kultur fans club sepakbola malang (studi ...repository.ub.ac.id/915/1/hasby basakara wirandra .pdfii...

152
i KULTUR FANS CLUB SEPAKBOLA MALANG (Studi Etnografi pada Chelsea Indonesia Supporter Club Malang) SKRIPSI Disusun Oleh Hasby Basakara Wirandra 135120200111040 JURUSAN ILMU KOMUNIKASI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2017

Upload: others

Post on 02-Dec-2020

3 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: KULTUR FANS CLUB SEPAKBOLA MALANG (Studi ...repository.ub.ac.id/915/1/Hasby Basakara Wirandra .pdfii LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI Kultur Fans Club Sepakbola Malang (Studi Etnografi pada

i

KULTUR FANS CLUB SEPAKBOLA MALANG

(Studi Etnografi pada Chelsea Indonesia Supporter Club Malang)

SKRIPSI

Disusun Oleh

Hasby Basakara Wirandra

135120200111040

JURUSAN ILMU KOMUNIKASI

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS BRAWIJAYA

2017

Page 2: KULTUR FANS CLUB SEPAKBOLA MALANG (Studi ...repository.ub.ac.id/915/1/Hasby Basakara Wirandra .pdfii LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI Kultur Fans Club Sepakbola Malang (Studi Etnografi pada

ii

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

Kultur Fans Club Sepakbola Malang

(Studi Etnografi pada Chelsea Indonesia Supporter Club Malang)

SKRIPSI

Disusun Oleh:

Hasby Baskara Wirandra

NIM. 135120200111040

Telah diuji dan dinyatakan LULUS dalam ujian sarjana pada

Tanggal 15 Juni 2017

Pembimbing I

Dian Tamitiadini S.Ikom., M..Si

NIP/NIK 201503904242001

Mengetahui,

Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Prof. Dr. Unti Ludigdo, S.E., M.Si.AK

NIP. 196908141994021001

Page 3: KULTUR FANS CLUB SEPAKBOLA MALANG (Studi ...repository.ub.ac.id/915/1/Hasby Basakara Wirandra .pdfii LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI Kultur Fans Club Sepakbola Malang (Studi Etnografi pada

iii

LEMBAR DAFTAR PENGUJI SKRIPSI

Skripsi ini telah diuji oleh tim penguji pada tanggal 15 Juni 2017 dengan daftar

penguji sebagai berikut:

NO NAMA JABATAN PENGUJI

1 Dian Tamitiadini, S.I.Kom., M.Si. Ketua Majelis Sidang

2 Nia Ashton Destrity, S.I.Kom., M.A Anggota Sidang Majelis Penguji 1

3 Bayu Indra Pratama, S.I.Kom., MA Anggota Sidang Majelis Penguji 2

Page 4: KULTUR FANS CLUB SEPAKBOLA MALANG (Studi ...repository.ub.ac.id/915/1/Hasby Basakara Wirandra .pdfii LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI Kultur Fans Club Sepakbola Malang (Studi Etnografi pada

iv

PERNYATAAN ORISINALITAS

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Hasby Baskara Wirandra

NIM : 135120200111040

Jurusan : Ilmu Komunikasi

Peminatan : Manajemen Komunikasi

Menyatakan dengan sebenar-benarnya bahwa skripsi dengan judul Peran

Fans Identity Dalam Membentuk Brand Community (Studi Etnografi pada

Chelsea Indonesia Supporter Club Malang) adalah benar merupakan karya

saya sendiri. hal-hal yang bukan merupkan karya saya sendiri diberi, tanda dan

dikutip serta diterangkan sumbernya pada daftar pustaka.

Apabila kemudian hari terbukti bahwa pernyataan saya tidak benar dan

ditemukan pelanggaran atas skripsi saya, maka saya bersedia menerima sanksi

akademik berupa pencabutan skripsi dan gelar yang saya peroleh.

Malang, 26 Mei 2017

Hasby Baskara Wirandra

NIM 135120200111040

Page 5: KULTUR FANS CLUB SEPAKBOLA MALANG (Studi ...repository.ub.ac.id/915/1/Hasby Basakara Wirandra .pdfii LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI Kultur Fans Club Sepakbola Malang (Studi Etnografi pada

v

ABSTRAK

Nama : Hasby Baskara Wirandra

Program Studi: Ilmu Komunikasi

Judul : Peran Fans Identity dalam Membentuk Brand Community (Study

Etnografi Chelsea Indonesia Supporter Club Malang)

Skripsi ini membahas tentang peran fans identity dalam membentuk brand

community pada fans club CISC Malang. Dalam penelitian ini akan dibahas

mengenai pembentukan fans identity dan brand community. Melalui penjelasan

mengenai pembentukan fans identity dan brand community akan memberi

penjelasan mengapa fans identity dapat membentuk brand community. Fans di

CISC Malang adalah fans klub sepakbola Chelsea FC yang berasal dari London.

Mereka adalah sekumpulan fans yang berkumpul karena memiliki kesamaaan

yaitu kecintaan terhadapa Chelsea FC. Fans telah memiliki fans identity yang

sudah melekat di dalam diri mereka tetapi dengan adanya CISC Malang fans

tersebut membentuk fans identity yang baru yang menjadi ciri khas dari fans

identity. Fans identity yang ada di CISC Malang seperti chants, penggunaan

simbol-simbol, ekpresi, selebrasi, umpatan, dan keramahan. Brand community

dapat terbentuk ketika fans identity sudah terbentuk karena fans identity adalah

sebuah dasar yang dapat mempengaruhi ketiga komponen dari brand community.

Brand community dapat terbentuk melalui rasa kepemilikan akan fans club ini,

tradisi dan ritual yang terus menerus dilakukan oleh fans, dan solidaritas sebagai

rasa tanggung jawab moral sebagai fans.

Kata kunci:

Fans Identity, Brand Community, Fans, Chelsea FC

Page 6: KULTUR FANS CLUB SEPAKBOLA MALANG (Studi ...repository.ub.ac.id/915/1/Hasby Basakara Wirandra .pdfii LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI Kultur Fans Club Sepakbola Malang (Studi Etnografi pada

vi

ABSTRACT

Nama : Hasby Baskara Wirandra

Program Studi: Ilmu Komunikasi

Judul : Peran Fans Identity dalam Membentuk Brand Community (Study

Etnografi Chelsea Indonesia Supporter Club Malang)

This research discusses about the role of fans identity in forming brand

community on CISC Malang fan club. In this research will be discuss about the

formation of fans identity and brand community. Through the explanation of the

formation of fans identity and brand community will explain why fans identity

can form the brand community. Fans at CISC Malang are fans of football club

Chelsea FC from London. They are a fans who gathered for having the same

passion for Chelsea FC. Fans already have a fan identity that is already inherent in

them but with the CISC Malang fans are forming a new fan identity that became

the hallmark of fans identity. Fans identity in CISC Malang such as chants, the

use of symbols, expression, celebration, swearing, and friendliness. Brand

communities can be formed when fans identity is formed because fans identity is

a foundation that can affect all three components of the brand community. Brand

communities can be formed through a sense of ownership of this fan club,

traditions and rituals that fans constantly perform, and solidarity as a sense of

moral responsibility as fans.

Key words:

Fans Identity, Brand Community, Fans, Chelsea FC

Page 7: KULTUR FANS CLUB SEPAKBOLA MALANG (Studi ...repository.ub.ac.id/915/1/Hasby Basakara Wirandra .pdfii LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI Kultur Fans Club Sepakbola Malang (Studi Etnografi pada

vii

KATA PENGANTAR

Puji syukur peneliti kehadirat Allah SWT, yang atas rahmat-Nya maka

peneliti dapat menyelesaikan penyusunan skripsi ini. Penulisan skripsi merupakan

salah satu persyaratan untuk menyelesaikan perkuliahan di jurusan FISIP

Universitas Brawijaya. Dalam penulisan ini penulis menyampaikan ucapan

terima kasih yang tak terhingga kepada pihak-pihak yang membantu dalam

menyelesaikan penelitian ini, khususnya kepada :

1. Ibu Dian Tamitiadini ,S.Ikom , M,Si. selaku dosen pembimbing peneliti

yang telah meluangkan waktu, tenaga dan pikiran dalam pelaksanaan

bimbingan, dorongan dalam rangka penyelesaian penyusunan skripsi ini.

2. Kedua Orang Tua yang selalu memberikan dukungan dan doanya.

3. Athiyya Nurrahmani yang telah memberikan banyak bantuan dan

dukungan penulisan skripsi ini.

4. Mas Alif selaku Wakorda CISC Malang dan teman-teman CISC Malang

lainya yang membantu peneliti dalam skripsi ini.

5. Rekan-rekan semua mahasiswa Ilmu Komunikasi.

6. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu, yang telah

memberikan bantuan dalam penulisan penelitian ini.

Dalam penelitian ini penulis merasa masih banyak kekurangan-

kekurangan baik pada teknis penulisan maupun materi, mengingat akan

kemampuan yang peneliti miliki. Untuk itu kritik dan saran dari semua pihak

sangat penulis harapkan demi penyempurnaan pembuatan penelitian ini.

Malang, Mei 2016

Peneliti

Page 8: KULTUR FANS CLUB SEPAKBOLA MALANG (Studi ...repository.ub.ac.id/915/1/Hasby Basakara Wirandra .pdfii LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI Kultur Fans Club Sepakbola Malang (Studi Etnografi pada

viii

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI ........................................................................... i

IDENTITAS TIM PENGUJI ......................................................................................... ii

PERNYATAAN ORISINALITAS ................................................................................. iii

ABSTRAK ...................................................................................................................... iv

KATA PENGANTAR ..................................................................................................... vi

DAFTAR ISI ................................................................................................................... vii

DAFTAR TABEL ........................................................................................................... x

DAFTAR GAMBAR ....................................................................................................... xi

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................ 1

1.1 Latar Belakang ............................................................................................................ 1

1.2 Rumusan Masalah ...................................................................................................... 28

1.3 Tujuan Masalah .......................................................................................................... 28

1.4 Manfaat Penelitian ..................................................................................................... 28

1.4.1 Manfaat Akademis ............................................................................................... 28

1.4.2 Manfaat Praktis .................................................................................................... 29

BAB II KAJIAN PUSTAKA ......................................................................................... 30

2.1 Identitas Sosial ........................................................................................................... 30

2.2 Interaksi Simbolik ...................................................................................................... 33

2.3 Fans Identity ............................................................................................................... 35

2.4 Komunikasi Ritual ..................................................................................................... 37

2.5 Komunitas .................................................................................................................. 41

2.6 Brand Community ...................................................................................................... 44

2.7 Penelitan Terdahulu ................................................................................................... 46

2.8 Kerangka Pemikiran ................................................................................................... 48

BAB III METODE PENELITIAN ............................................................................... 52

Page 9: KULTUR FANS CLUB SEPAKBOLA MALANG (Studi ...repository.ub.ac.id/915/1/Hasby Basakara Wirandra .pdfii LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI Kultur Fans Club Sepakbola Malang (Studi Etnografi pada

ix

3.1 Paradigma Penelitian .................................................................................................. 52

3.2 Metodelogi Penelitian ................................................................................................ 52

3.3 Fokus Penelitian ......................................................................................................... 54

3.4 Lokasi Penelitian ........................................................................................................ 55

3.5 Subjek Penelitian ........................................................................................................ 55

3.6 Teknik Pemilihan Informan ....................................................................................... 56

3.7 Teknik Pengumpulan Data ......................................................................................... 56

3.8 Teknik Analisis Data .................................................................................................. 60

3.9 Teknik Keabsahan Data ............................................................................................. 62

BAB IV PEMBAHASAN ............................................................................................... 65

4.1 Gambaran Umum ....................................................................................................... 65

4.1.1 Profil Komunitas Chelsea Indonesia Supporter Club .......................................... 65

4.1.2 Profil CISC Malang ............................................................................................. 67

4.1.2.1 Profil dan Sejarah ........................................................................................... 67

4.1.2.2 Visi, Misi, dan Indikator Utama ..................................................................... 69

4.1.2.3 Keanggotaan ................................................................................................... 70

4.1.3 Deskripsi Informan............................................................................................... 71

4.1.3.1 Informan 1 Dhimas Oktavian ......................................................................... 71

4.1.3.2 Informan 2 Rizqy Jalu Pratama ...................................................................... 72

4.1.3.3 Informan 3 Mas Alif....................................................................................... 72

4.2 Penyajian Data ........................................................................................................... 73

4.2.1 Atribut Fans CISC Malang................................................................................... 73

4.2.2 Sikap dan Ekpresi Fans CISC Malang ................................................................. 80

4.2.3 Chants CISC Malang............................................................................................ 88

4.2.4 Kolektivitas Fans di CISC Malang ...................................................................... 94

4.2.5 Ritual dan Tradisi Fans CISC Malang ................................................................. 98

4.2.6 Solidaritas Fans CISC Malang ............................................................................ 106

Page 10: KULTUR FANS CLUB SEPAKBOLA MALANG (Studi ...repository.ub.ac.id/915/1/Hasby Basakara Wirandra .pdfii LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI Kultur Fans Club Sepakbola Malang (Studi Etnografi pada

x

4.3 Analisis ...................................................................................................................... 111

4.3.1 Atribut Fans CISC Malang Sebagai Identitas ..................................................... 111

4.3.2 Umpatan Sebagai Identitas Fans CISC Malang .................................................. 116

4.3.3 Chants sebagai identitas fans CISC Malang ....................................................... 117

4.3.4 Rasa Kepemilikan dan Pengorbanan Fans CISC Malang ................................... 120

4.3.5 Ritual dan Tradisi Sebagai Penguat Identitas CISC Malang .............................. 122

4.3.6 Tanggung Jawab Moral Fans CISC Malang ....................................................... 126

BAB V KESIMPULAN ................................................................................................ 130

5.1 Kesimpulan ............................................................................................................... 130

5.2 Saran .......................................................................................................................... 131

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................... 132

Page 11: KULTUR FANS CLUB SEPAKBOLA MALANG (Studi ...repository.ub.ac.id/915/1/Hasby Basakara Wirandra .pdfii LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI Kultur Fans Club Sepakbola Malang (Studi Etnografi pada

xi

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Jumah fans klub Eropa di Indonesia ................................................................ 25

Page 12: KULTUR FANS CLUB SEPAKBOLA MALANG (Studi ...repository.ub.ac.id/915/1/Hasby Basakara Wirandra .pdfii LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI Kultur Fans Club Sepakbola Malang (Studi Etnografi pada

xii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Peringkat klub terbaik di Eropa .................................................................... 23

Gambar 4.1 Logo Chelsea Indonesia Supporter Club ...................................................... 66

Gambar 4.2 Peresmian Simbolis Chelsea Malang kembali ke CISC Malang ................. 68

Gambar 4.3 Logo CISC Regional Malang ....................................................................... 68

Gambar 4.4 Atribut Fans CISC Malang ........................................................................... 78

Gambar 4.5 Pengibaran Bendera CISC Malang .............................................................. 79

Gambar 4.6 Kebersamaan Fans Pada Nonton Bareng CISC Malang .............................. 87

Gambar 4.7 Kebersamaan Fans Pada Fun Futsal CISC Malang ...................................... 88

Gambar 4.8 Kegiatan Nonton Bareng CISC Malang ...................................................... 103

Gambar 4.9 Kegiatan Fun Futsal CISC Malang ............................................................. 106

Gambar 4.10 Logo CISC Malang ................................................................................... 114

Page 13: KULTUR FANS CLUB SEPAKBOLA MALANG (Studi ...repository.ub.ac.id/915/1/Hasby Basakara Wirandra .pdfii LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI Kultur Fans Club Sepakbola Malang (Studi Etnografi pada

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Sepakbola identik dengan negara-negara di Eropa khususnya Inggris.

Inggris dipercaya sebagai negara yang menemukan olahraga ini, hal tersebut

ditunjukan ketika Inggris menjadi tuan rumah piala Eropa pada tahun 1996

dimana pada saat itu Inggris sebagai tuan rumah menggunakan slogan “football

comes home” untuk menunjukan bahwa Inggris mengakui bahwa sepakbola

berasal dari negara mereka. Apabila dicermati lebih teliti lagi sebenarnya

sepakbola tidak berasal dari Inggris tetapi Cina hal ini dikarenakan sepakbola

telah dimainkan di Cina 3000 tahun yang lalu. Hal tersebut diperkuat oleh tulisan

Lutfi Avianto dalam bukunya yang berjudul Mengenal Sepakbola yaitu:

Sekitar abad ke-2 hingga ke-3, telah ditemukan bukti bahwa sepakbola

pernah dimainkan di Cina pada masa pemerintahan dinasti Tsin dan Han. Dalam

dokumen militer disebutkan, pemain si kulit bundar sudah dimainkan sejak tahun

206 SM . kala itu, orang-orang Cina menyebutnya Tsu Chu. Tsu mempunya arti

“menerjang bola dengan kaki”, sedangkan Chu, berarti “bola dari kulit dan ada

isinya”(Avianto, 2012, h13).

Sepakbola ditemukan di negara Cina namun sepakbola tidak dikembangkan di

negara tersebut. sepakbola berkembang di Eropa hingga menjadi olahraga yang

kita kenal saat ini. negara yang mengembangkan sepakbola tersebut adalah

Inggris. Dalam buku mengenal sepakbola dijelaskan Pada tanggal 26 oktober

1863, diadakan pertemuan di Freemason’s Tavern untuk mengukuhkan satu

peraturan baku untuk sepakbola (Avianto, 2012, h.15). Pertemuan tersebut

Page 14: KULTUR FANS CLUB SEPAKBOLA MALANG (Studi ...repository.ub.ac.id/915/1/Hasby Basakara Wirandra .pdfii LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI Kultur Fans Club Sepakbola Malang (Studi Etnografi pada

menciptakan sepakbola yang kita ketahui seperti saat ini, selain itu pertemuan

tersebut menciptakan The Football Ascociation atau FA yang merupakan

organisasi sepakbola Inggris. FA sendiri menjadi organisasi sepakbola pertama

dan tertua di dunia. Hal tersebut yang membuat Inggris menganggap bahwa

negara mereka yang menemukan sepakbola.

Semenjak sepakbola dibuatkan peraturan baku oleh FA sepakbola

berkembang hingga menjadi olahraga yang besar seperti pada saat ini. Sepakbola

adalah olahraga yang paling digemari di dunia. Sepak Bola merupakan cabang

olahraga yang paling populer di Dunia. Hal tersebut dapat diketahui di dalam

buku Sports: Why We Love Them sebagai berikut:

Undoubtedly, most readers already know that soccer, or futbol, is the most

popular sport in the world. The game is played in more than 100 nations around

the world and is especially big in Europe, South America, Mexico, China, and

Africa. Soccer’s World Cup, played every four years, is the most watched

sporting event in the world, drawing nearly a billion viewers for the championship

game alone. The two authors were in Europe during the 2006 World Cup events

and can attest to the passionate involvement throughout the continent, with

countless people wearing their teams’ colors and cheering madly for their favorite

athletes.

Dapat dijelaskan menurut kutipan diatas dapat dikatakan bahwa sepakbola adalah

olahraga terpopuler di dunia dimana olahraga ini dimainkan oleh 100 negara lebih.

Olahraga ini dapat menyatukan banyak orang hanya karena mereka mencintai

olahraga yang sama Hal ini bisa kita lihat sehari-hari dan sebagai contoh kita

dapat melihat orang yang saling tidak mengenal dapat berkenalan dan memiliki

perbincangan yang akrab ketika mereka sama-sama mencintai olahraga ini atau

mencintai sebuah klub yang sama.. Melalui berita yang dirilis Beritasatu.com

FIFA merilis bahwa sebuah pertandingan di piala dunia dapat menyedot 42 juta

Page 15: KULTUR FANS CLUB SEPAKBOLA MALANG (Studi ...repository.ub.ac.id/915/1/Hasby Basakara Wirandra .pdfii LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI Kultur Fans Club Sepakbola Malang (Studi Etnografi pada

penonton pada saat Brasil melawan Kroasia. Hal ini menujukan bahwa memang

olahraga ini memiliki banyak pencintanya di seluruh belahan dunia.

Menurut bola.net menjelaskan alasan mengapa sepakbola menjadi

olahraga yang paling digemari di dunia sabagai berikut (bola.net):

1. Sederhana

sepakbola bisa dimengerti dengan hanya dua menit menontonnya. Sekali

kita memahami apa yang namanya offside, itu sudah cukup

2. Peraturan yang konsisten

Olahraga menemui masalah besar apabila 'pihak yang berwenang' harus

mengubah beberapa aspek dalam peraturan permainan setiap musim baru

datang. Hal itu sering ditemui dalam American Football ataupun rugby. Di

sepakbola, sejak modifikasi terhadap aturan back pass pada tahun 1992,

tak ada lagi perubahan yang diperlukan hingga sekarang.

3. Tidak ada time out

Gol-gol dramatis pembalik keadaan di masa injury time mungkin jarang

tercipta karena tim yang sudah unggul bisa saja 'membekukan waktu' dan

memulihkan stamina sejenak sekaligus merampas momentum lawan untuk

melakukan pukulan balik dengan sisa waktu yang ada.

4. Olahraga internasional

Total 203 negara mengikuti kualifikasi Piala Dunia 2014. Jumlah itu

bahkan lebih banyak daripada negara anggota PBB (193).

5. Bukan sekedar adu staminna

sepakbola lebih dari itu. Di dalamnya, ada adu taktik, skill hingga mental.

Semuanya tergabung jadi satu dan ditunjukkan di atas lapangan.

6. Negara kaya belum tentu kuasa

Dalam sepakbola, negara kaya seperti Amerika Serikat (AS) pun bisa

tumbang di tangan negara kecil asal Afrika yang perekonomian

masyarakatnya jauh tertinggal.

7. Gol indah

Para penonton dapat dibuat terpana oleh aksi para seniman lapangan hijau

dengan overhead kick, diving header, tembakan keras dari luar area,

maupun finishing brilian hasil kerja sama dan permainan kombinasi

mereka.

8. Turnamen akbar

Kita mengenal sederet turnamen akbar dalam sepakbola

9. Size doesn’t matter

Sepakbola tak memandang ukuran fisik seseorang.

10. Bisa dimainkan di mana saja

Yang dibutuhkan hanya bola dan lapangan.

Page 16: KULTUR FANS CLUB SEPAKBOLA MALANG (Studi ...repository.ub.ac.id/915/1/Hasby Basakara Wirandra .pdfii LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI Kultur Fans Club Sepakbola Malang (Studi Etnografi pada

11. Universal

Disebut universal karena sepakbola memang dimainkan oleh segala

kalangan, baik tua, muda, pria, wanita, miskin, kaya, bahkan mereka yang

secara fisik dianggap kekurangan.

12. Fanatisme supporter

Berkat suporter yang selalu semangat mendukung tim kesayangannyalah,

atmosfer di dalam stadion jadi sangat hidup dan menggelora. Itu adalah

sebuah pengalaman luar biasa.

Sepakbola adalah olahraga yang paling populer di Indonesia. Sebuah

survei yang digelar oleh Repucom, lembaga yang berfokus terhadap

perkembangan olahraga, pada tahun lalu menempatkan Indonesia dalam jajaran

negara penggila sepak bola. Dalam daftar itu, Indonesia menjadi negara kedua

yang mencintai sepak bola, dengan angka 77 persen penduduknya suka sepak bola.

Posisi teratas diduduki oleh Nigeria (83 persen) dan di bawah Indonesia ada

Thailand (75 persen) yang diikuti oleh Arab Saudi (74 persen) dan Argentina (72

persen) (Tempo.co). Indonesia merupakan negara pencinta sepakbola dimana

animo kecintaan akan olahraga sepakbola sangat tinggi. Bisa kita lihat ketika tim

nasional Indonesia bermain stadion selalu penuh selain itu orang-orang akan

berkumpul untuk mengadakan nonton bareng baik itu di kafe atau di tempat-

tempat lainya. Pada saat piala AFF 2016 yang berlangsung pada bulan desember

lalu membuat Stadion Pakansari Bogor yang berkapasitas 30.000 orang penuh

pada saat menggerlaar pertandingan semi final leg 1 dan final leg 1, bahkan tiket-

tiket tersebut terjual sangat cepat. Hal ini ditunjukan dengan habisnya tiket

pertandingan secara cepat. Seluruh tiket kategori II yang dijual di Pintu Utara

Stadion Utama Gelora Bung Karno habis terjual hanya dalam waktu dua jam.

Sekitar pukul 10.00 WIB, panitia mengumumkan bahwa loket akan ditutup karena

tiket terjual habis (cnnindonesia.com). Demi menyaksikan pertandingan tersebut

Page 17: KULTUR FANS CLUB SEPAKBOLA MALANG (Studi ...repository.ub.ac.id/915/1/Hasby Basakara Wirandra .pdfii LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI Kultur Fans Club Sepakbola Malang (Studi Etnografi pada

orang-orang rela mengantri lama demi mendapatkan tiket dan pada saat final leg 1

melawan Thailand pihak penyelenggara harus menyediakan layar lebar

disekeliling stadion untuk para supporter yang tidak kebagaian tiket. Animo

seperti itu juga terjadi pada saat klub-klub lokal yang bermain pada kompetisi

nasional yang diselenggarakan PSSI seperti liga Indonesia yang dikenal dengan

ISL dan juga turnamen-turnamen lainya. Seperti di Malang pada saat Arema

bermain maka orang-orang di Malang akan ke stadion Kanjuruhan atau stadion

Gajayana untuk menyaksikan klub mereka dan biasanya stadion itu akan penuh

oleh supporter mereka, dan hal ini terjadi di berbagai daerah di Indonesia yang

menandakan bahwa memang orang-orang di Indonesia memiliki kecintaan yang

sangat besar pada sepakbola.

Tidak hanya tim nasional Indonesia dan klub lokal yang diikuti dan

didukung oleh masyarakat Indonesia, klub-klub asing pun juga banyak didukung

dan dicintai oleh masyarakat Indonesia terutama klub-klub yang berbasis di Eropa.

Hal ini bisa dibuktikan dengan banyaknya basis fans dari klub-klub Eropa

tersebut di Indonesia. Hal tersebut diukur menggunakan facebook dimana klub-

klub tersebut memiliki akun masing-masing dan dari jumlah follower mereka

dapat dilihat banyaknya follower mereka berasal dari mana. Menurut

socialbakers.com yang dikutip di dalam kompasiana.com menyatakan bahwa

beberapa klub Eropa memiliki basis fans yang banyak di Indonesia melalui angka-

angka seperti Arsenal klub yang bermarkas di London ini memiliki 17.721.582

follower di akun resmi facebooknya dan Indonesia menjadi penyumbang

terbanyakanya dengan 1.832.796 juta follower atau sebanyak 10,3% dari total

Page 18: KULTUR FANS CLUB SEPAKBOLA MALANG (Studi ...repository.ub.ac.id/915/1/Hasby Basakara Wirandra .pdfii LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI Kultur Fans Club Sepakbola Malang (Studi Etnografi pada

follower yang dimiliki Arsenal. Lalu klub Chelsea yang bermarkas di London

Barat ini juga mengalami hal yang sama dengan Arsenal dimana Chelsea

memiliki follower sejumlah 20.890.795 juta orang dan basis fan dari Indonesia

berjumlah 2.664.635 juta follower yang menjadikan fans Indonesia menjadi basis

fans terbesar Chelsea di dunia dengan sumbangan 12,8%. Hal ini juga dirasakan

oleh klub-klub lainya seperti Manchester United, Manchester City, Liverpool, AC

Milan, Barcelona, dan Real Madrid.

Selain memiliki basis fans yang banyak melalui jumlah follower di

Indonesia, klub-klub Eropa tersebut juga memiliki fan base atau fans club yang

merupakan sebuah komunitas yang didirikan karena sekumpulan orang yang

memiliki kecintaan yang sama pada sebuah klub tertentu. Kita bisa temui banyak

fans club di Indonesia seperti United Indonesia yang merupakan fans club dari

Manchester United, Big Red yang merupakan fans club dari Liverpool, Real

Madrid Indonesia yang merupakan fans club dari Real Madrid, Indo Barca yang

merupakan fans club dari Barcelona, Milanisti Indonesia yang merupakan fans

club dari AC Milan, Chelsea Indonesia Supporter Club (CISC) yang merupakan

fans club dari Chelsea, dan masih banyak fans club lainya yang ada di Indonesia.

Sebagian besar dari fans club yang ada di Indonesia ini adalah fans club resmi

yang di akui oleh klub-klub Eropa tersebut. Melalui fenomena ini klub-klub Eropa

tersebut datang ke Indonesia untuk menyapa fansnya di Indonesia. Biasanya

mereka datang ke Indonesia untuk melakukan pertandingan dengan tim Nasional

Indonesia atau pun klub dari Indonesia. Sejumlah klub Eropa yang pernah datang

ke Indonesia diantaaranya adalah Inter Milan, AS Roma, Chelsea, Liverpool,

Page 19: KULTUR FANS CLUB SEPAKBOLA MALANG (Studi ...repository.ub.ac.id/915/1/Hasby Basakara Wirandra .pdfii LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI Kultur Fans Club Sepakbola Malang (Studi Etnografi pada

Arsenal, dan lain-lain. Selain mengunjungi Indonesia dengan skuad penuh

terkadang klub-klub Eropa tersebut juga mendatangakan legenda dari klub-klub

tersebut untuk menghadiri acara yang dibuat oleh klub atau sponsor utama klub

tersebut seperti mengadakan acara coaching clinic atau meet and greet. Hal ini

menunjukan bahwa klub-klub Eropa memang memiliki fans yang banyak di

Indonesia yang mengharuskan mereka untuk mengelola fans mereka yang ada di

tanah air. Pengelolaan fans dari klub-klub Eropa dilakukan salah satunya dengan

membuat fans club yang resmi atau yang diakui oleh klub tersebut. Melalui fans

club yang kuat maka fans yang setia akan terbentuk. Untuk membuat fans yang

setia maka fans club tersebut harus menanamkan fans identity kepada anggotanya.

Pembentukan fans identity menjadi kunci bagaimana orang dapat terlibat

dalam olahraga seperti sepakbola, seperti yang dijelaskan di dalam jurnal The

Social Psychology of the Creation of a Sports Fan Identity: A Theoretical Review

of the Literature (Jacobson, 2003). Jurnal ini membahas tentang pembentukan

fans identity dan bagaimana seseorang dapat mendukung sebuah klub dalam

sebuah olahraga. Jurnal ini menyatakan bahwa masih jarang penelitian yang

membahas tentang fans secara positif seperti pembentukan fans idenitity, karena

penelitian yang membahas fans lebih banyak mengarah kepada hal-hal yang

negatif seperti rasis, hooliganism dan lain-lain. Berdasarkan jurnal ini dapat

diketahui bahwa alasan mengapa orang bisa memilih atau menyukai olahraga

karena melalui olahraga orang bisa lepas dari rutinitas setiap hari, sebagai sarana

hiburan, faktor ekonomi, kualitas artistik dan estetika, terafiliasi dengan kelompok

tertentu, dan menjadi kebutuhan sebuah keluarga.

Page 20: KULTUR FANS CLUB SEPAKBOLA MALANG (Studi ...repository.ub.ac.id/915/1/Hasby Basakara Wirandra .pdfii LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI Kultur Fans Club Sepakbola Malang (Studi Etnografi pada

Fans adalah orang yang akan mendedikasikan keseharian hidupnya untuk

klub tertentu hal ini terjadi karena memiliki afiliasi emosional yang erat dengan

klub dan mendapatkan nilai-nilai tertentu yang datang dari group member tersebut,

sementara penonton olahraga biasa hanya akan menonton olahraga tersebut dan

mereka akan melupakan olahraga tersebut di keseharian mereka (Jacobson, 2003).

Pembentukan fans identity dipengaruhi oleh dua hal yang pertama melalui

interpersonal dan yang kedua melalui simbol-simbol seperti logo, warna, nama

tim, dan lagu (Jacobson, 2003). Secara interpersonal orang akan terpengaruh

dengan sebuah olahraga dan menyukainya dikarenakan oleh sosialisasi yang

dilakukan oleh teman dan keluarga, karena melalui lingkungan orang akan mudah

terpengaruh terutama bagi mereka yang belum memiliki pengalaman akan sebuah

olahraga sebelumnya. Selain sosialisasi dari teman dan keluarga agen lain

soialisasi dapat berupa komunitas, permainan, dan panutan seseorang. Selain

sosialisasi, identitas bersama juga memiliki pengaruh dalam pembentukan fans

identity dalam olahraga karena dengan adanya identitas bersama akan

memberikan individu memiliki perasaan saling memiliki terhadap sebuah

kelompok. Hal tersebut disebabkan karena fans berpikir bahwa mereka adalah

bagian dari sebuah kelompok karena mereka berbagi rasa dalam kemenangan dan

juga kekalahan.

Kerumunan bisa menjadi contoh dalam identitas bersama, seperti yang

terjadi di dalam stadium dimana mereka akan menjadi satu unit ketika permainan

dimulai. Melalui kerumunan di stadion lah yang akan memperkaya fans akan rasa

memiliki dan merasa menjadi bagian dalam suatu kelompok. Lalu selain secara

Page 21: KULTUR FANS CLUB SEPAKBOLA MALANG (Studi ...repository.ub.ac.id/915/1/Hasby Basakara Wirandra .pdfii LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI Kultur Fans Club Sepakbola Malang (Studi Etnografi pada

interpersonal fans identity juga dapat dibentuk melalui sesuatu hal seperti simbol-

simbol seperti fans club dapat dibentuk dari keinginan menjadi bagian dari sebuah

tim yang menang dan merasakan perayaan dalam sebuah kemenangan. Fans club

adalah sebuah cara untuk berhubungan dengan tim dan juga berhubunngan yang

lainnya, dan berhubungan dengan hal itu sebagai individu kita lebih senang untuk

berhubungan dengan atau dikelilingi oleh mereka yang memiliki kesuksesan. Hal

tersebut diuji dalam tingkat tim olahraga universitas dimana tim yang dapat

menghasilkan hasil yang baik yaitu kemenangan akan berdampak pada fans yang

akan merasa senang dan hal itu berlaku sebalikinya. Sehingga menurut jurnal ini

fans identity dapat terbentuk baik dari pengalaman bersama dan juga personal.

Lebih lanjut dalam jurnal Fans, Romans, Countrymen:Soccer Fandom and

Civic Identity in Contemporary Rome (Guschwan, 2011). membahas tentang fans

club A.S Roma yang di dalam fans club mereka tersebut, mereka membangun

identitas romanesco yang merupakan identitas asli orang roma, identitas ini

meliputi, kebiasaan, berbicara, dan tradisi. Fans club A.S Roma terbagi dua yang

pertama adalah Roma Testacio yang merupkan fans club asli dari A.S Roma.

Roma Testacio memiliki club house dimana para fans dapat berkumpul dan

bersoslisasi di dalamnya. Melalui club house tersebut menjadi ajang bagi para

romans untuk memperkenalakan dan terus mempertahankan identitas Roma.

Mereka mempertahankan identitas mereka dengan dekorasi club house yang seisi

temboknya diwarnai dengan warna orange dan merah tua yang merupakan warna

kota Roma dan juga A.S Roma selain itu dinding mereka diisi dengan pernak-

pernik A.S Roma, lalu mereka juga membuat nyanyian untuk mendukung klub

Page 22: KULTUR FANS CLUB SEPAKBOLA MALANG (Studi ...repository.ub.ac.id/915/1/Hasby Basakara Wirandra .pdfii LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI Kultur Fans Club Sepakbola Malang (Studi Etnografi pada

mereka yang merupakan bagian dari identitas Roma Testacio dimana banyak

nyayian mereka berisi ejekan terhadap rival mereka S.S. Lazio, ejekan juga

menjadi bagian dari identitas mereka dimana ejekan itu lebih sering tertuju pada

S.S Lazio ejekan tersebut bisa berupa nyanyian dan poster, melalui club house

tersebut mereka juga berbagi tradisi seperti bermain kartu dan bersosialisasi

seperti layaknya orang romans pada jaman dahulu yang kini perlahan mulai

hilang karena modernisasi selain itu mereka juga selalu menggunakan bahasa

romans dengan dialek romans dimana bahasanya memiliki kesamaan dengan

bahasa Italia namun memiliki perbedaan kecil di dalamnya. Lalu fans club yang

kedua merupakan Core de Roma. Berbeda dengan Roma Testacio, Core de Roma

merukan fans club yang tidak memiliki club house karena mereka aktif melalui

internet seperti website. Core de Roma tetap mempertahankan identitas A.S Roma

dan romans melalui website nya melalui design web yang menyesuaikan warna

kota dan klub, lalu menampilkan logo klub, pemain dan lain-lain seperti tentara

roman dan gladiator karena mereka menganggap pemain A.S Roma adalah

pejuang yang membela Roma. Selain itu identitas yang disampaikan melalui

forum mereka dimana banyak dari mereka menggunakan bahasa roman yang

cenderung keras dan aggresif yang menanggapi isu-isu tertentu di dalam klub.

Berbagai macam hal yang dilakukan Core de Roma sejatinya tetap sama dengan

Roma Testacio dimana mereka terus mempertahankan identitas dari A.S Roma itu

sendiri melalui komunikasi yang verbal maupun non verbal.

Fans idenitity adalah identitias tertentu yang melekat kepada fans. Fans

identity dapat terbentuk melalui berbagai macam cara dan fans identity dapat

Page 23: KULTUR FANS CLUB SEPAKBOLA MALANG (Studi ...repository.ub.ac.id/915/1/Hasby Basakara Wirandra .pdfii LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI Kultur Fans Club Sepakbola Malang (Studi Etnografi pada

menciptakan hubungan diantara anggotanya. “A fan identity, as with any group

identity, is beneficial to the individual in that it may provide a sense of community”

(Jacobson, 2003). Melalui kutipan diatas dapat dikatakan bahwa fans identity

memiliki peran dalam pembentukan komunitas karena dengan adanya fans

identity individu yang terlibat dalam fans club akan memiliki rasa kebersamaan

sebagai sebuah komunnitas, hal tersebut dikarenakan fans memiliki identitas

bersama yang dapat menguatkan rasa sebagai sebuah komunitas. Identitas yang

terbentuk dalam fans identity dapat berkembang dan mempengaruhi beberapa

aspek seperti yang dijelaskan Jacobson (2003) “In the creation of a fan identity,

the individual will develop either a personal identity, a social identify, or both”.

Dalam pembentukan fans identity, individu akan mengembangkan identitas

personal, identitas sosial, atau keduanya. Dalam penelitian ini penelit fokus

kepada pembentukan pembentukan fans identity secara kelompok atau

keseluruhan sebagai sebuah fans club.

Pembentukan fans identity dipengaruhi oleh banyak hal. Salah satu yang

berperan dalam pembentukan fans identity adalah fans. fans dapat membentuk

fans identity dan hal yang mempengaruhi itu adalah budaya yang didapat oleh

para fans tersebut. Menurut Budka & Jakono fans identity terbentuk melalui

budaya fans sebagai berikut (Budka & Jakono, 2013):

In his attempt to create a typology of football fan style, Udo Merkel (1999) also

contributes to the analysis of fan identity. He argues that certain aspects of

football fan culture can be examined by utilising the following three categories:

1) “image”: this category includes the fans' outfits, considering the trend to

uniformity in the football context, stickers, flags and everyday articles one can

buy at football and fan shops;

Page 24: KULTUR FANS CLUB SEPAKBOLA MALANG (Studi ...repository.ub.ac.id/915/1/Hasby Basakara Wirandra .pdfii LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI Kultur Fans Club Sepakbola Malang (Studi Etnografi pada

2) “demeanour”: this means the expressions and postures of fans and their body

style;

3) “argot”: including language, specific vocabularies, football chants and songs.

Dapat dijelaskan menurut kutipan diatas bahwa budaya fans menjadi salah satu

hal yang mempengaruhi fans identity. Budaya fans yang mempengaruhi ada tiga

yang pertama adalah image yang merupakan hal yang terlihat dari fans seperti

baju, bendera dan lain-lain. Kedua demeanour yang berfokus kepada ekspresi

sebagai fans. ketiga argot yang berupa nyanyian atau chants. ketiga hal tersebut

sudah dijelaskan melalui jurnal yang membahas tentang fans club dari AS Roma

dimana kita dapa mengatahui bahwa pembentukan fans identity AS Roma

terpengaruhi ketiga kategori ini. Sehingga dapat diketahui bahwa fans identity

dibentuk oleh fans yang dipengaruhi oleh budaya fans tersebut.

Melalui dua jurnal diatas dapat dimengerti bahwa untuk membuat fans

club yang kuat dibutuhkan sebuah fans identity yang bisa disampaikan secara

terus menerus dan dilakukan setiap saat. Hal-hal seperti itulah yang akan

membuat sebuah fans club menjadi kuat dan erat. Ketika sebuah fans club telah

memiliki fans identity yang kuat maka hal itu akan berpengaruh terhadap klub

tersebut. Dalam kajian ilmu komunikasi kita mengenal brand community dimana

definisi dari brand community itu sendiri adalah sebagai berikut “A brand

community is a specialized, non-geographically bound community, based on a

structured set of social relations among admirers of a brand” (Muniz& O' Guinn,

2001. H 412) atau dalam arti bahasa Indonesia dapat diartikan bahwa komunitas

merek adalah komunitas non-geografik yang terikat khusus, didasarkan pada

Page 25: KULTUR FANS CLUB SEPAKBOLA MALANG (Studi ...repository.ub.ac.id/915/1/Hasby Basakara Wirandra .pdfii LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI Kultur Fans Club Sepakbola Malang (Studi Etnografi pada

hubungan sosial yang terstruktur antara pengaggum merek. Brand community

tidak sepenuhnya dibuat oleh brand tertentu namun hal ini hampir sepenuhnya

dibentuk oleh komunitas tersebut. keberadaan brand community nyatanya ada dan

berkembang karena adanya fans yang memiliki sebuah semangat dan kecintaan

untuk mendukung sebuah klub. Brand community sendiri terbentuk melalui tiga

komponen yaitu conciousness of kind, shared rituals and tradition, dan sense of

resposibility.

Di dalam jurnal The Examination of Brand Community Concept in

Football Sports Clubs and a Case Study from Turkey: The Evaluation of

Fenerbahce’s Sports Club and It’s Practices as a Brand Community (Muge dan

Ozge, 2013). Jurnal ini menjelaskan mengenai penelitian brand community

terhadap dunia sepakbola. Jurnal ini membahas fenomena yang terjadi dalam fans

club Turki Fenebahche. Di dalam klub sepakbola fans selalu berkumpul

menyaksiskan klubnya bermain dan mencintai klub mereka, ini lah yang disebut

brand community dan hal tersebut terjadi di fans Fenerbahche. Brand community

memiliki beberapa indikator seperti kesadaran akan sebuah nilai yang ada di

dalam sebuah klub, mebagikan nilai ritual dan tradisi yang sama, dan memiliki

tanggung jawab moral (Muge dan Ozge, 2013). Hasil dari jurnal ini menunjukan

bahwa fans Fenerbahche memiliki ketiga indikator brand community tersebut.

fans dari Fenerbahche memiliki kesadaraan akan semacam nilai yang ada di dalam

klub tersebut seperti dengan selalu memenuhi stadion pada saat pertandingan

selain itu mereka juga bangga untuk selalu membeli dan memakai produk dari

Fenebahche seperti membeli merchandise resmi. Selain itu mereka selalu

Page 26: KULTUR FANS CLUB SEPAKBOLA MALANG (Studi ...repository.ub.ac.id/915/1/Hasby Basakara Wirandra .pdfii LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI Kultur Fans Club Sepakbola Malang (Studi Etnografi pada

melakukan sebuah rituaal dasar yang merupakan tradisi dari sebuah klub seperti

selalu memakai warna klub yaitu kuning dan biru tua selain itu mereka selalu

menghafal dan mengingat slogan dan nyanyian untuk Fenebahche dan mereka

memiliki perayaan setiap tahunya yaitu Fernefest yang diadakan setiap tahun

untuk merayakan hari jadi klub Fenerbahce. Lalu dari sisi tanggung jawab moral

yang dilakukan fans adalah ketika klub fenerbache sedang tersandung kasus

pengaturan pertandingan yang akhirnya membuat beberapa pentinggi klub dan

juga pemain ditangkap dan selama periode itu fans Fenerbache selalu mensupport

klub mereka meskipun mereka kecewa, mereka tetap mengadakan beberapa demo

untuk memberi dukungan terhadap klub. Selain itu karena ada pengaturan

pertandingan yang dilakukan klub maka asosiasi sepak bola Turki menjatuhkan

hukuman bagi Fenerbahche berupa larangan bagi Fenerbahche untuk menjual

tiket pertandingan yang menyebabkan fans tidak bisa menonton langsung di

stadion dan juga berpengaruh terhadap finansial klub, fans dari Fenerbahche

melakukan aksi untuk tetap bisa membantu finansial sebuah klub dengan membeli

merchandise dan apapun yang terkait dengan Fernebahche dan pada saat itu

penjual mechandise tim naik 100% yang membuat finansial dari Fenerbahche

tidak mengalami kesulitan.

Fans club dapat menjadi brand community ketika fans club tersebut

memiliki tiga komponen dari brand community. Peneliti melihat fans club sebagai

brand community karena fans club merupakan sekumpulan fans yang mendukung

suatu klub dan klub peneliti asosiasikan sebagai merek. Seperti brand community,

fans club juga terbentuk berdasarkan kecintaan fans terhadap suatu klub dan di

Page 27: KULTUR FANS CLUB SEPAKBOLA MALANG (Studi ...repository.ub.ac.id/915/1/Hasby Basakara Wirandra .pdfii LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI Kultur Fans Club Sepakbola Malang (Studi Etnografi pada

dalam pembetukanya hal tersebut dilakukan oleh para fans sendiri tanpa

terlibatnya klub itu sendiri. melihat penjelasan tersebut maka fans identity

mennjadi dasar pembentukan brand community oleh karena itu penting untuk

mengetahui fans identity terlebih dahulu sebelum mengetahui pembentukan dari

brand community tersebut.

Melihat jurnal diatas bisa diketahui bahwa brand community yang kuat

dapat berpengaruh terhadap brand tersebut dan dalam fenomena sepakbola akan

berpengaruh terhadap klub sepakbola itu sendiri. brand community adalah

komunitas yang terbentuk dikarenakan adanya kecintaan terhadap merek tertentu.

Brand community memilki tiga komponen sebagai berikut (Muniz dan Guinn,

1995) :

1. Consciousness of kind

Consciousness of kind mengacu pada hubunugan intristik dan perasaan

kolektif diantara para anggota dan sekaligus merasakan perbedaan diantara

mereka yang tidak termasuk anggota komunitas. Consciousness of kind

mencakup rasa kepemilikan komunitas dari orang yang mempunyai

ketertarikan yang sama. Anggota komunitas cenderung untuk

mengidentifikasikan dirinya dengan yang lain. Melalui konsumsi suatu

merek, anggota komunitas merasa saling memahami satu sama lain.

2. Shared rituals and tradition

Salah satu komponen utama suatu komunitas adalah adanya rituals and

tradition yang tersebar diseluruh anggota dan membuat unik komunitas

tersebut. rituals and tradition ini disebar melalui anggota dan mereka

Page 28: KULTUR FANS CLUB SEPAKBOLA MALANG (Studi ...repository.ub.ac.id/915/1/Hasby Basakara Wirandra .pdfii LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI Kultur Fans Club Sepakbola Malang (Studi Etnografi pada

mendefinisikan karakter dan budaya komunitas. Dalam brand community,

rituals and tradition secara dominan berhubungan dengan merek-

penggunaan dari suatu merek, tujuan dari penggunaan suatu merek

asosiasi dengan merek. Pengetahuan tentang merek, keinginan untuk

berpartisipasi dalam aktivitas yang berhubungan dengan merek. Rituals

and tradition dicetuskan tidak hanya dengan pengguna merek (Anggotta

komunitas) tetapi juga oleh pembuat merek (perusahaan). Dalam

menciptakan rituals and tradition diusahakan dapat meningkatkan

keterlibatan dan partisipasi anggota terhadap merek, perusahaan mendapat

keuntungan dalam membangun loyalitas awal selama siklus penggunaan

dari suatu merek.

3. Sense of moral responsibility

Komponen ini mengacu kepada sejulah kesadaran akan tanggung jawab

moral sebagai suatu perasaan akan kewajiban terhadap komunitas secara

keseluruhan dan kepada setiap anggota komunitas. Komponen ini

diharapkan akan menjadi suatu aksi yang kolektif ketika komunitas

mereka berada dalam ancaman.

salah satu indikator dalam sebuah brand community itu sendiri adalah

membagikan nilai ritual dan tradisi yang sama hal tersebut dijelaskan lebih lanjut

seperti datang ke pertandingan, memakai warna dan mechandise klub, dan

merayakan ulang tahun klub dan hal-hal tersebut adalah sebuah fans identity yang

membuat peneliti berpikir bahwa fans identity adalah salah satu hal yang penting

dalam membentuk brand community. Kita juga melihat bahwa fans fenerbahche

Page 29: KULTUR FANS CLUB SEPAKBOLA MALANG (Studi ...repository.ub.ac.id/915/1/Hasby Basakara Wirandra .pdfii LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI Kultur Fans Club Sepakbola Malang (Studi Etnografi pada

bisa menjadi sangat loyal terhadap klub mereka karena brand community yang

dimiliki klub sangat kuat.

Hal ini didukung dari jurnal Brand Image and Fan Loyalty in Professional

Team Sport: A Refined Model and Empirical Assessment (Bauer, Stokburger-

Sauer, dan Exler, 2008). Jurnal ini meneliti tentang brand image di dalam tim

profesional dalam hal ini adalah klub sepakbola yang lebih khususnya klub

sepakbola di Jerman. Jurnal ini menguji apakah sebuah brand image dapat di ukur

atau tidak melalui fenomena fans loyalty. Jurnal ini menganggap brand image

yang kuat dapat mempengaruhi fans loyalty. Hasil dari jurnal ini adalah atribut

yang tidak terkait dalam produk sebuah klub lebih bermanfaat bagi fans atau

dalam arti lain fans menyukai sebuah klub karena atribut yang tidak terkait

langsung terhadap klub seperti stadium, sejarah dan tradisi, logo dan warna.

dibanding dari atribut yang terkait dalam produk inti tim seperti pemain, pelatih,

kesuksesan, dan tim. Hal ini didasarkan bahwa sebagian besar fans adalah orang

yang telah menjadi fans sejak lama dan telah merasakan kebahagian dan

kesedihan bersama klub sementara pemain dan pelatih akan terus berganti tetapi

kecintaan mereka akan sebuah klub bukan karena pemain dan pelatih tapi karena

kebanggan akan sebuah logo, daerah asal klub dan lain-lain. Namun dari kedua

item yaitu atribut yang terkait dengan klub dan atribut yang tidak terkait dengan

klub keduanya memberikan manfaat bagi fans yang akhirnya menciptakan sikap

positif terhadap klub. Lalu sikap positif itu dibentuk oleh item emosional yang

paling besar terhadap klub sementara item hiburan merupakan hal yang

berpengaruh paling kecil. Sikap yang positif dapat menumbuhkan keloyalan fans

Page 30: KULTUR FANS CLUB SEPAKBOLA MALANG (Studi ...repository.ub.ac.id/915/1/Hasby Basakara Wirandra .pdfii LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI Kultur Fans Club Sepakbola Malang (Studi Etnografi pada

hal ini ditunjukan dengan banyaknya fans yang datang ke stadion dan

mengonsumsi apapun yang terkait dengan klub tersebut. namun menurut jurnal ini

penelitian lanjutan akan fenomena ini masih perlu dilakukan untuk memastikan

hasil jurnal ini.

Bisa dimengerti bahwa jurnal penelitian yang dilakukan di Jerman tersebut

menunjukan bahwa brand image mempengaruhi loyalitas fans terhadap sebuah

klub. Yang menarik dari jurnal ini adalah elemen apa yang berpengaruh terhadap

brand image adalah atribut yang tidak terkait langsung dengan klub yaitu logo dan

warna tim, stadium, sejarah klub dan tradisi, klub kultur dan nilai, sponsor atau

pemilik, fans, dan regional klub tersebut yang itu semua adalah bagian dari fans

identity. Selain itu dijelaskan juga bahwa fans di Jerman lebih memilih atribut

yang tidak terkait langsung terhadap klub karena mereka rata-rata mendukung

sebuah klub dari dulu dan hal itu membentuk sebuah hubungan dengan sesama

fans itu sendiri yang bisa disebut juga sebagai brand community. Selain itu kita

harus sadari bahwa brand community merupakan bagian dari brand image.

Dapat dikatakan bahwa fans identity, brand community, brand image, dan

fans loyalty saling berpengaruh dalam dunia sepakbola. Fans identity yang

diciptakan oleh fans itu sendiri berupa tradisi dan nilai yang terus diperkenalkan

kepada fans yang baru dan juga terus dilestarikan melalui kegiatan-kegiatan yang

dilakukan para fans tersebut. kegiatan tersebut yang menciptakan fans identity

yang akhirnya membentuk sebuah brand community. Brand community yang

terbentuk karena fans identity bisa berkembang karena fans itu sendiri yang

memiliki kecintaan kepada brand tertentu dalam hal ini adalah klub sepakbola.

Page 31: KULTUR FANS CLUB SEPAKBOLA MALANG (Studi ...repository.ub.ac.id/915/1/Hasby Basakara Wirandra .pdfii LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI Kultur Fans Club Sepakbola Malang (Studi Etnografi pada

Dikarenakan brand community yang kuat akan mempengaruhi brand image yang

baik atau positif hal itu disebabkan brand community yang merupakan bagian dari

brand image itu sendiri. akhirnya brand image yang positif yang dimiliki klub

tersebut dapat terbentuk dan terjaga akan menciptakan fans yang loyal.

Penghubung antara fans identity dan brand community disini adalah kominikasi

ritual. Komunikasi ritual merupakan sebuah tindakan komunikasi yang dilakukan

untuk memepertahankan budaya yang dimiliki, masyarakat yang terikat dalam

komunitas, sebagai represesntasi keyakinan yang dipercayai suatu kelompok, dan

sebuah tindakan yang dilakukan agar terbentuk kebersamaan di dalam kelompok.

Peran komunikasi ritual disini adalah sebagai alat yang memperearat fans club

tersebut sehingga terbentuk brand community, karena identitas yang telah

dibentuk perlu dikuatkan dan penguatan identitas itu dapat dilakukan melalui

ritual dari fans base itu sendiri. ketika fans identity telah kuat maka membentuk

brand community. Dari pemikiran tersebut peneliti dapat mengerti bahwa fans

memiliki peran dan andil dalam sebuah klub.

Fans loyalty yang tumbuh karena brand image positif dari sebuah klub

sebagai brand nyatanya membuat orang-orang yang menjadi fans club tersebut

rela melakukan apa saja demi klub. Seperti dalam jurnal Fans club brand

relationship: Football passion (Cayolla & Loureiro, 2014). Ada 4 hal yang dapat

dilakukan oleh sebuah fans sepakbola ketika mereka telah memiliki sebuah

hubungan yang erat dengan sebuah klub sepakbola dimana mereka rela

melakukan beberapa pengorbanan (Cayolla & Loureiro, 2014). 4 hal tersebut

adalah yang pertama fans yang meninggalkan segalanya untuk menonton klubnya

Page 32: KULTUR FANS CLUB SEPAKBOLA MALANG (Studi ...repository.ub.ac.id/915/1/Hasby Basakara Wirandra .pdfii LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI Kultur Fans Club Sepakbola Malang (Studi Etnografi pada

hal ini termasuk dalah pengorbanan aktif dimana para fans rela pulang kantor

cepat untuk menonton bola atau bahkan tidak masuk kerja dan meninggalkan

pekerjaan demi sepakbola, mereka rela berjalan 14 km demi menonton klubnya

dan juga berpergian ke kota atau negara lain untuk mendukung klub mereka dan

karena hal itu mereka rela meninggalkan kegiatan mereka. yang kedua adalah fans

yang mengorbankan resiko fisik seperti terlibat perkelahian, ketakutan , atau

menjadi korban penyerangan yang biasanya kerap terjadi di dalam dunia

sepakbola fans ini adalah fans pengorbanan aktif fans ini biasanya datang ke

stadion lawan dan merasakan adrenalin dan ketakutan yang dirasakan karena

provokasi dari fans tuan rumah selama pertandingan dan lain-lain. Ketiga adalah

passion yang merupakan pengorbanan pasif dimana fans ini selalu membicarakan

tim yang ia dukung, mereka merasakaan kedekatan dengan klub mereka dengan

hadir di pertandingan dan memiliki kebanggaan terhadap tim pada saat menang

dan kalah. Mereka adalah fans yang tetap hadir pada saat tim kalah atau bahkan

pada saat situasi yang sulit. Keempat menjadi berbeda yang merupakan

pengorbanan pasif dimana fans mendukung sebuah klub karena ingin bebeda

dengan lingkungannya atau karena klub tersebut merupkan klub lokalnya atau

dalam kata lain klub tersebut adalah klub yang berbasis di daerahnya.

Pengorbanan menjadi indikator keloyalitasan fans terhadap klub mereka,

karena memang untuk bisa mencitai sebuah klub anda harus mengikuti klub-klub

tersebut dan ketika anda mengikuti klub-klub tersebut anda membuthkan

pengorbanan bisa dalam bentuk uang, waktu , dan lainya untuk bisa terus

mengikuti klub kesayangan anda. Fans bisa menjadi loyal karena mereka bangga

Page 33: KULTUR FANS CLUB SEPAKBOLA MALANG (Studi ...repository.ub.ac.id/915/1/Hasby Basakara Wirandra .pdfii LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI Kultur Fans Club Sepakbola Malang (Studi Etnografi pada

dengan klub mereka. ketika mereka memiliki sebuah kebanggan dan menjadi

loyal mereka rela melakukan apapun demi klub. Salah satunya membentuk fans

club dan mengurusnya, karena mengurus fans club dibutuhkan dedikasi yang

besar. Pekerjaan ini pada dasarnya tidak mendapatkan uang walau mungkin

pengurus sebuah fans club meraih keuntungan dari kegiatan fans tertentu, tetapi

mengurus fans club bukan didasari pada pendapatan, tetapi karena kecintaan akan

sebuah klub yang mereka banggakan.

Setiap klub membutuhkan fans club yang kuat untuk memastikan

keberlangsungan sebuah klub tersebut. maka dari itu Indonesia sebagai negara

yang memiliki animo akan sepak bola yang tinggi ini menjadi ajang bagi klub-

klub Eropa untuk memenangkan hati para pecinta sepakbola ini agar dapat

menjadi fans salah satu dari mereka. hal ini yang menyebabkan banyaknya fans

club klub-klub Eropa di Indonesia meski kebanyakan fans club tersebut

merupakan bentukan sukarela dari kumpulan orang yang memiliki kecintaan akan

sebuah klub sepakbola namun akhirnya mereka ditunjuk sebagai fans club resmi

atau mendapatkan pengakuan dari klub tersebut, meski tetap pengaturan dan

pengelolaan fans club tersebut dilakukan oleh pengurus fans club itu

keseluruhanya. Fans club inilah yang membentuk fans identity mereka dengan

mentransfer tradisi dan nilai yang ada dari klub dan fans dimana klub itu berada.

Fans club klub Eropa yang besar yang ada di Indonesia salah satunya

adalah Chelsea Indonesia Supporter Club atau CISC. Fans base dari klub London

barat ini Chelsea, berpusat di Jakarta dan telah memiliki basis fans yang banyak.

Hal tersebut yang membuat Chelsea pernah datang berkunjung ke Indonesia pada

Page 34: KULTUR FANS CLUB SEPAKBOLA MALANG (Studi ...repository.ub.ac.id/915/1/Hasby Basakara Wirandra .pdfii LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI Kultur Fans Club Sepakbola Malang (Studi Etnografi pada

tahun 2013 untuk melakukan uji coba dengan tim Indonesia All-Star. Pada saat

pertandingan itu stadion Gelora Bung Karno penuh dengan fans Chelsea yang

menandakan banyaknya fans Chelsea di Indonesia. Pada pertandingan ini pihak

panitia menyediakan kurang lebih 80.000 ribu tiket untuk penonton yang ludes

habis terjual sehari sebelum pertandingan (Gatra.com). Banyaknya fans Chelsea

di Indonesia membuat CISC harus membuka cabang regional untuk

mengakomodasi fans lain yang memiliki semangat dan kecintaan yang sama

terhadap Chelsea. Pada saat ini cabang regional dari CISC sendiri sudah tersebar

di hampir seluruh wilayah Indonesia, dengan kegiatan rutin adalah nonton bareng

pertandingan yang dimainkan Chelsea. Salah satu dari cabang regional yang

dibina CISC pusat adalah CISC Malang.

CISC Malang sendiri merupakan fans club yang menjadi perpanjangan

tangan dari CISC pusat yang berada di Jakarta. Kegiatan yang biasanya dilakukan

oleh fans club ini adalah menggelar nonton bareng secara rutin tiap minggunya di

beberapa tempat di Malang, dengan tempat yang paling sering digunakan untuk

melakukan nonton bareng adalah Soecorn yang terletak di jalan Soekarno Hatta.

Selain menggelar acara nobar CISC Malang juga melakukan kegitan fun futsal

yang biasa dilakukan pada setiap hari jumat dan melalui fun futsal ini CISC

Malang beberapa kali mengirim tim futsalnya untuk berkompetisi di turnamen

futsal antar fans base di Malang. Kegiatan wajib yang paling sering dilakukan

adalah nonton bareng dan fun futsal namun diluar itu masih banyak kegiatan yang

dilakukan oleh fans club ini. Selain itu kegiatan besar yang biasa dilakukan oleh

Page 35: KULTUR FANS CLUB SEPAKBOLA MALANG (Studi ...repository.ub.ac.id/915/1/Hasby Basakara Wirandra .pdfii LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI Kultur Fans Club Sepakbola Malang (Studi Etnografi pada

CISC Malang adalah melakukan gathering yang biasanya diadakan oleh CISC

pusat.

Chelsea sendiri adalah klub yang berasal dari London barat yang kini

menjadi salah satu tim terbaik di Inggris, bahkan di Eropa. Hal tersebut diperkuat

oleh update dari UEFA yang merupakan badan asosiasi sepakbola Eropa, dimana

UEFA baru saja mempublikasikan ranking klub-klub di Eropa.

Gambar 1.1

Sumber: UEFA.com

Melalui gambar diatas dapat diketahui bahwa Chelsea FC berada di 10 besar klub

besar Eropa dan tidak ada klub Inggris lainya yang berada diatas Chelsea FC

Kegemilangan Chelsea FC sendiri berawal pada saat Roman Abramovic membeli

sebagian besar saham yang ada di Chelsea. Setalah pemebelian itu Chelsea mulai

menjadi tim tangguh dengan banyak membeli pemain berkualitas hasil uang yang

diberikan oleh pemilik. Chelsea pun dapat bersaing dengan klub-klub besar di

Inggris dan juga di Eropa berkat investasi yang diberikan Roman Abramovic,

Page 36: KULTUR FANS CLUB SEPAKBOLA MALANG (Studi ...repository.ub.ac.id/915/1/Hasby Basakara Wirandra .pdfii LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI Kultur Fans Club Sepakbola Malang (Studi Etnografi pada

padahal sebelumnya Chelsea bukanlah klub besar, Chelsea sebelumnya adalah

klub menengah. Melalui bangkitnya Chelsea sebagai klub besar Inggris, banyak

orang mulai mengetahui Chelsea dan mulai mengikutinya. Fenomena ini juga

membuat orang-orang Indonesia mulai menyukai Chelsea dan karena itu

terbentuklah CISC. CISC Jakarta yang merupakan pusat dari fans club klub

Chelsea di Indonesia sendiri telah memiliki fans yang banyak di dalamnya dan hal

tersbut juga berlaku di CISC Malang.

CISC Malang sendiri telah memilki member aktif sebanyak 167 orang dan

itu masih belum ditambah dari fans yang sering mengikuti kegiatan tetapi tidak

mendaftar membership. Selain itu CISC Malang juga memiliki follower yang

cukup banyak di Twitter dan juga Instagram yang memiliki nama akun

@CISCmalang. Di akun instagram mereka memiliki follower sejumlah 2.282 lalu

di Twitter CISC Malang memilki follower sejumlah 3.414 yang tentunya jumlah

tersebut dapat dibilang banyak untuk cakupan kota Malang. Melihat jumlah likes

yang di dapatkan di Instagram CISC Malang sendiri rata-rata mereka

mendapatkan likes sebanyak 150an per post nya. Hal ini menurut peneliti, CISC

Malang sudah cukup banyak diketahui oleh orang Malang karena kota Malang

bukanlah kota yang memiliki animo yang tinggi akan sebuah klub Eropa

dibandingkan dengan klub lokal yang menjadi kebanggan kota ini seperti Arema

yang peminatnya akan sangat jauh bila dibandingkan. Namun melalui pemaparan

itu CISC Malang menurut penulis sudah menjadi salah satu fans base yang

memiliki peminat yang banyak hal ini terbukti dengan ramainya kegiatan yang

mereka adakan seperti nonton bareng dimana peneliti juga pernah beberapa kali

Page 37: KULTUR FANS CLUB SEPAKBOLA MALANG (Studi ...repository.ub.ac.id/915/1/Hasby Basakara Wirandra .pdfii LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI Kultur Fans Club Sepakbola Malang (Studi Etnografi pada

ikut kegiatann tersebut dan peneliti meilihat banyak orang-orang malang yang

datang untuk nonton bareng yang membuat Soecorn selaku tempat nonton bareng

penuh.

Melihat fenomena tersebut maka peneliti tertarik untuk meneliti peran

fans identity dalam membentuk brand community di CISC Malang. Peneliti

tertarik meneliti CISC Malang dikarenakan Chelsea FC adalah salah satu klub elit

dunia yang memilki supporter yang banyak di Indonesia.

No Nama Klub Asal Jumlah Fans

1 Manchester United Inggris 4.833.660

2 FC Barcelona Spanyol 4.730.001

3 Real Madrid Spanyol 4.633.720

4 AC Milan Italia 2.997.288

5 Chelsea Inggris 2.664.635

6 Arsenal Inggris 1.832.796

7 Liverpool Inggris 1.486.138

8 Manchester City Inggris 882.757

Tabel 1.1

Sumber: Kompasiana.com

Berdasarkan tabel diatas Chelsea FC Merupakan klub kelima yang memilki fans

terbanyak di Indonesia. Meskipun Chelsea FC berada di peringkat lima dan masih

berada dibawah Mancester United, FC Barcelona, Real Madrid, dan AC Milan

tetapi Chelsea FC merupakan tim yang baru meraih berbagai kesuksesan. Chelsea

Page 38: KULTUR FANS CLUB SEPAKBOLA MALANG (Studi ...repository.ub.ac.id/915/1/Hasby Basakara Wirandra .pdfii LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI Kultur Fans Club Sepakbola Malang (Studi Etnografi pada

FC yang berdiri pada tahun 1908 baru menjadi klub besar pada tahun 2004 pada

saat mereka berada dibawah kepimilikan Roman Abramovic sementara keempat

klub yang berada diatas Chelsea FC merupakan klub besar yang telah memilki

sejarah panjang dalam dunia sepakbola dimana klub-klub tersebut telah

memenangkan banyak piala semenjak klub itu terbentuk hingga saat ini. melihat

banyaknya fans Chelsea FC di Indonesia maka CISC adalah tempat yang tepat

bagi peneliti untuk melakukan penelitian ini dikarenakan CISC merupakan fans

base resmi Chelsea FC di Indonesia. Pemilihan CISC regional Malang

dikarenakan peneliti melihat sesuatu yang menarik dimana Malang adalah kota

yang memilki fanatisme yang besar terhadap sepakbola terutama kepada klub

Arema. Kefanatikan tersebut didukung oleh artikel yang ditulis di merdeka.com

yang menyatakan bahwa Malang sudah memiliki fanatisme akan sepakbola pada

tahun 1898. Kefanitkan akan sepakbola di Malang sudah muncul pada tahun

1989 sebelum Arema terbentuk. Setelah Arema terbentuk maka fanatisme

sepakbola di Malang dapat diluapkan. Melihat akun facebook Arema, dapat

diketahui bahwa Arema memiliki jumlah fans sebanyak 158.391. berdasarkan

keterangan tersebut akan menarik untuk melihat bagaimana fans base klub asing

dapat tumbuh di kota yang memilki fanatisme yang tinggi terhadap sepakbola dan

juga terhadap Arema. Menarik untuk mengetahui bagaimana CISC Malang

membentuk fans identity mereka. menarik untuk melihat mereka mentransfer

tradisi yang ada di Inggris kedalam fans identity yang di miliki oleh CISC Malang

atau mungkin mereka membentuk fans identity yang berbeda dari tradisi klub

mereka. selain itu melalui penjelasan diatas dapat diketahui bahwa fans identity

Page 39: KULTUR FANS CLUB SEPAKBOLA MALANG (Studi ...repository.ub.ac.id/915/1/Hasby Basakara Wirandra .pdfii LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI Kultur Fans Club Sepakbola Malang (Studi Etnografi pada

menjadi salah satu penentu terbentuknya brand community yang baik maka dari

itu akan menjadi menarik apabila peneliti juga untuk meneliti pembentukan

brand community yang dimilki oleh CISC Malang .

Dengan penjabaran fenomena diatas terdapat reseasrch gap dimana dapat

diketahui ada dua fenomena yang telah peneliti sampaikan seperti pembentukan

fans loyalty yang ada di klub Eropa terbentuk karena klub memiliki brand image

yang kuat yang dipengaruhi salah satunya dari brand community yang baik yang

dibangun oleh fans itu sendiri yang disebut sebagi fans identity. Fans identity

yang diciptakan fans merupakan asal mula dari fans loyalty dan hal tersebut

menarik untuk diketahui di CISC Malang apakah terjadi hal yang sama. lalu

research gap yang lainya adalah bagaimana CISC Malang melakukan

pembentukan fans identity, padahal pembentukan fans identity, dan brand

community, yang dilakukan di klub-klub Eropa melibatkan tradisi atau budaya

lokal mereka yang dimana orang di Eropa bisa mencintai klub mereka karena

klub tersebut adalah klub lokal mereka. selain itu klub tersebut berasal dari

dearah asal mereka sehingga mereka memilki tradisi yang sesuai dengan daerah

tersebut, sementara CISC Malang yang mendukung Chelsea dimana klub tersebut

bukan klub lokal mereka selain itu tradisi fans yang ada di Inggris dan Indonesia

juga berbeda, sehingga bagaimana CISC Malang membentuk fans identity

tersebut sebagai alat atau cara untuk membentuk brand community mereka di

situasi yang berbeda dengan apa yang jurnal yang telah peneliti baca. Berdasarkan

penjelasan tersebut, penelti menemukan sebuah urgency dalam penelitian ini

dimana masih sedikit penelitian yang membahas menganai fans club. Selain itu

Page 40: KULTUR FANS CLUB SEPAKBOLA MALANG (Studi ...repository.ub.ac.id/915/1/Hasby Basakara Wirandra .pdfii LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI Kultur Fans Club Sepakbola Malang (Studi Etnografi pada

peneliti melihat bahwa masih sedikit penelitian yang membahas menganai proses

pembentukan fans identity di dalam sebuah fans club dan sedikitnya pembahasan

menganai pembentukan brand community karena penelitian yang membahas

brand community lebih sering membahas pengaruh brand community terhadap

loyalitas merek. Melalui penelitian ini peneliti berharap bahwa hasil dari

penelitian ini akan memperkaya pengetahuan menganai fans club sepakbola dalam

kajian ilmu komunikasi dan dapat dikembangkan dalam penelitian – penelitian

selanjutnya.

1.2 Rumusan Masalah

1. Bagaimana proses pembentukan fans identitydan Brand Community di

CISC Malang?

1.3 Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui proses pembentukan fans identity dan Brand

Community CISC Malang.

1.4 Manfaat Penelitian

1.4.1 Manfaat Akademis

Melalui penelitian ini diharapkan dapat memberi pengetahuan yang

baru mengenai fans base klub sepakbola dalam kajian ilmu komunikasi

dan khususnya untuk mahasiswa ilmu komunikasi pemintan manajemen

komunikasi serta bisa menjadi bahan acuan untuk penelitian selanjutnya

yang terkait.

Page 41: KULTUR FANS CLUB SEPAKBOLA MALANG (Studi ...repository.ub.ac.id/915/1/Hasby Basakara Wirandra .pdfii LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI Kultur Fans Club Sepakbola Malang (Studi Etnografi pada

1.4.2 Manfaat Praktis

Manfaat Praktis dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui

proses pembentukan fans identity dan brand community di CISC Malang.

Page 42: KULTUR FANS CLUB SEPAKBOLA MALANG (Studi ...repository.ub.ac.id/915/1/Hasby Basakara Wirandra .pdfii LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI Kultur Fans Club Sepakbola Malang (Studi Etnografi pada

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

2.1 Identitas Sosial

Identitas adalah sebuah konsep yang menjelaskan perbedaan individu

dengan individu lainya. Definisi identitas menurut Berk (1993) adalah suatu

konsep mengenai diri yang teroganisasi secara baik, terdiri dari komitmen

individu yang kuat terhadap nilai-nilai, kepercayaan, dan tujuan dirinya (Valentini

& Nisfiannoor, 2006). Marcia (dikutip oleh Papalia etal., 1998) mendefinisikan

identitas sebagai konstruksi diri dan organisasi dinamis atas dorongan,

kemampuan, kepercayaan, dan sejarah diri yang berlangsung secara internal

(Valentini & Nisfiannoor, 2006). Definisi menganai identitas tersebut lebih

dikenal sebagai identitas diri dimana identitas tersebut berfokus kepada

pembahasan mengenai identitas per individunya. Dalam penelitian ini peneliti

membahas identitas karena hal tersebut akan terkait kepada fans idenity, namun di

dalam penelitian ini identitas akan lebih berfokus kepada identitas bersama atau

identitas sosial. Pengguunaan identitas sosial dikarenakan peneliti ingin melihat

pembentukan identitas oleh suatu kelopmok secara keseluruhan.

Teori identitas sosial (Social Identity) dipelopori oleh Henri Tajfel pada

tahun 1957 dalam upaya menjelaskan prasangka, diskrimasi, perubahan sosial,

dan konflik antar kelompok (Sarwono, 1990, h. 90). Identitas sosial itu sendiri

diidentifikasikan oleh Billig sebagai sebuah proses yang mengikat individu pada

kelompoknya dan yang menyebabkan individu menyadari diri sosialnya (social

Page 43: KULTUR FANS CLUB SEPAKBOLA MALANG (Studi ...repository.ub.ac.id/915/1/Hasby Basakara Wirandra .pdfii LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI Kultur Fans Club Sepakbola Malang (Studi Etnografi pada

self) (Sarwono, 2005, h. 22). Kemudian Tajfel (dalam Taylor, Peplau & Sears,

2009) menyatakan bahwa social Identity adalah bagian dari konsep diri individu

yang berasal dari keanggotaannya dalam satu kelompok sosial (atau kelompok-

kelompok sosial) dan nilai serta signifikasi emosional yang ada dilekatkan dalam

keanggotaan itu. Bisa ditarik kesimpulan bahwa identitas sosial adalah sebuah

identitas yang berpengaruh terhadap individu yang dipengaruhi oleh lingkungan

sosialnya. Hal ini bisa tercipta karena karena setiap individu hidup dalam

kelompok-kelompok yang berbeda dan untuk menyesuaikan satu kelompok

dengan yang lainya individu tersebut harus menyesuaikan identitasnya dengan

identitas kelompok tertentu.

Hoog (1995 dikutip Jacobson, 2003, h.3) menjelaskan bahwa teori

identitas sosial merupakan teori psikologi sosial hubungan antara kelompok ,

proses kelompok, dan diri sosial. Asumsi dasar teori ini adalah bahwa identitas

dibentuk berdasarkan keanggotaan kelompok. Menurut teori identitas sosial,

individu dimotivasi untuk berprilaku untuk mempertahankan dan mendorong

harga dirinya (self –esteem). Memilki harga diri yang tinggi merupakan suatu

persepsi tentang dirinya sendiri, seperti seseorang yang menarik, kompeten,

menyenangkan dan memilki moral yang baik. Atribut tersebut membuat individu

lebih tertarik terhadap dunia sosial diluar dirinya yang membuat dia memilki

keinginan untuk menjalin hubunngan yang positif dengan individu lainya. Ketika

seseorang tidak memilki harga diri maka menyebabkan seseorang menjadi

terisolasi.

Page 44: KULTUR FANS CLUB SEPAKBOLA MALANG (Studi ...repository.ub.ac.id/915/1/Hasby Basakara Wirandra .pdfii LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI Kultur Fans Club Sepakbola Malang (Studi Etnografi pada

Identitas sosial memperhatikan hubunngan antara kelompok, proses

kelompok, dan diri sosial, hal ini yang menjadi fokus dalam teori identitas sosial.

Teori identitas sosial melihat bahwa identitas itu akan terbentuk dalam kelompok

sosial dengan berbagai macam cara. Menurut teori ini, identitas sosial seseorang

membentuk konsep diri dan memungkinkan orang tersebut memnenmpatkan diri

pada posisi tertentu dalam jaringan hubungan-hubungan sosial yang rumit

(Sarwono, 2005, h.91). Untuk melihat hal tersebut teori identitas sosial memilki

tiga komponen utama sebagai berikut (Tajfel dikutip McLeod,2008):

1. Kategorisasi

Pada tahap pertama ini, objek dikategorisasi untuk memahami dan

mengindentifikasi mereka. dengan cara yang hampir sama, kita

mengkategorikan orang (termasuk diri kita sendiri) untuk memahami

lingkungan sosial. Kategori sosial merupakan pembagian individu

berdasarkan ras, kelas, pekerjaan, jenis kelamin, agama, dan lain-lain. Jika

kita dapat menetapkan seseorang dalam kategori pekerjaan supir bus maka

tidak akan berjalan normal tanpa menggunakan kategori dalam koteks bus.

Kategorisasi dilihat sebagai sistem orientasi yang membantu untuk

membuat dan menentukan tempat individu dalam masyarakat. Dengan

kata lain, individu dikategorikan untuk lebih saat berhungbungan dengan

mereka. mengingat seseorang dapat menjadi anggota dari beberapa

kelompok, maka individu memiliki identitas sosial untuk setiap kelompok.

Page 45: KULTUR FANS CLUB SEPAKBOLA MALANG (Studi ...repository.ub.ac.id/915/1/Hasby Basakara Wirandra .pdfii LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI Kultur Fans Club Sepakbola Malang (Studi Etnografi pada

2. Identifikasi

Dalam identifikasi, individu mengadopsi identitas kelompok yang sudah

dikategorikan oleh diri kita sendiri. misalnya, seseorang telah

dikategorikan oleh dirinya sendiri seabagai mahasiswa maka kemungkinan

orang itu akan mengadopsi identitas mahasiswa dan mulai bertindak

dengan cara-cara yang diyakininya sebagai tindakan seorang mahasiswa.

Ada makna emosional untuk identifikasi dengan kelompok lain dan harga

diri seseorang akan menjadi terikat dengan keanggotaan kelompok.

3. Perbandingan sosial

Tahap akhir adalah perbandingan sosial. Setelah seseorang dikategorikan

sebagai bagian dari kelompok dan diidentifikasikan oleh kelompok,

selanjutnya akan ada kecenderungan untuk membandingkan kelompoknya

dengan kelompok lain. Jika harga diri mereka adalah untuk

mempertahankan kelompoknya lebih baik dari kelompok lain, maka hal ini

penting untuk memahami prasangka. Pasalnya, setelah dua kelompok

mengidentifikasikan diri mereka sebagai saingan, maka para anggota

kelompok juga akan menjaga harga diri mereka.

2.2 Interaksi Simbolik

Interaksi simbolik adalah sbuah teori yang berasumsi bahwa makna

dibentuk oleh manusia melalui proses komunikasi. Teori ini berfokus pada

individu yaitu persespi dan konsep diri mereka yang terbentuk melalui interaksi

dengan individu yang lain. Teori ini termmasuk dalam mahzab Chicago yang

dikemukan oleh Herbert Blumer dan George Herbert Mead. Mereka berdua

Page 46: KULTUR FANS CLUB SEPAKBOLA MALANG (Studi ...repository.ub.ac.id/915/1/Hasby Basakara Wirandra .pdfii LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI Kultur Fans Club Sepakbola Malang (Studi Etnografi pada

menekankan bahwa penelitian tentang manusi tidak mungkin diteliti dengan studi

yang lain sehingga membuat peneliti harus berempati pada apa yang ditelitinya

dan memasukan pengalaman peneiliti untuh bisa memahami nilai-nilai tersebut.

Blumer juga yang memperkenalkan istilah “interaksi simbolik” sedangkkan Mead

membentuk inti aliran Chicago yang melihat orang sebagai sebagai sesuatu yang

kreatif, inovatif, dan bebas dalam menjelaskan pada tiap situasi yang tidak dapat

dipresdiksi (Littlejohn. 2002)

Selanjutnya, teori interaksionisme simbolik memandang makna-makna

(meanings) dicipta dan dilanggengkan melalui interaksi dalam kelompok-

kelompok sosial (Pawito, 2007). Interaksi sosial memberikan, melanggengkan,

dan mengubah aneka konvensi, seperti peran, norma, aturan, dan makna-makna

yang ada dalam kelompok sosial (Pawito, 2007). Teori ini memiliki tiga premis

dasar yaitu:

Ada tiga premis dasar pada interaksional simbolik. Pertama, bahwa tindakan

manusia terhadap sesuatu berdasarkan arti yang dimilikinya terhadap sesuatu

tersebut. tindakan manusia tidak akan sama kepada semua objek, karena setiap

objek memiliki arti tertentu, maka reaksi manusia terhadap masing-masing objek

akan berbeda. Kedua, arti dari sesuatu muncul dari interaksi sosial. manusia

secara bersama-sama menciptakan arti kepada suatu objek. Ketiga, arti dari

sesuatu itu dimodifikasi lewat proses interpretasi (Raco, 2010).

Melalui tiga premis ini dapat diketahui bahwa interaksi simbolik adalah sebuah

cara untuk memahami tindakan yang dilakukan oleh manusia. Melalui interaksi

simbolik peneliti melihat bahwa setiap tindakan manusia di dasari oleh sebuah

makna tertentu yang terbentuk berdasarkan interaksinya dan juuga intepretasinya.

Page 47: KULTUR FANS CLUB SEPAKBOLA MALANG (Studi ...repository.ub.ac.id/915/1/Hasby Basakara Wirandra .pdfii LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI Kultur Fans Club Sepakbola Malang (Studi Etnografi pada

Untuk mempermudah pembahasan interasi simbolik maka dari itu peneliti

akan menjabarkan perspektif interaksi simbolik. Barbara Ballis Lal (lihat

Littlejohn, 2002: 145) mengidentifikasi cara pandang interaksionisme simbolik

sebagai berikut (Pawito, 2007):

1. Orang mengambil keputusan dan bertindak sesuai dengan pemahaman

subjektif tentang situasi yang dihadapi.

2. Kehidupan sosial lebih merupakan proses-proses interaksi daripada

struktur-struktur yang karenanya senantiasa berubah.

3. Orang memahami pengalamanya melalui makna-makna yang ia ketahui

dari kelompok-kelompok primer (primery groups), dan bahasa merupakan

suatu hal yang esensial dalam kehidupan sosial.

4. Dunia ini terbangun atas objek-objek sosialyang disebut dengan sebutan

tertentu dengan sebutan tertentu dan menentukan makna-makna sosial

5. Tindakan manusia didasarkan pada penafsiran-penafsiran dimana objek-

objek yang relevan serta tindakan-tindakan tertetnu diperhitungkan dan

didefinisikan.

6. Kesadaran tentang diri sendiri seseorang (one‟s self) merupakan suatu

objek yang signifikan, dan seperti objek sosial yang lainya ia didefinisikan

melalui interaksi sosial dengan orang lain

2.3 Fans Identity

Fans identity merupakan identitas fan yang diciptakan oleh fan sendiri.

Fans idenitity adalah identitias tertentu yang melekat kepada fans. Fans identity

Page 48: KULTUR FANS CLUB SEPAKBOLA MALANG (Studi ...repository.ub.ac.id/915/1/Hasby Basakara Wirandra .pdfii LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI Kultur Fans Club Sepakbola Malang (Studi Etnografi pada

dapat terbentuk melalui berbagai macam cara dan fans identity dapat menciptakan

hubungan diantara anggotanya. “A fan identity, as with any group identity, is

beneficial to the individual in that it may provide a sense of community”

(Jacobson, 2003). Melalui kutipan diatas dapat dikatakan bahwa fans identity

memiliki peran dalam pembentukan komunitas karena dengan adanya fans

identity individu yang terlibat dalam fans club akan memiliki rasa kebersamaan

sebagai sebuah komunnitas, hal tersebut dikarenakan fans memiliki identitas

bersama yang dapat menguatkan rasa sebagai sebuah komunitas. Identitas yang

terbentuk dalam fans identity dapat berkembang dan mempengaruhi beberapa

aspek seperti yang dijelaskan Jacobson (2003) “In the creation of a fan identity,

the individual will develop either a personal identity, a social identify, or both”.

Dalam pembentukan fans identity, individu akan mengembangkan identitas

personal, identitas sosial, atau keduanya. Dalam penelitian ini penelit fokus

kepada pembentukan pembentukan fans identity secara kelompok atau

keseluruhan sebagai sebuah fans club.

Pembentukan fans identity dipengaruhi oleh banyak hal. Salah satu yang

berperan dalam pembentukan fans identity adalah fans. fans dapat membentuk

fans identity dan hal yang mempengaruhi itu adalah budaya yang didapat oleh

para fans tersebut. Menurut Budka & Jakono fans identity terbentuk melalui

budaya fans sebagai berikut (Budka & Jakono, 2013):

In his attempt to create a typology of football fan style, Udo Merkel (1999) also

contributes to the analysis of fan identity. He argues that certain aspects of

football fan culture can be examined by utilising the following three categories:

Page 49: KULTUR FANS CLUB SEPAKBOLA MALANG (Studi ...repository.ub.ac.id/915/1/Hasby Basakara Wirandra .pdfii LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI Kultur Fans Club Sepakbola Malang (Studi Etnografi pada

1) “image”: this category includes the fans' outfits, considering the trend to

uniformity in the football context, stickers, flags and everyday articles one can

buy at football and fan shops;

2) “demeanour”: this means the expressions and postures of fans and their body

style;

3) “argot”: including language, specific vocabularies, football chants and songs.

2.4 Komunikasi Ritual

Komunikasi ritual menurut James Carey dalam bukunya Communication

as Culture adalah “a ritual view of communication is directed not toward

extension of messeges in space but toward the maintenance of society in time; not

the act of imparting information but the representation of shared beliefs” (Carey,

1989; 18). Menurut pejelasan James Carey komunikasi ritual tidak diarahkan

kepada sebuah perpanjangan pesan tetapi untuk memelihara masyarkat pada

waktu tertentu, dan komunikasi ritual bukan tindakan untuk menanamkan

informasi tetapi lebih kepada sebuah representasi kepercayaan bersama.

Penjelasan tersebut dilandasi oleh pandangan James Carey sendiri mengenai

komunikasi ritual seperti “it sees the original or highest manifestation of

communication not in the transmission of intelligent information but in that

construction and maintenance of an ordered, meaningful cultural world that can

serve as as control and container for human action” (Carey, 1989, h. 18). James

Carey melihat bahwa manifestasi tertinggi dalam komunikasi bukanlah berasal

dari transmisi informasi tetapi lebih kepada konstruksi dan pemeliharaan sebuah

budaya yang berarti dapat menjadi sebuah kontrol dan wadah terhadap tindakan

manusia.

Page 50: KULTUR FANS CLUB SEPAKBOLA MALANG (Studi ...repository.ub.ac.id/915/1/Hasby Basakara Wirandra .pdfii LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI Kultur Fans Club Sepakbola Malang (Studi Etnografi pada

Penjelasan menganai komunikasi ritual diperjelas dalam buku Makna

Budaya dalam Komunikasi Antar Budaya dimana di dalam buku tersebut

dijelaskan bahwa Carey menyatakan bahwa komunikasi merupakan suatu proses

„ritual‟ yang mengemukakan informasi melalui dua model, yaitu: (1) model

transmisi, yakni model yang tidak secara langsung mengutamakan perluasan

pesan dalam ruang, tetapi diarahkan untuk mengelola masyarakat dalam satuan

waktu, model yang tidak mengutamakan tindakan untuk mengambil bagian

dalam informasi, tetapi representasi dari pertukaran keyakinan; (2) sebagai pola

dasar suatu „ritual‟ untuk menarik orang lain agar turut serta dalam kebersamaan

(1989) (Liliweri, 2002, h. 4). Dapat dikatakan bahwa komunikasi ritual adalah

sebuah tindakan komunikasi yang dilakukan untuk memepertahankan budaya

yang dimiliki, masyarkat yang terikat dalam komunitas, sebagai represesntasi

keyakinan yang dipercayai suatu kelompok, dan sebuah tindakan yang dilakukan

agar terbentuk kebersamaan di dalam kelompok. Manusia sebagai mahluk sosial

pasti memiliki tindakan yang kita sebut dengan ritual yang dilakukan sebagai

bentuk kebersamaan atau yang lain-lainnya. Sebagai orang Indonesia yang

memiliki budaya yang sangat kaya tentunya kita akan menemukan banyak ritual

di dalam keseharian kita. Terlebih Indonesia juga merupakan negara yang masih

menjujung tinggi agama di keseharianya dimana hal itu terrtulis dalam sila

pertama pancasila. Kegiatan kita beragama seperti sholat bagi umat muslim

merupakan bagian dari ritual. Ritual merupakan bentuk-bentuk komunikasi yang

berlangsung secara teratur dan anggota suatu organisasi merasa sebagai bagian

yang rutin dan terbiasa dari kehidupan organisasi (Antoni, 2004, h. 252).

Page 51: KULTUR FANS CLUB SEPAKBOLA MALANG (Studi ...repository.ub.ac.id/915/1/Hasby Basakara Wirandra .pdfii LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI Kultur Fans Club Sepakbola Malang (Studi Etnografi pada

Komunikasi ritual identik dengan budaya dan kebudayaan di setiap daerah atau

kelompok tentunya berbeda sehingga komunikasi ritual yang dilakukan oleh

setiap kelompok tentunya akan berbeda.

Setiap kelompok memiliki kebudayaan yang berberdan dan selama hidup

seseorang pasti ia akan melakukan tindakan komunikasi ritual. Komunikasi ritual

yang biasa dilakukan bisa dalam bentuk kegiatan keagamaan, acara ulang tahun,

pernikahan, upacara kematian, dan lain-lain. Individu melakukan komunikasi

ritual untuk menunjukan hal-hal simbolik tertentu. Dalam acara itu orang

mengucapkan kata-kata atau menampilkan prilaku simbolik (Supratman dan

Mahadian, 2016, h. 23). Mengapa orang melakukan hal tersebut apa yang

melandasi kegiatan tersebut. komunikasi ritual yang dilakukan tersebut

merupakan kegiatan untuk menunjukan bahwa orang tersebut merupakan bagian

dari kelompok tertentu. Dijelaskan dalam buku Psikologi Komunikasi mereka

yang berpartispasi dalam bentuk komunikasi ritual tersebut menegaskan kemabali

komitmen mereka kepada tradisi keluaraga, komunitas, suku, bangsa, negara atau

agama mereka (Supratman dan Mahadian, 2016, h. 24). Sebagai contoh orang

yang berasal dari daerah sunda atau Jawa Barat akan menunjukan komitmen

mereka terhadap daerah asal mereka dengan menggunakan bahasa sunda atau

mungkin pada saat orang tersebut mengadakan pernikahan maka pernikahan

tersebut akan menggunkan adat sunda.

Untuk manambah penjelasan yang sudah dijelaskan lebih awal mengenai

komunikasi ritual, perlu diketahui bahwa komunikasi ritual memiliki beberapa

karakteristik. Karakteristik ini dijelaskan dalam Jurnal Perspektif Komunnikasi

Page 52: KULTUR FANS CLUB SEPAKBOLA MALANG (Studi ...repository.ub.ac.id/915/1/Hasby Basakara Wirandra .pdfii LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI Kultur Fans Club Sepakbola Malang (Studi Etnografi pada

Ritual Mengenai Pemanfaatan Natoni Sebagai Media Komunikasi Traditional

Dalam Masyarakat Adat Boti Dalam Di Kabupaten Timr Tengah Selatan, Propinsi

Nusa Tenggara Timur. Menurut jurnal tersebut karakteristik Komunikasi Ritual

sebagai berikut (Andung,2010):

1. Komunikasi sebagai Kegiatan Berbagi, Berpartisipasi, Berkumpul, dan

Bersahabat, Komunikasi ritual dipahami sebagai kegiatan berbagi,

berpartisipasi, berkumpul, bersahabat, dan kepemilikan akan keyakinan

yang sama (Carey, 1992:18).

2. Proses Komunikasi Ritual, Rothenbuhler dan Coman (2005:4), dengan

merujuk pada pandangan James W. Carey, menekankan bahwa sebagai

salah satu bentuk dan model dari komunikasi sosial (social communi-

cation), proses komunikasi yang terjadi dalam komunikasi ritual bukanlah

berpusat pada transfer (pemindahan) informasi. Sebaliknya, lebih

mengutamakan sharing (berbagi) mengenai common culture (budaya

bersama).

3. Komunikasi sebagai sebuah kegiatan sakral dan keramat, Pola komunikasi

dalam perspektif ritual ibarat sebuah upacara suci atau sacred ceremony

dimana setiap orang ikut mengambil bagian secara bersama dalam

bersekutu dan berkumpul. Yang lebih diutamakan adalah soal

kebersamaan masyarakat dalam melakukan doa, bernyanyi dan

seremonialnya (Radford, 2005:15).

Page 53: KULTUR FANS CLUB SEPAKBOLA MALANG (Studi ...repository.ub.ac.id/915/1/Hasby Basakara Wirandra .pdfii LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI Kultur Fans Club Sepakbola Malang (Studi Etnografi pada

4. Penggunaan bahasa, Penggunaan bahasa dalam komunikasi ritual

dilakukan secara artifisial dan simbolik. Hal mana dapat terlihat dalam

wujud tarian, permainan, kisah, dan tutur lisan (Carey, 1992:19).

5. Keterlibatan komunikan, Komunikasi dalam perspektif ritual diibaratkan

sebagai sebuah upacara suci dan mengharuskan komunikan untuk ikut

mengambil bagian secara bersama. Keterlibatan komunikan seperti halnya

bermain di dalam suatu drama suci (Radford, 2005:15).

6. Pemilihan simbol komunikasi, Penggunaan simbol-simbol komunikasi

yang unik atau khas merupakan salah satu ciri yang menonjol dalam

komunikasi ritual. Simbol-simbol komunikasi yang digunakan tersebut

tidak dipilih oleh partisipan, melainkan sudah tersedia sejak turun-temurun

berdasarkan tradisi budaya yang bersangkutan (Carey, 1992:54).

7. Ambiguitas Pesan, Pesan yang disampaikan dalam komunikasi ritual

biasanya tersembunyi (latent), membingungkan dan bermakna ganda atau

ambigu (Carey, 1992: 54).

8. Media adalah Pesan, Dalam komunikasi ritual, McQuail (2000:54)

mengatakan bahwa “medium and message are usually hard to separate”.

2.5 Komunitas

Pengertian pertama bisa kita lihat dengan bertolak dari kata latin

Communitas (Martasudjita, 2001, h. 15). Kata lating communitas dibentuk dari

kata com (cum) + unus + tas (Martasudjita, 2001, h. 15). Kata com (cum) berarti

„dengan atau bersama dengan‟ ; kata unus berarti „satu‟ ; dan akhiran tas

menunnjukan gagasan abstrak (Martasudjita, 2001, h. 15). Dengan demikian

Page 54: KULTUR FANS CLUB SEPAKBOLA MALANG (Studi ...repository.ub.ac.id/915/1/Hasby Basakara Wirandra .pdfii LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI Kultur Fans Club Sepakbola Malang (Studi Etnografi pada

secara harfiah, communitas atau komunitas berarti suatu kesatuan oleh ikatan

suatu kebersamaan (Martasudjita, 2001, h. 15). Lebih lanjut, Definisi komunitas

adalah sebuah struktur interaksi sosial yang terdiri dari berbagai dimensi

fungsional yang ditandai dengan adanya hubungan timbal balik dan saling

menguntungkan (Soenarno, 2002). Komunitas (community) dapat didefinisikan

sebagai suatu kelompok orang-orang komunal di tingkat lokal yang dicirikan oleh

terdapatnya interaksi sosial (secara horizontal) yang intensif diantara mereka para

anggota-anggotanya (Pranoto, 2009, h. 108). Bisa disimpulkan bahwa komunitas

adalah sekumpulan orang yang terikat dalam suatu kelompok yang dimana di

dalam kelompok tersebut menciptakan ikatan diantara anggotanya dan juga suatu

kebersamaan. Dalam sebuah komunitas akan tercipta interkasi diatara anggotanya

yang intensif.

Komunitas sendiri terbentuk karena adanya kepentingan yang sama yang

dimiliki oleh anggotanya yang akhirnya dapat membentuk sebuah komunitas,

dimana mereka bisa berkumpul dan berinteraksi dengan anggotanya. Kepentingan

yang sama ini yang dapat menarik orang untuk ikut berkumpul besama

membentuk sebuah komunitas. Kepentingan itu bermacam-macam bisa seperti

daerah asal yang sama, kecintaan akan sebuah merek, dan lain-lainya. Menurut

Mac Iver dalam (Mansyur, Cholil, 1987, h. 69). Community diistilahkan

sebagaipersekutuan hidup atau paguyuban dan dimaknai sebagai suatu daerah

masyarakat yang ditandai dengan beberapa tingakatan pertalian kelompok sosial

satu sama lain. Keberadaan komunitas biasanya didasari oleh beberapa hal yaitu:

1. Lokalitas

Page 55: KULTUR FANS CLUB SEPAKBOLA MALANG (Studi ...repository.ub.ac.id/915/1/Hasby Basakara Wirandra .pdfii LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI Kultur Fans Club Sepakbola Malang (Studi Etnografi pada

2. Sentiment community

Lebih lanjut menurut Mac Iver dalam (Soerjono, Soekanto, 1983, h. 143), unsur-

unsur dalam sentiment community adalah:

1. Seperasaan

Unsur seperasaan muncul akibat adanya tindakan anggota dalam

komunitas yang mengindentifikasi dirinya dengan kelompok

dikarenakan adanya kesamaan kepentingan.

2. Sepenanggunan

Sepenanggungan diartikan sebagai kesadaran akan peranan dan

tanggung jawab anggota komunitas dalam kelompoknya.

3. Saling memerlukan

Unsur saling memerlukan diartikan sebagai perasaan ketergantungan

terhadap komunitas baik yang sifatnya fisik maupun psikis.

Dengan hal-hal yang telah dijabarkan diatas, komunitas dapat terbentuk

melalui interaksi anggotanya yang di dalamnya memilki kesamaaan kepentingan.

Selain itu untuk mengetahui apakah sebuah kelompok tertentu merupakan

komunitas atau tidak dapat diketahui melalui ciri-cirinya. Sebuah komunitas

memiliki empat ciri utama (Jasmadi, 2008, h. 15), yaitu:

1. Adanya keanggotaan di dalamnya. Sangat tidak mungkin ada

komunitas tanpa ada anggota di dalamnya

2. Saling memengaruhi. Antar anggota komunitas bisa saling

memengaruhi satu dengan yang lainnya.

Page 56: KULTUR FANS CLUB SEPAKBOLA MALANG (Studi ...repository.ub.ac.id/915/1/Hasby Basakara Wirandra .pdfii LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI Kultur Fans Club Sepakbola Malang (Studi Etnografi pada

3. Adanya integrasi dan pemenuhan antar anggota

4. Adanya ikatan emosional antar anggota

2.6 Brand Community

Brand community atau komunitas merek dapat diartikan suatu organisasi

individual yang berorientasi pada suatu kebersamaan, adanya rasa saling

bertanggung jawab antara sesama anggota (Rothaermel dan Sugiyama 2001, h.

297). Brand community sebagai kelompok sosial yang dipilih secara pribadi

berdasarkan pada kesamaan komitmen terhadap kelas produk tertentu, merek, dan

aktivitas konsumsi (Schouten dan Mc Alexander 1995, h. 413). Sementara

menurut Muniz dan Guinn, komunitas merek adalah sesuatu yang spesial,

hubungan yang tak terbatas wilayah,berdasarkan kepada seperangkat struktur

hubungan sosial diantara pecinta merek (Muniz dan O Guinn 2001, h. 413). Bisa

disimpulkan bahwa brand community adalah sebuah komunitas yang terbentuk

dikarenakan adanya kecintaan terhadapa sebuah merek tertentu. Di dalannya

menjadi wadah bagai para individu yang menyukai merek tersebut untuk

menunjukan gairah mereka akan merek tertentu.

Brand community memilki tiga komponen sebagai berikut (Muniz dan

Guinn, 1995) :

1. Consciousness of kind

Consciousness of kind mengacu pada hubunugan intristik dan perasaan

kolektif diantara para anggota dan sekaligus merasakan perbedaan diantara

mereka yang tidak termasuk anggota komunitas. Consciousness of kind

Page 57: KULTUR FANS CLUB SEPAKBOLA MALANG (Studi ...repository.ub.ac.id/915/1/Hasby Basakara Wirandra .pdfii LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI Kultur Fans Club Sepakbola Malang (Studi Etnografi pada

mencakup rasa kepemilikan komunitas dari orang yang mempunyai

ketertarikan yang sama. Anggota komunitas cenderung untuk

mengidentifikasikan dirinya dengan yang lain. Melalui konsumsi suatu

merek, anggota komunitas merasa saling memahami satu sama lain.

2. Shared rituals and tradition

Salah satu komponen utama suatu komunitas adalah adanya rituals and

tradition yang tersebar diseluruh anggota dan membuat unik komunitas

tersebut. rituals and tradition ini disebar melalui anggota dan mereka

mendefinisikan karakter dan budaya komunitas. Dalam brand community,

rituals and tradition secara dominan berhubungan dengan merek-

penggunaan dari suatu merek, tujuan dari penggunaan suatu merek

asosiasi dengan merek. Pengetahuan tentang merek, keinginan untuk

berpartisipasi dalam aktivitas yang berhubungan dengan merek. Rituals

and tradition dicetuskan tidak hanya dengan pengguna merek (Anggotta

komunitas) tetapi juga oleh pembuat merek (perusahaan). Dalam

menciptakan rituals and tradition diusahakan dapat meningkatkan

keterlibatan dan partisipasi anggota terhadap merek, perusahaan mendapat

keuntungan dalam membangun loyalitas awal selama siklus penggunaan

dari suatu merek.

3. Sense of moral responsibility

Komponen ini mengacu kepada sejulah kesadaran akan tanggung jawab

moral sebagai suatu perasaan akan kewajiban terhadap komunitas secara

keseluruhan dan kepada setiap anggota komunitas. Komponen ini

Page 58: KULTUR FANS CLUB SEPAKBOLA MALANG (Studi ...repository.ub.ac.id/915/1/Hasby Basakara Wirandra .pdfii LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI Kultur Fans Club Sepakbola Malang (Studi Etnografi pada

diharapkan akan menjadi suatu aksi yang kolektif ketika komunitas

mereka berada dalam ancaman.

2.7 Penelitian Terdahulu

Penelitian I Penelitian II Penelitian III

Judul The Social

Psychology of the

Creation of a Sports

Fan Identity: A

Theoretical Review

of the Literature

The Examination of

Brand Community

Concept in Football

Sport Clubs and a

Case Study From

Turkey: The

Evaluation of

Fenerbahce‟s Sports

Club and its Practices

as a Brand

Community

Fans, Romans,

Countrymen:

Soccer Fandom and

Civic Identity in

Contemporary Rome

Peneliti Beth Jacobson

(2003)

Ors Muge dan Latif

Ozge (2013)

Matthew Guschman

(2011)

Metode Kualitatif, deskriptif Kualitatif, etnografi Kualitatif, Etnografi

Hasil Berdasarkan jurnal

ini dapat diketahui

bahwa alasan

mengapa orang bisa

memilih atau

menyukai olahraga

karena melalui

olahraga orang bisa

lepas dari rutinitas

setiap hari, sebagai

sarana hiburan,

faktor ekonomi,

kualitas artistik dan

estetika, terafiliasi

dengan kelompok

tertentu, dan menjadi

kebutuhan sebuah

keluarga.

Pembentukan fans

identity dipengaruhi

oleh dua hal yang

pertama melalui

interpersonal dan

yang kedua melalui

Hasil dari jurnal ini

menunjukan bahwa

fans fenerbahche

memiliki ketiga

indikator brand

community tersebut.

fans dari fenerbahche

memiliki kesadaraan

akan semacam nilai

yang ada di dalam

klub tersebut seperti

dengan selalu

memenuhi stadion

pada saat

pertandingan selain itu

mereka juga bangga

untuk selalu membeli

dan memakai produk

dari fenebahche

seperti membeli

merchandise resmi.

Selain itu mereka

selalu melakukan

sebuah rituaal dasar

Jurnal ini membahas

tentang fandom A.S

Roma yang di dalam

fans club mereka

membangun identitas

romanesco yang

merupakan identitas

asli orang roma,

identitas ini meliputi,

kebiasaan, berbicara,

dan tradisi. Fans klub

A.S Roma terbagi dua

yang pertama adalah

roma testacio yang

merupkan fans klub asli

dari A.S Roma.

Dimana pada

dahulunya A.S Roma

didiriki di daerah

testacio yang

merupakan sebuah

pemukiman yang

berada di kota Roma.

Roma testacio memiliki

Page 59: KULTUR FANS CLUB SEPAKBOLA MALANG (Studi ...repository.ub.ac.id/915/1/Hasby Basakara Wirandra .pdfii LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI Kultur Fans Club Sepakbola Malang (Studi Etnografi pada

simbol-simbol

seperti logo, warna,

nama tim, dan lagu.

identitas bersama

juga memiliki

pengaruh dalam

pembentukan fans

identity dalam

olahraga karena

dengan adanya

identitas bersama

akan memberikan

individu memiliki

perasaan saling

memiliki terhadap

sebuah kelompok.

yang merupakan

tradisi dari sebuah

klub seperti selalu

memakai warna klub

yaitu kuning dan biru

tua selain itu mereka

selalu menghafal dan

mengingat slogan dan

nyanyian untuk

fenebahche dan

mereka memiliki

perayaan setiap

tahunya yaitu

fernefest yang dia

adakan setiap tahun

unutk merayakan

aniversary klub

fenerbahce. Lalu dari

sisi tanggung jawab

moral yang dilakukan

fans adalah ketika

klub fenerbache

sedang tersandung

kasus pengaturan

pertandingan yang

akhirnya membuat

beberapa

club house dimana para

fans dapat berkumpul

dan bersosialisasi di

dalamnya. Mereka

mempertahankan

identitas mereka

dengan dekorasi club

house yang seisi

temboknya diwarnai

dengan warna orange

dan merah tua yang

merupkan warna kota

roma dan juga A.S

roma ejekan juga

menjadi bagian dari

identitas mereka

dimana ejekan itu lebih

sering tertuju pada S.S

Lazio ejekan tersebut

bisa berupa nyanyian

dan poster, melalui

club house tersebut

mereka juga berbagi

tradisi seperti bermain

kartu dan bersosialisasi

Selain roma

testacio ada fans club

lain yang merupakan

fan bas dari A.S Roma

yaitu core de roma. hal

ini berbeda dengan

roma testacio dimana

fans member mereka

adalah orang roma

dimana A.S Roma

adalah klub lokal

mereka. di dalam core

de roma membernya

bisa dari roma dan

sekitar itali dan bahkan

seluruh dunia. Core de

roma tetap

mempertahankan

identitas A.S Roma dan

romans melalui website

nya melalui design web

Page 60: KULTUR FANS CLUB SEPAKBOLA MALANG (Studi ...repository.ub.ac.id/915/1/Hasby Basakara Wirandra .pdfii LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI Kultur Fans Club Sepakbola Malang (Studi Etnografi pada

yang menyesuaikan

warna kota dan klub,

lalu menampilkan logo

klub, pemain dan lain-

lain seperti tentara

roman dan gladiator

karena mereka

menganggap pemain

A.S Roma adalah

pejuang yang membela

roma. Selain itu

identitas yang

disampaikan melalui

forum

Implik

asi

pada

peneliti

an

Implikasi terhadap

penelitian ini adalah

sama-sama

membahas

meneganai

pembentukan fans

identity sehingga

dapat menjadi

rujukan peneliti

dalam melakukan

penelitian ini

Implikasi terhadap

penelitian ini adalah

jurnal ini membahas

tentang brand

community di dalam

fans club yang

memberikan

gamabaran kepada

peneliti mengenai

kaitan brand

community dengan

fans club

Implikasi dalam

penelitian ini adalah

jurnal ini membahsa

pembentukan fans

identity yang berasal

dari fans club itu

sendiri, sehingga

peneliti menjadikanya

sebagai rujukan dalam

penelitian ini

2.8 Kerangka Pemikiran

Penelitian ini berdasarkan kepada fenomena fans di dunia dan terutama di

Eropa, dimana fans-fans tersebut akan mendukung dan memberikan apapun untuk

klubnya. Fans-fans tersebut bisa menjadi loyal terhadap klub mereka karena klub

yang mereka dukung adalah representasi dari daerah dimana fans-fans itu tinggal.

Disamakan oleh daerah yang sama maka loyalitas itu lahir karena klub tersebut

memiliki identitas yang sama budaya yang sama atau bahkan di sebuah klub

membawa ideologi yang sama. Hal seperti itu juga bisa kita lihat di dalam negeri

sebagai contoh di Kota Malang sebagian besar masyarakatnya akan mendukung

Page 61: KULTUR FANS CLUB SEPAKBOLA MALANG (Studi ...repository.ub.ac.id/915/1/Hasby Basakara Wirandra .pdfii LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI Kultur Fans Club Sepakbola Malang (Studi Etnografi pada

Arema karena Arema membawa kebanggan Kota Malang sehingga orang-orang

yang berada di Malang akan mendukung Arema. Sebagai contoh lainya identitas

dimiliki bersama seperti di klub sepakbola Barcelona dimana mereka merupakan

orang Catalan yang menganggap dirinya beda dengan sebagian besar orang-orang

Spanyol, pada saat sebelum pertandingan, ketika pertandingan berlangsung, dan

seusai pertandingan mereka akan berbicara menggunakan bahasa katalan yang

berbeda dengan Spanyol, selain itu mereka juga akan mengibarkan bendera

Catalan sebagai simbol kebanggaan sebagai orang Catalan dan juga sebagai

simbol perlawanan kepada Spanyol. Hal-hal tersebut terjadi di seluruh klub di

dunia dan identitas daerah tersebut melekat kepada klub dan dibentuk,

dikembangkan, dan dipertahankan oleh orang-orang yang ada di daerah tersebut

yaitu fans mereka.

Komunitas-komunitas yang berkumpul untuk mendukung tim yang sama,

yang lebih kita kenal dengan nama fans club. Fans club di Indonesia ini sudah

cukup banyak rata-rata fans club yang ada adalah fans club klub-klub sepakbola

yang sudah memiliki nama besar di sepakbola dunia. Salah satu dari fans club

yang berkembang di Indonesia ialah CISC yang merupakan fans club dari Chelsea

FC, klub sepakbola yang bermarkas di London Inggris. CISC yang berpusat di

Jakarta kini telah memiliki banyak cabang di seluruh Indonesia, salah satunya di

Malang.

CISC Malang yang merupakan kepanjangan tangan dari CISC pusat ini

memiliki banyak anggota baik yang aktif seperti mereka yang ikut mengurus dan

juga memiliki kartu membership atau pun yang tidak aktif yaitu mereka yang

Page 62: KULTUR FANS CLUB SEPAKBOLA MALANG (Studi ...repository.ub.ac.id/915/1/Hasby Basakara Wirandra .pdfii LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI Kultur Fans Club Sepakbola Malang (Studi Etnografi pada

tidak memiliki kartu membership tetapi tetap datang di kegiatan-kegiatan yang

diadakan oleh CISC Malang. Animo yang ada di dalam CISC Malang cukup besar,

dimana disetiap kegiatan yang di adakan CISC Malang selalu ramai terutama pada

saat acara nonton bareng. Fanatisme juga terasa diantara fans Chelsea di Malang.

Melihat hal itu penelitian ini berpikir bahwa ada hal yang menarik untuk diteliti di

dalam fenomenan ini, yaitu adanya kesenjangan dimana pada dasarnya fanatisme

terhadap klub itu bisa terbentuk ketika klub tersebut memrepresentasikan daerah

dimana fans itu terletak sehingga klub dan fans membawa identias yang sama

yang merepresentasikan daerah mereka, namun yang terjadi adalah untuk

fenomena di CISC Malang adalah bagaimana orang-orang yang ada di Malang

bisa menjadi fanatik terhadap Chelsea dan rela melakukan apa saja untuk

mendukung tim tersebut padahal identitas Chelsea yang berada di London dan

Malang tentunya berbeda. Identitas yang menjadi dasar mengapa orang bisa

mencintai sebuah klub sepakbola, bagaimana bisa dapat terbentuk di Malang yang

memiliki perbedaaan budaya. Bagaimana CISC Malang dapat membentuk

identitas mereka yaitu fans identity yang sehingga dapat menciptakan kecintaan

akan Chelsea.

Melalui dasar tersebut maka peneliti memiliki pemikiran bahwa fans club

sepakbola ini terbentuk karena didasari kepada individu yang memiliki kecintaan

akan sebuah klub yang sama. Fans klub itu berkumpul untuk mendukung klubnya

dan ketika mereka berkumpul identitas sosial itu diciptakan. Setelah identitas

sosial tertanam di dalam benak individu maka identitas sosial akan terbentuk .

Identitas sosial dikuatkan dengan kominkasi ritual yang dilakukan oleh fans club

Page 63: KULTUR FANS CLUB SEPAKBOLA MALANG (Studi ...repository.ub.ac.id/915/1/Hasby Basakara Wirandra .pdfii LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI Kultur Fans Club Sepakbola Malang (Studi Etnografi pada

tersebut karena melalui komunikasi ritual orang dapat menunjukan komitmen

sebagai satu fans club. Hal tersebut juga bisa berlaku sebaliknya dimana

komunikasi ritual yang mempengaruhi fans club tersebut dalam hal penciptaan

identitas sosial sehingga komunikasi ritual, identitas sosial dan juga fans club

memiliki hubungan yang saling berpengaruh. Ketika identitas sosial fans club

kuat maka brand community akan tercipta. Brand community akan tercipta ketika

fans club memiliki consciousness of kind, shared rituals and tradition, dan sense

of responsibility di dalam fans club tersebut.

Fans Club

Identitas sosial

Komunikasi Ritual

Brand Community

Conciousness of kind Shared Rituals and Tradition Sense of Responsibility

Identitas sosial

Page 64: KULTUR FANS CLUB SEPAKBOLA MALANG (Studi ...repository.ub.ac.id/915/1/Hasby Basakara Wirandra .pdfii LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI Kultur Fans Club Sepakbola Malang (Studi Etnografi pada

Daftar pustaka

Sarwono, Sarlito W. Psikologi sosial: psikologi kelompok dan psikologi terpaan.

Jakarta: Balai Pustaka, 1999.

Sarwono, Sarlito W. Psikologi sosial: psikologi kelompok dan psikologi terpaan.

Jakarta: Balai Pustaka, 2005.

Taylor, Shelley E & Peplau Letita Anne & Sears David O. (2009). Psikologi

Sosial. Edisi Kedua Belas. Jakarta: Kencana

Rothaermel F.T dan Sugiyama. 2001. “Virtual Internet Communities and

Commercial Succes Individual and Community”, Journal of Management 27.pp

297-312.

Schouten J. McAlexander, J. H. 1995. “Subculture and Consumption: an

Ethnography of The New Bikers”. Journal of Consumers Research 22 (3): 43-61.

Muniz, A.M. Jr. And T.C. O‟Guinn. 1995. „Brand Community‟, Journal of

Consumer Research, 27(4): 412-32.

Muniz, A.M. Jr. And T.C. O‟Guinn. 2001. „Brand Community‟, Journal of

Consumer Research, 27(4): 412-32.

Maratsudjita, E. 2001. Komunitas Trasformatif. Yogyakarta: Kansius

Pranoto, Sugimin. 2009. Lesson Learned Pembelajaran Rehabilitas dan

Rekonstruksi Pasca di Sumatera Barat. Padang: Pilar Karya.

(http://www.infed.org/community/cpmmunity.htm), diakses 14 Febuari 2017.

Page 65: KULTUR FANS CLUB SEPAKBOLA MALANG (Studi ...repository.ub.ac.id/915/1/Hasby Basakara Wirandra .pdfii LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI Kultur Fans Club Sepakbola Malang (Studi Etnografi pada

Cholil Mansyur. (1987). Sosiologi Masyarakat Desa dan Kota. Surabaya: Usaha

Nasional.

Soerjono Soekanto. (1975). Sosiologi: Suatu Pengantar. Jakarta: Yayasan Penerbit

Universitas Indonesia

Jasmadi, & E-media Solusindo. (2008). Membangun Komunitas Online Secara

Praktis & Gratis. Jakarta: Elex Media.

Carey, James. (1989). Communication as Culture Essays on Media and Society.

North Sydney: Academic Division of Unwin Hyman Ltd.

Liliweri, Alo. (2002). Makna Budaya Dalam Komunikasi Antar Budaya. Lkis;

Yogyakarta.

Antoni. (2004). Riuhnya Persimpangan Itu, Profil dan Pemikiran Para Penggagas

Kajian Ilmu Komunikasi. Tiga Serangkai: Solo.

Supratman, Lucy Pujasari & Mahadian, Adi Bayu. (2016). Psikologi Komunikasi.

Deep Publish: Yogyakarta.

Andung, Petrus Ana. (2010). Perspektif Komunikasi Ritual Mengenai

Pemanfaatan Natoni Sebagai Media Komunikasi Tradisional Dalam Masyarakat

Adat Boti Dalam Kabupaten Timr Tengah Selatan, Provinsi Nusa Tenggara Timur.

Jurnal Ilmu Komunikasi, Fisip, Universitas Nusa Cendana: Kupang.

Page 66: KULTUR FANS CLUB SEPAKBOLA MALANG (Studi ...repository.ub.ac.id/915/1/Hasby Basakara Wirandra .pdfii LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI Kultur Fans Club Sepakbola Malang (Studi Etnografi pada

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Paradigma Penelitian

Paradigma yang digunakan dalam penelitian ini adalah paradigma

interpretatif. Paradigma ini memandang kebenaran sebagai suatu yang subyektif

dan partisipasi peneliti dalam penelitian sangat ditekankan, sehingga terdapat

lebih sedikit penekanan pada objektivitas karena sifat objektif yang mutlak sangat

tidak mungkin ( West & Turner, 2008, h. 74). Paradigma ini memandang ilmu

sosial sebagai analisis sistematis atas „socially meaningful action‟ melalui

pengamatan langsung terhadap aktor sosial dalam setting yang alamaiah, agar

dapat memahami dan menafsirkan bagaiman aktor sosial mencipta dan

memelihara dunia sosial (Salim, 2002, h. 72). Fokus paradigma ini adalah pada

bahasa, interpretasi simbol, dan pema-haman ilmu sosial serta pemikiran manusia

(Darmayasa & Aneswari, 2015, h. 353). Paradigma interpretatif digunakan dalam

penelitian ini karena peneliti bertujuan untuk memahami fans club yang menjadi

sumber penelitian ini yaitu CISC Malang.

3.2 Metodologi Penelitian

Metodologi yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif.

penelitian kualitatif merupakan sebuah metode penelitian dimana peneliti melihat

fenomena di suaru lokasi dengan berusaha memahami dan menginterpretasikan

Page 67: KULTUR FANS CLUB SEPAKBOLA MALANG (Studi ...repository.ub.ac.id/915/1/Hasby Basakara Wirandra .pdfii LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI Kultur Fans Club Sepakbola Malang (Studi Etnografi pada

fenomena tersebut agar dapat memahami maksud dari orang yang membawa

fonemena itu sendiri Denzin & Lincoln (2005, h.3). Di dalam penelitian kualitatif

menggunakan metode seperti partisipasi observasi atau studi kasus yang

kesimpulannya berupa naratif, deskripsi terkait dengan praktiknya. Menurut

Suriasumantri (2001, dalam Kriyantono, 2014, h.49) , metode merupakan suatu

prosedur atau cara mengetahui sesuatu, yang mempunyai langkah-langkah yang

sistematik. Jadi, prosedur yang dilakukan pada penelitian ini adalah langkah-

langkah yang sesuai dengan penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif menurut

Kriyantono (2012, h.56) bertujuan untuk menjelaskan fenomena dengan sedalam

dalamnya melalui pengumpulan data sedalam-dalamnya. Penggunaan metodologi

kualitatif dinilai tepat untuk meneliti fenomena pembentukan identitas dan juga

brand community di dalam CISC Malang karena dengan menggunakan

metodologi kualitatif akan membuat peneliti bisa menggali data yang dalam dari

CISC Malang itu sendiri.

Pendekatan yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah etnografi.

Etnografi pada dasarnya merupakan suatu bangunan pengetahuan yang meliputi

teknik penelitian, teori etnografi, dan berbagai macam deskripsi kebudayaan

(Kuswarno, 2008:32). Ciri khas penelitian lapangan etnografi adalah bersifat

holistik, intergratif , thick description, dan analisis kualitatif untuk mendapatkan

native‟s point of view (Kuswarno,2008:33). Penggunaan pendekatan ini dirasa

yang paling tepat bagi peneliti unutk menjalakan penelitian ini karena melalui

etnografi peneliti dapat memndapakan data yang detil mengenai CISC Malang.

Page 68: KULTUR FANS CLUB SEPAKBOLA MALANG (Studi ...repository.ub.ac.id/915/1/Hasby Basakara Wirandra .pdfii LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI Kultur Fans Club Sepakbola Malang (Studi Etnografi pada

Menurut Creswell etnografi memiliki beberapa elemen sebagai berikut

(Kuswarno,2008:34):

1. Menggunakan penjelasan yang detil

2. Gaya laporannya seperti bercerita (story telling)

3. Menggali tema-tema kultural, terutama tema-tema yang berhubungan

dengan peran (roles) dan perilaku dalam masyarakat tertentu

4. Menjelaskan “everyday life of persons”, bukan peristiwa-peristiwa khusus

yang sudah sering menjadi pusat perhatian.

5. Format laporan keseluruhanya merupakan gabungan antara deskriptif,

analitis, dan interpertatif

6. Hasil penjelasanya bukan pad apa yang menjadi agen perubahan, tetapi

bagaiman sesuatu itu menjadi pelopor untuk berubah karena sifatnya yang

memaksa.

3.2 Fokus Penelitian

Fokus penelitian ini adalah pembentukan fans identity dan brand

community CISC Malang. Peneliti ingin mengetahui bagaimana proses

pembentukan fans identity dan brand community di dalam CISC Malang. Menarik

untuk mengetahui pembentukan fans identity dan brand community di CISC

Malang hal inj dikarenakan CISC Malang yang mendukung Chelsea FC yang

merupakan klub sepakbola dari London ini terletak jauh dari fans base CISC

Page 69: KULTUR FANS CLUB SEPAKBOLA MALANG (Studi ...repository.ub.ac.id/915/1/Hasby Basakara Wirandra .pdfii LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI Kultur Fans Club Sepakbola Malang (Studi Etnografi pada

Malang itu sendiri sehingga menarik untuk diteliti bagaimana fans identity dan

brand community itu terbentuk. Sementara melalui beberapa jurnal yang ada

terlalu banyak menjelaskan bagaiamana terbentuknya fans identity dan juga brand

community terhadap fans yang mendukung klub sepakbola yang dimana klub

tersebut terletak di daerah yang sama dengan fansnya. Penelitian ini fokus kepada

pembentukan fans identity dan brand community di CISC Malang melalui hal-hal

apa saja fans identity dan brand community itu terbentuk.

3.3 Lokasi penelitian

Lokasi penelitia terletak di Soekarno Hatta Corner yang berada di jalan

Soekarno Hatta Blok DR No.19, Lowokwaru, Mojolangu, Kec. Lowokwaru, Kota

Malang, Jawa Timur. Soecarno Hatta Corner sendiri merupakan tempat yang

paling sering digunakan CISC Malang dalam menyelenggarakan kegiatan nobar

mereka. kegiatan nobar tersebut yang akan mengumpulkan pencinta Chelsea FC

di Malang. Meskipun sering bertempat di Soekarno Hatta Corner tetap ada

kemungkinan CISC Malang mengubah tempat nobar mereka dan oleh karena itu

lokasi penelitian juga akan menyesuaikan dengan tempat kegiatan-kegiatan yang

diselengarakan CISC Malang.

3.4 Subjek Penelitian

Subjek Penelitian ini adalah CISC Malang. CISC Malang merupakan

supporter klub Chelsea FC yang berada di Malang. Mereka merupakan fans club

Chelsea FC yang resmi dan juga perpanjangan langsung dari CISC pusat yang

berada di Jakarta. CISC Malang adalah tempat bagi para pecinta Chelsea FC di

Page 70: KULTUR FANS CLUB SEPAKBOLA MALANG (Studi ...repository.ub.ac.id/915/1/Hasby Basakara Wirandra .pdfii LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI Kultur Fans Club Sepakbola Malang (Studi Etnografi pada

Malang untuk menyalurkan kecintaan mereka tehadap Chelsea FC dan CISC

Malang juga yang membentuk fans identity dan brand community dari Chelsea FC

di Malang.

3.5 Teknik Pemilihan Informan

Pemilihan informan akan dilakukan secara purposive sampling yaitu

pemilihan informan berdasarkan kriteria-kriteria yang telah ditentukan oleh

peneliti berdasarkan tujuan peneliti (Kriyantono, 2006, hal. 158). Berikut kriteria

informan peneliti:

1. Merupakan orang yang terlibat di dalam CISC Malang dan orang yang

rutin mengikuti kegiatan dari CISC Malang diluar baik yang berada di

dalam struktur organisasi ataupun yang tidak berada di dalam struktur

organisasi

2. Merupakan orang yang memiliki andil dalam pembentukan fans identity

dan brand community CISC Malang dan untuk hal ini peneliti akan

melihat orang-orang yang mendirikan CISC Malang, selain itu mereka

yang sudah aktif di dalam keorganisasian CISC Malang dengan rentan

waktu yang sudah cukup lama.

Page 71: KULTUR FANS CLUB SEPAKBOLA MALANG (Studi ...repository.ub.ac.id/915/1/Hasby Basakara Wirandra .pdfii LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI Kultur Fans Club Sepakbola Malang (Studi Etnografi pada

3.6 Teknik Pengumpulan Data

Penelitian ini menggunakan metodologi kualitatif oleh karena itu hasil

data yang diambil haruslah data yang mendalam. Untuk mendukung hal tersebut

maka diperlukan sebuah teknik pengumpulan data yang akan menunjuang

penelitian ini. Teknik pengumpulan data adalah teknik atau cara-cara yang dapat

dilakukan peneliti untuk mengumpulkan data (Kriyantono, 2006, hal. 91). Jenis

sumber data dapat dibedakan menjadi dua yaitu data primer dan data sekunder

sebagai berikut:

1. Observasi

Dalam penelitan ini data primer yang digunakan yaitu observasi.

Observasi adalah mengamati langsung objek yang diteliti. Observasi

terdiri atas dua jenis, yakni observasi partisipan ketika peneliti ikut

berpartisipasi sebagai anggota kelompok yang diteliti dan observasi non

partisipasi ketika peneliti tidak memposisikan dirinya sebagai anggota

kelompok yang diteliti (Kriyantono, 2006, hal. 65). Dalam penelitian ini

peneliti menggunakan kedua jenis obeservasi tersebut. Observasi

partisipan akan dilakukan dengan ikut berbaur bersama anggota dan

penggurus CISC Malang untuk menggali data yang akan digunakan dalam

penelitian ini dan juga untuk merasakan secara langsung pembentukan

fans identity dan brand community di CISC Malang. Peneliti akan aktif

dengan mengikuti kegiatan yang diselenggarakan CISC Malang seperti

nobar. Observasi online akan dilakukan dengan melihat media sosial yang

dimilki CISC Malang seperti Instagram dan Twitter.

Page 72: KULTUR FANS CLUB SEPAKBOLA MALANG (Studi ...repository.ub.ac.id/915/1/Hasby Basakara Wirandra .pdfii LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI Kultur Fans Club Sepakbola Malang (Studi Etnografi pada

2. Wawancara mendalam

Pada umumnya depth-interview berlangsung dalam berbagai cara: tidak

terstruktur, mendalam, etnografis, pertanyaan terbuka, informal dan lama

(Nueman, 2011). Pada wawancara mendalam yang akan dilakukan peneliti

dalam menunjang penelitian ini, peneliti akan mengajak pengurus CISC

Malang untuk ditanyai mengenai penelitian ini dan juga pendiri CISC

Malang itu sendiri. Dalam wawancara mendalam pewawancara tidak

boleh mengontrol atau memberikan arahan jawaban kepada informan. Jadi,

dapat dikatakan bahwa informan bebas dalam merespon pertanyaan

pewawancara. Dalam wawancara mendalam atau depth interview,

pewawancara harus sebisa mungkin mendapatkan informasi yang

mendalam dari informan dengan cara melangsungkan wawancara

mendalam tersebut secara informal seperti orang yang sedang mengobrol.

Hal itu dilakukan agar informan merasa nyaman dalam menyampaikan

informasinya dan tidak merasa sedang diintimidasi. Dalam (Kriyantono,

2014, h.102) menjelaskan beberapa karakter unik wawancara mendalam,

seperti Digunakan subjek yang sedikit atau bahkan satu dua orang saja.

Mengenai banyaknya subjek, tidak ada ukuran pasti. Berbeda dengan riset

kuantitaif yang menginsyaratkan sampel harus dapat mewakili populasi,

pada wawancara mendalam periset berhenti mewawancarai hingga periset

bertindak dan berpikir sebagai anggota-anggota kelompok yang sedang

diriset. Atau jika periset merasa data yang terkumpul sudah jenuh (tidak

ada sesuatu yang baru) maka ia bisa mengakhiri wawancara, Menyediakan

Page 73: KULTUR FANS CLUB SEPAKBOLA MALANG (Studi ...repository.ub.ac.id/915/1/Hasby Basakara Wirandra .pdfii LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI Kultur Fans Club Sepakbola Malang (Studi Etnografi pada

latar belakang secara detail (detailed background) mengenai alasan

informan memberikan jawaban tertentu. Dari wawancara ini terelaborasi

beberapa elemen dalam jawaban, yaitu opini, nilai-nilai (values), motivasi,

pengalaman-pengalaman, maupun perasaaan informan, Wawancara

mendalam memerhatikan bukan hanya jawaban verbal informan, tapi juga

observasi yang panjang mengenai respons-respons nonverbal informan,

Wawancara mendalam ini biasanya dilakukan dalam waktu yang lama dan

berkali-kali. Tidak seperti wawancara yang biasa digunakan dalam survei

yang mungkin beberapa menit, sebuah wawancaa mendalam bisa

menghabiskan waktu berjam-jam. Bahkan bila perlu pewawancara sampai

haus melibatkan diri secara dekat dengan hidup bersama informan guna

mengetahui pola keseharian informan, Memungkinkan memberikan

pertanyaan yang berbeda atas informan yang satu dengan yang lain.

Susunan kata dan urutannya disesuaikan dengan ciri-ciri setiap informan

(Denzin, 1989, dalam Kriyantono, 2014, h.103). Jadi, pertanyaannya

terganung pada informasi apa yang ingin diperoleh dan berdasarkan

jawaban informan yang dikembangkan oleh periset, dan Wawancara

mendalam sangat dipengauhi oleh iklim wawancara. Semakin kondusif

iklim wawancara (keakraban) antara periset (pewawancara) dengan

informan, maka wawancara dapat berlangsung terus.

3. Dokumentasi

Dokumentasi di dalam penelitian ini akan digunakan sebagai data

sekunder. Data sekunder adalah data yang diperoleh dari teknik

Page 74: KULTUR FANS CLUB SEPAKBOLA MALANG (Studi ...repository.ub.ac.id/915/1/Hasby Basakara Wirandra .pdfii LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI Kultur Fans Club Sepakbola Malang (Studi Etnografi pada

pengumpulan data yang dapat menunjang data primer. Sumber data

sekunder juga dapat didefinisikan sebagai data yang telah dikumpulkan

oleh orang lain dan kemudian dipergunakan kembali dengan cara yang

berbeda (Blaxter, et. al., 2001). Data sekunder disini bisa berupa banyak

hal seperti studi pustaka yang dilakukan oleh peneliti sendiri. Dapat

dikatakan data sekunder ini bisa berasal dari dokumen-dokumen grafis

seperti tabel, catatan, SMS, foto dan lain-lain (Arikunto, 2010, h.22).

Dalam penelitian ini data sekunder yang digunakan adalah dokumentasi.

Menurut Sugiyono (2013:240) dokumen merupakan catatan peristiwa

yang sudah berlalu. Dokemntasi akan peneliti dapatkan ketika peneliti

berada di dalam CISC Malang dan ketika mengikuti kegiatan mereka.

3.7 Teknik Validitas Data

Penelitian ini menggunakan trianggulasi sebagai teknik validitas data.

Dalam penelitian ini penelitian ini menggunakan triangulasi sumber dan teori.

Triangulasi dengan sumber berarti membandingkan dan mengecek balik derajat

kepercayaan suatu informasi yang diperoleh dengan cara membandingkan temuan

dengan berbagai sumber dan teori. Menurut Denzim (1978) ada tipe dasar

triangulasi:

1. Triangulasi sumber, yaitu dengan: (a) membandingkan data hasil

pengamatan dengan hasil wawancara, (b) membandingkan apa

yang dikatakan orang di depan umum dengan apa yang

dikatakannya secara pribadi, (c) membandingkan apa yang

Page 75: KULTUR FANS CLUB SEPAKBOLA MALANG (Studi ...repository.ub.ac.id/915/1/Hasby Basakara Wirandra .pdfii LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI Kultur Fans Club Sepakbola Malang (Studi Etnografi pada

dikatakan orang-orang tentang situasi penelitian dengan apa yang

dikatakannya sepanjang waktu, (d) membandingkan keadaan dan

perspektif seseorang dengan berbagai pendapat dan pandangan

orang, (e) membandingkan hasil wawancara dengan isi suatu

dokumen yang berkaitan.

2. Triangulasi metode, yaitu dengan pengecekan derajat kepercayaan

penemuan hasil penelitian beberapa teknik pengumpulan atau

dengan pengecekan derajat kepercayaan beberapa sumber data

dengan metode yang sama.

3. Triangulasi penyidik, dengan menggunakan penelitian atau

pengamatan lain untuk pengecekan kembali derajat kepercayaan

data.

4. Triangulasi teori, yaitu dengan mengukur derajat kepercayaan

dengan satu atau dua teori atau pembanding lain.

Penelitian kami ini menggunakan trianggulasi sumber, yang mana data yang kami

dapatkan dari hasil wawancara beberapa narasumber yang kemudian

dibandingkan dengan hasil pengamatan baik verbal, non verbal selama proses

pengumpulan data.

3.8 Teknik Analisis Data

Analisis data kualitatif menurut Bognan & Biklen (1982) sebagaimana

dikutip Moleong (2007, p.248), adalah upaya yang dilakukan dengan jalan bekerja

dengan data, mengorganisasikan data, memilah-milahnya menjadi satuan yang

dapat dikelola, mensintesiskannya, mencari dan menemukan pola, menemukan

Page 76: KULTUR FANS CLUB SEPAKBOLA MALANG (Studi ...repository.ub.ac.id/915/1/Hasby Basakara Wirandra .pdfii LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI Kultur Fans Club Sepakbola Malang (Studi Etnografi pada

apa yang penting dan apa yang dipelajari, dan memutuskan apa yang dapat

diceriterakan kepada orang lain. Berdasarkan definisi di atas dapat disimpulkan

bahwa langkah awal dari analisis data adalah mengumpulkan data yang ada,

menyusun secara sistematis kemudian mempresentasikan hasil penelitiannya

kepada orang lain.

Cresweel menjelaskan teknik analisis data dalam penelitian etnografi

sebagai berikut (Kuswarno,2008:68).

1. Deskripsi

Deskripsi menjadi tahap pertama bagi etnografer dalam menuliskan

laporan etnografinya. Pada tahap ini etnografi mempresentasikan hasil

penelitianya dengan menggambarkan secara detil objek penelitianya itu.

Gaya penyampaiannya kronologis atau berurutan dari seseorang atau

kelompok masyarakat, membangunn cerita lengkap dengan alur cerita dan

karakter-karakter yang hidup di dalamnya, atau membuat seperti cerita

misteri yang mengundang tanda tanya orang yang membacanya kelak.

Misalnya dengan menjelaskan interaksi sosial yang terjadi,

menganalisisnya dalam tema tertentu, lalu mengemukakan pandangan-

pandangan yang berbeda dari para informan. Dengan membuat deskripsi,

etnografer mengemukakan latar belakan dari masalah yang diteliti, dan

tanpa disadari merupakan persiapan awal menjawab pertanyaan penelitian.

2. Analisis

Pada bagian ini, etnografer menemukakan beberapa data akurat mengenai

objek penelitian, biasanya melalui tabel, grafik, diagram, model, yang

Page 77: KULTUR FANS CLUB SEPAKBOLA MALANG (Studi ...repository.ub.ac.id/915/1/Hasby Basakara Wirandra .pdfii LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI Kultur Fans Club Sepakbola Malang (Studi Etnografi pada

menggambarkan objek penelitian. Penjelasan pola-pola atau regularitas

dari pelaku yang diamati juga termasuk pada tahap ini. bentuk yang lain

dari tahap ini adalah membandingkan objek yang diteliti dengan objek lain,

mengevaluasi objek dengan nilai-nilai yang umum berlaku membangun

hubungan antara objek penelitian dengan lingkungan yang lebih besar.

Selain itu, pada tahap ini juga etnografer dapat mengemukakan kritik atau

kekurangan terhadap penelitian yang telah dilakukan dan menyarankan

desain penelitian yang baru, apapbila ada yang akan melanjutkan peneltian

atau akan meneliti hal yang sama.

3. Interpretasi

Interpretasi menjadi tahap akhir analisi data dalam penelitian etnografi.

Etnografer pada tahap ini mengambil kesimpulan dari penelitian yang

telah dilakukan. Pada tahap ini, etnografer menggunakan kata orang

pertama dalam penjelasannya, untuk menegaskan bahwa apa yang ia

kemukakan adalah murni hasil interpretasinya.

3.8 Teknik Keabsahan Data

Penelitian kualitatif yang menggunakan paradigma interpretatif serta

pendekatan etnografi akan menghasikan data yang subjektif. Untuk itu perlu

diadakan pemerikasaan data yang dikenal sebagai tekni keabsahan data Moleong

(2005) menyatakan bahwa untuk menetapkan keabsahan data diperlukan teknik

pemeriksaan atas empat kriteria yaitu; (1) Credibility / derajat kepercayaan; (2)

Transferability / keteralihan; (3) Dependability / kebergantungan dan; (4)

Confirmability / kepastian (Djaelani, 2013, h.90).

Page 78: KULTUR FANS CLUB SEPAKBOLA MALANG (Studi ...repository.ub.ac.id/915/1/Hasby Basakara Wirandra .pdfii LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI Kultur Fans Club Sepakbola Malang (Studi Etnografi pada

1. Credibility atau derajat kepercayaan

Ada beberapa kegiatan yang dilakukan untuk meningkatkan derajat

kepercayaan yaitu; (a) memperpanjang waktu penelitian; (b), observasi

detail yang terus menerus; (c) triangulasi atau pengecekan data dengan

berbagai sumber sebagai pembanding terhadap data tersebut; (d)

mengekspos hasil sementara atau akhir yang diperoleh dalam bentuk

diskusi analitis dengan rekan sejawat; (e) kajian kasus negatif dengan

mengumpulkan kasus yang idak sesuai dengan pola yang ada sebagai

pembanding; (f) membandingkan dengan hasil penelitian lain dan; (g)

pengecekan data, penafsiran dan kesimpulan dengan sesama anggota

penelitian.

2. Transferability atau keteralihan

Transferability atau keteralihan yaitu dapat tidaknya hasil penelitian ini

ditransfer atau dialihkan atau tepatnya diterapkan pada situasi yang lain.

3. Dependability atau kebergantungan

Dependability atau kebergantungan yaitu apakah hasil penelitian mengacu

pada kekonsistenan peneliti dalam mengumpulkan data, membentuk, dan

menggunakan konsep-konsep ketika membuat interpretasi untuk menarik

kesimpulan

Page 79: KULTUR FANS CLUB SEPAKBOLA MALANG (Studi ...repository.ub.ac.id/915/1/Hasby Basakara Wirandra .pdfii LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI Kultur Fans Club Sepakbola Malang (Studi Etnografi pada

4. Konfirmability

Konfirmability atau kepastian yaitu dapat tidaknya hasil penelitian

dibuktikan kebenarannya dimana hasil penelitian sesuai dengan data yang

dikumpulkan dan dicantumkan dalam laporan lapangan. Hal ini dilakukan

dengan membicarakan hasil penelitian dengan orang yang tidak ikut dan

tidak berkepentingan dalam penelitian dengan tujuan agar hasil dapat lebih

objektif.

Page 80: KULTUR FANS CLUB SEPAKBOLA MALANG (Studi ...repository.ub.ac.id/915/1/Hasby Basakara Wirandra .pdfii LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI Kultur Fans Club Sepakbola Malang (Studi Etnografi pada

Koentjaraningrat, 1990. “Pengantar Ilmu Antropologi””, PT Rineka Cipta

Denzin, N. K., & Lincoln, Y. S. (1994). Handbook of Qualitative Research.

California: SAGE Publications

Kriyantono, R. (2014). Teknik Praktis Riset Komunikasi. Jakarta: Kencana

Prenada media Group.

Kriyantono, R. (2006). Teknik Praktis Riset Komunikasi. Jakarta: Kencana

Prenada Media Group.

Blaxter, L., Hughes, C., & Tight, M. (2001). How To Research.

Maidenhead:Open University Press.

Sugiyono.(2011). Metode Penelitian Pendidikan(Pendekatan Kuantitatif,Kualitatif,

dan R&D). Bandung : Alfabeta.

Neuman,W.Lawrence.(2013).MetodePenelitianSosialPendekatanKualitatifdanKua

ntitatif. (E.T Sofia, Terjemahan). Jakarta: Indeks.

Kuswarno, Engkus. (2008). Etnografi Komunikasi Pengantar dan Contoh

Penelitianya. Bandung: Widya Padjajaran.

Neuman, W. L. (2007). Basics of Social Research Qualitative and Quantitative

Approaches, Second Edition. Pearson Education

Salim, Agus .(2006). Teori dan Paradigma Penelitian Sosial: Buku Sumber Untuk

Penelitian Kualitatif. Yogyakarta: Tiara Wacana

Page 81: KULTUR FANS CLUB SEPAKBOLA MALANG (Studi ...repository.ub.ac.id/915/1/Hasby Basakara Wirandra .pdfii LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI Kultur Fans Club Sepakbola Malang (Studi Etnografi pada

Darmayasa, I Nyoman & Aneswari, Yuyung Rizka .(2015). Paradigma

Interpretatif pada Penelitian Akutansi Indonesia. Jurnal Akutansi Multiparadigma,

6 (3), 351-511.

Djaelani, Aunu Rofiq. (2013). Teknik Pengumpulan Data Dalam Penelitian

Kualitatif. Majalah Ilmiah Pawiyatan, xx (1), 82-92.

Page 82: KULTUR FANS CLUB SEPAKBOLA MALANG (Studi ...repository.ub.ac.id/915/1/Hasby Basakara Wirandra .pdfii LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI Kultur Fans Club Sepakbola Malang (Studi Etnografi pada

BAB IV

PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum

4.1.1 Profil Komunitas Chelsea Indonesia Supporter Club

Chelsea Indonesia Supporter Club (CISC) merupakan wadah komunitas

supoorter pecinta klub sepak bola Inggris Chelsea FC di Indonesia. Komunitas

ini berdiri sebagai salah satu upaya menampung hobby dan semangat

perasaudaraan yang kuat di antara pecinta sepak bola pada umumnya dan klub

Chelsea FC khususnya. Komunitas ini merupakan representasi saat masa

transisi kepemilikan dari Ken Bates ke Roman Abramovich di tahun 2003,

karena pada masa ini Chelsea baru menjadi salah satu tim terbesar di Eropa dan

Dunia. Momentum ini dimanfaatkan oleh para penggemar Chelsea di indonesia

untuk mengaungkan nama Chelsea di Indonesia. Selain itu, komunitas ini

menjadikan sarana kegiatan positif bagi pemuda dan masyarakat luas.

CISC terbentuk setelah melalui beragam fase seri diskusi dan pematangan

konsep. Sampai akhirnya disepakati dibentuknya sebuah wadah yang kuat dan

terorganisasi dengan baik. Komunitas ini akhirnya berkembang menjadi sentra

komunikasi dan pengembangan diri para anggotanya, nantinya komunitas ini

diharapkan akan menadi sebuah oraganisasi dan perkumpulan yang

profesional dengan berlandaskan kebersamaan. Puncaknya adalah pada 22

Desember 2003, komunitas ini di deklarasikan secara resmi.

CISC melakukan pendekatan kepada fans chelsea di seluruh indonesia

menggunakan sosial media, yaitu Facebook, Twitter, dan Instagram. Kini CISC

Page 83: KULTUR FANS CLUB SEPAKBOLA MALANG (Studi ...repository.ub.ac.id/915/1/Hasby Basakara Wirandra .pdfii LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI Kultur Fans Club Sepakbola Malang (Studi Etnografi pada

Indonesia telah memiliki pengurus regional hampir diseluruh pelosok

Indonesia. Sekarang CISC juga sudah mempunyai CISC Store dan headquarter

yang bertempat di komplek BUMI POSPERA, Jl. Jend. Basuki Rahmat No.2,

Cipinang Besar Selatan, Jakarta Timur.

CISC juga sudah diresmikan menjadi Fans Club Chelsea FC sejak 2008

oleh Manajemen Chelsea FC di London. Kegiatan rutin tiap tahun CISC adalah

Gathering Nasional dan Gathering daerah di provinsi masing-masing. Kegiatan

inilah yang menjadi wadah motivator pergerakan CISC kedepannya, karena

dari sinilah lahir ide-ide kegiatan baru, agenda-agenda rutin lainnya, dan

langkah-langkah sosialisasi untuk memperkuat formasi. Kemudaian menjaring

anggota yang akan memperkuat CISC di Indonesia.

Gambar 4.1

Logo Komunitas Chelsea Indonesia Supporter Club

Sumber: CISC

4.1.2 CISC Malang

Page 84: KULTUR FANS CLUB SEPAKBOLA MALANG (Studi ...repository.ub.ac.id/915/1/Hasby Basakara Wirandra .pdfii LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI Kultur Fans Club Sepakbola Malang (Studi Etnografi pada

4.1.2.1 Profil dan Sejarah

CISC malang pertama berdiri tahun 2009 dengan nama Chelsea Malang.

Setelah melauli proses Road to CISC Malang yang berinduk kepada CISC

Surabaya. Lalu setelah proses syarat berupa memiliki anggota minimal 20

orang, memiliki kepengurusan, dan aktif dalam kegiatan CISC. Barulah pada

10 Desember 2012 Chelsea Malang resmi bertransformasi menjadi Chelsea

Indonesia Supporter Club regional Malang.

Pada tahun 2013 CISC sempat pecah menjadi 2 kubu, yaitu CISC Malang

dan Chelsea Malang karena terjadinya perbedaan pendapat diantara pengurus

akhirnya pada akhir 2013 beberapa pengurus mulai mendirikan lagi Chelsea

Malang. Namun pada tahun 2016 ini melalui negosiasi dan perundingan

bersama antara CISC Malang dan Chelsea Malang akhirnya kedua kubu ini

dapat menyatu kembali. Peresmian bergabungnya kembali Chelsea Malang ke

CISC malang, dilaksanakan pada tanggal 11 Desember 2016 berbarengan

dengan perayaan ulang tahun CISC malang yang Keempat.

Page 85: KULTUR FANS CLUB SEPAKBOLA MALANG (Studi ...repository.ub.ac.id/915/1/Hasby Basakara Wirandra .pdfii LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI Kultur Fans Club Sepakbola Malang (Studi Etnografi pada

Gambar 4.2

Peresmian Simbolis Chelsea Malang kembali ke CISC Malang

Sumber : CISC Malang

CISC malang di musim 2016-2017 ini tercatat memiliki sebanyak 167

orang anggota aktif. CISC Malang biasa melakukan publikasi melalui twitter

@CISCmalang_ dan instagram @ciscmalang_ Berupa Publikasi nobar, futsal,

pendaftaran member, ataupun acara lainnya yang diselenggarakan oleh CISC

Malang.

Page 86: KULTUR FANS CLUB SEPAKBOLA MALANG (Studi ...repository.ub.ac.id/915/1/Hasby Basakara Wirandra .pdfii LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI Kultur Fans Club Sepakbola Malang (Studi Etnografi pada

Gambar 4.3

Logo CISC Regional Malang

Sumber: CISC Malang

4.1.2.2 Visi, Misi, dan Indikator Utama

A. Visi dan Misi

Maksud didirikannya Chelsea Indonesia Supporters Club adalah sebagai

wadah untuk berkumpulnya para pendukung klub sepak bola liga Inggris

Chelsea FC di Indonesia, yang mana diharapkan CISC dapat mewakili

aspirasi-aspirasi para pendukung Chelsea FC di Indonesia.

B. Indikator Utama CISC Regional Malang

1. Rasa kekeluargaan dan kebersamaan

Indikator pertama yang melandasi pembentukan atmosfer yang kondusif di

dalam tubuh CISC Malang, mayoritas anggota komunitas CISC sebagai

keluarga keduanya.

2. Sikap Disiplin dan Berkomiten

Mengingat lembaga ini adalah swadaya dan pengurusnya tidak digaji.

Maka dari itu CISC meminta komitmen pribadi yang tinggi. Kemajuan

organisasi ditunjang penuh oleh sikap disiplin anggotanya demi satu tujuan

oragnisasi.

3. Semangat Belajar dan Peningkatan Kompetensi

Komunitas ini berisikan beragam individu yang menjadi satu kesatuan

mata rantai organisasi. Selalu ditanamkan rasa semangat untuk tidak jenuh

Page 87: KULTUR FANS CLUB SEPAKBOLA MALANG (Studi ...repository.ub.ac.id/915/1/Hasby Basakara Wirandra .pdfii LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI Kultur Fans Club Sepakbola Malang (Studi Etnografi pada

belajar dari apa yang telah dijalani bersama organisasi ini. Nantinya

diharapkan kompetensi individu akan meningkat serta membuka

kemungkinan menggali beragam kompetensi baru.

4. Dapat Dipercaya Berdasarkan Profesionalitas Organisasi

Penempatan tiap-tiap individu harus memperhatikan beragam

pertimbangan khusus, komitmen pribadi, sifat individu, kualifikasi

pendidikan, dan juga kemampuan teknis yang berasal dari pengalaman

serta profesi, pengalaman, dan kualifikasi yang tepat sehingga fungsi

menjadi optimal dan efisien bagi tujuan organisasi

5. Loyalitas dan Rasa Memiliki

Salah satu parameter yang penting dalam kelanjutan kehidupan komunitas

CISC. Utamanya, besarnya sebuah komunitas ialah rasa loyalitas terhadap

klub dan CISC dari para anggotanya. CISC Malang memiliki modal untuk

menjadi besar dalam jumlah dan baik dalam kualitas

4.1.2.3 Keanggotaan

Satu potensi utama Komunitas CISC Malang dapat dilihat dari jumlah

partisipasi masyarakat dalam event yang diadakan CISC. Karena CISC

Malang ini berlokasi di daerah kampus, hal ini juga dapat menarik para

perantau yang juga merukapakan Fans dari Chelsea FC dan turut serta

meningkatkan jumlah anggota dari CISC Malang. Faktor ini membuat CISC

semakin terpercaya di mata masyarakat, karena pada saat nobar atau charity

banyak masyarakat yang turut serta di dalamnya. Hal ini mencerminkan

Page 88: KULTUR FANS CLUB SEPAKBOLA MALANG (Studi ...repository.ub.ac.id/915/1/Hasby Basakara Wirandra .pdfii LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI Kultur Fans Club Sepakbola Malang (Studi Etnografi pada

dengan meningkatnya jumlah keanggotaan resmi (Membershsip) yang hingga

kini sudah mencapai angka 167 orang dan meningkatnya angka followers

instagram hingga 2.104 orang. Tentunya jumlah ini akan semakin bertambah

seiring dengan semakin efektifnya strategi promosi yang selalu di evaluasi

untuk kemajuan oragnisasi.

4.1.3 Deskripsi Informan

4.1.3.1 Informan 1 Dhimas Oktavian – Fans Chelsea FC

Informan 1 bernama Dhimas Oktavian. Dia berasal dari bogor dan

merupakan mahasiswa Ilmu Komunikasi UB angkatan 2015. Semenjak

Dhimas pindah ke Malang, dia sering mengikuti kegiatan CISC Malang

karena Dhimas merupakan salah satu fans Chelsea FC sejak dulu. Kecintaan

Dhimas dengan Chelsea FC telah terbentuk pada saat dia SD yaitu pada tahun

2002, lebih tepatnya pada saat Chelsea FC masih berada di bawah

kepemilikian Kent Beth. Pemilihan Dhimas sebagai informan peneliti

dikarenakan seringnga dia mengikuti kegiatan dari CISC Malang dan dia juga

rutin hadir dalam kegitan tersebut. peneliti sering bertemu Dhimas pada saat

kegiatan CISC Malang. Dhimas juga pernah meneliti CISC Malang

sebelumnya dalah tugas mata kuliah cultural studies disana dia membaha

mengenai mengapa seseorang bisa mecintai Chelsea FC dan bergabung ke

CISC Malang. berdasarkan hal tersebut peneliti berharap dapat menemukan

hal yang menarik yang peneliti belum tahu sebelumnya dari CISC Malang.

Page 89: KULTUR FANS CLUB SEPAKBOLA MALANG (Studi ...repository.ub.ac.id/915/1/Hasby Basakara Wirandra .pdfii LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI Kultur Fans Club Sepakbola Malang (Studi Etnografi pada

4.1.3.2 Informan 2 Rizqy Jalu Pratama – Fans Chelsea FC

Informan 2 bernama Rizqy Jalu Pratama yang lahir di Semarang pada 2

juni 1997. Rizqy Jalu Pratama lebih sering dikenal dengan nama Jalu, ia

adalah mahasiswa Ilmu Komunikasi UB angkatan 2015. Jalu merupakan fans

Chelsea FC dan ketika dia di Semarang dia sudah sering mengikuti kegiatan

CISC Semarang. Ketika Jalu pindah ke Malang untuk kuliah, dia mulai

mengikuti kegitan-kegiatan yang diselenggarakan oleh CISC Malang. Jalu

adalah salah satu fans Chelsea FC yang rutin mengikuti kegitang CISC

Malang. Melalui Jalu peneliti dapat memahami CISC Malang lebih jauh

karena Jalu telah mengikuti kegiatan CISC Malang dengan periode yang

cukup lama. Peneliti juga dapat mengethauin perbedaan anatar CISC

Semarang dan CISC Malang.

4.1.3.3 Informan 3- Mas Alif

Informan 3 bernama Alif asal Malang usia 35 tahun. Merupakan wakil

koordinator CISC daerah Jawa Timur. Alif merupakan orang yang biasanya

memberikan dan menyediakan proyektor dan sound ketika ada pemutaran,

karena selain mengikuti komunitas CISC Alif memiliki bisnis peminjaman

alat pesta. Informan mengatakan bahwa CISC pertama dibentuk di Jakarta,

dan presiden CISC yang sekarang Agung Sances merupakan salah satu

founder dari CISC. Informan sebenarnya bukan pengurus di Malang, tetapi di

Jawa Timur sebagai Wakorda. Informan masuk di CISC Surabaya pada tahun

2009, kemudian tahun depannya informan masuk ke CISC Malang untuk

membantu pendirian CISC Malang. Informan menjadi fans Chelsea karena

Page 90: KULTUR FANS CLUB SEPAKBOLA MALANG (Studi ...repository.ub.ac.id/915/1/Hasby Basakara Wirandra .pdfii LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI Kultur Fans Club Sepakbola Malang (Studi Etnografi pada

melihat tantangan yang dihadapi oleh klub Chelsea sendiri, karena fans

Liverpool melihat sejarah klubnya, sementara fans Manchester United

membanggakan jumlah trofi yang didapatkan klub. Chelsea disini menjadi

alternatif dari yang tidak ingin kedua hal tersebut, bisa dibilang bukan

menjadi fans karbit seperti kebanyakan fans yang melihat ke belakang, dan

informan merasa kekuatan finansial Chelsea sudah sangat baik saat ini, untuk

menjadi tim papan atas di Eropa

4.2 Penyajian Data

4.2.1 Atribut Fans CISC Malang

Selama peneliti berada di CISC Malang mengikuti kegiatan utama mereka,

peneliti dapat melihat penggunaan jersey, sticker, bendera, dan hal-hal lain

yang melekat kepada klub Chelsea FC dan juga CISC Malang. Ketika kegiatan

nobar dan fun futsal banyak orang yang menggunakan jersey dari Chelsea FC.

Penggunaan jersey Chelsea FC ini bermacam-macam dari penggunaan jersey

terbaru hingga jersey klasik. Menurut pengamantan peneliti orang-orang CISC

Malang memiliki jersey yang bermacam-macam karena mereka selalu

memakai jersey yang berbeda setiap kegiatanya. Jersey yang dipakai pun tidak

selalu jersey kandang yang berwarna biru tetapi jersey tandang yang berwarna

hitam, putih, dan kuning pun sering dipakai oleh para fans tersebut. ketika fun

futsal CISC Malang juga membuat jersey mereka sendiri yang sering dipakai

berberapa orang. Selain penggunaan jersey Chelsea FC penggunaan kaos CISC

Malang selama kegiatan nobar dan fun futsal dapat telihat. Kaos CISC Malang

Page 91: KULTUR FANS CLUB SEPAKBOLA MALANG (Studi ...repository.ub.ac.id/915/1/Hasby Basakara Wirandra .pdfii LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI Kultur Fans Club Sepakbola Malang (Studi Etnografi pada

yaitu kaos yang memiliki tampilan logo CISC Malang di bagian depan kaos.

Penggunaan kaos CISC Malang ini paling banyak digunakan oleh pengurus,

walaupun masih dapat terlihat beberapa orang diluar pengurus yang

menggunakan kaos tersebut. penggunaan jersey Chelsea FC dan kaos CISC

Malang melambangkan kebanggan mereka akan klub Chelsea FC dan CISC

Malang. Hal itu merupakan fans identity sebagai fans Chelsea FC yang berada

di dalam CISC Malang bahwa ketika mereka mencintai Chelsea FC dan

diwadahi oleh fans club CISC Malang maka penggunaan jersey dan kaos yang

dapat melambangkan identitas mereka.

Penggunaan pernak-pernik lainya dapat dilihat melalui bendera yang

sering dibawa pada saat kegiatan nobar. Bendera yang mereka tunjukan adalah

bendera Chelsea FC dan juga bendera yang menunjukan logo CISC Malang.

bendera-bendera tersebut biasanya dipasang di area atau tempat nobar

menysuiakan dengan tempat nobar tersebut. pemasangan bendera bisa

dilakukan dengan bermacam-macam seperti di tempelkan di dinding atau

dikatikan ke berbagai macam tempat. Selain bendera penggunaan syal juga

dapat terlihat meskipun tidak sebanyak penggunaan jersey. Syal yang

digunakan biasanya syal yang berwarna biru atau biru putih baik yang tertulis

nama Chelsea FC, CISC Malang, atau yang tidak bertuliskan apa-apa atau

polos. Selama kegiatan nobar beberapa kali pengurus dari CISC Malang

membagikan stiker kepada setiap orang yang datang. Stiker yang diberikan

berbeda-beda, seperti lambang Chelsea FC, slogan Chelsea FC, pemain dan

legenda Chelsea FC,dan logo CISC Malang. penyebaran stiker ini akhirnya

Page 92: KULTUR FANS CLUB SEPAKBOLA MALANG (Studi ...repository.ub.ac.id/915/1/Hasby Basakara Wirandra .pdfii LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI Kultur Fans Club Sepakbola Malang (Studi Etnografi pada

membentuk fans identity dari CISC Malang karena peneliti dapat melihat

stiker-stiker yang diberikan ditempelkan ke helm, buku, dinding, dan lain-lain.

Warna biru juga menjadi identitas CISC Malang, karena warna biru

melambangkan Chelsea FC. Pada kegitan nobar ada beberapa orang yang tidak

menggunakan jersey atau pernak-pernik lainya dari Chelsea FC dan CISC

Malang, namun mereka menggunakan pakaian dalam bentuk kaos atau jaket

yang berwarna biru. Jersey, kaos, dan pernak-pernik yang digunakan dan

ditunjukan sebagian besar berwarna biru. Hal tersebut menujukan Chelsea FC

yang memiliki julukan the blues. Penggunaan pernak-pernik atau simbol-

simbol yang melambangkan Chelsea FC atau CISC Malang tersebut terjadi

begitu saja diantara fans.

ya karena sebuah komunitas itu ya tadi ya fans sepak bola itu adalah

nobar itu tadi ya yang paling rame dan mereka datang-rata-rata tanpa di

instruksi mereka akan menggunakan atribut mereka sendiri-sendiri atribut

mereka yang dipunyai jadi ke Chelsea yang mereka punyai maupun

atribut CISC seperti itu walaupun kita tidak mengintrupsikan tiap di

media sosial kita nanti harap menggunakan baju Chelsea itu tanpa seperti

itu pun dikomando mereka akan menggunakanya seperti itu dan karena

kita sebuah komunitas dari mana dari kota malang akhri e dan mereka

yang datang ke kota Malang bukan hanya warga Malang akhirnya

beberapa temen-temen juga menggunakan atribut Chelsea dari kota

Malang ada yang dari CISC Surabaya ada yang dari Ponorogo mereka

menggunakan seperti itu (Informan 3)

Penggunaan jersey, kaos, dan pernak-pernik lainya adalah sebuah wujud

dari identitas fans Chelsea FC di dalam CISC Malang. fans identity yang

terwujud dalam penggunaan jersey, kaos dan pernak-pernik mengenai Chelsea

FC dan CISC Malang merupakan penanda bahwa fans tersebut adalah fans dari

Chelsea FC dan bagian dari CISC Malang. melalui penggunaan hal-hal tersebut

Page 93: KULTUR FANS CLUB SEPAKBOLA MALANG (Studi ...repository.ub.ac.id/915/1/Hasby Basakara Wirandra .pdfii LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI Kultur Fans Club Sepakbola Malang (Studi Etnografi pada

mempertegas posisi fans tersebut bahwa mereka adalah fans dari Chelsea FC

dan bagian dari CISC Malang. penggunaan yang paling umum adalah jersey,

hal ini banyak ditemukan karena sebagai fans CISC Malang mereka semua

berkumpul karena mencintai klub yang sama, yaitu Chelsea FC. Kecintaan

terhadap Chelsea FC itu ditampilkan salah satunya dengan penggunaan jersey,

karena jersey adalah seragam utama dari sebuah klub dan dengan

menggunakan jersey klub maka fans akan merasakan kesamaan dengan para

pemain bahwa mereka sama-sama bagian dari Chelsea FC. Di dalam sebuah

jersey terdapat warna klub dan logo klub sehingga kedua hal tersebut menjadi

representasi bahwa fans tersebut adalah fan Chelsea FC. Jersey biasanya dapat

dibeli dengan nama punggung, dengan nama punggung tersebut fans dapat

menunjukan pemain favoritnya.

Penggunaan kaos CISC Malang juga memilki makna yang sama dengan

penggunaan jersey Chelsea FC. Penggunaan kaos CISC Malang adalah sebagai

alat yang menunjukan bahwa fans tersebut adalah bagian dari CISC Malang.

kaos CISC Malang memilki desain yang simpel yaitu kaos yang memilki

gambar CISC Malang yang terletak pada tengah kaos. Kaos CISC Malang

dapat menunjukan fans tersebut merupakan bagian dari CISC Malang karena

tidak semua kaos tersebut bisa dimilki begitu saja, ada beberapa kaos CISC

Malang yang bisa didapatkan pada saat fans tersebut mengikuti kegiatan

gathering CISC Malang. Tidak semua fans Chelsea FC yang mengikuti

kegiatan CISC Malang mengikuti kegiatan gathering tersebut. pengguanaan

pernak-pernik seperti bendera, syal, dan stiker secara garis besar adalah untuk

Page 94: KULTUR FANS CLUB SEPAKBOLA MALANG (Studi ...repository.ub.ac.id/915/1/Hasby Basakara Wirandra .pdfii LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI Kultur Fans Club Sepakbola Malang (Studi Etnografi pada

menunjukan bahwa mereka adalah fans Chelsea FC dan juga bagian dari CISC

Malang. bendera dapat menunjukan salah satu slogan dari klub Chelsea FC

yaitu KTBFFH atau keep the blue flag flying high, slogan ini yang dijunjung

oleh para fans Chelsea FC salah satunya adalah CISC Malang.

Syal menjadi salah satu pernak-pernik yang digunakan sebagai alat untuk

menunjukan fans tersebut bagian dari klub apa dan hal itu sama dengan yang

terjadi di CISC Malang. Penggunaan stiker merupakan salah satu usaha dari

pengurus CISC Malang untuk menunjukan identitas fans club ini kepada

sesama fans Chelsea FC yang mengikuti kegiatan dari CISC Malang. Pengurus

CISC Malang memilki peran untuk memperkenalakan identitas dalam bentuk

simbol-simbol atau pernaik-pernik mengenai Chelsea FC dan CISC Malang.

peran pengurus CISC Malang adalah dengan membuat merchandise dan

memperkenalkan simbol-simbol CISC Malang.

jadi untuk memperkenalkan masalah apa yang dilakukan oleh pengurus-

pengurus terhadap komunitas ini ya memang ada kayak masalah symbol

itu biasanya sekitar dua tahun sekali kita akan ganti atau setiap setahun

sekali pasti kita adakan anniversary seoerti itu jadi di situ ajang kita untuk

menunjukan kepada mereka bawasanya inilah komunitas Chelsea itu

sendiri seperti itu (Informan 3).

Image yang terbentuk sebagai fans identity CISC Malang dibentuk melalui dua

hal yang pertama melalui pengurus dan yang kedua terbentuk diantara fans itu

sendiri.

kalo yang terjadi selama ini si memang pada awalnya ada dua ada yang

dari kita ada yang dari dari awal mereka sendiri kadang mereka sudah

kadang mereka sudah juga sudah suka sama Chelsea akhir e otomatis

pernak-pernik segala sesuatu yang berhubungan dengan Chelsea mereka

itu bangga untuk menggunakanya seperti itu nah kalo dari fans klubnya

sendiri membantu mungkin kayak seperti itu ketika nobar akan

menggunakan atribur-atribut yang mereka punya itu tadi selain itu ketika

Page 95: KULTUR FANS CLUB SEPAKBOLA MALANG (Studi ...repository.ub.ac.id/915/1/Hasby Basakara Wirandra .pdfii LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI Kultur Fans Club Sepakbola Malang (Studi Etnografi pada

selain itu kita biasanya setiap tahun atau setahun dua kali itu kita adakan

pembutan merchandise seperti itu abis itu akhirnya ada rasa kebersamaan

dari mereka penggemar Chelseanya agar menggunakan sama-sama

menggunakan CISC Malang ya seperti itu (Informan 3)

Identitas mereka yang nampak pada kegiatan yang diadakan oleh CISC

Malang juga dapat peneliti lihat di dalam media sosial mereka. CISC Malang

mengelola Twitter dan Instagram. Di kedua media sosial tersebut CISC Malang

membagikan simbol-simbol yang menjadi identitas Chelsea FC dan CISC

Malang.

Gambar 4.4

Sumber: Instagram

Page 96: KULTUR FANS CLUB SEPAKBOLA MALANG (Studi ...repository.ub.ac.id/915/1/Hasby Basakara Wirandra .pdfii LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI Kultur Fans Club Sepakbola Malang (Studi Etnografi pada

Gambar diatas merupakan bagian dari postingan CISC Malang di dalam

Instagram mereka. melalui gambar tersebut mereka membagikan identitas

sebagai fans Chelsea FC melalui penggunaan jersey Chelsea FC edisi 2013 dan

topi CISC. Pernak-pernik sebagai fans Chelsea FC ini lah yang ditunjukan oleh

CISC Malang. foto tersebut diambil pada saat kegiatan nonton bareng dan

menggambarkan kegiatan nonton bareng bahwa pernak-pernik Chelsea FC dan

CISC Malang banyak digunakan dalam kegaiatan tersebut.

Gambar 4.5

Sumber: Instagram

Salah satu foto yang berada di postingan instagram CISC Malang yang

menunjukan kegiatan hiking yang dilakukan beberapa pengurus CISC Malang.

Page 97: KULTUR FANS CLUB SEPAKBOLA MALANG (Studi ...repository.ub.ac.id/915/1/Hasby Basakara Wirandra .pdfii LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI Kultur Fans Club Sepakbola Malang (Studi Etnografi pada

Di dalam foto tersebut mereka mengibarkan bendera berwarna biru dan putih

yang melambangkan warna dari Chelsea FC yang bertuliskan CISC MLG dan

di bagian bawah tertulis slogan CISC Malang yaitu “ayas umak CISC ngalam”.

Foto tersebut menunjukan ciri khas dari CISC Malang itu sendiri yang menjadi

pembeda dengan fans club lain dan juga sebagai hasil akulturasi antara

identitas sebagai orang Malang dan fans Chelsea FC.

4.2.2 Sikap dan Ekpresi Fans CISC Malang

Demeanour atau sikap adalah salah satu indikator dari fans identity. Sikap

ini adalah tingkah laku fans seperti gestur dan ekspresi. Fans dalam CISC

Malang menujukan kecintaan mereka kepada klub dan juga kepada fans club

mereka. hal tersebut ditunjukan melalui kegiatan nonton bareng. Ketika

kegiatan nonton bareng fans akan menjadi sangat bergairah untuk mendukung

Chelsea FC. Gairah mereka dapat peneliti rasakan ketika Chelsea FC mencetak

gol maka para fans akan berteriak dan bersuka cita merayakan goal tersebut.

Gerakan fans ketika gol terjadi biasanya berdiri dengan mengangkat kedua

tangannya, lalu mereka mengepalkan kedua tangan mereka atau bertepuk

tangan. Kegiatan tersebut biasanya diiringi dengan chants. Ekspresi kesenagan

ketika gol akan menjadi lebih istimewa pada pertandingan besar seperti

melawan klub rival. Gairah fans juga terlihat sepanjang nonton bareng

berlangsung. Ketika Chelsea FC kemasukan gol oleh lawan maka fans akan

langsung memberikan teriakan dukungan agar mereka bisa mengembalikan

keadaan. Hal tersebut juga yang membuat fans lain menjadi yakin bahwa

Chelsea FC dapat membalikan keadaan, karena dengan terus memberi

Page 98: KULTUR FANS CLUB SEPAKBOLA MALANG (Studi ...repository.ub.ac.id/915/1/Hasby Basakara Wirandra .pdfii LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI Kultur Fans Club Sepakbola Malang (Studi Etnografi pada

dukungan sesama fans saling menguatakan diri mereka bahwa pertandingan

masih berjalan dan apapun bisa terjadi. Ketika Chelsea FC kalah ekspresi dari

fans pun tidak berubah meskipun kecewa tetapi mereka masih bertepuk tangan

dan tetap optimis untuk pertandingan selanjutnya.

Sikap lain yang ditunjukan pada kegiatan nobar adalah pada saat Chelsea

FC memiliki kesempatan untuk mencetak gol namun pemain tersebut gagal

mencetak gol, fans di CISC Malang cenderung berteriak dan mengumpat atau

“misuh”. Ketika Chelsea FC melakukan pergantian pemain fans juga

memperikan ekspresi yang berbeda. Ketikas Chelsea FC dalam kondisi unggul

lalu melakukan pergantian pemain maka fans akan bertepuk tangan

menunjukan sikap terima kasih terhadap pemain yang sudah bermain dan

berjuang. Jika Chelsea FC sedang dalam kondisi imbang atau tertinggal lalu

melakukan pergantian pemain maka fans akan bertepuk tangan untuk

memotivasi biasanya diiringi dengan teriakan “ayo-ayo”. Ketika di tengah

pertandingan kamera menyorot legenda dari Chelsea FC yang sedang

menonton di stadion maka mereka akan memberikan tepuk tangan sebagai

ungkapan terima kasih terhadap jasa pemain-pemain legenda tersebut kepada

Chelsea FC. Menurut peneliti kegiatan nonton bareng adalah kegiatan yang

banyak melibatakan gairah dan ekspresi, hal tersebut karena nonton bareng

merupakan hal yang utama dalam kegiatan fans club CISC Malang. pada fun

futsal ekspresi yang ditampilkan tidak terlalu banyak, ekspresi terlihat dengan

beberapa pemain yang mengikuti selebrasi pemain atau cara bermain pemain

dari Chelsea FC.

Page 99: KULTUR FANS CLUB SEPAKBOLA MALANG (Studi ...repository.ub.ac.id/915/1/Hasby Basakara Wirandra .pdfii LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI Kultur Fans Club Sepakbola Malang (Studi Etnografi pada

Ekspresi yang menjadi identitas di dalam fans CISC Malang adalah

loyalitas. Loyalitas disini dapat ditunjukan pada saat Chelsea FC sedang

mengalami penurunan prestasi seperti di musim yang lalu. Seperti yang telah

dijelaskan sebelumnya dimana Chelsea FC pada musim 2015-2016 hanya

berhasil meraih peringkat sepuluh di liga domestik Inggris dan tidak berhasil

memenangi piala. Fans Chelsea FC di CISC Malang tetap mengadakan nonton

bareng dan kegiatan nonton bareng itu masih banyak dikunjungi oleh fans

Chelsea FC baik itu pengurus atau yang hanya sekedar fans yang mengikuti

kegiatan CISC Malang. menurut penulis hal tersebut jarang terjadi karena pada

dasarnya di Indonesia ini loyalitas terhadap klub-klub eropa jarang terbentuk

karena tidak adanya hubungan langsung anatara fans dengan klub. Tidak

seperti di Eropa dimana klub-klub tersebut bermarkas, fans yang mendukung

Chelsea FC tinggal di daerah Chelsea dan dapat menyaksikan klub mereka

secara langsung. Fenomena tersebut yang membuat banyak fans di Indonesia

menjadi “karbit” atau tidak loyal dengan klub yang mereka dukung. Mereka

dapat mendukung suatu klub pada saat klub tersebut menjadi juara tetapi pada

saat klub tersebut tidak menjuarai apapun mereka meninggalkan klub tersebut.

hal tersebut tidak terlihat di CISC Malang sehingga peneliti menilai loyalitas

yang ada di CISC Malang menjadi pembeda dengan yang lainya.

Keramahan menjadi identitas yang khusus dimiliki oleh CISC Malang.

CISC Malang sebagai fans klub Chelsea FC tidak pernah membedakan apakah

mereka pengurus atau bukan, bagi mereka selama fans tersebut adalah fans

Chelsea FC dan mengikuti kegiatan CISC Malang maka mereka adalah bagian

Page 100: KULTUR FANS CLUB SEPAKBOLA MALANG (Studi ...repository.ub.ac.id/915/1/Hasby Basakara Wirandra .pdfii LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI Kultur Fans Club Sepakbola Malang (Studi Etnografi pada

dari CISC Malang. hal tersebut diiperkuat dari pernyataan dua narasumber

peneliti

ya mereka tuh kayak yang pengurus tuh kasarnya kayak welcome banget

kayal missal lo sekarang mau skripsi CISC aja kayak iya ayo gk papa gitu

nerima kan gua juga waktu itu pas gua tugas CS juga mereka welcome

banget kita minta apa aja pasti dikasih sampe data-data mereka yang

istilahnya itu data apasih namanya internal data-data internal tuh dikasih

kalo misalnya kita minta (Informan 1)

nah iya bener terangkul gua, gua dari Semarang di Malang sama aja

rasanya CISC acaranya gitu-gitu juga nobar fun futsal kalo gimana ya

kayak ngerasa gak ada bedanya gitu waktu gua kumpul sama temen-temen

CISC yang di Semarang yang udah gua kenal sama yang di Malang

bahkan gua gak kenal orang-orangnya tapi mereka juga tetep merangkul

ya nobar sounding nobar sounding futsal waktu fun futsal pun tetep gak

bedain orang baru sama yang lama (Informan 2)

kedua informan penilti tersebut merupakan fans Chelsea FC yang telah

mengikuti kegiatan CISC Malang dan juga CISC regional mereka dan

berdasarkan pengalaman mereka jika haru membandingkan CISC Malang

memiliki keramahan yang dapat membuat fans menjadi satu dan mempunyai

rasa saling memilki fans klub ini. hal tersebut juga yang dapat menimbulkan

solidaritas sesama fans. Ketika peneliti berada di CISC Malang peneliti dapat

berbicara dengan siapa saja yang berada disana meskipun peneliti tidak

mengenal orang tersebut.

dibilang lebih rame juga sebenernya sama cuman kurang menyatu gitu

kalo pas nobar jadi duduknya gak saling berdempetan disini kan duduk

jejeran sama siapa aja kalo disana yaudah duduk sesuai meja aja yang

disediain (Informan 2).

Keramahan di dalam CISC Malang membuat fans yang baru

bergabung merasa nyaman dan hal tersebut juga ditunjukan melalui harga tiket

nonton bareng yang berlaku sama. Harga tiket nonton bareng biasanya berlaku

Page 101: KULTUR FANS CLUB SEPAKBOLA MALANG (Studi ...repository.ub.ac.id/915/1/Hasby Basakara Wirandra .pdfii LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI Kultur Fans Club Sepakbola Malang (Studi Etnografi pada

berbeda di regional lain antar member dan non member tetapi tidak dengan

CISC Malang. mereka selalu memberlakukan harga yang sama yaitu sepuluh

ribu.

harga nobar kalo disini itu kan sama kan mau member non member kan

sama harganya 10 ribu kalo di Bogor itu yang non member nambah tiga

ribu jadi yang member 10 ribu yang non member 13 (Informan 1)

dengan tidak membedakan harga antara member dan non member maka fans

yang baru pun tidak akan merasa sungkan ketika ia datang ke CISC Malang.

keramahan menjadi salah satu identitas yang dimilki oleh CISC Malang, hal

tersebut dapat terbentuk karena Malang adalah kota mahasiwa dimana di kota

ini banyak universitas yang menarik banyak perantau berdatangan ke kota ini.

Keberagaman ini yang membuat CISC Malang harus bersikap ramah agar

dapat diterima oleh orang-orang lainya. Melaui keramahan tersebut fans lain

merasa terangkul dan membuat mereka merasa memilki CISC Malang.

Ekspresi yang menjadi identitas CISC Malang adalah reaksi mereka pada

saat ada peluang mencetak gol yang gagal dimanfaatkan oleh pemain Chelsea

FC. Pada saat situasi itu terjadi maka yang terjadi adalah fans melakukan

umpatan. Umpatan disni seperti mengeluarkan kata-kata kasar seperti

“jancuk”, “guoblok”, “bego”, dan lain-lain. Selama peneliti berada di dalam

CISC Malang peneliti melihat fans sering melakukan hal tersebut. kata-kata

yang paling sering peneliti dengar adalah “jancuk” lalu disertai “guoblok” dan

“bego”. Ini jarang terjadi di fans club lain karena pada biasanya ketika sebuah

peluang gagal dimanfaatkan para fans akan berteriak saja menyesali gagalnya

mengambil sebuah peluang tersebut sementara yang terjadi di CISC Malang

Page 102: KULTUR FANS CLUB SEPAKBOLA MALANG (Studi ...repository.ub.ac.id/915/1/Hasby Basakara Wirandra .pdfii LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI Kultur Fans Club Sepakbola Malang (Studi Etnografi pada

adalah umpatan. Meskipun mereka mencaci pemain yang gagal memanfaatkan

peluang, kata-kata tersebut hanyalah sebuah kebiasaan yang akhirnya keluar

pada situasi seperti itu dan bukan mengartikan bahwa mereka membenci

pemain tersebut. Umpatan hanya sebatas kata-kata bukan untuk menjatuhkan

pemain karena peneliti sering melihat setelah kata-kata tersebut keluar dari fans

mereka akan langsung mendukung klub mereka.

kalo di Semarang dia waktu misalnya kayak ada peluang gitu Chelsea

gagal gak gak jarang gitu ada bahasa yang misuh kayak di Malang gini

kalo disini “jancuk” gini lah gini gini kayak gitu lah bahasanya kayak

kasar gitu (Informan 2)

mungkin hal ini juga dipengaruhi oleh kebudayaan dari Malang itu sendiri

dimana memang umpatan yang peneliti sering dengar di dalam kehidupan

sehari-hari di kota ini. hal tersebut yang menunjukan keunikan dari CISC

Malang dan hal tersebut yang menunjukan gairah dari fans Chelsea FC di CISC

Malang ini dimana dalam umpatan tersebut gairah akan kecintaan dan

keinginan agar Chelsea FC memenangkan pertandingan dapat terlihat.

Ekspresi yang unik yang terbentuk di dalam fans club CISC Malang

adalah perpaduan antara kebiasaan fans lokal yakni sebagai Aremania dan

sebagai fans Chelsea FC . Perpaduan tersebut membentuk identitas yang

berbeda dari fans club, klub asing dan terutama terhadap klub Inggris. Hal yang

dilakukan oleh fans Chelsea FC di CISC Malang adalah melakukan selebrasi

yang biasa dilakukan sebagai Aremania. Hal tersebut terjadi pada dua musim

yang lalu, yaitu pada musim 2014-2015, ketika itu Chelsea FC menjadi juara

liga Inggris dan fans Chelsea FC fans di CISC Malang melakukan selebrasi

dengan menyalakan flair mengikuti perayaan Aremania di stadion ketika

Page 103: KULTUR FANS CLUB SEPAKBOLA MALANG (Studi ...repository.ub.ac.id/915/1/Hasby Basakara Wirandra .pdfii LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI Kultur Fans Club Sepakbola Malang (Studi Etnografi pada

Arema bertanding. Penggunaan flair tersebut jarang dilakukan oleh fans klub-

klub di Inggris dan fans Chelsea FC yang berada di London pun tidak

melakukan hal tersebut. Penggunaan flair tersebut merupakan ekpresi unik

yang terjadi di CISC Malang. Selebrasi seperti ini hanya dilakukan pada saat

Chelsea FC menjuarai sebuah kompetisi di akhir musim. Kegiatan ini

merupakan sebuah ekspresi kebahagiaan dari fans melihat klub yang mereka

cintai menjuarai kompetisi tertentu.

ya seperti pada saat perayaan kita juara premier league BPL ya waktu itu

ya kita juga temen-temen akhirnya nge flair dan lain-lain itu padahal kan

untuk CISC kana pa itu Chelsea kan gak gak dikenal itu tapi berhubung

karena berakar dari temen-temen Aremania sendiri akhirnya mereka

membawa flair mungkin temen-temen sampean bisa lihat di videonya atau

di foto-foto di grup CISC Malang bisa tak cek (Informan 3).

Ekspresi yang ditampilkan dalam media sosial CISC Malang adalah foto-

foto tentang suasana nonton bareng, selain itu mereka juga memposting foto

bersama-sama dengan fans lainya.

Page 104: KULTUR FANS CLUB SEPAKBOLA MALANG (Studi ...repository.ub.ac.id/915/1/Hasby Basakara Wirandra .pdfii LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI Kultur Fans Club Sepakbola Malang (Studi Etnografi pada

Gambar 4.6

Sumber: Instagram

Foto diatas diambil dari postingan yang berada di instagram CISC Malang. foto

tersebut diambil pada saat melakukan kegiatan nonton bareng di Legend Cafe.

Melalui foto tersebut dapat dilihat bahwa ada kebersamaan di dalam komunitas

fans club ini.

Page 105: KULTUR FANS CLUB SEPAKBOLA MALANG (Studi ...repository.ub.ac.id/915/1/Hasby Basakara Wirandra .pdfii LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI Kultur Fans Club Sepakbola Malang (Studi Etnografi pada

Gambar 4.7

Sumber : Instagram

Foto diatas diambil pada saat kegiatan fun futsal. Melalui foto tersebut peneliti

dapat melihat kebersamaan kembali yang dipamerkan dalam postingan tersebut.

menurut peneliti ekpresi yang lebih spesifik lagi sulit untuk ditangkap oleh

foto-foto yang berada di dalam media sosial CISC Malang karena CISC

Malang sendiri tidak memilki fotografer tersendiri yang dapat menampilkan

ekspresi tersebut di dalam media sosial mereka. Sebagai bagian dari ekspresi

menurut peneliti kebersamaan adalah hal mereka sebar luaskan kepada

masyarakat luas melalui media sosial CISC Malang.

4.2.3 Chants CISC Malang

Argot merupakan chants atau nyanyian yang menunjukan identitas fans.

CISC Malang sering melakukan chants ketika kegiatan nonton bareng. Chants

Page 106: KULTUR FANS CLUB SEPAKBOLA MALANG (Studi ...repository.ub.ac.id/915/1/Hasby Basakara Wirandra .pdfii LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI Kultur Fans Club Sepakbola Malang (Studi Etnografi pada

yang biasa dinyanyikan oleh fans adalah zigger zagger when the blues goes

streaming in, Chelsea Chelsea, come on Chelsea, we love you Chelsea we do,

keep the blues flag flying high, dan blue is the colour. Chants yang paling

sering dinyayikan adalah zigger zagger when the blues goes streaming in.

Chants tersebut sering dinyanyikan pada saat Chelsea FC mencetak gol.

Berikut lirik chants tersebut:

Zigger Zagger Zigger Zagger(oi, oi, oi),

Zigger Zagger Zigger Zagger(oi, oi, oi),

Zigger Zagger Zigger Zagger(oi, oi, oi),

Zigger Zagger Zigger Zagger(oi, oi, oi),

Zigger Zagger Zigger Zagger(oi, oi, oi),

Zigger Zagger Zigger Zagger(oi, oi, oi),

Zigger Zagger Zigger Zagger(oi, oi, oi),

Ziiiiiigga (oi)

Zaaaaaga (oi),

Zigger Zagger Zigger Zagger(oi, oi, oi),

Oh when The Blues,

Go steaming in,

Oh when The Blues go steaming in,

I wanna be in that number,

Oh when the blues go steamin' in.

Come on Chelsea adalah chants yang dinyanyikan ketika Chelsea FC dalam

kondisi imbang atau tertinggal. Chants tersebut dilakukan untuk memotovasi

tim.

Come on Chelsea (3x)

Pada saat Chelsea FC dalam kondisi unggul maka fans akan menyanyikan

chants Chelsea Chelsea.

Chelsea Chelsea Chelsea (2x)

Page 107: KULTUR FANS CLUB SEPAKBOLA MALANG (Studi ...repository.ub.ac.id/915/1/Hasby Basakara Wirandra .pdfii LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI Kultur Fans Club Sepakbola Malang (Studi Etnografi pada

Fans menyanykan we love you Chelsea we do di pertengahan pertandingan

We Love You Chelsea, we do

We Love You Chelsea, we do

We Love You Chelsea, we do

Oh Chelsea we love you!

Pada akhir pertandingan ketika Chelsea FC menang fans akan menyanyikan

keep the blue flag flying high.

Flying high up in the sky,

We'll keep the blue flag flying high,

From Stamford Bridge to Wembley,

We'll keep the blue flag flying high.

Ketika pertandingan berakhir chants yang dinyanyika adalah blue is the colour.

Blue is the colour, football is the game,

We're all together, and winning is our aim,

So cheer us on through the sun and rain,

'cause Chelsea, Chelsea is our name.

Here at the Bridge whether rain or fine,

We can shine all the time,

Home or away, come and see us play,

You're welcome any day.

Blue is the colour, football is the game,

We're all together, and winning is our aim,

So cheer us on through the sun and rain,

'cause Chelsea, Chelsea is our name.

Come to the Shed and we'll welcome you,

Page 108: KULTUR FANS CLUB SEPAKBOLA MALANG (Studi ...repository.ub.ac.id/915/1/Hasby Basakara Wirandra .pdfii LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI Kultur Fans Club Sepakbola Malang (Studi Etnografi pada

Wear your blue and see us through,

Sing loud and clear until the game is done,

Sing Chelsea everyone.

Chants dapat di nyanyikan ketika satu orang mengawalinya. Ketika ada orang

yang mengawali chants tersebut maka fans yang lain akan mengikuti melalui

chants ini para fans Chelsea FC dapat menunjukan identitas mereka selain itu

melalui chants para fans di CISC Malang semakin menganal dan akrab satu

sama lain.

Chants yang menjadi keunikan di CISC Malang adalah chants yang

mereka bentuk sendiri. pertama adalah chants yang dibentuk sebagai mars

CISC nasional. Chants tersebut dibentuk oleh CISC Bandung. Chants tersebut

lebih sering dinyanyikan pada saat kegiatan gathering nasional. Selain chants

tersebut CISC Malang memilki chants sendiri yang mereka bentuk. Chants

tersebut merupakan adopsi dari chants Aremania.

jadi gini untuk chants ya untuk chants itu memang ada yang kita adopsi

langsung dari London seperti carefree seperti apa itu from stamford

bridge to wembley itu kita ambil langsung dari ibaratnya kita jiplak kita

tiru itu adalah fans klub Chelsea kita juga ingin merasakan bagaimana

auranya ketika kita juga menyanyikan lagu seperti itu kita ambil langsung

luar negerinya seperti itu kemudian kita jug ada lagu nasional maksudnya

mars nasional gitu ya jadi CISC secara nasional ya itu namanya this is

CISC nanti bisa mas cek di media sosial bisa atau di google nanti bisa

muncul di youtub gitu this is CISC nah itu gitu lagunya yang buat dari

CISC Bandung yang buat kemudian 2 ribu berapa gitu 2013

diperkenalkan pertama kali lagu itu kemudia kalo untuk CISC Malang si

karena tadi ya awalnya hampir beberapa temen-temen dari Aremania

akhirnya ada lagu yang Aremania digubah ke CISC Malang seperti itu

(Informan 3).

kayak itu nah ini apa itu bentar ya nanti tak inget-inget dulu masalah e

jarang digunakan temen-temen tapi ada yang ini “kami bukan

Page 109: KULTUR FANS CLUB SEPAKBOLA MALANG (Studi ...repository.ub.ac.id/915/1/Hasby Basakara Wirandra .pdfii LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI Kultur Fans Club Sepakbola Malang (Studi Etnografi pada

liverpooldian kami juga bukan manchunian karena kami ini adalah”

(Informan 3)

ya “kami bukan manchunian kami bukan liverpooldian” jadi itu

sebenernya lagu Aremani tapi diubah ke lagu CISC Malang dan itu sering

kita gunakan ketika sedang kumpul dengan kota lain maksdunya fans klub

lain bahkan juga pada saat kumpul di acara nasional (Informan 3)

Chants yang dibentuk melalui adopsi dari chants Aremania tersebut tidak

terlalu sering dinyanyikan karena chants Chelsea FC yang asli lebih sering

dinyanyikan. Hal tersebut terjadi karena fans di CISC Malang merasakan

atmosfir seperti di stadion atau seperti di London ketika mereka menyanyikan

chants Chelsea FC, meskipun begitu chants dari CISC Malang tersebut

merupakan suatu keunikan tersendiri yang menunjukan adanya alkuturasi dari

budaya fans lokal Malang dengan budaya fans Chelsea FC.

Chants disini adalah identitas yang dimiliki oleh CISC Malang meskipun

chants bukan merupakan identitas yang murni terbentuk dari CISC Malang.

chants yang biasa peneliti dengarkan adalah hasil dari duplikasi dari fans

Chelsea FC yang berada di London. Mereka menirukan hal tersebut untuk

membuat atmosfir nonton bareng seperti berada langsung di stadion.

yang gua rasain ya kalo di CISC Malang ya misalnya karna ama mereka

kan dikasih bukan misalnya sarana buat nobar kayak gitu kan jadi lebih

ngejaring kayak fans-fans Chelsea yang belom join tapi kita mau nobar

juga akhirnya kita kayak ngerasa oh gua ni bukan anggota CISC tapi gua

bisa nonton tapi kayak mereka tuh baik banget kayak lu Cuma bayar 10

ribu tuh lebih dari worth lah kalo menurut gua bias nonton Chelsea nobar

trus ngerasain atmosfernya ngechants dan segala macem (Informan 1)

chants disini adalah sebuah kegiatan atau ritual yang dapan menciptakan

atmosfir tersebut. atmosfir tersebut yang akan membuat fans merasa lebih

tertarik untuk berkumpul. Selain itu melalu chants fans akan saling merasa

Page 110: KULTUR FANS CLUB SEPAKBOLA MALANG (Studi ...repository.ub.ac.id/915/1/Hasby Basakara Wirandra .pdfii LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI Kultur Fans Club Sepakbola Malang (Studi Etnografi pada

bahwa mereka adalah fans Chelsea FC dan merasa menjadi bagian dari CISC

Malang. chants tersebut yang menguatkan identitas mereka dimana mereka

bisa menyanyikan chants tersebut bersama-sama baik yang sudah mengenal

atau belum.

awalnya awalnya agak ragu sih buat ikutan tapi ya ikut ajalah abis itu

seneng-seneng aja (Informan 2)

melaui chants akan membuat sebuah keakraban diantara fans tersebut. selain

itu melalui CISC Malang fans mengetahui bahwa chants tersebut adalah

identitas Chelsea FC dan CISC Malang.

fans identity yang terbentuk dalam CISC Malang memilki tiga komponen

dari fans identity tersebut. image, demeanour, dan Argot terbentuk melalui

pertemuan langsung antara sesama fans. Pengurus CISC Malang yang lebih

mengetahui identitas-identitas sebagai fans Chlesea FC membagikan identitas

tersebut pada saat kegiatan yang berlangsung. Melalui tindakan itu fans yang

lain dapat mengethaui fans identity Chelsea FC di CISC Malang dan mereka

mempraktekanya. Fans identity yang terbentuk dalam CISC Malang juga

terbentuk begitu saja diantara sesama fans, seperti ekspresi fans saat bereaksi

terhadap gagalnya sebah peluang mencetak gol yang di milki Chelsea FC,

dimana ekspresi mereka adalah umpatan. Fans identity yang terbentuk melalui

kegiatan tersebut lalu ditunjukan dalam post CISC Malang di media sosial. hal

tersebut untuk lebih menunjukan fans identity dari CISC Malang dan juga

memperkenalkanya kepada fans baru yang ingin bergabung. Fans identity yang

terbentuk melalui kegiatan CISC Malang tersebut akhirnya dapat disebarkan

Page 111: KULTUR FANS CLUB SEPAKBOLA MALANG (Studi ...repository.ub.ac.id/915/1/Hasby Basakara Wirandra .pdfii LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI Kultur Fans Club Sepakbola Malang (Studi Etnografi pada

melalui media sosial agar fans Chelsea FC yang berada di Malang dan belum

bergabung dengan CISC Malang dapat bergabung. Hal tersebut merupakan

salah satu target dari CISC Malang dimana mereka ingin terus memperbanyak

dan memperkuat fans club ini dengan merangkul sebanyak mungkin fans

Chelsea FC yang ada di Malang.

ah iya bener ya kan? Dari lo dari instagram twitter itu baru tau nama doang

terus kan gua kemaren kan tugas cultural studies kan gua neliti CISC juga

jadi ya gua lebih tau lebih mendalam lagi CISC Malang tuh kayak apa gitu

(Informan 1).

Fungsi media sosial bagi CISC Malang adalah sebagai penyambung antara

pengurus dengan fans lainya yang berada di Malang. media sosial lebih

digunakan untuk menarik fans-fans lain untuk mengikuti kegiatan mereka, hal

tersebut merupakan tujuan utama dari penggunaan media sosial bagai CISC

Malang. Media sosial sebagai penyambung antara fans meskipun begitu media

sosial tetap digunakan sebagai penyebar identitias CISC Malang itu sendiri

dengan bagian yang lebih sedikit atau menjadi salah satu tujuan penggunaan

media sosial itu sendiri meskipun bukan tujuan utamanya.

kalo untuk memperkenalkan identitas ya pastinya iya karena kita pasti ketika

ada kayak apa itu promu untuk penjualan baik kayak kaos t-shirt ataupun

topi truck itu ya pasti kita akan informasikan melalui media sosial seperti itu

jadi memang media sosial jadi kunci kita untuk sebagai penghubung antara

kita dengan member-member baik itu member resmi atau member mereka

fans Chelsea kebanyakan si kadang saya juga bantu ngecekin media

sosialnya karena juga gak Cuma Malang ya saya bisa buka semua saya juga

punya password se jawa timur apa itu media sosialnya itu saya juga ngecekin

kebanyakan mereka juga mereka banyak yang bertanya mengenai kapan

dibuka member kapan dibuka member kayak gitu disitu ajang mereka ingin

merasa diakui dari diri dan juga ingin memilki baju oh itu baju CISC aku

juuga pengen baju tapi belom jadi member jadi gak punya jadi disitu mereka

juga ingin memilki identitas yang sama dengan beberapa yang sudah member

seperti itu (Informan 3)

Page 112: KULTUR FANS CLUB SEPAKBOLA MALANG (Studi ...repository.ub.ac.id/915/1/Hasby Basakara Wirandra .pdfii LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI Kultur Fans Club Sepakbola Malang (Studi Etnografi pada

4.2.4 Kolektivitas Fans di CISC Malang

Conciousness of kind adalah hubungan intristik dan perasaan kolektif

diantara para anggota dan sekaligus merasakan perbedaan diantara mereka

yang tidak termasuk anggota komunitas. Di dalam CISC Malang fans memiliki

rasa kepemilikan terhadap fans club tersebut. hal itu ditunjukan dengan selalu

ramainya kegiatan dari CISC Malang. nonton bareng menjadi kegiatan yang

paling ramai. Kegiatan lainya seperti fun futsal lebih sedikit namun untuk

kegiatan bermain futsal orang yang datang cukup banyak. Melalui kegiatan

tersebut peneliti dapat melihat bahwa para fans ini baik pengurus, member aktif,

dan non member banyak yang datang membaur di kegiatan CISC Malang, hal

itu menunjukan bahwa mereka memiliki perasaan memiliki fans club ini.

Pengurus, member aktif, dan non member terlihat membaur dalam

kegiatan CISC Malang. mereka membaur meskipun satu sama lain belum

mengenal. Ketika berada di dalam CISC Malang, peneliti melihat bahwa

suasana yang santai dan nyaman membuat orang-orang yang baru datang pun

akan dapat dengan mudah bersosialisasi. Keakraban sesama fans CISC Malang

cukup baik dimana pengurus, member aktif, dan non member datang kegiatan

CISC Malang untuk bertukar pikiran menganai Chelsea FC dan CISC Malang.

hal yang biasa dibicarakan adalah tentang peluang juara, pemain dan juga

pelatih dan lain-lain yang berkaitian dengan Chelsea FC. Melalui tindakan

tersebut dapat diketahui bahwa rasa kepemilikan akan fans club CISC Malang

dapat tumbuh karena pengurus dan orang-orang yang sudah lama mengikuti

kegiatan CISC Malang bersikap terbuka dan ramah, sehingga mereka memiliki

Page 113: KULTUR FANS CLUB SEPAKBOLA MALANG (Studi ...repository.ub.ac.id/915/1/Hasby Basakara Wirandra .pdfii LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI Kultur Fans Club Sepakbola Malang (Studi Etnografi pada

keakraban dan bagi orang yang baru mengikuti kegiatan CISC Malang akan

merasa nyaman. Ketika hal itu tercipta maka mereka akan memiliki rasa

kepemilikan fans club CISC Malang.

Keakbran dan juga ramainya kegiatan dari CISC Malang terutama

kegiatan nonton bareng, menegaskan bahwa fans memiliki rasa memilki fans

club ini. Di setiap kegiatan yang diselenggarakan CISC Malang para fans harus

mengeluarkan uang sebagai bentuk sumbangan dana kepada pengurus CISC

Malang yang sudah mengeurus tempat nonton bareng. Biasanya uang yang

harus dikeluarkan fans sejumlah Rp 10.000 namun beberapa kali harga nonton

bareng bisa mencapai RP 15.000 atau bahkan Rp 25.000. Fan harus

mengeluarkan uang pada saat fun futsal yaitu Rp 10.000. Walaupun fans harus

mengeluarkan uang, tetapi mereka tetap selalu datang dan meramaikan

kegiatan dari CISC Malang.

yang pertama karena siaran kayak nobar gitu kan Chelsea Chelsea

disiarin kan biasanya gak selalu di TV lokal jadi selama ada yang

nyediain dan gak mahal juga Cuma bayar 10 ribu gak ada salahnya juga

ikut itu (Informan 2)

oh gua ni bukan anggota CISC tapi gua bisa nonton tapi kayak mereka tuh

baik banget kayak lu Cuma bayar 10 ribu tuh lebih dari worth lah kalo

menurut gua bias nonton Chelsea nobar trus ngerasain atmosfernya

ngechants dan segala macem (Informan 1)

dari penjelasan dan pernyataan dari kedua informan peneliti dapat diketahui

bahwa fans rela mengeluarkan uang demi mengikuti kegiatan CISC Malang.

Hal tersebut menunjukan bahwa fans merasa memilki fans club ini dimana

mereka rela dan sadar bahwa dengan mereka mengeluarkan uang untuk

mengikuti kegiatan CISC Malang maka mereka telah membantu keuanga dari

Page 114: KULTUR FANS CLUB SEPAKBOLA MALANG (Studi ...repository.ub.ac.id/915/1/Hasby Basakara Wirandra .pdfii LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI Kultur Fans Club Sepakbola Malang (Studi Etnografi pada

fans club ini. perlu di ketahui bahwa CISC Malang tidak mengambil untung

dari kegiatan yang mereka selenggarakan tetapi uang yang dikenakan terhadap

fans yang datang digunakan untuk membayar tempat yang digunakan untuk

nonton bareng dan fun futsal. Beberapa fans di CISC Malang rela untuk

mengeluarkan uang yang lebih besar lagi. Uang tersebut biasanya digunakan

untuk mengikuti kegiatan CISC di luar kota.

ya yang pasti mereka akan berkorban masalah waktu dan untuk kegiatan-

kegiatan misalnya ke kota-kota yang lain maupun acara gathering daerah

maupun untuk pendaftaran member mereka itu akan mengeluarkan dana

yang dana pribadi jadi kaya gathnas ya gathnas itu gathering CISC

nasional itu setiap untuk pendaftaranya aja itu rata-rata 400 sampai 500

ribu itu mereka mengeluarkan sendiri dana pribadi mereka sendiri nah

memang si ada beberapa regional yang menggunakan kebijakan seperti

CISC Malang nanti akan subsidi stengah persen karena apa 50 % gitu ya

maksud e karena Chelsea Malang ada kas dari nobar atau dari futsal itu

di kumpulin itu bisa memfasilitasi dari temen-temen saat kemaren ke

kediri dengan biaya sekitar 250 mereka hanya membayar 125 ribu

separuhnya sudah ditanggung sama CISC Malang jadi seperti itu trus

yang pasti itu biaya pasti mengeluarkan sendiri sama waktu (Informan 3)

Rasa memilki fans club ini dientuk melalui keakraban yang terbentuk

dalam fans club ini. keakraban ini terbentuk dikarenakan sikap ramah dari

pengurus CISC Malang dan fans lainya yang membuat fans yang baru

bergabung nyaman. Kebersamaan diantara fans Chelsea FC di CISC Malang

juga terbentuk karena kecintaan mereka terhadap klub yang sama yaitu Chelsea

FC. Mereka mencari teman-teman yang memilki gairah yang sama terhadap

klub ini, sehingga mereka saling membtuhkan sama sekali. Hal tersebut yang

membentuk fans klub ini dapat terus berjalan.

ya jadi gini temen-temen karena ini dasar dari menjalankan komunitas

fans klub itu ada dasar kebanggan pribadi maksudnya kebanggan yang

berada di dalam hati oh saya suka sam klub a oh saya suka sama klub b

ketika ini ada komunitasnya dan kita masuk ke dalam komunitas tersebut

Page 115: KULTUR FANS CLUB SEPAKBOLA MALANG (Studi ...repository.ub.ac.id/915/1/Hasby Basakara Wirandra .pdfii LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI Kultur Fans Club Sepakbola Malang (Studi Etnografi pada

dan menghidupkan memfasilitasi temen-temen yang suka dengan klub a itu

juga otomatis kebanggaan dan bahkan temen-temen pun pengurus pun

kita juga tahu mereka tanpa ada digaji atau apapun karena ini sifatnya

adalah sebuah kebanggaan seperti itu dan tanggung jawabnya juga besar

akhirnya temen-temen walaupun seperti itu temen-temen juga

menjalankan dengan senang dengan ikhlas seperti itu. (Informan 3)

4.2.5 Ritual dan Tradisi Fans CISC Malang

Dalam brand community, rituals and tradition secara dominan

berhubungan dengan merek penggunaan dari suatu merek, tujuan dari

penggunaan suatu merek asosiasi dengan merek. Pengetahuan tentang merek,

keinginan untuk berpartisipasi dalam aktivitas yang berhubungan dengan

merek. CISC Malang memiliki shared ritual and tradtion, hal tersebut

ditunjukan dalam kegiatan yang diselenggarakan CISC Malang. melalui

kegiatan nonton bareng dan fun futsal, fans dapat menunjukan hal-hal yang

berkaitan dengan Chelsea FC dan CISC Malang. kegiatan yang diadakan oleh

CISC Malang merupakan ritual yang menunjukan keinginan berpartisipasi dari

para fans. Ritual dan tradisi yang ada di CISC Malang adalah hal-hal yang

terkait dengan Chelsea FC dan CISC Malang. hal tersebut adalah penggunaan

jersey dari Chelsea FC saat kegiatan nonton bareng atau fun futsal. Jersey yang

digunakan terlihat beragam dari jersey kandang, jersey tandang, dan jersey

ketiga. Selain itu jersey yang digunakan berasal dari tahun-tahun yang berbeda.

Lalu penggunaan kaos yang belambangkan logo CISC Malang, penggunaan

stiker Chelsea FC dan CISC Malang, pernak-pernik seperti bendera, syal, dan

yang lain-lainya. Melalui kegiatan nonton bareng fans Chelsea FC di CISC

Malang dapat melakukan kegiatan mendukung tim Chelsea FC melalui chants

yang dinyanyikan.

Page 116: KULTUR FANS CLUB SEPAKBOLA MALANG (Studi ...repository.ub.ac.id/915/1/Hasby Basakara Wirandra .pdfii LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI Kultur Fans Club Sepakbola Malang (Studi Etnografi pada

Shared ritual and tradition yang telah dijelaskan diatas telah dilakukan

terus menerus selama CISC Malang. sehingga hal itu yang membuat budaya

tersebut dapat terus berlangsung. Kebiasaan tersebut diturunkan dari fans yang

lama kepada fans yang baru sehingga hal tersebut dapat diteruskan terus-

menerus. Hal itu merupakan proses pembentukan ritual dan tradisi dari CISC

Malang. selain itu fans club ini memilki orang-orang yang sangat kecintaan

yang besar terhadap Chelsea FC, sehingga apapun yang berkaitan dengan

Chelsea FC mereka akan lakukan dan CISC Malang sebagai wadah hal tersebut

yang membuat ritual dan tradisi terus berjalan.

Ritual dan tradisi CISC Malang dapat terus berjalan karena CISC Malang

rutin mengadakan kegiatan seperti nonton bareng dan fun futsal. Melalui

kegitan tersebut CISC Malang dapat mengenalkan ritual dan tradisi mereka

kepada fans yang baru datang. Hal tersebut membuat fans yang baru bergabung

dapat mengetahui ritual dan tradisi CISC Malang lalu mereka akan mengikuti

dan melakukan ritual dan tradisi CISC Malang tersebut. kegitan yang

dilakukan fans Chelsea FC di CISC Malang seperti nonton bareng dan fun

futsal tersebut di dalamnya terdapat banyak ritual seperti chants, penggunaan

simbol-simbol klub dan fans club, dan sikap tertentu. Hal-hal tersebut yang

membuat CISC Malang memiliki tradisi yang dapat dilakukan terus-menerus.

Setidaknya selama peneliti berada di dalam fans club ini fans selalu datang ke

kegiatan CISC Malang seperti nonton bareng dan fun futsal, seperti sudah

menjadi kebiasaan mereka.

ehhh yaudah biasa aja kayak misalnya hmm gimana ya kayak ngeliat

Chelsea itu kalo ada pertandingan itu kita harus nonton gitu kayak aneh

Page 117: KULTUR FANS CLUB SEPAKBOLA MALANG (Studi ...repository.ub.ac.id/915/1/Hasby Basakara Wirandra .pdfii LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI Kultur Fans Club Sepakbola Malang (Studi Etnografi pada

gitu kalo misalnya gak nonton kayak gimana ya itu kan udah passion udah

dari udah istilahnya gak tau kita gak tau sukanya kenapa identitasnya

tiba-tiba jadi fans Chelsea (Informan 1)

Ritual dan tradisi dilakukan secara terus menerus oleh fans di CISC Malang.

Ritual dan tradisi tersebut dilakukan dalam kegiatan yang diadakan ru Nonton

bareng

Nonton bareng adalah kegiatan yang diadakan setiap minggunya.

Kegiatan ini menyesuaikan jadwal bertanding dari Chelsea FC, sehingga jam

dan harinya tidak tetap. Kegiatan nonton bareng ini lebih sering diadakan pada

hari sabtu dan minggu karena jadwal liga Inggris biasanya di hari tersebut,

tetapi ketika Chelsea FC bermain di hari rabu atau kamis CISC Malang juga

mengadakan kegiatan nonton bareng. Tempat yang biasa digunakan untuk

nonton bareng adalah Soekarnoe Hatta Corner, Legend Caffe, dan Gembira

Caffe. Melalui kegiatan nonton bareng ini fans di CISC Malang dapat

menyalurkan gairah mereka terhadap Chelsea FC. Penyaluran gairah tersebut

dapat dilihat dari penggunaan jersey pada saat nonton bareng dan penggunaan

pernak-pernik Chelsea FC seperti syal, stiker, dan bendera, para fans juga dapat

menyalurkan ekpresi mereka terhadap klub melalui nonton bareng tersebut, dan

melalu nonton bareng fans dapat menyanyikan chants-chants untuk Chelsea

FC. Menurut peneliti kegiatan nonton bareng merupakan kegiatan yang dimana

banyak ritual di dalamnya. kegiatan ini merupakan kegiatan yang paling

banyak pesertanya.

Peneliti melihat kegiatan nonton bareng menjadi kegiatan yang utama,

karena di dalam kegiatan tersebut didatangi banyak fans dan juga mengandung

Page 118: KULTUR FANS CLUB SEPAKBOLA MALANG (Studi ...repository.ub.ac.id/915/1/Hasby Basakara Wirandra .pdfii LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI Kultur Fans Club Sepakbola Malang (Studi Etnografi pada

banyak ritual. Seperti yang sudah peneliti jelaskan sebelumnya bahwa kegiatan

nonton bareng melibatkan banyak ritual yang mengandung banyak identitas.

Seperti yang tertulis dalam agenda kerja CISC Malang bahwa mereka

mengdakan pelatihan chants, hal tersebut dijalankan pada saat kegiatan nonton

bareng. Melalui nonton bareng fans dapat melakukan chants yang akhirnya

dapat diketahui fans yang baru dan akhirnya diikuti fans lainya. Chants sendiri

merupakan sebuah ritual yang biasa dilakukan oleh fans sepakbola dan seperti

penjelasan peneliti bahwa dengan melakukan chants fans akan merasa ada

hubungan yang terbentuk antara sesama fans, fans terhadap fans club, dan fans

dengan klub itu sendiri. hal itu bisa terbentuk karena dengan melakukan chants

fans akan merasa seperti sedang langsung menonton klubnya di stadion.

ya jadi kalo masalah animo otomatis karena kita adalah fans klub bola ya

dan bola itu yang sudah pasti disaksikan ya memang pertandingannya nah

karena memang pertandinganya akhir e yang rame nobarnya seperti itu

(Informan 3)

Nonton bareng menjadi tempat bagi para pengurus untuk

meperkenalakan simbol-simbol dari Chelsea FC dan CISC Malang. mereka

memperkenalkan simbol-simbol identitas tersebut melalui merchandise yang

mereka berikan seperti stiker Chelsea FC dan CISC Malang, lalu pada saat

nonton bareng mereka juga beberapa kali membagikan jersey Chelsea FC dan

kaos CISC Malang dalam bentuk hadiah kuis. Melalui hal tersebut pengurus

CISC Malang dapat meperkenalkan simbol-simbol indentitas Chelsea FC dan

CISC Malang dan fans yang datang pun menjadi mengetahui dan memakai

merchandise tersebut. penggunaan merchandise tersebut yang akan

Page 119: KULTUR FANS CLUB SEPAKBOLA MALANG (Studi ...repository.ub.ac.id/915/1/Hasby Basakara Wirandra .pdfii LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI Kultur Fans Club Sepakbola Malang (Studi Etnografi pada

menunjukan identitas mereka sebagai fans Chelsea FC dan bagian dari CISC

Malang. Melalui kegiatan nonton bareng fans CISC Malang dapat saling

mengakrabkan diri dan hal tersebut diwujudkan oleh keramahan fans Chelsea

FC di CISC Malang yang terbuka oleh fans-fans yang baru mengikuti kegiatan

tersebut. Keramahan tersebut akan mengakarbakan sesama fans yang akan

membentuk solidaritas diantara mereka.

Perayaan ulang tahun Chelsea FC dan CISC Malang diadakan pada saat

acara nonton bareng. Perayaan ulang tahun CISC Malang diadakan di

Soekarno Hatta Corner pada saat kegiatan nonton bareng Chelsea FC melawan

West Bromwich Albion. Perayaan ulang tahun CISC Malang itu diadakan

setelah pertandingan selesai, lalu mereka mendakan doa bersama dan

pemotongan nasi tumpeng dan kue yang dibagikan kepada fans-fans yang telah

hadir. Perayaan ulang tahun tersebut diadakan sebagai rasa syukur fans akan

fans club ini yang telah menjadi wadah bagi mereka yang memilki kesamaan

yaitu mencintai Chelsea FC. Perayaan ulang tahun CISC Malang merupakan

salah satu bentuk ritual yang terjadi dalam kegiatan nonton bareng. Ritual yang

dilakukan untuk menunjukan kekeluargaan dalam CISC Malang selain juga

sebagai rasa syukur bahwa CISC Malang sudah berdiri selama empat tahun.

Page 120: KULTUR FANS CLUB SEPAKBOLA MALANG (Studi ...repository.ub.ac.id/915/1/Hasby Basakara Wirandra .pdfii LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI Kultur Fans Club Sepakbola Malang (Studi Etnografi pada

Gambar 4.11

Sumber: Instagram

1. Fun futsal

Selain nonton bareng kegiatan lain yang diadakan oleh CISC

Malang adalah fun futsal. Fun futsal biasa diadakan di SM Futsal.

Kegiatan ini diselenggarakan setiap hari jumat jam delapan malam hingga

jam sepuluh malam. Kegiatan ini tidak seramai kegiatan nonton bareng

karena tidak semua penggemar Chelsea FC senang bermain futsal, tetapi

melalui kegiatan ini fans Chelsea FC dapat saling mengenal lebih jauh lagi.

Kegiatan fun futsal adalah kegiatan bermain futsal yang bisa diikuti oleh

seluruh fans Chelsea FC di Malang baik pengurus atau yang bukan

Page 121: KULTUR FANS CLUB SEPAKBOLA MALANG (Studi ...repository.ub.ac.id/915/1/Hasby Basakara Wirandra .pdfii LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI Kultur Fans Club Sepakbola Malang (Studi Etnografi pada

pengurus. Bermain futsal disini lebih bersifat bersenang-senang bukan

untuk mengejar prestasi, walaupun CISC Malang sering mengirimkan tim

futsal mereka di turnamen antar fans klub di Malang dan turnamen antar

regional CISC. Selama dua jam para fans akan bermain futsal,

mengakrabkan diri dengan fans lainya, dan menyalurkan hobi mereka.

Fun futsal yang dilakukan akan menjdai tempat bagi para fans

untuk saling mengakarabkan diri. Fun futsal juga menjadi tempat bagi

pengurus CISC Malang untuk mengajak fans yang ingin ikut berkompetisi.

Kompetisi yang biasa diikuti CISC Malang adalah futsal antara fans club

Malang dan regional CISC. Melalui fun futsal fans dapat menyalurkan

hobinya dalam bermain yang terpengaruh oleh tim yang mereka sukai.

Banyak penggunaan simbol-simbol identitas Chelsea FC dan CISC

Malang selama kegiatan ini diadakan. Ritual yang ada di dalam kegiatan

ini adalah bermain futsal selain itu yang unik adalah meskipun fun futsal

beberapa kali CISC Malang mengadakan fun futsal dengan fans klub lain

dan biasanya menyesuaikan dengan jadwal pertandingan dari Chelsea FC

yang akan melawan klub tertentu. Seperti pada tanggal 4 febuari Chelsea

FC akan melawan Arsenal FC, sehari sebelum pertandingan tersebut CISC

Malang mengadakan fun futsal melawan fans club dari Arsenal FC. Hal

tersebut unik karena seakan-akan fun futsal tersebut merupakan pemanasan

sebelum pertandingan antara kedua tim di mulai.

unik buat gua uniknya ya itu mereka fun futsal gak sama tim sendiri

kadang mereka mau sparing sama fans club lain nah kan waktu misalnya

ni Chelsea lawan City sebelom match itu main mereka ngadain fun futsal

Page 122: KULTUR FANS CLUB SEPAKBOLA MALANG (Studi ...repository.ub.ac.id/915/1/Hasby Basakara Wirandra .pdfii LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI Kultur Fans Club Sepakbola Malang (Studi Etnografi pada

dulu seakan-akan itu match kecil match kecil sebelum main gitu jadi itu

uniknya disitu (Informan 2)

Nonton bareng dan fun futsal merupakan kegiatan yang dapat

dikategorikan sebagai komunkasi ritual dari CISC Malang. Kegiatan tersebut

dapat dikatakan sebagai komunikasi ritual karena fun futsal dan nonton bareng

adalah kegiatan rutin yang dilakukan oleh CISC Malang. fun futsal dan nonton

bareng juga menjadi tempat bagai para fans untuk mengekspresikan kecintaan

mereka terhadap Chelsea FC. Seperti pada nonton bareng dimana fans dapat

bernyanyi chants klub Chelsea FC dimana hal tersebut dapat menunjukan

kegaiatan simbolik. Perlu diketahui bahwa dalam komunikasi ritual akan

melibatkan banyak perilaku simbolik. Melalui kedua kegiatan tersebut peneliti

dapat melihat banyak macam perilaku simbolik dari para fans yang telah

dijelaskan sebelumnya. Kegiatan tersebut juga dapat meningkatkan keakraban

diantara para fans di CISC Malang, selain itu kegiatan nonton bareng dan fun

futsal dapat menujukan komitmen mereka sebagai fans Chelsea FC dalam

CISC Malang.

Page 123: KULTUR FANS CLUB SEPAKBOLA MALANG (Studi ...repository.ub.ac.id/915/1/Hasby Basakara Wirandra .pdfii LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI Kultur Fans Club Sepakbola Malang (Studi Etnografi pada

Gambar 4.12

Sumber: Instagram

tin setiap minggunya, kegiatan tersebut adalah seperti berikut:

4.2.6 Solidaritas Fans CISC Malang

Sense of moral responsibility adalah tanggung jawab moral sebagai suatu

perasaan akan kewajiban terhadap komunitas secara keseluruhan dan kepada

setiap anggota komunitas. Hal ini terlihat dalam dalam fans club CISC Malang.

Pada musim kemarin ketika Chelsea FC bermain buruk dan hanya berhasil

mendapatkan peringkat sepuluh, fans Chelsea FC di CISC Malang tetap

antusias menyaksikan Chelsea FC bermain dalam kegiatan nonton bareng. Fans

Page 124: KULTUR FANS CLUB SEPAKBOLA MALANG (Studi ...repository.ub.ac.id/915/1/Hasby Basakara Wirandra .pdfii LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI Kultur Fans Club Sepakbola Malang (Studi Etnografi pada

di CISC Malang menunjukan tanggung jawab moral yang baik ketika Chelsea

FC bermain buruk pada musim kemarin, dimana CISC Malang tetap

mengadakan nonton bareng pertandingan Chelsea FC dan kegiatan tersebut

tetap ramai oleh para fans Chelsea FC.

ya gua ngerasa solidaritasnya tinggi banget ya tadi yang gua omong yang

tahun kemaren waktu Chelsea flop aja yang nobar masih ada banyak gitu

(Informan 2)

bentuk tanggung jawab sebagai fans Chelsea FC adalah dengan menjadi

loyal terhadap klub bagaimana pun situasinya. Fans di CISC Malang dapat

menunjukan hal tersebut, salah satunya dengan pendaftaran membership yang

diadakan setiap musimnya. Ketika Chelsea FC berada di masa-masa sulit hal

tersebut tidak berpengaruh terhadap pendaftaran membership untuk musim ini

karena jumlah yang mendaftar itu tetap berada di kisaran seratus orang.

memang ketika naik turunya sebuah prestasi tim memang berpengaruh

juga terhadap komunitas tersebut memang agak terasa Cuma kita juga

gak tau ya ternyata efeknya juga gak terlalu besar banget ya seperti pada

saat kemaren kan kita peringkat sepuluh ya trus kita perekrutan member

baru setiapp tahuhn ada pendafataran member ternyata itu juga masih

kisaran angka seratus itu untuk pendafatran membernya untuk di CISC

Malang (Informan 3)

Tanggung jawab moral ditunjukan juga melalui solidaritas sesama fans

Chelsea FC di CISC Malang. keakraban antara pengurus, member aktif, dan

non member menjadi hal yang menggambarkan solidaritas itu. Pengurus yang

terbuka terhadap member aktif dan non member yang baru membuat solidaritas

itu muncul. Mereka juga menunjukan solidaritas dengan peduli dengan fans

Chelsea FC di CISC Malang yang sedang terkena musibah. Hal tersebut

ditunjukan dengan membantu semisal pada saat salah satu anggota ada yang

Page 125: KULTUR FANS CLUB SEPAKBOLA MALANG (Studi ...repository.ub.ac.id/915/1/Hasby Basakara Wirandra .pdfii LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI Kultur Fans Club Sepakbola Malang (Studi Etnografi pada

terkena sakit para fans di CISC Malang ada yang menjenguk anggota tersebut.

Selain itu pada saat anggota ada yang sedang merayakan pernikahan para fans

di CISC Malang ikut medatangi acara tersebut.

ya gini kalo dari solidaritas ya kita juga gak bisa maksud e gak bisa

meragukan maksdu e gini ketika ada yang meninggal ketika ada yang

berbahagia ketika seperti kemaren saya juga baru nikah itu hampir dari

semua kota dateng Chelsea semua perwakilan CISC nah ketika admi kami

mbak silvi bapaknya meninggal ayah meninggal akhirnya banyak temen-

temen kita yang datang kesana seperti itu jadi kalo masalah solidaritas ya

karena ditumbuhkan rasa persaudaraan yaitu akhir e mau gak mau

mereka saling membantu(infomran 3)

solidaritas si ada ya mereka tuh kayak yang pengurus tuh kasarnya kayak

welcome banget kayal missal lo sekarang mau skripsi CISC aja kayak iya

ayo gk papa gitu nerima kan gua juga waktu itu pas gua tugas CS juga

mereka welcome banget kita minta apa aja pasti dikasih sampe data-data

mereka yang istilahnya itu data apasih namanya internal data-data

internal tuh dikasih kalo misalnya kita minta (Informan 1)

Solidaritas juga ditunjukan kepada sesama fans club CISC yang berbeda

regional. Seperti pada saat kota Padang terkena musibah banjir bandang CISC

Malang mengadakan penggalangan dana untuk korban banjir bandang tersebut

yang dana tersbut diberikan kepada CISC Padang.

Tanggung jawab moral juga ditunjukan dengan mengadakan bakti sosial

untuk menyumbang ke daerah-daerah lain di Indonesia yang sedang

mengalami musibah. CISC Malang sebagai komunitas regional CISC sering

mendapat perintah setiap bulanya untuk mengadakan pengumpulan dana untuk

disumbangkan ke daerah-daerah yang membutuhkan. Biasanya dana yang

terkumpul akan diberikan kepada perwakilan CISC regional yang berada di

daerah tersebut atau berada di sekitar daerah tersebut.

karena kita adalah komunitas yang bernaung apa organisasi dari atas

organir teroganisir ya akhinya kita selalu hadir ketika ada bencana-

Page 126: KULTUR FANS CLUB SEPAKBOLA MALANG (Studi ...repository.ub.ac.id/915/1/Hasby Basakara Wirandra .pdfii LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI Kultur Fans Club Sepakbola Malang (Studi Etnografi pada

bencan seperti itu jadi hampir hmm jadi hampir untuk setiap bulan rata-

rata kita selalu mendapatkan intruksi untuk mengadakan baksos jadi yang

terakhir itu di Ponorogo sebelum di ponorogo ada di sidempuan nah itu

kita hampir ini untuk bulan ini kita diinstruksikan untuk Magelang jadi

seperti itu itu juga se Indonesia si rata-rata hampir untuk dana yang

terkumpul itu sekitar untuk yang di Sidempuan itu sekitar 12 juta

(Informan 3).

Sabagai bagian dari CISC Malang pun mereka menunjukan tanggun jawab

moral dengan melakukan kegiatan sosial seperti pada bulan puasa membagikan

takjil untuk berbuka puasa. Tujuan kegiatan tersebut dilakukan adalah untuk

membagikan takjil bagi mereka yang sedang berada di jalan atau bagi orang-

orang yang membutuhkan. Tujuan lainya adalah untuk memperkenalkan CISC

Malang kepada masyarakat yang lebih luas. Dengan kegiatan tersebut mereka

akan lebih dikenal oleh masyarakat pada umumnya, selain itu memanfaatkan

kota Malang sebagai kota mahasiswa CISC Malang membagikan takjil ke

daerah-daerah yang mahasiswa banyak melewati daerah tersebut. Melalui hal

tersebut mahasiswa terutama yang merantau ke Malang karena sebagai anak

yang merantau dan menyukai Chelsea FC mereka kemungkinan belum

mengetahui CISC Malang sehingga CISC Malang perlu mengenalkan diri agar

dapat lebih merangkul fans-fans Chelsea FC yang berada di Malang.

jadi gini kita memang kegiatan-kegiatan yang berkaitan untuk menarik

pastinya ketika-ketika pasti nobar-nobar kita infomasikan nah ketika ada

kegiatan-kegiatan maksud e kayak besok ini ada kegiatan keagamaan ya

ada puasa ramadhan gitu ya nah disitu biasanya akan ada ajang biasanya

setiap tahunya kita pasti akan ada ajang untuk bagi-bagi takjil seperti itu

disitu kita kan hadir untuk ditengah-tengah ibaratnya tempat yang

biasanya dikunjungi mahasiswa akhirnya mereka temen-temen mahasiswa

juga akhir e tau komunitas bola Chelsea itu ajang kita memperkenalakan

diri jika selain di media sosial ya kita terjun langsung seperti itu

wrffdddxalaupun niatnya memang bukan hanya memperkenalkan diri

karena kita memang bertujuan untuk membantu yang ada di jalan dan

untuk berbuka puasa (Informan 3)

Page 127: KULTUR FANS CLUB SEPAKBOLA MALANG (Studi ...repository.ub.ac.id/915/1/Hasby Basakara Wirandra .pdfii LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI Kultur Fans Club Sepakbola Malang (Studi Etnografi pada

Usaha untuk memperkenalakan fans club ini agar CISC Malang dapat

lebih dikenal dan dapat bertambah jumlah fans yang terhimpun dalam CISC

Malang merupakan sebuah bentuk tanggung jawab moral. Untuk menjalankan

sebuah komunitas atau fans club dalam hal ini tentu dibutuhkan anggota yang

banyak agar fans club itu dapat terus hidup. Sebagai contoh semisal kegiatan

nonton bareng CISC Malang tersebut sepi dan hanya dihadiri oleh pengurus

maka CISC Malang akan sulit untuk terus berjalan, karena untuk mengadakn

nonton bareng di sebuah kafe tentu ada minimum order tertentu dan hal

tersebut yang menjadikan fans di CISC Malang harus membayarkan sejumlah

uang yang berkisar 10.000 hingga 25.000 per kegiatannya. Melalui uang

tersebut CISC Malang dapat membayar minimum order yang diminta oleh

tempat kegiatan nonton bareng. Tanpa anggota atau fans yang banyak akan

mempersulit CISC Malang untuk menjalankan kegiatan yang pada akhirnya

membuat pengurus CISC Malang harus membayar minimun order

menggunakan uang pribadi mereka masing-masing. Peneliti menilai banyaknya

fans dapat terus menunjang egiatan-kegiatan fans club tersebut untuk dapat

terus berjalan, sehingga usaha memperkenalan CISC Malang ke masyarakat

untuk mernagkul fans-fans Chelsea FC di Malang adalah sebuah tanggunng

jawab moral yang dilakukan fans untuk dapat terus membuat CISC Malang

terus berjalan.

Page 128: KULTUR FANS CLUB SEPAKBOLA MALANG (Studi ...repository.ub.ac.id/915/1/Hasby Basakara Wirandra .pdfii LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI Kultur Fans Club Sepakbola Malang (Studi Etnografi pada

4.3 Analisis

4.3.1 Atribut fans CISC Malang sebagai Identitas

Selama penelti melakukan penelitian di CISC Malang, peneliti melihat

bahwa fans identity yang terbentuk di dalam CISC Malang membentuk fans club

tersebut sebagai brand community. Fans identity yang dimiliki CISC Malang

mempengaruhi ketiga komponen yang ada dalam brand comunity, sehingga

CISC Malang dapat dikatakan sebagai sebuah brand community. Sebelum

membahas tentang bagaimana fans identity dapat mempengarui peneliti akan

menjelaskan mengenai fans identity yang terbentuk di dalam CISC Malang

terlebih dahulu. Seperti yang telah dijelaskan di pembahasan bahwa proses

pembentukan CISC Malang berasal dari dua arah yaitu dari pengurus dan dari

antar sesama fans. namun yang harus dibedakan adalah fans Chelsea FC dan

fans Chelsea FC yang terhimpun dalam CISC Malang. Sebagai fans Chelsea FC,

fans identity yang sudah diketahui adalah logo Chelsea FC, jersey, beberapa

chants, dan simbol-simbol dasar Chelsea FC. Ketika fans yang menyukai

Chelsea FC dan bergabung dengan CISC Malang pada dasarnya mereka telah

mengerti fans identity Chelsea FC. Identitas seagai fans Chelsea FC sudah

nampak pada kegiatan yang diselenggarakan oleh CISC Malang seperti nonton

bareng dimana para fans menggunakan simbol-simbol dari Chelsea FC. Hal

tersebut menunjukan bahwa fans yang berkumpul dalam fans club CISC Malang

telah mencintai Chelsea FC terlebih dahulu sehingga mereka sudah mengetahui

identitas sebagai fans Chelsea.

Page 129: KULTUR FANS CLUB SEPAKBOLA MALANG (Studi ...repository.ub.ac.id/915/1/Hasby Basakara Wirandra .pdfii LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI Kultur Fans Club Sepakbola Malang (Studi Etnografi pada

Atribut adalah sebuah hal yang melekat bagi fans di CISC Malang. Atribut

tersebut yang akhirnya menjadi identitas di dalam CISC Malang karena atribut

yang berkenaan dengan Chelsea FC ataupun dengan CISC Malang itu sendiri

selalu digunakan di dalam kegiatan CISC Malang terutama pada saat nonton

bareng. Atribut yang digunakan seperti jersey, kaos CISC Malang, syal, bendera,

dan stiker. Jersey melambangkan kebanggaan sebagai fans Chelsea FC dimana

di dalam sebuah jersey terdapat logo klub yang menjadi identitas bahwa orang

tersebut adalah bagian dari Chelsea FC. selain logo ada warna yang

melambangkan Chelsea FC yaitu warna biru yang menjadi slogan dari Chelsea

FC keep the blue flag flying high dan julukan Chelsea FC The blues. Memakai

jersey juuga memberikan kesan bahwa fans dan pemain adalah sama yakni

sama-sama bagian dari Chelsea FC dan hal tersebut dapat dilihat melalui jersey

yang dipakai pemain dan fans merupakan jersey yang sama. Kaos CISC Malang

adalah kaos yang terdapat logo CISC Malang. Kaos ini dibuat oleh para

pengurus dan dijual oleh pengurus. Menggunakan kaos ini merupakan

pernyataan bahwa fans adalah bagian dari CISC Malang dan mereka bangga

menjadi bagian dari fans club ini. peneliti sering melihat dalam kegiatan nonton

bareng dimana ketika CISC Malang kedatangan tamu dari fans Chelsea regional

lain maka fans tersebut akan menggunakan kaos yang menunjukan asosiasi

mereka terhadap fans club Chelsea FC regional tertentu. Ketika fans CISC

Malang diundang ke kegiatan yang diselenggarakan fans Chelsea FC regional

lain maka fans CISC Malang akan menggunakan kaos CISC Malang tersebut.

Page 130: KULTUR FANS CLUB SEPAKBOLA MALANG (Studi ...repository.ub.ac.id/915/1/Hasby Basakara Wirandra .pdfii LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI Kultur Fans Club Sepakbola Malang (Studi Etnografi pada

Syal dan bendera selalu ada di dalam kegiatan CISC Malang dan hal

tersebut paling sering peneliti lihat pada kegiatan nonton bareng. Bendera disini

adalah hasil buatan dari pengurus sendiri. Di dalam bendera yang mereka buat

dan yang selalu dipasang selama kegiatan adalah bendera yang di dalamnya ada

logo Chelsea FC dan CISC Malang serta slogan dari CISC Malang. syal yang

sifatnya lebih personal biasanya dibawa oleh fans-fans itu sendiri. Pemakaian

syal ditunjukan karena sejatinya syal adalah identitas fans. Bisa dilihat ketika

anda menyaksikan sepakbola terutama sepakbola Eropa maka Atribut yang

paling banyak dipakai adalah syal setelah penggunaan jersey. Hal tersebut juga

terjadi di Chelsea FC yang akhirnya diikuti oleh fans CISC Malang. syal yang

digunakan biasanya berwarna biru, terkadang ada yang menggunakan logo,

terkadang ada yang mencantumkan nama klub, atau bahkan hanya sekedar

warna biru polos. Semua itu melambangkan Chelsea FC baik dari warna, tulisan ,

dan logo. Stiker adalah salah satu identitas kecil yang dimiliki oleh fans CISC

Malang. Stiker dibagikan pada saat kegiatan CISC Malang.yang akhirnya

digunakan fans dengan menempelkanya di beberapa benda pribadi mereka

seperti motor, helm, buku, dompet, dll.

Atribut yang telah menjadi identitas ini sebagian diadopsi dari London dan

ada yang merupakan ciptaan dari fans CISC Malang itu sendiri. salah satunya

adalah logo dan slogan. Keunikan yang dimiliki dan terbentuk di CISC

Malang adalah logo dan juga slogan. Logo dan slogan pada dasarnya memang

berbeda pada setiap komunitas termasuk fans club seperti CISC Malang. Logo

Page 131: KULTUR FANS CLUB SEPAKBOLA MALANG (Studi ...repository.ub.ac.id/915/1/Hasby Basakara Wirandra .pdfii LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI Kultur Fans Club Sepakbola Malang (Studi Etnografi pada

dan slogan yang dibentuk oleh CISC Malang menunjukan keunikan CISC

Malang yang berasal dari identitas yang berada di Malang.

Gambar 4.13

Gambar berikut adalah logo CISC Malang. melalui logo tersbut kita dapat

melihat bahwa CISC Malang sangat menunjukan keunikkan mereka. Logo

tersebut menunjukan hewan singa yang merupakan lambang dari Chelsea FC

sendiri dan juga singa yang melambangkan kota Malang dengan julukan singo

edan yang biasanya lebih kita kenal melalui Arema. Lalu dalam logo tersebut

kita dapat melihat tugu Malang yang menjadi lambang bahwa fans club ini

merupakan fans club regional Malang. Slogan yang digunakan CISC Malang

juga menunjukan keunikan tersendiri, slogan yang digunakan CISC Malang

adalah “ayas umak CISC ngalam” atau saya kamu CISC Malang. Di dalam

slogan tersebut mereka menunjukan identitas tersendiri yang menjadi keunikan

mereka yaitu menggunakan bahasa walikan. Identitas baik logo dan slogan

dipengaruhi oleh kebiasaan dari warga Malang itu sendiri yang akhirnya ikut

digunakan sebagai pembeda CISC Malang dengan CISC regional lainya dan

Page 132: KULTUR FANS CLUB SEPAKBOLA MALANG (Studi ...repository.ub.ac.id/915/1/Hasby Basakara Wirandra .pdfii LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI Kultur Fans Club Sepakbola Malang (Studi Etnografi pada

fans club lainya. Bisa diketahui bahwa CISC Malang akhirnya menemukan

kedua budaya yaitu dari London dan budaya lokal mereka dari Malang.

Logo dan slogan ini sering peniliti lihat dalam kegiatan CISC

Malang. Logo sering terlihat di kaos, topi, dan stiker sementara slogan tertulis di

bendera CISC Malang. logo dan slogan adalah penanda bahwa mereka adalah

fans Chelsea FC yang berasal dari Malang. hal tersebut adalah kebanggaan

mereka yang membuat mereka memiliki ciri khas. Logo dan slogan tersebut

diperkenalkan oleh pengurus CISC Malang kepada fans dengan berbagai macam

cara. Salah satu caranya adalah dengan membagikan stiker gratis yang di dalam

stiker tersebut terdapat logo CISC Malang, lalu pengurus memakai kaos yang

memiliki logo CISC Malang pada kegiatan CISC Malang yang akhirnya

membuat para fans juga ingin mengenakan kaos yang memiliki logo CISC

Malang. Slogan juga diperkenalkan dengan menulis slogan tersebut di dalam

sebuah bendera dan selalu dibicarakan pada saat kegiatan CISC Malang. Melalui

pengenalan tersebut fans di CISC Malang jadi mengetahui lalu logo dan slogan

itu melekat di diri mereka. logo dan slogan yang melekat tersebut akhirnya

menjadi fans identity yang adai di CISC Malang yang dengan bangga fans

tersebut akan pakai atau tunjukan pada saat kegiatan CISC Malang.

Atribut tersebut dapat dikatakan sebagai identitas CISC Malang karena

melalui atribut tersebut dapat menyatukan fans di CISC Malang. Serangkaian

atribut tersebut memiliki makna yang sama yang dimengerti oleh fans CISC

Malang itu sendiri. seperti warna biru yang merepresentasikan klub, logo yang

merupakan kebanggan dari klub, dan lain-lain. Kesamaan tersebut yang akhirnya

Page 133: KULTUR FANS CLUB SEPAKBOLA MALANG (Studi ...repository.ub.ac.id/915/1/Hasby Basakara Wirandra .pdfii LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI Kultur Fans Club Sepakbola Malang (Studi Etnografi pada

menyatukan mereka yang membuat hal tersebut menjadi identitas bersama.

Mereka bangga menggunakan atribut tersebut. fans di CISC Malang tidak

pernah dikoordinir untuk menggunakan atribut tertentu tetapi fans CISC Malang

selalu datang kedalam kegiatan CISC Malang dengan menggunakan atribut

tersebut. Hal tersebut menunjukan kebanggan dari setiap fans di CISC Malang

terhadap atribut yang mereka miliki dan juga nilai dari atribut tersebut.

4.3.2 Umpatan Sebagai Identitas Fans CISC Malang

Fans identity yang terbentuk di CISC Malang salah satunya umpatan hal

tersebut sangat kental dan terasa di setiap kegiatan nonton bareng yang sering

peneliti ikuti. Umpatan yang menjadi fans identity CISC Malang ini dapat

dirasakan pada saat Chelsea FC memilki peluang mencetak gol namun gagal

dimanfaatkan lalu mayoritas fans akan melakukan hal tersebut baik

mengatakanya secara lantang atau tidak. Kata-kata yang sering digunakan adalah

“jancuk” atau hanya “cuk” saja, selain penggunaan kata tersbut masih ada

penggunaan kata seperti “bego”, “guoblok” dan lain-lainnya. Ekspresi tersebut

juga dapat dilihat pada saat Chelsea FC kebobolan. Ekspresi tersebut tidak

mengartikan bahwa mereka membenci Chelsea FC atau pemain-pemain Chelsea

FC namun hal tersebut hanya mengekspresikan kekecewaan sesaat yang muncul

pada saat gagal memanfaatkan peluang dan pada saat kebobolan karena setelah

momen tersebut terjadi mereka akan bersikap mendukung kembali melalu

teriakan “ayo” atau “come on Chelsea”dan juga melalui tepuk tangan untuk

memotivasi. Umpatan menjadi identitas yang unik yang terbentuk di CISC

Page 134: KULTUR FANS CLUB SEPAKBOLA MALANG (Studi ...repository.ub.ac.id/915/1/Hasby Basakara Wirandra .pdfii LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI Kultur Fans Club Sepakbola Malang (Studi Etnografi pada

Malang dan menurut peneliti hal tersebut dipengaruhi kebiasaan yang ada di

Malang.

Umpatan adalah kebiasaan orang Malang dan Jawa Timur dan hal tersebut

yang membuat sangat terasa kental di dalam CISC Malang. Umpatan adalah

sebuah fans identity yang muncul diantara para fans itu sendiri. Apabila tidak

ada yang memulai umpatan kemungkinan juga fans yang lain akan sungkan

untuk melakukanya. Sifatnya yang merupakan kebiasaan oleh karena itu

umpatan menjadi fans identity yang muncul secara natural. Umpatan tidak

melambangkan fans membenci Chelsea FC atau pemainya tetapi hal tersebut

adalah ekspresi sesaat akan sebuah kekecewaan. Hal tersebut bisa dibuktikan

melalui reaksi fans setelah melakukan umpatan tersebut. Ketika Chelsea FC

kalah fans akan langsung pulang meninggalkan tempat nonton bareng dan tidak

melanjutkan umpatan dengan mencela pemain atau klub karena fans di CISC

Malang dapat dibilang loyal dimana pada saat Chelsea FC dalam keadaan

sulitpun mereka selalu mendukung klub ini.

4.3.3 Chants sebagai identitas fans CISC Malang

Fans identity itu berkembang dan memilki ciri tersendiri lagi ketika fans

tersebut sudah berada di CISC Malang. CISC Malang sendiri membentuk fans

identity dengan dua hal yaitu dengan mengadopsi identitas yang berasal dari

Chelsea FC dan dengan membentuknya sendiri. dari proses pengadopsian itu

sendiri sama seperti yang telah peneliti jelaskan diatas namun khusus untuk

chants bisa dibilang banyak fans yang baru mengetahui chants tertentu melalui

CISC Malang. Chants yang sudh familiar bagi fans Chelsea FC adalah blue is

Page 135: KULTUR FANS CLUB SEPAKBOLA MALANG (Studi ...repository.ub.ac.id/915/1/Hasby Basakara Wirandra .pdfii LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI Kultur Fans Club Sepakbola Malang (Studi Etnografi pada

the colour, we love you Chelsea we do, dan Chelsea Chelsea Chelsea, namun

melalui CISC Malang fans dapat lebih banyak mengeathui chants lainya seperti

zigger zagger when the blues goes streaming in. Hal tersebut juga didukung oleh

rencana kegiatan CISC Malang yang salah satunya adalah mengenalkan chants-

chants Chelsea FC.

Chants yang diadopsi dari London lebih sering dipergunakan karena

menurut fans di CISC Malang hal tersebut membuat mereka merasa seperti

berada di stadion Stamford Bridge yang merupakan kandang dari Chelsea FC.

melalui chants tersebut mereka merasa bahwa ada atmosfir yang terbentuk yang

membuat mereka merasakan seperti menjadi fans Chelsea FC yang ada di

London. Hal tersebut dapat dijelaskan kareana sebagai fans Chelsea FC di

Malang mereka hanya bisa menyaksikan Chelsea FC melalui televisi dan

melalui televisi mereka mendengar chants tersebut sehingga mereka merasa jika

mereka melakukan hal yang sama maka mereka akan menjadi fans Chelsea FC

yang lebih utuh. Imitasi atau yang biasa peneliti tulis dengan adopsi memnjadi

penting untuk dilakukan dan sangat sulit untuk membedakan atau menciptkan

identitas yang baru dikarenkan fans CISC Malang mendukung Chelsea FC yang

berasal dari Inggris maka mau tidak mau kebudayaan fans di Inggris akan ada

yang terbawa ke dalam diri mereka meskipun pada akhirnya akan ada perbedaan

dengan mereka yang merupakan fans Chelsea FC yang berasal dari Inggris lebih

tepatnya London.

Selain chants tersebut ada chants yang menunjukan lokalitas CISC

Malang dimana chants tersebut merupakan adopsi dari chants Aremania. Chants

Page 136: KULTUR FANS CLUB SEPAKBOLA MALANG (Studi ...repository.ub.ac.id/915/1/Hasby Basakara Wirandra .pdfii LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI Kultur Fans Club Sepakbola Malang (Studi Etnografi pada

tersebut dirubah menjadi chants untuk Chelsea FC. Sayangnya chants ini tidak

sering dinyanyikan karena untuk chants tersendiri fans di CISC Malang lebih

senang untuk menggunakan chants yang di adopsi langsung dari London.

Penggunaan chants lokal tersebut lebih sering digunakan pada saat pertemuan

CISC per wilayah atau pun CISC nasional. Melalui chants lokal tersebut fans di

CISC Malang dapat menunjukan hal yang berbeda pada CISC regional lainya.

Melihat hal tersebut peneliti beranggapan bahwa chants lokal tersebut sifatnya

hanya sebagai mars CISC Malang saja.

Chants yang sering dinyanyikan dalam kegiatan CISC Malang terutama

pada saat nonton bareng ini, diperkenalkan oleh pengurus. Pada saat fans

menyaksikan Chelsea FC bermain biasanya ada yang mengkomando chants

tersebut oranng tersebut lah yang mengawali nyanyian chants yang akhirnya

diikuti oleh fans yang lain. Chants yang dikomando adalah usaha dari pengurus

untuk memperkenalakan chants Chelsea FC kepada fans yang lain. Untuk

beberpa kali peneliti sempat melihat saat chants dikomando oleh ada beberapa

fans yang tidak akrab dengan chants tersebut tetapi dengan mereka mendengar

dan mencoba ikut menyayikan chants tersebut akhirnya fans yang belum

mengetahui bahwa chants tersebut adalah chants Chelsea FC akhirnya menjadi

familiar dan ikut menyanykian chants tersebut bersama-sama. Chants memang

ada yang dikomando tetapi ada beberapa chants yang muncul begitu saja dari

diantar fans tanpa dikomando oleh pengurus. Hal tersebut bisa terjadi ketika

chants telah diketahui oleh fans-fans yang lain.

Page 137: KULTUR FANS CLUB SEPAKBOLA MALANG (Studi ...repository.ub.ac.id/915/1/Hasby Basakara Wirandra .pdfii LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI Kultur Fans Club Sepakbola Malang (Studi Etnografi pada

Chants dinyanyikan untuk memberikan perasaan kepada fans bahwa

mereka layakya fans Chelsea FC yang berada di stadion. Hal tersebut juga yang

membuat mereka lebih senang menyaksikan chants yang merupakan adopsi dari

London. Melalui chants fans dapat membentuk kebersamaan dengan fans yang

lain karena mereka menyanyikanya bersama sehingga mereka akan merasa lebih

akrab. Chants yang dinyanyikan terus menerus yang dikomando oleh pengurus

ataupun yang tidak akhirnya dapat memberi pengetahuan bagi fans lainya bahwa

chants tersebut adalah chants Chelsea FC yang pada akhirnya mereka pun ikut

mengathuinya karena chants tersebut sudah menjadi kebiasaan untuk dilakukan

pada saat nonton bareng. Akan menjadi hal yang aneh ketika nonton bareng

tetapi tidak ada chants di dalamnya. melalui chants fans akan merasa bahwa

mereka adalah fans sepakbola.

4.3.4 Rasa Kepemilikan dan Pengorbanan Fans CISC Malang

Seperti yang telah peneliti jelaskan bahwa dalam komponen ini bahwa

dalam conciousness of kind yang dinilai adalah rasa kolektif memilki fans club

ini dari para anggota atau fans. hal tersebut dapat terlihat dengan selalu ramianya

kegiatan dari CISC Malang seperti nonton bareng dan juga fun futsal. Dalam

kegiatan tersebut mereka para fans juga harus mengeluarakan pengorbanan

berupa pengeluaran uang untuk mengikuti kegiatan tersebut. dapat diketahui

bahwa fans rela mengeluarkan uang demi mengikuti kegiatan CISC Malang.

Hal tersebut menunjukan bahwa fans merasa memilki fans club ini dimana

mereka rela dan sadar bahwa dengan mereka mengeluarkan uang untuk

mengikuti kegiatan CISC Malang maka mereka telah membantu keuangan dari

Page 138: KULTUR FANS CLUB SEPAKBOLA MALANG (Studi ...repository.ub.ac.id/915/1/Hasby Basakara Wirandra .pdfii LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI Kultur Fans Club Sepakbola Malang (Studi Etnografi pada

fans club ini. perlu di ketahui bahwa CISC Malang tidak mengambil untung dari

kegiatan yang mereka selenggarakan tetapi uang yang dikenakan terhadap fans

yang datang digunakan untuk membayar tempat yang digunakan untuk nonton

bareng dan fun futsal. Beberapa fans di CISC Malang rela untuk mengeluarkan

uang yang lebih besar lagi. Uang tersebut biasanya digunakan untuk mengikuti

kegiatan CISC Malang di luar kota.

Rasa memilki ini dapat muncul karena sesama fans sering bertemu dan

dari hal tersebut munculah kebersamaan yang membuat sesama fans merasa

bahwa CISC Malang adalah fans club mereka. Hal tersebut merupakan akibat

dari fans identity yang terbentuk dalam CISC Malang. Dalam CISC Malang baik

pengurus ataupun fans biasa sangat ramah sehingga siapapun yang baru masuk

kedalam fans club ini akan merasa nyaman. Keramahan yang ditunjukan di

dalam CISC Malang pada awalnya lebih ditunjukan oleh pengurus namun hal

tersebut juga akhirnya menular ke fans-fans lain sehingga sesama fans pun dapat

saling berinteraksi. Ketika hal tersebut terbentuk maka CISC Malang akan

menjadi tempat yang nyaman unutk berkumpul, terlebih bagi mereka yang sama-

sama memilki kecintaan terhadap klub yang sama yaitu Chelsea FC. Oleh karena

itu fans memiliki rasa kepemilikan yang besar terhadap fans club tersebut dan

peneliti melihat bahwa hal tersebut ditunjukan dengan selalu ramainya kegitan

mereka terutama nonton bareng.

Fans di CISC Malang dapat memiliki rasa kepemilikan fans club ini juga

dikarenakan mereka membutuhkan wadah agar mereka dapat menunjukan

kecintaan mereka kepada Chelsea FC. Tanpa adanaya fans club ini maka akan

Page 139: KULTUR FANS CLUB SEPAKBOLA MALANG (Studi ...repository.ub.ac.id/915/1/Hasby Basakara Wirandra .pdfii LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI Kultur Fans Club Sepakbola Malang (Studi Etnografi pada

sulit bagi mereka untuk meluapkan ekspresi kecintaan mereka terhadap Chelsea

FC karena dengan mereka berkumpul dan memiliki wadah mereka dapat

menggunakan atribut Chelsea FC, menyaynyikan chants, dan lain-lainya. Hal

tersebut pastinya sulit dilakukan apabila anda menjadi fans yang sekedar

mengikuti perkembangan klub sendiri. kepemilikan yang ada membuat mereka

rela untuk berkorban agar kegiatan tersebut dapatt terus berjalan. Fans CISC

Malang melihat CISC Malang adalah fans klub yang ramah dan terbuka bagi

sesama fans Chelsea FC sehingga mereka merasa nyaman untuk ikut berkumpul.

Anggapan ini ada karena CISC Malang sendiri juga sangat terbuka kepada fans

club lain meskipun rivalitas itu tetap ada. Seperti mengundang fans club Arsenal

Malang untuk ikut nonton bareng ketika Chelsea FC melawan Arsenal.

4.3.5 Ritual dan Tradisi Sebagai Penguat Identitas CISC Malang

Komponen ini merupakan komponen yang paling memiliki pengaruh besar

dari fans identity karena baik shared ritual and tradition dan fans identitiy

mereka menunjukan nilai yang sama dalam jurnal yang telah peneliti baca

sebelumnya sebagaimana telah peneliti jelaskan pada latar belakang sebelumnya.

Komponen ini adalah penyambung antara fans identity dan brand community

oleh karena itu peneliti mungkin memberikan penjelasan yang sama dengan

penjelasan yang sebelumnya. Dalam CISC Malang shared ritual and tradition

sering dilakukan dalam kegiatan nonton bareng meskipun mereka juga

mengadakan kegiatan fun futsal. Kegiatan nonton bareng menjadi hal yang

paling menunjukan shared rituals and tradition karena sebagai fans club

sepakbola maka kegitan yang utama adalah mendukung klub sepakbola

Page 140: KULTUR FANS CLUB SEPAKBOLA MALANG (Studi ...repository.ub.ac.id/915/1/Hasby Basakara Wirandra .pdfii LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI Kultur Fans Club Sepakbola Malang (Studi Etnografi pada

kesayangan mereka. Dalam nonton bareng mereka dapat melakukan ritual dan

tradisi yang menjadi kebiasaan dalam CISC Malang. Ritual dan tradisi yang

biasa dilaukan dalam CISC Malang sebagai berikut:

A. Chants

Chants merupakan hal yang paling penitng untuk dilakukan sebagai fans

dan di CISC Malang peneliti sering menemukan hal tersebut. chants yang

mereka sering nyanyikan adalah bentuk ekspresi yang mereka dapat luapkan

sebagai fans Chelsea FC. Dengan melakukan chants fans akan merasakan

sensasi seakan-akan mereka berada di stadium karena chants yang sering

dinyanyikan adalah chants yang berasal dari London. Chants yang paling

sering dinyanyikan adalah zigger zagger when the blues goes streaming in.

Meskipun mereka memilki chants sendiri yang diadopsi dari chants Aremania

tetapi chants tersebut masih jarang digunakan karena chants tersebut lebih

sering digunakan pada saat CISC Malang berkumpul denga regional lainya.

Chants menjadi sebuah keharusan dalam setiap nonton bareng dan ketika

Chelsea FC maka chants akan lebh sering dinyanyikan pada saat nonton bareng.

B. Simbol

Simbol disini adalah hal-hal yang dapat menunjukan bahwa fans tersebut

adalah pendukung Chelsea FC dan bagian dari CISC Malang. Simbol yang

paling sering terlihat adalah penggunaan jersey Chelsea FC. Penggunaan jersey

ini paling umum karena sifatnya adalah hal yang paling dasar untuk

menunukan bahwa seseorang adalah fans dari Chelsea FC . Simbol lain yang

terlihat adalah penggunaan pernak-pernik seperti syal dan bendera meskipun

Page 141: KULTUR FANS CLUB SEPAKBOLA MALANG (Studi ...repository.ub.ac.id/915/1/Hasby Basakara Wirandra .pdfii LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI Kultur Fans Club Sepakbola Malang (Studi Etnografi pada

hal tersebut terhitung sedikit tetapi penggunaan simbol dan syal menjadi salah

satu cara bagi fans untuk menunjukan identitas mereak sebagai fans dari

Chelsea FC dan bagian dari CISC Malang. Selain itu di dalam kegiatan CISC

Malang peneliti sering melihat penggunaan logo CISC Malang yang dapat

terlihat dari kaos, topi, dan stiker. Ini merupakan tradisi yang murni berawal

dari CISC Malang karena pengurus yang menciptakan logo tersebut lalu

mencetaknya dalam bentuk kaos, topi dan stiker. Kaos, topi, dan stiker tersebut

lalu dijual dan dibagikan kepadan fans di CISC Malang, maka dari itu peneliti

dapat melihat penggunaan logo tersebut pada kegiatan CISC Malang.

C. Sikap

Sikap menjadi sebuah ritual dan tradisi yang biasa dilakukan oleh fans di

CISC Malang. Sikap yang menjadi sebuah ritual dan tradisi adalah sikap

menghargai terhadap pemain Chelsea FC. Contoh dari menghargai adalah

dengan bertepuk tangan pada saat salah satu pemain Chelsea FC diganti oleh

pemain yang lain pada saat pertandingan hal tersebut untuk menunjukan rasa

terima kasih terhadap pemain tersebut yang telah bermain bagi Chelsea FC dan

terutama bagi pemain yang telah bermain bagus selam pertandingan tersebut.

Bertepuk tangan juga ditunjukan ketika pada saat pertandingan kamera

memfokuskan pada legenda Chelsea FC yang hadir di stadion untuk

menyaksikan Chelsea FC. Hal tersebut ditunjukan untuk mengekpresikan

terima kasih atas apa yang telah legenda tersebut lakukan kepada Chelsea FC

selama masa bermain mereka dahulu. Sikap optimis menjadi sikap yang

menjadi tradisi yang selalu diturunkan oleh sesama fans CISC Malang. Hal

Page 142: KULTUR FANS CLUB SEPAKBOLA MALANG (Studi ...repository.ub.ac.id/915/1/Hasby Basakara Wirandra .pdfii LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI Kultur Fans Club Sepakbola Malang (Studi Etnografi pada

tersebut ditunjukan pada saat Chelsea FC kemasukan atau dalam keadaan

tertinggal, fans akan terus mendukung Chelsea FC dan bersikap optimis

dengan percaya bahwa para pemain dapat membalikan keadaan menjadi

kemeangan.

D. Selebrasi

Selebrasi menjadi sebuah ritual yang terus dijalankan di CISC Malang. hal

tersebut dapat dilihat ketika Chelsea FC mencetak gol atau memenangkan

pertandingan. Ketika mereka mencetak gol fans akan berteriak dan berdiri

sambil betepuk tangan atau pada pertandingan yang penting fans kadang

nmerayakan goal dengan melompat-lompat sambil berteriak dan mengepalkan

kedua tanganya keatas. Biasanya sehabis gol fans akan menyambungnya

dengan chants zigger zagger when the blues goes streaming in. Pada saat

Chelsea FC memenangkan pertandingan fans akan bertepuk tangan dan pada

pertandingan yang penting mereka akan berteriak dan melepaskan ketengangan

yang ada selama pertandingan tersebut. Selebrasi yang unik yang dilakuan

CISC Malang pada saat Chelsea FC menjuarai sebuah kompetisi juga menjadi

ritual dan tradisi yang selalu dijalankan seperti merayakan kemenangan

tersebut dengan menyalakna flair atau kembang api yang mengeluarkan asap

berwarna. Hal tersebut dilakukan setiap Chelsea FC menjuarai sesuatu di akhir

musim. Kebiasaan tersebut adalah hasil adopsi dari Aremania.

Ritual dan tradisi yang biasa dilakukan dalam CISC Malang pada dasarnya

adalah fans identity yang sudah melekat di dalam diri fans itu sendiri dan fans

club itu sendiri. seperti yang sudah peneliti katakan sebelumnya bahwa

Page 143: KULTUR FANS CLUB SEPAKBOLA MALANG (Studi ...repository.ub.ac.id/915/1/Hasby Basakara Wirandra .pdfii LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI Kultur Fans Club Sepakbola Malang (Studi Etnografi pada

komponen ini adalah komponen yang paling memilki pengaruh dari fans identity.

Fans identity yang sudah tercipta dan melekat di CISC Malang ini akhirnya

menjadi sebuah kebiasaan. Setelah menjadi kebiasaan hal tersebut menjadi

sebiah ritual dan tradisi yang terus menerus dilakukan. CISC Malang akan selalu

melakukan hal-hal tersebut dan selama peneliti berada di CISC Malang peneliti

selalu melihat hal-hal tersebut pada kegiatan mereka terutama nonton bareng.

Ritual dan tradisi ini selalu diperkenalakan kepada fans yang baru sehingga

ritual dan tradisi CISC Malang akan dapat dilakukan terus menerus. Dengan

melakukan hal ini fans akan merasa memilki hubungan dengan klub yang

mereaka cintai karena hal-hal yang mereka lakukan ini adalah kegiatan yang

berkaitan langsung dengan klub mereka.

4.3.6 Tanggung Jawab Moral Fans CISC Malang

Tanggung jawab moral yang ditunjukan dalam CISC Malang adalah

dengan menjadi loyal dalam keadaan apapun. Ketika Chelsea FC dalam kondisi

yang buruk fans tetap mendukung klub tersebut meskipun pada musim kemarin

Chelsea FC hanya berada di peringkaat sepuluh tetapi kegiatan nonton bareng

tetap ramai. Musim 2015-2016 menjadi musim yang buruk bagi Chelsea FC

tetapi pendaftaran membership tetap meraih banyak fans. Fans yang mendaftar

sebagai member unutk musim 2016-2017 sekitar 100 orang lebih dan angka

tersebut adalah angka yang wajar. Tanggung jawab moral juga ditunjukan

dengan menunjukan solidaritas sesama fans yang ada di CISC Malang seperti

ketika salah satu ada yang dalam kondisi sakit maka mereka akan menjenguk

salah satu fans yang sakit. Lalu pada saat ada yang sedang berduka maka para

Page 144: KULTUR FANS CLUB SEPAKBOLA MALANG (Studi ...repository.ub.ac.id/915/1/Hasby Basakara Wirandra .pdfii LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI Kultur Fans Club Sepakbola Malang (Studi Etnografi pada

fans CISC Malang juga akan menunjukan rasa solidaritasnya dengan datang ke

rumah duka, ketika ada anggota mereka yang sedang dalam kondisi senang

mereka juga datang seperti pada saat anggota mereka mengadakan pernikahan

maka mereka datang untuk ikut merayakan hari bahagia tersebut. Solidaritas

juga ditunjukan bukan dengan sesama fans di CISC Malang tetapi dengan fans

di CISC regional lainya. Pada saat salah satu daerah mengalami musibah seperti

kemarin ada longsor di Ponorogo maka CISC Malang mengadkan penggalangan

dan untuk membantu mereka yang terkena dampak dari musibah tersebut. dan

yang terkumpul diberikan kepada CISC yang berada di regional tempat musibah

terjadi atau yang berdekatan dengan daerah bencana. Wujud lain dari tanggung

jawab morla CISC Malang adalah dengan memperkenalkan fans club mereka

kepada masayarakata lain. Tujuan hal tersebut dilakukan adalah untuk

menghimpun sebanyak-banyaknya fans Chelsea FC yang ada di Malang agar

CISC Malang dapat tetap hidup. Fans club akan terus hidup ketika terus

memiliki fans yang tergabung di dalamnya.

Tanggung jawab moral tersebut bisa muncul salah satunya dikarenakan

fans identity yang melekat pada CISC Malang. Seperti keramahan yang

menciptakan keakraban diantara fans dan hal tersebut membuat solidaritas

diantara para fans. solidaritas tersebut yang akhirnya menggerakan para fans

untuk mendukung fans lain yang dalam keadaan sulit dan senang. Fans identitiy

yang melekat pada fans di CISC Malang juga yang menyebabkan mereka tetap

setiap terhadap Chelsea FC meskipun pada musim yang lalu Chelsea FC

bermain buruk dan hanya berada di peringkat sepuluh pada klasmen liga Ingris.

Page 145: KULTUR FANS CLUB SEPAKBOLA MALANG (Studi ...repository.ub.ac.id/915/1/Hasby Basakara Wirandra .pdfii LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI Kultur Fans Club Sepakbola Malang (Studi Etnografi pada

Menurut peneliti hal tersebut dikarenakan fans telah memiliki sebuah fans

identity yang melekat di dalam diri mereka ataupun di CISC Malang sebagai

fans club secara keseluruhan. Dengan identitas yang melekat maka fans sudah

menganggap diri mereka sebagai Chelsea FC dan CISC Malang sehingga

apapun yang terjadi dengan Chelsea FC maka mereka para fans akan tetap

menjadi bagian dari Chelsea FC dengan terus berada di CISC Malang.

Dikarenakan mereka telah mempunyai fans identity yang kuat dan membuat

mereka merasakan bahwa fans club ini adalah kepemiliki mereka bersama maka

para fans tersebut akan terus mencoba untuk melestarikan CISC Malang ini

dengan mengenalkan fans club ini kepada orang lain.

Berdasarkan pembahasan sebelumnya dijelaskan bahwa fans identity dan

brand community memiliki pengaruh yaitu fans identity menjadi salah satu

pembentuk sebuah brand community. Fans identity dapat mempengaruhi brand

community karena di dalam brand community terdapat tiga komponen seperti

consiousness of kind, shared ritual and tradtion, dan sense of moral

responsibility, fans identity disini memiliki isi yang sama dengan shared rirtuals

and tradition yang merupakan komponen dari brand community. Seperti yang

telah dijelaskan sebelumnya pada bab satu dimana peneliti menemukan

persamaan diantara keduanya berdasarkan dua jurnal yang sama-sama meneliti

fans club. Fans identity dijelaskan dalam jurnal Fans, Romans, Countrymen:

Soccer Fandom and Civic Identity in Contemporary Rome bahwa fans identity

itu dibentuk dalam fans club tersebut dan fans identity tersebut berwujud seperti

warna, penggunaan simbol-simbol tertentu yang berhubungan dengan klub,

Page 146: KULTUR FANS CLUB SEPAKBOLA MALANG (Studi ...repository.ub.ac.id/915/1/Hasby Basakara Wirandra .pdfii LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI Kultur Fans Club Sepakbola Malang (Studi Etnografi pada

chants, ejekan, dan kebiasaan fans. Dalam brand community dijelaskan pada

jurnal The Examination of Brand Community Concept in Football Sports Clubs

and a Case Study From Turkey: The Evaluation of Fenerbahce’s Sports Club

and It;s Pratices as a Brand Community, dimana menurut jurnal ini fans

fenerbahce memiliki ketiga komponen dari brand community salah satunya

shared rituals and tradition. Di dalam shared ritual and traditon dijelaskan

bahwa fans fenerbahche menunjukan dengan selalu menggunakan simbol-simbol

dari klub seperti penggunaan jersey, lalu menghafal chants dan menyanyikanya,

menghafal slogan, dan menghadiri acara fenerfest setiap tahunya. Dari kedua

jurnal tersebut dapat diketahui bahwa nilai yang ada dalam shared ritual and

tradition sama dengan nilai-nilai yang ada di dalam fans identity dimana

keduanya sama-sama membahas mengenai simbol-simbol klub, slogan klub,

chants, dan lain-lain, sehingga peneltiti melihat bahwa fans identity menjadi

kunci pembentukan brand community karena peneliti melihat fans identity

adalah sebuah dasar yang dapat membentuk fans club.

Page 147: KULTUR FANS CLUB SEPAKBOLA MALANG (Studi ...repository.ub.ac.id/915/1/Hasby Basakara Wirandra .pdfii LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI Kultur Fans Club Sepakbola Malang (Studi Etnografi pada

BAB V

KESIMPULAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan peneltian yang sudah peneliti lakukan di CISC Malang maka

dapat ditarik kesimpulan bahwa proses pemebentukan fans identity di CISC

Malang diebentuk melalui dua hal yaitu mealalui pengurus dan diatara sesama

fans. Fans yang berada di CISC Malang pada dasarnya telah memiliki fans

identity yang mereka dapatkan dari menonton dan mengikuti Chelsea FC. Fans

identity tersebut berupa simbol-simbol klub dan hal-hal yang berhubungan dengan

Chelsea FC. Fans identity bertambah ketika fans Chelsea FC bergabung di dalam

CISC Malang. Ketika berada di CISC Malang fans identity terbentuk kembali

yang menjadi fans identity dari CISC Malang. fans identity tersebut terpengaruh

oleh budaya asal fans club ini yaitu Malang dan kebiasaan mendukung klub lokal

mereka Arema. Fans identity yang tercipta di CISC Malang adalah hasil dari

adopsi murni dari London dan Adopsi dari kebudayaan lokal.

Proses pembentuk brand community di CISC Malang di awali kecintaan

para fans terhadap Chelsea FC. Melalui kecintaan yang sama terhadap Chelsea

FC fans berkumpul membentuk sebuah fans club. Brand community CISC Malang

terbentuk karena adanya ritual dan tradisi yang dijalankan terus menerus,

solidaritas diantara fans, dan perasaan memiliki fans club ini. Ketiga hal tersebut

merupakan dasar yang masuk kedalam ketiga komponen dari brand community

yaitu consiousnes of kind, shared ritual and tradition, dan sense of moral

Page 148: KULTUR FANS CLUB SEPAKBOLA MALANG (Studi ...repository.ub.ac.id/915/1/Hasby Basakara Wirandra .pdfii LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI Kultur Fans Club Sepakbola Malang (Studi Etnografi pada

resposibility. Peran fans identity dalam pembentukan brand community adalah

sebagai dasar dari pembentukan brand community. Fans identity yang terbentuk

mepengaruhi pembentukan brand community melalui tiga kompenen dari brand

community. Fans identity mempengaruhi para fans dengan menciptakan rasa

kepemilikan fans club yang termasuk dalam consiusness of kind, membentuk

solidaritas yang berada di dalam sense of moral resposibility, dan mepengaruhi

shared ritual and tradition dengan identitas yang melekat pada fans yang

akhirnya menjadi kebiasaan untuk dilakukan terus menerus.

5.2 Saran

Setelah melakukan penelitian ini peneliti mendapatkan banyak

pengetahuan baru. Melalui penelitian tersebut peneliti ingin memberikan saran.

Ada baiknya Chants yang diciptakan oleh CISC Malang sendiri lebih sering

dinyanyikan pada kegiatan nonton bareng agar dapat lebih menunjukan keunikan

dari CISC Malang karena dari seluruh keunikan yang terbentuk di CISC Malang

hanya penggunaan chants lokal ini yang jarang dilakukan. Pada dasarnya chants

yang di adopsi dari London adalah hak yang penting tetapi dengan menunjukan

identitas tersendiri akan lebih memperbanyak dan memperkaya identitas yang

dimiliki oleh CISC Malang. Hal seperti ini juga bisa dilakukan di aspek-aspek

identitas fans yang lainya. Sehingga nanti akan terlihat akulturasi yang lebih kaya

ketika identitas fans lokal juga bisa ditunjukan di dalam CISC Malang.

Page 149: KULTUR FANS CLUB SEPAKBOLA MALANG (Studi ...repository.ub.ac.id/915/1/Hasby Basakara Wirandra .pdfii LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI Kultur Fans Club Sepakbola Malang (Studi Etnografi pada

DAFTAR PUSTAKA

Amyar, F (2015). Indonesia Basis Penggemar Terbesar Klub Elit Eropa di Dunia

http://www.kompasiana.com/firdaus.amyar/indonesia-basis-penggemar-t

erbesar-klub-elit-eropa-di-dunia_552c21a46ea83474668b457d

Andung, P. (2010). Perspektif Komunikasi Ritual Mengenai Pemanfaatan Natoni

Sebagai Media Komunikasi Tradisional Dalam Masyarakat Adat Boti

Dalam Kabupaten Timr Tengah Selatan, Provinsi Nusa Tenggara Timur.

Jurnal Ilmu Komunikasi, 8 (1), 1-9.

Antoni. (2004). Riuhnya Persimpangan Itu, Profil dan Pemikiran Para Penggagas

Kajian Ilmu Komunikasi. Solo:Tiga Serangkai.

Arikunto, S (2010). Prosedur penelitian : Suatu Pendekatan Praktik. (Edisi Revisi).

Jakarta : Rineka Cipta

Avianto, L (2012). Mengenal Sepak Bola. Jakarta. PT Balai Pustaka

Bauer, H, Stockburger-Sauer, N & Exler, S (2008). Brand Image and Fan Loyalty

in Professional Team Sport: A Refined Model and Empirical Assessment,

Journal of Sport Management, 22, 205-226.

Blaxter, L., Hughes, C., & Tight, M. (2001). How To Research.

Maidenhead:Open University Press.

Bogdan, R.C & Bilken, S.K (1982). Qulitative Research for Education: an

Introduction to Theory and Methods. Boston: Allyn and Bacon , Inc.

Carey, James. (1989). Communication as Culture Essays on Media and Society.

North Sydney: Academic Division of Unwin Hyman Ltd.

Cayola, R & Loureiro, S (2014). Fans club brand relationship: Football passion,

International Journal of Business and Globalisation, 12 (1), 82-93.

Denzin, N. K., & Lincoln, Y. S. (1994). Handbook of Qualitative Research.

California: SAGE Publications

Fajriyah, S (2016). Tiket Semifinal Piala AFF Habis, Antrean Masih Mengular.

http://www.cnnindonesia.com/olahraga/20161202102010-142-

176799/tiket-semifinal-piala-aff-habis-antrean-masih-mengular/

Page 150: KULTUR FANS CLUB SEPAKBOLA MALANG (Studi ...repository.ub.ac.id/915/1/Hasby Basakara Wirandra .pdfii LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI Kultur Fans Club Sepakbola Malang (Studi Etnografi pada

Gia (2013). 12 Alasan Sepakbola Olahraga Nomor Satu di Dunia.

https://www.bola.net/editorial/12-alasan-sepakbola-olahraga-nomor-satu-

di-dunia.html

Giulianoti, R (2002). Supporters, Followers, Fans, and Flaneurs: A Taxonomy of

Spectator Identities in Football, Journal of Sport and Social Issues, 26 (1),

pp. 25-46.

Gianvill, R. (2006). Chelsea FC : The Official Biography. Dalam Chelsea FC :

The Official Biography UK: Headline Book Publishing Ltd.

Guschwan, M (2011). Fans, Romans, Countrymen: Soccer Fandom and Civic

Identity in Contemporary Rome, International Journal of Communication,

5.

Jacobson, B (2003). The Social Psychology of the Creation of a Sports Fan

Identity: A Theoretical Review of the Literature, The Online Journal of

Sport Psychology, 5 (2), 1-9.

Jasmadi (2008). Membangun Komunitas Online Secara Praktis & Gratis. Jakarta:

Elex Media.

Kriyantono, R. (2014). Teknik Praktis Riset Komunikasi. Jakarta: Kencana

Prenada media Group.

Kriyantono, R. (2006). Teknik Praktis Riset Komunikasi. Jakarta: Kencana

Prenada Media Group.

Kuswarno, E (2008). Etnografi Komunikasi Pengantar dan Contoh Penelitianya.

Bandung: Widya Padjajaran.

Liliweri, Alo. (2002). Makna Budaya Dalam Komunikasi Antar Budaya.

Yogyakarta: Lkis.

Mansyur, C (1987). Sosiologi Masyarakat Desa dan Kota. Surabaya: Usaha

Nasional.

Maratsudjita, E (2001). Komunitas Trasformatif. Yogyakarta: KansiusU

Moleong, J (2007). Metode penelitian Kualitatif . Bandung: PT Rosdakarya

Muge, O & Ozge, L (2013). The Examination of Brand Community Concept in

Football Sports Clubs and a Case Study From Turkey: The Evaluation of

Fenerbahce’s Sports Club and Its Practices as a Brand Community,

European Scientific Journal, 9 (10), 51-58.

Page 151: KULTUR FANS CLUB SEPAKBOLA MALANG (Studi ...repository.ub.ac.id/915/1/Hasby Basakara Wirandra .pdfii LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI Kultur Fans Club Sepakbola Malang (Studi Etnografi pada

Muniz, A.M. Jr. And T.C. O’Guinn (1995). Brand Community, Journal of

Consumer Research, 27(4), 412-32.

Muniz, A.M. Jr. And T.C. O’Guinn (2001). Brand Community, Journal of

Consumer Research, 27(4), 412-32.

Pawito. (2007). Penelitian Komunikasi Kualitatif. Yogyakarta: LKIS.

Pranoto, S (2009). Lesson Learned Pembelajaran Rehabilitas dan Rekonstruksi

Pasca di Sumatera Barat. Padang: Pilar Karya.

Raco, J.R. (2010). Metode Penelitian Kualitatif Jenis, Karakteristik, dan

Keunggulan. Jakarta: PT Gramedia Widiasarana Indonesia

Rothaermel F.T & Sugiyama (2001). Virtual Internet Communities and

Commercial Succes Individual and Community, Journal of Management

27.pp 297-312.

Sarwono, S (1999). Psikologi sosial: psikologi kelompok dan psikologi terpaan.

Jakarta: Balai Pustaka.

Sarwono, S (2005). Psikologi sosial: psikologi kelompok dan psikologi terpaan.

Jakarta: Balai Pustaka.

Schouten J. & McAlexander, J. H (1995). Subculture and Consumption: an

Ethnography of The New Bikers. Journal of Consumers Research 22 (3),

43-61.

Soerjono, S (1975). Sosiologi: Suatu Pengantar. Jakarta: Yayasan Penerbit

Universitas Indonesia

Soenarno, (2002). Kekuatan Komunitas Sebagai Pilar Pembangunan Nasional.

Jakarta.

Supratman, L & Mahadian, A. (2016). Psikologi Komunikasi.Yogyakarta: Deep

Publish.

Susanto, H .(2016). 111 tahun yang lalu, Chelsea didirikan di sebuah bar Rising

Sun di Fulham. http://www.goal.com/id-ID/news/5650/sejarah-hari-

ini/2016/03/10/21153582/sejarah-hari-ini-10-maret-awal-mula-berdirinya-

chelsea.

Taylor, S , Peplau, L & David, S O. (2009). Psikologi Sosial. Edisi Kedua Belas.

Jakarta: Kencana.

Page 152: KULTUR FANS CLUB SEPAKBOLA MALANG (Studi ...repository.ub.ac.id/915/1/Hasby Basakara Wirandra .pdfii LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI Kultur Fans Club Sepakbola Malang (Studi Etnografi pada

UEFA (2017). UEFA rankings for club competitions.

http://www.uefa.com/memberassociations/uefarankings/club/

Wikipedia (n.d). Sepakbola. https://id.wikipedia.org/wiki/Sepak_bola

WN (2013). GBK Biru Seperti Stamford Bridge.

https://www.gatra.com/bola-lainnya/35533-gbk-biru-seperti-stamford-

bridge

(http://www.infed.org/community/cpmmunity.htm), diakses 14 Febuari 2017.