bab i nu dan sikap kemasyarakatan

13
 Muhammad Ibnu Soim BAB I PEMBAHASAN A. NU dal am hal b erja ma’ ah dan Be rjam’yah Hampir satu abad lamanya Nahdlatul Ulama eksis di bumi Indonesia. Faktor ut ama ya ng memper kuat ba si s leg it imasi NU di tengah masyar akat adala h komitmennya pada nilai-nilai luhur, konsisten mengusung agenda perubahan dan  berpihakannya terhadap kelompok-kelompok yang terpinggirkan agenda-agenda  besar NU tentunya menyentuh seluruh level masyarakat sehingga keberadaannya mampu mewakili kepentingan sebagian besar masyarakat Islam Indonesia. Para ulama pesantren pendiri NU mempunyai visi dan misi serta strategi gerakan kultural; menjaga, melestarikan dan mengembangkan Islam ahlussunnah wal jama’ah di tengah-tengah kondisi dan dinamika kehidupan. Prinsip dasar, kaidah, tradisi dan metode keilmuan Islam Ahlussunnah wal jama’ah ini telah memperteguh kaum Nahdliyin dalam berpikir, bersikap dan bertindak, baik dalam relasi manusia dengan Allah, manus ia deng an manus ia maupu n manus ia denga n alam semesta. Hubungan tersebut dibangu n dalam suatu siste m kehid upan yang menj amin tegaknya morali tas keagamaan dan ma rta bat kema nusi aan serta tegaknya jiwa dan semangat amar ma’ruf nahi mungkar.  NU berpendi ri an bahwa Islam di turunkan sebagai rah matal li ’al ami n, memiliki makna dan fungsi universal, suci, fitri, hanif serta dapat diterima dan diamalkan oleh seluruh umat manusia. Ragam, ras, budaya, agama, aliran dan lainnya dipahami Islam sebagai sunnatullah. Pluralitas adalah rahmatullah bahkan 1

Upload: ibnu-soim

Post on 12-Jul-2015

176 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Bab i Nu Dan Sikap Kemasyarakatan

5/11/2018 Bab i Nu Dan Sikap Kemasyarakatan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-nu-dan-sikap-kemasyarakatan 1/13

 

Muhammad Ibnu Soim

BAB I

PEMBAHASAN

A. NU dalam hal berjama’ah dan Berjam’yah

Hampir satu abad lamanya Nahdlatul Ulama eksis di bumi Indonesia. Faktor 

utama yang memperkuat basis legitimasi NU di tengah masyarakat adalah

komitmennya pada nilai-nilai luhur, konsisten mengusung agenda perubahan dan

  berpihakannya terhadap kelompok-kelompok yang terpinggirkan agenda-agenda

 besar NU tentunya menyentuh seluruh level masyarakat sehingga keberadaannya

mampu mewakili kepentingan sebagian besar masyarakat Islam Indonesia.

Para ulama pesantren pendiri NU mempunyai visi dan misi serta strategi

gerakan kultural; menjaga, melestarikan dan mengembangkan Islam ahlussunnah

wal jama’ah di tengah-tengah kondisi dan dinamika kehidupan. Prinsip dasar,

kaidah, tradisi dan metode keilmuan Islam Ahlussunnah wal jama’ah ini telah

memperteguh kaum Nahdliyin dalam berpikir, bersikap dan bertindak, baik dalam

relasi manusia dengan Allah, manusia dengan manusia maupun manusia dengan

alam semesta. Hubungan tersebut dibangun dalam suatu sistem kehidupan yang

menjamin tegaknya moralitas keagamaan dan martabat kemanusiaan serta

tegaknya jiwa dan semangat amar ma’ruf nahi mungkar.

  NU berpendirian bahwa Islam diturunkan sebagai rahmatalli’alamin,

memiliki makna dan fungsi universal, suci, fitri, hanif serta dapat diterima dan

diamalkan oleh seluruh umat manusia. Ragam, ras, budaya, agama, aliran dan

lainnya dipahami Islam sebagai sunnatullah. Pluralitas adalah rahmatullah bahkan

1

Page 2: Bab i Nu Dan Sikap Kemasyarakatan

5/11/2018 Bab i Nu Dan Sikap Kemasyarakatan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-nu-dan-sikap-kemasyarakatan 2/13

 

Muhammad Ibnu Soim

amanah ilahiyah dan kemanusiaan yang harus dimaknai dan disikapi dengan

saling mengenal, memahami, membuka diri, merangkul dan mendialogkan secara

kreatif untuk menjalin kebersamaan dan kerjasama atas dasar saling menghormati.

  NU berpendirian bahwa realitas kehidupan harus dilihat secara subtantif,

fungsional, terbuka dan bersahabat.

Sebagian dari masyarakat Indonesia, NU telah bertekad untuk terikat dengan

kesepatakan-kesepakatan nasional yang mengatur kehidupan masyarakat,

  berrbangsa dan bernegara, serta mewujudkannya dalam realitas. Meskipun

demikian NU berpandangan bahwa prinsip berbangsa dan bernegara harus tetap

menghargai dan menghormati keyakinan dan keberagaman masyarakat. Kiprah

dan dinamika NU adalah keislaman, keindonesisan, kemanusiaan dan rahmatan lil

‘alamin. Karena itu NU meneguhkan kultur, struktur, sistem dan mekanisme

lembaganya sebagai organisasi agama dan sosial yang bercirikan ahlussunnah wal

 jama’ah.

B. Mabadi Khora Ummah

Sejak berdiri pada tahun 1926, NU menempatkan kepentingan masyarakat

Islam sebagai orientasi besar gerakannya. Cita-cita tersebut secara sistematik 

terformulasikan dalam mabadi khaira ummah. Secara etimologi, mabadi khaira

ummah terdiri dari tiga kata bahasa Arab. Pertama, mabadi yang artinya landasan,

dasar, dan prinsip. Kedua, khaira yang artinya terbaik, Ideal. Ketiga, ummah yang

artinya masyarakat, dan rakyat. Sedangkan secara epistemologi, mabadi khaira

ummah adalah prinsip-prinsip yang digunakan untuk mengupayakan terbentuknya

2

Page 3: Bab i Nu Dan Sikap Kemasyarakatan

5/11/2018 Bab i Nu Dan Sikap Kemasyarakatan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-nu-dan-sikap-kemasyarakatan 3/13

 

Muhammad Ibnu Soim

tatan kehiduupan masyarakat yang ideal dan terbaik yaitu masyarakat yang

mampu melaksanakan tugas-tugas amar ma’ruf nahi munkar.

Ide NU untuk mewujudkan masyarakat ideal dan terbaik sebenarnya telah

diupayakan sejak tahun 1935. Pada saat itu para tokoh NU berpendapat bahwa

  proses pembentukan masyarakat yang ideal dan terbaik dapat dimulai dengan

menanamkan nilai-nilai al-shiddieq, al-wafa’ bi al-‘ahad (komitmen) dan al-

ta’awun. Tiga prinsip dasar itu kemudian disebut mabadi khaira ummah dan

menjadi program kerja organisasi.

Perkembangan zaman yang cukup pesat memaksa para ulama untuk 

melakukan evaluasi kerja. Pada Munas Alim Ulama di Bandar Lampung tanggal

21 – 25 Januari 1992, para ulama menyepakati untuk melakukan penyempurnaan

terhadap tiga butir mabadi khaira ummah dengan menambah prinsip al-istiqamah

dan al-‘adalah. NU bekeyakinan bahwa lima prinsip tersebut merupakan langkah

alternatif dan prospektif bagi upaya mewujudkanm masyarakat ideal dan terbaik 

di Indonesia. Prinsip pertama dari Mabadi’ khaira ummah adalah al-shidq artinya

 jujur. Prinsip ini mengandung pengertian kejujuran/kebenaran, kesungguhan, dan

keterbukaan. Kejujuran/kebenaran adalah kesesuaian antara pikiran, perkataan,

dan perbuatan. Sehingga dalam diri manusia terdapat korelasi antara ide,

konseptualisasi, dan implementasi. Prinsip kejujuran secara otomatis akan

mengikis sikap inkonsistensi, oportunitas, distorsitas dan manipulasi. Setiap orang

dituntut untuk jujur kepada diri sendiri kepada sesama dan kepada Allah.

 Al-Shidq juga mengandung pemahaman transparansi, yaitu terbuka kepada

orang lain kecuali dalam persoalan krusial yang menuntut untuk dirahasiakan

3

Page 4: Bab i Nu Dan Sikap Kemasyarakatan

5/11/2018 Bab i Nu Dan Sikap Kemasyarakatan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-nu-dan-sikap-kemasyarakatan 4/13

 

Muhammad Ibnu Soim

demi kebaikan bersama. Keterbukaan ini dapat menjaga kohesivitas kelompok 

sekaligus menjamin berjalannya fungsi kontrol. Sedangkan al-shidq dalam arti

kesungguhan mendorong manusia gar serius, profesional dan bertanggung jawab

dalam melaksanakan berbagai upaya dan tugas.

Kedua, al-amanah wa al-wafa bil ‘ahdi. Prinsip ini berasal dari dua kata,

yaitu al-amanah yang artinya beban yang harus dilaksanakan. Sedangkan al-wafa’ 

bi al-ahdi berarti pemenuhan atas komitemen.  Al-amanah mempunyai kandungan

arti lebih luas, karena menyangkut pemenuhan semua beban, baik tugas yang

terkait dengan perjanjian maupun tidak. Sedangkan al-wafa’ bi al-ahdi hanya

 pemenuhan tugas yang terkait dengan perjanjan. Secara keseluruhan prinsip ini

mengandung pengertian dapat dipercaya, setia, dan pemenuhan komitmen. Maka

manusia dituntu untuk perupaya menjadi pribadi yang dapat dipercaya dengan

cara menepati semua komitmen. Maka manusia dituntut untuk menjadi pribadi

yang setia, patuh dan taat kepada Allah dan penguasa. Artinya, seorang harus

melakukan pemihakan terhadap Allah, Rasulullah dan penguasa yang baik dan

adil. Kepercayaan membutuhkan konsistensi tanggung jawab. Sedangkan tepat

 janji merupakan komitemn atas kesepatakan dan kesungguhan melaksanakannya,

 baik komitemn yang bersifat pribadi dan sosial maupun agama. Allah berfirman,

“Sesungguhnya Allah memerintahkan kamu sekalian untuk menyampaikan

amanat kepada yang berhak menerimanya”. (Q.S. Al-Nisa’ : 58)

Ketiga, al-‘adalah yang artinya keadilan. Prinsip keadilan

mengandungpenertian obyektif, proporsional dan taat asas. Prinsip keadilan ini

mendorong setiap manusia untuk berpergian kepada kebenaran obyekif dan

4

Page 5: Bab i Nu Dan Sikap Kemasyarakatan

5/11/2018 Bab i Nu Dan Sikap Kemasyarakatan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-nu-dan-sikap-kemasyarakatan 5/13

 

Muhammad Ibnu Soim

 bertindak proporsional. Bersikap adil secara otomatis mencita-citakan kebaikan di

muka bumi. Sebab hanya dengan keadilan akan terwujud sebuah obyektifitas,

  proporsionalitas, dan supremasi hukum. Prinsip al-‘adalah juga memberikan

implikasi terwujudnya komitmen terhadap penegakan supremasi hukum dan

kebijakan yang mengacu kepada rasionalitas karena itu prinsip keadilan dan

kebaikan merupakan dua sisi mata uang yang harus diperjuangkan bersama-sama.

Allah berfirman :

 

 

   

     

Artinya : “Sesungguhnya Allah menyuruh (kamu) Berlaku adil dan berbuat 

kebajikan, memberi kepada kaum kerabat, dan Allah melarang dari  perbuatan keji, kemungkaran dan permusuhan. Dia memberi

 pengajaran kepadamu agar kamu dapat mengambil pelajaran”. (Q.S.

An – Nahl : 90)

Keempat, al-ta’awwun yang artinya tolong menolong. Prinsip ini

mengandung pengertian tolong-menolong, setia kawan, dan gotong-royong dalam

mewujudkan kebaikan dan ketakwaan. Prinsip al-ta’awwun menjunjung tinggi

sikap solidaritas sesama manusia dan berinteraksi bahu-membahu dalam hal

kebaikan, baik bersifat material maupun spiritual. Sebaliknya al-ta’awwun

  bukanlah prinsip dasar untuk menopang tindakan destruktif yang dapat

memperburuk kondisi sosial budaya masyarakat. Allah berfirman yang artinya :

“ Dan tolong-menolong kamu dalam berbuat dosa dan pelanggaran”. (Q.S. Al-

Maidah : 2).

5

Page 6: Bab i Nu Dan Sikap Kemasyarakatan

5/11/2018 Bab i Nu Dan Sikap Kemasyarakatan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-nu-dan-sikap-kemasyarakatan 6/13

 

Muhammad Ibnu Soim

Maka al-ta’awwun akan mampu mewujudkan sinergitas antarmanusia untuk 

 berusaha bersikap kreatif agar dapat memiliki sesuatu yang dapat disumbangkan

kepada orang lain dan kepada kepentingan bersama. Mengembangkan sikap al-

ta’awwun secara otomatiss juga mengupayakan konsolidasi.

Kelima al-Istiqamah yang artinya kesinambungan, keberlanjutan, dan

kontinuitas. Prinsip ini mendorong manusia untuk kukuh dalam memegang

ketentuan Allah, Rasul-Nya, para salaf al-salih dan aturan yang telah disepakati

 bersama.  Al-Istiqamah mengandung sikap kontinuitas dan percaya atas adanya

  proses prinsip al-istiqamah juga mengandung pengertian kesinambungan dan

keterkaitan antara satu kegitan dengan kegiatan yang lain dan antara periode satu

dengan periode yang lain sehingga semuanya merupakan satu kesatuan yang

saling menopang dan terkait. D isamping itu prinsip al-istiqamah mengandung

spirit kontinuitas, progresifitas dan anti kejumudan. Sehingga al-istiqamah dapat

menjamin kontinuitas sebuah proses sampai pada titik kemajuan peradaban

manusia.

Lima prinsip mabadi khaira ummah di atas merupakan metodologi khas

ulama pesantren. Hal ini tentu bagian dari watak otentik NU yang selalu

dipandang mempunyai irama dan tempo perubahan sendiri.

Mabadi khaira ummah merupakan jalan panjang bagi terwujudnya obsesi

warga  Nahdliyyin untuk menjdi umat terbaik yang dapat berperang positif di

tengah-tengah masyatakanya. Sehingga dalam kehidupan berbangsa dan

  berbegara, warga  Nahdliyyin dapat mewarnai dan menadi acuan seluruh

6

Page 7: Bab i Nu Dan Sikap Kemasyarakatan

5/11/2018 Bab i Nu Dan Sikap Kemasyarakatan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-nu-dan-sikap-kemasyarakatan 7/13

 

Muhammad Ibnu Soim

masyarakat bagi terbentuknya tatan khaira ummah, atau dalam konteks, kekinian

dikenal dengan istilah masyarakat madani.

Dalam tataran implementasi mabadi’ khaira ummah sangat berkaitan

dengan konsep amar ma’ruf nahi munkar . Sebagaimana dimaklumi, istilah amar 

ma’ruf nahi munkar  pertama kali diperkenalkan al-Qur’an dalam surat Al-A’raf 

ayat 157. Memerintahkan mereka kepada yang ma’ruf dan mencegah mereka dari

yang munkar , menghalalkan bagi mereka yang baik-baik dan mengharamkan atas

mereka yang jelek-jelek.

Artinya konsep amar ma’ruf nahi munkar  merupakan instrumen gerakan

  NU sekaligus barometer keberhasilan mabadi khaira ummah sebagai sebuah

karakter kaum Nahdliyin, sehingga terbentuknya masyarakat madani sangat

dipengaruh oleh sejauh mana kaum  Nahdliyin mampu mengimplementasikan

amar ma’ruf nahi munkar . Maka komunitas yang termasuk dalam klasifikasi

khaira ummah adlaah kelompok yang mampu melakukan amar ma’ruf nahi

munkar di samping juga siat-sifat yang lain. Sebaliknya upaya amar ma’ruf nahi

munkar secara benar akan dapat mewujudkan masyarakat madani.

C. Ukhuwah Nahdliyyah

Spesifikasi kaum  Nahdliyyin yang sangat menonjol adalah sikap

kebersamaannya yang tinggi dengan masyarakat di sekelilingnya. Kaum

 Nahdliyyin merasa bahwa dirinya merupkan bagian dari masyarakat, mulai dari

struktur yang tekecil hingga yang terbesar. Kaum Nahdliyyin mampu

menempatkan manusia pada kedudukan yang sama di hadapan Allah,

sebagaimana firman Allah :

7

Page 8: Bab i Nu Dan Sikap Kemasyarakatan

5/11/2018 Bab i Nu Dan Sikap Kemasyarakatan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-nu-dan-sikap-kemasyarakatan 8/13

 

Muhammad Ibnu Soim

   

   

 

 

   

   

      

Artinya : “ Hai manusia, Sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang 

laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa -

bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal.

Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah

ialah orang yang paling taqwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah

Maha mengetahui lagi Maha Mengenal.(Q.S. Al-Hujarah : 31)

Di kalangan internal NU, ketegasan Al-Qur’an dan Al-Hadits telah

memberikan inspirasi besar sehingga menempatkan isu ukhuwwah, persatuan dan

kesatuan sehingga titik tekan pertama dan utama. Sikap dan moralitas yang tinggi

ini merupakan implementasi dari konsep persaudaraan NU yang dikenal dengan

ukhuwah Nahdliyyah. Landasan lain dari ukhuwwah nahdilyyah adalah pendapat

K.H. Hasyim Asy’ari yang menegaskan bahwa persatuan,. Ikatan batin, tolong-

menolong dan kesetiaan antarmanusia dapat melahirkan kebahagiaan serta factor 

  penting bagi tumbuh kembangnya persaudaraan dan kasih saying. Konsepsi

ukhuwah Nahdliyah juga merujuk kepada Mukaddimah AD/ART NU yang secara

umum dinyatakan bahwa NU perlu mengemangkan ukhuwah Islamiyah yang

mengemban kepentingan nasional demi terciptanya sikap saling pengertian, saling

membutuhkan, dan perdaimana dalam hubungan antarbangsa.

8

Page 9: Bab i Nu Dan Sikap Kemasyarakatan

5/11/2018 Bab i Nu Dan Sikap Kemasyarakatan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-nu-dan-sikap-kemasyarakatan 9/13

 

Muhammad Ibnu Soim

Secara etimologi, ukhuwah Nahdliyyah berasal dari dua kata bahasa Arab;

ukhuwah yang artinya persaudaraandan nahdliyyah yang artinya perspektif 

kelompok NU. Secara epistermologi, ukhuwwah nahdliyyah adlah formulasi sikap

ersaudaraan, kerukunan, persatuan, dan solidaritas yang dilakukan oleh seseorang

dengan orang lain atau satu kelompok pada kelompok lain dalam interaksi soisal

yangmenunjung tinggi nilai agma, tradisi dan sejarah bangsa yang menjunjung

tinggi prinsip-prinsip Ahlussunnah wal jama’ah. Kesejatian ukhuwah Nahdliyyah

akan semakin meneguhkan dan meningkatkan kualitas kaum Nahdliyin serta

makin meningkatkan kontribusi terbaiknya dlam hidup bermasyarakat, berbangsa,

dan bernegara.

Dalam redaksi lain tri ukhuwah yang dikenal di laangan nahdliyin berakar 

 pada konsep pertama yaitu Ukhuwah Islamiyah, artinya persaudaraan, kerukunan,

 berdasarkan ajaran agama Islam. Ketiga konsep persaudaraan dalam perspektif 

kaum  Nahdliyin tersebut adalah : Pertama, ukhuwah Islamiyah, yaitu

 persaudaraan antar pemeluk agama Iswlam. Menurut K.H. MUchit Muzadi, NU

  berpandangan bahwa kehidupan manusia sangat dipengaruhi oleh ikatan

kesamaan agama, bangsa/Negara dan kejadian manusia. Sehingga Islam pun

mengatur hubungan antar sesama pemeluk Islam agar terwujud persaudaraandan

kerukunan yang berdasarkan saling pengertian dan menghormati di internal umat

Islam.

Ukhuwah Islamiyah adalah upya menumbuhkembangkan persaudaraan

dengan berlandaskan kepada kesamaan akidah atau aagama. Karena itu bentuk 

 persaudaraan initidak dibantasi oleh wilayah, kebangsaan atau ras. Seluruh umat

9

Page 10: Bab i Nu Dan Sikap Kemasyarakatan

5/11/2018 Bab i Nu Dan Sikap Kemasyarakatan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-nu-dan-sikap-kemasyarakatan 10/13

 

Muhammad Ibnu Soim

Islam di seluruh dunia adalah saudara. Tata hubungan dalam ukhuwah seluruh

dunia adalah saudara. Tata hubungan dalam ukhuwah Islamiyah menyangkut

seluruh aspek kehidupan masyarakat puncak dari ukhuwah Islamiyah adalah

tumbuhnya persaudaraan hakiki yang stabil dan sepanjang masa.

Kedua, Ukhuwah Wathaniyah, yaitu persaudaaan antar sesama bangsa. Pada

diri manusia perlu ditumbuhkan persaudaraan yang berdasarkan ats kesadaran

 berbangsa dan bernegara. Seluruh bangsa Indonesia adalah saudara se-tanah air.

Tata hubungan ukhuwah wathaniyah menyangkut hal-hal yang bersifat social

 budaya. Ukhuwah Wathaniyah merupakan spirit bagi kesejahteraan kehidupan

  bersama serta instrument penting bagi proses kesadaran sebuah bangsa dalam

mewujudkan kesamaan derajat dan tanggung jawab.

Ketiga, Ukhuwah Insaniyah, yaitu persaudaraan sesama umat manusia.

Manusia mempunyai motivasi dalam menciptakan iklim persaudaraan hakiki yang

tumbuh dan berkembang atas dasar rasa kemanusiaan yang bersifat universal.

Seluruh manusia di dunia adlaah saudara. Tata hubunan dalam ukhuwah

insaniyah menyangkut hal-hal yang berkaitan dengan martabat kemanusiaan

untuk mencpai kehidupan yang sejahtera, adil dan damai. Ukhuwah Insaniyah

 bersifat solidaritas kemanusiaan.

Karena itu bagi kaum  Nahdliyyin, secara teoritik maupun doctrinal, prinsip

ukhuwah telahdiyakini sebagai keniscayaan hidup. Jika nilai ukhuwah tidak 

tampak di permukaan berarti ada factor luar yang menghambat dan hal itu dapat

terjadi pada kelompok manapun, seperti kedatangan atas Islam, pola piker sempit,

10

Page 11: Bab i Nu Dan Sikap Kemasyarakatan

5/11/2018 Bab i Nu Dan Sikap Kemasyarakatan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-nu-dan-sikap-kemasyarakatan 11/13

 

Muhammad Ibnu Soim

fanatisme buta, sectarian, rendahnya intensitas silaturahmi dan dialog terbuka,

degradasi moral dan minimnya keteladanan.

11

Page 12: Bab i Nu Dan Sikap Kemasyarakatan

5/11/2018 Bab i Nu Dan Sikap Kemasyarakatan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-nu-dan-sikap-kemasyarakatan 12/13

 

Muhammad Ibnu Soim

BAB II

KESIMPULAN

Dari pembahasan makalah diatas maka penulis dapat menyimpulkan bahwa :

Para ulama pesantren pendiri NU mempunyai visi dan misi serta strategi gerakan

kultural; menjaga, melestarikan dan mengembangkan Islam ahlussunnah wal

 jama’ah di tengah-tengah kondisi dan dinamika kehidupan. Prinsip dasar, kaidah,

tradisi dan metode keilmuan Islam Ahlussunnah wal jama’ah ini telah

memperteguh kaum Nahdliyin dalam berpikir, bersikap dan bertindak, baik dalam

relasi manusia dengan Allah, manusia dengan manusia maupun manusia dengan

alam semesta. Hubungan tersebut dibangun dalam suatu sistem kehidupan yang

menjamin tegaknya moralitas keagamaan dan martabat kemanusiaan serta

tegaknya jiwa dan semangat amar ma’ruf nahi mungkar.

Ide NU untuk mewujudkan masyarakat ideal dan terbaik sebenarnya telah

diupayakan sejak tahun 1935. Pada saat itu para tokoh NU berpendapat bahwa

  proses pembentukan masyarakat yang ideal dan terbaik dapat dimulai dengan

menanamkan nilai-nilai al-shiddieq, al-wafa’ bi al-‘ahad (komitmen) dan al-

ta’awun. Tiga prinsip dasar itu kemudian disebut mabadi khaira ummah dan

menjadi program kerja organisasi.

Al-Shidq juga mengandung pemahaman transparansi, yaitu terbuka kepada

orang lain kecuali dalam persoalan krusial yang menuntut untuk dirahasiakan

demi kebaikan bersama. Keterbukaan ini dapat menjaga kohesivitas kelompok 

sekaligus menjamin berjalannya fungsi kontrol.

Di kalangan internal NU, ketegasan Al-Qur’an dan Al-Hadits telah

memberikan inspirasi besar sehingga menempatkan isu ukhuwwah, persatuan dan

kesatuan sehingga titik tekan pertama dan utama. Sikap dan moralitas yang tinggi

ini merupakan implementasi dari konsep persaudaraan NU yang dikenal dengan

ukhuwah Nahdliyyah

12

Page 13: Bab i Nu Dan Sikap Kemasyarakatan

5/11/2018 Bab i Nu Dan Sikap Kemasyarakatan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-nu-dan-sikap-kemasyarakatan 13/13

 

Muhammad Ibnu Soim

DAFTAR PUSTAKA

Aceng Abdul Aziz Dy,   Islam Ahlussunnah Wal Jama’ah di Indonesia, Pustaka

Ma’arif NU : Jakarta : 2006.

Tim PWNU Jawa Timur, Aswaja An-Nahdliyah, Khalista : Surabaya 2006.

13