bab i pendahuluan · 2020. 5. 6. · 7 bab i pendahuluan b. jumlah pengadaan barang dan jasa...

152
Bab I Pendahuluan Ilmu kepolisian adalah ilmu administrasi kepolisian yang bersifat interdisipliner (menggunakan prinsip keilmuan dari berbagai bidang yang melebur menjadi satu) terdiri dari ilmu sosial, ilmu hukum, ilmu administrasi manajemen, dan ilmu pendukung lainnya yang mempelajari permasalahan sosial dan penanganannya untuk menciptakan keteraturan sosial. Jenderal Polisi (Purn.) Prof. Dr. Awaloedin Djamin, M.P.A., Ph.D

Upload: others

Post on 09-Dec-2020

1 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Bab I Pendahuluan · 2020. 5. 6. · 7 Bab I Pendahuluan b. Jumlah pengadaan barang dan jasa melalui unit layanan pengadaan (ULP) dengan memanfaatkan sistem LPSE yang didahului study

1 Bab I Pendahuluan

Bab I Pendahuluan

Bab I Pendahuluan

Ilmu kepolisian adalah ilmu

administrasi kepolisian yang bersifat

interdisipliner (menggunakan prinsip

keilmuan dari berbagai bidang yang

melebur menjadi satu) terdiri dari

ilmu sosial, ilmu hukum, ilmu

administrasi manajemen, dan ilmu

pendukung lainnya yang mempelajari

permasalahan sosial dan

penanganannya untuk menciptakan

keteraturan sosial.

Jenderal Polisi (Purn.) Prof. Dr.

Awaloedin Djamin, M.P.A., Ph.D

Page 2: Bab I Pendahuluan · 2020. 5. 6. · 7 Bab I Pendahuluan b. Jumlah pengadaan barang dan jasa melalui unit layanan pengadaan (ULP) dengan memanfaatkan sistem LPSE yang didahului study

2 Bab I Pendahuluan

Perencanaan strategis adalah suatu rencana jangka panjang yang bersifat

menyeluruh, memberikan rumusan ke mana suatu organisasi akan diarahkan, dan

bagaimana sumber daya dialokasikan untuk mencapai tujuan selama jangka waktu

tertentu dalam berbagai kemungkinan keadaan lingkungan. Perencanaan strategis juga

merupakan proses yang dilakukan suatu organisasi untuk menentukan strategi, arah

dan acuan dalam rangka mengambil keputusan dan tindakan yang tepat, melalui urutan

pilihan yang tepat dengan memperhitungkan sumber dayanya. Hasil proses tersebut

berupa Rancangan Rencana Strategis (Ran Renstra) yang akan digunakan untuk

rencana dan alokasi sumber daya tahunan.

Di dalam perencanaan nasional, Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional

(SPPN) telah ditetapkan dalam Undang-Undang (UU) Nomor 25 Tahun 2004. Sesuai

dengan SPPN tersebut, rencana pembangunan nasional meliputi rencana jangka

panjang dua puluh tahun, rencana jangka menengah lima tahunan dan perencanaan

tahunan. Dalam sistem perencanaan di Indonesia, pemerintah menyusun Rencana

Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) tahun 2005-2025 yang ditetapkan

dalam Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007. Perencanaan jangka panjang tersebut

kemudian diterjemahkan kembali dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah

Nasional (RPJMN) periode per lima tahunan, yang kemudian akan diterjemahkan

kembali oleh Kementerian/Lembaga ke dalam dokumen Renstranya masing-masing.

Sebagai alat negara, Polri dalam hal menyusun dokumen perencanaan haruslah

memperhatikan arahan strategis yang terdapat pada RPJPN dan RPJMN. Selain

memperhatikan arahan strategis tersebut, Polri juga harus memperhatikan prioritas

nasional. Dalam hal ini, arah nasional tentang keamanan dan ketertiban harus

dijabarkan ke dalam arah kebijakan dan strategi Polri. Selanjutnya, Ran Renstra Polres

Enrekang ini menjadi menjadi acuan penyusunan Renja Polres Enrekang, Rencana

Kerja dan Anggaran (RKA) Polres Enrekang, serta kemudian diturunkan oleh segenap

Satker pada Polres Enrekang.Hubungan perencanaan anggaran tersebut dapat dilihat

pada gambar berikut.

Page 3: Bab I Pendahuluan · 2020. 5. 6. · 7 Bab I Pendahuluan b. Jumlah pengadaan barang dan jasa melalui unit layanan pengadaan (ULP) dengan memanfaatkan sistem LPSE yang didahului study

3 Bab I Pendahuluan

Gambar 1 Keterkaitan Renstra Polri dan RPJMN

Struktur ketatanegaraan Republik Indonesia pasca amandemen UUD 1945 Sumber: Sumber: https://diahsafitri482.files.wordpress.com/2014/01/13.png

1.1 Kondisi Umum

Dalam bab I ini disajikan kondisi umum Kepolisian Resor Enrekang yang

selanjutnya disingkat (Polres) yang merupakan penggambaran atas pencapaian-

pencapaian tema dalam Rancangan Strategis (Renstra) Polres Enrekang

periode sebelumnya (2015-2019). Dalam Renstra periode sebelumnya, terdapat

7 (tujuh) tema utama yaitu: pemenuhan sarana dan prasarana, pembangunan

postur Polri, peningkatan pelayanan prima dan pemeliharaan keamanan dan

Page 4: Bab I Pendahuluan · 2020. 5. 6. · 7 Bab I Pendahuluan b. Jumlah pengadaan barang dan jasa melalui unit layanan pengadaan (ULP) dengan memanfaatkan sistem LPSE yang didahului study

4 Bab I Pendahuluan

ketertiban,peningkatan peran intelejen sebagai basis deteksi dini, penggelaran

Bhabinkamtibmas di desa/kelurahan, peningkatan keamanan, keselamatan,

ketertiban dan kelancaran lalu lintas, dan peningkatan penyelesaian tindak pidana dari

4 (empat) jenis kejahatan.

Renstra Polres Enrekang 2015-2019 juga merumuskan pentahapan kebijakan

tahunan yang harus dilakukan. Pada tahun 2015, Polres Enrekang menetapkan

kebijakan yaitu melanjutkan pelayanan masyarakat yang prima dan kebulatan sinergi

polisional yang produktif dengan didukung Almatsus Polres Enrekang berbasis

teknologi Kepolisian. Dilanjutkan dengan fokus kebijakan untuk tahun 2016, yaitu

meningkatkan pelayanan masyarakat yang prima sampai jajaran kewilayahan terjauh

dan sinergi polisional yang produktif dengan didukung sumber daya manusia

berkualitas. Kemudian di tahun 2017 kebijakan diarahkan untuk meningkatkan

pelayanan masyarakat yang prima sampai jajaran kewilayahan terjauh dan sinergi

polisional yang produktif dengan didukung sumber daya manusia berkualitas serta

berkemampuan ilmu dan teknologi. Tahun 2018, kebijakan diarahkan untuk

mendinamisir dan meningkatkan pelayanan masyarakat yang prima dan sinergi

polisional yang produktif dengan didukung kecukupan kesejahteraan personil Polres

Enrekang. Kebijakan pada akhir periode perencanaan tahun 2019 yaitu terwujudnya

pelayanan masyarakat yang prima sampai jajaran kewilayahan terjauh dan sinergi

polisional yang produktif dengan didukung Almatsus Polri berbasis teknologi

kepolisian, sumber daya manusia berkualitas, dan kecukupan kesejahteraan personil

Polres Enrekang.

Dalam rangka menjalankan tugas dan fungsinya yaitu memelihara keamanan dan

ketertiban masyarakat, menegakkan hukum, dan memberikan perlindungan,

pengayoman, dan pelayanan kepada masyarakat, Polres Enrekang tetap dihadapkan

dengan potensi dan permasalahan. Potensi dan permasalahan akan dikerucutkan dari

kondisi umum serta perubahan lingkungan strategis. Potensi dan permasalahan Polri

Page 5: Bab I Pendahuluan · 2020. 5. 6. · 7 Bab I Pendahuluan b. Jumlah pengadaan barang dan jasa melalui unit layanan pengadaan (ULP) dengan memanfaatkan sistem LPSE yang didahului study

5 Bab I Pendahuluan

yang dibahas lebih lanjut dalam Bab I ini menjadi pertimbangan tersendiri dalam

penyusunan rencana strategis Polres Enrekang.

Capaian Kinerja Polres Enrekang Renstra 2015-2019

Sebagai organisasi yang bertugas memelihara keamanan dan ketertiban masyarakat,

menegakkan hukum, serta memberikan perlindungan, pengayoman dan pelayanan

kepada masyarakat, maka Polri dituntut untuk berkinerja maksimal dalam menjalankan

amanat tersebut. Renstra Polres Enrekang 2015-2019 menetapkan 7 (tujuh) sasaran

strategis dengan total ada 21 (dua puluh satu) indikator kinerja. Berhasil atau tidaknya

Polres Enrekang dalam melakukan pekerjaannya dapat terlihat pada ukuran capaian

kinerja Polres Enrekang dari awal tahun periode Renstra 2015-2019.

1. Sasaran strategis, Terpenuhinya sarana/prasarana dan Almatsus Polres Enrekang

berbasis teknologi yang menjunjung tinggi HAM dalam menghadapi berbagai trend

kejahatan modern dan konflikdengan indikatorcapaiankinerjaantaralain :

Tabel 2 Tabel Indikator Kinerja Utama

Jumlah penambahan kebutuhan minimal alat materiil khusus (almatsus)

Polres Enrekang

Indikator Kinerja Utama Target Realisasi Capaian a.Jumlahpenambahan kebutuhan minimal alat materiil khusus (almatsus) Polres Enrekang.

1Paket

1Paket 100%

Tabel3

Data Penambahan Alat Materiil khusus (Almatsus) Polres Enrekang tahun2018

NO

JENIS MATERIIL

JUMLAH

KET

1 Sepeda Motor Bhabinkamtibmas 6 Unit 2 Sepeda Motor Patroli 29 Unit 3 Baggage Trolly 2 Unit 4 Mobil Pick Up 1 Paket 1Paket 5 Helm Anti Peluru 100 Buah

Page 6: Bab I Pendahuluan · 2020. 5. 6. · 7 Bab I Pendahuluan b. Jumlah pengadaan barang dan jasa melalui unit layanan pengadaan (ULP) dengan memanfaatkan sistem LPSE yang didahului study

6 Bab I Pendahuluan

6 Borgol Besi 10 Buah 7 Borgol Plastik 10 Buah 8 Rompi Anti Peluru 30 Buah 9 Flash Ball 5 Buah

10 Tali Kamantel Dinamic 3 Buah

Total 167 Unit 1 Paket

Grafik 1 Penambahan Kebutuhan Minimal Almatsus tahun 2018

Dari penjelasan table dan grafik diatas, dapat dilihat bahwa penambahan kebutuhan minimal Almatsus Polres Enrekang sebanyak 1 Paket, sehingga capaian sebesar 100% dari target, jumlah kuantitas penerimaan Almatsus tahun 2018 sebanyak 167 Unit, penambahan materil tersebut telah di inventarisir sebagai BMN melalui Aplikasi SIMAK BMN Polres Enrekang. Penambahan tersebut sangat mendukung kegiatan Operasional di Jajaran Polres Enrekang.

Tabel 4

Tabel Indikator Kinerja Utama Jumlah pengadaan barang dan jasa melalui unit layanan

pengadaan (ULP) dengan memanfaatkan sistem LPSE yang didahului study kelayakan

Indikator Kinerja Utama Target Realisasi Capaian

0

5

10

15

20

25

30

Target Realisasi Sisa

2018 30 21 9

Page 7: Bab I Pendahuluan · 2020. 5. 6. · 7 Bab I Pendahuluan b. Jumlah pengadaan barang dan jasa melalui unit layanan pengadaan (ULP) dengan memanfaatkan sistem LPSE yang didahului study

7 Bab I Pendahuluan

b. Jumlah pengadaan barang dan jasa melalui unit layanan pengadaan (ULP) dengan memanfaatkan sistem LPSE yang didahului study kelayakan

1 Paket

1 Paket 100%

Dari penjelasan tabel diatas, dapat dilihat bahwa pengadaan barang dan jasa melalui unit layanan pengadaan (ULP) dengan memanfaatkan sistem LPSE sebanyak1 Paket yaitu lelang uang makan non organik Polres Enrekang, sama dengan target yaitu1 Paket, dengan demikian capaian kinerja 100 %untuk target tahun 2018.

Tabel 5 Pengadaan barang dan jasa melalui unit layanan pengadaan

(ULP) dengan memanfaatkan sistem LPSE tahun 2018

No Uraian kegiatan pengadaan Jumlah Kegiatan Ket

Pengadaan Makan ULP Non Organik PolresEnrekang T.A. 2019

1 e-Lelang Sederhana

Total 1

Grafik 2 Pengadaan Barang dan Jasa melalui unit layanan

pengadaan (ULP) dengan memanfaatkan sistem LPSE

Tabel Indikator Kinerja Utama

Jumlah pengadaan barang dan jasa melalui unit layanan pengadaan (ULP) dengan memanfaatkan sistem LPSE yang didahului study

kelayakan jangka menengah 2015-2019

0

0.2

0.4

0.6

0.8

1

LelangUmum

LelangSederhana

PemilihanLangsung

2018

Lelang Umum

Lelang Sederhana

Pemilihan Langsung

Page 8: Bab I Pendahuluan · 2020. 5. 6. · 7 Bab I Pendahuluan b. Jumlah pengadaan barang dan jasa melalui unit layanan pengadaan (ULP) dengan memanfaatkan sistem LPSE yang didahului study

8 Bab I Pendahuluan

Indikator Kinerja Utama Target Realisasi Capaian

b. Jumlah pengadaan barang dan jasa melalui unit layanan pengadaan (ULP) dengan memanfaatkan sistem LPSE yang didahului study kelayakan

1 Paket

0 Paket 0%

Grafik 3

Capaian target kinerja jangka menengah 2015-2019 pada

tahun 2018

Dari penjelasan table dan grafik diatas, dapat dilihat bahwa jumlah pengadaanbarang

danjasa melalui unit layanan pengadaan (ULP) dengan memanfaatkan system LPSE

realisasi 1 Paket Lelang sama dengan yangditargetkan yaitu1 Paket pada tahun 2018,

sedangkan capaian target jangka menengah (2015-2019) Realisai sebesar 4 paket

(67%) dari alokasi Target sebesar 6 Paket. Unit Layanan Pengadaan (ULP) telah

dibentuk di tingkat Polda dan memiliki kompetensi keahliansehingga dapat mendukung

pelaksanaan Pengadaan Barang dan Jasa dilingkungan Polri, disamping itu sarana dan

prasarana berupa ruang dan peralatan LPSE telah tersedia sehingga dapat terlaksana.

Kendala yang dihadapi yaitu Unit Layanan Pengadaan (ULP) di tingkat Satwil belum

ada, disesabkan Sarana berupa peralatan alat pengolah data untuk LPSE belum

0

0.2

0.4

0.6

0.8

1

1.2

Target Realisasi

2018

Target

Realisasi

2015-2019

Target

Realisasi

6

4

Page 9: Bab I Pendahuluan · 2020. 5. 6. · 7 Bab I Pendahuluan b. Jumlah pengadaan barang dan jasa melalui unit layanan pengadaan (ULP) dengan memanfaatkan sistem LPSE yang didahului study

9 Bab I Pendahuluan

tersedia, sehingga Proses pengadaan barang dan jasa melalui LPSE masih

dilaksanakan di Biro Sarpras Polda Sulsel atau dilaksanakan pada Instansi Luar pada

Pemda Setempat yang telah memiliki ULP serta Saranan Peralatan LPSE.

2. Sasaran strategis, Terbangunnya postur Polres Enrekang yang profesional,

bermoral, modern dan unggul melalui perubahan mind set dan culture set

(Revolusi mental), Dengan indikator capaian kinerja antara lain;

Tabel 6 Tabel Indikator Kinerja Utama

Personel Polres Enrekang yang memiliki standar kompetensi sesuai dengan bidang tugasnya

Indikator Kinerja Utama Target Realisasi Capaian

Jumlah Personel Polres Enrekang yang memiliki standar kompetensi sesuai dengan bidang tugasnya

30

Personel

21Personel 70 %

Dari penjelasan tabel 6 diatas, dapat dilihat bahwa Jumlah Pesonel Polres Enrekang

yang memiliki standar kompetensi sesuai dengan bidang tugasnya realisasi 21

Personel dengan capaian 70%personil dari target 30 Personel.

Tabel 7 Personel Polres Enrekang yang telah Memiliki Standar Kompetensi

sesuai dengan bidang tugasnya

No Jenis Kompetensi Jumlah Personel Ket

1. Pendidikan Kejuruan Reskrim 2. Pendidikan Kejuruan Intelkam 3. Pendidikan Kejuruan Lantas 4. Pendidikan Kejuruan Sabhara 5. Pendidikan Kejuruan Binmas

- - - 2 2

JUMLAH 4

Page 10: Bab I Pendahuluan · 2020. 5. 6. · 7 Bab I Pendahuluan b. Jumlah pengadaan barang dan jasa melalui unit layanan pengadaan (ULP) dengan memanfaatkan sistem LPSE yang didahului study

10 Bab I Pendahuluan

Grafik 4 Kompetensi Personil

GrafiK 5 Realisasi Capaian Target Jangka Menengah 2015-2019

Dari penjelasan table dan grafik tersebut diatas, dapat dilihat bahwa Jumlah personil

Polres Enrekang yang telah memiliki Standar Kompetensi sesuai dengan bidang

tugasnya sebanyak 21 Personel, target tahun 2018 sebanyak 30 Personel sehingga

capaianmasih kurang 9 Personel dengan persentase capaian70%, sedangkan capaian

0

5

10

15

20

25

30

Target Realisasi

30

21

Target Realisasi

0

5

10

15

20

25

30

TargetRealisasi

Sisa

30

21

9

Page 11: Bab I Pendahuluan · 2020. 5. 6. · 7 Bab I Pendahuluan b. Jumlah pengadaan barang dan jasa melalui unit layanan pengadaan (ULP) dengan memanfaatkan sistem LPSE yang didahului study

11 Bab I Pendahuluan

target jangka menengah (2015-2019) target sebanyak 30 Personel, realisasi 21

Personel atau persentase mencapai 70% sehingga sisa 9 Personel.

Usulan pemecahan masalah adalah mengusulkan Personel Polres Enrekang untuk

mengikuti Diklat dan Uji Kompetensi Pendidik sesuai bidang tugasnya dan dilaksanakan

secara berkala setiap tahun.

Tabel 8 Tabel indikator kinerja utama

Jumlah Personel Yang Mengikuti Pelatihan Mind Set Dan Culture Set

Indikator Kinerja Utama Target Realisasi Capaian

b. Jumlah personel yang mengikuti pelatihan mind set dan culture set

20 Personel 0 Pers 0%

Dari tabel tersebut diatas dapat dilihat bahwa jumlah personil Polres Enrekang yang

mengikuti pelatihan perubahan mind set dan culture set (revolusi mental) sejumlah 0

orang personeldimana yang ditargetkan pada perjanjian Kinerja Tahun 2018 yakni

sejumlah 20 orang sehingga capaian 0%. Hal ini dikarenakan pelatihan perubahan mind

set dan culture set (revolusi mental) tidak dilaksanakan pada tahun 2018.

Grafik 6 Capaian Targe

Page 12: Bab I Pendahuluan · 2020. 5. 6. · 7 Bab I Pendahuluan b. Jumlah pengadaan barang dan jasa melalui unit layanan pengadaan (ULP) dengan memanfaatkan sistem LPSE yang didahului study

12 Bab I Pendahuluan

Dari penjelasan tabel dan grafik di atas dapat dilihat bahwa jumlah peserta yang

mengikuti pelatihan perubahan mind set dan culture set (Revolusi mental) sejumlah 10

orang personel, target yang ditetapkan tahun 2017 sebanyak 20 orang sehingga

capaian 50%, sedangkan pada tahun 2018 jumlah personil yang mengikuti pelatihan

sebanyak 0 orang, kurang dari target yang ditetapkan sehingga capaian target jangka

menengah (2015-2019) Polres Enrekangsampai tahun 2018 sudah terealisasi 16

personil dari target 20personil sehingga capaian 80% sisa target sebanyak 4 Personel

(20%).Kekurangan personel tersebut dikarenakan tidak dilaksanakannya pelatihan

perubahan mind set dan culture set (revolusi mental) di tahun 2018.

0

5

10

15

20

Target Realisasi

2016

Target

Realisasi

0

5

10

15

20

Target Realisasi

2017

Target

Realisasi

56%

44%

2015-2019

Target Realisasi

Page 13: Bab I Pendahuluan · 2020. 5. 6. · 7 Bab I Pendahuluan b. Jumlah pengadaan barang dan jasa melalui unit layanan pengadaan (ULP) dengan memanfaatkan sistem LPSE yang didahului study

13 Bab I Pendahuluan

Kendala dan hambatan yang dihadapi adalah masih terdapat Personel yang berperilaku

tidak humanis dan professional dalam melaksanakan tugas, hal tersebut dapat dilihat

pada dari jumlah Dumas pada tahun 2018, substansi isi pengaduan antara lain anggota

Polri berpihak, menelantarkan kasus, meminta imbalan serta penyalahgunaan

wewenang lainnya.

Usulan dalam pemecahan masalah antara lain meningkatkan Pelatihan culture set dan

mind set kepada Personel Polri, meningkatkan Pembinaan, Pengawasan dan

pengendalian, memberikan reward bagi anggota yang berprestasi dan punishment bagi

anggota yang melanggar disiplin maupun kode etik Profesi Kepolisian. Dengan

demikian,perubahan mind set dan culture set dimana Polri sebagai pelopor penggerak

revolusi mental dapat mewujudkan perilaku sehari-hari dalam bertugas dan kehidupan

bersosial masyarakat senantiasa menjadi teladan dengan berpedoman pada perubahan

mind set dan culture set itu sendiri, meninggalkan paradigma lama Polri yang

diskriminatif dan arogansi dalam menangani suatu masalah atau konflik di tengah

masyarakat.

Tabel9 Tabel indikator kinerja utama

Jumlah Polres dan Polsek yang memiliki postur cukup dengan

rasio 1 : 575

Indikator Kinerja Utama Target Realisasi Capaian

c. Jumlah Polsek yang memiliki postur cukup dengan rasio 1 : 575 (personil : penduduk)

1 Polsek 0 Polsek 0

Dari penjelasan tabel diatas, dapat dilihat bahwa jumlah Polsek yang memiliki postur

cukup dengan rasio 1 personil :575 pendudukterealisasi 0 Polsek, dari Target 1 Polsek

sehingga Capaian Persentase sebesar 0%.

Tabel10 Data Perbandingan Kuat Personel Polsek Jajaran dan Jumlah

Penduduk tahun 2018

Page 14: Bab I Pendahuluan · 2020. 5. 6. · 7 Bab I Pendahuluan b. Jumlah pengadaan barang dan jasa melalui unit layanan pengadaan (ULP) dengan memanfaatkan sistem LPSE yang didahului study

14 Bab I Pendahuluan

NO UNIT ORGANISASI KUAT PERS JML PENDUDUK RASIO

DSP RILL TREND +/- 1 2 3 4 5 6 7 1 POLSEK MAIWA 50 23 -27 29.234 1 : 393 2 POLSEK CENDANA 50 16 -34 8.833 1 : 905 3 POLSEK ENREKANG 50 21 -29 32.221 1 : 325 4 POLSEK ANGGERAJA 50 16 -34 25.330 1 : 315 5 POLSEK BARAKA 50 22 -28 36.057 1 : 305 6 POLSEK ALLA 50 22 -28 45.665 1 : 240 7 POLSEK MALUA 50 13 -37 8.166 1 : 700 8 POLSEK CURIO 30 11 -19 16.108 1 : 204

JUMLAH POLSEK JAJARAN 380 144 -236 201.614 1 : 271

GRAFIK7

Capaian Jangka Menegah Polres Enrekang

Dari penjelasan tabel dan grafik di atas dapat dilihat bahwa Polsek yang memiliki Postur cukup dengan rasio 1:575 terdapat 0 Polsek. Untuk tahun 2018 ditargetkan1akan tetapi belum ada Polsek yang memenuhi rasio tersebut, sehingga capaian 0%.Demikian juga pada tahun 2015 lalu ditargetkan 1 Polsek yang memiliki ratio 1:575, namun belum ada Polsek yang terealisasi, SehinggaRasio 1:575 target jangka menengah (2015-2019) sebanyak 1 Polsek, sampai tahun 2018tercapai belum ada Polsek yang terealisasi,sehingga capaian0%.

Target Realisasi

1

0

2015-2019

Page 15: Bab I Pendahuluan · 2020. 5. 6. · 7 Bab I Pendahuluan b. Jumlah pengadaan barang dan jasa melalui unit layanan pengadaan (ULP) dengan memanfaatkan sistem LPSE yang didahului study

15 Bab I Pendahuluan

Kendala dan hambatan yang masih harus dihadapi yaituPeningkatan jumlah penduduk tidak seimbang dengan jumlah anggota Polri yang ada, rekruitmen personel Polri yang masih mempertimbangkan kebijakan minimal zero growth dimana kebutuhan personel yang dihitung dari jumlah anggota yang pensiun dan meninggal dunia sebagai pemenuhan kebutuhan personel.

Usulan dalam pemecahan masalah terkait dengan jumlah polsek yang belum memiliki postur cukup untuk rasio 1:575 adalah Arahkebijakanuntuk memenuhi rasio cukup pada jumlah polsek dengan mengupayakan penyebaran jumlah personel Polri ditiap-tiap Polsek secara merata dengan mengutamakan putra daerah setempat dengan prinsip local boy for local job, yaitu dengan mengupayakan penempatan kembali hasil rekruitmen personel Polri ke Polres-Polres setempat dimana calon pertama mendaftar sebagai upaya pemenuhan Polres maupun Polsek untuk mencapai rasio cukup seperti yang diharapkan.

. Tabel 11 Tabel Indikator kinerja utama

Menurunnya komplain masyarakat terhadap pelayanan Polres

Enrekang Indikator Kinerja Utama Target Realisasi Capaian

d.Jumlah pelanggaran yang dilakukan anggota Polri baik disiplin maupun profesi

15Kasus 11 Kasus 73 %

Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa tahun 2018 jumlah pelanggaran yang

dilakukan mengalami peningkatan dimana target sebanyak 15 Kasus terealisasi 11

kasus sehingga capaian 73%, hal ini disebabkan adanya personel pindahan dari Polres

lain dimana permasalahan pada waktu di Polres semulanya dialihkan ke Polres

Enrekang.

Tabel 12

Data komplain masyarakat 2017 dan 2018

Page 16: Bab I Pendahuluan · 2020. 5. 6. · 7 Bab I Pendahuluan b. Jumlah pengadaan barang dan jasa melalui unit layanan pengadaan (ULP) dengan memanfaatkan sistem LPSE yang didahului study

16 Bab I Pendahuluan

GRAFIK 8

Capaian Jangka Menegah Polres Enrekang

Dari penjelasan tabel dan grafik diatas dapat dilihat perbandingan data pelanggaran

yang dilakukan anggota Polri baik disiplin maupun profesiPolres Enrekang, pada tahun

2017 lalu sebanyak 17 kasus, sedangkan pada tahun 2018sebanyak 12 Kasus.

Sedangkan untuk target jangka menengah Polres Enrekang (2015-2019) yaitu 15 kasus

terealisasi sebanyak 21 kasus sehingga persentase capaian 140%.hal ini disebabkan

Target Realisasi Capaian

2017 770 770 100

0

200

400

600

800

1000

2015-2019

Indikator Kinerja Utama Target Realisasi Capaian

1. Data pelanggaran yang dilakukan anggota Polri baik disiplin maupun profesiPolres Enrekang TA. 2017 : a. Disiplin

b. Profesi

2. Data pelanggaran yang

dilakukan anggota Polri baik disiplin maupun profesi Polres Enrekang TA. 2018 : a. Disiplin

b. Profesi

10 Kasus

5 Kasus

10Kasus

5 Kasus

14 Kasus

3 Kasus

12 Kasus

0 Kasus

140 %

60 %

120 %

0 %

Page 17: Bab I Pendahuluan · 2020. 5. 6. · 7 Bab I Pendahuluan b. Jumlah pengadaan barang dan jasa melalui unit layanan pengadaan (ULP) dengan memanfaatkan sistem LPSE yang didahului study

17 Bab I Pendahuluan

adanya personel pindahan dari Polres lain dimana permasalahan pada waktu di Polres

semulanya dialihkan ke Polres Enrekang.

Tabel 13 Tabel indikator kinerja utama

Persentase penyelesaian komplain masyarakat terhadap pelayanan Polres Enrekang

Indikator Kinerja Utama Target Realisasi Capaian

e. Jumlah personel yang mengikuti pendidikan dan pelatihan yang dilaksanakan oleh Polda dan Mabes Polri

200 Pers 68 Pers 34 %

Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa tahun 2018personel yang mengikuti

pendidikan dan pelatihan yang dilaksanakan oleh Polda dan Mabes Polri

ditargetkan200 personel dan terealisasi 68 personelsehingga capaian 34%.

Tabel 14 Tabel indikator kinerja utama

Kegiatan Pelatihan FT. Kepolisian yang dilaksanakan

Indikator Kinerja Utama Target Realisasi Capaian

f.Jumlah Kegiatan pelatihan fungsi teknis Kepolisian yang dilaksanakan

10Giat 7 Giat 70%

Berdasarkan table diatas dapat dilihat bahwa pada tahun 2018kegiatan pelatihan fungsi

teknis Kepolisian yang dilaksanakan di Polres Enrekang ditargetkan sebesar 10 Giat

dan terealisasi sebesar 7 giat sehingga capaian kegiatan yaitu 70

Page 18: Bab I Pendahuluan · 2020. 5. 6. · 7 Bab I Pendahuluan b. Jumlah pengadaan barang dan jasa melalui unit layanan pengadaan (ULP) dengan memanfaatkan sistem LPSE yang didahului study

18 Bab I Pendahuluan

Grafik 9

Tabel 13

Data GiatPelatihanrutin Fungsi Tekhnis KepolisianPolres Enrekang

No Giat Pelatihan Jumlah Peserta

Pelatihan Jumlah Giat Ket

A Pelatihan Fungsi 1 Fungsi Intel 50 10 2 Fungsi Reskrim 50 10 3 Fungsi Sabhara 50 10 4 Fungsi Binmas 50 10 5 Fungsi Lantas 50 10

Total 250 50

Tabel 14 Data Giat Pelatihan VCD fungsi Tekhnis Kepolisian Polres Enrekang

No Giat Pelatihan Jumlah Peserta

Pelatihan Jumlah

Giat Ket

A Pelatihan Fungsi 1 Fungsi Intel 50 8 2 Fungsi Reskrim 50 8 3 Fungsi Sabhara 50 8 4 Fungsi Binmas 50 8 5 Fungsi Lantas 50 8

0 200 400 600 800

Target

Capaian

Target Realisasi Capaian

2017 770 770 100

2017

Page 19: Bab I Pendahuluan · 2020. 5. 6. · 7 Bab I Pendahuluan b. Jumlah pengadaan barang dan jasa melalui unit layanan pengadaan (ULP) dengan memanfaatkan sistem LPSE yang didahului study

19 Bab I Pendahuluan

Total 250 40 Dari table dan Grafik diatas menunjukkan bahwa ada 2 tahap pelaksanaan pelatihan

fungsi yaitu pelatihan rutin fungsi teknis kepolisian dilaksanakan sebanyak 50 kali

kegiatan dengan jumlah peserta sebanyak 250 personil dan pelatihan VCD fungsi

teknis kepolisian dilaksanakan sebanyak 40 kali kegiatan dengan jumlah peserta 250

personil.

Tabel 15 Tabel indikator kinerja utama

Pelaksanaan Kegiatan Turwali Sat Sabhara Polres

Indikator Kinerja Utama Target Realisasi Capaian i.Jumlah kegiatan Turwali Sat

Sabhara Polres yang dilaksanakan

770 Giat 770 Giat 100%

Berdasarkan tabel 15 di atas dapat dilihat bahwa capaian kegiatan Turwali Sat Sabhara

Polres yang dilaksanakan realisasi 770 giat sesuai dengan target yang ditetapkan.

Satuan Sabhara Polres melaksanakan turwali Dialogis bertujuan untuk menekan

terjadinya tindak pidana yang biasa terjadi di tengah masyarakat.

Grafik 10

Grafik 11

0

500

1000

Target Realisasi Capaian

2017

Page 20: Bab I Pendahuluan · 2020. 5. 6. · 7 Bab I Pendahuluan b. Jumlah pengadaan barang dan jasa melalui unit layanan pengadaan (ULP) dengan memanfaatkan sistem LPSE yang didahului study

20 Bab I Pendahuluan

Dari grafik tersebut diatas dapat dilihat perbandingan kegiatan turwali Satuan Sabhara

antara tahun 2017dimana target sebesar 770 giat dan realisasi 770 giat dengan

capaian 100%, sedangkan pada tahun 2018 kegiatan turwali Satuan Sabhara target

sebesar 770 giat realisasi 770 giat dengan capaian 100%

Tabel 16 Tabel Indikator Kinerja Utama

Tahun 2018

Indikator Kinerja Utama Target Realisasi Capaian

j. Jumlah kegiatan turwali Polsek jajaran yang dilaksanakan

1200 Giat 1200 Giat 100%

Dari tabel tersebut diatas, dapat dilihat dalam Tahun 2018 Polres Enrekang

menargetkan sebanyak 1.200untuk giat turwali Polsek jajaran yang akan dilaksanakan

sebagaimana yang ditentukan dalam DIPA Polres Enrekang.

Grafik 14

2017

20180

200

400

600

800

TargetRealisasi

Capaian

2017

2018

Page 21: Bab I Pendahuluan · 2020. 5. 6. · 7 Bab I Pendahuluan b. Jumlah pengadaan barang dan jasa melalui unit layanan pengadaan (ULP) dengan memanfaatkan sistem LPSE yang didahului study

21 Bab I Pendahuluan

Grafik 15

Dari grafik diatas dapat dilihat perbandingan kegiatan turwali Polsek jajaran yang

dilaksanakan antara tahun 2017 yaitu realisasi 1200 giat dengan capaian 100%,

sedangkan pada tahun 2018 volume kegiatan turwali Polsek jajaran meningkat dengan

realisasi 1200 giat dengan capaian 100%.

Hal ini disebabkan karena pada tahun 2018Polsek jajaran Polres Enrekang juga telah

melaksanakan turwali quick wins renstra Polri yaitu program 3 aksi nasional

pemberantasan preman dan premanisme.

Tabel 17

Tabel Indikator Kinerja Utama Tahun 2018

Target Realisasi

1200 1200

2017

2016

20170

2000

TargetRealisasi

Capaian

2016

2017

Page 22: Bab I Pendahuluan · 2020. 5. 6. · 7 Bab I Pendahuluan b. Jumlah pengadaan barang dan jasa melalui unit layanan pengadaan (ULP) dengan memanfaatkan sistem LPSE yang didahului study

22 Bab I Pendahuluan

Indikator Kinerja Utama Target Realisasi Capaian

k.Jumlah kegiatan Turwali Lantas yang dilaksanakan

238 Giat 238 Giat 100%

Dari tabel tersebut diatas, dapat dilihat bahwa dalam Tahun 2018 Polres Enrekang

menargetkan sebanyak 238 kegiatan Turwali Lantas yang akan dilaksanakan

sebagaimana yang ditentukan dalam DIPA Polres Enrekang, realisasi 238 kegiatan

dengan capaian 100%.

Grafik 16

Target dan Realisasi Tahun2018

Grafik 17

Grafik Capaian Indikator Kinerja Utama

0500

Target Realisasi

2017 238 238

2018

0

100

200

300

400

500

Target Realisasi Capaian

2017

2016

Page 23: Bab I Pendahuluan · 2020. 5. 6. · 7 Bab I Pendahuluan b. Jumlah pengadaan barang dan jasa melalui unit layanan pengadaan (ULP) dengan memanfaatkan sistem LPSE yang didahului study

23 Bab I Pendahuluan

Dari grafik diatas dapat dilihat perbandingan kegiatan turwali lantas yang dilaksanakan

pada tahun 2017 yaitu realisasi 238 giat dengan capaian 100%. Jumlah kegiatan yang

dilaksanakan di tahun 2017 sama dengan jumlah kegiatan yang dilaksanakan pada

tahun 2018yaitu dengan realisasi 238 giat dari target 238 giat sehingga capaiannya

sebesar 100%.

Tabel 18 Tabel Indikator Kinerja Utama

Tahun 2018

Dari tabel tersebut diatas, dapat dilihat bahwa dalam Tahun 2018 Polres Enrekang

menargetkan sebanyak 5 Operasi Kepolisian yang akan dilaksanakan, realisasi

sebanyak 9 operasi kepolisian dengan capaian 180%.

Tabel 19

NO. DAFTAR OPERASI 1 2 3 4 5 6 7 8 9

OPS ANTIK LIPU 2018 OPS SIMPATIK 2018 OPS BERSINAR 2018 OPS PATUH 2018 OPS TEGAS 2018 OPS RAMADNIYA 2018 OPS SIKAT 2018 OPS ZEBRA 2018 OPS LILIN 2018

Grafik 18

Grafik Capaian Indikator Kinerja Utama

Indikator Kinerja Utama Target Realisasi Capaian

l.Jumlah kegiatan Operasi Kepolisian yangdilaksanakan

5 Ops 9 Ops 180%

Page 24: Bab I Pendahuluan · 2020. 5. 6. · 7 Bab I Pendahuluan b. Jumlah pengadaan barang dan jasa melalui unit layanan pengadaan (ULP) dengan memanfaatkan sistem LPSE yang didahului study

24 Bab I Pendahuluan

Dari tabel dan grafik diatas dapat dilihat Operasi Kepolisian yang dilaksanakan tahun

2018 oleh Polres Enrekang realisasi sebanyak 9 operasi kepolisian dari target 5 operasi

sehingga capaian kegiatannya yaitu 180 %. Hal ini dilakukan dalam rangka menjaga

keamanan dan kelancaran aktivitas masyarakat untuk menajdikan masyarakat bebas

dari rasa takut.

3. Sasaran strategis, Terwujudnya peningkatan pelayanan prima kepada masyarakat

dengan berorientasi pada kearifan lokal yaitu Sipakatau, Sipakalebbi dan Sipakainge.

Dengan indikator capaian kinerja antara lain;

Tabel 20

Tabel Indikator Kinerja Utama Mutu pelayanan terhadap Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM)

yang dilakukan oleh Satuan Kerja

Indikator Kinerja Utama Target Realisasi

Capaian

a. Mutu pelayanan terhadap Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) yang dilakukan oleh oleh pelayanan publik.

Baik 62.51 – 80.25

Baik 80.67

Baik

Dari penjelasan table tersebut diatas, dapat diketahui bahwa mutu pelayanan terhadap

Indeks Kepuasan Masyarakt (IKM) tahun 2018 realisasi 80.67 (Baik).

0

100

200

TargetRealisasi

Capaian

59

180

2018

Page 25: Bab I Pendahuluan · 2020. 5. 6. · 7 Bab I Pendahuluan b. Jumlah pengadaan barang dan jasa melalui unit layanan pengadaan (ULP) dengan memanfaatkan sistem LPSE yang didahului study

25 Bab I Pendahuluan

Tabel 21

Data Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM)Polres Enrekang tahun 2018 Grafik 19

Indeks Kepuasan Masyarakat

Dari grafik tersebut menunjukkan bahwa realisasi Mutu pelayanan terhadap Indeks

Kepuasan Masyarakat (IKM) yang dilakukan oleh unit pelayanan publik mencapai

kategori baik yaitu nilai rata-rata total 80.26 dari 3 kategori jenis pelayanan yang

dilaksanakan oleh unit pelayanan publikPolres Enrekangkesemuanya mencapai indeks

kategori baik kecuali untuk pelayanan SIM masuk ke kategori cukup yaitu Pelayanan

SIM

Tabel22 Tabel Indikator Kinerja Utama

Pemenuhan hak saksi dan korban dalam pemberian SP2HP

Indikator Kinerja Utama Target Realisasi Capaian b. Terpenuhinya hak saksi

dan korban dalam pemberian SP2HP

700 Surat 299 Surat 43%

Penjelasan table diatas adalah bahwa terpenuhinya Hak Saksi dan korban dalam

pemberian SP2HP ditargetkan 700 surat dan terealisasi 299 Surat.Dengan demikian

capaian sebesar 43%.

79.6078.22

82.97

74.00

76.00

78.00

80.00

82.00

84.00

SIM STNK SKCK

2018

NO SATWIL LANTAS IK

SIM STNK BPKB (SKCK) 1 2 3 4 5 6 7 ENREKANG 79.60 78.22 - 82.97

JUMLAH 79.60 78.22 - 82.97

Page 26: Bab I Pendahuluan · 2020. 5. 6. · 7 Bab I Pendahuluan b. Jumlah pengadaan barang dan jasa melalui unit layanan pengadaan (ULP) dengan memanfaatkan sistem LPSE yang didahului study

26 Bab I Pendahuluan

Tabel 23 Perbandingan Jumlah SP2HP yang diterbitkan tahun 2017 dan tahun 2018

(MODEL A1, A2, A3, A4, A5)

NO SP2HP TAHUN 2017 TAHUN 2018

1 A1 102 164 2 A2 7 26 3 A3 115 131 4 A4 73 32 5 A5 7 1

Tabel 24 Perbandingan Jumlah SP2HP yang diterbitkan tahun 2017 dan tahun 2018

Grafik20

Kenaikan JTP dan SP2HP 2017 - 2018

Dari tabel dan grafik tersebut diatas, menunjukkan bahwa peningkatan pelayanan

terhadap laporan/pengaduan masyarakat melalui SP2HP tahun 2017, realisasi475

0

100

200

300

400

500

JTP SP2HP

2017

2018

NO SATKER Perbandingan JTP dan SP2HP

Tahun 2017 Tahun 2018

JTP SP2HP JTP SP2HP

19 Polres Enrekang 356 475 137 299

Page 27: Bab I Pendahuluan · 2020. 5. 6. · 7 Bab I Pendahuluan b. Jumlah pengadaan barang dan jasa melalui unit layanan pengadaan (ULP) dengan memanfaatkan sistem LPSE yang didahului study

27 Bab I Pendahuluan

sehingga capaian 133%. Jumlah SP2HP tahun 2018 sebanyak 299 dengan jumlah TP

137 kasus. Jika dilihat dari table pemberian SP2HP tersebut diatas telah menunjukkan

bahwa Polres Enrekang telah mewujudkan quick respon dalam bentuk transparansi

Penyidik, Pemberian Surat Pemberitahuan Perkembangan Hasil Penyidikan merupakan

salah satu media komunikasi antara penyidik dengan pelapor sehingga setiap

perkembangan maupun kendala dalam pelaksanaan Penyelidikan/Penyidikan perkara

dapat diketahui oleh Pihak pelapor. Substansial isi pokok SP2HP antara lain

Pemberitahuan bahwa laporan telah diterima dan ditangani oleh Penyidik,

Pemberitahuan Hasil Penyelidikan/Penyidikan bahwa perkara cukup bukti/tidak cukup

bukti/bukan tindak pidana dan dapat atau tidak untuk ditingakatkan ketahap Penyidikan,

permasalahan/kendala yang menghambat penyelesaian perkara serta sejauh mana

perkembangan penanganan perkara.

Kendala dan hambatan yang masih di hadapi yaitu antara lainpemberian SP2HP masih

dilaksanakan melalui jasa/kurir atau diantar langsung oleh Petugas

Penyidik/PenyidikPembantu sehingga menyita cukup banyak waktu dan biaya

sedangkan anggaran penyidikan terbatas serta jumlah personel penyidik/penyidik

pembantu terbatas, Penyidik/penyidik pembantu belum sepenuhnya menyadari dan

berupaya untuk mewujudkan quick respon dalam hal transparansi penyelidikan/

penyidikan melalui pemberian SP2HP.

Usulan pemecahan masalah adalah membangun system berbasis web dibidang

pelayanan Reskrim khususnya pemberian informasi kepada Pelapor tentang

perkembangan tiap penerimaan Laporan/Pengaduan masyarakat sekaligus sebagai

control dan bahan anev tentang Informasi penyelesaian/tunggakan kasus di Lingkungan

Polri, selain itu arah kebijakan penguatan SDM Penyidik baik penambahan Personel

maupun pengembangan kemampuan lebih diperioritaskan.

Tabel 25 Tabel Indikator Kinerja Utama

Giat terobosan / Inovasi Polres Enrekang tahun 2018

Page 28: Bab I Pendahuluan · 2020. 5. 6. · 7 Bab I Pendahuluan b. Jumlah pengadaan barang dan jasa melalui unit layanan pengadaan (ULP) dengan memanfaatkan sistem LPSE yang didahului study

28 Bab I Pendahuluan

Indikator Kinerja Utama Target Realisasi Capaian c. Jumlah terobosan /

Inovasi Polres Enrekang yang berpihak kepada masyarakat dan berorientasi pada kearifan lokal : Sipakatau, Sipakalebbi dan Sipakainga

1 Giat 1 Giat 100 %

Dari penjelasan table diatas, dapat dilihat bahwa dalam tahun 2018 Polres Enrekang

melaksanakan 1 kegiatan terobosan/inovasi di bidang sosial yang dinamakan

“Enrekang Police Care” dimana Polres Enrekang menyalurkan bantuan kepada

masyarakat kurang mampu yang sumber dananya dari dana sukarela personel Polres

Enrekang. Kegiatan ini bertujuan untuk lebih mendekatkan polisi dan masyarakat.

5. Sasaran Strategis; Terdeteksi dan terpantaunya berbagai potensi gejolak sosial

dalam masyarakat, sehingga mampu mencegah dan menanggulangi gangguan

kamtibmasyang mengarah kepada terjadinya kerusuhan, tindakan anarkhis

maupun terorisme dengan peningkatan peran intelijen kepolisian:

a) Jumlah laporan informasi/baket intelijen yang dapat digunakan oleh fungsi

kepolisian lainnya dalam rangka Harkamtibmas.

Tabel 26 Tabel Indikator Kinerja Utama

Tahun 2018

Indikator Kinerja Utama Target Realisasi Capaian

Jumlah laporan informasi/baket intelijen yang dapat digunakan oleh fungsi kepolisian lainnya dalam rangka Harkamtibmas

179 Laporan 164 Laporan 91 %

Dari tabel tersebut diatas, dapat dijelaskan bahwa dalam Tahun 2018 Polres Enrekang

menargetkan Jumlah laporan informasi/baket intelijen yang dapat digunakan oleh fungsi

kepolisian lainnya dalam rangka Harkamtibmas sebanyak 179 laporan, dengan realisasi

Page 29: Bab I Pendahuluan · 2020. 5. 6. · 7 Bab I Pendahuluan b. Jumlah pengadaan barang dan jasa melalui unit layanan pengadaan (ULP) dengan memanfaatkan sistem LPSE yang didahului study

29 Bab I Pendahuluan

sebanyak 164 Laporan dengan capaian 91%.Peningkatan ini dikarenakan banyaknya

kegiatan yang dilaksanakan oleh masyarakat.

Grafik 21

Grafik Capaian Indikator Kinerja Utama

Grafik tersebut diatas menggambarkan perbandingan Jumlah laporan informasi/baket

intelijen yang dapat digunakan oleh fungsi kepolisian lainnya dalam rangka

Harkamtibmas pada tahun 2017 ditargetkan sebanyak 179 laporan terealisasi 160

lapaoran sesuai dengan target dengan capaian 89%, sedangkan pada tahun 2018

terjadi peningkatan dari target 179laporan menjadi 164 laporan dengan capaian 91%.

b) Jumlah kegiatan penggalangan terhadap perorangan maupun

kelompok.

Tabel 27 Tabel Indikator Kinerja Utama

Tahun 2018

Indikator Kinerja

Utama

Target Realisasi Capaian

Jumlah kegiatan penggalangan terhadap perorangan maupun

16 Giat 14 Giat 87%

TargetRealisasi

Capaian

2100

1554

74

2100

1432

68

2017 2018

Page 30: Bab I Pendahuluan · 2020. 5. 6. · 7 Bab I Pendahuluan b. Jumlah pengadaan barang dan jasa melalui unit layanan pengadaan (ULP) dengan memanfaatkan sistem LPSE yang didahului study

30 Bab I Pendahuluan

kelompok

Dari tabel tersebut diatas, dapat dijelaskan bahwa dalam Tahun 2018 Polres Enrekang

menargetkan Jumlah kegiatan penggalangan terhadap perorangan maupun kelompok

sebanyak 16 kegiatan, realisasi sebanyak 14kegiatan sehingga capaian sebesar87%.

Grafik 22

Grafik Capaian Indikator Kinerja Utama

Dari grafik diatas, dapat dijelaskan perbandingan capaian indikator kinerja Jumlah

kegiatan penggalangan terhadap perorangan maupun kelompok pada tahun 2017

target sebanyak 15 giat dan terealisasi juga 15 giat dengan capaian 100%, sedangkan

pada tahun 2018 realisasi sebanyak 16 giat dari 14 giat yang ditargetkan dengan

capaian 87%.

Kendala/masalah yang dihadapi sehingga tidak tercapai target yaitu adanya

pelaksanaan operasi mantap praja yang melibatkan banyak personel.

c) Jumlah jaringan intelijen yang dibina dan dibentuk dalam rangka

deteksi dini gangguan kamtibmas.

Tabel 28

Tabel Indikator Kinerja Utama Tahun 2018

Indikator Kinerja Utama Target Realisasi Capaian

0% 50% 100%

Target

Capaian

Target Realisasi Capaian

2017 2100 1554 74

2018 2100 1432 68

Page 31: Bab I Pendahuluan · 2020. 5. 6. · 7 Bab I Pendahuluan b. Jumlah pengadaan barang dan jasa melalui unit layanan pengadaan (ULP) dengan memanfaatkan sistem LPSE yang didahului study

31 Bab I Pendahuluan

Jumlah jaringan intelijen yang dibina dan dibentuk dalam rangka deteksi dini gangguan kamtibmas

5 Pok 5 Pok 100%

Dari tabel tersebut diatas, dapat dijelaskan pada Tahun 2018 Polres Enrekang

menargetkan Jumlah jaringan intelijen yang dibina dan dibentuk dalam rangka deteksi

dini gangguan kamtibmas sebanyak 5 kelompok, realisasi 5 Kelompok dengan capaian

100%.

Grafik 23

Grafik Capaian Indikator Kinerja Utama

Dari grafik diatas, dapat dijelaskan perbandingan capaian indikator kinerja Jumlah

jaringan intelijen yang dibina dan dibentuk dalam rangka deteksi dini gangguan

kamtibmas pada tahun 2017 target sebanyak 8kelompok dan terealisasi juga

8kelompok dengan capaian 100%, sedangkan pada tahun 2018 realisasi sebanyak

5kelompok dari 5kelompok yang ditargetkan dengan capaian 100%.

d) Jumlah penyelidikan dan pengamanan intelijen yang dilaksanakan

dalam rangka deteksi dan identifikasi kegiatan masyarakat dan

organisasi radikal dan anti Pancasila.

e) Jumlah masyarakat yang terlayani untuk mendapatkan SKCK.

Target Realisasi Capaian

2100

1554

74

2100

1432

68

2017 2018

Page 32: Bab I Pendahuluan · 2020. 5. 6. · 7 Bab I Pendahuluan b. Jumlah pengadaan barang dan jasa melalui unit layanan pengadaan (ULP) dengan memanfaatkan sistem LPSE yang didahului study

32 Bab I Pendahuluan

Tabel 29 Tabel Indikator Kinerja Utama

Tahun 2018

Dari tabel tersebut diatas, dapat dijelaskan bahwa dalam Tahun 2018 Polres Enrekang

menargetkan Jumlah masyarakat yang terlayani untuk mendapatkan SKCK sebanyak

3.000 orangdan sampai akhir tahun 2018 Jumlah masyarakat yang terlayani untuk

mendapatkan SKCK mencapai 5.312 orang melebihi dari target yang sudah ditetapkan

sehingga capaiannya 177%.

Tabel 30 Tabel Indikator Kinerja Utama

Data masyarakat yang terlayani untuk mendapatkan SKCKTahun 2016/2018

No Uraian Target Realisasi Capaian

1 2

TAHUN 2017

TAHUN 2018

3.000 Org

3.000 Org

4.400 Org

5.312 Org

147%

177%

Grafik 25

Grafik Capaian Indikator Kinerja Utama

Indikator Kinerja Utama Target Realisasi Capaian

Jumlah masyarakat yang terlayani untuk mendapatkan SKCK

3.000 Orang 5.312 Orang 177%

Page 33: Bab I Pendahuluan · 2020. 5. 6. · 7 Bab I Pendahuluan b. Jumlah pengadaan barang dan jasa melalui unit layanan pengadaan (ULP) dengan memanfaatkan sistem LPSE yang didahului study

33 Bab I Pendahuluan

Dari tabel dan grafik diatas, dapat dilihat data perbandingan Jumlah masyarakat yang

terlayani untuk mendapatkan SKCK pada tahun 2017 dan tahun 2018 mengalami

peningkatan. Pada tahun 2018 dengan realisasi 5.312 orang dari target sebanyak 3.000

orang dengan capaian 177%, sedangkan pada tahun 2017 realisasi sebanyak 4.400

orang dari target 3.000 orang capaian 147%

6. Sasaran Strategis, Tergelarnya Bhabinkamtibmas di seluruh desa / kelurahan dalam rangka implementasi Polmas dan melakukan deteksi dini terhadap potensi gangguan keamanan dan gejolak sosial masyarakat, Dengan indikator capaian kinerja antara lain;

a. Jumlah penempatan 1 (satu) Bhabinkamtibmas di setiap desa/kelurahan

secara bertahap. Tabel31

Tabel Indikator Kinerja Utama

Jumlah penempatan 1 (satu) Bhabinkamtibmas di setiap desa/kelurahan secara bertahap.

Dari tabel diatas dapat dijelaskan bahwa Jumlah kelurahan/desa di kabupaten

Enrekang sebanyak 129 sehingga ditargetkan jumlah Bhabinkamtibmas sebanyak 129

0

1000

2000

3000

TargetRealisasi

Capaian

2100

1554

74

2100

1432

68

2017 2018

Indikator Kinerja Utama Target Realisasi Capaian

Jumlah penempatan 1 (satu) Bhabinkamtibmas) di setiap desa/kelurahan secara bertahap

129 Org 55 Org 43%

Page 34: Bab I Pendahuluan · 2020. 5. 6. · 7 Bab I Pendahuluan b. Jumlah pengadaan barang dan jasa melalui unit layanan pengadaan (ULP) dengan memanfaatkan sistem LPSE yang didahului study

34 Bab I Pendahuluan

pada tahun 2018 realisasi jumlah Bhabinkamtibmas sebanyak 55sehingga capaian

43%.

Tabel 32 Rekapitulasi Data Komunitas Bhabinkamtibmas di Satker Jajaran

Polres Enrekang tahun 2018

NO POLSEK

JUMLAH

DESA / KEL

BHABINKAMTIBMAS BIN

DESA/KEL RANGKAP JUMLAH

1 Polsek Maiwa 28 - 10 10 2 Polse Cendana 7 - 3 3 3 Polsek Enrekang 18 2 8 10 4 Polsek Anggeraja 15 - 7 7 5 Polsek Alla 19 - 8 8 6 Polsek Baraka 23 - 9 9 7 Polsek Malua 8 - 4 4 8 Polsek Curio 11 - 4 4

JUMLAH 129 2 53 55

Berdasarkan tabel tersebut di atas berdasarkan luas wilayah dimana Kecamatan

Enrekang dan Maiwa menempatkan jumlah yang paling banyak ditempatkan personil

Bhabinkamtibmas dengan jumlah 10 Personil, Kec. Baraka dengan 9 Personel, Alla 8

Personil, Kec. Anggeraja 7 personil, Kec. Malua dan Curio 4 Personil dan Kec.

Cendana 3 Personil.

Grafik 28

Grafik Capaian Indikator Kinerja Utama

Page 35: Bab I Pendahuluan · 2020. 5. 6. · 7 Bab I Pendahuluan b. Jumlah pengadaan barang dan jasa melalui unit layanan pengadaan (ULP) dengan memanfaatkan sistem LPSE yang didahului study

35 Bab I Pendahuluan

Dari table dan Grafik tersebut diatas menunjukkan bahwa jumlah kebutuhan

Bhabinkamtibmas di Polres Enrekang untuk mencukupi penempatan 1

bhabinkamtibmas untuk 1 kelurahan/desa belum mencukupi, realisasi sampai tahun

2018 sebanyak 23 bhabinkamtibmas dengan capaian 41,8%, sementara dibutuhkan

sebanyak 55 bhabinkamtibmas atau masih kurang sebanyak 32 orang (58,2%).

b) Jumlah kegiatan bimbingan dan penyuluhan Polres.

Tabel 33 Tabel Indikator Kinerja Utama

Jumlah kegiatan bimbingan dan penyuluhan Polres .

Indikator Kinerja Utama Target Realisasi Capaian

Jumlah\kegiatan bimbingan dan penyuluhan Polres.

248Giat 413Giat 166%

Dari table tersebut di atas menunjukkan bahwa Jumlah kegiatan bimbingan dan

penyuluhan yang dilaksanakan oleh Satuan Binmas Polres Enrekang bekerjasama

dengan Bhabinkamtibmas realisasi 248 giat dari target 413kegiatan dengan pencapaian

166%.

Tabel 34 Jumlah kegiatan bimbingan dan penyuluhan Polres Tahun 2018

0123456789

10

10

3

10

78

9

4 4

Desa/Kelurahan

Page 36: Bab I Pendahuluan · 2020. 5. 6. · 7 Bab I Pendahuluan b. Jumlah pengadaan barang dan jasa melalui unit layanan pengadaan (ULP) dengan memanfaatkan sistem LPSE yang didahului study

36 Bab I Pendahuluan

NO SATKER

JML GIAT BINLUH POLRES

BINLUH MASYARAKAT

BINLUH NARKOBA

BINLUH SANTRI

BINLUH QUICK WINS

PROG I

BINLUH QUICK WINS

PROG III

JUMLAH

1 2 3 4 5 6 7 8

1

POLRES ENREKANG

95 52 43 173 50 413

Pencapaian kegiatan bimbingan dan penyuluhan Polres terbagi 5 kegiatan yakni

kegiatan bimbingan dan penyuluhan masyarakat sebanyak 95 giat, kegiatan bimbingan

dan penyuluhan narkoba sebanyak 52 giat, kegiatan penyuluhan oleh Santri Polri

sebanyak 43 giat, Quick Wins program I Penertiban dan penegakan hukum bagi

organisasi radikal dan anti pancasila sebanyak 173 giat serta kegiatan penyuluhan

Quick Wins Program III Aksi nasional pembersihan preman dan premanisme sebanyak

50 giat.

Grafik 29

Grafik Capaian Indikator Kinerja Utama

Grafik diatas menunjukkan perbandingan kegiatan bimbingan dan penyuluhan Polres

yang dilaksanakan pada tahun 2017 yakni realisasi sebanyak 606 giat dan pada tahun

2018 realisasi sebanyak 413 giat.

c) Jumlah kegiatan bimbingan dan penyuluhan Polsek jajaran.

Tabel 35 Tabel Indikator Kinerja Utama

Target Realisasi Capaian

2100 1554 74

2100 1432 68

2017 2018

Page 37: Bab I Pendahuluan · 2020. 5. 6. · 7 Bab I Pendahuluan b. Jumlah pengadaan barang dan jasa melalui unit layanan pengadaan (ULP) dengan memanfaatkan sistem LPSE yang didahului study

37 Bab I Pendahuluan

Jumlah kegiatan bimbingan dan penyuluhan Polsek jajaran.

Indikator Kinerja Utama Target Realisasi Capaian

Jumlah kegiatan bimbingan dan penyuluhan Polsek.

368Giat 368Giat 100%

Dari table tersebut di atas menunjukkan bahwa Jumlah kegiatan bimbingan dan

penyuluhan yang dilaksanakan oleh Polsek jajaran Polres Enrekang realisasi 368

kegiatan dengan pencapaian 100% dari target sebesar 368 kegiatan dalam 1 tahun.

Tabel 36 Jumlah kegiatan bimbingan dan penyuluhan Polsek jajaran Tahun

2018

NO UNIT SATKER

JML GIAT BINLUH POLSEK JAJARAN

BINLUH MASYARAKAT BINLUH NARKOBA JUMLAH

1 2 3 4 5 1 POLSEK MAIWA 36 10 46 2 POLSEK CENDANA 36 10 46 3 POLSEK ENREKANG 36 10 46 4 POLSEK ANGGERAJA 36 10 46 5 POLSEK BARAKA 36 10 46 6 POLSEK ALLA 36 10 46 7 POLSEK MALUA 36 10 46 8 POLSEK CURIO 36 10 46

JUMLAH 288 80 368

Pencapaian kegiatan bimbingan dan penyuluhan Polsek jajaran terbagi 2 kegiatan

yakni kegiatan bimbingan dan penyuluhan masyarakat sebanyak 288 giat serta

kegiatan bimbingan dan penyuluhan narkoba sebanyak 80 giat.

Grafik 30

Grafik Capaian Indikator Kinerja Utama

Page 38: Bab I Pendahuluan · 2020. 5. 6. · 7 Bab I Pendahuluan b. Jumlah pengadaan barang dan jasa melalui unit layanan pengadaan (ULP) dengan memanfaatkan sistem LPSE yang didahului study

38 Bab I Pendahuluan

Grafik diatas menunjukkan perbandingan kegiatan bimbingan dan penyuluhan Polsek

jajaran yang dilaksanakan pada tahun 2017 yakni realisasi sebanyak 368 giat dan pada

tahun 2018 realisasi sebanyak 368 giat.

d) Pencapaian sasaran kegiatan operasi binmas yang dilaksanakan

Tabel 37 Tabel Indikator Kinerja Utama

Tahun 2018

Indikator Kinerja Utama Target Realisasi Capaian

Pencapaian sasaran kegiatan operasi Binmas yang dilaksanakan

2 Giat 2 Giat 100%

Dari tabel tersebut diatas, dapat dijelaskan bahwa dalam Tahun 2018 Polres Enrekang

menargetkan sebanyak 2 kegiatanoperasi binmas yang dilaksanakanterealisasi 2

kegiatan dengan pencapaian 100%.

Tabel 38 Operasi Binmas yang dilaksanakan Tahun 2018

No Operasi Binmas yang

dilaksanakan Kuat Pers Waktu Sasaran

0

100

200

300

400

Masyarakat Narkoba Realisasi

2017

2018

Page 39: Bab I Pendahuluan · 2020. 5. 6. · 7 Bab I Pendahuluan b. Jumlah pengadaan barang dan jasa melalui unit layanan pengadaan (ULP) dengan memanfaatkan sistem LPSE yang didahului study

39 Bab I Pendahuluan

1

2

Operasi BINA KUSUMA Operasi BINA WASPADA

28

35

14 Mei s/d 27September2018

(14 Hari) 22Oktobers/d

04November 2018 (14 Hari)

Pelaku / kelompok / organisasi premanisme Ideologi radikal, terorisme, kelompok fanatik keagamaan

Dari tabel diatas menunjukkan kegiatan operasi binmas yang dilaksanakan oleh Polres

Enrekang yaitu Operasi BINA KUSUMA dengan jumlah personil sebanyak 28

orang.Satgas Intelijenmelaksanakan deteksi dini dan pendataan pelaku kejahatan

premanisme, geng motor, judi, minuman keras dan kejahatan yang meresahkan

masyarakat. Satgas Binluh melakukan pembinaan dan penyuluhan terhadap kelompok

pemuda/remaja dengan sasaran tempat-tempat yang dianggap rawan yakni terminal,

pasar, sekolah-sekolah, tempat wisata serta wilayah-wilayah yang tingkat

kerawanannya tinggidan Operasi BINA WASPADA dengan jumlah kekuatan personil 35

orang. Satgas Intelijen melaksanakan kegiatan penyelidikan / identifikasi dan

pendataan terhadap lokasi yang dicurigai sebagai tempat penyebaran faham

radikalisme, Satgas Binluh memberikan bimbingan dan penyuluhan untuk

meningkatkan kesadaran hukum masyarakat.

Grafik 31

Grafik Capaian Indikator Kinerja Utama

Grafik diatas menggambarkan perbandingan pencapaian pelaksanaan Operasi Binmas

yang dilaksanakan pada tahun 2017 yakni 100% sedangkan pada tahun 2018

pencapaian 100%.

2017

20180

2000

4000

TargetRealisasi

Capaian

2017

2018

Page 40: Bab I Pendahuluan · 2020. 5. 6. · 7 Bab I Pendahuluan b. Jumlah pengadaan barang dan jasa melalui unit layanan pengadaan (ULP) dengan memanfaatkan sistem LPSE yang didahului study

40 Bab I Pendahuluan

e) Jumlah FKPM yang terbentuk dalam menciptakan iklim keamanan di masyarakat

Tabel 39

Tabel Indikator Kinerja Utama Tahun 2018

Indikator Kinerja Utama Target Realisasi Capaian Jumlah FKPM yang terbentuk dalam menciptakan iklim keamanan di masyarakat

120 Kelompok

112 Kelompok 93%

Dari tabel tersebut diatas, dapat dijelaskan bahwa dalam Tahun 2018jumlah FKPM

yang terbentuk sebanyak 112 kelompok yang ditargetkan sebesar 120 kelompok.

Dengan demikian pencapaian kinerja 93%

Grafik 32

Grafik Capaian Indikator Kinerja Utama

Dari grafik diatas dapat dijelaskan perbandingan jumlah FKPM pada tahun 2017

dimana ditargetkan sebanyak 120 kelompok dapat terealisasi 107 kelompok sehingga

dapat terealisasi 89% sedangkan untuk tahun 2018 terdapat peningkatan jumlah

terbentuknya FKPM dimana dapat terealisasi sebanyak 112 kelompok dari target 120

kelompok sehingga capaniannya meningkat menjadi 93%.

7. Sasaran strategis, Terjaminnya keamanan, keselamatan, ketertiban dan

kelancaran lalu lintas barang dan orang di wilayah Polres Enrekangdengan

indikator capaian kinerja antara lain;

TargetRealisasi

Capaian

2100

1554

74

2100

1432

68

2017 2018

Page 41: Bab I Pendahuluan · 2020. 5. 6. · 7 Bab I Pendahuluan b. Jumlah pengadaan barang dan jasa melalui unit layanan pengadaan (ULP) dengan memanfaatkan sistem LPSE yang didahului study

41 Bab I Pendahuluan

a. Persentase penurunan terjadinya kecelakaan lalu lintas

Tabel40 Tabel Indikator Kinerja Utama

Jumlah kecelakaan lalu lintas yang ditangani Polres Enrekang

Indikator Kinerja Utama Target Realisasi Capaian

Jumlah kecelakaan lalu lintas yang ditangani Polres Enrekang

100 Kasus 85 Kasus 85%

Dari tabel tersebut diatas dapat dijelaskan bahwa dalam Tahun 2018 Polres Enrekang

menargetkan jumlah terjadinya kecelakaan lalu lintas diwilayah Polres Enrekang

sebanyak 100 kasus dimana kasus laka lantas yang ditangani sebesar 85 kasus

sehingga capaiannya sebesar 85%.

Table 42

Perbandingan Data Laka Lantas tahun 2017 - 2018

N0 KESATUAN Jumlah laka lantas

2017 2018 Trend

1 POLRES ENREKANG 80 Kasus 85 Kasus 5 Kasus

Grafik 33 Kecelakaan Lalu Lintas tahun 2017 dan tahun 2018

Page 42: Bab I Pendahuluan · 2020. 5. 6. · 7 Bab I Pendahuluan b. Jumlah pengadaan barang dan jasa melalui unit layanan pengadaan (ULP) dengan memanfaatkan sistem LPSE yang didahului study

42 Bab I Pendahuluan

Dari tabel dan grafik diatas menunjukkan data jumlah laka lantas

yang terjadi mengalami peningkatan dimana pada tahun 2017 terjadi

80 kasus kecelakaan sedangkan untuk tahun 2018 terjadi 85 kasus

kecelakaan sehingga mengalami peningkatan trend sebanyak 5

kasus.

b. Persentase penurunan terjadinya pelanggaran lalu lintas

Table 43 Tabel Indikator Kinerja Utama

Jumlah pelanggaran lalu lintas yang dapat menimbulkan kecelakaan lalu lintas

Indikator Kinerja Utama Target Realisasi Capaian

Jumlah pelanggaran lalu lintas yang dapat menimbulkan kecelakaan lalu lintas

2.100 Pelanggar

1.432 Pelanggar

68%

Dari tabel tersebut diatas, dapat dijelaskan bahwa dalam Tahun 2018 Polres Enrekang

menargetkan jumlah pelanggar lalu lintas diwilayah Polres Enrekang sebanyak

2.100dan terjadi pelanggaran sebanyak 1.432 sehingga capaian sebesar 68%.

Tabel 44

21001554

74

2100

1432

680

1000

2000

3000

4000

5000

Target Realisasi Capaian

2018

2017

Page 43: Bab I Pendahuluan · 2020. 5. 6. · 7 Bab I Pendahuluan b. Jumlah pengadaan barang dan jasa melalui unit layanan pengadaan (ULP) dengan memanfaatkan sistem LPSE yang didahului study

43 Bab I Pendahuluan

Perbandingan Jumlah pelanggaran Lalu Lintas tahun 2017 - 2018

KESATUAN DATA GAR LANTAS SELISIH

2017 2018 ANGKA %

POLRES ENREKANG 1.554 1.432 122 92%

Grafik 34

Pelanggaran Lalu Lintas tahun 2017-2018

Pada umumnya tingkat kesadaran masyarakat dalam berlalu lintas masih kurang.

Peran aktif Sat lantas Polres Enrekang telah melaksanakan upaya pemecahan masalah

pelanggaran lalu lintas, dengan melaksanakan kegiatan antara lain :

a. melaksanakan kemitraan denganDinas terkait/pemerhati lantas dalam rangka

menggelorakan slogan jadilah pelopor keselamatan berlalu lintas dan budayakan

keselamatan sebagai kebutuhanuntuk mencegah pelanggaran/ laka lantas

(pasang spanduk, biilboard, balon udara, banner, bagikan brosur yg berisikan

himbauan tertib lalin);

b. meningkatkan giat dikmas lantas melalui giat police goes to campus/school.

c. Persentase penurunan tingkat fatalitas korban laka lantas meninggal

dunia

0

500

1000

1500

2000

2500

Target Realisasi Capaian

2100

1554

74

2100

1432

68

2017 2018

Page 44: Bab I Pendahuluan · 2020. 5. 6. · 7 Bab I Pendahuluan b. Jumlah pengadaan barang dan jasa melalui unit layanan pengadaan (ULP) dengan memanfaatkan sistem LPSE yang didahului study

44 Bab I Pendahuluan

Tabel 45

Tabel Indikator Kinerja Utama

Terlaksananya kegiatan rekayasa lantas untuk menurunkan titik rawan kemacetan dan kecelakaan lalu lintas

Indikator Kinerja Utama Target Realisasi Capaian

Terlaksananya kegiatan rekayasa lantas untuk menurunkan titik rawan kemacetan dan kecelakaan lalu lintas

24 Giat 22 Giat 92%

Dari tabel tersebut diatas, dapat dijelaskan bahwa dalam Tahun

2018 Polres Enrekang menargetkan kegiatan rekayasa lantas

sebanyak 24 Giat dan terealisasi sebanyak 24 giat sehingga

capaiannya sebesar 100%. Hal ini bertujuan untuk menurunkan

tingkat kecelakaan lalu lintas.

Tabel 46 Rekapitulasi kegiatan rekayasa Lantas tahun 2017-2018

NO WILAYAH KORBAN LAKA LANTAS MD

2017 2018

1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.

MAIWA CENDANA ENREKANG ANGGERAJA BARAKA ALLA MALUA CURIO

2 3 5 4 1 7 0 0

2 3 5 4 3 7 0 0

JUMLAH 22 24

Page 45: Bab I Pendahuluan · 2020. 5. 6. · 7 Bab I Pendahuluan b. Jumlah pengadaan barang dan jasa melalui unit layanan pengadaan (ULP) dengan memanfaatkan sistem LPSE yang didahului study

45 Bab I Pendahuluan

Grafik 35 Rekapitulasi kegiatan rekayasa Lantas tahun 2017-2018

Dari table dan grafik tersebut diatas menunjukkan bahwa untuk mengurangi angka

kecelakaan dan kemacetan di wilayah Polres Enrekang satual lalu lintas melakukan

rekayasa lantas di beberapa kecamatan dimana perbandingan jumlah kegiatan yang

dilaksanakan pada tahun 2017 sebanyak 22 giat dimana ditargetkan sebesar 24 giat

sedangkan untuk tahun 2018 dilaksanakan sebanyak 24 kegiatan dari target 24

kegiatan sehingga capaiannya 100%.

8. Terlindunginya rasa aman masyarakatdari 4 (empat) jenis kejahatan (kejahatan

konvensional, kejahatan terhadap kekayaan negara, kejahatan transnasional dan

kejahatan berimplikasi kontinjensi)dengan indikator capaian kinerja antara lain;

a) Prosentase penurunan terjadinya kasus tindak pidana.

Tabel 47

Tabel Indikator Kinerja Utama

0

2

4

6

8

2 35

4

1

7

0 0

2 35

43

7

0 0

2017 2018

Indikator Kinerja Utama Target Realisasi Capaian Prosentase pengungkapan dan penyelesaian tindak pidana umum.

90% 84% 93%

Page 46: Bab I Pendahuluan · 2020. 5. 6. · 7 Bab I Pendahuluan b. Jumlah pengadaan barang dan jasa melalui unit layanan pengadaan (ULP) dengan memanfaatkan sistem LPSE yang didahului study

46 Bab I Pendahuluan

Tahun 2018

Dari tabel tersebut diatas, dapat dijelaskan bahwa pada Tahun 2018 Polres Enrekang

menargetkan Prosentse pengungkapan dan penyelesaian tindak pidana umum sebesar

84% dari jumlah target 90% sehingga capaian kegiatannya sebesar 93%.

Table 48

Prosentase penyelesaian kasus tindak pidanaumum Tahun 2017 - 2018

NO KESATUAN THN 2017 THN 2018

TREND % PENYELESAIAN

JTP JPTP % JTP JPTP %

1 Polres Enrekang 250 176 70% 137 115 84% 14%

Grafik 36

Prosentase pengungkapan dan penyelesaian tindak pidana

umum

Tahun 2017–2018

Dari tabel dan grafik diatas, dapat dijelaskan bahwa pada tahun 2018 terjadi penurunan

jumlah penanganan tindak pidana dibandingkan pada tahun 2017, hal ini merupakan

suatu keberhasilan terhadap pencapaian indikator kinerja yang menargetkan akan

menurunkan jumlah tindak pidana pada tahun 2018sebanyak 113 kasus (85%).

2017 2018

250

137

JTP

Page 47: Bab I Pendahuluan · 2020. 5. 6. · 7 Bab I Pendahuluan b. Jumlah pengadaan barang dan jasa melalui unit layanan pengadaan (ULP) dengan memanfaatkan sistem LPSE yang didahului study

47 Bab I Pendahuluan

b) Prosentse pengungkapan dan penyelesaian kasus tindak pidana Narkoba.

Tabel 49 Tabel Indikator Kinerja Utama

Tahun 2018

Indikator Kinerja Utama Target Realisasi Capaian

Prosentse pengungkapan dan penyelesaian kasus tindak pidana Narkob

90% 100% 111%

Dari tabel tersebut diatas, dapat dijelaskan bahwa pada Tahun 2018 Polres Enrekang

menargetkan Prosentase pengungkapan dan penyelesaian kasus tindak pidana

Narkoba sebesar dari yang ditargetkan sebesar 90%dan terealisasi sebesar 100%

sehingga capaian kegiatannya yaitu sebesar 111%.

Table 50 Prosentase pengungkapan dan penyelesaian kasus tindak pidana Narkoba

Tahun 2017 - 2018

NO KESATUAN THN 2017

THN 2018 TREND %

PENYELESAIAN JMLH KSS

SELESAI % JMLH KSS

SELESAI %

1 Polres Enrekang

9 9 100% 11 11 100% 0 %

Page 48: Bab I Pendahuluan · 2020. 5. 6. · 7 Bab I Pendahuluan b. Jumlah pengadaan barang dan jasa melalui unit layanan pengadaan (ULP) dengan memanfaatkan sistem LPSE yang didahului study

48 Bab I Pendahuluan

Grafik 37 Prosentase pengungkapan dan penyelesaian kasus tindak

pidana Narkoba

Tahun 2017–2018

c) Prosentse pengungkapan dan penyelesaian kasus tindak pidana korupsi.

Tabel 51 Tabel Indikator Kinerja Utama

Tahun 2018

Indikator Kinerja Utama Target Realisasi Capaian

Prosentase pengungkapan dan penyelesaian kasus tindak pidana korups

80% 100% 125%

Dari tabel tersebut diatas, dapat dijelaskan bahwa pada Tahun 2018

Polres Enrekang menargetkan Prosentse pengungkapan dan

penyelesaian kasus tindak pidana korupsi sebesar 80 % atau dari1

kasus yang menjadi target akan diselesaikan sebanyak 1 kasus pada

tahun 2018.Jumlah laporan tindak pidana korupsi yang diterima 1

kasus, Realisasi penyelesaian yang dicapai sebanyak 1 kasus

(100%) yang berhasil di selesaikan dan diungkap, dengan capaian

125 %.

0

0.5

1

Target Realisasi

2017

2018

Page 49: Bab I Pendahuluan · 2020. 5. 6. · 7 Bab I Pendahuluan b. Jumlah pengadaan barang dan jasa melalui unit layanan pengadaan (ULP) dengan memanfaatkan sistem LPSE yang didahului study

49 Bab I Pendahuluan

Table 52 Rekapitulasi Data Jumlah TP korupsidan Penyelesaiannya

NO URAIAN 2017 2018

1 Target 1 1 2 Penyelesaian 1 1 3 Presentase penyelesaian 100 % 100 %

Grafik 40

Penyelesaian kasus Tindak Pidana korupsitahun 2017-2018

Dari penjelasan tabel dan grafik diatas dapat dilihat bahwa penyelesaian Kasus tindak

Pidana korupsiditahun 2018 mengalami tidak mengalami peningkatankasus dari tahun

2017 yakni 1 kasus. Namun meskipun demikian pencapaian indikator kinerja utama

yakni 100% karena dari 1 kasus yang ditargetkan telah terealisasi sebanyak 1 kasus.

9) Tersusun dan terimplementasikannya SOP tentang standar pelayanan

publik yang unggul dalam rangka menyelenggarakan fungsi Polres

Enrekang yang good governance dan good government.

a) Jumlah ruang pelayanan publik yang dilengkapi fasilitas / sarana

prasarana

Target Selesai

2

1

2

1

2016 2017

Page 50: Bab I Pendahuluan · 2020. 5. 6. · 7 Bab I Pendahuluan b. Jumlah pengadaan barang dan jasa melalui unit layanan pengadaan (ULP) dengan memanfaatkan sistem LPSE yang didahului study

50 Bab I Pendahuluan

Tabel 53 Tabel Indikator Kinerja Utama

Tahun 2018

Indikator Kinerja Utama Target Realisasi Capaian

Jumlah ruang pelayanan publik yang dilengkapi fasilitas / sarana prasarana

1 Satpas 1 Satpas 100%

Dari tabel tersebut diatas, dapat dijelaskan pada Tahun 2018 Polres Enrekang

menargetkan Jumlah ruang pelayanan publik yang dilengkapi fasilitas / sarana

prasarana sebanyak 1 Satpas, realisasi 1 Satpas dengan capain 100%.

Grafik 41

Target dan Realisasi Tahun2018

Grafik 42

Grafik Capaian Indikator Kinerja Utama

0

0.5

1

Target

Realisasi

2017

Page 51: Bab I Pendahuluan · 2020. 5. 6. · 7 Bab I Pendahuluan b. Jumlah pengadaan barang dan jasa melalui unit layanan pengadaan (ULP) dengan memanfaatkan sistem LPSE yang didahului study

51 Bab I Pendahuluan

Tabel 54 Penambahan Fasilitas/sarana prasarana pada Ruang Pelayanan

Publik Tahun 2018

NO KESATUAN Penambahan T.A.

2018 Ket

1 Polres Enrekang 1 Ruangan Press Confrence

Dari tabel dan grafik tersebut diatas menjelaskan adanya penambahan ruangan press

Confrence untuk kegiatan wartawan yang ingin mendapatkan informasi dari Polres

Enrekang yang ditargetkan 1 Ruangan dapat terealisasi 1 ruangan sehingga capaian

indikator kinerja utama yang menunjukkan pencapaian 100%.

Struktur Organisasi dan Sumber Daya Manusia Polri pada Polres

Kepolisian Resort (Polres Enrekang) merupakan satuan pelaksana utama kewilayahan

yang berada di bawah Kapolres. Polres bertugas menyelenggarakan tugas Polri pada

tingkat kewilayahan tingkat II seperti Kab/Kota. Polres merupakan perpanjangan tangan

langsung dari Polda Sulsel. Polres dipimpin oleh Kepala Kepolisian Resort (Kapolres),

yang bertanggung jawab kepada Kapolda. Kapolres dibantu oleh Wakil Kapolres

(Wakapolres) Untuk melaksanakan tugas tersebut berdasarkan Undang-Undang Nomor

0

0.5

1

TargetRealisasi

11

1 1

2017 2018

Page 52: Bab I Pendahuluan · 2020. 5. 6. · 7 Bab I Pendahuluan b. Jumlah pengadaan barang dan jasa melalui unit layanan pengadaan (ULP) dengan memanfaatkan sistem LPSE yang didahului study

52 Bab I Pendahuluan

2 Tahun 2002 tentang Kepolisian Negara Republik Indonesia, Polri diberi kewenangan

antara lain:

1. Melaksanakan pengaturan, penjagaan, pengawalan, dan patroli terhadap kegiatan

masyarakat dan pemerintah sesuai kebutuhan;

2. Menyelenggarakan segala kegiatan dalam menjamin keamanan ketertiban dan

kelancaran berlalu lintas di jalan;

3. Membina masyarakat untuk meningkatkan partisipasi, kesadaran hukum serta

ketaatan warga masyarakat terhadap hukum dan peraturan perundang-undangan;

4. Turut serta dalam pembinaan hukum nasional;

5. Memelihara ketertiban dan menjamin keamanan umum;

6. Melakukan koordinasi, pengawasan, dan pembinaan teknis terhadap Kepolisian

khusus, Penyidik Pegawai Negeri Sipil, dan bentuk pengamanan swakarsa;

7. Melakukan penyelidikan dan penyidikan terhadap semua tindak pidana sesuai

dengan hukum acara pidana dan peraturan perundang-undangan lainnya;

8. Menyelenggarakan indentifikasi Kepolisian, kedokteran Kepolisian, laboratorium

forensik dan psikologi Kepolisian untuk kepentingan tugas Kepolisian;

9. Melindungi keselamatan jiwa raga, harta benda, masyarakat, dan lingkungan hidup

dari gangguan ketertiban dan/atau bencana, termasuk memberikan bantuan dan

pertolongan dengan menjunjung tinggi hak asasi manusia;

10. Melayani kepentingan warga masyarakat untuk sementara sebelum ditangani oleh

instansi dan atau pihak yang berwenang;

11. Memberikan pelayanan kepada masyarakat sesuai dengan kepentingan dalam

lingkungan tugas Kepolisian;

12. Melaksanakan tugas lain sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang

dalam pelaksanaannya akan diatur lebih lanjut dengan peraturan Pemerintah.

Agar pelaksanaan tugas pokok, fungsi dan perannya tersebut dapat berjalan dengan

efektif dan efisien, maka wilayah Kabupaten Enrekang dibagi dalam daerah hukum

menurut kepentingan pelaksanaan tugas Polri pada Polres Enrekang. Wilayah hukum

Kepolisian Resort Enrekang dibagi secara berjenjang mulai tingkat Kabupaten yang

Page 53: Bab I Pendahuluan · 2020. 5. 6. · 7 Bab I Pendahuluan b. Jumlah pengadaan barang dan jasa melalui unit layanan pengadaan (ULP) dengan memanfaatkan sistem LPSE yang didahului study

53 Bab I Pendahuluan

disebut dengan Polres Enrekang yang wilayah kerjanya meliputi seluruh daerah

Kabupaten Enrekang yang dipimpin oleh seorang Kapolres yang bertanggung jawab

kepada Kapolda, di tingkat Kecamatan ada Kepolisian Sektor yang disebut dengan

Polsek dengan pimpinan seorang Kapolsek yang bertanggung jawab kepada Kapolres,

dan di tingkat Desa atau Kelurahan terdapat Bhabinkamtibmas yaitu seorang Brigadir

Polisi yang bertugas membina kemanan dan ketertiban masyarakat di wilayah

Desa/Kelurahan.

Dalam perkembangannya, pegelolaan SDM Polri pada Polres Enrekang masih memiliki

banyak kendala. Hal ini diakibatkan cakupan tugas dan layanan Polres yang sangat

luas mengakibatkan tuntutan masyarakat terhadap kinerja Polri pada Polres menjadi

sangat tinggi. Dengan cakupan tugas yang sedemikian luas, dan wilayah cakupan

layanan yang meliputi daerah hukum pada Polres Enrekang Tersebut mengakibatkan

Polri secara kuantitas sangat kurang. Keberadaan Polisi masih belum dapat digantikan

dengan teknologi, walaupun fungsi patroli sedikit demi sedikit mulai digantikan dengan

kamera CCTV yang disebar pada titik-titik rawan kota dan dikontrol di Command Centre

Polres Enrekang

Kondisi Keamanan Wilayah dan Peran Institusi Polri pada Polres

Sebelum lebih jauh membahas mengenai kondisi keamanan wilayah serta peran dari

institusi Polri pada Polres Enrekang, maka terlebih dahulu dipahami dengan batasan

yang jelas mengenai kemanan itu sendiri. Keamanan yang asal katanya aman adalah

suatu kondisi yang bebas dari segala macam bentuk gangguan dan hambatan.

Sedangkan pengertian Ketertiban adalah suatu keadaan di mana segala kegiatan dapat

berfungsi dan berperan sesuai ketentuan yang ada. Pengertian Kamtibmas menurut

Pasal 1 Undang-undang Kepolisian Negara Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2002

disebutkan bahwa pengertian Kamtibmas adalah: Keamanan dan ketertiban

masyarakat adalah suatu kondisi dinamis masyarakat sebagai salah satu prasyarat

terselenggaranya proses pembangunan nasional dalam rangka tercapainnya tujuan

Page 54: Bab I Pendahuluan · 2020. 5. 6. · 7 Bab I Pendahuluan b. Jumlah pengadaan barang dan jasa melalui unit layanan pengadaan (ULP) dengan memanfaatkan sistem LPSE yang didahului study

54 Bab I Pendahuluan

nasional yang ditandai oleh terjaminnya keamanan, ketertiban, dan tegaknya hukum,

serta terbinanya ketentraman yang mengandung kemampuan membina serta

mengembangkan potensi dan kekuatan masyarakat dalam menangkal, mencegah, dan

menanggulangi segala bentuk pelanggaran hukum dan bentuk-bentuk gangguan

lainnya yang dapat meresahkan masyarakat.

Kepolisian Resor Enrekang merupakan satuan pelaksana utama Kewilayahan yang

berada di bawah Kapolda. Polres bertugas menyelenggarakan tugas Polri pada tingkat

kewilayahan tingkat II seperti Kab/Kota. Secara lingkup kewilayahan, Kabupaten

Enrekang memiliki daerah teritoarial yang cukup luas. Kabupaten Enrekang memiliki

luas wilayah ± 1.786.01 km2. Yang secara astronomis Kabupaten Enrekang terletak di 3

3º 14' 36””- 3º 50” 00 Lintang Selatan dan 119°40' - 120' 06,33 Bujur Timur. Dan

berada pada ketinggian 442 m dpl.Kabupaten Enrekang berbatasan dengan Tanah

Toraja disebelah timur berbatasan dengan kab.Luwu dan Sidrap disebelah barat

berbatasan dengan Kabupaten Pinrang,terdiri dari 129 Desa/Kelurahan dan 12

Kecamatan, secara topografi wilayah kabupaten enrekang terbagi atas wilayah

perbukitan karst (Kapur) yang terbentang dibagian utara dan tengah lembah lembah

yang curam,sungai serta tidak mempunyai wilayah pantai,Posisi geografis ini secara

langsung memberikan dampak positif terhadap kehidupan masyarakat Kabupaten

Enrekang bisa memanfaatkan letak strategis tersebut untuk meningkatkan ekonomi,

yaitu dengan menjadi poros perdagangan sebagai kawasan agrobisnis . Dengan luas

wilayah Kabupaten Enrekang yang sedemikian besar dan letak geografis yang strategis

maka Polri pada Polres Enrekang selaku pemegang mandat untuk menjaga keamanan

dan ketertiban nasional memiliki tugas yang cukup berat.

Iklim di wilayah Kabupaten Enrekang yang tercatat dalam Stasiun Klimatologi Kelas 1

Panakukang (Makassar) bahwa rata-rata temperatur sepanjang tahun berkisar 26,5⁰C –

27,1⁰C dan curah hujan rata-rata 1.000 mm sampai 1.500 mm pertahun.

Page 55: Bab I Pendahuluan · 2020. 5. 6. · 7 Bab I Pendahuluan b. Jumlah pengadaan barang dan jasa melalui unit layanan pengadaan (ULP) dengan memanfaatkan sistem LPSE yang didahului study

55 Bab I Pendahuluan

tanah Adapun bencana yang paling banyak terjadi adalah puting beliung di posisi kedua

terbanyak adalah banjir baru longsor, kebakaran hutan dan lahan kemudian disusul

gempa bumi.

Gambar 2 Trend kejadian bencana 5 tahun terakhir pada Provinsi Kabupaten Enrekang

Sumber: bnpb.go.id

Gambar 3 Tabel kejadian bencana 5 tahun terakhir

pada Provinsi Kabupaten Enrekang

Page 56: Bab I Pendahuluan · 2020. 5. 6. · 7 Bab I Pendahuluan b. Jumlah pengadaan barang dan jasa melalui unit layanan pengadaan (ULP) dengan memanfaatkan sistem LPSE yang didahului study

56 Bab I Pendahuluan

Berdasarkan sensus yang dilakukan oleh Badan Pusat Statistik (BPS).Khususnya

Kabupaten Enrekang bonus demografi yang dimiliki ini juga harus dipikirkan agar tidak

sampai menjadi bencana demografi dimana pada tahun 2020 dan tahun

2025Dependency ratio(%) mencapai 51,3 % dan 50,4% ini menunjukkan penurunan

angka ketergantungan atau beban ketergantungan besarnya penduduk golongan umur

produktif yang dapat menghasilkan barang dan jasa ekonomi. Pemerintah harus

menyiapkan lapangan pekerjaan yang layak agar warga di usia produktifnya tidak jadi

pengangguran intelektual. Adanya bonus demografi yang telah disampaikan

sebelumnya berimplikasi pada sektor pertahanan dan keamanan, (1) dari segi kuantitas

SDM dapat dimanfaatkan oleh sektor pertahanan dan keamanan seperti SDM di Polri,

(2) meningkatnya usia produktif dapat berimplikasi pada peningkatan fiskal anggaran

pertahanan,(3) adanya ancaman kriminalitas yang semakin tinggi akibat dari

meningkatnya penduduk produktif namun tidak diimbangi dengan lapangan kerja yang

memadai, (4) tingkat keamanan dapat terganggu apabila tidak diimbangi dengan

kemampuan dan kapasitas penegak hukum yang ada.

Gambar 4 Proyeksi komposisi penduduk Kabupaten Enrekang dalam Piramida

Page 57: Bab I Pendahuluan · 2020. 5. 6. · 7 Bab I Pendahuluan b. Jumlah pengadaan barang dan jasa melalui unit layanan pengadaan (ULP) dengan memanfaatkan sistem LPSE yang didahului study

57 Bab I Pendahuluan

pada tahun 2020 s/d tahun 2025

Sumber: BPS Indonesia Population Projection 2010-2035

Dalam rangka pengembangan sumber daya manusia (SDM), dimana Polri pada Polres

Enrekang telah menetapkan rasio Polisi dibanding jumlah penduduk 1:575 saat ini

jumlah personil Polres Enrekang telah mencapai 347 dan jumlah penduduk sebanyak

8.520.304 jiwa, apabila polisi dibandingkan dengan jumlah penduduk rasio 1:469 maka

Polres Enrekang sudah mencapai rasio Polisi yang telah ditetapkan oleh Polri. Polres

Enrekang berusaha melakukan upaya-upaya peningkatan kualitas dan kuantitas guna

menghadapi segala tuntutan tugas Polri dan pemenuhan personil mendekati DSP.

Strategi yang dilaksanakan ialah penambahan personil Polres Enrekang dengan

mengutamakan putra daerah (prinsip local boy for local job). Rekrutmen yang dilakukan

Polres Enrekang untuk menjaring calon-calon yang berkualitas baik secara

kesamaptaan jasmani, moral kepribadian, maupun intelektual, melalui proses werving

yang dilakukan secara proporsional, bersih, transparan dan objektif serta akuntabel

dengan melibatkan pihak luar sebagai pengawas.

Pada bidang pembangunan sarana dan prasarana, sejalan dengan arah kebijakan

Polres Enrekang dalam meningkatkan keamanan dan ketertiban masyarakat melalui

penanggulangan kriminalitas secara profesional, bermoral dan modern, serta

Page 58: Bab I Pendahuluan · 2020. 5. 6. · 7 Bab I Pendahuluan b. Jumlah pengadaan barang dan jasa melalui unit layanan pengadaan (ULP) dengan memanfaatkan sistem LPSE yang didahului study

58 Bab I Pendahuluan

menjunjung tinggi HAM, Polres Enrekang telah berupaya melakukan pemenuhan

sarana

dan prasarana Polres Enrekang, dengan mengusulkan pembangunan sarana dan

prasarana kepolisian yang soft power dan tidak melanggar HAM; mengoptimalkan

Layanan Contact Centre 110; pengusulan penambahan ranmor operasional maupun

ranmor khusus; melakukan pengusulan pengadaan peralatan Dalmas, diantaranya

security barrier dan kendaraan taktis berupa APC dan AWC, mobil sound sistem;

pengusulan pembangunan fasilitas kepolisian dalam upaya mendekatkan Polisi dengan

masyarakat dengan dibangunnya beberapa Polsek,termasuk peningkatan tipologi

Polsek dan Polsubsektor. Sedangkan dalam pengadaan barang dan jasa Polres

Enrekang pelaksanaannya dengan menggunakan LPSE/ E-procurement.

Di bidang pelayanan publik, Polres Enrekang telah melakukan perbaikan sistem dan

prosedur layanan dasar Kepolisian, antara lain SIM, STNK, BPKB, SP2HP, SKCK.

Sistem pelayanan tersebut terus dibenahi untuk menunjang perang Polri hadir di

tengah-tengah masyarakat dalam memberikan pelayanan prima. Salah satunya adalah

layanan SKCK Online, perpanjangan SIM online dan perpanjangan STNK mobile di

tempat-tempat umum dan lokasi perbelanjaan.

Selain keberhasilan tersebut diatas, selama tahun 2015 sampai dengan tahun 2019,

Polres Enrekang masih menghadapi beberapa tantangan, dibidang operasional antara

lain permasalahan konflik sosial masih terjadi di beberapa wilayah Kabupaten Enrekang

yang memerlukan penanganan secara serius,komprehensif dan berkesinambungan.

Sementara itu dalam upaya menanganipotensi konflik sosial yang berkembang seperti:

masalah agraria, sengketa sumber daya alam, terjadinya saling hina,bahkan mengarah

kepada penganiayaan, pembakaran,pengrusakan dan perkelahian antar kelompok

yang lebih luas sehingga menimbulkam ketidak percayaan terhadap aparat

penegakhukum danpemerintah.dan lain sebagainya, penanganannya belum optimal

karena belum terwujudnya sinergi polisional dengan beberapastake holders yang

terkait.

Page 59: Bab I Pendahuluan · 2020. 5. 6. · 7 Bab I Pendahuluan b. Jumlah pengadaan barang dan jasa melalui unit layanan pengadaan (ULP) dengan memanfaatkan sistem LPSE yang didahului study

59 Bab I Pendahuluan

Polres Enrekang kedepan akan menghadapi derasnya arus globalisasi semakin

mendorong terjadinya pergeseran nila-nilai dan budaya bangsa ke arah global, yang

berdampak pada berkembangnya perilaku-perilaku negatif seperti individualistis,

materialistis, konsumtif dan hedonistis yang sangat berpengaruh pada terjadinya konflik

sosial antar kelompok masyarakat dan seiring dengan berkembangnya lingkungan

strategis yang berdampak pada meningkatnya potensi ancaman dan gangguan

keamanan dalam bentuk kejahatan konvensional, transnasional crime (kartel,

bioterorism, narcotika, cyber crime), berita bohong ( hoax ), kejahatan merugikan

kekayaan negara dan kejahatan yang berimplikasi kontinjensi, serta adanya tuntutan

masyarakat terhadap profesionalisme Polri, maka tugas Polri pada Polres Enrekang di

tahun 2020-2024 akan semakin berat.Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi,

khususnya teknologi informasi dan komunikasi,sangat berpengaruh terhadap kondisi

kamtibmas yang tentunya berdampak pada operasionalisasi tupoksi Polri di lapangan,

sedangkan untuk menghadapi hal tersebut, kondisi peralatan Polri pada Polres

Enrekang yang ada saat ini dirasakan belum mampu mengimbangi perkembangan

tersebut. Masih adanya permasalahan-permasalahan sosial ditengah-tengah kehidupan

masyarakat yang berimbas kepada beberapa sektor kebijakan yang berpotensi

menimbulkankonflik, yang pada akhirnya berdampak padameningkatnya gangguan

kamtibmas di masyarakat.Selain itu, seiring perkembangan zaman, pergeseran nilai-

nilai sosial di masyarakat yang begitu cepat ternyata juga berdampak terhadap

berkembangnya gangguan kamtibmas.

Pada pelaksanaan Renstra IV (2020-2024), Penyelenggaraan pemerintahan

nasional maupun daerah yang terbentuk melalui pelaksanaan Pemilu 2019 (

Presiden / Wakil Presiden ), Propinsi Kabupaten Enrekang diwarnai oleh semakin

menguatnya tuntutan terhadap demokratisasi, penegakan hukum, penghormatan

terhadap HAM dan lingkungan hidup, serta masih ada sebagian kelompok

masyarakat yang belum mau menerima hasil Pemilu 2019 karena dianggap

inkonstitusional dengan memilih sikap oposisi maka, selaras dengan keinginan itu

untuk membangun politik, keamanan dan ketertiban masyarakat melalui

peningkatan kepercayaan publik dengan melakukan pembinaan terus menerus

Page 60: Bab I Pendahuluan · 2020. 5. 6. · 7 Bab I Pendahuluan b. Jumlah pengadaan barang dan jasa melalui unit layanan pengadaan (ULP) dengan memanfaatkan sistem LPSE yang didahului study

60 Bab I Pendahuluan

mental dan disiplin anggota Polri pada Polres Enrekang, menyesuaikan kurikulum

pendidikan dan pelatihan untuk menghasilkan anggota Polri yang berwatak sipil,

tidak militeristik dalam tugas penegakan hukum dan Kamtibmas, melakukan evaluasi

perundang-undangan yang terkait dengan Polri dengan berbasis pada arah kebijakan

penataan Polri menjadi institusi profesional dan modern.

Untuk menghadapi situasi global, maka ada 4 aspek yang harus dijaga untuk menjaga

stabilitas dan kelanjutan kemajuan perekonomian. Yang pertama adalah aspek sektor

riil dengan indikator pertumbuhan ekonomi atau Produk Domestik Bruto (PDB). Kedua,

aspek Fiskal, yaitu APBN dan APBD meliputi penerimaan, belanja negara dan

pembiayaan. Ketiga, aspek moneter serta sektor keuangan. Keempat, aspek Neraca

Pembayaran yaitu keseimbangan eksternal antara perekonomian Indonesia dengan

dunia. Keempat aspek tersebut akan optimal menjaga stabilitas perekonomian jika

kondisi keamanan dan ketertiban nasional dan daerah tetap terjaga.

Dalam upaya menjalankan tugasnya, Polri banyak mengalami hambatan berupa

ancaman khususnya daerah hukum Kabupaten Enrekang ancaman ini secara nyata

mengganggu dinamika tugas Kepolisian Indonesia. Analisa terhadap lingkungan

strategis ini akan membahas mengenai ancaman yang dihadapi oleh Polri dalam

menjalankan tugasnya. Adapun beberapa komponen lingkungan eksternal yang akan

memberikan dampak besar bagi Polri pada Polda Kabupaten Enrekang dijabarkan

dibawah ini.

Narkoba

Narkoba adalah singkatan dari narkotika dan obat/bahan berbahaya. Selain “Narkoba”,

istilah lain yang diperkenalkan khususnya oleh Kementerian Kesehatan Republik

Indonesia adalah NAPZA yang merupakan singkatan dari Narkotika, Psikotropika, dan

Zat Adiktif lainnya. Berdasarkan UU Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika.

Narkotika adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman, baik

Page 61: Bab I Pendahuluan · 2020. 5. 6. · 7 Bab I Pendahuluan b. Jumlah pengadaan barang dan jasa melalui unit layanan pengadaan (ULP) dengan memanfaatkan sistem LPSE yang didahului study

61 Bab I Pendahuluan

sintesis, yang dapat menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran, hilangnya

rasa, mengurangi sampai menghilangkan rasa nyeri, dan dapat menimbulkan

ketergantungan. Undang-Undang tersebut juga mengatur tentang penggolongan

Narkotika dan zat-zat. Setiap zat dapat memberikan efek yang berbeda terhadap tubuh

yang dapat menyerang pada jantung, otak, tulang, pembuluh darah, paru-paru, system

syaraf, system pencernaan, dapat terinfeksi peyakit berbahaya menular seperti

HIV/AIDS, Hepatitis, Herpes, TBC dan banyak dampak lainnya yang merugikan

manusia.

Penanganan permasalahan penyalahgunaan dan peredaran gelap Narkoba

memerlukan kerja keras dan keseriusan dari seluruh komponen masyarakat, bangsa

dan negara. Hal ini disebabkan permasalahan Narkoba merupakan kejahatan yang luar

biasa, terorganisir, tanpa batas (global), dan sudah multi etnis (melibatkan berbagai

suku bangsa). Korban penyalahgunaan Narkoba di Kabupaten Enrekang, tidak terbatas

pada kalangan kelompok masyarakat yang mampu, tetapi juga sudah merambah ke

kalangan masyarakat ekonomi rendah, termasuk para petani. Hal ini dapat terjadi

karena komoditi Narkoba memiliki banyak jenis, dari yang harganya paling mahal

hingga paling murah.

Mencermati perkembangan penyalahgunaan dan peredaran gelap Narkoba akhir-akhir

ini, telah mencapai situasi yang mengkhawatirkan, sehingga menjadi persoalan

kenegaraan yang mendesak. Korban penyalahgunaan Narkoba bukan hanya pada

orang dewasa, mahasiswa tetapi juga pelajar SMU sampai pelajar setingkat SD. Kaum

remaja menjadi salah satu kelompok yang rentan terhadap penyalahgunaan Narkoba,

karena selain memiliki sifat dinamis, energik, selalu ingin tahu. Mereka juga mudah

putus asa dan mudah dipengaruhi oleh pengedar yang berakibat jatuh pada masalah

penyalahgunaan Narkoba. Hal ini menjadi situasi yang mengkhawatirkan dikarenakan

dapat menyebabkan efek dan dampak negatif bagi pemakainya. Dampak yang negatif

itu sudah pasti merugikan dan sangat buruk efeknya bagi kesehatan mental dan fisik.

Page 62: Bab I Pendahuluan · 2020. 5. 6. · 7 Bab I Pendahuluan b. Jumlah pengadaan barang dan jasa melalui unit layanan pengadaan (ULP) dengan memanfaatkan sistem LPSE yang didahului study

62 Bab I Pendahuluan

Meskipun demikian, terkadang beberapa jenis obat masih dipakai dalam dunia

kedokteran.

Semua istilah ini, baik “Narkoba” ataupun “Napza”, mengacu pada kelompok senyawa

yang umumnya memiliki resiko kecanduan bagi penggunanya. Menurut pakar

kesehatan, Narkoba sebenarnya adalah senyawa-senyawa psikotropika yang biasa

dipakai untuk membius pasien saat hendak dioperasi atau obat-obatan untuk penyakit

tertentu. Akan tetapi, dikarenanan zat ini dapat memberikan efek halusinasi serta

kurang kesadaran bagi pengunanya, dan berbahaya bagi tubuh, maka peredarannya

pun dilarang.

Kondisi yang labil serta mudahnya terpengaruh fear group menjadikan kelompok muda

kerap menjadi sasaran sindikat Narkoba untuk dimanfaatkan. Hal tersebut

menyebabkan ancaman yang cukup serius bagi ketahanan nasional. Masalah

penyalahgunaan dan perdagangan serta peredaran Narkoba dan obat-obatan terlarang

telah menjadi permasalahan global.

Bencana siap mengintai apabila angkatan kerja yang melimpah itu tidak berkualitas

baik. Penduduk usia produktif yang tidak berada dalam performa terbaiknya tentu akan

tersisih. Ketidaksiapan baik secara fisik dan mental akan membuat angkatan kerja

kesulitan bersaing. Ujung-ujungnya akan muncul permasalahan serius yaitu terjadinya

pengangguran besar besaran yang membebani negara dan daerah. Menghadapi

kondisi seperti ini maka upaya untuk senantiasa mengembangkan kemampuan bangsa

mempertahankan hidupnya (ketahanan bangsa) adalah sebuah keharusan, tanpa

kemampuan tersebut sebuah bangsa akan kalah dan bahkan mati sehingga lambat

laun akan dapat membahayakan integritas, identitas serta kelangsungan hidup bangsa

dan negara.

Agar Indonesia khusunya propinsi Kabupaten Enrekang terhindar dari bencana

demografi karena sebaran Narkoba yang sedemikian massif kepada kalangan usia

produktif, tentunya perlu dilakukan berbagai upaya nyata yaitu yang dilakukan secara

massif juga. Keluarga merupakan lingkungan terkecil dalam masyarakat. Keluarga juga

Page 63: Bab I Pendahuluan · 2020. 5. 6. · 7 Bab I Pendahuluan b. Jumlah pengadaan barang dan jasa melalui unit layanan pengadaan (ULP) dengan memanfaatkan sistem LPSE yang didahului study

63 Bab I Pendahuluan

merupakan garda terdepan dalam melindungi anak dari pengaruh negatif. Dalam

keluarga lah pertama kali pembentukan karakter seorang anak dimulai. Oleh karena itu

upaya pencegahan Narkoba yang paling penting berawal dari keluarga. Ketika sudah

ditanamkan pondasi yang kuat kepada anak (baik berupa nilai agama, sosial dan ilmu

pengetahuan) maka kecenderungan anak untuk menyalahgunakan Narkotika akan

kecil.

Lingkungan masyarakat menjadi lingkungan selanjutnya yang menentukan perilaku

seorang anak. Dalam lingkungan masyarakat, anak akan bersosialisasi dengan

berbagai pihak, baik yang seumur maupun yang lebih dewasa ataupun yang lebih kecil

usianya. Ketika anak menemukan lingkungan yang kurang kondusif (misalnya banyak

terjadi penyalahgunaan Narkotika) maka dikhawatirkan anak tersebut akan terpengaruh

oleh lingkungan tersebut, begitu juga sebaliknya. Oleh karena itu, disamping lingkungan

keluarga, lingkungan masyarakat juga perlu diberikan pemahaman akan bahaya dan

dampak dari penyalahgunaan Narkotika serta upaya yang dapat dilakukan untuk

mencegah terjadinya penyalahgunaan Narkotika.

Terorisme

Terorisme masih berkembang dan menjadi ancaman tersendiri bagi keamanan dan

ketertiban nasional. Menurut Undang-Undang RI Nomor 5 Tahun 2018, Terorisme

adalah perbuatan yang menggunakan kekerasan atau ancaman kekerasan yang

menimbulkan suasana teror atau rasa takut secara meluas, yang dapat menimbulkan

korban yang bersifat massal, dan/atau menimbulkan kerusakan atau kehancuran

terhadap objek vital yang strategis, Iingkungan hidup, fasilitas publik, atau fasilitas

internasional dengan motif ideologi, politik, atau gangguan keamanan. Bentuk

perkembangan dari terorisme itu sendiri, kini terorisme tidak hanya menjadikan

kehidupan politik sebagai sasarannya seperti pada awal kemunculannya. Sekarang ini

mulai merambah, merusak dan menghancurkan sendi-sendi kehidupan manusia yaitu

Page 64: Bab I Pendahuluan · 2020. 5. 6. · 7 Bab I Pendahuluan b. Jumlah pengadaan barang dan jasa melalui unit layanan pengadaan (ULP) dengan memanfaatkan sistem LPSE yang didahului study

64 Bab I Pendahuluan

menurunnya kegiatan ekonomi dan terusiknya rasa kemanusiaan serta budaya

masyarakat yang dinilai berbeda dan bertentangan dengan ideologi, kepercayaan dan

haluan dari kelompok teroris.

Secara garis besar dapat dijelaskan tempat-tempat yang berpotensi menjadi serangan

teroris sebagi contoh, adalah sasaran yang terdapat banyak aktivitas Warga Negara

Asing dan mudah untuk dimasuki/diterobos serta pengamanannya tidak terlalu

ketat/longgar, seperti : tempat-tempat wisata, tempat-tempat makan/minum (Mc Donald,

Pizza Hut, KFC, kafe makanan ringan dan minuman karena orang lokal jarang kesana

dan mudah diterobos), tempat-tempat hiburan/olah raga (tempat pementasan tarian,

lapangan golf, diskotik, kebun binatang), tempat-tempat perbelanjaan, tempat-tempat

turun/naik kendaraan wisatawan, bandara, dan pelabuhan.

Permainan isu intoleransi, radikalisme dan terorisme justru bisa menciptakan ruang-

ruang inkubasi yang kondusif bagi kelompok intoleran dan radikal dalam melakukan

aksi kekerasan. Di sisi lain, masyarakat masih gampang terprovokasi dengan beragam

isu dan berita yang tidak benar. Pelaku aksi terror pada dasarnya selalu berkeinginan

untuk selalu menyebarkan kabar tidak benar, demi mencapai tujuan terornya.

Polri khusunya Polda Kabupaten Enrekang sebagai instansi yang bertugas untuk

menjaga keamanan dan ketertiban nasional telah melakukan upaya penuh dalam

membasmi teroris di Daerah Hukum Polres Enrekang pada upaya membantu dan

menfasilitasi Den AT Mabes Polri. Dengan disahkannya Undang-Undang RI Nomor 5

Tahun 2018, Polri bergerak lebih leluasa menangkap para teroris yang bersembunyi di

wilayah tanah air. Namun demikian, isu terorisme ini tetap harus menjadi perhatian

penting bagi segenap masyarakat, dan Polri khususnya. Mengingat gerakan terorisme

ini sangatnya dinamis dan mendapatkan dukungan dari luar negeri, maka tetap menjadi

perhatian penting bagi institusi Polri tanpa terkecuali Polres Enrekang yang ada di

daerah Kabupaten Enrekang.

Page 65: Bab I Pendahuluan · 2020. 5. 6. · 7 Bab I Pendahuluan b. Jumlah pengadaan barang dan jasa melalui unit layanan pengadaan (ULP) dengan memanfaatkan sistem LPSE yang didahului study

65 Bab I Pendahuluan

Korupsi

Praktik korupsi sudah menjadi perhatian penting pemerintah dan komitmen Bersama

untuk diberantas. Hal ini dikarenakan praktik korupsi dilakukan bukan hanya di tingkat

pusat saja, bahkan sekarang sudah marak dilakukan oleh pejabat lingkup pemerintah

daerah terkhusus Kabupaten Enrekang yang syarat dengan berbagai padatnya

birokrasi pada instansi pemerintah maupun swasta dan memungkinkan terjadinya

peluang-peluang korupsi. Korupsi bukan masalah baru di negri ini, karena telah ada

sejak era tahun 1950-an. Bahkan berbagai kalangan menilai bahwa korupsi telah

menjadi bagian dari kehidupan, menjadi suatu sistem dan menyatu dengan

penyelenggaraan pemerintahan negara dan daerah. Penanggulangan korupsi di era

tersebut banyak menemui kegagalan.

Korupsi terjadi secara sistematik dan meluas, tidak hanya merugikan keuangan negara,

tetapi juga telah melanggar hak-hak sosial dan ekonomi masyarakat secara luas,

sehingga korupsi merupakan kejahatan yang luar biasa (extra ordinary crime). Oleh

karena itu, pemberantasan korupsi perlu dilakukan dengan cara-cara yang luar biasa

(extra ordinary measures). Korupsi adalah penyakit yang sangat parah. Pandangan

masyarakat Internasional dikemukakan oleh lembaga, organisasi yang secara khusus

meneliti dan memantau praktik-praktik korupsi di berbagai negara dan daerah.

Salah satu unsur dalam tindak pidana korupsi ialah adanya kerugian keuangan negara.

Harapan dapat memberantas korupsi secara hukum adalah mengandalkan

diperlakukannya secara konsisten undang-undang tentang pemberantasan korupsi di

samping ketentuan terkait yang bersifat preventif. Fokus pemberantasan korupsi juga

Page 66: Bab I Pendahuluan · 2020. 5. 6. · 7 Bab I Pendahuluan b. Jumlah pengadaan barang dan jasa melalui unit layanan pengadaan (ULP) dengan memanfaatkan sistem LPSE yang didahului study

66 Bab I Pendahuluan

harus menempatkan kerugian negara sebagai suatu bentuk pelanggaran hak-hak sosial

dan ekonomi secara luas. Pemikiran dasar mencegah timbulnya kerugian keuangan

negara telah dengan sendirinya mendorong agar baik dengan cara pidana atau cara

perdata, mengusahakan kembalinya secara maksimal dan cepat seluruh kerugian

negara yang ditimbulkan oleh praktek korupsi. Pemikiran dasar tersebut telah memberi

isi serta makna pasal-pasal dalam Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999

sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2001 tentang

Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi. Adanya kerugian negara atau perekonomian

negara menjadi unsur utama dari delik korupsi baik pusat maupun daerah.

Terkait dengan korupsi, masih ada jalan panjang reformasi ke depan. Baik pada tingkat

pusat dan daerah, bisnis dan politik masih cenderung berlangsung, maka membentuk

semacam konteks oligarki di mana konflik kepentingan terus terjadi.

Korupsi sangat menghambat dalam merealisasikan potensi ekonomi dan

menyebabkan ketidakadilan yang signifikan di dalam masyarakat karena sebagian kecil

orang mendapatkan manfaat yang amat besar dari lembaga dan keadaan korup di

negeri ini. Di sinilah peranan dari Polri dan Jajarannya termasuk Polres Enrekang

mengemban tugas-tugas kepolisian di seluruh wilayah Indonesia yaitu memelihara

keamanan dan ketertiban masyarakat; menegakkan hukum, dan memberikan

perlindungan, pengayoman, dan pelayanan kepada masyarakat. Dalam hal

penanganan korupsi ini, Polri terkhusus Polres Enrekang perlu untuk bertindak tegas,

dan berperan aktif dalam penegakan hukum didaerah Kabupaten Enrekang.

1.2 Potensi Permasalahan

Ada beberapa potensi permasalahan yang diduga bakal berpengaruh terhadap situasi

keamanan dan ketertiban nasional dan daerah. Beberapa potensi permasalahan yang

terpetakan itu akan dibahas pada bab ini.

Page 67: Bab I Pendahuluan · 2020. 5. 6. · 7 Bab I Pendahuluan b. Jumlah pengadaan barang dan jasa melalui unit layanan pengadaan (ULP) dengan memanfaatkan sistem LPSE yang didahului study

67 Bab I Pendahuluan

Violent Extreme Organization

Kondisi kemanan di tanah air termasuk didaerah dibebarapa wilayah Indonesia

termasuk diantaranya Kabupaten Enrekang sangat dipengaruhi oleh gerakan-gerakan

yang dilakukan oleh organisasi extrim yang melakukan ekstrimisme berbasis kekerasan

atau sering disebut dengan istilah Violent Extreme Organisation (VEO). Kondisi ini perlu

perhatian penting, dan harus segera diatasi. Terkait dengan hal tersebut, maka Polda

Kabupaten Enrekang telah melakukan berbagai upaya baik itu upaya yang dilakukan

sendiri, maupun upaya yang dilakukan dengan melibatkan pihak lain

Namun Kondisi ini tidak dapat dibiarkan begitu saja karena gerakan ekstremisme

berbasis kekerasan gampang sekali untuk ditunggangi oleh orang-orang yang punya

kepentingan dengan melakukan provokasi. Penyebaran paham ekstrimisme di

Kabupaten Enrekang cukup marak dilakukan, dan yang paling menonjol adalah lewat

media siber. Penyebaran paham ekstremisme dilakukan tidak hanya melalui satu media

tetapi saat ini telah menjamah ke berbagai media, termasuk media online. Narasi dan

propaganda yang terkait dengan paham ekstremis berbasis kekerasan tersebar melalui

berbagi media online seperti Facebook, Twitter, Youtube. Tidak hanya berhenti di situ,

penyebaran narasi dan propaganda tersebut juga melalui aplikasi pesan sosial seperti

Whatsapp dan Telegram.

Penyebaran paham ideologi berbasis kekerasan lewat media sosial ini menjadi trend

beberapa tahun terakhir ini. Masyarakat dengan sangat mudah melakukan penyebaran

informasi yang belum tentu benar, dan mudah terhasut dengan pemberitaan yang tidak

benar tersebut. Sejalan dengan kehadiran media sosial yang mudah diakses oleh

semua lapisan masyarakat, beberapa kelompok mulai menggunakannya untuk tujuan

Page 68: Bab I Pendahuluan · 2020. 5. 6. · 7 Bab I Pendahuluan b. Jumlah pengadaan barang dan jasa melalui unit layanan pengadaan (ULP) dengan memanfaatkan sistem LPSE yang didahului study

68 Bab I Pendahuluan

tertentu, termasuk kelompok Islam radikal seperti; Hizbut Tahrir Indonesia, Harakah

Tarbiyah, Jamaah Salafi, dan Front Pembela Islam. Dalam dua dekade terakhir,

gerakan-gerakan Islam radikal di Indonesia semakin meningkat di ranah publik.

Meskipun upaya pencegahan dan penanggulangan sedang dilakukan oleh pemerintah,

kelompok-kelompok ekstremis ini tetap bermunculan.

Salah satu alasan munculnya radikalisme Islam di Indonesia pada umumnya di daerah

Kabupaten Enrekang khususnya adalah adanya halaman online, akun media sosial,

portal online dan video yang sengaja dirancang untuk menyebarkan ideologi kekerasan

dan pidato kebencian, termasuk gagasan mendirikan negara Islam. Media sosial dan

jaringan online sebagai sarana komunikasi massa sangat strategis karena dapat

bersifat anonim, memiliki jangkauan yang luas dan juga cukup biaya rendah. Karena itu

media sosial adalah pilihan praktis untuk menyebarluaskan pandangan politik dan

pandangan radikal kepada siapa saja yang memiliki konektivitas dengan jaringan

online.

Perekrutan dan penyebaran paham radikal ini pun cukup marak dan gencar dilakukan

di Lembaga pemasyarakatan (lapas). Menjadi hal yang perlu untuk mendapatkan

perhatian penting yaitu interaksi antar sesama penghuni lapas. Penyebaran pahan

radikal di lapas terjadi ketika tahanan berada di blok yang sama dengan tahanan

terorisme lainnya. Polres Enrekang sebagai Lembaga yang bertanggung jawab atas

keamanan dan ketertiban daerah Kabupaten Enrekang, mengemban tugas penting

dalam hal menangani terorisme di Kabupaten Enrekang. Sejak disahkannya Undang-

Undang tentang terorisme, maka Polres Enrekang menjadi lebih leluasa bergerak

dalam hal menumpas terorisme di Kabupaten Enrekang. Akan tetapi, Polres Enrekang

tetap mengedepankan penanganan terorisme dengan program deradikalisasi. Eks-

narapidana terindikasi sering kembali berpartisipasi aktif kembali ke kelompok paham

ekstrem dan radikal. Sebagian besar eks-narapidana akan kembali ke kegiatan ekstrem

dan radikal setelah menjalani masa percobaan pertamanya. Beberapa faktor yang

mendorong eks-narapidana untuk kembali melakukan tindak pidana ekstrem dan

Page 69: Bab I Pendahuluan · 2020. 5. 6. · 7 Bab I Pendahuluan b. Jumlah pengadaan barang dan jasa melalui unit layanan pengadaan (ULP) dengan memanfaatkan sistem LPSE yang didahului study

69 Bab I Pendahuluan

radikal adalah pertemanan, loyalitas, tekanan kelompok, atau tekanan ekonomi. Hal ini

menjadi permasalahan tersendiri bagi Polres Enrekang dalam menentukan arah

kebijakan serta strategi yang tepat agar deradikalisasi dapat berhasil.

Keamanan Siber Obyek Vital dan Strategis

Teknologi komputer dan internet telah menciptakan dunia baru yang bernama dunia

maya, cyber space, yang di dalamnya terdapat warga negara dunia maya dengan

sebutan ‘netizen’, dan melakukan berbagai komunikasi, interaksi dan gerakan melalui

media sosial sehingga sangat penting untuk diperhatikan setiap negara. Dunia maya

telah melahirkan berbagai hal yang serba elektronik, seperti e-commerce, e-

procurement, e-bisnis, e-trade, e-service, e-life style, dan lain sebagainya. Media sosial

lahir dari dunia maya. Media sosial yang lahir karena adanya dunia maya yaitu

facebook, twiter, path, instagram, dan lain-lain. Akan tetapi, keberadaannya sering

dijadikan sebagai alat komunikasi politik, propaganda, dan berbagai aktivitas gerakan

sosial politik di berbagai negara.

Perkembangan dunia maya telah melahirkan kejahatan dunia maya (kejahatan siber).

Kejahatan siber adalah salah satu jenis kejahatan transnasional, karena melibatkan

pelaku yang berasal dari dua negara atau lebih, korbannya bisa lebih dari satu negara,

modus operandinya di dunia maya dengan menggunakan perangkat komputer dan

internet, serta alat buktinya berupa alat bukti elektronik, sehingga memerlukan proses

penegakan hukum yang modern dan canggih. Kejahatan siber bisa menyerang

berbagai situs, blog, email, media sosial, maupun berbagai perangkat lunak komputer

lainnya sehingga sangat membahayakan berbagai perusahaan, perbankan, instansi

pemerintahan, maupun militer dan kepolisian yang berbasis pada komputer dan internet

secara online.

Page 70: Bab I Pendahuluan · 2020. 5. 6. · 7 Bab I Pendahuluan b. Jumlah pengadaan barang dan jasa melalui unit layanan pengadaan (ULP) dengan memanfaatkan sistem LPSE yang didahului study

70 Bab I Pendahuluan

Polres Enrekang perlu untuk mengawasi beberapa sektor yang terkena dampak dari

kejahatan siber. sektor perbankan, sektor telekomunikasi, sektor ekonomi digital, sektor

transportasi, sektor ICT, sektor sumber daya air, sektor kesehatan, menjadi tempat

maraknya kejahatan siber ini. Kejahatan siber yang marak belakangan ini tentunya

memerlukan proses penegakan hukum yang dijalankan oleh Polres Enrekang secara

terintegrasi. Apabila tidak ditangani dengan serius, maka kejahatan siber di beberapa

sektor yang disebutkan sebelumnya akan memberikan dampak buruk bagi

Dalam upaya menjalankan amanah untuk memelihara keamanan dan ketertiban

masyarakat, menegakkan hukum, dan memberikan perlindungan, pengayoman, dan

pelayanan kepada masyarakat, Polres Enrekang mempunyai beberapa potensi yang

dapat menjadi salah satu unsur pendorong peningkatan kualitas pelayanan kepada

masyarakat dan penjaga amanat menjaga keamanan dan ketertiban didaerah hukum

Kabupaten Enrekang. Selain itu, terdapat beberapa permasalahan yang harus

diwaspadai agar tidak mengganggu proses pelayanan serta dalam proses menjaga

keamanan dan ketertiban.

Beberapa potensi dan permasalahan yang dihadapi oleh Polres Enrekang dapat

berasal dari internal maupun eksternal Polri. Potensi dan permasalahan Polri di daerah

hukum Polres Enrekang yang berhasil terpetakan:

1. Penyebaran paham radikalisme dan intoleransi yang semakin

menganggu stabilitas dan keamanan nasional dan daerah.

2. Hegemoni demokrasi telah menimbulkan potensi konflik pada masyarakat

Kabupaten Enrekang.

3. Proses Globalisasi dan kemajuan IPTEK juga menghadirkan berbagai ancaman

dari segi ideologi, politik, ekonomi dan sosial budaya yang perlu diantisipasi.

4. Masyarakat berharap Polri menjaga Daerah Kabupaten Enrekang tetap

kompetitif dan aman di mata internasional sehingga investasi dan ekonomi

dapat bertumbuh sesuai harapan.

Page 71: Bab I Pendahuluan · 2020. 5. 6. · 7 Bab I Pendahuluan b. Jumlah pengadaan barang dan jasa melalui unit layanan pengadaan (ULP) dengan memanfaatkan sistem LPSE yang didahului study

71 Bab I Pendahuluan

5. Peredaran Narkoba, kejahatan korupsi dan terorisme semakin marak dan telah

pada taraf yang meresahkan masyarakat Kab.Enrekang

6. Masih tingginya konflik sosial, premanisme dan tindak kejahatan yang

meresahkan masyarakat Kabupaten Enrekang.

7. Percepatan teknologi digital yang sangat cepat menuntut Polres Enrekang

untuk mampu menjaga keamanan dari sisi siber.

8. Media sosial pun sering digunakan untuk menyebarkan hoax dan kebencian

yang menganggu stabilitas dan keamanan nasional.

9. Semakin bertambah kejahatan berdimensi baru yang membutuhkan

pengetahuan dan penanganan yang berbeda.

10. Banyak kejahatan yang terjadi pada perempuan dan anak yang belum

tertangani dan perlu penanganan khusus.

11. Penyelundupan, pencurian terhadap sumber daya alam dan perusakan

lingkungan hidup masih sering terjadi dan dapat merusak ketahanan dan

keamanan pangan.

12. Potensi bencana alam di Kabupaten Enrekang masih tinggi dan membutuhkan

kesiapsiagaan Polri di dalamnya saat terjadi bencana.

13. Kemacetan, pelanggaran dan angka kecelakaan lalu lintas di Kabupaten

Enrekang.

14. Masyarakat Kabupaten Enrekang dan stakeholders masih belum merasakan

bahwa Kamtibmas dan penegakan hukum adalah tanggung jawab bersama

antara masyarakat dan Polri.

15. Tuntutan masyarakat akan rasa keadilan semakin tinggi dan harapan untuk

restorasi keadilan bila tidak terpenuhi dapat menjauhkan masyarakat dari Polri.

16. Wawasan keamanan sebagai ketahanan nasional di bidang keamanan masih

kurang dipahami sehingga upaya antisipatif maupun sinergi dari berbagai

sektor masih kurang.

Page 72: Bab I Pendahuluan · 2020. 5. 6. · 7 Bab I Pendahuluan b. Jumlah pengadaan barang dan jasa melalui unit layanan pengadaan (ULP) dengan memanfaatkan sistem LPSE yang didahului study

1

71

Bab II Visi, Misi, Tujuan, dan SasaranStrategi

Bab II Visi, Misi, Tujuan,dan Sasaran Strategis

“The essence of strategy

is choosing what not to

do”

Michale Porter

That means

“Inti

daristrategiadalahmemil

ihapayngtidakbolehdilak

ukan”

Michale Porter

Page 73: Bab I Pendahuluan · 2020. 5. 6. · 7 Bab I Pendahuluan b. Jumlah pengadaan barang dan jasa melalui unit layanan pengadaan (ULP) dengan memanfaatkan sistem LPSE yang didahului study

1

72

2.1 Visi Polres Enrekang

Visi merupakan rangkaian kalimat yang menyatakan cita-cita atau impian sebuah

organisasi atau perusahaan yang ingin dicapai di masa depan. Dengan kata lain, visi

dapat dikatakan sebagai pernyataan wanttobe dari organisasi atau perusahaan.Visi

juga merupakan hal yang sangat krusial bagi perusahaan untuk menjamin

kelestarian dan kesuksesan jangka panjang.

Dalam visi suatu organisasi terdapat juga nilai-nilai, aspirasi serta kebutuhan

organisasi di masa depan seperti yang diungkapkan oleh Kotler yang dikutip oleh

Nawawi (2000:122), visi adalah pernyataan tentang tujuan organisasi yang

diekspresikan dalam produk dan pelayanan yang ditawarkan, kebutuhan yang dapat

ditanggulangi, kelompok masyarakat yang dilayani, nilai-nilai yang diperoleh serta

aspirasi dan cita-cita masa depan.

Jadi dapat disimpulakan bahwa visi adalah cita - cita atau impian sebuah organisasi

atau perusahaan yang ingin dicapai di masa depan untuk menjamin kelestarian dan

kesuksesan jangka panjang.

Mengacu kepada beberapa pengertian di atas, maka Polres Enrekang menetapkan

visi organisasi sampai dengan tahun 2024, yaitu:

“Terwujudnya Kabupaten Enrekang yang Aman dan

Tertib”menuju Enrekang,Maju,Aman dan Sejahtera (EMAS)

Penjelasan kata-kata kunci dari kalimat visi tersebut mengandung beberapa makna,

yakni:

1. Kabupaten Enrekang menjadi daerah yang aman, bebas dari segala bentuk

ancaman.

2. Kabupaten Enrekang menjadi Daerah yang tertib.

Page 74: Bab I Pendahuluan · 2020. 5. 6. · 7 Bab I Pendahuluan b. Jumlah pengadaan barang dan jasa melalui unit layanan pengadaan (ULP) dengan memanfaatkan sistem LPSE yang didahului study

73 Bab II Visi, Misi, Tujuan, dan Sasaran Strategis

2.2 Misi Polres Enrekang

Menurut Prasetyo dan Benedicta (2004:8), di dalam misi produk dan jasa yang

dihasilkan oleh perusahaan, pasar yang dilayani dan teknologi yang digunakanuntuk

memenuhi kebutuhan pelanggan dalam pasar tersebut. Pernyataan misi harus

mampu menentukan kebutuhan apa yang dipuasi oleh perusahaan, siapa yang

memiliki kebutuhan tersebut, di mana mereka berada dan bagaimana pemuasan

tersebut dilakukan.

Menurut Drucker (2000:87), pada dasarnya misi merupakan alasan mendasar

eksistensisuatuorganisasi.Pernyataanmisiorganisasi,terutamaditingkatunitbisnis

menentukan batas dan maksud aktivitas bisnis perusahaan. Jadi perumusan misi

merupakan realisasi yang akan menjadikan suatu organisasi mampu menghasilkan

produk dan jasa berkualitas yang memenuhi kebutuhan, keinginan dan harapan

pelanggannya (Prasetyo dan Benedicta,2004:8)

Menurut Wheelen sebagaimana dikutip oleh Wibisono (2006, p. 46-47) misi

merupakan rangkaian kalimat yang menyatakan tujuan atau alasan eksistensi

organisasi yang memuat apa yang disediakan oleh perusahaan kepada masyarakat,

baik berupa produk ataupun jasa.

Jadi dapat disimpulkan bahwa misi adalah pernyataan tentang apa yang harus

dikerjakan oleh lembaga dalam usahanya mewujudkan visi. Dalam operasionalnya

orang berpedoman pada pernyataan misi yang merupakan hasil kompromi

interpretasi visi. Misi merupakan sesuatu yang nyata untuk dituju serta dapat pula

memberikan petunjuk garis besar cara pencapaian visi.

Mengacu pada beberapa pengertian di atas maka Polri menetapkan misi organisasi

sampai dengan tahun 2024, yaitu:

Melindungi, Melayani, dan Mengayomi Masyarakat

Page 75: Bab I Pendahuluan · 2020. 5. 6. · 7 Bab I Pendahuluan b. Jumlah pengadaan barang dan jasa melalui unit layanan pengadaan (ULP) dengan memanfaatkan sistem LPSE yang didahului study

74 Bab II Visi, Misi, Tujuan, dan Sasaran Strategis

Dalam mewujudkan visi Polres Enrekang, maka 3 (tiga) hal inilah yang harus

dilakukan.Oleh karena itu,misi Polres Enrekang tersebut memiliki makna sebagai

berikut:

Melindungi.Dalam hal melindungi,banyak hal yang yang memerlukan perlindungan.

Tetapi Polri bertugas melindungi keselamatan jiwa raga, harta benda, masyarakat,

dan lingkungan hidup dari gangguan ketertiban dan/atau bencana termasuk

memberikan bantuan dan pertolongan dengan menjunjung tinggi hak asasi manusia.

Melayani. Melayani kepentingan masyarakat di seluruh Wilayah kabupaten

Enrekang, memberikan pelayanan kepolisian kepada masyarakat sesuai

kepentingan nya dalam lingkup tugas kepolisian.

Mengayomi. Polisi selalu berusaha untuk memberikan contoh yang terbaik pada

masyarakat, agar masyarakat bisa menjadi pribadi yang jauh lebih baik lagi. Jika apa

yang sudah dilakukan oleh seorang polisi semaksimal mungkin kalau dari kemauan

masyarakat itu sendiri kurang, maka akan percuma saja apa yang sudah dilakukan

oleh seorang polisi. Dan masyarakat akan terus berfikir bahwa seorang polisi tidak

bisa mengayomi masyarakat.

2.3 Tujuan

Sebelum sebuah perencanaan menjadi dokumen yang akan dipedomani oleh

segenap jajaran Polri, maka hal pertama yang harus dilakukan yaitu menentukan

tujuan dan sasaran yang hendak dicapai. Tujuan dan sasaran tersebut dapat dirunut

dari visi dan misi yang dirumuskan oleh organisasi.Melalui misi Organisasi kita dapat

mengetahui untuk tujuan apa organisasi itu didirikan dan mengapa organisasi itu

ada. Misi merupakan dasar bagi tujuan dan garis besar perencanaan dalam

keseluruhan organisasi. Oleh karenanya dalam menyusun sebuah perencanaan

yang efektif, seorang pimpinan harus memastikan bahwa kebijakan-kebijakan

internal, peran- peran organisasional, kinerja, struktur organisasi, produk yang

dihasilkan, dan keseluruhan operasional organisasi tetap sejalan dengan misi

organisasi.

Page 76: Bab I Pendahuluan · 2020. 5. 6. · 7 Bab I Pendahuluan b. Jumlah pengadaan barang dan jasa melalui unit layanan pengadaan (ULP) dengan memanfaatkan sistem LPSE yang didahului study

75 Bab II Visi, Misi, Tujuan, dan Sasaran Strategis

Dalam perencanaan itu sendiri terdapat banyak teori-teori mengenai tujuan

perencanaan. Secara garis besar, beberapa teori tersebut dapat dirangkum dan

dijabarkan dalam paragraf ini.Tujuan pertama adalah untuk memberikan pengarahan

baik untuk pimpinan pada tatanan managerial, dan bagi bawahan pada tatanan

operasional. Dengan rencana, seluruh aparatur dapat mengetahui apa yang harus

mereka capai, dengan siapa mereka harus bekerja sama, dan apa yang harus

dilakukan untuk mencapai tujuan organisasi. Tanpa rencana, Satker dan setiap

individu di dalam Institusi Polri mungkin akan bekerja sendiri-sendiri secara

serampangan, sehingga kerja organisasi kurang efisien.

Tujuan kedua adalah untuk mengurangi ketidak pastian. Ketika seorang pimpinan

membuat rencana, ia dipaksa untuk melihat jauh ke depan, meramalkan perubahan,

memperkirakan efek dari perubahan tersebut, dan menyusun rencana untuk

menghadapinya.

Tujuan ketiga adalah untuk meminimalisir pemborosan. Dengan kerja yang terarah

dan terencana, aparat dapat bekerja lebih efisien dan mengurangi pemborosan.

Selain itu, dengan rencana seorang pimpinan juga dapat mengidentifikasi dan

menghapus hal-hal yang dapat menimbulkan inefisiensi dalam organisasi.

Tujuan yang terakhir adalah untuk menetapkan tujuan dan standar yang digunakan

dalam fungsi selanjutnya, yaitu proses pengontrolan dan pengevaluasian. Proses

pengevaluasian atau evaluating adalah proses membandingkan rencana dengan

kenyataan yang ada. Tanpa adanya rencana, pimpinan tidak akan dapat menilai

kinerja/capaian organisasi.

Untuk memastikan apakah tujuan dan sasaran yang disusun tersebut sudah sesuai

atau belum, maka perlu untuk terlebih dahulu memperhatikan beberapa hal berikut

ini:

a. Rumusan tujuan harus jelas dan spesifik dan sebisa mungkin menggunakan

kalimat kuantitatif agar mudah mengukurnya.

Page 77: Bab I Pendahuluan · 2020. 5. 6. · 7 Bab I Pendahuluan b. Jumlah pengadaan barang dan jasa melalui unit layanan pengadaan (ULP) dengan memanfaatkan sistem LPSE yang didahului study

76 Bab II Visi, Misi, Tujuan, dan Sasaran Strategis

b. Tujuan tersebut harus mencakup hasil sektor-sektor kunci. Karena tujuan atau

sasaran tidak mungkin disusun berdasarkan hasil kerja orang per orang, maka

sasaran tersebut dibuat berdasarkan hasil dari kontribusi per sektor/perbagian.

c. Tujuan harus mampu memberikan tantangan untuk mencapainya, namun bukan

berarti harus sangat sulit untukdicapai.

d. Tujuan harus memiliki tenggang waktu yang jelas untukmencapainya.

e. Tujuan mestinya dikaitkan juga dengan penghargaan bagi yangmencapainya.

Berdasarkan hal-hal tersebut diatas,danberdasarkan visi dan misi Polri,maka tujuan

Polri adalah sebagai berikut:

2.4 Sasaran Strategis Polres Enrekang

Sasaran strategis merupakan kondisi yang diinginkan oleh Kepolisian Republik

Indonesia, yang memberikan impact/outcome dari program-program yang

dilaksanakan oleh seluruh jajaran Kepolisian tak terkecuali pada Polres Enrekang.

Menjamin Terpeliharanya Keamanan dan Ketertiban Masyarakat di Seluruh Wilayah Kabupaten Enrekang

Menegakkan Hukum secara Berkeadilan

Modernisasi Pelayanan Polri di Polres Enrekang

Mewujudkan Polri yang Profesional

Menerapkan Manajemen Polri di Polres Enrekang yang Terintegrasi dan Terpercaya

Page 78: Bab I Pendahuluan · 2020. 5. 6. · 7 Bab I Pendahuluan b. Jumlah pengadaan barang dan jasa melalui unit layanan pengadaan (ULP) dengan memanfaatkan sistem LPSE yang didahului study

77 Bab II Visi, Misi, Tujuan, dan Sasaran Strategis

Metode balanced score card merupakan dasar penyusunan peta strategi yang

terbagi menjadi menjadi 3 perspektif yakni stakeholder perspective, internal process

perspective, dan innovation perspective.

Gambar II-1 Hubungan keterkaitan Impact, Tujuan, dan Sasaran Strategis

TUJUAN SASARAN STRATEGIS

Menjamin terpeliharanya keamanan dan ketertiban masyarakat di seluruh wilayah Kabupaten Enrekang.

Terwujudnya pemeliharaan keamanan ketertiban masyarakat di Polres Enrekang

dan

Menegakkan hukum secara berkeadilan

Terwujudnya penegakkan hukum secara berkeadilan

Modernisasi pelayanan Polri di Polres Enrekang

Terselenggaranya layanan publik Polri yang prima di Polres Enrekang

Terwujudnya professional

SDM Polri di Polres Enrekang yang

Modernisasi Sarana dan prasarana sesuai teknologi terkini

Mewujudkan professional

Polri yang Terwujudnya manajemen media dan pengelolaan informasi yang handal

Menerapkan manajemen Polri di Polres Enrekang yang terintegrasi dan terpercaya

Terwujudnya good governance & penguatan kelembagaan pada Polres Enrekang

Terwujudnya pengelolaan anggaran yang akuntabel

Terwujudnya regulasi dan sistem pengawasan yang efektif

Sasaran strategis yang telah ditetapkan kemudian dikelompokan menjadi 3

perspektif yakni stakeholder perspective, internal process perspective, dan

innovation perspective berdasarkan perspektif yang diadaptasi dari metode

balancedscorecard.

Impact: Terwujudnya keamanan dan ketertiban KabupatenEnrekang

Page 79: Bab I Pendahuluan · 2020. 5. 6. · 7 Bab I Pendahuluan b. Jumlah pengadaan barang dan jasa melalui unit layanan pengadaan (ULP) dengan memanfaatkan sistem LPSE yang didahului study

78 Bab II Visi, Misi, Tujuan, dan Sasaran Strategis

Error! Reference source not found. menggambarkan bagaimana sasaran-sasaran

strategis saling terkait untuk mencapai Visi dan Misi yang telah ditetapkan, selaras

dengan Grand Strategi, dan dapat terukur dengan jelas dengan indikator-indikator

kinerja yang tepat. Indikator kinerja pada Polri dibagi menjadi 2 jenis yaitu Indikator

Kinerja Utama (IKU) dan Indikator Kinerja Pendukung (IKP).

Gambar II- 2 Peta Strategi Polres Enrekang Level 0

PETA STRATEGI POLRES ENREKANG

IKU 1. Indeks Keamanan dan Ketertiban Kab.Enrekang

S1. Keamanan dan Ketertiban Kab.Enrekang

Page 80: Bab I Pendahuluan · 2020. 5. 6. · 7 Bab I Pendahuluan b. Jumlah pengadaan barang dan jasa melalui unit layanan pengadaan (ULP) dengan memanfaatkan sistem LPSE yang didahului study

79 Bab II Visi, Misi, Tujuan, dan Sasaran Strategis

1. Stakeholder Perspective

Sudut pandang ini menjabarkan pencapaian impact yang diharapkan dengan

sasaran impact (SI) adalah ”Terwujudnya Keamanan dan Ketertiban Wilayah

KabupatenEnrekang”. Keberhasilan sasaran strategis ini diukur dengan indikator

kinerja utama yaitu Indeks Keamanan dan Ketertiban Nasional. Indikator Kinerja

Utama (IKU) Polri dibangun dengan 3 Indikator Kinerja Pendukung (IKP) pada

Internal Process Perspective.

2. Internal Process Perspective

Sudut pandang proses internal merupakan jabaran dari misi Polri Lin Yan Yom

(Melindung, Melayani, Mengayomi) Masyarakat. Terdapat tiga sasaran strategis

antara lain:

a) Sasaran strategis pertama (SS1) yaitu ”Terwujudnya Pemeliharaan

Keamanan dan Ketertiban Masyarakat di Polres Enrekang”, di mana

keberhasilan sasaran strategis ini diukur dengan indikator kinerja Indeks

Pemeliharaan Keamanan dan Ketertiban(Harkamtibmas).

b) Sasaran strategis kedua (SS2) yaitu ”Terselenggaranya Layanan Publik Polri

yang Prima di Polres Enrekang”, di mana keberhasilan sasaran strategis ini

diukur dengan indikator kinerja Indeks Kepuasan Layanan Kepolisian di Polres

Enrekang.

c) Sasaran strategis ketiga (SS3) yaitu ”Terwujudnya Penegakkan Hukum

secara Berkeadilan”,dimana keberhasilan sasaran strategi ini diukur dengan

indikator kinerja Indeks Penegakan Hukum (Gakkum).

3. Innovation Perspective

Sudut pandang inovasi merupakan kumpulan sasaran strategis yang merupakan

pendorong agar seluruh sasaran strategis diatas dapat tercapai. Semangat inovasi

ditubuh Polri ini terdiri dari enam sasaran strategis antara lain:

Page 81: Bab I Pendahuluan · 2020. 5. 6. · 7 Bab I Pendahuluan b. Jumlah pengadaan barang dan jasa melalui unit layanan pengadaan (ULP) dengan memanfaatkan sistem LPSE yang didahului study

80 Bab II Visi, Misi, Tujuan, dan Sasaran Strategis

a) Sasaran strategis keempat (SS4) yaitu ”Terwujudnya SDM Polri di Polres

Enrekang yang Profesional”,dimana keberhasilan sasaran strategis ini diukur

dengan indikator kinerja:

Indeks Profesionalitas SDM Polri.

b) Sasaran strategis keenam (SS5) yaitu ”Modernisasi Sarana dan Prasarana

Sesuai Teknologi Terkini”, di mana keberhasilan sasaran strategis ini diukur

dengan indikator kinerja:

Survey kepuasan pengguna Alkom.

Presentase penyelesaian perwatanAlkom.

Presentase ketepatan waktu melakukan perawatan Alkom.

Presentase pemenuhan pembangunan Bangunan Polres

Presentase pemenuhan ketersediaan ADK pada Almatsus Polres

c) Sasaran strategis keenam (SS6) yaitu ”Terwujudnya Manajemen Media dan

Pengelolaan Informasi yang Handal”, di mana keberhasilan sasaran strategis

ini diukur dengan indikator kinerja:

Persentase berita negative yang diklarifikasi.

d) Sasaran strategis ketujuh (SS7) yaitu ”Terwujudnya Good Governance dan

Penguatan Kelembagaan pada Polres Enrekang”, di mana keberhasilan

sasaran strategis ini diukur dengan indikator kinerja:

Nilai SAKIP.

Level Kapabilitas APIP.

Nilai Reformasi Birokrasi.

Page 82: Bab I Pendahuluan · 2020. 5. 6. · 7 Bab I Pendahuluan b. Jumlah pengadaan barang dan jasa melalui unit layanan pengadaan (ULP) dengan memanfaatkan sistem LPSE yang didahului study

81 Bab II Visi, Misi, Tujuan, dan Sasaran Strategis

e) Sasaran strategis kedelapan (SS8) yaitu ”Terwujudnya Akuntabilitas Kinerja

Anggaran”, di mana keberhasilan sasaran strategis ini diukur dengan indikator

kinerja Nilai KinerjaAnggaran.

Nilai kinerja anggaran.

Presentase penyerapan anggaran.

f) Sasaran strategis kesembilan (SS9) yaitu ”Terwujudnya Regulasi dan Sistem

Pengawasan dan bantuan hukum yang Efektif”, di mana keberhasilan sasaran

strategis ini diukur dengan indikator kinerja:

Presentase Penanganan Pengaduan Masyarakat.

Presentase Penyelesaian Masalah Hukum yang Dihadapi Polri di

Polres Enrekang.

Page 83: Bab I Pendahuluan · 2020. 5. 6. · 7 Bab I Pendahuluan b. Jumlah pengadaan barang dan jasa melalui unit layanan pengadaan (ULP) dengan memanfaatkan sistem LPSE yang didahului study

ab III Arah Kebijakan, Strategi, Kerangka Regulasi, dan Kerangka Kelembagaan

Bab III Arah Kebijakan, Strategi, Kerangka Regulasi,dan Kerangka Kelembagaan

“Baik Menjadi

Orang Penting,

tapi Lebih Penting

Menjadi Orang

Baik.”

Jenderal Polisi

(Purn.).Drs.

HoegengImam

Santoso

Page 84: Bab I Pendahuluan · 2020. 5. 6. · 7 Bab I Pendahuluan b. Jumlah pengadaan barang dan jasa melalui unit layanan pengadaan (ULP) dengan memanfaatkan sistem LPSE yang didahului study

82 Bab III Ara kebijakan, Strategi, kerangka regulasi dan kerangka kelembagaan

3.1 Arah Kebijakan dan Strategi Nasional

Dengan potensi ancaman yang tidak ringan serta kondisi sosial, ekonomi,

dan budaya yang beragam, bangsa dan negara Indonesia memerlukan

kemampuan pertahanan negara yang kuat untuk menjamin tetap tegaknya

kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Adanya gangguan

keamanan dalam berbagai bentuk kejahatan dan potensi konflik horisontal

akan meresahkan dan berakibat pada pudarnya rasa aman

masyarakat.Terjaminnya keamanan dan adanya rasa aman bagi masyarakat

merupakan syarat penting bagi terlaksananya pembangunan di berbagai

bidang.

Keamanan nasional diwujudkan melalui keterpaduan pembangunan

pertahanan, pembangunan keamanan dalam negeri, dan pembangunan

keamanan sosial yang diselenggarakan berdasarkan kondisi geografi,

demografi, sosial, dan budaya serta berwawasan nusantara.

Pembangunan pertahanan yang mencakup sistem dan strategi pertahanan,

postur dan struktur pertahanan, profesionalisme TNI, pengembangan

teknologi pertahanan dalam mendukung ketersediaan Alutsista,komponen

cadangan,dan pendukung pertahanan diarahkan pada upaya terus menerus

untuk mewujudkan kemampuan pertahanan yang melampaui kekuatan

pertahanan minimal agar mampu menegakkan kedaulatan negara dan

menjaga keselamatan bangsa serta keutuhan wilayah Negara Kesatuan

Republik Indonesia yang meliputi wilayah darat yang tersebar dan beragam

termasuk pulau-pulau terluar, wilayah yurisdiksi laut hingga meliputi Zona

Ekonomi Eksklusif (ZEE) Indonesia dan landasan kontinen, serta ruang

udara nasional. Selanjutnya, kemampuan pertahanan tersebut terus

ditingkatkan agar memiliki efek penggentar yang disegani untuk mendukung

posisi tawar dalam ajang diplomasi.

Page 85: Bab I Pendahuluan · 2020. 5. 6. · 7 Bab I Pendahuluan b. Jumlah pengadaan barang dan jasa melalui unit layanan pengadaan (ULP) dengan memanfaatkan sistem LPSE yang didahului study

83 Bab III Ara kebijakan, Strategi, kerangka regulasi dan kerangka kelembagaan

Sistem dan strategi pertahanan nasional secara terus menerus disempurnakan

untuk mewujudkan sistem pertahanan semesta berdasarkan kapabilitas

pertahanan agar secara simultan mampu mengatasi ancaman dan memiliki efek

penggentar. Dalam sistem pertahanan semesta tersebut, pertahanan nasional

akan didesain agar mempunyai kemampuan menangkal ancaman di wilayah

terluar Indonesia dan kemampuan untuk mempertahankan wilayah daratan

serta mengawasi dan melindungi wilayah yurisdiksi laut Indonesia dan ruang

udara nasional.

Pemantapan komponen cadangan dan pendukung pertahanan negara dalam

kerangka basis strategi teknologi, dan pembiayaan terus ditingkatkan dalam

proses yang bersifat kontinyu maupun terobosan. Peningkatan kemampuan

komponen dukungan pertahanan tersebut meliputi penguasaan kemampuan

pemanfaatan kondisi sumber daya alam dan buatan, sinkronisasipembangunan

sarana dan prasarana nasional terhadap kepentingan pertahanan, partisipasi

masyarakat madani dalam penyusunan kebijakan pertahanan, komponen bela

negara masyarakat, dukungan mutualisme industri pertahanan nasional secara

langsung maupun kemampuan konversi industri, serta keberlanjutan

pembiayaan melalui rekayasakeuangan.

Perlindungan wilayah yurisdiksi laut Indonesia ditingkatkan dalam upaya

melindungi sumber daya laut bagi kemakmuran sebesar-besarnya rakyat.

Perlindungan terhadap wilayah yurisdiksi laut Indonesia dilakukan dengan

meningkatkan kekuatan dan kemampuan pertahanan untuk melakukan

pengawasan dan penegakan hukum internasional serta meningkatkan

kemampuan deteksi dan penangkalan di laut. Perlindungan wilayah yurisdiksi

udara Indonesia ditingkatkan sebagai upaya untuk menjaga kedaulatan nasional

secara menyeluruh dengan membangun sistem pemantauan dan deteksi

nasional di wilayah udara serta meningkatkan kemampuan menangkal

penerbangan illegal.

Page 86: Bab I Pendahuluan · 2020. 5. 6. · 7 Bab I Pendahuluan b. Jumlah pengadaan barang dan jasa melalui unit layanan pengadaan (ULP) dengan memanfaatkan sistem LPSE yang didahului study

84 Bab III Ara kebijakan, Strategi, kerangka regulasi dan kerangka kelembagaan

Pembangunan keamanan diarahkan untuk meningkatkan profesionalisme Polri

beserta institusi terkait dengan masalah keamanan dan meningkatkan peran

serta masyarakat dalam rangka mewujudkan terjaminnya keamanan dan

ketertiban masyarakat, tertib dan tegaknya hukum, serta terselenggaranya

perlindungan, pengayoman, dan pelayanan masyarakat. Peningkatan

profesionalisme Polri dicapai melalui pembangunan kompetensi pelayanan inti,

perbaikan rasio polisi terhadap penduduk, pembinaan sumber daya manusia,

pemenuhan kebutuhan alat utama, serta peningkatan pengawasan dan

mekanisme kontrol lembaga kepolisian. Arah pengembangan organisasi dan

fungsi kepolisian disesuaikan dengan perubahan kondisi lingkungan strategis

faktor pengendali utamanya adalah antisipasi perkembangan karakter

kewilayahan dan faktor-faktor demografis. Profesionalisme sumber daya

manusia kepolisian ditingkatkan melalui penyempurnaan seleksi, perbaikan

pendidikan dan pelatihan, dan pembangunan spirit of the corps. Peningkatan

profesionalismetersebutdiikutiolehpeningkatanbertahapkesejahteraanaparat

kepolisianmelaluikenaikanpenghasilan,penyediaandanfasilitasirumahtinggal,

jaminan kesehatan, dan tunjangan purna tugas. Peran serta masyarakat dalam

penciptaan keamanan masyarakat akan dibangun melalui mekanisme

pemolisian masyarakat. Pemolisian masyarakat berarti masyarakat turut

bertanggung jawab dan berperan aktif dalam penciptaan keamanan dan

ketertiban dalam bentuk kerjasama dan kemitraan dengan polisi dalam

menjaga keamanan danketertiban.

Peningkatan profesionalisme lembaga intelijen dan kontra intelijen dalam

mendeteksi, melindungi, dan melakukan tindakan pencegahan berbagai

ancaman, tantangan, hambatan, dan gangguan yang berpengaruh terhadap

kepentingan keamanan nasional.

Page 87: Bab I Pendahuluan · 2020. 5. 6. · 7 Bab I Pendahuluan b. Jumlah pengadaan barang dan jasa melalui unit layanan pengadaan (ULP) dengan memanfaatkan sistem LPSE yang didahului study

85 Bab III Ara kebijakan, Strategi, kerangka regulasi dan kerangka kelembagaan

3.2 Arah Kebijakan dan Strategi Polres Enrekang

Arah kebijakan dan strategi Polres Enrekang disusun dengan memperhatikan arah

kebijakan nasional tentang keamanan dan ketertiban dalam negeri. Arah

kebijakan pembangunan nasional tersebut termuat dalamUndang- Undang Nomor

17 Tahun 2007 tentang Rencana PembangunanJangka Panjang Nasional

(RPJPN) 2005-2025, yang berisikan tahapan dan prioritas untuk masing-masing

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN).Dalam RPJPN

2005-2025,RPJMN tahap ke-4 bertujuan untuk mewujudkan masyarakat Indonesia

yang mandiri, maju, adil, dan makmur melalui percepatan pembangunan di

berbagai bidang dengan menekankan terbangunnya struktur perekonomian yang

kokoh berlandaskan keunggulan kompetitif di berbagai wilayah yang didukung

oleh SDM berkualitas dan berdaya saing. Arah kebijakan dan strategi Polres

Enrekang juga disusun dengan mengkaji terlebih dahulu lingkungan strategis yang

sedang terjadi dan yang diproyeksikan akan terjadi, baik secara eksternal maupun

internal. Arah kebijakan kemudian disusun dengan merujuk kepada visi,misi,tujuan

serta sasaran yang telah ditetapkan.

Page 88: Bab I Pendahuluan · 2020. 5. 6. · 7 Bab I Pendahuluan b. Jumlah pengadaan barang dan jasa melalui unit layanan pengadaan (ULP) dengan memanfaatkan sistem LPSE yang didahului study

86 Bab III Ara kebijakan, Strategi, kerangka regulasi dan kerangka kelembagaan

Pencegahan dan penanggulangan terorisme, aksi radikal, konflik sosial dan gangguan kamtibmas lainnya.

Peningkatan disiplin berlalu lintas.

Peningkatan desa/kelurahan sadar kamtibmas

Arah kebijakan dan strategi Polres Enrekang digambarkan sebagai berikut :

Gambar III-1yang diturunkan dari Tujuan Pertama

SasaranStrategis Arah Kebijakan

Tujuan 1

Strategi dari masing-masing arah kebijakan tersebut yaitu:

Peningkatan Keamanan Laut

Menjamin terpeliharanya keamanan dan ketertiban masyarakat di wilayahKabupatenEnrekang

Kehadiran Polri pada lokasi titik rawan kemacetan? (misalnya)

Terwujudnya pemeliharaan keamanan dan ketertiban masyarakat di PolresEnrekang

Page 89: Bab I Pendahuluan · 2020. 5. 6. · 7 Bab I Pendahuluan b. Jumlah pengadaan barang dan jasa melalui unit layanan pengadaan (ULP) dengan memanfaatkan sistem LPSE yang didahului study

87 Bab III Ara kebijakan, Strategi, kerangka regulasi dan kerangka kelembagaan

Tujuan 1: Menjamin terpeliharanya keamanan dan ketertiban masyarakat di Seluruh Wilayah Kabupaten Enrekang.

SasaranStrategis ArahKebijakan Strategi

Terwujudnya pemeliharaankeamanan dan ketertiban masyarakat di Kabupaten Enrekang

Peningkatan kehadiran Polri pada Lokasi perlintasan Kabupaten

Meningkatkan pelacakan dan penangkalan terhadap keluar masuknya orang dan barang di wilayah Perlintasan Kabupaten

Pencegahan dan penanggulangan terorisme, aksiradikal, konflik sosial dan gangguan kamtibmas lainnya.

Memetakan potensi terorisme, aksiradikal, konflik sosial, dan gangguan kamtibmas lainnya.

Melakukan Lidikpamgal dan binluh terfokus kepada potensi terorisme, aksi radikal, konflik sosial dan gangguan kamtibmas lainnya.

Meningkatkan efektivitas penanggulangan terorisme, aksiradikal, konflik sosial dan gangguan kamtibmas lainnya.

Memperkuat sistem managemen pengamananobvitnas dan obvitlainnya.

Page 90: Bab I Pendahuluan · 2020. 5. 6. · 7 Bab I Pendahuluan b. Jumlah pengadaan barang dan jasa melalui unit layanan pengadaan (ULP) dengan memanfaatkan sistem LPSE yang didahului study

88 Bab III Ara kebijakan, Strategi, kerangka regulasi dan kerangka kelembagaan

Menegakkan hukum secara berkeadilan

Terwujudnya penegakkan hukum secara berkeadilan

Pemetaan tindak kejahatan yang melibatkan perempuan dan anak.

Peningkatan disiplin berlalu lintas.

Meningkatkan kesadaran dan disiplin dalam berlalulintas.

Peningkatan desa/kelurahan sadar kamtibmas

Menggerakkan stakeholder terkait, Toga dan Toma dalam mewujudkan desa/kelurahan sadar Kamtibmas.

Partnership potensi masyarakat sadar kamtibmas dalam cegahtangkal kamtibmas dan gakkum terbatas

Gambar III-2 Arah Kebijakan yang diturunkan dari Tujuan Kedua

Arah Kebijakan

Tujuan2 Sasaran Strategis

Strategi dari masing-masing arah kebijakan tersebut yaitu:

Peningkatan pengungkapan kasus Narkoba, siber, korupsi

dan kasus atensi publik.

Page 91: Bab I Pendahuluan · 2020. 5. 6. · 7 Bab I Pendahuluan b. Jumlah pengadaan barang dan jasa melalui unit layanan pengadaan (ULP) dengan memanfaatkan sistem LPSE yang didahului study

89 Bab III Ara kebijakan, Strategi, kerangka regulasi dan kerangka kelembagaan

Tujuan 3 Terselenggaranya layanan publik Polri yang prima

Peningkatan pelayanan prima dan kedekatan dengan masyarakat.

Modernisasi Pelayanan Polri

Modernisasi Sarana dan Prasarana Polri sesuai Teknologi

Modernisasi Sarana dana Prasarana Polri

Tujuan 2: Menegakkan Hukum secara Berkeadilan.

Sasaran Strategis Arah Kebijakan Strategi

Terwujudnyapenegakkan hukum secara berkeadilan

Peningkatan pengungkapan kasus Narkoba, siber, korupsi dan kasus atensi publik.

Pemetaan tindak kejahatan yang melibatkan perempuan dan anak.

Meningkatkan kapasitas dan kapabilitaspenyidik.

Meningkatkan kerjasama antar Instansi

Mempercepat pengungkapan kasus dan penyelesaian perkara tindak pidana Narkoba, siber,korupsi dan kasus atensi publik.

Memperkuat kapabilitas dan kompetensi dalam perlindungan perempuan dananak.

Gambar III-3 Arah Kebijakan yang diturunkan dari Tujuan Ketiga

SasaranStrategis Arah Kebijakan

Strategi dari masing-masing arah kebijakan tersebut yaitu:

Page 92: Bab I Pendahuluan · 2020. 5. 6. · 7 Bab I Pendahuluan b. Jumlah pengadaan barang dan jasa melalui unit layanan pengadaan (ULP) dengan memanfaatkan sistem LPSE yang didahului study

90 Bab III Ara kebijakan, Strategi, kerangka regulasi dan kerangka kelembagaan

Tujuan 3: Modernisasi Pelayanan Polri di Polres Enrekang.

SasaranStrategis ArahKebijakan Strategi

Terselenggaranya layanan publik Polri yang prima di Polres Enrekang

Modernisasi sarana dan prasaranan sesuai teknologiterkini

Peningkatan pelayanan prima dan kedekatan dengan masyarakat.

Modernisasi Sarana dan Prasarana Polri

Meningkatkan inovasi pelayananPolri.

Meningkatkan pendekatan personal dan keterlibatan Polri dalam berbagai acara sosial kemasyarakatan.

Memetakan proritas dan kebutuhan sarana prasarana

Modernisasi Sarana dan Prasarana operasional dan pelayanan Polri

Gambar III-4 Arah Kebijakan yang diturunkan dari Tujuan Keempat

SasaranStrategis Arah Kebijakan

Tujuan 4

Terwujudnya SDM Polri yang di Polres Enrekang profesional Mewujudkan

Polri yang Profesional di Polres Enrekang

Terwujudnya manajemen media dan pengelolaan informasi yang handal

Peningkatan kepercayaan publik melalui manajemen Media

Peningkatan kualitas SDM Polri.

Penguatan Sistem Informasi Polri berbasis big data.

Page 93: Bab I Pendahuluan · 2020. 5. 6. · 7 Bab I Pendahuluan b. Jumlah pengadaan barang dan jasa melalui unit layanan pengadaan (ULP) dengan memanfaatkan sistem LPSE yang didahului study

91 Bab III Ara kebijakan, Strategi, kerangka regulasi dan kerangka kelembagaan

Tujuan 4: Mewujudkan Polri yang Profesional.

SasaranStrategis ArahKebijakan Strategi

Terwujudnya SDM Polri di Polres Enrekang yang professional

Peningkatan kualitas SDMPolri.

Melakukanreformasi pengelolaan SDM secaraprofesional

Meningkatkanmutu pendidikan dan pelatihanPolri.

Meningkatkan kesejahteraanSDM.

Terwujudnya manajemen media dan pengelolaan informasi yang handal

Peningkatan kepercayaan publik melalui manajemen Media.

Penguatan Sistem Informasi Polriberbasis big data pada Polres Enrekang.

Mengelola media konvensional danmedia sosial secara efektif dalam membangun kepercayaanpublik.

Menetralisir berita negatif yangdapat mengganggu kamtibmas.

Melakukan pemutakhiran data kepolisian secaraakurat dan tepatwaktu.

Mengintegrasikan sistem informasi kepolisian daritingkat Polsek sampai ke tingkat Mabes.

Meningkatkan kualitas dan pemanfaatanhasil litbangPolri.

Page 94: Bab I Pendahuluan · 2020. 5. 6. · 7 Bab I Pendahuluan b. Jumlah pengadaan barang dan jasa melalui unit layanan pengadaan (ULP) dengan memanfaatkan sistem LPSE yang didahului study

92 Bab III Ara kebijakan, Strategi, kerangka regulasi dan kerangka kelembagaan

Gambar III- 5 Arah Kebijakan yang diturunkan dari Tujuan Kelima

SasaranStrategis Arah Kebijakan

Tujuan 5

Strategi dari masing-masing arah kebijakan tersebut yaitu:

Reformasi Kelembagaan dan Birokrasi Polri

Menerapkan Manajemen Polri di Polres Enrekang yang Terintegrasi dan

Terwujudnya good governance dan penguatan kelembagaan

Terwujudnya akuntabilitas kinerja anggaran

Penguatan akuntabilitas kinerja Polri

Terwujudnya regulasi dan sistem pengawasan dan bantuan hukum yang efektif

Penguatan regulasi Polri

Page 95: Bab I Pendahuluan · 2020. 5. 6. · 7 Bab I Pendahuluan b. Jumlah pengadaan barang dan jasa melalui unit layanan pengadaan (ULP) dengan memanfaatkan sistem LPSE yang didahului study

93 Bab III Ara kebijakan, Strategi, kerangka regulasi dan kerangka kelembagaan

Tujuan 5: Menerapkan Manajemen Polri yang Terintegrasi dan

Terpercaya

Sasaran Strategis Arah Kebijakan Strategi

Terwujudnya good governance dan penguatan kelembagaan pada Polres Enrekang

Reformasi Kelembagaan dan Birokrasi Polri

Meningkatkanreformasi kelembagaan dan birokrasi Polri yang andal pada Polres Enrekang.

Membangun sistem yang memastikan penerapan nilai-nilaidan kode etikPolri.

Meningkatkan manajemen kinerjaPolri dari tingkat Polres sampai denganPolsek.

Terwujudnya pengelolaan anggaran yang akuntabel

Penguatan akuntabilitas kinerja Polri

Meningkatkan akuntabilitas perencanaan dan penganggaran Polri pada Polres Enrekang

Terwujudnya regulasi dan sistem pengawasan dan bantuan hukum yang efektif

Penguatan regulasi Polri

Memperkuat kerangka regulasi Polri di Polres Enrekang

Memperkuat dukungan dalam memastikan terlaksananya fungsi hukum secara efektif.

Page 96: Bab I Pendahuluan · 2020. 5. 6. · 7 Bab I Pendahuluan b. Jumlah pengadaan barang dan jasa melalui unit layanan pengadaan (ULP) dengan memanfaatkan sistem LPSE yang didahului study

3.3 Kerangka Regulasi

Tabel III-1 Kerangka Regulasi Polres Enrekang

Sasaran Strategis

Regulasi Terkait yang Sudah Ada Kebutuhan Regulasi Keterangan

1 2 3 4 Terwujudnya pemeliharaan keamanan dan ketertiban masyarakat di Polres Enrekang

UU darurat Nomor 12 tahun 1951 tentang Senjata Api danBahan Peledak;

Perkap Nomor 8 Tahun 2012 tentang Pengawasan dan Pengendalian Senjata Api untuk Kepentingan Olah Raga;

Perkap Nomor 2 Tahun 2008 tentang Pengawasan dan Pengendalian dan Pengamanan Bahan Peledak Komersil;

Perkap Nomor 9 Tahun 2011 tentang Sistem dan Manajemen Operasional Polri.

Rancangan Peraturan Pemerintah tentang Perizinan dan Kegiatan Masyarakat (Baintelkam Polri);

SatIntelkam Bag Ops

PP 43 Tahun 2012 tentang Tata Cara Pelaksanaan Korwa Bin Polsus, PPNS dan Bentuk–bentuk PAM Swakarsa;

Perkap Nomor 23 Tahun 2007 tentang Sistem Keamanan Lingkungan;

Perkap Nomor 24 Tahun 2007 tentang Sistem Manajemen Pengamanan Organisasi,

Revisi Perkap Nomor 23 Tahun 2007tentang Sistem Keamanan Lingkungan. (Baharkam Polri);

Penyusunan Pedoman PenilaianPenerapan Sistem manajemen Swakarsa berdasarkan Perkap Nomor 24 Tahun 2007 (BaharkamPolri);

Penyusunan Pedoman Pelatihan Sistem Manajemen Pengamanan Swakarsa organisasi,

SatSabhara

Pam Obvit

SatBinmas

Bab III Ara kebijakan, Strategi, kerangka regulasi dan kerangka kelembagaan 94

Page 97: Bab I Pendahuluan · 2020. 5. 6. · 7 Bab I Pendahuluan b. Jumlah pengadaan barang dan jasa melalui unit layanan pengadaan (ULP) dengan memanfaatkan sistem LPSE yang didahului study

79 Bab III Ara kebijakan, Strategi, kerangka regulasi dan kerangka kelembagaan

Sasaran Strategis

Regulasi Terkait yang Sudah Ada

Kebutuhan Regulasi Keterangan

1 2 3 4 Perusahaan dan/atau

Instansi/Lembaga Pemerintah;

Perkap Nomor 2 Tahun 2014 tentang BimtekPolsus.

perusahaan dan atau instansi/Lembaga pemerintah (Baharkam Polri);

SOP tentang OperasiBina Waspada (Baharkam Polri);

SOP tentang Operasi Bina Taruna (BaharkamPolri);

SOP tentang Turjawali bagi Polsus (Baharkam Polri);

SOP Penyimpanan, Pemeliharaan dan penggunan Senpi bagi Polsus (BaharkamPolri).

PP Nomor 80 Tahun 2012 tentang Tata Cara Pemeriksaan Kendaraan Bermotor diJalan;

Perkap Nomor 9 Tahun 2012 tentang Surat IzinMengemudi;

Perkap No 12 Tahun 2007 tentang Mobil Unit Pelayanan SIM Keliling.

Perkap tentang Penandaan SIM Pelanggar Lalulintas (Korlantas Polri);

Perkap tentang Penindakan Pelanggaran Lalulintas dengan Electronic Law Enforcement (ETLE);

Perkap tentang Pengaturan, Penjagaan dan Patroli (TURJALI) lalu lintas (KorlantasPolri);

SatLantas

Perkap tentang Pengawalan Lalulintas. (Korlantas Polri);

Perkap tentang Lampu isyarat dan Sirine. (Korlantas Polri);

Revisi Perkap No 12 Tahun 2007 tentangMobil

95

Page 98: Bab I Pendahuluan · 2020. 5. 6. · 7 Bab I Pendahuluan b. Jumlah pengadaan barang dan jasa melalui unit layanan pengadaan (ULP) dengan memanfaatkan sistem LPSE yang didahului study

80 Bab III Ara kebijakan, Strategi, kerangka regulasi dan kerangka kelembagaan

Sasaran Strategis

Regulasi Terkait yang Sudah Ada

Kebutuhan Regulasi Keterangan

1 2 3 4 Unit Pelayanan SIM

Keliling. (KorlantasPolri);

Terwujudnya penegakkan hukum secara berkeadilan

Perkap Nomor 3 Tahun 2008 tentang Pembentukan Ruang Pelayanan Khususdan Tata Cara Pemeriksaan Saksi dan/atau Korban TindakPidana;

Perkap Nomor 10 Tahun 2009 tentang Tata Cara dan Persyaratan Permintaan Pemeriksaan Tehnis Kriminalistik TKP dan Laboratoris Kriminalistik Barang Bukti Kepada Laboratorium Forensik Polri;

Perkap No 8 Tahun2014 tentang Perubahan Atas Perkap Nomor 10 Tahun 2010 tentang Tata CaraPengelolaan Barang Bukti di Lingkungan Polri;

Perkap No 15 Tahun 2010 tentang Penyelenggaraan Pusat Informasi Kriminal di Lingkungan Polri;

Perkap No 20 Tahun 2010 tentang Korwas PPNS;

Revisi Perkap No 3 Tahun 2008 tentang Pembentukan Ruang Pelayanan Khusus dan Tata Cara Pemeriksaan Saksi dan atau Korban Tindak Pidana (Bareskrim Polri);

Revisi Perkap Nomor 10 Tahun 2009 tentang Tata Cara dan Persyaratan Permintaan Pemeriksaan Tehnis Kriminalistik TKP dan Laboratoris Kriminalistik Barang Bukti kepada Laboratorium Forensik Polri (Bareskrim Polri);

Revisi Perkap No 15 Tahun 2010 tentang Penyelenggaraan Pusat Informasi Kriminal di Lingkungan Polri (BareskrimPolri);

Revisi Perkap No 20 Tahun2010 tentang Korwas PPNS (Bareskrim Polri);

Revisi Perkap No 14 Tahun 2012 tentang Manajemen Penyidikan Tindak Pidana (Bareskrim Polri);

tentang Standart Kompetensi Penyidik Polri (BareskrimPolri);

Sat Reskrim

SatNarkoba

96

Page 99: Bab I Pendahuluan · 2020. 5. 6. · 7 Bab I Pendahuluan b. Jumlah pengadaan barang dan jasa melalui unit layanan pengadaan (ULP) dengan memanfaatkan sistem LPSE yang didahului study

Sasaran Strategis

Regulasi Terkait yang Sudah Ada

Kebutuhan Regulasi Keterangan

1 2 3 4 Perkap No 14Tahun

2012 tentang Manajemen Penyidikan Tindak Pidana.

Perkap tentang Mekanisme Pengangkatan Penyidik dan Penerbitan Keputusan Penyidik (BareskrimPolri);

Perkap tentang Pedoman Administrasi Penyidikan Tindak Pidana (Bareskrim Polri);

Perkap tentang Standar Kompetensi Pemeriksa Forensik (Bareskrim Polri).

UU Nomor 2 Tahun2002 tentangPolri Pasal 41;

Perkap Nomor 4 Tahun 2017 tentang Penugasan Anggota di Luar Struktur OrganisasiPolri;

Rancangan Peraturan Pemerintah tentang Perbantuan TNI. (Sops Polri dan DivkumPolri);

BanKum

Terselenggaranya layanan publik Polri yang prima di PolresEnrekang

UU Nomor 2 Tahun 2002 tentang Kepolisian Negara Kesatuan Republik Indonesia;

UU Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik;

UU Nomor 40 Tahun 1999 tentangPers;

Revisi UU No 2 Tahun 2002 tentang Polri (DivkumPolri);

Revisi Perkap Nomor 3 Tahun 2008 tentang Pembentukan Ruang Pelayanan Khusus dan Tata Cara Pemeriksaaan Saksi dan atau Korban Tindak Pidana.(Bareskrim Polri);

Bankum

Sat Reskrim

SatNarkoba

Sat Sabhara

Sat Sabhara (Pam Obvit)

Bab III Ara kebijakan, Strategi, kerangka regulasi dan kerangka kelembagaan 97

Page 100: Bab I Pendahuluan · 2020. 5. 6. · 7 Bab I Pendahuluan b. Jumlah pengadaan barang dan jasa melalui unit layanan pengadaan (ULP) dengan memanfaatkan sistem LPSE yang didahului study

Sasaran Strategis

Regulasi Terkait yang Sudah Ada

Kebutuhan Regulasi Keterangan

1 2 3 4 Perkap nomor 3Tahun

2008tentang Pembentukan Ruang Pelayanan Khusus dan Tata Cara Pemeriksaaan Saksi dan atau korban TindakPidana;

Perkap tentang Layanan Polisi 110 (Baharkam Polri);

Perkap tentang Pengamanan VIP dan Capres/Cawapres (BaharkamPolri);

SatBinmas

SatSabhara

Perkap Nomor8 Tahun 2010 tentang Tata Cara Lintas Ganti danCara Bertindak dalam Penanggulangan Huru Hara.

Perkap tentang Pengamanan Kepariwisataan (Baharkam Polri);

Perkap tentang pengamanan Kawasan Tertentu (BaharkamPolri);

Perkap tentang Standarisasi Penerbangan Polri (Korpolairud Baharkam Polri);

Perkap tentang Tata cara Penanganan Pengaduan di Lingkungan Polri (ItwasumPolri);

Perkap tentang Penyelesaian Sengketa Informasi (Divhumas Polri);

Perkap tentang Tata Cara Pelayanan Informasi Media Massa oleh Polri (Divhumas Polri);

Revisi Perkap Nomor 8 Tahun 2010 tentang Tata Cara Lintas Ganti dan Cara Bertindak dalam Penanggulangan Huru Hara (KorbrimobPolri).

Bab III Ara kebijakan, Strategi, kerangka regulasi dan kerangka kelembagaan 98

Page 101: Bab I Pendahuluan · 2020. 5. 6. · 7 Bab I Pendahuluan b. Jumlah pengadaan barang dan jasa melalui unit layanan pengadaan (ULP) dengan memanfaatkan sistem LPSE yang didahului study

Sasaran Strategis

Regulasi Terkait yang Sudah Ada

Kebutuhan Regulasi Keterangan

1 2 3 4 Terwujudnya manajemen media dan pengelolaan informasi yang handal

Perkap Nomor 1 Tahun 2016 tentang Penyelenggaraan Penelitian, Pengkajian, dan Pengembangan di LingkunganPolri.

Perkap tentang Penyelenggaraan Sistem Informasi di Lingkungan Polri (Divhumas Polri);

Perkap tentang Penggunaan dan Alokasi Frekuensi Radio di Lingkungan Polri (Div TIK Polri);

SubbagHumas

SiTIPOL

Perkap tentang Penggunaan dan Alokasi Internet Protokol (IP) Address di Lingkungan Polri (Div TIKPolri).

UU Nomor 33 Tahun 2009 tentang Perfilman.

Perkap tentang Mekanisme Perizinan/Rekomendasi Pengambilan Gambar/Filming/Shooting yang berkaitan dengan tugas –tugas Kepolisian. (Divhumas Polri);

SubbagHumas

Terwujudnya SDM Polri di Polres Enrekang yang professional

UU Nomor 2 Tahun 2002 tentang Kepolisian Negara Kesatuan Republik Indonesia;

Rancangan Perpres tentang Ikatan DinasPolri (SSDMPolri);

Rancangan Peraturan Pemerintah tentang Administrasi Keanggotaan Polri (SSDMPolri);

Perkap tentang Seleksi Pengendalian Pendidikan Pengembangan Polri (SSDMPolri);

Perkap tentang Penjaminan Mutu Pendidikan dan Pelatihan Polri (LemdiklatPolri);

Bag Sumda

Perkap Nomor 10 Tahun 2016 tentang Penerimaan Anggota Polri;

Perkap Nomor 5 Tahun 2016 tentang AssessmentCenter;

Perkap Nomor 16 Tahun 2012 tentang Mutasi Jabatan di LingkunganPolri;

Bab III Ara kebijakan, Strategi, kerangka regulasi dan kerangka kelembagaan 99

Page 102: Bab I Pendahuluan · 2020. 5. 6. · 7 Bab I Pendahuluan b. Jumlah pengadaan barang dan jasa melalui unit layanan pengadaan (ULP) dengan memanfaatkan sistem LPSE yang didahului study

Bab III Ara kebijakan, Strategi, kerangka regulasi dan kerangka kelembagaan 86

86 105

Sasaran Strategis

Regulasi Terkait yang Sudah Ada

Kebutuhan Regulasi Keterangan

1 2 3 4 Perkap Nomor 19

Tahun 2010 tentang PelatihanPolri;

Perkap Nomor 4 Tahun 2010 tentang SisdikPolri;

Perkap Nomor 20 Tahun 2007 tentang Standar Komponen Pendidikan Pembentukan Pangembangan di LingkunganPolri;

Perkap Nomor 4 Tahun 2009 tentang Dewan Pendidikandan PelatihanPolri;

Perkap Nomor 19 Tahun 2010 tentang Penyelenggaraan PelatihanPolri;

Perkap Nomor 19 Tahun 2006 tentang Pedoman PelaksanaanPelatihan Penggunaan VCD Fungsi Teknis Kepolisian;

Perkap Nomor 19 Tahun 2007 tentang Kurikulum Pendidikan Sespati Polri dan SespimPolri;

Surat Edaran Kapolri Nomor: SE/17/XII/2016 tentang Gratifikasi di LingkunganPolri;

Revisi Perkap tentang Kurikulum Pendidikan Pengembangan Polri (Lemdiklat Polri);

Revisi Perkap No 20 Tahun 2007 tentang Standar Komponen Pendidikan Pembentukan Pangembangan di Lingkungan Polri (Lemdiklat Polri);

Revisi Perkap No 4 Tahun 2009 tentang Dewan Pendidikan dan Pelatihan Polri (LemdiklatPolri);

Perkap tentang Penilaian Pendidikan Polri (Lemdiklat Polri);

Perkap tentang Penjaminan Mutu Pendidikan dan Pelatihan Polri (LemdiklatPolri);

Revisi Perkap No 19 Tahun 2010 tentang Penyelenggaraan Pelatihan Polri (Lemdiklat Polri);

Revisi Perkap No 19 Tahun 2006 tentang Pedoman Pelaksanaan Pelatihan Penggunaan VCD Fungsi Teknis Kepolisian (Lemdiklat Polri);

Revisi Perkap No 19 Tahun 2007 tentang Kurikulum Pendidikan Sespati Polri dan Sespim Polri (LemdiklatPolri);

100

Page 103: Bab I Pendahuluan · 2020. 5. 6. · 7 Bab I Pendahuluan b. Jumlah pengadaan barang dan jasa melalui unit layanan pengadaan (ULP) dengan memanfaatkan sistem LPSE yang didahului study

Bab III Ara kebijakan, Strategi, kerangka regulasi dan kerangka kelembagaan 86

86 105

Sasaran Strategis

Regulasi Terkait yang Sudah Ada

Kebutuhan Regulasi Keterangan

1 2 3 4 Perkap Nomor 6

Tahun 2017 tentang SOTK MabesPolri;

Perkap Nomor 2 Tahun 2016 tentang Tata Cara Penyelesaian Pelanggaran Disiplin AnggotaPolri.

Perkap tentang Pedoman Penyusunan Standar dan Akreditasi Profesi Polri (Lemdiklat Polri).

Terwujudnya good governance dan penguatan kelembagaan pada Polres Enrekang

Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja InstansiPemerintah;

Perkap No 22 dan 23 Tahun 2010 Tentang SOTK Polda dan Polres;

Perkap Tentang Pengelolaan Sistem Akuntabilitas Kinerja di LingkunganPolri

Revisi Perkap No 6 Tahun 2017 tentang SOTKPolri

Revisi Perkap No 22dan 23 Tahun 2010 Tentang SOTK Polda dan Polres (Srena Polri);

Bag Ren

Terwujudnya pengelolaan anggaran yang akuntabel

Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 196 /PMK.02/2015 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Keuangan Nomor 143/PML.02/2015 tentang Petunjuk Penyusunan dan Penelaahan Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian Negara/Lembaga dan Pengesahan Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran

Si keu

101

Page 104: Bab I Pendahuluan · 2020. 5. 6. · 7 Bab I Pendahuluan b. Jumlah pengadaan barang dan jasa melalui unit layanan pengadaan (ULP) dengan memanfaatkan sistem LPSE yang didahului study

Bab III Ara kebijakan, Strategi, kerangka regulasi dan kerangka kelembagaan 86

86 105

Sasaran Strategis

Regulasi Terkait yang Sudah Ada

Kebutuhan Regulasi Keterangan

1 2 3 4 Terwujudnya regulasi dan sistem pengawasan dan bantuan hukum yang efektif

- Surat Edaran tentang Gratifikasi di Lingkungan Polri;

Siwas

SiPropam

Bankum

3.4 KerangkaKelembagaan

Tabel III-2 Kerangka Kelembangaan Polres Enrekang

Sasaran Strategis

Kelembangaan Terkait yang Sudah Ada Kebutuhan Kelembagaan Keterangan

1 2 3 4 Terwujudnya pemeliharaan keamanan dan ketertiban masyarakat di Polres Enrekang

Sat Intelkam

Satt Sabhara

PamObvit

SatBinmas

Bag Ops

Penguatan Binmas di tingkat Satwil hingga Pulau- Pulau Kecil Terluar

Penguatan HTCK tingkat Satwil terhadaprumpun Bakamla

Penguatan Command Center dikewilayahan

Penguatan fungsi Intelijen Polsek;

Penguatan koordinasi Intelijen.

Penguatanunit Binmas Polsek;

Penguatan fungsi preemtif pada tingkat Polsek dengan penggelaran 1 anggota Bhabinkamtibmas1 desa/kelurahan.

102

Page 105: Bab I Pendahuluan · 2020. 5. 6. · 7 Bab I Pendahuluan b. Jumlah pengadaan barang dan jasa melalui unit layanan pengadaan (ULP) dengan memanfaatkan sistem LPSE yang didahului study

Bab III Ara kebijakan, Strategi, kerangka regulasi dan kerangka kelembagaan 86

86 105

Sasaran Strategis

Kelembangaan Terkait yang Sudah Ada

Kebutuhan Kelembagaan Keterangan

1 2 3 4 Sat Lantas Penguatan fungsi

pencegahan dan rekayasa lalu lintas sampai dengan tingkat Polsek.

Penguatan fungsi penegakan hukum di bidang lalu lintas sampai dengan tingkatPolsek.

Terwujudnya penegakkan hukum secara berkeadilan

SattReskrim

SatNarkoba

Sat Sabhara

Pembentukan Scientific Crime Investigation (SCI) yang mengintegrasikan fungsi-fungsi Forensik di Polres Enrekang

Penguatan fungsi penyidikan sampai dengan tingkat Polsek.

Penguatan fungsi pengawasan penyidikan pada tingkat Polres.

Terselenggaranya layanan publik Polri yang prima di Polres Enrekang

Sat Lantas

Sat Intelkam

SatReskrim

Sat Narkoba

SiPropam

Bag Sumda

SiTIPOL

Pembentukan Dit PPA hingga kewilayahan

Penguatan Sumber Daya Polri pada tingkat Polres danPolsek;

Penguatan Teknologi Informasi dalam pelayanan publik;

Terbangunnya pelayanan publik berbasis teknologi informasi.

Menjangkau seluruh Fungsi dan Polsek jajaran

103

Page 106: Bab I Pendahuluan · 2020. 5. 6. · 7 Bab I Pendahuluan b. Jumlah pengadaan barang dan jasa melalui unit layanan pengadaan (ULP) dengan memanfaatkan sistem LPSE yang didahului study

Bab III Ara kebijakan, Strategi, kerangka regulasi dan kerangka kelembagaan 86

86 105

Sasaran Strategis

Kelembangaan Terkait yang Sudah Ada

Kebutuhan Kelembagaan Keterangan

1 2 3 4 Terwujudnya SDM Polri di Polres Enrekangyang profesional

- -

Modernisasi Subbag sarpras Pembentukan Struktur ULP pada SOTK diPolres Enrekang

PenguatanAlkom

Sarana dan SiTIPOL

prasarana sesuai

teknologi terkini

Terwujudnya manajemen media dan pengelolaan informasi yang handal

Bag Ops Penguatan fungsi Kerma pada tingkat kewilayahan;

Monev TupoksiKerma

Terwujudnya good governance dan penguatan kelembagaan pada Polres Enrekang

Bag Ren Revisi SOTK tingkat Satwil (Polres dan Polsek):

a. penataan DSP Satwil disesuaikan dengan ABK.

b. perubahan nomenklatur dan literatur Satwil disesuaikan dengan struktur dan ketentuan yangberlaku;

c.penataan struktur jabatan.

Pembentukan dan peningkatan tipe Satwil (Polres, Polsek dan Polsubsektor);

Penataan Tipe Satwil (Polsek dan Polsubsektor);

104

Page 107: Bab I Pendahuluan · 2020. 5. 6. · 7 Bab I Pendahuluan b. Jumlah pengadaan barang dan jasa melalui unit layanan pengadaan (ULP) dengan memanfaatkan sistem LPSE yang didahului study

Bab III Ara kebijakan, Strategi, kerangka regulasi dan kerangka kelembagaan 86

86 105

Sasaran Strategis

Kelembangaan Terkait yang Sudah Ada

Kebutuhan Kelembagaan Keterangan

1 2 3 4

Penataan daerah hukum Satwil (Polres dan Polsek);

Pemutakhirandata Satwil;

Pembentukan Polsubsektordaerah hukumPolda

Terwujudnya pengelolaan anggaran yang akuntabel

- -

Terwujudnya regulasi dan sistem pengawasanyang efektif

- -

7 (Tujuh ) Program Terobosan (Breaktrough) Kapolres Enrekang :

Kapolres Enrekang mencanangkan 8 (delapan) program terobosan (Breaktrought) di Polres Enrekang

yang berorientasi pada kearifan lokal : Sipakatau, Sipakalabbi, Sipakainga, yaitu;

1) Kunjungan Silaturahmi dalam mesjid

Program ini dibuat karena melihat penduduk yang ada di Kabupaten Enrekang mencapai 99%

beragama Muslim, adapun selebihnya adalah masyarakat pendatang, oleh karena itu maksud dan

tujuan dilaksanakannya program ini adalah agar terjalin silaturahmi dengan tokoh agama dan

masyarakat Kabupaten Enrekang di mesjid-mesjid diwilayah hukum Polres Enrekang dan

membentuk masyarakat Enrekang yang berakhlak serta tidak mudah terpengaruh aliran sesat,

terorisme yang sudah banyak berkembang saat ini di Indonesia. Kuda Mas ini dilaksanakan pada

setiap hari Jumat di tingkat Polres Enrekang dan Polsek jajaran.

2) Patroli Biru

Program ini dibuat dalam rangka memberikan pelayanan perlindungan dan pengayoman kepada

masyarakat Kabupaten Enrekang dengan melaksanakan patroli Roda Dua

Page 108: Bab I Pendahuluan · 2020. 5. 6. · 7 Bab I Pendahuluan b. Jumlah pengadaan barang dan jasa melalui unit layanan pengadaan (ULP) dengan memanfaatkan sistem LPSE yang didahului study

Bab III Ara kebijakan, Strategi, kerangka regulasi dan kerangka kelembagaan 86

86 105

dan Patroli Roda Empat yang menggunakan lampu Rotator Biru secara rutin siang dan malam

pada tempat-tempat rawan macet, laka, kriminalitas dan pelanggaran lainnya serta memberikan

penyuluhan kepada masyarakat Kabupaten Enrekang sehingga tercipta situasi kamtibmas yaang

aman dan tenteram di Kabupaten Enrekang.

3) Polisi Peduli Pelajar

Program ini dibuat dalam rangka memberikan penyuluhan secara rutin dari tingkat Polres

Enrekang sampai Polsek jajaran kepada siswa/siswi/pelajar disekolah-sekolah di wilkum Polres

Enrekang agar dapat memahami tata tertib berlalu-lintas, kenakalan remaja, pornografi dan

narkoba serta mengadakan razia Ranmor dan Sajam unntuk menghindari tawuran antar sekolah.

4) Mabbulo sibatang;

Program ini dibuat dengan memamfaatkan potensi karakteristik Kabupaten Enrekang dengan

melaksanakan giat polisi beserta dengan Instansi terkait, tokoh masyarakat, Tokoh Agama, Tokoh

Adat, Tokoh Pendidikan dan LSM, duduk bersama untuk bermusyawarah dalam menjaga situasi

kamtibmas agar tetap kondusif.

5) Police care;

Program ini dibuat dalam rangka Kepedulian Sosial personil Polres Enrekang kepada masyarakat

yang mengalami kesulitan, tertimpa bencana atau musibah dengan memberikan bantuan.

6) Wisata Religi;

Program ini mencakup giat revolusi mental dan pesantren kilat yang bertujuan untuk meningkatkan

keimanan dan ketaqwaan personil Polres Enrekang kepada Allah SWT sehingga berahlak mulia

dan berbudi pekerti yang luhur dalam kehidupan pribadi, bermasyarakat, berbangsa dan

bernegara.

106

Page 109: Bab I Pendahuluan · 2020. 5. 6. · 7 Bab I Pendahuluan b. Jumlah pengadaan barang dan jasa melalui unit layanan pengadaan (ULP) dengan memanfaatkan sistem LPSE yang didahului study

Bab IV :Target Kinerja dan kerangka Pendanaan 88

Bab IV Target Kinerja dan KerangkaPendanaan Bab IV Target Kinerja dan Kerangka Pendanaan

“Anggaran yang

dikelola dengan baik

tidak hanya

mencerminkan kualitas

ekonomi yang baik,

tapi mencerminkan

martabat suatu

bangsa yangbaik.”

Sri Mulyani

Indrawari

Page 110: Bab I Pendahuluan · 2020. 5. 6. · 7 Bab I Pendahuluan b. Jumlah pengadaan barang dan jasa melalui unit layanan pengadaan (ULP) dengan memanfaatkan sistem LPSE yang didahului study

Bab IV :Target Kinerja dan kerangka Pendanaan 89

4.1 Target Kinerja

Untuk mewujudkan visi dan misi Kepolisian Resort Enrekang, serta mendukung tercapainya

kebijakan pada level nasional, Kepolisian Republik Indonesia menetapkan 5 (lima) tujuan dan

telah dilengkapi dengan 9 (sembilan) sasaran strategis, yang merupakan kondisi yang ingin

dicapai secara nyataoleh Kepolisian Resort Enrekang dan mencerminkan pengaruh atas

ditimbulkannya hasil (outcome) dari satu atau beberapa program. Adapun untuk mengetahui

tingkat keberhasilan pencapaiannya, setiap sasaran strategis indikator kinerjautama.

Tabel IV-1 Indikator Kinerja dan Target

SASARAN STRATEGI Indikator Kinerja Utama Baseline Target

2019 2020 2021 2022 2023 2024

IK UTAMA

STAKEHODER

SI Keamanan dan Ketertiban Kab. Enrekang

IKU1 Indeks Keamanan dan Ketertiban Kab. Enrekang

75.20 76.33 76.50 77.00 78.00

IK PENUNJANG

INTERNAL PROCESS

SS1 Pemeliharaan Keamanan dan Ketertiban Masyarakat

IKP1 Indeks Harkamtibmas 75 70 76 70 75

1 Rasio Potensi Gangguan 0.64 0.71 0.75 0.83 0.85

2 Response Time 19 Menit

19 Menit

18 Menit

18 Menit

18 Menit

3 Tingkat Keberhasilan penanganan konflik

12.6 12.55 12.55 12.55 12.6

4 Tingkat Kesiapan Pengelaran pasukan

11.1 11.67 12.05 13.52 13.9

5 Indeks keselamatan dijalan/ road safety index

90% 90% 90% 90% 90%

a Keamanan 24% 24% 24% 24% 24%

1 Jumlah Polantas per panjang jalan

20% 20% 20% 20% 20%

2 jumlah tabrakan yg diakibatkan karena melampaui batas kecepatan

4% 4% 4% 4% 4%

b Keselamatan 12% 12% 12% 12% 12%

1 Presentase tingkat kematian di jalan

12% 12% 12% 12% 12%

Page 111: Bab I Pendahuluan · 2020. 5. 6. · 7 Bab I Pendahuluan b. Jumlah pengadaan barang dan jasa melalui unit layanan pengadaan (ULP) dengan memanfaatkan sistem LPSE yang didahului study

Bab IV :Target Kinerja dan kerangka Pendanaan 90

SASARAN STRATEGI Indikator Kinerja Utama Baseline Target

2019 2020 2021 2022 2023 2024

c Ketertiban 40% 40% 40% 40% 40%

1 Presentase jumlah tilang yang dikeluarkan akibat tidak ada kelengkapan surat-surat mengemudi

25% 25% 25% 25% 25%

2 Presentase tingkat kepatuhan terhadap rambu lalu lintas

15% 15% 15% 15% 15%

d Kelancaran 5% 5% 5% 5% 5%

1 Jumlah troublespot 3% 3% 3% 3% 3%

2 Tingkat penurunan troublespot

2% 2% 2% 2% 2%

6 Persentase Desa/ Kelurahan sadar Kantibmas

80% 80% 80% 80% 80%

7 crime Rate / crime clock 30.31 32.26 33.18 34.54 31.37

SS2 Layanan Publik Polres Enrekang yang Prima

IKP2 Indeks Kepuasan Layanan Publik Polres Enrekang

73 77 80 84 86

1 Kwalitas Pelayanan ( senyum, sapa,salam)

67.1 69.56 71.54 72.82 73.7

a Sat Sabhara (Pam OBVIT)

67.1 69.56 71.54 72.82 73.7

- Kepuasan Pengamanan Obvitnas, Kegiatan Nasional/Internasional dan Pariwisata

67.1 69.56 71.54 72.82 73.7

b Sat Intelkam 82.1 84.25 84.53 85.42 86.8

- Kepuasan masyarakat pada pelayanan SKCK

82.1 84.25 84.53 85.42 86.8

c Sat Lantas 80.20 80.50 80.70 81.05 81.27

- Total Rata Rata dari Kualitas Pelayanan SIM, STNK, BPKB

80.20 80.50 80.70 81.05 81.27

d SPKT 67 69 65 70 75

- Meningkatnya kepuasan masyarakat terhadap pelayanan Kepolisian terutama dalam hal pembuatan Laporan polisian

67 69 65 70 75

2 Kecepatan Pelayanan SOP SOP SOP SOP SOP

Page 112: Bab I Pendahuluan · 2020. 5. 6. · 7 Bab I Pendahuluan b. Jumlah pengadaan barang dan jasa melalui unit layanan pengadaan (ULP) dengan memanfaatkan sistem LPSE yang didahului study

Bab IV :Target Kinerja dan kerangka Pendanaan 91

SASARAN STRATEGI Indikator Kinerja Utama Baseline Target

2019 2020 2021 2022 2023 2024

(Servis level Agreement)

a Sat Sabhara (Pam OBVIT)

SOP SOP SOP SOP SOP

- Kecepatan Pengamanan Obvitnas, Kegiatan Nasional/Internasional dan Pariwisata

25 menit

25 menit

25 menit

25 menit

25 menit

b Sat Intelkam SOP SOP SOP SOP SOP

- Kecepatan pelayanan SKCK

30 menit

30 menit

30 menit

30 menit

30 menit

c Sat Lantas

- Kecepatan Pelayanan SIM;

170 menit

170 menit

170 menit

170 menit

170 menit

- Kecepatan Pelayanan STNK;

120 menit

120 menit

120 menit

120 menit

120 menit

- Kecepatan Pelayanan BPKB

120 menit

120 menit

120 menit

120 menit

120 menit

d SPKT SOP SOP SOP SOP SOP

- Kecepatan pelayanan Kepolisian terutama dalam hal pembuatan Laporan polisian

20 menit

20 menit

20 menit

20 menit

20 menit

SS3 Penegakkan Hukum yang Berkeadilan

IKP3 Indeks Gakkum 95.68 88.82 91.02 90.91 92.64

1 Crime Total 162 170 168 165 163

2 crime clearance 155 151 153 150 150

3 Crime Index 95.68 88.82 91.02 90.91 92.64

INNOVATION

SS4 Profesionalisme SDM

IKP4 Indeks Profesionalitas SDM 65.8 66.25 66.5 66.75 67

a Kualifikasi dan Pemenuhan DSP

34 35 35 40 45

- Presentase Pemenuhan DSP

34 35 35 40 45

b Kompetensi 75 75 75 75 75

- Kompetensi Pegawai 75 75 75 75 75

c Kinerja 60 60 60 60 60

- Nilai SMK 40 40 40 40 40

- Nilai PPK 20 20 20 20 20

d Disiplin 82 83 85 86 88

- Tingkat pemberian reward dan punishment

82 83 85 86 88

Page 113: Bab I Pendahuluan · 2020. 5. 6. · 7 Bab I Pendahuluan b. Jumlah pengadaan barang dan jasa melalui unit layanan pengadaan (ULP) dengan memanfaatkan sistem LPSE yang didahului study

Bab IV :Target Kinerja dan kerangka Pendanaan 92

SASARAN STRATEGI Indikator Kinerja Utama Baseline Target

2019 2020 2021 2022 2023 2024

SS5 Sarana dan Prasarana yang Modern

IKP5 Survey Kepuasan Penggunaan Alkom

65 (B) 68(B) 70(B) 72 (B) 75(B)

IKP6 Presentase penyelesaian perawatan Alkom

15% 20% 22% 23% 25%

IKP7 Persentase Ketepatan Waktu melakukan Perawatan Alkom

75% 75% 75% 75% 75%

IKP 8 Persentase Pemenuhan Pembangunan Bangunan Polres dan Polsek

55% 60% 70% 75% 80%

IKP 9 Persentase Pemenuhan Ketersediaan ADK pada Almatsus Polres

50% 60% 65% 70% 75%

SS6 Penguatan Manajemen Data dan Informasi

IKP 10 Persentase Berita Negatif yang Diklarifikasi

71,5 75 75,5 80 85,5

AKUNTABILITAS DAN KINERJA

SS7 Good Governance dan Clean Goverenment

IKP 11 Nilai SAKIP 74,10 74,12 74,40 74,60 75,10

IKP 12 Level Kapabilitas APIP 1 1 1 2 2

IKP 13 Opini BPK atas LK WTP WTP WTP WTP WTP

IKP 14 Nilai RBP 75% 75% 80% 80% 85%

SS8 Akuntabilitas Pengelolaan Anggaran

IKP 15 Nilai Kinerja Anggaran 97% 98% 97% 98% 97%

IKP 16 Persentase Penyerapan Anggaran

75% 75% 80% 80% 80%

SS9 Regulasi dan Sistem Pengawasan yang Efektif

IKP 17 Presentase Penanganan Pengaduan Masyarakat

75% 75% 80% 80% 80%

IKP 18 Presentase Penyelesaian Masalah Hukum

64% 70% 75% 78% 80%

Dalam rangka mencapai sasaran-sasaran strategis tersebut, telah ditetapkan beberapa

Program di lingkungan Kepolisian Resort Enrekang, yaitu sebagai berikut:

1. Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis LainnyaPolri

2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana AparaturPolri

3. Program Pengawasan dan Peningkatan Akuntabilitas AparaturPolri

4. Program Pengembangan Strategi Keamanan danKetertiban

5. Program Pemberdayaan PotensiKeamanan

Page 114: Bab I Pendahuluan · 2020. 5. 6. · 7 Bab I Pendahuluan b. Jumlah pengadaan barang dan jasa melalui unit layanan pengadaan (ULP) dengan memanfaatkan sistem LPSE yang didahului study

Bab IV :Target Kinerja dan kerangka Pendanaan 93

6. Program Pemeliharaan Keamanan dan KetertibanMasyarakat

7. Program Penyelidikan dan Penyidikan TindakPidana

8. Program Pengembangan HukumKepolisian

4.2. Kerangka Pendanaan

Untuk dapat melaksanakan arah kebijakan, strategi, dan program pemeliharaan

keamanan dan ketertiban, serta mencapai target sasaran utama sebagaimana

disebutkan dalam Bab terdahulu, dibutuhkan dukungan kerangka pendanaan yang

memadai. Pendanaan pembangunan akan bersumber dari pemerintah (APBN dan

APBD, Dana Alokasi Khusus/DAK), swasta, perbankan/non perbankan, dan masyarakat.

Pendanaan APBN KKP akan digunakan untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat,

yakni fokus pada pada kepentingan untuk memberikan keamanan kepada masyarakat.

Sementara itu dilakukan penguatan sinergi pendanaan antara Polri, K/L terkait serta

APBD. Pendanaan juga diharapkan dapat dilakukan melalui operasionalisasi Lembaga

Pengelola Modal Usaha Kelautan dan Perikanan (LPMUKP) serta kredit yang disalurkan

melaui perbankan. Secara terinci kerangka pendanaan menurut program dan kegiatan

sebagaimana Lampiran I.

Sasaran Strategis Keluaran Sumber

Pendanaan Keterangan

1 2 3 4 Terwujudnya pemeliharaan keamanan dan ketertiban masyarakat di Polres Enrekang

Melaksanakan pengkajian Struktur OrganisasidanTataKerja(SOTK) di lingkunganPolri;

Pembentukan, peningkatan dan penghapusan satuan tingkat pusat melalui RevisiPerpresNomor52Tahun2010tentang SOTK Polri; Revisi Perkap Nomor 21 Tahun 2010 tentang SOTK pada Tingkat Mabes Polri;

Pembentukan, peningkatan dan penghapusan satuan tingkatkewilayahan

RM

PNBP

Page 115: Bab I Pendahuluan · 2020. 5. 6. · 7 Bab I Pendahuluan b. Jumlah pengadaan barang dan jasa melalui unit layanan pengadaan (ULP) dengan memanfaatkan sistem LPSE yang didahului study

Bab IV :Target Kinerja dan kerangka Pendanaan 94

Sasaran Strategis Keluaran Sumber

Pendanaan Keterangan

1 2 3 4 melalui Revisi Perkap Nomor 22 Tahun 2010

tentang SOTK pada Tingkat Polda dan Perkap Nomor 23 Tahun 2010 tentangSOTK pada Tingkat Polres danPolsek;

Pembentukan, peningkatan dan penghapusan satuan tingkat kewilayahan melalui Revisi Perkap Nomor 14 Tahun 2018 tentang SOTK pada tingkatPolda;

Meningkatkan kemampuan Polri untuk mengamankan wilayah perairan pada poros maritim di tingkatkewilayahan;

Melakukan pembangunan Polsek dan/atau pos-pos pengamanan secarabertahap;

Meningkatkan koordinasi dan kerja sama dengan Badan Nasional Pengelola Bea Cukai, Imigrasi, Karantina, TNI dan PemerintahDaerah;

Meningkatkan keamanan wilayahperbatasan darat dan perairan melalui penguatan Polsek/Subsektor yang ada di wilayah perbatasan;

Menambah kapal tipe B dan tipe C secara bertahap sebagai upaya penguatan alat transportasi perairanPolri;

Meningkatkan keamanan perairan melalui penguatan Polsek wilayahpantai

Meningkatkan peran dan fungsi intelijen keamanan Polri yang mampu memberikan informasi dan saran tindak secara rahasia, cepat danakurat;

Peningkatan kapabilitas personel, anggaran dan teknologiintelijen;

Menggalang daya cegah dan daya tangkal warga masyarakat terhadap setiap bentuk gangguanKamtibmas;

Menguatkan program Polmas dengan penggelaran satu Bhabinkamtibmas satu desa/kelurahan;

Meningkatkan kemampuan penanganan konflik sosial (vertikal/horisontal) dengan mengutamakan pencegahan dan memberikan perlindungan yang berkeadilan terhadap kelompok minoritas dan kelompok rentan;

Page 116: Bab I Pendahuluan · 2020. 5. 6. · 7 Bab I Pendahuluan b. Jumlah pengadaan barang dan jasa melalui unit layanan pengadaan (ULP) dengan memanfaatkan sistem LPSE yang didahului study

Bab IV :Target Kinerja dan kerangka Pendanaan 95

Sasaran Strategis Keluaran Sumber

Pendanaan Keterangan

1 2 3 4 Meningkatkan kemampuan penanganan

separatisme, radikalisme dan intoleransi melalui kegiatan preemtif danpreventif;

Membangun dan memberdayakan pengamanan swakarsa serta meningkatkan pelibatanpublik;

Meningkatkanpelayananmasyarakatdengan mengembangkan Polmas untuk menjangkau seluruh komunitas pada daerah-daerah perbatasan pulau antar daerah di Sulawesi Selatan;

Meningkatkan kemampuan pencegahan kejahatan melalui penguatan kegiatan fungsi intelijen, fungsi Binmas dan fungsiSabhara;

MenghadirkananggotaPolri di tengah-tengah masyarakat saat dibutuhkan dan di setiap kegiatanmasyarakat.

Mengembangkan NTMC, RTMC dan TMC yangterintegrasi;

Memantapkan sistem online data pelanggaran dan kecelakaan lalu lintas yang terintegrasi;

Pemantauan arus lalu lintas sebagai data dasar evaluasi dan pengkajian trouble spot dan black spot dalam mengurangi titik titik lokasi rawan kemacetan dan rawan kecelakaan lalulintas;

Melakukan kajian black spot kecelakaan lalu lintas dan angkutan jalan pada daerah rawan kecelakaan lalulintas;

Penyidikan kecelakaan lalu lintas dengan pemanfaatan teknologi Traffic Accident Analysis;

Mengembangkan program road safety/safety ridding;

Membangun sistem edukasi berbasis teknologi yang mudah diakses oleh publik dan pemangkukepentingan;

Menggelar operasi kepolisian di bidang lalu lintas secaratematis;

melaksanakan kampanye keselamatan lalu lintas.

Page 117: Bab I Pendahuluan · 2020. 5. 6. · 7 Bab I Pendahuluan b. Jumlah pengadaan barang dan jasa melalui unit layanan pengadaan (ULP) dengan memanfaatkan sistem LPSE yang didahului study

Bab IV :Target Kinerja dan kerangka Pendanaan 96

Sasaran Strategis Keluaran Sumber

Pendanaan Keterangan

1 2 3 4

Terwujudnya penegakkan hukum secara berkeadilan

Peningkatan kemampuan penyidikmelalui pendidikan latihan dan sertifikasi;

Pemenuhan peralatan yang mendukung dilaksanakannya penyidikan secarailmiah;

Meningkatkan dan mengintensifkan pengungkapan kasus-kasus menonjol yang meresahkan masyarakat dan menjadi perhatianpublik;

Meningkatkan kemampuan Polri Polda Sulawesi Selatan dalam penanganan penyalahgunaanNarkobasertabekerjasama dengan BNN dalam hal pencegahan penyalahgunaanNarkoba;

Meningkatkan kemampuan Polri Polda Sulawesi Selamatan dalam penanganan terorisme melalui kegiatan penyelidikan dan penyidikan serta peningkatan koordinasi dengan BNPT dalam hal pencegahan dan deradikalisasi;

meningkatkan kapabilitas Polri pada Polres Enrekang dalam penanganan tindak pidana korupsi melalui penguatan kelembagaan dan peningkatkan kerja sama dengan KPK, Kejaksaan, BPK, BPKP, PPATK dan Stakeholderlainnya;

Mengamankan program prioritas nasional dan paket kebijakan ekonomipemerintah;

Membangun kekuatan cadangan (stand by force) tingkat Polres Enrekang;

mengoptimalkan kekuatan cadangan (stand by force) pada masing-masing kesatuan Brimob untuk setiap saat siapdigerakkan;

Meningkatkan pergerakan dengan mobilitas cepat melalui dukungan dan pengadaan sarana prasarana angkutan udara, laut maupundarat;

Membentuk sistem rayonisasi dalam rangka penanganan tahap awal gangguan keamanan berintensitas tinggi(kontinjensi);

Mengembangkan kemampuan penyidikan secarailmiahpenyidiksampaidengantingkat Polres;

Meningkatkan kemampuan penyidikdalam mengolah TKP dengan menggunakan metode ilmiah;

RM

PNBP

Page 118: Bab I Pendahuluan · 2020. 5. 6. · 7 Bab I Pendahuluan b. Jumlah pengadaan barang dan jasa melalui unit layanan pengadaan (ULP) dengan memanfaatkan sistem LPSE yang didahului study

Bab IV :Target Kinerja dan kerangka Pendanaan 97

Sasaran Strategis Keluaran Sumber

Pendanaan Keterangan

1 2 3 4 Meningkatkan sarana prasarana penyidikan

yang memenuhi standar investigasi tindak pidana secarailmiah.

Terselenggaranya layanan publik Polri yang prima di Polres Enrekang

Meningkatkan kualitas pelayanan publik berbasis teknologi melalui pelaksanaan program quickwins;

Memenuhi kebutuhan personel dan sarana prasarana pada titik-titik pelayananpublik;

RM

PNBP

Membangun budaya pelayanan dan membuka ruang partisipasi publik dengan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi;

Meningkatkanpelayananpublik di bidang Regident pengemudi dan kendaraan bermotor berbasis teknologi dengancara:

a. penggelaran Satpas online;

b. penggelaran sistem STNK online;

c. penggelaran sistem BPKB online.

Membangun sistem pelayanan publik secara online dalam rangka pelaporan gangguan Kamtibmas, penerbitan SKCK,perizinan /pemberitahuan kegiatan masyarakat dan penerbitan perizinan di bidang senjata api non organik Polri/TNI dan bahan peledak komersial;

Membangun dan memberdayakan pengamananswakarsa;

Meningkatkan kemampuan personel Polri Polres Enrekang dan satuan dan sarana prasarana;

Terwujudnya SDM Polri yang profesional

Melaksanakan rekrutmen dengan prinsip Bersih, Transparan, Akuntabel dan Humanis (BETAH) dengan proaktif untuk memperoleh calon Polisi yangberkualitas;

Mempedomani kebijakan minimal zero growth dalam penyelenggaraan rekrutmen personel Polri pada Polres Enrekang dan mempertimbangkan pengarusutamaan gender;

RM

PNBP

Page 119: Bab I Pendahuluan · 2020. 5. 6. · 7 Bab I Pendahuluan b. Jumlah pengadaan barang dan jasa melalui unit layanan pengadaan (ULP) dengan memanfaatkan sistem LPSE yang didahului study

Bab IV :Target Kinerja dan kerangka Pendanaan 98

Sasaran Strategis Keluaran Sumber

Pendanaan Keterangan

1 2 3 4 Rasionalisasi dan realokasi personel Polri

tingkat Polda ke Polres dan Polsek untuk tugaspelayanan;

Menyusun database postur Polri sesuai kondisi saat ini dan ke depan, yang akan digunakan sebagai acuan atau landasan kebijakan minimal zero growthPolri;

Pengkajian kebijakan terhadap pengembangan SDM, sistem danmetode

Melakukan penataan dalam pembinaan personel Polres Enrekang melalui teknologi informasi berdasarkan merit system dan rekam jejak dalam hal rekrutmen, seleksi pendidikan danmutasi;

Menyelenggarakan uji kompetensi jabatan yang bertujuan meningkatkan produktivitas dan kualitas kinerja dengan sistem computer assistedtest;

Mengikutsertakan personel pada pendidikan, pelatihan, kursus-kursus di dalam dan luar negeri serta pelatihan fungsi teknis pada satuan kewilayahan guna meningkatkan profesionalisme Polri di Polres Enrekang;

melalui pendidikan dan latihan fungsipada setiap Satker pembina fungsi dan Kesatuan Operasional Dasar/Polres;

Percepatan Reformasi Birokrasi Polri pada setiap satuan kerja melalui penilaian Indeks Tata Kelola dengan memberikan reward and punishment;

Menyusun Blue Print kebutuhan minimal standard pelayanan publik (persyaratan, waktu, biaya/tarif, sarana prasarana, kompetensi, pengawasan dan pengaduan) secara bottom up berdasarkan kondisi geografis wilayah dan tantangan tugas mulai dari tingkat Polsek sampai dengan tingkat MabesPolri;

Melakukan penguatan kelembagaan melalui penyusunanstrukturorganisasidantatakerja Polri yang tepat ukuran (right size) dan tepat masa berlakunya (right period); menyusun tipologi satuan kewilayahan berdasarkan kondisi geografis wilayah dan tantangan tugas;

Page 120: Bab I Pendahuluan · 2020. 5. 6. · 7 Bab I Pendahuluan b. Jumlah pengadaan barang dan jasa melalui unit layanan pengadaan (ULP) dengan memanfaatkan sistem LPSE yang didahului study

Bab IV :Target Kinerja dan kerangka Pendanaan 99

Sasaran Strategis Keluaran Sumber

Pendanaan Keterangan

1 2 3 4

Menginventarisir dan menyusun kebutuhan personel danperlengkapannya;

Menyusun standardisasi Daftar Susunan Personel dan Peralatan Polri sesuai dengan analisa bebankerja;

Memberikan penyuluhan dan bantuanhukum bagi personel Polri pada Polres Enrekang;

Meningkatkan sinergi dengan Kementerian/Lembagaterkait;

Mengusulkan peningkatan tunjangan kinerja dan tunjangan bagi anggota di wilayah perbatasan;

Meningkatkan kualitas jaminan kesehatan bagipegawaiPolrimelaluikerjasamadengan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) kesehatan dan Kementerian Kesehatan;

Meningkatkan fasilitas kesehatan Polri di Polres Enrekang;

Menyediakan perumahan dinas bagipegawai Polri secarabertahap;

Kerjasama dengan Kementerian Pekerjaan

Umum dan Perumahan Rakyat (KemenPU- Pera) dalam rangka pembangunan perumahan bagi pegawaiPolri;

memberikan keterampilan kewirausahaan kepadapegawaiPolriPolres Enrekangyangakan memasuki masapensiun;

Page 121: Bab I Pendahuluan · 2020. 5. 6. · 7 Bab I Pendahuluan b. Jumlah pengadaan barang dan jasa melalui unit layanan pengadaan (ULP) dengan memanfaatkan sistem LPSE yang didahului study

Bab IV :Target Kinerja dan kerangka Pendanaan 100

Sasaran Strategis Keluaran Sumber

Pendanaan Keterangan

1 2 3 4

Modernisasi sarana dan prasarana sesuai teknologiterkini

Memenuhi kebutuhan minimal alat materiil khusus (Almatsus) Polres yang modern;

Menetapkan standardisasi perlengkapan perorangan dan kesatuan Polres Enrekang yang disesuaikan dengan kondisi geografis wilayah dan diselaraskan dengan tantangantugas;

RM

PNBP

Menyusun standar minimal Almatsus Polri pada Polres Enrekang dalam rangka Pelayanan Publik sebagai landasan pengambilan keputusan kebijakan di bidang pengadaan dan pengembangan alat perlengkapanPolri;

Optimalisasi pengelolaan aset Polda melalui Sistem Informasi Manajemendan Akuntansi Barang Milik Negara (SIMAK- BMN), Arsip Data Komputer (ADK) dan pengelolaan barang bukti yang sudah memiliki kekuatan hukumyang

Membangun pusat informasi keamanan secara nasional yangterintegrasi;

Membangun fasilitas kekuatan cadangan (stand by force) tingkat Polres Enrekang;

Membangun fasilitas penanganan terorisme;

Melanjutkan pembangunan fasilitas kantor pelayanan publik (Polda, Polres, Polsek dan Polsubsektor) dan fasilitas pendidikan.

Melakukan kajian dalam rangka memenuhi persyaratan untuk dibangunnya laboratorium forensik di tingkat pusat dancabang;

Page 122: Bab I Pendahuluan · 2020. 5. 6. · 7 Bab I Pendahuluan b. Jumlah pengadaan barang dan jasa melalui unit layanan pengadaan (ULP) dengan memanfaatkan sistem LPSE yang didahului study

Bab IV :Target Kinerja dan kerangka Pendanaan 101

Sasaran Strategis Keluaran Sumber

Keterangan

Pendanaan

1 2 3 4

Pembangunan Laboratorium Forensik serta peralatan forensik sesuai kebutuhan secarabertahap;

PembuatanprototipeAlmatsusPolripada Polres Enrekang;

Modernisasi teknologi kepolisian dilakukan melalui penelitian dan pengembangan antara lain: laboratorium forensik, laboratorium siber, Inafis, psikologi forensik, kedokteran forensik, sistem informasi kriminalnasional;

Melaksanakan kerja sama dan pengembangan secara teknis dengan Kementerian/Lembaga melalui pemanfaatan database kependudukan dan database informasikriminal;

Menggelar jaringan komunikasi sampai dengan tingkat Polsek untuk mendukung sistem pelaporanKamtibmas;

Menggelar jaringan back-up untuk jaringan backbone Polri pada Polres Enrekang sebagai penunjang sistem kepolisian;

Terwujudnya manajemen media dan pengelolaan informasi yang handal

Mendorong pemanfaatanteknologi keamanan swakarsa oleh stakeholder terkait dan masyarakat;

Meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap kinerja Polri pada Polres Enrekang dan soliditas kesatuan melalui penerangan Internal daneksternal;

RM

PNBP

Membangun kemitraan melalui kerja sama dengan stakeholders dalam mengelola isu krisis media baik konvensional, digital maupun elektronik serta penyebaran/diseminasi informasi digital melalui media online dan mediasosial;

Membangun dan mengembangkan Keterbukaan Informasi Publik (KIP) melalui Pengelolaan Informasi dan Dokumentasi (PID) yang berbasis teknologi guna mewujudkan layanan informasi publik yang profesional, transparan danakuntabel;

Meningkatkan kemampuan penanganan konflik sosial (konflik horizontalmaupun

Page 123: Bab I Pendahuluan · 2020. 5. 6. · 7 Bab I Pendahuluan b. Jumlah pengadaan barang dan jasa melalui unit layanan pengadaan (ULP) dengan memanfaatkan sistem LPSE yang didahului study

Bab IV :Target Kinerja dan kerangka Pendanaan 102

Sasaran Strategis Keluaran Sumber

Pendanaan Keterangan

1 2 3 4 vertikal) dengan mengutamakan pencegahan

dan memberikan perlindungan yang berkeadilanterhadapkelompokminoritasdan kelompokrentan;

Meningkatkan kemampuan penanganan separatisme baik melalui pencegahan maupun penegakan hukum secara profesional;

Mewujudkan digital security system melalui pengembangan pusat Komando kendali Komunikasi dan Informasi (K3I/Command Centre) yang terkoneksi denganstakeholder;

Mengoptimalkan National Traffic Management Center (NTMC) sebagai pusat Komando Kendali Komunikasi dan Informasi (K3I) yang terkoneksi dengan instansi terkait serta melanjutkan pengembangan Regional Traffic Management Center (RTMC) dan Traffic Management Center (TMC) di satuan wilayah;

Mengembangkan sistim komunikasi perkantoran berbasis Internet Protocol untuk mendukung koordinasi antara satuan kerja di Polres Enrekang dan satuan kerja kewilayahan secara efektif danefisien;

Mengembangkansistemkomunikasiberbasis radio untuk mendukung operasi kepolisian dengan mempertimbangkan kondisi geografis, keamanan serta karakter penggunaan di setiap fungsi danwilayah;

Terwujudnya good governance dan penguatan kelembagaan pada Polres Enrekang

Melaksanakan Revolusi Mental, khususnya mengembangkanbudayaantikorupsiinternal Polri pada Polres Enrekang, melalui penunjukan role model, memasukkan kurikulum anti korupsi pada seluruh jenjang pendidikan Polri;

RM

PNBP

Terwujudnya pengelolaan anggaran yang handal

Menyusun rencana kebutuhan dan alokasi anggaran

RM

Terwujudnya regulasi dan sistem pengawasan yang efektif

Meningkatkan integritas anggota Polri di Polres Enrekang dan membangun budaya anti korupsi serta sebagai pelopor tertib sosial di ruang publik dalam rangka revolusi mental anggota Polri;

RM

PNBP

Page 124: Bab I Pendahuluan · 2020. 5. 6. · 7 Bab I Pendahuluan b. Jumlah pengadaan barang dan jasa melalui unit layanan pengadaan (ULP) dengan memanfaatkan sistem LPSE yang didahului study

Bab IV :Target Kinerja dan kerangka Pendanaan 103

Sasaran Strategis Keluaran Sumber

Pendanaan Keterangan

1 2 3 4 membentuk sistem pengawasan dan Tim

Internal Anti Korupsi untuk menekan budaya korupsi;

Mengefektifkan pelaksanaan Wasrik rutin, Wasrik khusus dan Wasrik dengan tujuan tertentu;

Mengoptimalkan koordinasi dan kerjasama internal dan eksternal untuk memperkuat pengemban fungsipengawasan;

Meningkatkandisiplin,ketertibandanperilaku anggota Polri Pada Polres Enrekang melalui penegakandisiplindankodeetikprofesiPolri;

Memperbaiki sistem komplain masyarakat secaraonline.

Page 125: Bab I Pendahuluan · 2020. 5. 6. · 7 Bab I Pendahuluan b. Jumlah pengadaan barang dan jasa melalui unit layanan pengadaan (ULP) dengan memanfaatkan sistem LPSE yang didahului study

Bab V : Penutup 1

dikosongkanBab VPenutup Bab V Penutup

“Gantungkan cita- cita

mu setinggi langit

!Bermimpilah setinggi

langit.Jika engkau jatuh,

engkau akanjatuh di

antara bintang- bintang”

Soekarno

Page 126: Bab I Pendahuluan · 2020. 5. 6. · 7 Bab I Pendahuluan b. Jumlah pengadaan barang dan jasa melalui unit layanan pengadaan (ULP) dengan memanfaatkan sistem LPSE yang didahului study

Bab V : Penutup 2

Rancangan Rencana Strategis Kepolisian Resor Enrekang tahun 2020-

2024 merupakan perencanaan jangka menengah Polres Enrekang,yang

disusun dengan menjabarkan visi, misi, tujuan, dan sasaran strategis Polres

Enrekang dalam mendukung agenda pembangunan nasional.

Dokumen ini merupakan dokumen hidup yang perlu direviu secara berkala

sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku, lingkungan

strategis, dan arah bijak Pores.

Oleh karena itu, peran aktif dari seluruh Unit Kerja dan personel

PolresEnrekang sangat diperlukan kontribusinya untuk mengimplementasi

Rancangan Renstra Polres Enrekang Tahun 2020-2024 dalam pelaksanaan

tugasnya. Sehingga keamanan dan ketertiban nasional dapat terpelihara.

1. Kaedah Pelaksana

a. mengutamakan sistem pelayanan prima dengan menghadirkan negara

(Polisi) ke tengah-tengah masyarakat, yakni memberikan pelayanan

secara cepat, tepat, murah dan tidak diskrimininasi, dengan tetap

mengedepankan standar etika yangtinggi;

b. pentingnya mengutamakan tindakan preemtifdan humanis sebagai

civilian police menuju democratic policing;

c. mengedepankan strategi community policing. Perkembangan ke depan,

perlu dilakukan perubahan pola upaya penanganan dari tindakan reaktif

menjadi proaktif agar tercipta suasana kondusif dengan meminimalkan

jatuhnya korban, serta tetap berkomitmen terhadap efisiensianggaran;

d. selalu membangun kemitraan melalui sistem sinergi polisional dengan

kementerian, lembaga, serta kearifan lokal lainnya, sebagai

implementasi strategi Polmas dalam kegiatan pemberdayaan

masyarakat guna menciptakan masyarakat tertib hukum.

Page 127: Bab I Pendahuluan · 2020. 5. 6. · 7 Bab I Pendahuluan b. Jumlah pengadaan barang dan jasa melalui unit layanan pengadaan (ULP) dengan memanfaatkan sistem LPSE yang didahului study

Bab V : Penutup 3

2. Autentifikasi dandistribusi

a. autentifikasi Rancanagan Renstra Polres Enrekang berikut merupakan

jabaran dari RPJMN, yang telah disahkan oleh Kapolres Enrekang

sebagai pimpinan lembaga Daerah sekaligus sebagai pejabat

penggunaanggaran;

b. distribusi, selanjutnya akan didistribusikan kepada seluruh unit kerja

untukdijabarkan kedalam Rencana Kerja(Renja)tahunan dan dipedomani

oleh penanggung jawab program guna pencapaian outcome.

Enrekang, Oktober 2019

KEPALA KEPOLISIAN RESOR ENREKANG

IBRAHIM AJI, S.I.K AJUN KOMISARIS BESAR POLISI NRP 78050945

Page 128: Bab I Pendahuluan · 2020. 5. 6. · 7 Bab I Pendahuluan b. Jumlah pengadaan barang dan jasa melalui unit layanan pengadaan (ULP) dengan memanfaatkan sistem LPSE yang didahului study

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA)

KEPOLISIAN RESORT ENREKANG

TAHUN 2020-2024

Page 129: Bab I Pendahuluan · 2020. 5. 6. · 7 Bab I Pendahuluan b. Jumlah pengadaan barang dan jasa melalui unit layanan pengadaan (ULP) dengan memanfaatkan sistem LPSE yang didahului study

ii

Enrekang, Oktober 2019 KEPALA KEPOLISIAN RESORT ENREKANG

IBRAHIM AJI, S.I.K AJUN KOMISARIS BESAR POLISI NRP 76010875

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, atas rahmat dan karuniaNya sehingga Rencana Strategis ( Renstra) Kepolisian Resort Enrekang 2020-2024 dapat tersusun sesuai dengan amanat Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan PembangunanNasional.

Susunan Renstra Polres Enrekang 2020-2024 terdiri dari visi, misi, tujuan, sasaran, arah kebijakan, strategi, program dan kegiatan, kerangka regulasi, kerangka kelembagaan, serta kerangka pendanaan sesuai dengan tugas dan fungsi Kepolisian Republik Indonesia yang menyesuaikan dengan dinamika lingkungan strategis.

Kami menyampaikan ucapan terima kasih sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan Rancangan Renstra Polres Enrekang 2020-2024. Kami harap seluruh target yang telah ditetapkan dalam Renstra ini dapat tercapai sehingga keamanan dan ketertiban masyarakat Kabupaten Enrekang meningkat dan terpelihara menuju Enrekang,Maju,Aman dan Sejahtera (EMAS).

Kata Pengantar

Page 130: Bab I Pendahuluan · 2020. 5. 6. · 7 Bab I Pendahuluan b. Jumlah pengadaan barang dan jasa melalui unit layanan pengadaan (ULP) dengan memanfaatkan sistem LPSE yang didahului study

iii

Daftar Isi

KATAPENGANTAR II

PERATURAN KEPALA KEPOLISIAN RESORT ENREKANG TENTANG RANCANGAN RENCANA STRATEGIS KEPOLISIAN REPUBLIK INDONESIA TAHUN 2020-2024

DAFTAR GAMBAR

RINGKASAN EKSEKUTIF

IV

V

BAB I PENDAHULUAN 1 1.1 KONDISI UMUM

4

1.2 POTENSI PERMASALAHAN 45

BAB II VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN STRATEGIS 51 2.1 VISI

52

2.2 MISI 53 2.3 TUJUAN 54 2.4 SASARAN STRATEGIS 56

BAB III ARAH KEBIJAKAN, STRATEGI, KERANGKA REGULASI, DAN KERANGKA KELEMBAGAAN 63 3.1 ARAH KEBIJAKAN DAN STARTEGI NASIONAL

64

3.2 ARAH KEBIJAKAN DAN STRATEGI POLRES ENREKANG 66 3.3 KERANGKA REGULASI 75 3.4 KERANGKA KELEMBAGAAN 83

BAB IV TARGET KINERJA DAN KERANGKA PENDANAAN 88 4.1 TARGET KINERJA

89

4.2 KERANGKA PENDANAAN 93

BAB V PENUTUP 104 LAMPIRAN

107

I. MATRIK KINERJA DAN PENDANAAN POLRES ENREKANG TAHUN 2020 - 2024 107

II. KERANGKA REGULASI 114

III. KERANGKA KELEMBAGAAN 122

Daftar Isi

Page 131: Bab I Pendahuluan · 2020. 5. 6. · 7 Bab I Pendahuluan b. Jumlah pengadaan barang dan jasa melalui unit layanan pengadaan (ULP) dengan memanfaatkan sistem LPSE yang didahului study

iv

Gambar I-1 Keterkaitan Renstra PolridanRPJMN 3

Gambar I-9 Tabel Kejadian Bencana 3TahunTerakhir 32

Gambar I-10 Tabel JmlhPnddkJptMenurutKelompokUmurdanJenisKelaminthn 2018---------33

Gambar I-2 Proyeksi Komposisi Penduduk KabupatenEnrekangpadaTahun2018-2020 34

Gambar II-1 Hubungan keterkaitan Impact, Tujuan, danSasaranStrategis 57

Gambar II- 2 Peta Strategi PolresEnrekangLevel0 58

Gambar III-1 yang diturunkan dariTujuanPertama 67

Gambar III-2 Arah Kebijakan yang diturunkan dariTujuanKedua 69

Gambar III-3 Arah Kebijakan yang diturunkan dariTujuanKetiga 70

Gambar III-4 Arah Kebijakan yang diturunkan dariTujuanKeempat 71

Gambar III-5Arah Kebijakan yang diturunkan dariTujuanKelima 73

Grafik I-0PenambahanKebutuhan Minimal AlmatsusTahun 2015 - 2018 7

Grafik I-1PelanggaraKodeEtikProfesiPolriTahun 2017 - 2018 9

Grafik I-2Respon Time PolresEnrekangTahun 2015 - 2018 15

Grafik I-3Nilai IKM PelayananPublik Poles EnrekangTahun 2015 - 2018 16

Grafik I-4PengaduanMasyarakatTrhadapPelayanan Poles EnrekangTahun 2015 - 2018 18

Grafik I-5PenyelesaianPermasalahanSosialOlehBhabinkamtibmasTahun 2017 - 2018 22

Grafik I-6Fatalitas Korban LakaLantasTahun 2015 - 2018 25

Grafik I-7Rekapitulasi Data PenyelesaianTndakPidanaNarkobaTahun 2015 - 2018 26

Tabel I-0PerbandinganPelanggaranKodeEtik 2017 - 2018 9

Tabel I-1PerbandinganPelanggarandisiplin 2017 - 2018 11

Tabel I-2Perbandingan Ratio 1:575 polresdanpolsekjajarantahun 2018 12

Tabel I-3PerbandinganJumlahpersonilpolresdanpolsekjajarantahun 2017 - 2018 13

Tabel I-4PerbandinganUnjuk Rasa tahun 2015 - 2018 19

Tabel I-5PerbandinganJumlahBhabindanjumlahDesa/Keltahun 2015 - 2018 20

Tabel I-6PerbandinganLakaLantastahun 2015 - 2018 24

Tabel I-7 Rekapitulasi data PenyelesaianTindakPidanaUmumtahun 2015 - 2018 26

TabelI-8RekapitulasidatapenyelesaiantindakpidanaKorupsitahun2015-2018 28

Tabel III-1 Kerangka RegulasiPolresEnrekang 75

Tabel III-2 KerangkaKelembangaanPolresEnrekang 83

Tabel IV-1 Indikator KinerjadanTarget 89

Daftar Gambar , Grafik dan Tabel

Page 132: Bab I Pendahuluan · 2020. 5. 6. · 7 Bab I Pendahuluan b. Jumlah pengadaan barang dan jasa melalui unit layanan pengadaan (ULP) dengan memanfaatkan sistem LPSE yang didahului study

v

Ringkasan Eksekutif

Sebagai alat negara yang berperan dalam memelihara keamanan dan ketertiban masyarakat, menegakkan hukum, serta memberikan perlindungan, pengayoman, dan pelayanan kepada masyarakat, Polri perlu memberikan jaminan kepada masyarakat akan keamanan dan ketertiban nasional.

Dalam rangka memberikan jaminan keamanan dan ketertiban nasional kepada masyarakat, PolresEnrekang menyusun Rancangan Rencana Strategis (Ran Renstra). Renstra PolresEnrekang digunakan sebagai rencana lima tahunan Polres untuk mencapai visi dan melaksanakan misi dengan tujuan dan sasaran strategis, serta arah kebijakan disertai dengan indikator-indikator pengukurnya.

Ringkasan Eksekutif

Page 133: Bab I Pendahuluan · 2020. 5. 6. · 7 Bab I Pendahuluan b. Jumlah pengadaan barang dan jasa melalui unit layanan pengadaan (ULP) dengan memanfaatkan sistem LPSE yang didahului study

vi

Ran Renstra PolresEnrekang 2020- 2024 ini merupakan Renstra tahap akhir dari Grand Strategi Polri 2005-2025 yang sudah masuk pada tahap Exellence. Renstra PolresEnrekangsebelumnya menekankan pada pemantapan kelembagaan dan pelayanan Polri kearah professional, modern, dan terpercaya. Implementasi Renstra sebelumnya telah berhasil mengembangkan PolresEnrekang sesuai visi dan misi yang ditetapkan dalam Renstra tersebut, meskipun masih terdapat capaian yang harus ditingkatkan.

Sebagai kelanjutan Renstra sebelumnya, Ran Renstra PolresEnrekang2020-2024 menekankan pada peran Polri yaitu sebagai fungsi pemerintahan negara dibidangpemeliharaan keamanan dan ketertiban masyarakat, penegakkan hukum, perlindungan, pengayoman, dan pelayanan kepada masyarkat. Berdasarkan hal di atas maka Renstra tersebut dirancang dengan melihat kondisi umum PolresEnrekang, yaitu capaian kinerja dari Renstra sebelumnya, tugas dan fungsi PolresEnrekang, kondisi keamanan dan peran institusiPolri.

Page 134: Bab I Pendahuluan · 2020. 5. 6. · 7 Bab I Pendahuluan b. Jumlah pengadaan barang dan jasa melalui unit layanan pengadaan (ULP) dengan memanfaatkan sistem LPSE yang didahului study
Page 135: Bab I Pendahuluan · 2020. 5. 6. · 7 Bab I Pendahuluan b. Jumlah pengadaan barang dan jasa melalui unit layanan pengadaan (ULP) dengan memanfaatkan sistem LPSE yang didahului study

107

Lampiran

I. Matriks Kinerja dan Pendanaan Polres Enrekang Tahun2020-2024 KODE PROGRAM/KEGIATAN SASARAN

PROGRAM/KEGIATAN

INDIKATOR PROGRAM DAN KEGIATAN TARGET PROGRAM DAN KEGIATAN ALOKASI BASELINE PROGRAM DAN KEGIATAN (dlm ribuan Rupiah) ALOKASI KET

2020 2021 2022 2023 2024 APBNP 2020 2021 2022 2023 2024 2020-2024

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16

01 Dukma dan

Pelayanan Tugas

Teknis Lainnya Polri

menyelenggarakan

fungsi manajemen

kinerja Polri secara

optimal dengan

melaksanakan kegiatan

perencanaan,

pelaksanaan,

pengendalian,

pelaporan, pelayanan

internal dan

pembayaran gaji yang

dilaksanakan secara

tepat waktu, akuntabel

dan terintegrasi antara

Mabes Polri dan

kewilayahan.

a. jumlah kebijakan yang dapat 16 16 17 17 18 23.012.039 27.614.447 33.137.377 39.764.805 47.717.766 171.246.434

mengoptimalkan unit kerja pelaksana

teknis

b. % kebijakan yang berpihak pada

masyarakat

85% 90% 90% 100% 100%

c. jumlah aparatur yang dikelola

pengembangan

80% 85% 90% 95% 100%

karirnya yang diberikan

penghargaan/sanksi

sesuai kinerja.

d. % perencanaan dan penganggaran 100% 100% 100% 100% 100%

berdasarkan kerangka pengeluaran

jangka

menengah dengan kinerja secara

terpadu

e. % pengelolaan keuangan yang

akuntabel dan

92% 94% 96% 98% 100%

tepat waktu

f. % unit kerja yang menerapkan

administrasi

90% 90% 95% 95% 100%

secara akuntabel

g. % peraturan Kapolri yang selaras di

tingkat

90% 90% 95% 95% 100%

Mabes dan Kewilayahan

h. % kecukupan operasional 84% 88% 92% 99% 97%

Lampiran

Page 136: Bab I Pendahuluan · 2020. 5. 6. · 7 Bab I Pendahuluan b. Jumlah pengadaan barang dan jasa melalui unit layanan pengadaan (ULP) dengan memanfaatkan sistem LPSE yang didahului study

108

KODE PROGRAM/KEGIATAN SASARAN

PROGRAM/KEGIATAN

INDIKATOR PROGRAM DAN KEGIATAN TARGET PROGRAM DAN KEGIATAN ALOKASI BASELINE PROGRAM DAN KEGIATAN (dlm ribuan Rupiah) ALOKASI KET

2020 2021 2022 2023 2024 APBNP 2020 2021 2022 2023 2024 2020-2024

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16

pelaksanaan tugas

pelayanan internal

3070 Penerangan

Masyarakat

Terlaksananya

penerangan Masyarakat

Jumlah Layanan Penerangan Masyarakat 12 Lap 12 Lap 12 Lap 12 Lap 12 Lap 108.000 114,492.0 137,390.4 164,868.5 197,842.2 710,003

3073 dukungan pelayanan

internal perkantoran

Polri

meningkatkan kualitas

pelayanan internal

jumlah layanan internal perkantoran Polri 12 Bln 12 Bln 12 Bln 12 Bln 12 Bln 22.903.339 31,506,085 37,807,302

45,368,762.69

54,442,515.23 195,379,736

02 Peningkatan Sarana

dan Prasarana

Aparatur Polri

mendukung tugas

pembinaan dan

operasional Polri

melalui ketersedian

sarana dan prasarana

materiil, fasilitas dan

jasa baik kualitas

maupun kuantitas

prosentase/jumlah kecukupan

ketersediaan sarana dan prasarana

pendukung fasilitas guna memenuhi

standar pelayanan Kamtibmas Prima

20.53 38.62 57.08 78.34 100 3,159.127 3,786,059 4,956,167 6,082,040 7,500,409 25,454,791

5059 dukungan manajemen

dan teknis sarpras

meningkatkan kualitas

pelayanan internal

sarpras

jumlah layanan perkantoran sarpras 12 Bln 12 Bln 12 Bln 12 Bln 12 Bln 3.159.127 3,756,139 4,507,367 5,408,840.45 6,490,608.54 23,293,071

5063 pengembangan

sarana dan prasarana

kewilayahan

terdukungnya fasilitas dan

konstruksi Polri dalam

mendukung kesejahteraan

personel Polri dan

Kewilayahan

% ketersediaan sarana dan prasarana

kewilayahan dibandingkan tahun

sebelumnya

15% 20% 25% 30% 35% - 29,920 448,800 673,200 1,009,800 2,161,720

03 Pengawasan dan

Peningkatan

Akuntabilitas

Aparatur Polri

mewujudkan aparat

Polri yang

a. % hasil pemeriksaan yang telah

ditindak

100% 100% 100% 100% 100% 106.360 151,380 181,656 217,987 261,585 899,498

profesional,

proporsional dan

lanjuti -

akuntabel sebagai

implementasi

b. % tindak lanjut terhadap pengaduan 100% 100% 100% 100% 100% -

reformasi Polri

perubahan kultur

masyarakat

3088 Pertanggungjawaban

Profesi

Mewujudkan

Pertanggungjawaban

Profesi

Jumlah penyelesaian perkara pelanggar

kode etik, profesi Polri

12 Lap 12 Lap 12 Lap 12 Lap 12 Lap 23,538 47,076 56,491 67,789 81,347 276,242

3089 penyelenggaran

Pengamanan Internal

Polri

terselenggaranya

Pengamanan Internal Polri

jumlah Pelaksanaan Penyelidikan Pegawai

pada Polri

12 Lap 12 Lap 12 Lap 12 Lap 12 Lap 17,279 26,558 31,870 38,244 45,892 155,842

3090 Penegakan Tata Tertib

dan Disiplin Polri

Terwujudnya Penegakan

Tata Tertib dan Disiplin

Polri

Jumlah Pelaksanaan Penegakan

Ketertiban dan disiplin

12 Lap 12 Lap 12 Lap 12 Lap 12 Lap 29,943 44,146 52,975 63,570 76,284 259,049

3091 penyelenggaran

Pemeriksaan dan

Pengawasan

terselenggaranya

Pemeriksaan dan

pengawasan

jumlah laporan hasil pemeriksaan (LHP)

dan Pengawasan yang menjadi obyek

Wasrik kewilayahan

12 Lap 12 Lap 12 Lap 12 Lap 12 Lap 35.600 42,720 51,264 61,517 73.821 208,365

Page 137: Bab I Pendahuluan · 2020. 5. 6. · 7 Bab I Pendahuluan b. Jumlah pengadaan barang dan jasa melalui unit layanan pengadaan (ULP) dengan memanfaatkan sistem LPSE yang didahului study

109

KODE PROGRAM/KEGIATAN SASARAN

PROGRAM/KEGIATAN

INDIKATOR PROGRAM DAN KEGIATAN TARGET PROGRAM DAN KEGIATAN ALOKASI BASELINE PROGRAM DAN KEGIATAN (dlm ribuan Rupiah) ALOKASI KET

2020 2021 2022 2023 2024 APBNP 2020 2021 2022 2023 2024 2020-2024

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16

04 Pengembangan

strategi keamanan

dan ketertiban

mengembangkan

langkah-langkah

strategi, dan mencegah

suatu potensi gangguan

keamanan baik kualitas

maupun kuantitas,

sampai kepada

penanggulangan sumber

penyebab kejahatan,

ketertiban dan konflik di

masyarakat dan sektor

sosial, politik dan

ekonomi.

a. jumlah kegiatan intelijen yang dapat

menurunkan

36 36 36 36 36 1,713.622 2.056.347 2.467.617 2.961.141 3.553.370 12.752.097

potensi gangguan keamanan dalam

negeri

b. jumlah masyarakat yang dijadikan

jaringan informasi

15 15 15 15 15

dibidang Ipoleksosbudkam

c. jumlah informasi pencegahan

kejahatan berkadar tinggi

4 4 4 4 4

d. jumlah produk Intelijen yang

dihasilkan

10 10 10 10 10

e. jumlah laporan potensi gangguan

keamanan yang

764 764 764 764 764

dapat di identifikasi

3111 Dukungan Manajemen

dan Teknis Strategi

Keamanan dan

Ketertiban

Terwujudnya Strategi

Keamanan dan Ketertiban

Jumlah Layanan Strategi Keamanan dan

Ketertiban

12 Bln 12 Bln 12 Bln 12 Bln 12 Bln 95,520 114,624 137,549 165,058.56 198,070.27 710,822

3112 Analisisi Keamanan Terlaksananya Informasi

Analisis Keamanan

Jumlah Dokumen dan Hsil analisis 3 Dok 3 Dok 3 Dok 3 Dok 3 Dok 26,835 32,202 38,642 46,370.88 55,645.06 199,695

3114 Penyelenggaraan

Strategi Keamanan

dan Ketertiban Bidang

Politik

Mewujudkan Oprasi

Pencegahan Potensi

Kejahatan Berkadar Tinggi

Bidang Politik

Jumlah Informasi Deteksi Aksi (deteksi

dini, cegah dini dan peringatan dini)

Bidang Politik

137 Lap 137 Lap 137 Lap 137 Lap 137 Lap 180,552 216,662 259,995 311,993.86 374,392.63 1,343,596

3115 Penyelenggaraan

Strategi Keamanan

dan Ketertiban Bidang

Ekonomi

Mewujudkan Oprasi

Pencegahan Potensi

Kejahatan Berkadar Tinggi

Bidang Ekonomi

Jumlah Informasi Deteksi Aksi (deteksi

dini, cegah dini dan peringatan dini)

Bidang Ekonomi

137 Lap 137 Lap 137 Lap 137 Lap 137 Lap 180,552 216,662 259,995 311,993.86 374,392.63 1,343,596

3116 Penyelenggaraan

Strategi Keamanan

dan Ketertiban Bidang

Sosial Budaya

Mewujudkan Oprasi

Pencegahan Potensi

Kejahatan Berkadar Tinggi

Bidang Sosial Budaya

Jumlah Informasi Deteksi Aksi (deteksi

dini, cegah dini dan peringatan dini)

Bidang Sosial Budaya

119 Lap 119 Lap 119 Lap 119 Lap 119 Lap 243,921 292,705 351,246 421,495.49 505,794.59 1,815,163

3117 Penyelenggaraan

Strategi Keamanan

dan Ketertiban Bidang

Keamanan Negara

Mewujudkan Oprasi

Pencegahan Potensi

Kejahatan Berkadar Tinggi

Bidang Keamanan Negara

Jumlah Informasi Deteksi Aksi (deteksi

dini, cegah dini dan peringatan dini)

Bidang Keamanan Negara

119 Lap 119 Lap 119 Lap 119 Lap 119 Lap 294,291 353,149 423,779 508,534.85 610,241.82 2,189,996

05 Pemberdayaan

Potensi keamanan

mendekatkan Polisi

dengan berbagai

komunitas masyarakat

agar terdorong bekerja

sama dengan Kepolisian

secara proaktif dan

a. jumlah anggota Bhabinkamtibmas

yang telah

2 2 5 5 5 1,000,306 1,200,367 1,440,441 1,728,528.77 2,074,234.52 7,443,877

mendapatkan pelatihan Polmas

b. jumlah masyarakat dan kelompok 10 15 20 25 30

masyarakat yang sadar dan peduli

keamanan

Page 138: Bab I Pendahuluan · 2020. 5. 6. · 7 Bab I Pendahuluan b. Jumlah pengadaan barang dan jasa melalui unit layanan pengadaan (ULP) dengan memanfaatkan sistem LPSE yang didahului study

110

KODE PROGRAM/KEGIATAN SASARAN

PROGRAM/KEGIATAN

INDIKATOR PROGRAM DAN KEGIATAN TARGET PROGRAM DAN KEGIATAN ALOKASI BASELINE PROGRAM DAN KEGIATAN (dlm ribuan Rupiah) ALOKASI KET

2020 2021 2022 2023 2024 APBNP 2020 2021 2022 2023 2024 2020-2024

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16

saling mengandalkan

untuk membantu tugas

Kepolisian dalam

menciptakan

keamanandan ketertiban

bersama (Comunity

Policing).

c. jumlah kerjasama keamanan dengan 3 3 3 3 3

komponen masyarakat

5076 pembinaan potensi

keamanan

terselenggaranya

kerjasama antara Polri

masyarakat dan

Harkamtibmas

penempatan 1 (satu) bhabinkamtibmas di

setiap desa secara bertahap

50% dari

total desa

55% dari

total desa

60% dari

total desa

65% dari

total desa

70%

dari

total

desa

1,000,306 1,200,367 1,440,441 1,728,528.77 2,074,234.52 7,443,877

06 Pemeliharaan

Keamanan dan

Ketertiban

Masyarakat

memelihara dan

meningkatkan kondisi

keamanan dan

ketertiban masyarakat

agar mampu melindungi

seluruh warga

masyarakat Kabupaten

Enrekang dalam

beraktivitas untuk

meningkatkan kualitas

hidup yang bebas dari

bahaya, ancaman dan

gangguan.

a. jumlah kriminalitas (Tipiring) yang

dapat ditindak

21 Kasus 21 Kasus 25 Kasus 25 Kasus 30

Kasus

4,128,231 4,953,877 5,944,653 7,133,583.17 8,560,299.80 30,720,644

fungsi Satsabhara

b. jumlah kegiatan pengaturan dan

penjagaan

Turwali

1484

Turwali

2608

Turwali

2608

Turwali

2608

Turwali

2608

patroli dan pengawalan di jalan raya Penjagaa

n 365

Penjagaa

n 366

Penjagaa

n 365

Penjagaa

n 365

Penjaga

an 365

c. jumlah patroli perairan dan udara

diseluruh

- - - - -

wilayah hukum RI (khusus wilayah

Prop. Sulsel

dan Sulbar)

d. jumlah pengamanan obyek

vital/obyek vital

12 Bln 12 Bln 12 Bln 12 Bln 12 Bln

nasional dan VVIP

e. jumlah patroli di tempat-tempat

wisata dan

- - - - -

melibatkan satwa anjing

f. jumlah pengamanan pada pesta

demokrasi

lima tahunan pemelihan

presiden/wakil,

- - - - 1

legislatif baik tingkat pusat maupun

daerah

3128 dukungan manajemen

dan teknis

pemeliharaan

keamanan dan

ketertiban

masyarakat

terdukungnya dukungan

manajemen dan teknis

pemeliharaan keamanan

dan ketertiban

masyarakat

rata-rata jumlah paket pelayanan

pemeliharaan keamanan dan ketertiban

masyarakat

12 Bln 12 Bln 12 Bln 12 Bln 12 Bln 2,619,560 3,143,472 3,772,166 4,526,599.68 5,431,919.62 19,493,718

Page 139: Bab I Pendahuluan · 2020. 5. 6. · 7 Bab I Pendahuluan b. Jumlah pengadaan barang dan jasa melalui unit layanan pengadaan (ULP) dengan memanfaatkan sistem LPSE yang didahului study

111

KODE PROGRAM/KEGIATAN SASARAN

PROGRAM/KEGIATAN

INDIKATOR PROGRAM DAN KEGIATAN TARGET PROGRAM DAN KEGIATAN ALOKASI BASELINE PROGRAM DAN KEGIATAN (dlm ribuan Rupiah) ALOKASI KET

2020 2021 2022 2023 2024 APBNP 2020 2021 2022 2023 2024 2020-2024

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16

3130 pembinaan pelayanan

fungsi Sabhara

meningkatkan

pengamanan kegiatan

masyarakat

jumlah layanan fungsi sabhara 9082 Org 9082 Org 9082 Org 9082 Org 9082

Org

496,470 595,764 714,917 857,900.16 1,029,480.19 3,694,531

3131 penyelenggaraan

pengamanan objek

vital

meningkatkan keamanan

objek vital/khusus

jumlah pengamanan objek vital/objek vital

nasional dan VVIP

365 Giat 365 Giat 365 Giat 365 Giat 365 Giat 95,304 114,365 137,238 164,685.31 197,622.37 709,214

3133 Peningkatan

Pelayanan Keamanan

dan Keselamatan

Masyarakat dibidang

Lantas

Terwujudnya Keamanan,

keselamatan, ketertiban

dan kelancaran lalulintas

diwilayah polres Enrekang

Jumlah Pelayanan Pengaturan ,

Pengawalan dan Patroli dalam Rangka

Kamseltibcarlantas

12 Bln 12 Bln 12 Bln 12 Bln 12 Bln 790,273 948,328 1,137,993 1,365,591.74 1,638,710.09 5,880,896

5077 Pembinaan Oprasional

Pemeliharaan

Keamanan

Meningkatkan Pelayanan

Prima dan memelihara

keamanan dan ketertiban

masyarakat agar mampu

melindungi seluruh warga

masyarakat Kabupaten

Enrekang dalam

beraktivitas untuk

meningkatkan kualitas

hidup yang bebas dari

bahaya, ancaman dan

gangguan.

Jumlah layanan oprasional pemeliharaan

Keamanan

12 Bln 12 Bln 12 Bln 12 Bln 12 Bln 18,000 21,600 25,920 31,104.00 37,324.80 133,949

5080 Pengendalian Oprasi

Kepolisian

meningkatkan kondisi

keamanan dan ketertiban

masyarakat di wilayah

tempat tinggalnya

jumlah operasi kepolisian yang menjadi

prioritas kebutuhan masyarakat

2 Giat 2 Giat 2 Giat 2 Giat 3 Giat 108,624 130,349 156,419 187,702.27 225,242.73 808,336

07 Penyelidikan dan

Penyidikan Tindak

Pidana

terciptanya rasa aman

terhadap kejahatan

konvensional, kejahatan

transnasional, kejahatan

terhadap kekayaan

negara dan kejahatan

berimplikassi kontijensi.

a. % pengungkapan tindak pidana

konvensional

51% 51% 52% 52% 53% 2,232.626 3,418,340 5,127,509 7,691,264 11,536,896 30,052,901

b. % pengungkapan tindak pidana

transnasional

- - - - -

c. % pengungkapan tindak pidana

terhadap

- - - - -

kekayaan negara

d. % peningkatan pengungkapan tindak

pidana

- - - - -

yang berimplikasi kontinjensi

3140 Penyelenggaraan

Identifikasi

Penyelidikan dan

Penyidikakan Tindak

Pidana

Terwujudnya hasil

pemeriksaan Identifikasi

persentase Pelaksanaan Identifikasi

Khusus

60% 65% 68% 70% 75% 20.000 30.000 40.000 50.000 60.000 200.000

3142 penindakan tindak meningkatnya persentase penyelesaian tindak pidana 65% 68% 68% 70% 80% 1.263.591 2,095,368 3,143,052 4,714,578 5,071,867 16,288.456

Page 140: Bab I Pendahuluan · 2020. 5. 6. · 7 Bab I Pendahuluan b. Jumlah pengadaan barang dan jasa melalui unit layanan pengadaan (ULP) dengan memanfaatkan sistem LPSE yang didahului study

112

KODE PROGRAM/KEGIATAN SASARAN

PROGRAM/KEGIATAN

INDIKATOR PROGRAM DAN KEGIATAN TARGET PROGRAM DAN KEGIATAN ALOKASI BASELINE PROGRAM DAN KEGIATAN (dlm ribuan Rupiah) ALOKASI KET

2020 2021 2022 2023 2024 APBNP 2020 2021 2022 2023 2024 2020-2024

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16

pidana umum penyelesaian penenganan

perkara tindak pidana

umum

umum

3144 penindakan tindak

pidana narkoba

meningkatnya

penyelesaian penenganan

perkara tindak pidana

narkoba

persentase penyelesaian tindak pidana

narkoba

100% 100% 100% 100% 100% 439.999 541,155 811,733 1,217,599 1,826,398 4,757,654

3146 penindakan tindak

pidana korupsi

meningkatnya

penyelesaian penenganan

perkara tindak pidana

korupsi

persentase penyelesaian tindak pidana

korupsi

100% 100% 100% 100% 100% 509,036 763,977 1,145,966 1,718,948 2,578,422 6,716,631

08 Pengembangan

Hukum Kepolisian

Menyelenggarakan

Pembinaan dan Advokasi

Hukum Serta

membangun landasan

Hukum dalam rangka

Pelaksanaan tugas

Pokok Polri selaku

Pelindung Pengayoman

dan Pelanyanan

a. Jumlah Penyusunan dan Pengkajian

Perundang undangan

22,000, 50.000. 60.000 75.000 80.000 287.000

b. Jumlah bantuan hukum/saksi

penerjemah/biaya

pengacara/penyelesaian Hukum

- - - - -

c. Jumlah pendapat dan saran hukum

yang akan dibuat

- - - - -

d. Jumlah Penyuluhan Hukum yang

dilaksanakan

1

1

1

1

1

3155 Penyusunan dan

Penyuluhan Hukum

Terlaksananya Peraturan

Perundang undangan

Pemeliharaan dan

Ketertiban Masyarakat

Jumlah Dokumen Penyusunan dan

Penyuluhan Hukum

1 Dok 1 Dok 1 Dok 1 Dok 1 Dok 22,000 33,000 49,500 74,250 111,375 290,125

JUMLAH 36.743.344 44.092.013 52.910.416 63.492.250 76.191.000 273.429.023

Enrekang, Oktober 2019 KEPALA KEPOLISIAN RESOR ENREKANG

IBRAHIM AJI, S.I.K AJUN KOMISARIS BESAR POLISI NRP 76010872

Page 141: Bab I Pendahuluan · 2020. 5. 6. · 7 Bab I Pendahuluan b. Jumlah pengadaan barang dan jasa melalui unit layanan pengadaan (ULP) dengan memanfaatkan sistem LPSE yang didahului study

113

Lampiran

II. Kerangka Regulasi

Sasaran Strategis

Regulasi Terkait yang Sudah Ada Kebutuhan Regulasi Keterangan

1 2 3 4 Terwujudnya pemeliharaan keamanan dan ketertiban masyarakat di Polres Enrekang

UU darurat Nomor 12 tahun 1951 tentang Senjata Api danBahan Peledak;

Perkap Nomor 8 Tahun 2012 tentang Pengawasan dan Pengendalian Senjata Api untuk Kepentingan OlahRaga;

Perkap Nomor 2 Tahun 2008 tentang Pengawasandan Pengendalian dan Pengamanan Bahan Peledak Komersil;

Perkap Nomor 9 Tahun 2011 tentang Sistem dan Manajemen OperasionalPolri.

Rancangan Peraturan Pemerintah tentang Perizinan dan Kegiatan Masyarakat (Baintelkam Polri);

SatIntelkam Bag Ops

PP 43 Tahun 2012 tentang TataCara Pelaksanaan Korwa Bin Polsus, PPNS dan Bentuk–bentuk PAM Swakarsa;

Perkap Nomor 23 Tahun 2007 tentang Sistem Keamanan Lingkungan;

Perkap Nomor 24 Tahun 2007 tentang Sistem Manajemen Pengamanan Organisasi,

Revisi Perkap Nomor 23 Tahun 2007tentang Sistem Keamanan Lingkungan. (Baharkam Polri);

Penyusunan Pedoman PenilaianPenerapan Sistem manajemen Swakarsa berdasarkan Perkap Nomor 24 Tahun 2007 (BaharkamPolri);

Penyusunan Pedoman Pelatihan Sistem ManajemenPengamanan Swakarsa organisasi,

SatSabhara

Pam Obvit

SatBinmas

Lampiran

Page 142: Bab I Pendahuluan · 2020. 5. 6. · 7 Bab I Pendahuluan b. Jumlah pengadaan barang dan jasa melalui unit layanan pengadaan (ULP) dengan memanfaatkan sistem LPSE yang didahului study

114

Sasaran Strategis

Regulasi Terkait yang Sudah Ada

Kebutuhan Regulasi Keterangan

1 2 3 4 Perusahaan

dan/atau Instansi/Lembaga Pemerintah;

Perkap Nomor 2 Tahun 2014 tentang BimtekPolsus.

perusahaan dan atau instansi/Lembaga pemerintah (Baharkam Polri);

SOP tentang OperasiBina Waspada (Baharkam Polri);

SOP tentang OperasiBina Taruna (BaharkamPolri);

SOP tentang Turjawali bagi Polsus (Baharkam Polri);

SOP Penyimpanan, Pemeliharaan dan penggunan Senpi bagi Polsus (BaharkamPolri).

PP Nomor 80 Tahun 2012 tentang Tata Cara Pemeriksaan Kendaraan Bermotor diJalan;

Perkap Nomor 9 Tahun 2012 tentang Surat IzinMengemudi;

Perkap No 12 Tahun 2007 tentang Mobil Unit Pelayanan SIM Keliling.

Perkap tentang Penandaan SIM

Pelanggar Lalulintas (Korlantas Polri);

Perkap tentang Penindakan Pelanggaran Lalulintas dengan

Electronic Law Enforcement (ETLE);

Perkap tentang Pengaturan, Penjagaan dan Patroli (TURJALI) lalu lintas (KorlantasPolri);

SatLantas

Perkap tentang Pengawalan Lalulintas. (Korlantas Polri);

Perkap tentang Lampu isyarat dan Sirine. (Korlantas Polri);

Revisi Perkap No 12 Tahun 2007 tentangMobil

Lampiran

Page 143: Bab I Pendahuluan · 2020. 5. 6. · 7 Bab I Pendahuluan b. Jumlah pengadaan barang dan jasa melalui unit layanan pengadaan (ULP) dengan memanfaatkan sistem LPSE yang didahului study

115

Sasaran Strategis

Regulasi Terkait yang Sudah Ada

Kebutuhan Regulasi

Keterangan

1 2 3 4 Unit Pelayanan

SIM Keliling. (KorlantasPolri);

Terwujudnya penegakkan hukum secara berkeadilan

Perkap Nomor 3 Tahun 2008 tentang Pembentukan Ruang Pelayanan Khususdan Tata Cara

Pemeriksaan Saksi dan/atau Korban TindakPidana;

Perkap Nomor 10 Tahun 2009 tentang Tata Cara dan Persyaratan Permintaan Pemeriksaan Tehnis Kriminalistik TKP dan Laboratoris Kriminalistik Barang Bukti Kepada Laboratorium Forensik Polri;

Perkap No 8 Tahun2014 tentang Perubahan Atas Perkap Nomor 10 Tahun 2010 tentang Tata CaraPengelolaan Barang Bukti di LingkunganPolri;

Perkap No 15 Tahun 2010 tentang Penyelenggaraan PusatInformasi Kriminal di

Lingkungan Polri;

Perkap No 20 Tahun 2010 tentang Korwas PPNS;

Revisi Perkap No 3 Tahun 2008tentang

Pembentukan Ruang Pelayanan Khusus dan Tata Cara Pemeriksaan Saksi dan atau Korban Tindak Pidana (Bareskrim Polri);

Revisi Perkap Nomor 10 Tahun 2009 tentang Tata Cara dan Persyaratan Permintaan Pemeriksaan Tehnis Kriminalistik TKP danLaboratoris Kriminalistik Barang Bukti kepada Laboratorium Forensik Polri (Bareskrim Polri);

Revisi Perkap No 15 Tahun 2010 tentang Penyelenggaraan Pusat InformasiKriminal di Lingkungan Polri (BareskrimPolri);

Revisi Perkap No 20 Tahun2010tentang Korwas PPNS (Bareskrim Polri);

Revisi Perkap No 14 Tahun 2012 tentang Manajemen Penyidikan Tindak Pidana (Bareskrim Polri);

tentangStandart Kompetensi Penyidik Polri (BareskrimPolri);

Sat Reskrim

SatNarkoba

Lampiran

Page 144: Bab I Pendahuluan · 2020. 5. 6. · 7 Bab I Pendahuluan b. Jumlah pengadaan barang dan jasa melalui unit layanan pengadaan (ULP) dengan memanfaatkan sistem LPSE yang didahului study

116

Sasaran Strategis

Regulasi Terkait yang Sudah Ada

Kebutuhan Regulasi

Keterangan

1 2 3 4 Perkap No 14Tahun

2012 tentang Manajemen Penyidikan Tindak Pidana.

Perkaptentang Mekanisme Pengangkatan Penyidik dan Penerbitan Keputusan Penyidik (BareskrimPolri);

Perkap tentang Pedoman Administrasi Penyidikan Tindak Pidana (Bareskrim Polri);

Perkap tentang Standar Kompetensi Pemeriksa Forensik(Bareskrim Polri).

UU Nomor 2 Tahun2002 tentangPolri Pasal 41;

Perkap Nomor 4 Tahun 2017 tentang Penugasan Anggota di Luar Struktur OrganisasiPolri;

RancanganPeraturan Pemerintah tentang Perbantuan TNI. (Sops Polri dan DivkumPolri);

BanKum

Terselenggaranya layanan publik Polri yang prima di Polres Enrekang

UU Nomor 2 Tahun 2002 tentang Kepolisian Negara Kesatuan Republik Indonesia;

UU Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik;

UU Nomor 40 Tahun 1999 tentangPers;

Revisi UU No 2 Tahun 2002 tentang Polri (DivkumPolri);

Revisi Perkap Nomor 3 Tahun 2008 tentang Pembentukan Ruang Pelayanan Khusus dan Tata Cara Pemeriksaaan Saksi dan atau Korban Tindak Pidana.(Bareskrim Polri);

Bankum

Sat Reskrim

SatNarkoba

Sat Sabhara

Sat Sabhara (Pam Obvit)

Lampiran

Page 145: Bab I Pendahuluan · 2020. 5. 6. · 7 Bab I Pendahuluan b. Jumlah pengadaan barang dan jasa melalui unit layanan pengadaan (ULP) dengan memanfaatkan sistem LPSE yang didahului study

117

Sasaran Strategis

Regulasi Terkait yang Sudah Ada

Kebutuhan Regulasi

Keterangan

1 2 3 4 Perkap nomor 3Tahun

2008 tentang Pembentukan Ruang Pelayanan Khususdan Tata Cara

Pemeriksaaan Saksi dan atau korban TindakPidana;

Perkap tentang Layanan Polisi 110 (Baharkam Polri);

Perkap tentang PengamananVIP dan Capres/Cawapres (BaharkamPolri);

SatBinmas

SatSabhara

Perkap Nomor 8 Tahun 2010 tentang Tata Cara Lintas Ganti dan Cara Bertindak dalam Penanggulangan Huru Hara.

Perkap tentang Pengamanan Kepariwisataan (Baharkam Polri);

Perkaptentang pengamanan Kawasan Tertentu (BaharkamPolri);

Perkap tentang Standarisasi Penerbangan Polri (KorpolairudBaharkam Polri);

Perkap tentang Tata cara Penanganan Pengaduan di Lingkungan Polri (ItwasumPolri);

Perkaptentang Penyelesaian Sengketa Informasi (Divhumas Polri);

Perkap tentang Tata Cara Pelayanan Informasi Media Massa oleh Polri (Divhumas Polri);

Revisi Perkap Nomor 8 Tahun 2010 tentang Tata Cara Lintas Ganti dan Cara Bertindak dalam Penanggulangan Huru Hara (KorbrimobPolri).

Lampiran

Page 146: Bab I Pendahuluan · 2020. 5. 6. · 7 Bab I Pendahuluan b. Jumlah pengadaan barang dan jasa melalui unit layanan pengadaan (ULP) dengan memanfaatkan sistem LPSE yang didahului study

118

Sasaran Strategis

Regulasi Terkait yang Sudah Ada

Kebutuhan Regulasi Keterangan

1 2 3 4 Terwujudnya manajemen media dan pengelolaan informasiyang handal

Perkap Nomor 1 Tahun 2016 tentang Penyelenggaraan Penelitian, Pengkajian, dan Pengembangan di LingkunganPolri.

Perkap tentang PenyelenggaraanSistem Informasi di Lingkungan Polri (Divhumas Polri);

Perkap tentang Penggunaan dan Alokasi Frekuensi Radio di Lingkungan Polri (Div TIK Polri);

SubbagHumas

SiTIPOL

Perkap tentang Penggunaan dan Alokasi Internet Protokol (IP) Address di Lingkungan Polri (Div TIKPolri).

UU Nomor 33 Tahun 2009 tentang Perfilman.

Perkap tentang Mekanisme Perizinan/Rekomendasi Pengambilan Gambar/Filming/Shooting yang berkaitan dengan tugas –tugas Kepolisian. (Divhumas Polri);

SubbagHumas

Terwujudnya SDM Polri di Polres Enrekang yang professional

UU Nomor 2 Tahun 2002 tentang Kepolisian Negara Kesatuan Republik Indonesia;

Rancangan Perpres tentang Ikatan DinasPolri (SSDMPolri);

Rancangan Peraturan Pemerintah tentang Administrasi Keanggotaan Polri (SSDMPolri);

Perkap tentang Seleksi Pengendalian Pendidikan Pengembangan Polri (SSDMPolri);

Perkap tentang Penjaminan Mutu Pendidikan dan Pelatihan Polri (LemdiklatPolri);

Bag Sumda

Perkap Nomor 10 Tahun 2016 tentang Penerimaan Anggota Polri;

Perkap Nomor 5 Tahun 2016 tentang AssessmentCenter;

Perkap Nomor 16 Tahun 2012 tentang Mutasi Jabatan di LingkunganPolri;

Lampiran

Page 147: Bab I Pendahuluan · 2020. 5. 6. · 7 Bab I Pendahuluan b. Jumlah pengadaan barang dan jasa melalui unit layanan pengadaan (ULP) dengan memanfaatkan sistem LPSE yang didahului study

119

Sasaran Strategis

Regulasi Terkait yang Sudah Ada

Kebutuhan Regulasi Keterangan

1 2 3 4 Perkap Nomor 19

Tahun 2010 tentang PelatihanPolri;

Perkap Nomor 4 Tahun 2010 tentang SisdikPolri;

Perkap Nomor 20 Tahun 2007 tentang Standar Komponen Pendidikan Pembentukan Pangembangan di LingkunganPolri;

Perkap Nomor 4 Tahun 2009 tentang Dewan Pendidikandan PelatihanPolri;

Perkap Nomor 19 Tahun 2010 tentang Penyelenggaraan PelatihanPolri;

Perkap Nomor 19 Tahun 2006 tentang Pedoman PelaksanaanPelatihan Penggunaan VCD

Fungsi Teknis Kepolisian;

Perkap Nomor 19 Tahun 2007 tentang Kurikulum Pendidikan Sespati Polri dan SespimPolri;

Surat Edaran Kapolri Nomor: SE/17/XII/2016 tentang Gratifikasi di LingkunganPolri;

Revisi Perkap tentang Kurikulum Pendidikan Pengembangan Polri (Lemdiklat Polri);

Revisi Perkap No 20 Tahun 2007 tentang StandarKomponen Pendidikan Pembentukan Pangembangan di Lingkungan Polri (Lemdiklat Polri);

Revisi Perkap No 4 Tahun 2009 tentang Dewan Pendidikan dan Pelatihan Polri (LemdiklatPolri);

Perkap tentang Penilaian Pendidikan Polri (Lemdiklat Polri);

Perkap tentang Penjaminan Mutu Pendidikan dan Pelatihan Polri (LemdiklatPolri);

Revisi Perkap No 19 Tahun 2010 tentang Penyelenggaraan Pelatihan Polri (Lemdiklat Polri);

Revisi Perkap No 19 Tahun 2006 tentang Pedoman Pelaksanaan Pelatihan Penggunaan VCD Fungsi Teknis Kepolisian (Lemdiklat Polri);

Revisi Perkap No 19 Tahun 2007 tentang Kurikulum Pendidikan Sespati Polri dan Sespim Polri (LemdiklatPolri);

Lampiran

Lampiran

Page 148: Bab I Pendahuluan · 2020. 5. 6. · 7 Bab I Pendahuluan b. Jumlah pengadaan barang dan jasa melalui unit layanan pengadaan (ULP) dengan memanfaatkan sistem LPSE yang didahului study

120

Sasaran Strategis

Regulasi Terkait yang Sudah Ada

Kebutuhan Regulasi Keterangan

1 2 3 4 Perkap Nomor 6 Tahun

2017 tentang SOTK MabesPolri;

Perkap Nomor 2 Tahun 2016 tentang TataCara

Penyelesaian Pelanggaran Disiplin AnggotaPolri.

Perkap tentang Pedoman Penyusunan Standar dan Akreditasi Profesi Polri (Lemdiklat Polri).

Terwujudnya good governance dan penguatan kelembagaan pada Polres Enrekang

Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja InstansiPemerintah;

Perkap No 22 dan 23 Tahun 2010 Tentang SOTK Polda dan Polres;

Perkap Tentang Pengelolaan Sistem Akuntabilitas Kinerja di LingkunganPolri

Revisi Perkap No 6 Tahun 2017 tentang SOTKPolri

Revisi Perkap No 22dan 23 Tahun 2010 Tentang SOTK Polda dan Polres (Srena Polri);

Bag Ren

Terwujudnya pengelolaan anggaran yang akuntabel

Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 196

/PMK.02/2015 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Keuangan Nomor 143/PML.02/2015 tentang Petunjuk Penyusunan dan Penelaahan Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian Negara/Lembaga dan Pengesahan Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran

Si keu

Lampiran

Page 149: Bab I Pendahuluan · 2020. 5. 6. · 7 Bab I Pendahuluan b. Jumlah pengadaan barang dan jasa melalui unit layanan pengadaan (ULP) dengan memanfaatkan sistem LPSE yang didahului study

121

Sasaran Strategis

Regulasi Terkait yang Sudah Ada

Kebutuhan Regulasi Keterangan

1 2 3 4 Terwujudnya regulasi dan sistem pengawasan dan bantuan hukum yang efektif

- Surat Edaran tentang Gratifikasi di Lingkungan Polri;

Siwas

SiPropam

Bankum

III. KerangkaKelembagaan

Sasaran Strategis

Kelembangaan Terkait yang Sudah Ada Kebutuhan Kelembagaan Keterangan

1 2 3 4 Terwujudnya pemeliharaan keamanan dan ketertiban masyarakat di Polres Enrekang

Sat Intelkam

Satt Sabhara

PamObvit

SatBinmas

Bag Ops

Penguatan Binmas di tingkat Satwil hingga Pulau- Pulau KecilTerluar

Penguatan HTCK tingkat Satwil terhadaprumpun Bakamla

Penguatan Command Center dikewilayahan

Penguatan fungsi IntelijenPolsek;

Penguatan koordinasi Intelijen.

Penguatanunit Binmas Polsek;

Penguatan fungsi preemtif pada tingkat Polsek dengan penggelaran 1 anggota Bhabinkamtibmas1 desa/kelurahan.

Lampiran

Page 150: Bab I Pendahuluan · 2020. 5. 6. · 7 Bab I Pendahuluan b. Jumlah pengadaan barang dan jasa melalui unit layanan pengadaan (ULP) dengan memanfaatkan sistem LPSE yang didahului study

122

Sasaran Strategis

Kelembangaan Terkait yang Sudah Ada

Kebutuhan Kelembagaan Keterangan

1 2 3 4 Sat Lantas Penguatan fungsi

pencegahan dan rekayasa lalu lintas sampai dengan tingkat Polsek.

Penguatan fungsi penegakan hukum di bidang lalu lintas sampai dengan tingkatPolsek.

Terwujudnya penegakkan hukum secara berkeadilan

SattReskrim

SatNarkoba

Sat Sabhara

Pembentukan Scientific Crime Investigation (SCI) yang mengintegrasikan fungsi-fungsi Forensik di Polres Enrekang

Penguatan fungsi penyidikan sampai dengan tingkatPolsek.

Penguatan fungsi pengawasan penyidikan pada tingkat Polres.

Terselenggaranya layanan publik Polri yang prima di Polres Enrekang

Sat Lantas

Sat Intelkam

SatReskrim

Sat Narkoba

SiPropam

Bag Sumda

SiTIPOL

Pembentukan Dit PPA hinggakewilayahan

Penguatan Sumber Daya Polri pada tingkat Polres danPolsek;

Penguatan Teknologi Informasi dalam pelayananpublik;

Terbangunnyapelayanan publik berbasis teknologi informasi.

Menjangkau seluruh Fungsi dan Polsek jajaran

Lampiran

Page 151: Bab I Pendahuluan · 2020. 5. 6. · 7 Bab I Pendahuluan b. Jumlah pengadaan barang dan jasa melalui unit layanan pengadaan (ULP) dengan memanfaatkan sistem LPSE yang didahului study

123

Sasaran Strategis

Kelembangaan Terkait yang Sudah Ada

Kebutuhan Kelembagaan Keterangan

1 2 3 4 Terwujudnya SDM Polri di Polres Enrekangyang profesional

- -

Modernisasi Subbagsarpras Pembentukan Struktur ULP pada SOTK diPolres Enrekang

PenguatanAlkom

Sarana dan SiTIPOL

prasarana sesuai

teknologi terkini

Terwujudnya manajemen media dan pengelolaan informasi yang handal

Bag Ops Penguatan fungsi Kerma pada tingkat kewilayahan;

Monev TupoksiKerma

Terwujudnya good governance dan penguatan kelembagaan pada Polres Enrekang

Bag Ren Revisi SOTK tingkat Satwil (Polres dan Polsek):

a. penataan DSP Satwil disesuaikan dengan ABK.

b. perubahan nomenklatur dan titelatur Satwil disesuaikan dengan struktur dan ketentuan yangberlaku;

c.penataan struktur jabatan.

Pembentukan dan peningkatan tipe Satwil (Polres, Polsek dan Polsubsektor);

Penataan Tipe Satwil (Polsek dan Polsubsektor);

Lampiran

Page 152: Bab I Pendahuluan · 2020. 5. 6. · 7 Bab I Pendahuluan b. Jumlah pengadaan barang dan jasa melalui unit layanan pengadaan (ULP) dengan memanfaatkan sistem LPSE yang didahului study

124

Sasaran Strategis

Kelembangaan Terkait yang Sudah Ada

Kebutuhan Kelembagaan Keterangan

1 2 3 4

Penataan daerah hukum Satwil (Polres dan Polsek);

Pemutakhiran data Satwil;

Pembentukan Polsubsektor daerah hukumPolda

Terwujudnya pengelolaan anggaran yang akuntabel

- -

Terwujudnya regulasi dan sistem pengawasanyang efektif

- -

Enrekang, Oktober 2019 KEPALA KEPOLISIAN RESOR ENREKANG

IBRAHIM AJI, S.Ik AJUN KOMISARIS BESAR POLSI NRP 76010872

Lampiran