bab i pendahuluan 1 gambaran umum 1.1 air...
TRANSCRIPT
BAB I
PENDAHULUAN
1 Gambaran Umum
1.1 Air Sebagai Sumber Kehidupan
Adanya kehidupan di dunia diawali dalam air prasyarat bagi kelangsungan kehidupan
adalah air tersebut tersedia dalam bentuk cair. Air merupakan pembawa kehidupan dan
unsur-unsur protoplasma yang utama, satu-satunya bentuk lahan di mana fenomena
kehidupan diwujudkan (Lee, 1990:6).
Ketergantungan antara lingkungan hidup dengan lingkungan tidak hidup diungkapkan oleh
Subroto (1989:19), yaitu kehidupan di bumi ini tidak dapat sebagai medium untuk proses
hidup, energi untuk mewujudkan proses hidup, energi untuk menjalankan proses hidup dan
nutrisia kimia yang menyusun subtansi hidup kelangsungan yang berkaitan dengan air.
Lebih lanjut Subroto (1989:19) menegaskan, bahwa organisme yang hidup di air dan di
darat memiliki ketergantungan yang sangat erat berupa air sebagai tempat terjadinya proses
hidup. Dari uraian di atas dapat disimpulkan, bahwa air adalah kebutuhan mutlak yang
diperlukan dalam kehidupan.
1.2 Air Bersih Bagi Manusia
Kebutuhan air bersih untuk masing-masing manusia tergantung pada banyak sedikitnya
aktivitas manusia selain itu juga tergantung pada kondisi sosial ekonomi dan tempat
tinggal manusia tersebut. Linsley dan Franzini (1986:92) menjelaskan, bahwa penggunaan
air berbeda antara satu kota dengan kota lainnya, tergantung pada cuaca, ciri-ciri
masyarakat, masalah lingkungan hidup, penduduk, industrialisasi, dan faktor-faktor
lainnya.
Menurut Priyono (1990/1991:28) bahwa rata-rata perhari perkapita konsumsi air
bervariasi, untuk ukuran Indonesia 90 liter sampai 140 liter, sedangkan di Amerika Serikat
130 liter sampai 2000 liter, sedangkan banyaknya air untuk keperluan primer tiap jiwa
adalah:
1. Mandi 2 kali sehari 90 liter
2. Mencuci 25 liter
2
3. Memasak dan minum 15 liter
4. Air pengelontor untuk WC 10 liter
Jumlah ð 140 liter
Sedangkan untuk kebutuhan yang lain (skunder) relatif masih banyak, yaitu
1. Air wudlu 5 kali @ 8 liter 40 liter
2. Membersihkan lantai 1-1,5 liter/m2
3. menyiram tanaman/halaman 0,5-1,0 liter/m2
4. Mencuci motor/mobil 100-150 liter/mobil
Banyaknya keperluan air perorang tiap hari untuk daerah pedesaan antara 60-80 liter,
sedangkan untuk daerah perkotaan dengan penduduk 50.000 jiwa adalah 80-120 liter, dan
jika jumlah penduduk lebih dari 50.000 banyaknya air yang dibutuhkan 120-200 liter.
Menurut Lee (1980:6), bahwa manusia membutuhkan pasokan air yang rutin, yaitu sekitar
1-2 liter/orang/hari untuk orang dewasa guna mempertahankan fungsi-fungsi yang normal,
dan untuk mengimbangi kehilangan air karena penguapan.
Pada umumnya kebutuhan banyaknya air tergantung pada faktor-faktor yang
mempengaruhi yaitu karakteristik penduduk, kepadatan penduduk, aktivitas dan letak suatu
daerah yang satu berbeda dengan daerah yang lain dan berbeda pula dalam hal kebutuhan
air bersih, hal ini karena adanya daerah permukiman dan daerah industri yang berarti
bahwa daerah dengan permukiman dan industri akan membutuhkan air lebih banyak dari
daerah pertanian dan perkebunan. Untuk mengetahui banyaknya air bersih yang
dibutuhkan oleh seluruh penduduk suatu daerah menurut Hadenberg (1952) dalam Taryana
(1992) dapat dihitung dengan mengalikan jumlah penduduk seluruh daerah itu dengan
kebutuhan air bersih rata-rata perkapita perhari.
1.3 Evaluasi Kebutuhan dan Penyediaan Air Bersih
Untuk memenuhi cukup tidaknya persediaan air dapat dilakukan dengan cara
membandingkan jumlah persediaan air bersih yang ada dengan kebutuhan air bersih. Hal
itu sangat penting mengingat laju pertumbuhan penduduk yang masih relatif besar. Faktor
lain yang perlu diperhatikan adalah kualitas air dari sumber air bagi kesehatan manusia.
Mengingat air merupakan kebutuhan yang sangat vital bagi manusia, sehingga apabila air
3
itu tercemar, dikhawatirkan mengganggu kesehatan penduduk yang mengkonsumsi air
tersebut sehari-hari.
Evaluasi ini penting untuk mengetahui kualitas air tanah yang akan diteliti, apakah layak
dan dapat menyediakan kebutuhan air bersih masyarakat, sehingga segala sesuatu yang
menyangkut proyek penyediaan air bersih, tidak akan terjadi kesalahan prosedur kebijakan
diakhir kerja.
1.4 Penyediaan Air Bersih
Di beberapa negara berkembang , kondisi penyediaan air sangat tidak mutu, sehinga
pembicaraan tentang peralatan tentang hemat air tampak lucu. Bahkan dalam kondisi
demikian air yang terbuang masih banyak. Rumah-rumah orang kaya menggunakan
peralatan boros air, dan orang-orang miskin mencuci dibawah kran yang mengalir terus.
Kondisi yang demikian, peralatan hemat air akan bermanfaat karena yang kaya akan
menggunakan air lebih sedikit, sedangkan standart yang mereka inginkan tetap terjaga;
yang miskin akan bisa berbuat lebih banyak dengan persediaan yang terbatas ( Lee,
1997:15).
Ada 2 aspek yang mempengaruhi distribusi air bersih, yaitu faktor fisik dan non fisik.
Faktor fisik berupa iklim, geomorfolofi, angin, kelembaban udara dan lain-lain. Faktor non
fisik merupakan faktor yang disebabkan oleh perlakuanmanusia di dalamnya seperti
adanya kerusakan sumber-sumber air (lingkungan hancur jarena adanya desakan sosial
maupun budaya).
Penyediaan air bersih merupakan kebutuhan yang sangat penting bagi kehidupan umat
manusia, karena sangat menunjang kesehatan dan hal ini diharapkan pemerintah dalam
pembangunan nasional. Untuk penyediaan air bersih yang mampu dikonsumsi untuk
kebutuhan masyarakat biasanya meliput penyediaan sumber-sumber air, dan cra distribusi.
Menurut Linsley dan Franzini (1986:89), suatu sistem penyediaan air yang mampu
menyediakan air dapat diminum dalam jumlah yang cukup merupakan hal yang penting
bagi suatu kota yang modern.
4
1.5 Sumberdaya Air dan Permasalahannya
Klasifikasi Sumberdaya Air
Menurut Sutikno (2001:12) Sumber daya air bila diklasifikasikan adalah sebagai berikut:
Tabel 1.1 Klasifikasi Sumberdaya Air
No. Dasar Kasifikasi Jenis Sumber Air
01. Keterdapatan/ketersediaan 1. Air hujan langsung
2. Air permukaan
a. Mata air
b. Air sungai
c. Air danau alamiah
d. Air situ alamiah
e. Air danau buatan
f. Air beku/salju
3. Air tanah
a. Aquifer tertekan
b. Aguifer air tanah semi tertekan
c. Aquifer air tanah tertekan
d. Air tanah dangkal < 40 m
e. Air tanah dalam 40 - 200 m
f. Air tanah sangat dalam > 200 m
02. Fungsi 1. Untuk kehidupan manusia
2. Untuk kehidupan flora fauna
3. Untuk media transportasi
Air dan Permasalahannya bagi Kehidupan
Bumi merupakan satu-satunya planet yang ditemukan berbagai jenis kehidupan, dari
kehidupan sederhana hingga kehidupan yang kompleks. Faktor pendukung kehidupan
tersebut disebabkan, karena dipermukaan bumi tersedia air. Dipermukaan bumi ± 70%
tertutup oleh perairan. Seandainya semua air diratakan dipermukaannya, maka akan
didapatkan air yang kedalamannya hingga 3000 meter. Perairan dipermukaan bumi terdiri
dari berbagai macam air, secara garis besar berupa air laut dan air tawar. Sekitar 98% air
5
dipermukaan bumi merupakan air laut, dan 2% diantaranya berupa air tawar. Dari semua
air tawar 87% diantaranya membentuk es yang membeku di kutub. Selebihnya air di
bawah tanah, di dalam tanah, dan di udara sebagai uap air serta di tubuh makhluk hidup
(Syamsuri, 1997:96-97).
Air merupakan kebutuhan utama bagi setiap insan dipermukaan bumi baik manusia,
hewan, maupun tumbuh-tumbuhan. Setiap melakukan kegiatan makhluk itu tidak lepas
dari kebutuhan air, bahkan segala sesuatu yang hidup berasal dari air. Tubuh manusia itu
sendiri, lebih dari 70% tersusun dari air, sehingga ketergantungannya akan air sangat
tinggi. Untuk bisa menopang hidup, penduduk membutuhkan air yang cukup. Air
diperlukan untuk memenuhi kebutuhan pertanian, industri, maupun kebutuhan domestik,
termasuk air bersih. Hal ini berarti, bahwa pertambahan jumlah penduduk yang terus
menerus terjadi membutuhkan usaha yang sadar dan sengaja agar sumber daya air dapat
tersedia secara berkelanjutan.
Dewasa ini kebutuhan air minum untuk memenuhi aktivitas penduduk makin meningkat.
Peningkatan itu terjadi bukan hanya karena penduduk yang bertambah, tetapi juga karena
aktivitas yang membutuhkan air meningkat, seperti kawasan industri, perdagangan,
pendidikan, pariwisata, dan sebagainya. Menurut Syamsuri (1997:97) peningkatan
kebutuhan air mencapai 4-8% pertahun. Peningkatan tersebut perlu diantisipasi secara
baik agar tidak terjadi krisis air dimasa mendatang, seperti yang telah terjadi di beberapa
wilayah Indonesia. Minimnya air yang layak dikonsumsi, baik untuk konsumsi maupun
untuk kegiatan produksi pada prinsipnya disebabkan oleh keterbatasan air yang memiliki
kualitas baik. Untuk menghadapi meningkatnya kebutuhan air dan kompetisi penggunaaan
air yang semakin ketat maka diperlukan pengelolaan sumberdaya air yang memadai.
(Sutikno,1997:2).
Peningkatan kebutuhan atau demand terhadap air secara umum dapat dibagi menjadi 3
kelompok, yaitu: (1) Air untuk keperluan konsumsi domestik atau rumah tangga misalnya
untuk mandi, mencuci, memasak, dan minum. (2) Air untuk keperluan pengairan lahan
pertanian misalnya untuk irigasi, mengairi sawah Perikanan, dan usaha tani lainnya. (3) Air
untuk kegiatan industri misalnya untuk pembangkit listrik, proses produksi, transportasi,
dan kegitan yang lainnya. Diperkirakan kebutuhan rata-rata air bersih setiap individu
adalah sekitar 27 hingga 200 liter perhari. Kebutuhan dasar tersebut bisa berbeda-beda
6
tergantung keadaan geografis dan karakteristik individu yang bersangkutan. Namun, secara
keseluruhan, baku minimum untuk memenuhi kebutuhan dasar minum, sanitasi, mandi,
dan memasak rata-rata sebanyak 50 liter per orang per hari (Gleick, 1996) dalam Wisana
(2001:34).
Hasil proyeksi penduduk dunia diperkirakan lebih dari 3,3 juta penduduk akan tinggal di
50 negara dengan ketersediaan air yang berada pada tingkat water stress atau water scarcity
pada tahun 2025. Jumlah itu akan terus meningkat hingga tahun 2050 dimana jumlah
negara yang berada pada tingkat ketersediaan air “water stress atau water scarcity” menjadi
54 negara dengan jumlah penduduk sebesar 4 juta jiwa (Renewable Resaurces Journal,
1999) dalam Prihastuti (2001:47)
Sebagai contoh kebutuhan air kota Jakarta dengan kapasitas produksi air bersih hanya
sekitar17.285 liter per detik pada tahun 1987, hanya mampu melayani sekitar 30-40%
penduduk. Hal ini belum diperhitungkan juga kebutuhan air bersih bagi hotel, perkantoran,
industri, rumah sakit, pertamanan, rumah-rumah ibadah, dan sebagainya, maka ancaman
akan devisit air betul-betul dirasakan
(Warta Demografi, 2001:10).
Air di bumi paling banyak digunakan adalah air tanah. Banyak segi positif yang diperoleh
dengan menggunakan air tanah, selain airnya relatif bersih, kemungkinan tercemar sangat
kecil dan suhunya relatif rendah. Sebagian besar penduduk Indonesia, baik di pedesaan
maupun di perkotaan menggunakan air minum dari air sumur atau air bawah tanah bahkan
di Amerika Serikat sebagai negara maju sekitar 50% penduduknya menggunakan air
bawah tanah sebagai air minum (Keller,1988) dalam Dida (1998:157-158). Tidak semua
air tanah layak untuk dikonsumsi manusia, masalah tentang air akan semakin kompleks
bila dihubungkan dengan kualitas yang dikonsumsi manusia terutama pengaruhnya
terhadap kesehatan.
Kualitas air dapat berubah karena adanya pencemaran, sebab semakin tinggi pencemar
maka kualitas air yang dimiliki semakin rendah. Pencemaran air tanah tidak hanya di
sebabkan oleh limbah industri dan limbah domestik tetapi juga disebabkan oleh kondisi
fisik daerah setempat. Kondisi fisik itu misalnya iklim, bentuk lahan, vegetasi, dan jenis
tanah. Bentuk lahan sebagai salah satu kondisi fisik, merupakan bentuk pada permukaan
7
bumi sebagai hasil dari perubahan bentuk permukaan bumi oleh proses-proses
geomorfologi yaitu tenaga yang ditimbulkan oleh medium alami yang ada di atmosfer
(Dibyoso, 1993:3). Berbagai bentuk lahan yang tercakup dipermukaan bumi misalnya
cekungan, lembah, ngarai, pegunungan, dataran rendah, karst, dan bentuk lainnya.
2 Kondisi Lingkungan
2.1 Data Jumlah Penduduk tahun ke tahun
Berdasarkan data yang ada sampai saat ini berikut adalah data penduduk
Tabel 1.2 Jumlah Penduduk sampai tahun 2006
Tahun Jumlah Penduduk
1997 50350
1998 51200
1999 53300
2000 54920
2001 55950
2002 57320
2003 58910
2004 59370
2005 60010
2006 60990
2.2 Jenis Pemukiman Tahun 2006
Tabel 1.3 Jenis Pemukiman Tahun 2006
Jenis rumah persentase
Rumah permanen 70%
Rumah semi permanen 20%
Rumah non permanen 10%
8
2.3 Tata guna lahan pada tahun 2006
Tabel 1.4 Tata Guna Lahan tahun 2006
Penggunaan lahan lokasi unit
perkantoran I 150 pegawai
II 250 pegawai
III 300 pegawai
Pertokoan/pasar I 1200m2
II 1400m2
Sekolah I 350 murid
II 500 murid
III 600 murid
Rumah sakit I 500 beds
Hotel I 250 beds
II 200 beds
Mesjid/sarana ibadah I 600 m2
II 200m2
Bus stasion I 300 bis/hari
2.4 Standar kebutuhan air
Tabel 1.5 Standar Kebutuhan Air
Jenis kebutuhan Standar kebutuhan
Sumber Rata-rata 2002-2011 2012-2021
A. Domestik
Rumah permanen
(l/o/hari) 100-200 100 200
PPSAB Jawa Barat,
1997
Rumah semi permanen
(l/o/h) 80-160 80 160 Jurnal TL 1992
Rumah non permanen
(l/o/h) 20-40 20 40
PPSAB Jawa Barat,
1997
9
Standar Kebutuhan
B. Non domestik Rata-rata 2002-2011 2012-2021 Sumber
Perkantoran 40-80 40 80
Jurnal TL 1992,
PPSAB Jawa Barat
1997
Pertokoan/pasar(l/m^2/ha
ri) 1,2 1,2 1,7
Ditjen Cipta Karya,
Departemen
Pekerjaan Umum,
1995
sekolah(l/o/hari) 15-30 15 30
Ditjen Cipta Karya,
Departemen
Pekerjaan Umum,
1996
Rumah sakit(l/bed/hari) 200-400 200 400 Jurnal TL 1992
Hotel(l/bed/hari) 70-150 70 150
Ditjen Cipta Karya,
Departemen
Pekerjaan Umum,
1998
Masjid/sarana
ibadah(l/m^2/hari) 20 20 28 Jurnal TL 1992
stasiun Bis(l/bis/hari) 10-150 75 95
Ditjen Cipta Karya,
Departemen
Pekerjaan Umum,
2000
10
2.5 Sistem Penyediaan Air Minum
Studi Kebutuhan
Air Minum
1. Proyeksi
Penduduk 10,
20 tahun
kedepan
2. Studi Kebutuhan Air minum untuk
setiap kegiatan dengan mempertimbangkan Pola kebiasaan masyarakat dan
kemungkinan perkembangan di masa
mendatang
3. Menentukan tahapan pelayanan air
bersih dengan mempertimbangkan keadaan
social ekonomi dan perkembangan kota dimasa mendatang
4. Proyeksi
kebutuhan air
bersih sampai akhir periode
perencanaan
5. Perkiraan fluktuasi
pemakaian air pada akhir
periode perencanaan
Perencanaan
Pipa Transmisi
Transmisi
Perencanaan Jaringan
Perpipaan dan Operasi
Sistem Distribusi Air
11
BAB II
STUDI KEBUTUHAN AIR
1. Gambaran Umum
Sistem penyediaan air minum yang memadai secara kualitas, kuantitas dan
kontinuitas tidak hanya diperlukan untuk memenuhi kebutuhan sekarang saja, tapi juga
untuk masa yang akan datang. Untuk itu dalam perencanaan penyediaan air minum perlu
diketahui perkiraan jumlah penduduk pada masa yang akan datang sehingga dapat
diketahui kebutuhan air masyarakat nantinya. Biasanya dilakukan perhitungan proyeksi
pertumbuhan penduduk sampai 20 tahun mendatang, agar sistem penyediaan air minum
yang direncanakan dapat digunakan untuk waktu lama. Waktu 20 tahun juga disesuaikan
dengan daya tahan peralatan dan perlengkapan yang digunakan dalam sistem tersebut.
Penyediaan air minum berfungsi untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari yang
sangat luas, baik untuk keperluan aktivitas domestik, keperluan industri, juga keperluan
perkotaan Garis besar penggunaan air minum dalam aktivitas-aktivitas diatas antara lain :
Keperluan rumah tangga (domestic use) : mandi, minum, cuci, kakus, memasak dan
keperluan lain dalam rumah tangga
Industri : sebagai bahan pokok (antara lain industri makanan atau minuman) dan
sebagai bahan pembantu ( pendingin, pencucian, dan lain lain)
Untuk keperluan perkotaan :
o Membersihkan jalan, menyiram tanam-tanaman
o Saluran-saluran kota,dan lain lainl
o Persediaan air untuk pemadam kebakaran
o Keperluan sekolah-sekolah dan perkantoran
o Keperluan sosial budaya (masjid,langgar,rumah sakit)
o Aktivitas komersil (rumah makan,hotel,pasar)
o Keperluan pelabuhan : dalam area pelabuhan sendiri, suplai untuk kapal-
kapal yang memerlukan air
o Keperluan rekreasi
Dalam studi kebutuhan air, faktor yang penting dalam penentuan kebutuhan air
adalah:
12
Jumlah pemakai
Tingkat pelayanan di daerah perencanaan dan pelayanan terhadap sarana dan
prasarana daerah yang ada
Nilai kehilangan air
Pendistribusian air minum suatu daerah perencanaan
Fluktuasi pemakaian air
Tingkat kehidupan dan aktivitas penduduk
Untuk keperluan di atas diperlukan perhitungan-perhitungan :
Proyeksi penduduk
Periode Perencanaan
Standar kebutuhan air domestik dan non domestik
Perencanaan pengembangan tata guna lahan dan pelayanan PAM
Kebutuhan air
2. Teori Dasar
Proyeksi penduduk diperlukan untuk memperkirakan jumlah penduduk kota pada akhir
perencanaan secara lebih akurat. Proyeksi penduduk dianalisa sesuai dengan pola
pertumbuhan penduduk alami. Hasil proyeksi penduduk ini akan digunakan untuk
memperkirakan kebutuhan air sampai dengan periode desain yang direncanakan.
Dalam memperkirakan jumlah penduduk pada masa yang akan datang, dapat
dilakukan perhitungan dengan berbagai metoda proyeksi.
Proyeksi penduduk adalah perkiraaan penduduk yang akan ada pada masa yang
akan datang berdasarkan data-data dari tahun-tahun awal perencanaan.
Menghitung proyeksi penduduk bertujuan untuk memperkirakan jumlah penduduk
di masa yang akan datang sehingga dapat di ketahui berapa kebutuhan air dengan
membandingkan debit kebutuhan per hari pada data sekarang dengan perkiraan penduduk
pada masa yang akan datang..
Metode yang dapat digunakan untuk menentukan jumlah penduduk di masa yang
akan datang antara lain dengan:
1. Proyeksi least square
2. Proyeksi aritmatik
13
3. Proyeksi geometric
4. Proyeksi dengan regresi linier
5. Proyeksi dengan regresi logaritmik
6. Proyeksi dengan regresi exponensial
7. Proyeksi dengan regresi power
Pada tugas ini untuk mempermudah pengerjaan hanya dilakukan proyeksi least square,
geometric, dan aritmatik. Untuk menentukan metode yang dipilih maka harus
dilakukan pembandingan antara satu metode dengan metode yang lain sehingga hasil
yang kita dapatkan masuk akal.
Beberapa hal yang harus diperhatikan antara lain:
1. Besarnya R2 dari masing-masing metode. Semakin R
2 mendekati 1 maka metode
tersebut yang dipilih.
2. Besarnya simpangan baku dari masing-masing metode. Semakin besar nilai
simpangan baku dari suatu metode maka semaikin tidak teratur data yang didapat,
sehingga harus dihindari metode yang memiliki nilai simpangan baku besar.
3. Jumlah penduduk yang masuk akal selama waktu perencanaan dengan
memperhitungkan perkiraan perkembangan teknologi dan modernisasi yang dapat
merubah perilaku masyarakat, sehingga kemungkinan terjadi pertumbuhan
penduduk yang menyimpang dari keadaan sekarang.
Kegunaan dari penentuan R2 dan simpangan baku (SD) adalah:
1. R2 (koefisien korelasi)
Digunakan untuk menentukan bagaimana hubungan antara jumlah penduduk
dengan tahun dari data yang telah didapatkan.
Kriteria koefisien korelasi adalah sebagai berikut
I.-1< R2 < 0
Koefisien korelasi kuat, tetapi bernilai negatif, hal ini berarti metode yang dipakai
tidak dapat digunakan sebagai dasar penentuan jumlah penduduk.
II, R2=0
Korelasi antara tahun dan perkembangan penduduk dikatakan lemah atau tidak
mempunyai hubungan sama sekali.
14
III. 0< R2<1
Korelasi antara tahun dan perkembangan penduduk dikatakan positif dan
mempunyai hubungan.
IV. R2=1
Korelasi yang diharapkan, karena R2=1 berarti hubungan hubungan pertumbuhan
penduduk dengan tahun terdapat hubungan yang positif dan penyimpangan tidak
terlalu jauh.
2. Simpangan baku / standar deviasi
Standar deviasi mengandung pengertian nilai sebaran Y terhadap garis regresinya.
Semakin tinggi nilai standar derviasi maka semakin tersebar nilai Y terhadap garis
regresinya, sehingga persamaan yang dihasilkan kurang konsisten. Nilai standar
deviasi yang kecil menunjukkan nilai y yang tersebar tidak terlalu jauh dari garis
regresinya sehingga persamaan yang didapat lebih konsisten.
Periode perencanaan
Periode perencanaan adalah pembagian tahun dalam periode perencanaan sistem distribusi
dan transmisi air yang akan kita buat. Periode perencanaan memperhatikan beberapa
faktor-faktor seperti:
1. Perkembangan penduduk yang terlihat dari hasil proyeksi penduduk.
2. Kemungkinan pengembangan wilayah di masa yang akan datang.
3. Kemungkinan modernisasi yang dapat mempengaruhi standar kebutuhan air
masyarakat akibat perubahan pola tingkah laku masyarakat.
Tujuan dibuat tahapan-tahapan perencanaan ini adalah untuk mengantisipasi kebutuhan air
yang mungkin akan mengalami peningkatan ataupun pengurangan di masa yang akan
datang, sehingga sistem yang dirancang dapat digunakan lebih lama.
Untuk menentukan besarnya debit yang diperlukan maka harus dihitung debit maksimum
(Q maks / Q peak ) pemakain perhari dan debit penggunaan maksimum per jam.
Penentuan debit maksimum hari dihitung dengan rumus:
15
Q maks hari= Q rata-rata x Faktor maksimum hari
Q maks jam= Q rata-rata x Faktor maksimum jam
Faktor maksimum per hari menentukan debit hari maksimum. Debit hari maksimum adalah
debit air pada satu hari selama satu tahun dimana pada hari tersebut debit air yang
digunakan paling tinggi. Debit hari maksimum menentukan dimensi instalasi dan dimensi
pipa transmisi. Faktor maksimum hari menurut Prof. Mertonegoro adalah berkisar antara
1-1,25. Sedangkan menurut Nihon Studio Konsultan, faktor maksimum hari berkisar antara
1,1-1,26
Faktor maksimum jam menentukan debit jam maksimum. Debit jam maksimum adalah
debit air yang digunakan pada satu jam dalam satu hari, dimana pada jam tersebut debit air
yang digunakan paling tinggi pada hari tersebut. Debit ini menentukan dimensi pipa
distribusi. Faktor jam maksimum menurut Prof. Mertonegoro adalah berkisar 1-2,5.
Sedangkan menurut Nihon Studio Consultan, Faktor maksimum berkisar antara 1,2-2,4.
Makin besar populasi, maka makin beragam akticitasnya, sehingga faktor puncak menjadi
kecil. Debit puncak biasanya terjadi karena adanya pemakaian air yang bersamaan.
3 Proyeksi Jumlah Penduduk
Hasil perhitungan proyeksi
3.1 Metode Least Square
Rumus umum: Pn = a + b (Tn-To)
Tabel 2.1.1 Proyeksi Least Square
tabel least square (data harus ganjil)
no. Tahun P U U*P U^2 Pn
1 1998 51200 -4 -204800 16 52142,22
2 1999 53300 -3 -159900 9 53328,06
3 2000 54920 -2 -109840 4 54513,89
4 2001 55950 -1 -55950 1 55699,72
5 2002 57320 0 0 0 56885,56
6 2003 58910 1 58910 1 58071,39
7 2004 59370 2 118740 4 59257,22
8 2005 60010 3 180030 9 60443,06
16
9 2006 60990 4 243960 16 61628,89
jumlah 511970 0 71150 60
a= 56885,56
b= 1185,833
Jadi persamaan umum proyeksi penduduk : Pn = 56885,56 +1185,833 (Tn-To)
Rumus STD = (((Pn-P)^2 – (((Pn-P)^2)/n )/n )^0,5
Rumus R2 = ((Pn-Pr)^2 - (Pn-P)^2) / (Pn-Pr)^2
Tabel 2.1.2 Satndar Deviasi dan Koefisien Korelasi Least Square
Mencari STD dan R^2
Tahun P Pn (Pn-Pr)^2 (Pn-P)^2
1 1998 51200 52142,22 22499211 887782,7
2 1999 53300 53328,06 12655806 787,1142
3 2000 54920 54513,89 5624803 164926,2 R^2 = 0,968988
4 2001 55950 55699,72 1406201 62638,97 STD = 508,3579
5 2002 57320 56885,56 0 188742
6 2003 58910 58071,39 1406201 703268,6
7 2004 59370 59257,22 5624803 12718,83
8 2005 60010 60443,06 12655806 187537,1
9 2006 60990 61628,89 22499211 408179
jumlah 511970 511970 84372042 2616581
Pr = 56885,56
Keterangan: P : jumlah penduduk tahun ke-n berdasarkan data
Pn : jumlah penduduk tahun ke-n berdasarkan proyeksi
Pr : rata-rata jumlah penduduk
n : jumlah data
17
Tn : Tahun ke-n proyeksi
To : Tahun saat U=0
3.2 Metode Aritmatika
Rumus umum: Pn = Po + q (Tn - Tx)
Po = data jumlah penduduk tahun terakhir
q = (jumlah penduduk awal data-jumlah penduduk akhir data) /
jumlah data
Tabel 2.2.1 Proyeksi Aritmatika
No. Tahun P Pn
1 1997 50350 51414
2 1998 51200 52478
3 1999 53300 53542
4 2000 54920 54606
5 2001 55950 55670
6 2002 57320 56734
7 2003 58910 57798
8 2004 59370 58862
9 2005 60010 59926
10 2006 60990 60990
Po = 60990
q = 1064
Jadi persamaan umum proyeksi penduduk : Pn = 60990 +1064 (Tn-Tx)
Rumus STD = (((Pn-P)^2 – (((Pn-P)^2)/n )/n )^0,5
Rumus R2 = ((Pn-Pr)^2 - (Pn-P)^2) / (Pn-Pr)^2
Tabel 2.2.2 Tabel STD dan R^2 Aritmatika
Tahun P Pn (Pn-Pr)^2 (Pn-P)^2
18
1 1997 50350 51414 23213124 1132096
2 1998 51200 52478 14092516 1633284
3 1999 53300 53542 7236100 58564 R^2 = 0,948119
4 2000 54920 54606 2643876 98596 STD = 660,409
5 2001 55950 55670 315844 78400
6 2002 57320 56734 252004 343396
7 2003 58910 57798 2452356 1236544
8 2004 59370 58862 6916900 258064
9 2005 60010 59926 13645636 7056
10 2006 60990 60990 22638564 0
jumlah 562320 562020 93406920 4846000
Pr = 56232
Keterangan tambahan : Tx : tahun terakhir data
3.3 Metode Geometri
Rumus umum: Pn = Pt * ((1 + r)^(Tn-Tx))
Pt = jumlah penduduk data terakhir
r = ((jumlah penduduk data terakhir/jumlah penduduk data
awal)^0,1)-1
Tabel 2.3.1 Proyeksi Geometri
no. Tahun P Pn
1 1997 50350 51324,58
2 1998 51200 52318,02
3 1999 53300 53330,69
4 2000 54920 54362,97
5 2001 55950 55415,22
6 2002 57320 56487,84
7 2003 58910 57581,22
8 2004 59370 58695,77
9 2005 60010 59831,89
10 2006 60990 60990
19
Pt = 60990
r = 0,019356
Persamaan umum proyeksi penduduk : Pn = 60990* ((1 + 0,019356)^(Tn-Tx))
Rumus STD = (((Pn-P)^2 – (((Pn-P)^2)/n )/n )^0,5
Rumus R2 = ((Pn-Pr)^2 - (Pn-P)^2) / (Pn-Pr)^2
Tabel 2.3.2 Tabel STD dan R^2 Geometri
Tahun P Pn (Pn-Pr)^2 (Pn-P)^2
1 1997 50350 51324,58 24082787 949803,1
2 1998 51200 52318,02 15319233 1249971
3 1999 53300 53330,69 8417585,6 942,0249 R^2 = 0,939901
4 2000 54920 54362,97 3493290,5 310287,6 STD = 718,8392
5 2001 55950 55415,22 667131,16 285990,7
6 2002 57320 56487,84 65454,213 692489,9
7 2003 58910 57581,22 1820403 1765648
8 2004 59370 58695,77 6070160,9 454586,6
9 2005 60010 59831,89 12959204 31723,38
10 2006 60990 60990 22638564 0
jumlah 562320 560338,2 95533813 5741442
Pr = 56232
3.4 Proyeksi Terpilih
Setelah Rekapitulasi didapatkan data proyeksi sebagai berikut :
20
Tabel 2.4 Rekapitulasi Koefisien Korelasi dan Standar Deviasi Tiap Metode Proyeksi
Proyeksi Penduduk
Tahun Jumlah Penduduk Kenaikan Penduduk least square arithmatik geometrik
1997 50350 0 50350 51414 51324,58
1998 51200 850 52142,22 52478 52318,02
1999 53300 2100 53328,06 53542 53330,69
2000 54920
1620 54513.89 54606 54362.97
2001 55950 1030 55699,72 55670 55415,22
2002 57320 1370 56885,56 56734 56487,84
2003 58910 1590 58071,39 57798 57581,22
2004 59370 460 59257,22 58862 58695,77
2005 60010 640 60443,06 59926 59831,89
2006 60990 980 61628,89 60990 60990
rata-rata 56232 1182,222
R^2 0,968988 0,948119 0,939901
STD 508,3579 660,409 718,8392
Nilai R2 yang paling mendekati 1 dan STD yang paling kecil yaitu Metode Least Square.
Berdasar pada hasil perhitungan matematis dan analisis grafik diperoleh suatu
metode proyeksi penduduk yang paling tepat yaitu Metode Least Square
Menurut metode proyeksi penduduk regresi linear, berikut ini tabel proyeksi jumlah
penduduk sampai 20 tahun mendatang.
Tabel 2.5 Proyeksi Penduduk Terpilih
Tahun
Jumlah Penduduk
(data)
Jumlah Penduduk
(proyeksi)
1997 50350 50956.38889
1998 51200 52142.22222
1999 53300 53328.05556
2000 54920 54513.88889
2001 55950 55699.72222
2002 57320 56885.55556
2003 58910 58071.38889
21
Tahun
Jumlah Penduduk
(data)
Jumlah Penduduk
(proyeksi)
2004 59370 59257.22222
2005 60010 60443.05556
2006 60990 61628.88889
2007 62814.72222
2008 64000.55556
2009 65186.38889
2010 66372.22222
2011 67558.05556
2012 68743.88889
2013 69929.72222
2014 71115.55556
2015 72301.38889
2016 73487.22222
2017 74673.05556
2018 75858.88889
2019 77044.72222
2020 78230.55556
2021 79416.38889
2022 80602.22222
2023 81788.05556
2024 82973.88889
2025 84159.72222
2026 85345.55556
Berikut adalah grafik proyeksinya :
Grafik 2.1 Proyeksi Penduduk metode Least Square
Tabel Proyeksi Penduduk metoda Least Square
0
10000
20000
30000
40000
50000
60000
70000
80000
90000
100000
1998
2000
2002
2004
2006
2008
2010
2012
2014
2016
2018
2020
2022
2024
2026
Tahun
Ju
mla
h P
en
du
du
k
Proyeksi
Data Penduduk
22
4 Studi Kebutuhan Air Minum Tiap kegiatan
4.1 Jenis Daerah Pelayanan
Kebutuhan air minum di wilayah perencanaan tergantung pada kondisi daerah
pelayanan yang jadi tujuan perencanaan. Daerah pelayanan yang ditentukan dalam
perencanaan ini diasumsikan dari Tugas Akhir M.Reza Aryanto TA 628/162/6 ARY 2006
yaitu wilayah Kecamatan Purwasari Kabupaten Karawang dengan pertimbangan:
Daerah yang kekurangan air bersih
Daerah dengan kepadatan penduduk tinggi
Aspek teknis seperti topografi yang menentukan proses distribusi
Aspek ekonomi
Daerah dengan kepadatan penduduk rendah dan komunitas rendah tidak akan memperoleh
pelayanan karena pertimbangan ekonomis
Saat ini jumlah penduduk yang terlayani sekitar 39% dari total penduduk pada
tahun 2004 adalah 45.996 jiwa dan luas penduduk 213.188 km2 menghasilkan kepadatan
penduduk 215 jiwa per km2. Tingkat pertumbuhan penduduk adalah 1,18%. Sedangkan
untuk tugas ini maka data sedikit diasumsikan seperti tabel proyeksi jumlah penduduk.
4.2 Tahapan Pelayanan
Prediksi kebutuhan air minum dilakukan untuk 20 tahun ke depan. Hal ini
dilakukan untuk alasan ketepatan prediksi. Setelah 20 tahun perkembangan penduduk
diperkirakan melenceng dari proyeksi Perencanaan pembangunan sistem distribusi
dilakukan dengan periode desain 20 tahun dibagi dalam 2 tahapan. Dasar pertimbangannya
antara lain :
Pertumbuhan penduduk di daerah pelayanan. Semakin tinggi jumlah penduduk,
jumlah kebutuhan akan meningkat. Pentahapan periode perencanaan harus lebih
pendek agar perbedaan kapasitas pengolahan antar pentahapan tidak terlalu besar
Kemampuan social ekonomi penduduk, kebutuhan air cepat maka tingkat
pentahapan harus lebih pendek. Tingkat social ekonomi meningkat,maka
kemampuan membayar biaya investasi juga meningkat
23
Kecepatan pertumbuhan sarana perkotaan, komersil, dan industri
Kekuatan konstruksi, instalasi, dan perlengkapan
Ketersediaan dana dan kemungkinan pengembalian dana yang ditanamkan dalam
rancangan.
Perencanaan tahapan penyediaan air minum megacu pada kemungkinan
perkembangan kota dan kemampuan masyarakat dalam membayar. Tahapan pelayanan
dilakukan dalam 2 tahap tiap 10 tahun yaitu tahap I dari tahun 2007 s.d. 2016 dan tahap II
dari tahun 2017-2026. Berikut perkembangan pelayanan Penyediaan Air Minum yang
diharapkan:
Tabel 2.6 Tahapan Pelayanan
Tahap I
(2016)
Tahap II
(2026)
Sambungan Rumah 40% 70%
Hidran Umum 20% 50%
Non Domestik 100% 100%
sumber : Tugas Akhir M.Reza Aryanto TA 628/162/6 ARY 2006
Sambungan rumah yang dimaksud adalah untuk rumah permanen dengan tingkat
ekonomi pelanggan menengah ke atas. Hidran umum di gunakan oleh masyarakat
golongan ekonomi menengah ke bawah sehingga termasuk sambungan rumah semi
permanen dan non permanen. Sektor non domestik yang dimaksud melingkupi sarana
perkotaan.
4.3 Proyeksi Kebutuhan Air
Untuk memproyeksikan air diperlukan data-data mengenai kebutuhan standar air
minum berbagai sektor pelayanan. Selain itu untuk memenuhi kebutuhan di masa yang
akan datang maka diperlukan juga proyeksi kebutuhan air minumnya. Untuk
menghitung proyeksi kebutuhan air domestik secara total maka diperlukan data
mengenai proyeksi kebutuhan air minum per orang dan proyeksi jumlah penduduk
dengan perhitungan :
Kebutuhan Air Domestik
Kebutuhan air total = Kebutuhan air per orang * Jumlah Penduduk
24
Data penduduk dari proyeksi penduduk
Tabel 2.7 Tahapan Pelayanan
Tahun data proyeksi
2006 60990 61628,89
2016 - 73487,22
2026 - 85345,56
Domestik (liter/orang/hari) 2006 2016 2026
Rumah permanen 100 120.49024 139.93278
Rumah semi permanen 25 30.122561 34.983194
Rumah non permanen 25 30.122561 34.983194
Proyeksi Penduduk 60990 73487 85345
Persentase Pemukiman
penduduk/jenis rumah
2006 2016 2026
70.00% 42693 51441 59742
20.00% 12198 14697 17069
10.00% 6099 7349 8534
Kebutuhan Air Total
Domestik (liter/hari) 2006 2016 2026
Rumah permanen 4269300 6198127 8359794
Rumah semi permanen 304950 442723 597128
Rumah non permanen 152475 221362 298564
sumber data kebutuhan air/orang tahun 2006: Tugas Akhir M.Reza Aryanto TA 628/162/6
ARY 2006
Kebutuhan air minum pada tahun 2042 dan 2026 dianggap mengikuti peningkatan
jumlah penduduk. Persentase pemukiman didapat dari asisten. Dari data kebutuhan air,
jumlah penduduk per jenis rumah maka didapat kebutuhan totalk domestik.
Tabel 2.8 Pelayanan Pasir bulan Desember
Penggunaan
lahan lokasi unit
tiap unit
(L/orang/hari)
Total
(L/hari)
perkantoran I 150 60 9000
II 250 60 15000
III 300 60 18000
25
Pertokoan/pasar I 1200 1.2 1440
II 1400 1.2 1680
Sekolah I 350 25 8750
II 500 25 12500
III 600 25 15000
Rumah sakit I 500 300 150000
Hotel I 250 100 25000
II 200 100 20000
Mesjid/sarana
ibadah I 600 20 12000
II 200 20 4000
Bus stasion I 300 100 30000
Tabel 2.9 Rekapitulasi Proyeksi Kebutuhan Air Minum per 10 tahun
Domestik (liter/hari) 2006 2016 2026
Rumah permanen 4269300 6198127 8359794
Rumah semi permanen 304950 442723 597128
Rumah non permanen 152475 221362 298564
Total domestik 4726725 6862212 9255486
Non Domestik (liter/hari)
Penggunaan lahan lokasi 2006 2016 2026
perkantoran I 9000 9000 9000
II 15000 15000 15000
III 18000 18000 18000
Pertokoan/pasar I 1440 1440 1440
II 1680 1680 1680
Sekolah I 8750 8750 8750
II 12500 12500 12500
III 15000 15000 15000
Rumah sakit I 150000 150000 150000
Hotel I 25000 25000 25000
II 20000 20000 20000
Mesjid/sarana ibadah I 12000 12000 12000
II 4000 4000 4000
Bus stasion I 30000 30000 30000
Total non domestik 322370 322370 322370
Perkotaan (liter/hari) 2006 2016 2026
Hidran Kebakaran 268881 312268
Tata Kota 134440 156134
total perkotaan 403321 468401
Kehilangan Air 2744885 3702194
Tahun 2006 2016 2026
26
Total Debit Kebutuhan(liter/hari) 5049095 10332787 13748452
Total debit di atas menyatakan kebutuhan masyarakat akan air minum.
4.4 Perencanaan PAM
Pelayanan PAM kepada seluruh unit masyarakat adalah tujuan akhir dari PAM. Akan
tetapi dengan mengingat berbagai aspek hal ini tidak mungkin dilakukan. Misalnya
jika diprediksi tidak akan ada pertumbuhan ekonomi dan sarana suatu wilayah,
seandainya seluruh kebutuhan air minum terpenuhi maka ada sektor masyarakat yang
tidak membayar rekening PAM terutama masyarakat golongan ekonomi bawah. Aspek
ekonomi paling diperhatikan karena aspek inilah yang membiayai operasional PDAM.
Perencanaan Penyediaan Air Minum memerlukan data persentase peningkatan
pelayanan dan proyeksi kebutuhan air. Dengan memperhatikan perencanaan tahapan
pelayanan pada tahap I dan II maka dapat dibuat rekapitulasi perhitungan perencanaan
Penyediaan Air Minum, dengan perhitungan:
Tabel 2.10 Rekapitulasi Proyeksi Persentase pelayanan
Tahap I (2016) Tahap II (2026)
Sambungan Rumah 40.00% 70.00%
Hidran Umum 20.00% 50.00%
Non Domestik 100.00% 100.00%
Kehilangan air merupakan faktor yang harus diperhitungkan dengan asumsi 40% dari
total kebutuhan air domestik dan diharapkan tidak berubah seiring waktu. Kehilangan air
yang terjadi sekitar 40% dari penyediaan air yang diberikan. Hal ini dikarenakan 2 hal :
o Teknis
1. Kebocoran pipa
2. Penyumbatan
3. kebocoran sambungan
o Non Teknis
Perilaku yang tidak bertanggung jawab dari pengguna air. Baik melalui
penyadapan, atau tidak membayar retribusi.
Tabel 2.11 Rekapitulasi Perencanaan PAM per 10 tahun
Domestik (liter/hari) 2016 2026
Rumah permanen 2479251 5851856
Rumah semi permanen 88545 298564
Perencanaan PAM = Kebutuhan air minum * Persentase Pelayanan
27
Rumah non permanen 44272 149282
total domestik 2612068 6299702
Non Domestik (liter/hari)
Penggunaan lahan lokasi 2016 2026
perkantoran I 9000 9000
II 15000 15000
III 18000 18000
Pertokoan/pasar I 1440 1440
II 1680 1680
Sekolah I 8750 8750
II 12500 12500
III 15000 15000
Rumah sakit I 150000 150000
Hotel I 25000 25000
II 20000 20000
Mesjid/sarana ibadah I 12000 12000
II 4000 4000
Bus stasion I 30000 30000
total non domestik 322370 322370
Perkotaan (liter/hari) 2016 2026
Hidran Kebakaran 268881 312268
Tata Kota 134440 156134
total perkotaan 403321 468401
Kehilangan Air 2744885 3702194
tahun 2016 2026
Total Debit Rencana(liter/hari) 6082643 10792668
Jadi untuk tahun 2016 dibutuhkan air sebanyak 6082643 liter/hari dan tahun 2026
meningkat menjadi 10792668 liter/hari. Itulah sebabnya perlu di cari sumber air baku
yang bisa memenuhi kebutuhan daerah. Data yang diperlukan untuk membuat fluktuasi
adalah perencanaan tahun 2026 yaitu debit yang akan dipenuhi 10792668 liter/hari atau
449694.5 liter/jam atau 0.12 m3/s
4.5 Fluktuasi Kebutuhan Air
Jumlah pemakaian air tiap waktu dari suatu wilayah bisa berbeda-beda. Jika
dibuat grafik pemakaian air maka akan tampak loncatan kurva pada saat-saat tertentu.
Artinya ada perbedaan pemakaian air yang cukup besar pada saat tersebut. Hal ini terjadi
karena aktivitas konsumen yang berubah-ubah. Ada saat di mana sebagian besar
28
konsumen sedang menggunakan air. Perbedaan pemakaian air ini disebut fluktuasi
kebutuhan air. Fluktuasi disebabkan oleh 2 hal:
1. Pemakaian Hari Maksimum
Artinya adalah pemakaian air terbanyak selama setahun. Data fluktuasi ini hanya
di dapat jika memiliki data pemakaian air selama setahun tiap hari (365 data).
Acuan utama dalam membuat Pemakaian Hari Maksismum adalah debit.
Perbandingan debit pemakaian hari maksimum dengan debit rata-rata akan
menghasilkan factor maksimum (fm)
2. Pemakaian Jam Puncak
Pemakaian jam puncak menunjukkan besarnya pengaliran maksumum pada saat
jam puncak. Dengan mengetahui nilai pemakaian jam maksimum maka
pengoperasian system distribusi diharap dapat memenuhi kebutuhan tersebut.
Perbandingan antara debit pemakaian jam maksimum dengan debit rata-rata akan
menghasilkan faktor puncak (fp).
Nilai fm dan fp yang ditetapkan oleh Dep.Kimpraswil adalah 1,1 dan 1,5.
Maka berdasarkan data Perencanaan PAM dapat dibuat tabel fluktuasi PAM
Qm = Perencanaan PAM * 1,1
Qp = Perencanaan PAM * 1,5
(* Faktor maksimum hari dan jam diambil dari literatur, dianggap kota memiliki fluktuasi
debit yang sangat tinggi )
Proyeksi kebutuhan air “ Q maks / Q peak “ “ Jam “( x ) :
X = 2006
Q maks ( Q peak ) jam = Q rata-rata x Faktor maksimum jam
= Qrata-rata tahun (x) x 1.5
Proyeksi kebutuhan air “ Qmaks / Q peak “ “ Hari “ ( x ) :
Tahun 2006
Q maks ( Q peak ) hari = Q rata-rata x Faktor maksimum hari
= Qrata-rata tahun (x) x 1.1
29
Tabel 2.12 Fluktuasi Debit Maksimum Harian dan Debit Puncak Jam
liter/hari liter/jam m3/s
Qm 11871935 494664 0.137407
Qp 16189002 674541.8 0.187373
Digunakan Reservoar yang dapat menampung air untuk satu hari ( untuk mengurangi
pengaruh dari fluktuasi air )
Q peak jam digunakan untuk merancang sistem perpipaan dari reservoir ke konsumen.
Q peak hari digunakan untuk merancang sistem perpipaan dari sumber air ke reservoir.
Sehingga Q yang digunakan untuk merancang dari intake ke reservoir adalah Q rata-rata
hari (tahun 2026) yaitu (10792668 liter/hari)
kiraan Fluktuasi pemakaian air pada akhir periode perencanaan.
Didasari oleh kebiasan masyarakat pada umumnya didapat :
Tabel 2.13 Fluktuasi Debit Puncak Jam Grafik 2.2 Fluktuasi Debit Puncak Jam
Jam
Q
(m3/s)
0 0.01
1 0.01
2 0.02
3 0.03
4 0.1
5 0.18
6 0.21
7 0.25
8 0.128
9 0.1
10 0.08
11 0.07
Grafik Perkiraan Fluktuasi Air tiap
jam
0
0.1
0.2
0.3
0 2 4 6 8 10 12 14 16 18 20 22
Jam harian
De
bit
(m
3/s
)
30
12 0.12
13 0.15
14 0.1
15 0.13
16 0.15
17 0.27888
18 0.2
19 0.15
20 0.1
21 0.08
22 0.02
23 0.01
Q rata-
rata 0.1115
Debit Maksimum berada pada pukul 17.00 – 18.00.
Tabel 2.14 Fluktuasi Debit Maksimum Harian Grafik 2.3 Fluktuasi Debit Puncak Jam
Hari Q (m3/s)
senin 0.12
selasa 0.091
rabu 0.09
kamis 0.1
jumat 0.12
sabtu 0.12
minggu 0.13944
Q rata-
rata 0.1115
Debit maksimum “hari” adalah pada saat hari minggu.
Grafik Perkiraan Fluktuasi Air (mingguan)
0
0.05
0.1
0.15
senin selasa rabu kamis jumat sabtu minggu
Hari
Deb
it (
m3/s
)
31
BAB III
SISTEM TRANSMISI
1. Gambaran Umum
Proses transmisi merupakan proses pada penyediaan air minum yang bertujuan untuk
menyalurkan air dari sumber menuju ke reservoir, yang mana reservoir akan menampung
air tersebut sebelum di distribusikan ke masyarakat kota.
Sistem transmisi adalah sistem untuk mengalirkan air minum dari sumber air
menuju reservoir untuk selanjutnya didistribusikan ke daerah pelayanan oleh sistem
distribusi. Air yang ditransmisikan dapat berupa air baku (menuju ke Bangunan
Pengolahan Air Minum) maupun air minum (dari BPAM menuju reservoir).
Sistem transmisi dapat berupa saluran terbuka, saluran tertutup maupun pipa.
Saluran terbuka dan tertutup dapat digunakan untuk menyalurkan air baku, sedangkan pipa
digunakan untuk mengalirkan air minum maupun air baku.
Pipa transmisi yang digunakan berada sekitar 1 - 2 meter dibawah muka air, saat
pipa melewati air permukaan (sungai) maka dibuat jembatan pipa.
Untuk merencanakan sistem transmisi ada beberapa cara atau langkah yang harus
dilakukan agar sistem yang direncanakan dapat berjalan dengan baik. Prinsip-prinsip yang
harus diperhatikan adalah :
Pemilihan jalur transmisi (trache) sependek mungkin
Hal ini bertujuan agar biaya yang dikeluarkan menjadi seminimal mungkin.
Semakin pendek jalur yang dirancang, maka semakin sedikit biaya yang
dikeluarkan
Sedapat mungkin menghindari halangan yang ada. Semakin banyak halangan,
maka semakin banyak peralatan yang dibutuhkan untuk mengatasi halangan
tersebut. Contoh halangan tersebut adalah adanya sungai atau danau pada jalur
transmisi yang dirancang.
Sedapat mungkin menghindari gangguan sepanjang area jalur pipa. Semakin
banyak gangguan, pembangunan pipa transmisi akan semakin sulit dilakukan.
Contoh gangguan tersebut adalah daerah yang dipilih menjadi jalur sistem transmisi
adalah jalur yang rawan lonsor atau rawan banjir.
32
Lokasi jalur pipa transmisi yang mudah dijangkau untuk operasi, pengontrolan, dan
pemeliharaan
Memungkinkan untuk perletakan sistem pipa dan aksesoriesnya
Memenuhi kebutuhan hidraulik pengairan. Disini dimaksudkan memenuhi syarat
energi minimal yang harus tersisa pada akhir pengaliran, yaitu sebesar 10 m kolom
air.
Relative mudah dalam pelaksanaan pembangunan sistem transmisi. Misalnya
dengan membangun sistem perpipaan di bawah jalan umum. Perletakan pipa di
jalan umum memiliki beberapa keuntungan, antara lain :
o Jalan umum adalah milik publik, sehingga tidak perlu biaya pembebasan tanah
untuk perletakan pipa transmisi
o Tidak perlu membangun jalan inspeksi
Sistem pengaliran pada sistem transmisi dapat dilakukan dengan beberapa cara :
Sistem gravitasi
Sistem ini memungkinkan apabila elevasi sumber air lebih tinggi dibandingkan
elevasi reservoir. Pengaliran secara gravitasi menguntungkan dari segi ekonomis,
namun harus memperhatikan kemiringan hidrolis agar tekanan yang tersedia pada
wal transmisi dan akhir transmisi (Havailable) cukup agar dapat mengalirkan air dari
sumber ke reservoir distribusi. Kemiringan yang cukup besar dapat menghantarkan
air dalam jumlah banyak namun dibutuhkaan beberapa perlengkapan seperti
bangunan pelepas tekan, blow off, valve, dan sebagainya yang dapat mencegah
terjadinya kerusakan pada pipa yang disebabkan kelebihan tekanan yang diterima
pipa.
Sistem pemompaan
Sistem ini digunakan apabila elevasi sumber air lebih rendah dibandingkan elevasi
reservoir. Sistem ini digunakan untuk meningkatkan elevasi air sehingga dapat
dialirkan dengan gravitasi. Untuk sistem pemompaan, tidak dapat diambil
sembarang kecepatan. Hal ini dipertimbangkan dari besar biaya yang dikeluarkan.
Pada problem set ini dilakukan cara pengaliran dengan sistem gravitasi, karena tempat
intake yang masih relative tinggi daripada kota yang akan dilayani.
33
Langkah-langkah yang ditempuh dalam penetapan jalur transmisi dapat diuraikan sebagai
berikut :
Mempelajari peta situasi daerah pelayanan meliputi lahan, letak jalan, dan fasilitas
umum, garis ketinggian, topografi, dan data-data lain yang menunjang
Menyusun rencana awal perletakan saluran berdasarkan analisis situasi dari peta
(biasanya berupa informasi topografi)
Melakukan survey untuk konfirmasi visual / langsung kondisi lapangan sebenarnya
Apabila hasil pengamatan sama dengan data yang kita miliki, maka dapat dilakukan
pematokan untuk jalur transmisi. Pematokan dilakukan di setiap 50 – 100 meter
pada jalur transmisi yang lurus dan pada setiap belokan pada jalur yang berbelok-
belok
Melakukan pemetaan / pengukuran jalur transmisi. Pemetaan dapat berupa
pemetaan situasi, profil memanjang dan melintang, skala tinggi dan panjang
Menetapkan trache pipa definitive (sistem transmisi final)
Melengkapi rancangan perletakan saluran pipa dengan perlengkapan dan peralatan
saluran yang diperlukan
Dokumen perencanaan dapat berupa :
Laporan
Perhitungan engineering
Gambar engineering
Perkiraan biaya, dengan rincian volume pekerjaan dan satuan harga
Spesifikasi teknik
2. Profil Memanjang Jalur Transmisi
Bentuk mendatar dari peta topografi ditunjukkan dalam bentuk dua dimensi. Profil
memanjang dibuat dalam sumbu vertikal dan horizontal dengan skala yang berbeda.
Skala vertikslnys sdslsh 1: 100, dan skala horisontlnya adalah 1: 2500.
34
2.1 Segmen Pipa
Segmen ditentukan dari banyaknya pipa lurus yang akan digunakan. Pipa diluruskan
dengan Cut and Fill pemotongan tanah atau dengan membuat suatu segmen yang di
kubur dengan kedalaman minimal 1 meter dan kedalaman maksimum 2 meter. Dengan
cara penguburan ini akan mengurangi jumlah segmen pipa sehingga akan mengurangi
jumlah aksesori yang diperlukan. Dengan cara mengikuti topografi akan
mempermudahkan didalam perhitungan head loss yang terjadi baik karena panjang
pipa, peralatan, maupun karena belokan yang terjadi antar segmen. Misalkan panjang
jalur pipa tiap segmen di peta topografi 80m maka panjang pipa didalam tanah
dikalikan dengan faktor 1,1. Hal ini dibuat karena posisi pipa didalam tanah sebenarnya
tidak mendatap tetapi mengikuti kemiringan tanah. Jadi panjang pipa adalah 1.1 * 80 =
8,8m.
(Gambar profil muka tanah terlampir)
2.2. Cut and Fill
Untuk membuat suatu system transmisi biasanya diperlukan tanah yang relatif datar.
Permukaan tanah pada jalur transmisi menunjukkan bahwa diperlukan banyak segmen dan
sambungan pipa dalam system transmisi.
Untuk memudahkan pemasangan pipa, untuk mengurangi biaya, untuk memperkecil
headloss, maka dilakukan Cut (pemotongan tanah) and Fill (pengurugan tanah).
Tabel 3.1 Rekapitulasi cut and fill
Cut Fill
Jalur 1 1050 1050
Jalur 2 850 475
Jalur 3 425 575
35
3. Profil Hidrolis
Debit yang dipakai adalah debit saat Qpeak atau saat kebutuhan air maksimum pada 1 hari
dalam 1 minggu. Dari Bab 2 diketahui Q peak= 0,137407 m3/s. Diameter pipa yang
tersedia di pasar diasumsikan 350mm. Dari perhitungan diketahui kecepatan, slope,
Panjang ekivalen pipa (yang dipakai), dan headloss. Headloss ditentukan oleh jenis pipa
yang dipakai dan aksesoris pipa. Dari data elevasi dan headloss maka profil hidrolis
ditentukan.
3.1. Aksesoris Perpipaan
Pengaliran air bisa dilakukan dengan memanfaatkan gravitasi, maupupun dengan
pemompaan. Pemanfaatan gravitasi ini hanya berlaku untuk daerah yang memiliki
kemiringan yang cenderung menurun sedemilian rupa sehingga sisa tekan yang tersedia di
sepanjang pipa tidak negatif. Kondisi-kondisi tertentu yang tidak diharapkan bisa terjadi.
Untuk itu diperlukan perlengkapan pipa untuk mengeleminasi kondisi yang tidak
diharapkan tersebut. Perlengkapan-perlengkapan yang diperlukan antara lain:
1. Bangunan pelepas tekan(BPT)
Diletakkan pada tiap perbedaan tekanan 20 atm. Untuk menjaga agar pipa tidak
mngalami tekanan yang berlebihan.
2. Blow off.
Untuk mengatasi terjadinya endapan didalam pipa, misalnya karena terjadi penurunan
kecepatan. Peletakannya adalah didasar lembah pipa. Berguna untuk mengosongkan
jalur pipa jika perlu dilakukan pembersihan pada pipa.
3. Air valve.
Mengatasi terjadinya akumulasi udara didalam pipa, biasanya disebabkan oleh belokan
tajam. Peletakannya adalah di titik tertinggi dari jalur perpipaan. Katup ini juga
digunakan untuk memasukkan udara kedalam sistemperpipaan saat pipa akan
dikosongkan.
4. Gate valve.
Mengatur besar aliran dan mengalir atau tidaknya air. Peletakannya biasanya pada titik
awal pipa transmisi dan pada titik akhir pip[a menuju reservoir.
36
5. Check valve.
Mencegah terjadinya aliran balik.
6. Fitting.
Untuk menghubungkan pipa jika pipa harus dibelokkan atau untuk menghubungkan
dua pipa yang berbeda ukuran.
7. Jembatan pipa
Digunakan pada saat pipa harus melewati selokan atau sungai. Pada jembatan pipa
dipasang gate valve, air valve, dan blow off.
8. Savety valve.
Mengatasi adanya tekanan yang berlebihan pada pipa.
9. pipa
Pipa merupakan komponen yang terpenting didalam transmisi air. Beberapa hal yang
harus diperhatikan didalam menentukan pipa yang akan dipilih untuk jalur transmisi adalah
hal-hal di bawah ini.
3.1.1 Koefisien Kekasaran Pipa
Harga pipa akan dipengaruhi oleh panjang dan jenis pipa yang dipakai. Semakin
kasar jenis pipa, maka semakin besar headloss yang dihasilkan, dan hal ini akan
berpengaruh pada perhitungan diameter yang dibutuhkan, serta kecepatan aliran dalam
pipa.
Tabel 3.2 Tinjauan Penilaian Pipa
tinjauan penilaian
jenis pipa
PVC ACP DCIP
harga + + -
kemudahan didapat + + ++
kekuatan terhadap gaya luar +- + ++
37
ketahanan terhadap korosi ++ + +
Sumber : Wagner et.al.,”Water Supply for Rural Areas and Small Communities”, WHO,
1959
Ket : DCIP dengan lapisan semen di bagian dalamnya
(+) menguntungkan
(-) merugikan / kurang menguntungkan
Tabel 3.3 Koefisien Kekasaran Hazen William (C)
jenis
pipa keterangan C
DCIP baru 130
perencanaan 100
jenis
pipa keterangan C
besi baru 140
perencanaan 100
beton baru 140
perencanaan 130
ACP baru 140
perencanaan 130
PVC baru 140
perencanaan 130
Sumber : Fair, Gayer, and Okun, “Water and Wastewater Engineering”. Wiley and Sons
Inc, NY, 1971
Jenis pipa yang akan digunakan adlah jenis Ductile Cast Iron Pipe (DCIP). Pipa ini
dipilih karena memiliki materi denagn daya tahan kuat, tahan terhadap korosi (cast iron).
DCIP tersedia dalam beberpa ukuran dari 3 inchi sampai 60 inchi. Pada kondisi normal,
DCIP dapat bertahan sampai 100 tahun. Panjang standar DCIP adalah 4 meter, naumn
tersedia juga panjang 6 meter. DCIP dibuat dalam beberapa ketebalan yang mampu
menahan tekanan sampai 350 psi (2500 kN/m2). Pipa ini biasanya dicelupkan dalam
senyawa bituminous untuk perlindungan terhadap korosi dan untk meningkatkan kualitas
38
hidraulik. Berdasarkan karakteristik tersebut, DCIP dipilih meskipun memiliki harga yang
relative mahal.
3.1.2. Perlengkapan pipa
Pemasangan peralatan pipa bertujuan untuk menghindari kerusakan pipa sepanjang
jalur, menghilangkan seluruh hambatan yang ada, menjaga sistem transmisi, dan
mempermudah pengecekan. Pada perencanaan tiga system jalur transmisi ini, kemiringan
relative lurus, pernedaaan kemiringan tiap segmen relative kecil. Oleh karena itu,
penggunaan perlengkapan juga relative sedikit. Berdasarkan kondisi ini, diasumsikan pipa
masih dapat dibengkokkan denagn keadaaan maksimal 5˚.
Tabel 3.4 Harga – harga K pada berbagai assesories pipa
peralatan K
dari tangki ke pipa 0.5
dari pipa ke tangki 1
belokan 45 0.35 - 0.45
belokan 90 0.50 - 0.75
sambungan T 1.50 - 2.00
keran pintu (terbuka) 0.25
keran uji (terbuka) 3
pembesaran/penyempitan 30 (d1/d2=1.2) 0.25
gate valve 0.19
air valve 0.19
blow off 0.19
Fleksibel Joint 0.029
3.2. Kehilangan Tekan dan Sisa Tekan
Ketika air mengalir pada pipa transmisi, air akan mengalami kehilangan tekanan
karena kondisi kekasaran pipa yang dilaluinya, dan adanya aksesories pipa. Adanya
perbedaan penyebab kehilangan tekan dapat diuraikan sebagai berikut :
Major Losses : kehilangan tekan akibat adanya gesekan dengan dinding pipa
Minor Losses : kehilangan tekan akibat adanya perubahan kecepatan aliran tiba-
tiba, perubahan aliran tiba-tiba, dan karena adanya pemasangan-perlengkapan pipa.
39
Kehilangan tekan dalam pipa dapat dituliskan melaui persamaan :
ΔH total = ΔH mayor + ΔH minor
Hminor = K.g
V
2
2
HL karena penyempitan tiba-tiba = (1-(d1/d2)^2)*V1
2/g
HL karena pembesaran tiba-tiba = ((v1-v2)^2)/2g
HL pada Enterance (Intake – pipa ) = (0.5 * v22)/2g
Karena pada Enterance terjadi penyempitan dari intake ke pipa sehingga v1 = 0 dan d1 = 0
HL pada Exit ( pipa-reservoar ) = V12/2g
Karena pada Exit terjadi pembesaran dari pipa ke reservoir sehingga v2 = 0
Hmayor = LeqdC
Q.
..2785,054,0
63,2
Q = Qmaks/hari (m3/s) = 0,102805 m3/s
d = diameter pipa (m)
C = koefisien kekasaran relatif pipa ( 130 )
Leq = panjang pipa ekivalen (m)
= 1 ( karena panjang pipa telah dihitung sebelumnya dengan rumus phytagoras )
K = konstanta perlengkapan pipa
V = kecepatan aliran dalam pipa (m2/s)
g = percepatan gravitasi (9,8 m/ss)
Headloss = Elevasi – Sisa tekan
Hazen wiliam
Q = 0.2785 x C x D^2.63
x S^0.54
Diamana :
f.= faktor friksi dari pipa.
L=panjang pipa.
40
D=diameter pipa.
v.=kecepatan aliran.
G=Gaya gravitasi.
Q=Debit.
C=koevisien hazen wiliam.
S=slope saluran(=Perbedaan head/panjang mendatar)
Data yang diperlukan dalam hal ini adalah debit. Data debit diperoleh dari hasil
perhitungan pada akhir tahun perencanaan.
Langkah selanjutnya adalah mencari turunnya head yang terjadi dengan pemakaian
diameter pipa yang baru dengan memakai persamaan hazen wiliam. Besaran panjang dan
koefisien pipa sertas debit air dibuat konstan.
Untuk keakuratan hasil, sebaiknya perhitungan penurunan head dilakukan persegmen
mulai dari segmen yang paling tinggi sampai ke segmen yang paling rendah.
Sisa Tekan pada akhir pipa minimum adalah 10m. Oleh karena itu perlu diperhitungkan
factor-faktor penyebab kehilangan tekanan dari pipa dan aksesorisnya.
3.3 EGL dan HGL
Pembuatan profil hidrolis sebenarnya menentukan besarnya HGL. HGL suatu titik adalah
ketinggian suatu titik ditambah dengean sisa tekan di titik tersebut:
HGL = HGLsebelumnya - Headloss
EGL=HGL + V2/2G
Jika HGL negatif maka artinya air tidak mengalir. Itulah sebabnya headloss harus
diperhatikan.
4. Perhitungan
Semua hasil perhitungan Profil Hidrolis ketiga jalur terlampir di lampiran
4.1 Cut and Fill
Pada setiap kotak kecil di millimeter blok dianggap 1 m3. Dengan menghitung jumlah
perkiraan volume yang harus di-cut atau fill dibandingkan.
41
4.2. Headloss
4.2.1 Major Losses
diakibatkan adanya gesekan dengan dinding pipa
Pertama Q didapat 0,137407, Dpasar 350mm, didapat kecepatan dari
Q = A x V
Slope dicari dengan rumus Darcy Weisbach
Panjang pipa (L) didapat dengan rumus
L = (jarak horizontal2
+ jarak vertikal2 )
0,5
Panjang ekevalen (Lekiv) = L x 1,1
HL mayor = S x Lekiv
Hmayor = LeqdC
Q.
..2785,054,0
63,2
4.2.2 Minor Losses
Adalah kehilangan tekan akibat adanya perubahan kecepatan aliran tiba-tiba, perubahan
aliran tiba-tiba, dan karena adanya pemasangan-perlengkapan pipa.
Kehilangan tekan dalam pipa dapat dituliskan melalui persamaan :
Hminor = K.g
V
2
2
HL karena penyempitan tiba-tiba = (1-(d1/d2)^2)*V1
2/g
HL karena pembesaran tiba-tiba = ((v1-v2)^2)/2g
HL pada Enterance (Intake – pipa ) = (0.5 * v22)/2g
Karena pada Enterance terjadi penyempitan dari intake ke pipa sehingga v1 = 0 dan d1 = 0
HL pada Exit ( pipa-reservoar ) = V12/2g
ΔH total = ΔH mayor + ΔH minor
4.3 EGL dan HGL
Didapat dengan
42
HGL = HGLsebelumnya - Headloss
EGL=HGL + V2/2G
HGL awal dan EGL awal sama yaitu ketinggian pada awal Pipa
Tabel 3.5 Headloss mayor jalur 1
Jalur Segmen Q (m3/detik) Dpasar
(m) Luas (m2)
Kecepatan (m/s)
C Slope L Pipa
(m) Lekiv (m)
HL mayor (m)
I I 0.137407 0.35 0.0961625 1.428904199 100 0.008885 550.18848 605.207324 5.377489224
II 0.137407 0.35 0.0961625 1.428904199 100 0.008885 335 368.5 3.274257761
III 0.137407 0.35 0.0961625 1.428904199 100 0.008885 540.23699 594.260684 5.280224302
IV 0.137407 0.35 0.0961625 1.428904199 100 0.008885 345 379.5 3.371996799
V 0.137407 0.35 0.0961625 1.428904199 100 0.008885 495.68236 545.250594 4.844751664
VI 0.137407 0.35 0.0961625 1.428904199 100 0.008885 425.09528 467.604812 4.154840391
total 2691.2031 2960.32341 26.30356014
Tabel 3.6 Headloss mayor dan HL total jalur 1
Segmen
v (m/s)
HL aksesoris
hL minor hLmayor hL total Gate Valve Flexible
Joint Blow Off
Air Valve Tangki ke pipa
Pipa ke Tangki
k = 0.19 k = 0.029 k = 0.19 k = 0.19 k = 0.5 k = 1
I 1.428904 0.019772465 0.0197725 0.019772465 0.052033 0.1113502 5.37748922 5.488839424
II 1.428904 0.0030179 0.0197725 0.019772465 0.0425628 3.27425776 3.316820594
III 1.428904 0.0030179 0.0030179 5.2802243 5.283242204
IV 1.428904 0.0030179 0.0197725 0.019772465 0.0425628 3.3719968 3.414559632
V 1.428904 0.0030179 0.0030179 4.84475166 4.847769567
VI 1.428904 0.019772465 0.0030179 0.0197725 0.104066 0.1466284 4.15484039 4.301468831
total Headloss 0.3491401 26.3035601 26.65270025
Tabel 3.7 Sisa Tekan jalur 1
headloss total 26.6527003
sisa tekan 38.7473
44
Tabel 3.8 HGL dan EGL jalur 1
titik HGL EGL Tinggi Muka Tanah
Tinggi Pipa
a 74.4 74.4 76 74.4
b 68.91116 69.01523 62 60
c 65.59434 65.69841 62 60
d 60.3111 60.41516 46 44
e 56.89654 57.0006 45 44
f 52.04877 52.15283 20 18
g 47.7473 47.85137 10 9
Tabel 3.9 Headloss mayor jalur 2
Jalur Segmen Q (m3/detik) Dpasar
(m) Luas (m2)
Kecepatan (m/s)
C Slope L Pipa
(m) Lekiv (m)
HL mayor (m)
2 I 0.137407 0.35 0.0961625 1.4289042 100 0.008885 335.08172 368.589894 3.275056498
II 0.137407 0.35 0.0961625 1.4289042 100 0.008885 260.24112 286.265231 2.543571652
III 0.137407 0.35 0.0961625 1.4289042 100 0.008885 235 258.5 2.296867385
IV 0.137407 0.35 0.0961625 1.4289042 100 0.008885 190.07672 209.084393 1.857791582
V 0.137407 0.35 0.0961625 1.4289042 100 0.008885 300.02407 330.026472 2.932406345
VI 0.137407 0.35 0.0961625 1.4289042 100 0.008885 680.38886 748.427745 6.650055234
VII 0.137407 0.35 0.0961625 1.4289042 100 0.008885 425.26462 467.791086 4.156495504
total 2426.0771 2668.68482 23.7122442
45
Tabel 3.10 Headloss mayor dan HL total jalur 2
Segmen
v (m/s)
HL aksesoris
hL minor hLmayor hL total Gate Valve Flexible
Joint Blow Off
Air Valve Tangki ke pipa
Pipa ke Tangki
k = 0.19 k = 0.029 k = 0.19 k = 0.19 k = 0.5 k = 1
I 1.428904 0.019772465 0.052033 0.0718053 3.2750565 3.346861767
II 1.428904 0.0030179 0.0197725 0.0227904 2.54357165 2.56636202
III 1.428904 0.0030179 0.0197725 0.0197725 0.0425628 2.29686738 2.339430218
IV 1.428904 0.0030179 0.0197725 0.0197725 0.0425628 1.85779158 1.900354416
V 1.428904 0.0030179 0.0197725 0.0197725 0.0425628 2.93240635 2.974969178
VI 1.428904 0.0030179 0.0197725 0.0227904 6.65005523 6.672845602
VII 1.428904 0.019772465 0.0030179 0.0197725 0.104066 0.1466284 4.1564955 4.303123945
total Headloss 0.3917029 23.7122442 24.10394715
Tabel 3.11 Sisa Tekan jalur 2
headloss total 24.1039471
sisa tekan 41.8961
Tabel 3.12 HGL dan EGL jalur 2
titik HGL EGL Tinggi Muka Tanah
Tinggi Pipa
a 74.4 74.4 76 74.8
b 71.05314 71.1572 70 69.2
c 68.48678 68.59084 58.4 56
d 66.14735 66.25141 58 56
e 64.24699 64.35106 51.8 50.6
f 61.27202 61.37609 48 46.8
g 54.59918 54.70324 26 23.8
h 50.29605 50.40012 10 8.8
46
Tabel 3.13 Headloss mayor jalur 3
Jalur Segmen Q (m3/detik) Dpasar
(m) Luas (m2)
Kecepatan (m/s)
C Slope L Pipa
(m) Lekiv (m)
HL mayor (m)
3 I 0.137407 0.35 0.0961625 1.428904199 100 0.008885 315.028 346.530799 3.079053343
II 0.137407 0.35 0.0961625 1.428904199 100 0.008885 685.22606 753.748671 6.697333615
III 0.137407 0.35 0.0961625 1.428904199 100 0.008885 500.15873 550.174608 4.888503341
IV 0.137407 0.35 0.0961625 1.428904199 100 0.008885 670.18159 737.199746 6.550290339
V 0.137407 0.35 0.0961625 1.428904199 100 0.008885 450.24993 495.274924 4.400699491
total 2620.8443 2882.92875 25.61588013
Tabel 3.14 Headloss mayor dan HL total jalur 3
Segmen
v (m/s)
HL aksesoris
hL minor hLmayor hL total Gate Valve Flexible
Joint Blow Off
Air Valve Tangki ke pipa
Pipa ke Tangki
k = 0.19 k = 0.029 k = 0.19 k = 0.19 k = 0.5 k = 1
I 1.428904 0.019772465 0.019772465 0.052033 0.0915777 3.07905334 3.170631077
II 1.428904 0.0030179 0.019772465 0.0227904 6.69733361 6.720123983
III 1.428904 0.0030179 0.019772465 0.0227904 4.88850334 4.911293709
IV 1.428904 0.0030179 0.0197725 0.019772465 0.0425628 6.55029034 6.592853172
V 1.428904 0.019772465 0.0030179 0.019772465 0.104066 0.1466284 4.40069949 4.547327932
total Headloss 0.3263497 25.6158801 25.94222987
Tabel 3.15 Sisa Tekan jalur 3
headloss total 25.9422299
sisa tekan 39.0578
47
Tabel 3.16 HGL dan EGL jalur 3
titik HGL EGL Tinggi Muka Tanah
Tinggi Pipa
a 74.4 74.4 76 74
b 71.22937 71.33343 72 70
c 64.50924 64.61331 54 52
d 59.59795 59.70202 41.6 39.6
e 53.0051 53.10916 25.8 24
f 48.45777 48.56184 10 9
5. Menentukan Jalur Terpilih
Pada problem set ini digunakan sistem pengaliran air dari Broncaptering dengan
menggunakan sistem gravitasi. Pemilihan jalur transmisi disini berpedoman kepada
beberapa hal:
1. Bangunan intake berada di tempat yang lebih tinggi dari tempat pelayanan.
2. Pipa yang digunakan paling sedikit.
3. Volume cut and fill kecil.
4. Memiliki sisa tekan yang tinggi (lebih dari 10 kolom air).
5. Menggunakan aksesoris yang paling sedikit. (ini dapat dilihat dari jumlah belokan
yang terjadi pada sistem yang dibuat)
6. Memungkinkan untuk dilakukan. (secara logika sistem dapat dilakukan).
Pembuatan jalur distribusi pada problem set ini berdasarkan 2 cara, yaitu:
1. Dengan mengikuti kontur/topografi dari jalur yang digunakan. Jadi dengan cara ini
banyaknya pipa dan aksesoris yang digunakan didalam sistem akan sesuai dengan
bentuk dari topografi, dan pipa dianggap diletakkan diatas permukaan tanah.
2. Dengan menanam pipa pada kedalaman tertentu (disini digunakan kedalaman
antara 1-2 meter), sehinggapipa akan terlindung dari bahaya alam seperti longsor
ataupun erosi. Karena pipa ditanam tentunya dibebrapa tempat akan ada daerah
yang diurug dan digali. Jadi dengan penanaman akan ada volume cut and fill.
Keuntungan dan kerugian dari masing-masing cara diatas adalah:
Keuntungan :
1. sistem mengikuti topografi
- Biaya pemasangan lebih murah karena pipa hanya diletakkan diatas tanah tanpa
dilakukan penggalian terhadap tanah.
- Biaya cut and fill tidak ada.
- Pemasangan relative lebih cepat dapat dilakukan sehingga pekerjaan menjadi lebih
cepat selesai.
- Penggantian pipa lebih mudah dilakukan apabila terjadi kebocoran atau sumbatan
pada pipa.
2. Sistem dengan penanaman.
- Pipa yang digunakan relative lebih sedikit.
- Aksesoris pipa yang digunakan lebih sedikit.
- Pipa lebih terlindung karena ditanam didalam tanah.
- Sistem ini lebih sering dilakukan dilapangan.
49
Kerugian:
1. Sistem mengikuti topografi.
- Banyak diperlukan aksesoris pipa.
- Pipa yang digunakan cenderung lebih banyak.
- Pipa kurang terlindungi karena hanya diletakkan dipermukaan tanah saja.
- Kemungkinan pipa akan sering bocor atau pecah.
- Apabila menggunakan pipa yang tidak tahan terhadap panas maka akan
menyebabkan pipa menjadi melar. Demikian juga dengan air yang dibawa didalam
pipa akan mengalami gangguan karena akan terkena sinar matahari secara
langsung.
2. Sistem dengan menanam didalam tanah.
- Akan ada biaya tambahan untuk cut and fill.
- Dalam perawatan pipa akan sedikit lebih sulit karena pipa berada di dalam tanah.
- Diperlukan biaya tambahan untuk perawatannya. Apalagi pipa terbuat dari bahan
yang mudah terkorosi, dan air yang ditransmisikan mengandung banyak CO2
agresif sehingga akan menyebabkan terjadinya pengkaratan pada pipa.
Pada problem set ini akan dibuat 3 buah sistem transmisi, dari 3 buah tersebut salah satu
akan dipilih untuk digunakan dalam sistem perencanaan.
Tabel 3.17 Rekapitulasi Cut and Fill
Cut(m3) Fill(m
3)
Jalur 1 1050 1050
Jalur 2 850 475
Jalur 3 425 575
Pada perhitungan cut and fill jalur 3 paling sedikit, walaupun volume fill lebih banyak dari
cut, masih ada tanah sekitar jalur yang bias di cut.
Tabel 3.18. Rekapitulasi Jumlah segmen
Jalur
segmen 1 2 3
Jumlah segmen 6 7 5
50
Jumlah segmen dari jalur 3 paling sedikit. Jadi pipa dibeli dalam jumlah sedikit tetapi
langsung beli pipa yang panjang.
Tabel 3.19 Rekapitulasi Pipa
jalur
Segmen 1 2 3
Lekiv total 2668.685 2426.077 2882.929
Mengenai detail panjang pipa per segmen ada di lampiran, tetapi jalur 2 paling pendek
total pipa yang dibutuhkan
Tabel 3.20 Rekapitulasi Sisa Tekan
jalur
Segmen 1 2 3
Sisa Tekan 38.7473 41.89605 39.05777
Sisa tekan menyatakan banyaknya bahwa headloss dari jalur 2 paling sedikit.
Tabel 3.21 Rekapitulasi Aksesories
Jalur
Jumlah aksesoris 1 2 3
Gate Valve 2 2 2
Flexible Joint 5 6 4
Blow Off 4 3 1
Air Valve 3 6 5
Tangki ke Pipa 1 1 1
Pipa ke Tangki 1 1 1
Total 17 21 17
Aksesoris dari jalur 2 paling banyak tetapi sisa tekan paling besar, sehingga mempermudah
pengaliran distribusi secara gravitasi.
Jalur 3 memiliki kelebihan dimana Cut and Fillnya memadai dan segmen tersedikit serta
mudah diakses akibat permukaan tanah lebih halus. Jalur 2 memiliki kelebihan dari pipa
yang pendek, aksesoris pipa yang sedikit, dan sisa tekan terbesar
Dari data yang ada maka jalur terpilih adalah yang jalur 3 dengan pertimbangan kegiatan
cut and fill terlalu mahal dan lebih mudah diakses.
51
BAB IV
SISTEM DISTRIBUSI
1. Gambaran Umum
Sistem distribusi adalah sistem penyaluran air bersih dari reservoir ke daerah pelayanan.
Perencanaan jalur pipa distribusi sangat penting karena menyangkut kebutuhan orang
banyak akan air minum dan merupakan bagian dari pelayanan air bersih kepada
masyarakat untuk mencapai target kualitas, kuantitas dan kontinuitas.
System jaringan distribusi merupkan system yang paling penting dalam penyediaan
air minum. Hal ini disebabkan oleh :
3. Baik-buruknya system penyediaan air dinilai dari system distribusinya.
Masyarakat atau konsumen hanya menilai kualitas system penyediaan air
minum ketika air sudah diterimanya. Hanya kualitas dan kuantitas air yang
diterimanya yang dapat menjadi acuan, dan kurang praktis untuk menilai dari
system transmisi dan pengolahannya
4. Investasi terbesar pada system penyediaan air minum ada apda system distribusi
Jaringan pipa distribusi bertujuan untuk menyalurkan air minum ke daerah
pelayanan. Agar tercipta pelayanan yang baik maka perlu diperhatikan faktor-faktor
berikut :
a. Kuantitas air yang mencukupi kebutuhan masyarakat
b. Ketersediaan air secara kontinu
c. Terjaganya kualitas air sepanjang pipa distribusi sampai diterima konsumen
d. Antisipasi terjadinya kehilangan air yang tiba-tiba seperti kebocoran pipa dan
pencurian air
e. Tekanan pengaliran air harus dapat menjangkau seluruh daerah pelayanan,
termasuk daerah yang paling kritis sekalipun
System distribusi meliputi jaringan perpipaan primer dan sekunder, valve, hidran,
reservoir, meter air dan perlengkapan lain yang terhubung sejak air meninggalkan reservoir
52
distribusi atau pompa utama sampai ke konsumen. Detil perencanaan system jaringan
distribusi perpipaan ini adalah :
a. Perencanaan klasifikasi jaringan perpipaan
b. Perencanaan jalur perpipaan
c. Perencanaan hidrolis perpipaan
d. Perencanaan jenis dan perlengkapan pompa
e. Penyadapan dan tapping
f. Keran umum
2 Metode Pengaliran
Air dapat didistribusikan ke konsumen dengan berbagai cara, bergantung pada
topografi daerah pelayanan, lokasi sumber air, dan pertimbangan lainnya. Untuk
transportasinya, dapat digunkan kanal, terowongan air (tunnel), flumes, dan pipa
bertekanan. Air dapat disuplai ke konsumen dengan memanfaatkan gaya gravitasi atau
dengan pompa, atau keduanya.
Aliran gravitasi / gravitational flow
Apabila sumber air adalah danau atau berupa impounded reservoir pada ketinggian
tertentu (sedemikian rupa) sehingga tekanan yang dibutuhkan dapat terpenuhi,
maka metode gravitsi dapat digunakan. Metode ini adalah metode yang efektif
seklaigus efisien, oleh karenanya perancangan system penyediaan air minum
biasanya diupyakan agar menggunakan metode ini
Pemompaan langsung / direct pumping
Dengan metode ini, air dipompa ke saluran utama. Metode ini memiliki beberapa
kelemahan. Apabila terjadi putus aliran energi, maka air tidak akan mengalir.
Variasi kebutuhan konsumsi air akan mempengaruhi tekanan di saluran utama.
Sebagai kompensasinya, sejumlah pompa dengan berbagai kapasitas dipasang dan
pompa-pompa tersebut harus dioperasikan sesuai kebutuhan air. Metode ini
membutuhkan operasi yang hati-hati dan pemeliharaan yang baik
Pemompaan dengan penyimpanan / pumping with storage
Metode ini paling banyak dilakukan karena dapat memenuhi kebutuhan air lebih
tepat dan juga ekonomis. Kelebihan air selama masa konsumsi disimpan di dalam
53
tangki yang ditinggikan, dan akan digunakan selama peak hour (jam puncak).
Metode ini ekonomis karena pompa dapat beroperasi pada tingkat kapasitasnya,
dan kemungkinan kerusakan pipa karena variasi tekanan juga dapat direduksi. Air
yang disimpan dalam tangki yang ditinggikan dapat digunakan mememnuhi
kebutuhan air pada saat-saat tidak terduga, misalnya ada kebakaran sehingga debit
air banyak digunakan untuk hidran, atau putus aliran energi. Dengan metode ini,
tekanan minimum pada jalur pipa meskipun di bagian tertinggi sekalipun dapat
dijamin cukup
3 Kriteria Perencanaan
Sistem distribusi air minum terdiri dari reservoir distribusi dan jaringan perpipaan.
Reservoir distribusi berfungsi untuk mengatasi fluktuasi yang terjadi akibat perbedaan
jumlah pemakaian perjam dalam satu hari. Jaringan perpipaan berfungsi untuk
mengalirkan air ke daerah pelayanan.
Kriteria dalam perencaan perpipaan distribusi :
Pipa jaringan distribusi utama harus dapat menampung debit puncak
Adanya penelitian lokasi pipa utama,asumsi debit dalam system dan asumsi
diameter jaringan distribusi
Pemilihan jenis pipa sesuaikan dengan tekanan maksimum yang terjadi, jadi harus
dipilih pipa yang tahan untuk jangka waktu yang lama dan kuat menahan tekanan
dari dalam dan luar pipa
Loop yang digunakan minimal 3, sedangkan jarak antara satu tapping dengn satu
tapping lain diukur dengan menggunakan skala pada peta
Syarat utama dalam perencanaan perpipaan distribusi :
konfigurasi pipa, reservoir,pompa, pemilihan jenis dan penempatan yang tepat. Hal
lain yang harus diperhatikan adalah efisiensi saat pengoperasian, pemeliharaan dan
biaya keseluruhan, serta pemilihan jenis dan lokasi penempatan katup yang tepat
Persyaratan hidrolis yang menyangkut tekanan air pada kapasitas tertentu atau sisa
tekan pada pemakaian jam puncak yang memenuhi persyaratan
54
Kapasitas air minum yang akan didistribusikan harus direncanakan menurut kebutuhan jam
puncak pada keadaan normal. Hal ini penting karena bila terjadi kebakaran atau adanya
pemakaian maksimum kapasitas yang ada belum tentu cukup maka harus ditambah.
Kapasitas ini merupakan dasar penentuan diameter pipa. Pada keadaan normal, penentuan
diameter didasarkan pada pemakaian air maksimum atau pemakaian jam puncak, sehingga
bila terjadi hal-hal diatas kebutuhan air masih dapat terlayani. Bila terjadi kebakaran
diperlukan pertimbangan khusus untuk memusatkan sejumlah besar air pada titik kejadian
secara bersamaan, system yang dapat digunakan adalah system yang dapat mengatasi
keadaan tersebut pada jam puncak, namun ini akan berdampak kurang ekonomisnya
perhitungan diameter pipa. Oleh karena itu dalam merencanakan kapasitas air distribusi
harus memperhatikan pemakaian jam puncak dan air yang cukup untuk mengatasi
kebakaran.
4. Reservoir Distribusi
Reservoir distribusi ini merupakan komponen yang sangat penting dari jaringan distribusi.
Sistem distribusi direncanakan memberikan kapasitas air berdasarkan kebutuhan air
maksimum perjam, sedangkan instalasi berdasar kebutuhan air maksimum perhari, untuk
mengatasi perbedaan ini diperlukan suatu tempat penampungan air yaitu reservoir
distribusi yang memiliki fungsi-fungsi sebagai berikut:
Equalizing flow / ekualisasi aliran
Reservoir sebagi pemerata aliran. Menurut fungsi ini, reservoir harus mampu
mengatasi fluktuasi pemakaian air dengan inflow relative konstan. Ciri adanay
reservoir dengan fungsi ini adalah naik-turunnya permukaan air dalam reservoir
distribusi sebagai representasi fluktuasi pemakaian air.
Equalizing pressure / ekualisasi tekanan
Reservoir sebagai pemerata tekanan. Cirri penting reservoir dengan fungsi ini
adalah terletak di tengah-tengah daerah pelayanan, sehingga perbedaan tekanan air
di satu lokasi dan lokasi lainnya dalam suatu daerah pelayanan tidak terlalu besar
Distributor
55
Reservoir sebagai pendistribusi air. Fungsi reservoir sebagi distributor aliran air
tidak berbeda dengan fungsi reservoir sebagai pemerata tekanan. Fungsi ini juga
mencakup penyimpanan untuk melayani kebutuhan darurat.
Reservoir dapat diletakkan di tengah-tengah daerah distribusi untuk daerah yang
relative datar. Sedangkan untuk daerah dengan kondisi elevasi menurun pada satu arah,
reservoir diletakkan di daerah tinggi untuk memanfaatkan sisa tekan.
Reservoir yang umum digunakan adalah :
Elevated Reservoir
Merupakan reservoir yang disangga dan terletak diatas permukaan tanah dengan
elevasi lebih tinggi dari daerah pelayanan. Reservoir ini mendistribusikan air secara
gravitasi. Reservoir ini digunakan pada system cabang. Keuntungan menggunakan
jenis reservoir ini adalah :
o reduksi kebutuhan pompa dan biaya pemompaan, akrena pompa tidak perlu
digunakan secara terus menerus
o reduksi tekanan puncak selama pemompaan. Penghentian pompa untuk
beberapa waktu tidak mempengaruhi tekanan system secara signifikan
o penyeimbang tekanan pada system distribusi, sehingga tekanannya jadi optimal
dengan penempatan tangki yang tepat
Gambar 4.1 Elevated Reservoir
56
Ground Reservoir
Merupakan reservoir yang terletak di permukaan tanah dengan elevasi relative
sama dengan daerah pelayanan. Reservoir ini mendistribusikan air secara
pemompaan agar mempunyai head tinggi yang dapat memenuhi kebutuhan dan
selanjutnya dialirkan secara gravitasi. Reservoir ini digunakan pada system ring,
letaknya di atas kaki (ground tank) dengan volume biasanya terbatas karena
terbatasnya kemampuan orang membuat bangunan di atas kaki. Biasanya volume
terbesar hanya mencapai 1000 m3. Keuntungan penggunaan reservoir ini adalah :
o biaya lebih murah
o pemeliharaan lebih mudah
o keamanan lebih terjamin
o mudah melakukan pemantauan kualitas air
o tidak menghalangi jarak pandang
o menghindari kemungkinan terjadinya hal tidak terduga yang mungkin
terjadi jika reservoir diletakkan di atas kaki.
Faktor-faktor yang mempengaruhi besar reservoir distribusi diantaranya adalah
sbb:
Komponen yang menentukan besar reservoir,yaitu
o besarnya cadangan air terhadap pemakaian air minimum dan maksimum dalam
sehari
o penentuan besarnya air untuk keadaan darurat
Variasi system pengaliran
o system gravitasi
o system pemompaan, bila menggunakan pemompaan langsung secara kontinu
selama 24 jam maka kapasitas penampungan pada ground reservoir adalah
kapasitas reservoir total
o dual system
Pada system ground, pompa dan elevated bila dilakukan selama terus menerus
selama 24 jam dengan pengaliran dari instalasi pengolahan maka kapasitas yang
perlu ditampung adalah total kapasitas reservoir yaitu volume ground 2/3 dan
elevated 1/3 dari kapasitas total.
57
Pada system clear well, pompa dan elevated, besar clear well adalah 2/3 dari
volume total yang ada, kapasitas tersebut harus lebih besar atau sama dengan waktu
kontak klor dalam air sebesar 30 menit kali debit aliran
Waktu pemompaan
Pemompaan pada dual system dapat dilakukan terus menerus dengan satu pompa
yang bekerja dan pompa lain sebagai cadangan atau dilakukan dengan jumlah
pompa yang lebih dari satu dan dioperasikan secara bersamaan.
5 Jaringan Perpipaan
Perencanaan ini merupakan hal yang penting dalam penyediaan air minum karena
menyangkut kebutuhan orang banyak terhadap air minum. Perencanaan ini bertujuan agar
air yang dikonsumsi masyarakat memenuhi syarat kualitas, kuantitas dan kontinuitas.
Jaringan perpipaan dalam system distribusi dapat dibagi menjadi tiga kelompok:
Pipa primary
Pipa ini membawa air dari reservoir sampai daerah pelayanan tertentu. Jarak pipa
ini biasanya tidak lebih dari 1 km. pipa primary atau pipa induk merupakan
distribusi utama yang memiliki jangkauan terluas. Pipa tersebut melayani dan
menghubungkan pelayanan dalam kota. Setiap blok pelayanan dilayani oleh sebuah
titik penyadapan (tap) yang dihubungkan dengan pipa sekunder (cabang)
Batasan untuk pipa induk antara lain :
o Dimensinya direncanakan sanggup mengalirkan air sampai akhir tahap
perencanaan tertentu
o Jenis yang dipilih memiliki ketahanan tinggi
o Tidak melayani penyadapan langsung ke rumah-rumah
Pipa secondary
Pipa ini merupakan kelanjutan pipa primary dan juga menghubungkan pipa primary
satu dan yang lainnya da;am satu daerah pelayanan.pipa ini meneruskan air yang
disadap dari suatu pipa induk ke suatu blok pelayanan. Pipa sekunder ini
berhubungan dengan pipa-pipa servis. Batasan-batasan untuk pipa sekunder ini
antara lain :
58
o Jaringan direncanakan dengan system terbuka/tertutup
o Dimensi pipa dihitung berdasarkan banyakya sambungan ke konsumen
o Kualitas pipa yang digunakan sama atau lebih rendah dari pipa induk
o Jenis pipa yang digunakan adalah PVC, atau DCIP, tergantung medan yang
dilalui jalur pipa
Pipa servis atau tertiary
Pipa ini menghubungkan pipa secondary dengan konsumen dan juga dengan
hydrant kebakaran. Ippa ini menyadap air dari pipa sekunder dan langsung
melayani konsumen. Jenis pipa yang dipakai disesuaikan dengan medan yang
dilewati. Diameter yang dipakai lebih kecil dari 50 mm (2 inchi) tergantung pada
besar pemakaian konsumen.
Tujuan dari pengklasifikasian jaringan perpipaan dalam distribusi air adalah untuk :
1. Mengisolasi bagian jaringan menjadi suatu system hidrolis tersendiri sehingga
diharapkan mampu memberikan keuntungan seperti :
o Kemudahan operasi sesuai debit yang mengalir
o Mempermudah perbaikan bila terjadi kerusakan
o Meratakan sisa tekan dalam jaringan perpipaan untuk setiap daerah pelayanan
2. Mempermudah pengembangan jaringan distribusi, sehingga jika dilakukan
perluasan tidak perlu mengganti jaringan yang sudah ada dengan syarat masih
memenuhi criteria hidrolis.
Jaringan pipa dalam system distribusi ini ada dua macam yaitu:
A. Feeder System,
system pipa induk yang terdiri dari
o Pipa induk utama ( main feeder)
o Pipa induk kedua (secondary feeder)
Feeder system dapat dibagi juga menjadi:
o Sistem lingkaran(ring/closed system)
o Sistem cabang (branch)
o Sistem kombinasi
59
B. Small Distribution Main,
system pipa pelayanan, terdiri dari
o Pipa pelayanan utama (Primary small distribution main)
o Pipa pelayanan kedua (Service line)
o Sambungan rumah ( House connection)
a. Sistem lingkaran
Pada system ini pipa induk dan pipa sekunder berhubungan secara makro system.
Pipa-pipa ini hanya memberi air ke titik-titik pembagi (junction) dan arah aliran
secara bolak-balik.
Ciri-ciri system distribusi yang memakai system ini adalah:
o Tidak merupakan arah satu aliran saja
o Gradasi ukuran pipa tidak beraturan
o Tidak memiliki titik mati (dead end)
o Pada saat terjadinya pemakaian puncak disuatu daerah, aliran dapat berubah
Keuntungan menggunakan sistem ini :
o Dapat melayani banyak tempat dan kemungkinan akan terjadi pengembangan
bila ada pelanggan bertambah
o Jika ada kerusakan, maka dapat dilokalisir sehingga tidak mempengaruhi aliran
ke seluruh system
o Distribusi air merata
o Jika ada pemakaian puncak,aliran air dari daerah lain dapat memenuhi
kebutuhan tersebut
Kerugian dari system ini :
o Biaya perpipaan akan lebih mahal karena pipa yang dibutuhkan banyak dan
jalurnya melingkar
o Gradasi pipa tidak terlihat jelas
o Tekanan dalam pipa cukup rendah sehingga bila ada kebakaran,air tidak dapat
dialirkan secara serentak
o Alirannya belumtentu satu arah, dapat bolak-balik pada waktu tertentu. Tetapi
pada saat deimensional dihitung searah
System denagn pola lingkaran ini digunakan untuk daerah pelayanan denagn sifat
o Bentuk dan perluasannya menyebar ke segala arah
60
o Jaringan jalannya berhubungan satu dengan lainnya
o Elevasi tanah relative datar
b. Sistem cabang
Pada system ini pipa induk disambung dengan beberapa pipa sekunder dan pipa
sekunder disambung ke beberapa pipa sub induk yang akan mengalami pipa
service.
Ciri-ciri dari system ini :
o memiliki satu arah aliran
o aliran berakhir pada satu titik mati
Keuntungan dari system ini :
o Baik diterapkan pada daerah yang menurun
o Cukup ekonomis karena jalurnya pendek
o Tidak memerlukan banyak pipa
o Gradasi (perubahan) ukuran pipa terlihat jelas (makin ke ujung makin kecil)
o Tekanan air cukup tinggi sehingga dapat digunakan untuk pengaliran air
o Mudah mengoperasikan
o Mudah dalam perhitungan dimensi
o Perkembangan system dapat diseduaikan dengan perkembangan kota
Kerugian dari system ini:
o Jika ada kerusakan, seluruh system dalam daerah pelayanan akan terganggu
karena tidak adanya sirkulasi air
o Timbulnya rasa, bau, dan akibat kesehatan karena adanya air yang diam pada
ujung-ujung pipa cabang. Untuk itu dilakukan pengurasan tiap waktu tertentu,
karenaitu diperlukan katup penguras dan mengakibatkan adanya kehilangan air
yang cukup besar
o Bila ada peningkatan kebutuhan air secara tiba-tiba, maka kebutuhan itu tidak
akan terpenuhi karena tidak ada aliran dari daerah lain, atau suplai daerah lain
akan tersedot. Suplai air hidran juga akan lebih sedikit, karena sifat aliran hanya
satu arah
o Keadaaan peak untuk tiap cabang berbeda-beda untuk tiap situasi
o Memiliki banyak titik pipa, sehingga peralatan pipa akan lebih banyak yang
digunakan
System dengan pola cabang ini digunakan untuk daerah pelayanan dengan sifat :
61
o Bentuk dan arah perluasan memanjang dan terpisah
o Jalur jalannya tidak berhubungan satu dengan yang lainnya
o Elevasi permukaan tanahnya mempunyai perbedaaan tinggi yang cukup besar
dan menurun secara teratur
o Luas daerah pelayanan relative kecil
c. Sistem Loop
Ciri-ciri dari system ini:
o Aliran dalam pipa bolak-balik
o Gradasi ukuran pipa tidak beraturan
o Tidak memiliki titik mati
Keuntungan system ini :
o Resiko beban maksimum diluar perhitungan lebih kecil
o Pelayanan lebih cepat terjadi
o Biaya perencanaan lebih kecil karena tidak memerlukan banyak pipa
Kerugian dari system ini:
o Kurang ekonomis
o Bila tapping yang dibuat terlalu banyak maka jumlah potongan pipa akan
bertambah
Sistem ini mempunyai 2 jenis perencanaan yaitu :
o Outer line, pemasangan jaringan kearah luar dengan pengembangan kedalam.
Baik digunakan untuk daerah yang mengalami pengembangan
o Inner line, pemasangan arah jaringan kearah dalam saja. Baik untuk daerah
yang tidak akan mengalami pertambahan jumlah penduduk dan penambahan
fasilitas
Karena suatu daerah tidak ada yang mutlak membentuk pola ring atau pola cabang,
biasanya digunakan juga gabungan dari kedua pola tersebut. System pelayanan yang
menggunakan pola gabungan biasanya digunakan untuk daerah pelayanan denagn sifat :
Kota sedang berkembang
Bentuk perluasan kota yang tidak teratur, begitu juga jaringan jalannya tidak
berhubungan satu sama lainnya pada bagian tertentu
Terdapat daerah pelayanan yang terpencil
62
Elevasi muka tanah yang bervariasi
Perencanaan Jalur dan Perletakan Pipa
Dalam perencanaan system distribusi secara keseluruhan, maka beberpa syarat
yang harus dipertimbangkan diantaranya adalah :
Jaringan distribusi direncanakan dengan seekonomis dan seefisien mungkin yaitu
dengan perencanaan jalur pipa yang terpendek dan diameter terkecil
Jaringan distribusi dalam pengoperasiannya menggunakan energi yang seminimal
mungkin, diantaranya dengan system pengaliran dengan system gravitasi
Jaringan distribusi dalam pengoperasiannya memenuhi syarat hidrolis dan
kontinuitas pengaliran yang seminimal mungkin
Sedangkan di dalam perencanaan jalur perpipaan , kriteria teknis yang harus
dipertimbangkan diantaranya adalah :
1. Lokasi jalur pipa diusahakan menghindari daerah yang sulit seperti bahaya tanah
longsor, banjir 1 – 2 tahunan, atau bahaya lainnya yang dapat menyebabkan lepas
atau pecahnya pipa.
2. Jika memungkinkan, jalur pipa ditempatkan pada tanah pemerintah atau tanha
umum, agar tidak perlu keluar biaya untuk pembebasan tanah
3. Jalur pipa sedapat mungkin menghindari belokan tajam baik horizontal atau vertical
dan menghindari siphon yang aliran airnya di atas garis hidrolis
4. Untuk jalur pipa yang panjang, dimana aliran air mengalami pemompaan, katup
atau tangki pengaman harus disediakan untuk mencegah water hammer
5. Jika terdapat dua system distribusi yang terpisah, maka perlu disediakan pipa antar
system distribusi untuk mengatasi keadaan darurat
6. Jalur pipa diusahakan sedikit mungkin melintasi jalan raya, sungai, jalan kereta api
aatau tanah ayang tidak stabil pada dasar pipa serta daerah yang merupakan sumber
kontaminasi
7. Jaringan pipa air bersih harus diletakkan tertanam di dalam tanah denagn maksud
melindungi pipa dari gangguan fisik dan bahaya pembebanan secara langsung, juga
untuk menghindari pemanasan langsung oleh sinar matahari, karena panas dapat
menyebabkan perubahan viskositas air, dan berpengaruh pada headloss yang
terjadi. Pengecualiannya adalah pada bagian jaringan yang mirip penyebrangan
sungai (jembatan piap) yang pemasangannya tidak ditanam di dalam tanah. Lokasi
63
penanaman sedapat mungkin di luar jalur jalan (tepi jalan). Pengecualian hanya
terdapat pada bagian jaringan yang terpaksa bersilangan dengan badan jalan.
Pada perletakan dan penyambungan perpipaan harus diuji tekanannya terlebih dahulu.
Sebelum meletakkan pipa, peta detail dari daerah yang menunjukkan pemasangan valve,
hydrant kebakaran, saluran pembuangan, kabel telepon, kabel listrik, dan pipa gas harus
dipelajari. Jenis penyambungan pipa yang biasa dilakukan antara lain : rigid joint, semi
rigid joint, dan flexible joint.
6. Tekanan dan Kecepatan Air dalam Pipa
Sisa tekanan yang tersedia dalam pipa distribusi, besarnya bervariasi menurut
klasifikasi jaringan pipa dan daerah pelayanannya serta jenis pipanya. Untuk pipa induk,
sisa tekanan minimal pada daerah kritis 15 meter kolom air. Sedangkan sisa tekan pada
pipa pelayanan kedua ditentukan menurut daerah pelayanannya, dimana :
Daerah perumahan atau perkantoran bertingkat satu, sisa tekanan minimal 6 meter
kolom air
Daerah perumahan atau perkantoran bertingkat dua , sisa tekan minimal 12 meter
kolom air
Daaerah pelayanan yang memerlukan tekanan yang lenih besar lagi, digunakan
pompa penguat untuk memperbesar sisa tekanan. Pompaini disediakan oleh
konsumen sendiri
Sedangkan aliran di dalam pipa distribusi minimal 0,3 m/sec. kecepatan maksimal
ditentukan oleh bahna atau jenis pipa yang dipakai, dimana :
Pipa mortar / concrete pipe, kecepatan maksimumnya adalah 3,0 m/sec
Pipa steel / cast iron pipe, kecepatan maksimumnya adalah 3,0 m/sec
Analisis hidrolis dan perhitungannya dapat dibuat sistematis denagn menggunakan
table / computer, yaitu :
Metode Section
Metode Hardy-Cross
Metode ekivelen pipa, metode Epanet
64
7. Perancangan sistem distribusi
Pada problem set ini hanya digunakan dua buah alternative sistem pengaliran air, dan
keduanya menggunakan sistem loop, dengan metode ekivalensi pipa (metode epanet).
Langkah pertama pengerjaan adalah menentukan kebutuhan air masyarakat kota dengan
menghitung kebutuhan air perwilayah.( gambar wilayah dapat dilihat pada lampiran).
Jumlah penduduk total adalah berdasarkan jumlah penduduk hasil dari proyeksi penduduk
yang dilakukan pada problem set 1. Perbandingan kepadatan penduduk antar wilayah
adalah C : B : A = 5: 4 : 3
Urutan pengerjaannya:
1. Menentukan luas masing-masing area.
2. Menentukan kepadatan masing-masing area
Misalkan kepadatan penduduk rata-rata adalah P maka:
3x Luas A + 4x Luas B + 5x Luas C = Jumlah penduduk pada tahun 2023
Table 4.1 Kepadatan Penduduk
p 1297.366078
5p 6486.830391
4p 5189.464313
3p 3892.098234
Table 4.2 Kebutuhan Air wilayah berkode A dan Perhitungannya
Wilayah Luas (Ha)
Kepadatan A
(Jiwa/Ha)
Jumlah
Penduduk per
wilayah
Kebutuhan
Domestik Kota (l/s)
Kebutuhan Domestik
Permanen (l/s)
Kebutuhan Domestik
Semi
Permanen (l/s)
Kebutuhan Domestik
Non
Permanen (l/s)
Kebutuhan Domestik Total per
wilayah (l/s)
Qpeak domestik per wilayah (l/s)
A 1 0.52583562 6486.830391 3411 107.00 1.88 0.387 0.069 2.332 3.499
2 1.00587183 6525 107.00 3.59 0.740 0.132 4.462 6.693
3 0.28811764 1869 107.00 1.03 0.212 0.038 1.278 1.917
4 0.54422029 3530 107.00 1.94 0.400 0.072 2.414 3.621
5 0.16264651 1055 107.00 0.58 0.120 0.021 0.721 1.082
6 0.20776972 1348 107.00 0.74 0.153 0.027 0.922 1.382
7 0.15709163 1019 107.00 0.56 0.116 0.021 0.697 1.045
8 0.75211909 4879 107.00 2.68 0.553 0.099 3.336 5.004
9 1.35578607 8795 107.00 4.84 0.998 0.178 6.014 9.021
10 0.26402022 1713 107.00 0.94 0.194 0.035 1.171 1.757
11 0.52243779 3389 107.00 1.86 0.384 0.069 2.317 3.476
12 0.40003944 2595 107.00 1.43 0.294 0.053 1.774 2.662
Total 6.18595585 40127 22.075 4.551 0.813 27.439 41.158
Table 4.3 Kebutuhan Air wilayah berkode B dan Perhitungannya
Wilayah Luas (Ha)
Kepadatan A
(Jiwa/Ha)
Jumlah
Penduduk per
wilayah
Kebutuhan Domestik Kota (l/s)
Kebutuhan
Domestik Permanen
(l/s)
Kebutuhan Domestik
Semi Permanen
(l/s)
Kebutuhan Domestik
Non Permanen
(l/s)
Kebutuhan Domestik
Total per wilayah
(l/s) Qpeak domestik per
wilayah (l/s)
B 1 0.54512809 5189.464313 2829 107.00 1.56 0.321 0.057 1.934 2.902
2 0.37816493 1962 107.00 1.08 0.223 0.040 1.342 2.013
3 0.25507719 1324 107.00 0.73 0.150 0.027 0.905 1.358
4 0.78549805 4076 107.00 2.24 0.462 0.083 2.787 4.181
5 0.18254072 947 107.00 0.52 0.107 0.019 0.648 0.972
6 0.84199359 4369 107.00 2.40 0.496 0.089 2.988 4.482
66
7 0.47325417 2456 107.00 1.35 0.279 0.050 1.679 2.519
8 0.45696442 2371 107.00 1.30 0.269 0.048 1.622 2.432
9 0.22031727 1143 107.00 0.63 0.130 0.023 0.782 1.173
10 0.32454688 1684 107.00 0.93 0.191 0.034 1.152 1.727
11 0.50048955 2597 107.00 1.43 0.295 0.053 1.776 2.664 Total 4.96397486 25760 14 3 1 18 26
Table 4.4 Kebutuhan Air wilayah berkode C dan Perhitungannya
Wilayah Luas (Ha)
Kepadatan A
(Jiwa/Ha)
Jumlah
Penduduk per
wilayah
Kebutuhan Domestik
Kota (l/s)
Kebutuhan Domestik Permanen
(l/s)
Kebutuhan
Domestik Semi
Permanen
(l/s)
Kebutuhan
Domestik Non
Permanen
(l/s)
Kebutuhan
Domestik Total per wilayah
(l/s)
Qpeak domestik
per wilayah (l/s) C 1 0.52583562 3892.098234 2047 107.00 1.13 0.232 0.041 1.399 2.099 2 1.00587183 3915 107.00 2.15 0.444 0.079 2.677 4.016 3 0.28811764 1121 107.00 0.62 0.127 0.023 0.767 1.150 4 0.54422029 2118 107.00 1.17 0.240 0.043 1.448 2.173
5 0.16264651 633 107.00 0.35 0.072 0.013 0.433 0.649 6 0.20776972 809 107.00 0.44 0.092 0.016 0.553 0.829
7 0.15709163 611 107.00 0.34 0.069 0.012 0.418 0.627 8 0.75211909 2927 107.00 1.61 0.332 0.059 2.002 3.003 9 1.35578607 5277 107.00 2.90 0.599 0.107 3.608 5.412
Total 4.9994584 19458 11 2 0 13 20
Berdasarkan pada data besarnya kebutuhan air per block hasil perhitungan ini maka dapat
dibuat suatu sistem jaringan distribusi untuk memenuhi semua kebutuhan masyarakat kota
tersebut.
3. Menentukan jalur distribusi.
Pada problem set ini akan dibuat dua buah sistem distribusi yang akan dibandingkan, untuk
dipilih cara pendistribusian yang terbaik.
Cara pemilihan jalur yang paling baik adalah dengan Pemilihan langsung.
Parameter yang menjadi acuan adalah:
a. Panjang pipa distribusi yang digunakan.
b. Kemungkinan untuk mengembangkan kota.
c. Banyaknya peralatan yang diperlukan ( seperti pompa dan aksesoris)
4. Perencanaan Pompa
Pompa biasanya memiliki spesifikasi tersendiri tergantung dari perusahaan pembuat pompa,
Biasanya dalam setiap pompa dicantumkan besarnya daya (watt), Head maksimum, efisiensi
pompa, dan Q, biasanya juga disertakan grafik antara Q dan Head.
Untuk mendapat daya / debit yang sesuai pompa dapat disusun seri / pararel. Jika disusun seri
akan menambah head total pompa sedangkan jika disusun pararel akan memperbesar debit air.
Rumus Umum dalam penentuan Pompa
W (daya) = (Q x Head maks x berat jenis air x gravitasi ) / efisiensi
8. Perhitungan Perencanaan
Perencanaan No 1
Sistem Distribusi Campuran (sistem Cabang)
Merupakan sistem distribusi campuran. Untuk daerah dibawah 822 m air dialirkan dengan
gravitasi sedangkan untuk diatas 822 m dialirkan melalui pompa.
68
Gambar 4.2 Denah Sistem Distribusi
9. Perhitungan Distribusi Air dengan Software EPANET
Berdasarkan data kebutuhan air domestik dan non domestik maka dapat dibuat suatu
jalur distribusi air pada Kota A . Perhitungan pada jalur tersebut dilakukan dengan
menggunakan sistem loop dan dengan menggunakan Software EPANET.
69
Gambar 4.3 Jalur Pipa Distribusi
70
Gambar 4.4 Kecepatan dan Tekanan pipa distribusi
71
Gambar 4.5 Head loss dan Elevasi pipa distribusi
72
Gambar 4.6 Aliran dan Head pipa distribusi
Table 4.5 Run Epanet
Page 1 12/16/2006 7:24:17 PM **********************************************************************
* E P A N E T *
* Hydraulic and Water Quality *
* Analysis for Pipe Networks *
* Version 2.0 *
**********************************************************************
Input File: ivan epanet.NET
Link - Node Table:
----------------------------------------------------------------------
Link Start End Length Diameter
ID Node Node m mm
----------------------------------------------------------------------
1 21 24 46.22 250
2 24 25 95.78 350
4 24 18 106.47 100
5 18 17 427.50 150
6 17 16 386.72 200
7 16 15 125.49 200
8 16 19 374.47 200
9 19 25 377.64 50
10 15 14 442.65 200
11 14 7 91.48 200
12 7 6 96.66 200
13 6 2 133.06 200
73
14 2 1 157.45 200
15 1 3 146.02 200
16 3 4 241.11 200
18 5 1 75.38 350
19 25 13 154.58 350
20 13 8 75.68 350
21 8 5 119.03 200
22 13 14 111.07 200
23 10 9 117.81 200
24 9 4 104.29 200
25 11 12 313.62 100
26 12 13 139.42 100
27 25 23 392.26 200
28 23 22 358.33 200
29 21 22 247.14 200
30 22 11 747.07 150
31 11 10 263.36 200
32 20 21 1000 250
17 1 26 1000 457.2
3 20 21 #N/A #N/A Pump
Page 2
Energy Usage:
----------------------------------------------------------------------
Usage Avg. Kw-hr Avg. Peak Cost
Pump Factor Effic. /m3 Kw Kw /day
----------------------------------------------------------------------
3 100.00 75.00 0.18 161.97 334.79 0.00
----------------------------------------------------------------------
Demand Charge: 0.00
Total Cost: 0.00
Node Results at 0:00 Hrs:
----------------------------------------------------------------------
Node Demand Head Pressure Quality
ID LPS m m
----------------------------------------------------------------------
1 1.46 839.00 16.00 0.00
2 1.46 838.23 17.23 0.00
3 1.46 838.65 15.65 0.00
4 1.46 838.18 19.18 0.00
5 1.46 838.91 15.91 0.00
6 1.46 837.65 18.65 0.00
7 1.46 837.28 20.28 0.00
8 1.46 836.94 19.94 0.00
9 1.46 838.01 23.01 0.00
10 1.46 837.86 26.86 0.00
11 1.46 837.60 28.60 0.00
12 1.46 836.92 25.92 0.00
13 1.46 836.87 23.87 0.00
14 1.46 836.97 23.97 0.00
15 1.46 836.70 35.70 0.00
16 1.46 836.65 35.65 0.00
17 1.46 836.60 33.60 0.00
18 1.46 836.54 35.54 0.00
19 1.46 836.64 35.64 0.00
21 1.46 836.28 35.28 0.00
22 1.46 836.45 27.45 0.00
23 1.46 836.52 33.52 0.00
24 1.46 836.53 35.53 0.00
25 1.46 836.64 35.64 0.00
20 50.34 793.00 0.00 0.00 Reservoir
26 -85.38 840.00 10.00 0.00 Tank
Page 3
Link Results at 0:00 Hrs:
----------------------------------------------------------------------
Link Flow VelocityUnit Headloss Status
ID LPS m/s m/km
----------------------------------------------------------------------
1 -43.76 0.89 5.49 Open
2 -45.01 0.47 1.12 Open
4 -0.21 0.03 0.02 Open
5 -1.67 0.09 0.16 Open
6 -3.13 0.10 0.12 Open
7 -6.01 0.19 0.41 Open
8 1.42 0.05 0.03 Open
74
9 -0.04 0.02 0.00 Open
10 -7.47 0.24 0.62 Open
11 -18.53 0.59 3.32 Open
12 -19.99 0.64 3.82 Open
13 -21.45 0.68 4.35 Open
14 -22.91 0.73 4.91 Open
15 15.43 0.49 2.36 Open
16 13.97 0.44 1.97 Open
18 -45.59 0.47 1.15 Open
19 -51.73 0.54 1.45 Open
20 -42.67 0.44 1.02 Open
21 -44.13 1.40 16.55 Open
22 -9.60 0.31 0.98 Open
23 -11.05 0.35 1.27 Open
24 -12.51 0.40 1.60 Open
25 2.39 0.30 2.19 Open
26 0.93 0.12 0.38 Open
27 5.22 0.17 0.32 Open
28 3.76 0.12 0.17 Open
29 -8.05 0.26 0.71 Open
30 -5.74 0.33 1.54 Open
31 -9.59 0.31 0.98 Open
32 -133.37 2.72 43.28 Open
17 -85.38 0.52 1.00 Open
3 83.03 0.00 -43.28 Open Pump
Node Results at 1:00 Hrs:
----------------------------------------------------------------------
Node Demand Head Pressure Quality
ID LPS m m
----------------------------------------------------------------------
1 1.46 838.85 15.85 0.00
2 1.46 838.08 17.08 0.00
3 1.46 838.50 15.50 0.00
4 1.46 838.03 19.03 0.00
5 1.46 838.76 15.76 0.00
6 1.46 837.50 18.50 0.00
7 1.46 837.14 20.14 0.00
8 1.46 836.81 19.81 0.00
9 1.46 837.87 22.87 0.00
Page 4
Node Results at 1:00 Hrs: (continued)
----------------------------------------------------------------------
Node Demand Head Pressure Quality
ID LPS m m
----------------------------------------------------------------------
10 1.46 837.72 26.72 0.00
11 1.46 837.46 28.46 0.00
12 1.46 836.78 25.78 0.00
13 1.46 836.73 23.73 0.00
14 1.46 836.84 23.84 0.00
15 1.46 836.56 35.56 0.00
16 1.46 836.51 35.51 0.00
17 1.46 836.47 33.47 0.00
18 1.46 836.40 35.40 0.00
19 1.46 836.50 35.50 0.00
21 1.46 836.15 35.15 0.00
22 1.46 836.32 27.32 0.00
23 1.46 836.38 33.38 0.00
24 1.46 836.40 35.40 0.00
25 1.46 836.51 35.51 0.00
20 50.08 793.00 0.00 0.00 Reservoir
26 -85.12 839.84 9.84 0.00 Tank
Link Results at 1:00 Hrs:
----------------------------------------------------------------------
Link Flow VelocityUnit Headloss Status
ID LPS m/s m/km
----------------------------------------------------------------------
1 -43.54 0.89 5.45 Open
2 -44.82 0.47 1.11 Open
4 -0.18 0.02 0.02 Open
5 -1.64 0.09 0.15 Open
6 -3.10 0.10 0.12 Open
7 -6.00 0.19 0.41 Open
8 1.44 0.05 0.03 Open
9 -0.02 0.01 0.01 Open
10 -7.46 0.24 0.62 Open
75
11 -18.45 0.59 3.29 Open
12 -19.91 0.63 3.79 Open
13 -21.37 0.68 4.32 Open
14 -22.83 0.73 4.88 Open
15 15.40 0.49 2.35 Open
16 13.94 0.44 1.96 Open
18 -45.43 0.47 1.14 Open
19 -51.50 0.54 1.44 Open
20 -42.51 0.44 1.01 Open
21 -43.97 1.40 16.44 Open
22 -9.53 0.30 0.97 Open
23 -11.02 0.35 1.27 Open
24 -12.48 0.40 1.59 Open
25 2.38 0.30 2.17 Open
26 0.92 0.12 0.37 Open
Page 5
Link Results at 1:00 Hrs: (continued)
----------------------------------------------------------------------
Link Flow VelocityUnit Headloss Status
ID LPS m/s m/km
----------------------------------------------------------------------
27 5.20 0.17 0.32 Open
28 3.74 0.12 0.17 Open
29 -8.00 0.25 0.70 Open
30 -5.72 0.32 1.53 Open
31 -9.56 0.30 0.97 Open
32 -133.15 2.71 43.15 Open
17 -85.12 0.52 1.00 Open
3 83.07 0.00 -43.15 Open Pump
Node Results at 2:00 Hrs:
----------------------------------------------------------------------
Node Demand Head Pressure Quality
ID LPS m m
----------------------------------------------------------------------
1 1.46 838.70 15.70 0.00
2 1.46 837.93 16.93 0.00
3 1.46 838.36 15.36 0.00
4 1.46 837.89 18.89 0.00
5 1.46 838.61 15.61 0.00
6 1.46 837.36 18.36 0.00
7 1.46 837.00 20.00 0.00
8 1.46 836.67 19.67 0.00
9 1.46 837.72 22.72 0.00
10 1.46 837.57 26.57 0.00
11 1.46 837.32 28.32 0.00
12 1.46 836.64 25.64 0.00
13 1.46 836.59 23.59 0.00
14 1.46 836.70 23.70 0.00
15 1.46 836.43 35.43 0.00
16 1.46 836.38 35.38 0.00
17 1.46 836.33 33.33 0.00
18 1.46 836.27 35.27 0.00
19 1.46 836.37 35.37 0.00
21 1.46 836.02 35.02 0.00
22 1.46 836.19 27.19 0.00
23 1.46 836.25 33.25 0.00
24 1.46 836.26 35.26 0.00
25 1.46 836.37 35.37 0.00
20 49.82 793.00 0.00 0.00 Reservoir
26 -84.86 839.69 9.69 0.00 Tank
Page 6
Link Results at 2:00 Hrs:
----------------------------------------------------------------------
Link Flow VelocityUnit Headloss Status
ID LPS m/s m/km
----------------------------------------------------------------------
1 -43.32 0.88 5.39 Open
2 -44.62 0.46 1.11 Open
4 -0.17 0.02 0.02 Open
5 -1.63 0.09 0.15 Open
6 -3.09 0.10 0.12 Open
7 -5.98 0.19 0.41 Open
8 1.43 0.05 0.03 Open
9 -0.03 0.01 0.01 Open
10 -7.44 0.24 0.61 Open
11 -18.38 0.59 3.27 Open
76
12 -19.84 0.63 3.77 Open
13 -21.30 0.68 4.30 Open
14 -22.76 0.72 4.86 Open
15 15.36 0.49 2.34 Open
16 13.90 0.44 1.95 Open
18 -45.28 0.47 1.14 Open
19 -51.29 0.53 1.43 Open
20 -42.36 0.44 1.00 Open
21 -43.82 1.39 16.33 Open
22 -9.48 0.30 0.96 Open
23 -10.98 0.35 1.26 Open
24 -12.44 0.40 1.59 Open
25 2.37 0.30 2.15 Open
26 0.91 0.12 0.36 Open
27 5.18 0.17 0.31 Open
28 3.72 0.12 0.17 Open
29 -7.96 0.25 0.69 Open
30 -5.69 0.32 1.51 Open
31 -9.52 0.30 0.97 Open
32 -132.93 2.71 43.02 Open
17 -84.86 0.52 0.99 Open
3 83.11 0.00 -43.02 Open Pump
Node Results at 3:00 Hrs:
----------------------------------------------------------------------
Node Demand Head Pressure Quality
ID LPS m m
----------------------------------------------------------------------
1 1.46 838.55 15.55 0.00
2 1.46 837.79 16.79 0.00
3 1.46 838.21 15.21 0.00
4 1.46 837.74 18.74 0.00
5 1.46 838.46 15.46 0.00
6 1.46 837.22 18.22 0.00
7 1.46 836.86 19.86 0.00
8 1.46 836.53 19.53 0.00
9 1.46 837.57 22.57 0.00
Page 7
Node Results at 3:00 Hrs: (continued)
----------------------------------------------------------------------
Node Demand Head Pressure Quality
ID LPS m m
----------------------------------------------------------------------
10 1.46 837.43 26.43 0.00
11 1.46 837.17 28.17 0.00
12 1.46 836.51 25.51 0.00
13 1.46 836.46 23.46 0.00
14 1.46 836.56 23.56 0.00
15 1.46 836.29 35.29 0.00
16 1.46 836.24 35.24 0.00
17 1.46 836.19 33.19 0.00
18 1.46 836.13 35.13 0.00
19 1.46 836.23 35.23 0.00
21 1.46 835.88 34.88 0.00
22 1.46 836.05 27.05 0.00
23 1.46 836.11 33.11 0.00
24 1.46 836.13 35.13 0.00
25 1.46 836.24 35.24 0.00
20 49.56 793.00 0.00 0.00 Reservoir
26 -84.60 839.53 9.53 0.00 Tank
Link Results at 3:00 Hrs:
----------------------------------------------------------------------
Link Flow VelocityUnit Headloss Status
ID LPS m/s m/km
----------------------------------------------------------------------
1 -43.11 0.88 5.34 Open
2 -44.42 0.46 1.10 Open
4 -0.15 0.02 0.01 Open
5 -1.61 0.09 0.15 Open
6 -3.07 0.10 0.12 Open
7 -5.96 0.19 0.41 Open
8 1.43 0.05 0.03 Open
9 -0.03 0.01 0.02 Open
10 -7.42 0.24 0.61 Open
11 -18.31 0.58 3.25 Open
12 -19.77 0.63 3.74 Open
13 -21.23 0.68 4.27 Open
77
14 -22.69 0.72 4.83 Open
15 15.32 0.49 2.33 Open
16 13.86 0.44 1.94 Open
18 -45.12 0.47 1.13 Open
19 -51.07 0.53 1.42 Open
20 -42.20 0.44 1.00 Open
21 -43.66 1.39 16.23 Open
22 -9.43 0.30 0.95 Open
23 -10.94 0.35 1.25 Open
24 -12.40 0.39 1.58 Open
25 2.36 0.30 2.13 Open
26 0.90 0.11 0.36 Open
Page 8
Link Results at 3:00 Hrs: (continued)
----------------------------------------------------------------------
Link Flow VelocityUnit Headloss Status
ID LPS m/s m/km
----------------------------------------------------------------------
27 5.17 0.16 0.31 Open
28 3.71 0.12 0.17 Open
29 -7.91 0.25 0.69 Open
30 -5.67 0.32 1.50 Open
31 -9.48 0.30 0.96 Open
32 -132.71 2.70 42.88 Open
17 -84.60 0.52 0.98 Open
3 83.15 0.00 -42.88 Open Pump
Node Results at 4:00 Hrs:
----------------------------------------------------------------------
Node Demand Head Pressure Quality
ID LPS m m
----------------------------------------------------------------------
1 2.48 839.11 16.11 0.00
2 2.48 838.92 17.92 0.00
3 2.48 838.92 15.92 0.00
4 2.48 838.73 19.73 0.00
5 2.48 839.10 16.10 0.00
6 2.48 838.81 19.81 0.00
7 2.48 838.77 21.77 0.00
8 2.48 838.84 21.84 0.00
9 2.48 838.69 23.69 0.00
10 2.48 838.67 27.67 0.00
11 2.48 838.66 29.66 0.00
12 2.48 838.62 27.62 0.00
13 2.48 838.83 25.83 0.00
14 2.48 838.76 25.76 0.00
15 2.48 838.40 37.40 0.00
16 2.48 838.35 37.35 0.00
17 2.48 838.34 35.34 0.00
18 2.48 838.36 37.36 0.00
19 2.48 838.33 37.33 0.00
21 2.48 838.85 37.85 0.00
22 2.48 838.80 29.80 0.00
23 2.48 838.80 35.80 0.00
24 2.48 838.83 37.83 0.00
25 2.48 838.83 37.83 0.00
20 -17.88 793.00 0.00 0.00 Reservoir
26 -41.69 839.38 9.38 0.00 Tank
Page 9
Link Results at 4:00 Hrs:
----------------------------------------------------------------------
Link Flow VelocityUnit Headloss Status
ID LPS m/s m/km
----------------------------------------------------------------------
1 11.12 0.23 0.43 Open
2 5.15 0.05 0.02 Open
4 3.49 0.44 4.41 Open
5 1.01 0.06 0.06 Open
6 -1.47 0.05 0.03 Open
7 -6.14 0.20 0.43 Open
8 2.19 0.07 0.06 Open
9 -0.30 0.15 1.34 Open
10 -8.62 0.27 0.80 Open
11 -3.46 0.11 0.15 Open
12 -5.95 0.19 0.40 Open
13 -8.43 0.27 0.77 Open
78
14 -10.91 0.35 1.24 Open
15 11.10 0.35 1.28 Open
16 8.62 0.27 0.80 Open
18 -17.20 0.18 0.19 Open
19 -0.15 0.00 0.00 Open
20 -12.23 0.13 0.10 Open
21 -14.72 0.47 2.16 Open
22 7.64 0.24 0.64 Open
23 -3.65 0.12 0.16 Open
24 -6.13 0.20 0.43 Open
25 0.52 0.07 0.13 Open
26 -1.96 0.25 1.52 Open
27 2.52 0.08 0.08 Open
28 0.04 0.00 0.00 Open
29 4.28 0.14 0.22 Open
30 1.83 0.10 0.19 Open
31 -1.17 0.04 0.02 Open
32 -137.60 2.80 45.85 Open
17 -41.69 0.25 0.27 Open
3 155.48 0.00 -45.85 Open Pump
Node Results at 5:00 Hrs:
----------------------------------------------------------------------
Node Demand Head Pressure Quality
ID LPS m m
----------------------------------------------------------------------
1 3.14 839.26 16.26 0.00
2 3.14 839.17 18.17 0.00
3 3.14 839.07 16.07 0.00
4 3.14 838.90 19.90 0.00
5 3.14 839.27 16.27 0.00
6 3.14 839.14 20.14 0.00
7 3.14 839.14 22.14 0.00
8 3.14 839.40 22.40 0.00
9 3.14 838.87 23.87 0.00
Page 10
Node Results at 5:00 Hrs: (continued)
----------------------------------------------------------------------
Node Demand Head Pressure Quality
ID LPS m m
----------------------------------------------------------------------
10 3.14 838.87 27.87 0.00
11 3.14 838.87 29.87 0.00
12 3.14 838.88 27.88 0.00
13 3.14 839.41 26.41 0.00
14 3.14 839.15 26.15 0.00
15 3.14 838.66 37.66 0.00
16 3.14 838.59 37.59 0.00
17 3.14 838.58 35.58 0.00
18 3.14 838.67 37.67 0.00
19 3.14 838.55 37.55 0.00
21 3.14 839.89 38.89 0.00
22 3.14 839.58 30.58 0.00
23 3.14 839.52 36.52 0.00
24 3.14 839.60 38.60 0.00
25 3.14 839.52 38.52 0.00
20 -60.94 793.00 0.00 0.00 Reservoir
26 -14.39 839.30 9.30 0.00 Tank
Link Results at 5:00 Hrs:
----------------------------------------------------------------------
Link Flow VelocityUnit Headloss Status
ID LPS m/s m/km
----------------------------------------------------------------------
1 46.78 0.95 6.22 Open
2 38.58 0.40 0.85 Open
4 5.06 0.64 8.78 Open
5 1.92 0.11 0.20 Open
6 -1.22 0.04 0.02 Open
7 -7.07 0.23 0.56 Open
8 2.72 0.09 0.09 Open
9 -0.42 0.21 2.56 Open
10 -10.21 0.33 1.10 Open
11 2.12 0.07 0.06 Open
12 -1.02 0.03 0.02 Open
13 -4.16 0.13 0.21 Open
14 -7.30 0.23 0.59 Open
15 11.20 0.36 1.30 Open
79
16 8.06 0.26 0.71 Open
18 7.24 0.08 0.04 Open
19 35.36 0.37 0.72 Open
20 13.52 0.14 0.12 Open
21 10.38 0.33 1.13 Open
22 15.47 0.49 2.38 Open
23 -1.78 0.06 0.04 Open
24 -4.92 0.16 0.28 Open
25 -0.10 0.01 0.01 Open
26 -3.24 0.41 3.83 Open
Page 11
Link Results at 5:00 Hrs: (continued)
----------------------------------------------------------------------
Link Flow VelocityUnit Headloss Status
ID LPS m/s m/km
----------------------------------------------------------------------
27 -0.35 0.01 0.00 Open
28 -3.49 0.11 0.15 Open
29 11.03 0.35 1.27 Open
30 4.40 0.25 0.94 Open
31 1.36 0.04 0.03 Open
32 -139.27 2.84 46.89 Open
17 -14.39 0.09 0.04 Open
3 200.21 0.00 -46.89 Open Pump
Node Results at 6:00 Hrs:
----------------------------------------------------------------------
Node Demand Head Pressure Quality
ID LPS m m
----------------------------------------------------------------------
1 4.74 839.58 16.58 0.00
2 4.74 839.76 18.76 0.00
3 4.74 839.44 16.44 0.00
4 4.74 839.38 20.38 0.00
5 4.74 839.68 16.68 0.00
6 4.74 840.06 21.06 0.00
7 4.74 840.42 23.42 0.00
8 4.74 842.48 25.48 0.00
9 4.74 839.38 24.38 0.00
10 4.74 839.41 28.41 0.00
11 4.74 839.67 30.67 0.00
12 4.74 840.33 29.33 0.00
13 4.74 842.61 29.61 0.00
14 4.74 840.93 27.93 0.00
15 4.74 840.20 39.20 0.00
16 4.74 840.12 39.12 0.00
17 4.74 840.12 37.12 0.00
18 4.74 840.71 39.71 0.00
19 4.74 840.05 39.05 0.00
21 4.74 845.93 44.93 0.00
22 4.74 844.19 35.19 0.00
23 4.74 843.73 40.73 0.00
24 4.74 844.13 43.13 0.00
25 4.74 843.55 42.55 0.00
20 -158.73 793.00 0.00 0.00 Reservoir
26 44.85 839.27 9.27 0.00 Tank
Page 12
Link Results at 6:00 Hrs:
----------------------------------------------------------------------
Link Flow VelocityUnit Headloss Status
ID LPS m/s m/km
----------------------------------------------------------------------
1 126.14 2.57 39.04 Open
2 111.21 1.16 6.00 Open
4 10.18 1.30 32.04 Open
5 5.44 0.31 1.39 Open
6 0.69 0.02 0.01 Open
7 -7.95 0.25 0.69 Open
8 3.90 0.12 0.19 Open
9 -0.84 0.43 9.28 Open
10 -12.70 0.40 1.65 Open
11 24.58 0.78 5.60 Open
12 19.84 0.63 3.76 Open
13 15.09 0.48 2.27 Open
14 10.35 0.33 1.13 Open
15 9.36 0.30 0.94 Open
80
16 4.62 0.15 0.25 Open
18 48.61 0.51 1.30 Open
19 111.96 1.16 6.08 Open
20 58.10 0.60 1.80 Open
21 53.36 1.70 23.52 Open
22 42.02 1.34 15.12 Open
23 4.87 0.16 0.28 Open
24 0.13 0.00 0.00 Open
25 -2.34 0.30 2.10 Open
26 -7.08 0.90 16.36 Open
27 -6.33 0.20 0.45 Open
28 -11.08 0.35 1.28 Open
29 27.84 0.89 7.05 Open
30 12.02 0.68 6.04 Open
31 9.62 0.31 0.98 Open
32 -148.69 3.03 52.93 Open
17 44.85 0.27 0.30 Open
3 307.41 0.00 -52.93 Open Pump
Node Results at 7:00 Hrs:
----------------------------------------------------------------------
Node Demand Head Pressure Quality
ID LPS m m
----------------------------------------------------------------------
1 5.95 840.33 17.33 0.00
2 5.95 840.98 19.98 0.00
3 5.95 840.23 17.23 0.00
4 5.95 840.22 21.22 0.00
5 5.95 840.56 17.56 0.00
6 5.95 841.87 22.87 0.00
7 5.95 842.79 25.79 0.00
8 5.95 846.88 29.88 0.00
9 5.95 840.24 25.24 0.00
Page 13
Node Results at 7:00 Hrs: (continued)
----------------------------------------------------------------------
Node Demand Head Pressure Quality
ID LPS m m
----------------------------------------------------------------------
10 5.95 840.36 29.36 0.00
11 5.95 841.02 32.02 0.00
12 5.95 842.85 31.85 0.00
13 5.95 847.18 34.18 0.00
14 5.95 843.99 30.99 0.00
15 5.95 843.03 42.03 0.00
16 5.95 842.93 41.93 0.00
17 5.95 842.95 39.95 0.00
18 5.95 844.15 43.15 0.00
19 5.95 842.83 41.83 0.00
21 5.95 853.76 52.76 0.00
22 5.95 850.40 41.40 0.00
23 5.95 849.50 46.50 0.00
24 5.95 850.23 49.23 0.00
25 5.95 849.09 48.09 0.00
20 -226.83 793.00 0.00 0.00 Reservoir
26 84.04 839.36 9.36 0.00 Tank
Link Results at 7:00 Hrs:
----------------------------------------------------------------------
Link Flow VelocityUnit Headloss Status
ID LPS m/s m/km
----------------------------------------------------------------------
1 181.18 3.69 76.33 Open
2 161.32 1.68 11.95 Open
4 13.91 1.77 57.09 Open
5 7.96 0.45 2.82 Open
6 2.01 0.06 0.05 Open
7 -8.73 0.28 0.82 Open
8 4.80 0.15 0.27 Open
9 -1.15 0.59 16.58 Open
10 -14.68 0.47 2.16 Open
11 38.81 1.24 13.05 Open
12 32.86 1.05 9.59 Open
13 26.91 0.86 6.62 Open
14 20.97 0.67 4.17 Open
15 7.86 0.25 0.68 Open
16 1.91 0.06 0.05 Open
18 76.88 0.80 3.03 Open
81
19 164.18 1.71 12.35 Open
20 88.78 0.92 3.95 Open
21 82.83 2.64 53.11 Open
22 59.45 1.89 28.73 Open
23 9.99 0.32 1.06 Open
24 4.04 0.13 0.20 Open
25 -4.06 0.52 5.83 Open
26 -10.01 1.27 31.02 Open
Page 14
Link Results at 7:00 Hrs: (continued)
----------------------------------------------------------------------
Link Flow VelocityUnit Headloss Status
ID LPS m/s m/km
----------------------------------------------------------------------
27 -9.97 0.32 1.05 Open
28 -15.92 0.51 2.50 Open
29 39.70 1.26 13.60 Open
30 17.83 1.01 12.55 Open
31 15.94 0.51 2.51 Open
32 -160.18 3.26 60.76 Open
17 84.04 0.51 0.97 Open
3 387.01 0.00 -60.76 Open Pump
Node Results at 8:00 Hrs:
----------------------------------------------------------------------
Node Demand Head Pressure Quality
ID LPS m m
----------------------------------------------------------------------
1 5.95 840.48 17.48 0.00
2 5.95 841.13 20.13 0.00
3 5.95 840.38 17.38 0.00
4 5.95 840.37 21.37 0.00
5 5.95 840.71 17.71 0.00
6 5.95 842.01 23.01 0.00
7 5.95 842.93 25.93 0.00
8 5.95 847.01 30.01 0.00
9 5.95 840.39 25.39 0.00
10 5.95 840.51 29.51 0.00
11 5.95 841.17 32.17 0.00
12 5.95 842.99 31.99 0.00
13 5.95 847.31 34.31 0.00
14 5.95 844.12 31.12 0.00
15 5.95 843.17 42.17 0.00
16 5.95 843.07 42.07 0.00
17 5.95 843.09 40.09 0.00
18 5.95 844.29 43.29 0.00
19 5.95 842.96 41.96 0.00
21 5.95 853.88 52.88 0.00
22 5.95 850.53 41.53 0.00
23 5.95 849.63 46.63 0.00
24 5.95 850.36 49.36 0.00
25 5.95 849.22 48.22 0.00
20 -226.64 793.00 0.00 0.00 Reservoir
26 83.86 839.51 9.51 0.00 Tank
Page 15
Link Results at 8:00 Hrs:
----------------------------------------------------------------------
Link Flow VelocityUnit Headloss Status
ID LPS m/s m/km
----------------------------------------------------------------------
1 181.02 3.69 76.21 Open
2 161.17 1.68 11.93 Open
4 13.90 1.77 57.03 Open
5 7.95 0.45 2.81 Open
6 2.00 0.06 0.05 Open
7 -8.74 0.28 0.83 Open
8 4.80 0.15 0.27 Open
9 -1.15 0.59 16.56 Open
10 -14.69 0.47 2.16 Open
11 38.76 1.23 13.01 Open
12 32.81 1.04 9.56 Open
13 26.86 0.86 6.60 Open
14 20.91 0.67 4.15 Open
15 7.88 0.25 0.68 Open
16 1.93 0.06 0.05 Open
18 76.77 0.80 3.02 Open
82
19 164.03 1.70 12.33 Open
20 88.67 0.92 3.95 Open
21 82.72 2.63 52.99 Open
22 59.40 1.89 28.70 Open
23 9.97 0.32 1.05 Open
24 4.02 0.13 0.20 Open
25 -4.05 0.52 5.81 Open
26 -10.00 1.27 30.98 Open
27 -9.96 0.32 1.05 Open
28 -15.91 0.51 2.50 Open
29 39.67 1.26 13.59 Open
30 17.81 1.01 12.52 Open
31 15.92 0.51 2.50 Open
32 -160.36 3.27 60.88 Open
17 83.86 0.51 0.97 Open
3 387.00 0.00 -60.88 Open Pump
Node Results at 9:00 Hrs:
----------------------------------------------------------------------
Node Demand Head Pressure Quality
ID LPS m m
----------------------------------------------------------------------
1 5.29 840.23 17.23 0.00
2 5.29 840.59 19.59 0.00
3 5.29 840.11 17.11 0.00
4 5.29 840.07 21.07 0.00
5 5.29 840.38 17.38 0.00
6 5.29 841.12 22.12 0.00
7 5.29 841.71 24.71 0.00
8 5.29 844.61 27.61 0.00
9 5.29 840.08 25.08 0.00
Page 16
Node Results at 9:00 Hrs: (continued)
----------------------------------------------------------------------
Node Demand Head Pressure Quality
ID LPS m m
----------------------------------------------------------------------
10 5.29 840.15 29.15 0.00
11 5.29 840.56 31.56 0.00
12 5.29 841.68 30.68 0.00
13 5.29 844.81 31.81 0.00
14 5.29 842.50 29.50 0.00
15 5.29 841.67 40.67 0.00
16 5.29 841.58 40.58 0.00
17 5.29 841.59 38.59 0.00
18 5.29 842.43 41.43 0.00
19 5.29 841.49 40.49 0.00
21 5.29 849.49 48.49 0.00
22 5.29 847.07 38.07 0.00
23 5.29 846.43 43.43 0.00
24 5.29 846.97 45.97 0.00
25 5.29 846.16 45.16 0.00
20 -189.62 793.00 0.00 0.00 Reservoir
26 62.60 839.66 9.66 0.00 Tank
Link Results at 9:00 Hrs:
----------------------------------------------------------------------
Link Flow VelocityUnit Headloss Status
ID LPS m/s m/km
----------------------------------------------------------------------
1 151.11 3.08 54.54 Open
2 133.94 1.39 8.47 Open
4 11.87 1.51 42.57 Open
5 6.58 0.37 1.98 Open
6 1.29 0.04 0.02 Open
7 -8.31 0.26 0.75 Open
8 4.31 0.14 0.22 Open
9 -0.98 0.50 12.34 Open
10 -13.61 0.43 1.87 Open
11 31.07 0.99 8.64 Open
12 25.77 0.82 6.11 Open
13 20.48 0.65 3.99 Open
14 15.19 0.48 2.30 Open
15 8.71 0.28 0.82 Open
16 3.41 0.11 0.14 Open
18 61.41 0.64 2.00 Open
19 135.66 1.41 8.67 Open
20 71.99 0.75 2.68 Open
83
21 66.70 2.12 35.56 Open
22 49.96 1.59 20.83 Open
23 7.17 0.23 0.57 Open
24 1.88 0.06 0.05 Open
25 -3.11 0.40 3.57 Open
26 -8.41 1.07 22.46 Open
Page 17
Link Results at 9:00 Hrs: (continued)
----------------------------------------------------------------------
Link Flow VelocityUnit Headloss Status
ID LPS m/s m/km
----------------------------------------------------------------------
27 -7.99 0.25 0.70 Open
28 -13.28 0.42 1.79 Open
29 33.22 1.06 9.78 Open
30 14.64 0.83 8.71 Open
31 12.46 0.40 1.59 Open
32 -154.00 3.14 56.49 Open
17 62.60 0.38 0.56 Open
3 343.62 0.00 -56.49 Open Pump
Node Results at 10:00 Hrs:
----------------------------------------------------------------------
Node Demand Head Pressure Quality
ID LPS m m
----------------------------------------------------------------------
1 4.82 840.11 17.11 0.00
2 4.82 840.30 19.30 0.00
3 4.82 839.97 16.97 0.00
4 4.82 839.91 20.91 0.00
5 4.82 840.21 17.21 0.00
6 4.82 840.62 21.62 0.00
7 4.82 841.01 24.01 0.00
8 4.82 843.15 26.15 0.00
9 4.82 839.91 24.91 0.00
10 4.82 839.95 28.95 0.00
11 4.82 840.22 31.22 0.00
12 4.82 840.92 29.92 0.00
13 4.82 843.29 30.29 0.00
14 4.82 841.55 28.55 0.00
15 4.82 840.80 39.80 0.00
16 4.82 840.71 39.71 0.00
17 4.82 840.72 37.72 0.00
18 4.82 841.34 40.34 0.00
19 4.82 840.64 39.64 0.00
21 4.82 846.76 45.76 0.00
22 4.82 844.94 35.94 0.00
23 4.82 844.46 41.46 0.00
24 4.82 844.88 43.88 0.00
25 4.82 844.28 43.28 0.00
20 -162.28 793.00 0.00 0.00 Reservoir
26 46.65 839.78 9.78 0.00 Tank
Page 18
Link Results at 10:00 Hrs:
----------------------------------------------------------------------
Link Flow VelocityUnit Headloss Status
ID LPS m/s m/km
----------------------------------------------------------------------
1 129.00 2.63 40.69 Open
2 113.80 1.18 6.26 Open
4 10.39 1.32 33.23 Open
5 5.57 0.32 1.45 Open
6 0.75 0.02 0.01 Open
7 -8.03 0.26 0.70 Open
8 3.96 0.13 0.19 Open
9 -0.86 0.44 9.62 Open
10 -12.84 0.41 1.68 Open
11 25.28 0.80 5.90 Open
12 20.47 0.65 3.99 Open
13 15.65 0.50 2.43 Open
14 10.83 0.34 1.23 Open
15 9.36 0.30 0.94 Open
16 4.54 0.14 0.25 Open
18 49.99 0.52 1.37 Open
19 114.63 1.19 6.35 Open
20 59.63 0.62 1.89 Open
21 54.81 1.74 24.72 Open
84
22 42.95 1.37 15.74 Open
23 5.10 0.16 0.30 Open
24 0.28 0.01 0.00 Open
25 -2.42 0.31 2.24 Open
26 -7.24 0.92 17.02 Open
27 -6.51 0.21 0.48 Open
28 -11.33 0.36 1.33 Open
29 28.46 0.91 7.34 Open
30 12.31 0.70 6.32 Open
31 9.91 0.32 1.04 Open
32 -149.93 3.05 53.76 Open
17 46.65 0.28 0.33 Open
3 312.21 0.00 -53.76 Open Pump
Node Results at 11:00 Hrs:
----------------------------------------------------------------------
Node Demand Head Pressure Quality
ID LPS m m
----------------------------------------------------------------------
1 4.31 840.00 17.00 0.00
2 4.31 840.06 19.06 0.00
3 4.31 839.84 16.84 0.00
4 4.31 839.75 20.75 0.00
5 4.31 840.06 17.06 0.00
6 4.31 840.20 21.20 0.00
7 4.31 840.41 23.41 0.00
8 4.31 841.83 24.83 0.00
9 4.31 839.75 24.75 0.00
Page 19
Node Results at 11:00 Hrs: (continued)
----------------------------------------------------------------------
Node Demand Head Pressure Quality
ID LPS m m
----------------------------------------------------------------------
10 4.31 839.76 28.76 0.00
11 4.31 839.91 30.91 0.00
12 4.31 840.26 29.26 0.00
13 4.31 841.92 28.92 0.00
14 4.31 840.72 27.72 0.00
15 4.31 840.06 39.06 0.00
16 4.31 839.97 38.97 0.00
17 4.31 839.97 36.97 0.00
18 4.31 840.38 39.38 0.00
19 4.31 839.91 38.91 0.00
21 4.31 844.24 43.24 0.00
22 4.31 842.99 33.99 0.00
23 4.31 842.67 39.67 0.00
24 4.31 842.97 41.97 0.00
25 4.31 842.57 41.57 0.00
20 -132.20 793.00 0.00 0.00 Reservoir
26 28.83 839.86 9.86 0.00 Tank
Link Results at 11:00 Hrs:
----------------------------------------------------------------------
Link Flow VelocityUnit Headloss Status
ID LPS m/s m/km
----------------------------------------------------------------------
1 104.64 2.13 27.62 Open
2 91.57 0.95 4.19 Open
4 8.76 1.12 24.25 Open
5 4.46 0.25 0.96 Open
6 0.15 0.00 0.00 Open
7 -7.74 0.25 0.66 Open
8 3.58 0.11 0.16 Open
9 -0.72 0.37 7.02 Open
10 -12.05 0.38 1.49 Open
11 18.75 0.60 3.39 Open
12 14.45 0.46 2.09 Open
13 10.14 0.32 1.09 Open
14 5.83 0.19 0.39 Open
15 10.08 0.32 1.07 Open
16 5.77 0.18 0.38 Open
18 37.39 0.39 0.80 Open
19 91.38 0.95 4.17 Open
20 46.00 0.48 1.17 Open
21 41.69 1.33 14.90 Open
22 35.11 1.12 10.83 Open
23 2.84 0.09 0.10 Open
85
24 -1.47 0.05 0.03 Open
25 -1.66 0.21 1.12 Open
26 -5.97 0.76 11.92 Open
Page 20
Link Results at 11:00 Hrs: (continued)
----------------------------------------------------------------------
Link Flow VelocityUnit Headloss Status
ID LPS m/s m/km
----------------------------------------------------------------------
27 -4.84 0.15 0.28 Open
28 -9.15 0.29 0.90 Open
29 23.25 0.74 5.05 Open
30 9.79 0.55 4.13 Open
31 7.15 0.23 0.57 Open
32 -146.11 2.98 51.24 Open
17 28.83 0.18 0.13 Open
3 278.30 0.00 -51.24 Open Pump
Node Results at 12:00 Hrs:
----------------------------------------------------------------------
Node Demand Head Pressure Quality
ID LPS m m
----------------------------------------------------------------------
1 4.31 840.05 17.05 0.00
2 4.31 840.11 19.11 0.00
3 4.31 839.89 16.89 0.00
4 4.31 839.80 20.80 0.00
5 4.31 840.11 17.11 0.00
6 4.31 840.26 21.26 0.00
7 4.31 840.46 23.46 0.00
8 4.31 841.88 24.88 0.00
9 4.31 839.80 24.80 0.00
10 4.31 839.81 28.81 0.00
11 4.31 839.96 30.96 0.00
12 4.31 840.31 29.31 0.00
13 4.31 841.97 28.97 0.00
14 4.31 840.77 27.77 0.00
15 4.31 840.10 39.10 0.00
16 4.31 840.02 39.02 0.00
17 4.31 840.02 37.02 0.00
18 4.31 840.43 39.43 0.00
19 4.31 839.96 38.96 0.00
21 4.31 844.29 43.29 0.00
22 4.31 843.04 34.04 0.00
23 4.31 842.72 39.72 0.00
24 4.31 843.01 42.01 0.00
25 4.31 842.61 41.61 0.00
20 -132.12 793.00 0.00 0.00 Reservoir
26 28.75 839.92 9.92 0.00 Tank
Page 21
Link Results at 12:00 Hrs:
----------------------------------------------------------------------
Link Flow VelocityUnit Headloss Status
ID LPS m/s m/km
----------------------------------------------------------------------
1 104.58 2.13 27.59 Open
2 91.52 0.95 4.18 Open
4 8.76 1.12 24.24 Open
5 4.45 0.25 0.96 Open
6 0.15 0.00 0.00 Open
7 -7.74 0.25 0.66 Open
8 3.58 0.11 0.16 Open
9 -0.72 0.37 7.02 Open
10 -12.05 0.38 1.50 Open
11 18.73 0.60 3.38 Open
12 14.42 0.46 2.09 Open
13 10.12 0.32 1.08 Open
14 5.81 0.18 0.39 Open
15 10.09 0.32 1.08 Open
16 5.78 0.18 0.38 Open
18 37.34 0.39 0.79 Open
19 91.32 0.95 4.17 Open
20 45.96 0.48 1.17 Open
21 41.65 1.33 14.87 Open
22 35.09 1.12 10.82 Open
23 2.83 0.09 0.10 Open
86
24 -1.48 0.05 0.03 Open
25 -1.66 0.21 1.11 Open
26 -5.97 0.76 11.91 Open
27 -4.84 0.15 0.28 Open
28 -9.14 0.29 0.90 Open
29 23.23 0.74 5.04 Open
30 9.78 0.55 4.13 Open
31 7.14 0.23 0.57 Open
32 -146.18 2.98 51.29 Open
17 28.75 0.18 0.13 Open
3 278.30 0.00 -51.29 Open Pump
Node Results at 13:00 Hrs:
----------------------------------------------------------------------
Node Demand Head Pressure Quality
ID LPS m m
----------------------------------------------------------------------
1 4.56 840.19 17.19 0.00
2 4.56 840.31 19.31 0.00
3 4.56 840.04 17.04 0.00
4 4.56 839.97 20.97 0.00
5 4.56 840.27 17.27 0.00
6 4.56 840.53 21.53 0.00
7 4.56 840.82 23.82 0.00
8 4.56 842.59 25.59 0.00
9 4.56 839.97 24.97 0.00
Page 22
Node Results at 13:00 Hrs: (continued)
----------------------------------------------------------------------
Node Demand Head Pressure Quality
ID LPS m m
----------------------------------------------------------------------
10 4.56 839.99 28.99 0.00
11 4.56 840.19 31.19 0.00
12 4.56 840.70 29.70 0.00
13 4.56 842.70 29.70 0.00
14 4.56 841.24 28.24 0.00
15 4.56 840.53 39.53 0.00
16 4.56 840.45 39.45 0.00
17 4.56 840.45 37.45 0.00
18 4.56 840.96 39.96 0.00
19 4.56 840.38 39.38 0.00
21 4.56 845.56 44.56 0.00
22 4.56 844.05 35.05 0.00
23 4.56 843.65 40.65 0.00
24 4.56 844.00 43.00 0.00
25 4.56 843.51 42.51 0.00
20 -147.13 793.00 0.00 0.00 Reservoir
26 37.63 839.97 9.97 0.00 Tank
Link Results at 13:00 Hrs:
----------------------------------------------------------------------
Link Flow VelocityUnit Headloss Status
ID LPS m/s m/km
----------------------------------------------------------------------
1 116.74 2.38 33.82 Open
2 102.61 1.07 5.17 Open
4 9.57 1.22 28.55 Open
5 5.01 0.28 1.19 Open
6 0.44 0.01 0.00 Open
7 -7.89 0.25 0.68 Open
8 3.77 0.12 0.17 Open
9 -0.79 0.40 8.27 Open
10 -12.45 0.40 1.59 Open
11 22.01 0.70 4.56 Open
12 17.45 0.56 2.97 Open
13 12.89 0.41 1.69 Open
14 8.32 0.26 0.75 Open
15 9.75 0.31 1.01 Open
16 5.18 0.17 0.31 Open
18 43.62 0.45 1.06 Open
19 102.93 1.07 5.20 Open
20 52.74 0.55 1.51 Open
21 48.18 1.53 19.47 Open
22 39.02 1.24 13.18 Open
23 3.94 0.13 0.19 Open
24 -0.62 0.02 0.01 Open
25 -2.03 0.26 1.62 Open
87
26 -6.60 0.84 14.33 Open
Page 23
Link Results at 13:00 Hrs: (continued)
----------------------------------------------------------------------
Link Flow VelocityUnit Headloss Status
ID LPS m/s m/km
----------------------------------------------------------------------
27 -5.67 0.18 0.37 Open
28 -10.24 0.33 1.11 Open
29 25.83 0.82 6.14 Open
30 11.03 0.62 5.16 Open
31 8.50 0.27 0.78 Open
32 -148.13 3.02 52.56 Open
17 37.63 0.23 0.22 Open
3 295.26 0.00 -52.56 Open Pump
Node Results at 14:00 Hrs:
----------------------------------------------------------------------
Node Demand Head Pressure Quality
ID LPS m m
----------------------------------------------------------------------
1 4.56 840.26 17.26 0.00
2 4.56 840.38 19.38 0.00
3 4.56 840.11 17.11 0.00
4 4.56 840.03 21.03 0.00
5 4.56 840.34 17.34 0.00
6 4.56 840.60 21.60 0.00
7 4.56 840.89 23.89 0.00
8 4.56 842.65 25.65 0.00
9 4.56 840.03 25.03 0.00
10 4.56 840.06 29.06 0.00
11 4.56 840.26 31.26 0.00
12 4.56 840.77 29.77 0.00
13 4.56 842.76 29.76 0.00
14 4.56 841.30 28.30 0.00
15 4.56 840.60 39.60 0.00
16 4.56 840.51 39.51 0.00
17 4.56 840.51 37.51 0.00
18 4.56 841.02 40.02 0.00
19 4.56 840.45 39.45 0.00
21 4.56 845.62 44.62 0.00
22 4.56 844.11 35.11 0.00
23 4.56 843.71 40.71 0.00
24 4.56 844.06 43.06 0.00
25 4.56 843.57 42.57 0.00
20 -147.04 793.00 0.00 0.00 Reservoir
26 37.54 840.04 10.04 0.00 Tank
Page 24
Link Results at 14:00 Hrs:
----------------------------------------------------------------------
Link Flow VelocityUnit Headloss Status
ID LPS m/s m/km
----------------------------------------------------------------------
1 116.66 2.38 33.78 Open
2 102.53 1.07 5.16 Open
4 9.57 1.22 28.53 Open
5 5.00 0.28 1.19 Open
6 0.44 0.01 0.00 Open
7 -7.89 0.25 0.68 Open
8 3.77 0.12 0.17 Open
9 -0.79 0.40 8.26 Open
10 -12.46 0.40 1.59 Open
11 21.98 0.70 4.55 Open
12 17.42 0.55 2.96 Open
13 12.86 0.41 1.69 Open
14 8.29 0.26 0.75 Open
15 9.76 0.31 1.01 Open
16 5.20 0.17 0.31 Open
18 43.57 0.45 1.06 Open
19 102.84 1.07 5.19 Open
20 52.69 0.55 1.51 Open
21 48.13 1.53 19.43 Open
22 39.00 1.24 13.16 Open
23 3.93 0.13 0.19 Open
24 -0.63 0.02 0.01 Open
25 -2.03 0.26 1.62 Open
26 -6.59 0.84 14.32 Open
27 -5.67 0.18 0.37 Open
88
28 -10.23 0.33 1.10 Open
29 25.82 0.82 6.13 Open
30 11.02 0.62 5.15 Open
31 8.49 0.27 0.78 Open
32 -148.22 3.02 52.62 Open
17 37.54 0.23 0.22 Open
3 295.26 0.00 -52.62 Open Pump
Node Results at 15:00 Hrs:
----------------------------------------------------------------------
Node Demand Head Pressure Quality
ID LPS m m
----------------------------------------------------------------------
1 4.56 840.33 17.33 0.00
2 4.56 840.44 19.44 0.00
3 4.56 840.18 17.18 0.00
4 4.56 840.10 21.10 0.00
5 4.56 840.40 17.40 0.00
6 4.56 840.67 21.67 0.00
7 4.56 840.95 23.95 0.00
8 4.56 842.71 25.71 0.00
9 4.56 840.10 25.10 0.00
Page 25
Node Results at 15:00 Hrs: (continued)
----------------------------------------------------------------------
Node Demand Head Pressure Quality
ID LPS m m
----------------------------------------------------------------------
10 4.56 840.12 29.12 0.00
11 4.56 840.33 31.33 0.00
12 4.56 840.83 29.83 0.00
13 4.56 842.83 29.83 0.00
14 4.56 841.37 28.37 0.00
15 4.56 840.66 39.66 0.00
16 4.56 840.58 39.58 0.00
17 4.56 840.58 37.58 0.00
18 4.56 841.09 40.09 0.00
19 4.56 840.51 39.51 0.00
21 4.56 845.68 44.68 0.00
22 4.56 844.17 35.17 0.00
23 4.56 843.77 40.77 0.00
24 4.56 844.12 43.12 0.00
25 4.56 843.63 42.63 0.00
20 -146.94 793.00 0.00 0.00 Reservoir
26 37.44 840.11 10.11 0.00 Tank
Link Results at 15:00 Hrs:
----------------------------------------------------------------------
Link Flow VelocityUnit Headloss Status
ID LPS m/s m/km
----------------------------------------------------------------------
1 116.58 2.37 33.73 Open
2 102.46 1.06 5.16 Open
4 9.56 1.22 28.51 Open
5 5.00 0.28 1.19 Open
6 0.44 0.01 0.00 Open
7 -7.90 0.25 0.68 Open
8 3.77 0.12 0.17 Open
9 -0.79 0.40 8.25 Open
10 -12.46 0.40 1.59 Open
11 21.95 0.70 4.54 Open
12 17.39 0.55 2.95 Open
13 12.83 0.41 1.68 Open
14 8.27 0.26 0.74 Open
15 9.77 0.31 1.01 Open
16 5.21 0.17 0.32 Open
18 43.51 0.45 1.06 Open
19 102.76 1.07 5.19 Open
20 52.64 0.55 1.50 Open
21 48.07 1.53 19.39 Open
22 38.98 1.24 13.15 Open
23 3.92 0.12 0.19 Open
24 -0.65 0.02 0.01 Open
25 -2.03 0.26 1.61 Open
26 -6.59 0.84 14.30 Open
Page 26
Link Results at 15:00 Hrs: (continued)
89
----------------------------------------------------------------------
Link Flow VelocityUnit Headloss Status
ID LPS m/s m/km
----------------------------------------------------------------------
27 -5.66 0.18 0.37 Open
28 -10.22 0.33 1.10 Open
29 25.80 0.82 6.12 Open
30 11.01 0.62 5.14 Open
31 8.48 0.27 0.78 Open
32 -148.31 3.02 52.68 Open
17 37.44 0.23 0.22 Open
3 295.25 0.00 -52.68 Open Pump
Node Results at 16:00 Hrs:
----------------------------------------------------------------------
Node Demand Head Pressure Quality
ID LPS m m
----------------------------------------------------------------------
1 5.26 840.71 17.71 0.00
2 5.26 841.05 20.05 0.00
3 5.26 840.59 17.59 0.00
4 5.26 840.55 21.55 0.00
5 5.26 840.85 17.85 0.00
6 5.26 841.55 22.55 0.00
7 5.26 842.12 25.12 0.00
8 5.26 844.94 27.94 0.00
9 5.26 840.55 25.55 0.00
10 5.26 840.61 29.61 0.00
11 5.26 841.02 32.02 0.00
12 5.26 842.08 31.08 0.00
13 5.26 845.14 32.14 0.00
14 5.26 842.88 29.88 0.00
15 5.26 842.06 41.06 0.00
16 5.26 841.96 40.96 0.00
17 5.26 841.97 38.97 0.00
18 5.26 842.79 41.79 0.00
19 5.26 841.88 40.88 0.00
21 5.26 849.68 48.68 0.00
22 5.26 847.33 38.33 0.00
23 5.26 846.70 43.70 0.00
24 5.26 847.23 46.23 0.00
25 5.26 846.44 45.44 0.00
20 -186.89 793.00 0.00 0.00 Reservoir
26 60.75 840.18 10.18 0.00 Tank
90
Page 27
Link Results at 16:00 Hrs:
----------------------------------------------------------------------
Link Flow VelocityUnit Headloss Status
ID LPS m/s m/km
----------------------------------------------------------------------
1 148.89 3.03 53.07 Open
2 131.90 1.37 8.23 Open
4 11.73 1.49 41.65 Open
5 6.48 0.37 1.92 Open
6 1.22 0.04 0.02 Open
7 -8.32 0.26 0.75 Open
8 4.28 0.14 0.22 Open
9 -0.97 0.49 12.07 Open
10 -13.58 0.43 1.86 Open
11 30.44 0.97 8.32 Open
12 25.19 0.80 5.86 Open
13 19.93 0.63 3.80 Open
14 14.68 0.47 2.15 Open
15 8.85 0.28 0.84 Open
16 3.59 0.11 0.16 Open
18 60.17 0.63 1.92 Open
19 133.51 1.39 8.42 Open
20 70.69 0.73 2.59 Open
21 65.43 2.08 34.32 Open
22 49.27 1.57 20.30 Open
23 6.92 0.22 0.54 Open
24 1.67 0.05 0.04 Open
25 -3.03 0.39 3.40 Open
26 -8.29 1.06 21.89 Open
27 -7.83 0.25 0.67 Open
28 -13.09 0.42 1.74 Open
29 32.74 1.04 9.52 Open
30 14.40 0.81 8.44 Open
31 12.18 0.39 1.52 Open
32 -154.28 3.14 56.68 Open
17 60.75 0.37 0.53 Open
3 341.17 0.00 -56.68 Open Pump
Node Results at 17:00 Hrs:
----------------------------------------------------------------------
Node Demand Head Pressure Quality
ID LPS m m
----------------------------------------------------------------------
1 6.21 841.41 18.41 0.00
2 6.21 842.18 21.18 0.00
3 6.21 841.32 18.32 0.00
4 6.21 841.31 22.31 0.00
5 6.21 841.67 18.67 0.00
6 6.21 843.19 24.19 0.00
7 6.21 844.24 27.24 0.00
8 6.21 848.78 31.78 0.00
9 6.21 841.34 26.34 0.00
Page 28
Node Results at 17:00 Hrs: (continued)
----------------------------------------------------------------------
Node Demand Head Pressure Quality
ID LPS m m
----------------------------------------------------------------------
10 6.21 841.48 30.48 0.00
11 6.21 842.24 33.24 0.00
12 6.21 844.33 33.33 0.00
13 6.21 849.12 36.12 0.00
14 6.21 845.59 32.59 0.00
15 6.21 844.58 43.58 0.00
16 6.21 844.47 43.47 0.00
17 6.21 844.49 41.49 0.00
18 6.21 845.83 44.83 0.00
19 6.21 844.36 43.36 0.00
21 6.21 856.43 55.43 0.00
22 6.21 852.71 43.71 0.00
23 6.21 851.71 48.71 0.00
24 6.21 852.52 51.52 0.00
25 6.21 851.25 50.25 0.00
20 -239.85 793.00 0.00 0.00 Reservoir
26 90.93 840.29 10.29 0.00 Tank
91
Link Results at 17:00 Hrs:
----------------------------------------------------------------------
Link Flow VelocityUnit Headloss Status
ID LPS m/s m/km
----------------------------------------------------------------------
1 191.67 3.90 84.72 Open
2 170.82 1.78 13.29 Open
4 14.64 1.86 62.79 Open
5 8.44 0.48 3.14 Open
6 2.23 0.07 0.07 Open
7 -8.96 0.29 0.86 Open
8 4.99 0.16 0.29 Open
9 -1.21 0.62 18.24 Open
10 -15.17 0.48 2.29 Open
11 41.41 1.32 14.71 Open
12 35.20 1.12 10.89 Open
13 29.00 0.92 7.60 Open
14 22.79 0.73 4.87 Open
15 7.72 0.25 0.66 Open
16 1.52 0.05 0.03 Open
18 82.07 0.85 3.42 Open
19 174.04 1.81 13.76 Open
20 94.48 0.98 4.44 Open
21 88.27 2.81 59.76 Open
22 62.78 2.00 31.79 Open
23 10.89 0.35 1.24 Open
24 4.69 0.15 0.26 Open
25 -4.37 0.56 6.68 Open
26 -10.57 1.35 34.35 Open
Page 29
Link Results at 17:00 Hrs: (continued)
----------------------------------------------------------------------
Link Flow VelocityUnit Headloss Status
ID LPS m/s m/km
----------------------------------------------------------------------
27 -10.63 0.34 1.19 Open
28 -16.84 0.54 2.78 Open
29 41.98 1.34 15.08 Open
30 18.93 1.07 14.02 Open
31 17.10 0.54 2.86 Open
32 -163.95 3.34 63.43 Open
17 90.93 0.55 1.13 Open
3 403.81 0.00 -63.43 Open Pump
Node Results at 18:00 Hrs:
----------------------------------------------------------------------
Node Demand Head Pressure Quality
ID LPS m m
----------------------------------------------------------------------
1 3.87 840.48 17.48 0.00
2 3.87 840.48 19.48 0.00
3 3.87 840.30 17.30 0.00
4 3.87 840.18 21.18 0.00
5 3.87 840.51 17.51 0.00
6 3.87 840.52 21.52 0.00
7 3.87 840.59 23.59 0.00
8 3.87 841.46 24.46 0.00
9 3.87 840.16 25.16 0.00
10 3.87 840.17 29.17 0.00
11 3.87 840.23 31.23 0.00
12 3.87 840.37 29.37 0.00
13 3.87 841.51 28.51 0.00
14 3.87 840.74 27.74 0.00
15 3.87 840.14 39.14 0.00
16 3.87 840.06 39.06 0.00
17 3.87 840.06 37.06 0.00
18 3.87 840.31 39.31 0.00
19 3.87 840.01 39.01 0.00
21 3.87 842.98 41.98 0.00
22 3.87 842.16 33.16 0.00
23 3.87 841.96 38.96 0.00
24 3.87 842.16 41.16 0.00
25 3.87 841.91 40.91 0.00
20 -104.92 793.00 0.00 0.00 Reservoir
26 12.06 840.45 10.45 0.00 Tank
Page 30
Link Results at 18:00 Hrs:
92
----------------------------------------------------------------------
Link Flow VelocityUnit Headloss Status
ID LPS m/s m/km
----------------------------------------------------------------------
1 82.50 1.68 17.78 Open
2 71.32 0.74 2.64 Open
4 7.31 0.93 17.35 Open
5 3.44 0.19 0.60 Open
6 -0.43 0.01 0.00 Open
7 -7.56 0.24 0.63 Open
8 3.26 0.10 0.13 Open
9 -0.61 0.31 5.03 Open
10 -11.43 0.36 1.36 Open
11 12.39 0.39 1.57 Open
12 8.52 0.27 0.79 Open
13 4.65 0.15 0.26 Open
14 0.78 0.02 0.01 Open
15 10.76 0.34 1.21 Open
16 6.89 0.22 0.53 Open
18 25.91 0.27 0.40 Open
19 70.07 0.73 2.55 Open
20 33.65 0.35 0.66 Open
21 29.78 0.95 7.99 Open
22 27.69 0.88 6.98 Open
23 0.85 0.03 0.01 Open
24 -3.02 0.10 0.11 Open
25 -1.00 0.13 0.44 Open
26 -4.87 0.62 8.18 Open
27 -3.23 0.10 0.13 Open
28 -7.10 0.23 0.56 Open
29 18.55 0.59 3.33 Open
30 7.58 0.43 2.58 Open
31 4.72 0.15 0.26 Open
32 -144.15 2.94 49.98 Open
17 12.06 0.07 0.03 Open
3 249.07 0.00 -49.98 Open Pump
Node Results at 19:00 Hrs:
----------------------------------------------------------------------
Node Demand Head Pressure Quality
ID LPS m m
----------------------------------------------------------------------
1 3.87 840.50 17.50 0.00
2 3.87 840.50 19.50 0.00
3 3.87 840.33 17.33 0.00
4 3.87 840.20 21.20 0.00
5 3.87 840.53 17.53 0.00
6 3.87 840.54 21.54 0.00
7 3.87 840.61 23.61 0.00
8 3.87 841.48 24.48 0.00
9 3.87 840.19 25.19 0.00
Page 31
Node Results at 19:00 Hrs: (continued)
----------------------------------------------------------------------
Node Demand Head Pressure Quality
ID LPS m m
----------------------------------------------------------------------
10 3.87 840.19 29.19 0.00
11 3.87 840.26 31.26 0.00
12 3.87 840.39 29.39 0.00
13 3.87 841.53 28.53 0.00
14 3.87 840.76 27.76 0.00
15 3.87 840.16 39.16 0.00
16 3.87 840.08 39.08 0.00
17 3.87 840.08 37.08 0.00
18 3.87 840.33 39.33 0.00
19 3.87 840.03 39.03 0.00
21 3.87 843.00 42.00 0.00
22 3.87 842.18 33.18 0.00
23 3.87 841.98 38.98 0.00
24 3.87 842.18 41.18 0.00
25 3.87 841.93 40.93 0.00
20 -104.89 793.00 0.00 0.00 Reservoir
26 12.03 840.48 10.48 0.00 Tank
Link Results at 19:00 Hrs:
----------------------------------------------------------------------
Link Flow VelocityUnit Headloss Status
93
ID LPS m/s m/km
----------------------------------------------------------------------
1 82.47 1.68 17.77 Open
2 71.29 0.74 2.63 Open
4 7.31 0.93 17.34 Open
5 3.44 0.19 0.60 Open
6 -0.43 0.01 0.00 Open
7 -7.56 0.24 0.63 Open
8 3.26 0.10 0.13 Open
9 -0.61 0.31 5.03 Open
10 -11.43 0.36 1.36 Open
11 12.38 0.39 1.57 Open
12 8.51 0.27 0.79 Open
13 4.64 0.15 0.26 Open
14 0.77 0.02 0.01 Open
15 10.76 0.34 1.21 Open
16 6.89 0.22 0.53 Open
18 25.89 0.27 0.40 Open
19 70.05 0.73 2.55 Open
20 33.63 0.35 0.65 Open
21 29.76 0.95 7.98 Open
22 27.68 0.88 6.97 Open
23 0.84 0.03 0.01 Open
24 -3.02 0.10 0.11 Open
25 -1.00 0.13 0.44 Open
26 -4.87 0.62 8.17 Open
Page 32
Link Results at 19:00 Hrs: (continued)
----------------------------------------------------------------------
Link Flow VelocityUnit Headloss Status
ID LPS m/s m/km
----------------------------------------------------------------------
27 -3.23 0.10 0.13 Open
28 -7.10 0.23 0.56 Open
29 18.55 0.59 3.32 Open
30 7.58 0.43 2.57 Open
31 4.71 0.15 0.26 Open
32 -144.18 2.94 50.00 Open
17 12.03 0.07 0.03 Open
3 249.07 0.00 -50.00 Open Pump
Node Results at 20:00 Hrs:
----------------------------------------------------------------------
Node Demand Head Pressure Quality
ID LPS m m
----------------------------------------------------------------------
1 2.81 840.36 17.36 0.00
2 2.81 840.22 19.22 0.00
3 2.81 840.17 17.17 0.00
4 2.81 840.00 21.00 0.00
5 2.81 840.35 17.35 0.00
6 2.81 840.17 21.17 0.00
7 2.81 840.16 23.16 0.00
8 2.81 840.32 23.32 0.00
9 2.81 839.96 24.96 0.00
10 2.81 839.95 28.95 0.00
11 2.81 839.95 30.95 0.00
12 2.81 839.95 28.95 0.00
13 2.81 840.32 27.32 0.00
14 2.81 840.16 27.16 0.00
15 2.81 839.73 38.73 0.00
16 2.81 839.67 38.67 0.00
17 2.81 839.66 36.66 0.00
18 2.81 839.71 38.71 0.00
19 2.81 839.64 38.64 0.00
21 2.81 840.48 39.48 0.00
22 2.81 840.34 31.34 0.00
23 2.81 840.33 37.33 0.00
24 2.81 840.37 39.37 0.00
25 2.81 840.35 39.35 0.00
20 -37.56 793.00 0.00 0.00 Reservoir
26 -29.89 840.50 10.50 0.00 Tank
Page 33
Link Results at 20:00 Hrs:
----------------------------------------------------------------------
Link Flow VelocityUnit Headloss Status
ID LPS m/s m/km
94
----------------------------------------------------------------------
1 27.58 0.56 2.34 Open
2 20.56 0.21 0.26 Open
4 4.21 0.54 6.24 Open
5 1.40 0.08 0.11 Open
6 -1.41 0.04 0.03 Open
7 -6.68 0.21 0.50 Open
8 2.46 0.08 0.08 Open
9 -0.35 0.18 1.87 Open
10 -9.49 0.30 0.96 Open
11 -0.33 0.01 0.00 Open
12 -3.14 0.10 0.12 Open
13 -5.95 0.19 0.40 Open
14 -8.76 0.28 0.83 Open
15 10.99 0.35 1.26 Open
16 8.18 0.26 0.73 Open
18 -7.34 0.08 0.04 Open
19 15.74 0.16 0.16 Open
20 -1.72 0.02 0.00 Open
21 -4.53 0.14 0.24 Open
22 11.97 0.38 1.48 Open
23 -2.56 0.08 0.08 Open
24 -5.37 0.17 0.33 Open
25 0.14 0.02 0.01 Open
26 -2.67 0.34 2.69 Open
27 1.66 0.05 0.04 Open
28 -1.16 0.04 0.02 Open
29 7.17 0.23 0.57 Open
30 3.20 0.18 0.52 Open
31 0.25 0.01 0.00 Open
32 -140.21 2.86 47.48 Open
17 -29.89 0.18 0.14 Open
3 177.77 0.00 -47.48 Open Pump
Node Results at 21:00 Hrs:
----------------------------------------------------------------------
Node Demand Head Pressure Quality
ID LPS m m
----------------------------------------------------------------------
1 2.01 839.87 16.87 0.00
2 2.01 839.44 18.44 0.00
3 2.01 839.60 16.60 0.00
4 2.01 839.27 20.27 0.00
5 2.01 839.83 16.83 0.00
6 2.01 839.15 20.15 0.00
7 2.01 839.00 22.00 0.00
8 2.01 838.92 21.92 0.00
9 2.01 839.16 24.16 0.00
Page 34
Node Results at 21:00 Hrs: (continued)
----------------------------------------------------------------------
Node Demand Head Pressure Quality
ID LPS m m
----------------------------------------------------------------------
10 2.01 839.09 28.09 0.00
11 2.01 839.00 30.00 0.00
12 2.01 838.83 27.83 0.00
13 2.01 838.88 25.88 0.00
14 2.01 838.89 25.89 0.00
15 2.01 838.62 37.62 0.00
16 2.01 838.57 37.57 0.00
17 2.01 838.56 35.56 0.00
18 2.01 838.56 37.56 0.00
19 2.01 838.56 37.56 0.00
21 2.01 838.76 37.76 0.00
22 2.01 838.77 29.77 0.00
23 2.01 838.78 35.78 0.00
24 2.01 838.80 37.80 0.00
25 2.01 838.82 37.82 0.00
20 15.11 793.00 0.00 0.00 Reservoir
26 -63.29 840.44 10.44 0.00 Tank
Link Results at 21:00 Hrs:
----------------------------------------------------------------------
Link Flow VelocityUnit Headloss Status
ID LPS m/s m/km
----------------------------------------------------------------------
1 -15.62 0.32 0.82 Open
95
2 -20.03 0.21 0.25 Open
4 2.40 0.31 2.21 Open
5 0.40 0.02 0.01 Open
6 -1.61 0.05 0.04 Open
7 -5.42 0.17 0.34 Open
8 1.80 0.06 0.04 Open
9 -0.21 0.11 0.71 Open
10 -7.42 0.24 0.61 Open
11 -10.64 0.34 1.19 Open
12 -12.65 0.40 1.64 Open
13 -14.66 0.47 2.15 Open
14 -16.67 0.53 2.73 Open
15 13.54 0.43 1.86 Open
16 11.53 0.37 1.38 Open
18 -31.07 0.32 0.57 Open
19 -25.36 0.26 0.39 Open
20 -27.05 0.28 0.44 Open
21 -29.06 0.93 7.63 Open
22 -1.21 0.04 0.02 Open
23 -7.52 0.24 0.62 Open
24 -9.53 0.30 0.97 Open
25 1.11 0.14 0.52 Open
26 -0.90 0.11 0.36 Open
Page 35
Link Results at 21:00 Hrs: (continued)
----------------------------------------------------------------------
Link Flow VelocityUnit Headloss Status
ID LPS m/s m/km
----------------------------------------------------------------------
27 3.11 0.10 0.12 Open
28 1.10 0.04 0.02 Open
29 -1.49 0.05 0.03 Open
30 -2.40 0.14 0.31 Open
31 -5.51 0.18 0.35 Open
32 -137.45 2.80 45.76 Open
17 -63.29 0.39 0.57 Open
3 122.34 0.00 -45.76 Open Pump
Node Results at 22:00 Hrs:
----------------------------------------------------------------------
Node Demand Head Pressure Quality
ID LPS m m
----------------------------------------------------------------------
1 1.57 839.41 16.41 0.00
2 1.57 838.71 17.71 0.00
3 1.57 839.08 16.08 0.00
4 1.57 838.63 19.63 0.00
5 1.57 839.34 16.34 0.00
6 1.57 838.19 19.19 0.00
7 1.57 837.87 20.87 0.00
8 1.57 837.60 20.60 0.00
9 1.57 838.48 23.48 0.00
10 1.57 838.34 27.34 0.00
11 1.57 838.12 29.12 0.00
12 1.57 837.55 26.55 0.00
13 1.57 837.53 24.53 0.00
14 1.57 837.61 24.61 0.00
15 1.57 837.35 36.35 0.00
16 1.57 837.30 36.30 0.00
17 1.57 837.27 34.27 0.00
18 1.57 837.24 36.24 0.00
19 1.57 837.29 36.29 0.00
21 1.57 837.05 36.05 0.00
22 1.57 837.18 28.18 0.00
23 1.57 837.23 34.23 0.00
24 1.57 837.25 36.25 0.00
25 1.57 837.34 36.34 0.00
20 43.63 793.00 0.00 0.00 Reservoir
26 -81.30 840.33 10.33 0.00 Tank
Page 36
Link Results at 22:00 Hrs:
----------------------------------------------------------------------
Link Flow VelocityUnit Headloss Status
ID LPS m/s m/km
----------------------------------------------------------------------
1 -38.35 0.78 4.30 Open
2 -40.41 0.42 0.92 Open
96
4 0.50 0.06 0.12 Open
5 -1.07 0.06 0.07 Open
6 -2.64 0.08 0.09 Open
7 -5.70 0.18 0.37 Open
8 1.49 0.05 0.03 Open
9 -0.08 0.04 0.13 Open
10 -7.27 0.23 0.59 Open
11 -17.04 0.54 2.84 Open
12 -18.61 0.59 3.35 Open
13 -20.18 0.64 3.89 Open
14 -21.75 0.69 4.46 Open
15 15.14 0.48 2.28 Open
16 13.57 0.43 1.86 Open
18 -42.84 0.45 1.03 Open
19 -46.92 0.49 1.21 Open
20 -39.70 0.41 0.89 Open
21 -41.27 1.31 14.62 Open
22 -8.21 0.26 0.73 Open
23 -10.43 0.33 1.14 Open
24 -12.00 0.38 1.48 Open
25 2.16 0.27 1.81 Open
26 0.59 0.07 0.16 Open
27 4.85 0.15 0.28 Open
28 3.29 0.10 0.13 Open
29 -6.85 0.22 0.53 Open
30 -5.14 0.29 1.25 Open
31 -8.86 0.28 0.85 Open
32 -134.66 2.74 44.05 Open
17 -81.30 0.50 0.91 Open
3 91.03 0.00 -44.05 Open Pump
Node Results at 23:00 Hrs:
----------------------------------------------------------------------
Node Demand Head Pressure Quality
ID LPS m m
----------------------------------------------------------------------
1 1.57 839.27 16.27 0.00
2 1.57 838.57 17.57 0.00
3 1.57 838.94 15.94 0.00
4 1.57 838.49 19.49 0.00
5 1.57 839.19 16.19 0.00
6 1.57 838.06 19.06 0.00
7 1.57 837.74 20.74 0.00
8 1.57 837.46 20.46 0.00
9 1.57 838.34 23.34 0.00
Page 37
Node Results at 23:00 Hrs: (continued)
----------------------------------------------------------------------
Node Demand Head Pressure Quality
ID LPS m m
----------------------------------------------------------------------
10 1.57 838.20 27.20 0.00
11 1.57 837.98 28.98 0.00
12 1.57 837.42 26.42 0.00
13 1.57 837.40 24.40 0.00
14 1.57 837.48 24.48 0.00
15 1.57 837.22 36.22 0.00
16 1.57 837.17 36.17 0.00
17 1.57 837.14 34.14 0.00
18 1.57 837.11 36.11 0.00
19 1.57 837.16 36.16 0.00
21 1.57 836.93 35.93 0.00
22 1.57 837.06 28.06 0.00
23 1.57 837.10 34.10 0.00
24 1.57 837.12 36.12 0.00
25 1.57 837.21 36.21 0.00
20 43.38 793.00 0.00 0.00 Reservoir
26 -81.05 840.18 10.18 0.00 Tank
Link Results at 23:00 Hrs:
----------------------------------------------------------------------
Link Flow VelocityUnit Headloss Status
ID LPS m/s m/km
----------------------------------------------------------------------
1 -38.14 0.78 4.26 Open
2 -40.22 0.42 0.91 Open
4 0.51 0.07 0.13 Open
5 -1.06 0.06 0.07 Open
97
6 -2.62 0.08 0.09 Open
7 -5.68 0.18 0.37 Open
8 1.48 0.05 0.03 Open
9 -0.08 0.04 0.13 Open
10 -7.25 0.23 0.58 Open
11 -16.97 0.54 2.82 Open
12 -18.54 0.59 3.32 Open
13 -20.11 0.64 3.86 Open
14 -21.68 0.69 4.44 Open
15 15.10 0.48 2.27 Open
16 13.54 0.43 1.85 Open
18 -42.69 0.44 1.02 Open
19 -46.72 0.49 1.20 Open
20 -39.55 0.41 0.88 Open
21 -41.12 1.31 14.52 Open
22 -8.16 0.26 0.73 Open
23 -10.40 0.33 1.14 Open
24 -11.97 0.38 1.48 Open
25 2.15 0.27 1.79 Open
26 0.58 0.07 0.16 Open
Page 38
Link Results at 23:00 Hrs: (continued)
----------------------------------------------------------------------
Link Flow VelocityUnit Headloss Status
ID LPS m/s m/km
----------------------------------------------------------------------
27 4.84 0.15 0.28 Open
28 3.27 0.10 0.13 Open
29 -6.81 0.22 0.52 Open
30 -5.11 0.29 1.24 Open
31 -8.83 0.28 0.84 Open
32 -134.45 2.74 43.93 Open
17 -81.05 0.49 0.91 Open
3 91.07 0.00 -43.93 Open Pump
Node Results at 24:00 Hrs:
----------------------------------------------------------------------
Node Demand Head Pressure Quality
ID LPS m m
----------------------------------------------------------------------
1 1.46 839.03 16.03 0.00
2 1.46 838.25 17.25 0.00
3 1.46 838.68 15.68 0.00
4 1.46 838.21 19.21 0.00
5 1.46 838.94 15.94 0.00
6 1.46 837.67 18.67 0.00
7 1.46 837.30 20.30 0.00
8 1.46 836.97 19.97 0.00
9 1.46 838.04 23.04 0.00
10 1.46 837.89 26.89 0.00
11 1.46 837.63 28.63 0.00
12 1.46 836.95 25.94 0.00
13 1.46 836.89 23.89 0.00
14 1.46 837.00 24.00 0.00
15 1.46 836.73 35.73 0.00
16 1.46 836.67 35.67 0.00
17 1.46 836.63 33.63 0.00
18 1.46 836.56 35.56 0.00
19 1.46 836.66 35.66 0.00
21 1.46 836.30 35.30 0.00
22 1.46 836.48 27.48 0.00
23 1.46 836.54 33.54 0.00
24 1.46 836.56 35.56 0.00
25 1.46 836.67 35.67 0.00
20 50.39 793.00 0.00 0.00 Reservoir
26 -85.43 840.03 10.03 0.00 Tank
Page 39
Link Results at 24:00 Hrs:
----------------------------------------------------------------------
Link Flow VelocityUnit Headloss Status
ID LPS m/s m/km
----------------------------------------------------------------------
1 -43.80 0.89 5.50 Open
2 -45.06 0.47 1.13 Open
4 -0.20 0.03 0.02 Open
5 -1.66 0.09 0.15 Open
6 -3.12 0.10 0.12 Open
98
7 -6.02 0.19 0.41 Open
8 1.44 0.05 0.03 Open
9 -0.02 0.01 0.01 Open
10 -7.48 0.24 0.62 Open
11 -18.54 0.59 3.32 Open
12 -20.00 0.64 3.82 Open
13 -21.46 0.68 4.35 Open
14 -22.92 0.73 4.92 Open
15 15.44 0.49 2.37 Open
16 13.98 0.44 1.97 Open
18 -45.62 0.47 1.15 Open
19 -51.76 0.54 1.46 Open
20 -42.70 0.44 1.02 Open
21 -44.16 1.41 16.57 Open
22 -9.60 0.31 0.98 Open
23 -11.06 0.35 1.28 Open
24 -12.52 0.40 1.60 Open
25 2.39 0.30 2.19 Open
26 0.93 0.12 0.38 Open
27 5.23 0.17 0.32 Open
28 3.77 0.12 0.17 Open
29 -8.05 0.26 0.71 Open
30 -5.75 0.33 1.54 Open
31 -9.60 0.31 0.98 Open
32 -133.41 2.72 43.30 Open
17 -85.43 0.52 1.00 Open
3 83.02 0.00 -43.30 Open Pump
99
BAB V
PENUTUP
Untuk menjamin agar Sistem Perencanaan Air Minum dapat berjalan dengan baik,
maka ada beberapa faktor yang perlu menjadi perhatian dalam perencanaannya, yaitu :
1. Faktor teknis dan rekayasa
Menentukan baik buruknya sistem yang direncanakan. Seorang engineer harus
menguasai berbagai hal teknis menyangkut seluruh sistem, mulai dari sistem sumber,
transmisi hingga distribusi, sehingga sistem yang dirancang dapat memenuhi
kebutuhan air masyarakat.
2. Faktor alam dan sosial budaya masyarakat
Menentukan kapasitas dari sistem. Misalnya faktor peak sebagai dasar perencanaan
sistem distribusi, ditentukan oleh iklim serta kebiasaan masyarakat khususnya yang
menyangkut penggunaan air.
3. Faktor ekonomi masyarakat
Selain dapat memenuhi kebutuhan air masyarakat, sistem juga harus memenuhi segi
ekonomis sehingga biaya ang dibebankan kepada masyarakat tidak terlalku
membebani mereka. Segi ekonomi ini juga harus memperhatikan efisiensi. Bila sistem
tidak efisien, maka akan menyebabkan tingginya biaya produksi dan mengakibatkan
tingginya harga air.
Ketiga faktor inilah yang harus dipertimbangkan secara integral oleh seorang engineer
dalam perencanaan pembuatan Sistem Penyediaan Air Minum yang baik agar tujuannya
tercapai, yaitu menciptakan kesehatan masyarakat yang baik dan memungkinkan
dilaksanakannya gaya hidup yang sehat dan higienis.
100
DAFTAR PUSTAKA
1. Al – Layla, M.Anis. 1978. Water Supply Engineering Design. Ann Arbor Science.
2. Babbit, Harold. 1960. Plumbing. New York : McGraw-Hill Book Company.
3. Babbitt, Harold E.,M.S., Donald, James J., M.S., C.E., D.Sc., John L. cleasby. 1967.
Water Supply Engineering, 6th ed. New York : McGraw-Hill Book Co.
4. Kelompok Kerja Dasawarsa Air Bersih dan Penyehatan Lingkungan ke 3, Pedoman
Penyusunan Program Penyediaan Air Bersih dan Penyehatan Lingkungan, 1984.
5. Fair & Geyer. 1966. Water and Wastewater Engineering. New York : John Wiley and
Sons Inc.
6. Giles,V. Renald. 1984. Seri Buku Schaum Teori dan Soal-soal Mekanika Fluida dan
Hidraulika. Jakarta : Penerbit Erlangga.