bab i pendahuluan a. judul dan alasan pemilihan...

36
1 BAB I PENDAHULUAN A. Judul dan Alasan Pemilihan Judul Pada akhirnya pilihan kebijakan pemerintah memang selalu menyisakan persoalan didalam implementasinya pada level mikro. Munculnya kebijakan baru yang sebenarnya tidak berbeda dengan prodak kebijakan yang pernah ada dinilai hanya sebagai pencitraan atas rezim yang sedang berkuasa. Memunculkan produk kebijakan baru seolah menjadi keharusan bagi rezim yang sedang berkuasa sebagai identitas atas masa kepemimpinannya. Sangat disayangkan jika prodak-prodak kebijakan yang muncul hanya sebagai pencitraan semata. Sedang dilapisan masyarakat paling bawah sedang menunggu alternatif yang diberikan pemerintah dalam menangani permasalahan yang tak kunjung usai ini. Kemiskinan memang selalu saja meninggalkan cerita dibalik setiap upaya penanggulangannya. Hal ini tidak lain karena permasalahan kemiskinan memang merupakan permasalahan kompleks yang tidak selesai hanya dengan satu alternatif penyelesaian bak upaya pemadam kebakaran. PNPM Mandiri Perdesaan, merupakan salah satu mekanisme program pemberdayaan masyarakat yang digunakan PNPM Mandiri dalam upaya mempercepat penanggulangan kemiskinan dan perluasan kesempatan kerja di wilayah perdesaan. Program ini dilakukan untuk lebih mendorong upaya peningkatan

Upload: phamdat

Post on 09-Mar-2019

222 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB I PENDAHULUAN A. Judul dan Alasan Pemilihan Juduletd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/69499/potongan/S1-2014... · program penangulangan kemiskinan ini ada sejak Orde Baru

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Judul dan Alasan Pemilihan Judul

Pada akhirnya pilihan kebijakan pemerintah memang selalu menyisakan

persoalan didalam implementasinya pada level mikro. Munculnya kebijakan

baru yang sebenarnya tidak berbeda dengan prodak kebijakan yang pernah ada

dinilai hanya sebagai pencitraan atas rezim yang sedang berkuasa.

Memunculkan produk kebijakan baru seolah menjadi keharusan bagi rezim

yang sedang berkuasa sebagai identitas atas masa kepemimpinannya. Sangat

disayangkan jika prodak-prodak kebijakan yang muncul hanya sebagai

pencitraan semata. Sedang dilapisan masyarakat paling bawah sedang

menunggu alternatif yang diberikan pemerintah dalam menangani

permasalahan yang tak kunjung usai ini.

Kemiskinan memang selalu saja meninggalkan cerita dibalik setiap

upaya penanggulangannya. Hal ini tidak lain karena permasalahan kemiskinan

memang merupakan permasalahan kompleks yang tidak selesai hanya dengan

satu alternatif penyelesaian bak upaya pemadam kebakaran. PNPM Mandiri

Perdesaan, merupakan salah satu mekanisme program pemberdayaan

masyarakat yang digunakan PNPM Mandiri dalam upaya mempercepat

penanggulangan kemiskinan dan perluasan kesempatan kerja di wilayah

perdesaan. Program ini dilakukan untuk lebih mendorong upaya peningkatan

Page 2: BAB I PENDAHULUAN A. Judul dan Alasan Pemilihan Juduletd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/69499/potongan/S1-2014... · program penangulangan kemiskinan ini ada sejak Orde Baru

2

kualitas hidup, kesejahteraan dan kemandirian masyarakat di pedesaan. PNPM

Mandiri Perdesaan ini menjadi bagian tak terpisahkan dari PNPM Mandiri dan

telah dilakukan sejak 1998 melalui Program Pengembangan Kecamatan

(PPK).

Jelas saja program ini bukan merupakan barang baru, namun dalam

implementasinya di Kabupaten Bantul baru dimulai tahun 2006. Program ini

digadang-gadang sebagai salah satu program ampuh dalam menyelesaikan

permasalahan kemiskinan. Hebohnya pemberitaan sebagai upaya

penghegemonian yang dilakukan negara.

Masyarakat terhipnotis oleh kekuatannya yang membuat program ini

tumbuh subur dan diidolakan oleh siapapun. Hegemoni, merupakan pokok

ulasan yang paling utama dalam pemikiran Antonio Gramsci. Namun

hegemoni sendiri sebenarnya merupakan konsep yang telah lama

didefinisikan.

Istilah hegemoni pertama kali dipakai oleh Plekhanov dan pengikut

Marxis Rusia lainnya pada tahun 1880-an untuk menunjukkan perlunya

kerjasama antara petani dan kelas pekerja demi meruntuhkan Tsarisme. Kedua

Lenin mengembangkan gagasan Plekhanov mendefinisikan bahwa hegemoni

adalah strategi yang dijalankan oleh kelas pekerja dan angota-angotanya untuk

memperoleh dukungan mayoritas dalam melaksanakan revolusi. Dalam hal ini

Gramsci memperluas pengertian hegemoni dengan memasukkan kelas

kapitalis beserta anggotanya, baik dalam merebut negara maupun untuk

Page 3: BAB I PENDAHULUAN A. Judul dan Alasan Pemilihan Juduletd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/69499/potongan/S1-2014... · program penangulangan kemiskinan ini ada sejak Orde Baru

3

mempertahankan kekuasaan yang diperoleh. Gramsci menekankan bahwa

hegemoni merupakan hubungan antara kelas dengan kekuatan sosial lain.

Kelompok yang menghegemoni memperjuangkan legitimasikekuasaan

dari massa. Sebaliknya massa dapat menerima prinsip, ide dan norma sebagai

miliknya. Hegemoni satu kelompok terhadap kelompok lain bukan

berdasarkan paksaan, tapi melalui konsensus. Dia juga mengatakan bahwa

secara esensial hegemoni bukan hubungan dominasi dengan menggunakan

kekuasaan, melainkan terjadi relasi kesepemahaman antara negara dan

masyarakat dengan menggunakan politik dan idiologi (Simon, 1999; Soetomo

1997). Dalam teori Hegemoni Gramsci tidak ada dominasi satu kelompok

terhadap kelompok lainnya namun lebih ditentukan karena adanya relasi

kesepahaman antara kelompok yang menghegemoni dan yang terhegemoni.

Dengan adanya program PNPM Mandiri sebagai program nasional ini

seolah pemerintah pusat telah menghegemoni upaya pengentasan kemiskinan

hingga level desa, Jika diamati maka munculnya program ini dibenturkan

dengan adanya Undang-Undang No. 34 Tahun 2004 tentang Pemerintah

Daerah. Karena pada akhirnya program pembangunan yang bertumpu pada

pemberdayaan masih saja terpusat, dan pemerintah daerah tak lain hanya

sebagai pelaksana program saja.

Page 4: BAB I PENDAHULUAN A. Judul dan Alasan Pemilihan Juduletd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/69499/potongan/S1-2014... · program penangulangan kemiskinan ini ada sejak Orde Baru

4

Dari paparan diatas maka penulis merumuskan judul sebagai berikut:

KEBIJAKAN PENGENTASAN KEMISKINAN: OBAT ATAU RACUN

“ Studi Tentang Bentuk Hegemoni Negara Dalam Implementasi Program

Penangulangan Kemiskinan PNPM Mandiri Pedesaan di Mangir Kidul

Sendangsari Pajangan Bantul”

Dari judul tersebut telah mengambarkan inti dari penelitian ini, yaitu

untuk menggambarkan bentuk hegemoni yang dilakukan negara dalam

implementasi program pemerintah PNPM Mandiri Pedesaan dalam upaya

pengentasan kemiskinan, yang merupakan program nasional yang bersifat top-

down. Dari implementasi program tersebut menyisakan warna dalam

masyarakat yang entah dianggap baik atau buruk oleh pemerintah, atau bahkan

mungkin tipe pembangunan yang ideal menurut pemerintah adalah yang

demikian. Sehingga dalam penelitian ini memunculkan judul tersebut yang

mempertanyakan fungsi program itu sendiri, jika hasilnya demikian, apakan

program tersebut di katakan obat ataupun racun.

1. Aktualitas

Masalah kemiskinan tidak akan pernah selesai dan kadaluarsa untuk

dibahas. Apalagi didalam penelitian ini penulis mencoba untuk melihat

implementasi program pemerintah yang menghegemoni dan dampaknya

terhadap institusi lokal yang ada didalam masyarakat desa. Ditambah lagi

penelitian ini dilakukan di akhir pemerintahan pada rezim yang berkuasa dan

Page 5: BAB I PENDAHULUAN A. Judul dan Alasan Pemilihan Juduletd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/69499/potongan/S1-2014... · program penangulangan kemiskinan ini ada sejak Orde Baru

5

melahirkan program PNPM Mandiri ini. PNPM Mandiri merupakan produk

masa kepemimpinan SBY dalam kabinet Indonesia Bersatu, yang sebenarnya

program penangulangan kemiskinan ini ada sejak Orde Baru, namun pada

rezim inilah dengan penampilan baru program nasional ini tampil dan

menghegemoni.

Dengan adanya penelitian ini diharapkan nantinya dapat memberikan

masukan kepada pemerintah didalam upaya menciptakan produk kebijakan,

agar sesuai dengan lokalitas yang ada didalam masyarakat. Dengan demikian

penelitian ini masih aktual untuk dilakukan sesuai dengan kondisi sosial yang

terjadi didalam masyarakat dimana masyarakat sasaran program masih

mengiplementasikan kebijakan PNPM Mandiri Pedesaan. Dengan demikian

Isu ini masih aktual untuk diangkat dengan melihat realitas didalam

masyarakat, terkait implementasi program tersebut. Hal ini bertepatan dengan

akan datangnya pemilu 2014 dan sehingga nantinya diharapkan mampu

memberikan masukan bagi pembuat kebijakan dimasa yang akan datang.

2. Orisinilitas

Dalam penelitian ini, peneliti melihat bahwa ide yang diangkat dalam

mengkaji kebijakan pemerintah memang telah banyak dilakukan, namun

keunikan dari penelitian ini adalah keberanian untuk mendekonstruksi

program penangulangan kemiskinan yang menjadi program andalan

pemerintahan SBY. Program ini dinilai sangat baik dan efektif, namun peneliti

mencoba menjelaskan kondisi dilevel mikro, tentang bentuk hegemoni yang

Page 6: BAB I PENDAHULUAN A. Judul dan Alasan Pemilihan Juduletd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/69499/potongan/S1-2014... · program penangulangan kemiskinan ini ada sejak Orde Baru

6

dilakukan pemerintah dalam implementasi program, dan dalam masyarakat

desa sendiri tetang dampak yang di timbulkan dari implementasi program

yang dapat menggeser peran dan fungsi institusi lokal yang ada. Dalam

penelitian sebelumnya memang telah ada yang mengkaji tentang PNPM

Mandiri, oleh Lina Setianingrum, 2013, Fakultas Ilmu Sosial dan Politik

UGM yang berjudul “ PNPM Mandiri Pedesaan: Analisis kelembagaan dalam

Implementasi PNPM MPd Tahap Kemandirian Kabupaten Bantul (Studi

Kasus: Desa Wukirsari, Kecamatan Imogiri). Di Bantul sendiri memang hanya

terdapat lima kecamatan yang melaksanakan program PNPM Mandiri

Pedesaan, dan kecamatan lainnya PNPM Mandiri Perkotaan. Perbedaan jenis

program ini didasarkan pada letak geografis suatu wilayah, akses yang

dimiliki, serta nilai, budaya dan potensi yang ada. Perbedaan lokasi dan fokus

penelitian menunjukan orisinilitas penelitian yang di lakukan. Penelitian lain

yang terkait hegemoni program pemerintah juga telah ada yaitu dalam buku “

Hegemoni Negara dan Resistensi Perempuan dalam Pelaksanaan Program

Keluarga Berencana di Bali” yang merupakan riset Ni Nyoman Sekeni, 2009.

Ditambah lagi dengan adanya Jurnal Ilmiah Inkoma, Volume 24, Nomor 1,

Februari 2013 oleh Sri Widayati yang berjudul “Pemberdayaan Ekonomi

Melalui Dana Bergulir PNPM Mandiri Bagi Kelompok Simpan Pinjam

Perempuan di Desa Sraten Kabupaten Semarang”. Dimana dalam Jurnal

tersebut juga banyak mengulas tentang munculnya kelompok-kelompok usaha

bersama baru sebagai hasil dari adanya program tersebut, namun dalam jurnal

tersebut hanya foks kepada program Simpan Pinjam Perempuan saja. Dari

Page 7: BAB I PENDAHULUAN A. Judul dan Alasan Pemilihan Juduletd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/69499/potongan/S1-2014... · program penangulangan kemiskinan ini ada sejak Orde Baru

7

ketiga penelitian tersebut telah menunjukkan orisinilitas penelitian yang

dilakukan.

3. Relevansi Dengan Jurusan Pembangunan Sosial dan

Kesejahteraan

Jurusan Pembangunan Sosial dan Kesejahteraan jelas merupakan jurusan

yang memiliki core Sosial Development (pembangunan sosial). Dimana

didalam jurusan tersebut memiliki tiga konsentrasi utama, yaitu

Pemberdayaan, CSR, dan Kebijakan Sosial. Dalam kosentrasi kebijakan sosial

jelas belajar mengenai aspek- aspek kebijakan. Pembangunan tanpa kebijakan

itu kosong. Sehingga dalam upaya menyelesaikan permasalahan yang ada

memang dibutuhkan alternatif kebijakan yang dapat menyelesaikan setiap

permasalahan yang ada. Seperti halnya upaya menyelesaikan masalah

kemiskinan ini, maka pemerintahan SBY dalam kabinet Indonesia bersatu

sejak tahun 2006 gencar melakukan hegemoni dalam pelaksanaan program

penangulangan kemiskinan melalui prodak lama yang direnovasi dan

diimplementasikan kembali dengan tampilan dan wajah baru yaitu PNPM

Mandiri. PNPM mandiri merupakan sebuah prodak kebijakan yang dalam

realisasinya banyak memakan anggaran dimana penekanan dari program

PNPM Mandiri ini adalah penguatan kapasitas kelembagaan masyarakat

melalui pendekatan partisipasi dan swakelola bantuan langsung masyarakat

(BLM) agar tercipta pola keajegan yang berujung pada keberlanjutan. Dana

BLM dan keseluruahn block grant PNPM Mandiri diambil dari APBN dan

Page 8: BAB I PENDAHULUAN A. Judul dan Alasan Pemilihan Juduletd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/69499/potongan/S1-2014... · program penangulangan kemiskinan ini ada sejak Orde Baru

8

APBD dengan perbandingan dana APBN lebih mendominasi. Pengambilan

block grant dari APBD dimaksudkan agar daerah juga memiliki rasa

kepemilikan terhadap program. Dari paparan tersebut jelas menujukkan

adanya relevansi dengan jurusan, dimana aspek kebijakan juga merupakan

kajian ilmu dari Jurusan Pembanguan Sosial dan Kesejahteraan.

Page 9: BAB I PENDAHULUAN A. Judul dan Alasan Pemilihan Juduletd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/69499/potongan/S1-2014... · program penangulangan kemiskinan ini ada sejak Orde Baru

9

B. Latar Belakang

Kemiskinan, sebuah masalah yang tak pernah selesai dipermasalahkan

hingga menciptakan sebuah masalah baru, ungkapan tersebut bisa jadi tidak

berlebihan mengingat masalah ini tidak kunjung selesai. Kesadaran global

tentang kemiskinan muncul sejak tahun 1990an sebagai respon terhadap

memburuknya situasi kemiskinan didunia pada dekade 1980an dan 1990an yang

dikatakan sebagai dekade-dekade yang hilang (the lost decades).

Kemiskinan memang merupakan sebuah konsep abstrak yang dapat

dijelaskan secara berbeda tergantung dari pengalaman, perspektif, sudut pandang

yang diambil, atau ideologi yang dianut. Pada dekade-dekade tersebut rata-rata

negara berkembang mengalami situasi kemiskinan yang lebih memburuk, dalam

hal indikator kesehatan dan pendidikan dasar, angka perbaikan dirata-rata negara

berkembang mengalami perlambatan antara dekade 1980an dan 1990an dibanding

antara dekade 1960an dan 1970an, dan kesenjangan distribusi pendapatan dunia

melebar secara tajam sejak tahun 1978 (Islam, 2002:4).

Di Indonesia sendiri jika bicara masalah kemiskinan kita akan kembali

lagi melihat berbagai upaya yang dilakukan Indonesia sejak masa

kemerdekaannya, baik upaya secara langsung ataupun tak langsung untuk

menangulangi kemiskinan. Sejumlah rencana pembangunan pernah dicanangkan,

kebijakan pembangunan di Indonesia dalam menanggulangi kemiskinan,

mengalami pergeseran paradigma dari masa ke masa. Konsep pertumbuhan yang

menjadi ujung tombak Orde Baru kini telah digantikan dengan konsep

Page 10: BAB I PENDAHULUAN A. Judul dan Alasan Pemilihan Juduletd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/69499/potongan/S1-2014... · program penangulangan kemiskinan ini ada sejak Orde Baru

10

pemberdayaan. Pergeseran kebijakan pembangunan ini didukung oleh fenomena

kemiskinan yang terus bermunculan di negeri ini. Pengangkatan isu kemiskinan

kedalam pembangunan, disuarakan ketika IDT (Impres Desa Tertinggal)

diterbitkan pada era Orde Baru (Adiyoso, Wignyo. 2009 ).

Setelah program IDT diimplementasikan selama dua tahun dan dianggap

sebagai program yang cukup berhasil, kemudian pemerintah mengeluarkan

proyek pembangunan sarana dan prasarana desa yang lebih dikenal dengan P3DT

(Program Pembangunan Prasarana dan Sarana DesaTertinggal). P3DT ini lebih

fokus pada pembangunan sarana prasarana/infrasturktur serta peningkatan

partisipasi masyarakat dalam pembangunan (Adiyoso, Wignyo. 2009 ).

Perkembangan, dari kedua program ini (IDT dan P3DT) disempurnakan

menjadi PPK (Program Pengembangan Kecamatan, 1998) yang terbagi dalam tiga

fase, yaitu fase pertama pada tahun 1998/1999- 2002 (transisi dari Orde Baru ke

Reformasi), fase kedua dimulai pada periode 2003-2006, lalu fase ketiga pada

tahun 2006 dan kemudian diintegrasikan dalam PNPM Mandiri pada tahun 2007

(PNPM-PPK). Tujuan dari adanya program PPK yang diintegrasikan dengan

PNPM Mandiri ini adalah untuk meningkatkan peran serta masyarakat dalam

proses-proses pengambilan keputusan perencanaan, pelaksanaan, monitoring dan

pelestarian pembangunan (Adiyoso, Wignyo. 2009 ).

PNPM Mandiri memang baru diimplementasikan pada tahun 2006 dan

dijadikan sebagai program nasional pembangunan masyarakat. Program ini

didesain oleh pemerintah sebagai upaya penyelesaian masalah kemiskinan dan

Page 11: BAB I PENDAHULUAN A. Judul dan Alasan Pemilihan Juduletd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/69499/potongan/S1-2014... · program penangulangan kemiskinan ini ada sejak Orde Baru

11

bentuk respon atas MDGs (Millenium Development Goals) merupakan hasil dari

Deklarasi Johannesberg (PBB) yang memiliki delapan tujuan disertai target dan

indikator. MDGs (agenda 21) berlaku bagi negara maju maupun berkembang

dengan jangka waktu pencapaian target tahun 2015.

PNPM Mandiri yang dibawahi oleh Departemen Dalam Negeri ini

memiliki dua program inti, yakni PNPM Mandiri Perkotaan dan PNPM Mandiri

Perdesaan. PNPM Mandiri Perkotaan dan Perdesaan diimplementasikan

berdasarkan kondisi setiap kabupaten dan kecamatan setiap daerah. Kedua

program inti PNPM Mandiri ini dibedakan tidak hanya dari implementasi

berdasarkan wilayah (desa dan kota), namun juga proses perencanaan program

dan pengambilan keputusan yang disesuaikan dengan nilai dan norma yang

berlaku di masyarakat.

PNPM Mandiri ini memiliki ciri yang berbeda dengan program

penanggulangan kemiskinan yang lain, inilah tiga ciri utama dari program tersebut

adalah partisipasi masyarakat, penguatan kapasitas kelembagaan masyarakat, dan

pemberian BLM (Bantuan Langsung Masyarakat). Penekanan dari program

PNPM Mandiri ini adalah penguatan kapasitas kelembagaan masyarakat melalui

pendekatan partisipasi dan swakelola bantuan langsung masyarakat (BLM) agar

tercipta pola keajegan yang berujung pada keberlanjutan. Selain itu PNPM MPd

mengedepankan konsep tridaya yang terdiri dari pembangunan infrastruktur,

bidang sosial, dan ekonomi dimana dimasukkan dalam tiga program utama

dengan skala prioritas tertentu. Pembangunan sarana prasarana/infrastruktur

Page 12: BAB I PENDAHULUAN A. Judul dan Alasan Pemilihan Juduletd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/69499/potongan/S1-2014... · program penangulangan kemiskinan ini ada sejak Orde Baru

12

mendapat prioritas 70% untuk didanai dan diimplementasikan, sedangkan PKH

dan SPP hanya 30%.

Kegiatan PKH (Peningkatan Kualitas Hidup) terdiri dari bidang

pendidikan yang terfokus pada pendidikan anak usia dini dan kesehatan

masyarakat untuk balita dan lansia. Sektor ekonomi yang dikembangkan melalui

Simpan Pinjam Perempuan (SPP) ini memberikan peluang dan akses bagi

perempuan untuk ikut andil dalam program pemberdayaan ini. Sayangnya

kemiskinan memang tidak dapat terdefinisikan dengan baik, tergantung siapa

yang memaknai kemiskinan itu sendiri.

Jika mengingat kurun waktu pengimplementasian progam, kelembagaan

PNPM Mandiri Perdesaan yang selama ini dikembangkan seharusnya sudah

mampu mengantar masyarakat pada kemandirian dan keberlanjutan mengingat

upaya yang dilakukan dalam menyiapakan masyarakat yang terdiri dari tiga

tahapan strategi operasional terdiri dari tahap pembelajaran, tahap kemandirian,

dan tahap keberlanjutan.

Deretan angka yang menunjukkan jumlah penduduk miskin masih saja

berjejer dengan rapi, tercatat pada tahun 2012, berdasarkan data dari Badan Pusat

Statistik jumlah penduduk miskin, baik di desa maupun kota mencapai 28 juta

lebih atau sekitar 11, 66% di seluruh Indonesia (BPS, 2013) . Hal ini dipicu oleh

angka kemiskinan yang selalu mendekati angka inflasi setiap tahunnya. Di

Yogyakarta sendiri tercatat jumlah penduduk miskin di area pedesaan yang masih

Page 13: BAB I PENDAHULUAN A. Judul dan Alasan Pemilihan Juduletd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/69499/potongan/S1-2014... · program penangulangan kemiskinan ini ada sejak Orde Baru

13

berkisar 21, 29% (BPS, 2012) sehingga PNPM Mandiri Perdesaan (PNPM MPd)

di wilayah DIY difokuskan untuk mengurangi jumlah tersebut.

Garis besar pelaksanaan PNPM Perdesaan itu sendiri terbagi dalam enam

regional, untuk wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta sendiri masuk ke dalam

regional ke-IV dengan 4 kabupaten dan 36 kecamatan. Jika dibandingkan dengan

propinsi lain di regional empat, DIY memiliki kebupaten dan kecamatan paling

sedikit sehingga dalam pelaksanaannya tidak serumit propinsi lain. Di Kabupaten

Bantul sendiri, PNPM Mandiri telah diimplementasikan sejak tahun 2006 (masa

transisi dari PPK menuju PNPM MPd). Pada tahun itu, PNPM Mandiri

difokuskan pada rehabilitasi dan rekonstruksi pasca gempa bumi pada 27 Mei

2006, namun angka kemiskinan masih saja pada kisaran yang tinggi.

Kemiskinan memang bukan saja masalah angka-angka, namun merupakan

masalah yang kompleks yang juga menuntut penanganan yang serius. Masalah

kemiskinan tidak dapat direduksi secara sederhana sebagai masalah kurangnya

pendapatan, dan diberi solusi sederhana, misalnya dengan memperluas

kesempatan, kemiskinan juga dapat mengambil bentuk lain, seperti lemahnya

kapasitas, lemahnya kelembagaan,kerentanan dan lemanya suara. Kelima bentuk

kemiskinan tadi saling berhubungan dan merupakan suatu sistem kemiskinan.

Artinya masing-masing bentuk kemiskinan dapat melekat pada orang yang sama

atau berbeda.

Dapat juga dijelaskan adanya hubungan ketergantungan antara kelimanya.

Artinya masing-masing kelima bentuk atau elemen, secara sendiri-sendiri atau

Page 14: BAB I PENDAHULUAN A. Judul dan Alasan Pemilihan Juduletd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/69499/potongan/S1-2014... · program penangulangan kemiskinan ini ada sejak Orde Baru

14

secara bersama-sama dapat menjadi sebab atau akibat dari lainnya. Pendapatan

yang rendah menjadi penyebab dari lemahnya kapabilitas, sebaliknya lemahnya

kapabilitas menjadi sebab tidak mampunya orang untuk memperoleh atau

meningkatkan pendapatan. Rendahnya pendapatan dan kapabilitas terjadi karena

tidak adanya dukungan kelembagaan yang dapat melindungi dan memfasilitasi

orang miskin. Sebaliknya orang miskin yang rendah pendapatannya dan

mempunyai kapabilitas yang terbatas tidak mampu mengambangkan institusi yang

kuat bagi kemajuan mereka.

Karena absennya ketiga hal tersebut seseorang atau suatu masyarakat

menjadi rentan. Sebaliknya ketiga faktor tersebut terjadi karena seseorang atau

suatu keluarga, atau masyarakat berada dalam posisi/ kondisi rentan baik dalam

arti alam, (hidup dalam daerah terpencil atau tandus), biologis (cacat fisik, jompo,

gangguan mental), atau sosial (mengalami marginalisasi sosial karena latar

belakang etnisitas, agama, dll) kombinasi dari keempatnya menjadi sebab dari

lemahnya suara atau representasi politik, dimana masyarakat yang berpeghasilan

rendah, kapabilitas terbatas, tidak didukung institusi yang kuat, dan berada dalam

kondisi yang rentan cenderung mempunyai akses yang rendah untuk menyuarakan

kepentingannya atau terlibat dalam proses politik.

Fenomena kemiskinan yang sistemik tersebut terjadi karena kedua faktor

yang juga saling mempengaruhi, yaitu struktur sosial dan kultur sosial. Artinya

didalam masyarakat dapat terbangun suatu struktur yang menempatkan sebagian

anggotanya pada situasi miskin dalam artian tersebut, dan sulit keluar dari kondisi

Page 15: BAB I PENDAHULUAN A. Judul dan Alasan Pemilihan Juduletd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/69499/potongan/S1-2014... · program penangulangan kemiskinan ini ada sejak Orde Baru

15

tersebut karena belenggu struktur yang ada. Termasuk dalam pengertian struktur

adalah sistem pasar yang dikuasai kaum pemodal, struktur sosial feodalistik yang

cenderung memarginalkan kelompok masyarakat lapisan bawah, atau kebijakan

publik yang tidak berpihak pada kelompok miskin.

Disinilah PNPM Mandiri Perdesaan, hadir merupakan salah satu

mekanisme program pemberdayaan masyarakat yang digunakan PNPM Mandiri

dalam upaya mempercepat penanggulangan kemiskinan dan perluasan

kesempatan kerja di wilayah perdesaan. Program ini dilakukan untuk lebih

mendorong upaya peningkatan kualitas hidup, kesejahteraan dan kemandirian

masyarakat di pedesaan. PNPM Mandiri Perdesaan ini menjadi bagian tak

terpisahkan dari PNPM Mandiri dan telah dilakukan sejak 1998 melalui Program

Pengembangan Kecamatan (PPK).

Jelas bahwasanya PNPM Mandiri bukan merupakan barang baru sebagai

alteratif kebijakan penangulangan kemiskinan, hanya saja pada pelaksanaannya

program ini banyak disoroti dan mendapatkan tempat. Bukan saja karena mamang

tujuan programnya yang bagus, namun karena arah kebijakannya yang bersifat

top-down dan dijadikan program nasional sehingga memang program ini

dilakukan diseluruh profinsi di Indonesia. Jelas bahwa potensi yang dimiliki

dimasing-masing darah berbeda. Sumber daya alam, sumber daya manusia, dan

sumberdaya sosial (lokalitas, modal sosial) masyarakat berbeda. Yang bisa jadi

tidak cocok dengan arah program nasional tersebut.

Page 16: BAB I PENDAHULUAN A. Judul dan Alasan Pemilihan Juduletd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/69499/potongan/S1-2014... · program penangulangan kemiskinan ini ada sejak Orde Baru

16

Namun yang terjadi dalam teori hegemoni Gramsci Negara menjadi

mekanisme untuk melakukan ini: kebijakan dihasilkan dan ditegakkan untuk

memungkinkan kelompok hegemonik mencapai tujuan-tujuannya secara efektif

dan menciptakan simetri antara tujuannya dan tujuan kelompok-kelompok

lainnya. Meskipun tujuan-tujuan ini diformulasikan dengan pemikiran untuk

memajukan kepentingan satu kelompok, walau demikian tujuan-tujuan tersebut

harus dialami oleh penduduk sebagai kepentingan semua orang. Agar ini berjalan

efektif, kelompok hegemonik harus memiliki suatu bentuk tertentu dalam

menangani kepentingan kelas-kelas yang tersubordinasi.

Singkatnya, Hegemoni satu kelompok terhadap kelompok lain bukan

berdasarkan paksaan, tapi melalui konsensus. Dia juga mengatakan bahwa secara

esensial hegemoni bukan hubungan dominasi dengan menggunakan kekuasaan,

melainkan terjadi relasi kesepemahaman antara negara dan masyarakat dengan

menggunakan politik dan idiologi (Simon, 1999; Soetomo 1997). Dalam teori

Hegemoni Gramsci tidak ada dominasi satu kelompok terhadap kelompok lainnya

namun lebih ditentukan karena adanya relasi kesepahaman antara kelompok yang

menghegemoni dan yang terhegemoni. Lantas masyarakat mengikuti begitu saja,

tanpa merasa bahwa yang mereka lakukan ini bukan merupakan sebuah paksaan,

masyarakat menikmati program yang ada karena merasa kepentingannya dalam

menyelesaikan masalah kemiskinan terakomodir.

Dalam banyak hal hasil dari kebijakan akan melahirkan program-program

pembangunan dirancang dari atas, masyarakat cenderung hanya berperan dalam

Page 17: BAB I PENDAHULUAN A. Judul dan Alasan Pemilihan Juduletd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/69499/potongan/S1-2014... · program penangulangan kemiskinan ini ada sejak Orde Baru

17

pelaksanaannya saja, tidak dalam proses perencanaan dan pengambilan keputusan.

Instrumen yang dibangun biasanya dibuat secara seragam untuk mendukung

pendekatan ini. Kemudian yang sering terjadi instrumen ini justru mematikan,

atau paling tidak mengabaikan peranan institusi lokal yang sebenarnya merupakan

sebagian dari energi sosial (Sunartiningsih, 2004). Pendekatan pembangunan

yang demikian ini tanpa disadari oleh masyarakat sendiri akan menghasilkan sifat

ketergantungan bagi sebagian besar masyarakat desa.

Di desa Sendangsari yang peneliti gunakan sebagai lokasi penelitian

sendiri melaksanakan program PNPM Mandiri pedesaan sejak tahun 2006 jumlah

penduduk miskin menurut data BPS di Kelurahan Sendang sari mencapai 1.749

KK dari jumlah KK keselurahan 3.190 KK. Dan di dusun Mangir sendiri dari 150

KK, 58 KK termasuk dalam keompok masyarakat miskin. Jika program-program

pemerintah didasarkan pada kekayaan lokalitas masyarakat maka masyarakat

mampu mencapai kemandiriannya, karena selama ini yang terjadi dalam upaya

pembangunan memisahkan pembangunan ekonomi dari pembangunan sosial.

Proses penghegemonian negara terhadap program pengentasan kemiskinan

ini memang menyisakan persoalan di level lokal. Dalam implemetasinya terhadap

beberapa program mensyaratkan terbentuknya institusi baru, bukan di dasarkan

pada institusi yang sudah ada, hal inilah yang kemudian ditakutkan akan merusak

lokalitas yang sudah ada. Dalam program SPP yang menjadi bagian dari PNPM

Mandiri misalnya saja, mensyaratkan, penerima program adalah kelompok

perempuan dari keluarga miskin. Ini jelas bahwasannya dalam pelaksanaan

Page 18: BAB I PENDAHULUAN A. Judul dan Alasan Pemilihan Juduletd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/69499/potongan/S1-2014... · program penangulangan kemiskinan ini ada sejak Orde Baru

18

programnya akan membentuk kelompok baru, bukan berdasarkan institusi lokal

yang ada.

Institusi lokal merupakan asosiasi komunitas setempat yang bertanggung

jawab atas proses kegiatan pembangunan setempat (Esman dan Uphoff, 1982:9),

seperti rukun tetangga, arisan, kelompok pengajian, kelompok ronda dan

sejenisnya. Yang jelas institusi ini memberikan manfaat bagi masyarakat dan

pemerintah setempat.

Institusi lokal dalam komunitas harus dilihat sebagai suatu sistem yang

saling silang-menyilang (cross-cutting affiliation) dan institusi lokal telah

menyediakan jaring pengaman sosial (sosial safety net) ketika komunitas lokal

berada dalam situasi krisis. Kehadiran institusi lokal bukan atas kepentingan

pribadi/ individu tetapi atas kepentingan bersama, sehingga institusi lokal lama

kelamaan menduduki pada posisi penting dalam penyelenggaraan pemerintahan

lokal. Rasa saling percaya warga komunitas lokal yang digalang dan diasah

melalui institusi ini semakin hari semakin didambakan sebagai modal sosial

(sosial capital). Namun yang terjadi peran negara untuk tampil dan menentukan

arah kebijakan yang menghegemoni dalam program pengentasan kemiskinan ini

sering mengesampingkan atau mematikan institusi lokal yang ada, yang

sebenarnya merupakan bagian dari energi sosial.

Page 19: BAB I PENDAHULUAN A. Judul dan Alasan Pemilihan Juduletd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/69499/potongan/S1-2014... · program penangulangan kemiskinan ini ada sejak Orde Baru

19

C. Rumusan Masalah

Dalam kasus ini, berangkat dari latar belakang diatas peneliti tertarik

untuk mengkaji lebih dalam terkait dengan implementasi program PNPM Mandiri

Perdesaan yang merupakan salah satu mekanisme program pemberdayaan

masyarakat yang digunakan PNPM Mandiri dalam upaya mempercepat

penanggulangan kemiskinan dan perluasan kesempatan kerja diwilayah perdesaan

sebagai bentuk hegemoni yang berpengaruh terhadap keberadaan institusi lokal

yang ada. Pertanyaan besar peneliti adalah:

“Bagaimana bentuk hegemoni negara dalam implementasi Program PNPM

Mandiri pedesaan terhadap keberadaan institusi lokal yang ada?”

D. Tujuan Penelitian

Berdasarkan apa yang telah dipaparkan dalam latar belakang masalah dan

rumusan masalah diatas, tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah,

untuk mengetahui bagaimana bentuk hegemoni negara dalam implementasi

program penangulangan kemiskinan PNPM Mandiri pedesaan, dan dampak dari

implementasi program tersebut terhadap institusi lokal yang ada.

Page 20: BAB I PENDAHULUAN A. Judul dan Alasan Pemilihan Juduletd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/69499/potongan/S1-2014... · program penangulangan kemiskinan ini ada sejak Orde Baru

20

E. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang akan diperoleh dari penelitian ini antara lain sebagai

berikut:

a. Mengetahui secara langsung bagaimana bentuk hegemoni negara dalam

implementasi program penangulangan kemiskinan PNPM Mandiri

Pedesaan

b. Menemukan dampak dari implementasi program tersebut terhadap

institusi lokal yang ada.

c. Sebagai tambahan wawasan dan pengetahuan bagi para civitas akademika

dan peneliti lainnya yang tertarik dengan penelitian serupa, serta dapat

memberikan informasi mengenai dampak dari implementasi PNPM MPd

tahap keberadaan institusi lokal yang ada.

d. Sebagai referensi dan input bagi para stakeholders terkait yang terlibat

dalam implementasi program pemberdayaan masyarakat, khususnya

PNPM Mandiri Perdesaan ini.

e. Sebagai bahan evalusi bagi pemerintah dalam membuat suatu kebijakan

yang bersifat top-down yang memiliki dampak dilevel lokal, sehingga

kedepannya mampu membuat suatu kebijakan yang mempertimbangkan

lokalitas yang ada.

Page 21: BAB I PENDAHULUAN A. Judul dan Alasan Pemilihan Juduletd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/69499/potongan/S1-2014... · program penangulangan kemiskinan ini ada sejak Orde Baru

21

F. Konsep dan Landasan Teori

Didalam penelitian ini penulis menggunakan konsep dan landasan teori

dalam menganalisis permasalahan tersebut, adapun konsep dan teori yang akan

peneliti gunakan adalah:

1. Konsep

a. Konsep Hegemoni Negara

Kata” negara” sama artinya dengan staat dalam bahasa Jerman, state dalam

bahasa Inggris yang mempunyai dua arti yaitu (1) masyatakat atau wilayah yang

merupakan satu kesatuan politis, (2) lembaga pusat yang menjamin kesatuan

politis, dengan demikian ia yang menata dan menguasai wilayah tersebut (Manis

Suseno, 1998). Negara adalah sebuah konsep insklusif yang meliputi semua aspek

pembuatan kebijakan dalam pelaksanaan sanksi hukumannya, sedangkan

pemerintah hanya sekedar agen yang melaksanakan kebijakan negara dalam

sebuah masyarakat politik (Lawson, 1991). Budiman (1996) menyamakan

pemerintah dengan birokrasi. Hegemoni adalah sebuah rantai kemenangan yang

didapat melalui mekanisme konsensus dari pada penindasan dengan menggunakan

instansi yang ada (Gramsci, 1976 dalam Sukeni, 2009).

Konsep hegemoni ini peneliti gunakan untuk membantu dalam memberikan

analisis terhait bentuk hegemoni Negara dengan menggunakan mekanisme

konsensus seperti halnya yang diungkapkan Gramsci. Pada posisi inilah

sebenarnya hegemoni bukan merupakan suatu bentuk paksaan, melainkan

Page 22: BAB I PENDAHULUAN A. Judul dan Alasan Pemilihan Juduletd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/69499/potongan/S1-2014... · program penangulangan kemiskinan ini ada sejak Orde Baru

22

mengedepankan kesepahaman sebagai sebuah upaya mensukseskan program,

sehingga kebijakan yang dibuat dapat terimplementasikan tanpa menimbulkan

penolakan.

b. Konsep Implementasi

Secara sederhana implementasi bisa diartikan pelaksanaan atau penerapan.

Browne dan Wildavsky (dalam Nurdin dan Usman, 2004:7) mengemukakan

bahwa “implementasi adalah perluasan aktivitas yang saling menyesuaikan”

Implementasi melibatkan usaha dari policy makers untuk memengaruhi

apa yang oleh Lipsky disebut “street level bureaucrats” untuk memberikan

pelayanan atau mengatur prilaku kelompok sasaran (target group). Untuk

kebijakan yang sederhana, implementasi hanya melibatkan satu badan yang

berfungsi sebagai implementor, misalnya, kebijakan pembangunan infrastruktur

publik untuk membantu masyarakat agar memiliki kehidupan yang lebih baik,

Sebaliknya untuk kebijakan makro, misalnya, kebijakan pengurangan kemiskinan

dipedesaan, maka usaha-usaha implementasi akan melibatkan berbagai institusi,

seperti birokrasi kabupaten, kecamatan, pemerintah desa.

Keberhasilan implementasi kebijakan akan ditentukan oleh banyak

variabel atau faktor, dan masing-masing variabel tersebut saling berhubungan satu

sama lain. untuk memperkaya pemahaman kita tentang berbagai variabel yang

terlibat didalam implementasi, maka dari itu ada beberapa teori implementasi

menurut beberapa tokoh:

Menurut George C.Edwards III (1980)

Page 23: BAB I PENDAHULUAN A. Judul dan Alasan Pemilihan Juduletd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/69499/potongan/S1-2014... · program penangulangan kemiskinan ini ada sejak Orde Baru

23

Dalam pandangan Edwards III, implementasi kebijakan dipengaruhi oleh

empat variabel, yakni: (1) komunikasi, (2) sumberdaya, (3) disposisi, dan

(4) struktur birokrasi. Keempat variabel tersebut juga saling berhubungan

satu sama lain.

1). Komunikasi

Keberhasialan implementasi kebijakan mensyaratkan agar implementor

mengetahui apa yang harus dilakukan. Apa yang menjadi tujuan dan

sasaran kebijakan harus ditransmisikan kepada kelompok sasaran (target

group) sehingga akan mengurangi distorsi implementasi. Apabila tujuan

dan sasaran suatu kebijakan tidak jelas atau bahkan tidak diketahui sama

sekali oleh kelompok sasaran, maka kemungkinan akan terjadi resistensi

dari kelompok sasaran.

2). Sumber daya

Walaupun isi kebijakan sudah dikomunikasikan secara jelas dan konsisten,

tetapi apabila implementor kekurangan sumber daya untuk melaksanakan,

implementasi tidak akan berjalan efektif. Sumberdaya tersebut dapat

berwujud sumberdaya manusia, yakni kompetensi implementor dan

sumber daya finansial. Sumber daya adalah faktor penting untuk

implementasi kebijakan agar efiktif. Tanpa sumber daya, kebijakan hanya

tinggal di kertas menjadi dokumen saja.

3). Disposisi

Page 24: BAB I PENDAHULUAN A. Judul dan Alasan Pemilihan Juduletd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/69499/potongan/S1-2014... · program penangulangan kemiskinan ini ada sejak Orde Baru

24

Disposisi adalah watak dan karakteristik yang dimiliki implementor.

apabila implementor memiliki disposisi yang baik, maka dia akan

menjalankan kebijakan dengan baik seperti apa yang diinginkan oleh

pembuat kebijakan. Ketika implementor memiliki sikap atau perspektif

yang berbeda dengan pembuat kebijakan, maka proses implementasi

kebijakan juga menjadi tidak efektif. berbagai pengalaman pembangunan

dinegara-negara dunia ketiga menunjukkan bahwa tingkat komitmen dan

kejujuran aparat rendah. Berbagai kasus korupsi yang muncul dinegara-

negara dunia ketiga, seperti Indonesia adalah contoh konkrit dari

rendahnya komitmen dan kejujuran aparat dalam mengimplementasikan

program-program pembangunan.

4). Struktur birokrasi

Struktur organisasi yang bertugas mengimplementasikan kebijakan

memiliki pengaruh yang signifikan terhadap implementasi kebijakan.

Salah satu dari aspek struktur yang penting dari setiap organisasi adalah

adanya prosedur operasi (standard operating procedures atau SOP). SOP

yang menjadi pedoman bagi setiap implementor dalam bertindak. Struktur

organisasi yang terlalu panjang akan cenderung melemahkan pengawasan

dan menimbulkan red-tape, yakni prosedur birokrasi yang rumit dan

kompleks, Ini pada gilirannya menyebabkan aktivitas organisasi tidak

fleksibel.

Menurut Merilee S. Grindle (1980 )

Page 25: BAB I PENDAHULUAN A. Judul dan Alasan Pemilihan Juduletd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/69499/potongan/S1-2014... · program penangulangan kemiskinan ini ada sejak Orde Baru

25

Keberhasilan implementasi menurut Merilee S. Grindle ( Wibawa dkk

1995 ) yang menjelaskan bahwa implementasi dipengaruhi oleh dua variabel

besar, yakni isi kebijakan dan lingkungan (konteks) implementasi, kedua hal

tersebut harus didukung oleh program aksi dan proyek individu yang didesain

dan dibiayai berdasarkan tujuan kebijakan, sehingga dalam pelaksanaan

kegiatan akan memberikan hasil berupa dampak pada masyarakat, individu

dan kelompok serta perubahan dan penerimaan oleh masyarakat terhadap

kebijakan yang terlaksana. variabel isi kebijakan menurut Grindle mencakup

beberapa indicator yaitu:

1) kepentingan kelompok sasaran atau target groups termuat dalam

isi kebijakan.

2) jenis manfaat yang diterima oleh target group.

3) Derajat perubahan yang diharapkan dari sebuah kebijakan.

4) letak pengambilan keputusan.

5) Pelaksana program telah disebutkan dengan rinci, dan

6) Dukung oleh sumber daya yang dilibatkan.

Sedangakan variabel lingkungan kebijakan mencakup 3 indikator yaitu:

1. seberapa besar kekuasaan, kepentingan, dan strategi yang dimiliki oleh

para aktor yang terlibat dalam implementasi kebijakan.

2. karakteristik lembaga dan rejim yang sedang berkuasa.

3. tingkat kepatuhan dan responsivitas kelompok sasaran.

Di sini kebijakan yang menyangkut banyak kepentingan yang berbeda akan

lebih sulit diimplementasikan dibanding yang menyangkut sedikit kepentingan.

Page 26: BAB I PENDAHULUAN A. Judul dan Alasan Pemilihan Juduletd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/69499/potongan/S1-2014... · program penangulangan kemiskinan ini ada sejak Orde Baru

26

Oleh karenanya tinggi-rendahnya intensitas keterlibatan berbagai pihak (politisi,

pengusaha, masyarakat, kelompok sasaran dan sebagainya) dalam implementasi

kebijakan akan berpengaruh terhadap efektivitas implementasi kebijakan.

Dari konsep implementasi yang telah dipaparkan diatas dapat peneliti

gunakan untuk melihat dan mengkerangkai temuan dilapangan terkait dengan

implementasi program PNPM Mandiri Pedesaan. Poin penting dari implementasi

sendiri adalah terlaksananya suatu program dengan berbagai upaya yang

dilakukan seperti yang telah di jelaskan diatas.

c. Konsep Program

Terkait dengan konsep implementasi diatas, maka peneliti juga membutuhkan

konsep program sebagai penjelas, bagaimana sebuah program dapat

terimplementasikan, maka konsep program disini dibutuhkan untuk memaknai

konsep program sendiri terkait dengan PNPM Mandiri Pedesaan sebagai sebuah

program. Program adalah unsur pertama yang harus ada demi terciptanya suatu

kegiatan yang merupakan kumpulan proyek-proyek yang berhubungan telah

dirancang untuk melaksanakan kegiatan-kegiatan yang harmonis dan secara

integral untuk mencapai sasaran kebijaksanaan tersebut secara keseluruhan.

Menurut Charles O.Jones, pengertian program adalah cara yang disahkan untuk

mencapai tujuan, beberapa karakteristik tertentu yang dapat membantu seseorang

untuk mengidentifikasi suatu aktivitas sebagai program atau tidak yaitu:

1) Program cenderung membutuhkan staf, misalnya untuk melaksanakan atau

sebagai pelaku program.

Page 27: BAB I PENDAHULUAN A. Judul dan Alasan Pemilihan Juduletd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/69499/potongan/S1-2014... · program penangulangan kemiskinan ini ada sejak Orde Baru

27

2) Program biasanya memiliki anggaran tersendiri, program kadang bisa juga

diidentifikasikan melalui anggaran.

3) Program memiliki identitas sendiri, yang bila berjalan secara efektif dapat

diakui oleh publik.

Program terbaik di dunia adalah program yang didasarkan pada model teoritis

yang jelas, yakni: sebelum menentukan masalah sosial yang ingin diatasi dan

memulai melakukan intervensi, maka sebelumnya harus ada pemikiran yang

serius terhadap bagaimana dan mengapa masalah itu terjadi dan apa yang menjadi

solusi terbaik (Jones,1996:295).

Meskipun bukan merupakan produk baru namun sejatinya program PNPM

Mandiri Pedesan sendiri merupakan sebuah program sebagai bentuk respon

pemerintah terhadap masalah kemiskinan. Sehingga konsep program diatas

peneliti gunakan untuk mengkerangkai dalam menganalisis temuan dilapangan.

d. Konsep Institusi

Didalam perkembangan pembangunan lembaga istilah lokal sulit didifinisikan.

Pada tataran makro lokal adalah lawannya dari global. Sehingga istilah lokal dapat

digunakan untuk menyebut peradaban suatu negara sedang global untuk menyebut

peradaban pada tataran antarnegara (regional dan internasional). Lokal menurut

pemahaman UU No. 22 Tahun 1999 adalah pada tataran mikro artinya istilah

lokal untuk menyebut kawasan daerah tingkat satu/ Propinsi, daerah tingkat dua/

Kabupaten atau Kota, dan dimungkinkan lokal untuk menyebut yang lebih

Page 28: BAB I PENDAHULUAN A. Judul dan Alasan Pemilihan Juduletd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/69499/potongan/S1-2014... · program penangulangan kemiskinan ini ada sejak Orde Baru

28

spesifik yaitu Kecamatan dan Desa. Jadi institusi lokal merupakan asosiasi

komunitas setempat yang bertanggung jawab atas proses kegiatan pembangunan

setempat (Esman dan Uphoff, 1982:9), seperti rukun tetangga, arisan , kelompok

pengajian, kelompok ronda dan sejenisnya. Yang jelas institusi ini memberikan

manfaat bagi masyarakat dan pemerintah setempat. Konsep ini peneliti gunakan

untuk mengkerangkai institusi local yang ada di Mangir Kidul Sendangsari,

Pajangan, Bantul yang memang banyak berkembang institusi-institusi local.

2. Landasan Teori

Dalam penelitian ini digunakan teori hegemoni Gramsci, untuk menjelaskan

bekerjanya hegemoni dalam fenomena program PNPM Mandiri Pedesaan di

Dusun Mangir Kidul. Teori dalam suatu penelitian selalu diperlukan sebagai alat

bedah dalam mendekati setiap persoalan untuk dapat melihat realita yang ada.

Pemilihan teori dalam penelitian harus sesuai konteks atau terkait dengan

permasalahan yang telah dirumuskan. Teori merupakan suatu penjelasan

berdasarkan pengamatan dan penalaran. Teori adalah serangkaian asumsi, konsep,

konstrak, definisi dan proposisi untuk menerangkan fenomena sosial secara

sistematis dengan merumuskan hubungan antara konsep (Rinehart and Winston,

1973, hal 9).

Sesungguhnya tidak ada realitas kehidupan yang dibaca ”telanjang” dalam arti

sebagaimana adanya. Cara kerja intelektual, stiap kali harus melahirkan karya

intelektualnya memang hampir tidak dapat dilepaskan dari teori atau setidaknya

dari pengalaman pribadi dan nilai dari pandangan dunia tertentu. Sehingga

Page 29: BAB I PENDAHULUAN A. Judul dan Alasan Pemilihan Juduletd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/69499/potongan/S1-2014... · program penangulangan kemiskinan ini ada sejak Orde Baru

29

didalam menjelaskan realitas sosial tidaklah setelanjang yang dibayangkan orang

namun menggunakan teori untuk mengkerangkainya.

Teori Hegemoni

Membicarakan Hegemoni Gramsci, pasti akan sulit menemukan arti yang

paling tepat dari Hegemoni itu sendiri. Karena, setidaknya dalam The Prison

Notebooks, ia tidak pernah memberikan definisi yang pas terhadap istilah itu. Ini

mungkin alasan utama kenapa terdapat begitu banyak ketidak-konsistenan dalam

literatur hegemoni - orang cenderung membentuk definisinya sendiri, berdasarkan

pembacaan mereka sendiri terhadap Gramsci dan sumber-sumber lainnya. Yang

menjadi masalah di sini adalah bila seseorang membaca Gramsci secara setengah-

setengah maka definisi mereka pun seperti itu.

Contohnya, Martin Clark (1977, p.2) mendefinisikan hegemoni sebagai "cara

kelas penguasa mengontrol media dan pendidikan". Meskipun definisi ini

mungkin lebih sempit dari biasanya, ia mencerminkan kesalahan-pembacaan yang

biasa terjadi terhadap konsep tersebut, yakni bahwa hegemoni adalah cara kelas

penguasa mengontrol institusi-institusi yang mengontrol atau mempengaruhi

pemikiran kita. Walau demikian, kebanyakan literatur hegemoni dikalangan

akademik dan aktivis mengambil sudut pandang yang sedikit lebih lebar dari ini,

dengan menyertakan lebih banyak institusi dalam pelakasanaan hegemoni -

setidaknya menyertakan juga militer dan sistem politik. Problemnya adalah

bahkan ketika institusi-institusi ini diperhitungkan, fokusnya cenderung eksklusif

kepada kelas penguasa, dan metode-metode kontrolnya.

Page 30: BAB I PENDAHULUAN A. Judul dan Alasan Pemilihan Juduletd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/69499/potongan/S1-2014... · program penangulangan kemiskinan ini ada sejak Orde Baru

30

Hegemoni sering kali digunakan untuk menggambarkan cara kelas-kelas

kapitalis menginfiltrasi pikiran rakyat dan menerapkan dominasinya. Yang luput

dari definisi ini adalah Gramsci tidak hanya menggunakan istilah "hegemoni"

untuk menggambarkan aktivitas kelas penguasa, ia juga menggunakannya untuk

mendeskripsikan pengaruh yang diberikan oleh kekuatan-kekuatan progresif.

Dengan mencamkan hal ini, kita dapat melihat bahwa hegemoni seharusnya

didefinisikan sebagai hal yang dilakukan bukan saja oleh kelas penguasa, faktanya

ia adalah proses dimana kelompok-kelompok sosial, apakah mereka progresif,

regresif, reformis, dsb. Meraih kekuasaan untuk memimpin, bagaimana mereka

memperluas kekuasaan mereka dan mempertahankannya.

Untuk memahami apa yang coba dicapai oleh Gramsci ketika

mengembangkan teori hegemoninya, kita butuh melihat konteks historis yang ia

hadapi maupun perdebatan dalam pergerakan di masa itu. Istilah "hegemoni"

sudah umum digunakan oleh lingkaran sosialis sejak awal abad 20.

Penggunaannya menunjukkan bahwa bila suatu kelompok digambarkan sebagai

"hegemonik" maka ia menempati posisi kepemimpinan dalam suatu ranah politik

tertentu (Boothman, 2008).

Penggunaan istilah hegemoniya (istilah Rusia untuk hegemoni, sering

diterjemahkan sebagai "vanguard") oleh Lenin tampak menyiratkan suatu proses

yang lebih mirip dengan apa yang digambarkan oleh Gramsci. Dalam upayanya

mengkatalisis Revolusi Rusia, Lenin (1902/1963) melakukan pengamatan bahwa

ketika dibiarkan mengurus sendiri, kaum pekerja cenderung hanya mencapai

Page 31: BAB I PENDAHULUAN A. Judul dan Alasan Pemilihan Juduletd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/69499/potongan/S1-2014... · program penangulangan kemiskinan ini ada sejak Orde Baru

31

kesadaran serikat buruh, memperjuangkan keadaan yang lebih baik dalam sistem

yang ada. Untuk menghadirkan perubahan revolusioner, ia berargumen bahwa

kaum Bolshevik perlu menempati posisi hegemonik dalam perjuangan menentang

rejim tsaris. Ini artinya bukan saja memberdayakan berbagai serikat pekerja

dengan menyatukan mereka, tapi juga melibatkan semua "strata oposisi" dalam

masyarakat ke dalam gerakan, menarik hubungan-hubungan di antara semua

bentuk "penindasan politik dan kesewenang-wenangan otokratik" (Lenin, 1963,

86-87).

Namun, dalam periode paska-revolusioner implikasinya berubah. Lenin

berargumen bahwa hal-hal krusial untuk mendirikan "hegemoni proletariat"

adalah (a) kaum proletariat perkotaan mempertahankan aliansinya dengan kaum

tani pedesaan (yang merupakan mayoritas penduduk Rusia) untuk

mempertahankan kepemimpinan nasional dan (b) keahlian kaum kapitalis lama

digunakan, dengan memaksa mereka untuk secara efektif mengelola industri-

industri negara. Kedua proses kepemimpinan ini yang dilakukan via konsensus

dan penggunaan paksaan dalam pengembangan hegemoni akan memainkan peran

yang krusial dalam teori Gramsci. Dari tahun 1922-23 Gramsci berada di Rusia

ketika perdebatan-perdebatan ini sedang menggelora dan setelah masa-masa inilah

kita melihat hegemoni mulai menempati peran sentral dalam tulisan-tulisannya.

Dalam The Prison Notebooks Gramsci mengacu pada hegemoni untuk

menggambarkan aktivitas kelompok yang sedang dominan maupun kekuatan-

kekuatan progresif. Bagi Gramsci, apa pun kelompok sosialnya, kita dapat melihat

Page 32: BAB I PENDAHULUAN A. Judul dan Alasan Pemilihan Juduletd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/69499/potongan/S1-2014... · program penangulangan kemiskinan ini ada sejak Orde Baru

32

bahwa terdapat tahapan perkembangan bersama tertentu yang harus mereka lalui

sebelum mereka dapat menjadi hegemonik. Mengambil dari Marx, persyaratan

pertama adalah ekonomi: bahwa kekuatan material telah cukup dikembangkan

sehingga orang-orang di dalamnya mampu memecahkan problem-problem sosial

yang paling mendesak. Gramsci kemudian berlanjut menyatakan bahwa terdapat

tiga tingkat perkembangan politik yang harus dilalui suatu kelompok sosial agar

dapat mengembangkan gerakan yang dapat memulai perubahan, yang jika di

gambarkan dalam fenomena PNPM adalah sebagai berikut:

1. Tahap pertama dari ini disebut "korporat-ekonomis". Seorang

korporatis mungkin adalah apa yang kita pahami sebagai individu yang

mengutamakan kepentingannya sendiri. Seseorang berafiliasi dengan

tahap korporat-ekonomis sebagai fungsi dari kepentingan pribadinya,

menyadari bahwa mereka membutuhkan dukungan orang lain untuk

memperoleh keamanan mereka sendiri. Dalam kasus ini kita dapat

melihat program PNPM SPP (Simpan Pinjam Prempuan) dimana

orang yang berkumpul dalam kelompok ini memiliki kepentingan

untuk meningkatkan nilai ekonomi keluarganya, dengan mereka

membentuk suatu kelompok maka mereka dapat mengakses pinjaman

yang nilainya besar dengan bunga yang dianggap lebih ringan. Dalam

istilah ini, kita juga dapat memasukkan kerjasama jangka-pendek

antara kapitalis-kapitalis yang sesungguhnya saling berkompetisi satu

sama lainnya. Hal yang ditekankan adalah: pada tahap perkembangan

Page 33: BAB I PENDAHULUAN A. Judul dan Alasan Pemilihan Juduletd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/69499/potongan/S1-2014... · program penangulangan kemiskinan ini ada sejak Orde Baru

33

historik ini, kelompok yang bersangkutan belum memiliki rasa

solidaritas di antara anggota-anggotanya.

2. Dalam tahap kedua, anggota-anggota kelompok mulai menyadari

bahwa terdapat wilayah kepentingan yang lebih luas dan bahwa

terdapat orang lain yang berbagi kepentingan dengan mereka dan akan

terus membagi kepentingan-kepentingan ini dalam masa depan yang

terjangkau. Dalam tahap inilah rasa solidaritas berkembang, tapi

solidaritas ini masihlah hanya berbasiskan kepentingan ekonomi

bersama. Tidak terdapat pandangan dunia bersama atau apa pun

semacam itu. Solidaritas seperti ini dapat mengarah pada upaya-upaya

untuk memperbaiki posisi kelompok tersebut dalam sistem yang ada,

tapi belum ada kesadaran tentang bagaimana mereka, dan yang

lainnya, dapat diuntungkan oleh pembentukan sistem yang baru.

3. Hanya dengan melewati tahap ketiga maka hegemoni dapat benar-

benar menjadi mungkin. Dalam tahap ini, anggota-anggota kelompok

sosial mulai menyadari kepentingan dan kebutuhan untuk menjangkau

melampaui apa yang dapat mereka lakukan dalam konteks kelas-kelas

mereka tersendiri. Yang dibutuhkan adalah agar kepentingan mereka

turut diusung oleh kelompok-kelompok lainnya yang tersubordinasi

seperti halnya mereka.

Gramsci memahami bahwa dalam konteks historis yang sedang

dikerjakannya, berjalannya suatu kelompok sosial dari reformisme atas

kepentingan pribadi menuju hegemoni nasional dapat terjadi secara efektif via

Page 34: BAB I PENDAHULUAN A. Judul dan Alasan Pemilihan Juduletd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/69499/potongan/S1-2014... · program penangulangan kemiskinan ini ada sejak Orde Baru

34

partai politik. Dalam formulasi yang kompleks ini, beragam ideologi kelompok-

kelompok yang beraliansi akan berkumpul. Tak dielakkan lagi akan terjadi

konflik antara ideologi-ideologi ini, dan melalui proses perdebatan dan

pertarungan, satu ideologi, atau kombinasi penyatuan darinya, akan muncul

mewakili kelas-kelas yang beraliansi. Ideologi ini dapat dibilang hegemonik,

kelompok yang mewakilinya telah meraih posisi hegemonik atas kelompok-

kelompok yang tersubordinasi. Dalam tahap ini, partai mencapai kedewasaan

dengan meraih kesatuan antara tujuan ekonomi dan politik maupun kesatuan

moral dan intelektual dapat dikatakan sebagai saling berbagi suatu pandangan

dunia.

Dengan persatuan ini dibelakangnya, partai mentransformasi masyarakat

untuk meletakkan persyaratan bagi ekspansi kelompok hegemonik. Negara

menjadi mekanisme untuk melakukan ini: kebijakan dihasilkan dan ditegakkan

untuk memungkinkan kelompok hegemonik mencapai tujuan-tujuannya secara

efektif dan menciptakan simetri antara tujuannya dan tujuan kelompok-kelompok

lainnya. Meskipun tujuan-tujuan ini diformulasikan dengan pemikiran untuk

memajukan kepentingan satu kelompok, walau demikian tujuan-tujuan tersebut

harus dialami oleh penduduk sebagai kepentingan semua orang. Agar ini berjalan

efektif, kelompok hegemonik harus memiliki suatu bentuk tertentu dalam

menangani kepentingan kelas-kelas yang tersubordinasi.

Teori dalam penelitian sosial digunakan sebagai pisau bedah dalam melihat

sebuah fenomena, maka dalam penelitian ini teori hegemoni digunakan untuk

Page 35: BAB I PENDAHULUAN A. Judul dan Alasan Pemilihan Juduletd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/69499/potongan/S1-2014... · program penangulangan kemiskinan ini ada sejak Orde Baru

35

menganalisis lebih dalam tentang bagaimana hubungan antara negara dengan

masyarakat. Bagaimana peran negara dalam menyelesaikan masalah kemiskinan

yang kian hari tumbuh subur di masyarakat.Negara dan masyarakat selalu

berintegrasi. Negara mengeluarkan kebijakan dan peraturan untuk dilaksanakan

oleh masyarakat. Agar peraturan itu dipatuhi dan dilaksanakan oleh masyarakat,

negara menggunakan dua cara yaitu pertama dengan dominasi atau

paksaan/koersif, dan kedua melalui kepemimpinan moral dan intelektual.

Kepemimpinan moral dan intelektual oleh Gramsci disebut teori Hegemoni (

Wibowo, 2000 ). Antoni Gramsci seorang Marxis, teorinya memberikan

sumbangan yang besar dan relevan digunakan untuk membedah permasalahan

yang terkati dengan kekuasaan. Dia mengatakan bahwa agar yang terhegemoni

patuh terhadap penghegemoni, maka yang terhegemoni hendaknya mampu

menginternalisasikan nilai-nilai penghegemoni, disamping harus memberikan

persetujuan atas subordinasi mereka.

Kelompok yang menghegemoni memperjuangkan legitimasikekuasaan

dari massa. Sebaliknya massa dapat menerima prinsip, ide dan norma sebagai

miliknya. Hegemoni satu kelompok terhadap kelompok lain bukan berdasarkan

paksaan, tapi melalui konsensus. Dia juga mengatakan bahwa secara esensial

hegemoni bukan hubungan dominasi dengan menggunakan kekuasaan, melainkan

terjadi relasi kesepemahaman antara negara dan masyarakat dengan menggunakan

politik dan idiologi (Simon, 1999; Soetomo 1997). Dalam teori Hegemoni

Gramsci tidak ada dominasi satu kelompok terhadap kelompok lainnya namun

Page 36: BAB I PENDAHULUAN A. Judul dan Alasan Pemilihan Juduletd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/69499/potongan/S1-2014... · program penangulangan kemiskinan ini ada sejak Orde Baru

36

lebih ditentukan karena adanya relasi kesepahaman antara kelompok yang

menghegemoni dan yang terhegemoni.

Teori Gramsci ini sangat relevan digunakan untuk menganalisis

permasalahan program pengentasan kemiskinan PNPM Mandiri Pedesaan di

Magir Kidul. Hal ini seperti terdapat kesepemahaman antara pemerintah dengan

masyarakat. Masyarakat menerima karena merupakan program pemerintah yang

dianggap ideal. Masyarakat yang dikuasai akan melaksanakan karena kepentingan

mereka terakomodasi. Pemerintah dengan hegemoninya telah mengubah

keyakinan masyarakat, masyarakat yang didefinisikan miskin oleh indikator yang

ada yang selalu mendapatakan diskriminasi karena adanya kelas atas dan bawah,

kaya dan miskin dengan adanya program yang menasional,program yang

dijejalkan menggangap bahwa program tersebut satu-satunya solusi atas masalah

kemiskinan.