bab i pendahuluan 1.1 latar belakangeprints.umm.ac.id/46667/2/bab i.pdf · 1 bab i pendahuluan ....

30
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Korea Selatan merpakan sebuah negara di Asia Timur yang telah berdiri menjadi negara republik sejak tahun 1948. Negara ini merupakan salah satu negara dengan tingkat kesejahteraan paling tinggi di kawasan Asia. Negara dengan populasi 48 juta penduduk lebih ini merupakan negara pertama di dunia yang telah melakukan revolusi digital di bidang teknologi dan media. Hal inilah yang selanjutnya yang menjadi salah satu aspek melonjaknya income per capita negara ini. 1 Selain industri teknologi dan media, Korea Selatan juga terkenal dengan industri kecantikan. Industri kecantikan di Korea meliputi industri kosmetik, skin care dan klinik plastic surgery. Industri kecantikan di Korea sendiri telah dimulai sejak awal tahun 2000 an. Pada periode tersebut, image perempuan cantik di Korea dapat dikriteriakan sebagai perempuan yang memiliki kulit putih, wajah kecil berbentuk V, hidung mancung, mata besar dan bibir kecil berwarna pink pucat. Perspektif imej kecantikan ini yang pada akhirnya membuat warga Korea banyak ingin merubah penampilannya berdasarkan kriteria-kriteria tersebut. 2 1 South Korea Profile, BBC, diakses dalam: http://www.bbc.co.uk/news/world-asia-pacific- 15289563, 3 Juni 2016 2 Mia D. Johnson, Seoul 2 Soul: The Journey Back to Me, Ivy Tech Community College Press, 2014, h. 7

Upload: others

Post on 15-Jun-2020

2 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangeprints.umm.ac.id/46667/2/BAB I.pdf · 1 BAB I PENDAHULUAN . 1.1 Latar Belakang . Korea Selatan merpakan sebuah negara di Asia Timur yang telah

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Korea Selatan merpakan sebuah negara di Asia Timur yang telah berdiri

menjadi negara republik sejak tahun 1948. Negara ini merupakan salah satu negara

dengan tingkat kesejahteraan paling tinggi di kawasan Asia. Negara dengan

populasi 48 juta penduduk lebih ini merupakan negara pertama di dunia yang telah

melakukan revolusi digital di bidang teknologi dan media. Hal inilah yang

selanjutnya yang menjadi salah satu aspek melonjaknya income per capita negara

ini.1

Selain industri teknologi dan media, Korea Selatan juga terkenal dengan

industri kecantikan. Industri kecantikan di Korea meliputi industri kosmetik, skin

care dan klinik plastic surgery. Industri kecantikan di Korea sendiri telah dimulai

sejak awal tahun 2000 an. Pada periode tersebut, image perempuan cantik di Korea

dapat dikriteriakan sebagai perempuan yang memiliki kulit putih, wajah kecil

berbentuk V, hidung mancung, mata besar dan bibir kecil berwarna pink pucat.

Perspektif imej kecantikan ini yang pada akhirnya membuat warga Korea banyak

ingin merubah penampilannya berdasarkan kriteria-kriteria tersebut.2

1 South Korea Profile, BBC, diakses dalam: http://www.bbc.co.uk/news/world-asia-pacific-

15289563, 3 Juni 2016 2 Mia D. Johnson, Seoul 2 Soul: The Journey Back to Me, Ivy Tech Community College Press, 2014,

h. 7

Page 2: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangeprints.umm.ac.id/46667/2/BAB I.pdf · 1 BAB I PENDAHULUAN . 1.1 Latar Belakang . Korea Selatan merpakan sebuah negara di Asia Timur yang telah

2

Berdasarkan data yang dilansir oleh ISAPS International Survey on

Aesthetic/Cosmetic, operasi plastik di Korea selatan telah membuat 740 orang dari

setiap 10.000 warga Korea melakukan operasi plastik dengan berbagai macam

prosedur pada tahun 2014. Data meliputi warga negara laki-laki dan perempuan

dengan rentang usia remaja hingga dewasa. Data ini sekaligus menunjukkan bahwa

negara Korea selatan merupakan negara dengan angka operasi plastik tertinggi di

kawasan Asia.3 Menurut data yang dipublikasikan oleh Seoul Touch Up,

perbandingan persentase laki-laki dan perempuan dari warga negara Korea yang

melakukan operasi plastik adalah sekitar 30:70%, artinya operasi plastik juga cukup

populer di kalangan laki-laki Korea .4

Tingkat operasi plastik yang begitu tinggi disertai dengan kemajuan

teknologi komunikasi dan dunia hiburan Korea Selatan, pada akhirnya membuat

operasi plastik juga menjadi bagian dari hallyu atau Korean wave, yang tersebar ke

seluruh penjuru dunia. Penampilan para public figure dengan penampilan yang

menawakan, dicirikan dengan karakteristik kulit putih khas Asia, Tubuh langsing

ideal dan wajah rupawan pada akhirnya ikut menstimulasi melonjaknya wisatawan

asing yang ingin melakukan operasi plastik di Korea Selatan. Pada tahun 2012

hingga 2014 , Korea Selatan mengalami kunjungan pasien operasi plastik yang

melonjak drastis hingga lebih dari ratusan persen, yaitu sekitar 300.000 pengunjung

asing dengan tujuan melakukan prosedur oprasi plastik, jauh berbeda denga dekade

3 ISAPS, International Survey on Aesthetic/Cosmetic, New York, 2014, h. 1-2 4 Seoul Touch Up, Korea n Plastic Surgery Statistics, diakses dalam:

https://www.seoultouchup.com/Korea n-plastic-surgery-statistics/, 22 Februari 2018, puul 21.00

WIB.

Page 3: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangeprints.umm.ac.id/46667/2/BAB I.pdf · 1 BAB I PENDAHULUAN . 1.1 Latar Belakang . Korea Selatan merpakan sebuah negara di Asia Timur yang telah

3

sebelum 2010 dengan jumlah pengunjung asing yang hanya berjumlah puluhan

ribu.5

Dengan dukungan penuh dari pemerintah Korea Selatan, Seoul sebagai

pusat operasi plastik negara ini telah memiliki branding dengan julukan The

Capital of Plastic Surgery. Industri operasi plastik di Seoul telah menjadi tujuan

destinasi pariwisata operasi plastik paling terkemuka di dunia. Industri kecantikan

di Korea secara keseluruhan termasuk industri operasi plastik telah menjadi salah

satu penyumbang devisa terbesar bagi Korea setelah industri Tenologi. Pada tahun

2013, Korea Selatan telah mendapatkan income sebeasr 138 milyar dolar AS dari

Industri ini dan meningkat menjadi 187 milyar dolar AS pada tahun 2014. Tentunya

angka tersebut merupakan angka income devisa yang cukup besar dalam bidang

industri non SDA.6

Dekade pasca 2010, Pemerintah Korea Selatan pada akhirnya memberi

dukungan penuh pada industri kecantikan di Korea guna semakin menstimulasi

meningkatnya wisatawan medis dengan tujuan oprasi plastik ke Korea . Dukungan

ini terlihat dari industri hiburan Korea yang tidak luput dari campur tangan

pemerintah. Upaya branding guna untuk guna untuk meluruskan perspektif negatif

tentang operasi plastik sebagai gaya hidup warga Korea juga dilakukan oleh

pemerintah Korea Selatan. Salah satunya terlihat dari kerjasama pemerintah Korea

Selatan dengan Id Hospital yang meluncurkan sebuah reality show dengan judul

5 Ibid. 6 The Richest, Billion Dollar Industry To Be: Plastic Surgery In South Korea ,

https://www.therichest.com/expensive-lifestyle/billion-dollar-industry-to-be-plastic-surgery-in-

south-Korea /, 22 Februari 2018, puul 21.00 WIB.

Page 4: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangeprints.umm.ac.id/46667/2/BAB I.pdf · 1 BAB I PENDAHULUAN . 1.1 Latar Belakang . Korea Selatan merpakan sebuah negara di Asia Timur yang telah

4

Let Me in. Reality show ini telah disiarkan secara nasional melalui chanel Id

Hospital di televisi kabel Korea selatan dan juga telah disiarkan secara internasional

melalui Chanel yang sama. Reality show ini menunjukkan bagaimana seseorang

yang mempunyai wajah dibawah standard kecantikan mempunyai hak untuk

melakukan operasi plastik karena jika dibiarkan akan menyebabkan keadaan psikis

yang mengganggu.7

Reality Show ini tidak hanya berorientasi pada tujuan ekonomi, melainan

juga pada tujuan budaya, yakni meningkatkan level pemahaman masyarakat

internasional terkait trend oprasi plastik, karena Korea Selatan kerap kali dianggap

sebagai negara yang dibenci di dunia karena gaya hidup penduduknya yang

cenderung menjadikan operasi plastik sebagai habit yang normal. Dalam tulisan

SooJind Lee seluruh program Let Me In, didedikasikan sebagai bentuk ekspansi

budaya cosmetics surgery dan seluruh industrinya yang berhubungan dengan gaya

hidup dan kecantikan orang Korea Selatan.8

Sejauh ini, Let Me In telah masuk salah satu instrumen ekspansi program

televisi Korea Selatan dan industri hiburannya yang telah dimulai sejak taun 1997.

Upaya sejak tahun 1997 tersebut sebagian besar ditujukan untuk mempromosikan

gaya hidup dan segala sesuatu yang berhubungan dengan korean wave dalam

bentuk diplomasi publik media.9 Pada intinya, Pemerintah Korea Selatan telah

7 http://www.Korea times.co.kr/www/news/nation/2012/02/113_104263.html, 5 Juni 2016 8 SooJin Lee, Cosmetic Surgery in Contemporary Korean Art, Taipe: Associations of Asian Study,

2015, h. 150 9 Pao-Li Chang, Hyojung Lee, The Korean Wave: Determinants and its Implications on Trade,

School of Economics, Singapore Management University, 2017, h. 3

Page 5: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangeprints.umm.ac.id/46667/2/BAB I.pdf · 1 BAB I PENDAHULUAN . 1.1 Latar Belakang . Korea Selatan merpakan sebuah negara di Asia Timur yang telah

5

menggunakan industri hiburan di Korea termasuk Let Me In sebagai salah satu

bentuk diplomasi publik Korea Selatan.

1.2 Rumusan Masalah

Rumusan masalah dibuat guna sebagai guidance unit analisis yang akan

kita bahas dalam penelitian kita. Berdasarkan Latar Belakang di atas, maka penulis

membuat rumusan masalah sebagai berikut: Bagaimana upaya diplomasi publik

Korea Selatan melalui operasi plastik?

1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian

1.3.1 Tujuan Penelitian

Penelitian ini dibuat guna untuk menjelaskan bahwa media merupakan

salah satu instrument diplomasi publik serta untuk Untuk mengetahui bagaimana

korea selatan merepresentasikan budaya operasi plastik Korea sebagai salah satu

instrumen diplomasi publik dalam meningkatkan income ekonomi negara dari

industri kecantikan serta meningkatkan pemahaman masyarakat internasional akan

budaya operasi plastik di Korea Selatan.

Page 6: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangeprints.umm.ac.id/46667/2/BAB I.pdf · 1 BAB I PENDAHULUAN . 1.1 Latar Belakang . Korea Selatan merpakan sebuah negara di Asia Timur yang telah

6

1.3.2 Manfaat penelitian

Manfaat penelitian disini penulis bagi menjadi dua, yaitu:

1.3.2.1 Manfaat Akademis

Penulis berharap penelitian ini dapat menyumbang ilmu pengetahuan dan

rujukan teori bagi siapapun saja yang ingin membahas isu seputar isu penggunaan

diplomasi publik oleh negara tertentu sebagai instrumen kepentingan nasionalnya.

Selain itu penulis juga berharap agar tulisan ini nantinya akan bermanfaat bagi

siapapun yang membacanya dan memberikan kontribusi penuh pada disiplin Ilmu

Hubungan Internasional.

1.3.2.2 Manfaat Praktis

Meningkatkan level pemahaman seputar budaya operasi plastik di Korea

dan seputar media sebagai salah satu alat diplomasi publik guna meningkatkan

pendapatan ekonomi negara-negara di dunia khususnya Korea Selatan. serta

meningkatkan pemahaman masyarakat internasional akan budaya operasi plastik di

Korea Selatan.

1.4 Penelitian Terdahulu

Penelitian Terdahulu dibutuhkan guna sebagai informasi tambahan bagi

para pembaca terkait penelitian-penelitian serupa yang erat relevansinya dengan

penelitian penulis. Selain itu, kegunaan lainnya adalah untuk meminimalisir

kesamaan dengan penelitian-penelitian lainnya, penulis juga sedikit mengulas

penilitian-penelitian sebelumnya yang membahas seputar isu-isu yang saling

Page 7: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangeprints.umm.ac.id/46667/2/BAB I.pdf · 1 BAB I PENDAHULUAN . 1.1 Latar Belakang . Korea Selatan merpakan sebuah negara di Asia Timur yang telah

7

berkaitan dengan penelitian penulis. Berikut penelitian-penelitian terdahulu yang

penulis dapatkan:

Penelitian terdahulu yang pertama adalah skripsi saudari Noor Rahman

Yulia mahasiswa jurusan Hubungan Internasional Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah. Skripsi Ini Dibuat Pada Tahun 2013 Dengan Judul Diplomasi

Kebudayaan Republic Of Korea Melalui Film Dan Drama: Pencapaian

Kepentingan Citra Dan Ekonomi Republic Of Korea Di Indonesia. Alat analisa

dalam skripsi ini adalah Diplomasi Budaya dan kepentingan nasional. Isi dari

penelitian ini menjelaskan tujuan Korea Selatan untuk meningkatkan level

pemahaman pemirsa di Indonesia akan kebudayaan Korea , selain itu tujuan

ekonomi juga dijelaskan disini. Tujuan ekonomi tersebut nampak pada

meningkatnya tujuan wisatawan konvensional dan wisatawan dalam hal beauty

tourism.10

Relevansi penelitian ini dengan penelitian penulis dapat dilihat dari

kepentingan Korea Selatan dalam mengginakan instrumen media dalam

meningkatkan pendapatan ekonominya dan sebagai bentuk pemahaman budaya

bagi masyarakat Internasonal. Operbedaannya objek penelitian terdahulu ini adalah

media film dan drama, sedangkan penelitian penulis adalah reality show dalam

bidang medis dan kecantikan yang ditujukan untuk menstimulasi masyarakat

Internasional guna memilih Korea Selatan sebagai destinasi wisata kecantikannya.

10 Noor Rahman Yulia, Diplomasi Kebudayaan Republic Of Korea Melalui Film Dan Drama:

Pencapaian Kepentingan Citra Dan Ekonomi Republic Of Korea Di Indonesia, Skripsi, Hubungan

Internasional UIN Syarif Hidayatullah, 2013.

Page 8: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangeprints.umm.ac.id/46667/2/BAB I.pdf · 1 BAB I PENDAHULUAN . 1.1 Latar Belakang . Korea Selatan merpakan sebuah negara di Asia Timur yang telah

8

Penelitian kedua adalah skripsi dari Megawati Irawan, mahasiswa jurusan

Hubungan Internasional Universitas Hasanudin. Judul skripsi ini adalah Peran

Voice Of America (VOA) Dalam Diplomasi Publik Amerika Serikat Di Indonesia.

Skripsi ini menggunakan alat analisa soft power dan diplomasi publik. Skripsi ini

berisi tentang VOA yang memiliki 240 afiliasi radio FM dan AM di seluruh penjuru

Indonesia. Lebih dari 80 persen pendengar VOA menangkap berbagai program

VOA melalui radio-radio afiliasi ini. Mulai tahun 2000, VOA melebarkan sayapnya

dengan memproduksi program-program televisi. Berbagai program televisi VOA

dapat disaksikan di sebagian besar stasiun televisi nasional dan lebih dari 30 televisi

lokal. Tujuan dari penyiaran ini adalah sebagai bentuk instrumen diplomasi publik

dan diplomasi publik Amerika guna meningkatkan level pemahaman positif rakyat

Indoneisa terhadap Amerika dalam hal politk, budaya dan ekonomi.11

Relevansi penelitian ini dengan penelitian yang penulis angkat terdapat

pada upaya negara dalam membuat instrumen diplomasi publik . Tujuan Amerika

menjadikan VOA sebagai instrumen diplomasi publik nya adalah untuk

meningkatkan level pemahaman masyarakat Indonesia atas kebudayaan Amerika

Serikat dan menstimulasi meningkatkan jumlah wisatawan Indonesia di Amerika.

Berbeda dengan penelitian penulis yang lebih terfokus pada upaya Korea dalam

meningkatkan kunjungan wisatawan medis guna melakukan operasi plastik,

sehingga pendapatan Korea semakin bertambah . program media di Korea juga

bertujuan menggambarkan realita orang-orang yang melakukan operasi plastik.

11 Mrgawati Irawan, Peran Voice Of America (VOA) Dalam Diplomasi Publik Amerika Serikat Di

Indonesia, Skripsi, Hubungan Internasional Universitas Hasanudin, 2015,

Page 9: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangeprints.umm.ac.id/46667/2/BAB I.pdf · 1 BAB I PENDAHULUAN . 1.1 Latar Belakang . Korea Selatan merpakan sebuah negara di Asia Timur yang telah

9

Penelitian terdahulu ketiga adalah penelitian Dody Perdana Eryanto,

jurusan Imu Komunikasi Universitas Diponegoro. Judul Penelitian ini adalah Pesan

Propaganda Ideologi Imperialisme dalam Film Transformers. Penelitian ini

menggunakan alat analisa propaganda dalam media Film. Unsur Propaganda dalam

penelitian ini terdapat pada isi film yang menegaskan bahwa Korea Utara,

Tiongkok, Rusia dan Iran merupakan ancaman serius bagi Dunia Khususnya bagi

Amerika.12

Persamaan penelitian ini dengan penelitian penulis terdapat pada

instrumen media yang digunakan sebagai alat kepentingan sebuah negara. dalam

peneiltian terdahulu ini dijelaskan jika Amerika menggunakan media Film sebagai

instrumen propaganda agar masyarakat Internasional lebih berpihak dan

mengagumi Amerika Serikat. Tujuan lainnya adalah untuk mencari justifikasi

bahwa Korea Utara, Iran, Rusia dan Tiongkok merupakan negara-negara yang

kerap menimbulkan konflik internasional di seluruh dunia. Berbeda dengan

penelitian penulis, yang membahas seputar penggunaan media sebagai diplomasi

publik guna meningkatkan pendapatan ekonomi sebuah negara layaknya Korea

Selatan.

Penelitian keempat adalah skripsi Agnita A, Mahasiswa jurusan Hubungan

Internasional Universitas Muhammadiyah Malang. Skripsi ini berjudul Serial

Televisi Amerika Serikat Sebagai Media Cultural imperialism pada Perempuan

Arab. Alat analisa dalam penelitian ini adalah konsep cultural imperialism dan

12 Dody Perdana Eryanto, Pesan Propaganda Ideologi Imperialisme dalam Film Transformers,

Jurusan Imu Komunikasi Universitas Diponegoro, 2015.

Page 10: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangeprints.umm.ac.id/46667/2/BAB I.pdf · 1 BAB I PENDAHULUAN . 1.1 Latar Belakang . Korea Selatan merpakan sebuah negara di Asia Timur yang telah

10

postfeminisme. Isi penelitian ini menjelaskan bahwa Media Televisi Amerika yang

disiarkan di Arab Saudi dapat memberikan reaksi dan pengaruh terhadap

perempuan Arab Saudi yang menjadikan perempuan Amerika Serikat sebagai tolak

ukur trend kecantikan dan hak-hak dasar perempuan. 13

Relevansi penelitian ini dengan penelitian penulis terdapat pada instrumen

media yang digunakan sebagai alat kepentingan sebuah negara. Amerika Serikat

menggunakan Media sebagai bentuk kultural imperialisme guna mempengaruhi

mindset atau cara berfikir para perempuan di Arab Saudi yang cenderung

konserfatif. Berbeda dengan penelitian penulis yang lebih membahas seputar upaya

Korea dalam meningkatkan kunjungan wisatawan medis guna melakukan operasi

plastik, sehingga pendapatan Korea semakin bertambah. Acara Let Me In juga

bertujuan menggambarkan realita orang-orang yang melakukan operasi plastik.

Orientasi tujuan ekonomi menjadi tujuan utama acara Let Me In yang menunjukkan

superioritas Teknologi kecantikan Korea Selatan.

Penelitian ke lima adalah penelitian Carmen Voinea yang berjudul Plastic

Surgery Phenomenon Among South Korean Women. The Instrumental Body In

A Rite Of Passage To The Normative Innocent Glamour.14 Penelitian ini

membahas seputar upaya media Korea Selatan untuk membuat konsep kecantikan

baru berdasarkan perspektif kecantikan Korea. Upaya ini mereka sampaikan

melalui program-program Korean Pop culture seperti Drama, Film, Reality Show,

13 Agnita A, Serial Televisi Amerika Serikat Sebagai Media Cultural Imperialism pada Perempuan

Arab, Skripsi, Jurusan Hubungan Internasional Universitas Muhammadiyah Mlang, 2015 14 Carmen Voinea, Plastic Surgery Phenomenon Among South Korean Women. The Instrumental

Body In A Rite Of Passage To The Normative “Innocent Glamour”, Jurnal Sociological Studies,

University of Bucharest, No. 1, 2017

Page 11: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangeprints.umm.ac.id/46667/2/BAB I.pdf · 1 BAB I PENDAHULUAN . 1.1 Latar Belakang . Korea Selatan merpakan sebuah negara di Asia Timur yang telah

11

Musik dan lain sebagainya, salah satunya melalui reality show Let Me In. Perspektif

kecantikan yang diciptakan oleh Korea disebut dengan istilah innocent glamour,

berbeda jauh dengan konsep kecantikan dari Barat yang cenderung menampilkan

citra yang seksi, innocent beauty lebih pada citra fisik yang lembut, kalem ala gadis

Asia, kulit cerah, hidung kecil yang mancung, mata bulat dengan double eyelid,

dahi berisi, rahang kecil dagu lancip dan bentuk tubuh proporsional.

Relevansi penelitian ini dengan penelitian penulis terdapat pada

pembahasan seputar korean pop culture (Let Me In) yang digunakan sebagai

instrumen untuk menyampaikan ide baru seputar perspektif kecantikan Korea

Selatan. perbedaannya terdapat pada alat analisa. Jika penelitian penulis

menggunakan diplomasi publik , konsep peningkatan ekonomi dan konsep korean

pop culture, sedangkan penelitian ini menggunakan konsep modern body. Intinya,

penelitian ini ingin menyampaikan konsepsi baru seputar modern body yang

didasrkan pada perspektif tren kecantikan Korea Selatan.

Penelitian keenam yaitu penelitian Kwon Eun Jee yang berjudul Korean

Wave: Discourse Analysis on Korean Popular Culture in US and UK Digital

Newspapers.15 Penelitian ini membahas seputar meledaknya demam Korea di

Amerika Serikat dan Inggris sebagai dampak dari Korean Wave. Salah satu yang

berkontribusi mempromosikan demam Korea dalam penelitian ini adalah Digital

Newspapers yang hampir setiap hari membahas seputar tren musik Korea, drama

dan segala bentuk gaya hidup orang-orang Korea. Hal ini pada dasarnya merupakan

15 Kwon Eun Jee, Korean Wave: Discourse Analysis on Korean Popular Culture in US and UK

Digital Newspapers, Thesis, Radbound University, 2007

Page 12: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangeprints.umm.ac.id/46667/2/BAB I.pdf · 1 BAB I PENDAHULUAN . 1.1 Latar Belakang . Korea Selatan merpakan sebuah negara di Asia Timur yang telah

12

upaya pemerintah Korea dalam memesan kolom berita seputar dunia hiburan korea

pada portal onlin luar negeri khususnya di Amerika Serikat dan Inggris. Hasilnya,

cara ini begitu bekerja daalam mempromosikan segala bentuk industri Korea

Selatan, terutama industri hiburannya.

Relevansi penelitian ini dengan penelitian penulis terdapat pada instrumen

media yang digunakan sebagai alat dalam mempromosikan industri huburan Korea

Selatan, dengan demikinan akan semakin menarik publik internasional untuk

mengetahui segala sesuatu yang berkaitan dengan Korea. Alat analisis yang

digunakan dalam penelitian ini adalah internationalization, sedangkan penelitian

penulis menggunakan alat analisis yang berupa konsep diplomasi publik ,

peningkatan ekonomi dan korean pop culture.

Penelitian ke tujuh adalah penelitian Pao-Li Chang dan Hyojung Lee yang

berjudul The Korean Wave: Determinants and its Implications on Trade.16

Peneilitian ini membahas seputar korean wave yang mempunyai kontribusi besar

pada arus perdagangan industri Korea. Seperti yang kita tahu, Korean Wave selama

ini disebabkan oleh meluasnya program korean pop culture ke seluruh dunia seperti

drama, musik dan program-program hiburan lainnya. Demam korea yang terjadi di

negara-negara lain selanjutnya akan berimbas pada perdagangan industri korea,

kareana korean pop culture selama ini dianggap sebagai agen pengiklanan tidak

langsung produk-produk barang atau jasa dari korea selatan. Dengan mendunianya

demam korea, otomatis akan telah berkontribusi dalam meningkatkan pemasukan

16

Page 13: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangeprints.umm.ac.id/46667/2/BAB I.pdf · 1 BAB I PENDAHULUAN . 1.1 Latar Belakang . Korea Selatan merpakan sebuah negara di Asia Timur yang telah

13

korea dari beberapa industri, seperti industri kecantikan, industri mobile phone,

industri elektronik dan industri-industri lainnya.

Relevansi penelitian ini dengan penelitian penulis terdapat pada peran

media hiburan korea yang berperan penting sebagai agen promosi industri-industri

di Korea. Perbedaannya, penelutian penulis hanya terfokus pada industri kecantikan

khusnya industri bedah plastik, sedangkan penelitian ini menggambarkan dampak

pada semua industri perdagangan di korea secaram general. Konsep dalam

penelitian ini adalah korean wave. Sedangkan konsep yang penulis gunakan sebagai

alat analisis penelitian penulis adalah konsep diplomasi publik , peningkatan

ekonomi dan korean pop culture.

Penelitian Terakhir adalah penelitian Pettisa Rustadi yang berjudul

Korean Wave Sebagai Bentuk Instrumen Diplomasi Korea Selatan Dilihat Dari

Paradigma Realisme, Liberalisme Dan Konstruktivisme.17 Penelitian ini

membahas seputar fenomena Korea n Wave yang pada akhirnya menjadi instrumen

diplomasi publik dan diplomasi budaya Korea Utara dalam memperkenalkan seni

kontemporer negara ini, produk fashion hingga produk kecantikan dan produk

teknologi. Jika dipandang dari paradigma Realisme, Korea n Wave dapat dijelaskan

melalui diplomasi publik . Investasi Korea Selatan dalam industri hiburan dan

media di Korea , diharapkan dapat menjadi instrumen yang membawa citra positif

Korea ke ranah internasional. Jika dilihat dari paradigma liberalisme, fenomena

Korea n wave dapat dilihat dari peningkatan jumlah konsumsi masyarakat

17 Pettisa Rustadi, Korean Wave Sebagai Bentuk Instrumen Diplomasi Korea Selatan Dilihat Dari

Paradigma Realisme, Liberalisme Dan Konstruktivisme, Skripsi, HI, FISIP UI, 2012.

Page 14: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangeprints.umm.ac.id/46667/2/BAB I.pdf · 1 BAB I PENDAHULUAN . 1.1 Latar Belakang . Korea Selatan merpakan sebuah negara di Asia Timur yang telah

14

internasional atas produksi-prosuksi industri hiburan, fashion, konsmetik, teknologi

dan lain sebagainya yang berasal dari Korea Selatan. Jika dilihat dari aspek

konstruktivisme, fenomena Korean Wave dapat kita amati melalui nilai-nilai gaya

hidup idola Korea yang mulai terkonstruksi pada masyarakat internasional.

Relevansi penelitian ini dengan penelitian penulis terdapat pada instrumen

media yang digunakan guna menunjang kepentingan Korea Selatan. Perbedaannya

penelitian terdahulu ini bersifat lebih universal pada segala bentuk instrumen Korea

n wave, baik musik, film, drama dan instrumen meduia lain dari Korea selatan.

Penelitian terdahulu ini juga dianalisis melalui tiga perspektif besar ilmu Hubungan

Internasional, yaitu Liberalis, Realis dan konstruktivis. Berbeda dengan penelitian

penulis yang hanya membahas seputar reality show Let Me In Korea selatan yang

hanya dianalisis dengan konsep diplomasi publik .

Setelah penulis mereview beberapa isi penelitian terdahulu di atas, maka

dapat dilihat bahwa penelitian ini begitu berbeda dengan penelitian terdahulu yang

telah penulis sebutkan di atas. Secara umum, beberapa penelitian terdahulu tersebut

membahas sebuah acara media seperti drama, dan broadcasting radio yang

ditujukan sebagai propaganda dan untuk meningkatkan pemahaman masyarakat

internasional akan budaya sebuah negara. Meski ada juga yang bertujuan dalam

peningkatan ekonomi dalam bentuk diplomasi publik , namun isi penelitian tersebut

tetap berbada dengan penelitian penulis, karena penelitian penulis hanya membahas

seputar reality show Let Me In yang ditujukan sebagai bentuk diplomasi publik

Korea Selatan dalam meningkatkan perekonomian dalam sektor wisatawan medis

yang bertujuan melakukan operasi plastik.

Page 15: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangeprints.umm.ac.id/46667/2/BAB I.pdf · 1 BAB I PENDAHULUAN . 1.1 Latar Belakang . Korea Selatan merpakan sebuah negara di Asia Timur yang telah

15

Tabel 1.1 Posisi Penelitian

No

.

Penulis/Judul Penelitian Metode/Alat

Analisa

Isi Penelitian

1

Noor Rahman Yulia

/Diplomasi Kebudayaan

Republic Of Korea Melalui

Film Dan Drama: Pencapaian

Kepentingan Citra Dan

Ekonomi Republic Of Korea Di

Indonesia

Deskriptif/

Diplomasi

budaya dan

kepentingan

nasional

Penelitian

menjelaskan tujuan

Korea Selatan untuk

meningkatkan level

pemahaman pemirsa

di Indonesia akan

kebudayaan Korea ,

selain itu tujuan

ekonomi juga

dijelaskan disini.

Tujuan ekonomi

tersebut nampak

pada meningkatnya

tujuan wisatawan

konvensional dan

wisatawan dalam hal

beauty tourism.

Media merupakan

instrumen utama

dalam upaya ini.

Drama tv, film dan

musik merupakan

tiga jenis media

diplomasi budaya

Korea yang amat

diminati oleh orang-

orang Indonesia.

2

Megawati Irawan/Peran Voice

Of America (VOA) Dalam

Diplomasi Publik Amerika

Serikat Di Indonesia.

Deskriptif/Soft

Power,

Diplomasi

Publik

Skripsi ini berisi

tentang VOA yang

memiliki 240 afiliasi

radio FM dan AM di

seluruh penjuru

Indonesia. Mulai

tahun 2000, VOA

melebarkan

sayapnya dengan

memproduksi

program-program

Page 16: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangeprints.umm.ac.id/46667/2/BAB I.pdf · 1 BAB I PENDAHULUAN . 1.1 Latar Belakang . Korea Selatan merpakan sebuah negara di Asia Timur yang telah

16

televisi. Berbagai

program televisi

VOA dapat

disaksikan di

sebagian besar

stasiun televisi

nasional dan lebih

dari 30 televisi lokal.

Tujuan dari

penyiaran ini adalah

sebagai bentuk

instrumen diplomasi

publik dan diplomasi

publik Amerika

guna meningkatkan

level pemahaman

positif rakyat

Indoneisa terhadap

Amerika dalam hal

politk, budaya dan

ekonomi.

3 Dody Perdana Eryanto, / Pesan

Propaganda Ideologi

Imperialisme dalam Film

Transformers

Deskriptif/Propa

ganda

Penelitian ini berisi

tentang unsur

propaganda yang

terdapat pada film

Transformers. Unsur

Propaganda dalam

penelitian ini

terdapat pada isi film

yang menegaskan

bahwa Korea Utara,

Tiongkok, Rusia dan

Iran merupakan

ancaman serius bagi

Dunia Khususnya

bagi Amerika.

4 Agnita. A/ Serial Televisi

Amerika Serikat Sebagai Media

Cultural imperialism pada

Perempuan Arab

Deskriptif/cultur

al imperialism,

postfeminisme

penelitian ini

menjelaskan bahwa

Media Televisi

Amerika yang

disiarkan di Arab

Saudi dapat

memberikan reaksi

dan pengaruh

terhadap perempuan

Arab Saudi yang

Page 17: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangeprints.umm.ac.id/46667/2/BAB I.pdf · 1 BAB I PENDAHULUAN . 1.1 Latar Belakang . Korea Selatan merpakan sebuah negara di Asia Timur yang telah

17

menjadikan

perempuan Amerika

Serikat sebagai tolak

ukur trend

kecantikan dan hak-

hak dasar

perempuan.

5 Carmen Voinea/Plastic

Surgery Phenomenon Among

South Korean Women. The

Instrumental Body In A Rite Of

Passage To The Normative

Innocent Glamour.

Deskriptif/

Modern Body

Korea Selatan untuk

membuat konsep

kecantikan baru

berdasarkan

perspektif kecantikan

Korea. Upaya ini

mereka sampaikan

melalui program-

program Korean Pop

culture seperti

Drama, Film, Reality

Show, Musik dan

lain sebagainya,

salah satunya melalui

reality show Let Me

In. Perspektif

kecantikan yang

diciptakan oleh

Korea disebut

dengan istilah

innocent glamour,

berbeda jauh dengan

konsep kecantikan

dari Barat yang

cenderung

menampilkan citra

yang seksi

6 Kwon Eun Jee/Korean Wave:

Discourse Analysis on Korean

Popular Culture in US and UK

Digital Newspapers.

Dekriptif/

Internationalizat

ion

Hasil dari penelitian

ini menyatakan

bahwa Salah satu

yang berkontribusi

mempromosikan

demam Korea dalam

penelitian ini adalah

Digital Newspapers

yang hampir setiap

hari membahas

seputar tren musik

Korea, drama dan

Page 18: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangeprints.umm.ac.id/46667/2/BAB I.pdf · 1 BAB I PENDAHULUAN . 1.1 Latar Belakang . Korea Selatan merpakan sebuah negara di Asia Timur yang telah

18

segala bentuk gaya

hidup orang-orang

Korea. Hal ini pada

dasarnya merupakan

upaya pemerintah

Korea dalam

memesan kolom

berita seputar dunia

hiburan korea pada

portal onlin luar

negeri khususnya di

Amerika Serikat dan

Inggris. Hasilnya,

cara ini begitu

bekerja daalam

mempromosikan

segala bentuk

industri Korea

Selatan, terutama

industri hiburannya.

7 Pao-Li Chang dan Hyojung

Lee/ The Korean Wave:

Determinants and its

Implications on Trade.

Deskriptif/Korea

n Wave

Hasil dari penelitian

ini menjelaskan,

bahwa Korean Wave

selama ini

disebabkan oleh

meluasnya program

korean pop culture ke

seluruh dunia seperti

drama, musik dan

program-program

hiburan lainnya.

Demam korea yang

terjadi di negara-

negara lain

selanjutnya akan

berimbas pada

perdagangan industri

korea, kareana

korean pop culture

selama ini dianggap

sebagai agen

pengiklanan tidak

langsung produk-

produk barang atau

jasa dari korea

selatan. Dengan

Page 19: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangeprints.umm.ac.id/46667/2/BAB I.pdf · 1 BAB I PENDAHULUAN . 1.1 Latar Belakang . Korea Selatan merpakan sebuah negara di Asia Timur yang telah

19

mendunianya demam

korea, otomatis akan

telah berkontribusi

dalam meningkatkan

pemasukan korea

dari beberapa

industri, seperti

industri kecantikan,

industri mobile

phone, industri

elektronik dan

industri-industri

lainnya

8 Pettisa Rustadi/Korean Wave

Sebagai Bentuk Instrumen

Diplomasi Korea Selatan

Dilihat Dari Paradigma

Realisme, Liberalisme Dan

Konstruktivisme

Deskriptif/Realis

me, Liberalisme

Dan

Konstruktivism,

konsep

Diplomasi

publik dan

konsep

Diplomasi

Budaya

Menurut Realisme,

Korea n Wave dapat

dijelaskan melalui

diplomasi publik .

Investasi Korea

Selatan dalam

industri hiburan dan

media di Korea ,

diharapkan dapat

menjadi instrumen

yang membawa citra

positif Korea ke

ranah internasional.

Jika dilihat dari

paradigma

liberalisme,

fenomena Korea n

wave dapat dilihat

dari peningkatan

jumlah konsumsi

masyarakat

internasional atas

produksi-prosuksi

industri hiburan,

fashion, konsmetik,

teknologi dan lain

sebagainya yang

berasal dari Korea

Selatan. Jika dilihat

dari aspek

konstruktivisme,

fenomena Korea n

Wave dapat kita

Page 20: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangeprints.umm.ac.id/46667/2/BAB I.pdf · 1 BAB I PENDAHULUAN . 1.1 Latar Belakang . Korea Selatan merpakan sebuah negara di Asia Timur yang telah

20

amati melalui nilai-

nilai gaya hidup idola

Korea yang mulai

terkonstruksi pada

masyarakat

internasional.

9 Tristania Maulidya/ Upaya

Reality Show Let Me In Sebagai

Bentuk Diplomasi publik

Dalam Meningkatkan Ekonomi

Dan Memperkenalkan

Perspektif Kecantikan Korea

Selatan

Deskriptif/

diplomasi publik

, peningkatan

ekonomi,

Korean popular

Culture

Penelitian ini

merupakan

penelitian yang

penulis angkat

sebagai Tugas Akhir

penulis. berbeda

dengan literatur

review penelitian

terdahulu, penelitian

ini lebih terfokus

pada program Let Me

In Korea Selatan

yang diharapkan

dapat meningkatkan

imcome secara

ekonomi dari

kunjuungan

wisatawan asing dan

dapat

memperkenalkan

perspektif baru

kecantikan Korea

yang disebut

innocent glamour.

1.5 Teori dan Konsep

1.5.1 Diplomasi Publik

Dalam merampungkan penelitian ini, penulis tentunya memilih landasan

konseptual yang sesuai untuk digunakan sebagai alat analisis dalam penelitian ini.

Landasan konseptual pertama yang penulis gunakan adalah diplomasi publik,

Page 21: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangeprints.umm.ac.id/46667/2/BAB I.pdf · 1 BAB I PENDAHULUAN . 1.1 Latar Belakang . Korea Selatan merpakan sebuah negara di Asia Timur yang telah

21

sebuah sub konsep dari diplomasi yang umunya digunakan sebagai upaya dalam

menginformasikan hal-hal yang berkaityan dengan kepentingan nasional sebuah

negara pada dunia Internasional.

Menurut Wilson P. Dizard, diplomasi publik banyak diimplementasikan

oleh aktor-aktor negara untuk merefleksikan citra negaranya. Contohnya yang

paling banyak dikenal dalah diplomasi publik Amerika Serikat pada asa presiden

Bush pasca dekade 2000 an. Pada masa ini diplomasi publik Amerika Serikat begitu

gencar menggunakan instrumen media untuk menunjukkan komitmennya pada

dunia internasional dalam melawan tindakan terorisme. Mulai dari media cetak,

media TV, internet hingga industri hiburan Holywood juga berperan penting dalam

diplomasi publik Amerika Serikat pada saat itu. Dizard kemudian mendefinisikan

diplomasi publik sebagai upaya untuk meningkatkan level pemahaman khalayak

internasional atas citra sebuah negara, agar khalayak internasional dapat berpihak

pada negara tersebut.18

Menurut J. Wang, Diplomasi publik diartikan sebagai proses komunikasi

pemerintah terhadap publik mancanegara yang bertujuan untuk memberikan

pemahaman atas negara, sikap, institusi, budaya, kepentingan nasional, dan

kebijakan -kebijakan yang diambil oleh negaranya. Eksistensi diplomasi publik

dalam khazanah politik global juga dianggap begitu penting, guna menghindari

miss persepsi khalayak internasional atas citra sebuah negara dari berbgai aspek.19

18 Wilson P. Dizard, Inventing Public Diplomacy: The Story of the U.S. Information Agency,

London: Lynne Reinner Pubisher, 2004, h. 220-222 19 J. Wang, dalam: Citra Hennida, Diplomasi Publik dalam Politik Luar Negeri, Departemen

Hubungan Internasional, FISIP, Universitaas Airlangga, Surabaya, 2014, h. 2

Page 22: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangeprints.umm.ac.id/46667/2/BAB I.pdf · 1 BAB I PENDAHULUAN . 1.1 Latar Belakang . Korea Selatan merpakan sebuah negara di Asia Timur yang telah

22

Menurut Esti Andayani, Duta Besar Indonesia untuk Italia pada tahun

2016 menyatakan bahwa aktor dalam diplomasi publik bukan hanya aktor negara,

melainkan seluruh elemen masyarakat sebuah negara, media kreatif, para seniman

dan warga negara lainnya. Semua dapat berperan dalam diplomasi publik guna

memperkenalkan kearif20an dan budaya sebuah negara yang masih belu diketahui

secara jelas oleh masyarakat internasional.

Berdasarkan penjelasan di atas, dapat dilihat bahwa operasionalisasi

konsep ini begitu sesuai dengan tema penelitian penulis yang membahas seputar

diplomasi publik Korea Selatan melalui teknologi operasi plastik yang direfleksikan

melalui program-program media, seperti Let Me In. Acara ini kemudian

ditayangkan secara internasiona guna meningkatkan pemahaman masyarakat

internasional akan budaya operasi plastik Korea Selatan yang selama ini

dimisinterpretasikan oleh beberapa kalangan di dunia.

1.5.2 Konsep Peningkatan Eokonomi

Konsep kedua yang penulis gunakan sebagai alat analisis penelitian ini

adalah konsep peningkatan ekonomi. Dalam konteks peningkatan ekonomi,

perkembangan ekonomi sebuah negara begitu bergantung pada kebijakan

pemerintahnya dalam mendukung penuh industri barang dan jasa dalam negeri.

Peningkatan ekonomi sebuah negara juga tidak hanya bergantung pada Sumber

Daya Alam (SDA) yang dimiliki sebuah negara, melainkan juga bergantung pada

20 Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia,

Diplomasi Publik Berbasis Nilai-Nilai Unggul Indonesia, diakses dalam:

https://www.kemlu.go.id/id/berita/Pages/Diplomasi-Publik-Berbasis-Nilai-Nilai-Unggul-

Indonesia.aspx, 28 November 2018, pukul 17.00 WIB.

Page 23: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangeprints.umm.ac.id/46667/2/BAB I.pdf · 1 BAB I PENDAHULUAN . 1.1 Latar Belakang . Korea Selatan merpakan sebuah negara di Asia Timur yang telah

23

kualitas kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) yang dimiliki oleh negara

tersebut.21

Secara ekonomi, ada beberapa cara untuk memperhitungkan peningkatan

ekonomi sebuah negara, baik dilihat dari sisi permintaan maupun jika dilihat dari

sisi penawaran. Apabila dari sisi permintaan (demand) yaitu dengan

memperhitungkan komponen-komponen makro ekonomi berupa konsumsi,

investasi, ekspor dan impor sedangkan dari sisi penawaran (supply) dengan

memperhitungkan nilai tambah setiap sektor dalam produksi nasional.

Perekonomian dibagi menjadi tiga sektor besar, yaitu primer, sekunder dan jasa-

jasa (tersier).22 Guna menyeimbangkan Supply dengan permintaan pasar,

pemerintah negara perlu menstimulasi dan menfasilitasi para pelaku ekonomi, guna

semakin meningkatkan kualiats SDM serta industri ekonomi di negara tersebut.

Jika dikaitkan dengan industri operassi plastik di Korea Selatan, demand

dapat diinterpretasikan sebagai tingkatan konsumsi publik atas jasa operasi plastik.

Berbeda halnya dengan demand, supplay dapat diartikan sebagai sebarapa besar

sebuah industri barang atau jasa dapat mengimbangi deman-nya. Dalam konteks

operasi plastik di Korea Selatan, nantinya dapat dilihat seberapa besar kemampuan

industri operasi plastik dalam bersaing dengan industri serupa di negara lainnya dan

memenuhi permintaan konsumen serta mengimbangi jumlah konsumen pengguna

jasa operasi plastik.

21 Martin Perry, Controversies in Local Economic Development: Stories, Strategies, Solutions, New

York: Routledge, 2010, h. 31 22 Ibid.

Page 24: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangeprints.umm.ac.id/46667/2/BAB I.pdf · 1 BAB I PENDAHULUAN . 1.1 Latar Belakang . Korea Selatan merpakan sebuah negara di Asia Timur yang telah

24

Menurut Martin Perry, secara ekonomi, indikator peningkatan ekonomi

sebuah negara tidak hanya didasarkan pada suppy dan demand, melainkan juga

didasarkan pada nilai pasti income negara atau Gross Domestic Product (GDP) .

GDP sendiri telah disepakati sebagai tolak ukur utama sebuah perekonomian

negara, yang umumnya dihitung dari total pendapatan negara pertahun dari seluruh

sumber devisa. Sumber devisa ini dapat bersal dari berbagai sektor ekonomi, mulai

dari barang hingga jasa.23

Jika dikaitkan dengan tema penelitian yang penulis ambil, industri operasi

plastik di Korea Seatan merupakan salah satu sumber devisa utama negara. dengan

rata-rata GDP yang hampir sama sejak 2013 hingga 2014 (sekitar 1,4 Triliun

Dollar), industri operasi plastik telah membuktikan eksistensinya dalam

meningkatkan pendapatan negara. pada 2013, industri operasi plastik hanya

menyumbang pemasukan sekitar 9 persen dari jumlah GDP negara, dan pada tahun

2014 industri ini menyumbangkan sekitar 13 persen dari jumlah GDP Korea

Selatan. Artinya industri operasi plastik’ di Korea Selatan merupakan salah satu

industri penyumbang devisa negara bagi Korea Selatan.24

1.5.3 Korean Popular Culture

Konsep yang ketiga yang penuis gunakan sebagai konsep tambahan adalah

konsep Korean Popular Culture. Sebelum penulis membahas seputar konsep ini,

penulis akan terlebih dahulu mendefinisikan kata culture atau yang berarti budaya

23 Ibid., h. 32-33 24 he Richest, Billion Dollar Industry To Be: Plastic Surgery In South Korea ,

https://www.therichest.com/expensive-lifestyle/billion-dollar-industry-to-be-plastic-surgery-in-

south-Korea /, 22 Februari 2018, puul 21.00 WIB.

Page 25: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangeprints.umm.ac.id/46667/2/BAB I.pdf · 1 BAB I PENDAHULUAN . 1.1 Latar Belakang . Korea Selatan merpakan sebuah negara di Asia Timur yang telah

25

dalam konsep ini. Pada dasarnya, budaya adalah istilah abstrak dan luas, itulah

sebabnya budanya mempunyai berbagai macam variasi atau kategori, seperti

budaya etnis, budaya jalanan, budaya rakyat, budaya populer, dan budaya nasional.

Sama halnya seperti kata budaya, popular culture atau budaya populer

dapat didefinisikan dengan berbagai cara juga. Namun, untuk memahami

pengertian umum, kita harus merujuk pengertian budaya dan makna kombinasinya

dalam frasa budaya populer yang didefinisiakan oleh R. William. Menurut R.

William budaya diartikan sebagai cara hidup tertentu yang merujuk pada praktek-

praktek hidup yang umum dilakukan orang-orang, misalnya seperti liburan di tepi

pantai, perayaan Natal, dan lain sebagainya.25

Berikutnya adalah kata popular. Menurut R. William, kata popular

diambil dari kata dalam bahasa latin popularis yang secara etimologi berarti milik

orang lain. Secara terminologi, pengertian dari kata popular adalah suatu hal yang

banyak disukai atau digandrungi banyak orang. Dengan demikian frasa popular

culrure atau budaya populer berarti suatu praktek-praktek pada suatu hal yang

disukai oleh orang.26

Secarfa garis besar budaya populer berarti sebuah praktek atau objek yang

umum ditemukan sehari-hari. Salah satu bentuk dari budaya populer adalah

eksistensi sesuatu yang diproduksi secara masal dan dikonsumsi secara masal dan

disukai banyak orang, seperti buku, majalah, media visual (acara TV dan Film)

media online, musik dan lain sebagainya. Jika dikaitkan dengan korean pop culture,

25 R. William, dalam: Thao Emilie DO, Emergence Of The Korean Popular Culture In The World,

Thesis, Intgernational Busines Departement, Turku University Of Applied Sciences, 2011, h. 14 26 Ibid.

Page 26: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangeprints.umm.ac.id/46667/2/BAB I.pdf · 1 BAB I PENDAHULUAN . 1.1 Latar Belakang . Korea Selatan merpakan sebuah negara di Asia Timur yang telah

26

frasa yang terdiri dari tiga kata ini berarti segala bentuk produksi masal dari negara

Korea Selatan (terutama produksi industri media hiburan) yang diproduksi masal

dan disukai banyak orang di berbagai belahan dunia, sehingga dapat mempengaruhi

gaya hidup mereka hingga mempunyai kecenderungan pada praktek meniru atau

menyerupai objek yang ditemukan pada hal-hal yang datangnya dari Korea

Selatan.27

Konsep ini penulis gunakan sebagai sebuah acuan, agar kita dapat

mengenali bentuk bentuk korean pop culture, terutama yang berasal dari industri

media hiburan korea. Secara garis besar, Korean Pop Culture yang paling sering

kita jumpai adalah drama korea (k-drama), musik korea (k-pop), acara TV Korea

seperti reality show dan lain sebagainya. Berdasarkan definisi ini, dapat kita lihat

bahwa acara Let Me in merupakan bagian dari Korean Pop Culture.

1.6 Metode Penelitian

1.6.1 Jenis Penelitian

Dalam menulis penelitian ini, penulis menggunakan model penelitian

deskriptif. Metode deskriptif adalah sebuah metode penelitian untuk

menggambarkan sebuah fenomena yang sedang atau telah terjadi. Artinya

penelitian model ini, sangat cocok diterapkan untuk mendeskripsikan seputar upaya

Korea Selatan dalam meningkatkan perekonomian melalui diplomasi publik

sebuah acara reality show.

27 Ibid.

Page 27: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangeprints.umm.ac.id/46667/2/BAB I.pdf · 1 BAB I PENDAHULUAN . 1.1 Latar Belakang . Korea Selatan merpakan sebuah negara di Asia Timur yang telah

27

1.6.2 Teknik Analisis

Teknik analisis data dalam penelitian adalah dengan menggunakan metode

kualitatif yang nantinya akan menggunakan data pustaka sebagai data sukunder.

Data-data ini yang kemudian akan penulis gunakan sebagai pendukung dalam

pembuktian teori terkait isu yang telah terjadi yang dibahas dalam penelitian ini.

1.6.3 Teknik Pengumpulan Data

Layaknya penelitian pada umumnya, dalam penelitian ini penulis

mengumpulkan data yang penulis peroleh dari library research yang berasal dari

buku, jurnal online maupun offline, website resmi, dan sumber-sumber lainnya.

Sumber utama penelitian ini adalah acara Let Me In dan rlisan tuliasan dari website

resmi Let Me In.

1.6.4 Ruang Lingkup Penelitian

1.6.4.1 Batasan Tahun

Penulis membatasi ruang lingkup penelitian disini berdasarkan waktu dan

tempat. Ruang lingkup waktu disini penulis pilih terhitung sejak 2011-2016. Tahun

Rentang tahun tersebut penulis pilih mengingat tahun 2011 hingga 2016 merupakan

tahun dimana promosi operasi plastik secara langsung ke dunia internasional

dilegalkan di Korea sekaligus tahun tayangnya sebuah program yang

merepresentsikan diplomasi publik Korea Selatan melalui oeperasi plastik, yaitu

Let Me In.

Page 28: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangeprints.umm.ac.id/46667/2/BAB I.pdf · 1 BAB I PENDAHULUAN . 1.1 Latar Belakang . Korea Selatan merpakan sebuah negara di Asia Timur yang telah

28

1.6.4.2 Batasan Materi

Ruang lingkup pembahasannya hanyalah terbatas pada upaya pemerintah

pemerintah Korea Selatan dalam menggunakan media sebagai sebagai bentuk

Diplomasi publik untuk memperkenalkan budaya operasi plastik Korea guna

meningkatkan pendapatan ekonomi dari industri kecantikan. Selain itu sebagai

refleksi korean pop culture yang digunakan sebagai instrumen diplomasi publik

dalam memperkenalkan perspektif baru kecantikan Korea.

1.7 Argumentasi Dasar

Argumentasi dasar diperlukan sebagai asumsi awal sebuah penelitian.

Berdasrakan latar belakang dan konsep diplomasi publik yang penulis jelaskan di

atas, dapat dilihat bahwa pemerintah Korea Selatan telah mengunkanan industri

hiburan dan media sebagai salah satu bentuk diplomasi publik dalam

memperkenalkan industri kecantikan khususnya dalam hal oprasi plastik. Salah

satu upaya promosinya dapat dilihat dari sebuah program yang merepresentsikan

diplomasi publik Korea Selatan melalui operasi plastik, yaitu Let Me In.. Acara ini

telah digunakan sebagai bentuk diplomasi publik Korea Selatan dalam bidang

ekonomi guna meningatkan jumlah kunjungan turis asing yang ingin melakukan

operasi plastik serta guna meningkatkan level pemahaman masyarakat internasional

dalam bidang industri kecantikan Korea serta budaya operasi plastik dari segi

perspektif kecantikan yang disebut dengan istilah innocent glamour.

Page 29: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangeprints.umm.ac.id/46667/2/BAB I.pdf · 1 BAB I PENDAHULUAN . 1.1 Latar Belakang . Korea Selatan merpakan sebuah negara di Asia Timur yang telah

29

1.8 Sistematika Penulisan

Sistematika Penulisan diperlukan agar alur penulisan penelitian lebih

mudah dipahami. Berikut sistematika penulisan dalam penelitian penulis:

BAB I: PENDAHULUAN : 1.1 Latar Belakang

1.2 Rumusan Masalah

1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian

1.4 Penelitian Terdahulu

1.5 Konsep dan Teori

1.6 Metode Penelitian

1.7 Argumentasi Dasar

1.8 Sitematika Penulisa

BAB II: INDUSTRI

KECANTIKAN DI KOREA DAN

KOREAN POP CULTURE

: 2.1 Perkembangan Industri

Kecantikan

2.2 Operasi Plastik Ala Korea

2.2.1 Budaya Operasi Plastik

2.2.2 Manfaat Operasi Plastik

2.3 Reality Show Let Me In

BAB III: PROGRAM LET ME

IN DAN DIPLOMASI PUBLIK

KOREA SELATAN

: 3.1 Bentuk Diplomasi publik Dalam

Bidang Ekonomi

3.2 Bentuk Diplomasi publik

Memperkenalkan Perspektif

Page 30: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangeprints.umm.ac.id/46667/2/BAB I.pdf · 1 BAB I PENDAHULUAN . 1.1 Latar Belakang . Korea Selatan merpakan sebuah negara di Asia Timur yang telah

30

Kecantikan Korea (Innocent

Glamour)

BAB IV: PENUTUP : 4.1 Kesimpulan

4.2 Saran