Negeri menjelaskan bahwa

Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia adalah segala upaya melindungi

kepentingan tenaga kerja dalam mewujudkan terjadinya pemenuhan hak-hak

sesuai dengan peraturan perundang-undangan, baik sebelum, selama maupun

sesudah bekerja. Menurut Sutrisno (2007:5) perlu adanya jaminan tentang

keamanan, keselamatan, dan kesehatan kerja dalam rangka meningkatkan

produktifitas yang sebesar-besarnya. Ketiga unsur merupakan urat nadi yang

tidak dapat dipisah-pisahkan antara yang satu dengan yang lainnya. Tujuan

perusahaan dan karyawan akan dapat dicapai bila ditunjang dengan keamanan,

kesehatan, dan keselamatan kerja.

Di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, tingginya minat masyarakat

untuk menjadi TKI juga terjadi, khususnya di Kabupaten Kulon Progo. Pada

Tahun 2011 di Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi, tercatat 217 orang

ditempatkan bekerja di luar negeri. Keadaan ekonomi yang relatif rendah

mendorong masyarakat di daerah tersebut memiliki minat yang tinggi untuk

menjadi TKI di Luar Negeri. (Sumber: Dinas Sosial Tenaga Kerja dan

Transmigrasi Kulon Progo). Pendaftaran Calon Tenaga Kerja Indonesia

dilakukan oleh Dinas Sosial, Tenaga Kerja, dan Transmigrasi

(Dinsosnakertrans) dan Pelaksana Penempatan Tenaga Kerja Indonesia Swasta

(PPTKIS). Sehubungan dengan hal tersebut, Dinsosnakertrans melakukan

kerjasama dengan PPTKIS untuk melakukan pengiriman TKI ke Luar Negeri.

Di Kulon Progo terdapat beberapa PPTKIS yang melakukan kerjasama dengan

Page 5: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalaheprints.uny.ac.id/8581/2/BAB 1 - 08402141037.pdf · Rabiah diketemukan meninggal ... Keluarga korban ... harus mendapatkan surat rekomendasi

5

Dinsosnakertrans. Salah satu PPTKIS yang bekerjasama dengan

Dinsosnakertrans Kulon Progo yaitu PT. Bina Adidaya Mandiri. PT. Bina

Adidaya Mandiri merupakan suatu perusahaan yang menangani masalah calon

TKI di Kabupaten Kulon Progo. PT. Bina Adidaya Mandiri bertanggungjawab

atas masa pra penempatan, masa penempatan, sampai dengan masa setelah

penempatan calon TKI.

Dinsosnakertrans Kulon Progo dan PT. Bina Adidaya Mandiri dalam

melakukan proses perekrutan calon TKI tidak jarang menemukan

permasalahan. Permasalahan yang ada yaitu pada saat pendaftaran ataupun saat

pengiriman. Diketemukan sebagian calon TKI asal Kulon Progo melakukukan

pendaftaran tidak sesuai dengan prosedur yang berlaku, selain itu juga

diketemukan calon TKI memalsukan dokumen-dokumen, misalnya dokumen

kesehatan. Calon TKI asal daerah Kulon Progo seharusnya mendaftar dan

berangkat dari PPTKIS di daerah Kulon Progo, namun dalam kenyataannya

karena calon TKI ingin mengejar cepatnya waktu dan proses pengiriman

banyak dijumpai calon TKI mendaftar di luar daerah. Sehingga bila terjadi

masalah terhadap TKI tersebut perlindungan yang diberikan tidak akan

maksimal, karena daerah asal sendiri merasa tidak bertanggung jawab atas TKI

tersebut. Selain itu ada pula TKI yang sering dipulangkan dari negara tujuan

meski baru berada disana selama 1 minggu karena terbukti mengidap penyakit.

Hal ini terjadi karena pada saat dilakukan pemeriksaan kesehatan sering terjadi

pemalsuan hasil medical. Calon TKI bisa memalsukan hasil pemeriksaannya

dan baru diketahui setelah berada di negara tujuan.

Page 6: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalaheprints.uny.ac.id/8581/2/BAB 1 - 08402141037.pdf · Rabiah diketemukan meninggal ... Keluarga korban ... harus mendapatkan surat rekomendasi

6

Sebagai contohnya yang dialami oleh Rabiah dan Sarianto. Rabiah (42),

warga Jangkaran, Temon, Kulon Progo merupakan TKI yang bekerja di Arab

Saudi. Rabiah diberangkat oleh salah satu PPTKIS di Semarang dan bekerja

menjadi Pembantu Rumah Tangga (PRT). Rabiah diketemukan meninggal

dunia karena mengalami kecelakaan bersama keluarga majikannya. Rabiah

diketahui meninggal 31 Agustus 2011 dan jenazahnya baru dapat dipulangkan

ke Indonesia setelah 2 bulan. Rabiah diketahui berangkat melalui PPTKIS

Semarang sehingga mengakibatkan Dinsosnakertans mengalami kesulitan

dalam pemulangan jenazahnya. Sementara itu Sarianto warga Galur, Panjatan,

Kulon Progo juga mengalami hal yang serupa. Sarianto menjadi TKI di

Malaysia setelah diberangkatkan oleh PPTKIS di Semarang. Sarianto diketahui

meninggal dunia di Malaysia dikarekan kecelakaan di laut. Keluarga korban

mendapatkan santunan dari Balai Pelayanan dan Penempatan Tenaga Kerja

Indonesia (BP2TKI) sebesar 5juta rupiah (Sumber: Dinsosnakertrans Kulon

Progo).

Kasus TKI seperti itu sebenarnya tidak akan terjadi jika calon TKI

mengikuti ketentuan yang berlaku pada Dinsosnakertrans. Ditentukan bahwa

setiap calon TKI yang akan mendaftarkan diri ke PPTKIS di luar daerah asal

harus mendapatkan surat rekomendasi terlebih dahulu dari Dinsosnakertrans

asal. Surat rekomendasi ini nantinya yang akan menghantarkan calon TKI ke

PPTKIS di luar daerah asal, namun yang sering terjadi justru calon TKI tidak

menghiraukannya. Tanpa adanya surat rekomendasi dari Dinsosnakertrans asal,

calon TKI tetap nekat mendaftar di PPTKIS luar daerah asal dan calon TKI

Page 7: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalaheprints.uny.ac.id/8581/2/BAB 1 - 08402141037.pdf · Rabiah diketemukan meninggal ... Keluarga korban ... harus mendapatkan surat rekomendasi

7

berangkat ke luar negeri dengan ketidakjelasan. Hal seperti ini yang nantinya

akan menjadi permasalahan pada TKI bila ternyata di luar negeri TKI terjerat

masalah, seperti kematian. Nasib para calon TKI yang mendaftar di luar

prosedur akan menjadi tidak jelas, mereka tidak akan mendapat perlindungan

hukum dari Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Dinsosnakertrans)

maupun dari Pelaksana Penempatan TKI Swasta (PPTKIS). Apabila TKI

tersebut mengalami kematian/kecelakaan kerja, maka yang akan dimintai

pertanggungjawaban atas kepulangan jenazahnya adalah Dinsosnakertrans

daerah asalnya/domisilinya, namun Dinsosnakertrans terkait tidak merasa

mendaftar TKI tersebut. Masalah yang demikian ini sampai saat ini masih

sering terjadi pada TKI asal Kulon Progo. (Sumber: Dinsosnakertrans Kulon

Progo).

Di samping adanya permasalahan terkait calon TKI yang mendaftar di

luar prosedur dan tidak mendapatkan perlindungan dari Dinsosnakertrans, ada

juga TKI yang mendaftar sesuai dengan prosedur namun dalam kenyataanya

tidak mendapatkan perlindungan yang maksimal dari Dinsosnakertrans

maupun PPTKIS terkait.

Sebagai contohnya yang dialami Ika Rini (25). Ika Rini merupakan

warga Dusun V Sungapan, Desa Wahyuharjo, Lendah, Kulonprogo yang

menjadi TKI di Malaysia dan bekerja bekerja di sebuah perusahaan

elektronik. Ika menjadi korban penganiayaan dan penyekapan selama 10

hari oleh pacarnya. Ika dianiaya dengan diseterika pada kedua pahanya

dan tangannya oleh pacarnya sekitar awal Maret 2012. Perlakuan

kekerasan itu dilakukan Sutris (pacarnya) karena terbakar api cemburu

dan menuding Ika telah berselingkuh. Mendapat penganiayaan itu Ika

tidak terima sehingga melaporkannya ke pihak kepolisian di negeri Jiran

tersebut. Namun hal itu justru memancing kemarahan Sutris. Ika

kemudian disekap di kamar kos pacarnya tersebut selama 10 hari, pekan

lalu, sekaligus dianiaya. Selain mukanya dipukul dengan tangan, kepala

Page 8: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalaheprints.uny.ac.id/8581/2/BAB 1 - 08402141037.pdf · Rabiah diketemukan meninggal ... Keluarga korban ... harus mendapatkan surat rekomendasi

8

Ika juga dibentur-benturkan ke tembok, kakinya diinjak-injak dan disulut

dengan bara obat nyamuk. Selama disekap, Ika juga tidak diberi makan

kecuali hanya roti dan air putih. Ika akhirnya bisa lolos dari sekapan

Jumat (27/3). Dia ditolong oleh Gino, teman satu pekerjaan dengan

Sutris. Saat itu kebetulan Gino main ke tempat kos Sutris dan mendapati

ternyata Ika disekap dalam kamar dan dikunci dari luar. Gino dan

kakanya kemudian menghubungi agen penyalur TKI yang

memberangkatkan Ika untuk di pulangkan ke Tanah Air.

(Suara Merdeka.com/ 02 April 2012 | 19:51 wib)

Terkait dengan adanya permasalahan di atas, menjadi kewajiban dari

Dinsosnakertrans Kabupaten Kulon Progo dan PPTKIS selaku instansi yang

berwenang untuk memberikan perlindungan bagi TKI asal Kulon Progo.

PPTKIS yang bertanggungjawab dalam hal ini PT. Bina Adidaya Mandiri.

Perlindungan diberikan sesuai dengan peraturan perundang-undangan dalam

Pasal 77 ayat (1) Undang-Undang No. 39 Tahun 2004 tentang Perlindungan

Tenaga Kerja Indonesia di Luar Negeri, perlindungan tenaga kerja indonesia di

luar negeri dilaksanakan mulai dari pra penempatan, masa penempatan, sampai

dengan masa setelah penempatan.

Berdasarkan paparan di atas, maka penulis melakukan penelitian tentang

“Upaya Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia Di Kabupaten Kulon Progo”.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas maka

dapat diidentifikasi berbagai permasalahan diantaranya sebagai berikut:

1. Di Kulon Progo masih ditemukan permasalahan terkait pengiriman calon

TKI ke luar negeri yang tidak sesuai dengan prosedur yang berlaku.

Page 9: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalaheprints.uny.ac.id/8581/2/BAB 1 - 08402141037.pdf · Rabiah diketemukan meninggal ... Keluarga korban ... harus mendapatkan surat rekomendasi

9

2. Pendaftaran calon TKI yang tidak sesuai dengan prosedur berpotensi

menimbulkan kerugian ataupun permasalahan bagi para calon TKI.

3. Penyimpangan dalam proses pendaftaran dapat mengakibatkan TKI di

Kabupaten Kulon Progo tidak mendapatkan perlindungan.

4. Belum cukup terlindunginya TKI asal Kulon Progo meskipun dalam

pendaftarannya sudah sesuai dengan prosedur yang berlaku.

C. Batasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah melalui beberapa uraian di atas, maka

dalam hal ini yang dikaji perlu untuk dibatasi. Pembatasan masalah bertujuan

untuk menfokuskan perhatian pada penelitian agar diperoleh kesimpulan yang

benar dan mendalam pada aspek yang diteliti, yaitu :

1. Di Kulon Progo masih ditemukan permasalahan terkait pengiriman calon

TKI ke luar negeri yang tidak sesuai dengan prosedur yang berlaku.

2. Belum cukup terlindunginya TKI asal Kulon Progo meskipun dalam

pendaftarannya sudah sesuai dengan prosedur yang berlaku.

D. Rumusan Masalah

Adapun yang menjadi perumusan masalah dalam penulisan penelitian ini

adalah :

1. Mengapa pendaftaran sebagian calon TKI di Kabupaten Kulon Progo tidak

sesuai dengan prosedur yang berlaku?

2. Bagaimana upaya perlindungan TKI di Kabupaten Kulon Progo?

Page 10: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalaheprints.uny.ac.id/8581/2/BAB 1 - 08402141037.pdf · Rabiah diketemukan meninggal ... Keluarga korban ... harus mendapatkan surat rekomendasi

10

E. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai

berikut:

1. Mengetahui faktor penyebab pendaftaran sebagian calon TKI di Kabupaten

Kulon Progo tidak sesuai dengan prosedur yang berlaku.

2. Mendeskripsikan upaya perlindungan TKI di Kabupaten Kulon Progo.

F. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat, baik secara

teoritis maupun praktis.

1. Manfaat Teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan untuk menambah

khasanah pengetahuan, dan memberikan kegunaan untuk pengembangan

Ilmu Hukum yang merupakan salah satu rumpun dari Pendidikan

Kewarganegaraan, khususnya Hukum Ketenagakerjaan. Penelitian ini

diharapkan juga dapat dijadikan sebagai salah satu rujukan dalam

penelitian berikutnya yang sejenis.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi Peneliti

Bermanfaat untuk mengembangkan penalaran dan menerapkan

ilmu yang diperoleh di bangku kuliah Pendidikan Kewarganegaraan

dan Hukum dan sebagai bekal untuk menjadi guru yang profesional.

Page 11: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalaheprints.uny.ac.id/8581/2/BAB 1 - 08402141037.pdf · Rabiah diketemukan meninggal ... Keluarga korban ... harus mendapatkan surat rekomendasi

11

b. Bagi Dinsosnakertrans Kabupaten Kulon Progo

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan

pemikiran atau bahan pertimbangan bagi Dinsosnakertrans dalam

rangka menetapkan kebijakan-kebijakan yang mengatur tentang

perlindungan TKI khususnya di Kulon Progo.

c. Bagi PT Bina Adidaya Mandiri

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan

pemikiran atau bahan pertimbangan bagi PT Bina Adidaya Mandiri

dalam rangka memberikan pelayanan bagi para calon TKI.

G. Batasan Istilah

1. Upaya

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI Tahun 2012) yang

dimaksud dengan upaya adalah usaha, ikhtiar untuk mencapai maksud

tertentu. Dalam penelitian ini yang dimaksudkan upaya adalah usaha yang

dilakukan Dinsosnakertrans Kabupaten Kulon Progo dan PT. Bina Adidaya

Mandiri dalam memberikan perlindungan hukum bagi calon TKI yang tidak

sesuai dengan prosedur.

2. Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (TKI)

Menurut Pasal 1 bagian (4) Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2004

tentang Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia di Luar

Negeri, perlindungan TKI adalah segala upaya untuk melindungi

kepentingan calon TKI/TKI dalam mewujudkan terjaminnya pemenuhan

Page 12: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalaheprints.uny.ac.id/8581/2/BAB 1 - 08402141037.pdf · Rabiah diketemukan meninggal ... Keluarga korban ... harus mendapatkan surat rekomendasi

12

hak-haknya sesuai dengan peraturan perundang-undangan, baik sebelum,

selama dan sesudahnya bekerja.

Dari definisi istilah di atas, dapat dirumuskan bahwa pengertian dari

judul “UPAYA PERLINDUNGAN TENAGA KERJA INDONESIA DI

KABUPATEN KULON PROGO” adalah usaha yang dilakukan oleh

Dinsosnakertrans Kabupaten Kulon Progo dan PPTKIS di Kabupaten Kulon

Progo dalam memberikan perlindungan terhadap TKI asal Kulon Progo.

PPTKIS yang dimaksut dalam penelitian ini adalah PT. Bina Adidaya

Mandiri. Pemberian perlindungan dilakukan untuk mencegah pendaftaran

calon TKI tidak sesuai dengan prosedur yang berlaku, yang berakibat TKI

di Kabupaten Kulon Progo tidak mendapatkan perlindungan secara

maksimal.