bab i pendahuluan 1.1 gambaran umum objek penelitian …...mobil di tangerang yang khusus menjual...
TRANSCRIPT
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian1.1.1 Sejarah PO. Haryanto
Perusahaan Otobus Haryanto ini sudah sangat terkenal dengan trayek atau rute
Jakarta- Kudus- Surabaya- Madura- Pati- Solo- Blora- Cepu- Ponorogo. Tetapi
segelintir orang masih ada yang tidak mengetahui nama Perusahaan Otobus
Haryanto. Perusahaan Otobus ini diambil dari nama pemilik bus yaitu Pak
Haryanto. Pak Haryanto hanyalah seorang anak buruh tani. Sejak kecil Pak
Haryanto dididik untuk bekerja keras mulai dari berjualan es atau
menggembala sapi milik tetangga demi menambah penghasilan untuk
kelangsungan hidup keluarganya.
Saudara Pak Haryanto sangatlah banyak, jadi tidak dipungkiri jika Pak
Haryanto dididik untuk bekerja keras sejak kecil. Pak Haryanto anak keenam
dari sebelas bersaudara, sejak kecil Pak Haryanto memiliki cita-cita ingin
menjadi TNI. Demi mengejar cita-citanya sejak kecil, beliau merantau ke
Jakarta tanpa uang dan pendidikan formal hanya untuk mendaftar TNI. Pak
Haryanto akhirnya melamar sebagai anggota TNI. Pada tahun 1979 akhirnya
tercapai juga cita-citanya menjadi TNI demi mengabdi kepada negara. Pak
Haryanto mulai bekerja di Komando Strategis Angkatan Darat (KOSTRAD)
di Tangerang. Pak Haryanto sewaktu menjadi TNI dididik menjadi pengemudi
yang tugasnya mengangkut meriam, beras untuk konsumsi dan perminyakan.
Penghasilan beliau waktu itu hanya Rp 18.000 per bulan.
Sudah bekerja dan mengantongi gaji tetap setiap bulannya, pada tahun
1982 Pak Haryanto memberanikan diri untuk menikah, tetapi gaji belasan ribu
yang diterima setiap bulannya tidaklah cukup untuk memenuhi kebutuhan
hidupnya. Bahkan, rumah sewa berukuran 3 x 4 meter yang beliau huni
bersama dengan istrinya tak mampu ia bayar, "Untuk membayar sewa rumah
saja saya utang," kata Bapak Haryanto. Dengan kondisi yang mendesak dan
keuangan yang minim inilah yang justru menambah semangat Bapak Haryanto
1
untuk mulai mencari usaha sampingan, maka selain bekerja sebagai TNI
beliau menjadi supir angkot. Pada Tahun 1984 dengan modal uang kurang dari
Rp 1.000.000,- Pak Haryanto nekat membeli mobil angkutan kota buatan
Daihatsu. Disela-sela waktu bekerja sebagai supir kendaraan militer, beliau
meluangkan waktunya untuk menyupir angkot, rute yang dulu ia tempuh saat
menjadi supir angkot adalah jurusan Pasar Anyar-Serpong. Dari hasil kerja
kerasnya angkot beliau terus bertambah banyak hingga mencapai 100 unit,
"Insya Allah sekarang saya telah memiliki jalur angkot hampir seluruh
Tangerang," ungkapnya penuh syukur. Dari usaha angkotnya saja, jutaan
rupiah berhasil beliau kantongi setiap hari. Tapi, Bapak Haryanto bukan orang
yang gampang berpuas diri. Tahun 1990 ia membuka satu gerai showroom
mobil di Tangerang yang khusus menjual angkot dari beragam karoseri, gerai
ini tidak membutuhkan modal yang banyak, Bapak Haryanto hanya
menyiapkan lahan bagi mereka yang ingin menjual angkotnya, "modalnya
hanya kepercayaan," kata Bapak Haryanto. Showroom ini pun cukup laris,
setiap bulan sekitar 20-30 unit mobil berhasil beliau jual. Pada tahun 1990
hingga 2000, beliau juga bekerja sambilan yang lain yaitu sebagai perwakilan
bus PO. Sumber Urip. Kini penghasilannya tak kalah dengan para jendral
walaupun pangkat beliau di TNI hanya kopral. Beliau sangat sukses dalam
menjalankan bisnisnya.
Pada tahun 2002 bisnisnya semakin maju, Pak Haryanto pun akhirnya
memutuskan mengundurkan diri dari TNI dan keluar dari kesatuannya di
militer, walaupun TNI adalah cita-citanya yang ia impikan sejak kecil. Beliau
tidak mendapat pesangon, tetapi ia mendapat uang pensiun Rp 800.000,-
perbulan. Setelah beliau pensiun, beliau mulai sibuk dengan bisnis barunya
yaitu mendirikan Perusahaan Otobus yang ia namakan sesuai namanya yaitu
PO. Haryanto. Waktu itu beliau mendapat pinjaman dari bank sekitar 3 miliar,
uang tersebut digunakan untuk membeli 6 unit bus yang masing-masing unit
harganya Rp 800 juta. Semula Pak Haryanto mengoperasikan busnya untuk
rute atau jurusan Cikarang-Cikone dengan kelas Ekonomi. Sayangnya bus
jurusan tersebut sepi penumpang sehingga beliau merubah busnya dengan
2
kelas eksekutif dan membuat jurusan atau rute baru yaitu Jakarta-Kudus,
Jakarta-Jepara, Jakarta-Pati.
Hingga saat ini beliau memiliki lebih dari 200 armada bus eksekutif yang
melayani rute atau jurusan Jakarta-Kudus-Surabaya-Madura-Solo-Pati-
Ponorogo-Blora. Demi menjaga kualitas pelayanan serta kenyamanan bagi
penumpang, Pak Haryanto mendidik supir-supirnya agar tidak menyetir ugal-
ugalan dan apalagi hingga diprotes oleh penumpang. Walaupun sudah menjadi
juragan, Bapak Haji Haryanto pun tak segan-segan nongkrong setiap hari di
terminal, memeriksa sendiri kondisi bus-busnya sambil mendengarkan
keluhan penumpang, demi kemajuan bisnis tersebut. Selain busnya untuk
penumpang umum, busnya juga dapat digunakan atau disewakan buat
pariwisata. Selain itu beliau juga memiliki ratusan unit angkutan kota dengan
melayani trayek daerah Tangerang, dan beliau juga memiliki showroom mobil,
1 SPBU, dan 2 rumah makan besar yang berada didaerah Jawa Barat dan Jawa
Tengah.
Bapak Haryanto sadar betul bahwa usaha bisnisnya tidak akan berhasil
tanpa bantuan Allah SWT. Bapak Haryanto kini memperoleh pendapatan yang
lumayan. Karyawannya pun kini telah mencapai 600 orang. Oleh sebab itu
beliau berjanji akan memberangkatkan supirnya ke Tanah Suci (Mekkah).
Tradisi memberangkatkan karyawannya ke Tanah Suci (Mekkah) terus beliau
pelihara hingga sekarang.
1.1.2 Profil Umum PO. Haryanto
PO.Haryanto adalah sebuah Perusahaan Otobus Haryanto yang bergerak
dalam bidang jasa transportasi darat yang menyediakan berbagai macam
armada bus dengan kualitas terbaik untuk memenuhi kebutuhan transportasi
khususnya perjalanan bus antar kota antar provinsi yang berlokasi di Jl.
Lingkar Ngembal Kulon Kec Jati Kudus. Perusahaan ini telah merintis
usahanya sejak tahun 2002 yang didirikan oleh bapak H. Haryanto. Seiring
berjalan dan berkembangnya perusahaan ini, maka orang-orang yang terlibat
dalam perusahaan ini telah mengalami proses penambahan dan perubahan,
dengan harapan dapat memberikan kepuasan terhadap konsumen.
3
Jika dilihat dari usia berdirinya perusahaan ini, memang masih tergolong
muda, akan tetapi dengan keuletan para karyawannya perusahaan ini bisa dan
mampu berusaha bersaing dengan perusahaan-perusahaan sejenis lainnya yang
berdiri terlebih dahulu. Sekarang perusahaan tersebut telah memiliki
pelanggan yang terus bertambah dengan beriringnya waktu dan bertambahnya
kepercayaan masyarakat kepada perusahaan, maka perusahaan harus
meningkatkan usaha dalam penjualannya.
Keamanan dan kenyamanan menjadi prioritas bagi PO. Haryanto, untuk
memberikan pelayanan yang terbaik bagi konsumen, PO. Haryanto
memperkuat jajaran armada dengan unit chassis mayoritas memakai Mercedes
Benz dan Hino. Sedangkan sebagian besar karoserinya menggunakan karoseri
Adi Putro Malang Jawa Timur yang sudah terkenal dalam kualitasnya.
PO. Haryanto menggunakan Mercedes Benz, dan Hino, dalam melayani
pelanggan. Selain itu juga menerapkan teknologi yang canggih untuk
menunjang kenyamanan dan keamanan para pelanggannya, seperti
pemanfaatan teknologi Radio Komunikasi Dua Arah (Two Way Radio
Transmission) dan Global Positioning System (GPS) untuk memberikan
informasi yang akurat tentang posisi armada yang sedang beroperasi. PO.
Haryanto juga menggunakan ban tubles merk Bridgestone dan Michelin yang
mana membuat rasa aman dan nyaman dalam perjalanan.
Sebagai kepedulian kami untuk memberikan pelayanan yang terbaik dan
rasa aman bagi para pelanggan, kami juga mengasuransikan para pelanggan
yang menggunakan jasa kami dan juga armada-armada kami kepada
perusahaan penyedia jasa layanan asuransi.Kini dengan armada-armada yang
dimiliki dan didukung oleh sumber daya manusia yang berkompeten dan
teknologi canggih yang dimiliki, PO. Haryanto terus berkomitmen untuk
memberikan pelayanan yang terbaik bagi masyarakat pengguna transportasi di
Indonesia.
Saat ini PO. Haryanto telah dan sedang melengkapi jajaran armada-
armadanya dengan beberapa armada kelas dunia, diantaranya: Mercedes Benz
dengan berbagai macam seri seperti OH 1525, OH 1526, OH 1626, OH 1830,
4
HINO R 260. Pengalamannya sebagai salah satu pabrikan otomotif besar, dan
telah terkenal akan ketangguhan mesinnya, menjadikan pilihan untuk
memperkuat jajaran armadanya. Semua armada-armada PO. Haryanto hanya
dipercayakan kepada industri perakitan kendaraan bermotor atau karoseri yang
telah benar-benar mendapat pengakuan dari dunia transportasi di Indonesia
dan dengan menggunakan perlengkapan-perlengkapan yang benar-benar
memiliki kualitas yang unggul di kelasnya.
Dengan pengalaman operasional lebih dari 14 tahun, PO. Haryanto terus
tanpa henti melengkapi sumber daya manusianya yang bertanggung jawab
terhadap perawatan semua armada yang ada, guna mendukung kelancaran
perjalanan para pelanggan. PO. Haryano juga bekerjasama dengan pihak agen
tunggal pemegang Merk dan juga pabrikan yang ada, untuk bertukar informasi
dan teknologi, guna mendukung perawatan dan perbaikan armada-armada
yang dimilikinya. Di samping itu, dengan luas lahan untuk perawatan dan
garasi yang lebih dari 12.000 meter persegi, yang dilengkapi dengan
perawatan mesin, bodi, interior, dan jalur uji coba kendaraan, kian mendukung
untuk mempersiapkan kelancaran jalannya operasional semua armada yang
miliki PO. Haryanto Kudus.
Semua armada PO. Haryanto telah memiliki jadwal perawatan masing-
masing berdasarkan jarak tempuh ataupun usia pemakaian yang di standarisasi
oleh ATPM atau pabrikan kendaraan seperti Mercedes Benz, dan Hino yang
memiliki standar berbeda mengenai perawatan. Diharapkan dengan
terjadwalnya perawatan berkala dapat memperkecil gangguan dan hambatan
yang bisa timbul kapan saja dan dimana saja dalam perjalanan.
PO. Haryanto sadar sepenuhnya bahwa keselamatan penumpang adalah
nomor satu, oleh sebab itu PO. Haryanto berusaha semaksimal mungkin untuk
mencegah hal-hal yang dapat timbul karena kurangnya perawatan armada.
Sebagai perusahaan otobus yang profesional dan berdaya saing tinggi,
maka kiat sukses yang telah terbentuk hingga sekarang bukanlah tanpa arah
dan tujuan melainkan tercermin dalam visi misi perusahaan yang dengan jelas
dan nyata sangat menjunjung tinggi sebuah nilai seni pelayanan dan kepuasan
5
pelanggannya. Dalam rangka pelayanan yang optimal demi terciptanya
kepuasan pelanggan, maka PO.Harapan Jaya membuat program-program
yaitu:
a. Keamanan
b. Kebersihan
c. Kenyamanan
d. Ketepatan
e. Kekeluargaan
Disamping itu perusahaan juga memiliki program yang berorientasi pada
kepuasan teknis para pelanggannya dengan mendasarkan standar operasional
yang tertuang dalam program :Senyum
a. Sapa
b. Sopan
c. Sabar
d. Sepenuh hati
1.1.3 Logo Perusahaan
Logo PO. Haryanto merupakan simbol untuk menjelaskan visi, misi dan
pencapaian tujuan bisnis yang dicapai serta arti dari filosofi logo. Berikut
adalah logo PO. Haryanto:
6
Gambar 1.1 Logo PO. HaryantoSumber: www.google.co.id
1.1.4 Filosofi Logo
a. Warna merah : Kuat dan menonjol diantara yang lain.
b. Warna Biru : Dapat diandalkan
c. Lambang petir/ zigzag : Lambang ini berartikan cepat atau kilat
d. Garis lengkung biru : Tetap pada areanya (mengedepankan keamanan
dan kenyamanan).
1.1.5 Visi dan Misi Perusahaana. Visi
Menjadi perusahaan transportasi darat terbaik di Indonesia dengan
penerapan sistem yang terintegrasi serta pelayanan dan fasilitas yang
prima.
b. Misi
1) Memberikan jasa transportasi darat dengan kualitas yang utama dan
terbaik.
2) Membangun layanan transportasi darat yang aman, nyaman, tepat
waktu serta memuaskan para pelanggan.
1.1.6 Struktur Organisasi Perusahaan
Berikut terlampir struktur organisasi dari PO. Haryanto:
7
Gambar 1.2 Struktur Organisasi PO. Haryanto
Sumber: Data dari PO. Haryanto
Berikut jobdesk masing-masing divisi:
a. Direktur
1) Bertanggung jawab dalam memimpin dan membina perusahaan secara
efektif dan efisien
2) Bertindak sebagai perwakilan perusahaan dalam hubungannya dengan
pihak eksternal perusahaan.
3) Merumuskan rencana-rencana strategis perusahaan.
4) Mensosialisasikan kebijakan kepada bawahan.
5) Menjaga berjalannya perusahaan agar tetap pada visi dan misi
perusahaan.
6) Mengkoordinasikan dan mengawasi semua kegiatan di perusahaan.
7) Merencanakan dan mengembangkan sumber-sumber pendapatan dan
pembelanjaan serta kekayaan perusahaan
8
8) Bertanggung jawab terhadap keuntungan dan kerugian perusahaan.
b. Manajer Operasional
1) Bertanggung jawab terhadap keputusan –keputusan strategis kegiatan
operasional
2) Memastikan berjalannya kegiatan operasional.
3) Melaporkan hasil kegiatan operasional kepada Direktur
4) Membuat rencana pelaksanaan kegiatan operasional
5) Memastikan bawahan telah menerima, membaca, memahami, dan
menjalankan tanggung jawab jabatannya.
6) Memastikan bawahan telah mendapatkan informasi dan menjalankan
kebijakan manajemen terbaru berkaitan dengan program, perawatan ,
dan hal-hal lain yang berhubungan dengan kegiatan operasional.
c. Manajer Keuangan
1) Mengambil dan menyetujui keputusan yang berkaitan dengan
pembelanjaan.
2) Merencanakan, mengatur, dan mengontrol perencanaan, laporan dan
pembiayaan perusahaan.
3) Merencanakan , mengatur dan mengontrol arus kas, anggaran,
pengembangan sistem, prosedur dan analisis keuangan perusahaan.
4) Membuat dan melaporan laporan keuangan kepada Direktur
5) Mengendalikan dan mengawasi penerimaan uang dan piutang,
pengeluaran dan hutang, proses pembayaran hutang.
6) Mengawasi dan membantu tugas admnistrasi dan pendataan aset
perusahaan sesuai bisnis unit dan divisi.
7) Melaporkan hasil audit
9
d. Manajer HRD dan Legal
1) Membuat dan memperbarui deskripsi kerja untuk setiap posisi yang
ada serta memeliharanya apabila terdapat perubahan
2) Melaksanakan kegiatan penerimaan karyawan sesuai dengan
kebutuhan dan melakukan analisa kebutuhan tenaga kerja pada setiap
unit kerja
3) Menyusun prosedur seleksi dan rekruitasi pegawai baru
4) Memastikan bahwa kewajiban penggajian perusahaan kepada pegawai
terselesaikan.
5) Mengawasi pemeliharaan data atau arsip kepegawaian tiap orang
meliputi biodata, kontrak, perjanjian, cuti, kehadiran.
6) Melakukan koordinasi pelaksanaan evaluasi kerja
7) Memastikan hubungan ketenagakerjaan antara karyawan dan
perusahaan berjalan harmonis sesuai dengan keadaan dan kondisi
perusahaan
8) Merumuskan program pelatihan sumber daya manusia
e. Kepala Divisi Operasional Armada
1) Menentukan penjadwalan serta penempatan crew pada armada dan
trayek tertentu
2) Membuat dan memperbarui SOP operasional armada.
3) Mengatur kesiapan , kedisiplinan, dan kelengkapan crew sebelum
keberangkatan, serta menentukan layak atau tidaknya crew untuk
berangkat apabila bermasalah
4) Membuat keputusan tentang kondisi armada, layak atau tidaknya untuk
beroperasi baik yang ada di garasi atau tidak
10
5) Memberikan pertimbangan dan persetujuaan terkait keputusan
pemakaian sparepart armada, mana yang mendesak untuk berangkat
6) Melakukan rekap dan evaluasi kinerja crew dan melaporkannya kepada
Manager Operasional dan Manager HRD.
f. Staff Divisi Operasional Armada
1) Memantau lokasi armada yang sedang beroperasi dan melaporkannya
kepada Kepala Devisi Operasional Armada jika diperlukan
2) Berkoordinasi dengan koordinator agen dan operator terkait jumlah
penumpang yang ada
3) Berkoordinasi dan memberikan informasi kepada crew terkait kondisi
lalu lintas dan jumlah penumpang yang menanti
g. Koordinator Perlengkapan Operasional
1) Menyediakan sarana dan perlengkapan armada
2) Menyediakan sarana dan perlengkapan administrasi
h. Koordinator Agen dan Operator
1) Mengatur , memantau dan mengendalikan agen
2) Berkoordinasi dengan agen-agen tentang jumlah penumpang masing-
masing trayek pada waktu tertentu
3) Melakukan pencatatan dan pembuatan rekap jumlah penumpang pada
tiap agen dan masing-masing trayek setiap harinya dan juga rekap
bulanan
4) Melaporkan jumlah penumpang masing-masing trayek kepada Staff
Divisi Operasional Armada untuk keperluan pengangkutan.
5) Memberikan informasi jumlah penumpang kepada koordinator
konsumsi untuk keperluan jumlah konsumsi
11
6) Melaporlan dan menyerahkan hasil operasional setiap harinya ke
bagian staff admnistrasi keuangan
7) Melaporkan hasil rekap bulanan jumlah penumpang kepada Manager
Operasional untuk masing masing agen dan trayek
i. Kepala Bengkel
1) Menerima dan memberikan informasi kondisi armada yang mengalami
kerusakan kepada kepala divisi operasional armada sebagai
perencanaan penjadwalan armada
2) Menugaskan teknisi sesuai dengan bidang kerusakan armada
3) Mengontrol tugas setiap teknisi dalam perbaikan armada
4) Memberikan instruksi bagaimana proses perbaikan armada yang rusak
j. Teknisi
1) Menginformasikan kepada kepala bengkel terkait kerusakan atau tugas
perbaikan yang dilakukan.
2) Memperbaiki kerusakan sesuai bagian dan keahliannya
3) Berkoordinasi dengan Kepala Gudang atau Staff Pengadaan Barang
dalam penyediaan atau pembelian sparepart sesuai standar.
k. Kepala Gudang
1) Menyediakan sparepart dan logistik lain yang dibutuhkan oleh armada
2) Berkoordinasi dengan Kepala Bengkel atau Teknisi jika sparepart tidak
tersedia di gudang
3) Mengetahui segala macam aktivitas pergantian barang, keluar masuk
barang dan penjulan maupun pembelian barang (sparepart dan non
sparepart)
12
4) Melakukan pengecekan barang atau sparepart di gudang
5) Memberikan laporan kepada manager Keuangan terkait aktiviats
pengadaan barang.
l. Staff Pengadaan Barang
1) Menjaga gudang dan melayani permintaan sparepart untuk armada
2) Melakukan pencatatan setiap transaksi permintaan sparepart untuk
armada
3) Membuat rekap bulanan penggunaan sparepart
4) Membantu Kepala Gudang melakukan pengecekan barang di gudang
5) Melaksanakan pembelian sparepart sesuai standar dan kualitas yang
diminta teknisi atas arahan dan instruksi Kepala Gudang.
m. Staff Administrasi Logistik
1) Membuat daftar barang atau sparepart yang terdapat di gudang
2) Melakukan aktivitas pencatatan harian barang atau sparepart yang
masuk dan keluar serta membuat daftar ketersediaan barang
3) Membuat rekap bulanan pembelanjaan sparepart, ban, dan logistik lain
4) Membuat catatan dan daftar harga sparepart dari masing-masing
supplier
n. Staff Administrasi Keuangan
1) Memeriksa semua transaksi pengeluaran setiap harinya
2) Memeriksa semua bukti atau rincian transaksi pembelian barang
3) Melaporkan semua transaksi setiap harinya kepada Manager Keuangan
4) Membantu Manager Keuangan untuk membuat Laporan Keuangan
5) Melakukan semua pencatatan biaya transaksi baik pengeluaran
operasional dan lain-lain
13
6) Melakukan perhitungan setoran dan DP dari semua agen yang
disetorkan oleh koordinator agen dan operator.
o. Koordinator Konsumsi
1) Melakukan estimasi jumlah snack dan minum yang dibutuhkan setiap
hari, dapat berkoordinasi dengan Koordinator Agen dan Operator
untuk mengetahui jumlah penumpang
2) Melakukan Pembelian snack dan minum untuk penumpang
3) Mengatur pembagian snack dan minum penumpang untuk setiap
armada
4) Melaporkan biaya dan menyerahkan nota pembelian snack dan minum
kepada staff Administrasi Keuangan
p. Laundry
1) Mencuci dan menstrika selimut, sarung bantal setiap hari
2) Menyiapkan selimut dan sarung bantal sesuai dengan armada yang
berangkat.
q. Kebersihan Garasi
Bertanggungjawab atas semua kebesihan dan kerapian di garasi, baik
kantor, mushollah, halaman, serta peralatan bengkel
r. Security Garasi
1) Menjaga keamanan dan ketertiban di Garasi
2) Selalu melaporkan jika ada tamu dari luar kantor
3) Melakukan pencatatan tamu yang datang
4) Melakukan pencatatan harian kondisi keamanan di garasi
s. Ticketing Kantor
1) Melayani penjualan tiket kepada penumpang dengan sebaik baiknya
2) Memberikan penjelasan kepada pembeli tiket tentang harga , nomer
kursi dan nomer armada
14
3) Membantu perhitungan setoran dan uang jalan armada
4) Melaporkan hasil penjualan tiket kepada admnistrasi keuangan
1.2 Latar Belakang
Dalam menghadapi persaingan di era global perusahaan dituntut untuk bekerja
lebih efisien dan efektif. Persaingan yang semakin ketat menyebabkan
perusahaan dituntut untuk mampu meningkatkan daya saing dalam rangka
menjaga kelangsungan hidup perusahaan. Perusahaan merupakan salah satu
organisasi yang menghimpun orang-orang yang biasa disebut dengan
karyawan atau sumber daya manusia untuk menjalankan kegiatan rumah
tangga produksi perusahaan serta bergerak sesuai dengan fungsinya demi
mencapai tujuan bersama. Hampir di semua perusahaan mempunyai tujuan
yaitu memaksimalkan keuntungan dan nilai bagi perusahaan, dan juga untuk
meningkatkan kesejahteraan pemilik dan karyawan.
Manusia tidak lagi dianggap sebagai faktor produksi tetapi lebih
dianggap sebagai aset organisasi yang penting. Keefektifan dan keunggulan
organisasi sangat tergantung pada kualitas sumber daya manusia yang
dimiliki. Secara teoritis, kualitas sumber daya manusia dalam suatu organisasi
yang tinggi diharapkan mampu meningkatkan kinerja organisasi. Adanya
kumpulan sumber daya manusia dalam sebuah perusahaan, akan menjadi
sebuah tim yang solid dan mampu mewujudkan tujuan yang telah ditetapkan
sejak awal, apabila terdapat seseorang yang mampu memimpin atau
mengkoordinasi sekumpulan orang-orang ini, umumnya diberi sebutan
pemimpin dan diakui oleh seluruh anggota-anggotanya. Kepemimpinan yang
berlaku secara universal menghasilkan tingkat kinerja dan kepuasan karyawan
yang tinggi.
Objek penelitian yang penulis teliti adalah Perusahaan Otobus Haryanto.
PO. Haryanto adalah salah satu perusahaan otobus yang tentunya bergerak
dibidang transportasi antar kota yang dipimpin oleh Bapak Haryanto, dengan
trayek atau rute Jakarta-Kudus-Surabaya-Madura-Pati-Solo-Blora-Cepu-
15
Ponorogo. PO. Haryanto menyadari sepenuhnya bahwa komitmen dan
profesionalisme pelayanan sangat diperlukan. Maka gaya kepemimpinan Pak
Haryanto sangat diperhatikan demi kepuasan kerja karyawan yang tentu akan
memajukan perusahaan.
Dengan semakin majunya teknologi serta transportasi, maka kualitas
pelayanan serta kenyamanan yang ditawarkan PO. Haryanto kepada pelanggan
harus ditingkatkan dengan cara meningkatkan kinerja para pegawainya agar
PO. Haryanto selalu dapat dipercaya oleh pelanggan. Maka dari itu
kepemimpinan Bapak Haryanto sangat berpengaruh pada puas atau tidaknya
karyawan yang akan menjadi penentu maju atau mundurnya perusahaan.
Sampai saat ini, kepemimpinan masih menjadi topik yang menarik untuk
dikaji dan diteleti, karena paling sering diamati namun merupakan fenomena
yang kurang dipahami. Fenomena gaya kepemimpinan di Indonesia menjadi
sebuah masalah menarik dan berpengaruh besar dalam kehidupan politik dan
bernegara atau juga berorganisasi. Dalam dunia bisnis, gaya kepemimpinan
berpengaruh kuat terhadap jalannya organisasi dan kelangsungan hidup
organisasi. Peran kepemimpinan sangat penting dalam sebuah organisasi
sebagai salah satu penentu keberhasilan dalam pencapaian misi, visi dan
tujuan suatu organisasi. Maka dari itu, tantangan dalam mengembangkan
strategi organisasi yang jelas terutama terletak pada organisasi di satu sisi dan
tergantung pada kepemimpinan. Hal ini akan dapat tercipta dalam suatu
lingkungan kerja yang kondusif, yang antara lain dipengaruhi oleh gaya
kepemimpinan yang tepat.
Begitu pentingnya peran kepemimpinan dalam sebuah organisasi
menjadi fokus yang menarik perhatian para peneliti bidang perilaku
keorganisasian. Menurut Siagian (2010: 21), yaitu “kepemimpinan merupakan
faktor penentu yang paling dominan dalam usaha organisasi mencapai tujuan
dan berbagai sasarannya”.
Seiring dengan perkembangan teknologi informasi yang semakin cepat
dan perekonomian Indonesia yang kurang stabil, hal ini bisa saja menjadi
sumber, kendala organisasi namun bisa juga menjadi sumber keuntungan
16
organisasi. Kepemimpinan yang efektif bisa membantu organisasi untuk bisa
bertahan dalam situasi ketidakpastian di masa yang akan datang dan sanggup
mempengaruhi para pengikutnya untuk mempunyai optimisme yang lebih
besar, rasa percaya diri, serta komitmen kepada tujuan dan misi organisasi. Hal
ini membawa konsekuensi bahwa setiap pemimpin berkewajiban untuk
memberikan perhatian dengan sungguh-sungguh dalam membina,
menggerakkan dan mengarahkan seluruh potensi karyawan di lingkungannya
agar dapat mewujudkan stabilitas organisasi dan peningkatan produktivitas
yang berorientasi pada tujuan organisasi.
Seorang pemimpin tak pernah lepas dari yang dinamakan
kepemimpinan. Kepemimpnan merupakan kemampuan mempengaruhi orang
lain, bawahan atau kelompok, kemampuan mengarahkan tingkah laku
bawahan atau kelompok, memiliki kemampuan atau keahlian khusus dalam
bidang yang diinginkan oleh kelompoknya, untuk mencapai tujuan organisasi
atau kelompok. Ada tiga gaya kepemimpinan dalam suatu perusahaan atau
organisasi pada umumnya, yang memiliki ciri-ciri dan karakteristik yang khas,
yaitu gaya kepemimpinan otoriter, demokratis dan laissez faire (kebebasan).
Menurut Sutikno (2014: 9) mengatakan bahwa “pemimpin adalah
seseorang yang memiliki kemampuan untuk mempengaruhi dan
menggerakkan orang lain untuk mencapai tujuan”. Sukses tidaknya sebuah
organisasi sangan tergantung dari kemampuan pemimpin dalam
menggerakkan seluruh anggota organisasi untuk mencapai tujuan. Sikap
pemimpin akan menentukan perkembangan tim dalam organisasi perusahaan
serta perkembangan yang dicapai yang pada akhirnya akan mempengaruhi
pencapaian produktifitas kerja karyawan. Keahlian mengembangkan tim oleh
seorang pemimpin merupakan kunci sukses keberhasilan kegiatan perusahaan.
Gaya kepemimpinan yang ada pada seorang pemimpin dalam suatu
perusahaan atau organisasi mempunyai perbedaan dalam penerapan gaya
kepemimpinannya masing-masing, yang penerapan gaya kepemimpinan
tersebut dapat memberikan pengaruh langsung kepada bawahannya terutama
terhadap kepuasan kerja karyawan-karyawannya.
17
Pemimpin yang efektif adalah pemimpin yang mengakui kekuatan-
kekuatan penting yang terkandung dalam individu. Pemimpin harus fleksibel
dalam pemahaman segala potensi yang dimiliki oleh individu dan berbagai
permasalahan yang dihadapai individu tersebut. Dengan melakukan
pendekatan tersebut, pemimpin dapat menerapkan segala peraturan dan
kebijakan organisasi serta melimpahkan tugas dan tanggung jawab dengan
tepat. Sehingga pemimpin nantinya dapat meningkatkan kepuasan karyawan
terhadap pekerjaannya serta dapat meningkatkan kinerja karyawan dengan
lebih efektif.
Untuk memperoleh gambaran awal mengenai gaya kepemimpinan pada
PO. Haryanto, penulis melakukan observasi awal atau preliminary study.
Berikut hasil observasi awal mengenai gaya kepemimpinan pada PO.
Haryanto:
TABEL 1.1
PRELIMINARY STUDY MENGENAI GAYA KEPEMIMPINAN PADA
PO. HARYANTO
No. Pernyataan S TS Presentase TotalS TS
Gaya Kepemimpinan Otokratis1. Pemimpin membuat kebijakan
tanpa diskusi.
30 0 100%
0% 100%
2. Pemimpin mengatur segala kegiatan.
26 4
86,6%
13,4% 100%
3. Pemimpin mendikte segala pekerjaan.
23 7
76,6%
23,4% 100%
4. Pemimpin tidak ikut serta dalam kegiatan kerja.
27 3
90% 10% 100%
Rata-rata Presentase 88,3%Gaya Kepemimpinan Demokratis
5. Diskusi mengenai keputusan perusahaan.
10 20
33,3%
66,7% 100%
6. Pemimpin memberi saran kepada karyawan.
21 9
70%
30% 100%
7. Tiap karyawan memiliki hak kerja masing-masing.
6 24
20%
80% 100%
8. Pemimpin bersifat relatif dalam menilai kinerja karyawan.
7 23
23,4%
76,6% 100%
Rata-rata Presentase 36,6%
18
Gaya Kepemimpinan Kebebasan (Laissez-faire)
9. Karyawan diberikan kebebasanoleh pemimpin dalam bekerja dan berkarya.
1 29
3.3%
96,7% 100%
10. Kebutuhan kerja yang diberikan pemimpin kepada karyawan cukup memadai.
23 7 76,6% 23,4% 100%
11. Tiap karyawan diberikan kebebasan dalam bekerja sesuai passion masing-masing
3 27
10%
90% 100%
12. Pemimpin memberikan tips dan kritik kepada karyawan.
16 14
53,3%
46,7% 100%
Rata-rata Presentase 35,8%
Sumber: Hasil pengolahan data penulis
Berdasarkan data hasil observasi awal terhadap 30 responden dari 50
responden karyawan PO. Haryanto ternyata yang menjawab atau berpendapat
bahwa ciri-ciri gaya kepemimpinan yang mereka rasakan adalah gaya
kepemimpinan otokritas yaitu mencapai 88,3% dibandingkan gaya
kepemimpinan demokratis dengan presentase 36,6% dan gaya kepemimpinan
kebebasan (laissez-faire) dengan presentase 35,8%.
Gaya Kepemimpinan Otokratis
Gaya Kepemimpinan Demokratis
Gaya Kepemimpinan Kebebasan
0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100
Gaya Kepemimpinan
Gambar 1.3 Grafik Gaya Kepemimpinan pada PO.Haryanto
Sumber: Hasil pengolaha data penulis
Berdasarkan gambar 1.3 dapat dilihat bahwa nilai tertinggi berada pada
gaya kepemimpinan otokritas yaitu sebesar 88,3% dibandingkan dengan gaya
kepemimpinan demokratis dan gaya kepemimpinan kebebasan (laissez-faire).
Hal ini mengindikasikan bahwa gaya kepemimpinan yang diterapkan pada PO.
Haryanto adalah gaya kepemimpinan otokritas. Data tersebut masih belum
kuat, dikarenakan belum semua populasi pegawai yang ditanyakan dalam
penyebaran kuesioner.
19
Gaya kepemimpinan mempunyai hubungan yang positif terhadap
kepuasan kerja para pegawai. Pada dasarnya karyawan yang puas terhadap
pekerjaanya akan cenderung memiliki kinerja yang tinggi pula, dan kepuasan
kerja merupakan sesuatu yang bersifat relatif dan individual, artinya dengan
perbedaan yang ada tersebut, maka tingkat kepuasan kerja individu akan
berbeda sesuai dengan sistem dan nilai yang berlaku pada masing-masing
individu, rasa puas bukanlah merupakan sesuatu yang tetap, karena dapat
dipengaruhi oleh kekuatan dari dalam maupun dari luar lingkungan kerja.
Menurut Hasibuan (20173: 202) “Kepuasan kerja adalah sikap emosional yang
menyenangkan dan mencintai pekerjaannya. Sikap ini dicerminkan oleh moral
kerja, kedisiplinan, dan prestasi kerja. Kepuasan kerja dinikmati dalam
pekerjaan, luar pekerjaan, dan kombinasi dalam dan luar pekerjaan.”
Kepuasan kerja pada dasarnya adalah tentang apa yang membuat
seseorang bahagia dalam pekerjaannya atau keluar dari pekerjaanya. Faktor-
faktor yang mempengaruhi kepuasan kerja pegawai secara signifikan adalah
faktor-faktor yang berhubungan dengan pekerjaan itu sendiri, dengan kondisi
kerja, dengan pimpinan, dengan rekan kerja, dengan pengawasan, dengan
promosi jabatan dan dengan gaji. Menurut Robbinters (Priansa, 2016: 294),
menyatakan bahwa “Produktivitas kerja pegawai mengarahkan pegawai pada
kepuasan kerja. Jika pegawai melakukan pekerjaannya dengan baik, maka
organisasi akan menghargai produktivitasnya tersebut. Penghargaan yang
diberikan oleh organisasi dapat berupa gaji atau promosi yang kemudian dapat
menimbulkan kepuasan pegawai dalam bekerja.”
Melihat dari masalah yang penulis survey dari objek penelitian
perusahaan yaitu PO. Haryanto, dimana saat itu PO. Haryanto sedang
membuka lowongan pekerjaan dibidang akuntansi atau manajer keuangan.
Maka dapatlah satu karyawan baru yang memang ahli dibidang keuangan dan
memiliki dedikasi tinggi dalam menjalankan pekerjaannya tersebut sehingga
membuat Pak Haryanto kagum dan bangga terhadap karyawan baru itu.
Dikarenakan hasil bukti kerja karyawan baru tersebut sangatlah bagus, maka
Pak Haryanto sangat menghargainya dengan memberikan banyak sekali
20
penghargaan dari diberi tempat tinggal dengan biaya akomodasi yang
ditanggung sepenuhnya oleh Pak Haryanto, difasilitasi supir dan mobil
jemputan. Tetapi dengan keberadaannya karyawan baru tersebut membuat
adanya kecemburuan sosial antara para karyawan senior terhadap karyawan
baru itu. Permasalahan gaya kepemimpinan Pak Haryanto itulah yang
membuat karyawan-karyawan senior yang lain merasa ada ketidakpuasan
dalam bekerja sehingga kinerjanya jadi menurun. Sedangkan, seperti yang kita
semua ketahui bahwa gaya kepemimpinan sangat berpengaruh dalam
kepuasan kerja karyawan dan menentukan maju atau mundurnya perusahaan.
Karena sesungguhnya, kepuasan kerja sangat berpengaruh dengan
kesejahteraan karyawan.
Untuk memperoleh gambaran awal mengenai kepuasan kerja karyawan
pada PO. Haryanto, penulis melakukan observasi awal atau preliminary study.
Berikut hasil observasi awal mengenai kepuasan kerja karyawan pada PO.
Haryanto:
TABEL 1.2
PREMILIMINARY STUDY MENGENAI KEPUASAN KERJA
KARYAWAN PADA PO. HARYANTO
No. Pernyataan S TS Presentase Total S TS
Faktor Psikologis (Psycologys)1. Skill tiap karyawan dihargai
oleh atasan. 13
17
43,3%
56,7% 100%
2. Bangga bekerja di perusahaan. 21 9 70% 30% 100%Rata-rata Presentase 56,65%Faktor Sosial (Social)
3. Memiliki hubungan yang baik sesama karyawan 22 8 73,3%
26,7% 100%
4. Memiliki hubungan yang baik dengan atasan. 19 11 63,3% 36,7% 100%
Rata-rata Presentase 68,3%Faktor Fisik (Physic)
5. Tidak merasa terbebani dalam bekerja.
17
13
56,7%
43,3% 100%
6. Jiwa raga yang sehat tercipta dari lingkungan kerja yang sehat juga.
20
10
66,7%
33,3% 100%
Rata-rata Presentase 61,7%Faktor Finansial (Financial)
21
7. Gaji yang diterima sesuai dengan hasil kinerja karyawan.
19
11
63,3%
36,7% 100%
8. Fasilitas kerja yang diberikan perusahaan sangat mempermudah pekerjaan.
16 14 53,3% 46,7% 100%
Rata-rata Presentase 58,3%
Sumber: Hasil pengolahan data penulis
Berdasarkan tabel 1.2 tentang hasil preliminary study yang telah dilakukan,
menunjukkan bahwa kepuasan kerja karyawan PO. Haryanto pada faktor
psikologis dengan rata-rata persentase sebesar 56,65%, faktor sosial dengan rata-
rata persentase sebesar 68,3%, faktor fisik dengan rata-rata persentase sebesar
61,7%, dan faktor finansial dengan rata-rata sebesar 58,3%. Dari data tersebut,
nilai terbesar dari faktor kepuasan kerja karyawan adalah faktor sosial dan nilai
terendah adalah faktor psikologis.
Faktor Psikologis
Faktor Sosial
Faktor Fisik
Faktor Finansial
0 10 20 30 40 50 60 70 80
Kepuasan Kerja Karyawan
Gambar 1.4 Grafik Kepuasan Kerja Karyawan pada PO. Haryanto
Sumber: Hasil pengolahan data penulis
Berdasarkan gambar 1.4 dapat dilihat bahwa nilai terendah berada pada
faktor psikologis yaitu sebesar 56,65% dibandingkan dengan faktor-faktor
lain. Hal ini mengindikasikan bahwa kepuasan kerja karyawan menurut hasil
preliminary study menunjukkkan bahwa faktor psikologis terdapat masalah
yang lebih besar dirasakan oleh karyawan di PO. Haryanto. Data tersebut
masih belum kuat, dikarenakan belum semua populasi pegawai yang
ditanyakan dalam penyebaran kuesioner.
Dapat disimpulkan dari data diatas bahwa penerapan gaya
kepemimpinan otokratis pada PO. Haryanto atas adanya isu kasus
22
kecemburuan sosial antara para karyawan yang membuat faktor yang
mempengaruhi kepuasan kerja karyawan pada PO. Haryanto adalah faktor
psikologis. Menurut Handoko (Sutrisno, 2015: 75), “Kepuasan kerja
mencerminkan perasaan seseorang terhadap pekerjaannya. Ini tampak dalam
sikap positif karyawan terhadap pekerjaan dan segala sesuatu yang dihadapi di
lingkungan kerjanya.” Hal ini terlihat dari sumber daya manusia adalah
manusia yang dipekerjakan, untuk mencapai tujuan organisasi. Karyawan
dituntut untuk menyelesaikan tugas yang diberikan perusahaan yang dimana
dalam proses pelaksanaan dan penyelesaian tugas, karyawan harus merasa
puas terhadap hasil pekerjaan yang dilakukannya sehingga dapat memberikan
hasil kerja yang baik untuk perusahaan. Tetapi atas adanya kecemburuan sosial
terhadap karyawan baru tersebut membuat adanya ketidakpuasan kerja dari
para karyawan senior dan merasa tidak adil oleh gaya kepemimpinan Pak
Haryanto yang sangat membeda-bedakan kinerja karyawan sehingga membuat
kinerja karyawan menurun.
Dengan fenomena tersebut, penulis tertarik untuk meneliti tentang gaya
kepemimpinan pada PO. Haryanto yang menandakan bahwa ada berbagai
faktor gaya kepemimpinan Pak Haryanto yang perlu dioptimalkan salah
satunya terhadap kepuasan kerja karyawan. Berdasarkan hal yang terurai
diatas, maka penulis melakukan penelitian dengan judul, “Analisis Pengaruh
Gaya Kepemimpinan terhadap Kepuasan Kerja Karyawan pada
Perusahaan Transportasi (Studi pada PO. Haryanto di Kudus)”.
1.3 Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian pada latar belakang diatas, maka penulis merumuskan
masalah pada penelitian ini sebagai berikut:
a. Bagaimana gaya kepemimpinan pada PO. Haryanto?b. Bagaimana kepuasan kerja karyawan pada PO. Haryanto?c. Bagaimana pengaruh gaya kepemimpinan secara parsial terhadap
kepuasan kerja karyawan pada PO. Haryanto?d. Bagaimana pengaruh gaya kepemimpinan secara simultan terhadap
kepuasan kerja karyawan pada PO. Haryanto.
23
1.4 Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka diketahui tujuan penelitian sebagai
berikut:
a. Untuk mengetahui dan menganalis gaya kepemimpinan pada PO.
Haryanto.b. Untuk mengetahui dan menganalisis kepuasan kerja karyawan pada PO.
Haryanto.c. Untuk mengetahui dan menganalis seberapa besar pengaruh gaya
kepemimpinan secara parsial terhadap kepuasan kerja karyawan PO.
Haryanto.d. Untuk mengetahui dan menganalis seberapa besar pengaruh gaya
kepemimpinan secara simultan terhadap kepuasan kerja karyawan PO.Haryanto.
1.5 Kegunaan Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat baik secara teoritis
maupun praktis. Adapu kegunaan tersebut adalah:
1.5.1 Kegunaan Teoritis
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan bagi pengembangan
ilmu pengetahuan, khususnya ilmu dibidang manajemen sumber daya manusia
terutama dalam hal gaya kepemimpinan dan kepuasan kerja karyawan.
1.5.2 Kegunaan Praktis
Dengan penelitian ini penulis berharap dapat dijadikan salah satu bahan
masukan bagi perusahaan terutama untuk mengembangkan gaya
kepemimpinan dan kepuasan kerja karyawan agar lebih efektif dan efisien.
1.6 Sistematika Penulisan
Dalam upaya mempermudah dalam pembahasan hasil penelitian serta
gambaran material yang terkandung dalam penulisan skripsi ini, maka
sistematika penulisan dibuat sebagai berikut:
BAB I PENDAHULUAN
24
Pada bab ini merupakan penjelasan secara umum tentang isi penelitian yang
terdiri, gambaran umum objek penelitian, latar belakang penelitian, rumusan
masalah, tujuan penelitian, kegunaan penelitian dan sistematika penulisan.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LINGKUP PENELITIAN
Pada bab ini mengemukakan tentang hasil kajian kepustakaan terkait dengan
topik pembahasan dan variable penelitian untuk dijadikan dasar bagi
penyusunan kerangka dan perumusan hipotesis, meliputi rangkuman teori,
penelitian terdahulu, kerangka pemikiran, hipotesis penelitian dan ruang
lingkup penelitian.
BAB III METODE PENELITIAN
Bab ini menjelaskan mengenai variabel operasional, tahapan penelitian,
populasi dan sampel, teknik pengumpulan data, uji validitas dan reliabilitas,
serta teknik analisis data.
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN
Pada bab ini diuraikan secara kronologis dan sistematis tentang deskripsi
objek penelitian analisis data dan pembahasan asal hasil pengolahan data.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
Pada bab ini berisi tentang kesimpulan dari hasil analisis, saran bagi objek
penelitian dan saran untuk penelitian selanjutnya.
25