bab i pendahuluan 1 gambaran umum 1.1 air...

100
BAB I PENDAHULUAN 1 Gambaran Umum 1.1 Air Sebagai Sumber Kehidupan Adanya kehidupan di dunia diawali dalam air prasyarat bagi kelangsungan kehidupan adalah air tersebut tersedia dalam bentuk cair. Air merupakan pembawa kehidupan dan unsur-unsur protoplasma yang utama, satu-satunya bentuk lahan di mana fenomena kehidupan diwujudkan (Lee, 1990:6). Ketergantungan antara lingkungan hidup dengan lingkungan tidak hidup diungkapkan oleh Subroto (1989:19), yaitu kehidupan di bumi ini tidak dapat sebagai medium untuk proses hidup, energi untuk mewujudkan proses hidup, energi untuk menjalankan proses hidup dan nutrisia kimia yang menyusun subtansi hidup kelangsungan yang berkaitan dengan air. Lebih lanjut Subroto (1989:19) menegaskan, bahwa organisme yang hidup di air dan di darat memiliki ketergantungan yang sangat erat berupa air sebagai tempat terjadinya proses hidup. Dari uraian di atas dapat disimpulkan, bahwa air adalah kebutuhan mutlak yang diperlukan dalam kehidupan. 1.2 Air Bersih Bagi Manusia Kebutuhan air bersih untuk masing-masing manusia tergantung pada banyak sedikitnya aktivitas manusia selain itu juga tergantung pada kondisi sosial ekonomi dan tempat tinggal manusia tersebut. Linsley dan Franzini (1986:92) menjelaskan, bahwa penggunaan air berbeda antara satu kota dengan kota lainnya, tergantung pada cuaca, ciri-ciri masyarakat, masalah lingkungan hidup, penduduk, industrialisasi, dan faktor-faktor lainnya. Menurut Priyono (1990/1991:28) bahwa rata-rata perhari perkapita konsumsi air bervariasi, untuk ukuran Indonesia 90 liter sampai 140 liter, sedangkan di Amerika Serikat 130 liter sampai 2000 liter, sedangkan banyaknya air untuk keperluan primer tiap jiwa adalah: 1. Mandi 2 kali sehari 90 liter 2. Mencuci 25 liter

Upload: lamque

Post on 11-May-2018

221 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB I PENDAHULUAN 1 Gambaran Umum 1.1 Air …kuliah.ftsl.itb.ac.id/wp-content/uploads/2016/10/TPAM.pdfHal ini belum diperhitungkan juga kebutuhan air bersih bagi hotel, perkantoran

BAB I

PENDAHULUAN

1 Gambaran Umum

1.1 Air Sebagai Sumber Kehidupan

Adanya kehidupan di dunia diawali dalam air prasyarat bagi kelangsungan kehidupan

adalah air tersebut tersedia dalam bentuk cair. Air merupakan pembawa kehidupan dan

unsur-unsur protoplasma yang utama, satu-satunya bentuk lahan di mana fenomena

kehidupan diwujudkan (Lee, 1990:6).

Ketergantungan antara lingkungan hidup dengan lingkungan tidak hidup diungkapkan oleh

Subroto (1989:19), yaitu kehidupan di bumi ini tidak dapat sebagai medium untuk proses

hidup, energi untuk mewujudkan proses hidup, energi untuk menjalankan proses hidup dan

nutrisia kimia yang menyusun subtansi hidup kelangsungan yang berkaitan dengan air.

Lebih lanjut Subroto (1989:19) menegaskan, bahwa organisme yang hidup di air dan di

darat memiliki ketergantungan yang sangat erat berupa air sebagai tempat terjadinya proses

hidup. Dari uraian di atas dapat disimpulkan, bahwa air adalah kebutuhan mutlak yang

diperlukan dalam kehidupan.

1.2 Air Bersih Bagi Manusia

Kebutuhan air bersih untuk masing-masing manusia tergantung pada banyak sedikitnya

aktivitas manusia selain itu juga tergantung pada kondisi sosial ekonomi dan tempat

tinggal manusia tersebut. Linsley dan Franzini (1986:92) menjelaskan, bahwa penggunaan

air berbeda antara satu kota dengan kota lainnya, tergantung pada cuaca, ciri-ciri

masyarakat, masalah lingkungan hidup, penduduk, industrialisasi, dan faktor-faktor

lainnya.

Menurut Priyono (1990/1991:28) bahwa rata-rata perhari perkapita konsumsi air

bervariasi, untuk ukuran Indonesia 90 liter sampai 140 liter, sedangkan di Amerika Serikat

130 liter sampai 2000 liter, sedangkan banyaknya air untuk keperluan primer tiap jiwa

adalah:

1. Mandi 2 kali sehari 90 liter

2. Mencuci 25 liter

Page 2: BAB I PENDAHULUAN 1 Gambaran Umum 1.1 Air …kuliah.ftsl.itb.ac.id/wp-content/uploads/2016/10/TPAM.pdfHal ini belum diperhitungkan juga kebutuhan air bersih bagi hotel, perkantoran

2

3. Memasak dan minum 15 liter

4. Air pengelontor untuk WC 10 liter

Jumlah ð 140 liter

Sedangkan untuk kebutuhan yang lain (skunder) relatif masih banyak, yaitu

1. Air wudlu 5 kali @ 8 liter 40 liter

2. Membersihkan lantai 1-1,5 liter/m2

3. menyiram tanaman/halaman 0,5-1,0 liter/m2

4. Mencuci motor/mobil 100-150 liter/mobil

Banyaknya keperluan air perorang tiap hari untuk daerah pedesaan antara 60-80 liter,

sedangkan untuk daerah perkotaan dengan penduduk 50.000 jiwa adalah 80-120 liter, dan

jika jumlah penduduk lebih dari 50.000 banyaknya air yang dibutuhkan 120-200 liter.

Menurut Lee (1980:6), bahwa manusia membutuhkan pasokan air yang rutin, yaitu sekitar

1-2 liter/orang/hari untuk orang dewasa guna mempertahankan fungsi-fungsi yang normal,

dan untuk mengimbangi kehilangan air karena penguapan.

Pada umumnya kebutuhan banyaknya air tergantung pada faktor-faktor yang

mempengaruhi yaitu karakteristik penduduk, kepadatan penduduk, aktivitas dan letak suatu

daerah yang satu berbeda dengan daerah yang lain dan berbeda pula dalam hal kebutuhan

air bersih, hal ini karena adanya daerah permukiman dan daerah industri yang berarti

bahwa daerah dengan permukiman dan industri akan membutuhkan air lebih banyak dari

daerah pertanian dan perkebunan. Untuk mengetahui banyaknya air bersih yang

dibutuhkan oleh seluruh penduduk suatu daerah menurut Hadenberg (1952) dalam Taryana

(1992) dapat dihitung dengan mengalikan jumlah penduduk seluruh daerah itu dengan

kebutuhan air bersih rata-rata perkapita perhari.

1.3 Evaluasi Kebutuhan dan Penyediaan Air Bersih

Untuk memenuhi cukup tidaknya persediaan air dapat dilakukan dengan cara

membandingkan jumlah persediaan air bersih yang ada dengan kebutuhan air bersih. Hal

itu sangat penting mengingat laju pertumbuhan penduduk yang masih relatif besar. Faktor

lain yang perlu diperhatikan adalah kualitas air dari sumber air bagi kesehatan manusia.

Mengingat air merupakan kebutuhan yang sangat vital bagi manusia, sehingga apabila air

Page 3: BAB I PENDAHULUAN 1 Gambaran Umum 1.1 Air …kuliah.ftsl.itb.ac.id/wp-content/uploads/2016/10/TPAM.pdfHal ini belum diperhitungkan juga kebutuhan air bersih bagi hotel, perkantoran

3

itu tercemar, dikhawatirkan mengganggu kesehatan penduduk yang mengkonsumsi air

tersebut sehari-hari.

Evaluasi ini penting untuk mengetahui kualitas air tanah yang akan diteliti, apakah layak

dan dapat menyediakan kebutuhan air bersih masyarakat, sehingga segala sesuatu yang

menyangkut proyek penyediaan air bersih, tidak akan terjadi kesalahan prosedur kebijakan

diakhir kerja.

1.4 Penyediaan Air Bersih

Di beberapa negara berkembang , kondisi penyediaan air sangat tidak mutu, sehinga

pembicaraan tentang peralatan tentang hemat air tampak lucu. Bahkan dalam kondisi

demikian air yang terbuang masih banyak. Rumah-rumah orang kaya menggunakan

peralatan boros air, dan orang-orang miskin mencuci dibawah kran yang mengalir terus.

Kondisi yang demikian, peralatan hemat air akan bermanfaat karena yang kaya akan

menggunakan air lebih sedikit, sedangkan standart yang mereka inginkan tetap terjaga;

yang miskin akan bisa berbuat lebih banyak dengan persediaan yang terbatas ( Lee,

1997:15).

Ada 2 aspek yang mempengaruhi distribusi air bersih, yaitu faktor fisik dan non fisik.

Faktor fisik berupa iklim, geomorfolofi, angin, kelembaban udara dan lain-lain. Faktor non

fisik merupakan faktor yang disebabkan oleh perlakuanmanusia di dalamnya seperti

adanya kerusakan sumber-sumber air (lingkungan hancur jarena adanya desakan sosial

maupun budaya).

Penyediaan air bersih merupakan kebutuhan yang sangat penting bagi kehidupan umat

manusia, karena sangat menunjang kesehatan dan hal ini diharapkan pemerintah dalam

pembangunan nasional. Untuk penyediaan air bersih yang mampu dikonsumsi untuk

kebutuhan masyarakat biasanya meliput penyediaan sumber-sumber air, dan cra distribusi.

Menurut Linsley dan Franzini (1986:89), suatu sistem penyediaan air yang mampu

menyediakan air dapat diminum dalam jumlah yang cukup merupakan hal yang penting

bagi suatu kota yang modern.

Page 4: BAB I PENDAHULUAN 1 Gambaran Umum 1.1 Air …kuliah.ftsl.itb.ac.id/wp-content/uploads/2016/10/TPAM.pdfHal ini belum diperhitungkan juga kebutuhan air bersih bagi hotel, perkantoran

4

1.5 Sumberdaya Air dan Permasalahannya

Klasifikasi Sumberdaya Air

Menurut Sutikno (2001:12) Sumber daya air bila diklasifikasikan adalah sebagai berikut:

Tabel 1.1 Klasifikasi Sumberdaya Air

No. Dasar Kasifikasi Jenis Sumber Air

01. Keterdapatan/ketersediaan 1. Air hujan langsung

2. Air permukaan

a. Mata air

b. Air sungai

c. Air danau alamiah

d. Air situ alamiah

e. Air danau buatan

f. Air beku/salju

3. Air tanah

a. Aquifer tertekan

b. Aguifer air tanah semi tertekan

c. Aquifer air tanah tertekan

d. Air tanah dangkal < 40 m

e. Air tanah dalam 40 - 200 m

f. Air tanah sangat dalam > 200 m

02. Fungsi 1. Untuk kehidupan manusia

2. Untuk kehidupan flora fauna

3. Untuk media transportasi

Air dan Permasalahannya bagi Kehidupan

Bumi merupakan satu-satunya planet yang ditemukan berbagai jenis kehidupan, dari

kehidupan sederhana hingga kehidupan yang kompleks. Faktor pendukung kehidupan

tersebut disebabkan, karena dipermukaan bumi tersedia air. Dipermukaan bumi ± 70%

tertutup oleh perairan. Seandainya semua air diratakan dipermukaannya, maka akan

didapatkan air yang kedalamannya hingga 3000 meter. Perairan dipermukaan bumi terdiri

dari berbagai macam air, secara garis besar berupa air laut dan air tawar. Sekitar 98% air

Page 5: BAB I PENDAHULUAN 1 Gambaran Umum 1.1 Air …kuliah.ftsl.itb.ac.id/wp-content/uploads/2016/10/TPAM.pdfHal ini belum diperhitungkan juga kebutuhan air bersih bagi hotel, perkantoran

5

dipermukaan bumi merupakan air laut, dan 2% diantaranya berupa air tawar. Dari semua

air tawar 87% diantaranya membentuk es yang membeku di kutub. Selebihnya air di

bawah tanah, di dalam tanah, dan di udara sebagai uap air serta di tubuh makhluk hidup

(Syamsuri, 1997:96-97).

Air merupakan kebutuhan utama bagi setiap insan dipermukaan bumi baik manusia,

hewan, maupun tumbuh-tumbuhan. Setiap melakukan kegiatan makhluk itu tidak lepas

dari kebutuhan air, bahkan segala sesuatu yang hidup berasal dari air. Tubuh manusia itu

sendiri, lebih dari 70% tersusun dari air, sehingga ketergantungannya akan air sangat

tinggi. Untuk bisa menopang hidup, penduduk membutuhkan air yang cukup. Air

diperlukan untuk memenuhi kebutuhan pertanian, industri, maupun kebutuhan domestik,

termasuk air bersih. Hal ini berarti, bahwa pertambahan jumlah penduduk yang terus

menerus terjadi membutuhkan usaha yang sadar dan sengaja agar sumber daya air dapat

tersedia secara berkelanjutan.

Dewasa ini kebutuhan air minum untuk memenuhi aktivitas penduduk makin meningkat.

Peningkatan itu terjadi bukan hanya karena penduduk yang bertambah, tetapi juga karena

aktivitas yang membutuhkan air meningkat, seperti kawasan industri, perdagangan,

pendidikan, pariwisata, dan sebagainya. Menurut Syamsuri (1997:97) peningkatan

kebutuhan air mencapai 4-8% pertahun. Peningkatan tersebut perlu diantisipasi secara

baik agar tidak terjadi krisis air dimasa mendatang, seperti yang telah terjadi di beberapa

wilayah Indonesia. Minimnya air yang layak dikonsumsi, baik untuk konsumsi maupun

untuk kegiatan produksi pada prinsipnya disebabkan oleh keterbatasan air yang memiliki

kualitas baik. Untuk menghadapi meningkatnya kebutuhan air dan kompetisi penggunaaan

air yang semakin ketat maka diperlukan pengelolaan sumberdaya air yang memadai.

(Sutikno,1997:2).

Peningkatan kebutuhan atau demand terhadap air secara umum dapat dibagi menjadi 3

kelompok, yaitu: (1) Air untuk keperluan konsumsi domestik atau rumah tangga misalnya

untuk mandi, mencuci, memasak, dan minum. (2) Air untuk keperluan pengairan lahan

pertanian misalnya untuk irigasi, mengairi sawah Perikanan, dan usaha tani lainnya. (3) Air

untuk kegiatan industri misalnya untuk pembangkit listrik, proses produksi, transportasi,

dan kegitan yang lainnya. Diperkirakan kebutuhan rata-rata air bersih setiap individu

adalah sekitar 27 hingga 200 liter perhari. Kebutuhan dasar tersebut bisa berbeda-beda

Page 6: BAB I PENDAHULUAN 1 Gambaran Umum 1.1 Air …kuliah.ftsl.itb.ac.id/wp-content/uploads/2016/10/TPAM.pdfHal ini belum diperhitungkan juga kebutuhan air bersih bagi hotel, perkantoran

6

tergantung keadaan geografis dan karakteristik individu yang bersangkutan. Namun, secara

keseluruhan, baku minimum untuk memenuhi kebutuhan dasar minum, sanitasi, mandi,

dan memasak rata-rata sebanyak 50 liter per orang per hari (Gleick, 1996) dalam Wisana

(2001:34).

Hasil proyeksi penduduk dunia diperkirakan lebih dari 3,3 juta penduduk akan tinggal di

50 negara dengan ketersediaan air yang berada pada tingkat water stress atau water scarcity

pada tahun 2025. Jumlah itu akan terus meningkat hingga tahun 2050 dimana jumlah

negara yang berada pada tingkat ketersediaan air “water stress atau water scarcity” menjadi

54 negara dengan jumlah penduduk sebesar 4 juta jiwa (Renewable Resaurces Journal,

1999) dalam Prihastuti (2001:47)

Sebagai contoh kebutuhan air kota Jakarta dengan kapasitas produksi air bersih hanya

sekitar17.285 liter per detik pada tahun 1987, hanya mampu melayani sekitar 30-40%

penduduk. Hal ini belum diperhitungkan juga kebutuhan air bersih bagi hotel, perkantoran,

industri, rumah sakit, pertamanan, rumah-rumah ibadah, dan sebagainya, maka ancaman

akan devisit air betul-betul dirasakan

(Warta Demografi, 2001:10).

Air di bumi paling banyak digunakan adalah air tanah. Banyak segi positif yang diperoleh

dengan menggunakan air tanah, selain airnya relatif bersih, kemungkinan tercemar sangat

kecil dan suhunya relatif rendah. Sebagian besar penduduk Indonesia, baik di pedesaan

maupun di perkotaan menggunakan air minum dari air sumur atau air bawah tanah bahkan

di Amerika Serikat sebagai negara maju sekitar 50% penduduknya menggunakan air

bawah tanah sebagai air minum (Keller,1988) dalam Dida (1998:157-158). Tidak semua

air tanah layak untuk dikonsumsi manusia, masalah tentang air akan semakin kompleks

bila dihubungkan dengan kualitas yang dikonsumsi manusia terutama pengaruhnya

terhadap kesehatan.

Kualitas air dapat berubah karena adanya pencemaran, sebab semakin tinggi pencemar

maka kualitas air yang dimiliki semakin rendah. Pencemaran air tanah tidak hanya di

sebabkan oleh limbah industri dan limbah domestik tetapi juga disebabkan oleh kondisi

fisik daerah setempat. Kondisi fisik itu misalnya iklim, bentuk lahan, vegetasi, dan jenis

tanah. Bentuk lahan sebagai salah satu kondisi fisik, merupakan bentuk pada permukaan

Page 7: BAB I PENDAHULUAN 1 Gambaran Umum 1.1 Air …kuliah.ftsl.itb.ac.id/wp-content/uploads/2016/10/TPAM.pdfHal ini belum diperhitungkan juga kebutuhan air bersih bagi hotel, perkantoran

7

bumi sebagai hasil dari perubahan bentuk permukaan bumi oleh proses-proses

geomorfologi yaitu tenaga yang ditimbulkan oleh medium alami yang ada di atmosfer

(Dibyoso, 1993:3). Berbagai bentuk lahan yang tercakup dipermukaan bumi misalnya

cekungan, lembah, ngarai, pegunungan, dataran rendah, karst, dan bentuk lainnya.

2 Kondisi Lingkungan

2.1 Data Jumlah Penduduk tahun ke tahun

Berdasarkan data yang ada sampai saat ini berikut adalah data penduduk

Tabel 1.2 Jumlah Penduduk sampai tahun 2006

Tahun Jumlah Penduduk

1997 50350

1998 51200

1999 53300

2000 54920

2001 55950

2002 57320

2003 58910

2004 59370

2005 60010

2006 60990

2.2 Jenis Pemukiman Tahun 2006

Tabel 1.3 Jenis Pemukiman Tahun 2006

Jenis rumah persentase

Rumah permanen 70%

Rumah semi permanen 20%

Rumah non permanen 10%

Page 8: BAB I PENDAHULUAN 1 Gambaran Umum 1.1 Air …kuliah.ftsl.itb.ac.id/wp-content/uploads/2016/10/TPAM.pdfHal ini belum diperhitungkan juga kebutuhan air bersih bagi hotel, perkantoran

8

2.3 Tata guna lahan pada tahun 2006

Tabel 1.4 Tata Guna Lahan tahun 2006

Penggunaan lahan lokasi unit

perkantoran I 150 pegawai

II 250 pegawai

III 300 pegawai

Pertokoan/pasar I 1200m2

II 1400m2

Sekolah I 350 murid

II 500 murid

III 600 murid

Rumah sakit I 500 beds

Hotel I 250 beds

II 200 beds

Mesjid/sarana ibadah I 600 m2

II 200m2

Bus stasion I 300 bis/hari

2.4 Standar kebutuhan air

Tabel 1.5 Standar Kebutuhan Air

Jenis kebutuhan Standar kebutuhan

Sumber Rata-rata 2002-2011 2012-2021

A. Domestik

Rumah permanen

(l/o/hari) 100-200 100 200

PPSAB Jawa Barat,

1997

Rumah semi permanen

(l/o/h) 80-160 80 160 Jurnal TL 1992

Rumah non permanen

(l/o/h) 20-40 20 40

PPSAB Jawa Barat,

1997

Page 9: BAB I PENDAHULUAN 1 Gambaran Umum 1.1 Air …kuliah.ftsl.itb.ac.id/wp-content/uploads/2016/10/TPAM.pdfHal ini belum diperhitungkan juga kebutuhan air bersih bagi hotel, perkantoran

9

Standar Kebutuhan

B. Non domestik Rata-rata 2002-2011 2012-2021 Sumber

Perkantoran 40-80 40 80

Jurnal TL 1992,

PPSAB Jawa Barat

1997

Pertokoan/pasar(l/m^2/ha

ri) 1,2 1,2 1,7

Ditjen Cipta Karya,

Departemen

Pekerjaan Umum,

1995

sekolah(l/o/hari) 15-30 15 30

Ditjen Cipta Karya,

Departemen

Pekerjaan Umum,

1996

Rumah sakit(l/bed/hari) 200-400 200 400 Jurnal TL 1992

Hotel(l/bed/hari) 70-150 70 150

Ditjen Cipta Karya,

Departemen

Pekerjaan Umum,

1998

Masjid/sarana

ibadah(l/m^2/hari) 20 20 28 Jurnal TL 1992

stasiun Bis(l/bis/hari) 10-150 75 95

Ditjen Cipta Karya,

Departemen

Pekerjaan Umum,

2000

Page 10: BAB I PENDAHULUAN 1 Gambaran Umum 1.1 Air …kuliah.ftsl.itb.ac.id/wp-content/uploads/2016/10/TPAM.pdfHal ini belum diperhitungkan juga kebutuhan air bersih bagi hotel, perkantoran

10

2.5 Sistem Penyediaan Air Minum

Studi Kebutuhan

Air Minum

1. Proyeksi

Penduduk 10,

20 tahun

kedepan

2. Studi Kebutuhan Air minum untuk

setiap kegiatan dengan mempertimbangkan Pola kebiasaan masyarakat dan

kemungkinan perkembangan di masa

mendatang

3. Menentukan tahapan pelayanan air

bersih dengan mempertimbangkan keadaan

social ekonomi dan perkembangan kota dimasa mendatang

4. Proyeksi

kebutuhan air

bersih sampai akhir periode

perencanaan

5. Perkiraan fluktuasi

pemakaian air pada akhir

periode perencanaan

Perencanaan

Pipa Transmisi

Transmisi

Perencanaan Jaringan

Perpipaan dan Operasi

Sistem Distribusi Air

Page 11: BAB I PENDAHULUAN 1 Gambaran Umum 1.1 Air …kuliah.ftsl.itb.ac.id/wp-content/uploads/2016/10/TPAM.pdfHal ini belum diperhitungkan juga kebutuhan air bersih bagi hotel, perkantoran

11

BAB II

STUDI KEBUTUHAN AIR

1. Gambaran Umum

Sistem penyediaan air minum yang memadai secara kualitas, kuantitas dan

kontinuitas tidak hanya diperlukan untuk memenuhi kebutuhan sekarang saja, tapi juga

untuk masa yang akan datang. Untuk itu dalam perencanaan penyediaan air minum perlu

diketahui perkiraan jumlah penduduk pada masa yang akan datang sehingga dapat

diketahui kebutuhan air masyarakat nantinya. Biasanya dilakukan perhitungan proyeksi

pertumbuhan penduduk sampai 20 tahun mendatang, agar sistem penyediaan air minum

yang direncanakan dapat digunakan untuk waktu lama. Waktu 20 tahun juga disesuaikan

dengan daya tahan peralatan dan perlengkapan yang digunakan dalam sistem tersebut.

Penyediaan air minum berfungsi untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari yang

sangat luas, baik untuk keperluan aktivitas domestik, keperluan industri, juga keperluan

perkotaan Garis besar penggunaan air minum dalam aktivitas-aktivitas diatas antara lain :

Keperluan rumah tangga (domestic use) : mandi, minum, cuci, kakus, memasak dan

keperluan lain dalam rumah tangga

Industri : sebagai bahan pokok (antara lain industri makanan atau minuman) dan

sebagai bahan pembantu ( pendingin, pencucian, dan lain lain)

Untuk keperluan perkotaan :

o Membersihkan jalan, menyiram tanam-tanaman

o Saluran-saluran kota,dan lain lainl

o Persediaan air untuk pemadam kebakaran

o Keperluan sekolah-sekolah dan perkantoran

o Keperluan sosial budaya (masjid,langgar,rumah sakit)

o Aktivitas komersil (rumah makan,hotel,pasar)

o Keperluan pelabuhan : dalam area pelabuhan sendiri, suplai untuk kapal-

kapal yang memerlukan air

o Keperluan rekreasi

Dalam studi kebutuhan air, faktor yang penting dalam penentuan kebutuhan air

adalah:

Page 12: BAB I PENDAHULUAN 1 Gambaran Umum 1.1 Air …kuliah.ftsl.itb.ac.id/wp-content/uploads/2016/10/TPAM.pdfHal ini belum diperhitungkan juga kebutuhan air bersih bagi hotel, perkantoran

12

Jumlah pemakai

Tingkat pelayanan di daerah perencanaan dan pelayanan terhadap sarana dan

prasarana daerah yang ada

Nilai kehilangan air

Pendistribusian air minum suatu daerah perencanaan

Fluktuasi pemakaian air

Tingkat kehidupan dan aktivitas penduduk

Untuk keperluan di atas diperlukan perhitungan-perhitungan :

Proyeksi penduduk

Periode Perencanaan

Standar kebutuhan air domestik dan non domestik

Perencanaan pengembangan tata guna lahan dan pelayanan PAM

Kebutuhan air

2. Teori Dasar

Proyeksi penduduk diperlukan untuk memperkirakan jumlah penduduk kota pada akhir

perencanaan secara lebih akurat. Proyeksi penduduk dianalisa sesuai dengan pola

pertumbuhan penduduk alami. Hasil proyeksi penduduk ini akan digunakan untuk

memperkirakan kebutuhan air sampai dengan periode desain yang direncanakan.

Dalam memperkirakan jumlah penduduk pada masa yang akan datang, dapat

dilakukan perhitungan dengan berbagai metoda proyeksi.

Proyeksi penduduk adalah perkiraaan penduduk yang akan ada pada masa yang

akan datang berdasarkan data-data dari tahun-tahun awal perencanaan.

Menghitung proyeksi penduduk bertujuan untuk memperkirakan jumlah penduduk

di masa yang akan datang sehingga dapat di ketahui berapa kebutuhan air dengan

membandingkan debit kebutuhan per hari pada data sekarang dengan perkiraan penduduk

pada masa yang akan datang..

Metode yang dapat digunakan untuk menentukan jumlah penduduk di masa yang

akan datang antara lain dengan:

1. Proyeksi least square

2. Proyeksi aritmatik

Page 13: BAB I PENDAHULUAN 1 Gambaran Umum 1.1 Air …kuliah.ftsl.itb.ac.id/wp-content/uploads/2016/10/TPAM.pdfHal ini belum diperhitungkan juga kebutuhan air bersih bagi hotel, perkantoran

13

3. Proyeksi geometric

4. Proyeksi dengan regresi linier

5. Proyeksi dengan regresi logaritmik

6. Proyeksi dengan regresi exponensial

7. Proyeksi dengan regresi power

Pada tugas ini untuk mempermudah pengerjaan hanya dilakukan proyeksi least square,

geometric, dan aritmatik. Untuk menentukan metode yang dipilih maka harus

dilakukan pembandingan antara satu metode dengan metode yang lain sehingga hasil

yang kita dapatkan masuk akal.

Beberapa hal yang harus diperhatikan antara lain:

1. Besarnya R2 dari masing-masing metode. Semakin R

2 mendekati 1 maka metode

tersebut yang dipilih.

2. Besarnya simpangan baku dari masing-masing metode. Semakin besar nilai

simpangan baku dari suatu metode maka semaikin tidak teratur data yang didapat,

sehingga harus dihindari metode yang memiliki nilai simpangan baku besar.

3. Jumlah penduduk yang masuk akal selama waktu perencanaan dengan

memperhitungkan perkiraan perkembangan teknologi dan modernisasi yang dapat

merubah perilaku masyarakat, sehingga kemungkinan terjadi pertumbuhan

penduduk yang menyimpang dari keadaan sekarang.

Kegunaan dari penentuan R2 dan simpangan baku (SD) adalah:

1. R2 (koefisien korelasi)

Digunakan untuk menentukan bagaimana hubungan antara jumlah penduduk

dengan tahun dari data yang telah didapatkan.

Kriteria koefisien korelasi adalah sebagai berikut

I.-1< R2 < 0

Koefisien korelasi kuat, tetapi bernilai negatif, hal ini berarti metode yang dipakai

tidak dapat digunakan sebagai dasar penentuan jumlah penduduk.

II, R2=0

Korelasi antara tahun dan perkembangan penduduk dikatakan lemah atau tidak

mempunyai hubungan sama sekali.

Page 14: BAB I PENDAHULUAN 1 Gambaran Umum 1.1 Air …kuliah.ftsl.itb.ac.id/wp-content/uploads/2016/10/TPAM.pdfHal ini belum diperhitungkan juga kebutuhan air bersih bagi hotel, perkantoran

14

III. 0< R2<1

Korelasi antara tahun dan perkembangan penduduk dikatakan positif dan

mempunyai hubungan.

IV. R2=1

Korelasi yang diharapkan, karena R2=1 berarti hubungan hubungan pertumbuhan

penduduk dengan tahun terdapat hubungan yang positif dan penyimpangan tidak

terlalu jauh.

2. Simpangan baku / standar deviasi

Standar deviasi mengandung pengertian nilai sebaran Y terhadap garis regresinya.

Semakin tinggi nilai standar derviasi maka semakin tersebar nilai Y terhadap garis

regresinya, sehingga persamaan yang dihasilkan kurang konsisten. Nilai standar

deviasi yang kecil menunjukkan nilai y yang tersebar tidak terlalu jauh dari garis

regresinya sehingga persamaan yang didapat lebih konsisten.

Periode perencanaan

Periode perencanaan adalah pembagian tahun dalam periode perencanaan sistem distribusi

dan transmisi air yang akan kita buat. Periode perencanaan memperhatikan beberapa

faktor-faktor seperti:

1. Perkembangan penduduk yang terlihat dari hasil proyeksi penduduk.

2. Kemungkinan pengembangan wilayah di masa yang akan datang.

3. Kemungkinan modernisasi yang dapat mempengaruhi standar kebutuhan air

masyarakat akibat perubahan pola tingkah laku masyarakat.

Tujuan dibuat tahapan-tahapan perencanaan ini adalah untuk mengantisipasi kebutuhan air

yang mungkin akan mengalami peningkatan ataupun pengurangan di masa yang akan

datang, sehingga sistem yang dirancang dapat digunakan lebih lama.

Untuk menentukan besarnya debit yang diperlukan maka harus dihitung debit maksimum

(Q maks / Q peak ) pemakain perhari dan debit penggunaan maksimum per jam.

Penentuan debit maksimum hari dihitung dengan rumus:

Page 15: BAB I PENDAHULUAN 1 Gambaran Umum 1.1 Air …kuliah.ftsl.itb.ac.id/wp-content/uploads/2016/10/TPAM.pdfHal ini belum diperhitungkan juga kebutuhan air bersih bagi hotel, perkantoran

15

Q maks hari= Q rata-rata x Faktor maksimum hari

Q maks jam= Q rata-rata x Faktor maksimum jam

Faktor maksimum per hari menentukan debit hari maksimum. Debit hari maksimum adalah

debit air pada satu hari selama satu tahun dimana pada hari tersebut debit air yang

digunakan paling tinggi. Debit hari maksimum menentukan dimensi instalasi dan dimensi

pipa transmisi. Faktor maksimum hari menurut Prof. Mertonegoro adalah berkisar antara

1-1,25. Sedangkan menurut Nihon Studio Konsultan, faktor maksimum hari berkisar antara

1,1-1,26

Faktor maksimum jam menentukan debit jam maksimum. Debit jam maksimum adalah

debit air yang digunakan pada satu jam dalam satu hari, dimana pada jam tersebut debit air

yang digunakan paling tinggi pada hari tersebut. Debit ini menentukan dimensi pipa

distribusi. Faktor jam maksimum menurut Prof. Mertonegoro adalah berkisar 1-2,5.

Sedangkan menurut Nihon Studio Consultan, Faktor maksimum berkisar antara 1,2-2,4.

Makin besar populasi, maka makin beragam akticitasnya, sehingga faktor puncak menjadi

kecil. Debit puncak biasanya terjadi karena adanya pemakaian air yang bersamaan.

3 Proyeksi Jumlah Penduduk

Hasil perhitungan proyeksi

3.1 Metode Least Square

Rumus umum: Pn = a + b (Tn-To)

Tabel 2.1.1 Proyeksi Least Square

tabel least square (data harus ganjil)

no. Tahun P U U*P U^2 Pn

1 1998 51200 -4 -204800 16 52142,22

2 1999 53300 -3 -159900 9 53328,06

3 2000 54920 -2 -109840 4 54513,89

4 2001 55950 -1 -55950 1 55699,72

5 2002 57320 0 0 0 56885,56

6 2003 58910 1 58910 1 58071,39

7 2004 59370 2 118740 4 59257,22

8 2005 60010 3 180030 9 60443,06

Page 16: BAB I PENDAHULUAN 1 Gambaran Umum 1.1 Air …kuliah.ftsl.itb.ac.id/wp-content/uploads/2016/10/TPAM.pdfHal ini belum diperhitungkan juga kebutuhan air bersih bagi hotel, perkantoran

16

9 2006 60990 4 243960 16 61628,89

jumlah 511970 0 71150 60

a= 56885,56

b= 1185,833

Jadi persamaan umum proyeksi penduduk : Pn = 56885,56 +1185,833 (Tn-To)

Rumus STD = (((Pn-P)^2 – (((Pn-P)^2)/n )/n )^0,5

Rumus R2 = ((Pn-Pr)^2 - (Pn-P)^2) / (Pn-Pr)^2

Tabel 2.1.2 Satndar Deviasi dan Koefisien Korelasi Least Square

Mencari STD dan R^2

Tahun P Pn (Pn-Pr)^2 (Pn-P)^2

1 1998 51200 52142,22 22499211 887782,7

2 1999 53300 53328,06 12655806 787,1142

3 2000 54920 54513,89 5624803 164926,2 R^2 = 0,968988

4 2001 55950 55699,72 1406201 62638,97 STD = 508,3579

5 2002 57320 56885,56 0 188742

6 2003 58910 58071,39 1406201 703268,6

7 2004 59370 59257,22 5624803 12718,83

8 2005 60010 60443,06 12655806 187537,1

9 2006 60990 61628,89 22499211 408179

jumlah 511970 511970 84372042 2616581

Pr = 56885,56

Keterangan: P : jumlah penduduk tahun ke-n berdasarkan data

Pn : jumlah penduduk tahun ke-n berdasarkan proyeksi

Pr : rata-rata jumlah penduduk

n : jumlah data

Page 17: BAB I PENDAHULUAN 1 Gambaran Umum 1.1 Air …kuliah.ftsl.itb.ac.id/wp-content/uploads/2016/10/TPAM.pdfHal ini belum diperhitungkan juga kebutuhan air bersih bagi hotel, perkantoran

17

Tn : Tahun ke-n proyeksi

To : Tahun saat U=0

3.2 Metode Aritmatika

Rumus umum: Pn = Po + q (Tn - Tx)

Po = data jumlah penduduk tahun terakhir

q = (jumlah penduduk awal data-jumlah penduduk akhir data) /

jumlah data

Tabel 2.2.1 Proyeksi Aritmatika

No. Tahun P Pn

1 1997 50350 51414

2 1998 51200 52478

3 1999 53300 53542

4 2000 54920 54606

5 2001 55950 55670

6 2002 57320 56734

7 2003 58910 57798

8 2004 59370 58862

9 2005 60010 59926

10 2006 60990 60990

Po = 60990

q = 1064

Jadi persamaan umum proyeksi penduduk : Pn = 60990 +1064 (Tn-Tx)

Rumus STD = (((Pn-P)^2 – (((Pn-P)^2)/n )/n )^0,5

Rumus R2 = ((Pn-Pr)^2 - (Pn-P)^2) / (Pn-Pr)^2

Tabel 2.2.2 Tabel STD dan R^2 Aritmatika

Tahun P Pn (Pn-Pr)^2 (Pn-P)^2

Page 18: BAB I PENDAHULUAN 1 Gambaran Umum 1.1 Air …kuliah.ftsl.itb.ac.id/wp-content/uploads/2016/10/TPAM.pdfHal ini belum diperhitungkan juga kebutuhan air bersih bagi hotel, perkantoran

18

1 1997 50350 51414 23213124 1132096

2 1998 51200 52478 14092516 1633284

3 1999 53300 53542 7236100 58564 R^2 = 0,948119

4 2000 54920 54606 2643876 98596 STD = 660,409

5 2001 55950 55670 315844 78400

6 2002 57320 56734 252004 343396

7 2003 58910 57798 2452356 1236544

8 2004 59370 58862 6916900 258064

9 2005 60010 59926 13645636 7056

10 2006 60990 60990 22638564 0

jumlah 562320 562020 93406920 4846000

Pr = 56232

Keterangan tambahan : Tx : tahun terakhir data

3.3 Metode Geometri

Rumus umum: Pn = Pt * ((1 + r)^(Tn-Tx))

Pt = jumlah penduduk data terakhir

r = ((jumlah penduduk data terakhir/jumlah penduduk data

awal)^0,1)-1

Tabel 2.3.1 Proyeksi Geometri

no. Tahun P Pn

1 1997 50350 51324,58

2 1998 51200 52318,02

3 1999 53300 53330,69

4 2000 54920 54362,97

5 2001 55950 55415,22

6 2002 57320 56487,84

7 2003 58910 57581,22

8 2004 59370 58695,77

9 2005 60010 59831,89

10 2006 60990 60990

Page 19: BAB I PENDAHULUAN 1 Gambaran Umum 1.1 Air …kuliah.ftsl.itb.ac.id/wp-content/uploads/2016/10/TPAM.pdfHal ini belum diperhitungkan juga kebutuhan air bersih bagi hotel, perkantoran

19

Pt = 60990

r = 0,019356

Persamaan umum proyeksi penduduk : Pn = 60990* ((1 + 0,019356)^(Tn-Tx))

Rumus STD = (((Pn-P)^2 – (((Pn-P)^2)/n )/n )^0,5

Rumus R2 = ((Pn-Pr)^2 - (Pn-P)^2) / (Pn-Pr)^2

Tabel 2.3.2 Tabel STD dan R^2 Geometri

Tahun P Pn (Pn-Pr)^2 (Pn-P)^2

1 1997 50350 51324,58 24082787 949803,1

2 1998 51200 52318,02 15319233 1249971

3 1999 53300 53330,69 8417585,6 942,0249 R^2 = 0,939901

4 2000 54920 54362,97 3493290,5 310287,6 STD = 718,8392

5 2001 55950 55415,22 667131,16 285990,7

6 2002 57320 56487,84 65454,213 692489,9

7 2003 58910 57581,22 1820403 1765648

8 2004 59370 58695,77 6070160,9 454586,6

9 2005 60010 59831,89 12959204 31723,38

10 2006 60990 60990 22638564 0

jumlah 562320 560338,2 95533813 5741442

Pr = 56232

3.4 Proyeksi Terpilih

Setelah Rekapitulasi didapatkan data proyeksi sebagai berikut :

Page 20: BAB I PENDAHULUAN 1 Gambaran Umum 1.1 Air …kuliah.ftsl.itb.ac.id/wp-content/uploads/2016/10/TPAM.pdfHal ini belum diperhitungkan juga kebutuhan air bersih bagi hotel, perkantoran

20

Tabel 2.4 Rekapitulasi Koefisien Korelasi dan Standar Deviasi Tiap Metode Proyeksi

Proyeksi Penduduk

Tahun Jumlah Penduduk Kenaikan Penduduk least square arithmatik geometrik

1997 50350 0 50350 51414 51324,58

1998 51200 850 52142,22 52478 52318,02

1999 53300 2100 53328,06 53542 53330,69

2000 54920

1620 54513.89 54606 54362.97

2001 55950 1030 55699,72 55670 55415,22

2002 57320 1370 56885,56 56734 56487,84

2003 58910 1590 58071,39 57798 57581,22

2004 59370 460 59257,22 58862 58695,77

2005 60010 640 60443,06 59926 59831,89

2006 60990 980 61628,89 60990 60990

rata-rata 56232 1182,222

R^2 0,968988 0,948119 0,939901

STD 508,3579 660,409 718,8392

Nilai R2 yang paling mendekati 1 dan STD yang paling kecil yaitu Metode Least Square.

Berdasar pada hasil perhitungan matematis dan analisis grafik diperoleh suatu

metode proyeksi penduduk yang paling tepat yaitu Metode Least Square

Menurut metode proyeksi penduduk regresi linear, berikut ini tabel proyeksi jumlah

penduduk sampai 20 tahun mendatang.

Tabel 2.5 Proyeksi Penduduk Terpilih

Tahun

Jumlah Penduduk

(data)

Jumlah Penduduk

(proyeksi)

1997 50350 50956.38889

1998 51200 52142.22222

1999 53300 53328.05556

2000 54920 54513.88889

2001 55950 55699.72222

2002 57320 56885.55556

2003 58910 58071.38889

Page 21: BAB I PENDAHULUAN 1 Gambaran Umum 1.1 Air …kuliah.ftsl.itb.ac.id/wp-content/uploads/2016/10/TPAM.pdfHal ini belum diperhitungkan juga kebutuhan air bersih bagi hotel, perkantoran

21

Tahun

Jumlah Penduduk

(data)

Jumlah Penduduk

(proyeksi)

2004 59370 59257.22222

2005 60010 60443.05556

2006 60990 61628.88889

2007 62814.72222

2008 64000.55556

2009 65186.38889

2010 66372.22222

2011 67558.05556

2012 68743.88889

2013 69929.72222

2014 71115.55556

2015 72301.38889

2016 73487.22222

2017 74673.05556

2018 75858.88889

2019 77044.72222

2020 78230.55556

2021 79416.38889

2022 80602.22222

2023 81788.05556

2024 82973.88889

2025 84159.72222

2026 85345.55556

Berikut adalah grafik proyeksinya :

Grafik 2.1 Proyeksi Penduduk metode Least Square

Tabel Proyeksi Penduduk metoda Least Square

0

10000

20000

30000

40000

50000

60000

70000

80000

90000

100000

1998

2000

2002

2004

2006

2008

2010

2012

2014

2016

2018

2020

2022

2024

2026

Tahun

Ju

mla

h P

en

du

du

k

Proyeksi

Data Penduduk

Page 22: BAB I PENDAHULUAN 1 Gambaran Umum 1.1 Air …kuliah.ftsl.itb.ac.id/wp-content/uploads/2016/10/TPAM.pdfHal ini belum diperhitungkan juga kebutuhan air bersih bagi hotel, perkantoran

22

4 Studi Kebutuhan Air Minum Tiap kegiatan

4.1 Jenis Daerah Pelayanan

Kebutuhan air minum di wilayah perencanaan tergantung pada kondisi daerah

pelayanan yang jadi tujuan perencanaan. Daerah pelayanan yang ditentukan dalam

perencanaan ini diasumsikan dari Tugas Akhir M.Reza Aryanto TA 628/162/6 ARY 2006

yaitu wilayah Kecamatan Purwasari Kabupaten Karawang dengan pertimbangan:

Daerah yang kekurangan air bersih

Daerah dengan kepadatan penduduk tinggi

Aspek teknis seperti topografi yang menentukan proses distribusi

Aspek ekonomi

Daerah dengan kepadatan penduduk rendah dan komunitas rendah tidak akan memperoleh

pelayanan karena pertimbangan ekonomis

Saat ini jumlah penduduk yang terlayani sekitar 39% dari total penduduk pada

tahun 2004 adalah 45.996 jiwa dan luas penduduk 213.188 km2 menghasilkan kepadatan

penduduk 215 jiwa per km2. Tingkat pertumbuhan penduduk adalah 1,18%. Sedangkan

untuk tugas ini maka data sedikit diasumsikan seperti tabel proyeksi jumlah penduduk.

4.2 Tahapan Pelayanan

Prediksi kebutuhan air minum dilakukan untuk 20 tahun ke depan. Hal ini

dilakukan untuk alasan ketepatan prediksi. Setelah 20 tahun perkembangan penduduk

diperkirakan melenceng dari proyeksi Perencanaan pembangunan sistem distribusi

dilakukan dengan periode desain 20 tahun dibagi dalam 2 tahapan. Dasar pertimbangannya

antara lain :

Pertumbuhan penduduk di daerah pelayanan. Semakin tinggi jumlah penduduk,

jumlah kebutuhan akan meningkat. Pentahapan periode perencanaan harus lebih

pendek agar perbedaan kapasitas pengolahan antar pentahapan tidak terlalu besar

Kemampuan social ekonomi penduduk, kebutuhan air cepat maka tingkat

pentahapan harus lebih pendek. Tingkat social ekonomi meningkat,maka

kemampuan membayar biaya investasi juga meningkat

Page 23: BAB I PENDAHULUAN 1 Gambaran Umum 1.1 Air …kuliah.ftsl.itb.ac.id/wp-content/uploads/2016/10/TPAM.pdfHal ini belum diperhitungkan juga kebutuhan air bersih bagi hotel, perkantoran

23

Kecepatan pertumbuhan sarana perkotaan, komersil, dan industri

Kekuatan konstruksi, instalasi, dan perlengkapan

Ketersediaan dana dan kemungkinan pengembalian dana yang ditanamkan dalam

rancangan.

Perencanaan tahapan penyediaan air minum megacu pada kemungkinan

perkembangan kota dan kemampuan masyarakat dalam membayar. Tahapan pelayanan

dilakukan dalam 2 tahap tiap 10 tahun yaitu tahap I dari tahun 2007 s.d. 2016 dan tahap II

dari tahun 2017-2026. Berikut perkembangan pelayanan Penyediaan Air Minum yang

diharapkan:

Tabel 2.6 Tahapan Pelayanan

Tahap I

(2016)

Tahap II

(2026)

Sambungan Rumah 40% 70%

Hidran Umum 20% 50%

Non Domestik 100% 100%

sumber : Tugas Akhir M.Reza Aryanto TA 628/162/6 ARY 2006

Sambungan rumah yang dimaksud adalah untuk rumah permanen dengan tingkat

ekonomi pelanggan menengah ke atas. Hidran umum di gunakan oleh masyarakat

golongan ekonomi menengah ke bawah sehingga termasuk sambungan rumah semi

permanen dan non permanen. Sektor non domestik yang dimaksud melingkupi sarana

perkotaan.

4.3 Proyeksi Kebutuhan Air

Untuk memproyeksikan air diperlukan data-data mengenai kebutuhan standar air

minum berbagai sektor pelayanan. Selain itu untuk memenuhi kebutuhan di masa yang

akan datang maka diperlukan juga proyeksi kebutuhan air minumnya. Untuk

menghitung proyeksi kebutuhan air domestik secara total maka diperlukan data

mengenai proyeksi kebutuhan air minum per orang dan proyeksi jumlah penduduk

dengan perhitungan :

Kebutuhan Air Domestik

Kebutuhan air total = Kebutuhan air per orang * Jumlah Penduduk

Page 24: BAB I PENDAHULUAN 1 Gambaran Umum 1.1 Air …kuliah.ftsl.itb.ac.id/wp-content/uploads/2016/10/TPAM.pdfHal ini belum diperhitungkan juga kebutuhan air bersih bagi hotel, perkantoran

24

Data penduduk dari proyeksi penduduk

Tabel 2.7 Tahapan Pelayanan

Tahun data proyeksi

2006 60990 61628,89

2016 - 73487,22

2026 - 85345,56

Domestik (liter/orang/hari) 2006 2016 2026

Rumah permanen 100 120.49024 139.93278

Rumah semi permanen 25 30.122561 34.983194

Rumah non permanen 25 30.122561 34.983194

Proyeksi Penduduk 60990 73487 85345

Persentase Pemukiman

penduduk/jenis rumah

2006 2016 2026

70.00% 42693 51441 59742

20.00% 12198 14697 17069

10.00% 6099 7349 8534

Kebutuhan Air Total

Domestik (liter/hari) 2006 2016 2026

Rumah permanen 4269300 6198127 8359794

Rumah semi permanen 304950 442723 597128

Rumah non permanen 152475 221362 298564

sumber data kebutuhan air/orang tahun 2006: Tugas Akhir M.Reza Aryanto TA 628/162/6

ARY 2006

Kebutuhan air minum pada tahun 2042 dan 2026 dianggap mengikuti peningkatan

jumlah penduduk. Persentase pemukiman didapat dari asisten. Dari data kebutuhan air,

jumlah penduduk per jenis rumah maka didapat kebutuhan totalk domestik.

Tabel 2.8 Pelayanan Pasir bulan Desember

Penggunaan

lahan lokasi unit

tiap unit

(L/orang/hari)

Total

(L/hari)

perkantoran I 150 60 9000

II 250 60 15000

III 300 60 18000

Page 25: BAB I PENDAHULUAN 1 Gambaran Umum 1.1 Air …kuliah.ftsl.itb.ac.id/wp-content/uploads/2016/10/TPAM.pdfHal ini belum diperhitungkan juga kebutuhan air bersih bagi hotel, perkantoran

25

Pertokoan/pasar I 1200 1.2 1440

II 1400 1.2 1680

Sekolah I 350 25 8750

II 500 25 12500

III 600 25 15000

Rumah sakit I 500 300 150000

Hotel I 250 100 25000

II 200 100 20000

Mesjid/sarana

ibadah I 600 20 12000

II 200 20 4000

Bus stasion I 300 100 30000

Tabel 2.9 Rekapitulasi Proyeksi Kebutuhan Air Minum per 10 tahun

Domestik (liter/hari) 2006 2016 2026

Rumah permanen 4269300 6198127 8359794

Rumah semi permanen 304950 442723 597128

Rumah non permanen 152475 221362 298564

Total domestik 4726725 6862212 9255486

Non Domestik (liter/hari)

Penggunaan lahan lokasi 2006 2016 2026

perkantoran I 9000 9000 9000

II 15000 15000 15000

III 18000 18000 18000

Pertokoan/pasar I 1440 1440 1440

II 1680 1680 1680

Sekolah I 8750 8750 8750

II 12500 12500 12500

III 15000 15000 15000

Rumah sakit I 150000 150000 150000

Hotel I 25000 25000 25000

II 20000 20000 20000

Mesjid/sarana ibadah I 12000 12000 12000

II 4000 4000 4000

Bus stasion I 30000 30000 30000

Total non domestik 322370 322370 322370

Perkotaan (liter/hari) 2006 2016 2026

Hidran Kebakaran 268881 312268

Tata Kota 134440 156134

total perkotaan 403321 468401

Kehilangan Air 2744885 3702194

Tahun 2006 2016 2026

Page 26: BAB I PENDAHULUAN 1 Gambaran Umum 1.1 Air …kuliah.ftsl.itb.ac.id/wp-content/uploads/2016/10/TPAM.pdfHal ini belum diperhitungkan juga kebutuhan air bersih bagi hotel, perkantoran

26

Total Debit Kebutuhan(liter/hari) 5049095 10332787 13748452

Total debit di atas menyatakan kebutuhan masyarakat akan air minum.

4.4 Perencanaan PAM

Pelayanan PAM kepada seluruh unit masyarakat adalah tujuan akhir dari PAM. Akan

tetapi dengan mengingat berbagai aspek hal ini tidak mungkin dilakukan. Misalnya

jika diprediksi tidak akan ada pertumbuhan ekonomi dan sarana suatu wilayah,

seandainya seluruh kebutuhan air minum terpenuhi maka ada sektor masyarakat yang

tidak membayar rekening PAM terutama masyarakat golongan ekonomi bawah. Aspek

ekonomi paling diperhatikan karena aspek inilah yang membiayai operasional PDAM.

Perencanaan Penyediaan Air Minum memerlukan data persentase peningkatan

pelayanan dan proyeksi kebutuhan air. Dengan memperhatikan perencanaan tahapan

pelayanan pada tahap I dan II maka dapat dibuat rekapitulasi perhitungan perencanaan

Penyediaan Air Minum, dengan perhitungan:

Tabel 2.10 Rekapitulasi Proyeksi Persentase pelayanan

Tahap I (2016) Tahap II (2026)

Sambungan Rumah 40.00% 70.00%

Hidran Umum 20.00% 50.00%

Non Domestik 100.00% 100.00%

Kehilangan air merupakan faktor yang harus diperhitungkan dengan asumsi 40% dari

total kebutuhan air domestik dan diharapkan tidak berubah seiring waktu. Kehilangan air

yang terjadi sekitar 40% dari penyediaan air yang diberikan. Hal ini dikarenakan 2 hal :

o Teknis

1. Kebocoran pipa

2. Penyumbatan

3. kebocoran sambungan

o Non Teknis

Perilaku yang tidak bertanggung jawab dari pengguna air. Baik melalui

penyadapan, atau tidak membayar retribusi.

Tabel 2.11 Rekapitulasi Perencanaan PAM per 10 tahun

Domestik (liter/hari) 2016 2026

Rumah permanen 2479251 5851856

Rumah semi permanen 88545 298564

Perencanaan PAM = Kebutuhan air minum * Persentase Pelayanan

Page 27: BAB I PENDAHULUAN 1 Gambaran Umum 1.1 Air …kuliah.ftsl.itb.ac.id/wp-content/uploads/2016/10/TPAM.pdfHal ini belum diperhitungkan juga kebutuhan air bersih bagi hotel, perkantoran

27

Rumah non permanen 44272 149282

total domestik 2612068 6299702

Non Domestik (liter/hari)

Penggunaan lahan lokasi 2016 2026

perkantoran I 9000 9000

II 15000 15000

III 18000 18000

Pertokoan/pasar I 1440 1440

II 1680 1680

Sekolah I 8750 8750

II 12500 12500

III 15000 15000

Rumah sakit I 150000 150000

Hotel I 25000 25000

II 20000 20000

Mesjid/sarana ibadah I 12000 12000

II 4000 4000

Bus stasion I 30000 30000

total non domestik 322370 322370

Perkotaan (liter/hari) 2016 2026

Hidran Kebakaran 268881 312268

Tata Kota 134440 156134

total perkotaan 403321 468401

Kehilangan Air 2744885 3702194

tahun 2016 2026

Total Debit Rencana(liter/hari) 6082643 10792668

Jadi untuk tahun 2016 dibutuhkan air sebanyak 6082643 liter/hari dan tahun 2026

meningkat menjadi 10792668 liter/hari. Itulah sebabnya perlu di cari sumber air baku

yang bisa memenuhi kebutuhan daerah. Data yang diperlukan untuk membuat fluktuasi

adalah perencanaan tahun 2026 yaitu debit yang akan dipenuhi 10792668 liter/hari atau

449694.5 liter/jam atau 0.12 m3/s

4.5 Fluktuasi Kebutuhan Air

Jumlah pemakaian air tiap waktu dari suatu wilayah bisa berbeda-beda. Jika

dibuat grafik pemakaian air maka akan tampak loncatan kurva pada saat-saat tertentu.

Artinya ada perbedaan pemakaian air yang cukup besar pada saat tersebut. Hal ini terjadi

karena aktivitas konsumen yang berubah-ubah. Ada saat di mana sebagian besar

Page 28: BAB I PENDAHULUAN 1 Gambaran Umum 1.1 Air …kuliah.ftsl.itb.ac.id/wp-content/uploads/2016/10/TPAM.pdfHal ini belum diperhitungkan juga kebutuhan air bersih bagi hotel, perkantoran

28

konsumen sedang menggunakan air. Perbedaan pemakaian air ini disebut fluktuasi

kebutuhan air. Fluktuasi disebabkan oleh 2 hal:

1. Pemakaian Hari Maksimum

Artinya adalah pemakaian air terbanyak selama setahun. Data fluktuasi ini hanya

di dapat jika memiliki data pemakaian air selama setahun tiap hari (365 data).

Acuan utama dalam membuat Pemakaian Hari Maksismum adalah debit.

Perbandingan debit pemakaian hari maksimum dengan debit rata-rata akan

menghasilkan factor maksimum (fm)

2. Pemakaian Jam Puncak

Pemakaian jam puncak menunjukkan besarnya pengaliran maksumum pada saat

jam puncak. Dengan mengetahui nilai pemakaian jam maksimum maka

pengoperasian system distribusi diharap dapat memenuhi kebutuhan tersebut.

Perbandingan antara debit pemakaian jam maksimum dengan debit rata-rata akan

menghasilkan faktor puncak (fp).

Nilai fm dan fp yang ditetapkan oleh Dep.Kimpraswil adalah 1,1 dan 1,5.

Maka berdasarkan data Perencanaan PAM dapat dibuat tabel fluktuasi PAM

Qm = Perencanaan PAM * 1,1

Qp = Perencanaan PAM * 1,5

(* Faktor maksimum hari dan jam diambil dari literatur, dianggap kota memiliki fluktuasi

debit yang sangat tinggi )

Proyeksi kebutuhan air “ Q maks / Q peak “ “ Jam “( x ) :

X = 2006

Q maks ( Q peak ) jam = Q rata-rata x Faktor maksimum jam

= Qrata-rata tahun (x) x 1.5

Proyeksi kebutuhan air “ Qmaks / Q peak “ “ Hari “ ( x ) :

Tahun 2006

Q maks ( Q peak ) hari = Q rata-rata x Faktor maksimum hari

= Qrata-rata tahun (x) x 1.1

Page 29: BAB I PENDAHULUAN 1 Gambaran Umum 1.1 Air …kuliah.ftsl.itb.ac.id/wp-content/uploads/2016/10/TPAM.pdfHal ini belum diperhitungkan juga kebutuhan air bersih bagi hotel, perkantoran

29

Tabel 2.12 Fluktuasi Debit Maksimum Harian dan Debit Puncak Jam

liter/hari liter/jam m3/s

Qm 11871935 494664 0.137407

Qp 16189002 674541.8 0.187373

Digunakan Reservoar yang dapat menampung air untuk satu hari ( untuk mengurangi

pengaruh dari fluktuasi air )

Q peak jam digunakan untuk merancang sistem perpipaan dari reservoir ke konsumen.

Q peak hari digunakan untuk merancang sistem perpipaan dari sumber air ke reservoir.

Sehingga Q yang digunakan untuk merancang dari intake ke reservoir adalah Q rata-rata

hari (tahun 2026) yaitu (10792668 liter/hari)

kiraan Fluktuasi pemakaian air pada akhir periode perencanaan.

Didasari oleh kebiasan masyarakat pada umumnya didapat :

Tabel 2.13 Fluktuasi Debit Puncak Jam Grafik 2.2 Fluktuasi Debit Puncak Jam

Jam

Q

(m3/s)

0 0.01

1 0.01

2 0.02

3 0.03

4 0.1

5 0.18

6 0.21

7 0.25

8 0.128

9 0.1

10 0.08

11 0.07

Grafik Perkiraan Fluktuasi Air tiap

jam

0

0.1

0.2

0.3

0 2 4 6 8 10 12 14 16 18 20 22

Jam harian

De

bit

(m

3/s

)

Page 30: BAB I PENDAHULUAN 1 Gambaran Umum 1.1 Air …kuliah.ftsl.itb.ac.id/wp-content/uploads/2016/10/TPAM.pdfHal ini belum diperhitungkan juga kebutuhan air bersih bagi hotel, perkantoran

30

12 0.12

13 0.15

14 0.1

15 0.13

16 0.15

17 0.27888

18 0.2

19 0.15

20 0.1

21 0.08

22 0.02

23 0.01

Q rata-

rata 0.1115

Debit Maksimum berada pada pukul 17.00 – 18.00.

Tabel 2.14 Fluktuasi Debit Maksimum Harian Grafik 2.3 Fluktuasi Debit Puncak Jam

Hari Q (m3/s)

senin 0.12

selasa 0.091

rabu 0.09

kamis 0.1

jumat 0.12

sabtu 0.12

minggu 0.13944

Q rata-

rata 0.1115

Debit maksimum “hari” adalah pada saat hari minggu.

Grafik Perkiraan Fluktuasi Air (mingguan)

0

0.05

0.1

0.15

senin selasa rabu kamis jumat sabtu minggu

Hari

Deb

it (

m3/s

)

Page 31: BAB I PENDAHULUAN 1 Gambaran Umum 1.1 Air …kuliah.ftsl.itb.ac.id/wp-content/uploads/2016/10/TPAM.pdfHal ini belum diperhitungkan juga kebutuhan air bersih bagi hotel, perkantoran

31

BAB III

SISTEM TRANSMISI

1. Gambaran Umum

Proses transmisi merupakan proses pada penyediaan air minum yang bertujuan untuk

menyalurkan air dari sumber menuju ke reservoir, yang mana reservoir akan menampung

air tersebut sebelum di distribusikan ke masyarakat kota.

Sistem transmisi adalah sistem untuk mengalirkan air minum dari sumber air

menuju reservoir untuk selanjutnya didistribusikan ke daerah pelayanan oleh sistem

distribusi. Air yang ditransmisikan dapat berupa air baku (menuju ke Bangunan

Pengolahan Air Minum) maupun air minum (dari BPAM menuju reservoir).

Sistem transmisi dapat berupa saluran terbuka, saluran tertutup maupun pipa.

Saluran terbuka dan tertutup dapat digunakan untuk menyalurkan air baku, sedangkan pipa

digunakan untuk mengalirkan air minum maupun air baku.

Pipa transmisi yang digunakan berada sekitar 1 - 2 meter dibawah muka air, saat

pipa melewati air permukaan (sungai) maka dibuat jembatan pipa.

Untuk merencanakan sistem transmisi ada beberapa cara atau langkah yang harus

dilakukan agar sistem yang direncanakan dapat berjalan dengan baik. Prinsip-prinsip yang

harus diperhatikan adalah :

Pemilihan jalur transmisi (trache) sependek mungkin

Hal ini bertujuan agar biaya yang dikeluarkan menjadi seminimal mungkin.

Semakin pendek jalur yang dirancang, maka semakin sedikit biaya yang

dikeluarkan

Sedapat mungkin menghindari halangan yang ada. Semakin banyak halangan,

maka semakin banyak peralatan yang dibutuhkan untuk mengatasi halangan

tersebut. Contoh halangan tersebut adalah adanya sungai atau danau pada jalur

transmisi yang dirancang.

Sedapat mungkin menghindari gangguan sepanjang area jalur pipa. Semakin

banyak gangguan, pembangunan pipa transmisi akan semakin sulit dilakukan.

Contoh gangguan tersebut adalah daerah yang dipilih menjadi jalur sistem transmisi

adalah jalur yang rawan lonsor atau rawan banjir.

Page 32: BAB I PENDAHULUAN 1 Gambaran Umum 1.1 Air …kuliah.ftsl.itb.ac.id/wp-content/uploads/2016/10/TPAM.pdfHal ini belum diperhitungkan juga kebutuhan air bersih bagi hotel, perkantoran

32

Lokasi jalur pipa transmisi yang mudah dijangkau untuk operasi, pengontrolan, dan

pemeliharaan

Memungkinkan untuk perletakan sistem pipa dan aksesoriesnya

Memenuhi kebutuhan hidraulik pengairan. Disini dimaksudkan memenuhi syarat

energi minimal yang harus tersisa pada akhir pengaliran, yaitu sebesar 10 m kolom

air.

Relative mudah dalam pelaksanaan pembangunan sistem transmisi. Misalnya

dengan membangun sistem perpipaan di bawah jalan umum. Perletakan pipa di

jalan umum memiliki beberapa keuntungan, antara lain :

o Jalan umum adalah milik publik, sehingga tidak perlu biaya pembebasan tanah

untuk perletakan pipa transmisi

o Tidak perlu membangun jalan inspeksi

Sistem pengaliran pada sistem transmisi dapat dilakukan dengan beberapa cara :

Sistem gravitasi

Sistem ini memungkinkan apabila elevasi sumber air lebih tinggi dibandingkan

elevasi reservoir. Pengaliran secara gravitasi menguntungkan dari segi ekonomis,

namun harus memperhatikan kemiringan hidrolis agar tekanan yang tersedia pada

wal transmisi dan akhir transmisi (Havailable) cukup agar dapat mengalirkan air dari

sumber ke reservoir distribusi. Kemiringan yang cukup besar dapat menghantarkan

air dalam jumlah banyak namun dibutuhkaan beberapa perlengkapan seperti

bangunan pelepas tekan, blow off, valve, dan sebagainya yang dapat mencegah

terjadinya kerusakan pada pipa yang disebabkan kelebihan tekanan yang diterima

pipa.

Sistem pemompaan

Sistem ini digunakan apabila elevasi sumber air lebih rendah dibandingkan elevasi

reservoir. Sistem ini digunakan untuk meningkatkan elevasi air sehingga dapat

dialirkan dengan gravitasi. Untuk sistem pemompaan, tidak dapat diambil

sembarang kecepatan. Hal ini dipertimbangkan dari besar biaya yang dikeluarkan.

Pada problem set ini dilakukan cara pengaliran dengan sistem gravitasi, karena tempat

intake yang masih relative tinggi daripada kota yang akan dilayani.

Page 33: BAB I PENDAHULUAN 1 Gambaran Umum 1.1 Air …kuliah.ftsl.itb.ac.id/wp-content/uploads/2016/10/TPAM.pdfHal ini belum diperhitungkan juga kebutuhan air bersih bagi hotel, perkantoran

33

Langkah-langkah yang ditempuh dalam penetapan jalur transmisi dapat diuraikan sebagai

berikut :

Mempelajari peta situasi daerah pelayanan meliputi lahan, letak jalan, dan fasilitas

umum, garis ketinggian, topografi, dan data-data lain yang menunjang

Menyusun rencana awal perletakan saluran berdasarkan analisis situasi dari peta

(biasanya berupa informasi topografi)

Melakukan survey untuk konfirmasi visual / langsung kondisi lapangan sebenarnya

Apabila hasil pengamatan sama dengan data yang kita miliki, maka dapat dilakukan

pematokan untuk jalur transmisi. Pematokan dilakukan di setiap 50 – 100 meter

pada jalur transmisi yang lurus dan pada setiap belokan pada jalur yang berbelok-

belok

Melakukan pemetaan / pengukuran jalur transmisi. Pemetaan dapat berupa

pemetaan situasi, profil memanjang dan melintang, skala tinggi dan panjang

Menetapkan trache pipa definitive (sistem transmisi final)

Melengkapi rancangan perletakan saluran pipa dengan perlengkapan dan peralatan

saluran yang diperlukan

Dokumen perencanaan dapat berupa :

Laporan

Perhitungan engineering

Gambar engineering

Perkiraan biaya, dengan rincian volume pekerjaan dan satuan harga

Spesifikasi teknik

2. Profil Memanjang Jalur Transmisi

Bentuk mendatar dari peta topografi ditunjukkan dalam bentuk dua dimensi. Profil

memanjang dibuat dalam sumbu vertikal dan horizontal dengan skala yang berbeda.

Skala vertikslnys sdslsh 1: 100, dan skala horisontlnya adalah 1: 2500.

Page 34: BAB I PENDAHULUAN 1 Gambaran Umum 1.1 Air …kuliah.ftsl.itb.ac.id/wp-content/uploads/2016/10/TPAM.pdfHal ini belum diperhitungkan juga kebutuhan air bersih bagi hotel, perkantoran

34

2.1 Segmen Pipa

Segmen ditentukan dari banyaknya pipa lurus yang akan digunakan. Pipa diluruskan

dengan Cut and Fill pemotongan tanah atau dengan membuat suatu segmen yang di

kubur dengan kedalaman minimal 1 meter dan kedalaman maksimum 2 meter. Dengan

cara penguburan ini akan mengurangi jumlah segmen pipa sehingga akan mengurangi

jumlah aksesori yang diperlukan. Dengan cara mengikuti topografi akan

mempermudahkan didalam perhitungan head loss yang terjadi baik karena panjang

pipa, peralatan, maupun karena belokan yang terjadi antar segmen. Misalkan panjang

jalur pipa tiap segmen di peta topografi 80m maka panjang pipa didalam tanah

dikalikan dengan faktor 1,1. Hal ini dibuat karena posisi pipa didalam tanah sebenarnya

tidak mendatap tetapi mengikuti kemiringan tanah. Jadi panjang pipa adalah 1.1 * 80 =

8,8m.

(Gambar profil muka tanah terlampir)

2.2. Cut and Fill

Untuk membuat suatu system transmisi biasanya diperlukan tanah yang relatif datar.

Permukaan tanah pada jalur transmisi menunjukkan bahwa diperlukan banyak segmen dan

sambungan pipa dalam system transmisi.

Untuk memudahkan pemasangan pipa, untuk mengurangi biaya, untuk memperkecil

headloss, maka dilakukan Cut (pemotongan tanah) and Fill (pengurugan tanah).

Tabel 3.1 Rekapitulasi cut and fill

Cut Fill

Jalur 1 1050 1050

Jalur 2 850 475

Jalur 3 425 575

Page 35: BAB I PENDAHULUAN 1 Gambaran Umum 1.1 Air …kuliah.ftsl.itb.ac.id/wp-content/uploads/2016/10/TPAM.pdfHal ini belum diperhitungkan juga kebutuhan air bersih bagi hotel, perkantoran

35

3. Profil Hidrolis

Debit yang dipakai adalah debit saat Qpeak atau saat kebutuhan air maksimum pada 1 hari

dalam 1 minggu. Dari Bab 2 diketahui Q peak= 0,137407 m3/s. Diameter pipa yang

tersedia di pasar diasumsikan 350mm. Dari perhitungan diketahui kecepatan, slope,

Panjang ekivalen pipa (yang dipakai), dan headloss. Headloss ditentukan oleh jenis pipa

yang dipakai dan aksesoris pipa. Dari data elevasi dan headloss maka profil hidrolis

ditentukan.

3.1. Aksesoris Perpipaan

Pengaliran air bisa dilakukan dengan memanfaatkan gravitasi, maupupun dengan

pemompaan. Pemanfaatan gravitasi ini hanya berlaku untuk daerah yang memiliki

kemiringan yang cenderung menurun sedemilian rupa sehingga sisa tekan yang tersedia di

sepanjang pipa tidak negatif. Kondisi-kondisi tertentu yang tidak diharapkan bisa terjadi.

Untuk itu diperlukan perlengkapan pipa untuk mengeleminasi kondisi yang tidak

diharapkan tersebut. Perlengkapan-perlengkapan yang diperlukan antara lain:

1. Bangunan pelepas tekan(BPT)

Diletakkan pada tiap perbedaan tekanan 20 atm. Untuk menjaga agar pipa tidak

mngalami tekanan yang berlebihan.

2. Blow off.

Untuk mengatasi terjadinya endapan didalam pipa, misalnya karena terjadi penurunan

kecepatan. Peletakannya adalah didasar lembah pipa. Berguna untuk mengosongkan

jalur pipa jika perlu dilakukan pembersihan pada pipa.

3. Air valve.

Mengatasi terjadinya akumulasi udara didalam pipa, biasanya disebabkan oleh belokan

tajam. Peletakannya adalah di titik tertinggi dari jalur perpipaan. Katup ini juga

digunakan untuk memasukkan udara kedalam sistemperpipaan saat pipa akan

dikosongkan.

4. Gate valve.

Mengatur besar aliran dan mengalir atau tidaknya air. Peletakannya biasanya pada titik

awal pipa transmisi dan pada titik akhir pip[a menuju reservoir.

Page 36: BAB I PENDAHULUAN 1 Gambaran Umum 1.1 Air …kuliah.ftsl.itb.ac.id/wp-content/uploads/2016/10/TPAM.pdfHal ini belum diperhitungkan juga kebutuhan air bersih bagi hotel, perkantoran

36

5. Check valve.

Mencegah terjadinya aliran balik.

6. Fitting.

Untuk menghubungkan pipa jika pipa harus dibelokkan atau untuk menghubungkan

dua pipa yang berbeda ukuran.

7. Jembatan pipa

Digunakan pada saat pipa harus melewati selokan atau sungai. Pada jembatan pipa

dipasang gate valve, air valve, dan blow off.

8. Savety valve.

Mengatasi adanya tekanan yang berlebihan pada pipa.

9. pipa

Pipa merupakan komponen yang terpenting didalam transmisi air. Beberapa hal yang

harus diperhatikan didalam menentukan pipa yang akan dipilih untuk jalur transmisi adalah

hal-hal di bawah ini.

3.1.1 Koefisien Kekasaran Pipa

Harga pipa akan dipengaruhi oleh panjang dan jenis pipa yang dipakai. Semakin

kasar jenis pipa, maka semakin besar headloss yang dihasilkan, dan hal ini akan

berpengaruh pada perhitungan diameter yang dibutuhkan, serta kecepatan aliran dalam

pipa.

Tabel 3.2 Tinjauan Penilaian Pipa

tinjauan penilaian

jenis pipa

PVC ACP DCIP

harga + + -

kemudahan didapat + + ++

kekuatan terhadap gaya luar +- + ++

Page 37: BAB I PENDAHULUAN 1 Gambaran Umum 1.1 Air …kuliah.ftsl.itb.ac.id/wp-content/uploads/2016/10/TPAM.pdfHal ini belum diperhitungkan juga kebutuhan air bersih bagi hotel, perkantoran

37

ketahanan terhadap korosi ++ + +

Sumber : Wagner et.al.,”Water Supply for Rural Areas and Small Communities”, WHO,

1959

Ket : DCIP dengan lapisan semen di bagian dalamnya

(+) menguntungkan

(-) merugikan / kurang menguntungkan

Tabel 3.3 Koefisien Kekasaran Hazen William (C)

jenis

pipa keterangan C

DCIP baru 130

perencanaan 100

jenis

pipa keterangan C

besi baru 140

perencanaan 100

beton baru 140

perencanaan 130

ACP baru 140

perencanaan 130

PVC baru 140

perencanaan 130

Sumber : Fair, Gayer, and Okun, “Water and Wastewater Engineering”. Wiley and Sons

Inc, NY, 1971

Jenis pipa yang akan digunakan adlah jenis Ductile Cast Iron Pipe (DCIP). Pipa ini

dipilih karena memiliki materi denagn daya tahan kuat, tahan terhadap korosi (cast iron).

DCIP tersedia dalam beberpa ukuran dari 3 inchi sampai 60 inchi. Pada kondisi normal,

DCIP dapat bertahan sampai 100 tahun. Panjang standar DCIP adalah 4 meter, naumn

tersedia juga panjang 6 meter. DCIP dibuat dalam beberapa ketebalan yang mampu

menahan tekanan sampai 350 psi (2500 kN/m2). Pipa ini biasanya dicelupkan dalam

senyawa bituminous untuk perlindungan terhadap korosi dan untk meningkatkan kualitas

Page 38: BAB I PENDAHULUAN 1 Gambaran Umum 1.1 Air …kuliah.ftsl.itb.ac.id/wp-content/uploads/2016/10/TPAM.pdfHal ini belum diperhitungkan juga kebutuhan air bersih bagi hotel, perkantoran

38

hidraulik. Berdasarkan karakteristik tersebut, DCIP dipilih meskipun memiliki harga yang

relative mahal.

3.1.2. Perlengkapan pipa

Pemasangan peralatan pipa bertujuan untuk menghindari kerusakan pipa sepanjang

jalur, menghilangkan seluruh hambatan yang ada, menjaga sistem transmisi, dan

mempermudah pengecekan. Pada perencanaan tiga system jalur transmisi ini, kemiringan

relative lurus, pernedaaan kemiringan tiap segmen relative kecil. Oleh karena itu,

penggunaan perlengkapan juga relative sedikit. Berdasarkan kondisi ini, diasumsikan pipa

masih dapat dibengkokkan denagn keadaaan maksimal 5˚.

Tabel 3.4 Harga – harga K pada berbagai assesories pipa

peralatan K

dari tangki ke pipa 0.5

dari pipa ke tangki 1

belokan 45 0.35 - 0.45

belokan 90 0.50 - 0.75

sambungan T 1.50 - 2.00

keran pintu (terbuka) 0.25

keran uji (terbuka) 3

pembesaran/penyempitan 30 (d1/d2=1.2) 0.25

gate valve 0.19

air valve 0.19

blow off 0.19

Fleksibel Joint 0.029

3.2. Kehilangan Tekan dan Sisa Tekan

Ketika air mengalir pada pipa transmisi, air akan mengalami kehilangan tekanan

karena kondisi kekasaran pipa yang dilaluinya, dan adanya aksesories pipa. Adanya

perbedaan penyebab kehilangan tekan dapat diuraikan sebagai berikut :

Major Losses : kehilangan tekan akibat adanya gesekan dengan dinding pipa

Minor Losses : kehilangan tekan akibat adanya perubahan kecepatan aliran tiba-

tiba, perubahan aliran tiba-tiba, dan karena adanya pemasangan-perlengkapan pipa.

Page 39: BAB I PENDAHULUAN 1 Gambaran Umum 1.1 Air …kuliah.ftsl.itb.ac.id/wp-content/uploads/2016/10/TPAM.pdfHal ini belum diperhitungkan juga kebutuhan air bersih bagi hotel, perkantoran

39

Kehilangan tekan dalam pipa dapat dituliskan melaui persamaan :

ΔH total = ΔH mayor + ΔH minor

Hminor = K.g

V

2

2

HL karena penyempitan tiba-tiba = (1-(d1/d2)^2)*V1

2/g

HL karena pembesaran tiba-tiba = ((v1-v2)^2)/2g

HL pada Enterance (Intake – pipa ) = (0.5 * v22)/2g

Karena pada Enterance terjadi penyempitan dari intake ke pipa sehingga v1 = 0 dan d1 = 0

HL pada Exit ( pipa-reservoar ) = V12/2g

Karena pada Exit terjadi pembesaran dari pipa ke reservoir sehingga v2 = 0

Hmayor = LeqdC

Q.

..2785,054,0

63,2

Q = Qmaks/hari (m3/s) = 0,102805 m3/s

d = diameter pipa (m)

C = koefisien kekasaran relatif pipa ( 130 )

Leq = panjang pipa ekivalen (m)

= 1 ( karena panjang pipa telah dihitung sebelumnya dengan rumus phytagoras )

K = konstanta perlengkapan pipa

V = kecepatan aliran dalam pipa (m2/s)

g = percepatan gravitasi (9,8 m/ss)

Headloss = Elevasi – Sisa tekan

Hazen wiliam

Q = 0.2785 x C x D^2.63

x S^0.54

Diamana :

f.= faktor friksi dari pipa.

L=panjang pipa.

Page 40: BAB I PENDAHULUAN 1 Gambaran Umum 1.1 Air …kuliah.ftsl.itb.ac.id/wp-content/uploads/2016/10/TPAM.pdfHal ini belum diperhitungkan juga kebutuhan air bersih bagi hotel, perkantoran

40

D=diameter pipa.

v.=kecepatan aliran.

G=Gaya gravitasi.

Q=Debit.

C=koevisien hazen wiliam.

S=slope saluran(=Perbedaan head/panjang mendatar)

Data yang diperlukan dalam hal ini adalah debit. Data debit diperoleh dari hasil

perhitungan pada akhir tahun perencanaan.

Langkah selanjutnya adalah mencari turunnya head yang terjadi dengan pemakaian

diameter pipa yang baru dengan memakai persamaan hazen wiliam. Besaran panjang dan

koefisien pipa sertas debit air dibuat konstan.

Untuk keakuratan hasil, sebaiknya perhitungan penurunan head dilakukan persegmen

mulai dari segmen yang paling tinggi sampai ke segmen yang paling rendah.

Sisa Tekan pada akhir pipa minimum adalah 10m. Oleh karena itu perlu diperhitungkan

factor-faktor penyebab kehilangan tekanan dari pipa dan aksesorisnya.

3.3 EGL dan HGL

Pembuatan profil hidrolis sebenarnya menentukan besarnya HGL. HGL suatu titik adalah

ketinggian suatu titik ditambah dengean sisa tekan di titik tersebut:

HGL = HGLsebelumnya - Headloss

EGL=HGL + V2/2G

Jika HGL negatif maka artinya air tidak mengalir. Itulah sebabnya headloss harus

diperhatikan.

4. Perhitungan

Semua hasil perhitungan Profil Hidrolis ketiga jalur terlampir di lampiran

4.1 Cut and Fill

Pada setiap kotak kecil di millimeter blok dianggap 1 m3. Dengan menghitung jumlah

perkiraan volume yang harus di-cut atau fill dibandingkan.

Page 41: BAB I PENDAHULUAN 1 Gambaran Umum 1.1 Air …kuliah.ftsl.itb.ac.id/wp-content/uploads/2016/10/TPAM.pdfHal ini belum diperhitungkan juga kebutuhan air bersih bagi hotel, perkantoran

41

4.2. Headloss

4.2.1 Major Losses

diakibatkan adanya gesekan dengan dinding pipa

Pertama Q didapat 0,137407, Dpasar 350mm, didapat kecepatan dari

Q = A x V

Slope dicari dengan rumus Darcy Weisbach

Panjang pipa (L) didapat dengan rumus

L = (jarak horizontal2

+ jarak vertikal2 )

0,5

Panjang ekevalen (Lekiv) = L x 1,1

HL mayor = S x Lekiv

Hmayor = LeqdC

Q.

..2785,054,0

63,2

4.2.2 Minor Losses

Adalah kehilangan tekan akibat adanya perubahan kecepatan aliran tiba-tiba, perubahan

aliran tiba-tiba, dan karena adanya pemasangan-perlengkapan pipa.

Kehilangan tekan dalam pipa dapat dituliskan melalui persamaan :

Hminor = K.g

V

2

2

HL karena penyempitan tiba-tiba = (1-(d1/d2)^2)*V1

2/g

HL karena pembesaran tiba-tiba = ((v1-v2)^2)/2g

HL pada Enterance (Intake – pipa ) = (0.5 * v22)/2g

Karena pada Enterance terjadi penyempitan dari intake ke pipa sehingga v1 = 0 dan d1 = 0

HL pada Exit ( pipa-reservoar ) = V12/2g

ΔH total = ΔH mayor + ΔH minor

4.3 EGL dan HGL

Didapat dengan

Page 42: BAB I PENDAHULUAN 1 Gambaran Umum 1.1 Air …kuliah.ftsl.itb.ac.id/wp-content/uploads/2016/10/TPAM.pdfHal ini belum diperhitungkan juga kebutuhan air bersih bagi hotel, perkantoran

42

HGL = HGLsebelumnya - Headloss

EGL=HGL + V2/2G

HGL awal dan EGL awal sama yaitu ketinggian pada awal Pipa

Page 43: BAB I PENDAHULUAN 1 Gambaran Umum 1.1 Air …kuliah.ftsl.itb.ac.id/wp-content/uploads/2016/10/TPAM.pdfHal ini belum diperhitungkan juga kebutuhan air bersih bagi hotel, perkantoran

Tabel 3.5 Headloss mayor jalur 1

Jalur Segmen Q (m3/detik) Dpasar

(m) Luas (m2)

Kecepatan (m/s)

C Slope L Pipa

(m) Lekiv (m)

HL mayor (m)

I I 0.137407 0.35 0.0961625 1.428904199 100 0.008885 550.18848 605.207324 5.377489224

II 0.137407 0.35 0.0961625 1.428904199 100 0.008885 335 368.5 3.274257761

III 0.137407 0.35 0.0961625 1.428904199 100 0.008885 540.23699 594.260684 5.280224302

IV 0.137407 0.35 0.0961625 1.428904199 100 0.008885 345 379.5 3.371996799

V 0.137407 0.35 0.0961625 1.428904199 100 0.008885 495.68236 545.250594 4.844751664

VI 0.137407 0.35 0.0961625 1.428904199 100 0.008885 425.09528 467.604812 4.154840391

total 2691.2031 2960.32341 26.30356014

Tabel 3.6 Headloss mayor dan HL total jalur 1

Segmen

v (m/s)

HL aksesoris

hL minor hLmayor hL total Gate Valve Flexible

Joint Blow Off

Air Valve Tangki ke pipa

Pipa ke Tangki

k = 0.19 k = 0.029 k = 0.19 k = 0.19 k = 0.5 k = 1

I 1.428904 0.019772465 0.0197725 0.019772465 0.052033 0.1113502 5.37748922 5.488839424

II 1.428904 0.0030179 0.0197725 0.019772465 0.0425628 3.27425776 3.316820594

III 1.428904 0.0030179 0.0030179 5.2802243 5.283242204

IV 1.428904 0.0030179 0.0197725 0.019772465 0.0425628 3.3719968 3.414559632

V 1.428904 0.0030179 0.0030179 4.84475166 4.847769567

VI 1.428904 0.019772465 0.0030179 0.0197725 0.104066 0.1466284 4.15484039 4.301468831

total Headloss 0.3491401 26.3035601 26.65270025

Tabel 3.7 Sisa Tekan jalur 1

headloss total 26.6527003

sisa tekan 38.7473

Page 44: BAB I PENDAHULUAN 1 Gambaran Umum 1.1 Air …kuliah.ftsl.itb.ac.id/wp-content/uploads/2016/10/TPAM.pdfHal ini belum diperhitungkan juga kebutuhan air bersih bagi hotel, perkantoran

44

Tabel 3.8 HGL dan EGL jalur 1

titik HGL EGL Tinggi Muka Tanah

Tinggi Pipa

a 74.4 74.4 76 74.4

b 68.91116 69.01523 62 60

c 65.59434 65.69841 62 60

d 60.3111 60.41516 46 44

e 56.89654 57.0006 45 44

f 52.04877 52.15283 20 18

g 47.7473 47.85137 10 9

Tabel 3.9 Headloss mayor jalur 2

Jalur Segmen Q (m3/detik) Dpasar

(m) Luas (m2)

Kecepatan (m/s)

C Slope L Pipa

(m) Lekiv (m)

HL mayor (m)

2 I 0.137407 0.35 0.0961625 1.4289042 100 0.008885 335.08172 368.589894 3.275056498

II 0.137407 0.35 0.0961625 1.4289042 100 0.008885 260.24112 286.265231 2.543571652

III 0.137407 0.35 0.0961625 1.4289042 100 0.008885 235 258.5 2.296867385

IV 0.137407 0.35 0.0961625 1.4289042 100 0.008885 190.07672 209.084393 1.857791582

V 0.137407 0.35 0.0961625 1.4289042 100 0.008885 300.02407 330.026472 2.932406345

VI 0.137407 0.35 0.0961625 1.4289042 100 0.008885 680.38886 748.427745 6.650055234

VII 0.137407 0.35 0.0961625 1.4289042 100 0.008885 425.26462 467.791086 4.156495504

total 2426.0771 2668.68482 23.7122442

Page 45: BAB I PENDAHULUAN 1 Gambaran Umum 1.1 Air …kuliah.ftsl.itb.ac.id/wp-content/uploads/2016/10/TPAM.pdfHal ini belum diperhitungkan juga kebutuhan air bersih bagi hotel, perkantoran

45

Tabel 3.10 Headloss mayor dan HL total jalur 2

Segmen

v (m/s)

HL aksesoris

hL minor hLmayor hL total Gate Valve Flexible

Joint Blow Off

Air Valve Tangki ke pipa

Pipa ke Tangki

k = 0.19 k = 0.029 k = 0.19 k = 0.19 k = 0.5 k = 1

I 1.428904 0.019772465 0.052033 0.0718053 3.2750565 3.346861767

II 1.428904 0.0030179 0.0197725 0.0227904 2.54357165 2.56636202

III 1.428904 0.0030179 0.0197725 0.0197725 0.0425628 2.29686738 2.339430218

IV 1.428904 0.0030179 0.0197725 0.0197725 0.0425628 1.85779158 1.900354416

V 1.428904 0.0030179 0.0197725 0.0197725 0.0425628 2.93240635 2.974969178

VI 1.428904 0.0030179 0.0197725 0.0227904 6.65005523 6.672845602

VII 1.428904 0.019772465 0.0030179 0.0197725 0.104066 0.1466284 4.1564955 4.303123945

total Headloss 0.3917029 23.7122442 24.10394715

Tabel 3.11 Sisa Tekan jalur 2

headloss total 24.1039471

sisa tekan 41.8961

Tabel 3.12 HGL dan EGL jalur 2

titik HGL EGL Tinggi Muka Tanah

Tinggi Pipa

a 74.4 74.4 76 74.8

b 71.05314 71.1572 70 69.2

c 68.48678 68.59084 58.4 56

d 66.14735 66.25141 58 56

e 64.24699 64.35106 51.8 50.6

f 61.27202 61.37609 48 46.8

g 54.59918 54.70324 26 23.8

h 50.29605 50.40012 10 8.8

Page 46: BAB I PENDAHULUAN 1 Gambaran Umum 1.1 Air …kuliah.ftsl.itb.ac.id/wp-content/uploads/2016/10/TPAM.pdfHal ini belum diperhitungkan juga kebutuhan air bersih bagi hotel, perkantoran

46

Tabel 3.13 Headloss mayor jalur 3

Jalur Segmen Q (m3/detik) Dpasar

(m) Luas (m2)

Kecepatan (m/s)

C Slope L Pipa

(m) Lekiv (m)

HL mayor (m)

3 I 0.137407 0.35 0.0961625 1.428904199 100 0.008885 315.028 346.530799 3.079053343

II 0.137407 0.35 0.0961625 1.428904199 100 0.008885 685.22606 753.748671 6.697333615

III 0.137407 0.35 0.0961625 1.428904199 100 0.008885 500.15873 550.174608 4.888503341

IV 0.137407 0.35 0.0961625 1.428904199 100 0.008885 670.18159 737.199746 6.550290339

V 0.137407 0.35 0.0961625 1.428904199 100 0.008885 450.24993 495.274924 4.400699491

total 2620.8443 2882.92875 25.61588013

Tabel 3.14 Headloss mayor dan HL total jalur 3

Segmen

v (m/s)

HL aksesoris

hL minor hLmayor hL total Gate Valve Flexible

Joint Blow Off

Air Valve Tangki ke pipa

Pipa ke Tangki

k = 0.19 k = 0.029 k = 0.19 k = 0.19 k = 0.5 k = 1

I 1.428904 0.019772465 0.019772465 0.052033 0.0915777 3.07905334 3.170631077

II 1.428904 0.0030179 0.019772465 0.0227904 6.69733361 6.720123983

III 1.428904 0.0030179 0.019772465 0.0227904 4.88850334 4.911293709

IV 1.428904 0.0030179 0.0197725 0.019772465 0.0425628 6.55029034 6.592853172

V 1.428904 0.019772465 0.0030179 0.019772465 0.104066 0.1466284 4.40069949 4.547327932

total Headloss 0.3263497 25.6158801 25.94222987

Tabel 3.15 Sisa Tekan jalur 3

headloss total 25.9422299

sisa tekan 39.0578

Page 47: BAB I PENDAHULUAN 1 Gambaran Umum 1.1 Air …kuliah.ftsl.itb.ac.id/wp-content/uploads/2016/10/TPAM.pdfHal ini belum diperhitungkan juga kebutuhan air bersih bagi hotel, perkantoran

47

Tabel 3.16 HGL dan EGL jalur 3

titik HGL EGL Tinggi Muka Tanah

Tinggi Pipa

a 74.4 74.4 76 74

b 71.22937 71.33343 72 70

c 64.50924 64.61331 54 52

d 59.59795 59.70202 41.6 39.6

e 53.0051 53.10916 25.8 24

f 48.45777 48.56184 10 9

Page 48: BAB I PENDAHULUAN 1 Gambaran Umum 1.1 Air …kuliah.ftsl.itb.ac.id/wp-content/uploads/2016/10/TPAM.pdfHal ini belum diperhitungkan juga kebutuhan air bersih bagi hotel, perkantoran

5. Menentukan Jalur Terpilih

Pada problem set ini digunakan sistem pengaliran air dari Broncaptering dengan

menggunakan sistem gravitasi. Pemilihan jalur transmisi disini berpedoman kepada

beberapa hal:

1. Bangunan intake berada di tempat yang lebih tinggi dari tempat pelayanan.

2. Pipa yang digunakan paling sedikit.

3. Volume cut and fill kecil.

4. Memiliki sisa tekan yang tinggi (lebih dari 10 kolom air).

5. Menggunakan aksesoris yang paling sedikit. (ini dapat dilihat dari jumlah belokan

yang terjadi pada sistem yang dibuat)

6. Memungkinkan untuk dilakukan. (secara logika sistem dapat dilakukan).

Pembuatan jalur distribusi pada problem set ini berdasarkan 2 cara, yaitu:

1. Dengan mengikuti kontur/topografi dari jalur yang digunakan. Jadi dengan cara ini

banyaknya pipa dan aksesoris yang digunakan didalam sistem akan sesuai dengan

bentuk dari topografi, dan pipa dianggap diletakkan diatas permukaan tanah.

2. Dengan menanam pipa pada kedalaman tertentu (disini digunakan kedalaman

antara 1-2 meter), sehinggapipa akan terlindung dari bahaya alam seperti longsor

ataupun erosi. Karena pipa ditanam tentunya dibebrapa tempat akan ada daerah

yang diurug dan digali. Jadi dengan penanaman akan ada volume cut and fill.

Keuntungan dan kerugian dari masing-masing cara diatas adalah:

Keuntungan :

1. sistem mengikuti topografi

- Biaya pemasangan lebih murah karena pipa hanya diletakkan diatas tanah tanpa

dilakukan penggalian terhadap tanah.

- Biaya cut and fill tidak ada.

- Pemasangan relative lebih cepat dapat dilakukan sehingga pekerjaan menjadi lebih

cepat selesai.

- Penggantian pipa lebih mudah dilakukan apabila terjadi kebocoran atau sumbatan

pada pipa.

2. Sistem dengan penanaman.

- Pipa yang digunakan relative lebih sedikit.

- Aksesoris pipa yang digunakan lebih sedikit.

- Pipa lebih terlindung karena ditanam didalam tanah.

- Sistem ini lebih sering dilakukan dilapangan.

Page 49: BAB I PENDAHULUAN 1 Gambaran Umum 1.1 Air …kuliah.ftsl.itb.ac.id/wp-content/uploads/2016/10/TPAM.pdfHal ini belum diperhitungkan juga kebutuhan air bersih bagi hotel, perkantoran

49

Kerugian:

1. Sistem mengikuti topografi.

- Banyak diperlukan aksesoris pipa.

- Pipa yang digunakan cenderung lebih banyak.

- Pipa kurang terlindungi karena hanya diletakkan dipermukaan tanah saja.

- Kemungkinan pipa akan sering bocor atau pecah.

- Apabila menggunakan pipa yang tidak tahan terhadap panas maka akan

menyebabkan pipa menjadi melar. Demikian juga dengan air yang dibawa didalam

pipa akan mengalami gangguan karena akan terkena sinar matahari secara

langsung.

2. Sistem dengan menanam didalam tanah.

- Akan ada biaya tambahan untuk cut and fill.

- Dalam perawatan pipa akan sedikit lebih sulit karena pipa berada di dalam tanah.

- Diperlukan biaya tambahan untuk perawatannya. Apalagi pipa terbuat dari bahan

yang mudah terkorosi, dan air yang ditransmisikan mengandung banyak CO2

agresif sehingga akan menyebabkan terjadinya pengkaratan pada pipa.

Pada problem set ini akan dibuat 3 buah sistem transmisi, dari 3 buah tersebut salah satu

akan dipilih untuk digunakan dalam sistem perencanaan.

Tabel 3.17 Rekapitulasi Cut and Fill

Cut(m3) Fill(m

3)

Jalur 1 1050 1050

Jalur 2 850 475

Jalur 3 425 575

Pada perhitungan cut and fill jalur 3 paling sedikit, walaupun volume fill lebih banyak dari

cut, masih ada tanah sekitar jalur yang bias di cut.

Tabel 3.18. Rekapitulasi Jumlah segmen

Jalur

segmen 1 2 3

Jumlah segmen 6 7 5

Page 50: BAB I PENDAHULUAN 1 Gambaran Umum 1.1 Air …kuliah.ftsl.itb.ac.id/wp-content/uploads/2016/10/TPAM.pdfHal ini belum diperhitungkan juga kebutuhan air bersih bagi hotel, perkantoran

50

Jumlah segmen dari jalur 3 paling sedikit. Jadi pipa dibeli dalam jumlah sedikit tetapi

langsung beli pipa yang panjang.

Tabel 3.19 Rekapitulasi Pipa

jalur

Segmen 1 2 3

Lekiv total 2668.685 2426.077 2882.929

Mengenai detail panjang pipa per segmen ada di lampiran, tetapi jalur 2 paling pendek

total pipa yang dibutuhkan

Tabel 3.20 Rekapitulasi Sisa Tekan

jalur

Segmen 1 2 3

Sisa Tekan 38.7473 41.89605 39.05777

Sisa tekan menyatakan banyaknya bahwa headloss dari jalur 2 paling sedikit.

Tabel 3.21 Rekapitulasi Aksesories

Jalur

Jumlah aksesoris 1 2 3

Gate Valve 2 2 2

Flexible Joint 5 6 4

Blow Off 4 3 1

Air Valve 3 6 5

Tangki ke Pipa 1 1 1

Pipa ke Tangki 1 1 1

Total 17 21 17

Aksesoris dari jalur 2 paling banyak tetapi sisa tekan paling besar, sehingga mempermudah

pengaliran distribusi secara gravitasi.

Jalur 3 memiliki kelebihan dimana Cut and Fillnya memadai dan segmen tersedikit serta

mudah diakses akibat permukaan tanah lebih halus. Jalur 2 memiliki kelebihan dari pipa

yang pendek, aksesoris pipa yang sedikit, dan sisa tekan terbesar

Dari data yang ada maka jalur terpilih adalah yang jalur 3 dengan pertimbangan kegiatan

cut and fill terlalu mahal dan lebih mudah diakses.

Page 51: BAB I PENDAHULUAN 1 Gambaran Umum 1.1 Air …kuliah.ftsl.itb.ac.id/wp-content/uploads/2016/10/TPAM.pdfHal ini belum diperhitungkan juga kebutuhan air bersih bagi hotel, perkantoran

51

BAB IV

SISTEM DISTRIBUSI

1. Gambaran Umum

Sistem distribusi adalah sistem penyaluran air bersih dari reservoir ke daerah pelayanan.

Perencanaan jalur pipa distribusi sangat penting karena menyangkut kebutuhan orang

banyak akan air minum dan merupakan bagian dari pelayanan air bersih kepada

masyarakat untuk mencapai target kualitas, kuantitas dan kontinuitas.

System jaringan distribusi merupkan system yang paling penting dalam penyediaan

air minum. Hal ini disebabkan oleh :

3. Baik-buruknya system penyediaan air dinilai dari system distribusinya.

Masyarakat atau konsumen hanya menilai kualitas system penyediaan air

minum ketika air sudah diterimanya. Hanya kualitas dan kuantitas air yang

diterimanya yang dapat menjadi acuan, dan kurang praktis untuk menilai dari

system transmisi dan pengolahannya

4. Investasi terbesar pada system penyediaan air minum ada apda system distribusi

Jaringan pipa distribusi bertujuan untuk menyalurkan air minum ke daerah

pelayanan. Agar tercipta pelayanan yang baik maka perlu diperhatikan faktor-faktor

berikut :

a. Kuantitas air yang mencukupi kebutuhan masyarakat

b. Ketersediaan air secara kontinu

c. Terjaganya kualitas air sepanjang pipa distribusi sampai diterima konsumen

d. Antisipasi terjadinya kehilangan air yang tiba-tiba seperti kebocoran pipa dan

pencurian air

e. Tekanan pengaliran air harus dapat menjangkau seluruh daerah pelayanan,

termasuk daerah yang paling kritis sekalipun

System distribusi meliputi jaringan perpipaan primer dan sekunder, valve, hidran,

reservoir, meter air dan perlengkapan lain yang terhubung sejak air meninggalkan reservoir

Page 52: BAB I PENDAHULUAN 1 Gambaran Umum 1.1 Air …kuliah.ftsl.itb.ac.id/wp-content/uploads/2016/10/TPAM.pdfHal ini belum diperhitungkan juga kebutuhan air bersih bagi hotel, perkantoran

52

distribusi atau pompa utama sampai ke konsumen. Detil perencanaan system jaringan

distribusi perpipaan ini adalah :

a. Perencanaan klasifikasi jaringan perpipaan

b. Perencanaan jalur perpipaan

c. Perencanaan hidrolis perpipaan

d. Perencanaan jenis dan perlengkapan pompa

e. Penyadapan dan tapping

f. Keran umum

2 Metode Pengaliran

Air dapat didistribusikan ke konsumen dengan berbagai cara, bergantung pada

topografi daerah pelayanan, lokasi sumber air, dan pertimbangan lainnya. Untuk

transportasinya, dapat digunkan kanal, terowongan air (tunnel), flumes, dan pipa

bertekanan. Air dapat disuplai ke konsumen dengan memanfaatkan gaya gravitasi atau

dengan pompa, atau keduanya.

Aliran gravitasi / gravitational flow

Apabila sumber air adalah danau atau berupa impounded reservoir pada ketinggian

tertentu (sedemikian rupa) sehingga tekanan yang dibutuhkan dapat terpenuhi,

maka metode gravitsi dapat digunakan. Metode ini adalah metode yang efektif

seklaigus efisien, oleh karenanya perancangan system penyediaan air minum

biasanya diupyakan agar menggunakan metode ini

Pemompaan langsung / direct pumping

Dengan metode ini, air dipompa ke saluran utama. Metode ini memiliki beberapa

kelemahan. Apabila terjadi putus aliran energi, maka air tidak akan mengalir.

Variasi kebutuhan konsumsi air akan mempengaruhi tekanan di saluran utama.

Sebagai kompensasinya, sejumlah pompa dengan berbagai kapasitas dipasang dan

pompa-pompa tersebut harus dioperasikan sesuai kebutuhan air. Metode ini

membutuhkan operasi yang hati-hati dan pemeliharaan yang baik

Pemompaan dengan penyimpanan / pumping with storage

Metode ini paling banyak dilakukan karena dapat memenuhi kebutuhan air lebih

tepat dan juga ekonomis. Kelebihan air selama masa konsumsi disimpan di dalam

Page 53: BAB I PENDAHULUAN 1 Gambaran Umum 1.1 Air …kuliah.ftsl.itb.ac.id/wp-content/uploads/2016/10/TPAM.pdfHal ini belum diperhitungkan juga kebutuhan air bersih bagi hotel, perkantoran

53

tangki yang ditinggikan, dan akan digunakan selama peak hour (jam puncak).

Metode ini ekonomis karena pompa dapat beroperasi pada tingkat kapasitasnya,

dan kemungkinan kerusakan pipa karena variasi tekanan juga dapat direduksi. Air

yang disimpan dalam tangki yang ditinggikan dapat digunakan mememnuhi

kebutuhan air pada saat-saat tidak terduga, misalnya ada kebakaran sehingga debit

air banyak digunakan untuk hidran, atau putus aliran energi. Dengan metode ini,

tekanan minimum pada jalur pipa meskipun di bagian tertinggi sekalipun dapat

dijamin cukup

3 Kriteria Perencanaan

Sistem distribusi air minum terdiri dari reservoir distribusi dan jaringan perpipaan.

Reservoir distribusi berfungsi untuk mengatasi fluktuasi yang terjadi akibat perbedaan

jumlah pemakaian perjam dalam satu hari. Jaringan perpipaan berfungsi untuk

mengalirkan air ke daerah pelayanan.

Kriteria dalam perencaan perpipaan distribusi :

Pipa jaringan distribusi utama harus dapat menampung debit puncak

Adanya penelitian lokasi pipa utama,asumsi debit dalam system dan asumsi

diameter jaringan distribusi

Pemilihan jenis pipa sesuaikan dengan tekanan maksimum yang terjadi, jadi harus

dipilih pipa yang tahan untuk jangka waktu yang lama dan kuat menahan tekanan

dari dalam dan luar pipa

Loop yang digunakan minimal 3, sedangkan jarak antara satu tapping dengn satu

tapping lain diukur dengan menggunakan skala pada peta

Syarat utama dalam perencanaan perpipaan distribusi :

konfigurasi pipa, reservoir,pompa, pemilihan jenis dan penempatan yang tepat. Hal

lain yang harus diperhatikan adalah efisiensi saat pengoperasian, pemeliharaan dan

biaya keseluruhan, serta pemilihan jenis dan lokasi penempatan katup yang tepat

Persyaratan hidrolis yang menyangkut tekanan air pada kapasitas tertentu atau sisa

tekan pada pemakaian jam puncak yang memenuhi persyaratan

Page 54: BAB I PENDAHULUAN 1 Gambaran Umum 1.1 Air …kuliah.ftsl.itb.ac.id/wp-content/uploads/2016/10/TPAM.pdfHal ini belum diperhitungkan juga kebutuhan air bersih bagi hotel, perkantoran

54

Kapasitas air minum yang akan didistribusikan harus direncanakan menurut kebutuhan jam

puncak pada keadaan normal. Hal ini penting karena bila terjadi kebakaran atau adanya

pemakaian maksimum kapasitas yang ada belum tentu cukup maka harus ditambah.

Kapasitas ini merupakan dasar penentuan diameter pipa. Pada keadaan normal, penentuan

diameter didasarkan pada pemakaian air maksimum atau pemakaian jam puncak, sehingga

bila terjadi hal-hal diatas kebutuhan air masih dapat terlayani. Bila terjadi kebakaran

diperlukan pertimbangan khusus untuk memusatkan sejumlah besar air pada titik kejadian

secara bersamaan, system yang dapat digunakan adalah system yang dapat mengatasi

keadaan tersebut pada jam puncak, namun ini akan berdampak kurang ekonomisnya

perhitungan diameter pipa. Oleh karena itu dalam merencanakan kapasitas air distribusi

harus memperhatikan pemakaian jam puncak dan air yang cukup untuk mengatasi

kebakaran.

4. Reservoir Distribusi

Reservoir distribusi ini merupakan komponen yang sangat penting dari jaringan distribusi.

Sistem distribusi direncanakan memberikan kapasitas air berdasarkan kebutuhan air

maksimum perjam, sedangkan instalasi berdasar kebutuhan air maksimum perhari, untuk

mengatasi perbedaan ini diperlukan suatu tempat penampungan air yaitu reservoir

distribusi yang memiliki fungsi-fungsi sebagai berikut:

Equalizing flow / ekualisasi aliran

Reservoir sebagi pemerata aliran. Menurut fungsi ini, reservoir harus mampu

mengatasi fluktuasi pemakaian air dengan inflow relative konstan. Ciri adanay

reservoir dengan fungsi ini adalah naik-turunnya permukaan air dalam reservoir

distribusi sebagai representasi fluktuasi pemakaian air.

Equalizing pressure / ekualisasi tekanan

Reservoir sebagai pemerata tekanan. Cirri penting reservoir dengan fungsi ini

adalah terletak di tengah-tengah daerah pelayanan, sehingga perbedaan tekanan air

di satu lokasi dan lokasi lainnya dalam suatu daerah pelayanan tidak terlalu besar

Distributor

Page 55: BAB I PENDAHULUAN 1 Gambaran Umum 1.1 Air …kuliah.ftsl.itb.ac.id/wp-content/uploads/2016/10/TPAM.pdfHal ini belum diperhitungkan juga kebutuhan air bersih bagi hotel, perkantoran

55

Reservoir sebagai pendistribusi air. Fungsi reservoir sebagi distributor aliran air

tidak berbeda dengan fungsi reservoir sebagai pemerata tekanan. Fungsi ini juga

mencakup penyimpanan untuk melayani kebutuhan darurat.

Reservoir dapat diletakkan di tengah-tengah daerah distribusi untuk daerah yang

relative datar. Sedangkan untuk daerah dengan kondisi elevasi menurun pada satu arah,

reservoir diletakkan di daerah tinggi untuk memanfaatkan sisa tekan.

Reservoir yang umum digunakan adalah :

Elevated Reservoir

Merupakan reservoir yang disangga dan terletak diatas permukaan tanah dengan

elevasi lebih tinggi dari daerah pelayanan. Reservoir ini mendistribusikan air secara

gravitasi. Reservoir ini digunakan pada system cabang. Keuntungan menggunakan

jenis reservoir ini adalah :

o reduksi kebutuhan pompa dan biaya pemompaan, akrena pompa tidak perlu

digunakan secara terus menerus

o reduksi tekanan puncak selama pemompaan. Penghentian pompa untuk

beberapa waktu tidak mempengaruhi tekanan system secara signifikan

o penyeimbang tekanan pada system distribusi, sehingga tekanannya jadi optimal

dengan penempatan tangki yang tepat

Gambar 4.1 Elevated Reservoir

Page 56: BAB I PENDAHULUAN 1 Gambaran Umum 1.1 Air …kuliah.ftsl.itb.ac.id/wp-content/uploads/2016/10/TPAM.pdfHal ini belum diperhitungkan juga kebutuhan air bersih bagi hotel, perkantoran

56

Ground Reservoir

Merupakan reservoir yang terletak di permukaan tanah dengan elevasi relative

sama dengan daerah pelayanan. Reservoir ini mendistribusikan air secara

pemompaan agar mempunyai head tinggi yang dapat memenuhi kebutuhan dan

selanjutnya dialirkan secara gravitasi. Reservoir ini digunakan pada system ring,

letaknya di atas kaki (ground tank) dengan volume biasanya terbatas karena

terbatasnya kemampuan orang membuat bangunan di atas kaki. Biasanya volume

terbesar hanya mencapai 1000 m3. Keuntungan penggunaan reservoir ini adalah :

o biaya lebih murah

o pemeliharaan lebih mudah

o keamanan lebih terjamin

o mudah melakukan pemantauan kualitas air

o tidak menghalangi jarak pandang

o menghindari kemungkinan terjadinya hal tidak terduga yang mungkin

terjadi jika reservoir diletakkan di atas kaki.

Faktor-faktor yang mempengaruhi besar reservoir distribusi diantaranya adalah

sbb:

Komponen yang menentukan besar reservoir,yaitu

o besarnya cadangan air terhadap pemakaian air minimum dan maksimum dalam

sehari

o penentuan besarnya air untuk keadaan darurat

Variasi system pengaliran

o system gravitasi

o system pemompaan, bila menggunakan pemompaan langsung secara kontinu

selama 24 jam maka kapasitas penampungan pada ground reservoir adalah

kapasitas reservoir total

o dual system

Pada system ground, pompa dan elevated bila dilakukan selama terus menerus

selama 24 jam dengan pengaliran dari instalasi pengolahan maka kapasitas yang

perlu ditampung adalah total kapasitas reservoir yaitu volume ground 2/3 dan

elevated 1/3 dari kapasitas total.

Page 57: BAB I PENDAHULUAN 1 Gambaran Umum 1.1 Air …kuliah.ftsl.itb.ac.id/wp-content/uploads/2016/10/TPAM.pdfHal ini belum diperhitungkan juga kebutuhan air bersih bagi hotel, perkantoran

57

Pada system clear well, pompa dan elevated, besar clear well adalah 2/3 dari

volume total yang ada, kapasitas tersebut harus lebih besar atau sama dengan waktu

kontak klor dalam air sebesar 30 menit kali debit aliran

Waktu pemompaan

Pemompaan pada dual system dapat dilakukan terus menerus dengan satu pompa

yang bekerja dan pompa lain sebagai cadangan atau dilakukan dengan jumlah

pompa yang lebih dari satu dan dioperasikan secara bersamaan.

5 Jaringan Perpipaan

Perencanaan ini merupakan hal yang penting dalam penyediaan air minum karena

menyangkut kebutuhan orang banyak terhadap air minum. Perencanaan ini bertujuan agar

air yang dikonsumsi masyarakat memenuhi syarat kualitas, kuantitas dan kontinuitas.

Jaringan perpipaan dalam system distribusi dapat dibagi menjadi tiga kelompok:

Pipa primary

Pipa ini membawa air dari reservoir sampai daerah pelayanan tertentu. Jarak pipa

ini biasanya tidak lebih dari 1 km. pipa primary atau pipa induk merupakan

distribusi utama yang memiliki jangkauan terluas. Pipa tersebut melayani dan

menghubungkan pelayanan dalam kota. Setiap blok pelayanan dilayani oleh sebuah

titik penyadapan (tap) yang dihubungkan dengan pipa sekunder (cabang)

Batasan untuk pipa induk antara lain :

o Dimensinya direncanakan sanggup mengalirkan air sampai akhir tahap

perencanaan tertentu

o Jenis yang dipilih memiliki ketahanan tinggi

o Tidak melayani penyadapan langsung ke rumah-rumah

Pipa secondary

Pipa ini merupakan kelanjutan pipa primary dan juga menghubungkan pipa primary

satu dan yang lainnya da;am satu daerah pelayanan.pipa ini meneruskan air yang

disadap dari suatu pipa induk ke suatu blok pelayanan. Pipa sekunder ini

berhubungan dengan pipa-pipa servis. Batasan-batasan untuk pipa sekunder ini

antara lain :

Page 58: BAB I PENDAHULUAN 1 Gambaran Umum 1.1 Air …kuliah.ftsl.itb.ac.id/wp-content/uploads/2016/10/TPAM.pdfHal ini belum diperhitungkan juga kebutuhan air bersih bagi hotel, perkantoran

58

o Jaringan direncanakan dengan system terbuka/tertutup

o Dimensi pipa dihitung berdasarkan banyakya sambungan ke konsumen

o Kualitas pipa yang digunakan sama atau lebih rendah dari pipa induk

o Jenis pipa yang digunakan adalah PVC, atau DCIP, tergantung medan yang

dilalui jalur pipa

Pipa servis atau tertiary

Pipa ini menghubungkan pipa secondary dengan konsumen dan juga dengan

hydrant kebakaran. Ippa ini menyadap air dari pipa sekunder dan langsung

melayani konsumen. Jenis pipa yang dipakai disesuaikan dengan medan yang

dilewati. Diameter yang dipakai lebih kecil dari 50 mm (2 inchi) tergantung pada

besar pemakaian konsumen.

Tujuan dari pengklasifikasian jaringan perpipaan dalam distribusi air adalah untuk :

1. Mengisolasi bagian jaringan menjadi suatu system hidrolis tersendiri sehingga

diharapkan mampu memberikan keuntungan seperti :

o Kemudahan operasi sesuai debit yang mengalir

o Mempermudah perbaikan bila terjadi kerusakan

o Meratakan sisa tekan dalam jaringan perpipaan untuk setiap daerah pelayanan

2. Mempermudah pengembangan jaringan distribusi, sehingga jika dilakukan

perluasan tidak perlu mengganti jaringan yang sudah ada dengan syarat masih

memenuhi criteria hidrolis.

Jaringan pipa dalam system distribusi ini ada dua macam yaitu:

A. Feeder System,

system pipa induk yang terdiri dari

o Pipa induk utama ( main feeder)

o Pipa induk kedua (secondary feeder)

Feeder system dapat dibagi juga menjadi:

o Sistem lingkaran(ring/closed system)

o Sistem cabang (branch)

o Sistem kombinasi

Page 59: BAB I PENDAHULUAN 1 Gambaran Umum 1.1 Air …kuliah.ftsl.itb.ac.id/wp-content/uploads/2016/10/TPAM.pdfHal ini belum diperhitungkan juga kebutuhan air bersih bagi hotel, perkantoran

59

B. Small Distribution Main,

system pipa pelayanan, terdiri dari

o Pipa pelayanan utama (Primary small distribution main)

o Pipa pelayanan kedua (Service line)

o Sambungan rumah ( House connection)

a. Sistem lingkaran

Pada system ini pipa induk dan pipa sekunder berhubungan secara makro system.

Pipa-pipa ini hanya memberi air ke titik-titik pembagi (junction) dan arah aliran

secara bolak-balik.

Ciri-ciri system distribusi yang memakai system ini adalah:

o Tidak merupakan arah satu aliran saja

o Gradasi ukuran pipa tidak beraturan

o Tidak memiliki titik mati (dead end)

o Pada saat terjadinya pemakaian puncak disuatu daerah, aliran dapat berubah

Keuntungan menggunakan sistem ini :

o Dapat melayani banyak tempat dan kemungkinan akan terjadi pengembangan

bila ada pelanggan bertambah

o Jika ada kerusakan, maka dapat dilokalisir sehingga tidak mempengaruhi aliran

ke seluruh system

o Distribusi air merata

o Jika ada pemakaian puncak,aliran air dari daerah lain dapat memenuhi

kebutuhan tersebut

Kerugian dari system ini :

o Biaya perpipaan akan lebih mahal karena pipa yang dibutuhkan banyak dan

jalurnya melingkar

o Gradasi pipa tidak terlihat jelas

o Tekanan dalam pipa cukup rendah sehingga bila ada kebakaran,air tidak dapat

dialirkan secara serentak

o Alirannya belumtentu satu arah, dapat bolak-balik pada waktu tertentu. Tetapi

pada saat deimensional dihitung searah

System denagn pola lingkaran ini digunakan untuk daerah pelayanan denagn sifat

o Bentuk dan perluasannya menyebar ke segala arah

Page 60: BAB I PENDAHULUAN 1 Gambaran Umum 1.1 Air …kuliah.ftsl.itb.ac.id/wp-content/uploads/2016/10/TPAM.pdfHal ini belum diperhitungkan juga kebutuhan air bersih bagi hotel, perkantoran

60

o Jaringan jalannya berhubungan satu dengan lainnya

o Elevasi tanah relative datar

b. Sistem cabang

Pada system ini pipa induk disambung dengan beberapa pipa sekunder dan pipa

sekunder disambung ke beberapa pipa sub induk yang akan mengalami pipa

service.

Ciri-ciri dari system ini :

o memiliki satu arah aliran

o aliran berakhir pada satu titik mati

Keuntungan dari system ini :

o Baik diterapkan pada daerah yang menurun

o Cukup ekonomis karena jalurnya pendek

o Tidak memerlukan banyak pipa

o Gradasi (perubahan) ukuran pipa terlihat jelas (makin ke ujung makin kecil)

o Tekanan air cukup tinggi sehingga dapat digunakan untuk pengaliran air

o Mudah mengoperasikan

o Mudah dalam perhitungan dimensi

o Perkembangan system dapat diseduaikan dengan perkembangan kota

Kerugian dari system ini:

o Jika ada kerusakan, seluruh system dalam daerah pelayanan akan terganggu

karena tidak adanya sirkulasi air

o Timbulnya rasa, bau, dan akibat kesehatan karena adanya air yang diam pada

ujung-ujung pipa cabang. Untuk itu dilakukan pengurasan tiap waktu tertentu,

karenaitu diperlukan katup penguras dan mengakibatkan adanya kehilangan air

yang cukup besar

o Bila ada peningkatan kebutuhan air secara tiba-tiba, maka kebutuhan itu tidak

akan terpenuhi karena tidak ada aliran dari daerah lain, atau suplai daerah lain

akan tersedot. Suplai air hidran juga akan lebih sedikit, karena sifat aliran hanya

satu arah

o Keadaaan peak untuk tiap cabang berbeda-beda untuk tiap situasi

o Memiliki banyak titik pipa, sehingga peralatan pipa akan lebih banyak yang

digunakan

System dengan pola cabang ini digunakan untuk daerah pelayanan dengan sifat :

Page 61: BAB I PENDAHULUAN 1 Gambaran Umum 1.1 Air …kuliah.ftsl.itb.ac.id/wp-content/uploads/2016/10/TPAM.pdfHal ini belum diperhitungkan juga kebutuhan air bersih bagi hotel, perkantoran

61

o Bentuk dan arah perluasan memanjang dan terpisah

o Jalur jalannya tidak berhubungan satu dengan yang lainnya

o Elevasi permukaan tanahnya mempunyai perbedaaan tinggi yang cukup besar

dan menurun secara teratur

o Luas daerah pelayanan relative kecil

c. Sistem Loop

Ciri-ciri dari system ini:

o Aliran dalam pipa bolak-balik

o Gradasi ukuran pipa tidak beraturan

o Tidak memiliki titik mati

Keuntungan system ini :

o Resiko beban maksimum diluar perhitungan lebih kecil

o Pelayanan lebih cepat terjadi

o Biaya perencanaan lebih kecil karena tidak memerlukan banyak pipa

Kerugian dari system ini:

o Kurang ekonomis

o Bila tapping yang dibuat terlalu banyak maka jumlah potongan pipa akan

bertambah

Sistem ini mempunyai 2 jenis perencanaan yaitu :

o Outer line, pemasangan jaringan kearah luar dengan pengembangan kedalam.

Baik digunakan untuk daerah yang mengalami pengembangan

o Inner line, pemasangan arah jaringan kearah dalam saja. Baik untuk daerah

yang tidak akan mengalami pertambahan jumlah penduduk dan penambahan

fasilitas

Karena suatu daerah tidak ada yang mutlak membentuk pola ring atau pola cabang,

biasanya digunakan juga gabungan dari kedua pola tersebut. System pelayanan yang

menggunakan pola gabungan biasanya digunakan untuk daerah pelayanan denagn sifat :

Kota sedang berkembang

Bentuk perluasan kota yang tidak teratur, begitu juga jaringan jalannya tidak

berhubungan satu sama lainnya pada bagian tertentu

Terdapat daerah pelayanan yang terpencil

Page 62: BAB I PENDAHULUAN 1 Gambaran Umum 1.1 Air …kuliah.ftsl.itb.ac.id/wp-content/uploads/2016/10/TPAM.pdfHal ini belum diperhitungkan juga kebutuhan air bersih bagi hotel, perkantoran

62

Elevasi muka tanah yang bervariasi

Perencanaan Jalur dan Perletakan Pipa

Dalam perencanaan system distribusi secara keseluruhan, maka beberpa syarat

yang harus dipertimbangkan diantaranya adalah :

Jaringan distribusi direncanakan dengan seekonomis dan seefisien mungkin yaitu

dengan perencanaan jalur pipa yang terpendek dan diameter terkecil

Jaringan distribusi dalam pengoperasiannya menggunakan energi yang seminimal

mungkin, diantaranya dengan system pengaliran dengan system gravitasi

Jaringan distribusi dalam pengoperasiannya memenuhi syarat hidrolis dan

kontinuitas pengaliran yang seminimal mungkin

Sedangkan di dalam perencanaan jalur perpipaan , kriteria teknis yang harus

dipertimbangkan diantaranya adalah :

1. Lokasi jalur pipa diusahakan menghindari daerah yang sulit seperti bahaya tanah

longsor, banjir 1 – 2 tahunan, atau bahaya lainnya yang dapat menyebabkan lepas

atau pecahnya pipa.

2. Jika memungkinkan, jalur pipa ditempatkan pada tanah pemerintah atau tanha

umum, agar tidak perlu keluar biaya untuk pembebasan tanah

3. Jalur pipa sedapat mungkin menghindari belokan tajam baik horizontal atau vertical

dan menghindari siphon yang aliran airnya di atas garis hidrolis

4. Untuk jalur pipa yang panjang, dimana aliran air mengalami pemompaan, katup

atau tangki pengaman harus disediakan untuk mencegah water hammer

5. Jika terdapat dua system distribusi yang terpisah, maka perlu disediakan pipa antar

system distribusi untuk mengatasi keadaan darurat

6. Jalur pipa diusahakan sedikit mungkin melintasi jalan raya, sungai, jalan kereta api

aatau tanah ayang tidak stabil pada dasar pipa serta daerah yang merupakan sumber

kontaminasi

7. Jaringan pipa air bersih harus diletakkan tertanam di dalam tanah denagn maksud

melindungi pipa dari gangguan fisik dan bahaya pembebanan secara langsung, juga

untuk menghindari pemanasan langsung oleh sinar matahari, karena panas dapat

menyebabkan perubahan viskositas air, dan berpengaruh pada headloss yang

terjadi. Pengecualiannya adalah pada bagian jaringan yang mirip penyebrangan

sungai (jembatan piap) yang pemasangannya tidak ditanam di dalam tanah. Lokasi

Page 63: BAB I PENDAHULUAN 1 Gambaran Umum 1.1 Air …kuliah.ftsl.itb.ac.id/wp-content/uploads/2016/10/TPAM.pdfHal ini belum diperhitungkan juga kebutuhan air bersih bagi hotel, perkantoran

63

penanaman sedapat mungkin di luar jalur jalan (tepi jalan). Pengecualian hanya

terdapat pada bagian jaringan yang terpaksa bersilangan dengan badan jalan.

Pada perletakan dan penyambungan perpipaan harus diuji tekanannya terlebih dahulu.

Sebelum meletakkan pipa, peta detail dari daerah yang menunjukkan pemasangan valve,

hydrant kebakaran, saluran pembuangan, kabel telepon, kabel listrik, dan pipa gas harus

dipelajari. Jenis penyambungan pipa yang biasa dilakukan antara lain : rigid joint, semi

rigid joint, dan flexible joint.

6. Tekanan dan Kecepatan Air dalam Pipa

Sisa tekanan yang tersedia dalam pipa distribusi, besarnya bervariasi menurut

klasifikasi jaringan pipa dan daerah pelayanannya serta jenis pipanya. Untuk pipa induk,

sisa tekanan minimal pada daerah kritis 15 meter kolom air. Sedangkan sisa tekan pada

pipa pelayanan kedua ditentukan menurut daerah pelayanannya, dimana :

Daerah perumahan atau perkantoran bertingkat satu, sisa tekanan minimal 6 meter

kolom air

Daerah perumahan atau perkantoran bertingkat dua , sisa tekan minimal 12 meter

kolom air

Daaerah pelayanan yang memerlukan tekanan yang lenih besar lagi, digunakan

pompa penguat untuk memperbesar sisa tekanan. Pompaini disediakan oleh

konsumen sendiri

Sedangkan aliran di dalam pipa distribusi minimal 0,3 m/sec. kecepatan maksimal

ditentukan oleh bahna atau jenis pipa yang dipakai, dimana :

Pipa mortar / concrete pipe, kecepatan maksimumnya adalah 3,0 m/sec

Pipa steel / cast iron pipe, kecepatan maksimumnya adalah 3,0 m/sec

Analisis hidrolis dan perhitungannya dapat dibuat sistematis denagn menggunakan

table / computer, yaitu :

Metode Section

Metode Hardy-Cross

Metode ekivelen pipa, metode Epanet

Page 64: BAB I PENDAHULUAN 1 Gambaran Umum 1.1 Air …kuliah.ftsl.itb.ac.id/wp-content/uploads/2016/10/TPAM.pdfHal ini belum diperhitungkan juga kebutuhan air bersih bagi hotel, perkantoran

64

7. Perancangan sistem distribusi

Pada problem set ini hanya digunakan dua buah alternative sistem pengaliran air, dan

keduanya menggunakan sistem loop, dengan metode ekivalensi pipa (metode epanet).

Langkah pertama pengerjaan adalah menentukan kebutuhan air masyarakat kota dengan

menghitung kebutuhan air perwilayah.( gambar wilayah dapat dilihat pada lampiran).

Jumlah penduduk total adalah berdasarkan jumlah penduduk hasil dari proyeksi penduduk

yang dilakukan pada problem set 1. Perbandingan kepadatan penduduk antar wilayah

adalah C : B : A = 5: 4 : 3

Urutan pengerjaannya:

1. Menentukan luas masing-masing area.

2. Menentukan kepadatan masing-masing area

Misalkan kepadatan penduduk rata-rata adalah P maka:

3x Luas A + 4x Luas B + 5x Luas C = Jumlah penduduk pada tahun 2023

Table 4.1 Kepadatan Penduduk

p 1297.366078

5p 6486.830391

4p 5189.464313

3p 3892.098234

Page 65: BAB I PENDAHULUAN 1 Gambaran Umum 1.1 Air …kuliah.ftsl.itb.ac.id/wp-content/uploads/2016/10/TPAM.pdfHal ini belum diperhitungkan juga kebutuhan air bersih bagi hotel, perkantoran

Table 4.2 Kebutuhan Air wilayah berkode A dan Perhitungannya

Wilayah Luas (Ha)

Kepadatan A

(Jiwa/Ha)

Jumlah

Penduduk per

wilayah

Kebutuhan

Domestik Kota (l/s)

Kebutuhan Domestik

Permanen (l/s)

Kebutuhan Domestik

Semi

Permanen (l/s)

Kebutuhan Domestik

Non

Permanen (l/s)

Kebutuhan Domestik Total per

wilayah (l/s)

Qpeak domestik per wilayah (l/s)

A 1 0.52583562 6486.830391 3411 107.00 1.88 0.387 0.069 2.332 3.499

2 1.00587183 6525 107.00 3.59 0.740 0.132 4.462 6.693

3 0.28811764 1869 107.00 1.03 0.212 0.038 1.278 1.917

4 0.54422029 3530 107.00 1.94 0.400 0.072 2.414 3.621

5 0.16264651 1055 107.00 0.58 0.120 0.021 0.721 1.082

6 0.20776972 1348 107.00 0.74 0.153 0.027 0.922 1.382

7 0.15709163 1019 107.00 0.56 0.116 0.021 0.697 1.045

8 0.75211909 4879 107.00 2.68 0.553 0.099 3.336 5.004

9 1.35578607 8795 107.00 4.84 0.998 0.178 6.014 9.021

10 0.26402022 1713 107.00 0.94 0.194 0.035 1.171 1.757

11 0.52243779 3389 107.00 1.86 0.384 0.069 2.317 3.476

12 0.40003944 2595 107.00 1.43 0.294 0.053 1.774 2.662

Total 6.18595585 40127 22.075 4.551 0.813 27.439 41.158

Table 4.3 Kebutuhan Air wilayah berkode B dan Perhitungannya

Wilayah Luas (Ha)

Kepadatan A

(Jiwa/Ha)

Jumlah

Penduduk per

wilayah

Kebutuhan Domestik Kota (l/s)

Kebutuhan

Domestik Permanen

(l/s)

Kebutuhan Domestik

Semi Permanen

(l/s)

Kebutuhan Domestik

Non Permanen

(l/s)

Kebutuhan Domestik

Total per wilayah

(l/s) Qpeak domestik per

wilayah (l/s)

B 1 0.54512809 5189.464313 2829 107.00 1.56 0.321 0.057 1.934 2.902

2 0.37816493 1962 107.00 1.08 0.223 0.040 1.342 2.013

3 0.25507719 1324 107.00 0.73 0.150 0.027 0.905 1.358

4 0.78549805 4076 107.00 2.24 0.462 0.083 2.787 4.181

5 0.18254072 947 107.00 0.52 0.107 0.019 0.648 0.972

6 0.84199359 4369 107.00 2.40 0.496 0.089 2.988 4.482

Page 66: BAB I PENDAHULUAN 1 Gambaran Umum 1.1 Air …kuliah.ftsl.itb.ac.id/wp-content/uploads/2016/10/TPAM.pdfHal ini belum diperhitungkan juga kebutuhan air bersih bagi hotel, perkantoran

66

7 0.47325417 2456 107.00 1.35 0.279 0.050 1.679 2.519

8 0.45696442 2371 107.00 1.30 0.269 0.048 1.622 2.432

9 0.22031727 1143 107.00 0.63 0.130 0.023 0.782 1.173

10 0.32454688 1684 107.00 0.93 0.191 0.034 1.152 1.727

11 0.50048955 2597 107.00 1.43 0.295 0.053 1.776 2.664 Total 4.96397486 25760 14 3 1 18 26

Table 4.4 Kebutuhan Air wilayah berkode C dan Perhitungannya

Wilayah Luas (Ha)

Kepadatan A

(Jiwa/Ha)

Jumlah

Penduduk per

wilayah

Kebutuhan Domestik

Kota (l/s)

Kebutuhan Domestik Permanen

(l/s)

Kebutuhan

Domestik Semi

Permanen

(l/s)

Kebutuhan

Domestik Non

Permanen

(l/s)

Kebutuhan

Domestik Total per wilayah

(l/s)

Qpeak domestik

per wilayah (l/s) C 1 0.52583562 3892.098234 2047 107.00 1.13 0.232 0.041 1.399 2.099 2 1.00587183 3915 107.00 2.15 0.444 0.079 2.677 4.016 3 0.28811764 1121 107.00 0.62 0.127 0.023 0.767 1.150 4 0.54422029 2118 107.00 1.17 0.240 0.043 1.448 2.173

5 0.16264651 633 107.00 0.35 0.072 0.013 0.433 0.649 6 0.20776972 809 107.00 0.44 0.092 0.016 0.553 0.829

7 0.15709163 611 107.00 0.34 0.069 0.012 0.418 0.627 8 0.75211909 2927 107.00 1.61 0.332 0.059 2.002 3.003 9 1.35578607 5277 107.00 2.90 0.599 0.107 3.608 5.412

Total 4.9994584 19458 11 2 0 13 20

Page 67: BAB I PENDAHULUAN 1 Gambaran Umum 1.1 Air …kuliah.ftsl.itb.ac.id/wp-content/uploads/2016/10/TPAM.pdfHal ini belum diperhitungkan juga kebutuhan air bersih bagi hotel, perkantoran

Berdasarkan pada data besarnya kebutuhan air per block hasil perhitungan ini maka dapat

dibuat suatu sistem jaringan distribusi untuk memenuhi semua kebutuhan masyarakat kota

tersebut.

3. Menentukan jalur distribusi.

Pada problem set ini akan dibuat dua buah sistem distribusi yang akan dibandingkan, untuk

dipilih cara pendistribusian yang terbaik.

Cara pemilihan jalur yang paling baik adalah dengan Pemilihan langsung.

Parameter yang menjadi acuan adalah:

a. Panjang pipa distribusi yang digunakan.

b. Kemungkinan untuk mengembangkan kota.

c. Banyaknya peralatan yang diperlukan ( seperti pompa dan aksesoris)

4. Perencanaan Pompa

Pompa biasanya memiliki spesifikasi tersendiri tergantung dari perusahaan pembuat pompa,

Biasanya dalam setiap pompa dicantumkan besarnya daya (watt), Head maksimum, efisiensi

pompa, dan Q, biasanya juga disertakan grafik antara Q dan Head.

Untuk mendapat daya / debit yang sesuai pompa dapat disusun seri / pararel. Jika disusun seri

akan menambah head total pompa sedangkan jika disusun pararel akan memperbesar debit air.

Rumus Umum dalam penentuan Pompa

W (daya) = (Q x Head maks x berat jenis air x gravitasi ) / efisiensi

8. Perhitungan Perencanaan

Perencanaan No 1

Sistem Distribusi Campuran (sistem Cabang)

Merupakan sistem distribusi campuran. Untuk daerah dibawah 822 m air dialirkan dengan

gravitasi sedangkan untuk diatas 822 m dialirkan melalui pompa.

Page 68: BAB I PENDAHULUAN 1 Gambaran Umum 1.1 Air …kuliah.ftsl.itb.ac.id/wp-content/uploads/2016/10/TPAM.pdfHal ini belum diperhitungkan juga kebutuhan air bersih bagi hotel, perkantoran

68

Gambar 4.2 Denah Sistem Distribusi

9. Perhitungan Distribusi Air dengan Software EPANET

Berdasarkan data kebutuhan air domestik dan non domestik maka dapat dibuat suatu

jalur distribusi air pada Kota A . Perhitungan pada jalur tersebut dilakukan dengan

menggunakan sistem loop dan dengan menggunakan Software EPANET.

Page 69: BAB I PENDAHULUAN 1 Gambaran Umum 1.1 Air …kuliah.ftsl.itb.ac.id/wp-content/uploads/2016/10/TPAM.pdfHal ini belum diperhitungkan juga kebutuhan air bersih bagi hotel, perkantoran

69

Gambar 4.3 Jalur Pipa Distribusi

Page 70: BAB I PENDAHULUAN 1 Gambaran Umum 1.1 Air …kuliah.ftsl.itb.ac.id/wp-content/uploads/2016/10/TPAM.pdfHal ini belum diperhitungkan juga kebutuhan air bersih bagi hotel, perkantoran

70

Gambar 4.4 Kecepatan dan Tekanan pipa distribusi

Page 71: BAB I PENDAHULUAN 1 Gambaran Umum 1.1 Air …kuliah.ftsl.itb.ac.id/wp-content/uploads/2016/10/TPAM.pdfHal ini belum diperhitungkan juga kebutuhan air bersih bagi hotel, perkantoran

71

Gambar 4.5 Head loss dan Elevasi pipa distribusi

Page 72: BAB I PENDAHULUAN 1 Gambaran Umum 1.1 Air …kuliah.ftsl.itb.ac.id/wp-content/uploads/2016/10/TPAM.pdfHal ini belum diperhitungkan juga kebutuhan air bersih bagi hotel, perkantoran

72

Gambar 4.6 Aliran dan Head pipa distribusi

Table 4.5 Run Epanet

Page 1 12/16/2006 7:24:17 PM **********************************************************************

* E P A N E T *

* Hydraulic and Water Quality *

* Analysis for Pipe Networks *

* Version 2.0 *

**********************************************************************

Input File: ivan epanet.NET

Link - Node Table:

----------------------------------------------------------------------

Link Start End Length Diameter

ID Node Node m mm

----------------------------------------------------------------------

1 21 24 46.22 250

2 24 25 95.78 350

4 24 18 106.47 100

5 18 17 427.50 150

6 17 16 386.72 200

7 16 15 125.49 200

8 16 19 374.47 200

9 19 25 377.64 50

10 15 14 442.65 200

11 14 7 91.48 200

12 7 6 96.66 200

13 6 2 133.06 200

Page 73: BAB I PENDAHULUAN 1 Gambaran Umum 1.1 Air …kuliah.ftsl.itb.ac.id/wp-content/uploads/2016/10/TPAM.pdfHal ini belum diperhitungkan juga kebutuhan air bersih bagi hotel, perkantoran

73

14 2 1 157.45 200

15 1 3 146.02 200

16 3 4 241.11 200

18 5 1 75.38 350

19 25 13 154.58 350

20 13 8 75.68 350

21 8 5 119.03 200

22 13 14 111.07 200

23 10 9 117.81 200

24 9 4 104.29 200

25 11 12 313.62 100

26 12 13 139.42 100

27 25 23 392.26 200

28 23 22 358.33 200

29 21 22 247.14 200

30 22 11 747.07 150

31 11 10 263.36 200

32 20 21 1000 250

17 1 26 1000 457.2

3 20 21 #N/A #N/A Pump

Page 2

Energy Usage:

----------------------------------------------------------------------

Usage Avg. Kw-hr Avg. Peak Cost

Pump Factor Effic. /m3 Kw Kw /day

----------------------------------------------------------------------

3 100.00 75.00 0.18 161.97 334.79 0.00

----------------------------------------------------------------------

Demand Charge: 0.00

Total Cost: 0.00

Node Results at 0:00 Hrs:

----------------------------------------------------------------------

Node Demand Head Pressure Quality

ID LPS m m

----------------------------------------------------------------------

1 1.46 839.00 16.00 0.00

2 1.46 838.23 17.23 0.00

3 1.46 838.65 15.65 0.00

4 1.46 838.18 19.18 0.00

5 1.46 838.91 15.91 0.00

6 1.46 837.65 18.65 0.00

7 1.46 837.28 20.28 0.00

8 1.46 836.94 19.94 0.00

9 1.46 838.01 23.01 0.00

10 1.46 837.86 26.86 0.00

11 1.46 837.60 28.60 0.00

12 1.46 836.92 25.92 0.00

13 1.46 836.87 23.87 0.00

14 1.46 836.97 23.97 0.00

15 1.46 836.70 35.70 0.00

16 1.46 836.65 35.65 0.00

17 1.46 836.60 33.60 0.00

18 1.46 836.54 35.54 0.00

19 1.46 836.64 35.64 0.00

21 1.46 836.28 35.28 0.00

22 1.46 836.45 27.45 0.00

23 1.46 836.52 33.52 0.00

24 1.46 836.53 35.53 0.00

25 1.46 836.64 35.64 0.00

20 50.34 793.00 0.00 0.00 Reservoir

26 -85.38 840.00 10.00 0.00 Tank

Page 3

Link Results at 0:00 Hrs:

----------------------------------------------------------------------

Link Flow VelocityUnit Headloss Status

ID LPS m/s m/km

----------------------------------------------------------------------

1 -43.76 0.89 5.49 Open

2 -45.01 0.47 1.12 Open

4 -0.21 0.03 0.02 Open

5 -1.67 0.09 0.16 Open

6 -3.13 0.10 0.12 Open

7 -6.01 0.19 0.41 Open

8 1.42 0.05 0.03 Open

Page 74: BAB I PENDAHULUAN 1 Gambaran Umum 1.1 Air …kuliah.ftsl.itb.ac.id/wp-content/uploads/2016/10/TPAM.pdfHal ini belum diperhitungkan juga kebutuhan air bersih bagi hotel, perkantoran

74

9 -0.04 0.02 0.00 Open

10 -7.47 0.24 0.62 Open

11 -18.53 0.59 3.32 Open

12 -19.99 0.64 3.82 Open

13 -21.45 0.68 4.35 Open

14 -22.91 0.73 4.91 Open

15 15.43 0.49 2.36 Open

16 13.97 0.44 1.97 Open

18 -45.59 0.47 1.15 Open

19 -51.73 0.54 1.45 Open

20 -42.67 0.44 1.02 Open

21 -44.13 1.40 16.55 Open

22 -9.60 0.31 0.98 Open

23 -11.05 0.35 1.27 Open

24 -12.51 0.40 1.60 Open

25 2.39 0.30 2.19 Open

26 0.93 0.12 0.38 Open

27 5.22 0.17 0.32 Open

28 3.76 0.12 0.17 Open

29 -8.05 0.26 0.71 Open

30 -5.74 0.33 1.54 Open

31 -9.59 0.31 0.98 Open

32 -133.37 2.72 43.28 Open

17 -85.38 0.52 1.00 Open

3 83.03 0.00 -43.28 Open Pump

Node Results at 1:00 Hrs:

----------------------------------------------------------------------

Node Demand Head Pressure Quality

ID LPS m m

----------------------------------------------------------------------

1 1.46 838.85 15.85 0.00

2 1.46 838.08 17.08 0.00

3 1.46 838.50 15.50 0.00

4 1.46 838.03 19.03 0.00

5 1.46 838.76 15.76 0.00

6 1.46 837.50 18.50 0.00

7 1.46 837.14 20.14 0.00

8 1.46 836.81 19.81 0.00

9 1.46 837.87 22.87 0.00

Page 4

Node Results at 1:00 Hrs: (continued)

----------------------------------------------------------------------

Node Demand Head Pressure Quality

ID LPS m m

----------------------------------------------------------------------

10 1.46 837.72 26.72 0.00

11 1.46 837.46 28.46 0.00

12 1.46 836.78 25.78 0.00

13 1.46 836.73 23.73 0.00

14 1.46 836.84 23.84 0.00

15 1.46 836.56 35.56 0.00

16 1.46 836.51 35.51 0.00

17 1.46 836.47 33.47 0.00

18 1.46 836.40 35.40 0.00

19 1.46 836.50 35.50 0.00

21 1.46 836.15 35.15 0.00

22 1.46 836.32 27.32 0.00

23 1.46 836.38 33.38 0.00

24 1.46 836.40 35.40 0.00

25 1.46 836.51 35.51 0.00

20 50.08 793.00 0.00 0.00 Reservoir

26 -85.12 839.84 9.84 0.00 Tank

Link Results at 1:00 Hrs:

----------------------------------------------------------------------

Link Flow VelocityUnit Headloss Status

ID LPS m/s m/km

----------------------------------------------------------------------

1 -43.54 0.89 5.45 Open

2 -44.82 0.47 1.11 Open

4 -0.18 0.02 0.02 Open

5 -1.64 0.09 0.15 Open

6 -3.10 0.10 0.12 Open

7 -6.00 0.19 0.41 Open

8 1.44 0.05 0.03 Open

9 -0.02 0.01 0.01 Open

10 -7.46 0.24 0.62 Open

Page 75: BAB I PENDAHULUAN 1 Gambaran Umum 1.1 Air …kuliah.ftsl.itb.ac.id/wp-content/uploads/2016/10/TPAM.pdfHal ini belum diperhitungkan juga kebutuhan air bersih bagi hotel, perkantoran

75

11 -18.45 0.59 3.29 Open

12 -19.91 0.63 3.79 Open

13 -21.37 0.68 4.32 Open

14 -22.83 0.73 4.88 Open

15 15.40 0.49 2.35 Open

16 13.94 0.44 1.96 Open

18 -45.43 0.47 1.14 Open

19 -51.50 0.54 1.44 Open

20 -42.51 0.44 1.01 Open

21 -43.97 1.40 16.44 Open

22 -9.53 0.30 0.97 Open

23 -11.02 0.35 1.27 Open

24 -12.48 0.40 1.59 Open

25 2.38 0.30 2.17 Open

26 0.92 0.12 0.37 Open

Page 5

Link Results at 1:00 Hrs: (continued)

----------------------------------------------------------------------

Link Flow VelocityUnit Headloss Status

ID LPS m/s m/km

----------------------------------------------------------------------

27 5.20 0.17 0.32 Open

28 3.74 0.12 0.17 Open

29 -8.00 0.25 0.70 Open

30 -5.72 0.32 1.53 Open

31 -9.56 0.30 0.97 Open

32 -133.15 2.71 43.15 Open

17 -85.12 0.52 1.00 Open

3 83.07 0.00 -43.15 Open Pump

Node Results at 2:00 Hrs:

----------------------------------------------------------------------

Node Demand Head Pressure Quality

ID LPS m m

----------------------------------------------------------------------

1 1.46 838.70 15.70 0.00

2 1.46 837.93 16.93 0.00

3 1.46 838.36 15.36 0.00

4 1.46 837.89 18.89 0.00

5 1.46 838.61 15.61 0.00

6 1.46 837.36 18.36 0.00

7 1.46 837.00 20.00 0.00

8 1.46 836.67 19.67 0.00

9 1.46 837.72 22.72 0.00

10 1.46 837.57 26.57 0.00

11 1.46 837.32 28.32 0.00

12 1.46 836.64 25.64 0.00

13 1.46 836.59 23.59 0.00

14 1.46 836.70 23.70 0.00

15 1.46 836.43 35.43 0.00

16 1.46 836.38 35.38 0.00

17 1.46 836.33 33.33 0.00

18 1.46 836.27 35.27 0.00

19 1.46 836.37 35.37 0.00

21 1.46 836.02 35.02 0.00

22 1.46 836.19 27.19 0.00

23 1.46 836.25 33.25 0.00

24 1.46 836.26 35.26 0.00

25 1.46 836.37 35.37 0.00

20 49.82 793.00 0.00 0.00 Reservoir

26 -84.86 839.69 9.69 0.00 Tank

Page 6

Link Results at 2:00 Hrs:

----------------------------------------------------------------------

Link Flow VelocityUnit Headloss Status

ID LPS m/s m/km

----------------------------------------------------------------------

1 -43.32 0.88 5.39 Open

2 -44.62 0.46 1.11 Open

4 -0.17 0.02 0.02 Open

5 -1.63 0.09 0.15 Open

6 -3.09 0.10 0.12 Open

7 -5.98 0.19 0.41 Open

8 1.43 0.05 0.03 Open

9 -0.03 0.01 0.01 Open

10 -7.44 0.24 0.61 Open

11 -18.38 0.59 3.27 Open

Page 76: BAB I PENDAHULUAN 1 Gambaran Umum 1.1 Air …kuliah.ftsl.itb.ac.id/wp-content/uploads/2016/10/TPAM.pdfHal ini belum diperhitungkan juga kebutuhan air bersih bagi hotel, perkantoran

76

12 -19.84 0.63 3.77 Open

13 -21.30 0.68 4.30 Open

14 -22.76 0.72 4.86 Open

15 15.36 0.49 2.34 Open

16 13.90 0.44 1.95 Open

18 -45.28 0.47 1.14 Open

19 -51.29 0.53 1.43 Open

20 -42.36 0.44 1.00 Open

21 -43.82 1.39 16.33 Open

22 -9.48 0.30 0.96 Open

23 -10.98 0.35 1.26 Open

24 -12.44 0.40 1.59 Open

25 2.37 0.30 2.15 Open

26 0.91 0.12 0.36 Open

27 5.18 0.17 0.31 Open

28 3.72 0.12 0.17 Open

29 -7.96 0.25 0.69 Open

30 -5.69 0.32 1.51 Open

31 -9.52 0.30 0.97 Open

32 -132.93 2.71 43.02 Open

17 -84.86 0.52 0.99 Open

3 83.11 0.00 -43.02 Open Pump

Node Results at 3:00 Hrs:

----------------------------------------------------------------------

Node Demand Head Pressure Quality

ID LPS m m

----------------------------------------------------------------------

1 1.46 838.55 15.55 0.00

2 1.46 837.79 16.79 0.00

3 1.46 838.21 15.21 0.00

4 1.46 837.74 18.74 0.00

5 1.46 838.46 15.46 0.00

6 1.46 837.22 18.22 0.00

7 1.46 836.86 19.86 0.00

8 1.46 836.53 19.53 0.00

9 1.46 837.57 22.57 0.00

Page 7

Node Results at 3:00 Hrs: (continued)

----------------------------------------------------------------------

Node Demand Head Pressure Quality

ID LPS m m

----------------------------------------------------------------------

10 1.46 837.43 26.43 0.00

11 1.46 837.17 28.17 0.00

12 1.46 836.51 25.51 0.00

13 1.46 836.46 23.46 0.00

14 1.46 836.56 23.56 0.00

15 1.46 836.29 35.29 0.00

16 1.46 836.24 35.24 0.00

17 1.46 836.19 33.19 0.00

18 1.46 836.13 35.13 0.00

19 1.46 836.23 35.23 0.00

21 1.46 835.88 34.88 0.00

22 1.46 836.05 27.05 0.00

23 1.46 836.11 33.11 0.00

24 1.46 836.13 35.13 0.00

25 1.46 836.24 35.24 0.00

20 49.56 793.00 0.00 0.00 Reservoir

26 -84.60 839.53 9.53 0.00 Tank

Link Results at 3:00 Hrs:

----------------------------------------------------------------------

Link Flow VelocityUnit Headloss Status

ID LPS m/s m/km

----------------------------------------------------------------------

1 -43.11 0.88 5.34 Open

2 -44.42 0.46 1.10 Open

4 -0.15 0.02 0.01 Open

5 -1.61 0.09 0.15 Open

6 -3.07 0.10 0.12 Open

7 -5.96 0.19 0.41 Open

8 1.43 0.05 0.03 Open

9 -0.03 0.01 0.02 Open

10 -7.42 0.24 0.61 Open

11 -18.31 0.58 3.25 Open

12 -19.77 0.63 3.74 Open

13 -21.23 0.68 4.27 Open

Page 77: BAB I PENDAHULUAN 1 Gambaran Umum 1.1 Air …kuliah.ftsl.itb.ac.id/wp-content/uploads/2016/10/TPAM.pdfHal ini belum diperhitungkan juga kebutuhan air bersih bagi hotel, perkantoran

77

14 -22.69 0.72 4.83 Open

15 15.32 0.49 2.33 Open

16 13.86 0.44 1.94 Open

18 -45.12 0.47 1.13 Open

19 -51.07 0.53 1.42 Open

20 -42.20 0.44 1.00 Open

21 -43.66 1.39 16.23 Open

22 -9.43 0.30 0.95 Open

23 -10.94 0.35 1.25 Open

24 -12.40 0.39 1.58 Open

25 2.36 0.30 2.13 Open

26 0.90 0.11 0.36 Open

Page 8

Link Results at 3:00 Hrs: (continued)

----------------------------------------------------------------------

Link Flow VelocityUnit Headloss Status

ID LPS m/s m/km

----------------------------------------------------------------------

27 5.17 0.16 0.31 Open

28 3.71 0.12 0.17 Open

29 -7.91 0.25 0.69 Open

30 -5.67 0.32 1.50 Open

31 -9.48 0.30 0.96 Open

32 -132.71 2.70 42.88 Open

17 -84.60 0.52 0.98 Open

3 83.15 0.00 -42.88 Open Pump

Node Results at 4:00 Hrs:

----------------------------------------------------------------------

Node Demand Head Pressure Quality

ID LPS m m

----------------------------------------------------------------------

1 2.48 839.11 16.11 0.00

2 2.48 838.92 17.92 0.00

3 2.48 838.92 15.92 0.00

4 2.48 838.73 19.73 0.00

5 2.48 839.10 16.10 0.00

6 2.48 838.81 19.81 0.00

7 2.48 838.77 21.77 0.00

8 2.48 838.84 21.84 0.00

9 2.48 838.69 23.69 0.00

10 2.48 838.67 27.67 0.00

11 2.48 838.66 29.66 0.00

12 2.48 838.62 27.62 0.00

13 2.48 838.83 25.83 0.00

14 2.48 838.76 25.76 0.00

15 2.48 838.40 37.40 0.00

16 2.48 838.35 37.35 0.00

17 2.48 838.34 35.34 0.00

18 2.48 838.36 37.36 0.00

19 2.48 838.33 37.33 0.00

21 2.48 838.85 37.85 0.00

22 2.48 838.80 29.80 0.00

23 2.48 838.80 35.80 0.00

24 2.48 838.83 37.83 0.00

25 2.48 838.83 37.83 0.00

20 -17.88 793.00 0.00 0.00 Reservoir

26 -41.69 839.38 9.38 0.00 Tank

Page 9

Link Results at 4:00 Hrs:

----------------------------------------------------------------------

Link Flow VelocityUnit Headloss Status

ID LPS m/s m/km

----------------------------------------------------------------------

1 11.12 0.23 0.43 Open

2 5.15 0.05 0.02 Open

4 3.49 0.44 4.41 Open

5 1.01 0.06 0.06 Open

6 -1.47 0.05 0.03 Open

7 -6.14 0.20 0.43 Open

8 2.19 0.07 0.06 Open

9 -0.30 0.15 1.34 Open

10 -8.62 0.27 0.80 Open

11 -3.46 0.11 0.15 Open

12 -5.95 0.19 0.40 Open

13 -8.43 0.27 0.77 Open

Page 78: BAB I PENDAHULUAN 1 Gambaran Umum 1.1 Air …kuliah.ftsl.itb.ac.id/wp-content/uploads/2016/10/TPAM.pdfHal ini belum diperhitungkan juga kebutuhan air bersih bagi hotel, perkantoran

78

14 -10.91 0.35 1.24 Open

15 11.10 0.35 1.28 Open

16 8.62 0.27 0.80 Open

18 -17.20 0.18 0.19 Open

19 -0.15 0.00 0.00 Open

20 -12.23 0.13 0.10 Open

21 -14.72 0.47 2.16 Open

22 7.64 0.24 0.64 Open

23 -3.65 0.12 0.16 Open

24 -6.13 0.20 0.43 Open

25 0.52 0.07 0.13 Open

26 -1.96 0.25 1.52 Open

27 2.52 0.08 0.08 Open

28 0.04 0.00 0.00 Open

29 4.28 0.14 0.22 Open

30 1.83 0.10 0.19 Open

31 -1.17 0.04 0.02 Open

32 -137.60 2.80 45.85 Open

17 -41.69 0.25 0.27 Open

3 155.48 0.00 -45.85 Open Pump

Node Results at 5:00 Hrs:

----------------------------------------------------------------------

Node Demand Head Pressure Quality

ID LPS m m

----------------------------------------------------------------------

1 3.14 839.26 16.26 0.00

2 3.14 839.17 18.17 0.00

3 3.14 839.07 16.07 0.00

4 3.14 838.90 19.90 0.00

5 3.14 839.27 16.27 0.00

6 3.14 839.14 20.14 0.00

7 3.14 839.14 22.14 0.00

8 3.14 839.40 22.40 0.00

9 3.14 838.87 23.87 0.00

Page 10

Node Results at 5:00 Hrs: (continued)

----------------------------------------------------------------------

Node Demand Head Pressure Quality

ID LPS m m

----------------------------------------------------------------------

10 3.14 838.87 27.87 0.00

11 3.14 838.87 29.87 0.00

12 3.14 838.88 27.88 0.00

13 3.14 839.41 26.41 0.00

14 3.14 839.15 26.15 0.00

15 3.14 838.66 37.66 0.00

16 3.14 838.59 37.59 0.00

17 3.14 838.58 35.58 0.00

18 3.14 838.67 37.67 0.00

19 3.14 838.55 37.55 0.00

21 3.14 839.89 38.89 0.00

22 3.14 839.58 30.58 0.00

23 3.14 839.52 36.52 0.00

24 3.14 839.60 38.60 0.00

25 3.14 839.52 38.52 0.00

20 -60.94 793.00 0.00 0.00 Reservoir

26 -14.39 839.30 9.30 0.00 Tank

Link Results at 5:00 Hrs:

----------------------------------------------------------------------

Link Flow VelocityUnit Headloss Status

ID LPS m/s m/km

----------------------------------------------------------------------

1 46.78 0.95 6.22 Open

2 38.58 0.40 0.85 Open

4 5.06 0.64 8.78 Open

5 1.92 0.11 0.20 Open

6 -1.22 0.04 0.02 Open

7 -7.07 0.23 0.56 Open

8 2.72 0.09 0.09 Open

9 -0.42 0.21 2.56 Open

10 -10.21 0.33 1.10 Open

11 2.12 0.07 0.06 Open

12 -1.02 0.03 0.02 Open

13 -4.16 0.13 0.21 Open

14 -7.30 0.23 0.59 Open

15 11.20 0.36 1.30 Open

Page 79: BAB I PENDAHULUAN 1 Gambaran Umum 1.1 Air …kuliah.ftsl.itb.ac.id/wp-content/uploads/2016/10/TPAM.pdfHal ini belum diperhitungkan juga kebutuhan air bersih bagi hotel, perkantoran

79

16 8.06 0.26 0.71 Open

18 7.24 0.08 0.04 Open

19 35.36 0.37 0.72 Open

20 13.52 0.14 0.12 Open

21 10.38 0.33 1.13 Open

22 15.47 0.49 2.38 Open

23 -1.78 0.06 0.04 Open

24 -4.92 0.16 0.28 Open

25 -0.10 0.01 0.01 Open

26 -3.24 0.41 3.83 Open

Page 11

Link Results at 5:00 Hrs: (continued)

----------------------------------------------------------------------

Link Flow VelocityUnit Headloss Status

ID LPS m/s m/km

----------------------------------------------------------------------

27 -0.35 0.01 0.00 Open

28 -3.49 0.11 0.15 Open

29 11.03 0.35 1.27 Open

30 4.40 0.25 0.94 Open

31 1.36 0.04 0.03 Open

32 -139.27 2.84 46.89 Open

17 -14.39 0.09 0.04 Open

3 200.21 0.00 -46.89 Open Pump

Node Results at 6:00 Hrs:

----------------------------------------------------------------------

Node Demand Head Pressure Quality

ID LPS m m

----------------------------------------------------------------------

1 4.74 839.58 16.58 0.00

2 4.74 839.76 18.76 0.00

3 4.74 839.44 16.44 0.00

4 4.74 839.38 20.38 0.00

5 4.74 839.68 16.68 0.00

6 4.74 840.06 21.06 0.00

7 4.74 840.42 23.42 0.00

8 4.74 842.48 25.48 0.00

9 4.74 839.38 24.38 0.00

10 4.74 839.41 28.41 0.00

11 4.74 839.67 30.67 0.00

12 4.74 840.33 29.33 0.00

13 4.74 842.61 29.61 0.00

14 4.74 840.93 27.93 0.00

15 4.74 840.20 39.20 0.00

16 4.74 840.12 39.12 0.00

17 4.74 840.12 37.12 0.00

18 4.74 840.71 39.71 0.00

19 4.74 840.05 39.05 0.00

21 4.74 845.93 44.93 0.00

22 4.74 844.19 35.19 0.00

23 4.74 843.73 40.73 0.00

24 4.74 844.13 43.13 0.00

25 4.74 843.55 42.55 0.00

20 -158.73 793.00 0.00 0.00 Reservoir

26 44.85 839.27 9.27 0.00 Tank

Page 12

Link Results at 6:00 Hrs:

----------------------------------------------------------------------

Link Flow VelocityUnit Headloss Status

ID LPS m/s m/km

----------------------------------------------------------------------

1 126.14 2.57 39.04 Open

2 111.21 1.16 6.00 Open

4 10.18 1.30 32.04 Open

5 5.44 0.31 1.39 Open

6 0.69 0.02 0.01 Open

7 -7.95 0.25 0.69 Open

8 3.90 0.12 0.19 Open

9 -0.84 0.43 9.28 Open

10 -12.70 0.40 1.65 Open

11 24.58 0.78 5.60 Open

12 19.84 0.63 3.76 Open

13 15.09 0.48 2.27 Open

14 10.35 0.33 1.13 Open

15 9.36 0.30 0.94 Open

Page 80: BAB I PENDAHULUAN 1 Gambaran Umum 1.1 Air …kuliah.ftsl.itb.ac.id/wp-content/uploads/2016/10/TPAM.pdfHal ini belum diperhitungkan juga kebutuhan air bersih bagi hotel, perkantoran

80

16 4.62 0.15 0.25 Open

18 48.61 0.51 1.30 Open

19 111.96 1.16 6.08 Open

20 58.10 0.60 1.80 Open

21 53.36 1.70 23.52 Open

22 42.02 1.34 15.12 Open

23 4.87 0.16 0.28 Open

24 0.13 0.00 0.00 Open

25 -2.34 0.30 2.10 Open

26 -7.08 0.90 16.36 Open

27 -6.33 0.20 0.45 Open

28 -11.08 0.35 1.28 Open

29 27.84 0.89 7.05 Open

30 12.02 0.68 6.04 Open

31 9.62 0.31 0.98 Open

32 -148.69 3.03 52.93 Open

17 44.85 0.27 0.30 Open

3 307.41 0.00 -52.93 Open Pump

Node Results at 7:00 Hrs:

----------------------------------------------------------------------

Node Demand Head Pressure Quality

ID LPS m m

----------------------------------------------------------------------

1 5.95 840.33 17.33 0.00

2 5.95 840.98 19.98 0.00

3 5.95 840.23 17.23 0.00

4 5.95 840.22 21.22 0.00

5 5.95 840.56 17.56 0.00

6 5.95 841.87 22.87 0.00

7 5.95 842.79 25.79 0.00

8 5.95 846.88 29.88 0.00

9 5.95 840.24 25.24 0.00

Page 13

Node Results at 7:00 Hrs: (continued)

----------------------------------------------------------------------

Node Demand Head Pressure Quality

ID LPS m m

----------------------------------------------------------------------

10 5.95 840.36 29.36 0.00

11 5.95 841.02 32.02 0.00

12 5.95 842.85 31.85 0.00

13 5.95 847.18 34.18 0.00

14 5.95 843.99 30.99 0.00

15 5.95 843.03 42.03 0.00

16 5.95 842.93 41.93 0.00

17 5.95 842.95 39.95 0.00

18 5.95 844.15 43.15 0.00

19 5.95 842.83 41.83 0.00

21 5.95 853.76 52.76 0.00

22 5.95 850.40 41.40 0.00

23 5.95 849.50 46.50 0.00

24 5.95 850.23 49.23 0.00

25 5.95 849.09 48.09 0.00

20 -226.83 793.00 0.00 0.00 Reservoir

26 84.04 839.36 9.36 0.00 Tank

Link Results at 7:00 Hrs:

----------------------------------------------------------------------

Link Flow VelocityUnit Headloss Status

ID LPS m/s m/km

----------------------------------------------------------------------

1 181.18 3.69 76.33 Open

2 161.32 1.68 11.95 Open

4 13.91 1.77 57.09 Open

5 7.96 0.45 2.82 Open

6 2.01 0.06 0.05 Open

7 -8.73 0.28 0.82 Open

8 4.80 0.15 0.27 Open

9 -1.15 0.59 16.58 Open

10 -14.68 0.47 2.16 Open

11 38.81 1.24 13.05 Open

12 32.86 1.05 9.59 Open

13 26.91 0.86 6.62 Open

14 20.97 0.67 4.17 Open

15 7.86 0.25 0.68 Open

16 1.91 0.06 0.05 Open

18 76.88 0.80 3.03 Open

Page 81: BAB I PENDAHULUAN 1 Gambaran Umum 1.1 Air …kuliah.ftsl.itb.ac.id/wp-content/uploads/2016/10/TPAM.pdfHal ini belum diperhitungkan juga kebutuhan air bersih bagi hotel, perkantoran

81

19 164.18 1.71 12.35 Open

20 88.78 0.92 3.95 Open

21 82.83 2.64 53.11 Open

22 59.45 1.89 28.73 Open

23 9.99 0.32 1.06 Open

24 4.04 0.13 0.20 Open

25 -4.06 0.52 5.83 Open

26 -10.01 1.27 31.02 Open

Page 14

Link Results at 7:00 Hrs: (continued)

----------------------------------------------------------------------

Link Flow VelocityUnit Headloss Status

ID LPS m/s m/km

----------------------------------------------------------------------

27 -9.97 0.32 1.05 Open

28 -15.92 0.51 2.50 Open

29 39.70 1.26 13.60 Open

30 17.83 1.01 12.55 Open

31 15.94 0.51 2.51 Open

32 -160.18 3.26 60.76 Open

17 84.04 0.51 0.97 Open

3 387.01 0.00 -60.76 Open Pump

Node Results at 8:00 Hrs:

----------------------------------------------------------------------

Node Demand Head Pressure Quality

ID LPS m m

----------------------------------------------------------------------

1 5.95 840.48 17.48 0.00

2 5.95 841.13 20.13 0.00

3 5.95 840.38 17.38 0.00

4 5.95 840.37 21.37 0.00

5 5.95 840.71 17.71 0.00

6 5.95 842.01 23.01 0.00

7 5.95 842.93 25.93 0.00

8 5.95 847.01 30.01 0.00

9 5.95 840.39 25.39 0.00

10 5.95 840.51 29.51 0.00

11 5.95 841.17 32.17 0.00

12 5.95 842.99 31.99 0.00

13 5.95 847.31 34.31 0.00

14 5.95 844.12 31.12 0.00

15 5.95 843.17 42.17 0.00

16 5.95 843.07 42.07 0.00

17 5.95 843.09 40.09 0.00

18 5.95 844.29 43.29 0.00

19 5.95 842.96 41.96 0.00

21 5.95 853.88 52.88 0.00

22 5.95 850.53 41.53 0.00

23 5.95 849.63 46.63 0.00

24 5.95 850.36 49.36 0.00

25 5.95 849.22 48.22 0.00

20 -226.64 793.00 0.00 0.00 Reservoir

26 83.86 839.51 9.51 0.00 Tank

Page 15

Link Results at 8:00 Hrs:

----------------------------------------------------------------------

Link Flow VelocityUnit Headloss Status

ID LPS m/s m/km

----------------------------------------------------------------------

1 181.02 3.69 76.21 Open

2 161.17 1.68 11.93 Open

4 13.90 1.77 57.03 Open

5 7.95 0.45 2.81 Open

6 2.00 0.06 0.05 Open

7 -8.74 0.28 0.83 Open

8 4.80 0.15 0.27 Open

9 -1.15 0.59 16.56 Open

10 -14.69 0.47 2.16 Open

11 38.76 1.23 13.01 Open

12 32.81 1.04 9.56 Open

13 26.86 0.86 6.60 Open

14 20.91 0.67 4.15 Open

15 7.88 0.25 0.68 Open

16 1.93 0.06 0.05 Open

18 76.77 0.80 3.02 Open

Page 82: BAB I PENDAHULUAN 1 Gambaran Umum 1.1 Air …kuliah.ftsl.itb.ac.id/wp-content/uploads/2016/10/TPAM.pdfHal ini belum diperhitungkan juga kebutuhan air bersih bagi hotel, perkantoran

82

19 164.03 1.70 12.33 Open

20 88.67 0.92 3.95 Open

21 82.72 2.63 52.99 Open

22 59.40 1.89 28.70 Open

23 9.97 0.32 1.05 Open

24 4.02 0.13 0.20 Open

25 -4.05 0.52 5.81 Open

26 -10.00 1.27 30.98 Open

27 -9.96 0.32 1.05 Open

28 -15.91 0.51 2.50 Open

29 39.67 1.26 13.59 Open

30 17.81 1.01 12.52 Open

31 15.92 0.51 2.50 Open

32 -160.36 3.27 60.88 Open

17 83.86 0.51 0.97 Open

3 387.00 0.00 -60.88 Open Pump

Node Results at 9:00 Hrs:

----------------------------------------------------------------------

Node Demand Head Pressure Quality

ID LPS m m

----------------------------------------------------------------------

1 5.29 840.23 17.23 0.00

2 5.29 840.59 19.59 0.00

3 5.29 840.11 17.11 0.00

4 5.29 840.07 21.07 0.00

5 5.29 840.38 17.38 0.00

6 5.29 841.12 22.12 0.00

7 5.29 841.71 24.71 0.00

8 5.29 844.61 27.61 0.00

9 5.29 840.08 25.08 0.00

Page 16

Node Results at 9:00 Hrs: (continued)

----------------------------------------------------------------------

Node Demand Head Pressure Quality

ID LPS m m

----------------------------------------------------------------------

10 5.29 840.15 29.15 0.00

11 5.29 840.56 31.56 0.00

12 5.29 841.68 30.68 0.00

13 5.29 844.81 31.81 0.00

14 5.29 842.50 29.50 0.00

15 5.29 841.67 40.67 0.00

16 5.29 841.58 40.58 0.00

17 5.29 841.59 38.59 0.00

18 5.29 842.43 41.43 0.00

19 5.29 841.49 40.49 0.00

21 5.29 849.49 48.49 0.00

22 5.29 847.07 38.07 0.00

23 5.29 846.43 43.43 0.00

24 5.29 846.97 45.97 0.00

25 5.29 846.16 45.16 0.00

20 -189.62 793.00 0.00 0.00 Reservoir

26 62.60 839.66 9.66 0.00 Tank

Link Results at 9:00 Hrs:

----------------------------------------------------------------------

Link Flow VelocityUnit Headloss Status

ID LPS m/s m/km

----------------------------------------------------------------------

1 151.11 3.08 54.54 Open

2 133.94 1.39 8.47 Open

4 11.87 1.51 42.57 Open

5 6.58 0.37 1.98 Open

6 1.29 0.04 0.02 Open

7 -8.31 0.26 0.75 Open

8 4.31 0.14 0.22 Open

9 -0.98 0.50 12.34 Open

10 -13.61 0.43 1.87 Open

11 31.07 0.99 8.64 Open

12 25.77 0.82 6.11 Open

13 20.48 0.65 3.99 Open

14 15.19 0.48 2.30 Open

15 8.71 0.28 0.82 Open

16 3.41 0.11 0.14 Open

18 61.41 0.64 2.00 Open

19 135.66 1.41 8.67 Open

20 71.99 0.75 2.68 Open

Page 83: BAB I PENDAHULUAN 1 Gambaran Umum 1.1 Air …kuliah.ftsl.itb.ac.id/wp-content/uploads/2016/10/TPAM.pdfHal ini belum diperhitungkan juga kebutuhan air bersih bagi hotel, perkantoran

83

21 66.70 2.12 35.56 Open

22 49.96 1.59 20.83 Open

23 7.17 0.23 0.57 Open

24 1.88 0.06 0.05 Open

25 -3.11 0.40 3.57 Open

26 -8.41 1.07 22.46 Open

Page 17

Link Results at 9:00 Hrs: (continued)

----------------------------------------------------------------------

Link Flow VelocityUnit Headloss Status

ID LPS m/s m/km

----------------------------------------------------------------------

27 -7.99 0.25 0.70 Open

28 -13.28 0.42 1.79 Open

29 33.22 1.06 9.78 Open

30 14.64 0.83 8.71 Open

31 12.46 0.40 1.59 Open

32 -154.00 3.14 56.49 Open

17 62.60 0.38 0.56 Open

3 343.62 0.00 -56.49 Open Pump

Node Results at 10:00 Hrs:

----------------------------------------------------------------------

Node Demand Head Pressure Quality

ID LPS m m

----------------------------------------------------------------------

1 4.82 840.11 17.11 0.00

2 4.82 840.30 19.30 0.00

3 4.82 839.97 16.97 0.00

4 4.82 839.91 20.91 0.00

5 4.82 840.21 17.21 0.00

6 4.82 840.62 21.62 0.00

7 4.82 841.01 24.01 0.00

8 4.82 843.15 26.15 0.00

9 4.82 839.91 24.91 0.00

10 4.82 839.95 28.95 0.00

11 4.82 840.22 31.22 0.00

12 4.82 840.92 29.92 0.00

13 4.82 843.29 30.29 0.00

14 4.82 841.55 28.55 0.00

15 4.82 840.80 39.80 0.00

16 4.82 840.71 39.71 0.00

17 4.82 840.72 37.72 0.00

18 4.82 841.34 40.34 0.00

19 4.82 840.64 39.64 0.00

21 4.82 846.76 45.76 0.00

22 4.82 844.94 35.94 0.00

23 4.82 844.46 41.46 0.00

24 4.82 844.88 43.88 0.00

25 4.82 844.28 43.28 0.00

20 -162.28 793.00 0.00 0.00 Reservoir

26 46.65 839.78 9.78 0.00 Tank

Page 18

Link Results at 10:00 Hrs:

----------------------------------------------------------------------

Link Flow VelocityUnit Headloss Status

ID LPS m/s m/km

----------------------------------------------------------------------

1 129.00 2.63 40.69 Open

2 113.80 1.18 6.26 Open

4 10.39 1.32 33.23 Open

5 5.57 0.32 1.45 Open

6 0.75 0.02 0.01 Open

7 -8.03 0.26 0.70 Open

8 3.96 0.13 0.19 Open

9 -0.86 0.44 9.62 Open

10 -12.84 0.41 1.68 Open

11 25.28 0.80 5.90 Open

12 20.47 0.65 3.99 Open

13 15.65 0.50 2.43 Open

14 10.83 0.34 1.23 Open

15 9.36 0.30 0.94 Open

16 4.54 0.14 0.25 Open

18 49.99 0.52 1.37 Open

19 114.63 1.19 6.35 Open

20 59.63 0.62 1.89 Open

21 54.81 1.74 24.72 Open

Page 84: BAB I PENDAHULUAN 1 Gambaran Umum 1.1 Air …kuliah.ftsl.itb.ac.id/wp-content/uploads/2016/10/TPAM.pdfHal ini belum diperhitungkan juga kebutuhan air bersih bagi hotel, perkantoran

84

22 42.95 1.37 15.74 Open

23 5.10 0.16 0.30 Open

24 0.28 0.01 0.00 Open

25 -2.42 0.31 2.24 Open

26 -7.24 0.92 17.02 Open

27 -6.51 0.21 0.48 Open

28 -11.33 0.36 1.33 Open

29 28.46 0.91 7.34 Open

30 12.31 0.70 6.32 Open

31 9.91 0.32 1.04 Open

32 -149.93 3.05 53.76 Open

17 46.65 0.28 0.33 Open

3 312.21 0.00 -53.76 Open Pump

Node Results at 11:00 Hrs:

----------------------------------------------------------------------

Node Demand Head Pressure Quality

ID LPS m m

----------------------------------------------------------------------

1 4.31 840.00 17.00 0.00

2 4.31 840.06 19.06 0.00

3 4.31 839.84 16.84 0.00

4 4.31 839.75 20.75 0.00

5 4.31 840.06 17.06 0.00

6 4.31 840.20 21.20 0.00

7 4.31 840.41 23.41 0.00

8 4.31 841.83 24.83 0.00

9 4.31 839.75 24.75 0.00

Page 19

Node Results at 11:00 Hrs: (continued)

----------------------------------------------------------------------

Node Demand Head Pressure Quality

ID LPS m m

----------------------------------------------------------------------

10 4.31 839.76 28.76 0.00

11 4.31 839.91 30.91 0.00

12 4.31 840.26 29.26 0.00

13 4.31 841.92 28.92 0.00

14 4.31 840.72 27.72 0.00

15 4.31 840.06 39.06 0.00

16 4.31 839.97 38.97 0.00

17 4.31 839.97 36.97 0.00

18 4.31 840.38 39.38 0.00

19 4.31 839.91 38.91 0.00

21 4.31 844.24 43.24 0.00

22 4.31 842.99 33.99 0.00

23 4.31 842.67 39.67 0.00

24 4.31 842.97 41.97 0.00

25 4.31 842.57 41.57 0.00

20 -132.20 793.00 0.00 0.00 Reservoir

26 28.83 839.86 9.86 0.00 Tank

Link Results at 11:00 Hrs:

----------------------------------------------------------------------

Link Flow VelocityUnit Headloss Status

ID LPS m/s m/km

----------------------------------------------------------------------

1 104.64 2.13 27.62 Open

2 91.57 0.95 4.19 Open

4 8.76 1.12 24.25 Open

5 4.46 0.25 0.96 Open

6 0.15 0.00 0.00 Open

7 -7.74 0.25 0.66 Open

8 3.58 0.11 0.16 Open

9 -0.72 0.37 7.02 Open

10 -12.05 0.38 1.49 Open

11 18.75 0.60 3.39 Open

12 14.45 0.46 2.09 Open

13 10.14 0.32 1.09 Open

14 5.83 0.19 0.39 Open

15 10.08 0.32 1.07 Open

16 5.77 0.18 0.38 Open

18 37.39 0.39 0.80 Open

19 91.38 0.95 4.17 Open

20 46.00 0.48 1.17 Open

21 41.69 1.33 14.90 Open

22 35.11 1.12 10.83 Open

23 2.84 0.09 0.10 Open

Page 85: BAB I PENDAHULUAN 1 Gambaran Umum 1.1 Air …kuliah.ftsl.itb.ac.id/wp-content/uploads/2016/10/TPAM.pdfHal ini belum diperhitungkan juga kebutuhan air bersih bagi hotel, perkantoran

85

24 -1.47 0.05 0.03 Open

25 -1.66 0.21 1.12 Open

26 -5.97 0.76 11.92 Open

Page 20

Link Results at 11:00 Hrs: (continued)

----------------------------------------------------------------------

Link Flow VelocityUnit Headloss Status

ID LPS m/s m/km

----------------------------------------------------------------------

27 -4.84 0.15 0.28 Open

28 -9.15 0.29 0.90 Open

29 23.25 0.74 5.05 Open

30 9.79 0.55 4.13 Open

31 7.15 0.23 0.57 Open

32 -146.11 2.98 51.24 Open

17 28.83 0.18 0.13 Open

3 278.30 0.00 -51.24 Open Pump

Node Results at 12:00 Hrs:

----------------------------------------------------------------------

Node Demand Head Pressure Quality

ID LPS m m

----------------------------------------------------------------------

1 4.31 840.05 17.05 0.00

2 4.31 840.11 19.11 0.00

3 4.31 839.89 16.89 0.00

4 4.31 839.80 20.80 0.00

5 4.31 840.11 17.11 0.00

6 4.31 840.26 21.26 0.00

7 4.31 840.46 23.46 0.00

8 4.31 841.88 24.88 0.00

9 4.31 839.80 24.80 0.00

10 4.31 839.81 28.81 0.00

11 4.31 839.96 30.96 0.00

12 4.31 840.31 29.31 0.00

13 4.31 841.97 28.97 0.00

14 4.31 840.77 27.77 0.00

15 4.31 840.10 39.10 0.00

16 4.31 840.02 39.02 0.00

17 4.31 840.02 37.02 0.00

18 4.31 840.43 39.43 0.00

19 4.31 839.96 38.96 0.00

21 4.31 844.29 43.29 0.00

22 4.31 843.04 34.04 0.00

23 4.31 842.72 39.72 0.00

24 4.31 843.01 42.01 0.00

25 4.31 842.61 41.61 0.00

20 -132.12 793.00 0.00 0.00 Reservoir

26 28.75 839.92 9.92 0.00 Tank

Page 21

Link Results at 12:00 Hrs:

----------------------------------------------------------------------

Link Flow VelocityUnit Headloss Status

ID LPS m/s m/km

----------------------------------------------------------------------

1 104.58 2.13 27.59 Open

2 91.52 0.95 4.18 Open

4 8.76 1.12 24.24 Open

5 4.45 0.25 0.96 Open

6 0.15 0.00 0.00 Open

7 -7.74 0.25 0.66 Open

8 3.58 0.11 0.16 Open

9 -0.72 0.37 7.02 Open

10 -12.05 0.38 1.50 Open

11 18.73 0.60 3.38 Open

12 14.42 0.46 2.09 Open

13 10.12 0.32 1.08 Open

14 5.81 0.18 0.39 Open

15 10.09 0.32 1.08 Open

16 5.78 0.18 0.38 Open

18 37.34 0.39 0.79 Open

19 91.32 0.95 4.17 Open

20 45.96 0.48 1.17 Open

21 41.65 1.33 14.87 Open

22 35.09 1.12 10.82 Open

23 2.83 0.09 0.10 Open

Page 86: BAB I PENDAHULUAN 1 Gambaran Umum 1.1 Air …kuliah.ftsl.itb.ac.id/wp-content/uploads/2016/10/TPAM.pdfHal ini belum diperhitungkan juga kebutuhan air bersih bagi hotel, perkantoran

86

24 -1.48 0.05 0.03 Open

25 -1.66 0.21 1.11 Open

26 -5.97 0.76 11.91 Open

27 -4.84 0.15 0.28 Open

28 -9.14 0.29 0.90 Open

29 23.23 0.74 5.04 Open

30 9.78 0.55 4.13 Open

31 7.14 0.23 0.57 Open

32 -146.18 2.98 51.29 Open

17 28.75 0.18 0.13 Open

3 278.30 0.00 -51.29 Open Pump

Node Results at 13:00 Hrs:

----------------------------------------------------------------------

Node Demand Head Pressure Quality

ID LPS m m

----------------------------------------------------------------------

1 4.56 840.19 17.19 0.00

2 4.56 840.31 19.31 0.00

3 4.56 840.04 17.04 0.00

4 4.56 839.97 20.97 0.00

5 4.56 840.27 17.27 0.00

6 4.56 840.53 21.53 0.00

7 4.56 840.82 23.82 0.00

8 4.56 842.59 25.59 0.00

9 4.56 839.97 24.97 0.00

Page 22

Node Results at 13:00 Hrs: (continued)

----------------------------------------------------------------------

Node Demand Head Pressure Quality

ID LPS m m

----------------------------------------------------------------------

10 4.56 839.99 28.99 0.00

11 4.56 840.19 31.19 0.00

12 4.56 840.70 29.70 0.00

13 4.56 842.70 29.70 0.00

14 4.56 841.24 28.24 0.00

15 4.56 840.53 39.53 0.00

16 4.56 840.45 39.45 0.00

17 4.56 840.45 37.45 0.00

18 4.56 840.96 39.96 0.00

19 4.56 840.38 39.38 0.00

21 4.56 845.56 44.56 0.00

22 4.56 844.05 35.05 0.00

23 4.56 843.65 40.65 0.00

24 4.56 844.00 43.00 0.00

25 4.56 843.51 42.51 0.00

20 -147.13 793.00 0.00 0.00 Reservoir

26 37.63 839.97 9.97 0.00 Tank

Link Results at 13:00 Hrs:

----------------------------------------------------------------------

Link Flow VelocityUnit Headloss Status

ID LPS m/s m/km

----------------------------------------------------------------------

1 116.74 2.38 33.82 Open

2 102.61 1.07 5.17 Open

4 9.57 1.22 28.55 Open

5 5.01 0.28 1.19 Open

6 0.44 0.01 0.00 Open

7 -7.89 0.25 0.68 Open

8 3.77 0.12 0.17 Open

9 -0.79 0.40 8.27 Open

10 -12.45 0.40 1.59 Open

11 22.01 0.70 4.56 Open

12 17.45 0.56 2.97 Open

13 12.89 0.41 1.69 Open

14 8.32 0.26 0.75 Open

15 9.75 0.31 1.01 Open

16 5.18 0.17 0.31 Open

18 43.62 0.45 1.06 Open

19 102.93 1.07 5.20 Open

20 52.74 0.55 1.51 Open

21 48.18 1.53 19.47 Open

22 39.02 1.24 13.18 Open

23 3.94 0.13 0.19 Open

24 -0.62 0.02 0.01 Open

25 -2.03 0.26 1.62 Open

Page 87: BAB I PENDAHULUAN 1 Gambaran Umum 1.1 Air …kuliah.ftsl.itb.ac.id/wp-content/uploads/2016/10/TPAM.pdfHal ini belum diperhitungkan juga kebutuhan air bersih bagi hotel, perkantoran

87

26 -6.60 0.84 14.33 Open

Page 23

Link Results at 13:00 Hrs: (continued)

----------------------------------------------------------------------

Link Flow VelocityUnit Headloss Status

ID LPS m/s m/km

----------------------------------------------------------------------

27 -5.67 0.18 0.37 Open

28 -10.24 0.33 1.11 Open

29 25.83 0.82 6.14 Open

30 11.03 0.62 5.16 Open

31 8.50 0.27 0.78 Open

32 -148.13 3.02 52.56 Open

17 37.63 0.23 0.22 Open

3 295.26 0.00 -52.56 Open Pump

Node Results at 14:00 Hrs:

----------------------------------------------------------------------

Node Demand Head Pressure Quality

ID LPS m m

----------------------------------------------------------------------

1 4.56 840.26 17.26 0.00

2 4.56 840.38 19.38 0.00

3 4.56 840.11 17.11 0.00

4 4.56 840.03 21.03 0.00

5 4.56 840.34 17.34 0.00

6 4.56 840.60 21.60 0.00

7 4.56 840.89 23.89 0.00

8 4.56 842.65 25.65 0.00

9 4.56 840.03 25.03 0.00

10 4.56 840.06 29.06 0.00

11 4.56 840.26 31.26 0.00

12 4.56 840.77 29.77 0.00

13 4.56 842.76 29.76 0.00

14 4.56 841.30 28.30 0.00

15 4.56 840.60 39.60 0.00

16 4.56 840.51 39.51 0.00

17 4.56 840.51 37.51 0.00

18 4.56 841.02 40.02 0.00

19 4.56 840.45 39.45 0.00

21 4.56 845.62 44.62 0.00

22 4.56 844.11 35.11 0.00

23 4.56 843.71 40.71 0.00

24 4.56 844.06 43.06 0.00

25 4.56 843.57 42.57 0.00

20 -147.04 793.00 0.00 0.00 Reservoir

26 37.54 840.04 10.04 0.00 Tank

Page 24

Link Results at 14:00 Hrs:

----------------------------------------------------------------------

Link Flow VelocityUnit Headloss Status

ID LPS m/s m/km

----------------------------------------------------------------------

1 116.66 2.38 33.78 Open

2 102.53 1.07 5.16 Open

4 9.57 1.22 28.53 Open

5 5.00 0.28 1.19 Open

6 0.44 0.01 0.00 Open

7 -7.89 0.25 0.68 Open

8 3.77 0.12 0.17 Open

9 -0.79 0.40 8.26 Open

10 -12.46 0.40 1.59 Open

11 21.98 0.70 4.55 Open

12 17.42 0.55 2.96 Open

13 12.86 0.41 1.69 Open

14 8.29 0.26 0.75 Open

15 9.76 0.31 1.01 Open

16 5.20 0.17 0.31 Open

18 43.57 0.45 1.06 Open

19 102.84 1.07 5.19 Open

20 52.69 0.55 1.51 Open

21 48.13 1.53 19.43 Open

22 39.00 1.24 13.16 Open

23 3.93 0.13 0.19 Open

24 -0.63 0.02 0.01 Open

25 -2.03 0.26 1.62 Open

26 -6.59 0.84 14.32 Open

27 -5.67 0.18 0.37 Open

Page 88: BAB I PENDAHULUAN 1 Gambaran Umum 1.1 Air …kuliah.ftsl.itb.ac.id/wp-content/uploads/2016/10/TPAM.pdfHal ini belum diperhitungkan juga kebutuhan air bersih bagi hotel, perkantoran

88

28 -10.23 0.33 1.10 Open

29 25.82 0.82 6.13 Open

30 11.02 0.62 5.15 Open

31 8.49 0.27 0.78 Open

32 -148.22 3.02 52.62 Open

17 37.54 0.23 0.22 Open

3 295.26 0.00 -52.62 Open Pump

Node Results at 15:00 Hrs:

----------------------------------------------------------------------

Node Demand Head Pressure Quality

ID LPS m m

----------------------------------------------------------------------

1 4.56 840.33 17.33 0.00

2 4.56 840.44 19.44 0.00

3 4.56 840.18 17.18 0.00

4 4.56 840.10 21.10 0.00

5 4.56 840.40 17.40 0.00

6 4.56 840.67 21.67 0.00

7 4.56 840.95 23.95 0.00

8 4.56 842.71 25.71 0.00

9 4.56 840.10 25.10 0.00

Page 25

Node Results at 15:00 Hrs: (continued)

----------------------------------------------------------------------

Node Demand Head Pressure Quality

ID LPS m m

----------------------------------------------------------------------

10 4.56 840.12 29.12 0.00

11 4.56 840.33 31.33 0.00

12 4.56 840.83 29.83 0.00

13 4.56 842.83 29.83 0.00

14 4.56 841.37 28.37 0.00

15 4.56 840.66 39.66 0.00

16 4.56 840.58 39.58 0.00

17 4.56 840.58 37.58 0.00

18 4.56 841.09 40.09 0.00

19 4.56 840.51 39.51 0.00

21 4.56 845.68 44.68 0.00

22 4.56 844.17 35.17 0.00

23 4.56 843.77 40.77 0.00

24 4.56 844.12 43.12 0.00

25 4.56 843.63 42.63 0.00

20 -146.94 793.00 0.00 0.00 Reservoir

26 37.44 840.11 10.11 0.00 Tank

Link Results at 15:00 Hrs:

----------------------------------------------------------------------

Link Flow VelocityUnit Headloss Status

ID LPS m/s m/km

----------------------------------------------------------------------

1 116.58 2.37 33.73 Open

2 102.46 1.06 5.16 Open

4 9.56 1.22 28.51 Open

5 5.00 0.28 1.19 Open

6 0.44 0.01 0.00 Open

7 -7.90 0.25 0.68 Open

8 3.77 0.12 0.17 Open

9 -0.79 0.40 8.25 Open

10 -12.46 0.40 1.59 Open

11 21.95 0.70 4.54 Open

12 17.39 0.55 2.95 Open

13 12.83 0.41 1.68 Open

14 8.27 0.26 0.74 Open

15 9.77 0.31 1.01 Open

16 5.21 0.17 0.32 Open

18 43.51 0.45 1.06 Open

19 102.76 1.07 5.19 Open

20 52.64 0.55 1.50 Open

21 48.07 1.53 19.39 Open

22 38.98 1.24 13.15 Open

23 3.92 0.12 0.19 Open

24 -0.65 0.02 0.01 Open

25 -2.03 0.26 1.61 Open

26 -6.59 0.84 14.30 Open

Page 26

Link Results at 15:00 Hrs: (continued)

Page 89: BAB I PENDAHULUAN 1 Gambaran Umum 1.1 Air …kuliah.ftsl.itb.ac.id/wp-content/uploads/2016/10/TPAM.pdfHal ini belum diperhitungkan juga kebutuhan air bersih bagi hotel, perkantoran

89

----------------------------------------------------------------------

Link Flow VelocityUnit Headloss Status

ID LPS m/s m/km

----------------------------------------------------------------------

27 -5.66 0.18 0.37 Open

28 -10.22 0.33 1.10 Open

29 25.80 0.82 6.12 Open

30 11.01 0.62 5.14 Open

31 8.48 0.27 0.78 Open

32 -148.31 3.02 52.68 Open

17 37.44 0.23 0.22 Open

3 295.25 0.00 -52.68 Open Pump

Node Results at 16:00 Hrs:

----------------------------------------------------------------------

Node Demand Head Pressure Quality

ID LPS m m

----------------------------------------------------------------------

1 5.26 840.71 17.71 0.00

2 5.26 841.05 20.05 0.00

3 5.26 840.59 17.59 0.00

4 5.26 840.55 21.55 0.00

5 5.26 840.85 17.85 0.00

6 5.26 841.55 22.55 0.00

7 5.26 842.12 25.12 0.00

8 5.26 844.94 27.94 0.00

9 5.26 840.55 25.55 0.00

10 5.26 840.61 29.61 0.00

11 5.26 841.02 32.02 0.00

12 5.26 842.08 31.08 0.00

13 5.26 845.14 32.14 0.00

14 5.26 842.88 29.88 0.00

15 5.26 842.06 41.06 0.00

16 5.26 841.96 40.96 0.00

17 5.26 841.97 38.97 0.00

18 5.26 842.79 41.79 0.00

19 5.26 841.88 40.88 0.00

21 5.26 849.68 48.68 0.00

22 5.26 847.33 38.33 0.00

23 5.26 846.70 43.70 0.00

24 5.26 847.23 46.23 0.00

25 5.26 846.44 45.44 0.00

20 -186.89 793.00 0.00 0.00 Reservoir

26 60.75 840.18 10.18 0.00 Tank

Page 90: BAB I PENDAHULUAN 1 Gambaran Umum 1.1 Air …kuliah.ftsl.itb.ac.id/wp-content/uploads/2016/10/TPAM.pdfHal ini belum diperhitungkan juga kebutuhan air bersih bagi hotel, perkantoran

90

Page 27

Link Results at 16:00 Hrs:

----------------------------------------------------------------------

Link Flow VelocityUnit Headloss Status

ID LPS m/s m/km

----------------------------------------------------------------------

1 148.89 3.03 53.07 Open

2 131.90 1.37 8.23 Open

4 11.73 1.49 41.65 Open

5 6.48 0.37 1.92 Open

6 1.22 0.04 0.02 Open

7 -8.32 0.26 0.75 Open

8 4.28 0.14 0.22 Open

9 -0.97 0.49 12.07 Open

10 -13.58 0.43 1.86 Open

11 30.44 0.97 8.32 Open

12 25.19 0.80 5.86 Open

13 19.93 0.63 3.80 Open

14 14.68 0.47 2.15 Open

15 8.85 0.28 0.84 Open

16 3.59 0.11 0.16 Open

18 60.17 0.63 1.92 Open

19 133.51 1.39 8.42 Open

20 70.69 0.73 2.59 Open

21 65.43 2.08 34.32 Open

22 49.27 1.57 20.30 Open

23 6.92 0.22 0.54 Open

24 1.67 0.05 0.04 Open

25 -3.03 0.39 3.40 Open

26 -8.29 1.06 21.89 Open

27 -7.83 0.25 0.67 Open

28 -13.09 0.42 1.74 Open

29 32.74 1.04 9.52 Open

30 14.40 0.81 8.44 Open

31 12.18 0.39 1.52 Open

32 -154.28 3.14 56.68 Open

17 60.75 0.37 0.53 Open

3 341.17 0.00 -56.68 Open Pump

Node Results at 17:00 Hrs:

----------------------------------------------------------------------

Node Demand Head Pressure Quality

ID LPS m m

----------------------------------------------------------------------

1 6.21 841.41 18.41 0.00

2 6.21 842.18 21.18 0.00

3 6.21 841.32 18.32 0.00

4 6.21 841.31 22.31 0.00

5 6.21 841.67 18.67 0.00

6 6.21 843.19 24.19 0.00

7 6.21 844.24 27.24 0.00

8 6.21 848.78 31.78 0.00

9 6.21 841.34 26.34 0.00

Page 28

Node Results at 17:00 Hrs: (continued)

----------------------------------------------------------------------

Node Demand Head Pressure Quality

ID LPS m m

----------------------------------------------------------------------

10 6.21 841.48 30.48 0.00

11 6.21 842.24 33.24 0.00

12 6.21 844.33 33.33 0.00

13 6.21 849.12 36.12 0.00

14 6.21 845.59 32.59 0.00

15 6.21 844.58 43.58 0.00

16 6.21 844.47 43.47 0.00

17 6.21 844.49 41.49 0.00

18 6.21 845.83 44.83 0.00

19 6.21 844.36 43.36 0.00

21 6.21 856.43 55.43 0.00

22 6.21 852.71 43.71 0.00

23 6.21 851.71 48.71 0.00

24 6.21 852.52 51.52 0.00

25 6.21 851.25 50.25 0.00

20 -239.85 793.00 0.00 0.00 Reservoir

26 90.93 840.29 10.29 0.00 Tank

Page 91: BAB I PENDAHULUAN 1 Gambaran Umum 1.1 Air …kuliah.ftsl.itb.ac.id/wp-content/uploads/2016/10/TPAM.pdfHal ini belum diperhitungkan juga kebutuhan air bersih bagi hotel, perkantoran

91

Link Results at 17:00 Hrs:

----------------------------------------------------------------------

Link Flow VelocityUnit Headloss Status

ID LPS m/s m/km

----------------------------------------------------------------------

1 191.67 3.90 84.72 Open

2 170.82 1.78 13.29 Open

4 14.64 1.86 62.79 Open

5 8.44 0.48 3.14 Open

6 2.23 0.07 0.07 Open

7 -8.96 0.29 0.86 Open

8 4.99 0.16 0.29 Open

9 -1.21 0.62 18.24 Open

10 -15.17 0.48 2.29 Open

11 41.41 1.32 14.71 Open

12 35.20 1.12 10.89 Open

13 29.00 0.92 7.60 Open

14 22.79 0.73 4.87 Open

15 7.72 0.25 0.66 Open

16 1.52 0.05 0.03 Open

18 82.07 0.85 3.42 Open

19 174.04 1.81 13.76 Open

20 94.48 0.98 4.44 Open

21 88.27 2.81 59.76 Open

22 62.78 2.00 31.79 Open

23 10.89 0.35 1.24 Open

24 4.69 0.15 0.26 Open

25 -4.37 0.56 6.68 Open

26 -10.57 1.35 34.35 Open

Page 29

Link Results at 17:00 Hrs: (continued)

----------------------------------------------------------------------

Link Flow VelocityUnit Headloss Status

ID LPS m/s m/km

----------------------------------------------------------------------

27 -10.63 0.34 1.19 Open

28 -16.84 0.54 2.78 Open

29 41.98 1.34 15.08 Open

30 18.93 1.07 14.02 Open

31 17.10 0.54 2.86 Open

32 -163.95 3.34 63.43 Open

17 90.93 0.55 1.13 Open

3 403.81 0.00 -63.43 Open Pump

Node Results at 18:00 Hrs:

----------------------------------------------------------------------

Node Demand Head Pressure Quality

ID LPS m m

----------------------------------------------------------------------

1 3.87 840.48 17.48 0.00

2 3.87 840.48 19.48 0.00

3 3.87 840.30 17.30 0.00

4 3.87 840.18 21.18 0.00

5 3.87 840.51 17.51 0.00

6 3.87 840.52 21.52 0.00

7 3.87 840.59 23.59 0.00

8 3.87 841.46 24.46 0.00

9 3.87 840.16 25.16 0.00

10 3.87 840.17 29.17 0.00

11 3.87 840.23 31.23 0.00

12 3.87 840.37 29.37 0.00

13 3.87 841.51 28.51 0.00

14 3.87 840.74 27.74 0.00

15 3.87 840.14 39.14 0.00

16 3.87 840.06 39.06 0.00

17 3.87 840.06 37.06 0.00

18 3.87 840.31 39.31 0.00

19 3.87 840.01 39.01 0.00

21 3.87 842.98 41.98 0.00

22 3.87 842.16 33.16 0.00

23 3.87 841.96 38.96 0.00

24 3.87 842.16 41.16 0.00

25 3.87 841.91 40.91 0.00

20 -104.92 793.00 0.00 0.00 Reservoir

26 12.06 840.45 10.45 0.00 Tank

Page 30

Link Results at 18:00 Hrs:

Page 92: BAB I PENDAHULUAN 1 Gambaran Umum 1.1 Air …kuliah.ftsl.itb.ac.id/wp-content/uploads/2016/10/TPAM.pdfHal ini belum diperhitungkan juga kebutuhan air bersih bagi hotel, perkantoran

92

----------------------------------------------------------------------

Link Flow VelocityUnit Headloss Status

ID LPS m/s m/km

----------------------------------------------------------------------

1 82.50 1.68 17.78 Open

2 71.32 0.74 2.64 Open

4 7.31 0.93 17.35 Open

5 3.44 0.19 0.60 Open

6 -0.43 0.01 0.00 Open

7 -7.56 0.24 0.63 Open

8 3.26 0.10 0.13 Open

9 -0.61 0.31 5.03 Open

10 -11.43 0.36 1.36 Open

11 12.39 0.39 1.57 Open

12 8.52 0.27 0.79 Open

13 4.65 0.15 0.26 Open

14 0.78 0.02 0.01 Open

15 10.76 0.34 1.21 Open

16 6.89 0.22 0.53 Open

18 25.91 0.27 0.40 Open

19 70.07 0.73 2.55 Open

20 33.65 0.35 0.66 Open

21 29.78 0.95 7.99 Open

22 27.69 0.88 6.98 Open

23 0.85 0.03 0.01 Open

24 -3.02 0.10 0.11 Open

25 -1.00 0.13 0.44 Open

26 -4.87 0.62 8.18 Open

27 -3.23 0.10 0.13 Open

28 -7.10 0.23 0.56 Open

29 18.55 0.59 3.33 Open

30 7.58 0.43 2.58 Open

31 4.72 0.15 0.26 Open

32 -144.15 2.94 49.98 Open

17 12.06 0.07 0.03 Open

3 249.07 0.00 -49.98 Open Pump

Node Results at 19:00 Hrs:

----------------------------------------------------------------------

Node Demand Head Pressure Quality

ID LPS m m

----------------------------------------------------------------------

1 3.87 840.50 17.50 0.00

2 3.87 840.50 19.50 0.00

3 3.87 840.33 17.33 0.00

4 3.87 840.20 21.20 0.00

5 3.87 840.53 17.53 0.00

6 3.87 840.54 21.54 0.00

7 3.87 840.61 23.61 0.00

8 3.87 841.48 24.48 0.00

9 3.87 840.19 25.19 0.00

Page 31

Node Results at 19:00 Hrs: (continued)

----------------------------------------------------------------------

Node Demand Head Pressure Quality

ID LPS m m

----------------------------------------------------------------------

10 3.87 840.19 29.19 0.00

11 3.87 840.26 31.26 0.00

12 3.87 840.39 29.39 0.00

13 3.87 841.53 28.53 0.00

14 3.87 840.76 27.76 0.00

15 3.87 840.16 39.16 0.00

16 3.87 840.08 39.08 0.00

17 3.87 840.08 37.08 0.00

18 3.87 840.33 39.33 0.00

19 3.87 840.03 39.03 0.00

21 3.87 843.00 42.00 0.00

22 3.87 842.18 33.18 0.00

23 3.87 841.98 38.98 0.00

24 3.87 842.18 41.18 0.00

25 3.87 841.93 40.93 0.00

20 -104.89 793.00 0.00 0.00 Reservoir

26 12.03 840.48 10.48 0.00 Tank

Link Results at 19:00 Hrs:

----------------------------------------------------------------------

Link Flow VelocityUnit Headloss Status

Page 93: BAB I PENDAHULUAN 1 Gambaran Umum 1.1 Air …kuliah.ftsl.itb.ac.id/wp-content/uploads/2016/10/TPAM.pdfHal ini belum diperhitungkan juga kebutuhan air bersih bagi hotel, perkantoran

93

ID LPS m/s m/km

----------------------------------------------------------------------

1 82.47 1.68 17.77 Open

2 71.29 0.74 2.63 Open

4 7.31 0.93 17.34 Open

5 3.44 0.19 0.60 Open

6 -0.43 0.01 0.00 Open

7 -7.56 0.24 0.63 Open

8 3.26 0.10 0.13 Open

9 -0.61 0.31 5.03 Open

10 -11.43 0.36 1.36 Open

11 12.38 0.39 1.57 Open

12 8.51 0.27 0.79 Open

13 4.64 0.15 0.26 Open

14 0.77 0.02 0.01 Open

15 10.76 0.34 1.21 Open

16 6.89 0.22 0.53 Open

18 25.89 0.27 0.40 Open

19 70.05 0.73 2.55 Open

20 33.63 0.35 0.65 Open

21 29.76 0.95 7.98 Open

22 27.68 0.88 6.97 Open

23 0.84 0.03 0.01 Open

24 -3.02 0.10 0.11 Open

25 -1.00 0.13 0.44 Open

26 -4.87 0.62 8.17 Open

Page 32

Link Results at 19:00 Hrs: (continued)

----------------------------------------------------------------------

Link Flow VelocityUnit Headloss Status

ID LPS m/s m/km

----------------------------------------------------------------------

27 -3.23 0.10 0.13 Open

28 -7.10 0.23 0.56 Open

29 18.55 0.59 3.32 Open

30 7.58 0.43 2.57 Open

31 4.71 0.15 0.26 Open

32 -144.18 2.94 50.00 Open

17 12.03 0.07 0.03 Open

3 249.07 0.00 -50.00 Open Pump

Node Results at 20:00 Hrs:

----------------------------------------------------------------------

Node Demand Head Pressure Quality

ID LPS m m

----------------------------------------------------------------------

1 2.81 840.36 17.36 0.00

2 2.81 840.22 19.22 0.00

3 2.81 840.17 17.17 0.00

4 2.81 840.00 21.00 0.00

5 2.81 840.35 17.35 0.00

6 2.81 840.17 21.17 0.00

7 2.81 840.16 23.16 0.00

8 2.81 840.32 23.32 0.00

9 2.81 839.96 24.96 0.00

10 2.81 839.95 28.95 0.00

11 2.81 839.95 30.95 0.00

12 2.81 839.95 28.95 0.00

13 2.81 840.32 27.32 0.00

14 2.81 840.16 27.16 0.00

15 2.81 839.73 38.73 0.00

16 2.81 839.67 38.67 0.00

17 2.81 839.66 36.66 0.00

18 2.81 839.71 38.71 0.00

19 2.81 839.64 38.64 0.00

21 2.81 840.48 39.48 0.00

22 2.81 840.34 31.34 0.00

23 2.81 840.33 37.33 0.00

24 2.81 840.37 39.37 0.00

25 2.81 840.35 39.35 0.00

20 -37.56 793.00 0.00 0.00 Reservoir

26 -29.89 840.50 10.50 0.00 Tank

Page 33

Link Results at 20:00 Hrs:

----------------------------------------------------------------------

Link Flow VelocityUnit Headloss Status

ID LPS m/s m/km

Page 94: BAB I PENDAHULUAN 1 Gambaran Umum 1.1 Air …kuliah.ftsl.itb.ac.id/wp-content/uploads/2016/10/TPAM.pdfHal ini belum diperhitungkan juga kebutuhan air bersih bagi hotel, perkantoran

94

----------------------------------------------------------------------

1 27.58 0.56 2.34 Open

2 20.56 0.21 0.26 Open

4 4.21 0.54 6.24 Open

5 1.40 0.08 0.11 Open

6 -1.41 0.04 0.03 Open

7 -6.68 0.21 0.50 Open

8 2.46 0.08 0.08 Open

9 -0.35 0.18 1.87 Open

10 -9.49 0.30 0.96 Open

11 -0.33 0.01 0.00 Open

12 -3.14 0.10 0.12 Open

13 -5.95 0.19 0.40 Open

14 -8.76 0.28 0.83 Open

15 10.99 0.35 1.26 Open

16 8.18 0.26 0.73 Open

18 -7.34 0.08 0.04 Open

19 15.74 0.16 0.16 Open

20 -1.72 0.02 0.00 Open

21 -4.53 0.14 0.24 Open

22 11.97 0.38 1.48 Open

23 -2.56 0.08 0.08 Open

24 -5.37 0.17 0.33 Open

25 0.14 0.02 0.01 Open

26 -2.67 0.34 2.69 Open

27 1.66 0.05 0.04 Open

28 -1.16 0.04 0.02 Open

29 7.17 0.23 0.57 Open

30 3.20 0.18 0.52 Open

31 0.25 0.01 0.00 Open

32 -140.21 2.86 47.48 Open

17 -29.89 0.18 0.14 Open

3 177.77 0.00 -47.48 Open Pump

Node Results at 21:00 Hrs:

----------------------------------------------------------------------

Node Demand Head Pressure Quality

ID LPS m m

----------------------------------------------------------------------

1 2.01 839.87 16.87 0.00

2 2.01 839.44 18.44 0.00

3 2.01 839.60 16.60 0.00

4 2.01 839.27 20.27 0.00

5 2.01 839.83 16.83 0.00

6 2.01 839.15 20.15 0.00

7 2.01 839.00 22.00 0.00

8 2.01 838.92 21.92 0.00

9 2.01 839.16 24.16 0.00

Page 34

Node Results at 21:00 Hrs: (continued)

----------------------------------------------------------------------

Node Demand Head Pressure Quality

ID LPS m m

----------------------------------------------------------------------

10 2.01 839.09 28.09 0.00

11 2.01 839.00 30.00 0.00

12 2.01 838.83 27.83 0.00

13 2.01 838.88 25.88 0.00

14 2.01 838.89 25.89 0.00

15 2.01 838.62 37.62 0.00

16 2.01 838.57 37.57 0.00

17 2.01 838.56 35.56 0.00

18 2.01 838.56 37.56 0.00

19 2.01 838.56 37.56 0.00

21 2.01 838.76 37.76 0.00

22 2.01 838.77 29.77 0.00

23 2.01 838.78 35.78 0.00

24 2.01 838.80 37.80 0.00

25 2.01 838.82 37.82 0.00

20 15.11 793.00 0.00 0.00 Reservoir

26 -63.29 840.44 10.44 0.00 Tank

Link Results at 21:00 Hrs:

----------------------------------------------------------------------

Link Flow VelocityUnit Headloss Status

ID LPS m/s m/km

----------------------------------------------------------------------

1 -15.62 0.32 0.82 Open

Page 95: BAB I PENDAHULUAN 1 Gambaran Umum 1.1 Air …kuliah.ftsl.itb.ac.id/wp-content/uploads/2016/10/TPAM.pdfHal ini belum diperhitungkan juga kebutuhan air bersih bagi hotel, perkantoran

95

2 -20.03 0.21 0.25 Open

4 2.40 0.31 2.21 Open

5 0.40 0.02 0.01 Open

6 -1.61 0.05 0.04 Open

7 -5.42 0.17 0.34 Open

8 1.80 0.06 0.04 Open

9 -0.21 0.11 0.71 Open

10 -7.42 0.24 0.61 Open

11 -10.64 0.34 1.19 Open

12 -12.65 0.40 1.64 Open

13 -14.66 0.47 2.15 Open

14 -16.67 0.53 2.73 Open

15 13.54 0.43 1.86 Open

16 11.53 0.37 1.38 Open

18 -31.07 0.32 0.57 Open

19 -25.36 0.26 0.39 Open

20 -27.05 0.28 0.44 Open

21 -29.06 0.93 7.63 Open

22 -1.21 0.04 0.02 Open

23 -7.52 0.24 0.62 Open

24 -9.53 0.30 0.97 Open

25 1.11 0.14 0.52 Open

26 -0.90 0.11 0.36 Open

Page 35

Link Results at 21:00 Hrs: (continued)

----------------------------------------------------------------------

Link Flow VelocityUnit Headloss Status

ID LPS m/s m/km

----------------------------------------------------------------------

27 3.11 0.10 0.12 Open

28 1.10 0.04 0.02 Open

29 -1.49 0.05 0.03 Open

30 -2.40 0.14 0.31 Open

31 -5.51 0.18 0.35 Open

32 -137.45 2.80 45.76 Open

17 -63.29 0.39 0.57 Open

3 122.34 0.00 -45.76 Open Pump

Node Results at 22:00 Hrs:

----------------------------------------------------------------------

Node Demand Head Pressure Quality

ID LPS m m

----------------------------------------------------------------------

1 1.57 839.41 16.41 0.00

2 1.57 838.71 17.71 0.00

3 1.57 839.08 16.08 0.00

4 1.57 838.63 19.63 0.00

5 1.57 839.34 16.34 0.00

6 1.57 838.19 19.19 0.00

7 1.57 837.87 20.87 0.00

8 1.57 837.60 20.60 0.00

9 1.57 838.48 23.48 0.00

10 1.57 838.34 27.34 0.00

11 1.57 838.12 29.12 0.00

12 1.57 837.55 26.55 0.00

13 1.57 837.53 24.53 0.00

14 1.57 837.61 24.61 0.00

15 1.57 837.35 36.35 0.00

16 1.57 837.30 36.30 0.00

17 1.57 837.27 34.27 0.00

18 1.57 837.24 36.24 0.00

19 1.57 837.29 36.29 0.00

21 1.57 837.05 36.05 0.00

22 1.57 837.18 28.18 0.00

23 1.57 837.23 34.23 0.00

24 1.57 837.25 36.25 0.00

25 1.57 837.34 36.34 0.00

20 43.63 793.00 0.00 0.00 Reservoir

26 -81.30 840.33 10.33 0.00 Tank

Page 36

Link Results at 22:00 Hrs:

----------------------------------------------------------------------

Link Flow VelocityUnit Headloss Status

ID LPS m/s m/km

----------------------------------------------------------------------

1 -38.35 0.78 4.30 Open

2 -40.41 0.42 0.92 Open

Page 96: BAB I PENDAHULUAN 1 Gambaran Umum 1.1 Air …kuliah.ftsl.itb.ac.id/wp-content/uploads/2016/10/TPAM.pdfHal ini belum diperhitungkan juga kebutuhan air bersih bagi hotel, perkantoran

96

4 0.50 0.06 0.12 Open

5 -1.07 0.06 0.07 Open

6 -2.64 0.08 0.09 Open

7 -5.70 0.18 0.37 Open

8 1.49 0.05 0.03 Open

9 -0.08 0.04 0.13 Open

10 -7.27 0.23 0.59 Open

11 -17.04 0.54 2.84 Open

12 -18.61 0.59 3.35 Open

13 -20.18 0.64 3.89 Open

14 -21.75 0.69 4.46 Open

15 15.14 0.48 2.28 Open

16 13.57 0.43 1.86 Open

18 -42.84 0.45 1.03 Open

19 -46.92 0.49 1.21 Open

20 -39.70 0.41 0.89 Open

21 -41.27 1.31 14.62 Open

22 -8.21 0.26 0.73 Open

23 -10.43 0.33 1.14 Open

24 -12.00 0.38 1.48 Open

25 2.16 0.27 1.81 Open

26 0.59 0.07 0.16 Open

27 4.85 0.15 0.28 Open

28 3.29 0.10 0.13 Open

29 -6.85 0.22 0.53 Open

30 -5.14 0.29 1.25 Open

31 -8.86 0.28 0.85 Open

32 -134.66 2.74 44.05 Open

17 -81.30 0.50 0.91 Open

3 91.03 0.00 -44.05 Open Pump

Node Results at 23:00 Hrs:

----------------------------------------------------------------------

Node Demand Head Pressure Quality

ID LPS m m

----------------------------------------------------------------------

1 1.57 839.27 16.27 0.00

2 1.57 838.57 17.57 0.00

3 1.57 838.94 15.94 0.00

4 1.57 838.49 19.49 0.00

5 1.57 839.19 16.19 0.00

6 1.57 838.06 19.06 0.00

7 1.57 837.74 20.74 0.00

8 1.57 837.46 20.46 0.00

9 1.57 838.34 23.34 0.00

Page 37

Node Results at 23:00 Hrs: (continued)

----------------------------------------------------------------------

Node Demand Head Pressure Quality

ID LPS m m

----------------------------------------------------------------------

10 1.57 838.20 27.20 0.00

11 1.57 837.98 28.98 0.00

12 1.57 837.42 26.42 0.00

13 1.57 837.40 24.40 0.00

14 1.57 837.48 24.48 0.00

15 1.57 837.22 36.22 0.00

16 1.57 837.17 36.17 0.00

17 1.57 837.14 34.14 0.00

18 1.57 837.11 36.11 0.00

19 1.57 837.16 36.16 0.00

21 1.57 836.93 35.93 0.00

22 1.57 837.06 28.06 0.00

23 1.57 837.10 34.10 0.00

24 1.57 837.12 36.12 0.00

25 1.57 837.21 36.21 0.00

20 43.38 793.00 0.00 0.00 Reservoir

26 -81.05 840.18 10.18 0.00 Tank

Link Results at 23:00 Hrs:

----------------------------------------------------------------------

Link Flow VelocityUnit Headloss Status

ID LPS m/s m/km

----------------------------------------------------------------------

1 -38.14 0.78 4.26 Open

2 -40.22 0.42 0.91 Open

4 0.51 0.07 0.13 Open

5 -1.06 0.06 0.07 Open

Page 97: BAB I PENDAHULUAN 1 Gambaran Umum 1.1 Air …kuliah.ftsl.itb.ac.id/wp-content/uploads/2016/10/TPAM.pdfHal ini belum diperhitungkan juga kebutuhan air bersih bagi hotel, perkantoran

97

6 -2.62 0.08 0.09 Open

7 -5.68 0.18 0.37 Open

8 1.48 0.05 0.03 Open

9 -0.08 0.04 0.13 Open

10 -7.25 0.23 0.58 Open

11 -16.97 0.54 2.82 Open

12 -18.54 0.59 3.32 Open

13 -20.11 0.64 3.86 Open

14 -21.68 0.69 4.44 Open

15 15.10 0.48 2.27 Open

16 13.54 0.43 1.85 Open

18 -42.69 0.44 1.02 Open

19 -46.72 0.49 1.20 Open

20 -39.55 0.41 0.88 Open

21 -41.12 1.31 14.52 Open

22 -8.16 0.26 0.73 Open

23 -10.40 0.33 1.14 Open

24 -11.97 0.38 1.48 Open

25 2.15 0.27 1.79 Open

26 0.58 0.07 0.16 Open

Page 38

Link Results at 23:00 Hrs: (continued)

----------------------------------------------------------------------

Link Flow VelocityUnit Headloss Status

ID LPS m/s m/km

----------------------------------------------------------------------

27 4.84 0.15 0.28 Open

28 3.27 0.10 0.13 Open

29 -6.81 0.22 0.52 Open

30 -5.11 0.29 1.24 Open

31 -8.83 0.28 0.84 Open

32 -134.45 2.74 43.93 Open

17 -81.05 0.49 0.91 Open

3 91.07 0.00 -43.93 Open Pump

Node Results at 24:00 Hrs:

----------------------------------------------------------------------

Node Demand Head Pressure Quality

ID LPS m m

----------------------------------------------------------------------

1 1.46 839.03 16.03 0.00

2 1.46 838.25 17.25 0.00

3 1.46 838.68 15.68 0.00

4 1.46 838.21 19.21 0.00

5 1.46 838.94 15.94 0.00

6 1.46 837.67 18.67 0.00

7 1.46 837.30 20.30 0.00

8 1.46 836.97 19.97 0.00

9 1.46 838.04 23.04 0.00

10 1.46 837.89 26.89 0.00

11 1.46 837.63 28.63 0.00

12 1.46 836.95 25.94 0.00

13 1.46 836.89 23.89 0.00

14 1.46 837.00 24.00 0.00

15 1.46 836.73 35.73 0.00

16 1.46 836.67 35.67 0.00

17 1.46 836.63 33.63 0.00

18 1.46 836.56 35.56 0.00

19 1.46 836.66 35.66 0.00

21 1.46 836.30 35.30 0.00

22 1.46 836.48 27.48 0.00

23 1.46 836.54 33.54 0.00

24 1.46 836.56 35.56 0.00

25 1.46 836.67 35.67 0.00

20 50.39 793.00 0.00 0.00 Reservoir

26 -85.43 840.03 10.03 0.00 Tank

Page 39

Link Results at 24:00 Hrs:

----------------------------------------------------------------------

Link Flow VelocityUnit Headloss Status

ID LPS m/s m/km

----------------------------------------------------------------------

1 -43.80 0.89 5.50 Open

2 -45.06 0.47 1.13 Open

4 -0.20 0.03 0.02 Open

5 -1.66 0.09 0.15 Open

6 -3.12 0.10 0.12 Open

Page 98: BAB I PENDAHULUAN 1 Gambaran Umum 1.1 Air …kuliah.ftsl.itb.ac.id/wp-content/uploads/2016/10/TPAM.pdfHal ini belum diperhitungkan juga kebutuhan air bersih bagi hotel, perkantoran

98

7 -6.02 0.19 0.41 Open

8 1.44 0.05 0.03 Open

9 -0.02 0.01 0.01 Open

10 -7.48 0.24 0.62 Open

11 -18.54 0.59 3.32 Open

12 -20.00 0.64 3.82 Open

13 -21.46 0.68 4.35 Open

14 -22.92 0.73 4.92 Open

15 15.44 0.49 2.37 Open

16 13.98 0.44 1.97 Open

18 -45.62 0.47 1.15 Open

19 -51.76 0.54 1.46 Open

20 -42.70 0.44 1.02 Open

21 -44.16 1.41 16.57 Open

22 -9.60 0.31 0.98 Open

23 -11.06 0.35 1.28 Open

24 -12.52 0.40 1.60 Open

25 2.39 0.30 2.19 Open

26 0.93 0.12 0.38 Open

27 5.23 0.17 0.32 Open

28 3.77 0.12 0.17 Open

29 -8.05 0.26 0.71 Open

30 -5.75 0.33 1.54 Open

31 -9.60 0.31 0.98 Open

32 -133.41 2.72 43.30 Open

17 -85.43 0.52 1.00 Open

3 83.02 0.00 -43.30 Open Pump

Page 99: BAB I PENDAHULUAN 1 Gambaran Umum 1.1 Air …kuliah.ftsl.itb.ac.id/wp-content/uploads/2016/10/TPAM.pdfHal ini belum diperhitungkan juga kebutuhan air bersih bagi hotel, perkantoran

99

BAB V

PENUTUP

Untuk menjamin agar Sistem Perencanaan Air Minum dapat berjalan dengan baik,

maka ada beberapa faktor yang perlu menjadi perhatian dalam perencanaannya, yaitu :

1. Faktor teknis dan rekayasa

Menentukan baik buruknya sistem yang direncanakan. Seorang engineer harus

menguasai berbagai hal teknis menyangkut seluruh sistem, mulai dari sistem sumber,

transmisi hingga distribusi, sehingga sistem yang dirancang dapat memenuhi

kebutuhan air masyarakat.

2. Faktor alam dan sosial budaya masyarakat

Menentukan kapasitas dari sistem. Misalnya faktor peak sebagai dasar perencanaan

sistem distribusi, ditentukan oleh iklim serta kebiasaan masyarakat khususnya yang

menyangkut penggunaan air.

3. Faktor ekonomi masyarakat

Selain dapat memenuhi kebutuhan air masyarakat, sistem juga harus memenuhi segi

ekonomis sehingga biaya ang dibebankan kepada masyarakat tidak terlalku

membebani mereka. Segi ekonomi ini juga harus memperhatikan efisiensi. Bila sistem

tidak efisien, maka akan menyebabkan tingginya biaya produksi dan mengakibatkan

tingginya harga air.

Ketiga faktor inilah yang harus dipertimbangkan secara integral oleh seorang engineer

dalam perencanaan pembuatan Sistem Penyediaan Air Minum yang baik agar tujuannya

tercapai, yaitu menciptakan kesehatan masyarakat yang baik dan memungkinkan

dilaksanakannya gaya hidup yang sehat dan higienis.

Page 100: BAB I PENDAHULUAN 1 Gambaran Umum 1.1 Air …kuliah.ftsl.itb.ac.id/wp-content/uploads/2016/10/TPAM.pdfHal ini belum diperhitungkan juga kebutuhan air bersih bagi hotel, perkantoran

100

DAFTAR PUSTAKA

1. Al – Layla, M.Anis. 1978. Water Supply Engineering Design. Ann Arbor Science.

2. Babbit, Harold. 1960. Plumbing. New York : McGraw-Hill Book Company.

3. Babbitt, Harold E.,M.S., Donald, James J., M.S., C.E., D.Sc., John L. cleasby. 1967.

Water Supply Engineering, 6th ed. New York : McGraw-Hill Book Co.

4. Kelompok Kerja Dasawarsa Air Bersih dan Penyehatan Lingkungan ke 3, Pedoman

Penyusunan Program Penyediaan Air Bersih dan Penyehatan Lingkungan, 1984.

5. Fair & Geyer. 1966. Water and Wastewater Engineering. New York : John Wiley and

Sons Inc.

6. Giles,V. Renald. 1984. Seri Buku Schaum Teori dan Soal-soal Mekanika Fluida dan

Hidraulika. Jakarta : Penerbit Erlangga.