1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Program

Program film dokumenter mengungkapan dan berhubungan dengan hal –

hal fakta,lalu menjadi rangkai program,kekuatan program dalam membuat

konsep akan bersinergi.produser lebih dominan dalam penggarapan produk baik

dalam teknik rekaman maupun siaran langsung,dari pra produksi,tahap

produksi,pasca produksi nya.(Yustiatie Utudi,2017:15).

Pada era sat ini, motif komunikasi adalah sebab-sebab yang mendorong

manusia untuk menyampaikan isi pernyataan (pesan) kepada manusia lain. Bicara

motif komunikasi, sebagai manusia normal dipastikan punya motif komunikasi.

Artinya anda atau siapapun bisa membuat film dokumenter. Setidaknya untuk

mendokumentasikan acara keluarga, semisal seremoni ulang tahun, arisan

keluarga dan sejenisnya. Uraian ini sebagai pengantar dan memotivasi sineas

muda untuk membuat film dokumenter, tentu bila telah memahami tekniknya

dengan baik dan benar.

Sebagaiamana karya yang ada pada medium komunikasi televisi lainya,

film dokumenter yang berbentuk visual dan audio memiliki motif yang

mempresentasi keinginan film dokumenter. Ditinjau dalam konteks kajian

komunikasi, film maker tersebut sebagai komunikator. Adanya elemen motif

tentu sangat memungkinan bagi karya film dokumenter untuk menjadi sarana

bagi pencapaian kepentingan film maker itu sendiri. Hal ini sah-sah saja dan

halal. Malah pemahaman keliru jika film dokumenter di pahami sebagai karya

yang objektif, tidak berpihak ataupun bebas nilai.justru film dokumenter sarat

2

akan nilai serta subjektifitas. Pembuat film tidak akan bisa menyelesaikan karya

dokumenter jika

3

berpegang pada prinsip objektifitasnya. Kontruksi dalam pengemasnya visual,

audio serta pemilihan narasumber tidak bisa di lepaskan dalam karya film

dokumenter. Berangkat dari sinilah pengertian dokumenter akan di sampaikan.

Pemahaman mengenai film dokumenter sebagai upaya menceritakan

kembali sebuah kejadian atau realtas, menggunakan fakta dan data.terdapat tiga

substansi mendasar dalam pemahaman Nicholas tersebut,yakni menceritakan

kembali realitas serta fakta dan fakta.

Menceritakan Kembali, analogi sederhananya,siapapun yang

menceritakan ulang sebuah realitas tentu tidak persis terjadi

dengan kejadian awal. Cerita mengenai realitas tadi sudah

dipenuhi dengan motif atau kepentingan serta di pengaruhi oleh

referensi dari sosok pencerita.

Realitas, peristiwa apapun yang terjadi di muka bumi ini bisa

menjadi sebuah realitas

Fakta, dalam konteks film dokumenter mengarah pada realitas

yang terjadi bukanlah khayalan dan karangan yang bersifat

fiksi.dalam dokumenter pembuatan film tidak memiliki ruang

untuk merekayasa atau menciptkan sebuah fakta.sementara kata

data dipahami sebagai aspek utama yang harus di cari dan di

tampilkan dalam film dokumenter data bisa diperoleh melalui

riset dengan cara studi kepustakaan maupun observasi di

lapangan dan mewawancari narasumber.

4

1.2. Kegunaan program

Dengan setiap program memiliki isi (content) program yang terdiri dari

berbagai unsur.unsur-unsur tersebut bisa berupa pembawa acara, materi (script),

narasumber dan lain - lain. Lebih detailnya, isi program memuat jingle, theheme

song, bumper, musik, bahasa tutur/ucapan, teks caption, dan unsur unsur lainya.

Semua isi kegunaan program didahului oleh sesuatu perencanaan yang di

susun dalam bentuk naskah rundown script acara naskah berita, scenario, yang

disesuaikan dengan format programnya, sehingga isi acara dapat di sajikan lebih

terarah, rapi, konsisiten, bahkan bisa juga dinamis.

1.2.1. Kegunaan khalayak

Kegunaan Khalayak dengan adanya film dokumenter ini untuk

memberikan informasi terkait abdi dalem sang penjaga tradisi yang belum di

ketahui oleh penonton, membuka wawasan pola pikir penonton terkait penting

menjaga kebudayaan dan melestarikan semua adat istiadat keraton kotagede

Jogjakarta.

1.2.2. Kegunaan Praktis

Tugas Akhir harus dapat dibandingkan dengan karya ilmiah lain (item

pembanding metode, waktu/periode atau lainnya). Karya ilmiah yang memiliki

kualifikasi sebagai Tugas Akhir mencakup: faktor subtanstif (penguasaan materi

bahasan, teori dan konsep), pemilihan metode yang tepat dan teknik pengumpulan

dan analisis data yang tepat. Dua Ruang Lingkup dan Topik/Tema Tugas Akhir.

5

1.2.3. Kegunaan Akademis

Suatu tema / topik tertentu, disuguhkan dengan gaya bercerita sesuai

dengan keinginan pembuatnnya. Di Program Film Dokumenter Televisi kelompok

ini menggunakan narasi dan ilustrasi musik sebagai penunjang gambar visual

picture story. Kelompok Dokumenter Film Program Diploma DIII BSI

Akademi Komunikasi ini memberikan perbedaan antara dokumenter dengan

reportase yaitu dokumenter menampilkan suatu peristiwa tidak secara garis

besarnya saja, seperti gaya reportase. Dokumenter Televisi mempunyai kesamaan

dengan dokumenter film yaitu memiliki nuansa serta orientasi luas, dari mulai

sebab sampai akibat, alasan serta proses kejadian atau peristiwa dari tema yang

diambil .

1.3. Referensi Audio Dan Visual

Berikut referensi film dokumenter dari beberapa program acara yang ada

media televisi dan internet yang menjadi inspirasi dalam pembuatan karya film

dokumenter kelompok kami :

1. Program acara : lentera Indonesia (NET TV ) program dokumenter yang di

angkat dari kisah-kisah pengalaman nyata para anak muda yang rela

melepaskan peluang karir dan kemapanan kota besar untuk menjadi guru

dan mengajar di desa-desa terpencil di seluruh pelosok negri selama satu

tahun.

2. Program acara : orang pinggiran (TRANS 7) merupakan film dokumenter

tentang kehidupan seseorang yang meraih rezeki. Beratnya kehidupan

6

seseorang dalam mengais rejeki digambarkan dalam program tersebut.

Orang pinggiran Trans 7 tersebut merupakan salah satu program andalan

selain program yang lain seperti : hiburan, konser ,musik, berita,

dokumenter dan lain-lainnya.

3. Film dokumenter : Cahaya di balik jeruji adalah film dokumenter

produksi Departemen Agama yang menceritakan tentang sosok penyuluh

agama di Lapas Kembang Kuning Nusakambangan. Film dokumenter ini

sangat menarik penyajiannya sehingga kelompok kami sepakat untuk

mengambil program tersebut . Selain itu kami mengambil referensi

pustaka untuk di jadikan karya film dokumenter ini

7