bab i pendahuluanrepository.uinbanten.ac.id/4161/3/bab i fix.pdf · sejarah juga dianggap sebagai...

30
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sejarah dalam bahasa Arab, Tarikh atau history (Inggris), adalah cabang ilmu pengetahuan yang berkenaan dengan kronologi berbagai peristiwa. Definisi serupa diungkapkan oleh Abd. Ar-rahman As-Sakhwi bahwa sejarah adalah seni yang berkaitan dengan serangkaian anekdot yang berbentuk kronologi peristiwa. Secara teknis formula, Nisar Ahmad Faruqi menjelaskan formula yang digunakan oleh kalangan sarjana bahwa sejarah terdiri atas man+time+space=history. 1 Berdasarkan bahasa Indonesia, sejarah mengandung tiga pengertian: Pertama, sejarah sebagai silsilah atau asal-usul; kedua, Sejarah adalah kejadian atau peristiwa yang benar-benar terjadi pada masa lampau dan; Ketiga, sejarah adalah ilmu, pengetahuan, dan cerita pelajaran tentang kejadian atau peristiwa 1 Dedi Supriadi, Sejarah Peradaban Islam, (Bandung: Cv Pustaka Setia, 2008), P. 13

Upload: others

Post on 12-Oct-2020

2 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB I PENDAHULUANrepository.uinbanten.ac.id/4161/3/BAB I FIX.pdf · Sejarah juga dianggap sebagai rekonstruksi masalalu, yaitu merekonstruksi apa saja yang telah dipikirkan, dikerjakan,

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Sejarah dalam bahasa Arab, Tarikh atau history (Inggris),

adalah cabang ilmu pengetahuan yang berkenaan dengan

kronologi berbagai peristiwa. Definisi serupa diungkapkan oleh

Abd. Ar-rahman As-Sakhwi bahwa sejarah adalah seni yang

berkaitan dengan serangkaian anekdot yang berbentuk kronologi

peristiwa. Secara teknis formula, Nisar Ahmad Faruqi

menjelaskan formula yang digunakan oleh kalangan sarjana

bahwa sejarah terdiri atas man+time+space=history.1

Berdasarkan bahasa Indonesia, sejarah mengandung tiga

pengertian: Pertama, sejarah sebagai silsilah atau asal-usul;

kedua, Sejarah adalah kejadian atau peristiwa yang benar-benar

terjadi pada masa lampau dan; Ketiga, sejarah adalah ilmu,

pengetahuan, dan cerita pelajaran tentang kejadian atau peristiwa

1 Dedi Supriadi, Sejarah Peradaban Islam, (Bandung: Cv Pustaka

Setia, 2008), P. 13

Page 2: BAB I PENDAHULUANrepository.uinbanten.ac.id/4161/3/BAB I FIX.pdf · Sejarah juga dianggap sebagai rekonstruksi masalalu, yaitu merekonstruksi apa saja yang telah dipikirkan, dikerjakan,

2

yang benar-benar terjadi di masa lampau.2 Sejarah dapat

dipahami sebagai suatu ilmu pengetahuan yang mempelajari

segala peristiwa atau kejadian yang telah terjadi pada masa

lampau dalam kehidupan umat manusia, yang berusaha

menemukan, mengungkapkan, dan memahami nilai-nilai serta

makna yang terkandung dalam peristiwa masa lampau.

Karakteristik sejarah dengan kedisiplinannya dapat

diklasifikasikan dalam beberapa orientasi yang saling

berhubungan yaitu : pertama, merupakan pengetahuan manusia di

masa lampau dalam kaitannya dengan keadaan masa kini. Kedua,

sejarah merupakan pengetahuan tentang hukum-hukum yang

tampak menguasai kehidupan masa lampau, yang diperoleh

melalui penyelidikan dan analisis atas peristiwa-peristiwa masa

lampau. Ketiga, sejarah sebagai falsafah yang didasarkan kepada

pengetahuan tentang perubahan masyarakat. Singkatnya bahwa

sejarah merupakan pengungkapan fakta mengenai apa, siapa,

kapan, di mana, dan bagaimana sesuatu terjadi.3

2 Rusydi Sulaiman. Pengantar Metodologi Studi Sejarah Peradaban

Islam, (Jakarta: PT. Rajagrafindo Persada 2014), P.24 3 Rusydi Sulaiman. Pengantar Metodologi Studi Sejarah Peradaban

Islam…P.24

Page 3: BAB I PENDAHULUANrepository.uinbanten.ac.id/4161/3/BAB I FIX.pdf · Sejarah juga dianggap sebagai rekonstruksi masalalu, yaitu merekonstruksi apa saja yang telah dipikirkan, dikerjakan,

3

Taufik Abdullah membatasi peristiwa masa lampau

menjadi empat. Pertama, pembatasan yang menyangkut dimensi

waktu. Salah satu konsensus dalam ilmu sejarah menyatakan

bahwa zaman sejarah bermula ketika bukti-bukti tertulis telah

ditemukan, sedangkan sebelumnya disebut “prasejarah”. Kedua,

pembatasan yang menyangkut peristiwa. Tidak semua peristiwa

dianggap peristiwa bersejarah. Kecenderungan yang makin

umum sekarang adalah pemusatan pada peristiwa yang

menyangkut manusia, atau tindakan dan prilaku manusia. Ketiga,

pembatasan yang menyangkut tempat, sejarah haruslah diartikan

sebagai tindakan manusia dalam jangka waktu tertentu, pada

masa lampau yang dilakukan di tempat tertentu. Keempat,

pembatasan yang yang menyangkut seleksi. Peristiwa-peristiwa

itu baru merupakan kepingan-kepingan yang bisa

dipertimbangkan untuk menjadi bagian dari sejarah.4

Sejarah juga dianggap sebagai rekonstruksi masalalu,

yaitu merekonstruksi apa saja yang telah dipikirkan, dikerjakan,

dikatakan, dirasakan, dan dialami oleh orang. Namun ditegaskan

4 Susmihara, Sejarah Peradaban Islam, (Yogyakarta: Penerbit Ombak

2013), P. 7

Page 4: BAB I PENDAHULUANrepository.uinbanten.ac.id/4161/3/BAB I FIX.pdf · Sejarah juga dianggap sebagai rekonstruksi masalalu, yaitu merekonstruksi apa saja yang telah dipikirkan, dikerjakan,

4

bahwa membangun kembali masalalu bukan untuk kepentingan

masalalu itu sendiri. Sejarah mampunyai kepentingan masa kini

dan untuk masa yang akan datang. Sejarah juga merupakan suatu

dialog yang tiada akhir antara masa kini dan masa lalu. Ini dapat

dilihat berdasarkan kerangka keagamaan (diversity), perubahan

(change), dan kesinambungan (continuity) melalui dimensi

waktu.5

Penulisan Sejarah (Historiografi) merupakan usaha

rekonstruksi peristiwa yang terjadi di masa lampau. Penulisan itu

bagaimana pun baru dapat dikerjakan setelah dilakukannya

penelitian, karena tanpa penelitian penulisan menjadi

rekonstruksi tanpa pembuktian. Baik penelitian atau penulisan

membutuhkan keterampilan. Dalam penelitian dibutuhkan

kemampuan yang mencari, menemukan, dan menguji sumber-

sumber yang benar. Sedangkan dalam penulisan dibutuhkan

kemampuan menyusun fakta-faktra, yang bersifat fragmentaris

itu, kedalam suatu uraiaan yang sistematis, utuh, dan

5 Susmihara, Sejarah Peradaban Islam… P. 8

Page 5: BAB I PENDAHULUANrepository.uinbanten.ac.id/4161/3/BAB I FIX.pdf · Sejarah juga dianggap sebagai rekonstruksi masalalu, yaitu merekonstruksi apa saja yang telah dipikirkan, dikerjakan,

5

komunikatif. Keduanya membutuhkan kesadaran teoritis yang

tinggi serta imajinasi historis yang baik.6

Gambaran umum tentang penulisan sejarah (Historiografi)

sejak zaman kuno sampai abad ke-20, khususnya dalam

peradaban Barat. Historiografi dilukiskan sebagai cerminan

kebudayaan kelompok, suatu kultur gebundenheit dan

zeitgebundenheit. Mencangkup segi-segi substantif, intelektual,

dan metodologis yang berguna untuk peningkatan kritisme

sejarah.7 Awal perkembangan penulisan sejarah di Indonesia

dimulai dengan adanya penulisan sejarah dalam bentuk naskah

dimana penulisan dalam bentuk naskah merupakan dari

Historiografi Tradisional.8

Di Indonesia penulisan sejarah dalam perkembangnnya

ada beberapa corak historiografi yang cukup menonjol, yaitu

historiografi tradisional, historiografi kolonial dan historiografi

nasional. Historiografi di Indonesia menggunakan objek dan

6 Badri Yatim, Historiografi Islam, (Jakarta: Logos Wacana Ilmu,

1997), P.3. 7 Kuntowijoyo, Pengantar Ilmu Sejarah, (Yogyakarta: Tiara Rencana,

2013 ), P.62 8 Agus Mulyana Dan Darmiasti, Historiografi Di Indonesia,

(Bandung: Refika Aditama, 2009), P.1

Page 6: BAB I PENDAHULUANrepository.uinbanten.ac.id/4161/3/BAB I FIX.pdf · Sejarah juga dianggap sebagai rekonstruksi masalalu, yaitu merekonstruksi apa saja yang telah dipikirkan, dikerjakan,

6

subjek untuk menelusuri sejarah Indonesia. Menggunakan objek,

karena obyek yang memberikan gambaran mengenai isi dari

dokumen atau artefak. Sedangkan subyek yang menjelaskan atau

yang berbicara. Dengan adanya keterkaitan itu objek akan

ditafsirkan oleh subyek dan pada akhirnya menjadi tulisan

sejarah.9

Penulisan Sejarah Islam Indonesia telah muncul sejak

tahun 1960. Jauh sebelumnya, Hamka telah menerbitkan buku

Sejarah Ummat Islam pada akhir 1951 yang di dalamnya juga

terdapat tulisan tentang Sejarah Islam Indonesia. Dalam tiga

Dasawarsa terakhir (1960 sampai 1990) pergulatan penulisan

sejarah Islam Indonesia pertama ditandai dengan diterbitkannya

karya-karya sejarah, Tarikh Atjeh oleh H.M Zaenuddin, kemudian

disusul Risalah Seminar Sejarah Masuknya Islam ke Indonesia

(1963), sejarah masuk dan berkembangnya Islam di Indonesia

(1979), sampai akhirnya bermuara pada penerbitan Sejarah

Ummat Islam Indonesia (SUII) yang diterbitkan oleh Majelis

Ulama Indonesia (MUI) pada tahun 1991. Selain itu dalam

9 Hugiono Dan P.K Poerwantana, Pengantar Ilmu Sejarah (Jakarta:

Pt. Rineka Cipta, 1992), P. 26

Page 7: BAB I PENDAHULUANrepository.uinbanten.ac.id/4161/3/BAB I FIX.pdf · Sejarah juga dianggap sebagai rekonstruksi masalalu, yaitu merekonstruksi apa saja yang telah dipikirkan, dikerjakan,

7

bentang waktu di atas juga telah dilakukan berbagai seminar di

daerah-daerah mengenai masuknya Islam daerah yang

bersangkutan, yang dilaksanakan oleh Majelis Ulama Daerah,

atas dorongan Majelis Ulama Indonesia Pusat.10

Rachmad Abdullah dalam menulis sejarah penyebaran

Islam di tanah Jawa, menjelaskan bagaimana proses masuknya

Islam di tanah Jawa yang di bawa oleh para mubaligh atau para

Walisongo dimana hal tersebut menjadi ruang diskusi yang

menarik untuk dikaji dan mungkin tidak ada habisnya untuk

dibahas, banyak sekali Sejarawan atau penulis yang menuangkan

pendapatnya mengenai masuknya Islam di Tanah Jawa. Siapakah

mereka, apa peranannya, dan bagaimana proses mereka dalam

menyebarkan agama Islam, serta sederet tanya lainnya akan

menjadi hal yang patut untuk ditelusuri. dan tidak jarang

masyarakat pada umumnya yang menyandingkan Wali Songo

dengan kekeramatan dan kemistisan, hal demikian dikarenakan

sedikitnya literatur ilmiah yang mengungkap fakta sejarah Wali

Songo.

10

Hasan Muarif Anbary, Menemukan Peradaban Jejak Arkeolog

Dan Historis Islam Indonesia (Jakarta: Logos Wacana Ilmu, 1998), P. 77

Page 8: BAB I PENDAHULUANrepository.uinbanten.ac.id/4161/3/BAB I FIX.pdf · Sejarah juga dianggap sebagai rekonstruksi masalalu, yaitu merekonstruksi apa saja yang telah dipikirkan, dikerjakan,

8

Rachmad Abdullah dalam menulis buku Trilogi Revolusi

Islam di Tanah Jawa, menggunakan sumber yang validatasnya

sangat tinggi, dengan sumber primernya adalah keropak Ferara

sebuah naskah yang masih ditulis dalam daun Lontar yang

tersimpan di perpustakaan Italia dan Her Boek Van Bonang yang

tersimpan di perpustakaan Belanda. Dari buku karangan

Rachmad Abdullah kita disuguhkan tentang siapa sesungguhnya

Walisongo, siapa anggota dari Walisongo, bagaimana metode

yang digunakan Walisongo dalam berdakwah di Tanah Jawa.11

Agama Islam tersebar di Asia Tenggara dan di kepulauan

Indonesia sejak abad XII atau XII. Sekarang di sejumlah daerah

yang telah berabad-abad memeluknya, nama mereka yang

dianggap berjasa dalam menyebarkan agama Islam itu disebut

dengan hormat dan khidmat. masuk Islamnya berbagai suku

bangsa di kepulauan Indonesia tidak berlangsung dengan jalan

yang sama. Begitulah anggapan umum ; legenda mengenai orang

11

Rachmad Abdullah, diwawancarai Oleh Nurfajriah, Whatsapp. 24

Mei 2018

Page 9: BAB I PENDAHULUANrepository.uinbanten.ac.id/4161/3/BAB I FIX.pdf · Sejarah juga dianggap sebagai rekonstruksi masalalu, yaitu merekonstruksi apa saja yang telah dipikirkan, dikerjakan,

9

suci dan cerita mengenai para penyebar agama Islam dan asal

usul mereka sangat beragam.12

Agama Islam mulai masuk ke wilayah Indonesia pada

abad ke VII melalui para pedagang Islam di Gujarat (India),

Arab, dan Persia. Mereka kemudian menetap dan membentuk

kelompok-kelompok yang tersebar di beberapa daerah, terutama

daerah yang berada di pesisir pantai. Keberadaan para pedagang

Islam tentu menimbulkan pengaruh yang besar untuk pada

masyarakat sekitarnya, khususnya dalam bidang keagamaan yang

dikenal dengan agama Islam.13

Sejarah telah mencatat bahwa misi dakwah Islam yang

secara khusus ke Tanah Jawa, telah dikirimkan atas perintah

Sultan Muhamad 1 pada tahun 1404 M yang saat itu menjadi

penguasa kekhilafahan Turki Usmani (1394-1421 M) Sultan

Muhamad 1 (Muhamad Jalabi) yang dikenal dengan Daulah

Utsmaniyah ke-2, dilahirkan pada 781 H/1379 M dan wafat pada

824 H/1421 M. pada awalnya, ketika majapahit mulai mengalami

12

H.J De Graff Dan Th. Pigeaud. Kerajaan Islam Pertma Di Jawa

(Jakarta: Pt. Pustaka Utama Grafiti, 1985), P. 20 13

Teguh Panji, Kitab Sejarah Terlengkap Majapahit, (Yogyakarta:

Laksana, 2015), P. 284

Page 10: BAB I PENDAHULUANrepository.uinbanten.ac.id/4161/3/BAB I FIX.pdf · Sejarah juga dianggap sebagai rekonstruksi masalalu, yaitu merekonstruksi apa saja yang telah dipikirkan, dikerjakan,

10

keruntuhan akibat perang Paregreg (1404-1406 M), para saudagar

Gujarat India menyapaikan perkembangan keadaan di Nusantara,

khususnya Jawa kepada Sultan Muhammad 1 di Turki Utsmani.

Diantaranya adalah berita bahwa di pulau Jawa ada dua kerajaan

Hindu, yaitu Majapahit dan Padjajaran. Sebagian Rakyatnya

sudah ada yang beragama Islam akan tetapi masih terbatas pada

keluarga pedagang Gujarat dan Tiongkok yang menikah dengan

penduduk pribumi, terutama di kota-kota pelabuhan, yairu

Gresik, Tuban, dan Jepara.14

Setelah kerajaan Majapahit redup dari panggung sejarah

nasional, kemudian muncul kerajaan baru yaitu kerajaan Demak,

yang rajanya masih keturunan dari Dinasti Majapahit. Sultan

Demak yang pertama bernama Sultan Fattah atau Sultan Syah

Alam Akbar. Beliau Putra Prabu Brawijaya, raja Majapahit

terakhir, dan ibunya adalah seorang putri dari Palembang. Para

Raja yang pernah memerintah di kerajaan Demak yaitu : Raden

Fattah (1478-1513), Pati Unus (1513-1521), Sultan Trenggana

(1521-1546), Sultan Prawata (1546-1561).

14

Rachmad Abdullah. Walisongo, (Solo : Al Wafi, 2015), P. 62

Page 11: BAB I PENDAHULUANrepository.uinbanten.ac.id/4161/3/BAB I FIX.pdf · Sejarah juga dianggap sebagai rekonstruksi masalalu, yaitu merekonstruksi apa saja yang telah dipikirkan, dikerjakan,

11

Kerajaan Demak diperintah oleh para Sultan yang

didukung penuh oleh para wali yaitu Maulana Malik Ibrahim,

Sunan Ngampel, Sunan Bonang, Sunan Drajat, Sunan Giri, Sunan

Kalijaga, Sunan Muria dan Sunan Gunung Jati. Mereka gemar

dengan Kesenian dan budaya daerah mereka menyempurnakan

bentuk dan lakon wayang agar tidak bertentangan dengan agama

Islam. 15

Sultah Fattah adalah pembuka kerajaan Islam pertama di

Tanah Jawa. Di bawah pemerintahannya kerajaan-kerajaan Islam

lain disatukan. Tak hanya di Jawa bahkan berkembang hingga di

luar Jawa. Sultan Fattah memerintah kerajaan Demak dengan

menegakan syariat Islam. Sebagaimana yang tertuang dalam kitab

Salokantoro dan Angger Surya yang dijadikan sebagai kitab

undang-undang kerajaan. Kitab yang memberlakukan hukum-

hukum Islam. Masjid Agung Demak pun dijadikan sebagai pusat

pemerintahan. Naik tahtanya Sultan Fattah adalah cita-cita besar

dari Wali Songo demi mewujudkan siyasah syar’iyah islamiyah

15

Purwadi, Sejarah Sastra Jawa, (Yogyakarta : Panji Pustaka, 2019),

P. 63

Page 12: BAB I PENDAHULUANrepository.uinbanten.ac.id/4161/3/BAB I FIX.pdf · Sejarah juga dianggap sebagai rekonstruksi masalalu, yaitu merekonstruksi apa saja yang telah dipikirkan, dikerjakan,

12

sebagaimana yang telah dicontohkan oleh Rasulullah dan

Khulfaur Rasyidin. Tak lain demi meninggikan kalimat Allah. 16

Tak bisa dipungkiri bahwa dalam diskursus Walisongo,

yang mengemukakan bahkan sangat ditonjolkan adalah

kemistisan dan kekeramatan masing-masing sunan. Bagaimana

peran mereka, agungnya nilai-nilai ajaran, kayanya khasanah

keilmuan, dan keluhuran sikap mereka pun terpinggirkan.

Parahnya lagi, yang tersemat dalam benak umat bahwa Wali

Songo hanya identik dengan ziarah dan wisata religi.17

Islam mencapai kejayaannya di masa lalu karena institusi

yang menaunginya. Di masa Rasulullah SAW. institusi tersebut

berpusat di Madinah. Kemudian dilanjutkan dengan masa-masa

Khulafaur Rasyidin hingga Daulah Utsmaniyah yang terakhir

runtuh. Demikian halnya di Indonesia, Kerajaan Demak yang

berdiri di bawah kepemimpinan Sultan Fattah adalah institusi

yang menaungi tegaknya syariat Islam di Nusantara kala itu.

Seluruh undang-undang kerajaan yang sesuai dengan syariat

16

Siyasah Syar’iyah islamiyah adalah suatu ketentuan atau

kebijaksanaan pengurusan masalah kenegaraan yang berdasarkan syariat.

Rachmad Abdullah. Sultan Fattah, (Solo: Al Wafi, 2017), P.5 17

Rachmad Abdullah. Walisongo… P. 5

Page 13: BAB I PENDAHULUANrepository.uinbanten.ac.id/4161/3/BAB I FIX.pdf · Sejarah juga dianggap sebagai rekonstruksi masalalu, yaitu merekonstruksi apa saja yang telah dipikirkan, dikerjakan,

13

Islam termaktub dalam kitab salokantoro dan angger surya

alam.18

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis tertarik

untuk mengkaji dan meneliti lebih mendalam tentang penulisan

Sejarah penyebaran agama Islam di tanah Jawa dari Rachmad

Abdullah dalam buku Trilogi Revolusi Islam di Tanah Jawa, serta

mengangkatnya kedalam skripsi dengan judul “Historiografi

Penyebaran Agama Islam di Tanah Jawa Dalam Persepektif

Rachmad Abdullah”. Selanjutnya penulis mencoba untuk

merumuskannya dalam ruang lingkup sebagai berikut :

1. Bagaimana Penyebaran Agama Islam di Tanah Jawa?

2. Bagaimana Metode Rachmad Abdullah Dalam Penulisan

Sejarah Penyebaran Agama Islam di Tanah Jawa?

3. Bagaimana Pandangan Rachmad Abdullah dalam Penyebaran

dan Perkembangan Agama Islam di Tanah Jawa ?

18

Salokantara dan Angger Suryangalam merupakan undang-undang

resmi kerajaan Demak yang berisi mengenai ketentuan perdata, pidana, dan

hukum acara yang bersumber pada tata hukum Islam dan kemudian dijadikan

salah satu sumber hukum kerajaan-kerajaan berikutnya (Pajang dan Mataram)

Rachmad Abdullah. Kerajaan Islam Demak, (Solo: Al Wafi, 2017), P.5

Page 14: BAB I PENDAHULUANrepository.uinbanten.ac.id/4161/3/BAB I FIX.pdf · Sejarah juga dianggap sebagai rekonstruksi masalalu, yaitu merekonstruksi apa saja yang telah dipikirkan, dikerjakan,

14

C. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian yang hendak dicapai dari

rumusan masalah di atas adalah sebagai berikut :

1. Untuk Mengetahui Penyebaran Islam di Tanah Jawa

2. Untuk Mengetahui Metode Rachmad Abdullah Dalam

Menulis Sejarah Penyebaran Agama Islam Di Tanah Jawa

3. Untuk Mengetahui Pandangan Rachmad Abdullah dalam

Penyebaran dan Perkembangan Agama Islam Di Tanah Jawa

D. Kerangka Pemikiran

Historiografi merupakan proses menguji dan menganalisa

secara kritis rekaman dan peninggalan masa lampau, rekonstruksi

yang imajinatif dari pada masa lampau berdasarkan data yang

diperoleh dengan menempuh suatu proses itu sendiri.19

Secara

semantik kata “Historiografi” merupakan gabungan dari dua kata,

yaitu history yang berarti sejarah dan grafy yang berarti deskripsi

atau penulisan. History berasal dari kata benda yunani “istoria”

yang berarti ilmu yang dipergunakan bagi pemaparan mengenai

19

Lous Gottschalk, Mengerti Sejarah (Depok: Penerbit Yayasan UI)

Page 15: BAB I PENDAHULUANrepository.uinbanten.ac.id/4161/3/BAB I FIX.pdf · Sejarah juga dianggap sebagai rekonstruksi masalalu, yaitu merekonstruksi apa saja yang telah dipikirkan, dikerjakan,

15

gejala-gejala, terutama hal ihwan manusia, dalam urutan

kronologis.20

Historiografi dalam ilmu sejarah merupakan titik puncak

seluruh kegiatan penelitian sejarah. Dalam metodologi sejarah,

historiografi merupakan bagian terakhir. Langkah terakhir, tetapi

langkah terberat, karena bidang ini letak tuntutan terberat bagi

sejarah untuk membuktikan legalitimasi dirinya sebagai suatu

bentuk disiplin ilmiah.21

Historiografi merupakan penulisan sejarah yang didahului

oleh penelitian (analisis) terhadap peristiwa-peristiwa di masa

silam. Penelitian dan penulisan sejarah itu berkaitan pula dengan

latar belakang teoritis, latar belakang wawasan, latar belakang

metodologis Sejarah,. Penulisan sejarah, latar belakang sejarawan

atau penulis sumber sejarah, aliran penulisan sejarah yang

digunakan, dan lain sebagainya.22

Historiografi Indonesia telah mengalami beberapa

perkembangan penting baik secara kuantitatif dan kualitatif,

20

Badri Yatim, Historiografi Islam….P. 1 21

W. Poespoppronjo, Subyektifitas Dalam Historiografi (Bandung:

Remadja Karya Cv 1987), P. 22

Badri Yatim, Historiografi Islam (Jakarta: Logos Wacana Ilmu

Cetakanke 1 1997), P. 5-6

Page 16: BAB I PENDAHULUANrepository.uinbanten.ac.id/4161/3/BAB I FIX.pdf · Sejarah juga dianggap sebagai rekonstruksi masalalu, yaitu merekonstruksi apa saja yang telah dipikirkan, dikerjakan,

16

secara kuantitatif perkembangan Historiografi Indonesia

ditunjukan dengan semakin banyak karya sejarah. Secara

kualitatif perkembangan historiografi ditunjukan dengan

penggunaan metodologi yang semakin kompleks dan kian

melibatkan banyak ilmu bantu.23

Penulisan sejarah penyebaran agama Islam di Indonesia

khususnya di Tanah jawa telah banyak ditulis oleh para ahli

sejarah, dimana mereka memberikan pendapatnya tentang

penyebaran agama islam di tanah Jawa, tentunya bukan hanya

sekedar pendapat tanpa adanya pembuktian, para ahli pun

menuliskannya dengan melalui proses penelitian terlebih dahulu.

Hal demikian juga dilakukan dan ditulis oleh Rachmad Abdullah

tentang penyebaran agama Islam di Tanah Jawa.

Kehadiran dan penyebaran Islam di pesisir utara Pulau

Jawa dapat dibuktikan berdasarkan data arkeologis dan sumber-

sumber babad, hikayat, legenda, serta berita-berita asing.

Kehadiran Islam baik pedagang, maupun mubaligh muslim

melalui kota-kota yang sejak semula sudah berfungsi sebagai

23

Azyumardi Azra, Historiografi Islam Kontemporer, Wacana

aktualitas dan actor sejarah, (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama) 2002 p. 3

Page 17: BAB I PENDAHULUANrepository.uinbanten.ac.id/4161/3/BAB I FIX.pdf · Sejarah juga dianggap sebagai rekonstruksi masalalu, yaitu merekonstruksi apa saja yang telah dipikirkan, dikerjakan,

17

pelabuhan di bawah kekuasaan kerajaan-kerajaan Hindu-Budha.

Di Leran (Gresik) terdapat nisan kubur yang memuat nama

Fatimah binti Maemun bin Hibatullah (wafat 475 H/1082 M).

Kemudian di Gresik terdapat makam Maulana Malik Ibrahim

(wafat 822 H/1419 M). Sedangkan di Troloyo dan Trowulan,

yang diperkirakan bekas pusat kerajaan Majapahit, Terdapat

sejumlah nisan kubur muslim yang berangka tahun saka dari

abad ke- 14-15 M.24

Islam pertama kali masuk ke Tanah Jawa pada abad ke-

12. Di wiliyah tersebut, Islam didakwahkan dengan cara-cara

yang damai. Islam membawa penduduk setempat ke tingkat

peradaban dan kemajuan yang lebih tinggi. Pada paruh kedua

abad ke-14, terciptalah aktifitas dakwah dengan baik. Aktivitas

dakwah tersebut meraih keberhasilan di tangan Maulana Malik

Ibrohim yang berusaha merapat ke pantai Jawa Timur, tepatnya

di wilayah Gresik yang berhadapan dengan pulau Madura.

Kendati demikian, dakwah yang dilakukan Maulana Malik

Ibrahim ini tetaplah belum berhasil sepenuhnya. Maulana Malik

24

Marwati Djoened Poesponegoro, Sejarah Nasional Indonesia Lll

(Jakarta: Balai Pustaka,2010), P. 50

Page 18: BAB I PENDAHULUANrepository.uinbanten.ac.id/4161/3/BAB I FIX.pdf · Sejarah juga dianggap sebagai rekonstruksi masalalu, yaitu merekonstruksi apa saja yang telah dipikirkan, dikerjakan,

18

Ibrahim sendiri tutup usia pada tahun 1419 M dan di makamkan

di Gresik.

Penyebaran agama Islam tersebar di pulau Jawa adalah

Raden Fattah yang telah menerima pendidikan Islam dari orang

tuanya. Sementara pusat Islam dari orang tuanya. Sementara

pusat Islam tersebar di pulau Jawa ketika itu adalah wilayah

Ampel. Adapun penyebar Islam di wilayah kerajaan Blambangan

yang terletak diperbatasan Timur pulau Jawa adalah Maulana

Ishaq.

Sementara itu, wilayah bagian timur Jawa memeluk Islam

berkat jasa Syekh Nuruddin Ibrahim dan Putranya, Maulana

Hasanuddin. Selain itu, keberhasilan dakwah juga terukir di pulau

Bintam, pulau yang wilayahnya menjorok ke Barat sekaligus

wilayah bagaian dari kerajaan peganis Padjajaran. “dengan

caranya yang lembut, Islam membentangkan kekuasaannya di

pantai Sumatra tanpa hunusan senjata. Islam banyak menarik

orang untuk memeluknya berkat usahanya yang damai.”25

25

Syauqi Abu Khalil, Atlas Penyebaran Islam (Jakarta: Pt. Niaga

Swadaya, 2012 ), P. 172

Page 19: BAB I PENDAHULUANrepository.uinbanten.ac.id/4161/3/BAB I FIX.pdf · Sejarah juga dianggap sebagai rekonstruksi masalalu, yaitu merekonstruksi apa saja yang telah dipikirkan, dikerjakan,

19

Dalam buku Islam nusantara karangan M. Abdul Karim,

Double. priyoni menyatakan bahwa pada tahun 1400 C (detik-

detik jatuhnya Majapahit), di pesisir pantai utara pulau Jawa telah

banyak pemeluk-pemeluk agama Islam. Ahli sejarah menjelaskan

bahwa masuknya Islam di Perlak dan di pantai utara pulau Jawa

melalui proses Missions sacre yaitu proses dakwah bi al-hal yang

dibawakan oleh para mubaligh yang merangkap tugas menjadi

pedagang. Proses itu pada mulanya dilakukan secara individual.

Mereka melakukan kewajiban-kewajiban syari’at Islam dengan

menggunakan pakaian bersih dan memelihara kebersihan badan,

pakaian, tempat tinggal dan rumah-rumah ibadahnya.

Pergaulan hidupnya para mubaligh menampakan sikap

sederhana, dengan tutur kata yang baik, sikap yang sopan, sesuai

dengan tuntutan, Al-Akhlaq Al-Karimah, jujur, suka menolong,

terutama ikut memberikan pengobatan terhadap orang yang sakit

dan kecelakaan tanpa pamrih. Mereka mengajarkan hidup yang

baik yang menghindari perbuatan jahat agar mereka mendapat

Page 20: BAB I PENDAHULUANrepository.uinbanten.ac.id/4161/3/BAB I FIX.pdf · Sejarah juga dianggap sebagai rekonstruksi masalalu, yaitu merekonstruksi apa saja yang telah dipikirkan, dikerjakan,

20

kebahagiaan dalam alam kehidupan yang abadi di kampung

akhirat. 26

Para Mubaligh telah memberikan contoh yang menjadi

daya tarik bagi penduduk pribumi yang saat itu memeluk agama

Hindu atau Budha. Mereka tertarik akan kepribadian kaum

muslim, sehingga mereka melihat adanya cahaya iman dalam

Islam. Dengan demikian para penguasa menilai, ajaran-ajaran

Islam tidak mengganggu stabilitas pemerintah, bahkan ikut

memperkuat ketahanan pemerintahan dan mempererat

persatuan.27

E. Metodologi Penelitian

Dalam melakukan penelitian Historiografi Penyebaran

Islam di Tanah Jawa penulis akan meneliti karya dari Rachmad

Abdullah Yaitu Walisongo “Gelora Dakwah dan Jihad”. Penulis

menggunakan metode studi pustaka. Tahapan-tahapan dalam

26

Abdul Karim, Double, Islam Nusantara, (Yogyakarta: Pustaka

Book Publisher, 2007), P. 39

27

Abdul Karim, Double, Islam Nusantara, (Yogyakarta : Pustaka

Book Publisher, 2007), P. 40

Page 21: BAB I PENDAHULUANrepository.uinbanten.ac.id/4161/3/BAB I FIX.pdf · Sejarah juga dianggap sebagai rekonstruksi masalalu, yaitu merekonstruksi apa saja yang telah dipikirkan, dikerjakan,

21

metode penelitian yang akan dilakukan oleh penulis yaitu :

Pemilihan Topik, Pengumpulan Sumber (Heuristik), Verifikasi

(Kritik Sejarah), interpretasi (analisis dan sintesis), dan

Historiografi (penulisan).

1. Pemilihan Topik

Pemilihan Topik Adalah proses pencarian yang dijadikan

sebuah penelitian. Dalam menentukan masalah yang akan

dijadikan sebuah penelitian sebuah penelitian harus

mempertimbangkan kedekatan emosional dan intelektual

peneliti dengan bidang yang akan diteliti dan keterjangkauan

peneliti untuk mencari data-data terkait penelitian. Kedekatan

emosional adalah suatu pendekatan yang didasarkan pada

ketertarikan terhadap topik penelitian tertentu, sedangkan

kedekatan intelektual adalah suatu pendekatan yang

didasarkan pada keterkaitan si peneliti dengan disiplin ilmu

atau aktifitasnya dalam masyarakat.28

28

Kuntowijoyo, Pengantar Ilmu Sejarah, (Yayasan Bentang Budaya

2001), p. 91

Page 22: BAB I PENDAHULUANrepository.uinbanten.ac.id/4161/3/BAB I FIX.pdf · Sejarah juga dianggap sebagai rekonstruksi masalalu, yaitu merekonstruksi apa saja yang telah dipikirkan, dikerjakan,

22

Pemilihan topik yang penulis lakukan dalam penelitian ini

yaitu menggunakan kedekatan emosional dan kedekatan

intelektual. Berdasarkan kedekatan intelektual dibuktikan

dengan ketertarikan penulis terhadap kajian-kajian tentang

penyebaran agama Islam di tanah Jawa yang selama ini

menjadi pembahasan yang tidak ada habisnya untuk dibahas.

banyak dari sejarawan yang menuangkan pendapatnya

tentang penyebaran Islam di tanah Jawa. Sedangkan

kedekatan emosional, seorang peneliti tidak akan melakukan

penelitian tanpa didasari dengan rasa suka atau tertarik

terhadap objek penelitiannya. Begitu pula dengan penulis,

setelah menelusuri berbagai literatur yang menjelaskan

tentang penyebaran agama Islam di tanah Jawa, penulis

menemukan adanya perbedaan dalam sudut pandang

Rachmad Abdullah terhadap penyebaran agama Islam di

tanah Jawa dalam karyanya yaitu Trilogi Revolusi Islam di

Tanah Jawa. Dari rasa ketertarikan yang terus muncul

akhirnya konsisten dalam melakukan penelitian terhadap

Page 23: BAB I PENDAHULUANrepository.uinbanten.ac.id/4161/3/BAB I FIX.pdf · Sejarah juga dianggap sebagai rekonstruksi masalalu, yaitu merekonstruksi apa saja yang telah dipikirkan, dikerjakan,

23

karya Rachmad Abdullah dengan melakukan wawancara

langsung dengan Rachmad Abdullah yang merupakan penulis

dari buku Trilogi Revolusi Islam di Tanah Jawa.

2. Tahapan Heuristik

Tahapan Heuristik adalah tahapan mencari dan

mengumpulkan data, heuristik berasal dari bahasa yunani

yaitu Heuriskeun, artinya menemukan. Jadi heuristiK adalah

proses mencari sumber dan jejak peristiwa sejarah.29

tahapan

heuristik adalah tahapan pengumpulan data, data-data yang

harus sesuai dengan jenis sejarah yang akan ditulis.30

Dalam tahapan ini, Penulis berusaha untuk

mengumpulkan sumber-sumber yang terkait dengan

pembahasan, Penulis melakukan wawancara secara langsung

dengan Rachmad Abdullah melalui whatshapp, penulis

memberikan beberapa pertanyaan yang berkaitan dengan

Biografi Rachmad Abdullah dan hal lain yang berkaitan

29

Kuntowijoyo, Pengantar Ilmu Sejarah…P.70 30

Kuntowijoyo,Pengantar Ilmu Sejarah…P. 73

Page 24: BAB I PENDAHULUANrepository.uinbanten.ac.id/4161/3/BAB I FIX.pdf · Sejarah juga dianggap sebagai rekonstruksi masalalu, yaitu merekonstruksi apa saja yang telah dipikirkan, dikerjakan,

24

dengan pembahasan. penulis juga menggunakan studi

pustaka, Studi pustaka yang penulis gunakan yaitu

perpustakaan pribadi dan perpustakaan umum.

Dari Perpustakaan pribadi buku yang didapat penulis

diantaranya: Trilogi Revolusi Islam di Tanah Jawa, Rachmad

Abdullah. Atlas Wali Songo, Agus Sunyoto. Sejarah Nasional

Indonesia jilid lll, Marwati Djoened Poesponegoro.Sejarah

Sastra Jawa Klasik, Purwadi. Sejarah Peradaban Islam Dedi

Supriadi.

Perpustakaan UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten,

yaitu Atlas Penyebaran Islam, Syauqi Abu Khalil.

Historiografi Islam, Badri Yatim. Kerajaan Islam Pertama di

Jawa, H.J De Graff Dan Th. Pigeaud. Islam Nusantara,

Abdul Karim, Double. Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah

Banten. Islamisasi dan perkembangan kerajaan-kerajaan

Islam di Indonesia. Daliman. Historiografi di Indonesia,

Agus Mulyana dan Darmiasti. Subyektifitas dalam

Historiografi, W. Poesponegoro.

Page 25: BAB I PENDAHULUANrepository.uinbanten.ac.id/4161/3/BAB I FIX.pdf · Sejarah juga dianggap sebagai rekonstruksi masalalu, yaitu merekonstruksi apa saja yang telah dipikirkan, dikerjakan,

25

3. Tahapan Verifikasi

Tahapan verifikasi (kritik) adalah tahapan penyeleksian

dan pengujian data baik secara ekstern maupun intern. Kritik

ekstern dilakukan untuk mengetahui keaslian dari sumber

sejarah. Sedangkan kritik intern dilakukan untuk meneliti

kredibilitas isi sumber. Setelah sumber sejarah dalam

berbagai katagorinya itu terkumpul, maka tahap verifikasi

atau lazim disebut juga dengan kritik dilakukan untuk

memperoleh keabsahan sumber.

Berdasarkan data yang penulis peroleh dari berbagai

sumber terkait judul skripsi, penulis mengkatagorikan mana

data yang termasuk sumber primer (sumber utama) dan

sumber sekunder (sumber pelengkap). Namun berdasarkan

tahapan kritik yang penulis lakukan semua data yang penulis

peroleh termasuk sumber primer maupun sumber sekunder,

dalam sumber primer penulis melakukan wawancara dengan

bapak Rachmad Abdullah penulis buku Trilogi Revolusi

Islam di Tanah Jawa.

Page 26: BAB I PENDAHULUANrepository.uinbanten.ac.id/4161/3/BAB I FIX.pdf · Sejarah juga dianggap sebagai rekonstruksi masalalu, yaitu merekonstruksi apa saja yang telah dipikirkan, dikerjakan,

26

Penulis juga menyimpulkan bahwa data yang terkumpul

sebagai sumber skunder yang sangat mendukung dalam

proses penelitian dan penyusunan, bukan yang terlibat

langsung dalam pembahasan.

4. Tahapan interpretasi

Tahapan Interpretasi dilakukan setelah diperoleh data-data

sejarah hasil pengujian dan analisis data. Pada tahapan ini

dilakukan penafsiran dan rangkaian fakta-fakta, sehingga

didapatkan suatu rangkaian fakta yang saling berkaitan satu

dengan yang lainnya.31

Interpretasi dimaksudkan sebagai upaya tercapainya

pemahaman yang benar terhadap fakta, data, dan gejala.

Interpretasi merupakan landasan bagi hermeneutika.

Hermeneutika berasal dari bahasa yunani hermeneu yang

dalam bahasa Inggris menjadi hermeneutics (interpret) yang

31

A. Daliman, Metode Penelitian Sejarah (Yogyakarta: Ombak,

2012), P. 83.

Page 27: BAB I PENDAHULUANrepository.uinbanten.ac.id/4161/3/BAB I FIX.pdf · Sejarah juga dianggap sebagai rekonstruksi masalalu, yaitu merekonstruksi apa saja yang telah dipikirkan, dikerjakan,

27

berarti menginterpretasikan, menjelaskan, menafsirkan dan

menjelaskan.32

Tahapan interpretasi merupakan tahapan kegiatan

menafsirkan data-data atau fakta untuk memberikan makna

dan pengertian serta menghidupkan kembali (reliving) proses

sejarah, dalam tahapan ini data-data yang saling terlepas

dirangkaikan sehingga menjadi suatu kesatuan yang harmonis

dan serasi. Selain itu data-data yang ada dijadikan sebagai

landasan untuk merekontruksi peristiwa masalalu itu kedalam

kontek kekinian.

5. Historiografi

Penulisan sejarah adalah suatu bentuk penafsiran yang

didukung secara kulturan lewat mana tujuan-tujuan ini

dicapai.33

Tahapan Historiografi merupakan tahapan terakhir

dalam metode penelitian sejarah adalah historiografi atau

penulisan sejarah. Dalam historiografi diusahakan dengan

32

Syahrin Harahap, Metodologi Studi Tokoh Pemikiran Islam,

(Jakarta : Prenada Media Grup, 2011) P. 49 33

Mark R Woodward, Islam Jawa, (Yogyakarta: Lkis Yogyakarta,

2004), P. 65.

Page 28: BAB I PENDAHULUANrepository.uinbanten.ac.id/4161/3/BAB I FIX.pdf · Sejarah juga dianggap sebagai rekonstruksi masalalu, yaitu merekonstruksi apa saja yang telah dipikirkan, dikerjakan,

28

selalu memperhatikan aspek kronologis dan penyajian bersifat

deskriftif, yaitu menggambarkan tema-tema penting dari

setiap perkembangan obyek penelitian.

Tahapan Historiografi adalah tahapan penulisan,yang

menjadi sarana mengkomunikasikan hasil-hasil penelitian

yang diungkap, diuji verifikasi dan interpretasi. Penelitian

sejarah bertugas merekonstruksi sejarah masalampau untuk

memberikan jawaban atas masalah-masalah yang telah

dirumuskan.34

Hasil dari penulisan sejarah atau Tarikh inilah yang

disebut Historiografi. Dengan demikian Historiografi berarti

penulisan sejarah, yang didahului oleh penelitian (analisis)

terhadap peristiwa-peristiwa di masa silam. Penelitian dan

penulisan sejarah itu berkaitan pula dengan latar belakang

teoritis, latar belakang wawasan, latar belakang metodologis

penulisan sejarah, latar belakang sejarawan atau penulis

34

A. Daliman, Metode Penelitian Sejarah…, P. 99

Page 29: BAB I PENDAHULUANrepository.uinbanten.ac.id/4161/3/BAB I FIX.pdf · Sejarah juga dianggap sebagai rekonstruksi masalalu, yaitu merekonstruksi apa saja yang telah dipikirkan, dikerjakan,

29

sumber sejarah, aliran penulisan yang digunakan dan lain

sebagainya.35

F. Sistematika Pembahasan

Sistematika penulisan dalam penelitian ini bertujuan

untuk mempermudah dan memberi gambaran yang jelas dalam

penulisan. Sistematika penulisan ini terdiri dari lima Bab, yaitu:

Bab Pertama : Pendahuluan, di antaranya terdiri : latar

belakang masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian,

kerangka pemikiran, metode penelitian, sistematika penulisan.

Bab kedua : Pada Bab ini membahas tentang bagaimana

Penyebaran Islam di Tanah Jawa. di antaranya, Bagaimana

kepercayaan masyarakat Jawa Pra Islam, bagaimana awal mula

masuknya Islam di tanah Jawa, dan bagaimana pandangan para

ahli tentang penyebaran agama Islam di tanah Jawa .

Bab Ketiga : Pembahasan yang berisi tentang Metode

Pe\nulisan Rachmad Abdullah dalam Penyebaran Agama Islam di

Tanah Jawa, meliputi, Riwayat Hidup Rachmad Abdullah,

35

Badri Yatim, Historiografi Islam…, P. 6

Page 30: BAB I PENDAHULUANrepository.uinbanten.ac.id/4161/3/BAB I FIX.pdf · Sejarah juga dianggap sebagai rekonstruksi masalalu, yaitu merekonstruksi apa saja yang telah dipikirkan, dikerjakan,

30

Riwayat pendidikan Rachmad Abdullah, dan Karya-Karya

Rachmad Abdullah, Rachmad Abdullah dalam menulis Sejarah

Penyebaran Islam di Tanah Jawa.

Bab Keempat : Pada bab ini membahas tentang

Pandangan Rachmad Abdullah dalam penyebaran dan

Perkembangan agama Islam di tanah Jawa Di antaranya :

Kedatangan Islam di Tanah Jawa Menurut Rachmad Abdullah,

Islamisasi Di Tanah Jawa Menurut Rachmad Abdullah,

Penyebaran dan Perkembangan Agama Islam dalam Persepektif

Rachmad Abdullah

Bab kelima : merupakan bab penutup yang berisi tentang

kesimpulan dan saran-saran.