bab i pendahulan as3

9
 BAB I PENDAHULUAN A. Lat ar Belakan g Ma salah Pendidikan merupakan sebagai salah satu sektor yang sangat berperan  penting, diharapkan mampu menjadi sarana yang potensial dan strategis dalam upaya me nce rdas kan ke hid upan ba ng sa da n me ngemba ng kan ma nusi a Ind one sia seu tuh nya , serta memben tuk tena ga yan g pro duk tif dan memilik i daya saing tinggi. Dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendid ikan (KTSP), guru diberi kebebasan dalam merancang sendiri penyajian materi, urutan dan prose s  pembe la ja ran ya ng dil ak uka nn ya. Gur u da la m me ra nc an g pr oses  pembelajarannya dituntut pula menciptakan pembelajaran kreatif dan aktivitas ya ng be rp us at pa da si swa (  st ude nt cen ter ed lea rni ng ). Me lalu i pr oses  pembelajaran ini diharapkan tercapai hasil belajar siswa yang lebih baik. Biologi merupakan salah satu bagian dari Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) yang san gat bes ar pen gar uhn ya unt uk peng uas aan ilmu peng eta huan dan tekn olo gi. Mas alah utam a dala m pembel ajar an bio log i adal ah bag aima na menghubungkan fakta yang pernah dilihat dan dialami siswa dalam kehidupan seh ari-h ari den gan kon sep bio log i, seh ing ga men jadi kan pen get ahua n yan g  bermakna bagi siswa. Selama ini pemahaman siswa hanya terpaku pada jabaran konsep biologi dari apa yang terdapat pada buku, tanpa memahami apa dan  bagaima na makna yang terkandung dalam konsep tersebut. Materi pelajaran Biologi terutama pada SMA kelas XI dihadapkan pada materi mengenai sistem- sistem organ manusia dan hewan, salah satunya yaitu materi sistem ekskresi

Upload: astriani-wallnutt

Post on 16-Jul-2015

80 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

5/13/2018 Bab i Pendahulan As3 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-pendahulan-as3 1/9

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan sebagai salah satu sektor yang sangat berperan

 penting, diharapkan mampu menjadi sarana yang potensial dan strategis dalam

upaya mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia

Indonesia seutuhnya, serta membentuk tenaga yang produktif dan memiliki

daya saing tinggi. Dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), guru

diberi kebebasan dalam merancang sendiri penyajian materi, urutan dan proses

  pembelajaran yang dilakukannya. Guru dalam merancang proses

 pembelajarannya dituntut pula menciptakan pembelajaran kreatif dan aktivitas

yang berpusat pada siswa (  student centered learning ). Melalui proses

 pembelajaran ini diharapkan tercapai hasil belajar siswa yang lebih baik.

Biologi merupakan salah satu bagian dari Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)

yang sangat besar pengaruhnya untuk penguasaan ilmu pengetahuan dan

teknologi. Masalah utama dalam pembelajaran biologi adalah bagaimana

menghubungkan fakta yang pernah dilihat dan dialami siswa dalam kehidupan

sehari-hari dengan konsep biologi, sehingga menjadikan pengetahuan yang

 bermakna bagi siswa. Selama ini pemahaman siswa hanya terpaku pada jabaran

konsep biologi dari apa yang terdapat pada buku, tanpa memahami apa dan

  bagaimana makna yang terkandung dalam konsep tersebut. Materi pelajaran

Biologi terutama pada SMA kelas XI dihadapkan pada materi mengenai sistem-

sistem organ manusia dan hewan, salah satunya yaitu materi sistem ekskresi

5/13/2018 Bab i Pendahulan As3 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-pendahulan-as3 2/9

manusia. Materi pelajaran tersebut perlu ditunjang dengan kegiatan praktikum

dalam proses pembelajaran yang dilakukan oleh guru.

Belajar efektif menurut Jacob C (2000) adalah sukses sebagai pelajar 

 progresif yang mengembangkan range pemrosesan kognitif atau keterampilan

 berpikir yang sebagian besar kompleks dan abstrak, pelajar yang progresif 

mengembangkan: (1) independensi; (2) kapasitas berpikir kreatif; (3)

keterampilan metakognisi; (4) pengetahuan lintas disiplin; (5) keterampilan

analisis dan pemecahan masalah; (6) mengoperasikan data abstrak dan tingkat

formal; (7) motivasi personal (8) keakuratan dan keyakinan diri; (9) disiplin dan

tekun untuk belajar; (10) fokus dan konsentrasi; dan (11) kemampuan untuk 

menggali dan memproses data.

Berdasarkan pendapat di atas, keterampilan metakognitif penting untuk 

mengembangkan kemampuan yang harus dimiliki siswa dalam belajar biologi,

antara lain: pemahaman, elaborasi, penalaran, dan pemecahan masalah. Selama

ini proses pembelajaran yang dilakukan oleh guru belum banyak 

mengembangkan keterampilan metakognitif siswa. Kemampuan metakognitif 

siswa dapat berkembang dengan baik apabila dilakukan secara sengaja oleh

guru dalam proses pembelajaran melalui strategi dan model pembelajaran yang

tepat.

Metakognisi atau metakognitif memiliki peranan yang sangat penting

dalam kesuksesan belajar siswa. Menurut teori metacognition bahwa siswa yang

 belajar memiliki keterampilan tertentu untuk mengatur dan mengontrol apa

yang dipelajarinya. Keterampilan ini berbeda antara individu yang satu dengan

individu yang lain sesuai dengan kemampuan proses berpikirnya.

Mengembangkan kemampuan metakognitif ternyata penting sekali untuk 

5/13/2018 Bab i Pendahulan As3 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-pendahulan-as3 3/9

membantu siswa menentukan bagaimana mereka dapat belajar lebih baik dalam

memanfaatkan sumber daya kognitif mereka yaitu dengan cara mempertajam

kemampuan metakognitifnya (Noornia, 2007).

Sehingga dalam pembelajaran IPA khususnya biologi, sangat diperlukan

strategi pembelajaran yang tepat yang dapat melibatkan siswa seoptimal

mungkin baik secara intelektual maupun emosional. Karena pengajaran biologi

menekankan pada keterampilan proses.

Keberhasilan proses dan hasil pembelajaran di kelas dipengaruhi oleh

 beberapa faktor antara lain adalah guru dan siswa. Selain menguasai materi

seorang guru juga dituntut untuk menguasai strategi-strategi penyampaian

materi tersebut, cara guru menciptakan suasana kelas akan berpengaruh

terhadap respon siswa dalam proses pembelajaran. Apabila guru berhasil

menciptakan suasana yang menyebabkan siswa termotivasi aktif dalam belajar 

akan memungkinkan terjadi peningkatan mutu pendidikan.

Strategi pembelajaran yang memberi kesempatan kepada siswa dalam

tugas-tugas yang terstruktur disebut sebagai sistem “pembelajaran Gotong

Royong” atau cooperatif learning , pola sistem ini guru bertindak sebagai

fasilitator. Guru dalam melaksanakan belajar mengajar harus memilih metode

mengajar yang relevan guna meningkatkan mutu pendidikan.

Berdasarkan hal tersebut melalui strategi pembelajaran Think-Pair-

Share diharapkan bisa memunculkan suatu keterampilan metakognitif siswa

lebih meningkat. Metode TPS merupakan salah satu strategi dalam

  pembelajaran kooperatif yang dapat memberikan waktu kepada siswa untuk 

  berpikir sehingga strategi ini punya potensi kuat untuk memberdayakan

kemampuan berpikir siswa. Peningkatan kemampuan berpikir siswa akan

5/13/2018 Bab i Pendahulan As3 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-pendahulan-as3 4/9

meningkatkan hasil belajar atau prestasi belajar siswa dan kecakapan

akademiknya.

Siswa dilatih bernalar dan dapat berpikir kritis untuk memecahkan

masalah yang diberikan oleh guru. Guru juga memberikan kesempatan siswa

untuk menjawab dengan asumsi pemikirannya sendiri, kemudian berpasangan

untuk mendiskusikan hasil jawabannya kepada teman sekelas untuk dapat

didiskusikan dan dicari pemecahannya bersama-sama sehingga terbentuk suatu

konsep. Pembelajaran seperti ini dapat memfasilitasi siswa untuk 

mengembangkan keterampilan metakognitif karena menurut elawar (Nindiasari,

2008: 18) tahap- tahap pembelajaran metakognitif harus diupayakan dalam tiga

tahap, yaitu: diskusi awal, kerja mandiri dan penyimpulan.

Selain metode pembelajaran yang menentukan keberhasilan proses

  belajar mengajar pada siswa. Faktor lain yaitu gender juga menentukan

 perbedaan keterampilan metakognitif siswa. Gender adalah suatu sifat yang

melekat pada kaum laki-laki maupun perempuan yang dikonstruksi secara sosial

maupun kultural (Mansour Fakih, 2007:8). Menurut Hudojo (dalam Wahyudi)

ada beberapa aspek yang penting yang perlu diperhatikan agar pembelajaran

mencapai tujuan dengan efektif sekaligus efisien yaitu (1) tingkat sosial

ekonomi, (2) perkembangan mental, (3) gaya belajar, (4) gender, dan (5) ragam

kecerdasan. Perbedaan gender yang kaitannya dengan cara belajar dalam

memahami biologi yang memiliki kemungkinan perbedaan kemampuan

metakognisinya.

Berdasarkan latar belakang masalah yang diuraikan diatas maka

dilakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Metode Pembelajaran Think-Pair-

5/13/2018 Bab i Pendahulan As3 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-pendahulan-as3 5/9

Share (TPS)  Terhadap Keterampilan Metakognitif Ditinjau Dari Gender Siswa

SMAN 44 Jakarta Pada Materi Sistem Ekskresi.

B. Identifikasi Masalah

Dari latar belakang masalah yang dikemukakan di atas maka identifikasi

masalah dalam penelitian ini adalah :

1. Keterlibatan siswa selama proses belajar mengajar masih kurang,

umumnya siswa bersifat pasif dan malu bertanya jika mengalami

kesulitan dalam pelajaran.

2. Siswa kurang antusias dalam mengikuti pelajaran.

3. Peran guru sangat dominant dalam proses belajar mengajar.

4. Metode pengajaran atau strategi pembelajaran guru yang monoton dan

 berjalan satu arah, sehingga siswa tidak tertarik dan cepat bosan belajar 

 biologi.

5. Metode pengajaran kurang bervariasi.

6. Komunikasi antar guru dan siswa masih satu arah, sehingga siswa

enggan untuk mengemukakan pendapat dan ide-ide menjadikan siswa

 pasif dalam pembelajaran.

C. Pembatasan Masalah

Adapun pembatasan masalah dalam penelitian ini adalah

1. Subyek penelitian

Siswa kelas XI IPA I dan XI IPA II SMAN 44 Jakarta tahun pelajaran

2011/2012

2. Obyek penelitian

5/13/2018 Bab i Pendahulan As3 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-pendahulan-as3 6/9

Metode pembelajaran yang digunakan adalah metode Think-Pair-Share

(TPS)

3. Parameter penelitian

Terdapat pengaruh penggunaan model pembelajaran Think-Pair-Share

(TPS) terhadap kemampuan metakognisi siswa ditinjau dari gender.

D. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang dan pembatasan masalah di atas, maka

dikemukakan rumusan permasalahan dalam penelitian ini adalah :

1. Adakah pengaruh penggunaan model pembelajaran Think Pair Share

terhadap kemampuan metakognitif siswa?

2. Adakah pengaruh perbedaan gender siswa terhadap kemampuan

metakognitif siswa?

3. Apakah terdapat interaksi antara model pembelajaran TPS ditinjau dari

gender siswa terhadap kemampuan metakognitif siswa?

E. Tujuan Penelitian

Dalam suatu penelitian, tujuan merupakan salah satu alat kontrol yang

dapat dijadikan sebagai petunjuk sehingga penelitian ini dapat berjalan sesuai

dengan yang diinginkan. Adapun tujuan penelitian ini antara lain :

1. Untuk mengetahui pengaruh penggunaan model pembelajaran TPS

terhadap kemampuan metakognitif siswa.

2. Untuk mengetahui pengaruh perbedaan gender siswa terhadap

kemampuan metakognitif siswa.

5/13/2018 Bab i Pendahulan As3 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-pendahulan-as3 7/9

3. Untuk mengetahui pengaruh interaksi antara model pembelajaran TPS

ditinjau dari perbedaan gender siswa terhadap kemampuan metakognitif 

siswa.

F. Manfaat Penelitian

Sebagai peneliti eksperimen, penelitian ini diharapkan dapat

memberikan manfaat baik dalam sifat praktis maupun teoritis.

1. Manfaat praktis

a. Bagi Guru

1) Memberikan pengetahuan lebih tentang model pembelajaran

yang berbeda untuk diterapkan dalam proses belajar mengajar.

2) Guru akan lebih mudah mempersiapkan diri dalam

 penyampaian materi dan memperbanyak soal-soal latihan.

3) Guru dapat menemukan langkah-langkah yang tepat dalam

rangka meningkatkan kesiapan dan keaktifan.

 b. Bagi Siswa

1) Siswa terbiasa belajar atas kemauan sendiri dan sungguh – 

sungguh dalam belajar.

2) Siswa terbiasa bekerjasama dengan teman dalam memecahkan

masalah sehingga tidak lagi menganggap biologi sulit.

2. Manfaat Teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai suatu bahan

kajian dalam upaya mendalami teori tentang penerapan pembelajaran

  biologi dengan menggunakan model pembelajaran TPS. Selanjutnya,

5/13/2018 Bab i Pendahulan As3 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-pendahulan-as3 8/9

temuan penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan terhadap

sekolah berkenaan dengan penerapan pembelajaran dengan model TPS.

DAFTAR PUSTAKA

Djaali.2008. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.

Fakih, Mansour.1996.  Analisa Gender & Transformasi Sosial . Yogyakarta: Pustaka

Pelajar. hal. 8 – 9.

5/13/2018 Bab i Pendahulan As3 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-pendahulan-as3 9/9

Muthali’in, Ahmad.2001.  Bias Gender dalam Pendidikan. Surakarta: Muhammadiyah

University press.

Munandar, Utami.2004. Pengembangan Kreativitas Anak Berbakat . Jakarta: Rineka

Cipta.

Munandar, Utami. 1982. Anak-Anak Berbakat Pembinaan dan Pendidikannya.

Jakarta: Rajawali.

Sunaryo, Ayo. 2007. Perspektif Gender dalam Pendidikan. Jakarta: Yayasan Jurnal

Perempuan.

Syah, Muhibbin.2008.   Psikologi Pendidikam dengan Pendekatan Baru. Bandung:

Remaja Rosdakarya.

http://www.suaramerdeka.com/Kesetaraan Gender dalam Pendidikan/ diakses tanggal

28 Januari 2012 jam 01.00

http://www.icrp-online.org/2008/Pendidikan Berwawasan Keadilan Gender/ diakses

tanggal 28 Januari 2012 jam 23.35

http://herdy07.wordpress.com/2009/04/22/model-pembelajaran-savi/ diakses tanggal

28 Januari 2012 jam 23.00

http://wahyudiibnuyusuf.blogspot.com/2010/03/assalamu-alaikum.html diakses

tanggal 28 Januari 2012 jam 21.00