bab i . pendahuluan -...

28

Upload: phamphuc

Post on 06-Jul-2019

214 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

BAB I . PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Rencana Kerja Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten

Bima Tahun 2017 adalah dokumen perencanaan yang memuat program dan

kegiatan yang diperlukan untuk mencapai sasaran/tujuan pembangunan urusan

peternakan selama Tahun 2017 dalam bentuk kerangka regulasi dan kerangka

anggaran untuk periode 1 (satu) tahun. Proses penyusunan Renja

Disnakeswan Tahun 2017 dilakukan melalui beberapa tahapan yaitu :

a. Persiapan penyusunan Renja Disnakeswan

b. Penyusunan rancangan Renja Disnakeswan

c. Pelaksanaan Forum SKPD

d. Penetapan Renja Disnakeswan

Penyusunan Renja Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan

dilaksanakan oleh tim penyusun yang beranggotakan seluruh pejabat struktural

berdasarkan surat tugas dari Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan

Kabupaten Bima. Renja Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan tahun 2017

merupakan penjabaran dari dokumen Rencana Strategis (Renstra) Dinas

Peternakan dan Kesehatan Hewan tahun 2016-2021 untuk periode tahun

pertama. Penjabaran yang dimaksud menitikberatkan pada penyelarasan

prioritas, sasaran, program, kegiatan prioritas pembangunan tahunan urusan

peternakan dengan dokumen RPJMD pemerintah Kabupaten Bima, Renstra

dan Renja Dinas tingkat Provinsi Nusa Tenggara Barat serta Renstra dan

Renja Direktorat Jenderal Peternakan Kementrian Pertanian. Keterkaitan

antara Renja SKPD dengan dokumen Renstra SKPD, RKPD dan RPJMD

Pemerintah Kabupaten Bima, Renstra dan Renja Dinas tingkat Provinsi,

Renstra dan Renja tingkat Direktorat Jenderal lingkup Kementrian dapat dilihat

pada gambar 1 :

RENSTRA DISNAKESWAN NTB

RPJMD KAB. BIMA

RENSTRA DISNAKESWAN

RENSTRA DIRJENNAK

RKPD KAB. BIMA

RENJA DISNAKESWAN PROVINSI NTB

RENJA DIRJENNAK

RENJA DISNAKESWAN KAB. BIMA

1.2. Landasan Hukum

a. Undang-undang nomor 25 tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan

Pembangunan Nasional

b. Undang-undang Nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah

c. Undang-undang Nomor 33 tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan

antara Pemerintahan Pusat dan Daerah

d. Peraturan Pemerintah nomor 38 tahun 2007 tentang Pembagian Urusan

Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi dan

Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota;

e. Peraturan Pemerintah nomor 6 tahun 2008 tentang Pedoman Evaluasi

Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah

f. Peraturan Pemerintah nomor 8 tahun 2008 tentang Tahapan, Tatacara

Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana

Pembangunan Daerah;

g. Peraturan Presiden nomor 5 tahun 2010 tentang Rencana Pembangunan

Jangka Menengah Nasional tahun 2010 – 2014;

h. Peraturan Presiden nomor 29 tahun 2011 tentang Rencana Kerja

Pemerintah tahun 2012:

i. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 tahun 2010 tentang

Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 tahun 2008 tentang Tahapan,

Tatacata Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana

Pembangunan Daerah;

j. Peraturan Menteri Dalam Negeri nomor 21 tahun 2011 tentang Perubahan

kedua atas Peraturan Menteri Dalam Negeri nomor 13 tahun 2006 tentang

Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah;

k. Peraturan Menteri Dalam Negeri nomor 22 tahun 2011 tentang Pedoman

Penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah tahun 2012;

l. Peraturan Daerah Nomor 5 tahun 2010 tentang Rencana Pembangunan

Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Bima tahun 2011-2016;

1.3. Maksud dan Tujuan

Maksud penyusunan Rencana Kerja (Renja) Dinas Peternakan dan Kesehatan

Hewan Tahun 2017 adalah untuk mewujudkan pelaksanaan pembangunan

urusan peternakan yang lebih terarah, efektif dan terkoordinasi antar wilayah,

antar sektor serta antar lembaga pemerintahan baik Pusat, Provinsi maupun

dengan Kabupaten/Kota yang berbatasan. Adapun tujuan yang hendak dicapai

dalam penyusunan Rencana Kerja (Renja) Dinas Peternakan dan Kesehatan

Hewan Tahun 2017 :

a. Untuk merencanakan berbagai kebijaksanaan dan strategi percepatan

pembangunan peternakan ke arah yang lebih baik dalam kondisi perubahan

lingkungan yang cepat, transparan dan semakin kompleks.

b. Sebagai dasar atau acuan khususnya bagi Dinas Peternakan dan

Kesehatan Hewan Kabupaten Bima dan berbagai komponen pembangunan

berbasis peternakan dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya.

c. Untuk memberikan komitmen pada aktivitas dan kegiatan di masa

mendatang.

d. Sebagai dasar untuk mengukur capaian kinerja dan melakukan

penyesuaian terhadap perubahan yang mungkin terjadi.

e. Sebagai pedoman umum dalam melakukan pelayanan kepada masyarakat.

f. Untuk menfasilitasi komunikasi baik vertikal maupun horizontal antar unit

kerja dan dengan pelaku agribisnis berbasis peternakan.

BAB II. EVALUASI PELAKSANAAN RENJA SKPD TAHUN YANG LALU

2.1. Evaluasi Pelaksanaan Renja SKPD Tahun 2016 dan Capaian Renstra SKPD

Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Bima tahun 2016 memiliki

7 Program yang terdiri dari 34 kegiatan yang dituangkan dalam Dokumen

Pelaksanaan Anggaran Tahun 2016. Rencana Kerja Tahun 2016 ini merupakan

penjabaran dari renstra Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten

Bima 2016 – 2021 dalam mendukung visi dan misi Dinas Peternakan dan

Kesehatan Hewan Kabupaten Bima “Terwujudnya Kabupaten Bima yang maju

dalam Bidang Peternakan”. Untuk mewujudkan visi tersebut maka misi Dinas

Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Bima adalah mendorong tumbuh

berkembangnya industri di bidang peternakan baik oleh pemerintah, masyarakat

maupun swasta.

Sesuai dengan visi, misi dan tujuan pembangunan peternakan Kabupaten Bima,

maka kebijakan pembangunan peternakan Kabupaten Bima tahun 2016 – 2021

diarah kepada upaya – upaya :

1) Peningkatan Populasi dan Produktivitas ternak melalui perbaikan mutu bibit,

pakan, konservasi lahan, pelayanan kesehatan hewan, penyebaran dan

pengembangan ternak potong, bibit, dll.

2) Pemantapan Kelembagaan Agribisnis di Perdesaan melalui pembinaan,

pelatihan dan pendampingan.

3) Pemantapan koordinasi antar Sektor dan Sub sektor dalam penyelenggaraan

program – program yang mendukung pertanian terpadu pada suatu kawasan

tertentu.

4) Menumbuhkembangkan Wiraswasta agribisnis dari skala usaha kecil, mikro,

menengah dan koperasi.

5) Peningkatan ketahanan pangan masyarakat melalui perluasan spektrum

pembangunan peternakan dengan memperhatikan potensi dan keragaman

sumber daya alam, dinamika pasar, kondisi sosial budaya setempat dan

kelestarian lingkungan

6) Pemberdayaan masyarakat dalam rangka mengurangi ketergantungan dan

keterbatasan kemampuan pemerintah dalam menyediakan Anggaran serta

mendorong masyarakat menjadi lebih mandiri, kreatif dan bertanggungjawab.

7) Pengembangan Teknologi tepat guna yang ramah lingkungan dan spesifik

lokasi.

8) Pengembangan Komoditas peternakan berdasarkan karakteristik Wilayah

dan keunggulan komparatif.

9) Peningkatan kualitas sumber daya birokrasi peternakan dan sumber daya

pelaku agribisnis.

10) Peningkatan kualitas sarana dan prasarana penunjang pada setiap wilayah

peternakan di Kabupaten Bima sehingga mampu mendukung kinerja aparat

dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat.

Untuk menunjang hal tersebut, SKPD Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan

Kabupaten Bima memiliki Program kegiatan sebagai berikut:

A. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran

1. Kegiatan Penyediaan Jasa Surat Menyurat

2. Kegiatan Penyediaan Jasa Komunikasi, Sumber Daya Air dan Listrik

3. Kegiatan Penyediaan Jasa Pemeliharaan dan Perizinan Kendaraan

Dinas/Operasional

4. Kegiatan Jasa Administrasi Keuangan

5. Kegiatan Alat Tulis Kantor

6. Kegiatan Penyediaan Barang Cetakan dan Penggandaan

7. Kegiatan Penyediaan Komponen Instalasi Listrik/Penerangan Bangunan

Kantor

8. Kegiatan Penyediaan Peralatan dan Perlengkapan Kantor

9. Kegiatan Penyediaan Bahan Bacaan dan Perundang-undangan

10. Kegiatan Bahan Logistik Kantor

11. Kegiatan Rapat-Rapat Koordinasi dan Konsultasi Dalam Daerah

12. Kegiatan Rapat-Rapat Koordinasi dan Konsultasi Luar Daerah

13. Kegiatan Penunjang/Operasional UPTD

B. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur

1. Kegiatan Pengadaan Peralatan Gedung Kantor

2. Kegiatan Pemeliharaan Rutin/Berkala Gedung Kantor

3. Kegiatan Pemeliharaan Rutin/Berkala Mobil Jabatan

4. Kegiatan Pemeliharaan Rutin/Berkala Kendaraan Dinas/Operasional

5. Kegiatan Pemeliharaan Rutin/Berkala Perlengkapan Gedung Kantor

6. Kegiatan Pemeliharaan Rutin/Berkala Perlatan Gedung Kantor

7. Kegiatan Pemeliharaan Rutin/Berkala Meubeleur

C. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja

dan Keuangan

1. Kegiatan Penyusunan Laporan Capaian Kinerja dan Ikhtisar Realisasi

Kinerja SKPD

2. Kegiatan Penyusunan Laporan Keuangan Semesteran

3. Kegiatan Penyusunan Laporan Prognosis Realisasi Anggaran

4. Kegiatan Penyusunan Laporan Keuangan Akhir Tahun

D. Program Ketahanan Pangan

1. Kegiatan Penyebaran dan Pengembangan Ternak

E. Program Peningkatan Produksi Hasil Ternak

1. Kegiatan Peningkatan Produksi Ternak

F. Program Pengembangan Agribisnis

1. Kegiatan Pengembangan Agribisnis Peternakan

G. Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Ternak

1. Kegiatan Pemeliharaan kesehatan dan pencegahan penyakit menular

ternak

H. Program Perencanaan dan Perstatistikan Peternakan

1. Kegiatan Perencanaan dan Perstatistikan Peternakan

Sebagai upaya untuk pencapaian sasaran program perlu ditunjang oleh

alokasi anggaran. Tahun 2016 Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan

Kabupaten Bima memperoleh alokasi Belanja Langsung sebesar Rp

5.068.938.684,-. yang bersumber dari Dana DAU Kabupaten Bima.

2.2. Analisis Kinerja Pelayanan SKPD

No.

Kegiatan

Anggaran (Rp) Realisasi

%

Murni Perubahan

I Program Pelayanan Administrasi Perkantoran

612.705.000

612.705.000

585.734.448

95,60

1

Penyediaan jasa surat menyurat

5.000.000

5.000.000

4.600.000

92,00

2

Penyediaan jasa komunikasi, sumber daya air dan listrik

37.200.000

37.200.000

27.014.208

72,62

3

Penyediaan jasa pemeliharaan dan perizinan kendaraan dinas/operasional

20.000.000

20.000.000

12.795.000

63,98

4

Penyediaan jasa administrasi keuangan

24.000.000

24.000.000

24.000.000

100

5 Penyediaan Alat Tulis Kantor (ATK)

20.000.000

20.000.000

20.000.000

100

6

Penyediaan barang cetakan dan penggandaan

150.000.000

150.000.000

144.538.640

96,36

7

Penyediaan komponen instalasi listrik/penerangan bangunan kantor

5.000.000

5.000.000

4.100.000

82,00

8

Penyediaan peralatan dan perlengkapan kantor

5.000.000

5.000.000

4.750.000

95,00

9

Kegiatan Penyediaan Bahan Bacaan dan Peraturan Perundang-undangan

7.505.000

7.505.000

5.850.000

77,59

10 Kegiatan Penyediaan Bahan Logistik Kantor

31.000.000

31.000.000

31.000.000

100

11 Kegiatan Peningkatan Pelayanan UPTD

108.000.000

108.000.000

108.000.000

100

12 Kegiatan Rapat-rapat Koordinasi dan Konsultasi dalam Daerah

120.000.000

120.000.000

119.500.000

99,58

13 Kegiatan Rapat-rapat Koordinasi dan Konsultasi luar Daerah

80.000.000

80.000.000

79.586.600

99,66

II Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur

372.000.000

372.000.000

344.105.000

92,50

1 Kegiatan Pengadaan Peralatan Gedung Kantor

224.000.000

224.000.000

214.270.000

95,66

2 Kegiatan Pengadaan Air Bersih dan Intalasi Listrik

35.000.000

35.000.000

28.630.000

81,80

3 Kegiatan Pemeliharaan Rutin/Berkala Gedung Kantor

48.000.000

48.000.000

45.995.000

95,82

4 Kegiatan Pemeliharaan Rutin/Berkala Mobil Jabatan

50.000.000

50.000.000

42.635.000

85,27

5 Kegiatan Pemeliharaan Rutin/Berkala perlengkapan Gedung Kantor

5.000.000

5.000.000

3.000.000

60,00

6 Kegiatan Pemeliharaan Rutin/Berkala peralatanan gedung kantor

5.000.000

5.000.000

4.730.000

94,60

7 Kegiatan Pemeliharaan Rutin/Berkala meubelair

5.000.000

5.000.000

4.845.000

96,90

III Peningkatan, Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan

15.000.000

15.000.000

13.500.000

90,00

1 Kegiatan Penyusunan Laporan Capaian Kinerja dan Ikhtisar Realisasi Kinerja SKPD

5.000.000

5.000.000

5.000.000

100,00

2 Kegiatan Penyusunan pelaporan Keuangan Keuangan Akhir Tahun

2.500.000

2.500.000

2.500.000

100,00

3 Kegiatan Penyusunan Pelaporan Keuangan Semesteran

5.000.000

5.000.000

5.000.000

100,00

4 Kegiatan Penyusunan Pelaporan Prognosis Realisasi Anggaran

2.500.000

2.500.000

1.000.000

40,00

IV. Peningkatan Ketahanan Pangan

2.772.983.684

2.772.983.684

2.751.281.000

99,22

1 Kegiatan Penyebaran dan Pengembangan Ternak Pemerintah

2.772.983.684

2.772.983.684

2.751.281.000

99,22

V Peningkatan Produksi Hasil Peternakan

450.000.000

450.000.000

415.654.275

92,37

1 Kegiatan Peningkatan Produksi Hasil Ternak

450.000.000

450.000.000

415.654.275

92,37

VI peningkatan pengembangan agribisnis dan peningkatan kesejahteraan petani

232.500.000

232.500.000

221.447.300

95,25

1 Kegiatan Pengembangan Agribisnis Peternakan

232.500.000

232.500.000

221.447.300

95,25

VII Program Perencanaan Perstatistikan Peternakan

50.000.000

50.000.000

37.912.600

75,83

1 Kegiatan Perencanaan dan Perstatistikan Peternakan

50.000.000

50.000.000

37.912.600

75,83

VIII Peningkatan Pencegahan dan penanggulangan Penyakit Ternak

563.500.000

563.500.000

536.262.000

95,17

1 Kegiatan Pemeliharaan kesehatan dan pencegahan penyakit menular ternak

563.500.000

563.500.000

536.262.000

95,17

Jumlah

5.068.688.684

5.068.688.684

4.905.896.623

96,79

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa Serapan Belanja Daerah

(APBD) Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan dan Kesehatan Hewan tahun

2016 untuk mewujudkan kinerja Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan

sesuai dengan dokumen Perjanjian Kinerja tersebut diatas adalah sebesar

96,79%.

2.3. Isu-isu Penting Penyelenggaraan Tugas dan Fungsi SKPD

Kabupaten Bima memiliki potensi peternakan berdasarkan pemanfaatan dan

potensi wilayah seluas 187.781 Ha atau 40,85 persen dari lahan berpotensi

459.690 Ha, dengan daya tampung sebesar 1.198.905 animal unit, namun

sampai dengan saat sekarang baru mencapai 226.307 animal unit atau baru

sebesar 18,87%. Faktor lain yang mempengaruhi perkembangan peternakan

adalah :

a. Hampir seluruh wilayah di Kabupaten Bima potensial untuk pengembangan

usaha ternak terutama Kecamatan Sanggar, Tambora, Sape, Wera dan

Donggo karena daerah tersebut mempunyai potensi lahan dan sumber daya

ternak yang banyak.

b. Faktor Budaya bahwa peternakan merupakan bagian penting dalam

kehidupan sosial ekonomi masyarakat Kabupaten Bima.

c. Faktor Ekonomi, hasil peternakan mampu menjadi komoditi unggulan

sehingga dapat memberikan kontribusi yang besar bagi pendapatan

masyarakat petani maupun daerah.

Berdasarkan kondisi diatas maka Kabupaten Bima dengan dukungan Areal

penggembalaan dan wilayah yang luas serta sebagian besar masyarakatnya

masih menggantungkan hidupnya dari pertanian dalam arti luas dan

mempunyai kegemaran dalam memelihara ternak walaupun sebagian besar

masih bersifat usaha sambilan (Mix Farming Sistem) atau belum intensif dan

belum berorintasi kepada bisnis/usaha komersial, merupakan Modal yang

besar untuk dikembangkan.

Adapun permasalahan yang dihadapi dalam pelaksanaan Tugas pokok dan

fungsi Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Bima:

a. Pola pemeliharaan ternak masih bersifat tradisional. Dimana ternak dilepas

di padang penggembalaan dan dibiarkan mencari makan sendiri sehingga

tidak terkontrol baik dalam hal pakan maupun reproduksi. Akibatnya,

produktivitas ternak rendah dan harga jual ternak di pasar juga rendah.

b. Usaha peternakan masih dianggap sebagai usaha sampingan

c. Masih rendahnya daya saing produk peternakan di pasaran karena masih

rendahnya kualitas produk peternakan.

d. Pengetahuan dan pemahaman peternak dalam pengelolaan limbah

peternakan menjadi biogas ataupun kompos masih terbatas sehingga

pemanfaatan limbahnya pun masih sangat terbatas

e. Terbatasnya adopsi teknologi yang menunjang peningkatan kualitas

produksi usaha yang berdaya saing dan mempunyai nilai tambah.

f. Masih rendahnya pengelolaan limbah dari kotoran ternak

g. Masih tingginya angka pemotongan sapi betina produktif oleh peternak.

Dampak dari kegiatan tersebut terhadap visi dan misi Kepala daerah dengan

Visi dan Misi SKPD yaitu berupa meningkatnya populasi ternak,

meningkatnya SDM yang diikuti meningkatnya kesejahteraan masyarakat

terutama peternak di Kabupaten Bima.

Dengan meningkatnya populasi dan produktivitas ternak di Kabupaten Bima

dapat memberikan nilai tambah pada produk peternakan dan bisa

menyuplay kebutuhan daging Nasional yang cenderung meningkat dari

tahun ketahun.

Adapun tantangan dan peluang dalam meningkatkan pelayanan SKPD antara

lain:

- Potensi Peternakan Sapi

Kabupaten Bima merupakan salah satu Kabupaten di NTB yang memiliki

jumlah populasi ternak terutama sapi yang cukup tinggi. Tahun 2016,

populasi ternak Sapi tercatat sebanyak 177.701 ekor. Setiap tahun

Kabupaten Bima mengirim ternak antar pulau sebanyak 15.000 ekor, guna

memenuhi kebutuhan daging daerah lain. Meski angka populasi tercatat

cukup tinggi namun tingkat produktivitas ternak masih relatif rendah. Hal ini

disebabkan pola pemeliharaan yang bersifat ekstensif dimana ternak

dibiarkan mencari makan sendiri di padang penggembalaan dan hanya

sebagian kecil yang memelihara ternak secara semi intensif. Selain itu,

rendahnya produktivitas ternak dikarenakan ketersediaan pakan berkualitas

masih terbatas dan tersebarnya penyakit menular. Untuk meningkatkan

produktivitas ternak diharapkan peternak meningkatkan SDM dan memiliki

wawasan agribisnis. Usaha peternakan berbasis wawasan agribisnis perlu

ditumbuh kembangkan di Kabupaten Bima mengingat sebagian besar

penduduk di wilayah ini bermata pencaharian sebagai petani dengan daya

dukung lahan produktif maupun kritis yang cukup luas. Selama ini, peternak

kita memiliki ternak sebagai usaha sampingan dan tabungan keluarga yang

bisa dijual ketika terdesak kebutuhan hidup dan pendidikan. Usaha

agribisnis peternakan sudah seharusnya dilaksanakan di Kabupaten Bima,

mengingat pengembangan peternakan dan pertanian diarahkan di wilayah

Indonesia Timur dikarenakan ketersediaan lahan yang memadai dibanding

di wilayah lainnya. Selain itu, prospek agribisnis peternakan sangat

menguntungkan karena setiap tahun tingkat konsumsi daging masyarakat

Indonesia terus menerus meningkat dan hanya bisa dipenuhi dengan

mengimpor daging maupun sapi potong dari luar negeri karena

ketersediaan sapi potong di Indonesia masih belum cukup memenuhi untuk

mencukupi kebutuhan masyarakat.

Meski kontribusi populasi sapi di Kabupaten Bima masih relatif sedikit

dibandingkan daerah lain, hal ini menunjukan tantangan sekaligus peluang

dalam meningkatkan populasi ternak guna pemenuhan kebutuhan daging

dan mendukung Program Swasembada Daging Sapi dan Kerbau (PSDSK).

- Potensi Peternakan Kambing

Potensi pegambangan peternakan kambing di Kabupaten Bima masih

cukup tinggi mengingat ternak ruminansia kecil seperti kambing pada

umumnya dipelihara petani dipedesaan dengan jumlah kepemilikan yang

relatif kecil antara 2-5 ekor. Ternak Kambing di Kabupaten Bima berfungsi

sebagai tabungan yang dapat secara mudah diuangkan bila diperlukan dan

proses pemeliharaan yang mudah.

Permintaan akan daging kambing semakin meningkat sejalan dengan

meningkatnya pendapatan. Ketersediaan ternak kambing di Kabupaten

Bima tidak saja untuk pemenuhan kebutuhan masyarakat di wilayah ini saja

tetapi juga untuk pemenuhan kebutuhan daging daerah lain. Tahun 2014,

sebanyak 2.420 ekor kambing dikirim ke berbagai daerah di Indonesia baik

untuk pemenuhan kebutuhan ternak potong maupun sebagai bibit. Di

Kabupaten Bima, ternak kambing yang dipelihara adalah kambing kacang

atau kambing local dan masih dipelihara sebagai usaha sampingan

sebagian banyak masyarakat. Untuk meningkatkan kualitas ternak kambing

di Kabupaten Bima, telah disebar 582 ekor ternak kambing seperti halnya

kambing PE dan Kambing kacang.

- Potensi Peternakan Unggas

Untuk ternak unggas, populasi Ayam Ras mengalami penurunan sebanyak

1.450 ekor atau sebesar 0,14% dari 1.017.800 ekor pada Tahun 2015

menjadi 1.016.350 ekor pada Tahun 2016. Kemudian populasi ayam buras

mengalami peningkatan sebanyak 77.991 ekor atau sebesar 17,40% yaitu

dari 448.159 ekor pada Tahun 2015 menjadi 526.150 ekor pada Tahun

2016. Sementara populasi itik mengalami peningkatan sebanyak 4.901 ekor

atau sebesar 20,54% yaitu dari 23.854 ekor pada tahun 2015 menjadi

28.755 ekor pada Tahun 2016.

Untuk produksi daging ayam ras mengalami penurunan sebanyak 2 ton atau

sebesar 0,27% yaitu dari 745 ton pada Tahun 2015 menjadi 743 ton pada

Tahun 2016. Selanjutnya untuk produksi daring ayam buras mengalami

peningkatan sebanyak 81 ton atau sebesar 14,84% yaitu dari 465 ton pada

Tahun 2015 menjadi 546 ton pada Tahun 2016. Sedangkan untuk produksi

itik mengalami peningkatan sebanyak 5 ton atau sebesar 19,23% yaitu dari

21 ton pada Tahun 2105 menjadi 26 ton pada Tahun 2016. Selanjutnya

untuk produksi jeroan mengalami penurunan sebanyak 20 ton yaitu dari 434

ton pada Tahun 2015 menjadi 414 ton pada Tahun 2016.

Untuk konsumsi daging unggas secara umum mengalami peningkatan

sebesar 0,16 kg/kapita/tahun atau sekitar 5,80% yaitu 2,60 kg/kapita/tahun

pada Tahun 2015 menjadi 2,76 kg/kapita/tahun pada Tahun 2016. Dimana

untuk konsumsi daging ayam ras mengalami penurunan sebesar 0,01

kg/kapita/tahun atau sekitar 0,64% yaitu dari 1,57 kg/kapita/tahun pada

Tahun 2015 menjadi 1,56 kg/kapita/tahun pada Tahun 2016. Untuk

konsumsi daging ayam buras mengalami peningkatan sebesar 0,17

kg/kapita/tahun atau sekitar 14,78% yaitu dari 0,98 kg/kapita/tahun pada

Tahun 2015 menjadi 1,15 kg/kapita/tahun pada Tahun 2016. Sedangkan

untuk konsumsi daging itik tidak mengalami perubahan (tetap) sebesar 0,05

kg/kapita/tahun.

Dari hasil evaluasi keberhasilan kegiatan yang ada dan melihat isu strategis,

tantangan dan hambatan yang muncul dapat dirumuskan baberapa isu-isu

penting yang menjadi prioritas untuk dipecahkan melalui Program/kegiatan di

tahun 2016 diantaranya adalah :

1. Program Ketahanan Pangan melalui Kegiatan Produksi Ternak. Pada

tahun 2016, Peningkatan produksi ternak dapat mencapai target 160.000

ekor. Hal ini bisa dilakukan dengan didukung kegitatan penyebaran dan

pengembangan ternak, pengadaan pejantan unggul, Kegiatan

Penyelamatan Sapi Betina Produktif, Kegiatan Inseminasi Buatan (IB) dan

Kegiatan Penyediaan Pakan HMT. Selain itu, Penguatan kelembagaan

kelompok, perbaikan adminitrasi dan Anggaran yang jumlahnya terbatas

harus dapat berkembang dengan menganut prinsip “Snow Bowling’ dimana

pada awalnya sedikit semakin lama semakin besar sehingga tumbuh

Sistem dan Usaha Agribisnis yang kuat baik di tingkat biriokrasi maupun

ditingkat petani.

Selain penataan ternak dilakukan pula Penataan Wilayah penyebaran dan

pengembangan peternakan untuk memudahkan pengawasan, pelayanan

dan penerapan kebijakan pembangunan daerah.

Peningkatan Produksi ternak, kegiatan ini dimaksudkan untuk

meningkatkan Kualitas Ternak Potong dan bibit, kualitas Pakan ternak

dan penerapan teknologi tepat guna yang ramah lingkungan dan sesuai

dengan budaya setempat. Rincian kegiatannya antara lain

a). Perbaikan Mutu bibit melalui kegiatan Pelayanan Inseminasi Buatan

(IB) pada suatu kawasan yang telah ditetapkan seperti Wilayah

Kecamatan Woha, Monta, Belo, Bolo dan Madapangga, dimana pada

wilayah – wilayah tersebut sistem pemeliharaan ternak telah mengarah

kepada pemeliharaan intensif sehingga memudahkan pelayanan dan

pengawasan.

Selain itu, ditetapkannya Kabupaten Bima sebagai salah satu wilayah

pemurnian Sapi Bali maka perlu proteksi wilayah pengembangan IB

sehingga kedua kegiatan tersebut dapat berjalan selaras.

b). Perbaikan Mutu Pakan ternak dengan membuat demplot – demplot

Hijauan Makanan Ternak pada daerah – daerah yang mempunyai

irigasi teknis sehingga diharapkan menjadi model bagi pengembangan

Hijauan Pakan Ternak di masyarakat.

c). Pengembangan Pakan Ternak dengan menggunakan Sistem Tiga

Strata perlu digalakkan dan dikembangkan pada wilayah – wilayah

yang secara geografis selalu kekurangan pakan ternak.

d). Penerapan Teknologi Tepat Guna antara lain Teknologi Pakan Ternak,

Teknologi Budidaya Ternak dan Pengkajian Jenis Pakan / Hijauan

Unggul yang sesuai dengan karakteristik Wilayah Kabupaten Bima,

dimana sebagian besar wilayahnya merupakan lahan kering sehingga

masalah pakan dapat teratasi.

e). Mengingat Petani kita sebagi pelaku Agribisnis dengan skala Usaha

Kecil dan sistem pemeliharaan campuran (Mixed Farming sistem)

maka Pemeliharaan ternak secara terpadu dan terintegrasi dengan

tanaman perkebunan, kehutanan dan pertanian merupakan salah satu

alternatif mengurangi resiko kekurangan pakan dan salah satu cara

merubah pola pemeliharaan ternak dari ekstensif tradisional menjadi

semi Intensif.

3. Penanganan Kesehatan Hewan, adalah untuk meningkatkan pemeliharaan

kesehatan hewan (Animal Health Management) pada semua tingkat

usaha peternakan atau tipologi usaha ternak melalui :

a. Pelayanan kesehatan hewan dengan mendekatkan pelayanan kepada

peternak pada semua tingkat usaha tani melalui Poskeswan dan

Laboratorium keswan pada setiap wilayah. Kegiatan utamanya berupa

Diagnosa penyakit, pengobatan atau penyembuhan hewan sakit,

penanganan gangguan reproduksi.

b. Pengamanan lingkungan budidaya ternak, adalah untuk mengendalikan

dan memberantas penyakit hewan yang strategis guna mengamankan

asset yang dimiliki oleh peternak sehingga tercipta daerah kebal

penyakit atau wilayah bebas. Kegiatan utama yang akan dilaksanakan

antara lain Surveillance epidemiologi, Vaksinasi ternak, Eliminasi

hewan carrier perbaikan sanitasi dan hygiene usaha peternakan.

c. Pengamanan Produk hasil ternak, adalah untuk melindungi masyarakat

veteriner agar mengkonsumsi produk – produk peternakan yang aman,

sehat, utuh dan halal. Kegiatan utamanya meliputi : Monitoring,

Pengawasan Usaha Peternakan, Pengawasan RPH dan TPH,

Pengawasan tempat penjualan/pemasaran daging, Pengawasan

terhadap kualitas dan kesehatan daging, susu dan telur, Peningkatan

Fasilitas RPH dan TPH, Memberikan pembinan dan pelatihan kepada

pengusaha pemotongan ternak, Pengendalian pemotongan betina

produktif.

d. Pengawasan sarana kesehatan hewan, lebih ditekankan pada

pengawasan peredaran dan penggunaan obat hewan yang disediakan

untuk Pencegahan, pengobatan, pengendalain dan pemberantasan

penyakit hewan.

BAB III. TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN

1.1. Telaahan Terhadap Kebijakan Nasional dan Provinsi

Kebijakan pembangunan peternakan diarahkan pada upaya untuk menfasilitasi,

melayani, menstimulasi, merekayasa dan mendorong berkembangnya sistem

dan usaha agribisnis yang berdaya saing, mandiri, berkelanjutan dan

desentralistis untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Sesuai dengan visi, misi dan tujuan pembangunan peternakan Kabupaten

Bima, maka kebijakan pembangunan peternakan Kabupaten Bima tahun 2016

– 2021 diarah kepada upaya – upaya :

1. Peningkatan Populasi dan Produktivitas ternak melalui perbaikan mutu

bibit, pakan, konservasi lahan, pelayanan kesehatan hewan, penyebaran

dan pengembangan ternak potong, bibit, dll.

2. Pemantapan Kelembagaan Agribisnis di Perdesaan melalui pembinaan,

pelatihan dan pendampingan.

3. Pemantapan koordinasi antar Sektor dan Sub sektor dalam

penyelenggaraan program – program yang mendukung pertanian terpadu

pada suatu kawasan tertentu.

4. Menumbuhkembangkan Wiraswasta agribisnis dari skala usaha kecil,

mikro, menengah dan koperasi.

5. Peningkatan ketahanan pangan masyarakat melalui perluasan spektrum

pembangunan peternakan dengan memperhatikan potensi dan keragaman

sumber daya alam , dinamika pasar, kondisi sosial budaya setempat dan

kelestarian lingkungan

6. Pemberdayaan masyarakat dalam rangka mengurangi ketergantungan dan

keterbatasan kemampuan pemerintah dalam menyediakan Anggaran serta

mendorong masyarakat menjadi lebih mandiri, kreatif dan

bertanggungjawab.

7. Pengembangan Teknologi tepat guna yang ramah lingkungan dan spesifik

lokasi.

8. Pengembangan Komoditas peternakan berdasarkan karakteristik Wilayah

dan keunggulan komparatif.

9. Peningkatan kualitas sumber daya birokrasi peternakan dan sumber daya

pelaku agribisnis.

10. Peningkatan kualitas sarana dan prasarana penunjang pada setiap wilayah

peternakan di Kabupaten Bima sehingga mampu mendukung kinerja

aparat dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat.

1.2. Tujuan dan Sasaran

Guna mewujudkan Misi Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan dan

Kesehatan Hewan Kabupaten Bima tersebut, tujuan yang harus dicapai adalah

mendukung terwujudnya swasembada daging nasional melalui pengembangan

ekonomi kerakyatan yang kreatif di sektor peternakan, dengan indikator

terpenuhinya ketersediaan daging sebagai sumber pangan hewani.

Sesuai dengan Tujuan yang ingin dicapai, maka ditetapkan Sasaran

sebagai berikut:

1. Meningkatnya populasi ternak bibit dan potong dalam rangka ketersediaan

pangan hewani.

2. Meningkatnya produksi daging dalam rangka pemenuhan kebutuhan

pangan asal hewani masyarakat.

3. Meningkatnya konsumsi daging dalam rangka pemenuhan kebutuhan protein

hewani masyarakat.

Rencana Program Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Bima Tahun

2017 sebagai berikut:

1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran

Program yang berkaitan dengan Urusan Wajib pada setiap SKPD ini

ditujukan untuk meningkatkan kinerja aparatur melalui optimalisasi

operasional perkantoran, fasilitasi sarana prasarana kantor guna

meningkatkan kualitas dan kuantitas pelayanan prima terhadap masyarakat.

Adapun rencana program urusan wajib yang akan dilaksanakan oleh Dinas

Peternakan dan Kesehatan Hewan pada Tahun Anggaran 2016 adalah

sebagai berikut :

Program ini terdiri dari kegiatan :

a. Penyediaan Jasa Surat Menyurat

b. Penyedian Jasa Komunikasi, Sumber Daya Air dan Listrik

c. Penyediaan Jasa Pemeliharaan dan Perizinan Kendaraan

Dinas/Operasional

d. Penyediaan Jasa Administrasi Keuangan

e. Penyediaan Alat Tulis Kantor

f. Penyediaan Barang Cetakan dan Penggandaan

g. Penyediaan Barang Bacaan dan Peraturan Perundang-undangan

h. Penyediaan Komponen Instalasi Listrik/Penerangan Bangunan Kantor

i. Penyediaan Peralatan dan Perlengkapan Kantor

j. Penyediaan Bahan Logistik Kantor

k. Penyediaan Biaya Perjalanan Dinas Dalam Daerah

l. Penyediaan Biaya Perjalanan Dinas Luar Daerah

m. Penyediaan Biaya Operasional Kinerja Kepala UPTD dan Kepala

Poskeswan

2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur yang terdiri dari

kegiatan :

a. Pengadaan Peralatan Gedung Kantor

b. Pemeliharaan Rutin/Berkala Mobil Jabatan

c. Pemeliharaan Rutin/Berkala Kendaraan Dinas/Operasional

d. Pemeliharaan Rutin/Berkala Gedung Kantor

e. Pemeliharaan Rutin/Berkala Peralatan Gedung Kantor

f. Pemeliharaan Rutin/Berkala Perlengkapan Gedung kantor

g. Pemeliharaan Rutin/Berkala Mebelair

3. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja

dan Keuangan yang terdiri dari kegiatan :

a. Penyusunan Laporan Capaian Kinerja dan Ikhtisar Realisasi Kinerja

SKPD

b. Penyusunan Laporan Keuangan Semesteran

c. Penyusunan Laporan Prognosis Realisasi Anggaran

d. Penyusunan Laporan Keuangan Akhir Tahun

4. Program Ketahanan Pangan

Program ini bertujuan untuk Meningkatnya produksi dan produktivitas ternak

melalui usaha intensifikasi ternak dan penerapan tekhnologi tepat guna.

Tersebarnya ternak pada wilayah sentra pengembangan yang sesuai

dengan karakteristik wilayah dan sosial budaya setempat serta tertatanya

ternak pemerintah yang telah diberikan melalui program redistribusi dan

studi kasus terhadap ternak pemerintah yang bermasalah.

Program ini terdiri dari :

a. Penyebaran dan Pengembangan Ternak

b. Identifikasi Kelompok

c. Penyiapan Kelompok

d. Penataan Kelompok

5. Program Peningkatan Produksi Hasil Ternak

Program ini bertujuan untuk peningkatan kualitas dan potensi pelayanan

perbibitan ternak dalam peningkatan penyediaan bibit ternak unggul untuk

mendorong peningkatan populasi ternak serta produksi daging dan telur.

Program ini diharapkan dapat meningkatkan populasi dan produktivitas

ternak. Terdiri dari Kegiatan :

a. Penyediaan Pakan Ternak

b. Kegiatan Inseminasi Buatan (IB)

c. Operasional penunjang kegiatan APBN

6. Program Pengembangan Agribisnis

Program ini bertujuan untuk pemberdayaan masyarakat peternakan melalui

peningkatan pengetahuan dan keterampilan tentang sistem pengelolaan

peternakan yang intensif. Menguatnya kelembagaan usaha tani sehingga

mampu menopang usaha agribisnis yang mandiri dan berkelanjutan.

Meningkatnya peran lembaga-lembaga yang menangani bidang peternakan

dan sektor pendukung peternakan lainnya. Terciptanya akses pemasaran

hasil peternakan baik pasar lokal, nasional maupun regional dalam upaya

peningkatan pendapatan masyarakat peternakan. Terpenuhinya sarana dan

prasarana peternakan yang menopang kegiatan agribisnis. Tersedianya

Data dasar dalam menyusun kebijakan dan perencanaan yang konsisten.

Program ini dijabarakan dalam kegiatan :

a. Kegiatan Pengawasan dan Penertiban Lalu Lintas Ternak

b. Kegiatan Pendaftaran dan Pengkartuan Ternak

c. Pembinaan Kelompok Tani Agribisnis, BLM dan Pengolahan Hasil

d. Pemasaran produk dan olahan hasil peternakan (PPHP)

7. Program Perencanaan dan Perstatistikan Peternakan

Program ini bertujuan tersusunnya Rencana Strategis Pembangunan

Peternakan jangka pendek, jangka menengah dan jangka panjang.

Tersusunnya Rencana dan Dokumen Kerja dan Anggaran Dinas

Peternakan dan Kesehatan Hewan. Tersusunnya data dan statistik

peternakan tahunan dan lima tahunan sebagai data dalam menyusun

perencanaan dan kebijakan pembangunan di Bidang Peternakan.

Program ini berisi Kegiatan :

a. perencanaan anggaran dan kegiatan

b. Pendataan populasi

c. Penyusunan statistik peternakan

8. Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Ternak

Program ini bertujuan untuk pengendalian ancaman penyakit hewan

menular seperti anthrax, rabies, brucellosis, ND dan flu burung yang dapat

mempengaruhi produksi dan produktivitas ternak melalui langkah

pengendalian penyakit hewan menular. Program ini diharapkan dapat

menurunkan resiko penularan penyakit dengan memutus rantai hidup

penyebaran penyakit di Kabupaten Bima.

Program ini dijabarkan dalam kegiatan yang terdiri dari :

a. Pengendalian, Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Hewan

Menular (SE, AT, ND, Scabies dan AI).

b. Pengamatan Penyakit Hewan

c. Pengendalian Penyakit Scabies

d. Pembinaan dan Monitoring Puskeswan

e. Pembinaan, Koordinasi dan Monitoring RPH dan Jagal

f. Pengendalian pemotongan betina produktif (talangan)

g. Pengawasan dan Pemeriksaan Hewan Qurban

Pemilihan Program dan kegiatan sudah berdasarkan kebutuhan

pelaksanaan pembanguan dalam pencapaian visi dan misi Dinas

Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Bima. Anggaran yang

dibutuhkan untuk pelaksanaan program kegiatan sebanyak Rp

6.796.773.000,-

Tabel 3. Rumusan Rencana Program dan Kegiatan SKPD Tahun 2017 dan Prakiraan Maju Rencana Tahun 2018

Kode Urusan/Bidang Urusan Pemerintahan Daerah

dan Program Kegiatan Indikator Kinerja Program/Kegiatan

Rencana Tahun 2017

Catatan Penting

Prakiraan Maju Rencana Tahun 2018

Lokasi Target

Capaian Kinerja

Kebutuhan Dana/ Pagu

Indikatif

Sumber Dana

Target Capaian Kinerja

Kebutuhan Dana/ Pagu

Indikatif

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

2 01 03 1 PROGRAM PELAYANAN ADMINISTRASI PERKANTORAN

789,000,000 907,350,000

Kegiatan Jasa Surat Menyurat Terpenuhinya kebutuhan jasa surat menyurat

Kab. Bima 100% 5,000,000 APBD 100% 5,750,000

Kegiatan Penyediaan Jasa Komunikasi Sumber Daya Air dan Listrik

Terpenuhinya kebutuhan jasa Komunikasi Sumber Daya Air dan Listrik

Kab. Bima 100% 42,000,000 APBD 100% 48,300,000

Kegiatan Penyediaan Jasa Pemeliharaan dan Perijinan Kendaraan Dinas/Operasional

Terpenuhinya Penyediaan Jasa Pemeliharaan dan Perijinan Kendaraan Dinas/Operasional

Kab. Bima 100% 20,000,000 APBD 100% 23,000,000

Kegiatan Jasa Administrasi Keuangan

Terpenuhinya Jasa Administrasi Keuangan

Kab. Bima 100% 24,000,000 APBD 100% 27,600,000

Kegiatan Penyediaan Alat Tulis Kantor

Terpenuhinya Penyediaan Alat Tulis Kantor

Kab. Bima 100% 20,000,000 APBD 100% 23,000,000

Kegiatan Penyediaan Barang Cetakan dan Penggandaan

Terpenuhinya Penyediaan Barang Cetakan dan Penggandaan

Kab. Bima 100% 250,000,000 APBD 100% 287,000,000

Kegiatan Penyediaan Komponen Instalasi Listrik/Penerangan Bangunan Kantor

Terpenuhinya Penyediaan Komponen Instalasi Listrik/Penerangan Bangunan Kantor

Kab. Bima 100% 5,000,000 APBD 100% 5,750,000

Kegiatan Penyediaan Peralatan dan Perlengkapan Kantor

Terpenuhinya Penyediaan Peralatan dan Perlengkapan Kantor

Kab. Bima 100% 5,000,000 APBD 100% 5,750,000

Kegiatan Penyediaan Bahan Bacaan dan Peraturan Perundang-undangan

Terpenuhinya Penyediaan Bahan Bacaan dan Peraturan Perundang-undangan

Kab. Bima 100% 6,000,000 APBD 100% 6,900,000

Kegiatan Penyediaan Bahan Logistik Kantor

Terpenuhinya Penyediaan Bahan Logistik Kantor

Kab. Bima 100% 31,000,000 APBD 100% 35,650,000

Kegiatan Rapat-Rapat Koordinasi dan konsultasi Luar Daerah

Tersedianya dana untuk Kegiatan Rapat-Rapat Koordinasi dan konsultasi Luar Daerah

Kab. Bima 100% 150,000,000 APBD 100% 172,000,000

Kegiatan Peningkatan Pelayanan UPTD dan Puskeswan

Meningkatnya pelayanan UPTD dan Puskeswan

Kab. Bima 100% 111,000,000 APBD 100% 127,000,000

Kegiatan Rapat-Rapat Koordinasi dan konsultasi Dalam Daerah

Tersedianya dana untuk Kegiatan Rapat-Rapat Koordinasi dan konsultasi Dalam Daerah

Kab. Bima 100% 120,000,000 APBD 100% 138,000,000

2 01 03 02 PROGRAM PENINGKATAN SARANA DAN PRASARANA APARATUR

292,400,000 210,000,000

- Kegiatan Penyediaan Peralatan Gedung Kantor

tersedianya peralatan gedung kantor Kab. Bima 20% 182,000,000 APBD 20% 100,000,000

- Kegiatan Pemeliharaan Ruin/Berkala Gedung Kantor

terpeliharanya gedung kantor Kab. Bima 20% 50,400,000 APBD 20% 50,000,000

- Kegiatan Pemeliharaan Ruin/Berkala Mobil Jabatan

Terpeliharanya mobil jabatan Kab. Bima 20% 20,000,000 APBD 20% 20,000,000

- Kegiatan Pemeliharaan Ruin/Berkala Kendaraan Dinas/Operasional

Terpeliharanya kendaraan dinas Kab. Bima 20% 25,000,000 APBD 20% 25,000,000

- Kegiatan Pemeliharaan Ruin/Berkala Perlengkapan Gedung Kantor

Terpeliharanya perlengkapan gedung kantor

Kab. Bima 20% 5,000,000 APBD 20% 5,000,000

- Kegiatan Pemeliharaan Ruin/Berkala Peralatan Gedung Kantor

Terpeliharanya peralatan gedung kantor

Kab. Bima 20% 5,000,000 APBD 20% 5,000,000

- Kegiatan Pemeliharaan Ruin/Berkala Mebeleur

Terpeliharanya mebeleur Kab. Bima 20% 5,000,000 APBD 20% 5,000,000

2 01 03 6 PROGRAM PENINGKATAN PENGEBANGAN SISTEM PELAPORAN CAPAIN KINERJA

32,000,000 36,800,000

- Kegiatan Penyusunan Laporan Capaian Kinerja dan Ikhtisar Realisasi Kinerja SKPD

Terpenuhinya kebutuhan pelaporan Kinerja Dinas

Kab. Bima 100% 17,000,000 APBD 100% 18,800,000

- Kegiatan Penyusunan Laporan Keuangan Semesteran

Terpenuhinya kebutuhan pelaporan Keuangan Semesteran Dinas

Kab. Bima 100% 5,000,000 APBD 100% 6,000,000

- Kegiatan Penyusunan Laporan Prognosis Realisasi Anggaran

Terpenuhinya kebutuhan pelaporan Prognosis Realisasi Anggaran Dinas

Kab. Bima 100% 5,000,000 APBD 100% 6,000,000

- Kegiatan Penyusunan Laporan Keuangan Akhir Tahun

Terpenuhinya kebutuhan pelaporan keuangan akhir tahun Dinas

Kab. Bima 100% 5,000,000 APBD 100% 6,000,000

2 01 03 16 PROGRAM KETAHANAN PANGAN 3,236,000,000 3,721,400,000

- Kegiatan Penyebaran dan Pengembangan Ternak

Bertambahnya jumlah ternak bantuan pemerintah

Kab. Bima 19.000 ekor

3,236,000,000 APBD 20.000 ekor

3,721,400,000

2 01 03 21 PROGRAM PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN PENYAKIT TERNAK

966,000,000 300,000,000

- Kegiatan Pemeliharaan Kesehatan dan Pencegahan Penyakit Menular Ternak

Terpeliharanya kesehatan hewan dan masyarakat veterinar

Kab. Bima 5% 966,000,000 APBD 5% 300,000,000

2 01 03 22 PROGRAM PENINGKATAN PRODUKSI TERNAK

571,000,000 656,650,000

- Kegiatan Peningkatan Produksi Hasil Ternak

Meningkatnya populasi ternak Kab. Bima 2.151.222 ekor

571,000,000 APBD 2.215.759 ekor

656,650,000

2 01 03 24 PROGRAM PERENCANAAN DAN PERSTATISTIKAN PETERNAKAN

300,000,000 500,000,000

- Kegiatan Pendataan dan Statistik Peternakan

Tersedianya data dan statistik peternakan yang akurat

Kab. Bima 7 Jenis 450,000,000 APBD 7 Jenis 500,000,000

2 01 03 27 PROGRAM PENGEMBANGAN AGRIBISNIS 460,373,000 529,428,000

- Kegiatan Pengembangan Agribisnis Peternakan

Meningkatnya jumlah produk hasil peternakan

Kab. Bima 5 jenis 460,373,000 APBD 1 jenis 529,428,000

Jumlah 6,796,773,000 6,861,628,000

IV. PENUTUP

Rencana Kerja (Renja) tahun 2017 disusun melalui proses tahapan yang cukup panjang

mulai dari musrenbang desa, kecamatan hingga Tingkat Kabupaten guna memperoleh

keterpaduan dan sinkronisasi di dalam pelaksanaan kegiatan yang telah di rencanakan. Dinas

Peternakan dan Kesehatan Hewan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Bima bersama dengan

DPRD, seyogianya memperhatikan konsistensi antara Renja tahun 2017 dengan alokasi

anggaran dalam RAPBD Kabupaten Bima Tahun Anggaran 2017. Berkaitan dengan Undang-

Undang Nomor 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah dan Undang-Undang Nomor 33

Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dengan Daerah , dalam

pelaksanaan kegiatan yang sangat strategis dan tidak mampu dilaksanakan oleh Kabupaten,

karena keterbatasan dana atau menyangkut kaitan kegiatan antar Kabupaten, maka perlu

diusulkan kepada Pemerintah Propinsi dan Pemerintah Pusat. Dalam rangka meningkatkan

efektifitas pelaksanaan program-program pembangunan di daerah, perlu dilakukan pemantauan

dan evaluasi pelaksanaan program-program di masing-masing bidang Tahun 2017 yang akan

didanai oleh APBD. Dengan demikian, Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan berkewajiban

menyampaikan laporan kinerja pelaksanaan program pembangunan setiap kepada Bupati

melalui Bappeda Kabupaten Bima yang kemudian hasil evaluasinya menjadi bahan

penyusunan RKPD tahun berikutnya. Selain hal tersebut jika dalam proses pelaksanaan

kegiatan Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan pada tahun 2017 diperlukan perubahan dan

revisi maka akan dilaksanakan dengan memperhatikan aturan yang berlaku Rencana Kerja

Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Bima Tahun 2017 akan dapat

dilaksanakan dengan baik sangat tergantung dari partisipasi aktif semua pihak,

kerjasama yang harmonis antar pelaku pembangunan peternakan disemua tingkatan

serta terlaksananya pemerintahan yang baik.

Bima, Januari 2017

Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Bima,

Ir. ABDOLLAH Pembina Utama Muda (IV/c) NIP. 195912311991031092