pengaruh sistem bagi hasil, citra merek, dan...

152
PENGARUH SISTEM BAGI HASIL, CITRA MEREK, DAN PROMOSI TERHADAP KEPUTUSAN NASABAH NON-MUSLIM MEMILIH PRODUK DI BANK SYARIAH DENGAN MINAT SEBAGAI VARIABEL INTERVENING (STUDI KASUS PT. BTN SYARIAH CABANG SEMARANG) SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi (S.E) Disusun Oleh: Diyah Fitriani 213-14-296 PROGRAM STUDI S1 PERBANKAN SYARIAH FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA 2019

Upload: others

Post on 04-Feb-2021

12 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • i

    PENGARUH SISTEM BAGI HASIL, CITRA MEREK, DAN PROMOSI

    TERHADAP KEPUTUSAN NASABAH NON-MUSLIM MEMILIH

    PRODUK DI BANK SYARIAH DENGAN MINAT

    SEBAGAI VARIABEL INTERVENING

    (STUDI KASUS PT. BTN SYARIAH

    CABANG SEMARANG)

    SKRIPSI

    Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat

    Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi (S.E)

    Disusun Oleh:

    Diyah Fitriani 213-14-296

    PROGRAM STUDI S1 PERBANKAN SYARIAH

    FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

    INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA

    2019

  • i

    PENGARUH SISTEM BAGI HASIL, CITRA MEREK, DAN PROMOSI

    TERHADAP KEPUTUSAN NASABAH NON-MUSLIM MEMILIH

    PRODUK DI BANK SYARIAH DENGAN MINAT

    SEBAGAI VARIABEL INTERVENING

    (STUDI KASUS PT. BTN SYARIAH

    CABANG SEMARANG)

    SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat

    Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi (S.E)

    Disusun Oleh:

    Diyah Fitriani 213-14-296

    PROGRAM STUDI S1 PERBANKAN SYARIAH

    FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

    INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA

    2019

  • ii

    KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA

    INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA

    FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM Jalan Tentara Pelajar No. 02 Salatiga 50721 Telepon( 0298) 323706 Faksimili (0298) 323433

    Website : www.iainsalatiga.ac.id E-mail : [email protected]

    PENGESAHAN

    PENGARUH SISTEM BAGI HASIL, CITRA MEREK, DAN PROMOSI

    TERHADAP KEPUTUSAN NASABAH NON-MUSLIM MEMILIH

    PRODUK DI BANK SYARI’AH DENGAN MINAT SEBAGAI VARIABEL

    INTERVENING

    (STUDI KASUS PT. BTN SYARIAH CABANG SEMARANG)

    DISUSUN OLEH

    DIYAH FITRIANI

    NIM : 213-14-296

    Telah dipertahankan di depan Dewan Penguji Skripsi

    Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Negeri (IAIN) Salatiga, pada

    tanggal 3 Januari 2020 dan telah dinyatakan memenuhi syarat

    guna memperoleh gelar Sarjana Ekonomi.

    Susunan Penguji

    Ketua Penguji : Dr. Anton Bawono, M.Si. _______________

    Sekretaris Penguji : Endah Nur Fitriyani, M.M _______________

    Penguji I : Dr. Ahmad Mifdhol, Lc, M.S.I _______________

    Penguji II : Arna Asna Annisa. MSI. _______________

    Salatiga,3 Januari 2020

    Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam,

    Dr. Anton Bawono, M.Si.

    NIP.19740320 200312 1 001

  • iii

    KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA

    INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA

    FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM Jalan Tentara Pelajar No. 02 Salatiga 50721 Telepon( 0298) 323706 Faksimili (0298) 323433

    Website : www.iainsalatiga.ac.id E-mail : [email protected]

    PERSETUJUAN PEMBIMBING

    Setelah diadakan pengarahan, bimbingan, koreksi dan perbaikan sepenuhnya,

    maka skripsi saudari :

    Nama : Diyah Fitriani

    NIM : 213-14-296

    Fakultas : Ekonomi Dan Bisnis Islam

    Jurusan : S1 Perbankan Syariah

    Judul : Pengaruh Sistem Bagi Hasil, Citra Merek, Dan Promosi

    Terhadap Keputusan Nasabah Non-Muslim Memilih Produk Syariah Dengan

    Minat Sebagai Variabel Intervening (Study Kasus PT. BTN Syariah Cabang

    Semarang dapat diajukan dalam sidang munaqosah skripsi. Demikian surat ini

    dibuat untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.

    Salatiga, 23 Desember 2019

    Pembimbing

    Dr. Anton Bawono, M.Si.

    NIP.19740320 200312 1 001

  • iv

    PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

    Saya yang bertanda tangan dibawah ini

    Nama : DIYAH FITRIANI

    NIM : 213-14-296

    Fakultas : Ekonomi Dan Bisnis Islam

    Program Studi : S1 Perbankan Syariah

    Menyatakan bahwa ini skripsi yang saya tulis benar-benar merupakan hasil karya

    saya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain. Pendapat atau temuan dari

    orang lain yang terdapat dalam skripsi ini dikutip atau dirujuk berdasarkan kode

    etik ilmiah.

    Salatiga, 15 Agustus 2019

    Penulis

  • v

    PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT

    Saya yang bertanda tangan dibawah ini :

    Nama : DIYAH FITRIANI

    NIM : 213-14-296

    Program Studi : S1 Perbankan Syariah

    Fakultas : Ekonomi Dan Bisnis Islam

    Judul Skripsi : Pengaruh Sistem Bagi Hasil, Citra Merek, Dan Promi

    Terhadap Keputusan Nasabah Non-Muslim

    Memilih Produk Syariah Dengan Minat Sebagai

    Variabel Intervening (Study Kasus PT. BTN

    Syariah Cabang Semarang)

    Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi ini benar-benar bebas dari plagiat dana

    apabila pernyataan ini terbukti tidak benar maka saya bersedia menerima sanksi

    sesuai ketertiban yang berlaku. Demikian surat pernyataan ini saya buat untuk

    digunakan sebagaimana mestinya.

    Salatiga, 15 Agustus 2019

    Yang membuat Pernyataan

    DIYAH FITRIANI

    NIM 213-14-296

  • vi

    PERNYATAAN KESEDIAAN DI PUBLIKASIKAN

    Saya yang bertanda tangan di bawah ini :

    Nama : DIYAH FITRIANI

    NIM : 213-14-296

    Program Studi : S1 Perbankan Syariah

    Fakultas : Ekonomi dan Bisnis Islam

    Judul Skripsi : Pengaruh Sistem Bagi Hasil, Citra Merek, Dan Promosi

    Terhadap Keputusan Nasabah Non-Muslim Memilih

    Produk Syariah Dengan Minat Sebagai Variabel

    Intervening (Study Kasus PT. BTN Syariah Cabang

    Semarang)

    Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi ini benar-benar karya saya sendiri.

    Sepanjang pengetahuan saya tidak terdapat karya atau pendapat yang ditulis atau

    diterbitkan orang lain kecuali sebagai acuan atau kutipan dengan mengikuti tata

    penulisan karya ilmiah yang telah lazim. Skripsi ini diperbolehkan untuk di

    publikasi oleh perpustakaan IAIN SALATIGA.

    Salatiga, 23 Desember 2019

    Penulis,

    DIYAH FITRIANI

    NIM 213-14-296

  • vii

    MOTTO DAN PERSEMBAHAN

    MOTTO

    Selalu berbuat baik kepada siapapun, sekalipun itu kepada orang yang

    sudah menyakiti kita, karena kita hidup dengan tujuan beribadah kepada

    Allah SWT.

    PERSEMBAHAN

    Untuk kedua orang tuaku Bapak Jaya Akbar dan Ibu Umiyatun tercinta,

    terima kasih atas limpahan doa dan kasih serta selalu memberikan nasehat

    dan semangat hingga sampai saat ini.

    Untuk semua sahabat-sahabatku dan keluarga besarku yang selalu

    memberi doa, kasih sayang dan dukungan.

    Untuk semua tetangga-tetanggaku yang selalu memberikan komentar,

    kritik dan lainnya yang membuat semangat hingga dapat menyelesaikan

    study ini.

  • viii

    KATA PENGANTAR

    Assalamualaikum Wr.Wb

    Segala puji bagi Allah SWT, atas limpahan rahmat yang tak ternilai serta

    hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi dengan

    judul Pengaruh Sistem Bagi Hasil, Citra Merek, Dan Promosi Terhadap

    Keputusan Nasabah Non-Muslim Memilih Produk Syariah Dengan Minat Sebagai

    Variabel Intervening (Study Kasus PT. BTN Syariah Cabang Semarang). Skripsi

    ini disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan studi program Strata Satu (S1)

    Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Institut Agama Islam Negeri Salatiga.

    Dalam penulisan skripsi ini, penulis menyadari tanpa adanya doa,

    dukungan, dan bantuan dari berbagai pihak, penulisan skripsi ini tidak akan dapat

    terwujud. Oleh karena itu perkenankanlah penulis mengucapkan terima kasih

    kepada :

    1. Prof. Dr. Zakiyuddin, M.Ag. selaku Rektor IAIN Salatiga

    2. Dr. Anton Bawono, M.Si. selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis

    Islam Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga serta selaku

    Pembimbing Skripsi yang telah sabar membimbing penulis dalam

    penyusunan skripsi ini.

    3. Ari Setiawan, M.M selaku Ketua Program Studi S1 Perbankan Syariah

    Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Salatiga.

    4. Seluruh Dosen dan Staf IAIN Salatiga yang telah membantu penulis dalam

    menempuh studi selama ini.

  • ix

    5. Kedua orang tua tercinta, Bapak Jaya Akbar dan Ibu Umiyatun yang telah

    membimbing dan memotivasi sehingga penulis dapat menyelesaikan

    skripsi ini. Terima kasih atas kasih sayang, doa, nasehat, kesabaran dan

    semangat yang luar biasa.

    6. Teman-teman mahasiswa angkatan 2014 Fakultas Ekonomi dan Bisnis

    Islam Program Studi S1 Perbankan Syariah.

    7. Terima kasih buat sahabatku tersayang Aulia S, Desi R, Anik, Desi,

    Cemong, Ahas, Wahyu Hidayati, Intan N dan semua teman-teman yang

    tidak dapat disebutkan terima kasih telah menjadi bagian dari hidupku,

    sukses selalu buat kita.

    Dan akhirnya tiada untaian kata yang pantas dan berharga kecuali ucapan

    Alahamdulillahirobbil alamin atas rahmat dan karunia serta ridho Allah SWT.

    Semoga Skripsi ini bermanfaat bagi penulis khususnya dan para pembaca pada

    umumnya.

    Jazaa kumullah khairan katsiraan.

    Wassalamualaikum WR. Wb.

    Salatiga, 23 Desember 2019

    Penulis

  • x

    ABSTRAK

    Diyah Fitriyani. 2019. Pengaruh Sistem Bagi Hasil, Citra Merek, Dan Promosi

    Terhadap Keputusan Nasabah Non-Muslim Memilih Produk Syariah

    Dengan Minat Sebagai Variabel Intervening (Study Kasus BTN Syariah

    Kantor Cabang Semarang). Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam, Program

    Studi Perbankan Syariah S1, Institut Agama Islam Negeri Salatiga.

    Pembimbing Dr. Anton Bawono, M.Si

    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Pengaruh Sistem Bagi Hasil,

    citra merek, dan promosi terhadap keputusan nasabah Non-Muslim memilih

    produk syariah dengan minat sebagai variabel lntervening. Pengumpulan data

    dilakukan dengan cara menyebar kuisioner kepada nasabah BTN Syariah KC

    Semarang sebanyak 100 responden penelitian ini menggunakan metode kuantitatif

    dengan teknik Puposive sampling yang merupakan salah satu teknik pengumpulan

    data. Data yang diperoleh kemudian diolah dengan menggunakan alat bantu IBM

    SPSS Statistic 25. Teknik analisis ini meliputi uji realibilitas, uji validitas, uji

    asumsi klasik, uji statistik dan uji path analysis.

    Berdasarkan hasil penelitian diperoleh bahwa variabel sistem bagi hasil

    berpengaruh positif tidak signifikan terhadap keputusan, citra merek berpengaruh

    positif signifikan terhadap keputusan, promosi berpengaruh negatif tidak

    signifikan terhadap keputusan, sistem bagi hasil berpengaruh negatif tidak

    signifikan terhadap minat, citra merek berpengaruh positif tidak signifikan

    terhadap minat, dan minat berpengaruh positif signifikan terhadap keputusan.

    Kata Kunci: Sistem Bagi Hasil, Citra Merek, Promosi, Keputusan Nasabah,

    Minat

  • xi

    DAFTAR ISI

    HALAMAN JUDUL...........................................................................................................i

    PENGESAHAN ................................................................................................................ ii

    PERSETUJUAN PEMBIMBING .................................................................................... iii

    PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN .........................................................................iv

    PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT ................................................................................. v

    PERNYATAAN KESEDIAAN DI PUBLIKASIKAN .....................................................vi

    MOTTO DAN PERSEMBAHAN .................................................................................. vii

    KATA PENGANTAR ................................................................................................... viii

    ABSTRAK ......................................................................................................................... x

    DAFTAR ISI.....................................................................................................................xi

    DAFTAR TABEL .......................................................................................................... xiii

    DAFTAR GAMBAR ...................................................................................................... xiv

    BAB I ................................................................................................................................. 1

    PENDAHULUAN ............................................................................................................. 1

    A. Latar Belakang ....................................................................................................... 1

    B. Rumusan Masalah .................................................................................................. 5

    C. Tujuan Penelitian ................................................................................................... 6

    D. Manfaat Penelitian ................................................................................................. 7

    E. Sistematika Penulisan ............................................................................................. 8

    BAB II ............................................................................................................................. 10

    LANDASAN TEORI ....................................................................................................... 10

    A. Telaah Pustaka ..................................................................................................... 10

    B. Kerangka Teori .................................................................................................... 15

    C. Kerangka Penelitian ............................................................................................. 38

    D. Hipotesis .............................................................................................................. 39

    BAB III ............................................................................................................................ 46

    METODE PENELITIAN ................................................................................................. 46

    A. Jenis Penelitian ..................................................................................................... 46

    B. Lokasi dan Waktu Penelitian ................................................................................ 46

  • xii

    C. Populasi dan Sampel ............................................................................................ 47

    D. Definisi konsep dan operasional ........................................................................... 48

    E. Teknik Pengumpulan Data ................................................................................... 52

    F. Skala Pengukuran ................................................................................................. 53

    G. Instrumen Penelitian ............................................................................................. 53

    I. Alat analisis .......................................................................................................... 59

    BAB IV ............................................................................................................................ 60

    ANALISIS DATA ........................................................................................................... 60

    A. Deskripsi Obyek Penelitian .................................................................................. 60

    B. Gambaran Umum Responden............................................................................... 64

    C. Analisis Data ........................................................................................................ 68

    D. Tahap uji hipotesis dan pembuat kesimpulan ....................................................... 87

    BAB V ............................................................................................................................. 99

    PENUTUP ....................................................................................................................... 99

    A. KESIMPULAN ....................................................................................................... 99

    B. SARAN .............................................................................................................. 100

    DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................... 102

  • xiii

    DAFTAR TABEL

    Table 2.1 Tabel Research Gap ........................................................................ 10

    Table 2.2 Perbedaan Sistem Bunga dan Bagi Hasil ........................................ 17

    Tabel 2.3 Teknik pengambilan keputusan ...................................................... 35

    Tabel 3.1 Skala Pengukuran ............................................................................ 53

    Tabel 4.1 Jenis_Kelamin ................................................................................. 64

    Tabel 4.2 Usia ................................................................................................. 65

    Table 4.6 Uji Validitas .................................................................................... 68

    Table 4.7 Hasil Uji Reliabilitas ....................................................................... 70

    Table 4.8 Hasil Uji Determinasi R2.................................................................. 71

    Table 4.9 Uji Statistik F ................................................................................... 72

    Table 4.10 Hasil Uji T test 1 (Uji Secara Individu) ......................................... 72

    Table 4.11 Hasil Uji T test 2 (Uji Secara Individu) ....................................... 74

    Table 4.12 Hasil Uji VIF ................................................................................. 77

    Table 4.13 Hasil Uji Heteroskedastisitas (Uji Park) Coefficientsa .................. 80

    Table 4.14 One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test ....................................... 81

    Table 4.13 Model Summary Jalur Model I ...................................................... 82

    Tabel 4.14 Coefficientsa Jalur Model II .......................................................... 82

    Table 4.15 Model Summary Jalur Model II ..................................................... 84

    Table 4.16 Coefficientsa Jalur Model II ........................................................ 84

    Table 4.17 Hasil Uji Hipotesis ......................................................................... 98

  • xiv

    DAFTAR GAMBAR

    Gambar 2.1Kerangka Pemikiran ........................................................................... 39

    Gambar 4.1Struktur Organisasi Bank BTN Syariah Kantor Cabang Semarang ... 63

    Gambar 4.2 Hasil Uji Heteroskedastisitas Metode Grafik Scatterplot ................. 79

  • 1

    BAB I

    PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang

    Bank syariah secara sederhana dapat diartikan sebagai bank yang

    dalam menjalankan aktivitasnya berdasarkan pada prinsip syariah.

    Bank, menurut UU No. 21 Tahun 2008 tentang Perbankan Syariah, adalah

    badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk

    simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit

    dan/atau bentuk lainnya. Adapun yang dimaksud dengan prinsip syariah

    adalah prinsip hukum Islam dalam kegiatan perbankan berdasarkan fatwa

    yang dikeluarkan oleh lembaga yang memiliki kewenangan dalam

    penetapan fatwa di bidang syariah. Selanjutnya, lembaga yang diberi

    kewenangan untuk mengeluarkan fatwa terkait dengan perbankan dan

    keuangan syariah adalah Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama

    Indonesia (DSN-MUI). Kalau dikatakan bank syariah itu identik dengan

    Islam, hal itu memang benar adanya, karena ketika kita berbicara

    tentang syariah, maka secara otomatis akan bicara tentang islam.

    Keduanya merupakan satu kesatuan yang tidak bisa

    dipisahkan. Namun, yang perlu dipahami, bank syariah tidak terkait

    sama sesatuan dengan ritual keagamaan atau peribadatan dari agama

    Islam. Bank syariah, dalam menjalankan kegiatannya, tidak terbatas hanya

    untuk orang yang beragama Islam saja, tapi juga terbuka bagi non-Muslim.

  • 2

    Dengan kata lain, bank syariah bisa memberikan pembiayaan atau jasa

    kepada non-Muslim. Kaum non-Muslim bisa menabung, meminta

    pembiayaan, dan/atau menggunakan jasa bank syariah, bahkan bisa

    bekerja di sana. Pada saat sekarang ini, perbankan syariah tumbuh dengan

    pesat di seluruh dunia, tidak hanya di negara Islam / mayoritas

    berpenduduk Muslim, namun juga di negara-negara yang bukan Islam,

    seperti Amerika Serikat, Singapura, dan Britania Raya (United Kingdom),

    dll.

    Indonesia merupakan negara berketuhanan yang menjunjung tinggi

    kebebasan beragama. Ketentuan ini ditegaskan dalam Pancasila sila

    pertama, yaitu “Ketuhanan Yang Maha Esa” dan Undang-undang Dasar

    1945 pasal 29 ayat (2), yaitu: “Negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap

    penduduk untuk memeluk agama masing-masing dan untuk beribadah

    menurut agamanya dan kepercayaannya itu”. Saat ini terdapat enam agama

    resmi (yang diakui secara hukum) di Indonesia, yaitu: Islam, Kristen

    Protestan, Kristen Katolik, Hindu, Buddha, dan Kong Hu Chu. Tidak

    dapat dipungkiri pola pikir fanatisme agama masih kental di masyarakat

    Indonesia. Sehingga persepsi perbankan syariah sendiri hanya dipahami

    oleh kaum muslim saja (Antonio, 2001).

    Dalam dunia syariah tidak menerapkan sistem bunga, tetapi di

    ganti dengan menerapkan sistem bagi hasil atau nisbah yang menurut

    islam sah untuk dilakukan. Mekanisme penghitungan bagi hasil menurut

    ekonomi islam idealnya ada dua macam yang pertama Sistem Bagi Hasil

  • 3

    atau bagi hasil, dimana total pendapatan usaha dikurangi biaya operasional

    untuk mendapatkan profit atau keuntungan bersih. Kedua revenue sharing

    yaitu laba berdasarkan total pendapatan usaha sebelum dikurangi biaya

    operasional alias pendapatan kotornya.

    Umat Islam dilarang mengambil keuntungan dengan riba apapun

    jenisnya, hal ini tertera dalam surah Ar-Rum : 39 yang artinya “ Dan suatu

    riba (tambahan) yang kamu berikan agar Dia bertambah pada harta

    manusia, maka riba itu tidak menambah pada sisi Allah. Dan apa yang

    kamu berikan berupa zakat yang kamu maksudkan untuk mencapai

    keridhaan Allah, maka (yang berbuat demikian) itulah orang-orang yang

    melipat gandakan (pahalanya)”.

    Firman Allah SWT dalam al-qur’an surah al-imran ayat 130 yang

    artinya “Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu memakan riba

    dengan berlipat ganda dan bertakwalah kamu kepada Allah supaya kamu

    mendapat keberuntungan”.

    Adapun mengenai larangan riba, yang merupakan ciri dari sistem

    perbankan Syariah ternyata memiliki akar yang kuat pada ajaran-ajaran

    non islam. Menurut kalangan kristen, riba merupakan tindakan kriminal,

    demikian juga pada ajaran Hindu, Budha dll. Fenomena menarik ketika

    sebagian masyarakat muslim masih memperdebatkan sistem perbankan

    syariah (tanpa bunga), justru pada PT. Bank Tabungan Indonesia,

    kalangan non muslim dari masa ke masa juga mempunyai pandangan

    tersendiri mengenai riba.

  • 4

    Para peneliti sebelumnya menjelaskan faktor apa saja yang

    mempengaruhi nasabah non muslim menggunakan Bank Syariah. Peneliti

    Asnawi (2014) dengan judul Faktor yang mempengaruhi minat nasabah

    muslim dan non muslim menjdi nasabah bank Syariah. Hasil penelitian

    dapat diketahui bahwa faktor Lokasi, Pelayanan, Religious Stimuly,

    Reputasi, Profit and Loss Sharing, Promosi, berpengaruh terhadap minat

    nasabah muslim dan non muslim menjadi nasabah bank Syariah.

    Penelitian yang dilakukan oleh Kurniati (2012) dengan judul

    Analisis persepsi dan preferensi nasabah muslim dan non muslim terhadap

    keputusan memilih perbankan syariah di provinsi DIY. Hasil penelitian

    dapat diketahui bahwa faktor Kualitas layanan SDM, Agamis, Keamanan,

    Lokasi, Tingkat Bagi Hasil relatif tinggi dan Administratif relatif ringan.

    Penelitian kedua yang dilakukan oleh Marlina (2014) dengan judul

    Faktor yang mempengaruhi non muslim menjadi nasabah BRI Syariah

    cabang YOS Sudarso Yogyakarta. Hasil penelitian dapat diketahui bahwa

    faktor Promosi, Fasilitas, Reputasi, Pelayanan, Ekonomis dan Agamis

    mempengaruhi non muslim menjadi nasabah BRI Syariah cabang YOS

    Sudarso Yogyakarta.

    Penelitian ketiga dilakukan oleh Hapsari (2014) dengan judul

    Analisis Faktor-faktor yang mempengaruhi nasabah non muslim dalam

    menggunakan jasa bank Syariah di DKI Jakarta. Hasil penelitian dapat

  • 5

    diketahui bahwa variabel Lokasi, Keuntungan Administratif, Stimulan

    religi mempengaruhi non muslim menggunakan jasa bank Syariah.

    B. Rumusan Masalah

    Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dijelaskan di atas

    dapat diambil rumusan masalah yang menjadi pokok permasalahan dalam

    penelitian ini yaitu :

    1. Sejauh mana pengaruh sistem bagi hasil terhadap keputusan nasabah

    non muslim pada bank BTN Syariah KC Semarang?

    2. Sejauh mana pengaruh Citra merek terhadap keputusan nasabah non

    muslim pada bank BTN Syariah KC Semarang?

    3. Sejauh mana pengaruh Promosi terhadap keputusan nasabah non

    muslim pada bank BTN Syariah KC Semarang?

    4. Sejauh mana pengaruh sistem bagi hasil terhadap minat nasabah non

    muslim pada bank BTN Syariah KC Semarang?

    5. Sejauh mana pengaruh Citra merek terhadap minat nasabah non

    muslim pada bank BTN Syariah KC Semarang?

    6. Sejauh mana pengaruh Promosi terhadap minat nasabah non muslim

    pada bank BTN Syariah KC Semarang?

    7. Sejauh mana pengaruh minat menabung nasabah terhadap keputusan

    nasabah non muslim pada bank BTN Syariah KC Semarang?

    8. Sejauh mana pengaruh sistem bagi hasil terhadap keputusan menabung

    nasabah non muslim pada bank BTN Syariah KC Semarang yang

    dimediasi oleh minat?

  • 6

    9. Sejauh mana pengaruh Citra merek terhadap keputusan menabung

    nasabah non muslim pada bank BTN Syariah KC Semarang yang

    dimediasi oleh minat?

    10. Sejauh mana pengaruh promosi terhadap keputusan menabung nasabah

    non muslim pada bank BTN Syariah KC Semarang yang di mediasi

    oleh minat?

    C. Tujuan Penelitian

    Berdasarkan latar belakang masalah dan juga rumusan masalah,

    maka peneliti mengemukakan bahwa tujuan penelitian sebagai berikut:

    1. Untuk mengetahui sejauh mana pengaruh sistem bagi hasil terhadap

    keputusan menabung nasabah non muslim pada bank BTN Syariah KC

    Semarang.

    2. Untuk mengetahui sejauh mana pengaruh citra merek terhadap

    keputusan nasabah menabung non muslim pada bank BTN Syariah KC

    Semarang.

    3. Untuk mengetahui sejauh mana pengaruh promosi terhadap keputusan

    menabung nasabah non muslim pada bank BTN Syariah KC

    Semarang.

    4. Untuk mengetahui sejauh mana pengaruh sistem bagi hasil terhadap

    minat nasabah non muslim pada bank BTN Syariah KC Semarang.

    5. Untuk mengetahui sejauh mana pengaruh citra merek terhadap minat

    nasabah non muslim pada bank BTN Syariah KC Semarang.

  • 7

    6. Untuk mengetahui sejauh mana pengaruh promosi terhadap minat

    nasabah non muslim pada bank BTN Syariah KC Semarang.

    7. Untuk mengetahui sejauh mana pengaruh minat nasabah terhadap

    keputusan menabung nasabah non muslim pada bank BTN Syariah KC

    Semarang.

    8. Untuk mengetahui sejauh mana pengaruh sistem bagi hasil terhadap

    keputusan menabung nasabah non muslim pada bank BTN Syariah KC

    Semarang yang dimediasi oleh minat

    9. Untuk mengetahui sejauh mana pengaruh citra merek terhadap

    keputusan menabung nasabah non muslim pada bank BTN Syariah KC

    Semarang yang dimediasi oleh minat

    10. Untuk mengetahui sejauh mana pengaruh promosi terhadap keputusan

    menabung nasabah non muslim pada bank BTN Syariah KC Semarang

    yang di mediasi oleh minat

    D. Manfaat Penelitian

    Tujuan Penelitian ini berdasarkan rumusan masalah yaitu untuk

    mengetahui sejauh mana variabel sistem Bagi hasil, Citra merek dan

    Promosi berpengaruh terhadap keputusan nasabah non muslim menjadi

    nasabah bank syariah dengan minat sebagai variabel intervening. Manfaat

    hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat yang baik

    diantaranya:

  • 8

    1. Bagi Peneliti

    Penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan penulis

    agar dapat berfikir secara ktritis dan sistematis dalam menghadapi

    permasalahan khusunsnya di dunia perbankan.

    2. Bagi Mahasiswa

    Penelitian ini diharapkan dapat memberikan ilmu pengetathuan

    serta dapat dijadikan sebagai referensi sekitar permasalahan mengenai

    dunia perbankan kuhususnya mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis

    Islam IAIN Salatiga.

    3. Bagi Perusahaan

    Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan serta

    pengetahuan dalam menumbuh kembangkan dunia perbankan

    khususnya dunia perbankan syariah.

    4. Bagi Masyarakat

    Penelitian ini diharapkan mampu memberikan wawasan serta

    pengetahuan bagi masyarakat mengenai dunia perbankan dan dapat

    digunakan sebagai referensi untuk menjadi nasabah.

    E. Sistematika Penulisan

    Sistematika penulisan penelitian ini adalah:

    BAB I : Pendahuluan

    Menguraikan tentang latar belakang, tujuan penelitian, manfaat penelitian

    dan sistematika penulisan.

  • 9

    BAB II : Landasan Teori

    Menguraikan tentang teori yang digunakan dan menjelaskan mengenai

    variabel penelitian, penelitian terdahulu, kerangka pemikiran, hubungan

    antar variabel dan hipotesis.

    BAB III : Metode Penelitian

    Bab ini menguraikan mengenai lokasi dan waktu penelitian, populasi dan

    sampel, teknik pengumpulan data, skala pengukuran, definisi konsep dan

    operasional, serta metode analisis data.

    BAB IV : Analisis data dan Pembahasan

    Bab ini berisi analisis peneliti dan pembahasan yang diperoleh dari

    gambaran umum responden terkait variabel dan obyek penelitian yang

    digunakan dalam penelitian ini.

    BAB V : Penutup

    Pada bab ini berisikan beberapa kesimpulan dari hasil penelitian beserta

    saran yang bermanfaat untuk peneliti selanjutnya.

    DAFTAR PUSTAKA

    LAMPIRAN

  • 10

    BAB II

    LANDASAN TEORI

    A. Telaah Pustaka

    Penelitian-penelitian yang meneliti tentang Pengaruh sistem bagi

    hasil, citra merek, dan promosi terhadap keputusan nasabah non muslim

    dengan minat sebagai variabel intervening yang dilakukan oleh peneliti

    sebelumnya diantaranya sebagai berikut:

    Table 2.1

    Tabel Research Gap

    No Peneliti Variabel Penelitian Hasil Penelitian

    Isu: Pengaruh sistem bagi hasil terhadap keputusan

    1 Yulika

    Khasanah dan

    Arie Indra

    Gunawan

    (2014)

    Variabel dependen:

    - Minat Variabel independen :

    - Keputusan menjadi

    nasabah

    Sistem bagi hasil

    mempunyai pengaruh

    positif dan memiliki

    pengaruh yang kuat

    terhadap keputusan

    menjadi nasabah.

    2 Novita Erlina

    Sari (2017) Variabel dependen:

    - Bagi hasil Variabel independen:

    - keputusan menabung

    sistem bagi hasil dan

    berpengaruh sangat

    signifikan terhadap

    keputusan menabung di

    Bank Muamalat Kantor

    Cabang Madiun

    3 Maisur,

    Muhammad

    Arfan, dan M.

    Shabri (2015)

    Variabel dependen:

    Prinsip Bagi Hasil,

    Tingkat Pendapatan,

    Religiusitas

    Dan Kualitas

    Pelayanan

    Variabel independen:

    Keputusan menabung

    Hasil penelitian

    menunjukkan bahwa

    prinsip bagi hasil,

    tingkat

    pendapatan, religiusitas

    berpengaruh signifikan

    terhadap keputusan

    menabung nasabah pada

    bank syariah, sedangkan

    kualitas pelayanan tidak

    berpengaruh terhadap

    keputusan menabung

    nasabah

  • 11

    pada bank syariah.

    Isu: Pengaruh citra merek terhadap keputusan

    1 Dennis Eka

    Saputra (2018) variabel dependen:

    Citra merek

    variabel independen:

    Keputusan menabung

    Citra merek

    (Brand Image) Yang

    Dimiliki Bank Syariah

    Mandiri Memiliki

    Pengaruh Signifikan

    Terhadap Keputusan

    Menabung Oleh

    Nasabah Bank Syariah

    Mandiri Di Kota

    Depok

    2 Aditya Bagus

    Indratama dan

    Yessy Artanti

    (2014)

    Variabel dependen:

    Citra merek, Promosi

    Penjualan

    Variabel independen:

    Keutusan nasabah

    menabung

    Variabel citra merek

    berpengaruh signifikan

    positif terhadap

    keputusan pembelian.

    Sedangkan variabel

    promosi penjualan

    berpengaruh signifikan

    Positif terhadap

    keputusan pembelian.

    3 Cut Dilam

    Chalida Ulfah

    (2018)

    Variabel dependen:

    Citra merek,

    Periklanan, Persepsi

    Variabel independen:

    Keputusan memilih

    bank

    - Variabel citra merek terhadap keputusan

    nasabah tidak

    berpengaruh

    signifikan terhadap

    keputusan nasabah.

    - Variabel periklanan terhadap keputusan

    nasabah berpengaruh

    signifikan terhadap

    keputusan nasabah.

    - Variabel persepsi terhadap keputusan

    nasabah berpengaruh

    signifikan terhadap

    keputusan nasabah.

    Isu: Pengaruh Promosi terhadap keputusan

    1 Heni

    Khamdiyah

    (2019)

    Variabel dependen:

    Promosi

    Brand image

    Kualitas pelayanan

    Variabel independen:

    Keputusan menjadi

    nasabah

    Dari hasil penelitian

    menyatakan bahwa

    promosi tidak

    berpengaruh positif dan

    tidak signifikan terhadap

    keputusan menabung

  • 12

    2 Wiyati Raras

    (2014) Variabel dependen:

    Kualitas produk

    Promosi

    Layanan

    Variabel independen:

    Keputusan pembelian

    Kualitas produk (X1),

    promosi (X2), dan

    kualitas layanan (X3)

    yang diteliti terbukti

    secara positif dan

    signifikan

    mempengaruhi variabel

    dependent yaitu

    keputusan pembelian (Y)

    3 Asti Dwi Putri

    (2016) Variabel dependen:

    Promosi

    Kualitas Pelayanan

    Variabel independen:

    Keputusan menabung

    Secara simultan variabel

    promosi dan kualitas

    pelayanan berpengaruh

    signifikan terhadap

    keputusan menabung.

    Isu: Pengaruh sistem bagi hasil terhadap minat

    1 Ayu Aulia

    Yossiana

    (2018)

    Variabel dependen:

    Bagi Hasil

    Variabel independen:

    Minat nasabah

    Pengaruh positif

    signifikan antara

    bagi hasil terhadap minat

    nasabah Bank Syariah

    Mandiri KCP Ulee

    Kareng

    2 Sri Wahyuni

    (2017) Variabel dependen:

    Kualitas pelayanan

    Bagi hasil

    Variabel independen:

    Minat masyarakat

    menjadi nasabah

    Persepsi tentang kualitas

    pelayanan dan

    bagi hasil berpengaruh

    signifikan terhadap

    minat menjadi nasabah.

    3 Wirdayani

    Wahab (2016) Variabel dependen:

    Tingkat bagi hasil

    Variabel independen:

    Minat menabung

    Variabel

    tingkat bagi hasil

    mempunyai pengaruh

    yang signifikan terhadap

    minat menabung

    nasabah.

    Isu: Pengaruh citra merek terhadap minat

    1 Abu Said

    (2016) Variabel dependen:

    Brand Image

    Word of Mouth

    Iklan

    Variabel independen:

    Minat Menabung

    - Pengaruh antara brand image terhadap

    minat menabung

    anggota pada BMT

    Se-Kabupaten

    Demak terbukti

    signifikan dan

    diterima.

    - Pengaruh antara word of mouth terhadap

    minat menabung di

    BMT Se-Kabupaten

  • 13

    Demak terbukti

    signifikan dan

    diterima.

    - Pengaruh antara iklan terhadap minat

    menabung anggota

    pada BMT Se-

    Kabupaten Demak

    terbukti signifikan

    dan diterima.

    2 M.Fauzan

    Azima dan

    Lena Farida

    (2016)

    Variabel dependen:

    Brand image

    Variabel independen:

    Minat nasabah

    Pengaruh brand image

    terhadap minat nasabah

    asuransi syariah

    berpengaruh positif dan

    signifikan.

    Isu: Pengaruh promosi terhadap minat

    1 Daniel Ortega

    dan Anas

    Alhifni (2017)

    Variabel dependen:

    Promosi

    Variabel independen:

    Minat menabung

    Pengaruh media promosi

    perbankan syariah

    terhadap minat

    menabung masyarakat

    berpengaruh signifikan

    dan diterima.

    2 Novitasari

    (2017) Variabel dependen:

    Promosi

    Kualitas layanan

    Variabel independen:

    Minat nasabah

    Promosi dan kualitas

    layanan secara simultan

    berpengaruh positif dan

    signifikan dalam

    mempengaruhi minat

    nasabah dalam memilih

    PT.Asuransi Takaful

    Keluarga Palembang.

    3 Reza Aprulli

    (2018) Variabel dependen:

    Promosi

    Variabel independen:

    Minat menabung

    Promosi berpengaruh

    positif

    dan signifikan terhadap

    Minat Menabung

    Nasabah di BRI Cabang

    Sleman

    Isu: Pengaruh minat terhadap keputusan

    1 Rahmah

    yulianti

    (2015)

    Variabel dependen:

    Minat

    Variabel independen:

    Keputusan

    Terdapat pengaruh

    positif antara minat

    masyarakat aceh yang

    diwakili oleh veriabel

    motif religius dan

    kualitas layanan

    terhadap keputusan

    memilih produk

    perbankan syariah.

  • 14

    2 Nudiya

    Anburika

    (2018)

    Variabel dependen:

    Minat

    Preferensi

    Variabel independen:

    Keputusan nasabah

    Pengaruh minat secara

    positif dan signifikan

    terhadap keputusan

    nasabah dalam memilih

    produk-produk di Bank

    Syariah Mandiri KCP

    Tulungagung.

    Isu: Pengaruh minat sebagai variabel intervening

    1 Muhammad

    Hanif dan Sri

    Rahayu Tri

    Astuti (2018)

    Variabel dependen:

    Motivasi konsumen

    Kualitas sikap

    konsumen

    Citra merek

    Variabel independen:

    Keputusan pembelian

    Variabel intervening:

    Minat beli

    - Motivasi konsumen berpengaruh positif

    terhadap minat beli-

    - Persepsi kualitas berpengaruh positif

    terhadap minat beli

    - Sikap konsumen berpengaruh negatif

    terhadap minat beli

    - Citra merek berpengaruh positif

    terhadap minat beli,

    dan minat beli

    berpengaruh positif

    terhadap keputusan

    pembelian.

    2 Heni

    Khamdiyah

    (2019)

    Variabel dependen:

    Promosi

    Brand image

    Kualitas pelayanan

    variabel independen:

    Keputusan nasabah

    variabel intervening:

    Minat Nasabah

    Dari hasil penelitian

    menunjukkan bahwa

    minat nasabah tidak

    dapat memediasi

    variabel Promosi,Brand

    Image dan Kualitas

    Pelayanan terhadap

    variabel Keputusan

    3 Nila Selfiana

    (2018) Variabel dependen:

    Pengetahuan

    Brand image

    Variabel independen:

    Keputusan menabung

    Variabel intervening:

    Minat

    Dari hasil penelitian

    menunjukkan bahwa

    minat dapat memediasi

    pengaruh brand image

    terhadap keputusan

    menabung

  • 15

    B. Kerangka Teori

    1. Sistem Bagi Hasil

    a. Pengertian Sistem Bagi hasil

    Menurut terminologi (inggris) dikenal dengan Sistem Bagi

    Hasil. Secara definitif Sistem Bagi Hasil diartikan distribusi

    beberapa bagian dari laba pada para pegawai dari suatu perusahan.

    Secara syariah Sistem Bagi Hasil berdasarkan pada kaidah

    Mudharabah. Dimana bank akan bertindak sebagai Mudharib atau

    Pengelola dana, sementara penabung sebagai Shahibul Maal atau

    Penyandang dana (Antonio, 2006).

    Menabung dan mendepositokan uang di bank syariah tidak

    hanya bagi masyarakat muslim saja, tetapi juga non-muslim. Hal

    ini dikarenakan metode Sistem Bagi Hasil (bagi hasil) yang

    diterapkan membuka peluang dmendapatkan hasil investasi yang

    lebih besar jika dibandingkan di bank konvensional (Widodo,

    2005).

    Kerjasama ekonomi harus dilakukan dalam semua lini

    kegiatan ekonomi, yaitu: produksi, distribusi barang maupun jasa.

    Salah satu bentuk kerja sama dalam bisnis atau ekonomi islam

    adalah qirad atau mudharabah. Penyaluran dana dalam bank

    konvensional, kita kenal dengan istilah kredit atau pinjaman.

    Sedangkan dalam Bank Syariah untuk penyaluran dananya kita

    kenal dengan istilah pembiayaan. Jika dalam bank konvensional

  • 16

    keuntungan bank diperoleh dari bunga yang dibebankan, maka

    dalam Bank Syariah tidak ada istilah bunga, tetapi Bank Syariah

    menerapkan sistem bagi hasil. Prinsip bagi hasil dalam bank

    syariah yang diterapkan dalam pembiayaan dapat dilakukan dalam

    empat akad utama, yaitu:

    1) Al-musyarakah: akad kerja sama antara dua pihak atau lebih

    untuk melakukan usaha tertentu. Masing-masing pihak

    memberikan dana atau amal dengan kesepakatan bahwa

    keuntungan atau resiko akan ditanggung bersama sesuai

    dengan kesepakatan.

    2) Al-mudharabah: akad kerja sama antara dua pihak, dimana

    pihak satu menyediakan seluruh modal dan pihak lain menjadi

    pengelola. Keuntungan dibagi menurut kesepakatan yang

    dituangkan dalam kontrak, apabila rugi maka akan ditanggung

    pemilik modal selama kerugian itu bukan diakibatkan kelalaian

    si pengelola. Apabila kerugian diakibatkan kelalaian pengelola,

    maka si pengelolalah yang bertanggung jawab.

    3) Al-muza’arah: kerja sama pengolahan pertanian antara pemilik

    lahan dengan penggarap. Pemilik lahan menyediakan lahan

    kepada penggarap untuk ditanami produk pertanian dengan

    imbalan bagian tertentu dari hasil panen.

    4) Al-musaqah: pengertian al-musaqah adalah bagian dari al-

    muza’arah, yaitu penggarap hanya bertanggung jawab atas

  • 17

    penyiraman dan pemeliharaan dengan menggunakan dana dan

    peralatan mereka sendiri. Imbalan tetap diperoleh dari

    persentase hasil panen pertanian.

    b. Prinsip bagi hasil

    Secara umum, prinsip bagi hasil dalam perbankan syariah

    dapat dilakukan dalam empat akad utama, yaitu al-musyarakah, al-

    muzara’ah, al-mudharabah, dan al-musaqah. Prinsip yang paling

    banyak dipakai adalah aal-musyarakah dan al-mudharabah,

    sedangkan al-muzara’ah dan al-musaqah dipergunakan khusus

    untuk plantation financing atau pembiayaan pertanian oleh

    beberapa bank Islam.

    Prinsip dasar inilah yang membedakan bank syariah dengan

    bank konvensional. Prinsip bagi hasil di Indonesia diterapkan

    dengan dua metode, yaitu Sistem Bagi Hasil dan revenue sharing.

    Sistem Bagi Hasil menggunakan basis perhitungan berupa laba

    yang diperoleh mudhrib dalam mengelola usahanya, sedangkan

    revenue sharing menggunakan basis berupa pendapatan yang

    diperoleh mudharib.

    Table 2.2

    Perbedaan Sistem Bunga dan Bagi Hasil

    Bunga Bagi Hasil

    1. Penentuan bunga dibuat pada waktu akad dengan

    asumsi harus selalu

    untung.

    1. Penentuan besarnya rasio/nisbah bagi hasil

    ditetapkan pada waktu

    akad dengan berpedoman

  • 18

    2. Besarnya persentase berdasarkan pada jumlah

    uang (modal) yang

    diinginkan.

    3. Pembayaran bunga tetap seperti yang dijanjikan

    tanpa pertimbangan

    apakah proyek yang

    dijalankan oleh pihak

    nasabah untung atau rugi.

    4. Jumlah pembayaran bunga tidak meningkat,

    sesatuanpun jumlah

    keuntungan berlipat atau

    keadaan ekonomi sedang

    booming.

    5. Eksistensi bunga diragukan oleh semua

    agama, termasuk islam.

    pada kemungkinan

    untung rugi.

    2. Besarnya rasio bagi hasil berdasarkan pada jumlah

    keuntungan yang

    diperoleh.

    3. Bagi hasil bergantung pada keuntungan proyek

    yang dijalankan. Bila

    usaha merugi, kerugian

    akan ditanggung bersama

    oleh kedua belah pihak.

    4. Jumlah pembagian laba meningkat sesuai dengan

    peningkatan jumlah

    pendapatan.

    5. Tidak ada yang meragukan eksistensi

    sistem bagi hasil

    Sumber : Sistem Bagi Hasil dan Princing Bank Syariah (2016)

    Penentuan bagi hasil yang berlaku dapat ditentukan dengan

    langkah-langkah sebagai berikut:

    1) Penentuan besarnya rasio bagi hasil dibuat pada waktu akad

    dengan berpedoman pada kemungkinan untung rugi.

    2) Besarnya rasio bagi hasil berdasarkan pada jumla keuntungan

    yang diperoleh.

    3) Besarnya penentuan porsi bagi hasil antara kedua belah pihak

    ditentukan sesuai kesepakatan bersama, dan harus terjadi

    dengan adanya kerelaan (An-Taradhin) di masing-masing pihak

    tanpa adanya unsur paksaan.

  • 19

    4) Bagi hasil tergantung pada keuntungan proyek yang dijalankan

    sekiranya itu tidak mendapatkan keuntungan maka kerugian

    ditanggung bersama oleh kedua belah pihak.

    5) Jumlah pembagian laba meningkat sesuai dengan peningkatan

    jumlah pendapatan.

    c. Fakor yang mempengaruhi sistem bagi hasil

    Menurut antonio (2006), faktor yang mempengaruhi bagi

    hasil terdiri dari faktor langsung dan tidak langsung. Faktor

    langsung terdiri dari investment rate, jumlah dana yang tersedia,

    dan nisbah bagi hasil (Sistem Bagi Hasil). Adapun faktor tidak

    langsung terdiri dari penentuan butir-butir pendapatan dan biaya

    mudharabah serta kebijakan akunting (prinsip dan metode

    akunting).

    1) Faktor Langsung

    - Investment Rate : persentase aktual dana yang diinvestasikan

    dari total dana.

    - Jumlah dana yang tersedia berasal dari berbagai sumber dan

    tersedia untuk diinvestaskan. Dana tersebut dapat dihitung

    dengan menggunakan metode rata-rata saldo minimum bulanan

    atau rata-rata saldo harian.

    - Nisbah bagi hasil : nisbah yang ditentukan dan disetujui pada

    awal perjanjian.

    -

  • 20

    2) Faktor tidak langsung

    - Penentuan butir-butir pendapatan dan biaya bank dan nasabah

    melakukan share dalam pendapatan dan biaya.

    - Bagi hasil yang berasal dari pendapatan setelah dikurangi

    dengan biaya-biaya disebut dengan Sistem Bagi Hasil,

    sedangkan jika bagi hasil hanya dari pendapatan dan semua

    biaya ditanggung oleh bank disebut dengan Revenue Sharing.

    - Kebijakan Akunting

    Bagi hasil tidak secara langsung dipenuhi oleh prinsip dan

    metode akunting yang diterapkan oleh bank. Namun, bagi hasil

    dipengaruhi oleh kebijakan pengakuan pendapatan dan biaya.

    d. Nisbah bagi hasil

    Nisbah adalah Rasio atau perbandingan, rasio pembagian

    keuntungan (bagi hasil) antara shahib al-mal dan mudharib. Angka

    yang menunjukan perbandingan antara satu nilai dan nilai lainnya

    secara nisbi, yang bukan perbandingan antara dua pos dalam

    laporan keuangan dan dapat digunakan untuk menilai kondisi

    perusahaan. Nisbah bagi hasil merupakan persentase keuntungan

    yang akan diperoleh shahibul mal dan mudharib yang ditentukan

    berdasarkan kesepakatan antara keduanya. Jika usaha tersebut

    merugi akibat resiko bisnis, bukan akibat kelalaian mudharib, maka

    pembagian kerugiannya berdasarkan porsi modal yang disetor oleh

    masing-masing pihak. Karena seluruh modal yang ditanam dalam

  • 21

    usaha mudharib milik shahibul mal, maka kerugian dari usaha

    tersebut ditanggung sepenuhnya oleh shahibul mal. Oleh karena

    itu, nisbah bagi hasil disebut juga dengan nisbah keuntungan.

    e. Karakteristik sistem bagi hasil

    Menurut Karim (2004), terdapat lima karakteristik nisbah

    bagi hasil yang terdiri dari:

    1) Persentase

    Nisbah bagi hasil harus dinyatakan dalam persentase (%),

    bukan dalam nominal uang tertentu (Rp).

    2) Bagi untung dan bagi rugi

    Pembagian keuntungan berdasarkan nisbah yang telah

    disepakati, sedangkan pembagian kerugian berdasarkan porsi

    modal masing-masing pihak

    3) Jaminan

    Jaminan yang akan diminta terkait dengan charachter risk

    yang dimiliki oleh mudharib karena jika kerugian diakibatkan oleh

    keburukan karakter mudharib, maka yang menanggungnya adalah

    mudharib. Akan tetapi, jika kerugian diakibatkan oleh bussiness

    risk maka shahibul mal tidak diperbolehkan untuk meminta

    jaminan pada mudharib.

  • 22

    4) Besaran nisbah

    Angka besaran nisbah bagi hasil muncul sebagai hasil tawar

    menawar yang dilandasi oleh kata sepakat dari pihak shahibul mal

    dan mudharib.

    5) Cara menyelesaikan kerugian

    Kerugian akan ditanggung dari keuntungan terleih dahulu

    karena keuntungan adalah pelindung modal. Jika kerugian melebihi

    keuntungan, maka akan diambil dari pokok modal.

    f. Bagi untung dan Bagi rugi pada akad bagi hasil

    Dalam kontrak mudharabah, return, dan timing cash flaw

    tergantung kepada kinerja sektor riilnya. Bila laba bisnisnya besar,

    maka kedua belah pihak mendapat bagian yang besar pula. Bila

    laba bisnisnya kecil, mereka mendapat bagian yang kecil juga.

    Nah, filosofi ini hanya dapat berjalan jika nisbah laba ditentukan

    dalam bentuk persentase, bukan dalam bentuk nominal Rupiah

    tertentu.

    Bila bisnis dalam akad mudharabah ini mendatangkan

    kerugian, maka pembagian kerugian itu bukan didasarkan atas

    nisbah, tetapi berdasarkan porsi modal masing-masing pihak.

    Itulah alasan mengapa nisbahnya disebut sebagai nisbah

    keuntungan, bukan nisbah saja, yakni karena nisbah 50:50 atau

    99:1 itu, hanya diterapkan bila bisnisnya untung.

  • 23

    Bila bisnis rugi, kerugian itu harus dibagi berdasarkan porsi

    modal masing-masing pihak, bukan berdasarkan nisbah. Karena

    ada perbedaan kemampuan untuk mengabsorpsi/menanggung

    kerugian diantara kedua belah pihak. Bila untung, tidak ada

    masalah untuk mengabsorpsi/menikmati untung karena sebesar

    apapun keuntungan yang terjadi, kedua belah pihak akan selalu

    dapat menikmati keuntungan itu.

    Lain halnya kalau bisnisnya merugi. Kemampuan shahibul

    mal untuk menanggung kerugian finansial tidak sama dengan

    kemampuan mudharib. Dengan demikian, karena kerugian dibagi

    berdasarkan proporsi modal, dan karena porsi modal (finansial)

    shahibul mal dalam kontrak ini adalah 100%, maka kerugian

    (finansial) ditanggung 100% pula oleh shahibul mal.

    Di lain pihak, karena proporsi modal (finansial) mudhrib

    dalam kontrak ini adalah 0%, andaikata terjadi kerugian, mudhrib

    akan menanggung kerugian (finansial) sebesar 0% pula. Bila bisnis

    rugi, sesungguhnya mudhrib akan menanggung kerugian hilangnya

    kerja, usaha dan waktu yang telah ia curahkan untuk menjalankan

    bisnis itu. Jadi, sebenarnya kedua belah pihak sama-sama

    menanggung kerugian, namun bentuk kerugian yang ditanggung

    oleh keduanya berbeda, sesuai dengan objek mudharabah yang

    dikontribusikannya.

  • 24

    Bila yang dikontribusikan adalah uang, risikonya adalah

    hilangnya uang tersebut. Sedangkan bila yang dikontribusikan

    adalah kerja, risikonya adalah hilangnya kerja, usaha dan waktunya

    dengan tidak mendapatkan hasil apapun atas jerih payahnya selama

    berbisnis.

    g. Bagi hasil bagi perkembangan Bank Syariah

    Keuntungan yang akan diperoleh dengan berhasilnya

    pelaksanaan sistem bagi hasil dalam produk mudharabah dan

    musyarakah oleh perbankan:

    1) Stabilitas dan pertumbuhan perbankan syariah yang ditopang

    oleh pertumbuhan ekonomi riil masyarakat. Pertumbuhan

    ekonomi riil masyarakat akan memberikan jaminan stabilitas

    dan pertumbuhan perbankan syariah karena akan terbentuk

    aliran dana yang terus berjalan dari masyarakat yang telah

    mandiri secara ekonomi ke perbankan syariah.

    2) Perbankan syariah di Indonesia akan mampu bersaing dengan

    perbankan konvensional di pasar bebas melalui sistem yang

    berbeda dengan ciri-ciri pemberdayaan, keadilan dan efektif

    dalam perekonomian rakyat.

    3) Meningkatnya peran perbankan dalam proses pembangunan

    nasional dalam bidang kemandirian ekonomi masyarakat

    sehingga perbankan syariah akan menjadi pilar pembangunan

    bangsa.

  • 25

    Optimalisasi pelaksanaan sistem bagi hasil dalam produk

    mudharabah dan musyarakah sebagai suatu sistem syariah adalah

    market positioning yang perlu diperjuangkan dan hal ini

    merupakan satu tantangan bagi perbankan nasional ditengah

    peluang-peluang yang terbuka lebar. Tantangan ini hanya akan

    terjawab apabila terdapat komitmen yang kuat dan kerjasama

    antara lembaga-lembaga yang konsern terhadap pengembangan

    perbankan syariah melalui optimalisasi sistem bagi hasil.

    h. Indikator dalam bagi hasil

    Menurut Dallay 2006 indikator bagi hasil mencakup:

    1) Sesuai Ketentuan Syariah

    2) Bagi Hasil Tinggi

    3) Menguntungkan

    4) Adil

    2. Citra merek

    a. Pengertian Citra merek

    Putra (2015) mengatakan bahwa citra merek merupakan

    salah satu aset penting dalam perusahaan yang seharusnya terus

    menerus dibangun dan dipelihara. Citra merek dengan sengaja

    perlu diciptakan agar bernilai positif. Hal positif yang dapat

    meningkatkan citra perusahaan melalui keberhasilan perusahaan.

    Dengan demikian, citra suatu perusahaan merupakan representasi

  • 26

    dari suatu lembaga dengan harapan mampu mendorong citra

    perusahaan yang positif.

    Menurut Machfoedz (2010) merek adalah nama, lambang,

    tanda, desain atau kombinasi dari semuanya untuk

    mengidentifikasi produk atau jasa yang ditawarkan oleh sebuah

    perusahaan dan untuk membedakan dari merek perusahaan lain.

    Nasabah memandang merek sebagai salah satu hal yang sangat

    penting dalam melakukan suatu keputusan pembelian, merek

    merupakan nilai tambah bagi suatu produk. Citra merek yang

    positif akan membuat konsumen menyukai suatu produk dengan

    merek yang bersangkutan di kemudian hari, sedangkan bagi

    produsen, citra merek yang baik akan menghambat kegiatan

    pemasaran pesaing.

    Tujuan utama analisis citra adalah untuk menaksir citra saat

    ini dari perusahaan, produk dan pesaingnya menurut khalayak.

    Sikap dan tindakan orang terhadap suatu obyek sangat ditentukan

    oleh keyakinan mereka terhadap obyek. Citra adalah serangkaian

    anggapan, ide-ide, dan kesan seseorang terhadap suatu obyek.

    b. Dimensi Citra merek

    Pengukuran citra merek dapat dilakukan pada sebuah aspek

    merek yaitu:

    1) Kekuatan (Strenght)

  • 27

    Keunggulan-keunggulan merek tersebut berupa fisik atau

    tidak dan tidak dimiliki oleh merek lain. sehingga menjadi

    keunggulan tersendiri untuk merek tersebut, termasuk pada

    kelompok strenght ini antara lain: fisik produk, harga produk,

    keberfungsian semua fasilitas dari produk, maupun penampilan

    fasilitas pendukung dari produk bersangkutan.

    2) Keunikan (Uniqueness)

    Kemampuan merek tersebut untuk menjadi pembeda antara

    merek lainnya. Kesan unik ini muncul dari atribut produk, kesan

    unik berarti terdapat diferensiasi

    3) Favourable

    Kemampuan merek untuk menanamkan merek di dalam

    benak konsumen sehingga mudah diingat oleh konsumen.

    Termasuk dalam kelompok favourable ini antara lain: kemudahan

    mereka untuk tetap diingat pelanggan, maupun kesesuaian antara

    kesan merek di benak pelanggan dengan citra yang diinginkan

    perusahaan atas merek bersangkutan (Amstrong 2007).

    c. Indikator citra merek

    Menurut Randheer (2018) indikator citra merek

    mencakup:

    1) Value

    2) Quality

    3) Awareness

  • 28

    3. Promosi

    Agar produk laku dijual kepada masyarakat atau nasabah, maka

    masyarakat harus tahu kehadiran produk tersebut berikut manfaat,

    harga dan dimana dapat diperoleh serta kelebihan produk tersebut

    dibandingkan dengan produk pesaing. Cara untuk memberitahukan

    kepada masyarakat adalah melalui sarana promosi, artinya keputusan

    terakhir bank harus mempromosikan produk tersebut seluas mungkin

    kepada nasabah.

    a. Pengertian Promosi

    Menurut Kotler (2009) promosi adalah sarana dimana

    perusahaan berusaha informasikan, membujuk, dan mengingatkan

    konsumen secara langsung maupun tidak langsung tentang produk

    dan merek yang dijual.

    Menurut Ebert (2003) Promosi merupakan komponen

    bauran pemasaran yang paling terlihat nyata tidak lain adalah

    promosi, yang mengacu pada teknik-teknik untuk

    mengomunikasikan informasi mengenai produk.

    Promosi merupakan kegiatan marketing mix yang terakhir

    setelah produk, harga dan tempat, serta inilah yang paling sering

    diidentikan sebagai aktivitas pemasaran dalam arti sempit.

    Kegiatan ini merupakan kegiatan yang termasuk penting selain

    produk, harga dan lokasi. Dalam kegiatan ini setiap bank berusaha

    untuk mempromosikan seluruh produk dan jasa yang dimilikinya

  • 29

    baik langsung maupun tidak langsung. Oleh karena itu, promosi

    merupakan sarana yang paling ampuh untuk menarik dan

    mempertahankan nasabahnya. Salah satu tujuan promosi bank

    adalah menginformasikan segala jenis produk yang ditawarkan dan

    berusaha menarik calon nasabah baru. Kemudian promosi juga

    berfungsi mengingatkan nasabah akan produk, promosi juga ikut

    mempengaruhi nasabah untuk membeli dan akhirnya promosi juga

    akan meningkatkan citra bank di mata para nasabahnya.

    b. Bauran promosi

    Menurut Kotler (2017), bauran promosi adalah ramuan

    khusus dari iklan pribadi, promosi penjualan dan hubungan

    masyarakat yang digunakan perusahaan untuk mencapai tujuan

    iklan dan pemasarannya. Menurut Swastha (1999), promotional

    mix (bauran promosi) adalah kombinasi strategi yang paling baik

    dari variabel-variabel periklanan, personal selling dan alat promosi

    lainnya, yang kesemuanya direncanakan untuk mencapai tujuan

    program penjualan. Promotion mixed terdiri dari

    1) Advertising (pengiklanan)

    2) Sales promotion (promosi penjualan)

    3) Public relation (hubungan masyarakat)

    4) Personal selling (penjualan tatap muka)

    5) Direct marketing (pemasaran langsung)

    6) Internet

  • 30

    c. Tujuan Promosi

    1) Memperkenalkan dan menjual jasa–jasa dan produk yang

    dihasilkan.

    2) Agar bank dapat menghadapi saingan dalam pasar yang

    semakin kompetitif dan kompleks.

    3) Menjual goodwill dan idea yang baik tentang bank

    bersangkutan.

    d. Indikator promosi

    Menurut Keller 2007 indikator promosi meliputi:

    1) Frekuensi Promosi

    2) Kualitas Promosi

    3) Kuantitas Promosi

    4) Waktu Promosi

    5) Ketepatan Sasaran Promosi

    4. Keputusan

    a. Pengertian Keputusan

    Menurut prasetijo (2003) keputusan sebagai suatu

    pemilihan tindakan dari dua atau lebih pilihan alternatif. Dengan

    kata lain, orang yang mengambil keputusan harus mempunyai satu

    pilihan dari beberapa alternatif yang ada.

    Pada umumnya suatu keputusan dibuat dalam rangka untuk

    memecahkan permasalahan atau persoalan (problem solving),

    setiap keputusan yang dibuat pasti ada tujuan yang akan dicapai.

  • 31

    Hampir setiap hari, bahkan setiap saat selalu ada keputusan yang

    dibuat misalnya di rumah tangga, di kantor atau di dalam

    organisasi (departemen dan industri pemerintah, perusahaan,

    perguruan tinggi) atau di dalam masyarakat di mana kita bergaul.

    Keputusan dibuat oleh individu (perseorangan), organisasi,

    kelompok individu, negara dengan satu tujuan atau lebih yang

    hendak dicapai.

    Dapat disimpulkan bahwa keputusan adalah pilihan dari

    dua lebih yang akan diputuskan kemungkinan melalui sebuah

    pertimbangan yang dilakukan oleh konsumen. Melalui

    pengambilan keputusan ini sangat berkaitan dengan perilaku

    konsumen yang dilakukan dalam mengambil keptusan tersebut,

    jadi dalam memilih keputusan kita harus melihat perilaku-perilaku

    konsumen yang ada didalam masyarakat luas.

    b. Kategori Keputusan

    Pada dasarnya ada empat kategori keputusan yaitu:

    1) Keputusan Dalam Keadaan Ada Kepastian (Certainty)

    Keputusan ini dalam keadaan ada kepastian, kita dapat

    meramalkan secara tepat atau eksak hasil dari setiap tindakan

    (action). Misalnya dalam persoalan linear programming kita

    mengetahui berapa jumlah keuntungan (profit) maksimum yang

    bisa diperoleh setelah kita mengetahui persediaan setiap jenis

    bahan dan kebutuhan input bagi masing-masing jenis produk.

  • 32

    Sebagai contoh dalam merumuskan model masalah program

    linier dan transportasi, semua parameter model diasumsikan

    diketahui dengan pasti. Dalam suasana certanty solusi model

    dan hasil keputusan dapat dijamin dan terkendali.

    Apabila semua informasi yang diperlukan untuk

    mengambil keputusan lengkap, maka keputusan dikatakan

    dalam keadaan atau situasi ada kepastian. Dengan perkataan

    lain dalam keadaan ada kepastian, kita dapat meramalkan

    secara tepat atau eksak hasil dari setiap tindakan (action).

    Contoh: Utang bank atau modal sendiri

    Bank BRI, BPD syariah, BSM

    2) Keputusan Dalam Keadaan Ada Risiko (Risk)

    Risiko terjadi kalau hasil pengambilan keputusan

    walaupun tak dapat diketahui dengan pasti akan tetapi

    diketahui nilai kemungkinan (probability). Misalnya saja, anda

    ingin memutuskan membeli barang, setiap barang dibungkus

    rapi sehingga anda tidak tahu mana yang bagus dan mana yang

    rusak/cacat. Tetapi seandainya penjual barang terebut jujur dan

    anda diberitahu bahwa barangnya ada 100 buah dan yang rusak

    99 buah. Kemudian anda harus memutuskan jadi membeli atau

    tidak. Kalau anda termasuk orang yang ormal, mungkin tidak

    jadi membeli, sebab risikonya terlalu besar, kemungkinan

    memperoleh barang yang rusak 99%. Akan tetapi sebaliknya

  • 33

    kalau diberitahu barang yang rusak hanya ada sebuah,

    kemungkinan besar anda jadi membeli, sebab risikonya kecil,

    kemungkinan untuk memperoleh barang yang rusak hanya 1% .

    Untuk suatu keputusan dalam keadaan ada resiko, kita

    harus mengenali komponen berikut :

    - Ada alternatif yang fisibel (bisa dilakukan)

    - Kemungkinan kejadian tak pasti berikut dengan

    probabilitas masing-masing.

    - Nilai “payoff” sebagai hasil kombinasi suatu tindakan dan

    suatu kejadian tak pasti tertentu.

    3) Keputusan Dalam Keadaan Ketidakpastian (Uncertainty)

    Ketidakpastian akan kita hadapi sebagai pengambil

    keputusan kalau hasil keputusan samasesatuan tidak tahu karena

    yang akan diputuskan belum pernah terjadi sebelumnya. Suatu

    contoh yang mudah, misalnya anda akan menghadapi orang yang

    baru dikenal , mendadak meminjam uang Rp. 200 juta untuk modal

    usaha. Anda sama sesatuan tidak kenal orang itu, maka seandainya

    anda berikan uang sebanyak itu yaitu Rp. 200 juta, anda tidak tahu

    sama sesatuan berapa probabilitasnya bahwa orang tersebut akan

    mengembalikan uang yang dipinjamnya tepat pada waktunya.

    Maka untuk itu anda harus meakukan hal-hal berikut:

    - Menari tambahan informasi, mungkin cari kawan lai yang

    kenal akan sifat orang yang akan meminjam uang anda. Hal ini

  • 34

    memerlukan tambahan biaya, sebab mencari informasi berarti

    melakukan penelitian (reserch) atau eksperimen.

    - Menggunakan subjective probability atau nilai probabilitas

    yang anda ciptakan sendiri mungkin berdasarkan perilaku

    orang tersebut. Misalnya menurut penelitian anda orangnya

    ramah, jujur, religius, intelek, sehingga anda berpendapat

    bahwa kemungkinan orang tersebut akan membohongi anda

    hanya kurang dari 5%.

    4) Keputusan dalam keadaan ada konflik (conflict)

    Situasi konflik terjadi kalau kepentingan dua pengambil

    keputusan atau lebih saling bertentangan (ada konflik) dalam

    situasi kompetitif. Pengambil keputusan juga bisa berarti pemain

    (player) dalam suatu permainan. Sebagai contoh, kalau pengambil

    keputusan lainnya, yaitu B, juga mengambil tindakan tertentu.

    Misalnya, suatu etika pengusaha A menaikan harga produknya per

    unit Rp. 200,-.

    Dalam waktu yang sama, pengusaha B, saingannya juga

    menaikan harga barang tersebut menjadi Rp. 250,-. Oleh karena

    harga yang dinaikan oleh A lebih rendah dari B, banyak pembeli

    membeli barang A dan A memperoleh keuntungan. Di dalam

    analisis keputusan (decision analysis), pengambil keputusan atau

    pemain tak hanya tertarik pada apa yang secara individual

    dilakukan akan tetapi juga apa yang dilakukan oleh keduanya

  • 35

    (yaitu oleh A dan B), oleh karena keputusan dan tindakan yang

    dilakukan oleh masing-masing akan saling mempengaruhi baik

    secara positif (menguntungkan) atau negatif (merugikan).

    Tabel 2.3

    Teknik pengambilan keputusan

    Situasi

    Keputusan

    Pemecahan Teknik

    Ada Kepastian Deterministik Linear Programming

    Model Transportasi

    Model Penugasan

    Model inventori

    Model Antrian

    Model Network

    Ada Risiko Probabilistik Model Keputusan

    Probabilistik

    Model Inventori Probabilistik

    Model Antrian Probabilistik

    Tidak Ada

    Kepastian

    Tidak Diketahui Analisis Keputusan dalam

    Keadaan Ketidakpastian.

    Ada Konflik Tergantung

    Tindakan Lawan

    Teori Permainan (game

    Theory)

    c. Indikator Keputusan

    Indikator Promosi menurut Haubl (2018) dapat diukur dengan

    menggunakan 3 indikator yaitu terdiri dari :

    1) Daya Tarik

    2) Kemantapan Membeli

    3) Sesuai Kebutuhan

  • 36

    5. Minat

    a. Pengertian Minat

    Menurut Kotler (2017) minat (interest) digambarkan

    sebagai situasi seseorang sebelum melakukan tindakan yang dapat

    dijadikan dasar untuk memprediksi perilaku atau tindakan tersebut.

    Minat menabung diasumsikan sebagai minat beli merupakan

    perilaku yang muncul sebagai respon terhadap objek yang

    menunjukan keinginan pelanggan untuk melakukan pembelian.

    Minat seseorang timbul karena adanya keinginan untuk menikmati

    produk jasa yang ditawarkan perusahaan. Pada tahap timbulnya

    minat, konsumen menyadari bahwa mereka menyukai produk

    tertentu yang mereka ingin miliki.

    b. Komponen Minat

    Menurut Keller (2015), minat beli konsumen adalah sebuah

    perilaku konsumen dimana konsumen mempunyai keinginan dalam

    membeli atau memilih suatu produk, berdasarkan pengalaman dalam

    memilih, menggunakan dan mengkonsumsi atau bahkan menginginkan

    suatu produk.

    Menurut Schiftfman (2015) menjelaskan komponen dari minat

    dibagi menjadi 5 bagian sebagai berikut:

    1) Tertarik untuk mencari informasi mengenai produk atau jasa.

    2) Mempertimbangkan untuk membeli

    3) Tertarik untuk mencoba

  • 37

    4) Ingin mengetahui produk

    5) Ingin memiliki produk

    c. Faktor yang mempengaruhi minat

    Menurut Sukmadinata (2016) minat dipengaruhi beberapa

    faktor, yaitu:

    1) Pengetahuan

    Pengetahuan merupakan hasil tahu yang terjadi setelah orang

    melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu. Penginderaan

    terjadi melalui panca indra manusia, yaitu: penglihatan, pendengaran,

    penciuman, raba dan rasa. Sebagian besar pengetahuan manusia

    diperoleh melalui pendidikan, media masa maupun lingkungan.

    2) Informasi

    Informasi dapat didefinisikan sebagai hasil dari pengolahan

    data dalam suatu bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi

    penerimanya yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian yang

    nyata guna untuk pengambilan keputusan.

    3) Pengalaman

    Pengalaman sebagai sumber pengetahuan adalah suatu cara

    untuk memperoleh kebenaran pengetahuan dengan cara untuk

    memperoleh kebenaran pengetahuan dengan cara mengulang

    kembali pengetahuan yang diperoleh dalam memecahkan masalah

    yang dihadapi masa lalu.

  • 38

    d. Indikator Minat

    Indikator Minat menurut Ferdinand (2006) dapat diukur dengan

    menggunakan 4 indikator yaitu terdiri dari :

    1) Kecenderungan seseorang untuk membeli produk

    2) Kecenderungan seseorang untuk mereferensikan produk kepada

    orang lain

    3) Kecenderungan memilih produk sejenis sebagai satu-satunya

    pilihan utama

    4) Kecenderungan untuk selalu mencari informasi tentang suatu

    produk

    C. Kerangka Penelitian

    Untuk mengetahui gambaran isi penelitian secara keseluruhan

    maka peneliti menggambarkan kerangka penelitian yang dinyatakan dalam

    bentuk gambar skema sederhana. Skema dari kerangka pemikiran

    penelitian ini adalah sebagai berikut :

  • 39

    Gambar 2.1

    Kerangka Pemikiran

    Kerangka pemikiran di atas menjelaskan bahwa Sistem Bagi Hasil

    (X1), Citra merek (X2) dan Promosi (X3) berpengaruh terhadap

    Keputusan (Y) Nasabah Non Muslim Menabung dengan Minat (Z) sebagai

    variabel intervening.

    D. Hipotesis

    1. Pengaruh Sistem Bagi Hasil terhadap Keputusan

    Tingkat keuntungan atau bagi hasil juga salah satu hal yang

    dipertimbangan nasabah dalam memilih dimana mereka akan menyimpan

    uang mereka. Keunggulan ini tentu saja telah sesuai dengan akidah Islam,

    tetapi secara ekonomi juga memiliki keunggulan (Ridwan, 2005: 119)

    H3

    A. H1

    B. H8 H4

    H5 H7

    H9 H8,H9,H10

    H6

    H10

    H2

    Nisbah Bagi

    Hasil (X1)

    Citra Merk

    (X2)

    Promosi (X3)

    minat (Z) Keputusan (Y)

  • 40

    Semakin tinggi nisbah bagi hasil maka jasa yang ditawarkan menarik bagi

    konsumen untuk memutuskan menabung.

    Pernyataan itu sejalan dengan Maisur, dkk (2015), Daulay (2010),

    Diana (2017), dan yulaikah (2014) yang menunjukkan hasil bahwa Sistem

    Bagi Hasil berpengaruh positif dan signifikan terhadap Keputusan. Maka

    dari penjelasan di atas diajukan hipotesis:

    H1= Sistem Bagi Hasil berpengaruh positif dan signifikan terhadap

    Keputusan nasabah.

    2. Pengaruh Citra merek terhadap Keputusan Nasabah

    Begitu pentingnya citra merek karena melalui citra merek yang

    baik dan kuat di mata konsumen, akan menciptakan persepsi bahwa

    perusahaan yang bersangkutan akan memiliki sebuah nilai lebih dan

    menjadi referensi penting terutama untuk calon pelanggan baru, dengan

    demikian perusahaan perlu untuk mengelola dan menjaga merek dengan

    baik sehingga sedemikian rupa akan menghasilkan citra merek yang positif

    serta dapat mempengaruhi konsumen untuk melakukan keputusan

    pembelian.

    Hasil ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Bagus

    (2014), Saputra (2018) dan Amrullah (2016) bahwa variabel Promosi

    berpengaruh positif dan signifikan terhadap Keputusan nasabah. Maka dari

    penjelasan di atas diajukan hipotesis:

    H2= Citra merek berpengaruh positif dan signifikan terhadap Keputusan

    nasabah.

  • 41

    3. Pengaruh Promosi Terhadap Keputusan Nasabah

    Promosi merupakan jenis kegiatan pemasaran perusahaan yang

    ditujukan untuk mendorong permintaaan. Semakin gencar kegiatan

    promosi yang dilakukan perusahaan maka konsumen akan semakin tertarik

    dan terpengaruh sehingga akhirnya konsumen akan membeli produk yang

    dihasilkan dan ditawarkan oleh Perusahaan.

    Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh

    Putri (2016), Astutiningsih (2015) dan Ali (2017) yang menyatakan bahwa

    Promosi berpengaruh positif dan signifikan terhadap Keputusan. Maka

    dari penjelasan di atas diajukan hipotesis:

    H3= promosi berpengaruh positif dan signifikan terhadap Keputusan

    nasabah.

    4. Pengaruh Sistem Bagi Hasil Terhadap Minat Nasabah

    Sistem bagi hasil merupakan suatu sistem yang meliputi tata cara

    pembuatan hasil uasaha penyedia modal dengan pengelola modal yang

    berbentuk mudharabah (Bank Syariah hanya mengawasi operasional usaha

    nasabah) dan musyarakah (Bank Syariah ikut terlibat dalam operasional

    usaha nasabah). Keuntungan yang dibagikan pihak Bank Syariah kepada

    anggota berdasarkan atas laba usaha bruto dengan perbandingan bagi hasil

    40:60, atau sesuai dengan kekuatan tawar menawar kedua belah pihak.

    sistem pendapatan bagi hasil yang di terapkan oleh Bank Syariah,

    masyarakat menganggap pendapatan yang diperoleh dari hasil

  • 42

    menabungnya jauh lebih besar dari pada mereka menabung di lembaga

    keuangan konvensional (Arifin, 2000).

    Pernyataan itu sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Eris

    (2012) dan Wirdayani (2016) yang menyatakan bahwa Sistem Bagi Hasil

    berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat nasabah. Maka dari

    penjelasan di atas diajukan hipotesis:

    H4= Sistem Bagi Hasil berpengaruh positif dan signifikan terhadap Minat

    nasabah.

    5. Pengaruh Citra merek Terhadap Minat Nasabah

    Menurut Temporal (2002:38) mengatakan bahwa citra merek

    adalah persepsi tertentu yang muncul dibenak konsumen untuk mengingat

    sebuah merek produk tertentu. Beberapa perusahaan yang berhasil juga

    yakin bahwa reputasi atau citra adalah jauh lebih penting dalam menjual

    produk daripada sekedar ciri-ciri produk yang spesifik.

    Dalam membentuk citra merek, kita memasuki dunia persepsi.

    Image adalah persepsi yang relatif konsisten dalam jangka panjang

    (enduring perception). Tidak mudah membentuk image, tetapi sesatuan

    terbentuk tidak mudah pula mengubahnya (Simamora, 2002 : 21).

    Pernyataan itu sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Hanif

    (2018) dan Novenda (2013) yang menyatakan bahwa Citra merek

    berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat nasabah. Maka dari

    penjelasan di atas diajukan hipotesis:

  • 43

    H5= Citra merek berpengaruh positif dan signifikan terhadap Minat

    nasabah.

    6. Pengaruh Promosi terhadap Minat Nasabah

    Promosi merupakan kegiatan mengkomunikasikan dan

    memperkenalkan produk yang dilakukan oleh suatu perusahaan pada target

    pemasarannya (Kotler, 2000). Beberapa bentuk promosi yang tersebar di

    kalangan masyarakat yaitu: iklan, penjualan pribadi, promosi penjualan,

    hubungan masyarakat, dan alat-alat pemasaran langsung yang digunakan

    perusahaan untuk mencapai tujuan iklan dan pemasarannya (Amstrong,

    2004).

    Pernyataan itu sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh

    Novitasari (2017) dan Tri Astuti (2013) yang menyatakan bahwa Promosi

    berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat nasabah. Maka dari

    penjelasan di atas diajukan hipotesis:

    H6= Promosi berpengaruh positif dan signifikan terhadap Minat nasabah.

    7. Pengaruh Minat Terhadap Keputusan

    Sejumlah penelitian telah dilakukan untuk mengetahui minat

    menabung nasabah terhadap kemantapan keputusan menabung nasabah.

    Penelitian Menurut Syahriyal (2018) menyatalan bahwa minat menabung

    berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan menabung nasabah

    dimana keputusan nasabah semakin meningkat jika minat nasabah juga

    meningkat.

  • 44

    Pernyataan itu sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh bagja

    sumantri (2014) yang menyatakan terdapat pengaruh positif minat menjadi

    nasabah terhadap keputusan menjadi nasabah bank syariah di Kota

    Yogyakarta. Maka dari penjelasan diatas diajukan hipotesis:

    H7= Minat berpengaruh positif dan signifikan terhadap Keputusan

    nasabah.

    8. Pengaruh Sistem Bagi Hasil terhadap Keputusan yang dimediasi

    oleh Minat

    Dalam penelitian Sri Wahyuni (2017) menunjukkan bahwa bagi

    hasil berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat

    menabung.Selanjutnya dalam penelitian Septifani (2014) bahwa minat

    berpengaruh terhadap keputusan nasabah. Maka dari penjelasan diatas

    diajukan hipotesis:

    H8= Sistem Bagi Hasil berpengaruh positif dan signifikan terhadap

    Keputusan yang dimediasi oleh Minat.

    9. Pengaruh Citra merek Terhadap Keputusan yang dimediasi oleh

    Minat

    Dalam tahap pengevaluasian, konsumen menyusun peringkat

    merek dan membentuk kecenderungan (minat) memakai produk / jasa

    tertentu. Secara umum, keputusan pemakaian konsumen akan suatu merek

    yang disukai, tetapi ada dua faktor yang muncul diantara kecenderungan

    pemakaian dan keputusan pemakaian ( Kotler, 2003 : 227 ).

  • 45

    Pernyataan ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh

    Rendha (2013) variabel merek, kualitas pelayanan, dan minat memakai

    mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap variabel keputusan

    pemakaian terbukti dalam penelitian ini. Maka dari penjelasan diatas

    diajukan hipotesis:

    H9= Citra merek berpengaruh positif dan signifikan terhadap Keputusan

    yang dimediasi oleh Minat.

    10. Pengaruh Promosi Terhadap Keputusan yang dimediasi oleh

    Minat

    Ortega dan Akhifni (2017) dalam penelitiannya menyatakan bahwa

    media promosi berpengaruh terhadap minat menggunakan produk bank

    syariah. Minat dari dalam diri seseorang mendorong untuk melakukan

    keputusan. Berdasarkan kajian teori dan penelitian terdahulu. Maka dari

    penjelasan diatas diajukan hipotesis sebagai berikut:

    H10: Promosi berpengaruh positif terhadap keputusan menabung dengan

    minat sebagai variabel intervening.

  • 46

    BAB III

    METODE PENELITIAN

    A. Jenis Penelitian

    Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kuantitatif, menurut

    margono dalam Supriyanto dan machfudz (2010) penelitian kuantitatif

    adalah suatu proses menemukan pengetahuan yang menggunakan data

    berupa angka sebagai alat menemukan keterangan mengenai apa yang

    ingin kita ketahui. Penelitian kuantitatif banyak dituntut menggunakan

    angka, mulai dari pengumpulan data, penafsiran terhadap data tersebut,

    serta penampilan dari hasilnya. Demikian juga pemahaman akan

    kesimpulan penelitian anakan lebih baik apabila juga disertai dengan tabel,

    grafik, bagan, gambar, atau tampilan lain (Rukamanasari: 2017)

    Penelitian ini menganalisa Pengaruh Sistem Bagi Hasil, Citra

    merek, Promosi terhadap Keputusan Nasabah Non-Muslim Menabung di

    Bank Syari’ah dengan Minat sebagai Variabel Intervening (Studi Kasus

    pada PT. BTN Syariah KC Semarang).

    B. Lokasi dan Waktu Penelitian

    Penelitian berlokasi di PT. Bank Tabungan Negara Kantor Cabang

    Syariah Semarang beralamat di Jl. Ahmad Yani No. 181 A Semarang,

    Kantor Cabang Pembantu (KCP) Majapahit No.324B, Palebon,

    Pedurungan, Kantor Cabang Pembantu (KCP) Ngaliyan.

  • 47

    C. Populasi dan Sampel

    1. Populasi

    Menurut Bawono (2006) populasi adalah keseluruhan wilayah

    objek dan subjek penelitian yang ditetapkan untuk dianalisis dan ditarik

    kesimpulan oleh peneliti. Totalitas dari objek dan subjek penelitian yang

    digunakan oleh peneliti, tentunya yang memiliki hubungan atau memenuhi

    syarat-syarat tertentu dengan masalah yang dipecahkan. Dalam penelitian

    ini, populasi adalah seluruh nasabah non muslim Bank BTN Syariah

    Cabang Semarang yang jumlahnya tidak diketahui oleh peneliti atau

    dirahasikan oleh pihak bank .

    2. Sampel

    Menurut Salim (2002) sampel adalah bagian-bagian dari populasi

    yang menjadi objek penelitian. Menurut sugiyono (2015) sampel adalah

    sebagian dari populasi itu. Populasi itu misalnya penduduk diwilayah

    tertentu, jumlah pegawai pada organisasi tertentu, jumlah guru dan murid

    di sekolah tertentu dan sebagainya.

    Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan

    teknik sampling purposive. Menurut Wiratna (2015) teknik sampling

    purposive yaitu teknik penentuan sampel dengan pertimbangan atau

    kriteria-kriteria tertentu. Pada penelitian ini sampel yang digunakan adalah

    nasabah non muslim pada PT. BTN Syariah Cabang Semarang. Menurut

    Wibisono (2013), rumus dalam menghitung sampel pada populasi yang

  • 48

    tidak diketahui disebut dengan Unknown population, rumusnya adalah

    sebagai berikut:

    n =

    2=(

    )2= 96,04

    n = Jumlah sampel

    za = Ukuran tingkat kepercayaan dengan a = 0,05 (tingkat

    kepercayaan 95% berarti Z0,05) = 1,96.

    = Standar deviasi

    e= Standar error atau kesalahan yang dapat ditoleransi (5%=0,05)

    Dengan mengacu pada pendapat wibisono tersebut dapat diketahui

    sampel dalam penelitian ini sebanyak 96 responden. Namun, untuk

    mempermudah perhitungan karena adanya unsur pembulatan serta untuk

    memperoleh data yang lebih valid dan normal, maka jumlah sampel yang

    akan digunakan dalam penelitian ini adalah 100 responden, peneliti

    melakukan penyebaran kuesioner sebanyak 100 kuesioner sesuai jumlah

    respondenya.

    D. Definisi konsep dan operasional

    Variabel penelitian ini terdiri dari tiga macam, yaitu variabel

    independen, dependen dan variabel intervening. Variabel independen

    adalah variabel yang mempengaruhi atau menjadi sebab perubahannya

    atau timbulnya variabel dependen (Sugiyono, 2004:58). Variabel dependen

    adalah variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena adanya

    variabel bebas. Sedangkan variabel intervening adalah variabel antara

    yang menghubungkan sebuah variabel independen utama pada variabel

  • 49

    dependen yang dianalisis. Dalam penelitian ini yang menjadi variabel

    independen adalah Sistem Bagi Hasil (X1), Citra merek (X2), dan Promosi

    (X3) berpengaruh terhadap Keputusan (Y) Nasabah Non Muslim

    Menabung dengan Minat (Z) sebagai variabel intervening.

    1. Sistem Bagi Hasil

    Menurut Karim (2006:45) prinsip bagi hasil adalah

    keuntungan yang diperoleh bank syariah yang dibagi hasilkan kepada

    nasabah. Menabung dan mendepositkan uang di bank syariah tidak

    hanya bagi masyarakat muslim saja, tetapi juga non muslim. Hal ini

    dikarenakan metode Sistem Bagi Hasil yang ditetapkan membuka

    peluang mendapatkan hasil investasi yang lebih besar jika

    dibandingkan di bank konvensional.

    Indikator bagi hasil menurut Karim (2006:45) dapat diukur

    dengan menggunakan 5 indikator yaitu terdiri dari :

    a. Menguntungkan

    b. Adil

    c. Kemudahan

    d. Manfaat

    e. Sesuai syariah.

    2. Citra merek

    Kotler (2003) mendefinisikan citra merek sebagai seperangkat

    keyakinan, ide, dan kesan yang dimiliki oleh seseorang terhadap suatu

  • 50

    merek. Karena itu sikap dan tindakan konsumen terhadap suatu merek

    sangat ditentukan oleh citra merek tersebut.

    Indikator Citra merek menurut Tjiptono (2015) dapat diukur

    dengan menggunakan 3 indikator yaitu terdiri dari :

    a. Kekuatan (strengtheness)

    b. Keunikan (Uniqueness)

    c. Favorable

    3. Promosi

    Menurut Kinnear (1990) mendefinisikan sebagai sebuah

    mekanisme komunikasi pemasaran, pertukaran informasi antara

    pembeli dan penjual. Promosi berperan menginformasikan (to inform),

    membujuk (to persuade), dan meningkatkan (to remind) konsumen

    agar menanggapi (respond) produk atau jasa yang ditawarkan.

    Indikator Promosi menurut Keller (2007:272) dapat diukur

    dengan menggunakan 5 indikator yaitu terdiri dari :

    a. Frekuensi Promosi

    b. Kualitas Promosi

    c. Kuantitas Promosi

    d. Waktu Promosi

    e. Ketepatan Sasaran Promosi

    4. Keputusan

    Menurut prasetijo (2003) keputusan sebagai suatu pemilihan

    tindakan dari dua atau lebih pilihan alternatif. Dengan kata lain, orang

  • 51

    yang mengambil keputusan harus mempunyai satu pilihan dari

    beberapa alternatif yang ada.

    Indikator Promosi menurut Haubl (2018) dapat diukur dengan

    menggunakan 3 indikator yaitu terdiri dari :

    a. Daya Tarik

    b. Kemantapan Membeli

    c. Sesuai Kebutuhan

    5. Minat

    Menurut Kotler (2019) minat (interest) digambarkan sebagai

    situasi seseorang sebelum melakukan tindakan yang dapat dijadikan

    dasar untuk memprediksi perilaku atau tindakan tersebut.

    Indikator Minat menurut Ferdinand (2006) dapat diukur dengan

    menggunakan 4 indikator yaitu terdiri dari :

    a. Kecenderungan seseorang untuk membeli produk

    b. Kecenderungan seseorang untuk mereferensikan produk kepada

    orang lain

    c. Kecenderungan memilih produk sejenis sebagai s