bab i p e n d a h u l u a n -...

75
RENJA 2016 DISHUB Kab. Bandung I-1 BAB I P E N D A H U L U A N A. LATAR BELAKANG Sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tatacara Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah, bahwa yang dimaksud dengan Rencana Kerja Satuan Kerja Perangkat Daerah yang selanjutnya disingkat RENJA SKPD adalah dokumen perencanaan SKPD untuk periode 1 (satu) tahun, yang memuat rencana kebijakan, program dan kegiatan, lokasi kegiatan, indikator kinerja, kelompok sasaran, serta pagu indikatif dan prakiraan maju pagu pembangunan, baik yang dilaksanakan langsung oleh pemerintah daerah maupun yang ditempuh dengan mendorong partisipasi masyarakat. Dokumen ini adalah dokumen RENJA DISHUB Kab. Bandung Tahun 2016, yang disampaikan oleh DISHUB Kab. Bandung kepada Bupati Bandung melalui BAPPEDA Kab. Bandung, yang merupakan tahapan perencanaan teknokratik untuk urusan perhubungan dan sebagian urusan komunikasi dan informasi, yang merekam hasil bottom up planning melalui Musrenbang dan Forum SKPD, sebagai bahan penyusunan RENJA RKPD Kabupaten Bandung Tahun 2016. Sebagaimana Surat Kepala BAPPEDA Kab. Bandung Nomor 050/011-Sekr Tanggal 13 Januari 2015 Perihal Penyusunan Usulan Rancangan RENJA SKPD Tahun 2016, bahwa RENJA Tahun 2016 mempedomani RPJMN Tahun 2014 2019, RPJMD Provinsi Jawa Barat Tahun 2013 2018, dan RPJPD Kabupaten Bandung periode ketiga Tahun 2016 2020. Dokumen RENJA 2016 merekam usulan awal yang diinput ke dalam RKPD online (21 23 Januari 2014), verifikasi usulan oleh BAPPEDA Kab. Bandung serta telaahan rencana alokasi pagu anggaran atas penyesuaiannya terhadap hasil bottom up planning.

Upload: trinhmien

Post on 06-Feb-2018

227 views

Category:

Documents


4 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB I P E N D A H U L U A N - bappeda.bandungkab.go.idbappeda.bandungkab.go.id/bappeda_2015/wp-content/uploads/2015/0… · Mengakomodir usulan program dan kegiatan dari ... Bandung

RENJA 2016 – DISHUB Kab. Bandung I-1

BAB I

P E N D A H U L U A N

A. LATAR BELAKANG

Sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010

tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan,

Tatacara Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan

Daerah, bahwa yang dimaksud dengan Rencana Kerja Satuan Kerja Perangkat Daerah yang

selanjutnya disingkat RENJA SKPD adalah dokumen perencanaan SKPD untuk periode 1

(satu) tahun, yang memuat rencana kebijakan, program dan kegiatan, lokasi kegiatan,

indikator kinerja, kelompok sasaran, serta pagu indikatif dan prakiraan maju pagu

pembangunan, baik yang dilaksanakan langsung oleh pemerintah daerah maupun yang

ditempuh dengan mendorong partisipasi masyarakat.

Dokumen ini adalah dokumen RENJA DISHUB Kab. Bandung Tahun 2016, yang

disampaikan oleh DISHUB Kab. Bandung kepada Bupati Bandung melalui BAPPEDA Kab.

Bandung, yang merupakan tahapan perencanaan teknokratik untuk urusan perhubungan

dan sebagian urusan komunikasi dan informasi, yang merekam hasil bottom up planning

melalui Musrenbang dan Forum SKPD, sebagai bahan penyusunan RENJA RKPD Kabupaten

Bandung Tahun 2016. Sebagaimana Surat Kepala BAPPEDA Kab. Bandung Nomor

050/011-Sekr Tanggal 13 Januari 2015 Perihal Penyusunan Usulan Rancangan RENJA SKPD

Tahun 2016, bahwa RENJA Tahun 2016 mempedomani RPJMN Tahun 2014 – 2019, RPJMD

Provinsi Jawa Barat Tahun 2013 – 2018, dan RPJPD Kabupaten Bandung periode ketiga

Tahun 2016 – 2020.

Dokumen RENJA 2016 merekam usulan awal yang diinput ke dalam RKPD online (21

– 23 Januari 2014), verifikasi usulan oleh BAPPEDA Kab. Bandung serta telaahan rencana

alokasi pagu anggaran atas penyesuaiannya terhadap hasil bottom up planning.

Page 2: BAB I P E N D A H U L U A N - bappeda.bandungkab.go.idbappeda.bandungkab.go.id/bappeda_2015/wp-content/uploads/2015/0… · Mengakomodir usulan program dan kegiatan dari ... Bandung

RENJA 2016 – DISHUB Kab. Bandung I-2

B. LANDASAN HUKUM

Penyusunan perencanaan dan penganggaran SKPD DISHUB Tahun 2016 mengacu

pada:

1. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan

Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tatacara Penyusunan,

Pengendalian, dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah.

2. RPJMN Tahun 2014 – 2019.

3. RPJMD Provinsi Jawa Barat Tahun 2013 – 2018.

4. RPJPD Kabupaten Bandung periode ketiga Tahun 2016 – 2020.

5. Surat Kepala BAPPEDA Kab. Bandung Nomor 050/011-Sekr Tanggal 13 Januari 2015

Perihal Penyusunan Usulan Rancangan RENJA SKPD Tahun 2016.

Adapun output perencanaan dan penganggaran yang dilaksanakan merupakan

penjabaran dari tugas fungsi urusan perhubungan dan sebagian urusan telekomunikasi

dan informatika, dengan mempedomani:

1. UU No. 38 Tahun 2004 tentang Jalan.

2. UU No. 23 Tahun 2007 tentang Perkeretaapian.

3. UU No. 26 Tahun 2007 tentang Tata Ruang.

4. UU No. 17 Tahun 2008 tentang Pelayaran.

5. UU No. 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah.

6. UU No. 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan.

7. UU No. 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah.

8. PP No. 37 Tahun 2011 tentang Forum LLAJ.

9. PP No. 8 Tahun 2011 tentang Angkutan Multimoda.

10. PP No. 32 Tahun 2011 tentang Manajemen Rekayasa, Analisis Dampak, serta

Manajemen Kebutuhan Lalu Lintas.

11. PP No. 80 Tahun 2012 tentang Tata Cara Pemeriksaan Kendaraan Bermotor di Jalan

dan Penindakan Pelanggaran Lalu Lintas dan Angkutan Jalan.

12. PP No. 79 Tahun 2013 tentang Jaringan Lalu Lintas Dan Angkutan Jalan.

13. PP No. 55 Tahun 2013 tentang Kendaraan.

14. PP No.74 Tahun 2014 tentang Angkutan Jalan.

15. PP RI Nomor 6 Tahun 2008 tentang Pedoman Evaluasi Penyelenggaraan

Pemerintahan Daerah.

Page 3: BAB I P E N D A H U L U A N - bappeda.bandungkab.go.idbappeda.bandungkab.go.id/bappeda_2015/wp-content/uploads/2015/0… · Mengakomodir usulan program dan kegiatan dari ... Bandung

RENJA 2016 – DISHUB Kab. Bandung I-3

16. PP No. 56 Tahun 2009 tentang Penyelenggaraan Perkerataapian.

17. PP No. 72 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Kereta Api.

18. PP No. 61 Tahun 2009 tentang Kepelabuhan.

19. PP No. 5 Tahun 2010 tentang Kenavigasian.

20. PP No. 20 Tahun 2010 tentang Angkutan di Perairan.

21. Permendagri Nomor 6 Tahun 2007 tentang Petunjuk Teknis Penyusunan dan

Penetapan Standar Pelayanan Minimal.

22. Permenhub Nomor PM. 81 Tahun 2011 tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang

Perhubungan Daerah Provinsi dan daerah Kabupaten/Kota.

23. Permenhub Nomor PM. 2 Tahun 2013 tentang Petunjuk Teknis Penerapan dan

Pencapaian Standar Pelayanan Minimal Bidang Perhubungan Daerah Provinsi dan

Daerah Kabupaten/Kota.

24. Perda No. 9 Tahun 2012 tentang Penyelenggaraan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan di

Kabupaten Bandung.

25. Perda No. 11 Tahun 2012 tentang Retribusi Jasa Umum.

26. Perda No. 12 Tahun 2012 tentang Retribusi Jasa Usaha.

27. Perda No. 13 Tahun 2012 tentang Retribusi Perizinan Tertentu.

28. Perbup No. 5 Tahun 2008 tentang Rincian Tugas, Fungsi dan Tata Kerja Dinas Daerah

Kabupaten Bandung. Selain ketentuan peraturan sebagaimana tersebut di atas,

pelaksanaan tugas dan fungsi DISHUB Kab. Bandung yang berimplikasi terhadap

perencanaan dan penganggaran program dan kegiatan juga didasarkan pada

indikator kinerja yang ditetapkan dalam SPM Bidang Perhubungan) serta Indikator

Kinerja Kunci/IKK.

C. MAKSUD DAN TUJUAN

Penyusunan RENJA DISHUB Kab. Bandung Tahun 2016 dimaksudkan agar kegiatan

yang akan dilaksanakan di Tahun 2016:

1. Mengacu pada hasil evaluasi pelaksanaan program dan kegiatan Tahun 2013 – 2015;

2. Mengakomodir usulan program dan kegiatan dari masyarakat;

3. Selaras dengan Draft RENSTRA DISHUB Kab. Bandung 2016 – 2020 dan RPJPD

Kabupaten Bandung periode ketiga Tahun 2016 – 2020 dalam pencapaian tujuan dan

Page 4: BAB I P E N D A H U L U A N - bappeda.bandungkab.go.idbappeda.bandungkab.go.id/bappeda_2015/wp-content/uploads/2015/0… · Mengakomodir usulan program dan kegiatan dari ... Bandung

RENJA 2016 – DISHUB Kab. Bandung I-4

sasaran pembangunan jangka menengah bidang perhubungan dan pos

telekomunikasi.

Sedangkan tujuan yang hendak dicapai melalui Penyusunan RENJA DISHUB Kab.

Bandung Tahun 2015 adalah untuk:

1. Memecahkan masalah bidang perhubungan dan pos telekomunikasi yang dihadapi;

dan

2. Menjawab isu-isu strategis terkait dengan penyelenggaraan tugas dan fungsi DISHUB

Kab. Bandung.

D. SISTEMATIKA PENULISAN

Pokok bahasan dalam RENJA DISHUB Kab. Bandung Tahun 2016 serta susunan garis

besar isi dokumen ini adalah sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Mendeskripsikan gambaran umum penyusunan RENJA Tahun 2016, pengertian

ringkas RENJA, proses penyusunan, keterkaitan antara RENJA dengan dokumen

perencanaan lainnya, tindak lanjutnya dengan RAPBD, landasan hukum

penyusunan RENJA dalam melaksanakan kewenangan dan tugas fungsi DISHUB,

maksud tujuan dan sistematika penulisan RENJA.

Page 5: BAB I P E N D A H U L U A N - bappeda.bandungkab.go.idbappeda.bandungkab.go.id/bappeda_2015/wp-content/uploads/2015/0… · Mengakomodir usulan program dan kegiatan dari ... Bandung

RENJA 2016 – DISHUB Kab. Bandung I-5

BAB II EVALUASI PELAKSANAAN RENJA DISHUB TAHUN LALU

Memuat kajian (review) terhadap hasil evaluasi pelaksanaan RENJA Tahun 2014

(tahun n-2) dan perkiraan capaian tahun berjalan 2015 (tahun n-1), serta

pencapaian target RENSTRA SKPD berdasarkan realisasi program dan kegiatan

pelaksanaan RENJA tahun-tahun sebelumnya. Review dimaksud meliputi

realisasi yang tidak memenuhi target kinerja, yang telah memenuhi, maupun

yang melebihi, serta faktor-faktor penyebabnya atau isu strategis

penyelenggaraan tugas fungsi DISHUB, implikasinya, juga kebijakan yang perlu

diambil untuk menyikapinya. BAB ini memuat juga review RKPD dan penelaahan

usulan program dan kegiatan dari masyarakat.

BAB III TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN

Merumuskan telaahan kebijakan nasional, tujuan dan sasaran yang didasarkan

atas isu strategis penyelenggaraan tugas fungsi serta target kinerja RENSTRA,

bahan pertimbangan program dan kegiatan, rekapitulasi program dan kegiatan,

serta penjelasan tentang ketidaksesuaian program dan kegiatan dengan

dokumen perencanaan lainnya.

BAB IV PENUTUP

Menguraikan catatan penting terkait pelaksanaan RENJA, ketersediaan anggaran

yang tidak sesuai dengan kebutuhan, kaidah-kaidah pelaksanaan, rencana tindak

lanjut, serta lembar pengesahan RENJA (tempat dan tanggal penetapan, tanda

tangan Kepala Dinas dan cap dinas).

Page 6: BAB I P E N D A H U L U A N - bappeda.bandungkab.go.idbappeda.bandungkab.go.id/bappeda_2015/wp-content/uploads/2015/0… · Mengakomodir usulan program dan kegiatan dari ... Bandung

RENJA 2016 – DISHUB Kab. Bandung II-1

BAB II

EVALUASI PELAKSANAAN RENJA DISHUB TAHUN LALU

A. EVALUASI PELAKSANAAN RENJA TAHUN LALU DAN CAPAIAN RENSTRA

DISHUB KAB. BANDUNG

Sub Bab ini mengevaluasi hasil pelaksanaan RENJA DISHUB Kab. Bandung

Tahun 2014 dan perkiraan capaiannya di Tahun 2015. Mengingat bahwa Tahun 2015

merupakan tahun akhir RPJMD dan RENSTRA, sementara RPJMD Kab. Bandung dan

RENSTRA DISHUB Kab. Bandung Tahun 2016 – 2020 belum ditetapkan, maka evaluasi ini

didasarkan pada realisasi program dan kegiatan pelaksanaan RENJA tahun-tahun

sebelumnya, dan juga dikaitkan dengan target RPJPD Kabupaten Bandung periode ketiga

Tahun 2016 – 2020 dan draft RENSTRA DISHUB Kab. Bandung 2016 – 2020. Review hasil

evaluasi pelaksanaan RENJA tahun lalu mengacu pada hasil Laporan Tahunan dan Laporan

Kinerja Tahun 2014.

Pada dasarnya, seluruh target kinerja yang diperjanjikan antara Kepala Dinas dengan

Bupati Bandung untuk Tahun 2014 terealisasi dengan baik. Adapun catatan penting yang

dapat diuraikan di sini adalah:

1. Capaian kinerja output kegiatan Pelaksanaan Uji Petik Kendaraan Bermotor adalah

109,09% dikarenakan dengan target pengadaan 2 unit alat bantu uji emisi gas buang

sepeda motor, dapat terealisasi sebanyak 4 unit (efisiensi anggaran). Menimbang

bahwa kebutuhan alat bantu dimaksud lebih dari 4 unit, sehingga walaupun semula

ditargetkan hanya 2 unit maka dalam rangka peningkatan efektifitas dan efisiensi

anggaran, pengadaan alat bantu tersebut dilakukan lebih dari 2 unit. Hal ini

menghasilkan capaian kinerja output Dinas secara keseluruhan berada pada angka

100,33%.

2. Sebagian besar kinerja outcome DISHUB di Tahun 2014 tercapai dengan baik, bahkan

terdapat beberapa kinerja berada pada angka capaian di atas 100% sehingga secara

keseluruhan capaiannya mencapai 104,27%. Namun pun demikian, terdapat satu

target kinerja yang diperjanjikan hanya tercapai 86,56% yaitu persentase kendaraan

wajib uji yang melaksanakan pengujian kendaraan bermotor sebagaimana ditargetkan

dalam DPA Pendapatan. Hal ini disebabkan karena jumlah kendaraan yang ditargetkan

Page 7: BAB I P E N D A H U L U A N - bappeda.bandungkab.go.idbappeda.bandungkab.go.id/bappeda_2015/wp-content/uploads/2015/0… · Mengakomodir usulan program dan kegiatan dari ... Bandung

RENJA 2016 – DISHUB Kab. Bandung II-2

dalam DPA Pendapatan melebihi data potensi PAD, yang mengacu pada hasil kajian

PAD Bidang Perhubungan pada skenario moderat-optimis.

Tabel II-1

Capaian Kinerja Dinas Perhubungan Tahun 2014

SASARAN

STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI

%

PENCAPAIAN

TARGET

(1) (2) (3) (4) (5)

Perencanaan

Jaringan Pelayanan

Angkutan Jalan

Tersedianya angkutan umum

yang melayani wilayah yang

telah tersedia jaringan jalan

untuk jaringan jalan

kabupaten

38,52% 38,52% 100,00%

Rasio jumlah pelayanan

angkutan terhadap

penumpang

1:15

atau

6,67%

1 : 56,07

atau

1,78%

173,25%

Pembangunan

Jaringan Prasarana

Angkutan Jalan

Tersedianya halte di lokasi

yang telah dilayani angkutan

umum dalam trayek

1,47% 1,47% 100,00%

Tersedianya terminal

angkutan penumpang di

wilayah yang telah dilayani

angkutan umum dalam

trayek

66,67% 66,67% 100,00%

Page 8: BAB I P E N D A H U L U A N - bappeda.bandungkab.go.idbappeda.bandungkab.go.id/bappeda_2015/wp-content/uploads/2015/0… · Mengakomodir usulan program dan kegiatan dari ... Bandung

RENJA 2016 – DISHUB Kab. Bandung II-3

SASARAN

STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI

%

PENCAPAIAN

TARGET

(1) (2) (3) (4) (5)

Manajemen

Rekayasa Lalu Lintas

dan Angkutan Jalan

Tersedianya fasilitas

perlengkapan jalan (rata-rata

rambu, marka, dan guardrill)

pada jalan Kabupaten

5,99% 5,99% 100,00%

VCR (volume capacity ratio)

dan LoS (level of service)

VCR 0,84

LoS D

VCR 0,28

LoS D

94,67%

Jumlah maksimal

penanganan kasus

kecelakaan lalu lintas

248

kasus/th

N/A

kasus/th

N/A

Penyediaan

Pelayanan

Pengujian Kend.

Bermotor

Tersedianya unit pengujian

kendaraan bermotor per

populasi kendaraan wajib uji

4000

33,33% 33,33% 100,00%

Pengendalian

Keselamatan

Angkutan Jalan

Terpenuhinya standar

keselamatan bagi angkutan

umum yang melayani trayek

di dalam Kabupaten

(persentase kendaraan wajib

uji yang melaksanakan

pengujian kendaraan

bermotor)

100,00% 86,56% 86,56%

Pengendalian

sistem LLAJ melalui

pengelolaan PAD

Capaian target PAD Bidang

Perhubungan

93,00% 94,50% 101,16%

Pengendalian

Komunikasi dan

Informasi

Terpenuhinya tahapan

pengendalian komunikasi

dan informasi

75,00% 75,00% 100,00%

Page 9: BAB I P E N D A H U L U A N - bappeda.bandungkab.go.idbappeda.bandungkab.go.id/bappeda_2015/wp-content/uploads/2015/0… · Mengakomodir usulan program dan kegiatan dari ... Bandung

RENJA 2016 – DISHUB Kab. Bandung II-4

SASARAN

STRATEGIS

INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI %

PENCAPAIAN

TARGET

(1) (2) (3) (4) (5)

Pemberian Layanan

Publik Bidang

Perhubungan

kepada Masyarakat

Terpenuhinya kebutuhan

masyarakat akan pelayanan

publik bidang perhubungan

75,00% 75,00% 100,00%

Akuntabilitas

Kinerja dan

Keuangan

Persentase akuntabilitas

kinerja dan keuangan

85,00% 101,66% 119,60%

3. Catatan lain yang dapat disampaikan di sini adalah terkait indikator ‘tersedianya halte

di lokasi yang telah dilayani angkutan umum dalam trayek’ dengan pengertian nisbah

daripada ‘jumlah halte yang tersedia di wilayah Kabupaten Bandung yang telah

dilayani angkutan umum dalam trayek’ terhadap ‘jumlah kebutuhan halte dengan

walkable distance + 200-400 meter’ di Kabupaten Bandung (2728 buah). Dalam target

SPM (diadop sebagai indikator kinerja outcome) bahwa sampai dengan Tahun 2014

Pemerintah Kabupaten Bandung harus membangun 40 titik halte. Namun

memperhatikan taktis operasional di lapangan, bahwa 6 titik halte dari 10 titik yang

direncanakan di Tahun 2014 dijadikan lokus pembangunan halte oleh Pemerintah

Provinsi Jawa Barat. Sementara penetapan titik halte di lapangan menghadapi banyak

kendala (di antaranya keterbatasan geometris dan perkerasan jalan, ataupun

penolakan dari pengguna lahan DAMIJA), yang menyulitkan untuk akselerasi

penetapan titik baru. Oleh karena itu, alokasi pengadaan dan pemasangan rambu halte

dimaksimalkan di 4 titik pembangunan shelter, dan alokasi pengadaan rambu halte

dialihkan ke pengadaan rambu lalu lintas lainnya. Dengan demikian, jumlah halte yang

dibangun oleh Pemerintah Kabupaten Bandung sampai dengan Tahun 2014 adalah

sebanyak 34 titik. Namun pun demikian, secara hasil akhir di lapangan (tanpa

memperhatikan siapa yang membangun) bahwa target SPM sudah tercapai 100%.

Page 10: BAB I P E N D A H U L U A N - bappeda.bandungkab.go.idbappeda.bandungkab.go.id/bappeda_2015/wp-content/uploads/2015/0… · Mengakomodir usulan program dan kegiatan dari ... Bandung

RENJA 2016 – DISHUB Kab. Bandung II-5

Tabel II-2 menunjukkan rekapitulasi evaluasi hasil pelaksanaan RENJA DISHUB Kab.

Bandung dan pencapaian RENSTRA sampai dengan Tahun 2015. Menindaklanjuti kegiatan

di Tahun 2014 dan yang sedang dijalankan di Tahun 2015, bahwa DISHUB Kab. Bandung

sedang mempersiapkan penyusunan dokumen RESNTRA 2016 – 2020. Oleh karena itu,

Tabel II-2 sudah mengakomodir target outcome yang terinventarisir dari hasil FGD

Penyusunan RENSTRA 2016 – 2020.

Adapun implikasi yang timbul terhadap target capaian program RENSTRA SKPD

2020 terkait prediksi capaian kinerja sampai dengan Tahun 2015, serta kebijakan

dan/atau tindakan perencanaan dan penganggaran yang perlu diambil untuk mengatasi

implikasi tersebut, secara urutan prioritas dan urgensitas adalah sebagai berikut:

1. Pengembangan angkutan umum masal (optimalisasi dan reaktiviasi jaringan jalan

kereta api, pengembangan fasilitas penunjang operasional bus rapid transit,

pengembangan terminal terintegrasi – angkutan jalan dengan angkutan kereta api,

terminal dengan CBD/central business district).

2. Peningkatan tingkat pelayanan jalan (peningkatan dan pengembangan jaringan jalan,

pemeliharaan ruas jalan strategis, peningkatan pengembangan pemeliharaan fasilitas

lalu lintas dan angkutan serta perlengkapan jalan, pengendalian persimpangan,

pengendalian parkir on street, pengawasan dan pengendalian operasional LLAJ).

Khusus terkait peningkatan dan pengembangan jaringan jalan, serta pemeliharaan

ruas jalan strategis, DISHUB berperan sebagai SKPD pengusul, sementara SKPD

pelaksana adalah Dinas Bina Marga.

3. Pengembangan terminal angkutan barang (multimoda dengan Kereta Api di Stasiun

Cicalengka, terkait agro-perkebunan di Pangalengan).

4. Peningkatan kualitas SDM Penyelenggara Perhubungan.

Penjelasan lebih terinci terkait data pokok perencanaan dan outcome program

kegiatan, RENSTRA DISHUB Kab. Bandung 2016 – 2020 dan implikasinya adalah

sebagaimana diuraikan dalam Sub Bab Isu-isu Penting Penyelenggaraan Tugas dan Fungsi

DISHUB Kab. Bandung.

Page 11: BAB I P E N D A H U L U A N - bappeda.bandungkab.go.idbappeda.bandungkab.go.id/bappeda_2015/wp-content/uploads/2015/0… · Mengakomodir usulan program dan kegiatan dari ... Bandung

RENJA 2016 – DISHUB Kab. Bandung II-6

B. ANALISIS KINERJA PELAYANAN DISHUB KAB. BANDUNG

Paparan pada Sub Bab Analisis Kinerja Pelayanan DISHUB Kab. Bandung adalah kajian

terhadap capaian kinerja pelayanan DISHUB Kab. Bandung berdasarkan indikator kinerja

yang sudah ditentukan dalam Standar Pelayanan Minimal (SPM) sebagaimana

Permendagri Nomor 6 Tahun 2007 tentang Petunjuk Teknis Penyusunan dan Penetapan

Standar Pelayanan Minimal; Permenhub Nomor 81 Tahun 2011 tentang Standar

Pelayanan Minimal Bidang Perhubungan Daerah Provinsi dan Daerah Kabupaten/Kota;

Permenhub Nomor PM. 2 Tahun 2013 tentang Petunjuk Teknis Penerapan dan Pencapaian

Standar Pelayanan Minimal Bidang Perhubungan Daerah Provinsi dan Daerah

Kabupaten/Kota; maupun terhadap Indikator Kinerja Kunci sesuai dengan PP RI Nomor 38

Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintahan

Daerah Provinsi, dan Pemerintahan daerah Kabupaten/Kota serta PP RI Nomor 6 Tahun

2008 tentang Pedoman Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah.

Analisis pencapaian kinerja pelayanan DISHUB Kab. Bandung terkait SPM dan IKK

adalah sebagaimana tertuang dalam Tabel II-3.

Page 12: BAB I P E N D A H U L U A N - bappeda.bandungkab.go.idbappeda.bandungkab.go.id/bappeda_2015/wp-content/uploads/2015/0… · Mengakomodir usulan program dan kegiatan dari ... Bandung

RENJA 2016 – DISHUB Kab. Bandung II-7

C. ISU-ISU PENTING PENYELENGGARAAN TUGAS DAN FUNGSI DISHUB KAB.

BANDUNG

Menindaklanjuti tugas dan fungsi sebagaimana terurai di atas, Dinas Perhubungan

Kabupaten Bandung tentunya menghadapi beberapa permasalahan utama (strategic

issues). Isu-isu strategis dalam Sub Bab ini merupakan review kembali faktor-faktor dari

DISHUB Kab. Bandung yang mempengaruhi pelayanan yang diberikan. Faktor-faktor

dimaksud berdasar tinjauan terhadap beberapa aspek sebagai berikut.

1. Isu Strategis Meninjau Gambaran Pelayanan DISHUB Kab. Bandung.

a. Penyeimbangan pelaksanaan tugas yang melekat dalam hal pemberian layanan dan

pembinaan keselamatan transportasi dengan tugas selaku pengelola PAD Bidang

Perhubungan (menimbang kekuatan sumberdaya yang dimiliki, baik pegawai,

anggaran maupun prasarana kerja).

b. Rendahnya pemenuhan SPM SDM Bidang Perhubungan.

Sampai dengan 31 Desember 2014, hanya 4,65% pegawai di Seksi Terminal yang

telah mengikuti pelatihan teknis bidang terminal (16 orang dari 344 pegawai).

Sementara di Seksi Manajemen Lalu Lintas, Seksi Rekayasa Lalu Lintas dan Seksi

Parkir, hanya 13,12% pegawai yang sudah mengikuti diklat teknis bidang

manajemen rekayasa lalu lintas, evaluasi andalalin dan pengelolaan parkir (3 orang

dari 8 pegawai pada Seksi Manajemen Lalu Lintas, nihil dari 3 pegawai pada Seksi

Rekayasa Lalu Lintas, 9 orang dari 487 pegawai pada Seksi Parkir). Dan terkait

pelayanan pengujian kendaraan bermotor yang dilaksanakan oleh Seksi Pengujian

Kendaraan Bermotor dan Seksi Perbengkelan, terdapat 30,64% pegawai sudah

mengikuti diklat teknis pengujian kendaraan bermotor ataupun administrasi

pengujian (29 orang dari 65 pegawai pada Seksi PKB, 1 orang dari 6 pegawai pada

Seksi Perbengkelan).

Orientasi penghitungan SPM SDM di sini, merupakan orientasi penghitungan yang

lama. Menginjak Tahun 2016 untuk RENSTRA s.d. 2020 adalah sebagaimana

orientasi penghitungan yang tercantum dalam Tabel II-1.

c. Dalam Laporan Kinerja Tahun 2014, tergambar bahwa untuk melaksanakan tugas

fungsi Dinas Perhubungan Kabupaten Bandung diperlukan kekuatan sumber daya

manusia yang cukup banyak (1.102 orang). Namun demikian, kekuatan SDM

Page 13: BAB I P E N D A H U L U A N - bappeda.bandungkab.go.idbappeda.bandungkab.go.id/bappeda_2015/wp-content/uploads/2015/0… · Mengakomodir usulan program dan kegiatan dari ... Bandung

RENJA 2016 – DISHUB Kab. Bandung II-8

DISHUB Kab. Bandung cukup lemah, yang mana jumlah PTT dan PHL (84,85%) jauh

lebih besar dari jumlah PNS (15,15%). Komposisi kepegawaian tersebut tentunya

akan berdampak pada kinerja anggaran, output serta outcome kegiatan

d. Tingkat ketersediaan unit pelayanan PKB yang hanya mencapai angka 33,33%

yaitu 2 (dua) unit yang terdiri dari 1 (satu) unit pelayanan statis di kantor induk,

dan 1 (satu) unit pelayanan keliling dibanding jumlah kebutuhan optimal sebanyak

6 (enam) unit pelayanan PKB.

e. Luas lahan dasar, luasan operasional terminal, fasilitas utama maupun pendukung

di terminal yang ada di Kabupaten Bandung (seluruhnya Tipe B) masih jauh di

bawah standar, dan belum secara representative memadai serta mampu melayani

aktivitas angkutan umum dan penumpangnya. Selebihnya masih terdapat terminal

yang dibangun di atas lahan milik non-Pemkab Bandung yang berdampak pada

kinerja pengembangan dan pengelolaan terminal. Pengembangan terminal tipe C

menjadi salah satu hal yang mendesak untuk dikembangkan menimbang aturan

dalam UU 22/2009 terkait pangkal hulu lintasan trayek, serta UU No. 32 Tahun

2014 tentang Pemerintahan Daerah yang menggarisbawahi bahwa pengelolaan

terminal tipe B menjadi kewenangan Provinsi, sementara kewenangan Kabupaten

adalah pengelolaan terminal tipe C.

f. Kabupaten Bandung belum memiliki simpul distribusi barang (terminal barang)

sehingga mobilitas barang dan jasa menjadi inefisien. UU No. 32 Tahun 2014

tentang Pemerintahan Daerah menggarisbawahi bahwa pengelolaan terminal

barang menjadi kewenangan Pemerintah Pusat.

g. Sistem kepengusahaan angkutan umum di Kabupaten Bandung (sebagaimana

terjadi di Indonesia pada umumnya) sepenuhnya diserahkan kepada swasta yang

tentunya bersifat profit oriented. Sementara penyediaan angkutan umum lebih

bersifat kepada service oriented dan yang memiliki orientasi pelayanan adalah

pemerintah, bukan swasta. Salah satu hal yang sedang dicanangkan saat ini adalah

pembinaan pengusahaan angkutan umum yang berbadan hukum, sehingga

pemberian izin penyelenggaraan angkutan umum dapat dilaksanakan melalui

sistem pelelangan, dengan demikian kontrol pemerintah terhadap standar

pelayanan yang diberikan oleh penyedia jasa dapat lebih membaik.

Page 14: BAB I P E N D A H U L U A N - bappeda.bandungkab.go.idbappeda.bandungkab.go.id/bappeda_2015/wp-content/uploads/2015/0… · Mengakomodir usulan program dan kegiatan dari ... Bandung

RENJA 2016 – DISHUB Kab. Bandung II-9

2. Isu Strategis Meninjau Sasaran Jangka Menengah Renstra Kementerian

Perhubungan.

a. Memperhatikan RENSTRA Kementerian Perhubungan Tahun 2015 – 2019, Visi

Kementerian Perhubungan adalah “terwujudnya pelayanan perhubungan yang

handal, berdaya saing dan memberikan nilai tambah”

(http://www.dephub.go.id/#MQ==). Pelayanan transportasi yang handal,

diindikasikan oleh penyelenggaraan transportasi yang aman (security), selamat

(safety), nyaman (comfortable), tepat waktu (punctuality), terpelihara, mencukupi

kebutuhan, menjangkau seluruh pelosok tanah air serta mampu mendukung

pembangunan nasional dalam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Pelayanan transportasi yang berdaya saing diindikasikan oleh penyelenggaraan

transportasi yang efisien, dengan harga terjangkau (affordability) oleh semua

lapisan masyarakat, ramah lingkungan, berkelanjutan, dilayani oleh SDM yang

profesional, mandiri dan produktif. Pelayanan transportasi yang memberikan nilai

tambah diindikasikan oleh penyelenggaraan perhubungan yang mampu

mendorong pertumbuhan produksi nasional melalui iklim usaha yang kondusif bagi

berkembangnya peran serta masyarakat, usaha kecil, menengah dan koperasi,

mengendalikan laju inflasi melalui kelancaran mobilitas orang dan distribusi barang

ke seluruh pelosok tanah air, sehingga mampu memberikan kontribusi bagi

percepatan pertumbuhan ekonomi nasional serta menciptakan lapangan kerja

terutama pada sektor-sektor andalan yang mendapat manfaat dari kelancaran

pelayanan transportasi.

Visi tersebut merupakan faktor pendorong eksternal yang kuat sebagai motivasi

dan arahan ideal sistem transportasi di Kabupaten Bandung.

b. Untuk mencapai visi tersebut, dirumuskan misi sebagai berikut:

1) Mempertahankan tingkat jasa pelayanan sarana dan prasarana perhubungan.

2) Melaksanakan konsolidasi melalui restrukturisasi dan reformasi di bidang

sarana dan prasarana perhubungan.

3) Meningkatkan aksesibilitas masyarakat terhadap pelayanan jasa perhubungan.

4) Meningkatkan kualitas pelayanan jasa perhubungan yang handal dan

memberikan nilai tambah.

Page 15: BAB I P E N D A H U L U A N - bappeda.bandungkab.go.idbappeda.bandungkab.go.id/bappeda_2015/wp-content/uploads/2015/0… · Mengakomodir usulan program dan kegiatan dari ... Bandung

RENJA 2016 – DISHUB Kab. Bandung II-10

c. RENSTRA Kementerian Perhubungan Tahun 2015 – 2019 mengusung tiga ciri khas

(http://hubdat.dephub.go.id/berita/1333-renstra-2015-2019-usung-tiga-ciri-

khas), yaitu (1) integrasi seluruh moda transportasi secara jaringan maupun secara

ruangan (2) multimodality, efisiensi penggunaan moda melalui multimoda yang

saling menunjang satu sam alain dan memudahkan transportasi (3) perencanaan

partisipatif mengedepankan bahwa renstra transportasi milik masyarakat bukan

milik regulator.

d. Salah satu bagian dari RENSTRA dimaksud adalah pembangunan dan perluasan

jaringan kereta perkotaan untuk 14 kota besar (megapolitan), yang di antaranya

adalah Bandung Raya berikut 13 lainnya (Jabodetabek, Surabaya, Yogyakarta,

Malang, Denpasar, Batam, Medan, Palembang, Pekanbaru, Padang, Lampung,

Makassar, dan Manado). Adapun beberapa rencana utama lainnya adalah

pengembangan kereta komuter dengan aplikasi prinsip transit oriented

development, pengembangan pelabuhan, peningkatan frekwensi layanan kereta

melalui pembangunan jalur ganda kereta, serta pengembangan bandara.

3. Isu Strategis Meninjau Implikasi RTRW bagi Pelayanan DISHUB Kab. Bandung.

a. Permasalahan transportasi dilatarbelakangi oleh terjadinya urban sprawl dan spill

over perkembangan Kota Bandung yang menyebabkan kemacetan di wilyah

perbatasan, khususnya Kab. Bandung dengan Kota Bandung yang disebabkan

adanya commuter yang sangat cepat berkembang. Sementara, sistem angkutan

massal yang didukung dengan prasarana jalan yang memadai yang

menghubungkan antar Kabupaten dan Kota pun belum tersedia.

b. Terdapat kecenderungan bahwa menurunnya kualitas udara ambien diakibatkan

oleh kegiatan transportasi dan industri. Dari 12 titik lokasi pengukuran polusi udara

di Kabupaten Bandung Tahun 2006 Kadar NO2 paling tinggi terdapat di Ruas Jalan

Kopo – Sayati sebesar 98,6 μg/m3, sedangkan Kadar SO2 dan NO paling tinggi

terjadi di Terminal Cileunyi yaitu masing – masing sebesar 31,7 μg/m3, dan 28.758

μg/m3.

c. Kebijakan Provinsi Jawa Barat terkait pengembangan Metropolitan Bandung:

1) Mengendalikan pertumbuhan kota yang tidak terkendali (urban sprawl) dan

pertumbuhan menerus (konurbasi) secara ekspansif di koridor Bandung –

Soreang.

Page 16: BAB I P E N D A H U L U A N - bappeda.bandungkab.go.idbappeda.bandungkab.go.id/bappeda_2015/wp-content/uploads/2015/0… · Mengakomodir usulan program dan kegiatan dari ... Bandung

RENJA 2016 – DISHUB Kab. Bandung II-11

2) Meningkatkan aksesibilitas melalui penataan pembangunan fisik dan

peningkatan kapasitas pelayanan transportasi di sepanjang koridor Bandung –

Soreang.

3) Pembangunan dan peningkatan jalan penghubung:

Cicalengka – Majalaya – Banjaran – Soreang – Batujajar – Padalarang

Pengalengan – Caringin – Cidaun – Sindangbarang

Rancabali – Tanggeung – Sagaranten – Jampang Kulon

4) Mengembangkan sistem transportasi massal intra urban yang sinergis dengan

pusat-pusat permukiman dan pengembangan kegiatan usaha.

d. Arah Kebijakan Mikro Pengembangan Wilayah Kabupaten Bandung:

1) Kebijakan pengembangan infrastruktur wilayah, meliputi:

a) Kebijakan Pengembangan Sistem Prasarana Transportasi, yang terdiri dari:

Kebijakan pembangunan dan pengembangan sistem jaringan jalan.

Strategi untuk melaksanakan kebijakan ini yaitu melalui pengembangan

sistem jaringan jalan sesuai hirarki dan fungsinya yang diarahkan untuk

memecahkan kemacetan lalulintas dan pengembangan wilayah secara

lebih terpadu.

Kebijakan pengembangan sistem angkutan umum massal.

Strategi untuk melaksanakan kebijakan angkutan umum massal

dimaksud, meliputi (1) pengembangan insentif bagi sistem angkutan

masal berupa penyediaan infrastruktur dan insentif lainnya (2)

pengembangan sistem angkutan masal kereta api atau monorel melalui

kerjasama dengan Pemerintah Pusat, Provinsi serta BUMN terkait dan

atau investor.

Kebijakan pengembangan sarana transportasi.

Strategi untuk melaksanakan kebijakan ini, meliputi (1) pengembangan

sistem angkutan umum berdasarkan hirarki wilayah yang ekonomis,

aman dan nyaman, (2) pengembangan sistem terminal terpadu dengan

fasilitas perdagangan.

Kebijakan Pengembangan Sistem Prasarana Transportasi.

Page 17: BAB I P E N D A H U L U A N - bappeda.bandungkab.go.idbappeda.bandungkab.go.id/bappeda_2015/wp-content/uploads/2015/0… · Mengakomodir usulan program dan kegiatan dari ... Bandung

RENJA 2016 – DISHUB Kab. Bandung II-12

Pengembangan jaringan transportasi diselaraskan dan dipadukan

dengan pengembangan sistem permukiman dan wilayah

pengembangan dengan menggunakan pertimbangan:

- Pusat-pusat permukiman sebagai simpul pelayanan transportasi;

- Kebutuhan pelayanan sarana (terminal dan sub terminal) serta jenis

moda pada masing-masing simpul didasarkan pada hirarki dan

fungsi permukiman serta tingkat perkembangan kawasan.

Konsep dan strategi pengembangan

- Membangun jalan baru, meningkatkan pemeliharaan sarana dan

prasarana perhubungan darat, untuk memperlancar arus orang,

barang dan jasa yang dapat menunjang kegiatan di berbagai bidang;

- Meningkatkan daya dukung jalan untuk menunjang mobilitas

barang, serta membangun jalan baru dalam rangka pemerataan

pembangunan di Kabupaten Bandung;

- Pengembangan pusat-pusat pertumbuhan baru untuk mengurangi

pergerakan ke arah pusat Kota Bandung.

e. Arah Pengembangan Sektor Strategis.

Sinkronisasi program pembangunan dilandaskan pada perhitungan-perhitungan

berbagai hal, terutama pertimbangan terhadap keterbatasan kemampuan

pendanaan pembangunan oleh pemerintah dan kondisi kemampuan pihak swasta/

investor. Hal ini mengharuskan adanya sistem prioritas dalam program

pembangunan Sebagai prioritas utama dalam kebijaksanaan RTRW ini adalah

pengisian fungsi pusat dan sub pusat yang direncanakan dengan fasilitas dan

kelengkapan sarana penunjangnya. Hal ini dimaksudkan agar pola struktur pusat

pelayanan dapat terbentuk terlebih dahulu sehingga upaya pendistribusian

kegiatan dan pola persebaran penduduk/ kepadatan yang dikehendaki terutama

menyangkut prasarana jaringan jalan yang merupakan kerangka pokok tata ruang

wilayah kota. Penerapan struktur hirarki akan sangat mendukung pola tata ruang

yang dituju serta menjamin tingkat aksesibilitas lokasi secara efektif dan efisien.

Tahap berikutnya adalah pembangunan terminal terpadu yang secara bertahap

akan memadukan beberapa jenis/ moda transportasi darat. Transportasi darat

meliputi sistem perangkutan penumpang dan barang oleh kendaraan umum dan

kereta api.

Page 18: BAB I P E N D A H U L U A N - bappeda.bandungkab.go.idbappeda.bandungkab.go.id/bappeda_2015/wp-content/uploads/2015/0… · Mengakomodir usulan program dan kegiatan dari ... Bandung

RENJA 2016 – DISHUB Kab. Bandung II-13

Tahapan program pembangunan tersebut dilaksanakan oleh pihak pemerintah

(Pemerintah Pusat dan Daerah), kerjasama swasta dan masyarakat sesuai dengan

relevansi penanganan programnya. Dengan adanya skala prioritas pengembangan

ini diharapkan dapat memacu mekanisme percepatan pertumbuhan dan

perkembangan sektor-sektor utama kegiatan kota, utamanya yang mencakup

pembangunan infrastruktur/ prasarana dan sarana pelayanan permukiman, dan

lainlain. Atas dasar tahapan dan prioritas pengembangan tersebut disusun indikasi

program pembangunan sesuai dengan arahan struktur tata ruang kota.

f. Konsep Pengembangan Sistem Transportasi

1) Konsep Pengembangan Sistem Jaringan Jalan

Guna mendukung pola tersebut, maka konsep pengembangan yang

dikembangkan adalah:

a) Peningkatan kualitas pergerakan, Peningkatan kualitas pergerakan

dilakukan antara lain dengan meningkatkan kapasitas ruas jalan dan daya

dukung struktur dari jalan, perbaikan geometrik jalan, peningkatan fungsi

jalan dan pembangunan jalan tol;

b) peningkatan kapasitas jalan;

c) peningkatan fungsi jalan (menjadi kolektor primer);

d) Pembangunan jalan dan jembatan baru serta pengembangan dan

pembangunan terminal dengan kriteria pengembangan jaringan jalan

sebagai berikut:

Page 19: BAB I P E N D A H U L U A N - bappeda.bandungkab.go.idbappeda.bandungkab.go.id/bappeda_2015/wp-content/uploads/2015/0… · Mengakomodir usulan program dan kegiatan dari ... Bandung

RENJA 2016 – DISHUB Kab. Bandung II-14

No Jalan Arteri Primer Jalan Kolektor Primer

1 Jalan arteri primer dalam kota merupakan

terusan jalan arteri luar kota

Jalan kolektor primer dalam kota merupakan

terusan jalan kolektor primer luar kota

2 Jalan arteri primer melalui dan menuju

kawasan primer

Jalan kolektor primer melalui atau menuju

kawasan primer atau jalan arteri primer

3

Jalan arteri primer dirancang berdasarkan

kecepatan rencana paling rendah 60

km/jam

Jalan kolektor primer dirancang berdasarkan

kecepatan rencana paling rendah 40 km/jam

4 Lebar perkerasan jalan arteri primer tidak

kurang dari 8 meter

Lebar perkerasan jalan kolektor primer tidak

kurang dari 7 meter

5

Lalu lintas jarak jauh pada jalan arteri

primer adalah lalu lintas regional, tidak

boleh terganggu oleh lalu lintas ulang alik

dan lalu lintas lokal yang bersumber

kegiatan lokal

Lalu lintas jarak jauh pada jalan kolektor primer

adalah lalu lintas regional, tidak boleh terganggu

oleh lalu lintas ulang alik dan lalu lintas lokal yang

bersumber kegiatan lokal

6

Jumlah jalan masuk/akses ke jalan arteri

primer sangat dibatasi secara efisien, jarak

antar jalan masuk/akses tidak boleh lebih

pendek dari 500 meter

Jumlah jalan masuk/akses ke jalan kolektor primer

dibatasi secara efisien, jarak antar jalan

masuk/akses tidak boleh lebih pendek dari 400

meter

7

Kendaraan angkutan barang berat dan

kendaraan umum bus dapat diijinkan

melalui jalan ini

Kendaraan angkutan barang berat dan kendaraan

umum bus dapat diijinkan melalui jalan ini

8

Persimpangan pada jalan arteri primer

diatur dengan pengaturan tertentu yang

sesuai dengan volume lalu lintasnya

Persimpangan pada jalan kolektor primer diatur

dengan pengaturan tertentu yang sesuai dengan

volume lalu lintasnya

9

Jalan arteri primer mempunyai kapasitas

jalan lebih besar dari volume lalu lintas rata-

rata

Jalan kolektor primer mempunyai kapasitas jalan

lebih besar dari volume lalu lintas rata-rata

10 Lokasi berhenti dan parkir pada badan jalan

tidak diijinkan

Lokasi berhenti dan parkir pada badan jalan sangat

dibatasi dan tidak diijinkan pada jam sibuk

11

Harus mempunyai perlengkapan jalan yang

cukup, seperi rambu, marka, lampu

pengatur lalu lintas, lampu penerangan

jalan dan lain-lain

Harus mempunyai perlengkapan jalan yang cukup,

seperi rambu, marka, lampu pengatur lalu lintas,

lampu penerangan jalan dan lain-lain

12 Jalan arteri primer harus dilengkapi dengan

median

Jalan kolektor primer tidak harus dilengkapi

dengan median

13

Jalur khusus disediakan yang dapat

digunakan untuk sepeda dan kendaraan

lambat lainnya

Dianjurkan tersedia jalur khusus yang dapat

digunakan untuk sepeda dan kendaraan lambat

lainnya

Page 20: BAB I P E N D A H U L U A N - bappeda.bandungkab.go.idbappeda.bandungkab.go.id/bappeda_2015/wp-content/uploads/2015/0… · Mengakomodir usulan program dan kegiatan dari ... Bandung

RENJA 2016 – DISHUB Kab. Bandung II-15

2) Konsep Pengembangan Sistem Angkutan Umum

Pengembangan sistem angkutan umum di Kabupaten Bandung selain untuk

keperluan lokal juga saling terintegrasi dengan system angkutan umum yang

melayani skala regional, pengembangan angkutan umum masal, pengembangan

terminal . Konsep pengembangan angkutan umum ini bertujuan untuk

meningkatkan akses Kabupaten Bandung sebagai wilayah yang pendukung Kota

Bandung sebagai PKN dan pusat produksi pertanian.

Sedangkan dalam lingkup regional, system angkutan umum yang dikembangkan

dapat mendukung terciptanya struktur keterkaitan Kabupaten Bandung dengan

wilayah-wilayah lainnya. Selain itu, jenis moda dan jumlah angkutan yang

dioperasikan diusahakan untuk mencakupi kebutuhan masyarakat akan

angkutan umum Angkutan Kota Antar Provinsi (AKAP), Angkutan Kota Dalam

Provinsi (AKDP), angkutan kota dan angkutan perdesaan. Moda angkutan yang

dikembangkan untuk skala pelayanan regional merupakan angkutan masal

(menggunakan jalan maupun jalur rel kereta api, monorail dan LRT (light rapid

transport)) yaitu kendaraan dengan daya angkut lebih besar dan pengembangan

angkutan kereta api dari Ciwidey – Bandung – Cicalengka. Strategi untuk

melaksanakan kebijakan pengembangan sarana transportasi meliputi:

a) Pengembangan sistem angkutan umum berdasarkan hierarki wilayah yang

murah/ekonomis, aman dan nyaman;

b) Pengembangan sistem terminal terpadu dengan fasilitas

pasar/perdagangan.

Pengembangan Terminal, meliputi:

Pembangunan terminal tipe A di Cileunyi

Pembangunan terminal tipe B di Soreang

Pembangunan terminal tipe B di Majalaya

Pengembangan terminal tipe B di Banjaran

Pengembangan terminal tipe C di Cicalengka

Pengembangan terminal tipe C di Ciparay

Pengembangan terminal tipe C di Pangalengan

Pengembangan terminal tipe C di Ciwidey

Pengembangan terminal antar moda di Rancaekek

Page 21: BAB I P E N D A H U L U A N - bappeda.bandungkab.go.idbappeda.bandungkab.go.id/bappeda_2015/wp-content/uploads/2015/0… · Mengakomodir usulan program dan kegiatan dari ... Bandung

RENJA 2016 – DISHUB Kab. Bandung II-16

Pengembangan terminal tipe C di Patengan Rancabali

Pengembangan terminal tipe C Pacet

Pengembangan terminal tipe C Kertasari

Pengembangan terminal tipe C Ibun

Pengembangan terminal tipe C Cikancung

Pengembangan terminal tipe C Nagreg

g. Kriteria Tahapan Pengembangan

Tahapan pengembangan sistem transportasi didasarkan pada :

1) Kriteria pemecahan persoalan mendesak;

2) Kemenuhan kebutuhan masyarakat; serta

3) Dukungan pada ekonomi wilayah dan pengembangan wilayah.

h. Program Pengembangan Prasarana Wilayah

1) Transportasi Darat

a) Program Peningkatan Kualitas Pergerakan

Program peningkatan kualitas pergerakan jalan dikabupaten meliputi

program peningkatan geometrik jalan dan pembangunan jalan baru baik

Arteri Primer, Kolektor Primer 1, Kolektor Primer 2, Lokal Primer 1, dan Lokal

Primer 2. Adapun program tersebut adalah :

Program Peningkatan Jalan Arteri Primer (Jalan Negara) dengan

kelengkapan fasilitas jalannya:

- Cileunyi-Tasik

- Cileunyi-Sumedang

Program Peningkatan Jalan Kolektor Primer 1 (Jalan Propinsi) dengan

kelengkapan fasilitas jalannya:

- Moh. Toha-Dayeuhkolot

- Dayeuhkolot-Baleendah

- Baleendah-Pameungpeuk

- Baleendah-Banjaran

- Banjaran-Cimaung

- Cimaung-Pangalengan

- Buahbatu-Bojongsoang

- Bojongsoang-Baleendah

Page 22: BAB I P E N D A H U L U A N - bappeda.bandungkab.go.idbappeda.bandungkab.go.id/bappeda_2015/wp-content/uploads/2015/0… · Mengakomodir usulan program dan kegiatan dari ... Bandung

RENJA 2016 – DISHUB Kab. Bandung II-17

- Baleendah-Ciparay

- Ciparay-Majalaya

- Majalaya-Cijapati

- Nagreg-Lebakjero

- Soreang-Cihampelas

- Kopo-Katapang

- Katapang-Soreang

- Soreang-Pasirjambu

- Pasirjambu-Ciwidey

- Ciwidey-Rancabali

- Rancabali-Cidaun

- Bojongsoang-Dayeuhkolot

Program Peningkatan Jalan Kolektor Primer 2 (Jalan Kabupaten) dengan

kelengkapan fasilitas jalannya:

- Soreang-Cangkuang

- Cangkuang-Banjaran

- Pangalengan-Pintu-Talun-Santosa

- Andir-Rancamanyar

- Rancamanyar-Katapang

- Rancamanyar-Sayuran

- Sayuran-Cibaduyut

- Asem-Sukasari

- Sukasari-Rancamanyar

- Sayati-Cangkuang

- Cangkuang-Palasari

- Majalaya-Ibun

- Gambung-Palayangan

- Palayangan-Pintu

- Rancabali-Cisabuk (Bts. Cianjur)

- Banjaran-Arjasari

- Arjasari-Pinggirsari

- Pinggirsari-Garduh

- Cicalengka-Sawahbera

Page 23: BAB I P E N D A H U L U A N - bappeda.bandungkab.go.idbappeda.bandungkab.go.id/bappeda_2015/wp-content/uploads/2015/0… · Mengakomodir usulan program dan kegiatan dari ... Bandung

RENJA 2016 – DISHUB Kab. Bandung II-18

- Ciwidey-Datarpuspa

- Tugu-Kulalet-Munjul

- Ciparay-Sapan

- Sapan-Tegalluar

- Tegalluar-Solokanjeruk

- Peundeuy-Bj.Salam

- Bj.Salam-Tj.Laya

- Tanjunglaya-Bojongemas

- Bojongemas-Tegalluar

- Majalaya-Bojong

- Bojong-Rancaekek

- Sp.Solokanjeruk-Rancaekek

- Lingkar Majalaya

- Ciparay-Pacet

- Pacet-Kertasari

- Kertasari-Santosa

- Santosa-Cibatarua (Bts.Garut)

Program Peningkatan Jalan Lokal Primer 1 (Jalan Kabupaten ) dengan

kelengkapan fasilitas jalannya:

- Mengger-Sukapura

- Sukapura-Cipagalo

- Tonjong-Rancakole-Ciketut

- Maruyung-Cibulakan-Babakan

- Cangkring-Arjasari

- Neglasari-Garduh

- Biru-Neglasari

- Maruyung-Padasuka

- Andir-Mandalasari-Mekarjaya

- Wangisagara-Ibun

- Ibun-Dukuh

- Panundaan-Cibodas

- Cibodas-Rancabolang

- Cangkuang-Cikalong

Page 24: BAB I P E N D A H U L U A N - bappeda.bandungkab.go.idbappeda.bandungkab.go.id/bappeda_2015/wp-content/uploads/2015/0… · Mengakomodir usulan program dan kegiatan dari ... Bandung

RENJA 2016 – DISHUB Kab. Bandung II-19

- Cikalong-Pataruman

- Cimaung-Gunung Puntang

- Banjaran-Sindangpanon

- Sindangpanon-Pasirhuni-Pasirmulya

- Kamasan-Tarajusari

- Tarajusari-Bojongsereh

- Kopo-Jatisari

- Jatisari-Cantilan

- Kawah Putih-Rancabolang

- Citaman-Payadap

- Panyadap-Bojong

- Cikurutug-Narawita

- Ciluluk-Cicalengka

- Sukamanah-Cipaku

- Panggilingan-Sudi-Ibun-Laksana

- Cipaku-Loa-Patrol-Walahir

- Pintu-Wates

- Cicalengka-Sindangwangi

- Ciririp-Bangsaya-Buninagara

- Citere-Kertamanah-Sukamenak Kaler

- Cigentur-Curugdedes-Drawati-Loa

- Cijagra-Los Logawa-Cipeujeuh-Cipaku

- Bojong-Sukamanah

Program Pembangunan Jalan Baru Arteri Primer (Jalan Negara) dengan

kelengkapan fasilitas jalannya (Cicalengka-Nagreg).

Program Pembangunan Jalan Baru Kolektor Primer 1 (Jalan Propinsi)

dengan kelengkapan fasilitas jalannya :

- Cirengit-Rancaketan

- Rancaketan-Rancamanyar

- Rancamanyar-Sayuran

- Sayuran-Cibaduyut

- Cigondewah-TKI

- TKI-Soreang

Page 25: BAB I P E N D A H U L U A N - bappeda.bandungkab.go.idbappeda.bandungkab.go.id/bappeda_2015/wp-content/uploads/2015/0… · Mengakomodir usulan program dan kegiatan dari ... Bandung

RENJA 2016 – DISHUB Kab. Bandung II-20

- Ciwastra-Buahbatu-Rancamanuk

Program Pembangunan Jalan Baru Kolektor Primer 2 (Jalan Kabupaten)

dengan kelengkapan fasilitas jalannya :

- Gor-Soreang

- Lingkar Tengah Soreang

- Terusan Lingkar Majalaya

- Lingkar Majalaya-Biru

- Biru-Ciparay

- Cipagalo -Tegalluar

- Ciherang-Bojong

- Bojong-Narawita

- Narawita-Cikasungka

- Jaksanarata-Bojongmalaka

- Bojongmalaka-Katapang

- Katapang-Stadion

- Akses Barat Stadion

- Bojong-Bojongwaru

- Cebek-Gor Soreang

- Cebek-Lkr.Tengah

- Sangkali-Ds.Cingcin

- Bojong-Cembul

- Citeureup-Ciodeng

- Gandasari-Citaliktik

- Soreang-Sekarwangi

- Murugul - Parungserab

- Balahuni - Sekarwangi

- Lembur Tegal-Sukarame

- Lingkar Selatan Soreang

- Lkr Tengah Soreang - Panyirapan

- CPI-Cincinkolot-Citaliktik

- Gd.Tutuka-Gandasari

- Bojongemas-Cibulukadu

- Lingkar Utara Soreang

Page 26: BAB I P E N D A H U L U A N - bappeda.bandungkab.go.idbappeda.bandungkab.go.id/bappeda_2015/wp-content/uploads/2015/0… · Mengakomodir usulan program dan kegiatan dari ... Bandung

RENJA 2016 – DISHUB Kab. Bandung II-21

- Lingkar tengah Utara Soreang

Program Pembangunan Jalan Baru Lokal Primer 1 (Jalan Kabupaten)

dengan kelengkapan fasilitas jalannya :

Stasiun.Rc.Ekek-Bojongmalati

- Bojongmalati-Cibiruhilir

- Rancaekek-Cileunyi

- Cileunyi-Cibiruhilir

- Cibiru-Babakan

- Ciburial-Galumpit

- Taraju-Langonsari

- Langonsari-Bojongsereh

- Sekeawi-Bojongwaru

- Cipeer- CPI

- Rencana Jalan TKI

- Sadu-Lingkar Tengah Soreang

Program Pembangunan Jalan Baru Lokal Primer 2 (Jalan Kabupaten)

dengan kelengkapan fasilitas jalannya :

- Sindangsari-Cibiruhilir

- Sekebulu-Maribaya

- Padamulya-Balekambang

- Cileunyi Terpadu

Program Pembangunan Jalan Tol dengan kelengkapan fasilitas jalannya:

- Rencana Jalan Tol Soroja

- Rencana Jalan Tol Ujungberung - edebage - Majalaya (Tol Tegalluar)

- Rencana Jalan Cileunyi -Sumedang –Dawuan

b) Program Pemeliharaan Jalan, meliputi :

Pemeliharaan Jalan di seluruh ruas jalan yang berfungsi arteri, kolektor, local

dan sekunder.

c) Program Peningkatan Pelayanan Angkutan Umum, meliputi :

Penataan angkutan umum yang akan dilakukan untuk Angkutan Kota Antar

Provinsi (AKAP), Angkutan Kota Dalam Provinsi (AKDP), angkutan kota dan

angkutan perdesaan di Wilayah Kabupaten Bandung.

Page 27: BAB I P E N D A H U L U A N - bappeda.bandungkab.go.idbappeda.bandungkab.go.id/bappeda_2015/wp-content/uploads/2015/0… · Mengakomodir usulan program dan kegiatan dari ... Bandung

RENJA 2016 – DISHUB Kab. Bandung II-22

d) Program Pengembangan Terminal, meliputi :

Pengembangan Terminal tipe A di wilayah Kecamatan cileunyi;

Pengembangan Terminal tipe B di Wilayah Kecamatan Soreang,

Padalarang, Majalaya dan Kecamatan Cicalengka, Banjaran, Ciparay,

Pangalengan, Ciwidey , dan Rancaekek (antar moda);

Pengembangan dan Pembangunan tipe C di Wilayah Kecamatan

Patengan-Rancabali, Pacet, Ibun, Cikancung, Nagreg dan Kertasari.

e) Program Pengembangan Sistem Angkutan Masal, meliputi :

Peningkatan double track Kereta Api pada Koridor Kiaracondong –

Rancaekek, Koridor Rancaekek – Cicalengka serta Koridor Cicalengka –

Nagreg.

Peningkatan jalur kereta api dan stasiun pada Koridor Bandung –

Dayeuhkolot – Banjaran, Koridor Banjaran - Soreang – Ciwidey serta

Koridor Rancaekek – Tanjungsari.

Perbaikan persinyalan kereta api pada Jalur Gedebage- Cicalengka.

Perbaikan dan penambahan sarana KRD di Seluruh ruas KA.

Perbaikan persilangan antara KA dan jalan di Seluruh ruas KA.

Penggantian moda angkutan umum massal jalan raya pada ruas

Bandung - Soreang, Bandung - Banjaran, Bandung - Majalaya, Bandung

Cileunyi – Rancaekek.

f) Program Pengembangan jalur LRT (Light Rapid Transport), meliputi :

Pembuatan jalur LRT pada jalur Stasiun -Batununggal-Cicaheum (9,2 km),

Batununggal- Soreang (24,2 km), Alunalun-Dayeuhkolot (8,4 km), dan

Stasiun -Bandara Husein-Cipedes (6,8 km).

g) Program Pengaturan dan Pengendalian Penggunaan Lahan Bagi

Permukiman dan Industri, meliputi :

Peningkatan disiplin dan penegakan hukum para pengguna lahan sekitar

jalan di Wilayah Kabupaten Bandung.

Pengembangan dan Peningkatan Fasilitas Perlengkapan Jalan Raya dan

Penerangan Jalan umum di Wilayah Kabupaten Bandung.

h) Program Peningkatan Peran dan Kualitas Angkutan Umum, meliputi :

Pembangunan dan penataan system transportasi daerah di Wilayah

Kabupaten Bandung.

Page 28: BAB I P E N D A H U L U A N - bappeda.bandungkab.go.idbappeda.bandungkab.go.id/bappeda_2015/wp-content/uploads/2015/0… · Mengakomodir usulan program dan kegiatan dari ... Bandung

RENJA 2016 – DISHUB Kab. Bandung II-23

Tabel Indikasi Program Utama 5 Tahunan

Sumber : Hasil Analisis Tahun 2007

Page 29: BAB I P E N D A H U L U A N - bappeda.bandungkab.go.idbappeda.bandungkab.go.id/bappeda_2015/wp-content/uploads/2015/0… · Mengakomodir usulan program dan kegiatan dari ... Bandung

RENJA 2016 – DISHUB Kab. Bandung II-24

Tabel Pengembangan Infrastruktur Wilayah

Page 30: BAB I P E N D A H U L U A N - bappeda.bandungkab.go.idbappeda.bandungkab.go.id/bappeda_2015/wp-content/uploads/2015/0… · Mengakomodir usulan program dan kegiatan dari ... Bandung

RENJA 2016 – DISHUB Kab. Bandung II-25

4. Isu Strategis Meninjau Telaahan Teknis Sistem Transportasi Darat di Kabupaten

Bandung (FGD Penyusunan RENSTRA 2016 – 2020).

a. Identifikasi Faktor Internal dan Eksternal.

FAKTOR INTERNAL FAKTOR EKSTERNAL

1 Kekuatan (Strengths) 3 Peluang (Opportunities)

a. Adanya dokumen rencana induk LLAJ

Kab. Bandung a.

Adanya rencana pembangunan Toll

Soroja dan akses Toll Gedebage

b.

Adanya komitmen yang kuat dari

penyelenggara perhubungan untuk

meningkatkan kinerja layanan

perhubungan

b. Penyelenggaraan kereta api di

Indonesia yang semakin baik

c.

Posisi strategis Kab. Bandung dalam

konstelasi kawasan aglomerasi

perkotaan Bandung Raya

c. Adanya potensi strategis yang

dimiliki Kab. Bandung

2 Kelemahan (Weakness) 4 Ancaman (Threats)

a.

Penyelenggaraan lalu lintas dan

angkutan jalan di Kab. Bandung belum

optimal

a. Belum terkoordinasinya penataan

ruang di Kab. Bandung

b. Terbatasnya sarana dan prasarana

transportasi di Kab. Bandung b.

Adanya ketidaksinkronan antara

peraturan perundangan pusat,

provinsi dan kabupaten

c.

SDM Dinas Perhubungan belum

mempunyai standar kompetensi yang

memadai

c. Penegakan hukum belum berjalan

secara optimal

Page 31: BAB I P E N D A H U L U A N - bappeda.bandungkab.go.idbappeda.bandungkab.go.id/bappeda_2015/wp-content/uploads/2015/0… · Mengakomodir usulan program dan kegiatan dari ... Bandung

RENJA 2016 – DISHUB Kab. Bandung II-26

b. Matriks Urgensi Faktor Internal

NO FAKTOR INTERNAL Faktor Yg Lebih Urgen

TOTAL BOBOT a b c d e f

STRENGTHS

a Adanya dokumen rencana induk LLAJ Kab. Bandung x b a a e f 2 0,13

b

Adanya komitmen yang kuat dari penyelenggara

perhubungan untuk meningkatkan kinerja

perhubungan

b x b b e b 4 0,27

c Posisi strategis Kab. Bandung dalam konstelasi

kawasan aglomerasi perkotaan Bandung Raya a b x d e f 0 -

WEAKNESS

d Penyelenggaraan lalu lintas dan angkutan jalan di

Kab. Bandung belum optimal a b d x e f 1 0,07

e Terbatasnya sarana dan prasarana transportasi di

Kab. Bandung e e e e x e 5 0,33

f SDM Dinas Perhubungan belum mempunyai standar

kompetensi yang memadai f b f f e x 3 0,20

Total 15

c. Matriks Urgensi Faktor Eksternal

NO FAKTOR EKSTERNAL Faktor Yg Lebih Urgen

TOTAL BOBOT a b c d e f

OPPORTUNITIES

a Adanya rencana pembangunan Toll Soroja dan akses

Toll Gedebage x a c d e f 1 0,07

b Penyelenggaraan kereta api di Indonesia yang

semakin baik a x c d e f 0 -

c Adanya potensi strategis yang dimiliki Kab. Bandung c c x d c f 3 0,20

THREATS

d Belum terkoordinasinya penataan ruang di Kab.

Bandung d d d x e d 4 0,27

e Adanya ketidaksinkronan antara peraturan

perundangan pusat, provinsi dan kabupaten e e c e x e 4 0,27

f Penegakan hukum belum berjalan secara optimal f f f d e x 3 0,20

Total 15

Page 32: BAB I P E N D A H U L U A N - bappeda.bandungkab.go.idbappeda.bandungkab.go.id/bappeda_2015/wp-content/uploads/2015/0… · Mengakomodir usulan program dan kegiatan dari ... Bandung

RENJA 2016 – DISHUB Kab. Bandung II-27

d. Evaluasi Faktor Internal-Eksternal

NO FAKTOR INTERNAL- EKSTERNAL BF% ND NBD NRK NBK TNB

STRENGTHS

1 Adanya dokumen rencana induk LLAJ Kab. Bandung 0,13 2,00 0,27 3,55 0,47 0,74

2

Adanya komitmen yang kuat dari penyelenggara

perhubungan untuk meningkatkan kinerja

perhubungan

0,27 4,00 1,07 4,45 1,19 2,25

3 Posisi strategis Kab. Bandung dalam konstelasi

kawasan aglomerasi perkotaan Bandung Raya - - - 3,73 - -

2,99

WEAKNESS

4 Penyelenggaraan lalu lintas dan angkutan jalan di Kab.

Bandung belum optimal 0,07 1,00 0,07 4,27 0,28 0,35

5 Terbatasnya sarana dan prasarana transportasi di

Kab. Bandung 0,33 5,00 1,67 3,91 1,30 2,97

6 SDM Dinas Perhubungan belum mempunyai standar

kompetensi yang memadai 0,20 3,00 0,60 3,45 0,69 1,29

4,61

OPPORTUNITIES

7 Adanya rencana pembangunan Toll Soroja dan akses

Toll Gedebage 0,07 1,00 0,07 3,73 0,25 0,32

8 Penyelenggaraan kereta api di Indonesia yang semakin

baik - - - 3,00 - -

9 Adanya potensi strategis yang dimiliki Kab. Bandung 0,20 3,00 0,60 4,18 0,84 1,44

1,75

THREATS

10 Belum terkoordinasinya penataan ruang di Kab.

Bandung 0,27 4,00 1,07 4,64 1,24 2,30

11 Adanya ketidaksinkronan antara peraturan

perundangan pusat, provinsi dan kabupaten 0,27 4,00 1,07 4,09 1,09 2,16

12 Penegakan hukum belum berjalan secara optimal 0,20 3,00 0,60 3,73 0,75 1,35

5,81

Page 33: BAB I P E N D A H U L U A N - bappeda.bandungkab.go.idbappeda.bandungkab.go.id/bappeda_2015/wp-content/uploads/2015/0… · Mengakomodir usulan program dan kegiatan dari ... Bandung

RENJA 2016 – DISHUB Kab. Bandung II-28

Catatan :

BF : Bobot Faktor

ND : Nilai Determinasi

NBD : Nilai Bobot Determinasi BF% x ND

NRK : Nilai Rata-Rata Keterkaitan

NBK : Nilai Bobot Keterkaitan BF% X NRK

TNB : Total Nilai Bobot NBD X NBK

e. Faktor Kunci Keberhasilan

FAKTOR INTERNAL FAKTOR EKSTERNAL

1 Kekuatan (Strengths) 3 Peluang (Opportunities)

Adanya komitmen yang kuat dari

penyelenggara perhubungan untuk

meningkatkan kinerja perhubungan

Adanya potensi strategis yang dimiliki

Kab. Bandung

2 Kelemahan (Weakness) 4 Ancaman (Threats)

Terbatasnya sarana dan prasarana

transportasi di Kab. Bandung

Belum terkoordinasinya penataan

ruang di Kab. Bandung

Page 34: BAB I P E N D A H U L U A N - bappeda.bandungkab.go.idbappeda.bandungkab.go.id/bappeda_2015/wp-content/uploads/2015/0… · Mengakomodir usulan program dan kegiatan dari ... Bandung

RENJA 2016 – DISHUB Kab. Bandung II-29

f. Formulasi Strategi SWOT

EKSTERNAL

INTERNAL

Peluang (Opportunities) Ancaman (Threats)

Adanya rencana

pembangunan Toll Soroja

dan akses Toll Gedebage

Belum terkoordinasinya

penataan ruang di Kab.

Bandung

Penyelenggaraan kereta api

di Indonesia yang semakin

baik

Adanya ketidaksinkronan

antara peraturan

perundangan pusat, provinsi

dan kabupaten

Adanya potensi strategis

yang dimiliki Kab. Bandung

Penegakan hukum belum

berjalan secara optimal

Kekuatan (Strengths) STRATEGI S-O : STRATEGI S-T :

Adanya dokumen rencana

induk LLAJ Kab. Bandung Melaksanakan implementasi

komitmen yang kuat dari

penyelenggara perhubungan

untuk meningkatkan kinerja

perhubungan, guna

memanfaatkan peluang

rencana pemb. tol Soroja dan

akses tol Gedebage

Melaksanakan implementasi

komitmen yang kuat dari

penyelenggara perhubungan

untuk meningkatkan kinerja

perhubungan, guna

meminimalkan distorsi

koordinasi penataan ruang di

Kabupaten Bandung

Adanya komitmen yang

kuat dari penyelenggara

perhubungan untuk

meningkatkan kinerja

perhubungan

Posisi strategis Kab.

Bandung dalam konstelasi

kawasan aglomerasi

perkotaan Bandung Raya

Kelemahan (Weakness) STRATEGI W-O : STRATEGI W-T :

Penyelenggaraan lalu lintas

dan angkutan jalan di Kab.

Bandung belum optimal

Mengoptimalkan sarana dan

prasarana transportasi di

Kabupaten Bandung untuk

memanfaatkan peluang

rencana pembangunan tol

Soroja dan akses tol

Gedebage

Mengoptimalkan sarana dan

prasarana transportasi di

Kabupaten Bandung untuk

meminimalkan distorsi

koordinasi penataan ruang di

Kabupaten Bandung

Terbatasnya sarana dan

prasarana transportasi di

Kab. Bandung

SDM Dinas Perhubungan

belum mempunyai standar

kompetensi yang memadai

Page 35: BAB I P E N D A H U L U A N - bappeda.bandungkab.go.idbappeda.bandungkab.go.id/bappeda_2015/wp-content/uploads/2015/0… · Mengakomodir usulan program dan kegiatan dari ... Bandung

RENJA 2016 – DISHUB Kab. Bandung II-30

g. Rencana Aksi Kegiatan Jangka Menengah

Rencana aksi jangka menengah di bawah ini, merupakan hasil FGD Penyusunan RENSTRA 2016 – 2020. Namum menimbang alur perencanaan

yang sudah berjalan untuk Tahun 2015 dan sebagian untuk Tahun 2016, kemungkinan sebagian besar rencana aksi di bawah ini bergeser maju

2 tahun (diawali di Tahun 2017), itu pun jika alokasi anggaran mencukupi. Sebagian kecil rencana aksi pun masih dimungkinkan untuk dapat

diakomodir di Tahun 2016, jika anggaran “di luar hasil verifikasi pasca Musrenbang Kabupaten” teralokasikan.

NO STRATEGI PROGRAM KEGIATAN TAHUN TAHUN

2015 2016 2017 2018 2019 2020-2024

2025-2029

1

S-O (Strength-Opportunity)

Melaksanakan implementasi komitmen yang kuat dari penyelenggara perhubungan untuk peningkatan kinerja perhubungan guna memanfaatkan rencana pembangunan jalan tol Soroja dan akses tol Gedebage

1).

Peningkatan kualitas SDM Penyelenggara Perhubungan

1 Pelatihan penerapan konsep TOD (transport oriented development)

2 Pelatihan perencanaan jaringan jalan strategis perkotaan

3 Pelatihan perencanaan jaringan trayek angkutan umum perkotaan

4 Pelatihan manajemen dan rekayasa lalu lintas perkotaan

5 Pelatihan manajemen angkutan umum di perkotaan

6 Pelatihan manajemen angkutan barang di perkotaan

7 Pelatihan penerapan konsep ATCS (area traffic controll system)

8 Pelatihan penerapan konsep ITS (intelligent transport system)

9 Pelatihan penerapan konsep LATM (local area traffic management)

10 Pelatihan penerapan konsep road pricing, SSA, dan three in one

2).

Peningkatan dan pengembangan jaringan jalan

1 Peningkatan jalan strategis kabupaten Bandung menjadi 4/2 D :

a Jl. Poros Kopo-Soreang

b Jl. Poros Banjaran-Soreang

c Jl. Utama Ibukota Soreang

d Jl. Poros Rancaekek-Majalaya-Cijapati

2 Pembangunan jalan baru

a Jalan Tol Soroja (Soreang-Pasir Koja)

b

Jalan Link Up Barat Timur :

Soreang-Banjaran-Majalaya-Cicalengka

3). 1 Optimalisasi jaringan jalan KA Nagrek-Cicalengka-Rancaekek-Bandung

Page 36: BAB I P E N D A H U L U A N - bappeda.bandungkab.go.idbappeda.bandungkab.go.id/bappeda_2015/wp-content/uploads/2015/0… · Mengakomodir usulan program dan kegiatan dari ... Bandung

RENJA 2016 – DISHUB Kab. Bandung II-31

NO STRATEGI PROGRAM KEGIATAN TAHUN TAHUN

2015 2016 2017 2018 2019 2020-2024

2025-2029

Optimalisasi dan reaktiviasi jaringan jalan kereta api

2 Reaktiviasi jaringan jalan KA :

a Majalaya-Ciparay-Baleendah-Dayeuh Kolot-Bandung

b Ciwidey-Soreang-Pameungpeuk-Dayeuk Kolot-Bandung

4).

Peningkatan dan pengendalian persimpangan

1 Simpang pertemuaan jalan arteri-arteri

2 Simpang pertemuan dengan jalan arteri-kolektor

3 Simpang pertemuan dengan jalan kolektor-kolektor

4 Simpang pertemuan jalan aksesibilitas utama ke jalan tol

5 Simpang pertemuan jalan aksesibilitas utama ke Terminal

6 Simpang pertemuan jalan aksesibilitas utama ke Stasiun KA

7 Simpang pertemuan jalan aksesibilitas utama masuk kab.

5).

Pengembangan terminal terintegrasi

1 Terminal terintegrasi dengan stasiun KA :

a Stasiun KA Rancaekek

b Stasiun KA Majalaya

c Stasiun KA Soreang

2 Terminal terintegrasi dengan CBD (Central Business District)

Page 37: BAB I P E N D A H U L U A N - bappeda.bandungkab.go.idbappeda.bandungkab.go.id/bappeda_2015/wp-content/uploads/2015/0… · Mengakomodir usulan program dan kegiatan dari ... Bandung

RENJA 2016 – DISHUB Kab. Bandung II-32

NO STRATEGI PROGRAM KEGIATAN TAHUN TAHUN

2015 2016 2017 2018 2019 2020-2024

2025-2029

2

S-T (Strength-Threat)

Melaksanakan implementasi komitmen yang kuat dari penyelenggara perhubungan untuk peningkatan kinerja perhubungan guna meminimalkan distorsi koordinasi penataan ruang di Kabupaten Bandung

1).

Pengembangan angkutan umum massal

1 Optimalisasi penyelenggaraan KA Commuter

a Cialengka-Rancaekek-Bandung-Padalarang (KRD Ekonomi)

b Cialengka-Rancaekek-Bandung-Padalarang (KRD Patas)

2 Pengembangan BRT Kabupaten Bandung

a BRT Loop Line Kabupaten Bandung

1) Loop Line 1, Soreang-Ketapang-Margahayu-Tol Kopo-Tol M Toha- Dayeuhkolot-Banjaran-Soreang (A-B)

2) Loop Line 2, Cileunyi-Tol Buah Batu-Dayeuh Kolot-Baleendah- Ciparay-Majalaya-Solokan Jeruk-Stasiun KA Rancaekek-Cileunyi (A-B)

3) Loop Line 3, Majalaya-Solokan Jeruk-Stasiun KA Rancaekek-Jl. Poros Bandung Garut-Stasiun KA Cicalengka-Cikancung-Cijagra-Majalaya (A-B)

b BRT Light Feeder Loop Line Kabupaten Bandung

1) Koridor 1, Rancabali-Ciwidey-Soreang, PP.

2) Koridor 2, Pangalengan-Ciamung-Banjaran, PP.

3) Koridor 3, Kertasari-Pacet-Ciparay, PP

4) Koridor 4, Ibun-Paseh-Majalaya, PP

5) Koridor 5, Cilengkrang-Cileunyi, PP

2). Pengembangan fasilitas penunjang operasional BRT

1 Pengembangan terminal simpul BRT :

b Terminal Cileunyi

c Terminal Soreang

d Terminal Banjaran

e Terminal Ciparay

f Terminal Majalaya

2 Pengadaan dan pemasangan halte BRT

a BRT Loop Line 1, 25 unit

b BRT Loop Line 2, 25 unit

c BRT Loop Line 3, 25 unit

d BRT Loop Line 4, 25 unit

e BRT Light Feeder Loop Line, Koridor 1, 15 unit

Page 38: BAB I P E N D A H U L U A N - bappeda.bandungkab.go.idbappeda.bandungkab.go.id/bappeda_2015/wp-content/uploads/2015/0… · Mengakomodir usulan program dan kegiatan dari ... Bandung

RENJA 2016 – DISHUB Kab. Bandung II-33

NO STRATEGI PROGRAM KEGIATAN TAHUN TAHUN

2015 2016 2017 2018 2019 2020-2024

2025-2029

f BRT Light Feeder Loop Line, Koridor 2, 15 unit

g BRT Light Feeder Loop Line, Koridor 3, 15 unit

h BRT Light Feeder Loop Line, Koridor 4, 15 unit

i BRT Light Feeder Loop Line, Koridor 5, 10 unit

3).

Pengembangan fasilitas lalu lintas dan angkutan jalan

1 Pengadaan dan pemasangan rambu lalu lintas

a Ruas jalan strategis kabupaten Bandung

b Ruas jalan BRT loop line kabupaten Bandung

c Ruas jalan BRT light feeder loop line kabupaten Bandung

2 Pengadaan dan pemasangan marka jalan

a Ruas jalan strategis kabupaten Bandung

b Ruas jalan BRT loop line kabupaten Bandung

c

Ruas jalan BRT light feeder loop line kabupaten Bandung

4).

Pengembangan terminal angkutan barang

1 Cicalengka (multimoda dengan KA)

2 Pangalengan (agro-perkebunan)

3 W-O (Weakness-Opportunity)

Mengoptimalkan sarana dan prasarana trans portasi di Kabupaten Bandung untuk memanfaatkan rencana pembangunan jalan tol Soroja dan akses tol Gedebage

1). Pemeliharaan ruas jalan strategis di Kab. Bandung

1 Ruas jalan strategis kabupaten Bandung

2 Ruas jalan BRT loop line kabupaten Bandung

3 Ruas jalan BRT light feeder loop line kabupaten Bandung

4 Ruas jalan kabupaten lainnya

2).

Pemeliharaan fasilitas lalu lintas dan angkutan jalan

1 Ruas jalan strategis kabupaten Bandung

2 Ruas jalan BRT loop line kabupaten Bandung

3 Ruas jalan BRT light feeder loop line kabupaten Bandung

4 Ruas jalan kabupaten lainnya

4

W-T (Weakness-Threat)

Mengoptimalkan sarana dan prasarana trans portasi di Kabupaten Bandung untuk

1). Pengendalian parkir "on street"

1 Ruas jalan strategis kabupaten Bandung

2 Ruas jalan BRT loop line kabupaten Bandung

3 Ruas jalan BRT light feeder loop line kabupaten Bandung

4 Ruas jalan kabupaten lainnya

Page 39: BAB I P E N D A H U L U A N - bappeda.bandungkab.go.idbappeda.bandungkab.go.id/bappeda_2015/wp-content/uploads/2015/0… · Mengakomodir usulan program dan kegiatan dari ... Bandung

RENJA 2016 – DISHUB Kab. Bandung II-34

NO STRATEGI PROGRAM KEGIATAN TAHUN TAHUN

2015 2016 2017 2018 2019 2020-2024

2025-2029

meminimalmalkan distorsi koordinasi penataan ruang di Kabupaten Bandung

2). Pengawasan dan pengendalian operasional LLAJ

1 Ruas jalan strategis kabupaten Bandung

2 Ruas jalan BRT loop line kabupaten Bandung

3 Ruas jalan BRT light feeder loop line kabupaten Bandung

4 Ruas jalan kabupaten lainnya

Page 40: BAB I P E N D A H U L U A N - bappeda.bandungkab.go.idbappeda.bandungkab.go.id/bappeda_2015/wp-content/uploads/2015/0… · Mengakomodir usulan program dan kegiatan dari ... Bandung

RENJA 2016 – DISHUB Kab. Bandung II-35

h. Rekomendasi Awal Perencanaan Sistem Transportasi Darat.

1) Pembangunan jalan perkotaan untuk meningkatkan aksesibilitas, terutama

pengembangan jalan yang menghubungkan langsung wilayah barat ke timur.

2) Peningkatan kapasitas ruas Jalan Kopo.

3) Mengembangkan sistem angkutan massal yang mencakup daerah demand

perjalanan.

4) Penataan jaringan trayek angkutan umum, bukan hanya jaringan trayek lokal

dalam wilayah Kabupaten Bandung tetapi termasuk dan terutama jaringan

trayek AKDP yang melayani wilayah Kabupaten Bandung.

5) Peningkatan ruas jalan Majalaya – Gedebage di mana terdapat potensi industri.

6) Rencana pembangunan prasarana jalan sebagai respon perencanaan

pembangunan terhadap pertumbuhan penduduk dan kendaraan bermotor

perlu ditindaklanjuti dengan penetapan target pembangunan secara

kuantitatif.

7) Penetapan koridor angkutan massal berbasis jalan di Kabupaten Bandung

diperlukan agar dapat mendorong Pemerintah Provinsi Jawa Barat untuk segera

membina AKDP yang memasuki wilayah Kabupaten Bandung menjadi angkutan

massal.

8) Pengembangan terminal penumpang umum (tipe A, B maupun C) yang

representative serta pengembangan terminal barang perlu digarisbawahi

sebagai salah satu program penataan ruang transportasi di Kabupaten

Bandung.

9) Pengembangan Terminal Terpadu Alamendah perlu ditetapkan sebagai salah

satu rencana penggunaan ruang transportasi untuk mitigasi daerah rawan

kecelakaan, rawan kemacetan, serta pengembangan agrowisata.

10) Aplikasi transit oriented development melalui penetapan kriteria jenis tata guna

lahan, jenis permukiman, serta jaringan jalan dan jaringan fasilitas pejalan kaki

pada radius layanan optimal angkutan umum harus ditetapkan sebagai salah

satu program penataan ruang transportasi di Kabupaten Bandung.

Page 41: BAB I P E N D A H U L U A N - bappeda.bandungkab.go.idbappeda.bandungkab.go.id/bappeda_2015/wp-content/uploads/2015/0… · Mengakomodir usulan program dan kegiatan dari ... Bandung

RENJA 2016 – DISHUB Kab. Bandung II-36

i. Rekomendasi Awal Rekayasa Lalu Lintas

1) Manajemen lalu lintas dan angkutan jalan di sepanjang ruas Jalan Kopo –

Soreang.

2) Peningkatan kecepatan jalan arteri untuk meningkatkan LoS.

3) Pengadaan dan pemasangan perlengkapan jalan pada ruas-ruas jalan yang

perlu mendapat perhatian khusus terkait faktor keselamatan.

4) Perlunya peningkatan jenis pengendalian simpang menjadi APILL (alat

pengendali isyarat lalu lintas, atau traffic light) untuk Simpang Siliwangi,

Palasari dan Andir.

5) Penertiban pedagang kaki lima di sekitar simpang alun-alun.

6) Penertiban gerakan membelok dan hambatan samping di Simpang Bundaran

Tugu Soreang.

j. Rekomendasi Awal Angkutan Umum.

1) Penataan jaringan trayek angkutan umum, bukan hanya jaringan trayek lokal

dalam wilayah Kabupaten Bandung tetapi termasuk dan terutama jaringan

trayek AKDP yang melayani wilayah Kabupaten Bandung.

2) Peningkatan manajemen operasional angkutan umum.

3) Perbaikan terminal dan halte.

4) Perencanaan angkutan massal yang menghubungkan Soreang – Banjaran –

Majalaya, serta angkutan massal pada jaringan trayek AKDP yang melayani

keempat koridor utama di wilayah Kabupaten Bandung.

5) Pengembangan pelayanan angkutan taksi dan wisata.

k. Keselamatan

1) Manajemen lalu lintas untuk menekan jumlah korban kecelakaan yang

dikarenakan faktor perilaku manusia.

2) Pengadaan dan pemasangan perlengkapan jalan pada ruas-ruas jalan yang

perlu mendapat perhatian khusus terkait faktor keselamatan.

l. Multimoda

1) Menyediakan angkutan pemadu moda di simpul transportasi, khususnya

stasiun.

2) Perencanaan jaringan trayek yang dapat melayani stasiun.

Page 42: BAB I P E N D A H U L U A N - bappeda.bandungkab.go.idbappeda.bandungkab.go.id/bappeda_2015/wp-content/uploads/2015/0… · Mengakomodir usulan program dan kegiatan dari ... Bandung

RENJA 2016 – DISHUB Kab. Bandung II-37

3) Menyediakan fasilitas integrasi moda baik secara fisik, jadwal, informasi serta

tiket yang terpadu.

4) Penetapan jaringan lintas angkutan barang sesuai dengan kelas jalan.

5) Perencanaan terminal terpadu untuk meningkatkan kemudahan integrasi

moda.

6) Menetapkan rute lalu lintas untuk angkutan barang yang memasuki Kabupaten

Bandung atau membangun suatu kawasan perindustrian sehingga tidak

merusak jalan yang tidak seharusnya dilalui angkutan barang.

D. REVIEW TERHADAP RKPD

Dari total usulan pagu RANWAL RENJA Rp. 266.177.250.050,- terverifikasi oleh

BAPPEDA melalui RKPD Online pasca Musrenbang Kabupaten sebesar

Rp. 13.194.250.000,- dengan rincian sebagai berikut:

No. Jenis Belanja RANWAL RKPD Selisih

1. Belanja Rutin 5.494.250.050 3.437.010.240 (2.057.239.810)

2. Belanja Sektor Top Down (Urusan Perhubungan dan Sebagian Urusan Kominfo)

260.683.000.000 8.048.400.000 (252.634.600.000)

3. Belanja Sektor Bottom Up (pagu kewilayahan)

0 1.951.600.000 (1.951.600.000)

J u m l a h 266.177.250.050 13.437.010.240 (252.740.240.050)

E. PENELAAHAN USULAN PROGRAM DAN KEGIATAN MASYARAKAT

Usulan program / kegiatan yang diuraikan pada Sub Bab ini adalah usulan yang

berasal dari masyarakat melalui Musrenbang Kecamatan dan Forum SKPD DISHUB

Kab. Bandung Tahun 2015, dan sudah disepakati untuk diakomodir dalam RENJA

DISHUB Tahun 2016. Seluruh usulan dialokasikan untuk Kegiatan Pengadaan dan

Pemasangan Perlengkapan Jalan pada Program Pengendalian dan Pengamanan Lalu

Lintas. Rekapitulasi kegiatan dimaksud adalah sebagaimana tertuang dalam

Tabel II-4.

Page 43: BAB I P E N D A H U L U A N - bappeda.bandungkab.go.idbappeda.bandungkab.go.id/bappeda_2015/wp-content/uploads/2015/0… · Mengakomodir usulan program dan kegiatan dari ... Bandung

RENJA 2016 – DISHUB Kab. Bandung II-38

Tabel II-4

Usulan Program dan Kegiatan dari Para Pemangku Kepentingan Tahun 2015

Sasaran Kegiatan Lokasi Volume Pagu (Rp.) (1) (2) (3) (4)

Pengadaan dan pemasangan rambu lalu lintas, tanda dilarang berhenti, warning light

Simpang Jalan Baru Panyadap, Desa Panyadap, Kec. Solokan Jeruk

4 warning light 4 zebra cross 4 rambu hati-hati 4 rambu peringatan perempatan

125.000.000

Pengadaan dan pemasangan rambu-rambu lalu lintas

RW 05, RW 07, RW 08, RW 10, RW 11 Desa Solokan Jeruk, Kec. Solokan Jeruk

5 unit 50.000.000

Pengadaan dan pemasangan cermin tikungan

Desa Cibodas, Kec. Pasirjambu

2 unit 10.000.000

Pemasangan zebra cross di sekitar sekolah dan pemukiman

02/05 Desa Pasirjambu, Kec. Pasirjambu

2 unit 16.000.000

Pengadaan dan pemasangan rambu-rambu Lalu lintas

01,03 Desa Mekarsari, Kec. Pasirjambu

2 RPPJ, 18 Rambu 48.600.000

Pengadaan dan pemasangan pelican crossing di pesantren Persis No 3 dan Zebra Cross di SDN Pameungpeuk II

Desa Langonsari, Kec. Pameungpeuk

1 pelican crossing, 2 zebra cross

150.000.000

Pengadaan dan pemasangan warning light

Pertigaan Asem, Desa Sukasari, Kec. Pameungpeuk

1 unit 25.000.000

Pengadaan dan pemasangan warning light

03, Desa Bojongmanggu, Kec. Pameungpeuk

1 unit 25.000.000

Pengadaan dan pemasangan fasilitas penyeberangan untuk anak sekolah dan masyarakat

Andir, Desa Ciaro, Kec. Nagreg

1 set (warning light, rumble strips, zebra cross)

100.000.000

Page 44: BAB I P E N D A H U L U A N - bappeda.bandungkab.go.idbappeda.bandungkab.go.id/bappeda_2015/wp-content/uploads/2015/0… · Mengakomodir usulan program dan kegiatan dari ... Bandung

RENJA 2016 – DISHUB Kab. Bandung II-39

Sasaran Kegiatan Lokasi Volume Pagu (Rp.) (1) (2) (3) (4)

Pengadaan dan pemasangan warning light

Simpang Sekolah An-Ni’mah Desa Sukamenak, Kec. Margahayu

1 unit 90.000.000

Pengadaan dan pemasangan fasilitas penyeberangan depan SDN Nanjung 1

01/13, Desa Nanjung, Kec. Margaasih

2 warning light 1 set zebra cross dan rumble strips 1 cermin tikungan 4 rambu

70.000.000

Pengadaan dan pemasangan RPPJ di Jalan Mahmud Rahayu

Desa Mekar Rahayu, Kec. Margaasih

5 RPPJ 50.000.000

Pemasangan Zebra Cross (SDN Jalan Tengah dan SDN Alun-alun)

Desa Majalaya, Kec. Majalaya

2 set 42.000.000

Pemasangan Zebra Cross (SDN Majalaya 2)

Desa Majakerta, Kec. Majalaya

1 set 21.000.000

Pemasangan Zebra Cross depan sekolah

Desa Gajahmekar, Kec. Kutawaringin

6 Titik 45.000.000

Manajemen Simpang di Pertigaan Jalan Gajahmekar

RW 06, RW 07 Desa Gajahmekar, Kec. Kutawaringin

4 warning light 5 rambu overhead 8 rambu kecil 3 set zebra cross

150.000.000

Pengadaan dan pemasangan warning light

RW 06, RW 13, RW 16 Desa Jelegong, Kec. Kutawaringin

3 unit 75.000.000

Pemasangan Zebra Cross Desa Kopo, Kec. Kutawaringin

4 unit 40.000.000

Pengadaan dan pemasangan rambu lalu lintas

Desa Tarumajaya, Kec. Kertasari

58 rambu 50.000.000

Pengadaan dan pemasangan cermin tikungan

Desa Cilampeni, Kec. Katapang

2 buah 12.000.000

Pengadaan dan pemasangan RPPJ

RW 07 Desa Pangauban, Kec. Katapang

2 unit 30.000.000

Pengadaan dan pemasangan cermin tikungan

RW 06 Desa Pangauban, Kec. Katapang

1 unit 6.000.000

Pengadaan dan pemasangan warning light

RW 07 Desa Pangauban, Kec. Katapang

1 unit 20.000.000

Page 45: BAB I P E N D A H U L U A N - bappeda.bandungkab.go.idbappeda.bandungkab.go.id/bappeda_2015/wp-content/uploads/2015/0… · Mengakomodir usulan program dan kegiatan dari ... Bandung

RENJA 2016 – DISHUB Kab. Bandung II-40

Sasaran Kegiatan Lokasi Volume Pagu (Rp.) (1) (2) (3) (4)

Pemasangan pita penggaduh

RW 07 Desa Pangauban, Kec. Katapang

1 set rumble strips

8.000.000

Pemasangan Zebra Cross 13 Desa Cilampeni, Kec. Katapang

1 paket 15.000.000

Pengadaan dan pemasangan RPPJ

21 dan 18 Desa Cilampeni, Kec. Katapang

3 buah 45.000.000

Pengadaan dan pemasangan cermin tikungan

RW 06, RW 11, Desa Cikadut, Kec. Cimenyan

2 buah 10.000.000

Pengadaan dan pemasangan guardrail

RW 11, RW 12, Desa Cikadut, Kec. Cimenyan

6 beam 100.000.000

Pengadaan dan pemasangan rambu-rambu lalu lintas, marka jalan,pagar pengaman jalan, cermin tikungan, di lokasi-lokasi strategis dan rawan kecelakaan di Desa Ciburial

Desa Ciburial, Kec. Cimenyan

1 paket 20.000.000

Pengadaan dan pemasangan perlengkapan jalan (rambu lalu lintas, cermin tikungan, marka jalan)

Desa Cimenyan, Kec. Cimenyan

1 paket 13.000.000

Pengadaan dan pemasangan pagar pengaman jalan (guardrail)

RW 04, Desa Mekarmanik, Kec. Cimenyan

5 beam 72.000.000

Pengadaan dan pemasangan cermin tikungan

Desa Mekarmanik, Kec. Cimenyan

2 unit 10.000.000

Pengadaan dan pemasangan RPPJ

Desa Cimenyan, Kec. Cimenyan

1 Unit 15.000.000

Pengadaan dan pemasangan rambu-rambu lalu lintas

Desa Cikalong, Kec. Cimaung

1 paket 10.000.000

Pengadaan dan pemasangan cermin tikungan

Desa Cikalong, Kec. Cimaung

5 unit 25.000.000

Pengadaan dan pemasangan cermin tikungan

Desa Melatiwangi, Kec. Cilengkrang

3 unit 12.000.000

Page 46: BAB I P E N D A H U L U A N - bappeda.bandungkab.go.idbappeda.bandungkab.go.id/bappeda_2015/wp-content/uploads/2015/0… · Mengakomodir usulan program dan kegiatan dari ... Bandung

RENJA 2016 – DISHUB Kab. Bandung II-41

Sasaran Kegiatan Lokasi Volume Pagu (Rp.) (1) (2) (3) (4)

Pemasangan marka jalan Desa Melatiwangi, Kec. Cilengkrang

940 meter’ 33.000.000

Pengadaan dan pemasangan guardrail

Desa Melatiwangi, Kec. Cilengkrang

10 beam 60.000.000

Pengadaan dan pemasangan warning light

Desa Nagrog (Kp. Warung Lahang, jalan nasional), Kec. Cicalengka

1 unit 25.000.000

Pengadaan dan pemasangan rambu-rambu lalu lintas

01 Desa Ciluncat, Kec. Cangkuang

2 titik 50.000.000

Pengadaan dan pemasangan pelican crossing

RW 01 Desa Cipagalo, Kec. Bojongsoang

1 unit 125.000.000

Pemasangan marka jalan 2,4/6, 1/8, 3/5, 3/18 Desa Ciapus, Kec. Banjaran

85 m’ 3.000.000

Pengadaan dan pemasangan rambu lalu lintas

3 SD di Desa Mekarjaya, Kec. Arjasari

3 RPPJ, 2 rambu 50.000.000

Jumlah Total: 1.951.600.000

Page 47: BAB I P E N D A H U L U A N - bappeda.bandungkab.go.idbappeda.bandungkab.go.id/bappeda_2015/wp-content/uploads/2015/0… · Mengakomodir usulan program dan kegiatan dari ... Bandung

RENJA 2016 – DISHUB Kab. Bandung III-1

BAB III

TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN

A. TELAAHAN TERHADAP KEBIJAKAN NASIONAL

Terkait penetapan tujuan, sasaran, program dan kegiatan untuk DISHUB Kab.

Bandung, terdapat beberapa isu terkait kebijakan nasional atas hal dimaksud. Di

antaranya:

1. Perencanaan dan Laporan Kinerja

Menindaklanjuti prosedur pengukuran kinerja yang harus dituangkan dalam Laporan

Kinerja sebagaimana diatur dengan ‘Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur

Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis

Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi

Pemerintah’ seharusnya pengukuran kinerja merupakan hubungan garis lurus mulai

dari sasaran, indikator, program, kegiatan sampai dengan anggaran (sebagai Gambar

III-1).

Gambar III-1: Hubungan Garis Lurus antara Kegiatan, Program dan Indikator Sasaran

INDIKATOR SASARAN

PROGRAM KEGIATAN

Namun mengingat:

a. Permendagri Nomor 21 Tahun 2011 tentang Perubahan Kedua Permendagri 13

Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah, serta Perbup

Bandung No. 5 Tahun 2008 tentang Rincian Tugas, Fungsi dan Tata Kerja Dinas

Daerah Kabupaten Bandung;

Terdapat kendala dalam penyelarasan nomenklatur program dan kegiatan dalam

Permendagri dimaksud dengan tugas fungsi setiap seksi/sub bagian, sehingga

sampai dengan Tahun 2014 masih terdapat beberapa kegiatan yang memfasilitasi

lebih dari satu seksi/sub bagian, sementara sistem keuangan (SIMDA) hanya

mengakomodir satu pejabat pelaksana teknis kegiatan (PPTK). Hal ini berdampak

Page 48: BAB I P E N D A H U L U A N - bappeda.bandungkab.go.idbappeda.bandungkab.go.id/bappeda_2015/wp-content/uploads/2015/0… · Mengakomodir usulan program dan kegiatan dari ... Bandung

RENJA 2016 – DISHUB Kab. Bandung III-2

pada perencanaan kegiatan di tahun berikutnya, yang mana diupayakan setiap

seksi/sub bagian memiliki kegiatan terpisah satu sama lain, namun terdapat

keterbatasan nomenklatur kegiatan dalam Permendagri No. 13 tahun 2006.

Terlebih lagi, secara nomenklatur masih terdapat program dengan orientasi output

(output seharusnya merupakan orientasi untuk kegiatan) seperti Program

Rehabilitasi Dan Pemeliharaan Prasarana dan Fasilitas LLAJ.

Bertolak belakang dengan orientasi pengukuran kinerja pada Gambar III-1, hal

tersebut pada paragraph di atas menimbulkan kendala bahwasanya untuk

mencapai suatu indikator bisa jadi harus didukung oleh satu atau lebih daripada

kegiatan dan/atau program; dan satu kegiatan bisa jadi memiliki beberapa output

yang merupakan cara untuk mencapai lebih dari satu indikator kinerja; maka

pengukuran kinerja tidak berupa hubungan garis lurus mulai dari sasaran, indikator,

program, kegiatan sampai dengan anggaran; akan tetapi lebih kepada berupa

himpunan irisan.

Gambar III-2: Ilustrasi Himpunan Irisan antara Kegiatan, Program dan Indikator Sasaran

INDIKATOR X PROGRAM 1 KEGIATAN 1.A SUB KEGIATAN / ANGGARAN

Sub Kegiatan 1.A.i

Sub Kegiatan 1.A.ii

KEGIATAN 1.B

INDIKATOR XX PROGRAM 2 KEGIATAN A

KEGIATAN B

INDIKATOR XXX PROGRAM 3

Page 49: BAB I P E N D A H U L U A N - bappeda.bandungkab.go.idbappeda.bandungkab.go.id/bappeda_2015/wp-content/uploads/2015/0… · Mengakomodir usulan program dan kegiatan dari ... Bandung

RENJA 2016 – DISHUB Kab. Bandung III-3

b. Standar Pelayanan Minimal (SPM) sebagaimana diatur dalam Permendagri

Nomor 6 Tahun 2007 tentang Petunjuk Teknis Peyusunan dan Penetapan Standar

Pelayanan Minimal; Permen Perhubungan Nomor PM. 81 Tahun 2011 tentang

Standar Pelayanan Minimal Bidang Perhubuugan Daerah Provinsi dan Daerah

Kabupaten/Kota; Permen Perhubungan Nomor PM. 2 Tahun 2013 tentang

Petunjuk Teknis Penerapan dan Pencapaian Standar Pelayanan Minimal Bidang

Perhubungan Daerah Provinsi dan Daerah Kabupaten/Kota;

Bahwa indikator SPM dalam aturan tersebut di atas memiliki batas waktu

pencapaian di Tahun 2014, namun target dalam RENJA Tahun 2015 pun belum

seluruhnya memenuhi target SPM dimaksud. Hal tersebut dikarenakan adanya

kekurangselarasan interpretasi dasar atas standar pelayanan maupun metode

penghitungannya. Indikator SPM yang ditetapkan masih cenderung berada pada

tataran output (jumlah terminal, jumlah angkutan, jumlah perlengkapan jalan,

jumlah unit pengujian kendaraan bermotor), yang seyogyanya dipertimbangkan

lebih baik jika indikator SPM berada pada tataran outcome, karena memang sejak

periode penetapan Perubahan RPJMD dan RENSTRA SKPD 2010 – 2015 yang

dilaksanakan di Tahun 2014, indikator SPM didorong untuk dapat diakomodir

sebagai indikator outcome. Outcome yang tepat untuk urusan perhubungan adalah

sebagaimana dipersyaratkan sebagai data pokok perencanaan dalam Permendagri

No. 54 Tahun 2010.

c. Permendagri No. 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan PP nomor 8 Tahun 2008

tentang Tahapan, Tatacara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan

Rencana Pembangunan Daerah;

Pada salah satu lampiran Permendagri dimaksud, diatur tentang data pokok

perencanaan sebagaimana diulas pada poin 2 di atas. Namun pun demikian,

terhadap data pokok perencanaan dalam Permendagri pun perlu dilakukan

beberapa penyesuaian dengan literatur terkini dalam perencanaan perkotaan dan

transportasi agar data tersebut dapat lebih ‘berbunyi’ dan bermanfaat untuk

kepentingan perencanaan pembangunan daerah.

Data yang kami pertimbangkan lebih ‘berbunyi’ adalah rasio daya angkut public

transport terhadap jumlah perjalanan, rasio daya angkut public transport terhadap

jumlah penumpang angkutan umum, rasio pengguna angkutan penumpang umum

Page 50: BAB I P E N D A H U L U A N - bappeda.bandungkab.go.idbappeda.bandungkab.go.id/bappeda_2015/wp-content/uploads/2015/0… · Mengakomodir usulan program dan kegiatan dari ... Bandung

RENJA 2016 – DISHUB Kab. Bandung III-4

terhadap jumlah perjalanan, rasio jumlah kendaraan bermotor yang laik jalan

terhadap total jumlah kendaraan bermotor, tingkat efektifitas simpul transportasi

yang terbangun (kualitas layanan, bukan hanya kuantitas), ketersediaan angkutan

barang, serta tingkat pelayanan jalan (fungsi dari 2 variabel, kecepatan dan rasio

volume lalu lintas terhadap kapasitas jalan).

Ke-7 jenis data tersebut kami usulkan untuk dapat diakomodir sebagai indikator

kinerja utama urusan perhubungan/transportasi.

d. Peraturan Pemerintah No. 6 Tahun 2008 tentang Evaluasi Penyelenggaraan

Pemerintahan Daerah;

Bahwa di dalamnya diatur indikator kinerja kunci (IKK) penyelenggaraan urusan

perhubungan yaitu rasio jumlah angkutan terhadap jumlah penumpang.

Menimbang bahwa jenis angkutan berbeda-beda jumlah kursinya (beda kapasitas),

sehingga dipertimbangkan data yang lebih tepat adalah rasio daya angkut public

transport terhadap jumlah penumpang angkutan umum (orientasi pada seat,

bukan kendaraan) sebagaimana usulan jenis data pokok perencanaan tersebut

pada poin 3.

Page 51: BAB I P E N D A H U L U A N - bappeda.bandungkab.go.idbappeda.bandungkab.go.id/bappeda_2015/wp-content/uploads/2015/0… · Mengakomodir usulan program dan kegiatan dari ... Bandung

RENJA 2016 – DISHUB Kab. Bandung III-5

B. TUJUAN DAN SASARAN RENJA DISHUB KAB. BANDUNG TAHUN 2016

Visi DISHUB Kab. Bandung adalah “Terwujudnya Pelayanan Perhubungan yang

Handal, Berdaya Saing dan Berwawasan Lingkungan”. Perumusan dan penjelasan

terhadap visi dimaksud, menghasilkan pokok-pokok visi yang diterjemahkan

pengertiannya sebagaimana Tabel III-1.

Tabel III-1: Perumusan Penjelasan Visi DISHUB Kab. Bandung

Visi Pokok-pokok Visi Penjelasan Visi

Terwujudnya Pelayanan Perhubungan yang Handal, Berdaya Saing dan Berwawasan Lingkungan

Pelayanan Perhubungan Sebagaimana Peraturan Bupati Bandung Nomor 5 Tahun 2008 tentang Rincian Tugas, Fungsi dan Tata Kerja Dinas Daerah, bahwa pelayanan perhubungan meliputi bidang transportasi darat dan sebagian bidang komunikasi dan informatika

Handal Penyelenggaraan perhubungan yang aman (security), selamat (safety), nyaman (comfortable), tepat waktu (punctuality), terpelihara, mencukupi kebutuhan, menjangkau seluruh wilayah Kabupaten Bandung (accessibility)

Berdaya Saing Penyelenggaraan perhubungan yang efisien, dengan harga terjangkau (affordability) oleh semua lapisan masyarakat, dilayani oleh SDM yang profesional, mandiri dan produktif

Berwawasan Lingkungan Penyelenggaraan perhubungan yang ramah lingkungan dan berkelanjutan, yang didasari oleh kesadaran akan fungsi strategis sustainable transport system untuk keseimbangan alam dan kelestarian lingkungan

Memperhatikan fungsi Kabupaten Bandung bagi Kota Bandung selaku Ibukota

Provinsi Jawa Barat, memperhatikan intensitas kegiatan di dalam dan di wilayah

perbatasan kota wilayah Bandung Metropolitan Area, pertumbuhan wilayah

perkotaannya, isu strataegis lokal, regional, nasional dan isu strategis global, bahwasanya

sistem transportasi sangat berperan besar sebagai tulang belakang pertumbuhan

Page 52: BAB I P E N D A H U L U A N - bappeda.bandungkab.go.idbappeda.bandungkab.go.id/bappeda_2015/wp-content/uploads/2015/0… · Mengakomodir usulan program dan kegiatan dari ... Bandung

RENJA 2016 – DISHUB Kab. Bandung III-6

ekonomi Kabupaten Bandung, yang dituntut dapat tetap mengusung kesetaraan sosial

dan kelestarian lingkungan. Dengan demikian, sistem transportasi di Kabupaten

Bandung dituntut untuk memiliki keunggulan yang dapat mendorong pertumbuhan

ekonomi, memberikan kehandalan layanan transportasi bagi penyedia jasa layanan

maupun penggunanya, serta menjaga kesejahteraan hidup penduduk Kabupaten

Bandung secara berkelanjutan dan lestari.

Isu-isu strategis bidang perhubungan dan/atau transportasi terkait masalah

kemacetan serta potensi peran angkutan penumpang umum massal sebagai salah satu

solusinya; persilangan kepentingan antara mobilitas dengan aksesibilitas, pertumbuhan

ekonomi dengan kesetaraan sosial maupun kelestarian lingkungan; pentingnya integrasi

antara perencanaan sistem transportasi dengan pengendalian tata guna lahan;

pentingnya urban design yang mendorong sistem transportasi yang ramah lingkungan;

menggarisbawahi bahwasanya tugas pokok dan fungsi Dinas Perhubungan Kabupaten

Bandung adalah peningkatan aksesibilitas transportasi melalui penyediaan layanan

angkutan umum yang handal, pengembangan manajamen rekayasa lalu lintas dan

angkutan, mendorong penggunaan moda transportasi ramah lingkungan, serta menjamin

keselamatan, keamanan dan kenyamanan sistem transportasi di Kabupaten Bandung.

Adapun rumusan umum mengenai upaya-upaya yang akan dilaksanakan untuk

mewujudkan Visi DISHUB Kab. Bandung, dalam RENSTRA Perubahan Tahun 2011 – 2015

adalah sebagaimana tertuang di dalam 5 (lima) Misi DISHUB Kab. Bandung.

Misi Pertama: “Mengembangkan sistem perhubungan yang handal”.

Misi Kedua: “Meningkatkan kuantitas dan kualitas sarana prasarana layanan

perhubungan”.

Misi Ketiga: “Memantapkan kehandalan operasional layanan jasa perhubungan”.

Misi Keempat: “Mengoptimalkan peran serta stakeholders dalam pengembangan sistem

perhubungan”.

Misi Kelima: “Memantapkan fungsi pendapatan asli daerah sebagai alat pengendalian

sistem perhubungan”.

Adapun rumusan misi untuk periode RENSTRA 2016 – 2020 secara formal belum

ditetapkan saat dokumen ini disusun. Namun pun demikian draft RENSTRA dimaksud

sudah disusun, setelah melalui tahap focus group discussion dari stakeholders di

lingkungan eksekutif Kabupaten Bandung. Penyesuaian draft akan dilakukan setelah

Page 53: BAB I P E N D A H U L U A N - bappeda.bandungkab.go.idbappeda.bandungkab.go.id/bappeda_2015/wp-content/uploads/2015/0… · Mengakomodir usulan program dan kegiatan dari ... Bandung

RENJA 2016 – DISHUB Kab. Bandung III-7

Bupati baru terpilih untuk periode 2016 – 2020 di akhir Tahun 2015. Walau demikian,

kelima misi di atas dipertimbangkan masih memiliki keseuaian.

Dengan mengacu kepada pernyataan visi dan misi serta didasarkan pada isu-isu dan

analisis stratejik, tujuan instansi ditetapkan sebagai sesuatu yang akan dicapai atau

dihasilkan dalam jangka waktu 1 (satu) sampai dengan 5 (lima) tahun. Adapun sasaran

instansi merupakan hasil yang akan dicapai secara nyata atau kuantitatif dalam rumusan

yang lebih spesifik dan terukur dibanding tujuan. Adapun tujuan dan sasaran yang

dituangkan dalam Tabel III-2 juga masih berupa draft, melanjutkan poin-poin yang sudah

tercantum dalam RENSTRA periode 2011 – 2015.

Sebagaimana yang dipaparkan dalam BAB I, bahwa dokumen perencanaan untuk

Tahun 2016 mempedomani RPJMN Tahun 2014 – 2019, RPJMD Provinsi Jawa Barat Tahun

2013 – 2018, dan RPJPD Kabupaten Bandung periode ketiga Tahun 2016 – 2020. Dalam

RPJPD Kabupaten Bandung periode ketiga Tahun 2016 – 2020, hal terkait transportasi atau

perhubungan hanya meliputi hal-hal berikut:

1. Permasalahan rendahnya rasio jalan yang terbangun terhadap jumlah kendaraan,

rendahnya jumlah penerangan jalan umum, rendahnya jumlah rambu lalu lintas

terpasang.

2. Data yang dituangkan hanya meliputi rasio izin trayek terhadap jumlah penduduk

(kend/penduduk), jumlah kendaraan yang melaksanakan wajib uji, dan jumlah rambu

terpasang di Kabupaten Bandung.

3. Tahapan kebijakan pembangunan jangka panjang periode ketiga Tahun 2016 – 2020

meliputi peningkatan pelayanan infrastruktur transportasi yang ada untuk mendukung

tumbuhnya pusat-pusat pertumbuhan.

Page 54: BAB I P E N D A H U L U A N - bappeda.bandungkab.go.idbappeda.bandungkab.go.id/bappeda_2015/wp-content/uploads/2015/0… · Mengakomodir usulan program dan kegiatan dari ... Bandung

RENJA 2016 – DISHUB Kab. Bandung III-8

Tabel III-2: Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Pelayanan DISHUB Kab. Bandung Tahun 2016 – 2020 (Draft RENSTRA 2016 – 2020)

Tujuan Sasaran Indikator Sasaran Target Kinerja Sasaran pada Tahun

2016 2017 2018 2019 2020

Mengembangkan sistem lalu lintas dan angkutan jalan yang handal, berdaya saing dan berwawasan lingkungan

Perencanaan Jaringan Pelayanan Angkutan Jalan

Rasio daya angkut angkutan umum yang tersedia terhadap jumlah perjalanan

2,7% 2,8% 2,9% 3,2% 3,5%

Tersedianya angkutan umum yang melayani wilayah yang telah tersedia jaringan jalan untuk jaringan jalan kabupaten

38,89% 39,05% 39,21% 39,37% 50,00%

Rasio jumlah penumpang angkutan umum terhadap jumlah perjalanan 3,05% 3,1% 3,15% 3,3% 3,5%

Rasio jumlah angkutan terhadap penumpang 1:60 1 : 65 1: 70 1 : 75 1:81

Pembangunan Jaringan Prasarana Angkutan Jalan

Tersedianya halte di lokasi yang telah dilayani angkutan umum dalam trayek

1,83% 2,57% 3,3% 4,03% 5,13%

Tersedianya terminal angkutan penumpang di wilayah yang telah dilayani angkutan umum dalam trayek

66,67% 66,67% 66,67% 66,67% 66,67%

Manajemen Rekayasa Lalu Lintas dan Angkutan Jalan

Tersedianya fasilitas perlengkapan jalan (rata-rata rambu, marka, dan guardrill) pada jalan Kabupaten

8,72% 9,73% 10,74 11,75% 12,76%

LoS – level of service (angka kuantitatif A=6, B=5, C=4, D=3, E=2, F=1) D (3,5) D (3,6) D (3,7) D (3,8) C (4)

Penyediaan Pelayanan Pengujian Kendaraan Bermotor

Tersedianya unit pengujian kendaraan bermotor per populasi kendaraan wajib uji 4000 (empat ribu)

75,00% 83,33% 83,33% 100% 100%

Pengendalian Keselamatan Angkutan Jalan

Terpenuhinya standar keselamatan bagi angkutan umum yang melayani trayek di dalam Kabupaten/Kota (persentase kendaraan wajib uji yang melaksanakan pengujian kendaraan bermotor)

100% 100% 100% 100% 100%

Mengembangkan pembinaan sistem angkutan sungai & danau

Pengendalian Keselamatan Angkutan Sungai dan Danau

Terpenuhinya standar keselamatan bagi kapal sungai dan danau yang beroperasi di Kabupaten Bandung

10% 12% 15% 17% 20%

Mengendalikan sistem komunikasi dan informatika

Pengendalian Komunikasi dan Informasi

Terpenuhinya tahapan pengendalian komunikasi dan informasi 80% 85% 90% 95% 100%

Memantapkan kehandalan operasional layanan jasa perhubungan

Akuntabilitas kinerja dan keuangan

Persentase akuntabilitas kinerja dan keuangan 95% 100% 100% 100% 100%

Pengendalian sistem LLAJ melalui pengelolaan PAD

Capaian target PAD Bidang Perhubungan 97% 98% 99% 100% 100%

Pemberian layanan publik bidang perhubungan kepada masyarakat

Tersedianya SDM berkompetensi bidang perhubungan (rata-rata untuk kompetensi manajemen rekayasa lalu lintas dan angkutan, terminal, pengujian kendaraan bermotor, serta pengawas kelaikan kendaraan)

63,6% 67% 70,5% 74% 74,12%

Terpenuhinya kebutuhan masyarakat akan pelayanan publik bidang perhubungan

85% 85% 90% 95% 100%

Page 55: BAB I P E N D A H U L U A N - bappeda.bandungkab.go.idbappeda.bandungkab.go.id/bappeda_2015/wp-content/uploads/2015/0… · Mengakomodir usulan program dan kegiatan dari ... Bandung

RENJA 2016 – DISHUB Kab. Bandung III-9

C. PROGRAM DAN KEGIATAN

Rumusan program dan kegiatan yang tertuang dalam RENJA ini, yang direncanakan

untuk dilaksanakan di Tahun 2016 mempertimbangkan beberapa faktor terkait dengan:

1. Visi dan Misi Bupati Bandung.

2. Tahapan kebijakan pembangunan jangka panjang periode ketiga Tahun 2016 – 2020

dalam RPJPD Kabupaten Bandung s.d. Tahun 2006 s.d. 2030.

3. Alokasi anggaran, program dan kegiatan sebagaimana ditetapkan dalam RKPD Kab.

Bandung Tahun 2016 (verifikasi Rancangan Awal RENJA oleh BAPPEDA).

4. RENSTRA Perubahan DISHUB Kab. Bandung Tahun 2011 -2015 dan Draft RENSTRA

DISHUB Kab. Bandung 2016 – 2020 hasil FGD.

5. Capaian SPM Bidang Perhubungan serta indikator outcome program kegiatan s.d.

Tahun 2015.

6. Hasil Forum SKPD dan Musrenbang Kecamatan.

7. Kebijakan nasional, regional dan internasional terkait pengembangan sustainable

transport system dan transit oriented development dalam rangka pembangunan

berkelanjutan.

Adapun rekapitulasi jumlah program dan kegiatan dalam RENJA DISHUB Kab.

Bandung Tahun 2016 sebagaimana hasil verifikasi BAPPEDA Kab. Bandung melalui RKPD

online dan ditetapkan dalam RKPD Kab. Bandung Tahun 2016, adalah sebagai berikut:

1. 5 Program dan 20 Kegiatan dalam Belanja SKPD;

2. 7 Program dan 18 Kegiatan dalam Belanja Program;

3. Total 12 Program dan 38 Kegiatan.

Rincian lengkap mengenai rumusan rencana program dan kegiatan Tahun 2016,

pagu serta prakiraan majunya di Tahun 2017 adalah sebagaimana Tabel III-3.

Page 56: BAB I P E N D A H U L U A N - bappeda.bandungkab.go.idbappeda.bandungkab.go.id/bappeda_2015/wp-content/uploads/2015/0… · Mengakomodir usulan program dan kegiatan dari ... Bandung

RENJA 2016 – DISHUB Kab. Bandung III-10

D. PENJELASAN TENTANG KETIDAKSESUAIAN PROGRAM DAN KEGIATAN DENGAN

DOKUMEN PERENCANAAN LAINNYA

Memperhatikan rumusan rencana program dan kegiatan Tahun 2016 pada

Tabel III-3, serta dokumen perencanaan lainnya yang dipaparkan di BAB II maupun III, Sub

Bab ini mengulas sekilas penjalesan tentang ketidaksesuaian program dan kegiatan

dengan dokumen perencanaan lainnya.

1. RENJA 2016 dengan Verifikasi RKPD online.

Secara umum, RENJA 2016 DISHUB Kab. Bandung mengakomodir semua verifikasi

RANWAL melalui RKPD online. Namun seikit penyesuaian dilaksanakan pada beberapa

kegiatan atas pagu maupun output kegiatannya, dengan mempertimbangkan usulan

pada RANWAL, capaian kinerja s.d. 2014 serta kegiatan yang sedang berjalan di Tahun

2015. Keterangan penyesuaian dimaksud adalah sebagaimana tercantum dalam Tabel

III-3 kolom 8 (catatan penting RENJA).

2. RTRW dengan RKPD.

a. RTRW menginventarisir masalah penurunan kualitas udara ambien yang

diakibatkan oleh kegiatan transportasi dan industri (terburuk di di Ruas Jalan Kopo

– Sayati dan Terminal Cileunyi).

Hal tersebut menggarisbawahi kebutuhan pembangunan Terminal di Cileunyi dan

pengendalian lalu lintas dan angkutan jalan di sepanjang ruas Jalan Kopo – Sayati.

Terkait Terminal Cileunyi, eksisting merupakan Terminal Type B dan diusung untuk

dikembangkan menjadi Terminal Type A, walaupun memang sampai dengan Tahun

2015 belum disetujui oleh Kementrian Perhubungan terkait Type A (seiring dengan

rencana Type A di kawasan Gedebage Kota Bandung).

Terlepas dari hal itu, bahwa di dalam Terminal Cileunyi pun terdapat pergerakan

angkutan lokal yang minimal dapat difasilitasi oleh Terminal Type C (kewenangan

Pemkab Bandung). Namun disayangkan, bahwa terminal di Cileunyi masih

beroperasi di atas tanah milik desa, dan di akhir Tahun 2014 desa sudah meminta

untuk mengosongkan lahan dimaksud karena akan dialihfungsikan menjadi pusat

pertokoan. Dan disayangkan pula bahwa dalam setiap rapat pembahasannya tidak

pernah sampai pada keputusan pengadaan lahan dan pembangunan Terminal,

untuk dibahas kemudian dalam perencanaan dan penganggaran pembangunan.

Page 57: BAB I P E N D A H U L U A N - bappeda.bandungkab.go.idbappeda.bandungkab.go.id/bappeda_2015/wp-content/uploads/2015/0… · Mengakomodir usulan program dan kegiatan dari ... Bandung

RENJA 2016 – DISHUB Kab. Bandung III-11

Di luar hal tersebut, jikalau Pemkab mampu mengalokasikan anggaran untuk

pembelian tanah dimaksud, Terminal dan Pusat Pertokoan merupakan kombinasi

penggunaan ruang yang tepat untuk dikembangkan. Hal ini juga digarisbawahi

dalam arah kebijakan mikro pengembangan wilayah Kabupaten Bandung dalam

RTRW, bahwa salah satu strategi pengembangan transportasi adalah

pengembangan sistem terminal terpadu dengan fasilitas perdagangan.

Sampai dengan RKPD 2016, pengembangan sistem terminal terpadu dengan

fasilitas perdagangan belum terakomodir dalam satu kegiatan terintegrasi ‘dengan

anggaran besar’, tetapi masih di-split di beberapa SKPD sesuai tugas fungsinya

sehingga tidak menghasilkan outcome yang tepat sasaran. Jika saja bisa terwujud,

terminal terpadu dengan pusat kegiatan ekonomi dapat menjadi pusat

pertumbuhan baru untuk mengurangi pergerakan ke arah pusat Kota Bandung.

b. Arah kebijakan mikro pengembangan wilayah Kabupaten Bandung memang masih

fokus dalam hal pembangunan jaringan jalan, dikarenakan kapasitas jalan yang

belum memadai. Indikator tingkat pelayanan jalan merupakan indikator bidang

perhubungan, namun pemegang kepentingan di dalamnya multi stakeholders

sebagimana diterangkan dalam Tabel III-3 (kolom 8 catatan penting RENJA untuk

Program 19), sehingga ini merupakan indikator kinerja bersama.

c. Arah kebijakan mikro merekam kebutuhan pembangunan terminal yang

representatif. Namun memang, biaya yang dibutuhkan untuk membangun terminal

yang representatif adalah senilai dengan total anggaran belanja langsung DISHUB

untuk 1 tahun, bahkan lebih.

d. Kebijakan pengembangan sistem angkutan umum massal (berbasis jalan ataupun

rel), menimbang karakteristik ruang dan pergerakan Kabupaten Bandung, maka

kebijakan ini tidak dapat diusung sendiri ataupun dipimpin oleh Pemkab Bandung

(dalam hal ini DISHUB), tetapi harus dipimpin oleh Pemerintah Pusat atau Provinsi

melalui kerjasama antar tingkat pemerintahan maupun dengan BUMN atau

investor.

Page 58: BAB I P E N D A H U L U A N - bappeda.bandungkab.go.idbappeda.bandungkab.go.id/bappeda_2015/wp-content/uploads/2015/0… · Mengakomodir usulan program dan kegiatan dari ... Bandung

RENJA 2016 – DISHUB Kab. Bandung III-12

3. RTRW Kab. Bandung dengan Forum OPD/Musrenbang Provinsi.

a. Permasalahan transportasi dilatarbelakangi oleh permasalahan tata ruang dan

perkembangan kegiatan di dalamnya, sehingga memicu kemacetan di wilyah

perbatasan Kab. Bandung dengan Kota Bandung (perkembangan commuter).

Dapat disimpulkan bahwa karakteristik pergerakan di wilayah Kabupaten Bandung

didominasi pergerakan regional (internal – eksternal, dan sebaliknya), sehingga

ruang yang bermasalah hampir seluruhnya terjadi di koridor jalan provinsi yang

juga dilayani oleh AKDP. Sistem angkutan massal yang didukung dengan prasarana

jalan yang memadai yang menghubungkan antara Kabupaten Bandung dengan

Kota Bandung pun belum tersedia (AKDP kewenangan Provinsi), moda yang

digunakan masih didominasi oleh mobil penumpang yang berkapasitas kecil yang

memberi dampak pada kinerja layanan angkutan maupun kinerja pelayanan jalan,

sehingga angkutan umum tidak menjadi alternatif menarik bagi pelaku perjalanan.

Hal-hal tersebut belum terakomodir dalam Forum OPD maupun Musrenbang

Provinsi. Usulan penyelesaian permasalahan di atas dianggap sudah menjadi tugas

fungsi Dinas Perhubungan Prov. Jawa Barat dan jajaran lainnya di lingkungan Prov

Jawa Barat, sehingga tidak dapat diakomodir dalam tahap bottom up planning

melalui Forum OPD/Musrenbang Provinsi. Pemprov Jawa Barat memiliki ketentuan

bahwa di mana dalam kesempatan tahap perencanaan dimaksud kabupaten/kota

dibatasi untuk meminta program/kegiatan/bantuan keuangan untuk pelaksanaan

kegiatan yang menjadi kewenangan kabupaten/kota di wilayahnya.

Padahal justru sebaliknya, momen Forum OPD maupun Musrenbang Provinsi

diharapkan dapat menjadi peluang penyampaian/tuntutan kepentingan

Kabupaten Bandung atas kinerja Prmprov Jawa Barat. Kinerja dimaksud adalah

sebagaimana kebijakan Provinsi Jawa Barat terkait pengembangan Metropolitan

Bandung, yang di antaranya menyatakan rencana pengendalian pertumbuhan kota

yang tidak terkendali (urban sprawl) dan pertumbuhan menerus (konurbasi) secara

ekspansif di koridor Bandung – Soreang, peningkatan aksesibilitas melalui

penataan pembangunan fisik dan peningkatan kapasitas pelayanan transportasi di

sepanjang koridor Bandung – Soreang, pengembangan sistem transportasi massal

intra urban yang sinergis dengan pusat-pusat permukiman dan pengembangan

kegiatan usaha, serta pembangunan dan peningkatan jalan penghubung Cicalengka

– Majalaya – Banjaran – Soreang – Batujajar – Padalarang.

Page 59: BAB I P E N D A H U L U A N - bappeda.bandungkab.go.idbappeda.bandungkab.go.id/bappeda_2015/wp-content/uploads/2015/0… · Mengakomodir usulan program dan kegiatan dari ... Bandung

RENJA 2016 – DISHUB Kab. Bandung III-13

Namun dari pengesahan RTRW di Tahun 2007 sampai dengan Tahun 2015,

akselerasi pelaksanaan kebijakan ini masih kalah cepat oleh akselerasi

permasalahan yang melatarbelakanginya.

4. Data Pokok Perencanaan, Capaian Kinerja dengan RKPD.

Penyusunan RKPD berikut alokasi pagu anggaran untuk setiap SKPD, diawali dengan

penyusunan data pokok perencanaan. Data pokok perencanaan sudah dibahas

bersama oleh seluruh SKPD, terkait data sebagaimana Permendagri No. 54 Tahun

2010, data yang ‘berbunyi’ ataupun data yang ‘tidak berbunyi’ dan harus disesuaikan

sehingga bermanfaat untuk dijadikan dasar pengambilan kebijakan alokasi pagu

anggaran.

Yang disayangkan adalah, data pokok perencanaan yang dibuat tidak kemudian

diterjemahkan ke dalam target yang ingin dicapai, sehingga pagu menyesuaikan.

Namun yang terjadi adalah target kinerja diukur menyesuaikan pagu yang

teralokasikan dalam RKPD.

5. Alokasi Pagu dengan Tuntutan Akselerasi Kinerja (Forum SKPD dan Musrenbang).

Forum SKPD dan Musrenbang senantiasa mengusung permasalahan transportasi,

dengan tuntutan kinerja yang ideal. Kinerja ideal senantiasa dijadikan cerminan

penilaian kinerja, padahal kinerja yang diperjanjikan sudah sesuai dengan alokasi pagu

(sebagaimana terekam dalam LAKIP 2012 s.d. 2014).

Penilaian kinerja seharusnya dilakukan atas kinerja yang diperjanjikan sebagaimana

alokasi pagu pembangunan, bukan atas kinerja ideal tanpa sumber daya kerja yang

diperkuat (SDM dan anggaran).

6. Kewenangan sebagaimana diamanatkan dalam UU No. 32 Tahun 2014 tentang

Pemerintahan Daerah masih ‘mengambang’ implementasinya terkait program dan

kegiatan di Provinsi Jawa Barat maupun Pemerintah Pusat. Hal ini digarisbawahi

karena inventarisasi masalah keterminalan di Kabupaten Bandung baik terkait terminal

penumpang type B maupun kebutuhan pengembangan terminal barang, bukan

merupakan kewenangan Kabupaten Bandung.

Page 60: BAB I P E N D A H U L U A N - bappeda.bandungkab.go.idbappeda.bandungkab.go.id/bappeda_2015/wp-content/uploads/2015/0… · Mengakomodir usulan program dan kegiatan dari ... Bandung

RENJA 2016 – DISHUB Kab. Bandung IV-1

BAB IV

PENUTUP

Memperhatikan paparan dari BAB I sampai dengan BAB III, berikut adalah hal-hal

yang dapat disimpulkan:

1. Dalam rangka pencapaian SPM dan IKK bidang perhubungan, program dan kegiatan di

Tahun 2016 ditargetkan untuk mencapai kinerja sebagaimana indikator dalam SPM,

IKK Bidang Perhubungan dan Indikator Kinerja dalam RKPD Kab. Bandung Tahun 2016.

2. Ketersediaan anggaran masih jauh dari kebutuhan akselerasi kinerja, sehingga kinerja

yang diperjanjikan masih jauh dari ideal. Namun pun demikian, peningkatan kinerja

tetap ditargetkan meningkat dari tahun-tahun sebelumnya, dan diproyeksikan

terealisasi dengan baik seperti capaian kinerja pada tahun-tahun sebelumnya (2012

s.d. 2014).

3. Hal-hal yang diperkirakan mampu dilaksanakan DISHUB Kab. Bandung atas dasar

kemampuan sumber daya manusia dan prasarana kerja, namun belum terakomodir

oleh pagu anggaran yang memadai, sudah diuraikan dalam Tabel III-3 sebagai bahan

pembahasan RKA dan DPA Tahun 2016 pasca penyusunan RENJA Tahun 2016.

4. Daftar usulan kegiatan hasil Musrenbang Kecamatan (sebagai wujud bottom up

planning) yang ditindaklanjuti dengan Forum SKPD DISHUB Kab. Bandung dan

Musrenbang Kabupaten, seluruhnya terakomodir dalam RENJA 2016, Program

Pengendalian dan Pengamanan Lalu Lintas, Kegiatan Pengadaan dan Pemasangan

Perlengkapan Jalan.

5. Jumlah pagu belanja langsung DISHUB Kabupaten Bandung Tahun 2016

sebagaimana hasil verifikasi RKPD online dan ditetapkan dalam RKPD Kabupaten

Bandung adalah sebesar Rp. 13.194.250.000,-.

Untuk perbandingan, RENJA Tahun 2015 mengalokasikan anggaran

Rp. 13.298.761.000,- dan ditetapkan kemudian dengan DPA 2015 menjadi

Rp. 12.825.006.897,- ditambah dengan Bantuan Gubernur Rp. 2.850.000.000,-

sehingga total menjadi Rp. 15.675.006.897,-.

Page 61: BAB I P E N D A H U L U A N - bappeda.bandungkab.go.idbappeda.bandungkab.go.id/bappeda_2015/wp-content/uploads/2015/0… · Mengakomodir usulan program dan kegiatan dari ... Bandung

RENJA 2016 – DISHUB Kab. Bandung IV-2

6. Berdasar RKPD Kab. Bandung Tahun 2016, RENJA 2016 mengusung 12 (dua belas)

program yang terinci dalam 38 (tiga puluh delapan) kegiatan.

Demikian Akhir Rencana Kerja DISHUB Kab. Bandung Tahun 2016, ditetapkan di

Soreang pada Tanggal 19 Juni 2015.

KEPALA DINAS PERHUBUNGAN KABUPATEN BANDUNG

Drs. H. TEDDY KUSDIANA, M.Si. NIP. 19631020 198503 1 007

Page 62: BAB I P E N D A H U L U A N - bappeda.bandungkab.go.idbappeda.bandungkab.go.id/bappeda_2015/wp-content/uploads/2015/0… · Mengakomodir usulan program dan kegiatan dari ... Bandung

Nama SKPD : Dinas Perhubungan

Lokasi

Target

Capaian

Kinerja

Kebutuhan

Dana/Pagu IndikatifSumber Dana

Target Capaian

Kinerja

Kebutuhan Dana/ Pagu

Indikatif

(2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)

1 Urusan Wajib

1 07 Perhubungan

1 07 15 Program Pembangunan

Prasarana dan Fasilitas

Perhubungan

Tingkat Pelayanan Jalan

(kecepatan)

25 Km/Jam 570.000.000 Tingkat pelayanan jalan (LoS) = D, arus

mendekati tidak stabil

Kecepatan perjalanan 30 km/jam > V >=

25 km/jam

0,8 < VcR =< 0,9

0,3 < DS =< 0,7

26 652.000.000

Rencana penataan parkir di

Kota Soreang

Kabupaten

Bandung

1 Dokumen

panduan

100.000.000

Pembuatan marka satuan

ruang parkir (SRP)

Kabupaten

Bandung

656 SRP 250.000.000

Rambu parkir Kabupaten

Bandung

23 Buah 25.000.000

Forum LLAJ Kabupaten

Bandung

4 pertemuan 75.000.000

Wahana Tata Nugraha

(lomba tertib lalu lintas dan

angkutan jalan), Rakornis

tingkat Provinsi dan Nasional

Kabupaten

Bandung

3 Kegiatan 120.000.000

1 07 16 Program Rehabilitasi dan

Pemeliharaan Prasarana

dan Fasilitas LLAJ

Tingkat keselamatan sarana

angkutan jalan (persentase

kendaraan wajib uji yang

melaksanakan pengujian

kendaraan bermotor)

90 % 2.130.000.000 Program ini di dalamnya termasuk

kegiatan rehabilitasi/pemeliharaan

terminal dengan indikator kinerja

persentase ketersediaan terminal di

kabupaten bandung

100 2.150.000.000

1 07 16 01 Rehabilitasi/pemeliharaan

sarana alat pengujian

kendaraan bermotor

Kalibrasi alat pengujian

kendaraan bermotor

Kabupaten

Bandung

1 Set 130.000.000 APBD

Kabupaten

150.000.000

1 07 16 04 Rehabilitasi/pemeliharaan

terminal/pelabuhan

Rehabilitasi terminal Kabupaten

Bandung

3 Terminal 2.000.000.000 APBD

Kabupaten

2.000.000.000

1 25 Komunikasi dan Informatika

1 25 15 Program Pengembangan

Komunikasi, Informasi dan

Media Massa

Tahapan pengendalian

komunikasi dan informasi

80 % 197.000.000 80 175.000.000

Penyusunan PERDA pos dan

telekomunikasi

Kabupaten

Bandung

1 Dokumen 150.000.000

Pendataan layanan

pos/ekspedisi di

desa/kelurahan

Kabupaten

Bandung

1 Data 47.000.000

1 07 Perhubungan

1 07 17 Program peningkatan

pelayanan angkutan

Rasio jumlah penumpang

angkutan umum terhadap

jumlah perjalanan

3,05 % 2.539.000.000 Jumlah penumpang angkutan umum

keseluruhan dibagi jumlah perjalanan in-

in, in-ex, ex-in (tanpa ex-ex)

3,1 2.420.000.000

Pembinaan tertib lalu lintas

dan angkutan jalan melalui

penyuluhan dalam kelas

Kabupaten

Bandung

200 Pesert 125.000.000

Pembinaan tertib lalu lintas

dan angkutan jalan melalui

pameran

Kabupaten

Bandung

1 Kegiatan 19.000.000

Pembinaan tertib lalu lintas

dan angkutan jalan melalui

media (miniatur ZOSS)

Kabupaten

Bandung

1 Unit 20.000.000

1 07 17 05 Pengendalian disiplin

pengoperasian angkutan

umum dijalan raya

Pengendalian arus lalu lintas

rutin, angkutan lebaran,

angkutan natal 2016 dan

tahun baru 2017,

pemeriksaan kendaraan

bermotor di jalan

Kabupaten

Bandung

1 Tahun 1.600.000.000 APBD

Kabupaten

1.600.000.000

1 07 17 12 Pengembangan sarana dan

prasarana pelayanan jasa

angkutan

Pengembangan angkutan

umum masal berbasis jalan

(bus) dalam jaringan trayek

lokal

Kabupaten

Bandung

1 Dokumen 350.000.000 APBD

Kabupaten

350.000.000

1 07 17 15 Pemilihan dan pemberian

penghargaan sopir/juru

mudi/awak kendaraan

angkutan umum teladan

Pembinaan, pemilihan, dan

pemberian penghargaan

awak kendaraan umum

teladan (AKUT)

Kabupaten

Bandung

1 kegiatan 150.000.000 APBD

Kabupaten

150.000.000

1 07 17 19 Pembinaan angkutan

penumpang umum tidak

dalam trayek

Pendataan angkutan

karyawan

Kabupaten

Bandung

200

Perusahaan

75.000.000 APBD

Kabupaten

75.000.000

1 07 17 18 Pembinaan ASDP Penetapan standar

keselamatan dan

pengembangan SDM ASDP

Kabupaten

Bandung

2 Kegiatan 200.000.000 APBD

Kabupaten

100.000.000

1 07 18 Program Pembangunan

Sarana dan Prasarana

Perhubungan

Rasio daya angkut yang

tersedia terhadap jumlah

perjalanan

2,7 % 47.744.000.000 Daya angkut angkutan lokal, jumlah

perjalanan in-in

2,8 35.460.000.000

Pembebasan lahan terminal

soreang

Kabupaten

Bandung

11761 m2 47.044.000.000

Sewa lahan terminal milik

desa/swasta

Kabupaten

Bandung

6 Lokasi 400.000.000

Penyusunan rencana induk

terminal

Kabupaten

Bandung

1 Dokumen 300.000.000

07 18 35.000.000.000 35.000.000.000 1 35.000.000.000 1 07 18 01 Pembangunan gedung

terminal

APBD

Kabupaten

01 Pembangunan gedung

terminal

APBD

Kabupaten

Peningkatan disiplin

masyarakat menggunakan

angkutan

APBD

Kabupaten

125.000.000

1 07 18 01 Pembangunan gedung

terminal

APBD

Kabupaten

125.000.000 1 07 17 02 Peningkatan disiplin

masyarakat menggunakan

angkutan

APBD

Kabupaten

125.000.000 1 07 17 02 Peningkatan disiplin

masyarakat menggunakan

angkutan

APBD

Kabupaten

1 07 17 02

25 15 07 Perencanaan dan

pengembangan kebijakan

komunikasi dan informasi

APBD

Kabupaten

100.000.000

75.000.000

1 25 15 07 Perencanaan dan

pengembangan kebijakan

komunikasi dan informasi

APBD

Kabupaten

100.000.000 1

APBD

Kabupaten

75.000.000 1 07 15 03 Koordinasi dalam

pembangunan prasarana

dan fasilitas perhubungan

APBD

Kabupaten

Perencanaan pembangunan

prasarana dan fasilitas

perhubungan

APBD

Kabupaten

APBD

Kabupaten

200.000.000

1 07 15 03 Koordinasi dalam

pembangunan prasarana

dan fasilitas perhubungan

200.000.000 1 07 15 01 Perencanaan pembangunan

prasarana dan fasilitas

perhubungan

APBD

Kabupaten

200.000.000

(1)

1 07 15 01 Perencanaan pembangunan

prasarana dan fasilitas

perhubungan

1 07 15 01

Rumusan Rencana Program dan Kegiatan SKPD Tahun 2016

Dan Prakiraan Maju Tahun 2017

Kabupaten Bandung

Kode

Urusan/Bidang Urusan

Pemerintahan Daerah dan

Program/Kegiatan

Indikator Kinerja

Program/Kegiatan

Rencana Tahun 2016 (Tahun Rencana)

Catatan Penting

Prakiraan Maju Rencana Tahun 2017

Page 63: BAB I P E N D A H U L U A N - bappeda.bandungkab.go.idbappeda.bandungkab.go.id/bappeda_2015/wp-content/uploads/2015/0… · Mengakomodir usulan program dan kegiatan dari ... Bandung

1 07 19 Program pengendalian dan

pengamanan lalu lintas

Tingkat pelayanan jalan

(LoS) = D, arus mendekati

tidak stabil Kecepatan

perjalanan 30 km/jam > V

>= 25 km/jam 0,8 < VCR =<

0,9 0,3 < DS =< 0,7

0,8 VCR 203.250.000.000 VCR = volume capacity ratio, rasio volume

lalu lintas terhadap kapasitas jalan.

LoS merupakan kinerja bersama

penyelenggara perhubungan (bukan

hanya kinerja Dinas Perhubungan) yang

terdiri dari Dinas Perhubungan

(penanggung jawab pembinaan sarana

dan perlengkapan jalan), Dinas Bina

Marga (penanggung jawab prasarana

jalan), Dinas Pertasih (penanggung jawab

pengendalian ruang), BAPPEDA

(penanggung jawab pengendalian ruang,

litbang dan teknologi), Kepolisian

(penanggung jawab pengawasan

pengemudi dan penegakan hukum),

Satpol PP (penanggung jawab penertiban

daerah), Diskoperindag (penanggung

jawab pengembangan industri

transportasi)

0,8 93.070.000.000

Pengadaan dan pemasangan

variable message sign

(VMS), Rambu lalu lintas

dengan tampilan informasi,

perintah, larangan, dan/atau

petunjuk yang dapat diubah

sesuai kebutuhan melalui

controller

Kabupaten

Bandung

1 Unit 250.000.000

Pengadaan dan pemasangan

traffic light di Simpang

Terusan Al-fathu - Jalan

Soreang Banjaran

Kabupaten

Bandung

1 Unit 300.000.000

Pengadaan dan pemasangan

pelican crossing (fasilitas

penyebrangan untuk pejalan

kaki dengan alat pengendali

isyarat lalu lintas) di SD

Cincin dan SD Bojongsoang

Kabupaten

Bandung

2 Unit 120.000.000

Penataan ulang kawasan

tertib lalu lintas melalui

penetapan dengan

keputusan bupati

Kabupaten

Bandung

1 Kegiatan 50.000.000

Akses publik terhadap

kamera pantau lalu lintas di

6 titik dalam wilayah

Kabupaten Bandung

Kabupaten

Bandung

1 Kegiatan 450.000.000

Pengadaan dan pemasangan

rambu lalu lintas

Kabupaten

Bandung

250 Buah 530.000.000

Pengadaan dan pemasangan

marka jalan

Kabupaten

Bandung

17000 m' 595.000.000

Pengadaan dan pemasangan

guardrail

Kabupaten

Bandung

40 Beam 260.000.000

Pengadaan dan pemasangan

cermin tikungan

Kabupaten

Bandung

10 Buah 45.000.000

Pengadaan dan pemasangan

RPPJ di Komplek PEMKAB

Bandung

Kabupaten

Bandung

20 Buah 150.000.000

Penetapan kelas jalan di

Kabupaten Bandung,

pengadaan dan pemasangan

rambu kelas jalan di jalur

lintas angkutan batubara,

serta pengawasan tonase

(JBB/JBI) angkutan batubara

Kabupaten

Bandung

3 Kegiatan 300.000.000

Pengadaan lahan untuk

terminal barang (batubara)

Kabupaten

Bandung

10 hektar 2.000.000.000

Pendataan OD angkutan

barang dan penetapan

jaringan lintas angkutan

barang

Kabupaten

Bandung

2 Kegiatan 200.000.000

1 07 19 01 Pengadaan rambu-rambu

lalu lintas

150.000.000 APBD

Kabupaten

150.000.000

1 07 20 Program peningkatan

kelaikan pengoperasian

kendaraan bermotor

Tersedianya unit pengujian

kendaraan bermotor per

4000 populasi kendaraan

wajib uji

50 % 4.253.000.000 66,67 6.260.000.000

Pengadaan alat uji

kendaraan bermotor

Kabupaten

Bandung

1 Set alat uji

lengkap

3.500.000.000

Instalasi SIM PKB (sistem

informasi manajemen

pengujian kendaraan

bermotor)

Kabupaten

Bandung

1 Kegiatan 309.000.000

Gebyar uji emisi gas buang

kendaraan bermotor di

Komplek PEMKAB Bandung

Kabupaten

Bandung

1 Kegiatan 10.000.000

Pelayanan rutin pengujian

kendaraan bermotor

Kabupaten

Bandung

1 Tahun 230.000.000

Sosialisasi uji emisi gas

buang kendaraan bermotor

ke kawasan industri/pabrik-

pabrik

Kabupaten

Bandung

1 Tahun 14.000.000

Pendataan bengkel

kendaraan bermotor

Kabupaten

Bandung

1 Kegiatan 70.000.000

Pembinaan bengkel

tertunjuk (bengkel yang

melayani perbaikan

kendaraan bermotor dalam

rangka kelulusan uji berkala)

Kabupaten

Bandung

1 Kegiatan 100.000.000

Pembinaan mekanik bengkel Kabupaten

Bandung

1 Kegiatan 20.000.000

x Belanja Rutin

x xx Belanja Rutin

x xx 01 Program Pelayanan

Administrasi Perkantoran

Capaian target PAD Bidang

Perhubungan

97 % 2.606.895.550 98 3.565.500.000

0 0 1 07 20 04 Pembinaan bengkel

kendaraan bermotor

APBD

Kabupaten

1 071 07 20 04 Pembinaan bengkel

kendaraan bermotor

APBD

Kabupaten

20 04 Pembinaan bengkel

kendaraan bermotor

APBD

Kabupaten

15.000.000 15.000.000 03

0

Pelaksanaan uji petik

kendaraan bermotor

APBD

Kabupaten

1 07 20 03 Pelaksanaan uji petik

kendaraan bermotor

APBD

Kabupaten

1 07 20 APBD

Kabupaten

5.500.000.000

15.000.000

07 20 02 Pengadaan alat pengujian

kendaraan bermotor

APBD

Kabupaten

02

1 07 20 03 Pelaksanaan uji petik

kendaraan bermotor

300.000.000

1 07 20 Pengadaan alat pengujian

kendaraan bermotor

APBD

Kabupaten

5.500.000.000 1

300.000.000 1 07 19 12 Pengendalian Angkutan

Barang

APBD

Kabupaten

1 071 07 19 12 Pengendalian Angkutan

Barang

APBD

Kabupaten

19 12 Pengendalian Angkutan

Barang

APBD

Kabupaten

600.000.000 600.000.000 11

300.000.000

1 07 19 11 Pengadaan Dan

Pemasangan Perlengkapan

Jalan

APBD

Kabupaten

1 07 19 600.000.000 600.000.000 600.000.000 1 07 19 11 Pengadaan Dan

Pemasangan Perlengkapan

Jalan

APBD

Kabupaten

APBD

Kabupaten

1 07 Pengadaan Dan

Pemasangan Perlengkapan

Jalan

11 Pengadaan Dan

Pemasangan Perlengkapan

Jalan

APBD

Kabupaten

manajemen dan rekayasa

lalu lintas dan angkutan

jalan di kawasan

APBD

Kabupaten

04 manajemen dan rekayasa

lalu lintas dan angkutan

jalan di kawasan

APBD

Kabupaten

APBD

Kabupaten

250.000.000

1 07 19 11 Pengadaan Dan

Pemasangan Perlengkapan

Jalan

250.000.000

19

1 07 19 04 manajemen dan rekayasa

lalu lintas dan angkutan

jalan di kawasan

APBD

Kabupaten

1 07 19 250.000.000 250.000.000 1 07 19 04 manajemen dan rekayasa

lalu lintas dan angkutan

jalan di kawasan

APBD

Kabupaten

250.000.000 1 07 19 04 manajemen dan rekayasa

lalu lintas dan angkutan

jalan di kawasan

APBD

Kabupaten

1 07 19 04

Page 64: BAB I P E N D A H U L U A N - bappeda.bandungkab.go.idbappeda.bandungkab.go.id/bappeda_2015/wp-content/uploads/2015/0… · Mengakomodir usulan program dan kegiatan dari ... Bandung

Belanja listrik perlengkapan

jalan dan posko keselamatan

Kabupaten

Bandung

1 Tahun 12.600.000

Belanja internet dan radio

komunikasi untuk CCTV,

repeater radio komunikasi,

dan wifi Dishub

Kabupaten

Bandung

1 Tahun 157.220.000

Belanja kebutuhan

pertanggungjawaban

anggaran (materai, cek,

penggandaan)

Kabupaten

Bandung

1 Tahun 2.960.000

Bimbingan Teknis SAP

(standar akuntansi publik)

Kabupaten

Bandung

20 Peserta 27.450.000

Pengadaan alat kebersihan Kabupaten

Bandung

1 Tahun 22.812.000

Belanja jasa petugas

kebersihan

Kabupaten

Bandung

1 Tahun 36.000.000

x xx 01 09 Penyediaan jasa perbaikan

peralatan kerja

Belanja perbaikan alat kerja Kabupaten

Bandung

1 Tahun 14.950.000 APBD

Kabupaten

20.000.000

x xx 01 10 Penyediaan alat tulis kantor Belanja alat tulis kantor Kabupaten

Bandung

1 Tahun 48.477.250 APBD

Kabupaten

100.000.000

Belanja cetak non quasi Kabupaten

Bandung

1 Tahun 177.485.300

Belanja bahan baku

pelayanan pengujian

kendaraan bermotor

Kabupaten

Bandung

3 Item 578.750.000

Belanja cetakan quasi Kabupaten

Bandung

3 Item 262.502.500

Belanja cetakan SK izin

trayek

Kabupaten

Bandung

30 Buku 1.890.000

Biaya pengelolaan barang

dan jasa

Kabupaten

Bandung

1 Tahun 44.155.000

Belanja penggandaan Kabupaten

Bandung

1 Tahun 27.000.000

x xx 01 12 Penyedia Komponen

Instalasi Listrik/ Penerangan

Bangunan Kantor

Belanja alat listrik dan

penerangan kantor

Kabupaten

Bandung

1 Tahun 12.607.500 APBD

Kabupaten

20.000.000

x xx 01 13 Pengadaan Peralatan dan

Perlengkapan Kantor

Belanja alat dan

perlengkapan kantor

Kabupaten

Bandung

1 Tahun 127.550.000 APBD

Kabupaten

150.000.000

x xx 01 15 Penyediaan Bahan Bacaan

dan Peraturan perundang -

undangan

Belanja bahan bacaan dan

peraturan perundang-

undangan

Kabupaten

Bandung

1 Tahun 56.786.000 APBD

Kabupaten

100.000.000

x xx 01 16 Penyediaan makanan dan

minuman

Belanja makanan dan

minuman rapat, tamu, TKK

Kabupaten

Bandung

1 Tahun 99.450.000 APBD

Kabupaten

150.000.000

x xx 01 17 Rapat-rapat kordinasi dan

konsultasi ke luar daerah

Belanja perjalanan dinas luar

daerah

Kabupaten

Bandung

1 Tahun 187.000.000 APBD

Kabupaten

500.000.000

x xx 01 19 Penyediaan Tenaga

Pendukung Administrasi

Teknis dan Perkantoran

Belanja jasa pengamanan

dan tenaga administrasi

perkantoran

Kabupaten

Bandung

1 Tahun 618.000.000 APBD

Kabupaten

650.000.000

x xx 01 20 Rapat - rapat Koordinasi dan

Konsultasi Dalam Daerah

Belanja perjalanan dinas

dalam daerah

Kabupaten

Bandung

1 Tahun 91.250.000 APBD

Kabupaten

150.000.000

x xx 02 Program peningkatan

sarana dan prasarana

aparatur

Terpenuhinya kebutuhan

masyarakat akan pelayanan

publik bidang perhubungan

85 % 1.850.210.000 85 2.575.000.000

x xx 02 07 Pengadaan perlengkapan

gedung kantor

Belanja perlengkapan

gedung kantor

Kabupaten

Bandung

1 Tahun 285.010.000 APBD

Kabupaten

500.000.000

Belanja BBM kendaraan

dinas/operasional

Kabupaten

Bandung

1 Tahun 466.800.000

Belanja jasa servis

kendaraan dinas/operasional

Kabupaten

Bandung

1 Tahun 178.400.000

Belanja STNK kendaraan

dinas/operasional

Kabupaten

Bandung

1 Tahun 20.000.000

x xx 02 42 Rehabilitasi sedang/berat

gedung kantor

Rehabilitasi sedang/berat

gedung kantor

Kabupaten

Bandung

1 Tahun 900.000.000 APBD

Kabupaten

1.200.000.000

x xx 03 Program peningkatan

disiplin aparatur

Terpenuhinya kebutuhan

masyarakat akan pelayanan

publik Bidang Perhubungan

80 % 172.800.000 85 200.000.000

x xx 03 02 Pengadaan pakaian dinas

beserta perlengkapannya

Pengadaan pakaian dinas

beserta perlengkapannya

Kabupaten

Bandung

1 Kegiatan 172.800.000 APBD

Kabupaten

200.000.000

x xx 06 Program peningkatan

pengembangan sistem

pelaporan capaian kinerja

dan keuangan

Persentase akuntabilitas

kinerja dan keuangan

87 % 341.115.000 88 360.000.000

x xx 06 01 Penyusunan laporan capaian

kinerja dan ikhtisar realisasi

kinerja SKPD

Penyusunan rencana

perjanjian kinerja,

pendataan realisasi dan

laporan capaian kinerja

Kabupaten

Bandung

4 Kegiatan 333.115.000 APBD

Kabupaten

350.000.000

x xx 06 04 Penyusunan Laporan

Keuangan Akhir Tahun

Penyusunan laporan tahun

2015, laporan kinerja 2015,

bahan LPPD dan LKPJ Bupati

2015

Kabupaten

Bandung

3 Kegiatan 8.000.000 APBD

Kabupaten

10.000.000

x xx 05 Program peningkatan

kapasitas sumber daya

aparatur

Persentase SDM

Perhubungan (PNS) yang

telah mengikuti diklat

kompetensi Bidang

Perhubungan

30 % 523.229.500 Sampai dengan tahun 2014 anggaran

diklat kompetensi Bidang Perhubungan

dialokasikan di APBN. Menindaklanjuti

surat Menteri Perhubungan bulan Januari

2015, bahwa menimbang UU NO.23

Tahun 2014 tentang Pemerintahan

Daerah, anggaran diklat dimaksud harus

dianggarkan dalam APBD

32 750.000.000

x xx 05 01 Pendidikan dan pelatihan

formal

Biaya pendidikan dan

pelatihan kompetensi

Bidang Perhubungan

Kabupaten

Bandung

1 Tahun 523.229.500 APBD

Kabupaten

750.000.000

Jumlah Total 266.177.250.050 147.637.500.000

Operator Dinas Perhubungan

______________________________

Kabupaten Bandung

NIP. 19650323 199603 1 001

Kabupaten Bandung

NIP. 19631020 198503 1 007

650.000.000

Soreang, Mei 2015

Mengetahui/Menyetujui,

Kepala Dinas Perhubungan Sekretaris Dinas Perhubungan

Drs. H. Teddy Kusdiana., M.Si. Drs. Elan Ramlan H., M.Si.

650.000.000 x xx 02 24 Pemeliharaan rutin/berkala

kendaraan dinas/operasional

APBD

Kabupaten

x xx 02 24 Pemeliharaan rutin/berkala

kendaraan dinas/operasional

APBD

Kabupaten

650.000.000 x xx 02 24 Pemeliharaan rutin/berkala

kendaraan dinas/operasional

APBD

Kabupaten

180.000.000 x xx 01 11x xx 01 1111 Penyediaan barang cetakan

dan penggandaan

x Penyediaan barang cetakan

dan penggandaan

x xx 11 180.000.000 Penyediaan barang cetakan

dan penggandaan

APBD

Kabupaten

Penyediaan barang cetakan

dan penggandaan

APBD

Kabupaten

APBD

Kabupaten

APBD

Kabupaten

xx 01 11 Penyediaan barang cetakan

dan penggandaan

APBD

Kabupaten

x xx 0101 APBD

Kabupaten

25.000.000

180.000.000 180.000.000 180.000.000 180.000.000

xx 01 08 Penyediaan jasa kebersihan

kantor

APBD

Kabupaten

x xx 01 11 Penyediaan barang cetakan

dan penggandaan

3.500.000

x xx 01 08 Penyediaan jasa kebersihan

kantor

APBD

Kabupaten

25.000.000 x

x xx 01 07 Penyediaan jasa administrasi

keuangan

APBD

Kabupaten

15.000.000

x xx 01 07 Penyediaan jasa administrasi

keuangan

APBD

Kabupaten

3.500.000

x xx 01 02 Penyediaan jasa komunikasi,

sumber daya air dan listrik

APBD

Kabupaten

x xx 01 02 Penyediaan jasa komunikasi,

sumber daya air dan listrik

APBD

Kabupaten

15.000.000

Page 65: BAB I P E N D A H U L U A N - bappeda.bandungkab.go.idbappeda.bandungkab.go.id/bappeda_2015/wp-content/uploads/2015/0… · Mengakomodir usulan program dan kegiatan dari ... Bandung

SKPD: Dinas Perhubungan Kab. Bandung

Target RENJA s.d Tahun

2014 (n-2)

Realisasi RENJA

Tahun 2014 (n-2)Tingkat Realisasi (%)

Realisasi Capaian

Program dan Kegiatan

s.d. Tahun Berjalan

2015 (n-1)

Tingkat Capaian

Realisasi Target

RENSTRA (%)

1 Urusan Wajib

1 07 Bidang Urusan Perhubungan

1 07 01 Dinas Perhubungan

BELANJA SKPD

Terpenuhinya kebutuhan

masyarakat akan pelayanan

publik bidang perhubungan

100,00% 70,00% 75,00% 75,00% 100,00% 80,00% 80,00% 80,00%

Capaian target PAD Bidang

Perhubungan100,00% 91,16% 93,00% 94,50% 101,61% 95,00% 95,00% 95,00%

1 07 01 02Program peningkatan sarana dan

prasarana aparatur

Terpenuhinya kebutuhan

masyarakat akan pelayanan

publik bidang perhubungan

100,00% 70,00% 75,00% 75,00% 100,00% 80,00% 80,00% 80,00%

1 07 01 03Program peningkatan disiplin

aparatur

Terpenuhinya kebutuhan

masyarakat akan pelayanan

publik bidang perhubungan

100,00% 70,00% 75,00% 75,00% 100,00% 80,00% 80,00% 80,00%

Program Peningkatan Kapasitas

Sumber Daya Aparatur

Persentase SDM penyelenggara

perhubungan berkompetensi74,12% 53,95% 53,95% 53,95% 100,00% 53,95% 53,95% 72,78%

1 07 01 06

Program peningkatan

pengembangan sistem pelaporan

capaian kinerja dan keuangan

Persentase akuntabilitas kinerja

dan keuangan100,00% 98,87% 85,00% 100,89% 118,69% 85,00% 85,00% 85,00%

BELANJA PROGRAM

Tersedianya angkutan umum

yang melayani wilayah yang telah

tersedia jaringan jalan untuk

jaringan jalan kabupaten

50,00% 38,52% 38,52% 38,52% 100,00% 38,52% 38,52% 77,04%

Rasio jumlah pelayanan angkutan

terhadap penumpang1:81 1:53,87 1:15 1:56,07 173,25% 1:15 1:57 57,89%

Tersedianya terminal angkutan

penumpang di wilayah yang telah

dilayani angkutan umum dalam

trayek

66,67% 66,67% 66,67% 66,67% 100,00% 66,67% 66,67% 100,00%

LoS (level of service ) C (4) D (2,73) D (3) D (2,84) 94,67% D (3) D (2,9) 72,50%

Capaian target PAD Bidang

Perhubungan100,00% 91,16% 93,00% 94,50% 101,61% 95,00% 95,00% 95,00%

1 07 01 15

Tabel II-2

Rekapitulasi Evaluasi Hasil Pelaksanaan RENJA dan Pencapaian RENSTRA s.d. Tahun 2015

Kode

Urusan / Bidang Urusan

Pemerintahan Daerah dan

Program / Kegiatan

Indikator Kinerja Program

(outcomes) / kegiatan (output)

Target Kinerja Capaian

Program (RPJMD

Periode ke-3, draft

RENSTRA) Tahun 2020

Realisasi Target Kinerja

Hasil Program dan

Keluaran Kegiatan s.d.

Tahun 2013 (n-3)

Perkiraan Realisasi Capaian Target RENSTRA

s.d. Tahun Berjalan 2015Target dan Realisasi Kinerja Program dan Kegiatan Tahun Lalu (n-2)

Target Program dan

Kegiatan RENJA s.d.

Tahun 2015 (n-1)

Program Pelayanan Administrasi

Perkantoran

Pembangunan Prasarana dan

Fasilitas Perhubungan

0101071

Page 66: BAB I P E N D A H U L U A N - bappeda.bandungkab.go.idbappeda.bandungkab.go.id/bappeda_2015/wp-content/uploads/2015/0… · Mengakomodir usulan program dan kegiatan dari ... Bandung

Target RENJA s.d Tahun

2014 (n-2)

Realisasi RENJA

Tahun 2014 (n-2)Tingkat Realisasi (%)

Realisasi Capaian

Program dan Kegiatan

s.d. Tahun Berjalan

2015 (n-1)

Tingkat Capaian

Realisasi Target

RENSTRA (%)

Kode

Urusan / Bidang Urusan

Pemerintahan Daerah dan

Program / Kegiatan

Indikator Kinerja Program

(outcomes) / kegiatan (output)

Target Kinerja Capaian

Program (RPJMD

Periode ke-3, draft

RENSTRA) Tahun 2020

Realisasi Target Kinerja

Hasil Program dan

Keluaran Kegiatan s.d.

Tahun 2013 (n-3)

Perkiraan Realisasi Capaian Target RENSTRA

s.d. Tahun Berjalan 2015Target dan Realisasi Kinerja Program dan Kegiatan Tahun Lalu (n-2)

Target Program dan

Kegiatan RENJA s.d.

Tahun 2015 (n-1)

Tersedianya terminal angkutan

penumpang di wilayah yang telah

dilayani angkutan umum dalam

trayek

66,67% 66,67% 66,67% 66,67% 100,00% 66,67% 66,67% 100,00%

Tersedianya unit pengujian

kendaraan bermotor per

populasi kendaraan wajib uji

4000 (empat ribu)

100,00% 33,33% 33,33% 33,33% 100,00% 50,00% 66,67% 66,67%

Tersedianya angkutan umum

yang melayani wilayah yang telah

tersedia jaringan jalan untuk

jaringan jalan kabupaten

50,00% 38,52% 38,52% 38,52% 100,00% 38,52% 38,52% 77,04%

Rasio jumlah pelayanan angkutan

terhadap penumpang1:81 1:53,87 1:15 1:56,07 173,25% 1:15 1:57 57,89%

LoS (level of service ) C (4) D (2,73) D (3) D (2,84) 94,67% D (3) D (2,9) 72,50%

Jumlah maksimal penanganan

kasus kecelakaan lalu lintas248 kasus/tahun 429 kasus/tahun 248 kasus/tahun 447 kasus/tahun 80,24% 248 kasus/tahun 447 kasus/tahun 19,76%

Capaian target PAD Bidang

Perhubungan100,00% 91,16% 93,00% 94,50% 101,61% 95,00% 95,00% 95,00%

Terpenuhinya standar

keselamatan bagi kapal sungai

dan danau yang beroperasi di

Kabupaten Bandung

20,00% N/A N/A N/A N/A 10,00% 10,00% 50,00%

1 07 01 18Pembangunan Sarana dan

Prasarana Perhubungan

Tersedianya halte di lokasi yang

telah dilayani angkutan umum

dalam trayek

5,13% 1,10% 1,47% 1,47% 100,00% 1,50% 1,50% 29,29%

1 07 01 19

Tersedianya halte di lokasi yang

telah dilayani angkutan umum

dalam trayek

5,13% 1,10% 1,47% 1,47% 100,00% 1,50% 1,50% 29,29%

Tersedianya fasilitas

perlengkapan jalan (rata-rata

rambu, marka, dan guardrill)

pada jalan Kabupaten

15,40% 4,24% 5,99% 5,99% 100,00% 7,44% 7,44% 48,31%

Pemenuhan kebutuhan traffic

light 4517,78% 4,44% 4,44% 4,44% 100,00% 6,67% 6,67% 37,50%

Pemenuhan kebutuhan cermin

tikungan 100100,00% 0,00% 8,00% 8,00% 100,00% 18,00% 18,00% 18,00%

LoS, level of service (nilai

kuantitatif)C (4) D (2,73) D (3) D (2,84) 94,67% D (3) D (2,9) 72,50%

1 07 01 16

1 07 01 17

Rehabilitasi dan Pemeliharaaan

Prasarana dan Fasilitas LLAJ

Peningkatan Pelayanan Angkutan

Pengendalian dan Pengamanan

Lalu Lintas

Page 67: BAB I P E N D A H U L U A N - bappeda.bandungkab.go.idbappeda.bandungkab.go.id/bappeda_2015/wp-content/uploads/2015/0… · Mengakomodir usulan program dan kegiatan dari ... Bandung

Target RENJA s.d Tahun

2014 (n-2)

Realisasi RENJA

Tahun 2014 (n-2)Tingkat Realisasi (%)

Realisasi Capaian

Program dan Kegiatan

s.d. Tahun Berjalan

2015 (n-1)

Tingkat Capaian

Realisasi Target

RENSTRA (%)

Kode

Urusan / Bidang Urusan

Pemerintahan Daerah dan

Program / Kegiatan

Indikator Kinerja Program

(outcomes) / kegiatan (output)

Target Kinerja Capaian

Program (RPJMD

Periode ke-3, draft

RENSTRA) Tahun 2020

Realisasi Target Kinerja

Hasil Program dan

Keluaran Kegiatan s.d.

Tahun 2013 (n-3)

Perkiraan Realisasi Capaian Target RENSTRA

s.d. Tahun Berjalan 2015Target dan Realisasi Kinerja Program dan Kegiatan Tahun Lalu (n-2)

Target Program dan

Kegiatan RENJA s.d.

Tahun 2015 (n-1)

Tersedianya unit pengujian

kendaraan bermotor per

populasi kendaraan wajib uji

4000 (empat ribu)

100,00% 33,33% 33,33% 33,33% 100,00% 50,00% 66,67% 66,67%

Terpenuhinya standar

keselamatan bagi angkutan

umum yang melayani trayek di

dalam Kabupaten/Kota

(persentase kendaraan wajib uji

yang melaksanakan pengujian

kendaraan bermotor)

100,00% 88,22% 100,00% 86,56% 86,56% 100,00% 100,00% 100,00%

Capaian target PAD Bidang

Perhubungan100,00% 91,16% 93,00% 94,50% 101,61% 95,00% 95,00% 95,00%

1 25Urusan Komunikasi dan

Informatika

Terpenuhinya tahapan

pengendalian layanan pos20,00% N/A N/A N/A N/A N/A N/A N/A

Terpenuhinya tahapan

pengendalian komunikasi dan

informasi

100,00% 70,00% 75,00% 75,00% 100,00% 75,00% 75,00% 75,00%

Pengembangan Komunikasi,

Informasi dan Media Massa1 25 01 15

1 07 01 20

Peningkatan Kelaikan

Pengoperasian Kendaraan

Bermotor

Page 68: BAB I P E N D A H U L U A N - bappeda.bandungkab.go.idbappeda.bandungkab.go.id/bappeda_2015/wp-content/uploads/2015/0… · Mengakomodir usulan program dan kegiatan dari ... Bandung

REALISASI CAPAIAN

Tahun n-2 Tahun n-1 Tahun n Tahun n-2 Tahun n-1 Tahun n

2014 2015 2016 2014 2015 2016

1 2 3 4 5 6 7 9 11 12 13

1.JARINGAN PELAYANAN

ANGKUTAN JALAN

bRasio jumlah angkutan darat

terhadap jumlah penumpang1:15 1:15 1:64 1:56,7 1:57 1:60

Dalam PP 6/2008, tidak ditargetkan capaian IKK, hanya diuraikan

jenis dan indikator pengukurnya.

IKK Perhubungan Darat: nisbah jumlah angkutan darat terhadap

jumlah penumpang.

2.JARINGAN PRASARANA

ANGKUTAN JALAN

a.

Tersedianya halte pada setiap

Kabupaten / Kota yang telah

dilayani angkutan umum dalam

trayek

100 % pada tahun 2014 1,47% 2,57% 3,59% 1,47% 1,50% 1,83%

Boleh jadi terdapat perbedaan asumsi penghitungan halte yang

seharusnya tersedia (halte per trayek atau per walking distance ),

sehingga masih jauh dari target SPM.

Mengingat kendala pelaksanaan kegiatan di tahun 2014, pagu

yang teralokasikan untuk perhubungan diprioritaskan untuk

kegiatan lainnya (perlengkapan jalan dan perencanaan angkutan

umum masal). Sehingga diprediksikan target RENSTRA tidak dapat

terealisasi.

TABEL II-3

ANGKUTAN JALAN

PROYEKSI

CATATAN ANALISIS

PENCAPAIAN KINERJA PELAYANAN DINAS PERHUBUNGAN KABUPATEN BANDUNG

a.

Tersedianya angkutan umum yang

melayani wilayah yang telah

tersedianya jaringan jalan untuk

jaringan jalan Kabupaten / Kota

38,52%

NO INDIKATOR SPM/Standar Nasional IKK

TARGET RENSTRA SKPD

b.

Tersedianya terminal angkutan

penumpang pada setiap

Kabupaten/Kota yang telah dilayani

angkutan umum dalam trayek

38,52%

66,67%40 % pada tahun 2014

75 % pada tahun 2014

66,67% 66,67% 66,67%

Kondisi pengusahaan angkutan penumpang umum disinyalir

sedang terpuruk, sehingga secara kuantitatif s.d. Tahun 2016

jumlah penerbitan izin penyelenggaraan angkutan umum

diprediksi tidak bertambah

38,89%38,52%38,52%38,52%

66,67%Proyeksi SPM hanya berdasarkan jumlah terminal, bukan tingkat

kelayakan operasional terminal.66,67%

Page 69: BAB I P E N D A H U L U A N - bappeda.bandungkab.go.idbappeda.bandungkab.go.id/bappeda_2015/wp-content/uploads/2015/0… · Mengakomodir usulan program dan kegiatan dari ... Bandung

REALISASI CAPAIAN

Tahun n-2 Tahun n-1 Tahun n Tahun n-2 Tahun n-1 Tahun n

2014 2015 2016 2014 2015 2016

1 2 3 4 5 6 7 9 11 12 13

ANGKUTAN JALAN

PROYEKSI

CATATAN ANALISISNO INDIKATOR SPM/Standar Nasional IKK

TARGET RENSTRA SKPD

3.FASILITAS PERLENGKAPAN

JALAN

6,60% 8,46% 9,59% 6,60% 8,01% 9,21% rambu (s.d. tahun)

1,66% 2,01% 2,27% 1,66% 1,85% 2,19% marka (s.d. tahun)

9,70% 12,64% 14,29% 9,70% 12,47% 14,29% guardrail (s.d. tahun)

5,99% 7,70% 8,72% 5,99% 7,44% 8,56% rata-rata (s.d. tahun)

4.PELAYANAN PENGUJIAN

KENDARAAN BERMOTOR

5.SUMBER DAYA MANUSIA

(SDM)

a.

Tersedianya Sumber Daya Manusia

di bidang terminal pada

Kabupaten/Kota yang telah memiliki

terminal

50 % pada tahun 2014 66,67% 66,67% 66,67% 4,65% 4,65% 4,65% Seksi Terminal: 16 per 344 (termasuk kabid)

b.

Tersedianya Sumber Daya Manusia

(SDM) di bidang pengujian

kendaraan bermotor pada

Kabupaten / Kota yang telah

melakukan pengujian berkala

kendaraan bermotor

a.

Tersedianya fasilitas perlengkapan

jalan (rambu, marka dan guardrill)

dan penerangan jalan umum (PJU)

pada jalan Kabupaten / Kota

a.

Tersedianya unit pengujian

kendaraan bermotor bagi

Kabupaten/Kota yang memiliki

populasi kendaraan wajib uji

minimal 4000 (empat ribu)

kendaraan wajib uji

33,33%

15,79%

60 % pada tahun 2014

60 % pada tahun 2014

100 % pada tahun 2014

66,67%

76,92%53,85%53,85%21,05%15,79%

Target Tahun 2015 sesuai dengan output bantuan gubernur di

Tahun 2015 75,00%66,67%33,33%75,00%

Page 70: BAB I P E N D A H U L U A N - bappeda.bandungkab.go.idbappeda.bandungkab.go.id/bappeda_2015/wp-content/uploads/2015/0… · Mengakomodir usulan program dan kegiatan dari ... Bandung

REALISASI CAPAIAN

Tahun n-2 Tahun n-1 Tahun n Tahun n-2 Tahun n-1 Tahun n

2014 2015 2016 2014 2015 2016

1 2 3 4 5 6 7 9 11 12 13

ANGKUTAN JALAN

PROYEKSI

CATATAN ANALISISNO INDIKATOR SPM/Standar Nasional IKK

TARGET RENSTRA SKPD

d.

Tersedianya Sumber Daya Manusia

(SDM) yang memiliki kompetensi

sebagai pengawas kelaikan

kendaraan pada setiap perusahaan

angkutan umum

100 % pada tahun 2014 100,00% 100,00% 100,00% 100,00% 100,00% 100,00%

6. KESELAMATAN

1.

JARINGAN PELAYANAN

ANGKUTAN SUNGAI DAN

DANAU

fokus sampai dengan akhir tahun RENSTRA 2015 baru terhadap

angkutan danau untuk pariwisata, bukan angkutan dalam trayek

2.

JARINGAN PRASARANA

ANGKUTAN SUNGAI DAN

DANAU

fokus sampai dengan akhir tahun RENSTRA 2015 baru terhadap

angkutan danau untuk pariwisata, bukan angkutan dalam trayek

ANGKUTAN SUNGAI & DANAU

c.

Tersedianya Sumber Daya Manusia

(SDM) di bidang MRLL, Evaluasi

Andalalin, Pengelolaan Parkir pada

Kabupaten/Kota

a.

Terpenuhinya standar keselamatan

bagi angkutan umum yang melayani

trayek di dalam Kabupaten / Kota

40 % pada tahun 2014

100 % pada tahun 2014

33,33%

100,00%

Seksi Manajemen: 3 per 8 (termasuk kabid), Seksi Rekayasa: (0/3),

Seksi Parkir: 9/(22+465)

Mengingat Surat dari Menteri Perhubungan bahwa mulai Tahun

2015 biaya diklat teknis bagi pegawai daerah harus disediakan

oleh daerah (tahun sebelumnya sd 2014, disediakan oleh pusat

untuk dimanfaatkan oleh pegwai daerah), proyeksi capaian SPM

SDM 2015 sama dengan 2014 (belum ada kejelasan ketersediaan

anggaran diklat). Untuk Tahun 2016, diharapkan rencana MoU

penyerapan CPNS bidang perhubungan dengan STTD dapat

terealisasi.

13,12%13,12%13,12%

100,00%

66,67%33,33%

86,56%100,00% 100,00%95,00%

Page 71: BAB I P E N D A H U L U A N - bappeda.bandungkab.go.idbappeda.bandungkab.go.id/bappeda_2015/wp-content/uploads/2015/0… · Mengakomodir usulan program dan kegiatan dari ... Bandung

REALISASI CAPAIAN

Tahun n-2 Tahun n-1 Tahun n Tahun n-2 Tahun n-1 Tahun n

2014 2015 2016 2014 2015 2016

1 2 3 4 5 6 7 9 11 12 13

ANGKUTAN JALAN

PROYEKSI

CATATAN ANALISISNO INDIKATOR SPM/Standar Nasional IKK

TARGET RENSTRA SKPD

3. KESELAMATAN

a.

Terpenuhinya standar keselamatan

bagi kapal sungai dan danau yang

beroperasi pada lintas antar

pelabuhan dalam satu

Kabupaten/Kota

100 % pada tahun 2014 0,00% 10,00% 10,00% 0,00% 5,00% 10,00%

4.SUMBER DAYA MANUSIA

(SDM)

a.

Tersedianya Sumber Daya Manusia

(SDM) yang mempunyai kompetensi

sebagai awak kapal angkutan

sungai dan danau untuk daerah

yang telah melayani angkutan

sungai dan danau

50 % pada tahun 2014 0,00% 0,00% 10,00% 0,00% 0,00% 10,00% Pembinaan awak kapal ASDP di Tahun 2015

Page 72: BAB I P E N D A H U L U A N - bappeda.bandungkab.go.idbappeda.bandungkab.go.id/bappeda_2015/wp-content/uploads/2015/0… · Mengakomodir usulan program dan kegiatan dari ... Bandung

Nama SKPD : Dinas Perhubungan

LokasiTarget Capaian

Kinerja

Sumber

Dana RANHIR RENJA 2016

VERIFIKASI RANWAL RENJA 2016

OLEH RKPD 2016 (ONLINE)RANWAL RENJA 2016

Target Capaian

Kinerja

Kebutuhan Dana/ Pagu

Indikatif(2) (3) (4) (5) (7) (9) (10)

1 Urusan Wajib

1 07 Perhubungan

1 07 15 Program Pembangunan

Prasarana dan Fasilitas

Perhubungan

Tingkat Pelayanan Jalan

(LoS dan kecepatan)

D (3,5)

V = 25 Km/Jam

470.000.000 Tingkat pelayanan jalan (LoS – level of

service; angka kuantitatif A=6, B=5,

C=4, D=3, E=2, F=1)

LoS D (angka kuantitatif 3,5 mendekati

C)

Karakteristik arus mendekati tidak

stabil; kecepatan perjalanan 30 km/jam

> V >= 25 km/jam; 0,8 < VcR =< 0,9 ; 0,3

< DS =< 0,7

Verifikasi Rp 480 juta.

Senilai Rp 10 juta dialihkan ke

Program 19 (hasil forum SKPD)

570.000.000 V = 26 km/jam

LoS D (angka

kuantitatif 3,6)

652.000.000

Rencana penataan parkir di

Kota Soreang

Soreang 1 Dokumen

panduan

100.000.000 sesuai dengan RANWAL dan verifikasi

RKPD online

Pembuatan marka satuan

ruang parkir (SRP)

Soreang 393 SRP 150.000.000 pagu di bawah ajuan RANWAL, output

disesuaikan dengan pagu verifikasi RKPD

online

Rp 150 juta, 656 SRP Rp 250 juta, 656 SRP

Rambu parkir Soreang 23 Buah 25.000.000 sesuai dengan RANWAL dan verifikasi

RKPD onlineterdapat penempatan output yang

salah, pemasangan rambu di Ds

Cikalong Kec Cimaung Rp 10 juta,

dialihkan ke Kegiatan 19.11 (hasil

forum SKPD)

tidak ada

Forum LLAJ Kabupaten

Bandung

4 pertemuan 75.000.000 sesuai dengan RANWAL dan verifikasi

RKPD online

Wahana Tata Nugraha

(lomba tertib lalu lintas dan

angkutan jalan), Rakornis

tingkat Provinsi dan

Nasional

Soreang 3 Kegiatan 120.000.000 sesuai dengan RANWAL dan verifikasi

RKPD online

Tingkat keselamatan

sarana angkutan jalan

(persentase kendaraan

wajib uji yang

melaksanakan pengujian

kendaraan bermotor)

100% 130.000.000 90% 90% 100%

Tersedianya terminal

angkutan penumpang di

wilayah yang telah

dilayani angkutan umum

dalam trayek

66,67% 1.857.000.000 SPM.

Harus diformulasikan ulang terkait cara

penghitungannya, mengingat UU 32

Tahun 2014 tentang Pemerintahan

Daerah, bahwa yang menjadi

kewenangan Pemkab adalah Terminal

Type C, sementara yang dipakai dalam

perhitungan ini kesemuanya adalah

Type B (kewenangan Pemprov)

belum tercatat belum tercatat 66,67%

1 07 16 01 Rehabilitasi/pemeliharaan

sarana alat pengujian

kendaraan bermotor

Pemeliharaan alat

pengujian kendaraan

bermotor

Kantor

DISHUB

1 Set 130.000.000 130.000.000 APBD

Kabupaten

Pagu sesuai dengan RANWAL dan

verifikasi RKPD online, output

disesuaikan (bukan kalibrasi, tetapi

pemeliharaan).

Pagu maju 2017 Rp. 150 juta diubah

menjadi Rp. 450 juta, dikarenakan

mendapat 2 set tambahan alat 'mobile'

di 2015 (bantuan gubernur), di mana saat

penyusunan RANWAL alokasi ini belum

ditetapkan

450.000.000

1 07 16 04 Rehabilitasi/pemeliharaan

terminal/pelabuhan

Rehabilitasi terminal Terminal

Pangalengan

Terminal

Majalaya

Terminal

Soreang

3 Terminal 1.857.000.000 1.857.000.000 APBD

Kabupaten

Terminal Ciparay diganti menjadi

Terminal Soreang.

Dibutuhkan tambahan sekitar Rp. 500

juta untuk pembangunan Terminal

Cileunyi di lokasi Pasar Sehat (lokasi

sementara, pasca rencana pengalihan

fungsi lahan milik desa yang disewakan

dengan sistem bagi hasil retribusi

terminal, menjadi Mall di Tahun 2015)

Lokasi: Terminal Pangalengan,

Terminal Majala, dan Terminal

Ciparay

Pembebasan lahan

Terminal Soreang di

Kegiatan 18.01 tidak

terverifikasi, sehingga

rehabilitasi di Tahun

2016 diprioritaskan.

2.000.000.000

1 07 Perhubungan

Rasio jumlah penumpang

angkutan umum terhadap

jumlah perjalanan

3,05% Sesuai dengan RANWAL.

Jumlah penumpang angkutan umum

keseluruhan dibagi jumlah perjalanan

in-in, in-ex, ex-in (tanpa ex-ex).

3,10%

Rasio jumlah angkutan

terhadap penumpang

1/60 IKK 1/65

Rasio daya angkut yang

tersedia terhadap jumlah

perjalanan

2,70% Sesuai dengan RANWAL.

Daya angkut angkutan lokal, jumlah

perjalanan lokal (in-in), sesuai

kewenangan.

Verifikasi dengan Sekretaris

BAPPEDA dalam penyusunan

dokumen RKPD menetapkan

angka 3,5% (termasuk AKDP).

Dikarenakan pembinaan AKDP

merupakan kewenangan Provinsi,

maka RANHIR RENJA

mengakomodir angkutan lokal

saja

2,80%

Tersedianya angkutan

umum yang melayani

wilayah yang telah

tersedia jaringan jalan

untuk jaringan jalan

kabupaten

38,89% SPM 39,05%

Pembinaan tertib lalu lintas

dan angkutan jalan melalui

penyuluhan dalam kelas

Kabupaten

Bandung

200 Peserta 75.000.000 125.000.000

Pembinaan tertib lalu lintas

dan angkutan jalan melalui

pameran

Kabupaten

Bandung

1 Kegiatan 19.000.000

Pembinaan tertib lalu lintas

dan angkutan jalan melalui

media (miniatur ZOSS)

Kabupaten

Bandung

1 Unit 20.000.000

TABEL III-3

RUMUSAN RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN SKPD TAHUN 2016

DAN PERKIRAAN MAJU TAHUN 2017

KABUPATEN BANDUNG

Kode

Urusan/Bidang Urusan

Pemerintahan Daerah dan

Program/Kegiatan

Indikator Kinerja

Program/Kegiatan

Rencana Tahun 2016 (Tahun Rencana) Catatan Penting Prakiraan Maju Rencana Tahun 2017

Kebutuhan Dana/Pagu Indikatif

(1) (6) (8)

1 07 15 01 Perencanaan

pembangunan prasarana

dan fasilitas perhubungan

275.000.000

1 07 15 03 Koordinasi dalam

pembangunan prasarana

dan fasilitas perhubungan

195.000.000

16 Program Rehabilitasi dan

Pemeliharaan Prasarana

dan Fasilitas LLAJ

1.987.000.000

APBD

Kabupaten

APBD

Kabupaten

2.450.000.000

1 07 17 Program peningkatan

pelayanan angkutan

1.714.000.000 2.345.000.000

1 07

145.000.000 1 07 APBD

Kabupaten

sesuai dengan verifikasi RKPD online17 02 Peningkatan disiplin

masyarakat menggunakan

angkutan

114.000.000

Page 73: BAB I P E N D A H U L U A N - bappeda.bandungkab.go.idbappeda.bandungkab.go.id/bappeda_2015/wp-content/uploads/2015/0… · Mengakomodir usulan program dan kegiatan dari ... Bandung

1 07 17 05 Pengendalian disiplin

pengoperasian angkutan

umum dijalan raya

Pengendalian arus lalu

lintas rutin, angkutan

lebaran, angkutan natal

2016 dan tahun baru 2017,

pemeriksaan kendaraan

bermotor di jalan

Kabupaten

Bandung

1 Tahun 1.000.000.000 1.000.000.000 APBD

Kabupaten

Dibutuhkan tambahan sekitar Rp. 600

juta sebagaimana usulan RANWAL,

dikarenakan DPA Tahun 2015 pun sudah

mencapai Rp. 1.541.413.500,-)

1.600.000.000 1.600.000.000

1 07 17 12 Pengembangan sarana dan

prasarana pelayanan jasa

angkutan

Pengembangan angkutan

umum masal berbasis jalan

(bus) dalam jaringan trayek

lokal

Kabupaten

Bandung

1 Dokumen 350.000.000 350.000.000 APBD

Kabupaten

sesuai dengan RANWAL dan verifikasi

RKPD online

350.000.000

1 07 17 15 Pemilihan dan pemberian

penghargaan sopir/juru

mudi/awak kendaraan

angkutan umum teladan

Pembinaan, pemilihan, dan

pemberian penghargaan

awak kendaraan umum

teladan (AKUT)

Kabupaten

Bandung

1 kegiatan 75.000.000 75.000.000 APBD

Kabupaten

150.000.000 75.000.000

1 07 17 18 Pembinaan ASDP Penetapan standar

keselamatan dan

pengembangan SDM ASDP

Kabupaten

Bandung

2 Kegiatan 100.000.000 100.000.000 APBD

Kabupaten

200.000.000 100.000.000

1 07 17 19 Pembinaan angkutan

penumpang umum tidak

dalam trayek

Pendataan angkutan

karyawan

Kabupaten

Bandung

200 Perusahaan 75.000.000 75.000.000 APBD

Kabupaten

75.000.000

Rasio daya angkut yang

tersedia terhadap jumlah

perjalanan

2,70% 2,80%

Tersedianya terminal

angkutan penumpang di

wilayah yang telah

dilayani angkutan umum

dalam trayek

66,67% SPM.

Harus diformulasikan ulang terkait cara

penghitungannya, mengingat UU 32

Tahun 2014 tentang Pemerintahan

Daerah, bahwa yang menjadi

kewenangan Pemkab adalah Terminal

Type C, sementara yang dipakai dalam

perhitungan ini kesemuanya adalah

Type B (kewenangan Pemprov)

belum tercatat belum tercatat 66,67%

Sewa lahan terminal milik

desa/swasta

Kecamatan

Cileunyi,

Pangalengan,

Ciparay, Ibun,

Ciwidey,

Margahayu

6 Lokasi 400.000.000 sesuai dengan RANWAL dan verifikasi

RKPD online

Penyusunan rencana induk

terminal

Kabupaten

Bandung

1 Dokumen 150.000.000 sesuai dengan verifikasi RKPD online 300.000.000

Tingkat Pelayanan Jalan

(LoS dan kecepatan)

D (3,5)

V = 25 Km/Jam

LoS merupakan kinerja bersama

penyelenggara perhubungan (bukan

hanya kinerja Dinas Perhubungan)

yang terdiri dari Dinas Perhubungan

(penanggung jawab pembinaan sarana

dan perlengkapan jalan), Dinas Bina

Marga (penanggung jawab prasarana

jalan), Dinas Pertasih (penanggung

jawab pengendalian ruang), BAPPEDA

(penanggung jawab pengendalian

ruang, litbang dan teknologi),

Kepolisian (penanggung jawab

pengawasan pengemudi dan

penegakan hukum), Satpol PP

(penanggung jawab penertiban

daerah), Diskoperindag (penanggung

jawab pengembangan industri

transportasi)

Verifikasi Rp. 3.045.000.000,-

mendapat penambahan Rp. 10

juta, pengalihan dari Program 15

menindaklanjuti hasil Forum SKPD

V = 26 km/jam

LoS D (angka

kuantitatif 3,6)

93.070.000.000

Tersedianya fasilitas

perlengkapan jalan (rata-

rata rambu, marka, dan

guardrail)

8,72% Pagu verifikasi hanya memenuhi target

kinerja 8,56%

belum tercatat belum tercatat 9,73%

Tersedianya halte di lokasi

yang telah dilayani

angkutan umum dalam

trayek

1,83% belum tercatat belum tercatat 2,57%

Pengadaan dan

pemasangan variable

message sign (VMS),

Rambu lalu lintas dengan

tampilan informasi,

perintah, larangan,

dan/atau petunjuk yang

dapat diubah sesuai

kebutuhan melalui

controller

Soreang 1 Unit 127.000.000 Penyesuaian pagu hasil verifikasi 100.000.000 250.000.000

Pengadaan dan

pemasangan traffic light di

Simpang Terusan Al-fathu -

Jalan Soreang Banjaran

Soreang 1 Unit 200.000.000 Menindaklanjuti Forum SKPD 2014 yang

tidak terakomodir di 2015.

DPA 2015 pun sudah Rp 200 juta untuk

barang di luar biaya umum.

150.000.000 300.000.000

Update data capaian

kinerja manajemen dan

rekayasa LLAJ (LoS, jumlah

perjalanan, jumlah

penumpang angkutan

umum)

Kabupaten

Bandung

1 paket kegiatan 30.000.000 Verifikasi RKPD online Rp. 60 juta untuk

pengadaan dan pemasangan pelican

crossing (fasilitas penyebrangan untuk

pejalan kaki dengan alat pengendali

isyarat lalu lintas) di SD Cincin dan SD

Bojongsoang, tidak memadai sehingga

dialihkan untuk kebutuhan update data

60.000.000

Penataan ulang kawasan

tertib lalu lintas melalui

penetapan dengan

keputusan bupati

Soreang 1 Kegiatan 3.000.000 Efisiensi anggaran hasil verifikasi untuk

menambah kekurangan di output

kegiatan lainnya

50.000.000 50.000.000

Akses publik terhadap

kamera pantau lalu lintas di

6 titik dalam wilayah

Kabupaten Bandung

Nagreg,

Margahayu,

Banjaran,

Cileunyi,

Bojongsoang,

Dayeuhkolot

1 Kegiatan 150.000.000 Sesuai dengan verifikasi RKPD online.

Tahap I (tidak tuntas sekaligus,

dikarenakan pagu dibawah kebutuhan

sebagaimana RANWAL)

150.000.000 450.000.000

Fasilitasi hasil Forum SKPD

dan Musrenbang (bottom

up planning, pagu

kewilayahan)

Kabupaten

Bandung

(Tabel II-3)

43 paket

pekerjaan

pengadaan dan

pemasangan

perlengkapan

jalan

1.951.600.000 1.941.600.000

Pengadaan dan

pemasangan rambu halte

Kabupaten

Bandung

9 buah 9.000.000

Pengadaan dan

pemasangan rambu dan

RPPJ di Komplek PEMKAB

Bandung

Soreang 23 buah 39.400.000

Penetapan kelas jalan di

Kabupaten Bandung,

pengadaan dan

pemasangan rambu kelas

jalan di jalur lintas

angkutan batubara, serta

pengawasan tonase

(JBB/JBI) angkutan

batubara/barang

Kabupaten

Bandung

3 Kegiatan 345.000.000 Pagu verifikasi pengadaan lahan tidak

memadai, output dihapuskan juga

mengingat pengelolaan terminal barang

kewenangan Pemerintah Pusat.

Intensifikasi output pengawasan

angkutan barang, memanfaatkan pagu

pengadaan lahan.

Verifikasi sesuai RANWAL.

Namun verifikasi pengadaan lahan

Rp. 45 juta tidak memadai

Usulan RANWAL Rp.

300 juta.

Usulan untuk output

lain: pengadaan lahan

10 ha untuk terminal

barang (batubara) Rp.

2M

Pendataan OD angkutan

barang dan penetapan

jaringan lintas angkutan

barang

Kabupaten

Bandung

2 Kegiatan 200.000.000

Tersedianya unit

pengujian kendaraan

bermotor per 4000

populasi kendaraan wajib

uji

75,00% Penyesuaian capaian di Tahun 2015

melalui perubahan APBD Parsial 66,67%

(bantuan gubernur untuk pengadaan 2

unit uji keliling)

50% 50% 83,33% 6.260.000.000

1 07 18 Program Pembangunan

Sarana dan Prasarana

Perhubungan

550.000.000 550.000.000

18 01 Pembangunan gedung

terminal

550.000.000 APBD

Kabupaten

550.000.000

1 07 19 Program pengendalian

dan pengamanan lalu

lintas

3.055.000.000

1 07

1 07 19 04 manajemen dan rekayasa

lalu lintas dan angkutan

jalan di kawasan

510.000.000 APBD

Kabupaten

960.000.000

1 07 19 11 Pengadaan Dan

Pemasangan Perlengkapan

Jalan

2.000.000.000 APBD

Kabupaten

Sesuai dengan verifikasi, penyesuaian

lokus PEMKAB sebagaimana kebutuhan

dalam RANWAL, penegasan output

rambu halte untuk capaian SPM (karena

program 18 untuk membangun shelter

NIHIL).

Pengalihan Rp. 10 juta dari program 15

(penyesuaian verifikasi dengan hasil

Forum SKPD dan Musrenbang).

Dalam rangka memenuhi target kinerja

program (8,72% perlengkapan jalan)

dibutuhkan tambahan anggaran sebesar

Rp. 61 juta untuk pengadaan dan

pemasangan 60 buah rambu, dan 694,76

m2 atau 5789,67 m' marka jalan

1.580.000.000 1.760.000.000

48.400.000

1 07 19 12 Pengendalian Angkutan

Barang

545.000.000 APBD

Kabupaten

90.350.000.000

1 07 20 Program peningkatan

kelaikan pengoperasian

kendaraan bermotor

2.074.000.000

Page 74: BAB I P E N D A H U L U A N - bappeda.bandungkab.go.idbappeda.bandungkab.go.id/bappeda_2015/wp-content/uploads/2015/0… · Mengakomodir usulan program dan kegiatan dari ... Bandung

Tingkat keselamatan

sarana angkutan jalan

(persentase kendaraan

wajib uji yang

melaksanakan pengujian

kendaraan bermotor)

100,00% belum tercatat belum tercatat 100,00%

Pengadaan alat uji

kendaraan bermotor

Kabupaten

Bandung

1 alat brake

tester kombinasi

(timbangan,

sideslip tester,

brake tester), 1

alat uji emisi gas

buang solar, 1

alat uji emisi gas

buang bensin

1.500.000.000 Pagu sesuai verifikasi, output disesuaikan

pagu (diturunkan volume, dinyatakan 0,5

set).

Pagu 2017 mengikuti RANWAL

1.500.000.000 Rp. 3,5 M untuk 1 set

alat (11 jenis)

Instalasi SIM PKB (sistem

informasi manajemen

pengujian kendaraan

bermotor)

Kabupaten

Bandung

1 Kegiatan 200.000.000 Pagu sesuai verifikasi 200.000.000 309.000.000

Gebyar uji emisi gas buang

kendaraan bermotor di

Komplek PEMKAB Bandung

Kabupaten

Bandung

1 Kegiatan 10.000.000

Pelayanan rutin pengujian

kendaraan bermotor

Kabupaten

Bandung

1 Tahun 230.000.000

Sosialisasi uji emisi gas

buang kendaraan bermotor

ke kawasan industri/pabrik-

pabrik

Kabupaten

Bandung

1 Tahun 14.000.000

Pembinaan bengkel

tertunjuk (bengkel yang

melayani perbaikan

kendaraan bermotor dalam

rangka kelulusan uji

berkala)

Kabupaten

Bandung

1 Kegiatan 100.000.000

Pembinaan mekanik

bengkel

Kabupaten

Bandung

1 Kegiatan 20.000.000

1 25 Komunikasi dan

Informatika1 25 15 Program Pengembangan

Komunikasi, Informasi

dan Media Massa

Tahapan pengendalian

komunikasi dan informasi

80% 150.000.000 150.000.000 85% 175.000.000

x Belanja Rutin

x xx Belanja Rutin Pagu sesuai dengan verifikasi, namun

dilakukan penyesuaian output

x xx 01 Program Pelayanan

Administrasi Perkantoran

Capaian target PAD

Bidang Perhubungan

97% 2.592.073.740 Pagu sesuai dengan verifikasi, namun

dilakukan penyesuaian output

1.776.895.550 2.606.895.550 98% 3.565.500.000

Belanja listrik perlengkapan

jalan, kantor dan posko

keselamatan

Kabupaten

Bandung

1 Tahun 275.780.240 Penyesuaian output yang belum

terakomodir di RANWAL dan verifikasi

(kebutuhan listrik kantor)

12.600.000 12.600.000

Belanja internet dan radio

komunikasi untuk CCTV,

repeater radio komunikasi,

dan wifi Dishub

Kabupaten

Bandung

1 Tahun 133.200.000 157.220.000 157.220.000

Belanja kebutuhan

pertanggungjawaban

anggaran (materai, cek,

penggandaan)

Kantor

DISHUB

1 Tahun 2.960.000

Bimbingan Teknis SAP

(standar akuntansi publik)

Kantor

DISHUB

20 Peserta 27.450.000

Pengadaan alat kebersihan Kantor

DISHUB

1 Tahun 22.812.000

Belanja jasa petugas

kebersihan

Kantor

DISHUB

1 Tahun 30.600.000

Belanja jasa petugas

kebersihan (outsourcing)

Kantor

DISHUB

1 Tahun 60.000.000

x xx 01 09 Penyediaan jasa perbaikan

peralatan kerja

Belanja perbaikan alat

kerja

Kantor

DISHUB

1 Tahun 37.350.000 37.350.000 APBD

Kabupaten

14.590.000 14.590.000

x xx 01 10 Penyediaan alat tulis

kantor

Belanja alat tulis kantor Kantor

DISHUB

1 Tahun 48.477.250 48.477.250 APBD

Kabupaten

sesuai verifikasi dan RANWAL

Belanja cetak non quasi Kantor

DISHUB

1 Tahun 177.485.300 sesuai kebutuhan/RANWAL 107.485.300 177.485.300

Belanja bahan baku

pelayanan pengujian

kendaraan bermotor

Kantor

DISHUB

3 Item 840.000.000 sedikit peningkatan pagu dari verifikasi,

menyesuaikan kebutuhan

278.750.000 578.750.000

Belanja cetakan quasi Kantor

DISHUB

3 Item 290.573.000 sesuai kebutuhan 202.502.500 262.502.500

Belanja cetakan SK izin

trayek

Kantor

DISHUB

30 Buku 4.000.000 sesuai kebutuhan 1.890.000 1.890.000

Biaya pengelolaan barang

dan jasa

Kantor

DISHUB

1 Tahun 0 Anggaran dialihkan sementara untuk

output lainnya, namun masih dibutuhkan

anggaran sebesar Rp. 44.155.000,- untuk

output dimaksud

44.155.000 44.155.000

Belanja penggandaan Kantor

DISHUB

1 Tahun 27.000.000 sesuai verifikasi dan RANWAL

x xx 01 12 Penyedia Komponen

Instalasi Listrik/

Penerangan Bangunan

Kantor

Belanja alat listrik dan

penerangan kantor

Kantor

DISHUB

10 bulan 15.374.500 15.374.500 APBD

Kabupaten

Masih terdapat kekurangan anggaran Rp.

4.625.500,- untuk memenuhi kebutuhan

1 tahun

12.607.500 12.607.500

x xx 01 13 Pengadaan Peralatan dan

Perlengkapan Kantor

Belanja alat dan

perlengkapan kantor

Kantor

DISHUB

NIHIL 0 0 APBD

Kabupaten

Anggaran dialihkan sementara untuk

kebutuhan pelayanan mendesak di awal

tahun.

Masih terdapat kekurangan anggaran Rp.

216.500.000,- untuk memenuhi

kebutuhan komputer, laptop, printer,

UPS AC, Trolley, Mesin Fotocopy

x xx 01 15 Penyediaan Bahan Bacaan

dan Peraturan perundang -

undangan

Belanja bahan bacaan dan

peraturan perundang-

undangan

Kantor

DISHUB

1 Tahun 25.536.000 25.536.000 APBD

Kabupaten

Anggaran dialihkan sementara untuk

output lainnya, namun masih dibutuhkan

anggaran sebesar Rp. 55,625,000,- untuk

output dimaksud

56.786.000 56.786.000

x xx 01 16 Penyediaan makanan dan

minuman

Belanja makanan dan

minuman rapat, tamu, TKK

Kantor

DISHUB

1 Tahun 64.020.000 64.020.000 APBD

Kabupaten

Efisiensi anggaran terkait mamin TKK

yang sudah menjadi CPNS

99.450.000 99.450.000

x xx 01 17 Rapat-rapat kordinasi dan

konsultasi ke luar daerah

Belanja perjalanan dinas

luar daerah

Luar daerah 1 Tahun 157.500.000 157.500.000 APBD

Kabupaten

Efisiensi anggaran dan dialihkan menjadi

output lainnya yang kekurangan

anggaran

187.000.000 187.000.000

Belanja jasa pengamanan Kantor

DISHUB

1 Tahun 278.400.000

Belanja jasa lainnya (sopir) Kantor

DISHUB

1 Tahun 28.555.450

x xx 01 20 Rapat - rapat Koordinasi

dan Konsultasi Dalam

Daerah

Belanja perjalanan dinas

dalam daerah

Kabupaten

Bandung

6 bulan 45.000.000 45.000.000 APBD

Kabupaten

Masih terdapat kekurangan anggaran Rp.

32.500.000,- untuk memenuhi kebutuhan

1 tahun

91.250.000 91.250.000

1 07 20 Program peningkatan

kelaikan pengoperasian

kendaraan bermotor

2.074.000.000

1 07 20 02 Pengadaan alat pengujian

kendaraan bermotor

1.700.000.000 APBD

Kabupaten

1 07 20 03 Pelaksanaan uji petik

kendaraan bermotor

254.000.000 APBD

Kabupaten

Sesuai RANWAL dan verifikasi

1 07 20 04 Pembinaan bengkel

kendaraan bermotor

120.000.000 APBD

Kabupaten

Sesuai verifikasi Terdapat Pendataan

bengkel kendaraan

bermotor sebesar Rp.

70 juta

1 25 15 07 Perencanaan dan

pengembangan kebijakan

komunikasi dan informasi

Penyusunan PERDA pos

dan telekomunikasi

Kabupaten

Bandung

1 dokumen draft

PERDA

150.000.000 150.000.000 APBD

Kabupaten

Masih dibutuhkan tambahan anggaran

sebesar Rp. 123 juta dengan rincian:

a. Rp. 47 juta untuk pendataan layanan

pos/ekspedisi sebagaimana RANWAL.

b. Rp. 50 juta untuk pengadaan 1 unit

GPS, 1 unit alat pengukur ketinggian

tower, 1 unit alat ukur anti petir, 1 alat

tester radiasi elektromagnetik dan 2 unit

hammer test (jika tidak terakomodir

dalam APBD Perubahan 2015).

c. Rp. 24 juta untuk belanja jasa lainnya

(tenaga ahli telekomunikasi 2 orang

dalam 1 tahun)

Pendataan layanan pos/ekspedisi di

desa/kelurahan tidak lolos verifikasi

Pendataan layanan

pos/ekspedisi di

desa/kelurahan (tugas

fungsi Seksi Postel yang

belum terlaksanakan

sama sekali sejak

dibentuknya struktur

Seksi Postel, yang juga

merupakan salah satu

pemenuhan data pokok

perencanaan dan SPM)

175.000.000

x xx 01 02 Penyediaan jasa

komunikasi, sumber daya

air dan listrik

408.980.240 APBD

Kabupaten

x xx 01 07 Penyediaan jasa

administrasi keuangan

30.410.000 APBD

Kabupaten

sesuai verifikasi dan RANWAL

x xx 01 08 Penyediaan jasa kebersihan

kantor

113.412.000 APBD

Kabupaten

Penyerapan anggaran dari kegiatan lain 58.812.000 58.812.000

x xx 01 11 Penyediaan barang cetakan

dan penggandaan

1.339.058.300 APBD

Kabupaten

x xx 01 19 Penyediaan Tenaga

Pendukung Administrasi

Teknis dan Perkantoran

306.955.450 APBD

Kabupaten

Masih terdapat kekurangan anggaran Rp.

108.244,550,- untuk memenuhi

kebutuhan jasa profesi TKK, dan jasa

lainnya (tenaga administrasi)

218.000.000 618.000.000

Page 75: BAB I P E N D A H U L U A N - bappeda.bandungkab.go.idbappeda.bandungkab.go.id/bappeda_2015/wp-content/uploads/2015/0… · Mengakomodir usulan program dan kegiatan dari ... Bandung

x xx 02 Program peningkatan

sarana dan prasarana

aparatur

Terpenuhinya kebutuhan

masyarakat akan

pelayanan publik bidang

perhubungan

85% 563.592.000 Keterbatasan anggaran menghasilkan

prioritas, sehingga sebagian pagu

sementara tidak dialokasikan pada

program ini, dan dilakukan

penyesuaian output

1.033.209.950 1.850.210.000 85% 2.575.000.000

x xx 02 07 Pengadaan perlengkapan

gedung kantor

Belanja perlengkapan

gedung kantor

Kabupaten

Bandung

NIHIL 0 0 APBD

Kabupaten

Anggaran dialihkan sementara untuk

kebutuhan pelayanan mendesak di awal

tahun.

Masih terdapat kekurangan anggaran Rp.

250 juta untuk memenuhi kebutuhan

meja dan kursi kerja, lemari, kursi set,

filling kabinet

268.009.950 285.010.000

Belanja BBM kendaraan

dinas/operasional

Kabupaten

Bandung

1 Tahun 365.192.000 Efisiensi anggaran dan dialihkan menjadi

output lainnya yang kekurangan

anggaran

466.800.000 466.800.000

Belanja jasa servis

kendaraan

dinas/operasional

Kabupaten

Bandung

1 Tahun 178.400.000 sesuai verifikasi dan RANWAL

Belanja STNK kendaraan

dinas/operasional

Kabupaten

Bandung

1 Tahun 20.000.000 sesuai verifikasi dan RANWAL

x xx 02 42 Rehabilitasi sedang/berat

gedung kantor

Rehabilitasi sedang/berat

gedung kantor

Kabupaten

Bandung

NIHIL 0 0 APBD

Kabupaten

Anggaran dialihkan sementara untuk

kebutuhan pelayanan mendesak di awal

tahun.

Masih terdapat kekurangan anggaran Rp.

885 juta untuk memenuhi kebutuhan

rehab benteng, pembangunan gudang

bengkel, rehab mesjid, rehab saluran air,

pemeliharaan pencucian kend, penataan

parkir kantor, dan pemeliharaan kantor.

100.000.000 900.000.000

x xx 03 Program peningkatan

disiplin aparatur

Terpenuhinya kebutuhan

masyarakat akan

pelayanan publik Bidang

Perhubungan

85% 0 102.800.000 172.800.000 85% 200.000.000

x xx 03 02 Pengadaan pakaian dinas

beserta perlengkapannya

Pengadaan pakaian dinas

beserta perlengkapannya

Kabupaten

Bandung

NIHIL 0 0 APBD

Kabupaten

Anggaran dialihkan sementara untuk

kebutuhan pelayanan mendesak di awal

tahun.

Masih terdapat kekurangan anggaran Rp.

250 juta untuk memenuhi kebutuhan

pengadaan pakaian dinas dan

perlengkapannya.

102.800.000 172.800.000

x xx 05 Program peningkatan

kapasitas sumber daya

aparatur

Tersedianya SDM

berkompetensi bidang

perhubungan

63,60% 123.229.500 Sampai dengan tahun 2014 anggaran

diklat kompetensi Bidang Perhubungan

dialokasikan di APBN. Menindaklanjuti

surat Menteri Perhubungan bulan

Januari 2015, bahwa menimbang UU

NO.23 Tahun 2014 tentang

Pemerintahan Daerah, anggaran diklat

dimaksud harus dianggarkan dalam

APBD

67% 750.000.000

x xx 05 01 Pendidikan dan pelatihan

formal

Biaya pendidikan dan

pelatihan kompetensi

Bidang Perhubungan

Kabupaten

Bandung

1 Tahun 123.229.500 123.229.500 APBD

Kabupaten

Pagu sesuai verifikasi.

Masih terdapat kekurangan anggaran Rp.

226,770,500,- untuk memenuhi

kebutuhan diklat kompetensi bidang

perhubungan dalam 1 tahun (sejak Tahun

2015 menindaklanjuti UU No. 32/2014,

Pemerintah Pusat tidak lagi

mengalokasikan anggaran diklat untuk

pegawai daerah)

523.229.500

x xx 06 Program peningkatan

pengembangan sistem

pelaporan capaian kinerja

dan keuangan

Persentase akuntabilitas

kinerja dan keuangan

95% 158.115.000 Target kinerja ditingkatkan 2016: 87%, 2017: 88% 2016: 87%, 2017: 88% 100% 360.000.000

x xx 06 01 Penyusunan laporan

capaian kinerja dan ikhtisar

realisasi kinerja SKPD

Penyusunan rencana

perjanjian kinerja,

pendataan realisasi dan

laporan capaian kinerja

Kabupaten

Bandung

4 Kegiatan 150.115.000 150.115.000 APBD

Kabupaten

Pagu sesuai verifikasi.

Penurunan target kualitas teknik

pengolahan dan analisis data

perencanaan maupun capaian kinerja

150.115.000 333.115.000

x xx 06 04 Penyusunan Laporan

Keuangan Akhir Tahun

Penyusunan laporan tahun

2015, laporan kinerja 2015,

bahan LPPD dan LKPJ

Bupati 2015

Kabupaten

Bandung

3 Kegiatan 8.000.000 8.000.000 APBD

Kabupaten

sesuai verifikasi dan RANWAL

Jumlah Total 13.437.010.240 112.952.500.000

242760240 0

255360240 12.600.000

x xx 02 24 Pemeliharaan rutin/berkala

kendaraan

dinas/operasional

563.592.000 APBD

Kabupaten

Soreang, 19 Juni 2015

Mengetahui/Menyetujui,

Kepala Dinas Perhubungan Sekretaris Dinas Perhubungan

Kabupaten Bandung Kabupaten Bandung

Drs. H. Teddy Kusdiana., M.Si. Drs. Elan Ramlan H., M.Si.

NIP. 19631020 198503 1 007 NIP. 19650323 199603 1 001

Operator Dinas Perhubungan

______________________________