bab i pendahuluan 1.1 latar belakangdigilib.uinsgd.ac.id/20853/4/4_bab 1.pdf · perusahaan besar...
TRANSCRIPT
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Penelitian ini berangkat dari fenomena kehumasan internal yang
berlangsung di PT. Cisadane Sawit Raya. PT. Cisadane Sawit Raya merupakan
perusahaan besar yang bergerak di bidang produksi minyak kelapa sawit. Sebagai
perusahaan besar, PT.Cisadane Sawit Raya memiliki karyawan yang mempunyai
latar belakang pendidikan yang sangat variatif. Mengingat karyawan adalah ujung
tombak perusahaan, diperlukan hubungan yang baik antar karyawan atau
employee relations. Employee relations berfungsi sebagai bentuk keterbukaan
informasi dan komunikasi yang efektif dalam rangka menumbuhkan harmonisasi
kerja, adapun kegiatan employee relations antara lain seperti penghargaan atas
hasil kerja, upah yang cukup, kegiatan kebersamaan seperti family gathering dan
lain sebagainya.
Employee Relations (Hubungan dengan para pegawai) sangat penting
untuk dilakukan karena employee relations adalah jembatan antara pimpinan
dengan karyawan atau karyawan dengan karyawan. Menurut Neni Yulianita
dalam bukunya (Yulianita, 2005; 59) yang berjudul Dasar-Dasar Public Relations
bahwa “Employee Relations adalah kegiatan public relations untuk memelihara
hubungan, khususnya antara manajemen dengan para karyawannya. Hubungan ini
dalam rangka kepegawaian secara formal. Employee publik/publik pegawai adalah
salah satu internal publik yang dijadikan salah satu sasaran dari kegiatan public
2
relations didalam usaha untuk mencapai tujuan organisasi. Mereka merupakan
suatu potensi yang sangat berarti dalam organisasi, potensi mana yang dapat
dikembangkan lebih baik dari sebelumnya. Karena mereka itu dianggap salah satu
publik yang menentukan suksesnya organisasi, maka perlu diadakan hubungan
baik dan terarah.”
PT. Cisadane Sawit Raya adalah perusahaan perintis dalam penggunaan
minyak sawit sebagai bahan baku untuk industri oleochemical yang besar dan
sampai sekarang dapat terlihat dengan banyaknya cabang dimana-mana yang
berpusatkan di Jakarta, perusahaan ini adalah perusahaan yang mempunyai
beberapa kegiatan employee relations yang memanjakan karyawan demi
terciptanya suasana kerja yang harmonis.
PT. Cisadane Sawit Raya dahulunya adalah perusahaan yang didalamnya
antar karyawan dengan karyawan dan pimpinan dengan karyawan atau sebaliknya
tidak mempunyai hubungan yang harmonis, semua karyawan terlihat cuek dengan
keadaan yang mementingkan jabatan masing-masing, tidak adanya kerja sama
dalam bekerja dikarenakan tidak adanya kegiatan employee relations yang
menyatukan karyawan dengan karyawan maupun karyawan dengan pimpinan.
PT. Cisadane Sawit Raya adalah perusahaan yang besar yang harusnya
didalamnya tercipta suasana kerja yang harmonis dalam mencapai tujuan bersama
perusahaan, strategi yang dilakukan dalam mengatasi masalah internal perusahaan
itu adalah dengan melakukan kegiatan employee relations, kegiatan employee
relations berguna untuk meningkatkan keharmonisan antar karyawan dan
3
pimpinan, strategi kegiatan employee relations yang dilakukan PT. Cisadane
Sawit Raya adalah kegiatan Family Gathering.
Kegiatan employee relations PT. Cisadane Sawit Raya yaitu melakukan
kegiatan acara kebersamaan antara pimpinan dan karyawan yang diselenggarakan
setiap tahun melalui acara Family Gathering yang pada tahun 2014 kegiatan
tersebut bertema kan : “Change “MINDSET” For Succes at Work “. dan acara
tersebut terselenggara berkat kerjasama antara karyawan dengan Humas PT.
Cisadane Sawit Raya , yang mana panitia penyelenggara tersebut adalah sebagian
dari karyawan PT. Cisadane Sawit Raya (Hasil wawancara dengan humas PT.
Cisadane Sawit Raya pada tanggal 30 juni 2015 jam 09.00).
Karyawan merupakan publik internal yang penting keberadaannya dalam
mempengaruhi eksistensi perusahaan sekaligus sebagai aset berharga bagi
perusahaan. Tanpa adanya dukungan yang baik dari para karyawan maka
organisasi akan sulit mencapai tujuaannya (Kasali, 2005: 66). Suatu organisasi
tidak mungkin tanpa karyawan, karena merekalah yang menggerakkan atau
menghidupkan organisasi (Effendy, 1999: 107).
Membangun komunikasi internal didalam perusahaan sangatlah tidak
mudah, dan tidak selamanya berjalan lancar, karena ada sebagian karyawan yang
pro dan kontra, dan dapat menjadikan konfilk antar karyawan, dan kalau konflik
terus berlanjut maka akan menghambat perkembangan produktivitas kerja
karyawan dalam mencapai tujuan.
Employee relations adalah usaha yang mengatur secara khusus hubungan
antara pihak manajemen perusahaan dengan karyawan agar selalu dalam keadaan
4
baik serta sebagai bagian dari kesatuan sistem organisasi (Bonar, 1973: 55).
Pembinaan hubungan baik antara karyawan dengan pimpinan perusahaan maupun
antar karyawan melalui penerapan kegiatan employee relations selain bertujuan
untuk memberikan suatu pengabdian dan mengatur kerja sama diantara anggota,
terutama untuk menciptakan komunikasi internal yang efektif di dalam
perusahaan (Bonar, 1973: 56).
Efektivitas dalam pekerjaan mempengaruhi produktivitas karyawan dalam
berbagai cara, misalnya kepuasan kerja, dan komunikasi yang baik antar
karyawan atas dan karyawan bawahan, saling menghormati satu sama lainnya
disetiap pekerjaan apapun. Hubungan kerja yang baik antara karyawan yang
harmonis menjadikan tolak ukur terhadap motivasi kerja serta menimbulkan suatu
kerjasama dan kinerja yang baik dari karyawan itu sendiri.
Keakraban atau keharmonisan keluarga besar PT. Cisadane Sawit Raya
terlihat dari kegiatan Family Gathering, Family Gathering dimaksudkan untuk
menciptakan kondisi dan suasana bekerja yang nyaman. Pada kegiatan Family
Gathering perusahaan memberikan keleluasaan bagi karyawan untuk berinteraksi
dan melakukan kebutuhan-kebutuhan sosial seperti berteman, beramah tamah
dengan teman-teman atau rekan sejawat sehingga tumbuhnya keakraban dan
kekeluargaan.
Kegiatan family gathering yang dilakukan merupakan kegiatan internal
perusahaan setiap tahun dan melibatkan seluruh karyawan, karena kegiatan ini
merupakan peningkatan hubungan harmonis antara pimpinan perusahaan dan
karyawannya serta keluarga besar, uniknya lagi kegiatan family gathering ini
5
bukan hanya diikutin oleh satu kantor tetapi seluruh karyawan PT. Cisadane Sawit
Raya yang ada di Sumatera Utara.
Kegiatan yang bertema kan “Change “MINDSET” For Succes at Work “
pada tahun 2014 ini berlangsung di daerah Sumatera Utara tepatnya di tempat
wisata yaitu Berastagi, tempat yang sangat indah dan sangat tepat buat melakukan
kegiatan family gathering, panitia dari kegiatan ini adalah humas dan karyawan
PT. Cisadane sawit Raya.
Kegiatan family gathering ini tidak berbeda jauh dengan kegiatan family
gathering perusahaan pada umumnya, kegiatannya yang dilakukan adalah
kegiatan Out Bound, seluruh karyawan, staff, pimpinan dibagi menjadi beberapa
kelompok demi terciptanya kebersamaan antara atasan dan bawahan untuk
mencapai tujuan bersama didalam Out Bound tersebut.
Perbedaan kedudukan di tempat kerja seperti biasanya tidak tampak di
dalam kegiatan ini, yang mana antara bawahan dan atasan benar-benar bekerja
sama dalam suasana kekeluargaan, tidak ada kecanggungan diantara mereka,
sehingga kegiatan ini benar-benar menghibur semua pihak yang mengikutinya,
dan terciptanya suasana harmonis.
Kegiatan family gathering di PT. Cisadane Sawit Raya nampaknya
berjalan dengan baik, seluruh karyawan yang biasanya bekerja keras untuk
perusahaan terlihat nyaman dan bahagia, yang mana di dalam kegiatan ini mereka
bersatu dengan seluruh karyawan perusahaan dan pimpinan tanpa melihat jabatan
masing-masing dalam bekerja, para karyawan tampak lupa dengan pekerjaan berat
yang selama ini mereka lakukan.
6
Family Gathering merupakan pengikatan yang baik dalam berinteraksi dan
berkomunikasi dengan seluruh karyawan, karena disini tidak ada perbedaan antara
pimpinan dan karyawan sewaktu berwisata, maksudnya tanpa disadari pimpinan
dan karyawan tersebut saling memahami keinginan masing-masing karyawan dan
diluar konteks pekerjaan serta semakin akrab pimpinan dan karyawan serta
keluarganya.
Kegiatan family gathering ini diharapkan akan membuat karyawan merasa
dihargai dan merasa diri mereka bukan mesin yang terus bekerja tanpa ada
hiburan, kegiatan ini juga diharapkan agar terciptanya suasana kekeluargaan di
dalam tempat bekerja dan menjadikan suasana harmonis dalam bekerja demi
mencapai tujuan kerja bersama di dalam perusahaan.
Employee Relations mampu mempengaruhi dinamika kehidupan bahkan
merupakan syarat utama dalam berinteraksi yang dapat membantu dalam proses
komunikasi yang efektif dan menjadi panduan dalam manajemen kehidupan
sehari-hari. Perkembangan organisasi, lembaga, perusahaan dan industri-industri
raksasa maupun lembaga pemerintahan, employee relations terus berkembang
dalam mengiringi komunikasi yang efektif.
Employee relations sering diterapkan di perusahaan atau organisasi untuk
mendukung jalannya komunikasi organisasi. Komunikasi organisasi
menggunakan employee relations karena keberadaannya turut membantu
memberikan kondisi lingkungan yang membuat karyawan nyaman saat bekerja
sehingga dapat menciptakan kelompok kerja yang solid dan memiliki semangat
7
kerja yang tinggi, dimana pada akhirnya akan membentuk perilaku karyawan
sesuai dengan visi dan misi yang ingin dicapai perusahaan.
Cara mencapai tujuan sebuah organisasi tentunya perlu didukung oleh
semua pihak dalam organisasi, pihak-pihak yang dimaksud adalah pimpinan dan
para karyawan. Organisasi atau perusahaan harus mampu menciptakan suasana
kondusif dimana pimpinan mampu bekerjasama dengan karyawan serta
mengarahkan tujuan organisasi secara efektif sehingga para karyawan merasakan
bahwa tujuan tersebut merupakan tujuan bersama.
Employee relations terlihat sebagai suatu hal yang biasa dan mudah
dilakukan, tetapi sebenarnya tidaklah demikian. Employee relations adalah suatu
hal yang dinamis, tidak terlepas dari faktor manusia dan hubungannya. Terlihat
dari hubungan kerja antara atasan dengan bawahan, segala hal mencakup
komunikasi, tugas, dan tanggung jawab atau pendelegasian wewenang akan
sangat sulit dilakukan jika tidak dibarengi dengan penerapan Employee relations.
Pemaparan diatas, menarik peneliti untuk melakukan penelitian tentang
Strategi Kegiatan Family Gathering dalam Upaya Menciptakan Harmonisasi
Kerja melalui studi deskriptif dengan pendekatan kualitatif yang bersifat induktif.
Studi deskriptif bertujuan untuk strategi yang mengkaji secara rinci atas suatu
latar atau ataupun subjek ataupun peristiwa tertentu. studi deskriptif dipilih
dengan maksud menjadikan fokus penelitian agar keutuhan penelitian dapat
terjaga. kegiatan yang digambarkan pada konteks penelitian di atas mendasari
keinginan peneliti untuk mengetahui bagaimana Strategi Kegiatan Family
8
Gathering PT. Cisadane Sawit Raya dalam Upaya Menciptakan Harmonisasi
kerja.
Penelitian ini akan merumuskan masalah yang berangkat dari pertanyaan-
pertanyaan melalui perumusan strategi perusahaan yang antara lain adalah
Mengidentifikasi lingkungan yang akan dimasuki oleh perusahaan di masa depan
dan menentukan misi perusahaan untuk mencapai visi yang dicita-citakan dalam
lingkungan tersebut, merumuskan faktor-faktor ukuran keberhasilan, menentukan
tujuan dan target terukur, mengevaluasi berbagai alternative strategi dengan
mempertimbangkan sumber daya yang demikian dan kondisi eksternal yang
dihadapi serta memilih strategi yang paling sesuai untuk mencapai tujuan jangka
pendek dan jangka panjang.
1.2 Perumusan Masalah
Fokus wilayah penelitian berdasarkan uraian latar belakang penelitian
diatas, adalah “Bagaimana strategi family gathering PT. Cisadane Sawit Raya?”.
Untuk lebih rincinya masalah penelitian tersebut dirumuskan dengan pertanyaan-
pertanyaan masalah sebagai berikut:
1. Bagaimana kegiatan yang dilakukan dalam family gathering di PT.
Cisadane Sawit Raya ?
2. Bagaimana langkah-langkah menyusun strategi kegiatan family gathering
di PT.Cisadane Sawit Raya ?
3. Bagaimana hasil dari Strategi kegiatan family gathering di PT. Cisadane
Sawit Raya dalam upaya menciptakan harmonisasi kerja ?
9
1.3 Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui kegiatan yang dilakukan dalam family gathering di PT.
Cisadane Sawit Raya
2. Untuk mengetahui langkah-langkah untuk menyusun strategi kegiatan
family gathering di PT. Cisadane Sawit Raya
3. Untuk mengetahui hasil dari kegiatan family gathering di PT. Cisadane
Sawit Raya dalam upaya menciptakan harmonisasi kerja.
1.4 Kegunaan Penelitian
1.4.1 Secara Keilmuan
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi yang faktual
didasarkan pada studi deskriptif, serta dapat menggambarkan tentang bagaimana
strategi kegiatan family gathering di PT. Cisadane Sawit Raya dalam Upaya
Menciptakan Harmonisasi Kerja. Selanjutnya penilitian ini diharapkan dapat
memperkaya studi-studi tentang Employee Relations yang berbasis pendekatan
studi deskriptif yang bersifat kualitatif.
1) Kegunaan Penelitian bagi Institusi Pendidikan
Secara teoritis dapat memberikan kontribusi, pengertian, dan pemahaman
mengenai bagaimana strataegi kegiatan family gathering kepada mahasiswa
tentang teori dan pengaplikasian employee relations.
10
2) Kegunaan Penelitian bagi Mahasiswa
Mahasiswa diharapkan dapat memahami, mengenal serta menerapkan
secara aplikatif teori dan konsep employee relations di lapangan, dan
meningkatkan keterampilan di bidang employee relations .
3) Kegunaan Penelitian bagi Penulis
Penulis mendapatkan pengalaman sehingga penulis dapat menganalisis
penelitian ini dengan memperhatikan kesesuain antara teori dan praktek
serta penerapan employee relations di lapangan.
1.4.2 Secara Praktis
1) Kegunaan Penelitian Bagi Perusahaan
Diterapkannya konsep employee relations yang diharapkan dapat
memberikan pemahaman dan kesadaran akan pentingnya peranan employee
Relations di perusahaan.
2) Kegunaan Penelitian Bagi Praktisi Public Relations
Aplikasi yang diterapkan oleh praktisi PR di lapangan diharapkan dapat
meningkatkan konsep employee relations dengan memperhatikan
bagaimana strategi kegiatan family gathering dalam menjalin hubungan-
hubungan dengan publik internal, untuk menciptakan, meningkatkan,
mepertahankan dan memperbaiki motivasi kerja karyawan dan kemajuan
perusahaan.
3) Kegunaan Penelitian bagi Pembaca/ Masyarakat Luas
Dapat memberikan pengetahuan kepada pembaca tentang konsep employee
relations. Penelitian ini juga diharapkan dapat memberikan pengetahuan
11
bagi masyarakat sehingga masyarakat dapat mengetahui bagaimana strategi
kegiatan family gathering.
1.5 Tinjauan Pustaka
1.5.1 Penelitian terdahulu
Kajian literatur dalam penelitian akan diawali dengan pemaparan hasil
penelitan studi terdahulu yang dianggap relevan dengan penelitian ini. peneliti
mengumpulkan beberapa penelitian yang dianggap relevan sebagai bahan
masukan, selain itu peneliti juga dapat mengklasifikasikannya dengan penelitian-
penelitian terdahulu, selanjutnya akan dapat dilihat persamaan dan perbedaan
penelitan dengan penelitian-penelitain sebelumnya, sehingga akan terlihat
orisinalitas dari penelitian ini.
Pertama, penelitian yang dilakukan oleh Andreas Stevano Christian mahasiswa
Universitas Komputer Indonesia, yang berjudul Strategi kegiatan family gathering di
99ERS Radio 100 FM dalam mempererat solidaritas karyawannya. Penelitian tersebut
bertujuan membahas tentang strategi kegiatan family gathering yang diajalankan oleh
99ERS Radio 100 FM. Penelitian tersebut Penelitian tersebut bertujuan membahas
tentang strategi kegiatan family gathering yang diajalankan oleh 99ERS Radio 100 FM.
Penelitian tersebut menggunakan paradigma studi kasus, dengan pendekatan kualitatif
dan bersifat deskriptif. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara
mendalam dan studi kepustakaan. Hasil penelitian tersebut menunjukan bahwa melalui
kegiatan family gathering, antara karyawan terlihat lebih erat solidaritasnya dalam
bekerja. Perbedaan penelitian ini dengan penelitian penulis ialah terdapat pada strategi
yang dipakai dalam kegiatan Family gathering.
12
Kedua, penelitian yang dilakukan Mohammad Irfan mahasiswa Universitas
Komputer Indonesia, yang berjudul Pelakasaan Prinsip-Prinsip employee relations Oleh
Pimpinan CV. Harya Teknik (Studi Deskriptif Pelaksanaan Prinsip-Prinsip employee
relations Oleh Pimpinan CV. Harya Teknik Dalam Menciptakan Motivasi Kerja.
Penelitian tersebut bertujuan membahas tentang Prinsip-Prinsip employee relations Oleh
Pimpinan CV. Harya Teknik. Penelitian tersebut menggunakan paradigma studi
deskriptif, dengan pendekatan kualitatif dan bersifat deskriptif. Metode pengumpulan data
yang digunakan adalah wawancara mendalam dan studi kepustakaan. Hasil Penelitian
Pelaksanaan Prinsip Suasana Kerja Yang Dilakukan Pimpinan CV. Harya Teknik Bekasi
Dalam Menciptakan Motivasi Kerja Yaitu Melakukan Kegiatan Seperti Acara Family
Day. Prinsip Balas Jasa Yang Dilakukan Yaitu Memberikan Upah Sesuai UMR,
Memberikan Souvenir Kepada Karyawan Berprestasi, Prinsip Sifat Pekerjaan Yang
Dilakukan Yaitu Dengan Cara Memberikan Pelatihan Khusus Bagi Karyawan
Enggenering, Melakukan Inventaris. Perbedaan penelitian ini dengan penelitian
penulis ialah Mohammad Irfan membahas pelaksanaan prinsip-prinsip humas,
sedangkan penelitian ini membahas strategi kegiatan employee relations yaitu
family fathering di PT. Cisadane Sawit Raya.
Ketiga, penelitian yang dilakukan oleh Setia Budi mahasiswa Universitas
Islam Empat Lima yang berjudul Pelaksanaan Prinsip-Prinsip employee relations
Oleh Kepala Bidang Pelayanan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial
(PMKS) Pada Dinas Sosial Kota Bekasi. Penelitian tersebut bertujuan membahas
tentang Prinsip-Prinsip employee relations Oleh kepala bidang Pelayanan
Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS). Penelitian tersebut
menggunakan paradigma studi deskriptif, dengan pendekatan kualitatif dan
13
bersifat deskriptif. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara
mendalam dan studi kepustakaan. Hasil Penelitian Ini Menunjukan Bahwa
Pelaksaan Prinsip-Prinsip employee relations Oleh Kepala Bidang Pelayanan
Penyadang Kesejateraan Sosial Sudah Dilaksanakan Dengan Baik, Namun Belum
Sepenuhnya Optimal. Perbedaan penelitian ini dengan penelitian penulis ialah
Setia Budi membahas pelaksanaan prinsip-prinsip employee relations, sedangkan
penelitian ini membahas strategi kegiatan employee relations yaitu family
fathering di PT. Cisadane Sawit Raya.
Keempat, penelitian yang dilakukan Lusy Meylani mahasiswa Universitas
Komputer Indonesia yang berjudul Proses Public Relations Oz Radio 103.1 FM
Bandung Melalui Kegiatan Family Gathering dalam meningkatkan motivasi kerja
karyawan. Penelitian tersebut bertujuan membahas tentang proses Public
Relations Oz Radio 103.1 FM Bandung melalui kegiatan Family gathering dalam
meningkatkan motivasi kerja karyawan. Penelitian tersebut menggunakan
paradigma studi deskriptif, dengan pendekatan kualitatif dan bersifat deskriptif.
Metode pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara mendalam dan
studi kepustakaan. Hasil Penelitian Ini Menunjukan Bahwa kegiatan family
gathering di Oz Radio 103.1 FM berjalan dengan baik dan mampu memotivasi
kerja karyawan. Perbedaan penelitian ini dengan penelitian penulis ialah Lusy
Meylani membahas proses kegiatan family gathering, sedangkan penelitian ini
membahas strategi kegiatan family fathering di PT. Cisadane Sawit Raya dalam
upaya menciptakan harmonisasi kerja.
14
Kelima, penelitian yang dilakukan oleh Adri Setiadi mahasiswa
Universitas Islam Bandung yang berjudul Strategi kegiatan Family Gathering
dalam meningkatkan semangat kerja Pemerintah Daerah Kabupaten Bandung.
Penelitian tersebut bertujuan membahas tentang Strategi kegiatan Family
Gathering dalam meningkatkan semangat kerja Pemerintah Daerah Kabupaten
Bandung. Penelitian tersebut menggunakan paradigma studi kasus dengan
pendekatan kualitatif dan bersifat deskriptif. Metode pengumpulan data yang
digunakan adalah wawancara mendalam dan studi kepustakaan. Hasil Penelitian
Ini Menunjukan Bahwa kegiatan family gathering di kantor Pemerintah Daerah
Kota Bandung berjalan dengan baik dan sangat menigkatkan semangat kerja
karyawan. Perbedaan penelitian ini dengan penelitian penulis ialah terletak di
strategi kegiatan Family Gathering.
Berikut gambar pada penelitian yang telah dilakukan sebelumnya dan
penelitian yang peneliti akan lakukan berupa bagan.
Tabel 1.
Penelitian Terdahulu
No Nama
Peneli
ti
Judul Tujuan
Penelitian
Meto
de
Pene
litian
Teori
Peneliti
an
Hasil Penelitian
1 Andrea
s
Stevan
o
Christian
Univers
itas
Kompu
ter
Indones
Strategi
kegiatan
family
gatherin
g di 99ERS
Radio
100 FM
dalam
mempere
rat
Untuk
mengetahui
tentang strategi
kegiatan family
gathering yang diajalankan oleh
99ERS Radio
100 FM
Kuali
tatif
Studi
Kasus
Hasil penelitian tersebut
menunjukan bahwa
melalui kegiatan family
gathering, antara
karyawan terlihat lebih erat solidaritasnya dalam
bekerja. Perbedaan
penelitian ini dengan
penelitian penulis ialah
terdapat pada strategi
yang dipakai dalam
15
ia
(2013) solidaritas
karyawa
nnya
kegiatan Family gathering.
2 Moham
mad
Irfan
Univers
itas
Kompu
ter
Indones
ia
(2015)
Pelakasa
an
Prinsip-
Prinsip
employee relations Oleh
Pimpinan
CV. Harya
Teknik
(Studi
Deskripti
f
Pelaksan
aan
Prinsip-
Prinsip
employee relations Oleh
Pimpinan
CV.
Harya
Teknik
Dalam
Mencipta
kan
Motivasi
Kerja
Untuk
mengetahui
tentang Prinsip-
Prinsip
employee relations Oleh
Pimpinan CV.
Harya Teknik
untuk meningkatkan
citra
Kuali
tatif
Studi
Deskripti
f
Hasil Penelitian
Pelaksanaan Prinsip
Suasana Kerja Yang
Dilakukan Pimpinan CV.
Harya Teknik Bekasi
Dalam Menciptakan
Motivasi Kerja Yaitu
Melakukan Kegiatan
Seperti Acara Family
Day. Prinsip Balas Jasa Yang Dilakukan Yaitu
Memberikan Upah Sesuai
UMR, Memberikan
Souvenir Kepada
Karyawan Berprestasi,
Prinsip Sifat Pekerjaan
Yang Dilakukan Yaitu
Dengan Cara
Memberikan Pelatihan
Khusus Bagi Karyawan
Enggenering, Melakukan Inventaris. Perbedaan
penelitian ini dengan
penelitian penulis ialah
Mohammad Irfan
membahas pelaksanaan
prinsip-prinsip employee
relations , sedangkan
penelitian ini membahas
strategi kegiatan
employee relations yaitu
family fathering di PT.
Cisadane Sawit Raya.
3 Setia
Budi
Univers
itas
Islam
45
(2014)
Pelaksanaan Prinsip-Prinsip employee relations Oleh Kepala Bidang Pelayanan Penyandang Masalah Kesejahteraan
Untuk
mengetahui
tentang Prinsip-
Prinsip
employee relations Oleh
kepala bidang Pelayanan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS)
Kuali
tatif
Studi
Deskripti
f
Hasil Penelitian Ini
Menunjukan Bahwa
Pelaksaan Prinsip-Prinsip
employee relations Oleh
Kepala Bidang Pelayanan
Penyadang Kesejateraan
Sosial Sudah
Dilaksanakan Dengan
Baik, Namun Belum
Sepenuhnya Optimal.
Perbedaan penelitian ini dengan penelitian penulis
ialah Setia Budi
membahas pelaksanaan
prinsip-prinsip employee
relations , sedangkan
penelitian ini membahas
16
1.6 Kerangka Pemikiran
1.6.1 Kerangka Teoritis
a) Komunikasi Organisasi
Komunikasi Organisasi adalah proses pengiriman dan penerimaan pesan
dalam organisasi guna untuk memperlancar proses komunikasi dan interaksi
Sosial (PMKS) Pada Dinas Sosial Kota Bekasi.
strategi kegiatan employee relations yaitu
family fathering di PT.
Cisadane Sawit Raya.
4 Lusy
Meylan
i Univers
itas
Kompu
ter
Indones
ia
(2010)
Proses
Public
Relations Oz Radio
103.1
FM
Bandung
Melalui
Kegiatan
Family
Gatherin
g dalam
meningk
atkan motivasi
kerja
karyawa
n
Untuk
mengetahui
tentang proses Public Relations Oz Radio 103.1 FM Bandung melalui kegiatan Family gathering dalam meningkatkan motivasi kerja karyawan
Kuali
tatif
Studi
Deskripti
f
Hasil Penelitian Ini Menunjukan Bahwa kegiatan family gathering di Oz Radio 103.1 FM berjalan dengan baik dan mampu memotivasi kerja karyawan. Perbedaan
penelitian ini dengan
penelitian penulis ialah
Lusy Meylani membahas proses kegiatan family
gathering, sedangkan
penelitian ini membahas
strategi kegiatan family
fathering di PT. Cisadane
Sawit Raya
5 Adri
Setiadi
Univers
itas
Islam
Bandun
g
(2012)
Strategi
kegiatan
Family
Gatherin
g dalam
meningk
atkan
semangat
kerja Pemerint
ah
Daerah
Kabupate
n
Bandung.
Untuk
mengetahui
tentang Strategi
kegiatan Family
Gathering
dalam
meningkatkan
semangat kerja
Pemerintah Daerah
Kabupaten
Bandung
Kuali
tatif
Studi
Kasus Hasil Penelitian Ini Menunjukan Bahwa kegiatan family gathering di kantor Pemerintah Daerah Kota Bandung berjalan dengan baik dan sangat menigkatkan semangat kerja karyawan. Perbedaan
penelitian ini dengan
penelitian penulis ialah
terletak di strategi
kegiatan Family
Gathering.
17
dalam suatu organisasi. Sering sekali terjadi kesalahpahaman dalam penyampaian
atau pengiriman pesan, Sehingga komunikasi dalam organisasi harus diperhatikan,
Agar pesan yang disampaikan oleh organisasi dapat diterima dengan baik.
Komunikasi organisasi sangat berkaitan dengan Family Gathering, Family
gathering merupakan suatu kegiatan yang biasanya dilaksanakan satu atau dua
kali dalam setahun oleh perusahaan atau organisasi, Sehingga dapat terbentuklah
suatu tim atau kelompok organisasi yang harmonis untuk mencapai tujuan kerja
bersama.
Bila sasaran komunikasi dapat diterapkan dalam suatu organisasi baik
organisasi pemerintah, organisasi kemasyarakatan, maupun organisasi
perusahaan, maka sasaran yang dituju pun akan beraneka ragam, tapi tujuan
utamanya tentulah untuk mempersatukan individu-individu yang tergabung dalam
organisasi tersebut. Berdasarkan sifat komunikasi dan jumlah komunikasi
menurut Onong Uchyana Effendi (2000:50)
Menurut Redding dan Sanborn yang dikutip oleh Drs. Abdullah
Masmuh,M.Si (2008) komunikasi organisasi “pengiriman dan penerimaan
informasi dalam organisasi yang kompleks”.
Komunikasi Organisasi menurut definisi R. Wayne (2001) dalam buku
Metode Riset Komunikasi Organisasi adalah suatu pertunjukan dan penafsiran
pesan diantara unit-unit komunikasi yang merupakan bagian dari suatu organisasi
tertentu.
Menurut berbagai pendapat diatas dapat dirangkum, komunikasi organisasi
merupakan proses komunikasi dalam organisasi, Komunikasi ini berfokus antara
18
anggota-anggota suatu organisasi yang tujuannya adalah mencapai visi misi
perusahaan dengan memperlancar komunikasi internal serta memperlancar segala
kegiatan internal.
1.6.2 Kerangka konseptual
a) Strategi
Strategi adalah pendekatan secara keseluruhan yang berkaitan dengan
pelaksanaan gagasan, perencanaan, dan eksekusi sebuah aktivitas dalam kurun
waktu tertentu.
”Strategi yang baik harus terdapat kerjasama yang baik dan juga harus
mempunyai perencanaan yang matang, sehingga target-terget yang dicapai bias
terwujudkan dengan sempurna” (Krisyantono, 2014: 158).
Perencanaan yang strategis adalah proses yang dilakukan suatu organisasi
untuk menentukan strategi atau arahan serta mengambil keputusan untuk
mengalokasikan sumber dayanya (termasuk modal dan sumber daya manusia)
untuk mencapai strategi ini. Perencanaan strategis (Strategic Planning) adalah
sebuah alat manajemen yang digunakan untuk mengelola kondisi saat ini untuk
melakukan proyeksi kondisi di masa depan.
Menurut Ronald D Smith Perumusan strategi merupakan proses
penyusunan langkah-langkah ke depan yang dimaksudkan untuk membangun visi
dan misi organisasi, menetapkan tujuan strategis dan keuangan perusahaan, serta
merancang strategi untuk mencapai tujuan tersebut dalam rangka menyediakan
costumer value terbaik.
19
Beberapa langkah yang perlu dilakukan perusahaan dalam merumuskan
strategi, yaitu:
1. Mengidentifikasi lingkungan yang akan dimasuki oleh perusahaan di
masa depan dan menentukan misi perusahaan untuk mencapai visi
yang dicita-citakan dalam lingkungan tersebut.
2. Melakukan analisis lingkungan internal dan eksternal untuk mengukur
kekuatan dan kelemahan serta peluang dan ancaman yang dihadapi
oleh perusahaan dalam menjalankan misinya.
3. Merumuskan faktor-faktor ukuran keberhasilan ( key success factors)
dari strategi-strategi yang dirancang berdasarkan analisis sebelumnya
4. Menentukan tujuan dan target terukur, mengevaluasi berbagai
alternative strategi dengan mempertimbangkan sumber daya yang
demikian dan kondisi eksternal yang dihadapi.
5. Memilih strategi yang paling sesuai untuk mencapai tujuan jangka
pendek dan jangka panjang.
b) Employee Relations
Pengertian Employee Relations (Hubungan dengan para pegawai) menurut
Neni Yulianita adalah : “kegiatan public relations untuk memelihara hubungan,
khususnya antara manajemen dengan para karyawannya. Hubungan ini dalam
rangka kepegawaian secara formal. Employee publik/publik pegawai adalah salah
satu internal publik yang dijadikan salah satu sasaran dari kegiatan public
relations didalam usaha untuk mencapai tujuan organisasi. Mereka merupakan
suatu potensi yang sangat berarti dalam organisasi, potensi mana yang dapat
20
dikembangkanlebih baik dari sebelumnya. Karena mereka itu dianggap salah satu
publik yang menentukan suksesnya organisasi, maka perlu diadakan hubungan
baik dan terarah.” (Yulianita, 2005; 59)
Onong Uchyana Effendi menyatakan bahwa kegiatan untuk menciptakan
hubungan baik dengan para pegawai dapat dilakukan melalui :
- Upah yang cukup
- Perlakuan yang adil
- Ketenengan kerja
- Perasaan diakui
- Penghargaan atas hasil kerja
- Penyaluran perasaan
Menurut Kustadi Suhandang, membina hubungan baik dengan para
karyawan dapat dilakukan melalui kegiatan :
- Pemberian pengumuman-pengumuman
- Buku Pegangan Pegawai
- Personal Calls
- Pertemuan Berkala
- Kotak Suara (kotak Saran)
- Hiburan dan Darmawisata
- Olah Raga
- Study Tour
- Training
- Hadiah-hadian dan Penghargaan
21
- Klinik dan Rumah Obat
- Tempat-tempat Ibadah
- Tempat-tempat Pendidikan
Gambaran kerangka pemikiran dari penelitian ini berdasarkan paparan
diatas adalah sebagai berikut :
Bagan 1.1 Kerangka Pemikiran
1.7 Langkah – langkah Penelitian
1.7.1 Metode Penelitian
Metode adalah alat atau cara yang digunakan peneliti untuk
mengumpulkan data empiris dan menganalisis data. Metode ditentukan oleh
kriteria-kriteria yang ada dalam metodologi. Penelitian ini menggunakan metode
penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif adalah penelitian yang menggunakan
berbagai pendekatan metodologis berdasarkan bermacam-macam kaidah teori.
Strategi Kegiatan Family
Gathering di PT. Cisadane Sawit
Raya
1. Langkah-langkah untuk
menyusun strategi
kegiatan family gathering di PT. Cisadane Sawit
Raya dalam upaya
menciptakan harmonisasi
kerja
2. kegiatan yang dilakukan
dalam family gathering di
PT. Cisadane Sawit Raya
3. hasil dari kegiatan family
gathering di PT. Cisadane
Sawit Raya dalam upaya
menciptakan harmonisasi
kerja
Studi Deskriptif
Strategi
employee relations
22
Penelitian kualitatif menggunakan metode pengumpulan data dan
analisi yang non kuantitatif. Sasarannya adalah mengeksplorasi
hubungan sosial, dan mendeskripsikan pengalaman. Penelitian
kualitatif kompleks dan luas. Penelitiaan kulitatif bermaksud untuk
memberi makna atas fenomena secara holistik dan harus memerankan
dirinya secara aktif dalam keseluruhan proses studi. Temuan-temuan
dalam studi kualitatif sangat dipengaruhi oleh nilai dan persepsi
peneliti. Danim (dalam Astuti, 2013 : 35)
Menurut Ibid (dalam Hayat, 2014 : 19) Makna penelitian kualitatif adalah
sebagai berikut :
1) Penelitian alamiah, mempelajari kondisi dalam proses.
2) Analisis induktif dimana peneliti masuk dalam rincian serta kekhususan data
untuk menemukan kategori-kategori utama.
3) Penelitian “holistik”, gejala dilihat sebagai suatu kesatuan sistem yang
kompleks, melebihi jumlah dari bagian-bagiannya.
4) Data kualitatif, terinci dan thick description.
5) Kontak pribadi dan pengalaman; peneliti harus dekat pada kelompok,
individu, situasi, gejala yang dipelajari.
Penelitian ini menggunakan paradigma konstruktivisme. Konstruktivisme
berpendapat bahwa semesta secara epistimologi merupakan hasil konstruksi
sosial. Pengetahuan manusia adalah konstruksi yang dibangun dari proses kognitif
yang berinteraksi dengan dunia objek material. Pengalaman manusia terdiri dari
interpretasi bermakna terhadap kenyataan dan bukan reproduksi kenyataan. Von
Grasselfeld dalam Ardianto menyatakan:
“Konstruktivisme menegaskan bahwa pengetahuan tidak lepas dari subjek
yang sedang belajar mengerti. Konstruktivisme adalah salah satu filsafat
pegetahuan yang menekankan bahwa pegetahuan kita adalah konstruksi
(bentukan) kita sendiri” (Ardianto, 2007: 154).
Kontruktivisme menyatakan bahwa realitas sosial memiliki bentuk yang
bermacam-macam, berdasarkan pengalaman sosial, bersifat spesifik dan
tergantung pada orang yang melakukan. Konstruktivisme dapat ditelusuri melalui
23
cara berfikir manusia yang bertindak sebagai agen konstruksi realitas sosial, cara
yang dilakukannya adalah dengan memahami atau memberikan makna atas
perilaku mereka sendiri.
Peneliti menggunakan paradigma kontruktivisme pada penelitian yang
dilakukan karena peneliti ingin mendapatkan pemahaman yang membantu proses
interpretasi suatu peristiwa. Paradigma konstruktivisme ini memandang realitas
sosial yang diamati oleh seseorang tidak dapat digeneralisasikan pada semua
orang, untuk mendapatkan data-data peneliti menggunakan observasi partisipatori
pasif dan wawancara mendalam yang dianggap sesuai dengan tujuan penelitian.
Studi deskriptif digunakan dengan melibatkan peneliti dalam penyelidikan
yang lebih mendalam dan pemeriksaan yang menyeluruh terhadap perilaku
seorang individu. Burhan Bungin dalam bukunya “analisis data penelitian
kualitatif, pemahaman filosofis dan metodologis kearah penguasaan model
aplikasi, menyatakan bahwa studi kasus dapat mengantarkan peneliti memasuki
unit unit social terkecil seperti perhimpunan, kelompok, keluarga, dan berbagai
bentuk unit sosial lainnya. Studi deskriptif dipilih dengan maksud menjadikan
fokus penelitian agar keutuhan penelitian dapat terjaga.
“Strategi yang digunakan dalam penelitian ini merujuk pada studi
deskriptif, yaitu sebuah strategi yang mengkaji secara rinci atas suatu latar atau
ataupun subjek ataupun peristiwa tertentu” (Mulyana, 2003:57).
24
1.7.2 Sumber Data
Sumber data dalam peneltian ini dibagi kepada dua bagian, yaitu sebagai
berikut:
1) Sumber data primer, yang menjadi sumber rujukan pertama dan utama yaitu
humas dan para staf atau karyawan di PT. Cisadane Sawit Raya
2) Sumber data sekunder, data sekunder dalam penelitian ini berupa litelatur dan
data penunjang dimana satu sama lain saling mendukung, yaitu buku-buku,
makalah, tesis dan sumber ilmiah lain yang berhubungan dengan karya ilmiah
ini.
1.7.3 Jenis Data
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini sebagai berikut :
1) Data langkah-langkah menyusun strategi kegiatan Family Gathering PT.
Cisadane Sawit Raya
2) Data bagaimana implementasi yang dilakukan dalam Family Gathering PT.
Cisadane Sawit Raya
3) Data dampak yang dihasilkan dari langkah-langkah dan implementasi
kegiatan Family Gathering di PT. Cisadane Sawit Raya
1.7.4 Teknik Pengumpulan Data
a) Observasi Partisipatif Pasif
Observasi partisipatif atau observasi partisipan merupakan teknik
pengumpulan data yang paling lazim dipakai dalam penelitian kualitatif, dalam
observasi ini peneliti mendatangi PT. Cisadane Sawit Raya serta mengamati
kegiatan yang dilakukan PT. Cisadane Sawit Raya.
25
b) Wawancara Mendalam pada humas dan karyawan PT. Cisadane Sawit
Raya
Wawancara mendalam ini dilakukan, karena ada beberapa bagian data
yang tidak mungkin ditemukan pada observasi partisipatorik. Pada wawancara
mendalam ini peneliti akan mewawancara satu persatu staff humas secara face to
face. Humas akan diberikan beberapa pertanyaan terkait dengan penelian ini,
namun peneliti tidak harus terfokus kepada draft yang telah disusun, artinya
wawancara ini bisa menanyakan hal-hal yang dirasa perlu dan bersifat mendalam
walaupun tidak terdapat dalam daftar pertanyaan. Tujuannya adalah supaya
wawancara yang dilakukan betul-betul mendapatkan data yang konkret serta dapat
diketahui peneliti secara terperinci.
1.7.5 Teknik Analisis Data
Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis data
kualitatif yaitu metode penelitian khusus fokus kompleks dan luas bersifat
subjektif dan menyeluruh.
Adapun tujuan dari analisis kualitatif, yaitu menemukan makna dari
data yang dianalisis, seluruh teknik analisis menggunakan content (isi
makna) sebagai klimaks dari rangkaian analisisnya. Oleh karena itu,
analisis data kualitatif lebih menjelaskan fakta dalam dan lebih
menjelaskan hal-hal yang tidak dipertontonkan objek penelitian kepada
orang luar (Bungin, 2011:67-68).
Merujuk dari pemahaman di atas maka peneliti menganalisis data tersebut
berdasarkan hasil observasi dan hasil wawancara mendalam yang dilakukan
kepada Humas PT. Cisadane Sawit Raya yang digambarkan dalam kata-kata atau
kalimat. Hasil wawancara mendalam tersebut tidak akan ditambah atau dikurangi,
26
akan tetapi dalam penjabarannya peneliti akan menggambarkannya serta
menafsirkannya berdasarkan logika ilmiah.
Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisa kualitatif,
yaitu metode penelitian yang memiliki fokus kompleks dan luas bersifat subyektif
dan menyeluruh. Analisis data kualitatif dimulai dengan menganalisisi berbagai
data yang didapat penulis dari lapangan yaitu berupa kalimat-kalimat atau
pernyataan-pernyataan, dokumen-dokumen maupun catatan. Salah satu yang
dianjurkan ialah mengikuti langkah seperti yang dikemukakan oleh Miles dan
Huberman dalam Bungin (2001: 145) yaitu sebagai berikut:
a) Reduksi data
Reduksi data merupakan proses pemilihan, pemusatan perhatian,
pengabstraksian dan pentransformasiandata kasar dari lapangan. Proses ini
berlangsung selama penelitian dilakukan, bermula dari awal sampai akhir periode
penelitian.
Reduksi dilakukan dengan cara membuat ringkasan data, menelusuri
temuan yang tersebar mengenai strategi kegiatan family gathering dari hasil
wawancara dengan informan dan studi literatur, kemudian membuat gugus atau
merumuskan memo sebagai dasar penyajian informasi data dan analisis
selanjutnya. Analisis secara kualitatif terhadap hasil wawancara, kemudian
dilakukan interpretasi secara mendalam mengenai hubungan antara teori dan fakta
yang terjadi dan mengikutsertakan kutipan-kutipan (direct quotations) dari para
narasumber.
27
b) Penyajian data
Sekumpulan informasi tersusun yang memberi kemungkinan untuk
mengambil simpulan dan pengambilan data berupa tabel dan bagan, tujuannya
adalah untuk memudahkan membaca dan mengambil simpulan dan saran yang
tepat, oleh karena itu sajian data harus tertata secara apik.
Penyajian data dilakukan dengan menyusun sekumpulan informasi tentang
kegiatan Family Gathering di PT. Cisadane Sawit Raya menjadi suatu
pernyataan yang memungkinkan penarikan simpulan dan pengambilan tindakan.
Data kualitatif disajikan dalam bentuk teks naratif, yang pada mulanya terpencar
dan terpisah menurut sumber informasi dan saat diperolah informasi itu,
kemudian diklasifikasikan menurut isu dan kebutuhan analisis.
Tujuan dari tahap ini adalah mensistematisasikan dan menyederhanakan
informasi yang beragam dalam kesatuan bentuk yang disederhanakan, selektif
atau konfiguratif sehingga lebih mudah dipahami. Langkah ini memungkinakn
peneliti memahami hal-hal yang terjadi dan sedang terjadi yang muncul dalam
kurun waktu penelitian dilakukan.
c) Mengambil Simpulan/ Verifikasi
Peneliti yang menggunakan penelitian kualitatif memutuskan apakah
makna sesuatu, mencatat keteraturan, pola-pola, penjelasan, konfigurasi yang
memungkinkan. Kesimpulan penelitian berdasarkan reduksi dan penyajian data
yang telah dilakukan tahap sebelumnya. Tahap awal simpulan masih bersifat
longgar, kemudian diringkas lagi menjadi rinci dan mengakar. Simpulan yang
masih longgar yang sudah dirumuskan pada tahap reduksi data, disimpulkan
28
lagi pada tahap penyajian dan akhirnya menjadi final pada tahap penarikan
simpulan.
Proses analisis data dilakukan secara terus menerus dan menggunakan
metode induktif karena itu penelitian ini tidak membuktikan hipotesis, tetapi lebih
merupakan pembentukkan abstraksi berdasarkan bagian-bagian yang telah
dikumpulkan dan dikelompokkan. Berdasarkan proses ini, data dapat ditafsirkan
dan diolah menjadi hasil penelitian.
Tahapan penyajian data merupakan sekumpulan informasi yang tersusun
yang memberikan kemungkinan adanya penarikan simpulan dan pengambilan
tindakan, sedangkan tahap kesimpulan atau verifikasi merupakan makna-makna
yang muncul dari data harus diuji kebenarannya atau validitasnya..
d) Validasi Data
Teknik validasi data yang digunakan dalam peneitian ini adalah teknik
triangulasi data. Triangulasi menurut Patton dalam Moleong (2012:330)
menjelaskan bahwa triangulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang
memanfaatkan sesuatu yang lain, diluar data untuk keperluan pengecekan atau
sebagai pembanding terhadap data itu.
Peneliti melakukan validasi data menggunakan triangulasi teknik dalam
Sugiyono (2011: 242), triangulasi teknik yaitu mengumpulkan data dengan
menayakan hal yang sama melalui teknik yang berbeda. Pengumpalan data
dilakukan kepada informan yaitu Humas PT. Cisadane Sawit Raya dengan
melakukan wawancara mendalam, observasi pastisipan pasif, dan dokumentasi.
29
Peneliti juga melakukan validasi data menggunakan triangulasi dengan
sumber, dalam Sugiyono (2011:242), teknik triangulasi sumber adalah
pengumpulan data yang dilakukan dengan cara menanyakan hal yang sama
melalui sumber yang berbeda, dalam penelitian ini dilakukan kepada
1. Karyawan PT. Cisadane Sawit Raya
2. Pimpinan PT. Cisadane Sawit Raya
Teknik pemeriksaan keabsahan data dan sumber data dilakukan dengan
membandingkan dengan mengecek baik derajat kepercayaan suatu informasi yang
diperoleh melalui waktu dan alat yang berbeda dalam metode kualitatif, yang
dapat dicapai dengan:
1. Membandingkan data hasil pengamatan dengan data hasil wawancara
2. Membandingkan apa yang dikatakan orang di depan umum dengan apa
yang dikatakan secara pribadi
3. Mengecek konsistensi dari apa yang orang katakan mengenai hal yang sama
dalam waktu yang berbeda
4. Membandingkan perspektif seseorang dari sudut pandang yang berbeda
5. Membandingkan hasil wawancara dengan isi suatu dokumen yang
Berkaitan.
1.8 Lokasi dan Jadwal Penelitian
Lokasi penelitian ini adalah PT. Cisadane Sawit Raya yang berada di Desa
Sei Siarti Kecamatan Panai Tengah Kabupaten Labuhanbatu Provinsi
Sumatera Utara
30
Tabel 2.
Jadwal Penelitian
No Daftar
Kegiatan
April
2016
Mei
2016
Juni
2016
Juli
2016
Desember
2016
1 Tahapan Pertama : Observasi lapangan dan Pengumpulan Data
Pengumpulan
Data Proposal
Penelitian
Penyusunan
Proposal
Penelitian
Bimbingan
Proposal
Penelitian
Revisi Proposal
Penelitian
2 Tahap Kedua : Usulan Penelitan
Sidang Usulan
Penelitian
Revisi Usulan
Penelitian
3 Tahap Ketiga : Penyusunan Skripsi
Pelaksanaan
Penelitian
Analisis dan
Pengolahan
Data
Penulisan
Laporan
Bimbingan
Skripsi
4 Tahap Keempat : Sidang Skripsi
Bimbingan
Akhir Skripsi
Sidang Skripsi
Revisi Skripsi