bab i pendahuluan a. , bahasa, bahkan sampai hal-hal kecil...

22
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Fenomena Kpop yang melanda baik di Korea Selatan maupun hampir di seluruh negara di dunia telah memberikan warna tersendiri pada dimensi hiburan dunia. Lagu, tarian, fashion, bahasa, bahkan sampai hal-hal kecil lainnya menjadi perhatian khalayak ramai.Hal ini, khususnya para remaja di berbagai belahan dunia menjadikan Korea Selatan sebagai salah satu kiblat dunia hiburan saat ini.Fashion dan style Korea Selatan menjadi magnet baru.Pertumbuhan ekonomi Korea Selatan yang semakin maju mengakibatkan pertumbuhan yang semakin maju juga di berbagai bidang, salah satunya di industri entertainmentini.Orang berbondong-bondong mengikuti audisi untuk menjadi idola baru yang sudah pastiakanmendapatkan keuntungan yang luar biasa. Bahkan menurut survey, para orang tua di Korea Selatan lebih memilih menjadikan anak mereka artis ketimbang profesi yang lain, ini disebabkan menjadi artis di Korea Selatan adalah profesi yang sangat menguntungkan karena mendatangkan pundi-pundi kekayaan dengan cepat dibanding dengan profesi- profesi lainnya. Keberadaan fans yang mengikuti gaya para sang artis karena mereka dipandang sebagai sosok yang sempurna, cantik, pintar, bertalenta, dan sukses. Hal inilah yang menjadikan artis-artis Korea Selatan dicintai dan di puja-puji banyak

Upload: phamque

Post on 15-Mar-2019

224 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Fenomena Kpop yang melanda baik di Korea Selatan maupun hampir di

seluruh negara di dunia telah memberikan warna tersendiri pada dimensi hiburan

dunia. Lagu, tarian, fashion, bahasa, bahkan sampai hal-hal kecil lainnya menjadi

perhatian khalayak ramai.Hal ini, khususnya para remaja di berbagai belahan dunia

menjadikan Korea Selatan sebagai salah satu kiblat dunia hiburan saat ini.Fashion

dan style Korea Selatan menjadi magnet baru.Pertumbuhan ekonomi Korea Selatan

yang semakin maju mengakibatkan pertumbuhan yang semakin maju juga di berbagai

bidang, salah satunya di industri entertainmentini.Orang berbondong-bondong

mengikuti audisi untuk menjadi idola baru yang sudah pastiakanmendapatkan

keuntungan yang luar biasa. Bahkan menurut survey, para orang tua di Korea Selatan

lebih memilih menjadikan anak mereka artis ketimbang profesi yang lain, ini

disebabkan menjadi artis di Korea Selatan adalah profesi yang sangat menguntungkan

karena mendatangkan pundi-pundi kekayaan dengan cepat dibanding dengan profesi-

profesi lainnya. Keberadaan fans yang mengikuti gaya para sang artis karena mereka

dipandang sebagai sosok yang sempurna, cantik, pintar, bertalenta, dan sukses. Hal

inilah yang menjadikan artis-artis Korea Selatan dicintai dan di puja-puji banyak

2

kalangan dari muda sampai tua.Gaya seorang idola selalu diikuti, fashion mereka

menjadi trend, lagu mereka booming, dan lain sebagainya.

Fans menjadi salah satu unsur kuat di industri hiburan, terutama industri

hiburan Korea Selatan. Seorang artis tidak mungkin tenar dan populer tanpa adanya

fans yang mencintai mereka, yang membeli album-album mereka, dan menonton

konser-konser mereka. Artis dan fans adalah satu kesatuan yang tidak bisa

dipisahkan. Bahkan fans adalah alasan para artis untuk terus berkembang dan maju

.Fans bisa dikatakan nyawa mereka karena tanpa fans seorang artis tidak mungkin

bisa berhasil. Siapapun orangnya, tua, muda, kaya, miskin, fans tetaplah fans yang

dicintai dan mencintai sang artis. Seorang fansakan melakukan apa saja demi artis

idolanya. Fans rela menyisihkan uang mereka untuk ditabung dan membeli tiket

konser artis idola mereka.Fans rela mengantri berjam-jam hanya untuk menyaksikan

artis idola mereka sekedar melambaikan tangan kearah mereka, mereka rela

dikatakan gila dan tidak waras karena berteriak-teriak jika melihat artis idolanya di

televisi, dan lain sebagainya.

Apa yang terjadi jika fans justru melakukan tindakan di luar batas kewajaran.

Bagaimana jika fans mengatasnamakan cinta dan melakukan apapun kepada artis

idola mereka sendiri. Adakah fans seperti itu? Kadang-kadang seseorang tidak bisa

membedakan lagi mana yang baik dan mana yang buruk dikarenakan cintanya.

Seseorang bisa tidak tidur semalaman karena memikirkan seseorang yang ia cintai.

Seseorang akan resah dan gelisah ketika sehari saja tidak bisa bertemu dengan

3

seseorang yang dicintainya. Hal itu pula yang mungkin terjadi pada beberapa fans

kepada artis idolanya. Ada sebagian fans yang mengatasnamakan cinta untuk bisa

terus berada di samping idolanya tanpa mengenal waktu, tidak mengenal batas

kewajaran, batas privasi, dan batas kenyamanan sang artis tersebut.

Gabriel Marcel adalah salah satu tokoh filsafat eksistensi yang membahas

tentang cinta, tentang cara “aku” memperlakukan “engkau” sebagai seseorang yang

aku cintai. Teori Gabriel Marcel ini kiranya cocok untuk membahas fenomena

sasaeng fans yang mengatasnamakan cinta dalam menginterpretasikan cinta mereka

kepada idola mereka.

Cinta adalah anugerah terindah yang Tuhan berikan kepada manusia di dunia

ini.Tanpa cinta, manusia sudah punah ribuan tahun yang lalu. Perang terjadi dimana-

mana dan kekerasan tidak akan ada habisnya. Manusia bisa ada sampai detik ini

karena cinta yang juga masih ada di tiap diri manusia-manusia itu.Saling menghargai,

menghormati adalah beberapa bentuk ekspresi dari cinta. Menjadikan “dirinya”

seperti “diriku” sehingga apa yang baik buat “diriku” itulah yang akan aku lakukan

buat “dirinya”.“Cintaku” tidak mengandung makna pemilikan, tetapi penuh

pengorbanan (Marcel, 1951:235).“Aku” ada dalam “engkau” sebagaimana “engkau”

ada dalam “aku”. “Aku” sama sekali tidak menghendaki untuk menjadikan “engkau”

lain dari apa yang “engkau” kehendaki dari “dirimu” sendiri. “Kita”

mentransendensikan diri ke dalam pusat cinta sejati.“Kita” mampu bereksistensi

dalam ada atas dasar cinta.Dasar “adaku” dibangun atas “engkau” ada dalam

4

“aku.”“Engkau” mengundang “aku” demi menciptakan “adaku”.“Engkau” adalah

undangan sejati.Seandainya “aku” menolak undangan ini, niscaya “aku” hanya ingin

terkurung dalam “diriku”.“Aku” seolah-oleh berjuang mencekik dengan tanganku

bahwa realitas yang kuyakini adalah untuk melawan “engkau” (Marcel, 1964: 95-

100).

Penelitian ini hendak memberikan jalan keluar atas masalah yang kerap kali

terjadi di luar sana tentang pemahaman seseorang terhadap cinta, khususnya arti cinta

dari sasaeng fans itu sendiri. Melalui konsep cinta Gabriel Marcel ini diharapkan

mampu mendapatkan jalan keluar atas masalah tersebut. Penelitian ini juga

memberikan jalan keluar terhadap kasus kekerasan khususnya kekerasan yang

dilakukan oleh remaja yang kerap kali terjadi bukan hanya pada kasus sasaeng fans

tetapi lebih luas kepada remaja tak terkecuali remaja yang ada di Indonesia.

1. Rumusan Masalah

Dari uraian latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan permasalahan

sebagai berikut:

a. Apa yang dimaksud dengan sasaeng fans dan apa yang menyebabkan

timbulnyasasaeng fans?

b. Bagaimana gambaran konsep cinta Gabriel Marcel?

c. Bagaimana fenomena sasaeng fans dilihat dari konsep cinta Gabriel Marcel?

5

2. Keaslian Penelitian

Ada beberapa penelitian yang memiliki kemiripan persoalan dari segi objek

formal (konsep cinta Gabriel Marcel), namun dari segi objek material (sasaeng fans)

belum penulis temukan, kemiripan persoalan dari segi objek formal antara lain

sebagai berikut:

a. Buku Frans Syuni Slytto yang berjudul arti dan Prototipe Kehadiran sesama

menurut Gabriel Marcel. Dalam buku ini diungkapkan bahwa menurut

Gabriel Marcel, kehadiran orang lain atau sesama justru suatu undangan,

himbauan bagi kita untuk mengadakan relasi hingga mencapai taraf “ke-hadir-

an” dalam “kita” berdasarkan cinta. Sehingga dari sini relasi “kita” (aku-

engkau) diangkat sedemikian rupa oleh cinta menjadi suatu kesatuan yang

sama sekali baru, yakni: “cummonion,” kebersamaan yang sungguh-sungguh

komunikatif, yang tak mungkin lagi terpisahkan oleh daya kekuatan apapun.

b. Skripsi Indri Prawita Sari pada tahun 2012 tentang Problem Eksistensi

Penyandang Autis ditinjau dari Konsep Cinta Kasih Gabriel Marcel. Dalam

skripsi ini dikemukakan bahwa cinta merupakanpengalaman hidup yang

bersifat eksistensial. Pengalaman akan cinta menyangkut keberadaan setiap

manusia yaitu kenyataan ia berkonsistensi bersama dengan orang lain. Cinta

merupakan suatu tindakan yang keluar dari dalam diri seseorang untuk

mencintai orang lain atau dirinya sendiri.

6

c. Buku Pdt. Gabriel Manek Amtema S.Th, M.Hum. yang berjudul Menjadi

Manusia Eksistensialis dalam Kebhinekaan menurut Gabriel Marcel. Dalam

buku ini diungkapkan bahwa manusia eksistensial tidak menuntut

keseragaman dalam kebhinekaan SARA (suku, agama, ras, golongan).

Kebhinekaan sebagai realitas dalam konteks co-esse merupakan kekayaan

yang berharga bagi kemanusiaan. Maka mempertahankan kemanusiaan

eksistensial dalam konteks kebhinekaan tidak berarti memperjuangkan

kebenaran diri sendiri melalui fanatisme intoleransi, fundamentalisme,

terorisme, industri peralatan perang, peperangan dan perdagangan senjata.

d. Skripsi Yusrina Ratna Astuti tahun 2009 mengenai Trafficking di Indonesia

dalam Perspektif Hubungan Intersubjektif Pemikiran Gabriel Marcel. Dalam

skripsi ini diungkapkan bahwa satu-satunya syarat agar “saya” sebagai subjek

mampu menyapa “diriku” dan sesama sebagai “engkau” ialah hanya kalau

“saya” memiliki sikap dan semangat refleksi kedua. Konsekuansinya, sebagai

subjek “saya” akhirnya berhadapan dengan subjek lain dan akhirnya tertarik

untuk mengadakan persekutuan hubungan anatara subjek lantas dibangun.

e. Skripsi Sundari tahun 2002 yang berjudul Konsep Cinta dalam

Eksistensialisme Gabriel Marcel (1889-1973). Cinta berpihak pada kehidupan

dan selalu berhubungan langsung dengan kehidupan manusia itu sendiri.

Manusia adalah subjek, subjek yang mencintai dan dicintai pribadi yang

mengada secara sadar dalam dunia. Dia tampil sebagai pribadi yang mengerti

7

kebutuhan diri dan kebutuhan orang lain, punya pendirian, sikap dan sekaligus

punya tanggung jawab atas konsekuensi keberadaannya. Manusia secara

kodrati tetap bergantung pada pribadi yang lain. Ia tidak dapat menentukan

cara beradanya. Dimensi kreativitas cinta terletak pada kesanggupan

seseorang memberdaya hidup, mengorbankan semangat juang, meningkatkan

kecerdasan dan kewaspadaan serta mampu melihat masa depan secara pasti.

Harapan dan kenyataan agar dapat dicapai maka seluruh sikap dan tindakan

manusia tetap dikondisikan dalam satu kebajikan utama tertentu.

f. Skripsi Rynaldi Darmawan tahun 2005 yang berjudul Kekerasan Massa dalam

Perspektif Filsafat Eksistensialisme Gabriel Marcel. Dalam skripsi ini

diungkapkan bahwa manusia adalah misteri, seperti yang dikatakan Marcel,

maka hal ini dapat juga menimbulkan persoalan baru terhadap relasi

intersubjektif. Karena manusia adalah misteri, oleh karena itu mustahil kita

dapat mengenal pribadi yang lain sedalam-dalamnya. Bahkan jika orang lain

sangat terbuka pada diri kita dan menceritakan segala sesuatu tentang dirinya

pada kita, meskipun di dalam ikatan pernikahan, tetap ada keyakinan pribadi

orang lain tidaklah sebatas apa yang dikatakannya. Ia adalah seorang pribadi

orang lain dan menerimanya sebagai subjek atau pribadi yang otonom yang

pada kenyataannya sulit dipahami.

g. Skripsi karya Siendy Sumenep, berjudul “Hubungan antara Pribadi Menurut

Gabriel Marcel.” Dalam penelitian ini, diungkapkan bahwa menurut Marcel,

8

pertemuan (recontre) merupakan tahap penting dalam proses pembentukan

hubungan antar pribadi. Melalui pertemuan, dua pihak yang sudah saling

membuka diri dapat menjalin suatu hubungan antar pribadi. Dan menurut

Marcel, hubungan antar manusia yang sejati adalah hubungan antar pribadi

yang berdasarkan pada cinta. Maka, cinta adalah dasar dan tujuan hidup

bersama yang sejati.

h. Skripsi karya Nana Kurnia Sunardi, yang berjudul “Relevansi Pemikiran

Gabriel Marcel tentang Hubungan Antarpribadi terhadap Prinsip-Prinsip

Pelayanan Medis.” Dalam penelitian itu, konsepsi hubungan intersubjektifitas

Gabriel marcel sangat relevan untuk diterapkan dalam bidang pelayanan

medis. Hubungan intersubjektifitas Gabriel Marcel yang berpangkal dari

“ada-bersamamu” adalah hubungan “aku-engkau” yang memuncak menjadi

“kita.” Hubungan ini dilandasi dengan penghargaan atas kehadiran dan

disertai dengan komunikasi, partisipasi dan cinta. Dalam bidang pelayanan

medis, prinsip etis yang menjadi landasan moral adalah penghargaan terhadap

otonomi manusia (pasien), berbuat baik dan keadilan. Maka, konsep

hubungan intersubjektifitas Gabriel Marcel yang sangat menghargai manusia

sebagai pribadi dan memiliki harkat dan martabat kemanusiaan yang sangat

relevan untuk diterapkan dalam bidang pelayanan medis.

Fokus penelitian ini adalah tentang sasaeng fans dilihat dari sudut pandang

konsep cinta Gabriel Marcel. Tentang bagaimana seharusnya “aku” memperlakukan

9

“engkau” sebagai seseorang yang “aku” cintai. Menjadikan “dirinya” seperti “diriku”

sehingga apa yang baik buat “diriku” itupun yang akan “aku” lakukan untuk

“dirinya”.

3. Manfaat Penelitian

Penelitian ini dikerjakan dengan harapan dapat memberikan manfaat sebagai

berikut:

a. Bagi akademisi dan ilmu pengetahuan

Penelitian ini diharap mampu memperkaya wawasan yang berkaitan dengan

konsep cinta Gabriel Marcel dan fenomena sasaeng fans.Selain itu sanggup

mengembangkan wacana berkaitan dengan analisis keduanya, sehingga membuktikan

bahwa pengetahuan eksistensialisme, terutama konsep cinta Gabriel Marcel mampu

menjelaskan fenomena sasaeng fans ini.Diharap pula penelitian ini menjadi

sumbangsih yang bermanfaat bagi penelitian selanjutnya.

b. Bagi masyarakat, bangsa, dan negara

Penelitian ini diharapkan mampu menjelaskan fenomena sasaeng fans dalam

konsep cintanya sebagai sebuah paradigma baru untuk memahami fenomena yang

terjadi saat ini. Di samping itu juga sanggup menjadi satu tawaran metode unik

memperkenalkan sisi lain dari K-popers melalui sarana konsep cinta Gabriel Marcel.

Dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, diharapkan penelitian ini mampu

membuka value lain dari keutuhan manusia berupa betapa penting dan berharganya

10

sebuah kehidupan dan kehidupan itu harus dihiasi dengan cinta, serta diharapkan

menjadi batu loncatan menuju gerbang ilmu yang baru.

B. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk menguak tabir pemahaman baru tentang

sasaeng fans melalui konsep cinta dari Gabriel Marcel. Adapun intisari dari tujuan

penelitian ini berupaya menjawab rumusan masalah yang telah dikemukakan di awal,

sehingga akan dijelaskan secara utuh tentang:

a. Penjelasan fenomena sasaeng fans

b. Penjelasan pokok pikiran konsep cinta Gabriel Marcel

c. Penjelasan konsep cinta Gabriel Marcel dalam analisis fenomena sasaeng

fans

C. Tinjauan Pustaka

Sasaeng fans berasal dari kata sasaenghwal. Sasaenghwal berarti privasi atau

kehidupan pribadi; dan fans yang artinya penggemar. Di dunia kpop sasaeng fans

ditujukan pada fansyang tak menghormati kehidupan pribadi sang artis. Arti

sebenarnya dari sasaeng fans adalah mereka yang tidak ragu untuk menginvasi

kehidupan pribadi selebritis (bahkan hingga keluarga, teman-teman dan segalanya)

yang mereka idolakan (Dororo: Koreanchingu.wordpress.com).

11

Sasaeng fans merupakan fans yang terlalu terobsesi dengan idola mereka dan

akan melakukan apapun untuk dapat lebih dekat dengan mereka, seperti menguntit

dengan mobil, menunggu mereka di rumah, mencuri ponsel dan bahkan mencari

password akun sosial mereka. Dengan begitu terkadang banyak idola yang merasa

tertekan, tetapi Leeteuk Super Junior memutuskan untuk bermain-main dengan

mereka. Meskipun sasaeng fans mengganggu kehidupannya, Leeteuk masih

menunjukkan rasa terima kasihnya terhadap mereka. Leeteuk mengatakan “Jika aku

melihat mereka sekarang, aku bahkan memberi mereka tanda tanganku. Kapan lagi

mereka akan mengikutiku? Aku benar-benar bersyukur dengan yang mereka lakukan.

Aku berharap mereka akan terus mengikutiku hingga diriku berusia empat puluh

sampai lima puluh tahun” (Kidihae: koreanindo.net).

Belakangan ini banyak sekali media dan televisi di Korea Selatan yang

membahas secara khusus soal sasaeng fans. Media tersebut membahas kehidupan

mereka hingga apa kata orang tentang mereka. Orang-orang ini mengaku sebagai fans

yang sangat mencintai idolanya dan sangat ingin dikenali oleh para idolanya, jadi

agar bisa meraih itu mereka tidak pernah berhenti mengikuti, hingga bahkan tidak

segan untuk menerobos masuk ke dalam apartemen sang selebritis (Dororo:

koreanchingu.wordpress.com).

Di balik hingar bingar dan teriakan histeris para fans saat menonton

penampilan sang artis, ada pula fans yang menyukai mereka sampai terobsesi.

Mereka sangat terobsesinya, sampai mereka melakukan hal-hal di luar batas

12

kewajaran. Perilaku sasaeng fans sangat beragam, beberapa tak terbayangkan.

Mereka mendedikasikan seluruh hidup mereka untuk mengikuti sang idola. Hal ini

tentu mengganggu dan membahayakan hidup sang artis. Menunggu di depan rumah

atau kantor agensi sudah terlalu biasa. Mereka terbiasa mengejar mobil artis dengan

taksi, mengirim surat dengan darah menstruasi, menyelinap ke dalam rumah, bahkan

tak segan untuk memukul dan melakukan kekerasan pada artisnya sendiri. Beberapa

mengiris bagian tubuhnya sendiri dengan menggunakan pisau dan menulis surat

menggunakan darahnya. Mengerikan memang, sasaeng fans pun tak lupa memotret

prosesnya dan mem-posting-nya agar bisa dilihat oleh semua orang. Selebriti yang

menjadi korban surat yang ditulis oleh darah itu antara lain adalah Lee Joon MBLAQ,

Lee Hongki FT Island, G-Dragon dan Taeyang Bigbang (Ast/mmu: m.detik.com).

Terakhir bahkan seorang sasaeng fans berhasil memasang kamera cctv di

apartemen Yoochun JYJ dan memamerkan hasil fotonya di berbagai forum Kpop.

Foto-foto itu diambil dari kamera pengintai/cctv yang dipasang di area parkir

kediaman Yoochun.Foto-foto itu menunjukkan Park Yoochun yang keluar masuk

mobil dalam beberapa kesempatan, dan bahkan harus bersembunyi di belakang

dinding untuk menghindari sasaeng fans. Foto ini mengejutkan netizen karena orang

yang mengaku fans ini bahkan nekat memasang kamera pribadi mereka untuk

mengamati Yoochun dan menebarkannya di dunia maya (Infinitez: koreanindo.net)

Tidak jelas yang diinginkan para sasaeng fans ini. Sasaeng fans biasanya

memamerkan hasil perbuatannya lewat blog atau media sosial laiannya. JYJ dan

13

TVXQ, Bigbang, 2PM, dan FT Island adalah grup boyband yang dikenal sebagai

selebriti yang paling banyak memiliki sasaeng fans. Sebagian besar sasaeng fans

dikabarkan berasal dari fans boyband. Sementara girlband adalah grup penyanyi yang

tidak memiliki sasaeng fans yang benar-benar gila. Para sasaeng fans juga tidak

segan untuk melakukan kekerasan. Yoochun JYJ pernah tiba-tiba ditampar.Changmin

TVXQ bahkan pernah dipukuli dengan sekantong batu.Para artis bukannya tidak

pernah marah. Changmin pernah memarahi seorang sasaeng fans yang masih berada

di dalam taksi. Fans itu membuka jendela dan menutupnya sampai tangan Changmin

terjepit.Sasaeng fans tersebut kemudian memposting kejadian itu di blognya sebagai

kejadian yang jarang terjadi (Ast/mmu: m.detik.com).

Sasaeng fans adalah fans yang terobsesi dan fanatik dengan kehidupan pribadi

artis idola mereka. Sasaeng fans mengikuti idola mereka nonstop dua puluh empat

jam dalam tujuh hari ke mana pun. Tidak jarang banyak sasaeng fans yang putus

sekolah demi mengejar kehidupan sehari-hari idola mereka. Biasanya sasaeng fans

mengikuti ke gedung agensi, backstage, salon, dorm, hingga ke restoran-restoran. Di

SM Entertainment, salah satu agensi terbesar di Korea Selatan, memasang placard

tentang larangan untuk mengambil foto artis SM di sekitar gedung dalam berbagai

bahasa. Seorang sasaeng fans dapat melacak informasi mengenai nomor telepon,

email, alamat rumah, bahkan sosial media. Sasaeng fans tidak memiliki kesulitan

untuk mencari online café yang menjual nomor telepon idola mereka. Sasaeng

14

fansakan membayar lima ribu won sampai sepuluh ribu won tergantung popularitas

idola mereka (Dororo: koreanchingu.wordpress.com).

Rasa sayang idola kepada fansnya hanya berlaku jika fansnya tersebut tahu

etika sebagai seorang fans. Jika seorang fans sudah bertindak secara berlebihan, maka

rasa sayang idola tersebut akan berubah menjadi rasa kesal bahkan benci. Sasaeng

fans itu merupakan fans yang terlalu terobsesi pada idolanya, tapi bukan hanya

terobsesi tapi mereka juga ingin mengetahui segala hal yang dilakukan oleh idola

mereka. Sasaeng fans ini rata-rata adalah orang yang mempunyai banyak uang

(Ast/mmu: hot.detik.com).

Seorang sasaeng fans berusia 15 tahun, Lee Ji Sung pada sebuah artikel Joong

ang libo mengatakan bahwa ia menghabiskan sekitar satu juta won per bulan untuk

mengikuti idolanya dengan jasa special sasaeng taxi. Sasaeng taxi biasanya ada di

sekitar agensi entertainment, concert halls, dan salon kecantikan tempat grup idola

mereka berkumpul. Sopir sasaeng fans ini menyetir dengan kecepatan tinggi sebagai

servis untuk pelanggannya saat mengikuti grup idola bahkan mereka menjual kartu

nama berisi data pribadi grup idola. Reporter Joong ang Daily saat mewawancarai

seorang supir taksi sasaeng fans, supir itu mengatakan ia dibayar seratus lima puluh

ribu won selama tiga jam. Itu adalah harga yang masuk akal karena dia harus

mempertaruhkan jiwanya dengan menyetir dengan kecepatan tinggi. Untuk sasaeng

fans yang tidak mampu membayar taksi sasaeng fans mereka mencari sendiri

informasi di sekitar idola mereka. Mereka mencarinya di akun sosial media seperti

15

twitter, facebook, cyword, kakaotalk. Ada juga fans yang membajak akun social

media milik idola mereka.Seperti yang terjadi pada Xia Junsu dan Choi

Siwon.Hingga Xia Junsu mengganti akun twitternya, dan Choi Siwon menuliskan di

twitternya “Sesungguhnya mencintai seseorang adalah memahami dan menyayangi

mereka, tidak menyerang privasi mereka, menyebarkan rumor tidak berdasar tentang

mereka. Tolong hormati privasi saya dan berhenti membajakku” (Dororo:

koreanchingu.wordpress.com).

D. Landasan Teori

Salah satu ciri khas yang melekat pada eksistensi manusia adalah

keterbukaan, yaitu manusia memperoleh kesadaran diri bukan itu justru terbentuk bila

manusia membuka diri untuk mengenal dan dikenal orang lain. Melalui konteks

inilah Marcel menolak cogito tertutupnya Descartes mengenai eksistensi.Konsekuensi

dari sifat dan ciri itu, manusia memiliki kesadaran yang sifatnya intensional. Manusia

selalu sadar akan sesuatu. Manusia baru mempunyai kesadaran tentang dirinya

sendiri, apabila “ia” bertemu dengan orang lain yang memiliki kecenderungan yang

sama, “ia” mau terbuka. Kodrat manusia adalah terarah pada orang lain (Yusrina

2009: 59).

Cinta berpihak pada kehidupan dan selalu berhubungan langsung dengan

kehidupan manusia itu sendiri.Manusia adalah subjek, subjek yang mencintai dan

dicintai pribadi yang mengada secara sadar dalam dunia. Dia tampil sebagai pribadi

16

yang mengerti kebutuhan diri dan kebutuhan orang lain, punya pendirian, sikap dan

sekaligus punya tanggung jawab atas konsekuensi keberadaannya. Manusia secara

kodrati tetap bergantung kepada pribadi yang lain. Ia tidak dapat menentukan cara

beradanya, seperti tempat kelahirannya sendiri. Dimensi kreativitas cinta terletak

pada kesanggupan seseorang memberdayakan hidup, mengorbankan semangat juang,

meningkatkan kecerdasan dan kewaspadaan serta mampu melihat masa depan secara

pasti. Harapan dan kenyataan agar dapat dicapai maka seluruh sikap dan tindakan

manusia tetap dikondisikan dalam satu kebajikan utama tertentu (Sundari 2002: 55).

Manusia adalah misteri, seperti yang dikatakan Marcel, maka hal ini dapat

juga menimbulkan persoalan baru terhadap relasi intersubjektif. Karena manusia

adalah misteri, oleh karena itu mustahil seseorang dapat mengenal pribadi orang lain

sangat terbuka pada diri orang tersebut dan menceritakan segala sesuatu tentang

dirinya, meskipun di dalam ikatan pernikahan, tetap ada keyakinan, pribadi orang lain

tidaklah sebatas apa yang dikatakannya. Ia adalah seorang pribadi orang lain dan

menerimanya sebagai subjek atau pribadi yang otonom pada kenyataannya sulit

dipenuhi (Rynaldi 2005: 63).

Dalam usaha mengenal pribadi orang lain, pada dasarnya kita hanya memiliki

dua sikap: aktif dan pasif. Sebagai pihak yang aktif kita mengambil prakarsa untuk

menciptakan berbagai kondisi tertentu yang memungkinkan kita sendiri terbuka dan

rela menyatakan diri kepada orang lain. Tetapi sementara pula kita dituntut untuk

17

bersikap pasif dalam arti tertentu: membiarkan orang lain menyatakan dirinya kepada

kita (Lanur:124-125).

Tata hubungan subjek-objek oleh Marcel dikatakan sebagai sebuah tata

hubungan “aku-dia,” yaitu pola yang tidak menunjukkan suatu hubungan yang

sejajar, melainkan suatu posisi hubungan yang vertikal. Orang lain bukan alat yang

dapat “kupakai” demi “kepentinganku,” melainkan suatu tujuan yang harus

“kuhormati” dan “kumajukan” demi kesejahteraan orang lain itu sendiri (Dister,

1988: 132).

Partisipasi dibagi tiga tahapan (Gallagher, 1973: xxii)

1. Tahapan inkarnasi, partisipasi yang diaktualisasikan melalui sensasi dan

pengalaman tubuh sebagai milikku.

2. Tahapan kimunion, partisipasi yang diaktualisasikan melalui cinta,

harapan dan kesetiaan.

3. Tahapan transendensi, partisipasi yang diaktualisasikan melalui kesulitan

ontologisme, hal-hal yang primitif dan intuisi yang buta terhadap

keberadaan.

18

E. Metode Penelitian

1. Bahan dan materi penelitian

Penelitian ini akan menggunakan sumber kepustakaan sebagai bahan kajian.

Naskah yang digunakan dibedakan menjadi dua, yakni pustaka primer dan

sekunder.Pustaka primer adalah buku, hasil penelitian, jurnal, artikel yang memiliki

otoritas terkait objek material dan objek formal penelitian.Di samping itu juga

memuat gagasan kesimpulan yang mendukung hasil analisis penelitian.

Objek material kebanyakan akan menggunakan bahan-bahan berasal dari

internet (website) yang berkaitan dengan sasaeng fans. Hal ini dilakukan karena

hampir belum ada buku yang ditemukan terkait membahas tentang sasaeng fans.

Beberapa website yang banyak mengulas tentang sasaeng fans ini antara lain

koreanindo.net, hot.detik.com, allkpop.com, serta kemungkinan beberapa karya lain

yang ditambahkan yang terkait dengan sasaeng fans.

Pustaka Primer akan menggunakan buku karya Gabriel Marcel pada tahun

1952 yang berjudul Metaphisical Journal yang diterjemahkan oleh Bernand Wall.

Juga buku karya Gabriel Marcel lainnya yang diterbitkan tahun 2005 dengan judul

Misteri Eksistensi: Menyelami Makna Keberadaan yang diterjemahkan oleh Agung

prihantoro. Untuk pustaka Sekunder akan menggunakan beberapa buku mengenai

Eksistensialime seperti Menjadi Manusia Eksistensialisme dalam Kebhinekaan

Menurut Gabriel Marcel karya Pdt. Gabriel Manek Amtema, buku karya Frans Syuni

Slytto yang berjudul Arti dan Prototipe Kehadiran Sesama Menurut Gabriel Marcel.

19

Buku karya Bertens dalam Filsafat Barat Abad XX, tulisan Hariyadi Mathias tentang

Intersubjektifitas Menurut Gabriel Marcel, Martin Buber, dan Jean Paul Sartre

dalam Majalah Basis.Tulisan Alex Lanur yang berjudul Martin Buber dan Prinsip

Dialogisnya dalam Majalah Orientasi tahun XVII.Pustaka sekunder adalah buku,

hasil penelitian, jurnal atau artikel sebagai rujukan setelah pustaka primer yang mana

berguna sebagai pembanding serta membantu memperkuat argumen dan hasil analisa

maupun analogi. Sumber-sumber kepustakaan yang sifatnya lebih umum seperti

buku-buku pengantar dan filsafat secara umum, ensiklopedia, kamus, dan atau

sumber-sumber lain sejauh membantu jalannya proses penyusunan penelitian ini

dipergunakan sebaik mungkin.

2. Jalan penelitian

a. Inventarisasi dan kategorisasi: pengumpulan data kepustakaan sebanyak-

banyaknya yang berkaitan dengan objek penelitian sebagaimana yang diuraikan

sebelumnya.

b. Klasifikasi: pengelompokan data menjadi bagian data primer dan sekunder.

c. Analisis-sintetis: menganalisa data, baik dari data primer maupun sekunder.

Kemudian mengeliminasi data yang sekiranya tidak dibutuhkan, dan

mensintesakan data yang sesuai dengan gagasan yang memperkuat penelitian.

20

d. Evaluasi kritis: setelah melalui tahapan analisis-sintetis, dilakukan pengecekan

data dan gagasan atas penelitian ini sehingga menghasilkan pemaparan hasil

yang kritis secara berimbang dan objektif.

3. Analisis data

a. Deskripsi: menguraikan hasil pemahaman mengenai konsep cinta dan sasaeng

fans.

b. Interpretasi: menangkap arti dan makna khusus dalam fenomena sasaeng fans

terkait penjelasan konsep cinta Gabriel Marcel.

c. Koherensi internal: mencari benang merah mengenai paradigma fenomena

sasaeng fans atas konsep cinta Gabriel Marcel dan hal-hal yang berkaitan

dengannya.

d. Kesinambungan historis: melihat perkembangan sasaeng fans dan konsep cinta

Gabriel Marcel.

e. Analisis kritis: menunjukkan bagian dari fenomena sasaeng fans dan konsep

cinta, mana yang memang sesuai dan menunjukkan bagian yang tidak sesuai,

sehingga penelitian ini objektif dan berimbang.

F. Hasil yang dicapai

Hasil yang dicapai dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

21

1. Deskripsi tentang fenomena sasaeng fans dan apa penyebab munculnya

Sasaeng fans ini

2. Deskripsi tentang pokok pikiran filsafat konsep cinta Gabriel Marcel

3. Deskripsi tentang relevansi antara konsep cinta Gabriel Marcel dan fenomena

sasaeng fans

G. Sistematika Penulisan

Bab I berisi pendahuluan yang terdiri dari latar belakang masalah dan

rumusan masalah, keaslian penelitian, manfaat penelitian, tujuan penelitian, tinjauan

penelitian, landasan teori, metode penelitian, hasil yang akan dicapai, dan sistematika

penulisan.

Bab ll berisi uraian mengenai sasaeng fans. Dalam bab ini akan dihantarkan

tentang sejarah sasaeng fans sampai dengan pengertian sasaeng fans berikut dengan

contoh-contohnya

Bab lll berisi pengenalan tentang konsep cinta.Akan diutarakan lebih lanjut

tentang pemikiran Gabriel Marcel sebagai tokoh yang terkait dari konsep cinta

tersebut.

.

22

Bab lV berisi analogi konsep cinta Gabriel Marcel dengan fenomena sasaeng

fans. Pada dasarnya bab ini secara detail dan komprehensif memberi pemahaman

letak benang merah antara konsep cinta Gabriel Marcel dan fenomena sasaeng fans.

Bab V berisi kesimpulan dan saran yang memuat jawaban atas pertanyaan

dalam rumusan masalah serta saran yang kiranya dapat dipertimbangkan dalam

penelitian-penelitian selanjutnya.